PENGARUH TABUNGAN MUDHARABAH DAN PEMBIAYAAN BAI’ …blog.iain-tulungagung.ac.id › labfebi ›...
Transcript of PENGARUH TABUNGAN MUDHARABAH DAN PEMBIAYAAN BAI’ …blog.iain-tulungagung.ac.id › labfebi ›...
LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH
PENGARUH TABUNGAN MUDHARABAH DAN PEMBIAYAAN BAI’ AL
WAFA’ TERHADAP KEUANGAN KOPERASI PONDOK PESANTREN
(KOPONTREN) AL-BARKAH BLITAR
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir
Praktik Pengalaman Lapangan Jurusan Perbankan Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung
Oleh
Titis Sekar Ayu Sukmawati
NIM. 12401173068
DOSEN PEMBIMBING LAPANGAN
MOH. ROIS ABIN, M.Pd.I
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
IAIN TULUNGAGUNG
2020
II
HALAMAN PERSETUJUAN
PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
Laporan akhir Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Perbankan Syari'ah Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung ini telah disetujui dan disahkan
pada :
Hari :
Tanggal :
Di :
Judul Laporan : Pengaruh Tabungan Mudharabah Dan Pembiayaan Bai’ul Wafa’
Terhadap Keuangan Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren) Al-Barkah Blitar
MENYETUJUI
DOSEN PAMONG DOSEN PEMBIMBING LAPANGAN
( MOCH. NURRAFLI ANWAR, S.KOM ) ( MOH. ROIS ABIN, M.Pd.I )
NIDN. 2010068801
MENGESAHKAN
a.n DEKAN
KEPALA LABORATORIUM FAKULTAS EKONOMI
DAN BISNIS ISLAM
( SISWAHYUDIANTO, M.M )
NIDN. 2015068402
III
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Alloh SWT yang telah memberikan rahmat, taufiq
serta hidayah-Nya sehingga pada kesempatan ini penulis dapat menyelesaikan
laporan akhir Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) ini dengan lancar. Shalawat
serta salam semoga terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad
SAW, semoga kita termasuk golongan umatnya dan mendapatkan syafa'atnya
diyaumul kiyamah nanti. Amiin.
Penyusunan laporan Praktik Pengalaman Lapangan ini dibuat guna
memenuhi tugas akhir praktik pengalaman lapangan jurusan perbankan syari'ah.
Meskipun tidak dapaf dipungkiri bahwasannya penyusunan laporan ini masih
banyak kekurangan.
Penyusunan laporan akhir ini dapat selesai bukan dari penulis sendiri
melainkan berkat izin Allah SWT dan bantuan, bimbingan, dorongan dan
perhatian dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, serta hidayahnya
sehingga dapat menyelesaikan tugas akhir laporan Praktik Pengalaman
Lapangan (PPL) ini dengan lancar.
2. Kedua orang tua yang selalu mendukung dan memberikan do'a restu
segala langkahku dalam menempuh studi ini.
3. Bapak Prof. Dr. Maftukhin, M.Ag Selaku Rektor IAIN Tulungagung.
4. Bapak Dr. H. Dede Nurohman, M.Ag Selaku Dekan Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung.
5. Bapak Muhammad Aqim Adlan, M.E.I Selaku Ketua Jurusan Perbankan
Syari'ah IAIN Tulungagung.
6. Bapak Siswahyudianto, M.M., Selaku Kepala Laboratorium Fakuktas
Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung.
7. Bapak Moh. Rois Abin, M.Pd.I Selaku Dosen Pembimbing Lapangan di
KOPONTREN AL-BARKAH Blitar
IV
8. Bapak Drs. Syaiful Huda Selaku Pimpinan KOPONTREN AL-BARKAH
Blitar.
9. Bapak Moch. Nurrafli Anwar, S.Kom Selaku Dosen Pamong yang telah
memberikan bimbingan serta pengarahan selama Praktik Pengalaman
Lapangan (PPL) di KOPONTREN AL-BARKAH Blitar
10. Kepada seluruh karyawan dan karyawati yang ada di KOPONTREN Al-
Barkah Blitar yang telah memberikan banyak pengalaman dan
pembelajaran selama PPL.
11. Semua pihak yang telah memberikan bantuan kepada penulis dalam
laporan ini.
Penyusun menyadari bahwa dalam menyusun laporan ini masih jauh dari
kesempurnaan. Untuk itu penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun. Penyusun berharap semoga laporan Praktik Pengalaman Lapangan
ini bisa bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca serta lembaga keuangan
syari'ah pada umumnya. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha
kita. Amiin.
Blitar, 23 Februari 2020
TITIS SEKAR AYU SUKMAWATI
NIM. 12401173068
V
DAFTAR ISI
Halaman Judul .......................................................................................... I
Halaman Persetujuan ............................................................................... II
Kata Pengantar ......................................................................................... III
Daftar Isi ................................................................................................... V
BAB I PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran ............................................................................ 1
B. Tujuan dan Kegunaan ................................................................... 2
C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan ................................................... 3
BAB II PELAKSANAAN DAN PRAKTIK
A. Profil Lembaga ............................................................................. 5
B. Pelaksanaan Praktik di KOPONTREN AL-BARKAH Blitar ...... 13
C. Permasalahan di Lapangan............................................................ 15
D. Tanggapan dari Pihak KOPONTREN AL-BARKAH Blitar ....... 17
BAB III PEMBAHASAN
A. Landasan Teori ............................................................................. 18
B. Penelitian Terdahulu ..................................................................... 27
C. Temuan Studi Lapangan ............................................................... 28
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................... 30
B. Saran.............................................................................................. 31
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 32
LAMPIRAN ............................................................................................... 33
DOKUMENTASI .............................................................................................. 48
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran
Munculnya Bank Syariah atau Lembaga Keuangan Syariah seperti
Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS), Koperasi Simpan Pinjam
Pembiayaan Syariah (KSPPS), Unit Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah
(USPPS) dan Koperasi Pondok Pesantren (KOPONTREN), atau islitah
diatas biasa dikenal dengan Baitul Maal wat Tamwil (BMT) maka
propagandanya dapat dikatakan sebagai Lembaga Keuangan Syariah yang
menerapkan prinsip bagi hasil. Hal ini dilakukan untuk membedakan
antara Bank Syariah (Lembaga Keuangan Syariah) dengan Bank
Konvensional. Dalam prakteknya di dunia kerja, tidak hanya
menggunakan sistem bagi hasil saja, namun juga ada sistem jual beli
(Ijarah), dan sewa menyewa (Tijarah) yang berpedoman kepada Al-
Qur’an dan Hadist.
Dalam operasional pada Lembaga Keuangan Syariah, Mudharabah
merupakan salah satu bentuk akad pembiayaan yang ditawarkan kepada
anggotanya. Pada system Mudharabah ini 2 pihak akan bekerja sama,
dimana salah satu pihak sebagai ShahibulMaal ( pihak yang memberi
modal) dan pihak kedua sebagai Mudharib (pihak yang mengelola), dan
keuntungan dari usaha tersebut akan di bagi hasil sesuai kesepakatan yang
disepakati di awal perjanjian1. Selain Mudharabah juga masih banyak
produk akad lainnya, misalnya akad pembiayaan Bai’ Al Wafa’.
Akad Bai’ al-Wafa adalah akad jual beli yang dilangsungkan antara
dua belah pihak yang diikuti dengan syarat bahwa barang yang jual
tersebut dapat dibeli kembali oleh penjual apabila tenggang waktu yang
1 https://www.academia.edu/12571938/Makalah_Mudharabah_Fiqh_Muamalah_
2
telah ditentukan telah tiba2. Praktek Jual beli semacam ini terbilang unik,
bahkan di zaman Rasulullah jual beli semacam ini belum ada. Bai’ al-
Wafa baru dikenal sekitar abad ke-5 H di Bukhara dan Balkhan.
B. Tujuan dan Kegunaan
1. Tujuan
a. Untuk mengetahui adakah pengaruh Tabungan Mudharabah dan
Pembiayaan Bai’ Al Wafa’ terhadap keuangan pada Koperasi
Pondok Pesantrean Al-Barkah Blitar.
b. Mensosialisasikan kepada masyarakat betapa pentingnya arti dan
nilai pembiayaan dalam pandangan islam beserta akadnya dalam
kegiatan bertransaksi di Koperasi Pondok Pesantrean Al-Barkah
Blitar.
c. Menambah wawasan dan pengetahuan dalam bidang operasional
Koperasi Syari’ah.
d. Melatih masyarakat agar terbiasa menerapkan nilai syariah islam
dalam kegiatan berbisnis.
e. Melengkapi pengetahuan teoritik tentang Koperasi Syariah yang di
praktekkan secara langsung dengan kinerja di Koperasi Pondok
Pesantrean Al-Barkah Blitar.
f. Mengetahui ada tidaknya kesenjangan antara teori dan praktik pada
Koperasi Pondok Pesantrean Al-Barkah Blitar.
g. Mengetahui secara riil tentang operasionalisasi pada Koperasi
Pondok Pesantrean Al-Barkah Blitar.
h. Meningkatkan kedisiplinan dan kemandirian mahasiswa melalui
pemahaman akan budaya kerja.
i. Menumbuhkan kepekaan dalam menangkap permasalahan kerja,
menganalisis dan menyelesaikan permasalahan yang ada sesuai
dengan ilmu yang dimiliki dan dipelajari.
2 Yazid Afandi, Fiqih Muamalah dan Implementasinya Dalam Lembaga Keuangan Syariah,
Yogyakarta: Logung Creative Design, 2009, hlm 64
3
2. Kegunaan
a. Bagi mahasiswa, berguna untuk memperkaya wawasan keilmuan
dalam rangka membentuk keahlian akademik di lokasi Praktik
Pengalaman Lapangan mahasiswa Perbankan Syariah. Juga untuk
memantapkan pemahaman mahasiswa mengenai perbankan atau
lembaga keuangan syariah non bank sehiingga mahasiswa tidak
hanya sebatas memahami teori saja, akan tetapi juga dapat
mempraktikkan secara langsung. Selain itu, dapat memberikan
kesempatan pada mahasiswa untuk mengetahui perbedaan antara
teori dan praktik perbankan atau lembaga keuangan syariah dan
peran mahasiswa agar lebih memahami tentang sistem pelayanan
dalam dunia perbankan.
b. Bagi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, berguna sebagai salah
satu media penyerapan informasi yang bermanfaat untuk
penyelerasan kurikulum dengan perkembangan kebutuhan di
lapangan dan sebagai media sosialisasi untuk penyebarluasan
informasi kepada masyarakat lebih khususnya. Dan juga sebagai
sarana pelaksana praktik di lapangan sehingga bisa memperoleh
masukan kompetensi lulusan yang diperlukan oleh Lembaga
Keuangan Syariah terhadap Mahasiswa S1 Perbankan Syariah
IAIN Tulungagung.
c. Bagi lembaga tempat Praktik Pengalaman Lapangan mahasiswa
Perbankan Syariah, berguna sebagai pedoman atau acuan dalam
penerapa pengambilan keputusan dan kebijakan Koperasi Pondok
Pesantrean Al-Barkah Blitar terkait dengan ada atau tidaknya
Pengaruh Tabungan Mudharabah dan Pembiayaan Bai’ Al Wafa’
terhadap Keuangan Koperasi Pondok Pesantrean Al-Barkah Blitar.
C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Praktik Pengalaman Lapangan Gelombang I Mahasiswa Perbankan
Syariah IAIN Tulungagung ini bersifat wajib diikuti oleh seluruh
mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. Yang mana pelaksanaan
4
Praktik Pengalaman Lapangan Gelombang I Mahasiswa Perbankan
Syariah IAIN Tulungagung dilaksanakan mulai Hari Selasa tanggal 7
Januari 2020 - Hari Jumat tanggal 7 Februari 2020. Waktu pelaksanannya
sesuai dengan jam operasional Koperasi Pondok Pesantren
(KOPONTREN) Al-Barkah yaitu hari Senin sampai Sabtu yang dimulai
pukul 08.00 sampai pukul 15.00 WIB. Praktik Pengalaman Lapangan
Gelombang I Mahasiswa Perbankan Syariah IAIN Tulungagung
dilaksanakan di Koperasi Pondok Pesantren (KOPONTREN) Al-Barkah
yang bertempat di Jl. Sukarno Hatta No. 29 Desa Gambar Kec. Wonodadi
Kab. Blitar, Kode pos 66155, No. Telepon 0822-5744-6231.
5
BAB II
PELAKSANAAN PRAKTIK
A. Profil Lembaga
1. Latar Belakang berdirinya KOPONTREN AL BARKAH Blitar
Penyebaran agama islam di Blitar dilakukan dengan cara
mendirikan Madrasah, Thoriqoh, maupun Pondok Pesantren. Salah
satu pondok pesanten yang masih berdiri saat ini adalah YPP DARUL
HUDA. Darul Huda berdiri atas perjuangan seorang da’i yang
bernama Kyai Ali Yani Bin Nur Iman. Setelah Kyai Ali Yani Bin Nur
Iman wafat, perjuangan ini diteruskan oleh putranya yang bernama
KH. Ismail, dan begitu KH. Ismail wafat perjuangan ini diteruskan
oleh putra sulungnya yang bernama KH. Said, pada masa KH.Said ini
DARUL HUDA mulai berkembang dengan pesat. Setelah KH.Said
wafat kemudian kepemimpinan digantikan oleh kedua putra beliau,
yakni KH. Hasan Badri dan KH. Bustomi Said. Pada masa ini, YPP
Darul huda memiliki Pondok Pesantren Darul Huda, TK Al-Hidayah,
Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah, Madrasah Aliyah.
Akhirnya KH. Hasan Badri wafat dan KH. Bustomi Said pindah ke
Dadaplangu Ponggok untuk mendirikan Pondok Pesantren, dan
kemudian kepemimpinan YPP Darul Huda digantikan oleh Kyai
Muhsin As-Said. Pada tahun kepemimpinan Kyai Muhsin As-Said
YPP Darul Huda mengalami kemunduran namun disisi lain mulai
dibentuk yayasan secara fornal dengan Akta Notaris Budi Dharma
Kusuma SH No 17/12/1992 berdirilah sebuah lembaga keuangan yaitu
Kopontren (Koperasi Pondok Pesantren) Al-Barkah yang merupakan
salah satu produk dari Yayasan Darul Huda Wonodadi Blitar dan
merupakan cikal bakal Masda Computer Center yang kita kenal
sekarang ini. Pada tahun 1998 Kyai Muhsin As-Said wafat saat masih
bujang dan digantikan oleh keponakannya yang bernama Asyharul
Muttaqin S.Pd.
6
Secara resmi, Kopontren di buka dan didaftarkan ke
Dapertemen Koperasi, dengan No.837/BH/II/1996, bulan juli 1996.
Kopontren Al-Barkah berdiri pada tahun 1995 yang beralamat di Jl.
Soekarno Hatta No.29 Gambar Wonodadi Blitar yang berada di pusat
keramaian Desa Gambar, tepatnya di lingkungan pasar Gambar yang
menjadi jantung perekonomian kecamatan Wonodadi Blitar. Dengan
badan hokum BH/7987/BH/II/95. Pada awalnya Kopontren Al Barkah
di didirikan untuk di jadikan tempat praktik usaha santri. Melihat
keinginan dan adanya kesempatan dalam berbisnis untuk memperbaiki
perekonomian masyarakat sekitar serta dorongan dari ustadz, wali
murid, dan masyarakat sekitar pondok pesantren yang besar untuk
membentuk sebuah lembaga keuangan yang diberi nama Koperasi
Pondok Pesantren (KOPONTREN) Al-Barkah sebagai ajang
merealisasikan aspirasi dalam berekonomi menuju kepada
peningkatan kesejahteraan bersama.
Dalam Adanya Kopontren Al-Barkah merupakan salah satu
bukti perjuangan jiwa kemandirian yang terkandung dalam panca jawa
Pondok Modern. Dengan kemandirian Kopontren yang mereka miliki,
Yayasan Pondok Pesantren (YPP) dapat berdiri tanpa bergantung
kepada donatur lain. Seiring berjalannya waktu, Kopontren Al-
Barkah melakukan berbagai tahapan perbaikan yang memicu
Kopontren menjadi lembaga keuangan yang tidak hanya bertuliskan
Syari’ah tetapi menjadikan lembaga keuangan yang berpedoman
kepada al-qur’an dan hadist, serta mampu menjunjung tinggi dan
menerapkan ajaran agama islam didalam berbisnis. Berbagai tahapan
yang dilakukan Kopontren agar menjadi lembaga keuangan yang
benar-benar syariah dengan menjadikan Kopontren sebagai lembaga
keuangan syariah yang amanah, mandiri dan mampu melayani
anggota atau nasabah yang baik dengan menerapkan 5S (Senyum,
Salam, Sapa, Sopan, Santun), dan menerapkan 5 budaya kerja
(Integritas, Profesionalitas, Inovasi, Tanggung Jawab, Keteladanan).
7
Maka dari itu dalam menjalalankan sebuah koperasi syari’ah
yang maju dan amanah pasti didasari oleh Visi dan Misi koperasi yang
sesuai dengan syari’at dan mempunyai tujuan yang jelas. Visi misi ini
merupakan cita-cita yang dirumuskan untuk membangun semangat
berorganisasi yang mengandung makna impian, harapan, kepercayaan
dan kebanggaan bagi masyarakat wonodadi dan sekitarnya.
2. Visi dan Misi Kopontren Al-Barkah Blitar
a. Visi : Menjadikan Kopontren Al-Barkah sebagai Koperasi Serba
Usaha Syari’ah (KSP/USP) yang terbaik, sehat, nyaman, dan dapat
melayani anggota sebaik mungkin
b. Misi :
1) menguasai pasar UMKM
2) Pembukaan kantor cabang/cabang pembantu disetiap
kecamatan kab/kota maksimal tahun dengan asset masing –
masing cabang
3) Menjaga tingkat kesehatan koperasi dengan penilaian sehat
disetiap tahunnya
4) Memperoleh nilai pemeringkatan/klasifikasi tiap tahun dengan
nilai A
5) Meningkatkan SDM dengan terus mengikutsertakan untuk
memenuhi sertifikasi profesi sesuai SKKNI
6) Terus menerus memperbaiki SOM/SOP yang disesuaikan
dengan perkembangan teknologi maupun perkembangan
perkoperasian
3. Ruang Lingkup Koperasi Pondok Pesantren Al Barkah
a. Kegiatan Bisnis
Kegiatan yang terdapat di Koperasi Pondok Pesantren ini
memiliki tujuan yakni untuk mengembangkan usaha-usaha mikro
dalam kegiatan usaha masyarakat antara lain :
1) Modal awal Kopontren Al-Barkah diperoleh dari Simpanan
Pokok dari Pimpinan, pendiri dan dari modal yang diberikan
anggota yang menabung di Kopontren Al-Barkah.
8
2) Mengelola simpanan atau tabungan tersebut secara amanah dan
professional sehingga memperoleh bagi hasil yang
menguntungkan dan aman.
3) Menawarkan pembiayaan tanpa bunga tetapi dengan laba
kepada anggota yang membutuhkan modal dengan memberikan
jaminan kepada pihak Kopontren
4) Menyediakan atau memenuhi semua jenis barang yang
dibutuhkan anggota dengan akad jual beli. Dalam hal ini
Kopontren akan mendapatkan keuntungan atau margin
penjualan.
b. Kegiatan Sosial
Adapun kegiatan social yang telah dilakukan oleh Kopontren
Al-Barkah adalah :
1) Memberikan pembiayaan kepada anggota yang sangat
membutuhkan dana dan sesuai dengan kriteria anggota yang
bertanggung jawab dalam membayar angsuran.
2) Selain itu Kopontren juga mendirikan toko berbagai macam
ATK (Alat Tulis Kantor), snack jajanan, berbagai macam buku
kamus dan kitab, dll yang tepatnya berada di dalam satu ruangan
dengan Kopontren. Dalam setiap pembelian barang – barang di
toko Al-Barkah ketika melebihi angka pembelanjaan yang tinggi
maka pihak Kopontren akan memberi discon kepada pembeli.
4. Struktur Organisasi
Dalam standart pengelolaan koperasi terdapat standart
kelengkapan organisasi yang mana koperasi harus memiliki standart
struktur organisasi yang menggambarkan secara jelas tentang fungsi,
tugas, wewenang dan tanggungjawab setiap elemen organisasi secara
tertulis. Adapun struktur organisasi yang ada dikopontren Al-Barkah
Wonodadi adalah sebagai berikut3 :
Badan Pengurus :
3 Pedoman RAT Koperasi Pondok Pesantren Al-Barkah Wonodadi
9
a. Ketua : Drs. Syaiful Huda
b. Sekretaris : Drs. Ibnu Sholah
c. Bendahara : Asyharul Muttaqin, S.Pd, M.Ag
Manager Pengelola :
a. Manager : Moch. Nurrafli Anwar, S.Kom
b. Teller : Dwi Fatmawati, S.Pd.I
c. Customer Service : Ahmad Rifa’i
d. Administrasi : Lutfiatul Husna
e. Lapangan : Ahmad Rifa’i
f. Kasir Toko : -
STRUKTUR INTERNAL ORGANISASI Tahun 2020
PENGURUS
Drs. SYAIFUL HUDA
KETUA
ASYHARUL MUTTAQIN, S.Pd., M.Ag
SEKRETARIS
Drs. IBNU SHOLEH
Bendahara
MANAGER
M. Nur Rafli A,S.Kom
Accounting
Lutfiatul Husna Kasir
Dwi Fatmawati, S.Pd.I
Unit Ice
M. Syaiful Rizal
Lapangan
Ahmad Riva’i
Unit Pertokoan
-
RAPAT ANGGOTA
10
5. Produk-produk Kopontren Al-Barkah
Secara garis besar produk – produk Kopontren Al-Barkah yang
ditawarkan kepada anggota antara lain :
a. Produk penghimpunan dana
Pada produk penghimpunan dana pada Kopontren Al-
Barkah disebut dengan produk Tabungan Amanah. Produk
Tabungan Amanah ini untuk masyarakat yang sudah menjadi
anggota di Kopontren Al-Barkah, dan untuk masyarakat disekitar
yang ingin menabung di Kopontren Al-Barkah. Tabungan ini
sifatnya adalah titipan yang diamanahkan kepada pihak Kopontren
Al-Barkah. Dana dari tabungan para anggota ini diolah lagi oleh
pihak Kopontren sebagai modal pembiayaan untuk calon anggota
Kopontren Al-Barkah yang ingin mengajukan pembiayaan untuk
modal usaha si calon anggota tersebut.
Konsep produk tabungan ini yaitu, pihak Kopontren Al-
Barkah mengajak kerjasama dengan sekelompok orang ( seperti
kelompok Gebyar Musimat NU Srengat, kelompok Muslimat
Karanggayam, PAUD Fatkhul Ulum, dst ) atau individu, bagi
siapapun anggota yang menitipkan dananya dalam jangka waktu
yang lama kepada pihak Kopontren dan boleh digunakan untuk
dijadikan modal pembiayaan Kopontren, maka sebagai bentuk
ucapan terima kasih Kopontren kepada anggotanya, pihak
Kopontren akan memberi bonus atau bisa dikatakan akan membagi
hasil atas bisnis yang dijalankan oleh Kopontren. Dalam hal ini
berarti Pihak Kopontren menjadi Mudharib dan Anggota menjadi
Shahibul Maal.
Di Kopontren Al-Barkah ada beberapa ketentuan, salah
satunya yaitu ketika pembukaan rekening tabungan saldo awal
tabungan harus ada Rp 500.000,00 dan untuk selanjutnya minimal
menabung sebesar Rp 100.000. Ada 3 macam simpanan yang
ditawarkan oleh Kopontren Al-Barkah:
11
1) Simpanan berjangka
Jenis simpanan yang hanya bisa ditambah dan diambil
setelah jatuh tempo waktu tertentu. Untuk simpanan
berjangka ada bagi hasil antara pihak Kopontren dengan
pihak nasabah.
2) Simpanan Sukarela
Jenis simpanan yang dapat diambil sewaktu-waktu.
Untuk simpanan sukarela tidak ada bagi hasil tetapi ketika
masyarakat tetap percaya kepada pihak koperasi untuk
menitipkan dananya maka pihak koperasi akan memberikan
bonus atau hadiah untuk si anggota tersebut, jumlah bonus
yang diberikan tentunya berbeda dengan produk simpanan
berjangka. Karena produk ini grafik bonusnya cenderung
tetap (vertikal), tidak seperti simpanan berjangka yang
grafiknya cenderung berubah – berubah sesuai pendapatan
yang didapat.
3) Simpanan wajib
Simpanan wajib dikhususkan untuk nasabah yang
sudah menjadi anggota di Kopontren Al-Barkah.
b. Produk penyaluran dana
Pada produk penyaluran dana (pembiayaan) di Kopontren
Al-Barkah, dulu menggunakan akad Ijarah (jual beli) untuk
anggota yang disebut dengan musytari. Hal ini dilakukan untuk
mempermudah mengenalkan produk koperasi kepada masyarakat.
Setelah berjalan beberapa waktu dan banyak permasalahan yang
terjadi dalam menggunakan akad ijarah, pihak Kopontren me-
musyawarahkan dengan para karyawan beserta pegurus dan
pimpinan untuk mengganti akad ijarah dengan akad bay’ al-wafa’.
Berbeda dengan produk penghimpunan dana dimana pihak
koperasi sebagai pengelola dan anggota sebagai penyedia dana.
Jjika pada produk penyaluran dana (pembiayaan) ini pihak koperasi
sebagai penyedia dana sedangkan anggota sebagai pengelola dana
12
dan anggota diberi kebebasan untuk mengelola dana tersebut
sebagai modal usahanya asalkan usaha tersebut tidak bertentangan
dengan syariat-syariat Islam atau bisa juga dana tersebut digunakan
sesuai dengan kebutuhan anggota masing-masing.
Ketentuan dan cara pelunasannya yaitu dengan mengangsur
setiap bulan dengan jangka waktu tertentu, atau sesuai dengan
kesepakatan berapa kali angsuran antara pihak Kopontren dengan
anggota. Laba yang diberikan oleh pihak Kopontren kepada
anggota berbeda – beda, tergantung besar kecilnya jumlah
pinjaman dan jangka waktu pelunasannya. Ada beberapa ketentuan
model angsuran yang berlaku di Kopontren Al-Barkah, misalnya:
1) 6x2 angsuran ( per 6 bulan 2x angsuran ) yang artinya jumlah
bulan pinjam 12 bulan, dengan rentang 6 bulan. Jadi anggota
harus membayar 2x angsuran per 6 bulannya. Laba yang
diberikan sebesar 2,325% dari jumlah pokok pinjaman.
2) 3x4 angsuran ( per 3 bulan 4x angsuran ) yang artinya jumlah
bulan pinjam 12 bulan, dengan rentang 3 bulan. Jadi anggota
harus membayar 4x angsuran per 3 bulannya. Laba yang
diberikan sebesar 1,9375% dari jumlah pokok pinjaman.
3) 3x2 angsuran ( per 3 bulan 2x angsuran ) yang artinya jumlah
bulan pinjam 6 bulan, dengan rentang 3 bulan. Jadi anggota
harus membayar 2x angsuran per 3 bulannya. Laba yang
diberikan sebesar 2,325% dari jumlah pokok pinjaman.
4) 3x5 angsuran ( per 3 bulan 5x angsuran ) yang artinya jumlah
bulan pinjam 15 bulan, dengan rentang 3 bulan. Jadi anggota
harus membayar 5x angsuran per 3 bulannya. Laba yang
diberikan sebesar 1,860% dari jumlah pokok pinjaman.
Selain itu juga ada model angsuran yang sekali lunas,
tentunya dengan laba yang berbeda juga. Misalnya 3x1 yang
artinya per 3 bulan sekali lunas dengan laba 3,1%. Ada lagi 6x1
yang artinya per 6 bulan sekali lunas, dst. Dengan laba yang
berbeda – beda. Di Kopontren juga menegaskan, jika pembayaran
13
angsuran lebih dari 7 hari dari tanggal jatuh tempo, maka anggota
yang bersangkutan akan dikenakan denda sebesar 0,1% per harinya
yang dikali dari jumlah pokok pinjaman.
Di Kopontren Al-Barkah memberikan 2 macam pilihan
kepada anggotanya yang ingin mengajukan pembiayaan, ada
pilihan angsuran bulanan dan ada juga pilihan angsuran sekali
lunas, tujuannya adalah supaya memudahkan dan meringankan
anggota sesuai dengan batas kemampuannya dalam membayar
angsuran tersebut. Angsuran bulanan merupakan angsuran yang
dapat diambil sesuai dengan keinginan nasabah, ada angsuran per
bulan, ada angsuran per 3 bulan, ada angsuran per 6 bulan, dst.
Sedangkan angsuran sekali lunas merupakan angsuran yang dapat
diambil dengan langsung membayar sekali lunas pokok pinjaman +
laba pada akhir perjanjian. Keunggulan yang diberikan oleh pihak
Kopontren Al-Barkah kepada nasabah yang melakukan pengajuan
pembiayaan maupun yang menabung yaitu amanah, mudah,
bersifat tolong menolong, halal dan terjangkau4.
B. Pelaksanaan Praktik
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Perbankan Syariah
dilaksanakan di KOPONTREN AL-BARKAH Blitar dilaksanakan selama
28 hari. Dalam pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) ini, ada
beberapa kegiatan yang dilakukan, baik secara rutin maupun incidental.
Adapun kegiatan yang dilaksanakan selama Pengalaman
Lapangan (PPL) di KOPONTREN Al-Barkah Blitar adalah sebagai
berikut:
1. Kegiatan rutin yang dilakukan setiap pagi hari di KOPONTREN
Al-Barkah Blitar yaitu berdo’a bersama sebelum memulai aktivitas
biasanya membaca surat Al-Waqi’ah kemudian dilanjutkan dengan
bersih – bersih ruangan.
4Moch Nurrafi Anwar, (Manager Kopontren Al-Barkah Wonodadi Blitar)
14
2. Setelah semua selesai mahasiswa membantu karyawan untuk
menyiapkan komputer teller, CS, admin dan kasir toko. Termasuk
membantu menghitung modal yang dikeluarkan hari ini,bs untuk
modal pembiayaan,bisa juga untuk modal belanja keperluan toko,
dst.
3. Mahasiswa membantu karyawan menginput data-data calon
anggota yang ingin mengajukan pembiayaan di Kopontren,
termasuk men-scan persyaratan – persyaratan pengajuan seperti
KTP, STNK, BPKB/sertifikat tanah, dan KK yang kemudian di
masukkan ke sistem komputer.
4. Mahasiswa juga membantu karyawan dalam melayani anggota,
tidak hanya anggota yang ingin melakukan pengajuan pembiayaan
saja tetapi juga membantu melayani anggota yang ingin membayar
angsuran, atau ingin menabung atau tarik tunai, dan juga membantu
melayani pembeli di bagian kasir toko Al-Barkah.
5. Mahasiswa juga membantu karyawan dalam mensurvey alamat
calon anggota Kopontren, termasuk juga membantu menagih
angsuran yang telah jatuh tempo, atau kredit macet.
6. Mahasiswa juga membantu karyawan untuk mengantar surat
panggilan anggota ke rumahnya.
7. Mahasiswa juga membantu karyawan dalam mengecek barang
jaminan yang diajukan oleh calon anggota dan juga membantu
menggesek nomor mesin yang kemudian di tempelkan di surat
BPKB.
8. Mahasiswa juga membantu karyawan dalam membuat surat
permohonan pengajuan (tandatangan dan sidik jari jempol kiri),
surat perjanjian (tandatangan diatas materai 3000), surat kuasa
(tandatangan diatas materai 6000) dan surat pernyataan
(tandatangan diatas materai 3000).
9. Mahasiswa membantu karyawan mengisi buku kamus BPKB
(apabila ada yang ingin mengambil BPKB atau mendata calon
15
anggota baru yang ingin melakukan pengajuan pembiayaan setelah
di ACC oleh manajer.
10. Mahasiswa membantu karyawan untuk menulis Slip pembayaran
angsuran, atau slip tabungan.
11. Mahasiswa membantu karyawan untuk pengambilan jumlah bagi
hasil, dan pembiayaan yang dilakukan oleh anggota Kopontren.
12. Mahasiswa membantu karyawan untuk mengisi slip setoran
simpanan mudharabah dan membuat surat simpanan berjangka.
13. Mahasiswa membantu Kopontren dalam persiapan acara Rapat
Anggota Tahunan Tahun Buku 2020.
14. Mahasiswa membantu karyawan dalam menghitung sejumlah uang
anggota yang ingin menabung atau tarik tunai dalam jumlah yang
cukup besar.
15. Mahasiswa membantu karyawan seperti belanja materai di kantor
pos.
16. Mahasiswa membantu karyawan seperti belanja kebutuhan toko di
grosir daerah Blitar dan Tulungagung.
17. Mahasiswa membantu karyawan dalam mengecek barang belanjaan
untuk kebutuhan toko dan kemudian diberi label harga sekalian
dimasukkan ke dalam sistem komputer kasir toko
C. Permasalahan di Lapangan
Permasalahan yang telah saya temukan selama melaksanakan
praktik pengalaman lapangan cukup banyak, namun saya tidak dapat
memaparkan satu per satu dalam laporan ini. Salah satunya yaitu tentang
permasalahan masih banyaknya masyarakat yang berasumsi bahwa
tabungan mudharabah pada Kopontren Al-Barkah Blitar sama halnya
dengan tabungan di bank konvensional dimana ada potongan bunga pada
tabungan per bulannya dan permasalahan tentang penerapan pembiayaan
akad Bay’ al-Wafa’ pada Kopontren Al-Barkah Blitar sama halnya dengan
berlakunya kredit pada bank konvensional. Hal itu membuktikan bahwa
pengetahuan dan wawasan masyarakat sangat minim untuk membedakan
antara Koperasi Syari’ah dengan Koperasi Konvensional, karena konsep
16
dasarnya penetapan bunga di bank konvensional cenderung potongannya
lebih besar setiap bulan di bandingkan dengan laba yang ditawarkan
Koperasi Syari’ah yang notabene nya berprinsip pada bagi hasil. Pada saat
ini jumlah anggota pembiayaan di Kopontren Al-Barkah terbilang sudah
cukup banyak dibanding dengan jumlah anggota yang menabung. Karena
minat masyarakat lebih banyak yang ingin melakukan pembiayaan
daripada menabung, dengan alasan produk pembiayaan yang
menggunakan akad Bay’ al-Wafa’ ini banyak menguntungkan bagi
anggota, salah satu kelebihan produk pembiayaan ini yaitu prosentase bagi
hasil yang ditawarkan dirasa lebih adil, baik bagi pihak Kopontren
maupun bagi anggota. Selain permasalahan itu banyak anggota yang tidak
amanah dalam membayar angsuran tepat waktu. Misalnya saja pada kasus
yang saya temui, ada seorang anggota yang melakukan pembiayaan di
Kopontren Al-Barkah dengan alasan akan digunakan usaha dagang ayam
potong. Kemudian pengajuan tersebut di ACC (di setujui) tentunya setelah
disurvey ( survey tempat tinggal dan pekerjaan), dan kemudian dana dapat
dicairkan, setelah itu waktu pembayaran angsuran pertama, beliau tidak
mengangsur dengan alasan bahwa usaha yang ia jalankan tidak berjalan
dengan lancar dan ia berjanji akan membayar angsuran double di bulan ke
6 tepat pada angsuran ke 2. Setelah bulan ke 6 berjalan dan tetap saja
beliau masih tidak mau membayar angsuran dengan alasan bahwa ia baru
saja terkena bencana dan akhirnya pihak Kopontren pun mentoleren si
anggota tersebut. Pada bulan ke 9 tepat pada angsuran ke 3, pihak
Kopontren mendatangi lagi rumah si anggota tersebut untuk memintanya
membayar angsuran + denda, namun lagi –lagi si anggota tersebut belum
bisa membayar angsuran dengan alasan bahwa dananya habis untuk
membiayai sekolah kedua anaknya dan berjanji akan membayar awal
tahun 2020, namun pihak Kopontren sudah tidak bisa mentoleren alasan
tersebut, dengan berat hati pihak Kopontren harus mengambil jaminan
anggota tersebut yaitu sebuah sepeda motor matic mio tahun 2010 dengan
catatan jaminan tersebut bisa di ambil sewaktu – waktu apabila si anggota
tersebut sudah bisa melunasi tanggungan jumlah pokok pinjamannya
17
beserta dengan dendanya. Permasalahan tersebut sering terjadi, banyak
masyarakat meremehkan untuk membayar angsuran tepat waktu sehingga
ketika angsuran telah menumpuk beserta denda yang diberikan lama
kelamaan juga menumpuk setiap harinya, si anggota akan merasa
keberatan dalam membayar tanggungannya dan akhirnya muncul rasa
enggan untuk membayar tanggungan angsurannya.
D. Tanggapan dari Pihak Kopontren Al-Barkah Blitar
Menanggapi permasalahan diatas tentang kredit macet, pihak
Kopontren Al-Barkah Blitar berusaha semaksimal dan sedetail mungkin
dalam mensurvey calon anggota baru Kopontren agar dapat dijadikan
pertimbangan persetujuan dalam pencairan dana. Kopontren akan melihat
sebesar apa kemauan anggota dalam membayar angsuran dan semampu
apa kemampuan anggota dalam melunasi tanggungan pinjamannya. Selain
itu dalam mengatasi kurangnya pengetahuan dan wawasan masyarakat
tentang Koperasi Syari’ah dan Koperasi Konvensional maka karyawan di
Koponren Al-Barkah selalu menjelaskan secara detail apabila ada
pengajuan pembiayaan, sebelum dana dicairkan para karyawan akan
menjelaskan berapa persen keuntungan yang harus dibagi hasilkan, dan
juga akan ada konsekuensi denda yang dikenakan sebesar 0,1% dari
jumlah pokok pinjaman dikali berapa hari telatnya dalam membayar
angsuran (denda tesebut berlaku untuk anggota yang telat membayar
selama 7 hari dari jadwal jatuh tempo yang telah ditetapkan). Begitu juga
dengan produk tabungan. Sebelum anggota menabung/menitipkan
dananya di Kopontren Al-Barkah, para karyawan akan menjelaskan
tentang ketentuan – ketentuan yang berlaku dan tentang prosentase bagi
hasil yang akan disepakati bersama termasuk menjelaskan juga tentang
akad tabungan yang akan digunakan selama anggota menabung di
Kopontren Al-Barkah, seperti yang saya paparkan di halaman sebelumnya.
Dengan begitu masyarakat akan tahu bahwa konsep yang digunakan oleh
Kopontren itu bukan bunga melainkan laba (bagi hasil).
18
BAB III
PEMBAHASAN
A. Landasan Teori
1. Konsep Tabungan Mudharabah
a. Pengertian Tabungan
Berdasarkan undang-undang Nomor 10 tahun 1998 tentang
perubahan atas undang-undang Nomor 7 tahun 1992 tentang
perbankan. Yang dimaksud dengan tabungan adalah simpanan yang
penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat dan ketentuan
yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek atau bilyet giro
dan alat lainnya yang dipersamakan dengan itu. Adapun yang
dimaksud dengan tabungan syariah adalah tabungan yang dijalankan
dengan prinsip - prinsip syariah. Dalam hal ini Dewan Syariah
Nasional telah mengeluarkan fatwa yang menyatakan bahwa
tabungan yang dibenarkan adalah tabungan yang berdasarkan prinsip
Wadiah dan Mudharabah.5
b. Pengertian Mudharabah
Dalam mengaplikasikan prinsip mudharabah penyimpan atau
deposit sebagai shohibul maal ( pemilik modal ) dan bank sebagai
mudhorib ( pengelola ). Mudharabah berasal dari kata Dharb artinya
memukul atau berjalan. Sedangkan menurut syara’, mudhrabah
merupakan akad antara dua pihak untuk bekerja sama dalam usaha
perdagangan dimana salah satu pihak memberikan dana kepada
pihak lain sebagai modal usaha dan keuntungan dari usaha itu akan
dibagi diantara mereka berdua sesuai dengan perjanjian yang telah
disepakati bersama. Prinsip mudharabah biasanya diaplikasikan
diperbankan syariah pada produk tabungan biasa, tabungan
berjangka, tabungan yang dimaksudkan adalah untuk tujuan tertentu
yaitu tabungan haji, tabungan rencana, tabungan kurban, serta
5 Adiwarman A. Karim, Bank Islam Analisis Fiqh dan Keuangan, Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada1, 2007, hlm. 297
19
deposito berjangka. Menghitung nisbah bagi hasil untuk produk
pendanaan atau simpanan bank syraiah dipengarui oleh beberapa
faktor yaitu jenis produk simpanan, perkiraan pendapatan investasi
dan biaya operasional bank. Hanya produk simpanan dengan skema
investasi mudharabah yang mendapat return bagi hasil, sementara
itu untuk produk simpanan dengan skema titipan atau wadiah return
yang diberikan berupa bonus.6
Syarat yang harus dipenuhi dalam akad mudharabah adalah :
1) Harta atau modal Modal harus dinyatakan dengan jelas
jumlahnya, seandainya modal berbentuk barang maka barang
tersebut harus dihargakan denganharga semasa dalam uang yang
beredar. Modal harus dalam bentuk tunai dan bukan piutang.
Modal harus diserahkan kepada mudharib untuk memungkinkan
melakukan usaha.
2) Keuntungan Pembagian keuntungan harus dinyatakan dalam
prosentase dari keuntungan yang mungkin dihasilkan nanti.
Keuntungan yang menjadi milik pekerja dan pemilik modal
harus jelas prosentasenya.
Sedangkan menurut jumhur ulama ada tiga rukun
mudharabah yaitu :
1) Dua belah pihak yang berakad
2) Materi yang diperjanjikan atau objek yang diakadkan terdiri dari
modal, usaha, keuntungannya
3) Shigat yakni serah ungkapan penyerahan modal dari pemilik
modal dan terima ungkapan dari penerima modal.7
c. Tabungan Mudharabah
Tabungan Mudharabah adalah tabungan yang dijalankan
berdasarkan akad mudharabah. Mudharabah mempunyai dua bentuk
yakni mudharabah mutlaqah dan mudharabah muqayyadah, yang
6 Ascarya, Akad dan Produk Bank Syariah, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2011), cet 3,
hlm 113
7 Ibid, hlm 116
20
perbedaan utamanya diantara keduanya dalah terletak pada ada atau
tidaknya persyaratan yang diberikan pemilik dana kepada bank
dalam mengelola hartanya. Dalam hal ini banyak bank syariah
bertindak sebagai mudharib sedangkan nasabah bertindak sebagai
shahibul mal8. Bank syariah dalam kapasitasnya sebagai mudharib
mempunyai kuasa untuk melakukan berbagai macam usaha yang
tidak bertentangan dengan prinsip syariah serta mengembangkannya
termamsuk melakukan akad mudharabah dengan pihak lain. Namun
disisi lain bank syariah juga memiliki sifat sebagai seorang wali
amanah. Yang berarti bank harus berhati-hati atau bijaksana serta
beritikat baik dan bertanggung jawab atas segala sesuatu yang timbul
akibat kesalahan atau kelalaian.
d. Macam – Macam Mudharabah
Berdasarkan kewenangan yang diberikan pihak penyimpan dibagi
menjadi 2 yaitu9 :
1) Mudharabah Mutlaqah
Penerapan mudharabah mutlaqah dapat berupa tabungan dan
deposito sehingga terdapat dua jenis penghimpunan dana yaitu
tabungan mudharabah dan deposito mudharabah. Berdasarkan
prinsip ini tidak ada batasan bagi bank dalam menggunakan dana
yang dihimpun.
Ketentuan umum dalam produk ini adalah : a) Bank wajib
memberitahukan kepada pemilik dana mengenai nisbah dan tata
cara pemberitahuan keuntungan dan atau pembagian keuntungan
secara risiko yang dapat ditimbulkan dari penyimpanan dana.
Apabila telah tercapai kesepakatan maka hal tersebut harus
dicantumkan dalam akad. b) Untuk tabungan mudharabah, bank
dapat memberikan buku tabungan sebagai bukti penyimpanan,
serta kartu ATM dan alat penarikan lainnya, c) Deposito
8 Nikensari sri indah, perbankan syariah, Semarang: PT Pustaka Rizki Putra, 2012, hlm 129
9 Ibid, hlm 130
21
mudharabah hanya bisa dicairkan setiap saat oleh penabung
setiap saat sesuai dengan kesepakatan. d) Tabungan mudharabah
hanya dapat dicairkan sesuai dengan kesepakatan
2) Mudharabah Muqayyadah
Jenis mudharabah ini termasuk dalam simpanan khusus
dimana pemilik dana dapat menetapkan syarat-syarat tertentu
yang harus dipatuhi oleh bank. Misalnya disyaratkan untuk akad
tertentu atau digunakan oleh nasabah tertentu.
Karakter simpanan ini adalah sebagai berikut : a) Pemilik
dana wajib menetapkan syarat tertentu yang harus diikuti oleh
bank wajib membuat akad yang mengatur persyaratan penyaluran
dana simpanan khusus. b) Bank wajib memberitahukan kepada
pemilik dana mengenai nisbah dan tata cara pemberitahuan
keuntungan dan resiko yang ditimbulkan dari penyimpanan dana.
c) untuk deposito mudharabah bank wajib menerbitkan sertifikat
atau tanda penyimpan an bilyet deposito kepada deposan.
e. Landasan Hukum
a. Al-Qur’an
Surat An-Nisa ayat 33
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling
memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan
jalan perniagaan yang Berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu.
dan janganlah kamu membunuh dirimu; Sesungguhnya Allah adalah
Maha Penyayang kepadamu.”
22
b. Al-Hadits
Artinya :” Diriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa Sayyidina Abbas bin
Abdul Muthalib jika memberikan dana ke mitra usahanya secara
mudharabah ia mensyaratkan agar dananya tidak dibawa mengarungi
lautan, menuruni lembah yang berbahaya, atar membeli ternak. Jika
menyalahi peraturan tersebut, yang bersangkutan bertanggung jawab
atas dana tersebut. Disampaikanlah syarat-syarat tersebut kepada
Rasulullah saw., dan Rasulullah pun membolehkannya”.
Dari hadist di atas menunjukkan bahwa dalam mudharabah
pihak shahibul maal yang menyediakan dana 100% akan
menanggung resiko kehilangan modal, sehingga pihak mudharib
selaku pengelola dana harus benar hati-hati dan selalu
melaksanakan akan mudharabah dengan penuh itikad baik. Oleh
karena itu, apabila ia karena kesalahannya menyebabkan kerugian
makai ia juga bertanggung jawab atas dana yang telah diberikan
oleh shahibul maal.
2. Konsep pembiayaan Bay’ al-Wafa’
a. Definisi bay’ al-wafa’
Secara lughawi al-bay’ adalah jual beli, dan al-wafa’ adalah
tenggang waktu, berarti bay’ al-wafa’ adalah jual beli dengan
tenggang waktu10
. Secara etimologis, al-bay’ berarti jual beli, dan al-
wafa’ berarti pelunasan/penutupan utang. Sedangkan secara
terminologis Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah, bay’ al-wafa’
atau jual beli dengan hak membeli kembali adalah jual beli yang
dilangsungkan dengan syarat bahwa barang dijual tersebut dapat
dibeli kembali oleh penjual apabila tenggang waktu yang disepakati
telah tiba11
. Bay’ al-wafa’ adalah seseorang yang menjual barang
tidak bergerak kepada orang lain karena membutuhkan uang tunai,
10
Yazid Afandi, Fiqh Muamalah, Yogyakarta: Logung Pustaka, 2009, hlm 64
11 Mardani, Fiqh Ekonomi Syariah: Fiqh Muamalah Jakarta: Kencana Prenada Media Group,
2012, hlm 179
23
tetapi dengan syarat ketika sudah mempunyai uang maka bisa
membeli kembali barang yang sudah dijualnya itu. Bay’ al-wafa’
adalah jual beli dengan persyaratan saling mengembalikan hak pihak
lain, yaitu di saat penjual mengembalikan uang si pembeli maka si
pembeli juga akan mengembalikan barang si penjual. Bay’ al-wafa’
disebut sebagai jual beli pelunasan, karena ada semacam perjanjian
dari pembeli untuk melunasi hak si penjual, yakni pembeli
mengembalikan barangnya apabila si penjual mengembalikan
uangnya12
.
Menurut terminologi fiqh, sebagaimana diungkapkan oleh
Musthafa Ahmad Az-Zarqa’, bay’ al-wafa’ adalah jual beli yang
dilangsungkan dua pihak dengan syarat bahwa barang yang dijual itu
dapat dibeli kembali oleh penjual, apabila tenggang waktu yang telah
ditentukan telah tiba13
. Artinya, jual beli ini mempunyai tenggang
waktu yang terbatas, misalnya satu tahun, sehingga apabila waktu
tahun telah habis, maka penjual membeli barang itu kembali dari
pembelinya. Misalnya, Adi sangat memerlukan uang saat ini, lalu ia
menjual sawahnya seluas dua hektar kepada Doni seharga Rp 200
juta,- selama dua tahun. Mereka sepakat menyatakan bahwa apabila
tenggang waktu dua tahun itu telah habis, maka Adi akan membeli
kembali sawah yang telah dijualnya kepada Doni seharga penjualan
semula, yaitu Rp 200 juta,-. Akad yang digunakan dalam transaksi
ini adalah akad jual beli, maka tanah sawah boleh diekploitasi Doni
selama dua tahun itu dan dapat Doni manfaatkan sesuai dengan
kehendaknya, sehingga tanah sawah itu menghasilkan keuntungan
baginya. Akan tetapi, tanah sawah itu tidak boleh dijual kepada
orang lain. Keuntungan yang didapatkan Doni adalah hasil tanah
sawah yang diekploitasi atau dimanfaatkan Doni selama dua tahun
tersebut.
12
Abdullah al-Mushlih dan Shalah ash-Shawi, Fikih Ekonomi Islam, Jakarta: Darul Haq, 2013, hlm 128-
129
13 Yazid Afandi, Fiqh Muamalah, Yogyakarta: Logung Pustaka, 2009, hlm 64
24
b. Proses transaksi bay’ al-wafa’
Jelas bahwa transaksi semacam itu mengandung ketercampuran
berbagai macam hukum jual beli dan berbagai hukum pegadaian.
Dalam jual beli itu terdapat hukum-hukum jual beli, misalnya si
pembeli boleh memanfaatkan barang dagangannya dengan
penggunaan dan pemanfaatan yang benar. Pembeli bisa
menggunakannya untuk diri sendiri dan memanfaatkannya untuk
disewakan tanpa izin si penjual.
Dilihat dari sisi bahwa harta yang menjadi jaminan harus
kembali lagi kepada pemilik harta, maka akad ini mirip dengan rahn.
Namun jika dilihat dari sisi bahwa harta yang menjadi jaminan
tersebut bebas untuk diambil manfaatnya oleh penerima jaminan,
akad ini mirip dengan bay’, sehingga jual beli ini merupakan jual
beli khusus yang memang diperselisihkan oleh Ulama’ dari aspek
hukumnya. Bay’ al-wafa’ sejak semula diakadkan sebagai jual beli,
maka pembeli dengan bebas memanfaatkan barang tersebut. Hanya
saja muncul kesepakatan dari kedua belah pihak bahwa pembeli
tidak boleh menjual barang terebut kepada selain pemilik semula,
karena barang tersebut merupakan sebuah jaminan atas hutang yang
harus dikembalikan dalam jangka waktu yang telah disepakati.
Apabila pemilik harta tersebut telah mempunyai uang, maka ia harus
mengembalikan hutangnya dan pembeli harus mengembalikan
barang tersebut14
.
Menurut Musthafa Ahmad Az Zarqa’, apabila terjadi
keengganan salah satu pihak untuk membayar hutangnya atau
menyerahkan barang setelah hutang dilunasi, maka penyelesaiannya
akan dilakukan melalui pengadilan. Jika yang berhutang tidak
mampu membayar hutangnya ketika jatuh tempo, maka berdasarkan
penetapan pengadilan barang yang dijadikan jaminan tersebut dapat
dijual dan hutang dilunasi. Jika pihak yang memegang barang
14
Yazid Afandi, Fiqh Muamalah, Yogyakarta: Logung Pustaka, 2009, hlm 65
25
enggan menyerahkan barang ketika hutang telah dilunasi, pengadilan
bisa memaksanya untuk menyerahkan barang tersebut kepada
pemiliknya15
.
c. Hukum Bay’ al-wafa’
Menurut Musthafa Ahmad az-Zarqa dan Abdurrahman
Ashabuni, dalam sejarahnya, bay’ al-wafa’ baru mendapat justifikasi
para ulama fiqh setelah berjalan beberapa lama. Maksudnya, bentuk
jual beli ini telah berlangsung beberapa lama dan bay’ al-wafa’ telah
menjadi urf (adat kebiasaan) masyarakat Bukhara dan Balkh,
kemudian ulama fiqh yaitu ulama Hanafi melegalisasi jual beli ini.
Imam Najmuddin an-Nasafi (461- 573 H) seorang ulama terkemuka
madzab Hanafi di Bukhara mengatakan: “para syekh kami (Hanafi)
membolehkan bay’ al-wafa’ sebagai jalan keluar dari riba.”
Menurut Abu Zahrah, tokoh fiqh dari Mesir, mengatakan bahwa
dilihat dari segi sosio-historis, kemunculan bay’ al-wafa’ di
tengahtengah masyarakat Bukhara dan Balkh pada pertengahan abad
ke-5 Hijriyah adalah disebabkan oleh para pemilik modal tidak mau
lagi memberikan hutang kepada orang-orang yang memerlukan
uang, jika mereka tidak mendapat imbalan apapun. Hal ini membuat
kesulitan bagi masyarakat yang membutuhkan modal. Keadaan ini
membawa mereka untuk membuat akad tersendiri sehingga
keperluan masyarakat terpenuhi dan keinginan orang-orang kaya pun
terayomi.
Sedangkan menurut Menurut ulama Hanafiyah ibn taymiyah dan
Abdullah al-Mushlih dan Shalah ash-Shawi mereka memandang
akad bay’ al-wafa’ ini tidak sah. Berikut alasannya :
Menurut ulama Hanafiyah ibn taymiyah, ia memandang bahwa
jual beli al-Wafa’ dipandang tidak syah. Ia menyatakan, bahwa jual
beli yang dipraktekkan dalam kehidupan masyarakat seperti yang
terjadi setiap hari, yaitu dengan cara jual beli, tukar menukar, dan
15
Ibid, hlm 66
26
lain sebagainya. Namun dalam hal ini jual beli yang diperbolehkan
yang sudah melalui akad yaitu kesepakatan antara para pihak. Jalan
pikiran ulama Hanafiyah dalam memberikan justifikasi terhadap
bay’ al-wafa’ adalah didasarkan pada istihsan urfi.
Menurut Abdullah al-Mushlih dan Shalah ash-Shawi bahwa jual
beli semacam itu tidak dibenarkan, karena tujuan yang sebenarnya
adalah riba, yakni dengan cara memberikan untuk dibayar secara
tertunda, sementara fasilitas penggunaan barang yang digunakan
dalam perjanjian dan sejenisnya adalah keuntungannya. Syaikhul
Islam Ibnu Taimiyah menyatakan, Sejenis jual beli yang mereka
perlihatkan yang disebut jual beli amanah yang mana dalam jual beli
itu mereka bersepakat bahwa apabila telah dikembalikan
pembayaran si penjual maka barang juga dikembalikan merupakan
jual beli bathil menurut kesepakatan para imam, baik dengan
persyaratan yang disebutkan dalam waktu akad atau melalui
kesepakatan sebelum akad. Pendapat tersebut yang tepat daripada
ulama‛
d. Rukun bay’ al-wafa’
Ulama Hanafiah mengemukakan bahwa yang menjadi rukun
dalam bay’ al-wafa’ sama dengan rukun jual beli pada umumnya.
Demikian juga syarat-syarat bay’ al-wafa’ sama dengan syarat jual
beli pada umumnya. Penambahan syarat untuk bay’ al-wafa’
hanyalah dari segi penegasan bahwa barang yang telah dijual itu
harus dibeli kembali oleh penjual dan tenggang waktu yang
berlakunya jual beli itu harus tegas, misalnya satu tahun, dua tahun,
atau lebih.
e. Perbedaan bay’ al-wafa’ dengan rahn
Perbedaan antara bay’ al-wafa’ dan rahn sebagai berikut:
1) Dalam akad rahn pembeli tidak sepenuhnya memiliki barang
yang dibeli (karena harus dikembalikan kepada penjual),
sedangkan dalam bay’ al-wafa’, barang itu sepenuhnya menjadi
milik pembeli selama tenggang waktu yang disepakati.
27
2) Dalam rahn, jika harta yang digadaikan (al-marhun) rusak
selama di tangan pembeli, maka kerusakan itu menjadi tanggung
jawab pemegang barang, sedangkan dalam bay’ al-wafa’ apabila
kerusakan itu bersifat total, baru menjadi tanggung jawab
pembeli, tetapi apabila kerusakannya tidak parah maka hal itu
tidak merusak akad.
3) Dalam rahn segala biaya yang diperlukan untuk pemeliharaan
barang menjadi tanggung jawab pemilik barang, sedangkan
dalam bay’ al wafa’ biaya pemeliharaan sepenuhnya menjadi
tanggung jawab pembeli, karena barang itu telah menjadi
pemiliknya selama tenggang waktu yang telah disepakati16
.
B. Peneliti Terdahulu
Penelitian terdahulu yang relevan merupakan suatu tinjauan terhadap
beberapa sumber referensi yang berasal dari karya ilmiah yang telah ada
sebelumnya, hal ini bertujuan untuk mengetahui gambaran – gambaran
secara relevan tentang penelitian yang dilakukan. Telah banyak karya
penelitian yang sebelumnya yang membahas mengenai pengaruh tabungan
mudharabah dan pembiayaan bay’ al-wafa’, baik dalam bentuk jurnal
maupun skripsi, diantaranya :
1. Skripsi dengan judul “Pengaruh Tabungan Mudharabah Terhadap
Kesejahteraan Masyarakat di BMT UGT Sidogiri Blitar” yang ditulis
oleh Imron Fuadi, NIM 3223113043, Pembimbing Binti Nur Asiyah
M.Si. penelitian ini di latar belakangi oleh sebuah fenomena bahwa
masih banyaknya masyarakat disekitar BMT yang masih belum
sejahtera, hal ini disebabkan karena masyarakat kekurangan
modal/dana untuk menjalankan usahanya. Kekurangan modal tersebut
di danai oleh BMT sehingga akan meningkatkan pendapatan dan
tercapainya kesejahteraan. Penelitian ini digunakan dengan metode
pendekatan Kualitatif jenis Fenomenologi. Sedangkan data yang
16
Mardani, Fiqh Ekonomi Syariah: Fiqh Muamalah, Jakarta: Kencana Prenada Media Group,
2012, hlm 182-183
28
diambil dengan menggunakan metode wawancara mendalam dengan
pihak BMT maupun nasabah BMT UGT Sidogiri Blitar.
2. Skripsi dengan judul “Pengaruh Tabungan Mudharabah Terhadap
Pendapatan Bank Syariah Mandiri” yang ditulis oleh Eni Fitriana,
NIM 3223113034, Pembimbing H. Dede NurohmaN, M.Ag.
Penelitian ini di latar belakangi oleh suatu kegiatan perbankan dimana
pembiayaan merupakan sumber utama dari pendapatan perbankan.
Untuk melakukan pembiayaan suatu perbankan harus memperoleh
sumber dana yang cukup agar pembiayaan berjalan lancar. Penelitian
ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan
tahunan publikasi Bank Syari’ah Mandiri periode 1999-2014.
3. Skripsi dengan judul “Pengaruh Pembiayaan Mudharabah Dalam
Meningkatkan Perekonomian Mudharib di BMT Mentari Ngunut
Tulungagung” yang ditulis oleh Riska Nabilla As-Shofi, NIM
3223113081, Pembimbing Lantip Susilowati, S.Pd., M.M. Latar
belakang penelitian ini produk pembiayaan Kopsyah BMT Mentari
yang sangat diminati oleh masyarakat adalah pembiayaan
Mudharabah. Peneliti ini menggunakan penelitian kualitatif. Jenis
penelitian ini menggunakan pendekatan study lapang. Sebagai suatu
metode peneliti yang prosedur – prosedurnya mengaharuskan peneliti
untuk mengkaji sejumlah subjek dengan terlibat secara langsung dan
relatif lama didalamnya untuk mengembangkan pola – pola dan relasi
makna.
C. Temuan Studi Lapangan
Aplikasi pembiayaan mudharabah dan Bai’ Al Wafa’ pada lembaga
Kopontren Al-Barkah ini memiliki sistem yang berbeda dengan yang lain,
karena setiap lembaga keuangan memiliki kebijakan masing-masing dalam
menjalankan manajemennya serta memiliki peraturan tersendiri pada
setiap produk-produk yang dimilikinya. Pada Kopontren Al-Barkah ini
memiliki visi dan misi yang baik untuk kemajuan koperasinya. Dimana
dalam praktek pembiayaannya ingin membantu mencari jalan keluar untuk
masyarakat dalam mencari modal usaha dengan cara yang halal yang
29
sesuai dengan syariat islam. Pengaruh tabungan Mudharabah dan
pembiayaan Bai’ Al Wafa’ di lembaga keuangan syariah tentunya tidak
terlepas dari kendala-kendala yang ada, salah satunya dalam pembagian
keuntungan atau bagi hasil yang sebenarnya telah ditetapkan dan
disepakati sesuai dengan perjanjian diawal. Berdasarkan hasil penelitian
yang telah dilakukan oleh peneliti di Kopontren Al-Barkah Blitar
menunjukkan bahwa keuntungan nyata yang diperoleh itu murni dari
keuntungan usaha anggota dan tidak ditetapkan berdasarkan modal yang
disertakan. Laba yang disepakati oleh anggota dan pihak Kopontren
sebesar 0,3% untuk produk tabungan, sedangkan untuk produk
pembiayaaan laba yang disepakati tergantung pada besar kecilnya jumlah
pinjaman dan jangka waktu pelunasan.
30
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
1. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Kopontren Al-
Barkah Blitar dan terkait pemahaman materi yang dibahas dan
diuraikan sebelunya mengenai Tabungan Mudharabah dan Akad
pembiayaan Bai’ Al Wafa’ di Kopontren Al-Barkah Blitar, maka dapat
disimpulkan bahwa :
a. Ada sebagian ulama yang berpendapat bahwa pembiayaan dengan
akad Bai’ Al Wafa’ tidak sah karena dalam suatu akad jual beli
tidak dibenarkan adanya tenggang waktu, dan bentuk jual beli ini
tidak pernah ada di zaman Rasulullah SAW maupun di zaman
sahabat. Namun ada juga ulama yang berpendapat dan menganggap
akad ini akad yang sah karena dapat digunakan sebagai jalan keluar
dari riba. Pada kenyataannya di Kopontren Al-Barkah tetap
menggunakan akad pembiayaan Bai’ Al Wafa’, mereka berasumsi
bahwa selama akad yang digunakan tidak bertentangan dengan
syari’at islam, dan tidak ada salah satu pihak yang merasa
diragukan, maka akad ini dianggap sah. Pengaruh adanya
pembiayaan dengan akad Bai’ Al Wafa’ ini terhadap keuangan
Kopontren Al-Barkah sangat besar pengaruhnya di bandingkan
dengan Tabungan Mudharabah yang ada di Kopontren Al Barkah,
karena minat anggota Kopontren cenderung banyak yang
melakukan pembiayaan daripada menabung.
b. Pada produk Tabungan Mudharabah yang diterapkan di Kopontren
Al-Barkah ini menggunakan prosentase laba sebesar 0,3%, selain
program bagi hasil yang ditawarkan kepaada anggota, pihak
kopontren juga menawarkan bonus yang akan diberikan anggota
apabila anggota memakai produk Tabungan Mudharabah model
simpanan sukarela.
31
2. SARAN
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka peneliti
merekomendasikan beberapa saran yaitu:
a. Bagi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Bagi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam diharapkan dapat
menambah jaringan kerjasama dengan lembaga keuangan syariah
agar dapat menyerap mahasiswa lebih banyak dalam kegiatan
Praktik Pengalaman Lapangan
b. Bagi Lembaga
Bagi lembaga tempat Praktik Pengalaman Lapangan
mahasiswa Perbankan Syariah, berguna sebagai pedoman atau
acuan dalam penerapan tabungan mudharabah dan pembiayaan bai’
al wafa’ terhadap pengaruh keuangan di Kopontren Al-Barkah
Blitar.
c. Bagi Mahasiswa
Mahasiswa diharapkan dapat memahami lebih banyak ilmu
berdasarkan pengalaman yang didapatkan selama kegiatan Praktik
Pengalaman Lapangan
32
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah al-Mushlih dan Shalah ash-Shawi. 2013. Fikih Ekonomi Islam. Jakarta:
Darul Haq.
Adiwarman A. Karim. 2007. Bank Islam Analisis Fiqh dan Keuangan. Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada1.
Ascarya. 2001. Akad dan Produk Bank Syariah. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
https://www.academia.edu/12571938/Makalah_Mudharabah_Fiqh_Muamalah_
Mardani. 2012. Fiqh Ekonomi Syariah: Fiqh Muamalah Jakarta: Kencana
Prenada Media Group.
Moch Nurrafi Anwar. (Manager Kopontren Al-Barkah Wonodadi Blitar)
Nikensari sri indah. 2012. Perbankan Syariah, Semarang: PT Pustaka Rizki Putra.
Pedoman RAT Koperasi Pondok Pesantren Al-Barkah Wonodadi
Yazid Afandi. 2009. Fiqih Muamalah dan Implementasinya Dalam Lembaga
Keuangan Syariah. Yogyakarta: Logung Creative Design.
33
LAMPIRAN
BERITA ACARA HARIAN INDIVIDUAL
PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) GELOMBANG I
JURUSAN PERBANKAN SYARI’AH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM IAIN TULUNGAGUNG
TAHUN 2020
Pada hari ini, senin tanggal 7 bulan Januari Tahun 2020, bertempat
di lembaga Kopontren Al-Barkah Darul Huda Wonodadi Blitar, telah
dilaksanakan PPL Gelombang I Perbankan Syari’ah Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung Tahun 2020 oleh mahasiswa dengan
identitas sebagai berikut :
Nama/NIM/Jurusan : Titis Sekar Ayu Sukmawati/12401173068/PS
Bentuk kegiatan adalah :
Selasa, 07/01/2020 : Awal kegiatan PPL saya di lembaga Kopontren Al-
Barkah Darul Huda Wonodadi Blitar yaitu do’a bersama karyawan yang lain
sebelum memulai aktivitas, kemudian saya berkenalan dengan setiap karyawan
disana beserta jabatan dan tugasnya masing – masing. Setelah cukup
berkenalan, saya mulai membersihkan ruangan Kopontren sebelum dibuka. Hari
ini saya di tempatkan di bagian Customer Service (CS) yaitu bagian melayani
nasabah ketika ingin pengajuan pembiayaan dengan mengumpulkan syarat –
syarat seperti KTP, KK, STNK, BPKB, dan kendaraan yang akan dijadikan
jaminan juga harus di bawa di kantor untuk digesek mesinnya.
Karena hari ini pertama saya magang disini, jadi saya hanya mengamati cara
melayani nasabah jika ingin mengajukan pembiayaan, selebihnya untuk hari
selanjutnya saya di izinkan untuk praktik sendiri memerankan bagian Customer
Service, tentunya di bawah pengawasan karyawan bagian Customer Service
Rabu, 08/01/2020 : Kegiatan PPL saya hari ini di lembaga Kopontren Al-
Barkah Darul Huda Wonodadi Blitar yaitu seperti biasa diawali dengan
kegiatan do’a bersama karyawan yang lain sebelum memulai aktivitas,
selanjutnya saya mulai membersihkan ruangan Kopontren sebelum dibuka.
Hari ini saya ditempatkan di bagian customer servis, di bagian seperti hari
kemarin, kegiatannya tidak lain seperti men-scan persyaratan apa saja yang
dibutuhkan untuk pengajuan pembiayaan, seperti KTP, KK, STNK, BPKB.
Kemudian di tulis kedalam daftar “antrian pembiayaan 2020” dan file tersebut
dimasukkan ke dalam folder “SCAN 2020”, dan didalam folder tersebut kita
membuat folder baru lagi tetapi di namai dengan nama orang yang mengajukan
pembiayaan tersebut. Setelah itu tunggu beberapa hari lagi sekitar 1-2 hari lagi
untuk di survey dahulu oleh bagian survey lapangan.
Kamis, 09/01/2020 : Kegiatan PPL saya hari ini di lembaga Kopontren Al-
Barkah Darul Huda Wonodadi Blitar yaitu seperti biasa diawali dengan
34
kegiatan do’a bersama karyawan yang lain sebelum memulai aktivitas,
selanjutnya saya mulai membersihkan ruangan Kopontren sebelum dibuka.
Hari ini saya tidak banyak belajar tentang pelayanan di customer service
karena hari ini saya dan teman – teman PPL di Kopontren Al-Barkah Darul
Huda Wonodadi Blitar akan mengadakan acara pembukaan PPL Gelombang I
di Kopontren Al-Barkah Darul Huda Wonodadi Blitar bersama - sama dengan
Ketua Kopontren beserta sekretaris, bendahara, manager dan karyawan lainnya.
Jadi saya dan teman – teman sibuk mengurusi acara yang akan kami adakan
siang hari ini. Karena kesibukan kami untuk mempersiapkan acara pembukaan,
maka saya dan teman – teman PPL pun juga sebentar membantu para karyawan
melayani nasabah. Karena hari ini tidak banyak nasabah yang ingin mengajukan
pembiayaan jadi di bagian Customer Service ini sepi tidak begitu banyak
pekerjaan. Hari ini saya hanya mengecek nama – nama calon nasabah yang
akan disurvey hari ini dan setelah itu diberikan kepada bagian survey lapangan
untuk di survey dahulu sebagai bahan pertimbangan apakah pengajuan
pembiayaan nya diterima atau tidak oleh pihak Kopontren Al-Barkah Darul
Huda Wonodadi Blitar.
Jum’at, 10/01/2020 : Kegiatan PPL saya hari ini di lembaga Kopontren Al-
Barkah Darul Huda Wonodadi Blitar yaitu seperti biasa diawali dengan
kegiatan do’a bersama karyawan yang lain sebelum memulai aktivitas,
selanjutnya saya mulai membersihkan ruangan Kopontren sebelum dibuka.
Hari ini saya ditempatkan di bagian customer servis, di bagian seperti hari
kemarin, kegiatan hari ini yaitu melayani nasabah yang pengajuan pembiayaan
nya disetujui oleh pihak Kopontren setelah di survey dan juga atas
pertimbangan manager Kopontren Al-Barkah Darul Huda Wonodadi Blitar.
Jadi ketika pengajuannya disetujui maka kita membuatkan surat perjanjian antara
pihak Kopontren dan nasabah sebagai tanda pengikat tertulis. Isi surat
perjanjian tersebut mulai dari urutan halaman pertama yaitu : surat persyaratan
pengajuan musytari, surat permohonan anggota, akad perjanjian, surat kuasa,
surat pernyataan, Foto copy KTP dan STNK, dan Foto copy BPKB.
Dalam teks akad perjanjian diberi materai 3000 dan ditandatangani
nasabah/musytari (disini juga dijelaskan tentang bagi hasil yang akan disepakati
oleh musytari dengan kopontren termasuk perjanjian lain yang menerangkan
apabila musytari terlambat membayar angsuran ketika telah jatuh tempo, dan
kesepakatan lain yang tertuang dalam surat ini), selain itu surat pernyataan juga
diberi materai 3000 dan ditandatangani musytari, dan yang terakhir surat kuasa
juga diberi materai 6000 atau bisa juga dengan materai 3000 dengan catatan
apabila peminjaman lebih dari Rp 10.000.000 maka surat kuasanya diberi
materai 6000, namun apabila pinjamannya kurang dari Rp 10.000.000 maka
surat kuasanya diberi materai 3000 dan ditandatangani musytari. Kemudian
BPKB musytari diserahkan kepada pihak kopontren sebagai jaminannya. Setelah
itu baru mengisi “BUKU KAMUS BPKB” yang berisi tentang nama musytari,
alamat musytari, nama yang tertulis dalam BPKB, alamat orang yang memiliki
BPKB (karena kebanyakan si musytari memakai BPKB orang lain seperti
saudaranya, orang tuanya, atau bisa juga BPKB nya sendiri), nomor mesin, tipe
motor, tahun pembuatan, warna, nomor rangka, dan NOPOL yang selanjutnya
35
ditanda tangani musytari dan boleh juga ditanda tangani sekalian oleh pihak ke 2
(jika nanti pelunasannya diwakilkan pihak ke 2, apabila pihak pertama tidak bisa
mengambil jaminan ketika pelunasan tiba). Setelah itu baru dana dapat dicairkan
dan digunakan sesuai kebutuhan pengajuan musytari.
Sabtu, 11/01/2020 : Kegiatan PPL saya hari ini di lembaga Kopontren Al-
Barkah Darul Huda Wonodadi Blitar yaitu seperti biasa diawali dengan
kegiatan do’a bersama karyawan yang lain sebelum memulai aktivitas,
selanjutnya saya mulai membersihkan ruangan Kopontren sebelum dibuka.
Hari ini saya ditempatkan di bagian customer servis, di bagian seperti hari
kemarin, kegiatan hari ini yaitu mengatasi permasalahan apabila ada musytari
yang sebelumnya masih memiliki tanggungan angsuran pembiayaan dan
kemudian ingin mengajukan pembiayaan lagi untuk modal beli pupuk dan bibit
karena panen sebelumnya gagal. Jadi ketika ada permasalahan seperti ini,
musytari harus melunasi dahulu tanggungan angsuran pembiayaan yang
sebelumnya baru musytari mengajukan pembiyaan lagi tanpa di survey. Jika si
musytari ini dilihat lancar angsurannya dan benar – benar untuk modal usaha
seperti yang ia katakan maka pada hari H pengajuan langsung bisa dicairkan
dananya, begitu juga sebaliknya jika dilihat macet pembayaran angsurannya
maka ketika ingin mengajukan lagi manager akan berfikir 3x lipat jika ingin
menyetujui pengajuan pembiyaannya. Karena yang dilihat manajer yaitu
kemampuan dan kemauan si musytari dalam mengembalikan modal yang
diberikan kepadanya. Baru bagi hasil yang ditawarkan musytari kepada pihak
KOPONTREN.
Tulungagung, 13 Januari 2020
MENGETAHUI :
Pembimbing/DosenPamong
__________________________
36
Pada hari ini, Senin tanggal 13 bulan Januari Tahun 2020,
bertempat di lembaga Kopontren Al-Barkah Darul Huda Wonodadi
Blitar, telah dilaksanakan PPL Gelombang I Perbankan Syari’ah Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung Tahun 2020 oleh mahasiswa
dengan identitas sebagai berikut :
Nama/NIM/Jurusan : Titis Sekar Ayu Sukmawati/12401173068/PS
Bentuk kegiatan adalah :
Senin, 13/01/2020 : Kegiatan PPL saya hari ini di lembaga Kopontren Al-
Barkah Darul Huda Wonodadi Blitar yaitu seperti biasa diawali dengan
kegiatan do’a bersama karyawan yang lain sebelum memulai aktivitas,
selanjutnya saya mulai membersihkan ruangan Kopontren sebelum dibuka.
Hari ini saya ganti ditempatkan di posisi Teller, dimana semua nasabah yang
membayar angsuran langsung menuju teller. Di Kopontren Al-Barkah Darul
Huda Wonodadi Blitar hanya ada 1 teller, yang tugasnya hanya melayani
musytari ketika membayar angsuran, melayani musytari ketika ingin
menabung/mengambil tabungan, mencairkan dana pinjaman dan mengecek
nama-nama musytari yang belum membayar angsuran bulan ini serta belum
membayar pelunasan ketika jatuh tempo. Hari ini saya hanya mengamati kinerja
dan cara pelayanan kepada musytari saja, selebihnya besok saya disuruh praktik
sendiri dibawah pengawasan karyawan bagian teller.
Di Kopontren Al-Barkah Darul Huda Wonodadi Blitar mempunyai cara
tersendiri untuk menguji para mahasiswa yang sedang PPL disana, seberapa
jauh kah pengetahuan kami dalam mempelajari ilmu perbankan yang telah
dibekali dari kampus untuk menghadapi keuangan negara saat ini. Dan kegiatan
seperti ini sudah diberlakukan dari dulu untuk mahasiswa yang sedang PPL
disana. Jadi, setiap hari senin dan kamis, sebelum jam 1 siang bapak ketua
koperasi selalu datang ke Kopontren dan selesai jam istirahat saya dan kawan –
kawan PPL ditunggu beliau di lantai 2 untuk mengijinkan kami
mempresentasikan materi yang akan kami bahas bersama kawan – kawan dan
bapak ketua kopontren, untuk materi kami diizinkan bebas memilih materi apa
saja yang berkaitan dengan perbankan untuk kita rundingkan dan mencoba
mengaplikasikan materi yang kita bahas ke dalam lapangan, Seperti pada hari ini
kami membahas tentang materi pembiayaan
Selasa, 14/01/2020 : Kegiatan PPL saya hari ini di lembaga Kopontren Al-
Barkah Darul Huda Wonodadi Blitar yaitu seperti biasa diawali dengan
kegiatan do’a bersama karyawan yang lain sebelum memulai aktivitas,
selanjutnya saya mulai membersihkan ruangan Kopontren sebelum dibuka.
Hari ini tetap seperti kemarin, saya masih ditempatkan di teller dan hari ini
saya di izinkan untuk praktek melayani musytari sendiri tentunya dibawah
pengawasan dan arahan dari karyawan bagian teller disini. Ketika ada musytari
datang yang ingin membayar angsuran maka kita harus siap melayani dengan
ramah, sopan, sabar, teliti, good looking dan pandai berkomunikasi agar muytari
kita lebih nyaman ketika mereka ingin bertransaksi atau atau sekedar bertanya
tanya tentang sistem angsuran maupun tabungan di Kopontren Al-Barkah
37
Darul Huda Wonodadi Blitar, seperti hari ini banyak musytari yang membayar
angsuran.
Rabu, 15/01/2020 : Kegiatan PPL saya hari ini di lembaga Kopontren Al-
Barkah Darul Huda Wonodadi Blitar yaitu seperti biasa diawali dengan
kegiatan do’a bersama karyawan yang lain sebelum memulai aktivitas,
selanjutnya saya mulai membersihkan ruangan Kopontren sebelum dibuka.
Hari ini melajutkan yang kemarin yaitu melayani nasabah membayar
angsuran, ketika nasabah membayar angsuran dengan membawa kartu
angsuran caranya yaitu dengan menghitung pokok + laba + denda (apabila
jatuh tempo angsuran lebih dari 7 hari). Di kopontren ini model angsurannya ada
yang per bulan, ada juga per 6 bulan, ada juga per 3 bulan, ada juga per 2 bulan.
Dan juga ada yang membayar sekali lunas, seperti 3 bulan sekali lunas, 6 bulan
sekali lunas, dst. Paling lama angsuran yaitu 3 tahun, dengan laba yang berbeda
beda juga. Tergantung berapa jumlah pinjamanannya dan berapa kali angsuran.
Kamis, 16/01/2020 : Kegiatan PPL saya hari ini di lembaga Kopontren Al-
Barkah Darul Huda Wonodadi Blitar yaitu seperti biasa diawali dengan
kegiatan do’a bersama karyawan yang lain sebelum memulai aktivitas,
selanjutnya saya mulai membersihkan ruangan Kopontren sebelum dibuka.
Hari ini masih seperti kemarin, yaitu dibagian teller saya melayani musytari
yang membayar angsuran. Model angsuran di Kopontren Al-Barkah Darul
Huda Wonodadi Blitar ini laba-nya dikatakan di awal ketika perjanjian akad
berlangsung. Dan yang menentukan laba yaitu pihak Kopontren. Karena
berbeda dengan bunga dan pihak Kopontren berusaha menjauhi riba, jadi
pengambilan laba ini dikatakan di awal agar tidak ada kesalahpahaman musytari
dan menyamakannya dengan riba. Pada kenyataan nya yang terjadi di lapangan
ternyata masyarakat banyak yang masih menganggap laba itu seperti riba
karena sama – sama mengambil kelebihan dana dari jumlah pinjaman. Oleh
karena itu ketika perjanjian berlangsung pihak kopontren juga menegaskan
bahwa ini laba bukan bunga, karena laba yang diberikan musytari itu
prosentasinya kecil dan sementara musytari tidak keberatan dengan laba
tersebut jadi perjanjian dapat dilanjutkan dan dana pinjaman dapat dicairkan.
Jadi hari ini saya selain melayani musytari membayar angsuran juga memberikan
pengetahuan tentang prosentasi laba yang diberikan kepada musytari agar
mereka bisa membedakan antara bunga dan laba, selain itu kegiatan di teller hari
ini yaitu mencairkan dana pinjaman. Karena hari ini hari kamis jadi setelah
istirahat berlangsung saya dan kawan – kawan PPL segera menemui bapak
ketua koperasi untuk mempresentasikan materi yang akan kita bahas hari ini,
yaitu materi mudharabah.
Jum’at, 17/01/2020 : Kegiatan PPL saya hari ini di lembaga Kopontren Al-
Barkah Darul Huda Wonodadi Blitar yaitu seperti biasa diawali dengan
kegiatan do’a bersama karyawan yang lain sebelum memulai aktivitas,
selanjutnya saya mulai membersihkan ruangan Kopontren sebelum dibuka.
Hari ini seperti kemarin yaitu di bagian teller untuk melayani nasabah. Karena
hari jum’at tidak seramai seperti biasanya, pak manager meminta bantuan saya
untuk dibuatkan sebuah desain untuk label produk jamu asli buatan Kopontren
Al-Barkah Darul Huda Wonodadi Blitar, karena di bagian teller sepi dan
38
daripada menganggur jadi saya berbincang – bincang dengan pak manager
untuk membuat desain label jamu seperti apa yang di inginkan pak manager agar
menarik perhatian nasabah yang berkunjung di Kopontren Al-Barkah Darul
Huda Wonodadi Blitar, karena selain membuka kopontren, di satu lokasi yang
sama juga membuka toko dengan aneka barang ATK, snack jajanan, dan masih
banyak barang dagangan yang dijual disini. Jadi tak heran jika Kopontren Al-
Barkah Darul Huda Wonodadi Blitar ini mempunyai daya tarik tersendiri mulai
dari anak-anak, remaja, dewasa, sampai orang tua.
Sabtu, 18/01/2020 :. Kegiatan PPL saya hari ini di lembaga Kopontren Al-
Barkah Darul Huda Wonodadi Blitar yaitu seperti biasa diawali dengan
kegiatan do’a bersama karyawan yang lain sebelum memulai aktivitas,
selanjutnya saya mulai membersihkan ruangan Kopontren sebelum dibuka.
Hari ini seperti kemarin yaitu di bagian teller untuk melayani nasabah. Di saat
waktu luang karyawan bagian teller disini memberi tau saya tentang besaran laba
yang diberikan kepada musytari itu tergantung jumlah pinjaman dan tergantung
berapa kali angsuran, seperti yang saya paparkan di berita harian sebelumnya.
Disini apabila mengambil angsuran dengan ketentuan
6x2 angsuran ( per 6 bulan 2x angsuran ) = artinya jumlah bulan pinjam
12 bulan, dengan rentang 6 bulan. Jadi musytari harus membayar 2x
angsuran per 6 bulannya
laba yang diberikan sebesar 2,325% dari jumlah pokok pinjaman
3x4 angsuran ( per 3 bulan 4x angsuran ) = artinya jumlah bulan pinjam
12 bulan, dengan rentang 3 bulan. Jadi musytari harus membayar 4x
angsuran per 3 bulannya
laba yang diberikan sebesar 1,9375% dari jumlah pokok pinjaman
3x2 angsuran ( per 3 bulan 2x angsuran ) laba yang diberikan sebesar
2,325% dari jumlah pokok pinjaman
3x5 angsuran ( per 3 bulan 5x angsuran ) laba yang diberikan sebesar
1,860% dari jumlah pokok pinjaman
Selain itu juga ada model angsuran yang sekali lunas, tentunya dengan laba
yang berbeda juga. Misalnya 3x1 yang artinya per 3 bulan sekali lunas dengan
laba 3,1%. Ada lagi 6x1 yang artinya per 6 bulan sekali lunas, dst. Dengan laba
yang berbeda – beda.
Tak terasa waktu berputar begitu cepat, dan kini saatnya Kopontren mau
tutup, jadi saya melanjutkan belajarnya hari senin selanjutnya, dan karyawan
bagian teller juga akan mengajari dan memberi pengetahuan kepada saya
tentang produk tabungan yang berlaku di Kopontren Al-Barkah Darul Huda
Wonodadi Blitar.
39
Tulungagung, 20 Januari 2020
MENGETAHUI :
Pembimbing/DosenPamong
__________________________
40
Pada hari ini, Senin tanggal 20 bulan Januari Tahun 2020
bertempat di lembaga Kopontren Al-Barkah Darul Huda Wonodadi
Blitar,, telah dilaksanakan PPL Gelombang I Perbankan Syari’ah Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung Tahun 2020 oleh mahasiswa
dengan identitas sebagai berikut :
Nama/NIM/Jurusan : Titis Sekar Ayu Sukmawati/12401173068/PS
Bentuk kegiatan adalah :
Senin, 20/01/2020 : Kegiatan PPL saya hari ini di lembaga Kopontren Al-
Barkah Darul Huda Wonodadi Blitar yaitu seperti biasa diawali dengan
kegiatan do’a bersama karyawan yang lain sebelum memulai aktivitas,
selanjutnya saya mulai membersihkan ruangan Kopontren sebelum dibuka.
Hari ini saya masih ditempatkan di bagian teller. Kebetulan hari ini ada
musytari yang ingin menabung, dan saya yang melayani tentunya dibawah
pengawasan karyawan bagian teller. Di Kopontren Al-Barkah Darul Huda
Wonodadi Blitar musytari nya lebih banyak yang berminat mengajukan
pembiayaan daripada menabung. Tabungan di Kopontren ini menggunakan
produk tabungan mudharabah, dimana musytari sebagai shahibul maal dan
Kopontren sebagai mudharib. Dana yang masuk ini tadi akan dikelola oleh pihak
Kopontren untuk membiayai usaha/berinvestasi, lalu keuntungan nya nanti
dibagi sesuai kesepakatan antara musytari dengan pihak Kopontren. Yang saya
ketahui sedikit musytari yang menabung disini yaitu, yayasan Darul Huda ( mulai
dari TK, MI, Tsanawiyah, Aliyah, TPQ) dan kelompok pengajian NU Gambar-
Wonodadi, dst. Selebihnya saya kurang tau. Karena hari ini hari senin jadi
setelah istirahat berlangsung saya dan kawan – kawan PPL segera menemui
bapak ketua koperasi untuk mempresentasikan materi yang akan kita bahas hari
ini, yaitu materi tentang akidah.
Selasa, 21/01/2020 : Kegiatan PPL saya hari ini di lembaga Kopontren Al-
Barkah Darul Huda Wonodadi Blitar yaitu seperti biasa diawali dengan
kegiatan do’a bersama karyawan yang lain sebelum memulai aktivitas,
selanjutnya saya mulai membersihkan ruangan Kopontren sebelum dibuka.
Hari ini saya masih ditempatkan di bagian teller, setiap harinya saya lebih
banyak melayani musytari yang membayar angsuran dan mencairkan dana
pegajuan pembiayaan daripada melayani musytari yang menabung. Karena
memang disini minat yang paling banyak adalah pengajuan pembiayaan.
Kegiatan saya di bagian teller sama seperti hari- hari kemarin yaitu hanya
melayani musytari yang ingin membayar angsuran, mencairkan dana
pembiayaan dan menabung (jika ada musytari yang ingin menabung).
Rabu, 22/01/2020 : Kegiatan PPL saya hari ini di lembaga Kopontren Al-
Barkah Darul Huda Wonodadi Blitar yaitu seperti biasa diawali dengan
kegiatan do’a bersama karyawan yang lain sebelum memulai aktivitas,
selanjutnya saya mulai membersihkan ruangan Kopontren sebelum dibuka.
41
Hari ini saya masih ditempatkan di bagian teller, kegiatan hari ini masih
seperti kemarin yaitu hanya melayani musytari yang ingin membayar angsuran,
mencairkan dana pembiayaan dan menabung (jika ada musytari yang ingin
menabung).
Kamis, 23/01/2020 : Kegiatan PPL saya hari ini di lembaga Kopontren Al-
Barkah Darul Huda Wonodadi Blitar yaitu seperti biasa diawali dengan
kegiatan do’a bersama karyawan yang lain sebelum memulai aktivitas,
selanjutnya saya mulai membersihkan ruangan Kopontren sebelum dibuka.
Hari ini saya ganti di tempatkan di posisi admin/bagian keuangan, dimana
semua pendapatan Kopontren di olah oleh bagian admin/bagian keuangan, baik
dari pendapatan laba yang diberikan musytari kepada Kopontren, tabungan, dan
pendapatan penjualan toko. Di Kopontren Al-Barkah Darul Huda Wonodadi
Blitar hanya ada 1 admin, yang tugasnya hanya mengurusi masalah keuangan
Kopontren dan wajib menyetorkan laporan keuangan kepada bapak ketua
kopontren setiap hari senin dan kamis, waktu beliau datang ke kopontren dan
wajib setoran 1 bulan sekali setiap akhir bulan. Hari ini saya hanya mengamati
kinerja saja selebihnya besok saya disuruh praktik sendiri dibawah pengawasan
karyawan bagian admin. Karena hari ini hari kamis jadi setelah istirahat
berlangsung saya dan kawan – kawan PPL segera menemui bapak ketua
koperasi untuk mempresentasikan materi yang akan kita bahas hari ini, yaitu
materi musyarakah.
Jum’at, 24/01/2020 : Kegiatan PPL saya hari ini di lembaga Kopontren Al-
Barkah Darul Huda Wonodadi Blitar yaitu seperti biasa diawali dengan
kegiatan do’a bersama karyawan yang lain sebelum memulai aktivitas,
selanjutnya saya mulai membersihkan ruangan Kopontren sebelum dibuka.
Hari ini saya masih ditempatkan di bagian admin, kegiatannya lebih santai
dari pada bagian teller dan customer service, karena tidak melayani nasabah
langsung, tetapi hanya mengurusi laporan keuangan Kopontren saja. Walaupun
begitu tanggung jawab seorang admin lebih besar dari pada karyawan lain.
Sedikit saja kita salah/kurang teliti dalam menghitung uang yang masuk dan
keluar itu akan mempengaruhi jumlah keseluruhan pendapatan hari ini dan itu
dapat merugikan pihak Kopontren sendiri. Jadi ketika Kopontren mulai dibuka,
bagian admin harus menyiapkan dan mencatat modal yang dikeluarkan untuk
hari ini, baik untuk keperluan belanja barang – barang toko, atau keperluan
pencairan dana, atau keperluan yang lain. Nanti ketika Kopontren mau tutup,
bagian admin juga akan menghitung pemasukan dan pengeluaran dana hari ini,
dan disesuaikan dengan laporan yang ada di komputer. Setelah sesuai antara
jumlah uang yang ada dengan laporan yang masuk di komputer maka komputer
siap di off kan dan dapat bersiap untuk pulang.
42
Tulungagung, 27 Januari 2020
MENGETAHUI :
Pembimbing/DosenPamong
__________________________
43
Pada hari ini, Senin tanggal 27 bulan Januari Tahun 2020,
bertempat di lembaga Kopontren Al-Barkah Darul Huda Wonodadi
Blitar, telah dilaksanakan PPL Gelombang I Perbankan Syari’ah Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung Tahun 2020 oleh mahasiswa
dengan identitas sebagai berikut :
Nama/NIM/Jurusan : Titis Sekar Ayu Sukmawati/12401173068/PS
Bentuk kegiatan adalah :
Senin, 27/01/2020 : Kegiatan PPL saya hari ini di lembaga Kopontren Al-
Barkah Darul Huda Wonodadi Blitar yaitu seperti biasa diawali dengan
kegiatan do’a bersama karyawan yang lain sebelum memulai aktivitas,
selanjutnya saya mulai membersihkan ruangan Kopontren sebelum dibuka.
Hari ini saya ganti ditempatkan di bagian toko, yaitu tepatnya di bagian kasir.
Di Kopontren Al-Barkah Darul Huda Wonodadi Blitar ini selain Kopontren
juga memiliki toko Al-Barkah dimana lokasinya 1 ruangan dengan Kopontren.
Disini juga menjual peralatan ATK, Beras, minyak, gula, aneka sabun cuci dan
sabun mandi, aneka jajanan, dan macam – macam buku kamus dan kitab. Di
toko Al-Barkah ini banyak menjual berbagai ATK dan buku kamus maupun kitab
daripada kebutuhan pokok seperti beras, minyak, gula dan berbagai sabun.
Karena sebenarnya fokus toko ini hanya menjual peralatan ATK dan berbagai
buku, sedangkan seperti beras minyak dan lainnya hanya sebagai pelengkap
saja bagi santri Darul Huda atau tetangga kanan kiri yang ingin belanja
kebutuhan pokok. Karena hari ini hari senin jadi setelah istirahat berlangsung
saya dan kawan – kawan PPL segera menemui bapak ketua koperasi untuk
mempresentasikan materi yang akan kita bahas hari ini, yaitu materi ijarah.
Selasa, 28/01/2020 : Kegiatan PPL saya hari ini di lembaga Kopontren Al-
Barkah Darul Huda Wonodadi Blitar yaitu seperti biasa diawali dengan
kegiatan do’a bersama karyawan yang lain sebelum memulai aktivitas,
selanjutnya saya mulai membersihkan ruangan Kopontren sebelum dibuka.
Hari ini saya masih ditempatkan di bagian yang sama seperti kemarin, yaitu
bagian kasir. Karena toko sepi dan kebetulan banyak bahan – bahan yang habis
jadi kegiatan saya hari ini adalah diajak berbelanja keperluan toko di daerah
tulungagung. Supplier toko Al-Barkah ada di daerah Tulungagung, karena
harganya agak miring daripada supplier yang lain.
Rabu, 29/01/2020 : Kegiatan PPL saya hari ini di lembaga Kopontren Al-
Barkah Darul Huda Wonodadi Blitar yaitu seperti biasa diawali dengan
kegiatan do’a bersama karyawan yang lain sebelum memulai aktivitas,
selanjutnya saya mulai membersihkan ruangan Kopontren sebelum dibuka.
Hari ini saya masih masih ditempatkan di bagian yang sama seperti kemarin,
yaitu bagian kasir. Sambil duduk santai menunggu toko, saya memberi label
harga barang belanjaan kemarin dan kemudian dimasukkan ke dalam program
kasir. Yang dimasukkan ke dalam progam kasir yaitu nama barang, stock
barang, dan harga jual barang.
Kamis, 30/01/2020 : Kegiatan PPL saya hari ini di lembaga Kopontren Al-
Barkah Darul Huda Wonodadi Blitar yaitu seperti biasa diawali dengan
44
kegiatan do’a bersama karyawan yang lain sebelum memulai aktivitas,
selanjutnya saya mulai membersihkan ruangan Kopontren sebelum dibuka.
Hari ini saya masih masih ditempatkan di bagian yang sama seperti kemarin,
yaitu bagian kasir. Karena tidak ada kegiatan lain selain menunggu toko jadi hari
ini cuma santai – santai saja sambil duduk di kasir menunggu pembeli jika ada
yang beli. Karena hari ini hari kamis jadi setelah istirahat berlangsung saya dan
kawan – kawan PPL segera menemui bapak ketua koperasi untuk
mempresentasikan materi yang akan kita bahas hari ini, yaitu materi tentang
murabahah
Jum’at 31/01/2020 : Kegiatan PPL saya hari ini di lembaga Kopontren Al-
Barkah Darul Huda Wonodadi Blitar yaitu seperti biasa diawali dengan
kegiatan do’a bersama karyawan yang lain sebelum memulai aktivitas,
selanjutnya saya mulai membersihkan ruangan Kopontren sebelum dibuka.
Hari ini saya masih masih ditempatkan di bagian yang sama seperti kemarin,
yaitu bagian kasir. Jika di toko tidak begitu banyak pekerjaan, jadi lebih banyak
santainya. Di toko Al – Barkah, paling banyak pelanggannya adalah pelanggan
es. Yang paling banyak peminatnya adalah es drop, es belang, dan ice cream
Aice. Setiap hari karyawan bagian toko ini selalu mengantar es pesanan kepada
para pelanggan. Selain harganya murah, kemasannya pun juga menarik, jadi
anak – anak banyak yang menyukai es kami.
Sabtu, 01/02/2020 : Kegiatan PPL saya hari ini di lembaga Kopontren Al-
Barkah Darul Huda Wonodadi Blitar yaitu seperti biasa diawali dengan
kegiatan do’a bersama karyawan yang lain sebelum memulai aktivitas,
selanjutnya saya mulai membersihkan ruangan Kopontren sebelum dibuka.
Hari ini saya masih masih ditempatkan di bagian yang sama seperti kemarin,
yaitu bagian kasir. Masih sama seperti kemarin, kegiatan di toko lebih banyak
duduk santainya karena memang toko Al – Barkah ini tidak seramai toko besar
lainnya. Adanya toko Al – Barkah karena memang untuk memenuhi kebutuhan
murid – murid yang sekolah di Yayasan Darul Huda yang letaknya sebelah barat
Kopontren. Selain murid – murid Yayasan Darul Huda juga ada terapi gratis
yang letaknya sebelah timur Kopontren. Letak toko dan Kopontren Al – Barkah
ini sangat strategis, karena selain dekat sekolahan, terapi gratis, masjid, juga
dekat dengan pusat pasar Gambar - Wonodadi.
45
Tulungagung, 3 Januari 2020
MENGETAHUI :
Pembimbing/DosenPamong
_________________________
46
Pada hari ini, Senin tanggal 3 bulan Januari Tahun 2020, bertempat
di lembaga Kopontren Al-Barkah Darul Huda Wonodadi Blitar, telah
dilaksanakan PPL Gelombang I Perbankan Syari’ah Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung Tahun 2020 oleh mahasiswa dengan
identitas sebagai berikut :
Nama/NIM/Jurusan : Titis Sekar Ayu Sukmawati/12401173068/PS
Bentuk kegiatan adalah :
Senin, 03/02/2020 : Kegiatan PPL saya hari ini di lembaga Kopontren Al-
Barkah Darul Huda Wonodadi Blitar yaitu seperti biasa diawali dengan
kegiatan do’a bersama karyawan yang lain sebelum memulai aktivitas,
selanjutnya saya mulai membersihkan ruangan Kopontren sebelum dibuka.
Hari ini saya berniat ingin ikut bagian survey lapangan, yang tugasnya
mensurvey calon musytari dan mengurusi kredit macet ( bagian penagihan ).
Ternyata di Kopontren juga banyak musytari yang tidak amanah. Banyak
permasalahan yang menyebabkan kredit macet, seperti ada yang setelah
pencairan kemudian waktu membayar angsuran pertama sudah tidak pernah
datang ke Kopontren lagi. Ada juga yang baru membayar 2-3 kali angsuran
kemudian sudah tidak mau membayar lagi kelanjutannya, ada juga yang masih
mempunyai tanggungan angsuran orangnya pergi keluar kota dan menetap
disana, ada juga yang sampai pihak kopontren mengambil barang jaminan
musytari tersebut karena memang si musytari itu susah untuk diajak
berkomunikasi dengan cara baik – baik, dan masih banyak permasalahan lagi.
Selain mengatasi masalah kredit macet, bagian survey lapangan juga bertugas
mensurvey calon musytari sebelum pengajuannya disetujui oleh bapak Manager,
termasuk mensurvey pekerjaan, rumah, kebiasaan calon musytari di lingkungan
rumahnya, sebagai pertimbangan layak atau tidaknya si musytari jika diberi
pinjaman dana dan memiliki kemampuan serta kemauan atau tidak untuk
membayar angsuran ke depannya. Hari ini saya hanya mensurvey 2 calon
musytari saja, yaitu di daerah karangrejo dan srengat blitar.
Selasa, 04/02/2020 : Kegiatan PPL saya hari ini di lembaga Kopontren Al-
Barkah Darul Huda Wonodadi Blitar yaitu seperti biasa diawali dengan
kegiatan do’a bersama karyawan yang lain sebelum memulai aktivitas,
selanjutnya saya mulai membersihkan ruangan Kopontren sebelum dibuka.
Hari ini tetap seperti kemarin, saya terjun ke lapangan di bagian survey
lapangan. Hari ini saya mensurvey di daerah pikatan dan menagih di daerah
kalipakis, kebonagung, dan seduri. Kalau yang menagih di daerah seduri itu,
musytarinya belum membayar angsuran selama 2 tahun, karena ternyata setelah
kami datangi kerumahnya kata si bapak tersebut, beliau gagal panen dan belum
bisa membayar angsuran karena modal yang dipinjamkan dari Kopontren telah
habis untuk membeli bibit bawang prih jadi si musytari tersebut harus membuat
surat pernyataan bahwa beliau bisa melunasi tanggungan angsurannya kapan
dan apabia sudah diberi waktu namun ketika tempo yang diberikan Kopontren
sudah habis dan belum bisa melunasi maka si musytari tersebut memberikan
barang jaminannya kepada Kopontren untuk melunasi tanggungan
47
angsurannya. Sedangkan yang di kalipakis dan kebonagung, kami mendatangi
rumahnya karena sudah jatuh tempo selama 1 bulan dan waktunya membayar.
Rabu, 05/02/2020 : Kegiatan PPL saya hari ini di lembaga Kopontren Al-
Barkah Darul Huda Wonodadi Blitar yaitu seperti biasa diawali dengan
kegiatan do’a bersama karyawan yang lain sebelum memulai aktivitas,
selanjutnya saya mulai membersihkan ruangan Kopontren sebelum dibuka.
Hari ini masih seperti kemarin, saya terjun ke lapangan dibagian survey
lapangan. Hari ini cuma mensurvey 3 calon musytari saja, yaitu di daerah
srengat, bakalan, dan slemanan udan awu.
Kamis, 06/02/2020 : Kegiatan PPL saya hari ini di lembaga Kopontren Al-
Barkah Darul Huda Wonodadi Blitar yaitu seperti biasa diawali dengan
kegiatan do’a bersama karyawan yang lain sebelum memulai aktivitas,
selanjutnya saya mulai membersihkan ruangan Kopontren sebelum dibuka.
Hari ini saya di tempatkan di bagian kasir toko Al – Barkah, karena hari ini
adalah hari penutupan PPL kami di Kopontren jadi saya dan kawan – kawan
PPL tidak begitu banyak membantu karyawan disini karena kami sibuk
membersihkan lantai 2 dan mempersiapkan ruangan untuk acara kami hari ini.
Tulungagung, 06 Januari 2020
MENGETAHUI :
Pembimbing/DosenPamong
__________________________
48
DOKUMENTASI
Mengisi data calon anggota di buku
kamus BPKB setelah pengajuannya
di setujui dan setelah anggota
menandatangani berkas – berkas
pengajuan di atas materai
Menyiapkan berkas – berkas pengajuan
pembiayaan yang dilakukan oleh calon
anggota Kopontren
Acara pembukaan PPL Gelombang 1
periode Januari – Februari 2020 di
Kopontren Al-Barkah Blitar
Pengesahan pembukaan PPL Gelombang
1 oleh Bapak Ketua Kopontren Al-
Barkah Blitar
49
Membantu Karyawan bagian Admin
dalam menghitung modal yang akan
dikeluarkan untuk hari ini, baik untuk
keperluan toko, keperluan pencairan
dana pembiayaan atau yang keperluan
lainnya
Membantu Karyawan menghitung uang
tabungan dari anggota yang menabung
di Kopontren Al - Barkah
Acara Penutupan PPL Gelombang 1 di
Kopontren Al – Barkah Blitar ketika
penyerahan Tali asih kepada Bapak
Ketua Kopontren
Foto bersama di acara penutupan PPL
Gelombang 1 dengan Bapak Drs.
Syaiful Huda selaku Ketua Kopontren ,
Bapak Drs. Ibnu Sholah selaku
sekretaris Kopontren, dan Bapak
Asyharul Muttaqin, S.Pd, M.Ag selaku
Bendahara di Kopontren Al-Barkah
Blitar.