PENGARUH TABUNGAN, DEPOSITO, KREDIT MODAL KERJA DAN...
Transcript of PENGARUH TABUNGAN, DEPOSITO, KREDIT MODAL KERJA DAN...
PENGARUH TABUNGAN, DEPOSITO, KREDIT MODAL
KERJA DAN NILAI TUKAR TERHADAP RENTABILITAS
(STUDI EMPIRIS PADA PERBANKAN YANG
TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
TAHUN 2014-2016)
Siti Fatmawati, Hj. Asmaul Husna & Prima Aprilyani Rambe
Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji
Tanjungpinang, Kepulauan Riau
Email: [email protected]
ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh tabungan, deposito,
kredit modal kerja dan nilai tukar terhadap rentabilitas pada perbankan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2014 – 2016. Dalam penelitian ini, data
yang digunakan yaitu data sekunder, data yang diperoleh bukan dari penelitian
langsung terhadap suatu objek melainkan data yang telah tersedia di BEI yang
berupa laporan keuangan tahunan dari sektor perbankan selama periode 2014 -
2016, yang berupa neraca, laporan laba/rugi dan laporan perhitungan rasio
keuangan pada masing-masing bank. Setelah melewati tahap pemilihan sample,
maka sampel yang layak digunakan sebanyak 14 Perbankan. Perumusan masalah
pada penelitian ini adalah apakah tabungan, deposito, kredit modal kerja dan nilai
tukar berpengaruh terhadap rentabilitas pada perbankan yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia dari tahun 2014 – 2016.
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Purposive
Random Sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang berdasarkan pada
kelompok terpilih menurut ciri-ciri khusus yang dimiliki oleh sampel tersebut.
Hasil uji t menunjukkan bahwa hanya satu variabel independen yaitu variabel
deposito yang berpengaruh dan signifikan terhadap rentabilitas (ROA), sedangkan
variabel tabungan, kredit modal kerja dan nilai tukar tidak berpengaruh dan
signifikan terhadap rentabilitas (ROA). Hasil pengujian secara simultan (uji f)
menunjukkan bahwa tabungan, deposito, kredit modal kerja dan nilai tukar secara
bersama-sama (simultan) berpengaruh signifikan terhadap ROA pada perbankan
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2014-2016.
Hasil uji koefisen determinasi menunjukkan nilai Adjusted R Square
sebesar 0.645, hal ini berarti 64.5% variabel dependen dapat dijelaskan oleh
variabel independen, sedangkan sisanya 35.5% dijelaskan oleh faktor lain yang
tidak diteliti dalam penelitian ini.
Kata kunci: Tabungan, Deposito, Kredit Modal Kerja, Nilai Tukar,
Rentabilitas (ROA).
2
PENDAHULUAN
Bank merupakan lembaga keuangan yang memegang peranan penting
sebagai penggerak perekonomian dan pembangunan bagi suatu negara. Menurut
Soumadi dan Bassam (dalam Badjra, 2015), bank memainkan peranan sentral
dalam proses penciptaan uang dan sistem pembayaran. Shamsuddoha (2012),
mengatakan bank adalah perantara keuangan yang memobilisasi dana dari unit
ekonomi surplus dan mengalokasikan dana tersebut untuk unit ekonomi defisit.
Bank juga dikenal sebagai tempat untuk menukar dan memindahkan uang, serta
memberikan jasa dan pelayanan kepada nasabah (Badjra, 2015).
Perbankan berdasarkan fungsinya, dibedakan menjadi dua jenis yaitu Bank
Umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Pertumbuhan dan perkembangan
perbankan di Indonesia dari waktu kewaktu menunjukan adanya berbagai
peningkatan, baik dari segi kelembagaan maupun operasionalnya. Peningkatan ini
tentu saja tidak terlepas dari berbagai deregurasi tentang perbankan yang di
tetapkan pemerintah, sehingga terciptanya kondisi yang memungkinkan bagi
perbankan untuk meningkatkan upaya pengarahan dana dari masyarakat.
Sejalan dengan keberhasilan dalam penghimpunan dana masyarakat, penyaluran
dana kedalam sektor perkreditan oleh perbankan Indonesia juga menunjukan
adanya peningkatan dari tahun ke tahun yang cukup pesat. Perubahan struktur
dana menunjukan adanya pergeseran dari sumber dana murah yaitu giro kepada
sumber dana mahal yaitu deposito dan tabungan.
Pergeseran ini disebabkan oleh semakin menariknya produk simpanan
deposito dan tabungan yang ditawarkan oleh bank, baik melalui pemberian bunga
yang relatif tinggi, hadiah yang menarik, dan nilai lebih dari produk serta
pelayanan yang memadai bagi bank sendiri. Pergeseran dana ini akan
mengakibatkan biaya dana menjadi tinggi yang pada gilirannya akan menekan
jumlah margin (Ardianti, 2015).
Apabila biaya dana tidak dapat diimbangi oleh kenaikan pendapatan yang
sebagian besar diperoleh dari bunga kredit serta pendapatan non bunga maka laba
yang akan diperoleh bank cenderung akan menurun. Menurunnya laba
mengakibatkan tingkat rentabilitas yang akan dicapai oleh bank menjadi rendah,
terlebih apabila perputaran dari aktiva yang dimiliki bank sangat lamban akibat
dari kualitas aktiva tersebut yang kurang baik atau kurang produktif, karena
rentabilitas merupakan kemampuan dari bank untuk memperoleh laba yang dapat
dihitung dengan perbandingan relatif antara laba dan jumlah investasi yang
digunakan untuk merealisasikan laba tersebut atau dikenal dengan Return on
Assets atau Return on Invesment. Semua komponen atau variabel yang
membentuk atau mempengaruhi tinggi rendahnya laba dan perputaran aktiva akan
berpengaruh pula terhadap tingkat rentabilitas yang akan dicapai oleh bank. Biaya
dana yang di keluarkan oleh bank, merupakan salah satu variabel yang
membentuk laba, sedangkan besar kecilnya biaya dana akan tergantung kepada
struktur dana yang di himpun oleh bank.
3
Stuktur dana adalah konstribusi relatif dari jenis sumber dana berbiaya
yang di himpun bank terdiri dari tabungan dan deposito. Selanjutnya tabungan dan
deposito (dana mahal) di indikatorkan sebagai perbandingan antara jumlah dana
mahal terhadap total dana berbiaya (Adrianti, 2015).
Kegiatan perekonomian bank, memerlukan sumber-sumber penyediaan
dana. Usaha dari bank untuk penyediaan dana adalah memberikan fasilitas kredit
kepada nasabah. Salah satu dari jenis-jenis kredit yang diberikan bank kepada
nasabah adalah kredit modal kerja. Pertumbuhan kredit perbankan selama tahun
2013 sampai tahun 2015 mengalami perlambatan. Perlambatan pertumbuhan
kredit tersebut terkait dengan ketidakpastian penyelesaian krisis global yang
berdampak pada menurunnya permintaan dunia terhadap komoditas ekspor serta
perlambatan perekonomian nasional. Pada 2013 perbankan banyak menyalurkan
dananya dalam bentuk modal kerja mencapai 64,3%, dari total kredit yang
disalurkan kepada korporasi sebesar Rp1.660,5 triliun, dimanfaatkan untuk
keperluan modal kerja sebesar Rp1.068,5 triliun, kegiatan investasi sebesar
Rp550,0 triliun dan keperluan konsumsi sebesar Rp42,1 triliun. Apabila dilihat
dari sektor ekonomi, kredit korporasi lebih banyak digunakan di sektor
perindustrian (27,1%), sektor jasa-jasa (24,6%), sektor perdagangan, hotel, dan
restoran (17,6%). Pertumbuhan kredit pada semester II tahun 2014 melambat
11,04% (yoy) menjadi 10,23% (yoy) pada tahun 2015 dan memiliki pangsa
sebesar 44,88% dari total kredit perbankan. Sebagian besar kredit digunakan
untuk konsumsi (60,28%), modal kerja (28,87%) dan investasi (10,85%).
Perlambatan kredit perbankan sejalan dengan proses penyesuain perekonomian
Indonesia yang melambat, kondisi pelemahan nilai tukar serta menurunya
optimisme terhadap pertumbuhan kredit yang akan datang sehingga berdampak
pada penyaluran kredit perbankan.
Melambatnya pertumbuhan ekonomi, tidak hanya terjadi pada
pertumbuhan kredit perbankan. Perlambatan juga terjadi pada dana pihak ketiga
perbankan yaitu tabungan dan deposito. Pada 2014 tabungan melambat dari
5,92% (yoy) menjadi 4,52% (yoy) sedangkan deposito melambat dari 20,93%
(yoy) menjadi 16,39% (yoy). Pangsa tabungan pada 2015 menurun dari 31,22%
menjadi 28,24%. Sementara itu, pangsa deposito cenderung stabil, dari 47,16%
menjadi 47,30%.
Rasio rentabilitas dijadikan sebagai ukuran untuk menilai kemampuan
bank didalam menghasilkan laba dan rasio ini diharapkan dapat mewakili
beberapa penilaian yang seharusnya dijadikan sebagai patokan bank dalam
menjalankan usahanya.
Masalah rentabilitas bagi setiap perusahaan lebih penting dari pada
masalah laba, karena laba yang besar belum tentu menjadi ukuran bahwa
perusahaan tersebut telah dapat bekerja dengan efisien. Efisiensi dapat diketahui
dengan membandingkan laba yang diperoleh dengan kekayaan atau modal yang
menghasilkan laba tersebut (rentabilitas). Dengan demikian, perusahaan jangan
hanya memikirkan bagaimana usaha untuk memperoleh laba tetapi yang lebih
penting adalah usaha untuk mempertinggi rentabilitasnya. ROA perbankan pada
2013 sebesar 3,0%, ROA pada tahun 2014 menurun dari tahun sebelumnya 3,0%
menjadi 2,85 %, ROA 2015 sebesar 2,69%. Walaupun terjadinya penurunan
4
disetiap tahun, rasio rentabilitas perbankan ini masih dikatakan stabil dan normal.
Berdasarkan ketentuan Bank Indonesia, maka standar ROA yang baik adalah
sebesar 1,5%, meskipun ini bukan suatu keharusan.
Berdasarkan penjelasan diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul “Pengaruh Tabungan, Deposito, Kredit Modal Kerja dan Nilai
Tukar Terhadap Rentabilitas (Studi Empiris Pada Perbankan yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2014-2016)”.
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN
HIPOTESIS
Rasio Rentabilitas
Rasio rentabilitas dijadikan sebagai ukuran untuk menilai kemampuan
bank dalam menghasilkan laba dan rasio ini diharapkan dapat mewakili beberapa
penilaian yang seharusnya dijadikan sebagai patokan bank dalam menjalankan
usahanya. Dalam hal ini bahwa tingkat rentabilitas bank sangat penting untuk
diketahui oleh direktur atau pimpinan bank, agar dapat mengetahui kendala-
kendala atau kelemahan yang terjadi serta dapat langsung diantisipasi atau
dilakukan pembenahan dan perbaikan terhadap pengelolaan bank dengan terus
meningkatkan rentabilitas bank. Rentabilitas adalah kemampuan bank dalam
menghasilkan keuntungan. Rentabilitas bank dalam penelitian ini diproksikan
dengan menggunakan rasio ROA. ROA digunakan untuk mengukur kemampuan
manajemen bank dalam memperoleh keuntungan atau laba keseluruhan. Semakin
besar nilai ROA suatu bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai
bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari penggunaan asset
(Murti, 2015). Rasio ini diperoleh dengan cara membagi laba bersih dengan total
aktiva. Menurut Dendawijaya (dalam Adrianti, 2015), terdapat dua cara
perhitungan rasio ini yaitu secara teoritis dan secara praktis (sesuai perhitungan
Bank Indonesia). Jika secara teoritis yang digunakan adalah laba bersih setelah
pajak dibagi dengan total asset. Sedangkan menurut SE BI Nomor 13/24/DPNP
tanggal 25 Oktober 2011 rumus dari ROA adalah:
Pengertian Tabungan
Menurut Kasmir (2014) Tabungan adalah simpanan dari pihak ketiga yang
penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang
disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro dan atau alat lainya
yang dapat dipersamakan dengan itu.
Deposito Berjangka (Time Deposit)
Menurut Kasmir (2014), Salah satu dana bank yang harga atau biayanya
cukup tinggi dibanding dana giro adalah simpanan berjangka atau lebih dikenal
ROA =
5
dengan Deposito Berjangka. Simpanan berjangka merupakan simpanan
masyarakat yang penariknya hanya dapat dilakukan setelah jangka waktu tertentu.
Deposito berjangka berdasarkan jangka waktu nya ada beberapa jenis:
1. Deposito berjangka 1 bulan
2. Deposito berjangka 3 bulan
3. Deposito berjangka 6 bulan
4. Deposito berjangka 12 bulan
Pengertian Kredit
Pengertian kredit menurut Undang-Undang Perbankan Nomor 10 Tahun
1998 tetanggal 10 November , Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang
dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-
meminjam antara bank dan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk
melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga.
Tinjauan Penelitian Terdahulu
Telah banyak penelitian mengenai pengaruh tabungan, deposito, kredit modal
kerja dan nilai tukar terhadap rentabilitas. Pada umumnya para peneliti
menghubungkan variabel independen tersebut dengan rentabilitas atau
profitabilitas sebagai variabel dependen. Berikut adalah beberapa tinjauan
penelitian terdahulu. Ida Bagus Badjra (2015) mengungkapkan deposito
mempunyai pengaruh yang positif dan tidak signifikan terhadap variabel
profitabilitas sedangkan untuk variabel kredit secara parsial berpengaruh positif
dan signifikan terhadap variabel profitabilitas. Adrianti (2015) mengungkapkan
Variabel tabungan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel
rentabilitas begitu pula dengan variabel deposito dan variabel kredit modal kerja
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel rentabilitas dan peneliti
selanjutnya M. Rafi Maulana (2015) mengungkapkan Variabel independen,
Inflasi, Nilai Tukar, Capital adequancy Ratio, Biaya Operasional dan Pendapatan
Operasional berpengaruh signifikan terhadap variabel profitabilitas (ROA).
Kerangka Pemikiran
Dalam menganalisa pengaruh tabungan dan deposito terhadap rentabilitas
pada Perbankan harus ada laporan keuangan yaitu: laporan laba-rugi, yang
kemudian laporan tersebut diperiksa sesuai dengan prosedur dan system yang
berlaku, selanjutnya laporan dianalisis untuk perhitungan rasio keuangan, dari
beberapa rasio tersebut apakah berpengaruh terhadap kinerja keuangan.
6
Pengembangan Hipotesis Penelitian
Pengaruh Tabungan Terhadap Rentabilitas
Tabungan merupakan simpanan dimana penyetorannya dilakukan
sekaligus, namun untuk penarikannya dibatasi oleh pihak bank. “Pertumbuhan
tabungan menggambarkan tingkat perkembangan volume tabungan yang
disalurkan oleh pihak ketiga yang mampu memberikan peningkatan profitabilitas
suatu lembaga keuangan dan meningkatkan kinerja lembaga keuangan”. Dalam
penelitiannya Adrianti (2015) dan Ayu (2012) menemukan tabungan secara
parsial berpengaruh positif terhadap rentabilitas. Koefisien positif menunjukkan
bahwa semakin besar perubahan nilai tabungan maka rentabilitas pada bank akan
ikut berubah nilainya.
Pengaruh Deposito Terhadap Rentabilitas
Deposito merupakan simpanan bank yang penyetorannya dilakukan
sekaligus dengan bunga tertentu dan dalam jangka waktu tertentu. Deposito
merupakan sumber pendanaan yang mendasar untuk pembiayaan suatu bank.
Pertumbuhan deposito menggambarkan tingkat perkembangan volume deposito
yang disalurkan oleh pihak ketiga yang mampu memberikan peningkatan
rentabilitas suatu lembaga keuangan dan meningkatkan kinerja lembaga
keuangan. Peningkatan pertumbuhan deposito pada perbankan secara otomatis
meningkatkan modal dari bank untuk disalurkan kembali kepada masyarakat
sehingga rentabilitas bank akan tercapai. Menurut Alper and Adem (2011)
mengatakan salah satu sumber pendanaan bank adalah deposito. Tingginya jumlah
deposito yang disalurkan, maka akan mempengaruhi margin bunga dan laba.
Adrianti (2015) dan Ayu (2012) pada penelitian ini mengungkapkan bahwa
deposito berpengaruh positif terhadap rentabilitas pada bank. Koefisien positif
menunjukkan bahwa jika deposito meningkat maka rentabilitas bank juga
H1
H2
H3
H4
H5
Gambar 2. 1
Kerangka Pemikiran
Tabungan
(X1)
Rentabilitas
(Y)
Deposito
(X2)
Kredit Modal Kerja
(X3)
Nilai Tukar
(X4)
7
meningkat, tetapi hal itu tergantung sejauh mana pihak bank mampu
mengkonversi kewajiban deposito ke dalam bentuk kredit, sehingga bank akan
mendapatkan penghasilan dari deposito tersebut.
Pengaruh Kredit Modal Kerja Terhadap Rentabilitas
Kredit adalah kemampuan untuk melaksanakan suatu pembelian atau
mengadakan suatu pinjaman dengan suatu janji, pembayaran akan dilaksanakan pada jangka waktu yang telah disepakati. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, bank
memberikan bantuan modal kerja yang diberikan melalui penyaluran kredit. Saat
menyalurkan kredit bank akan memperoleh pendapatan yang berasal dari selisih antara bunga dana dengan bunga kredit. Pertumbuhan kredit menggambarkan tingkat
perkembangan volume kredit yang disalurkan kepada pihak ketiga yang mampu
memberikan peningkatan rentabilitas suatu lembaga keuangan dan meningkatkan kinerja
lembaga keuangan. Dalam penelitiannya Adrianti (2015), Ayu (2012) dan Badjra (2015) menyatakan kredit modal kerja secara parsial berpengaruh positif terhadap rentabilitas.
Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi nilai ROA maka semakin tinggi tingkat
penyaluran kredit modal kerja oleh perbankan. Semakin besar ROA yang dimiliki suatu bank, maka semakin besar tingkat keuntungan bank dan semakin baik pula posisi bank
tersebut dari segi penggunaan asset.
Pengaruh Nilai Tukar Terhadap Rentabilitas
Nilai tukar merupakan perbandingan nilai tukar mata uang suatu negara dengan
mata uang negara asing atau perbandingan nilai tukar valuta antar negara (Hasibuan,
2011). Nilai tukar uang merepresentasikan tingkat harga pertukaran dari satu mata uang ke mata uang lainnya dan digunakan dalam transaksi, antara lain transaksi perdagangan
internasional, turisme, investasi internasional, ataupun aliran uang jangka pendek antar
Negara. Perbankan memiliki sejumlah layanan investasi yang cenderung aman bagi nasabah yang baru memulai investasi. Di antaranya giro, tabungan, deposito, kredit dan
transaksi perbankan lainnya yang disajikan dalam mata uang asing, mata uang asing yang
biasa digunakan adalah dollar Amerika Serikat ($USD). Banyak keuntungan yang didapatkan oleh nasabah dan bank itu sendiri dengan menginvestasikan dananya dalam
bentuk valas di antaranya bagi nasabah suku bunga investasi valas lebih rendah dari
rupiah, terlindung dari fluktuasi nilai tukar rupiah, jangka waktu fleksibel. Dan
keuntungan bagi bank adalah mendapatkan pendapatan dari penarikan yang dilakukan secara tunai sebesar 0.10 – 1% atau minimum equivalent USD 10 – 15. Semakin besar
pendapatan yang diperoleh perbankan maka semakin besar pula nilai ROA artinya
semakin baik kemampuan perbankan dalam menghasilkan laba. Berdasarkan uraian diatas maka diduga nilai tukar berpengaruh terhadap rentabilitas.
Berdasarkan uraian tersebut hipotesis dalam penelitian ini adalah:
H1= Diduga tabungan berpangaruh terhadap rentabilitas H2= Diduga deposito berpangaruh terhadap rentabilitas
H3= Diduga kredit modal kerja berpangaruh terhadap rentabilitas
H4= Diduga nilai tukar berpengaruh terhadap rentabilitas H5= Diduga tabungan, deposito, kredit modal kerja dan nilai tukar berpengaruh
terhadap rentabilitas
8
METODOLOGI PENELITIAN
Desain Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti mengunakan desain kausal komparatif.
Penelitian kausal komperatif adalah penelitian yang menunjukkan arah hubungan
antara variabel bebas dengan variabel terikat, disamping mengukur kekuatan
hubungannya. Dengan kata lain desain kausal berguna untuk mengukur
hubungan-hubungan antara variabel riset atau untuk menganalisis bagaimana
suatu variabel mempengaruhi variabel yang lain.
Objek Penelitian
Dalam penyusunan skripsi ini, objek penelitian adalah Sektor Perbankan.
Terdapat 38 perbankan yang secara berturut-turut terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2014-2016.
Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang
mempunyai kualitas dan karakter tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian dipahami. Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan
Perbankan periode 2014 - 2016 berjumlah 38 perbankan.
Sampel Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah bank yang mendapatkan laba
selama tahun penelitian dari tahun 2014 - 2016. Penggunaan sampel mengunakan metode
Purposive Random Sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang berdasarkan pada kelompok terpilih menurut ciri-ciri khusus yang dimiliki oleh sampel tersebut, dimana
kriteria bank yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah:
1. Bank terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia selama 3 tahun berturut-turut
pada periode 2014 - 2016.
2. Bank menyajikan laporan keuangan lengkap pertahun periode 31
desember 2014 - 31 desember 2016.
3. Bank memiliki data yang lengkap terkait dengan variabel-variabel
penelitian yang digunakan serta mendapatkan laba yang terus meningkat
selama periode 2014 - 2016.
Metode Analisis Data
Statistic Deskriptif
Menurut Ghozali (2016), Statistik deskriptif memberikan gambaran atau
deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi,
varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan swekness.
Uji Asumsi Klasik Pengukuran asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini meliputi uji
normalitas, uji multikolineritas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi (Ghozali,
2016).
9
Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel
pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Ada dua cara untuk
mendekteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis
normalitas data dapat dilakukan dengan mengunakan Uji Kolmogorov Smirnov.
Dalam uji ini, pedoman yang digunakan dalam pengambilan keputusan
adalah:
a. Jika nilai signifikan > 0.05 maka distribusi normal
b. Jika nilai signifikan < 0.05 maka distribusi tidak normal
Hipotesis yang dipergunakan dalam uji ini adalah:
Ho: Data residual tidak berdistribusi normal
Ha: Data residual berdistribusi normal
Uji Multikolonieritas
Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolonieritas, digunakan analisis
matrik korelasi antar variabel bebas dan tolerance serta perhitungan nilai Variance
Inflatron Factor (VIF). Multikolonieritas menunjukkan bahwa antara variabel
independen mempunyai hubungan langsung (korelasi) yang sangat kuat.
Multikolonieritas terjadi jika VIF lebih kecil dari 10 atau nilai tolerance lebih
besar 0,10 (Ghozali, 2016).
Hipotesis Multikolonieritas:
Ho: tidak ada multikolonieritas
Ha: ada multikolonieritas
Uji Heteroskedastisitas
Menurut Ghozali (2016), uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam
model regresi terdapat ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lain. Model regresi yang baik adalah yang Homokesdatisitas atau
tidak terjadi Heteroskedatisitas. Pada penelitian ini uji heterokedastisitas
dilakukan dengan menggunakan Uji Spearman Rho. Jika tingkat signifikansi
berada di atas 5% (0.05) berarti tidak terjadi heterokedastisitas tetapi jika berada
di bawah 5% (0.05) berarti terjadi gejala heterokedastisitas.
Uji Auto Korelasi
Uji auto korelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu (error) pada periode sekarang (t)
dengan kesalahan pengganggu (error) pada periode sebelumnya (t-1), dimana
pada asumsi klasik hal ini tidak boleh terjadi (Ghozali, 2016). Uji autokorelasi
dilakukan dengan menggunakan Durbin Watson. Jika nilai Durbin Watson
berkisar antara batas atas (du) dan 2-du maka diperkirakan tidak terjadi
pelanggaran autokorelasi. Hipotesanya adalah:
a. Terjadi autokorelasi positif jika nilai DW dibawah -2 (DW<-2).
b. Tidak terjadi autokorelasi jika nilai DW berada diantara -2 dan +2 (-2 DW
+2).
c. Terjadi autokorelasi negative jika nilai.
d. DW diatas +2 (DW +2).
10
Y = a+b1X1+b2X2+ b3X3+ b4X4+e
Analisis Regresi Berganda
Penelitian ini menggunakan teknik analisis data regresi linear berganda
yaitu regresi yang membahas hubungan antara satu variabel dependen dengan
beberapa variabel independen. Teori regresi berganda digunakan untuk menguji
adanya pengaruh variabel tabungan, deposito, kredit modal kerja dan nilai tukar
terhadap rasio rentabilitas (ROA) pada perbankan dengan menggunakan model
persamaan yang dapat dirumuskan sebagai berikut:
Dimana:
Y = Rasio Rentabilitas (ROA)
a = Konstanta
b = Koefisien Regresi
X1 = Tabungan
X2 = Deposito
X3 = Kredit Modal Kerja
X4 = Nilai Tukar
e = Standar Error
Pengujian Hipotesis Penelitian
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan penyajian penguji
secara parsial (Uji t) dan secara silmultan (Uji F).
Pengujian Secara Persial (Uji t)
Uji t dilakukan untuk menguji koefisien regresi secara persial dari variabel
independennya. Bentuk pengujiannya adalah:
Ho: Variabel tabungan, deposito, kredit modal kerja dan nilai tukar parsial
tidak berpengaruh terhadap ROA
Ha: Variabel tabungan, deposito, kredit modal kerja dan nilai tukar parsial
berpengaruh terhadap ROA
Uji t-Statistik ini menggunakan tingkat signifikansi 0,05. Jika nilai
signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka ada pengaruh antara variabel independen
dengan variabel dependen secara parsial, sedangkan jika nilai signifikan lebih
besar dari 0,05 maka tidak terdapat pengaruh antara variabel independen dengan
variabel dependen secara parsial.
Pengujian Secara Simultan (Uji F)
Uji Statistik F dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel independen
secara bersama terhadap variabel dependen. Bentuk pengujiannya adalah:
Ho: Variabel tabungan, deposito, kredit modal kerja dan nilai tukar
simultan tidak berpengaruh terhadap ROA
Ha: Variabel tabungan, deposito, kredit modal kerja dan nilai tukar
simultan berpengaruh terhadap ROA
11
Uji statisik ini menggunakan tingkat signifikan sebesar 0,05. Jika nilai sig.
F lebih besar dari 0,05 maka, model regresi tidak dapat digunakan untuk
memprediksi variabel dependen atau dengan kata lain variabel independen secara
bersama tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Sebaliknya, jika nilai sig.
F lebih kecil dari 0,05 maka, model regresi dapat digunakan untuk memprediksi
variabel dependen atau dengan kata lain variabel independen secara bersama
dapat berpengaruh terhadap variabel dependen.
Uji Koefisien Determinasi
Uji koefisien determinasi ditunjukkan untuk melihat seberapa besar
kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen.
Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R-Square kecil berarti
kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen
amat terbatas (Ghozali, 2016).
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum Objek Penelitian
Objek penelitian yang digunakan adalah Perbankan yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia (BEI) berjumlah 14 bank dengan priode penelitian selama 3 tahun,
sehinga jumlah observasi adalah 42 yang diperoleh dari 3 x 14 (perkalian antara
jumlah bank dengan periode tahun pengamatan). Tabel 4. 1
Kriteria Sampel Penelitian
No Keterangan Jumlah
1 Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama 3
tahun berturut-turut pada periode 2014- 2016. 38
2 Bank tidak menyajikan laporan keuangan lengkap pertahun
periode 31 desember 2014-31 desember 2016. (0)
3 Bank tidak memiliki data yang lengkap terkait dengan variabel-
variabel penelitian yang digunakan serta tidak mendapatkan
laba yang terus meningkat selama periode 2014-2016.
(24)
Total perbankan yang dapat digunakan sebagai sampel 14
Sumber:www.idx.co.id (data sudah diolah)
Deskriptif Statistik Variabel Penelitian
Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rasio
Rentabilitas, sedangkan variabel independennya adalah Tabungan, Deposito, Kredit
Modal Kerja dan Nilai Tukar. Berdasarkan hasil analisis deskriptif statistik, maka
berikut dalam tabel 4.1 akan ditampilkan karakteristik sampel yang digunakan
dalam penelitian ini meliputi sebagai berikut: jumlah sampel (N), rata-rata sampel
(maen), nilai maksimum, nilai minimum serata standar devisiasi untuk masing-
masing variabel.
12
Tabel 4. 1
Hasil Analisis Deskriptif Data
Sumber data: Output SPSS21 (data diolah, 2017)
Uji Normalitas
Tabel 4. 2
Data Asli Tahun 2014-2016
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 42
Normal Parametersa,b Mean .0000000 Std. Deviation .00556765
Most Extreme Differences
Absolute .146
Positive .146 Negative -.106
Kolmogorov-Smirnov Z .949
Asymp. Sig. (2-tailed) .328
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data. Sumber data: Output SPSS21 (data diolah, 2017)
Berdasarkan hasil data pada tabel 4.2 diatas, menunjukkan bahwa data
terdistribusi secara normal. Hal ini ditunjukkan dengan nilai Kolmogorov-
smirnov adalah 0,949 dan signifikansi pada 0,328 yang lebih besar dari 0,05. Hal
ini berarti data residual terdistribusi secara normal, karena nilai signifikansinya
lebih dari 0,05.
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Tabungan 42 131315 873197162 162390196.55 235122394.209
Deposito 42 1342938 308709223 45667778.31 77435329.892
Kredit Modal Kerja
42 631243 782691805 80174079.12 191286063.807
Nilai Tukar 42 0 14396 11018.98 4612.583
ROA 42 .003 .038 .01624 .009835 Valid N
(listwise)
42
13
Uji Multikolonieritas
Tabel 4. 3
Uji Multikolonieritas
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standar
dized
Coeffici
ents
T Sig. Collinearity
Statistics
B Std.
Error
Beta Tolerance VIF
1
(Constant) .009 .002 3.805 .001
Tabungan 1.388E-012 .000 .031 .314 .755 .903 1.107
Deposito 9.994E-011 .000 .786 8.286 .000 .962 1.039
Kredit
Modal Kerja
-4.795E-012 .000 -.091 -.955 .346 .947 1.056
Nilai Tukar 2.567E-007 .000 .120 1.194 .240 .852 1.174
a. Dependent Variable: ROA Sumber data: Output SPSS21 (data diolah, 2017)
Dari tabel 4.3 di atas, dapat dilihat bahwa nilai VIF dari keempat variabel
kurang dari 10 dan nilai tolerance lebih besar dari 0,10. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa model regresi dan variabel-variabel bebas dalam penelitian ini bebas dari
pengaruh multikolinearitas.
Uji Heteroskedastisitas
Tabel 4. 4
Uji Spearman Rho
Correlations
Unstandardized
Residual
Tabungan
Deposito Kredit Modal
Kerja
Nilai Tukar
S
p
e
a
r
m
Unstandar
dized
Residual
Correlation
Coefficient
1.000 .032 .273 .156 .121
Sig. (2-tailed) . .842 .081 .324 .446
N 42 42 42 42 42
Tabungan Correlation
Coefficient
.032 1.000 .178 .141 .309*
14
Sumber data: Output SPSS21 (data diolah, 2017)
Dari table 4.4 diatas menunjukkan bahwa nilai signifikansi untuk semua
variabel independen menunjukkan nilai yang lebih besar dari taraf signifikansi >
0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa dalam model regresi tidak terjadi masalah
heterokesdastisitas.
Uji Autokorelasi
Tabel 4. 5
Uji Autokerelasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-
Watson
1 .824a .680 .645 .005861 2.422
a. Predictors: (Constant), Nilai Tukar, Kredit Modal Kerja, Deposito, Tabungan
b. Dependent Variable: ROA Sumber data: Output SPSS21 (data diolah, 2017)
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai Durbin-Watson sebesar 2.422.
Hal ini menunjukkan bahwa tidak terjadi autokorelasi karena nilai Durbin-Watson
berada pada interval 1.55 - 2.46. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
autokorelasi antara kesalahan pengganggu pada periode penelitian dengan kesalahan
pengganggu pada periode sebelum penelitian. Analisis Regresi Berganda
a
n
'
s
r
h
o
Sig. (2-tailed) .842 . .259 .374 .047
N 42 42 42 42 42
Deposito Correlation Coefficient
.273 .178 1.000 .605** .088
Sig. (2-tailed) .081 .259 . .000 .579
N 42 42 42 42 42
Kredit Modal
Kerja
Correlation Coefficient
.156 .141 .605** 1.000 .248
Sig. (2-tailed) .324 .374 .000 . .113
N 42 42 42 42 42
Nilai
Tukar
Correlation
Coefficient
.121 .309* .088 .248 1.000
Sig. (2-tailed) .446 .047 .579 .113 .
N 42 42 42 42 42
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
15
Tabel 4. 6
Coefficientsa
a. Dependent Variable: ROA
Sumber data: Output SPSS21 (data diolah, 2017)
Dengan melihat tabel 4.6 dapat disusun persamaan regresi linear berganda
sebagai berikut:
ROA = 0.009 + 1.388E-012 X1 + 9.994E-011 X2 -4.795E-012 X3
+ 2.567E-007 X4 + e
Penjelasan dari persamaan regresi berganda di atas dapat dijabarkan sebagai
berikut:
a. Pada persamaan regresi di atas menunjukkan nilai konstanta sebesar 0.009.
Hal ini menyatakan bahwa jika variabel Tabungan, Deposito, Kredit
Modal Kerja dan Nilai Tukar dianggap konstan atau bernilai 0 (nol), maka
return on asset akan meningkat sebesar 0.009 satuan.
b. Nilai koefisien Tabungan (X1) adalah 1.388E-012, nilai X1 yang positif
menunjukkan adanya hubungan yang searah antara variabel ROA dengan
tabungan, yang artinya setiap tabungan naik sebesar 1% maka akan
meningkatkan nilai ROA sebesar 1.388E-012. Dengan asumsi bahwa variabel
bebas lainnya konstan.
c. Nilai koefisien Deposito (X2) adalah 9.994E-011, nilai X2 yang positif
menunjukkan adanya hubungan yang searah antara variabel ROA dengan
deposito yang artinya setiap deposito naik sebesar 1% maka akan
meningkatkan nilai ROA sebesar 9.994E-011. Dengan asumsi bahwa variabel
bebas lainnya konstan.
d. Nilai koefisien Kredit Modal Kerja (X3) adalah -4.795E-012, nilai X3 yang
negatif menunjukkan adanya hubungan yang berlawanan antara variabel ROA
dengan kredit modal kerja yang artinya setiap kredit modal kerja naik 1%
maka akan menurunkan nilai ROA sebesar 4.795E-012. Dengan asumsi
bahwa variabel bebas lainnya konstan.
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
B Std. Error
Beta
1
(Constant) .009 .002 3.805 .001
Tabungan 1.388E-012 .000 .031 .314 .755
Deposito 9.994E-011 .000 .786 8.286 .000
Kredit Modal
Kerja
-4.795E-012 .000 -.091 -.955 .346
Nilai Tukar 2.567E-007 .000 .120 1.194 .240
16
e. Nilai koefisien Nilai Tukar (X4) adalah 2.567E-007, nilai X4 yang positif
menunjukkan adanya hubungan yang searah antara variabel ROA dengan
nilai tukar yang artinya setiap nilai tukar naik sebesar 1% maka akan
meningkatkan nilai ROA sebesar 2.567E-007. Dengan asumsi bahwa variabel
bebas lainnya konstan.
Uji Parsial ( Uji t)
Tabel 4. 7
Uji t
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
B Std.
Error
Beta
1
(Constant) .009 .002 3.805 .001
Tabungan 1.388E-012 .000 .031 .314 .755
Deposito 9.994E-011 .000 .786 8.286 .000
Kredit Modal Kerja -4.795E-012 .000 -.091 -.955 .346
Nilai Tukar 2.567E-007 .000 .120 1.194 .240
a. Dependent Variable: ROA Sumber data: Output SPSS21 (data diolah, 2017)
Kesimpulan yang dapat diambil dari analisis tabel 4.7 adalah sebagai berikut:
a. Variabel Tabungan mempunyai nilai signifikansi 0.755 > 0.05 sedangkan
nilai thitung 0.314 < 2.02619 (ttabel α = 0.05, df = (42-4-1) = 37).
Berdasarkan kedua nilai tersebut maka dapat disimpulkan bahwa Ho
diterima dan Ha ditolak, ini menunjukkan bahwa secara parsial tabungan
tidak berpengaruh dan signifikan terhadap Return on asset (ROA).
b. Variabel Deposito mempunyai nilai signifikansi 0.000 < 0.05 sedangkan
nilai thitung 8.286 > 2.02619 (ttabel α = 0.05, df = (42-4-1) = 37). Berdasarkan
kedua nilai tersebut maka dapat disimpulkan bahwa Ha diterima dan Ho
ditolak, ini menunjukkan bahwa secara parsial deposito berpengaruh dan
signifikan terhadap Return on asset (ROA).
c. Variabel Kredit Modal Kerja mempunyai nilai signifikansi 0.346 > 0.05
sedangkan nilai thitung -0.955 < -2.02619 (ttabel α = 0.05, df = (42-4-1) =
37). Berdasarkan kedua nilai tersebut maka dapat disimpulkan bahwa Ho
diterima dan Ha ditolak, ini menunjukkan bahwa secara parsial kredit
modal kerja tidak berpengaruh dan signifikan terhadap Return on asset
(ROA).
d. Variabel Nilai Tukar mempunyai nilai signifikansi 0.240 > 0.05 sedangkan
nilai thitung 1.194 < 2.02619 (ttabel α = 0.05, df = (42-4-1) = 37).
Berdasarkan kedua nilai tersebut maka dapat disimpulkan bahwa Ho
diterima dan Ha ditolak, ini menunjukkan bahwa secara parsial nilai tukar
tidak berpengaruh dan signifikan terhadap Return on asset (ROA).
17
Uji Simultan (Uji F)
Tabel 4. 8
Uji F
ANOVAa
Model Sum of
Squares
Df Mean Square F Sig.
1
Regression .003 4 .001 19.612 .000b
Residual .001 37 .000
Total .004 41
a. Dependent Variable: ROA
b. Predictors: (Constant), Nilai Tukar, Kredit Modal Kerja, Deposito, Tabungan
Sumber data: Output SPSS21 (data diolah, 2017)
Berdasarkan tabel 4.8 dapat dilihat, bahwa nilai f hitung 19.612 sedangkan
ftabel 2.63 dengan df pembilang = 4, df penyebut = 42 dan taraf signifikan = 0.05
sehingga fhitung < ftabel ¬ dan nilai signifikansi 0.000 < 0.05, Berdasarkan kedua
nilai tersebut maka dapat disimpulkan bahwa Ha diterima. ini menunjukkan
bahwa variabel independen, tabungan, deposito dan kredit modal kerja secara
simultan (bersama-sama) berpengaruh dan signifikan terhadap Return on asset
(ROA).
Uji Koefisien Determinasi (R2)
Tabel 4. 9
Koefisien Determinasi (R2)
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-
Watson
1 .824a .680 .645 .005861 2.422
a. Predictors: (Constant), Nilai Tukar, Kredit Modal Kerja, Deposito, Tabungan
b. Dependent Variable: ROA Sumber data: Output SPSS21 (data diolah, 2017)
Dilihat dari tabel diatas, besarnya nilai pengaruh variabel bebas
ditunjukkan oleh nilai (Adjusted R2) sebesar 0,645 presentase pengaruh tabungan,
deposito, kredit modal kerja dan nilai tukar mempengaruhi return on asset sebesar
64.5%, sedangkan sisanya sebesar (100% - 64.5% = 35.5%) dipengaruhi variabel
lain diluar penelitian ini.
18
Pembahasan
Penelitian ini menguji pengaruh tabungan, deposito, kredit modal kerja
dan nilai tukar terhadap rentabilitas. Berdasarkan pada pengujian empiris yang
telah dilakukan terhadap beberapa hipotesis dalam penelitian, hasilnya
menunjukkan bahwa tidak semua variabel independen dalam penelitian ini
berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (rentabilitas). Faktor yang
berpengaruh dan signifikan terhadap rentabilitas hanya variabel deposito.
Pengaruh Tabungan Terhadap Rentabilitas
Berdasarkan analisis statistik dalam penelitian yang telah dilakukan
ditemukan bahwa hipotesis pertama (H1) ditolak dan dapat disimpulkan bahwa
tabungan tidak berpengaruh terhadap rentabilitas. Hasil penelitian ini sesuai
dengan penelitian Adrianti (2015) dan Ayu (2012) yang menyatakan hal yang
sama. Alasan dari tidak berpengaruhnya tabungan terhadap rentabilitas
disebabkan oleh profit margin, assets utilization, dan equity yang rendah, sehingga
apabila jumlah tabungan meningkat, mengakibatkan profit margin manurun
sehingga rentabilitas akan menurun.
Pengaruh Deposito Terhadap Rentabilitas
Penelitian mengenai pengaruh antara deposito terhadap rentabilitas telah
banyak dilakukan oleh peneliti sebelumnya dan hasil yang sama juga diperoleh.
Adrianti (2015) dan Ayu (2012) menemukan bahwa deposito merupakan variabel
yang berhubungan positif dengan rentabilitas.
Hasil analisis dengan menggunakan regresi linear berganda menunjukkan
bahwa deposito berpengaruh signifikan terhadap rentabilitas. Peningkatan
pertumbuhan deposito pada perbankan secara otomatis meningkatkan modal dari
bank untuk disalurkan kembali kepada masyarakat sehingga rentabilitas bank akan
tercapai. Menurut Alper and Adem (2011) mengatakan salah satu sumber
pendanaan bank adalah deposito. Tingginya jumlah deposito yang disalurkan,
maka akan mempengaruhi margin bunga dan laba. Semakin tingginya deposito
maka rentabilitas yang di capai oleh perbankan juga akan semakin tinggi. Hasil
penelitian ini mendukung hipotesis dengan tingkat signifikan 0,000, dengan
demikian hipotesis diterima.
Hasil penelitian ini mendukung teori yang dikemukaan oleh penelitian
Adrianti (2015 dan Ayu (2012) bahwa jika deposito meningkat maka rentabilitas
bank juga akan meningkat
Pengaruh Kredit Modal Kerja Terhadap Rentabilitas
Hasil dari pengujian hipotesis ketiga (H3) dengan menggunakan uji regresi linear
berganda menunjukkan bahwa hipotesis tersebut ditolak, yang berarti kredit
modal kerja tidak berpengaruh terhadap rentabilitas. Hasil penelitian ini sesuai
dengan hasil penelitian Adrianti (2015) yang menyatakan adanya hubungan yang
berlawanan antara kredit modal kerja dan rentabilitas, sehingga apabila kredit
modal kerja naik maka akan menurunkan nilai rentabilitas. Penelitian Badjra
(2015) menyatakan sebaliknya, kredit modal kerja berpengaruh positif terhadap
rentabilitas. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi nilai rentabilitas maka
19
semakin tinggi tingkat penyaluran kredit modal kerja oleh perbankan. Semakin
besar rentabilitas yang dimiliki suatu bank, maka semakin besar tingkat
keuntungan bank dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan
asset.
Pengaruh Nilai Tukar Terhadap Rentabilitas Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan regresi linear berganda
menunjukkan bahwa H4 ditolak yang berarti pada penelitian ini nilai tukar tidak
berpengaruh terhadap rentabilitas. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan Maulana (2015). Maulana menyatakan adanya pengaruh nilai
tukar terhadap rentabilitas, dimana bank mengidentifikasikan apabila nilai tukar
mengalami apresiasi atau depresiasi, maka akan berdampak pada kewajiban valas bank pada saat jatuh tempo. Akibatnya rentabilitas perbankan akan mengalami perubahan jika
dalam kasus tersebut perbankan tidak melakukan headging
Pengaruh Tabungan, Deposito, Kredit Modal Kerja dan Nilai Tukar
Terhadap Rentabilitas Dari hasil pengujian secara simultan (Uji F) membuktikan bahwa secara bersama-sama
tabungan, deposito, kredit modal kerja dan nilai tukar berpengaruh terhadap rentabilitas
perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2014-2016.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahsaan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Tabungan secara parsial tidak berpengaruh dan signifikan terhadap Return
on asset pada Perbankan tahun 2014 – 2016.
2. Deposito secara parsial berpengaruh dan signifikan terhadap Return on
asset pada Perbankan tahun 2014 – 2016.
3. Kredit Modal Kerja secara parsial tidak berpengaruh dan signifikan
terhadap Return on asset pada Perbankan tahun 2014 – 2016.
4. Nilai Tukar secara parsial tidak berpengaruh dan signifikan terhadap
Return on asset pada Perbankan tahun 2014 – 2016.
5. Secara simultan tabungan, deposito, kredit modal kerja dan nilai tukar
secara bersama-sama berpengaruh terhadap Return on asset pada
Perbankan tahun 2014 - 2016.
Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini mempunyai keterbatasan- keterbatasan yang dapat dijadikan
bahan pertimbangan bagi penelitian berikutnya agara mendapatkan hasil yang
lebih baik lagi.
1. Penelitian ini hanya mengunakan tabungan, deposito, kredit modal kerja
dan nilai tukar sebagai variabel independen dalam pengaruhnya terhadap
Return on asset (ROA).
2. Dalam penelitian ini digunakan sampel Perbankan yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia (BEI), untuk mengetahui laba perusahan tersebut peneliti
mengambil sumber data dari laporan keuangan publikasi.
20
3. Perbankan yang menjadi sampel penelitian berjumlah 14 bank selama 3
tahun dari tahun 2014-2016 sehingga observasi sampel menjadi 42
(perkalian antara jumlah bank dengan periode tahun pengamatan).
Saran
Adapun saran - saran yang dapat diberikan melalui hasil penelitian ini
adalah:
1. Bagi Perbankan
Hasil penelitian ini, dapat dijadikan informasi tambahan dan pertimbangan
bagi perbankan di Indonesia, sebagai lembaga intermediasi yang juga
berpengaruh terhadap kebijakan moneter agar dapat meningkatkan kinerja
keuangannya sehingga mendapatkan kepercayaan dari pihak ketiga
maupun stakeholders dan terhindar dari permasalahan likuiditas.
2. Bagi Akademis
Penelitian ini dapat dijadikan referensi untuk menambah pengentahuan
mengenai pengaruh tabungan, deposito, kredit modal kerja dan nilai tukar
yang mempengaruhi return on asset, bagi penulis dan peneliti selanjutnya.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Disarankan untuk menambah jumlah variabel dan periode penelitian agar
menghasilkan data yang lebih baik lagi karena masih terdapat 35.5%
variabel yang dapat mempengaruhi return on asset, seperti giro, BI rate,
BOPO, CAR, inflasi dan faktor internal Bank lainnya serta faktor eksternal
(kebijakan ekonomi makro) yang lebih beragam.
21
DAFTAR PUSTAKA
Adrianti, (2015). “Pengaruh Tabungan, Deposito dan Kredit Modal Kerja
Terhadap Rentabilitas Pada BPR Di Batam Periode 2011- 2014”.
Skripsi.Universitas Maritim Raja Ali Haji.Tanjungpinang.
Ayu, Dewi Gusti. (2012). “Pengaruh Tabungan dan Deposito Terhadap
Rentabilitas Pada Bank Umum”.Jurnal.Program Studi Perbankan.
Universitas Gunadarma
Badjra, Ida Bagus. (2015). “Pengaruh Pertumbuhan Tabungan, Deposito dan
Kredit Terhadap Profitabilitas Pada Bank Perkreditan Rakyat Partakencana
Tohpati Denpasar”.Jurnal Manajemen, Unud, Vol. 4, No. 8, 2015.Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana (Unud). Bali, Indonesia.
Fitriani, Dwi. (2012). “Pengaruh Rasio Keuangan Bank Terhadap Penyaluran
Kredit Modal Kerja Pada Bank Umum”.Skripsi.Akuntansi Universitas
Andalas. Padang.
Ghozali, Imam. (2016). “Aplikasi Analisis Multivariete dengan Program SPSS”.
Badan Penerbit Undip, Semarang 2016.
Hasibuan, Malayu S.P. (2011). “Dasar-Dasar Perbankan”.Penerbit PT. Bumi
Aksara. Jakarta.
Kasmir.(2014). “Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya Edisi Revisi
2014”.Penerbit PT. Raja Grafindo. Persada Jakarta.
Kasmir.(2014). “Dasar-Dasar Perbankan Edisi 2014”.Penerbit PT. Raja
Grafindo Persada. Jakarta.
Maulana, Muhammad Rafi. (2015). “Analisis Pengaruh Inflasi, Nilai Tukar,
Capital adequancy Ratio, Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional
Terhadap Profitabilitas Pada Perbankan Syariah Periode 2010-
2014”.Skripsi.Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Jakarta.
Murti, Dwi Ariyani. (2015). “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Rentabilitas Pada PT. BPR Di Kabupaten Semarang”.Jurnal.Universitas
Muhammadiyah. Surakarta
Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 13/24/DPNP tanggal 25 Oktober 2011
Undang- Undang Nomor 10 Tahun 1998.Tentang Perubahan atas UU No.7
Tahun 1992 Tentang Perbankan.Jakarta.
22
www.bi.go.id
www.idx.co.id
www.sahamok.com