PENGARUH RASIO OEOI, LDR DAN EAR TERHADAP …eprints.ums.ac.id/53728/13/NASKAH PUBLIKASI.pdf · I...
Transcript of PENGARUH RASIO OEOI, LDR DAN EAR TERHADAP …eprints.ums.ac.id/53728/13/NASKAH PUBLIKASI.pdf · I...
PENGARUH RASIO OEOI, LDR DAN EAR TERHADAP KINERJA
BANK GO PUBLIK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
PERIODE 2011-2015
Disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi strata
I JurusanManajemenpada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Oleh:
Runi Nur Haryatri
B 100 130 264
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2017
i
HALAMAN PERSETUJUAN
PENGARUH RASIO OEOI, LDR DAN EAR TERHADAP KINERJA
BANK GO PUBLIK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
PERIODE 2011-2015
PUBLIKASI ILMIAH
Oleh:
Runi Nur Haryatri
B 100 130 264
Telah diperiksa dan disetujui oleh:
Dosen Pembimbing
Ikhwan Susila, S.E., M.Si., Ph.D.
NIK. 711
ii
HALAMAN PENGESAHAN
PENGARUH RASIO OEOI, LDR DAN EAR TERHADAP KINERJA
BANK GO PUBLIK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
PERIODE 2011-2015
Oleh:
Runi Nur Haryatri
B 100 130 264
Telah dipertahankan didepan penguji
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Pada hari Sabtu, 1 April 2017
dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Dewan Penguji:
1. Ikhwan Susila, S.E., M.Si., Ph.D. (........................)
(Ketua Dewan Penguji)
2. Dra. Wuryaningsih DL, MM (........................)
(Anggota I Dewan Penguji)
3. Basworo Dibyo, SE, MSi (........................)
(Anggota II Dewan Penguji)
Dekan,
Dr. Syamsudin, MM
iii
PERNYATAAN
Dengan ini, saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak terdapat
karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjaan di suatu perguruan
tinggi dan sepanjang pengetahuan saya tidak ada karya atau pendapat yang pernah
ditulis atau diterbitkan orang lain kecuali dalam naskah dan disebutkan dalam
daftar pustaka. Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya
ini, maka saya akan bertanggung jawab sepenuhnya.
Surakarta, 1 April 2017
Penulis
Runi Nur Haryatri
B 100 130 264
1
PENGARUH RASIO OEOI, LDR DAN EAR TERHADAP KINERJA BANK GO PUBLIK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
PERIODE 2011-2015
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh rasio OEOI, LDR, dan EAR terhadap kinerja Bank. populasi yang menjadi objek penelitian ini adalah Bank go publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sampel yang digunakan sebanyak 16 Bank go publik dengan menggunakan metode purposive sampling. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis regresi berganda. Hasil penelitian berdasarkan uji hipotesis secara parsial (uji t) menunjukan bahwa variabel OEOI secara signifikan berpengaruh terhadap ROA, sedangkan variabel ldr dan ear tidak berpengaruh signifikan terhadap roa. Hasil uji koefisien determinasi (Rଶ) diperoleh R square sebesar 0,962. Hal ini menunjukan bahwa ROA dapat dijelaskan oleh variabel OEOI, LDR, dan EAR sebesar 96,2%, sedangkan 3,8% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar model. Kata Kunci :OEOI, LDR, EAR, ROA
ABSTRACT This study aimed to analyze the effect of the ratio OEOI, LDR, and EAR on the performance of the Bank. population which is the object of this study is the Bank went public listed on the Indonesia Stock Exchange. The sample used by 16 Bank went public by using purposive sampling method. The analytical method used in this research is multiple regression method. The results based on partial hypothesis test (t test) showed that oeoi variables significantly affect ROA, while variable LDR and EAR no significant effect on the ROA. The result of the coefficient of determination (Rଶ) obtained R square of 0.962. This shows that the ROA can be explained by the variable OEOI, LDR, and the EAR of 96.2%, while 3.8% are influenced by other factors outside the model. Keyword: Operating Expenses to Operating Income, Loan to Deposit Ratio, Equity to Asset Ratio, Return On Asset. 1. PENDAHULUAN
Lembaga keuangan menurut Dahlan Siamat (1995:1) adalah suatu
badan usaha yang kekayaannya terutama dalam bentuk asset keuangan
(Financial assets) atau tagihan-tagihan (claim) misalnya saham, obligasi,
dibandingkan asset riil misalnya: gedung, peralatan, dan bahan baku.
Dalam dunia modern sekarang ini, peranan perbankan dalam
memajukan perekonomian suatu negara sangatlah besar. Hampir semua sektor
2
yang berhubungan dengan berbagai kegiatan keuangan selalu membutuhkan
jasa bank. oleh karena itu saat ini dan dimasa yang akan datang kita tidak akan
dapat lepas dari dunia perbankan, jika hendak menjalan aktivitas keuangan,
baik perorangan maupun lembaga, baik sosial atau perusahaan. Fungsi bank
sebagai lembaga keuangan sangatlah vital, misalnya dalam hal penciptaan
uang, mengedarkan uang, menyediakan uang untuk menunjang kegiatan
usaha, tempat mengamankan uang, tempat melakukan investasi dan jasa
keuangan lainnya (Kasmir, 2002 : 2). Bank memfasilitasi kepentingan
penabung dengan peminjaman melalui produk dan layanan keuangan yang
ditawarkan. Selain kegiatan bank juga dapat memberikan layanan yang
memfasilitasi lalu lintas pembayaran. Hal ini tidak dapat dipungkiri bahwa
peran bank yang dapat digunakan sebagai alat dalam penetapan kebijakan
moneter juga merupakan sumber utama kredit untuk membiayai pembangunan
yang pada akhirnya akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi suatu negara
(Koch, 2000; Buchory, 2006).
Penilaian terhadap kinerja suatu bank tertentu dapat dilakukan dengan
melakukan analisis terhadap laporan keuangannya. dalam penentuan tingkat
kesehatan suatu bank, Bank Indonesia lebih mementingkan Return On Asset
(ROA) dari pada Return On Equity (ROE) karena Bank Indonesia lebih
mengutamakan nilai profitabilitas yang diukur dengan asset yang dananya
sebagian besar berasal dari dana simpanan masyarakat sehingga ROA lebih
mewakili dalam mengukur tingkat profitabilitas perbankan (Dendawijaya,
2000:121). Analisis tingkat kesehatan bank bertujuan untuk menganalisis
kekuatan maupun kelemahan suatu bank serta mengevaluasi kinerja bank dan
memprediksi kinerja bank kedepannya (Kosmidou, et al., 2008). Analisis
laporan keuangan (financial statement analysisis) adalah aplikasi dari alat dan
teknik analitis untuk laporan keuangan bertujuan umum dan data-data yang
berkaitan untuk menghasilkan estimasi dan kesimpulan yang bermanfaat
dalam analisis bisnis (Subramanyam, dkk, 2010:4).
Laporan keuangan adalah hasil atau proses yang dapat digunakan
sebagai alat komunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan
3
dengan pihak yang berkepentingan (Munawir, 2004 : 2). Harahap (2008:105)
menyatakan bahwa “laporan keuangan” menggambarkan kondisi keuangan
dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu tertentu.
adapun jenis laporan keuangan yang lazim dikenal adalah neraca, laporan laba
rugi, laporan arus kas dan laporan perubahan posisi keuangan. Karena
banyaknya alat yang dapat dipakai untuk mengukur kinerja, seseorang dapat
saja menggunakan semua ukuran dan rasio yang ada, namun hanya dengan
beberapa dari rasio dan ukuran pun jika dikombinasikan secara tepat, sudah
bisa memberikan informasi dan gambaran yang benar-benar dibutuhkan oleh
seorang analis untuk menentukan keputusan.
Analisis rasio keuangan adalah analisa yang dilakukan oleh
perusahaan untuk menilai kinerja keuangan berdasarkan masing-masing pos
yang membutuhkan laporan keuangan 2 (dua) tahun terakhir yang merupakan
dasar untuk mengetahui kondisi keuangan dan hasil operasi suatu perusahaan.
Rasio menggambarkan suatu hubungan atau pertimbangan antara jumlah
tertentu dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisis
berupa rasio ini akan dapat menjelaskan atau memberikan gambaran kepada
penganalisis tentang baik atau buruknya keadaan atau posisi keuangan suatu
perusahaan (Munawir, 2000:64).
Dalam melakukan penilaian terhadap tingkat kesehatan bank, bank
sentral biasanya menggunakan kriteria CAMEL yaitu Capital adequacy,
Assets quality, Manajemen qulity, Earning, Liquidity. OEOI merupakan rasio
operating expenses to operating ratio, yang menjadi proxy efisiensi
operasional yang biasa digunakan oleh Bank Indonesia. Bank Indonesia
menetapkan besarnya rasio OEOI tidak melebihi 90%, apabila melebihi 90%,
maka bank tersebut dikatakan tidak efisien. LDR adalah Loans to Deposit
Ratio, rasio ini digunakan untuk mewakili ukuran likuiditas bank. Sebuah
perusahaan diwajibkan untuk mempertahankan likuiditasnanya serta
menjamin kelancaran operasi dalam memenuhi kewajibanya. Bank yang
memiliki total asset besar, mempunyai kesempatan untuk menyalurkan
kreditnya kepada pihak peminjam dan jumlah yang lebih besar, sehingga
4
memperoleh keuntungan yang tinggi (Alper, et al., 2011). Equity to Asset
Ratio (EAR) menunjukan prosentase investasi dalam total aktiva yang telah
dibelanjai dengan dana yang berasal dari modal sendiri (Jumingan, 2009:135).
Berdasarkan masalah yang terpapar di atas penulis merasa tertarik
untuk melakukan penelitian dalam tugas skripsinya tentang “PENGARUH
RASIO OEOI, LDR, DAN EAR TERHADAP KINERJA BANK GO
PUBLIK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE
2011-2015”.
2. METODE PENELITIAN
Penelitian ini adalah termasuk penelitan kuantitatif. pendekatan ini
berkaitan dengan data mentah yang penulis peroleh dalam bentuk laporan
keuangan tahunan atau data-data yang berupa angka-angka yang belum
menjadi informasi. Metode pengumpulan data yang diggunakan adalah .Data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari
laporan keuangan 5 (Lima) tahun perusahaan dalam bentuk neraca dan laporan
laba-rugi yang penulis peroleh dari website Bursa Efek Indonesia (BEI).
Populasi dalam penelitian ini adalah adalah Bank Go Publik yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia selama penelitian sejumlah 43 Bank. Sampel dalam
penelitian ini adalah sampel sebanyak 16 Bank Go Public yang didapat dari
keseluruhan jumlah populasi. Teknik sampling yang digunakan dalam
penelitian ini adalah dengan menggunakan metode Purposive Sampling.
Metode analisa data yang digunakan adalah dengan menggunakan Uji Asumsi
Klasik, Analisa Regresi berganda dengan pengujian Hipotesis.
5
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan Hasil pengujian diskriptif data pada Tabel 1
menunjukan bahwa untuk Variabel Operating Expenses to Operating Income
(OEOI) memiliki nilai minimum sebesar 62,41 dan nilai maximum sebesar
124,95. Variabel OEOI memiliki nilai mean sebesar 88.0392 yang artinya
perbandingan antara total beban operasional dengan total pendapatan
opersional sebesar 88,0392 dengan memliki nilai penyimpangan dari rata-rata
yang terjadi sebesar 10,49797.
Variabel total loan to Deposit Ratio memiliki nilai minimum
sebesar 44,24 dan nilai maximum sebesar 113,30 dengan nilai mean 83,9791
sedangkan nilai penyimpangan atau standar devisiasi sebesar 12,89163. Hasil
nilai mean yang dimiliki oleh variabel total loan to Deposit Ratio artinya nilai
perbandingan antara kredit dengan dana pihak ketiga sebesar 83,9791. Standar
devisiasi menunjukkan seberapa besar nilai penyimpangan dari rata-rata yang
terjadi pada variabel total loan to Deposit Ratio sebesar 12,89163.
Variabel Earning to Assets Ratio (EAR) memiliki nilai minimum
sebesar 7,61 dan nilai maximum sebesar 50,77. Variabel Earning to Assets
Ratio memiliki nilai mean sebesar 12,5620 yang artinya nilai perbandingan
antara total modal dengan total Assets sebesar 12,5620 dengan nilai
penyimpangan dari nilai rata-rata yang terjadi sebesar 6,82294.
Variabel Return On Asset memiliki nilai minimum sebesar -2,82 dan
nilai maximum sebesar 3,66. Variabel Return On Asset memiliki nilai mean
sebesar 1,3548 yang artinya nilai perbandingan antara laba sebelum pajak
dengan total Assets sebesar 1,3548 dengan nilai penyimpangan dari nilai rata-
rata yang terjadi sebesar 1,11236.
6
Tabel 1 Hasil Diskriptif Data
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
OEOI 80 62.41 124.95 88.0392 10.49797
LDR 80 44.24 113.30 83.9791 12.89163
EAR 80 7.61 50.77 12.5620 6.82294
ROA 80 -2.82 3.66 1.3548 1.11236
Valid N (listwise) 80 Sumber: Data Olahan, 2016
Tabel 2. Hasil Uji Normalitas
Variabel Kolmogoruv – Smirrov p-value Keterangan
Unstandardized Residual
1,176 0,126 Sebaran data normal
Sumber: data olahan, 2016
Hasil Uji normalitas pada Tabel 2 menunjukan bahwa nilai dari
pengujian dengan metode Kolmogorov Smirnov adalah nilai signifikansi
untuk model regresi lebih besar dari 0,05. Hal ini menjelaskan bahwa
persamaan regresi dalam model ini memiliki sebaran data yang normal.
Tabel 3 Hasil Uji Autokorelasi
Model Hasil Durbin-Watson (d) Kriteria Pengujian Kesimpulan
Nilai 1,721 Nilai 1,5< d <2,5 Bebas Autokorelasi
Sumber: Data Olahan, 2016
Berdasarkan Hasil pengolahan data diatas untuk pengujian
autokorelasi pada Tabel 3 dapat dijelaskan bahwa nilai hasil pengujian
Autokorelasi sebesar 1,721. Berdasarkan kriteria yang sudah dipaparkan
pada bab sebelumnya maka hasil pengujian yang dilakukan masuk pada
kriteria nilai d antara 1,5 <d< 2,5 maka tidak terjadi autokorelasi.
7
Tabel 4 Hasil Uji Multikolinieritas
Variabel Bebas VIF Tolerance Keterangan OEOI (X1) 1,004 0,996 Bebas Multikolinieritas LDR (X2) 1,015 0,985 BebasMultikolinieritas EAR (X3) 1,017 0,983 BebasMultikolinieritas
Sumber: data olahan, 2016
Berdasarkan Hasil pengujian multikolinieritas pada Tabel 4
menunjukan bahwa variabel-variabel independen yang sudah diolah
memiliki nilai VIF <10 dan Nilai Tolerance< 1 maka variabel independen
tidak mengalami multikolinieritas.
Tabel 5 Hasil Uji Heteroskedasitas
Model Variabel t Hitung Signifikan Kesimpulan OEOI (X1) -0,515 0,608 Bebas Heterskedasitas LDR (X2) -0,228 0,820 Bebas Heterskedasitas EAR (X3) 1,268 0,209 Bebas Heterskedasitas
Sumber: data olahan, 2016
Berdasarkan hasil pengujian heteroskedasitas pada Tabel 5
menunjukan bahwa variabel Operating Expenses to Operating Income
(OEOI), Loan to Deposit Ratio (LDR), dan Equity to Asset Ratio (EAR)
memiliki nilai signifikan >0,05 yang berarti variabel-variabel yang diuji
tidak mengalami heteroskedasitas.
Tabel 6 Hasil Uji Regresi Linier Berganda
Variabel β Std. Error t hitung Sign. Konstanta 10,574 0,269 39.304 0,000 OEOI (X1) -0,104 0,002 -43,759 0,000 LDR (X2) -0,001 0,002 -0,719 0,474 EAR (X3) -0,005 0,004 1,296 0,199 R 0,981 R Square 0,962 Adjusted R² 0,960
F hitung 638,770 Probabilitas F 0,000
Sumber: data olahan, 2017
8
Hasil pengolahan data untuk regresi linier berganda dapat dilihat
pada tabel 6 diatas. Dari tabel tersebut dapat disusun persamaan regresi
linier berganda sebagai berikut.
Y = 10,574– 0,104OEOI – 0,001LDR + 0,005 EAR
Berdasarkan persamaan regresi linier berganda di atas dapat
diuraikan sebagai berikut
Konstanta adalah 10,574 menunjukan bahwa jika tidak ada
Operating Expenses to Operating Income (OEOI), Loan to Deposit Ratio
(LDR), dan Equity to Asset Ratio (EAR),maka Return on Asset (ROA)
meningkatkan sebesar 10,574.
Koefisien regresi X1 (OEOI) adalah -0,104 menunjukan variabel
Operating Expenses to Operating Income (OEOI) memiliki pengaruh
negatifterhadap Return On Asset. artinya bahwa semakin meningkatnya
OEOI maka semakin menurunkan Return On Asset sebesar 0,104.
Koefisien regresi X2 (LDR) adalah -0,001 menunjukan variabel
Loan to Deposit Ratio memiliki pengaruh negatifterhadap Return On Asset.
arti bahwa semakin meningkatnya Loan to Deposit Ratio maka semakin
menurunkan Return On Asset sebesar 0,001.
Koefisien regresi X3 (EAR) adalah -0,005 menunjukan variabel
Equity to Asset Ratio memiliki pengaruh positif terhadap Return On Asset.
arti bahwa semakin meningkatnya Equity to Asset Ratio maka semakin
menaikan Return On Asset sebesar 0,005.
Tabel 7 Uji Koefisien Determinasi
R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate
.981a .962 .960 .22150
Sumber: data olahan, 2017
Dari hasil pengujian pada tabel7 dapat dilihat bahwa nilai R square
0,962 artinya 96,2% Return on Asset (ROA) dapat dijelaskan oleh variabel
Operating Expenses to Operating Income (OEOI), Loan to Deposit Ratio
9
(LDR), dan Equity to Asset Ratio (EAR). Sedangakan sisanya 3,8%
diterangkan oleh model yang lain.
Tabel 8 Hasil Uji F Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 94.022 3 31.341 638.770 .000a
Residual 3.729 76 .049
Total 97.751 79 Sumber: data olahan, 2017
Berdasarkan hasil perhitungan menunjukan bahwa nilai F hitung
sebesar 638,770 dan F tabel 2,76 dengan membandingkan nilai F hitung > F
tabel dan p-value < p-α (638,770 > 2,76 dan 0,000 < 0,05) maka H
ditolak artinya variabel Operating Expenses to Operating Income (OEOI),
Loan to Deposit Ratio (LDR), dan Equity to Asset Ratio (EAR)model ini
sudah tepat digunakan untuk menggambarkan adanya pengaruh terhadap
Return on Asset (ROA).
Tabel 9 Hasil Uji t
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 10.574 .269 39.304 .000
OEOI -.104 .002 -.982 -43.759 .000
LDR -.001 .002 -.016 -.719 .474
EAR .005 .004 .029 1.296 .199
Sumber: data olahan, 2017
Pengaruh variabel Operating Expenses to Operating Income
(OEOI)terhadap Return On Asset (ROA)
Hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa nilai β sebesar -.982, t
hitungsebesar -43,759 dan t tabel sebesar 1,992 dengan mendapat analisis p-
value sebesar 0,000 dan p-α sebesar 0,05. Hasil analisis menyatakan nilai t
hitung sebesar -43,759 < -1,992 dan p-value 0,000 < 0,05 sehingga H
10
ditolak artinya Operating Expenses to Operating Income (OEOI)memiliki
pengaruh negatif signifikan terhadap Return on Asset.
Pengaruh variabel Loan to Deposit Ratio terhadap Return on Asset.
Variabel yang akan diuji Loan to Deposit Ratio. Hasil Dari hasil
pengujian tersebut dapat disimpulkan bahwa nilai β sebesar -.016,t
hitungsebesar -0,719 dan t tabel sebesar 1,992 dengan mendapat analisis p-
value sebesar 0,474 dan p-α sebesar 0,05. Hasil analisis menyatakan nilai t
hitung sebesar -0,719 > -1,992 dan p-value 0,474 > 0,05 sehingga H
diterima artinya Loan to Deposit Ratio (LDR) memiliki pengaruh negatif
tidak signifikan terhadap Return on Asset (ROA).
Pengaruh variabel Equity to Asset Ratio (EAR)terhadap Return on Asset
Dari hasil pengujian tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil
pengujian diatas bahwa nilai β sebesar.029,t hitungsebesar 1,296 dan t tabel
sebesar 1,992 dengan mendapat analisis p-value sebesar 0,199 dan p-α
sebesar 0,05. Hasil analisis menyatakan nilai t hitung sebesar 1,296 < 1,992
dan p-value 0,199 > 0,05 sehingga H diterima artinya Equity to Asset Ratio
(EAR)memiliki pengaruh positif tidak signifikan terhadap Return on Asset.
4. PENUTUP
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahsan, maka didapatkan
kesimpulan: Terdapat pengaruh Operating Expenses to Operating Income
(OEOI) terhadap Return On Asset (ROA). Hal ini dapat dibuktikan dengan
nilai signifikannya 0,000 lebih kecil dari 0,05. Tidak terdapat pengaruh Loan
to Deposit Ratio (LDR) terhadap Return On Asset. Hal ini dapat dibuktikan
dengan nilai signifikannya 0,474 lebih besar dari 0,05. Tidak terdapat
pengaruh antara Equity to Asset Ratio (EAR) terhadap Return On Asset. Hal
ini dapat dibuktikan dengan nilai signifikannya 0,199 lebih besar dari 0,05;
Berdasarkan uji ketepatan model (uji F) menunjukan bahwa variabel
Operating Expenses to Operating Income (OEOI), Loan to Deposit Ratio
(LDR), dan Equity to Asset Ratio (EAR), model ini sudah tepat digunakan
untuk menggambarkan adanya pengaruh terhadap Return on Asset (ROA);
11
Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi menujukan bahwa nilai koefesien
determinasi sebesar 0,962 yang berarti variabel Return on Asset (ROA) dapat
dijelaskan oleh variabel Operating Expenses to Operating Income (OEOI),
Loan to Deposit Ratio (LDR), dan Equity to Asset Ratio (EAR)sebesar 96,2%,
sisanya sebesar 3,8% dijelaskan oleh selain diluar model itu.
Diharapkan perusahaan dapat menggunakan modal dengan efisien
dikarena hasil dari penelitian ini yang memiliki pengaruh negatif dan
signifikan adalah variabel OEOI, sehingga sumber dana yang didapat harus
perhatian guna untuk membiayai operasional. Dampak ketidakefektifitas
pemakaian modal mengakibatkan memperkecil peluang untuk mendapatkan
keuntungan yang lebih besar dengan melihat itu maka ketika perusahaan yang
go public memiliki kinerja yang kurang bias berdampak menurunnya investor
yang akan menyalurkan dananya.
DAFTAR PUSTAKA
Abriyani, D.R, Wiryono, S.K, and Sumirat, Erman. (2012), “The Effect Of Good Corporate Governance and Financial Performance On The Corporate Social Responsibility Disclosure Of Telecommunication Company In Indonesia,” The Indonesian Journal Of Business Administration, Vol. 1, No. 5, pp. 226-300.
Didit, 2013 Biaya Operasional Terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) : Catatannya Didit. http://diditnote.blogspot.co.id/2013/04/biaya-operasional-terhadap-pendapatan.html
Dukat, Erwan, 1987, Alat-Alat Analisa Laporan Keuangan, Yogyakarta, AK Group.
Indarwati, Vivin dan Anan, Edy (2014), “Effect of Financial Ratios toward Bank Performance in Indonesia(Case Study on the Regional Development Banks in Indonesia Period 2008-2012),” EBBANK, Vol. 5, No. 2, pp. 35-54.
Karina, Febby dan Fitrisia, Dina (2015) “Pengaruh Equity To Total Assets Ratio, Non Perfoming Ratio dan Financing to Deposit Ratio Terhadap Kinerja Keuangan Koperasi BMT NURUL JANNAH GRESIK Tahun 2012-2014,” JESIT, Vol.2, No.10.
Kasmir., 2002, Dasar-Dasar Perbankan, Jakarta, PT RajaGrafindo Persada.
12
Kasmir., 2004, Manajemen Perbankan, Jakarta, PT RajaGrafindo Persada.
Kasmir., 2012, Manajemen Perbankan, edisi revisi 2012, Jakarta, PT RajaGrafindo Persada.
Kasmir., 2014, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, edisi revisi 2014, Jakarta, PT RajaGrafindo Persada.
Mohammad Adam, Mustafa Hassan. (2014), “Evaluating The Financial Performance of Banks Using Financial Ratios A Case Study of Erbil Bank For Investment and Finance,” European Journal of Accounting Auditing and Finance Research, Vol. 2, No. 2, pp. 156-170.
Mohiuddin, Golam. (2014), “Use of CAMEL Model: A Study on Financial Performance of Selected Commercial Banks in Bangladesh,” Universal Journal of Accounting and Finance, Vol. 2, No. 5, pp. 151-160.
Rumapea, D. 2013 Return On Assets (ROA) : Education, Computer, Belongtoyou is a website countains knowledge and to help others developed education.http://bilongtuyu.blogspot.co.id/2013/05/return-on-assets-roa.html
Sanusi, Anwar., 2011, Metodologi Penelitian Bisnis, Jakarta, Salemba Empat.
Sarita, Buyung. Zandi, G.R.Z. and Shahabi, Alireza. (2012), “ Determinants of Perfomance in Indonesian Banking : A Cross-Sectional and Dynamic Panel Data Analysis,” International Journal Of Economics and Finance Studies, Vol. 4, No. 2, ISSN. 1309-8055.
Sawir, Agnes., 2005, Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan, Jakarta, PT Gramedia Pustaka Utama.
Sutojo, S., 2000, Strategi Manajemen Kredit Bank Umum, Jakarta, Damar Mulia Pustaka.
Syarif Arbi, M., 2013, Lembaga: Perbankan, Keuangan, dan Pembiayaan, edisi pertama jilid 1, Yogyakarta, BPFE.
Taswan, 2010, Manajemen Perbankan konsep, teknik & aplikasi, Yogyakarta, UPP STIM YKPN YOGYAKARTA.
Wahyu, Listyorini (2012), “Analisis Pengaruh CAMEL Terhadap Kinerja Perusahaan Perbankan Yang Go Publik,” Dinamika Akuntansi, Keuangan dan Perbankan, Vol.1, No.2.
Wahyu,N.T.th.DuniaKeuangan.http://noviawahyunurhidayah.blogspot.co.id/p/blog-page_8394.html
Wild, John J., K.R. Subramanyam, dan Robert F. Halsey, 2005, Financial Statement Analysis, Jakarta, Salemba Empat.