PENGARUH POLA ASUH ORANGTUA DAN MOTIVASI BELAJAR...
Transcript of PENGARUH POLA ASUH ORANGTUA DAN MOTIVASI BELAJAR...
PENGARUH POLA ASUH ORANGTUA DAN
MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI SISWA
DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)
NIDAUL HIKMAH SALATIGA TAHUN PELAJARAN
2013/2014
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam
Oleh
NAZDIROH NUR CHAYATI
NIM. 11508019
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH
IBTIDAIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2013/2014
PENGARUH POLA ASUH ORANGTUA DAN
MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI SISWA
DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)
NIDAUL HIKMAH SALATIGA TAHUN PELAJARAN
2013/2014
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam
Oleh
NAZDIROH NUR CHAYATI
NIM. 11508019
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH
IBTIDAIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2013/2014
KEMENTERIAN AGAMA
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
SALATIGA Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 323706,323433 Fax323433 Salatiga 50721
Website : www.stainsalatiga.ac.id E-mail : [email protected]
SKRIPSI
PENGARUH POLA ASUH ORANGTUA DAN MOTIVASI BELAJAR
TERHADAP PRESTASI SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM
TERPADU (SDIT) NIDAUL HIKMAH SALATIGA
TAHUN PELAJARAN 2013/2014
DISUSUN OLEH
NAZDIROH NUR CHAYATI
11508019
Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan
Kependidikan Islam, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, pada
tanggal April 2014 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh
gelar sarjana S1 Kependidikan Islam
Susunan Panitia Penguji
Ketua Penguji : Suwardi, M.Pd.
Sekretaris : Dra. Siti Asdiqoh, M.Si.
Penguji I : Dra. Nur Hasanah, M.Pd.
Penguji II : Fatchurrohman, M.Pd.
Penguji III : Drs. Ahmad Sulthoni, M.Pd.
Salatiga, April 2014
Ketua STAIN Salatiga
Dr. Imam Sutomo, M. Ag.
NIP. 19580827 198303 1 002
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Nazdiroh Nur Chayati
NIM : 11508019
Jurusan : Tarbiyah
Program Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya
saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan dari
orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode
etik ilmiah.
Salatiga, 08 Maret 2014
Yang menyatakan,
Nazdiroh Nur Chayati
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
وجد من جد “Siapa yg bersunggug-sungguh maka akan berhasil”
إن مع العسر يسرا“Sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan.”
PERSEMBAHAN
Dengan penuh rasa syukur dan penuh cinta,
Skripsi ini ku persembahkan untuk :
Orang tuaku, Bapak M.Slamet Chayatun dan Ibu Wahyuni
yang tak pernah jemu mendukung serta mendo’akanku
dengan penuh kasih sayang
Adikku v3 dan smua keluarga, terimakasih do’a dan suport nya
Ms Mu’alim yang setia menunggu dan tak bosan memberi
semangat, nasehat serta do’anya
Teman-teman PGMI 2008 serta teman-teman PPTI Al-falah
yang setia menjadi teman, sahabat, dan keluarga
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Puji syukur penulis haturkan ke hadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan taufiq-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan penulisan skripsi ini. Shalawat serta salam penulis sanjungkan
kepada junjungan Nabi Agung Muhammad SAW yang telah membebaskan
umatnya dari belenggu kejahiliyahan.
Skripsi ini penulis susun dalam rangka memenuhi tugas dan melengkapi
syarat guna untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam. Adapun judul
skripsi ini adalah “PENGARUH POLA ASUH ORANGTUA DAN
MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI SISWA DI SEKOLAH
DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) NIDAUL HIKMAH SALATIGA
TAHUN PELAJARAN 2013/2014”. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis
menyadari banyak pihak yang telah berjasa dan senantiasa membantu kelancaran
proses pembuatan skripsi, baik berupa material maupun spiritual. Dengan penuh
kerendahan hati, penulis haturkan terima kasih dan penghargaan setinggi-
tingginya kepada:
1. Bapak Dr. Imam Sutomo, M.Ag., selaku ketua STAIN Salatiga.
2. Bapak Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd. selaku ketua Progdi PGMI STAIN
Salatiga.
3. Bapak Drs. H. Ahmad Sulthoni, M.Pd., dan Bapak Drs. Djoko Sutopo yang
telah memberikan bimbingan, pengarahan dengan penuh keikhlasan serta
kesabaran dalam penyelesaian penulisan skripsi ini.
4. Seluruh tim penguji skripsi yang telah meluangkan waktunya untuk menilai
dan membantu menyempurnakan skripsi ini.
5. Segenap Bapak/Ibu Dosen serta karyawan STAIN Salatiga yang telah
memberikan bekal ilmu dan pelayanan hingga studi ini selesai.
6. Kepala Sekolah dan Bapak/Ibu guru Dasar Islam Terpadu (SDIT) Nidaul
Hikmah Salatiga yang telah memberikan kesempatan dan telah membantu
dalam pengumpulan data yang penulis butuhkan untuk melaksanakan
penelitian di SDIT.
7. Pengasuh PPTI Al-Falah Romo KH. Zoemri Rohib Wahab Sulaiman beserta
Ibu Hj. Latifah dan seluruh asatidz/asatidzah yang telah membina, mendidik,
dan mencurahkan ilmunya kepada penulis selama di pesantren.
8. Bapakku M. Slamet Chayatun dan Ibuku Wahyuni tersayang yang telah
mencurahkan pengorbanan dan do’a restunya sehingga putrimu berhasil
menyelesaikan studi S1 PGMI.
9. Adikku Fitri, Dek Likah, Mbk Ayuk serta seluruh keluarga yang telah
mendoakan untuk kelancaran penulisan skripsi ini.
10. Mas Mu’alim yang setia menunggu dan memberikan semangat serta do’anya.
11. Sahabatku tercinta Unul, Nia, Ragil, Rumi dan seluruh teman-teman PPTI Al-
Falah, khususnya mbak kantor dan kamar D26.
12. Rekan-rekan seangkatan PGMI 2008 yang telah saling mendukung dan
memberi semangat.
13. Semua pihak yang ikut serta memberikan dukungan dan do’anya dalam
penulisan skripsi ini.
Penulis menyadari dan mengakui bahwa penulisan skripsi ini jauh dari
kesempurnaan,semua itu dikarenakan keterbatasan kemampuan serta pengetahuan
penulis. Oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat penulis
harapkan dalam kesempuranaan skripsi ini.
Penulis berharap semoga skripsi ini memberikan manfaat bagi penulis sendiri
maupun pembaca pada umumnya serta bermanfaat bagi dunia pendidikan, bagi
agama, nusa, dan bangsa. Amin.
Salatiga, 07 Maret 2014
Penulis
ABSTRAK
Chayati, Nazdiroh Nur. 2014. (11508019) Pengaruh Pola Asuh Orang tua Dan
Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Siswa Di Sekolah Dasar Islam
Terpadu (SDIT) Nidaul Hikmah Salatiga Tahun Pelajaran
2013/2014. Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan
Guru Madrasah Ibtidaiyah. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri
Salatiga. Pembimbing: Drs. H.A. Sulthoni, M.Pd.
Kata Kunci: Pola Asuh Orangtua, Motivasi Belajar, dan Prestasi Siswa.
Pola asuh orangtua dan motivasi belajar dapat memengaruhi prestasi
belajar siswa. Hal ini perlu diperhatikan pengaruhnya terhadap siswa. Penelitian
ini untuk mengetahui: (1) Bagaimanakah pola asuh orangtua di SDIT Nidaul
Hikmah Salatiga Tahun Pelajaran 2013/2014? (2) Bagaimanakah motivasi belajar
di SDIT Nidaul Hikmah Salatiga Tahun Pelajaran 2013/2014? (3) Bagaimanakah
prestasi siswa di SDIT Nidaul Hikmah Salatiga Tahun Pelajaran 2013/2014? (4)
Adakah pengaruh pola asuh orangtua terhadap prestasi siswa di SDIT Nidaul
Hikmah Salatiga Tahun Pelajaran 2013/2014? (5) Adakah pengaruh motivasi
belajar terhadap prestasi siswa di SDIT Nidaul Hikmah Salatiga Tahun Pelajaran
2013/2014? (6) Adakah pengaruh pola asuh orangtua dan motivasi belajar
terhadap prestasi siswa di SDIT Nidaul Hikmah Salatiga Tahun Pelajaran
2013/2014?
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan rancangan
penelitian korelasi, subjek penelitian sebanyak 100 responden, menggunakan
teknik sampel purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan instrument
kuesioner untuk menjaring data pola asuh orangtua, motivasi belajar, dan data
nilai rata-rata rapor semester akhir untuk prestasi siswa.
Data penelitian yang terkumpul dianalisis menggunakan teknik analisis
varians tiga jalur. Pengujian hipotesis penelitian menggunakan analisis korelasi
ganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Pola asuh orangtua untuk
kategori authoritarian 56 siswa (56%), authoritative 37 siswa (37%), permisif 7
siswa (7%), sehingga dapat dikatakan pola asuh orangtua tergolong authoritarian.
(2) Motivasi belajar untuk kategori tinggi 27 siswa (27%), sedang 54 siswa (54%),
rendah 19 siswa (19%), sehingga dapat dikatakan motivasi siswa tergolong
sedang. (3) Prestasi siswa terendah 76, tertinggi 90, rata-rata prestasi siswa 85,6,
sehingga dapat dikatakan prestasi siswa tergolong tinggi. (4) Tidak ada pengaruh
pola asuh orangtua terhadap prestasi siswa setelah dilakukan analisis harga r
hitung lebih kecildari harga r tabel taraf signifikan 5% (0,18<3,10). 1%
(0,18<4,85) (5) Tidak ada pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi siswa
setelah dilakukan analisis harga r hitung lebih kecil dari harga r tabel taraf
signifikan 5% (0,94<3,10) 1% (0,94<4,85).(6) Tidak ada pengaruh antara pola
asuh orangtua dan motivasi belajar terhadap prestasi siswa setelah dilakukan
analisis harga r hitung lebih kecil dari harga r tabel taraf signifikan 5%
(0,30<2,47)1% (0,30<3,53). Sehingga, ada faktor lain yang lebih mempengaruhi
prestasi belajar siswa, seperti faktor sekolah.
DAFTAR ISI
SAMPUL ...................................................................................................... i
LEMBAR BERLOGO.................................................................................. ii
JUDUL ......................................................................................................... iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................ iv
PENGESAHAN KELULUSAN .................................................................. v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .................................................... vi
MOTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................. vii
KATA PENGANTAR .................................................................................. viii
ABSTRAK ................................................................................................... xi
DAFTAR ISI ................................................................................................ xii
DAFTAR TABEL ........................................................................................ xiv
DAFTAR GAMBAR.................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. LatarBelakangMasalah ........................................................... 1
B. RumusanMasalah ................................................................... 9
C. Tujuan Penelitian .................................................................... 9
D. Hipotesis ................................................................................. 10
E. Kegunaan Penelitian .............................................................. 11
F. Definisi Operasional ............................................................... 12
G. Metode Penelitian .................................................................. 15
1. Pendekatan dan Rancangan Penelitian ........................... 15
2. Lokasi dan Waktu Penelitian .......................................... 16
3. Populasi danSampel ........................................................ 17
4. Metode Pengumpulan Data ............................................. 18
5. Instrumen Penelitian ....................................................... 20
6. Analisis Data .................................................................. 21
H. Sistematika Penulisan ............................................................. 26
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Pola Asuh Orangtua ................................................................ 28
1. Pengertian PolaAsuh Orangtua ........................................ 28
2. Fungsi dan Tujuan Pola Asuh Orangtua .......................... 29
3. Macam-macam Pola Asuh Orangtua ............................... 29
B. MotivasiBelajar ...................................................................... 36
1. Pengertian Motivasi Belajar ............................................ 36
2. Fungsi Motivasi Belajar ................................................... 39
3. Macam-macam Motivasi Belajar ..................................... 40
4. Hubungan Motivasi Dengan Belajar ............................... 42
C. Prestasi Siswa ......................................................................... 43
1. Pengertian Prestasi Siswa ................................................ 43
2. Fungsi UtamaPrestasi Siswa ............................................ 44
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi PrestasiBelajar......... 45
D. Hubungan Pola Asuh Orangtua, Motivasi Belajar, dan
Prestasi Siswa ......................................................................... 50
E. Pandangan Filosofis Tentang Pengaruh Belajar ..................... 52
BAB III HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi dan Subjek Penelitian ................... 56
1. Profil Sekolah .................................................................... 56
2. Keadaan Guru, Karyawan, dan Siswa ............................... 57
3. Sarana dan Prasarana ........................................................ 63
4. Visi dan Misi Sekolah ..................................................... 64
5. Struktur Organisasi Sekolah ................. ............................ 65
6. KegiatanSekolah ............................................................... 66
7. Data Responden ............................................................... 67
B. Penyajian Data ....................................................................... 71
BAB IV ANALISIS DATA
A. Analisis Deskriptif .................................................................. 85
1. Analisis tentang Pola Asuh Orangtua di SDIT Nidaul
Hikmah Salatiga ................................................................ 85
2. Analisis tentang Motivasi Belajar di SDIT Nidaul
Hikmah Salatiga ................................................................ 89
3. Analisis tentang Prestasi di SDIT Nidaul Hikmah
Salatiga .............................................................................. 92
B. Analisis Uji Hipotesis ............................................................. 95
C. Pembahasan Hasil Uji Hipotesis............................................. 101
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................. 103
B. Saran ....................................................................................... 106
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 108
LAMPIRAN-LAMPIRAN ........................................................................... 109
RIWAYAT HIDUP ...................................................................................... 122
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Data Populasi Dan Sampel ......................................................... 17
Tabel1.2 Rancangan Data Anava Dua Jalan ............................................. 22
Tabel1.3 Data Hasil Penelitian .................................................................. 23
Tabel1.4 Tabel Statistik ............................................................................ 23
Tabel1.5 Rumus Unsur Tabel ................................................................... 24
Tabel 3.1 Kondisi Kelas ............................................................................. 57
Tabel 3.2 Data Guru ................................................................................... 58
Tabel 3.3 Data Rombel .............................................................................. 61
Tabel3.4 Daftar Jumlah Siswa .................................................................. 63
Tabel3.5 Daftar Nama Responden ............................................................ 65
Tabel3.6 Jawaban Angket Pola Asuh Orangtua ........................................ 67
Tabel3.7 Jawaban Angket Motivasi Belajar ............................................. 72
Tabel3.8 Daftar Nilai Rapor ...................................................................... 77
Tabel 4.1 SkorJawaban Angket Pola Asuh Orangtua ................................ 86
Tabel 4.2 SkorJawaban Angket Motivasi Belajar ...................................... 89
Tabel 4.3 Prestasi Siswa Menurut Rapor ................................................... 92
Tabel 4.4 Data Hasil Penelitian ................................................................. 95
Tabel 4.5 Tabel Statistik ............................................................................ 97
Tabel 4.6 Tabel Statistik Induk .................................................................. 98
Tabel 4.7 Tabel Statistik Induk .................................................................. 98
Tabel 4.8 Tabel Statistik ............................................................................ 99
Tabel 4.9 Ringkasan Analisis Anava AB ................................................... 101
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Struktur Organisasi SDIT Nida’ul Hikmah Salatiga ................ 65
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Nota Pembimbing......................................................... 110
Lampiran 2 Surat Permohonan Izin Penelitian ......................................... 111
Lampiran 3 Surat Rekomendasi Penelitian ............................................... 112
Lampiran 4 Surat Keterangan Keaktifan................................................... 113
Lampiran 5 Lembar Konsultasi Skripsi .................................................... 115
Lampiran 6 Angket ................................................................................... 116
Lampiran 7 Kisi-kisi Instrumen Penelitian ............................................... 117
Lampiran 8 Tabel Nilai Kritis Distribusi Fpada Tingkat 5 Persendengan
α = 0,05dan α = 0,01 ............................................................. 118
Lampiran 9 Dokumentasi Kegiatan Siswa SDIT ...................................... 123
Lampiran10 Riwayat Hidup ....................................................................... 129
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Prestasi belajar merupakan pencapaian hasil belajar siswa setelah
menempuh mata pelajaran tertentu, dalam hal ini dapat dilihat dari nilai rapor
yang diperoleh. Akan tetapi, pencapaian hasil belajar kadangkala tidak sesuai
dengan yang diharapkan sehingga berakibat pada hasil belajar siswa yang
menurun. Selain prestasi akademik juga dapat di lihat dari prestasi non
akademik seperti juara lomba. Masalah hasil belajar dan tingkat prestasi siswa
yang berbeda-beda diduga dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya pola
asuh orangtua dan motivasi belajarnya.
Faktor –faktor yang mempengaruhi prestasi banyak jenisnya, akan tetapi
dapat digolongkan menjadi dua golongan saja, yaitu faktor intern dan faktor
ekstern. Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang
belajar, sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang ada di luar individu
(Slameto, 1991:56).
Pola asuh orangtua merupakan faktor ekstern yang memengaruhi prestasi
siswa karena orangtua berperan penting dalam kebiasaan belajar anak, anak
mengikuti cara belajar yang diajarkan orangtua dan orangtua akan
memberikan dampak terhadap hasil belajar anak. Cara orangtua mendidik
anaknya berbeda-beda, ada yang menggunakan pola asuh bersifat penyabar,
ada yang sangat menuntut, dan ada juga yang tidak pernah sama sekali
menuntut.
Sesuai dengan pendapat Baumrind dalam Muallifah (2009:45), pola asuh
dibagi dalam tiga macam, yaitu pola asuh authoritarian (otoriter), pola asuh
authoritative, dan pola asuh permisif. Dengan adanya perbedaan pola asuh
yang digunakan orangtua dalam memberikan perhatian kepada anak-anaknya,
maka berbeda pula cara orangtua dalam memberikan motivasi belajar kepada
anaknya.
Pernyataan tersebut telah di terangkan dalam hadits Rasulullah Saw.:
سانو ما من مولود إل يول رانو أو يج د على الفطرة فأب واه ي هودانو أو ي نص “Tidak ada anak yang dilahirkan, kecuali dilahirkan atas kesucian. Dua
orangtuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi”.(HR.
Bukhori)
Hadits tersebut mengandung makna bahwa sesungguhnya kesuksesan
dan masa depan anak tergantung dari bagaimana orangtua mendidik dan
membimbingnya.
Disamping hal tersebut, diterangkan bahwa setiap anak yang terlahir
sesungguhnya sudah memiliki potensi, namun potensi itulah yang kemudian
bisa menghasilkan sesuatu yang maksimal, jika diasah oleh lingkungan
keluarga dan sekitar dengan baik (Muallifah, 2009:57).
Pada buku karya M.Musrofi (2010:169-171), beliau melihat dari berbagai
cerita sejarah bahwa orang-orang besar (baca: orang hebat dan berguna bagi
sesama) ternyata hasil didikan ibu mereka, seperti Imam Syafi,i. Beliau
menjadi hebat karena ibunya. Sejak usia dua tahun, ibunda memboyong
beliau ke Mekah kemudian belajar bahasa di Suku Hudzail yang dikenal
paling fasih, sehingga beliau tidak hanya terkenal sebagai ahli fikih saja, akan
tetapi juga sebagai ahli sastra, terbukti dengan kumpulan puisi gubahannya
dan sejak umur tujuh tahun telah hafal Al-Qur’an. George Washington,
presiden Amerika Serikat, menuliskan bahwa beliau dididik oleh
ibunya,”Ibuku adalah wanita paling cantik yang pernah kulihat. Semua
keberhasilan saya, dalam hal pendidikan, moral, intelektual, dan fisik, saya
terima dari ibu saya. Albert Einstein juga mendapatkan motivasi dan
pendidikannya diambil alih oleh ibunya ketika beliau dikatakan bodoh
gurunya.
Hal tersebut sesuai juga dengan pendapat Vygostky dalam Muallifah
(2009:6), keberhasilan seorang anak sangat didukung oleh lingkungan yang
ada di sekitarnya. Jika lingkungan atau orangtua mampu memahami potensi
anak kemudian mendukung mengembangkan dalam hal apapun yang bersifat
positif, maka anak akan berkembang dengan maksimal. Akan tetapi bila
orangtua tidak mendukung atau malah menghambat dan selalu memaksakan
kehendaknya tanpa mempedulikan keinginan anak, maka potensi anak pun
tidak akan berkembang bahkan akan mengalami kegagalan. Sesuai pula
dengan teori Baumrind dalam Muallifah (2009:42), pola asuh pada prinsipnya
merupakan parental control, yakni bagaimana orangtua mengontrol,
membimbing, dan mendampingi anak-anaknya untuk melaksanakan tugas-
tugas perkembangannya menuju pada proses pendewasaan.
Banyak orangtua masa kini yang lebih mementingkan bekerja untuk
mendapatkan uang banyak tanpa memberikan perhatian kepada anak-anaknya
sehingga anak kurang terkontrol dalam masalah pergaulan maupun
belajarnya. Orangtua yang hanya mementingkan karirnya saja mengganggap
bahwa itu adalah suatu cara yang sudah cukup untuk memberikan perhatikan
kepada anaknya. Padahal seorang anak tidak hanya membutuhkan perhatian
materi saja akan tetapi kasih sayang dan pengontrolan.
Hubungan dekat antara orangtua dan anak sangat diperlukan sekali.
Dilihat dari fenomena yang terjadi, banyak anak yang mengalami kenakalan
remaja dan prestasi sekolahnya menurun bahkan berantakan, ini diakibatkan
karena broken home atau orangtua yang sibuk bekerja tanpa meluangkan
waktu untuk anaknya.
Dalam syari’at islam telah diajarkan bahwa mendidik dan membimbing
anak bagi orangtua merupakan suatu kewajiban karena anak merupakan
amanat yang harus dipertanggung jawabkan. Rasulullah saw. memerintahkan
umatnya agar orangtua senantiasa memberikan perhatian dan mendidik
anaknya dengan budi pekerti yang baik.
Sabda Rasulullah dari Ibn Majjah :
عت انس بن مالك يدث عن رسول هللا صل ى هللا عليو وسل م قال : س أكرموأولدكم وأحسنو أدب هم )رواه ابن ماجو(
“Aku mendengar Anas ibn Malik menceritakan tentang RasullulahSAW
yang bersabda:Muliakanlah anak-anak kalian dan didiklahmereka dengan
budi pekerti yang baik.(H.R. Ibnu Majah).”
Al-qur’an Surat at-Tahrim ayat 6, menerangkan juga tentang hal tersebut.
Bahwa, perintah memelihara keluarga, termasuk anak, bagaimana orangtua
bisa mengarahkan, mendidik, dan mengajarkan anak agar dapat terhindar dari
siksa api neraka.
ها ملئكة غلظ يا أي ها ال ذين آمنوا قوا أنفسكم وأىليكم نارا وقودىا الن اس وال جارة علي شداد ل ي عصون الل ما أمرىم وي فعلون ماي ؤمرون
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu
dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya
malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah
terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu
mengerjakan apa yang diperintahkan.”(QS. at-Tahrim, 66:6).
Hasil survei yang telah peneliti lakukan di Sekolah Dasar Islam (SDIT)
Nidaul Hikmah Salatiga yaitu, terdapat anak yang mengaku sering membuat
gaduh di kelas bahkan anak tersebut bangga apabila melakukan sikap
tersebutsikap ini menunjukkan bahwa semangat motivasi siswa dalam
bersekolah atau belajar kurang. Akan tetapi sebagian anak yang sangat
memperhatikan gurunya ketika memberikan pelajaran, anak tersebut memilih
diam dan memperhatikan guru daripada membuat gaduh, bahkan ia sering
bertanya apabila ada pelajaran yang belum paham, demikian menandakan
semangat motivasi belajar siswa tinggi.
Peneliti mengamati bahwa sebagian orang tua memang memberikan
perhatian khusus untuk siswa atau anaknya dalam hal memberikan semangat
motivasi agar anaknya dapat meraih prestasi yang tinggi. Suatu contoh pola
asuh orangtua yang mendukung prestasi anaknya adalah memberikan
tambahan pelajaran seperti privat dll, ada juga orangtua yang memberikan
perhatian dengan cara mengantar jemput anaknya agar anak tersebut
bersemangat dalam belajar dan terkontrol kehadirannya di sekolah.
Akan tetapi ada pula orangtua yang terlalu sibuk bekerja sehingga kurang
memberikan waktu dan perhatian untuk anaknya, maka tak jarang ada anak
atau siswa yang mengalami broken home dan prestasinya menurun akibat
kurangnya perhatian dari orangtuanya. Banyak orangtua yang beranggapan
bahwa anak mereka setelah diserahkan kepada guru di sekolah maka lepaslah
hak dan kewajibannya untuk memberikan pendidikan kepada mereka. Semua
tanggung jawabnya telah beralih kepada guru di sekolah, apakah menjadi
pandai atau bodoh anak tersebut, akan menjadi nakal atau berbudi pekerti
yang baik dan luhur, maka itu adalah urusan guru di sekolah.
Orangtua yang kurang/tidak memperhatikan pendidikan anaknya,
misalnya mereka acuh tak acuh terhadap belajar anaknya, tidak
memperhatikan sama sekali akan kepentingan-kepentingan dan kebutuhan
anaknya dalam belajar, tidak mengatur waktu belajarnya, tidak menyediakan/
melengkapi alat belajarnya, tidak memperhatikan apakah anak belajar atau
tidak, tidak mau tahu bagaimanakah kemajuan belajar anaknya, kesulitan
yang dialami dalam belajarnya dll, dapat menyebabkan anak tidak/kurang
berhasil dalam belajarnya. Mungkin anak atau siswa sendiri sebenarnya
pandai, tetapi karena cara belajarnya tidak teratur, maka anak mengalami
kesulitan dalam belajar sehingga nilai atau prestasi yang ia dapatkan
mengalami penurunan. Hal ini dapat terjadi pada siswa yang kedua
orangtuanya terlalu sibuk dengan pekerjaannya atau mungkin memang ada
sebagian orangtua yang tidak mencintai anaknya.
Sedangkan mendidik anak dengan memanjakannya adalah cara mendidik
yang kurang baik. Orangtua yang tidak tega memaksa anaknya belajar,
bahkan membiarkan saja anaknya tidak belajar dengan alasan segan adalah
tidak benar, karena jika dibiarkan berlarut-larut maka anak akan menjadi
nakal, berbuat seenaknya. Mendidik anak terlalu keras juga cara yang kurang
benar, karena anak akan diliputi rasa takut dan benci terhadap belajar, bahkan
bila terus menerus maka menjadikan anak mengalami gangguan kejiwaan
akibat tertekan.
Faktor lain yang memengaruhi prestasi siswa adalah faktor intern, salah
satunya yaitu motivasi belajar. Motivasi belajar berpengaruh terhadap prestasi
siswa karena motivasi merupakan pendorong siswa untuk lebih giat dan tekun
dalam belajar. Makin tepat motivasi yang diberikan, maka semakin baik hasil
yang diperolehnya.
Sardiman (2009:84) menegaskan, belajar sangat diperlukan adanya
motivasi. Motivation is an essential condition of learning. Hasil belajar akan
menjadi optimal, kalau ada motivasi. Makin tepat motivasi yang diberikan,
akan makin berhasil pula pelajaran itu. Jadi motivasi akan senantiasa
menentukan intensitas usaha belajar bagi para siswa. Dalam buku teori belajar
dan pembelajaran karya Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni (2007:11)
menyatakan bahwa dalam proses belajar, motivasi intrinsik memiliki
pengaruh yang lebih efektif, karena motivasi intrinsik relatif lebih lama dan
tidak tergantung pada motivasi dari luar (ekstrinsik). Faktor-faktor internal
dan ekternal saling berintegrasi secara langsung atau tidak langsung dalam
mendukung dan mencapai prestasi belajar. Sehingga kedua faktor tersebut
menentukan kualitas hasil belajarsetiap siswa.
Faktor-faktor tersebut tidak selalu muncul bersamaan seperti fenomena
saat ini, ada sebagian siswa yang pola asuh orang tuanya kurang tetapi
prestasi belajarnya baik, hal ini disebabkan adanya dorongan motivasi dalam
diri siswa sendiritinggi. Ada juga siswa yang orangtuanya memberikan pola
asuh yang sesuai tetapi dalam diri siswa sendiri tidak ada motivasi sama
sekali sehingga prestasi siswa menjadi menurun. Disamping itu ada siswa
yang kurang adanya motivasi diri tetapi orangtua selalu menanamkan pola
asuh dengan cara menekannya maka siswa tersebut juga dapat mencapai
prestasi tinggi walaupun psikologi siswa tersebut juga berpengaruh.
Dari berbagai fenomena tersebut, maka penulis mengambil kesimpulan
sementara bahwa pola asuh dan motivasi belajar berpengaruh terhadap
prestasi siswa, untuk mengetahui lebih jelasnya maka penulis bermaksud
mengadakan penelitian ilmiah di Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT)
Nidaul Hikmah Salatiga, Secara sederhana peneliti memberi judul
“PENGARUH POLA ASUH ORANGTUA DAN MOTIVASI BELAJAR
TERHADAP PRESTASI SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM (SDIT)
NIDAUL HIKMAH SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2013/2014”.
B. Rumusan masalah
1. Bagaimanakah pola asuh orangtua siswa di Sekolah Dasar Islam Terpadu
(SDIT) Nidaul Hikmah Salatiga tahun pelajaran 2013/2014?
2. Bagaimanakah motivasi belajar siswa di Sekolah Dasar Islam Terpadu
(SDIT) Nidaul Hikmah Salatiga tahun pelajaran 2013/2014?
3. Bagaimanakah prestasi siswa di Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT)
Nidaul Hikmah Salatiga tahun pelajaran 2013/2014?
4. Adakah pengaruh pola asuh orangtua terhadap prestasi siswa di Sekolah
Dasar Islam Terpadu (SDIT) Nidaul Hikmah Salatiga tahun pelajaran
2013/2014?
5. Adakah pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi siswa di Sekolah
Dasar Islam Terpadu (SDIT) Nidaul Hikmah Salatiga tahun pelajaran
2013/2014?
6. Adakah pengaruh antara pola asuh orangtua dan motivasi belajar
terhadap prestasi siswadi Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Nidaul
Hikmah Salatiga tahun pelajaran 2013/2014?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pola asuh orangtua siswa di Sekolah Dasar Islam
Terpadu (SDIT) Nidaul Hikmah Salatiga tahun pelajaran 2013/2014.
2. Untuk mengetahui motivasi belajar siswa di Sekolah Dasar Islam
Terpadu (SDIT) Nidaul Hikmah Salatiga tahun pelajaran 2013/2014.
3. Untuk mengetahui prestasi siswa di Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT)
Nidaul Hikmah Salatiga tahun pelajaran 2013/2014.
4. Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh pola asuh orangtua
terhadap prestasi siswa di Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Nidaul
Hikmah Salatiga tahun pelajaran 2013/2014.
5. Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh motivasi belajar terhadap
prestasi siswa di Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Nidaul Hikmah
Salatiga tahun pelajaran 2013/2014.
6. Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh antara pola asuh orangtua
dan motivasi belajar terhadap prestasi siswa di Sekolah Dasar Islam
Terpadu (SDIT) Nidaul Hikmah Salatiga tahun pelajaran 2013/2014.
D. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam
bentuk kalimat pertanyaan (Sugiyono, 2011:96).Bentuk-bentuk hipotesis
penelitian sangat terkait dengan rumusan masalah penelitian. Bila dilihat dari
tingkat eksplanasinya, maka bentuk rumusan masalah penelitian ada tiga
yaitu: rumusan masalah deskriptif (variabel mandiri), komparatif
(perbandingan) dan asosiatif (hubungan). Oleh karena itu, maka bentuk
hipotesis penelitian juga ada tiga yaitu hipotesis deskriptif, komparatif, dan
asosiatif/hubungan (Sugiyono, (2011:100).
Hipotesis deskriptif merupakan jawaban sementara terhadap masalah
deskriptif, yaitu yang berkenaan dengan variabel mandiri(Sugiyono,
2011:100).Adapun hipotesis deskriptif dari penelitian ini meliputi: pola asuh
orangtua siswa di SDIT Nidaul Hikmah Salatiga Tahun Pelajaran 2013/2014
sangat baik atau sedang atau rendah, motivasi belajar siswa di SDIT Nidaul
Hikmah Salatiga Tahun Pelajaran 2013/2014 sangat tinggi atau sedang atau
rendah, prestasi belajar siswa di SDIT Nidaul Hikmah Salatiga Tahun
Pelajaran 2013/2014 sangat tinggi atau sedang atau rendah.
Berdasarkan hal tersebut, maka rumusan hipotesis dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Ada pengaruh positif dan signifikan antara pola asuh orangtua terhadap
prestasi siswaSDIT Nidaul Hikmah Salatiga Tahun Pelajaran 2013/2014.
2. Ada pengaruh yang positif dan signifikan antara motivasi belajar terhadap
prestasi siswa SDIT Nidaul Hikmah Salatiga Tahun Pelajaran 2013/2014.
3. Ada pengaruh positif dan signifikan antara pola asuh orangtua dan motivasi
belajar terhadap prestasi siswa SDIT Nidaul Hikmah Salatiga Tahun
Pelajaran 2013/2014.
E. Kegunaan Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk pengembangan kajian
terhadap teori-teori belajar.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi sekolah dan guru
1) Diharapkan dapat menjadi hal pertimbangan untuk meningkatkan
pengembangan sekolah dalam pengawasan siswa mengenai
kesiapan belajar sehingga memotivasi peningkatan prestasinya.
2) Sebagai bahan untuk meningkatkan kerjasama dengan orangtua
dalam pengawasan belajar siswa.
b. Bagi orangtua,
Untuk orangtua, sebagai bahan masukan agar lebih memperhatikan
dalam meningkatkan pola asuh dan motivasi belajar anaknya.
F. Definisi Operasional:
Untuk menghindari kesalahfahaman definisi pada penelitian ini maka
peneliti akan menjelaskan beberapa istilah sebagai batasan penelitian.
1. Pola asuh orangtua
Menurut Baumrind (Muallifah, 2009:42-43) pola asuh pada
prinsipnya merupakan parental control, yakni bagaimana orangtua
mengontrol, membimbing, dan mendampingi anak-anaknya untuk
melaksanakan tugas-tugas perkembangannya menuju pada proses
pendewasaan. Sedangkan Kohn mengatakan bahwa pola asuh merupakan
cara orangtua berinteraksi dengan anak yang meliputi pemberian aturan,
hadiah, hukuman, pemberian perhatian, serta tanggapan orang tua
terhadap setiap perilaku anak. Thresia Indira Shanti, Psi. M.Si.juga
berpendapat bahwa pola asuh merupakan pola interaksi antara orangtua
dan anak. Bagaimana sikap atas perilaku orangtua saat berinteraksi
dengan anak. Termasuk caranya menerapkan aturan, mengajarkan
nilai/norma, memberikan perhatian dan kasih sayang, serta menunjukkan
sikap dan perilaku yang baik, sehingga dijadikan contoh/panutan bagi
anaknya.
Dari beberapa pendapat tersebut, dapat dipahami bahwa pola asuh
adalah suatu cara orangtua berinteraksi dengan anak dalam hal
mengontrol, membimbing, dan mendampinginya yang meliputi
pemberian aturan, hadiah, hukuman, pemberian perhatian, serta
tanggapan orangtua terhadap setiap perilaku anak sehingga dapat
dijadikan contoh/panutan bagi anaknya untuk berkembang menuju pada
proses pendewasaan.
Indikator dari pola asuh orangtua menurut Khon dalamMuallifah,
(2009:43) diantaranya:
a. Adanya pemberian aturan terhadap anak.
b. Suka memberikan hadiah pada anak..
c. Seringnya memberikan hukuman pada anak.
d. Adanya penerapan pemberian perhatian.
e. Tanggapan orangtua terhadap setiap perilaku anak.
2. Motivasi belajar
Menurut Mc. Donald (Sardiman A.M., 2009:73), motivasi adalah
perubahan energi pada seseorang yang ditandai dengan munculnya
feeling dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan.
JamesO.Wittaker (Baharudin, 2010:163), mendefinisikan belajar sebagai
proses ketika tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau
pengalaman.
Motivasi menurut Sultan Surya dan M. Hariwijaya (2008:V) adalah
kekuatan yang melebihi kemampuan logika. Soemanto (1987) secara
umum mendefinisikan motivasi sebagai suatu perubahan tenaga yang
ditandai oleh dorongan efektif dan reaksi-reaksi pencapaian tujuan.
Karena kelakuan manusia itu selalu bertujuan, kita dapat menyimpulkan
bahwa perubahan tenaga yang memberi kekuatan bagi tingkahlaku
mencapai tujuan,telah terjadi di dalam diri seseorang
Maka motivasi belajar adalah suatu perubahan kekuatan energi
yang begitu besar untuk mendorong seseorang/siswa dalam melakukan
suatu proses tingkah laku yang ditimbulkan atau diubah melalui latihan,
pengalaman, maupun praktek yang dapat mencapai melebihi kemampuan
logika serta didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan.
Indikator dari motivasi belajar menurut Sardiman diantaranya:
1. Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus-menerus dalam waktu
yang lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai).
2. Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa).
3. Lebih senang bekerja mandiri.
4. Dapat mempertahankan pendapatnya (kalausudahyakinakansesuatu).
5. Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal.
3. Prestasi siswa
Winkel (1996:162) mengatakan bahwa prestasi belajar adalah suatu
bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seseorang siswa dalam
melakukan kegiatan belajarnya sesuai dengan bobot yang dicapainya.
Sedangkan menurut Arif Gunarso (1993 : 77) mengemukakan bahwa
prestasi belajar adalah usaha maksimal yang dicapai oleh seseorang
setelah melaksanakan usaha-usaha belajar. S. Nasution (1996:17) juga
berpendapat, prestasi belajar adalah kesempurnaan yang dicapai
seseorang dalam berfikir, merasa dan berbuat.
(http://sunartombs.wordpress.com/2009/01/05/pengertian-prestasi-
belajar/)
Kesimpulannya adalah prestasi belajar merupakan suatu bukti
kesempurnaan keberhasilan belajar dari usaha yang maksimal atau
kemampuan yang dicapai seseorang siswa dalam melakukan kegiatan
usaha-usaha belajarnya sesuai dengan bobot yang dicapai.
Prestasi belajar siswa SDIT Nidaul Hikmah Salatiga Tahun
Pelajaran 2013/2014 pada penelitian ini diambil dari kesempurnaan
keberhasilan belajar siswa atau kemampuan yang dicapai siswa pada nilai
hasil ulangan akhir semester kenaikan kelas.
G. Metode Penelitian
1. Pendekatan dan Rancangan Penelitian
Dalam Sugiyono (2011:14) menyatakan bahwa, metode penelitian
kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan
pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau
sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan
secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian,
analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji
hipotesis yang telah ditetapkan.
Peneliti kuantitatif dalam melihat hubungan variabel terhadap
obyek yang diteliti lebih bersifat sebab dan akibat (kausal), sehingga
dalam penelitiannya ada variabel independen dan dependen. Dari
variabel tersebut selanjutnya dicari seberapa besar pengaruh variabel
independen terhadap variabel dependen (Sugiyono, 2011:19)
Pada pelaksanaan penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan
kuantitatif. Sedangkan rancangan penelitiannya adalah penelitian
korelasi. Peneliti hanya mencari pengaruh antara variabel yaitu pola
asuh orangtua dan variabel yaitu motivasi belajar dengan variabel Y,
yaitu prestasi siswa.
Penelitian ini bermaksud meneliti pengaruh pola asuh orangtua dan
motivasi belajar terhadap prestasi siswa, dengan kata lainapakah pola
asuh orangtua dan motivasi belajar berpengaruh terhadap prestasi siswa.
Penelitian ini mengarah pada studi korelasi yang sejajar dengan teknik
angket.
Penelitian ini meliputi 3 variabel, yaitu pola asuh orangtua
( motivasi belajar ( ),dan prestasi siswa (Y). Asumsi dasar dari
penelitian ini adalah bahwa yaitu pola asuh orangtua, yaitu motivasi
belajar, dan Y yaitu prestasi siswa.
2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Islam (SDIT) Nidaul
Hikmah Salatiga pada bulan Juli 2013 sampai dengan Februari2014.
3. Populasi dan Sampel Penelitian
Dalam penelitian kuantitatif, populasi diartikan sebagai wilayah
generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas
dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011:117). Saifuddin
Azwar (2010:77) juga mendefinisikan penelitian sebagai kelompok
subyek yang hendak dikenai generalisasi hasil penelitian.
Subyek penelitian skripsi ini, siswa kelas lima dan enam Sekolah
Dasar Islam (SDIT) Nidaul Hikmah Salatiga tahun ajaran 2013/2014 yang
diambil adalah 100 siswa. Adapun jumlah total semua keseluruhan siswa
adalah 518 siswa yang terdiri 283 siswa laki-laki dan 235 siswa
perempuan.
Secara terperinci, jumlah total siswa di setiap kelas sebagai berikut:
Tabel 1.1
Data Populasi dan Sampel Sekolah Dasar Islam (SDIT)
Nidaul Hikmah Salatiga
No Kelas Rombel
Jumlah
Siswa
Lk+Pr
Lk
Pr
1 I 4 57 43 100
2 II 4 52 45 97
3 III 4 61 38 99
4 IV 3 39 34 73
5 V 3 34 41 75
6 VI 3 40 34 74
Jumlah 21 283 235 518
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut(Sugiyono,2011:118).
Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel
(Sugiyono,2011:118).
Teknik sampling pada dasarnya dapat dikelompokkan
menjadi dua yaitu Probability Sampling dan Nonprobability
Sampling, Probability sampling meliputi, simple random,
proportionate stratified random, disproportionate stratified
random, dan area random. Non-probability sampling meliputi
,sampling sistematis,sampling kuota, sampling aksidental,
purposive sampling, sampling jenuh, dan snowball
sampling(Sugiyono, 2011:119).
Non-probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang
tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota
populasi untuk dipilih menjadi sampel (Sugiyono, 2011:122). Purposive
sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu
(Sugiyono, 2011:124). Oleh karena itu, teknik pengambilan sampel
dalam penelitian ini menerapkan “purposive sampling”.
4. Metode Pengumpulan Data
a. Metode Interview (Wawancara)
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data
apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk
menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila
peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih
mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil (Sugiyono,
2011:194).
Metode ini digunakan untuk mengetahui informasi mengenai
profil Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Nidaul Hikmah Salatiga
tahun ajaran 2013/2014 serta data-data yang mendukung penelitian
ini agar tidak terjadi kekeliruan dari dokumen-dokumen yang telah
ada. Metode ini diterapkan pada siswa, guru, karyawan, dan orangtua
siswa untuk mengetahui keadaan Sekolah Dasar Islam Terpadu
(SDIT) Nidaul Hikmah Salatiga tahun ajaran 2013/2014 dalam hal
kegiatan, prestasi ataupun data lainnya yang mendukung penelitian
ini.
b. Metode Kuesioner (Angket)
Kuesioner atau angket merupakan teknik pengumpulan data
yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau
pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya
(Sugiyono,2011:199). Metode angket ini digunakan dalam penelitian
untuk mendapatkan data pokok tentang bagaimana pola asuh
orangtua, dan bagaimana motivasi belajar siswa Sekolah Dasar Islam
Terpadu (SDIT) Nidaul Hikmah Salatiga tahun ajaran 2013/2014.
c. Metode Observasi
Sutrisno Hadi dalam Sugiyono(2011:203) mengemukakan
bahwa, observasi merupakan proses yang kompleks, suatu proses
yang tersusun dari pelbagai proses biologis dan psikhologis. Dua di
antara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan.
Metode observasi ini digunakan untuk mengumpulkan data kondisi
secara umum Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Nidaul Hikmah
Salatiga yang bersifat pengamatan langsung, seperti mengamati
langsung proses kegiatan belajar mengajar siswa Sekolah Dasar
Islam (SDIT) Nidaul Hikmah Salatiga tahun ajaran 2013/2014.
d. Metode Dokumentasi
Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.
Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya
monumental dari seseorang, (Sugiyono, 2011:329). Dalam penelitian
ini, metode dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data yang
bersifat dokumentasi, seperti biodata siswa, biodata guru dan
karyawan. Setelah data terkumpul, maka perlu dilakukan analisis
data melalui metode tertentu.
5. Instrumen Penelitian
Sugiyono mengungkapkan (2011:148),
Karena pada prinsipnya meneliti adalah melakukan
pengukuran, maka harus ada alat ukur yang baik. alat ukur
dalam penelitian biasanya dinamakan instrumen penelitian.
jadi instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan
mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati.
secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel
penelitian.
Jumlah instrumen penelitian tergantung pada jumlah variabel
penelitian yang telah ditetapkan untuk diteliti.
Dalam penelitian ini ada tiga instrumen yang perlu dibuat
yaitu:
1. Instrumen untuk mengukur pola asuh orangtua.
2. Instrumen untuk mengukur motivasi belajar.
3. Instrumen untuk mengukur prestasi siswa.
Bentuk angket yang digunakan adalah multiple choice (pilihan
ganda). Peneliti menggunakan skala ordinal (skala), dengan alternatif
jawaban setiap pertanyaan adalah A, B, C Skor adalah A adalah 3,
skor B: 2, dan skor C: 1. Jumlah pertanyaan atau soal angket
sebanyak 40 buah. Sumber datanya adalah siswa Sekolah Dasar
Islam (SDIT) Nidaul Hikmah Salatiga.
6. Analisis Data
Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan
setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul.
Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan statistik.
Terdapat dua macam statistik yang digunakan untuk analisis data dalam
penelitian, yaitu statistik deskriptif, dan statistik infensial.
Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk
menganalisa data dengan cara mendiskripsikan atau menggambarkan
data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud
membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.Untuk
hipotesis deskriptif, dalam menjawab rumusan masalah, peneliti
menggunakan rumus Analisis Varians.
Analisis Varians (Analysis of Variance), merupakan sebuah teknik
inferensial yang digunakan untuk menguji perbedaan rerata nilai. Pada
penelitian ini menggunakan rancangan analisis varians tiga jalur atau
rancangan faktorial tiga faktor. Model analisis untuk rancangan ABC
adalah analisis varians tiga jalur (jalur A, B, dan C). Pengaruh utama
(main effect) yang dapat diuji dalam rancangan ini ada tiga, yaitu
pengaruh utama faktor A (FA), pengaruh utama faktor B (FB), dan
pengaruh utama faktor C (FC). Pengaruh interaksi yang dapat diuji adalah
empat, yaitu pengaruh interaksi AB, AC, BC, ABC.
Langkah – langkah dalam anava ini adalah :
1. Membuat rancangananalisis
Tabel 1.2
Rancangan data anava dua jalan dengan tabel (Faktorial 3 x 3 )
Motivasi
(A)
Pola Asuh
(B)
Motivasi
Belajar
Tinggi
A1
Motivasi
Belajar
Sedang
A2
Motivasi
Belajar
Rendah
A3
Pola
AsuhAuthoritarian
(B1)
A1 B1 A2 B1 A3 B1
Pola
AsuhAuthoritative
(B2)
A1 B2 A2 B2 A3 B2
Pola AsuhPermisif
(B3)
A1 B3 A2 B3 A3 B3
KeteranganTabel 1.2:
A = Motivasi Belajar
A1 = Motivasi Belajar Tinggi
A2 = Motivasi Belajar Sedang
A3 = Motivasi Belajar Rendah
B = Pola Asuh
B1 = Pola AsuhAuthoritarian
B2 = Pola AsuhAuthoritative
B3 = Pola AsuhPermisif
2. Membuat Data Hasil Penelitian
Tabel 1.3
Data Hasil Penelitian
A1 A2 A3
B1 B2 B3 B1 B2 B3 B1 B2 B3
X X X X X X X X X
KeteranganTabel 1.3:
A = Motivasi Belajar
A1 = Motivasi Belajar Tinggi
A2 = Motivasi Belajar Sedang
A3 = Motivasi Belajar Rendah
B = Inteligensi
B1 = Pola AsuhAuthoritarian
B2 = Pola AsuhAuthoritative
B3 = Pola AsuhPermisif
X = Nilai Rapor
2. Membuat tabel statistik
Tabel 1.4
Tabel Statistik untuk Anava Dua Jalan dengan Tabel ( 3 x 3 )
B Statistik A1 A2 A3 Jlh
B1
N
∑X
∑X2
X
B2
N
∑X
∑X2
X
B3
N
∑X
∑X2
X
Jlh.
N
∑X
∑X2
3. Membuat Tabel Rumus Unsur Persiapan Anava
Tabel 1.5
Rumus Unsur Tabel Persiapan Anava Dua Jalan
Sumber
Variasi Jumlah Kuadrat Db MK Fo P
Antara A
Antara B
Antara AB
(Interaksi)
Dalam (d)
= –
= –
= – – JKA - JKB
JKd = JKA – JKB -
JKAB
A-1 (2)
B-1 (2)
dbA x dbB (4)
dbT-dbA-dbB-
dbAB
Total (T) JKT = - N-1 (49)
4. Menghitung harga-harga yang ada di table persiapan Anava Dua
Jalan
Perhitungan:
a. JKtot = ∑ Xtot2
=
b. JKantar =
N
X
n
X tot
A
A
22
=
N
X
n
X
n
X
n
X tot
A
A
A
A
A
A
2
3
2
3
2
2
2
1
2
1 =
c. JK antarB =
N
X
n
X
n
X
n
X tot
B
B
B
B
B
B
2
3
2
3
2
2
2
1
2
d. JKinter AB =
BA
tot
AB
ABJKJK
N
X
n
X
22
=
N
X tot
2
e. JK dal =
AB
AB
totn
XX
2
2
atau JK dal = JKtot – JKantarA – JKantarB – JKinter =
f. JKtot = JKA+ JKB+ JKAB+JKdal =
db A = a-1 =
db B = b-1 =
db inter AB = db A x db B =
db dalam = N – ab =
RJKKA = JKA : dbA =
RJKKB = JKB : dbB =
RJKAB = JKAB dbAB =
RJKdalam = JKdal : dbdal =
FA = RJKA : RJKdalam =
FB = RJKB : RJKdalam =
FAB = RJKAB : RJKdalam =
Kesimpulan:
FA = ......... signifikan /non signifikan
FB = ......... signifikan /non signifikan
FAB = ......... signifikan /non signifikan
Jika hasil uji hipotesis terdapat pengaruh interaksi yang signifikan (F
inter AB adalah signifikan), maka dilanjutkan dengan uji simple effect
dengan uji Tukey (jika n tiap kelompok sama) atau uji t- Scheffe (jika n
sama atau tidak sama), dengan rumus sebagai berikut.
Rumus Tukey:
n
RJKdal
XXQ 21
Uji t-Scheffe:
n
xRJKdal
XXt
2
21
H. Sistematika Penulisan
Isi dan sistematika skripsi penelitian kuantitatif dibagi menjadi tiga
bagian utama yaitu bagian awal, bagian inti, dan bagian akhir.
1. Bagian Awal
Cakupan bagian awal meliputi: sampul, lembar berlogo, judul,
persetujuan pembimbing, pengesahan kelulusan, pernyataan keaslian
tulisan, motto dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar
tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran.
2. Bagian Inti
Dalam bagian inti penelitian ini, penulis membagi menjadi lima bab
yang saling berkaitan dan dapat dijelaskan sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian,
Hipotesis Penelitian, Kegunaan Penelitian, Definisi Operasional,
Metode Penelitian (Pendekatan dan Rancangan Penelitian, Lokasi dan
Waktu Penelitian, Populasi dan Sampel Penelitian, Metode
Pengumpulan Data, Instrumen Penelitian, dan Analisis Data), dan
Sistematika Penulisan.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Pola Asuh Orangtua, Motivasi Belajar, Prestasi Belajar Siswa dan
Pola Asuh Orangtua dan Motivasi Belajar Pengaruhnya Terhadap
Prestasi Belajar Siswa.
BAB III HASIL PENELITIAN
Pemaparan hasil penelitian berisi tentang Gambaran Umum Lokasi
dan Subyek Penelitian (Profil Madrasah, Visi, Misi, dan Tujuan
Madrasah), Struktur Organisasi, Kegiatan Madrasah, dan Responden
dan Penyajian Data.
BAB IV ANALISIS DATA
Dalam Bab ini berisi tentang, Analisis Deskriptif, Pengujian Hipotesis
danPembahasan.
BAB V PENUTUP
Berisi Kesimpulan dan Saran.
3. Bagian Akhir
Pada bagian akhir berisi: Daftar pustaka, lampiran-lampiran, dan data
riwayat hidup peneliti.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pola Asuh Orangtua
1. Pengertian Pola Asuh Orangtua
Pola asuh menurut Baumrind dalam Muallifah (2009:42-43), merupakan
parental control, yakni bagaimana orangtua mengontrol, membimbing, dan
mendampingi anak-anaknya untuk melaksanakan tugas-tugas perkembangannya
menuju pada proses pendewasaan. Sedangkan Kohn mengatakan bahwa pola
asuh merupakan cara orangtua berinteraksi dengan anak yang meliputi
pemberian aturan, hadiah, hukuman, pemberian perhatian, serta tanggapan
orangtua terhadap setiap perilaku anak. Thresia Indira Shanti, Psi. M.Si. juga
berpendapat bahwa pola asuh merupakan pola interaksi antara orangtua dan
anak. Bagaimana sikap atas perilaku orangtua saat berinteraksi dengan anak.
Termasuk caranya menerapkan aturan, mengajarkan nilai/norma, memberikan
perhatian dan kasih sayang, serta menunjukkan sikap dan perilaku yang baik,
sehingga dijadikan contoh/panutan bagi anaknya.
Dalam syariat agama Islam, mengajarkan bahwa mendidik dan
membimbing anak merupakan suatu kewajiban bagi seorang muslim karena
anak merupakan amanat yang harus dipertanggung jawabkan oleh orangtua.
Orang tua harus mampu menerapkan pendidikan yang bisa membuat anak
mempunyai prinsip untuk menjalankan hidupnya dengan positif, menjalankan
ajaran agama Islam yang benar, sehingga mampu membentuk mereka menjadi
anak yang mempunyai akhlaqul karimah, dan menunjukkan hal yang
bermanfaat.
Secara umum, pola asuh dalam Islam adalah mempersiapkan generasi
muda yang memiliki moral yang mengacu dalam norma-norma Islam dan
membentuk generasi yang shalih dan shalihah (Muallifah, 2009: 63).
2. Fungsi dan tujuan Pola Asuh
Fungsi dan tujuan Pola Asuh dalam buku karangan Muallifah
(2009: 43) adalah sebagai berikut:
a. Tujuan pola asuh menurut Hurlock yaitu untuk mendidik anak agar
dapat menyesuaikan diri terhadap lingkungan sosialnya atau supaya
dapat diterima oleh masyarakat.
b. Pengasuhan orangtua berfungsi untuk memberikan kelekatan dan
ikatan emosional, atau kasih sayang antara orangtua dan anaknya,
juga adanya penerimaan dan tuntutan dari orangtua dan melihat
bagaimana orangtua menerapakan disiplin.
Dalam konteks kultur Islam Indonesia, maka pengasuhan orangtua
berdampak terhadap sosialisasi anak-anak di dalam stuktur keluarga yang
bervariasi dan berdasarkan nilai-nilai kultur Islam Indonesia (Casmini, 2007
dalam Muallifah, 2009:4).
3. Macam-macam Pola Asuh Orangtua
Menurut Baumrind (1971:45) dalam Muallifah (2009:45), pola
asuh orangtua dibagi dalam tiga macam:
a. Pola Asuh Authoritarian (Otoriter)
Ciri-ciri pola asuh ini adalah:
1) Memperlakukan anaknya dengan tegas.
2) Suka menghukum anak yang dianggap tidak sesuai dengan keinginan
orangtua.
3) Kurang memiliki kasih sayang.
4) Kurang simpatik.
5) Mudah menyalahkan segala aktivitas anak terutama ketika anak ingin
berlaku kreatif.
Pada perilaku authoritarian, orangtua mempunyai ciri-ciri, yaitu suka
memaksakan anak-anaknya untuk patuh terhadap aturan-aturan yang sudah
ditetapkan oleh orangtua, berusaha membentuk tingkah laku, sikap, serta
cenderung mengekang keinginan anak-anaknya, tidak mendorong anak untuk
mandiri, jarang memberikan pujian ketika anak sudah mendapatkan prestasi
atau melakukan sesuatu yang baik, hak anak sangat dibatasi tetapi dituntut
untuk mempunyai tanggung jawab sebagaimana halnya dengan orang dewasa,
dan yang sering terjadi adalah anak harus tunduk dan patuh terhadap orangtua
yang sering memaksakan kehendaknya, pengontrolan tingkah laku anak sangat
ketat, sering menghukum anak dengan hukuman fisik, serta terlalu banyak
mengatur kehidupan anak, sehingga anak tidak dibiarkan untuk
mengembangkan segala potensi yang dimilikinya termasuk kreavitasnya.
b. Pola Asuh Authoritative
Pola authoritative mempunyai ciri-ciri:
1) Hak dan kewajiban antara anak dan orangtua diberikan secara
seimbang.
2) Saling melengkapi satu sama lain, orangtua yang menerima dan
melibatkan anak dalam mengambil keputusan yang terkait dengan
kepentingan keluarga.
3) Memiliki tingkat pengendalian tinggi dan mengharuskan anak-
anaknya bertindak pada tingkat intelektual dan sosial sesuai usia dan
kemampuan mereka, tetapi mereka tetap memberi kehangatan,
bimbingan, dan komunikasi dua arah.
4) Memberikan penjelasan dan alasan atas hukuman dan larangan yang
diberikan oleh orangtua kepada anak.
5) Selalu mendukung apa yang dilakukan oleh anak tanpa membatasi
segala potensi yang dimilikinya serta kreativitasnya, namun tetap
membimbing dan mengarahkan anak-anaknya.
Pola asuh authoritative ini, dapat dikatakan bahwa orangtua dalam
bertindak atau bersikap kepada anak selalu memberikan alasan yang jelas
kepada anak, mendorong untuk saling membantu dan bertindak secara obyektif.
Orangtua tipe ini juga cenderung bersikap tegas, tetapi kreatif dan percaya diri,
mandiri dan bahagia, serta memiliki tanggung jawab sosial.
Orangtua yang berpola asuh authoritative ini memiliki sikap bebas namun
masih dalam batas-batas normatif. Anak dari orangtua berpola asuh
authoritative seperti ini akan tumbuh menjadi anak yang mandiri, tegas terhadap
diri sendiri, ramah dengan teman sebaya, dan mau bekerja sama dengan
orangtua. Mereka juga kemungkinan berhasil secara intelektual dan sosial,
menikmati kehidupan, dan memiliki motivasi yang kuat untuk maju.
c. Pola Asuh Permisif
Sedangkan pola asuh permisif memiliki ciri-ciri:
1) Orangtua memberikan kebebasan kepada anak seluas mungkin.
2) Anak tidak dituntut untuk belajar bertanggung jawab.
3) Anak diberi hak yang sama dengan orang dewasa, dan diberi
kebebasan yang seluas-luasnya untuk mengatur diri sendiri.
4) Orangtua tidak banyak mengatur dan mengontrol, sehingga anak tidak
diberi kesempatan untuk mandiri dan mengatur diri sendiri dan
diberikan kewenangan untuk mengontrol dirinya sendiri.
Sedangkan pola asuh ini, meliputi dua hal yaitu penerimaan orang tua dan
tuntutan orang tua. Penerimaan orangtua adalah seberapa jauh orang
tuamerespons kebutuhan anak dengan cara-cara yang sifatnya menerima dan
mendukung segala apapun yang dilakukan oleh anak. Tuntutan orang tua adalah
seberapa jauh orang tua menuntut dan mengharapkan tanggung jawab dari
tingkah laku anak-anaknya.
Casmini(2007) dalam Muallifah (2008:49) juga menyatakan bahwa pola
asuh yang diterapkan orang tua sangat variatif. Ada orangtua yang hangat dan
sangat menerima anaknya-anaknya, ada juga orang tua yang tidak pernah
merespons dan selalu menolak apapun yang dilakukan oleh anak, ada orangtua
yang selalu menuntut anak-anaknya agar sesuai dengan keinginannya, ada juga
yang membiarkan anak-anaknya tanpa membimbing sama sekali.
Menurut Baumrind, ada beberapa cap untuk orang tua. pertama, orang
tua yang sangat menerima namun tidak pernah ada tuntutan terhadap anaknya.
Ini disebut indulgent (sangat sabar). Kedua, tipe orang tua yang sifat
penerimaan dan tuntutannya sama tingginya, maka disebut
orangtua otoritatif (pemberi wewenang). Ketiga, orang tua yang sangat
menuntut perilaku anaknya. ini disebut orangtua otoriter. Keempat, orangtua
yang tidak pernah menuntut sama sekali dan tidak menerima anaknya ini
disebut tipe orangtua yang indifferent (tidak acuh atau penelantar).
Sedangkan menurut Hauser, model pola asuh bersifat interaktif anatara
orangtua dan anak. Papalia dan Old, mengungkapkan bahwa, terdapat hubungan
yang ambivalen (perasaan bertentangan) antara anak dengan orangtua, dalam
arti anak mempunyai perasaan yang campur aduk, seperti halnya orangtua, yaitu
kebimbangan antara menginginkan mandiri atau tetap bergantung pada dirinya.
Model pengasuhan menurut Papalia dan Old:
a. Pola asuh yang bersifat mendorong dan menghambat
Pola asuh ini dilakukan orangtua dalam berinteraksi dengan anak
yang bersifat mendorong (enabling) dan juga bersifat
menghambat(constraining), hampir sama dengan jenis otoriter dalam
teori Baumrind. Dalam sifat ini mengandung komponen kognitif dan
afektif.
b. Pola asuh yang bersifat mendorong (Enabling)
Maknanya yaitu adanya dorongan terhadap anggota keluarga untuk
mengekspresikan pikiran-pikiran dan persepsi-persepsi mereka.
Pengasuhan yang bersifat mendorong kognisi meliputi: memfokuskan
pada pemecahan masalah, mengikutsertakan dalam berekplorasi
tentang masalah-masalah keluarga, dan menjelaskan sudut pandang
individu pada anggota keluarga yang lain. Pola asuh yang mendorong
secara afektif adanya ekspresi empati dan penerimaan dari anggota
keluarga lain.
c. Pola asuh yang bersifat menghambat
Pola asuh menghambat yang bersifat kognitif meliputi: mengalihkan
anggota keluarga dari masalah-masalah yang mereka hadapi, tidak
memberi atau menyambunyikan informasi pada anak, dan
mengabaikan anggota keluarga dari masalah-masalah keluarga.
Sedangkan yang bersifat afektif meliputi: penilaian yang berlebihan
(bersifat negatif atau positif) terhadap anggota keluarga dan
pandangan-pandangan mereka.
Berdasarkan teori Hauser, kelebihan darimodel pola asuh mendorong
adalah anak menjadi lebih matang atau dewasa karena anak dilibatkan secara
langsung dalam melakukan problem solvingterhadap masalah-masalah yang
dihadapi oleh keluarga. Rasa memiliki terhadap keluarga menimbulkan sifat
empati jika anak melihat anggota keluarga sedang mengalami kesusahan.
Sedangkan kelemahannya yaitu apabila keluarga menerapkan norma-norma
kesopanan yang konvensional, maka orangtua akan merasa kecewa seolah-olah
anak tidak menghargai orangtuanyakarena terbiasa bermusyawarah bersama
untuk memecahkan masalah yang dihadapi.
Kelebihan pola asuh menghambat adalah orangtua lebih bersifat
membimbing dan menyembunyikan sesuatu yang bersifat sensitif karena takut
anaknya akan merasa kecewa. Sedangkan kelemahannya adalah orangtua tidak
mengarahkan anak menjadi lebih matang dan dewasa, menjadikan anak tidak
memahami identitasnya karena dia selalu terbiasa tidak mandiri dan selalu
dibimbing.
Dari berbagai macam model pola asuh orangtua, maka penulis akan
menyimpulkan dan mengangkat empat model pola asuh yang akan dibahas
dalam penulisan ini yaitu mengikuti pendapat Baumrind, pertama, orangtua
yang sangat menerima namun tidak pernah ada tuntutan terhadap anaknya atau
indulgent (sangat sabar). Kedua, tipe orangtua yang sifat penerimaan dan
tuntutannya sama tingginya yaitu otoritatif (pemberi wewenang). Ketiga,
orangtua yang sangat menuntut perilaku anaknya disebut orangtua otoriter.
Keempat, orangtua yang tidak pernah menuntut sama sekali dan tidak menerima
anaknya.ini disebut tipe orang tua yang indifferent (tidak acuh atau penelantar).
B. Motivasi Belajar
1. Pengertian Motivasi Belajar
Motivasi menurut istilah berasal dari bahasa latin yaitu movere yang
berarti bergerak. Motivasi secara bahasa yaitu suatu perubahan energi di dalam
pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif dan reaksi untuk
mencapai tujuan (Hamalik,1992). Menurut Sardiman (2009:73) kata motif
diartikan sebagai upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu.
Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subyek
untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Motif
juga diartikan sebagai suatu kondisi intern (kesiapsiagaan). Motivasi berawal
dari kata motif, maka dapat diartikan sebagai penggerak yang telah menjadi
aktif. Menurut Mc. Donald, motivasi adalah perubahan energi dalam diri
seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan
tanggapan terhadap adanya tujuan (Sardiman , 2009:73).
Dalam buku teori belajar dan pembelajaran karya Baharuddin dan Esa
Nur Wahyuni (2007:11-13), menyatakan bahwa, motivasi adalah salah satu
faktor yang mempengaruhi keefektifan kegiatan belajar siswa. Motivasilah yang
mendorong siswa ingin melakukan kegiatan belajar. Para ahli psikologi
mendefinisikan motivasi sebagai proses di dalam diri individu yang aktif,
mendorong, memberikan arah, dan menjaga perilaku setiap saat (Printich &
Schunk,1996). Motivasi juga diartikan sebagai pengaruh kebutuhan-kebutuhan
dan keinginan terhadap intensitas dan arah perilaku seseorang.
Menurut Wexley & Yukl (As’ad, 1987) motivasi adalah pemberian atau
penimbulan motif, dapat pula diartikan hal atau keadaan menjadi motif.
Sedangkan menurut Mitchell (Winardi, 2002) motivasi mewakili proses-proses
psikologikal, yang menyebabkan timbulnya, diarahkanya, dan terjadinya
persistensi kegiatan- kegiatan sukarela (volunter) yang diarahkan ke tujuan
tertentu.
Motivasi menurut Gray (Winardi, 2002) merupakan sejumlah proses,
yang bersifat internal, atau eksternal bagi seorang individu, yang menyebabkan
timbulnya sikap antusiasme dan persistensi, dalam hal melaksanakan kegiatan-
kegiatan tertentu.Morgan (Soemanto, 1987) mengemukakan bahwa motivasi
bertalian dengan tiga hal yang sekaligus merupakan aspek- aspek dari motivasi.
Ketiga hal tersebut adalah: keadaan yang mendorong tingkah laku (motivating
states), tingkah laku yang di dorong oleh keadaan tersebut (motivated
behavior), dan tujuan dari pada tingkah laku tersebut (goals or ends of such
behavior). McDonald (Soemanto, 1987) mendefinisikan motivasi sebagai
perubahan tenaga di dalam diri seseorang yang ditandai oleh dorongan efektif
dan reaksi- reaksi mencapai tujuan. Motivasi merupakan masalah kompleks
dalam organisasi, karena kebutuhan dan keinginan setiap anggota organisasi
berbeda satu dengan yang lainnya. Hal ini berbeda karena setiap anggota
suatu organisasi adalah unik secara biologis maupun psikologis, dan
berkembang atas dasar proses belajar yang berbeda pula (Suprihanto dkk,
2003).
Soemanto (1987) secara umum mendefinisikan motivasi sebagai
suatu perubahan tenaga yang ditandai oleh dorongan efektif dan reaksi-
reaksi pencapaian tujuan. Karena kelakuan manusia itu selalu bertujuan,
kita dapat menyimpulkan bahwa perubahan tenaga yang memberi
kekuatan bagi tingkahlaku mencapai tujuan,telah terjadi di dalam diri
seseorang.http://www.duniapsikologi.com/pengertian-motivasi/
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah energi aktif
yang menyebabkan terjadinya suatu perubahan pada diri sesorang yang nampak
pada gejala kejiwaan, perasaan, dan juga emosi, sehingga mendorong individu
untuk bertindak atau melakukan sesuatu dikarenakan adanya tujuan, kebutuhan,
atau keinginan yang harus terpuaskan.
Beberapa definisi tentang belajar (Sardiman, 2009:20):
a. Cronbach : Learning is shown by a change in behavior as a result of
experience.
b. Harold Spears : Learning is to observe, to read, to imitate, to try
something themselves, to listen, to follow direction.
c. Geoch : Learning is a change in performance as a result of practice.
Dari ketiga definisi di atas, maka dapat diterangkan bahwa belajar itu
senantiasa merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan
serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan,
meniru dan lain sebagainya. Juga belajar itu akan lebih baik, kalau si subyek
belajar itu mengalami atau melakukannya, jadi tidak bersifat verbalistik.
Dalam pengertian luas, belajar dapat diartikan sebagai kegiatan psiko
fisik menuju ke perkembangan pribadi seutuhnya. Dalam arti sempit, belajar
dimaksudkan sebagai usaha penguasaan materi ilmu pengetahuan yang
merupakan sebagian kegiatan menuju terbentuknya kepribadian seutuhnya
(Sardiman, 2009:20).
2. Fungsi motivasi belajar
Sardiman (2009:85) menyatakan fungsi motivasi menjadi tiga yaitu:
a. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau
motor yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan
motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.
b. Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak
dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan
kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.
c. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa
yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan
menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan
tersebut. Disamping fungsi tersebut motivasi juga berfungsi sebagai
pendorong usaha dan pencapaian prestasi.
Sardiman (2009:84) menegaskan, belajar sangat diperlukan adanya
motivasi. Motivation is an essential condition of learning. Hasil belajar akan
menjadi optimal, kalau ada motivasi. Makin tepat motivasi yang diberikan, akan
makin berhasil pula pelajaran itu. Jadi motivasi akan senantiasa menentukan
intensitas usaha belajar bagi para siswa.
3. Macam-macam motivasi
Macam atau jenis motivasi dapat dilihat dari berbagai sudut pandang.
Dengan demikian, motivasi atau motif-motif yang aktif itu sangat bervariasi.
Macam-macam motiasi menurut Sardiman (2009:86):
a. Motif-motif bawaan
Yang dimaksud dengan motif bawaan adalah motif yang dibawa
sejak lahir, jadi motivasi itu ada tanpa perlu dipelajari. Motif ini
sering disebut motif yang diisyaratkan secara biologis. Arden N
Frandsen memberi istilah jenis motif Physiological drives.
b. Motif-motif yang dipelajari
Maksudnya motif-motif yang timbul karena dipelajari. Motif ini
sering disebut motif yang diisyaratkan secara sosial. Sebab manusia
hidup dalam lingkungan sosial dengan sesama manusia yang lain,
sehingga motivasi itu terbentuk. Frandsen mengistilahkan dengan
affiliative nedds.
c. Jenis atau macam motif lainnya adalah motif kebutuhan organis
seperti minum, makan, bernafas, dll., kemudian motivasi jasmani
yaitu seperti refleks, insting otomatis, nafsu, sedangkan motivasi
rohaniah adalah kemauan yaitu soal terbentuk dari momen timbulnya
alasan, memilih, putusan dan timbulnya kemauan.
d. Motivasi juga mempunyai macam lain yaitu motivasi intrinsik dan
ektrinsik. Yang dimaksud intrinsik adalah motivasi yang aktif dan
berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam setiap
individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Motivasi
ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsi karena adanya
perangsang dari luar.
Motivasi yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah motivasi dalam
belajar untuk meraih prestasi yaitu timbul dari pembentukan dorongan diri
sendiri karena dipelajari (Frandsen mengistilahkan dengan affiliative nedds ).
4. Hubungan motivasi dengan belajar
Motivasi merupakan sebuah konstruk psikologi yang memberikan banyak
pengaruh terhadap belajar dan performasi melalui empat cara yaitu:
a. Motivasi meningkatkan energi siswa untuk melakukan aktivitas
dengan sungguh-sungguh, intensif, dan memunculkan usaha yang
keras.
b. Motivasi memberi arah bagi individu untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan. Ini berarti motivasi dapat mempengaruhi pilihan-
pilihan manusia dalam membuat dan menghasilkan apa yang
membuat mereka rasakan sebagai bentuk kepuasan.
c. Motivasi meningkatkan keinginan dan kesungguhan dalam
melakukan aktivitas, serta mempengaruhi kemungkinan siswa akan
memulai segala sesuatu berdasarkan tanggungjawab terhadap diri
sendiri, dan siap menghadapi kesulitan.
d. Motivasi mempengaruhi strategi belajar dan proses kognitif yang
digunakan siswa, sehingga akan memberikan perhatian terhadap
sesuatu, mempelajari dan mempraktikannya, dan mencoba belajar
secara penuh makna, juga meningkatkan kemauan untuk mencari
bantuan pada saat siswa menghadapi kesulitan. (Esa Nur Wahyuni
,2009:40).
C. Prestasi Siswa
1. Pengertian Prestasi Siswa
Kata “prestasi” berasal dari bahasa Belanda yaitu prestatie.Kemudian
dalam bahasa Indonesia menjadi “prestasi” yang berarti “hasil usaha”. Prestasi
belajar merupakan suatu masalah yang bersifat perenial dalam sejarah
kehidupan manusia karena sepanjang rentang kehidupannya manusia selalu
mengejar prestasi menurut bidang dan kemampuan masing-masing
(ZainalArifin, 1988:2). Muray dalam Beck (1990 : 290) mendefinisikan prestasi
sebagai berikut :“To overcome obstacle, to exercise power, to strive to do
something difficult as well and as quickly as possible”(Kebutuhan untuk
prestasi adalah mengatasi hambatan, melatih kekuatan, berusaha melakukan
sesuatu yang sulit dengan baik dan secepat mungkin).
Prestasi adalah hasil yang telah dicapai seseorang dalam melakukan
kegiatan. Gagne (1985:40) menyatakan bahwa prestasi belajar dibedakan
menjadi lima aspek, yaitu : kemampuan intelektual, strategi kognitif,
informasi verbal, sikap dan keterampilan. Menurut Bloom dalam
Suharsimi Arikunto (1990:110) bahwa hasil belajar dibedakan menjadi
tiga aspek yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik.
Prestasi merupakan kecakapan atau hasil kongkrit yang dapat
dicapai pada saat atau periode tertentu. Berdasarkan pendapat tersebut,
prestasi dalam penelitian ini adalah hasil yang telah dicapai siswa dalam
proses pembelajaran.
2. Fungsi Utama
Prestasi belajar semakin terasa penting untuk dikaji, karena mempunyai
beberapa fungsi utama, antara lain:
a. Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan
yang telah dikuasai anak didik.
b. Prestasi belajar sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu. Hal ini
didasarkan atas asumsi bahwa para ahli psikologi biasanya menyebut
hal ini sebagai tendensi keingintahuan (couriosity) dan merupakan
kebutuhan umum pada manusia (Abraham H. Moslow, 1984),
termasuk kebutuhan anak didik dalam suatu program pendidikan.
c. Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan.
Asumsinya adalah bahwa prestasi belajar dapat dijadikan pendorong
bagi anak didik dalam meningkatkan ilmu pengetahuan dan
teknologi, dan berperan sebagai umpan balik (feed back) dalam
meningkatkan mutu pendidikan.
d. Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu
institusi pendidikan. Indikator intern dalam arti bahwa prestasi
belajar dapat dijadikan indikator tingkat produktivitas suatu institusi
pendidikan. Asumsinya adalah bahwa kurikulum yang digunakan
relevan dengan kebutuhan masyarakat dan anak didik. Indikator
ekstern dalam arti bahwa tinggi-rendahnya prestasi belajar dapat
dijadikan indikator tingkat kesuksesan anak didik masyarakat.
Asumsinya adalah bahwa kurikulum yang digunakan relevan pula
dengan kebutuhan pembangunan masyarakat.
e. Prestasi belajar dapat dijadikan indikator terhadap daya serap
(kecerdasan) anak didik. Dalam proses belajar mengajar anak didik
merupakan masalah yang utama dan pertama karena anak didiklah
yang diharapkan dapat menyerap seluruh materi pelajaran yang telah
diprogramkan dalam kurikulum (Zainal Arifin, 1988:3).
Disamping fungsi-fungsi prestasi di atas, fungsi prestasi juga tidak hanya
sebagai indikator keberhasilan dalam bidang studi tertentu, tetapi juga sebagai
indikator kualitas institusi pendidikan. Prestasi juga berguna sebagai umpan
balik bagi guru dalam pelaksanaan proses belajar mengajar (Zainal Arifin,
1988:4).
Cronbabach(1960:31) dalam Zainal Arifin(1988:4) mengemukakan
kegunaan prestasi diantaranya adalah sebagai umpan balik bagi pendidik dalam
mengajar, untuk keperluan diagnostik, bimbingan penyuluhan, seleksi,
penempatan penjurusan, isi kurikulum dan menentukan kebijakan sekolah.
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar banyak jenisnya,
Slameto (1988:56-72) menggolongkan menjadi dua golongan saja yaitu faktor
intern dan faktor ektern.
a. Faktor intern
Faktor intern yang mempengaruhi prestasi belajar adalah:
1) Faktor jasmaniah
a) Faktor kesehatan yaitu berarti siswa dalam keadaan sehat, baik
segenap badan beserta bagian-bagianya bebas dari penyakit.
b) Cacat tubuh adalah sesuatu yang menyebabkan kurang baik atau
kurang sempurna mengenai tubuh/badan.
2) Faktor Psikologis yaitu intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif,
kematangan dan kelelahan.
a) Intelegensi
Intelegensi adalah kecakapan yang terdiri dari tiga jenis kecakapan
yaitu kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan kedalam situasi
yang baru dengan cepat dan efektif, mengetahui/menggunakan konsep-
konsep yang abstrak secara efektif, mengetahui relasi dan
mempelajarinya dengan cepat. Dengan ini intelegensi sangat
berpengaruh terhadap kemajuan belajar atau prestasi.
b) Perhatian
Menurut Gazali adalah keaktifan jiwa yang dipertinggi, jiwa itu
semata-mata tertuju pada suatu subyek atau sekumpulan obyek. Maka
untuk memperoleh hasil belajar/ prestasi yang baik, siswa harus
mempunyai perhatian pada bahan yang dipelajarinya.
c) Minat
Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan
mengenang beberapa kegiatan. Minat besar pengaruhnya terhadap
prestasi belajar, karena itu apabila bahan pelajaran yang dipelajari tidak
sesuai dengan minat siswa maka siswa tidak akan belajar dengan
sebaik-baiknya.
d) Bakat
Bakat adalah suatu kemampuan untuk belajar. Kemampuan
tersebut baru akan terealisasikan menjadi kecakapan yang nyata
sesudah belajar dan berlatih. Bakat mempengaruhi hasil belajar atau
prestasi siswa, karena jika bahan pelajaran yang dipelajari siswa sesuai
dengan bakatnya, maka hasil belajarnya lebih baik.
e) Motif
Sardiman (2009:84) menyatakan bahwa, belajar sangat diperlukan
adanya motivasi. Motivation is an essential condition of learning.
Maksudnya, hasil belajar siswa akan menjadi semakin optimal, apabila
ada motivasi. Semakin tepat motivasi yang diberikan, maka akan
semakin makin berhasil pula pelajaran itu. Jadi motivasi akan
senantiasa menentukan intensitas usaha belajar bagi para siswa. Dalam
penelitian ini maka bentuk faktor motif inilah yang diangkat oleh
penulis.
f) Kematangan
Kematangan adalah suatu tingkat atau fase dalam pertumbuhan
seseorang, dimana alat-alat tubuhnya sudah siap untuk melaksanakan
kecakapan baru.
g) Kesiapan
Kesiapan adalah kesediaan untuk memberi respon atau bereaksi,
maka kesiapan dapat mempengaruhi prestasi belajar.
h) Faktor kelelahan
Kelelahan seseorang ada dua macam, yaitu kelelahan jasmani dan
rohani. Kelelahan jasmani yaitu lemahnya anggota tubuh seseorang,
sedangkan kelelahan rohani yaitu kelesuan dan kebosanan seseorang.
b. Faktor ekstern
Faktor ekstern yang mempengaruhi prestasi siswa di bagi menjadi 3 faktor
yaitu:
1) Faktor keluarga
Faktor inilah yang dibahas dalam penelitian ini oleh penulis. Faktor
keluarga terdiri dari cara orangtua mendidik anak, relasi anggota keluarga,
suasana rumah tangga dan keadaan ekonomi keluarga
a) Cara orangtua mendidik anak
Cara orangtua mendidik anak sangat berpengaruh
terhadap prestasi belajar. Drs. Sutjipto Wirowidjojo menegaskan
bahwa keluarga adalah lembaga pendidikan yang pertama dan
utama.
b) Relasi anggota keluarga
Apabila relasi anggota keluarga baik maka perkembangan anak
akan baik, sebaliknya bila relasinya tidak baik maka akan menghambat
perkembangannya.
c) Suasana rumah
Suasana rumah sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar
siswa, apabila suasana keluarga haronis maka anak akan merasakan
kenyamanan dan semangat dalam belajar, akan tetapi apabila terjadi
broken home maka akan menghambat perkembangan belajar anak.
d) Keadaan ekonomi keluarga
Keadaan ekonomi keluarga juga mempengaruhi prestasi belajar
anak. Dalam pelaksanaan belajar perlu adanya sarana yang mendukung,
apabila terdapat kekurangan sarana pendukung belajar anak maka akan
menghambat pelaksanaan belajar dan prestasinya.
2) Faktor sekolah
Faktor sekolah juga mempengaruhi prestasi belajar, baik dari kurikulum
pembelajaran, mata pelajaran, tugas-tugas sekolah, kegiatan sekolah, sarana
prasarana sekolah, guru-guru, maupun pergaulan dengan teman-teman sekolah.
Apabila faktor-faktor sekolah tidak sesuai dengan kemampuan dan keinginan
siswa maka perkembangan prestasinya pun terhambat.
3) Faktor masyarakat
Prestasi sekolah juga dapat dipengaruhi oleh faktor masyarakat. Apabila
pergaulan dalam lingkungan baik, masyarakatnya mendukung perkembangan
belajar siswa maka prestasi siswa akan berkembang sebaliknya jika keadaan
masyarakat tidak mendukung maka akan menghambat prestasi siswa.
Faktor-faktor tersebut di atas saling berintegrasi secara langsung atau
tidak langsung dalam mendukung dan mencapai prestasi belajar. Oleh sebab
itu dalam penelitian ini telah mengangkat topik dengan dua faktor yaitu faktor
dari dalam siswa yakni motivasi belajar, serta faktor dari luar siswa yakni pola
asuh orangtua, maka kedua faktor tersebut berpengaruh terhadap prestasi
siswa.
D. Hubungan Pola Asuh, Motivasi Belajar, Dan Prestasi Belajar Siswa
Pola asuh orangtua dan motivasi belajar siswa memiliki hubungan yang positif
dengan prestasi belajar siswa di sekolah. Sikap dan perhatian orangtua terhadap
anaknya dalam melakukan aktivitas belajar akan menimbulkan motivasi anak
tersebut tinggi sehingga akan berpengaruh terhadap prestasi belajarnya. Misalnya,
komunikasi orangtua dengan cara menanyakan kegiatan belajar anak disekolah,
menanyakan nilai-nilai hasil tes ulangan, menanyakan hal-hal mengenai kesulitan-
kesulitan belajarnya, memberikan hadiah ketika anak mendapat nilai baik, dan
berbagai perhatian orangtua lainnya, sikap tersebut dapat memberikan semangat
atau dorongan terhadap aktivitas belajarnya sehingga prestasi siswa dapat
maksimal. Akan tetapi, apabila orangtua acuh tak acuh terhadap anak bahkan ada
orangtua yang bercerai atau broken home, maka anak akan merasa kurang
semangat dalam aktivitas belajarnya sehingga prestasi anak tidak dapat dicapai
dengan maksimal.
Menurut Baumrind (Muallifah, 2009:42), menyatakan bahwa parental control,
yakni bagaimana orang tua mengontrol, membimbing, dan mendampingi anak-
anaknya untuk melaksanakan tugas-tugas perkembangannya menuju pada proses
pendewasaan. Pada buku karya M. Musrofi (2010:169), beliau melihat dari berbagai
cerita sejarah bahwa orang-orang besar (baca: orang hebat dan berguna bagi sesama)
ternyata hasil didikan ibu mereka, seperti contoh Imam Syafi,i yang hafal Al qur’an
pada umur tujuh tahun karena didikan ibunya. George Washington, presiden
Amerika Serikat, menuliskan bahwa beliau dididik oleh ibunya sehingga menjadi
orang yang berhasil. Albert Einstein juga mendapatkan motivasi dan pendidikannya
diambil alih oleh ibunya ketika beliau dikatakan bodoh gurunya.
Dari beberapa keterangan tersebut, dapat disimpulakan bahwa pola asuh
orangtua berperan dalam memotivasi belajar siswa sehingga dapat
memaksimalkan prestasi belajarnya.
E. Pandangan Filosofis Tentang Pengaruh Belajar
1. Aliran Empirisme
John Locke merupakan tokoh utama aliran empirisme. Dengan teori
tabula rasa (meja lilin) John Locke berpendapat bahwa anak yang lahir di
dunia bagaikan meja lilin yang bersih. Perkembangan anak sangat
dipengaruhi oleh faktor lingkungan, sedangkan faktor pembawaan (dari
orangtua) tidak dipentingkan. Menurut aliran empirisme, pendidik sebagai
faktor luar memegang peranan yang sangat penting, sebab pendidik dapat
menyediakan lingkungan pendidikan pada anak dan akan diterima anak
sebagai pengalamannya.
2. Aliran Nativisme
Schopenhauer seorang filusuf Jerman merupakan tokoh aliran nativisme.
Nativisme merupakan aliran filsafat yang pesimis terhadap hasil pendidikan.
Prinsipnya, pandangan nativisme adalah pengakuan tentang adanya daya asli yang
terbentuk sejak lahir manusia di dunia, yaitu daya-daya psikologis dan fisiologis
yang bersifat heriditer serta kemampuan dasar lainnya. Hasil perkembangan
manusia ditentukan oleh pembawaan yang sudah diperoleh sejak kelahiran.
3. Aliran Naturalisme
Naturalisme dipelopori oleh filosof Perancis, bernama Rousseau.
Aliran ini mempunyai pandangan bahwa setiap anak yang lahir di dunia ini
mempunyai pembawaan yang baik, namun pembawaaan ini akan menjadi
rusak karena pengaruh lingkungan. Aliran Naturalisme menitikberatkan
pada strategi belajar yang bersifat paedosentris maksudnya faktor
kemampuan individual anak didik menjadi pusat kegiatan proses belajar
mengajar.
4. Aliran Konvergensi
Tokoh aliran konvergensi adalah seorang tokoh pendidikan Jerman
bernama William Stern. Aliran ini berpendapat bahwa anak dilahirkan di dunia ini
telah membawa pembawaan baik dan buruk. Pada perkembangan selanjutnya,
pembawaan baik dan buruk yang ada dalam diri anak akan dipengaruhi oleh faktor
lingkungannya, sehingga faktor pembawaan atau lingkungan sama-sama
mempunyai peranan penting. Berdasarkan aliran ini dapat disimpulkan bahwa
hasil pendidikan tergantung dari pembawaan dan lingkungan.
5. Aliran Progresivisme
Tokoh aliran ini, John Dewey, berpandangan bahwa manusia mempunyai
kemampuan-kemampuan yang wajar dan dapat menghadapi dan mengatasi
masalah-masalah yang bersifat menekan atau mengatasi masalah-masalah yang
bersifat mengancam pada dirinya. Aliran Progresivisme memandang bahwa anak
didik mempunyai akal kecerdasan.
6. Aliran Esensialisme
Aliran ini berpendapat bahwa pendidikan harus bersendikan atas nilai-nilai
yang dapat mendatangkan kestabilan. William T. Harris berpendapat bahwa tugas
pendidikan adalah mengijinkan terbukanya realita berdasar susunan yang tidak
terelakkan bersendikan kesatuan spiritual. Sekolah adalah lembaga yang
memelihara nilai-nilai yang telah turun temurun, dan menjadi penuntun
penyesuaian pada masyarakat.
7. Aliran Perenialisme
Tokoh-tokoh aliran perenialisme adalah Pluto, Aristoteles, Thomas
Aquino. Menurut Perenialisme, memandang bahwa kepercayaan aksiomatis
zaman kuno dan abad pertengahan perlu dijadikan dasar pendidikan sekarang.
Aliran ini, berpandangan bahwa manusia pada hakikatnya rasional. Belajar
merupakan pengembangan berpikir logis, deduktif, dan induktif dengan latihan
mental dan disiplin jiwa. Tugas pendidik adalah menuntun anak ke arah
kemasakan. Pada hakikatnya adalah belajar untuk berfikir. Oleh sebab itu peserta
didik harus dibiasakan sejak dini. Belajar sebagai proses pengajaran sangat
dipengaruhi oleh peran guru. Guru harus mampu menunjukkan dan menafsirkan
pengetahuan dan ilmu (Liliket.al, 2009:22).
Pola asuh orangtua dan motivasi tidak selamanya menjadi salah satu
faktor yang memengaruhi prestasi, akan tetapi ada pengaruh lainnya yang dapat
mendukung seperti pendidikan sekolah. Meskipun orangtua mendorong anak
untuk berprestasi, peranan sekolah masih lebih besar (Dreeben; Sosiologi kelas 1
SMA). Karim Ash-Shadzili juga menyatakan bahwa pengaruh sekolah tidak bisa
kita nafikan. Sekolahlah yang menempati posisi nomer satu. Proses belajar di
sekolah merupakan serangkaian kegiatan aktivitas yang dilakukan secara sengaja
oleh seseorang atau individu pada saat belajar di sekolah. Selama di sekolah,
proses belajar terjadi tidak hanya aspek kognitif, namun juga meliputi afektif,
maupun psikomotoriknya.
Menurut Munandir (Anwar Hafid et al.2013:35) tiga wilayah atau arena
proses pembimbingan (pendidikan) jika dikaitkan dengan siapa yang mendidik
maka dapat dipahami bahwa; pertama, wilayah sekolah atau pendidikan formal,
maka pihak yang bertindak sebagai pendidik adalah guru. Kedua, arena
pendidikan non formal misalnya; lembaga pelatihan yang ada pada lingkungan
masarakat, lembaga-lembaga kursus, organisasi sosial, dan kepemudaan, maka
pihak yang dapat mendidik adalah instruktur, tokoh-tokoh lembaga masyarakat,
pemimpin organisasi, tokoh agama dan lain-lain. Ketiga arena pendidikan
informal yaitu pendidikan di lingkungan keluarga, maka pendidik yaitu orang tua.
Pada awalnya, keluarga sebagai sentral bagi pendidikan anak, setelah
lahirnya sekolah, maka posisi keluarga hanya menjadi bagian dalam
menyukseskan kegiatan pendidikan sekolah (Anwar Hafid et al.2013:46). Sekolah
merupakan ujung tombak bagi pendidikan nasional karena indikator keberhasilan
pendidikan selama ini hanya bisa diukur setelah sekolah tersebut (dalam berbagai
jenjang) melakukan proses evaluasi baik secara lokal maupun nasional.
Keberadaan sekolah dalam kehidupan modern sekarang ini merupakan lembaga
yang sangat vital bagi pembangunan bangsa dan masyarakat. Peranan sekolah,
sebagaimana yang diuraikan tersebut jelas sangat vital dan bukan saja untuk di
lingkungan sekolah dan pribadi peserta didik, akan tetapi dampaknya pada
masyarakat yang lebih luas (Anwar Hafid et al.2013:50-52).
BAB III
HASIL PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk meneliti tentang pengaruh pola asuh
orangtua dan motivasi belajar terhadap prestasi siswa Sekolah Dasar Islam
Terpadu (SDIT) Nidaul Hikmah Salatiga tahun pelajaran 2013/2014. Pada
bab ini peneliti akan menyajikan hasil penelitian yang telah dilaksanakan di
sekolah tersebut. Sebelum peneliti memberikan hasil dari penelitiannya,
terlebih dahulu peneliti akan memberikan gambaran umum tentang SDIT
Nidaul Hikmah Salatiga.
A. Gambaran Umum Lokasi dan Subjek Penelitian
1. Profil Sekolah
Secara lengkap, profil SDIT Nidaul Hikmah Salatiga dapat dilihat
sebagai berikut:
a. Nama Sekolah : SDIT Nidaul Hikmah Salatiga
b. Alamat : Jl. Marditomo No 48 Kel. Sidorejo Kidul
Tingkir Salatiga
c. Status Sekolah : Swasta
d. Lembaga Pendiri : Yayasan Wahana Bina Masyarakat
e. Status Mutu : SPM
f. Waktu Penyelenggara : Pagi
g. Kategori Sekolah : SD Biasa
h. NPSN/NSS : 20341176/102236202028
i. Akreditasi : A
j. Akses Internet : Lainnya (ISP: Telkom)
k. Tahun Berdiri : 9 Mei 2005
l. Tahun Beroperasi : 9 Mei 2005
m. Kepala Sekolah : Imam Wijayanto, S.Pd.I.
n. Status Tanah : Wakaf
o. Kurikulum : Kurikulum 2013 (KTSP)
p. Sistim pembelajaran : Berbasis kompetensi
q. Tempat pembelajaran : indoor dan outdoor
r. Keadaan ruang kelas:
Tabel 3.1
Kondisi Kelas
KELAS
KONDISI KELAS
BAIK
RUSAK
RINGAN
RUSAK
SEDANG
RUSAK
BERAT
I
II
III
IV
V
VI
2. Keadaan Guru, Karyawan, dan Siswa SDIT Nidaul Hikmah Salatiga
Sebagai pelaksana kurikulum dalam proses belajar mengajar guru-
guru yang mengajar di SDIT Nidaul Hikmah Salatiga telah diupayakan
sesuai dengan bidang keahliannya masing-masing. Hal itu, sesuai dengan
harapan agar dapat bekerja secara maksimal dalam pencapaian tujuan.
Selain kegiatan belajar mengajar di kelas, kegiatan yang lain misalnya
ekstrakurikuler mengambil guru dari luar sesuai dengan bidangnya.
Guru-guru yang ada di SDIT Nidaul Hikmah Salatiga secara
keseluruhan memiliki latar belakang Pendidikan Perguruan Tinggi. Hal
ini, minimal memberikan jaminan bahwa para guru yang ada mengenal
dan tahu persis akan ilmu keguruan. Selain itu, para guru juga memiliki
keprofesionalan dalam bidangnya dan memiliki etos kerja yang tinggi,
sehingga dapat memudahkan dalam mencapai cita-cita sesuai dengan visi
dan misi sekolah.
Tabel 3.2
Data Guru SDIT Nidaul Hikmah Salatiga
NO NAMA NIY JABATAN TMT Kerja
1 Imam Wijayanto, S. PdI 0101.010105.0006
Kepala
Sekolah
01 Januari 2005
2 Yarti, S. PdI 0101 010105 0007 Guru MP 01 Januari 2005
3
Dwi Ari Astutik, SH.
S.Pd.SD
0102 010706 0012 Pegawai 01 Juli 2006
4 Hari Sunaryo S.Pd.SD 0101 010107 0016 Guru MP 01 Januari 2007
5
Tri Ari Setianawati, S.
Sos S.Pd.SD
0101 010107 0015 Guru Kelas 01 Januari 2007
6
Luluk Shoimatul
M, S. Ag
0101 010707 0018 Guru Kelas 01 Juli 2007
7 Khikayah, S.PdI 0101 010707 0019
Guru MP/Wk
Humas
01 Juli 2007
8 Tri Lestariningsih, S. Si 0101 010707 0020 Guru Kelas 01 Juli 2007
9 Agus Salim 0101 010707 0021 Guru BTAQ 01 Juli 2007
10
Muhammad Syaifuddin,
S.PdI
0101 010108 0024 Guru Kelas 01 Januari 2008
11 Mardiyah, S. PdI 0101 010707 0027 Guru Kelas 01 Juli 2007
12 Narsini 0101 020108 0028
Guru
Kelas/Wk PAI
02 Januari 2008
13 Musyarofah, S.Pd 0101 010708 0029 Guru Kelas 01 Juli 2008
14
Nila Zahara Nur Astanti,
ST
0102.010708.0030 Kepala Perpus 01 Juli 2008
15
Dony Prasetyo Nugroho,
S.Si
0101 010708 0031 Guru Kelas 01 Juli 2009
16 Deti Rifmawati, S.Pd 0101 010109 0032 Guru Kelas 01 Januari 2009
17 Heriyanto 0101 010709 0034 Guru BTAQ 01 Juli 2009
18 Masrukan S.Pd.I 0101 010110 0036 Guru Kelas 01 Januari 2010
19 Siti Zubaedah 0101 010709 0038 Guru BTAQ 01 Juli 2009
20 Muh. Sabiq 0102 010710 0039 Pegawai 01 Juli 2010
21 Sri Mulyani, S.PdI 0101 010710 0040 Guru Kelas 01 Juli 2010
22 Wiwik Nugrahanti, SH 0101 010710 0041
Guru
Kelas/Wk
Kesiswaan
01 Juli 2010
23
Zairina Nurul Umam.
Ama.Pust
0101 010710 0042
Guru MP/Wk
Kurikulum
01 Juli 2010
24 Sugiarto 0102.010710.0043 Kebersihan 01 Juli 2010
25 Sigit Imawan 0102.011211.0044 Kebersihan
01 Desember
2011
26
Ratih Putri Kuswoyo,
S.Pd
0101 010110 0045 Guru MP 1 Oktober 2010
27 Nurcholis Majid 0101 010711 0046
Guru MP/ Wk
Sarpras
01 Juli 2011
28 Nafisatuz Zumroh,S.Pd.I 0101 010711 0047 Guru Kelas 01 Juli 2011
29 Sri Wahyuni, S.S. 0101 010711 0048 Guru Kelas 01 Juli 2011
30 Tri Zulaikah, S.Pd 0101 010811 0051 Guru Kelas 01 Agustus 2011
31 Siti Muttaqiyatun, S.Pd.I. 0101 010811 0052 Guru Kelas 01 Agustus 2011
32 Wahyu Puji Kurniawati 0101 010911 0053 Guru BTAQ
01 September
2011
33 Kursiyah 0101 010911 0054 Guru BTAQ
01 September
2011
34 Haryoto Siregar, A.Md 0102 011111 0055 Pegawai
01 November
2011
35 Budiman 0102.010911.0057 Kebersihan
01 September
2011
36
Asadulah Muntakhob,
S.Pd MM
0101 010713 0078 Guru MP 01 Juli 2012
37 Asepti Nurjiyanti S.E 0101 010713 0079 Guru Kelas 01 Juli 2012
38
Hani Angga Wihanditya,
S.Psi
0101 010713 0080 Guru BK 01 Juli 2012
39 Widodo Guru BTAQ
03 September
2012
40 Vita Satriyana, S.Pd Guru Kelas 15 Oktober 2012
41 Siti Zuriyah, S.Pd.I. Guru BTAQ 15 Oktober 2012
42 M.Faidlul Ma'ali, S.Pd.I. Guru Kelas
16 Desember
2012
43 Ummi Sholikhah, S.Pd.I. Guru Kelas
16 Desember
2012
44 Heru Gunawan S.Pd Guru 1 Juli 2013
45 Ukuwan S.T Guru Kelas 1 Juli 2013
46 Solikhin S.Pd.I Guru Kelas 1 Juli 2013
47
Septiana Panca Widyani,
S.Pd
Guru 1 Juli 2013
48 Chalimatus Sa'diah S.Pd Guru 1 Juli 2013
49 Heri Gunawan Pegawai 1 Juli 2013
50
RR Noerul Hidayah
Boediyati S.Pd
Guru 1 Juli 2013
51 Siti Nurjannah S.Pd.I Guru BTAQ 1 Juli 2013
52 Jaswadi S.Pd.I Guru BTAQ 1 Juli 2013
53 Shofan Nur arbain S.H.I Guru 1 Juli 2013
54 Agustina Setiyorini,S.Psi 0101 010710 0043 Guru BK 1 Juli 2010
Tabel 3.3
Data Rombongan Belajar
SDIT Nidaul Hikmah Salatiga Tahun Pelajaran 2013/2014
No Nama Rombel Tingkat
Jumlah Siswa
Wali Kelas
L P Jml
1 1. Abu Bakar 1 11 14 25 Zairina Nurul Umam
2 1. Umar 1 18 7 25 Siti Muttaqiyatun
3 1. USMAN 1 13 12 25 Luluk Shoimatul MasruroH
4 1. ALI 1 15 10 25 Asepti Nurjiyanti
5 2. IBNU 2 13 12 25 Nur Isna Hidayati
6 2. MUS'AB 2 15 9 24 Narsini
7 2. UBADAH 2 10 13 23 Khikayah
8 2. AMR 2 14 11 25 Vita Satriyana
9 3. ABDURAHMAN 3 16 9 25 Sri Mulyani
10 3. HAMZAH 3 12 13 25 Tri Lestariningsih
11 3. SALMAN 3 18 7 25 Musyarofah
12 3. Usamah 3 15 9 24 Masrukan
13 4. ZAID 4 13 11 24 Tri Zulaikah
14 4. BILAL 4 11 13 24 Sri Wahyuni
15 4. ZUBEIR 4 15 10 25 Mardiyah
16 5. THOLHAH 5 13 12 25 Tri Ari Setianawati
17 5. THORIQ 5 10 15 25 Nurma Hanik
18 5. Kholid 5 11 14 25 Hendro Gunawan
19 6. SA'AD 6 14 11 25 Dony Presetyo Nugroho
20 6. ABU DZAR 6 13 12 25 Susilowati
21 6. JA'FAR 6 13 11 24 Wiwik Nugrahanti
Total 283 235 518
Guna membantu dalam memperlancarkan proses belajar mengajar,
maka sebagai suatu instansi SDIT Nidaul Hikmah Salatiga tidak akan
terlepas dari kegiatan administrasi, baik untuk melayani administrasi intern
lembaga sendiri maupun dalam kaitannya dengan administrasi lintas
sektoral dengan instansi-instansi lain, baik pemerintah maupun non
pemerintah.
Karena jumlah siswa yang mengikuti proses pembelajaran sangat
banyak, maka siswa yang ada diklasifikasikan sendiri-sendiri sesuai
tingkatannya. Hal ini bertujuan supaya dalam kegiatan pembelajaran dapat
berjalan lebih efektif, serta dapat mencapai prestasi yang maksimal baik
secara akademik dan non akademik.
Jumlah siswa SDIT Nidaul Hikmah Salatiga tahun pelajaran
2013/2014 seluruhnya ada 518 siswa yang terdiri 283 siswa laki-laki dan
235 siswa perempuan.
Tabel 3.4
Daftar Jumlah Siswa SDIT Nidaul Hikmah Salatiga
Tahun Pelajaran 2013/2014
No Kelas Rombel Jumlah Siswa
Lk+Pr
Lk Pr
1 I 4 57 43 100
2 II 4 52 45 97
3 III 4 61 38 99
4 IV 3 39 34 73
5 V 3 34 41 75
6 VI 3 40 34 74
Jumlah 21 283 235 518
Dari tabel 3.4 dapat dilihat bahwa jumlah siswa SDIT Nidaul
Hikmah Salatiga adalah 518 siswa. Dari jumlah tersebut peneliti hanya
mengambil dua kelas dari siswa kelas lima (3 kelas) dan kelas enam
(1kelas) dengan jumlah 100 siswa sebagai sampel penelitian.
3. Sarana dan Prasarana di SDIT Nidaul Hikmah Salatiga
Keadaan sarana dan prasarana pendidikan yang tersedia dan
dimiliki SDIT Nidaul Hikmah Salatiga setelah peneliti mengadakan
opservasi dan interview dapat dikatakan bahwa sarana prasarana
pendidikan di SDIT Nidaul Hikmah Salatiga sudah mencukupi sebagai
sarana kegiatan belajar mengajar dengan rincian sebagai berikut:
a. Ruang Kepala Sekolah: 1 Ruang
b. Ruang Tata Usaha : 1 Ruang
c. Ruang Kelas : 23 Ruang
d. Lap Komputer : 1 Ruang
e. Lap Bahasa : 1 Ruang
f.Ruang UKS : 1 Ruang
g. Ruang Perpustakaan : 1 Ruang
h. Ruang Gudang : 3 Ruang
i. Masjid : Ada
j. Tempat Wudlu : 3 Tempat
k. Kamar mandi/ WC : 13 Ruang
l. Halaman sekolah : Ada
m. Komputer : 13 Unit
n. Mobil antar jemput : 11 Unit
o. Ruang Logistik : 1 Ruang
p. Ruang Yayasan : 1 Ruang
q. Ruang Administrasi Umum
: 1 Ruang
4. Visi dan Misi Sekolah
a. Visi Sekolah
Menjadi sekolah dasar yang unggul dan berkualitas, dengan
mengedepankan implementasi nilai-nilai islam.
b. Misi Sekolah
1) Mengembangkan bakat dan potensi siswa baik di bidang akademik
atau minat bakat serta penguasaan teknologi informasi (Aspek IQ).
2) Mengembangkan kemandirian siswa dalam hal keterampilan
hidup, strategi belajar sensitivitas-responsibilitas dan manajemen
diri siswa (Aspek EQ).
3) Mengembangkan watak dan karakter islami dalam seluruh aspek
kehidupan siswa dan elemen sekolah yang lain (Aspek SQ).
4) Mengembangkan profesionalisme dan skill guru, kepala sekolah,
dan pengelola sekolah yang lain menuju sekolah yang berkualitas.
5. Struktur Organisasi Sekolah
Struktur organisasi Sekolah Dasar Islam Terpadu Nidaul
Hikmah Salatiga dapat digambarkan dalam bagan sebagai berikut:
Gambar 3.1
Struktur Organisasi SDIT Nidaul Hikmah Salatiga
Adanya pembagian tugas yang jelas memungkinkan setiap
bidang menjalankan kewajibannya masing-masing. Dengan begitu,
pengorganisasian sekolah dapat berlangsung dengan tertib. Peran
pemimpin dalam tahap ini adalah dengan mengorganisir pelaksanaan
kegiatan dan bertanggung jawab terhadap kelancaran pelaksanaan
kewajiban masing-masing bidang. Apabila setiap kewajiban dikerjakan
sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan, terciptalah sekolah yang
tertib administrasi.
6. Kegiatan Sekolah
Kegiatan Sekolah meliputi kegiatan pembiasaan dan kegiatan
ekstrakurikuler.
Kegiatan pembiasaan yang dilakukan adalah:
Pagi Siang Sore
1. Membaca ikrar dan
do’a
2. Tahfidz
3. BTAQ
4. Pembelajaran
5. Shalat dhuha
1. Shalat jama'ah
dhuhur
2. Istirahat dan
makan siang
3. Pembelajaran
1. Muroja’ah
2. Shalat jama’ah
ashar
Pembacaan ikrar dan do’a, tiap kelas menunjuk salah satu
siswa sebagai petugas dipilih secara bergiliran. Pembacaan ikrar dan
do’a setiap kelas berbeda-beda, ada yang di dalam kelas dan ada yang
di serambi kelas. Kemudian dilanjutkan tahfidz. Kegiatan ini memberi
kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan mental dan
keberanian menjadi pemimpin dan berbicara di muka umum.
Kegiatan ekstrakurikuler tersebut meliputi:
a) Kewiraan
Pramuka dan TPDAS (Tim Penegak Akhlak Sekolah)
b) Olahraga
Bulu tangkis, Sepak bola, Catur, Tenis Meja, Renang
c) Seni
Seni Lukis, Mewarnai
Kerajinan Tangan
Seni Peran / Teater
Seni Suara / olah vokal,
Seni Membaca Al Qur’an
Khitobah
Seni Bela diri (Wushu dan Karate)
d) Ilmiah
Jurnalistik dan English Club
e) Tahfidzul Qur’an dan Baca Tulis Al Qur’an
Kegiatan ekstrakurikuler dilaksanakan setelah pembelajaran
berlangsung bertujuan untuk mengarahkan bakat dan minat siswa, serta
menggali dan mengembangkan bakat yang dimiliki setiap siswa, untuk
komputer dan pramuka masuk dalam jadwal pelajaran.
7. Data Respoden
Tabel 3.5
Daftar Nama Responden
NO Nama Responden KELAS
Jenis Kelamin
Laki-laki Perempuan
1 Abdul Mu'izz 5
2 Alaydrus Ulinnuha 5
3 Dimas Ariffiyanto 5
4 Dimas Titian Firdaus 5
5 Dyah Ayu Kusumadewi 5
6 Fikri Arkan Maulana 5
7 Gayatri Salmafaiza Aulia 5
8 Hanif Maulana Hafidh Hanan 5
9 Hanif Ully Nuha 5
10 Kannaz Izzul Fatwa 5
11 Kemal Althoof Dienauval 5
12 Khadijah Munawar 5
13 Maryam Fatiya Sholihah 5
14 Mikail Khoirrozy Muhlisin 5
15 Muhammad Abdul Aziz 5
16 Muhammad Reza Dwiananto 5
17 Salma Dian Hanifah 5
18 Nuhaa Nisriina Firdausy 5
19 Putri Anjani 5
20 Sania Della Puspita 5
21 Satria Ahmad Maulana 5
22 Sayyidatul Ashyfiya 5
23 Shafiyya Fathi Habiba 5
24 Tazkiyya Azzahra 5
25 Muhammad Mumtaz Al Farrasi 5
26 Muhammad Abdul Halim Haydar 5
27 Ahmad Zaki Akmal 5
28 Alfia Nikmatul Fadhilah 5
29 Amelia Rosada 5
30 Anny Muqsithin 5
31 Arneta Fitri Kirana 5
32 Arrayan Fadli Pratama 5
33 Azka Azkiya Sekar P. B. H. 5
34 Demas Indra Djati 5
35 Dyan Fairus Khansa 5
36 Ghiffara Ramadhani 5
37 Hafida Zulfa Luthfia 5
38 Hedona Hilwa Taqiyya 5
39 Hilal Robbani 5
40 Siasa Akmal Zamkani 5
41 Inas Thohiroh Farianto 5
42 Ken Zahra Aulia Al Anwar 5
43 Muhammad Al Hafidh 5
44 Muhammad Dzaky Haidar 5
45 Muhammad Sabiq Harjito 5
46 Naila Nur Alifah 5
47 Oktavianto Nuryadi 5
48 Sakha Aulia Az Zahra 5
49 Shifa Divanti Alya Nugroho 5
50 Tsaqif Akrom Mustofa 5
51 Ahmad Maulana Bahy Ad Dafa 5
52 Ailsa Rahma 5
53 Ananstasya Divazena Puspita 5
54 Andi Wildan Alfin Ulinnuha 5
55 Ayu Puspita Sari 5
56 Azzahra Anandita Prasetya 5
57 Bernadine Ayunda Prabandani 5
58 Citra Nurlaela Rahmawati 5
59 Dzulfikar Al Faruq 5
60 Fariz Mahardika Putra 5
61 Fatikhah Nurul Arifah 5
62 Febrian Rida Saputra 5
63 Muchammad Alfafa Rifqi Putrawan 5
64 Muhammad Agus Setiawan 5
65 Muhammad Luthfi Shidqi 5
66 Muhammad Alfan Rizki Novianto 5
67 Muhammad Reyhan Assajad 5
68 Muhammad Wafa Nurkholik 5
69 Muhammad Zanuar Sugiharto 5
70 Safrisda Nur Rasda 5
71 Salsabila Avrilanita Putri 5
72 Yudhan Surya Putra 5
73 Zahidah Latifah 5
74 Husna Amalia Zidane 5
75 Muhammad Abdul Hakim Hilmi 5
76 Ade Irma Nurul Hanifa 6
77 Adellia Arrazzaq Ciptanis Asri 6
78 Aini Rizki Rahmawati 6
79 Alif Nadia Indah 6
80 Alvin Ghozali 6
81 Anis Muwakhidah 6
82 Annisa Nur Fatimah 6
83 Atikah Salsabila 6
84 Aulia Erlin Anggraeni 6
85 Dinda Setya Sukma Ilallahi 6
86 Eesya Hasna Azkiya 6
87 Fari Rafi Adiana 6
88 Hakamudin Ahmad Thuba Arifin 6
89 Haura Hafizhatur Rodliya 6
90 Kurnia Isnan 6
91 M. Risang Ayatul Mukhtabar 6
92 Mohammad Ali Fikri Aminudin 6
93 Muhammad Farhat Hammas 6
94 Muhammad Haris Fauzi 6
95 Nabil Hilmi Makaarim 6
96 Riesanti Kharismawardhani 6
97 Rizqon Fikri Akbar 6
98 Rysmawati 6
99 Syilwa Aulia Rizquna 6
100 Tsabit Fi Sabililhaq 6
B. Penyajian Data
Data yang diperlukan adalah data mengenai pengaruh pola asuh
orangtua dan motivasi belajar pada siswa SDIT Nidaul Hikmah Salatiga.
Untuk itu penelitian ini mendistribusikan angket yang berisi 40 item soal
tentang variabel yang pertama dan kedua tersebut kepada responden. 20 item
soal berisi pertanyaan tentang pola asuh orangtua, 20 item berisi pertanyaan
tentang motivasi belajar, sedangkan untuk variabel yang ketiga tentang
prestasi siswa, peneliti menggunakan daftar nilai rata-rata rapor pada semester
kedua kenaikan kelas siswa.
Untuk mengetahui pengaruh pola asuh orangtua dan motivasi belajar
terhadap prestasi siswa, maka penulis sajikan data berdasarkan hasil angket
yaitu angket tentang pola asuh orangtua, motivasi belajar siswa, dan untuk
mengetahui prestasi siswa dilihat dari nilai rata-rata rapor yang diberikan oleh
guru.
1. Data Jawaban Angket Siswa Tentang Pola Asuh Orangtua
Tabel 3.6
Jawaban Angket Tentang Pola Asuh Orangtua
No No Respond Pilihan Jawaban
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 1 A C C B C C C C B B B A A A B B B A B B
2 2 A C A A A B B B A A B B B C C B C B A A
3 3 A C A A B A B C A C A A C B C B C B B B
4 4 B C B B C B A C A B C C B C A A B B B B
5 5 B C B B A B B B A B A A B C B B C B B B
6 6 A C B A B C B C A C B A A C B B B B C B
7 7 A C A A A B B B A B A A B C B B C B B B
8 8 C C A B C C C C B C A A A A C B C A C B
9 9 B A B A A A A B B B B A B C B B B A C B
10 10 C C B B C B B B A C C C A C A B B C C B
11 11 B C A B A B B B B C A A C C B B B C A A
12 12 A B A A B A A B A A B B C C B B C B A B
13 13 A C B B C A B C B B C B B C B A B B B B
14 14 A C A A C B A A B B C A B C B A B B A B
15 15 A C A B C C B C B A B A B A B B B A A B
16 16 C C A B C A B C A B A A A B A B C A A B
17 17 A C A B C B B C A C C C B C B A B B C B
18 18 A B A B B B B B A B C B C C B B C B B B
19 19 A C A A B B A C B B A A B C B B C A B B
20 20 A C B B C B B C B B C B B C B B C A B C
21 21 B C B B A B C B A C C B A C B B A B C B
22 22 B C B B A A A C B B B A B C B B C A A B
23 23 C C A B B C C C B B B B A C B A C B C B
24 24 A C A A B A B C A B C B B C B A B B B B
25 25 A C B A A C A C A B C C B B C B B A B B
26 26 A C A A C A C C C A A A C C A B B A A B
27 27 B C B B A A B B A B A A B C B A B B A B
28 28 A C A B C C B C B B B B B B B B C A A B
29 29 B C B B B B B C B C C B C B B B C C A B
30 30 C C C C C A C C B B C B A B B B B A C A
31 31 A C A C A A C C C C A C C C C A C A A B
32 32 B C B C A A A A B B A A A C B B C A B B
33 33 B C A C C C B C B B B A C C B A C C C B
34 34 B C B B A B B C B B A A C C B B C C A B
35 35 B C A B A A C A B C C B C C B A B A B B
36 36 A C A B C B C C A B B A C C C B C A B B
37 37 B B B A B A A B A B B B B C B B C B A A
38 38 A C A A B A A B A B B A B C B B C A A B
39 39 B B C B B A A C A C C C B C B A B B B B
40 40 A C B C C C C B B B C A B C B B B A A B
41 41 B C B B C B B B A C C C A C A B B C C B
42 42 B C B C C A C B B A C A B C B A C B B B
43 43 C C C B A A B C A B A A B B B A B B B B
44 44 C C A B C B C C B A A A B A B A B A C B
45 45 B C A B A A A C A B A A B A B A C C B B
46 46 C C B B C C B C B C C B B C B A B B B B
47 47 B C B B C A A C A C A C B C C B C B B B
48 48 B C B B C A B A A C C B B B B B C A B B
49 49 B C B B C B C C A B C B B C B B C A A B
50 50 C C B B C C B B B B B C B B B B B B B B
51 51 A C A B C A C B B C B A C C B C C B A A
52 52 A C A C A A C C C C A C C C C A C A A B
53 53 A C B C A B B B A B A A C C B B B C B B
54 54 A C B C A A C C C B A B C C B B C A C B
55 55 B B B C B A B B B B C B A C B A C B B A
56 56 A C A A C A A B A A A A C C B B C A A B
57 57 A C A A B A A B B B B B A A B A A B B B
58 58 C C A B B C A C A C C C B B B B C B B B
59 59 A C B B C B B B B B A A B C A C C B C B
60 60 A C A B C A C C A C A B C B C A A C C A
61 61 A C A A C A A B A A A A C C B B C A A A
62 62 C C C C B A B C C C C C B B B A B C C C
63 63 A C A A C A A C B C B C C C B B C B C C
64 64 A B A C B A C C A B B A C C C B B B A B
65 65 A C A C A C C C B A A B C B B B C C B B
66 66 A C A B A A B C B A B B C C B B B B B B
67 67 A C A B A B B C B A B B C C B B C B B B
68 68 A C A B B B C C A C B B C C B B C B B B
69 69 A C A A A A A C A B A B C C C B B A B B
70 70 C C A B C A A C A C C C A C B B B B A B
71 71 A C A A B A A B A C A A B C B B B A A B
72 72 A C A A A B A C A B B B C C B B B A A B
73 73 B C B B B B C C B C C C B C B A B C A A
74 74 A C A A C A A B A B B A C B B A C B A B
75 75 C C C C C A C C B B C B A B B B B A C A
76 76 B C C C C B C C B A C B A B A A B C B B
77 77 A C B A A A B C B B B B A C B B B B C B
78 78 A C B B B B B B B B B B B B B B C B A B
79 79 B C A B C A B A A B C A B C B A C C A B
80 80 B C A C B A B C B C C A A B C A B C C A
81 81 A C A B A B B C B B C A C C B A C B A B
82 82 C C A B C C C C B C A A A A C B C A C B
83 83 A B A C B C C B B B A A C A A A B A B B
84 84 A C A B A C C A B A C B C B B B C A B A
85 85 A C A A A A A C A B A B C C B B C B A B
86 86 A B B A C A B B A B A A C C B B C B A B
87 87 B C A B A A A B A A A A B B B B B B A B
88 88 B C A B C A B C A B A B C B A A B B A B
89 89 A C A A A A A C A A A A C C B B C B A B
90 90 A C B B C A B C B B C B A C B B B C B B
91 91 C C A B C B B C B B C C A A B B B A C B
92 92 B C B A B C A C A C C B A B C B B C B B
93 93 B C A A C B B C A A C C A C B A B C A A
94 94 A C A C C A B B A A A A C C B A B C A B
95 95 A C A A A B A C A A A C A C B A B C B B
96 96 A C A B C C A C A A A B B C B B C A A B
97 97 A C B B A A B B B A A A B B B A B B A B
98 98 B C A B A A B A B A B A C C B A B A A B
99 99 B C A B C A B C A B A A A B B B B A A B
100 100 B C A C C A A B B A A A A A B B B A A B
2. Data Jawaban Angket Siswa Tentang Motivasi Belajar Siswa
Tabel 3.7
Jawaban Angket Tentang Motivasi Belajar Siswa
NO No
Respond
PILIHAN JAWABAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 1. A A A C C B A B C A A A B B B C A B A B
2 2. A A A A C B A B C B A B B B B C A B A B
3 3. A A A B C B A B C B A A B A B C B B A A
4 4. B B B B B B B B B A B C B B C C B C B C
5 5. B A A B C C A B C A A A B A B B B B B B
6 6. B B A C C B B A C A A A B B C C B C A C
7 7. B A A B C C A A C A A A A A A A A A A B
8 8. A B A B C B A C C A A A A A B C C C A C
9 9. B B A B C C B B C A A A B A B C C C B C
10 10. B B B B C C C C C A A A B B B C A B B B
11 11. A A A B C B A B C A A A B B A B A A A A
12 12. A A A A C B A B C A A A A A A A A A A A
13 13. B B B B C B B B C A A A B A B C B B A A
14 14. B B B A C A A B C B A B C B B C B B A B
15 15. A A B B C C A B C A A A A B B B B A A A
16 16. C A A C C A A C C A A C C A A C A A B B
17 17. A A A B C C A B C A A A B A B C A A A B
18 18. A B A A C B A B C A A B B B B B A A A A
19 19. A B A A C C A B C A A A B A A B A A A A
20 20. A B B B C C B A C A A A B A B C B B A A
21 21. B C B A C B A B A A A A B B C C B C B A
22 22. A A A A C B B B C B A A B B B C A A B A
23 23. B B B B C B B C C B B B B B C C B C B B
24 24. A B B A C B B B C B A A B B B C B B A A
25 25. A A B B C C C B B B B A B B C C C B A A
26 26. A B A B C B B B B A A A B B A C A B A A
27 27. B B B A C B B B C B A B B C C C A B A C
28 28. A A B B C C A A C A A A A A A A B B A A
29 29. A B A A C C A A C A A B B B B C B B A B
30 30. B B B B C B B B B B A B B A B B B B B B
31 31. A A A B C C A B C A A B B A A C A A A A
32 32. A B A B C C A B C A A A A A A C A B A A
33 33. A A A B C C A A C A A A A B B B B B A A
34 34. B B B B C B B A C B B B B C B C B B B A
35 35. A A B A C B A B C A A A A A A C A A A A
36 36. A B A B C C A B C A A A A A B C B B A A
37 37. B B B B C B B B C B A A A B B C B B A B
38 38. A A A B C C A B C A A A B A B C A B A A
39 39. B B B B C B B B C B A B B C C C B B B C
40 40. A A A B C B A B C A A A B A B C B B A B
41 41. A B B A C B B C C B A C B C C C A A C A
42 42. A B A A C B A B C A A A B A B C A A A B
43 43. A B B B A C A B C A A A A B C C B C A A
44 44. C C B B A C B B B B B B B B C C B B B B
45 45. A A B A A C A B C B A A A B B C B B A C
46 46. A B A B C B B B B B A B B B B C B B B B
47 47. B B B A C B B B C B A B B C C C A B A C
48 48. B B B B C B B B C B B A B A C C B B B B
49 49. A B B A C C B B C A A C A B A A A A A B
50 50. B B B B B B B B B B A B B A B C B B B B
51 51. A A A B C C A B C A A A A A A C A B A B
52 52. A B B A C B B C C B A C B C C C A A C A
53 53. B B A B C C B C A B B A C A C C B A B A
54 54. A B A A C B B B C A A A A A A C B B A B
55 55. A B A B C C A B C A A A A A B B B B A A
56 56. A A A A C B A B C A A A A A B C B B A A
57 57. A B A B C C A B C A B A B A C C B B B A
58 58. B B B B C C B B C B A B B B B C B B B B
59 59. A A A A C B A A C A A A A A A C A B A A
60 60. B A A A C C A C C A C A A A A C A C A A
61 61. A A A A C C A B C A A A B B C C A A A A
62 62. B C A A C C A B C A A A B A B C A B A C
63 63. A A A A C C A B A A B A A A C C A C A B
64 64. A B A B B C B B B A B C B B B C A A A A
65 65. A A A C A C A A C A A A A B A A B B A C
66 66. A A A B C C A B C A A A A A C C A B A B
67 67. A A A B C C A B C A A A A A C C A B A B
68 68. A A A B C C B B C A A A A A C C A B B A
69 69. A A A B C C A B C B A A B A C C A B A A
70 70. A A A B C C A B C B A C B B B C B B A C
71 71. A B A A C C A B C B A A B B A C A B B B
72 72. A A B B C A B B B A A A B A C C B C B A
73 73. B C A B B B A C B A A B B A B B A A B B
74 74. A B B B C B A B C B A B B B C C B B B B
75 75. A B B A C B B C C B A C B C C C A A C A
76 76. A A A B C B A B C B A A B B C C A A A B
77 77. B A B B C B B B B A A B A B B C B C A B
78 78. A A A B C B A B C B B A B A B C A B B B
79 79. A A A B C B B A C A A B A A B C A B A C
80 80. B B B A C B B B C B A B A C C C B C A A
81 81. B A A B B B A B C B A A C B C C A A A B
82 82. A B B A C B B C C B A C B C C C A A C A
83 83. A A A B C C A B C B A B A A A C B A B A
84 84. A B A B C C A B C A A A B A B C A B B B
85 85. A A A A C B A C C B A A B B B B A B B B
86 86. A A A B C B B B C B A A A A B C B A A A
87 87. A A A B C B A B C A A A B B C C A B B B
88 88. A B A A C B B B C B A B B A B C B A A A
89 89. A A A A C B A C C B A A B B B B A A A A
90 90. A B B B A B B B B B B A B C C C B A B B
91 91. A B B B C C A B C B A A A A B B A B A C
92 92. A B B B C C C A B A A B A A B C B B A A
93 93. A B B A C B B C C B A C B C C C A A C A
94 94. A B A A C B B B C B A A C C C C B B A C
95 95. A A A B C C B B C B A A A B A C A A A A
96 96. A A A B C B A B C A A A B A B C A A A A
97 97. B B A B B B A B C B A B B C C C A B A B
98 98. B B A B C A A A C A A A A B B C A B B A
99 99. B B A B C B A B C B A B C B B C B C B B
100 100. A B A B C B B A A A A A B B B C A B A A
3. Nilai Rapor Siswa Kelas 5 Dan 6 SDIT Nidaul Hikmah Salatiga
Tabel 3.8
Daftar Nilai Rapor
No Nama
Nilai Rata-Rata
Rapor
1 Abdul Mu'izz 87
2 Alaydrus Ulinnuha 84
3 Dimas Ariffiyanto 81
4 Dimas Titian Firdaus 81
5 Dyah Ayu Kusumadewi 88
6 Fikri Arkan Maulana 90
7 Gayatri Salmafaiza Aulia 89
8 Hanif Maulana Hafidh Hanan 76
9 Hanif Ully Nuha 75
10 Kannaz Izzul Fatwa 78
11 Kemal Althoof Dienauval 83
12 Khadijah Munawar 89
13 Maryam Fatiya Sholihah 89
14 Mikail Khoirrozy Muhlisin 83
15 Muhammad Abdul Aziz 86
16 Muhammad Reza Dwiananto 80
17 Salma Dian Hanifah 89
18 Nuhaa Nisriina Firdausy 89
19 Putri Anjani 89
20 Sania Della Puspita 89
21 Satria Ahmad Maulana 79
22 Sayyidatul Ashyfiya 90
23 Shafiyya Fathi Habiba 90
24 Tazkiyya Azzahra 88
25 Muhammad Mumtaz Al Farrasi 78
26 Muhammad Abdul Halim Haydar 76
27 Ahmad Zaki Akmal 86
28 Alfia Nikmatul Fadhilah 88
29 Amelia Rosada 88
30 Anny Muqsithin 88
31 Arneta Fitri Kirana 88
32 Arrayan Fadli Pratama 86
33 Azka Azkiya Sekar P. B. H. 88
34 Demas Indra Djati 82
35 Dyan Fairus Khansa 86
36 Ghiffara Ramadhani 88
37 Hafida Zulfa Luthfia 88
38 Hedona Hilwa Taqiyya 87
39 Hilal Robbani 83
40 Siasa Akmal Zamkani 86
41 Inas Thohiroh Farianto 80
42 Ken Zahra Aulia Al Anwar 89
43 Muhammad Al Hafidh 81
44 Muhammad Dzaky Haidar 80
45 Muhammad Sabiq Harjito 83
46 Naila Nur Alifah 88
47 Oktavianto Nuryadi 82
48 Sakha Aulia Az Zahra 88
49 Shifa Divanti Alya Nugroho 87
50 Tsaqif Akrom Mustofa 82
51 Ahmad Maulana Bahy Ad Dafa 84
52 Ailsa Rahma 81
53 Ananstasya Divazena Puspita 88
54 Andi Wildan Alfin Ulinnuha 87
55 Ayu Puspita Sari 87
56 Azzahra Anandita Prasetya 88
57 Bernadine Ayunda Prabandani 86
58 Citra Nurlaela Rahmawati 89
59 Dzulfikar Al Faruq 82
60 Fariz Mahardika Putra 85
61 Fatikhah Nurul Arifah 89
62 Febrian Rida Saputra 86
63 Muchammad Alfafa Rifqi Putrawan 84
64 Muhammad Agus Setiawan 82
65 Muhammad Luthfi Shidqi 84
66 Muhammad Alfan Rizki Novianto 83
67 Muhammad Reyhan Assajad 88
68 Muhammad Wafa Nurkholik 88
69 Muhammad Zanuar Sugiharto 83
70 Safrisda Nur Rasda 90
71 Salsabila Avrilanita Putri 87
72 Yudhan Surya Putra 85
73 Zahidah Latifah 91
74 Husna Amalia Zidane 87
75 Muhammad Abdul Hakim Hilmi 82
76 Ade Irma Nurul Hanifa 83
77 Adellia Arrazzaq Ciptanis Asri 88
78 Aini Rizki Rahmawati 91
79 Alif Nadia Indah 92
80 Alvin Ghozali 81
81 Anis Muwakhidah 89
82 Annisa Nur Fatimah 87
83 Atikah Salsabila 90
84 Aulia Erlin Anggraeni 90
85 Dinda Setya Sukma Ilallahi 90
86 Eesya Hasna Azkiya 92
87 Fari Rafi Adiana 85
88 Hakamudin Ahmad Thuba Arifin 85
89 Haura Hafizhatur Rodliya 92
90 Kurnia Isnan 81
91 M. Risang Ayatul Mukhtabar 83
92 Mohammad Ali Fikri Aminudin 85
93 Muhammad Farhat Hammas 81
94 Muhammad Haris Fauzi 80
95 Nabil Hilmi Makaarim 86
96 Riesanti Kharismawardhani 92
97 Rizqon Fikri Akbar 81
98 Rysmawati 80
99 Syilwa Aulia Rizquna 90
100 Tsabit Fi Sabililhaq 86
BAB IV
ANALISIS DATA
Untuk mengetahui ada tidaknya atau seberapa besar hubungan antara
pengaruh pola asuh orangtua dan motivasi belajar terhadap prestasi siswa di
Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Nidaul Hikmah Salatiga tahun pelajaran
2013/2014, maka peneliti mengadakan analisa dari data-data yang diperoleh dan
langkah selanjutnya adalah menganalisa dengan statistik dan analisa kuantitatif.
Analisa ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana tingkat pengaruh pola
asuh orangtua dan motivasi belajar terhadap prestasi siswa di Sekolah Dasar Islam
Terpadu (SDIT) Nidaul Hikmah Salatiga tahun pelajaran 2013/2014.
A. Analisis Deskriptif
Dalam analisis ini dideskripsikan tentang pengaruh pola asuh orangtua
dan motivasi belajar terhadap prestasi siswa di Sekolah Dasar Islam Terpadu
(SDIT) Nidaul Hikmah Salatiga tahun pelajaran 2013/2014, melalui data
yang diperoleh dari responden. Setelah diketahui data-data tersebut kemudian
dihitung untuk mengetahui tingkat hubungan masing-masing variabel dalam
penelitian ini. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:
1. Analisis tentang Pola Asuh Orangtua di SDIT Nida’ul Hikmah
Salatiga.
Untuk mengetahui tentang pola asuh orangtua di SDIT Nida’ul
Hikmah Salatiga, maka peneliti mengadakan penskoran data yang
diperoleh dari data yang terkumpul melalui angket yang terdiri dari 20
item pertanyaan dengan kriteria jawaban dimana setiap soal terdapat 3
item jawaban, yaitu:
a. Jika jawaban terbanyak A, maka masuk tipe pola asuh Authoritarian
b. Jika jawaban terbanyak B, maka masuk tipe pola asuh Authoritative
c. Jika jawaban terbanyak C, maka masuk tipe pola asuh Permisif
Tabel 4.1
Skor Jawaban Angket Tentang Tipe Pola Asuh Orangtua
NO No
Respondn
Skor Jawaban Tipe Pola
Asuh A B C
1 1. 5 9 6 B
2 2. 8 8 4 A
3 3. 7 7 6 A
4 4. 4 10 6 B
5 5. 4 13 3 B
6 6. 5 9 6 B
7 7. 7 10 3 B
8 8. 6 4 10 C
9 9. 7 11 2 B
10 10. 3 8 9 C
11 11. 6 9 5 B
12 12. 8 9 3 B
13 13. 3 12 5 B
14 14. 8 8 4 A
15 15. 7 9 4 B
16 16. 9 6 5 A
17 17. 4 8 8 C
18 18. 3 13 4 B
19 19. 7 9 4 B
20 20. 2 11 7 B
21 21. 4 10 6 B
22 22. 6 10 4 B
23 23. 3 9 8 B
24 24. 6 10 4 B
25 25. 6 8 6 B
26 26. 10 3 7 A
27 27. 7 11 2 A
28 28. 4 11 5 B 29 29. 1 12 7 B
30 30. 4 7 9 C 31 31. 8 1 11 C
32 32. 8 8 4 A 33 33. 3 7 10 C
34 34. 4 10 6 B 35 35. 6 8 6 B
36 36. 5 7 8 C 37 37. 6 12 2 B
38 38. 9 8 3 B 39 39. 4 10 6 B
40 40. 3 9 8 B 41 41. 4 9 7 B
42 42. 4 9 7 B 43 43. 6 10 4 B
44 44. 7 7 6 A 45 45. 9 7 4 A
46 46. 1 11 8 B 47 47. 4 8 8 C
48 48. 4 11 5 B 49 49. 3 10 7 B
50 50. 0 15 5 B 51 51. 6 6 8 A
52 52. 8 1 11 C 53 53. 5 10 5 B
54 54. 5 6 9 C 55 55. 4 12 4 B
56 56. 11 4 5 A 57 57. 9 10 1 B
58 58. 3 9 8 B 59 59. 4 10 6 B
60 60. 8 3 9 C 61 61. 12 3 5 A
62 62. 2 6 12 C 63 63. 5 5 10 C
64 64. 6 8 6 B 65 65. 5 7 8 C
66 66. 5 11 4 B 67 67. 4 11 5 B
68 68. 3 10 7 B
69 69. 9 6 5 A 70 70. 6 6 8 C
71 71. 10 7 3 A 72 72. 8 8 4 A
73 73. 3 9 8 B 74 74. 9 7 4 A
75 75. 4 7 9 C 76 76. 4 8 8 B
77 77. 5 11 4 B 78 78. 2 16 2 A
79 79. 7 7 6 C 80 80. 6 6 8 B
81 81. 6 4 10 C 82 82. 6 8 6 A
83 83. 8 8 4 A 84 84. 7 7 6 A
85 85. 9 6 5 B 86 86. 7 9 4 B
87 87. 9 10 1 B 88 88. 7 9 4 A
89 89. 11 4 5 B 90 90. 3 11 6 B
91 91. 4 9 7 B 92 92. 4 9 7 A
93 93. 8 5 7 A 94 94. 9 5 6 A
95 95. 10 5 5 A 96 96. 8 6 6 B
97 97. 8 11 1 A 98 98. 9 8 3 B
99 99. 8 9 3 A 100 100. 10 7 3 C
2. Analisis tentang Motivasi Belajar di SDIT Nida’ul Hikmah
Salatiga.
Untuk mengetahui motivasi belajar SDIT Nida’ul Hikmah Salatiga,
maka peneliti mengadakan penskoran data dari data yang terkumpul
melalui angket yang terdiri dari 20 item pertanyaan dengan kriteria
jawaban dimana setiap soal terdapat 3 item jawaban, yaitu:
a. Jika jawaban terbanyak A, maka masuk tipe motivasi tinggi (T)
b. Jika jawaban terbanyak B, maka masuk tipe motivasi sedang(S)
c. Jika jawaban terbanyak C, maka masuk tipe motivasi rendah (R)
Tabel 4.2
Skor Jawaban Angket Tentang Tipe Motivasi Belajar
NO No
Respondn
Skor Jawaban Tipe
Motivasi A B C
1 1. 9 7 4 A/T
2 2. 8 9 3 B/S 3 3. 9 8 3 A/T
4 4. 1 14 5 B/S 5 5. 7 10 3 B/S
6 6. 6 7 7 C/R 7 7. 14 3 3 A/T
8 8. 9 4 7 A/T 9 9. 5 8 7 B/S
10 10. 4 10 6 B/S 11 11. 12 6 2 A/T
12 12. 16 2 2 A/T 13 13. 6 11 3 B/S
14 14. 5 11 4 B/S 15 15. 10 7 3 A/T
16 16. 10 2 8 A/T 17 17. 11 5 4 A/T
18 18. 10 8 2 A/T 19 19. 13 4 3 A/T
20 20. 8 8 4 B/S
21 21. 7 8 5 B/S 22 22. 9 8 3 A/T
23 23. 0 14 6 B/S 24 24. 6 11 3 B/S
25 25. 5 9 6 B/S 26 26. 9 9 2 A/T
27 27. 4 10 6 B/S 28 28. 13 4 3 A/T
29 29. 8 8 4 A/T 30 30. 2 17 1 B/S
31 31. 12 4 4 A/T 32 32. 12 4 4 A/T
33 33. 11 6 3 A/T 34 34. 2 14 4 B/S
35 35. 14 3 3 A/T 36 36. 10 6 4 A/T
37 37. 4 13 3 B/S 38 38. 11 5 4 A/T
39 39. 1 13 6 B/S 40 40. 9 8 3 A/T
41 41. 6 6 8 C/R 42 42. 11 6 3 A/T
43 43. 9 6 5 A/T 44 44. 1 14 5 B/S
45 45. 9 7 4 A/T 46 46. 3 15 2 B/S
47 47. 4 10 6 B/S 48 48. 2 14 4 B/S
49 49. 10 6 4 A/T 50 50. 2 17 1 B/S
51 51. 12 4 4 A/T 52 52. 6 6 8 A/T
53 53. 6 8 6 B/S 54 54. 10 7 3 A/T
55 55. 10 7 3 A/T 56 56. 12 5 3 A/T
57 57. 7 8 5 B/S 58 58. 1 15 4 B/S
59 59. 15 2 3 A/T 60 60. 12 1 7 A/T
61 61. 12 3 5 A/T
62 62. 9 5 6 A/T 63 63. 12 3 5 A/T
64 64. 7 10 3 B/S 65 65. 13 3 4 A/T
66 66. 11 4 5 A/T 67 67. 11 4 5 A/T
68 68. 10 5 5 A/T 69 69. 10 5 5 A/T
70 70. 6 8 6 B/S 71 71. 8 8 4 A/T
72 72. 8 8 4 A/T 73 73. 7 11 2 B/S
74 74. 3 13 4 B/S 75 75. 6 6 8 C/R
76 76. 9 7 4 B/S 77 77. 5 12 3 B/S
78 78. 7 10 3 A/T 79 79. 10 6 4 B/S
80 80. 5 9 6 A/T 81 81. 6 6 8 C/R
82 82. 8 8 4 A/T 83 83. 10 6 4 A/T
84 84. 8 8 4 B/S 85 85. 8 9 3 A/T
86 86. 10 7 3 A/T 87 87. 8 8 4 B/S
88 88. 8 9 3 A/T 89 89. 11 6 3 B/S
90 90. 4 13 3 A/T 91 91. 8 8 4 A/T
92 92. 8 8 4 C/R 93 93. 6 6 8 C/R
94 94. 6 7 7 A/T 95 95. 11 5 4 A/T
96 96. 12 5 3 B/S 97 97. 5 11 4 A/T
98 98. 10 7 3 B/S 99 99. 3 12 5 A/T
100 100. 10 8 2 C/R
3. Analisis tentang Prestasi Siswa di SDIT Nida’ul Hikmah Salatiga.
Untuk mengetahui tentang prestasi siswa di SDIT Nida’ul Hikmah
Salatiga, maka peneliti menggunakan nilai rata-rata rapor semester akhir
ketika kenaikan kelas.
Tabel 4.3
Prestasi siswamenurut nilai rapor kenaikan kelas
No Nama Kelas Nilai Rata-rata
1 Abdul Mu'izz 5 87
2 Alaydrus Ulinnuha 5 84
3 Dimas Ariffiyanto 5 81
4 Dimas Titian Firdaus 5 81
5 Dyah Ayu Kusumadewi 5 88
6 Fikri Arkan Maulana 5 90
7 Gayatri Salmafaiza Aulia 5 89
8 Hanif Maulana Hafidh Hanan 5 76
9 Hanif Ully Nuha 5 75
10 Kannaz Izzul Fatwa 5 78
11 Kemal Althoof Dienauval 5 83
12 Khadijah Munawar 5 89
13 Maryam Fatiya Sholihah 5 89
14 Mikail Khoirrozy Muhlisin 5 83
15 Muhammad Abdul Aziz 5 86
16 Muhammad Reza Dwiananto 5 80
17 Salma Dian Hanifah 5 89
18 Nuhaa Nisriina Firdausy 5 89
19 Putri Anjani 5 89
20 Sania Della Puspita 5 89
21 Satria Ahmad Maulana 5 79
22 Sayyidatul Ashyfiya 5 90
23 Shafiyya Fathi Habiba 5 90
24 Tazkiyya Azzahra 5 88
25 Muhammad Mumtaz Al Farrasi 5 78
26 Muhammad Abdul Halim Haydar 5 76
27 Ahmad Zaki Akmal 5 86
28 Alfia Nikmatul Fadhilah 5 88
29 Amelia Rosada 5 88
30 Anny Muqsithin 5 88
31 Arneta Fitri Kirana 5 88
32 Arrayan Fadli Pratama 5 86
33 Azka Azkiya Sekar P. B. H. 5 88
34 Demas Indra Djati 5 82
35 Dyan Fairus Khansa 5 86
36 Ghiffara Ramadhani 5 88
37 Hafida Zulfa Luthfia 5 88
38 Hedona Hilwa Taqiyya 5 87
39 Hilal Robbani 5 83
40 Siasa Akmal Zamkani 5 86
41 Inas Thohiroh Farianto 5 80
42 Ken Zahra Aulia Al Anwar 5 89
43 Muhammad Al Hafidh 5 81
44 Muhammad Dzaky Haidar 5 80
45 Muhammad Sabiq Harjito 5 83
46 Naila Nur Alifah 5 88
47 Oktavianto Nuryadi 5 82
48 Sakha Aulia Az Zahra 5 88
49 Shifa Divanti Alya Nugroho 5 87
50 Tsaqif Akrom Mustofa 5 82
51 Ahmad Maulana Bahy Ad Dafa 5 84
52 Ailsa Rahma 5 81
53 Ananstasya Divazena Puspita 5 88
54 Andi Wildan Alfin Ulinnuha 5 87
55 Ayu Puspita Sari 5 87
56 Azzahra Anandita Prasetya 5 88
57 Bernadine Ayunda Prabandani 5 86
58 Citra Nurlaela Rahmawati 5 89
59 Dzulfikar Al Faruq 5 82
60 Fariz Mahardika Putra 5 85
61 Fatikhah Nurul Arifah 5 89
62 Febrian Rida Saputra 5 86
63 Muchammad Alfafa Rifqi P 5 84
64 Muhammad Agus Setiawan 5 82
65 Muhammad Luthfi Shidqi 5 84
66 Muhammad Alfan Rizki N 5 83
67 Muhammad Reyhan Assajad 5 88
68 Muhammad Wafa Nurkholik 5 88
69 Muhammad Zanuar Sugiharto 5 83
70 Safrisda Nur Rasda 5 90
71 Salsabila Avrilanita Putri 5 87
72 Yudhan Surya Putra 5 85
73 Zahidah Latifah 5 91
74 Husna Amalia Zidane 5 87
75 Muhammad Abdul Hakim Hilmi 5 82
76 Ade Irma Nurul Hanifa 6 83
77 Adellia Arrazzaq Ciptanis Asri 6 88
78 Aini Rizki Rahmawati 6 91
79 Alif Nadia Indah 6 92
80 Alvin Ghozali 6 81
81 Anis Muwakhidah 6 89
82 Annisa Nur Fatimah 6 87
83 Atikah Salsabila 6 90
84 Aulia Erlin Anggraeni 6 90
85 Dinda Setya Sukma Ilallahi 6 90
86 Eesya Hasna Azkiya 6 92
87 Fari Rafi Adiana 6 85
88 Hakamudin Ahmad Thuba A 6 85
89 Haura Hafizhatur Rodliya 6 92
90 Kurnia Isnan 6 81
91 M. Risang Ayatul Mukhtabar 6 83
92 Mohammad Ali Fikri Aminudin 6 85
93 Muhammad Farhat Hammas 6 81
94 Muhammad Haris Fauzi 6 80
95 Nabil Hilmi Makaarim 6 86
96 Riesanti Kharismawardhani 6 92
97 Rizqon Fikri Akbar 6 81
98 Rysmawati 6 80
99 Syilwa Aulia Rizquna 6 90
100 Tsabit Fi Sabililhaq 6 86
B. Analisis Uji Hipotesis
Analisis Uji Hipotesis data hasil penelitian adalah sebagai berikut:
Tabel 4.4 Data Hasil Penelitian tentang Pola Asuh Orangtua
NO
A1 (T) A2 (S) A3 (R)
B1 (A)
B2 (B)
B3 (C)
B1 (A)
B2 (B)
B3 (C)
B1 (A)
B2 (B)
B3 (C)
X X X X X X X X X
1 81 87 76 84 81 78 85 90 82
2 80 89 89 83 88 88 81 80 89
3 76 83 88 86 75 82 86
4 86 89 88 80 89 90
5 83 86 88 87 89 92
6 84 89 81 90 79
7 88 89 87 90
8 89 90 85 88
9 83 88 86 78
10 87 88 84 82
11 85 86 84 88
12 91 87 83
13 87 86 88
14 90 89 88
15 85 81 82
16 80 87 88
17 86 87 86
18 81 82 89
19 90 83 82
20 88 91
21 88 83
22 81 88
23 90 85
24 92 92
25 81 92
26 83 80
ΣX 1612 2249 936 510 2224 430 166 170 257
Keterangan Tabel 4.4:
A = Motivasi Belajar
A1 = Motivasi Belajar Tinggi (T)
A2 = Motivasi Belajar Sedang (S)
A3 = Motivasi Belajar Rendah (R)
B = Inteligensi
B1 = Pola AsuhAuthoritarian(A)
B2 = Pola AsuhAuthoritative(B)
B3 = Pola AsuhPermisif (C)
X = Nilai Rapor
Tabel 4.5
Statistik Induk
NO
A1 (T) A2 (S) A3 (R)
B1 (A) B2 (B) B3 (C) B1 (A) B2 (B) B3 (C) B1 (A) B2 (B) B3 (C)
X ΣX² X ΣX² X ΣX² X ΣX² X ΣX² X ΣX² X ΣX² X ΣX² X ΣX²
1 81 6561 87 7569 76 5776 84 7056 81 6561 78 6084 85 7225 90 8100 82 6724
2 80 6400 89 7921 89 7921 83 6889 88 7744 88 7744 81 6561 80 6400 89 7921
3 76 5776 83 6889 88 7744 86 7396 75 5625 82 6724 86 7396
4 86 7396 89 7921 88 7744 80 6400 89 7921 90 8100
5 83 6889 86 7396 88 7744 87 7569 89 7921 92 8464
6 84 7056 89 7921 81 6561 90 8100 79 6241
7 88 7744 89 7921 87 7569 90 8100
8 89 7921 90 8100 85 7225 88 7744
9 83 6889 88 7744 86 7396 78 6084
10 87 7569 88 7744 84 7056 82 6724
11 85 7225 86 7396 84 7056 88 7744
12 91 8281 87 7569 83 6889
13 87 7569 86 7396 88 7744
14 90 8100 89 7921 88 7744
15 85 7225 81 6561 82 6724
16 80 6400 87 7569 88 7744
17 86 7396 87 7569 86 7396
18 81 6561 82 6724 89 7921
19 90 8100 83 6889 82 6724
Lanjutan Tabel 4.5
20 88 7744 91 8281
21 88 7744 83 6889
22 81 6561 88 7744
23 90 8100 85 7225
24 92 8464 92 8464
25 81 6561 92 8464
26 83 6889 80 6400
ΣX 1612 137058 2249 194783 936 79792 510 43410 2224 190762 430 37116 166 13786 170 14500 257 22041 Tabel 4.6
Statisti Induk
STAT A1 (T) A2 (S) A3 (R)
TOTAL B1 (A) B2 (B) B3 (C) B1 (A) B2 (B) B3 (C) B1 (A) B2 (B) B3 (C)
n 19 26 11 6 26 5 2 2 3 100
ΣX 1612 2249 936 510 2224 430 166 170 257 8554
ΣX² 137058 194783 79792 43410 190762 37116 13786 14500 22041 733248
x 84.84 86.50 85.09 85 85.54 86 83 85 85.67 766.64
Tabel 4.7
Statisti Induk
TOTAL A1 (T) A2 (S) A3 (R) B1 (A) B2 (B) B3 (C)
N 56 37 7 27 54 19
ΣX 4797 3164 593 2288 4643 1623
ΣX² 411633 271288 50327 194254 400045 138949
X 85.66 85.51 84.71 84.74 85.98 85.42
Tabel 4.8
Tabel Statistik
A (TSR)
B(ABC) MOTIVASI
Statistik T S R Jumlah
POLA
ASUH
A
N 19 6 2 27
∑X 1612 510 166 2288
∑X2 137058 43410 13786 194254
X 84,84 85 83 84.74
B
N 26 26 2 54
∑X 2249 2224 170 4643
∑X2 194783 190762 14500 400045
X 86,5 85,53 85 85.98
C
N 11 5 3 19
∑X 936 430 257 1623
∑X2 79792 37116 22041 138949
X 85,09 86 85,67 85.42
TOTAL
N 56 37 7 100
∑X 4797 3164 593 8554
∑X2 411633 271288 50327 733248
X 85.66 85.51 84.71 85.54
Perhitungan :
a. JKtot = ∑ Xtot2 = 84,153816,731709733248
100
8554733248
2
b. JKantar=
N
X
n
X tot
A
A
22
=
N
X
n
X
n
X
n
X tot
A
A
A
A
A
A
2
3
2
3
2
2
2
1
2
1
=
6,52,731098,731714100
8554
7
593
37
3164
56
47972222
c. JK antarB=
N
X
n
X
n
X
n
X tot
B
B
B
B
B
B
2
3
2
3
2
2
2
1
2
N
X tot
2
=
04,282,7317092,731737100
8554
19
1623
54
4643
27
22882222
d. JKinter AB=
BA
tot
AB
ABJKJK
N
X
n
X
22
=
04,286,5100
8554
3
257
2
170
2
166
5
430
26
2224
6
510
11
936
26
2249
19
1612
2
222222222
=(136765,5+194538,5+79645,09+43350+190237,5+36980+13778+14450
+22016,33) -731709,16 – 5,6 – 28,04 = 731760,9 -731709,16 -5,6 – 28,04
= 18,12
e. JK dal =
1,14879,731760733248
2
2
AB
AB
totn
XX
atau JK dal= JKtot – JKantarA – JKantarB – JKinter =1538,84 – 5,6 – 28,04–18,12
= 1487,08
f. JKtot = JKA+ JKB+ JKAB+JKdal = 5,6+28,04+18,12+1487,08 = 1538.84
db A = a-1 = 3-1 = 2
db B = b-1 = 3-1 = 2
db inter AB = db A x db B = 2 x 2 = 4
db dalam = N – ab = 100 – (3x3) = 91
RJKKA = JKA : dbA = 5,6 : 2 = 2,8
RJKKB = JKB : dbB = 28,04 : 2 = 14,02
RJKAB = JKAB dbAB = 18,12 : 4 = 4,53
RJKdalam = JKdal : dbdal= 1487,08 : 100 = 14,87
FA = RJKA : RJKdalam = 2,8: 14,87 = 0,18
FB = RJKB : RJKdalam = 14,02: 14,87 = 0,94
FAB = RJKAB : RJKdalam = 4,53: 14,87 = 0,30
C. Pembahasan Hasil Uji Hipotesis
Tabel 4.9
Ringkasan Analisis ANAVA AB
SV JK db RJK Fh Ftab
0,05 0,01
Antar A
Antar B
Inter AB
dalam
5,6
28,04
18,12
1487,08
2
2
4
91
2,8
14,02
4,53
14,87
0,18
0,94
0,30
-
3,10
3,10
2,47
4,85
4,85
3,53
Total 1538,84 99 --- --- --- ---
Kesimpulan:
FA = 0,18 non signifikan
FB = 0,94 non signifikan
FAB = 0,30 non signifikan
Jika Fhitung ≥ Ftabel maka tolak Ho artinya signifikan.
Jika Fhitung ≤ Ftabel maka terima Ho artinya tidak signifikan.
Dari Tabel Ringkasan Anava diketahui bahwa harga Fhitung ≤ Ftabel maka
tidak ada harga Fhitung/Fo yang signifikan baik berdasarkan 1% maupun 5%.
Maka dapat diketahui bahwa:
7. Pola asuh orangtua untuk kategori authoritarian 56 siswa (56%),
authoritative 37 siswa (37%), permisif 7 siswa (7%), sehingga dapat
dikatakan pola asuh orangtua tergolong authoritarian.
8. Motivasi belajar untuk kategori tinggi 27 siswa (27%), sedang 54 siswa
(54%), rendah 19 siswa (19%), sehingga dapat dikatakan motivasi siswa
tergolong sedang.
9. Prestasi siswaterendah 76, tertinggi 90, rata-rata prestasi siswa 85,6
sehingga dapat dikatakan prestasi siswa tergolong tinggi.
10. Tidak ada pengaruh pola asuh orangtua terhadap prestasi siswa setelah
dilakukan analisis harga r hitung lebih kecil dari harga r tabel taraf
signifikan 5% (0,18<3,10). 1% (0,18<4,85).
11. Tidak ada pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi siswa setelah
dilakukan analisis harga r hitung lebih kecil dari harga r tabel taraf
signifikan 5% (0,94<3,10) 1% (0,94<4,85).
12. Tidak ada pengaruh antara pola asuh orangtua dan motivasi belajar
terhadap prestasi siswa setelah dilakukan analisis harga r hitung lebih
kecil dari harga r tabel taraf signifikan 5% (0,30<2,47) 1% (0,30<3,53).
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari penelitian yang penulis lakukan, baik dari penelitian lapangan
maupun dari pembahasan teori, yang ada kaitannya dengan judul yaitu
pengaruh antara pola asuh orangtua dan motivasi belajar terhadap prestasi
siswa di Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Nidaul Hikmah Salatiga tahun
pelajaran 2013/2014 dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
Dilihat dari Tabel Ringkasan Anava diketahui hasilnya bahwa harga
Fhitung ≤ Ftabel maka tidak ada harga Fhitung/Fo yang signifikan baik berdasarkan
1% maupun 5%. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa:
13. Pola asuh orangtua untuk kategori authoritarian 56 siswa (56%),
authoritative 37 siswa (37%), permisif 7 siswa (7%), sehingga dapat
dikatakan pola asuh orangtua tergolong authoritarian.
14. Motivasi belajar untuk kategori tinggi 27 siswa (27%), sedang 54 siswa
(54%), rendah 19 siswa (19%), sehingga dapat dikatakan motivasi siswa
tergolong sedang.
15. Prestasi siswaterendah 76, tertinggi 90, rata-rata prestasi siswa 85,6
sehingga dapat dikatakan prestasi siswa tergolong tinggi.
16. Tidak ada pengaruh pola asuh orangtua terhadap prestasi siswa setelah
dilakukan analisis harga r hitung lebih kecil dari harga r tabel taraf
signifikan 5% (0,18<3,10). 1% (0,18<4,85).
17. Tidak ada pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi siswa setelah
dilakukan analisis harga r hitung lebih kecil dari harga r tabel taraf
signifikan 5% (0,94<3,10) 1% (0,94<4,85).
18. Tidak ada pengaruh antara pola asuh orangtua dan motivasi belajar
terhadap prestasi siswa setelah dilakukan analisis harga r hitung lebih
kecil dari harga r tabel taraf signifikan 5% (0,30<2,47) 1% (0,30<3,53).
Dalam penelitian ini, dinyatakan bahwa hasil penelitian
pengaruh pola asuh orangtua dan motivasi belajar terhadap prestasi
siswa tidak signifikan. Artinya, pola asuh orangtua dan motivasi belajar
siswa SDIT Nida’ul Hikmah Salatiga tidak memengaruhi prestasi
belajarnya. Dalam hal ini, dilihat dari pengamatan dikarenakan masih
banyak faktor lain yang dapat memengaruhi prestasi siswa, diantaranya
faktor lingkungan sekolah, kurikulum sekolah, cara pembelajaran guru
di sekolah, dan masih banyak lagi beberapa faktor lainnya.
Faktor lain yang memengaruhi prestasi belajar siswa SDIT:
Dari hasil pengamatan dan wawancara maka diketahui bahwa
SDIT Nida’ul Hikmah memang sebuah sekolah yang berbeda dengan
sekolah SD/MI lainnya. Waktu pembelajaran dimulai pagi pukul 07.00
dan diakhiri sampai pukul 16.00 sesudah sholat asyar. Dalam hal
bimbingan belajar mengajar, SDIT ini menggunakan 2 guru setiap
1kelas, yaitu 1 guru menerangkanmata pelajaran sedangkan yang 1
sebagai guru pendamping.
Keaktifan guru dalam membimbing siswanya, SDIT ini
sangatlah tinggi. Setiap guru yang akan memberikan pembelajaran,
sebelumnya harus melaporkan RPP terlebih dahulu kepada kepala
sekolah untuk diteliti apakah sudah layak digunakan atau belum. Karena
sekolah ini membuat kurikulum sendiri dari yayasannya. Kegiatan
penyampaian materinya pun menggunakan pembelajaran yang riil. Tidak
hanya dengan metode ceramah saja, akan tetapi siswa diajak mengamati
langsung materi yang dipelajari di lapangan. Contohnya; kunjungan
langsung kepabrik susu, pabrik kayu, dan pabrik-pabrik terdekat di
sekitar sekolah. Materi pelajaran IPS tentang bagian keluarga pun juga
langsung berkunjung di salah satu rumah guru yang terdekat dan
berwawancara langsung dengan kepala keluarganya, dan masih banyak
lagi kegiatan belajar yang langsung dilihat di lapangan.
Polaasuh orangtua siswa di SDIT ini memang sebagian besar
tidak berpengaruh terhadap prestasi siswa secara langsung. Sebagian
besar orangtua mengandalkan masalah pendidikan pada sekolahan
semuanya, mereka hanya tinggal mengeluarkan biaya pendidikan saja,
yang terpenting adalah anaknya belajar sekolah dan mendapatkan nilai
tinggi. Nilai siswa SDIT ini, dibuat rata-rata sama semuanya sesuai
dengan bakat masing-masing siswa, karena semua siswa dianggap
mempunyai bakat sendiri yang berbeda-beda. Dalam hal ini, guru
sangat berperan penting dalam pengelompokan bakat-bakat siswa
tersebut. Setiap siswa benar-benar diamati secara khusus. Siswa
dikelompokan dalam kategori bakat masing-masing kemudian diberi
kegiatan ekstrakulikuler yang sesuai. Kegiatan ekstrakulikuler pun
diwajibkan karena masih masuk waktu kegiatan belajar mengajar.
Maka dalam penelitian ini terdapat faktor lain yang
memengaruhi prestasi belajar siswa selain dari pola asuh orangtua dan
motivasi belajar siswa, yaitu bisa dilihat dari keaktifan guru dan
bimbingan dari lembaga sekolah yang benar-benar menjalankan visi
misi sekolah tersebut. Sehingga perlu tindak lanjut yaitu mengadakan
penelitian tentang pengaruh faktor lingkungan sekolah terhadap prestasi
belajar siswa.
B. Saran
Berdasarkan hasil dari penelitian yang penulis peroleh, maka penulis
mengajukan beberapa saran sebagai berikut:
1. Kepada Guru dan Sekolah
a. Hendaknya guru lebih mampu memahami siswa, mampu
memberikan perhatian yang lebih khusus lagi kepada setiap siswa,
meningkatkan pengembangan sekolah dalam hal pengawasan
terhadap siswa mengenai kesiapan belajar sehingga tetap memotivasi
peningkatan prestasinya dan tidak terlalu memaksakan kehendak.
Terutama dalam hal waktu lamanya pembelajaran dan banyaknya
kegiatan belajar yang sangat padat, karena melihat bermacam-
macamnya kondisi fisik dan mental siswa yang masih perlu
mendapatkan waktu bermain dan istirahat lebih banyak.
b. Hendaknya dari yayasan sekolah harus lebih bekerjasama dengan
orangtua siswa dalam hal memahami sikap dan kondisi siswa agar
motivasi belajarnya tinggi dan tetap semangat dalam menggapai
prestasi.
2. Kepada Orang Tua/Wali
a. Hendaknya orangtua harus lebih memperhatiaknpola asuh siswa,
orangtualah yangmenjadi pembimbing utama bagi siswa, dan kepada
orangtualah tempat anak untuk membentuk jati dirinya.
b. Hendaknya orangtua tidak hanya memberikan kepercayaan penuh
kepada guru, karena bimbingan orangtua di rumah sangat dibutuhkan
oleh anak terutama dalam hal memotivasi prestasi belajar.
DAFTAR PUSTAKA
Arrifin, Zainal. 1990. Evaluasi Instruksional, Remaja Rosdakarya, Bandung.
Ash-Shadzili, Karim. Selamat Anda Menjadi Ayah, Samudera, Sukoharjo.
Azwar, Saifuddin. 2010.Metode Penelitian, Pustaka Belajar, Yogyakarta.
Baharuddin. 2010. Pendidikan dan Psikologi Perkembangan, Ar-ruzz Media,
Jogjakarta.
Hafid, Azwaret.al., 2013. Konsep Dasar Ilmu Pendidikan, Alfabeta, Bandung.
Hamalik, Umar. 2000. Psikologi Belajar Mengajar, Sinar Baru Algesindo,
Bandung.
Mahfuzh, Jamaluddin. 2001. Psikologi Anak dan Remaja Muslim, Pustaka Al-
Kautsar, Jakarta Timur.
Maryati, Kun. 2006. Sosiologi. Esis, Jakarta.
Muallifah. 2009. Psycho Islamic Smart Parenting, Diva Press, Jogjakarta.
Musrofi, M, 2010. Melesatkan Prestasi Akademik Siswa, Pustaka Insan Madani,
Yogyakarta.
Sardiman. 2009. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Rajawali Pers, Jakarta.
Slameto. 1991. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, RinekaCipta,
Jakarta.
Sriyanti, Liliket. al., 2009.Teori-Teori Belajar, STAIN. Salatiga Press, Salatiga.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R & D, Alfabeta, Bandung.
Surya, Sutan dan Hariwijaya, M. 2008. Big Bang Spirit, Pustaka Insan Madani,
Yogyakarta.
Wahyu, EsaNur. 2010. Motivasi dalam Pembelajaran, UIN Malang Press,
Malang.
http://sunartombs.wordpress.com/2009/01/05/pengertian-prestasi-belajar/
http://www.duniapsikologi.com/pengertian-motivasi/
LAMPIRAN-LAMPIRAN
SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)
NIDAUL HIKMAH SALATIGA
Jl. Mardotomo No.48. Kec. Tingkir Sidorejo Kidul Salatiga 50741
REKOMENDASI RESEARCH
No. :SDIT-NH/06/01/107/III/2014
Yang bertanda tangan di bawah ini, kami sebagai Kepala SDIT Nidaul
Hikmah Salatiga, menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Mahasiswa tersebut
di bawah ini:
Nama : NAZDIROH NUR CHAYATI
NIM : 11508019
Tempat, tgl lahir : Kab. Semarang, 08 Januari 1990
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Jl. M. Yamin RT 01 RW 01, Kel. Ungaran,
Kec. Ungaran Barat, Kabupaten Semarang
Nama tersebut di atas benar-benar telah melaksanakan research untuk
menyusun skripsi di SDIT Nidaul Hikmah Salatiga.
Dengan demikian kepada yang bersangkutan mohon untuk bisa
mempergunakan surat rekomendasi ini sebagaimana mestinya.
Salatiga, 24 Maret 2014
Kepala SDIT Nidaul Hikmah
Imam Wijayanto, S. PdI
SURAT KETERANGAN KEAKTIFAN
Nama : Nazdiroh Nur Chayati
NIM : 11508008
Progdi : PGMI
Dosen PA :Prof. Dr. Budihardjo, M.Ag.
No. Kegiatan Tanggal Status Poin
1. Orientasi Program Studi dan Pengenalan Kampus
(OPSPEK)
25-27 Agustus
2008 Peserta 3
2. Pelatihan Kepemimpinan Pemuda Islam “Dauroh
Marhalah I”(KAMMI) Agustus 2008 Peserta 3
3.
Buka Bersama “Pra-DM Sehari bersama
KAMMI” dengan tema: “Indahnya Kebersamaan
di Bulan Ramadhan”.
04 September
2008 Peserta 3
4. Seminar Nasional“Kajian Jender dalam Perspektif
Islam, Demokrasi, dan Budaya” (PMII)
24 Januari
2009 Peserta 6
5. Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar
(KMD) Kwartir Cabang Kota Salatiga Tahun
25-31 Januari
2009 Peserta 4
6. Bedah Film “Laskar Pelangi” dan Penggalangan
Dana untuk Korban Situ Gintung(PMII) 04 April 2009 Peserta 3
7.
Seminar Nasional “Upaya Membentuk Sistem
Ekonomi Syariah Sebagai Arah Sistem Ekonomi
Indonesia”(KSEI)
9 November
2009 Peserta 6
8. Public Hearing (SEMA) 15 Mei 2010 Peserta 3
9.
Seminar Regional “Peran Pendidikan Islam
Dalam Membentuk Jati Diri Mahasiswa” (HMJ
Tarbiyah)
17 Mei 2010 Peserta 4
10. SK Pengurus SEMA Masa Bakti 2010/2011 29 Juni 2010 Pengurus 4
11.
Praktikum Pelatihan Ikhtibar al-Lughah al-
Arabiyah kaq Lughah Ajanabiyah (ILAiK)
Mahasiswa Jurusan Tarbiyah dan Syariah 2008
31 Juli-22
Agustus 2010 Peserta 3
12. Praktikum Pelatihan TOEFL Mahasiswa Jurusan
Tarbiyah dan Syariah 2008
31 Juli-22
Agustus 2010 Peserta 3
13. Piagam Penghargaan Panitia Ziarah Haflah
Akhirossanah Ke-18 (PPTI Al-Falah)
13 Agustus
2010 Panitia 3
14. SK Pemantau OPAK STAIN SALATIGA Tahun
2010
19 Agustus
2010 Panitia 4
15. Piagam Penghargaan Juara III Khitobah (PPTI Al-
falah)
31 Agustus
2010 Peserta 3
16. Kegiatan Amalan Ramadhan Racana Ke-12 29 September
2010 Peserta 3
17. Piagam Penghargaan Dewan Formatur 2010 PPTI
Al-Falah
4 November
2010 Panitia 3
18. Piagam Penghargaan Pengurus Tahun Ajaran
2009/2010 PPTI Al-Falah
14 November
2010 Pengurus 3
19.
Seminar Ke-Salatiga-an “Menyiapkan Momentum
PILWAKOT, Menuju Perbaikan Sistem
Pembangunan Salatiga”
28 Maret 2011 Peserta 3
20. Pendidikan dan Latihan Calon Pramuka Pandega
ke-21
30-03Oktober
2011 Peserta 3
21 Piagam Penghargaan Pengurus Tahun Ajaran
2010/2011 PPTI Al-Falah
10 November
2011 Pengurus 3
22. Piagam Penghargaan Panitia 1 Muharram Tahun
2011 PPTI Al-Falah
20 November
2011 Panitia 3
23. Piagam Penghargaan Panitia Maulid Nabi
Muhammad SAW Tahun 2012 PPTI Al-Falah
13 Januari
2012 Panitia 3
24.
Piagam Penghargaan Pengurus Penerimaan Santri
Baru (PSB) Tahun Ajaran 2011/2012 PPTI Al-
Falah
21 Maret 2012 Pengurus 3
25. Bedah Buku “Sang Maha-Segalanya Mencintai
Sang Maha-Siswa” 15 Mei 2012 Peserta 3
26. Piagam Penghargaan Panitia Isro’ Mi’roj Nabi
Muhammad Tahun 2012 PPTI Al-Falah 14 Juni 2012 Panitia 3
27. Sarasehan Jurnalistik Ramadhan 2012 Suara 3 Agustus Peserta 3
Merdeka “Gerakan Santri Menulis” 2012
28. Piagam Penghargaan Pengurus Tahun Ajaran
2011/2012 PPTI Al-Falah
13 Oktober
2012 Pengurus 3
29. Piagam Penghargaan Pegurus Poskestren Tahun
2011/2012 PPTI Al-Falah
14 Oktober
2012 Pengurus 3
30. Seminar Kesehatan Wanita (AVAIL) 9 Desember
2012 Peserta 3
31. Workshop Bercerita Bersama Kak Adin,LAZiS
Jateng Salatiga 31 Juli 2013 Peserta 3
Jumlah 103
Salatiga, Januari 2013
Mengetahui,
Pembantu ketua III
Bidang Kemahasiswaan
H. Agus Waluyo, M.Ag.
NIP. 197502112000031001
ANGKET
I. IDENTITAS
Nama Lengkap :
No Absen :
Kelas :
II. PETUNJUK
1. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan cara memilih salah satu jawaban
yang kamu anggap paling benar dengan memberi tanda silang (X).
2. Jawablah dengan jujur karena ini tidak berpengaruh terhadap nilai kamu.
III. PERTANYAAN-PERTANYAAN
A. Pola Asuh Orang tua
1. Apakah orang tuamu melihat nilai pelajaranmu?
a. Sering
b. Kadang-kadang
c. Tidak pernah
2. Apakah orang tuamu mengawasi ketika kamu mengikuti kegiatan
ekstrakulikuler di sekolah?
a. Sering
b. Kadang-kadang
c. Tidak pernah
3. Apakah orang tuamu menayakan tugas PR sekolahmu?
a. Sering
b. Kadang-kadang
c. Tidak pernah
4. Apakah ketika kamu belajar dirumah orang tuamu membantumu?
a. Sering
b. Kadang-kadang
c. Tidak pernah
5. Apakah orang tuamu menyuruh kamu mengikuti les tambahan?
a. Sering c. Tidak pernah
b. Kadang-kadang
6. Apakah orang tuamu mengingatkan jadwal pelajaranmu untuk esok hari?
a. Sering c. Tidak pernah
b. Kadang-kadang
7. Apakah ketika dirumah kamu belajar ditemani orang tuamu?
a. Sering
b. Kadang-kadang
c. Tidak pernah
8. Apakah ketika kamu bermain orang tuamu mengawasi?
a. Sering
b. Kadang-kadang
c. Tidak pernah
9. Apakah orang tuamu membantu kamu ketika kesulitan mengerjakan tugas
sekolah?
a. Sering c. Tidak pernah
b. Kadang-kadang
10. Apakah orang tuamu melarangmu menonton TV pada malam hari?
a. Sering
b. Kadang-kadang
c. Tidak pernah
11. Apakah orang tuamu mengatur waktu jam belajarmu?
a. Sering c. Tidak pernah
b. Kadang-kadang
12. Apakah orang tuamu membatasi waktumu bermain?
a. Sering c. Tidak pernah
b. Kadang-kadang
13. Apakah orang tuamu memberi hadiah ketika kamu mendapat nilai bagus?
a. Sering c. Tidak pernah
b. Kadang-kadang
14. Apakah orangtuamu lupa memberi kado ketika kamu ulang tahun?
a. Sering c. Tidak pernah
b. Kadang-kadang
15. Apakah orangtuamu tidak menuruti permintaanmu ketika kamu minta
dibelikan mainan?
a. Sering c. Tidak pernah
b. Kadang-kadang
16. Pernahkah orangtuamu marah-marah kepadamu?
a. Sering c. Tidak pernah
b. Kadang-kadang
17. Apakah kamu pernah dipukul orang tuamu?
a. Sering c. Tidak pernah
b. Kadang-kadang
18. Apakah orang tuamu memberi pujian setelah kamu membantu teman yang
kesusahan?
a Sering c. Tidak pernah
b. Kadang-kadang
19. Apakah orangtuamu tetap memberi uang saku ketika kamu boros jajan?
a. Sering c. Tidak pernah
b. Kadang-kadang
20. Apakah kamu tidak boleh bermain lagi ketika nilaimu jelek?
a. Sering c. Tidak pernah
b. Kadang-kadang
B. Motivasi
1. Apakah kamu merasa senang berangkat sekolah?
a. Sering
b. Kadang-kadang
c. Tidak pernah
2. Apakah kamu rajin mengerjakan PR?
a. Sering
b. Kadang-kadang
c. Tidak pernah
3. Apakah kamu memperhatikan guru ketika menerangkan pelajaran?
a. Sering c. Tidak pernah
b. Kadang-kadang
4. Apakah kamu bertanya kepada guru ketika tidak faham pelajaran?
a. Sering
b. Kadang-kadang
c. Tidak pernah
5. Apakah kamu tetap mau berangkat sekolah walaupun nilamu menurun?
a. Sering
b. Kadang-kadang
c. Tidak pernah
6. Apakah kamu tidak pernah terlambat sekolah?
a. Sering
b. Kadang-kadang
c. Tidak pernah
7. Apakah kamu sering segera mengerjakan tugas bila diberi oleh guru?
a. Sering
b. Jarang sekali
c. Tidak pernah
8. Apakah kamu tidak pernah lupa membawa peralatan sekolahmu?
a. Sering
b. Kadang-kadang
c. Tidak pernah
9. Apakah kamu pernah ingin melanjutkan sekolah sampai kuliah ?
a. Sering
b. Kadang-kadang
c. Tidak pernah
10. Apakah kamu tidak pernah mencontek ketika ulangan?
a. Sering
b. Kadang-kadang
c. Tidak pernah
11. Apakah tugas PR kamu kerjakan sendiri tanpa dibantu orang tuamu?
a. Sering c. Tidak pernah
b. Kadang-kadang
12. Apakah kamu enang belajar kelompok?
a. Sering c. Tidak pernah
b. Kadang-kadang
13. Apakah kamu tidak mudah mengantuk ketika pelajaran?
a. Sering c. Tidak pernah
b. Kadang-kadang
14. Apakah kamu tidak suka membuat gaduh ketika pelajaran?
a. Sering c. Tidak pernah
b. Kadang-kadang
15. Apakah kamu merasa tidak senang kalau jam pelajaran kosong?
a. Sering c. Tidak pernah
b. Kadang-kadang
16. Apakah kamu merasa tidak senang kalau pulang sekolah lebih awal?
a. Sering c. Tidak pernah
b. Kadang-kadang
17. Pernahkah kamu menemukan ide ketika belajar kelompok?
a. Sering c. Tidak pernah
b. Kadang-kadang
18. Pernahkah kamu mengeluarkan pendapat ketika bermusyawarah?
a. Sering c. Tidak pernah
b. Kadang-kadang
19. Ketika mengerjakan tugas apakah kamu percaya diri dengan jawabanmu
sendiri?
a. Sering c. Tidak pernah
b. Kadang-kadang
20. Apakah kamu merasakan puas dengan hasilmu sendiri walaupun nilaimu
kurang bagus?
a. Sering
b. Kadang-kadang
c. Tidak pernah
KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN
Variabel Indikator Item Soal
Pola asuh
orang tua
a. Adanya pemberian aturan terhadap anak. 5,10,11,12
b. Suka memberikan hadiah pada anak. 13,14,15,18
c. Seringnya memberikan hukuman pada anak. 16,17,19,20
d. Adanya penerapan pemberian perhatian. 1,2,3,4,
e. Tanggapan orangtua terhadap setiap perilaku anak. 6,7,8,9
Motivasi
belajar
a. Tekun menghadapi tugas. 1,14,15,16
b. Ulet menghadapi kesulitan. 5,6,9,13
c. Lebih senang bekerja mandiri. 3,7,10,11
d. Dapat mempertahankan pendapatnya. 8,12,19,20
e. Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal 2,4,17,18
Riwayat Hidup
Nama : Nazdiroh Nur Chayati
Tempat/tgl lahir : Kab. Semarang, 08 Januari 1990
Jenis kelamin : Perempuan
Warga negara : Indonesia
Agama : Islam
Alamat : Jl. Muh Yamin, RT 01/RW 01 No. 30
Kuncen Lama, Kel. Ungaran Barat, Kec. Ungaran,
Kab Semarang
Riwayat Pendidikan :
1. RA Perwanida Ungaran lulus tahun 1996
2. SDN Bandarjo III Ungaran lulus tahun 2002
3. MTs Darul Ulum Reksosari Suruh lulus tahun 2005
4. MAN Suruh lulus tahun 2008
Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya.
Salatiga, 07 Maret 2014
Penulis
Nazdiroh Nur Chayati
11508019
KEMENTERIAN AGAMA
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
SALATIGA Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 323706,323433 Fax323433 Salatiga 50721
Website : www.stainsalatiga.ac.id E-mail : [email protected]
LEMBAR KONSULTASI SKRIPSI*)
Nama : Nazdiroh Nur Chayati
Program Studi : Pendidikan Guru MI (PGMI)
Judul Skripsi : PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI
BELAJAR TERHADAP PRESTASI SISWA DI MI
MA’ARIF DUKUH SIDOMUKTI SALATIGATAHUN
PELAJARAN 2012/2013 Pembimbing : Drs. H. A. Sulthoni, M.Pd.
No Hari/Tanggal Isi Konsultasi Catatan Pembimbing Paraf
*)lembar konsultasi ini harus dibawa setiap berkonsultasi dengan pembimbing/asisten pembimbing
Salatiga, .....................................
Pembimbing
Drs. H. A. Sulthoni, M.Pd.
NIP. 19681104 1998031 003
DOKUMENTASI KEGIATAN SISWA SDIT NIDAUL HIKMAH