PENGARUH PERTUMBUHAN PENJUALAN,UKURAN …repository.umrah.ac.id/1798/1/Juniarti...
-
Upload
nguyendien -
Category
Documents
-
view
225 -
download
3
Transcript of PENGARUH PERTUMBUHAN PENJUALAN,UKURAN …repository.umrah.ac.id/1798/1/Juniarti...
1
PENGARUH PERTUMBUHAN PENJUALAN,UKURAN
PERUSAHAAN,LIKUIDITAS, DAN PERPUTARAN MODAL
KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN
REAL ESTATE DAN PROPERTY YANG TERDAFTAR DI BEI
PERIODE 2013-2016
Juniarti trisnasuci
1, Tumpal Manik
2 , Inge Lengga Sari Munthe
3
Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH),
Tanjungpinang, Kepulauan Riau.
Email : [email protected]
ABSTRAK Secara garis besar tujuan penelitian ini adalah untuk meneliti pengaruh
Ukuran perusahaan, Likuiditas dan Perputaran modal kerjaTerhadap Profitabilitas
pada Perusahaan Real Estate dan Property yang terdaftar di BEI periode tahun 2013-
2016.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa
laporan keuangan perusahaan Real Estate dan Property tahun 2013-2016. Populasi
penelitian ini adalah perusahaan Real Estate dan Property yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia dari tahun 2013-2016 sebanyak 42 perusahaan. Total sampel
penelitian ini adalah 8 perusahaan yang ditentukan berdasarkan metode purposive
sampling sehingga jumlah observasi dalam penelitian ini adalah 32 sampel dengan
pengamatan 4 tahun (2013-2016).
Penlitian ini menggunakan metode regresi berganda untuk menguji pengaruh
Pertumbuhan penjualan, Ukuran perusahaan, Likuiditas dan Perputaran modal
kerjaTerhadap Profitabilitas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pertumbuhan
penjualan dan perputaran modal kerja berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas.
Variabel likuiditas dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap Profitabilitas.
Penelitian ini juga menunjukkan bahwa Pertumbuhan Penjualan dan Perputaran
modal kerja secara bersama-sama (simultan) berpengaruh signifikan terhadap
profitabilitas.
Kata kunci: Profitabilitas, Pertumbuhan penjualan, ukuran Perusahaan, likuiditas dan
perputaran modal kerja.
Pendahuluan
2
Suatu kegiatan usaha/bisnis yang dijalankan oleh suatu perusahaan, tentulah
memiliki beberapa tujuan yang ingin dicapai oleh entitas atau manajemen. Agar
tujuan dapat dicapai, manajemen perusahaan harus mampu membuat perencanaan
yang tepat dan akurat.Kemudian pelaksanaan dilapangan harus dilakukan secara baik
dan benar sesuai dengan rencana yang telah disusun.Disamping itu, manajemen juga
harus mampu mengawasi dan mengendalikan kegiatan usaha yang dijalankannya
apabila terjadi penyimpangan.
Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan
dalam mencari keuntungan.Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas
manajemen suatu perusahaan (Kasmir, 2013:196).
Penelitian terdahulu menunjukkan hasil yang berbeda.Penelitian yang
menggunakan pertumbuhan penjualan sebagai variabel independen.Pertumbuhan
penjualan (sales growth) merupakan hal yang penting didalam peningkatan
profitabilitas perusahaan.Menurut Brigham and Houston (2006:39) dalam Nugroho
(2011), perusahaan dengan penjualan yang relatif stabil dapat lebih aman
memperoleh lebih banyak pinjaman dan menanggung beban tetap yang lebih tinggi
dibandingkan dengan perusahaan yang penjualannya tidak stabil.Penelitian ini
berbeda dengan Aryanti (2015) yang menyatakan pertumbuhan penjualan tidak
berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas.
Penelitian yang dilakukan oleh Annisa (2015), menunjukkan bahwa ukuran
perusahaan berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas (yang diukur dengan
ROA).Hal ini sejalan dengan ukuran dari sebuah perusahaan. Dengan semakin
besarnya ukuran perusahaan, maka akan mencerminkan semakin besarnya sumber
daya yang tersedia untuk memenuhi permintaan produk (Barus dan Leliani, 2013).
Disamping itu, dengan semakin besarnya ukuran dari sebuah perusahaan, maka
perusahaan memiliki kesempatan untuk menjangkau pasar yang lebih luas untuk
melakukan pemasaran produknya, sehingga membuka peluang diperolehnya laba
yang semakin tinggi, penelitian yang dilakukan oleh Putra dan Badjra (2015)
Penelitian yang dilakukan oleh Aryanti (2015), bahwa likuiditas berpengaruh
signifikan terhadap profitabilitas (ROA). Hal ini menunjukkan bahwa hubungan
korelasi antara likuiditas dan profitabilitas bersifat rendah dan berpengaruh signifikan
sehingga bila nilai likuiditas meningkat maka nilai profitabilitas akan meningkat pula.
Namun penelitian yang dilakukan oleh Nugroho (2011), menunjukkan bahwa
likuiditas yang diukur dengan current rasio (CR) tidak memiliki pengaruh signifikan
terhadap profitabilitas (ROA).
Menurut Tunggal (1995) dalam Nugroho (2011), menunjukkan bahwa
perputaran modal kerja berpengaruh terhadap profitabilias yang mengindikasikan
bahwa pengelolaan manajemen perputaran modal kerja yang baik dapat dilihat dari
efisiensi modal kerja. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi perputaran modal
kerja (working capital turnover) maka semakin cepat dana atau kas yang
diinvestasikan dalam modal kerja kembali menjadi kas, hal ini berarti keuntungan
perusahaan dapat lebih cepat diterima.
3
Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti menggunakan variabel yang
telah dipilih untuk diuji pengaruh independen yaitu pertumbuhan penjualan, ukuran
perusahaan, likuiditas dan perputaran modal kerja terhadap variabel dependen yaitu
profitabilitas yang di lakukan pada perusahaan Real Estate dan Property yang telah
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (IDX). Periode penelitian yaitu 2013-2016 dengan
demikian peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh
Pertumbuhan Penjualan, Ukuran Perusahaan, Likuiditas dan Perputaran
Modal Kerja terhadap Profitabilitas pada perusahaan Real Estate dan Property
yang terdaftar di BEI periode 2013-2016”.
Kajian Pustaka dan Hipotesis
Profitabilitas
Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan
dalam mencari keuntungan.Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas
manajemen suatu perusahaan (Kasmir, 2013:196). tujuan penggunaan rasio
profitabilitas bagi perusahaan, maupun bagi pihak luar perusahaan, yaitu:
1. Untuk mengukur atau menghitung laba yang diperoleh perusahaan dalam satu
periode tertentu.
2. Untuk menilai posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun
sekarang.
3. Untuk menilai perkembangan dari waktu ke waktu.
4. Untuk mengukur produktivitas seluruh dana perusahaan yang digunakan baik
modal pinjaman maupun modal sendiri.
5. Untuk mengukur produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang digunakan
baik modal sendiri.
Pertumbuhan Penjualan
Pertumbuhan penjualan adalah kenaikan jumlah penjualan dari tahun ke tahun atau
dari waktu ke waktu (Kennedy dkk., 2013 dalam Putra dan Badjra, 2015). Erdiana
(2011) menyebutkan bahwa pertumbuhan penjualan merupakan peningkatan atau
penurunan penjualan yang diukur berdasarkan perbandingan antar penjualan periode
sekarang (net sales t) dan penjualan periode sebelumnya (net sales t-1) terhadap
penjualan periode sebelumnya (net sales t-1).
Ukuran Perusahaan
Menurut Sartono (2010:249), ukuran perusahaan menggambarkan besar
kecilnya perusahaan. Putra dan Badjra (2015), mengungkapkan ukuran perusahaan
mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk memperoleh tambahan modal eksternal
untuk membiayai aktivitas operasional perusahaan.
Dalam penelitian Nofriani (2015), Ukuran perusahaan merupakan suatu indikator yang
menunjukkan kekuatan finansial perusahaan.
Likuiditas
Rasio likuiditas atau disebut juga rasio modal kerja merupakan rasio yang digunakan
untuk mengukur seberapa likuidnya suatu perusahaan (Kasmir, 2013: 128).Dalam
4
penelitian ini, untuk mengukur likuiditas digunakan proksi rasio lancar (current ratio)
yaitu rasio yang mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban jangka
pendek atau utang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih.
Perputaran Modal Kerja
Perputaran modal kerja atau working capital turnover (WCT)merupakan salah
satu rasio untuk mengukur atau menilai keefektifan modal kerja perusahaan selama
periode tertentu (Kasmir, 2013:182).Artinya seberapa banyak modal kerja berputar
selama suatu periode atau dalam suatu periode.
Modal kerja selalu dalam keadaan berputar atau beroperasi dalam perusahaan selama
perusahaan yang bersangkutan dalam keadaan usaha.
METODELOGI PENELITIAN
Defenisi Operasional Variabel Dependen (Y)
Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah profitabilitas
yang diproksikan Return On Asset (ROA). Roa meupakan rasio yang menunjukkan
hasil return atas jumlah asset yang digunakan dalam perusahaan (Kasmir, 2008). Roa
juga merupakan suatu ukuran tentang efektivitas manajemen dalam mengelola
investasinya. Dihitung dengan formulasi sebagai berikut:
(Sumber : Kasmir, 2008)
Defenisi Operasional Variabel Independen (X)
Variabel independen dalam Bahasa Indonesia disebut juga variabel
bebas.Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab
atau perubahannya atau timbulnya variabel dependen atau terikat (Sugiyono, 2013).
1. Pertumbuhan Penjualan (X1)
Pertumbuhan penjualan merupakan peningkatan atau penurunan penjualan
yang diukur berdasarkan perbandingan antar penjualan periode sekarang (net sales t)
dan penjualan periode sebelumnya (net sales t-1) terhadap penjualan periode
sebelumnya (net sales t-1) (Erdiana, 2011). Dihitung dengan formulasi sebagai
berikut:
(Sumber: Kasmir, 2008)
2. Ukuran Perusahaan (X2)
Salah satu tolak ukur yang menunjukkan besar kecilnya perushaaan adalah
ukuran aktiva dari perusahaan tersebut (Sari dan Haryanto, 2013) dalam Nofriani
(2015). Dihitung dengan formulasi sebagai berikut:
Ukuran Perusahaan = Total Assets
(Sumber: Nofriani, 2015)
3. Likuiditas ( X3)
5
Dalam penelitian ini, untuk mengukur likuiditas digunakan proksi rasio lancar
(current ratio) yaitu rasio yang mengukur kemampuan perusahaan membayar
kewajiban jangka pendek atau utang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih
(Kasmir, 2008).Dihitung dengan rumus sebagai berikut:
(Sumber: Kasmir, 2008)
4. Perputaran Modal Kerja (X4)
Perputaran modal kerja atau working capital turn over merupakan salah satu
rasio untuk mengukur atau menilai keefektifan modal kerja perusahaan selama
periode tertentu (Kasmir, 2008:182). Artinya seberapa banyak modal kerja berputar
selama suatu periode.Dihitung dengan rumus sebagai berikut:
(Sumber: Kasmir, 2008)
Populasi dan sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan Real Estate dan
Property yang terdaftar di BEI periode 2013-2016 yaitu sebanyak 42 perusahaan.
Metode penentuan sampel dalam penelitian ini adalah purposive
sampling.Penelitian ini menggunakan sampel yang berasal dari Bursa Efek Indonesia
tahun 2013-2016.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan Real Estate
dan Property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2016 dengan
berbagai kriteria yang telah ditetapkan. Maka dari 42 perusahaan Real Estate dan
Property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2016 yang memenuhi
kriteria berjumlah 8 perusahaan. Kriteria penentuan sampel dapat dilihat pada tabel
4.1
Tabel 4.1
Rekapitulasi Kriteria Penentuan Sampel
No. Kualifikasi Sampel Jumlah
Perusahaan
1 Perusahaan Real Estate dan Property yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia pada tahun 2013-2016. 42
2 Perusahaan Real Estate dan Property yang
mempublikasikan laporan keuangan secara tidak
lengkap periode 2013-2016.
(14)
3 Perusahaan Real Estate dan Property yang tidak
memperoleh laba setiap tahun berjalan pada periode
2013-2016.
(16)
6
4 Perusahaan Real Estate dan Property yang tidak
memperoleh pertumbuhan penjualan positif setiap tahun
berjalan pada periode 2013-2016.
(4)
Jumlah Sampel Penelian
Jumlah Periode Penelitian
Jumlah Data Penelitian
8
4
32
Sumber: Data diolah oleh peneliti, 2018
Analisis Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang
dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, maksimum, minimum (Ghozali,
2013:19). Tabel 4.2
Hasil Uji Analisis Deskriptif Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
ROA 32 .01 .21 .0713 .04693 PP 32 .01 1201.45 37.7618 212.34886 UP 32 27.57 31.00 29.5137 1.04341 LIKUIDITAS 32 .66 2.59 1.5810 .50155 PMK 32 -39.65 17.52 -.5441 10.35584
Valid N (listwise) 32
Sumber Data: Oleh Peneliti (2018).
Hasil Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel
pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Menurut Ghozali (2013:160),
cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak adalah dengan
menggunakan grafik juga dapat diuji dengan statistik non-parametrik Kolmogorov-
Smirnov Test (K-S).
Hasil uji normalitas probability plot menggunakan program SPSS 21 dapat
dilihat pada gambar 4.1 berikut:
Gambar 4.1
Hasil Uji Normalitas Normal Probability Plot
7
Sumber: Data diolah oleh peneliti, 2018
Menurut Ghozali (2013:164) untuk menguji normalitas residual adalah dengan
menggunakan uji non parametrik kolmogorov-smirnov (K-S).Pengujian ini dapat
dilakukan untuk melihat keakuratan data apabila uji normalitas dengan menggunakan
analisis grafik kurang meyakinkan.
Uji normalitas Kolmogorov-Smirnov (K-S) menggunakan program SPSS 21
dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut:
Tabel 4.3
Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 32
Normal Parametersa,b
Mean 0E-7 Std. Deviation .66684627
Most Extreme Differences Absolute .103 Positive .072 Negative -.103
Kolmogorov-Smirnov Z .581 Asymptotic Significance (2-tailed) .889
a. Test Distribution is Normal b. Calculated from data
Sumber data oleh peneliti (2018)
Uji normalitas pada Tabel 4.3 diatas menunjukkan hasil pengujian normalitas
dengan besarnya nilai kolmogorov-smirnov adalah 0,581 dan nilai asymp.sig (2-
tailed) sebesar 0,889 lebih besar dari 0,05 yang mengindikasikan bahwa model
penelitian ini sudah berdistribusi secara normal.
Hasil Uji Multikoloniearitas
8
Uji multikoloniearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).Model regresi yang
baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen.
Multikoloniearitas dapat dilihat dari (1) nilai tolerance dan lawannya (2) variance
inflation factor (VIF). Jika nilai tolerance >0,1 dan VIF <10 maka tidak terjadi
multikoloniearitas (Ghozali, 2013:105). Hasil pengujian multikoloniearitas pada
pengujian ini menggunakan program SPSS 21 dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut:
Tabel 4.4
Hasil Uji Multikoloniearitas Coefficients
a
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1
(Constant) PP .977 1.024
UP .835 1.198
LIKUIDITAS .788 1.269
PMK .904 1.107
a. Dependent Variable: LNY
Sumber: Data diolah oleh peneliti, 2018
4.2.1 Hasil Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan
pengganggu pada periode t-1 (Ghozali, 2013:110). Hasil uji autokorelasi pada
pengujian ini menggunakan program SPSS 21 dapat dilihat pada tabel 4.5Menurut
Sunyoto(2011:91) adapun dasar pengambilan keputusan sebagai berikut:
1. Terjadi autokorelasi positif jika nilai DW dibawah -2(DW<-2)
2. Tidak terjadi autokorelasi jika nilai DW berada diantara -2 dan +2 atau -
2 ≤ DW ≤ +2.
3. Terjadi autokorelasi negatif jika nilai DW diatas +2 atau dw > +2.
Tabel 4.5
Hasil Uji Autokorelasi Model Summary
b
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Durbin-Watson
1 .619a .383 .292 .71454 1.992
a. Predictors: (constant) PMK, UP, PP, LIKUIDITAS... b. Dependent Variable: LNY Sumber data: oleh peneliti (2018)
4.2.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang
lain jika sama disebut Homokedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas.
9
Model regresi yang baik tidak mengandung heteroskedastisitas. Untuk melihat
heteroskedastisitas, maka dilakukan uji Rank Spearman dengan melihat nilai
signifikan jika >0,05 dan melihat grafik Scatterplot terlihat titik-titik menyebar baik
diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y maka model regresi tidak
mengandung adanya heteroskedastisitas (Ghozali, 2013:139). Hasil pengujian dapat
dilihat pada gambar 4.2 berikut:
Gambar 4.2
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Tabel
Hasil Uji Heteroskedastisitas Correlations
PP UP LIKUIDITAS
PMK Unstandardized
Residual
Spearman's rho
PP
Correlation Coefficient
1.000 -.312 -.041 .062 -.003
Significance (2-tailed)
. .083 .825 .735 .986
N 32 32 32 32 32
UP
Correlation Coefficient
-.312 1.000 -.425* .341 -.069
Significance (2-tailed)
.083 . .015 .056 .708
N 32 32 32 32 32
LIKUIDITAS Correlation Coefficient
-.041 -.425* 1.000 -.113 -.057
10
Significance (2-tailed)
.825 .015 . .540 .756
N 32 32 32 32 32
PMK
Correlation Coefficient
.062 .341 -.113 1.000 .093
Significance (2-tailed)
.735 .056 .540 . .612
N 32 32 32 32 32
Unstandardized Residual
Correlation Coefficient
-.003 -.069 -.057 .093 1.000
Significance (2-tailed)
.986 .708 .756 .612 .
N 32 32 32 32 32
*. Corr. is significant at .05 level 2-tail... Sumber data:oleh peneliti (2018)
Hasil Uji Analisis Regresi Linear Berganda
Dalam analisis regresi, selain mengukur keakuratan hubungan antara dua
variabel atau lebih, juga menunjukkan arah hubungan variabel dependen dengan
variabel independen. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik
analisis regresi linear berganda, berdasarkan dari hasil pengolahan data dengan
menggunakan program SPSS 21 dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut ini:
Tabel 4.7
Hasil Uji Analisis Regresi Linear Berganda Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
T Significance
B Std. Error Beta
1
(Constant) -8.040 4.176 -1.925 .065
PP -.002 .001 -.411 -2.686 .012
UP .174 .135 .214 1.293 .207
LIKUIDITAS .024 .288 .014 .082 .935
PMK -.031 .013 -.378 -2.379 .025
a. Dependent Variable: LNY
Sumber Data: Oleh peneliti (2018).
Berdasarkan tabel 4.8 diatas, maka dapat disusun persamaan regresi linear
berganda sebagai berikut:
Profitabilitas = -8,040-0,002PP+0,174UP+0,024LIKUIDITAS-0,031PMK+
Dari persamaan regresi linear diatas dapat diinterpretasikan sebagai berikut:
1. Konstanta (ɑ)
Nilai konstanta sebesar -8,040 menyatakan bahwa jika variabel pertumbuhan
penjualan, ukuran perusahaan, likuiditas dan perputaran modal kerja konstan,
maka nilai profitabilitas sebesar 8.040 atau 804 %.
2. Koefisien Regresi (b1) Variabel Pertumbuhan Penjualan (X1)
11
Besarnya nilai koefisien regresi (b1) sebesar -0,002. Nilai (b1) yang negatif
menunjukkan bahwa jika setiap kenaikan satu persen variabel pertumbuhan
penjualan dengan asumsi variabel lain tetap maka akan menurunkan
profitabilitas sebesar 0,002 atau 0,2%.
3. Koefisien Regresi (b2) Variabel Ukuran Perusahaan (X2)
Besarnya nilai koefisien regresi (b2) sebesar 0,174. Nilai (b2) yang positif
menunjukkan bahwa jika setiap kenaikan satu persen variabel ukuran
perusahaan dengan asumsi variabel lain tetap maka akan menaikkan
profitabilitassebesar 0,174 atau 17,4%.
4. Koefisien Regresi (b3) Variabel Likuiditas (X3)
Besarnya nilai koefisien regresi (b3) sebesar 0,024. Nilai (b3) yang negatif
menunjukkan bahwa jika setiap kenaikan satu persen variabel likuiditas
dengan asumsi variabel lain tetap maka akan menurunkan profitabilitassebesar
0,024 atau 2,4 %.
5. Koefisien Regresi (b4) Variabel Perputaran Modal Kerja (X4)
Besarnya nilai koefisen regresi (b4) sebesar -0,031. Nilai (b4) yang negatif
menunjukkan bahwa jika setiap kenaikan satu persen variabel perputaran
modal kerja dengan asumsi variabel lain tetap maka akan menurunkan
profitabilitas sebesar 0,031 atau 3,1%.
Hasil Uji Hipotesis
Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji –F)
Uji signifikansi simultan (uji-f) digunakan untuk mengetahui apakah variabel
independen secara bersama-sama atau simultan mempengaruhi variabel dependen.
Jika nilai Fhitung> Ftabel dan nilai signifikan < 0,05, H0 ditolak, jika nilai Fhitung < Ftabel
dan nilai signifikan > 0,05, H0 diterima (Ghozali, 2013:98).
Hasil uji-f dengan menggunakan program SPSS 21 dapat dilihat pada tabel
4.9 berikut ini. Tabel 4.9
Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji-F) ANOVA
a
Model Sum of Squares df Mean Square F Significance
1
Regression 8.556 4 2.139 4.190 .009b
Residual 13.785 27 .511
Total 22.342 31 a. Dependent Variable: LNY b. Predictors: (constant) PMK, UP, PP, LIKUIDITAS...
Sumber Data: Oleh Peneliti (2018).
Hasil Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji-T)
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu
variabel independen secara individual terhadap variabel dependen. Dengan
menentukan taraf signifikan adalah 0,05. Apabila Thitung > Ttabel atau –Thitung < -Ttabel
dan nilai sig < 0,05, maka hipotesis akan diterima sedangkan jika Thitung < Ttabel atau
–Thitung > -Ttabel dan nilai sig > 0,05, maka hipotesis akan ditolak atau tidak
12
berpengaruh terhadap variabel dependen (Ghozali, 2013:99). Hasil uji signifikansi
parameter individual (uji-t) dengan menggunakan program SPSS 21 dapat dilihat
pada tabel 4.10 berikut ini:
Tabel 4.10
Hasil Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji-T) Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Significance
B Std. Error Beta
1
(Constant) -8.040 4.176 -1.925 .065
PP -.002 .001 -.411 -2.686 .012
UP .174 .135 .214 1.293 .207
LIKUIDITAS .024 .288 .014 .082 .935
PMK -.031 .013 -.378 -2.379 .025
a. Dependent Variable: LNY
Sumber Data: Oleh Peneliti (2018).
Berdasarkan hasil uji signifikansi parameter individual (uji-t) pada tabel 4.10
dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Variabel pertumbuhan penjualan memiliki tingkat signifikansi 0,012> 0,05.
Variabel pertumbuhan penjualan ini juga memiliki nilai Thitung sebesar -
2,686<1,706 Hal ini dapat disimpulkan bahwa H1 ditolak dan H0 terima, yang
berarti variabel pertumbuhan penjualan secara parsial berpengaruh terhadap
profitabilitas.
2. Variabel ukuran perusahaan memiliki tingkat signifikansi 0,207> 0,05.
Variabel ukuran perusahaan ini juga memiliki nilai Thitung sebesar 1,293<
1,706. Hal ini dapat disimpulkan bahwa H2 ditolak dan H0 terima, yang berarti
variabel ukuran perusahaan secara parsial tidak berpengaruh terhadap
profitabilitas.
3. Variabel likuiditas memiliki tingkat signifikansi 0,935> 0,05. Variabel
likuiditas ini juga memiliki nilai Thitung sebesar 0,082<1,706. Hal ini dapat
disimpulkan bahwa H3 ditolak dan H0 terima, yang berarti variabel likuiditas
secara parsial tidak berpengaruh terhadap profitabilitas.
4. Variabel perputaran modal kerja memiliki tingkat signifikansi 0,025> 0,05.
Variabel perputaran modal kerja ini juga memiliki nilai Thitung sebesar -2,379
<1,706. Hal ini dapat disimpulkan bahwa H4 ditolak dan H0 terima, yang berarti
variabel perputaran modal kerja secara parsial berpengaruh terhadap
profitabilitas
13
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Uji koefisien determinasi (R2) berfungsi untuk melihat seberapa besar variasi
dalam variabel dependen dapat dijelaskan oleh variabel independen. Pada pengujian
ini nilai koefisien determinasi dilihat dari adjusted R2
untuk mengevaluasi mana
model regresi terbaik. Hasil uji koefisien determinan menggunakan program SPSS 21
dapat dilihat pada tabel 4.11 berikut:
Tabel 4.11
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .619a .383 .292 .71454
a. Predictors: (constant) PMK, UP, PP, LIKUIDITAS... b. Dependent Variable: LNY
Sumber Data: Oleh Peneliti (2018).
Pembahasan Hasil Penelitian
Pengaruh Pertumbuhan Penjualan terhadap Profitabilitas
Berdasarkan uji berpengaruh terhadap profitabilitas pada perusahaan Real
Estate dan Property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2016.
Pertumbuhan penjualan memiliki nilai signifikansi 0,012 lebih besar dari taraf
signifikansi 0,05. Nilai Thitung sebesar -2,686 sedangkan nilai Ttabel sebesar 1,706
sehingga Thitung < Ttabel, maka dapat disimpulkan bahwa H1 diterima dan H0
ditolak.Nilai koefesiensi dan thitung adalah negatif, sehingga pertumbuhan penjualan
memiliki pengaruh secara parsial berbanding terbalik terhadap profitabilitas.
Hal ini diperkuat dengan hasil temuan Lubis (2013), yang menyatakan bahwa
pertumbuhan penjualan berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas. Hasil ini
bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Aryanti (2015), yang
menyatakan bahwa pertumbuhan penjualan tidak berpengaruh terhadap profitabilitas.
4.3.1 Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Profitabilitas
Berdasarkan uji signifikansi parameter individual (uji-t), variabel ukuran
perusahaan tidak berpengaruh terhadap profitabilitas pada perusahaan Real Estate dan
Property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2016. Ukuran
perusahaan memiliki nilai signifikansi 0,207 lebih besar dari taraf signifikansi 0,05.
Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian Safitri (2009 ) yang menyatakan
bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap profitabilitas.
14
Hasil ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Barus dan Leliani
(2013)yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh terhadap
profitabilitas.
Pengaruh Likuiditas terhadap Profitabilitas
Berdasarkan uji signifikansi parameter individual (uji-t), variabel likuiditas
tidak berpengaruh terhadap profitabilitas pada perusahaan Real Estate dan Property
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2016. Likuiditas memiliki nilai
signifikansi 0,935 lebih besar dari taraf signifikansi 0,05
Pengaruh Perputaran Modal Kerja terhadap Profitabilitas
Berdasarkan uji signifikansi parameter individual (uji-t), variabel perputaran
modal kerja berpengaruh terhadap profitabilitas pada perusahaan Real Estate dan
Property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2016. Perputaran
modal kerja memiliki nilai signifikansi 0,025 lebih besar dari taraf signifikansi 0,05.
Hasil penelitian ini didukung oleh Lestari (2009),yang menyatakan bahwa
peputaran modal kerja berpengaruh signifikan terhadap profibalitas. Menurutnya
perusahaan menggunakan modal kerja untuk kegiatan operasionalnya.Dana yang
dikeluarkan perusahaan diharapkan kembali untuk kegiatan operasional
selanjutnya.Hal tersebut membuktikan bahwa semakin tinggi volume penjualan yang
dihasilkan maka modal kerja berputar semakin cepat, sehingga modal cepat kembali
ke perusahaan yang disertai keuntungan yang tinggi pula.
Hasil ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Anisa (2015),
yang menyatakan bahwa pertumbuhan penjualan tidak berpengaruh terhadap
profitabilitas .
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Penelitian ini dilakukan pada perusahaan Real Estate dan Property yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2016 dan bertujuan untuk melihat
apakah pertumbuhan penjualan, ukuran perusahaan, likuiditas dan perputaran modal
kerja berpengaruh terhadap profitabilitas tersebut. Adapun populasi dalam penelitian
ini berjumlah 42 perusahaan dan perusahaan yang menjadi sampel sebanyak 8
perusahaan sehingga data observasi dalam penelitian ini sebanyak 32 data.Penelitian
ini menggunakan laporan keuangan tahunan untuk mendapatkan data yang
diperlukan.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, adapun kesimpulan hasil
penelitian ini yaitu:
15
1. Pertumbuhan penjualan berpengaruh terhadap profitabilitas pada perusahaan
Real Estate dan Property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-
2016.
2. Ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap profitabilitas pada perusahaan
Real Estate dan Property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-
2016.
3. Likuiditas tidak berpengaruh profitabilitas pada perusahaan Real Estate dan
Property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2016.
4. Perputaran modal kerja berpengaruh terhadap profitabilitas pada perusahaan Real
Estate dan Property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2016.
5. Pertumbuhan penjualan, ukuran perusahaan, likuiditas dan perputaran modal kerja
berpengaruh secara simultan terhadap profitabilitas pada perusahaan Real Estate
dan Property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2016.
Saran
1. Variabel pertumbuhan penjualan, ukuran perusahaan, likuiditas dan perputaran
modal kerja hanya bisa menjelaskan 15,9% variasi variabel profitabilitas. Itu
artinya masih ada 84,1% variasi variabel yang bisa menjelaskan mengenai
profitabilitas. Oleh karena itu untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk
menggunakan variabel independen lainnya yang belum terdapat dalam penelitian
ini.
2. Penelitian ini dilakukan dalam periode 2013-2016 dengan jumlah sampel
sebanyak 32 sampel. Untuk penelitian selanjutnya, hendaknya perlu memperbesar
ukuran sampel dengan cara menambah tahun pengamatan penelitian, sehingga
diperoleh sampel yang lebih besar dan memberikan kemungkinan yang lebih
besar untuk memperoleh kondisi yang sebenarnya.
16
DAFTAR PUSTAKA
Annisa, Nur. (2015). Pengaruh efisiensi modal kerja, pertumbuhan penjualan dan
ukuran perusahaan terhadap profitabilitas studi pada perusahaan
manufaktur sektor Aneka Industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Tahun 2009-2013.Universitas Pendidikan Indonesia.
Aryanti, Rika. (2015). Pengaruh leverage, likuiditas dan pertumbuhan penjualan
terhadap perusahaan yang terdaftar di Indeks Kompas 100 periode
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.STIE.
MDP, Palembang.
Barus, Andreani Caroline dan Leliani.(2013). Analisis faktor-faktor profitabilitas
pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
STIE MIKROSKIL.
Brigham,E.F& Houston, J.F. (2006). Dasar-dasar manajemen keuangan Edisi 10
Buku 2. Jakarta: Salemba Empat.
Erdiana, H.E. (2011). Analisis pengaruh Firm Size, Business Risk, Profitability,
Asset Growth, dan sales growth terhadap struktur modal.Studi kasus pada
perusahaan Real Estate dan property yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode 2005-2008.
Fahmi, I .(2012). Analisis laporan keuangan.Bandung : Alfabeta.
Ghozali, Imam. (2013). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21
Edisi 7.Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Joni dan Lina.(2010). Faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal. Jurnal bisnis
dan Akuntansi Vol 12, No.2, 81.96
Kasmir.(2013). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Lubis, Nur Hafni. (2013). Pengaruh likuiditas, perputaran modal kerja, pertumbuhan
penjualan dan leverage terhadap profitabilitas pada perusahaan retail
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Skripsi: Universitas Sumatera
Utara.
Lestari,putu vivi.(2009).Pengaruh Perputaran Modal Kerja terhadap profitabilitas
perusahaan. Skripsi : Universitas Udayana.
17
Nofriani,Irza. (2015). Pengaruh profitabilitas, ukuran perusahaan, pertumbuhan
penjualan, pertumbuhan asset dan likuiditas terhadap struktur modal pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode
2010-2013. Skripsi UMRAH.
Nugroho, Elfianto. (2011). Analisis pengaruh likuiditas, pertumbuhan penjualan,
perputaran modal kerja, ukuran perusahaan dan leverage terhadap
probabilitas perusahaan (studi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar
di BEI pada tahun 2005-2009).
Nurdianti,Sri. (2013). Pengaruh likuiditas terhadap Profitabilitas.Skripsi : Universitas
Gunadarma.
Putra, A.A. Wela Yulia dan Ida Bagus Badjra.(2015). Pengaruh leverage,
pertumbuhan penjualan dan ukuran perusahaan terhadap profitabilitas. E-
Jurnal Manajemen Unud, Vol.4, No.7, 2015: 2052-2067.
Safitri , Ervita.(2009). Pengaruh leverage, ukuran perusahaan, Perputaran modal kerja
dan likuiditas terhadap profitabilitas.Skripsi : STIE-MDP.
Sari, Febi Nur Indah.(2014). Pengaruh perputaran persediaan barang jadi, Debt to
Equity Ratio dan pertumbuhan penjualan terhadap profitabilitas
perusahaan food and beverages yang di Bursa Efek Indonesia Tahun
2010-2012.JOM FEKON Vol. 1 no. 2 Oktober 2014.
Sari, Ni Made Vironika dan IG.A.N Budiasih. (2014). Pengaruh Debt to Equity Ratio,
Firm Size, Inventory Turnover Assets Turnover pada profitabilitas.E-
Jurnal Akuntansi Udayana 6.2 (2014): 261-273.
Sugiyono. (2013). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R & D. Edisi 9.
Bandung; Mitra wacana media alfabeta.
Syahril.(2014). Analisis pengaruh perputaran persediaan, perputaran piutang, Rasio
lancar dan Rasio cepat terhadap profitabilitas perusahaan sektor industry
dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-
2013. Skripsi UMRAH.
www.idx.co.id
18
18