PENGARUH PERTUMBUHAN PENDUDUK DAN PERAN …
Transcript of PENGARUH PERTUMBUHAN PENDUDUK DAN PERAN …
PENGARUH PERTUMBUHAN PENDUDUK DAN
PERAN PEMERINTAH TERHADAP
PEMBANGUNAN EKONOMI DI
KABUPATEN ENREKANG
SKRIPSI
NUR RAHMAYANTI
NIM 105711114816
PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR
2020
PENGARUH PERTUMBUHAN PENDUDUK DAN PERAN PEMERINTAH TERHADAP PEMBANGUNAN
EKONOMI DI KABUPATEN ENREKANG
NUR RAHMAYANTI
1057 1111 4816
Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana
Ekonomi (S1) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar
PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR
2020
PERSEMBAHAN
Karya ilmiah ini kupersembahkan untuk keluarga terutama kedua orang tua saya
yang telah mendukung dan memberikan motivasi sehingga penulis bisa sampai
ke titik ini serta penulis juga berterima kasih kepada kedua dosen pembimbing
saya yang senantiasa membimbing, memberikan dukungan dan motivasi
sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini.
MOTTO HIDUP
“Seberat-beratnya hari pasti akan berlalu, Insyaallah”
ii
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR Alamat : Jln. Sultan Alauddin No.259 Fax (0411) 860 132 Makassar 90221
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi atas nama Nur Rahmayanti, NIM 105711114816, diterima dan
disahkan oleh panitia ujian Skripsi bersadarkan surat keputusan Rektor
Universitas Muhammadiyah Makassar Nomor :....................M, Tanggal.../...M,
Sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada
Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar.
Makassar,, .................... H
....................M
PANITIA UJIAN
1. Pengawas Umum : ( .................. )
2. Ketua : ( .................. )
3. Sekretaris : ( .................. )
4. Penguji : 1. ( .................. )
2. (…………….)
3. (…………….)
4. (…………….)
Disahkan Oleh,
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar
Ismail Rasulong, SE., MM
NBM: 903078
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
Jl. Sultan Alauddin No.259 Gedung Iqra Lt. 7 Tel. (0411) 866 972 Makassar
LEMBAR PERSETUJUA
Judul Penelitian : “Pengaruh Pertumbuhan Penduduk dan Peran Pemerintah
Terhadap Pembangunan Ekonomi di Kabupaten Enrekang”
Nama Mahasiswa : Nur Rahmayanti
No Stambuk/NIM 105711114816
Program Studi : Ekonomi Pembangunan
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
PerguruanTinggi : Universitas Muhammadiyah Makassar
Makassar, ........ 2020
Menyetujui :
Pembimbing I,
Dr. Akhmad, SE., M. Si NIDN :0031126521
Mengetahui :
Ketua Program Studi Ekonomi Pembangunan
Hj.Naidah,SE.,M.Si NBM: 710 551
KATA PENGANTAR
Segala puji penulis persembahkankan keharibaan Allah Rabbul Alamin,
yang senantiasa mencurahkan dan melimpahkan rahmat dan kasih sayang serta
memberi hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Shalawat dan salam kepada Rasulullah Muhammad Sallallahu A’laihi Wasallam
yang merupakan rahmat Lil Alamin yang mengantar manusia menuju kepada
peradaban yang Islami. Semoga perjalanan hidup umat menjadi jalan
keselamatan dunia akhirat.
Syukur Alhamdulillah, skripsi yang telah rampung berjudul “Pengaruh
Pertumbuhan Penduduk Terhadap Pembangunan Ekonomi di Kabupaten
Enrekang Menunjang Pertumbuhan Ekonomi Di Provinsi Sulawesi Selatan”.
Penulis menyadari bahwa isi skripsi ini masih banyak kekurangan, oleh karena
itu memerlukan bimbingan dan masukan untuk lebih melengkapinya. Semoga
skripsi ini bermanfaat bagi para pembaca, terutama bagi diri pribadi penulis.
Alhamdulillah terutama penulis mengucapkan syukur telah diberikan
rahmat kesehatan dan kesempatan oleh ALLAH Subhanawata’ala untuk
menyelesaikan Skripsi ini, dan tak lupa untuk bersholawat kepada baginda
Rasulullah Muhammad Sallallahu A’laihi Wasallam, yang telah membawa kita
dari alam jahiliyyah menuju alam yang terang benderang ini, Masyaa ALLAH..
Dan Teristimewa dan tersayang penulis sampaikan ucapan terima kasih
kepada kedua orang tua penulis yaitu Ibu Debiyanti dan Ayahanda Abdul
Rahman serta saudara kandung saya Muh Restu Zulhaq, Ahmad Rahman dan
Nurul Khatifa yang senantiasa memberikan dukungan matertil dan non materil
lahir dan bathin, harapan, semangat, perhatian, kasih sayang dan doa tulus tak
pamrih. Dan seluruh keluarga besar atas segala pengorbanan, dukungan dan
doa restu yang telah diberikan demi keberhasilan penulis dalam menuntut ilmu.
Semoga apa yang telah mereka berikan kepada penulis menjadi ibadah dan
cahaya penerang kehidupan di dunia dan akhirat aamiin.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa
adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Begitu pula penghargaan
yang setinggi-tingginya dan terima kasih banyak disampaikan dengan hormat
kepada :
1. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag selaku Rektor Universitas
Muhammadiyah Makassar.
2. Bapak Ismail Rasulong, SE. MM, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Muhammadiyah Makassar
3. Ibu Hj. Naidah, SE., M.Si selaku Ketua Program Studi Universitas
Muhammadiyah Makassar
4. Bapak Dr. Akhmad, SE,. M.Si selaku Pembimbing I yang senantiasa
meluangkan waktunya membimbing dan mengarahkan penulis, sehingga
skripsi selesai dengan baik.
5. Bapak Ismail Rasulong, SE., MM selaku Pembimbing II yang telah
berkenan membantu selama penyusunan skripsi hingga ujian skripsi.
6. Segenap Staf Dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar
7. Terima kasih kepada Kantor Badan Pusat Statistik Kabupaten Enrekang
yang telah membantu penulis dalam memperoleh penelitian
8. Terima kasih kepada kak Jayadi yang tidak henti-hentinya memberikan
motivasi kepada penulis hingga skripsi ini bisa selesai
9. Terima kasih kepada teman kelas sekaligus sahabat saya Nurul Ilmi,
Najmaya, Nurul Afiah Mustakim, Ayuni, Muh Reza, Syamsir, Adnan
Rifaldi yang telah memberi semangat dan dukungan selama ini dan ada
disaat suka maupun duka.
Terimakasih teruntuk semua kerabat yang tidak bisa saya tulis satu
persatu yang telah memberikan semangat, kesabaran, motivasi, dan
dukungannya sehingga penulis dapat merampungkan penulisan skripsi ini.
Akhirnya, sungguh penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini masih
sangat jauh dari kesempurnaan oleh karena itu, kepada semua pihak utamanya
para pembaca yang budiman, penulis senantiasa mengharapkan saran dan
kritikannya demi kesempurnaan skripsi ini. Mudah-mudahan skripsi yang
sederhana ini dapat bermanfaat bagi semua pihak utamanya almamater biru
universitas muhammadiyah makassar .
Billahi Fii Sabilil Haq, Fastabiqul Khairat, Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Makassar, 10 Oktober 2020
Penulis,
Nur Rahmayanti
ABSTRAK
NUR RAHMAYANTI, Tahun 2020, Pengaruh Pertumbuhan Penduduk dan Peran
Pemerintah Terhadap Pembangunan Ekonomi di Kabupaten Enrekang, Skripsi Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Dibimbing oleh Pembimbing I Akhmad dan Pembimbing II Ismail Rasulong.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pertumbuhan
penduduk dan peran pemerintah terhadap pembangunan ekonomi di Kabupaten Enrekang. Hasil penelitian yang telah di uji menggunakan alat analiasis regresi berganda dimana 1) Adanya pengaruh signifikan antara pertumbuhan penduduk dan pembangunan ekonomi.. Hal ini dibuktikan dengan nilai t-hitung untuk variabel X1 sebesar 2,450 dengan nilai probabilitas signifikan 0,044 ˂ 0,05 sehingga hipotesis yaitu pertumbuhan penduduk berpengaruh signifikan terhadap pembangunan ekonomi di Kabupaten Enrekang diterima. 2) Adanya pengaruh signifikan antara peran pemerintah dan pembangunan ekonomi. Hal ini dibuktikan dengan nilai t-hitung untuk variabel X2 sebesar 3,394 dengan nilai probabilitas signifikan 0,012 ˂ 0,05 sehingga hipotesis yaitu peran pemerintah berpengaruh signifikan terhadap pembangunan ekonomi di Kabupaten Enrekang diterima.
Kata Kunci: Pertumbuhan penduduk, peran pemerintah dan pembangunan ekonomi
NUR RAHMAYANTI, 2020, The Influence of Population Growth on Economic Development in Enrekang Regency, Thesis of Development Economics Study Program, Faculty of Economics and Business, Muhammadiyah University of Makassar. Supervised by Advisor I Akhmad and Advisor II Ismail Rasulong.
This study aims to determine the effect of population growth and the role of government on economic development in Enrekang Regency. The results of research that have been tested using multiple regression analysis tools where
There is a significant influence between population growth and economic development. This is evidenced by the t-value for variable X1 of 2.450 with a significant probability value of 0.044 ˂ 0.05 so that the hypothesis is Population growth has a significant effect on economic development in Enrekang Regency.
There is a significant influence between the role of government and economic development. This is evidenced by the t-value for variable X2 of 3.394 with a significant probability value of 0.012 ˂ 0.05 so that the hypothesis that the role of government has a significant effect on economic development in Enrekang Regency is accepted
Keywords: Population growth, the role of government and economic development
ABSTRACK
DAFTAR ISI
Halaman
SAMPUL .......................................................................................................... i
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... ii
HALAMAN PERSEMBAHAN DAN MOTTO .................................................. iii
HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................... iv
KATA PENGANTAR ....................................................................................... v
ABSTRAK ........................................................................................................ vi
ABSTRACT ...................................................................................................... vii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ............................................................................................. ix
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN................................................................................... 1
A. Latar Belakang ....................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................. 10
C. Tujuan Penelitian ................................................................................... 10
D. Manfaat Penelitian ................................................................................. 10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 11
A. Tinjauan Teori ........................................................................................ 11
B. Tinjauan Empiris .................................................................................... 20
C. Kerangka Konsep .................................................................................. 22
D. Hipotesis ................................................................................................ 23
BAB III METODE PENELITIAN ...................................................................... 25
A. Jenis Penelitian ...................................................................................... 24
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................................. 24
C. Defenisi Operasional Variabel dan Pengukuran ................................... 25
D. Teknik Pengumpulan Data .................................................................... 25
E. Teknik Analisis Data .............................................................................. 26
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................... 29
A. Gambaran Umum Objek Penelitian ................................................... 29
B. Hasil Penelitian ................................................................................... 34
C. Pembahasan ....................................................................................... 48
BAB V PENUTUP ............................................................................................ 53
A. Kesimpulan ......................................................................................... 53
B. Saran .................................................................................................. 54
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 55
LAMPIRAN
BIOGRAFI
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Jumlah Penduduk Kabupaten Enrekang ...................................... 3
Tabel 1.2 Pertumbuhan PDRB Menurut Lapangan Usaha .......................... 8
Tabel 4.1 Luas Wilayah Di Kabupaten Enrekang Tahun 2020 ................... 31
Tabel 4.2 Jumlah Penduduk Kabupaten Enrekang Tahun 2010-2019 ....... 34
Tabel 4.3 PDRB Kabupaten Enrekang Tahun 2010- 2019 ......................... 36
Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas .......................................................................38
Tabel 4.5 Hasil Uji Multikolinearitas ............................................................. 39
Tabel 4.6 Hasil Uji Heteroskedastisitas ....................................................... 40
Tabel 4.7 Hasil Uji Regresi Sederhana ........................................................ 41
Tabel 4.8 Hasil Uji Koefisien Determinasi.................................................... 41
Tabel 4.9 Hasil Uji F ..................................................................................... 42
Tabel 4. 10 Hasil Uji F .................................................................................. 43
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.1 Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Enrekang…………………. 4
Gambar 2.1 Kerangka Konsep ............................................................................. 22
BAB I
1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pertumbuhan penduduk Kabupaten Enrekang setiap tahun mengalami
peningkatan, baik yang disebabkan oleh adanya pertumbuhan penduduk
Kabupaten Enrekang sendiri maupun migrasi dari daerah sekitar Kabupaten
Enrekang. Pertumbuhan penduduk yang begitu pesat dengan berbagai
konsekuensinya, tuntutan atas peningkatan kuantitas dan kualitas pelayanan
kebutuhan masyarakat yang terus berkembang, keterbatasan kapasitas
lingkungan atas kebutuhan dan perkembangan daerah serta permasalahan
lainnya, mengharuskan adanya upaya sistematis dalam mengarahkan
perkembangan kabupaten Enrekang sesuai dengan harapan masyarakat,
dengan mengoptimalkan dukungan potensi kabupaten Enrekang sebagai
faktor yang dapat menggerakkan pembangunan daerah.
Dinamika pertumbuhan penduduk merupakan suatu keadaan yang
biasa terjadi di setiap daerah. Bertambahnya jumlah penduduk suatu wilayah
tentu saja harus diikuti dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan
masalah-masalah kependudukan seperti masalah sosial, ekonomi, keamanan
dan lingkungan. Dalam pembangunan ekonomi penduduk merupakan salah
satu faktor yang sangat penting, sebab penduduk merupakan tenaga kerja
yang potensial untuk melakukan pembangunan tersebut apabila digunakan
semaksimal mungkin. Disamping itu jumlah penduduk yang cukup besar dari
satu sisi dapat menjadi modal dasar pembangunan dan jumlah penduduk juga
dapat menghambat pembangunan apabila komposisi penduduk usia kerja
1
2
lebih kecil bila dibandingkan penduduk diluar usia kerja dan tingginya tingkat
pengangguran (Rosyetti, 2009).
Pertumbuhan penduduk adalah perubahan populasi sewaktu-waktu,
dan dapat dihitung sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah
populasi menggunakan “per waktu unit” untuk pengukuran. Sebutan
pertumbuhan penduduk merujuk pada semua spesies, tapi selalu mengarah
pada manusia, dan sering digunakan secara informal untuk sebutan demografi
nilai pertumbuhan penduduk dan digunakan untuk merujuk pada pertumbuhan
penduduk dunia (Todaro, 2008:46).
Pertumbuhan penduduk merupakan salah satu faktor yang penting
dalam masalah sosial ekonomi umumnya dan masalah penduduk pada
khususnya. Karena di samping berpengaruh terhadap jumlah dan komposisi
penduduk juga akan berpengaruh terhadap kondisi sosial ekonomi suatu
daerah atau negara maupun dunia.
Jumlah penduduk di Kabupaten Enrekang periode menunjukkan
peningkatan. Perkembangan jumlah penduduk kabupaten Enrekang selama
periode 2010-2019 dapat dilihat dari tabel berikut.
3
Tabel 1.1 Jumlah Penduduk Kabupaten Enrekang Tahun 2010-2019
Kecamatan Kependudukan Enrekang
perkecamatan (jiwa)
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
Maiwa 23.312 23.622 23.119 23.415 23.599 23.895 24.261 24.531 24.782 25.045
Bungin 4.382 4.440 4.345 4.365 4.498 4.461 4.426 4.443 4.452 4.464
Enrekang 29.857 30.260 30.568 30.822 31.069 31.511 31.737 31.996 32.221 32.461
Cendana 8.689 8.804 8.695 8.720 8.789 8.913 8.805 8.825 8.833 8.844
Baraka 20.872 21.058 21.201 21.414 21.582 21.890 22.081 22.278 22.455 22.639
Buntu Batu 11.993 12.152 12.779 12.907 13.012 13.194 13.351 13.482 13.602 13.729
Anggeraja 23.716 24.032 23.825 24.120 24.310 24.657 24.867 25.109 25.330 25.566
Malua 8.597 8.711 7.641 7.742 7.802 7.915 8.000 8.087 8.166 8.252
Alla 20.153 20.421 20.657 20.902 21.068 21.365 21.729 21.974 22.201 22.437
Curio 14.342 14.533 14.841 15.045 15.162 15.376 15.715 15.919 16.108 16.303
Baroko 12.098 12.259 12.298 12.387 12.486 12.663 12.715 12.804 12.881 12.961
Masalle 10.149 10.284 10.279 10.324 10.406 10.554 10.506 10.550 10.583 10.619
Total 188.160 190.576 190.248 192.163 193.683 196.394 198.193 199.998 201.614 203.320
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Enrekang 2020
Jumlah penduduk kabupaten Enrekang tahun 2010-2019 mengalami
fluktuasi dari tahun ke tahun. Pada tahun 2010 jumlah penduduk kabupaten
Enrekang sebesar 188.160 jiwa, pada tahun 2011 jumlah penduduk
meningkat menjadi 190.576 jiwa, kemudian menurun di tahun 2012 sebesar
190.248 jiwa dan pada tahun 2013-2019 terus meningkat sebesar 192.163-
203.320 . Dapat di lihat bahwa jumlah penduduk tertinggi di kabupaten
Enrekang pada tahun 2019 sebesar 203.320 jiwa. Sedangkan jumlah
penduduk terendah pada tahun 2010 sebesar 188.160 jiwa.
4
Enrekang Tahun 2008-2017
Grafik 1.1 Pertumbuhan Penduduk Kabupaten
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Enrekang 2020
Adanya peningkatan jumlah penduduk memicu keinginan pemerintah
khususnya Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional untuk melakukan
tindakan yang dapat mengontrol laju pertumbuhan penduduknya.
Pada grafik 1.1 terdapat bahwa tahun 2009 pertumbuhan
penduduknya sebesar 193.783 jiwa dan meningkat pada tahun 2014 sebesar
196.394 jiwa dengan pertumbuhan rata-rata sebesar 1,34 persen dan
meningkat pada tahun 2015 sebesar 198.193 jiwa dengan pertumbuhan rata-
rata sebesar 0,92 persen, pada tahun 2016 meningkat sebesar 199.998 jiwa
dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 0,91 persen dan pada tahun 2017
meningkat sebesar 201.614 jiwa dengan rata-rata pertumbuhan 0,82 persen.
Hal ini dapat dilihat bahwa 5 tahun terakhir pertumbuhan penduduk
Enrekang meningkat setiap tahunnya yaitu sebesar 193.783 jiwa pada tahun
pertumbuhan penduduk
205.000
200.000
195.000
190.000
185.000
180.000
2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
Tahun
Laju
per
tum
bu
han
5
2013 kemudian pada tahun 2017 meningkat menjadi 201.614 jiwa dengan
pertumbuhan rata-rata sebesar 4,04 persen.
Keadaan atau kondisi kependudukan yang ada sangat mempengaruhi
dinamika pembangunan yang sedang dilaksanakan oleh pemerintah. Jumlah
penduduk yang besar, jika diikuti dengan dengan kualitas penduduk yang
memadai, akan menjadi pendorong bagi pertumbuhan ekonomi. Sebaliknya,
jumlah penduduk yang besar jika diikuti dengan kualitas yang rendah,
menjadikan penduduk tersebut sebagai beban bagi pembangunan
pemerintah.
Pembangunan ekonomi dilaksanakan dengan berbagai macam
program dan kegiatan yang tercermin dari upaya pemerintah bersama
perangkat lainnya dalam rangka usaha untuk mengembangkan segala
potensi yang ada, guna mendorong gerak pembangunan dalam segala sektor
pembangunan. Pembangunan ekonomi menunjukkan sejauh mana kinerja
dari berbagai sektor ekonomi menghasilkan pendapatan atau nilai tambah
bagi penduduk pada suatu periode tertentu.
Pembangunan nasional suatu bangsa yang bertitik berat pada bidang
ekonomi akan dapat berlangsung dalam jangka panjang makin lama makin
maju, kalau dipenuhi sejumlah syarat pokok, diantaranya ada dua yang
penting. Pertama, ada sumber daya manusia yang cukup banyak dan
mempunyai banyak kemampuan dan semangat kerja yang cukup besar, yang
menggerakkan secara terpadu dan serasi semua kegiatan guna mengolah
dan memanfaatkan sumber daya lain dalam proses pembangunan. Kedua,
ada pasar yang cukup besar untuk menjual barang dan jasa yang dihasilkan
dalam pembangunan (Suroto, 2009:34).
6
Salah satu indikator penting untuk mengetahui keadaan di suatu
wilayah adalah dengan melihat Produk Domestik Regional Bruto (PDRB),
baik dilihat atas harga berlaku maupun atas dasar harga konstan
berdasarkan indikator ini kita akan memperoleh tingkat pertumbuhan
ekonomi maupun tingkat kemakmuran suatu masyarakat di suatu wilayah.
Informasi ini sangat dibutuhkan guna mendukung setiap kebijakan yang
diambil oleh para pengambil keputusan (decision market), mulai dari tingkat
perencanaan , pelaksanaan dan hasil-hasil pembangunan di suatu daerah.
Penyusunan PDRB suatu daerah merupakan suatu upaya untuk daerah
tersebut dalam memberikan informasi yang jelas tentang gambaran
pembangunan ekonomi, situasi, kondisi dan potensi suatu daerah sehingga
memudahkan pemerintah maupun pihak swasta dalam menentukan
pembangunan di daerah tersebut (Fatmawati, 2015).
Untuk mengetahui fluktuasi pembangunan ekonomi secara riil dari
tahun ketahun di suatu daerah, digunakan data Produk Domestik Regional
Bruto (PDRB). Pertumbuhan PDRB yang positif menunjukkan adanya
peningkatan perekonomian suatu daerah, sebaliknya apabila negatif
menunjukkan terjadinya penurunan kinerja pembangunan yang dilaksanakan.
Laju pertumbuhan PDRB setiap tahun mengalami perubahan sehingga perlu
dilakukan penyusunan. Pertumbuhan positif menunjukkan adanya
peningkatan perekonomian sedangkan pertumbuhan negatif menunjukkan
penurunan perekonomian.
Perekonomian Enrekang pada tahun 2016 mengalami peningkatan
dibandingkan pertumbuhan tahun sebelumnya. Laju pertumbuhan PDRB
Enrekang tahun 2016 mencapai 7,64 persen, sedangkan tahun 2015 sebesar
7
6,90 persen. Pertumbuhan ekonomi tertinggi pada tahun 2016 ditempati oleh
lapangan usaha Jasa Keuangan yang tumbuh sekitar 13,41 persen, dan
terdapat lapangan usaha ekonomi PDRB pada tahun 2016 mencatat
pertumbuhan yang negatif, yakni lapangan Usaha Administrasi
Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial yang tumbuhnya sekitar
(0,68).
8
Tabel 1.2 Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Menurut
Lapangan Usaha Kabupaten Enrekang Tahun 2017 – 2018
(miliar rupiah)
No. Lapangan Usaha 2017 2018
1 Pertanian, Kehutanan, dan
Perikanan
2685638,41
2618862,90
2 Pertambangan dan Penggalian 238118,53 262878,80
3 Industri Pengolahan 799167,19 857899,40
4 Pengadaan Listrik dan Gas
6060,29 6646,40
5
Pengadaan Air, 4489,24 5171,20
6 Konstruksi 746812,67 856321,70
7 Perdagangan Besar dan Eceran;
Reparasi Mobil dan SepedaMotor
501095,73
557786,60
8 Transportasi dan Pergudangan 78728,55 90162,90
9 Penyediaan Akomodasi dan Makan
Minum
45806,11
51021,80
10 Informasi dan Komunikasi 188525,10 209633,00
11 Jasa Keuangan 177078,74 196253,30
12 Real Estate 176304,09 191385,50
13 Jasa Perusahaan 2042,51 2303,30
14 Administrasi Pemerintahan,
Pertahanan dan JaminanSosial
460788,95
513463,00
15 Jasa Pendidikan 104975,04 115657,50
16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 115564,25 131596,60
17 Jasa lainnya 29310,56 35564,70
Produk Domestik Regional Bruto/ Grass
Regional Domestic Bruto
6360506,96 6702608,40
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Enrekang 2020
9
Berdasarkan tabel 1.1 diatas adapun lapangan usaha lainnya berturut-
turut mencatat pertumbuhan yang positif, diantaranya lapangan usaha
Perdagangan Besar dan Ecer tercatat sebesar 10,74 persen; lapangan usaha
Informasi dan Komunikasi serta Pertambangan dan Penggalian sebesar 10,61
persen; Lapangan Usaha Transportasi dan pergudangan yang tumbuh disekitar
9,82 persen ; Lapangan Usaha Pengadaan Listrik dan gas tumbuh sekitar 9,66;
kemudian Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan dan Perikanan tumbuh sekitar
8,03 persen ; disusul Lapangan Usaha Pengadaan air yang tumbuh sekitar 7,89
persen pada tahun 2016.
PDRB merupakan salah satu indikator yang biasa dipakai untuk
mengukur tingkat kemakmuran penduduk di suatu daerah dalam jangka waktu
tertentu. PDRB adalah nilai dari seluruh barang dan jasa yang diproduksi dalam
suatu wilayah biasanya dalam jangka waktu satu tahun tanpa membedakan
kepemilikan faktor-faktor produksi, dari segi pendapatan dan dari segi
pengeluaran (Sukirno .S, 2007:124).Jika tingkat pendapatan rendah tabungan
masyarakat akan mengalami keadaan negatif, ini berarti masyarakat
menggunakan tabungannya untuk membiayai kehidupan sehari-hari, baru
setelah pendapatan perkapita melebihi pendapatan awal yang diterima
masyarakat akan menabung sebagian dari pendapatannya atau dengan kata lain
kemampuan masyarakat untuk menabung mengalami peningkatan (Sukirno S,
2007:417).
Berdasarkan dari latar belakang di atas maka judul dalam penelitian ini
adalah “Pengaruh Pertumbuhan Penduduk dan Peran PTerhadap
Pembangunan Ekonomi Di Kabupaten Enrekang”.
10
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka yang
menjadi masalah pokok pada penelitian ini adalah
1. Apakah pertumbuhan penduduk berpengaruh terhadap pembangunan
ekonomi di Kabupaten Enrekang?
2. Apakah peran pemerintah berpengaruh dalam mendorong pembangunan
ekonomi di Kabupaten Enrekang?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan permasalahan diatas, maka tujuan
dari penelitian ini adalah
1. Untuk mengetahui pengaruh pertumbuhan penduduk terhadap
pembangunan ekonomi di Kabupaten Enrekang.
2. Untuk mengetahui pengaruh peran pemerintah dalam mendorong
pembangunan ekonomi di Kabupaten Enrekang.
D. Manfaat Penelitian
Adapun kegunaan penelitian ini adalah:
1. Manfaat Teoritis
sebagai salah satu bahan perbandingan dari studi lebih lanjut dalam
peningkatan dan pengembangan ilmu pengetahuan di bidang ilmu
ekonomi, khususnya yang berkaitan dengan pembangunan ekonomi
dalam proses pengendalian pertumbuhan penduduk.
11
2. Manfaat Praktis
Sebagai salah satu masukan terhadap pembangunan ekonomi di
kabupaten Enrekang untuk memperluas pengetahuan bagi penulis bidang
studi ekonomi pembangunan khususnya tentang pertumbuhan
pendudukdan peran pemerintah terhadap Pembangunan ekonomi dapat
dijadikan sebagai bahan referensi ilmiah sesuai dengan kaidah-kaidah
metodologi penelitian yang digunakan.
12
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Teori Pertumbuhan
Teori pertumbuhan merupakan salah satu teori yang mencoba untuk
menjelaskan fenomena perubahan sosial, khususnya pada masyarakat
negara berkembang. Teori ini dikembangkan oleh sejumlah ahli dengan
mengacu pada ide untuk memperbaiki kondisi sosial ekonomi masyarakat
negara berkembang. Teori awal dikelompokkan sebagai teori
pertumbuhan klasik, yang selanjutnya ide-ide dari teori pertumbuhan klasik
tersebut disempurnakan oleh kelompok Neo klasik. Di lain pihak
munculnya perkembangan dari teori pertumbuhan itu sendiri tidak terlepas
dari pengaruh teori-teori ilmu sosial lainnya.
Pertumbuhan merupakan salah satu unsur utama dalam
pembangunan ekonomi, tetapi pertumbuhan dan pembangunan ekonomi
memiliki makna yang berbeda. Pembangunan ekonomi daerah adalah
suatu proses dimana pemerintah daerah dan masyarakatnya mengelolah
sumber daya yang ada serta membentuk suatu pola kemitraan antara
pemerintah daerah dan sektor swasta untuk menciptakan lapangan kerja
baru dan mendorong perkembangan kegiatan ekonomi (pertumbuhan
ekonomi) dalam wilayah tersebut (Izza N, 2017).
Pertumbuhan penduduk adalah perubahan sosial sewaktu-waktu,
dan dapat dihitung sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam
12
13
sebuah populasi menggunakan “per waktu unit” untuk pengukuran (Dwi
Puspa Hambarsari, 2016:264).
Menurut Mulyadi, (2007:15) Pertumbuhan penduduk merupakan
keseimbangan dinamis antara kekuatan-kekuatan yang menambah dan
kekuatan-kekuatan yang mengurangi jumlah penduduk. Pertumbuhan
penduduk diakibatkan oleh empat komponen yaitu, kelahiran (fertilitas),
kematian (mortalitas), migrasi masuk, dan migrasi keluar. Selisih antara
kelahiran dan kematian disebut pertumbuhan alami (natural increase),
sedangkan selisih antara migrasi masuk dan migrasi keluar disebut
migrasi neto (net-migration).
2. Teori Penduduk
Penduduk merupakan unsur yang penting dalam kegiatan ekonomi
karena menyediakan tenaga kerja, tenaga ahli, dan tenaga usahawan
yang diperlukan untuk menciptakan kegiatan ekonomi, sebagai akibat dari
beberapa fungsi ini maka penduduk merupakan unsur menciptakan dan
mengembangkan teknologi penggunaan berbagai faktor produksi (Sadono
Sukirno, 2008:32).
Penduduk adalah semua orang yang berdomisili di wilayah
geografis indonesia selama enam bulan atau lebih dan mereka yang
berdomisili kurang dari enam bulan tetapi bertujuan menetap.
Pertumbuhan penduduk adalah perubahan populasi sewaktu-waktu dan
dapat dihitung sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah
populasi menggunakan "per waktu unit" untuk pengukuran.
Berdasarkan kajian kependudukan bahwa pertumbuhan penduduk
yang cepat tersebut disebabkan oleh penemuan obat antibiotik dan
14
program kesehatan masyarakat yang semakin berkembang sejak tahun
1960-an. Teknologi obatobatan juga semakin berkembang sehingga angka
kematian menurun sementara angka kalahiran masih tetap tinggi. Hal
inilah yang mendorong terjadinya pertumbuhan penduduk makin cepat.
Selisih antara kelahiran dan kematian disebut pertumbuhan alamiah
(natural increase) sedangkan selisih antara migrasi masuk dan migrasi
keluar disebut migrasi neto.
Kependudukan adalah hal ihwal yang berkaitan dengan jumlah,
struktur, pertumbuhan, persebaran, mobilitas, penyebaran, kualitas, dan
kondisi kesejahteraan yang menyangkut politik, ekonomi, social budaya,
agama serta lingkungan penduduk setempat. Di samping itu disebutkan
pula perekembangan kependudukan dan pembangunan keluarga adalah
upaya terencana untuk mewujudkan penduduk tumbuh seimbang dan
mengembangkan kualitas penduduk pada seluruh dimensi penduduk
(Soedione M.P, 2000:72).
Masalah kependudukan bisa disebut juga sebagai masalah sosial,
karena masalah itu terjadi di lingkungan sosial atau masyarakat. Masalah
tersebut bisa terjadi kapan saja dan dimana saja, baik di Negara maju
maupu Negara sedang berkemabang ini. Masalah kependudukann terjadi
karena perkembangan penduduk yang tidak seimbang. Macam-macam
masalah kependudukan, yaitu: pertumbuhan penduduk, kepadatan
penduduk, dan tingkat pendidikan. Dari ketiga masalah kependudukan
tersebut, pertumbuhan penduduk merupakan masalah yang menarik untuk
di kaji.
15
3. Teori Pembangunan Ekonomi
Pembangunan ekonomi adalah pertumbuhan ekonomi yang dapat
menyebabkan perubahan-perubahan terutama terjadi perubahan
menurunnya tingkat pertumbuhan penduduk dan perubahan dari struktur
ekonomi, baik peranannya terhadap pembentukan pendapatan nasional,
maupun peranannya dalam penyediaan lapangan kerja (Ahmad Mahyudi,
2004:1).
Istilah pembangunan ekonomi biasanya dikaitkan dengan
perkembangan ekonomi di Negara-negara berkembang. Sebagai ahli
ekonomi mengartikan istilah pembangunan ekonomi adalah pertumbuhan
ekonomi yang diikuti oleh perubahan dalam struktur dan corak kegiatan
ekonomi. Dengan perkataan lain, dalam mengartikan istilah pembangunan
ekonomi, ahli ekonomi bukan saja tertarik kepada masalah perkembangan
pendapatan nasional rill, tetapi juga kepada modernisasi kegiatan
ekonomi, misalnya kepada usaha merombak sektor pertanaian yang
tradisional, masalah mempercepat pertumbuhan ekonomi dan masalah
pemerataan pembagian pendapatan (Sukirno, 2010).
Menurut Rostow pembangunan ekonomi merupakan suatu proses
multidimensional yang menyebabkan karakteristik penting suatu
masyarakat, misalnya perubahan keadaan sistem politik, struktur sosial,
sistem nilai dalam masyarakat dan struktur ekonominya. Rostow
membedakan proses pembangunan menjadi lima tahap yaitu: masyarakat
tradisional, prasyarat untuk tinggal landas, tinggal landas, menuju
kedewasaan dan masa konsumsi tinggi (Lincoln Arsyad, 2004:47).
16
Menurut Todaro (2003) pembangunan diartikan sebagai suatu
proses multidimensional yang melibatkan perubahan-perubahan mendasar
dalam struktur sosial, sikap-sikap mental masyarakat dan lembaga-
lembaga nasional termasuk pula akselerasi pertumbuhan ekonomi,
pengurangan ketimpangan dan pengentasan kemiskinan.
Sebagian memberikan pengertian tentang pembangunan sebagai
suatu atau rangkaian usaha pertumbuhan dan perubahan yang terencana
dan dilakukan secara sadar oleh suatu Negara dan pemerintah, menuju
modernitas dalam rangka pembinaan bangsa. Sedangkan Ghanjar
Kartasasmita secara sederhana mengartikan pembangunan sebagai suatu
proses perubahan kearah yang lebih baik melalui upaya yang dilakukan
secara terencana. Walaupun pengertian pembangunan adalah proses
multidimensional yang mencakupi pembangunan ekonomi, pembangunan
sosial budaya, pembangunan kelembagaan, dan peningkatan sumber
daya (Nurman, 2015:87).
Dengan demikian pembangunan harus dipandang sebagai proses
multidimensional yang mencakup perubahan-perubahan mendasar atas
struktur sosial, sikap-sikap masyarakat, dan institusi-institusi nasional di
samping tetap mengejar akselerasi pembangunan atau pertumbuhan
ekonomi, penanganan ketimpangan pendapatan, serta pengentasan
kemiskinan. Jadi hakikatnya pembangunan itu harus mencerminkan
perubahan total suatu masyarakat atau penyesuaian sistem sosial secara
keseluruhan tanpa mengabaikan keragaman kebutuhan dasar dan
keinginan individual maupun kelompok-kelompok sosial yang ada di
17
dalamnya untuk bergerak maju menuju suatu kondisi kehidupan yang lebih
baik.
Menurut Jhingan tujuan pokok pembangunan ekonomi adalah untuk
membangun peralatan modal dalam skala yang cukup untuk
meningkatkan produktivitas di bidang pertanian, pertambangan,
perkebunan, dan industri. Hakikat pembangunan ekonomi adalah
penciptaan modal overhead sosial dan ekonomi. Berbagai indikator
ekonomi mampu memberikan gambaran dan merepresentasikan kondisi
ekonomi.
Pembangunan ekonomi daerah adalah suatu proses dimana
pemerintah pola kemitraan antara pemerintah daerah dengan sektor
swasta untuk menciptakan suatu lapangan kerja baru dan merangsang
perkembangan kegiatan ekonomi (pertumbuhan ekonomi) dalam wilayah
tersebut (Arsyad Lincolin, 2004:34).
Pembangunan yang bercirikan pada tingginya angka pertumbuhan
ekonomi sangat berkaitan dengan masalah alokasi sumber daya yang
dimiliki. Sumber daya yang diperlukan sebagai faktor produksi utama, yaitu
sumber daya alam, tenaga kerja , dan modal (Subri Mulyadi, 2003:243).
Dalam perekonomian industri terjadi kekurangan tenaga kerja di
daerah perkotaan. Kekurangan tenaga kerja di daerah perkotaan
disebabkan oleh tambahan modal sebagai hasil akumulasi laba yang
ditanamkan kembali atau diinvestasikan kembali di sektor industri. Sebagai
hasil akumulasi, laba juga dapat digunakan untuk mengembangkan
teknologi yang mampu meningkatkan produksi dan kapasitas produksi.
Perekonomian di perkotaan menurut Lewis mampu memberikan upah 30%
18
di atas upah pekerja di sektor pertanian atau perekonomian tradisional.
Tingginya upah di sektor industri perkotaan mampu menimbulkan arus
urbanisasi dari desa ke perkotaan, untuk memenuhi kebutuhan
kekurangan pekerja di perkotaan (Ahmad Mahyudi, 2004:167).Malthus
menyatakan bahwa proses pembangunan adalah suatu proses naik-
turunnya aktivitas ekonomi lebih daripada sekedar lancar-tidaknya aktivitas
ekonomi. Pembangunan ekonomi dapat dicapai dengan meningkatkan
kesejahteraan suatu negara. Kesejahteraan suatu negara sebagian
bergantung pada kuantitas produk yang dihasilkan oleh tenaga kerjanya
dan sebagian lagi pada nilai atas produk tersebut (Jhinghan, 2004:97).
Sebagian Negara menggunakan tingkat pertumbuhan Produk
Domestik Regional Bruto (PDRB) untuk melihat laju pembangunan
ekonomi. Sehingga jelas terlihat bahwa pembangunan ekonomi bukan
saja untuk mencapai pendapatan perkapita yang tinggi. Keberhasilan
pembangunan ekonomi juga harus didukung oleh pembangunan manusia,
yang dikenal dengan indeks pembangunan manusia (IPM), yaitu suatu
ukuran komposit yang mencerminkan tidak hanya pendapatan, tapi juga
harapan hidup dan pencapaian di bidang pendidikan (Dumairy:2000:11).
Keberhasilan pembangunan ekonomi dapat dilihat dari tingkat
pendapatan perkapita masyarakat dengan harapan dapat mempercepat
realisasi program pengentasan kemiskinan dan perbaikan derajat
kesehatan yang pada akhirnya mendatangkan kemakmuran dan
kesejahteraan bagi rakyat. Pendapatan perkapita seringkali digunakan
sebagai indikator pembangunan, selain untuk membedakan tingkat
kemajuan antar negara maju dan berkembang. Dengan perkataan lain,
19
pendapatan perkapita selain bisa memberikan gambaran tentang laju
pertumbuhan kesejahteraan masyarakat di berbagai negara juga dapat
menggambarkan corak perbedaan tingkat kesejahteraan masyarakat yang
sudah terjadi di berbagai Negara (Arsyad Lincolin, 2004:25).
4. Teori Pengeluaran pemerintah
Pengeluaran Pemerintah Versi Keynes, pengeluaran pemerintah
merupakan salah satu unsur permintaan agregat. Konsep perhitungan
pendapatan nasional dengan pendekatan pengeluaran bahwa Y = C + I +
G + X – M. Formula ini dikenal sebagai identitas pendapatan nasional.
Variabel Y melambangkan pendapatan nasional sekaligus mencerminkan
penawaran agregat. Sedangkan variabel-variabel di ruas kanan disebut
permintaan agregat. Variabel G melambangkan pengeluaran pemerintah.
Dengan membandingkan nilai G terhadap Y serta mengamati dari waktu
ke waktu dapat diketahui seberapa besar kontribusi pengeluaran
pemerintah dalam pembentukan pendapatan nasional (Dumairy, 1996)
Teori pembangunan dan pengeluaran pemerintah dikembangkan oleh
Rostow dan Musgrave yang menghubungkan pengeluaran pemerintah
dengan tahap-tahap pembangunan ekonomi yang dibedakan antara tahap
awal, tahap menengah dan tahap lanjut.
a. Tahap awal, pada tahap awal perkembangan ekonomi persentase
investasi besar, sebab pemerintah harus menyediakan prasarana,
seperti pendidikan, kesehatan, prasarana transportasi dan sebagainya.
b. Tahap menengah, investasi pemerintah tetap diperlukan untuk
meningkatkan pertumbuhan ekonomi agar dapat tinggal landas, namun
peranan investasi swasta sudah semakin membesar.
20
c. Tahap lanjut, pembangunan ekonomi dan aktivitas pemerintah beralih
dari penyediaan prasarana ke pengeluaran-pengeluaran untuk aktivitas
sosial seperti program kesejahteraan hari tua dan program pelayanan
kesehatan masyarakat (Mangkoesoebroto, 2001).
5. Hubungan Antar Variabel
a. Hubungan antara pertumbuhan penduduk dengan pembangunan
ekonomi
Pertumbuhan penduduk dalam kaitannya dengan pembangunan
ekonomi. Menurut Malthus pertumbuhan penduduk saja tidak cukup
untuk berlangsungnya pembangunan ekonomi. Malahan, pertumbuhan
penduduk adalah akibat dari proses pembangunan (Jhingan, 2014:97).
Bagi negara-negara sedang berkembang, perkembangan
penduduk yang cepat justru akan menghambat perkembangan
ekonomi. Kaum Klasik seperti Adam Smith, David Ricardo, dan
Thomas Robert Malthus berpendapat bahwa selalu akan ada
perlombaan antara tingkat perkembangan output dengan tingkat
perkembangan penduduk. Jadi karena penduduk juga berfungsi
sebagai tenaga kerja, maka paling tidak akan terdapat kesulitan dalam
penyediaan lapangan pekerjaan. Kalau penduduk tidak memperoleh
pekerjaan, yang berarti mereka itu menganggur, maka justru akan
menekan standar hidup bangsanya menjadi lebih rendah (Suparmoko,
2000:63).
Jumlah penduduk bila dikaitkan dengan pertumbuhan income
percapita suatu negara, secara kasar dapat mencerminkan
perekonomian negara tersebut. Ada pendapat yang menyatakan
21
bahwa jumlah penduduk yang besar adalah sangat menguntungkan
bagi pembangunan ekonomi. Tetapi ada pula yang berpendapat lain
yaitu bahwa justru penduduk yang jumlahnya sedikit yang dapat
mempercepat proses pembangunan ekonomi ke arah yang lebih baik.
Disamping kedua pendapat ini, ada pula pendapat yang mengatakan
bahwa jumlah penduduk suatu negara harus seimbang dengan jumlah
sumber-sumber ekonominya, baru dapat diperoleh kenaikan
pendapatan nasionalnya. Ini berarti jumlah penduduk tidak boleh
terlampau sedikit tetapi juga tidak boleh terlampau banyak (Mulyadi
Subri, 2003:55).
Pengaruh pertumbuhan penduduk pada pendapatan perkapita
biasanya tidak menguntungkan. Pertumbuhan penduduk cenderung
memperlambat pendapatan perkapita dalam tiga cara: (a) ia
memperberat penduduk pada lahan, (b) ia menaikkan biaya barang
konsumsi karena kekurangan faktor pendukung untuk menaikkan
penawaran mereka, (c) memerosotkan akumulasi modal karena
dengan menambah anggota keluarga biaya meningkat. Pengaruh
buruk ini akan semakin parah bila persentase anak pada keseluruhan
penduduk tinggi. Besarnya jumlah anak-anak diantara jumlah
penduduk membawa beban berat dalam perekonomian, karena hanya
menghabiskan dan tidak menambah produk nasional. Faktor lain
adalah harapan hidup pendek (Jhingan, 2014:406).Pertumbuhan
penduduk akan berpengaruh cukup besar, terutama dalam hal
pendapatan per kapita, standar kehidupan, pembangunan pertanian,
lapangan kerja, tenaga buruh, maupun dalam hal pembentukan modal.
22
b. Hubungan antara peran pemerintah dalam mendorong pembangunan
ekonomi
Peran pemerintah dalam mengendalikan laju pertumbuhan
penduduk. Akan didasarkan pada kaitan indikator peranan pemerintah
dalam mengendalikan laju pertumbuhan penduduk dan indikator
pertumbuhan penduduk itu sendiri yang akan dijelaskan dibawah ini.
Peranan pemerintah dalam hal ini adalah kemampuan
pemerintah untuk megarahkan dan mengatur laju pertumbuhan
penduduk di suatu kawasan tertentu sesuai dengan kawasan
pengawasannya. Hal yang dapat mengukur dan menialai peran
pemerintah ini meliputi:
1. Merumuskan kebijakan
Perumusan kebijakan dilakukan agar pemerintah dapat
mengetahui hal – hal apa yang akan dilaksanakan dalam
mengatasi masalah yang dihadapi dan dirumuskan dalam sebuah
program kerja. Dalam perumusan kebijakan ini pula harus
berdasarkan dari hasil kerja yang telah dilakukan sebelumnya.
2. Penyelenggaraan program kerja
Dalam hal ini peran pemerintah harus lebih dijalankan sesuai
dengan aturan yang telah disepakati, karena dari semua yang
direncanakan sebelumnya akan berjalan dengan baik apabila
program kerjannya dijalankan dengan baik pula.
3. Memfasilitasi dan pembinaan terhadap penyelenggara program
kerja.
23
Dalam kaitan hal ini peran pemerintah dalam memfasilitasi dan
pembinaan terhadap penyelenggara atau pelaku program kerja
sangat penting, karena dengan adanya hal ini sasaran yang ingin
dicapai dalam program kerja dapat terwujud dan sesuai dengan
yang diharapkan.
B. Tinjauan Empiris
No Penulis dan tahun
Judul Hasil
1. HafrizalOk taAde putra, 2014
Dampak Pertumbuhan PendudukTerhadap Pembangunan EkonomiDi Kabupaten PadangPariaman
Hasil sensus penduduk 2010 jumlah penduduk Kabupaten Padang Pariaman sebanyak 393.571 jiwa, sedangkan jumlah penduduk dari hasil sensus penduduk 2000 adalah sebanyak 432.790 jiwa. Selama sepuluh tahun tersebut telah terjadi penurunan jumlah penduduk di Kabupaten Padang Pariaman sebanyak 39.219 jiwa. Jika diproyeksikan berdasarkan hasil perhitungan statistik, jumlah penduduk Kabupaten Padang Pariaman pada tahun 2020akan kembali mengalami penurunan menjadi sebanyak 356.560 jiwa.
2. Eny Rochaida, 2016
Dampak Pertumbuhan Pendudukterhadap pembangunan ekonomi dan keluarga sejahtera di provinsi KalimantanTimur
Pembangunan melibatkan berbagai dimensi yang perlu dibangun, dan bukan hanya bersandar pada ekonomi semata. Perencanaan pembangunan meliputi berbagai aspek yang menyeluruh, ekonomi, sosial budaya, kependudukan termasuk pembangunan keluarga, dan pembangunan wilayah. Bahkan sekarang perencanaan pembangunan sekarangberorientasipada
penduduk(pembangunanberwawasankepe ndudukan).
3. Arga satria Arsandi
Dampakpertumbuha n Pendudukterhadap insfrastruktur di kota Semarang
Faktor kepadatan penduduk merupakan hal yang paling berpengaruh terhadap dampak perkembangan infrastruktur di Semarang. Dampak yang ditimbulkan oleh pertumbuhan penduduk yaitu meningkatnya laju pertumbuhan penduduk di daerah-daerah pinggiran Kota
24
Semarang dimana mempengaruhi perkembangan infrastuktur di daerah tersebut. Untuk kebijakan–kebijakan infrastruktur, masih ada beberapa yang perlu diperbarui, karena masih belum sesuai jika diimplementasikan di lapangan. Untuk itu padapenelitian ini diberikan rekomendasi untuk kebijakan - kebijakan infrastruktur.
4. Nurvita, 2015
PengaruhPertumbu hanekonomi,pertu mbuhan penduduk dan produktivitas tenaga kerja terhadap penyerapan tenaga kerjadi Kota Jambi
Pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan penduduk, dan produktivitas tenaga kerjamemiliki pengaruh signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja di KotaJambi.Secaraparsial variabel pertumbuhanekonomi
5. Putri Dwi Dampakpertumbuh an pendudukdan stratifikasi sosial terhadap sikap ekonomi
Dampak pertumbuhan penduduk dan stratifikasi sosial terhadap sikap ekonomi warga di Desa Kalitirto Kecamatan Berbah Kabupaten Sleman adalah pertambahan ekonomi masyarakat, harga-harga bahan pokok semakin mahal, lahan pertanian berkurang karena banyak yang didirikan bangunan, misalnya dari rumah pribadi,ruko-ruko,perumahan, dan pabrik.
6. Rosyetti, 2009
Studiketerkaitan pertumbuhan penduduk denganpembangun an ekonomi di Kabupaten Kuantan Singingi
Pertumbuhan penduduk memberikan pengaruh terhadap pembangunan ekonomi di Kabupaten Kuantan Singingi, baik terhadap pendapatan perkapita maupun kesempatan kerja. Dari hasil penelitian yang dilihat dari pendapatan perkapita diperoleh nilai sebesar 0,904. Ini menunjukkan 90,4% Pendapatan Perkapita dipengaruhi oleh pertumbuhan penduduk dan sisanya 9,6% dipengaruhi oleh faktor lain. Jika dilihat dari kesempatan kerja, diperoleh nilai sebesar 0,779. Hal ini menunjukkan bahwa 77,9% kesempatan kerja dipengaruhi oleh pertumbuhan penduduk dan sisanya 22,1% dipengaruhi oleh faktor lain.
25
7. Syahrinasy am dan AbdulWaha b, 2015
Pengaruh upah dan pertumbuhan penduduk terhadaptingkat pengangguran di kota Makassar
Upah dan pertumbuhan penduduk berpengaruh signifikan terhadap tingkat pengangguran di Kota Makassar periode tahun 2001-2011. pengaruh positif menunjukkan bahwa apabila menurunnya tingkat upah maka akan menyebabkan tingginya tingkat pengangguran di Kota Makassar. sedangkan apabila meningkatnya pertumbuhan penduduk
maka akan menyebabkan peningkatan pula pada tingkat pengangguran di Kota Makassar.
C. Kerangka Konsep
Dampak pertumbuhan penduduk terhadap pembangunan ekonomi ini
mempunyai beberapa perbedaan dengan penelitian terdahulu, sedangkan
penelitian yang akan diteliti oleh penulis di mana variabel X yaitu
pertumbuhan penduduk dan peran pemerintah Dan penelitian terdahulu ini
memiliki variabel Y yaitu keluarga sejahtera sedangkan penelitian yang akan
di teliti di mana variabel Y yaitu pembangunan ekonomi.
Jadi dampak pertumbuhan penduduk terhadap pembangunan
ekonomi mempunyai beberapa faktor yang mempengaruhinya yaitu, pertama
pertumbuhan penduduk di mana pertumbuhan penduduk sangat berpengaruh
dalam meningkatkan pembangunan ekonomi apabila pertumbuhan penduduk
meningkat maka pembangunan ekonomi juga akan ditingkatkan. Dampak
pertumbuhan penduduk terhadap pembangunan ekonomi memiliki beberapa
variabel yaitu: Y pembangunan ekonomi, X pertumbuhan penduduk dan peran
pemerintah. Berdasarkan teori-teori diatas dapat dikemukakan bahwa terdapat
pengaruh antara pertumbuhan penduduk terhadap pembangunan ekonomi.
26
Pertumbuhan
Penduduk (X1) Pembangunan
Ekonomi (Y)
Peran Pemerintah (X2)
Untuk melihat hubungan antara variabel yang akan diteliti maka
berdasarkan tujuan penelitian diatas, kerangka pikir sebagai berikut:
Gambar 2.1
Bagan Kerangka Konsep
D. Hipotesis
Hipotesis adalah penjelasan sementara yang harus diuji kebenarannya
mengenai masalah yang diteliti, dimana hipotesis selalu dirumuskan dalam
bentuk pernyataan yang menghubungkan dua variabel atau lebih (supranto,
2001). Hipotesis dalam penelitian ini yaitu
1. Diduga bahwa pertumbuhan penduduk berpengaruh signifikan terhadap
pembangunan ekonomi di kabupaten Enrekang.
2. Diduga bawah peran pemerintah berpengaruh signifikan dalam
mendorong pembangunan ekonomi di Kabupaten Enrekang.
27
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Secara umum dari segi pendekatan yang digunakan dalam suatu
penelitian terbagi menjadi dua macam, yaitu: pendekatan kuantitatif dan
pendekatan kualitatif. Sedangkan dalam penelitan ini menggunakan
pendekatan kuantitatif yang menekankan analisisnya pada data-data
numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika. Pada dasarnya
pendekatan kuantitatif dilakukan pada penelitian inferensial (dalam rangka
pengujian hipotesis) dan menyandarkan kesimpulan hasilnya pada suatu
probabilitas kesalahan penolakan hipotesis nihil. Dengan metode kuantitatif
akan diperoleh signifikansi perbedaan kelompok atau signifikansi hubungan
antar variabel yang diteliti.
B. Lokasi dan Waktu penelitian
1. Lokasi penelitian
Dalam penelitian ini, penulis memilih Kabupaten Enrekang sebagai objek
penelitian di Kantor Badan Pembangunan dan Pengawasan Daerah dan
Badan Pusat Statistik Kabupaten Enrekang.
2. Waktu penelitian
Waktu penelitian ini berlangsung selama kurang lebih 2 bulan, yakni mulai
September sampai dengan Oktober 2020.
28
C. Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran
Untuk memudahkan penulis mencari data variabel penelitian
sekaligus untuk menyamakan persepsi tentang istilah- istilah yang digunakan
dalam penelitian ini, maka batasan variabelnya yaitu:
1. Pembangunan ekonomi (Y) merupakan peningkatan output riil suatu
perekonomian yang diukur dengan perubahan PDRB riil atas dasar harga
konstan dalam satuan rupiah.
2. Pertumbuhan penduduk (X1) adalah perubahan populasi sewaktu-waktu
dan dapat dihitung sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam
sebuah populasi. Banyaknya penduduk setiap tahunnya berubah baik
melalui fertilitas, mortalitas, dan migrasi di kabupaten Enrekang dalam
periode tahun 2010sampai 2019 di ukur dalam satuan persen.
3. Peran Pemerintah (X2) adalah dalam hal ini dapat didekati dengan
pengeluaran yang dikeluarkan pemerintah untuk membiayai konsumsi
pemerintah, kegiatan-kegiatan dan pengeluaran lainnya guna tercapai
kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
D. Teknik Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang
berupa data time seriesperiode tahun 2010-2019. Dimana yang dikatakan
data time series adalah data yang terdiri dari satu objek namun terdiri dari
beberapa waktu periode. Sedangkan data sekunder adalah data yang
diperoleh dari pihak lain, tidak langsung diperoleh dari peneliti dari subjek
penelitiannya. Data sekunder biasanya berwujud data dokumentasi atau data
29
laporan yang tersedia. Data yang dipergunakan meliputi: data pertumbuhan
penduduk dan Produk Domestik Reginal Bruto (PDRB). Data-data ini
diperoleh dari Badan Pusat statistik (BPS) Kabupaten Enrekang.
E. Teknik Analisis Data
Data yang berkaitan dengan penelitian ini dianalisis menggunakan
metode analisis data kuantitatif dengan alat analisis regresi linear berganda.
Untuk memudahkan dalam analisis maka penelitian ini menggunakan
bantuan software SPSS 24 di dalam suatu persamaan ekonometrika, antar
vriabel dependent (Y) dengan variabel independen (X) yang ada tersebut
diformulasikan dan untuk melihat hubungan antara pertumbuhan penduduk
dan peran pemerintah terhadap pembangunan ekonomi.
a. Metode Analisis
1. Uji Normalitas
Uji normalitas merupakan salah satu pengujian untuk menguji
apakah data-data yang digunakan telah terdistribusi secara
normal.Pengujian normalitas data menggunakan uji Kolmogrov-
Smirnov Test. Uji Kolmogrov-Smirnov Test di pilih karna lebih peka
untuk mendeteksi normalitas data dibandingkan dengan pengujian
menggunakan grafik yang dapat dilihat dari tingkat signifikannya,
diantaranya :
a. Jika signifikan ˂ 0,05 maka data terdistribusi normal
b. Jika signifikan ˃ 0,05 maka data tidak terdistribusi lengkap
30
2. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas digunakan untuk mengetahui ada tidaknya
korelasi yang tinggi antara variabel bebas dalam model regresi. Asumsi
multikolinieritas menyatakan bahwa variabel bebas harus terbebas dari
korelasi yang tinggi antara variabel bebas. Hubungan antar variabel bebas
terhadap variabel terikat akan terganggu jika ada korelasi yang tinggi di
antara variabel - variabel bebasnya. Hal ini mengakibatkan model regresi
yang diperoleh menjadi tidak valid.
3. Uji Heteroskedastisitas
Pengujian ini pada dasarnya bertujuan untuk menguji apakah
dalam model regresi terjadi ketidak samaan variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lainnya
4. Analisis Regresi Berganda
Analisis regresi adalah sebuah pendekatan yang digunakan untuk
menguji hubungan antara sebuah variabel dependen dengan satu atau
dua beberapa variabel independen, analisis regresi digunakan untuk
menghitung besarnya pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel
terikat (Y).
Cara perhitungannya dengan menggunakan rumus sebagai
berikut:
Y = a+b1x1+b2x2+e
Keterengan :
Y = Pembangunan Ekonomi
a = Konstanta
b1b2 = Koefisien Regresi
x1 = Pertumbuhan Penduduk
31
x2 = Peran Pemerintah
e = Error
Hasil analisis regresi dapat digunakan pula untuk melakukan uji
hipotesis yang telah diajukan sebelumnya. Dasar pengambilan
keputusannya, adalah :
a. Jika nialai P value (sig) ≥ 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak
b. Jika nilai P value (sig) ≤ 0,05 maka H0 diterima dan H1 diterima
32
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Kondisi Geografis dan Iklim Kabupaten Enrekang
Kabupaten Enrekang secara geografis terletak antara 3014’36”-
3050’0” lintang selatan dan antara 119040’53”-12006’33” Bujur timur.
Sedangkan ketinggian bervariasi antara 47 meter sampai 3.329 meter di
atas permukaan laut. Batas wilayah Kabupaten Enrekang adalah sebagai
berikut:
Sebelah Utara : Kabupatren Tanah Toraja
Sebelah Timur : Kabupaten Luwu
Sebelah Selatan : Kabupaten Sidrap
Sebelah Barat : Kabupaten Pinrang
Luas wilayah Kabupaten ini adalah 1.786,01 km2 atau sebesar
2,83 persen dari luas provinsi Sulawesi Selatan. Wilayah ini terbagi
menjadi 12 kecamatan dan secara keseluruhan terbagi lagi dalam satuan
wilayah yang lebih kecil yaitu terdiri dari 129 wilayah desa/kelurahan.
Topografi wilayah kabupaten ini pada umumnya mempunyai
wilayah topografi yang bervariasi berupa perbukitan, pegunungan,
lembah dan sungai dengan ketinggian 47-3.293 m dari permukaan laut
serta tidak mempunyai wilayah pantai. Secara umum keadaan topografi
wilayah-wilayah didominasi oleh bukit-bukit/ gunung-gunung yaitu sekitar
33
84,96% dari luas wilayah kabupaten enrekang sedangkan yang datar
hanya15,04%.Musim yang terjadi di kabupaten Enrekang ini hampir sama
dengan musim yang ada di daerah lain yang ada di Provinsi Sulawesi
Selatan yaitu musim hujan dan musim kemarau dimana musim hujan
terjadi pada bulan november-juli sedangkan musim kemarau terjadi pada
bulan agustus-oktober.
Penduduk Kabupaten Enrekang berdasarkan proyeksi penduduk
tahun 2019 sebesar 201.614 Jiwa yang terdiri atas 101.197 Jiwa
penduduk laki-laki dan 100.417 Jiwa penduduk perempuan. Dibandingkan
dengan jumlah proyeksi penduduk tahun 2018, penduduk kabupaten
enrekang mengalami pertumbuhan sebesar 0.,8 persen. Sementara itu
besarnya angka rasio jenis kelamin tahun 2019 penduduk laki-laki
terhadap perempuan sebesar 100,8.
Kepadatan penduduk di Kabupaten Enrekang tahun 2019
mencapai 112,9 jiwa/km2 dengan rata-rata jumlah penduduk per rumah
tangga 4,5 orang. Kepatan penduduk di 12 kecamatan cukup beragam
dengan kepadatan penduduk tertinggi terletak di kecamatan Alla dengan
kepadatan sebesar 640,5 Jiwa/km2 dan terendah di kecamatan Bungin
sebesar 18,8 jiwa/km2.
34
Tabel 4.1
Luas Wilayah Menurut Kecamatan Di Kabupaten Enrekang Tahun 2020
No Kecamatan Luas Area (km2) Persentase (%)
1 Maiwa 392,87 21,99
2 Bungin 236,84 13,26
3 Enrekang 291,19 16,30
4 Cendana 91,01 5,10
5 Baraka 159,15 8,91
6 Buntu batu 126,65 7,09
7 Anggeraja 125,34 7,02
8 Malua 40,36 2,26
9 Alla 34,66 1,94
10 Curio 178,51 9,99
11 Masalle 68,35 3,83
12 Baroko 41,08 2,30
Kabupaten Enrekang 1.786,01 100,00
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Enrekang, tahun 2020
2. Karakteristik Data
Pembangunan ekonomi adalah pertumbuhan ekonomi yang dapat
menyebabkan perubahan-perubahan terutama terjadi perubahan
memnurunnya tingkat pertumbuhan penduduk dan perubahan dari
struktur ekonomi, baik peranannya terhadap pembentukan pendapatan
nasional, maupun peranannya dalam penyediaan lapangan kerja.
35
Perencanaan pembangunan ekonomi merupakan bermacam data statistik
sebagai dasar berpijak dalam menentukan strategi kebijakan, agar
sasaran pembangunan dapat etrcapai dengan tepat strategi dan
kebijakan yang telah diambil pada masa lalu perlu dimonitor dan dievalusi
hasil-hasilnya. Berbagai data statistik yang bersifat kuantitatif diperlukan
untuk memberikan gambaran tentang keadaan pada masa yang laludan
masa kini, serta sasaran-sasaran yang akan dicapai pada masa yang
akan datang.
Pada hakekatnya, pembangunan ekonomi adalah serangkaian
usaha dan kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup
masyarakat, memperluas lapangan kerja, memeratakan distribusi
pendapatan masyarakat, meningkatkan hubungan ekonomi regional dan
melalui pergeseran kegiatan ekonomi dari sektor primer ke sektor
sekunder dan tersier. Dengan kata lain arah dari pembangunan ekonomi
adalah mengusahakan agar pendapatan masyarakat naik, disertai
dengan tingkat pemerataan yang sebaik mungkin.
Untuk mengetahui tingkat dan pertumbuhan pendapatan
masyarakat perlu disajikan statistik pendapatan nasional/regional secara
berkala, untuk digunakan sebagai bahan perencanaan pembangunan
nasional atau regional khususnya di bidang ekonomi. Angka pendapatan
nasional/regional dapat dipakai juga sebagai bahan evaluasi dari hasil
pembangunan ekonomi yang telah dilaksanakan oleh berbagai pihak,
baik pemerintah pusat/daerah maupun swasta.
36
1. Pertumbuhan Penduduk (X1)
Pertumbuha penduduk merupakan sebuah proses keseimbangan
yang dinamis antara komponen kependudukan yang dapat menambah
dan mengurangi jumlah penduduk. Yang menjadi permasalahan dalam
pertumbuhan penduduk adalah pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi
ini dapat menimbulkan berbagai masalah dan hambatan dalam
pembangunan ekonomi. Hal ini pula yang terjadi di kabupaten Enrekang.
Kependudukan adalah hal ihwal yang berkaitan dengan jumlah, struktur,
pertumbuhan, persebaran, mobilitas, penyebaran, kualitas, dan kondisi
kesejahteraan yang menyangkut politik, ekonomi, social budaya, agama
serta lingkungan penduduk setempat.
Di samping itu disebutkan pula perekembangan kependudukan dan
pembangunan keluarga adalah upaya terencana untuk mewujudkan
penduduk tumbuh seimbang dan mengembangkan kualitas penduduk
pada seluruh dimensi penduduk. Adapun jumlah penduduk tahun 2010-
2019 dapat dilihat pada tabel berikut
37
Tabel 4.2 Jumlah Penduduk Kabupaten Enrekang Tahun 2010-2019
No Tahun Jumlah Penduduk Persentase (%)
1 2010 152.248 10,57
2 2011 192.163 17,67
3 2012 193.683 18,74
4 2013 194.394 19,88
5 2014 195.193 19,97
6 2015 196.998 20,06
7 2016 197.884 21,15
8 2017 203.320 24,23
9 2018 201.830 22,30
10 2019 202.387 23,38
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Enrekang, tahun 2020
Berdasarkan tabel 4.1 diatas menunjukkan bahwa jumlah
pendududk Kabupaten Enrekang cenderung mengalami peningkatan dari
tahun 2010 sampai dengan tahun 2019, dimana pada tahun 2010 jumlah
penduduk Kabupaten Enrekang berjumlah 152.248 jiwa hingga tahun
2019 mencapai 202.387 jiwa. Pertumbuhan penduduk di Kabupaten
Enrekang tidak hanya dikarenakan tingginya tingkat kelahiran pada
daerah ini, melainkan juga karena faktor perpindahan penduduk yang
terjadi tertutama yang berasal dari luar Kabupaten Enrekang.
38
2. Peran Pemerintah (X2)
Ketidakstabilan sosial, politik maupun ekonomi dapat
menghambat pertumbuhan ekonomi. Adanya pemerintah yang kuat dan
berwibawa menjamin terciptanya keamanan dan ketertiban hukum serta
persatuan dan perdamaian di dalam negeri sangat diperlukan bagi
terciptanya iklim bekerja dan berusaha yang merupakan penggerak
pertumbuhan ekonomi. Dalam buku Marzuki Ilyas (1989: 38) pengeluaran
pemerintah menyangkut seluruh pengeluaran untuk membiayai kegiatan-
kegiatannya, pengeluaran tersebut bertujuan agar tercapai kesejahteraan
masyarakat secara keseluruhan. Menurut Soediyono (1992: 18)
Pengeluaran konsumsi pemerintah yang biasa hanya disebut
pengeluaran pemerintah, government expenditure atau government
purchase meliputi semua pengeluaran dimana pemerintah secara
langsung menerima balas jasanya. Dari beberapa pendapat diatas
disimpulkan bahwa pengeluaran pemerintah adalah pengeluaran yang
dikeluarkan pemerintah untuk membiayai konsumsi pemerintah, kegiatan-
kegiatan dan pengeluaran lainnya guna tercapai kesejahteraan
masyarakat secara keseluruhan. Dalam hal ini dapat kita lihat data
dibawa ini pengeluaran pemerintah di Kabupaten Enrekang.
39
Tabel 4.3 PDRB Kabupaten Enrekang Menurut Pengeluaran Pemerintah Tahun
2010-2019 (juta rupiah)
No Tahun Pengeluaran Pemerintah (juta rupiah)
Persentase(%)
1 2010 539.684,57 9,09
2 2011 592.905,41 10,49
3 2012 626.802,62 10,64
4 2013 655.881,58 11,54
5 2014 821.863,04 13,29
6 2015 934,130,62 14,55
7 2016 990.796,00 15,20
8 2017 1.059.854,48 15,97
9 2018 1. 192.233,8 16,48
10 2019 1.286.676,3 17,53
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Enrekang, tahun 2020
Berdasarkan tabel 4.3 diatas peran pemerintah yang terkait
dengan pengeluaran pemerintah terhadap pembangunan ekonomi di
Kabupaten Enrekang pada tahun 2010 sampai 2019 yaitu dimana pada
tahun 2010 sebesar Rp 539.684,57, pada tahun 2011 sebesar Rp.
592.905,41 , pada tahun 2012 sebesar Rp 626.802,62 , pada tahun
2013 sebesar Rp 655.881,58 pada tahun 2014 sebesar Rp 821.863,04 ,
pada tahun 2015 sebesar Rp 934.130,62 , pada tahun 2016 sebesar Rp
990.796,00 , pada tahun 2017 sebesar Rp1. 059.854,48 , pada tahun
2018 sebesar Rp 1.192.233,8 dan pada tahun 2019 sebesar Rp
1.286.676,3.
40
3. Pembangunan Ekonomi (Y)
Pembangunan Ekonomi adalah pertumbuhan ekonomi yang dapat
menyebabkan perubahan-perubahan terutama terjadi perubahan
menurunnya tingkat pertumbuhan penduduk dan perubahan dari struktur
ekonomi, baik peranannya terhadap pembentukan pendapatan nasional,
maupun peranannya dalam penyediaan lapangan kerja. Salah satu
indikator pembangunan ekonomi adalah pertumbuhan ekonomi yang
dilihat dari besarnya PDRB yang dihasilkan pada satu tahun tertentu
dibandingkan dengan nilai tahun sebelumnya. Indikator ini biasanya
mengukur kemampuan suatu negara untuk memperbesar outpunya
dalam laju yang lebih cepat daripada tingkat pertumbuhan penduduknya.
Struktur lapangan sebagian masyarakat Enrekang tidak
mengalami pergeseran dari lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan
perikanan ke lapangan usaha ekonomi lainnya yang terlihat dari besarnya
peranan masing-masing lapangan usaha ini terhadap pembentukan
PDRB di Kabupaten Enrekang.
41
Tabel 4.4
Produk Domestik Regional Bruto Atas Harga Konstan 2010 Lapangan
Usaha Kabupaten Enrekang Tahun 2010- 2019 (juta rupiah)
No Tahun PDRB (juta rupiah)
Persentase (%)
1 2010 2,605,142.4 9,34
2 2011 3,047,574.7 10,98
3 2012 3,458,739.0 13,50
4 2013 3,119,563.5 13,10
5 2014 3,631,503.3 13,42
6 2015 5,240,684.8 15,15
7 2016 5,890,898.3 15,40
8 2017 6,360,507.0 16,97
9 2018 6,119,799.8 16,64
10 2019 7,298,244.0 17,60
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Enrekang, tahun 2020
Berdasarkan tabel 4.4 diatas sumbangan PDRB yang meningkat dari
tahun ke tahun merupakan sumbangan dari sektor ekonomi berbagai
lapangan usaha. Sektor-sektor tersebut meliputi sektor pertanian,
peternakan, kehutanan dan perikanan, pertambangan dan penggalia, industri
pengolahan, pengadaan listrik dan gas, pengadaan air, konstruksi,
perdagangan besar dan eceran, transportasi dan pergudangan, penyediaan
akomodasi dan makan minum, informasi dan komunikasi, jasa keuangan,
real estate, jasa perusahaan, administrasi pemerintahan, pertahanan dan
jaminan sosial, jasa pendidikan, jasa lainnya.
42
Dari laju pertumbuhan ekonomi nampak bahwa selama periode 2010-
2019 laju pertumbuhan ekonomi mengalami fluktuasi. Sejak krisis ekonomi
tahun 1997, hal ini berdampak juga pada perekonomian pada kabupaten
Enrekang hal ini dapat dilihat darti tabel 4.4 di atas pada tahun 2010-2019
dimana pada tahun 2010 sebesar Rp 2,605,142.4, pada tahun 2011 sebesar
Rp 3,047,574.7, pada tahun 2012 sebesar Rp 3,458,739.0, pada tahun 2013
sebesar Rp 3,119,563.5, pada tahun 2014 sebesar Rp 3,631,503.3, pada
tahun 2015 sebesar Rp 5,240,684.8, pada tahun 2016 sebesar Rp
5,890,898.3, pada tahun 2017 sebesar Rp 6,360,507.0, pada tahun 2018
sebesar Rp 6,119,799.8 , dan pada tahun 2019 sebesar Rp 7,298,244.0.
B. Hasil Analisis Data
Setelah penelitian di kantor BPS maka penulis memperoleh data
untuk menindaklanjuti penelitian tersebut kemudian setelah data terkumpul
maka penulis menyusun dan mengklarifikasikan sesaui dengan aturan yang
ada sesuai yang akan dianalisis sesuai dengan hipotesis yang telah
diajukan, untuk mengetahui Pengaruh Pertumbuhan Penduduk Terhadap
Pembangunan Ekonomi di Kabupaten Enrekang.
Selanjutnya,data yang telah dihasilkan dari dokumentasi penulis
menganalisis data menggunakan bantuan aplikasi SPSS (Statistic
Productand Service Solution).
a. Uji Asumsi Klasik
Sebelum menguji hipotesis dalam penelitian ini, terlebih dahulu
dilakukan pengujian persyaratan analisis data yang meliputi :
43
1) Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui data dari masing-masing
variabel berdistribusi normal atau tidak. Adapun rumus yang digunakan adalah
rumus Kolmogorov Smirnov pada program SPSS. Jika nilai kurang dari taraf
signifikasi yang ditentukan 5% maka data tidak berdistribusi dengan normal,
sebaliknya jika nilai Asymp.Sig ≥ 5% maka data berdistribusi normal.
Hasil uji normalitas ditunjukkan pada tabel berikut:
Tabel 4.5
Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 10
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation .57775027
Most Extreme Differences Absolute .214
Positive .214
Negative -.194
Test Statistic .214
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
Sumber: SPSS Versi 24, 2020
Berdasarkan tabel 4.5 diatas dapat dijelaskan bahwa nilai
signifikan sebesar 0,200 lebih besar dari 0,05, sehingga dapat
disimpulkan bahwa data diatas terdistribusi normal.
44
2) Hasil Uji Multikolinearitas
Uji multikolinieritas digunakan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi
yang tinggi antara variabel bebas dalam model regresi. Asumsi
multikolinieritas menyatakan bahwa variabel bebas harus terbebas dari
korelasi yang tinggi antara variabel bebas. Hubungan antar variabel bebas
terhadap variabel terikat akan terganggu jika ada korelasi yang tinggi di
antara variabel - variabel bebasnya. Hal ini mengakibatkan model regresi
yang diperoleh menjadi tidak valid. Hasil uji multikolinearitas dapat dilihat
sebagai berikut :
Tabel 4.6
Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 Pertumbuhan Penduduk .258 3.877
Peran Pemerintah .258 3.877
a. Dependent Variable: Pembangunan Ekonomi Sumber: SPSS Versi 24
Berdasarkan tabel 4.6 dapat dijelaskan bahwa nilai tolerance
0,258 lebih besar dari 0,10 dan nilai VIF 3,877 lebih kecil dari 10,00
sehinnga dapat disimpulkan tidak terjadi Multikolinearitas.
3) Hasil Uji Heteroskedastisitas
Pengujian ini pada dasarnya bertujuan untuk menguji apakah
dalam model regresi terjadi ketidak samaan variance dari residual satu
45
pengamatan ke pengamatan yang lainnya. Hasil uji Heteroskedastisitas
dapat dilihat sebagai berikut
Tabel 4.7
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Coefficientsa
a. Dependent Variable: Abs_RES
Sumber : SPSS Versi 24, 2020
Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya
penyimpangan asumsi klasik heteroskedastisitas yaitu adanya ketidaksamaan
varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi. Prasyarat
yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya gejala
heteroskedastisitas. Metode pengujian yang digunakan Uji Glesjer.
Dari hasil pada tabel 4.7 dapat diketahui bahwa nilai signifikansi 0,370
karena nilai tersebut lebih besar dari 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa tidak terjadi masalah heteroskedastisitas pada model regresi.
4) Hasil Uji Hipotesis
Uji regresi sederhana digunakan untuk mengetahui apakah variabel
bebas berpengaruh terhadap variabel terikat. Dalam hal ini, peneliti ingin melihat
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t
Sig. B Std. Error Beta
(Constant) .635 .663
.958 .370
Pertumbuhan
Penduduk
.110 .065 .969 1.698 .133
Peran Pemerintah -.181 .083 -1.247 -2.185 .065
46
seberapa besar pengaruh Pertumbuhan Penduduk terhadap Pembangunan
Ekonomi di Kabupaten Enrekang. Adapun hasil uji regresi beganda yang dapat
dilihat pada tabel berikut
Tabel 4.8
Hasil Uji Regresi Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t
Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 1.664 1.184
1.405 .033
Pertumbuhan
Penduduk
.284 .116 .422 2.450 .044
Peran Pemerintah .503 .148 .585 3.394 .012
a. Dependent Variable: Pembangunan Ekonomi
Sumber : SPSS Versi 24, 2020
Berdasarkan tabel 4.8 maka diperoleh hasil sebagai berikut:
Y = a+b1x1+b2x2+e
Y= 1,664 + 0,284X1 + 0,503X2 + e
Berdasarkan persamaan di atas, diperoleh nilai constant sebesar 1,664
yang artinya jika pertumbuhan penduduk (X1) dan peran pemerintah (X2) bernilai
tetap, maka pembangunan ekonomi (Y) bernilai 1,644. Pada variabel
pertumbuhan penduduk (X1) bernilai 0,422 dan tingkat signifikan 0,044 lebih kecil
dari 0,05, yang artinya pertumbuhan penduduk berpengaruh
signifikan.Sedangkan pada variabel peran pemerintah (X2) bernilai 0,585 dan
tingkat signifikan 0,012 lebih kecil dari 0,05 yang artinya peran pemerintah (X2)
berpengaruh signifikan. Sehingga hipotesis yaitu: 1. pertumbuhan penduduk
47
berpengaruh signifikan terhadap pembagunan ekonomi di Kabupaten Enrekang
diterima, 2. Peran pemerintah berpengaruh signifikan terhadap pembangunan
ekonomi di Kabupaten Enrekang diterima.
Tabel 4.9
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summary Model
R
R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .973a .946 .931 .65511
a. Predictors: (Constant), Peran Pemerintah, Pertumbuhan Penduduk Sumber : SPSS Versi 24, 2020
Berdasarkan tabel 4.9 Koefisien korelasi (R) = 0,973 menunjukkan
bahwa korelasi variabel dependen dengan variabel independen erat kaitannya
serta bernilai positif dan mendekati 1.
Koefisien determinasi (R2) = 0,946, yang menunjukkan bahwa variasi dari
pertumbuhan penduduk (X1) dan peran pemerintah (X2) dapat dijelaskan oleh
variabel pembangunan ekonomi (Y) sebesar 94,6 % sedangkan sisanya 5,4 %
dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.
Tabel 4.10
Hasil Uji F
ANOVAa
Model
Sum of
Squares
df
Mean Square
F
Sig.
1 Regression 52.990 2 26.495 61.736 .001b
48
Residual 3.004 7 .429
Total 55.994 9
a. Dependent Variable: Pembangunan Ekonomi
b. Predictors: (Constant), Peran Pemerintah, Pertumbuhan Penduduk
Sumber : SPSS Versi 24, 2020
Berdasarkan tabel 4.10 hasil uji F test terlihat bahwa nilai F sebesar
61,736 dengan nilai signifikansi sebesar 0,001, karena probabilitas atau nilai
signifikan menunjukkan 0,001 < 0,05 maka model regresi dapat digunakan untuk
memprediksi pertumbuhan penduduk dan peran pemerintah secara simultan
berpengaruh terhadap pembangunan ekonomi.
Tabel 4.11
Hasil Uji T
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T
Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 1.664 1.184
1.405 .033
Pertumbuhan
Penduduk
.284 .116 .422 2.450 .044
Peran Pemerintah .503 .148 .585 3.394 .012
a. Dependent Variable: Pembangunan Ekonomi
Sumber : SPSS Versi 24, 2020
Berdasarkan tabel 4.11, diperoleh pertumbuhan penduduk
mempunyai hubungan positif dan searah, hal ini berarti bila pertumbuhan
penduduk (X1) bernilai tetap, maka pembangunan ekonomi (Y) juga bernilai
tetap. Hal ini dibuktikan dengan nilai t-hitung untuk variabel X1 2,450 dengan
nilai probabilitas
49
signifikan 0,044 ˂ 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan
penduduk secara parsial berpengaruh signifikan terhadap pembangunan
ekonomi.
Peran pemerintah (X2) mempunyai hubungan positif atau searah, hal
ini berarti bila peran pemerintah bernilai tetap, maka pembangunan ekonomi
juga bernilai tetap. Hal ini dibuktikan dengan nilai t-hitung untuk variabel X2
sebesar 3,394 dengan nilai probabilitas signifikan 0,012 ˂ 0,05 maka dapat
disimpulkan bahwa peran pemerintah secara parsial berpengaruh signifikan
terhadap pembangunan ekonomi.
C. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah di uji menggunakan alat
analisis regresi berganda memperoleh hasil bahwa penelitian menunjukkan:
1. Adanya pengaruh signifikan antara pertumbuhan penduduk dan
pembangunan ekonomi. Hasil penelitian yang telah di uji menggunakan
alat analisis regresi berganda yang artinya jika variabel pertumbuhan
penduduk (X1) bernilai tetap, maka pembangunan ekonomi (Y) juga
bernilai tetap. Hal ini dibuktikan dengan nilai t-hitung untuk variabel X1
2,450 dengan nilai probabilitas signifikan 0,044 ˂ 0,05 sehingga hipotesis
yaitu pertumbuhan penduduk berpengaruh signifikan terhadap
pembangunan ekonomi di Kabupaten Enrekang diterima. Maka dapat
disimpulkan bahwa pertumbuhan penduduk berpengaruh signifikan
terhadap pembangunan ekonomi di Kabupaten Enrekang.
2. Adanya pengaruh signifikan antara pertumbuhan penduduk dan
pembangunan ekonomi. Hasil penelitian yang telah di uji menggunakan
alat analisis regresi berganda yang artinya jika variabel peran pemerintah
50
(X2) bernilai tetap, maka pembangunan ekonomi juga bernilai tetap. Hal
ini dibuktikan dengan nilai t-hitung untuk variabel X2 sebesar 3,394
dengan nilai probabilitas signifikan 0,012 ˂ 0,05 sehingga hipotesis yaitu
peran pemerintah berpengaruh signifikan terhadap pembangunan
ekonomi di Kabupaten Enrekang diterima. Maka dapat disimpulkan
bahwa peran pemerintah berpengaruh signifikan terhadap pembangunan
ekonomi di Kabupaten Enrekang.
Berdasarkan penelitian yang telah di uji secara simultan variabel
pertumbuhan penduduk (X1) dan peran pemerintah (X2) berpengaruh
signifikan terhadap pembangunan ekonomi (Y). Hal ini dibuktikan dengan
nilai F-hitung dengan nilai F tabel. Diketahui F-hitung 61,736 ˃ F-tabel 4,46.
Jadi dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan penduduk dan peran pemerintah
secara bersama-sama berpengaruh terhadap pembangunan ekonomi. Hal ini
juga didukung oleh nilai R2 = 0,946 yang berhubungan antara pertumbuhan
penduduk dan peran pemerintah terhadap pembangunan ekonomi sebesar
94,6 % sedangkan 5,4% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti
dalam penelitian ini.
Pertumbuhan penduduk merupakan salah satu faktor yang penting
dalam masalah sosial ekonomi umumnya dan masalah penduduk pada
khususnya. Karena di samping berpengaruh terhadap jumlah dan komposisi
penduduk juga akan berpengaruh terhadap kondisi sosial ekonomi suatu
daerah atau negara maupun dunia.Jumlah penduduk di Kabupaten Enrekang
periode 2009-2018 menunjukkan peningkatan, dengan adanya peningkatan
jumlah penduduk memicu keinginan pemerintah khususnya Badan
51
Koordinasi Keluarga Berencana Nasional untuk melakukan tindakan yang
dapat mengontrol laju pertumbuhan penduduknya.
Pembangunan ekonomi dilaksanakan dengan berbagai macam
program dan kegiatan yang tercermin dari upaya pemerintah bersama
perangkat lainnya dalam rangka usaha untuk mengembangkan segala potensi
yang ada, guna mendorong gerak pembangunan dalam segala sektor
pembangunan. Pembangunan ekonomi menunjukkan sejauh mana kinerja
dari berbagai sektor ekonomi menghasilkan pendapatan atau nilai tambah
bagi penduduk pada suatu periode tertentu.
Hasil penelitian terdahulu yang telah dilakukan Nurvita (2015)
“Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pertumbuhan Penduduk dan Produktivitas
Tenaga Kerja Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja di Kota Jambi”.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan , maka diketahui bahwa
pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan penduduk, dan produktivitas tenaga
kerjamemiliki pengaruh signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja di Kota
Jambi. Secara parsial variabel pertumbuhan ekonomi. Hafrizal Okta Ade putra
( 2014) “Dampak Pertumbuhan Pnduduk Terhadap Pembangunan Ekonomi di
Kabupaten Padang Pariama” maka diketahui bahwa hasil sensus penduduk
2010 jumlah penduduk Kabupaten Padang Pariaman sebanyak 393.571 jiwa,
sedangkan jumlah penduduk dari hasil sensus penduduk 2000 adalah
sebanyak 432.790 jiwa. Selama sepuluh tahun tersebut telah terjadi
penurunan jumlah penduduk di Kabupaten Padang Pariaman sebanyak
39.219 jiwa. Jika diproyeksikan berdasarkan hasil perhitungan statistik, jumlah
penduduk Kabupaten Padang Pariaman pada tahun 2020akan kembali
mengalami penurunan menjadi sebanyak 356.560 jiwa.
52
Jumlah penduduk bila dikaitkan dengan pertumbuhan income
percapita suatu negara, secara kasar dapat mencerminkan perekonomian
negara tersebut. Ada pendapat yang menyatakan bahwa jumlah penduduk
yang besar adalah sangat menguntungkan bagi pembangunan ekonomi.
Tetapi ada pula yang berpendapat lain yaitu bahwa justru penduduk yang
jumlahnya sedikit yang dapat mempercepat proses pembangunan ekonomi ke
arah yang lebih baik.
Keberhasilan pembangunan ekonomi dapat dilihat dari tingkat
pendapatan perkapita masyarakat dengan harapan dapat mempercepat
realisasi program pengentasan kemiskinan dan perbaikan derajat kesehatan
yang pada akhirnya mendatangkan kemakmuran dan kesejahteraan bagi
rakyat. Pendapatan perkapita seringkali digunakan sebagai indikator
pembangunan, selain untuk membedakan tingkat kemajuan antar negara
maju dan berkembang.
53
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam penelitian yang berjudul Pengaruh Pertumbuhan Penduduk
Terhadap Pembangunan Ekonomi di Kabupaten Enrekang, maka penulis
menarik kesimpulan sebagai berikut:
Berdasarkan pembahasan yang telah dipaparkan pada bab
sebelumnya hasil penelitian yang telah di uji menggunakan alat analiasis
regresi berganda memperoleh hasil bahwa penelitian menunjukkan:
1. Adanya pengaruh signifikan antara pertumbuhan penduduk dan
pembangunan ekonomi.. Hal ini dibuktikan dengan nilai t-hitung untuk
variabel X1 sebesar 2,450 dengan nilai probabilitas signifikan 0,044 ˂ 0,05
sehingga hipotesis yaitu pertumbuhan penduduk berpengaruh signifikan
terhadap pembangunan ekonomi di Kabupaten Enrekang diterima.
2. Adanya pengaruh signifikan antara peran pemerintah dan pembangunan
ekonomi. Hal ini dibuktikan dengan nilai t-hitung untuk variabel X2 sebesar
3,394 dengan nilai probabilitas signifikan 0,012 ˂ 0,05 sehingga hipotesis
yaitu peran pemerintah berpengaruh signifikan terhadap pembangunan
ekonomi di Kabupaten Enrekang diterima.
54
B. Saran
Adapun saran penulis dapat berikan sebagai berikut:
1. Diharapkan pemerintah lebih meningkatkan kualitas sumber daya
manusianya dengan menyedikan fasilitas-fasilitas pendukung sehingga
penduduk lebih maksimal dalam meningkatkan pembangunan ekonomi di
Kabupaten Enrekang.
2. Diharapkan kepada peneliti selanjutnya untuk menambahkan beberapa
analisis lain sehingga benar-benar dapat menganalisis Pengaruh Jumlah
Penduduk Terhadap Pembangunan Ekonomi di Kabupaten Enrekang.
55
DAFTAR PUSTAKA
Afrianto, t, dkk Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Di Kota Semarang, jurnal penelitian. (2011)
Ariefta, r. a. Analisis Pengaruh Pertumbuhan Penduduk, Inflasi, Gdp, dan Upah Terhadap Tingkat Pengangguran di Indonesia. Universitas di Ponegoro. (2014).
Arsyad, l. ekonomi pembangunan. yogyakarta: STIE YKPN (2004).
Arsyad, l. ekonomi pembangunan. yogyakarta: STIE YKPN. (1997).
Badan Pusat Statistik, Enrekang Dalam Angka 2017,(2017)
Boediono, Teori Pertumbuhan Ekonomi, Seri Sinopsis Pengantar Ekonomi No 4 Yogyakarta: BPFE,(1999).
Chandra, dkk, Keterkaitan Pertumbuhan Ekonomi Dan Pendapatan Perkapita
Terhadap Kemiskinan Di Jawa Tengah Tahun 2003-2010, jurnal media ekonomi dan teknologi informasi, (2010).
Dumairy, Perekonomian Indonesia, Jakarta: Erlangga, (1999).
Dwi Puspa Hambarsari. Ekonomi pembangunan. Medan: Bortat Gorat. (2016).
Fadillah,n,dkk, Analisis Pengaruh Pendapatan Perkapita, Tingkat
Pengangguran, Ipm, Dan Pertumbuhan Penduduk Terhadap Kemiskinan Di Jawa Tengah Tahun 2009-2013, jurnal penelitian, (2016).
Fatmawati, Pengaruh Komponen Indeks Pembangunan Manusia terhadap Produk Domestik Regional Bruto di Provinsi Sul-Sel tahun 2006-2015, (2016).
Hambarsari, d. p. pengaruh pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan penduduk
dan inflasi terhadap tingkat kemiskinan di jawa timur tahun 2004- 2014. jurnal ekonomi dan bisnis, 1(2). (2016).75
http://pastime-net.blogspot.co.id/2014/11/pertumbuhan-penduduk-dan-
kehidupan.html
Izza, n. pengaruh pertumbuhan dan ketimpangan pembangunan ekonomi terhadap pembangunan manusia di provinsi sulawesi selatan tahun 2001-2016. universitas hasanuddin. (2017).
Jhingan. ekonomi pembangunan dan perencanaan. jakarta: PT. raja grafindo
56
persada.(2004).
Jhingan. ekonomi pembangunan dan perencanaan. jakarta: PT. raja grafindo
persada. (2014).
Kuncoro, m. dasar-dasar ekonomika pembangunan. yogyakarta: STIM YKPN.
(2010).
Mahyudi, a. ekonomi pembangunan dan analisis data empiris. bogor selatan:
ghalia indonesia. (2004).
Mulyadi, s, Ekonomi Sumber Daya Manusia dalam Prepektif Pembangunan, Jakarta: ESIS, (2007).
Nurman. strategi pembangunan daerah. jakarta: rajawali pers. (2015).
Rochaida, e. dampak pertumbuhan penduduk terhadap pertumbuhan ekonomi dan keluarga sejahtera di provinsi kalimantan timur. jurnal ekonomi, 18(1). (2016).
Rosyetti, Studi Keterkaitan Pertumbuhan Penduduk dengan Pembangunan
Ekonomi di Kabupaten Kuantan Singingi, Jurnal Ekonomi Kependudukan, (2009).
Sanusi, b. pengantar ekonomi pembangunan. jakarta: rineka cipta. (2004).
Saskia, Pengaruh Pertumbuhan Pendapatan Perkapita, Pengangguran, Dan
Pendidikan Terhadap Tingkat Kemiskinan Di Sulawesi Tenggara, skripsi fakultas ekonomi dan bisnis Universitas Hasanuddin: makassar, (2014).
Skousen, m. sang maestro teori-teori ekonomi modern. jakarta: prenada media.
(2005).76
Subri, m. ekonomi sumber daya manusia dalam konteks pembangunan.
jakarta: PT. raja grafindo persada. (2003).
Soedione m. ekonomi pembangunan: proses, masalah, dan dasar kebijakan. jakarta: LPFE UI. (1985).
Sukirno, s. pengantar teori makroekonomi, Jakarta:PT. raja Grafindo
Persada.(2002).
Sukirno,s.Pengantar Teori Makro Ekonomi edisi ke2, Jakarta:Raja Grafindo
Persada, (2003).
Sukirno,s. Ekonomi Pembangunan, Jakarta: Prenada Media Group, (2007).
Sukirno,s. Makro Ekonomi,Teori Pengantar, Jakarta: Rajawali Pers, (2010).
Suparmoko,m. Pengantar Ekonomi Makro, Yogyakarta: BPFE, (1999)
57
Suparmoko, M. pengantar ekonomi makro. yogyakarta: BPFE-Yogyakarta. (2015).
Tjondronegoro, s. M. P. ilmu kependudukan. jakarta: erlangga soft cover. (1984).
Todaro, Pembangunan Ekonomi di Dunia Ke-3 Jilid 1, Jakarta, (1995).
Todaro, Pembangunan Ekonomi di Dunia Ke-3 Jilid 2, Jakarta, (2003).
58
L
A
M
P
I
R
A
N
59
Tabel Jumlah Penduduk Kabupaten Enrekang pada tahun 2010 - 2019
No Tahun Jumlah Penduduk Persentase (%)
1 2010 152.248 10,57%
2 2011 192.163 17,67%
3 2012 193.683 18,74%
4 2013 194.394 19,88%
5 2014 195.193 19,97%
6 2015 196.998 20,06%
7 2016 197.884 21,15%
8 2017 203.320 24,23%
9 2018 201.830 22,30%
10 2019 202.387 23,38%
60
PDRB Kabupaten Enrekang Menurut Pengeluaran Pemerintah Tahun
2010-2019 (juta rupiah)
No Tahun Pengeluaran Pemerintah Persentase(%)
1 2010 539.684,57 9,09%
2 2011 592.905,41 10,49%
3 2012 626.802,62 10,64%
4 2013 655.881,58 11,54%
5 2014 821.863,04 13,29%
6 2015 934,130,62 14,55%
7 2016 990.796,00 15,20%
8 2017 1.059.854,48 15,97%
9 2018 1. 192.233,8 16,48%
10 2019 1.286.676,3 17,53%
61
Produk Domestik Regional Bruto Atas Harga Konstan 2010 Lapangan
Usaha Kabupaten Enrekang Tahun 2010- 2019 (juta rupiah)
No Tahun PDRB Persentase (%)
1 2010 2,605,142.4 9,34%
2 2011 3,047,574.7 10,98%
3 2012 3,458,739.0 13,50%
4 2013 3,119,563.5 13,10%
5 2014 3,631,503.3 13,42%
6 2015 5,240,684.8 15,15%
7 2016 5,890,898.3 15,40%
8 2017 6,360,507.0 16,97%
9 2018 6,119,799.8 16,64%
10 2019 7,298,244.0 17,60%
62
Hasil Uji Asumsi Klasik
1. Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
2. Hasil Uji Multi
Coefficientsa
Collinearity Statistics
Model
Tolerance VIF
1 Pertumbuhan Penduduk .258 3.877
Peran Pemerintah .258 3.877
a. Dependent Variable: Pembangunan Ekonomi
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation .57775027
Most Extreme Differences Absolute .214
Positive .214
Negative -.194
Test Statistic .214
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
63
3. Hasil Uji Hetero
Coefficientsa
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t
Sig. Model
B Std. Error Beta
1 (Constant) .635 .663
.958 .370
Pertumbuhan
Penduduk
.110 .065 .969 1.698 .133
Peran Pemerintah -.181 .083 -1.247 -2.185 .065
a. Dependent Variable: Abs_RES
Hasil Uji Hipotesis
1. Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summary
Model
R
R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .973a .946 .931 .65511
a. Predictors: (Constant), Peran Pemerintah, Pertumbuhan Penduduk
2. Hasil Uji F
ANOVAa Model
Sum of
Squares
df
Mean Square
F
Sig.
1 Regression 52.990 2 26.495 61.736 .001b
64
Residual 3.004 7 .429
Total 55.994 9
a. Dependent Variable: Pembangunan Ekonomi
b. Predictors: (Constant), Peran Pemerintah, Pertumbuhan Penduduk
3. Hasil Uji T
Coefficientsa
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t
Sig. Model
B Std. Error Beta
1 (Constant) 1.664 1.184
1.405 .033
Pertumbuhan
Penduduk
.284 .116 .422 2.450 .044
Peran Pemerintah .503 .148 .585 3.394 .012
a. Dependent Variable: Pembangunan Ekonomi