Pengaruh Personality Traits Terhadap Pengambilan Keputusan...

25
1 PENDAHULUAN Usaha kecil mempunyai potensi maupun peranan yang sangat strategis dalam mewujudkan tujuan pembangunan nasional. Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dinilai oleh berbagai kalangan pernah berperan sebagai “katup pengaman” pada masa krisis ekonomi tahun 1997-an, UMKM ini tetap memiliki potensi dan peran yang strategis dan besar untuk ikut serta mempercepat perubahan dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.Kondisi tersebut dapat dilihat dari berbagai data yang mendukung yang menunjukkan bahwa UMKM tersebut cukup dominan dalam menyokong perekonomian Indonesia, diantaranya adalah jumlah industri yang besar dan terdapat dalam setiap sektor ekonomi, memiliki potensi yang besar dalam penyerapan tenaga kerja. Setiap unit investasi pada sektor UMKM dapat menciptakan lebih banyak kesempatan kerja bila dibandingkan dengan investasi yang sama pada usaha besar, dan juga UMKM memberikan kontribusi yang cukup signifikan pada Produk Domestik Bruto (PDB). Mengingat mempunyai peran yang sangat besar, usaha kecil ini harus tetap dikembangkan, dan harus saling memperkuat antara usaha yang kecil dengan usaha yang besar dalam rangka pemerataan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia. Namun sampai saat ini, UMKM masih menghadapi masalah yang krusial, yakni sangat kecilnya modal yang mereka miliki untuk mengembangakan usahanya (Sitompul, 2006). Melihat kondisi tersebut pemerintah turut ambil bagian dengan mencanangkan program yang disebut dengan Kredit Usaha Rakyat (KUR).KUR merupakan kredit atau pembiayaan kepada Usaha Mikro Kecil Menengah dalam bentuk pemberian modal kerja dan investasi yang didukung fasilitas penjaminan untuk usaha produktif.KUR disini merupakan program dari pemerintah, namun sumber dananya berasal sepenuhnya dari bank.Sekarang ini sudah banyak perbankan yang ikut ambil bagian dalam mengembangakan UMKM ini,

Transcript of Pengaruh Personality Traits Terhadap Pengambilan Keputusan...

Page 1: Pengaruh Personality Traits Terhadap Pengambilan Keputusan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1887/2/T1_212008010_Full... · kredit. Menurut Bank Indonesia, pemberian kredit

1

PENDAHULUAN

Usaha kecil mempunyai potensi maupun peranan yang sangat strategis dalam

mewujudkan tujuan pembangunan nasional. Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dinilai

oleh berbagai kalangan pernah berperan sebagai “katup pengaman” pada masa krisis ekonomi

tahun 1997-an, UMKM ini tetap memiliki potensi dan peran yang strategis dan besar untuk

ikut serta mempercepat perubahan dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat

banyak.Kondisi tersebut dapat dilihat dari berbagai data yang mendukung yang menunjukkan

bahwa UMKM tersebut cukup dominan dalam menyokong perekonomian Indonesia,

diantaranya adalah jumlah industri yang besar dan terdapat dalam setiap sektor ekonomi,

memiliki potensi yang besar dalam penyerapan tenaga kerja. Setiap unit investasi pada sektor

UMKM dapat menciptakan lebih banyak kesempatan kerja bila dibandingkan dengan

investasi yang sama pada usaha besar, dan juga UMKM memberikan kontribusi yang cukup

signifikan pada Produk Domestik Bruto (PDB). Mengingat mempunyai peran yang sangat

besar, usaha kecil ini harus tetap dikembangkan, dan harus saling memperkuat antara usaha

yang kecil dengan usaha yang besar dalam rangka pemerataan kesejahteraan bagi seluruh

rakyat Indonesia.

Namun sampai saat ini, UMKM masih menghadapi masalah yang krusial, yakni

sangat kecilnya modal yang mereka miliki untuk mengembangakan usahanya (Sitompul,

2006). Melihat kondisi tersebut pemerintah turut ambil bagian dengan mencanangkan

program yang disebut dengan Kredit Usaha Rakyat (KUR).KUR merupakan kredit atau

pembiayaan kepada Usaha Mikro Kecil Menengah dalam bentuk pemberian modal kerja dan

investasi yang didukung fasilitas penjaminan untuk usaha produktif.KUR disini merupakan

program dari pemerintah, namun sumber dananya berasal sepenuhnya dari bank.Sekarang ini

sudah banyak perbankan yang ikut ambil bagian dalam mengembangakan UMKM ini,

Page 2: Pengaruh Personality Traits Terhadap Pengambilan Keputusan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1887/2/T1_212008010_Full... · kredit. Menurut Bank Indonesia, pemberian kredit

2

banyak diantaranya yang menerapkan sistem kredit untuk membantu permodalan dalam

membangun usaha tersebut. Berbagai usaha juga telah dilakukan oleh Bank Indonesia untuk

menunjang pemberian kredit pada UMKM, salah satunya adalah dari segi demand, dengan

melakukan penguatan lembaga pendamping UMKM melalui peningkatan capacity building

dalam bentuk pelatihan dan kegiatan penelitian yang menunjang pemberian kredit pada

UMKM tersebut (Setyobudi, 2007).

Berdasarkan data yang diperoleh dari pihak CEMSED UKSW (2012), di kota Salatiga

terdapat sebanyak 295 industri makanan ringan. Usaha dalam bidang industri makanan ringan

sudah banyak ditemukan, karena memang dalam bidang ini banyak dibutuhkan oleh

masyarakat luas dan laba yang didapat juga lumayan besar. Namun modal yang dimiliki

pengusaha skala kecil dan menengah seringkali terbatas, oleh karena itu diharapkan

pemerintah dan perbankan ikut turut ambil bagian dalam hal penyaluran dana dalam bentuk

kredit. Menurut Bank Indonesia, pemberian kredit untuk pengembangan usaha makanan

ringan ini cukup prospektif dan aman bagi perbankan, karena dari usaha ini tercipta lapangan

kerja yang cukup banyak yang mengelola usaha dalam bidang industri dan distribusi.

([email protected]).

Beberapa cara yang dapat digunakan untuk meminimalisir resiko kredit adalah dengan

melakukan analisis 5C (Character, Capacity, Capital, Condition of Economy, dan Collateral)

terhadap nasabah (Feriyanto, 2006). Faktor C yang paling dominan dalam analisis tersebut

adalah Character, yang tentunya sangat penting untuk didalami oleh analis kredit sebelum

memberikan kredit.Character tersebut merupakan penilaian terhadap karakter atau

kepribadian calon penerima pembiayaan dengan tujuan untuk memperkirakan kemungkinan

bahwa penerima pembiayaan dapat memenuhi kewajibannya.Walaupun seseorang memiliki

kondisi usaha yang sama, dan aset yang sama, namun jika memiliki karakter yang berbeda,

Page 3: Pengaruh Personality Traits Terhadap Pengambilan Keputusan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1887/2/T1_212008010_Full... · kredit. Menurut Bank Indonesia, pemberian kredit

3

maka dalam hal pemenuhan kewajiban kredit tersebut juga akan berbeda pula. Sehingga

dalam hal ini faktor karakter yang paling penting untuk diperhatikan.

Dalam hal pengambilan keputusan keuangan individu banyak dipengaruhi oleh

faktor- faktor psikologis dan sosial yang salah satunya adalah aspek personality

traits.Penelitian Mc Kenna, dkk (2003) dalam Ika (2011) perihal hubungan tipe psikologi

dengan pengambilan keputusan menunjukan bahwa pengambilan keputusan keuangan, faktor

psikologis sering menjadi dasar pijakan. Faktor psikologis ini salah satunya menyangkut

tentang karakter kepribadian (personality traits).Costa dan McCrae (1992) dalam Mastuti

(2005) memperkenalkan dimensi kepribadian yang dikenal sebagai Five Factor Model, yang

meliputi neuroticism, extraversion, openness to experience, agreeableness, dan

conscientiousness.Kepribadian dapat diartikan sebagai pola tingkah laku, cara berpikir, dan

emosi khusus dan relatif tetap yang ditunjukkan seseorang. Faktor yang memberi pengaruh

cukup besar terhadap pembentukan karakter adalah lingkungan di mana seseorang tumbuh

dan dibesarkan, norma dalam keluarga, teman, dan kelompok sosial.

Ada penelitian terdahulu yang membahas personality traits yang telah diteliti oleh

Meviana (2010) tentang pengaruh personality traits terhadap perilaku penyalahgunaan

penggunaan kartu kredit dengan impulsiveness sebagai variabel intervening. Penggunaan

kartu kredit disini juga merupakan salah satu keputusan keuangan.Seseorang memilih

menggunakan kartu kredit tersebut dengan benar atau tidak, seringkali dipengaruhi aspek

psikologis kepribadian mereka.Dari penelitian tersebut dapat dilihat ternyata variabel

conscientiousness, agreeableness, dan openness to experience tidak terbukti mempengaruhi

penyalahan penggunaan kartu kredit.

Berdasarkan latar belakang diatas, dapat disimpulkan bahwa persoalan penelitiannya

adalah :

Page 4: Pengaruh Personality Traits Terhadap Pengambilan Keputusan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1887/2/T1_212008010_Full... · kredit. Menurut Bank Indonesia, pemberian kredit

4

1. Apakah neuroticism berpengaruh terhadap pengambilan keputusan kredit pada

pengusaha industri makanan ringan di Salatiga?

2. Apakah extraversion berpengaruh terhadap pengambilan keputusan kredit pada

pengusaha industri makanan ringan di Salatiga?

3. Apakah openness to experience berpengaruh terhadap pengambilan keputusan

kredit pada pengusaha industri makanan ringan di Salatiga?

4. Apakah agreeableness berpengaruh terhadap pengambilan keputusan kredit pada

pengusaha industri makanan ringan di Salatiga?

5. Apakah conscientiousness berpengaruh terhadap pengambilan keputusan kredit

pada pengusaha industri makanan ringan di Salatiga?

Manfaat penelitian ini adalah agar para analis kredit yang akan mencari calon debitur

untuk lebih mempertimbangakan variabel-variabel apa saja yang menjadi faktor penentu

dalam pengambilan keputusan kredit.

LANDASAN TEORI

Personality Traits

Menurut Shane dan Glimmow (2003), kepribadian merupakan pola tingkah laku, cara

berpikir, dan emosi khusus relatif tetap yang ditunjukkan seseorang. Sedangkan kepribadian

(personality) menurut Robbins (1996) adalah organisasi dinamis di dalam masing-masing dan

sistem psikofisik yang menentukan penyesuaian unik terhadap lingkungannya.Kepribadian

disini muncul karena adanya faktor keturunan, lingkungan dan juga dipengaruhi oleh situasi

dimana mereka tinggal (Robbins, 1996).

Costa dan McCrae (1992) dalam Mastuti (2005) memperkenalkan lima dimensi

kepribadian yang lebih dikenal dengan nama Five Factor Model, yang meliputi neuroticism,

Page 5: Pengaruh Personality Traits Terhadap Pengambilan Keputusan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1887/2/T1_212008010_Full... · kredit. Menurut Bank Indonesia, pemberian kredit

5

extraversion, openness to experience, agreeableness, dan conscientiousness. Dalam

penelitian ini akan membahas pengaruh antara personality traits dengan pengambilan

keputusan kredit Usaha Mikro Kecil Menengah pada industri makanan ringan yang ada di

kota Salatiga.

Menurut Costa dan McCrae menyatakan bahwa neuroticism merupakan suatu

kecenderungan untuk mengalami emosi yang tidak menyenangkan dengan muda h, seperti

kemarahan,kecemasan, depresi, atau kerentanan. Seseorang dengan kemantapan emosional

yang positif akan cenderung lebih tenang, bergairah dan merasa aman. Sedangkan seseorang

dengan emosional yang negatif akan cenderung tertekan, gelisah, tidak aman, dan sulit untuk

berpikir jernih dalam membuat keputusan.

Dimensi kepribadian extraversion dalam Robbins (2001)lebih menunjukkan tingkat

kesenangan seseorang akan hubungannya dengan sosial. Kaum extraversionakan cenderung

ramah dan terbuka serta akan mempunyai banyak waktu untuk membangun sebuah relasi di

masyarakat yang ada di sekitar mereka.

Openness to experience merupakan dimensi kepribadian dimana seseorang yang

terobsesi oleh hal-hal baru yang mana belum pernah mereka lakukan sebelumnya. Seseorang

dengan tipe kepribadian yang seperti ini akan cenderung menjadi imajinatif dan intelek

(Robbins, 2001).

Agreeableness diartikan sebagai dimensi kepribadian yang lebih cenderung untuk

tunduk kepada orang lain. Orang dengan kepribadian yang seperti ini tergolong orang yang

percaya kepada orang lain, dan bahkan menganggap rendah kemampuan dirinya sendiri

dibanding dengan orang lain (Robbins, 2001).

Menurut Costa dan McCrae (1992) dalam Robbins (2001), menyatakan bahwa

seseorang dengan dimensi kepribadian conscientiousnessakan menunjukkan sikap disiplin

diri, bertindak patuh, dan cenderung untuk melakukan sesuatu yang telah direncanakan

Page 6: Pengaruh Personality Traits Terhadap Pengambilan Keputusan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1887/2/T1_212008010_Full... · kredit. Menurut Bank Indonesia, pemberian kredit

6

daripada bertindak spontan. Dengan kepribadian tersebut, orang dengan tipe seperti ini

akancenderung lebih bertanggung jawab dengan apa yang sedang dikerjakannya, dan pasti

ingin mencapai prestasi.

Pengambilan Keputusan Kredit

Menurut Kasmir (2008), kredit berasal dari bahasa Yunani (credere) yang berarti

percaya, yaitu pemberi kredit percaya kepada penerima kredit, bahwa kredit yang disalurkan

pasti akan dikembalikan sesuai perjanjian. Sedangkan bagi penerima kredit berarti menerima

kepercayaan, sehingga mempunyai kewajiban untuk membayar kembali pinjaman tersebut

sesuai dengan jangka waktunya.

Sedangkan unsur - unsur kredit menurut Suyatno (1993) ada beberapa macam,

diantaranya adalah :

a. Kepercayaan, yaitu keyakinan dari si pemberi kredit bahwa prestasi yang diberikan

dalam bentuk uang, barang dan jasa akan benar-benar diterima kembali dalam jangka

waktu tertentu dimasa yang akan datang.

b. Tenggang waktu, yaitu suatu masa yang memisahkan antara pemberian prestasi

dengan kontrasepsi yang akan diterima pada masa yang akan datang.

c. Degree of risk, yaitu tingkat resiko yang akan diterima sebagai akibat adanya jangka

waktu yang memisahkan antara pemberian prestasi dengan kontrasepsi yang akan

diterima di kemudian hari.

d. Prestasi, yaitu objek kredit tidak saja diberikan dalam bentuk uang, tetapi dalam

bentuk barang atau jasa.

Personality Traits terhadap Pengambilan Keputusan Kredit

Page 7: Pengaruh Personality Traits Terhadap Pengambilan Keputusan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1887/2/T1_212008010_Full... · kredit. Menurut Bank Indonesia, pemberian kredit

7

Seperti sudah dijelaskan diatas, bahwa seseorang akan cenderung mengambil

keputusan kredit berdasarkan tipe kepribadiannya. Kemudian Costa dan McCrae (1992)

dalam Mastuti (2005) memperkenalkan lima dimensi kepribadian yang lebih dikenal dengan

nama Five Factor Model, yang meliputi neuroticism, extraversion, openness to experience,

agreeableness, dan conscientiousness.

Neuroticism menilai kestabilan emosi individu, atau dapat pula diartikan sebagai

kecenderungan untuk mengalami emosi negatif, seperti marah, kecemasan, atau

depresi.Seseorang dengan tipe kepribadian neuroticism cenderung menafsirkan keadaan

sebagai ancaman bagi dirinya.Pada saat memiliki masalah-masalah pribadi, orang ini sulit

untuk berfikir jernih bahkan seringkali salah dalam membuat keputusan. Menurut Farzanepey

(2006) dalam penelitiannya mengenai pengambilan keputusan investasi, menyatakan bahwa

seseorang dengan kepribadian neuroticism, cenderung kurang memiliki metode-metode yang

cukup kuat untuk menyelesaikan apa yang menjadi tujuan mereka. Neuroticism lebih

cenderung untuk menyendiri dan memendam masalahnya sendiri, dan tidak untuk

membangun relasi dengan masyarakat sekitarnya.

Tipe orang dengan kepribadian seperti ini kemungkinan tidak akan mengambil kredit,

karena tipe orang neuroticism inikurang memiliki metode yang cukup kuat. Sehingga apabila

ada kesulitan keuangan untuk mengembangkan usahanya, mereka akan menyelesaikan

masalah mereka sendiri tanpa meminta bantuan kepada pihak ketiga.

H1 : Seseorang yang memiliki kepribadian neuroticism akan cenderung tidak mengambil

kredit

Extraversion dalam Robbins (2001)lebih menunjukkan tingkat kesenangan seseorang

akan hubungannya dengan masyarakat. Orang dengan tipe seperti ini akan cenderung senang

Page 8: Pengaruh Personality Traits Terhadap Pengambilan Keputusan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1887/2/T1_212008010_Full... · kredit. Menurut Bank Indonesia, pemberian kredit

8

untuk bergaul dengan sesama disekitarnya, sehingga memiliki relasi yang cukup luas. Dalam

penelitian yang dilakukan oleh Peterson (2001) mengenai pengambilan keputusan investasi,

orang dengan kepribadian extraversionakan cenderung lebih suka untuk mengambil resiko.

Mereka mengambil keputusan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan eksternal dan tidak

mengambil keputusan sesuai dengan hasil evaluasi mereka sendiri (Sadi, 2011).

Orang-orang dengan tipe kepribadian extraversion kemungkinan akan mengambil

kredit tersebut. Dilihat dari penelitian yang sebelumnya, mereka cenderung suka mengambil

resiko, dan hanya mempertimbangkan segalanya berdasarkan faktor eksternal saja. Dari

kredit yang didapat, mereka hanya berfikir untuk mengembangkan usahanya agar semakin

maju, namun tidak untuk resiko-resiko yang akan dihadapi kedepannya.

H2 : Seseorang yang memiliki kepribadian extraversion akan cenderung menggunakan

kredit

Openness to experience merupakan dimensi kepribadian dimana seseorang yang

terobsesi oleh hal-hal baru yang mana belum pernah mereka lakukan sebelumnya. Mereka

cenderung lebih kreatif, mengerti apa yang mereka lakukan, dan juga memegang keyakinan

yang tidak konvensional. Penelitian mengenai investasi, menyatakan mereka memiliki

kemampuan yang lebih dibandingkan dengan yang lain, dan tipe seperti ini cenderung senang

dengan keuntungan yang tinggi (Peterson, 2011).Menurut Mayfield dan Perdue (2008)

menyatakan bahwa orang dengan kepribadian seperti ini senang dengan investasi jangka

panjang mapun investasi jangka pendek.

Orang-orang dengan kepribadian seperti ini akan cenderung lebih suka mengambil

kredit, karena tipe openness to experience senang dengan hal-hal baru yang belum pernah

mereka lakukan dan mengejar keuntungan yang tinggi. Dengan kredit yang didapatkan, tipe

Page 9: Pengaruh Personality Traits Terhadap Pengambilan Keputusan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1887/2/T1_212008010_Full... · kredit. Menurut Bank Indonesia, pemberian kredit

9

orang seperti ini akan lebih senang untuk mengembangkan usahanya, dan dengan begitu

mereka berharap akan mendapat keuntungan yang tinggi pula di masa yang akan datang.

H3 : Seseorang yang memiliki kepribadian openness to experience akan cenderung

menggunakan kredit

Agreeableness diartikan sebagai dimensi kepribadian yang lebih cenderung untuk

tunduk kepada orang lain. Mereka umumnya lebih senang untuk membantu orang lain.

Dalam penelitian mengenai pengambilan investasi, yang dilakukan oleh Peterson (2011),

menyatakan bahwa orang dengan kepribadian seperti ini senang membeli sahamnya pada saat

harga rendah, dan menjualnya kembali disaat harga kembali meningkat.Tipe kepribadian

seperti ini cenderung mengikuti trend.

Bedasarkan penelitian yang dilakukan oleh Peterson (2011) tersebut, tipe

agreeablenessakan lebih senang untuk mengambil kredit tersebut. Tipe orang-orang seperti

ini lebih menghargai pendapat orang lain dibandingkan dirinya sendiri.

H4 : Seseorang yang memiliki kepribadian agreeableness akan cenderung menggunakan

kredit

Conscientiousnessakan lebih sering untuk mendengarkan kata hati dan mengejar apa

yang ingin menjadi tujuan mereka secara terarah. Penelitian yang dilakukan oleh Pirog dan

Roberts (2007), orang dengan karakter seperti ini diharapkan lebih teliti pada penggunaan

kartu kreditnya seperti mereview laporan keuangannya setiap bulan.

Orang dengan tipe kepribadian conscientiousnessakan lebih suka untuk mengambil

kredit. Karena mereka merupakan pribadi yang segala sesuatunya memiliki perencanaan dan

Page 10: Pengaruh Personality Traits Terhadap Pengambilan Keputusan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1887/2/T1_212008010_Full... · kredit. Menurut Bank Indonesia, pemberian kredit

10

terarah, mereka dapat mengatur kredit yang didapat dengan sebaik mungkin dengan

perencanaan yang matang.

H5 : Seseorang yang memiliki kepribadian conscientiousness akan cenderung

menggunakan kredit

Model Hipotesis

Berdasarkan pembahasan diatas dapat digambarkan dalam model sebagai berikut :

METODE PENELITIAN

Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan unit atau individu dalam ruang lingkup dan waktu yang

ingin diteliti. Sampel adalah sebagian dari observasi yang dipilih dari populasi. Pada

H1

H2

H4

H5

+

+

+

+

-

H3

Neuroticism

Openness to

Experience

Extraversion

Conscientiousness

Agreeableness

Pengambilan Keputusan Kredit

Page 11: Pengaruh Personality Traits Terhadap Pengambilan Keputusan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1887/2/T1_212008010_Full... · kredit. Menurut Bank Indonesia, pemberian kredit

11

penelitian ini populasi yang akan diteliti adalah Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)

yang bergerak pada industri makanan ringan di kota Salatiga, dengan jumlah sebesar 295.

Sedangkan sampelnya adalah produsen makanan ringan yang produknya dijual di daerah

jalan Jendral Sudirman Salatiga (Pasar Raya I, Pasar Raya II, Pasar Pagi, Toko makanan),

dan juga produsen yang tergabung dalam paguyuban ”KOMPAK” Salatiga. Teknik yang

digunakan dalam pengambilan sampel adalah, purposive sampling. Dengan syarat bahwa,

sampel yang akan diwawancarai memang memiliki informasi yang dibutuhkan untuk

penelitian ini.

Penyebaran kuisioner ini juga dibantu dari pihak CEMSED FEB UKSW Salatiga,

yaitu dengan membantu penulis untuk dapat datang pada hari Selasa, 21 Februari 2012 ke

pertemuan bulanan yang dilakukan oleh paguyuban ”KOMPAK”, yang merupakan gabungan

produsen-produsen makanan ringan yang ada di kota Salatiga.

Dalam penelitian ini juga dibantu dari pihak Bank Mandiri, Bernadetta Rudyasworo

selaku Kepala Cabang Mandiri Salatiga, yang berperan membantu dalam mendapatkan

tambahan responden. Kemudian dari pihak Bank Mandiri tersebut, mengenalkan kepada

salah satu pengusaha makanan ringan yang juga tergabung dalam salah satu anggota dalam

paguyuban Usaha Mikro Kecil Menengah yang ada di kota Salatiga. Dari pengusaha tersebut

diperoleh informasi mengenai acara “Peringatan Hari Pers Nasional (HPN) tahun 2012 dan

Hari Ulang Tahun ke-66 Persatuan Wartawan Indonesia(PWI) tingkat Jawa Tengah”, yang

akan diadakan pada tanggal 16 Maret 2012 di lapangan Pancasila, Salatiga. Dalam acara

tersebut, terdapat pameran Usaha Mikro Kecil Menengah, sehingga penulis mendapatkan

tambahan responden dari acara tersebut.

Jenis dan Sumber Data

Page 12: Pengaruh Personality Traits Terhadap Pengambilan Keputusan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1887/2/T1_212008010_Full... · kredit. Menurut Bank Indonesia, pemberian kredit

12

Jenis data dibagi menjadi dua, yakni data sekunder dan data primer. Data primer

merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli.

Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti secara tidak langsung, yakni

melalui media perantara. Data dalam penelitian ini menggunakan data primer. Data primer

diperoleh dengan cara membagikan kuisioner berupa pertanyaan-pertanyaan mengenai

pengambilan keputusan kredit pada beberapa pengusaha UMKM yang ada di kota Salatiga.

Indikator Empirik

Indikator empirik ini merupakan gabungan dari beberapa jurnal yang sudah

disesuaikan isinya, yakni dari penelitian oleh Peterson (2011); Bean (2010); dan Mastuti

(2005).

Tabel 1. Indikator Empirik Personality Traits

Personality Traits Definisi Indikator Empirik

Neuroticism

Neuroticism menilai tentang

kestabilan dan ketidak stabilan

emosi individu, atau dapat pula

diartikan sebagai kemampuan

seseorang dalam menahan stress

- mudah cemas

- mudah marah

- mudah depresi

- kurangnya kontrol diri

Extraversion

Extraversion lebih menunjukkan

tingkat kesenangan seseorang

akan hubungannya dengan sosial

- senang bergaul

- ramah

- terbuka

- memiliki relasi luas

- memiliki semangat

tinggi

- optimis

- senang memimpin

Page 13: Pengaruh Personality Traits Terhadap Pengambilan Keputusan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1887/2/T1_212008010_Full... · kredit. Menurut Bank Indonesia, pemberian kredit

13

Personality Traits Definisi Indikator Empirik

Openness to

experience

Openness to experience

merupakan dimensi kepribadian

dimana seseorang yang terobsesi

oleh hal-hal baru yang mana

belum pernah mereka lakukan

sebelumnya.

- senang berimajinasi

- memiliki ide- ide baru

- senang berpetualang

- senang dengan

kebebasan

- intelektual

- rasa ingin tahu yang

tinggi

Agreeableness

Agreeableness diartikan sebagai

dimensi kepribadian yang lebih

cenderung untuk tunduk kepada

orang lain.

- percaya kepada orang

lain

- rendah hati

- senang membantu

- senang bekerjasama

- dapat dipercaya

Conscientiousness

Conscientiousness lebih sering

untuk mendengarkan kata hati dan

mengejar apa yang ingin menjadi

tujuan mereka secara terarah.

- teratur

- rapi

- disiplin diri

- berhati-hati

- tanggung jawab

Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan adalah menggunakan teknik regresi logistik.

Teknik statistik ini digunakan untuk mengetahui pengaruh satu variabel independen atau

lebih (X) terhadap satu variabel dependen (Y), dengan syarat bahwa variabel dependen

Page 14: Pengaruh Personality Traits Terhadap Pengambilan Keputusan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1887/2/T1_212008010_Full... · kredit. Menurut Bank Indonesia, pemberian kredit

14

merupakan variabel dummy yang hanya punya dua alternatif dan variabel independen

mempunyai skala data interval atau ratio. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah

pengambilan keputusan kredit, sedangkan variabel independennya adalah neuroticism,

extraversion, openness to experience, agreeableness, dan conscientiousness.

Dengan model regresi :

Ln p

p

1= b0 + b1x1 + b2x2 + b3x3 + b4x4 + b5x5 ( 1 )

p = probabilitas pengusaha UMKM pernah mengambil kredit

b0 = konstanta dari model regresi logistik

b1 = koefisien regresi dari variabel bebas ke – i ; i = 1,2,3,...

x1 = neuroticism

x2 = extraversion

x3 = openness to experience

x4 = agreeableness

x5 =conscientiousness

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Dalam penelitian ini, kuisioner digabung dengan penelitian “Aspek Bias Dalam

Pengambilan Keputusan Kredit pada Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Industri

Makanan Ringan di kota Salatiga”, yang dilakukan oleh Athalia (2012).

Karakteristik Responden

Pada penelitian ini, data populasi yang didapat berasal dari pihak CEMSED FEB

UKSW.Sampel dalam penelitian ini berjumlah 60 responden, yang terdiri dari produsen

makanan ringan yang menjual produknya di jalan Jendral Sudirman Salatiga (Pasar Raya I,

Page 15: Pengaruh Personality Traits Terhadap Pengambilan Keputusan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1887/2/T1_212008010_Full... · kredit. Menurut Bank Indonesia, pemberian kredit

15

Pasar Raya II, Pasar Pagi, Toko makanan) dan juga produsen yang tergabung dalam

paguyuban ”KOMPAK” Salatiga. Dari sebanyak 60 pengusaha Usaha Mikro Kecil

Menengah industri makanan ringan yang menjadi sampel, sebanyak 11 responden (18%)

menunjukkan tidak pernah mengambil kredit, sedangkan sisanya sebesar 49 responden (82%)

menunjukkan bahwa pengusaha tersebut pernah mengambil kredit.

Dari 49 responden yang pernah mengambil kredit, 36 responden diantaranya bersedia

mengungkapkan darimana sumber kredit mereka.Sedangkan sisanya sebesar 13 responden

tidak bersedia menyebutkan. Dari data tersebut, dapat diperoleh grafik sebagai berikut :

Grafik 1. Lokasi Pengambilan Kredit

Sumber : data primer, 2012

Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada 60 pengusaha Usaha Mikro Kecil

Menengah industri makanan ringan lebih banyak mengambil kredit.Lembaga keuangan yang

menjadi sumber kredit untuk usaha mereka sebagian besar diambil di Bank Rakyat Indonesia

(BRI), yakni sebesar 44% (16 responden). Sedangkan sebanyak 16 responden (44%)

mengambil di lembaga keuangan lainnya seperti Bank Mandiri, Bank Perkreditan Rakyat

(BPR), Bank Danamon, maupun Koperasi yang ada di pasar. Sedangkan terdapat 4 responden

(12%) yang mengambil kredit dari non lembaga keuangan, seperti misalnya pinja man dari

44%

44%

12%

BRI

Lembaga Keuangan Lain

Non Lembaga Keuangan

Page 16: Pengaruh Personality Traits Terhadap Pengambilan Keputusan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1887/2/T1_212008010_Full... · kredit. Menurut Bank Indonesia, pemberian kredit

16

orang tua maupun pinjaman dari sanak saudara.Alasan mereka lebih banyak mengambil

kredit pada Bank Rakyat Indonesia (BRI), dikarenakan bunga yang ditawarkan lebih rendah

dibanding perbankan yang lain, serta jaminan yang diberikan lebihmudah dan tidak sulit

prosesnya.

Tabel 2.Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Pegawai

1-5 orang pegawai 5 orang pegawai Total

Pernah mengambil kredit 41 8 49

Tidak pernah mengambil kredit

11 0 11

Total 52 8 60

Sumber : data primer, 2012

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa sebanyak 41 responden (84%) yang

memiliki pegawai 1 sampai 5 orang, akan cenderung untuk mengambil kredit, dibandingkan

dengan Usaha Mikro Kecil Menengah dengan pegawai lebih dari 5 orang yang memiliki

jumlah 8 responden (16%). Pada 60 responden yang diteliti, ditemukan bahwa Usaha Mikro

Kecil Menengah dengan jumlah pegawai lebih dari 5 orang, tidak pernah mengambil kredit.

Tabel 3.Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Responden

Laki- laki Perempuan Total

Pernah mengambil kredit 17 32 49

Tidak pernah mengambil kredit 6 5 11

Total 23 37 60

Sumber : data primer, 2012

Dari 49 responden yang pernah mengambil kredit, presentase responden perempuan

lebih banyak yakni sebesar 32 responden (65%), dibandingkan dengan laki- laki yang

memiliki jumlah sebesar 17 responden (35%). Namun dari responden yang tidak mengambil

Page 17: Pengaruh Personality Traits Terhadap Pengambilan Keputusan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1887/2/T1_212008010_Full... · kredit. Menurut Bank Indonesia, pemberian kredit

17

kredit, jumlah responden wanita tidak berbeda jauh yakni sebesar 5 responden (45%),

sedangkan responden laki- laki lebih besar sedikit yakni 6 orang (55%).

Tabel 4.Karakteristik Responden BerdasarkanUsia

21-30 tahun 31-40 tahun 41-50 tahun 50 tahun Total

Pernah mengambil kredit

8 13 15 13 49

Tidak pernah

mengambil kredit

2 4 4 1 11

Total 10 17 19 14 60

Sumber : data primer, 2012

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa sebanyak 4 responden (36%), dengan

kelompok usia 31-40 tahun dan 41-50 tahun , tidak pernah mengambil kredit. Sedangkan

responden yang pernah mengambil kredit, paling banyak berasal dari kelompok usia 41-50

tahun (15 responden).

Tabel 5.Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

SD SMP SMA Sarjana Total

Pernah mengambil kredit 3 12 19 14 48

Tidak pernah mengambil kredit

1 1 6 1 9

Total 4 13 25 15 57

Sumber : data primer, 2012

Diketahui bahwa sebanyak 3 responden tidak memberikan informasi mengenai

pendidikan terakhir mereka. Pada tabel diatas, dapat diketahui bahwa sebanyak 19 responden

(76%) dari total 25 responden dengan pendidikan tingkat SMA lebih banyak mengambil

kredit. Kemudian dari 14 responden (93%) dari total 15 responden juga pernah mengambil

Page 18: Pengaruh Personality Traits Terhadap Pengambilan Keputusan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1887/2/T1_212008010_Full... · kredit. Menurut Bank Indonesia, pemberian kredit

18

kredit.Sebanyak 6 responden (55%) dengan pendidikan tingkat SMA, juga tidak pernah

mengambil kredit.

Pengolahan Data

Hasil regresi logistik dari data yang diperoleh melalui kuisioner yang dibagikan untuk

menguji hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Tabel 7. Koefisien Hasil Regresi Logistik

B S.E. Wald Df Sig. Exp(B)

Step 1a Neuroticism - 0.261 0.116 5.095 1 0.024 0.770

Extraversion 0.132 0.135 0.958 1 0.328 1.141

Openness to experience 0.174 0.141 1.520 1 0.218 1.190

Agreeableness - 0.444 0.234 3.601 1 0.058 0.641

Conscientiousness - 0.037 0.169 0.047 1 0.829 0.964

Constant 6.848 4.151 2.721 1 0.099 941.949

Sumber : data yang diolah dengan SPSS

Berdasarkan tabel diatas dapat disusun persamaan sebagai berikut :

Ln p

1 − p= 6.848 − 0.261X1 + 0.132X2 + 0.174X3 − 0.444X4 − 0.037X5

Ataup

1−p= e

6.848 −0.261 X1+0.132 X2+0.174 X3−0.444 X4−0.037 X5

Ln p

1 − p= e

6.848 × e

−0.261X1× e

0.132X2× e

0.174X3× e

−0.444X4× e

−0.037X5

Variabel dikatakan signifikan apabila nilainya kurang dari 0.05 (5%).Dari tabel diatas

dapat diketahui bahwa, variabel yang signifikan hanya variabel neuroticism, yakni sebesar

0.024.

Page 19: Pengaruh Personality Traits Terhadap Pengambilan Keputusan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1887/2/T1_212008010_Full... · kredit. Menurut Bank Indonesia, pemberian kredit

19

Tabel 8. Hasil Uji Omnibus

Chi-square Df Sig.

Step 1 Step 8.560 5 0.128

Block 8.560 5 0.128

Model 8.560 5 0.128

Sumber : data yang diolah dengan SPSS

Omnibus Test digunakan untuk menguji pengaruh dari seluruh variabel independen,

yaitu secara bersama-sama terhadap variabel dependen.Pada tabel tersebut menunjukkan

bahwa nilai χ2 Goodness of fit test sebesar 8.560 dengan tingkat signifikansi sebesar

0.128.Dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel independen tidak berpengaruh signifikan

terhadap variabel dependen, karena nilai signifikansinya lebih besar dari 5%. Nilai

Nagelkerke R2 dari model dalam penelitian ini sebesar 0.22 yang berarti variabel dependen

personality traits dalam pengambilan keputusan kredit Usaha Mikro Kecil Menengah pada

industri makanan ringan di Salatiga dapat dijelaskan oleh variabelitas dari variabel

neuroticism, extraversion, openness to experience, agreeableness, dan conscientiousness

sebesar 21.6%, sedangkan sisanya sebesar 78.4% dijelaskan oleh variabel-variabel lainnya.

Pembahasan

Dari hasil kuisioner yang disebarkan kepada 60 pengusaha Usaha Mikro Kecil

Menengah industri makanan ringan di kota Salatiga, presentase responden yang pernah

mengambil kredit lebih besar. Terdapat sebesar 49 responden (82%) mengambil kredit untuk

keperluan pengembangan usaha mereka.Penelitian ini dilakukan untuk menguji apakah faktor

psikologis dari pengusaha Usaha Mikro Kecil Menengah makanan ringan berpengaruh pada

pengambilan keputusan kredit.Uji signifikansi dari beberapa hipotesis yang diajukan,

variabel-variabel extraversion, openness to experienceagreeableness, dan conscientiousness

tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pengambilan keputusan kredit.

Page 20: Pengaruh Personality Traits Terhadap Pengambilan Keputusan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1887/2/T1_212008010_Full... · kredit. Menurut Bank Indonesia, pemberian kredit

20

Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan terhadap kelima variabel yang ada,

hanya variabel neuroticism yang signifikan. Variabel neuroticism memiliki koefisien sebesar

-0.261 (𝑒−0.261 = 0.770), yang berarti setiap kenaikan skor neuroticism sebesar 1 satuan,

maka peluang pengambilan kredit akan turun sebesar 0,770. Apabila responden tersebut

memiliki kepribadian yang mudah cemas, kurang bisa mengontrol diri, mudah marah, mudah

depresi, dan mudah khawatir akan cenderung untuk tidak mengambil kredit. Pada saat tipe

orang seperti ini menghadapi masalah dalam kredit, seringkali mereka akan cepat depresi,

dan bingung harus melakukan apa untuk mengatasi masalah tersebut. Tipe orang dengan

kepribadian seperti ini kurang memiliki metode-metode yang kuat untuk menyelesaikan apa

yang menjadi tujan mereka, sehingga mereka akan cenderung untuk tidak mengambil kredit.

Sesuai dengan penelitian Farzanepey (2006) dalam Sadi (2011), menyatakan bahwa orang

dengan tipe neuroticism lebih cenderung untuk menyendiri dan memendam masalahnya

sendiri, tidak untuk membangun relasi dengan masyarakat sekitarnya. Tipe kepribadian

seperti ini akan lebih cenderung untuk mengatasi masalah mereka sendiri, tanpa meminta

bantuan dari orang ketiga, dalam hal ini adalah bank, koperasi simpan pinjam, atau perbankan

lainnya.

Variabel extraversion memiliki koefisien sebesar 0.132 (𝑒0.132 = 1.141), yang berarti

setiap kenaikan skor extraversion, maka peluang pengambilan kredit akan naik pula. Hal

tersebut sesuai dengan arah hipotesis yang diajukan. Namun variabel extraversion dalam

penelitian ini tidak terbukti signifikan, karena memiliki nilai signifikansi lebih dari α, yakni

sebesar 0.328.

Variabel openness to experience memiliki koefisien sebesar 0.174 (𝑒0.174 = 1.190),

yang berarti setiap kenaikan skor openness to experience, maka peluang pengambilan kredit

akan naik. Hal tersebut juga mempunyai arah yang samadengan hipotesis yang telah diajukan

Page 21: Pengaruh Personality Traits Terhadap Pengambilan Keputusan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1887/2/T1_212008010_Full... · kredit. Menurut Bank Indonesia, pemberian kredit

21

sebelumnya, namun juga tidak terbukti signifikan karena memiliki nilai signifikansi sebesar

0.281.

Sedangkan untuk variabel agreeablenessmempunyai arah yang berlawanan dengan

hipotesis yang diajukan. Variabel agreeableness memiliki koefisien sebesar -0.444

(𝑒− 0.444 = 0.641), yang berarti setiap kenaikan skor agreeablenes, maka peluang

pengambilan kredit akan turun. Variabel agreeableness memiliki arah yang berlawanan

dengan hipotesis, dan juga tidak terbukti signifikan, dengan nilai signifikansi 0.058.

Variabel conscientiousness memiliki koefisien sebesar -0.037 (𝑒−0.037 = 0.964 ),

yang berarti setiap kenaikan skor conscientiousness, maka peluang pengambilan kredit

akanturu. Hal ini juga berlawanan arah dengan hipotesis yang ada, dan tidak terbukti

signifikan dengan nilai signifikansi sebesar 0.829.

Variabel extraversion, openness to experience, agreeableness, dan

conscientiousnesstersebut tidak berpengaruh pada keputusan pengambilan kredit. Hal

tersebut dikarenakan pengusaha tersebut lebih mempertimbangkan keuntungan atau laba

yang akan mereka peroleh di masa mendatang. Mereka juga lebih cenderung untuk mencari

cara bagaimana agar usaha yang sedang mereka jalani dapat berkembang lebih pesat lagi,

sehingga ketika akan mengambil kredit, pertimbangan para pengusaha Usaha Mikro Kec il

Menengah tersebut menjadi lebih rasional. Dengan begitu faktor psikologis tidak menjadi

faktor penentu utama dalam pengambilan keputusan kredit tersebut.

KESIMPULAN

Hasil dari penelitian ini adalah sebanyak 49 responden (82%) menunjukkan bahwa

pengusaha tersebut pernah mengambil kredit, dan sisanya sebanyak 11 responden (18%)

tidak pernah mengambil kredit. Dari hasil pengujian dengan regresi logistik terhadap

Page 22: Pengaruh Personality Traits Terhadap Pengambilan Keputusan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1887/2/T1_212008010_Full... · kredit. Menurut Bank Indonesia, pemberian kredit

22

beberapa hipotesis yang diajukan, menunjukkan bahwa hanya variabel neuroticism yang

signifikan. Sisanya yakni variabel extraversion, openness to experienceagreeableness, dan

conscientiousness tidak berpengaruh signifikan dalam keputusan pengambilan kredit pada

pengusaha Usaha Mikro Kecil Menengah tersebut. Keempat variabel tersebut dikatakan tidak

signifikan karena memiliki α lebih dari 5%.

Melalui penelitian ini, diharapkan agar para kreditur yang akan mencari calon debitur

untuk tidak hanyamelihat dari karakter debitur itu sendiri, namun juga sebaiknya melakukan

variabel lain dari analisis 5Cyakni Capacity,Capital, Condition of Economy, dan Collateral.

Hal tersebut untuk lebih meminimalisir resiko kredit. Sehingga kedepannya para kreditur

tersebut dapat mengambil keputusan yang benar, supaya antara pengusaha dan lembaga

keuangan tersebut tidak ada yang dirugikan satu sama lain.

Keterbatasan Penelitian dan Saran

Dalam penelitian ini sulit untuk mencari informasi secara mendalam dari para

pengusaha Usaha Mikro Kecil Menengah industri makanan ringan.Hal tersebut dikarenakan

lebih banyak kuisioner yang dititipkan pada beberapa toko yang menjual makanan

ringan.Sehingga pada saat pengisiannya, lebih tidak bisa dikontrol secara langsung oleh

penulis.

Diharapkan untuk penelitian mendatang untuk secara langsung bertemu dengan para

pengusaha tersebut, sehingga informasi yang diperoleh akan jauh lebih mendalam, dan

kesalahan dalam pengisian kuisioner dapat lebih terkontrol.

DAFTAR PUSTAKA

Page 23: Pengaruh Personality Traits Terhadap Pengambilan Keputusan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1887/2/T1_212008010_Full... · kredit. Menurut Bank Indonesia, pemberian kredit

23

Chaplin, J.P, (2002). Dictionary of Psychology, New York.

Deniz, Engin, (2011). “An Investigation of Decision Making Styles and the Five-Factor

Personality Traits With Respect to Attachment Styles”. Educational Sciences : Theory

& Practice. Selcuk University.

Feriyanto, Dwi. 2006. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pengambilan

Kredit Modal Kerja (Studi Kasus di PD. BPR Kabipaten Pati). Skripsi Fakultas

Ekonomid Universitas Islam Indonesia.

Goleman, Daniel, (1997). Emotional Intellegence. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

HM Iskandar Soesilo, (2007).“Strategi UMKM Dalam Mengatasi Sistem dan Prosedur

Kredit Komersial”.

Kasmir, (2008).Manajemen Perbankan. PT. Rajawali Grafindo Persada, Jakarta.

Mastuti, Endah, (2005). Analisis Faktor Alat Ukur Kepribadian Big Five pada Mahasiswa

Suku Jawa. INSAN.

Mayfield, Cliff, (2008). “Investment Management and Personality Type”.Financial Services

Review 17.

Meviana, Stephanie. 2010. Pengaruh Personality Traits Terhadap Penyalahgunaan Kartu

Kredit Dengan Impulsiveness Sebagai Variabel Intervening (Studi Pada Masyarakat

Page 24: Pengaruh Personality Traits Terhadap Pengambilan Keputusan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1887/2/T1_212008010_Full... · kredit. Menurut Bank Indonesia, pemberian kredit

24

di Kota Semarang).Skripsi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya

Wacana.

Mowen, John C, (1990). Consumer Behavior, Macmillan Publishing Company, New York.

Peterson, Richard, (2011). “The Personality Traits of Successful Investors During the U.S.

Stock Market’s Lost Decade of 2000-2010”.

Robbins, Stephen P, (1996). Perilaku Organisasi. PT. Perballindo, Jakarta.

Sadi, Rasoul, (2011). “Behavioral Finance : The Explanation of Investor’s Personality and

Perceptual Biases Effect on Financial Decisions”. International Jurnal of Economics

and Finance.

Setyobudi, Andang, (2007). “Peran Serta Bank Indonesia DalamPengembangan Usaha

Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)”.Buletin Hukum Perbankan Dan

Kebanksentralan.

Suyatno, Chalik, Sukada, Ananda, Marala, (1992). Dasar-dasar perkreditan.PT gramedia

pustaka utama, Jakarta.

Suyatno, Thomas, (1993). Dasar-dasar perkreditan.PT gramedia pustaka utama, Jakarta.

Page 25: Pengaruh Personality Traits Terhadap Pengambilan Keputusan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1887/2/T1_212008010_Full... · kredit. Menurut Bank Indonesia, pemberian kredit

25

Wiharjo, Katarina Kumalasari (2012). Faktor Demografis dan Mental Accounting :

Penggunaan Kredit Pada Karyawan Bank Bumi Arta, Tbk. Cabang Surakarta. Skripsi

Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana.

http://id.wikipedia.org/wiki/sampel_(statistika)

http://sanoesi.wordpress.com/2011/09/30/analisa-karakter-sebagai-salah-satu-alat-

manajemen-dalam-pengambilan-keputusan-pemberian-kredit/

http://www.saudagar-bugis.com/usaha-mikro-kecil-dan-menengah-umkm-menurut-undang-

undang-nomor-20-tahun-2008/

http://www.usahamakanan.com/peluang-usaha-kue-basah.html