PENGARUH PERSEPSI DAN KEPERCAYAAN MASYARAKAT …repository.uinjambi.ac.id/4288/1/Annisatry...
Transcript of PENGARUH PERSEPSI DAN KEPERCAYAAN MASYARAKAT …repository.uinjambi.ac.id/4288/1/Annisatry...
PENGARUH PERSEPSI DAN KEPERCAYAAN MASYARAKAT
TERHADAP GERAKAN KOIN LAZIS NU PROVINSI JAMBI
SKRIPSI
Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-Syarat Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Srata Satu (S.1)
Dalam Ekonomi Syariah
OLEH
ANNISATRY LUBIS
EES.160312
DIBAWAH BIMBINGAN :
H. Sissah, S.Ag., M.HI
Addiarahman, S.HI., M.SI
JURUSAN EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2020 M/ 1441H
ii
iii
Pembimbing I : H. Sissah, S. Ag.,M.HI
Pembimbing II : Addiarrahman, S.HI,.M.SI
Alamat : Jln. Arif Rahman Hakim No. 1 Telanaipura Jambi
36122 Telp/Fax : (0741) 65600,
Website:https://febi.uinjambi.ac.id/
Jambi, April 2020
Kepada Yth,
Bapak Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
Di-
Jambi
NOTA DINAS
Assalamualaikum wr.wb
Setelah membaca dan melakukan perbaikan seperlunya, maka skripsi
saudari Annisatry Lubis yang berjudul “PENGARUH PERSEPSI DAN
KEPERCAYAAN MASYARAKAT TERHADAP GERAKAN KOIN LAZIS
NU PROVINSI JAMBI” telah disetujui dan dapat diajukan untuk
dimunaqasahkan guna melengkapi syarat-syarat memperolah gelar sarjana (S.1)
dalam ilmu Ekonomi Syariah pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
Demikianlah, kami ucapkan terima kasih semoga dapat bermanfaat bagi
kepentingan agama, nusa dan bangsa.
Wassalamualaikum wr.wb
Pembimbing I Pembimbing II
H. Addiarrahman, S.HI,. M.SI
NIP. 196502151999031001 NIP.198601062015031002
Sissah, S. Ag., M.HI
iv
v
MOTTO
Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan
dan mensucikan mereka, dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu
itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi
Maha Mengetahui.”(QS. At-Taubah (9): 103).
vi
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh persepsi dan
kepercayaan masyarakat terhadap Gerakan Koin LAZIS NU Provinsi Jambi.
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan metode Kuantitatif-Deskriptif.
Teknik yang digunakan dalam pengampilan sampel adalah Purposive Sampling
yaitu teknik pengambilan sampel yang telah ditentukan oleh peneliti dengan
kriteria tertentu. Untuk pengumpulan data menggunakan kuesioner, dokumentasi,
wawancara dan observasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah uji asumsi klasik, analisis regresi linear berganda, dan uji hipotesis.
Hasil penelitian yang di olah dengan program SPSS versi 20 bahwa nilai R
Square sebesar 0,393 artinya 39,3% Gerakan Koin LAZIS NU Provinsi Jambi di
pengaruhi variabel persepsi dan kepercayaan masyarakat sedangkan sisanya
60,7% di pengaruhi oleh variabel lain yang tidak disebutkan dalam penelitian ini.
Hasil uji simultan atau (uji F) menunjukkan nilai signifikansi 0,000 < 0,05
artinya persepsi dan kepercayaan masyarakat berpengaruh signifikan secara
simultan terhadap Gerakan Koin LAZIS NU Provinsi Jambi. Sedangkan hasil uji
parsial ( uji T) untuk variabel persepsi berpengaruh signifikan terhadap Gerakan
Koin dengan tingkat signifikansi sebesar 0,002 < 0,05 dan untuk varibel
kepercayaan tidak berpengaruh terhadap Gerakan Koin dengan nilai t hitung yaitu
0,643 < 2,037.
Kata Kunci : Persepsi, Kepercayaan, dan Gerakan Koin.
vii
PERSEMBAHAN
Ya Allah,
Waktu yang sudah kujalani dengan jalan hidup yang sudah menjadi takdirku,
sedih,bahagia, dan bertemu orang-orang yang memberikanku sejuta pengalaman
bagiku, yang telah meberi warna-warni kehidupanku. Kubersujud dihadapan-Mu,
Engkau berikan aku kesempatan untuk bisa sampai Di penghujung awal
perjuanganku Segala Puji bagi-Mu Ya Allah.
Alhamdulillahirobbal‟alamin..
Sujud syukur aku persembahkan kepada Allah SWT yang Maha pengasih lgi
Maha penyayang atas takdir-Mu telah engkau jadikan aku manusia yang
senantiasa berfikir, berilmu, beriman dan bersabar dalam menjalani kehidupan ini.
Semoga keberhasilan ini menjadi satu langkah awal bagiKu untuk meraih cita-cita
besarKu.
Terimaksih telah memberi amanah kepada dua malaikatKu yang setiap waktu
ikhlas menjagaku, mendidikku, membimbingku dalam keadaan apapun susah
maupun senang saya selalu dikasihi dan disayangi dengan baik. Ya Allah engkau
berikanlah syurga firdaus dan jauhikanlah kedua orang tuaKu dari siksa pedihnya
api neraka.
Untuk kedua orang tuaku tercinta, Almarhum Ayahhanda Awaluddin Lubis dan
Ibunda Salmah Siregar. Yang tak pernah lelah membesarkan dan mendidikku
dengan penuh kasih sayang dan rasa cinta, selalu mendo‟akan dengan ikhlas,
dukungan, motivasi terlebih untuk ayahandaku terimakasih untuk segala
pengorbanan semoga selalu di berikan tempat terbaik di Surga-nya Allah SWT.
Semoga keberkahan selalu menyertai Ayah dan Ibu.
Amin yaa Robbal‟alamin.
Kepada abang dan kakakku tercinta, Ali Sakti Lubis, Akad Romadhan Lubis,
Abdi Syukur Lubis, Asnika Lubis, Adi Parulian Lubis yang telah memberikan
motivasi , dorongan, semangat serta segala sesuatu yang aku buntuhkan baik
dalam bentuk do‟a, materi, maupun tenaga . semoga selalu di berkahi .
....We are Always Loving You…
viii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanahu
Wata’ala. Yang mana dalam penyelesaian skripsi ini, penulis selalu diberikan
kesehatan dan kekuatan sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan baik.
Shalawat dan salam tidak lupa penulis panjatkan untuk Nabi Muhammad
Shallallahu Alaihi Wasallam.
Skripsi ini dengan judul: “PENGARUH PERSEPSI DAN
KEPERCAYAAN MASYARAKAT TERHADAP GERAKAN KOIN NU
LAZISNUPROVINSI JAMBI”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Strata 1 (S.1) Program Studi Ekonomi Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih dengan setulus
hati kepada:
1. Bapak Alm. Awaluddin Lubis dan Ibu Salmah Siregar selaku kedua orang tua
serta abang, kakak, tante maupun ponakan tercinta yang selalu mendukung dan
mendo‟akan serta memberikan semangat selama penelitian dan penyusunan
skripsi ini.
2. Prof. Dr. H. Su‟aidi Asy‟ari, MA., Ph.D selaku Rektor Universitas Islam
Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
3. Dr. A.A Miftah, M.Ag selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
4. Dr. Rafidah, SE., M.EI selaku Wakil Dekan I, Dr. Novi Mubyarto, SE., ME
selaku Wakil Dekan II, Dr. Sucipto, MA selaku Wakil Dekan III Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi.
5. Ambok Pangiuk, S.Ag., M.Si selaku Ketua Program Studi Ekonomi Syariah
dan M. Yunus, M.Si selaku Sekretaris Program Studi Ekonomi Syariah
ix
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi.
6. H. Sissah, S.Ag., M.HI dan Addiarrhaman, S.HI., M.SI selaku Pembimbing I
dan pembimbing II.
7. Bapak dan Ibu dosen serta Asisten Dosen yang telah memberikan materi
pendidikan yang berharga selama proses perkuliahan di Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
8. Seluruh karyawan dan karyawati Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi yang telah
memberikan pelayanan selama masa perkuliahan hingga selesai.
9. Bapak/Ibu, Saudara/I narasumber atau informan yang telah bersedia
memberikan data dan informasi yang dibutuhkan dalam penyelesaian skripsi
ini, yang mana sangat terbuka dan kooperatif mendukung penelitian hingga
selesai.
10. Nurani Lubis, Nurlela, Ananda Riski, Muhammad Harun Nasution, Selaku bou
dan kakak ipar yang selalu memberikan dukungan serta do‟a dalam
penyelesaian skripsi ini.
11. Kepada keponakan bou tercinta Arsyad Sukri Lubis, Amri Firdaus Lubis, dan
Asrika Lubis yang menjadi penerus di Keluarga Besar Alm. Awaluddin Lubis.
12. Waaly Arizona, S.Pt yang siap menjadi abang, teman, saudara, sahabat, bahkan
kekasih dan selalu memberikan semangat, motivasi, dukungan, pikiran, do‟a,
bahkan materi yang terhingga sehingga skripsi ini dapat selesai.
13. Sahabat tercinta Bunga Imah, Aulan Nissa, Desi Nopi Sari, Arma Selly
Oktiana, Detia Safitri, Ayu Dewi safitri, Desi Hari Sandi, Dewi Anggraini,
Chintya Yohana Veronika, Della Ananda Lestari, Apriani, Annisa Ghaida yang
selalu memberi di dunia akademisi dari awal masuk kuliah hingga saat ini
untuk menyandang Gelar Sarjana Ekonomi.
14. Sahabat/i seperjuanganku di dunia Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia
(PMII) Sukma dewi Herlina, Martina Ninnggis, Yauchy Apsa, Feli Parsih,
Nurul Kurniawan, Romadhon, M.Zulkifli.
x
15. Kakak, abang dan adik-adikku di Anti Wacana (Kak Indah Maulinda, Bang
Fanda Ogi, Ayu, Adinda, Fairah, Tio, Toher, Riky, Dhafi, tami, Azhar, Gefri,
Alfan, Dirham).
16. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu
Kelancaran dalam menyusun skripsi ini.
Terima kasih sepenuhnya atas jasa yang telah kalian berikan sehingga
penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan lancar dan semoga amal
kebajikan kalian semua dinilai oleh Allah SWT.
Disamping itu, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan. Maka dari itu, apabila terdapat kesalahan mohon dimaafkan.
Sangat diharapkan kritik dan saran yang membangun supaya bisa menjadi catatan
perbaikan dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan
penelitian selanjutnya.
Jambi, April 2020
Annisatry Lubis
EES.160312
xi
DAFTAR ISI
NOTA DINAS........................................................................................................ iii
MOTTO.................................................................................................................. iv
PERSEMBAHAN ................................................................................................. vii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... viii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiii
BAB IPENDAHULUAN ........................................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 11 C. Tujuan Penelitiaan ...................................................................................... 11
D. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 12
E. Batasan Masalah......................................................................................... 12
F. Kerangka Teori........................................................................................... 12
G. Tinjauan Pustaka ........................................................................................ 20
H. Kerangka Pemikiran ................................................................................... 24
I. Hipotesis ..................................................................................................... 25
BAB IIMETODE PENELITIAN .......................................................................... 26
A. Jenis Penelitian ........................................................................................... 26
B. Populasi dan Sampel .................................................................................. 27
C. Instrumen Pengumpulan Data .................................................................... 28
D. Uji Intrumen Penelitian .............................................................................. 29
E. Teknis Analisis Data .................................................................................. 30
F. Uji Hipotesis............................................................................................... 32
G. Sistematika Penulisan................................................................................. 34
BAB IIIGAMBARAN UMUM ............................................................................ 36
A. Sejarah Lembaga Amill, Zakat, Infaq dan Shodaqoh Nahdlatul Ulama
Provinsi Jambi ............................................................................................ 36
B. Visi dan Misi Lembaga Amil Zakat, Infak dan Sedekah Nahdlatul Ulama
(LAZISNU) Provinsi Jambi ....................................................................... 38
C. Struktur Organisasi..................................................................................... 39
D. Job Description Lembaga Amil Zakat, Infak dan Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Provinsi Jambi ....................................................................... 40
E. Program Kerja ............................................................................................ 42
F. Sejarah Koin NU ........................................................................................ 42
xii
BAB IVHASIL PENELITIAN ............................................................................. 48
A. Karakteristik Responden ............................................................................ 48
B. Uji Instrumen Penelitian ............................................................................ 55
C. Teknik Analisis Data .................................................................................. 58 D. Uji Hipotesis............................................................................................... 62
E. Pembahasan ................................................................................................ 68
BAB VKESIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 72
A. Kesimpulan ................................................................................................ 72
B. Saran ........................................................................................................... 72
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 73
xiii
DAFTAR TABEL
1. Data Pemilik Celengan KOIN NU LAZIS NU Provinsi Jambi ............... 48
2. Hasil Uji Variabel Persepsi ....................................................................... 55
3. Hasil Uji Variabel Kepercayaan Masyarakat ............................................ 56
4. Hasil Uji Variabel Gerakan Koin .............................................................. 56
5. Hasil Uji Realibilitas ................................................................................. 57
6. Uji Normalitas ........................................................................................... 59
7. Hasil Uji Multikolinieritas ........................................................................ 61
8. Analisis Regresi......................................................................................... 63
9. Uji Parsial .................................................................................................. 65
10. Uji Simultan .............................................................................................. 67
11. Hasil Uji Koefisien Determinasi ............................................................... 67
xiv
DAFTAR GAMBAR
1. Kerangka Pemikiran ............................................................................ 24
2. Struktur Organisasi.............................................................................. 39
3. Celengan LAZIS NU........................................................................... 47
4. Hasil P-Plot ......................................................................................... 60
5. Grafik Heteroskedastisitas .................................................................. 62
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Persepsi adalah suatu pandangan atau pemikiran seseorang dalam
menafsirkan sesuatu, baik dalam bentuk penglihatan maupun pendengaran.
Persepsi merupakan kemampuan panca indera dalam menerjemahkan stimulus
atau proses untuk menerjemahkan stimulus yang masuk ke dalam alat indera
manusia. Persepsi manusia terdapat perbedaan sudut pandang dalam penginderaan
yang mempersepsikan sesuatu itu baik atau persepsi yang positif maupun persepsi
negatif yang akan mempengaruhi tindakan manusia yang tampak atau nyata1.
Persepsi ialah tafsiran apa yang dilihat oleh mata, atau dengan kata lain,
persepsi ialah makna yang diberikan pada apa yang mata saksikan2. Berdasarkan
berbagai definisi persepsi di atas, secara umum persespi dapat didefinisikan
sebagai proses pemberian makna, interpretasi dari stimuli dan sensasi yang
diterima oleh individu, dan sangat dipengaruhi faktor faktor internal maupun
ekternal masing – masing dari individu tersebut.
Persepsi adalah fungsi psikis yang penting yang menjadi jendela
pemahaman bagi peristiwa dan realitas kehidupan yang dihadapi manusia.
Manusia sebagai makhluk yang diberikan amanah kekhalifahan diberikan
berbagai macam keistimewaan yang salah satunya adalah proses dan fungsi
1Sugihartono and others, Psikologi Pendidikan (Yogyakarta: UNY Press, 2007), p. hlm
90. 2Mohd Ainon and Abdullah Hasan, Pemikiran Logikal Dan Kritikal (Utusan Publications
& Distributiors Sdn. Bhd.).
2
Artinya: “Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu
persepsi yang lebih rumit dan lebih kompleks dibandingkan dengan makhluk
Allah yang lainnya.
Proses persepsi didahului dengan proses penerimaan stimulus pada
reseptor, yaitu indera. Fungsi indera manusia sendiri tidak langsung berfungsi
setelah ia lahir, akan tetapi ia akan berfungsi sejalan dengan perkembangan
fisiknya. Sehingga ia dapat merasa atas apa yang terjadi padanya dari pengaruh-
pengaruh eksternal yang baru dan mengandung perasaan-perasaan yang akhirnya
membentuk persepsi dan pengetahuannya terhadap alam luar (Najati, 2005).
Panca indera merupakan suatu alat yang berperan penting dalam
melakukan persepsi, karena dengan panca indera inilah individu dapat memahami
informasi menjadi sesuatu yang bermakna. Dan Allah SWT memberi karunia
berupa penglihatan dan pendengaran kepada manusia agar dapat belajar dan
bergaerak. Dengan penglihatan manusia mengetahui segala benda di sekitarnya,
sedangkan dengan pendengaran pula manusia dapat belajar ilmu pengetahuan.
Atas nikmat penglihatan, pendengaran dan hati nurani yang diberikan oleh Allah
SWT agar manusia senantiasa bersyukur kepada-Nya. Hal ini sesuai dengan
kandungan Firman Allah dalam QS. An-Nahl ayat 78, yaitu :
dalam
keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran,
penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur”.
3
Persepsi dalam pandangan Islam adalah suatu proses kognitif yang dialami
individu dalam memahami informasi baik melalui panca indera, seperti mata
untuk melihat, telinga untuk mendengar, hidung untuk penciuman, hati untuk
merasakan, dan pemahaman dengan indera mata maupun pemahaman dengan hati
dan akal3.Menurut Bimo Walgito (1990: 54-55), Persepsi memiliki Indikator-
indikator sebagai berikut4:
1. Penyerapan terhadap rangsang atau objek tersebut di serap atau di terima oleh
panca indera, baik penglihatan, pendengaran, peraba, pencium, dan pencecap
secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama. Dari hasil penyerapan atau
penerimaan oleh alat-alat indera tersebut akan mendapat gambaran,
tanggapan, atau kesan di dalam otak. Gambaran tersebut dapat tunggal
maupun jamak, tergantung objek persepsi yang diamati. Di dalam otak
terkumpul gambaran-gambaran atau kesan-kesan, baik yang lama maupun
yang baru saja terbentuk. Jelas tidaknya gambaran tersebut tergantung dari
jelas tidaknya rangsang, normalitas alat indera, baru saja atau sudah lama.
2. Pengertian atau pemahaman
Setelah terjadi gambaran-gambaran atau kesan-kesan di dalam otak, maka
gambaran tersebut di organisir, di golong-golongkan (diklasifikasi), dibandingkan,
diinterpretasi, sehingga terbentuk perhatian atau pemahaman. Proses terjadinya
pengertian atau pemahaman tersebut sangat unik dan cepat. Pengertian yang
3„Magister Sains Psikologi UIN Jakarta 2015: Persepsi Dalam Perspektif Islam Oleh:
Muhammad Dwirifqi Kharisma Putra‟
<http://studiislamkomprehensif.blogspot.com/2016/02/persepsi-dalam-perspektif-islam-oleh.html>
[accessed 10 May 2020]. 4Intisari, „Persepsi Siswa Terhadap Mata Pelajaran Matematika‟, Jurnal Pendidikan
Pascasarjana Magister PAI.
4
terbentuk yang terbentuk tergantung juga pada gambaran-gambaran lama yang
terlah memiliki individu sebelumnya (disebut apersepsi).
3. Penilaian atau evaluasi
Setelah terbentuk pengertian atau pemahaman, terjadilah penilaian dari individu.
Individu membandingkan pengertian atau pemahaman yang baru diperoleh
tersebut dengan kriteria atau normal yang dimiliki individu secara subjektif.
Penilaian individu berbeda-beda meskipun objeknya sama. Oleh karena itu
persepsi bersifat individual.
Kepercayaan adalah suatu bentuk yang harus ditimbulkan ke dalam diri
seseorang bahwa yang dipercayai itu memang benar. Kepercayaan adalah
anggapan atau keyakinan bahwa sesuatu yang dipercayai itu benar atau nyata5.
Kepercayaan (thrust) adalah ekspektasi atau pengharapan positif bahwa orang lain
tidak akan melalui katakata, tindakan, dan kebijakan bertindak secara
oportunistik6. Konsep kepercayaan secara umum dapat dibedakan kedalam dua
jenis, yaitu political trust (kepercayaan politik) dan social trust (kepercayaan
sosial). Dalam persepektif politik, kepercayaan terjadi ketika menilai lembaga
pemerintah dan para pemimpinnya dapat memenuhi janji, efisien, adil, dan jujur7.
Untuk membangun sebuah kepercayaan diperlukan tujuh core values, yaitu
sebagai berikut8:
5„Arti Kata Kepercayaan Menurut Kamus KBBI Online, Makna Kata Dari Kamus Besar
Bahasa Indonesia‟ <https://kbbi.kata.web.id/kepercayaan/> [accessed 10 May 2020]. 6Gito Sudarmo, Perilaku Organisasi (Jakarta: Salemba Empat, 2002), p. 66.
7Agus Dwiyanto, Mengembalikan Kepercayaan Publik Melalui Reformasi Birokrasi
(Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2011). 8Wibowo, Manajemen Perubahan, Cetakan Pertama (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
2006), pp. 381–84.
5
1. Keterbukaan
Kerahasiaan dan kurangnya transparansi antara ke duabelah pihak dalam
menjalankan kerja sama akan mengganggu trust building. Oleh karena itu
diperlukan keterbukaan antara kedua belah pihak agar keduanya dapat saling
percaya antara satu sama lain.
2. Kompeten
Kompeten merupakan salah satu hal yang sangat penting yang harus kita
miliki, dikarenakan jika seseorang ingin memperoleh kepercayaan dari
masyarakat maka perlu adanya kemampuan untuk melaksanakan yang telah
dibebankan kepada nya.
3. Kejujuran
Kejujuran merupakan elemen terpenting dalam mendapatkan sebuah
kepercayaan, dengan adanya kejujuran maka hal-hal yang bersifat merugikan
yang lain dapat terhindar.
4. Integritas
Integritas adalah kesesuaian antara perkataan, itikat, pemikiran dan tindakan.
Dalam perkataannya berjanji akan melaksanakan tugas-tugasnya secara
professional untuk menghasilkan sumber daya yang optimal.
5. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah dorongan yang dimiliki seseorang untuk
mempertanggung jawabkan sesuatu yang telah dikerjakan kepada lingkungannya
atau orang lain.
6
6. Sharing
Sharing adalah sebuah pengakuan atau pengungkapan diri terhadap orang lain
yang berfungsi untuk berbagi sesuatu untuk meringankan sebuah masalah.
Sharing merupakan elemen penting dalam membangun kepercayaan karena
mempunyai manfaat nilai psikologis yakni membantu membangun hubungan
yang lebih baik antara satu sama lain. Termasuk didalamnya sharing informasi,
ketrampilan, pengalaman dan keahlian.
7. Penghargaan.
Untuk mendorong sebuah kepercayaan maka harus terdapat respek saling
menghargai antara satu sama lain. Islam sebagai pedoman hidup setiap manusia
mengajarkan berbagai amalan yang memiliki nilai-nilai kebaikan dalam
kehidupan manusia. Infaq dan sedekah merupakan salah satu amalan sunnah yang
dianjurkan oleh Islam bagi setiap umatnya, yaitu berupa pemberian sebagian harta
yang dimiliki untuk kepentingan sosial.
Ada berbagai macam cara untuk melakukan pemindahan hak kepada orang
lain yang diatur dalam fiqih muamalah, misalnya, infaq, shadaqah, hibah, dan
lainnya. Karena Islam menghendaki setiap individu hidup di tengah masyarakat
secara layak sebagai manusia, sekurang-kurangnya, dapat memenuhi kehidupan
pokok berupa sandang dan pangan, memperoleh pekerjaan sesuai dengan
keahliannya, atau membangun rumah tangga dengan bekal yang mencukupi.
Kemiskinan merupakan masalah fundamental yang tengah dihadapi oleh
seluruh bangsa yang ada di dunia, termasuk Indonesia. Kemiskinan yang melanda
umat Islam adalah suatu ironi mengingat agama Islam merupakan satu-satunya
7
agama samawi yang dengan tegas mengharuskan umatnya untuk mengeluarkan
zakat, infaq dan sedekah9.
Dalam Islam, infaq adalah ibadah sunnah. Pengertian infaq itu sendiri
adalah sesuatu yang diberikan oleh seseorang guna menutupi kebutuhan orang
lain, baik berupa makanan, minuman, dan lain sebagainya. Memberikan sebagian
rizki (karunia) guna menafkahkan sesuatu kepada orang lain berdasarkan rasa
ikhlas karena Allah semata. Firman Allah :
“Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan allah) sebagian dari
hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan
dari bumi untuk kamu”(Qs. Al-Baqarah :267).
Harta adalah anugerah dan amanah dari Allah SWT yang harus di syukuri dan
dipertanggung jawabkan dipertanggungjawabkan. Karena tidak semua orang
mendapatkan kepercayaan dari Allah SWT untuk memikul tanggung jawab
menjaga harta bendanya. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT QS. Al-
Baqarah:267.
Dianjurkan kepada umat untuk menginfaqkan sebagian harta yang dimiliki
yang ada di bumi ini kepada orang-orang yang membutuhkan. sebagai ta‟awun
9Masdar F Masudi and others, Reinterpretasi Pendayagunaan ZIS (Menuju Efektifitas
Pemanfaatan Zakat, Infaq, Sedekah)., ed. by Hamid Abidin (Jakarta: Piramedia).
8
atau gotong royong. Infaq merupakan salah satu solusi untuk memecahkan
problematika kemiskinan dalam masyarakat, mengatasi kesenjangan sosial yang
terjadi antara orang miskin dan kaya, serta dalam rangka pemerataan
kesejahteraan masyarakat dan peningkatan kwalitas hidup lainnya.
Infaq adalah ibadah suka rela yang diberikan oleh orang yang memiliki
kelebihan dari harta yang dimiliki kepada orang yang membutuhkan. Karena apa
yang dimiliki manusia adalah titipan dari Allah SWT. Agama menganjurkan
kepada setiap umat Islam untuk berinfaq, agar tujuan Islam dalam pemerataan
kesejahteraan hidup dalam bermasyarakat dapat terwujud, sehingga tidak terjadi
penumpukkan harta dalam satu tempat. Anjuran tersebut ditandai dengan ayat-
ayat al-Qur‟an serta hadis-hadis Nabi yang memerintahkan kepada umatnya untuk
senantiasa berinfaq.
Perkembangan Islam di Indonesia belakangan ini semakin menarik untuk
diperhatikan, dimana semakin banyak daerah-daerah yang mulai memberdayakan
zakat, infaq dan sedekah untuk pemberdayaan ekonomi umat. Salah satunya
adalah pemberdayaan infaq, karena infaq memiliki kontribusi yang sangat besar
dalam mengatasi masalah kemiskinan yang tengah dihadapi oleh banyak
masyarakat.
Lembaga pengelola zakat merupakan lembaga non-profit yang bertujuan
untuk membantu umat Islam menyalurkan zakat, infaq dan sodaqoh kepada
yang berhak menerimanya. Aktivitas tersebut melibatkan beberapa pihak yang
saling terkait yaitu pemberi zakat, pengelola, dan penerima zakat. Pada
beberapa kasus, pengelola dana bukan orang-orang atau institusi yang benar-
9
benar dikenal oleh pemberi dana. Lembaga pengelola menginginkan adanya
kepercayaan pemberi dana sementara itu, penerima dana menginginkan adanya
transparansi pengelolaan dana10
.
Lembaga pengelola zakat dituntut untuk menjamin transparansi dan
akuntabilitas organisasi. Hal itu terkait mulai diberlakukannya Undang-Undang
Keterbukaan Informasi Publik (UUKIP), sejak tanggal 1 Mei 2010 lalu.
Undang-undang ini menjamin hak masyarakat untuk memperoleh informasi
publik, sekaligus memberi tanggung jawab pada lembaga publik untuk
menyediakan ruang informasi bagi masyarakat. Organisasi pengelola zakat,
baik LAZ maupun BAZ sendiri, termasuk ke dalam kategori lembaga publik,
karena sebagian atau seluruh dananya bersumber dari sumbangan masyarakat,
yang berupa zakat, infaq, dan Shadaqah.
Sebagai ormas keagamaan terbesar di Indonesia, sepanjang sejarahnya NU
dalam menangani persoalan sosial terhadap umat manusia yakni dengan cara
mengoptimalkan peran zakat, infaq, dan sedekah sebagai jaminan sosial dengan
model pemberdayaan ekonomi untuk mengatasi kemiskinan. Peran ZIS
tersebut sebagai upaya untuk mengatasi persoalan sosial di bidang ekonomi
dengan cara mengangkat derajat hidup masyarakat. Maka dari itu, muncullah
Gerakan Koin di Provinsi Jambi.
Gerakan Koin NU merupakan gerakan nahdliyin untuk mengumpulkan
uang receh (Koin) dari rumah ke rumah nahdliyin dengan memberikan
10L. David Brown and Mark. H Moore, „The Hauser Center for Nonprofit Organizations
Accountability, Strategy, and International Non-Governmental Organizations‟, The Hauser Center
for Nonprofit Organizations The Kennedy School of Goverment Harvard University, April 2001,
Working Paper N0.7 edition.
10
celengan yang berdiameter 10 cm di setiap rumah warga nahdliyin dengan
harapan agar setiap warga mengisi kotak tersebut dengan uang Koin (recehan)
yang dikumpulkan setiap satu bulan sekali oleh petugas yang sudah ditentukan,
Program Koin NU ini bertujuan untuk memberikan pendidikan kepada
nahdliyin untuk selalu istiqomah dalam berinfaq serta manfaatnya untuk
memberikan solusi bagi nahdliyin dalam berbagai aspek kehidupan dan
mewujudkan kemandirian warga NU.
LAZIS NU provinsi Jambi berdiri pada tahun 2016, seiring berjalannya
waktu terjadi vakum kepengurusan di LAZIS NU. LAZIS NU provinsi jambi
kembali aktif pada tahun 2018 dengan kepengurusan yang baru. Program
gerakan KOIN NU ini dimulai pada bulan februari 2019, dimana kotak infaq
yang beredar kurang lebih 141 kotak infaq untuk tahap awal yang dibagikan
pengurus LAZIS NU. Dengan beredarnya kontak infaq LAZIS NU Provinsi
Jambi akan mempengaruhi pandangan masyarakat untuk berinfaq di LAZIS
NU Provinsi Jambi.Dimana faktor yang mempengaruhi masyarakat untuk tidak
berinfaq yaitu dikarenakan lemahnya informasi kepada masyarakat mengenai
program gerakan Koin itu sendiri, sehingga masyarakat tidak terlalu antusias
untuk berpartisipasi dalam program tersebut. Dilihat dari antusias masyarakat
terhadap gerakan Koin ini membuat penulis tertarik untuk melakukan riset
tentang persepsi dan kepercayaan masyarakat terhadap gerakan KoinLAZIS
NU Provinsi Jambi.
Dengan demikian, persepsi dan kepercayaan masyarakat merupakan faktor
yang sangat penting dalam menentukan pandangan dan kepercayaan
11
masyarakat dalam gerakan Koin LAZIS NU Provinsi Jambi. Pandangan yang
baik terhadap gerakan Koin LAZIS NU Provinsi Jambi akan menumbuhkan
minat dan kepercayaan masyarakat untuk berinfaq di Gerakan Koin LAZIS NU
Provinsi Jambi. Karena dengan baru mulainya gerakan Koin NU ini di Provinsi
Jambi tentu akan mempengaruhi persepsi dan kepercayaan masyarakat
terhadap gerakan Koin NU tersebut.
Berdasarkan fenomena tersebut peneliti tertarik untuk melalukan penelitian
dengan judul “ PENGARUH PERSEPSI DAN KEPERCAYAAN
MASYARAKAT TERHADAP GERAKAN KOIN LAZIS NU PROVINSI
JAMBI ”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka perumusan masalah dengan
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Apakah persepsimasyarakatberpengaruh secara positif dan signifikan
terhadap gerakan KoinLAZIS NU Provinsi Jambi?
2. Apakahkepercayaanmasyarakat berpengaruh secara positif dan signifikan
terhadap gerakan Koin LAZIS NU Provinsi Jambi?
C. Tujuan Penelitiaan
1. Untuk mengetahui pengaruh persepsi masyarakat terhadap Gerakan Koin
LAZIS NU Provinsi Jambi.
2. Untuk mengetahui pengaruh kepercayaan masyarakat terhadap Gerakan
Koin LAZIS NU Provinsi Jambi.
12
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah
1. Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Strata Satu (S1) Ekonomi
Syariah UIN STS Jambi.
2. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis,
sekurang-kurangnya dapat berguna sebagai sumbangan pemikiran bagi dunia
perekonomian tentang pengaruh persepsi mustahik dan kepercayaan
masyarakat terhadap Gerakan KOIN NU di Provinsi Jambi.
3. Hasil tulisan ini dapat menjadi tambahan pengetahuan dan keterampilan
dalam menulis bagi penulis sendiri, dan dapat digunakan sebagai bahan
masukan bagi mahasiswa dalam pembuatan penelitian selanjutnya.
E. Batasan Masalah
Agar permasalahan yang telah dirumuskan diatas tidak menyimpang terlalu
jauh, maka untuk meneliti Pengaruh Persepsi dan Kepercayaan Masyarakat
Terhadap Gerakan Koin LAZIS NU Provinsi Jambi ini hanya difokuskan tentang
pengaruh persepsi dan kepercayaan masyarakat pada Gerakan Koin NU.
F. Kerangka Teori
1. Pengertian Persepsi
Persepsi merupakan tanggapan atau penerimaan langsung dari seseorang.
Persepsi merupakan pengalaman tentang obyek, peristiwa, atau hubungan-
hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan
13
pesan11
. Persepsi merupakan suatu proses yang didahului penginderaan yaitu
proses stimulus oleh individu melalui proses sensoris12
. Namun proses itu tidak
berhenti begitu saja, melainkan stimulus tersebut diteruskan dan di proses
selanjutnya merupakan proses persepsi.
Persepsi dapat dilihat dalam arti sempit yaitu penglihatan, bagaimana cara
seseorang melihat sesuatu, sedangkan dalam arti luas ialah pandangan atau
pengertian, yaitu bagaimana seseorang memandang atau mengartikan sesuatu13
.
Proses persepsi tidak dapat terlepas dari proses penginderaan dan proses tersebut
merupakan proses pendahulu dari proses persepsi. Penginderan sendiri dapat
diartikan suatu stimulus yang diterima oleh individu melalui alat reseptor yang
disebut indera. Alat indera merupakan penghubung antara individu dengan dunia
luasnya. Dari stimulus yang diindera oleh individu, diorganisasikan kemudian di
interpretasikan sehingga individu menyadari dan mengerti tentang sesuatu yang
diindera kemudian tercipta persepsi. Persepsi merupakan pengorganisasian,
penginterpretasian, terhadap stimulus yang indranya sehingga merupakan sesuatu
yang berarti dan merupakan respon yang integrated dalam diri individu14
.
Persepsi dapat disimpulkan sebagai suatu proses penginderaan, stimulus yang
diterima oleh individu melalui alat indera yang kemudian di interpretasikan
sehingga individu dapat memberikan pandangan, memahami dan dapat
11Jalaluddin Rakhmat, Psikologi komunikasi, ed. by Tjun Surjaman, Cetakan
keduapuluhsembilan, November 2013 (Bandung: Penerbit PT Remaja Rosdakarya, 2013), p. 318. 12
Bimo Walgito, Pengantar Psikologi Umum, Edisi IV (Yogyakarta: Penerbit Andi
Yogyakarta, 2002), p. 87. 13
Harold J Leavitt, Psikologi Manajemen, trans. by Muslichah Zarkasi, Edisi Keempat
(Jakarta: Penerbit Erlangga, 1978), p. 27. 14
Walgito, p. 88.
14
mengartikan tentang stimulus yang diterimanya15
. Proses menginterpretasikan ini
biasanya dipengaruhi oleh pengalaman dan proses belajar individu.
Manusia tidak lepas dari kegiatan berpersepsi, hampir setiap hari manusia
berpersepsi seperti persepsi ketika berkomunikasi dengan masyarakat, mengurus
perizinan, bertemu dengan petugas instansi dan sebagainya. Dedi Mulyana16
menyebutkan secara garis besar persepsi manusia dibagi menjadi dua bagian,
yaitu:
a. Persepsi terhadap obyek (lingkungan fisik); sifat-sifat luar, sedangkan
persepsi terhadap orang menaggapi sifat-sifat luar dan dalam (perasaan,
motif, harapan, dan sebagainya). Orang akan mempersepsi anda pada saat
anda mempersepsi mereka. Dengan kata lain, persepsi terhadap manusia
bersifat interaktif.
b. Persepsi terhadap manusia; melalui lambang-lambang fisik, sedangkan
persepsi terhadap orang melalui lambing-lambang verbal dan nonverbal.
Orang lebih aktif dari pada kebanyakan obyek dan leih sulit diramalkan.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya persepsi sebagai
berikut17
yaitu:
15Heriyanto, „Persepsi Masyarakat Terhadap Kualitas Pelayanan Publik Pada Bagian
Administrasi Kesejahteraan Rakyat Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul DIY‟ (Fakultas
Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta, 2014). 16
Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi, ed. by Muchlis, Edisi Pertama (Bandung: Penerbit
PT Remaja Rosdakarya, 2005), pp. 171–72. 17
Rakhmat, p. 54.
15
a. Faktor-faktor fungsional
Faktor fungsional berasal dari kebutuhan, pengalaman masa lalu dan hal-hal
lain yang termasuk apa yang disebut sebagai faktor-faktor personal. Krech dan
Crutchfield merumuskan dalil persepsi bersifat selektif secara fungsional18
. Dalil
ini berarti bahwa obyek-obyek yang mendapat tekanan dalam persepsi biasanya
obyek-obyek yang memenuhi tujuan individu yang melakukan persepsi.
b. Faktor-faktor struktural
Faktor-faktor struktural yang menentukan persepsi berasal dari luar individu,
seperti lingkungan, budaya, hukum yang berlaku, nilai-nilai dalam masyarakat
sangat berpengaruh terhadap seseorang dalam mempersepsikan sesuatu.
2. Pengertian Kepercayaan
Kepercayaan berkaitan dengan pandangan tentang bagaimana dunia ini
beroperasi19
. Kepercayaan itu berupa pandangan-pandangan atau interpretasi-
interpretasi tentang masa lampau, bisa berupa penjelasan-penjelasan tentang masa
sekarang, bisa berupa prediksi-prediksi tentang masa depan, dan bisa juga
berdasarkan common sense (akal sehat), akalsehat kebijaksanaan yang dimiliki
suatu bangsa, agama, ilmu pengetahuan, atau suatu kombinasi antara semua
hal tersebut. Kepercayaan menjelaskan apa itu sesuatu.
Kepercayan membentuk pengalaman, baik pengalaman pribadi maupun
pengalaman sosial. Orang barat misalnya percaya, bahwa waktu tak dapat berbalik
18Rakhmat, p. 55.
19Rafael Raga Maran, Manusia dan kebudayaan dalam perspektif ilmu budaya dasar
(Jakarta: Rineka Cipta, 2000).
16
atau berulang. Mereka mempunyai persepsi waktu linier, yakni bahwa waktu lurus
kedepan. Waktu bergerak dari suatu titik awal menujuk suatu titik tujuan (akhir).
Waktu bergerak kedepan karena itu ada kemajuan. Disini orang tidak percaya
terhadap nasib atau takdir. Kemajuan dan perubahan masyarakat tergantung pada
usaha dan kerja keras manusia.
Dalam terminologi sosiologi, konsep kepercayaan dikenal dengan
Trust. Kepercayaan bermakna percaya atas beberapa kualitas atau atribut
sesuatu atau seseorang, atau kebenaran suatu pernyataan. Kemudian Torsvik
menyatakan bahwa kepercayaan merupakan kecenderunganperilaku tertentu
yang dapat mengurangi risiko. Pendapat lain dikemukakan oleh Lawang
(Damsar, 2011:186) bahwa kepercayaan adalah hubungan antara dua belah
pihak atau lebih yang mengandung harapan yang menguntungkan salah satu pihak
atau kedua belah pihak melalui interaksi sosial.
3. LAZIS NU (Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shodaqoh)
LAZIS NU merupakan singkatan dari Lembaga Amil Zakat Infaq dan
Shadaqah Nadhlatul Ulama. Lembaga ini didirikan pada tahun 2004 dengan
berlandaskan hasil Muktamar NU ke-31 di Donohudan, Boyolali. Dalam
Muktamar tersebut, Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU) diberikan amanah
untuk mendirikan Lembaga Amil Zakat yang kemudian diberi nama LAZIS NU.
Sebagaimana cita-cita pada awal berdirinya, LAZISNU merupakan lembaga
nirlaba milik organisasi Nadhlatul Ulama yang secara khusus bertujuan untuk
17
membantu meningkatkan kesejahteraan umat melalui program-program yang
efektif dan efisien20
.
4. INFAQ
Infaq berasal dari kata anfaqa yang berarti, mengeluarkan sesuatu (harta)
untuk kepentingan tertentu21
. Sementara itu, menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia, Infak adalah pemberian (sumbangan) harta dan sebagainya (selain
zakat wajib) untuk kebaikan, sedekah, serta nafkah22
.
Istilah infak berasal dari kata nafaqa, yang berarti telah lewat, berlalu, habis,
mengeluarkan isi, menghabiskan isi, menghabiskan miliknya, atau belanja. Dalam
ajaran Islam, Infak adalah kegiatan mengeluarkan harta untuk kepentingan
tertentu23
. Dalam pandangan Islam orang yang berinfak akan memperoleh
keberuntungan yang berlipat ganda baik di dunia maupun di akhirat. Orang
yang berinfak dijamin tidak akan pernah jatuh miskin, melainkan rezekinya
akan bertambah dan mengalir dan jalan usahannya semakin berkembang24
.
Infaq tidak mengenal adanya nishab seperti zakat. Infaq dikeluarkan oleh
setiap orang beriman, baikyang berpenghasilan tinggi ataupun rendah, disaat
lapang ataupun sempit. Hal tersebut dijelaskan dalam Al Qur‟an surah Ali-Imran
3: 134 yaitu:
20Tim Penyusun, „Buku Profile NU CARE-LAZISNU 2012-2015‟ (Jakarta: NU Care-
LAZISNU). 21
Didin Hafidhuddin, Zakat dalam perekonomian modern (Jakarta: Gema Isani, 2004). 22
„Arti Kata Infak - Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online‟
<https://kbbi.web.id/infak> [accessed 11 May 2020]. 23
Muhammad Ridwan, Manajemen Baitul Maal Wat-Tamwil (Yogyakarta: UII Press,
2004), p. 17. 24
Ahmad Supadie and Didiek, Ekonomi Syariah: Dalam Pemberdayaan Ekonomi
Rakyat (Semarang: Pustaka Rizki Putra, 2013), p. 48.
18
“(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang
maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan
(kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan”
Selain itu, kata infaq juga berarti mengeluarkan harta untuk membantu
orang lain yang membutuhkan. Dengan demikian, infaq merupakan
bentuk pembelanjaan harta yang sesuai dengan tuntunan syariat. Selain itu
infaq juga dapat diartikan sebagai harta yang dikeluarkan selain zakat dan
sifatnya sukarela. Adapun perbedaan infaq dengan zakat dapat dilihat dari
waktu pengeluarannya. Zakat memiliki Nisab, dimana hanya orang-orang yang
hartanya telah memenuhi nisab yang wajib mengeluarkan zakat. Sedangkan infaq
tidak dibatasi oleh Nisab, sehingga semua orang dapat melakukan infaq, baik
dia berpenghasilan tinggi maupun rendah. Zakat diperuntukkan untuk delapan
ashnaf, sedangkan infaq dapat diberikan kepada siapapun juga, misalnya
untuk keluarga, anak yatim, dan lain-lain. Sementara itu, infaq tidak
ditentukan jenisnya, jumlah dan kadarnya, serta waktu penyerahannya25
.
5. KOIN NU
Kotak Infaq Nahdlatul Ulama (KOIN NU) adalah kotak tempat pengumpulan
Koin (uang logam) dari rumah-rumah Nahdliyin dengan harapan agar warga dapat
mengisi kotak tersebut dengan uang Koin (uang logam) setiap hari yang
25Ilmi Makhalul, Teori Dan Praktik Lembaga Mikro Keuangan Syariah (Yogyakarta:
UII Press, 2002), p. 69.
19
dikumpulkan setiap satu bulan sekali oleh petugas yang sudah ditentukan, dengan
harapan dari uang Koin (recehan) yang kecil ini, bisa menghasilkan manfaat yang
besar. Gerakan ini diluncurkan oleh ketua umum PBNU KH. Said Aqil Siroj pada
14 April 2017 di Sragen Jawa Tengah. Program-program dari Gerakan KOIN NU
sangat beragam, diantaranya adalah pemberian bantuan kepada fakir miskin,
pengobatan gratis, pemberian beasiswa kepada anak yatim, pemebrian bantuan
untuk wirausaha bagi kaum fakir miskin dan dhuafa, bahkan pemberian bantuan
air bersih dan tempat sampah untuk masjid26
.
Salah satu program infaq adalah program Kotak Infaq Nahdlatul Ulama
(KOIN NU). Gerakan Koin NU diluncurkan oleh Ketua Pengurus
Besar Nahdlatul Ulama, KH Said Aqil Shiraj di alun-alun Sragen pada tanggal 15
April 2017. Peluncuran Gerakan Koin NU ini dijadikan sebagai pelopor
gerakan bersedekah di seluruh Indonesia. Bahkan dalam kesempatan tersebut,
Menpora Imam Nahrawi mengapresiasi adanya Koin NU27
. Gerakan Koin
NU merupakan gerakan masyarakat Nahdlatul Ulama untuk mengumpulkan
sedekah berupa uang logam. Pengumpulan ini dilakukan dengan cara
menyebar kotak infak kecil ke rumah-rumah masyarakat NU. Kotak infak
tersebut kemudian diisi oleh masyarakat dengan infak yang berupa uang
logam. Diharapkan dengan adanya program ini, seluruh masyarakat dapat
bersedekah dengan ringan dan mudah. Selain itu, dana yang terkumpul dari
26
Kendi Setiawan, „Gerakan KOIN NU Di Indonesia Timur‟
<http://www.nu.or.id/post/read/102546/gerakan-Koin-nu-di-indonesia-timur>. 27
<http://rri.co.id/post/berita/382512/nasional/ketua_pbnu_luncurkan_gerakan_Koin_nu_ di_alunalun_sragen.html>.
20
Gerakan KOIN NU ini juga diharapkan dapat menunjang kemandirian ekonomi
umat Nahdlatul Ulama.
G. Tinjauan Pustaka
Pemahaman mengenai zakat, infaq dan shodaqoh banyak dibahas para ulama
maupun para peneliti baik secara: manajemen maupun secara praktis. Diantaranya
yaitu:
Pertama, skripsi yang berjudul tentang “Analisis Pelaksanaan Pengelolaan
KOIN NU di Kecamatan Gemolong Kabupaten Sragen Dalam Perspektif Hukum
Islam” yang ditulis oleh Wahyu Wulandari mahasiswi IAIN Salatiga pada tahun
2018. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan KOIN NU di Gemolong
sudah sesuai dengan surat keputusan dari pengurus pusat di Sragen serta telah
sesuai dengan hukum Islam28
. Perbedaan dari penelitian ini adalah penelitian ini
membahas tentangPengaruh Persepsi dan Kepercayaan Masyarakat Terhadap
Gerakan Koin LAZIS NU Provinsi Jambi.
Kedua, skripsi yang berjudul tentang “Kontribusi Penyaluran Dana Zakat
Produktif NU Care LAZISNU Jakarta Melalui Program Kemandirian Ekonomi
Pesantren dan Persepsi Mustahiq (Santri) Ponpes AN NUR Bogor Terhadap
Kesejahteraan Mustahiq Perspektif Ekonomi Islam” yang ditulis oleh
Widiaturrahmi mahasiswi Universitas Islam Indonesia pada tahun 2018. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa Kontribusi penyaluran zakat produktif NU
CARE LAZIS NU Jakarta melalui program kemandirian ekonomi pesantren
terhadap kesejahteraan mustahiq dipondok Pesantren An Nur yaitu NU CARE
28Wahyu Wulandari, „Analisis Pelaksanaan Pengelolaan KOIN NU Di Kecamatan
Gemolong Kabupaten Sragen Dalam Perspektif Hukum Islam‟ (IAIN Salatiga, 2018).
21
LAZIS NU Jakarta sudah berperan aktif dalam meningkatkan kesejahteraan
mustahiq (santri) dengan adanya peningkatan rata-rata pendapatan mustahiq yang
lebih besar yang mengacu pada PDRB perkapita Kabupaten Bogor. Peningkatan
pendapatan (materi) ini diimbangi dengan optimalnya kegiatan di pesantren
sehingga cakupan spiritual terpenuhi29
. Perbedaan dari penelitian ini adalah
penelitian ini membahas tentang Pengaruh Persepsi dan Kepercayaan Masyarakat
Terhadap Gerakan Koin LAZIS NU Provinsi Jambi.
Ketiga, skripsi yang berjudul “Strategi Program Gerakan Kotak Infaq
Nahdlatul Ulama (KOIN NU) di LAZIS NU Porong Kabupaten Sidoarjo” yang
ditulis oleh Intan Putri Nazila mahasiswi pascasarjana UIN Sunan Ampel pada
tahun 2019. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Strategi pelaksanaan
program Gerakan Kotak Infaq Nahdlatul Ulama (KOIN NU) di LAZIS NU
Porong Kabupaten Sidoarjo dilakukan dengan cara melakukan perumusan SOP,
membentuk kordinator wilayah, fundraising, stydy banding, pembukuan yang
jelas dan transparan, inovasi, dan evaluasi. Selain itu, pengurus Gerakan KOIN
NU LAZIS NU Porong juga gencar melakukan penyuluhan, sosialisasi, dan
pelatihan. Pengurus juga bergerilya memasuki kegiatan-kegiatan keagamaan
untuk mempromosikan gerakan KOIN NU. Pengurus juga melibatkan anak-anak
muda untuk menggalakkan Gerakan KOIN NU. Pelibatan anak muda ini
dilakukan karena semangat dan energi para anak muda masih sangat tinggi
29
Widiaturrahmi, „Kontribusi Penyaluran Dana Zakat Produktif NU Care LAZISNU
Jakarta Melalui Program Kemandirian Ekonomi Pesantren Dan Persepsi Mustahiq (Santri) Ponpes
AN NUR Bogor Terhadap Kesejahteraan Mustahiq Perspektif Ekonomi Islam‟ (Universitas Islam
Indonesia, 2018).
22
sehingga mereka sangat antusias membantu menyukseskan Gerakan KOIN NU30
.
Perbedaan dari penelitian ini adalah penelitian ini membahas tentang Pengaruh
Persepsi dan Kepercayaan Masyarakat Terhadap Gerakan Koin LAZIS NU
Provinsi Jambi.
Keempat, skripsi yang berjudul “Fundraising LAZIS NU Dalam Perolehan
Dana Zakat, Infaq dan Shadaqah di Kecamatan Limpung Kabupaten Batang”
yang ditulis oleh Evi Lailatun Nafi‟ah mahasiswi UIN Walisongo pada tahun
2018. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa Metode yang digunakan dalam
kegiatan Fundraising yang dilakukan LAZISNU MWC Limpung menggunakan
dua metode yaitu metode fundraising langsung dan metode fundraising tidak
langsung. Metode fundraising tidak langsung yaitu:
a) Menyebar brosur (selebaran) ditempat- tempat strategis seperti masjid masjid
yang ada di kecamatan limpung.
b) Sosialisasi lewat media sosial (instgram @nucarelazisnulimpung dan website
www.mwcnulimpung.or.id.)
c) Kotak kaca LAZISNU yang diletakkan di toko- toko
d) Toples Koin (Gerakan nasional Koin untuk NU)
Adapun metode fundraising langsung yaitu :
a) Membuka stand pembayaran zakat, infaq dan shadaqah di acara- acara besar
keagamaan NU
b) Layanan jemput zakat.
c) Pelayanan dikantor LAZISNU MWC Limpung
30Intan Putri Nazila, „Strategi Program Gerakan Kotak Infaq Nahdlatul Ulama (KOIN
NU) Di LAZIS NU Porong Kabupaten Sidoarjo‟ (Universitas Islam Negri Sunan Ampel, 2019).
23
d) Mengirim surat “bersedia menjadi donatur” kepada calon muzakki31
Perbedaan dari penelitian ini adalah penelitian ini membahas tentang Pengaruh
Persepsi dan Kepercayaan Masyarakat Terhadap Gerakan Koin LAZIS NU
Provinsi Jambi.
Kelima, skripsi yang berjudul “Analisis Partisipasi Masyarakat Nahdlatul
Ulama Terhadap Keberhasilan Pengelolaan LAZIS NU Kota Surabaya” yang
ditulis oleh Hendrik Wahyudin mahasiswa UIN Sunan Ampel pada tahun 2017.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Bahwa dari jumlah masyarakat Kota
Surabaya yang mencapai 3juta jiwa lebih dan masyarakatyang berlatar
belakang organisasi Nahdlatul Ulama berjumlah 1 juta orang,hanya kurang dari
ratusan orang yang berpartisipasi menyalurkan dana zakat, infak, dan
sedekahnya melalui LAZIS NU Kota Surabaya. Artinya tingkat partisipasi
masyarakat Nahdlatul Ulama terhadap keberhasilanLembaga amil zakat
yaitu LAZIS NU milik organisasi Nahdlatul Ulama masih sangat minim
sekali. Hal ini tidak lepas dari banyaknya lembaga amil zakat, infak, dan
sedekah yang berada di wilayah Kota Surabaya, dan tidak ada ketentuan
mengikat dari Organisasi Nahdlatul Ulama terhadap pengikutnya untuk
menyalurkan dana zakat, infak, dan sedekahnya melalui LAZISNU,
sehingga tidak menutup kemungkinan banyak dari kalangan masyarakat
Nahdlatul Ulama yang berpartisipasi menyalurkan dana zakat, infak dan
31
Evi Lailatun Nafi‟ah, „Fundraising LAZIS NU Dalam Perolehan Dana Zakat, Infaq Dan
Shadaqah Di Kecamatan Limpung Kabupaten Batang‟ (Universitas Islam Negeri Wali Songo,
2018)
<http://rri.co.id/post/berita/382512/nasional/ketua_pbnu_luncurkan_gerakan_Koin_nu_di_alunalu
n_sragen.html>.
24
sedekahnya ditempat lain32
. Perbedaan dari penelitian ini adalah penelitian ini
membahas tentang Pengaruh Persepsi Muzakki dan Kepercayaan Masyarakat
Terhadap Gerakan Koin LAZIS NU Provinsi Jambi.
Dari beberapa tulisan diatas, penulis belum menemukan penelitian yang
secara khusus membahas tentang Pengaruh Persepsi Muzakki dan Kepercayaan
Masyarakat Terhadap Gerakan Koin LAZIS NU Provinsi Jambi. Penulis dalam
hal ini menyoroti tentang persepsi dan kepercayaan Masyarakat terhadap program
gerakan KOIN NU LAZIS NU Provinsi Jambi.
H. Kerangka Pemikiran
Kerangka Pemikiran didalam penelitian ini terdapat 2 variabel independen
dan 1 variabel dependen, dimana persepsi mustahik dan kesadaran masyarakat
adalah variabel independen, sedangkan gerakan Koin adalah variabel dependen.
Gambar 1. Kerangka Pemikiran
32Wahyudin, „Analisis Partisipasi Masyarakat Nahdlatul Ulama Terhadap Keberhasilan
Pengelolaan LAZIS NU Kota Surabaya‟ (Universitas Islam Negri Sunan Ampel, 2017).
25
I. Hipotesis
Hipotesis dari kerangka pemikiran diatas adalah:
Ha: Terdapat pengaruh antara persepsi dan kepercayaan masyarakat terhadap
Gerakan KOIN LAZIS NU Provinsi Jambi
Ho: Tidak terdapat pengaruh antara persepsi dan kepercayaan masyarakat
terhadap Gerakan Koin LAZIS NU Provinsi Jambi.
26
BAB II
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif
adalah jenis yang menghasilkan penemuan penemuan yang dapat dicapai atau
diperoleh dengan menggunakan prosedur-prosedur statistik atau cara lain dari
kuantifikasi (pengukuran). Pendekatan kuantitatif memusatkan perhatian pada
gejala-gejala yang mempunyai karakteristik tertentu didalam kehidupan manusia
dinamakan sebagai variabel.
a. Jenis dan sumber Data
Penelitian ini bersifat kuantitatif deskriptif, oleh karena itu data yang
digunakan adalah kuantitatif yang terbagi menjadi dua jenis yaitu data primer dan
data sekunder.
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh dari responden melalui kuisioner, dan
panel atau juga data hasil wawancara peneliti dengan narasumber. Data yang
diperoleh dari data primer ini harus diolah lagi. Sumber data yang memberikan
data kepada pengumpul data. Dalam penelitian ini data diambil langsung dari
yang berinfaq di Gerakan Koin NU Lazis NU provinsi Jambi.
2. Data Sekunder
Data Sekunder adalah data yang diperoleh peneliti melalui buku-buku yang
berkaitan dengan penelitian ini, literatur, dan artikel yang didapat dari website.
27
Atau data yang berasal dari orang-orang kedua atau bukan data yang dating
secara langsung. Namun data-data ini mendukung pembahasan dari penelitian.
Untuk itu beberapa sumber buku atau data yang akan membantu mengkaji secara
kritis diantaranya yaitu berkaitan dengan tema penelitian tersebut data sekunder
dalam penelitian ini meliputi gambaran umum perusahaan33
. Data primer
didapatkan dari wawancara kepada pihak pengelola LAZIS NU Provinsi Jambi
dan penyebaran kuisioner kepada para responden. Sedangkan data sekunder
diperoleh dari berbagai arsip dan administrasi LAZIS NU Provinsi Jambi yang
mendukung penelitian ini serta berbagai pustaka dan literatur-literatur yang juga
mendukung untuk penulisan tugas akhir ini.
B. Populasi dan Sampel
a. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya34
. Jadi yang dimaksud populasi
dalam penelitian ini adalah yang berinfaq di Gerakan Koin LAZIS NU Provinsi
Jambi.
b. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
33
Lexy J Meleong, Metologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
1989), p. 160. 34
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R & D, Edisi 21 (Bandung:
ALFABETA, 2014), p. 80.
28
tersebut. Menurut Suharsimi Arikunto35
menyatakan bahwa apabila subjek kurang
dari 100, maka sampel yang diambil semuanya dan apabila jumlah subjeknya
lebih dari 100 dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih. Oleh karena
itu sampel yang digunakan untuk penelitian ini yaitu 35 sampel. Teknik yang
digunakan dalam pengambilan sampel adalah Nonprobability Sampling yaitu
Sampling Purposive.
C. Instrumen Pengumpulan Data
Metode dan instrument pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan:
a. Observasi
Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap
gejala yang tampak pada objek penelitian. Observasi yang dilakukan dalam
penelitian ini melalui wawancara dengan orang yang berinfaq di Gerakan Koin
LAZIS NU Provinsi Jambi.
b. Kuisioner
Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberi seperangkan pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada pada responden
untuk dijawabnya36
. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala pengukuran
Likert berupa ceklis yaitu mengemukakan kepuasan konsumen dengan
membubuhkan tanda cek (√) pada kolom yang disediakan. Masing-masing
jawaban yaitu memiliki bobot sebagai berikut:
35Suharsimi Arikunto, Prosedur penelitian: suatu pendekatan praktik (Jakarta: Rineka
Cipta, 1992), p. 120.
36
Sugiyono, pp. 140–42.
29
a. Bobot 1= Sangat Tidak Setuju
b. Bobot 2= Tidak Setuju
c. Bobot 3= Kurang Setuju
d. Bobot 4= Setuju
e. Bobot 5= Sangan Setuju
D. Uji Intrumen Penelitian
a. Uji Validitas
Uji validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keandalan
atau keabsahan suatu alat ukur, validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan
butir-butir dalam suatu daftar pertanyaan atau pernyataan dalam mendefenisikan
suatu variabel37
Setelah kusioner disusun dan dilakukan uji validitas, uji validitas dilakukan
untuk mengetahui kevalitan butir angket yang disebarkan, apabila semua butir
angket valid maka semua butir angket dapat digunakan dan sebaliknya apabila
terdapat butir angket yang tidak valid maka butir angket tersebut tidak dapat
digunakan. Penelitian ini menggunakan Product Moment Person:
√
Keterangan:
rxy = Koefisien korelasi belah dua
37Albert Kurniawan, Metode Riset Untuk Ekonomi Dan Bisnis Teori, Konsep & Praktek
Penelitian Bisnis (Dilingkapi Perhitungan, Pengelolaan Data Dengan SPSS 22.0), Cet. 1
(Bandung: ALFABETA, 2014), p. 98.
30
N = Jumlah sampel uji coba
X = Jumlah skor pernyataan ganjil
Y = Jumlah skor pernyataan genap
Xy = Jumlah skor perkalian X dan Y
b. Uji Reabilitas
Reabilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur
dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Setiap alat pengukur seharusnya memiliki
kemampuan untuk memberikan hasil pengukuran relative konsisten dari waktu ke
waktu38
. Cara yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan
rumus formula alpha
Keterangan:
R11 = keseluruhan reabilitas instrument
K = bnayaknya butir pertanyaan
∑ab2 = Jumlah varian butir
E. Teknis Analisis Data
a. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik harus dilakukan untuk menuju layak atau tidaknya model analisi
regresi yang digunakan dalam penelitian ini. Uji ini meliputi:
38Kurniawan, p. 98.
31
1. Uji Normalitas
Uji normalitas merupakan untuk menguji apakah dalam model regresi residual
dari persamaan regresinya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi
yang baik, adalah yang memiliki distribusi data normal atau mendekati normal.
Model regresi yang baik adalah regresi yang berdistribusi normal39
.
2. Uji Multikolinieritas
Multikolinieritas merupakan hubungan linier yang sempurna antara beberapa atau
semua variabel bebas. Pengujian multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui
apakah model regresi ditemukan adanyan korelasi yang kuat antara variabel bebas
atau tidak. Dalam model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara
variabel bebas40
.
Peneliti menggunakan pendekatan angka Vactory Influence Factor (VIF) dengan
hipotesis uji multikolinearitas adalah sebagai berikut:
H0 = Jika nilai VIF yang diperoleh menggunakan program SPSS versi 20
menunjukkan angka kecil dari 10 (VIF< 10), atau nilai toleransi besar dari 0,1
(TOI > 0,1) maka tidak terdapat gejala multikolinearitas.
Ha = Jika nilai VIF yang diperoleh menggunakan program SPSS versi 20
menunjukkan angka kecil dari 10 (VIF> 10), atau nilai toleransi besar dari 0,1
(TOI < 0,1) maka terdapat gejala multikolinearitas.
3. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas adalah uji yang digunakan untuk menguji apakah dalam
39
Kurniawan, p. 100. 40
Kurniawan, pp. 156–57.
32
model regresi terdapat ketidaksamaan varian dari residual model regresi. Jika
varian tidak berubah maka disebut homoskedastisitas dan jika tidak disebut
heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas ini menggunakan metode uji park. Jika
nilai probability lebih kecil 0.05 maka terjadi heteroskedastisitas dan sebaliknya
jika nilai probability lebih besar dari 0.05 maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
F. Uji Hipotesis
a. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda adalah alat untuk meramaikan nilai pengaruh 2
variabel bebas atau lebih terhadap satu varibel terikat. Yang bertujuan untuk
membuktikan adakah pengaruh persepsi (X1) dan Kepercayaan masyarakat (X2),
terhadap Gerakan Koin NU.
Rumus regresi linier berganda:
Keterangan:
Y = Akuntabilitas (Variabel Dependen)
= Koefisien regresi dari variabel X1 (Persepsi)
= Koefisien regresi dari variabel X2 (Kepercayaan Masyarakat)
X1= Persepsi
X2= Kepercayaan Masyarakat
α = Konstanta
e = Standar error
33
b. Uji Simultan
Pengujian hipotesis secara simultan (keseluruhan) menunjukkan apakah variabel
bebas secara keseluruhan atau bersama-sama mempunyai pengaruh terhadap
variabel tidak bebas. Adapun langkah-langkah pengujian hipotesis tersebut
adalah:
a. Menentukan F hitung berdasarkan hasil output analisis regresi
b. Tingkat signifikan (a) 0,05 atau 5% untuk menguji apakah hipotesis yang
diajukan dalam penelitian ini diterima atau ditolak.
c. Kriteria pengujian
Jika Fhitung> Ftabel, Brarti Ho ditolak
Jika Fhitung> Ftabel, Brarti Ha diterima41
c. Uji Parsial (Uji T)
Uji Statistik T pada dasarnya menunjukkan seberapa besar pengaruh suatu
variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi
variabel independen.
Analisis Uji T dengan rumus:
thitung = Koefisien regresi (bi)
Standart deviasi (sbi)
Untuk menentukan nilai t tabel harus ditentukan tingkat kepercayaan (1-α) dan
derajat kebebasan df = (n-k) agar dapat ditentukan nilai kritisnya
Keterangan:
α = Konstanta
41Husein Umar, Metode penelitian untuk skripsi dan tesis bisnis (Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada, 2008), p. 14.
34
n = Jumlah observasi/data/responden
k = Jumlah variabel penelitian
jika- ttabel<thitung<ttabel : Ho diterima
jika – thitung< ttabel atau thitung> ttabel : Ha diterima
d. Koefisien Determinasi
Nilai koefisien determinasi (Adjusted R2) digunakan untuk mengukur seberapa
besar variasi dari variabel terikat (Y) dapat dijelaskan oleh variabel bebas (X).
G. Sistematika Penulisan
Adanya sistematika penulisan adalah untuk mempermudah pembahasan dalam
penulisan. Sistematikan penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan
dan manfaat penelitian, kerangka teori, tinjauan pustaka, kerangka berpikir dan
hipotesis.
BAB II METODE PENELITIAN
Pada bab ini diuraikan tentang,lokasi dan waktu penelitian, pendekatan penelitian,
jenis sumber data, intrumen pengumpulan data, populasi dan sampel,
operasionalisasi variabel, teknik analisis data serta sistematika penulisan
BAB III GAMBARAN UMUM PENELITIAN
35
Pada bab ini membahas tentang gambaran umum lokasi penelitian dan sejarah
kepemilikan LAZIS NU Provinsi Jambi
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini berisi pembahasan yang akan menjawab rumusan masalah yang ada
dalam penelitian ini, yaitu mengenai bagaimana pengaruh persepsi dan
kepercayaan masyarakat terhadap gerakan Koin LAZIS NU Provinsi Jambi.
BAB V PENUTUP
Pada bab ini berisi kesimpulan dan saran.
36
BAB III
GAMBARAN UMUM
A. Sejarah Lembaga Amill, Zakat, Infaq dan Shodaqoh Nahdlatul Ulama
Provinsi Jambi
Zakat merupakan kewajiban umat Islam yang mampu secara ekonomi.
Potensi zakat di Indonesia yang luar biasa besarnya belum tergali dan terkelola
dengan baik. Belum lagi potensi infak dan shadaqah yang juga luar biasa
besarnya. Apabila ini bisa dikelola dengan baik, niscaya umat akan sejahtera dan
persoalan kemiskinan dapat teratasi. Berdasarkan Undang-undang No.23 Tahun
2011 tentang pengelolaan zakat, menyatakan bahwa menunaikan zakat merupakan
kewajiban bagi umat Islam yang mampu sesuai dengan syariat Islam. dalam
rangka meningkatkan daya guna dan hasil guna, maka ZIS harus dikelola secara
melembaga sesuai dengan syariat Islam. undang-undang pengelolaan Zakat No.
23 Tahun 2011 Bab 1 pasal 1 ayat 8 menyatakan bahwa
“Lembaga Amil Zakat yang selanjutnya disebut LAZ adalah lembaga yang
dibentuk masyarakat yang memiliki tugas membantu pengumpulan,
pendistribusian, dan pendayagunaan zakat.
Sebuah organisasi yang memiliki basis massa di Indonesia PBNU telah
memutuskan untuk membentuk suatu pengelola zakat, infaq dan shadaqah (ZIS)
yang diharapkan menjadi mitra masyarajat dalam menyelesaikan beragam
persoalan yang dihadapi. Masalah-masalah yang terjadi menjadi titik prioritas dari
pemberdayaan ZIS tersebut kemudian dijabarkan dalam program-program
LAZISNU. Program-program pentasyarufan zakat secara produktif tentunya akan
37
sangat membantu dalam hal pengentasan kemiskinan yang melanda di Indonesia
ini.
LAZISNU (Lembaga Amil Zakat Infak dan Sedekah Nahdlatul Ulama)
Cabang Jombang adalah lembaga pelaksana program Pengurus Wilayah
Nahdlatul Ulama (PCNU) Jambi yang bergerak pada bidang pengelolaan zakat,
infak dan sedekah. Mandat pengelolaan zakat, infak dan sedekah yang diberikan
kepada Pengurus Wilayah LAZISNU Provinsi Jambi adalah segala hal upaya
mengumpulkan zakat, infak, dan sedekah kemudian menyalurkannya kepada
yang berhak menerimanya (mustahik).
LAZISNU disahkan melalui surat ketetapan Pengurus Wilayah NU Jambi
no. 19/SK/PW-NU/JBI/IX/2018. Proses peletakan pondasi pertama-tama
diinisiasi pada tahun 2017 dengan melakukan analisis secara tajam sebagai
langkah awal dalam membuat perencanaan lembaga. Namun, LAZISNU Provinsi
Jambi secara resmi diluncurkan pada bulan september 2018.
LAZISNU (Lembaga Amil Zakat Infak dan Sedekah Nahdlatul Ulama)
adalah lembaga grant making (pengalian dana) yang berupa zakat dan sedekah
dari masyarakat yang bertujuan untuk menciptakan masyarakat yang sejahtera,
adil dan mandiri, menjadi lembaga terpercaya artinya LAZISNU bercita-cita
menjadi lembaga pengelola zakat dan sedekah yang amanah, bekerja langsung
pada muzakki dan mushdiq (pemberi zakat dan shodaqoh) yang menyalurkan
zakat dan sedekanya kepada LAZISNU serta kepada masyarakat luas.
LAZISNU (Lembaga Amil Zakat Infak dan Sedekah Nahdlatul Ulama)
sendiri pernah mengalami kevakuman sesaat. Namun, pada tahun 2019 pengurus
38
wilayah nahdlatul ulama kemudian disingkat PWNU melakukan penanganan
dengan menunjuk ketua yang baru untuk kembali mengaktifkan kembali LAZIS
NU provinsi Jambi. Adapun masyarakat yang sejahtera, adil dan mandiri yang
dimaksud adalah masyarakat yang terpenuhi kebutuhan dasarnya serta tidak lagi
tergantung pada kekuatan yang ada disekitarnya, sehingga memiliki kemampuan
untuk terlibat dalam menentukan pembuatan keputusan-keputusan di masyarakat.
B. Visi dan Misi Lembaga Amil Zakat, Infak dan Sedekah Nahdlatul Ulama
(LAZISNU) Provinsi Jambi
Adapun visi misi dari LAZISNU (Lembaga Amil Zakat Infak dan Sedekah
Nahdlatul Ulama) Provinsi Jambi adalah:
1. Visi
Bertekad menjadi lembaga pengelola dana masyarakat (Zakat, Infak,
Shadaqah, CSR dan dana sosial lainnya) yang didayagunakan secara amanah dan
profesional untuk pemberdayaan umat.
2. Misi
a) Mendorong tumbuhnya kesadaran masyarakat untuk mengeluarkan Zakat,
Infak dan Shadaqah dengan rutin dan tepat.
b) Mengumpulkan atau menghimpun dan mendayagunakan dana zakat, infak
dan shadaqah secara profesional, transparan, tepat guna dan tepat sasaran.
39
C. Struktur Organisasi
Gambar 2. Struktur Organisasi
40
D. Job Description Lembaga Amil Zakat, Infak dan Sedekah Nahdlatul
Ulama (LAZISNU) Provinsi Jambi
Job description yang berada di Lembaga Amil Zakat, Infak dan Sedekah
Nahdlatul Ulama adalah:
1. Dewan Syariah, mempunyai tugas sebagai berikut; a) melaksanakan
pengawasan hukum (syariah) pengelolaan kegiatan LAZISNU PW Jambi,
agar sesuai dengan syariah. b) memberikan fatwa hukum kepada ketua, baik
diminta maupun tidak.
2. Ketua, mempunya tugas memimpin pelaksanaan tugas Lembaga Amil Zakat,
Infak dan Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Kabupaten.
3. Sekretaris, mempunyai tugas sebagai berikut: a) menyusun agenda rapat-rapat
organisasi; b) melakukan kegiatan tata administrasi dan surat menyurat; c)
membuat data inventarisasi aset LAZISNU; d) menyiapkan bahan untuk
pelaksanaan kegiatan internal dan eksternal serta mempersiapkan laporan; e)
membantu bendahara menyusun laporan keuangan secara berkala; f)
melaksanakan tugas yang diberikan ketua.
4. Bendahara, mempunyai tugas sebagai berikut: a) menyusun anggaran belanja
tahunan LAZISNU; b) melakukan pengendalian keuangan; c) menerima
setoran dana zakat, infak dan sedekah serta dana lainnya dari seksi
pengumpulan; d) menyelenggarakan pembukuan dan laporan keuangan, e)
menyalurkan dana zakat, infak sedekah melalui seksi pendistribusian dan
pengembangan; f) menyusun laporan berkala atas penerimaan dan penyaluran
41
dana zakat, infak sedekah dan dana lainnya; g) mempertanggungjawabkan
pengelolaan dana zakat, indak sedekah dana dana lainnya.
Bidang Penghimpunan dan Perencanaan, memiliki tugas sebagai berikut: a)
melakukan pendataan muzakki dan mustahik serta upaya menjaring muzakki
potensial lainnya; b) menentukan studi kelayalan, melakukan pembinaan dan
pemantauan musahik produktif dan konsumtif; c) menyusun dan melakukan
program pengumpulan dana zakat, infak sedekah dan menyetorkan kepada
bendahara; d) mencatat dan membukukan hasil pengumpulan dana zakat,
infak, sedekah dan dana lainnya; e) melakukan kegiatan sosialisasi fungsi dan
manfaat LAZISNU; f) menjalin kemitraan dengan perseorangan, lembaga
pemerintah, lembaga keuangan maupun lembaga-lembaga lain yang tidak
mengikat; g) melakukan koordinasi secara teratur pada pimpinan serta
bidang-bidang lainnya; h) menyiapkan bahan laporan pengumpulan.
Bidang Pendistribusian dan Pengembangan, memiliki tugas antara lain: a)
menyusun program pendistribusian dana ZIS dan dana lainnya, b)
menyalurkan dana ZIS kepada Mustahik yang sudah di tetapkan, c) mencatat
dan mendokumentasikan semua transaksi penyaluran dana ZIS dan dana
lainnya; d) membuat program-program sosial, pemberdayaan umat, maupun
pengembangan dana ZIS melalui usaha mandiri yang halal; e) melakukan
kegiatan sosialisasi fungsi dan manfaat LAZISNU; f) menjalin kemitraan
dengan perseorangan, lembaga pemerintah, lembaga keuangan maupun
lembaga-lembaga lain yang tidak mengikat; g) melakukan koordinasi secara
42
teratur pada pimpinan serta bidang-bidang lainnya; h) menyiapkan bahan
laporan kegiatan pendistribusian.
E. Program Kerja
Adapun program kerja dari Lembaga Amil Zakat, Infak dan Sedekah
Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Kabupaten Jombang antara lain:
1. Layanan kesehatan gratis (LKG)
Adalah program yang berfokus pada bantuan biaya berobat dhuafa dan yatim serta
penyelenggaraan pengobatan gratis secara berkala.
2. Sekolah Pesantren Maju (SPM)
Adalah program yang berfokus pada upaya pemberian bantuan beasiswa yatim
atau dhuafa, santri tahfidzul quran, bantuan sarana TPQ, sekolah atau madrasah
pelosok desa, pelatihan atau workshop guru.
3. Ekonomi Mandiri NU-care (EMN)
Adalah program yang berfokus pada pemberian pinjaman modal kerja tanpa
bunga bagi wirausahawan dhuafa, bantuan pengembangan produksi dan
pemasaran, serta peningkatan kualitas SDM melalui pelatihan usaha.
4. NU-care Siaga Bencana (NSB)
Adalah program yang berfokus pada bantuan sosial bagi korban bencana baik
berupa pemberian donasi keuangan, konsumsi dan kebutuhan primer lainnya
F. Sejarah Koin NU
Nahdlatul Ulama (NU) didirikan di Surabaya pada tanggal 31 Januari 1926
oleh para ulama pengasuh pondok pesantren yang di dalam komunitas Islam
43
mempunyai wawasan, pandangan, sikap dan tata cara, pemahaman, penghayatan
dan pengalaman ajaran Islam Ahlusunnah Wal Jama‟ah. Kesamaan yang telah
membudaya dan menjadi watak (karakter) dilembagakan dalam Nahdlatul Ulama
sebagai wadah perjuangan bersama dan sebagai wadah penjawatan rasa tanggung
jawab yang mendalam atas kelestarian Izul Islam Muslimin.
Nahdlatul Ulama (NU) sebagai bagian dari organisasi perjuangan telah
mewujudkan partisipasi aktif tidak saja untuk memperjuangkan kemerdekaan,
tetapi juga untuk mempertahankan pasukan Hizbullah, sabilillah serta resolusi
jihad yang diinisiasi oleh KH. Hasyim Asy‟ari merupakan implementasi dari
wawasan kebangsaan NU dalam kehidupan kebangsaan dan kenegaraan
Indonesia.
Sikap kemasyarakatan NU merupakan acuan dan kerangka referensi baik
secara organisatoris maupun individu bagi warga NU dalam kehidupan
bermasyarakat dengan tetap memperhatikan nilai, budaya dan kekhasan warna
keindonesiaan.
Salah satu amana Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) Jombang adalah
peningkatan bidang ekonomi yang berbasis keummatan. Tentu, hal ini menjadi
sinyal kuat bahwa kepengurusan NU di bawah kepemimpinan KH. Said Aqil Siroj
memiliki perhatian yang serius di bidang kesejahteraan umat. Selain itu, saat ini
pengurus besar (PBNU) juga sudah melaksanakan berbagai macam program dan
kegiatan seperti melakukan advokasi, menjalin kerjasama dengan swasta dan
pemerintah, serta membentuk perkumpulan saudagar Nahdliyin untuk
memperkuat dan mewujudkan umat yang mandiri dalam bidang ekonomi.
44
Sebagaimana yang kita tahu. Kebanyakan warga NU berada di pedesaan dan
berprofesi sebagai petani. Selain itu, saat ini tidak sedikit warga NU yang hidup di
kota yang bergerak di bidang-bidang jasa dan industri. Mereka juga tidak bisa
diremehkan, namun, jika dibandingkan dengan yang ada di pedesaan, jumlah
mereka tentu masih kalah jauh. Untuk itu, perlu upaya yang masif dan sistematis
terutama PBNU untuk memberdayakan mayoritas warga NU tersebut sehingga
mereka memiliki ekonomi yang kuat dan mandiri. Dari situlah muncul gagasan
mengumpulkan dana bersedekah (infak) melalui KOIN NU atau kotak infaq
NU. Gerakan Koin NU mandiri merupakan gerakan Nahdliyin untuk
mengumpulkan uang receh (Koin) pecahan 100, 200, 500 dan 1000 rupiah
darirumah-rumahnahdliyin dengan memberikan kaleng yang berukuran tinggi 13,5
cm dengan diameter 8,5 sentimeter di setiap rumah warga Nahdliyin, Awalnya
kotak yang diluncurkan oleh pengurus cabang (PC) LAZISNU adalah berasal dari
wadah rokok kaleng yang tidak dipakai lalu di branding dengan diberi label
Koin NU, namun saat ini pengurus cabang (PC) LAZISNU sudah meluncurkan
kaleng KoinNU sendiriyang diberikan kepada LAZISNU di bawahnya seperti
LAZISNU tingkat kecamatan yakni majelis wakil cabang (MWC) dan Unit
Pengumpul Zakat, Infak dan Sedekah kemudian disingkat UPZIS ranting. Selain
itu kaleng Koin NU juga diberikan kepada setiap rumah warga nahdliyin yang
berkenan untuk menyisihkan infaknya melalui kotak Koin NU tersebut.
Melihat salah satu tujuan NU adalah memberdayakan masyarakat, keberadaan
dana juga harus mencakup alokasi khusus bagi kelompok warga NU yang
membutuhkan bantuan seperti dana kematian, kesehatan, pendidikan dan lainnya.
45
Koin NU sendiri mulai disosialisasikan di Provinsi Jambi memasuki pada bulan
februari 2019.
Berikut merupakan alasan pengurus besar NU dikutip dari buku petunjuk
Koin NU memilih Koin NU (uang receh) diantaranya:
1) Jumlah warga NU banyak, namun rata-rata berasal dari kalangan ekonomi
menengah kebawah, sehingga warga yang miskin sekalipun mampu berinfak.
2) Memberi kesempatan untuk tetap berinfak meskipun sedang dalam kondisi
sempit (keuangan)
3) Setiap warga bisa merasa lebih ringan untuk berinfak
4) Setiap warga akan lebih sering berinfak, sehingga setiap kali berinfak dapat
diniati untuk hajat yang berbeda karena infak dapat dijadikan wasilah atau
perantara hajat tertentu.
Selain itu, alasan lain dari pengumpulan dari uang Koin NU, terdapat pula alasan
mengapa memilih sistem Koin (kaleng infak) yaitu:
1) Warga NU rata-rata dari kehidupan masyarakat tradisional.
2) Dengan menggunakan media infak yang terbuat dari kaleng. siapapun tidak
mengetahui jumlah uang di dalamnya, jadi tidak perlu minder jika jumlahnya
sedikit dan tidak akan takabur.
3) Setiap warga menjadi lebih mudah berinfak karena memiliki kaleng infak
tersebut di rumah masing-masing.
4) Memungkinkan warga untuk mewariskan (mewasiatkan) sistem Koin itu
kepada keturunannya
Adapun tujuan dari program Koin NU adalah:
46
a) Sebagai pendidikan sistem dan manajemen di tubuh NU
b) Mendidik loyalitas warga terhadap organisasi dengan memberikan
sumbangsih kepada NU.
c) Menjalin kebersamaan antar sesama warga NU dan menjalin komunikasi
antara anggota dan pengurus.
d) Memperlancar pelaksanaan program yang terhambat karena faktor
pendanaan.
e) Mengentaskan kemiskinan
47
Gambar 3. Celengan LAZIS NU
48
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Karakteristik Responden
Berdasarkan data yang diperoleh dari dokumen LAZIS NU Provinsi Jambi
dapat diketahui bahwa jumlah populasi sebanyak 141 responden dengan kriteria
sebagai warga nahdliyin yang berdomisili di Provinsi Jambi. Oleh karena itu,
didapatkan sampel sebanyak 35 responden.
Tabel 1. Data Pemilik Celengan KOIN NU LAZIS NU Provinsi Jambi
No Nama Alamat
1 H. Hasan Basri Agus, MM Ibrahim
2 K.H. Aminullah Amit (Ketua
PW NU Jambi)
Panoma Residence. Mendalo Darat.
3 Bambang
4 Khatami Asshidiqqi Sebrang Kota Jambi
5 Haramen aston villa blok f no 7
6 Zulfikar, S.Ud., M.Ag Dosen Stai Ahsanta Jambi
7 Wahyuni Rahmawati Jl.DR. Tazar. RT 12. No. 24.
Buluran Kenali. Telanai Pura
8 Muhammad Rafi‟i Dosen Stai Ahsanta Jambi
9 M.Yunus,S.Sos Perumahan Mendalo Asri. RT
16(Mendalo Indah)
10 Nurul Kurniawan Aston Villa
49
11 Wulan Anna Pratiwi, M.Pd Dosen
12 Gustina Sartika Telanai Pura
13 Zulkifli perumrafira village, belakang hotel
larose, mendalo darat
14 Robby Dwi Septiawadi kmp. Broyok, rt.06/rw.02, bajubang
. Kab. Batang hari
15 M. Sodik.Hamdi Jambi selatan, rt. 27, kel.thehok
16 Fitriananur Telanaipura
17 Siti Rahmawati Jl. Raya pelabuhan, km.06. muaro
kumpe
18 Aina Jl. Jambi palembang, km 23, kec.
Mestong, kab muaro jambi
19 Akhmad Nizarudin jl. H. Kamil , rt 11, no. 02,
wijayapura, kota jambi
20 Fahmi Rohim, M.Ed Asrama Haji
21 dr. Nazarudin,M.Si (Suami) Perum. Belakang lapangan golf
22 Dr. Nazarudin,M.Si (istri) Perum. Belakang lapangan golf
23 dr. Nazarudin M.si (Anak 1) Perum. Belakang lapangan golf
24 dr. Nazarudin M.si (Anak 2) Perum. Belakang lapangan golf
25 Drs. H. M. Hatta, M.A Dosen
26 Kasbul Anwar
27 Rsia. Anissa + dr.Dr. Maulana Rs. Anissa
50
28 Ust. Dr. Rahman
29 kepala PU
30 Arozi Ruski perum. Mayang
31 Prof. Dr. Suaidi Telanaipura
32 As'ad aima Buluran
33 M. Thantowi, S.Pd.I,. M.Ag
34 Fahmi Sy Telanaipura
35 S. Andika Defriyanto Pagar Drum 16
36 Dr. Fadillah Dosen UIN
37 Abdul Rohim Kpu Kota Jambi
38 Edwin Rcti
39 Hilalia Dewata Aston Villa
40 Jasmani Simpang Rimbo
41 Nurhadi Prabowo Telanaipura
42 M. Sodik Kebun Kopi
43 Tarmizi Marene
44 Rahman-UIN Mendalo
45 Ika Asyastuti Hasanah, M.Pd Dosen Stai Ahsanta Jambi
46 Ibnu Arafah Rcti
47 Mahmuda Mayang
48 Kantor KPW Jambi
49 H. M. Ibnu Arafah,S.Hum S.d.a
51
50 Dr. Raudhoh, S.Ag Dosen UIN STS Jambi
51 Ulfa HM, S.Ag Wiraswasta
52 Dewi Tumatul Aini, S.Pd., M.Pd Dosen Stai Ahsanta Jambi
53 Sri Rezeki, S.Ag Pegawai UIN STS Jambi
54 Abd Aziz Mustakim, SE, MM Pemprov Jambi
55 Supiyan Ramli, M.Ag Dosen UNJA
56 Muhammad Ali, S.Pd.I Wiraswasta
57 Arfai,SH.MH Dosen UNJA
58 Mustarhadi Nurzain, SHI Pemprov Jambi
59 Dr. Jamaluddin, M.Pd.I Dosen UIN STS Jambi
60 Rafiqoh, SE., M.EI S.d.a
61 Rafidah, SE, M.EI S.d.a
62 M.Husaini, MH Jaksa
63 H. Toni, S.Ag Wiraswasta
64 Saidina Usman El Quraisy,
S.Sos,.M.Phil
65 M. Hambali Mendalo
66 Nurjannah, SH Pemprov Jambi
67 Ikhtiati, S.Ag, M.Pd.I Dosen UIN STS Jambi
68 Athiatul Haq, M.Kom S.d.a
69 Nursilawati, S.H
70 Zakiya, M.EI Guru MAN
52
71 Hasan Mabruri, S.Sos.I Parpol
72 M.Ied al-Munir, M.Ag Dosen UIN STS Jambi
73 Sucipto, MA Dosen UIN STS Jambi
74 Ayub Mursalin, MA Dosen UIN STS Jambi
75 Adi Parulian Lubis, S.Hut Simpang Rimbo
76 M. Haramain Dosen STAI Ahsanta
77 Salmah Siregar Simpang Rimbo
78 Waaly Arizona, S.Pt Simpang Pulai
79 Agus Salim, MA Dosen UIN STS Jambi
80 Ade Putra Hayat, S.Pd.I S.d.a
81 Aprina, M.Pd Dosen Stai Ahsanta Jambi
82 Nurani Lubis Simpang Rimbo
83 Sobirin, S.Ag Wiraswasta
84 Drs. H. M. Said, M.Pd.I Dosen UIN STS Jambi
85 Drs. H. Dahlan Malik S.d.a
86 Drs. Munsarida, M.Fil.I S.d.a
87 Drs. Helmi Efendi Wiraswasta
88 Nurfitri Martaliah, M.E Dosen Stai Ahsanta Jambi
89 H. M. Juber, S.Ag S.d.a
90 H. Zostafia, M.Pd.I Pegawai Kemenag Jambi
91 Drs. H.Husein S.d.a
92 Agus Suwarno
53
93 Dra. Mahmudah
94 Wahyudi AW, M.Fil.I Kemenag Kota Jambi
95 H. Harun MH, S.Ag S.d.a
96 Azwan, SE
97 Jufrizal, S.Ag Wiraswasta
98 Fuad Safari, SH DPRD Kota Jambi
99 Drs. H. Sulaiman Kemenag Kota Jambi
100 Tesmayadi, S.Ag S.d.a
101 Firza, S.Kom Dosen Stai Ahsanta Jambi
102 Drs. Firhat Abbas, M.Ag Dosen UIN STS Jambi
103 Drs. M. Rafiq, M.Ag S.d.a
104 Salwiyansyah, S.Ag Guru SMAN TT
105 Suaibatul Aslamiyah, M.Pd.I Guru al-Falah
106 Johansyah, SE Pegawai Prov Jambi
107 Muhammad Emil, SE Wiraswasta
108 H. M. Nuh, S.Ag S.d.a
109 M.Akta, S.Ag Wartawan JE
110 Ramli, S.Ag Pegawai Kemenag Kota Jambi
111 H.M.Aman, S.Ag S.d.a
112 H. Hasbullah, S.Ag Dosen UIN STS Jambi
113 Dra. Fatimah Abbas, M.Pd.I Guru
114 Hafidzhoh, S.Pd.I Wiraswasta
54
115 Nurcahaya, S.Ag Kemenag kota Jambi
116 Najmi Laili, S.Sos.I Gurus
117 Eka Nopilia, M.Pd Dosen Stai Ahsanta
118 Imam Sibawaihi Ketua Ansor Jambi
119 Drs. Imran Pehang Kemenag Kota Jambi
120 Ahmad Darani, S.Ag Wiraswasta
121 Qamaruzzaman, SE Pegawai Prov Jambi
122 Drs. H.M.Amin Jamaluddin,
MM
Dosen UIN STS Jambi
123 Andi Mitra Bangunan
124 Drs.Muslim HU, M.Pd.I Kepala MAN Cendekia Jambi
125 Wahyu Agus Prayugo Guru
126 Drs. Lahmuddin Marjuni, M.Ag Dosen UIN STS Jambi
127 Drs. Fahron Siregar Kemenag Prov Jambi
128 Dian Mursyidah, M.Ag Dosen UIN STS Jambi
129 Syafri Hasibuan, SE DPRD
130 Bahsin, S.Ag Wiraswasta
131 Maria Ulfa, M.Pd.I Kemenag Jambi
132 Zulfajri, M.Pd Dosen Stai Ahsanta Jambi
133 Dr. Sodiah, S.Pd.I,. M.Pd Dosen UIN STS Jambi
134 Sudirman, SH,MM Sekda Kab Tanjabtim
135 M. Rapik, M.Fil.I, MH Dosen UNJA
55
136 Fajri Agustian Wiraswasta
137 Sahrizal Vahlevi, M.Ag Dosen PAI UNJA
138 Atika Wirdasari, M.Pd Dosen Stai Ahsanta Jambi
139 Muhammad Kinas, S.EI Wiraswasta
140 Samsul Bahri, M.Pd.I Guru
141 Nyimas Muazzomi, S.Ag Dosen UNJA
Sumber: Dokumen LAZIS NU Provinsi Jambi
B. Uji Instrumen Penelitian
a. Uji Validitas
Uji validitas pada penelitian ini dilakukan dengan analisis faktor
menggunakan alat bantu SPSS 20.0. Uji validitas dilakukan untuk mengetahui
apakah pernyataan pada kuisioner layak untuk diteliti. Uji validitas dilakukan
kepada 35 responden yang memenuhi kriteria yang telah ditentukan. Pernyataan
dinyatakan valid atau layak apabila rhitung > rtabel. Hasil uji validitas dapat
dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2.Hasil Uji Variabel Persepsi
Item Rhitung Rtabel Keterangan
X1.1 0,517 0,334 Valid
X1.2 0,720 0,334 Valid
X1.3 0,468 0,334 Valid
X1.4 0,576 0,334 Valid
X1.5 0,685 0,334 Valid
56
X1.6 0,528 0,334 Valid
X1.7 0,527 0,334 Valid
X1.8 0,711 0,334 Valid
X1.9 0,392 0,334 Valid
X1.10 0,662 0,334 Valid
Sumber: Hasil Output SPSS 22.0
Tabel 3. Hasil Uji Variabel Kepercayaan Masyarakat
X2.1 0,633 0,334 Valid
X2.2 0,628 0,334 Valid
X2.3 0,478 0,334 Valid
X2.4 0,448 0,334 Valid
X2.5 0,618 0,334 Valid
X2.6 0,574 0,334 Valid
Sumber: Hasil Output SPSS 22.0
Tabel 4. Hasil Uji Variabel Gerakan Koin
Y1 0,706 0,334 Valid
Y2 0,586 0,334 Valid
Y3 0,669 0,334 Valid
Y4 0,733 0,334 Valid
Y5 0,613 0,334 Valid
Sumber: Hasil Output SPSS 20.0
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa semua item-item intrumen
penelitian dinyatakan valid karena masing-masing butir memiliki nilai Pearson
57
Correlation> 0,3224. Dengan demikian data yang diperoleh melalui intrumen
pengukuran ini dapat digunakan untuk pengujian dan analisis selanjutnya.
b. Uji Realibitas
Uji realibilitas adalah serangkaian pengukuran atau serangkai alat ukur yang
memiliki konsistensi bila pengukuran yang dilakukan dengan alat ukur itu
dilakukan berulang. Suatu kontruktur atau variabel dikatakan reliabel, jika
memiliki alpha cronbach ≥ 0,50 (Sugiyono,2009). Berikut ini merupakan hasil uji
realibilitas yang dilakukan terhadap 35 orang responden yang dinilai memenuhi
kriteria yang telah ditentukan.
Tabel 5. Hasil Uji Realibilitas
Variabel Cronbach‟s Alpha Standart Keterangan
Persepsi
(X1)
0,774 0,50 Reliabel
Kepercayaan Masyarakat
(X2)
0,520 0,50 Reliabel
Gerakan Koin
(Y)
0,663 0,50 Reliabel
Sumber: Hasil Output SPSS 20.0
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa uji realibilitas yang dilakukan
terhadap 35 orang responden menunjukkan bahwa semua variabel dinyatakan
reliabel. Hal ini disimpulkan bahwa dengan melihat setiap variabel memiliki nilai
alpha cronbach sama dengan atau lebih dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa
58
seluruh pernyataan yang dibuat dinilai layak dan dapat digunakan untuk keperluan
penelitian.
C. Teknik Analisis Data
a. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Uji normalitas untuk mengetahui apakah data penelitian berdistribusi normal
atau tidak normal. Data yang normal adalah data yang menyebar merata dan
polanya tidak melenceng kekiri atau kekanan. Untuk menguji normalitas, dalam
penelitian ini peneliti menggunakan cara uji statistik Non-Parametrik
Kolmogorov-Smirnov (K-S). Apabila nilai signifikasi lebih dari 0,05 maka
residual terdistribusi secara normal.
59
Tabel 6. Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 35
Normal
Parametersa,b
Mean 0E-7
Std. Deviation ,28092674
Absolute ,093
Most Extreme
Differences
Positive
,067
Negative -,093
Kolmogorov-Smirnov Z ,551
Asymp. Sig. (2-tailed) ,921
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: Hasil Output SPSS 20.0
Berdasarkan tabel diatas hasil uji normalitas Kolmogorov-Smirnov dapat
diketahui berdistribusi normal. Hal ini dapat dibuktikan nilai (Asymp-sig 2 tailed)
pada pengaruh persepsi dan kepercayaan masyarakat terhadap gerakan Koin
LAZIS NU Provinsi Jambi lebih besar dari 0,05 yaitu 0,921 maka dapat
disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.
Uji normalitas yang kedua menggunakan uji grafik p-plot untuk mengetahui
apakah data yang diuji berdistribusi normal atau tidak. Dikatakan berdistribusi
60
normal jika data atau titik menyebar disekitar garis diagonal atau mengikuti arus
diagonal.
Gambar 4. Hasil P-Plot
Berdasarkan pada gambar diatas menunjukkan bahwa data terdistribusi
dengan normal mengikuti arus diagonal. Dapat disimpulkan bahwa data
terdistribusi dengan normal.
2. Uji Multikolinieritas
Uji Multikolinieritas digunakan untuk menguji apakah pada model regresi
ditemukan adanya model korelasi antar variabel independen. Model regresi yang
baik yaitu tidak terjadi korelasi diantara variabel independen (bebas). Untuk
mengetahui adanya gejala multikolinieritas dengan menggunakan nilai Varian
Infaction Factor (VIF) dan tolerance melalui SPSS. Apabila nilai VIF kurang dari
10 dan tolerance lebih dari 0,1 maka dinyatakan tidak terjadi multikolinieritas.
61
Tabel 7. Hasil Uji Multikolinieritas
Variabel Tolerance VIF Kriteria
Persepsi
(X1)
0,670 1,493 Non
Multikolinieritas
Kepercayaan Masyarakat
(X2)
0,670 1,493 Non
Multikolinieritas
Sumber: Hasil Output SPSS 20.0
Berdasarkan tabel diatas nilai tolerance semua varibael bebas (Persepsi: 0,670
dan Kepercayaan Masyarakat: 0,670) lebih besar dari nilai batas yang ditentukan
yaitu sebesar 0,10. Untuk nilai VIF terlihat semua variabel bebas memiliki nilai
VIF kurang dari 10 (Persepsi: 1,493 dan Kepercayaan Masyarakat : 1,493). Maka
dapat disimpulkan tidak terdapat gejala multikolinieritas antar variabel bebas
dalam penelitian ini.
3. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah didalam suatu model
regresi terjadi ketidaksmaan varian dan residual satu pengamatan kepengamatan
lain. Uji heteroskedastisitas dilakukann dengan melihat grafik Scatterplot antara
nilai prediksi variabel terikat dengan residualnya. Jika nilai-nilai pada grafik tidak
menunjukkan pola yang jelas dan menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada
sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
62
Gambar 5. Grafik Heteroskedastisitas
Dari grafik diatas, terlihat bahwa titik-titik menyebar diatas dan dibawah
angka 0 pada sumbu Y, hal ini berarti dapat dinyatakan bahwa tidak terjadi
heteroskedastisitas.
D. Uji Hipotesis
a. Analisis dan Pembahasan Linier Berganda
Untuk mengetahui pengaruh dari variabel independen yaitu Persepsi dan
Kepercayaan Masyarakat Terhadap variabel dependen yaitu Gerakan Koin LAZIS
NU Provinsi Jambi maka digunakan uji linier berganda dengan persamaan regresi
sebagai berikut:
63
Coefficients
a
Tabel 8. Analisis Regresi
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
(Constant) 2,079 ,553 3,758 ,001
Persepsi
,461
,139
,559
3,321
,002
,670
1,493
1
Kepercyaan
Masyarakat
,102
,158
,108
,643
,525
,670
1,493
A. Dependent Variable: Gerakan Koin
Sumber: Hasil Output SPSS 20.0
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa α atau konstanta sebesar 2,079 artinya
kedua variabel yaitu Persepsi (X1) dan Kepercayaan Masyarakat (X2) mempunyai
pengaruh positif terhadap variabel Gerakan Koin (Y) sebesar 2,079, Koefisien
regresi variabel Persepsi (X1) sebesar 0,461, koefisien regresi variabel
Kepercayaan Masyarakat (X2) sebesar 0,102. Dengan demikian model persamaan
regresi yang diperoleh:
Dimana:
64
Y= Variabel dependen (Gerakan Koin)
X1= Variabel Independen (Persepsi)
X2= Variabel Independen (Kepercayaan Masyarakat)
Dari persamaan regresi tersebut, maka dapat diberikan penjelasan sebagai berikut:
α = 2,079, merupakan nilai konstanta, yang artinya bahwa jika Persepsi dan
Kepercayaan Masyarakat pemakaian konstan (0) maka nilai Gerakan Koin Di
LAZ Nahdlatul Ulama Provinsi Jambi adalah sebesar 2,079.
β1 X1 = 0,461, yang memberikan arti bahwa Persepsi berpengaruh positif terhadap
Gerakan Koin di LAZ Nahdlatul Ulama Provinsi Jambi. Hal ini menunjukan
bahwa setiap penambahan 1 skortanggapan responden mengenai Persepsi maka
akan mempengaruhi Gerakan Koin di LAZ Nahdlatul Ulama Provinsi Jambi
sebesar 0,461.
β2 X2 = 0,102, yang memberi arti bahwa Kepercayaan Masyarakat berpengaruh
positif terhadap Gerakan Koin di LAZ Nahdlatul Ulama Provinsi Jambi. Hal ini
menunjukan bahwa setiap penambahan 1 skor tanggapan responden mengenai
Kepercayaan Masyarakat maka akan mempengaruhi Gerakan Koin LAZ
Nahdlatul Ulama di Provinsi Jambi sebesar 0,102.
Berdasarkan hasil persamaan regresi di atas maka dapat diketahui bahwa variabel
bebas yang paling berpengaruh terhadap Gerakan Koin di LAZ Nahdlatul Ulama
Provinsi Jambi adalah variabel Persepsi hal ini dapat di lihat melalaui hasil
koefisien regresi yaitu sebesar 0,102 yang menunjukan nilai koefisien regresi
yang terbesar jika di bandingkan dengan nilai koefisien regresi dari variabel
Kepercayaan Masyarakat.
65
b. Uji T
Uji statistik t digunakan untuk menguji ada tidaknya pengaruh masing masing
variabel independen (Persepsi dan Kepercayaan Masyarakat) terhadap variabel
dependen (Gerakan Koin). Dari hasil perhitungan menggunakan program SPSS 20
(Statistical Package For Social Sicien 20) dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 9. Uji Parsial
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
(Constant) 2,079 ,553 3,758 ,001
1
Persepsi
,461
,139
,559
3,321
,002
Kepercayaan Masyarakat ,102 ,158 ,108 ,643 ,525
a. Dependent Variable: Gerakan Koin
Sumber: Hasil Output SPSS 20.0
Dari tabel diatas diketahui bahwa:
1. Uji T Variabel Persepsi
Diketahui besarnya nilai t hitung variabel persepsi 3,321> t tabel 2,037 dan
signifikansi pada 0,002< 0,05 hal ini berarti Ho ditolak dan Ha diterima, maka
dapat disimpulkan bahwa variabel Persepsi berpengaruh terhadap Gerakan Koin
LAZIS NU Provinsi Jambi
66
2. Uji T Variabel Kepercayaan Masyarakat
Diketahui besarnya nilai t hitung variabel kepercayaan masyarakat adalah
0,643< 2,037 dan titik signifikansi 0,525 >0,05. Hal ini berarti Ho diterima dan
Ha ditolak, maka dapat disimpulkan bahwa variabel Kepercayaan Masyarakat
tidak berpengaruh terhadap Gerakan Koin LAZIS NU Provinsi Jambi.
c. Uji F (Simultan)
Uji F digunakan untuk mengetahui apakah secara bersama-sama koefisien
variabel bebas mempunyai pengaruh signifikan atau tidak terhadap variabel
terikat. Uji F dapat dilakukan dengan membandingkan nilai f hitung dan Ftabel
dari anova output SPSS 20.0 dengan taraf kesalahan (α) =0,05 untuk menentukan
df1 dan df2 pada ftabel menggunakan rumus df1= K-1 dan df2= n-K, dimana K
adalah jumlah variabel (bebas dan terikat) dan n adalah jumlah sampel.
Kriteria pengambilan keputusan uji f dapat diketahui dengan melihat fhitung dan
ftabel, jika fhitung > ftabel maka Ho ditolak dan Ha diterima begitu pula
sebaliknya dengan perumusan Hipotesis:
Ho= Pengaruh persepsi dan kepercayaan masyarakat secara simultan tidak
berpengaruh terhadap gerakan Koin LAZIS NU Provinsi Jambi.
Ha= Pengaruh persepsi dan kepercayaan masyarakat secara simultan
berpengaruh terhadap gerakan Koin LAZIS NU Provinsi Jambi.
Adapun taraf signifikasi yang digunakan adalah 5% atau 0,05 kriteria pengujian
sebagai berikut:
Ho diterima apabila Thitung ≤ Ttabel atau nilai Sig > 0,05
67
Ho Ditolak apabila Thitung ≥ Ttabel atau nilai Sig < 0,05
Tabel 10. Uji Simultan
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
Regression 1,740 2 ,870 10,373 ,000b
1 Residual 2,683 32 ,084
Total 4,423 34
a. Dependent Variable: Gerakan Koin
b. Predictors: (Constant), Kepercayaan Masyarakat, Persepsi
Sumber: Hasil Output SPSS 20.0
Pada uji F diatas, dapat diketahui bahwa nilai Fhitung > Ftabel dengan nilai
10,373 > 3,29 dan nilai signifikansi yang dihasilkan 0,000 < 0,05 dapat
disimpulkan bahwa variabel independen antara lain Persepsi (X1) dan
Kepercayaan Masyarakat (X2) secara simultan berpengaruh terhadap variabel
dependen Gerakan Koin LAZIS NU Provinsi Jambi (Y).
d. Uji Koefisien Determinasi (R Square)
Berikut merupakan hasil olahan data uji determinasi dengan menggunakan
program SPSS 20 dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 11. Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
68
1 ,627a ,393 ,355 ,28957
a. Predictors: (Constant), Kepercyaan Masyarakat, Persepsi
b. Dependent Variable: Gerakan Koin
Sumber: Hasil Output SPSS 20.0
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa R square sebesar 0,393 atau 39,3%
(disebut juga koefisien determinasi) memberikan arti bahwa pengaruh-pengaruh
variabel independen yakni Persepsi (X1) dan Kepercayaan Masyarakat (X2)
terdapat variabel dependen yakni Gerakan Koin sebesar 39,3% sementara sisanya
60,7% dipengaruhi oleh variabel lainnya variabel yang diteliti.
E. Pembahasan
Pembahasan dalam penelitian ini menguraikan pengaruh persepsi dan
kepercayaan masyarakat terhadap gerakan Koin LAZIS NU Provinsi Jambi.
a. Pengaruh Persepsi terhadap Gerakan Koin LAZIS NU Provinsi Jambi
Dari uji parsial diperoleh bahwa variabel persepsi berpengaruh dan
signifikansi terhadap gerakan Koin LAZIS NU Provinsi Jambi. Artinya semakin
baik persepsi masyarakat terhadap LAZIS NU Provinsi Jambi, maka semakin
besar pula yang ikut berpartisipasi dalam program Gerakan Koin LAZIS NU
Provinsi Jambi.
Sebagian besar masyarakat yang ikut berpartisipasi dalam Gerakan Koin
LAZIS NU Provinsi Jambi adalah Masyarakat yang tergabung dalam Organisasi
Nahdalatul Ulama (NU). Oleh karena itu persepsi terhadap gerakan Koin LAZIS
69
NU Provinsi Jambi ini sangat baik. Hal ini sesuai dengan penelitian Hj. Muliati
dengan judul “Persepsi Masyarakat Terhadap Kesadaran Muzakki Dalam
Membayar Zakat Di Kabupaten Pinrang” yang menyatakan bahwa Faktor yang
mempengaruhi persepsi masyarakat dalam membayar zakat di kabupaten Pinrang
yaitu Status Badan Amin Zakat Nasional Kabupaten Pinrang merupakan sebagai
lembaga zakat milik pemerintah42
.
Sesuai dengan pernyataan Dr. As‟ad Isma dalam wawancara yang
menyatakan bahwa:
LAZIS NU positif dalam kemandirian organisasi sehingga tidak bergantung
kepada pemerintah. Program Gerakan Koin itu positif, Gerakan Koin ini salah
satu bentuk bagaimana menggalang sumber-sumber kerja organisasi dan dengan
gerkan Koin ini pula orang menyumbang tidak terasa atau terbebani, sehingga
harus dimasifkan. Bagaimana mana cara memasifkannya? Semua level organisasi
sampai ketingkat ranting harus bergerak dan sosialisasi nya harus terus
ditingkatkan sehingga masyarakat dapat merasakan efek dengan hadir-nya KOIN
NU tersebut.
b. Pengaruh Kepercayaan Masyarakat terhadap Gerakan Koin LAZIS NU
Provinsi Jambi.
Dari uji parsial Kepercayaan Masyarakat tidak berpengaruh terhadap Gerakan
Koin LAZIS NU Provinsi Jambi. Hal ini diduga karena baru berjalannya program
Gerakan Koin LAZIS NU Provinsi Jambi sehingga perlu waktu untuk
42Hj. Muliati, „Persepsi Masyarakat Terhadap Kesadaran Muzakki Dalam Membayar
Zakat Di Kabupaten Pinrang‟, Jurnal Syariah Dan Hukum, 17 (2019), 128–50.
70
menimbulkan kepercayaan masyarakat untuk berinfaq pada Gerakan Koin LAZIS
NU Provinsi Jambi. Hal ini disebabkan kurangnya sosialisasi dari LAZIS NU
mengenai gerakan Koin itu sendiri. Dan kurangnya layanan terhadap pemberi
infaq sehingga mempengaruhi tingkat kepercayaan masyarakat terhadap gerakan
Koin LAZIS NU. Hal ini didukung oleh penelitian Dwi Agil Setiawan dengan
judul “Analisis Faktor Religiusitas, Kepercayaan dan Kesadaran Diri Dalam
Mempengaruhi Minat Muzakki Untuk Membayar Zakat Di Kota Surakarta” Yang
menyatakan bahwa keputusan muzakki membayar zakat melalui Lembaga
Amil Zakat ditentukan oleh kredibilitas dari Lembaga Amil Zakat itu sendiri
dalam meyakinkan muzakki tentang kinerja mereka sebagai pengelola
zakat43
. Hal ini bisa diperkuat dengan memberikan sosialisasi dari Lembaga
Amil Zakat kepada masyarakat tentang pentingnya berzakat dan
keutamaannya dibandingkan berzakat tidak melaui Lembaga Amil Zakat
yang resmi.
Sesuai dengan pernyataan Dr. Bahrul Ulum, MA dalam wawancara mengenai
kepercayaan yang menyatakan bahwa:
Saya kurang percaya karena kurang serius dalam mengurusi organisasi.
Kurangnya pelayanan dalam menjemput kotak Infaq tersebut. Harus
diingatkan terlebih dahulu baru dijemput. Oleh karena itu pengurus LAZIS
NU harus punya penjadwalan untuk menjemput celengan dari pemegang
celengan sehingga kita udah tau kapan celengan tersebut diambil.
43Dwi Agil Setiawan, „Analisis Faktor Religiusitas, Kepercayaan Dan Kesadaran Diri
Dalam Mempengaruhi Minat Muzakki Untuk Membayar Zakat Di Kota Surakarta‟ (Institut
Agama Islam Negri Surakarta, 2018).
71
c. Pengaruh Persepsi dan Kepercayaan Masyarakat terhadap Gerakan
Koin LAZIS NU Provinsi Jambi.
Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan variabel persepsi
dan kepercayaan masyarakat berpengaruh signifikan terhadap gerakan Koin
LAZISNU Provinsi Jambi. Hal ini terlihat dari masing-masing Fhitung variabel
lebih besar dari F tabel. Dan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 yang
menunjukkan adanya pengaruh signifikan antara persepsi dan kepercayaan
masyakat terhadap gerakan Koin LAZIS NU Provinsi Jambi.
72
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas mengenai pengaruh persepsi dan
kepercayaan masyarakat terhadap gerkan koin lazisnu provinsi jambi, maka
peneliti menyimpulkan:
1. Persepsi masyarakat berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap
gerakan koin LAZIS NU Provinsi Jambi.
2. Kepercayaan masyarakat tidak berpengaruh secara positif dan signifikan
terhadap gerkan koin LAZIS NU Provinsi Jambi.
B. Saran
Berdasarkan pembahasan diatas mengenai pengaruh persepsi dan
kepercayaan masyarakat terhadap gerakan koin LAZIS NU Provinsi Jambi, Maka
peneliti menyarankan sebagai berikut:
1. LAZISNU mengingat variabel persepsi berpengaruh positif dan signifikan
untuk memberikan informasi yang lebih akurat mengenai LAZIS NU
Provinsi Jambi. Sedangkan variabel kepercayaan masyarakat tidak
berpengaruh dan ini menunjukkan belum yakin betul disarankan untuk
berupaya yang menyakinkan mengenai LAZIS NU.
2. Kepada peneliti selanjutnya diharapkan untuk mengangkat pembahasan
mengenai lainnya yang belum dibahas.
73
DAFTAR PUSTAKA
A. Al - Qur’an dan terjemahnya, Bandung: CV penerbit Diponegoro, 2004.
B. Buku-buku
Ainon, Mohd, and Abdullah Hasan, Pemikiran Logikal Dan Kritikal (Utusan
Publications & Distributiors Sdn. Bhd.)
Brown, L. David, and Mark. H Moore, „The Hauser Center for Nonprofit
Organizations Accountability, Strategy, and International Non-
Governmental Organizations‟, The Hauser Center for Nonprofit
Organizations The Kennedy School of Goverment Harvard University,
April 2001, Working Paper N0.7 edition
Dwiyanto, Agus, Mengembalikan Kepercayaan Publik Melalui Reformasi
Birokrasi (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2011)
Hafidhuddin, Didin, Zakat dalam perekonomian modern (Jakarta: Gema Isani,
2004)
Kurniawan, Albert, Metode Riset Untuk Ekonomi Dan Bisnis Teori, Konsep &
Praktek Penelitian Bisnis (Dilingkapi Perhitungan, Pengelolaan Data
Dengan SPSS 22.0), Cet. 1 (Bandung: ALFABETA, 2014)
Leavitt, Harold J, Psikologi Manajemen, trans. by Muslichah Zarkasi, Edisi
Keempat (Jakarta: Penerbit Erlangga, 1978)
Makhalul, Ilmi, Teori Dan Praktik Lembaga Mikro Keuangan Syariah
(Yogyakarta: UII Press, 2002)
Maran, Rafael Raga, Manusia dan kebudayaan dalam perspektif ilmu budaya
dasar (Jakarta: Rineka Cipta, 2000)
Masudi, Masdar F, Fathurrahman Djamil, Didin Hafidhuddin, and Siti Musdah
Mulia, Reinterpretasi Pendayagunaan ZIS (Menuju Efektifitas
74
Pemanfaatan Zakat, Infaq, Sedekah)., ed. by Hamid Abidin (Jakarta:
Piramedia)
Meleong, Lexy J, Metologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 1989)
Mulyana, Deddy, Ilmu Komunikasi, ed. by Muchlis, Edisi Pertama (Bandung:
Penerbit PT Remaja Rosdakarya, 2005)
Penyusun, Tim, „Buku Profile NU CARE-LAZISNU 2012-2015‟ (Jakarta: NU
Care-LAZISNU)
Rakhmat, Jalaluddin, Psikologi komunikasi, ed. by Tjun Surjaman, Cetakan
keduapuluhsembilan, November 2013 (Bandung: Penerbit PT Remaja
Rosdakarya, 2013)
Ridwan, Muhammad, Manajemen Baitul Maal Wat-Tamwil (Yogyakarta: UII
Press, 2004)
Sudarmo, Gito, Perilaku Organisasi (Jakarta: Salemba Empat, 2002)
Sugihartono, Kartika Nur Fathiyah, Farida Harahap, Farida Agus Setiawati, and
Siti Rohmah Nurhayati, Psikologi Pendidikan (Yogyakarta: UNY Press,
2007)
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R & D, Edisi 21
(Bandung: ALFABETA, 2014)
Suharsimi Arikunto, Prosedur penelitian: suatu pendekatan praktik (Jakarta:
Rineka Cipta, 1992)
Supadie, Ahmad, and Didiek, Ekonomi Syariah: Dalam Pemberdayaan
Ekonomi Rakyat (Semarang: Pustaka Rizki Putra, 2013)
Umar, Husein, Metode penelitian untuk skripsi dan tesis bisnis (Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada, 2008)
75
Walgito, Bimo, Pengantar Psikologi Umum, Edisi IV (Yogyakarta: Penerbit
ANDI Yogyakarta, 2002)
Wibowo, Manajemen Perubahan, Cetakan Pertama (Jakarta: PT
RAJAGRAFINDO PERSADA, 2006)
C. Lain-lain
„Arti Kata Infak - Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online‟
<https://kbbi.web.id/infak> [accessed 11 May 2020].
„Arti Kata Kepercayaan Menurut Kamus KBBI Online, Makna Kata Dari Kamus
Besar Bahasa Indonesia‟ <https://kbbi.kata.web.id/kepercayaan/> [accessed 10
May 2020].
Heriyanto, „Persepsi Masyarakat Terhadap Kualitas Pelayanan Publik Pada
Bagian Administrasi Kesejahteraan Rakyat Pemerintah Kabupaten
Gunung Kidul DIY‟ (Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta,
2014)
Intisari, „Persepsi Siswa Terhadap Mata Pelajaran Matematika‟, Jurnal
Pendidikan Pascasarjana Magister PAI
„Magister Sains Psikologi UIN Jakarta 2015: Persepsi Dalam Perspektif Islam
Oleh: Muhammad Dwirifqi Kharisma Putra‟
<http://studiislamkomprehensif.blogspot.com/2016/02/persepsi-dalam-
perspektif-islam-oleh.html> [accessed 10 May 2020]
Nafi‟ah, Evi Lailatun, „Fundraising LAZIS NU Dalam Perolehan Dana Zakat,
Infaq Dan Shadaqah Di Kecamatan Limpung Kabupaten Batang‟
(Universitas Islam Negeri Wali Songo, 2018)
<http://rri.co.id/post/berita/382512/nasional/ketua_pbnu_luncurkan_gerak
an_Koin_nu_di_alunalun_sragen.html>
76
Nazila, Intan Putri, „Strategi Program Gerakan Kotak Infaq Nahdlatul Ulama
(KOIN NU) Di LAZIS NU Porong Kabupaten Sidoarjo‟ (Universitas
Islam Negri Sunan Ampel, 2019)
Setiawan, Dwi Agil, „Analisis Faktor Religiusitas, Kepercayaan Dan Kesadaran
Diri Dalam Mempengaruhi Minat Muzakki Untuk Membayar Zakat Di
Kota Surakarta‟ (Institut Agama Islam Negri Surakarta, 2018)
Setiawan, Kendi, „Gerakan KOIN NU Di Indonesia Timur‟
<http://www.nu.or.id/post/read/102546/gerakan-Koin-nu-di-indonesia-
timur>
Wahyudin, „Analisis Partisipasi Masyarakat Nahdlatul Ulama Terhadap
Keberhasilan Pengelolaan LAZIS NU Kota Surabaya‟ (Universitas Islam
Negri Sunan Ampel, 2017)
Widiaturrahmi, „Kontribusi Penyaluran Dana Zakat Produktif NU Care LAZISNU
Jakarta Melalui Program Kemandirian Ekonomi Pesantren Dan Persepsi
Mustahiq (Santri) Ponpes AN NUR Bogor Terhadap Kesejahteraan
Mustahiq Perspektif Ekonomi Islam‟ (Universitas Islam Indonesia, 2018)
Wulandari, Wahyu, „Analisis Pelaksanaan Pengelolaan KOIN NU Di Kecamatan
Gemolong Kabupaten Sragen Dalam Perspektif Hukum Islam‟ (IAIN
Salatiga, 2018)
<http://rri.co.id/post/berita/382512/nasional/ketua_pbnu_luncurkan_gerakan_Koi
n_nu_di_alunalun_sragen.html>
77
Lampiran 1
KUISIONER PENELITIAN
Assalamualaikum Wr Wb
Kepada
Yth. Bapak/Ibu/Sdr/i
Pemilik Celengan Gerakan Koin LAZIS NU Provinsi Jambi
Dengan Hormat,
Dengan segala kerendahan hati, perkenankanlah saya Annisatry Lubis
Mahasiswi S1 Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Pada kesempatan ini
mengharapkan kesediaan Bapak/Ibu/Sdr/i untuk meluangkan waktunya guna
mengisi daftar pertanyaan ini dengan sesungguhnya tanpa beban apapun, sehingga
dapat membantu melengkapi data yang sangat saya butuhkan. Adapun pertanyaan
ini saya buat dalam rangka penelitian tugas akhir (Skripsi) dengan judul
“Pengaruh Persepsi dan Kepercayaan Masyarakat Terhadap Gerakan Koin
LAZIS NU Provinsi Jambi”.
Jawaban yang Bapak/Ibu/Sdr/i berikan merupakan bantuan yang sangat
berharga bagi penelitian saya dan akan memberikan banyak manfaat bagi
perkembangan ilmu pengetahuan.
Oleh karena itu, atas kesediaan dan bantuannya saya ucapkan terimakasih.
Wassalamualaikum Wr Wb
Hormat Saya
Annisatry Lubis
NIM. EES160312
78
A. Identitas Responden
1. Nama :
2. Jenis Kelamin :
3. Umur :
4. Tingkat Pendidikan :
B. Petunjuk Pengisian
Kami telah menyediakan pernyataan berikut ini sesuai dengan pendapat
Bapak/Ibu dengan cara memberikan tanda centang (√) pada salah satu kolom dari
lima pilihan kotak yang tersedia dengan keterangan sebagai berikut:
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
KS= Kurang Setuju
TS = Tidak Setuju
STS= Sangat Tidak Setuju
79
1. Persepsi
No Pernyataan SS S KS TS STS
1. LAZIS NU merupakan lembaga amil
zakat infaq dan shadaqoh Nahdlatul
Ulama.
2. Saya mengetahui info terupdate gerakan
Koin LAZIS NU setiap bulannya.
3. Saya mengenali LAZIS NU
4. Di provinsi Jambi, LAZIS NU
merupakan Lembaga Zakat yang cukup
dikenal oleh Masyarakat.
5. Logo/simbol LAZISNU cukup dikenal
oleh masyarakat.
6. LAZIS NU Provinsi Jambi merupakan
lembaga pengelola bantuan
kemanusiaan atau sosial yang
membangun kemandirian masyarakat.
7. Gerakan Koin NU merupakan gerakan
mengisi celengan seperti tabung dengan
uang Koin
8. Program gerakan Koin LAZIS NU
provinsi Jambi sangat membantu
masyarakat yang kurang mampu
9. Saya menilai baik gerakan Koin LAZIS
NU Provinsi Jambi
10. Pengurus LAZIS NU Provinsi Jambi
cepat dan tanggap terhadap keluhan
masyarakat.
80
2. Kepercayaan
No Pernyataan SS S KS TS STS
1. Saya percaya kepada LAZIS NU
Provinsi Jambi
2. Saya percaya pengurus LAZIS NU
Provinsi Jambi selalu transparan dalam
menyalurkan dana Infaq.
3. Saya percaya LAZIS NU Provinsi
Jambi bertanggung jawab dalam
menyalurkan dana Infaq
4. Saya percaya pengurus LAZIS NU
Provinsi Jambi senantiasa memberikan
informasi program gerakan Koin kepada
masyarakat
5. Saya percaya bahwa Lembaga Amil
Zakat Infaq dan Shodaqoh Nahdlatul
Ulama Provinsi Jambi selalu menjaga
amanah.
6. LAZIS NU Provinsi Jambi merupakan
lembaga yang amanah dan transparan
dan profesional dalam mengelola dana
infaq
81
3. Gerakan Koin
No Pernyataan SS S KS TS STS
1. Gerakan Koin adalah Program
pemberdayaan masyarakat lewat
penggalangan uang receh (Koin) yang
dikumpulkan dalam suatu wadah
(celengan)
2. Gerakan Koin merupakan salah satu
cara untuk menarik masyarakat berinfaq
3. Program gerakan Koin NU ini
digunakan untuk membantu masyarakat
dari segi bidang penanggulangan
bencana, kesehatan, pendidikan dan
ekonomi.
4. Dengan adanya program gerakan Koin
NU bisa menjadi penyambung tali
silaturahmi antara pengurus dengan
masyarakat.
5. Dengan adanya program gerakan Koin
NU masyarakat tidak merasa terbebani
untuk berinfaq
82
NO Variabel Persepsi (X1)
Total X1 rata-rata Variabel Kepercayaan Masyarakat (X2)
Total X2 rata-rata Variabel Gerakan Koin (Y)
Total Y Rata-rata X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 X1.8 X1.9 X1.10 X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 Y1 Y2 Y3 Y4 Y5
1 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 36 3,60 4 4 4 4 5 5 26 4,33 5 5 4 4 5 23 4,60
2 4 2 5 3 3 4 4 4 3 3 35 3,50 4 3 4 3 4 3 21 3,50 4 5 4 4 4 21 4,20
3 5 2 4 3 3 5 5 4 2 5 38 3,80 4 4 4 4 4 4 24 4,00 4 4 5 4 4 21 4,20
4 5 4 5 4 3 5 5 5 4 5 45 4,50 5 4 4 5 5 4 27 4,50 4 4 4 4 5 21 4,20
5 4 1 4 3 2 4 4 3 4 3 32 3,20 4 4 4 2 4 4 22 3,67 4 4 4 4 4 20 4,00
6 5 2 4 2 2 4 4 3 3 3 32 3,20 5 4 5 2 4 4 24 4,00 4 4 4 4 4 20 4,00
7 4 2 4 3 2 4 4 3 3 3 32 3,20 4 4 4 2 4 5 23 3,83 4 3 4 4 5 20 4,00
8 4 2 4 2 2 4 4 3 4 3 32 3,20 4 4 4 2 4 4 22 3,67 4 4 4 4 4 20 4,00
9 4 2 5 3 2 4 4 4 4 3 35 3,50 4 4 4 3 4 4 23 3,83 4 4 5 4 5 22 4,40
10 5 4 4 4 4 5 5 5 4 5 45 4,50 4 5 5 4 5 5 28 4,67 5 5 5 5 5 25 5,00
11 5 3 4 4 3 5 4 4 4 4 40 4,00 5 4 4 4 4 4 25 4,17 4 5 4 4 4 21 4,20
12 5 4 5 4 4 5 5 4 3 5 44 4,40 5 4 5 4 5 5 28 4,67 5 5 5 5 5 25 5,00
13 4 3 4 5 4 4 4 4 4 3 39 3,90 4 4 5 4 5 5 27 4,50 4 4 5 5 4 22 4,40
14 4 4 4 4 4 5 5 5 4 3 42 4,20 4 3 4 4 4 4 23 3,83 5 5 4 4 5 23 4,60
15 5 3 4 3 4 5 5 5 5 4 43 4,30 4 4 4 4 4 4 24 4,00 5 4 5 5 5 24 4,80
16 4 3 4 5 4 4 4 4 4 3 39 3,90 4 4 3 3 4 4 22 3,67 4 4 5 5 4 22 4,40
17 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 37 3,70 4 4 4 4 4 4 24 4,00 4 4 4 4 4 20 4,00
18 5 4 5 4 4 4 5 5 5 5 46 4,60 5 5 4 2 5 4 25 4,17 5 5 5 5 5 25 5,00
19 5 3 5 4 2 4 2 4 5 5 39 3,90 5 4 5 4 4 4 26 4,33 4 4 5 5 4 22 4,40
20 5 5 4 2 2 4 4 5 5 4 40 4,00 5 4 5 3 4 5 26 4,33 5 5 4 4 4 22 4,40
21 4 4 5 4 3 4 4 4 4 4 40 4,00 4 4 4 3 4 4 23 3,83 4 4 4 4 4 20 4,00
22 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 47 4,70 4 5 5 4 4 5 27 4,50 5 5 5 5 5 25 5,00
23 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 38 3,80 4 4 4 3 4 4 23 3,83 4 4 4 4 4 20 4,00
24 4 1 1 3 1 4 4 4 3 3 28 2,80 2 1 4 4 4 4 19 3,17 4 4 4 4 4 20 4,00
25 5 3 4 5 5 4 5 5 4 4 44 4,40 4 1 5 3 4 4 21 3,50 5 4 4 4 5 22 4,40
26 4 3 5 3 5 4 5 3 4 4 40 4,00 4 5 5 3 3 4 24 4,00 4 3 5 5 4 21 4,20
27 4 3 4 3 5 4 5 4 3 4 39 3,90 4 4 3 4 4 5 24 4,00 4 5 3 3 4 19 3,80
28 4 4 4 3 3 4 5 5 4 4 40 4,00 4 2 4 4 5 5 24 4,00 5 4 4 4 4 21 4,20
29 5 1 4 4 4 5 5 4 4 5 41 4,10 5 4 5 4 5 5 28 4,67 5 4 5 4 4 22 4,40
30 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 37 3,70 5 4 4 3 4 4 24 4,00 4 3 4 4 4 19 3,80
31 5 3 4 3 3 4 4 4 5 4 39 3,90 4 2 4 4 4 4 22 3,67 4 4 4 4 4 20 4,00
32 4 2 5 4 5 4 5 4 5 3 41 4,10 5 5 5 4 5 5 29 4,83 4 3 4 3 5 19 3,80
33 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 37 3,70 4 4 4 4 5 4 25 4,17 5 3 5 4 4 21 4,20
34 4 3 4 3 3 4 4 5 4 5 39 3,90 4 1 5 3 4 5 22 3,67 4 3 4 4 4 19 3,80
35 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 41 4,10 4 3 5 4 5 4 25 4,17 4 4 5 5 5 23 4,60
83
Lampiran 2
Hasil Uji Validitas Persepsi (X1)
Correlations
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 X1.8 X1.9 X1.10 TOTALX1
Pearson Correlation 1 ,276 ,212 ,070 ,035 ,587** ,204 ,365
* ,156 ,621
** ,517
**
X1.1 Sig. (2-tailed)
,108 ,221 ,691 ,843 ,000 ,241 ,031 ,371 ,000 ,001
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
Pearson Correlation ,276 1 ,263 ,308 ,298 ,227 ,210 ,631** ,330 ,434
** ,720
**
X1.2 Sig. (2-tailed) ,108 ,127 ,072 ,083 ,190 ,226 ,000 ,053 ,009 ,000
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
Pearson Correlation ,212 ,263 1 ,101 ,297 ,104 ,116 ,033 ,230 ,253 ,468**
X1.3 Sig. (2-tailed) ,221 ,127 ,563 ,083 ,551 ,506 ,850 ,184 ,142 ,005
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
Pearson Correlation ,070 ,308 ,101 1 ,566** ,223 ,116 ,328 ,159 ,209 ,576
**
X1.4 Sig. (2-tailed) ,691 ,072 ,563 ,000 ,198 ,507 ,055 ,361 ,229 ,000
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
Pearson Correlation ,035 ,298 ,297 ,566** 1 ,206 ,595
** ,285 ,153 ,219 ,685
**
X1.5 Sig. (2-tailed) ,843 ,083 ,083 ,000 ,236 ,000 ,097 ,381 ,207 ,000
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
Pearson Correlation ,587** ,227 ,104 ,223 ,206 1 ,510
** ,380
* -,144 ,490
** ,528
**
X1.6
Sig. (2-tailed) ,000 ,190 ,551 ,198 ,236 ,002 ,024 ,409 ,003 ,001
84
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
Pearson Correlation ,204 ,210 ,116 ,116 ,595
** ,510
** 1 ,375
* -,156 ,237 ,527
**
X1.7 Sig. (2-tailed) ,241 ,226 ,506 ,507 ,000 ,002
,026 ,371 ,170 ,001
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
Pearson Correlation ,365
* ,631
** ,033 ,328 ,285 ,380
* ,375
* 1 ,351
* ,490
** ,711
**
X1.8 Sig. (2-tailed) ,031 ,000 ,850 ,055 ,097 ,024 ,026
,039 ,003 ,000
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
Pearson Correlation ,156 ,330 ,230 ,159 ,153 -,144 -,156 ,351
* 1 ,101 ,392
*
X1.9 Sig. (2-tailed) ,371 ,053 ,184 ,361 ,381 ,409 ,371 ,039
,565 ,020
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
Pearson Correlation ,621
** ,434
** ,253 ,209 ,219 ,490
** ,237 ,490
** ,101 1 ,662
**
X1.10 Sig. (2-tailed) ,000 ,009 ,142 ,229 ,207 ,003 ,170 ,003 ,565
,000
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
Pearson Correlation ,517
** ,720
** ,468
** ,576
** ,685
** ,528
** ,527
** ,711
** ,392
* ,662
** 1
TOTALX1 Sig. (2-tailed) ,001 ,000 ,005 ,000 ,000 ,001 ,001 ,000 ,020 ,000
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Sumber: Hasil Output SPSS 20.0
85
Hasil Uji Validitas Variabel Kepercayaan Masyarakat (X2)
Correlations
X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 TOTALX2
Pearson Correlation 1 ,479** ,294 -,041 ,257 ,138 ,633
**
X2.1 Sig. (2-tailed)
,004 ,086 ,813 ,136 ,430 ,000
N 35 35 35 35 35 35 35
Pearson Correlation ,479** 1 ,021 -,069 ,113 ,126 ,628
**
X2.2 Sig. (2-tailed) ,004 ,903 ,694 ,519 ,469 ,000
N 35 35 35 35 35 35 35
Pearson Correlation ,294 ,021 1 ,063 ,181 ,338* ,478
**
X2.3 Sig. (2-tailed) ,086 ,903 ,720 ,299 ,047 ,004
N 35 35 35 35 35 35 35
Pearson Correlation -,041 -,069 ,063 1 ,395* ,211 ,448
**
X2.4 Sig. (2-tailed) ,813 ,694 ,720 ,019 ,223 ,007
N 35 35 35 35 35 35 35
Pearson Correlation ,257 ,113 ,181 ,395* 1 ,413
* ,618
**
X2.5 Sig. (2-tailed) ,136 ,519 ,299 ,019 ,014 ,000
N 35 35 35 35 35 35 35
Pearson Correlation ,138 ,126 ,338* ,211 ,413
* 1 ,574
**
X2.6 Sig. (2-tailed) ,430 ,469 ,047 ,223 ,014 ,000
N 35 35 35 35 35 35 35
Pearson Correlation ,633** ,628
** ,478
** ,448
** ,618
** ,574
** 1
TOTALX2 Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,004 ,007 ,000 ,000
N 35 35 35 35 35 35 35
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Sumber: Hasil Output SPSS 20.0
86
Hasil Uji Validitas Variabel Gerakan Koin (Y)
Correlations
Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 TOTALY
Pearson Correlation 1 ,418* ,284 ,252 ,441
** ,706
**
Y1 Sig. (2-tailed)
,012 ,098 ,144 ,008 ,000
N 35 35 35 35 35 35
Pearson Correlation ,418* 1 -,039 ,166 ,223 ,586
**
Y2 Sig. (2-tailed) ,012 ,826 ,341 ,198 ,000
N 35 35 35 35 35 35
Pearson Correlation ,284 -,039 1 ,789** ,238 ,669
**
Y3 Sig. (2-tailed) ,098 ,826 ,000 ,168 ,000
N 35 35 35 35 35 35
Pearson Correlation ,252 ,166 ,789** 1 ,223 ,733
**
Y4 Sig. (2-tailed) ,144 ,341 ,000 ,199 ,000
N 35 35 35 35 35 35
Pearson Correlation ,441** ,223 ,238 ,223 1 ,613
**
Y5 Sig. (2-tailed) ,008 ,198 ,168 ,199 ,000
N 35 35 35 35 35 35
Pearson Correlation ,706** ,586
** ,669
** ,733
** ,613
** 1
TOTALY Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 35 35 35 35 35 35
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sumber: Hasil Output SPSS 20.0
Hasil Uji Realibilitas Variabel Persepsi (X1)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
,774 10
Sumber: Hasil Output SPSS 20.0
87
Hasil Uji Realibilitas Variabel Kepercayaan Masyarakat (X2)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
,520 6
Sumber: Hasil Output SPSS 20.0
Hasil Uji Realibilitas Variabel Gerakan Koin (Y)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
,663 5
Sumber: Hasil Output SPSS 20.0
Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 35
Normal Parametersa,b
Mean 0E-7
Std. Deviation ,28092674
Absolute ,093
Most Extreme Differences Positive ,067
Negative -,093
Kolmogorov-Smirnov Z ,551
Asymp. Sig. (2-tailed) ,921
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: Hasil Output SPSS 20.0
88
Hasil Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
(Constant) 2,079 ,553 3,758 ,001
1 Persepsi ,461 ,139 ,559 3,321 ,002 ,670 1,493
Kepercyaan
Masyarakat ,102 ,158 ,108 ,643 ,525 ,670 1,493
a. Dependent Variable: Gerakan Koin
Sumber: Hasil Output SPSS 20.0
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Hasil Analisis Regresi
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
89
(Constant) 2,079 ,553 3,758 ,001
1 Persepsi ,461 ,139 ,559 3,321 ,002
Kepercayaan Masyarakat ,102 ,158 ,108 ,643 ,525
a. Dependent Variable: Gerakan Koin
Sumber: Hasil Output SPSS 20.0
Hasil Uji Parsial
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
(Constant) 2,079 ,553 3,758 ,001
1 Persepsi ,461 ,139 ,559 3,321 ,002
Kepercayaan Masyarakat ,102 ,158 ,108 ,643 ,525
a. Dependent Variable: Gerakan Koin
Sumber: Hasil Output SPSS 20.0
Hasil Uji Simultan
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Regression 1,740 2 ,870 10,373 ,000b
1 Residual 2,683 32 ,084
Total 4,423 34
a. Dependent Variable: Gerakan Koin
b. Predictors: (Constant), Kepercayaan Masyarakat, Persepsi
Sumber: Hasil Output SPSS 20.0
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R Square)
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,627a ,393 ,355 ,28957
a. Predictors: (Constant), Kepercayaan Masyarakat, Persepsi
b. Dependent Variable: Gerakan Koin
Sumber: Hasil Output SPSS 20.0
90
Lampiran 3
91
92
93
CURRICULUM VITAE
A. Identitas Diri
Nama : Annisatry Lubis
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat/Tgl Lahir : Jambi, 03 Mei 1997
NIM : EES160312
Golongan Darah : O
Alamat : Jln. Abadi RT.009 No.56 Kel. Kenali Besar, Kec. Alam
Barajo . kota Jambi
No. Tlpn/HP : 082177041203 (WA)
082292686857
Email : [email protected]
Orang Tua
1. Ayah : Awaluddin Lubis (Alm)
2. Ibu : Salmah Sirega
94
B. RIWAYAT PENDIDIKAN
SDN 205 KOTA JAMBI 2010
SMP N 17 KOTA JAMBI 2013
SMA S NUSANTARA JAMBI 2016
UIN STS JAMBI 2020