Pengaruh Perekonomian Global

download Pengaruh Perekonomian Global

of 14

description

pasar modal

Transcript of Pengaruh Perekonomian Global

14

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangPerkembangan pasar modal di Indonesia mengalami peningkatan yang sangat pesat terutama setelah pemerintahan melakukan berbagai regulasi di didang keuangan dan perbankkan termasuk pasar modal. Para pelaku di pasar modal telah menyadari bahwa perdagangan efek dapat memberikan return yang cukup baik bagi mereka, dan sekaligus memberikan konsribusi yang besar bagi perkembangan perekonomian negara.Pasar modal merupakan kegiatan yang berhubungan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan go public yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Pasar modal menyediakan berbagai alternatif investasi bagi para investor selain alternatif lainnya yaitu menabung di bank, membeli emas, asuransi, tanah dan bangunan. Pasar modal bertindak sebagai penghubung antara para investor dengan perusahaan ataupun institusi pemerintah melalui perdagangan instrument keuangan jangka panjang seperti obligasi, saham.Dasar hukum pasar modal adalah UU No.8/1995 tentang Pasar Modal kemudian PP No. 45/1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal. Pelaku pasar modal adalah pembeli dan penjual dana atau modal baik perorangan maupun badan usaha yang sebagian dari mereka malakukan penyisihan dananya untuk kegiatan produktif dan sebagian lain memerlukan tambahan dana/modal untuk mengembangkan usahanya.Indonesia merupakan negara yang azas ekonominya menganut ekonomi demokrasi. Indonesia merupakan bagian dari negara global yang perekonominya terbuka, artinya di era globalisasi perekonomian investasi asing pada pasar modal mulai meningkat dari tahun ke tahunya serta meningkatnya intensitas ekspor-impor komoditas di Indonesia. Dengan demikian, keterbukaan ekonomi indonesia akan menuai konsekuensi dari terintegrasi sistem perekonomian Indonesia dengan pihak-pihak asing yang secara potensial kondisinya akan dipengaruhi oleh kondis perekonomian global.Dalam pembahasan makalah ini kondisi perekonomian global merujuk pada krisis finansial Amerika Serikat yang dengan cepat melanda pada krisis ekonomi dan finansial di kawasan Eropa. Pembahasan makalah ini secara kualitatif akan membahas Pengaruh Perekonomian Global terhadap Pasar Modal di Indonesia sebagai bahan yang dikaji dalam makalah Pasar Modal dan Manajemen Keuangan.

1.2Maksud dan TujuanMaksud dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas individual mata kuliah Pasar Modal dan Manajemen Keuangan pada PPAk Universitas Widyatama. Adapun tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan, wawasan, serta teori-teori mengenai pengaruh perekonomian global terhadap pasar modal di Indonesia.

BAB IITINJAUAN KASUS

A. Krisis Ekonomi GlobalHarga minyak Mentah dunia terus bertengger di atas $100 per barel sejak awal bulan bahkan cenderung kearah kenaikan harga minyak. Minyak jenis BRENT naik dari $108,81 ke $109,9 per barel. Penyebabnya adalah sebagai berikut : Menurut Survei BloombergNews adalah spekulasi persediaan minyak mentah Amerika Serikat turun. Menurut Analis Divisi Pengembangan Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia adalah sentimen negatif prediksi pertumbuhan ekonomi China 2020. Menurut CNBC karena pertumbuhan China hanya berada pada level 4-5%, Dan karena Dampak geopolitik yang melanda timir tengah.

Nilai rupiah terus terkoreksi dengan tajam 89 poin (0,89%) ke level 10.103 per dollar AS. Rupiah Makin tertekan sehingga di NDF diperdagangkan di level 10.300. Kondisi ini berpotensi menggerus cadangan devisa yang sebelumnya berkurang secara signifikan.Menurut Senior VP Fuel Marketing & Distribution PERTAMINA, Suhartoko, Setelah harga BBM naik di bulan Juni konsumsi masyarakat sempat turun namun bahan bakar bersubsidi kembali meningkat, konsumsi Premium melewati 80 kiloliter per hari dan Solar 38-40 kiloliter. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut PERTAMINA mengimpor minyak dalam bentuk produk bahan bakar maupun minyak mentah. Impor Premium 70% dari konsumsi dan solar 30%. Setiap bulan kapal mengangkut 3,6 juta barel untuk kilang Cilacap.

B. Kondisi Perekonomian IndonesiaInflasi Tekan Rupiah Rupiah Tembus 10 Ribu Per Dolar AsInflasi secara sederhana didefinisikan sebagai kenaikan harga secara bersama-sama di suatu daerah atau bahkan negara pada satu periode tertentu. Nilai tukar rupiah yang secara terus menerus turun hingga tembus di 10.000 per dolar AS yang disebabkan sebagai berikut:1. Kondisi dalam negeri yang tengah didera inflasi2. Kondisi perekonomian global memberi pengaruh, Melambatnya pertumbuhan ekonomi dunia menyebabkan tingkat permintaan ekspor berkurang3. Kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi4. Pencabutan subsidi yang dilakukan menjelang Ramadhan dan lebaran justru mendorong laju inflasi.

MasalahMasalah yang timbul akibat terjadinya inflasi:a. Tingkat permintaan ekspor berkurang, Cina merupakan negara yang tingkat pertumbuhan ekonominya paling mempengaruhi kondisi ekonomi Indonesia. Pada kuartal dua Cina melambat menjadi 3,7%, jauh di banding taun 2007 yaitu 14,2%.Karena Cina merupakan patner dagang terbesar Indonesia, Penurunan permintaan ekspor negara itu sangat terasa.b. Saat ini sedang terjadi kekeringan likuiditas dolar di pasar uang karena eksportir enggan melepasnya. Padahal , permintaan atas mata uang amerika ini sedang meningkat untuk pembayaran utang valuta asing dan pembayaran bunga pokok.Dampak yang secara nyata berimbas pada perekonomian di Indonesia ialah depresiasi rupiah tergolong paling rendah dibanding nilai mata uang di negara asia lainnya. Kondisi seperti ini menimbulkan spekulasi rupiah akan terdepresi hingga berpotensi capai 12.000

Kondisi Umum Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat terus mengalami perlemahan poin, rupiah ditutup melemah 339 poin (3.23 persen). Sedangkan di pasar uang singapura, rupiah berada di kisaran 11.000 per dolar AS. Selain nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang menurun, indeks harga saham gabungan (IHSG) mengalami kemerosotan poin yang sama. Dalam dua hari berturut-turut IHSG merosot sebesar 8 persen.

FaktorPelemahan nilai kurs rupiah terhadap dolar AS dan merosotnya nilai IHSG disebabkan oleh dua faktor utama yaitu:1. Faktor Eksternal, pengaruh kebijakan pemerintah AS dan Bank sentral AS (pemangkasan stimulus fiskal)terhadap perekonomianya yang berdampak pada perekonomian di Indonesia2. Faktor Internal, sentimen pasar atas defisit transaksi di triwulan II yang meningkat US$ 5.8 miliar terhadap produk domestik bruto (PDB) menjadi US$ 9.8.

C. Perbandingan Kondisi Dengan Negara-Negara AsingKondisi perlemahan mata uang rupiah terhadap dolar AS tidak separang dengan kondisi di India dan Australia. Kondisi perlemahan ini tidak sedlam seperti tahun 2008.

Kebijakan PemerintahPemerintah tidak akan intervensi langsung terhadap kondisi pelemahan rupiah karena nilai yang terlalu besar. Pemerintah meminta Menteri keuangan, Bank Indonesia, Lembaga Pinjaman Simpanan, dan Otoritas Jasa Keuangan untuk merespon pelemahan rupiah dan saham.

DampakMenurut Sofjan Wanadi Kondisi ini akan berdampak pada kenaikan ongkos produksi sekitar 2-3 persen. Komoditas yang akan berpengaruh merupakan barang impor dan barang-barang mewah.

D. Kondisi di Pasar Modal dan Sektor FinansialKrisis keuangan global berdampak signifikan terhadap sektor finansial. Bahkan angka kerugian di sektor finansial dilaporkan lebih besar dari kerugian di sektor manufaktur. Di Amerika Serikat, krisis global telah mendorong sektor finansial merugi dengan hilangnya aset mereka hingga 50 triliun dollar AS. Keadaan Indonesia tak beda jauh dengan Amerika, dimana krisis global telah menggerus laba BUMN dan menyebabkan konglomerat Indonesia kehilangan sekitar 60 persen kekayaannya, dan juga telah mengakibatkan kurang lebih 30.000 pekerja kehilangan pekerjaan/penghasilan (setneg. go.id).Pasar saham dan pasar modal Indonesia pun mengalami kelesuan. Akibat terpuruknya harga saham, kerugian yang dialami investor di pasar modal, seperti dilaporkan Infobank, sudah mencapai Rp 457,31 triliun hanya dalam kurun Oktober 2007-September 2008 karena kapitalisasi pasar anjlok dari Rp 1.464,32 triliun menjadi Rp 1.007,01 triliun. Dalam setahun (akhir 2008 dibandingkan dengan akhir 2007), kerugian mencapai Rp 911,83 triliun (Kompas, 4 April 2009).Keadaan sektor finansial makin memburuk ketika banyak perbankan mengalami keketatan likuiditas. Terdapat penurunan kepercayaan kepada perbankan akibat banyak kasus yang menimpa sejumlah bank seperti yang terjadi pada Bank Century dan Bank IFI. Hal inilah yang menyebabkan perbankan lebih berhati-hati sehingga cenderung memilih yang paling aman dengan menjaga likuiditas lebih tinggi dari yang dibutuhkan dan memilih menaruh dana di Sertifikat Bank Indonesia (SBI) ketimbang meminjamkan kepada bank lain yang kekurangan likuiditas atau melakukan ekspansi kredit ke nasabah.

Kenaikan Bi Rate Bank Indonesia selaku bank sentral di Indonesia secara mengejutkan mengeluarkan kebijakan mengenai suku bunga acuan. Kebijakan tersebut berisikan bahwa Bank Indonesia menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 poin, dari semula 6,5 persen menjadi 7 persen. Kenaikan suku bunga acuan tersebut didasari oleh tindakan antisipasi atas kenaikan inflasi pada tahun 2013 yang diprediksi mencapai 9,2 persen dan sebagai upaya mengurangi tekanan deficit neraca pembayaran. Lebih tinggi dari target APBN sebesar 7,2 persen. Dengan adanya perubahan suku bunga acuan diharapkan inflasi bisa menjadi lebih rendah.Dampak yang ditimbulkan dari BI rate ini adalah pada neraca modal dan financial. Bank sentral memperkirakan surplus akan terjadi dari masuknya arus modal asing dalam bentuk penanaman modal asing dan investasi portofolio. Kondisi ini diharapkan dapat mendukung perbaikan dalam keseimbangan nerca pembayaran dan kestabilan cadangan devisa. Tetapi ada dampak lain yang ditimbulkan, yaitu pertumbuhan ekonomi pada tahun 2013 diperkirakan sebesar 5,9 persen atau lebih rendah dari target Anggaran Pendapartan dan Belanja Negara sebesar 6,3 persen. Dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan di Indonesia akan melambat pada tahun 2013 akibat kebijakan yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia.Selain fenomena global yang melanda pada tahun 2009, fenomena pada tahun 2013 mengenai kondisi perekonomian memberikan dapak negatif pada Indeks harga saham gabungan (IHSG), IHSG anjlok 5,6 persen terendah sejak Januari lalu, dan penurunan terburuk dalam sehari sejak September 2010. Nilai tukar rupiah melorot ke titik terendah lebih dari empat tahun mencapai Rp10.495 per-dolar AS (ipotnews.com).Dari berbagai campuran penyebab, menurut beberapa pengamat, faktor yang paling mempengaruhi pasar adalah keputusan Bank Indonesia untuk meningkatkan giro wajib minimum perbankan dan arus keluar dana karena kekhawatiran akan pengurangan pembelian obligasi Federal Reserve AS.

E. Kapitalisasi Pasar BUMN Turun Rp 31,7 TriliunSalah satu indikator yang menunjukkan perkembangan sebuah bursa saham adalah kapitalisasi pasar. Kapitalisasi pasar adalah nilai sebuah perusahaan berdasarkan perhitungan harga pasar saham dikalikan dengan jumlah saham yang beredar. Kapitalisasi pasar menunjukkan nilai efek yang tercatat di bursa saham, atau total nilai surat berharga yang diterbitkan oleh berbagai perusahaan di dalam satu pasar. Semakin mahal harga saham suatu perusahaan di pasar dan semakin banyak jumlah sahamnya yang beredar di pasar akan membuat kapitalisasi pasar perusahaan itu semakin besar. Contohnya harga saham PT. TELKOM, Tbk (TLKM) saat diperdagangkan Rp 7,500/lembar, jumlah total saham yang beredar di pasar sebanyak 20,2 milyar lembar, jadi nilai kapitalisasi pasarnya TLKM adalah sebesar Rp. 151,2 Trilyun (7500 x 20,2 M).Faktor penyebab perubahan nilai kapitalisasi pasar antara lain : naik turunnya harga saham, fluktuasi nilai rupiah, ketidakpastian stimulus bank sentral Amerika, kondisi inflasi dan kondisi pertumbuhan ekonomi internal dan global. Penurunan harga saham akan mengakibatkan menurunnya kapitalisasi pasar bursa efek, begitu pula sebaliknya. Kapitalisasi pasar berkorelasi positif dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).Salah satu bentuk penurunan kapitalisasi pasar terjadi pada pasar BUMN pada bulan Agustus tahun 2013. Penurunan indeks harga saham sebesar 3,21% berimbas pada penurunan transaksi perusahaan mulai 0,7% - 6,4% yang mengakibatkan nilai kapitalisasi pasar saham turun hingga sebesar Rp 31,7 T dibandingkan perdagangan sebelumnya. 3 Perusahaan BUMN yang mengalami penurunan cukup tajam adalah PT. PGN sebesar Rp 8.484 M, PT. BRI sebesar Rp 7.326 M dan PT. Telkom sebesar Rp 4.032 M. Salah satu bentuk strategi yang direncanakan adalah buyback (pembelian kembali saham). Menurut Imam A Putro (Sekmen BUMN) salah satu kendala bayback adalah adanya mekanisme prosedur yang harus dipenuhi karena pembelian saham mempengaruhi kondisi ekuitas dan cashflow perusahaan, dimana aturan BAPEPAM hanya memperkenankan mekanisme RUPS. Selain bayback, beberapa BUMN mengharapkan indeks harga saham gabungan yang terkoreksi dan harga saham yang terkoreksi akan menarik investor untuk melakukan pembelian saham sehingga menyebabkan kenaikan kembali harga saham perusahaan.

Stock Split Saham PT. Telekomunikasi Indonesia ( persero ) Tbk ( TLKM ) mewaspadai kondisi pasar yang sedang anjlok sebelum memutuskan melaksanakan rencanan pemecahan nilai nominal saham ( stock split ). Pelaksanaan stock split lebih baik dilakukan tidak pada saat kondisi pasar sedang menurun ( bearish ), apabila dipaksakan tidak akan menguntungkan bagi perseroan. Harga saham yang dipecah akan membuat saham telkom semakin diincar para investor, dikarenakan harganya akan semakin mudah dibeli investor khususnya investasi retail lokal akan lebih agresif. Stock split dilakukan dengan komposisi 1 : 5 dengan memecah nilai nominal saham dari semua Rp. 250 menjadi Rp. 50 per saham. Adapun harga saham telkom pada saat ini Rp. 10 ribu per lembar setelah stock split dilakukan harganya menjadi Rp. 2000 per lembar. Dengan begitu jumlah saham telkom yang beredar akan meningkat dari 80 milyar saham menjadi 400 milyar saham. Menurut dahlan iskan stock split dilakukan agar saham telkom menjadi lebih likuid diperdagangkan dan mudah dijangkau investor. Saham telkom sudah terlalu mahal sehingga perlu stock split. Sebelumnya hal serupa pernah dilakukan oleh PT. Semen Indonesia Tbk, PT. Semen Gresik Tbk, dikarenakan harga saham yang terlalu mahal.

BAB IIIPEMBAHASAN

3.1 PembahasanGlobalisasi perekonomian mendorong pada praktik ekonomi yang saling terintegrasi satu negara dengan negara lainnya, menciptakan keterbukaan praktik ekonomi yang berdampak pada adanya potensi meningkatnya intensitas jual beli antar negara, serta penyertaan modal asing. Globalisasi perekonomian mendorong terjadinya dependensi perekonomian satu negara dengan negara lainya. Dengan demikian gejolak ekonomi di suatu negara atau kawasan akan memengaruhi kondisi perekonomian di belahan negara manapun baik langsung maupun tidak langsung. Substansi pembahasan makalah ini adalah kondisi perekonomian atau pasar modal di Indonesia dipengaruhi oleh kondisi eksternal yaitu perekonomian global.Perekonomian global secara sederhana didefinisikan sebagai agregat dari kondisi perekonomian di tiap-tiap negara. Pembahasan perekonomian global dalam makalah ini merujuk pada krisis ekonomi di Amerika Serikat dan kawasan Eropa. Bagaimana krisis yang terjadi di tahun 2008 yang melanda di Amerika Serikat dan Kawasan Eropa memengaruhi kondisi perekonomian di Indonesia. Seperti yang telah dipaparkan pada sub-bab gambaran umum bahwa pengaruh perekonomian global terhadap pasar modal di Indonesia diurai menjadi pembahasan-pembahasan yang meliputi:1. penyebab kondisi krisis ekonomi global, 2. Masalah yang ditimbulkan atas krisis tersebut di Indonesia, 3. Bagaimana masalah tersebut berdampak pada kondisi perekonomian di indonesia (Bagaimana), dan 4. Upaya pemerintah atas situasi tersebut.

3.2PenyebabKondisi perekonomian di Indonesia dalam kurun waktu 5 tahun ke belakang dapat dikatakan mengalami perlambatan pertumbuhan. Hal tersebut tentu dipicu karena krisis global yang menerpa di Indonesia serta dideranya kondisi-kondisi penyebab yang terurai sebagai berikut ini:A. Inflasi dan Krisis Bahan Bakar MinyakInflasi didefinisikan sebagai kenaikan harga suatu komoditas pada suatu periode tertentu di daerah atau negara tertentu. Harga bahan bakar minyak berkorelasi postif dengan tingkat inflasi di Indonesia yaitu ketika kenaikan harga bahan bakar minyak dengan seketika akan menaikan harga barang tertentu terutama harga sembako meningkat. Pembahasan selanjutnya akan mengurangi bagaimana kenaikan harga minyak dapat mempengaruhi kondisi makroekonomi di Indonesia.Harga minyak mentah dunia berkisar di 100 dolar As per barel dan cenderung meningkat. Dampaknya adalah kenaikan harga minyak mentah dunia akan membengkakkan beban neraca keuangan negara. Dengan katalain harga minyak mentah meningkatkan beban impor negara yang menybabkan cadang devisa merosot tajam.

B. Krisis Ekonomi AS dan EropaAmerika serikat dan kawasan eropa mengalami krisis finansial yang menyebabkan runtuhnya perusahan-perusahaan besar seperti lehman brother. Krisis ini dipicu dari kredit macet untuk properti. Perusahaan besar seperti lehman brother sebagi bank hipotik melakukan hedging pada proyek properti yang sekuritas hedge ini tersebar di kawasan eropa yang menyebabkan terjadinya krisis kawasan tersebut.

MasalahTingkat inflasi yang cenderung meningkat dan kenaikan harga minyak mentah dunia, serta krisis ekonomi yang melanda AS dan kawasan Eropa mempengaruhi kondisi perekonomian di Indonesia. Walaupun secara riil dampaknya tidak sedalam seperti di negara asal, Indonesia perlu mewaspadai gejolak ekonomi yang melanda AS dan kawasan Eropa. Kondisi seperti tingkat inflasi, kenaikan harga minyak mentah dunia, serta krisis global menuai masalah sebagai berikut: Merosotnya nilai tukar Rupiah. Merosotnya nilai IHSG Menurunya Devisa Negara Kenaikan Harga MinyakNilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat terus mengalami perlemahan poin. Selain nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang menurun, indeks harga saham gabungan (IHSG) mengalami kemerosotan poin yang sama. Kenaikan harga minyak mentah dunia menyabakan harga untuk premium naik dengan kata lain pemerintah harus mengurangi subsidi pada premium.

Akibat Merosotnya Nilai Tukar Rupiah, Devisa Negara, dan Kenaikan Harga MinyakNilai rupiah terus terkoreksi dengan tajam 89 poin (0,89%) ke level 10.103 per dollar AS. Perlemahanya disebabkan karena defisit transaksi yang disebabkan karena meningkatnya pembiayaan impor. Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya kenaikan harga minyak mentah dunia menyebabkan beban impor meningkat. Selain itu kondisi ini diperburuk lagi dengan nilai ekspor yang menurun. Tujuan ekspor Indonesia adalah Cina, cina merupakan negara secara langsung terkena dampak krisis ekonomi di kawasan eropa yang menyebabkan permintaan barang dari Indonesia ke Cina mengalami penurunan. Dengan demikian meningkatnya pembiayaan impor yang makin membengkak serta menurunya nilai ekspor menyebabkan nilai tukar rupiah terdepresiasi hingga berpotensi mencapai 12.000 per dola AS serta terjadinya defisit devisa negara. Kenaikan harga minyak mentah dunia yajng cenderung meningkat mengharuskan pemerintah untuk mengurangi subsidi bagi bahan bakar premium dengan katalain harga minyak mengalami kenaikan.

Akibat Merosotnya Nilai IHSG dan Nilai Tukar RupiahSubstansi dari merosot nilai IHSG adalah aksi menjual sekuritas yang dilakukan oleh para investor. Aksi tersebut disebabkan karenakondisi perekonomian global atau krisis ekonomi yang melanda AS dan kawasan eropa. terhitung setelah krisis ekonomi 1998 yang menerpa Indonesia, peningkatan investasi asing di pasar modal Indonesia kian meningkan dari tahun ke tahunya secara meyakinkan. Jumlah investasi asing kini lebih besar sebanyak lima kali lipat dibandingkan pada tahun 1998 atau dengan kata lain investor asing di pasar modal yang terdiri dari perusahaan-perusahaan keuangan raksasa internasional memegang peran sekitar 70% dari seluruh volume perdagangan (spekulasi) saham. Penyertaan modal asing dalam pasar modal di Indonesia dinamakan dengan istilah hot money. Krisis finansial di AS dan kawasan Eropa yang mengalami kekeringan likuiditas menyebabkan aksi menjual sekuritas yang menyebabkan nilai IHSG merosot tajam. Ketika mereka merasa bahwa sudah waktunya menjual sahamnya, penjualan saham dengan volume besar dalam waktu singkat mengakibatkan penawaran jauh melampaui permintaan. Maka harga saham anjlok. Hasil penjualan saham yang dalam rupiah ditransfer kembali ke negara-negara asaslnya dengan membeli dollar dalam jumlah besar. Permintaan terhadap dollar jauh melampaui penawarannya. Maka harga dollar terhadap rupiah melonjak, yang sama dengan terpuruknya nilai tukar rupiah.

BAB IVKESIMPULAN

Perkembangan pasar modal di Indonesia mengalami peningkatan yang sangat pesat terutama setelah pemerintahan melakukan berbagai regulasi di didang keuangan dan perbankkan termasuk pasar modal. Para pelaku di pasar modal telah menyadari bahwa perdagangan efek dapat memberikan return yang cukup baik bagi mereka, dan sekaligus memberikan konsribusi yang besar bagi perkembangan perekonomian negara.Globalisasi ekonomi menciptakan kondisi perekonomian di dunia menjadi terintegrasi. Hal ini menciptakan kondisi ekonomi di dunia menjadi terdependensi dengan kondisi ekonomi dibelahan negara manapun, dengan katalain kondisi perekonomian suatu negara atau kawasan akan mempengaruhi kondisi perekonomian di belahan negara manapun baik langsung maupun tidak langsung.Indonesia untuk saat ini secara potensial belum memiliki kekuatan untuk ekspan investasi dengan demikian Indonesia tidak memiliki investasi sekuitas terutama sekuritas hedge di Amerika Serikat dan kawasan Eropa. Walaupun indonesia tidak memiliki hubungan langsung pada AS dan Eropa bukan berarti Indonesia tidak berdampak pada krisis ekonomi dan finansial di negra-negara tersebut. Indonesia terpengauhi kondisi krisis global secara tidak langsung melalui China dan investasi asing pada pasar modal di Indonesia.Cina merupakan partner perdagangan Indonesia. Nilai ekspor Indonesia kebanyakan pada negara cina, krisis yang terjadi pada kawasan eropa yang secara langsung berdampak pada kondisi perekonomian di Cina menyebabkan ekspor Indonesia mengalami penurunan. Krisis bahan bakar minyak yang menyebabkan membengkaknya anggaran negara karena subsidi bahana bakar minyak serta menurunya nilai ekspor Indonesia-Cina menyebabkan cadagan deivisa Indonesia yang merosot yang menyebabkan nilai tukar rupiah indonesia melemah.Dengan demikian krisis ekonomi Eropa memengaruhi kondis ekonomian di Indonesia melalui Cina dengan kata lain krisis di kawasan Eropa mememngaruhi kondisi perekonomian di Indonesiasecara tidak langsung.1