PENGARUH PENYULUHAN DENGAN MEDIA LEMBAR BALIK …eprints.ums.ac.id/79637/15/NASPUB.pdf · Asupan...

20
PENGARUH PENYULUHAN DENGAN MEDIA LEMBAR BALIK TERHADAP PENGETAHUAN IBU BALITA DAN PERILAKU TENTANG KONSUMSI BUAH DAN SAYUR BALITA DI DESA MUDAL KECAMATAN BOYOLALI KABUPATEN BOYOLALI Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan Ilmu Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan Oleh : MOLLA KHUSROF YAZMI J 310 150005 PROGRAM STUDI ILMU GIZI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2019

Transcript of PENGARUH PENYULUHAN DENGAN MEDIA LEMBAR BALIK …eprints.ums.ac.id/79637/15/NASPUB.pdf · Asupan...

Page 1: PENGARUH PENYULUHAN DENGAN MEDIA LEMBAR BALIK …eprints.ums.ac.id/79637/15/NASPUB.pdf · Asupan buah dan sayur sebanyak 96,04 gram/hari lebih rendah dibandingkan dengan standar WHO

PENGARUH PENYULUHAN DENGAN MEDIA LEMBAR

BALIK TERHADAP PENGETAHUAN IBU BALITA DAN

PERILAKU TENTANG KONSUMSI BUAH DAN SAYUR

BALITA DI DESA MUDAL KECAMATAN BOYOLALI

KABUPATEN BOYOLALI

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada

Jurusan Ilmu Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan

Oleh :

MOLLA KHUSROF YAZMI

J 310 150005

PROGRAM STUDI ILMU GIZI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2019

Page 2: PENGARUH PENYULUHAN DENGAN MEDIA LEMBAR BALIK …eprints.ums.ac.id/79637/15/NASPUB.pdf · Asupan buah dan sayur sebanyak 96,04 gram/hari lebih rendah dibandingkan dengan standar WHO
Page 3: PENGARUH PENYULUHAN DENGAN MEDIA LEMBAR BALIK …eprints.ums.ac.id/79637/15/NASPUB.pdf · Asupan buah dan sayur sebanyak 96,04 gram/hari lebih rendah dibandingkan dengan standar WHO
Page 4: PENGARUH PENYULUHAN DENGAN MEDIA LEMBAR BALIK …eprints.ums.ac.id/79637/15/NASPUB.pdf · Asupan buah dan sayur sebanyak 96,04 gram/hari lebih rendah dibandingkan dengan standar WHO

iii

Page 5: PENGARUH PENYULUHAN DENGAN MEDIA LEMBAR BALIK …eprints.ums.ac.id/79637/15/NASPUB.pdf · Asupan buah dan sayur sebanyak 96,04 gram/hari lebih rendah dibandingkan dengan standar WHO

1

PENGARUH PENYULUHAN DENGAN MEDIA LEMBAR BALIK

TERHADAP PENGETAHUAN IBU BALITA DAN PERILAKU

TENTANG KONSUMSI BUAH DAN SAYUR BALITA DI DESA

MUDAL KECAMATAN BOYOLALI KABUPATEN BOYOLALI

Abstrak

Pengetahuan mampu mengarahkan ibu untuk melakukan pemantauan

pertumbuhan dan perkembangan balita dengan menyediakan makanan seimbang

yang sesuai dengan kebutuhan gizi pada balita tersebut. Penyuluhan menggunakan

media lembar balik merupakan salah satu cara untuk meningkatkan pengetahuan

ibu balita. Lembar balik merupakan media yang berbentuk lembaran menyerupai

kalender yang berisi gambar yang dibaliknya berisi informasi mengenai gambar.

Asupan buah dan sayur sebanyak 96,04 gram/hari lebih rendah dibandingkan

dengan standar WHO 300 gram/hari. Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh

penyuluhan tentang konsumsi buah dan sayur dengan media lembar balik terhadap

pengetahuan ibu balita dan perilaku balita di Desa Mudal Kecamatan Boyolali

Kabupaten Boyolali. Jenis penelitian ini merupakan penelitian jenis kuantitatif

quasi eksperimental. Rancangan penelitian ini one group pretest posttest design.

Sampel yang digunakan sebanyak 36 ibu balita, dengan teknik proposional

random sampling. Data pretest dan posttest pengetahuan diambil menggunakan

kuesioner pengetahuan sebanyak 20 item pertanyaan, pretest diambil 15 menit

sebelum penyuluhan dan posttest diambil 1 minggu sesudah penyuluhan untuk

data perilaku diambil menggunakan semi quantitatif FFQ pretest diambil sebelum

penyuluhan buah dan sayur dan posttest di ambil 1 bulan setelah penyuluhan

dengan media lembar balik. Intervensi yang dilakukan yaitu penyuluhan dengan

media lembar balik selama 30 menit. Analisis data menggunakan Uji Wilcoxson.

Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan ibu balita sebelum dilakukannya

penyuluhan dengan media lembar balik memiliki rata-rata 68,05% dan sesudah

diberikan penyuluhan dengan media lembar balik memiliki rata-rata 81,38% .

Perilaku balita sebelum dilakukannya penyuluhan dengan lembar balik memiliki

rata-rata 39,95% dan setelah diberikan penyuluhan memiliki rata-rata 57,21%.

Ada pengaruh penyuluhan tentang konsumsi buah dan sayur dengan media lembar

balik terhadap pengetahuan dengan nilai p = 0,000 dan terhadap perilaku dengan

nilai p = 0,035. Simpulan : Terdapat pengaruh penyuluhan tentang konsumsi buah

dan sayur dengan media lembar balik terhadap pengetahuan ibu balita dan

perilaku balita.

Kata Kunci : Buah dan Sayur,Pengetahuan, Perilaku, lembar Balik.

Abstract

Knowledge is able to direct mothers to monitor the growth and development of

toddlers by providing balanced food that is appropriate to the nutritional needs of

these toddlers. Increasing the knowledge of toddlers mothers can be improved by

providing nutrition education, carried out by counseling using flipchart media.

Flipbacks are sheet-shaped media resembles a calendar containing an image

Page 6: PENGARUH PENYULUHAN DENGAN MEDIA LEMBAR BALIK …eprints.ums.ac.id/79637/15/NASPUB.pdf · Asupan buah dan sayur sebanyak 96,04 gram/hari lebih rendah dibandingkan dengan standar WHO

2

behind which contains information about an image. Fruit and vegetable intake of

96.04 grams / day is lower than the WHO standard of 300 grams / day.

This study was to determine the effect of counseling on fruit and vegetable

consumption with flipchart media on the knowledge of toddler mothers and

toddler behavior in Mudal Village, Boyolali District, Boyolali District.

This type of research is a quantitative quasi experimental research. The design of

this study was one group pretest posttest design. Consists of 36 samples, with

Proposional random sampling technique. Knowledge pretest and posttest data

were taken using a knowledge questionnaire of 20 question items, pretest taken 15

minutes before counseling and posttest taken 1 week after counseling for

behavioral data taken using semi-quantitative FFQ pretest taken before fruit and

vegetable counseling and posttest taken 1 month after counseling with flipchart

media. The interventions carried out were counseling with flip sheet media for 30

minutes. Data analysis using the Wilcoxson Test. Conclusion : There is an

influence of counseling about fruit and vegetable consumption with flipchart

media on toddler mother's knowledge and toddler behavior.

Keywords : Fruit and Vegetables, Knowledge, Behavior, Lembar balik.

1. PENDAHULUAN

Konsumsi buah dan sayur adalah salah satu pesan penting dalam pedoman gizi

seimbang agar menuju masyarakat hidup sehat. Untuk mengubah pola pikir

masyarakat agar memiliki paradigma sehat, pemerintah Indonesia melakukan

upaya melalui Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS). Konsumsi buah dan

sayur merupakan salah satu fokus dari kegiatan ini (Kemenkes, 2016). Menurut

Menteri Kesehatan Tiga kegiatan tersebut dapat dimulai dari diri sendiri dan

keluarga, dilakukan saat ini juga, dan tidak membutuhkan biaya yang besar.

Praktik hidup sehat dalam kehidupan sehari - hari merupakan salah satu wujud

revolusi mental. GERMAS mengajak masyarakat untuk membudayakan hidup

sehat, agar mampu mengubah perilaku tidak sehat (Kemenkes, 2016).

Sayur dan buah merupakan makanan yang mudah didapat di Indonesia, dan

sangat bermanfaat bagi tubuh, karena kaya akan zat gizi, seperti vitamin, mineral,

dan serat untuk mengatur proses pencernaan dalam tubuh. Buah merupakan

bagian tumbuhan yang berasal dari bunga atau putih dan biasanya berbiji,

sedangkan sayur merupakan daun-daunan, tumbuh-tumbuhan, polong atau bijian,

dan sebagainya yang dapat dimasak. Buah dan sayur merupakan sumber pangan

Page 7: PENGARUH PENYULUHAN DENGAN MEDIA LEMBAR BALIK …eprints.ums.ac.id/79637/15/NASPUB.pdf · Asupan buah dan sayur sebanyak 96,04 gram/hari lebih rendah dibandingkan dengan standar WHO

3

yang kaya akan vitamin dan mineral yang sangat bermanfaat bagi kesehatan,

perkembangan, dan pertumbuhan.

2. METODE

Penelitian ini telah mendapatkan persetujuan oleh komisi etik penelitian kesehatan

Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta No. 2403/B.1/KEPK-

FKUMS/X/2019. Penelitian ini merupakan penelitian jenis kuantitatif jenis quasi

eksperimental, intervensi yang diberikan ialah penyuluhan dengan media lembar

balik tentang buah dan sayur yang diberikan dalam waktu 30 menit. Rancangan

penelitian ini one group pretest posttest design. Jumlah sampel yang digunakan

dalam penelitin ini adalah 36 sampel yang diambil dengan cara Proposional

random sampling. Semua responden yang terpilih menjadi sampel sudah

memenuhi kriteria inklusi yaitu, dapat berkomunikasi dengan baik, bersedia

menjadi sampel dan kriteria eksklusi responden yang tidak hadir pada saat

penelitian berlangsung di posyandu serta yang tiba – tiba mengundurkan diri saat

penelitian berlangsung.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner identitas,

kuesioner pengetahuan, form FFQ semi kuantitatif dan media lembar balik.

Lembar balik yang digunakan berisi tentang Pengertian buah dan sayur,

kandungan vitamin buah dan sayur, akibat tidak mengkonsumsi buah dan sayur,

manfaat mengkonsumsi buah dan sayur, porsi konsumsi buah dan sayur dan cara

pengolahan. Skor pengetahuan diukur dengan kuesioner sebanyak 20 pertanyaan,

jawaban benar diberikan nilai 1 sedangkan jawaban yang salah diberi nilai 0. Skor

perilaku diukur dengan Formulir FFQ semi kuantitatif berisikan daftar bahan

makanan sayur dan buah yang biasa dikonsumsi didaerah tertentu dan jumlahnya

melimpah serta mudah didapatkannya. Formulir FFQ semi kuantitatif disertai

dengan URT (Ukuran Rumah Tangga) untuk melihat seberapa banyak responden

mengkonsumsi buah dan sayur. Hasil dari formulir FFQ semi kuantitatif berupa

asupan buah dan sayur per 1 bulan lalu dibagi jumlah hari dalam satu bulan,

sehingga akan ditemukan jumlah asupan buah dan sayur dalam 1 hari dalam

satuan persen.

Page 8: PENGARUH PENYULUHAN DENGAN MEDIA LEMBAR BALIK …eprints.ums.ac.id/79637/15/NASPUB.pdf · Asupan buah dan sayur sebanyak 96,04 gram/hari lebih rendah dibandingkan dengan standar WHO

4

Hasil uji coba kuesioner yang dilakukan sebelum penelitian berlangsung dari

30 soal tentang pengetahuan ibu balita didapatkan hasil 20 soal pengetahuan

tentang buah dan sayur dengan alpha cronbach 0,909. Media lembar balik

dilakukan uji coba daya terima terhadap petugas kesehatan yang bekerja di

puskesmas terdekat dan iibu balita. Penilaian uji coba penerimaan lembar balik

disajikan dalam bentuk kuesioner yang meliputi bahasa yang digunakan, struktur

penulisan, isi materi atau pesan yang disampaikan, warna dan kesesuaian gambar

yang digunakan. Uji coba ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2019. Uji coba

dilakukan oleh ahli gizi, 2 orang bidan desa Mudal dan 5 ibu balita. Saran yang

diberikan saat uji coba yaitu terdapat beberapa kesalahan penulisan pada kata

yang terdapat pada lembar balik, disarankan agar gambar diganti dengan yang

lebih menarik, warna dibuat yang cerah dan kekontrasan warna perlu

diperhatikan. Saat penyuluhan, diharapkan menggunakan bahasa yang mudah

dipahami dan dengan suara yang lantang.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil

3.1.1 Usia Ibu

Distribusi responden usia ibu dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Distribusi Usia Ibu Balita

Usia (Tahun) Jumlah Persentase (%)

26-35 (Dewasa Awal) 22 61,1

36-45 (Dewasa Akhir) 14 38,9

Total 36 100

Tabel 1 menunjukkan bahwa sebagian besar ibu balita yaitu 61,1%

berusia 26-35 tahun. Pembagian usia pada ibu balita tersebut merupakan

pembagian usia yang digunakan WHO tahun 2019. Kematangan emosi tertinggi

pada wanita berusia 24 tahun. Bertambahnya usia seseorang akan menyebabkan

emosinya juga akan terkontrol dan matang. Emosi seseorang akan mempengaruhi

seseorang dalam menerima pengetahuan dan informasi dengan baik, sehingga

perilaku yang muncul adalah bentuk dari respon seseorang tersebut memahami

pengetahuan atau informasi yang didapatkan (Benokratis, 2011). Berdasarkan

Page 9: PENGARUH PENYULUHAN DENGAN MEDIA LEMBAR BALIK …eprints.ums.ac.id/79637/15/NASPUB.pdf · Asupan buah dan sayur sebanyak 96,04 gram/hari lebih rendah dibandingkan dengan standar WHO

5

kriteria inklusi penelitian ini usia 26-45 tahun. Usia merupakan salah satu faktor

dalam menentukan tindakan seseorang. Usia pada masa ini disebut masa

reproduksi, dimana masa ini diharapkan telah mampu mengenal, mencegah dan

mengatasi masalah gizi ditingkat keluarga atau rumah tangga(Depkes, 2007).

3.1.2 Pendidikan Ibu

Distribusi pendidikan ibu balita dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Distribusi Pendidikan Ibu Balita

Pendidikan Jumlah Persentase (%)

SD 8 22,2

SMP 13 36,1

SMA/SMK 15 41,7

Total 36 100

Tabel 2 diketahui bahwa tingkat pendidikan ibu paling banyak pendidikan

tingkat SMA/SMK sebesar 41,7% dan terendah pendidikan tingkat SD 22,2%.

Berkaitan dengan usia dan pendidikan individu, semakin tinggi pendidikan

seseorang semakin luas pengetahuannya dan semakin tua seseorang semakin

banyak pengalamannya. Seseorang yang lebih tinggi pendidikannya akan semakin

luas pengetahuannya dibandingkan dengan seorang yang rendah pendidikannya.

Seseorang yang memiliki tingkat pendidikan yang lebih tinggi biasanya terbuka

menerima perubahan atau hal-hal baru guna pemeliharaan kesehatannya

(Notoadmodjo, 2014).

3.1.3 Pekerjaan Ibu

Distribusi pekerjaan ibu balita dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Distribusi Pekerjaan Ibu Balita

Pekerjaan Jumlah Persentase (%)

IRT 26 72,2

Pedagang 7 19,4

Swasta / Buruh 3 8,3

Total 36 100

Tabel 13 menunjukkanu sebagian besar pekerjaan ibu balita yaitu 72,2 %

adalah Ibu Rumah Tangga. Kemampuan untuk mendapat informasi seorang ibu

Rumah Tangga sama hal nya dengan seorang ibu yang bekerja diluar rumah, Ibu

Page 10: PENGARUH PENYULUHAN DENGAN MEDIA LEMBAR BALIK …eprints.ums.ac.id/79637/15/NASPUB.pdf · Asupan buah dan sayur sebanyak 96,04 gram/hari lebih rendah dibandingkan dengan standar WHO

6

Rumah Tangga biasanya memperoleh informasi melalui sosial media

menggunakan HP, televisi, atupun radio. Notoadmodjo (2014) hal tersebut dapat

berkembang karena pendidikan dan pengalaman sehingga lingkungan pekerjaan

dapat menjadikan seseorang memperoleh pengalaman dan pengetahuan lebih baik,

secara langsung maupun tidak langsung.

3.2 Pembahasan

3.2.1 Pengetahuan Ibu Balita Sebelum dan Sesudah Penyuluhan Dengan Media

Lembar Balik

Responden dalam penelitian ini adalah ibu balita sebanyak 36 ibu balita. Kategori

pengetahuan dibagi menjadi tiga berdasarkan rata-rata jawaban benar,

pengetahuan kurang apabila rata-rata jawaban benar <56%, pengetahuan cukup

apabila rata-rata jawaban benar 56%-75% dan pengetahuan baik apabila rata-rata

jawaban benar 76%-100%. Ibu balita sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan

dengan media lembar balik dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Distribusi Ibu Balita Berdasarkan Pengetahuan Sebelum

dan Sesudah Penyuluhan

Katagori

pengetahuan

Sebelum penyuluhan Sesudah penyuluhan

N % n %

Kurang 9 25,0 1 2,8

Cukup 17 47,2 15 44,4

Baik 10 27,8 20 55,6

Total 36 100 36 100

Tabel 4 dapat dilihat hasil pengetahuan ibu balita sebelum dan sesudah

penyuluhan dengan media lembar balik yang baik sebelum diberikan penyuluhan

sebesar 27,8% dan setelah diberikan penyuluhan mengalami peningkatan sebesar

27,8%, menjadi 55,6%, kategori cukup sebelum diberikan penyuluhan sebesar

47,2% dan setelah diberikan penyuluhan mengalami penurunan menjadi sebesar

44,4% dan kategori kurang sebelum diberikan penyuluhan sebesar 25,0% dan

setelah penyuluhan mengalami penurunan menjadi sebesar 2,8%.

Menurut Notoadmodjo (2014), faktor-faktor yang mempengaruhi

pengetahuan seseorang antara lain penyuluhan, pengalaman informasi, lingkungan

budaya, usia dan sosial ekonomi. Faktor-faktor yang mempengaruhi dan berkaitan

Page 11: PENGARUH PENYULUHAN DENGAN MEDIA LEMBAR BALIK …eprints.ums.ac.id/79637/15/NASPUB.pdf · Asupan buah dan sayur sebanyak 96,04 gram/hari lebih rendah dibandingkan dengan standar WHO

7

dengan pengetahuan seseorang. Pengetahuan seseorang akan meningkat dengan

diberikan penyuluhan melalui media lembar balik. Media lembar menjadi salah

satu media yang digunakan untuk memberikan penyuluhan kepada seseorang yang

berisi materi singkat dan jelas agar seseorang mudah menerima informasi yang

diberikan tentang buah dan sayur. Lembar balik didesain berbentuk selembaran

dengan ukuran yang lebih besar yang memuat informasi lebih banyak sehingga

responden cukup memperhatikan dan mendengarkan materi yang disampaikan.

Pengukuran pengetahuan ibu balita dilakukan dengan cara pengisian

kuesioner yang telah disediakan. Kuesioner yang diberikan terdiri dari 20 item

pertanyaan. Berdasarkan jawaban responden, dapat diketahui % skor pengetahuan

sebelum dan sesudah penyuluhan dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5. Persentase Skor Jawaban Benar Pengetahuan

Sebelum dan Sesudah Penyuluhan

No Indikator Sebelum

Penyuluhan

Sesudah

Penyuluhan

Peningkatan

skor

% Skor % Skor

1. Pengertian dan

sumber buah dan

sayur

72,86 89,00 16,14

2. Kandungan vitamin

buah dan sayur 69,02 79,95 10,93

3. Manfaat buah dan

sayur 71,10 78,89 7,79

4. Akibat tidak

mengkonsumsi buah

dan sayur 93,13 95,40 2,27

5. Porsi buah dan sayur 30,08

72,15

65,30 35,22

6. Cara pengolahan 79,68 7,53

Rata-Rata 68,05 81,38 13,31

Indikator pengetahuan yang digunakan dalam kuesioner meliputi pengertian

dan sumber buah dan sayur, kandungan vitamin buah dan sayur, manfaat buah dan

sayur, akibat tidak mengkonsumsi buah dan sayur, porsi buah dan sayur, cara

pengolahan buah dan sayur. Indikator tersebut digunakan pada kuesioner

Page 12: PENGARUH PENYULUHAN DENGAN MEDIA LEMBAR BALIK …eprints.ums.ac.id/79637/15/NASPUB.pdf · Asupan buah dan sayur sebanyak 96,04 gram/hari lebih rendah dibandingkan dengan standar WHO

8

pengetahuan sebelum dan sesudah penyuluhan dengan media lembar balik. Persen

indikator yang terdiri lebih dari satu item pertanyaan diperoleh dengan cara

menjumlahkan total jawaban seharusnya dikalikan 100%.

Berdasarkan Tabel 5, persentase jawaban benar sebelum penyuluhan < 80%

terhadap ibu balita dengan media lembar balik adalah pengertian dan sumber buah

dan sayur, kandungan vitamin buah dan sayur, manfaat buah dan sayur, porsi buah

dan sayur dan cara pengolahan Persentase jawaban pengetahuan benar sebelum

penyuluhan ≥ 80% adalah indikator akibat tidak mengkonsumsi buah dan sayur.

Persentase jawaban benar sesudah penyuluhan terhadap ibu balita dengan

media lembar balik beberapa indikator telah mencapai peningkatan dari sebelum

penyuluhan yaitu ≥80%. Peningkatan pada persentase jawaban benar pada

beberapa indikator ini menggambarkan bahwa adanya perbedaan pengetahuan

sebelum dan sesudah penyuluhan dengan media lembar balik. Peningkatan

persentase indikator paling tinggi adalah indikator porsi buah dan sayur sebesar

35,22%, akan tetapi merupakan salah satu indikator yang memiliki skor terendah

sebelum (30,08%) dan setelah (65,30%) pemberian penyuluhan, ibu balita tidak

dapat menjawab indikator tersebut dikarenakan pada saat penyuluhan kurangnya

media yang digunakan seperti food model dan kurangnya contoh porsi buah dan

sayur yang disampaikan. Kurangnya informasi yang diterima responden dapat

disebabkan karena posyandu atau puskesmas hanya memberikan penyuluhan

sedikitnya 2 bulan sekali yang tidak teratur. Rata-rata persentase peningkatan skor

semua indikator penelitian ini sebesar 13,31%.

Peningkatan persentase jawaban benar pada penelitian ini menggambarkan

tingkat keberhasilan penyuluhan dengan menggunakan media lembar balik. Media

lembar balik yang digunakan penelti untuk penyuluhan memberikan informasi

yang belum diketahui responden, sehingga responden yang tidak dapat menjawab

soal sebelum dilakukannya penyuluhan, setelah dilakukan penyuluhan ibu balita

dapat menjawab pertanyaan tersebut dengan benar.

Pengaruh penyuluhan selain menggunakan media lembar balik dapat juga

dilakukan dengan menggunakan media buku cerita, leafleat, audio visual, flim

dan masih banyak lagi. Berdasarkan penelitian Almunadia (2012) pengaruh

Page 13: PENGARUH PENYULUHAN DENGAN MEDIA LEMBAR BALIK …eprints.ums.ac.id/79637/15/NASPUB.pdf · Asupan buah dan sayur sebanyak 96,04 gram/hari lebih rendah dibandingkan dengan standar WHO

9

penyuluhan tentang sayur dan buah terhadap pengetahuan ibu tentang konsumsi

buah dan sayur dengan media leaflet menunjukkan rata-rata peningkatan

pengetahuan dari sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan dengan selisih rata-

rata peningkatan 5,78%. Kesimpulan yang didapatkan adalah adanya peningkatan

pengetahuan antara sebelum penyuluhan dan sesudah penyuluhan dengan media

lembar balik.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan didapatkan selisih hasil rata-

rata sebesar 13,31%, jika dibandingkan dengan penelitian Almunadia (2012) yang

menggunakan media leafleat, maka peningkatan rata-ratanya masih lebih tinggi

peningkatan rata-rata pengetahuan penyuluhan dengan media lembar balik

dibandingkan dengan leafleat.

3.2.2 Pengaruh Penyuluhan Dengan Media Lembar Balik Terhadap Pengetahuan

Ibu Balita Tentang Buah dan Sayur

Nilai pengetahuan sebelum diberikan penyuluhan dengan media lembar balik

memiliki rata-rata 68,05 ± 16,65 dengan nilai minimum 30% dan maximum 100%.

Nilai pengetahuan sesudah diberikan penyuluhan dengan media lembar balik

memiliki rata-rata 81,38 ± 12,79 dengan nilai minimum 50 dan maximum 100.

Tabel 6. Pengetahuan Sebelum dan Sesudah Penyuluhan

Kategori Pengetahuan Selisih

Kenaikan

Sig (p)

Sebelum (%) Sesudah (%)

Mean ± SD 68,05 ± 16,65 81,38 ± 12,79 13,33±3,86 0,000

Minimum 30 50

Maksimum 100 100

Tabel 6 dapat diketahui bahwa pengetahuan responden sebelum

dilakukannya penyuluhan dengan media lembar balik memiliki nilai minimum 30

dan nilai maksimum 100. Total 36 responden memiliki nilai rata-rata pengetahuan

sebelum penyuluhan sebesar 68,05% dengan nilai standar deviasi 16,65.

Berdasarkan hasil nilai rata-rata tersebut dapat diartikan bahwa pengetahuan

responden cukup. Setelah dilakukan penyuluhan dengan media lembar balik

tingkat pengetahuan responden dinilai kembali dan didapatkan hasil nilai

minimum sebesar 50 dan memiliki nilai maksimum sebesar 100. Nilai rata-rata

Page 14: PENGARUH PENYULUHAN DENGAN MEDIA LEMBAR BALIK …eprints.ums.ac.id/79637/15/NASPUB.pdf · Asupan buah dan sayur sebanyak 96,04 gram/hari lebih rendah dibandingkan dengan standar WHO

10

setelah dilakukan penyuluhan mengalami peningkatan, rata-rata nilai tersebut

ialah 81,38 dengan standar deviasi 12,79 nilai tersebut dapat dikatagorikan

sebagai tingkat pengetahuan yang baik. Hasil rata-rata peningkatan pengetahuan

sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan dengan media lembar balik sebesar

13,33%.

Hasil analisis uji perbedaan menggunakan uji Wilcoxon sebelum dan

sesudah penyuluhan dengan menggunakan media lembar balik didapatkan nilai p-

value sebesar 0.000. Berdasarkan hasil uji tersebut dapat ditarik kesimpulan

bahwa ada pengaruh penyuluhan dengan media lembar balik terhadap tingkat

pengetahuan buah dan sayur pada responden. Penelitian ini sejalan dengan yang

dilakukan oleh Fatmawati (2013), tentang penyuluhan menggunakan media

lembar balik pada pekerja terhadap pengetahuan K3. Hasil tersebut ialah terdapat

pengaruh penyuluhan dengan media lembar balik terhadap pengetahuan K3 pada

pekerja.

Lembar balik adalah media yang berbentuk lembaran-lembaran menyerupai

album atau kalender yang berisi gambar yang dibaliknya berisi mengenai

informasi kesehatan mengenai gambar tersebut. Kelebihan media ini yaitu cukup

mudah digunakan dan dapat dimengerti dengan baik oleh para sasaran sehingga

mampu meningkatkan pengetahuannya (Fatmah, 2015).

Peningkatan pengetahuan pada responden dalam hal ini salah satu faktornya

adanya penyuluhan dengan media lembar balik, adanya peningkatan pengetahuan

tersebut diharapkan dapat merubah perilaku dalam mengkonsumsi buah dan sayur

pada kehidupan sehari-hari. Penelitian dari Kusmawardani (2012), menyebutkan

bahwa pemberian penyuluhan menggunakan media lembar balik secara signifikan

mempunyai pengaruh peningkatan pengetahuan seseorang sebesar 17,6%.

Pemberian pengetahuan gizi tentang buah dan sayur, manfaat, akibat tidak

mengkonsumsi, serta nilai gizinya dapat berdampak positif pada perilaku balita

setelah ibu balita mendapatkan penyuluhan.

Page 15: PENGARUH PENYULUHAN DENGAN MEDIA LEMBAR BALIK …eprints.ums.ac.id/79637/15/NASPUB.pdf · Asupan buah dan sayur sebanyak 96,04 gram/hari lebih rendah dibandingkan dengan standar WHO

11

3.2.3 Perilaku Konsumsi Buah Dan Sayur Sebelum dan Sesudah Penyuluhan

Dengan Media Lembar Balik

Sampel dalam penelitian ini melibatkan 36 sampel balita dengan kriteria inklusi

yang telah ditetapkan. Kategori perilaku dibagi menjadi dua berdasarkan rata-rata

perilaku, perilaku kurang apabila rata-rata <80% dan perilaku baik apabila rata-

rata ≥80%. Perilaku balita sebelum dan sesudah ibu balita diberikan penyuluhan

dengan media lembar balik dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7. Distribusi Perilaku Balita Berdasarkan Konsumsi Buah dan

Sayur Sebelum dan Sesudah Penyuluhan

Kategori Konsumsi

Buah & Sayur

Sebelum Penyuluhan Sesudah Penyuluhan

N % n %

Kurang 32 88,90 25 69,40

Baik 4 11,10 11 30,60

Total 36 100 36 100

Tabel 7 menunjukkan bahwa konsumsi buah dan sayur balita sebelum dan

sesudah dilakukan penyuluhan dengan media lembar balik terlihat terdapat

perbedaan. Sebelum dilakukan penyuluhan konsumsi buah dan sayur yang

tergolong kurang sebesar 88,90%, setelah diberikan penyuluhan mengalami

penurunan sebesar 19,50% menjadi 69,40%. Kategori konsumsi baik sebelum

diberikan penyuluhan sebesar 11,10%, setelah dilakukan penyuluhan konsumsi

buah dan sayur dengan media lembar balik, konsumsi buah dan sayur yang

tergolong baik mengalami kenaikan sebesar 19,50% menjadi 30,60%. Berdasar

hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa adanya peningkatan konsumsi

buah dan sayur balita sebelum dan sesudah dilakukannya penyuluhan dengan

media lembar balik.

Perilaku manusia hakikatnya serangkaian aktivitas manusia itu sendiri,

perilaku adalah sesuatu respon (organisme) terhadap stimulus atau obyek yang

berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan dan

minuman. (Notoatmodjo, 2007). Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku

konsumsi diantaranya kebiasaan makan, kesukaan, media massa, produk

makanan, lingkungan dan ekonomi seseorang (Ningsih, 2010).

Page 16: PENGARUH PENYULUHAN DENGAN MEDIA LEMBAR BALIK …eprints.ums.ac.id/79637/15/NASPUB.pdf · Asupan buah dan sayur sebanyak 96,04 gram/hari lebih rendah dibandingkan dengan standar WHO

12

Pengukuran konsumsi buah dan sayur pada responden dilakukan dengan

mewawancara responden dan pengisian formulir FFQ buah dan sayur dilakukan

oleh enumerator. Berdasarkan hasil dari analisa jawaban responden, dapat

diketahui asupan buah dan sayur per hari lalu dibandingkan dengan standar

asupan buah (100 gram) dan sayur (200 gram) dalam bentuk persentase.

Persentase konsumsi buah dan sayur balita sebelum penyuluhan dan

sesudah penyuluhan keseluruhannya mengalami peningkatan. Peningkatan dari

skor tersebut menggambarkan bahwa responden paham dengan pengetahuan yang

diperoleh dari penyuluhan tentang buah dan sayur dengan media lembar balik dan

dipraktekkan dalam kehidupan sehari hari. Persentase asupan buah dan sayur

sebelum diberikan penyuluhan yaitu sebesar 119,86 gram (39,%) dan sesudah

diberikan penyuluhan sebesar 171,64 gram (57,21%), belum dapat memenuhi

standar konsumsi buah dan sayur dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) yaitu

sebesar 300 gram per hari, hal ini dapat dikarenakan peningkatan paling tinggi

terdapat pada indikator porsi buah dan sayur, tetapi kurang maksimal, skor setelah

penyuluhan tidak dapat tercapai maksimal karena kurangnya informasi dan

visualisasi gambar buah dan sayur pada contoh jumlah konsumsi yang dipaparkan

dalam lembar balik sehingga ibu balita sulit untuk menghafalkan serta kurang

tertarik kepada materi yang diberikan. Penyediaan dan pengenalan buah dan sayur

kepada balita diusia dini berperan penting dalam peningkatan konsumsi buah dan

sayur pada balita, tersedianya buah dan sayur bergantung pada pendapatan yang

diperoleh keluarga setiap harinya.

3.2.4 Pengaruh Penyuluhan Dengan Media Lembar Balik Terhadap Perilaku

Konsumsi Buah dan Sayur Pada Balita 12-59 Bulan

Hasil dari penelitian yang telah dilakukan, persentase perilaku konsumsi buah dan

sayur balita sebelum ibu balita diberikan penyuluhan dengan lembar balik

memiliki rata-rata 39,95 ± 21,63 dengan nilai minimum 16,56 dan nilai maksimum

85,44. Sedangkan nilai perilaku yang diperoleh sesudah dilakukannya penyuluhan

menggunakan media lembar balik memiliki nilai rata-rata 57,21 ± 21,45 dengan

nilai minimum 24,11 dan nilai maksimum 91,44.

Page 17: PENGARUH PENYULUHAN DENGAN MEDIA LEMBAR BALIK …eprints.ums.ac.id/79637/15/NASPUB.pdf · Asupan buah dan sayur sebanyak 96,04 gram/hari lebih rendah dibandingkan dengan standar WHO

13

Pengukuran perilaku dilakukan dengan menggunkan form FFQ yang telah

disusun peneliti yang terdiri dari daftar makanan buah dan sayur. Pemberian form

FFQ ini agar memudahkan dalam menilai perilaku responden tentang konsumsi

buah dan sayur. Uji perbedaan ini untuk mengetahui pengaruh penyuluhan dengan

media lembar balik terhadap perillaku balita tentang konsumsi buah dan sayur.

Tabel 8. Perilaku Konsumsi Buah dan Sayur Balita Sebelum dan

Sesudah Penyuluhan

Kategori Pengetahuan Selisih

Kenaikan

Sig (p)

Sebelum (%) Sesudah (%)

Mean ± SD 39,95 ± 21,63 57,21 ± 21,45 17,26±0,18 0,035

Minimum 16,56 24,11

Maksimum 85,44 91,44

Tabel 8 dapat diketahui bahwa perilaku konsumsi buah dan sayur balita usia

12-59 bulan sebelum dilakukan penyuluhan dengan media lembar balik memiliki

nilai minimum 16,56% dan maksimum sebesar 85,44%. Total 36 responden

memiliki nilai rata-rata perilaku konsumsi buah dan sayur sebelum penyuluhan

sebesar 39,95% dengan nilai deviasi 21,63. Setelah diberikan penyuluhan dengan

media lembar balik, perilaku konsumsi buah dan sayur responden dinilai kembali

dan didapatkan hasil nilai minimum 24,11% dan maksimum 91,44%. Nilai rata-

rata setelah diberikan penyuluhan mengalami peningkatan, rata-rata dari perilaku

konsumsi buah dan sayur ialah 57, 21% dengan nilai deviasi 21,45. Peningkatan

nilai perilaku yang positif ini terjadi karena adanya peningkatan pengetahuan ibu

balita tentang buah dan sayur. Peningkatan nilai rata-rata sebelum dan sesudah

penyuluhan dari 39,95% menjadi 57,21% merupakan gambaran keberhasilan

peneliti dalam memberi penyuluhan tentang buah dan sayur dengan media lembar

balik dengan materi yang mudah dimengerti dan diingat oleh ibu balita, sehingga

berdampak pada perilaku responden menjadi lebih baik. Pengetahuan ibu balita

tentang buah dan sayur yang baik akan berdampak pada sikap ibu balita dan

perubahan perilaku konsumsi buah dan sayur balita rmenjadi lebih baik.

Berdasarkan hasil analisis uji perbedaan menggunkan uji Wilcoxon sebelum

dan sesudah penyuluhan tentang konsumsi buah dan sayur dengan media lembar

balik didapatkan p-value sebesr 0,035 dari hasil tersebut dapat ditarik kesimpulan

Page 18: PENGARUH PENYULUHAN DENGAN MEDIA LEMBAR BALIK …eprints.ums.ac.id/79637/15/NASPUB.pdf · Asupan buah dan sayur sebanyak 96,04 gram/hari lebih rendah dibandingkan dengan standar WHO

14

bahwa ada pengaruh penyuluhan tentang konsumsi buah dan sayur dengan media

lembar balik terhadap perilaku balita. Penelitian ini sejalan dengan Rachman

(2017), menyebutkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara

pengetahuan gizi dengan perilaku konsumsi buah dan sayur. Pemberian

pengetahuan gizi tentang buah dan sayur, manfaat, serta nilai gizinya dapat

berdampak positif pada perilaku balita setelah mendapat penyuluhan.

Pengetahuan yang baik yang dimiliki seseorang akan dijadikan pedoman

yang baik dalam kehidupan sehari-hari sehingga akan mempengaruhi perilaku

seseorang. Blum et al (2003), dalam Cholifatul, (2015), mengemukakan bahwa

perilaku yaitu faktor terbesar setelah faktor lingkungan yang mempengaruhi

kesehatan individu, kelompok atau masyarakat.

4 PENUTUP

Hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai penyuluhan tentang buah dan

sayur dengan media lembar balik terhadap pengetahuan ibu balita dan perilaku

balita . Persentase pengetahuan ibu balita sebelum diberikan penyuluhan dengan

media lembar balik memiliki nilai rata-rata 68,05% dan setelah diberikan

penyuluhan dengan media lembar balik rata-rata meningkat menjadi 81,38%.

Persentase perilaku konsumsi buah dan sayur balita sebelum diberikan

penyuluhan dengan media lembar balik memiliki rata-rata 39,95% dan setelah

diberikan penyuluhan rata-rata meningkat menjadi 57,21%

Terdapat pengaruh pemberian penyuluhan tentang buah dan sayur dengan

media lembar balik terhadap pengetahuan ibu balita dengan nilai p=0,000.

Terdapat pengaruh pemberian penyuluhan tentang buah dan sayur dengan media

lembar balik terhadap perilaku konsumsi buah dan sayur balita dengan nilai p=

0,035.

DAFTAR PUSTAKA

Ali, K. 2014. Pangan dan Gizi untuk Kesehatan. Rajawali Sport. Jakarta.

Almatsier, S. 2015. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Penerbit PT Gramedia Pustaka

Utama. Jakarta.

Page 19: PENGARUH PENYULUHAN DENGAN MEDIA LEMBAR BALIK …eprints.ums.ac.id/79637/15/NASPUB.pdf · Asupan buah dan sayur sebanyak 96,04 gram/hari lebih rendah dibandingkan dengan standar WHO

15

Almunadia.,Alrahmad, dan Agus, H. 2017. Pemanfaatan Media Flipchart Dalam

Meningkatkan Pengetahuan Ibu Tentang Konsumsi Sayur dan Buah.

Jurnal Kedokteran Syiah Kuala. Aceh Besar.

Arbella, V.M., Erna, W., Sri, R. 2013. Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu

Tentang Keluarga Sadar Gizi Dengan Perilaku Kaadarzi Keluarga

Balita Di Karangsono Kecamatan Kwadung Kabupaten Ngawi. Civitas

Akademia Jurusan Kebidanan. Semarang.

Arisman. 2010. Gizi Dalam Daur Kehidupan. Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Jakarta.

Badan Pusat Statistik. 2019. Konsumsi Buah dan Sayur Susenas Maret 2019.

Internet.

Website.http://gizi.depkes.go.id/wpcontent/uploads/2019/01/Paparan-

BPS-Konsumsi-Buah-dan-Sayur.pdf. Diakses pada 11 Agustus 2019.

Balitbangkes RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar; RISKESDAS 2013. Kemenkes.

Jakarta.

____________. 2018. Riset Kesehatan Dasar; RISKESDAS 2018. Kemenkes.

Jakarta.

Benokraitis, N.V. 2011. Marriages and Families: Changes, Choices, and

Constraints. Upper Sadlle River. Person Education, Inc.

Blum, R. W, Halcon, L, Pate, E, Venema, A. 2003. Children Health in the

Caribbean: Risk and Protective Factors.American Journal

Health.Volume 1. 26 Agustus 2018.

Edberg,M. 2010. Kesehatan Masyarakat teori sosial dan perilaku. EGC. Jakarta

Fatimah, R. N. 2015. Diabetes Melitus tipe 2. J Majority, 4(5), 93-101.

Fatmawati, R.E. 2014. Pengaruh Penyuluhan Gizi Terhadap Pengetahuan dan

Sikap Ibu dalam Pemberian Menu Gizi Seimbang pada Balita diDusun

Tegalrejo, Pleret, Bantul, Yogyakarta Tahun 2014. Skripsi. Sekolah

Tinggi Ilmu Keseahatan ‘Aisyiyah Yogyakarta. Yogyakarta.

KEMENKES. 2014. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 41

Tahun 2014 Tentang Pedoman Gizi Seimbang. Kemenkes RI. Jakarta

____________. 2016. Profil Kesehatan Indonesia 2016. Kemenkes RI. Jakarta.

____________. 2017. Daftar Analisa Bahan Makanan 2017. Kemenkes RI.

Jakarta.

Kusumawardani, Erika. 2012. Pengaruh penyuluhan kesehatan terhadap tingkat

pengetahuan, sikap dan praktik ibu dalam pencegahan demam berdarah

dengue pada anak. Universitas Diponegoro. Semarang.

Page 20: PENGARUH PENYULUHAN DENGAN MEDIA LEMBAR BALIK …eprints.ums.ac.id/79637/15/NASPUB.pdf · Asupan buah dan sayur sebanyak 96,04 gram/hari lebih rendah dibandingkan dengan standar WHO

16

Munthofiah S., 2008. Hubungan Antara Pengetahuan , Sikap dan Perilaku ibu

Dengan Status Gizi Anak Balita. Universitas sebelas Maret. Tesis.

Ningsih, E, Syamsul, A. I, 2010. Analisis Pertumbuhan Ekonomi Konsumsi dan

Tabungan di Sumatera Barat. Jurnal Kajian Ekonomi. Januari 2013, Vol

I, No 02 Empat, Jakarta Erlangga. Yogyakarta.

Notoatmodjo S. 2012. Konsep Perilaku dan Perilaku Kesehatan. PT. Rineka

Cipta. Jakarta.

_____________. 2014. Promosi Kesehatan teori dan aplikasinya. PT. Rineka

Cipta. Jakarta.

_____________. 2014. Pendidikan dan Perilaku kesehatan. PT. Rineka Cipta.

Jakarta

Nugrahaeni, D. E. 2017. Pencegahan Balita Gizi Kurang Melalui Penyuluhan

Media Lembar Balik Gizi. Calisensi Journal.

Nurmasita. 2014. Pentingnya Mengkonsumsi Buah dan Sayur Di SDN Tulungrejo

04 Kelurahan Tulungrejo Kecamatan Bumiaji Kota Batu. Jurusan

Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian. Universitas

Brawijaya Malang. Malang.

Rachman, B. N. 2017. Faktor yang berhubungan dengan Konsumsi Buah dan

Sayur. Jurnal Gizi Indonesia.

Santoso, S. 2012. Analisis SPSS pada Statistik Parametrik. PT.Elex Media

Komput indo. Jakarta.

Soekirman. 2012. Perlu paradigma baru untuk menanggulangi masalah gizi

makro di Indonesia. Pdf diakses pada tanggal 15 November 2012

gizi.depkes.go.id/wpcontent/uploads/2012/05/prof-soekirman.

Institusi Pertanian Bogor(IPB). Bogor

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D. Alfabeta. Bandung.

Supariasa, I.D.N. 2012. Penelitian Status Gizi.EGC.Jakarta.

World Health Organization (WHO) 2014. Commission on Ending Childhood

Obesity. Geneva, World Health Organization, Departement of

Noncommunicable disease surveillance.