PENGARUH PENGUNGKAPAN SUSTAINABILITY REPORT...
Transcript of PENGARUH PENGUNGKAPAN SUSTAINABILITY REPORT...
PENGARUH PENGUNGKAPAN SUSTAINABILITY REPORT TERHADAP
KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEI
PERIODE 2012-2016
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Oleh:
Mella Anggrelia
NIM: 11140810000006
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1440 H / 2018 M
ii
PENGARUH PENGUNGKAPAN SUSTAINABILITY REPORT TERHADAP
KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEI
PERIODE 2012-2016
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh :
Mella Anggrelia
NIM. 11140810000006
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1440 H/2018 M
iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF
Hari ini, Kamis 09 Agustus 2018 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas
mahasiswa:
1. Nama : Mella Anggrelia
2. NIM : 11140810000006
3. Jurusan : Manajemen (Keuangan)
4. Judul Skripsi : Pengaruh Pengungkapan Sustainability Report
Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan yang
Terdaftar di BEI
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang
bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa
mahasiswa tersebut di atas dinyatakan LULUS dan diberi kesempatan untuk
melanjutkan ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta.
iv
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI
Hari ini, 30 November 2018 telah dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswa :
1. Nama : Mella Anggrelia
2. NIM : 11140810000006
3. Jurusan : Manajemen
4. Judul Skripsi : Pengaruh Pengungkapan Sustainability Report Terhadap
Kinerja Keuangan Perusahaan yang Terdaftar di BEI
Periode 2012 – 2016
G
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang bersangkutan selama
proses Ujian Skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan LULUS
dan Skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi
pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
v
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Mella Anggrelia
NIM : 11140810000006
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Jurusan : Manajemen
Dengan ini menyatakan bahwa dalam penelitian skripsi ini, saya :
1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan
mempertanggungjawabkan.
2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain.
3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli atau
tanpa izin pemilik karya.
4. Tidak melakukan menipulasi dan pemalsuan data.
5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas karya
ini.
Jika di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah melalui
pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan, ternyata memag ditemukan bukti
bahwa saya telah melanggar pernyataan di atas, maka saya siap untuk dikenai sanksi
yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.
Tangerang Selatan, November 2018
Mella Anggrelia
NIM. 11140810000006
vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. INFORMASI PRIBADI
Nama : Mella Anggrelia
Tempat, Tanggal Lahir : Tangerang, 10 Januari 1996
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Kebangsaan : Indonesia
Alamat : Pondok Maharta Blok d3 no 12 RT 010 RW 011,
Pondok Kacang Timur, Pondok Aren, Tangerang
Selatan, 15226.
Telepon : 082214100678
Email : [email protected]
B. Pendidikan Formal
TK Bunda Tangerang Selatan : Tahun 2001 - 2002
SDN Sudimara 15 Ciledug - Tangerang : Tahun 2003 - 2008
SMPN 5 Tangerang Selatan : Tahun 2008 - 2011
SMAS An-Nurmaniyah Ciledug - Tangerang : Tahun 2011 - 2014
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta : Tahun 2014 - 2018
C. Pengalaman Organisasi
1. Anggota Himpunan Mahasiswa Jurusan Management Periode 2014-2015
2. Volunteer PKPU “Belanja Bareng Anak Yatim” 2015
3. Volunteer Gerakan Banten Mengajar 2015
4. Magang di Direktorat Jendral Pajak Kantor Wilayah Jakarta Pusat 2016
5. Bendahara Umum Kuliah Kerja Nyata Samudera UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2017
vii
Abstract
Research aims to understand the influence of the disclosure of sustainability
report which projected with economic dimension, dimensions environment, the
social dimension to the financial performance of corporations. Sample in this
research as many as 13 companies registered at the indonesian stock exchange for
five years in the 2012-2016.Technique the analysis used namely regression analysis
data panel.The result of this research shows that only variable economic dimension
who have had a positive impact on financial performance.While variable
dimensions the environment and the social dimension has not been affecting the
financial performance.The results of the f (simultaneous) show is the significant
between economic dimension, dimensions the environment and the social
dimension to financial performance.With the Adjusted R2 of 12.5 %
Keywords: Sustainability Report, Ecomonic Dimension, Enviromental Dimension,
Social Dimension, Return On Assets.
viii
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengungkapan
Sustainability report yang diproyeksi dengan dimensi ekonomi, dimensi
lingkungan, dimensi sosial terhadap kinerja keuangan perusahaan. Sampel dalam
penelitian ini sebanyak 13 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
selama 5 tahun yaitu pada tahun 2012-2016. Teknik analisis yang digunakan yaitu
analisis regresi data panel. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hanya variabel
dimensi ekonomi yang berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan. Sedangkan
variabel dimensi lingkungan dan dimensi sosial tidak berpengaruh terhadap kinerja
keuangan. Hasil uji F (simultan) menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan
antara dimensi ekonomi, dimensi lingkungan dan dimensi sosial terhadap kinerja
keuangan. Dengan nilai Adjusted R2sebesar 12.5%
Kata Kunci : Sustainability report, dimensi ekonomi, dimensi lingkungan, dimensi
sosial, return on asets.
ix
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Alhamdulillahirobbil’alamin, segala puji bagi Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan KaruniaNya kepada penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan
kepada nabi besar kita Muhammad SAW yang telah mengantarkan manusia dari
zaman kegelapan ke zaman yang terang benderang ini, semoga kita semua
termasuk umatnya yang kelak mendapatkan syafa’at dalam menuntut ilmu.
Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memnuhi salah satu syarat untuk
mencapai gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.
Penulis menyadarai bahwa penulisan ini tidak dapat terselesaikan tanpa
dukungan dari berbagai pihak, baik moril maupun materil. Oleh karena itu, penulis
ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan skripsi ini terutama kepada :
1. Terima kasih kepada Allah SWT yang selalu mencurahkan nikmat dan
karuniaNya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikkan perkuliahan
ini hingga pada penyusunan skripsi ini.
2. Terima kasih kepada keluarga saya, Ibu, Bapak, Mba lely dan Adit yang
telah memberikan dukungan moril dan materil serta do‟a yang selalu
mengalir untuk penulis. Tanpa kalian penulis tidak mungkin bisa
menyelesaikan tugas ini.
3. Dr. Arief Mufraini selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
4. Ibu Titi Dewi Warninda, SE., M.Si selaku Ketua Jurusan dan Ibu Ela
Patriana, M.M. selaku Seketaris Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan
Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah memberikan ilmu yang
bermanfaat kepada saya.
x
5. Ibu Murdiyah Hayati, S.Kom., MM selaku Dosen Pembimbing skripsi yang
telah meluangkan waktu ditengah kesibukannya untuk memberikan arahan,
masukan dan evaluasi selama pembuatan skripsi ini sehingga saya dapat
menyelesaikkannya dengan baik, semoga Allah SWT membalas kebaikan
Ibu.
6. Bapak Bahrul Yaman S. Sos., M.Si selaku dosen pembimbing akademik
yang selalu mendukung, menasehati dan memberikan arahan selama masa
perkuliahan.
7. Seluruh jajaran dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah memberikan
ilmu yang bermanfaat dan berharga untuk saya selama masa perkuliahan.
8. Terima kasih untuk kembaranku tapi tak serupa Siti Khumairoh yang selalu
mendengarkan keluh kesah dan saling support serta mendokan dan
membantu mengerjakan tugas akhir ini.
9. Terima kasih untuk Arghea Permata, Hilyatun Nafisah, Farrah Balqis yang
telah menjadi kakak di kampus selalu membantu penulis untuk harus tetap
menjadi perempuan yang tangguh dan support nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas akhir ini.
10. Terima kasih untuk sahabat kelas dari awal masuk kelas konsentrasi
keuangan sampai sekarang Gialin Prihatna Putri Br Sitepu, Rayi Tyas
Cahyani, Zulfa Adila Mafadatin, Fatayatul Khusnia dan Nurkholis Bayan
yang selalu menguatkan dan selalu ada untuk penulis dalam kondisi apapun.
11. Terima kasih untuk Adinda Rachmawati yang selalu memberikan energy
positif kepada penulis dan selalu support penulis dalam kondisi apapun.
12. Teima kasih untuk Reno Trie Ramadhan yang selalu mendengarkan keluh
kesah dan selalu support penulis dalam kondisi apapun.
13. Terima kasih untuk sahabat dari zaman SMA sampai sekarang Siti Nur Aini,
Oppy Maya Fatma, Monica Riawiyah, Selly Novianti, Sonya Intan Haryani
dan Tanshurina yang selalu mensupport penulis dalam kondisi apapun.
14. Terima kasih untuk keluarga KKN Samudera yang selalu support dan
mendo‟akan penulis untuk menyelesaikan tugas akhir ini.
xi
15. Teman-teman manajemen 2014 yang telah membuat banyak cerita selama 4
tahun. Semoga silahturahmi tetap berjalan dengan baik.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwasannya skripsi ini masih jauh dari kata
sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari berbagai pihak atas
skripsi ini.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Jakarta, November 2018
Mella Anggrelia
xii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING .......................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ...................................... iiii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ....................................................... iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ................................ iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP .............................................................................. vii
Abstract ......................................................................................................... viii
ABSTRAK ......................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... ixx
DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xv
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xvi
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang .............................................................................................. 1
B.
Perumusan Masalah .................................................................................... 12
C.
Tujuan Penelitian ........................................................................................ 12
D.
Manfaat Penelitian ...................................................................................... 13
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 14
A.
Tinjauan Literatur ....................................................................................... 14
B.
Konsep Sustainability Report ..................................................................... 18
C.
Kinerja Keuangan ....................................................................................... 28
D.
Hasil Penelitian Terdahulu ......................................................................... 31
E.
Hubungan Keterkaitan Antara Variabel ..................................................... 36
G. Hipotesis ....................................................................................................... 40
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .............................................................. 41
A.
Ruang Lingkup Penelitian .......................................................................... 41
B.
Metode Penentuan Sampel ......................................................................... 41
xiii
C.
Metode Pengumpulan Data ........................................................................ 43
D.
Metode Analisis Data ................................................................................. 43
E.
Operasional Variabel Penelitian ................................................................. 54
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ........................................................ 56
A.
Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian ............................................... 56
B.
Deskriptif Data Penelitian .......................................................................... 64
C.
Analisis Data .............................................................................................. 70
D.
Model Regresi Data Panel .......................................................................... 83
E.
Interprestasi Hasil ....................................................................................... 84
BAB V PENUTUP ................................................................................................ 90
A.
Kesimpulan ................................................................................................. 90
B.
Keterbatas Penelitian .................................................................................. 91
C.
Saran ........................................................................................................... 92
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 94
LAMPIRAN .......................................................................................................... 97
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Perkembangan Return On Assets Perusahaan ................................... 2
Tabel 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu ............................................................. 31
Tabel 3.1 Proses Pengambilan Sampel ............................................................ 42
Tabel 3.2 Daftar Perusahaan Yang Menjadi Sampel ....................................... 42
Tabel 3.3 Operasional Variabel Penelitian ...................................................... 55
Tabel 4.1 Perusahaan Yang Menjadi Objek Penelitian .................................... 56
Tabel 4.2 Data Deskriptif Return On Asset ...................................................... 64
Tabel 4.3 Data Deskriptif Sustainability Report Dimensi Ekonomi ............... 66
Tabel 4.4 Data Deskriptif Sustainability Report Dimensi Lingkungan ........... 68
Tabel 4.5 Data Deskriptif Sustainability Report Dimensi Sosial .................... 69
Tabel 4.6 Hasil Uji Augmented Dickey Fuller (ADF) Tingkat Level .............. 70
Tabel 4.7 Hasil Uji Multikolineritas ................................................................ 71
Tabel 4.8 Hasil Uji Heteroskedastisitas ............................................................ 72
Tabel 4.9 Hasil Uji Autokolerasi ...................................................................... 73
Tabel 4.10 Output Common Effect ................................................................... 75
Tabel 4.11 Output Fixed Effect .......................................................................... 76
Tabel 4.12 Output Uji Chow .............................................................................. 77
Tabel 4.13 Output Random Effect ...................................................................... 78
Tabel 4.14 Output Uji Hausman ......................................................................... 79
Tabel 4.15 Hasil Uji F (Simultan) ..................................................................... 80
Tabel 4.16 Hasil Uji t (Parsial) .......................................................................... 81
Tabel 4.17 Hasil Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R2) ............................... 83
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.2 Pertumbuhan Jumlah Perusahaan yang Menerbitkan Sustainability
Report ................................................................................................ 7
Gambar 1.2 Peran Penting Sustainability Report .................................................. 9
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ......................................................................... 38
Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas ......................................................................... 70
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Data Sampel Penelitian ..................................................................... 95
Lampiran 2 Daftar Kode GRI .............................................................................. 99
Lampiran 3 Uji Stasioner Data Tahap Level ..................................................... 104
Lampiran 4 Uji Multikolerasi ............................................................................. 108
Lampiran 5 Uji Heteroskedastisitas ................................................................... 109
Lampiran 6 Uji Autokolerasi .............................................................................. 110
Lampiran 7 Uji Normalitas ................................................................................ 111
Lampiran 8 Hasil Common Effect Model .......................................................... 112
Lampiran 9 Hasil Fixed Effect Model ................................................................ 113
Lampiran 10 Hasil Random Effect Model ........................................................... 114
Lampiran 11 Hasil Uji Chow .............................................................................. 115
Lampiran 12 Hasil Uji Hausman ........................................................................ 116
Lampiran 13 Tabel Distribusi F........................................................................... 117
Lampiran 14 Tabel Distribusi t ............................................................................ 119
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebuah perusahaan dibangun dengan tujuan untuk mendapatkan
pengembalian yang memuaskan atas dana yang diinvestasikan di dalamnya dan
mampu untuk terus bertahan dengan kondisi keuangan yang terus membaik. Hal ini
bearti perusahaan harus memiliki kondisi keuangan yang baik agar tujuannya dapat
tercapai dengan maksimal (Nofianto dan Agustina, 2014). Perusahaan dengan
kinerja keuangan yang baik akan dapat terus bertahan hidup, namun perusahaan
dengan kinerja keuangan yang buruk akan mengalami penurunan secara perlahan
dan akan mati. Maka dari itu berdasarkan pernyataan tersebut banyak perusahaan
yang berlomba-lomba untuk meningkatkan kinerja keuangan yang sempurna.
Kinerja perusahaan dapat tercermin dari beberapa hal, (Sawir, 2005; dalam
Nofianto dan Agustina, 2014) menyebutkan pengukuran kinerja keuangan
dilakukan dengan memperhatikan beberapa aspek yaitu seperti likuiditas,
solvabilitas, dan profitabilitas. Profitabilitas dapat dijadikan pengukuran kinerja
keuangan yang baik karena mencerminkan kemampuan sebuah perusahaan dalam
memperoleh keuntungan.
Perkembangan kinerja keuangan sebuah perusahaan bermanfaat untuk
melihat seberapa kuat dan lemah perusahaan dalam mengelola dan memanfaatkan
aset-asetnya. Dengan mengamati perkembangan kinerja keuangan dari beberapa
periode dapat mengevaluasi keadaan finansial pada masa lalu, masa sekarang dan
2
memproyeksikan hasilnya dimasa yang akan datang. Bagi sebuah perusahaan
menjaga dan meningkatkan kinerja keuangan adalah sebuah kewajiban supaya
saham perusahaan tersebut tetap diminati oleh para investor (Sumantri dkk, 2007).
Analisis laporan keuangan merupakan proses pengidentifikasian ciri-ciri
keuangan perusahaan yang didapat dari data-data akuntansi serta laporan keuangan
lainya. Bagi para investor selaku pihak eksternal, laporan keuangan sangat berperan
penting dalam memberikan gambaran mengenai aktivitas keuangan baik dalam
kinerja keuangan maupun operasional perusahaan.
Evaluasi kinerja keuangan dapat dilakukan dengan menggunakan analisis
laporan keuangan yaitu dengan analisis rasio keuangan. Rasio keuangan yang
banyak digunakan untuk menilai kinerja keuangan perusahaan adalah rasio
likuiditas, rasio aktifitas, rasio solvabilitas dan rasio profitabilitas (Putra, 2012).
Dalam penelitian ini menggunakan rasio profitabilitas dengan proyeksi
return on assets karena rasio ini memberi gambaran kepada investor bahwa
kemampuan manajemen dapat diandalkan untuk menarik keuntungan dari aset dan
proyek yang akan dipilihnya. ROA juga memberikan garis pandang yang baik ke
margin bersih dan perputaran aset.
Tabel 1.1
Perkembangan Return On Assets Perusahaan
Perusahaan Tahun
2012 2013 2014 2015 2016
ANTM 17,15% 1,97% -3,38% -5,50% 0,21%
ASII 12,47% 10,41% 9,37% 6,36% 6,98%
PTBA 22,80% 15,88% 12,54% 12,06% 10,90%
SMCB 11,07% 6,35% 4,66% 3,19% -1,00%
3
Perusahaan Tahun
2012 2013 2014 2015 2016
INTP 23,85% 20,83% 19,31% 15,45% 13,54%
INDY 3,05% -3,77% -12,66% -2,34% -8,92%
JSMR 6,47% 3,66% 4,46% 3,99% 3,53%
PTRO 9,28% 3,88% 6,46% -2,99% -2,02%
PGAS 30,94% 25,95% 19,59% 14,49% 11,81%
TLKM 11,53% 11,04% 10,20% 9,32% 10,77%
SMGR 18,18% 22,43% 16,19% 11,85% 10,25%
INCO 2,89% 1,69% 7,38% 2,20% 8,56%
WIKA 4,32% 4,53% 3,82% 3,19% 3,25%
Sumber : Data diolah
Jika dilihat dari tabel 1.1, mengenai perkembangan Return On Assets
perusahaan. Sebagian besar nilai ROA perusahaan mendekati 1 (satu) yang artinya
profitabilitas perusahaan sudah semakin baik, karena setiap aktiva yang ada dapat
meningkatkan laba. Sedangkan jika nilai ROA tidak mendekati atau dibawah 1
(satu), maka hal tersebut menandakan bahwa investasi asset perusahaan dalam
menghasilkan laba tidak dapat berjalan secara efektif. Hal ini dapat berdampak bagi
perusahaan dikarenakan profit yang diterima perusahaan tidak maksimal.
Hastuti (2005) menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi
tinggi atau rendahnya kinerja sebuah perusahaan, yaitu konsentrasi atau tidak
konsentrasinya kepemilikan, memanipulasi laba dan tingkat pengungkapan.
Pengungkapan sangat diperlukan oleh perusahaan untuk menginformasikan
keadaan didalam sebuah perusahaan kepada para pemangku kepentingan. Salah
satu pengungkapan yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah Sustainability
Report. Corporate Sustainability (Keberlanjutan Perusahaan) mengakui pentingnya
pertumbuhan dan profitabilitas perusahaan, sejalan dengan tujuan social lainnya
4
(Wilson, 2003). Sustainability Report adalah praktek pengukuran, pengungkapan,
dan upaya akuntabilibilitas dari kinerja organisasi dalam mencapai tujuan
pembangunan berkelanjutan kepada para pemangku kepentingan baik internal
maupun eksternal (GRI, 2006). Sustainability Report bagi perusahaan merupakan
publikasi informasi yang mencerminkan kinerja organisasi dalam dimensi
ekononmi, social dan lingkungan yang dapat menjadi media bagi perusahaan untuk
menginformasikan kinerja organisasi kepada seluruh pemangku kepentingan
(Stakeholder).
Sustainability Report menjadi media bagi perusahaan yang awalnya hanya
melaporkan aspek keuangan beralih lebih modern dengan melaporkan aspek non-
keuangan seperti social dan lingkungan kepada pemangku kepentingan. Hal ini
dikarenakan adanya pergerakan yang cukup signifikan dalam penentuan nilai pasar
organisai bisnis. Tahun 1975, nilai perusahaan sebanyak 83% ditentukan oleh aspek
keuangan, sedangkan sisanya 17% oleh aspek non keuangan. Tahun 2009, nilai
pasar organisasi bisnis ditentukan hanya 19% oleh aspek keuangan dan sisanya
81% oleh aspek nonkeuangan (Tomo, 2011; dalam Wijaya, 2016). Bergesernya
penentuan nilai perusahaan ini bersamaan dengan meningkatnya isu-isu kerusakan
alam seperti polusi udara, pembuangan limbah cair, penggundulan hutan, system
pembangunan yang tidak ramah lingkungan hingga perubahan iklim. Fenomena-
fenomena ini yang kemudian mengingatkan masyarakat akan pentingnya
pengelolaan sumber daya alam yang jumlahnya terbatas sehingga perusahaan
5
dituntut agar mampu menggunakannya secara efisien terutama dalam memenuhi
kebutuhannya (Kates et al, 2005).
Sustainability (keberlanjutan) itu sendiri adalah keseimbangan antara profit ,
people dan planet, atau terkenal dengan konsep Triple Bottom Line (TBL). Hal ini
sebenarnya sudah diungkapkan oleh (Elkington, 1997; dalam Kusuma, 2015)
(Wijayanti, 2016). Pengungkapan triple bottom line dalam Sustainability Report
meningkatkan transparansi mengenai dampak kegiatan ekonomi, social dan
lingkungan dari kegiatan perusahaan sehingga perusahaan dapat mengetahui
besarnya risiko dan ancaman yang dihadapi dan menilai peluang ke depannya
menurut (Adhima, 2012), (Dewi dan Sudana, 2015; dalam Wijayanti, 2016).
Beberapa stakeholder penting yang dapat membantu perusahaan untuk
mencapai keuntungan maksimal serta tetap bertahan hingga saat ini adalah
masyarakat atau para konsumen. Tanpa adanya masyarakat atau konsumen, tentu
produk yang ditawarkan oleh perusahaan tidak akan laku terjual sehingga
menyebabkan kebangkrutan bagi perusahaan itu sendiri. Masyarakat atau
konsumen dapat dikatakan sebagai pengendali perusahaan. Maksudnya masyarakat
atau konsumen itu sendiri yang dapat menentukan sebuah perusahaan akan
mengalami kebangkrutan atau tidak. Ketika stakeholder mengendalikan sumber
ekonomi yang penting bagi perusahaan, maka perusahaan akan beraksi dengan cara
memuaskan keinginan stakeholder (Ullman, 1982; dalam Ghozali dan Chari,
2007). Dalam hal ini, perusahaan harus pandai „menarik hati‟ konsumen maupun
6
calon konsumen agar tujuan utama perusahaan dapat tercapai, yaitu mencapi profit
yang maksimal dan bertahan ditengah persaingan bisnis yang semakin ketat.
Supaya para pelaku bisnis bisa memperhatikan kepentingan publik selain
kepentingan bisnis mereka sendiri, maka tercipta konsep Corporate Social
Responsibility (CSR) yang biasa disebut dengan Tanggung Jawab Sosial dari pihak
perusahaan. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas, menyatakan bahwa tanggung jawab social dan lingkungan
adalah komitmen Perseroan untuk berperan serta dalam pembangunan ekonomi
berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang
bermanfaat, baik bagi Perseroan sendiri, komunitas setempat, maupun masyarakat
pada umumnya.
Pratik pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan sangat erat berkaitan
dengan konsep corporate governance. Forum for Corporate Governance in
Indonesia (FCGI) mendefinisikan corporate governance sebagai system yang
mengarahkan dan mengendalikan perusahaan. Menurut definisi tersebut bahwa
corporate governance adalah system yang dapat memberikan kendali agar
perusahaan dapat melaksanakan dan mengungkapkan aktivitas CSRnya (Nurkhin,
2009). Menurut Khaihatu (2006); dalam Ratnasari (2011) mekanisme GCG (Good
Corporate Governance) akan bermanfaat untuk mengatur dan mengendalikan
perusahaan sehingga dapat menciptakan nilai tambah untuk mengatur dan
mengendalikan perusahaan sehingga dapat menciptakan nilai tambah untuk para
stakeholder.
7
Fenomena yang terjadi di Indonesia saat ini adalah perusahaan yang
menngungkapkan Sustainability Report mengalami peningkatan pada setiap
tahunnya padahal pengungkapan Sustainability Report di Indonesia masih bersifat
sukarela. Hal ini membuktikan bahwa perusahaan sudah memiliki kepedulian yang
lebih terkait dengan keberlanjutan dibidang ekonomi, lingkungan maupun sosial
ditempat perusahaan tersebut berdiri. Menurut (Weber et, al, 2008; dalam Simbolon
dan Sueb, 2016) perusahaan yang mengungkapkan Sustainability Report ingin
menunjukkan janji perusahaan terhadap isu-isu sosial dan lingkungan kepada para
stakeholder serta menunjukkan transparansi dan mendapatkan titik balik pada
kinerja keuangan dalam menanggapi tuntunan informasi dari para stakeholder.
Gambar 1.1
Pertumbuhan Jumlah Perusahaan yang Menerbitkan Sustainability
Report Periode 2006-2015
Sumber : Global Reporting Initiatives (GRI)
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Laporan 1 7 11 10 15 26 35 46 48 63
0
10
20
30
40
50
60
70
8
Pelaporan keberlanjutan ini sudah menunjukkan tren positif, dimana dapat
dilihat pada setiap tahunnya jumlah perusahaan yang menerbitkan laporan
keberlanjutan semakin bertambah. Namun dibandingkan dengan negara lain di Asia
Tenggara, Indonesia dan Thailand adalah negara terbanyak yang sudah
menerbitkan laporan keberlanjutan ini.
Berdasarkan gambar 1.1, mengenai perkembangan perusahaan yang
menerbitkan sustainability report. Pada tahun 2005 menjadi tonggak CSR di
Indonesia dimana untuk pertama kalinya National Center for Sustainability
Reporting (NCSR) menyelenggarakan penilaian kepada perusahaan yang telah
mengembangkan laporan keberlanjutan dan CSR. Dan mulai tahun 2006 baru
terdapat 1 perusahaan yang sudah menerbitkan sustainability report. Memasuki
tahun ke-5 pada tahun 2011, terdapat dari 438 perusahaan yang saat ini tercatat di
Bursa Efek Indonesia (BEI), baru sekitar 26 perusahaan yang membuat laporan
keberlanjutan (sustainability report). Berdasarkan data yang didapat dari Global
Reporting Initiatives (GRI), per Februari 2016 tedapat sebanyak 85 perusahaan
yang sudah membuat dan mempublikasikan laporan keberlanjutan mereka. Ini
merupakan perkembangan yang sudah cukup baik jika dibandingkan dari tahun
2011, dikarenakan keengganan perusahaan go public dalam membuat laporan ini
dapat disebabkan oleh beberapa hal, seperti adanya tambahan biaya dan usaha
dalam pembuatan laporan ini, perusahaan lebih mementingkan penjualan produk
untuk meningkatkan nilai assets perusahaan tersebut. Selain itu karena belum
9
adanya kewajiban dari regulator pasar modal terkait laporan ini maka dari itu
membuat para emiten merasa belum siap untuk menyiapkan laporan keberlanjutan.
Gambar 1.2
Peran Penting Sustainability Report
Sumber : (Ernst dan Young, 2013 dalam Simbolon dan Memed, 2015) data diolah
Berdasarkan gambar 1.2 dapat dilihat bahwa konsumen memiliki peran yang
penting sebagai pengguna informasi sustainability report. Ini terlihat dari hasil
survey yaitu 39% untuk kepentingan konsumen, 29% untuk pekerja, 25% untuk
pimpinan perusahaan, dan 24% untuk kepentingan investor. (Ernst dan Young,
2013) juga menemukan bahwa pengungkapan sustainability report yang
dilakukan 59% menambah nilai perusahaan dan 57% menurangi resiko mitigasi
atas aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan yang nantinya dapat berdampak
positif terhadap keberlanjutan perusahaan.
Konsumen, 39%
Pekerja, 29%
Pimpinan Perusahaan,
25%
Investor, 24%
10
Beberapa waktu belakangan ini terjadi bencana-bencana lingkungan hidup
diberbagai belahan dunia, seperti Three Mile Island, Chernobly (Rusia), Times
Beach (Missouri), sampai peracuan merkuri di Minamata (Jepang) (Sobur, 2005).
Tragedy lingkungan juga terjadi di Indonesia, seperti kasus yang dialami oleh PT.
Lapindo Brantas di Sidoarjo Jawa Timur, PT. Freeport di Irian Jaya (Luthfia,
2012). Kasus Lapindo Brantas disebkan leh kelalaian manusia dalam melakukan
ekplorasi penggalian pada saat melakukan pengeboran gas serta adanya kesalahan
SOP yang kemudian menyebabkan terjadinya semburan gas. Akibat dari semburan
gas tersebut mengakibatkan penceramaran lingkungan dan warga disekitar daerah
yang terkena semburan gas kehilangan tempat tinggalnya.
Di Indonesia, publikasi sustainability report sudah mulai menjadi tren dan
sangat menarik untuk diteliti. Selain itu, menguatnya tuntutan stakeholders
mendorong perusahaan untuk memberikan informasi yang transparan, akuntabel,
dan praktik tata kelola perusahaan yang baik. Beberapa penelitian terdahulu yang
dilakukan terkait sustainability report sebagian besar hanya berfokus untuk melihat
dampak sustainability report terhadap kinerja keuangan seperti penelitian yang
dilakukan oleh Josua Trigan dan Hatane Semuel, (2014) mengungkapkan bahwa
dimensi ekonomi (EC) dari Sustainability Report tidak berpengaruh terhadap
kinerja keuangan. Serta dimensi lingkungan (EN) dan dimensi sosial (SO) dari
Sustainability Report berpengaruh terhadap kinerja keuangan.
Lain halnya dengan penelitian yang dilakukan oleh Nofianto dan Agustina
(2014) menyatakan economis performance disclosure, environmental performance
11
disclosure, dan social performance disclosure tidak memiliki pengaruh signifikan
terhadap kinerja keuangan perusahaan. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa
secara bersama-sama Sustainability Report tidak memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan.
Hasil berbeda juga ditunjukkan oleh hasil penelitian (Meutia, 2016)
menyatakan variabel independen (Sustainability Report) dimensi ekonomi
berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan yang diukur dengan Return On
Asset. Sedangkan, pada dimensi lingkungan dan dimensi sosial tidak terdapat
pengaruh terhadap kinerja perusahaan yang diukur dengan Return On Asset.
Berdasarkan fenomena-fenomena yang telah dikemukakan diatas serta hasil
beberapa penelitian terdahulu dengan hasil yang beragam dan tidak konsisten.
Pada penelitian sebelumnya ditemukan masih sedikit yang membagi sustainability
report ke dalam tiga aspek yaitu ekonomi, lingkungan dan sosial, maka penelitian
tertarik untuk melakukan penelitian ”PENGARUH PENGUNGKAPAN
SUSTAINABILITY REPORT TERHADAP KINERJA KEUANGAN
PERUSAHAAN”. Dengan tujuan untuk melihat apakah pengungkapan
Sustainability Report memberikan dampak kepada perusahan atau hanya menjadi
sebuah laporan yang tidak akan direspon oleh stakeholder. Dan dapat memberikan
nilai jangka panjang yan baik bagi perusahaan serta meningkatkan pentingnya
mengelola kinerja yang lebih baik.
12
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka perumusan masalah yang akan
diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Bagaimana Pengaruh Penggungkapan Sustainability Report dimensi ekonomi,
dimensi lingkungan dan dimensi sosial secara simultan terhadap Kinerja
Keuangan Perusahaan ?
b. Bagaimana Pengaruh Pengungkapan Sustainability Report dalam dimensi
ekonomi terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan ?
c. Bagaimana Pengaruh Pengungkapan Sustainability Report dalam dimensi
lingkungan terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan ?
d. Bagaimana Pengaruh Pengungkapan Sustainability Report dalam dimensi sosial
terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan ?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah diatas, penelitian ini bertujuan untuk
menemukan bukti empiris atas hal-hal sebagai berikut:
1. Untuk menganalisis pengaruh pengungkapan Sustainability Report dalam
dimensi ekonomi, dimensi lingkungan, dimensi sosial secara simultan terhadap
Kinerja Keuangan perusahaan.
2. Untuk menganalisis pengaruh pengungkapan Sustainability Report dalam
dimensi ekonomi terhadap Kinerja Keuangan perusahaan.
3. Untuk menganalisis pengaruh pengungkapan Sustainability Report dalam
dimensi lingkungan terhadap Kinerja Keuangan perusahaan.
13
4. Untuk menganalisis pengaruh pengungkapan Sustainability Report dalam
dimensi sosial terhadap Kinerja Keuangan perusahaan.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian yang diharapkan dapat ditemukan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Bagi Akademisi
- Penelitian ini bermanfaat sebagai sarana untuk menambag pengetahuan di
bidang keuangan, khususnya mengenai Pengaruh Pengungkapan
Sustainability Report terhadap Kinerja Kuangan Perusahaan, serta dapat
dijadikan bahan bacaan dan referensi untuk penelitian selanjutnya.
2. Bagi Praktisi
- Perusahaan diharapkan dapat menggunakan informasi dalam penelitian ini
untuk meningkatkan pengungkapan Sustainability Report di masa yang akan
datang.
- Dapat memberikan gambaran mengenai kinerja keuangan perusahaan di
Indonesia sehingga para investor dapat menggunakan sebagai indikasi
perusahaan tersebut memiliki competitive advantage yang lebih.
14
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Literatur
1. Teori Keagenan (Agency Theory)
Corporate Governance yang berkaitan dengan agency theory yaitu dimana
perusahaan yang dikelola dan dimiliki oleh pihak yang berbeda seiring dengan
perkembangan dari ukuran perusahaan, pemilik perusahaan akan semakin tidak
mempu mengelola usahanya sendiri. Dengan demikian pemilik perusahaan
menunjuk pihak pengelola untuk mengatur dan menjalankan perusahaan. Namun,
kedua belah pihak ini memiliki kepentingan yang berbeda sehingga menimbulkan
konflik yang biasa disebut dengen agency theory.
Pada umumnya perusahaan menggunakan perjanjian atau kontrak dalam
menjalani kerja sama dengan pihak lain yang berhubungan dengan perusahan
seperti supplier, investor, karyawan, manager pemerintah dan stakeholder lainnya.
Kontrak atau perjanjian ini bertujuan agar hak dan kewajiban masing-masing pihak
diatur dengan baik sehingga setiap pihak memperoleh keuntungan dari kontrak
yang disetujui.
Menurut Jensen dan Meckling (1976) agency theory dengan adanya dua
pihak yang terlibat dalam suatu kontrak atau perjanjian. Salah satu pihak akan
disebut sebagai pemilik sumber daya (principal) dan pihak lainnya akan disebut
sebagai pengelola sumber daya (agent). Dalam sebuah kerjasama tersebut, pihak
principal menunjuk agent sebagai pengelola sumber daya yang dimiliki oleh
15
principal dan pelaksana setiap aktivitas dalam organisasi untuk mencapai tujuan
perusahaan dengan biaya yang seefisien mungkin.
Menurut Belkaoui (2007) dalam Ody Faisal (2016) hubungan agensi
dikatakan telah terjadi apabila suatu kontrak antara principal dengan agen untuk
memberikan jasa demi kepentingan principal termasuk pemberian kekuasaan
kepada agen untuk pengambilan keputusan masing-masing pihak baik principal
maupun agen termotivasi hanya untuk memaksimalkan kepentingan dirinya.
Konsep corporate governance lahir karena adanya agency problem yang
menimbulkan ketidak seimbangan relasi antara berbagai pihak dalam perusahaan.
Corporate governance lahir dengan tujuan untuk mengartur relasi pihak principal
agent guna menyelaraskan peran kedua pihak untuk mencapai tujuan perusahaan.
Penerapan GCG diharapkan mampu meminimalisasikan agency problemyang
terjadi dalam perusahaan karena penerapan corporate governance yang tidak
efisien akan menimbulkan agency cost yang besar sehingga menciptakan kerugian
secara financial bagi perusahaan. Dengan kata lain, penerapan GCG akan
mengurangi peluang terjadinya kerugian akibat agency cost.
Menurut Putri (2013) dalam Faisal (2016) konflik keagenan dan principal
dapat diatasi dengan menerapkan corporate governance sebagai mekanisme untuk
mengatur dan mengendalikan perusahaan.
Dalam kaitannya dengan Sustainability Report, agent bertanggung jawab
secara moral terhadap sustainable perusahaan yang dipimpinnya. Pemilik memberi
wewenang kepada agent untuk melakukan kegiatan operasional perusahaan
16
sehingga informasi lebih banyak diketahui oleh agent dibandingkan pemilik. Agent
mungkin takut mengungkapkan informasi yang tidak diharapkan pemilik sehingga
terdapat kecendrungan untuk memanipulasi laporan keuangan tersebut
(Kusumastuti, 2016).
2. Teori Stakeholder
Stakeholder theory merupakan salah satu teori utama yang banyak
digunakan untuk mendasari penelitian tentang Sustainability Report. Teori
stakeholder pada dasarnya adalah suatu teori yang menggambarkan kepada pihak
mana saja perusahaan yang melakukan pertanggungjawaban terhadap social dan
lingkungan. Salah satu pendukung teori tersebut adalah (Donaldson dan Preston,
1995) dalam (Simbolon dan Sueb, 2015) yang berpendapat bahwa stakeholder
theory memperluas tanggungjawab organisasi kepada seluruh pemangku
kepentingan tidak hanya kepada investor atau pemilik.
Berdasarkan pada teori stakeholder, manajemen suatu perusahaan
diharapkan untuk selalu melakukan aktivitas yang dianggap penting oleh
stakeholder dan harus selalu melaporkan kegiatan mereka kepada stakeholder.
Teori menyatakan bahwa setiap stakeholder memiliki hak untuk mendapatkan
informasi terkait aktivitas yang dilakukan suatu perusahaan (Kusuma, 2015).
Teori stakeholder mengatakan suatu perusahaan bukan entitas yang hanya
beroperasi untuk kepentingan sendiri namun harus memberikan manfaat bagi
stakeholdernya. Stakeholder dapat mengendalikan atau mempengaruhi pemakaian
sumber-sumber ekonomi yang digunakan dalam opersional suatu perusahaan. Maka
17
dari itu, kekuatan stakeholder dapat ditentukan dari besar kecilnya kekuatan yang
dimiliki stakeholder (Ghozali dan Charir, 2007) dalam Faisal (2016)
Dengan adanya laporan Sustainability Report, sangat diharapkan
perusahaan dapat menjalani gubungan yang lebih baik dengan stakeholdernya,
sehingga perusahaan dapat mencapai keberlanjutan. Terdapat beberapa alasan yang
menyebutkan bahwa perusahaan harus menjalani hubungan dengan stakeholdernya
terkait masalah tanggung jawab sosial (Kusuma, 2015).
3. Teori Legitimasi
Teori legitimasi adalah yang berfokus pada interaksi antara perusahaan
dengan masyarakat. Teori legitimasi untuk mendorong supaya perusahaan dapat
meyakinkan masyarakat bila aktifitas dari perusahaan yang dilakukanya dapat
masuk ke dalam bingkai masyakat atau sekitar lingkungan perusahaan tersebut
(Junita dan Memed, 2015), (Ovid dan Maswar, 2016), (Kusumastuti, 2016).
Menurut Sari (2013) dalam (Ovi dan Maswar, 2016), suatu perusahaan
beroperasi dengan seijin masyarakat, yang dimana ijin dapat sewaktu-waktu ditarik
apabila masyarakat merasa pihak perusahaan tidak dapat melakukan hal-hal yang
diwajibkan kepada masyarakat tersebut. Adapun cara yang efektif untuk
mendapatkan legitimasi dari masyarakat yaitu dengan melakukan pengungkapan
Sustainability Report yang memaparkan tanggung jawab lingkungan dan sosial
suatu perusahaan. Apabila suatu organisasi atau perusahaan memberikan kontribusi
sosial, maka keberadaan perusahaan dan aktivitasnya yang dilakukan mendapat ijin
dari masyarakat atau lingkungan sekitar perusahaan tersebut.
18
Perbedaan antara nilai-nilai perusahaan dengan nilai-nilai sosial masyarakat
sering dinamakan legitimacy gap yang dapat mempengaruhi kemampuan
perusahaan untuk melanjutkan kegiatan usahanya. Untuk mengurangi legitimacy
gap, perusahaan harus mengidentifikasi aktivitas yang berada dalam kendala dan
mengidentifikasi public yang memiliki kekuatan sehingga mampu memberikan
legitimacy kepada perusahaan.
Teori legitimasi untuk mendorong perusahaan untuk meyakinkan bahwa
aktivitas dan kinerjanya dapat diterima dengan baik oleh masyarakat. Laporan
aktivitas tanggungjawab sosial dan lingkungan perusahaan yang dituangkan dalam
Sustainability Report dapat digunakan oleh perusahaan untuk membuktikan bahwa
perusahaan telah menjalankan tanggung jawab sosial. Hal ini sebagai upaya agar
keberadaan organisasi dapat diterima oleh masyarakat. Legitimasi dari masyarakat
merupakan salah satu sumber daya opersional yang penting bagi perusahaan.
B. Konsep Sustainability Report
1. Sustainability Report
Undang-undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas pasal 74
menjelaskan bahwa perseroan yang kegiatan usahanya dibidang dan berkaitan
dengan sumber daya alam wajib melaksanakan tanggungjawab sosial dan
lingkungan sekitar. Dengan adanya peraturan tersebut menurut National Center For
Sustainability Reporting (NCSR), sustainability di Indonesia terus berkembang,
tetapi jumlah perusahaan di Indonesia yang melaporkan Sustainability Report
masih jauh tertinggal dibandingkan dengan negara maju.
19
Laporan kebelanjutan adalah praktik pengukuran, pengungkapan dan upaya
akuntabilitas dari kinerja organisasi dalam mencapai tujuan pembangunan
berlanjutan kepada para pemangku kepentingan baik internal maupun eksternal
(Puspowardhani, 2013). SR sebagai bukti bahwa telah adanya perjanjian dari pihak
perusahaan terhadap lingkungan sosialnya yang dapat dinilai hasilnya oleh para
pihak yang membutuhkan informasi tersebut. Selain itu, SR adalah salah satu
instrument yang dapat dipergunakan oleh suatu perusahaan baik pemerintah
maupun perusahan dalam berdialog dengan warga negara ataupun stakeholder
sebagai salah satu upaya penerapan pendidikan pembangunan berkelanjutan. Oleh
kaerenanya penyususnan SR pada saat sekarang ini menempati posisi yang sama
pentingnya dengan pengungkapan informasi seperti yang diungkapkan dalam
laporan keuangan (Hanindito, 2014).
Menurut GRI (2006), laporan keberlanjutan dapat menjadi platform untuk
menyampaikan kinerja ekonomi, lingkungan, sosial dan tata kelola organisasi, yang
menunjukkan dampak yang positif dan negatif. Aspek yang dianggap sangat
penting bagi organisasi, terkait dengan harapan dan kepentingan para pemangku
kepentingan, mendukung pelaporan keberlanjutan. Pemangku kepentingan dapat
mencakup mereka yang berinvestasi pada organisasi serta mereka yang memiliki
hubungan lain dengan organisasi. Laporan keberlanjutan membantu organisasi
untuk menetapkan tujuan, mengukur kinerja dan mengelola perubahan.
20
Sustainability Report harus sesuai dengan prinsip-prinsip yang sudah
ditetapkan oleh Global Reporting Index (GRI). Prnsip-prinsip yang harus di penuhi
antara lain, yaitu :
1. ”Keseimbangan
Sebaiknya Sustainability Report menggungkapkan aspek positif dan negative
dari kinerja perusahaan tersebut agar dapat menilai secara keseluruhan kinerja
dari perusahaan tersebut.
2. Dapat Dibandingkan
Sustainability Report berisi isu dan informasi yang ada sebaiknya dipilih,
dikompilasi dan dilaporkan secara konsisten. Informasi tersebut harus disajikan
dengan seksama sehingga memungkinkan stakeholders untuk menganalisis
perubahan kinerja perusahaan dari waktu ke waktu.
3. Kecermatan
Informasi yang dilaporkan dalam Sustainability Report harus cukup akurat dan
rinci sehingga memungkinkan pemangku kepentingan untuk menilai kinerja
perusahaan.
4. Ketepatan Waktu
Pelaporan Sustainability Report tersebut harus terjadwal serta informasi yang
ada harus selalu tersedia bagi para stakeholder ketika dibutuhkan dalam
mengambil kebijakan.
21
5. Kesesuaian
Informasi yang diberikan dalam Sustainability Report harus sesuai dengan
pedoman dan dapat dimengerti serta dapat diakses oleh stakeholder.
Stakeholder harus dapat menemukan informasi yang diperlukan dengan mudah.
6. Dapat Dipertanggungjawabkan
Informasi dan proses yang digunakan dalam penyusunan laporan harus
dikumpulkan direkam, dikompilasi, dianalisis, dan diungkapkan dengan tepat
sehingga dapat menetapkan kualitas dan materialitas informasi dari
Sustainability Report.”
Standar pengungkapan yang harus dimasukkan dan terdapat dalam laporan
keberlanjutan (Sustainability Report) menururt GRI (2006), antara lain:
1. “strategi dan Profil: Pengungkapan yang membentuk keseluruhan konteks
untuk dapat memahami kinerja organisasi, seperti strategi yang dimiliki, profil,
dan tata kelola.
2. Pendekatan Manajemen: Pengungkapan yang mencakup mengenai bagaimana
sebuah organisasi menggunakan topik tertentu untuk memberikan konteks
dalam memahami kinerja pada sebuah bidang konteks tertentu.
3. Indikator Kinerja: Indikator yang memberikan perbandingan informasi terkait
kinerja ekonomi, lingkungan dan sosial dari organisasi.”
Menurut Natalia dan Tarigan (2014) bahwa pengungkapan sustainability
report dibagi menjadi 3 dimensi yaitu :
22
1. Ekonomi
Kondisi ekonomi dan dampapk yang dihasilkan oleh perusahaan baik di tingkat
lokal hingga global yang meliputi penciptaan dan pendistribusian nilai
ekonomi, kehadiran di pasar serta dampak ekonomi decara tdak langsung.
2. Lingkungan
Dimensi lingkungan dari keberlanjutan yang mempengaruhi dampak organisasi
terhadap sistem alami hidup dan tidak hidup, termasuk ekosistem tanah, air,
udara. Indikator Lingkungan meliputi kinerja yang berhubungan dengan input
(misalnya material, energi, dan air) dan output (misalnya emisi, air, limbah).
Sebagai tambahan, indikator ini melingkupi kinerja lingkungan yang
berhubungan dengan biodoversity (keanekaragaman hayati), kepatuhan
lingkungan, dan informasi relevan lainnya seperti pengeluaran lingkungan
(evironmental expenditure) dan dampaknya terhadap produk dan jasa.
3. Sosial, Pada dimensi sosial terbagi manjadi 4 bagian yaitu :
a. Hak Asasi Manusia, menentukan bahwa organisasi harus melaporkan sejauh
mana hak asasi manusia diperhitungkan dalam investasi dan praktek
pemilihan supplier. Sebagai tambahan, indikator ini meliputi pelatihan
menegani hak asasi manusia bagi karyawan dan aparat keamanan,
sebagaimana juga bagi non diskriminasi, kebebasan berserikat, tenaga kerja
anak, hak adat serta kerja paksa dan kerja wajib.
b. Masyarakat, indikator ini memperhatikan dampak organisasi terhadap
masyarakat di mana mereka beroperasi, dan menjelaskan risiko interaksi
23
dengan institusi sosial lainnya yang mereka kelola. Pada khususnya,
informasi yang dicari berhubungan dengan risiko yang diasosiasikan dengan
suap, korupsi, praktik monopoli dan kolusi.
c. Tanggung jawab produk, pada indikator tanggung jawab produk ini seberapa
besar pelaporan produk yang dihasilkan oleh perusahaan dan layanan yang
diberikan kepada konsumen, yaitu mencakup aspek kesehatan dan
keselamatan dari pengguna produl dan pelanggan pada umumnya, prduk dan
jasa, komunikasi untuk pemasaran, serta customer privacy.
d. Tenaga kerja dan pekerjaan layak, indikator ini mengenai kegiatan sosial
yang dilakukan oleh perusahaan yang meliputi lapangan pekerjaan, kondisi
pekerja, relasi buruh dengan manajemen, keselamatan dan kesehatan kerja,
pelatihan, pendidikan, pengembangan karyawan serta keberagaman dan
peluang.
Menurut World Business Cuncil for Sustainable Development (WBCSD,
2002) dalam Wijayanti (2016), manfaat yang didapat dari Sustainability Report
antara lain:
1) Memberi informasi kepada para stakeholder (pemegang saham, anggta
komunitas lokal, pemerintah) dan meningkatkan prospek perusahaan, serta
membantu mewujudkan transparansi.
2) Membantu membangun repurtasi sebagai alat yang memberikan kontribusi
guna meningkatkan brand value, market share, dan loyalitas konsumen jangka
panjang.
24
3) Cerminan sebuah perusahaan bagaimana dalam mengelola risikonya.
4) Digunakan sebagai situmulasi leadership thingking dan performance yang
diukur dengan semangat kompetisi.
5) Mengembangkan dan memfasilitasi pengimplementasian system manajemen
yang lebih baik dalam mengelola dampak lingkungan, ekonmi, sosial.
6) Mencerminkan secara langsung kemampuan dan kesiapan perusahaan untuk
memenuhi keinginan pemegang saham untuk jengka panjang, dan
7) Membantu membangun ketertarikan para pemegang saham dengan visi jangka
panjang dan membantu mendemonstrasikan bagaimana meningkatkan nilai
perusahaan yang terkait dengan isu sosial dan lingkungan.
Banyak manfaat akan diperoleh jika sebuah perusahaan mengeluarkan
Sustainability Report. Namun, di Indonesia masih banyak yang belum
mengeluarkan laporan keberlanjutan atau Sustainability Report hal tersebut
disebabkan karena kendala-kendala seperti berikut (Witoelar, 2005; dalam
Ratnasari, 2011) :
1) Rendahnya Political Will
Pengungkapan Sustainability Report di Indonesia masih bersifat sukarela
bukan mandatory maka dari itu dalam pelaporannya diperlukan political will
yang kuat dan juga top manajemen karena mereka yang menentukan kebijakan
sebuah perusahaan.
2) Tidak Ada Pengukuran Kinerja
25
Rasio keuangan dapat diukur dengan menggunakan rasio keuangan. Kinerja
Sustainability Report tidak dapat dihitung secara langsung dari kegiatan
perusahaan tersebut. Tidak adanya kepastian apakah kenaikan penjulan
perusahaan merupakan pengaruh langsung dari adanya kegiatan sosial
perusahaan. Namun, kendala ini dapat diatasi dengan membuat indikator-
indikator atas dampak kegiatan perusahaan. Indikator ini biasanya bersifat non
keuangan.
Tujuan dari pengungkapan laporan keberlanjutan atau Sustainability Report
dapat digunakan sebagai berikut (Kusumastuti, 2016) :
1. Menjadi perbandingan dan pengukuran kinerja keberlanjutan yang
menghormati hukum, norma, kode, standar kinerja dan insitiatif sukarela.
2. Menunjukkan bagaimana organisasi mempengaruhi dan dipengaruhi oleh
harapannya mengenai pembangunan berkelanjutan.
3. Membandingkan kinerja dalam sebuah organisasi dan di antara berbagai
organisasi dalam waktu tertentu.
2. Konsep Triple Bottom Line
Salah satu model awal yang digunakan perusahaan untuk menyusun SR
adalah mengadopsi metode akutansi baru yang dinamakan Triple Bottom Line.
Elkington (dikutip dari Solihin, 2009) menjelaskan Triple Bottom Line sebagai
berikut:
“The three lines of the triple bottom line represent society, the economy and the
enviroment. Society depend on the global ecosystem, whose health represent the
26
ultimate bottom line. The three lines are not stable; they are in constant flux, due to
social political, economi and environment pressures, cycleand conflicts.”
Elkington (dikutip dari Hanindito, 2014) mengembangkan konsep triple
bottom line dalam istilah economic prosperity, enviromental quality, dan social
justice. Sebuah perusahaan harus mampu memenuhi kesejahteraan masyarakat
(people), turut berkonsentrasi dalam menjaga kelestarian lingkungan (planet), serta
mengejar profit. Triple bottom line (3P) dijelaskan sebagai berikut:
1. “Profit
Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk mendapatkan profit. Perusahaan
dapat berjalan dengan baik kedepannya yaitu perusahaan yang mempunyai
profit yang secara terums menerus meningkat. Aktivitas yang dapat dilakukan
untuk mendapatakan profit yang maksimal yaitu dengan meningkatkan
produktivitas dan melakukan efisiensi biaya., sehingga perusahaan mempunyai
keunggulan kompetitif yang dapat memberikan nilai tambah yang semaksimal
mungkin.
2. People
Hampir semua perusahaan memerlukan people baik investor, karyawan,
supplier, konsumen, maupun lembaga masyarakat. Investor diperlukan guna
menandai kegiatan operasional perusahaan. Untuk menarik hati para investor,
perusahaan harus dapat memenuhi keinginan investor dan dapat memberikan
kepercayaan yang tingi agar para investor dapat tertarik untuk
menginvestasikan dananya kepada perusahan tersebut. Karyawan menjadi
27
bagian yang sangat penting untuk perusahaan, karyawan yang membantu penuh
dalam kegiatan operasionalk sebuah perusahan. Karyawan memerlukan
perhatian atas gaji, pelatihan pendidikan dan jaminan-jaminan.
Masyarakat sebagai stakeholder yang sangat penting bagi perusahan, karena
dukungan mereka sangat diperlukan bagi keberadaan, kelangsungan hidup dan
perkembangan perusahaan. Jika perusahaan ingin bertahan hidup dan diterima
oleh masyarakat sekitar, maka perlu berkomitmen untuk terus berupaya
memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi lingkungan sekitar
perusahaan.
3. Planet
Perusahaan juga harus memperhatikan lingkungan sekitar perusahaan, karena
perusahaan dapat beroperasi dengan mengambil sumer daya alam yang ada
didalamnya. Perusahaan yang menggunakan sumber daya alam secara terus
menerus dapat menyebabkan menipisnya SDA yang ada. Rusaknya lingkungan
tidak hanya disebabkan karena penggunaan SDA secara terus menerus, namun
juga karena tercemarnya lingkungan sebagai akibat dari kurangnya kemampuan
perusahaan mengelola limbah yang dihasilkan dari kegiatan opersional
perusahan. Dengan rusaknya SDA yang ada akan menurunkan pendapatkan
perusahaan itu sendiri. Maka dari itu, perusahaan harus dapat menggunakan
SDA dengan efisien untuk generasi selanjutnya dan mengelola limbah dengan
efekif agar lingkungan sekitar tidak tercemar.”
28
C. Kinerja Keuangan
Kinerja keuangan yaitu sebuah hasil keputusan yang berdasarkan penilaian
terhadap kemampuan sebuah perusahaan, baik dari segi likuiditas, aktivitas,
solvabilitas dan profitabilitas yang dibuat oleh pihak yang terkait dengan
perusahaan tersebut. Kinerja keuangan dibuat untuk menggambarkan kondisi
keuangan dari masa lalu dan digunakan untuk memprediksi masa depan keuangan.
Kinerja keuangan digunakan manajemen sebagai salah satu pedoman untuk
mengelola sumber daya data yang dipercayakan. Kinerja keuangan merefleksikan
kinerja fundamental perusahaan yang akan diukur dengan menggunakan data yang
berasal dari laporan keuangan (Paskah dan Irine, 2014), (Simbolon dan Sueb,
2015).
Perusahaan dengan kinerja keuangan yang baik akan mampu untuk terus
hidup dan bertahan. Perusahaan dengan kinerja keuangan yang buruk akan
mengalami keguncangan yang buruk dan akan mati secara perlahan berdasarkan
kenyataan tersebut maka dari itu perusahaan berlomba untuk menciptakan kinerja
keuangan yang sangat sempurna (Nofianto dan Agustina, 2014). Pengukuran
kinerja keuangan dapat dilakukan dengan penilaian analisis keuangan yang
merupakan dasar untuk menilai dan menganalisis prestasi sebuah perusahaan.
Terdapat dua kunci yang digunakan sebagai ukuran yang menghubungkan antara
reputasi tanggung jawab sosial sebuah perusahaan dengan kinjer ekonominya, yaitu
tingkat kemampuan menciptakan pendapatan melalui penjualan dan tingkat
29
kemampuan menciptakan sebuah laba (Jenia, 2011), (Nofianto dan Agustina
,2014).
Laporan keuangan yang sangat utama yang dapat digunakan dalam
melakukan interprestasi laporan keuangan yaitu laporan neraca dan rugi laba.
Neraca adalah laporan keuangan yang menunjukkan posisi keuangan sutau
perusahaan pada saat tertentu. Di dalam neraca akan terlihat semua aset yang
dimiliki oleh perusahaan yang berupa aktiva lancar dan aktiva tetap, yang sumber
pendanaanya baik yang berasal dari dari pinjaman jangka pendek maupun pinjaman
jangka panjangdan modal itu sendiri. Sedangkan laporan rugi laba yaitu laporan
keuangan yang menunjukkan hasil kegiatan suatu perusahaan dalam waktu tertentu.
Pada laporan rugi laba akan terlihat pendapatan, biaya dan laba atau rugi yang
diperoleh perusahaan selama jangka waktu tertentu.
Dalam pengukuran kinerja keuangan terdapat tujuan dan harapan yang ingin
dicapai, maka analisis keuangan juga beragam. Tidak ada satu analisis rasio yang
dapat menjawab semua kepentingan supplier, shareholder, kreditor maupun
manajemen yang memperhatikan semua aspek analisis keuangan baik jangka
pendek maupun jangka panjang.
Dalam penelitian ini, rasio Profitabilitas dengan Retun on Assets (ROA)
ditetapkan sebagai proksi pengukuran kinerja keuangan. Rasio profitablitas yaitu
rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini
juga memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan (Kasmir,
2014:196). Rasio ini adalah keuntungan bersih setelah pajak terhadap jumlah aset
30
secara keseluruhan. Rasio ini merupakan suatu ukuran untuk menilai seberapa besar
tingkat pengembalian (%) dari asset yang dimiliki. Hanafi dan Halim (2007) dalam
Indika (2016).
Return On Asset = Laba Bersih Setelah Pajak
Total Aset
31
D. Hasil Penelitian Terdahulu
Tabel 2.2
Hasil Penelitian Terdahulu
No Nama
Peneliti/Jurnal
Judul
Penelitian Metode/alat Hasil Persamaan Perbedaan
1. Prianka
Aggarwal
(2013)
Global Journal
Of
Management
and Business
Reserch
Finance vol 13
issue11/ 2013
Impact of
Sustainability
Performance
of Company
on its
Financial
Performance:
A Study of
Listed Indian
Companies
Mengguna
kan analisis
regresi
linier
sederhana
dan
berganda
Analisis
menggunak
an IBM
SPSS
Statistics
20
Keberlanjutan
kinerja bersama
karyawan,
lingkungan dan
dimensi tata
kelola
berpengaruh
terhadap kinerja
keuangan
perusahaan.
Variabel
Dependent:
Return On
Assets
Variabel
Independent:
Sustainability
Report
Variabel
Penelitian
Tahun
Penelitian
Obyek
Penelitian
2. Eko Nofianto
dan Linda
Agustina
(2014)
Accounting
Analysis
Journal 3 (3) /
2014
Analisis
Pengaruh
Sustainability
Report
Terhadap
Kinerja
Keuangan
Perusahan
Mengguna
kan analisis
regresi
linier
sederhana
dan
berganda
Analisis
menggunak
an IBM
SPSS
Statistics
20
Economic
performance
dislosure,
environmental
performance
disclosure, dan
social
performance
dislosure tidak
memiliki
pengaruh
terhadap kinerja
keuangan
perusahaan.
Variabel
Dependent: Return On
Asset
Variabel
Independent:
Sustainability
Report
Variabel
Penelitian
Tahun
Penelitian
Obyek
Penelitian
3. Josua Tarigan
dan Hatane
Semuel
(2014)
Jurnal
Akutansi dan
Keuangan,
vol.16 no.2 /
Pengungkapan
Sustainability
Report dan
Kinerja
Keuangan
Metode
yang
digunakan
yaitu
menggunka
kan uji
ANOVA
dan
menggunaka
Dimensi ekonomi
(EC) tidak
berpengaruh
terhadap kinerja
keuangan,
sedangkan kedua
dimensi lainnya
yaitu lingkungan
(EN) dan sosial
Variabel
Dependent:R
etun On Asset
Variabel
Independent:
Sustainability
Report
Variabel
Penelitian
Tahun
Penelitian
32
No Nama
Peneliti/Jurnal
Judul
Penelitian Metode/alat Hasil Persamaan Perbedaan
2014 n
pendekatan
Structural
Equation
Modeling
(SEM)
(SO) berpengaruh
terhadap kinerja
keuangan.
4. Paskah Ika
Nugroho dan
Irine Stephanie
Arjowo
(2014)
Jurnal
Internasional
Bisnis dan
Studi
Manajemen /
2014
The Effect Of
Sustainability
Report
Disclosure
Towards
Financial
Performance
Mengguna
kan analisis
regresi
linier
sederhana
dan
berganda
Analisis
menggunak
an IBM
SPSS
Statistics
20
Laporan
keberlanjutan
pengungkapan
secara positif
mempengaruhi
ROA tetapi tidak
memiliki
pengaruh
terhadap CR,
DER, IT dan
DPR
Variabel
Dependent:R
eturn On Asset
Variabel
Independent:
Sustainability
Report
Variabel
Penelitian
Tahun
Penelitian
Obyek
Penelitian
5. Komang Eva
Cyntia Dewi
dan I Putu
Sudana
(2015)
E-Jurnal
Akutansi
Universitas
Udayana 12.3 /
2015
Sustainability
Reporting dan
Profitabilitas
(Studi Pada
Pemenang
Indonesian
Sustainability
Reporting
Awards)
Mengguna
kan analisis
regresi
linier
sederhana
dan
berganda
Analisis
menggunak
an IBM
SPSS
Statistics
13.0 for
windows
Pengungkapan
sustainability
report
berpengaruh
terhadap
profitabilitas
perusahaan.
Variabel
Dependent:R
eturn On Asset
Variabel
Independent:
Sustainability
Report
Variabel
Penelitian
Tahun
Penelitian
Obyek
Penelitian
6. Junita
Simbolon dan
Dr.H.Memed
Sueb
(2016)
Simposium
Pengaruh
Pengungkapan
Sustainability
Report
Terhadap
Kinerja
Keuangan
Mengguna
kan analisis
regresi
linier
sederhana
dan
berganda
Hasil pengujian
secara simultan
(F test)
menyatakan
bahwa
pengungkapan
kinjera ekonomi,
Variabel
Dependent:R
eturn On Asset
Variabel
Independent:
Peneliti
menggunaka
n variabel
kontrol Firm
Size,
Tahun
33
No Nama
Peneliti/Jurnal
Judul
Penelitian Metode/alat Hasil Persamaan Perbedaan
Nasional
Akuntansi
XIX, Lampung
/2016
Perusahaan
(Studi Empiris
pada
Perusahaan
Tambang dan
Infrasturktur
Subsektor
Energi yang
Terdaftar di
BEI tahun
2010-2014)
Analisis
menggunak
an Eviews7
sosial dan
lingkungan
dengan ukuran
perusahan
sebagai variabel
kontrol secara
simultan
berpengaruh
terhadap kinerja
keuangan
perusahaan
dengan koefisien
determinasi
50.95%
Secara parsial
hanya
pengungkapan
kinerja ekonomi
berpengaruh,
sedangkan
kinerja
lingkungan dan
sosial tidak
berpengaruh
terhadap kinerja
keuangan.
Sustainability
Report
Penelitian
Objek
Penelitian
7. Ovi Rizki
Muallifin
(2016)
Jurnal Ilmu dan
Riset
Akuntansi
Vol.5 N.5 /
2016
Dampak
Pengungkapan
Sustainability
Report
terhadap
Kinerja
Kuangan dan
Kinerja Pasar
Mengguna
kan teknik
statistik
ANOVA
dan
berganda
Analisis
menggunak
an IBM
SPSS
Statistics
Sustainability
Report
berpengaruh
terhadap kinerja
keuangan yang
dikukur dengan
menggunakan
CR, sedangkan
Sustainability
Report
berpengaruh
terhadap kinerja
keuangan yang
diukur dengan
ROA dan DER.
Sustainability
Report tidak
berpengaruh
terhadap kinerja
Variabel
Dependent:R
eturn On Asset
Variabel
Independent:
Sustainability
Report
Variabel
Penelitian
Tahun
Penelitian
Obyek
Penelitian
Metode
Penelitian
34
No Nama
Peneliti/Jurnal
Judul
Penelitian Metode/alat Hasil Persamaan Perbedaan
pasar yang diukur
dengan
menggunakan
Tobin‟s Q
8. Rita Wijayanti
(2016)
Menakar Peran
Profesi sebagai
Engine of
Reform dalam
Pembangunan
Global
Berkelanjutan /
2016
Pengaruh
Pengungkapan
Sustainability
Report
Terhadap
Kinerja
Keuangan
Perusahaan
Mengguna
kan analisis
regresi data
panel dan
berganda
Analisis
menggunak
an Eviews
6
SR dengan
dimensi ekonomi,
lingkungan, dan
sosial
berpengaruh
terhadap
profitabilitas,
namun hanya
dimensi
lingkungan yang
berpengaruh
terhadap
likuiditas.
Variabel
Dependent:R
eturn On Asset
Variabel
Independent:
Sustainability
Report
Tahun
Penelitian
Obyek
Penelitian
9. Anak Agung
Gde Satia
Utama dan
Reza Renaldi
Mirhard
(2016)
International
Journal Of
Ecnomi and
Financial Issue/
2016
The Influence
of
Sustainability
Report
Disclosure as
Moderating
Variable
toward the
Impact of
Intellectual
Capital on
Company’s
Performance
Mengguna
kan analisis
regresi
linier
sederhana
dan
berganda
Analisis
menggunak
an IBM
SPSS
Statistics
20
VAIC memiliki
efek positif pada
ROA dan ROE,
pengungkapan
SR memiliki efek
positif pada ROA
dan ROE tetapi
tidak memiliki
pengaruh pada
RG.
Variabel
Dependent:R
eturn On Asset
Variabel
Independent:
Sustainability
Report
Variabel
Penelitian
Tahun
Penelitian
Obyek
Penelitian
Metode
Penelitian
10. Dea Eka
Manisa dan F.
Defung
(2017)
FORUM
EKONOMI /
2017
Pengaruh
Pengungkapan
Sustainability
Report
terhadap
Kinerja
Perusahan
Insfrastuktur
yang Terdaftar
di Bursa Efek
Indonesia
Mengguna
kan analisis
regresi
linier
sederhana
dan
berganda
Analisis
menggunak
an IBM
Hanya
pengungkapan
kinerja sosial dan
pengungkapan
kinerja
tanggungjawab
produk yang
memepengaruhi
kinerja keuangan
perusahaan.
Variabel
Independent:
Sustainability
Report
Variabel
Penelitian
Tahun
Penelitian
Obyek
Penelitian
Metode
35
No Nama
Peneliti/Jurnal
Judul
Penelitian Metode/alat Hasil Persamaan Perbedaan
SPSS
Statistics
20
Penelitian
36
E. Hubungan Keterkaitan Antara Variabel
1. Pengaruh penggungkapan Sustainability Report dimensi ekonomi, dimensi
lingkungan dan dimensi sosial secara simultan terhadap Kinerja Keuangan
Perusahaan.
Sustainability report memiliki tiga aspek yaitu aspek ekonomi, lingkungan
dan sosial yang bersama-sama disebut sustainablity report. Dari ketiga aspek ini
yang menggambarkan bagaimana bentuk pertanggungjawaban perusahaan dalam
melakukan kegiatan operasionalnya terhadap masyarakat sekitar. Menurut (Ammer
dan Otman, 2011) menyatakan pengungkapan sustainability report dapat
memberikan peningkatan yang signifikan terhadap pertumbuhan penjualan, return
on assets dan arus kas perusahaan. Hasil penelitian yang dilakukan oleh (Weber
et.al, 2008) dan (Burhan dan Rahmanti, 2012) yang menyatakan terhadap kolerasi
positif antara kegiatan berkelanjutan, dampak pada sustainable development dan
kineja keuangan perusahaan. Sustainability report di bidang ekonomi, lingkungan
dan sosial mengakibatkan kinerja yang baik sehubung dengan dampak
keberlanjutan di tiga bidang tersebut.
2. Pengaruh pengungkapan Sustainability Report dimensi ekonomi terhadap
Kinerja Keuangan Perusahaan.
Rasio profitabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk menilai
kemampuan-kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga
memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen sutau perusahan. Hal ini
ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan dari investasi
37
(Kasmir, 2014:196). Perusahaan yang mengeluarkan biaya untuk tambahan khusus
untuk memenuhi tanggung jawab sosial mereka akan menghasilkan dampak netral
pada profitabilitas, dikarenakan biaya tambahan yang ditanggung tercukupi oleh
efisiensi biaya dengan peluang untuk mendapatkan pengeluaran tersebut. Jadi
profitabilitas akan meningkat dengan seiring peluang mendapatkan keuntungan
bagi perusahaan (Adhima, 2012).
Informasi yang tercantum di dalam laporan keuangan berkelanjutan dimensi
ekonomi dapat meyakinkan potensi sumber daya modal yang komperatif dengan
tingkat risiko yang rendah pada stakeholder. Penelitian yang dilakukan oleh Ernst
& Young (2013) menyatakan bahwa investor lebih memilih untuk berinvestasi di
organisasi yang transparan dalam hal keakuratan peralaman dan analisis, serta
informasi yang diberikan memiliki asumetri rendah. Penelitian yang dilakukan oleh
(Simbolon dan Sueb, 2015) kinerja ekonomi memiliki pengaruh terhadap kinerja
keuangan.
3. Pengaruh pengungkapan Sustainability Report dimensi lingkungan tethadap
Kinerja Keuangan Perusahaan.
Publikasi terbaru yang dilakukan oleh (Ernst & Young, 2013) menyatakan
kemampuan perusahaan untuk mengkomunikasikan kegiatan lingkungan kepada
stakeholder perusahaan dinilai sangat penting untuk meningkatkan reputasi dan
kepercayaan stakeholder, termasuk konsumen yang dapat mengakibatkan
peningkatan pendapatan perusahaan.
38
Penelitian yang dilakukan oleh (Wijayanti, 2016) Dilihat dari segi rasio
profitabilitas SR dalam dimensi lingkungan memiliki pengaruh terhadap kinerja
keuangan dengan proksi Return On Assset.
Pemanfaatan sumber daya alam yang terdapat dilingkungan harus dilakukan
dengan efisien dan bertanggung jawab, supaya tidak mempengaruhi kemampuan
generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhannya.
4. Pengaruh pengungkapan Sustainability Report dimensi sosial terhadap Kinerja
Keuangan Perusahaan.
Dalam sustainability report dimensi sosial menyangkut dampak organisasi
terhadap masyarakat dimana mereka beroperasi, dan menjelaskan risiko dari
interaksi dengan institusi sosial lainnya yang mereka kelola. Dimensi sosial dibagi
menjadi empat aspek yaitu hak asasi manusia, masyarakat, tanggungjawab produk,
tenaga kerja dan pekerjaan layak (Natalia dan Tarigan, 2014).
Sama halnya dengan aktivitas terkait lingkungan, aktivitas sosial juga
membutuhkan investasi aset untuk melaksanakan sustainability activities dalam
bidang aspek sosial. Sustainability activities dilakukan tidak hanya kepada para
pemangku kepentingan eksternal, tetapi juga internal. Oleh karena itu dampak
pengungkapan pada dimensi sosial dapat sangat dirasakan oleh seluruh pemangku
kepentingan organisasi. Menurut penelitian (Burhan dan Rahmanti, 2012), (Manisa
dan Defung, 2017) menunjukkan sustainability report dalam dimensi sosial
memiliki pengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan.
39
F. Kerangka Pemikiran
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode
2012-2016
Pengungkapan Sustainability Report
Dimensi Ekonomi Dimensi Lingkungan Dimensi Sosial
Return On Asset (ROA)
Uji Asumsi Klasik
Multikolerasi
Heteroskedastisitas
Autokolerasi
Normalitas
Model Regresi Data Panel
Uji Statistik
Uji F
Uji t
Adjusted R2
Hasil dan Pembahasan
Kesimpulan, Implikasi,
Keterbatasan dan Saran
40
G. Hipotesis
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka dirumuskan hipotesis sebagai
berikut :
1. H01 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara dimensi ekonomi, dimensi
lingkungan dan dimensi sosial secara simultan terhadap kinerja keuangan.
Ha1 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara dimensi ekonomi, dimensi
lingkungan dan dimensi sosial secara simultan terhadap kinerja keuangan.
2. H02 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara dimensi ekonomi terhadap
kinerja keuangan.
Ha2 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara dimensi ekonomi terhadap
kinerja keuangan.
3. H03 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara dimensi lingkungan
terhadap kinerja keuangan.
Ha3 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara dimensi lingkungan terhadap
kinerja keuangan.
4. H04 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara dimensi sosial terhadap
kinerja keuangan.
Ha4 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara dimensi sosial terhadap kinerja
keuangan
41
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini menganalisis pengaruh pengungkapan Sustainability Report
terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan. Berdasarkan jenisnya, penelitian ini
merupakan penelitian kuantitatif, yaitu menekankan pada pengujian teori melalui
pengukuran variabel penelitian dengan angka dan melakukan analisis data sekunder
dengan prosedur statistik, di mana data yang digunakan berupa angka-angka yang
diperoleh dengan mengakses website Bursa Efek Indonesia dengan periode 2012-
2016.
B. Metode Penentuan Sampel
Penelitian ini dilakukan pada peusahaan-perusahan yang secara terus-
menerus mempublikasikan laporan Sustainability Report pada periode 2012-2016.
Metode penngambilan sampel dilakukan dalam penelitian ini dengan penentuan
sampel berdasarkan beberapa pertimbangan yaitu:
1) Perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia selama periode 2012-2016.
2) Perusahaan yang mempublikasikan Sustainability Report secara berturut-turut
selama periode 2012-2016 dan dapat diakses melalui website perusahaan.
3) Perusahaan yang mempublikasikan annual report selama lima tahun berturut-turut
selama periode 2012-2016 dapat diakses melalui website Bursa Efek Indonesia
(www.idx.co.id) dan semua variabel yang dibutuhkan dalam penelitian ini tersedia.
42
Tabel 3.1
Proses Pengambilan Sampel
Keterangan
Jumlah
Sampel
Penelitian
Perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia selama
periode 2012-2016
555
Perusahaan yang mempublikasikan Sustainability Report
secara berturut-turut selama periode 2012-2016 dan dapat
diakses melalui website perusahaan
13
Perusahaan yang mempublikasikan annual report selama
lima tahun berturut-turut selama periode 2012-2016 dapat
diakses melalui website Bursa Efek Indonesia
(www.idx.co.id) dan semua variabel yang dibutuhkan dalam
penelitian ini tersedia
13
Perusahaan yang dijadikan sampel 13
Total sampel selama 5 tahun pengamatan 65
Sampel yang dijadikan dalam penelitian sesuai dengan kriteria diatas sebagai
berikut :
Tabel 3.2
Daftar Perusahaan Yang Menjadi Sampel
No. Kode Nama Perusahaan
1. ANTM Antam (Persero) Tbk., PT
2. ASII Astra International Tbk., PT
3. PTBA Bukit Asam (Persero), PT
4. SMCB Holcim Indnesia Tbk., PT
5. INTP Indocement Tunggal Perkasa Tbk., PT
6. INDY Indika Energy Tbk., PT
7. JSMR Jasa Marga (Persero) Tbk., PT
8. PTRO Petrosea Tbk., PT
9. PGAS Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk., PT
10. TLKM Telekomunikasi Indonesia Tbk., PT
11. SMGR Semen Indonesia (Persero) Tbk., PT
43
12. INCO Vale Indonesia Tbk., PT
13. WIKA Wijaya Karya (Persero) Tbk., PT
Sumber : Data diolah
C. Metode Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder, data
tersebut diperoleh langsung dari website masing-masing perusahaan. Metode
pengumpulan data yang digunakan adalah metode dokumentasi, metode
dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan dokumen-dokumen berupa annual
report selama periode 2012 – 2016 dan sustainability reporting selama periode
2012 – 2016, studi pustaka atau litratur berupa buku, jurnal, artikel, situs internet
serta data-data terkait lainnya yang diperlukan dalam penelitian ini.
D. Metode Analisis Data
Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif.
Analisis deskriptif adalah penelitian terhadap fenomena atau suatu populasi tertentu
yang diperoleh dari subjek berupa individu, organisasi, industri ataupun dari
perspektif lain. (Rahayu, 2016) metode kuantitatif adalah suatu penelitian yang
menekankan pada pengujian teori-teori yang melalui pengukuran sebuah variabel-
variabel penelitian dengan angka dan dilakukan analisis data dengan prosedur
statistik.
Pada penelitian ini analisis yang digunakan adalah metode analisis regresi
panel data. Menurut (Wijayanti, 2016) data panel adalah data yang memiliki
karakteristrik cross section dan time series secara bersama. Penulis menggunakan
44
sofware Eviews 10 dan Microsoft Excel 2007 sebagai bantuan dalam melakukan
analisis data.
Berikut ini adalah metode yang digunakan untuk menganalisis data pada
penelitian ini :
1. Uji Stasioner Data
Uji stasioner adalah suatu proses stochastic yaitu sekumpulan variabel random
yang tersusun dalam waktu. Proses stochastic dikatakan staioner jika nilai rata-rata
(mean) dan varian (variance) adalah konstanta sepanjang waktu. Jika data runtun
waktu staioner, maka nilai mean, varian dan autovariance tetap sma sehingga tidak
terpengaruh oleh waktu (time variant) (Ghozali, 2013)
Uji stasioner sangat penting dalam penggunaan analisis data yang berbentuk
time series. Jika data time series tidak stasioner maka tidak mempunyai mean yang
dipengaruhi oleh waktu atau variance yang dipengaruhi waktu (time varyng
variance) atau keduanya. Stasioner dalam runtut waktu sangat penting karena jika
data tidak stationer, hanya dapat mempelajari perilakunya pada periode waktu
pengamatan. Akibatnya tidak mungkin membuat generalisasi untuk periode waktu
yang lainnya. Jika dalam situasi ini terjadi maka tujuan dari peramalan periode
dalam runtun waktu tidak stasioner menjadi tidak bernilai (Ghozali, 2013).
Pada program Eviews terdapat beberapa uji staioneritas yaitu analisis grafik,
uji autocorrelation function, dan uji akar unit (unit root test) (Ghozali, 2013).
Dalam penelitian ini uji stasioner yang digunakan adalah uji akar unit (unit root
test).
45
Uji akar unit (unit root test) ini merupakan uji stationeritas yang paling populer
digunakan oleh para peneliti dan berbagai uji dapat dilakukan untuk memastikan
adanya unit root dalam data. Metode pengujian stasioneritas dan akar unit yang
digunakan adalah metode Augmented Dickey Fuller (ADF).
Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka artinya data ini data stasioner.
Sedangkan jika nilai profitabilitasnya lebih besar dari 0,05 maka data tidak
stationer. Jika data tidak stasioner dapat dinaikkan ke diferensiasi tingkat 1 dan
tingkat 2 (Ghozali, 2013). Dengan hipotesis sebagai berikut :
H0 : Data tidak stasioner
Ha : Data stasioner
Bila Probabilitas > 0,05 maka H0 diterima
Bila Probabilitas < 0,05 maka Ha diterima
2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Multikolerasi
Uji multikolineartitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya kolerasi antara variabel independen. Model regresi yang baik
seharusnya tidak terjadi kolerasi anatara variabel independen. Untuk mengetahui
ada atau tidaknya multikolinearitas di dalam model regresi adalah dengan
melakukan tes kolerasi antara variabel independen, dengan melihat nilai correlation
matrix. Jika nilai correlation matrix lebih besar dari 0,9 maka data terkena
multikolinearitas, namun jika nilai correlation matrix lebih kecil dari 0,9 maka data
tidak terkena multikolinelitas. Dengan hipotesis sebagai berikut :
46
= Model tidak terdapat multikolinearitas
= Model terdapat multikolinearitas
Bila r < 0,9 → diterima
Bila r > 0,9 → Ha diterima
b. Uji Heteroskestisitas
Heteroskedastisitas adalah varian residul yang tidak konstan pada regresi
sehingga akurasi hasil prediksi menjadi meragukan. Uji heteroskedastisitas untuk
mengetahui apakah variabel-variabel yang dioperasikan sudah mempunyai varian
yang sama (homogen). Suatu model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
heteroskedastisitas. Untuk mengetahui ada atau tidaknya heteroskedastisitas dalam
penelitian ini menggunakan Uji White dengan melihat probability Chi Square. Jika
nilai probability Chi Square lebih besar dari tingkat signifikan α = 0,05 atau 5%
maka penelitian ini tidak terkena heteroskedastisitas. Namun sebaliknya jika
probability Chi Square lebih kecil dari tingkat signifikansi maka data dalam
penelitian ini terkena heteroskedastisitas. Berikut ini adalah hipotesisnya :
: Model tidak terdapat heteroskedastsitas
: Model terdapat heteroskedastsitas
Bila Probabilitas Obs*R² > 0,05 → diterima
Bila Probabilitas Obs*R² < 0,05 → diterima
c. Uji Autokolerasi
Menurut Ghozali dan Ratmono (2013), uji autokolerasi bertujuan untuk
menguji apakah dalam suatu model regresi linier terdapat kolerasi antar
47
keseluruhan pengganggu (residual) pada periode t dengan kesalahan pada periode t-
1 (sebelumnya).
Uji autokolerasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Lagrange
Multiplier (LM Test) atau uji Breusch-Godfreydengan melihat nilai probability Chi
Square. Jika nilai probability Chi Squarelebih besar dari tingkat signifikanα = 0,05
atau 5% maka data tidak terkena autokolerasi. Namun jika nilai probability Chi
Squarelebih kecil dari tingkat signifikan maka data dalam penelitian ini terkena
autokolerasi. Dengan hipotesis sebagai berikut :
: Model tidak terdapat autokorelasi
: Model terdapat autokorelasi
Bila Probabilitas Obs*R² > 0,05 → diterima
Bila Probabilitas Obs*R² < 0,05 → diterima
d. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel pengganggu atau residual mempunyai distribusi normal. Seperti diketahui
uji t dan uji F mengasumsikan nilai residual mengikuti distribusi normal. Namun
jika asumsi ini tidak terpenuhi maka hasik uji statistik menjadi tidak valid, model
regresi yang baik adalah yang mempunyai nilai sitribusi mornal atau yang
mendekati normal (Imam Ghozali, 2013).Uji normalitas yang digunakan
menggunakan uji Jarque-Bera (JB) dengan melihat pada nilai probability. Jika nilai
probability lebih besar dari tingkat signifikansi α = 0,05 atau 5% ini bearti data
dalam penelitian terdistribusi normal. Namun jika nilai probability lebih kecil dari
48
nilai signifikansi maka data dalam penelitian ini tidak terdistribusi normal.
Hipotesis sebagai berikut :
Model terdistribusi normal
Model tidak terdistribusi normal
Bila Probabilitas > 0,05 → diterima
Bila Probabilitas < 0,05 → Ha diterima
Selain dengan membandingkan antara Jarque-Bera (JB) dengan nilai
probability, data dapat dilihat terdistribusi normal atau tidaknya dengan cara
membandingkan nilai Jarque-Bera (JB) dengan tabel Chi-Square. Nilai JB
statistik mengikuti distribusi Chi-squareX2
dengan derajat bebas (degree of
freedom) sebesar 2. Distribusi residu dikatakan normal bila nilai JB lebih kecil
dari nilai Chi-square X2. Dengan rumus sebagai berikut (Ghozali, 2017 : 148) :
[
]
Dimana :
JB = Jarque-Bera
n = Sampel
S = Koefisien skewness
K = Koefisien Kurtosis
Dengan hipotesis sebagai berikut :
H0 = Model terdistribusi normal
Model tidak terdistribusi nomal
Jika JB hitung < Chi Square tabel → diterima
49
Jika JB hitung > Chi Square tabel → Ha diterima
3. Pengujian Model Regresi Data Panel
Berikut ini langkah-langkah pengujian model regresi data panel, sebagai
berikut:
a. Common Effect Model
Common effect model merupakan salah satu jenis pendekatan yang paling
sederhana, yaitu dengan cara menggabungkan seluruh data time series dan cross
section. Selain itu menurut Kuncoro (2012), model ini juga tidak dapat
membedakan varians antara silang tempat dan titik waktu karena memiliki intercept
yang tetap dan tidak bervariasi secara random. Kemudian, jenis pendekatan ini
mengestimasi model dengan cara menggunakan metode Ordinary Least Square
(OLS).
b. Fixed Effect Model (FEM)
Langkah kedua untuk menguji model regresi data panel adalah dengan
menguji model Fixed Effect. Model ini mengasumsikan bahwa perbedaan antara
individu dapat diakomodasi dari perbedaan intersepnya. Model estimasi ini sering
disebut dengan teknik Least Square Dummy Variabel (LSDV).
c. Chow Test
Chow Test atau uji F-statistik adalah salah satu jenis pengujian yang
digunakan untuk menentukan model estimasi yang digunakan apakah common
effect modelatau Fixed Effect Model. Dalam pengujian ini, terdapat hipotesis
sebagai berikut :
50
: common effect model
: Fixed Effect Model
Jika nilai probabilitas < α 0,05 maka ditolak, artinya model regresi data
panel yang tepat untuk digunakan adalah Fixed Effect Model dan sebaliknya jika
diterima maka model yang digunakan adalah common effect. Namun jika
ditolak, maka model Fixed Effect Model harus diuji kembali untuk memilih apakah
menggunakan model Fixed Effect Model atau Random Effect Model.
d. Random Effect
Model ini akan mengestimasikan data panel dimana variable gangguan
mungkin saling berhubungan antar waktu dan antar individu. Model ini digunakan
untuk mnegatasi kelemahan model Fixed Effect yang menggunakan variable
dummy. Oleh karena itu, estimasi perlu dilakukan dengan model komponen error
atau model efek acak (Setiawan dan Dwi Endah, 2010:189). Random Effect Model
harus memenuhi persyaratan yaitu jumlah cross section lebih besar daripada jumlah
variable penelitian.
e. Hausman Test
Uji Hausman dapat didiefinisikan sebagai pengujian statistic untuk memilih
apakah model Fixed Effect atau Random Effect yang paling tepat digunakan.
Pengujian ini dilakukan dengan hipotesis :
: Random Effect Model
: Fixed Effect Model
51
Jika nilai probabilitas < α 0,05 maka ditolak, artinya model regresi data
panel yang tepat untuk digunakan adalah Fixed Effect Model sebaliknya jika
diterima maka model panel yang tepat untuk digunakan adalah Random Effect
Model.
4. Uji Signifikansi
a. Uji F
Uji F-statistik digunakan untuk mengetahui apakah seluruh variabel
independen secara bersama-sama akan memiliki pengaruh yang signifikan kepada
variabel dependen. Jika F-Statistik lebih besar dari F-tabel maka persamaan regresi
tersebut signifikan. Pengujian parsial dilihat dari nilai signifikansi dari setiap
variabel bebas dengan menggunakan p-value (probability value) dengan tingkat
signifikansi sebesar 5% (0,05). Dan apabila nilai signifikansi kurang dari 0,05
artinya hipotesis diterima (Imam Ghozali, 2013). Hipotesis dalam uji F ini sebagai
berikut :
1) H0 : β = 0; Tidak terdapat pengaruh signifikan secara simultan antara variabel
independen terhadap variabel dependen.
2) Ha: β ≠ 0; Terdapat pengaruh signifikan secara simultan antara variabel
independen terhadap variabel dependen.
Kaidah pengambilan keputusan :
1) Jika probabilitas < Sig (α = 0,05) atau nilai Fhitung > Ftabel maka H0 ditolak dan
Ha diterima, yang bearti terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan.
52
2) Jika probabilitas > Sig (α = 0,05) atau nilai Fhitung < Ftabel maka H0 diterima dan
Ha ditolak, yang bearti terdapat pengaruh yang tidak signifikan secara simultan.
b. Uji t (Parsial)
Pengujian ini untuk mengetahui variabel indpenden dalam menjelaskan
perilaku variabel dependen dengan uji statistik t. pengujian ini dilakukan dengan
menggunakan signifikansi level 0,05 (alpha = 5%). Penolakan atau penerimaan
hipotesis dapat dilakukan dengan kriteria sebagai berikut:
1) H0 : β = 0; Tidak terdapat pengaruh signifikan secara parsial antara variabel
independen terhadap variabel dependen.
2) Ha: β ≠ 0; Terdapat pengaruh signifikan secara parsial antara variabel
independen terhadap variabel dependen.
Kaidah pengambilan keputusan :
1) Jika probabilitas < Sig (α = 0,05) atau nilai thitung > ttabel maka H0 ditolak dan Ha
diterima, yang bearti terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial.
2) Jika probabilitas > Sig (α = 0,05) atau nilai thitung <ttabel maka H0 diterima dan Ha
ditolak, yang bearti terdapat pengaruh yang tidak signifikan secara parsial.
c. Koefisien Determinasi
Analisis ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana kontribusi dari
masing-masing variabel independen terhadap variabel terikat (struktur modal).
Dimana analisis ini dinyatakan oleh besarnya kuadrat koefisien parsial atau dengan
kata lain koefisien determinasi parsial (Sugiyono, 2009:260).
53
Namun penggunaan koefisien determinasi memiliki memiliki kelemahan
yaitu bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam model,
setiap tambahan satu variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap
variabel dependen. Oleh karena itu, banyak peneliti menganjurkan untuk
menggunakan nilai Adjusted R2 saat mengevaluasi model regresi terbaik. (Ghozali,
2017).
5. Model Regresi Data Panel
Model persamaan dasar dasar data panel adalah:
β β
β
β
Model persamaan yang akan di estimasi dalam penelitian ini adalah :
β β
β
β
Keterangan :
ROA = Return On Asset
= Konstanta
= Koefisien variabel independen
Dimensi Ekonomi = Sustainability Report
Dimensi Lingkungan = Sustainability Report
Dimensi Sosial = Sustainability Report
= Koefisien Eror
i = Unit cross section
t = Periode waktu
54
E. Operasional Variabel Penelitian
1. Variabel Independen
Variabel independen yaitu tipe variabel yang menjelaskan atau yang
mempengaruhi variabel yang lain. Variabel independen ini dapat diesbut juga
sebagai variabel yang mendahului (anteccedent variabel) atau juga yang disebut
dengan variabel yang diduga sebagai sebab (presumed cause variabel).
Variabel independen dalam penelitian ini yaitu pengungkapan Sustainability
Report. Variabel ini diukur dengan melalui Sustainability Report Disclosure Index
(SRDI). Berdasarkan Global Initiative Reporting (GRI) G4 Guidelines,
pengungkapan sustainability report meliputu 3 dimensi yaitu dimensi eknomi,
lingkungan dan sosial. Dan secara keseluruhan terdapat 91 item asesmen
susutainability report berdasrkan GRI G4 Guidelines.
Perhitungan SRDI dilakukan dengan membeikan skor 1 jika satu item
diungkapkan, dan beri skor 0 jika tidak diungkapkan dalam laporan yang ada.
Setelah dilakukan pemberian skor pada seluruh item, skor tersebut kemudian
dijumlahkan untuk memperoleh total skor untuk setiap perusahaan.
2. Variabel Dependen
Kinerja keuangan merupakan variabel dependen dalam penelitian ini dan
diukur dengan rasio profitabilitas dengan menggunakan return on assets. Analisis
Return On Asset untuk mengukur kemampuan sebuah perusahaan untuk
menghasilkan laba dengan menggunakan total aset atau kekayan dari perusahaan
55
tersebut yang sudah disesuaikan dengan biaya-biaya untuk mendanai aset tertentu.
Biaya-biaya untuk mendanai itu dimaksud bunga yang merupakan biaya pendanaan
dengan hutang Mamduh dan Halim (2007:159). Tabel 3.3 dibawah ini merupakan
tabel operasional variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini :
Tabel 3.3
Operasional Variabel Penelitian
No. Variabel Definisi Variabel Pengukuran
Variabel
1. Kinerja Keuangan
Perusahaan (Y)
Kemampuan perusahaan
untuk memperoleh
keuntungan yang
ditunjukkan dengan ROA
Laba Bersih / Total
Aktiva
2. Dimensi Ekonomi
(X1)
Dapat memberikan
penjelasan mengenai
dampak organisasi pada
kondisi ekonomi
stakeholder dan pada sistem
ekonomi tingkat lokal,
nasional serta global
Jumlah komponen
yang diungkapkan
/ total maksimal
pengungkapan (9)
3. Dimensi Lingkungan
(X2)
Dampak yang dihasilkan
melalui aktifitas produksi
perusahaan terhadap
lingkungan yang meliputi
bahan yang digunakan
Jumlah komponen
yang diungkapkan
/ total maksimal
pengungkapan (34)
4. Dimensi Sosial (X3) Menyangkut dampak
organisasi terhadap
masyarakat dimana mereka
beroperasi, dan menjelaskan
risiko dari interaksi dengan
institusi sosial lainnya yang
mereka kelola
Jumlah komponen
yang diungkapkan
/ total maksimal
pengungkapan (48)
56
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Sejarah Singkat Perusahaan Objek Penelitian
Berdasarkan penentuan objek penelitian berdasarkan kriteria dalam penentuan
sampel penelitian maka ditemukan beberapa perusahaan yang menjadi sampel
penelitian, adapun sampel dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian
sebagai berikut :
Tabel 4.1
Perusahan Yang Menjadi Objek Penelitian
No. Kode Nama Perusahaan
1. ANTM Antam (Persero) Tbk
2. ASII Astra Intrnational Tbk
3. PTBA Bukit Asam (Persero) Tbk
4. SMCB Holcim Indonesia Tbk
5. INTP Indocement Tunggal Perkasa Tbk
6. INDY Indika Energy Tbk
7. JSMR Jasa Marga (Persero) Tbk
8. PTRO Petrosea Tbk
9. PGAS Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk
10. TLKM Telekomunikasi Indonesia Tbk
11. SMGR Semen Indonesia (Persero) Tbk
57
12. INCO Vale Indonesia Tbk
13. WIKA Wijaya Karya (Persero) Tbk
Sumber : Data diolah
a. PT Aneka Tambang (Persero) Tbk.
Disingkat PT ANTAM (Persero) Tbk didirikan pada tanggal 5 Juli 1968 dengan
nama “Perusahaan Negara (PN) Aneka Tambang” berdasarkan Peratura Pemerintah
No. 22 tahun 1968. Pada tanggal 14 Juni 1974, berdaarkan Peraturan Pemerintah
No. 26 tahun 1974, status Perseroan diubah dari Perusahaan Negara menjadi
Perusahaan Perseroan (PERSERO) dan sejak itu dikenal sebagai “Perusahaan
Perseroan Aneka Tambang”.
Kemudian nama perusahaan diubah menadi PT “Aneka Tambang” (Persero)
berdasarkan akta Perseroan Terbatas No. 320 tanggal 30 Desember 1974 dibuat di
hadapan Warda Sungkar Alurmei, S.H sebagai pengganti Abdul Latef, dahulu
notaris di Jakarta. PT ANTAM selalu menerbitkan laporan keuangannya pada
setiap tahun dan laporan keberlanjutanya. Laporan keberlanjutan ini mengacu pada
standar pelaporan dari GRI versi 4 atau G4. Laporan keberlanjutan disusun oleh
sebuah tim khusus di internal, yang melibatkan agian yang mengelola aspek-aspek
ESG serta dipantau langsung oleh pihak independen.
b. PT Astra Internasional Tbk.
Sejarah Astra berawal paa tahun 1957 di Jakarta. Astra memulai bisnisnya
sebagai sebuah perusahan perdagangan umum dengan nama PT Astra International
Inc. Pada tahun 1990, diakukan perubahan nama menjadi PT Astra International
Tbk, seiring dengan pelepasan saham ke publik beserta pencatatan saham Perseroan
58
di Bursa Efek Indonesia dan kode saham ASII. Nilai kapitalisasi pasar tahun 2016
adalah sebesar Rp335,0 triliun dan pada akhir tahun 2016 kegiata operasi bisnis
yang tersebar di seluruh Indonesia melalui 208 anak perusahaan, dengan didukung
oleh 214.835 karyawan.
Selain menerbitkan laporan keuangan tahunan atau annual report, Astra
menerbitkan laporan keberlanjutan perusahaan sejak tahun 2002, laporan
keberanjutan merupakan pelengkap laporan tahunan Astra, khususnya dibidang
sosial dan lingkungan. Astra menyajikan Laporan Keberlanjutan dalam keragka
Strategic Triple-P Roadmap Astra, yang merupkn stratgei jangka panjang yang
ditetapkan Astra sejak tahun 2011 untuk encapai visi Astra tahun 2020 yaitu “Pride
of the Natio”.
c. PT Bukit Asam (Persero) Tbk.
PT Bukit Asam (Persero) Tbk memiliki sejarah yang sangat panjang di industri
batubara nasional. Operasional perusahaan ini ditandai dengan beroperasinya
tambang Air Laya di Tanjung Enim tahun 1919. Kala itu, penambang masih
menggunakan metode penambangan terbuka (open pit mining). PT Bukit Asam
(Persero) Tbk beberapa mengalami perubahan nama perusahaan pada tahun 1950
berubah nama menjadi Perusahaan Negara Tambang Arang Bukit Asam (PN
TABA), pada 1 Maret 1981 berubah nama menjadi PT Tambang Batubara Bukkut
Asam (Persero) dan terakhir pada 2 Desember 2002 menjadi perusahaan pubik
sehingga menjadi PT Bukit Asam (Persero) Tbk. Laporan keberlanjutan Bukit
59
Asam terbit pertama kali pada tahun 2007 dan terus berkesinambungan dengan
laporan-laporan lainnya.
Sebagai Perseroan Terbatas, laporan keberlanjutan ini telah memenuhi ketentuan
Pasal 66 C, Undang-Undang No. 40/2007 tentang Perseroan Terbatas, yang
mewajibkan Perseroan Terbatas menyampaikan laporan kegiatan Tanggung Jawab
Sosial dan Ligkungan (TJSL) dalam laporan tahunan.
d. PT Holcim Indonesia Tbk.
PT Holcim Indonesia Tbk adalah perusahaan semen swasta yang memulai
operasional secara komersial pada tahun 1975. Saham mayoritas (80,65%) dimiliki
dan dkelola oleh Lafarge Holcim Group yang berbasis di Swiss, perusahaan smen
ini terbesar di dunia dengan lebih dari 90.000 karyawan dan beroperasi di lebih dari
80 negara.
e. PT Indocement Tunggal Perkasa Tbk.
PT Indocement Tunggal Perkasa Tbk. Dikenal saat ini dengan merek kenamaan
“Tiga Roda” adalah perusahaan yang memproduksi semen, yang memiliki beberap
anak perusahaan yang memproduksi beton siap pakai. Berdiri sejak 16 Januari
1985, perseroan merupakan penggabungan dari enam perusahaan semen yang saat
itu memiliki delapan pabrik. Indocement mencatat sahamnya di Bursa Efek
Indonesia pada tanggal 5 Desember 1989 dengan kode “INTP” sejak 2001.
f. PT Indika Energy Tbk.
PT Indika Energy Tbk (“Indika Energy” atau “Perusahaan”) didirikan sejak
tahun 2000, kini menjadi saalah satu perusahaan energi terintegrasi yang termuka di
60
Indonesia. PT Indika Energy Tbk tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2008
dengan kode saham “INDY”. Selain menerbitkan laporan keuangan tahunan, Indika
Energy pun juga menerbitkan Laporan Keberlanjutan yang pertama kali diterbitkan
pada tahun 2010.
g. PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
Untuk mendukung pergerakan pertumbuhan perekonomian, Indonesia
membutuhkan jaringan akses jalan yang handal. Melalui peraturan pemerintah No.
04 Tahun 1978 , pada 01 Maret 1978 Pemerintah mendirikan PT Jasa Marga
(Persero) Tbk. Tugas utama Jasa Marga adalah merencanakan, membangun,
mengoperasikan dan memelihara jalan tol serta saran kelengkapannya agar jalan tol
dapat berfungi sebagai jalan bebas hambatan.
h. PT Petrosea Tbk.
Berdiri dengan nama PT Petrosea International Indonesia, sesuai akta pendirian
No. 75 tanggal 21 Februari 1972, yang dibuat di hadapan Djojo Muljadi S.H.,
notaris yang berada di Jakarta. Lalu berubah nama menjadi PT Petrosea sesuai akta
No. 74 tanggal 15 Maret 1990. Rekam jejak selama 43 tahun dalam bidang
keselamatan dan rekayasa yang andai. PT Petrosea tercatat di Bursa Efek Indonesia
(BEI) pada tanggal 21 Mei 1990 dengan kode perdagngan PTRO.
PT Perosea selain komitmen menerbitkan laporan tahunan perusahaannya juga
berkomitmen menerbitkan laporan keberlanjutan yang pertama kali pada tahun
2009, dan sampai tahun 2016 PT Petrosea masih komitmen menerbitkan laporan
keberlanjutannya. Makna keberlanjutan bagi Petrosea adalah melakukan upaya
61
pengembangan bisnis yang bermartabat yang tidak melupakan upaya menjaga
kelestarian lingkungan serta meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat sekitar.
i. PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk.
Perusahan Gas Negara (Persero) Tbk atau dikenal dengan nama PGN (Persero)
Tbk didirikan tahun 1859 dengan nama “Firma L. J. N. Eindhoven & Co.
Gravenhage”. Kemudian pada tahun 1950, pada saat diambil alih oeh pemerintah
Belanda, PGAS diberi nama “NV. Netherland Indische Gaz Maatschapij (NV.
NIGM). Lalu pada tahun 1958, diambil alih oleh Pemerintah Republik Indonesi,
nama PGN berubah menjadi “Badan Pengambil Alih Perusahaan-Perusahaan
Listrik dan Gas (BP3LG)”. Yang kemudian beralih status menjadi BPU-PLN pada
tahun 1961. Pada tanggal 15 Desember 2003 PGAS tercatat di Bursa Efek
Indonesia.
j. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk.
Pada tahun 1856-1884 pemerintah kolonial Belanda membangun telegraf
elektromagnetik yang menghubungkan wilayah Jakarta dan bogor. Tahun 1884
pemerintah Belanda membentuk badan usaha “Post en Telegraafdienst”. PT
Telekomunikasi Indonesia Tbk mengalami beberapa kali perubahan nama, pada
tahun 1961 menjadi Perusahaan Negara Indonesia dan Telekomunikasi (PN
Persero) , lalu pada tahun 1965 dengan dipisahkannya jasa pos dan telekomunikasi
menjadi Perusaaan Ngra Pos dan Giro (PN Pos & Giro) serta Perusahaan Negara
Telekomunikasi (PN Telekomunikasi).
62
Dan pada tahun 1974 berubah nama menjadi Perusahaan Umum Telekomunikasi
Indonesia (Perumtel) dan terakhir pada taun 1991 Perumtel berubah nama menjadi
Prseroan Terbatas Telekomunikasi Indonesia (Telkom) berdasarkan PP No. 25
tahun 1991 . PT Telkom mulai melakukan Penawran Umum Perdana Saham BEI
dan NYSE pada tahun 1995. Telkom tidak hanya komitmen menerbitkan laporan
tahunannya, namun juga komitmen menerbitkan laporan keberlanjutan
perdananya pada tahun 2006. Laporan keberlanjutan ini memberikan gambaran
mnegenai upaya yang dilkukan dan kinerja yang berhasil diraih Telkom dalam
aspek ekonomi, sosial dan lingkungan sebagai wujud komitmen terhadap
pelaksanaan kegiatan usaha yang menjungjung tinggi tujuan memenuhi harapan
para pemangku kepentigan sesuai sumber daya yang dimiliki.
k. PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, sebelumnya bernama PT Semen Gresik
(Persero) Tbk. Merupakan perusahaan yang bergerak di industri semen. Diresmikan
di Gresik pada tanggal 7 Agustus 1967 oleh Presiden RI pertama denan kapasitas
terpasang 250.000 semen per tahun. Pada tanggal 8 jui 1991 saham Semen Gresik
tercatat di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya serta merupakan BUMN
pertama yang go public dengan menjual 40 juta lembar saham kepada masyarakat.
Pada tahun 2009 Perseroan telah membuat laporan keberlajutan dengan nama
perusahaan PT Semen Gresik (Persero) Tbk. Bagi PT Semen Indonesia penerapan
prinsip keberlanjutan yang selaras dan sejalan dengan good corporate governance
63
(GCG) merupakan kunci keberhasilan perusahaan dalam mempertahankan posisi
sebagai pemimpin pasar industri semen nasional hingga sekarang.
l. PT Vale Indonesia Tbk.
Didirikan pada bulan Juli 1968, PT Vale merupakan perusahaan yang mendapat
lisensi dari Pemerintah Indonesia untuk melakukan eksplorasi, penambangan,
pengolahan dan produksi nikel. Sampai saat ini PT Vale beroperasi di pulau
Sulawesi di bawah perjanjian Kontrak Karya (KK) dengan Pemerintah Indonesia
pada areal Kontrak Karya seluas hampir 118.435 hektar.
m. PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk adalah salah satu perusahaan konstruksi di
Indonesia. Dari hasil nasionalisasi perusahaan Belanda, Naamloze Vennotschap
Technische Handel Maatschappij en Bouwbedijf Vis en Co atau NV Vis en Co,
berdasarkan Perturan Pemerintah No. 2 Tahun 1960 dan Surat Keputusan Menteri
Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik (PUTL) No. 5 tanggal 11 Maret 1960, WIKA
lahir dengan nama Perusahaan Negara Bangunan Widjaja Karja. Pada 20 Desember
1972, melalui Akta No. 110 dibuat di hadapan Notaris Djojo Muljadi, peruahaan
berubah status menjadi Perseroan Terbatas Wijaya Karya (WIKA). WIKA sukses
dalam melaksanakan penawaran saham perdana sebanyak 35% kepada publik pada
29 Oktober 2007 di Bursa Efek Indonesia. WIKA membuat dan melaporkan
kinerja keberlanjutan dalam periode satu buku (tahunan) sejak tahun 2010.
64
B. Deskriptif Data Penelitian
Data penelitian ini disajikan statistic deskriptif dari setiap variabel untuk
mengetahui karakteristrik sampel dalam penelitian ini meliputi mean, median,
standar deviasi, nilai maksimum dan nilai minimum. Berikut adalah statistic data
panel dari sampel penelitian.
1. Kinerja Keuangan (diproyeksikan dengan Return On Asset)
ROA digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan di dalam
menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. ROA
adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba
dengan mengukur total aset (kekayaan) yang dimiliki perusahaan setelah
disesuaikan dengan biaya-biaya yang menandai aset tersebut. Dibawah ini adalah
gambaran perkembangan ROA dari periode tahun 2012 – 2016.
Tabel 4.2
Data Deskriptif Return On Asset (ROA)
No. Kode Tahun
2012 2013 2014 2015 2016
1 ANTM 17,15 1,97 -3,38 -5,50 0,21
2 ASII 12,47 10,41 9,37 6,36 6,98
3 PTBA 22,80 15,88 12,54 12,06 10,90
4 SMCB 11,07 6,35 4,66 3,19 -1,00
5 INTP 23,85 20,83 19,31 15,45 13,54
6 INDY 3,05 -3,77 -12,66 -2,34 -8,92
7 JSMR 6,47 3,66 4,46 3,99 3,53
8 PTRO 9,28 3,88 6,46 -2,99 -2,02
9 PGAS 30,94 25,95 19,59 14,49 11,81
65
10 TLKM 11,53 11,04 10,20 9,32 10,77
11 SMGR 18,18 22,43 16,19 11,85 10,25
12 INCO 2,89 1,69 7,38 2,20 8,56
13 WIKA 4,32 4,53 3,82 3,19 3,25
NILAI RATA-RATA
MAXIMUN
MINIMUM
13,38 9,615385 7,533846 5,482308 5,22
30,94 25,95 19,59 15,45 13,54
2,89 -3,77 -12,66 -5,5 -8,92
Sumber : Data diolah
Variabel ROA menunjukkan nilai maximum ROA sebesar 30,94% terdapat
pada perusahaan PGAS di tahun 2012 dan nilai minimum ROA sebesar -12,66%
terdapat pada perusahaan INDY pada tahun 2014. Melihat rata-rata ROA diatas
perusahaan yang menjadi sampel kurang efisien, karena nilai rata-rata industri
sejenis sebesar 9%. Dengan meilihat hasil perhitugan ROA diatas, maka dapat
disimpulkan bahwa pengembalian perusahaan tersebut masih jauh di bawah
standar.
Utang menjadi penyebab rendahnya ROA perusahaan. Hal ini dapat
disebaban oleh keputusan perusahaan yang disengaja untuk menggunakan utang
dalam jumlah besar, dan beban bunga tinggi menyebabkan laba bersih menjadi
relatif lebih rendah.
2. Sustainability Report Dimensi Ekonomi
Dimensi keberlanjutan ekonomi berkaitan dengan dampak organisasi
terhadap keadaan ekonomi bagi pemangku kepentingannya, dan terhadap sistem
ekonomi di tingkat lokal, nasional dan global.
66
Tabel 4.3
Data Deskriptif Sustainability Report Dimensi Ekonomi
No. Kode Tahun
2012 2013 2014 2015 2016
1 ANTM 0,78 0,78 0,33 0,67 0,44
2 ASII 0,78 0,44 0,44 0,22 0,33
3 PTBA 0,78 0,44 0,33 0,78 0,44
4 SMCB 0,67 0,78 0,78 0,67 0,22
5 INTP 0,78 0,78 0,67 0,67 0,22
6 INDY 0,78 0,33 0,22 0,22 0,22
7 JSMR 0,78 0,44 0,44 0,33 0,33
8 PTRO 0,78 0,56 0,22 0,11 0,33
9 PGAS 0,78 0,44 0,44 0,44 0,22
10 TLKM 0,78 0,56 0,56 0,56 0,56
11 SMGR 0,78 0,67 0,78 0,67 0,33
12 INCO 0,67 0,78 0,67 0,56 0,11
13 WIKA 0,67 0,67 0,67 0,56 0,44
NILAI RATA-RATA
MAXIMUM
MINIMUM
0,7521 0,5897 0,5043 0,4957 0,3248
0,78 0,78 0,78 0,78 0,56
0,67 0,33 0,22 0,11 0,11
Sumber : Data diolah
Pada pengungkapan sustainability report tidak terdapat pengukuran
kinerja, dibanding dengan rasio keuangan yang mempunyai tingkat pengukurannya
sendiri. Pada sustainability report ini pengukurannya menggunakan indikator yang
bersifat non keuangan, sehingga semakin banyak indikator yang diungkapkan oleh
perusahaan maka perusahaan tersebut sudah bertanggung jawab atas lingkungan
dan sosial di sekitarnya.
67
Pada dimensi ekonomi ini nilai maximum pengungkapan sebesar 0,78 yang
terdapat pada perusahaan pada tahun 2012-2013 terdapat pada perusahaan ANTM
dan INTP, pada tahun 2012 terdapat pada perusahaan INDY, JSMR, PTRO, PGAS,
TLKM dan SMGR. Pada tahun 2013 terdapat SMCB, INCO. Sedangkan pada
tahun 2014 terdapat perusahaan SMCB dan SMGR. Lalu pada tahun 2015 hanya
perusahaan PTBA yang memiliki nilai maximum. Dan nilai minimum sebesar 0,11
yang terdapat pada tahun 2015-2016 yaitu pada perusahaan PTRO dan INCO.
Pengungkapan SR dimensi ekonomi yang dilakukan perusahaan sudah sangat baik,
yang meliputi pendapatan, biaya operasi, risiko yang terjadi akibat perubahan iklim
dan pemberian manfaat ekonomi kepada para karyawan. Dapat disimpulkan dalam
kinerja ekonomi mayoritas perusahaan sudah menyadari bahwa pengungkapan atas
kontribusi ekonomi kepada karyawan merupakan pengungkapan informasi yang
penting bagi para pemangku kepentingan yang ada.
3. Sustainability Report Dimensi Lingkungan
Dimensi lingkungan adalah berkaitan dengan dampak organisasi pada
sistem alam yang hidup dan tidak hidup, yaitu termasuk tanah, udara, air dan
ekosistem. Termasuk juga keanekaragaman hayati, transportasi dan dampak yang
berkaitan dengan produk dan jasa, serta kepatuhan dan biaya lingkungan.
68
Tabel 4.4
Data Deskriptif Sustainability Report Dimensi Lingkungan
No. Kode Tahun
2012 2013 2014 2015 2016
1 ANTM 0,88 0,76 0,71 0,82 0,44
2 ASII 0,88 0,35 0,18 0,26 0,29
3 PTBA 0,88 0,44 0,21 0,97 0,44
4 SMCB 0,47 0,91 0,88 0,85 0,56
5 INTP 0,88 0,88 0,65 0,59 0,18
6 INDY 0,85 0,29 0,06 0,06 0,09
7 JSMR 0,88 0,12 0,12 0,12 0,12
8 PTRO 0,88 0,74 0,21 0,18 0,35
9 PGAS 0,88 0,26 0,41 0,35 0,15
10 TLKM 0,85 0,15 0,15 0,88 0,06
11 SMGR 0,85 0,76 0,56 0,32 0,32
12 INCO 0,88 0,38 0,47 0,56 0,09
13 WIKA 0,88 0,06 0,18 0,21 -
NILAI RATA-RATA
MAXIMUM
MINIMUM
0,84 0,47 0,37 0,48 0,24
0,88 0,91 0,88 0,97 0,56
0,47 0,06 0,06 0,06 -
Sumber : Data diolah
Dari hasil yang terlihat bahwa nilai maximum sebesar 0,97 pada perusahaan
PTBA yang artinya jika dilihat dari komponen energi dapat dihemat terkait dengan
program efisiensi yang pembaharuan yang dilakukan oleh organisasi. Dari
komponen bahan baku perusahaan menggunakan bahan dari daur ulang dan pada
komponen total energi utama yang digunakan oleh perusahaan. Karena semakin
besar energy utama maka semakin sedikit penggunaan energi terbaru. Sumber
69
energy utama ini seperti minyak bumi yang menyebabkan perubahan iklim yang
berasal dari emisi karbon. Dapat disimpulkan kesadaran perusahaan dalam
indikator ini sebagai hal yang paling penting untuk diungkapkan kepada para
pemangku kepantingan. Kesadaran perusahaan untuk menghasilkan kinerja yang
baik dengan melihat peran penting dari energi terbarukan melalui mengurangi
penggunaan energy utama dalam menjalankan operasi bisnis perusahaanya.
4. Sustainability Report Dimensi Sosial
Dimensi sosial menyangkut bagaimana dampak dari sebuah perusahaan
dalam sistem sosial bersamaan dengan beroperasinya perusahaan. Dalam dimensi
sosial mencakup 4 indikator yaitu : Hak Asasi Manusia, Masyarakat, Tanggung
jawab produk, Tenaga kerja dan pekerjaan layak.
Tabel 4.5
Data Deskriptif Sustainability Report Dimensi Sosial
No. Kode Tahun
2012 2013 2014 2015 2016
1 ANTM 0,94 0,31 0,56 0,85 0,25
2 ASII 0,94 0,21 0,25 0,17 0,21
3 PTBA 0,92 0,54 0,08 0,94 0,60
4 SMCB 0,63 0,73 0,77 0,27 0,25
5 INTP 0,94 0,94 0,38 0,27 0,08
6 INDY 0,31 0,17 0,13 0,10 0,13
7 JSMR 0,92 0,33 0,27 0,25 0,27
8 PTRO 0,92 0,38 0,10 0,13 0,19
9 PGAS 0,92 0,52 0,52 0,42 0,25
10 TLKM 0,94 0,44 0,44 0,46 0,31
11 SMGR 0,94 0,15 0,44 0,10 0,10
12 INCO 0,94 0,21 0,25 0,44 0,06
13 WIKA 0,73 0,27 0,46 0,21 0,10
NILAI RATA-RATA 0,84 0,40 0,36 0,35 0,22
70
MAXIMUM
MINIMUM
0,94 0,94 0,77 0,94 0,60
0,31 0,15 0,08 0,10 0,06
Sumber : Data diolah
Berdasarkan hasil diatas, nilai maximum yang di dapat yaitu sebesar 0,94
ini artinya perusahaan sudah menyadari bahwa pentingnya untuk melibatkan
komunitas lokal dalam menjalankan kegiatan perusahaan termasuk mengevaluasi
dampak keberasaan perusahaan tersebut di masyarakat sekitar perusahaan berdiri.
C. Analisis Data
1. Uji Stasioner Data
Langkah sebelum mengestimasi model terlebih dahulu dilakukan uji akar unit
terhadap data yang akan digunakan permasing-masing variabel yang ada dalam
model sehingga dapat diketahui stasioneritas data tersebut. Adapun jenis
pengukuran akar unit yang dilakukan adalah menggunakan Augmented Dickey
Fuller (ADF) pada tingkat level.
Tabel 4.6
Hasil Uji Augmented Dickey Fuller (ADF) Tingkat Level
Variabel
Tingkat Stasioneritas
Keterangan
Level
t-statistic
Test Critical Value Probabili
ty 1% 5% 10%
Level Level Level
ROA -2,980480 -3,69987 -2,97626 -2,62742 0,0496 STASIONER
DIMENSI_EKONOMI -7,014345 -3,536587 -2,907660 -2,591396 0,0000 STASIONER
DIMENSI_LINGKUNG
AN
-6,798312 -3,538362 -2,908420 -2,591799 0,0000 STASIONER
DIMENSI_SOSIAL -7,484042 -3,536587 -2,907660 -2,591396 0,0000 STASIONER
Sumber : Output Eviews 10 (data diolah)
Berdasarkan hasil uji stasioner dengan melakukan unit root test dengan
menggunakan program Eviews 10 pada tabel diatas pada tingkat level dapat dilihat
71
masing-masing variabel <0,05 yaitu ROA dengan profitability sebesar 0,0496,
DIMENSI_EKONOMI dengan probability sebesar 0,0000,
DIMENSI_LINGKUNGAN dengan probability 0,0000 dan DIMENSI_SOSIAL
sebesar 0,0000. Hal ini ditunjukkan dengan nilai probabilitas masing-masing
variabel < 0,05 sehingga H0 ditolak dan Ha diterima. Ini artinya karena seluruh data
sudah stasioner, maka pengujian bisa dilakukan ke tahap yang selanjutnya.
2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Multikolineritas
Salah satu cara untuk menegtahui multikolineritas dalam suatu model adalah
dengan melihat hasil koefisien dari output computer. Jika terdapat koefisien lebih
besar dari 0,9 maka terdapat mulkolineritas, namun jika lebih kecil dari 0,9 maka
tidak terdapat multikolineritas. Berikut adalah hasil output koefisien kolerasi :
Tabel 4.7
Hasil Multikolinearitas
Sumber : Output Eviews 10 (data diolah)
Berdasarkan tabel 4.7 diatas dengan menggunakan correlation test dapat dilihat
nilai koefisien kolerasi antara variabel independen secara keseluruhan berada
dibawah 0,9. sehingga dapat disimpulkan data dalam penelitian ini tidak terjadi
masalah multikolineritas.
DIMENSI_EKONOMI DIMENSI_LINGKUNGAN DIMENSI_SOSIAL
DIMENSI_EKONOMI 1,000000 0,636736 0,724414
DIMENSI_LINGKUNGAN 0,636736 1,000000 0,653181
DIMENSI_SOSAL 0,724414 0,653181 1,000000
72
b. Ui Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dalam penelitian ini menggunakan uji white dengan
hipotesis :
: Model tidak terdapat heteroskedastsitas
: Model terdapat heteroskedastsitas
Bila Probabilitas Obs*R² > 0,05 → diterima
Bila Probabilitas Obs*R² < 0,05 → diterima
Tabel 4.8
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Sumber : Output Eviews 10 (data diolah)
Berdasarkan hasil uji heteroskedastisitas di atas menunjukkan nilai p-value
Obs*R-Square 3,660294 >0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 diterima
yang artinya bahwa dalam penelitian ini tidak terdapat heteroskedastisitas atau data
sudah bersifat homogeny.
c. Uji Autokolerasi
Uji autikolerasi bertujuan untuk melihat ada atau tidaknya hubungan antara
residual satu observasi dengan residual observasi lainnya. Uji autokolerasi dapat
dilihat dengan menggunakan uji Breusch-Godfrey.
Heteroskedasticity Test: White
Null hypothesis: Homoskedasticity
F-statistic 1.212025 Prob. F(3,51) 0.3148
Obs*R-squared 3.660294 Prob. Chi-Square(3) 0.3006
Scaled explained SS 6.333545 Prob. Chi-Square(3) 0.0965
Test Equation:
Dependent Variable: RESID^2
Method: Least Squares
Date: 09/06/18 Time: 17:42
Sample: 1 64
Included observations: 55
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 6.089651 2.191871 2.778289 0.0076
DIMENSI_EKONOMI^2 5.265845 2.867714 1.836252 0.0722
DIMENSI_LINGKUNGAN^2 -0.166889 0.886445 -0.188268 0.8514
DIMENSI_SOSIAL^2 -2.011655 1.272179 -1.581268 0.1200
R-squared 0.066551 Mean dependent var 5.797611
Adjusted R-squared 0.011642 S.D. dependent var 11.73834
S.E. of regression 11.66981 Akaike info criterion 7.821834
Sum squared resid 6945.405 Schwarz criterion 7.967822
Log likelihood -211.1004 Hannan-Quinn criter. 7.878289
F-statistic 1.212025 Durbin-Watson stat 1.492882
Prob(F-statistic) 0.314811
73
Uji autokolerasi menggunakan uji Breusch-Godfrey. Penilaian dilihat dari nilai
probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka disimpulkan terdapat masalah autokolerasi
pada model tersebut. Berikut ini adalah hasil uji autokolerasi :
Tabel 4.9
Hasil Uji Autokolerasi
Sumber : Output Eviews 10 (data diolah)
Berdasarkan tabel 4.9 di atas diperoleh nilai profitabilitas chi-square sebesar
0.0556 yang bearti lebih besar dari 0,05, maka dapat disimpulkan tidak ada
autokolerasi pada model ini.
d. Uji Normalitas
Uji normalitas ini bertujuan untuk menguji model regresi variabel pengganggu
atau residual memiliki distribusi normal atau mendekati agar adapat dikatakan
model regresi yang digunakan adalah baik.
Gambar 4.1
Hasil Uji Normalitas
Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test:
Null hypothesis: No serial correlation at up to 2 lags
F-statistic 3.102796 Prob. F(2,44) 0.0549
Obs*R-squared 6.180180 Prob. Chi-Square(2) 0.0556
Test Equation:
Dependent Variable: RESID
Method: Least Squares
Date: 09/06/18 Time: 17:48
Sample: 2 64
Included observations: 50
Presample and interior missing value lagged residuals set to zero.
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 0.055918 0.359934 0.155357 0.8773
D(DIMENSI_EKONOMI) -0.374585 1.005195 -0.372649 0.7112
D(DIMENSI_LINGKUNGAN) -0.066124 0.466950 -0.141608 0.8880
D(DIMENSI_SOSIAL) 0.237012 0.594530 0.398655 0.6921
RESID(-1) -0.366634 0.155375 -2.359670 0.0228
RESID(-2) -0.004889 0.159500 -0.030649 0.9757
R-squared 0.123604 Mean dependent var -9.21E-17
Adjusted R-squared 0.024013 S.D. dependent var 2.539499
S.E. of regression 2.508823 Akaike info criterion 4.789671
Sum squared resid 276.9445 Schwarz criterion 5.019114
Log likelihood -113.7418 Hannan-Quinn criter. 4.877044
F-statistic 1.241118 Durbin-Watson stat 2.023292
Prob(F-statistic) 0.306374
0
2
4
6
8
10
-1.2 -1.0 -0.8 -0.6 -0.4 -0.2 0.0 0.2 0.4 0.6 0.8
Series: Residuals
Sample 1 62
Observations 46
Mean 2.18e-16
Median 0.148690
Maximum 0.860152
Minimum -1.107341
Std. Dev. 0.443901
Skewness -0.821835
Kurtosis 3.081161
Jarque-Bera 5.190786
Probability 0.074617
74
Sumber : Output Eviews 10 (data diolah)
Berdasarkan histogram diatas dapat diketahui bahwa profitability Jarque-Bare
>0,05 (0,074617 > 0,05), yang bearti H0diterima dan data dalam penelitian ini
terdistribusi normal.
Selain melihat nilai probability Jarque-Bare (JB), dapat juga dilihat dengan
membandingkan nilai Jarque-Bare (JB) dengan Chi-Square tabel.
[
]
Sehingga diperoleh nilai JB sebesar 5,190786 dengan tingkat signifikan 5%,
maka nilai Chi-Square dengan df 2 sebesar 5,99148 yang bearti nilai JB <Chi-
Square, maka artinya data terdistribusi normal.
3. Metode Data Panel
Pemilihan metode analisis data untuk mendapatkan metode yang tepat,
secara umum ada tiga metode data panel yang sering digunakan yaitu :
a. Model Common Efect
Model common effect merupakan teknik yang paling sederhana untuk
mengestimasi parameter model data panel, yaitu dengan mengkombinasikan data
cross section dan time series sebagai satu kesatuan pendekatan tanpa melihat
adanya perbedaan waktu dan entitas (individu).
Pendekatan yang digunakan yaitu dengan metode Ordinary Least Square
(OLS). Berikut adalah hasil uji common effect :
75
Tabel 4.10
Output Common Effect
Sumber : Output Eviews 10 (data diolah)
Berdasarkan uji regresi data panel dengan model common effect diperoleh
penemuan penelitian bahwa DIMENSI_EKONOMI dengan nilai Prob. sebesar
0,0423, DIMENSI_LINGKUNGAN dengan nilai Prob. sebesar 0,6965 dan
DIMENSI_SOSIAL dengan Prob.sebesar 0,2395.
b. Model Fixed Effect
Pendekatan model yang selanjutnya adalah fixed effect, fixed effect
mengasumsikan bahwa intersep dari setiap individu adalah berbeda sedangkan
slope antar individu adalah tetap (sama). Salah satu kelebihan dari fixed effect
Dependent Variable: ROA
Method: Panel Least Squares
Date: 09/06/18 Time: 17:33
Sample: 2012 2016
Periods included: 5
Cross-sections included: 13
Total panel (unbalanced) observations: 55
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 2.118145 0.625163 3.388147 0.0014
DIMENSI_EKONOMI 2.504869 1.202476 2.083093 0.0423
DIMENSI_LINGKUNGAN 0.220970 0.563268 0.392299 0.6965
DIMENSI_SOSIAL -0.799253 0.671600 -1.190072 0.2395
R-squared 0.114865 Mean dependent var 1.130275
Adjusted R-squared 0.062799 S.D. dependent var 2.582881
S.E. of regression 2.500465 Akaike info criterion 4.740778
Sum squared resid 318.8686 Schwarz criterion 4.886765
Log likelihood -126.3714 Hannan-Quinn criter. 4.797232
F-statistic 2.206119 Durbin-Watson stat 0.883950
Prob(F-statistic) 0.098638
76
adalah menggunakan variabel dummy sebagai menangkap adanya perbedaan antara
intersep dan individu. Berikut adalah hasil dari uji fixed effect :
Tabel 4.11
Output Fixed Effect
Sumber : Output Eviews 10 (data diolah)
Berdasarkan hasil uji regresi data panel dengan model fixed effcet diperoleh
temuan penelitian bahwa DIMENSI_EKONOMI dengan Prob. = 0,0102,
DIMENSI_LINGKUNGAN dengan Prob. = 0,1153, dan DIMENSI_SOSIAL
dengan nilai Prob. = 0,9100.
Dependent Variable: ROA
Method: Panel Least Squares
Date: 09/06/18 Time: 17:34
Sample: 2012 2016
Periods included: 5
Cross-sections included: 13
Total panel (unbalanced) observations: 55
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 2.143225 0.469547 4.564457 0.0000
DIMENSI_EKONOMI 2.835434 1.049963 2.700510 0.0102
DIMENSI_LINGKUNGAN -0.901475 0.559612 -1.610893 0.1153
DIMENSI_SOSIAL 0.071915 0.631928 0.113802 0.9100
Effects Specification
Cross-section fixed (dummy variables)
R-squared 0.657597 Mean dependent var 1.130275
Adjusted R-squared 0.525904 S.D. dependent var 2.582881
S.E. of regression 1.778434 Akaike info criterion 4.227390
Sum squared resid 123.3502 Schwarz criterion 4.811341
Log likelihood -100.2532 Hannan-Quinn criter. 4.453208
F-statistic 4.993394 Durbin-Watson stat 1.899842
Prob(F-statistic) 0.000026
77
c. Uji Chow
Setelah melakukan uji common effect dan fixed effect lalu dilakukan uji Chow
untuk membandingkan anatara model common effect atau fixed effect yang lebih
tepat untuk digunakan dalam penelitan ini. Peneliti menggunakan analisis
likelihood ratio untuk menentukan model yang lebih baik antara CE dan FE yang
dapat dilihat dari nilai profitability. Jika nilainya > 0,05 maka model yang dipilih
adalah CE, namun jika nilainya < 0,05 maka memilih FE.
Tabel 4.12
Output Uji Chow
Sumber : Output Eviews 10 (data diolah)
Berdasarkan hasil uji chow pada tabel 4.12 Eviews menunjukkan bahwa nilai
profitabilsity cross section sebesar 0,0000 atau < 0,05, maka model yang dipilih
adalah fixed effect maka harus dilakukan uji kembali yaitu dengan melakukan uji
hausman.
d. Model Random Effect
Selanjutnya menggunakan pendekatan Random Effect yang mengamsusikan
setiap perusahaan mempunyai perbedaan intersep, artinya intersep tersebut adalah
variabel random atau stikastik. Random Effect sangat berguna jika individu (entitas)
Redundant Fixed Effects Tests
Equation: Untitled
Test cross-section fixed effects
Effects Test Statistic d.f. Prob.
Cross-section F 5.151469 (12,39) 0.0000
Cross-section Chi-square 52.236338 12 0.0000
Cross-section fixed effects test equation:
Dependent Variable: ROA
Method: Panel Least Squares
Date: 09/06/18 Time: 17:34
Sample: 2012 2016
Periods included: 5
Cross-sections included: 13
Total panel (unbalanced) observations: 55
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 2.118145 0.625163 3.388147 0.0014
DIMENSI_EKONOMI 2.504869 1.202476 2.083093 0.0423
DIMENSI_LINGKUNGAN 0.220970 0.563268 0.392299 0.6965
DIMENSI_SOSIAL -0.799253 0.671600 -1.190072 0.2395
R-squared 0.114865 Mean dependent var 1.130275
Adjusted R-squared 0.062799 S.D. dependent var 2.582881
S.E. of regression 2.500465 Akaike info criterion 4.740778
Sum squared resid 318.8686 Schwarz criterion 4.886765
Log likelihood -126.3714 Hannan-Quinn criter. 4.797232
F-statistic 2.206119 Durbin-Watson stat 0.883950
Prob(F-statistic) 0.098638
78
yang diambil sebagai sampel adalah dipilih secara random dan merupakan wakil
populasi. Model random effect memperhitungkan bahwa error mungkin berkolerasi
sepanjang cross section dan time series.
Tabel 4.13
Output Random Effect
Sumber : Output Eviews 10 (data diolah)
Berdasarkan output uji random effect diperoleh temuan penelitian bahwa
DIMENSI_EKONOMI dengan nilai Prob. = 0,0092, DIMENSI_LINGKUNGAN
dengan nilai Prob. = 0,2643 dan DIMENSI_SOSIAL dengan nilai Prob. = 0,7972.
Dependent Variable: ROA
Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)
Date: 09/06/18 Time: 17:35
Sample: 2012 2016
Periods included: 5
Cross-sections included: 13
Total panel (unbalanced) observations: 55
Swamy and Arora estimator of component variances
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 2.052348 0.706645 2.904355 0.0054
DIMENSI_EKONOMI 2.721329 1.005400 2.706713 0.0092
DIMENSI_LINGKUNGAN -0.583940 0.517391 -1.128624 0.2643
DIMENSI_SOSIAL -0.152391 0.589859 -0.258352 0.7972
Effects Specification
S.D. Rho
Cross-section random 1.923967 0.5392
Idiosyncratic random 1.778434 0.4608
Weighted Statistics
R-squared 0.173715 Mean dependent var 0.442110
Adjusted R-squared 0.125110 S.D. dependent var 1.878144
S.E. of regression 1.758979 Sum squared resid 157.7943
F-statistic 3.574005 Durbin-Watson stat 1.516120
Prob(F-statistic) 0.020117
Unweighted Statistics
R-squared 0.071846 Mean dependent var 1.130275
Sum squared resid 334.3663 Durbin-Watson stat 0.715488
79
e. Uji Hausman
Terakhir dilakukan uji hausman untuk mengetahui apakah model fixed effect
atau random effect yang lebih tepat digunakan dalam penelitian ini.
Tabel 4.14
Output Uji Hausman
Sumber : Output Eviews 10 (data diolah)
Hasil estimasi uji hausman adalah sebesar 0,4626. Karena nilai prob. Chi-
square > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa model yang paling tepat dalam
penelitian ini adalah dengan menggunakan model random effect.
4. Uji Signifikansi
Berdasarkan hasil uji hausman estimasi data panel yang terpilih adalah
random effect. Maka selanjutnya dilakukan adalah uji signifikansi dari model yang
sudah terpilih.
a. Hasil Uji F (Simultan)
Uji F dilakukan untuk menguji apakah semua variabel independen dalam
model regresi secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen. Hasil
uji F dapat dilihat sebagai berikut :
Correlated Random Effects - Hausman Test
Equation: Untitled
Test cross-section random effects
Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.
Cross-section random 2.571079 3 0.4626
Cross-section random effects test comparisons:
Variable Fixed Random Var(Diff.) Prob.
DIMENSI_EKONOMI 2.835434 2.721329 0.091593 0.7062
DIMENSI_LINGKUNGAN -0.901475 -0.583940 0.045472 0.1365
DIMENSI_SOSIAL 0.071915 -0.152391 0.051399 0.3225
Cross-section random effects test equation:
Dependent Variable: ROA
Method: Panel Least Squares
Date: 09/06/18 Time: 17:35
Sample: 2012 2016
Periods included: 5
Cross-sections included: 13
Total panel (unbalanced) observations: 55
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 2.143225 0.469547 4.564457 0.0000
DIMENSI_EKONOMI 2.835434 1.049963 2.700510 0.0102
DIMENSI_LINGKUNGAN -0.901475 0.559612 -1.610893 0.1153
DIMENSI_SOSIAL 0.071915 0.631928 0.113802 0.9100
Effects Specification
Cross-section fixed (dummy variables)
R-squared 0.657597 Mean dependent var 1.130275
Adjusted R-squared 0.525904 S.D. dependent var 2.582881
S.E. of regression 1.778434 Akaike info criterion 4.227390
Sum squared resid 123.3502 Schwarz criterion 4.811341
Log likelihood -100.2532 Hannan-Quinn criter. 4.453208
F-statistic 4.993394 Durbin-Watson stat 1.899842
Prob(F-statistic) 0.000026
80
Tabel 4.15
Hasil Uji F (Simultan)
Sumber : Output Eviews 10 (data diolah)
Berdasarkan hasil uji F pada tabel 4.15 diketahui bahwa nilai Fhitung sebesar
3,574005 > Ftabel yaitu sebesar 2,76, dengan nilai Prob(F-statistic) sebesar 0,020117
< 0,05 yang artinya H0 ditolak dan Ha diterima. Bearti dapat disimpulkan semua
variabel dependen dalam penelitian ini secara bersama-sama (simultan)
berpengaruh terhadap variabel dependen.
b. Hasil uji t (Parsial)
Uji t dilakukan untuk mengetahui berapa besarnya pengaruh variabel
DIMENSI_EKONOMI, DIMENSI_LINGKUNGAN, DIMENSI_SOSIAL secara
parsial Kinerja Keuangan yang diperoksikan dengan Return On Asset. Hasilnya
dapat dilihat dari nilai profitabilitas variabel indpenden, jika dibawah tingkat
signifikansi 0,05 atau 5% maka variabel memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap variabel dependen.
Dependent Variable: ROA
Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)
Date: 09/06/18 Time: 17:35
Sample: 2012 2016
Periods included: 5
Cross-sections included: 13
Total panel (unbalanced) observations: 55
Swamy and Arora estimator of component variances
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 2.052348 0.706645 2.904355 0.0054
DIMENSI_EKONOMI 2.721329 1.005400 2.706713 0.0092
DIMENSI_LINGKUNGAN -0.583940 0.517391 -1.128624 0.2643
DIMENSI_SOSIAL -0.152391 0.589859 -0.258352 0.7972
Effects Specification
S.D. Rho
Cross-section random 1.923967 0.5392
Idiosyncratic random 1.778434 0.4608
Weighted Statistics
R-squared 0.173715 Mean dependent var 0.442110
Adjusted R-squared 0.125110 S.D. dependent var 1.878144
S.E. of regression 1.758979 Sum squared resid 157.7943
F-statistic 3.574005 Durbin-Watson stat 1.516120
Prob(F-statistic) 0.020117
Unweighted Statistics
R-squared 0.071846 Mean dependent var 1.130275
Sum squared resid 334.3663 Durbin-Watson stat 0.715488
81
Tabel 4.16
Hasil Uji t (Parsial)
Sumber : Output Eviews 10 (data diolah)
Maka dari itu dari hasil tabel 4.16 dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1) Pengaruh DIMENSI_EKONOMI terhadap Kinerja Keuangan
Hasil pengujian di atas menunjukkan nilai coefficient DIMENSI_EKONOMI
sebesar 2,721329 yang menunjukkan ke arah koefisien positif, sedangkan nilai
thitung sebesar 2,706713 > ttabel sebesar 2,000 dengan nilai probabilitasnya
sebesar 0,0092 < 0,05 yang menyebabkan H0 ditolak dan Ha diterima.
Dependent Variable: ROA
Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)
Date: 09/06/18 Time: 17:35
Sample: 2012 2016
Periods included: 5
Cross-sections included: 13
Total panel (unbalanced) observations: 55
Swamy and Arora estimator of component variances
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 2.052348 0.706645 2.904355 0.0054
DIMENSI_EKONOMI 2.721329 1.005400 2.706713 0.0092
DIMENSI_LINGKUNGAN -0.583940 0.517391 -1.128624 0.2643
DIMENSI_SOSIAL -0.152391 0.589859 -0.258352 0.7972
Effects Specification
S.D. Rho
Cross-section random 1.923967 0.5392
Idiosyncratic random 1.778434 0.4608
Weighted Statistics
R-squared 0.173715 Mean dependent var 0.442110
Adjusted R-squared 0.125110 S.D. dependent var 1.878144
S.E. of regression 1.758979 Sum squared resid 157.7943
F-statistic 3.574005 Durbin-Watson stat 1.516120
Prob(F-statistic) 0.020117
Unweighted Statistics
R-squared 0.071846 Mean dependent var 1.130275
Sum squared resid 334.3663 Durbin-Watson stat 0.715488
82
Sehingga DIMENSI_EKONOMI memiliki pengaruh positif dan signifikan
terhadap Kinerja Keuangan.
2) Pengaruh DIMENSI_LINGKUNGAN terhadap Kinerja Keuangan.
Hasil pengujian diatas menunjukkan nilai coefficient
DIMENSI_LINGKUNGAN sebesar -0,583940 yang menunjukkan ke arah
koefisien negatif, sedangkan nilai thitung sebesar -1,128624< ttabel sebesar 2,000
dengan nilai probabilitasnya sebesar 0,2643 > 0,05 yang menyebabkan H0
diterima dan Ha ditolak. Sehingga DIMENSI_LINGKUNGAN berpengaruh
negatif dan tidak signifikan terhadap Kinerja Keuangan.
3) Pengaruh DIMENSI_SOSIAL terhadap Kinerja Keuangan
Hasil dari pengujian diatas menunjukkan nilai coefficient DIMENSI_SOSIAL
sebesar -0,152391 yang menunjukkan ke arah koefisien negatif, dan nilai
thitungsebesar -0,258352 < ttabel sebesar 2,000 dengan nilai probabilitasnya
0,7972 > 0,05 yang menyebabkan H0 diterima dan Ha ditolak. Artinya
DIMENSI_SOSIAL berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Kinerja
Keuangan.
c. Koefisien Determinasi (Adjusted R2
)
Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui berapa besar kemampuan
model dalam penelitian menerangkan variabel dependen. Jika semakin besar
Adjusted R2
maka semakin besar kemampuan variabel independen dalam
menerangkan dependen. Hasil koefisien determinasi dapat dilihat pada tabel berikut
:
83
Tabel 4.17
Hasil Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R2)
Sumber : Output Eviews 10 (data diolah)
Dari hasil diatas nilai R-square pada tabel 4.17 sebesar 0,125110 atau sama
dengan 12,5% yang artinya kemampuan variabel independen
(DIMENSI_EKONOMI, DIMENSI_LINGKUNGAN, DIMENSI_SOSIAL) dalam
menjelaskan variabel dependen (Return On Assets) adalah sebesar 12,5%
sedangkan 87,49% dijelaskan oleh variabel lain diluar penelitian.
D. Model Regresi Data Panel
Persamaan model regresi data panel digunakan untuk melihat pengaruh
antar variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil analisis regresi data
panel dapat dilihat pada tabel 4.13 dengan persamaan model regresi data panel
sebegai berikut :
ROAit = 2,052348 + 2,721329DIMENSI_EKONOMIit
-0,583940DIMENSI_LINGKUNGANit -0,152391DIMENSI_SOSIALit + eit
Dari persamaan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Nilai konstanta sebesar 2,052348 menunjukkan bahwa jika variabel
independen (DIMENSI_EKONOMI, DIMENSI_LINGKUNGAN,
Dependent Variable: ROA
Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)
Date: 09/06/18 Time: 17:35
Sample: 2012 2016
Periods included: 5
Cross-sections included: 13
Total panel (unbalanced) observations: 55
Swamy and Arora estimator of component variances
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 2.052348 0.706645 2.904355 0.0054
DIMENSI_EKONOMI 2.721329 1.005400 2.706713 0.0092
DIMENSI_LINGKUNGAN -0.583940 0.517391 -1.128624 0.2643
DIMENSI_SOSIAL -0.152391 0.589859 -0.258352 0.7972
Effects Specification
S.D. Rho
Cross-section random 1.923967 0.5392
Idiosyncratic random 1.778434 0.4608
Weighted Statistics
R-squared 0.173715 Mean dependent var 0.442110
Adjusted R-squared 0.125110 S.D. dependent var 1.878144
S.E. of regression 1.758979 Sum squared resid 157.7943
F-statistic 3.574005 Durbin-Watson stat 1.516120
Prob(F-statistic) 0.020117
Unweighted Statistics
R-squared 0.071846 Mean dependent var 1.130275
Sum squared resid 334.3663 Durbin-Watson stat 0.715488
84
DIMENSI_SOSIAL) pada observasi i periode ke t adalah konstanta, maka
nilai ROA adalah 2,2052348.
2. Nilai koefisien regresi DIMENSI_EKONOMI sebesar 2,721329 yang berarti
jika nilai DIMENSI_EKONOMI pada observasi i dan periode ke t naik
sebesar 1% dengan asumsi nilai variabel lain tetap, maka nilai
DIMENSI_EKONOMI pada observasi ke i dan periode ke t akan naik
sebesar 2,721329.
3. Nilai koefisien regresi DIMENSI_LINGKUNGAN sebesar -0,583940 yang
bearti jika nilai DIMENSI_LINGKUNGAN pada observasi i dan periode ke
t naik sebesar 1% dengan asumsi nilai variabel lain tetap, maka nilai
DIMENSI_LINGKUNGAN pada observasi i dan periode t akan turun
sebesar -0,583940.
4. Nilai koefisien regresi DIMENSI_SOSIAL sebesar -0,152391 yang bearti
jika nilai DIMENSI_SOSIAL pada observasi i dan periode ke t naik sebesar
1% dengan asumsi nilai variabel lain tetap, maka nilai DIMENSI_SOSIAL
pada observasi i dan periode t akan turun sebesar -0,152391.
E. Interprestasi Hasil
1. Pengaruh pengungkapan Sustainability Report dimensi ekonomi, dimensi
lingkungan, dimensi sosial secara simultan terhadap Kinerja Keuangan
perusahaan.
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis diketahui bahwa secara simultan terdapat
pengaruh antara pengungkapan kinerja ekonomi (X1), pengungkapan kinerja
85
lingkungan (X2), pengungkapan kinerja sosial (X3) terhadap profitablitas
perusahaan. Hasil ini dibuktikan dengan nilai Fhitung sebesar 5,74005 > Ftabel yaitu
sebesar 2,76, dan uji hipotesis dengan nilai Prob. F hitung (0.020117) < 0,05 maka
Ho ditolak.
Informasi yang diungkapkan dalam sustainability report yang mencakup tiga
dimensi ternyata memberikan dampak yang positif bagi perusahaan yang
memberikan bukti bahwa perusahaan bukan hanya berorientasi pada keuntungan
namun juga pada lingkungan dan sosial disekitarnya. Ketika perusahaan
mempertahankan image positifnya, maka perusahaan akan mendapatkan legitimasi
dari masyarakat sekitar. Legitimasi dari perusahaan ini sangat penting bagi
perusahan karena untuk keberlanjutan perusahaan ini sendiri dan dapat digunakan
oleh investor untuk berinvestasi bukan hanya melihat dari annual report namun
juga melihat sustainability report yang sampai saat ini masih menjadi laporan yang
bersifat sukarela.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan (Simbolon dan
Sueb, 2015) yang menyatakan bahwa pengungkapan sustainability report
berpengaruh secara simultan terhadap profitabilitas perusahaan, didukung pula oleh
peneliti (Dewi dan Sudana, 2015) yang menyatakan pengungkapan sustainability
report dimensi ekonomi, dimensi lingkungan dan dimensi sosial berpengaruh
terhadap profitabilitas perusahaan. Hal ini karena dikarenakan adanya kepercayaan
publik mengenai tata kelola perusahaan tidak hanya pada aspek ekonomi saja
melainkan pada aspek-aspek lainnya seperti lingkungan dan sosial. Secara teoritis
86
penelitian ini berkontribusi pada dukungan bagi perusahaan-perusahaan yang
mempublikasikan susutainability report dikarenakan dapat memiliki implikasi yang
positif pada profitablitas perusahaan.
2. Pengaruh Sustainability Report dimensi ekonomi terhadap kinerja keuangan
perusahaan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sustainability report diemensi ekonomi
terdapat pengaruh terhadap kinerja keuangan yang diproksikan dengan return on
assets. Hal ini dibuktikan dengan nilai thitung sebesar 2,706713> ttabel sebesar 2,000
dan nilai signifikan (0,0092 < 0,05), dengan nilai coefficient 2,721329 yang
menunjukkan ke arah positif.Hal ini menunjukkan bahwa semkin tinggi bahwa jika
semakin tinggi kinerja ekonomi maka akan meningkatkan kinerja keungan sebuah
perusahaan. Dan kinerja keuangan sebuah perusahaan akan mengalami peningkatan
seiring dengan peningkatan pengungkapan kinerja ekonomi perusahaan.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian (Simbolon dan Sueb, 2015) bahwa
sustainability report dimensi ekonomi berpengaruh terhadap return on assets, hal
ini dikarenakan semakin tinggi tingkat pengungkapan dimensi ekonomi maka akan
meningkatkan kinerja keuangan sebuah perusahaan pada periode selanjutnya yang
akan tercermin pada nilai aset sebuah perusahaan tersebut.
Namun tidak sejalan dengan hasil penelitian (Nofianto dan Agustina, 2014)
yang menyatakan bahwa dimensi ekonomi tidak berpengaruh terhadap kinerja
keuangan. Dikarenakan jika rata-rata kinerja keuangan sebuah perusahaan sudah
mempunyai nilai asset yang tinggi maka pengungkapan kinerja ekonomi tidak
87
memberikan dampak yang signifikan terhadap kinerja keuangan sebuah
perusahaan.
3. Pengaruh sustainability report dimensi lingkungan terhadap kinerja keuangan
perusahaan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sustainability report dimensi
lingkungan tidak terdapat pengaruh terhadap kinerja keuangan yang diproksikan
dengan return on asstes. Hal ini dibuktikan dengan nilai thitung sebesar -1,128624 <
ttabel sebesar 2,000 dengan nilai signifikan sebesar 0,2643 > 0,05, dengan nilai
cofficient sebesar -0,583940 yang menunjukkan ke arah negatif.
Yang berarti bahwa peningkatan pengungkapan kinerja lingkungan
mengakibatkan penurunan kinerja keuangan suatu perusahaan dan begitupun
sebaliknya. Karena dalam hal ini masih banyak perusahaan yang menggangap jika
tanggung jawab lingkungan memerlukan biaya tambahan yang akan menurunkan
peluang mendapatkan laba dari perusahaan. Dalam hal penggungkapan
sustainability report dimensi lingkungan ini masih kurang diperhatikan oleh
beberapa negara berkembang salah satunya oleh Indonesia dibandingkan dengan
negara-negara maju sehingga pengungkapannya tidak berpengaruh terhadap kinerja
keuangan perusahaan. Dan hal ini menunjukan bahwa investor belum terlalu
memberikan respon yang lebih terhadap pengungkapan kinerja lingkungan namun
lebih mementingkan kinerja keuangan sebuah perusahaan.
Munurut Jin et. Al (2010) dalam Nofianto dan Agustina (2014) mengungkapkan
bahwa sustainability report dimensi lingkungan akan berpengaruh terhadap market
88
respon namun dalam jangka waktu yang cukup lama. Namun, setelah reaksi pasar
bergerak ke arah yang positif, maka sebuah perusahaan akan berkembang begitu
juga kinerja keuangan perusahaan akan membaik. Namun dalam jangka waktu yang
pendek perusahaan tidak akan merasakan dampak tersebut secara instan. Tetapi
setelah mempengaruhi respon pasar dan perilaku para investor barulah
sustainability report dimensi lingkungan akan mempengaruhi kinerja keuangan
sebuah perusahaan. Itulah alasan mengapa sustainability report dimensi lingkungan
tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja keuangan sebuah
perusahaan dalam penelitian ini.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian (Manisa dan Defung, 2017) yang
menyatakan sustainability report dimensi lingkungan tidak berpengaruh terhadap
kinerja keuangan. Namun demikian penelitian ini berbeda dengan peneliti (Tarigan
dan Semuel, 2014) yang menyatakan terdapat pengaruh antara pengungkapan
sustainability report terhadap kinerja keuangan.
4. Pengaruh sustainability report dimensi sosial terhadap kinerja keuangan
perusahaan.
Hasil penelitian menjukkan bahwa sustainability report dimensi sosial tidak
terdapat pengaruh terhadap kinerja keuangan yang diproksikan dengan return on
asstes. Hal ini dibuktikan dengan nilai thitung sebesar -0,258352 < ttabel sebesar 2,000
dan nilai signifikannya sebesar 0,7972 > 0,05, dengan nilai coefficient -0,12391
yang menunjukkan ke arah negatif.
89
Kondisi seperti ini menunjukkan bahwa setiap adanya penambahan kinerja
sosial menyebabkan turunnya kinerja keuangan perusahaan dan begitupun
sebaliknya, namun mengakibatkan hasilnya tidak signifikan. Dikarenakan
pengukuran kinerja keuangan menggunakan return on assets maka perusahaan
lebih mementingkan laba dibandingkan dengan pengungkapan kinerja sosial itu
sendiri. Dengan meningkatkan penjualan akan mempengaruhi kinerja keuangan
perusahaan dibandingkan perusahaan harus melihat pengungkapan kinerja
sosialnya.
Hasil ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Wijayanti,
2016). Hasil ini sejalan dengan peneliti (Simbolon dan Sueb, 2015) dan (Nofianto
dan Agustina, 2014) dengan menyatakan bahwa pengungkapan kinerja sosial tidak
memiliki pengaruh terhadap kinerja keuangan dikarenakan pengungkapan kinerja
sosial dapat mempengaruhi nilai perusahaan secara bertahap. Proses ini terjadi
dalam jangka panjang setelah mempengaruhi nilai, pengungkapan kinjerja sosial
mempengaruhi market pasar dan setelahnya barulah dapat mempengaruhi kinerja
keuangan perusahaan.
90
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Sustainability report
yang dilihat dari dimensi ekonomi, dimensi lingkunan, dimensi sosial terhadap
kinerja keuangan yang diproksikan dengan Return On Asset pada tahun 2012-
2016.
Berdasarkan analisis dan pembahasan data yang telah dipaparkan
sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan :
1) Hasil uji F menyatakan bahwa pengungkapan sustainability report dalam
dimensi ekonomi, dimensi lingkungan dan dimensi sosial secara simultan
berpengaruhterhadap kinerja keuangan. Dengan begitu dampak bagi
perusahaan yang telah menerbitkan sustainablity report akan mendapatkan
pengaruh yang positif dari publik, dikarenakan sudah ada kepercayaan
dari publik mengenai tata kelola perusahaan tersebut tidak hanya pada
aspek ekonominya namun juga pada aspek lingkungan dan sosial nya, yang
nantinya akan menjadi daya tarik tersendiri untuk para investor dan
perusahaan akan memiliki implikasi positif pada profitabilitas perusahaan.
2) Secara parsial variabel DIMENSI EKONOMI berpengaruh terhadap
kinerja keuangan perusahaan yang diukur dengan Return On Asset (ROA)
tahun 2012-2016.
91
3) Secara parsial variabel DIMENSI LINGKUNGAN tidak berpengaruh
terhadap kinerja keuangan yang diukur dengan Return On Asset (ROA)
pada tahun 2012-2016.
4) Secara parsial variabel DIMENSI SOSIAL tidak berpengaruh terhadap
kinerja keuangan yang diukur dengan Return On Asset (ROA) pada tahun
2012-2016.
5) Dari hasil pengujian variabel yang mempengaruhi kinerja keuangan
ditemukan variabel yang mempunyai pengaruh paling besar terhadap
kinerja keuangan adalah dimensi ekonomi. Dengan nilai Coefficient
2,721329.
6) Dengan nilai Adjusted R2sebesar 12,5% yang artinya kemampuan variabel
independen dalam menjelaskan variabel dependen adalah sebesar 12,5%
sedangkan 87,5% dijelaskan oleh variabel lain diluar penelitian.
B. Keterbatas Penelitian
Keterbatas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Masih kurangnya sampel dalam penelitian ini, hanya terdapat 13 perusahaan
yang menjadi sampel dalam penelitian. Ini dikarenakan masih sedikitnya
perusahaan yang menerbitkan sustainability report secara konsisten setiap
tahunnya, karena laporan ini masih bersifat sukarela.
2. Penelitian ini menggunakan indikator GRI G4 yang kemungkinan masih
terdapat ketidak sesuaian dengan kondisi perusahaan di Indonesia ini,
92
sehingga masih sedikitnya perusahaan yang mengungkapkan indikator-
indikator baru yang terdapat di GRI G4.
C. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, adapun saran yang dapat diberikan oleh
peneliti untuk penelitian selanjutnya adalah :
1. Untuk peneliti selanjutnya diharapkan untuk perpanjang waktu penelitian
antara sustainability report dengan laporan keuangan perusahaan dikarenakan
adanya pertimbangan pengungkapan sustainability report berpengaruh pada
kinerja keuangan dalam jangka waktu yan cukup panjang.
2. Bagi para investor sebaiknya lebih bijaksana dan teliti dalam berinvestasi di
suatu perusahaan tidak hanya memperhatikan profit dari perusahaan itu
sendiri tetapi juga harus memperhatikan bagaimana dampak dari operasional
perusahaan kepada ekonomi, lingkungan dan sosial di sekitar perusahaan itu
sendiri. Dengan begitu para investorpun akan turut adil dalam menjaga
keberlanjutan ekonomi, lingkungan dan sosial perusahaan demi pembangunan
perusahaan tersbut dimasa yang akan datang dan akan terus diterima oleh
publik dengan baik.
3. Bagi pemerintah hendaknya menetapkan regulasi yang jelas terhadap praktik
pengungkapan lingkungan dan sosial baik itu dalam bentuk laporan
sustainability report maupun laporan CSR perusahaan. Selain itu pemerintah
harus memperhatian bagaimana bentuk tanggungjawab perusahaan terhadap
94
DAFTAR PUSTAKA
Adhima, M. F. “Pengaruh Pengungkapan Sustainability Report Terhadap
Profitabilitas Perusahaan Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Yang
Terdaftar Dalam Bursa Efek Indonesia”. Skripsi. Universitas Diponogoro.
2012.
Ammer, Rashid dan Othman, Radiah. “Sustainability Practices and Corporate
Financial Performance: A Study Based on the Top Global Corporations”.
Article in Journal of Business Ethics. 2012
Belkaoui, Ahmed Riahi.“Teori Akuntansi” Buku Dua Edisi Lima.Salemba Empat.
Jakarta. 2007.
Burhan, Annisa Hayatun N dan Rahmanti, Wiwin. “The Impact Of Sustainability
Reporting On Company Performance”. Journal of Ecomonic Business and
Accountancy Ventura. 2012
Dewi. “Pengaruh Pengungkapan Corporate Responsibility terhadap Earning
Management: A Political Cost Perspective”. Tesis Universitas Diponogoro,
Semarang. 2014.
Elkington, John. “Cannibals with Forks: the Triple Bottom Line in 21st
Century
Business”. Oxford: Capstone. 1997.
Ernst and Young LLP. “Value Sustainability Reporting Center of Corporate
Citizanship”. Boston College Caroll School Management. USA.2013.
Ghozali, Imam. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS19”. Badan
Penerbit Unviersitas Diponogoro. Semarang.2013.
Global Reporting Inititative. Sustainability Reporting Guidelines. Version 4. 2012.
Hastuti, Theresia Dwi. “Hubungan Antara Good Corporate dengan Kinerja Keuangan
(Studi Kasus Pada Perusahaan yang Listing di Bursa Efek Jakarta)”.
Simposium Nasional Akutansi VIII. Solo. 15-16 September. 2005.
Hanafi, Dr. Mamduh, M dan Prof. Dr. Halim Abdul. “Analisis Laporan Keuangan”.
Yogyakarta : Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN. 2007.
Kasmir. “Analisis Laporan Keuangan”. Jakarta : Rajawali Pers.2014.
95
Kates, Robert W, Thomas M. Oarris, Anthony A. Leiseroweirz. “What Is Sustainable
Development: Goals, Indicators, Values, and Practice”. 2005.
https://www.heldref.org/env.php. Diunduh tanggal 10 Agustus 2018.
Manisa, Dea, Eka dan F. Defung. “Pengaruh Pengungkapan Sustainability Report
Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Infrastruktur yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia”. Forum Ekonomi. Samarinda.2017.
Muallifin, Ovi Rizki dan Maswar Patuh Priyadi. “Dampak Pengungkapan
Sustainability Report Terhadap Kinerja Keuangan dan Kinerja Pasar”. Jurnal
Ilmu dan Riset Akutansi. Surabaya.2016.
Nofianto Eko dan Agustina. Linda. “Analisis Pengaruh Sustainability Report Terhadap
Kinerja Keuangan Perusahaan”. Accounting Analysis Journal. Semarang.2014.
Nugroho, Paskah Ika dan Arjowo, Irine, Stephanie. “The Effect Of Sustainability
Report Disclosure Towards Financial Performance”. International Journal of
Business and Management Studies. 2014.
Putri, Cynthia Dwi. “Pengaruh Corporate Governance dan Karakteristrik Perusahaan
Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dalam
Sustainability Report.” Universitas Negeri Padang. 2013.
Putri, Indika, Meutia. “Pengaruh Sustainability Report Terhadap Kinerja Keuangan
dan Pasar”. Lampung. 2017.
Sawir. Agnes “Analisis Kinerja Keuangan Dan Perencanaan Keuangan” Perusahaan
Jakarta : Pt. Gramedia Pustaka Utama. 2005.
Simbolon, Junita dan Sueb, Memed. “Pengaruh Pengungkapan Sustainability Report
Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan (Studi Empiris Pada Perusahaan
Tambang dan Infrastruktur Subsektor Energi yang Terdaftar di BEI Tahun
2010-2014)”. Simposium Nasional Akuntansi XIX. Lampung.2016.
Soelistyoningrum, Jenia Nur. “Pengaruh Pengungkapan Sustainability Report
terhadap Kinerja Keuangan”. Laporan Skripsi. Semarang: Fakultas Ekonomi,
Universias Diponogoro. 2011.
Sugiyono.”Metode Penelitian Bisnis”. Bandung : Cetakan sepuluh. Alfabeta.2009.
Sudana. Putu, Eko Gannis Sukoharsono, Uni Ludigdo, Gugus Irianto. “A Philosophical
Thought on Sustainability Accounting”. Research Journal of Finance and
Accounting 5(9): page: 1-10. 2014.
96
Tarigan, Josua dan Natalia Ria. “ Pengaruh Pengungkapan Sustainability Reporting
terhdap Kinerja Keuangan Perusahaan Publik dari Sisi Profitabilitas Ratio”.
Jurnal Akutansi dan Keuangan, Vol. 2, No. 1. Surabaya. 2014.
Tarigan, Josua dan Semuel, Hatane. “Pengungkapan Sustainability Report dan Kinerja
Keuangan”. Jurnal Akutansi dan Keuangan, Vol. 16, No. 2. Surabaya. 2014.
Tomo. O. “Annual Study of Intangible Asset and Market Value”. The Intellectual
Capital Merchant Bank Firm. 2011.
Wijayanti. Rita. “Pengaruh Pengungkapan Sustainability Report Terhadap Kinerja
Keuangan Perusahaan”. Menakar Peran Profesi sebagai Engine of Reform
dalam Pembangunan Global Berkelanjutan. Surakarta. 2016.
Wild. John J. K. R. Subramanyam dan Robert F. Halsey. “Financial Statement
Analysis”. Jakarta : Salemba Empat. 2005.
Weber. O. Koellner. T. Habegger. D. Steffeensen, H, & Ohnemus, P. "The Relation
Between Sustainability Performance and Financial”. 2008.
Https://Farizhabib.wordpress.com/2016/10/02/daftar-perusahaan-yang-membuat-
laporan-keberlanjutan/&hl=en-ID&gedid=1033
www.isra-nsr.co.id, diakses pada 9 Agustus 2018 pukul 16.00 WIB
97
LAMPIRAN
Lampiran 1 : Data Sampel Penelitian
Perusahaan Tahun ROA DIMENSI_ EKONOMI
DIMENSI_ LINGKUNGAN
DIMENSI_ SOSIAL
ANTM 2012 15.18686823 0.777778 0.882353 0.9375
ANTM 2013 1.860645403 0.777778 0.764706 0.3125
ANTM 2014 -3.37905516 0.333333 0.705882 0.558824
ANTM 2015 -47.4616108 0.666667 0.823529 0.854167
ANTM 2016 0.216166348 0.444444 0.441176 0.25
ASII 2012 12.47682061 0.777778 0.882353 0.9375
ASII 2013 10.41945101 0.444444 0.352941 0.208333
ASII 2014 9.376469641 0.444444 0.176471 0.25
ASII 2015 6.361358404 0.222222 0.264706 0.166667
ASII 2016 6.989364343 0.333333 0.294118 0.208333
PTBA 2012 22.85666857 0.777778 0.882353 0.916667
PTBA 2013 15.88394553 0.444444 0.441176 0.541667
PTBA 2014 12.54175215 0.333333 0.205882 0.083333
PTBA 2015 11.09700621 0.777778 0.970588 0.9375
PTBA 2016 9.9985821 0.444444 0.441176 0.604167
SMCB 2012 11.10070356 0.666667 0.470588 0.625
SMCB 2013 6.393458472 0.777778 0.911764 0.729167
SMCB 2014 3.836591295 0.777778 0.882352 0.77084
SMCB 2015 2.391933638 0.666667 0.852941 0.27084
SMCB 2016 -1.43997412 0.222222 0.558824 0.25
INTP 2012 20.91847946 0.777778 0.882353 0.9375
INTP 2013 18.8296313 0.777778 0.882353 0.9375
INTP 2014 18.31400381 0.666667 0.647059 0.375
INTP 2015 15.7645271 0.666667 0.588235 0.27084
INTP 2016 12.83539518 0.222222 0.17647 0.08333
INDY 2012 2.910522772 0.777778 0.852941 0.3125
INDY 2013 -2.6976854 0.333333 0.294118 0.166667
INDY 2014 -1.20662166 0.222222 0.058824 0.125
INDY 2015 -2.07342544 0.222222 0.058824 0.104167
INDY 2016 -3.7092057 0.222222 0.088235 0.125
JSMR 2012 6.472162317 0.777778 0.882353 0.91667
JSMR 2013 3.66383919 0.444444 0.117647 0.33333
JSMR 2014 4.463276836 0.444444 0.117647 0.270833
98
Perusahaan Tahun ROA DIMENSI_ EKONOMI
DIMENSI_ LINGKUNGAN
DIMENSI_ SOSIAL
JSMR 2015 3.991831178 0.333333 0.117647 0.25
JSMR 2016 3.530841121 0.333333 0.117647 0.270833
PTRO 2012 9.272815824 0.777778 0.882353 0.916667
PTRO 2013 3.398777006 0.555556 0.735294 0.375
PTRO 2014 0.504564599 0.222222 0.205882 0.104167
PTRO 2015 -0.02990338 0.111111 0.176471 0.125
PTRO 2016 -0.02015606 0.333333 0.352941 0.1875
PGAS 2012 10.07818185 0.777778 0.882353 0.916667
PGAS 2013 19.40249718 0.44444 0.264706 0.520833
PGAS 2014 0.001249691 0.44444 0.411765 0.520833
PGAS 2015 0.006205642 0.44444 0.352941 0.416667
PGAS 2016 0.000451526 0.222222 0.147059 0.25
TLKM 2012 11.53821979 0.777778 0.852941 0.9375
TLKM 2013 11.04974525 0.555556 0.147059 0.4375
TLKM 2014 10.20363554 0.555556 0.147059 0.4375
TLKM 2015 9.321008828 0.555556 0.882353 0.458333
TLKM 2016 10.77439578 0.555556 0.058824 0.3125
SMGR 2012 18.18726102 0.777778 0.852941 0.9375
SMGR 2013 17.43989618 0.666667 0.764706 0.145833
SMGR 2014 16.19467154 0.777778 0.558824 0.4375
SMGR 2015 11.85090792 0.666667 0.323529 0.104167
SMGR 2016 102.2500642 0.333333 0.323529 0.104167
INCO 2012 2.892914088 0.666667 0.882353 0.9375
INCO 2013 1.694431549 0.777778 0.382353 0.208333
INCO 2014 7.380333221 0.666667 0.470588 0.25
INCO 2015 2.206092101 0.555556 0.558824 0.4375
INCO 2016 0.085643983 0.11111 0.089235 0.0625
WIKA 2012 0.004319118 0.666667 0.882353 0.729167
WIKA 2013 4.525142313 0.666667 0.058824 0.270833
WIKA 2014 0.038226576 0.666667 0.176471 0.458333
WIKA 2015 0.031886086 0.555556 0.205882 0.208333
WIKA 2016 3.25383156 0.44444 0 0.104167
99
Lampiran 2 : Daftar Kode GRI
Kode GRI Indikator
EC1 Nilai Ekonomi Langsung yang Dihasilkan dan Didistribusikan
EC2 Implikasi Finansial dan Risiko Serta Peluang Lainnya Kepada
Kegiatan Organisasi Karena Perubahan Iklim
EC3 Cakupan Kewajiban Organisasi Atas Program Imbalan Pasti
EC4 Bantuan Finansial Yang Diterima Dari Pemerintah
EC7 Pembangunan dan Dampak dari Investasi Infrastuktur dan Jasa yang
Diberikan
EC8 Dampak Ekonomi Tidak Langsung yang Signifikan, Termasuk
Besarnya Dampak
EC9 Perbandingan Pembelian dari Pemasok Lokal di Lokasi Operasional
yang Signifikan
EN1 Bahan Yang Digunakan Berdasarkan Berat atau Volume
EN2 Persentasi Bahan Yang Digunakan Yang Merupakan Bahan Input
Daur Ulang
EN3 Konsumsi Energi Dalam Organisasi
EN4 Konsumsi Energi Di Luar Organisasi
EN5 Intensitas Energi
EN6 Pengukuran Konsumsi Energi
EN7 Pengukuran Energi Pada Produk Dan Jasa
EN8 Total Pengambilan Berdasarkan Sumber
EN9 Sumber Air Yang Secara Signifikan Dipengaruhi Oleh Pengambilan
Air
EN10 Persentase dan Total Volume Air Yang Didaur Ulang dan Digunakan
Kembali
EN11
Lokasi-lokasi Operasional yang Dimiliki, Disewa, Dikelola di Dalam
atau Yang Berdekatan dengan Kawasan Lingdung, dan Kawasan
dengan Nilai Keanekaragaman Hayati Tinggi di Luar Kawasan
Lindung
EN12
Uraian dampak signifikan kegiatan, produk dan jasa terhadap
keanekaragaman hayati di kawasan lindung dan kawasan dengan
nilai keanekaragaman hayati tinggi di luar kawasan lindung
EN13 Habitat yang dilindungi dan dipulihkan
EN14 Jumlah total spesies daalam IUCN Red List dan Spesies dalam daftar
spesies yang dilindungi nasional dengan habitat di tempat yang
dipengaruhi operasional, berdasarkan tingkat risiko kepunahan
EN15 Emisi gas rumah kaca (GRK) Langsung (Cakupan 1)
100
Kode GRI Indikator
EN16 Emisi gas rumah kaca (GRK) Energi tidak Langsung (Cakupan 2)
EN17 Emisi gas rumah kaca (GRK) Energi tidak Langsung lainnya
(Cakupan 3)
EN18 Intensitas emisi gas rumah kaca (GRK)
EN19 Pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK)
EN20 Emisi bahan perusak ozon (BPO)
EN21 NO2, SO2, dan emisi udara signifikan lainnya
EN22 Total air yang dibuang berdasarkan kualitas dan tujuan
EN23 Bobot total limbah berdasarkan jenis dan metode pembuangan
EN24 Jumlah dan volume total tumpahan signifikan
EN25
Bobot limbah yang dianggap berbahaya menurut ketentuan konvensi
basel 2 lampiram I, II, III dan VIII yang diangkut, diimpor, diekspor,
atau diolah dan persentase limbah yang diangkut untuk pengiriman
international
EN26
Identitas, ukuran, status lindung dan nilai keanekaragaman hayati
dari badan air dan habitat terkait yang secara signifikan terkena
dampak dari air buangan dan limpasan dari organisasi
EN27 Tingkat mitigasi damak terhadap dampak lingkungan produk dan jasa
EN28 Persentase produk yang terjual dan kemasannya yang direklamasi
menurut kategori
EN29 Nilai moneter denda signifikan dan jumlah total sanksi non-moneter
karena ketidakpatuhan terhadap UU dan peraturan lingkungan
EN30
Dampak lingkungan signifikan dari pengangkutan produk dan barang
lain serta bahan untuk operasionak organisasi dan pengangkutan
tenaga kerja
EN31 Total pengeluaran dan investasi perlindungan lingkungan
berdasarkan jenis
EN32 Persentase penapisan pemasok baru menggunakan kriteria
lingkungan
EN33 Dampak lingkungan negatif signifikan aktual dan potensial dalam
bantai pasokan dan tindakan yang diambil
EN34 Jumlah pengaduan tentang dampak lingkungan yang diajukan,
ditangani dan diselesaikan melalui mekanisme pengaduan resmi
LA1 Jumlah total dan tingkat perekrutan karyawan baru dan turnover
karyawan menurut kelompok umur, gender, dan wilayah
LA2
Tunjangan yang diberikan bagi karyawan purnawaktu yang tidak
diberikan bagi karyawan sementara atau paruh waktu, berdasarkan
lokasi operasi yang seignifikan
LA3 Tingkat kembali bekerja dan tingkat retensi setalah cuti melahirkan,
menurut gender
LA4
Jangka waktu minimum pemberitahuan mengenai perubahan
operasional, termasuk apakah hal tercantum dalam perjanjian
bersama
101
Kode GRI Indikator
LA5
Persentase total tenaga kerja yang diwakili dalam komite bersama
formal manajemen- pekerja yang membantu mengawasi dan
memberikan saran program kesehatan dan keselamatan kerja
LA6
Jenis dan tingkat cedera, penyakit akibat kerja, hari hilang, dan
kemangkiran, serta jumlah total kematian kerja, menurut daerah dan
gender
LA7 Pekerja yang sering terkena atau beresiko tinggi terkena penyakit
yang terkait dengan pekerjaan mereka
LA8 Topik kesehatan dan keselamatan yang tercakup dalam perjanjian
formal dengan serikat pekerja
LA9 Jam pelatihan rata-rata pertahun per karyawan menurut gender, dan
menurut kategori karyawan
LA10
Program untuk manajemen keterampilan dan pembelajaran seumur
hidup yang mendukung keberlanjutan kerja karyawan dan membantu
mereka mengelola purna bakti
LA11
Persentase karyawan yang menerima reviu kinerja dan
pengembangan karier secara reguler, menurut gender dan kategori
karyawan
LA12
Komposisi badan tata kelola dan pembagian karyawan per kategori
karyawan menurut gender, kelompok usia, keanggotaan kelompok
minoritas, dan indikator keberagaman lainnya
LA13
Rasio gaji pokok remunerasi bagi perempuan terhadap laki-laki
menurut kategori karyawan, berdasarkan lokasi operasional yang
signifikan
LA14 Persentase penapisan pemasok baru menggunakan kriteria praktik
ketenagakerjaan
LA15 Dampak negatif dan potensial yang signifikan terhadap praktik
ketenagakerjaan dalam rantai pasokan dan tindakan yang diambil
LA16 Jumlah pengaduan tentang praktik ketenagakerjaan diajukan,
ditangani, dan diselesaikan melalui mekanisme pengaduan resmi
HR1
Jumlah total dan persentase perjanjian dan kontrak investasi yang
signifikan yang menyertakan klausul terkait hak asasi manusia atau
penapisan berdasarkan hak asasi manusia
HR2 Jumlah waktu pelatihan karyawan tentang kebijakan atau prosedur
hak asasi manusia terkait dengan aspek hak asasi manusia yang
relevan dengan operasi, termasuk presentase karaywan yang dilatih
HR3 Jumlah total insiden diskriminasi dan tindakan perbaikan yang
diambil
HR4
Operasi dan pemasok teridentifikasi yang mungkin melanggar atau
berisiko tinggi melanggar hak untuk melaksanakan kebebasan
berserikat dan perjanjian kerja bersama, dan tindakan yang diambil
untu mendukung hak-hak tersebut
HR5 Operasi dan pemasok yang diidentifikasi berisiko tinggi melakukan
eksploitasi pekerja anak dan tindakan yang diambil untuk
102
Kode GRI Indikator
berkotribusi dalam penghapusan pekerja anak yang efektif
HR6
Operasi dan pemasok yang diidentifikasi berisiko tinggi melakukan
pekerja paksa atau wajib kerja dan tindakan untuk berkontribusi
dalam penghapusan segala bentuk pekerja paksa atau wajib kerja
HR7 Persentase petugas pengamanan yang dilatih dalam kebijakan atau
prosedur hak asasi manusia di organisasi yang relevan
HR8 Jumlah total insiden pelanggaran yang melibatkan hak-hak
masyarakat adat dan tindakan yang diambil
HR9 Jumlah total dan persentase operasi yang telah melakukan reviu atau
asesmen dampak hak asasi manusia
HR10 Persentase penapisan pemasok baru mengunakan kriteria hak asasi
manusia
HR11 Dampak negatif aktual dan potensial yangsignifikan terhadap hak
asasi manusia dalam rantai pasokan dan tindakan yang diambil
HR12
Jumlah pengaduan tentang dampak terhadap hak asasi manusia yang
diajukan, ditangani, dan diselesaikan melalui mekanisme pengaduan
formal
SO1 Persentase opersi dengan perlibatan masyrakat lokal, asesmen
dampak, dan program pengembangan yang diterapkan
SO2 Operasi dengan dampak negatif aktual dan potensial yang signifikan
terhadap masyarakat lokal
SO3 Jumlah total dan perentase operasi yang dinilai terhadap risiko terkait
dengan korupsi dan risiko signifikan yang teridentifikasi
SO4 Komunikasi dan pelatihan mengenai kebijakan dan prosedur anti
korupsi
SO5 Insiden korupsi yang terbukti dan tindakan yang diambil
SO6 Nilai total kontribusi berdasarkan negara dan penerima manfaat
SO7 Jumlah total tindakan hukum terkait anti persaingan, anti trust, serta
praktik monopoli dan hasilnya
SO8 Nilai moneter denda yang signifikan dan jumlah total sanksi non-
moneter atas ketidakpatuahn terhadap UU dan peraturan
SO9 Persentase penpisan pemasok baru menggunakan kriteria dampak
terhadap masryarakat
SO10 Dampak negatif aktual dan potensial yang signifikan terhadap
masyarakat dalam rantai pasokan dan tindakan yan diambil
SO11
Jumlah pengaduan tentang dampak terhadap masyarakat yang
diajukan, ditangani dan diselesaikan melaklui mekanisme pengaduan
resmi
PR1 Persentase kategori produk dan jasa yang signifikan yang dampaknya
terhadap kesehatan dan keselamatan yang dinilai untuk peningkatan
103
Kode GRI Indikator
PR2
Total jumlah ketidakpatuhan terhadap peraturan dan koda sukarela
terkait dampak kesehatan dan keselamatan dari produk dan jasa
sepanjang daur hidup, menurut jenis hasil
PR3
Jenis informasi produk dan jasa yang diharuskan oleh prosedur
organisasi terkait dengan informasi dan pelabelan produk dan jasa,
serta persentase kategori produk dan jasa yang signifkan harus
mengikuti persyratan informasi sejenis
PR4
Jumlah total insiden ketidakpatuhan terhadap peraturan dan koda
sukarela terkait dengan informasi dan pelebelan produk dan jasa,
menurut jenis hasil
PR5 Hasil survei untuk mengukur kepuasan pelanggan
PR6 Penjualan produk yang dilarang atau disengketakan
PR7
Jumlah total insiden ketidakpatuhan terhadap peraturan dan koda
sukatela tentang kemunikasi pemasaran, promosi, dan sponsor
menurt jenis hasil
PR8 Jumlah total keluhan yang terbukti terkait dengan pelanggaran privasi
pelanggan dan hilangnya data pelanggan
PR9 Nilai moneter denda yang signifikan atas kepatuhan terhadap UU dan
peraturan terkait penyedian dan penggunaan produk dan jasa
104
Lampiran 3 : Uji Stasioneritas Data Tahap Level
1) ROA
Null Hypothesis: D(ROA) has a unit root
Exogenous: Constant
Lag Length: 5 (Automatic - based on SIC, maxlag=10)
t-Statistic Prob.*
Augmented Dickey-Fuller test statistic -2.980480 0.0496
Test critical values: 1% level -3.699871
5% level -2.976263
10% level -2.627420
*MacKinnon (1996) one-sided p-values.
Augmented Dickey-Fuller Test Equation
Dependent Variable: D(ROA,2)
Method: Least Squares
Date: 09/06/18 Time: 18:15
Sample (adjusted): 12 65
Included observations: 27 after adjustments
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
D(ROA(-1)) -1.917262 0.643273 -2.980480 0.0074
D(ROA(-1),2) 0.379752 0.574295 0.661249 0.5160
D(ROA(-2),2) 0.062243 0.468717 0.132794 0.8957
D(ROA(-3),2) 0.105125 0.338342 0.310705 0.7592
D(ROA(-4),2) 0.258125 0.252774 1.021172 0.3194
D(ROA(-5),2) 0.124795 0.158131 0.789185 0.4393
C -0.319089 0.409756 -0.778728 0.4453
R-squared 0.749149 Mean dependent var 0.078057
Adjusted R-squared 0.673894 S.D. dependent var 3.659262
S.E. of regression 2.089647 Akaike info criterion 4.530282
Sum squared resid 87.33252 Schwarz criterion 4.866239
Log likelihood -54.15880 Hannan-Quinn criter. 4.630179
F-statistic 9.954773 Durbin-Watson stat 2.195613
Prob(F-statistic) 0.000039
105
2) DIMENSI_EKONOMI
Null Hypothesis: DIMENSI_EKONOMI has a unit root
Exogenous: Constant
Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=10)
t-Statistic Prob.*
Augmented Dickey-Fuller test statistic -7.014345 0.0000
Test critical values: 1% level -3.536587
5% level -2.907660
10% level -2.591396
*MacKinnon (1996) one-sided p-values.
Augmented Dickey-Fuller Test Equation
Dependent Variable: D(DIMENSI_EKONOMI)
Method: Least Squares
Date: 09/06/18 Time: 18:14
Sample (adjusted): 2 65
Included observations: 64 after adjustments
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
DIMENSI_EKONOMI(-1) -0.877609 0.125116 -7.014345 0.0000
C -0.647448 0.109979 -5.887031 0.0000
R-squared 0.442451 Mean dependent var -0.008744
Adjusted R-squared 0.433458 S.D. dependent var 0.655531
S.E. of regression 0.493411 Akaike info criterion 1.455803
Sum squared resid 15.09417 Schwarz criterion 1.523268
Log likelihood -44.58568 Hannan-Quinn criter. 1.482380
F-statistic 49.20103 Durbin-Watson stat 1.989230
Prob(F-statistic) 0.000000
106
3) DIMENSI_LINGKUNGAN
Null Hypothesis: DIMENSI_LINGKUNGAN has a unit root
Exogenous: Constant
Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=10)
t-Statistic Prob.*
Augmented Dickey-Fuller test statistic -6.798312 0.0000
Test critical values: 1% level -3.538362
5% level -2.908420
10% level -2.591799
*MacKinnon (1996) one-sided p-values.
Augmented Dickey-Fuller Test Equation
Dependent Variable: D(DIMENSI_LINGKUNGAN)
Method: Least Squares
Date: 09/06/18 Time: 18:14
Sample (adjusted): 2 64
Included observations: 63 after adjustments
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
DIMENSI_LINGKUNGAN(-1) -0.856956 0.126054 -6.798312 0.0000
C -0.883379 0.166250 -5.313546 0.0000
R-squared 0.431061 Mean dependent var -0.023100
Adjusted R-squared 0.421734 S.D. dependent var 1.125440
S.E. of regression 0.855828 Akaike info criterion 2.557736
Sum squared resid 44.67892 Schwarz criterion 2.625772
Log likelihood -78.56869 Hannan-Quinn criter. 2.584495
F-statistic 46.21705 Durbin-Watson stat 2.057825
Prob(F-statistic) 0.000000
107
4) DIMENSI_SOSIAL
Null Hypothesis: DIMENSI_SOSIAL has a unit root
Exogenous: Constant
Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=10)
t-Statistic Prob.*
Augmented Dickey-Fuller test statistic -7.484042 0.0000
Test critical values: 1% level -3.536587
5% level -2.907660
10% level -2.591396
*MacKinnon (1996) one-sided p-values.
Augmented Dickey-Fuller Test Equation
Dependent Variable: D(DIMENSI_SOSIAL)
Method: Least Squares
Date: 09/06/18 Time: 18:15
Sample (adjusted): 2 65
Included observations: 64 after adjustments
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
DIMENSI_SOSIAL(-1) -0.953339 0.127383 -7.484042 0.0000
C -1.062356 0.167462 -6.343864 0.0000
R-squared 0.474625 Mean dependent var -0.034332
Adjusted R-squared 0.466151 S.D. dependent var 1.048786
S.E. of regression 0.766295 Akaike info criterion 2.336253
Sum squared resid 36.40693 Schwarz criterion 2.403718
Log likelihood -72.76010 Hannan-Quinn criter. 2.362831
F-statistic 56.01088 Durbin-Watson stat 1.961401
Prob(F-statistic) 0.000000
108
Lampiran 4 : Uji Multikolerasi
DIMENSI_EKONOMI DIMENSI_LINGKUNGAN DIMENSI_SOSIAL
DIMENSI_EKONOMI 1,000000 0,636736 0,724414
DIMENSI_LINGKUNGAN 0,636736 1,000000 0,653181
DIMENSI_SOSAL 0,724414 0,653181 1,000000
109
Lampiran 5 : Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedasticity Test: White
Null hypothesis: Homoskedasticity
F-statistic 1.212025 Prob. F(3,51) 0.3148
Obs*R-squared 3.660294 Prob. Chi-Square(3) 0.3006
Scaled explained SS 6.333545 Prob. Chi-Square(3) 0.0965
Test Equation:
Dependent Variable: RESID^2
Method: Least Squares
Date: 09/06/18 Time: 17:42
Sample: 1 64
Included observations: 55
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 6.089651 2.191871 2.778289 0.0076
DIMENSI_EKONOMI^2 5.265845 2.867714 1.836252 0.0722
DIMENSI_LINGKUNGAN^2 -0.166889 0.886445 -0.188268 0.8514
DIMENSI_SOSIAL^2 -2.011655 1.272179 -1.581268 0.1200
R-squared 0.066551 Mean dependent var 5.797611
Adjusted R-squared 0.011642 S.D. dependent var 11.73834
S.E. of regression 11.66981 Akaike info criterion 7.821834
Sum squared resid 6945.405 Schwarz criterion 7.967822
Log likelihood -211.1004 Hannan-Quinn criter. 7.878289
F-statistic 1.212025 Durbin-Watson stat 1.492882
Prob(F-statistic) 0.314811
110
Lampiran 6 : Uji Autokolerasi
Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test:
Null hypothesis: No serial correlation at up to 2 lags
F-statistic 3.102796 Prob. F(2,44) 0.0549
Obs*R-squared 6.180180 Prob. Chi-Square(2) 0.0556
Test Equation:
Dependent Variable: RESID
Method: Least Squares
Date: 09/06/18 Time: 17:48
Sample: 2 64
Included observations: 50
Presample and interior missing value lagged residuals set to zero.
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 0.055918 0.359934 0.155357 0.8773
D(DIMENSI_EKONOMI) -0.374585 1.005195 -0.372649 0.7112
D(DIMENSI_LINGKUNGAN) -0.066124 0.466950 -0.141608 0.8880
D(DIMENSI_SOSIAL) 0.237012 0.594530 0.398655 0.6921
RESID(-1) -0.366634 0.155375 -2.359670 0.0228
RESID(-2) -0.004889 0.159500 -0.030649 0.9757
R-squared 0.123604 Mean dependent var -9.21E-17
Adjusted R-squared 0.024013 S.D. dependent var 2.539499
S.E. of regression 2.508823 Akaike info criterion 4.789671
Sum squared resid 276.9445 Schwarz criterion 5.019114
Log likelihood -113.7418 Hannan-Quinn criter. 4.877044
F-statistic 1.241118 Durbin-Watson stat 2.023292
Prob(F-statistic) 0.306374
111
Lampiran 7 : Uji Normalitas
0
2
4
6
8
10
-1.2 -1.0 -0.8 -0.6 -0.4 -0.2 0.0 0.2 0.4 0.6 0.8
Series: Residuals
Sample 1 62
Observations 46
Mean 2.18e-16
Median 0.148690
Maximum 0.860152
Minimum -1.107341
Std. Dev. 0.443901
Skewness -0.821835
Kurtosis 3.081161
Jarque-Bera 5.190786
Probability 0.074617
112
Lampiran 8 : Hasil Common Effect Model
Dependent Variable: ROA
Method: Panel Least Squares
Date: 09/06/18 Time: 17:33
Sample: 2012 2016
Periods included: 5
Cross-sections included: 13
Total panel (unbalanced) observations: 55
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 2.118145 0.625163 3.388147 0.0014
DIMENSI_EKONOMI 2.504869 1.202476 2.083093 0.0423
DIMENSI_LINGKUNGAN 0.220970 0.563268 0.392299 0.6965
DIMENSI_SOSIAL -0.799253 0.671600 -1.190072 0.2395
R-squared 0.114865 Mean dependent var 1.130275
Adjusted R-squared 0.062799 S.D. dependent var 2.582881
S.E. of regression 2.500465 Akaike info criterion 4.740778
Sum squared resid 318.8686 Schwarz criterion 4.886765
Log likelihood -126.3714 Hannan-Quinn criter. 4.797232
F-statistic 2.206119 Durbin-Watson stat 0.883950
Prob(F-statistic) 0.098638
113
Lampiran 9 :Hasil Fixed Efect Model
Dependent Variable: ROA
Method: Panel Least Squares
Date: 09/06/18 Time: 17:34
Sample: 2012 2016
Periods included: 5
Cross-sections included: 13
Total panel (unbalanced) observations: 55
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 2.143225 0.469547 4.564457 0.0000
DIMENSI_EKONOMI 2.835434 1.049963 2.700510 0.0102
DIMENSI_LINGKUNGAN -0.901475 0.559612 -1.610893 0.1153
DIMENSI_SOSIAL 0.071915 0.631928 0.113802 0.9100
Effects Specification
Cross-section fixed (dummy variables)
R-squared 0.657597 Mean dependent var 1.130275
Adjusted R-squared 0.525904 S.D. dependent var 2.582881
S.E. of regression 1.778434 Akaike info criterion 4.227390
Sum squared resid 123.3502 Schwarz criterion 4.811341
Log likelihood -100.2532 Hannan-Quinn criter. 4.453208
F-statistic 4.993394 Durbin-Watson stat 1.899842
Prob(F-statistic) 0.000026
114
Lampiran 10 : Hasil Random Effect Model
Dependent Variable: ROA
Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)
Date: 09/06/18 Time: 17:35
Sample: 2012 2016
Periods included: 5
Cross-sections included: 13
Total panel (unbalanced) observations: 55
Swamy and Arora estimator of component variances
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 2.052348 0.706645 2.904355 0.0054
DIMENSI_EKONOMI 2.721329 1.005400 2.706713 0.0092
DIMENSI_LINGKUNGAN -0.583940 0.517391 -1.128624 0.2643
DIMENSI_SOSIAL -0.152391 0.589859 -0.258352 0.7972
Effects Specification
S.D. Rho
Cross-section random 1.923967 0.5392
Idiosyncratic random 1.778434 0.4608
Weighted Statistics
R-squared 0.173715 Mean dependent var 0.442110
Adjusted R-squared 0.125110 S.D. dependent var 1.878144
S.E. of regression 1.758979 Sum squared resid 157.7943
F-statistic 3.574005 Durbin-Watson stat 1.516120
Prob(F-statistic) 0.020117
Unweighted Statistics
R-squared 0.071846 Mean dependent var 1.130275
Sum squared resid 334.3663 Durbin-Watson stat 0.715488
115
Lampiran 11 : Hasil Uji Chow
Redundant Fixed Effects Tests
Equation: Untitled
Test cross-section fixed effects
Effects Test Statistic d.f. Prob.
Cross-section F 5.151469 (12,39) 0.0000
Cross-section Chi-square 52.236338 12 0.0000
Cross-section fixed effects test equation:
Dependent Variable: ROA
Method: Panel Least Squares
Date: 09/06/18 Time: 17:34
Sample: 2012 2016
Periods included: 5
Cross-sections included: 13
Total panel (unbalanced) observations: 55
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 2.118145 0.625163 3.388147 0.0014
DIMENSI_EKONOMI 2.504869 1.202476 2.083093 0.0423
DIMENSI_LINGKUNGAN 0.220970 0.563268 0.392299 0.6965
DIMENSI_SOSIAL -0.799253 0.671600 -1.190072 0.2395
R-squared 0.114865 Mean dependent var 1.130275
Adjusted R-squared 0.062799 S.D. dependent var 2.582881
S.E. of regression 2.500465 Akaike info criterion 4.740778
Sum squared resid 318.8686 Schwarz criterion 4.886765
Log likelihood -126.3714 Hannan-Quinn criter. 4.797232
F-statistic 2.206119 Durbin-Watson stat 0.883950
Prob(F-statistic) 0.098638
116
Lampiran 12 : Hasil Uji Hausman
Correlated Random Effects - Hausman Test
Equation: Untitled
Test cross-section random effects
Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.
Cross-section random 2.571079 3 0.4626
Cross-section random effects test comparisons:
Variable Fixed Random Var(Diff.) Prob.
DIMENSI_EKONOMI 2.835434 2.721329 0.091593 0.7062
DIMENSI_LINGKUNGAN -0.901475 -0.583940 0.045472 0.1365
DIMENSI_SOSIAL 0.071915 -0.152391 0.051399 0.3225
Cross-section random effects test equation:
Dependent Variable: ROA
Method: Panel Least Squares
Date: 09/06/18 Time: 17:35
Sample: 2012 2016
Periods included: 5
Cross-sections included: 13
Total panel (unbalanced) observations: 55
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 2.143225 0.469547 4.564457 0.0000
DIMENSI_EKONOMI 2.835434 1.049963 2.700510 0.0102
DIMENSI_LINGKUNGAN -0.901475 0.559612 -1.610893 0.1153
DIMENSI_SOSIAL 0.071915 0.631928 0.113802 0.9100
Effects Specification
Cross-section fixed (dummy variables)
R-squared 0.657597 Mean dependent var 1.130275
Adjusted R-squared 0.525904 S.D. dependent var 2.582881
S.E. of regression 1.778434 Akaike info criterion 4.227390
Sum squared resid 123.3502 Schwarz criterion 4.811341
Log likelihood -100.2532 Hannan-Quinn criter. 4.453208
F-statistic 4.993394 Durbin-Watson stat 1.899842
Prob(F-statistic) 0.000026
117
Lampiran 13 : Tabel Distribusi F
Titik Persentase Distribusi F untuk Probabilita = 0,05
df untuk
penyebut (N2)
df untuk
pembilang (N1)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 161 199 216 225 230 234 237 239 241 242 243 244 245 245 246
2 18.51 19.00 19.16 19.25 19.30 19.33 19.35 19.37 19.38 19.40 19.40 19.41 19.42 19.42 19.43
3 10.13 9.55 9.28 9.12 9.01 8.94 8.89 8.85 8.81 8.79 8.76 8.74 8.73 8.71 8.70
4 7.71 6.94 6.59 6.39 6.26 6.16 6.09 6.04 6.00 5.96 5.94 5.91 5.89 5.87 5.86
5 6.61 5.79 5.41 5.19 5.05 4.95 4.88 4.82 4.77 4.74 4.70 4.68 4.66 4.64 4.62
6 5.99 5.14 4.76 4.53 4.39 4.28 4.21 4.15 4.10 4.06 4.03 4.00 3.98 3.96 3.94
7 5.59 4.74 4.35 4.12 3.97 3.87 3.79 3.73 3.68 3.64 3.60 3.57 3.55 3.53 3.51
8 5.32 4.46 4.07 3.84 3.69 3.58 3.50 3.44 3.39 3.35 3.31 3.28 3.26 3.24 3.22
9 5.12 4.26 3.86 3.63 3.48 3.37 3.29 3.23 3.18 3.14 3.10 3.07 3.05 3.03 3.01
10 4.96 4.10 3.71 3.48 3.33 3.22 3.14 3.07 3.02 2.98 2.94 2.91 2.89 2.86 2.85
11 4.84 3.98 3.59 3.36 3.20 3.09 3.01 2.95 2.90 2.85 2.82 2.79 2.76 2.74 2.72
12 4.75 3.89 3.49 3.26 3.11 3.00 2.91 2.85 2.80 2.75 2.72 2.69 2.66 2.64 2.62
13 4.67 3.81 3.41 3.18 3.03 2.92 2.83 2.77 2.71 2.67 2.63 2.60 2.58 2.55 2.53
14 4.60 3.74 3.34 3.11 2.96 2.85 2.76 2.70 2.65 2.60 2.57 2.53 2.51 2.48 2.46
15 4.54 3.68 3.29 3.06 2.90 2.79 2.71 2.64 2.59 2.54 2.51 2.48 2.45 2.42 2.40
16 4.49 3.63 3.24 3.01 2.85 2.74 2.66 2.59 2.54 2.49 2.46 2.42 2.40 2.37 2.35
17 4.45 3.59 3.20 2.96 2.81 2.70 2.61 2.55 2.49 2.45 2.41 2.38 2.35 2.33 2.31
18 4.41 3.55 3.16 2.93 2.77 2.66 2.58 2.51 2.46 2.41 2.37 2.34 2.31 2.29 2.27
19 4.38 3.52 3.13 2.90 2.74 2.63 2.54 2.48 2.42 2.38 2.34 2.31 2.28 2.26 2.23
20 4.35 3.49 3.10 2.87 2.71 2.60 2.51 2.45 2.39 2.35 2.31 2.28 2.25 2.22 2.20
21 4.32 3.47 3.07 2.84 2.68 2.57 2.49 2.42 2.37 2.32 2.28 2.25 2.22 2.20 2.18
22 4.30 3.44 3.05 2.82 2.66 2.55 2.46 2.40 2.34 2.30 2.26 2.23 2.20 2.17 2.15
23 4.28 3.42 3.03 2.80 2.64 2.53 2.44 2.37 2.32 2.27 2.24 2.20 2.18 2.15 2.13
24 4.26 3.40 3.01 2.78 2.62 2.51 2.42 2.36 2.30 2.25 2.22 2.18 2.15 2.13 2.11
25 4.24 3.39 2.99 2.76 2.60 2.49 2.40 2.34 2.28 2.24 2.20 2.16 2.14 2.11 2.09
26 4.23 3.37 2.98 2.74 2.59 2.47 2.39 2.32 2.27 2.22 2.18 2.15 2.12 2.09 2.07
27 4.21 3.35 2.96 2.73 2.57 2.46 2.37 2.31 2.25 2.20 2.17 2.13 2.10 2.08 2.06
28 4.20 3.34 2.95 2.71 2.56 2.45 2.36 2.29 2.24 2.19 2.15 2.12 2.09 2.06 2.04
29 4.18 3.33 2.93 2.70 2.55 2.43 2.35 2.28 2.22 2.18 2.14 2.10 2.08 2.05 2.03
30 4.17 3.32 2.92 2.69 2.53 2.42 2.33 2.27 2.21 2.16 2.13 2.09 2.06 2.04 2.01
31 4.16 3.30 2.91 2.68 2.52 2.41 2.32 2.25 2.20 2.15 2.11 2.08 2.05 2.03 2.00
32 4.15 3.29 2.90 2.67 2.51 2.40 2.31 2.24 2.19 2.14 2.10 2.07 2.04 2.01 1.99
33 4.14 3.28 2.89 2.66 2.50 2.39 2.30 2.23 2.18 2.13 2.09 2.06 2.03 2.00 1.98
34 4.13 3.28 2.88 2.65 2.49 2.38 2.29 2.23 2.17 2.12 2.08 2.05 2.02 1.99 1.97
35 4.12 3.27 2.87 2.64 2.49 2.37 2.29 2.22 2.16 2.11 2.07 2.04 2.01 1.99 1.96
36 4.11 3.26 2.87 2.63 2.48 2.36 2.28 2.21 2.15 2.11 2.07 2.03 2.00 1.98 1.95
37 4.11 3.25 2.86 2.63 2.47 2.36 2.27 2.20 2.14 2.10 2.06 2.02 2.00 1.97 1.95
118
38 4.10 3.24 2.85 2.62 2.46 2.35 2.26 2.19 2.14 2.09 2.05 2.02 1.99 1.96 1.94
39 4.09 3.24 2.85 2.61 2.46 2.34 2.26 2.19 2.13 2.08 2.04 2.01 1.98 1.95 1.93
40 4.08 3.23 2.84 2.61 2.45 2.34 2.25 2.18 2.12 2.08 2.04 2.00 1.97 1.95 1.92
41 4.08 3.23 2.83 2.60 2.44 2.33 2.24 2.17 2.12 2.07 2.03 2.00 1.97 1.94 1.92
42 4.07 3.22 2.83 2.59 2.44 2.32 2.24 2.17 2.11 2.06 2.03 1.99 1.96 1.94 1.91
43 4.07 3.21 2.82 2.59 2.43 2.32 2.23 2.16 2.11 2.06 2.02 1.99 1.96 1.93 1.91
44 4.06 3.21 2.82 2.58 2.43 2.31 2.23 2.16 2.10 2.05 2.01 1.98 1.95 1.92 1.90
45 4.06 3.20 2.81 2.58 2.42 2.31 2.22 2.15 2.10 2.05 2.01 1.97 1.94 1.92 1.89
46 4.05 3.20 2.81 2.57 2.42 2.30 2.22 2.15 2.09 2.04 2.00 1.97 1.94 1.91 1.89
47 4.05 3.20 2.80 2.57 2.41 2.30 2.21 2.14 2.09 2.04 2.00 1.96 1.93 1.91 1.88
48 4.04 3.19 2.80 2.57 2.41 2.29 2.21 2.14 2.08 2.03 1.99 1.96 1.93 1.90 1.88
49 4.04 3.19 2.79 2.56 2.40 2.29 2.20 2.13 2.08 2.03 1.99 1.96 1.93 1.90 1.88
50 4.03 3.18 2.79 2.56 2.40 2.29 2.20 2.13 2.07 2.03 1.99 1.95 1.92 1.89 1.87
51 4.03 3.18 2.79 2.55 2.40 2.28 2.20 2.13 2.07 2.02 1.98 1.95 1.92 1.89 1.87
52 4.03 3.18 2.78 2.55 2.39 2.28 2.19 2.12 2.07 2.02 1.98 1.94 1.91 1.89 1.86
53 4.02 3.17 2.78 2.55 2.39 2.28 2.19 2.12 2.06 2.01 1.97 1.94 1.91 1.88 1.86
54 4.02 3.17 2.78 2.54 2.39 2.27 2.18 2.12 2.06 2.01 1.97 1.94 1.91 1.88 1.86
55 4.02 3.16 2.77 2.54 2.38 2.27 2.18 2.11 2.06 2.01 1.97 1.93 1.90 1.88 1.85
56 4.01 3.16 2.77 2.54 2.38 2.27 2.18 2.11 2.05 2.00 1.96 1.93 1.90 1.87 1.85
57 4.01 3.16 2.77 2.53 2.38 2.26 2.18 2.11 2.05 2.00 1.96 1.93 1.90 1.87 1.85
58 4.01 3.16 2.76 2.53 2.37 2.26 2.17 2.10 2.05 2.00 1.96 1.92 1.89 1.87 1.84
59 4.00 3.15 2.76 2.53 2.37 2.26 2.17 2.10 2.04 2.00 1.96 1.92 1.89 1.86 1.84
60 4.00 3.15 2.76 2.53 2.37 2.25 2.17 2.10 2.04 1.99 1.95 1.92 1.89 1.86 1.84
119
Lampiran 14 : Tabel Distribusi t
d.f. TINGKAT SIGNIFIKANSI
dua sisi 20% 10% 5% 2% 1% 0.2% 0.1%
satu sisi 10% 5% 2.5% 1% 0.5% 0.1% 0.05%
1 3.078 6.314 12.706 31.821 63.657 318.309 636.619
2 1.886 2.920 4.303 6.965 9.925 22.327 31.599
3 1.638 2.353 3.182 4.541 5.841 10.215 12.924
4 1.533 2.132 2.776 3.747 4.604 7.173 8.610
5 1.476 2.015 2.571 3.365 4.032 5.893 6.869
6 1.440 1.943 2.447 3.143 3.707 5.208 5.959
7 1.415 1.895 2.365 2.998 3.499 4.785 5.408
8 1.397 1.860 2.306 2.896 3.355 4.501 5.041
9 1.383 1.833 2.262 2.821 3.250 4.297 4.781
10 1.372 1.812 2.228 2.764 3.169 4.144 4.587
11 1.363 1.796 2.201 2.718 3.106 4.025 4.437
12 1.356 1.782 2.179 2.681 3.055 3.930 4.318
13 1.350 1.771 2.160 2.650 3.012 3.852 4.221
14 1.345 1.761 2.145 2.624 2.977 3.787 4.140
15 1.341 1.753 2.131 2.602 2.947 3.733 4.073
16 1.337 1.746 2.120 2.583 2.921 3.686 4.015
17 1.333 1.740 2.110 2.567 2.898 3.646 3.965
18 1.330 1.734 2.101 2.552 2.878 3.610 3.922
19 1.328 1.729 2.093 2.539 2.861 3.579 3.883
20 1.325 1.725 2.086 2.528 2.845 3.552 3.850
21 1.323 1.721 2.080 2.518 2.831 3.527 3.819
22 1.321 1.717 2.074 2.508 2.819 3.505 3.792
23 1.319 1.714 2.069 2.500 2.807 3.485 3.768
24 1.318 1.711 2.064 2.492 2.797 3.467 3.745
25 1.316 1.708 2.060 2.485 2.787 3.450 3.725
26 1.315 1.706 2.056 2.479 2.779 3.435 3.707
27 1.314 1.703 2.052 2.473 2.771 3.421 3.690
28 1.313 1.701 2.048 2.467 2.763 3.408 3.674
29 1.311 1.699 2.045 2.462 2.756 3.396 3.659
30 1.310 1.697 2.042 2.457 2.750 3.385 3.646
31 1.309 1.696 2.040 2.453 2.744 3.375 3.633
32 1.309 1.694 2.037 2.449 2.738 3.365 3.622
33 1.308 1.692 2.035 2.445 2.733 3.356 3.611
120
d.f. TINGKAT SIGNIFIKANSI
dua sisi 20% 10% 5% 2% 1% 0.2% 0.1%
satu sisi 10% 5% 2.5% 1% 0.5% 0.1% 0.05%
34 1.307 1.691 2.032 2.441 2.728 3.348 3.601
35 1.306 1.690 2.030 2.438 2.724 3.340 3.591
36 1.306 1.688 2.028 2.434 2.719 3.333 3.582
37 1.305 1.687 2.026 2.431 2.715 3.326 3.574
38 1.304 1.686 2.024 2.429 2.712 3.319 3.566
39 1.304 1.685 2.023 2.426 2.708 3.313 3.558
40 1.303 1.684 2.021 2.423 2.704 3.307 3.551
41 1.303 1.683 2.020 2.421 2.701 3.301 3.544
42 1.302 1.682 2.018 2.418 2.698 3.296 3.538
43 1.302 1.681 2.017 2.416 2.695 3.291 3.532
44 1.301 1.680 2.015 2.414 2.692 3.286 3.526
45 1.301 1.679 2.014 2.412 2.690 3.281 3.520
46 1.300 1.679 2.013 2.410 2.687 3.277 3.515
47 1.300 1.678 2.012 2.408 2.685 3.273 3.510
48 1.299 1.677 2.011 2.407 2.682 3.269 3.505
49 1.299 1.677 2.010 2.405 2.680 3.265 3.500
50 1.299 1.676 2.009 2.403 2.678 3.261 3.496
51 1.298 1.675 2.008 2.402 2.676 3.258 3.492
52 1.298 1.675 2.007 2.400 2.674 3.255 3.488
53 1.298 1.674 2.006 2.399 2.672 3.251 3.484
54 1.297 1.674 2.005 2.397 2.670 3.248 3.480
55 1.297 1.673 2.004 2.396 2.668 3.245 3.476
56 1.297 1.673 2.003 2.395 2.667 3.242 3.473
57 1.297 1.672 2.002 2.394 2.665 3.239 3.470
58 1.296 1.672 2.002 2.392 2.663 3.237 3.466
59 1.296 1.671 2.001 2.391 2.662 3.234 3.463
60 1.296 1.671 2.000 2.390 2.660 3.232 3.460
61 1.296 1.670 2.000 2.389 2.659 3.229 3.457
62 1.295 1.670 1.999 2.388 2.657 3.227 3.454
63 1.295 1.669 1.998 2.387 2.656 3.225 3.452
64 1.295 1.669 1.998 2.386 2.655 3.223 3.449
65 1.295 1.669 1.997 2.385 2.654 3.220 3.447
66 1.295 1.668 1.997 2.384 2.652 3.218 3.444
67 1.294 1.668 1.996 2.383 2.651 3.216 3.442
68 1.294 1.668 1.995 2.382 2.650 3.214 3.439
69 1.294 1.667 1.995 2.382 2.649 3.213 3.437
121
d.f. TINGKAT SIGNIFIKANSI
dua sisi 20% 10% 5% 2% 1% 0.2% 0.1%
satu sisi 10% 5% 2.5% 1% 0.5% 0.1% 0.05%
70 1.294 1.667 1.994 2.381 2.648 3.211 3.435
71 1.294 1.667 1.994 2.380 2.647 3.209 3.433
72 1.293 1.666 1.993 2.379 2.646 3.207 3.431
73 1.293 1.666 1.993 2.379 2.645 3.206 3.429
74 1.293 1.666 1.993 2.378 2.644 3.204 3.427
75 1.293 1.665 1.992 2.377 2.643 3.202 3.425
76 1.293 1.665 1.992 2.376 2.642 3.201 3.423
77 1.293 1.665 1.991 2.376 2.641 3.199 3.421
78 1.292 1.665 1.991 2.375 2.640 3.198 3.420
79 1.292 1.664 1.990 2.374 2.640 3.197 3.418
80 1.292 1.664 1.990 2.374 2.639 3.195 3.416
81 1.292 1.664 1.990 2.373 2.638 3.194 3.415
82 1.292 1.664 1.989 2.373 2.637 3.193 3.413
83 1.292 1.663 1.989 2.372 2.636 3.191 3.412
84 1.292 1.663 1.989 2.372 2.636 3.190 3.410
85 1.292 1.663 1.988 2.371 2.635 3.189 3.409
86 1.291 1.663 1.988 2.370 2.634 3.188 3.407
87 1.291 1.663 1.988 2.370 2.634 3.187 3.406
88 1.291 1.662 1.987 2.369 2.633 3.185 3.405
89 1.291 1.662 1.987 2.369 2.632 3.184 3.403
90 1.291 1.662 1.987 2.368 2.632 3.183 3.402
91 1.291 1.662 1.986 2.368 2.631 3.182 3.401
92 1.291 1.662 1.986 2.368 2.630 3.181 3.399
93 1.291 1.661 1.986 2.367 2.630 3.180 3.398
94 1.291 1.661 1.986 2.367 2.629 3.179 3.397
95 1.291 1.661 1.985 2.366 2.629 3.178 3.396
96 1.290 1.661 1.985 2.366 2.628 3.177 3.395
97 1.290 1.661 1.985 2.365 2.627 3.176 3.394
98 1.290 1.661 1.984 2.365 2.627 3.175 3.393
99 1.290 1.660 1.984 2.365 2.626 3.175 3.392
100 1.290 1.660 1.984 2.364 2.626 3.174 3.390