PENGARUH PENGGUNAAN SMARTPHONE …digilib.unila.ac.id/23161/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf ·...
Transcript of PENGARUH PENGGUNAAN SMARTPHONE …digilib.unila.ac.id/23161/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf ·...
PENGARUH PENGGUNAAN SMARTPHONE TERHADAPKETERGANTUNGAN MAHASISWA PADA SMARTPHONE(STUDI PADA MAHASISWA JURUSAN PSIKOLOGI UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH LAMPUNG)
(Skripsi)
Oleh
Nastria Fitriana Sari
JURUSAN ILMU KOMUNIKASIFAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS LAMPUNGBANDAR LAMPUNG
2016
ABSTRAK
PENGARUH PENGGUNAAN SMARTPHONE TERHADAP KETERGANTUNGANMAHASISWA PADA SMARTPHONE
(Studi pada Mahasiswa Jurusan Psikologi Universitas Muhammadiyah Lampung)
OlehNastria Fitriana Sari
Smartphone sudah menjadi barang dengan tingkat kebutuhan yang sangat tinggi bagisebagian orang. Smartphone yang mempermudah seseorang dalam mengakses informasi danberkomunikasi, membuat sebagian orang menjadi ketergantungan terhadap smartphone.Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah adakah pengaruh penggunaan smartphoneterhadap ketergantungan mahasiswa pada smartphone. Tujuan penelitian untuk mengetahuibesarnya pengaruh penggunaan smartphone terhadap ketergantungan mahasiswa padasmartphone. Teori yang menjadi landasan dalam penelitian ini adalah teori uses and effectdan teori dependency. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan tipepenelitian eksplanatori, dan metode survey dengan menggunakan kuesioner sebagaiinstrumen penelitian. Variabel dalam penelitian ini yaitu Variabel X (penggunaansmartphone) dan variabel Y (ketergantungan pada smartphone). Hipotesis penelitian ini yaituada pengaruh antara penggunaan smartphone terhadap ketergantungan mahasiswa padasmartphone. Hasil nilai korelasi (r) dalam penelitian ini sebesar 0,180 atau 18%, hal iniberarti terdapat hubungan positif antara penggunaan smartphone dan ketergantungan padasmartphone. Berdasarkan nilai t hitung yang diperoleh, dapat diketahui bahwa nilai t hitunglebih besar dari t tabel (1,815 > 1.66) yang berarti bahwa sesuai dengan ketentuanperbandingan apabila > pada taraf signifikan 5% maka Ha diterima, dan Hoditolak yang berarti ada hubungan yang signifikan. Hasil perhitungan koefisien determinasi( ) menunjukan bahwa kemampuan penggunaan smartphone dalam mempengaruhiketergantungan penggunanya sebesar 0,033 atau 3,3% yang berarti pengaruh kecil. Dariuraian tersebut ditarik kesimpulan bahwa mahasiswa jurusan psikologi dalam penelitian initidak ketergantungan pada smartphone.
Kata Kunci : Smartphone, Ketergantungan, Teori Uses and Effect, Teori Ketergantungan.
ABSTRACT
THE INFLUENCE OF SMARTPHONE USAGE TOWARD STUDENTS’DEPENDENCE ON SMARTHPHONE
(Study on Psychology Student at Muhammadiyah Lampung University)
ByNastria Fitriana Sari
Smartphone has become an item which highly needed for some people. Smartphone which isfacilitate a person to access information and communicate, but on the other hand made someof people dependence toward smartphone. The problem in this research is there any influenceof smarthpone usage toward students’s dependence on smartphone. The Purpose of thisresearch is to know how much the influence of smartphone usage toward students’dependence on smartphone. The basis theory of this research are dependency theory and usesand effect theory. This research used a quantitative approach with explanatory type andsurvey method by using questionnaries as a research instrument. The variable in this studythis the variable X (use of smartphone) and the variable Y (dependence on the smartphone).Hyphothesis of this research is influence of smartphone usage toward students dependenceon smartphone. The results of correlation values (r) in this research amounts to 0.180 or18%, it means that there is a positive relationship between the smartphone usage anddependency on smartphone. Based on the t value that obtained, can be seen that the value of tis bigger than t table (1.815> 1.66), which means that its suitable with the provisions ofcomparison when > at significance level of 5% so Ha is received, and if Ho isrejected, it means there is a significant relation. The result of calculating the coefficientdetermination ( ) showed that the activity of smartphone usage in influencing their userdependency is amounts 0,033, or 3.3%, which means small influence. From that descriptionconcluded that psychology students in this research is not dependence on smartphone.
Kata Kunci : Smartphone, Dependency, Uses and Effect Theory, Dependency Theory.
Pengaruh Penggunaan Smartphone Terhadap KetergantunganMahasiswa pada Smartphone
(Studi pada Mahasiswa Jurusan Psikologi Universitas Muhammadiyah Lampung)
Oleh
Nastria Fitriana Sari
SkripsiSebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar
SARJANA ILMU KOMUNIKASI
PadaJurusan Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIKUNIVERSITAS LAMPUNG
BANDARLAMPUNG2016
RIWAYAT HIDUP
Penulis memiliki nama lengkap Nastria Fitriana Sari. Dilahirkan di
Bandar Lampung, pada tanggal 31 Maret 1993. Merupakan anak tunggal
dari pasangan Nasruddin dan Sri Wardani S.Pd. Penulis menempuh
pendidikan di Taman Kanak-kanak (TK) yang diselesaikan pada tahun
1999 di TK Al-Azhar 2 Bandar Lampung, Sekolah Dasar (SD) yang
ditempuh pada tahun 1999-2005 di SD Al-Kautsar Bandar Lampung, Sekolah Menengah
Pertama (SMP) yang ditempuh pada tahun 2005-2008 di SMP Al-Kautsar Bandar Lampung,
dan Sekolah Menengah Atas (SMA) yang ditempuh pada tahun 2008-2011 di SMA Negeri 7
Bandar Lampung. Pada tahun 2011, penulis terdaftar sebagai mahasiswa jurusan Ilmu
Komunikasi FISIP Universitas Lampung. Selama menjadi mahasiswa, penulis aktif sebagai
anggota HMJ Ilmu Komunikasi dan pernah menjadi Bendahara Bidang Public Relations
periode kepengurusan 2012-2013 dan Sekertaris Bidang Public Relationsperiode
kepengurusan 2013-2014. Penulis melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di desa
Sri Katon, Kecamatan Adiluwih, Kabupaten Pringsewu pada Januari s/d Maret 2014. Penulis
Melaksanakan kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di PT. Radar TV Visual Bandar
Lampung pada Agustus s/d September 2014.
PERSEMBAHAN
Bismillahirrahmanirrahim.
Dengan penuh rasa bangga & haru, ku persembahkan karya tulis pertamaku untukmu:
Ibuku Tercinta Sri Wardani
Mbah Uti, Ayah, dan Bayu Saputra
Serta diriku sendiri
Regards,Nastria
Motto
“Sesali masa lalu karena ada kekecewaan dan
kesalahan-kesalahan, tetapi jadikan penyesalan itu
sebagai senjata untuk masa depan agar tidak terjadikesalahan lagi”
SANWACANA
Alhamdulillahhirobbil’alamin. Segala puji dan syukur penulis haturkan kehadirat
Allah SWT, karena atas berkah dan karunia-Nya lah penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini dengan penuh kesabaran dan asa. Penyelesaian skripsi ini tidak semata
hanya berbekal pengetahuan dan kemampuan yang penulis miliki. Tanpa adanya
bantuan, dukungan, motivasi dan semangat dari berbagai pihak tidak mungkin skripsi
ini bisa terselesaikan. Maka dari itu, pada kesempatan ini penulis mengungkapkan
rasa hormat dan terimakasih kepada:
1. Allah SWT atas limpahan kasih dan karunia-nya membuat penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan lancar melalui usaha dan do’a.
2. Bapak Drs. Agus Hadiawan, M.Si, selaku dekan Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Universitas Lampung.
3. Ibu Dhanik S. S.Sos, M.Comn&Media St. selaku ketua jurusan Ilmu
Komunikasi.
4. Ibu Dra. Ida Nurhaida, M.Si. selaku dosen pembimbing, yang senantiasa
meluangkan waktunya untuk sabar membimbing saya, bertukar pikiran,
berbagi banyak ilmu yang bermanfaatdari yang tidak mengerti menjadi
mengerti. Ibu Ida, saya sangat berterima kasih.
5. Ibu Wulan Suciska, S. I. Kom, M. Si. selaku dosen pembahas. Ibu,
terimakasih untuk waktunya, berbagi saran dan masukan yang membangun
guna perbaikan skripsi saya.
6. Ibu Nanda Utaridah, S. Sos, M. SI. selaku pembimbing akademik atas
kesediaan waktunya untuk memberikan masukan dan referensi.
7. Kedua orang tuaku, Nasruddin dan Sri Wardani. Terimakasih tak henti-
hentinya untuk selalu mendoakan keberhasilan dan memberikan semangat
kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. Do’a kalian adalah yang
paling penting dalam kehidupanku.
8. Bayu Saputra. Terimakasih Masbay atas doa, waktu, dukungan, dan semangat
yang diberikan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Waktu yang
kau berikan seperti kendaraanku menuju gelar sarjana.
9. Sahabatku-sahabatku Hesti Dhamayanti, Laksita Mayang, Fadilah Syakirah,
Lidya Novita, Ayu Tia, Ida Putri Mulya, Fajriati Meutia, Ade Saputra, Fikri
Aditya, M. Syahid, Reza Tantowi, dan Putra Gumilang. Terimakasih untuk
kalian, sahabat yang selalu menghibur, menemani dan menyemangati penulis
dalam menyelesaikan skripsi ini. Kalian seperti saputangan yang selalu
mengusap air mata.
10. Teman yang seperti adikku Chairunnisa. Terimakasih atas dorongan, motifasi
dan hiburan yang kamu berikan untuk penulis dalam menyelesaikan skripsi
ini. Motifasimu seperti petasan yang selalu mengejutkanku.
11. Teman-Teman Komunikasi 2011. Bangjay, Teresia, Kusnul, Ramanda, Yessy,
Hamdana, Hana, Imel, Okta, Zee, Mizaany, Ageta, Adel, Pije, Inka, Uwi,
Adel, Vio, Uti, Amoy, Amy, Bowo, Riksa, Aji, Apin, Ricky, Diki, Novian,
Dimas, Rizal, Imam, Yoga, Gigih, Fajri, Novian, Tedy, Riksa, Riski, dan
seluruh komsebelas. Terimakasih untuk kebersamaan dan hari-hari yang tak
tergantikan.
12. Untuk seluruh orang-orang baik di sekeliling penulis yang telah mendukung
dan memotivasi dan tak bisa penulis sebutkan satu-persatu. Terimakasih,
semoga Allah membalas segala ketulusan dan kebaikan kalian.
Bandarlampung, 14 Juni 2016
Nastria Fitriana Sari
i
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI ........................................................................................................ i
DAFTAR TABEL ............................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 6
D. Manfaat Penelitian .................................................................................... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 7
A. Penelitian Terdahulu ................................................................................. 7
B. Media Baru ................................................................................................ 11
C. Media Smartphone .................................................................................... 14
D. Penggunaan Smartphone ........................................................................... 17
E. Ketergantungan Terhadap Media .............................................................. 18
F. Ketergantungan Terhadap Smartphone ..................................................... 20
G. Faktor Penyebab Ketergantungan Smartphone ......................................... 22
H. Dampak Ketergantungan Smartphone ...................................................... 24
I. Landasan Teori .......................................................................................... 25
1. Teori Uses and Effects .................................................................. 25
2. Teori Dependency ......................................................................... 27
J. Kerangaka Fikir ......................................................................................... 29
K. Hipotesis Teoritis ...................................................................................... 30
BAB III METODOLOGI ................................................................................... 31
A. Tipe Penelitian .......................................................................................... 31
B. Metode Penelitian...................................................................................... 31
C. Identifikasi Variabel Penelitian ................................................................. 32
D. Definisi Konsep ......................................................................................... 32
1. Penggunaan Smartphone ............................................................... 32
2. Ketergantungan Smartphone ......................................................... 33
E. Definisi Operasional.................................................................................. 33
F. Populasi dan Sampel ................................................................................. 35
ii
1. Populasi ......................................................................................... 35
2. Sampel ........................................................................................... 35
G. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 36
H. Teknik Pengolahan Data ........................................................................... 37
I. Teknik Penentuan Skor Jawaban .............................................................. 37
J. Teknik Pengujian Instrumen ..................................................................... 38
1. Uji Validitas Kuesioner ................................................................. 39
2. Uji Reliabilitas Kuesioner ............................................................. 39
K. Teknik Analisis Data.. ............................................................................... 40
L. Uji Hipotesis ............................................................................................. 41
BAB IV GAMBARAN UMUM .......................................................................... 43
A. Sejarah Universitas Muhammadiyah Lampung .................................................. 43
B. Stuktur Fakultas Psikologi UML ........................................................................ 45
C. Visi, Misi, dan Tujuan Fakultas Psikologi UML ................................................ 46
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................................... 48
A. Hasil Penelitian ................................................................................................... 48
1. Karakteristik Responden ........................................................................ 48
a. Identitas Responden .................................................................. 48
b. Frekuennsi dan Durasi .............................................................. 50
2. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen ................................................ 51
a. Uji Validitas .............................................................................. 52
b. Uji Reliabilitas .......................................................................... 55
3. Penggunaan Smartphone (Variabel X) .................................................. 57
a. Penggunaan smartphone sebagai sarana hiburan ...................... 57
b. Penggunaan smartphone untuk akses sosial media................... 58
c. Penggunaan smartphone karena aplikasi messanging ............. 59
d. Penggunaan aplikasi Line dalam smartphone ........................... 60
e. Penggunaan aplikasi BBM dalam smartphone .......................... 61
f. Penggunaan aplikasi Whatsapp dalam smartphone .................. 62
g. Penggunaan smartphone karena aplikasi e-mail ....................... 63
h. Penggunaan aplikasi G-mail dalam smartphone ....................... 64
i. Penggunaan aplikasi Y-mail dalam smartphone ....................... 65
j. Penggunaan smartphone karena aplikasi game ........................ 66
k. Penggunaan aplikasi game dalam smartphone ......................... 67
l. Penggunaan smartphone karena kemudahan akses internet .....
.................................................................................................. 68
m. Penggunaan aplikasi browser dalam smartphone ..................... 69
n. Penggunaan smartphone karena aplikasi sosial media ............. 70
o. Penggunaan aplikasi Path dalam smartphone .......................... 71
p. Penggunaan aplikasi Instaggram dalam smartphone ................ 72
q. Penggunaan aplikasi Facebook dalam smartphone ................... 73
r. Penggunaan aplikasi Twitter dalam smartphone ...................... 74
4. Ketergantungan Smartphone (Variabel Y) ............................................ 75
a. Perasaan tidak nyaman apabila tidak dapat mngakses
informasi melalui smartphone .................................................. 75
b. Perasaan marah apabila tidak dapat mengakses sosial
media melalui smartphone ........................................................ 77
iii
c. Perasaan marah ketika tidak dapat meggunakan
smartphone ............................................................................... 78
d. Rela kembali kerumah untuk mengambil smartphone
yang tertinggal .......................................................................... 79
e. Perasaan panik ketika kehabisan baterai smartphone ............... 80
f. Mencari sumber listrik ketika baterai smartphone habis .......... 81
g. Perasaan panik ketika kehabisan paket bulanan pada
smartphone ................................................................................ 82
h. Rela membeli paket bulanan pada smartphone ketika
malam hari ................................................................................ 83
i. Selalu ingin memeriksa smartphone ......................................... 84
j. Terfokus dengan smartphone sehingga mengabaikan
pembicaraan saat berkumpul keluarga ...................................... 85
k. Asik sendiri dengan smartphone ketika berkumpul
bersama teman .......................................................................... 86
l. Lebih tertarik dengan smartphone dibanding mengobrol
dengan keluarga atau teman ..................................................... 87
5. Variabel Pendukung ............................................................................... 88
a. Menggunakan smartphone karena keadaan sosial .................... 88
b. Menggunakan smartphone karena suatu kebutuhan ................. 89
c. Memiliki harapan bahwa smartphone dapat
memenuhi kebutuhan ................................................................ 90
d. Keyakinan bahwa smartphone dapat memenuhi
kebutuhan .................................................................................. 91
e. Menggunakan smartphone untuk mencari kepuasan ................ 92
6. Uji Korelasi ............................................................................................ 94
7. Uji Hipotesis .......................................................................................... 95
B. Pembahasan ........................................................................................................ 97
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ......................................................................................................... 109
B. Saran ................................................................................................................... 110
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vi
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Perbandingan Penelitian Terdahulu dengan Penelitian yang Akan
Dilaksanakan .............................................................................................9
2. Definisi Operasional..................................................................................32
3. Identitas Responden Penelitian .................................................................49
4. Frekuensi Responden Menggunakan Smartphone ....................................50
5. Uji Validitas Variabel Penggunaan Smartphone.......................................53
6. Uji Validitas Variabel Ketergantungan Smartphone.................................54
7. Uji Validitas Variabel Penghubung ..........................................................55
8. Pedoman Interpretasi Koefisien Penentu ..................................................56
9. Uji Reliabilitas ..........................................................................................56
10. Respon Responden Terhadap Penggunaan Smartphone Sebagai Sarana
Hiburan......................................................................................................57
11. Respon Respon Terhadap Penggunaan Smartphone untuk Mengases
Media Sosial..............................................................................................58
12. Respon Responden Terhadap Penggunaan Smartphone Karena Aplikasi
Messanging ...............................................................................................59
13. Respon Responden Terhadap Penggunaan Aplikasi Line dalam
Smartphone ...............................................................................................60
14. Respon Responden Terhadap Penggunaan Aplikasi Blackberry Messanger
dalam Smartphone.....................................................................................61
15. Respon Responden Terhadap Penggunaan Aplikasi Whatsapp dalam
Smartphone ...............................................................................................62
16. Responden Terhadap Penggunaan Smartphone Karena Aplikasi E-mail .63
17. Respon Responden Terhadap Penggunaan Aplikasi Google Mail dalam
Smartphone ...............................................................................................64
vii
18. Respon Responden Terhadap Penggunaan Aplikasi Yahoo Mail dalam
Smartphone ...............................................................................................65
19. Responden Terhadap Penggunaan Smartphone Karena Aplikasi Game ..66
20. Respon Responden Terhadap Penggunaan Aplikasi Game dalam
Smartphone ...............................................................................................67
21. Responden Terhadap Penggunaan Smartphone Karena Kemudahan Dalam
Akses Internet............................................................................................68
22. Respon Responden Terhadap Penggunaan Aplikasi Browser dalam
Smartphone ...............................................................................................69
23. Responden Terhadap Penggunaan Smartphone Karena Aplikasi Media
Sosial .........................................................................................................70
24. Respon Responden Terhadap Penggunaan Aplikasi Path dalam
Smartphone ...............................................................................................71
25. Respon Responden Terhadap Penggunaan Aplikasi Instagram dalam
Smartphone ...............................................................................................72
26. Respon Responden Terhadap Penggunaan Aplikasi Facebook dalam
Smartphone ...............................................................................................73
27. Respon Responden Terhadap Penggunaan Aplikasi Twitter dalam
Smartphone ...............................................................................................74
28. Respon Responden Terhadap Perasaan Tidak Nyaman Apabila Tidak Bisa
Mengakses Info Melalui Smartphone .......................................................75
29. Respon Responden Terhadap Perasaan Marah Apabila Tidak Dapat
Mengakses Sosial Media Melalui Smartphone .........................................76
30. Respon Responden Terhadap Perasaan Marah Ketika Tidak Dapat
Menggunakan Smartphone........................................................................78
31. Respon Responden Terhadap Rela Kembali Kerumah untuk Mengambil
Smartphone yang Tertinggal .....................................................................79
32. Respon Responden Terhadap Perasaan Panik Ketika Kehabisan Baterai
Smartphone ...............................................................................................80
33. Respon Responden Terhadap Pernyataan Mencari Sumber Listrik Ketika
Baterai Habis.............................................................................................81
viii
34. Respon Responden Terhadap Perasaan Panik Ketika Kehabisan Paket
Bulanan pada Smartphone.........................................................................82
35. Respon Responden Terhadap Pernyataan Rela Membeli Paket Bulanan
pada Smartphone Ketika Malam Hari.......................................................83
36. Respon Responden Terhadap Pernyataan Selalu Ingin Memeriksa
Smartphone ...............................................................................................84
37. Respon Responden Terhadap Pernyataan Terfokus dengan Smartphone
sehingga Mengabaikan Pembicaraan saat Berkumpul Keluarga ..............85
38. Respon Responden Terhadap Pernyataan Asik Sendiri dengan Smartphone
Ketika Berkumpul Bersama Teman ..........................................................86
39. Respon Responden Terhadap Pernyataan Lebih Tertarik dengan
Smartphone dibanding Mengobrol dengan Keluarga atau Teman............87
40. Respon Responden Terhadap Pernyataan Menggunakan Smartphone
karena Keadaan Sosial ..............................................................................89
41. Respon Responden Terhadap Pernyataan Menggunakan Smartphone
karena Suatu Kebutuhan ...........................................................................90
42. Respon Responden Terhadap Pernyataan Memiliki Harapan Bahwa
Smartphone dapat Memenuhi Kebutuhan.................................................91
43. Respon Responden Terhadap Pernyataan Keyakinan Bahwa Smartphone
dapat memenuhi Kebutuhan......................................................................92
44. Respon Responden Terhadap Pernyataan Menggunakan Smartphone untuk
Mencari Kepuasan.....................................................................................93
vii
DAFTAR BAGAN
Gambar Halaman
1. Kerangka Pikir .................................................................................................. 30
2. Struktur Fakultas Psikologi UML ..................................................................... 45
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi pada zaman modern ini
sangat pesat sekali, baik dari sisi kecepatan maupun kemudahan masyarakat
dalam mengakses informasi yang di butuhkan, seiring dengan perkembangan alat-
alat yang menunjang komunikasi yaitu telegraf, telepon, radio dan televisi
(Kismiantini, 2010: 18).
Sejak tahun 2010 perkembangan teknologi handphone sangat cepat, sampai saat
ini muncul teknologi smartphone yaitu sejenis handphone yang memiliki
kemampuan lebih tinggi dari handphone biasa. Smartphone sudah dikategorikan
sebagai sebuah komputer kecil yang bisa mengolah data, dan mengakses internet.
Smartphone saat ini sudah menjadi sebuah barang dengan tingkat kebutuhan
tinggi yang penting bagi sebagian orang. Hal ini disebabkan karena smartphone
bisa digunakan dimana saja dan dibawa kemana saja, berbeda dengan komputer,
PC (Personal Computer) ataupun laptop yang ukurannya lebih besar. Kelebihan
utama smartphone adalah dalam mengakses internet dengan cepat dan canggih,
kemudian menunjang aktivitas seseorang dalam melakukan interaksi sosial
2
melalui fitur-fitur jejaring sosial seperti facebook, twitter, skype, path, dan lain-
lain (jurnal “Acta Diurna”. Vol. I. No. 1. Th. 2013).
Diberitakan oleh Techland, sebuah survei yang dilakukan perusahaan komunikasi
CloudTalk menunjukan bahwa menelpon adalah aktivitas nomor empat dari
aktivitas lain yang biasa dilakukan orang dengan menggunakan smartphone,
sedangkan tiga aktifitas yang lebih banyak digunakan adalah megirim SMS, e-
mail, dan chatting di situs jejaring sosial. Survei warga Amerika Serikat itu
menunjukkan hanya 43% orang yang menggunakan smartphone untuk menelpon.
Sembilan dari sepuluh responden lebih memilih mengirim SMS dari pada
menelpon. Alasanya, menelpon dianggap sebagai kegiatan boros waktu dan
mengganggu. Sedangkan survei warga Indonesia menunjukan hanya 50% orang
yang menggunkan smartphoneuntuk menelpon, selebihnya mereka menggunakan
smartphone untuk mengirim pesan dan membuka situs jejaring sosial seperti path,
instagram, facebook, twitter, dan lainnya. Tetapi ada juga orang yang
menggunakan smartphone bukan cuma untuk menelpon, mengirim pesan, atau
membuka jejaring sosial, melainkan hanya untuk gengsi semata (Jurnal “Acta
Diurna”. Vol. I. No. 1. Th. 2013).
Diperkuat dengan data dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia
(APJII) yang bekerjasama dengan Pusat Kajian Komunikasi (PusKaKom)
Universitas Indonesia yang telah melakukan riset untuk menemukan jawaban
pertumbuhan pengguna internet tahun 2014. Hasil riset tahun 2014 menunjukan
pengguna sosial media menduduki perigkat tertinggi mengalahkan browsing di
3
posisi kedua dan chatting diposisi ketiga. Terkait dengan teknologi berbasis
internet, 85% dari total pengguna internet di Indonesia mengakses internet dengan
menggunakan smartphone. Hasil penelitian ini mengonfirmasi beberapa temuan
tentang naiknya tingkat pembelian dan penggunaan smartphone di Indonesia.
Sementara bila dilihat dari kategori usia, smartphone paling tinggi digunakan oleh
mereka yang berusia 18-24 tahun. Sebanyak 60% pengguna internet dari kategori
usia ini mengakses internet menggunakan smartphone (APJII dan PusKaKom
2014).
Hasil temuan riset Indonesia Smartphone Consumer Insight pada Mei 2013 yang
dilakukan lembaga riset global Nielsen menunjukan, penggunaan normal per-hari
rata-rata orang indonesia menggunakan smartphone selama 189 menit (3jam
15menit). Survei serupa juga dilakukan oleh Millward Brown AdReaction yang
dikutip dalam laporan “Internet Trens 2014” oleh Mary Meeker, seorang analisis
dari Kleiner Perkinds Caufield & Byers, yang melaporkan bahwa penduduk
Indonesia menghabiskan waktu selama 181 menit untuk menggunakan
smartphone (Dwi Putra 2015: 14).
Dengan adanya teknologi canggih seperti smartphone yang mempermudah
seseorang dalam mengakses informasi dan berkomunikasi membuat sebagian
orang menjadi ketergantungan terhadap smartphone. Muncul sebuah fenomena
dimana manusia saat ini benar-benar menjadi budak dari teknologi. Berdasarkan
survei yang dilakukan Secur Envoy, sebuah perusahaan yang mengkhususkan diri
dalam password digital, yang melakukan survei terhadap 1.000 orang di Inggris
4
menyimpulkan bahwa manusia terutama dikalangan mahasiswa masa kini
mengalami nomophobia. Nomophobia yaitu perasaan cemas dan takut jika tidak
bersama telepon selulernya. Hasil survei menunjukkan, 66% responden mengaku
tidak bisa hidup tanpa telpon selulernya. Persentase ini semakin membengkak
pada responden berusia 18-24 tahun. Sebanyak 77% responden pada kelompok
usia ini mengalami nomophobia. (Jurnal “pembangunan pendidikan: Fondasi dan
aplikasi”, volume 2, nomor 1, 2014)
Banyaknya hal yang bias dilakukan dengan menggunakan smartphone,
tampaknya membuat kita menjadi sangat tergantung pada smartphone. Sebuah
perusahaan periklanan mobile bernama Flurry belum lama ini
mengeluarkan laporan mengenai jumlah pecandu smartphone saat ini. Sayangnya,
data yang disajikan Flurry tampak membingungkan dan tidak memperlihatkan
semua data yang diperlukan. Terlebih lagi penelitian ini mungkin cukup bias
karena dilakukan oleh sebuah perusahaan yang menjual iklan di perlengkapan
mobile. Tapi bagaimana pun, laporan ini masih bias memberikan gambaran
mengenai pengguna smartphone saat ini.
Dalam laporannya, Flurry mematok bahwa Mobile Addict atau pecandu
smartphone adalah orang yang membuka aplikasi pada smartphone mereka
sebanyak lebih dari 60 kali dalam sehari. Hasilnya cukup menarik. Dari 1,4 miliar
pengguna smartphone yang diteliti, 176 juta orang di antaranya adalah
pecandusmartphone. Angka tersebut juga naik sampai 123 persen dibandingkan
angka tahun lalu yang hanya 79 juta orang. Dari 176 juta orang tersebut,
5
berdasarkan survey dengan 100.000 orang sampel, 52 persen di antaranya adalah
wanita. Dari segi umur, pecandu smartphone terbanyak adalah yang berusia 18
sampai 24 tahun, diikutioleh yang berusia 35 sampai 54 tahun, dankemudian 13
sampai 17 tahun. (Jurnal “Acta Diurna”. Vol. I. No. 1. Th. 2013)
Berdasarkan data diatas, dalam penelitian ini, peneliti akan menjadikan
mahasiswa dengan usia 18-24 tahun sebagai responden dalam penelitian ini dan
peneliti memilih lokasi penelitian di jurusan Psikologi Universitas
Muhammadiyah Lampung, karena ketergantungan berhubungan dengan ilmu
psikologi, diharapkan dalam menjawab pernyataan pada kuesioner, mahasiwa
akan menjawabnya berdasarkan ilmu psikologi.
Berdasarkan data yang peneliti kumpulkan, fokus penelitian ini adalah adakah
pengaruh penggunaan smartphone terhadap ketergantungan mahasiswa pada
smartphone. Hal ini menjadi sebuah pertanyaan bagi peneliti, adakah pengaruh
antara penggunaan smartphone terhadap ketergantungan mahasiswa pada
smartphone.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah peneliti ungkapkan di atas, maka
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
“Adakah pengaruh penggunaan smartphone terhadap ketergantungan mahasiswa
pada smartphone”
6
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
“Untuk mengetahui besarnya pengaruh penggunaan smartphone terhadap
ketergantungan mahasiswa pada smartphone”
D. Manfaat Penelitian
1. Secara Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengembangan studi
dalam perkembangan teknologi komunikasi mengenai pengaruh dan
dampak dari penggunaan Smartphone.
2. Secara Praktis
a. Penelitian ini diharapakan menjadi sumber bahan masukan bagi
mahasiswa mengenai perkembangan teknologi komunikasi tentang
pengaruh penggunaan smartphone
b. Penelitian ini merupakan salah satu syarat untuk melengkapi dan
memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar sarjana
Ilmu Komunikasi pada program studi Ilmu Komunikasi FISIP
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Penelitian Terdahulu
Sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian ini dicantumkan penelitian
terdahulu yang telah dilakukan oleh peneliti lain. Penelitian yang dilakukan oleh
Aucky Putra Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Brawijaya Malang, tahun 2014 dengan judul “Peran Smartphone
Dalam Interaksi Sosial Anak Muda ( Studi Deskriptif Kualitatif Peran Smartphone
Dalam Kelompok Persahabatan Anak Muda)”.Penelitian ini menggunakan
pendekatan kualitatif dengan hasil yang menjelaskan bahwa dari sisi penggunaan,
kelompok persahabatan anak muda ini menggunakan smartphone dengan sangat
beragam seperti menjadi sarana komunikasi, smartphone juga digunakan untuk
mengakses media sosial, selain itu smartphone juga digunakan untuk dijadikan
modem agar dapat mengakses internet lewat media yang lain seperti komputer
atau laptop. Peran smartphone juga digunakan dalam proses interaksi sosial dari
kelompok persahabatan anak muda sebagai berikut:
1. Interaksi Primer, menjadi alat bantu perantara atau penghubung proses
komunikasi kepada anggota kelompok tersebut untuk melakukan
pertemuan secara langsung, atau diluar dari kelompok tersebut.
8
Smartphone dapat memberikan suatu informasi baru yang diperoleh dari
internet kepada anggota dari kelompok persahabatan tersebut, smartphone
dapat menjadi bahan interaksi yang diperoleh dari internet atau media
sosial yang berada di dalamnya.
2. Interaksi Sekunder, menjadi perantara atau penghubung proses komunikasi
mereka disaat mereka tidak bisa berkumpul secara bersamaan melalui
groupchat, bisa menjadi sarana transaksi jual beli antar anggota kelompok
persahabatan itu sendiri, menjadi sarana tukar menukar informasi
khususnya tentang kegemaran dari kelompok tersebut, menjadi sarana
jaringan komunikasi antar anggota kelompok tersebut
Dengan hasil temuan seperti ini, kelompok persahabatan ini beranggapan,
smartphone mempunyai dampak positif dalam hal interaksi sosial yang mereka
lakukan. Mereka juga sedikit menghilangkan anggapan banyak orang terhadap
adanya smartphone yang mengatakan bahwa smartphone mempunyai kesan
mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat.
Penelitian yang kedua yang dilakukan oleh Octania Valavissy Jurusan Sosiologi
Universitas Lampung, tahun 2010 dengan judul “Perspektif Sosiologis Situs
Facebook dalam Ketergantungan Pengguna (studi pada pengguna situs Facebook
siswa SMA di warung internet Live Net kelurahan Sukabumi, Bandar Lampung).
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan hasil yang menjelaskan
bahwa situs facebook sebagai media komunikasi memudahkan seseorang dalam
berinteraksi serta membangun suatu hubungan yang lebih baik. Pilihan fitur yang
9
menjadi favorit pengguna situs facebook di kalangan siswa SMA adalah fitur
mengirim pesan, mencari teman, dan obrolan. Ketiga fitur tersebut sangat sering
digunakan sehingga menimbulkan ketergantunganyang membuat pengguna selalu
ingin mengakses situs facebook. Ketergantungan terhadap penggunaan situs
facebook terlihat dari perilaku pengguna dalam kehidupan sehari-hari, misalnya
selalu mendatangi warnet setiap hari sehingga waktu yang tersedia untuk
mengerjakan hal lain terbuang sia-sia, serta berkurangnya kegiatan sosialisasi
dengan keluarga dan teman di kehidupan nyata.
Tabel 1 Perbandingan Penelitian Terdahulu dengan Penelitian yang Akan
Dilaksanakan
No Penelitian Terdahulu Penelitian1. Pengarang Aucky Putra /
2014Octania Falavissy /
2010NastriaFirianasari
2. Judul Peran SmartphoneDalam InteraksiSosial Anak Muda (Studi DeskriptifKualitatif PeranSmartphone DalamKelompokPersahabatan AnakMuda)
Perspektif SosiologisSitus FacebookdalamKetergantunganPengguna (StudiPada PenggunaSitusFacebook SiswaSMA di WarungInternet “Live Net”KelurahanSukabumi, BandarLampung)
PengaruhPenggunaanSmartphoneTerhadapKetergantunganMahasiswa padaSmartphone(StudiPada MahasiswaJurusan PsikologiUniversitasMuhammadiyahLampung)
3. Fokus Peran smartphoneterhadap interaksianak muda danmengilangkananggapan bahwasmartphonemenjauhkanseseorang darikelompokpersahabatan
Bagaimanaperspektif sosiologisdalam penggunaansitus facebook yangmenimbulkanketergantungan olehsiswa SMA di warnet“live net”
Mengetahui apakahada pengaruhantara penggunaansmartphoneterhadapketergantunganmahasiswa padasmartphone
10
Lanjutan Tabel 1
4. Metode Kualitatif Kualitatif Kuantitatif5. Teori Uses and
GrafiticationDependency teory Uses and effects
dan DependencyTeory
6. Kesimpulan Peran smartphonejuga digunakandalam prosesinteraksi sosial darikelompokpersahabatan anakmuda yaitu menjadiperantara ataupenghubung proseskomunikasi merekadisaat mereka tidakbisa berkumpulsecara bersamaan.Kelompokpersahabatan iniberanggapanadanya smartphoneini menjadi dampakpositif dalam halinteraksi sosialyang merekalakukan. Merekamenghilangkananggapan banyakorang terhadapadanya smartphoneyang mengatakanbahwa smartphonemempunyai kesanmendekatkan yangjauh danmenjauhkan yangdekat.
Dengan segalaaplikasi yangditawarkan facebook,ternyata situs inimampumempengaruhipenggunanya,khusnya anak SMAdi kelurahansukabumi sudahmenjadi penggunayang ketergantunganterhadap facebook,hal ini terlihat dariantusias mereka yangsangat seringmenggunakanfacebook sebagaisarana untukberinteraksi,mebangun sebuahhubungan, bahkankebutuhan yangbersifat rohaniah.
11
Berdasarkan tabel mengenai penelitian terdahulu, peneliti mengetahui perbedaan
dengan penelitian yang akan penelitilakukan. Pada penelitian yang dilakukan oleh
Aucky Putra, perbedaan terletak pada fokus penelitian, teori yang digunakan dan
metode penelitian. Namun berdasarkan penelitian inilah peneliti mendapatkan
informasi mengenai materi-materi apa saja yang perlu peneliti masukan dalam
penelitian yang akan peneliti lakukan terutama mengenai media smartphone.Pada
penelitian kedua yang dilakukan oleh Octania Valavissy, perbedaan terletak pada
fokus penelitian dan Metode penelitian. Berdasarkan penelitian inilah peneneliti
mendapatkan informasi tentang ketergantungan, dan teori apa yang harus peneliti
gunakan.
B. Media Baru
Media Baru, teknologi yang paling mempengaruhi manusia, dalam masa yang
modern ini, masyarakat sudah terbiasa akan media baru dalam kian waktu yang
tidak begitu panjang, dan bahkan susah melewati kehidupan sehari-hari tanpa
media baru. Media baru adalah teknologi-teknologi digital yang tidak melingkupi
program-program televisi ataupun siaran-siarannya serta produk-produk publikasi
dalam bentuk kertas/bercetak seperti koran dan majalah, radio dan juga film.
Media baru ini telah berkembang pada era komunikasi interaksi. Sebagai
contohnya dapat disebutkan blog, situs jejaring social dan hal-hal lain yang dapat
digunakan untuk melakukan interaksi secara digital. Media baru dapat mengirim
pesan individu menuju ke orang-orang dengan jumlah yang tidak terbatas dalam
12
waktu yang sama. Juga dalam media baru, semua orang yang terlibat dapat
mengatasi feedback mengenai suatu konten.(Jurnal ‘Han Bi’ Th. 2014)
Media baru terdiri dari 3 komponen, yaitu handphone/ Smartphone, internet, dan
komputer. Komponen media baru yang pertama adalah smartphone, dengan
pengaksesan internet melalui smartphone, komunikasi melalui sosial media-pun
sangat lancer dan kecepatan penyampaian serta penerimaan pesan pun menjadi
semakin cepat. Komponen media baru yang kedua adalah internet, dengan internet
kita mendapatkan dan memberikan informasi dengan begitu mudah dan cepat.
Internet dapat dikatakan sebagai penyalur informasinya dan juga membuat media
baru dapat berkembang dengan begitu cepat. Internet ini telah ditemukan paling
telat namun paling mempengaruhi gaya hidup masyarakat. Komponen media baru
yang ketiga adalah komputer. Komputer ini juga dikatakan sebagai dasar dari
media baru, karena sebelumnya internet hanya bias digunakan dari komputer.
(Jurnal ‘Han Bi’ Th. 2014)
Media baru yang selalu berada sekitar kita tentu memiliki banyak manfaat dan
member begitu banyak bantuan bagi masyarakat. Media baru ini telah
memperbesar kemampuan manusia untuk melakukan dan menghasilkan hal-hal
yang lebih baik dan canggih, media baru juga membantu dalam bidang
pendidikan. Melalui media baru, kita dapat mempelajari hal-hal yang baru dengan
mudah dan media baru ini sangat membantu dalam pengerjaan tugas-tugas. Media
baru telah meningkatkan komunikasi dalam masyarakat dan hal tersebut
membantu masyarakat untuk dapat mengungkapkan perasaannya dengan berbagai
13
cara. Salah satu manfaatnya adalah mempercepat penerimaan dan pemberian
informasi. (Jurnal ‘Han Bi’ Th. 2014)
Namun karena media baru terasa begitu mudah dan menyenangkan bagi
masyarakat. Dengan adanya media baru yang begitu canggih dan dengan mudah
mempengaruhi kehidupan masyarakat, media lama menjadi lebih jarang
digunakan. Hal tersebut terjadi karena, media baru kini dapat melakukan berbagai
hal yang telah dilakukan oleh media lama juga. Walau memiliki berbagai
kelebihan, media baru ini memiliki masalah-masalah. Munculnya sikap hedonism
dan konsumtif, mengurangi kepentingan mengenai rasa social akan lingkungan
sekitar. Masalah tersebut dapat dikatakan “mendekatkan yang jauh tapi
menjauhkan yang dekat”. Dapat dilihat pada orang-orang sekitar, banyak sekali
orang yang melihat hanphone/smartphone daripada berkomunikasi dengan orang
lain. (Jurnal ‘Han Bi’ Th. 2014)
Dengan adanya media baru yang terus menerus memudahkan hidup manusia,
masyarakat mempercayai berbagaihal pada media baru dan bergantung padanya.
Media baru tidak akan berhenti di sini, tapi akan terus berkembang dan terus
menerusakan mempengaruhi masyarakat. Media baru diciptakan oleh manusia
untuk membantu kehidupan, harus digunakan secukupnya dengan baik. Karena
ketika digunakan secukupnya media baru memperbesar kemampuan manusia,
namun jika berlebihan atau bergantung padanya kemampuan manusia akan
melemah (Jurnal ‘Han Bi’ Th. 2014).
14
C. Media Smartphone
Pada zaman modern ini handphone sudah menjadi kebutuhan sebagian
masyarakat dunia, dari anak-anak sampai orang dewasa handphone sudah tidak
asing lagi. Handphone adalah salah satu perkembangan teknologi dari telepon,
seiring perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, perangkat telepon-pun
semakin praktis. Pada awalnya kita tidak dapat membawa telepon kemana-mana,
telepon tersebut di kenal dengan nama telepon tetap atau telepon kabel. Seiring
perkembangan teknologi telah muncul telepon tanpa kabel yang bisa di bawa
kemanapun sesuai dengan kebutuhan kita. Telepon tanpa kabel semacam ini
disebut telepon genggam atau handphone(HP). HP bentuknya praktis untuk
dibawa kemanapun dengan model yang bervariasi. (Kismiantini, 2010: 08)
Fungsi Handphone semakin berkembang, tidak hanya untuk berbicara satu sama
lain dengan jarak jauh, handphone juga dapat digunakan untuk mendengarkan
musik, radio, berfoto, merekam video, dan mengirim foto atau video. Di-era
teknologi yang canggih ini perkembangan handphone yang sangat pesat yang
memungkinkan seseorang untuk melakukan komunikasi menggunakan teks,
suara, video dan bahkan mengakses internet juga memiliki aplikasi yang dimiliki
komputer yang sekarang dikenal dengan Smartphone.
Hal ini disebabkan karena munculnya teknologi 3G. 3G adalah singkatan dari
“third generation technology” atau teknologi generasi ketiga. Teknologi ini
mampu menyatukan semua jenis komunikasi. Setelah munculnya teknologi 3G
15
muncul pula teknologi HSDPA. HSDPA adalah singkatan dari “High Speed
Downlink Packet Access” kelebihan dari HSDPA adalah mengurangi tertundanya
pengunduhan data dan memberikan umpan balik yang lebih cepat saat pengguna
menggunakan aplikasi interaktif. Kelebihan lain HSDPA adalah meningkatkan
kapasitas sistem tanpa memerlukan spektrum frekuensi tambahan. Dengan
demikian membuat layanan data semakin hemat. Kismiantini (2010: 09) karena
munculnya teknologi 3G dan HSDPA menyebabkan kemunculan media baru,
yaitu media smartphone.
Smartphone atau bisa disebut dengan telepon pintar/cerdas sudah menjadi sebuah
kebutuhan bagi sekian orang di dunia ini sebagai penunjang aktivitas kerja
maupun sekedar lifestyle atau gaya hidup.Smartphone adalah telepon genggam
yang mempunyai kemampuan tingkat tinggi dan memiliki fungsi yang
menyerupai komputer. Belum ada standar pabrik yang menentukan arti dari
smartphone. Bagi sebagian orang, smartphone merupakan telepon yang bekerja
menggunakan seluruh perangkat lunak sistem operasi yang menyediakan
hubungan standar dan mendasar bagi pengembang aplikasi. Bagi sebagian orang
lainnya, smartphone hanyalah sebuah telepon yang menyajikan fitur canggih
seperti surel (surat elektronik), e-book, messaging, hiburan (game), dan dapat
tersambung dengan internet seperti browsing dan mengakses sosial media.
Dengan kata lain, smartphone merupakan komputer kecil yang mempunyai
kemampuan sebuah telepon. (Jurnal “Acta Diurna”. Vol. 1. No. 1. Th. 2013)
16
Pertumbuhan permintaan akan alat canggih yang mudah dibawa kemana-mana
membuat kemajuan besar dalam memproses, pengingat, layar, dan sistem operasi
yang diluar dari jalur telepon genggam sejak bebrapa tahun ini. Belum ada
kesepakatan dalam industri ini mengenai apa yang membuat sebuah telepon
menjadi “pintar” (smartphone), dan pengertian dari telepon pintar (smartphone)
itupun berubah seiring mengikuti waktu. Menurut David Wood, Wakil Presiden
Eksekutif PT Symbian OS, “telepon pintar dapat dibedakan dengan telepon
genggam biasa dengan dua cara fundametal, bagaimana mereka dibuat dan apa
yang mereka bisa lakukan”. Pengertian lainnya memberikan penekanan berbeda
dari dua faktor ini. (jurnal “Acta Diurna”. Vol. 1. No. 1. Th. 2013)
Kebanyakan alat yang dikategorikan sebagai telepon pintar (smartphone)
menggunakan sistem operasi yang berbeda. Dalam hal fitur, kebanyakan telepon
pintar (smartphone) mendukung sepenuhnya fasilitas surel dengan fungsi penatur
personal yang lengkap. Fungsi lainnya dapat menyertakan miniatur papan ketik
(QWERTY), layar sentuh atau D-pad, kamera, pengaturan daftar nama, penghitung
kecepatan, navigasi perangkat lunak dan keras, kemampuan membaca documen
bisnis, pemutar musik, penjelajah foto dan klip video, penjelajah internet, atau
hanya sekedar akses aman untuk membuka surel (surat elektronik) perusahaan.
Fitur yang paling sering ditemukan dalam telepon pintar (smartphone) adalah
kemampuannya menyimpan daftar nama sebanyak mungkin, tidak seperti telepon
genggam biasa yang mempunyai batasan maksimum penyimpanan daftar nama.
(jurnal “Acta Diurna”. Vol. 1. No. 1. Th. 2013)
17
D. Penggunaan Smartphone
Penggunaan smartphone adalah aktifitas menggunakan fitur-fitur yang ada pada
smartphone dalam rangka untuk berkomunikasi dengan orang lain. Kemudian
aktivitas apa saja yang dilakukan ketika menggunakan smartphone serta berapa
lama durasi penggunaannya.(Dwi Putra 2015: 14)
Hasil temuan riset Indonesia Smartphone Consumer Insight Mei 2013 yang
dilakukan lembaga riset global Nielsen menunjukkan per hari rata-rata orang
Indonesia memanfaatkan smartphone selama 189 menit (setara 3 jam 15 menit).
Survei serupa juga dilakukan oleh Millward Brown AdReaction yang dikutip
dalam laporan“Internet Trends 2014” oleh Mary Meeker, seorang analis dari
Kleiner Perkins Caufield & Byers, yang melaporkan bahwa penduduk Indonesia
menghabiskan waktu selama 181 menit untuk menggunakan smartphone.(Dwi
Putra 2015: 14)
Survei warga Indonesia menunjukan hanyan 50% orang yang menggunkan
smartphone untuk menelpon, selebihnya mereka menggunakan smartphone untuk
mengirim pesan dan membuka situs jejaring sosial seperti path, instagram,
facebook, twitter, dan lainnya. Tetapi ada juga orang yang menggunakan
smartphone bukan cuma untuk menelpon, mengirim pesan, atau membuka
jejaring sosial, melainkan hanya untuk gengsi semata. (Jurnal “Acta Diurna”.
Vol. I. No. 1. Th. 2013)
18
E. Ketergantungan Terhadap Media
Secara historis, addictions telah didefinisikan semata-mata untuk suatu hal yang
berkenaan dengan zat adiktif (alkohol, tembakau, dan obat-obatan) yang masuk
melewati darah dan menuju ke otak. Sejak tahun 1964, WHO tidak lagi
menggunakan istilah addictions, namun menggantinya dengan dependence atau
ketergantungan terhadap zat. (Fausiah&Widury 2005: 174)
Istilah ketergantungan sendiri berkembang seiring dengan perkembangan
kehidupan masyarakat, sehingga istilah ketergantungan tidak selamanya melekat
pada zat atau obat-obatan tetapi dapat juga melekat pada kegiatan atau suatu hal
tertentu yang dapat mempengaruhi seseorang secara fisik atau psikologis (jurnal
Yuwanto: 2010)
Dennis McQuail berpendapat bahwa masyarakat mempunyai kebutuhan-
kebutuhan dan persyaratan tertentu, dan secara langsung media ditunjukan untuk
memenuhi kebutuhan tersebut. (McQuail, 1897: 75-84)
Seseorang bergantung pada pada suatu media untuk memenuhi kebutuhan tertentu
dan mencapai tujuan tertentu. Akan tetapi, seseorang tidak anak bergantung pada
semua media. Menurut Ball-Rokeach dan DeFleur ada dua faktor yang
menentukan akan seberapa bergantungnya seseorang pada media. Pertama,
seseorang akan menjadi lebih bergantung pada media yang memenuhi beberapa
kebutuhannya dari pada media yang hanya sedikit memuaskannya,
19
ketergantungan seseorang pada media akan meningkat ketika media tersebut
memberikan informasi yang lebih penting dan lebih memebuhi kebutuhannya.
Sumber ketergantungan yang kedua adalah stabilitas sosial. Ketika perubahan
sosial meningkat, institusi, keyakinan, dan kegiatan yang sudah terbentuk mulai
ditentang, mendorong adanya penilaian ulang dan mungkin pilihan-pilihan baru
yang terkait dengan konsumsi media. Saat-saat tersebut ketergantungan seseorang
akan informasi pada media akan meningkat. Sebaliknya semakin stabil
keadaannya, ketergantungan seseorang pada media akan menurun. (LittleJohn,
2009: 428)
Secara umum ketergantungan media dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu
ketergantungan primer, ketergantungan reaktif dan ketergantungan simptomatis.
1. Ketergantungan primer, biasanya terjadi pada orang dengan kepribadian
yang tidak stabil, ditandai dengan adanya kecemasan.
2. Ketergantungan reaktif, biasanya terjadi pada remaja, karena adanya
dorongan keingintahuan, bujukan, dan rayuan dari teman.
3. Ketergantungan simptomatis, sebagai salah satu gejala tipe kepribadian
yang mendasarinya, pada umumnya terjadi pada orang dengan kepribadian
anti sosial.
Sumber: repository.usu.ac.id (diakses pada 20/06/2016, pukul 19.49)
20
Berdasarkan DSM-III seseorang dapat dikategorikan ketergantungan jika
memenuhi 3 kriteria dari 7 kriteria berikut ini.
1. Menjadi pusat pemikirannya
2. Pemakaian secara berlebihan yang tidak disengaja
3. Toleransi
4. Kemunduran
5. Keinginan terus menerus untuk menggunakan
6. Tidak melakukan kegiatan sosial
7. Terud menggunakan walaupun merasakan efek negatifnya
Sumber: repository.usu.ac.id (diakses pada 20/06/2016, pukul 19.49)
F. Ketergantungan Terhadap Smartphone
Kepopularitas smartphone dikalangan mahasiswa disebabkan karena banyak fitur
dan fungsi yang diberikan. Smartphone memungkinkan untuk melakukan
berbagai pekerjaan sehari-hari dalam satu perangkat, tetapi tidak terbatas pada,
panggilan dan pesan dari seseorang, memeriksa dan mengirim pesan e-mail,
penjadwalan, mengakses internet, bebelanja, menggunakan sosial media, mencari
informasi dari internet, bermain game, mencari hiburan, dan lainnya. Karena
smartphone ada dimana-mana dan memberikan banyak kemampuan. (Yildirim
2014:01)
21
Smartphone telah mengambil alih pasar telepon dan hampir menggantikan masa
handphone atau ponsel, dengan kemampuannya yang banyak, smartphone
memfasilitasi kemudahan berkomunikasi, membantu seseorang tetap terhubung
dimana saja, kapan saja, dan memberikan seseorang kemudahan dalam mengakses
informasi. Dengan demikian, seseorang telah menjadi bergantung pada ponsel
lebih dari sebelumnya, yang pada akhirnya akan memperburuk kecemasan yang
disebabkan oleh smartphone. (Yildirim 2014: 09)
Ketergantunan akan smartphone tentunya memiliki dampak dalam kehidupan
sosial seseorang. Bagi pengguna smartphone, istilah nomophobia mungkin sudah
tidak asing lagi. Nomophobia didefinisikan sebagai “ketakutan akan jauh dari
ponsel” islitah nomophobia adalah singkatan dari no-mobile-phone phobia dan itu
dikemukakan dalam penelitian yang dilakukan pada tahun 2008 oleh Inggris
(SecurEnvoy, 2012). Seiring dengan kemajuan teknologi, fenomena nomophobia
pun semakin sering kita temukan dalam kehidupan sehari-hari, terutama di
kalangan mahasiswa. (Yildirim 2014: 06)
Terus meningkatnya pengguna jejaring sosial belakangan ini mendorong sindrom
nomophobia kian banyak bermunculan. Dalam studi yang dilakukan oleh
SecurEnvoy di Inggris pada 2012, disebutkan bahwa pengidap nomophobia
meningkat secara signifikan sejak 2008. Dalam studi yang dilakukan terhadap
1.000 responden, sekitar dua pertiga diantaranya mengaku merasa takut jika
kehilangan atau hidup tanpa telepon genggam.Dalam riset itu juga disebutkan
bahwa pengidap nomophobia terbanyak berada dalam kategori responden dengan
22
rentang usia 18-24 tahun (77%) dan disusul oleh responden berusia 25-34 tahun
(68%).“Dalam riset sebelumnya yang kami lakukan empat tahun lalu [2008],
hanya ditemukan 55% responden yang mengaku takut hidup tanpa telepon
genggam. Jumlah ini meningkat menjadi 66% dalam studi terbaru kami [2012],”
terang CTO SecurEnvoy Andy Kemshall kala itu. (Yildirim 2014: 06-07)
Lookout Mobile Security juga melakukan penelitian yang menemukan bahwa 50
persen responden mengaku merasa gelisah, marah, takut, panik, jika ponsel
mereka tidak ada di dekat mereka, selalu ingin memeriksa ponsel dan kurang
tertarik dengan keadaan sekitar. Ketika mereka ditanya mengenai barang yang
akan diselamatan saat terjadi kebakaran, mereka menjadikan ponsel sebagai
prioritas utama, menyusul kemudian dompet dan passport. (Dwi Putra 2015: 20)
G. Faktor Penyebab Ketergantungan Terhadap Smartphone
Dalam jurnal faktor-faktor penyebab ketergantungan smartphone, yaitu :
1. Faktor Internal
Faktor ini terdiri atas faktor-faktor yang menggambarkan karakterstik
seseorang. Pertama, self esteem (harga diri) yang rendah, seseorang
dengan self esteem yang rendah menilai negatif dirinya dan cenderung
merasa tidak aman saat berinteraksi secara langsung dengan orang lain
dengan demikan menggunakan smartphone akan membuat dirinya merasa
nyaman saat berinteraksi dengan orang lain. Kedua, kontrol diri yang
rendah, kebiasaan menggunakan smartphone yang tinggi, dan kesenangan
23
pribadi yang tinggi dapat menjadi prediksi kemugkinan seseorang
mengalami ketergantungan smartphone.
2. Faktor Situasional
Faktor ini terdiri atas faktor-faktor penyebab yang mengarah pada
penggunaan smartphone sebagai sarana membuat seseorang merasa
nyaman secara psikologis ketika menghadapi situasi yang tidak nyaman,
seperti pada saat stres, mengalami kesedihan, merasa kesepian, mengalami
kecemasan, mengalami kejenuhan belajar, dan tidak adanya kegiatan saat
waktu luang, dapat menjadi penyebab ketergantungan smartphone.
3. Faktor Sosial
Faktor ini terdiri atas faktor-faktor penyebab ketergantungan smartphone
sebagai sarana berinteraksi dan menjaga kontak dengan orang lain. Faktor
ini terdiri atas Mandatory Behavior dan Connected Presence yang tinggi.
Mandatory Behavior mengarah pada perilaku yang harus dilakukan untuk
memuaskan kebutuhan beriteraksi yang distimulasi atau didorong dari
orang lain. Connected Presence lebih didasarkan pada perilaku
berinteraksi dengan orang lain yang berasal dari dalam diri.
4. Faktor Eksternal
Faktor ini adalah faktor yang berasal dari luar diri seseorang. Faktor ini
terkait dengan tingginya paparan media tentang telepon genggam dan
berbagai fasilitasnya. (Jurnal Yuwanto: 2010)
24
Sedangkan menurut Mark, Murray, Evan, & Wilig 2004 (dalam jurnal Yuwanto
2010) ketergantungan disebabkan karena:
1. Adanya keinginan yang kuat untuk selalu terlibat dalam perilaku tertentu,
terutama ketika kesempatan untuk perilaku tertentu tidak dapat dilakukan.
2. Adanya kegagalan dalam melakukan kontrol terhadap perilaku, individu
merasakan ketidaknyamanan dan stres ketika perilaku ditunda atau
dihentikan
3. Terjadinya perilaku terus menerus walaupun telah ada fakta yang jelas
bahwa perilaku tersebut mengarah pada permasalahan. (Jurnal Yuwanto:
2010)
H. Dampak Ketergantungan Terhadap Smartphone
Dalam jurnal Yuwanto 2010 bebrapa dampak dari ketergantungan smartphone,
antara lain:
1. Konsumtif, penggunaan smartphone dengan berbagai fasilitas yang
diberikan membuat seseorang harus mengeluarkan biaya lebih dengan
membeli paket data untuk memanfaatkan fasilitas yang ingin digunakan.
2. Psikologis, seseorang merasa tidak nyaman atau gelisah ketika tidak
menggunakan atau tidak membawa smartphone-nya.
3. Fisik, terjadi gangguan seperti pola tidur yang berubah.
4. Relasi sosial, berkurangnya komunikasi secara langsung dengan orang
lain.
25
5. Akademis/pekerjaan, berkurangnya waktu untuk mengerjakan seseuatu
yang penting, dengan kata lain berkurangnya produktifitas sehingga
mengganggu akademis atau pekerjaan.
6. Hukum, keinginan untuk menggunakan smartphone yang tidak terkontrol
menyebabkan, menggunakan smartphone saat berkendara dan
membahayakan diri sendiri dan orang lain. (jurnal Yuwanto: 2010)
I. Landasan Teori
1. Teori Uses and Effects
Pemikiran yang pertama kali dikemukakan oleh Sven Windahl (1979) ini
merupakan sintesis antara pendekatan uses and gratifications dan teori tradisional
mengenai efek. Konsep “uses”(penggunaan) merupakan bagian yang sangat
penting atau pokok dari permikiran ini. Karena pengetahuan mengenai
penggunaan media dan penyebabnya, akan memberikan jalan bagi pemahaman
dan perkiraan tentang hasil dari suatu proses komunikasi massa. (Ardianto, 2007)
Dalam konteks lain, pengertian tersebut dapat menjadi suatu proses yang lebih
kompleks, di mana isi tertentu dikonsumsi dalam kondisi tertentu, untuk
memenuhi fungsi tertentu dan terkait harapan-harapan tertentu untuk dapat
dipenuhi. Dalam uses and gratifications, penggunaan media pada dasarnya
ditentukan oleh kebutuhan dasar individu, sementara pada uses and effects
kebutuhan hanya salah satu dari faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya
penggunaan media. Karakteristik individu, harapan dan persepsi terhadap media,
26
dan tingkat akses kepada media, akan membawa individu kepada keputusan untuk
menggunakan atau tidak menggunakan isi media massa. (Ardianto, 2007)
Hasil dari proses komunikasi massa dan kaitannya dengan penggunaan media
akan membawa pada bagian penting berikutnya dari teori ini. Hubungan antara
penggunaan dan hasilnya, dengan memperhitungkan pula isi media, memiliki
beberapa bentuk yang berbeda, yaitu:
1. Pada kebanyakan teori efek tradisional, karakteristik isi media menentukan
sebagian besar dari hasil. Dalam hal ini, penggunaan media hanya
dianggap sebagai faktor perantara, dan hasil dari proses tersebut
dinamakan efek. Dalam pengertian ini pula, uses and gratifications hanya
akan dianggap berperan sebagai perantara, yang memperkuat atau
melemahkan efek dari isi media.
2. Dalam berbagai proses, hasil lebih merupakan akibat penggunaan daripada
karakteristik isi media. Penggunaan media dapat mengecualikan,
mencegah atau mengurangi aktivitas Iainnya, di samping dapat pula
memiliki konsekuensi psikologis seperti ketergantungan pada media
tertentu. Jika penggunaan merupakan penyebab utama dari hasil maka
disebut konsekuensi.
3. Kita dapat juga beranggapan bahwa hasil ditentukan sebagian oleh isi
media dan sebagian lain oleh penggunaan media itu sendiri. Oleh
karenanya ada dua proses yang bekerja secara serempak, yang bersama-
sama menyebabkan terjadinya suatu hasil yang kita sebut
“conseffects”(gabungan antara konsekuensi dan efek). Proses pendidikan
27
biasanya menyebabkan hasil yang berbentuk “conseffects”. Di mana
sebagian dari hasil disebabkan oleh isi yang mendorong pembelajaran
(efek), dan sebagian lain merupakan hasildari suatu proses penggunaan
media yang secara otomatis mengakumulasikan dan menyimpan
pengetahuan. (Ardianto, 2007)
Windahl (1981) berpendapat bahwa gabungan antara penelitian uses and
gratifications dengan tradisi efek sangat terlambat dan menyarankan apa yang ia
sebut sebgai “uses and effects” sebuah model yang memandang produk dari
penggunaan konten media sebagai “conseffects”. Dalam kerangka yag serupa
Philip Palmgreen, Lawrence Wenner, dan Karl Rosengren (1985, hlm. 31)
menulis bahwa studi menunjukan bahwa bergam kepuasan berhubungan dengan
spektrum yang luas dari efek media, termasuk pengetahuan, ketergantungan,
sikap, dan persepsi. (J. Baran, 2010: 301-302)
Teori Uses and Effectspeneliti jadikan landasan teori dalam penelitian ini karena,
teori ini memberi gambaran pada peneliti bahwa kebutuhan adalah salah satu
faktor yang menyebabkan penggunaan media dan menimbulkan sebuah hasil atau
efek. Karakteristik individu, harapan dan persepsi terhadap media, dan tingkat
akses kepada media, yang akan membawa individu kepada keputusan untuk
menggunakan atau tidak menggunakan media tersebut.
28
4. Teori Ketergantungan (Dependency Theory)
Pendekatan ini memberikan lebih banyak kendali pada individu atas bagaimana
mereka menggunakan media di dalam kehidupan mereka. Sandra Ball-Rokeach
dan Malvin DeFleur adalah yang pertama kali mengusulkan teori ketergantungan.
Teori ketergantungan memperkirakan bahwa seseorang bergantung pada suatu
media untuk memenuhi kebutuhan tertentu dan tujuan tertentu. Akan tertapi,
seseorang tidak akan bergantung pada semua media.
Model ini menunjukan bahwa institusi sosial dan sistem media berinteraksi
dengan audiens untuk menciptakan kebutuhan, minat dan motif. Hal ini,
selanjutnya, memengaruhi audiens untuk memilih beragam sumber media dan
non-media yang selanjutnya dapat menghasilkan beragam ketergantungan.
Manusia yang bergantung pada segmen media tertentu akan terpengaruh secara
kognitif, efektif, dan perilakunya oleh segmen tersebut. Akibatnya manusia di
pengaruhi dengan cara dan tingkatan berbeda oleh media.
Kebutuhan seseorang tidak selalu bersifat pribadi, tetapi dapat saja dibentuk oleh
budaya atau berbagai kondisi sosial. Dengan kata lain, kebutuhan, motif, dan
penggunaan media oleh manusia bergantung pada faktor-faktor dari luar yang
mungkin tidak dapat dikendalikan oleh manusia itu sendiri. (Littlejohn, 2009:
428-429)
Teori Ketergantungan atau Dependency Teorypeneliti jadikan landasan teori
dalam penelitian ini karena, teori ini memberi gambaran pada peneliti bahwa
media berinteraksi dengan audiens untuk menciptakan suatu kebutuhan dan
29
mempengaruhi audiens untuk memilih sumber media, yang selanjutnya
menghasilkan beragam ketergantungan.
J. Kerangka Pikir
Penggunaan smartphone ditimbulkan karena keadaan sosial, dimana
perkembangan teknologi yang sangat cepat dan smartphone memudahkan
seseorang dalam berkomunikasi dan mencari informasi, smartphone menjadi
sebuah media yang memfasilitasi kemudahan dalam mengakses internet dimana
saja dan kapan saja.Smartphone menjadi sebuah barang dengan tingkat kebutuhan
yang tinggi dan membuat seseorang percaya dan berharap bahwa smartphone
dapat memenuhi kebutuhannya dan membuat seseorang mencari kepuasan untuk
memenuhi kebuthannya dengan menggunakan smartphone. Karena kemudahan
yang diberikan smartphone telah membuat seseorang menggunakan smartphone
secara berlebihan sehingga menjadi ketergantungan dalam menggunakan
smartphone-nya.
Teori uses and effects dan teori dependency, menjadi landasan teori dalam
penelitian ini. Kebutuhan merupakan salah satu faktor penyebab seseorang
menggunakan media dan penggunaan tersebuh akan menimbulkan hasil atau efek
bagi sebagian orang. Sedangkan dalam teori ketergantungan media, semakin
seseorang bergantung pada suatu media maka media tersebut akan menjadi sangat
penting untuk memuaskan kebutuhannya. Hal ini membuat peneliti ingin
mengetahuiapakah ada pengaruh antara penggunaan smartphone terhadap
ketergantungan mahasiswa pada smartphone.
30
1. Bagan Kerangka Pikir
5. Hipotesis Teoritis
Ho: Tidak ada pengaruh antara penggunaan smartphone terhadap ketergantungan
mahasiswa pada smartphone
Ha: Ada pengaruh antara penggunaan smartphone terhadap ketergantungan
mahasiswa pada smartphone
Kebutuhan
Keadaan Sosial
Harapan/Keyakinan
Penggunaan Smartphone(X)
1. Intensitas2. Peranan Smartphone
Sosial Media Standar (telpon/sms)
3. Fitur Smartphone Messanging Game Browsing Sosial Media
Ketergantungan Smartphone(Y)
1. Perasaan Marah2. Perasaan Takut3. Perasaan Panik4. Merasa Terus ingin
memeriksa smartphone5. Tidak Tertarik dengan
keadaan sekitar
BAB III
METODOLOGI
A. Tipe Penelitian
Tipe penelitian ini adalah penelitian eksplanatori (explanatory research), yaitu
penelitian yang bertujuan untuk menganalisis hubungan-hubungan antara satu
variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi
variabel lainnya. Penelitian eksplanatori adalah menjelaskan suatu fenomena
khusus tentang mengapa dan bagaimana sesuatu terjadi. Penelitian ini
menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu penelitian yang menggunakan analisis
statistik. (Bungin, 2005: 37)
B. Metode Penelitian
Metode penelitian ini adalah penelitian survei, penelitian ini merupakan penelitian
yang menggunakan kuesioner sebagai instrumen penelitian. Kuesioner merupakan
lembaran yang berisi beberapa pertanyaan dengan struktur yang baku. Dalam
pelaksanaan survei kondisi penelitian tidak dimanipulasi oleh peneliti. (Prasetyo,
2012: 49)
32
C. Identifikasi Variabel Penelitian
Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Variabel Bebas (Independen Variable), adalah variabel yang menjelaskan
atau mempengaruhi variabel lain. Variabel bebas dalam penelitian ini
adalah Penggunaan Smartphone.
2. Variabel Terikat (Dependent Variable), adalah variabel yang dijelaskan
atau dipengaruhi oleh variabel independen. Variabel terikat dalam
penelitian ini adalah Ketergantungan Smartphone.
D. Definisi Konsep
Definisi konsep dalam penelitian ini adalah:
1. Penggunaan Smartphone
Penggunaan smartphone adalah aktifitas menggunakan fitur-fitur yang
diberikan smartphone seperti messanging, game, browsing dan sosial
media, dan lain-lain, dalam rangka untuk berkomunikasi dengan fungsi
yang dimiliki smartphone sebagai, hiburan dan akses sosial media.
Penggunaan smartphone normal adalah tidak lebih dari 3 jam 15 menit dan
membuka aplikasi pada smartphone tidak lebih dari 60 kali dalam sehari.
33
2. Ketergantungan Smartphone
Ketergantungan smartphone adalah penggunaan smartphone secara
berlebihan yang dapat mengganggu seseorang secara fisik atau psikologis,
seperti merasa kesal, marah, cemas, takut, panik apabila tidak bersama
smartphone-nya, selalu ada keinginan untuk mengecek smartphone
berulang-ulang kali dan tidak perduli dengan keadaan sekitar hanya
terfokus pada smartphone-nya
E. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana
cara mengukur suatu variabel. Adapun definisi operasional dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
Tabel 2 Definisi Operasional
Variabel Dimensi Indikator Skala Data
PenggunaanSmartphone (X)
1. Intensitas Berapa jam dalam sehariseseorang menggunakansmartphone-nya dan berapakali dalam sehari seseorangmembuka smartphone-nya
Skala Likert
2. Alasan PenggunaanSmartphone
Alasan penggunaansmartphone ditimbulkankarena keadaan sosial,adanya kebutuhan, adanyaharapan dan keyakinandalam memenuhikebutuhan dan untukmencari kepuasan
Skala Likert
34
Lanjutan Tabel 2
3. Fitur/AplikasiSmartphone
Aktivitas menggunakanaplikasi dalamsmartphone seperti e-mail, messanging, game,browsing, dan aktivitasdalam mengakses sosialmedia seperti instagram,facebook, path dantwitter.
Skala Likert
KetergantunganSmartphone (Y)
1. Perasaan Marah 1. Rasa sangat marah dantidak nyaman apabila tidakbisa menggunakansmartphone2. Rasa marah ketika tidakdapat menggunakansmartphone karenatertinggal dirumah3. Tingkat usaha untukkembali lagi kerumah agardapat menggunakansmartphone.
Skala Likert
2. Perasaan Takut 1. Rasa takut ketika bateraismartphone-nya habis2. Tingkat usaha untukmencari sumber listrikketika berada diluar rumah
Skala Likert
3. Perasaan Panik 1. Rasa sangat panikapabila kehabisan datapaket bulanannya2. Tingkat usaha untukmembeli paket bulanan
Skala Likert
4. Merasa terus inginmemeriksasmartphone
Rasa ingin selalu terusmemeriksa smartphoneberulang-ulang kali
Skala Likert
5. Tidak tertarikdengan keadaansekitar
Rasa tidak tertarik danperduli dengan keadaansekitar dan hanya asikdengan smartphone-nya
Skala Likert
35
F. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: subjek atau objek
dengan kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti.
Populasi bisa berupa objek atau subjek, populasi bisa berupa manusia,
tumbuhan, produk dan dokumen. Populasi bukan hanya orang tetapi juga
objek dan benda benda alam. (Sugiyono, 2012: 80)
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa/i dengan umur 18-24
tahun, karena dari penelitian sebelumnya ditemukan bahwa pengguna
smartphone terbanyak adalah umur 18-24 tahun. Populasi dalam
penelitian ini adalah mahasiswa/i Jurusan Psikologi Universitas
Muhammadiyah Bandar Lampung, dengan jumlah mahasiswa sebanyak
200 orang. Peneliti mengambil populasi di jurusan Psikologi Universitas
Muhammadiyah karena ketergantungan berhubungan dengan ilmu
psikologi dan diharapkan dalam menjawab pernyataan pada kuesioner,
mahasiwa akan menjawabnya berdasarkan ilmu psikologi.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi. Sampel yang diambil dari populasi harus benar-benar
representatif (Sugiyono, 2012: 81). Populasi penelitian ini sebesar 200
orang mahasiswa/i. Maka penentuan ukuran sampel dalam penelitian ini
36
dilakukan dengan menggunakan rumus Slovin sebagai berikut: Sangadji
(2010: 189)
=Keterangan: n = Sampel
N = Populasi
e = Tarif Kesalahan eror sebesar 0,10 (10%)
1 = Bilangan Konstan
Apabila sampel eror sebesar 10% maka besar sampel penelitian ini adalah:= ( , ) = , = 99,50 atau sebanyak 100 Orang.
G. Teknik Pengumpulan Data
Data-data dikumpulkan dengan menggunakan teknik-teknik sebagai berikut:
1. Kuesioner
Responden akan diberi kuesioner yang berisi pertanyaan-pertanyaan,
mengenai tingkat ketergantungan remaja terhadap penggunan
smartphone.
2. Kepustakaan
Pengumpulan data dari berbagai literatur pendukung seperti buku,
penelitian terdahulu, dan internet, yang berkaitan dengan penelitian
yang diteliti.
37
H. Teknik Pengolahan Data
Setelah mengumpulkan data dari lapangan, maka tahap selanjutnya adalah
mengadakan pengolahan data dengan teknik-teknik sebagai berikut :
1. Editing
Editing adalah proses pemeriksaan dan penyelesaian kembali data yang
telah diisi atau dijawab oleh responden.
2. Koding
Koding merupakan tahap dimana jawaban responden diklasifikasikan
menurut jenis pertanyaan dengan jalan memberi tanda pada tiap-tiap data
termaksud dalam kategori yang sama.
3. Tabulasi
Tabulasi adalah mengelompokkan jawaban-jawaban yang serupa secara
teratur dan sistematis untuk kemudian dihitung berapa banyak yang
masuk ke dalam suatu kategori yaitu membuat tabel tunggal.
4. Interpretasi
Interpretasi data merupakan tahapan memberikan penafsiran atau
penjabaran dari data yang diperoleh agar dapat dimengerti pembaca
I. Teknik Penentuan Skor Jawaban
Setiap pertanyaan dalam kuesioner akan diberi lima alternatif jawaban yaitu
a,b,c,d, dan e berdasarkan skala likert. Sugiyono (2012: 93) menjelaskan, skala
38
likert sering digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang
atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Jawaban setiap item instrumen
yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai
sangat negatif, yang berupa kata-kata antara lain:
1. Sangat setuju
2. Setuju
3. Kurang setuju
4. Tidak setuju
5. Sangat tidak setuju
Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban tersebut dapat diberi skor
sebagai berikut:
1. Sangat setuju diberi skor 5
2. Setuju diberi skor 4
3. Kurang setuju diberi skor 3
4. Tidak setuju diberi skor 2
5. Sangat tidak setuju diberi skor 1
(Sugiyono, 2012: 94)
J. Teknik Pengujian Instrumen
Untuk mendapatkan data yang benar, maka instrumen harus memenuhi
persyaratan tertentu. Instrumen yang baik dalam peneltian harus memenuhi dua
persyaratan yaitu valid dan reliabel. Maka, instrumen harus melalui tahap uji
validitas dan reliabilitas sebagai berikut:
39
1. Uji Validitas Kuesioner
Validitas adalah ketepatan atau kecermatan suatu instrumen dalam mengukur apa
yang ingin diukur. Untuk mengukur tingkat validitas instrumen, penulis
menggunakan rumus product moment sebagai berikut:= (∑ ) ∑ ∑{ ∑ (∑ ) }{ ∑ (∑ ) }Keterangan:
r = koefisien korelasi antara variabel X dengan variabel Y
X = skor item
Y = skor total item
N = jumlah sampel penelitian
NY = skor item dikalikan dengan skor total items.
2. Uji Reliabilitas Kuesioner
Uji relibilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat
pengukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran
tersebut diulang. Untuk megukur tingkat relibilitas instrumen peneliti
menggunakan teknik alpa, yaitu:
= 1 ∑∑
40
Keterangan:
α = nilai relibilitas
k = jumlah item pertanyaan∑ = nilai varian masing-masing item∑ = nilai varian total
Instrumen tersebut cukup dapat diterima, jika koefisien alpha > 0.6, maka
instrumen dinyatakan reliabel.
K. Teknik Analisis Data
Teknik analisa data yang digunakan adalah teknik kuantitatif, data yang diperoleh
dilapangan dimasukan ke dalam tabel tunggal untuk melihat ada tidaknya tingkat
ketergantungan remaja pada penggunaan smartphone, kemudian dihitung
persentasenya, dengan rumus:= × 100%Keterangan:
P = persentase
F = frekuensi
N = jumlah frekuensi seluruh kategori variasi
Kemudian data dianalisis dengan meggunakan analisis korelasi, yang merupakan
studi yang membahas tentang derajat (pengaruh) hubungan antara dua variabel
atau lebih.
41
L. Uji Hipotesis
Tahap pertama dalam pengujian hipotesis adalah mengetahui besarnya nilai
atau student test, dengan menggunakan rumus uji signifikan korelasi product
moment sebagai berikut:= √√Keterangan:
t = nilai uji t
r = nilai korelasi
n = besarnya sampel
Tahap kedua dalam pengujian hipotesis yaitu membandingkan nilai t hitung ( )
dengan t tabel ( ) pada taraf signifikan 5% dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Jika < maka Ho diterima, dan Ha ditolak
b. Jika > maka Ha diterima, dan Ho ditolak
(Sugiyono 2012: 184-185)
BAB IV
GAMBARAN UMUM
A. Sejarah Universitas Muhammadiyah Lampung (UML)
Era teknologi informasi sekarang ini membawa perubahan sangat cepat pada
berbagai bidang kehidupan manusia. Tidak jarang menimbulkan permasalahan
yang bersifat kompleks. Universitas Muhammadiyah Lampung sebagai mal usaha
Muhammadiyah di bidang pendidikan, terpanggil untuk turut menyelesaikan
berbagai permasalahan yang dihadapi bangsa Indonesia dengan menyiapkan
intelektual bangsa yang berkarakter tangguh dalam IMTAQ dan bersaing dalam
IPTEKS.
Dalam usaha mewujudkan cita-cita yang mulia itu Universitas Muhamamadiyah
Lampung (UM Lampung) yang didirikan pada Tahun 1987 telah meluluskan
sarjana dalam berbagai bidang Ilmu Pengetahuan: Pendidikan Islam, Psikologi,
Ilmu Pemerintahan, Ilmu Komunikasi dan Teknik Elektro.
Alumni Universitas Muhammadiyah Lampung teleh banyak bekerja sebagai
Dosen,Guru, Ulama, Birokrat, Politisi, Peneliti, Teknis dan sebagainya yang
berkiprah pada Instansi pemerintah, Swasta maupun berwirausaha.
44
Hingga saat ini Universitas Muhammadiyah Lampung secara pasti mampu
bersaing dalam kualitas pendidikan dan terus menerus mengembangkan Catur
Darma Perguruan Tinggi Muhammadiyah melalui:
1. Pengembangan Ilmu Pengetahuan.
2. Penelitian.
3. Pengabdian Pada Masyarakat.
4. Pengetahuan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan yang bersumber pada
Al-Quran dan Sunah sebagai penyelenggara pendidikan.
Visi Universitas Muhamadiyah Lampung
“Menjadikan Universitas Yang unggul dalam IPTEKS dan berwawasan Global
Berdasarkan Nilai-nilai Keislaman”
Misi Universitas Muhamadiyah Lampung
a. Meningkatkan secara terus menerus mutu pendidikan dengan
menghasilkan lulusan yang sesuai dengan tuntutan dan perkembangan
IPTEKS yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman.
b. Meningkatkan pengelolaan organisasi dan manajemen berbasis kinerja
untuk menunjang tujuan institusi.
c. Meningkatkan kinerja institusi sehingga dapat memotivasi staf dan
dosen serta mahasiswa untuk menumbuhkan kebanggaan dalam
mengembangkan amal usaha persyarikatan.
d. Mengembangkan kerjasama dengan berbagai pihak.
45
B. Stuktur Fakultas Psikologi UML
Bagan 2. Struktur Fakultas Psikologi UML
Dekan
Dr. Any Nurhayaty. Psikolog
Wakil Dekan
Dra. Rohyip Probirini, M. Ed. Psi
Ketua Prodi
Farichas Noor Laila, S.Psi
Ka. Lab. Psikologi
Meilia Ishar, M.Psi
Ka. Tata Usaha
Khairani M.R.S.Psi. M. Pdi
Staf Tata Usaha
Vera Pratiwi, S. Pd
46
C. Visi, Misi, dan Tujuan Fakultas Psikologi UML
Visi :
“Menjadi pusat keilmuan psikologi yang berwawasan pada nilai - nilai islami”
Misi :
1. Mengembangkan pendidikan psikologi yang memiliki kompetensi dalam
bidang industri, sosial, pendidikan, klinis dan perkembangan.
2. Mengembangkan dan melakukan pengkajian dan penelitian (riset)
terhadap fenomena psikologi yang ada di masyarakat.
3. Melakukan pengabdian kepada masyarakat secara professional melalui
program pemberdayaan sumber daya manusia .
4. Menghasilkan sarjana psikologi yang kompeten, professional, memiliki
integritas dan etika profesi serta peka terhadap masalah - masalah
psikologi yang ada di masyarakat.
Tujuan :
1. Lulusan yang dihasilkan merupakan sarjana psikologi yang memiliki
wawasan luas, memiliki kemampuan dan keterampilan teknis serta
mempunyai kepribadian seorang sarjana muslim sehingga mampu
bersaing di dunia kerja dan memenuhi kebutuhan stakeholder.
2. Menghasilkan sarjana psikologi yang memiliki penguasaan teori psikologi,
metodologi penelitian, menguasai prinsip dasar psikodiagnostik,
merancang dan melakukan intervensi dalam bidang non-klinis, memiliki
47
kemampuan membangun hubungan dengan orang lain, memiliki perilaku
etis dan pluralistis serta memiliki kemampuan softskills.
3. Menigkatkan kualitas staf pengajar dengan penambahan pengetahuan yang
sesuai dengan perkembangan zaman, sehingga memiliki keterampilan
yang tinggi.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang diperoleh pada penelitian
yang dilakukan di Universitas Muhammadiyah Lampung, Jurusan Psikologi,
mengenai tingkat ketergantungan mahasiswa terhadap penggunaan
smartphone, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Berdasarkan hasil data, nilai korelasi (r) dalam penelitian ini sebesar 0,18.
Hal ini berarti bahwa terdapat hubungan positif antara penggunaan
smartphone dengan ketergantungan pada smartphone.
2. Berdasarkan hasil perhitungan koefisien determinasi ( ) menunjukan
bahwa kemampuan penggunaan smartphone dalam mempengaruhi
ketergantungan penggunanya sebesar 0,033 atau 3,3% yang berarti
pengaruh kecil. Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa mahasiswa
jurusan psikologi dalam penelitian ini tidak ketergantungan pada
smartphone.
110
3. Berdasarkan hasil data yang didapatkan, mayoritas pengguna smartphone
terbanyak dalam penelitian ini adalah wanita yaitu diketahui dari jumlah
responden yang menyatakan wanita sebanyak 59 orang dengan kisaran
umur terbanyak yaitu 20-21 tahun.
SARAN
1. Sebaiknya sebagai pengguna smartphone yang baik, hendaknya lebih
mengatur penggunaan smartphone dengan emosi yang tidak berlebihan.
Diharapkan menggunakan smartphone sesuai dengan kebutuhan, kenalilah
waktu serta tempat di mana bisa menggunakan smartphone dengan tujuan
yang penting. Hindari sebisa mungkin membuang-buang waktu serta
kesempatan yang sebenarnya bisa anda pergunakan untuk melakukan hal-
hal lain yang lebih bermanfaat ketimbang duduk diam selama berjam-jam
mengutak-atik smartphone.
2. Ketika tidak dapat menggunakan smartphone hendaklah jangan merasa
emosi, lebih baik melakukan hal-hal yang dapat dilakukan diluar
penggunaan smartphone seperti, memperbanyak sosialisasi dengan orang
lain atau cobalah untuk mulai berolahraga
3. Disarankan pada peneliti yang ingin melanjutkan pembahasan mengenai
ketergantungan smartphone, hendaknya memilih responden di tempat lain,
karena pada responden dalam penelitian ini memiliki pengaruh
ketergantungan yang kecil pada penggunaan smartphone.
DAFTAR PUSTAKA
112
Daftar Pusaka
Sumber Buku:
Ardianto, Elvinaro, Komala Lukiati Komala dan Karlinah Siti. 2007. Komunikasi
Massa : Suatu Pengantar. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
Bungin Burhan. (2005). Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Prenada Media
Bambang Prasetyo, Lina Miftahul Jannah. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif:
Teori dan Aplikasi/,-Ed.1-7. Jakarta: Rajawali Pers.
Baran Stanley J & Davis Dennis K. (2010). Teori Komunikasi Massa Edisi 5 :
Dasar, Pergolakan, dan Masa Depan. Jakarta: Selemba Humanika.
McQuail Denis. (1987). Teori Komunikasi Massa. Edisi Kedua. Jakarta:
Erlangga.
Sangadji Etta Mamang & Sopiah. (2010). Metode Penelitian-Pendekatan Praktis
dalam Penelitian/;- Ed. 1. – Yogyakarta: Andi
Fausiah Fitri & Widury Julianti. (2005). Psikologi Abnormal Klinis Dewasa.
Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia(UI Press)
Kismiantini. (2010). Dunia Teknologi Informasi dan Komunikasi. Jakarta: Pusat
Pembukuan, Kementrian Pendidikan Nasional
Kriyantono, Rachmad. (2006). Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta:
Kencana
113
Nurudin, M.Si. (2011). Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: Rajawali Pers.
Prof. Dr. Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D/.
Bandung: Alfabeta
Stephen W. Littlejhon. Karen A. Foss. (2009). Teori Komunikasi. Jakarta:
Salemba Humanika
Sumber Skripsi dan Tesis:
Caglar Yildirim. (2014). Exploring The Dimensions Of Nomophobia Developing
and Validating a Questionnaire Using Mixed Methods Research. Graduate
Theses and Dissertations. Paper 14005. Iowa State University.
Mezizko Dwi Putra. (2015). Hubungan antara Penggunaan Smartphone Dengan
Ketergantungan Berinteraksi di Dunia Maya. Bandar Lampung:
Universitas Lampung
Octania Valavissy. (2010). Perspektif Sosiologis Situs Facebook Dalam
Ketergantungan Pengguna. Bandar Lampung: Universitas Lampung.
Sumber Internet:
ejournal.unsrat.ac.id/index.php/actadiurna/article/download/971/787 (diakses pada
19/08/2015, pukul 18:45)
journal.uny.ac.id/index.php/jppfa/article/download/26/162/171 (diakses pada
20/08/2015, pukul 18:47)
114
http://www.apjii.or.id/read/article/statistik/305/profil-pengguna-internet-
indonesia-2014.html (diakses pada 22/08/2015, pukul 17.20)
http//repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/31173/4/Chapter%20II.pdf
(diakses pada 22/10/2015, pukul 22.19)
http://komunikasi.us/index.php/course/perkembangan-teknologi-
komunikasi/1246-mediabaru (diakses pada 19/10/2015, pukul 20.11)
http://ejournal.ilkom.fisip-unmul.ac.id/site/wp
content/uploads/2013/07/eJournal_jeje%20(07-03-13-06-41-11).pdf (diakses pada
08/11/2015, pukul 20.37)
Sumber: repository.usu.ac.id (diakses pada 20/06/2016, pukul 19.49)
http://umlampung.ac.id/ (diakses pada 04/01/2016, pukul 20.21)