PENGARUH PENGGUNAAN SIMULASI PHET TERHADAP ...Tabel 4.7 Skor afektif kelas X IPA 2 65 Tabel 4.8...
Transcript of PENGARUH PENGGUNAAN SIMULASI PHET TERHADAP ...Tabel 4.7 Skor afektif kelas X IPA 2 65 Tabel 4.8...
PENGARUH PENGGUNAAN SIMULASI PHET TERHADAPPENINGKATAN PEMAHAMAN BELAJAR SISWA-SISWI DI
SMA PANGUDI LUHUR SEDAYU KELAS X IPA PADA MATERIGERAK HARMONIK SEDERHANA
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu SyaratMemperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika
Oleh:Veronika Wulandari
141424006
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKAJURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
HALAMAN JUDUL
PENGARUH PENGGUNAAN SIMULASI PHET TERHADAPPENINGKATAN PEMAHAMAN BELAJAR SISWA-SISWI DI
SMA PANGUDI LUHUR SEDAYU KELAS X IPA PADAMATERI GERAK HARMONIK SEDERHANA
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu SyaratMemperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika
Oleh:Veronika Wulandari
141424006
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKAJURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iiiiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iiiiiiiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku
mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera
dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang
penuh harapan (Yeremia 29: 11)”
“Qué Dios Os Bendiga”
“Kamu bisa,,,, karna kamu luar biasa”
Karya ini saya persembahkan kepada:
Tuhan Yesus Kristus
Bapak Yusup Tukiyo Harto Sanyoto
Mamak Elisabeth Juminem
Mbak Maria Putri Handayani
Mas Yohanes Edi Susanto
Teman-teman Program Studi Pendidikan Fisika angkatan 2014
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vvv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vivivi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
ABSTRAK
Veronika Wulandari. 2018. Pengaruh Penggunaan Simulasi PhET TerhadapPeningkatan Pemahaman Siswa-siswi SMA Pangudi Luhur SedayuKelas X IPA Pada Materi Gerak Harmonik Sederhana. Skripsi.Yogyakarta: Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan Matematika dan IlmuPengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, UniversitasSanata Dharma Yogyakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) tingkat pemahaman awalsiswa-siswi SMA Pangudi Luhur Sedayu kelas X IPA pada materi gerakharmonik sederhana, (2) tingkat pemahaman akhir siswa-siswi SMA PangudiLuhur Sedayu kelas X IPA pada materi gerak harmonik sederhana denganmenggunakan simulasi PhET, dan (3) peningkatkan pemahaman siswa-siswiSMA Pangudi Luhur Sedayu kelas X IPA pada materi gerak harmonik sederhanasetelah menggunakan simulasi PhET.
Sampel penelitian ini adalah siswa-siswi kelas X IPA 1 dan X IPA 2 SMAPangudi Luhur Sedayu. Kelas X IPA 1 sebagai kelas treatmen berupapembelajaran menggunakan simulasi PhET, sedangkan kelas X IPA 2 sebagaikelas kontrol berupa pembelajaran menggunakan metode ceramah interaktif.Instrumen yang digunakan berupa soal pretest dan soal posttest. Data pretest danposttest siswa dianalisis secara statistik menggunakan uji-T, dengan bantuanprogram SPSS 17.0.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Pemahaman awal siswaberdasarkan uji-T aspek kognitif dan aspek psikomotorik adalah sangat rendah,aspek afektif adalah cukup. (2) Pemahaman akhir siswa berdasarkan uji-T aspekkognitif cukup, aspek psikomotorik adalah tinggi, dan aspek afektif adalah cukup.(3) Peningkatan pemahaman siswa aspek kognitif dari sangat rendah menjadicukup, peningkatan pemahaman siswa aspek psikomotorik dari sangat rendahmenjadi tinggi, dan aspek afektif tetap yaitu cukup.
Kata kunci: simulasi PhET, tingkat pemahaman siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRACT
Veronika Wulandari. 2018. The Effect of PhET Simulation Usage onImproving Understanding of Pangudi Luhur Sedayu High SchoolStudent Class X IPA On Simple Harmonic Motion Material. Thesis.Yogyakarta: Physics Education, Department of Mathematics and NaturalSciences Education, Faculty of Teacher Training and Education, SanataDharma University Yogyakarta
The purpose of this research is to know (1) the level of earlyunderstanding of Pangudi Luhur Sedayu class X IPA students in simple harmonicmotion materials, (2) level of final understanding of Pangudi Luhur Sedayu classX IPA students on simple harmonic motion material using simulation PhET, (3)improving understanding of high school students Pangudi Luhur Sedayu class XIPA on simple harmonic motion material after using PhET simulation.
The sample of this research is the students of class X IPA 1 and X IPA 2SMA Pangudi Luhur Sedayu. Class X IPA 1 as a class of treatments in the form oflearning using PhET simulation, while class X IPA 2 as a control class in the formof learning using interactive lecture method. The instruments used are pretest andposttest. Student's pretest and posttest data were statistically analyzed using T-test, with the help of SPSS 17.0 program.
The results showed that (1) Initial understanding of students based on T-test aspects of cognitive and psychomotoric aspects is very low, affective aspect issufficient. (2) The final understanding of the student based on the T-test thecognitive aspect is sufficient, the psychomotoric aspect is high, and the affectiveaspect is sufficient. (3) Increasing students 'understanding of cognitive aspectfrom very low to sufficient, increasing students' understanding of thepsychomotoric aspect from very low to high, and the affective aspect remainsadequate.
Keywords: PhET simulation, level of student understanding
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
berkat pimpinan dan bimbingan-Nya, penyusunan skripsi dengan judul
“PENGARUH PENGGUNAAN SIMULASI PHET TERHADAP
PENINGKATAN PEMAHAMAN BELAJAR SISWA-SISWI DI SMA
PANGUDI LUHUR SEDAYU KELAS X IPA PADA MATERI GERAK
HARMONIK SEDERHANA” dapat terselesaikan dengan baik.
Penulisan skripsi ini bertujuan menyelesaikan tugas akhir untuk
memperoleh gelar sarjana. Dalam penyusunan skripsi ini peneliti mendapat
banyak bantuan, bimbingan, dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu
peneliti mengucapkan terima kasih kepada:
1. Tuhan Yang Maha Esa yang selalu menyertai dan membimbing setiap
langkah dan usaha peneliti.
2. Romo Prof. Dr. Paulus Suparno, SJ., M.S.T., selaku dosen pembimbing yang
bersedia membimbing peneliti, mendengar keluh kesah peneliti, dan
memberikan pengarahan bagi peneliti.
3. Bapak Drs. A. Candra Widiantara, selaku Kepala SMA Pangudi Luhur
Sedayu yang telah berkenan memberikan kesempatan kepada peneliti untuk
bisa mengadakan penelitian di sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
4. Ibu Christina Maryanti, S.Pd., selaku Guru mata Pelajaran Fisika Kelas X
IPA 1 dan X IPA 2 yang telah berkenan menyediakan waktu serta
membimbing selama proses penelitian di sekolah.
5. Bapak Antonius Dwianta, S.Kom., selaku Guru mata Pelajaran TIK Kelas X
IPA 1 dan X IPA 2 yang telah berkenan memberikan kesempatan dengan
menyediakan laboratorium komputer dan membimbing selama proses
penelitian di sekolah.
6. Siswa-siswi kelas X IPA 1 dan X IPA 2 SMA Pangudi Luhur Sedayu yang
telah berperan aktif sebagai subyek penelitian di kelas.
7. Gio, Tata, Tanti, Helen yang sudah membantu peneliti selama proses
penelitian di sekolah.
8. Kedua orang tua (Bapak Yusup Tukiyo Harto Sanyoto dan Mamak Elisabeth
Juminem) serta kedua kakak (Mbak Maria Putri Handayani dan Mas Yohanes
Edi Susanto) yang selalu mengusahakan yang terbaik buat peneliti.
9. Sahabat tercinta para Team Work (Chatarina Apriska Eka Prayitna,
Amd.Keb., Hendrikus Abiyasa Prihantara, Antonius Gani Setiawan) yang
selalu mendukung dan setia mendengar keluh kesah peneliti.
10. Para Janet (Stella, Agatha, Anas, Astuti) yang selalu berjuang bersama demi
mendapat tambahan nama dibelakang “S.Pd”.
11. Ciwi-ciwi Gita (Olin, Inge, Natalia, Cing-cing) yang setia mengingatkan
akan skripsi dan setia menemani begadang untuk mengerjakan skripsi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
12. Ch. Selina Pratiwi yang setia mendengar keluh kesah dan selalu
menyemangati peneliti dan setia membawakan “fremilk” saat peneliti
mengerjakan skripsi.
Dalam penyusunan skripsi ini masih terdapat kekurangan, oleh karena itu
kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan demi perkembangan
selanjutnya. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang
membutuhkannya.
xi
12. Ch. Selina Pratiwi yang setia mendengar keluh kesah dan selalu
menyemangati peneliti dan setia membawakan “fremilk” saat peneliti
mengerjakan skripsi.
Dalam penyusunan skripsi ini masih terdapat kekurangan, oleh karena itu
kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan demi perkembangan
selanjutnya. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang
membutuhkannya.
xi
12. Ch. Selina Pratiwi yang setia mendengar keluh kesah dan selalu
menyemangati peneliti dan setia membawakan “fremilk” saat peneliti
mengerjakan skripsi.
Dalam penyusunan skripsi ini masih terdapat kekurangan, oleh karena itu
kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan demi perkembangan
selanjutnya. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang
membutuhkannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING......................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN.....................................................iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA..................................................................v
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH....................vi
ABSTRAK.............................................................................................................vii
ABSTRACT...........................................................................................................viii
KATA PENGANTAR............................................................................................ix
DAFTAR ISI..........................................................................................................xii
DAFTAR TABEL.................................................................................................xiv
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................xv
DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................xvi
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................3
C. Tujuan Penelitian.........................................................................................4
D. Manfaat........................................................................................................4
BAB II LANDASAN TEORI..................................................................................6
A. Belajar..........................................................................................................6
B. Tingkat Pemahaman...................................................................................10
C. Simulasi Komputer.....................................................................................16
D. Simulasi PhET............................................................................................17
E. Materi Pembelajaran...................................................................................20
BAB III METODE PENELITIAN.........................................................................29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
A. Jenis Penelitian...........................................................................................29
B. Waktu dan Tempat Penelitian....................................................................29
C. Populasi dan Sampel..................................................................................29
D. Variabel Penelitian.....................................................................................30
E. Design Penelitian.......................................................................................31
F. Treatmen....................................................................................................32
G. Instrumen Pengambilan Data.....................................................................34
H. Validitas Instrumen....................................................................................41
I. Metode Analisa Data..................................................................................42
BAB IV DATA DAN ANALISIS.........................................................................51
A. Deskripsi Penelitian....................................................................................51
B. Data............................................................................................................61
C. Analisa Data...............................................................................................67
D. Pembahasan................................................................................................77
E. Keterbatasan...............................................................................................82
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.................................................................83
A. Kesimpulan.................................................................................................83
B. Saran...........................................................................................................83
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................85
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Dimensi proses kognitif 11Tabel 3.1 Pretest and posttest control group 32Tabel 3.2 Kisi-kisi soal pretest dan kunci jawaban pretest 34Tabel 3.3 Kisi-kisi soal posttest dan kunci jawaban posttest 38Tabel 3.4 Penskoran soal kognitif 42Tabel 3.5 Penskoran soal psikomotorik 45Tabel 3.6 Penskoran soal afektif 46Tabel 3.7 Klasifikasi tingkat pemahaman aspek kognitif 47Tabel 3.8 Klasifikasi tingkat pemahaman aspek psikomotorik 47Tabel 3.9 Klasifikasi tingkat pemahaman aspek afektif 47Tabel 3.10 Analisis skor afektif 48Tabel 4.1 Jadwal pelaksanaan penelitian di SMA Pangudi Luhur Sedayu 51Tabel 4.2 Skor kognitif kelas X IPA 1 61Tabel 4.3 Skor psikomotorik kelas X IPA 1 62Tabel 4.4 Skor afektif kelas X IPA 1 63Tabel 4.5 Skor kognitif kelas X IPA 2 63Tabel 4.6 Skor psikomotorik kelas X IPA 2 64Tabel 4.7 Skor afektif kelas X IPA 2 65Tabel 4.8 Klasifikasi tingkat pemahaman kelas treatmen aspek kognitif 67Tabel 4.9 Klasifikasi tingkat pemahaman kelas treatmen aspek psikomotorik 68Tabel 4.10 Klasifikasi tingkat pemahaman kelas treatmen aspek afektif 69Tabel 4.11 Klasifikasi tingkat pemahaman kelas kontrol aspek kognitif 69Tabel 4.12 Klasifikasi tingkat pemahaman kelas kontrol aspek psikomotorik 70Tabel 4.13 Klasifikasi tingkat pemahaman kelas kontrol aspek afektif 71Tabel 4.14 Ringkasan pengujian pemahaman aspek kognitif 71Tabel 4.15 Ringkasan pengujian pemahaman aspek psikomotorik 73Tabel 4.16 Ringkasan pengujian pemahaman aspek afektif 75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Tampilan awal Physics Education Technology (PhET) 19Gambar 2.2 Tampilan awal simulasi PhET materi ayunan bandul 19Gambar 2.3 Tampilan awal simulasi PhET materi pegas 20Gambar 2.4 Gaya pemulih yang bekerja pada suatu benda yang dihubungkan
dengan pegas21
Gambar 2.5 Ayunan bandul sederhana 27Gambar 4.1 Aktivitas siswa IPA 1 mengerjakan soal pretest 53Gambar 4.2 Aktivitas siswa IPA 1 mengerjakan LKS 1 mengenai pegas
menggunakan simulasi PhET yang berjudul “Masses and Springs” 53
Gambar 4.3 Aktivitas siswa IPA 1 melanjutkan mengerjakan LKS 1 mengenaipegas
54
Gambar 4.4 Aktivitas siswa IPA 1 mengerjakan LKS 2 mengenai bandulmenggunakan simulasi PhET yang berjudul “Pendulum Lab” 55
Gambar 4.5 Aktivitas siswa IPA 1 melanjutkan mengerjakan LKS 2 mengenaibandul
55
Gambar 4.6 Aktivitas siswa IPA 1 bersama peneliti membahas LKS 1 dan LKS2
56
Gambar 4.7 Aktivitas siswa IPA 1 saat pemberian panguatan materi mengenaigerak harmonik sederhana
56
Gambar 4.8 Aktivitas siswa IPA 1 mengerjakan soal posttest 57Gambar 4.9 Aktivitas siswa IPA 2 mengerjakan soal pretest 58Gambar 4.10 Aktivitas siswa IPA 2 saat proses pembelajaran menggunakan
ceramah interaktif59
Gambar 4.11 Aktivitas siswa IPA 2 mengerjakan latihan soal di papan tulis 60Gambar 4.12 Aktivitas siswa IPA 2 mengerjakan soal posttest 61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat ijin penelitian 87Lampiran 2 Surat keterangan melakukan penelitian 88Lampiran 3 RPP kelas treatmen 89Lampiran 4 RPP kelas kontrol 98Lampiran 5 LKS 1 106Lampiran 6 LKS 2 114Lampiran 7 Soal pretest 125Lampiran 8 Kunci jawaban pretest 127Lampiran 9 Soal posttest 129Lampiran 10 Kunci jawaban posttest 131Lampiran 11 Kisi-kisi soal 133Lampiran 12 Daftar pertanyaan wawancara kelas treatmen 137Lampiran 13 Daftar pertanyaan wawancara kelas kontrol 138Lampiran 14 Deskripsi hasil wawancara kelas treatmen 139Lampiran 15 Deskripsi hasil wawancara kelas kontrol 142Lampiran 16 Skor pretest dan posttest aspek kognitif kelas treatmen 144Lampiran 17 Skor pretest dan posttest aspek kognitif kelas kontrol 145Lampiran 18 Skor pretest dan posttest aspek psikomotorik kelas treatmen 146Lampiran 19 Skor pretest dan posttest aspek psikomotorik kelas kontrol 147Lampiran 20 Skor pretest dan posttest aspek afektif kelas treatmen 148Lampiran 21 Skor pretest dan posttest aspek afektif kelas kontrol 149Lampiran 22 Perhitungan SPSS 150Lampiran 23 Pekerjaan siswa kelas treatmen pretest 158Lampiran 24 Pekerjaan siswa kelas treatmen posttest 159Lampiran 25 Pekerjaan siswa kelas kontrol pretest 161Lampiran 26 Pekerjaan siswa kelas kontrol posttest 162
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran. Pendidikan dapat dilakukan secara
formal maupun non formal. Pendidikan non formal didapat dari pengalaman
langsung baik yang dirasakan sendiri atau yang dipelajari dari orang lain
dengan hal yang ingin diketahui, sedangkan pendidikan formal didapat dari
proses belajar mengajar di suatu lembaga pendidikan yang sudah dirancang
secara terstruktur oleh suatu institusi ataupun kementerian suatu negara.
Ilmu pengetahuan alam khususnya fisika merupakan mata pelajaran yang
diajarkan pada jenjang pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA). Fisika
merupakan mata pelajaran yang dapat menumbuhkan kemampuan berpikir
siswa untuk memecahkan suatu masalah dalam kehidupan sehari-hari. Pada
proses pembelajaran fisika ditekankan pada pengalaman langsung agar siswa
dapat lebih memahami lingkungan sekitar secara ilmiah. Siswa diarahkan
untuk berpikir kritis agar dapat mengidentifikasi masalah, mengolah masalah,
dan menyimpulkan masalah sehingga memperoleh pemahaman tentang
lingkungan sekitar.
Pembelajaran fisika di sekolah sebagian besar didominasi guru yang aktif
sedangkan siswa pasif. Dalam pembelajaran fisika umumnya guru secara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
aktif menjelaskan materi dengan menggunakan metode ceramah dan
pemberian tugas. Siswa berperan lebih pasif dalam proses pembelajaran
dimana siswa lebih banyak menerima dengan mendengarkan, mencatat, dan
menghafal materi pembelajaran. Pembelajaran fisika di sekolah umumnya
masih menekankan persamaan dan rumus. Banyaknya rumus dalam
pembelajaran fisika menyebabkan siswa menganggap fisika adalah mata
pelajaran yang sulit untuk dipahami.
Dalam pembelajaran diperlukan metode dan media pembelajaran.
Kegunaan media pembelajaran dapat mengoptimalkan pambelajaran di kelas.
Penggunaan media pembelajaran di sekolah menyesuaikan dengan
perkembangan teknologi dan perlu memperhatikan tuntutan kurikulum,
materi, metode serta tingkat kemampuan siswa untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Laboratorium merupakan suatu ruangan khusus untuk
melakukan percobaan dimana laboratorium berfungsi sebagai penunjang
kegiatan proses belajar mengajar. Apabila dilihat situasi dan kondisinya tidak
semua sekolah memiliki alat yang cukup memadai untuk percobaan. Ada juga
sekolah yang memiliki alat percobaan yang cukup lengkap namun tidak
pernah digunakan dan hanya disimpan di almari.
Seiring dengan perkembangan teknologi saat ini, proses pembelajaran bisa
memanfaatkan teknologi komputer sebagai media pembelajaran fisika. Proses
pembelajaran menggunakan media komputer dengan simulasi PhET dapat
memudahkan guru dalam menyapaikan materi. Selain itu dengan
menggunakan simulasi PhET proses pembelajaran menjadi tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
membosankan, dan siswa-siswi dapat menguasai serta memahami materi
yang diajarkan lebih baik. Dengan simulasi PhET, siswa-siswi dapat
melakukan pengulangan tanpa ada resiko atau kemungkinan gagal saat
praktikum dan tidak membahayakan atau merugikan teman atau lingkungan
sekitar.
Jika dilihat dari pengalaman peneliti sekolah di SMA Pangudi Luhur
Sedayu sampai saat ini pembelajaran fisika di SMA Pangudi Luhur Sedayu
masih didominasi oleh guru dimana saat proses pembelajaran guru
menggunakan metode ceramah serta pemberian tugas. Sampai saat ini di
SMA Pangudi Luhur Sedayu belum pernah menggunakan simulasi PhET
dalam proses pembelajaran fisika di kelas, bahkan guru fisika juga baru
mengetahui simulasi PhET pada saat akan diadakan penelitian oleh peneliti.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti ingin mengetahui apakah metode
simulasi PhET dapat meningkatkan pemahaman belajar siswa-siswi di SMA
Pangudi Luhur Sedayu pada materi Gerak Harmonik Sederhana kelas X IPA.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah:
1. Bagaimana tingkat pemahaman awal siswa-siswi SMA Pangudi Luhur
Sedayu kelas X IPA pada materi gerak harmonik sederhana?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
2. Bagaimana tingkat pemahaman akhir siswa-siswi SMA Pangudi Luhur
Sedayu kelas X IPA pada materi gerak harmonik sederhana dengan
pembelajaran menggunakan simulasi PhET?
3. Bagaimana peningkatan pemahaman siswa-siswi SMA Pangudi Luhur
Sedayu kelas X IPA pada materi gerak harmonik sederhana dengan
pembelajaran menggunakan simulasi PhET?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dalam penelitian ini
adalah untuk mengetahui:
1. Tingkat pemahaman awal siswa-siswi SMA Pangudi Luhur Sedayu kelas
X IPA pada materi gerak harmonik sederhana.
2. Tingkat pemahaman akhir siswa-siswi SMA Pangudi Luhur Sedayu kelas
X IPA pada materi gerak harmonik sederhana dengan pembelajaran
menggunakan simulasi PhET.
3. Peningkatan pemahaman siswa-siswi SMA Pangudi Luhur Sedayu kelas
X IPA pada materi gerak harmonik sederhana dengan pembelajaran
menggunakan PhET.
D. Manfaat
Manfaat penelitian ini adalah:
1. Sebagai masukan bagi sekolah untuk memfungsikan media pembelajaran
lain (PhET) demi kelancaran proses belajar mengajar di sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
2. Sebagai bahan masukan guru di sekolah dan lembaga pendidikan lain
dalam meningkatkan pemahaman belajar fisika di SMA dengan simulasi
PhET.
3. Sebagai bahan untuk membuat siswa tertarik dengan pembelajaran fisika
melalui metode simulasi komputer (PhET).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Belajar
1. Pengertian Belajar
a. Beberapa ahli memiliki definisi yang berbeda tentang belajar. Beberapa
definisi dikemukakan antara lain (Khodijah 2014: 47-50):
1) Harold Spears (1995) menyatakan bahwa learning is to observe, to
read, to imite, to tray something themselves, to listen, to follow
direction (belajar adalah mengamati, membaca, mengimitasi,
mencoba sesuatu sendiri, mendengarkan, mengikuti petunjuk).
2) Lester Crow dan Alice Crow (1958) menyatakan bahwa belajar
adalah perolehan kebiasaan, pengetahuan, dan sikap, termasuk cara
baru untuk melakukan sesuatu dan upaya-upaya seseorang dalam
mengatasi kendala atau menyesuaikan situasi yang baru. Belajar
menggambarkan perubahan progresif perilaku seseorang ketika
beraksi terhadap tuntutan-tuntutan yang dihadapkan pada dirinya.
Belajar memungkinkan seseorang memuaskan perhatian atau
mencapai tujuan.
3) Cronbach (1960) menyatakan bahwa learning is shown by a
change in behavior as a result of experience (belajar ditujukan oleh
perubahan perilaku sebagai hasil pengalaman).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
4) Bell-Gredler (1986) menyatakan bahwa learning is the process by
which human acquire a variety of competencies, skills, and
attitudes (belajar sebagai proses perolehan berbagai kompetensi,
keterampilan, dan sikap).
b. Menurut Winkel (Khairani, 2013: 4) belajar adalah proses mental yang
mengarah pada penguasaan pengetahuan, kecakapan skill, kebiasaan
atau sikap yang semuanya diperoleh, disimpan dan dilakukan sehingga
menimbulkan tingkah laku yang progresif dan adaptif.
c. Menurut Slameto (2015: 54-72) ada dua faktor yang mempengaruhi
keberhasilan seseorang dalam belajar, yaitu faktor intern dan faktor
ekstern. Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri individu/ siswa
yang sedang belajar meliputi: faktor jasmaniah seperti kesehatan dan
cacat tubuh, faktor psikologis seperti inteligensi, perhatian, minat,
bakat, motif, kematangan, dan kesiapan, dan faktor kelelahan. Faktor
ekstern adalah faktor yang ada di luar individu/ siswa meliputi: faktor
keluarga seperti cara orang tua mendidik, relasi antar keluarga, suasana
rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, dan latar
belakang kebudayaan; faktor sekolah seperti metode mengajar,
kurikulum, relasi/ hubungan guru dengan siswa, relasi/ hubungan siswa
dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar
pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, dan tugas
rumah; serta faktor masyarakat seperti kegiatan siswa dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
masyarakat, media massa, teman bergaul, dan bentuk kehidupan
masyarakat.
Berdasarkan definisi dari beberapa ahli di atas dapat dikatakan bahwa
belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh
perubahan tingkah laku yang baru sebagai pengalaman individu itu sendiri.
2. Hakikat Belajar
Hakikat belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan secara
sadar dan terus menerus melalui bermacam-macam aktivitas dan
pengalaman guna memperoleh pengetahuan baru sehingga menyebabkan
perubahan tingkah laku yang lebih baik (Khairani, 2013: 12).
3. Ciri-ciri Belajar
Berikut ini merupakan ciri-ciri dari belajar (Khairani, 2013: 8-9):
a. Belajar ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku (change of
behaviour). Ini berarti bahwa hasil dari belajar hanya dapat diamati dari
tingkah laku yaitu adanya perubahan tingkah laku, dari tidak tahu
menjadi tahu, dari tidak terampil menjadi terampil, dan sebagainya.
Tanpa pengamatan dari tingkah laku hasil belajar orang tidak dapat
mengetahui ada tidaknya hasil belajar. Oleh karena itu perubahan hasil
belajar hendaknya dinyatakan dalam bentuk yang dapat diamati.
b. Perubahan perilaku relatif permanen, ini berarti bahwa perubahan
tingkah laku yang terjadi karena belajar untuk waktu tertentu akan tetap
atau tidak berubah-ubah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
c. Perubahan tingkah laku tidak harus segera dapat diamati pada proses
belajar berlangsung, perubahan perilaku tersebut bersifat potensial.
Artinya hasil belajar tidak selalu sertamerta terlihat segera setelah
selesai belajar. Hasil belajar terus berproses setelah kegiatan belajar
selesai.
d. Perubahan tingkah laku merupakan hasil latihan atau pengalaman.
Artinya belajar itu harus dilakukan secara aktif, sengaja, terencana,
bukan karena peristiwa yang insendental.
e. Pengalaman atau latihan itu dapat memberi penguatan. Sesuatu yang
memperkuat memberikan semangat atau dorongan untuk mengubah
tingkah laku.
4. Tujuan Belajar
Berikut ini merupakan tujuan dari belajar (Khairani, 2013: 13-14):
a. Menambah pengetahuan dalam berbagai bidang ilmu;
b. Meningkatkan keterampilan atau kecakapan;
c. Mengembangkan dan meningkatkan kemampuan berpikir peserta didik;
d. Mengadakan perubahan tingkah laku di dalam diri;
e. Mengubah kebiasaan;
f. Mengubah sikap;
g. Mengubah pola pikir;
h. Mengubah sikap mental;
i. Mengubah, membangun dan mengembangkan kepribadian, watak dan
karakter.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
5. Hasil Belajar
Menurut Sudjana (2012: 3), hasil belajar siswa pada hakikatnya
adalah perubahan tingkah laku yang mencakup bidang kognitif, afektif,
dan psikomotorik yang diinginkan pada diri siswa. Penilaian hasil belajar
adalah proses pemberian nilai terhadap hasil-hasil belajar yang dicapai
siswa dengan kriteria tertentu (Sudjana, 2012: 3). Penilaian proses belajar
merupakan upaya untuk memberi nilai terhadap kegiatan belajar mengajar
yang dilakukan oleh siswa dan guru dalam mencapai tujuan pengajaran.
Jadi hasil belajar merupakan suatu hasil yang diharapkan dari
usaha siswa dalam mengikuti proses pembelajaran yang telah ditetapkan
dalam rumusan perilaku tertentu.
B. Tingkat Pemahaman
Taksonomi Bloom merujuk pada taksonomi yang dibuat untuk tujuan
pendidikan. Taksonomi ini pertama kali dikembangkan oleh Benjamin S.
Bloom pada tahun 1956. Dalam hal ini, tujuan pendidikan dibagi menjadi
beberapa domain (ranah, kawasan) dan setiap domain tersebut dibagi kembali
ke dalam pembagian yang labih rinci berdasarkan hierarki (Surya, 2014: 120).
Tujuan pendidikan dibagi ke dalam tiga domain, yaitu sebagai berikut ini
(Surya, 2014: 120):
1. Cognitive Domain (Ranah Kognitif), yang berisi perilaku-perilaku yang
menekankan aspek intelektual, seperti pengetahuan, pengertian, dan
keterampilan berpikir.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
2. Affective Domain (Ranah Afektif), berisi perilaku-perilaku yang
menekankan aspek perasaan dan emosi, seperti minat, sikap, apresiasi, dan
cara penyesuaian diri.
3. Psychomotor Domain (Ranah Psikomotor), berisi perilaku-perilaku yang
menekankan aspek keterampilan motorik seperti tulisan tangan, mengetik,
berenang, dan mengoperasikan mesin.
Dalam uraian berikut akan dijelaskan secara lebih rinci ketiga ranah di atas.
1. Ranah Kognitif
Pada tabel 2.1 diperlihatkan skema ranah kognitif
Dimensi Proses Kognitif (Anderson, 2010: 100-102)
Tabel 2.1. Dimensi Proses Kognitif
Kategori danProses Kognitif
Nama-nama Lain Definisi dan Contoh
1. MENGINGAT – Mengambil pengetahuan dari memori jangka panjang.1.1 Mengenali
1.2 Mengingatkembali
Mengidentifikasi
Mengambil
Menempatkan pengetahuan dalammemori jangka panjang yang sesuaidengan pengetahuan tersebut. Misalnya,mengenali tanggal terjadinya peristiwa-peristiwa penting dalam sejarahIndonesia.
Mengambil pengetahuan yang relevandan memori jangka panjang. Misalnya,mengingat kembali tanggal peristiwa-peristiwa penting dalam sejarahIndonesia.
2. MEMAHAMI – Mengkonstruksi makna dari materi pembelajaran, termasuk apayang diucapkan, ditulis, dan digambar oleh guru.
2.1 Menafsirkan
2.2 Mencontoh-kan
Mengklarifikasi,Memparafrasakan,Mempresentasikan,Menerjemahkan
Mengilustrasikan,Memberi contoh
Mengubah satu bentuk gambaran(misalnya, angka) jadi bentuk lain(misalnya, kata-kata). Misalnya,memparafrasakan ucapan dan dokumenpenting.
Menemukan contoh atau ilustrasi tentangkonsep atau prinsip. Misalnya, membericontoh tentang aliran-aliran seni lukis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
2.3 Mengklasifi-kasikan
2.4 Merangkum
2.5 Menyimpul-kan
2.6 Membanding-kan
2.7 Menjelaskan
Mengkategorikan,Mengelompokkan
Mengabstraksi,Menggeneralisasi
Menyarikan,Mengekstrapolasi,Menginterpolasi,Memprediksi
Mengontraskan,Memetakan,Mencocokan
Membuat model
Menentukan sesuatu dalam satu kategori.Misalnya, mengklasifikasikan kelainan-kelainan mental yang telah diteliti ataudijelaskan.
Mangabstraksikan tema umum atau poin-poin pokok. Misalnya, menulis ringkasanpendek tentang peristiwa-peristiwa yangditayangkan di televisi.
Membuat kesimpulan yang logis dariinformasi yang diterima. Misalnya, dalambelajar bahasa asing, menyimpulkan tatabahasa berdasarkan contoh-contohnya.
Menentukan hubungan antara dua ide,dua objek, dan semacamnya Misalnya,membandingkan peristiwa-peristiwasejarah dengan keadaan sekarang.
Membuat model sebab-akibat dalamsebuah sistem. Misalnya, menjelaskansebab-sebab terjadinya peristiwa-peristiwa penting pada abad ke-18 diIndonesia.
3. MENGAPLIKASIKAN – Menerapkan atau menggunakan suatu prosedur dalamkeadaan tertentu.
3.1 Mengekseku-si
3.2 Mengimple-mentasikan
Melaksanakan
Menggunakan
Menerapkan suatu prosedur pada tugasyang familier. Misalnya, membagi satubilangan dengan bilangan lain, keduabilangan ini terdiri dari beberapa digit.
Menerapkan suatu prosedur pada tugasyang tidak familier. Misalnya,menggunakan hukum Newton kedua padakonteks yang tepat.
4. MENGANALISIS – Memecah-mecah materi jadi bagian-bagian penyusunannya danmenentukan hubungan-hubungan antarbagian itu dan hubungan antara bagian-bagiantersebut dan keseluruhan struktur atau tujuan.
4.1 Membedakan
4.2 Mengorgani-sasi
Menyendirikan,Memilah,Memfokuskan,Memilih
Menemukan,Koherensi,Memadukan,
Membedakan bagian materi pelajaran yangrelevan dari yang tidak relevan, bagianyang penting dari yang tidak penting.Membedakan antara bilangan yang relevandan bilangan yang tidak relevan dalam soalcerita matematika.
Menentukan bagaimana elemen-elemenbekerja atau berfungsi dalam sebuahstruktur. Misalnya, menyusun bukti-bukti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
4.3 Mengantri-busikan
Membuat garisbesar,Mendeskripsikanperan,Menstrukturkan
Mendekonstruksi
dalam cerita sejarah jadi bukti-bukti yangmendukung dan menentang suatupenjelasan historis.
Menentukan sudut pandang, bias, nilai,atau maksud di balik materi pelajaran.Misalnya, menunjukkan sudut pandangpenulis suatu esai sesuai dengan pandanganpolitik si penulis.
5. MENGEVALUASI – Mengambil keputusan berdasarkan kriteria dan /atau standar.5.1 Memeriksa
5.2 Mengkritik
Mengoordinasi,Mendeteksi,Memonitor,Menguji
Menilai
Menemukan inkonsistensi atau kesalahandalam suatu proses atau produk;menentukan apakah suatu proses atauproduk memiliki konsistensi internal;menemukan efektivitas suatu proseduryang sedang dipraktikkan. Misalnya,memeriksa apakah kesimpulan-kesimpulanseorang ilmuwan sesuai dengan data-dataamatan atau tidak.
Menemukan inkosistensi antara suatuproduk dan kriteria eksternal; menentukanapakah suatu produk memiliki konsistensieksternal; menemukan ketepatan suatuprosedur untuk menyelesaikan masalah.Misalnya, menentukan satu metode terbaikdari dua metode untuk menyelesaikanmasalah.
6. MENCIPTA – Memadukan bagian-bagian untuk membentuk sesuatu yang baru dankoheren atau untuk membuat suatu produk yang orisinal.
6.1 Merumuskan
6.2 Merencana-kan
6.3 Memproduksi
Membuat hipotesis
Mendesain
Mengkonstruksi
Membuat hipotesis-hipotesis berdasarkankriteria. Misalnya, membuat hipotesistentang sebab-sebab terjadinya suatufenomenon.
Merencanakan prosedur untukmenyelesaikan suatu tugas. Misalnya,merencanakan proposal penelitian tentangtopik sejarah tertentu.
Menciptakan suatu produk. Misalnya,membuat habitat untuk spesies tertentudemi suatu tujuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
2. Ranah Afektif
Pembagian ranah afektif disusun Bloom bersama dengan David
Krathwol yang terdiri atas (Surya, 2014: 122-125):
1) Penerimaan (Receiving/ Attending)
Kesediaan untuk menyadari adanya suatu fenomena di
lingkungannya. Dalam pengajaran bentuknya berupa mendapatkan
perhatian, mempertahankannya, dan mengarahkannya.
2) Tanggapan (Responding)
Memberikan reaksi terhadap fenomena yang ada di lingkungannya.
Meliputi persetujuan, kesediaan, dan kepuasan dalam memberikan
tanggapan.
3) Penghargaan (Valuing)
Berkaitan dengan harga atau nilai yang diterapkan pada suatu objek,
fenomena, atau tingkah laku. Penilaian berdasarkan pada internalisasi
dari serangkaian nilai tertentu yang diekspresikan ke dalam tingkah
laku.
4) Pengorganisasian (Organization)
Memadukan nilai-nilai yang berbeda, menyelesaikan konflik di
antaranya, dan membentuk suatu sistem nilai yang konsisten.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
5) Karakteristik Berdasarkan Nilai-nilai (Characterization by a Value or
Value Complex)
Memiliki sistem nilai yang mengendalikan tingkah-lakunya sehingga
menjadi karakteristik gaya hidupnya.
3. Ranah Psikomotorik
Rincian dalam ranah psikomotorik ini tidak dibuat oleh Bloom, tapi
oleh ahli lain berdasarkan domain yang dibuat Bloom yang terdiri atas
(Surya, 2014: 123-124):
1) Persepsi (Perception)
Penggunaan alat indera untuk menjadi pegangan dalam membantu
gerakan.
2) Kesiapan (Set)
Kesiapan fisik, mental, dan emosional untuk melakukan gerakan.
3) Respon Terpimpin (Guided Response)
Tahap awal dalam mempelajari keterampilan yang kompleks,
termasuk di dalamnya imitasi dan gerak coba-coba.
4) Mekanisme (Mechanism)
Membiasakan gerakan-gerakan yang telah dipelajari sehingga tampil
dengan meyakinkan dan cakap.
5) Respons Tampak yang Kompleks (Complex Overt Response)
Gerakan motoris yang terampil yang didalamnya terdiri dari pola-
pola gerakan yang kompleks.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
6) Penyesuaian (Adaptation)
Keterampilan yang sudah berkembang sehingga dapat disesuaikan
dalam berbagai situasi.
7) Penciptaan (Origination)
Membuat pola gerakan baru yang disesuaikan dengan situasi atau
permasalahan tertentu.
C. Simulasi Komputer
Menurut Suparno (2013: 117) simulasi komputer adalah model
pembelajaran menggunakan program komputer untuk mensimulasikan
beberapa percobaan fisika, tidak lewat percobaan di laboratorium, tetapi lewat
monitor komputer dan siswa dapat mempelajari dari simulasi itu.
Simulasi komputer memiliki beberapa keuntungan dalam membantu
proses pembelajaran dengan simulasi komputer (Suparno, 2013: 119-120):
1. Dapat dilakukan kapan pun termasuk di rumah sehingga mereka dapat
belajar lebih lama dan mengulangi bahan lebih lama tanpa terikat guru,
jam atau waktu.
2. Dapat menyajikan simulasi dari percobaan yang sulit dan alatnya mahal,
dengan cara yang murah dan mudah bahkan dapat dilihat oleh mahasiswa
lebih jelas. Misalnya percobaan nuklir, dapat dilihat dalam simulasi tanpa
harus mencoba nuklir sendiri.
3. Reaksi dan kejadian mikro dapat disimulasikan dengan jelas dalam model
sehingga siswa makin jelas menangkap konsepnya. Misalnya, model gerak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
atom atau molekul yang sulit dilihat mata dapat dilakukan dengan simulasi
komputer.
4. Di internet banyak sekali percobaan dengan simulasi yang dapat dijadikan
tugas siswa untuk mengamati dan mempelajarinya.
5. Para ahli miskonsepsi menemukan bahwa simulasi komputer dapat
membantu menghilangkan miskonsepsi siswa karena siswa dapat
membandingkan pemikirannya yang tidak benar dengan simulasi yang
mereka lakukan dan lihat.
D. Simulasi PhET (Physics Education Technology)
Simulasi PhET (Physics Education Technology) adalah sebuah aplikasi
yang berisi simulasi belajar dan mengajar, dimana simulasi PhET ini dibuat
dan dikembangkan oleh University of Colorado. Simulasi PhET dapat
dijalankan secara langsung dari website (http://phet.colorado.edu) apabila ada
koneksi internet, bisa juga diunduh secara gratis sehingga dapat dijalankan
secara offline apabila tidak ada koneksi internet (Prihatiningtyas: 2013).
Simulasi PhET berisi pembelajaran fisika, biologi, dan kimia untuk
kepentingan pengajaran di kelas atau belajar individu. Simulasi PhET
menggunakan sebuah animasi (gambar bergerak) dan dibuat seperti permainan
karena siswa dapat belajar dengan mencoba-coba sendiri layaknya bermain
permainan tanpa ada resiko yang lebih. Simulasi PhET menekankan hubungan
antara fenomena kehidupan nyata dengan ilmu yang mendasari, mendukung
pendekatan interaktif dan konstruktivis, memberikan umpan balik, dan
menyediakan tempat kerja kreatif (Prihatiningtyas: 2013). Dalam simulasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
PhET ini juga dapat memperlihatkan obyek-obyek yang tidak dapat dilihat oleh
mata secara langsung misalkan saja elektron, foton, dan medan listrik. Simulasi
PhET ini sangat berguna untuk meningkatkan kemampuan siswa karena
simulasi PhET memberikan renspon yang cepat setelah diatur, dimana respon
tersebut bisa berupa obyek yang bergerak, hasil grafik, maupun hasil angka.
Pengaturan simulasi PhET ini dapat dilakukan dengan mudah dan sederhana
dimana menggunakan click-drag tombol-tombol yang ada. Pada gambar 2.1
sampai 2.3 akan ditunjukkan penampilan awal simulasi PhET.
Manfaat dari simulasi PhET diuraikan sebagai berikut (Isna: 2016):
1. Dapat dijadikan suatu pendekatan pembelajaran yang membutuhkan
keterlibatan dan interaksi dengan siswa;
2. Memberikan umpan balik yang dinamis;
3. Mendidik siswa agar memiliki pola berfikir kontruktivisme, dimana
siswa dapat menggabungkan pengetahuan awal dengan temuan-
temuan virtual dari simulasi yang dijalankan;
4. Membuat pembelajaran lebih menarik karena siswa dapat belajar
sekaligus bermain pada simulasi tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Pada gambar 2.1 ditunjukkan penampilan awal PhET. Bila kita membuka
program PhET yang akan muncul seperti gambar 2.1
Gambar 2.1. Tampilan Awal Physics Education Technology (PhET)
Pada gambar 2.2 ditunjukkan tampilan awal simulasi PhET untuk materi
ayunan bandul sedangkan pada gambar 2.3 adalah tampilan awal simulasi
PhET untuk materi pegas
Gambar 2.2 Tampilan awal simulasi PhET materi ayunan bandul
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Gambar 2.3 Tampilan awal simulasi PhET materi pegas
Penggunaan program PhET secara rinci dijelaskan dalam Lembar Kerja
Siswa (LKS) bagi siswa di lampiran 5 untuk pegas dan lampiran 6 untuk
ayunan bandul.
E. Materi Pembelajaran
Gerak Harmonik Sederhana
1. Pengertian Gerak Harmonik Sederhana (Raharja, 2014: 92)
Syarat sebuah getaran termasuk dalam gerak harmonik sederhana (GHS):
a. Benda yang bergetar atau bergerak bolak-balik.
b. Ada kedudukan seimbang dari benda tersebut (biasanya, perpindahan
searah sumbu-x positif dianggap perpindahan positif).
c. Gaya pemulih F yang bekerja pada benda bermassa untuk kembali ke
titik seimbang. Gaya pemulih F itu berbanding lurus dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
perpindahan x benda terhadap titik seimbang dan gaya pemulih
mengarah ke titik seimbang tersebut.
Gerak harmonik sederhana (GHS) adalah keadaan khusus dari peristiwa
getaran. Sebagai contoh, jika bandul sederhana tidak diganggu, maka
pendulum dalam keadaan diam atau berada pada posisi seimbang. Tali dan
beban pada bandul tergantung secara vertikal. Untuk mengayunkan bandul
tersebut harus ditarik ke samping dari posisi seimbang. Gaya pada benda
menjadi tidak seimbang sehingga bergerak menuju titik seimbang. Bandul
mengayun melewati titik seimbang dan terus bergerak sampai berhenti sesaat
di sisi yang berlawanan. Untuk satu getaran dari bandul adalah getaran dari
ayunan kanan ke kiri dan kembali lagi ke kanan.
2. Gaya Pemulih dan Persamaan Gerak (Kanginan, 2016: 462-463)
Gambar 2.4 Gaya pemulih yang bekerja pada suatu benda yangdihubungkan dengan pegas sebanding dengan simpangannya darikedudukan seimbang, x=0. (a) Ketika x positif (pegas tertarik), gayapemulih ke kiri. (b) Ketika x nol (pegas bebas, gaya pemulih nol). (c)Ketika x negatif (pegas tertekan), gaya pemulih ke kanan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Gerak benda m yang dihubungkan dengan ujung pegas bebas yang
mendatar di atas suatu bidang datar licin (gesekan diabaikan). Ketika pegas
diberi simpangan x (ditarik atau ditekan sejauh x), pegas akan memberikan
gaya sebesar F=kx.
Posisi keseimbangan benda m adalah posisi ketika pegas belum ditarik atau
ditekan. Pada posisi keseimbangan, simpangan x = 0 sehingga gaya pegas F = -
kx= 0. Pada gambar 2.4a, benda m ditarik sejauh A ke kanan sehingga
simpangan adalah x = +A, dan otomatis gaya pegas F = -kA. Gaya pegas F = -
kA berarah ke kiri sehingga cenderung menggerakkan benda m ke kiri jika
benda m dibebaskan (tidak ditahan). Benda m bergerak ke kiri melalui posisi
keseimbangannya (lihat Gambar 2.4b). pada posisi tersebut x = 0, dan otomatis
F = -kx = 0. Tampak bahwa pada posisi keseimbangan tidak bekerja gaya
pegas (sebab F = 0). Akan tetapi pada posisi x = 0, benda m telah memiliki
kecepatan dalam arah ke kiri sehingga benda m terus bergerak ke kiri. Begitu
simpangan x negatif (ke kiri), maka pada benda m akan bekerja gaya pegas F =
-kx ke arah kanan (lihat gambar 2.4c). gaya pegas yang berlawanan arah
dengan simpangan memperlambat gerak benda hingga akhirnya berhenti sesaat
di titik terjauh kiri dimana x = -A dan otomatis gaya pegas F = -kx = kA yang
positif (berarah ke kanan) akan menggerakkan benda ke kanan untuk kembali
melalui titik keseimbangannya. Demikian seterusnya, benda bergerak bolak-
balik di sekitar titik keseimbangannya. Gerak seperti itu disebut gerak
harmonik sederhana (disingkat GHS).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
a. Gaya Pemulih (Kanginan, 2016: 463)
Dari Gambar 2.4, gerak bolak-balik dengan m disebabkan pada benda m
bekerja gaya pegas F = -kx. Gaya pegas selalu sebanding dengan
simpangan x dan juga selalu berlawanan arah dengan simpangan x.
Maksudnya, ketika simpangan x berarah ke kanan dari titik keseimbangan
(nilai x positif), maka gaya pegas F = -kx berarah ke kiri (nilai F negatif),
dan ketika simpangan x berarah ke kiri dari titik keseimbangan (nilai x
negatif), maka gaya pegas F = -kx berarah ke kanan (nilai F positif).
Sehingga, gaya yang besarnya sebanding dengan simpangan dan selalu
berlawanan arah dengan arah simpangan (posisi) disebut sebagai gaya
pemulih. Gaya pemulih selalu menyebabkan benda bergerak bolak-balik di
sekitar titik kesetimbangan (gerak harmonik sederhana). Gaya pemulih
selalu berlawanan dengan arah posisi (arah gerak) benda.
b. Persamaan Gerak Harmonik Sederhana (Kanginan, 2016: 465-466)
Dari Gambar (2.4) ketika pegas diregangkan ke kanan sejauh x atau
tertekan ke kiri sejauh x, satu-satunya gaya yang bekerja pada benda m
adalah F = -kx, sedangkan menurut hukum II Newton, F = ma. Dengan
demikian, ma = -kx.
ma + kx = 0 (1)
dengan x sebagai posisi, percepatan (a) adalah turunan kedua dari x
sehingga Persamaan (1) dapat ditulis sebagai berikut.+ = 0 (1-1)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Bagi kedua ruas persamaan (1-1) dengan m.
22 + = 0 (1-2)
Persamaan (1-2) adalah persamaan diferensial homogen orde kedua. Secara
matematis, persamaan seperti itu memiliki penyelesaian yang berbentuk
fungsi sinusoidal, yaitu sebagai berikut.
x(t) = A sin (ωt + θ0) atau x(t) = A cos (ωt + θ0) (1-3)
dengan
A = amplitudo atau simpangan maksimum (m),
ω = frekuensi sudut (rad/s),
θ = ωt + θ0 = sudut fase (rad),
θ0 =ω(t = 0) = sudut fase awal (rad).
Anda boleh memilih persamaan simpangan sebagai x(t) = A sin (ωt + θ0)
atau x(t) = A cos (ωt + θ0). Hal terpenting yang perlu anda lakukan adalah
langsung menentukan sudut fase awal θ0, yang diperoleh dari kondisi awal.
Misalnya anda memilih persamaan simpangan sebagai berikut.
Persamaan simpangan
x(t) = A sin (ωt + θ0) (1-4)
Sudut θ0 diperoleh dari kondisi awal x(t =0) = A sin (ω(0) + θ0).
Persamaan kondisi awal
x(t =0) = A sin θ0 (1-5)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
misalnya benda m mulai bergerak dari titik keseimbangan (berarti x = 0),
maka sudut θ0 diperoleh dari persamaan kondisi awal.
x(t) = A sin (ωt + θ0)
x(t =0) = A sin (0 + θ0) (1-6)
Saat x(t =0) benda berada di x = 0 sehingga 0 = A sin θ0 dengan θ0 = 0.
Persamaan simpangan menjadi seperti berikut.
x(t) = A sin (ωt + 0)
x(t) = A sin ωt (1-7)
Bagaimana jika benda m mulai bergerak dari titik terjauh sebelah kanan,
berarti x = +A, maka sudut θ0 diperoleh dari persamaan kondisi awal.
x(t) = A sin (ωt + θ0)
x(t =0) = A sin (0 + θ0) (1-8)
Saat x(t =0) benda di x = +A sehingga A = A sin θ0 dengan sin θ0 = 1 = sin 2maka 0 = 2 Persamaan simpangan menjadi seperti berikut.
x(t) = A sin (ωt +2) (1-9)
3. Periode Gerak Harmonik Sederhana pada Pegas (Kanginan, 2016: 471-
472)
Percepatan GHS
a = -ω2x (2)
substitusi a = -ω2x ke dalam Persamaan (1), ma + kx = 0 sehingga
memberikan hasil berikut.
m(-ω2x) + kx = 0
mω2x = kx
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
ω2 = (2-1)
Frekuensi sudut
ω = (2-2)
Selanjutnya, periode gerak harmonik sederhana benda pada ujung pegas
mendatar atau tegak yang bergetar dapat diturunkan dari ω = 2 yaitu sebagai
berikut. = ↔ = (2-3)
Periode
= 2 (2-4)
Catatan penting:
Periode getaran benda pada ujung pegas (mendatar atau vertikal) yang
dirumuskan oleh = 2 hanya berlaku jika pengamat satu acuan dengan
pegas yang bergetar. Misalnya untuk pegas yang bergetar di laboratorium,
rumus = 2 berlaku untuk pengamat yang ada di laboratorium. Akan
tetapi, jika pegas bergetar sambil bergerak translasi terhadap laboratorium,
rumus = 2 tidak berlaku bagi pengamat yang diam di laboratorium.
Untuk kasus seperti ini, rumus = 2 hanya berlaku untuk pengamat
yang diam pada pegas yang sedang bergerak translasi. Sehingga, titik acuan
yang diketahui selalu diam terhadap pegas adalah pusat massa sistem pegas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
4. Gerak Harmonik Sederhana pada Bandul Sederhana (Raharja, 2014: 103-
105)
Gaya pemulih FP yang mengembalikan beban bandul ke posisi semula
adalah FP = mg sin θ. Adapun gaya tegangan tali T menyangga tali agar beban
bandul tetap bergerak sepanjang lintasan lingkaran.
FP = mg sin θ
Gambar 2.5. Ayunan bandul sederhana
Anggap panjang bandul L membentuk sudut θ secara vertikal. Dalam hal ini
simpangan beban adalah x. Ketika sudut simpangan θ (dalam radian) dibuat
kecil sehingga sin θ = θ. Catatan, tidak ada perbedaan jauh antara sin θ dan θ
jika nilai sudut lebih kecil dari 8. Secara otomatis, panjang busur lingkaran dari
titik kesetimbangan memiliki hubungan.
x = L θ (2-5)
Ketika persamaan tersebut dimasukkan ke dalam persamaan gaya pemulih
akan diperoleh
Fp = mg sin θ ~ Fp = mg (2-6)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Gaya yang bekerja pada benda yang bergerak harmonik sederhana dirumuskan
sebagai
FGHS = -mω2x (2-7)
Tanda negatif menunjukkan gaya F berlawanan arah dengan simpangan x.
Gaya pemulih beban bandul harus sama dengan gaya F. Dengan demikian,
FP = FGHS
mg = mω2x atau ω2= (2-8)
Dengan menggunakan persamaan frekuensi sudut = , maka diperoleh
periode bandul sederhana, yaitu
= 2 (2-9)
Periode bandul sederhana bergantung pada besarnya percepatan gravitasi g dan
panjang tali L. Periode bandul sebanding dengan akar kuadrat panjang tali dan
berbanding terbalik dengan akar kuadrat percepatan gravitasi. Jadi, bandul
sederhana mempunyai periode berbeda ketika dibawa ke bulan. Ingat, periode
bandul tidak dipengaruhi oleh massa beban yang tergantung pada tali.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif
adalah jenis penelitian yang menggunakan data berupa skor atau angka,
kemudian menggunakan analisis statistik (Suparno, 2014: 119).
B. Waktu dan Tempat Penelitian
1. Waktu
Pelaksanaan penelitian ini memerlukan waktu dimulai dari bulan
April 2018 sampai dengan bulan Juni 2018.
2. Tempat
Penelitian ini di laksanakan di SMA Pangudi Luhur Sedayu.
Dimana SMA Pangudi Luhur Sedayu beralamatkan Jalan Wates KM 12,
Gubug, Argosari, Sedayu, Bantul.
C. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi
Populasi adalah kelompok lebih besar dimana hasil penelitian
diharapkan berlaku; semua anggota grup yang akan diteliti (Suparno,
2014: 43).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Pada penelitian ini populasi yang digunakan adalah semua siswa-
siswi SMA Pangudi Luhur Sedayu kelas X IPA yang berjumlah kurang
lebih 70 siswa.
2. Sampel
Sampel adalah menunjuk pada suatu kelompok dimana informasi
atau data didapatkan. Sampel adalah himpunan bagian dari populasi
(Suparno, 2014: 43).
Pada penelitian ini sampel yang digunakan adalah siswa-siswi
SMA Pangudi Luhur Sedayu kelas X IPA yang berjumlah kurang lebih 56
siswa.
D. Variabel Penelitian
Variabel adalah suatu konsep yang mengungkapkan kelompok objek atau
hal yang nilainya berbeda-beda seperti gender, kemampuan, intelegensi, nilai,
minat, sikap, motivasi, warna mata, penghasilan, umur, dll (Suparno, 2014:
29).
1. Variabel Bebas
Variabel bebas adalah variabel yang bebas, berdiri sendiri
(Suparno, 2014: 30).
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah metode
pembelajaran dengan menggunakan simulasi PhET.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
2. Variabel Terikat
Variabel terikat adalah variabel yang tergantung pada variabel
bebas (Suparno, 2014: 30).
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah tingkat
pemahaman siswa dengan menggunakan media simulasi PhET pada materi
gerak harmonik sederhana.
E. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan adalah pretest and posttest control
group, dimana desain penelitian ini terdiri dari dua kelompok yaitu kelompok
simulasi PhET dan kelompok kontrol. Kelompok simulasi PhET adalah
kelompok yang metode pembelajarannya menggunakan simulasi PhET,
sedangkan kelompok kontrol adalah kelompok yang metode pembelajarannya
tidak menggunakan simulasi PhET atau metode pembelajarannya
menggunakan ceramah interaktif.
Awal pembelajaran dilakukan test awal (pretest) pada kedua kelompok
untuk mengetahui pemahaman awal pada materi gerak harmonik sederhana
siswa-siswi X IPA SMA Pangudi Luhur Sedayu.
Setelah test awal, dilanjutkan pembelajaran. Kelompok simulasi PhET
pada pertemuan pertama digunakan untuk perkenalan simulasi PhET secara
umum dan pengerjaan LKS 1, pada pertemuan kedua dan ketiga digunakan
untuk pembelajaran menggunakan simulasi PhET serta pembahsan LKS dan
penguatan materi. Sedangkan kelompok kontrol pada pertemuan pertama,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
kedua dan ketiga dilanjutkan pembelajaran menggunakan metode ceramah
interaktif.
Setelah pembelajaran dilaksanakan pada kedua kelompok maka dilakukan
test akhir (posttest) untuk mengetahui peningkatan pemahaman pada materi
gerak harmonik sederhana siswa-siswi X IPA SMA Pangudi Luhur Sedayu.
Desain penelitian yang digunakan dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut:
Tabel 3.1 Pretest and Posttest Control Group
Treatment Group O1 X1 O1’
Control Group O2 X2 O2’
Keterangan:
O1 : Pretest kelas treatment (simulasi PhET)
X1 : Pembelajaran dengan metode simulasi PhET
O1’ : Posttest kelas treatment (simulasi PhET)
O2 : Pretest kelas kontrol (ceramah interaktif)
X2 : Pembelajaran dengan metode ceramah interaktif
O2’ : Posttest kelas kontrol (ceramah interaktif)
F. Treatmen
Treatmen adalah perlakuan khusus peneliti kepada subjek atau sampel
yang mau diteliti agar nantinya mendapatkan data yang diinginkan (Suparno,
2014: 49).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
1. Kelompok Simulasi PhET
Kelompok simulasi PhET adalah kelompok yang sengaja diberi
treatmen (perlakuan khusus). Metode simulasi PhET yang akan digunakan
adalah metode simulasi PhET terbimbing dimana siswa akan diberi LKS
(Lembar Kerja Siswa) pada saat proses pembelajaran. Dengan adanya
LKS (Lembar Kerja Siswa) siswa tidak akan merasa bingung, selain itu
siswa juga lebih teratur dan cepat selesai. Untuk metode simulasi PhET
terbimbing ini langkah-langkah yang harus dilakukan siswa, apa yang
harus diamati dan diukur semua sudah ditentukan sejak awal oleh guru.
Pada kelompok treatmen pertemuan pertama diisi pretest,
pengenalan simulasi PhET, dan dilanjutkan siswa mengerjakan LKS 1.
Selanjutnya pada pertemuan kedua siswa melanjutkan mengerjakan LKS 1
dan mengerjakan LKS 2. Pada pertemuan ketiga siswa melanjutkan
mengerjakan LKS 2, siswa bersama guru membahas LKS 1 maupun LKS
2, dan dilanjutkan penguatan materi. Pada pertemuan keempat siswa
mengerjakan soal posttest.
2. Kelompok Kontrol
Kelompok kontrol adalah kelompok yang tidak diberi treatmen
(perlakuan khusus). Pembelajaran pada kelompok kontrol dilakukan
dengan metode ceramah interaktif. Kelompok kontrol dalam penelitian ini
adalah kelompok yang digunakan sebagai pembanding.
Pada kelompok kontrol proses pembelajaran pada pertemuan
pertama dilakukan pretest dan dilanjutkan pembelajaran dengan ceramah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
interaktif. Selanjutnya pada pertemuan kedua melanjutkan pembelajaran
secara ceramah interaktif dan dilanjutkan siswa mengerjakan latihan soal.
Pada pertemuan ketiga dilanjutkan pembelajaran secara ceramah interaktif
serta siswa mengerjakan soal posttest.
G. Instrumen Pengambilan Data
Instrumen adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam
penelitian. Instrumen dibedakan menjadi tes dan non-tes (Suparno, 2014: 53).
Dalam penelitian ini instrumen pengambilan data berupa tes dan non-tes.
Tes berupa soal pretest dan posttest, sedangkan non-tes berupa wawancara.
1. Soal pretest dan posttest
Soal pretest dan posttest berupa tes pilihan ganda dan tes essay.
a. Soal Pretest
Soal pretest bertujuan untuk mengetahui pemahaman awal siswa X
IPA SMA Pangudi Luhur Sedayu tentang materi gerak harmonik
sederhana sebelum pembelajaran. Kisi-kisi soal pretest dan kunci
jawaban pretest dapat dilihat pada tabel 3.2 di bawah ini.
Tabel 3.2 Kisi-kisi soal pretest dan kunci jawaban pretest
No. Aspek Indikator Soal JawabanKognitif1. Pengertian
gerakharmoniksederhana.
Siswa dapatmenjelaskanpengertiangerakharmoniksederhana.
Apa yang dimaksuddengan gerak harmoniksederhana?a. Gerak bolak-balik
benda.b. Gerak bolak-balik
benda melaluikesetimbangantertentu denganbeberapa getaran
Gerak bolak-balik benda melaluititik kesetimbangan tertentu denganbeberapa getaran benda dalamsetiap sekon selalu konstan (C).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
getaran benda.c. Gerak bolak-balik
benda melalui titikkesetimbangantertentu denganbeberapa getaranbenda dalam setiapsekon selalukonstan.
d. Gerak bolak-balikbenda melalui titikkesetimbangan.
e. Gerak benda padatitik kesetimbangandalam setiap sekonselalu konstandengan beberapagetaran benda.
2. Besaranfisis gerakharmoniksederhanapada pegasdan bandul.
Siswa dapatmenganalisiskarakteristikbesaran-basaran fisisgerakharmonikpada pegasdan bandul.
Perhatikan pernyataandi bawah ini:(1)Periode,(2)Frekuensi,(3)Waktu,(4)Jumlah getaran,(5)Percepatangravitasi, dan(6)Panjang tali.Berdasarkanpernyataan di atas yangtermasuk besaran fisisgerak harmoniksederhana pada pegasdan bandul adalah...a. 1,2,3 dan 4,5,6.b. 2,4,5 dan 2,3,4.c. 2,3,4 dan 1,3,4,5.d. 1,3,4,6 dan 2,3,4,6.e. 1,3,4,5 dan 2,3,4.
Besaran fisis pada pegas: (periode,waktu, jumlah getaran, danpercepatan gravitasi).Besaran fisis pada bandul:(frekuansi, waktu, jumlah getaran).(E). 1,3,4,5 dan 2,3,4.
3. Periode danfrekuensigerakharmoniksederhanapada pegas.
Siswa dapatmenghitungperiode danfrekuensigerakharmoniksederhanapada pegas.
Ketika sebuah bendabermassa 2 kgdigantung pada pegas,pegas terentang sampai0,1 m. Tentukanperiode dan frekuensigetaran pegas. g = 10m/s2 dan ambil π = 3.
Diket: m = 2 kgx = 0,1 mg = 10 m/s2
π = 3Ditanya: T dan fJawab: pada posisi seimbang gayaberat benda yang digantung padapegas (mg) seimbang dengan gayapemulih (kx).
kx = mgk(0,1 m) = (2kg)(10 m/s2)
k = 200 N/m
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
dari nilai tersebut, maka periodegetaran pegas adalah= 2 = 2 / = 0,6 s= = , = 1,67
4. Periode danfrekuensigerakharmoniksederhanapadabandul.
Siswa dapatmenghitungperiode danfrekuensigerakharmoniksederhanapada bandul.
Sebuah bandul denganpanjang tali 40 cmdigantung beban,kemudian melakukanGHS dengansimpangan kecil diposisi seimbangnya.Tentukan periode danfrekuensi bandu. g = 10m/s2 dan ambil π = 3.
Diket: l = 40 cm = 0,4 mg = 10 m/s2
π = 3Ditanya: T dan fJawab:= 2 = 2 , / = 1,2 s= = , = 0,83
5. Posisi,kecepatan,danpercepatandari gerakharmoniksederhana.
Siswa dapatmenghitungposisi,kecepatan,danpercepatandari gerakharmoniksederhana.
Sebuah partikelbergerak harmonik.Persamaan simpangandinyatakan sebagai y =4 sin 0,1t cm, dengan tdalam sekon.Tentukan:a. Persamaan
kecepatan danpercepatan.
b. Simpangan,kecepatan, danpercepatan pada t =5π s.
Diket:Simpangan y = 4 sin 0,1t cm.
Ditanya:a. v dan ab. x, v, dan a saat t =5π s
Jawab:Simpangan y = 4 sin 0,1t cm
a. kecepatan = =4(0,1 cos0,1 ) /v = (0,4 cos 0,1t)
cm/s
percepatan = =0,4(−0,1 sin0,1 ) /a = (-0,04 sin 0,1t) cm/s2
b. t = 5π ssudut θ = 0,1t = (0,1)(5π) =0,5π rad = 900
simpangan y = 4 sin 0,1t = 4sin 900= 4cmkecepatan v = 0,4 cos 0,1t =0,4 cos 900= 0percepatan a = -0,04 sin 0,1t= -0,04 sin 900 = - 0,04 cm/s2
Psikomotorik6. Percobaan
pegas danbandul.
Siswa dapatmerancangpercobaangerakharmoniksederhanapada pegasdan bandul.
Pilihlah salah satu:1. Percobaan
pada pegas.2. Percobaan
pada bandul.Rancanglah percobaanuntuk menentukanperiode pada pegas
a. Percobaan pegas:Pada percobaan pegas setelahmenyiapkan alat dan bahan,maka untuk menentukanperiode pada pegas yaitudengan cara menyimpangkanpegas dengan menarik pegasyang diberi massa beban,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
atau bandul tersebut! kemudian melepaskan pegasdan menghitung periode yangterjadi pada pegas.
b. Percobaan bandul:Pada percobaan bandulsetelah menyiapkan alat danbahan, maka untukmenentukan periode padabandul yaitu dengan caramenyimpangkan bandul yangdiberi massa beban, kemudianmelepaskan bandul danmenghitung periode yangterjadi pada bandul.
Afektif7.
MetodePembelajar-an
Apakah dengan metodepembelajaran yangsudah dilakukanmembuat Andasemangat dalam belajarfisika? Berikan alasanAnda!
4 = Sangat Setuju3 = Setuju2 = Tidak Setuju1 = Sangat Tidak Setuju
8. Apakah dengan metodepembelajaran yangsudah dilakukanmembuat Anda merasaterbantu dalammemahami pelajaranfisika? Berikan alasanAnda!
4 = Sangat Setuju3 = Setuju2 = Tidak Setuju1 = Sangat Tidak Setuju
9. Apakah dengan metodepembelajaran yangsudah dilakukanmembuat Anda merasatertarik dalam prosespelajaran fisika?Berikan alasan Anda!
4 = Sangat Setuju3 = Setuju2 = Tidak Setuju1 = Sangat Tidak Setuju
b. Soal Posttest
Soal posttest bertujuan untuk mengetahui peningkatan pemahaman
siswa X IPA SMA Pangudi Luhur Sedayu tentang materi gerak harmonik
sederhana sesudah pembelajaran. Kisi-kisi soal posttest dan kunci
jawaban posttest dapat dilihat di tabel 3.3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Tabel 3.3 Kisi-kisi soal posttest dan kunci jawaban posttest
No. Aspek Indikator Soal JawabanKognitif1. Pengertian
gerakharmoniksederhana.
Siswa dapatmenjelaskanpengertiangerakharmoniksederhana.
Apa yang dimaksuddengan gerak harmoniksederhana?a. Gerak bolak-balik
benda.b. Gerak bolak-balik
benda melalui titikkesetimbangantertentu denganbeberapa getaranbenda.
c. Gerak bolak-balikbenda melalui titikkesetimbangan.
d. Gerak benda pada titikkesetimbangan dalamsetiap sekon selalukonstan denganbeberapa getaranbenda.
e. Gerak bolak-balikbenda melalui titikkesetimbangantertentu denganbeberapa getaranbenda dalam setiapsekon selalu konstan.
Gerak bolak-balik benda melaluititik kesetimbangan tertentudengan beberapa getaran bendadalam setiap sekon selalukonstan (E).
2. Periodedanfrekuensigerakharmoniksederhanapadapegas.
Siswa dapatmenghitungperiode danfrekuensigerakharmoniksederhanapada pegas.
Ketika sebuah bendabermassa 4 kg digantungpada pegas, pegasterentang sampai 0,2 m.Tentukan periode danfrekuensi getaran pegas. g= 10 m/s2 dan ambil π = 3.
Diket: m = 4 kgx = 0,2 mg = 10 m/s2
π = 3Ditanya: T dan fJawab: pada posisi seimbanggaya berat benda yang digantungpada pegas (mg) seimbangdengan gaya pemulih (kx).
kx = mgk(0,2 m) = (4kg)(10 m/s2)
k = 200 N/mdari nilai tersebut, maka periodegetaran pegas adalah= 2 = 2 / =0,84 s
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
= = , = 1,193. Besaran
fisis gerakharmoniksederhanapada pegasdanbandul.
Siswa dapatmenganalisiskarakteristikbesaran-basaran fisisgerakharmonikpada pagasdan bandul.
Perhatikan pernyataan dibawah ini:(1)Periode,(2)Frekuensi,(3)Waktu,(4)Jumlah getaran,(5)Percepatan gravitasi,dan (6)Panjang tali.Berdasarkan pernyataan diatas yang termasukbesaran fisis gerakharmonik sederhana padapegas dan bandul adalah...a.1,2,3 dan 4,5,6.b.2,4,5 dan 2,3,4.c.2,3,4 dan 1,3,4,5.d.1,3,4,6 dan 2,3,4,6.e.1,3,4,5 dan 2,3,4.
Besaran fisis pada pegas:(periode, waktu, jumlah getaran,dan percepatan gravitasi).Besaran fisis pada bandul:(frekuensi, waktu, jumlahgetaran).(E). 1,3,4,5 dan 2,3,4.
4. Posisi,kecepatan,danpercepatandari gerakharmoniksederhana.
Siswa dapatmenghitungposisi,kecepatan,danpercepatandari gerakharmoniksederhana.
Sebuah partikel bergerakharmonik.Persamaan simpangandinyatakan sebagai y = 6sin 0,2t cm, dengan tdalam sekon. Tentukan:
a. Persamaan kecepatandan percepatan.
b. Simpangan,kecepatan, danpercepatan pada t =2,5π s.
Diket:Simpangan y = 6 sin 0,2t cm.Ditanya:
a. v dan ab. y, v, dan a saat t =2,5π s
Jawab:Simpangan y = 6 sin 0,2t cm
a. kecepatan = =6(0,2 cos 0,2 ) /v = (1,2 cos 0,2t) cm/s
percepatan = =1,2(−0,2 sin0,2 ) /a = (-0,24 sin 0,2t) cm/s2
b. t = 2,5π ssudut θ = 0,2t = (0,2)(2,5π)= 0,5π rad = 900
simpangan y = 6 sin 0,2t = 6sin 900= 6 cmkecepatan v = 1,2 cos 0,2t =0,4 cos 900= 0percepatan a = -0,24 sin 0,2t= -0,24 sin 900 = - 0,24cm/s2
5. Periodedanfrekuensigerakharmonik
Siswa dapatmenghitungperiode danfrekuensigerak
Sebuah bandul denganpanjang tali 20 cmdigantung beban,kemudian melakukanGHS dengan simpangan
Diket: l = 20 cm = 0,2 mg = 10 m/s2
π = 3Ditanya: T dan fJawab:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
sederhanapadabandul.
harmoniksederhanapada bandul.
kecil di posisiseimbangnya. Tentukanperiode dan frekuensibandul. g = 10 m/s2 danambil π = 3.
= 2 = 2 , / =0,84 s= = , = 1,19
Psikomotorik6. Percobaan
pegas danbandul.
Siswa dapatmerancangpercobaangerakharmoniksederhanapada pegasdan bandul.
Pilihlah salah satu:1. Percobaan pada
pegas.2. Percobaan pada
bandul.Rancanglah percobaanuntuk menentukan periodepada pegas atau bandultersebut!
a. Percobaan pegas:Pada percobaan pegassetelah menyiapkan alatdan bahan, maka untukmenentukan periode padapegas yaitu dengan caramenyimpangkan pegasdengan menarik pegas yangdiberi massa beban,kemudian melepaskanpegas dan menghitungperiode yang terjadi padapegas.
b. Percobaan bandul:Pada percobaan bandulsetelah menyiapkan alatdan bahan, maka untukmenentukan periode padabandul yaitu dengan caramenyimpangkan bandulyang diberi massa beban,kemudian melepaskanbandul dan menghitungperiode yang terjadi padabandul.
Afektif7.
MetodePembelajar-an
Apakah dengan metodepembelajaran yang sudahdilakukan membuat Andasemangat dalam belajarfisika? Berikan alasanAnda!
4 = Sangat Setuju3 = Setuju2 = Tidak Setuju1 = Sangat Tidak Setuju
8. Apakah dengan metodepembelajaran yang sudahdilakukan membuat Andamerasa terbantu dalammemahami pelajaranfisika? Berikan alasanAnda!
4 = Sangat Setuju3 = Setuju2 = Tidak Setuju1 = Sangat Tidak Setuju
9. Apakah dengan metodepembelajaran yang sudahdilakukan membuat Anda
4 = Sangat Setuju3 = Setuju2 = Tidak Setuju
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
merasa tertarik dalamproses pelajaran fisika?Berikan alasan Anda!
1 = Sangat Tidak Setuju
2. Wawancara
Menurut Suparno (2014: 61) interview/ wawancara adalah semacam
koesioner lisan, suatu dialog yang dilakukan oleh peneliti untuk
memperoleh informasi yang diperlukan. Dibedakan dalam pelaksanaan:
Wawancara bebas: bebas menanyakan apa saja yang diperlukan.
Wawancara terpimpin: dengan beberapa daftar pertanyaan lengkap.
Wawancara bebas terpimpin: kombinasi kedua di atas.
Dalam penelitian ini wawancara dilakukan untuk melengkapi/
memperkuat pernyataan bahwa simulasi PhET dapat meningkatkan
pemahaman siswa kelas treatmen pada materi gerak harmonik sederhana.
Dalam wawancara siswa ditanya mengenai pembelajaran fisika selama ini,
pada kelas treatmen siswa ditanya pembelajaran menggunakan simulasi
PhET sedangkan pada kelas kontrol siswa ditanya pembelajaran
menggunakan ceramah interaktif, apakah siswa paham materi dengan
metode pembelajaran yang telah dilakukan, dan harapan ke depan untuk
pembelajaran fisika.
H. Validitas Instrumen
Validitas mengukur atau menentukan apakah suatu tes sungguh mengukur
apa yang mau diukur, yaitu apakah sesuai dengan tujuan (valid untuk).
Validitas menunjuk pada kesesuaian, kepenuh-artian, bergunanya kesimpulan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
yang dibuat peneliti berdasarkan data yang dikumpulkan. Suatu tes disebut
valid bila memang mengukur yang mau diukur (Suparno, 2014: 65).
Dalam penelitian ini validitas instrumen dilakukan oleh ahli fisika yaitu
Drs. Domi Severinus, M.Si.
I. Metode Analisa Data
Data yang diperolah dari skor pretest dan skor posttest kemudian
dianalisis secara kuantitatif.
1. Teknik Penskoran
a. Skor soal kognitif
Tabel 3.4 Penskoran soal kognitif
No. Soal JawabanKeterangan
SkorSkor
SkorTotal
1.
Apa yang dimaksuddengan gerak harmoniksederhana?a. Gerak bolak-balik
benda.b. Gerak bolak-balik
benda melalui titikkesetimbangantertentu denganbeberapa getaranbenda.
c. Gerak bolak-balikbenda melalui titikkesetimbangantertentu denganbeberapa getaranbenda dalam setiapsekon selalu konstan.
d. Gerak bolak-balikbenda melalui titikkesetimbangan.
e. Gerak benda padatitik kesetimbangandalam setiap sekonselalu konstandengan beberapagetaran benda.
Gerak bolak-balik bendamelalui titikkesetimbangan tertentudengan beberapagetaran benda dalamsetiap sekon selalukonstan (C).
Jika jawabanbenar.
5
5Jika jawabansalah/ tidakmenjawab.
0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
2.
Perhatikan pernyataan dibawah ini:(1)Periode, (2)Frekuensi,(3)Waktu, (4)Jumlahgetaran, (5)Percepatangravitasi, dan (6)PanjangtaliBerdasarkan pernyataandi atas yang termasukbesaran fisis gerakharmonik sederhanapada pegas dan banduladalah...a. 1,2,3 dan 4,5,6.b. 2,4,5 dan 2,3,4.c. 2,3,4 dan 1,3,4,5.d. 1,3,4,6 dan 2,3,4,6.e. 1,3,4,5 dan 2,3,4.
Pada pegas: periode,waktu, jumlah getaran,percepatan gravitasi.Pada bandul: frekuensi,waktu, jumlah getaran.(E). 1,3,4,5 dan 2,3,4.
Jika jawabanbenar.
5
5Jika jawabansalah/ tidakmenjawab.
0
3.
Ketika sebuah bendabermassa 2 kg digantungpada pegas, pegasterentang sampai 0,1m.Tentukan periode danfrekuensi getaran pegas.g = 10 m/s2 dan ambil π= 3.
Diket:m = 2 kgx = 0,1 mg = 10 m/s2
π = 3Ditanya: T dan fJawab: pada posisiseimbang gaya beratbenda yang digantungpada pegas (mg)seimbang dengan gayapemulih (kx).
kx = mgk(0,1m) = (2kg)(10m/s2)
k = 200 N/mdari nilai tersebut, makaperiode getaran pegasadalah = 2= 2 2200 /T = 0,6 s
Sedangkan frekuensi
Jika jawabanbenar danlengkap.
30
30
Jikamenjawabdenganbenar danlengkaptetapi secaraperhitungansalah.
23
Jikamenjawabsampai dirumusdenganbenar.
12
Jikamenjawabtetapi salah.
5
Jika tidakmenjawab.
0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
getaran pegas adalah= 1= 10,6 = 1,67
4.
Sebuah bandul denganpanjang tali 40cmdigantung beban,kemudian melakukanGHS dengan simpangankecil posisiseimbangnya. Tentukanperiode dan frekuensibandul. g = 10 m/s2 danambil π = 3.
Diket:l = 40 cm = 0,4 mg = 10 m/s2
π = 3Ditanya: T dan fJawab: = 2
= 2 0,410 /T = 1,2 s
Sedangkan frekuensigetaran pegas adalah= 1= 11,2 = 0,83
Jika jawabanbenar danlengkap.
25
25
Jikamenjawabdenganbenar danlengkaptetapi secaraperhitungansalah.
19
Jikamenjawabsampai dirumusdenganbenar.
10
Jikamenjawabtetapi salah.
5
Jika tidakmenjawab.
0
5.
Sebuah partikel bergerakharmonik. Persamaansimpangan dinyatakansebagai y = 4 Sin 0,1tcm, dengan t dalamsekon. Tentukan:
a. Persamaankecepatan danpercepatan.
b. Simpangan,kecepatan, danpercepatan padat = 5π s.
Diket:y = 4 Sin 0,1t cm
Ditanya:a. v dan ab. x, v, dan a saat t = 5π
sJawab:Simpangan y = 4 Sin0,1tKecepatan== 4(0,1 cos 0,1 )= 0,4 cos0,1Percepatan
Jika jawabanbenar danlengkap.
35
35
Jikamenjawabdenganbenar danlengkaptetapi secaraperhitungansalah.
26
Jikamenjawabsampai dirumusdenganbenar.
14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
== 0,4(−0,1 sin 0,1 )= −0,04 sin0,1Saat t = 5πSudut ϴ = 0,1t =(0,1)(5π)
= 0,5π rad = 900
Simpangany = 4 sin 0,1t = 4 sin 900
= 4cmKecepatanv = 0,4 cos 0,1t = 0,4cos 900 = 0Percepatana = -0,04 sin 0,1t = -0,04 sin 900 = -0,04cm/s2
Jikamenjawabtetapi salah.
5
Jika tidakmenjawab.
0
b. Skor soal psikomotorik
Tabel 3.5 Penskoran soal psikomorik
No. Soal Jawaban Keterangan Skor Skor
1.
Pilihlah salahsatu:
1. Percobaanpada pegas.
2. Percobaanpada bandul.
Rancanglahpercobaan untukmenentukanperiode padapegas atau bandultersebut!
Percobaan pada pegas:
Pada percobaan pegas setelahmenyiapkan alat dan bahan, makauntuk menentukan periode padapegas yaitu dengan caramenyimpangkan pegas denganmenarik pegas yang diberi massabeban, kemudian melepaskanpegas dan menghitung periodeyang terjadi pada pegas.
Jika jawaban benarbeserta penjelasan.
100
Jika jawaban benartanpa penjelasanmenentukan periode.
75
Jika jawaban hanyagambar rangkaiantanpa penjelasan.
50
Jika menjawab soaltapi jawaban salah.
10
Jika tidak menjawabsama sekali.
0
Percobaan pada bandul:
Jika jawaban benarbeserta penjelasan.
100
Jika jawaban benartanpa penjelasan.
75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Pada percobaan bandul setelahmenyiapkan alat dan bahan, makauntuk menentukan periode padabandul yaitu dengan caramenyimpangkan bandul yangdiberi massa beban, kemudianmelepaskan bandul danmenghitung periode yang terjadipada bandul.
Jika jawaban hanyarangkaian tanpapenjelasan.
50
Jika menjawab soaltapi jawaban salah.
10
Jika tidak menjawabsama sekali.
0
c. Skor soal afektif
Tabel 3.6 Penskoran soal afektif
No. Soal Klasifikasi Skor
1.Apakah dengan metode pembelajaran yang sudah dilakukanmembuat anda semangat dalam belajar fisika? Berikanalasan anda!
4 = Sangat Semangat3 = Semangat2 = Kurang Semangat1 = Tidak Semangat
2.Apakah dengan metode pembelajaran yang sudah dilakukanmembuat anda merasa terbantu dalam memahami pelajaranfisika? Berikan alasan anda!
4 = Sangat Setuju3 = Setuju2 = Kurang Setuju1 = Tidak Setuju
3.Apakah dengan metode pembelajaran yang sudah dilakukanmembuat anda merasa tertarik dalam proses pelajaranfisika? Berikan alasan anda!
4 = Sangat Setuju3 = Setuju2 = Kurang Setuju1 = Tidak Setuju
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
2. Pengklasifikasian
Dari skor, dibuat klasifikasi untuk menentukan tingkat pemahaman siswa.
1) Klasifikasi aspek kognitif
Tabel 3.7 Klasifikasi tingkat pemahaman aspek kognitif
Skor Klasifikasi80 - 100 Sangat Tinggi60 – 79 Tinggi40 – 59 Cukup20 – 39 Rendah0 – 19 Sangat Rendah
Skor maksimal = 100
Skor minimal = 0
Range = 100
2) Klasifikasi ranah psikomotorik
Tabel 3.8 Klasifikasi tingkat pemahaman aspek psikomotorik
Skor Klasifikasi80 - 100 Sangat Tinggi60 - 79 Tinggi40 - 59 Cukup20 - 39 Rendah0 - 19 Sangat Rendah
Skor maksimal = 100
Skor minimal = 0
Range = 100
3) Klasifikasi ranah afektif
Tabel 3.9 Klasifikasi tingkat pemahaman aspek afektif
Presentase Skor (%) Klasifikasi80 - 100 Sangat Tinggi60 - 79 Tinggi40 - 59 Cukup20 - 39 Rendah0 - 19 Sangat Rendah
Skor maksimal = 100
Skor minimal = 0
Range = 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
3. Uji Statistik
Skor yang dihasilkan dari pretest dan posttest kemudian dianalisis
menggunakan uji T-dependen dan uji T-independen. Untuk skor kognitif dan
skor psikomotorik dapat langsung dianalisis menggunakan uji-T karena skor
maksimal untuk soal kognitif maupun skor psikomotorik sudah 100, tetapi
untuk skor afektif belum. Sehingga untuk skor akhir soal afektif dianalisis
terlebih dahulu supaya nilai maksimumnya menjadi 100. Analisis skor afektif
adalah sebagai berikut:
Tabel 3.10 Analisis skor afektif
ℎ = ℎℎ 100%Data kemudian akan dianalisis melalui beberapa tahap sebagai berikut:
a. Uji T-independent untuk melihat tingkat pemahaman awal hasil
pretest pada kelas simulasi PhET dan kelas kontrol.
b. Uji T-dependent untuk membandingkan hasil pretest dan hasil posttest
untuk kelas simulasi PhET.
c. Uji T-dependent untuk membandingkan hasil pretest dan hasil posttest
untuk kelas kontrol.
d. Uji T-independent untuk membandingkan hasil posttest untuk kelas
simulasi PhET dan kelas kontrol.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Rumus uji-T yang digunakan seperti berikut:
a. Uji T-independen
Persamaan umum uji T kelompok independen adalah sebagai
berikut (Suparno, 2011):= Ẍ Ẍ( ) ( )( )Keterangan:
1 = jumlah anggota kelompok 1
2 = jumlah anggota kelompok 2Ẍ1 = nilai rata-rata kelompok 1Ẍ2 = nilai rata-rata kelompok 2
1 = standar deviasi kelompok 1
2 = standar deviasi kelompok 2
Perhitungan t dengan bantuan SPSS
Apabila nilai p < α, maka signifikan. Dimana α = 0,05.
b. Uji T-dependen
Persamaan umum uji T kelompok dependen adalah sebagai berikut(Suparno,2011):
| | X1 − X22 − 2( − 1)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Keterangan:
X1 = nilai pre-test
X2 = nilai post-test
D = perbedaan nilai (X1 – X2)
N = jumlah pasangan
Perhitungan t dengan bantuan SPSS
Apabila nilai p < α, maka signifikan. Maka terjadi peningkatan pemahaman
siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
BAB IV
DATA DAN ANALISIS
A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian
Penelitian dilaksanakan setiap hari Senin mulai tanggal 16 April 2018
sampai dengan tanggal 7 Mei 2018 di SMA Pangudi Luhur Sedayu, Bantul.
Penelitian ini menggunakan dua kelas yaitu kelas X IPA 1 dan X IPA 2 sebagai
subyek penelitian. Kelas X IPA 1 sebagai kelas treatmen menggunakan
simulasi PhET dengan jumlah siswa 33 orang dan kelas X IPA 2 sebagai kelas
kontrol menggunakan ceramah dengan jumlah siswa 32 orang. Jadwal
pelaksanaan penelitian dapat dilihat pada tabel 4.1 di bawah ini:
Tabel 4.1. Jadwal pelaksaan penelitian di SMA Pangudi Luhur Sedayu
KelasWaktu
PenelitianKegiatan
AlokasiWaktu
X IPA 1
Senin, 16April 2018
- Perkenalan di kelas dan penyampaiantujuan diadakan penelitian sekaligustujuan diadakan pretest.
- Pretest ( 45 menit).- Perkenalan simulasi PhET di Ruang
Komputer.- Bagi LKS 1 mengenai pegas dan siswa
mulai mengerjakan LKS 1.
3 x 45menit
Senin, 23April 2018
- Siswa melanjutkan mengerjakan LKS 1,setelah selesai LKS dikumpulkan.
- Bagi LKS 2 dan siswa mulaimengerjakan LKS 2.
3 x 45menit
Senin, 30April 2018
- Siswa melanjutkan mengerjakan LKS 2.- Membagi kembali LKS 1.- Membahas LKS 1 dan LKS 2.
3 x 45menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
- Penguatan materi.Senin, 7
Mei 2018- Posttest ( 45 menit).
1 x 45menit
X IPA 2
Senin, 16April 2018
- Perkenalan di kelas dan penyampaiantujuan diadakan penelitian sekaligustujuan diadakan pretest.
- Pretest ( 45 menit).- Penjelasan materi secara ceramah
interaktif dan latihan soal.
3 x 45menit
Senin, 23April 2018
- Melanjutkan materi secara ceramahinteraktif dan latihan soal.
3 x 45menit
Senin, 30April 2018
- Melanjutkan materi secara ceramahinteraktif dan latihan soal.
- Posttest ( 45 menit)
3 x 45menit
1. Pelaksanaan Di Kelas Treatmen
a. Senin, 16 April 2018
Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 16 April 2018 di
kelas X IPA 1 sebagai kelas treatmen pada jam pertama sampai jam
ketiga yaitu pukul 07.25 - 09.40 WIB. Pada pertemuan pertama ini
peneliti melakukan perkenalan dengan siswa sekaligus memberikan
penjelasan mengenai diadakannya penelitian. Dalam perkenalan peneliti
meminta siswa untuk duduk sesuai dengan nomor absen supaya
mempermudah peneliti untuk menghafal nama siswa. Peneliti juga
menjelaskan kepada siswa tentang pretest. Pretest dilakukan selama 45
menit. Siswa yang mengikuti pretest ada 30 siswa (lihat gambar 4.1).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Gambar 4.1 Aktivitas siswa IPA 1 mengerjakan soal pretest
Setelah melakukan pretest peneliti bersama siswa menuju ke
laboratorium komputer untuk memperkenalkan simulasi PhET kepada
siswa, di sini peneliti membimbing siswa untuk masuk ke simulasi
PhET kemudian siswa melihat dan bermain-main menggunakan
simulasi PhET. Setelah peneliti memperkenalkan siswa mengenai
simulasi PhET, peneliti membagi Lembar Kerja Siswa 1 kepada siswa
mengenai pegas dimana dalam simulasi PhET yang digunakan berjudul
“Masses & Springs”, kemudian siswa mulai mengerjakan Lembar Kerja
Siswa 1. Peneliti mengamati yang terjadi selama proses pengerjaan
Lembar Kerja Siswa (lihat gambar 4.2).
Gambar 4.2 Aktivitas siswa IPA 1 mengerjakan Lembar KerjaSiswa 1 mengenai pegas menggunakan simulasi PhET yang berjudul
“Masses & Springs”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
b. Senin, 23 April 2018
Pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 23 April 2018 di kelas
X IPA 1 sebagai kelas treatmen pada jam pertama sampai jam ketiga
yaitu pukul 07.25 – 09.40 WIB. Pada pertemuan kedua ini peneliti
langsung mengajak siswa ke laboratorium komputer. Di laboratorium
komputer siswa diminta untuk melanjutkan mengerjakan Lembar Kerja
Siswa 1 mengenai pegas (lihat gambar 4.3).
Gambar 4.3 Aktivitas siswa IPA 1 melanjutkan mengerjakanLembar Kerja Siswa 1 mengenai pegas.
Setelah siswa selesai mengerjakan Lembar Kerja Siswa 1
mengenai pegas dan mengumpulkan Lembar Kerja Siswa 1 mengenai
pegas, peneliti membagi Lembar Kerja Siswa 2 mengenai bandul dan
meminta siswa untuk mengerjakan Lembar Kerja Siswa 2 tentang
bandul (lihat gambar 4.4).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Gambar 4.4 Aktivitas siswa IPA 1 mengerjakan Lembar Kerjasiswa 2 mengenai bandul menggunakan simulasi PhET yang berjudul
“Pendulum Lab”
c. Senin, 30 April 2018
Pertemuan ketiga dilaksanakan pada tanggal 30 April 2018 di kelas
X IPA 1 sebagai kelas treatmen pada jam pertama sampai jam ketiga
yaitu pukul 07.25 – 09.40 WIB. Pada pertemuan ketiga ini peneliti
langsung mengajak siswa ke laboratorium komputer. Di laboratorium
komputer siswa diminta untuk melanjutkan mengerjakan Lembar Kerja
Siswa 2 mengenai bandul (lihat gambar 4.5).
Gambar 4.5 Aktivitas siswa IPA 1 melanjutkan mengerjakanlembar kerja siswa 2 mengenai bandul
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Setelah siswa selesai mengerjakan Lembar Kerja Siswa 2
mengenai bandul, peneliti membagi kembali Lembar Kerja Siswa 1
mengenai pegas. Kemudian peneliti bersama siswa membahas Lembar
Kerja Siswa 1 mengenai pegas dan Lembar Kerja Siswa 2 mengenai
bandul (lihat gambar 4.6).
Gambar 4.6 Aktivitas siswa IPA 1 bersama peneliti membahaslembar kerja siswa 1 dan lembar kerja siswa 2
Kemudian peneliti memberikan penguatan materi tentang gerak
harmonik sederhana (lihat gambar 4.7).
Gambar 4.7 Aktivitas siswa IPA 1 saat pemberian penguatanmateri mengenai gerak harmonik sederhana.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Sebelum mengakhiri pembelajaran peneliti mengingatkan kepada
siswa bahwa pertemuan selanjutnya akan diadakan posttest.
d. Senin, 7 Mei 2018
Pertemuan keempat dilaksanakan pada tanggal 7 Mei 2018 di kelas
X IPA 1 sebagai kelas treatmen pada jam pertama yaitu pukul 07.25 –
08.10 WIB. Pada pertemuan keempat ini peneliti membagi soal
posttest, kemudian siswa mengerjakan soal posttest (lihat gambar 4.8).
Siswa yang mengikuti post-test ada 33 siswa. Setelah selesai
mengumpulkan posttest, peneliti mengucapkan terima kasih kepada
siswa atas partisipasi selama dinamika bersama peneliti.
Gambar 4.8 Aktivitas siswa IPA 1 mengerjakan soal posttest
2. Pelaksanaan Di Kelas Kontrol
a. Senin, 16 April 2018
Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 16 April 2018 di
kelas X IPA 2 sebagai kelas kontrol pada jam keenam sampai jam
kedelapan yaitu pukul 12.10 – 13.55 WIB. Pada pertemuan pertama ini
peneliti berkenalan dengan siswa sekaligus memberikan penjelasan
tentang tujuan penelitian. Dalam perkenalan peneliti meminta siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
untuk duduk sesuai dengan nomor absen supaya mempermudah peneliti
untuk menghafal nama siswa. Peneliti kemudian menjelaskan kepada
siswa tentang pretest. Pretest dilakukan selama 45 menit. Siswa yang
mengikuti pretest ada 32 siswa (lihat gambar 4.9).
Gambar 4.9 Aktivitas siswa IPA 2 mengerjakan soal pretest
Setelah pretest peneliti melanjutkan pembelajaran mengenai gerak
harmonik sederhana menggunakan metode ceramah interaktif. Pada
pembelajaran ini peneliti memberi contoh dalam kehidupan sehari-hari
yang berkaitan dengan gerak harmonik sederhana seperti ayunan pada
taman bermain dan timbangan seperti pegas. Peneliti juga membahas
mengenai pengertian dari gerak harmonik sederhana serta besaran-
besaran yang berhubungan dengan gerak harmonik sederhana dengan
cara tanya jawab bersama siswa. Siswa diminta untuk berpikir, tidak
hanya peneliti langsung menjelaskan dan siswa langsung mencatat
materi yang diberikan peneliti. Setelah memberikan materi peneliti
memberikan latihan soal kepada siswa. Siswa diminta mengerjakan dan
menjelaskan kepada siswa lain tentang jawaban siswa tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
b. Senin, 23 April 2018
Pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 23 April 2018 di kelas
X IPA 2 sebagai kelas kontrol pada jam keenam sampai jam kedelapan
yaitu pukul 12.10 – 13.55 WIB. Pada pertemuan kedua peneliti
mengajak siswa untuk mengingat kembali materi yang sudah dipelajari
minggu lalu. Kemudian peneliti melanjutkan materi gerak harmonik
sederhana sampai di persamaan gerak harmonik sederhana (lihat
gambar 4.10). Setelah menyampaikan materi peneliti memberikan
latihan-latihan soal kepada siswa untuk dikerjakan. Jika sudah selesai
mengerjakan, siswa diminta untuk menuliskan jawaban di papan tulis
dan menjelaskan kepada teman-teman yang lain (lihat gambar 4.11).
Setelah siswa menjelaskan kepada teman-teman yang lain, maka
peneliti bersama siswa mengecek kembali jawaban yang ada, jika sudah
benar maka siswa mencatat sebagai catatan.
Gambar 4.10 Aktivitas siswa IPA 2 saat proses pembelajaranmenggunakan metode ceramah interaktif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Gambar 4.11 Aktivitas siswa IPA 2 mengerjakan latihan soaldi papan tulis
c. Senin, 30 April 2018
Pertemuan ketiga dilaksanakan pada tanggal 30 April 2018 di kelas
X IPA 2 sebagai kelas kontrol pada jam keenam sampai jam kedelapan
yaitu pukul 12.10 – 13.55 WIB. Pada pertemuan ketiga peneliti
mengajak siswa untuk mengingat kembali materi yang sudah dipelajari
minggu lalu. Kemudian peneliti melanjutkan materi gerak harmonik
sederhana mengenai periode pada pegas dan periode pada bandul
sederhana. Setelah menyampaikan materi peneliti memberikan latihan-
latihan soal kepada siswa untuk dikerjakan dan jika sudah selesai
mengerjakan siswa diminta untuk menuliskan jawaban di papan tulis
dan menjelaskan kepada teman-teman yang lain. Setelah siswa
menjelaskan kepada teman-teman yang lain, peneliti bersama siswa
mengecek kembali jawaban yang ada. Jika sudah benar maka siswa
mencatat sebagai catatan. Setelah melakukan proses pembelajaran,
dilanjutkan dengan posttest. Siswa yang mengikuti posttest sebanyak 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
siswa. Pada saat pengerjaan post-test siswa diberi waktu 45 menit (lihat
gambar 4.12).
Gambar 4.12 Aktivitas siswa IPA 2 mengerjakan soal posttest
B. Data
1. Nilai Kelas Treatmen
Data hasil pretest dan posttest pada kelas treatmen adalah sebagai berikut
(tabel 4.2, tabel 4.3, dan tabel 4.4):
Tabel 4.2 Skor Kognitif Kelas X IPA 1
No.Skor
Pretest Posttest1 15 222 15 283 15 334 5 335 15 866 20 527 20 868 20 939 15 3810 15 4911 20 5612 15 9513 15 4214 5 2815 20 3816 5 2417 20 3218 20 84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
19 5 5120 10 5521 15 5422 15 5223 15 4924 15 9125 15 9126 0 54
Mean 14.04 54.46
Tabel 4.3 Skor Psikomotorik Kelas X IPA 1
No.Skor
Pretest Posttest1 50 752 0 1003 75 754 0 1005 0 506 50 757 50 108 50 1009 0 10010 0 5011 0 7512 0 10013 75 7514 0 8015 0 5016 0 5017 0 5018 50 7519 0 10020 0 8021 50 8022 0 7523 0 7524 0 10025 0 8026 0 75
Mean 17.31 75.19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Tabel 4.4 Skor Afektif Kelas X IPA 1
No.Skor
Selisih (%)Pretest (%) Posttest (%)
1 50 75 252 41.7 75 33.33 75 75 04 50 41.7 - 8.35 25 66.7 41.76 25 75 507 41.7 66.7 258 41.7 58.3 16.69 50 41.7 - 8.310 25 58.3 33.311 33.3 25 -8.312 25 25 013 50 75 2514 75 75 015 58.3 75 16.716 41.7 0 -41.717 50 75 2518 66.7 75 8.319 25 66.7 41.720 16.7 0 -16.721 25 50 2522 41.7 75 33.323 41.7 25 -16.724 33.3 75 41.725 41.7 58.3 16.626 0 0 0
Mean 40.39 54.17 13.78
2. Nilai Kelas Kontrol
Data hasil pretest dan posttest pada kelas kontrol adalah sebagai berikut
(tabel 4.5, tabel 4.6, dan tabel 4.7):
Tabel 4.5 Skor Kognitif Kelas X IPA 2
No.Skor
Pretest Posttest1 0 402 0 353 0 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
4 0 205 0 156 5 57 10 108 20 329 30 3410 35 4611 15 4912 0 1013 10 3214 10 3415 10 1016 0 2017 5 1018 10 3219 10 2720 0 2021 10 4022 10 2723 35 7124 15 5125 15 3226 15 3427 15 2028 0 3529 20 2030 20 46
Mean 10.83 29.23
Tabel 4.6 Skor Psikomotorik Kelas X IPA 2
No.Skor
Pretest Posttest1 0 502 0 503 0 504 0 505 0 506 50 757 50 508 50 509 50 5010 50 7511 50 7512 0 5013 0 50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
14 0 5015 0 016 0 5017 50 5018 10 5019 0 5020 0 7521 0 5022 0 7523 10 7524 0 10025 50 7526 50 7527 0 7528 0 7529 100 10030 100 100
Mean 22.23 61.67
Tabel 4.7 Skor Afektif Kelas X IPA 2
No.Skor
Selisih (%)Pretest (%) Posttest (%)
1 41.7 25 -16.72 58.3 25 -33.33 8.3 50 41.74 0 66.7 66.75 41.7 66.7 256 41.7 50 8.37 33.3 50 16.78 50 50 09 75 75 010 75 75 011 50 25 -2512 25 75 5013 0 66.7 66.714 0 75 7515 0 66.7 66.716 50 58.3 8.317 41.7 58.3 16.618 50 50 019 0 50 5020 41.7 25 -16.721 25 25 022 0 25 2523 75 75 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
24 0 75 7525 41.7 58.3 16.626 75 41.7 -33.327 8.3 50 41.728 25 33.3 8.329 8.3 41.7 33.430 33.3 41.7 8.4
Mean 32.50 51.67 19.17
3. Wawancara
a. Kelas treatmen
Dalam wawancara, 6 siswa menyatakan bahwa pada awalnya
mereka tidak paham dengan materi gerak harmonik sederhana karena
seluruh responden tidak ada yang belajar. Alasannya gerak harmonik
sederhana adalah materi bab terakhir pada semester itu, sehingga siswa
tidak ada yang beminat membaca materi tersebut sebelum proses
pembelajaran.
Setelah mengikuti pembelajaran menggunakan simulasi PhET
seluruh responden mengatakan lebih paham dengan materi karena
dengan simulasi PhET siswa dapat melihat langsung, siswa tidak lagi
membayangkan bagaimana ayunan pada bandul maupun pegas.
Responden juga beranggapan pembelajaran menggunakan simulasi
PhET lebih mudah, mereka tidak harus sibuk menyiapkan alat dan bahan
seperti praktikum di laboratorium.
b. Kelas kontrol
Dalam wawancara, 6 siswa menyatakan bahwa pada awalnya
mereka tidak paham dengan materi gerak harmonik sederhana.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Alasannya sama dengan kelas treatmen yaitu mereka tidak ada yang
belajar karena gerak harmonik sederhana adalah materi bab terakhir
pada semester itu. Siswa tidak ada yang berminat membaca materi
tersebut sebelum proses pembelajaran.
Setelah mengikuti pembelajaran menggunakan metode ceramah
interaktif seluruh responden mengatakan lumayan paham dengan materi.
Oleh karena metode ceramah jam pembelajaran ini siang hari responden
merasa sudah capek sehingga mereka tidak maksimal dalam mengikuti
pembelajaran.
C. Analisa Data
1. Hasil Klasifikasi Pemahaman Siswa
Pada tabel 4.8, 4.9, 4.10, 4.11, 4.12, 4.13 secara berurutan
dirangkumkan klasifikasi tingkat pemahaman siswa.
Tabel 4.8 Klasifikasi Tingkat Pemahaman Kelas Treatmen Aspek Kognitif
Interval Skor KeteranganJumlah Prosentase
Pretest Posttest Pretest Posttest
80 - 100 Sangat Tinggi 0 7 0 26.92
60 – 79 Tinggi 0 0 0 0
40 – 59 Cukup 0 10 0 38.46
20 – 39 Rendah 7 9 26.92 34.62
0 – 19 Sangat Rendah 19 0 73.08 0
Berdasarkan tabel 4.8 dapat dilihat pada pretest ada 19 siswa dengan
prosentase 73.08% berada pada klasifikasi sangat rendah. Sedangkan posttest ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
10 siswa dengan prosentase 38.46% berada pada klasifikasi cukup. Sehingga
dapat dikatakan bahwa tingkat pemahaman awal kelas treatmen aspek kognitif
berada pada klasifikasi sangat rendah dan tingkat pemahaman akhir kelas
treatmen aspek kognitif berada pada klasifikasi cukup.
Tabel 4.9 Klasifikasi Tingkat Pemahaman Kelas Treatmen Aspek Psikomotorik
Interval Skor KeteranganJumlah Prosentase
Pretest Posttest Pretest Posttest
80 - 100 Sangat Tinggi 0 11 0 42.31
60 – 79 Tinggi 2 9 7.69 34.62
40 – 59 Cukup 6 5 23.08 19.23
20 – 39 Rendah 0 0 0 0
0 – 19 Sangat Rendah 18 1 69.23 3.85
Berdasarkan tabel 4.9 dapat dilihat pada pretest ada 18 siswa dengan
prosentase 69.23% berada pada klasifikasi sangat rendah. Sedangkan posttest ada
11 siswa dengan prosentase 42.31% berada pada klasifikasi sangat tinggi.
Sehingga dapat dikatakan bahwa tingkat pemahaman awal kelas treatmen aspek
psikomotorik berada pada klasifikasi sangat rendah dan tingkat pemahaman akhir
kelas treatmen aspek psikomotorik berada pada klasifikasi sangat tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Tabel 4.10 Klasifikasi Tingkat Pemahaman Kelas Treatmen Aspek Afektif
Interval Skor KeteranganJumlah Prosentase
Pretest Posttest Pretest Posttest
80 - 100 Sangat Tinggi 0 0 0 0
60 – 79 Tinggi 3 14 11.54 53.85
40 – 59 Cukup 13 6 50 23.08
20 – 39 Rendah 8 3 30.76 11.54
0 – 19 Sangat Rendah 2 3 7.69 11.54
Berdasarkan tabel 4.10 dapat dilihat pada pretest ada 13 siswa dengan
prosentase 50% berada pada klasifikasi cukup. Sedangkan posttest ada 14 siswa
dengan prosentase 53.85% berada pada klasifikasi tinggi. Sehingga dapat
dikatakan bahwa tingkat pemahaman awal kelas treatmen aspek afektif berada
pada klasifikasi cukup dan tingkat pemahaman akhir kelas treatmen aspek afektif
berada pada klasifikasi tinggi.
Tabel 4.11 Klasifikasi Tingkat Pemahaman Kelas Kontrol Aspek Kognitif
Interval Skor KeteranganJumlah Prosentase
Pretest Posttest Pretest Posttest
80 – 100 Sangat Tinggi 0 0 0 0
60 – 79 Tinggi 0 1 0 3.33
40 – 59 Cukup 0 6 0 20
20 – 39 Rendah 6 17 20 56.67
0 – 19 Sangat Rendah 24 6 80 3.33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Berdasarkan tabel 4.11 dapat dilihat pada pretest ada 24 siswa dengan
prosentase 80% berada pada klasifikasi sangat rendah. Sedangkan posttest ada 17
siswa dengan prosentase 56.67% berada pada klasifikasi rendah. Sehingga dapat
dikatakan bahwa tingkat pemahaman awal kelas kontrol aspek kognitif berada
pada klasifikasi sangat rendah dan tingkat pemahaman akhir kelas kontrol aspek
kognitif berada pada klasifikasi rendah.
Tabel 4.12 Klasifikasi Tingkat Pemahaman Kelas Kontrol Aspek
Psikomotorik
Interval Skor KeteranganJumlah Prosentase
Pretest Posttest Pretest Posttest
80 - 100 Sangat Tinggi 2 3 6.67 10
60 – 79 Tinggi 0 10 0 33.33
40 – 59 Cukup 9 16 30 53.33
20 – 39 Rendah 0 0 0 0
0 – 19 Sangat Rendah 19 1 63.33 3.33
Berdasarkan tabel 4.12 dapat dilihat pada pretest ada 19 siswa dengan
prosentase 63.33% berada pada klasifikasi sangat rendah. Sedangkan posttest ada
16 siswa dengan prosentase 53.33% berada pada klasifikasi cukup. Sehingga
dapat dikatakan bahwa tingkat pemahaman awal kelas kontrol aspek psikomotorik
berada pada klasifikasi sangat rendah dan tingkat pemahaman akhir kelas kontrol
aspek psikomotorik berada pada klasifikasi cukup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Tabel 4.13 Klasifikasi Tingkat Pemahaman Kelas Kontrol Aspek Afektif
Interval Skor KeteranganJumlah Prosentase
Pretest Posttest Pretest Posttest
80 - 100 Sangat Tinggi 0 0 0 0
60 – 79 Tinggi 4 10 13.33 33.33
40 – 59 Cukup 11 12 36.67 40
20 – 39 Rendah 5 7 16.67 23.33
0 – 19 Sangat Rendah 10 0 33.33 0
Berdasarkan tabel 4.13 dapat dilihat pada pretest ada 11 siswa dengan
prosentase 36.67% berada pada klasifikasi cukup. Sedangkan posttest ada 12
siswa dengan prosentase 40% berada pada klasifikasi cukup. Sehingga dapat
dikatakan bahwa tingkat pemahaman awal kelas kontrol aspek afektif berada pada
klasifikasi cukup dan tingkat pemahaman akhir kelas kontrol aspek afektif berada
pada klasifikasi cukup.
2. Peningkatan Pemahaman Berdasarkan Aspek Kognitif
Pada tabel 4.14 dirangkumkan hasil pengujian dengan SPSS aspek
pemahaman kognitif.
Tabel 4.14 Ringkasan Pengujian Pemahaman Aspek Kognitif
1 Mean pretesttreatmen = 14.04
Mean pretestkontrol = 10.83
t independen= 1.48
p =0.145
Tidaksignifikan
2 Mean pretesttreatmen = 14.04
Mean postesttreatmen = 54.46
t dependen =-9.11
p =0.000
Signifikan
3 Mean pretestkontrol = 10.83
Mean postestkontrol = 29.23
t dependen =-8.33
p =0.000
Signifikan
4 Mean postest Mean posttest t independen p = Signifikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
treatmen = 54.46 kontrol = 29.23 = 4.67 0.000
Berdasarkan tabel 4.14 dapat dilihat bahwa, nilai mean pretest pada kelas
treatmen sebesar 14.04 dan nilai mean pretest pada kelas kontrol sebesar 10.83.
Karena nilai t = 1.48, p = 0.145 > α = 0.05 maka tidak signifikan. Hal ini
menunjukkan tidak ada perbedaan antara hasil pretest aspek kognitif kelas
treatmen dan kelas kontrol. Maka dapat dikatakan bahwa pemahaman awal belajar
siswa pada kelas treatmen dan kelas kontrol adalah sama pada aspek kognitif.
Berdasarkan tabel 4.14 dapat dilihat bahwa, nilai mean pretest kelas
treatmen sebesar 14.04 dan nilai mean posttest kelas treatmen sebesar 54.46.
Karena nilai t = -9.11, p = 0.000 < α = 0.05 maka signifikan. Hal ini menunjukkan
bahwa ada perbedaan antara hasil pretest dan posttest kelas treatmen pada aspek
kognitif. Maka dapat dikatakan bahwa pemahaman belajar siswa meningkat pada
kelas treatmen dalam aspek kognitif.
Berdasarkan tabel 4.14 dapat dilihat bahwa, nilai mean pretest kelas
kontrol sebesar 10.83 dan nilai mean posttest kelas kontrol sebesar 29.23. Karena
nilai t = -8.33, p = 0.000 < α = 0.05 maka signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa
ada perbedaan antara hasil pretest dan posttest kelas kontrol pada aspek kognitif.
Maka dapat dikatakan bahwa pemahaman belajar siswa meningkat pada kelas
kontrol dalam aspek kognitif.
Berdasarkan tabel 4.14 dapat dilihat bahwa, nilai mean posttest pada kelas
treatmen sebesar 54.46 dan nilai mean posttest pada kelas kontrol sebesar 29.23.
Karena nilai t = 4.67, p = 0.000 < α = 0.05 maka signifikan. Hal ini menunjukkan
ada perbedaan antara hasil posttest aspek kognitif kelas treatmen dan kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
kontrol. Oleh karena mean posttest kelas treatmen lebih tinggi dari pada mean
posttest kelas kontrol, maka dapat dikatakan bahwa pemahaman kelas treatmen
lebih meningkat dibandingkan dengan pamahaman kelas kontrol dalam aspek
kognitif.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa simulasi PhET meningkatkan pemahaman
siswa aspek kognitif, dimana peningkatan PhET lebih tinggi dari pada ceramah
interaktif.
3. Peningkatan Pemahaman Berdasarkan Aspek Psikomotorik
Tabel 4.15 dirangkumkan hasil pengujian dengan SPSS aspek
pemahaman psikomotorik.
Tabel 4.15 Ringkasan Pengujian Pemahaman Aspek Psikomotorik
1 Mean pretesttreatmen = 17.31
Mean pretestkontrol = 22.33
t independen= -0.65
p =0.520
Tidaksignifikan
2 Mean pretesttreatmen = 17.31
Mean posttesttreatmen = 75.19
t dependen =-8.01
p =0.000
Signifikan
3 Mean pretestkontrol = 22.33
Mean posttestkontrol = 61.67
t dependen =-7.73
p =0.000
Signifikan
4 Mean posttesttreatmen = 75.19
Mean posttestkontrol = 61.67
t independen= 2.38
p =0.021
Signifikan
Berdasarkan tabel 4.15 dapat dilihat bahwa, nilai mean pretest pada kelas
treatmen sebesar 17.31 dan nilai mean pretest pada kelas kontrol sebesar 22.33.
Karena nilai t = -0.65, p = 0.520 > α = 0.05 maka tidak signifikan. Hal ini
menunjukkan tidak ada perbedaan antara hasil pretest aspek psikomotorik kelas
treatmen dan kelas kontrol. Maka dapat dikatakan bahwa pemahaman awal belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
siswa pada kelas treatmen dan kelas kontrol adalah sama pada aspek
psikomotorik.
Berdasarkan tabel 4.15 dapat dilihat bahwa, nilai mean pretest kelas
treatmen sebesar 17.31 dan nilai mean posttest kelas treatmen sebesar 75.19.
Karena nilai t = -8.01, p = 0.000 < α = 0.05 maka signifikan. Hal ini menunjukkan
bahwa ada perbedaan antara hasil pretest dan posttest kelas treatmen pada aspek
psikomotorik. Maka dapat dikatakan bahwa pemahaman belajar siswa meningkat
pada kelas treatmen dalam aspek psikomotorik.
Berdasarkan tabel 4.15 dapat dilihat bahwa, nilai mean pretest kelas
kontrol sebesar 22.33 dan nilai mean posttest kelas kontrol sebesar 61.67. Karena
nilai t = -7.73, p = 0.000 < α = 0.05 maka signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa
ada perbedaan antara hasil pretest dan posttest kelas kontrol pada aspek
psikomotorik. Maka dapat dikatakan bahwa pemahaman belajar siswa meningkat
pada kelas kontrol dalam aspek psikomotorik.
Berdasarkan tabel 4.15 dapat dilihat bahwa, nilai mean posttest pada kelas
treatmen sebesar 75.19 dan nilai mean posttest pada kelas kontrol sebesar 61.67.
Karena nilai t = 2.38, p = 0,021 < α = 0,05 maka signifikan. Hal ini menunjukkan
ada perbedaan antara hasil posttest aspek psikomotorik kelas treatmen dan kelas
kontrol. Oleh karena mean posttest kelas treatmen lebih tinggi dari pada mean
posttest kelas kontrol, maka dapat dikatakan bahwa pemahaman kelas treatmen
lebih meningkat dibandingkan dengan pamahaman kelas kontrol dalam aspek
psikomotorik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Sehingga dapat disimpulkan bahwa simulasi PhET meningkatkan pemahaman
siswa aspek psikomotorik, dimana peningkatan PhET lebih tinggi dari pada
ceramah interaktif.
4. Peningkatan Pemahaman Berdasarkan Aspek Afektif
Tabel 4.16 dirangkumkan hasil pengujian dengan SPSS aspek
pemahaman afektif.
Tabel 4.16 Ringkasan Pengujian Pemahaman Aspek Afektif
1 Mean pretesttreatmen = 40.39
Mean pretestkontrol = 32.50
t independen= 1.36
p =0.178
Tidaksignifikan
2 Mean pretesttreatmen = 40.39
Mean posttesttreatmen = 54.17
t dependen =-3.13
p =0.004
Signifikan
3 Mean pretestkontrol = 32.50
Mean posttestkontrol = 51.67
t dependen =-3.33
p =0.002
Signifikan
4 Mean postesttreatmen = 54.17
Mean posttestkontrol = 51.67
t independen= 0.41
p =0.682
TidakSignifikan
5 Mean selisihtreatmen = 13.78
Mean selisihkontrol = 19.17
t independen= -0.74
p =0.461
TidakSignifikan
Berdasarkan tabel 4.16 dapat dilihat bahwa, nilai mean pretest pada kelas
treatmen sebesar 40.39 dan nilai mean pretest pada kelas kontrol sebesar 32.50.
Karena nilai t = 1.36, p = 0.178 > α = 0.05 maka tidak signifikan. Hal ini
menunjukkan tidak ada perbedaan antara hasil pretest aspek afektif kelas treatmen
dan kelas kontrol. Maka dapat dikatakan bahwa pemahaman awal belajar siswa
pada kelas treatmen dan kelas kontrol adalah sama pada aspek afektif.
Berdasarkan tabel 4.16 dapat dilihat bahwa, nilai mean pretest kelas
treatmen sebesar 40.39 dan nilai mean posttest kelas treatmen sebesar 54.17.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Karena nilai t = -3.13, p = 0.004 < α = 0.05 maka signifikan. Hal ini menunjukkan
bahwa ada perbedaan antara hasil pretest dan posttest kelas treatmen pada aspek
afektif. Maka dapat dikatakan bahwa pemahaman belajar siswa meningkat pada
kelas treatmen dalam aspek afektif.
Berdasarkan tabel 4.16 dapat dilihat bahwa, nilai mean pretest kelas
kontrol sebesar 32.50 dan nilai mean posttest kelas kontrol sebesar 51.67. Karena
nilai t = -3.33, p = 0.002 < α = 0.05 maka signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa
ada perbedaan antara hasil pretest dan posttest kelas kontrol pada aspek afektif.
Maka dapat dikatakan bahwa pemahaman belajar siswa meningkat pada kelas
kontrol dalam aspek afektif.
Berdasarkan tabel 4.16 dapat dilihat bahwa, nilai mean posttest pada kelas
treatmen sebesar 54.17 dan nilai mean posttest pada kelas kontrol sebesar 51.67.
Karena nilai t = 0.41, p = 0.682 > α = 0.05 maka tidak signifikan. Hal ini
menunjukkan tidak ada perbedaan antara hasil posttest aspek afektif kelas
treatmen dan kelas kontrol.
Berdasarkan tabel 3.16 dapat dilihat bahwa, nilai mean selisih pada kelas
treatmen sebesar 13.78 dan nilai mean selisih pada kelas kontrol sebesar 19.17.
Karena nilai t = - 0.74, p = 0.461 > α = 0.05 maka tidak signifikan. Hal ini
menunjukkan tidak ada perbedaan antara selisih dari pretest dan posttest aspek
afektif kelas treatmen dan kelas kontrol. Dengan kata lain memang tidak ada
perbedaan pada sikap/ afektif siswa ketika siswa belajar fisika menggunakan
simulasi PhET dengan siswa belajar fisika menggunakan metode ceramah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Sehingga dapat disimpulkan bahwa simulasi PhET meningkatkan pemahaman
siswa aspek afektif, tetapi peningkatan PhET tidak lebih tinggi/ sama dari pada
ceramah interaktif.
Secara keseluruhan berdasarkan tabel 4.14, 4.15 dan 4.16 dapat
disimpulkan bahwa PhET meningkatkan pemahaman dalam aspek kognitif dan
aspek psikomotorik. Tetapi dalam aspek afektif tidak berbeda/ sama dengan
ceramah interaktif.
D. Pembahasan
1. Pemahaman Awal Siswa
Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan pemahaman awal
siswa dapat dilihat dari soal pretest pada aspek kognitif, aspek
psikomotorik, dan aspek afektif.
Berdasarkan klasifikasi tingkat pemahaman awal siswa aspek
kognitif kelas treatmen dimana ada 19 siswa berada pada klasifikasi sangat
rendah dengan prosentase 73.08%. Klasifikasi tingkat pemahaman awal
aspek psikomotorik kelas treatmen dimana ada 18 siswa berada pada
klasifikasi sangat rendah dengan prosentase 69.23%. Sedangkan
klasifikasi tingkat pemahaman awal siswa aspek afektif ada 13 siswa
berada pada klasifikasi cukup dengan prosentase 50%.
Berdasarkan perhitungan statistik dihasilkan mean pretest aspek
kognitif kelas treatmen sebesar 14.04 sehingga masuk pada kategori sangat
rendah. Mean pretest aspek psikomotorik kelas treatmen sebesar 17.31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
sehingga masuk pada kategori sangat rendah. Mean pretest aspek afektif
kelas treatmen sebesar 40.39 sehingga masuk pada kategori cukup.
Dapat dikatakan pemahaman awal siswa pada aspek kognitif dan
aspek psikomotorik adalah sangat rendah, sedangkan pemahaman awal
siswa aspek afektif adalah cukup pada materi gerak harmonik sederhana.
Hal ini juga diungkapkan siswa pada saat wawancara dimana 6 siswa
(prosentase 100%) yang diwawancara semua menyatakan tidak paham
dengam materi gerak harmonik sederhana sebelum mengikuti proses
pembelajaran.
Berdasarkan teori di bab II menurut Khairani (2013: 8-9) belajar
ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku, dimana perubahan
tingkah laku merupakan hasil latihan atau pengalaman. Sehingga pada
pemahaman awal siswa masuk dalam kategori sangat rendah karena siswa
belum ada pengalaman pembelajaran materi gerak harmonik sederhana.
2. Pemahaman Akhir Siswa
Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan pemahaman akhir
siswa dapat dilihat dari soal posttest pada aspek kognitif, aspek
psikomotorik, dan aspek afektif.
Berdasarkan klasifikasi tingkat pemahaman akhir siswa aspek
kognitif kelas treatmen dimana ada 10 siswa berada pada klasifikasi cukup
dengan prosentase 38.46%. Klasifikasi tingkat pemahaman akhir aspek
psikomotorik kelas treatmen dimana ada 11 siswa berada pada klasifikasi
sangat tinggi dengan prosentase 42.31%. Sedangkan klasifikasi tingkat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
pemahaman akhir siswa aspek afektif ada 14 siswa berada pada klasifikasi
tinggi dengan prosentase 53.85%.
Berdasarkan perhitungan statistik didapatkan mean posttest aspek
kognitif kelas treatmen sebesar 54.46 sehingga masuk pada kategori
cukup. Mean posttest aspek psikomotorik kelas treatmen sebesar 75.19
sehingga masuk pada kategori tinggi. Mean posttest aspek afektif kelas
treatmen sebesar 54.17 sehingga masuk pada kategori cukup.
Dapat dikatakan pemahaman akhir siswa pada aspek kognitif
adalah cukup, aspek psikomotorik adalah tinggi, sedangkan pemahaman
awal siswa aspek afektif adalah cukup pada materi gerak harmonik
sederhana. Hal ini juga diungkapkan siswa pada saat wawancara dimana 6
siswa (prosentase 100%) yang diwawancara semua menyatakan lebih
paham dengam materi gerak harmonik sederhana setelah mengikuti
proses pembelajaran.
Berdasarkan teori di bab II menurut Khairani (2013: 8-9) belajar
ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku, dimana perubahan
tingkah laku merupakan hasil latihan atau pengalaman. Sehingga pada
pemahaman akhir siswa masuk dalam kategori cukup karena siswa ada
pengalaman pembelajaran materi gerak harmonik sederhana serta
pembelajaran menggunakan simulasi PhET.
3. Peningkatan Pemahaman Siswa
Peningkatan pemahaman siswa dilihat dari soal pretest dan soal
posttest pada aspek kognitif, aspek psikomotorik, dan aspek afektif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Pada aspek kognitif kelas treatmen perhitungan statistik mean
pretest sebesar 14.04 dan mean posttest sebesar 54.46. Karena nilai t = -
9.11, p = 0.000 < α = 0.05 maka menunjukan hasil yang signifikan, dengan
demikian simulasi PhET meningkatkan pemahaman siswa aspek kognitif.
Pada aspek psikomotorik kelas treatmen pengujian statistik uji-T
mean pretest sebesar 17.31 dan mean posttest sebesar 75.19. Karena nilai t
= -8.01, p = 0.000 < α = 0.05 maka menunjukkan hasil yang signifikan,
dengan demikian simulasi PhET meningkatkan pemahaman siswa aspek
psikomotorik.
Pada aspek afektif kelas treatmen pengujian statistik uji-T mean
pretest sebesar 40.39 dan mean posttest sebesar 54.17. Karena nilai t = -
3.13, p = 0.004 < α = 0.05 maka menunjukkan hasil yang signifikan,
dengan demikian simulasi PhET meningkatkan pemahaman siswa aspek
afektif.
Sehingga dapat dikatakan simulasi PhET meningkatkan
pemahaman siswa pada aspek kognitif, aspek psikomotorik, dan aspek
afektif.
Tetapi jika dilihat dari pengujian statistik uji-T posttest kelas
treatmen dan kelas kontrol, pada aspek kognitif dan aspek psikomotorik
hasil mean posttest kelas treatmen lebih besar daripada mean posttest kelas
kontrol sehingga dapat dikatakan simulasi PhET lebih baik meningkatkan
pemahaman siswa daripada ceramah interaktif, sedangkan pada aspek
afektif hasil mean posttest kelas treatmen sama/ tidak lebih baik dari kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
kontrol sehingga dapat dikatakan simulasi PhET tidak lebih baik/ sama
dalam meningkatkan pemahaman siswa daripada ceramah interaktif.
Dalam aspek afektif dilakukan pula uji selisih pretest dan posttest dimana
hasil uji selisih aspek afektif kelas treatmen dan kelas kontrol tidak
signifikan sehingga simulasi PhET memang tidak lebih baik daripada
ceramah interaktif dalam aspek afektif.
Berdasarkan teori yang ada di bab II menurut Slameto (2015: 54-
72) salah satu faktor keberhasilan seorang dalam belajar adalah faktor
metode mengajar, maka dalam penelitian ini proses belajar menggunakan
metode lain dari biasanya yaitu menggunakan simulasi PhET. Menurut
Khairani (2013: 12) pada hakikatnya belajar adalah suatu proses usaha
yang dilakukan secara sadar dan terus menerus guna memperoleh
pengetahuan yang baru, sehingga penggunaan simulasi PhET yang
dilakukan berulang membuat siswa mendapat pengalaman baru dan
membuat siswa terbiasa menggunakan simulasi PhET. Menurut Khairani
(2013: 8-9) belajar ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku,
dimana pada penelitian ini membuat siswa yang awalnya tidak tahu
simulasi PhET menjadi tahu simulasi PhET dan juga siswa menjadi
terampil menjalankan simulasi PhET. Penelitian ini juga memberi
pengalaman langsung sehingga dapat membuat siswa lebih mudah
memahami materi gerak harmonik sederhana, karena siswa tidak lagi
hanya membayangkan contoh pada materi gerak harmonik sederhana.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
E. Keterbatasan Penelitian
1. Pada saat mau mengadakan penelitian kesulitan mencari waktu, karena
laboratorium sekolah digunakan untuk simulasi UN dan pelaksanaan UN,
sehingga waktu pengambilan data menjadi mundur setelah UN selesai.
2. Pada saat peneliti mengecek simulasi PhET di laboratorium sekolah
semuanya bisa digunakan, tetapi pada saat pembelajaran berlangsung
beberapa komputer tidak bisa digunakan, sehingga membuat siswa
berpindah tempat ke komputer yang bisa digunakan dan itu membuat waktu
pembelajaran tidak efektif.
3. Keadaan viewer di laboratorium kurang baik sehingga peneliti kesulitan
menjelaskan kepada seluruh siswa ketika ada salah satu siswa yang
bertanya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Tingkat pemahaman awal belajar siswa-siswi SMA Pangudi Luhur Sedayu
kelas X IPA 1 aspek kognitif dan aspek psikomotorik adalah sangat rendah
dan aspek afektif adalah cukup.
2. Tingkat pemahaman akhir belajar siswa-siswi SMA Pangudi Luhur Sedayu
kelas X IPA 1 aspek kognitif adalah cukup, aspek psikomotorik adalah
tinggi, dan aspek afektif adalah cukup.
3. Peningkatan pemahaman siswa-siswi SMA Pangudi Luhur Sedayu kelas X
IPA 1 aspek kognitif mengalami peningkatan dari sangat rendah menjadi
cukup, aspek psikomotorik mengalami peningkatan dari sangat rendah
menjadi tinggi, dan aspek afektif tidak mengalami peningkatan karena tetap
yaitu cukup.
B. Saran
1. Berdasarkan penelitian, sebaiknya untuk proses belajar mengajar metode
pembelajarannya tidak hanya metode ceramah, tetapi juga menggunakan
simulasi PhET supaya dapat membuat siswa tertarik pada pembelajaran
fisika dan membuat siswa semakin paham dengan materi yang diajarkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
2. Sebaiknya pengambilan data dengan media komputer dilakukan di semester
ganjil, karena apabila di semester genap kesulitan mencari waktu memakai
laboratorium komputer.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, Lorin. 2010. Kerangka Landasan untuk Pembelajaran, Pengajaran,
dan Asesmen. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Isna, Rosmidatul. 2016. Efektivitas Model Pembelajaran Problem Based
Instruction (PBI) dengan Menggunakan Media PhET Simulation pada Materi
Perubahan Wujud Zat Kelas VII MTsN Batusangkar. Batusangkar: Sekolah
Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN). (Skripsi, Diakses pada tanggal 14
Desember 2017 pukul 09.45 WIB)
Kanginan, Marthen. 2016. Fisika 1 untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga.
Khairani, Makmun. 2013. Psikologi Belajar. Yogyakarta: Aswaja Pressindo.
Khodijah, Nyayu. 2014. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.
Raharja, Bagus. dkk. 2014. Panduan Belajar Fisika 2A SMA Kelas XI. Jakarta:
Yudhistira
Slameto. 2015. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta
Sudjana, Nana. 2012. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Suparno, Paul. 2011. Pengantar Statistik untuk Pendidikan dan Psikologi.
Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Suparno, Paul. 2013. Metodologi Pembelajaran Fisika: Konstruktivistik dan
Menyenangkan. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Suparno, Paul. 2014. Metode Penelitian Pendidikan IPA. Yogyakarta: Universitas
Sanata Dharma.
Surya, Muhamad. 2014. Psikologi Guru Konsep dan Aplikasi dari Guru, untuk
Guru. Bandung: Alfabeta.
Prihatiningtyas. 2013. Implementasi Simulasi PhET dan Kit Sederhana Untuk
Mengajarkan Keterampilan Psikomotor Siswa Pada Pokok Bahasan Alat
Optik. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia Jurusan Fisika Fakultas MIPA:
Universitas Negeri Surabaya. (Jurnal, Diakses pada tanggal 1 Desember 2017
pukul 18.49 WIB)
https://phet.colorado.edu/in/
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Lampiran 1. Surat ijin penelitian
87
Lampiran 1. Surat ijin penelitian
87
Lampiran 1. Surat ijin penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Lampiran 2. Surat keterangan melakukan penelitian
88
Lampiran 2. Surat keterangan melakukan penelitian
88
Lampiran 2. Surat keterangan melakukan penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Lampiran 3. RPP kelas treatmen
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
(Metode Simulasi PhET)
Satuan Pendidikan : SMA Pangudi Luhur Sedayu
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/ Semester : X/II
Tahun Pelajaran : 2017/2018
Materi Pokok : Gerak Harmonik Sederhana
Alokasi Waktu : 10jp x 45 menit (4 pertemuan)
A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif
dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
1.1 Bertambah Keimanannya dengan menyadari hubungan keteraturan dan
kompleksitas alam dan jagad raya terhadap kebesaran Tuhan yang
menciptakannya.
1.2 Menyadari kebesaran Tuhan yang mengatur karakteristik fenomena gerak,
fluida kalor dan optik.
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur;
teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif;
inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud
implementasi sikap dalam melakukan percobaan , melaporkan, dan
berdiskusi.
2.2 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari sebagai
wujud implementasi sikap dalam melakukan percobaan dan berdiskusi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
3.1 Menganalisis hubungan antara gaya dan getaran dalam kehidupan sehari-
hari.
4.1 Melakukan percobaan getaran harmonis pada ayunan sederhana dan/atau
getaran pegas berikut presentasi serta makna fisisnya.
C. Indikator
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian getaran harmonis/ gerak harmonik
sederhana.
2. Siswa dapat menentukan persamaan posisi, kecepatan, dan percepatan dari
gerak harmonik sederhana.
3. Siswa dapat menganalisis karakterisik besaran-besaran fisis getaran
harmonis pada bandul dan pegas.
4. Siswa dapat menghitung periode pada gerak hamonik sederhana.
5. Siswa dapat menghitung frekuensi pada gerak harmonik sederhana.
6. Siswa dapat melakukan percobaan gerak harmonik sederhana pada ayunan
bandul dan pegas.
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah selesai belajar siswa diharapkan dapat:
1. Menjelaskan pengertian getaran harmonis/ gerak harmonik sederhana.
2. Menentukan persamaan posisi, kecepatan, dan percepatan dari gerak
harmonik sederhana.
3. Menganalisis karakterisik besaran-besaran fisis getaran harmonis pada
bandul dan pegas.
4. Menghitung periode pada gerak hamonik sederhana.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
5. Menghitung frekuensi pada gerak harmonik sederhana.
6. Melakukan percobaan gerak harmonik sederhana pada ayunan bandul
dan pegas.
E. Materi Pembelajaran
(lampiran)
F. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Pembelajaran Saintifik.
Metode : Simulasi PhET Terbimbing
Model : Discovery Learning
G. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan Pertama (3jp x 45 menit)
Kegiatan Deskripsi KegiatanAlokasi
Waktu
Pendahuluan
1. Guru mengucapkan salam pada siswa.
2. Perkenalan singkat.
3. Guru meminta salah satu siswa untuk
memimpin doa. (ctt: jika belum doa dari
pusat)
4. Guru mengecek kehadiran siswa.
5. Guru meyampaikan tujuan
pembelajaran secara singkat.
6. Guru menjelaskan tujuan pemberian
soal pretest.
45 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Inti
1. Guru memberi kesempatan pada siswa
untuk mengerjakan soal pretest.
2. Guru meminta siswa untuk
mengumpulkan soal dan jawaban
pretest.
3. Guru memberikan pengarahan pada
siswa mengenai simulasi PhET.
4. Guru memberi kesempatan pada siswa
untuk mempelajari simulasi PhET
secara umum.
5. Guru membagi LKS 1 pada siswa.
6. Guru memberi kesempatan pada siswa
untuk menjalankan simulasi PhET
sesuai dengan lembar kerja siswa 1.
80 menit
Penutup
1. Guru menutup proses pembelajaran.
2. Guru mengucapkan salam
3. Guru meninggalkan ruang kelas.
10 menit
Pertemuan Kedua (3jp x 45 menit)
Kegiatan Deskripsi KegiatanAlokasi
Waktu
Pendahuluan1. Guru mengucapkan salam.
2. Guru meminta salah satu siswa untuk5 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
memimpin doa. (ctt: jika belum dipimpin
dari pusat)
3. Guru mengecek kehadiran siswa.
Inti
1. Guru memberikan kesempatan kepada
siswa melanjutkan mengerjakan LKS 1.
2. Setelah selesai LKS 1, guru membagikan
LKS 2.
3. Guru memberikan kesempatan pada
siswa untuk mengerjakan LKS 2.
120 menit
Penutup
1. Guru menutup proses pembelajaran.
2. Guru mengucapkan salam.
3. Guru meninggalkan kelas.
10 menit
Pertemuan Ketiga (3jp x 45 menit)
Kegiatan Deskripsi KegiatanAlokasi
Waktu
Pendahuluan
1. Guru mengucapkan salam pada siswa.
2. Guru meminta salah satu siswa untuk
memimpin doa. (ctt: jika belum doa dari
pusat).
3. Guru mengecek kehadiran siswa.
5 menit
Inti1. Guru memberikan kesempatan kepada
siswa untuk melanjutkan mengerjakan120 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
LKS 2.
2. Guru bersama siswa membahas hasil
LKS 1 dan LKS 2 sekaligus guru
memberikan penguatan materi tentang
gerak harmonik sederhana.
Penutup
1. Guru mengingatkan siswa bahwa
pertemuan selanjutnya akan diadakan
post-test.
2. Guru menutup proses pembelajaran.
3. Guru mengucapkan salam.
4. Guru meninggalkan ruang kelas.
10 menit
Pertemuan keempat (1jp x 45 menit)
Kegiatan Deskripsi KegiatanAlokasi
Waktu
Pendahuluan
1. Guru mengucapkan salam pada siswa.
2. Guru meminta salah satu siswa untuk
memimpin doa. (ctt: jika belum doa dari
pusat).
3. Guru mengecek kehadiran siswa.
5 menit
Inti
1. Guru memberikan kesempatan kepada
siswa untuk mengerjakan soal post-test.
3. Guru bersama siswa membahas hasil
35 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
LKS 1 dan LKS 2 sekaligus guru
memberikan penguatan materi tentang
gerak harmonik sederhana.
Penutup
1.Guru meminta siswa untuk
mengumpulkan soal dan jawaban
posttest.
2. Guru menutup proses pembelajaran.
3. Guru mengucapkan salam.
4. Guru meninggalkan ruang kelas.
5 menit
H. Alat dan Sumber Belajar
1. Raharja, Bagus. 2014. Panduan Belajar Fisika 2A SMA Kelas XI. Jakarta:
Yudhistira
2. Kanginan, Marthen. 2016. Fisika 1 untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta:
Erlangga
3. Internet
I. Media Pembelajaran
Komputer, Simulasi PhET, Lembar Kerja Siswa, LCD dan Proyektor.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
J. Penilaian
Penilaian kognitif, penilaian afektif, dan penilaian psikomotorik (Penilaian
hasil skor/ nilai akhir dari soal pre-test dan post-test).
Yogyakarta, Mei 2018
Guru Mata Pelajaran
Christina Maryanti, S.Pd.,
Peneliti
Veronika Wulandari
NIM. 141424006
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Lampiran 4. RPP kelas kontrol
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
(Metode Ceramah)
Satuan Pendidikan : SMA Pangudi Luhur Sedayu
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/ Semester : X/II
Tahun Pelajaran : 2017/2018
Materi Pokok : Gerak Harmonik Sederhana
Alokasi Waktu : 9 x 45 menit (3 pertemuan)
A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif
dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
1.3 Bertambah Keimanannya dengan menyadari hubungan keteraturan dan
kompleksitas alam dan jagad raya terhadap kebesaran Tuhan yang
menciptakannya.
1.4 Menyadari kebesaran Tuhan yang mengatur karakteristik fenomena gerak,
fluida kalor dan optik.
2.3 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur;
teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif;
inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud
implementasi sikap dalam melakukan percobaan , melaporkan, dan
berdiskusi.
2.4 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari sebagai
wujud implementasi sikap dalam melakukan percobaan dan berdiskusi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
3.1 Menganalisis hubungan antara gaya dan getaran dalam kehidupan sehari-
hari.
4.1 Melakukan percobaan getaran harmonis pada ayunan sederhana dan/atau
getaran pegas berikut presentasi serta makna fisisnya.
C. Indikator
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian getaran harmonis/ gerak harmonik
sederhana.
2. Siswa dapat menentukan persamaan posisi, kecepatan, dan percepatan dari
gerak harmonik sederhana.
3. Siswa dapat menganalisis karakterisik besaran-besaran fisis getaran
harmonis pada bandul dan pegas.
4. Siswa dapat menghitung periode pada gerak hamonik sederhana.
5. Siswa dapat menghitung frekuensi pada gerak harmonik sederhana.
6. Siswa dapat melakukan percobaan gerak harmonik sederhana pada ayunan
bandul dan pegas.
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah selesai belajar siswa diharapkan dapat:
1. Menjelaskan pengertian getaran harmonis/ gerak harmonik sederhana.
2. Menentukan persamaan posisi, kecepatan, dan percepatan dari gerak
harmonik sederhana.
3. Menganalisis karakterisik besaran-besaran fisis getaran harmonis pada
bandul dan pegas.
4. Menghitung periode pada gerak hamonik sederhana.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
5. Menghitung frekuensi pada gerak harmonik sederhana.
6. Melakukan percobaan gerak harmonik sederhana pada ayunan bandul
dan pegas.
E. Materi Pembelajaran
(lampiran)
F. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Pembelajaran Saintifik.
Metode : ceramah interaktif
Model : Discovery Learning
G. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan Pertama (3jp x 45 menit)
Kegiatan Deskripsi KegiatanAlokasi
Waktu
Pendahuluan
1. Guru mengucapkan salam pada siswa.
2. Perkenalan singkat.
3. Guru meminta salah satu siswa untuk
memimpin doa. (ctt: jika belum doa dari
pusat).
4. Guru mengecek kehadiran siswa.
5. Guru meyampaikan tujuan pembelajaran
secara singkat.
6. Guru menjelaskan tujuan pemberian soal
pretest.
10 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Inti
1. Guru memberi kesempatan pada siswa
untuk mengerjakan soal pretest.
2. Guru meminta siswa untuk
mengumpulkan soal dan jawaban pretest.
3. Guru memberikan apersepsi mengaitkan
materi gerak harmonik sederhana dengan
kehidupan sehari-hari.
4. Guru menjelaskan materi gerak harmonik
sederhana secara ceramah interaktif.
115 menit
Penutup
1. Guru menutup proses pembelajaran.
2. Guru mengucapkan salam
3. Guru meninggalkan ruang kelas.
10 menit
Pertemuan Kedua (3jp x 45 menit)
Kegiatan Deskripsi KegiatanAlokasi
Waktu
Pendahuluan
1. Guru mengucapkan salam pada siswa.
2. Guru meminta salah satu siswa untuk
memimpin doa. (ctt: jika belum doa dari
pusat).
3. Guru mengecek kehadiran siswa.
10 menit
Inti1. Guru melanjutkan proses pembelajaran
dengan ceramah interaktif.115 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
2. Guru memberikan latihan soal kepada
siswa dan meminta siswa untuk
mengerjakan latihan soal di papan tulis.
Penutup
1. Guru memberikan penjelasan untuk
pertemuan selanjutnya akan diadakan
posttest.
2. Guru menutup proses pembelajaran.
3. Guru mengucapkan salam.
4. Guru meninggalkan ruang kelas.
10 menit
Pertemuan Ketiga (3jp x 45 menit)
Kegiatan Deskripsi KegiatanAlokasi
Waktu
Pendahuluan
1. Guru mengucapkan salam pada siswa.
2. Guru meminta salah satu siswa untuk
memimpin doa. (ctt: jika belum doa dari
pusat).
3. Guru mengecek kehadiran siswa.
5 menit
Inti
1. Guru melanjutkan menjelaskan materi
secara ceramah interaktif.
2. Guru memberikan latihan soal dan
meminta siswa untuk mengerjakan di
papan tulis.
125 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
3. Guru memberikan penjelasan mengenai
tujuan dari posttest.
4. Guru membagikan soal posttest.
5. Guru memberi kesempatan pada siswa
untuk mengerjakan soal posttest.
Penutup
1. Guru meminta siswa untuk
mengumpulkan soal dan jawaban
posttest.
2. Guru menutup proses pembelajaran.
3. Guru mengucapkan salam.
4. Guru meninggalkan ruang kelas.
5 menit
H. Alat dan Sumber Belajar
1. Raharja, Bagus. 2014. Panduan Belajar Fisika 2A SMA Kelas XI. Jakarta:
Yudhistira
2. Kanginan, Marthen. 2016. Fisika 1 untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta:
Erlangga
3. Internet
I. Media Pembelajaran
Alat dan Bahan:
Papan tulis. Spidol
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
J. Penilaian
Penilaian kognitif, penilaian afektif, dan penilaian psikomotorik (Penilaian
hasil skor/ nilai akhir dari soal pretest dan soal posttest)
Yogyakarta, Mei 2018
Guru Mata Pelajaran
Christina Maryanti, S.Pd.,
Peneliti
Veronika Wulandari
NIM. 141424006
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Lampiran 5. LKS 1
Lembar Kerja Siswa
A. Tujuan
1. Menentukan periode pada pegas.
2. Menentukan hubungan massa beban dengan periode pada pegas.
3. Menentukan hubungan konstanta pegas dengan periode pada pegas.
4. Menentukan hubungan konstanta pegas dan massa beban dengan periode
pada pegas.
B. Alat dan Bahan
1. Komputer/ Laptop
2. Simulasi PhET
3. Internet
4. Lembar Kerja Siswa
C. Dasar Teori
Percepatan GHS
a = -ω2x
substitusi a = -ω2x ke dalam persamaan ma + kx = 0 sehingga memberikan
hasil berikut.
m(-ω2x) + kx = 0
mω2x = kx
ω2 =
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Frekuensi sudut
ω =
Selanjutnya, periode gerak harmonik sederhana benda pada ujung pegas
mendatar atau tegak yang bergetar dapat diturunkan dari ω = 2 yaitu sebagai
berikut.
= 2 ↔ = 2 ↔ = 2D. Langkah Kerja
1. Hidupkan seperangkat komputer.
2. Masuklah ke laman internet menggunakan Google Chrome atau Mozilla
Firefox.
3. Ketikkan alamat https://phet.colorado.edu. Sehingga muncul tampilan
berikut:
4. Klik Play with Simulation
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
5. Sehingga muncul tampilan berikut:
6. Pilih Physics
7. Sehingga muncul tampilan berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
8. Cari kemudian klik pada materi Masses and Springs atau Massa dan Pegas.
Sehingga muncul tampilan berikut:
9. Klik Play pada materi tersebut. sehingga muncul tampilan berikut:
Keterangan:
a. Penggaris.
b. Pegas
c. Massa beban.
d. Mengatur cepat/ lambat
getaran pada pegas.
e. Mengatur tebal/ tipis pegas
nomor 3.
f. Menampilkan energi.
g. Mengatur tempat.
h. Mengatur waktu getaran.
i. Menampilkan stopwatch.
j. Menghidupkan/ mematikan
suara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
10. Gantungkan massa beban 50 gram pada pegas. Kemudian lepaskan.
11. Dengan menggunakan stopwatch, catatlah waktu yang diperlukan pegas
bergetar 5 kali getaran.
12. Lakukan untuk tiga kali pengukuran waktu.
13. Lakukan juga untuk beban dengan massa 100 gram dan 250 gram.
E. Data
1. Variasi massa beban pada pegas yang tetap.
Jumlah getaran (n) = 5 kali
Massa
(g)
n
(kali)t1 (s) t2 (s) t3 (s) trata-rata (s)
Gunakan persamaan periode T = t/n, dengan t adalah waktu untuk 5 getaran.
Massa
(g)
Periode T1
(s)
Periode T2
(s)
Periode T3
(s)Periode Rata-rata Trat (s)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
2. Variasi kekakuan pegas pada massa yang tetap.
Jumlah getaran (n) = 5 kali
Kekakuan
pegas
n
(kali)t1 (s) t2 (s) t3 (s) trata-rata (s)
Gunakan persamaan periode T = t/n, dengan t adalah waktu untuk 5 getaran.
Massa
(g)
Periode T1
(s)
Periode T2
(s)
Periode T3
(s)Periode Rata-rata Trat (s)
F. Analisa Data
1. Rata-rata periode T dikuadratkan dan tulis pada tabel berikut.
Massa (g) Kuadrat Periode T2 (s)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
2. Gambarlah grafik kuadrat periode terhadap beban bermassa m.
3. Rata-rata periode T dikuadratkan dan tulis pada tabel berikut.
Kekakuan pegas Kuadrat Periode T2 (s)
4. Gambarlah grafik kuadrat periode terhadap kekakuan pegas.
T2 (s)
m (g)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
G. Kesimpulan
Bagaimana cara menentukan periode pada pegas? Jelaskan!
Bagaimana hubungan massa beban dengan periode pada pegas? Jelaskan!
Bagaimana hubungan konstanta pegas dengan periode pada pegas? Jelaskan!
Bagaimana hubungan konstanta pegas dan massa beban dengan periode pada
pegas? Jelaskan!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
Lampiran 6. LKS 2
Lembar Kerja Siswa
A. Tujuan
1. Menentukan periode pada bandul sederhana.
2. Menentukan hubungan periode pada bandul sederhana dengan amplitudo.
3. Menentukan hubungan periode pada bandul sederhana dengan panjang
tali.
4. Menentukan hubungan periode pada bandul sederhana dengan massa.
5. Menentukan hubungan periode pada bandul sederhana dengan amplitudo,
panjang tali, dan massa.
B. Alat dan Bahan
1. Komputer/ Laptop
2. Simulasi PhET
3. Internet
4. Lembar Kerja Siswa
C. Dasar Teori
Gaya pemulih FP yang mengembalikan beban bandul ke posisi semula
adalah FP = mg sin θ. Adapun gaya tegangan tali T menyangga tali agar beban
bandul tetap bergerak sepanjang lintasan lingkaran.
FP = mg sin θ
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
Gambar. Ayunan bandul sederhana
Anggap panjang bandul L membentuk sudut θ secara vertikal. Dalam hal ini
simpangan beban adalah x. Ketika sudut simpangan θ (dalam radian) dibuat
kecil sehingga sin θ = θ. Catatan, tidak ada perbedaan jauh antara sin θ dan θ
jika nilai sudut lebih kecil dari 8. Secara otomatis, panjang busur lingkaran dari
titik kesetimbangan memiliki hubungan.
x = L θ
Ketika persamaan tersebut dimasukkan ke dalam persamaan gaya pemulih
akan diperoleh
Fp = mg sin θ ~ Fp = mg
Gaya yang bekerja pada benda yang bergerak harmonik sederhana dirumuskan
sebagai
FGHS = -mω2x
Tanda negatif menunjukkan gaya F berlawanan arah dengan simpangan x.
Gaya pemulih beban bandul harus sama dengan gaya F. Dengan demikian,
FP = FGHS
mg = mω2x atau ω2=
Dengan menggunakan persamaan frekuensi sudut = , maka diperoleh
periode bandul sederhana, yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
= 2Periode bandul sederhana bergantung pada besarnya percepatan gravitasi g dan
panjang tali L. Periode bandul sebanding dengan akar kuadrat panjang tali dan
berbanding terbalik dengan akar kuadrat percepatan gravitasi. Jadi, bandul
sederhana mempunyai periode berbeda ketika dibawa ke bulan. Ingat, periode
bandul tidak dipengaruhi oleh massa beban yang tergantung pada tali.
D. Langkah Kerja
1. Hidupkan seperangkat komputer.
2. Masuklah ke laman internet menggunakan Google Chrome atau Mozilla
Firefox.
3. Ketikkan alamat https://phet.colorado.edu. Sehingga muncul tampilan
berikut:
4. Klik Play with Simulation
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
5. Sehingga muncul tampilan berikut:
6. Pilih Physics
7. Sehingga muncul tampilan berikut:
8. Cari kemudian klik pada materi Pendulum Lab. Sehingga muncul tampilan
berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
9. Klik Play pada materi tersebut. sehingga muncul tampilan berikut:
10. Klik bagian intro. Sehingga muncul tampilan berikut:
Keterangan:
a. Penggaris.
b. Menampilkan penggaris,
stopwatch, dan periode.
c. Busur derajat.
d. Tali.
e. Massa beban.
f. Mengembalikan beban pada
posisi setimbang/ posisi
semula.
g. Memberhentikan gerak
bandul.
h. Menagtur gerak ayunan
bandul normal/ lambat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
i. Mengatur panjang tali.
j. Mengatur massa beban.
k. Mengatur gravitasi.
l. Mengatur getaran.
11. Cari tahu pengaruh amplitudo bandul dengan periode bandul.
a. Lakukan pengukuran periode untuk lima amplitudo yang berbeda.
b. Tentukan amplitudo dari 100-300.
c. Ukur periode bandul untuk 10 kali ayunan penuh menggunakan
stopwatch. Lakukan tiga kali pengukuran.
d. Catatlah hasilnya dalam tabel data.
12. Cari tahu pengaruh panjang bandul dengan periode bandul.
a. Gunakan beban 1 kg dan amplitudo 300 yang sama terus-menerus untuk
setiap langkah dalam kegiatan ini.
b. Variasikan panjang bandul.
c. Ukur periode bandul untuk 10 kali ayunan penuh menggunakan
stopwatch. Lakukan tiga kali pengukuran.
d. Catatlah hasilnya dalam tabel data.
13. Cari tahu pengaruh massa bandul dengan periode bandul.
a. Gunakan panjang bandul 1 m dan amplitudo 300 yang sama terus-
menerus untuk setiap langkah dalam bagian ini.
b. Variasikan massa beban.
c. Ukur periode bandul untuk 10 kali ayunan penuh menggunakan
stopwatch. Lakukan tiga kali pengukuran.
d. Catatlah hasilnya dalam tabel data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
E. Data
1. Periode bandul terhadap amplitudo bandul.
Jumlah getaran (n) = 10 kali
Amplitudo
(derajat)
n
(kali)t1 (s) t2 (s) t3 (s) trata-rata (s)
Gunakan persamaan periode T = t/n, dengan t adalah waktu untuk 10 getaran.
Amplitudo
(derajat)
Periode T1
(s)
Periode T2
(s)
Periode T3
(s)
Periode Rata-rata Trat
(s)
2. Periode bandul terhadap panjang bandul.
Jumlah getaran (n) = 10 kali
Panjang
bandul (m)
n
(kali)t1 (s) t2 (s) t3 (s) trata-rata (s)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
Gunakan persamaan periode T = t/n, dengan t adalah waktu untuk 10 getaran.
Panjang
bandul (m)
Periode T1
(s)
Periode T2
(s)
Periode T3
(s)
Periode Rata-rata
Trat (s)
3. Periode bandul terhadap beban bandul.
Jumlah getaran (n) = 10 kali
Beban
bandul (g)
n
(kali)t1 (s) t2 (s) t3 (s) trata-rata (s)
Gunakan persamaan periode T = t/n, dengan t adalah waktu untuk 10 getaran.
Beban
bandul (g)
Periode T1
(s)
Periode T2
(s)
Periode T3
(s)
Periode Rata-rata
Trat (s)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
F. Analisa Data
1. Gambarlah grafik periode T terhadap amplitudo. Apakah periode
bergantung terhadap amplitudo? Jelaskan!
Gambarlah grafik kuadrat periode terhadap kekakuan pegas. Kemudian,
tentukan gradien garis yang terbentuk.
2. Gambarlah grafik periode T terhadap panjang bandul. Apakah periode
bergantung terhadap panjang bandul? Jelaskan!
T (s)
A (derajat)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
3. Gambarlah grafik periode T terhadap beban bandul. Apakah periode
bergantung terhadap beban bandul? Jelaskan!
G. Kesimpulan
Bagaimana cara menentukan periode bandul sederhana? Jelaskan!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
Bagaimana hubungan periode bandul sederhana dengan amplitudo? Jelaskan!
Bagaimana hubungan periode bandul sederhana dengan panjang tali? Jelaskan!
Bagaimana hubungan periode bandul sederhana dengan massa bandul?
Jelaskan!
Bagaimana hubungan periode bandul sederhana dengan amplitudo, panjang
tali, dan massa? Jelaskan!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
Lampiran 7. Soal pretest
Soal Pretest
1. Apa yang dimaksud dengan gerak harmonik sederhana?
a) Gerak bolak-balik benda.
b) Gerak bolak-balik benda melalui titik kesetimbangan tertentu dengan
beberapa getaran benda.
c) Gerak bolak-balik benda melalui titik kesetimbangan tertentu dengan
beberapa getaran benda dalam setiap sekon selalu konstan.
d) Gerak bolak-balik benda melalui titik kesetimbangan.
e) Gerak benda pada titik kesetimbangan dalam setiap sekon selalu konstan
dengan beberapa getaran benda.
2. Perhatikan Perhatikan pernyataan di bawah ini:(1) Periode(2) Frekuensi(3) Waktu
(4) Jumlah getaran(5) Percepatan gravitasi(6) Panjang tali
Berdasarkan pernyataan di atas yang termasuk besaran fisis gerak harmonik sederhana
pada pegas dan bandul adalah...
a) 1, 2, 3 dan 4, 5, 6
b) 2, 4, 5 dan 2, 3, 4
c) 2, 3, 4 dan 1, 3, 4, 5
d) 1, 3, 4, 6 dan 2, 3, 4, 6
e) 1, 3, 4, 5 dan 2, 3, 4
3. Ketika sebuah benda bermassa 2 kg digantung pada pegas, pegang terentang sampai 0,1 m
kemudian kembali seimbang. Tentukan periode dan frekuensi getaran pegas yang muncul
setelah pegas kembali terentang. g = 10 m/s2 dan ambil π = 3.
4. Sebuah bandul dengan panjang tali 40 cm digantung beban, kemudian melakukan GHS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
dengan simpangan kecil di posisi seimbangnya. Tentukan periode dan frekuensi bandu.
g = 10 m/s2 dan ambil π = 3.
5. Sebuah partikel bergerak harmonik. Persamaan simpangan dinyatakan sebagai y = 4 sin
0,1t cm, dengan t dalam sekon. Tentukan:
c. Persamaan kecepatan dan percepatan.d. Simpangan, kecepatan, dan percepatan pada t = 5π s.
6. Pilihlah salah satu:1. Percobaan pada pegas.2. Percobaan pada bandul.
Rancanglah percobaan untuk menentukan periode pada pegas atau bandul tersebut!
7. Apakah dengan metode pembelajaran yang sudah dilakukan membuat Anda semangatdalam belajar fisika? Berikan alasan Anda!
8. Apakah dengan metode pembelajaran yang sudah dilakukan membuat Anda merasaterbantu dalam memahami pembelajaran fisika? Berikan alasan Anda!
9. Apakah dengan metode pembelajaran yang sudah dilakukan membuat Anda merasatertarik dalam proses pembelajaran fisika? Berikan alasan Anda!
Selamat Mengerjakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
Lampiran 8. Kunci jawaban pretest
Kunci Jawaban Pretest
1. C2. E3. Diket: m = 2 kg
x = 0,1 mg = 10 m/s2
π = 3Ditanya: T dan fJawab: pada posisi seimbang gaya berat benda yang digantung pada pegas (mg) seimbang
dengan gaya pemulih (kx).kx = mg
k(0,1 m) = (2kg)(10 m/s2)k = 200 N/m
dari nilai tersebut, maka periode getaran pegas adalah= 2 = 2 / = 0,6 s= = 10,6 〱 = 1,674. Diket: l = 40 cm = 0,4 m
g = 10 m/s2
π = 3
Ditanya: T dan f
Jawab:
= 2 = 2 , / = 1,2 s
= = 11,2 = 0,83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
5. Diket:
Simpangan y = 4 sin 0,1t cm.
Ditanya:
c. v dan ad. x, v, dan a saat t =5π s
Jawab:
Simpangan y = 4 sin 0,1t cm
c. kecepatan = = 4(0,1 cos 0,1 ) /v = (0,4 cos 0,1t) cm/s
percepatan = = 0,4(−0,1 sin 0,1 ) /a = (-0,04 sin 0,1t) cm/s2
d. t = 5π ssudut θ = 0,1t = (0,1)(5π) = 0,5π rad = 900
simpangan y = 4 sin 0,1t = 4 sin 900= 4cmkecepatan v = 0,4 cos 0,1t = 0,4 cos 900= 0percepatan a = -0,04 sin 0,1t = -0,04 sin 900 = - 0,04 cm/s2
6. Percobaan pegas:Pada percobaan pegas setelah menyiapkan alat dan bahan, maka untuk menentukanperiode pada pegas yaitu dengan cara menyimpangkan pegas dengan menarik pegasyang diberi massa beban, kemudian melepaskan pegas dan menghitung periode yangterjadi pada pegas dimana periode pada pegas.
Percobaan bandul:Pada percobaan pegas setelah menyiapkan alat dan bahan, maka untuk menentukanperiode pada bandul yaitu dengan cara menyimpangkan bandul yang diberi massabeban, kemudian melepaskan bandul dan menghitung periode yang terjadi pada bandul.
7. 4 = Sangat Setuju
3 = Setuju
2 = Tidak Setuju
1 = Sangat Tidak Setuju
8. 4 = Sangat Setuju
3 = Setuju
2 = Tidak Setuju
1 = Sangat Tidak Setuju
9. 4 = Sangat Setuju
3 = Setuju
2 = Tidak Setuju
1 = Sangat Tidak Setuju
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
Lampiran 9. Soal posttest
Soal Posttest
1. Apa yang dimaksud dengan gerak harmonik sederhana?
a) Gerak bolak-balik benda.
b) Gerak bolak-balik benda melalui titik kesetimbangan tertentu dengan beberapa
getaran benda.
c) Gerak bolak-balik benda melalui titik kesetimbangan.
d) Gerak benda pada titik kesetimbangan dalam setiap sekon selalu konstan dengan
beberapa getaran benda.
e) Gerak bolak-balik benda melalui titik kesetimbangan tertentu dengan beberapa
getaran benda dalam setiap sekon selalu konstan.
2. Ketika sebuah benda bermassa 4 kg digantung pada pegas, pegas terentang sampai 0,2 m
kemudian kembali seimbang. Tentukan periode dan frekuensi getaran pegas yang muncul
setelah pegas kembali terentang. g = 10 m/s2 dan ambil π = 3.
3. Perhatikan Perhatikan pernyataan di bawah ini:(1) Periode(2) Frekuensi(3) Waktu
(4) Jumlah getaran(5) Percepatan gravitasi(6) Panjang tali
Berdasarkan pernyataan di atas yang termasuk besaran fisis gerak harmonik sederhana pada
pegas dan bandul adalah...
a) 1, 2, 3 dan 4, 5, 6
b) 2, 4, 5 dan 2, 3, 4
c) 2, 3, 4 dan 1, 3, 4, 5
d) 1, 3, 4, 6 dan 2, 3, 4, 6
e) 1, 3, 4, 5 dan 2, 3, 4
4. Sebuah partikel bergerak harmonik. Persamaan simpangan dinyatakan sebagai y = 6 sin0,2t cm, dengan t dalam sekon. Tentukan:
e. Persamaan kecepatan dan percepatan.f. Simpangan, kecepatan, dan percepatan pada t = 2,5π s.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
5. Pilihlah salah satu:3. Percobaan pada pegas.4. Percobaan pada bandul.
Rancanglah percobaan untuk menentukan periode pada pegas atau bandul tersebut!
6. Sebuah bandul dengan panjang tali 20 cm digantung beban, kemudian melakukan GHS
dengan simpangan kecil di posisi seimbangnya. Tentukan periode dan frekuensi bandu.
g = 10 m/s2 dan ambil π = 3.
7. Apakah dengan metode pembelajaran yang sudah dilakukan membuat Anda semangatdalam belajar fisika? Berikan alasan Anda!
8. Apakah dengan metode pembelajaran yang sudah dilakukan membuat Anda merasaterbantu dalam memahami pembelajaran fisika? Berikan alasan Anda!
9. Apakah dengan metode pembelajaran yang sudah dilakukan membuat Anda merasatertarik dalam proses pembelajaran fisika? Berikan alasan Anda!
Selamat Mengerjakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
Lampiran 10. Kunci jawaban posttest
Kunci Jawaban Posttest
1. E2. Diket: m = 4 kg
x = 0,2 mg = 10 m/s2
π = 3Ditanya: T dan fJawab: pada posisi seimbang gaya berat benda yang digantung pada pegas (mg)seimbang dengan gaya pemulih (kx).
kx = mgk(0,2 m) = (4kg)(10 m/s2)
k = 200 N/mdari nilai tersebut, maka periode getaran pegas adalah= 2 = 2 / = 0,84 s= = 10,84 = 1,19
3. E4. Diket:
Simpangan y = 6 sin 0,2t cm.
Ditanya:
c. v dan ad. x, v, dan a saat t =2,5π s
Jawab:
Simpangan y = 6 sin 0,2t cm
c. kecepatan = = 6(0,2 cos 0,2 ) /v = (1,2 cos 0,2t) cm/s
percepatan = = 1,2(−0,2 sin 0,2 ) /a = (-0,24 sin 0,2t) cm/s2
d. t = 2,5π ssudut θ = 0,2t = (0,2)(2,5π) = 0,5π rad = 900
simpangan y = 6 sin 0,2t = 4 sin 900= 6 cmkecepatan v = 1,2 cos 0,2t = 0,4 cos 900= 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
percepatan a = -0,24 sin 0,2t = -0,24 sin 900 = - 0,24 cm/s2
5. Pilih salah satu:c. Percobaan pegas:
Pada percobaan pegas setelah menyiapkan alat dan bahan, maka untukmenentukan periode pada pegas yaitu dengan cara menyimpangkan pegas denganmenarik pegas yang diberi massa beban, kemudian melepaskan pegas dan menghitungperiode yang terjadi pada pegas dimana periode pada pegas.
d. Percobaan bandul:Pada percobaan pegas setelah menyiapkan alat dan bahan, maka untuk
menentukan periode pada bandul yaitu dengan cara menyimpangkan bandul yangdiberi massa beban, kemudian melepaskan bandul dan menghitung periode yangterjadi pada bandul.
6. Diket: l = 20 cm = 0,2 m
g = 10 m/s2
π = 3
Ditanya: T dan f
Jawab:
= 2 屨 = 2 , / = 0,84 s
= = 10,84 = 1,197. 4 = Sangat Setuju
3 = Setuju2 = Kurang Setuju1 = Tidak Setuju
8. 4 = Sangat Setuju3 = Setuju
2 = Kurang Setuju1 = Tidak Setuju
9. 4 = Sangat Setuju3 = Setuju
2 = Kurang Setuju1 = Tidak Setuju
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
Lampiran 11. Kisi-kisi soal
133
Lampiran 11. Kisi-kisi soal
133
Lampiran 11. Kisi-kisi soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134134134
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135135135
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136136136
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
Lampiran 12. Daftar pertanyaan wawancara kelas treatmen
Kelas PhET
1. Nama siswa:
2. Sejak kapan belajar fisika? Bagaimana pembelajaran fisika selama ini?
3. Ketika diberi tahu akan diadakan pretest, apa yang kamu lakukan? Apa
perasaanmu?
4. Pada saat pretest apakah kamu bisa mengerjakan?
5. Bagaimana kamu mengerjakan soal pretest tersebut?
6. Ketika akan dilakukan pembelajaran dengan PhET, apa yang kamu pikirkan
pertama kali saat mendengar kata PhET?
7. Ketika dibagikan LKS, apa yang kamu lakukan pertama kali?
8. Apa pendapatmu mengenai pembelajaran menggunakan simulasi PhET?
9. Apakah simulasi PhET membantu kamu dalam memahami materi GHS?
Berikan alasan!
10. Apakah kamu semangat belajar fisika dengan menggunakan simulasi PhET?
Berikan alasan!
11. Apakah kamu merasa terbantu dalam memahami pembelajaran fisika dengan
simulasi PhET? Berikan alasan!
12. Apakah kamu merasa tertarik dalam belajar fisika dengan simulasi PhET?
Berikan alasan!
13. Setelah proses pembelajaran yang sudah dilakukan, apakah kamu bisa
mengerjakan soal postest?
14. Bagaimana kamu mengerjakan soal postest?
15. Apakah harapanmu untuk pembelajaran fisika ke depannya?
16. Berikan kesan dan pesan selama proses pembelajaran materi GHS!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
Lampiran 13. Daftar pertanyaan wawancara kelas kontrol
Kelas Ceramah
1. Nama siswa:
2. Sejak kapan belajar fisika? Bagaimana pembelajaran fisika selama ini?
3. Ketika diberi tahu akan diadakan pretest, apa yang kamu lakukan? Apa
perasaanmu?
4. Pada saat pretest apakah kamu bisa mengerjakan?
5. Bagaimana kamu mengerjakan soal pretest tersebut?
6. Ketika akan dilakukan pembelajaran dengan ceramah, apa yang kamu pikirkan
pertama kali?
7. Apa pendapatmu mengenai pembelajaran yang sudah dilakukan dengan
ceramah di kelas?
8. Apakah kamu memahami materi GHS? Berikan alasan!
9. Apakah kamu semangat belajar fisika? Berikan alasan!
10. Apakah kamu merasa terbantu dalam memahami pembelajaran fisika?
Berikan alasan!
11. Apakah kamu merasa tertarik dalam belajar fisika? Berikan alasan!
12. Setelah proses pembelajaran yang sudah dilakukan, apakah kamu bisa
mengerjakan soal postest?
13. Bagaimana kamu mengerjakan soal postest?
14. Apakah harapanmu untuk pembelajaran fisika ke depannya?
15. Berikan kesan dan pesan selama proses pembelajaran materi GHS!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
Lampiran 14. Deskripsi hasil wawancara kelas treatmen
1. Sejak kapan belajar fisika? Bagaimana pembelajaran fisika selama ini?
Seluruh responden mengatakan bahwa mereka belajar fisika sejak SMP
dan responden mengatakan bahwa selama belajar fisika menganggap bahwa
fisika itu susah dan membuat bingung karena terlalu banyak rumus yang
digunakan dan proses pembelajarannya menggunakan ceramah jadi siswa
sudah merasa malas terlebih dahulau apabila mau belajar fisika.
2. Ketika diberi tahu akan diadakan pretest, apa yang kamu lakukan? Apa
perasaanmu?
Seluruh responden mengatakan bahwa merasa panik, deg-degan, dan
bingung karena responden tidak belajar.
3. Pada saat pretest apakah kamu bisa mengerjakan?
Dua responden mengatakan bisa mengerjakan yang soal memberikan
tanggapan tentang pembelajaran selama ini dan empat responden
mengatakan tidak bisa mengerjakan soal pretest.
4. Bagaimana kamu mengerjakan soal pretest tersebut?
Seluruh responden mengatakan mengerjakan soal pretest sendiri, karena
menurut resonden percuma juga tanya teman karena teman yang lain juga
tidak ada yang tahu tentang materi gerak harmonik sederhana.
5. Ketika akan dilakukan pembelajaran dengan PhET, apa yang kamu pikirkan
pertama kali saat mendengar kata PhET?
Seluruh responden mengatakan mikir apa itu PhET karena responden
tidak tau PhET itu apa. Responden juga mengatakan baru dengar simulasi
PhET.
6. Ketika dibagikan LKS, apa yang kamu lakukan pertama kali?
Lima dari responden mengatakan setelah dibagi LKS langsung lihat-
lihat dan membaca apa yang harus dikerjakan. Tetapi ada satu responden
yang mengatakan bingung saat dibagi LKS dan responden tersebut
menunggu perintah terlebih dahulu baru mulai mengerjakan LKS.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
7. Apa pendapatmu mengenai pembelajaran menggunakan simulasi PhET?
Satu responden mengatakan bahwa agak susah belajar menggunakan
simulasi PhET karena siswa dituntun untuk belajar mandiri dan melatih
pemikiran sendiri. Sedangkan lima responden yang lain mengatakan belajar
dengan simulasi PhET itu bagus, seru, menyenangkan, dan lebih gampang
dimengerti.
8. Apakah simulasi PhET membantu kamu dalam memahami materi GHS?
Berikan alasan!
Dua responden mengatakan lumayan paham materi menggunakan
simulasi PhET. Sedangkan empat responden mengatakan paham materi
menggunakan simulasi PhET karena menurut responden lebih gampang dan
mereka juga dapat melihat langsung.
9. Apakah kamu semangat belajar fisika dengan menggunakan simulasi PhET?
Berikan alasan!
Seluruh responden mengatakan semangat belajar fisika menggunakan
simulasi PhET karena lebih gampang.
10. Apakah kamu merasa terbantu dalam memahami pembelajaran fisika
dengan simulasi PhET? Berikan alasan!
Seluruh responden mengatakan terbantu dalam memahami belajar fisika
menggunakan simulasi PhET kerena responden dapat melihat langsung.
11. Apakah kamu merasa tertarik dalam belajar fisika dengan simulasi PhET?
Berikan alasan!
Satu responden mengatakan tidak tertarik untuk belajar fisika
menggunakan simulasi PhET. Sedangkan lima responden mengatakan
tertarik untuk belajar fisika menggunakan simulasi PhET karena menurut
responden dengan simulasi PhET bisa belajar sendiri di rumah.
12. Setelah proses pembelajaran yang sudah dilakukan, apakah kamu bisa
mengerjakan soal postest?
Dua responden mengatakan lumayan bisa mengerjakan soal postest
karena ada rumus yang lupa sehingga menjawab soal posttest tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
maksimal. Sedangkan empat responden mengatakan bisa mengerjakan soal
posttest.
13. Bagaimana kamu mengerjakan soal postest?
Seluruh responden mengatakan bahwa mereka mengerjakan sendiri soal
posttest, karena mereka mengerjakan sesuai apa yang sudah mereka pahami.
14. Apakah harapanmu untuk pembelajaran fisika ke depannya?
Responden mangatakan untuk pembelajaran fisika selanjutnya
harapannya adalah pembelajaran fisika lebih banyak praktikum, di buat
lebih menarik lagi, dan pada saat pembelajaran tidak spaneng.
15. Berikan kesan dan pesan selama proses pembelajaran materi GHS!
Kesan: lebih enak, tidak spaneng, tidak bosenin, tidak ngantuk, lebih seru
dan menyenangkan.
Pesan: lebih memperbanyak metode mengajarnya, mengulang
pembelajaran menggunakan simulasi PhET pada materi lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
Lampiran 15. Deskripsi hasil wawancara kelas kontrol
1. Sejak kapan belajar fisika? Bagaimana pembelajaran fisika selama ini?
Seluruh siswa mengatakan belajar fisika sejak SMP dan menurut
responden belajar fisika selama ini susah karena banyak rumus yang dihafal.
2. Ketika diberi tahu akan diadakan pretest, apa yang kamu lakukan? Apa
perasaanmu?
Seluruh responden mangatakan bingung, panik, kaget karena tidak paham
dengan materinya.
3. Pada saat pretest apakah kamu bisa mengerjakan?
Seluruh responden mangatakan sedikit bisa mengerjakan soal pretest.
Dimana siswa mengerjakan soal yang memberikan pendapat mengenai
pembelajaran selama ini.
4. Bagaimana kamu mengerjakan soal pretest tersebut?
Responden mengatakan mereka mengerjakan soal pretest sendiri, karena
ketika bertanya sama teman tidak ada yang tahu.
5. Ketika akan dilakukan pembelajaran dengan ceramah, apa yang kamu pikirkan
pertama kali?
Satu responden mengatakan akan lebih bisa menangkap dengan
pembelajaran ceramah. Sedangkan lima responden mengatakan pasti bosenin
dan bikin ngantuk belajar dengan metode ceramah.
6. Apa pendapatmu mengenai pembelajaran yang sudah dilakukan dengan
ceramah di kelas?
Dua responden mengatakan bosen ketika belajar fisika menggunakan
ceramah. Sedangkan empat responden mengatakan enak, sudah bagus, dan baik
karena pada saat proses pembelajaran siswa diminta aktif bahkan siswa diminta
untuk mencoba menjelaskan di depan kelas materi yang dipahami kepada
teman-teman yang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
7. Apakah kamu memahami materi GHS? Berikan alasan!
Satu responden mengatakan sangat memahami materi gerak harmonik
sederhana. Sedangkan lima responden mengatakan lumayan memahami materi
gerak harmonik sederhana.
8. Apakah kamu semangat belajar fisika? Berikan alasan!
Seluruh responden mengatakan semangat dalam belajar fisika, karena yang
mengejar beda guru.
9. Apakah kamu merasa terbantu dalam memahami pembelajaran fisika?
Berikan alasan!
Seluruh responden mengatakan merasa terbantu dalam belajar fisika.
10. Apakah kamu merasa tertarik dalam belajar fisika? Berikan alasan!
Dua responden mengatakan tertarik belajar fisika. Sedangkan empat
responden tidak tertarik dengan belajar fisika karena menurut responden
fisika susah banyak hafalan rumus.
11. Setelah proses pembelajaran yang sudah dilakukan, apakah kamu bisa
mengerjakan soal postest?
Satu responden mengatakan tidak bisa mengerjakan soal postest. Dua
responden mengatakan lumayan bisa mengerjakan soal posttest. Sedangkan
tiga responden mengatakan bisa mengerjakan soal postest.
12. Bagaimana kamu mengerjakan soal postest?
Seluruh responden mengatakan bahwa mengerjakan soal postest sendiri.
13. Apakah harapanmu untuk pembelajaran fisika ke depannya?
Responden mengatakan supaya pembelajaran fisika lebih komunikasi
dengan siswa sehingga kelas menjadi hidup, lebih ditambah kreativitasnya.
14. Berikan kesan dan pesan selama proses pembelajaran materi GHS!
Kesan: enak, lebih santai, bisa memahami siswa
Pesan: lebih diperbanyak latihan soal, metodenya jangan hanya ceramah, adagame setiap pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
Lampiran 16. Skor pretest dan posttest aspek kognitif kelas treatmen
SKOR KOGNITIF KELAS X IPA 1
No. NamaSkor
Pretest Posttest1 Anastasia Prajwalita Ayuningtyas 15 982 Antonius Rosarianto Wisnu Putro 15 223 Bagas Dewanto Wahyu Nugroho 15 284 Benedictus Kurnia Andang Jati 15 335 Clara Penta Resti Aji 5 336 Dedi Yoga Lumban Tobing - 407 Efracia Rosa Regita Perdani 15 868 Eleonora Kezia Anggoro 20 529 Febriana Cindy Kurnia Putri 20 8610 Fransisca Risa Wulandari 20 9311 Fransiska Ika Wati 15 3812 Gabriel Rodo Oloanki Simanjorang 5 4513 Gabriela Ayu Sekar Melati 15 4914 Gabriela Maria Angela Rosari Arini Agustin 20 5615 Gabriella Once Tyas Pangestu 15 9216 Gracia Sonia Melinda 15 9517 Hendrikus Tito Novianto 15 4218 Hermawan Setoaji 5 2819 Juventia Adeline 20 3820 Kris Setiadi 5 2421 Lourencius Christian Manurung 5 5822 Nehemia Adi Nugroho - 5523 Patrix Wahyu Febrian 20 3224 Renytha Dewi Anggraeni 20 8425 Robertus Bellarminus Dwi Febrianto 5 5126 Rosalia Intania Resendria 10 5527 Suitbertus Modiawang Putra - 2828 Th. Sri Pramuwati 15 5429 Theresia Christy Paulina 15 5230 Uria Putri Pamungkas 15 4931 Visia Apri Eka Puspita 15 9132 Yeshika Oktavia 15 9133 Yohanes Baptista Lucken Aditya Pamungkas 0 54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
Lampiran 17. Skor pretest dan posttest aspek kognitif kelas kontrol
SKOR KOGNITIF KELAS X IPA 2
No. NamaSkor
Pretest Posttest1 Agnes indriyani puspitasari 0 402 Agustina putri monik 0 353 Andreas rifandi bagus hartantyo 0 204 Atanasius felix pramudya 0 205 Bonifasius rendra yoga pratama 0 156 Dwi budirahayu 5 57 Elisabeth friscentia dellani dewi 10 108 elisabeth irma normalita 20 329 Elizabeth amelia dwi wijayanti 30 3410 Felisia elvira paska risti 35 4611 Francesco gian aprian atmaja 15 4912 Gabriella natasha maharani 0 1013 Gregorius seto gurito 10 3214 Hans natan hermawan chiou 10 3415 Josep cafasso caesarion pradipta gegana 10 1016 Klara dyanita setyowati 5 -17 Kristina novia wahyu 0 2018 Maria putri anindita wijaya 5 1019 Maria vania hernitya 10 3220 Marselio raymond febrianto arakian langkeru 10 2721 Nicholas bagus adianto 0 2022 Philipa dian wahyuningsih 10 4023 Regina dwi pramesti 10 2724 Ridolf patric saimar 35 7125 Silvester deski pungga pragola 0 -26 Speranda 15 5127 Theresia innova hyunda mariska 15 3228 Verena asri chriswandari 15 3429 Vincencius fernando setiawan 15 2030 Yohana vianey benada bellen aben 0 3531 Yohanes puput sadewo 20 2032 Yosep putro pambayun 20 46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
Lampiran 18. Skor pretest dan posttest aspek psikomotorik kelas treatmen
SKOR PSIKOMOTORIK KELAS X IPA 1
No. NamaSkor
Pretest Posttest1 Anastasia Prajwalita Ayuningtyas 75 1002 Antonius Rosarianto Wisnu Putro 50 753 Bagas Dewanto Wahyu Nugroho 0 1004 Benedictus Kurnia Andang Jati 75 755 Clara Penta Resti Aji 0 1006 Dedi Yoga Lumban Tobing - 07 Efracia Rosa Regita Perdani 0 508 Eleonora Kezia Anggoro 50 759 Febriana Cindy Kurnia Putri 50 1010 Fransisca Risa Wulandari 50 10011 Fransiska Ika Wati 0 10012 Gabriel Rodo Oloanki Simanjorang 0 013 Gabriela Ayu Sekar Melati 0 5014 Gabriela Maria Angela Rosari Arini Agustin 0 7515 Gabriella Once Tyas Pangestu 0 5016 Gracia Sonia Melinda 0 10017 Hendrikus Tito Novianto 75 7518 Hermawan Setoaji 0 8019 Juventia Adeline 0 5020 Kris Setiadi 0 5021 Lourencius Christian Manurung 0 7522 Nehemia Adi Nugroho - 023 Patrix Wahyu Febrian 0 5024 Renytha Dewi Anggraeni 50 7525 Robertus Bellarminus Dwi Febrianto 0 10026 Rosalia Intania Resendria 0 8027 Suitbertus Modiawang Putra - 1028 Th. Sri Pramuwati 50 8029 Theresia Christy Paulina 0 7530 Uria Putri Pamungkas 0 7531 Visia Apri Eka Puspita 0 10032 Yeshika Oktavia 0 8033 Yohanes Baptista Lucken Aditya Pamungkas 0 75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
Lampiran 19. Skor pretest dan posttest aspek psikomotorik kelas kontrol
SKOR PSIKOMOTORIK KELAS X IPA 2
No. NamaSkor
Pretest Posttest1 Agnes indriyani puspitasari 0 502 Agustina putri monik 0 503 Andreas rifandi bagus hartantyo 0 504 Atanasius felix pramudya 0 505 Bonifasius rendra yoga pratama 0 506 Dwi budirahayu 50 757 Elisabeth friscentia dellani dewi 50 508 elisabeth irma normalita 50 509 Elizabeth amelia dwi wijayanti 50 5010 Felisia elvira paska risti 50 7511 Francesco gian aprian atmaja 50 7512 Gabriella natasha maharani 0 5013 Gregorius seto gurito 0 5014 Hans natan hermawan chiou 0 5015 Josep cafasso caesarion pradipta gegana 0 016 Klara dyanita setyowati 75 -17 Kristina novia wahyu 0 5018 Maria putri anindita wijaya 50 5019 Maria vania hernitya 10 5020 Marselio raymond febrianto arakian langkeru 0 5021 Nicholas bagus adianto 0 7522 Philipa dian wahyuningsih 0 5023 Regina dwi pramesti 0 7524 Ridolf patric saimar 10 7525 Silvester deski pungga pragola 0 -26 Speranda 0 10027 Theresia innova hyunda mariska 50 7528 Verena asri chriswandari 50 7529 Vincencius fernando setiawan 0 7530 Yohana vianey benada bellen aben 0 7531 Yohanes puput sadewo 100 10032 Yosep putro pambayun 100 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
Lampiran 20. Skor pretest dan posttest aspek afektif kelas treatmen
SKOR AFEKTIF KELAS X IPA 1
No. NamaSkor
Pretest Posttest1 Anastasia Prajwalita Ayuningtyas 33,3 752 Antonius Rosarianto Wisnu Putro 50 753 Bagas Dewanto Wahyu Nugroho 41,7 754 Benedictus Kurnia Andang Jati 75 755 Clara Penta Resti Aji 50 41,76 Dedi Yoga Lumban Tobing - 07 Efracia Rosa Regita Perdani 25 66,78 Eleonora Kezia Anggoro 25 759 Febriana Cindy Kurnia Putri 41,7 66,710 Fransisca Risa Wulandari 41,7 58,311 Fransiska Ika Wati 50 41,712 Gabriel Rodo Oloanki Simanjorang 41,7 013 Gabriela Ayu Sekar Melati 25 58,314 Gabriela Maria Angela Rosari Arini Agustin 33,3 2515 Gabriella Once Tyas Pangestu 41,7 7516 Gracia Sonia Melinda 25 2517 Hendrikus Tito Novianto 50 7518 Hermawan Setoaji 75 7519 Juventia Adeline 58,3 7520 Kris Setiadi 41,7 021 Lourencius Christian Manurung 25 5022 Nehemia Adi Nugroho - 023 Patrix Wahyu Febrian 50 7524 Renytha Dewi Anggraeni 66,7 7525 Robertus Bellarminus Dwi Febrianto 25 66,726 Rosalia Intania Resendria 16,7 027 Suitbertus Modiawang Putra - 33,328 Th. Sri Pramuwati 25 5029 Theresia Christy Paulina 41,7 7530 Uria Putri Pamungkas 41,7 2531 Visia Apri Eka Puspita 33,3 7532 Yeshika Oktavia 41,7 58,333 Yohanes Baptista Lucken Aditya Pamungkas 0 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
Lampiran 21. Skor pretest dan posttest aspek afektif kelas kontrol
SKOR AFEKTIF KELAS X IPA 2
No. NamaSkor
Pretest Posttest1 Agnes indriyani puspitasari 41,7 252 Agustina putri monik 58,3 253 Andreas rifandi bagus hartantyo 8,3 504 Atanasius felix pramudya 0 66,75 Bonifasius rendra yoga pratama 41,7 66,76 Dwi budirahayu 41,7 507 Elisabeth friscentia dellani dewi 33,3 508 elisabeth irma normalita 50 509 Elizabeth amelia dwi wijayanti 75 7510 Felisia elvira paska risti 75 7511 Francesco gian aprian atmaja 50 2512 Gabriella natasha maharani 25 7513 Gregorius seto gurito 0 66,714 Hans natan hermawan chiou 0 7515 Josep cafasso caesarion pradipta gegana 0 66,716 Klara dyanita setyowati 58,3 -17 Kristina novia wahyu 50 58,318 Maria putri anindita wijaya 41,7 58,319 Maria vania hernitya 50 5020 Marselio raymond febrianto arakian langkeru 0 5021 Nicholas bagus adianto 41,7 2522 Philipa dian wahyuningsih 25 2523 Regina dwi pramesti 0 2524 Ridolf patric saimar 75 7525 Silvester deski pungga pragola 75 -26 Speranda 0 7527 Theresia innova hyunda mariska 41,7 58,328 Verena asri chriswandari 75 41,729 Vincencius fernando setiawan 8,3 5030 Yohana vianey benada bellen aben 25 33,331 Yohanes puput sadewo 8,3 41,732 Yosep putro pambayun 33,3 41,7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
Lampiran 22. Perhitungan SPSS
5. Peningkatan Pemahaman Berdasarkan Aspek Kognitif
a. Membandingkan pretest kelas treatmen dan pretest kelas kontrol.
Group Statistics
Kode N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Pretest 1.00 26 14.0385 5.66025 1.110072.00 30 10.8333 10.17801 1.85824
Independent Samples TestLevene's Testfor Equality of
Variances t-test for Equality of Means95% Confidence
Interval of theDifference
F Sig. t dfSig. (2-tailed)
MeanDifference
Std. ErrorDifference Lower Upper
Pretest Equalvariancesassumed
6.064 .017 1.425 54 .160 3.20513 2.24923 -1.30431 7.71457
Equalvariancesnotassumed
1.481 46.519 .145 3.20513 2.16456 -1.15059 7.56085
b. Membandingkan pretest dan posttest kelas treatmen
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 Pretest 14.0385 26 5.66025 1.11007
Posttest 54.4615 26 23.87673 4.68261
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.Pair 1 Pretest & Posttest 26 .332 .098
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
Paired Samples Test
Paired Differences
t dfSig. (2-tailed)Mean
Std.Deviation
Std. ErrorMean
95% ConfidenceInterval of the
Difference
Lower Upper
Pair 1 Pretest -Posttest
-40.42308 22.63656 4.43939 -49.56618 -31.27997 -9.106 25 .000
c. Membandingkan pretest dan posttest kelas kontrol
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error MeanPair 1 Pretest 10.8333 30 10.17801 1.85824
Posttest 29.2333 30 14.80839 2.70363
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Pair 1 Pretest & Posttest 30 .586 .001
Paired Samples Test
Paired Differences
t dfSig. (2-tailed)Mean
Std.Deviation
Std. ErrorMean
95% ConfidenceInterval of the
Difference
Lower Upper
Pair 1 Pretest -Posttest
-18.40000 12.09902 2.20897 -22.91785 -13.88215 -8.330 29 .000
d. Membandingkan posttest kelas treatmen dan posttest kelas kontrol
Group Statistics
Kode N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Pretest 1.00 26 54.4615 23.87673 4.68261
2.00 30 29.2333 14.80839 2.70363
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
Independent Samples TestLevene's Test for
Equality ofVariances t-test for Equality of Means
95% ConfidenceInterval of the
Difference
F Sig. t dfSig. (2-tailed)
MeanDifference
Std. ErrorDifference Lower Upper
Pretest Equalvariancesassumed
5.618 .021 4.819 54 .000 25.22821 5.23490 14.73287 35.72354
Equalvariancesnotassumed
4.666 40.561 .000 25.22821 5.40708 14.30480 36.15161
6. Peningkatan Pemahaman Berdasarkan Aspek Psikomotorik
a. Membandingkan pretest kelas treatmen dan pretest kelas kontrol.
Group Statistics
Kode N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Pretest 1.00 26 17.3077 27.17465 5.32939
2.00 30 22.3333 30.92631 5.64635
Independent Samples TestLevene's Testfor Equality of
Variances t-test for Equality of Means95% Confidence
Interval of theDifference
F Sig. t dfSig. (2-tailed)
MeanDifference
Std. ErrorDifference Lower Upper
Pretest Equalvariancesassumed
.711 .403 -.641 54 .524 -5.02564 7.83723 -20.73833 10.68705
Equalvariancesnotassumed
-.647 53.985 .520 -5.02564 7.76425 -20.59212 10.54084
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
b. Membandingkan pretest dan posttest kelas treatmen
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 Pretest 17.3077 26 27.17465 5.32939
Posttest 75.1923 26 21.74768 4.26507
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Pair 1 Pretest & Posttest 26 -.124 .545
Paired Samples Test
Paired Differences
t dfSig. (2-tailed)Mean
Std.Deviation
Std. ErrorMean
95% ConfidenceInterval of the
Difference
Lower Upper
Pair 1 Pretest -Posttest
-57.88462 36.85575 7.22801 -72.77097 -42.99826
-8.008 25 .000
c. Membandingkan pretest dan posttest kelas kontrol
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 Pretest 22.3333 30 30.92631 5.64635
Posttest 61.6667 30 20.48268 3.73961
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Pair 1 Pretest & Posttest 30 .473 .008
Paired Samples Test
Paired Differences
t dfSig. (2-tailed)Mean
Std.Deviation
Std. ErrorMean
95% Confidence Interval of theDifference
Lower Upper
Pair 1 Pretest -Posttest
-39.33333 27.87699 5.08962 -49.74277 -28.92390 -7.728 29 .000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
d. Membandingkan posttest kelas treatmen dan posttest kelas kontrol
Group Statistics
Kode N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Pretest 1.00 26 75.1923 21.74768 4.26507
2.00 30 61.6667 20.48268 3.73961
Independent Samples TestLevene's Testfor Equality of
Variances t-test for Equality of Means95% Confidence
Interval of theDifference
F Sig. t dfSig. (2-tailed)
MeanDifference
Std. ErrorDifference Lower Upper
Pretest Equalvariancesassumed
.221 .640 2.395 54 .020 13.52564 5.64770 2.20269 24.84859
Equalvariancesnotassumed
2.384 51.815 .021 13.52564 5.67235 2.14228 24.90900
7. Peningkatan Pemahaman Berdasarkan Aspek Afektif
a. Membandingkan pretest kelas treatmen dan pretest kelas kontrol.
Group Statisticskode N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
pretest 1 26 40.392 17.4318 3.4187
2 30 32.500 25.5587 4.6664
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
Independent Samples TestLevene's Testfor Equality of
Variances t-test for Equality of Means95% Confidence
Interval of theDifference
F Sig. t dfSig. (2-tailed)
MeanDifference
Std. ErrorDifference Lower Upper
pretest Equalvariancesassumed
6.455 .014 1.329 54 .190 7.8923 5.9403 -4.0172 19.8019
Equalvariancesnotassumed
1.364 51.331 .178 7.8923 5.7846 -3.7190 19.5036
b. Membandingkan pretest dan posttest kelas treatmen
Paired Samples StatisticsMean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 pretest 40.392 26 17.4318 3.4187
postest 54.169 26 26.0608 5.1109
Paired Samples CorrelationsN Correlation Sig.
Pair 1 pretest & postest 26 .526 .006
Paired Samples TestPaired Differences
t dfSig. (2-tailed)Mean
Std.Deviation
Std. ErrorMean
95% Confidence Intervalof the Difference
Lower Upper
Pair 1 pretest -postest
-13.7769 22.4817 4.4090 -22.8575 -4.6964 -3.125 25 .004
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
c. Membandingkan pretest dan posttest kelas kontrol
Paired Samples StatisticsMean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 pretest 32.500 30 25.5587 4.6664
postest 51.670 30 17.8346 3.2561
Paired Samples CorrelationsN Correlation Sig.
Pair 1 pretest & postest 30 -.029 .881
Paired Samples TestPaired Differences
t dfSig. (2-tailed)Mean
Std.Deviation
Std. ErrorMean
95% Confidence Intervalof the Difference
Lower Upper
Pair 1 pretest -postest
-19.1700 31.5808 5.7658 -30.9625 -7.3775 -3.325 29 .002
d. Membandingkan posttest kelas treatmen dan posttest kelas kontrol
Group StatisticsKode N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Posttest 1.0 26 54.169 26.0608 5.1109
2.0 30 51.670 17.8346 3.2561
Independent Samples TestLevene's Testfor Equality of
Variances t-test for Equality of Means95% Confidence Interval
of the Difference
F Sig. t dfSig. (2-tailed)
MeanDifference
Std. ErrorDifference Lower Upper
Posttest Equalvariancesassumed
4.486 .039 .423 54 .674 2.4992 5.9024 -9.3343 14.3328
Equalvariances notassumed
.412 43.268 .682 2.4992 6.0601 -9.7198 14.7183
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
e. Mengetahui perbedaan peningkatan pemahaman siswa kelas
treatmen dan kelas kontrol
Supaya mengetahui perbedaan peningkatan pemahaman siswa
kelas treatmen dan kelas kontrol pada aspek afektif, maka dilakukan uji
selisih. Uji selisih digunakan untuk membandingkan selisih nilai pre-
test dan post-test kelas treatmen maupun kelas kontrol. Uji selisih
dilakukan dengan uji T-Independent. Dalam perhitungan uji T-
Independent dilakukan menggunakan program SPSS 17.0.
Group StatisticsKode N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Selisih 1.0 26 13.777 22.4817 4.4090
2.0 30 19.170 31.5808 5.7658
Independent Samples TestLevene's Testfor Equality of
Variances t-test for Equality of Means95% Confidence
Interval of theDifference
F Sig. t dfSig. (2-tailed)
MeanDifference
Std. ErrorDifference Lower Upper
Selisih Equalvariancesassumed
3.015 .088 -.726 54 .471 -5.3931 7.4333 -20.2959 9.5098
Equalvariancesnot assumed
-.743 52.147 .461 -5.3931 7.2584 -19.9572 9.1710
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
Lampiran 23. Pekerjaan siswa kelas treatmen pretest
158
Lampiran 23. Pekerjaan siswa kelas treatmen pretest
158
Lampiran 23. Pekerjaan siswa kelas treatmen pretest
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
Lampiran 24. Pekerjaan siswa kelas treatmen posttest
159
Lampiran 24. Pekerjaan siswa kelas treatmen posttest
159
Lampiran 24. Pekerjaan siswa kelas treatmen posttest
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160160160
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
Lampiran 25. Pekerjaan siswa kelas kontrol pretest
161
Lampiran 25. Pekerjaan siswa kelas kontrol pretest
161
Lampiran 25. Pekerjaan siswa kelas kontrol pretest
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
Lampiran 26. Pekerjaan siswa kelas kontrol posttest
162
Lampiran 26. Pekerjaan siswa kelas kontrol posttest
162
Lampiran 26. Pekerjaan siswa kelas kontrol posttest
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163163163
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI