PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA … filePENCAPAIAN KOMPETENSI SENAM NIFAS PADA ... Profesi Kesehatan...
Transcript of PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA … filePENCAPAIAN KOMPETENSI SENAM NIFAS PADA ... Profesi Kesehatan...
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN (Video dan Flipchart) DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP
PENCAPAIAN KOMPETENSI SENAM NIFAS PADA MAHASISWA SEMESTER III
AKES KARYA HUSADA
TESIS
Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Kedokteran Keluarga
Oleh :
BENNY KARUNIAWATI
S541108013
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA 2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user \
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PERNYATAAN ORISINILITAS DAN PUBLIKASI ISI TESIS
Saya menyatakan dengan sebenarnya bahwa :
1. Tesis yang berjudul : “PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA
PEMBELAJARAN (VIDEO DAN FLIPCHART) DAN MOTIVASI
BELAJAR TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI SENAM NIFAS
PADA MAHASISWA SEMESTER III AKES KARYA HUSADA
YOGYAKARTA “ ini adalah karya penelitian saya sendiri dan bebas plagiat,
serta tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk
memperoleh gelar akademik serta tidak terdapat karya atau pendapat yang
pernah ditulis atau diterbitkan olehorang lain kecuali secara tertulis digunakan
sebagai acuan dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber acuan serta
daftar pustaka. Apabila dikemudian hari terbukti terdapat plagiat dalam karya
ilmiah ini, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan (Permendiknas No 17, tahun 2010).
2. Publikasi sebagian atau keseluruhan isi Tesis pada jurnal atau forum ilmiah
lain harus seijin dan menyertakan tim pembimbing sebagai author dan PPs
UNS sebagai institusinya. Apabila dalam waktu sekurang-kurangnya satu
semester (enam bulan sejak pengesahan Tesis) saya tidak melakukan publikasi
dari sebagian atau keseluruhan Tesis ini, maka Prodi MKK minat Pendidikan
Profesi Kesehatan berhak mempublikasikannya pada jurnal ilmiah yang
diterbitkan oleh prodi MKK PPs UNS. Apabila saya melakukan pelanggaran
dari ketentuan publikasi ini, maka saya bersedia mendapatkan sanksi akademik
yang berlaku.
Surakarta,
Benny Karuniawati
S541108013
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Biodata
a. Nama : Benny karuniawati b. Tempat, tanggal lahir : Sarko, 17 Oktober 1986 c. Profesi/Jabatan : Bidan/ Dosen d. Alamat Kantor : Akademi Kesehatan Karya Husada Yogyakarta Jln. Tentara Rakyat Mataram No 11 B Yogyakarta
e. Alamat Rumah : Cangkringan, Argomulyo, Cangkringan, Sleman Telepon : 085 742 341 051
e-mail : [email protected]
f. Riwayat Pendidikan di Perguruan Tinggi : No Institusi Bidang Ilmu Tahun Gelar
1. Poltekes Yogyakarta D IV Bidan Pendidik 2009 S.ST.Keb 2. Poltekes Yogyakarta D III Kebidanan 2007 AMd. Keb
Surakarta, Desember 2012
Benny Karuniawati
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan
tesis yang berjudul ” Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran (Video Dan
Flipchart) Dan Motivasi Belajar Terhadap Pencapaian Kompetensi Senam Nifas
Pada Mahasiswa Semester III Akes Karya Husada ”. Tesis ini untuk memenuhi
sebagian persyaratan untuk mencapai derajat Magister Kesehatan pada Program
Studi Kedokteran Keluarga minat utama pendidikan profesi kesehatan,
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Penulisan menyusun tesis ini, banyak mendapatkan dukungan,
bimbingan, serta saran dari berbagai pihak sehingga tesis ini dapat terselesaikan
maka, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Ravik Karsidi, MS selaku Rektor Universitas Sebelas Maret
Surakarta telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menggunakan
fasilitas yang ada di lingkungan kampus.
2. Prof. Dr. Ir Ahmad Yunus, MS, selaku Direktur Program Pascasarjana
Universitas Sebelas Maret yang telah memberi ijin untuk menyusun tesis.
3. Dr. Hari Wujoso, dr, MM, SpF sebagai Ketua Program Studi Magister
Kedokteran Keluarga Pascasarjana Universitas Sebelas Maret.
4. Dr. Nunuk Suryani, M.Pd selaku pembimbing pertama yang telah bersedia
meluangkan waktu serta memberikan bimbingan, petunjuk dan arahan yang
berharga sehingga tesis ini dapat terselesaikan dengan baik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5. dr. Ari Natalia P, M.PH, Ph.D selaku pembimbing kedua yang telah bersedia
meluangkan waktu serta memberikan bimbingan, petunjuk dan arahan yang
berharga sehingga tesis ini dapat terselesaikan dengan baik.
6. Prof. Dr. Mulyoto, M.Pd selaku penguji yang telah banyak memberikan
masukan dan saran.
7. Para Dosen Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Pascasarjana
Universitas Sebelas Maret yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan
kepada penulis.
8. Keluargaku (suami dan putra tercinta) yang telah memberikan dukungan serta
kasih sayang selama penulis menempuh studi.
9. Segenap pihak yang telah memberikan bantuan dan perhatian sehingga penulis
dapat menyelesaikan tesis ini.
Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penyusunan tesis ini. Penulis menyadari bahwa dalam
penyusunan tesis ini masih terdapat banyak kekurangan, sehingga penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak guna
perbaikan dalam penyusunan tesis ini.
Surakarta, September 2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................. ii
PERNYATAAN ORISINILITAS ....................................................... iii
BIODATA............................................................................................. iv
KATA PENGANTAR ......................................................................... v
DAFTAR ISI ........................................................................................ vi
DAFTAR TABEL ............................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR .............................................................................. viii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... ix
ABSTRAK.............................................................................................. x
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................. 7
C. Tujuan Penelitian ................................................................ 7
D. Manfaat Penelitian .............................................................. 8
BAB II.TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori ........................................................................ 9
B. Penelitian Relevan ............................................................... 28
C. Kerangka Berfikir ............................................................... 30
D. Hipotesis ............................................................................. 33
BAB III.METODE PENELITIAN
A. Tempat dan waktu penelitian ............................................... 34
B. Jenis Penelitian .................................................................... 34
C. Populasi dan sampel ........................................................... 35
D. Variabel Penelitian dan Definisi operasional ....................... 37
E. Teknik Pengumpulan Data .................................................. 38
F. Instrumen Penelitian ............................................................ 39
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
G. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen .............................. 40
H. Tehnik Analisis Data ........................................................... 43
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data…………………………………………. 45
B. Uji Persyaratan…………………………………………. 50
C. Hasil Penelitian…………………………………………. 50
D. Pembahasan…………………………………………….. 51
E. Keterbatasan…………………………………………….. 58
BAB V. KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan……………………………………………… 59
B. Implikasi……………………………………………….... 60
C. Saran…………………………………………………….. 60
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... .. 61
LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Kisi-kisi Kuesioner Motivasi………………………………….. 41
Tabel 2. Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner Motivasi………………….. 44
Tabel 3. Rangkuman Deskripsi Data Pencapaian Kompetensi Senam Nifas ………………………………………………………… 45
Tabel 4. Hasil Analisis Data Media Pembelajaran Terhadap Pencapaian Kompetensi Senam Nifas Dilihat dari Skor……. 46
Tabel 5. Hasil Analisis Data Media Pembelajaran Terhadap Pencapaian Kompetensi Senam Nifas………………………. 46
Tabel 6. Hasil Analisis Data Motivasi Belajar Mahasiswa ………….. 47 Tabel 7. Hasil Analisis Motivasi Belajar terhadap Pencapaian
Kompetensi Senam Nifas…………………………………… 48 Tabel 8. Hasil Analisis Data Pencapaian Kompetensi Senam Nifas .... 49
Tabel 9. Hasil Analisa Data ANCOVA Tentang Interaksi Media Dan Motivasi Belajar Terhadap Pencapaian Kompetensi Senam Nifas…………………………………………………. 50
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 : Skema Kerangka Pikir…………………………………… 33
Gambar 2 : Histogram Media Pembelajaran Terhadap Pencapaian Kompetensi Senam Nifas Dilihat dari Skor….................... 46
Gambar 3: Histogram Media Pembelajaran Terhadap Pencapaian
Kompetensi……………………………………………….. 47
Gambar 4: Histogram Media Pembelajaran dan Motivasi Belajar…..... 48
Gambar 5: Histogram Motivasi Belajar Terhadap Pencapaian Kompetensi……………………………………………….. 49
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Kuesioner Motivasi ……………………………………. 63
Lampiran 2. Persetujuan Responden ………………………………… 66
Lampiran 3. Lembar Penjelasan Responden …………………………. 67
Lampiran 4. Jadwal Penelitian ……………………………………….. 68
Lampiran 5. Uji Persyaratan …………………………………………. 69
Lampiran 6. Uji ANCOVA …………………………………………. 70
Lampiran 7. Ijin Penelitian
Lampiran 8. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ABSTRAK
Benny Karuniawati. S 541108013. 2012. Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran (Video dan Flipchart) Dan Motivasi Belajar Terhadap Pencapaian Kompetensi Senam Nifas Pada Mahasiswa Semester III AKES Karya Husada. TESIS. Pembimbing I: Dr. Nunuk Suryani, M.Pd, II: dr. Ari Natalia P, M.PH, Ph.D. Program Studi Kedokteran Keluarga, Program Pasca Sarjana. Universitas Sebelas Maret.
Media pembelajaran dapat mempertinggi proses pembelajaran siswa dalam pengajaran yang pada akhirnya diharapkan dapat mempertinggi hasil belajar yang dicapainya. Penggunaan media pembelajaran tersebut tentunya berdampak pada perbedaan motivasi belajar siswa dan hasil belajar yang dicapai. Kompetensi nifas dalam pendidikan kebidanan dituangkan pada mata kuliah asuhan kebidanan nifas yang menekankan pada ketrampilan fisik. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengukur pengaruh penggunaan media pembelajaran (video dan flipchart) dan motivasi terhadap pencapaian kompetensi senm nifas pada mahasiswa semester III AKES Karya Husada.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuasi eksperimen dengan rancangan post test only non equivalent control group. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah total sampling. Untuk pengujian hipotesis yang telah diajukan, dilakukan dengan analisa data ANCOVA (analysis of covariance) yang terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan.
Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa : (1). Tidak terdapat perbedaan pengaruh penggunaan media video dengan flipchart terhadap pencapaian kompetensi senam nifas (p value 0,089), (2). Tidak terdapat perbedaan pengaruh motivasi belajar tinggi dengan motivasi belajar rendah terhadap pencapaian kompetensi senam nifas (p value 0,751), (3). Tidak terdapat interaksi antara penggunaan media pembelajaran (video dan flipchart) dan motivasi belajar terhadap pencapaian kompetensi senam nifas (p value 0,105). Kata Kunci: Media pembelajaran, motivasi, kompetensi, senam nifas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Abstract
Benny Karuniawati. 2012. Effect Of The Use Of Media Learning (Video and Flipchart) And Motivation In Learning achievement Of Competence Postpartum Exercise Among 3rd At The Karya Husada Academy Of Health Yogyakarta. Thesis. Supervisor I: Dr. Nunuk Suryani, M.Pd, II: dr. Ari Natalia P, M.PH, Ph.D. The Master of Family Medicine, Post Graduate , Program of Sebelas Maret University, Surakarta
The media can enhance the learning of students in the teaching learning
process, which in turn is expected to enhance the learning outcomes achieved.The use of instructional media is certainly an impact on the difference instudents' motivation and learning outcomes are achieved. Competence of postpartum exercise emphasizes physical skills. This study aimed to compare the effect of learning media (video and flipchart) and motivation towards the achievement of competence postpartum exercise.
This study used quasi-experimental approach to the design of non-equivalent post-test only control group. The sampling technique used in this studyis the total sampling. Data was analysis by ANCOVA (analysis of covariance) were first tested there quirement
The results of hypothesis testing showed that: (1). There was no difference in the effect of using video media with flipchart towards achieving competence postpartum exercise (p value 0,089), (2). There was no differences influence learning high motivation with low learning motivation towards achieving competence postpartum exercise (p value 0,75), (3). There was no interaction between the use learning media (video and flipchart) and motivation towards the achievement of competence postpartum exercise (p value 0,105). Keywords: Media learning, motivation, competence, postpartum exercise
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang melibatkan seseorang
dalam upaya memperoleh pengetahuan, ketrampilan dan nilai-nilai positif
dengan memanfaatkan berbagai sumber untuk belajar. Dalam kegiatan
pembelajaran akan terjadi timbal balik antar faktor, antara lain subjek belajar
atau input, pengajar atau fasilitator belajar, metode yang digunakan, alat
bantu mengajar dan materi atau bahan yang dipelajari. Berkaitan dengan hal
diatas, diperlukan pembelajaran dengan menggunakan alat bantu pendidikan,
karena hal itu akan memberikan rangsangan bagi mahasiswa untuk
membangkitkan perasaan, imajinasi dan daya cipta (Mulyanta dan Leong
2009).
Alat bantu pendidikan adalah alat-alat yang digunakan oleh pendidikan
dalam menyampaikan bahan pendidikan atau pengajaran. Alat bantu dapat
mempermudah penerimaan informasi oleh sasaran pendidikan. Secara garis
besar ada tiga macam alat bantu pendidikan: alat bantu visual untuk
mempermudah menstimulasi indra penglihatan saat proses pendidikan
kesehatan, alat bantu dengar yang berguna membantu menstimulasi indra
pendengaran, alat bantu lihat-dengar yang merupakan gabungan dari alat
bantu visual dan dengar (Mulyanta dan Leong 2009).
Pentingnya penggunaan media pembelajaran atau alat bantu pendidikan
adalah mengingat adanya keberagaman karakteristik sasaran pendidikan,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
proses belajar mengajar yang dilakukan pendidik maka semua karakteristik
harus dibangun menjadi satu kesatuan yang utuh untuk memenuhi kebutuhan
peserta didik. Salah satu lingkungan belajar yang sangat berperan dalam
memudahkan pengusaan peserta didik terhadap kompetensi adalah penerapan
teknologi dalam penggunaan media pembelajaran. Media pembelajaran juga
dapat memudahkan pemahaman peserta didik terhadap kompetensi yang
harus dikuasi terhadap materi yang harus dipelajari, yang pada akhirnya
diharapkan dapat mempertinggi hasil belajar (Mulyanta dan Leong 2009) .
Media pembelajaran dapat mempertinggi proses pembelajaran siswa
dalam pengajaran yang pada akhirnya diharapkan dapat mempertinggi hasil
belajar yang dicapainya. Penggunaan media pembelajaran dapat
mempertinggi proses dan hasil belajar adalah taraf berfikir siswa atau
manusia mengikuti tahap perkembangan dimuali dari berfikir kongkret
menuju berfikir abstrak, dimulai dari berfikir sederhana menuju pemikiran
yang kompleks. Penggunaan media pembelajaran erat kaitannya dengan
tahapan berfikir tersebut sebab melalui media pembelajaran hal-hal yang
abstrak dapat dikongkretkan (Sujdana dan Rivai 2010).
Berbagai cara dilakukan pengajar untuk membangkitkan motivasi belajar
siswa dalam mengikuti pembelajaran salah satunya adalah penggunaan media
pembelajaran. Berbagai media pembelajaran yang digunakan oleh pengajar
antara lain media pembelajaran multi media, media audio visual, proyeksi dan
lain sebagainya. Penggunaan media pembelajaran tersebut dirasa penting bagi
pengajar untuk membantu pengajar dalam mentrasfer pengetahuan kepada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
siswa. Dengan menggunakan media pembelajaran yang tepat siswa akan
mudah menerima apa yang diberikan guru dalam pembelajaran. Sehingga
mutu pendidikan akan lebih meningkat (Arsyad 2006).
Penggunaan media pembelajaran tersebut tentunya berdampak pada
perbedaan motivasi belajar siswa dan hasil belajar yang dicapai. Ketertarikan
siswa terhadap media pembelajaran audiovisual tentunya lebih besar daripada
media proyeksi, karena media pembelajaran audiovisual dapat menyajikan
gambar yang bergerak disertai dengan suara, sedangkan media proyeksi
hanya mampu menyajikan slide yang merupakan gambar tidak bergerak dan
tidak bersuara (Arsyad 2006).
Salah satu dari sarana audio visual yang dapat dimanfaatkan untuk
kegiatan belajar mengajar tersebut adalah video film yang dapat membantu
penglihatan dan pendengaran pembelajar sehingga mempermudah
pemahaman konsep, daya serap belajar siswa dan pembelajaran dapat
dimengerti dengan lebih jelas dan menarik, juga membantu pengajar untuk
menyajikan materi secara terarah, bersistem dan menarik sehingga tujuan
belajar dapat tercapai. Inilah manfaat yang harus dioptimalkan dalam
pembuatan rancangan media seperti video karena lebih sesuai untuk
pengajaran individual dan pengajaran kelompok di kelas. Halis (2006)
menunjukkan bahwa mahasiswa yang belajar dengan menggunakan media
pembelajaran teks dan gambar hasil belajarnya lebih baik daripada mahasiswa
yang menggunakan media pembelajaran video.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Asumsi tentang peningkatan hasil belajar mahasiswa dengan penggunaan
media pembelajaran tidak dapat dipisahkan dari karakteristik mahasiswa.
Bloom (1976; 169) berpendapat bahwa “hasil belajar memiliki hubungan
dengan kwalitas pembelajaran dan karakteristik pembelajaran”. Dalam
penelitian eksperimen ini karakteristik pembelajaran akan dideskripsikan dan
dianalisis dalam bentuk motivasi belajarnya, karena motivasi belajar
diasumsikan berpengaruh terhadap perolehan belajar.
Kompetensi nifas adalah kompetensi ke-5 dari 9 kompetensi yang harus
dimiliki oleh seorang bidan, dimana kompetensi ke-5 berisi tentang
pemberian asuhan kepada ibu nifas dan menyusui yang bermutu tinggi serta
tanggap terhadap budaya setempat. Kompetensi nifas dalam pendidikan
kebidanan dituangkan pada mata kuliah asuhan kebidanan nifas yeng terdiri
dari 2 SKS dengan distribusi 1 SKS teori dan 1 SKS praktek.
Mata kuliah Asuhan Kebidanan Nifas merupakan salah satu serangkaian
mata kuliah yang diajarkan di Akademi Kesehatan Karya Husada prodi DIII
Kebidanan yang penempatannya berada pada semester III. Pada mata kuliah
ini mahasiswa akan belajar tentang ilmu-ilmu dan ketrampilan selama masa
nifas dimana terdiri dari domain kognitif, afektif dan psikomotor. Domain
psikomotor menekankan pada ketrampilan fisik yang diperlukan untuk
melaksanakan tugas-tugas laboraturium sehingga pada pembelajaran bidang
ilmu ini membutuhkan media yang tepat untuk membantu mahasiswa dalam
mencapai kompetensi asuhan kebidanan pada ibu nifas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Berdasarkan dari hasil studi pendahuluan yang dilakukan di Prodi DIII
Kebidanan Akademi Kesehatan Karya Husada didapatkan bahwa kebanyakan
pembelajaran Asuhan Kebidanan khususnya Asuhan Kebidanan Ibu Nifas
(Askeb III), masih menggunakan media power point sehingga penguasaan
konsep yang dicapai masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari hasil ujian
praktik senam nifas semester III tahun ajaran 2011/2012 dari 110 mahasiswa
semester III diketahui bahwa nilai yang dicapai untuk rata-rata seluruhnya
adalah 60 padahal nilai batas lulus untuk ketrampilan adalah 68 atau B. Selain
itu dosen askeb III belum banyak menggunakan media audiovisual pada
materi-materi abstrak dan masih menggunakan media power point, sehingga
kurang mampu menciptakan suasana pembelajaran interaktif.
Menurut pendapat Mulyana dan Leong (2009) dalam pengembangan
media pembelajaran, baik untuk pendidikan formal atau pendidikan non
formal, kurikulum yang berlaku merupakan acuan utama yang harus
diperhatikan. Namun kurikulum tidak menyatakan dengan tegas atau belum
mencantumkan jenis media pembelajaran pendukung yang boleh maupun
yang tidak boleh digunakan dalam proses pembelajaran. Padahal media
pembelajaran diyakini sebagai salah satu bagian yang sangat penting dalam
proses pembelajaran itu sendiri.
Oleh karena itu dosen harus pandai memilih media pembelajaran yang
sesuai, sehingga dapat menumbuhkan motivasi mahasiswa dalam mengikuti
proses pembelajaran. Kondisi saat ini masih banyak dosen yang
menggunakan media pembelajaran sederhana yang kurang menarik motivasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
mahasiswa dalam mengikuti pembelajaran, sehingga akan mempengaruhi
prestasi terutama pencapaian kompetensi mahasiswa. Dengan adanya
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sekarang, penggunaan media
pembelajaran yang baik dan sesuai sangat diharapkan untuk meningkatkan
prestasi belajar, karena penggunaan media pembelajaran akan sangat
membantu efektifitas proses pembelajaran dalam penyampaian pesan dan isi
pembelajaran sehingga meningkatkan pemahaman mahasiswa.
Meskipun sudah ada Prosedur Operasional Standar ketrampilan
mahasiswa dalam praktik senam nifas masih rendah oleh karena itu didalam
penelitian ini akan diujicobakan media pembelajaran berupa video dan
flipchart senam nifas sesuai dengan buku teks dan sesuai dengan prosedur
senam nifas. Peneliti juga ingin menindaklanjuti penelitian ini secara teoritis
diharapkan kehadiran media pembelajaran yang dalam penelitian ini
berbentuk video dan flipchart pembelajaran tentang senam nifas akan
berpengaruh secara signifikan terhadap pencapaian kompetensi mahasiswa
dibandingkan dengan buku teks. Mengingat pentingnya media pembelajaran
dalam proses belajar-mengajar maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian tentang “Pengaruh penggunaan media pembelajaran (Video dan
flipchart) dan motivasi belajar terhadap pencapaian kompetensi senam nifas
pada mahasiswa semester III di Prodi DIII Kebidanan Akademi Kesehatan
Karya Husada”.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
B. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah:
1. Adakah perbedaan pengaruh penggunaan video dan flipchart terhadap
pencapaian kompetensi senam nifas pada mahasiswa semester III di
Prodi DIII Kebidanan Akademi Kesehatan Karya Husada?
2. Adakah perbedaan pengaruh motivasi belajar tinggi dan motivasi belajar
rendah terhadap kompetensi senam nifas pada mahasiswa semester III di
Prodi DIII Kebidanan Akademi Kesehatan Karya Husada?
3. Adakah interaksi pengaruh penggunaan media pembelajaran dan
motivasi belajar terhadap kompetensi senam nifas pada mahasiswa
semester III di Prodi DIII Kebidanan Akademi Kesehatan Karya Husada?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengukur pengaruh penggunaan media pembelajaran (video dan
flipchart) dan motivasi belajar terhadap pencapaian kompetensi senam
nifas pada mahasiswa semester III di Prodi D III Kebidanan Akademi
Kesehatan Karya Husada.
2. Tujuan Khusus
a. Mengukur perbedaan pengaruh penggunaan video dan flipchart
terhadap pencapaian kompetensi senam nifas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
b. Mengukur perbedaan pengaruh motivasi belajar tinggi dan motivasi
belajar rendah terhadap pencapaian kompetensi senam nifas.
c. Mengukur interaksi pengaruh penggunaaan media pembelaran dan
motivasi belajar senam nifas terhadap pencapaian kompetensi senam
nifas .
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan menambah wacana
tentang media dalam proses belajar mengajar khususnya pada bidang
kesehatan.
2. Manfaat Praktis
a. Manfaat bagi Institusi
Hasil penelitian dapat sebagai masukan atau bahan pertimbangan
dalam melaksanakan proses pengajaran khususnya di kebidanan
pada mata kuliah dengan praktik dilaboratorium.
b. Manfaat bagi Peneliti Selanjutnya
Diharapkan hasil penelitian ini dapat sebagai dasar untuk
melanjutkan penetilian serupa yang berkaitan dengan proses
belajar-mengajar di institusi kebidanan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Media Pembelajaran
a. Pengertian Media Pembelajaran
Salah satu konsekuensi penerapan teknologi pembelajaran adalah
media pembelajaran. Istilah media berasal dari bahasa latin dan
merupakan jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara
atau pengantar. Media sering digunakan dalam proses pembelajaran dan
kegiatan-kegiatan lain seperti seminar, rapat, dan kegiatan ceramah
lainnya. Kata media bersal dari bahasa latin, yang merupakan bentuk
jamak dari kata medium, yang berarti sesuatu yang diletakkan di tengah.
Media juga dapat diartikan sebagai perantara atau menghubungkan antara
dua pihak, yaitu antara sumber pesan dengan penerima pesan atau
informasi (Anitah 2012).
Pendapat lain juga dikemukan oleh Brets tahun 1977 cit Anitah
(2012) bahwa media adalah sesuatu yang terletak ditengah-tengah, jadi
suatu perantara yang menghubungkan semua pihak yang membutuhkan
terjadinya suatu hubungan dan membedakan antara media komunikasi
dan alat bantu komunikasi. Heinich, Molenda dan Russell (2005),
menyatakan bahwa media adalah saluran komunikasi, yang fungsinya
sebagai perantara misalnya film, televisi, diagram, media cetak dan
komputer. Menurut Robert yang dikutip oleh Arsyad (2006), bahwa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
“media pembelajaran adalah sebagai jenis komponen dalam lingkungan
siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar”. Media pembelajaran
dalam pembelajaran dapat membangkitkan motivasi dan rangsangan
kegiatan belajar serta membawa pengaruh psikologis terhadap mahasiswa
bahkan, media pembelajaran membantu meningkatkan pemahaman
karena penyajian data yang terpercaya sehingga memudahkan dalam
menafsirkan data serta memadatkan informasi pengetahuan.
Dari berbagai pendapat para ahli dan berdasarkan pada teori
teknologi pembelajaran dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran
adalah segala wujud yang dapat dipakai sebagai sumber belajar yang
dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan mahasiswa
sehingga mendorong terjadinya proses pembelajaran ketingkat yang lebih
efektif dan efisien.
b. Ciri-ciri Media Pembelajaran
Ciri-ciri khas suatu media berbeda menurut tujuan atau
pengelompokkannya. Ciri-ciri media dapat dilihat menurut kemampuan
membangkitkan rangsangan indera penglihatan, pendengaran,
penciuman, pengecapan. Secara umum ciri-ciri media pembelajaran
adalah dapat diamati melalui panca indra, digunakan untuk komunikasi
dalam pembelajaran, alat bantu pembelajaran, sebagai alat dan teknik
dalam metode mengajar (Arsyad 2006).
Media pembelajaran yang baik harus memenuhi beberapa syarat.
Media pembelajaran harus dapat meningkatkan motivasi pembelajar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Penggunaan media mempunyai tujuan memberikan motivasi kepada
pembelajar. Selain itu media juga harus merangsang pembelajar
mengingat apa yang sudah dipelajari selain memberikan rangsangan
belajar baru. Media yang baik juga akan mengaktifkan pembelajar dalam
memberikan tanggapan, umpan balik dan juga mendorong siswa untuk
melakukan praktik-praktik dengan benar (Sudrajat 2008).
c. Fungsi Media Pembelajaran
Fungsi media menurut Sudrajat (2008) adalah dapat mengatasi
keterbatasan pengalaman peserta didik, menghasilkan keseragaman
pengamatan, menimbulkan interaksi, membangkitkan keinginan dan
minat baru, memberikan pengalaman integral bentuk nyata,
membangkitkan motivasi.
Secara umum kegunaan media adalah memperjelas pesan, mengatasi
keterbatasan daya indra, menimbulkan gairah belajar, interaksi langsung,
memberi rangsangan yang sama. Selain itu, kontribusi media
pembelajaran menurut Kemp dan Dayton (1985) cit Sardiman tahun 2002
adalah penyampaian pesan pembelajaran lebih terstandar, pembelajaran
lebih menarik, pembelajaran lebih interaktif, waktu pembelajaran lebih
pendek.
d. Jenis Media Pembelajaran
Perkembangan media pembelajaran telah menjangkau aspek video,
visual, maupun kombinasi keduanya. Aneka ragam jenis media
pembelajaran yang dipergunakan oleh dosen dapat membangkitkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
rangsangan belajar serta membawa pengaruh psikologis bahkan,
membantu meningkatkan pemahaman karena penyajian data yang
terpercaya sehingga memudahkan siswa menafsirkan data serta
memadatkan informasi pengetahuan.
1) Media Visual
a) Media Visual yang Tidak Diproyeksikan
Media visual yang tidak diproyeksikan merupakan media
yang sederhana, tidak membutuhkan projektor dan layar
untuk memproyeksikan perangkat lunak. Media ini
digunakan oleh guru karena lebih mudah pembuatan atau
penggunaannya. Macam-macam media visual yang tidak
diproyeksikan antar lain gambar mati atau gambar diam (still
picture), illustrasi, karikatur, poster, bagan lembar balik
gambar cetak, grafik, peta datar. Gambar diam yang pada
umumnya digunakan dalam pembejalaran yaitu potret, kartu
pos.
Ilustrasi juga didefinisikan sebagai gambar atau wujud
yang menyertai teks. Karikatur adalah gambar yang
disederhanakan bentuknya dan biasanya berisi sindiran.
Poster merupakan suatu gambar yang mengombinasikan
unsur-unsur visual seperti garis, gambar dan kata-kata yang
bermaksud menarik perhatian serta mengkomunikasikan
pesan secara singkat. Bagan lembar balik merupakan susunan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
gambar-gambar yang digantung pada suatu tiang gantungan
kecil, cara menunjukkan dengan dibalik satu persatu (Anitah
2012).
b) Media Visual yang Diproyeksikan
Macam-macam media visual yang diproyeksikan diambil
dari Anitah (2012) adalah Overhead Projector (OHP), slide
(film bingkai), filmstrip (film rangkai), opaque projector.
2) Media Audio
Jenis media audio yang dapat digunakan didalam kelas adalah
berbagai jenis alat rekaman seperti, open-reel tape recorder,
piringan hitam, radio, MP3, casette tape recorder (Anitah 2012).
3) Media Audiovisual
Menurut Anitah (2012) jenis media audiovisual antara lain adalah
Slide suara dan televisi.
4) Multimedia
Sistem multimedia terdiri dari berbagai kombinasi media
tradidsional yang dihubungkan dengan komputer untuk
menyajikan teks, grafis, gambar, suara dan video (Anitah 2012).
e. Media Pembelajaran Video
Video adalah teknologi untuk menangkap, merekam, memproses,
mentranmisikan, dan menata ulang gambar bergerak. Media video
merupakan media pendidikan yang memiliki unsur audio dan visual,
visual dan suara yang sangat dominan, sehingga dapat memberikan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
gambaran jelas terhadap informasi yang disampaikan. Sardiman (2002)
mengatakan bahwa pesan yang disampaikan melalui video dapat berupa
fakta, bersifat informatif edukatif maupun intruksional.
Kelebihan video antara lain, terletak pada kemungkinan penggunaan
video, dapat menunjukkan kembali gerakan-gerakan atau pesan-pesan
tertentu, dengan menggunakan efek tertentu, yang dapat memperkokoh
baik proses belajar maupun penyajian tertentu. Siswa akan memperoleh
isi dan susunan yang utuh dari materi pelajaran/latihan yang digunakan
secara interaktif dengan buku kerja, buku petunjuk dan lain-lain.
Kelebihan lain dari video adalah dapat menarik perhatian penonton yang
dapat memperoleh informasi, demontrasi yang sulit bisa dipersiapkan
dan direkam sebelumnya sehingga penyajian menghemat waktu dan
dapat diputar berulang-ulang (Sardiman 2002).
Menurut Sardiman (2002) kelemahan video adalah perhatian
penonton sulit dikuasi, partisipasi mereka jarang diperhatikan, sifat
komunikasi satu arah harus diimbangi dengan pencarian bentuk umpan
balik yang lain, kurang mampu menampilkan detail dari obyek yang
disajikan secara sempurna, memerlukan peralatan yang mahal dan
kompleks.
f. Media Flipchart
Media teks atau gambar yang berupa gambar balik dapat digunakan
untuk mengembangkan kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor,
pengambangan kemampuan kognitif dapat dilakukan dengan cara
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
menyampaikan informasi yang bersifat fakta. Kelebihan dari media ini
adalah dapat menterjemahkan ide-ide abstrak kedalam bentuk yang lebih
nyata, sangat mudah dipakai, relatif tidak mahal, dapat dipakai untuk
berbagai tingkat pelajaran dan bidang studi.
Kelemahan dari media flipchart adalah tidak dapat menunjukkan
gerak, kadang-kadang terlampau kecil untuk ditunjukkan dikelas.
Manfaat dari media flipchart dapat menimbulkan daya tarik bagi
pembelajar (gambar dibuat dengan berbagai warna), mempermudah
pemahaman belajar (penjelasan yang bersifat abstrak dapat dibantu
dengan gambar sehinggalebih mudah dipahami), memperjelas bagian-
bagian penting, menyingkat waktu uraian (Anitah 2012).
2. Motivasi Belajar
a. Pengertian Motivasi
Motivasi berasal dari kata “motif’ yang berarti daya upaya yang
mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan
sebagai daya penggerak dari dalam dan didalam subyek untuk
melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan.
Dengan demikian motif dapat diartikan sebagai suatu kondisi
internal (kesiapsiagaan). Berawal dari kata motif maka motivasi dapat
diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif, motif menjadi
aktif pada saat-saat tertentu, terutama bila kebutuhan untuk mencapai
tujuan sangat dirasakan mendesak (Sardiman 2010).
Motivasi adalah dorongan mental yang menggerakkan dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
mengarahkan perilaku manusia termasuk perilaku belajar. Dalam
motivasi terkandung adanya keinginan yang mengaktifkan,
menggerakkan, menyalurkan dan mengarahkan sikap dan perilaku
individu (Koeswara, 1989; Siagian, 1989; Scein, 1991; Biggs dan Telfer
cit Dimyati dan Mudjiono (2002). Buku lain menyebutkan setiap
individu memiliki kondisi internal, dimana kondisi internal tersebut turut
berperan dalam aktivitas sehari-hari. Salah satu dari kondisi internal
tersebut adalah “motivasi”. Motivasi adalah dorongan dasar yang
menggerakkan seseorang bertingkah laku.
Dorongan ini berada pada diri seseorang yang menggerakkan untuk
melakukan sesuatu yang sesuai dengan dorongan dalam dirinya. Oleh
karena itu, perbuatan seseorang yang diadasarkan atas motivasi tertentu
mengandung tema sesuai dengan motivasi yang mendasarinya. Istilah
motivasi yang berasal dari kata motif, dapat diartikan sebagai kekuatan
yang terdapat dalam individu, yang menyebabkan individu tersebut
bertindak atau berbuat. Motif tidak dapat diamati secara langsung. Tapi
dapat diinterpretasikan dalam tingkah laku (Hamzah 2006).
Siswa belajar karena didorong oleh kekuatan mentalnya dimana
kekuatan mental itu berupa keinginan, perhatian, kemauan atau cita-cita.
Motivasi belajar adalah kekuatan mental yang mendorong terjadinya
belajar (Dimyati dan Mudijono 2002).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
b. Komponen Utama dalam Motivasi
Ada tiga komponen utama dalam motivasi yatiu:
1) Kebutuhan
Kebutuhan terjadi bila individu merasa ada ketidakseimbangan
antara apa yang ia miliki dan yang ia harapkan. Dalam buku yang
ditulis oleh Basuki (2008), manusia memiliki berbagai kebutuhan
antara lain kebutuhan berbuat sesuatu, kebutuhan untuk
menyenangkan orang lain, kebutuhan mencapai hasil, kebutuhan
mengatasi kesulitan. Kebutuhan manusia selalu berubah, begitu juga
motivasinya selalu berubah sesuai dengan kebutuhannya atau
bersifat dinamis. Relevansi dari masalah kebutuhan ini maka
timbulah teori tentang motivasi.
2) Dorongan
Menurut Hull yang dikutip Dimyati dan Mudjiono (2002),
kebutuhan – kebutuhan organisme merupakan penyebab munculnya
dorongan, dan dorongan akan mengaktifkan tingkah laku
mengembalikan keseimbangan fisiologis organisme. Tingkah laku
organisme terjadi disebabkan oleh respon dari organisme, kekuatan
dorongan organisme, dan penguatan kedua hal tersebut. Disamping
kedua hal tersebut juga ada pengaruh – pengaruh dari luar seperti
insentif (hadiah dan hukuman) yangmempengaruhi intensitas dan
kualitas tingkah laku organisme.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3) Tujuan
Tujuan merupakan pemberi arah pada perilaku. Secara
psikologis, tujuan merupakan titik akhir ”sementara” pencapaian
puncak kebutuhan. Jika tujuan tercapai maka kebutuhan terpenuhi
untuk ”sementara” (Dimyati dan Mudjiono 2002).
c. Macam – macam Motivasi
Macam atau jenis motivasi dapat dilihat dari berbagai sudut
pandang, maka dari itu penggolongan motivasinyapun bervariasi
1) Motivasi dilihat dari dasar pembentukannya antara lain
motivasi bawaan, motivasi yang dipelajari. Yang dimaksud
dengan motivasi bawaan adalah motif yang dibawa sejak lahir
tanpa dipelajari. Sebagai contoh adalah dorongan untuk makan,
minum, bekerja, istirahat, seksual, dll. Motivasi ini sering disebut
motif biologis atau motif physiological drive.
Motivasi yang dipelajari maksudnya adalah motif-motif yang
timbul karena dipelajari. Sebagai contoh adalah dorongan untuk
belajar, dorongan untuk mengajar di masyarakat, dll. Motivasi ini
sering disebut social motives (Sardiman 2010).
2) Jenis motivasi menurut Frandsen cit Sardiman 2008 antara lain
cognitive motives, self expression, self-enhancement. Cognitive
motives merujuk pada gejala instrinsik, yaitu menyangkut
kepuasan individual. Jenis motif seperti ini adalah sangat primer
dalam kegiatan belajar, terutama yang berkaitan dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
pengembangan intelektual. Self expression/penampilan diri adalah
sebagian dari perilaku manusia, Jadi dalam hal ini seseorang
memiliki keinginan untuk aktualisasi diri. Self-enhancement,
melalui aktualisasi diri dan pengembangan kompetensi akan
meningkatkan kemajuan diri seseorang. Dalam belajar diciptakan
suasana kompetensi yang sehat bagi peserta didik untuk mencapai
suatu prestasi.
d. Klasifikasi Motivasi
Ada beberapa klasifikasi motivasi (Basuki 2008) adalah motivasi
jasmaniah dan rokaniah, motivasi instrinsik dan ekstrinsik. Ada beberapa
ahli yang menggolongkan motivasi menjadi dua, yaitu motivasi
jasmaniah dan motivasi rokaniah. Yang dimaksud motivasi jasmaniah
misalnya refleks, insting otomatis, nafsu, dan lain-lain. Sedang yang
termasuk motivasi rokaniah adalah kemauan.
Motivasi instrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau
berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, contoh “ seorang yang
gemar membaca maka tidak usah ada orang yang mendorong, ia sudah
rajin mencari literatur untuk dibaca”. Motivasi ekstrinsik, adalah motif-
motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya rangsangan dari luar.
Contoh “seseorang itu belajar karena besok pagi ada ujian, dengan
harapan mendapatkan nilai baik sehingga akan mendapatkan
penghargaan atau pujian”. Jadi belajar bukan karena ingin mengetahui
sesuatu, tapi karena ingin nilai baik dan mendapatkan hadiah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
e. Indikator Motivasi
Menurut Hamzah (2006), indikator motivasi belajar adalah adanya
hasrat dan keinginan berhasil, adanya dorongan dan kebutuhan dalam
belajar, adanya harapan dan cita – cita masa depan, adanya penghargaan
dalam belajar, adanya kegiatan yang menarik dalam belajar, adanya
lingkungan yang kondusif sehingga memungkinkan seorang peserta didik
belajar dengan baik.
f. Fungsi Motivasi dalam Belajar
Menurut Djamarah (2002), fungsi motivasi dalam belajar adalah
motivasi sebagai pendorong kegiatan, sebagai penggerak perbuatan yang
melahirkan sikap terhadap anak didik yang kemudian menjadi bentuk
gerakan psikofisik. Motivasi sebagai pengarah perbuatan dimana sesuatu
yang dicari peserta didik merupakan tujuan belajar dan tujuan belajar
itulah sebagai pengarah yang memberikan motivasi kepada peserta didik.
g. Peranan Motivasi dalam Pembelajaran
Peranan motivasi dalam pembelajaran menurut Iskandar (2009) ada
beberapa yaitu sebagai pendorong kegiatan pembelajaran, memperjelas
tujuan pembelajaran, menyeleksi arah perbuatan siswa untuk mendapat
hasil yang baik dalam belajar.
h. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi
Berbagai faktor emosional sangat berpengaruh pada perhatian
terhadap sesuatu, berapa lama memperhatikan, seberapa jauh usah
memahami pelajaran, dan bagaimana perasaan ikut ambil bagian dalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
kegiatan belajar. Ketakutan, perhatian, tingkat struktur, motivasi
berprestasi, motivasi sosial, keberhati-hatian, dan persaingan, merupakan
variabel yang penting dalam belajar. Cara yang baik untuk
mendiskripsikan motivasi belajar yaitu menggunakan model ARCS dari
Keller dikutip dari Anitah (2012), yang membedakan aspek penting
motivasi, yaitu:
1. Atensi, berkenaan dengan apakah pembelajar merasa bahwa
pembelajaran menarik dan berguna untuk dipertimbangkan
2. Relevan, berkaitan dengan apakah pembelajar merasa bahwa
pembelajaran berkaitan dengan tujuan
3. Keyakinan, berkenaan dengan apakah pembelajar mengharapkan
kesuksesan berdasarkan pada usahanya sendiri.
4. Kepuasan, berkaitan dengan penghargaan yang diterima pembelajar
dari pembelajaran itu.
3. Kompetensi
a. Konsep kompetensi
Kompetensi adalah pengetahuan yang dilandasi oleh pengetahuan,
ketrampilan dan sikap yang hasrus dimilki oleh seorang bidan dalam
melaksanakan praktek kebidanan pada berbagai tatanan pelayanan
kesehatan, secara aman dan bertanggung jawab sesuai dengan standar
sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat (PP IBI 2004).
Kompetensi tersebut dikelompokkan dalam dua kategori yaitu
kompetensi inti/dasar merupakan kompetensi minimal yang mutlak
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
dimiliki oleh bidan dan kompetensi tambahan/lanjutan merupakan
pengembangan dari pengetahuan dan ketrampilan dasar untuk
mendukung tugas bidan dalam memenuhi tuntutan/kebutuhan masyarakat
yang sangat dinamis serta pengembangan IPTEK (PP IBI 1997).
Spencer (2008), mendefinisikan kompetensi sebagai karakteristik
dasar dari seseorang yang biasanya terkait dengan kinerja efektif menurut
kriteria tertentu dan kinerja superior dalam sebuah pekerjaan atau situasi.
Kompetensi merupakan karakteristik seseorang yang terkait dengan
kinerja terbaik dalam sebuah pekerjaan tertentu.
Kompetensi juga dapat didefinisikan sebagai suatu karakteristik
dasar individu yang memiliki hubungan kausal sebab akibat dengan
kriteria yang dijadikan acuan, efektif atau berpenampilan superior
ditempat kerja pada posisi tertentu. Hubungan kausal berarti bahwa
kompetensi dapat menyebabkan atau digunakan untuk memprediksi
seseorang yang bekerja dengan baik atau buruk yang sesuai dengan
kriteria spesifik atau standar (Nursalam dan Efendi 2009). Kompetensi
mencerminkan hal-hal berikut:
a) Pengetahuan, pemahaman, dan pengkajian.
b) Serangkaian ketrampilan kognitif, teknik psikomotor dan
interpersonal.
c) Kepribadian dan sikap serta perilaku.
Menurut Kepmendiknas 045/U/2002, kompetensi adalah seperangkat
tindakan cerdas penuh tanggung jawab yang dimiliki sesorang sebagai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan
tugas-tugas dalam bidang pekerjaan tertentu. Empat pilar (The Four
Pillar Of UNESCO) yang mendasari Kepmendiknas No. 232/U/2000
adalah seorang yang kompeten haru sdapat memenuhi persyaratan
landasan kemampuan pengembangan kepribadian. Empat pilar tersebut
adalah:
a) Kemampuan penguasan ilmu dan ketrampilan (Know how and
know why).
b) Kemampuan berkarya (know to do).
c) Kemampuan menyikapi dan perilaku dalam berkarya, sehingga
memiliki kemandirian dalam menilai dan mengambil keputusan
dengan penuh tanggung jawab (to be).
d) Kemampuan bekerja sama dalam hidup bermasyarakat dengan
saling menghormati dan menghargai nilai-nilai pluralisme dan
kedamaian (to live together)
b. Karakteristik kompetensi
Nursalam dan Efendi (2009) menjelaskan ada empat hal yang
merupakan karakteristik kompetensi yaitu motif, bawaan, pengetahuan
akademik dan keahlian. Motif adalah sesuatu yang secara konsisten
dipikirkan atau diinginkan oleh seseorang yang menyebabkan munculnya
suatu tindakan. Motif akan mengarahkan dan menyeleksi sikap menjadi
tindakan atau tujuan sehingga lain dari yang lain. Bawaan dapat berupa
karateristik fisik atau kebiasaan dalam merespon suatu situasi atau
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
informasi tertentu. Pengetahuan merupakan kompetensi yang kompleks.
Skor pada tes pengetahuan sering kali kurang bermanfaat untuk
memprediksi kinerja seseorang di tempatnya bekerja karena sulitnya
mengukur kebutuhan pengetahuan dan keahlian yang secara nyata
digunakan dalam pekerjaan. Pengetahuan akan dapat memprediksi apa
yang dapat dilakukan seseorang bukan apa yang akan dilakukan.
c. Aspek-aspek psikologi yang mempengaruhi hasil belajar/prestasi belajar.
Aspek-aspek psikologi yang mempengaruhi hasil belajar/prestasi
secara umum menurut Slameto (2003) adalah faktor intern dan eksteren.
Faktor interen yang dimaksudkan adalah faktor kesehatan, intelegensi,
perhatian, minat, bakat, motivasi, kematangan, kesiapan. Faktor eksteren
antara lain faktor keluarga, faktor sekolah dan faktor masyarakat.
d. Faktor yang mempengaruhi keberhasilan pembelajaran praktik/domain
psikomotor .
Adapun beberapa yang mempengaruhi keberhasilan mahasiswa
dalam pembelajaran ketrampilan/psikomotor adalah persepsi, kesiapan,
guided response (respon terpimpin), mekanisme, penyesuaian,
penciptaan. Persepsi disini menggunaan alat indera untuk menjadi
pegangan dalam membantu gerakan. Kesiapan yang dimaksud adalah
kesiapan fisik, mental, dan emosional untuk melakukan gerakan. Guided
Response (Respon Terpimpin) adalah tahap awal dalam mempelajari
keterampilan yang kompleks, termasuk di dalamnya imitasi dan gerakan
coba-coba.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Mekanisme (Mechanism) adalah membiasakan gerakan-gerakan
yang telah dipelajari sehingga tampil dengan meyakinkan dan cakap.
Penyesuaian (Adaptation) adalah keterampilan yang disesuaikan dengan
situasi. Penciptaan (Origination) disini dengan membuat pola gerakan
baru yang disesuaikan dengan situasi atau permasalahan tertentu
(Syarbani, 2010).
4. Senam Nifas
a. Pengertian Senam Nifas
Senam nifas adalah senam yang terdiri atas sederatan gerakan-gerakan
tubuh yang dilakukan ibu-ibu setelah melahirkan guna mempercepat
pemulihan keadaan ibu. Hal-hal yang perlu diperhatikan senam nifas
adalah diskusikan pentingnya pengembalian otot perut dan panggul,
anjurkan ibu untuk melakukan ambulasi sedini mungkin, melakukan
latihan beberapa menit sangat membantu (Hesti 2007).
b. Tujuan Senam Nifas
Senam nifas ini di antaranya bertujuan untuk membantu mempercepat
pemulihan ibu, memperlancar pengeluaran lochea, mempercepat proses
involusi dan pemulihan fungsi alat kandungan, memperbaiki sirkulasi
darah. Selain itu senam nifas dapat memperbaiki sikap tubuh setelah
hamil dan melahirkan, memperbaiki tonus otot pelvis, memperbaiki
regangan otot abdomen setelah hamil, memperbaiki regangan otot
tungkai bawah, meminimalisir timbulnya komplikasi nifas, misalnya
emboli, trombosia (Pusdiknakes 2003).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
c. Manfaat Senam Nifas
Manfaat senam nifas menurut Pusdiknakes (2003) antara lain adalah
mengencangkan otot perut, liang sanggama, otot-otot sekitar vagina
maupun otot-otot dasar panggul, disamping melancarkan sirkulasi
darah. Selain itu membuat pemulihan jadi bisa lebih cepat,
menumbuhkan/memperbaiki nafsu makan.
d. Syarat Melakukan Senam Nifas
Bentuk senam antara ibu yang melahirkan normal dengan yang operasi
sesar adalah berbeda. Pada mereka yang operasi sesar, beberapa jam
setelah keluar dari kamar operasi, pernafasanlah yang dilatih guna
mempercepat penyembuhan luka. Sementara utuk mengencangkan otot
perut dan melancarkan sirkulasi darah ditungkai, baru dilakukan 2-3
hari setelah ibu dapat bangun dari tempat tidur. Sedangkan pada
persalinan normal bila keadaan ibu cukup baik maka semua gerakan
bisa dilakukan.
Senam nifas dapat dilakukan setelah persalinan tetapi dengan
ketentuan sebagai berikut, Hesti (2007) adalah untuk ibu yang
melahirkan tanpa komplikasi, senam ini dilakukan setelah 6 jam
persalinan.
e. Tata Cara Melakukan Senam Nifas
Senam nifas ini merupakan latihan yang tepat untuk memulihkan tubuh
ibu dan bermanfaat juga untuk memulihkan keadaan ibu baik psikologis
maupun fisiologis. Latihan ini dapat dimulai sejak hari 1 setelah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
melahirkan hingga minggu ke enam setelah melahirkan. Latihan ini
dilakukan dalam waktu 5-10 kali hitungan setiap harinya dan akan
meningkat secara perlahan-lahan. Senam nifas ini dilakukan dengan
berbagai macam gerakan dan setiap gerakan mempunyai manfaat
sendiri. Gerakan-gerakan tersebut terdiri dari: senam nifas dimulai dari
tahap yang paling sederhana hingga yang sulit. Dimulai dengan
mengulang tiap lima gerakan. Setiap hari ditingkatkan sampai 10 kali.
Adapun gerakan-gerakannya sebagai berikut:
1. Hari pertama, ambil nafas dalam-dalam, perut dikembungkan,
kemudian napas dikeluarkan melalui mulut. Ini dilakukan dalam
posisi tidur terlentang.
2. Hari kedua, tidur terlentang, kaki lurus, tangan direntangkan
kemudian ditepukkan ke muka badan dengan sikap tangan lurus,
dan kembali ke samping.
3. Hari ketiga, berbaring dengan posisi tangan di samping badan,
angkat lutut dan pantat kemudian diturunkan kembali.
4. Hari keempat, tidur terlentang, lutut ditekuk, kepala diangkat
sambil mengangkat pantat.
5. Hari kelima, tidur terlentang, kaki lurus, bersama-sama dengan
mengangkat kepala, tangan kanan, menjangkau lutut kiri yang
ditekuk, diulang sebaliknya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6. Hari keenam, tidur terlentang, kaki lurus, kemudian lutut
ditekuk ke arah perut 90 derajat secara bergantian antara kaki
kiri dan kaki kanan.
7. Hari ketujuh, tidur terlentang kaki lurus kemudian kaki dibuka
sambil diputar ke arah luar secara bergantian.
8. Hari ke-8, 9, 10, tidur terlentang kaki lurus, kedua telapak
tangan diletakkan di tengkuk kemudian bangun untuk duduk (sit
up).
Untuk dicatat, pekerjaan rumah yang ringan dikerjakan setelah
minggu III dan yang agak berat setelah minggu IV.
B. Hasil Penelitian yang Relevan
1. Endah (2012) meneliti tentang Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran
dan Minat Terhadap Ketrampilan Psikomotorik Dalam Pembelajaran Senam
Nifas Pada Mahasiswa Kebidanan. Penelitian menunjukkan terdapat
pengaruh yang signifikan penggunaan media peragaan langsung dan media
audiovisual terhadap ketrampilan psikomotorik senam nifas, terdapat
perbedaan yang signifikan mahasiswa yang memiliki minat belajar tinggi
dengan mahasiswa yang memiliki minat belajar rendah terhadap ketrampilan
psikomotorik senam nifas. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah
penggunaan media peragaan langsung lebih baik daripada penggunaan media
audiovisual dalam meningkatkan ketrampilan psikomotorik senam nifas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2. Asri (2009) meneliti tentang Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran
Video dan Gaya Belajar Mahasiswa Terhadap Hasil Belajar Ketrampilan
Memasang Infus Pada Mahasiswa S1 keperawatan STKES Kendedes Malang.
Hasil penelitian terdapat pengaruh penggunaan media video terhadap
ketrampilan memasang infus dan tidak terdapat pengaruh gaya belajar
terhadap hasil belajar ketrampilan memasang infus. Dari hasil uji linier
berganda terdapat pengaruh penggunaan media pembelajaran video dan gaya
belajar mahasiswa terhadap hasil belajar ketrampilan memasang infus dengan
hasil statistik (b=6,64 : p = 0,041)
3. Halis (2006) meneliti tentang Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran
Dan Gaya Belajar Terhadap Perolehan Belajar. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa mahasiswa yang belajar dengan menggunakan media pembelajaran
teks dan gambar hasil belajarnya lebih baik dari mahasiswa yang
menggunakan media pembelajaran video.
4. Wijaya (2009) meneliti tentang Pengaruh Penggunaan Media Video Terhadap
Pengetahuan Tentang Asuhan Keperawatan Ibu Post Partum Pada Mahasiswa
Keperawatan. Hasil penelitian menyatakan bahwa media video mempunyai
pengaruh dalam meningkatkan pengetahuan perawat tentang Asuhan
Keperawatan pada ibu post partum. Ini membuktikan bahwa media video
mampu meningkatkan ketrampilan psikomotor mahasiswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
C. Kerangka Pikir
Berdasarkan landasan teori yang telah dikemukakan, maka disusunlah
kerangka berfikir sebagai berikut :
1. Perbedaan pengaruh penggunaan media video dan flipchart terhadap
pencapaian kompetensi senam nifas
Salah satu upaya untuk meningkatkan kemampuan mahasiwa
memehami materi tentang senam nifas adalah dengan menggunakan media
yang bervariasi. Dalam penelitian ini dari seluruh mahasiswa semester III
yang dibagi dalam 2 kelas, selanjutnya diberikan materi senam nifas
dengan menggunakan media video dan flipchart.
Penerapan pendekatan pembelajaran media video menjadikan
mahasiswa akan lebih memahami setiap materi yang dipelajari karena
video dapat menunjukkan kembali gerakan-gerakan atau pesan-pesan
tertentu, dengan menggunakan efek tertentu, yang dapat memperkokoh
baik proses belajar maupun penyajian tertentu. Penggunaan media video
dalam pembelajaran senam nifas akan membuat mahasiswa lebih
memahami dan juga dapat memperlihatkan secara langsung tentang
senam nifas. Melalui video tersebut materi akan mudah dipahami karena
peragaan yang ditayangkan akan lebih terinci dan apabila mahasiswa
kurang memahami dapat diputar ulang sehingga mahasiswa akan tertarik
dengan materi yang dipelajarinya.
Media gambar dengan flipchart dapat membangkitkan daya
imajinasi mahasiswa dalam memahami materi tentang senam nifas karena
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
media gambar atau flipchart bersifat statis. Selain itu gambar yang
dimunculkan dapat dimodifikasi dengan menggunakan warna yang
menarik sehingga dapat menimbulkan ketertarikan dan kreatifitas
mahasiswa dalam memahami materi tersebut.
2. Perbedaan pengaruh motivasi belajar tinggi dan rendah terhadap
pencapaian kompetensi senam nifas.
Motivasi merupakan faktor pendorong belajar yang berasal dari
dalam diri siswa. Motivasi belajar erat hubungannya dengan aktivitas
belajar yang dilakukan oleh siswa. Motivasi mempunyai peranan penting
yang strategi dalam aktivitas belajar seseorang. Motivasi dapat
menimbulkan daya rangsangan yang baik dari dalam (internal) maupun
luar (eksternal) dari siswa yang menyebabkan ransangan untuk belajar
dengan sungguh-sungguh dengan cara tertentu untuk mencapai apa yang
diinginkan. Adanya pengaruh motivasi belajar menunjukkan bahwa siswa
yang mempunyai usaha yang tinggi untuk mendapatkan hasil yang
maksimal.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Kerangka pemikiran dalam penilaian ini dapat divisualisasikan sebagai
berikut :
j
Keterangan
: diteliti : tidak diteliti
Gambar 1 : Skema Kerangka Pikir
Media pembelajaran
Motivasi Belajar
Pencapaian kompetensi senam nifas
Faktor intern yang mempengaruhi hasil belajar pada domain psikomotor:
1. Bakat 2. Minat 3. Kesiapan 4. Intelegensi 5. Perhatian 6. Kesehatan
Faktor ekstern yang mempengaruhi hasil belajar pada domain psikomotor:
1. Keluarga 2. Sekolah 3. Masyarakat
Faktor lain: 1. Persepsi 2. Kesiapan 3. Respon terpimpin 4. Mekanisme 5. Penyesuaian 6. penciptaan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
D. Hipotesis
1. Terdapat perbedaan pengaruh media video dan flipchart terhadap pencapaian
kompetensi senam nifas
2. Terdapat perbedaan pengaruh motivasi belajar tinggi dan motivasi belajar
rendah mahasiswa terhadap pencapaian kompetensi senam nifas.
3. Terdapat interaksi pengaruh media pembelajaran dan motivasi belajar
mahasiswa terhadap pencapaian kompetensi senam nifas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Akademi Kesehatan Karya Husada
Yogyakarta Program Studi Diploma III Kebidanan yang beralamat di
Jalan Tentara Rakyat Mataran No 11B Yogyakarta.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai dengan bulan
November tahun 2012.
B. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan
pendekatan kuasi eksperimen. Pendekatan kuasi eksperimen dilaksanakan
dengan melakukan percobaan terhadap kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol untuk mencari hubungan sebab akibat antara dua faktor yang
menganggu. Penelitian ini dilakukan dengan rancangan post test only non
equivalent control group dimana observasi hanya dilakukan sebanyak satu
kali, yaitu sesudah eksperimen. Kesimpulan hasil penelitian didapatkan
dengan cara membandingkan data post test kelompok kontrol dan kelompok
intervensi. Kelompok intervensi menggunakan media video dan kelompok
kontrol menggunakan flipchart (Dharma 2011).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
R1 X1 O2
R
R2 X2 O2
Keterangan :
R : Responden penelitian
R1: kelompok penggunaan media video (kasus)
R2: kelompok penggunaan media flipchart (kontrol)
O2: post test kelompok
C. Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/ subyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono 2009).
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa semester III, DIII
Kebidanan, Akademi Kesehatan Karya Husada Yogyakarta sejumlah 81
mahasiswa.
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut (Sugiyono 2009). Teknik sampling yang digunakan
dalam penelitian ini adalah total sampling atau seluruh mahasiswa semester
III prodi D III Kebidanan Akes karya Husada yang terbagi dalam dua kelas
yang masing-masing kelas terdiri dari kelas A berjumlah 38 mahasiswa dan
kelas B berjumlah 42 mahasiswa.
Estimasi besar sampel dalam penelitian ini adalah dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
menggunakan estimasi besar sampel beda dua mean kelompok berpasangan
dengan rumus sebagai berikut (Dharma 2011):
n = 뗨试拼前呛汕/潜嫩拼前呛扇守撇弃潜启前呛梢潜 恃 Ket:
n : Jumlah sampel 广犈能崎/挠 : Standar normal untuk deviasi α 广犈能脐 : Standar normal untuk deviasi β ᗈ犈能启潜 : Beda mean 徽 : Estimasi standar deviasi dari beda mean berdasar
literatur
Besar sampel dalam penelitian ini dapat dihitung berdasarkan
penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Endah, adalah rata-rata
dari ketrampilan psikomotor senam nifas dengan media audiovisual
68,5, rata-rata dari ketrampilan psikomotor senam nifas dengan media
peragaan 81,6. adapun derajat kemaknaan 5% dan kekuatan uji 95%.
Dengan demikian besar sampel dalam penelitian ini sebagai berikut:
n = 族纵犈,ㄠ 嫩犈, 恼邹撇犈脑,犈潜馁犈, 能 馁,闹 祖 n = 族纵脑, 邹撇犈Ǵ犈, 犈犈脑,犈 祖 n = 47,16
Berdasarkan dari hasil perhitungan diatas, didapatkan sampel 48
mahasiswa. Untuk mengantisipasi adanya sampel yang mengalami
droup out maka sampel diambil seluruh mahasiswa semester tiga
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
dengan jumlah 81 mahasiswa.
D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
1. Variabel Dependen
Variabel dependen atau variabel terikat dalam penelitian ini adaah
pencapaian kompetensi senam nifas. Definisi operasional kompetensi
adalah pengetahuan yang dilandasi oleh pengetahuan, ketrampilan dan
sikap yang hasrus dimilki oleh seorang bidan dalam melaksanakan
praktek kebidanan pada berbagai tatanan pelayanan kesehatan, secara
aman dan bertanggung jawab sesuai dengan standar sebagai syarat untuk
dianggap mampu oleh masyarakat. Instrumen yang digunakan untuk
melakukan penilaian yang berupa post test terhadap pencapaian
kompetensi senam nifas adalah dengan menggunakan cheklist, dimana
penilaiannya dengan skor 0 (tidak dilakukan), 1 (dilakukan tidak
sempurna), 2 (dilakukan dengan sempurna). Total skor kompetensi
dihitung dalam skala interval.
2. Variabel Independen Pertama (X1)
Variabel independen pertama (X1) adalah penerapan media pembelajaran
video dan flipchart.
a) Definisi operasional dari media VCD adalah pemberian materi
secara langsung dengan menggunakan alat berupa video senam
nifas yang telah sesuai dengan prosedur senam nifas.
b) Definisi operasional dari media flipchart adalah pemberian materi
senam nifas secara langsung dengan menggunakan gambar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
dibalik yang sudah disesuaikan dengan prosedur senam nifas.
Secara operasional variabel penerapan media pembelajaran video
dan flipchart diperoleh dari pelaksanaan eksperimen dalam bentuk proses
pembelajaran senam nifas dengan penerapan pendekatan bermedia video
pada kelompok perlakuan dan pendekatan bermedia flipchart pada
kelompok kontrol. Instrumen yang digunakan adalah video senam nifas
dan flipchart.
3. Variabel Independen Kedua (X2)
Variabel motivasi sebagai variabel bebas ke dua. Definisi operasional
dari motivasi adalah kekuatan mental yang mendorong terjadinya belajar.
Motivasi sebagai penggerak perbuatan dimana adanya dorongan
psikologis yang melahirkan sikap, serta sebagai pengarah perbuatan
untuk mencapai tujuan belajar. Siswa yang memeliki motivasi kuat akan
memiliki banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar sedangkan
siswa yang memiliki motivasi rendah hanya mempunyai sedikit energi
untuk belajar. Motivasi diukur dengan kuisioner. Ukuran motivasi
merupakan total skor jawaban dari pertanyaan-pertanyaan dalam
kuisioner. Skala pengukuran interval.
E. Tenik Pengumpulan Data
Data yang terkumpul digunakan sebagai bahan analisis dan pengujian
hipotesis yang dirumuskan. Pengumpulan data dilakukan dengan sistematis
sesuai dengan identifikasi masalah penelitian. Teknik pengumpulan data
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
yang digunakan berupa kuesioner untuk mengukur motivasi belajar
mahasiswa dan daftar cek untuk mengukur pencapaian kompetensi senam
nifas.
Kuesioner yang digunakan dalam mengumpulkan data variabel motivasi
belajar mahasiswa dimana data dikumpulkan melalui data pernyataan tertulis
yang disebarkan untuk mendapatkan informasi dari responden. Penyebaran
kuesioner sesuai dengan yang dibutuhkan oleh peneliti berdasarkan kisi-kisi
yang telah disusun dan daftar pernyataan yang tertulis bukan bermaksud
untuk menguji kemampuan responden melainkan untuk menggali keterangan
dari responden.
Alat yang digunakan untuk mengukur pencapaian kompetensi senam
nifas dalam penelitian ini adalah daftar cek senam nifas. Cheklist senam
nifas disusun berdasarkan teori dan hasil penilaian berupa angka. Pengukuran
kompetensi dilakukan setelah mahasiswa mendapatkan materi dari dosen
pengampu mata kuliah sebanyak dua kali tatap muka dan setiap tatap muka
150 menit sesuai dengan silabus mata kuliah Asuhan Kebidanan III (Ibu
nifas) .
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan peneliti dalam
mengumpulkan data. Dalam penelitian ini terdapat dua instrumen
pengumpulan data yaitu berupa kuesioner untuk mengukur motivasi belajar
mahasiswa dan cheklist senam nifas nilai untuk mengukur pencapaian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
kompetensi senam nifas.
1. Kuesioner motivasi belajar mahasiswa
Cara yang baik untuk mendiskripsikan motivasi belajar yaitu
menggunakan model ARCS dari Keller, yang membedakan aspek
penting motivasi (Anitah 2012). Alternatif pilihan jawaban yang telah
disediakan dalam kuesioner tersebut terdiri dari :
Untuk pertanyaan positif (favorabel) maka skor:
Sangat setuju : 5
Setuju : 4
Ragu-ragu/ netral : 3
Tidak Setuju : 2
Sangat tidak setuju : 1
Sedangkan untuk pernyataan negative (unfavorabel) maka skor:
Sangat setuju : 1
Setuju : 2
Ragu-ragu/ netral : 3
Tidak Setuju : 4
Sangat tidak setuju : 5
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Tabel 1 : Kisi-kisi kuesioner motivasi
Soal Favorabel Unfavorabel Jumlah
Atensi 1, 11, 12, 20, 36, 37,
39
4,7, 15, 18, 19,
21, 25, 28, 30,
31, 40
18
Relevan 6,13, 14, 17, 24 9 6
Keyakinan 2, 3, 5,8, 10, 16, 26,
27, 29, 32
10
Kepuasan 22, 23, 33, 34, 35, 38 6
Total 40
2. Cheklist senam nifas
Cheklist senam nifas dalam penelitian ini disusun dengan menyesuaikan
materi senam nifas dengan penilaian sebagai berikut:
Nilai 实 麐o麐al㲈瓶o破犈Ǵ铺挠 果100% (Karya Husada 2012)
Nilai yang diperoleh mahasiswa adalah dalam rentang rentang nilai 0
sampai dengan 100.
G. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Alat pengukuran tidak akan berguna jika alat yang digunakan untuk
mengumpulkan data penelitian tidak memiliki validitas dan reliabilitas. Uji
validitas dan reliabilitas instrument dilakukan dengan cara membagikan
kuesioner tertutup. Uji validitas dilakukan dengan mengukur korelasi antar
variabel dengan skor total variabel.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1. Validitas
Uji validitas kuesioner motivasi belajar ada beberapa tahap diantaranya
adalah sebagai berikut:
a) Validitas Isi
Uji vaiditas instrumen kuesioner motivasi belajar mahasiswa
menggunakan validitas isi (content validity) yang memandang
dari segi alat pengukur yaitu sejauh mana isi alat pengukur
diturunkan dari teori motivasi belajar yang dituangkan dalam
instrumen motivasi belajar mahasiswa.
b) Validitas Konstruk
Uji validitas butir dilakukan untuk mengetahui validitas kuesioner
motivasi belajar dengan menggunakan validitas konstruk
(construct validity), yaitu apabila butir-butir soal mampu
mengukur aspek berfikiryang menjadi tujuan instruksional.
Untuk menguji validitas butir, skor pada butir soal dikorelasikan
dengan menggunakan rumus korelasi product Moment.
Jika r hitung lebih besar dari koefisien nilai tabel kritis yaitu
pada taraf signifikan 5% maka instrumen yang diujicobakan
dinyatakan valid (Arikunto, 2002). Suatu item dikatakan valid
atau memberikan kontribusi yang baik apabila memiliki koefisien
validitas yang berkisar antara 0,30 sampai dengan 0,50 (Arikunto
2003).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xyr =( )( )
( ){ } ( ){ }ååå åå
--
-2222 yyNxxN
yxxyN
Keterangan:
xyr
= Koefisien korelasi antara skor item dengan skor total
åx = Jumlah skor item
å y = Jumlah skor total
N = Jumlah responden
Uji validitas akan dilakukan di Akes Karya Husada Yogyakarta
Prodi D III Kebidanan mahasiswa semester V dimana sampel diambil
secara cluster random sampling dari tiga kelas diambil satu kelas secara
acak untuk melakukan uji validitas instrumen penelitian tentang motivasi
belajar mahasiswa dimana jumlah mahasiswa setiap kelas adalah kelas A
berjumlah 35 mahasiswa, kelas B berjumlah 35 mahasiswa dan kelas C
berjumlah 40 mahasiswa. Jumlah subjek yang digunakan untuk uji
validitas adalah sebanyak 35 mahasiswa.
Hasil analisis uji validitas kuesioner motivasi belajar dengan
bantuan perangkat lunak SPSS (versi 17.0) dari 40 pertanyaan terdapat 9
pertanyaan dengan nilai item-total korelasi ≤ 0,334 sedangkan 31
pertanyaan dengan nilai item-total korelasi ≥ 0,334.
2. Reliabilitas
Suatu instrumen dapat dikatakan reliabel bila alat itu dalam
mengukur suatu gejala pada waktu yang berlainan senantiasa
menunjukkan hasil yang sama. Reliabilitas adalah suatu indeks yang
menunjukkan sejauh mana instrumen dapat dipercaya atau dapat
diandalkan. Uji Reabilitas menggunakan rumus Alpha Cronbach dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
rumus: (Arikunto 2002). Dari perhitungan dibandingkan dengan angka
kritik tabel korelasi nilai r, apabila r-total > r- tabel maka soal tersebut
dikatakan reliabel, begitu juga sebaliknya apabila r-total < r-tabel maka
soal tersebut dikatakan tidak reliabel (Arikunto 2002).
Dalam pengujian reliabilitas dilakukan pengukuran sekali saja atau
one shot. Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan SPSS
17.0 for windows dengan melihat nilai Alpha Cronbach yang dihasilkan.
Suatu instrument dikatakan reliabel apabila memiliki nilai Alpha
Cronbach yang berkisar antara 0,600 sampai dengan 0,900 (Azwar
2001). Uji reliabilitas dilakukan pada sampel yang sama ketika
melakukan uji validitas yaitu sebanyak 35 mahasiswa yang diambil
secara cluster random sampling.
Tabel 2. Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner Motivasi
No Pertanyaan Nilai Item-total
korelasi
Alpha Cronbach
1, 4, 5, 8, 10, 11, 13, 14,
16, 17, 18, 19, 20, 21, 22,
24, 25, 26, 27, 28, 29, 30,
31, 32, 33, 34, 36, 37, 38,
39, 40
≥ 0,334 0,892
2, 3, 6, 7, 9, 12, 15, 23, 35 ≤ 0,334
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
H. Teknik Analisa Data
Analisis dari penelitian terdiri dari dua analisis yaitu diskriptif dan
inferensial. analisis diskriptif dilakukan untuk menyajikan melalui tabel data
distribusi frekuensi. Analisis inferensial digunakan untuk menguji hipotesis.
Adapun uji hipotesis yang digunakan adalah:
a. Uji Persyaratan
1. Uji Homogenitas
Untuk menganalisa data dilakukan uji persyaratan mengenai
varians populasi terlebih dahulu dengan bantuan SPSS 16.00.
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui homogenitas
varians populasi agar analisis ANCOVA dapat digunakan.
2. Uji Normalitas Data
Dari hasil uji normalitas data dengan menggunakan
Kolmogorov-Smirnov dengan bantuan SPSS 16.00. Analisis
ANCOVA dapat digunakan jika sebaran data dalam distribusi
normal.
b. Uji Hipotesis
Hipotesis merupakan salah satu cara pengambilan kesimpulan dari
analasis data yang telah dilakukan. Dilakukan untuk mengetahui
apakah data yang diperoleh dalam penelitian dapat mendukung
hipotesis yang diajukan. Untuk pengujian hipotesis yang telah
diajukan, dilakukan dengan analisa data ANCOVA (analysis of
covariance), tujuan ANCOVA adalah untuk mengetahui/melihat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
pengaruh perlakuan terhadap peubah respon dengan mengontrol
peubah lain yang kuantitatif. (Lowry 2000).
Model ANCOVA dengan satu covariate
yij = µ + τi + βxij + εij , i = 1, 2, ...a
j = 1, 2, ...ni
dimana:
yij : nilai peubah respon pada perlakuan ke-i observasi ke-j
xij : nilai covariate pada observasi yang bersesuaian dengan yij
τi : pengaruh perlakuan ke-i
β : koefisien regresi linier
εij : random error
a : banyaknya kategori pada perlakuan
ni : banyaknya observasi pada kategori ke-i
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Responden yang terpilih sebagai sampel adalah mahasiswa Prodi D III
Kebidanan Akes Karya Husada Yogyakarta dengan jumlah 81 orang dan
ketika waktu penelitian berlangsung ada 2 mahasiswa yang cuti sehingga
jumlah sampel penelitian menjadi 79 orang yaitu 42 orang sebagai kelompok
perlakuan dan 37 orang sebagai kelompok kontrol.
Tabel 3: Rangkuman Deskripsi Data Pencapaian Kompetensi Senam Nifas Media Total
Video Flipchart
Motivasi belajar
Motivasi tinggi
n= 18 X=85,57 Std= 8,31
n= 17 X= 85,71 Std= 6,53
n= 35 X= 85,64 Std= 7,39
Motivasi rendah
n= 24 X= 86,74 Std= 9,45
n= 20 X= 81,75
Std= 10,39
n= 44 X= 84,47
Std= 10,09 Total n= 42
X=86 Std=8,9
n= 37 X= 84
Std=8,9
n= 79 X=84,99 Std=8,96
1. Media Pembelajaran terhadap Pencapaian Kompetensi Senam Nifas
Hasil analisis data pengaruh penggunaan media terhadap pencapaian
kompetensi senam nifas pada mahasiswa kebidanan dapat dijelaskan sebagai
berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Tabel 4. Hasil Analisis Data Media Pembelajaran Terhadap Pencapaian Kompetensi Senam Nifas Dilihat dari Skor.
Media Pembelajaran n Mean Standar Deviasi
Skor terendah
Skor tertinggi
Media Flipchart 37 83,58 8,9 68 100
Media Video 42 86,24 8,8 65 97
Berdasarkan tabel diatas dapat disajikan dalam bentuk histogram
sebagai berikut:
Gambar 2. Histogram Media Pembelajaran Terhadap Pencapaian Kompetensi Senam Nifas Dilihat dari Skor.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa pada
kelompok dengan penerapan media video memiliki rata-rata nilai lebih
tinggi dibandingkan dengan kelompok yang menggunakan media
flipchart.
Tabel 5. Hasil Analisis Data Media Pembelajaran Terhadap Pencapaian Kompetensi Senam Nifas
Motivasi belajar n Mean Standar Deviasi
Pencapaian Kompetensi Kompeten
>70% Tidak
kompeten <70%
n % n %
Media Flipchart 37 83,58 8,9 36 45,6 1 1,3
Media Video 42 86,24 8,8 37 46,8 5 6,3
020406080
100120
Media Video MediaFlipchart
Skor Tertinggi
Skor Terendah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Berdasarkan tabel diatas dapat disajikan dalam bentuk histogram
sebagai berikut:
Gambar 3. Histogram Media Pembelajaran Terhadap Pencapaian Kompetensi
Berdasarkan hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa
pencapaian kompetensi dengan menggunakan media video lebih tinggi
dibandingkan dengan media flipchart meskipun tidak berbeda secara
signifikan.
2. Motivasi Belajar Dalam Pencapaian Kompetensi Senam Nifas
Hasil analisis data pengaruh motivasi belajar terhadap pencapaian
kompetensi senam nifas pada mahasiswa kebidanan dapat dijelaskan sebagai
berikut:
Tabel 6. Hasil Analisis Data Motivasi Belajar Mahasiswa
Media Pembelajaran
n Mean Standar Deviasi
Motivasi tinggi (≥ mean + 1,5 SD)
n % Motivasi rendah
(< mean + 1,5 SD)
n %
Media
Flipchart
37 129 9,5 145 17 21,5 86 20 25,3
Media Video 42 129 7,4 146 18 22,7 115 24 30,4
0
10
20
30
40
MediaVideo
MediaFlipchat
Kompeten
Tidak Kompeten
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Berdasarkan tabel diatas dapat disajikan dalam bentuk histogram
sebagai berikut:
Gambar 4: Histogram Media Pembelajaran dan Motivasi Belajar
Berdasarkan hasil penelitian diatas menunjukkan bahwa motivasi
belajar pada kelompok perlakuan (media video) memiliki motivasi lebih
tinggi dari kelompok yang menggunakan flipchart yaitu 146.
Tabel 7. Hasil Analisis Motivasi Belajar terhadap Pencapaian Kompetensi Senam Nifas
Motivasi belajar n Mean Standar Deviasi
Pencapaian Kompetensi Kompeten
>70% Tidak
kompeten <70%
n % n % Motivasi tinggi (≥
mean + 1,5 SD)
35 85,6 7,4 33 41,8 2 2,5
Motivasi rendah
(< mean + 1,5
SD)
44 84,5 10,1 40 50,6 4 5,1
0
5
10
15
20
25
30
Media Video MediaFlipchat
Motivasi Tinggi
Motivasi rendah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Berdasarkan tabel diatas dapat disajikan dalam bentuk histogram
sebagai berikut:
Gambar 5. Histogram Motivasi Belajar Terhadap Pencapaian Kompetensi
Berdasarkan hasil penelitian diatas menunjukkan bahwa mahasiswa
yang memiliki motivasi belajar tinggi nilai yang diperoleh untuk
pencapaian kompetensi senam nifas adalah lebih tinggi. Namun terlihat
juga bahwa motivasi rendah lebih banyak yang kompeten dalam
melakukan senam nifas.
3. Pencapaian Kompetensi Senam Nifas
Tabel 8. Hasil Analisis Data Pencapaian Kompetensi Senam Nifas
Media Pembelajaran
Motivasi tinggi (≥ mean + 1,5 SD)
n Motivasi rendah
(< mean + 1,5 SD)
n Kompeten > 70%
Tidak Kompeten
< 70% n % n %
Media Flipchart 145 17 86 20 36 45,6 1 1,3
Media Video 146 18 115 24 38 48,1 4 5,1
0
10
20
30
40
50
MotivasiTinggi
MotivasiRendah
Kompeten
Tidak Kompeten
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Berdasarkan pada tabel 8 menunjukkan bahwa mahasiswa yang
menggunakan media video (kelompok perlakuan) pada proses
pembelajaran senam nifas jumlah mahasiswa yang dinyatakan kompeten
lebih besar yaitu 38 mahasiswa.
B. UJI PERSYARATAN
1. Uji Homogenitas
Dari hasil uji homogenitas diperoleh nilai signifikan 0,867 dimana > 0,05
yang menjelaskan bahwa untuk uji homogenitas tidak ada perbedaan
varians atau dinyatakan homogen, sehingga dapat dilanjutkan ke analisis
ANCOVA.
2. Uji Normalitas data
Dari hasil analisa data dengan menggunakan Kolmogorov-Smirnov
diperoleh nilai p value 0,069. Hal ini berarti data dalam penelitian ini
dalam distribusi normal.
C. HASIL PENELITIAN
Tabel 9. Hasil Analisa Data ANCOVA Pengaruh Media dan Motivasi Belajar terhadap Pencapaian Kompetensi Senam Nifas
Source Type III Sum
of Squares Df Mean Square F Sig. Motivasi 232,439 1 232,439 2,963 ,089 Media 7,933 1 7,933 ,101 ,751 Media*Motivasi 210,991 1 210,991 2,689 ,105 Error 5884,302 75 78,457 Total 576938,620 79 Corrected Total 6265,615 78 a. R Squared = .027 (Adjusted R Squared = -.002)
Dari output diatas dapat diketahui bahwa:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
a. Tidak ada perbedaan pengaruh media pembelajaran video dan
flipchart yang digunakan terhadap pencapaian kompetensi yang
ditunjukkan dengan nilai signifikan 0,751.
b. Tidak ada perbedaan pengaruh antara motivasi belajar tinggi dan
motivasi belajar rendah terhadap pencapaian kompetensi senam nifas
yang ditunjukkan dengan nilai signifikan 0,089.
c. Tidak ada interaksi antara media pembelajaran dan motivasi belajar
terhadap pencapaian kompetensi senam nifas yang ditunjukkan
dengan nilai signifikan 0,105.
Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai R Squared 0,027 atau 2,7%.
Hal ini menjelaskan bahwa pengaruh media dan motivasi terhadap
pencapaian kompetensi hanya 2,7% sedangkan lebih dari 90% lebih
dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak dikendalikan.
D. PEMBAHASAN
1. Perbedaan Pengaruh Penggunaan Media Video dan Flipchart Terhadap
Pencapaian Kompetensi Senam Nifas
Dari analisis data yang telah dilakukan diperoleh nilai signifikasi
sebesar 0,751 pada penggunaan media pembelajaran terhadap pencapaian
kompetensi senam nifas, sehingga dapat disimpulkan secara statistik bahwa
tidak ada pengaruh yang signifikan secara statistik antara penggunaan media
terhadap pencapaian kompetensi senam nifas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Meskipun secara statistik penggunaan media baik video maupun
flipchart dalam pencapaian kompetensi senam nifas tidak bermakna secara
signifikan namun bermakna secara klinis. Hal ini dapat dilihat dari hasil
analisis yang menunjukkan bahwa pada penggunaan media video nilai rata-
rata dalam pencapaian kompetensi adalah lebih besar dibandingkan nilai
pada mahasiswa yang menggunakan flipchart yaitu 86.
Hasil penelitian ini didukung oleh hasil penelitian Wijaya (2009) yang
menyatakan bahwa media video mempunyai pengaruh dalam meningkatkan
pengetahuan perawat tentang Asuhan Keperawatan pada ibu post partum.
Penelitian Wijaya semakin menegaskan teori yang dikemukakan Djamarah
(2002) yang mengemukakan kelebihan media audiovisual (video) adalah
mampu menyampaikan pesan lebih lengkap, rumit dan realistis, informasi
visual yang disampaikan merupakan pengetahuan baru yang cukup menarik.
Selain penelitian Wijaya, penelitian ini juga selaras dengan penelitian
yang dilakukan Asri (2006) yang mengatakan ada pengaruh media video
terhadap hasil ketrampilan memasang infus pada mahasiswa S1
keperawatan. Hal ini bisa disebabkan oleh pesan yang disampaikan oleh
video dapat berupa fakta, lebih bersifat informatif edukatif maupun
instruksional. Hal ini juga didukung oeh pendapat yang dikemukakan oleh
Sardiman (2002) yang menyatakan bahwa video dapat menunjukkan
kembali gerakan-gerakan atau pesan-pesan tertentu, dengan menggunakan
efek tertentu, yang dapat memperkokoh baik proses belajar maupun
penyajian tertentu. Siswa akan memperoleh isi dan susunan yang utuh dari
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
materi pelajaran/latihan yang digunakan secara interaktif dengan buku kerja,
buku petunjuk dan lain-lain. Selain itu media video lebih menarik perhatian
mahasiswa yang dapat memperoleh informasi, demontrasi yang sulit bisa
dipersiapkan dan direkam sebelumnya sehingga penyajian menghemat
waktu dan dapat diputar berulang-ulang. Sedangkan menurut Dale (1956),
dikutip dari Anitah (2012) mengatakan”pengalaman manusia digambarkan
sebagai suatu kerucut, yang dimulai dari pengalaman langsung sampai
dengan pengalaman yang paling abstrak yaitu belajar melalui lambang kata
– kata”. Sehingga ”jika pengalaman belajar semakin menuju tingkat konkrit
maka hasil yang dicapai akan semakin tinggi”.
Namun penelitian ini bertolak belakang atau berbeda dengan Halis
(2006) yang menyatakan bahwa penggunaan media video tidak efektif untuk
meningkatkan perolehan hasil belajar mahasiswa dan lebih efektif
menggunakan media teks dan gambar. Hal ini dapat dikarenakan media teks
atau gambar dapat membangkitkan daya imajinasi mahasiswa dalam
memahami materi yang disampaikan karena media gambar bersifat statis.
Selain itu gambar yang dimunculkan dapat dimodifikasi dengan
menggunakan warna yang menarik sehingga dapat menimbulkan
ketertarikan dan kreatifitas mahasiswa dalam memahami materi tersebut.
Ketika secara statistik menyatakan tidak ada pengaruh signifikan
penggunaan media pembelajaran terhadap pencapaian kompetensi senam
nifas, hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor yang tidak dikendalikan
antara lain bakat, intelegensi, minat, perhatian, kematangan, dan kesiapan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Ketika sesorang mempunyai bakat dibidang tertentu kita dapat
menempatkan mahasiswa sesuai dengan bidangnya, hal ini dapat membantu
mahasiswa lebih mudah untuk belajar. Untuk siswa yang mempunyai
tingkat intelegensi yang normal dapat berhasil dengan baik dalam belajar,
jika ia belajar dengan baik, artinya belajar dengan menerapkan metode
belajar yang efisien. Selain itu untuk dapat menjamin hasil belajar yang
baik, maka siswa harus mempunyai perhatian terhadap bahan yang
dipelajarinya. Sedangkan dalam belajar akan lebih berhasil jika anak sudah
siap (matang). Kesiapan ini perlu diperhatikan dalam proses belajar, karena
jika siswa belajar dan padanya sudah ada kesiapan, maka hasil belajarnya
akan lebih baik (Slameto 2003).
Selain itu Syarbani mengatakan bahwa pembelajaran dalam domain
psikomotor dipengaruhi oleh persepsi, kesiapan, guided response (respon
terpimpin), mekanisme, penyesuaian, penciptaan. Persepsi disini
menggunaan alat indera untuk menjadi pegangan dalam membantu gerakan.
Kesiapan yang dimaksud adalah kesiapan fisik, mental, dan emosional
untuk melakukan gerakan. Guided Response (Respon Terpimpin) adalah
tahap awal dalam mempelajari keterampilan yang kompleks, termasuk di
dalamnya imitasi dan gerakan coba-coba.
Sehingga peneliti berasumsi bahwa bukan faktor media yang dominan
mempengaruhi hasil pembelajaran psikomotor yang dalam penelitian ini
adalah pencapaian kompetensi senam nifas. Namun penggunaan media
video maupun flipchart keduanya memiliki kelebihan dalam menstimulasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
indera peserta didik yang terlihat dari nilai antara kelompok yang
menggunakan video dan flipchart tidak berbeda signifikan. Nilai yang
diperoleh dari penggunaan media video lebih tinggi dari kelompok yang
menggunakan media flipchart, bukan berarti media flipchart jelek atau tidak
dapat digunakan dalam proses pembelajaran. Media flipchart dapat
dijadikan salah satu variasi pembelajaran atau media alternatif yang
digunakan pada pembelajaran laboraturium, dimana mahasiswa harus lebih
mempersiapkan diri.
2. Perbedaan Pengaruh Motivasi Belajar Tinggi dan Motivasi Belajar Rendah
Terhadap Pencapaian Kompetensi Senam Nifas
Dari hasil analisa data diperoleh nilai signifikansi dari motivasi
terhadap pencapaian kompetensi senam nifas adalah 0,089. Sehingga H0
diterima yang berarti tidak ada perbedaan pengaruh signifikan antara
motivasi belajar tinggi dan motivasi belajar rendah terhadap pencapaian
kompetensi senam nifas, dengan kata lain bahwa mahasiswa yang memiliki
motivasi belajar tinggi tidak terbukti memberikan pengaruh lebih baik
dalam pencapaian kompetensi senam nifas daripada mahasiswa yang
memiliki motivasi rendah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok mahasiswa dengan
motivasi tinggi memiliki skor rata-rata pencapaian kompetensi 85,6 adapun
skor pencapaian kompetensi pada kelompok mahasiswa dengan motivasi
rendah adalah 84,5.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Motivasi belajar mahasiswa perlu diketahui pada awal permulaan
pembelajaran karena semua faktor yang mempengaruhi pembelajaran
bergerak secara dinamis dalam pencapaian kompetensi senam nifas. Siswa
belajar karena didorong oleh kekuatan mentalnya dimana kekuatan mental
itu berupa keinginan, perhatian, kemauan atau cita-cita. Motivasi belajar
adalah kekuatan mental yang mendorong terjadinya belajar (Dimyati dan
Mudijono 2002).
Sehingga mahasiswa yang memiliki motivasi belajar tinggi memiliki
kemauan yang tinggi dan berperan aktif untuk belajar karena didorong oleh
ketertarikan dan keingintahuan mahasiswa lebih jauh dalam pembelajaran
senam nifas dalam hal ini lebih mengarah pada kesadaran diri untuk
memahami dan mengetahui lebih jauh tentang materi pembelajaran senam
nifas. Sedangkan mahasiswa yang memiliki motivasi belajar rendah maka
hasil dari pencapaian kompetensi senam nifas juga relatif lebih rendah. Bagi
mahasiswa motivasi belajar mempengaruhi hasil belajar.
Dari hasil penelitian ini diperoleh bahwa tidak ada pengaruh sigifikan
motivasi belajar terhadap pencapaian kompetensi senam nifas bisa
dikarenakan pada saat test peneliti tidak bisa secara ketat mengawasi
pelaksanaan test, sehingga dimungkinkan antara mahasiswa saat
mengerjakan kuesioner sangat dipengaruhi oleh faktor minat, keinginan,
suasana kelas, emosi dan kesehatan mahasiswa saat itu.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3. Interaksi Antara Media Pembelajaran Dan Motivasi Terhadap Pencapaian
Kompetensi
Dari hasil analisis data yang dilakukan dengan menggunakan SPSS 16
didapatkan nilai signifikan media 0,193 dan nilai signifikan motivasi
terhadap pencapaian kompetensi adalah 0,538 dimana lebih besar dari 0,05
sehingga H0 diterima yang artinya tidak ada interaksi antara media dan
motivasi terhadap pencapaian kompetensi senam nifas.
Selain hasil analisa tersebut kita dapat melihat nilai R squared 2,7%
yang artinya dari hasil statistik menerangkan bahwa pengaruh media dan
motivasi terhadap pencapaian kompetensi hanya 2,7% sedangkan lebih dari
90% lebih dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak dikendalikan.
Hal ini dapat disebabkan dari faktor lain yang tidak dikendalikan dan
dapat mempengaruhi pencapaian kompetensi dalam penelitian ini misalnya
faktor intern dari setiap mahasiswa yaitu bakat atau kemauan belajar yang
dimiliki oleh mahasiswa, intelegensi setiap mahasiswa, minat, faktor
kesehatan (Slameto 2003).
Adupun faktor eksternal yang diduga dapat mempengaruhi hasil
penelitian adalah kondisi keluarga, lingkungan sekolah dan masyarakat.
Faktor lain yang juga dapat mempengaruhi antara lain persepsi mahasiswa
terhadap materi senam nifas itu sendiri, respon terpimpin, mekanisme,
penyesuaian dan penciptaan (Syarbani 2010).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
E. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini telah dilakukan berdasarkan metode dan prosedur penelitian
yang telah ditetapkan. Namun tetap saja dalam pelaksanaannya masih
terdapat keterbatasan penelitian yang dapat mempengaruhi hasil penelitian,
antara lain:
1. Lamanya perlakuan yang diberikan dalam penelitian relatif singkat
sehingga mungkin saja perlakuan yang diberikan belum
mencerminkan dengan baik hasil uji kompetensi senam nifas.
2. Penelitian mengunakan rancangan kuasi eksperimen menuntut
adanya pengendalian terhadap semua variabel penelitian diluar
variabel yang telah ditetapkan agar tidak mengganggu perlakuan.
Sementara ada kecenderungan subyek penelitian untuk berinteraksi
diluar penelitian. Hal ini mengakibatkan pengendalian perlakuan
yang tertuju kepada mahasiswa menjadi sulit. Disamping itu
kontrol terhadap kemampuan subyek penelitian hanya meliputi
penilaian motivasi mahasiswa, tanpa mengontrol variabel yang
lain.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan maka
dapat disimpulkan bahwa:
1. Tidak terdapat perbedaan pengaruh penggunaan video dan flipchart
terhadap pencapaian kompetensi senam nifas.
2. Tidak terdapat perbedaan pengaruh motivasi belajar tinggi dan motivasi
belajar rendah terhadap pencapaian kompetensi senam nifas.
3. Tidak terdapat interaksi antara media dan motivasi terhadap pencapaian
kompetensi senam nifas.
B. Implikasi
Berdasarkan hasil kesimpulan diatas penggunaan media baik video
maupun flipchart tidak ada perbedaan pengaruh terhadap pencapaian
kompetensi senam nifas. Namun penggunaan media video maupun flipchart
keduanya memiliki kelebihan dalam menstimulasi indera peserta didik yang
terlihat dari nilai antara kelompok yang menggunakan video dan flipchart
tidak berbeda signifikan. Nilai yang diperoleh dari penggunaan media video
lebih tinggi dari kelompok yang menggunakan media flipchart, bukan berarti
media flipchart jelek atau tidak dapat digunakan dalam proses pembelajaran.
Selain itu motivasi belajar mahasiswa juga tidak ada perbedaan pengaruh
antara mahasiswa yang memiliki motivasi tinggi dan mahasiswa yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
memiliki motivasi rendah terhadap pencapaian kompetensi senam nifas. Hal
ini dapat disebabkan oleh faktor lain yang juga berperan dalam pembelajaran
ketrampilan atau domain psikomotor. Sehingga diharapkan seorang pengajar
dalam menyampaian materi dan meningkatkan hasil belajar mahasiswa harus
memperhatikan aspek-aspek psikologi dari mahasiswa itu dalam mengikuti
proses belajar.
C. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas dapat dituliskan saran-saran sebagai berikut:
1. Bagi institusi
Diharapkan dapat menjadi wacana atau bahan masukan untuk terus
memperbaiki proses pembelajaran terutama adalah pembelajaran
dalam aspek psikomotor. Dalam aspek psikomotor diperlukan adanya
sarana penunjang pembelajaran yang dapat digunakan mahasiswa
sehingga dapat meningkatkan kemampuan mahasiswa.
2. Bagi peneliti selanjutnya dapat digunakan sebagai acuan pelaksanaan
penelitian yang akan datang dengan jangka waktu yang cukup lama
serta memasukkan variabel-variabel yang dalam penelitian ini masih
belum dikendalikan sehingga akan melengkapi segala kekurangan
yang ada dalam penelitian ini.