PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG IMUNISASI TTrepository.unjaya.ac.id/1333/2/Niken Ayu...
Transcript of PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG IMUNISASI TTrepository.unjaya.ac.id/1333/2/Niken Ayu...
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG IMUNISASI TT
IBU HAMIL TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP
IMUNISASI TT DI PUSKESMAS
IMOGIRI I BANTUL
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya
Kebidanan di STIKES A. Yani Yogyakarta
DISUSUN OLEH :
NIKEN AYU RARASATI
1309172
PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
JENDERAL ACHMAD YANI
YOGYAKARTA
2012
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
iv
HALAMAN PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Karya Tulis Ilmiah ini tidak
terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu
perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat Karya Tulis
Ilmiah atau pendapat yang pernah atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang
secara tertulis di acu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Yogyakarta, Juli 2012
Yang menyatakan,
Niken Ayu Rarasati
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
v
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG IMUNISASI TT
IBU HAMIL TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAPIMUNISASI
TT DI PUSKESMAS IMOGIRI I BANTUL
TAHUN 2012
INTISARI
Niken Ayu Rarasati,1 Sri Handayani,
2 Dechoni Rahmawati ,
3
Latar Belakang: Berdasarkan profil Dinas Kesehatan, kematian ibu hamil
disebabkan keterlambatan deteksi dini tentang tanda bahaya kehamilan.
Pengetahuan tentang imunisasi TT ibu hamil sangat perlu dikarenkan ini adalah
penyebab kematian ibu yang disebabkan oleh infeksi. Berdasarkan studi
pendahuluan di Puskesmas Imogiri I Bantul yang telah diwawancarai banyak yang
belum mengerti tentang pentingnya imunisasi TT ibu hamil. Oleh karena itu
penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang pengaruh pendidikan
kesehatan tentang imunisasi TT terhadap pengetahuan dan sikap imunisasi TT ibu
hamil pada ibu hamil trimester II di Puskesmas Imogiri I Bantul.
Tujuan: untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan tentang imunisasi TT
terhadap pengetahuan dan sikap imunisasi TT ibu hamil di Puskesmas imogiri I
Bantul tahun 2012.
Metode: Rancangan penelitian ini menggunakan pre eksperimen desaign dengan
one group pre-test post-test. Populasi penelitian ini adalh ibu hamil yang belum
mendapatkan imunisasi TT dan yang sudah mendapatkan imunisasi TT ibu hamil
di Puskesmas Imogiri I Bantul pada bulan Juni-Juli 2012. Analisa data
menggunakan uji beda Paired T test dan pengumpulan data menggunakan
kuisioner dengan 20 butir pertanyaan.
Hasil: Hasil penelitian menyebutkan dari 15 responden mengalami perbedaan
pengetahuan dan sikap sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan
tentang imunisasi TT ibu hamil. Dari hasi penelitian di dapatkan pengetahuan
sebelum diberikan pendidikan kesehatan tentang imunisasi TT ibu hamil adalah
14.6000, sedangkan pengetahuan setelah diberikan pendidikan kesehatan tentang
imunisasi TT ibu hamil adalah 17.1333, dan sikap sebelum diberikan pendidikan
kesehatan tentang imunisasi TT ibu hamil adalah 15.3333, sedangkan sikap
setelah diberikan pendidikan kesehatan tentang imunisasi TT ibu hamil adalah
16.6667.
Simpulan: Ada perbedaan pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang imunisasi TT
sebelum dan setelah diberikan pendidikan kesehatan tentang imunisasi TT ibu
hamil.
Kata Kunci: Pendidikan kesehatan, pengetahuan, sikap, imunisasi TT ibu hamil.
1 Mahasiswa Stikes A.Yani Yogyakarta
2 Dosen I Stikes Yogyakarta
3 Dosen II Stikes A.Yani Yogyakarta
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
vi
INFLUENCE OF EDUCATION ON HEALTH IMUNISATION OF
KNOWLEDGE AND ATTITUDES TT IMUNISATION
IN PREGNANT MOM IN SECOND TRIMESTER
OF PUBLIK HEALTH IMOGIRI I BANTUL.
YEAR 2012
ABSTRAC
Niken Ayu Rarasati,1 Sri Handayani,
2 Dechoni Rahmawati ,
3
Background: Profil under the department of health, delays caused the death of
pregnancy mom early detection of pregnancy danger signs. Knowledge TT
imunisation of pregnancy mom very necessary this is the cause of death due to
maternal caused by the infection. Introduction study based on Public Health
Imogiri I Bantul intervied many are not understand the importance of TT
imunisation of pregnant mom. Therefore interested authors to do research on the
influence of education on health imunisation of knowledge and attitudes TT
imunisation in pregnant mom in second trimester of Publik Health Imogiri I
Bantul.
Purpose: To know about the effect aducation of health of knowledge imunisation
and attitudes TT imunisation pregnant mom in Public Health Imogiri I Bantul year
2012.
Method: Research desaign using this pre desaign experiments with one group
pre-test post-test population research that this is not getting pregnant mom and TT
imunisation have to getpregnant mom in imunisation Public Health Imogiri I
Bantul in June-July 2012. Test data analysisusing diferrent paired T test and
collection of data by using questionnaire 20 questins.
Results: The study says is respondent have a diferrance of knowledge and attitude
before and after imunisation of health provided sducation TT pregnant mom.
Results be abtoined from before the knowledge of health education provided on
TT imunisation is pregnant mom 14.6000, while knowledge health edication
given after TT imunisation of pregnant mom are 17.1333, and attitudes about
health education previded before TT imunisation pregnant mom is 15.3333, while
attitudesafter given aducation health TT imunisation of pregnant mom are
16.6667.
Conclution: There is diferrent of knowledge and attitudes of pregnant mom
before the and after TT imunisation health education provided on TT imunisation
pregnant mom.
Key Word: Health of education, Knowledge, Attitude, TT imunisation pregnant
mom.
1 Student diploma III Midwifery Stikes A.Yani Yogyakarta
2 Lecturer Supervisor I Stikes Yogyakarta
3 Lecturer Supervisor II Stikes A.Yani Yogyakarta
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan
rakhmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang
berjudul : Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Imunisasi TT Ibu
HamilTerhadap Pengetahuan dan Sikap Imunisasi TT di Puskesmas Imogiri I
Bantul Yogyakarta.
Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini telah dapat diselesaikan, atas
bimbingaan, arahan, dan bantuan berbagai pihak yang tidak bisa penulis sebutkan
satu persatu, dan pada kesempatan ini penulis dengan rendah hati mengucap
terima kasih dengan setulus-tulusnya kepada :
1. dr. I Edy Purwoko,Sp.B selaku Direktur Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.
2. Tyasning Yuni A,S.SiT.,M.Kes selaku ketua prodi Diploma III
Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Achmad Yani
Yogyakarta.
3. Fahrudin SKM.M.Kes selaku penguji dalam penyusunan Karya Tulis
Ilmiah, terimaksih untuk semua waktu, bimbingan dan perhatian dalam
penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
4. Sri Handayani,S.Kep.Ns.M.Kes selaku dosen pembimbing dalam
penyusunan Karya Tulis Ilmiah, terimakasih untuk semua waktu,
bimbingan dan perhatian dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
5. Dechoni Rahmawati,SST selaku dosen pembimbing dalam penyusunan
Karya Tulis Ilmiah, terimakasih untuk semua waktu dan bimbingan
dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
6. Seluruh Bidan di wilayah kerja Puskesmas Imogiri I Bantul Yogyakarta
yang telah membantu, meluangkan waktu, serta memberikan
pengalaman kepada penulis dalam pelaksanaan penelitian.
7. Semua pihak yang tidak bisa penulis tulis satu persatu, terimakasih untuk
segala motivasi dan dukungannya sehingga Karya Tulis Ilmiah ini dapat
terselesaikan.
Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan kebaikan kepada
semuanya, sebagai imbalan atas segala amal kebaikan dan bantuannya.
Akhirnya besar harapan penulis semoga Karya Tulis Ilmiah ini berguna
bagi semua.
Yogyakarta, Juli 2012
Penulis
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
x
DAFTAR ISI
HALALAMAN JUDUL ............................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................ ii
HALMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii
HALAMAN PERNYATAAN ...................................................................... iv
INTISARI ................................................................................................... v
ABSTRAC ................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR .................................................................................. vii
HALAMAN MOTTO .................................................................................. viii
DAFTAR ISI ................................................................................................ ix
DAFTAR TABEL ........................................................................................ x
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................. 6
C. Tujuan Penelitian .................................................................. 7
D. Manfaat Penelitian ................................................................ 7
E. Keaslian Penelitian ................................................................ 9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pendidikan Kesehatan ........................................................... 11
B. Pengetahuan .......................................................................... 18
C. Sikap ..................................................................................... 21
D. Kehamilan ............................................................................. 23
E. Imunisasi TT Ibu Hamil ........................................................ 26
F. Program Imunisasi Tetanus Toxoid ....................................... 28
G. Peran Puskesmas dalam Pelayanan Imunisasi Tetanus Toxoid 31
H. kerangka Teori ...................................................................... 33
I. Hipotesis ............................................................................... 34
J. Kerangka konsep ................................................................... 34
BAB III METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian ............................................................ 35
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................. 36
C. Populasi dan Sampel ............................................................. 36
D. Variabel Penelitian ................................................................ 37
E. Definisi Operasional.............................................................. 38
F. Alat dan Metode Pengumpulan Data ..................................... 39
G. Validitas dan Reabilitas ......................................................... 39
H. Analisa dan Model Statistik .................................................. 43
I. Etika Penelitian ..................................................................... 46
J. Pelaksanaan Penelitian .......................................................... 47
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
xi
BAB IV PEMBAHASAN
A. Gambaran umum lokasi penelitian........................................... 49
B. Hasil penelitian......................................................................... 50
C. Pembahasan ............................................................................. 58
D. Keterbatasan dan kelemahan penelitian ................................... 62
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ......................................................................... 64
B. Saran .................................................................................... 65
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 2 Jadwal imunisasi tetanus toxoid ..................................................... 33
Tabel 3 Definisi operasional ....................................................................... 38
Tabel 4.1 Distribusi krakteristik umur ........................................................... 50
Tabel 4.2 Distribusi karakteristik pendidikan ................................................. 51
Tabel 4.3 Distribusi karakteristik pekerjaan ................................................... 52
Tabel 4.4 Distribusi frekuensi pengetahuan sebelum pendidikan
kesehatan.. ...................................................................................... 53
Tabel 4.5 Distribusi frekuensi pengetahuan setelah pendidikan
kesehatan.. ...................................................................................... 53
Tabel 4.6 Distribusi frekuensi sikap sebelum pendidikan kesehatan.. ............ 54
Tabel 4.7 Distribusi frekuensi sikap setelah pendidikan kesehatan.. ............. 55
Tabel 4.8 Hasil pengolahan data pengetahuan ............................................... 56
Tabel 4.9 Hasil pengolahan data sikap ........................................................... 57
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Pengantar penelitian
Lampiran 2.pernyataan kesediaan responden
Lampiran 3. Kuesioner peneliti
Lampiran 4. Kisi-kisi kuesioner
Lampiran 5. Hasil pre-test dan post-test
Lampiran 6. SAP (satuan acara penyuluhan)
Lampiran 7. Leaflet
Lampiran 8. Hasil olah data
Lampiran 9. Jadwal Penelitian
Lampiran 11. Dokumentasi
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mortalitas dan morbiditas pada ibu hamil dan bersalin masih menjadi
masalah di Negara Indonesia. Menurut Survey Demografi Kesehatan
Indonesia (SDKI) 2007 angka kematian ibu (AKI) di Indonesia sebesar
244/100.000 kelahiran hidup. Data IBI menyebutkan penyebab kematian ibu
di antaranya adalah “empat terlalu” dan “tiga terlambat”, empat terlalu antara
lain terlalu muda (usia kurang dari 20 tahun), terlalu tua (usia lebih dari 35
tahun), terlalu sering (jarak antara kelahiran kurang dari 2 tahun), terlalu
banyak anak (jumlah anak kurang dari 34 tahun lebih dari 2). Sedangkan tiga
terlambat antara lain terlambat mengenali tanda bahaya dalam memutuskan
merujuk ke fasilitas kesehatan, terlambat mencapai fasilitas kesehatan dan
terlambat mendapatkan pelayanan di fasilitas kesehatan.
Profil Dinas Kesehatan Provinsi Yogyakarta tahun 2007 angka
kematian ibu mencapai 104/100.000 kelahiran hidup. Kematian ibu terbesar
adalah di kabupaten Bantul, sepanjang tahun 2008 jumlah kematian ibu
meningkat tajam, jumlah kematian ibu tercatat 18 orang dari 14.000 kelahiran
hidup, atau naik 300% dari tahun sebelumnya, dan jumlah kematian bayi
sebanyak 170 orang atau naik 55% dari tahun 2007. Pada tahun 2009 jumlah
ibu sebanyak 15 orang.
1
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
2
Sebagian besar penyebab kematian ibu secara langsung menurut Survei
Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) 2001 sebesar 90% adalah komplikasi yang
terjadi pada saat persalinan dan segera setelah bersalin. Penyebab tersebut
dikenal dengan trias klasik yaitu perdarhan (28%), eklamsi (24%) dan infeksi
(11%). Kematian ibu umumya dapat dicegah bila komplikasi kehamilan
mendapat penanganan yang adekuat sehingga tema kesehatan dunia tahun
1998 yang di tetepakan WHO adalah Safe Motherhood, dengan slogan untuk
Indonesia kehamilan adalah suatu anugerah akan tercapai.
Kebijakan Kementrian Kesehatan dalam upaya mempercepat
penurunan kematian ibu adalah dengan pendekatan pelayanan ibu dan anak di
tingkat dasar dan rujukan. Pada dasarnya mengacu kepada intervensi strategis
empat pilar safe motherhood dimana pilar kedua adalah pelayanan asuhan
antenatal yang adekuat dan pilar terakhir yaitu upaya deteksi dini komplikasi
obstetri dan neonatal.
Angka kemtian bayi di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)
Menurut Survei Demogravi dan Kesehatan (SDKI, 2003) mencapai 23 per
seribu kelahiran hidup dengan kasus kematian bayi sebesar 281. Dari angka
tersebut, Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) 82 kasus, asfiksia 52 kasus dan
sisanya lain-lain sebesar 147 kasus. Angka kejadian tetanus neonatorum di
DIY tahun 2005 terdapat 2 kasus (Dinkes Yogyakarta, 2006). Meskipun
dibandingkan dengan provinsi lain, angka kematian bayi di Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta termasuk yang terendah namun masih lebih besar bila
dibandingkan kematian Negara-negara ASEAN. Hal ini disebabkan karena
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
3
kurangnya pengetahuan masyarakat tentang imunisasi TT sehingga masih
banyak masyarakat yang belum melakukan program imunisasi TT yang sudah
ditetapkan oleh pemerintah dalam upaya pencegahan infeksi.
Infeksi sebagai penyebab kematian neonatal masih banyak dijumpai.
Infeksi ini termasuk tetanus neonatorum, sepsis, pneomoni. Masih sekitar 12
negara dengan etimasi kasus neonatal tetanus yang tinggi termasuk di
Indonesia. Etimasi global kematian karena tetanus neonatorum di dunia 560
ribu per tahun atau 21% pada Negara berkembang. Di Asia Tenggara etimasi
220 ribu kematian atau 30% kematian neonatal. Proporsi kematian karena
tetanus neonatorum hasil survey menunjukan tertinggi di antara penyakit
infeksi (9,5%). Case fatality rate tetanus sangat tinggi. Pengobatannya sulit,
namun pencegahan (imunisasi TT ibu hamil) merupakan kunci untuk
menurunkan kematian ini, selain persalinan bersih dan perawatan tali pusat
yang tepat.
Angka kesakitan penyakit tetanus pada bayi umumya sukar didapat,
terutama di Negara dengan sistem pelaporan yang masih sangat rendah.
Menurur Budiarso (1986) tetanus neonatorum (TN) merupakan penyebab
kematian bayi yang terbesar, kurang lebih 19,3 dari seluruh kematian bayi.
Pada neonatonus, kematian bayi akibat tetanus neonatorum (TN) jauh lebih
besar yakni sekitar 40% dari seluruh kematian neonatonus. Penyakit tetanus
neonatorum (TN) ini diderita oleh bayi yang berusia sampai 28 hari, yang
disebabkan oleh Clostridium Tetani, yaitu basil yang mengeluarkan toksin
yang menyerang sistem syaraf pusat.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
4
Menurur Piarah (1998) pemberian imunisasi tetanus toxoid pada ibu
hamil untuk mencegah tetanus neonatorum (TN) pada bayi yang telah
dilakukan di berbagai Negara. Direkomendasikan oleh banyak ahli kesehatan :
Nattan-Larriet, Fernan-Nunes, Leach-Rogers, WHO, Schiebel, American
Public Health Assoction dan International Conference on Tetanus dan lain-
lain.
Untuk menanggulangi penyakit tetanus neonatorum diterapkan suatu
kebijakan yakni Eliminasi Tetanus Neonatorum (ETN). Kebijakan ini
memiliki tujuan untuk membebaskan suatu daerah dari penyakit tetanus
neonatorum yang menjadi masalah kesehatan di masyarakat. Sehingga insiden
tetanus neonatorum dapat ditekan 1/100.000 kelahiran hidup. Pemberantasan
penyakit ini dilakukan dengan pemberian vaksinasi tetanus pada ibu hamil
agar bayi terlindungi dari serangan tetanus neonatorum. Dengan memberikan
imunisasi tetanus toxoid (TT) lengkap pada ibu hamil memiliki dampak yang
lebih cepat serta efficacy atau perlindungan yang tinggi. Untuk mencapai
tujuan Eliminasi Tetanus Neonatorum (ETN) melalui pemberian imuniasi TT
ibu hamil. Cakupan imunsasi TT yang paling sedikit 80% (Depkes RI, 1991).
Lebih lanjut dijelaskan bahwa efficacy atau perlindungan imunisasi yang
kedua (TT2) adalah 91%.
Hasil cakupan imunisasi TT Wanita Usia Subur (WUS) dan ibu hamil
di Kota Yogyakarta tahun 2006, TT 1: 3,984 (72.79), TT2: 3,070 (56.09), TT
3: 1,844 (33.69), TT 4: 1,017 (18,58) dan TT 5: 607 (11,09) dari seluruh
jumlah sasaran ibu hamil sebesar 5,473 orang di Kota Yogyakarta (Dinkes
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
5
Yogyakarta, 2007). Dari hasil cakupan tersebut dapat disimpulkan bahwa
masih banyak ibu hamil yang belum melakukan imunisasi TT, hal ini
disebabkan karena kurangnya pengetahuan ibu hamil tentang pentinganya
imunisasi TT pada kehamilan sehingga mempengaruhi sikap ibu hamil dalam
melakukan imunisasi TT. Kurangnya pengetahuan dan sikap ibu hamil dapat
mempengaruhi keadaan ibu hamil seperti mudah terkena infeksi yang bisa
menyebabkan kematian dan juga berdampak pada janin yaitu keguguran
sehingga janin tidak dapat bertahan, dan angka kematian ibu akan bertambah
banyak khusunya dari faktor infeksi.
Penyakit tetanus pernah menyerang Provinsi Daerah Istemewa
Yogyakarta terutama paska terjadinya gempa bumi yang terjadi enam tahun
yang lalu. Data 12 Juni 2006 terjadi 46 kasus penyakit tetanus di Yogyakarta
dan Jawa Tengah (31 orang dirawat dan 15 orang meninggal). 12 Juni 2006
Depkes telah melakukan imunisasi tetanus toxoid (TT) pada 107.429
penduduk dan 919 relawan (Bakornas, 2006). Sedangkan menurut Dinkes
Provinsi Yogyakarta, jumlah kasus tetanus paska gempa di Privinsi DIY
sebesar 39 kasus meninggal 13 oarang, Total Fatality Rate (TFR) 33.33% dan
kejadian tetanus neonatorum terdapat 2 kasus. Kondisi ini menunjukan bahwa
sebenarnya masyarakat belum mengetahui arti penting dari imunisasi TT dan
dampak atau akibat yang ditimbulkan ketika tidak melakukan imunisasi TT
tersebut.
Berdasarkan hasil studi pendahuluan di Puskesmas Imogiri I Bantul
pada bulan Mei, dengan mewawancarai 7 ibu hamil yang memeriksakan
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
6
kehamilannya di Puskesmas Imogiri I Bantul, didapatkan 5 dari ibu hamil
tidak bisa menjawab tentang pentingnya imunisasi TT pada kehamilan dan
mempengaruhi sikap ibu hamil yang merasa tidak penting untuk melakukan
imunisasi TT ibu hamil. Kurangnya pengetahuan ibu hamil ini disebabkan
karena ibu hamil hanya mendapatkan pendidikan kesehatan tentang imunisasi
TT secara singkat pada saat pemeriksaan Antenatal Care (ANC) dan pada saat
yang bersamaan juga ibu mendapatkan imunisasi TT tersebut. Hasil cakupan
imunisasi TT tahun 2011 di Puskesmas Imogiri I Bantul TT 1:148 TT 2: 135,
TT 3: 101, TT 4: 111, TT 5: 120 dari seluruh jumlah sasaran ibu hamil 160
belum mencapai target.
Pengetahuan dan sikap ibu hamil sangatlah kurang tentang pentingnya
dan manfaat imunisasi TT pada kehamilannya, karena mereka hanya
mendapatkan pendidikan kesehatan tentang imunisasi TT saat pemeriksaan
ANC yang saat itu juga mendapat imunisasi TT, pendidikan yang diberikan
sangatlah singkat sehingga para ibu hamil belum mengetahui imunisasi TT
secara benar dan belum mengetahui dampak yang bisa terjadi jika tidak
melakukan imunisasi TT pada saat kehamilan. Selain itu ibu hamil terbiasa
dengan sikap yang selalu mengikuti perintah dari bidan setempat tanpa
mengetahui apa fungsi dari imunisasi TT tersebut.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
7
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis dapat merumuskan
masalah penelitian sebagai berikut : “ Apakah ada pengaruh pendidikan
kesehatan tentang imunisasi TT terhadap pengetahuan dan sikap imunisasi TT
pada ibu hamil di Puskesmas Imogiri I Bantul tahun 2012?”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Diketahuinya pengaruh pendidikan kesehatan tentang imunisasi TT
terhadap pengetahuan dan sikap imunisasi TT pada ibu hamil di
Puskesmas Imogiri I Bantul.
2. Tujuan Khusus
a. Diketahuinya pengetahuan ibu dalam melakukan imunisasi TT di
Puskesmas Imogiri I Bantul sebelum dan sesudah diberi pendidikan
kesehatan tentang imunisasi TT
b. Diketahuinya sikap ibu dalam melakukan imunisasi TT di Puskesmas
Imogiri I Bantul sebelum dan sesudah diberi pendidikan kesehatan
tentang imunisasi TT
c. Diketahuinya pembuktian hipotesis pengaruh pendidikan kesehatan
tentang imunisasi TT ibu hamil
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
8
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Praktis
Penelitian ini secara praktis akan sangat bermanfaat kepada masyarakat,
dismaping itu penelitian ini dapat menjadi pertimbangan early warning
system (sistem peringatan dini) kepada masyarakat dan pemerintah agar
dampak dari tidak mengikuti imunisasi tetanus toxoid (TT) tidak
menyebar dimasyarakat. Menjadi salah satu rujukan dalam proses
penaganan imunisasi tetanus toxoid (TT) ini, khususnya bagi pihak ketiga
dalam melakukan pengawasan dan penyelesaiannya.
a. Bagi Pasien yang Menjadi Responden
Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan
masyarakat tentang imunisasi TT dan dampaknya, sehingga akan
meningkatkan pula kesadaran keluarga dan masyarakat untuk selalu
melindungi keluarga dari penyakit tetanus.
b. Bagi Bidan Puskesmas Imogiri I Bantul
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk masukan dalam
rangka peningkatan cakupan imunisasi TT dan meningkatkan program
imunisasi TT di Puskesmas agar lebih baik.
c. Bagi Institusi Stikes A. Yani
Sebagai refrensi bacaan bagi mahasiswa STIKES A. Yani.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
9
d. Bagi Peniliti selanjutnya
Hasil penelitian ini diharapakan dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman dalam merancang dan melaksanakan penelitian ilmiah dan
memberikan tambahan informasi untuk penelitian lebih lanjut.
2. Manfaat Teoritis
a. Bagi Ilmu Pengetahuan
Menambah refrensi tentang permasalahan pelaksanaan imunisasi TT
pada ibu hamil.
b. Bagi peneliti selanjutnya
Diharapkan penelitian ini dapat dimanfaatkan bagi peneliti selanjutnya
sebagai acuan dalam melakukan penelitian.
E. Keaslian Penelitian
Keaslian penelitian yang ada dibawah ini berbeda dengan penelitian
yang akan penulis teliti. Adapun penelitian tersebut adalah:
1. Lestari (2011), “Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang
Imunisasi TT Terhadap Ketepatan Dalam Imunisasi TT”. Peneliti ini
dialakukan di Kab. Bantul Yogyakarta, dengan menggunakan metode
penelitian survey analitik. Subyek penilitian ini adalah ibu hamil trimester
III yang belum mendapatkan imunisasi TT yang kedua selama kehamilan.
Penelitian yang akan dilaksankan oleh peneliti letak
perbedaannya pada jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah pre
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
10
eksperimen dan metode yang digunakan prospektif yaitu pendekatan
penelitian dengan melakukan pengamatan dari sebelumnya sampai setelah
mendapatkan pendidikan kesehatan .
2. Widiastuti (2011), “Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Trimester
III Tentang Imunisasi TT Dengan Kelengkapan Imunisasi TT ”. Penelitian
ini dilakukan di Kab. Ngaglik, dengan menggunakan metode penelitian
survey analitik. Sampel sebanyak 71 ibu hamil trimester III yang belum
mendapatkan imunisasi TT yang kedua selama kehamilan.
Perbedaan peneliti tersebut dengan penelitian yang akan peneliti
lakukan adalah pada subyek penelitian dan tempat penelitian. Subyek
peneliti adalah ibu hamil trimester II dengan jumlah responden 15 orang
dan tempat penelitian yang akan peneliti lakukan di Puskesmas Imogiri I
Bantul.
3. Marsuroh (2007), “Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Dengan
Pemberian Imunisasi TT”. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Tegal
Rejo Yogyakarta, dengan menggunakan Metode penalitian diskriptik
analitik. Sampel sebanyak 55 ibu hamil yang belum mematuhi pentingnya
imunisasi TT.
Perbedaan peneliti tersebut dengan penelitian yang akan peneliti
lakukan adalah pada metode penelitian dan tempat penelitian. Metode
penelitian yang peneliti gunakan adalah pre eksperimen dan tempat
pnelitiannya
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
49
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di Puskesmnas Imogiri 1 Bantul, Kabupaten
Bantul Yogyakarta. Wilayah kerja Puskesmas Imogiri 1 Bantul ada 4 desa
yaitu Desa Imogiri, Karangtalun, Wukirsari dan Giriloyo. Secara geografis
Kecamatan merupakan dataran dengan luas wilayah 13,05 Km². Batas
wilayah kerja Puskesmas Jetis 1 Bantul meliputi :
Utara : Kecamatan Jetis dan Kecamatan Pleret
Barat : Kecamatan Bantul
Selatan : Desa Karangtalun dan Desa Pajimatan
Timur : Kecamatan Pleret
Dalam menjalankan kegiatanya Puskesmas Imogiri 1 dilengkapi dengan
sarana transportasi berupa mobil Puskesmas keliling dan sepeda motor.
Pelayanan Rawat inap Puskesmas Imogiri 1 dibuka mulai bulan November
2007. keterbatasan tenaga menyebabkan pelayanan Puskesmas keliling
mulai bulan November 2007 ditiadakan. Jenis ketenagaan di Puskesmas
Imogiri 1 adalah kepala Puskesms 1 orang, kapala bagaian tata usaha 1
orang, dokter umum 3 orang, dokter gigi 1 orang, bidan 13 orang, bidan
desa 5 orang, perawat umum 5 orang, perawat gigi 2 orang, analis
49
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
50
kesehatan 1 orang, asisten apoteker 2 orang, pembantu ahli gizi 2 orang,
sanitarian 1 orang, pekarya kesehatan 2 orang, tata usaha 4 orang, sopir 1
orang, penjaga puskesmas 1 orang, juru masak 1 orang, dan juru cuci 1
orang.
Puskesmas Imogiri 1 Bantul melayani pemeriksaan kehamilan
(ANC), imunisasi, KB, pemeriksaan umum dan rawat inap. Pemeriksaan
kehamilan (ANC) dilakukan setiap hari, Pemeriksaan gigi, Persalinan dan
rawat inap.
B. Hasil Penelitian
Penelitian dilakukan pada bulan Juni-Juli tahun 2012 di
Puskesmas Imogiri 1 Bantul, responden merupakan ibu hamil trimester II
yang belum melakukan imunisasi TT yang memeriksakan kehamilannya di
Puskesmas Imogiri 1 Bantul, sejumlah 15 orang.
1. Karakteristik responden
a. Karakteristik responden Puskesmas Imogiri I Bantul berdasarkan umur
Tabel 4.1
Distribusi frekuensi ibu hamil di Puskesmas Imogiri I Bantul Berdasarkan
karakteristik Umur Pada Bulan Juni 2012
No Kategori Umur Frekuensi Prosentase (%)
1 <20 1 6,7
2 20-35 14 93,3
3 >35 0 0
Jumlah 15 100
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
51
Berdasarkan distribusi frekuensi yang tergambar dalam tabel
diatas menunjukkan bahwa dari 15 responden yang penulis teliti
didapatkan tiga kategori umur adalah <20 tahun sebanyak 1 responden (6,
7%), 20-35 tahun sebanyak 14 responden (93,3%), dan >35 tahun
sebanyak 0 responden.
b. Karakteristik responden Puskesmas Imogiri I Bantul berdasarkan
pendidikan
Tabel 4.2
Distribusi frekuensi ibu hamil di Puskesmas Imogiri I Bantul Berdasarkan
karakteristik Pendidikan Pada Bulan Juni 2012
No Kategori
Pendidikan
Frekuensi Prosentase (%)
1 SD 3 20
2 SMP 3 20
3 SMA 9 60
Jumlah 15 100
Berdasarkan distribusi frekuensi yang tergambar dalam table
diatas menunjukkan bahwa dari 15 responden didapatkan tiga kategori
yaitu SD sebanyak 3 responden (20%), SMP sebanyak 3 responden (20%),
dan SMA sebanyak 9 orang (60%).
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
52
c. Karakteristik responden Puskesmas Imogiri I Bantul berdasarkan
pekerjaan
Tabel 4.3
Distribusi frekuensi ibu hamil di Puskesmas Imogiri I Bantul
Berdasarkan karakteristik Pekerjaan
Pada Bulan Juni 2012
No Kategori
Pendidikan
Frekuensi Prosentase (%)
1 IRT 10 66. 7
2 Pedagang 1 6, 7
3 Tani 4 26,6
Jumlah 15 100
Berdasarkan distribusi frekuensi yang tergambar dalam tabel
diatas menunjukkan bahwa dari 15 responden didapatkan tiga kategori
yaitu IRT sebanyak 10 responden (66.7%), pedagang sebanyak 1
responden (6,7%), dan tani sebanyak 4 orang (26,6%).
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
53
2. Pengetahuan responden di Puskesmas Imogiri I Bantul sebelum dilakukan
pemberian pendidikan kesehatan tentang imunisasi TT ibu hamil.
Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Hamil Trimester II di Puskesmas
Imogiri I Bantul Sebelum Pemberian Pendidikan Kesehatan Tentang
Imunisasi TT Ibu Hamil Pada Bulan Juni 2012
No Kategori Frekuensi Prosentase (%)
1 Baik 7 46. 7
2 Cukup 8 53. 3
3 Kurang 0 0
Jumlah 15 100
Dari hasil pre-test pengetahuan diketahui bahwa 7 responden
adalah kategori baik dan 8 responden adalah kategori cukup. Demikian
rata-rata nilai pengetahuan adalah 14.6 dan termasuk kategori “cukup”
3. Pengetahuan responden di Puskesmas Imogiri I Bantul setelah dilakukan
pemberian pendidikan kesehatan tentang imunisasi TT ibu hamil.
Tabel 4.5
Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Hamil Trimester II di Puskesmas
Imogiri I Bantul Setelah Pemberian Pendidikan Kesehatan Tentang
Imunisasi TT Ibu Hamil Pada Bulan Juli 2012
No Kategori Frekuensi Prosentase (%)
1 Baik 14 93.3
2 Cukup 1 6. 7
3 Kurang 0 0
Jumlah 15 100
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
54
Dari hasil post-test pengetahuan diketahui bahwa semua
responden didapatkan 17.3. Demikian pengetahuan ibu hamil trimester II
setelah diberi pendidikan kesehatan tentang imunisasi TT ibu hamil
termasuk dalam kategori “baik”.
4. Sikap responden di Puskesmas Imogiri I Bantul sebelum dilakukan
pemberian pendidikan kesehatan tentang imunisasi TT ibu hamil.
Tabel 4.6
Distribusi Frekuensi Sikap Ibu Hamil Trimester II di Puskesmas Imogiri I
Bantul Sebelum Pemberian Pendidikan Kesehatan Tentang Imunisasi TT
Ibu Hamil Pada Bulan Juni 2012
No Kategori Frekuensi Prosentase (%)
1 Baik 6 40
2 Tidak baik 9 60
Jumlah 15 100
Dari hasil pre-test sikap diketahui bahwa nilai responden belum
sesuai syarat minimal yang diharapkan. Demikian rata-rata sikap ibu hamil
tentang imunisasi TT hamil sebelum mendapat pendidikan kesehatan
tentang imunisasi TT ibu hamil adalah 15.3 termasuk kategori “tidak
baik”.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
55
5. Sikap responden di Puskesmas Imogiri I Bantul setelah dilakukan
pemberian pendidikan kesehatan tentang imunisasi TT ibu hamil.
Tabel 4.7
Distribusi Frekuensi Sikap Ibu Hamil Trimester II di Puskesmas Imogiri I
Bantul Setelah Pemberian Pendidikan Kesehatan Tentang Imunisasi TT
Ibu Hamil Pada Bulan Juli 2012
No Kategori Frekuensi Prosentase (%)
1 Baik 12 80
2 Tidak baik 3 20
Jumlah 15 100
Dari hasil pos-test sikap diatas dapat diketahui bahwa semua
responden didapatkan nilai rata-rata 16.7. Demikian sikap ibu hamil
trimester II setelah diberi pendidikan kesehatan tentang imunisasi TT ibu
hamil termasuk dalam kategori “baik”.
6. Peningkatan dan pembuktian hipotesis pengaruh pemberian pendidikan
kesehatan terhadap pengetahuan dan sikap imunisasi TT ibu hamil.
Ada pengaruh pemberian pendidikan kesehatan tentang imunisasi TT ibu
hamil terhadap pengetahuan dan sikap imunisasi TT ibu hamil dihitung
secara statistik menggunakan rumus paired t-test dengan tingkat
kepercayaan 0,05.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
56
Tabel 4.8
Hasil pengolahan data pengetahuan menggunakan rumus paired t-test
Kegiatan Nilai
rata-rata
Std. Dev N Nilai t
Pre test 14.6 1.80476 15 -
Post tes 17.1 1.55226 15 -
Perbedaan 2.5 2.09989 15 -4.672
Dari data di atas dapat diketahui bahwa pengetahuan rata-rata
responden sebelum diberikan pendidikan kesehatan adalah 14.6 dengan
standart deviasi 1.80476 sedangkan rata-rata pengetahuan responden
setelah diberikan pendidikan kesehatan adalah 17.1 dengan standart
deviasi 1.55226, hal ini menggambarkan adanya peningkatan pengetahuan
ibu hamil trimester II tentang imunisasi TT sebesar 2.5 dengan standart
deviasi 2.09989.
Uji komparasi t-test dua sampel yang berkolerasi
menggambarkan hal yang sama. Hal ini dapat dilihat dari hasil perhitungan
pengetahuan yang di bantu oleh komputer didapatkan nilai t hitung : -
4.672, dibandingkan dengan nilai t table pada N = 15, taraf kesalahan 5%
dengan dk = 21 didapatkan nilai t = 0,686 jadi t hitung > t table, maka Ho
ditolak dan Ha diterima artinya ada pengaruh pendidikan kesehatan
tentang imunisasi TT ibu hamil terhadap pengetahuan ibu hamil, sehingga
hasil pre test dan pos test pengetahuan adalah signifikan.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
57
Tabel 4.9
Hasil pengolahan data sikap menggunakan rumus Paired t-test
Kegiatan Nilai
rata-rata
Std. Dev N Nilai t
Pre test 15.3 1.58865 15 -
Post tes 16.6 2.19306 15 -
Perbedaan 1.3 1.75933 15 -2.935
Dari data di atas dapat diketahui bahwa sikap rata-rata
responden sebelum diberikan pendidikan kesehatan adalah 15.3 dengan
standart deviasi 1.58865 sedangkan rata-rata sikap responden setelah
diberikan pendidikan kesehatan adalah 16.6 dengan standart deviasi
2.19306, hal ini menggambarkan adanya peningkatan sikap ibu hamil
trimester II tentang imunisasi TT sebesar 1.3 dengan standart deviasi
1.75933.
Uji komparasi t-test dua sampel yang berkolerasi
menggambarkan hal yang sama. Hal ini dapat dilihat dari hasil perhitungan
sikap yang dibantu oleh komputer didapatkan nilai t hitung : -2.935,
dibandingkan dengan nilai t table pada N = 15, taraf kesalahan 5% dengan
dk = 21 didapatkan nilai t = 0,686 jadi t hitung > t table, maka Ho ditolak
dan Ha diterima artinya ada pengaruh pendidikan kesehatan tentang
imunisasi TT ibu hamil terhadap pengetahuan ibu hamil, sehingga hasil
pre test dan pos test pengetahuan adalah signifikan.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
58
C. Pembahasan
1. Pengetahuan ibu hamil sebelum dan sesudah diberikan pendidikan
kesehatan tentang imunisasi TT ibu hamil.
Hasil pengamatan sebelum pendidikan kesehatan menunjukkan
pengetahuan baik berjumlah 7 responden (46.7%) dengan rata-rata
(14.6000 %). Namun masih terdapat 8 responden (53.3%) yang belum
mencapai dalam kategori baik. Hasil pengamatan pengetahuan setelah
dilakukan pendidikan kesehatan menunjukkan pengetahuan baik
berjumlah 14 responden (93.3%) dan 1 responden yang belum
mencapai dalam kategori baik. Dari hasil karakteristik terdapat umur
ibu hamil yang 20-35 adalah 14 responden (93,3%), pendidikan ibu
yang berpendidikan sampai SMA 9 responden (60%), pekerjaan ibu
hamil yang menjadi IRT (ibu rumah tangga) 10 responden (66,7).
Hasil penelitian ini didukung oleh peneliti Pujiasih E, (2009)
menyatakan bahwa umur, pendidikan dan pengalaman mempengaruhi
tingkat pengetahuan ibu, dengan semakin tua umur, semakin tinggi
pendidikan, semakin banyak pengalaman diharapkan tingkat
pengetahuan baik sehingga ibu akan semakin baik dalam melakukan
imunisasi TT ibu hamil. Dan menyatakan bahwa pendidikan
mempengaruhi tingkat pengetahuan ibu, dengan pendidikan semakin
tinggi diharapkan tingkat pengetahuannya baik, sehingga ibu bisa
bersikap baik dalam melakukan imunisasi TT ibu hamil.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
59
Menurut peneliti meningkatnya pengetahuan ibu disebabkan
karena bertambahnya pengetahuan ibu setelah diberi pendidikan
kesehatan yang mencakup dalam domain kognitif yang berpengaruh
dalam membentuk tindakan seseorang (over behaviour). Hal ini sesuai
dengan teori pengetahuan yang mencakup dalam domain kognitif
(Notoatmodjo, S, (2003) yaitu : tahu (mengingat suatu materi yang
telah dipelajari sebelumnya) dan memahami (kemampuan untuk
menjelaskan secara benar tentang obyek yang diketahui dan dapat
menginterprestasikan materi secara benar).
Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian Nurdin, Rika A
(2006) bahwa peningkatan pengetahuan ini dapat dipengaruhi oleh
beberapa faktor, salah satu faktornya adalah faktor penyuluhan dari
peneliti dibantu dengan bidan yang berada di Puskesmas tersebut.
Hasil penelitian ini didukung juga oleh penelitian Winarsih, dkk
(2006) menyatakan bahwa aspek pengetahuan setelah diberi
pendidikan kesehatan dengan metode pertisipatif dan metoda ceramah
mengalami perubahan signifikan antara pre intervensi dengan post
intervensi pada kedua kelompok.
2. Sikap ibu hamil sebelum dan sesudah mendapatkan pendidikan
kesehatan tentang imunisasi TT ibu hamil.
Hasil pengamatan sikap sebelum pendidikan kesehatan
menunjukkan sikap baik berjumlah 6 responden (40 %) dengan rata-
rata (15.3%). Namun masih terdapat 9 responden (60 %) yang belum
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
60
mencapai dalam kategori baik. Hasil pengamatan sikap setelah
dilakukan pendidikan kesehatan menunjukkan pengetahuan baik
berjumlah 12 responden (80 %) dan 2 responden yang belum
mencapai dalam kategori baik.
Hasil penelitian ini di dukung oleh penelitian Hestiningrum, W
(2006) menyatakan bahwa pengetahuan yang baik mempengaruhi
siakp yang baik pula. Mayoritas ibu tidak bekerja atau ibu rumah
tangga lebih banyak waktu luangnya untuk mencari informasi
kesehtan sehingga bisa bersikap baik.
Hasil penelitian ini juga sejalan oleh penelitian Riyanto, dkk
(2008) menyatakan bahwa faktor yang berhubungan dengan sikap
adalah dukungan tenaga kesehatan, sehingga apabila tidak ada
dukungan dari tenaga kesehatan dalam memberikan pendidikan
kesehatan tentang imunisasi TT ibu hamil, faktor-faktor tersebut tidak
akan berpengaruh atau berhubungan dengan sikap imunisasi TT ibu
hamil. Selain itu, penelitian Gapmelezzy (2001), dan Ekowati N
(2009) menyebutkan bahwa sikap imunisasi TT ibu hamil ditentukan
oleh pengetahuan ibu yang baik. Pengetahuan yang baik tentang
imunisasi TT ibu hamil akan membentuk sikap yang positif atau baik.
3. Pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan dan sikap
sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan tentang
imunisasi TT ibu hamil.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
61
Dari hasil pengolahan data peneliti, pengetahuan dan sikap
diketahui bahwa perbedaan antara hasil pretest dan posttest adalah
signifikan. Hal ini menunjukkan adanya pengaruh pendidikan
kesehatan tentang imunisasi TT ibu hamil terhadap pengetahuan dan
sikap imunisasi TT ibu hamil
Peningkatan signifikan terjadi setelah responden diberi
pendidikan kesehatan tentang imunisasi TT ibu hamil oleh peneliti
secara berkelompok dengan metode penyuluhan dan menggunakan
leaflet di Puskesmas Imogiri I Bantul.
Menurut Siluha, (2001) mengatakan pendidikan kesehatan
merupakan suatu proses belajar pada individu, kelompok, atau
masyarakat dari tidak tahu tentang nilai kesehatan sendiri menjadi
mandiri. Dengan demikian, pendidikan kesehatan merupakan usaha
atau kegiatan untuk membantu individu, kelompok, dan masyarakat
dalam meningkatkan kemampuan baik pengetahuan, sikap, maupun
ketrampilan untuk mencapai hidup sehat.
Hasil penelitian tersebut didukung oleh peneliti Winarsih, dkk
(2006) yang menyatakan bahwa aspek pengetahuan merupakan aspek
yang berubah karena pengaruh pemberian pendidikan kesehatan baik
dengan menggunakan metode partisipatif maupun dengan metode
ceramah.
Menurut penulis setelah dilakukan penyuluhan oleh peneliti
hasilnya terjadi peningkatan pengetahuan dan sikap imunisasi TT ibu
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
62
hamil. Peran petugas kesehatan sangat penting untuk meningkatkan
pengetahuan, wawasan dan perubahan sikap ibu hamil dalam iunisasi
TT. Apalagi dengan kondisi ibu-ibu setempat yang kurang bisa
menerima dan menerapkan informasi dengan cepat, pendidikan
kesehatan yang berulang-ulang sangat diperlukan untuk menanamkan
nilai-nilai kesehatan pada ibu-ibu hamil. Bimbingan secara terus-
menerus dalam pemberian pendidikan kesehatan sangat berpengaruh
terhadap perubahan sikap individu. Dengan usaha pemberian
pendidikan kesehatan yang terus-menerus, diharapkan nilai-nilai
kesehatan tertanam dengan baik, derajat kesehatan menjadi lebih baik
dan akhirnya ibu mampu mandiri dalam mengatasi masalah kesehatan.
D. Keterbatasan dan Kelemahan Penelitian
Pelaksanaan penelitian ini masih sangat jauh dari sempurna dan
memiliki keterbatasan dan kelemahan, diantaranya yaitu :
1. Penelitian ini masih dalam taraf penelitian pemula, penelitian ini
menggunakan pre eksperimen design dengan desain pre-test dan post
test group. Dalam penelitian ini belum diberikan kelompok kontrol
atau kelompok pembanding.
2. Peneliti menemukan jumlah responden ibu hamil trimester II yang
belum mendapatkan imunisasi TT ibu hamil terbatas hanya 15
responden dalam waktu 2 hari, yaitu dengan bertanya pada setiap ibu
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
63
hamil yang telah melakukan pemeriksaan ANC (antenatal care) di
Puskesmas Imogiri I Bantul pada tanggal 7 Juni 2012.
3. Instrument yang digunakan masih terbatas yaitu, dengan membuat
pertanyaan sendiri dengan melihat contoh pertanyaan yang dibuat oleh
peneliti sebelumnya, jumlah pertanyaan yang dibuat sebanyak 20 dan
telah dilakukan uji validitas dengan hasil semua pertanyaan valid atau
tidak ada yang gugur.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
64
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dibahas dalam bab IV dapat
disimpulkan sebagai berikut :
1. Pengetahuan responden sebelum dan sesudah diberikan pendidikan
kesehatan tentang imunisasi TT ibu hamil, mengalami peningkatan
atau perubahan yang signifikan karena pengetahuan ibu hamil menjadi
lebih baik dari pada pengetahuan ibu hamil sebelum diberikan
pendidikan kesehatan imunisasi TT ibu hamil. Ini berarti pendidikan
kesehatan mempengaruhi pengetahuan ibu hamil yang sebelumnya
tidak mengetahui menjadi mengetahui.
2. Sikap responden sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan tentang
imunisasi TT ibu hamil, mengalami peningkatan atau perubahan yang
signifikan karena sikap ibu hamil menjadi lebih baik dari pada sikap
ibu hamil sebelum diberikan pendidikan kesehatan imunisasi TT ibu
hamil. Ini berarti pendidikan kesehatan mempengaruhi sikap ibu hamil
yang sebelumnya tidak mengetahui menjadi mengetahui.
3. Ada pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan dan sikap
karena dari hasil penelitian ada perbedaan antara sebelum dan sesudah
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
65
diberikan pendidikan kesehatan, hasil pengetahuan dan sikap sebelum
dan sesudah mengalami peningkatan nilai yang signifikan.
B. Saran
1. Bagi Ibu Hamil di Puskesmas Imogiri I Bantul
Hendaknya menambah pengetahuan melalui berbagai media agar dapat
mengetahui semakin banyak tentang pentingnya dan bahaya dari
imunisasi TT pada kehamilan, yang pada akhirnya dapat meningkatkan
kualitas kunjungan Antenatal Care sehingga tercipta kualitas
kehamilan yang baik sehingga dapat menurunkan angka kematian ibu.
2. Bagi Puskesmas Imogiri I Bantul
Untuk lebih meningkatkan program penyuluhan pada ibu hamil karena
dengan diberikan penyuluhan, ibu hamil dapat menambah pengetahuan
dan merubah sikap tentang kesehatan pada dirinya sendiri.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Untuk mengkaji lebih mendalam faktor lain yang dapat mempengaruhi
tingkat pengetahuan imunisasi TT ibu hamil dan memberikan solusi
pemecahannya serta menambah sampel penelitian agar dapat
diperbanyak.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
DAFTAR PUSTAKA
Ari Kunto, S., 1983. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. PT. Rineka
Cipta. Jakarta
., 2002. Prosedur Penelitian SuatuPpendekatan Praktik. PT. Rineka Cipta.
Jakarta
., 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. PT Rineka Cipta.
Jakrta
Azwar, S., 1999. Metode penelitian pustaka pelajar. Yogyakarta
Budiarso, R., L 1986. Survei Kesehatan Rumah Tangga, Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI. Jakarta
Datjing, T., 1993. Peran Serta Kader Desa Wisma dalam Pelaksanaan Imunisasi
TT Ibu Hamil di Desa Segoroyoso dan Bawuran Kecamatan Pleret
Kabupaten Bantul. Tesis. Program Kesehatan UGM. Yogyakarta
Depkes RI, 1991 a. Petunjuk Tekhnis Terpadu Eliminasi Tetanus Neonatorum.
Depkes RI. Jakarta
, 1991 b. Pemantauan Program Imunisasi Tahun 1990/1991. Depkes
RI. Jakarta
, 1993. Petunjuk Tekhnis Pelaksanaan Imunisasi. Depkes RI. Jakarta
, 2004. Pedoman Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu
dan Anak (PWS KIA). Direktorat Bina Kesehatan Keluarga. Jakarta
, Ditjen. PPM & PLP dan Ditjen Binkesmas Depkes Bekerjasama
dengan UNICEF, 1996. Petunjuk tekhnis Terpadu Eliminasi Tetanus
Neonatorum. Jakarta
Direktorat Bina Kesehatan Keluarga, 1990. Pedoman Pelayanan Kesehatan
Perinatal di Wilayah Kerja Puskesmas Jakarta. Depkes RI. Jakarta
Gapmmelezy, E,. 2011. “Pengetahuan IbuTentang Asi hubungannyaDengan
Pemberian Asi Eksklusif Di Puskesmas Wonosari Kecamatan
WonosariKabupaten Gunung Kidul”. Karya tulis Ilmiah Universitas
Gajah Mada Yogyakarta
Handayani, D., 1998. Suatu kekebalan Terhadap Difteri dan Tetanus pada Anak
Umur 5-6 Tahun sesudah Imunisasi DT 1 dosis. Jurnal Penelitian
Medika Eksakta. Jakarta
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
Hestiningrum, W., 2006. “Hubungan Sikap Ibu Dengan Perilaku Menyusui Pada
Ibu Nifas Di Puskesmas Tegalrejo”. Karya Tulis Ilmiah Poltekes
Yogyakarta.
Riwidikdo, H., 2008. Statistik kesehatan. Mitra Cendekia Press. Yogyakarta
Lestari., 2011. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Imunisasi TT
Terhadap Ketepatan Dalam Imunisasi TT. Yogyakarta
Manuaba ,I., P., G., 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga
Berencana Untuk Pendidikan Bidan. EGC. Jakarta
Marsuroh, 2007. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Dengan Pemberian
Imunisasi TT. Yogyakarta
Notoatmodjo, S., 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka cipta. Jakarta
., 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Rineka Cipta. Jakarta
., 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka cipta. Jakarta
Nurdin, Rika. A. (2006). “Pengaruh Pendidikan Kesehatan tentang Kanker
Payudara dengan Metode Ceramah dan Leaflet terhadap Pengetahuan
Akseptor KB pil di Desa Jepitu, Gunung Kidul”.
Piarah, R. 1988. Imunisasi Tetanus Toxoid pada Wanita Hamil dan Wanita Usia
Subur Berumur 15-45 Tahun. Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur.
Medika No.7 Tahun 14. Jakarta
Prawirohardjo, S.,2000. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal
dan Neonatal. Yayasan Bina Pustaka. JNPKKR-POGI. Jakarta
Riyanto, dkk, 2008. Pemberian ASI Eksklusif dan Faktor yang berhubungan di
Kecamatan Metro Selatan Kota Metro. Jurnal Kesehatan Metro Sai
Wawai, hal 45-49.
Soekanto, 2003. Sosiologisuatu pengantar. Rajawali.Jakarta
Sugiyono., 2005. Statistik Untuk Penelitian. Alfabeta. Bandung
., 2007. Statistik Untuk Penelitian. Alfabeta. Bandung
., 2009. Statistik Untuk Penelitian. Alfabeta. Bandung
Suprijatno, E., Prijatno, M., Pangastuti, R., & Trihayanto RM, 1987. Kebutuhan
Vaksinasi Ulang Tetanus pada Wanita Usia Subur Di Yogyakarta.
Bulletin Penelitian Kesehatan, 15 (1), 37-44
Winarsih, k, dkk. 2006. Pengaruh Pemberian Pendidikan Kesehatan Metoda
Partisipatif terhadap Perilaku Ibu Primipara dalam Pemberian ASI di
Puskesmas Kecamatan Matraman Jakarta Timur. Jurnal Mady, hal 49-
54
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
Winkjosastro, H., 2000. Ilmu Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo. Jakarta