Pengaruh Pemberian Vitamin c Terhadap Interseluler

12
-1- PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C TERHADAP KADAR INTERSELLULER ADHESION MOLECULE-1 (ICAM-1) PADA REMAJA LAKI-LAKI DENGAN OBESITAS DI KOTA PADANG Hernofialdi, Rini EA, Machmud R Abstrak Latar Belakang: Peranan vitamin C sebagai antioksidan telah dikenal. Obesitas sebagai salah satu kondisi stres oksidatif merupakan faktor risiko penyakit kardiovaskular, risiko ini telah dapat diketahui dengan pemeriksaan kadar ICAM-1 yang tinggi pada penderita obesitas. Pemberian antioksidan vitamin C diharapkan dapat menurunkan kadar ICAM-1 serta menurunkan risiko kejadian penyakit kardiovaskular di masa datang. Tujuan Penelitian: Mengetahui pengaruh pemberian vitamin C terhadap kadar ICAM-1 pada remaja laki-laki obesitas. Metodologi Penelitian: Penelitian eksperimental, tersamar ganda, terhadap 40 sampel remaja laki-laki obesitas usia 14-18 tahun, yang dilakukan pada bulan Maret-Mei 2011. Penelitian dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok perlakuan yang mendapat vitamin C 2(dua) x 500 mg dan kontrol yang mendapat plasebo 2 x sehari, dan diberikan selama 8 minggu. Pemeriksaan kadar ICAM-1 dilakukan sebelum dan sesudah perlakuan pada kedua kelompok. Data dianalisis dengan paired sampel t-test dan independent t-test dengan derajat kemaknaan p<0,05. Hasil: Rerata kadar ICAM-1 awal pada kelompok vitamin C adalah 370,37 (SD 155,09) ng/ml dan 232,96 (SD 106,48) ng/ml pada kelompok plasebo. Pada akhir penelitian didapatkan penurunan rerata ICAM-1 pada kelompok vitamin C yaitu menjadi 183,32(SD 52,34) ng/ml dengan p 0,007; dan kelompok plasebo menjadi 185,06 (SD 96,20) ng/ml) dengan nilai p <0,05. Delta penurunan kadar ICAM-1 setelah perlakuan pada kelompok vitamin C adalah 187,04(SD 131,5) ng/ml dan pada kelompok plasebo adalah 47,91(SD 62,25) ng/ml, delta penurunan kadar ICAM-1 oleh vitamin C lebih besar dibandingkan dengan plasebo dengan ratio 3,9 : 1, dengan p< 0,05. Kesimpulan: Pemberian vitamin C pada remaja laki-laki obesitas menurunkan kadar ICAM- 1. Kata Kunci: Remaja, obesitas, vitamin C, ICAM-1 Latar Belakang Stres oksidatif telah dikenal memiliki peranan penting dalam patofisiologi bermacam penyakit. Antioksidan memperoleh tempat yang penting dalam pencegahan dan pengobatan penyakit. Tubuh manusia sendiri menghasilkan antioksidan endogen sebagai proteksi terhadap stres oksidatif, namun juga membutuhkan antioksidan eksogen yang tidak dihasilkan oleh tubuh. Salah satu antioksidan eksogen yang telah dikenal adalah vitamin C atau asam askorbat.(Maxwell and Lip, 1997) Vitamin C dalam tubuh aktif dalam 2 bentuk yaitu asam askorbat dan dehidroaskorbic acid (DHA). Vitamin C dalam bentuk asam askorbat berperan sebagai scavenger radikal bebas, selain itu juga mampu menghambat pembentukan

description

GZ

Transcript of Pengaruh Pemberian Vitamin c Terhadap Interseluler

  • - 1 -

    PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN CTERHADAP KADAR INTERSELLULER ADHESION MOLECULE-1 (ICAM-1)

    PADA REMAJA LAKI-LAKI DENGAN OBESITAS DI KOTA PADANG

    Hernofialdi, Rini EA, Machmud R

    Abstrak

    Latar Belakang: Peranan vitamin C sebagai antioksidan telah dikenal. Obesitas sebagai salahsatu kondisi stres oksidatif merupakan faktor risiko penyakit kardiovaskular, risiko ini telahdapat diketahui dengan pemeriksaan kadar ICAM-1 yang tinggi pada penderita obesitas.Pemberian antioksidan vitamin C diharapkan dapat menurunkan kadar ICAM-1 sertamenurunkan risiko kejadian penyakit kardiovaskular di masa datang.Tujuan Penelitian: Mengetahui pengaruh pemberian vitamin C terhadap kadar ICAM-1 padaremaja laki-laki obesitas.Metodologi Penelitian: Penelitian eksperimental, tersamar ganda, terhadap 40 sampel remajalaki-laki obesitas usia 14-18 tahun, yang dilakukan pada bulan Maret-Mei 2011. Penelitiandibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok perlakuan yang mendapat vitamin C 2(dua) x 500mg dan kontrol yang mendapat plasebo 2 x sehari, dan diberikan selama 8 minggu.Pemeriksaan kadar ICAM-1 dilakukan sebelum dan sesudah perlakuan pada kedua kelompok.Data dianalisis dengan paired sampel t-test dan independent t-test dengan derajat kemaknaanp

  • - 2 -

    radikal bebas,(Carr et al., 2000) sedangkandalam bentuk DHA akan menghambatsecara langsung aktifasi nuclear factor-kappa beta (NF-kB) faktor transkripsiinflamasi.(Carcamo et al., 2004) Beberapapenelitian melaporkan bahwa vitamin Clebih efektif dibandingkan dengan -tokoferol dalam mengurangi prosespatofisiologi akibat stres oksidatif sepertiaterosklerosis, karena vitamin Cmempunyai kemampuan menangkapoksigen dan nitrogen reaktif secara efektif,dan vitamin ini mempunyai kemampuanuntuk regenerasi -tokoferol sehinggaavaibilitas vitamin -tokoferol ini dalamtubuh tetap terjaga.(Carr et al., 2000)Setelah bereaksi dengan radikal bebas,vitamin C pun akan menjadi produkradikal, namun karena degradasinya sangatsingkat (10-5 detik) sehingga ia tidakreaktif, salah satu alasan vitamin C disukaisebagai antioksidan.(Padayatty et al., 2003)

    Manusia dan primata yang laintelah kehilangan kemampuan untukmensintesis vitamin C karena mutasi padagen yang mengkode biosintesis L-glukonalacton oksidase, suatu enzim yangdibutuhkan untuk biosintesis vitamin Cmelalui jalur asam glukoronik sehinggavitamin C harus didapatkan dari diet yangterutama terdapat pada buah dan sayuransegar.(Padayatty et al., 2003) Salah satufaktor risiko rendahnya kadar vitamin Ctubuh akibat meningkatnya kebutuhanantioksidan adalah obesitas.(Canoy et al.,2005)

    Obesitas merupakan keadaanpatologik dimana terdapat penumpukanlemak yang berlebihan secara menyeluruhdi bawah kulit dan jaringan lainnya di

    dalam tubuh.(Donoheue, 2000, Speiser etal., 2005) Kondisi obesitas bisa terjadikapan saja, namun lebih sering terjadipada tahun pertama usia kehidupan, usia 5-6 tahun dan selama masa remaja. Obesitaspada anak telah menjadi masalah giziglobal saat ini dan merupakan masalahklinik yang sukar diatasi,(Donoheue, 2000,Soetjiningsih, 1995, Styne and Wareen,2003) dan berdampak terhadap kualitashidup penderitanya dan menjadi suatukeadaan yang komplek.(Soegih et al.,2004) Kondisi obesitas pada masa anakdan remaja telah dihubungkan dengankejadian cidera pembuluh darah dini dandijadikan prediktor penyakitkardiovaskular di masa yang akandatang.(Libby et al., 2002)

    Kejadian penyakit kardiovaskularpada obesitas berhubungan dengan stresoksidatif baik oleh karena proses oksidasiLDL, Reactive Oxygen Species (ROS),maupun peranan jaringan adiposa dalamproses inflamasi terhadap pembuluh darah.Penelitian prospektif pada orang dewasamemperlihatkan peranan prediktif elevasikadar ICAM-1 pada manusia sehat denganrisiko tinggi, dan pada pasien yangmengalami penyakit jantung iskemik.Penelitian prospektif pada populasi dewasaselama 12 tahun dilaporkan tentangperanan peningkatan kadar ICAM-1 untukmemprediksi kejadian penyakitkardiovaskular di masa yang akan datang.Dengan demikian ICAM-1 telah dijadikansebagai salah satu marker prediksi kejadianpenyakit kardiovaskular di masa yang akandatang.(Blake and Ridker, 2001)

    Canoy et al dalam penelitiannyamelaporkan bahwa kadar vitamin C dalam

  • - 3 -

    tubuh orang obesitas lebih rendahdibandingkan dengan orang sehat tanpaobesitas, keadaan ini dipengaruhi olehasupan vitamin C yang kurang dan karenameningkatnya kebutuhan akibat risiko stresoksidatif dan inflamasi kronis.(Canoy etal., 2005) Laporan penelitian lainmenyatakan bahwa kadar vitamin C dalamsirkulasi berbanding terbalik denganindeks masa tubuh (IMT).(Drewnowski etal., 1997) Pada penelitian Moreno et aldilaporkan bahwa kadar vitamin C dalamdarah yang rendah berhubungan denganmeningkatnya kadar ICAM-1, dandikaitkan dengan kejadian penyakitkardiovaskular.(Moreno et al., 2004)

    Obesitas sebagai keadaan stresoksidatif dan inflamasi kronik yangberisiko terhadap penyakit kardiovaskular,perlu pengembangan strategi pencegahandan pengobatan yang efektif. Penurunanberat badan melalui program penurunan

    berat badan dengan modifikasi makanandan aktifitas fisik dapat mengurangi kadarTNF-alfa, IL-6, CRP dan molekul adesiselular. Hal ini adalah sesuatu yangmenggembirakan, tetapi kebiasaanmemodifikasi makanan dan aktifitas fisikbelum sepenuhnya berhasil menurunkanangka kejadian obesitas, untuk itu perlustrategi tambahan terhadap pencegahankejadian penyakit kardiovaskular padaobesitas. Jika obesitas merupakan suatukondisi dimana terjadi peningkatan streskarena pro-oksidan, maka perlu diberikanantioksidan.(Higdon and Frei, 2003)

    Penelitian ini difokuskan padapengaruh pemberian antioksidan vitamin Cterhadap kadar ICAM-1 suatu petandainflamasi yang dalam berbagai ujiepidemiologis prospektif dijadikan sebagaisalah satu penanda inflamasi untukmengetahui telah terjadi proses inflamasipada sel endotel vaskular.

    METODOLOGI PENELITIANPenelitian ini adalah eksperimentaltersamar ganda dengan desain pre and posttest control group design. Penelitiandilakukan di beberapa Sekolah MenengahAtas (SMA) di Kota Padang, LaboratoriumS2 Biomedik Fakultas KedokteranUniversitas Andalas, dimulai pada bulanMaret sampai Mai 2011. Populasipenelitian ini adalah remaja di KotaPadang yang mengalami obesitas. Sampelpenelitian adalah remaja siswa SMAberusia 14-18 di Kota Padang denganobesitas yang memenuhi kriteria inklusidan ekslusi dan dipilih secara random.Sampel terdiri dari kelompok perlakuanmendapat vitamin C dan kontrol mendapatplasebo.

    Kriteria inklusi adalah remaja laki-laki dengan obesitas sentral, umur antara14-18 tahun di Kota Padang yang bersediadiikutkan ke dalam penelitian, didapatkansampel darah, dan mengkonsumsi vitaminC 500 mg atau plasebo 2 kali sehari selama8 minggu. Kriteria eklusi adalah:menderita diabetes melitus, menderitahipertensi, mempunyai tanda-tanda infeksidalam waktu 1 minggu menjelangpenelitian dimulai dan atau dalam 1minggu sebelum penelitian berakhir,mengkonsumsi obat-obat kegemukan atauobat antihipertensi, telah mengkonsumsivitamin C atau antioksidn lainnya secararutin paling kurang 1minggu menjelangpenelitian, vegetarian, dan sedangmengikuti program latihan fisik/fitness

  • - 4 -

    rutin. Penilitian ini dilakukan melalui izindari Dinas Pendidikan Kota Padang sesuaidengan peraturan yang berlaku. Informedconsent diminta kepada orang tua danremaja bersangkutan sesuai dengan kodeetik penelitian yang ditetapkan olehFakultas Kedokteran Universitas Andalas.Penelitian dilakukan setelah melewati ujiankode etik penelitian Fakultas KedokteranUniversitas Andalas.

    Perekrutan peserta penelitian(sampel): Skrining berat badan siswadilakukan di sekolah masing-masing.Penimbangan menggunakan alat Detectodengan kapasitas sampai 200 kg danakurasi sampai 0,1 kg. Siswa ditimbangtanpa menggunakan sepatu atau alas kakidan hanya memakai pakaian seragamsekolah. Pengukuran dilakukan olehpeneliti/PPDS IKA sebanyak 3 kali. Hasilpengukuran diambil dari rata-rata 3 kalipengukuran. Tinggi badan diukurmenggunakan alat staturemeter denganakurasi 1 mm, diukur pada posisi tegakdengan muka lurus menghadap ke depan,bokong, tumit menempel ke dinding danalas kaki dibuka. Pengukuran dilakukanoleh peneliti/PPDS IKA dan dilakukansebanyak 3 kali. Hasil pengukuran diambildari rata-rata 3 kali pengukuran. Laludilakukan penghitungan IMT, bila IMT >95 presentil, maka dilakukan skrininglanjutan pada siswa tersebut. Lingkaranperut diukur dengan menggunakan pitapengukur dengan akurasi 1 mm, diukurpada posis tegak. Tetapkan titik tengahantara titik batas tepi tulang rusuk palingbawah dengan titik ujung lengkung tulangpangkal paha/panggul. Kemudian,responden bernafas dengan normal

    (ekspirasi normal), dan dilakukanpengukuran lingkar perut dimulai/diambildari titik tengah tersebut, kemudian secarasejajar horizontal melingkari pinggang danperut kembali menuju titik tengah di awalpengukuran. Tekanan darah diukurmenggunakan spignomanometer merkNova dengan standar protokol, bunyiKorotkof fase 1 dinyatakan sebagaitekanan darah sistolik dan bunyi Korotkof5 sebagai tekanan darah diastolik. Suhutubuh diukur menggunakan termometer airraksa merk Safety di aksila selama 3 menit.Dilakukan pengisian kuisioner. Setelahmendapatkan siswa yang memenuhikriteria inklusi, maka orang tua siswadiundang untuk mendapatkan pengarahandan sosialisasi tentang penelitian, laludimintakan inform consent kesediaan anakdan orangtua untuk ikut dalam penelitian.

    Prosedur pengambilan sampeldarah: peserta diinformasikan tentangtatacara pengambilan sampel darah.Peserta dipuasakan mulai jam 20.00 WIB(12 jam). Besok paginya jam 8.00 WIBdilakukan pengambilan sampel darahpertama di sekolah, dan sampel darahdiantar ke Laboratorium BiomedikFakultas Kedokteran Universitas AndalasPadang. Pengambilan dilakukan olehpetugas laboratorium secara aseptik di areavena cubiti sebanyak 3 cc untukpengukuran kadar ICAM-1. Pengambilandarah kedua dilakukan 1 hari setelahminum kapsul A/B selama 8 minggudengan prosedur yang sama denganpengambilan sampel darah pertama.Pemeriksaan ICAM-1 menggunakanmetoda Enzyme-linked immunoasorbenassay, memakai alat Elisa Reader

  • - 5 -

    spectrophotometer merek Bio-Rad buatanJerman, kit menggunakan Human sICAM-1 R&D system dengan ketelitian 0,096ng/ml. Prosedur penentuan kelompokminum kapsul A atau B. Kapsul yang akandiberikan dimasukan dalam kotak yangditandai dengan huruf A dan B, isi kapsuladalah vitamin C 500 mg atau plasebo, danisinya hanya diketahui oleh pembimbingdan perusahaan farmasi yang membuatkapsul. Siswa pertama yang telah diambilsampel darah pertamanya lansungdirandom oleh peneliti bersama PPDS IKAuntuk menentukan apakah mendapatkapsul A atau B dengan menggunakanmetoda simple random sampling, danselanjutnya kelompok kapsul A atau Bditentukan secara bergantian. Peneliti,pengawas minum kapsul A/B ataupunsiswa tidak mengetahui apakah yangdiberikan vitamin C atau plasebo. Masing-masing kelompok terdiri dari 20 orang,sebagai cadangan masing-masingkelompok 10 %, sehingga total sampelberjumlah 44 orang.

    Perekrutan pengawas minumkapsul Pengawas terdiri dari peneliti,PPDS IKA, dan guru wali kelas yang telahdisetujui oleh kepala sekolah masing-masing dan orangtua murid yang tidakbekerja di luar rumah. Pada calonpengawas dilakukan sosialisasi penelitian.Kepada pengawas yang telah ditentukandimintakan persetujuan untuk menjadipengawas minum kapsul, kemudiandiberikan penjelasan tentang tatacarapemberian minum kapsul.

    Prosedur minum kapsul A/B danpengawasan Siswa diberikan penjelasantentang prosedur minum kapsul, pengawas

    diberikan penjelasan tentang tata carapengawasan. Masing-masing kelompokdiberikan kapsul A atau B, 2 (dua) kalisehari selama 8 minggu. Jadwal minumkapsul pagi jam 7.30 WIB dan sore jam5.00 WIB. Siswa minum kapsul dihadapanpengawas. Setiap sebelum dan sesudahminum kapsul peneliti menghubungipengawas dan siswa melalui telpon/HPuntuk mengingatkan dan memastikansiswa minum kapsul. Bila siswa masuksekolah pagi maupun sekolah sore minumkapsul diawasi dan disaksikan oleh guruwali kelas yang telah ditunjuk. Bila WaliKelas berhalangan pada waktu jamsekolah, maka peneliti/PPDS IKA yangtelah ditunjuk lansung datang ke sekolahuntuk mengawasi/menyaksikan minumkapsul. Di luar jam sekolah pengawasanminum kapsul dilakukan olehpeneliti/PPDS IKA yang telah ditunjukdengan lansung mendatangi rumah siswatersebut. Setiap setelah minum kapsul,pengawas menandatangani kartu kontrol.Untuk mengawasi efek samping obat,peneliti melalui telpon/HP atau secaralansung menanyakan tentang keluhansetelah minum kapsul. Tidak adaperobahan diet ataupun latihan fisik yangdilakukan pada kedua kelompok, selamapenelitian anak boleh mengkonsumsimakanan yang biasa dimakan danmelakukan aktifitas fisik seperti biasa.Peserta penelitian dinyatakan DO bila 2kali berturut-turut tidak mengkonsumsikapsul.

    Setelah mengkonsumsi kapsulselama 2 bulan, dilakukan pemeriksaankadar ICAM-1 yang kedua di laboratoriumdengan cara yang sama dengan

  • - 6 -

    pengambilan sampel darah pertama.Pemeriksaan darah dilakukan setelah 1 hariterakhir konsumsi kapsul. Kedua hasilpemeriksaan kadar ICAM-1 lalu dianalisis.

    Setelah hasil dianalisis secara statistik,baru dikonfirmasi kepada pembimbingtentang isi kapsul A/B.

    Alur penelitian

    Pengelolaan dan Analisis DataSemua data yang diperlukan dicatat dalamlembaran khusus, diolah dengankomputerisasi dan disajikan dalam bentuktabel atau grafik. Perbedaan rata-rata kadarICAM-1 antara sebelum dan sesudahperlakuan vitamin C atau plasebo dianalisismenggunakan paired sample t-test,

    sedangkan perbedaan besarnya perobahan(delta) kadar ICAM-1 sebelum dansesudah perlakuan antara vitamin C danplasebo dianalisis menggunakanindependent t-test, dengan derajatkemaknaan p

  • - 7 -

    Tabel 1. Karakteristik awal kelompok vitamin C dan plaseboKarakteristik Vitamin C(n=20) Plasebo(n=20)

    Mean SD Mean SDUmur rata-rata(tahun)Berat Badan (kg)Tinggi Badan (cm)IMT rata-rata kg/m2

    Lingkaran perut (cm)

    16,0692,21,67

    32,94101,65

    0,7913,90,063,94

    12,19

    16,3189,21,69

    31,0596,90

    0,695,8

    0,040,914,90

    Kadar rerata ICAM 1 pada awalpenelitian pada kelompok vitamin C adalah370,37 ng/ml (SD 155,09) dan padakelompok plasebo 232,96 ng/ml (SD106,48). Setelah 8 minggu perlakuan,rerata kadar ICAM-1 pada kelompokperlakuan vitamin C adalah 183,2 ng/ml

    (SD 52,34) dan pada kelompok plasebo185,06 ng/ml (SD 96,20). Terdapatpenurunan yang bermakna baik padakelompok perlakuan vitamin C (p 0,007)dan kelompok plasebo (p

  • - 8 -

    Tabel .3. Gambaran perbedaan besarnya penurunan (delta) kadar ICAM-1 pasca perlakuanantara kelompok vitamin C dan plasebo.

    Kelompok Pvitamin C Plasebo

    DELTAN 20 20Mean (ng/ml) 187.04 47.91 < 0.05Std. Deviasi(ng/ml) 131.50 62.25

    Delta penurunan kadar rata-rataICAM-1 pada kelompok vitamin C

    maupun plasebo lebih jelasnya dapatdilihat pada gambar 5.1.

    Gambar 1. Gambaran delta penurunankadar ICAM-1 pasca perlakuan padakelompok vitamin C dan plasebo.

    DiskusiPenelitian ini merupakan penelitianeksperimental terhadap remaja laki-lakidengan obesitas sentral yang dilakukanselama bulan Maret sampai Mei 2011.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuipengaruh pemberian vitamin C terhadapkadar ICAM-1. Sampel dibagi atas duakelompok, kelompok perlakuan yangmendapat vitamin C dan kelompokkontrol yang mendapat plasebo selama 8minggu dibawah pengawasan timpenelitian.

    Pada awal penelitian didapatkankadar ICAM-1 rata-rata pada remajaobesitas kelompok vitamin C maupunkelompok plasebo lebih tinggi daripadakadar pada dewasa sehat yaitu > 221,5ng/ml. Beberapa penelitian yang dilakukanmendapatkan bahwa kadar ICAM-1 anakobesitas lebih tinggi dibandingkan anaktanpa obesitas.(Dietz, 1998, Desideri et al.,2005) Penelitian lain melaporkan bahwarerata kadar ICAM-1 pada 143 anak danremaja obesitas adalah 230,9-340,2ng/ml.(Garanty-Bogacka1 et al., 2005)Kenaikan kadar ICAM-1 terutama padaobesitas abdominal yang memiliki jaringanadiposa visceral yang lebih tinggi.(Pou etal., 2007) Peningkatan ekspresi mRNAmolekul adhesi lebih tinggi pada obesitas

  • - 9 -

    dengan jaringan adiposa visceraldibandingkan dengan jaringan adiposasubkutan.(Bosanska et al., 2008)

    Setelah perlakuan pemberianvitamin C atau plasebo selama 8 minggupada kedua kelompok penelitian ini,terdapat penurunan secara bermakna kadarICAM-1 baik pada kelompok yangdiberikan vitamin C maupun padakelompok yang diberikan plasebo. Namunpenurunan kadar ICAM-1 (delta) padakelompok vitamin C lebih drastisdibandingkan kelompok plasebo denganrasio 3,9 : 1. Penurunan kadar ICAM-1pada kelompok plasebo kemungkinanterjadi karena modifikasi diet maupunaktifitas fisik yang mereka lakukan,keinginan untuk melakukan modifikasi dietdan aktifitas pisik ini bisa jadi karena efekpositif penyuluhan tentang komplikasi dantatalaksana obesitas yang diberikan padaawal perekrutan sehingga memotivasimereka untuk melakukan kegiatanpencegahan komplikasi obesitas tersebut.Sedangkan, penurunan kadar ICAM-1 padakelompok vitamin C yang lebih drastis,memperlihatkan manfaat pemberianvitamin C 2 x 500 mg secara rutin selama 8minggu.

    Penelitian serupa yang menilaipengaruh pemberian vitamin C terhadapkadar ICAM-1 pada populasi remaja ataudewasa obesitas belum pernah dilakukan.Beberapa penelitian mengenai pengaruhpemberian vitamin C terhadap kadarICAM-1 dilakukan pada subjek dengankondisi stress oksidatif yang lain yaitupada dewasa perokok, penderita penyakitkardiovaskular dan penderita DM tipe 2.Pada subjek dewasa perokok pemberian

    vitamin C 500 mg selama 4 minggu tidakmenurunkan kadar ICAM-1.(Hoydonck etal., 2004) Pada penelitian terhadap perokokdengan pemberian vitamin C 1000 mg/hariselama 10 hari, dapat mencegah adherensel leukosit pada pembuluh darah,sehingga berpotensial mencegahberkembangnya atherosklerosis.(Lehr etal., 1994) Penelitian Upritchard tahun 2000melaporkan bahwa pemberian vitamin C500 mg/hari pada penderita diabetesmelitus tipe 2 selama 4 minggu tidakmenurunkan kadar ICAM-1.(Uprithchardet al., 2000) Pada penelitian lain Raymendkk melaporkan bahwa suplementasiantioksidan vitamin C (250 mg/hari)selama 6 bulan pada dewasa sehat dengandefisiensi vitamin C akan menurunkankadar ICAM-1.(Griffiths, 2003) Vitamin Cakan bermanfaat menurunkan kadarICAM-1 pada pemberian bersamaandengan vitamin E.(Hathcock et al., 2004)

    Telah diketahui bahwa obesitasmerupakan suatu kondisi stress oksidatif,dan memerlukan antioksidan dalam jumlahyang lebih banyak untuk menanggulangikeadaan stress oksidatif tersebut. Beberapapenelitian tentang vitamin C danhubungannya dengan obesitas, Canoy et aldalam penelitiannya melaporkan bahwakadar vitamin C dalam tubuh orangobesitas lebih rendah dibandingkan denganorang sehat tanpa obesitas, keadaan inidipengaruhi oleh asupan vitamin C yangkurang dan meningkatnya kebutuhanvitamin C pada stres oksidatif daninflamasi kronis.(Canoy et al., 2005)Laporan penelitian lain menyatakan bahwakadar vitamin C dalam sirkulasiberbanding terbalik dengan indeks masa

  • - 10 -

    tubuh (IMT).(Drewnowski et al., 1997)Pada penelitian Moreno et al dilaporkanbahwa kadar vitamin C dalam darah yangrendah berhubungan dengan meningkatnyakadar ICAM-1, dan dikaitkan dengankejadian penyakit kardiovaskular.(Morenoet al., 2004) Beberapa penelitianmenyimpulkan manfaat asupan vitamin Cdosis tinggi mengurangi risiko kematianakibat penyakit kardiovaskular.(Carr et al.,2000)

    Obesitas sebagai keadaan stresoksidatif dan inflamasi kronik yangberisiko terhadap penyakit kardiovaskular,perlu pengembangan strategi pencegahandan pengobatan yang efektif. Penurunanberat badan melalui program penurunanberat badan dengan modifikasi makanandan aktifitas fisik dapat menurunkan kadarmolekul adesi selular. Hal ini adalahsesuatu yang menggembirakan, tetapikebiasaan memodifikasi makanan danaktifitas fisik belum sepenuhnya berhasilmenurunkan angka kejadian obesitas,untuk itu perlu strategi tambahan terhadappencegahan kejadian penyakitkardiovaskular pada obesitas denganpemberian antioksidan.(Higdon and Frei,2003)

    Penelitian ini memberikanimplikasi bahwa pada remaja obesitas,keadaan stres oksidatif yang terjadimembuat kebutuhan antioksidan menjaditinggi, sedangkan tubuh tidak bisamemproduksi vitamin C sendiri,(Padayattyet al., 2003) sumber vitamin C daridiet/sumber makanan saja tidak cukupuntuk memenuhi kebutuhan vitamin C.Pada penderita obesitas anak/remaja harusdiberikan asupan suplemen vitamin C

    secara teratur tiap hari untuk mencegahterjadinya komplikasi penyakitkardiovaskular akibat obesitas.

    Kami menyimpulkan bahwa deltapenurunan kadar rata-rata ICAM-1 padaremaja laki-laki obesitas setelah pemberianvitamin C lebih besar dibandingkan deltapenurunan kadar rata-rata ICAM-1 setelahpemberian plasebo. Pemberian vitamin Cbermanfaat menurunkan kadar ICAM-1pada remaja laki-laki obesitas. Dari hasilpenelitian ini remaja obesitas disarankanuntuk diberikan asupan vitamin C 1000 mgsecara teratur tiap hari untuk mencegahrisiko komplikasi penyakit kardiovaskulardi masa datang.

    Daftar Pustaka

    BLAKE, G. J. & RIDKER, P. M. 2001.Novel Clinical Markers of VascularWall Inflammation. Circ Res, 89, 763-771.

    BOSANSKA, L., MICHALSKY, D. &LACINOVA, Z. 2008. The influenceof obesity and different fat depots onadipose tissue gene expression andprotein levels of cell adhessionmolecules. Physiol Res, 79-88, 79-88.

    CANOY, D., WAREHAM, N., WELCH,A. & ET, A. 2005. Plasma ascorbicacid concentrations and fat distributionin 19.068 British men and women inthe European Prospective Investigationinto Cancer and Nutrition Norfolkcohort study. Am J Clin Nutr, 82,12031209.

    CARCAMO, J. M., PEDRAZA, A.,DJEDZ, O. B., ZHANG, B.,SANCHES, R. & GOLDEN, W. 2004.Vitamin C is a Kinase inhibitor:Dehydroascorbic Acid Inhibits IkBKinase . Molecular and CellularBiology, 24, 6645-52.

  • - 11 -

    CARR, A. C., ZHU, B. Z. & FREI 2000.Potential antiatherogenic mechanism ofascorbate (vitamin C) and -tokoferol(vitamin E ). Circul Resp, 87, 349-54.

    DESIDERI, G., SIMONE, M. D.,IUGHETTI, L., ROSATO, T., IEZZI,M. L., MARINUCCI, M. C., COFINI,V., CROCE, G., PASSACQUALE, G.,NECOZIONE, S. & FERRI, C. 2005.Early Activation of VascularEndothelial Cells and Platelets inObese Children. J Clin EndocrinolMetab, 90(6), 3145-3152.

    DIETZ, W. 1998. Health consequences ofobesity in youth: Childhood predictorsof adult disease. Pediatrics, 101, 518-525.

    DONOHEUE, P. A. 2000. Obesity inchildren. In: NELSON, W.,BEHRMAN, R. E., KLIEGMAN, R.M. & ARVIN, A. M. (eds.) Textbook ofpediatrics. 17 ed. Philadelphia:Saunders.

    DREWNOWSKI, A., ROCK, C. L. &HENDERSON, S. A. 1997. Serumbeta carotene and vitamin C asbiomarkers of vegetable and fruitintakes in a community based sampleof French adults. Am J Clin Nutr, 65,17961802.

    GARANTY-BOGACKA1, B.,SYRENICZ1, M., SYRENICZ, A.,GBALA, A., LULKA, D. &WALCZAK, M. 2005. Serum markersof inflammation and endothelialactivation in children with obesity-related hypertension. NeuroendocrinolLett, 26(3), 242246.

    GRIFFITHS, H. R. 2003. Vitamin Csupplementation in normal subjectsreduces constitutive ICAM-1expression. Biochem Biophysical Rescomun, 308, 339-345.

    HATHCOCK, J. N., AZZI, A.,BLUMBERG, J., BRAY, T.,DICKINSON, A., FREI, B., JIALAL,

    I. & JOHNSTON, C. S. 2004. VitaminE and C safe across a broad range ofintakes. Am Clin Nutr, 81, 736-45.

    HIGDON, J. V. & FREI, B. 2003. Obesityand oxydatif stress: A direct link toCVD? Arterioscler Thromb Vasc Biol,23, 365-362.

    HOYDONCK, P. G. A. V., SCHOUTEN,E. G., MANUEL-Y-KEENOY, B.,CAMPENHOUT, A. V.,HOPPENBROUWERS, K. P. M. &TEMME, E. H. M. 2004. Does vitaminC supplementation influence the levelsof circulating oxidized LDL, sICAM-1,sVCAM-1 and vWF-antigen in healthymale smokers? Europan Journal ofclinical nutrition, 58, 1587-1593.

    LEHR, H. A., FREI, B. & ARFORS, K. E.1994. Vitamin C prevents cigarettesmoke-induced leucocyte aggregationand adhesion to endothelium in vivo.Proc Natl Sci USA, 91, 7688-7692.

    LIBBY, P., RIDKER, P. M. & MASERI,A. 2002. Inflammation andatherosclerosis. Circulation, 105, 1135-1143.

    MAXWELL, S. R. J. & LIP, G. Y. H.1997. Free radicals and antioxidants incardiovascular disease. Br J ClinPharmacol, 44, 307-317.

    MORENO, C. S., DASHE, J. F., SCOTT,T., THALER, D., FOLSTEIN, M. F. &MARTIN, A. 2004. Decreased level ofplasma vitamin C and increasedconcentration of inflammatory andoxidative stress. Stroke, 35, 163-168.

    PADAYATTY, S. J., KATZ, A. &WANG, Y. 2003. Vitamin C as an antioxidant: Evaluation of its role indisease prevention. Jour Am CollegeNutr, 22, 18-35.

    POU, K. M., MASSARO, J. M.,HOFFMAN, U., VASAN, R. S.,LARSON, P. M.-H. M. G., KEANEY,J. F. & MEIGS, J. B. 2007. Visceraland subcutaneus adiposa tissue volume

  • - 12 -

    are cross-sectionally related to markersof inflammation and oxidative stress.Circulation, 116.

    SOEGIH, R., WIJAYA, A., SUGONDO,S. & HERYANTO, T. Year.Estimating BMI and WC cutoff forobesity in Indonesia and Health impac(ISSO Epidemilogical study). In: 3rdNational Obesity Simposium (NOS III)2004, 2004 Jakarta. 1-6.

    SOETJININGSIH 1995. Obesitas padaanak. In: SOETJININGSIH &RANUH, G. (eds.) Tumbuh KembangAnak. Jakarta: EGC.

    SPEISER, P. W., RUDOLF, M. C. J. &ANHALT, H. 2005. ConsensusStatement: Childhood obesity. J ClinEndocrinol Metab, 1871-1887.

    STYNE, D. M. & WAREEN, N. S. 2003.Obesity. In: RUDOLPH, C. D.,RUDOLPH, A. G., HOSTETTER, M.K., LISTER, G., SIEGEL, N. &RUDOLPH, E. (eds.) Pediatric. NewYork: Mc Graw Hill.

    UPRITHCHARD, J. E., SUTHERLAND,W. H. F. & MANN, J. I. 2000. Effectof Supplementation With TomatoJuice, Vitamin E, and Vitamin C onLDL Oxidation and Products ofInflammatory Activity in Type 2Diabetes. Diabetes care, 23, 7333-738.