PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA...
-
Upload
dangnguyet -
Category
Documents
-
view
223 -
download
0
Transcript of PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA...
PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA
MANAJERIAL DENGAN GAYA KEPEMIMPINAN DAN IKLIM
ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Studi pada Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia dan Dinas Pendidikan Kota Tangerang)
Skripsi ini dibuat untuk memenuhi persaratan meraih gelar S1, Sarjana Ekonomi
Oleh
NOFILIA FITRIANTI
NIM : 105082002628
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
TAHUN 1431 H/2010 M
i
PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA
MANAJERIAL DENGAN GAYA KEPEMIMPINAN DAN IKLIM
ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Studi pada Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia dan Dinas Pendidikan Kota Tangerang)
SKRIPSI Diajukan kepada Fakutas Ekonomi dan Bisnis untuk memenuhi
syarat-syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Ekonomi
Oleh:
NOFILIA FITRIANTI NIM : 105082002628
Di Bawah Bimbingan
Pembimbing I Pembimbing II Prof. Dr. H. Abdul Hamid, MS. Rahmawati, SE. MM. NIP: 195706171985031002 NIP: 197708142006042003
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
TAHUN 1431 H/2010 M
ii
Hari ini Kamis Tanggal Tiga Bulan Juni Tahun Dua Ribu Sepuluh telah dilakukan
Ujian Komprehensif atas nama Nofilia Fitrianti dengan NIM: 105082002628
dengan judul skripsi ”PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP
KINERJA MANAJERIAL DENGAN GAYA KEPEMIMPINAN DAN IKLIM
ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING”. Memperhatikan
penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah
dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi
pada jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 03 Juni 2010
Tim Penguji Ujian Komprehensif
Yessi Fitri, SE., MSi, Ak. Fitri Damayanti, SE., MSi
Ketua Sekretaris
Prof. Dr. Azzam Jassin, Ak. MBA
Penguji Ahli
iii
Hari ini Jum’at Tanggal Tiga Puluh Bulan Juli Tahun Dua Ribu Sepuluh telah
dilakukan Ujian Skripsi atas nama Nofilia Fitrianti dengan NIM: 105082002628
dengan judul skripsi ”PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP
KINERJA MANAJERIAL DENGAN GAYA KEPEMIMPINAN DAN IKLIM
ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING”. Memperhatikan
penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah
dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi
pada jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 30 Juli 2010
Tim Penguji Ujian Skripsi
Prof. Dr. H. Abdul Hamid, MS. Rahmawati, SE. MM. Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II
Dr. Amilin SE., MSi., Ak. Rini, SE., MSi.
Dosen Penguji Ahli I Dosen Penguji Ahli II
iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
NOFILIA FITRIANTI, SE. Jenis Kelamin : Perempuan Tempat/Tanggal Lahir : Jakarta, 04 Februari 1987 Umur : 23 Tahun Status : Belum menikah Agama : Islam Alamat : Jl. HOS Cokroaminoto Gg. Langgar Kp. Poncol Kel. Cipadu RT 009/01 No. 36 Kec. Larangan Ciledug - Tangerang Banten 15155 Telepon : (021) 7323019, Mobile : 085691516659 E-mail : [email protected] Pendidikan Terakhir : S1 Akuntansi Manajemen/Akuntansi IPK : 3,39
PENDIDIKAN FORMAL
2005 - 2010
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Akuntansi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Ciputat Raya, tamat 30 Juli 2010
2002 - 2005 SMK Negeri 43, Jakarta (Konsentrasi Akuntansi) 1999 - 2002 SLTP Negeri 110, Jakarta 1993 - 1999 SD Negeri Kreo IV, Tangerang
1991 - 1993 Taman Kanak-kanak Islam Alfiah Kreo, Tangerang
PENGALAMAN ORGANISASI 2009 - sekarang 2007 - 2008 2006 - 2007 2005 - 2006 2004 - 2005 2003 - 2005
Ketua Perkumpulan Karang Taruna Kawula Muda 009 Sekretaris Perkumpulan Karang Taruna Kawula Muda 009 Anggota Kepengurusan Organisasi Anggota divisi pengembangan ekonomi Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas
Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Anggota bidang Pendidikan dan Kerohanian Perkumpulan Karang Taruna Kawula Muda 009
OSIS SMK Negeri 43 Jakarta
ROHIS SMK Negeri 43 Jakarta
v
THE INFLUENCE TO BUDGET PARTICIPATION TO
PERFORMANCE MANAGERIAL WITH THE STYLE OF LEADERSHIP AND ORGANIZATIONAL CLIMATE AS A MODERATING VARIABLE
(Studi pada Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia dan Dinas Pendidikan Kota Tangerang)
By : Nofilia Fitrianti
ABSTRACT The purposes this research are to get evidences influence budgetary participation to managerial performance with of leadership style and organizational climate as a moderating variable. Primary data used in this research was obtained from distribution questionnaires to instititution Department of National Education RI (Depdiknas RI) DKI Jakarta and Tangerang City. The questionnaires send to 100 respondent. Data was collected processed by using multiple regression with interaction test. The result from this research obtained t value equal to 5.492 in 0.000 with the level of significance smaller than 0.05 which mean, in test the influence of budget participation and managerial performance has the effect of a significant. At the time,of budget participation interact with leadership style and organizational climate as a moderating variable to obtained the results t value each - 2.263 and - 2.104 on the level significance respectively for 0.027 and 0.039, which means less than 0.05. In the other words that interact budget participation with leadership style and organizational climate provide a significant impact on managerial performance. Key Words: Budget Participation, Managerial Performance, Leadership Style and
Climate Organizational
vi
PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP
KINERJA MANAJERIAL DENGAN GAYA KEPEMIMPINAN DAN IKLIM ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING
(Study in the instititution Department of National Education RI and Department of Education Tangerang City)
Oleh : Nofilia Fitrianti
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan pengaruh partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial dengan gaya kepemimpinan dan iklim organisasi sebagai variabel moderating. Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari penyebaran kuesioner ke instansi Departemen Pendidikan Nasional RI (Depdiknas RI) DKI Jakarta dan Kota Tangerang. Kuesioner yang dikirim sebanyak 100 buah. Metode analisis yang digunakan adalah uji regresi berganda dengan uji interaksi. Hasil dari penelitian ini memperoleh hasil t hitung sebesar 5.492 pada tinhgkat signifikansi 0.000 yang berarti lebih kecil dari 0.05 yang menujukkan bahwa dalam pengujian pengaruh partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial memiliki pengaruh yang signifikan. Pada saat partisipasi anggaran berinteraksi dengan gaya kepemimpinan dan iklim organisasi sebagai variabel moderating. Hasil t hitung untuk masing-masing -2.263 dan -2.104 pada tingkat signifikansi masing-masing 0.027 dan 0.039, yang berarti lebih kecil dari 0.05. Dengan kata lain partisipasi anggaran yang berinteraksi dengan gaya kepemimpinan dan iklim organisasi memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kinerja manajerial. Kata Kunci: Partisipasi Anggaran, Kinerja Manajerial, Gaya Kepemimpinan dan
Iklim Organisasi
vii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah.... Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT.,
Tuhan penguasa segala ilmu karena atas berkat rahman dan rahimNya penulis dapat
menyusun skripsi ini. Shalawat dan salam tak lupa penulis sampaikan kepada
Rasulullah Muhammad SAW. beserta para keluarga dan sahabat-sahabatnya yang
telah membawa umatnya dari zaman yang penuh dengan kegelapan menuju zaman
yang penuh dengan ilmu pengetahuan seperti sekarang ini.
Pada saat kesempatan ini, perkenankan penulis menyampaikan ucapan terima
kasih terutama kepada kedua orang tuaku yang tersayang Bapak Muhasan S.Pd dan
Mamah Maliyah S. untuk semua pengorbanan, jerih payah, keikhlasan, cinta dan
kasih sayang, perhatian, semangat juga kalimat do’a yang selalu terucap. Berapapun
banyaknya ucapan terima kasih yang ananda ucapkan, tak akan dapat membayar apa
yang sudah kalian lakukan, hanya do’a yang dapat ananda panjatkan. Adik-adikku
tersayang, Istiani Maulida Hidayati (Ici) dan Rukyati Khairun Nisa (Anyies) terima
kasih doa dan motivasinya, terus berjuang dan semangat, perjalanan masih panjang.
Terus motivasi diri agar menjadi yang terbaik untuk diri sendiri. Terima kasih sudah
menjadi adik-adik manis yang selalu mengisi warna-warni dalam keluarga kita.
Selanjutnya, dengan tulus penulis haturkan ucapan terima kasih :
1. Bapak Prof. Dr. H. Abdul Hamid, MS. selaku dosen pembimbing I yang telah
bersedia meluangkan waktunya demi memberikan ilmu dan masukan yang
berguna bagi penulis.
2. Ibu Rahmawati, SE. MM. selaku dosen pembimbing II yang telah meluangkan
waktunya dengan sabar memberikan masukan-masukan dan pembelajaran yang
berharga selama masa proses penyusunan skripsi ini.
3. Bapak Prof. Dr. H. Abdul Hamid, MS. selaku dekan beserta staf pembantu
dekan (Pudek) 1 dan 2 fakultas ekonomi dan bisnis.
4. Bapak Afif Sulfa SE. Ak, MSi. selaku ketua jurusan akuntansi dan Ibu Yessi
Fitri SE.Ak. MSi. selaku sekretaris jurusan akuntansi fakultas ekonomi dan bisnis.
5. Bapak Dr. Amilin, SE., Msi., Ak. dan Ibu Rini, SE., Msi. selaku dosen
penguji dalam ujian skripsi yang telah memberikan pembelajaran yang berharga
demi terselesaikannya proses penyusunan skripsi ini.
viii
6. Bapak Prof. Dr. Azzam Jassin, MBA, Ibu Yessi Fitri SE., Ak, MSi dan Ibu
Fitri Damayanti, SE., Msi. selaku dosen penguji dalam ujian komprehensif
yang telah memberikan masukan-masukan dan nasehat kepada penulis.
7. Bapak dan Ibu para staf administrasi akademik, jurusan dan staf perpustakaan
yang selama ini telah banyak membantu demi terselesaikan skripsi ini.
8. Keluarga besar Bapak (alm) H. Pungut dan (alm) Moh. Soleh atas doa dan
semangat yang tiada hentinya kalian berikan kepada penulis.
9. Teman-teman kelas Akuntansi A angkatan 2005 dan kelas Akuntansi
Manajemen terima kasih banyak untuk pengalaman dan bagi-bagi ilmunya,
jalan di depan masih panjang, mari sama-sama semangat berjuang.
Spesial untuk Oma (partner yang tak terpisahkan), Ade, Teteh, Nenek,
0m&Tante, Budhe, dan Nyonya makasih atas motivasi, transferan ilmunya yang
berharga, tentang belajar kehidupan, kematangan berpikir dan keteguhan hati...
10. Kepompong yang selalu setia menemani hari-hari penulis dengan doa, support,
motivasi dan tausiyah kehidupan. Semoga cepat menyejajarkan langkah... Amin.
11. Teman-teman seperjuangan Ujian Skripsi: Dian, Mega serta Sukma juga
Ujian Komprehensif: Fanny, Ida, Ela, Fahri, Rokhli dengan sedetik
kebersamaan yang kita lalui, menuju gerbang keberhasilan kita bersama.
12. Semua pihak yang telah membantu membantu penulis demi tereselesaikannya
skripsi ini, baik lewat do’a, semangat, motivasi, dukungannya. Semoga Allah
SWT. yang akan memberikan buah kebajikan dari apa yang telah diberikan.
Penulis menyadari sepenuhnya keterbatasan dalam penyusunan skripsi ini, baik
dalam pemahaman teori dan penggunaan metode penelitian yang tepat. Namun
demikian, penulis meyakini kiranya masih tersisa manfaat bagi pembacanya. Upaya
perbaikan ke arah yang lebih baik menjadi tekad penulis, kritik dan sumbang saran
sangat dihargai demi tercapainya karya ilmiah yang sempurna, penuh manfaat serta
menjunjung tinggi kebenaran.
Tangerang, 26 Juli 2010
Penulis Nofilia Fitrianti
ix
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan ......................................................................................... i
Lemabar Ujian Koprehnsif .............................................................................. ii
Lembat Ujian Skripsi ....................................................................................... iii
Daftar Riwayat Hidup...................................................................................... iv
Abstract............................................................................................................. v
Abstrak ............................................................................................................. vi
Kata Pengantar................................................................................................. vii
Daftar Isi ........................................................................................................... ix
Daftar Tabel...................................................................................................... xii
Daftar Gambar ................................................................................................ xiv
Daftar Lampiran .............................................................................................. xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian ............................................................ 1
B. Perumusan Masalah..................................................................... 7
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................... 8
1. Tujuan Penelitian .............................................................. 8
2. Manfaat Penelitian ............................................................ 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Literatur ........................................................................... 10
1. Anggaran ......................................................................... 10
2. Partisipasi Anggaran ........................................................ 12
3. Kinerja Manajerial ........................................................... 15
4. Gaya Kepemimpinan........................................................ 18
5. Iklim Organisasi............................................................... 22
x
B. Tinjauan Penelitian Terdahulu ..................................................... 26
C. Keterkaitan Antar Variabel .......................................................... 30
D. Kerangka Pemikiran .................................................................... 35
E. Perumusan Hipotesis Penelitian ................................................... 37
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian ........................................................... 38
B. Metode Penentuan Sampel........................................................... 38
C. Metode Pengumpulan Data.......................................................... 39
1. Pengumpulan Data Primer................................................ 39
2. Pengumpulan Data Sekunder ........................................... 40
D. Metode Analisis Data .................................................................. 40
1. Uji Kualitas Data ............................................................. 41
a. Uji Validitas ................................................................ 41
b. Uji Reliabilitas ............................................................ 43
2. Uji Asumsi Klasik............................................................. 43
a. Uji Normalitas............................................................. 43
b. Uji Multikolinearitas ................................................... 44
c. Uji Heterokodasitas ..................................................... 45
4. Uji Hipotesis...................................................................... 46
E. Operasional Variabel Penelitian................................................... 48
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian ............................................. 53
B. Hasil Analisis .............................................................................. 55
1. Statistik Deskriptif ............................................................ 55
a. Deskriptif Demografi Responden ................................. 55
b. Statistik Deskriptif Variabel ......................................... 59
2. Uji Kualitas Data .............................................................. 61
a. Uji Validitas ................................................................. 61
b. Uji Reliabilitas ............................................................. 65
xi
3. Uji Asumsi Klasik............................................................. 67
a. Uji Normalitas.............................................................. 67
b. Uji Multikolinearitas .................................................... 69
c. Uji Heterokodasitas ...................................................... 71
4. Pengujian Hipotesis .......................................................... 72
a. Hasil Uji Hipotesis 1 ................................................... 72
b. Hasil Uji Hipotesis 2 ................................................... 78
c. Hasil Uji Hipotesis 3 ................................................... 85
C. Pembahasan................................................................................. 92
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................. 95
B. Impilikasi .................................................................................... 96
C. Keterbatasan................................................................................ 97
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 98
LAMPIRAN - LAMPIRAN ............................................................................. 101
xii
DAFTAR TABEL
Nomor Keterangan Halaman 2.1 Hasil Penelitian-Penelitian Terdahulu..................................... 26
3.1 Rincian Proses Penyebaran dan
Pengembalian Kuesioner ........................................................ 33
3.2 Operasional Variabel Penelitian............................................... 40
4.1 Data Distribusi Kuesioner........................................................ 54
4.2 Rincian Proses Penyebaran
dan Pengembalian Kuesioner................................................... 55
4.3 Lama Bekerja Responden ........................................................ 56
4.4 Jabatan Responden .................................................................. 57
4.5 Jenis Kelamin Responden........................................................ 57
4.6 Usia Responden....................................................................... 58
4.7 Tingkat Pendidikan Terakhir ................................................... 59
4.8 Hasil Pengujian Statistik Deskriptif ......................................... 60
4.9 Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja Manajerial....................... 58
4.10 Hasil Uji Validitas Variabel Partisipasi Anggaran.................... 62
4.11 Hasil Uji Validitas Variabel Gaya Kepemimpinan (Tahap I).... 63
4.12 Hasil Uji Validitas Variabel Gaya Kepemimpinan (Tahap II) .. 64
4.13 Hasil Uji Validitas Variabel Iklim Organisasi .......................... 65
4.14 Hasil Pengujian Uji Reliabilitas .............................................. 66
4.15 Hasil Pengujian Uji Normalitas ............................................... 68
xiii
DAFTAR TABEL
Nomor Keterangan Halaman 4.16 Hasil Pengujian Uji Multiokolinearitas .................................... 70
4.17 Hasil Uji Hipotesis 1 ............................................................ 72
4.18 Hasil Uji Koefisien Determinasi Hipotesis 1.......................... 73
4.19 Hasil Uji Statistik T Hipotesis 1............................................ 75
4.20 Hasil Uji Statistik F Hipotesis 1............................................ 76
4.21 Hasil Uji Hipotesis 2 ............................................................ 78
4.22 Hasil Uji Koefisien Determinasi Hipotesis 2........................... 80
4.23 Hasil Uji Statistik T Hipotesis 2............................................ 81
4.24 Hasil Uji Statistik F Hipotesis 2............................................ 84
4.25 Hasil Uji Hipotesis 3 ............................................................ 86
4.26 Hasil Uji Koefisien Determinasi Hipotesis 3.......................... 87
4.27 Hasil Uji Statistik T Hipotesis 3............................................ 89
4.28 Hasil Uji Statistik F Hipotesis 3............................................ 90
4.28 Hasil Penelitian ....................................................................... 92
xiv
DAFTAR GAMBAR
Nomor Keterangan Halaman 2.1 Kerangka Pemikiran Pengaruh Partisipasi Anggaran
Terhadap Kinerja Manajerial..................................................... 36
2.2 Kerangka Pemikiran Pengaruh Partisipasi Anggaran
Terhadap Kinerja Manajerial dengan gaya kepemimpinan
Sebagai Variabel Moderating.................................................... 36
2.2 Kerangka Pemikiran Pengaruh Partisipasi Anggaran
Terhadap Kinerja Manajerial dengan iklim organisasi
Sebagai Variabel Moderating.................................................... 37
4.1 Hasil Pengujian Uji Normalitas
menggunakan grafik P-Plot ...................................................... 68
4.2 Hasil Pengujian Uji Normalitas
menggunakan grafik histogram................................................. 69
4.2 Hasil Pengujian Uji Heterokadisitas ......................................... 70
xv
DAFTAR L AMPIRAN
Nomor Keterangan Halaman 1 Lembar Kuesioner.................................................................... 101
2 Data Hasil Penelitian Penyebaran Kuesioner ............................. 105
3 Hasil Uji Validitas dan Uji Reliabilitas ..................................... 108
4 Hasil Analisis Regresi dan Uji Hipotesis .................................... 116
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Dalam pelaksanaan tugas umum pemerintahan dan tugas pembangunan
sangat diperlukan pembiayaan. Agar tugas umum pemerintahan dan tugas
umum pembangunan yang dimaksud dapat dilaksanakan secara bermanfaat
dibutuhkan dana yang memadai. Untuk itu, faktor penyusunan anggaran
sangat mempengaruhi besar kecilnya penyediaan anggaran. Perolehan
anggaran didasarkan pada usulan anggaran yang disusun berdasarkan
kebutuhan rutin dan pembangunan. Proses penyusunan anggaran ini
memerlukan adanya akuntabilitas atas pengelolaan dana publik dan
keterbukaan atas pelaksanaan kegiatan yang dibiayai oleh uang publik.
Pemerintah memiliki beberapa instansi pemerintahan yang bergerak
dalam berbagai bidang. Departemen Pendidikan Nasional merupakan salah
satu instansi yang mendapat tugas untuk melaksanakan tugas umum
pemerintahan di bidang pendidikan dan kebudayaan, mengajukan usulan
anggaran setiap tahun berdasarkan kebutuhan rutin dan pembangunan. Untuk
menjaga agar pelayanan tersebut dapat tetap berlangsung diperlukan adanya
penyusunan anggaran sebagai suatu prosese pengalokasian dana kegiatan
publik agar tetap sesuai dengan fungsinya. Secara garis besar anggaran dana
publik dapat berupa informasi kondisi keuangan yang isinya meliputi,
pendapatan, belanja dan aktivitas yang dilakukan oleh instansi tersebut.
2
Anggaran pada sektor publik terkait dengan proses penentuan jumlah
alokasi dana untuk tiap-tiap program dan aktivitas dalam satuan moneter yang
menggunakan dana milik rakyat. Hal inilah yang menjadi perbedaan dengan
anggaran sektor swasta karena tidak berhubungan dengan pengalokasian dana
dari masyarakat. Pada sektor publik pendanaan organisasi berasal dari pajak
dan retribusi, laba perusahaan milik daerah atau negara, pinjaman pemerintah
berupa utang luar negeri dan obligasi pemerintah, serta sumber dana lain yang
sah dan tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang telah
ditetapkan (Sardjito dan Muthaher, 2007:2).
Dalam proses pembuatan anggaran terdapat dua sistem yaitu, top down
dan bottom up. Sebelum adanya perubahan sistem pembuatan anggaran yang
mengharuskan adanya akuntabilitas dalam proses pembuatan dan
pelaporannya. Instansi pemerintah mengguankan sistem top down, dimana
rencana dan jumlah anggaran telah ditetapkan oleh atasan/pemegang kuasa
anggaran sehingga bawahan/pelaksana anggaran hanya melakukan apa
yang telah disusun. Penerapan sistem ini mengakibatkan kinerja
bawahan/pelaksana anggaran menjadi tidak efektif karena atasan terlalu
menuntut namun sumber daya pelaksana anggaran tidak mencukupi.
Seringkali kuasa pembuat anggaran kurang mengetahui potensi dan hambatan
yang diniliki oleh bawahan/pelaksana anggaran, sehingga memberikan target
anggaran yang melebihi kemempuan pelaksana anggaran.
3
Berbeda dengan sisem Bottom Up yaitu dalam proses pembuatan
anggaran dilakukan secara bersama-sama antara pemegang kuasa dan
pelaksana anggaran. Hal ini dapat dilakukan sebagai sarana yang efektif dan
efisien dalam pencapai tujuan. Seiring dengan perkembangan ilmu
pengetahuan akuntansi manajemen maka sektor publik menerapkan sistem
penganggaran yang dapat menanggulangi masalah diatas, yaitu dengan
menerapkan partisipasi anggaran (participatory budgeting). Melalui sistem
ini, pelaksana anggaran dilibatkan dalam penyusunan anggaran yang
menyangkut sub. bagiannya sehingga tercapai kesepakatan antara pemegang
kuasa anggaran dengan pelaksana anggaran.
Anggaran dapat dijadikan sebagai alat penilaian kinerja, maksudnya
adalah kinerja dapat dinilai berdasarkan pencapaian target anggaran dan
efisiensi pelaksanaan anggaran. Proses penyusunan anggaran merupakan
kegiatan yang penting dan melibatkan, mengkomunikasikan, memotivasi dan
mengevaluasi prestasi manajer yang akan memainkan peranan dalam
mempersiapkan dan mengevaluasi berbagai alternatif dari tujuan anggaran,
dimana anggaran senantiasa digunakan sebagai tolak ukur kinerja manajer
(Leslie, 1992 dalam Murtanto dan Hapsari, 2006:2). Dalam proses
penyusunan anggaran, sebaiknya semua tingkatan manajemen ikut
berpartisipasi (terlibat). Partisipasi dalam penyusunan anggaran melibatkan
sumber daya manusia yang ada di dalam instansi atau organisasi tersebut.
Banyak penelitian bidang akuntansi manajemen yang menaruh perhatian
pada masalah partisipasi anggaran, hal ini karena anggaran partsipatif dinilai
4
mempunyai konsekuensi terhadap sikap dan perilaku anggota organisasi
(murray, 1990 dalam Yuniarti dkk, 2007). Pengaruh partisipasi anggaran
terhadap kinerja manajerial merupakan tema yang menarik dalam pendidikan
akuntansi manajemen. Brownell (1982b) dalam Yuniarti dkk (2007)
menyebutkan dua alasan, yaitu (a) partisipasi dinilai sebagai pendekatan
manajerial yang dapat meningkatkan kinerja dan (b) berbagai penelitian yang
menguji antara partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial hasilnya
saling bertentangan. Sehingga para peneliti menyimpulkan bahwa tidak ada
hubungan langsung antara partisipasi anggaran dan kinerja manajerial (Gul
dkk, 1995 dalam Yuniarti dkk, 2007).
Beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa ada pengaruh yang
signifikan antara partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial. Budi
Susetyo (2001); Hermawan (2003); Vivi Ani (2004); J. Sumarno (2005);
Sugiyanto dan Subagiyo (2005); Yusfaningrum dan Ghozali (2005);
Wahyudin Nor (2007); Yamin (2008). Sementara beberapa peneliti lainnya
menemukan tidak adanya pengaruh yang signifikan antara partisipasi dalam
penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial. (Bryan Locke, 1967 dalam
Riyadi, 2000); Tjahjaning Poerwarti (2002); Muslimin (2002); Abriyani
(2003); Yuniarti dkk (2007).
Dari beberapa hasil penelitian terdahulu yang telah diuraikan diatas
menunjukkan bahwa hasil temuan mereka tidak konsisten antara satu dengan
lainnya. Pengaruh antara partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial ada
kemungkinan dipengaruhi oleh variabel-variabel lain yang bertindak sebagai
5
variabel intervening atau moderating. Dengan kata lain untuk menyelesaikan
perbedaan dari hasil penelitian tersebut, bisa dilakukan dengan menggunakan
pendekatan kontijensi yang secara sistematis mengevaluasi berbagai kondisi
atau variabel yang dapat mempengaruhi pengaruh antara partisipasi dalam
penyusunan anggaran dengan kinerja manajerial (Govindrajan, 1986 dalam
Tjahjaning Poerwarti, 2002).
Sejalan dengan pernyataan tersebut, penelitian ini akan menguji apakah
variabel gaya kepemimpinan dalam suatu perusahaan dan iklim organisasi
yang diberikan perusahaan kepada para karyawannya yang berfungsi sebagai
variabel moderating dapat memoderasi partisipasi dalam penyusunan anggaran
terhadap kinerja manajerial. Gaya kepemimpinan mempunyai dampak positif
terhadap partisipasi dalam penyusunan anggaran. Nafi’ (2001) menunjukkan
bahwa gaya kepemimpinan mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan
dengan partisipasi dalam penyusunan anggaran. Berbeda dengan penelitian
Muslimah (1998); Sumarno (2005); Yuniarti (2007); Wahyudin Nor (2007)
menemukan bahwa pengaruh gaya kepemimpinan antara partisipasi anggaran
terhadap kinerja manajerial adalah tidak mempunyai pengaruh yang positif
dan signifikan. Penelitian ini akan menguji pengaruh partisipasi dalam
penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial dengan gaya kepemimpinan
sebagai variabel moderating.
Iklim organisasi mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan
terhadap partisipasi dalam penyusunan anggaran. Hermawan (2003)
6
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara
iklim organisasi terhadap penyusunan anggaran.
Kemampuan dan keterampilan kepemimpinan dalam pengarahan adalah
faktor penting efektivitas manajer. Keberhasilan suatu organisasi baik sebagai
keseluruhan maupun berbagai kelompok dalam suatu organisasi tertentu,
sangat tergantung pada mutu kepemimpinan yang terdapat dalam organisasi
yang bersangkutan. Bahkan kiranya dapat dikatakan bahwa mutu
kepemimpinan yang terdapat dalam suatu organisasi memainkan peranan yang
sangat dominan dalam keberhasilan organisasi tersebut dalam
menyelenggarakan berbagai kegiatannya terutama terlihat dalam kinerja
bawahan yang dipimpinnya.
Untuk itu, selain faktor kepemimpinan yang mempunyai peranan yang
penting untuk memberi semangat, mengarahkan, membangkitkan motivasi
kerja bawahan, berlaku adil dan cermat, berwibawa serta tindakannya dapat
memberi manfaat dan dapat dijadikan panutan. Maka faktor iklim organisasi
yang diberikan perusahaan kepada para karyawannya seperti sarana kerja yang
nyaman dan aman, prasarana kerja yang memadai, adanya komunikasi antara
pimpinan dan bawahan diharapkan dapat mendukung proses kegiatan
penyusunan anggaran tersebut sehingga tugas penyusunan anggaran dapat
dilaksanakan secara optimal.
Demikian pentingnya, maka dalam hal ini perlu dipelihara
kepemimpinan dan iklim organisasi yang baik agar seluruh karyawan tetap
bergairah dan memberikan prestasi kerja terbaiknya. Lingkungan kerja atau
7
iklim organisasi merupakan suasana psikologis yang sangat berpengaruh
terhadap prilaku karyawan. Persepsi yang baik atau positif terhadap iklim
organisasi akan memberikan pengaruh yang baik terhadap hasil kerjanya.
Produktivitas kerja yang dihasilkan ini merupakan kinerja seorang manajer
yang berhasil mengerahkan bakat dan kemampuan serta usaha beberapa orang
yang ada di dalam daerah wewenangnya.
Mengingat bahwa terdapat pengaruh yang kuat antara gaya
kepemimpinan dan iklim organisasi terhadap partisipasi dalam partisipasi
penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial, maka penulis ingin
membahas topik mengenai ”Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap
Kinerja Manajerial dengan Gaya Kepemimpinan dan Iklim Organisasi
sebagai Variabel Moderating”.
B. Perumusan Masalah
Dalam menilai pengaruh partisipasi dalam penyusunan anggaran tehadap
kinerja manajerial, maka permasalahan yang akan penulis teliti dalam
penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
a. Apakah partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial berpengaruh
secara signifikan?
b. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan dalam partisipasi anggaran
terhadap kinerja manajerial dengan gaya kepemimpinan sebagai variabel
moderating?
8
c. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan dalam partisipasi anggaran
terhadap kinerja manajerial dengan iklim organisasi sebagai variabel
moderating?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian
Berkaitan dengan permasalahan yang telah dirumuskan di atas, maka
tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hal-hal berikut:
a. Pengaruh yang signifikan antara partisipasi anggaran terhadap
kinerja manajerial.
b. Pengaruh yang signifikan dalam partisipasi anggaran terhadap
kinerja manajerial dengan gaya kepemimpinan sebagai variabel
moderating.
c. Pengaruh yang signifikan dalam partisipasi anggaran terhadap
kinerja manajerial dengan iklim organisasi sebagai variabel
moderating.
2. Manfaat Penelitian
Apabila tujuan penelitian tersebut dapat terpenuhi, maka manfaat
yang diharapkan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai
pengaruh partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial.
9
b. Untuk memperkuat penelitian sebelumnya yang berkenaan dengan
adanya pengaruh yang positif dan signifikan dalam hubungan
partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial.
c. Untuk memperjelas faktor kontijensi yang dibahas dalam penelitian
ini, sekaligus menambah khasanah ilmu pengetahuan terutama yang
berkaitan dengan pengetahuan tentang gaya kepemimpinan dan
iklim organisasi.
d. Memberikan peluang untuk perkembangan penelitian berikutnya dan
perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya akuntansi manajemen.
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Literatur
1. Anggaran
Anggaran adalah pernyataan terkuantifikasi dan tertulis dari rencana
manajemen (Carter dan Usry, 2004:13). Anggaran merupakan suatu
pernyataan formal yang di buat oleh manajemen tentang rencana-rencana
yang akan dilakukan pada masa yang akan datang dalam suatu periode
tertentu, dimana rencana tersebut sebagai pedoman dalam pelaksanaan
kegiatan selama periode tersebut.
Menurut Hansen dan Mowen (2004:355):
”Anggaran juga berperan sebagai keuangan perusahaan dalam periode yang akan datang yaitu rencana keuangan untuk masa depan, rencana tersebut mengidentifikasi tujuan dan tindakan yang diperlukan untuk mencapainya”
Anggaran tidak hanya sebagai rencana keuangan yang
menggambarkan cost dan revenue sebagai bentuk pertanggungjawaban
tetapi juga sebagai alat pengendalian, koordinasi, komunikasi, penilaian
kinerja (performance) dan motivasi. Menurut Nina Yusnita (2008: 601):
”Anggaran juga merupakan alat komunikasi antara lower management dengan upper management sehingga lower management akan bisa memahami ekspektasi upper management dan sebaliknya, upper management juga akan belajar bagaimana memahami keinginan dan masalah-masalah yang terjadi pada tingkat lower management”
Anggaran memainkan peranan penting dalam mempengaruhi
perilaku individu-individu dan kelompok di setiap tingkatan proses
11
manajemen (Carter dan Usry, 2004:13). Secara formal, anggaran
mengkomunikasikan rencana organisasi pada tiap karyawan. Selanjutnya
informasi anggaran akan membantu manajer tingkat atas untuk
mengevaluasi kinerja manajer tingkat bawah dengan memberikan reward
and punishments.
Anggaran memaksa manajemen untuk merencanakan masa depan.
Anggaran mendorong para manajer untuk mengembangkan arah umum
bagi organisasi, mengantisipasi masalah dan mengembangkan kebijakan
masa depan, anggaran memperbaiki pembuatan keputusan. Anggaran
bermanafaat membantu perusahan untuk melancarkan jalannya operasi
dan mencapai hasil yang lebih baik. Dalam organisasi pemerintahan atau
organisasi nirlaba, fungsi pengesahan juga merupakan sesuatu yang
penting, karena jumlah yang dianggarkan seringkali berlaku sebagai
pengesahan aktivitas dan sebagai platform pengeluaran.
Marconi dan Siegel (1989) dalam Nina Yusnita (2008:598)
memaparkan, manfaat anggaran adalah sebagai berikut:
a. Anggaran merupakan hasil dari proses perencanaan yang melibatkan
partisipasi anggota organisasi mengenai tujuan kegiatan di masa yang
akan datang.
b. Anggaran merupakan gambaran prioritas dari alokasi sumber daya
yang dimiliki sebagi blue print perusahaan.
c. Anggaran sebagai alat komunikasi antar divisi (departemen) untuk
melakukan komunikasi internal antar divisi maupun top management.
12
d. Anggaran dapat digunakan untuk mengarahkan manajemen dalam
menentukan tindakan yang perlu dilakukan.
e. Anggaran dapat memotivasi dan mempengaruhi bawahan dan atasan
untuk bekerja lebih efisien, konsisten dan efektif untuk mencapai
tujuan perusahaan.
Jadi, anggaran merupakan suatu pernyataan yang dibuat oleh
manajemen yang nantinya dikomunikasikan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan, yang di dalamnya memuat rencana dan pedoman yang
akan dilakukan manajemen pada masa yang akan datang untuk
mencapai tujuan yang diharapkan oleh perusahaan.
2. Partisipasi Anggaran
Dahulu penganggaran dilakukan dengan sistem top-down dan
bottom-up. Dalam proses pendekatan top-down atau sering disebut
dengan penganggaran otorisasi, dimana rencana dan jumlah anggaran
telah ditetapkan oleh atasan atau pemegang kuasa anggaran sehingga
bawahan atau pelaksana anggaran hanya melakukan apa yang telah
disusun. Penerapan sistem ini mengakibatkan kinerja bawahan atau
pelaksana anggaran menjadi tidak efektif karena target yang diberikan
terlalu menuntut namun sumber daya yang diberikan tidak mencukupi,
sedangkan dalam pendekatan bottom-up, anggaran disusun dengan
melibatkan manajer bawah.
Dalam hal ini, anggaran merupakan bagian penting dari sistem
organisasi yang dibentuk untuk meningkatkan sikap dan kinerja manajer.
13
Untuk mencegah dampak disfungsional anggaran, maka manajemen pada
level yang lebih rendah perlu dilibatkan dalam proses penyusunannya,
agar mereka memiliki tanggung jawab untuk meningkatkan kinerja sesuai
yang ditargetkan dalam anggaran.
Partisipasi anggaran adalah saat proses pengambilan keputusan
oleh dua pihak atau lebih yang mempunyai dampak dari masa yang akan
datang bagi pembuat keputusan tersebut. Hal ini disebabkan oleh
pengaruh dalam keterlibatan yang dirasakan individu dalam proses
penyusunan anggaran, yang secara tidak langsung dalam proses
penyusunan anggaran secara partisipatif.
Dengan partisipasi, diharapkan para manajer akan lebih
memahami masalah-masalah yang mungkin timbul pada saat pelaksanaan
anggaran juga mengembangkan strategi yang lebih baik sehingga kinerja
para manajer akan meningkat. Partisipasi juga merupakan suatu proses
mengevaluasi kinerja para individu atas dasar sasaran anggaran yang
telah dicapai. Partisipasi anggaran memiliki tiga potensi masalah yaitu
adalah sebagai berikut (Hansen dan Mowen, 2006:377):
a. Menetapkan standar yang terlalu tinggi atau terlalu rendah b. Membuat kelonggaran dalam anggaran (budgetary slack) c. Partisipasi semu, yaitu organisasi menggunakan partisipasi
penganggaran, tetapi pada kenyataannya hanya menerapkan partisipasi palsu.
Meskipun partisipasi dalam penganggaran memiliki keunggulan,
namun juga mempunyai kelemahan-kelemahan yang tentunya menjadi
tantangan bagi para karyawan dalam organisasi untuk secara sungguh-
14
sungguh menjalankan anggaran yang telah ditetapkan agar anggaran yang
telah disusun sebelumnya tidak hanya menjadi perencanaan belaka.
Karyawan dari organisasi semacam yang semacam ini
mengidentifikasikan bahwa anggaran adalah milik mereka, sehingga
memotivasi mereka untuk mencapai tujuan anggaran (Nina Yusnita,
2008:601). Hal ini didasarkan pada pemikiran bahwa ketika suatu tujuan
atau standar yang dirancang secara partisipatif disetujui, maka karyawan
akan melaksanakan tujuan atau standar yang ditetapkan dan karyawan juga
memiliki rasa tanggung jawab pribadi untuk mencapainya karena mereka
ikut serta terlibat dalam penyusunan anggaran.
Menurut Welsch dkk. (2000:82):
”Partisipasi manajer tingkat menengah dan tingkat bawah dalam proses pembuatan anggaran mempunyai dampak yang bermanfaat paling tidak dalam dua cara. Pertama, proses partisipasi mengurangi asimetris informasi dalam organisasi, dengan demikian memungkinkan manajemen tingkat atas mendapatkan pengertian mengenai masalah lingkungan dan teknologi, mengenai manajer tingkat bawah yang mempunyai pengetahuan yang khusus. Kedua, proses partisipasi dapat menghasilkan komitmen yang lebih besar dari manajemen tingkat bawah untuk melaksanakan rencana anggaran dan ”memenuhi anggaran”
Jadi, penyusunan anggaran secara partisipatif adalah melibatkan
sebagian besar individu atau karyawan organisasi dalam merumuskan
semua atau sebagian dari anggaran. Dengan menyusun anggaran secara
partisipasi, diharapkan dapat meningkatkan kinerja setiap individu sesuai
dengan target yang telah ditetapkan. Hal ini didasarkan pada pemikiran
bahwa ketika suatu tujuan atau standar yang direncanakan secara
partisipatif disetujui, maka setiap individu akan melaksanakan standar
15
yang ditetapakan dan manajer juga memiliki rasa tanggung jawab pribadi
untuk mencapainya, karena mereka ikut serta terlibat dalam penyusunan.
3. Kinerja Manajerial
Secara etimologi, kinerja berasal dari kata prestasi kerja
(performance). Sebagaimana dikemukakan oleh Mangkunegara (2005:67)
dalam Trisnaningsih (2007:8) bahwa:
”Istilah kinerja berasal dari kata job performance atau actual performance (prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai seseorang) yaitu hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya”. Menurut Mahoney et al. (1963) dalam Yuniarti dkk (2007:6)
menyatakan kinerja (performance) adalah sebagai berikut:
”Kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing, dalam rangka mencapai tujuan organisasi”
Kinerja merupakan salah satu faktor penting yag digunakan dalam
mengukur efektivitas dan efisiensi suatu organisasi. Kinerja manajerial
adalah kinerja para individu dalam fungsi-fungsi manajerial antara lain:
perencanaan, investigasi, koordinasi, evaluasi, pengawasan (supervisi),
pengaturan staf, negosiasi, perwakilan atau representatif (Mahoney et
al., 1963 dalam Murtanto dan Winda, 2006:7).
16
a. Perencanaan
Perencanaan meliputi kemampuan untuk menentukan tujuan,
kebijakan dan tindakan/pelaksanaan, penjadwalan kerja,
penganggaran, merancang prosedur dan pemrograman. Dalam
kaitannya dengan fungsi perencanaan, anggaran merupakan tujuan
yang ditetapkan organisasi untuk dicapai dalam periode tertentu.
b. Investigasi
Kemampuan dalam mengumpulkan dan menyampaikan informasi
untuk catatan, laporan dan rekening, mengukur hasil, menentukan
persediaan dan analisis pekerjaan.
c. Pengkoordinasian
Kemampuan melakukan tukar menukar informasi dengan orang lain di
bagian organisasi yang lain untuk mengkaitkan dan menyesuaikan
program, memberitahu bagian lain dan hubungan dengan manajer lain.
d. Evaluasi
Kemampuan untuk menilai dan mengukur proposal kinerja yang
diamati atau dilaporkan, penilaian pegawai, penilaian catatan hasil,
penilaian laporan keuangan, pemeriksaan produk.
e. Pengawasan (Supervisi)
Kemampuan untuk mengarahkan, memimpin dan mengembangkan
bawahan, membimbing, melatih dan menjelaskan peraturan kerja pada
bawahan, memberikan tugas pekerjaan dan menangani bawahan.
17
f. Pengaturan Staf (Staffing)
Kemempuan untuk mempertahankan angkatan kerja untuk merekrut,
mewawancarai dan meilih pegawai baru, menempatkannya,
mempromosikan dan mutasi pegawai.
g. Negoisasi
Kemampuan dalam melaksanakan pembelian, penjualan atau
melakukan kontrak untuk barang dan jasa, menghubungi pemasok,
tawar-menawar dengan wakil penjual, tawar-menawar secara
kelompok.
h. Perwakilan (Representatif)
Kemampuan dalam menghadiri pertemuan-pertemuan dengan
organisasi lain, pertemuan perkumpulan bisnis, pidato untuk acara-
acara kemasyarakatan, mempromosikan tujuan umum organisasi.
Keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai tujuan dan
memenuhi tanggung jawab sosialnya, sebagian besar tergantung pada
manajer. Apabila manajer mampu melakukan tugas-tugasnya dengan
baik, maka organisasi akan mampu mencapai sasaran dan tujuan yang
dikehendaki. Seberapa baik seorang manajer melakukan perannya
dalam mengerjakan tugas-tugas yang merupakan isu utama yang
banyak diperdebatkan dan merupakan tema yang menarik dalam
penelitian beberapa tahun belakangan ini.
Kinerja manajerial sebagai kecakapan manajer dalam
melaksanakan fungsi-fungsi manajerial. Sistem pengukuran kinerja
18
diharapkan akan mempengaruhi hasil kerja dari manajer yang dalam
hal ini adalah kinerja manajerial. Seseorang yang memegang posisi
manajerial diharapkan mampu menghasilkan suatu kinerja manajerial
yang tinggi. Berbeda dengan kinerja karyawan umumnya yang bersifat
konkrit, kinerja manajerial adalah bersifat abstrak dan kompleks
(Mulyadi dan Johny, 1999 dalam Yuniarti dkk, 2007:6). Manajer
menghasilkan kinerja dengan mengarahkan bakat dan kemampuan
serta usaha beberapa orang lain yang berada di dalam daerah
wewenangnya.
Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa kinerja
adalah suatu hasil yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan
tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas
kecakapan, pengalaman dan kesungguhan waktu yang diukur dengan
mempertimbangkan kuantitas, kualitas dan ketepatan waktu. Kinerja
atau prestasi kerja dapat diukur melalui pengukuran tertentu sesuai
standar, dimana kualitas adalah berkaitan dengan mutu kerja yang
dihasilkan.
4. Gaya Kepemimpinan (leadership styles)
Dalam setiap perusahaan pemimpin mempunyai gaya
kepemimpinan berbeda-beda dalam memimpin karyawannya. Faktor
kepemimpinan semakin menjadi perhatian publik karena semua pihak
semakin menyadari bahwa tercapainya suatu tujuan atau suksesnya
suatu organisasi baik dalam skala nasional maupun internasional tidak
19
terlepas dari peran penting seorang pemimpin. Menurut Luthans
(2002:575) dalam Trisnaningsih (2007:12):
”Gaya kepemimpinan merupakan cara pimpinan untuk mempengaruhi orang lain/bawahannya sedemikian rupa sehingga orang tersebut mau melakukan kehendak pemimpin untuk mencapai tujuan organisasi meskipun secara pribadi hal tersebut mungkin tidak disenangi”
Menurut Sopiah (2008:112) para peneliti telah mengidentifikasi
dua gaya kepemimpinan, yaitu
a. Gaya yang berorientasi pada tugas b. Gaya yang berorientasi pada karyawan.
Manajer yang berorientasi pada tugas mengarahkan dan mengawasi bawahannya secara ketat untuk menjamin bahwa tugas dilaksanakan secara memuaskan. Seorang manajer yang mempunyai gaya kepemimpinan seperti ini lebih baik mementingkan terlaksananya tugas daripada perkembangan dan pertumbuhan bawahan. Manajer yang berorientasi pada karyawan berusaha untuk memotivasi daripada menyupervisi bawahan. Mereka mandorong anggota kelompok ikut berpartisipasi dalam pengambilan keputusan yang berpengaruh kepada mereka dan membina hubungan yang akrab, penuh kepercayaan, dan penuh penghargaan dengan anggota kelompoknya.
Teori kepemimpinan perilaku (behavioral) mengatakan bahwa
gaya kepemimpinan seorang manajer akan berpengaruh langsung
terhadap efektivitas kelompok kerja (Kreitner dan Kinicki, 2005:302
dalam Trisnaningsih 2007:12). Kepemimpinan dalam organisasi
merupakan faktor yang menentukan berhasil tidaknya organisasi.
Pemimpin melalui kepemimpinannya dapat memberikan motivasi
kepada karyawan dengan memperhatikan dan memenuhi kebutuhan
karyawannya.
Semua manajer adalah pemimpin, karena mempengaruhi perilaku
orang lain (dalam berbagai tingkatan) organisasi. Maka kepemimpinan
20
itu melibatkan kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain,
sehingga dapat meningkatkan prestasi kerja dalam mencapai tujuan
organisasi perusahaan yang telah ditetapkan. Agar tujuan dapat
dilaksanakan dengan baik, maka komunikasi antara atasan dengan
bawahan pun dengan terjalin dengan baik.
Keberhasilan mengelola suatu organisasi tidak lepas dar faktor
kepemimpinan dan sikap bawahan dalam melaksanakan tugas
mencapai tujuan organisasi. Gaya kepemimpinan dari seorang atasan
sering menjadi sorotan publik dalam hal partisipasi penyusunan
anggaran. Atasan yang cenderung kurang concern dalam berpartisipasi
pada penyusunan anggaran akan memberikan kepercayaan lebih
kepada bawahannya dalam hal membuat anggaran, hal ini sangat
merugikan perusahaan jika bawahannya ternyata orang yang lebih suka
memanfaatkan keadaan untuk kepentingan pribadi. Ada berbagai
macam jenis kepemimpinan, antara lain sebagai berikut, yaitu:
kepemimpinan transaksional, kepemimpinan kharismatik,
kepemimpinan visioner dan kepemimpinan tim (Sopiah, 2008:121).
Gaya kepemimpinan dikelompokkan dalam tiga kategori menurut
Robin (1996) dalam Miftahuddin (2002:131), yaitu:
a. Pendekatan Ciri
Dalam pendekatan ciri analisa kepemimpinan berdasrkan ciri atau
atribut tertentu dari seorang pemimpin yang efektif dan kurang efektif,
seperti: kemampuan dalam melaksanakan pengawasan, berprestasi
21
dalam kerja, cerdas, membutuhkan aktualisasi diri, membutuhkan
keamanan, tegas, inisiatif, percaya diri, pintar dalam menganalisa
masalah dan konsisten terhadap keputusan yang diambil.
b. Pendekatan Perilaku
Pendekatan perilaku adalah menganalisa kepemimpinan berdasarkan
fungsi dan gaya kepemimpinan dalam suatu organisasi. Fleishman et
al. (2000) dalam Yuniarti dkk (2007:8) telah meneliti gaya
kepemimpinan di Ohio State University tentang perilaku pemimpin
melalui dua dimensi, yaitu: consideration and initiating structure.
1. Consideration (konsiderasi) adalah gaya kepemimpinan yang
menggambarkan kedekatan hubungan antara bawahan dengan
atasan, adanya saling percaya, kekeluargaan, menghargai gagasan
bawahan, dan adanya komunikasi antara pimpinan dengan
bawahan. Pemimpin yang memiliki konsiderasi yang tinggi
menekankan pentingnya komunikasi yang terbuka dan parsial.
2. Initiating structure (struktur inisiatif) merupakan gaya
kepemimpinan yang menunjukkan bahwa pemimpin
mengorganisasikan dan mendefinisikan hubungan dalam
kelompok, cenderung membangun pola dan saluran komunikasi
yang jelas, menjelaskan cara mengerjakan tugas yang benar.
Pemimpin yang memiliki kecenderungan membentuk struktur yang
tinggi, akan memfokuskan pada tujuan dan hasil.
22
c. Pendekatan Situasi
Suatu pendekatan situasi (situasional) merupakan gaya kepemimpinan
yang paling sesuai tergantung pada situasi dimana pemimpin itu
bekerja.
Jadi, gaya kepemimpinan adalah kemampuan mempengaruhi
bawahan dalam suatu organisasi atau perusahaan sesuai dengan
karakter yang dimilikinya untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
Ada beberapa gaya kepemimpinan yang dimiliki, ada pemimpin yang
secara tegas mengawasi bawahannya dalam hal pemberian tugas untuk
menuntut hasil yang memuaskan demi kesuksesan perusahaan. Selain
itu, ada juga pemimpin yang membina hubungan baik, memenuhi
kebutuhan, memotivasi serta memberikan ruang kepada karyawannya
untuk meningkatkan dedikasi kepada perusahaan. Dengan begitu
keberhasilan sebuah perusahaan dalam mencapai tujuannya diharapkan
dapat tercapai.
5. Iklim Organisasi
Iklim organisasi merupakan keadaan di dalam organisasi dimana
setiap anggotanya saling berinteraksi, membatasi dan mengenali satu sama
lain serta menentukan kualitas kerja sama, pengembangan anggota
organisasi dan efisiensi yang akan mengubah tujuan menjadi hasil Gilmer,
1984 dalam Satria, 2005:122). Selain itu, iklim organisasi merupakan
pernyataan atas suasana kerja yang dialami oleh karyawan yang
23
dicerminkan dengan rasa aman dan nyaman dalam bekerja. Suasana
aman dan nyaman tersebut dapat meliputi kenyamanan terhadap sarana
dan prasarana, seperti: penerangan yang memadai, fasilitas kantor,
contohnya: meja dan kursi serta peralatan pendukung lainnya yang
membantu jalannya proses dalam bekerja.
Konsep iklim organisasi menurut Gibson (1973:137) dalam
Hermawan (2007:24) adalah:
”Climate is a set of properties of the work environment perceived directly or indirectly bt the employees who work in this environment and is assumed to be a mayor force influencing their behavior on the job”. Iklim organisasi adalah merupakan suatu perangkat kerja yang
dimiliki oleh suatu lingkungan kerja yang dipergunakan baik secara
langsung maupun tidak langsung oleh karyawan yang bekerja di dalam
lingkungan kerja tersebut dan dianggap sangat mempengaruhi tingkah laku
mereka dalam bekerja.
Kolb et al. (1984) dalam Satria (2005:123) mendefinisikan iklim
organisasi diperankan oleh tujuh aspek yaitu komformitas, tanggungjawab,
standart, penghargaan, kejelasan organisasi, kehangatan dan dukungan dan
kepemimpinan. Gibson et al. (1994) dalam Satria (2005:123)
menggunakan istilah iklim organisasi untuk menggambarkan lingkungan
atau situasi dari organisasi. Istilah Iklim organisasi dapat kerja juga
dipergunakan untuk menggambarkan iklim psikologis atau kepribadian
organisasi.
24
Iklim organisasi juga dapat dipengaruhi oleh sifat lingkungan tempat
pekerja (karyawan) tersebut berkerja atau lingkungan psikologis dalam
organisasi dimana karyawan tersebut bekerja yang bisa dirasakan oleh para
pekerja atau anggota organisasi yang lain, sehingga dianggap dapat
mempengaruhi sikap dan perilaku pekerja tersebut terhadap
pekerjaaannya. Menurut Sopiah (2008:130) iklim organisasi adalah
keseluruhan ”perasaan” yang meliputi hal-hal fisik, bagaimana para
anggota berinteraksi dan bagaimana para anggota organisasi
mengendalikan diri dalam berhubungan dengan pelanggan atau pihak luar
organisasi.
Menurut Richard (1985:129) dalam Miftahuddin (2002:28) iklim
organisasi yang dapat menumbuhkan komunikasi terbuka, sikap saling
mendukung diantara pekerja dan pengambilan keputusan yang tidak
terpusat (Desentralisasi) pada umumnya akan meningkatkan prestasi
pekerja, mengurangi tingkat keluarnya karyawan, menurunkan biaya
produksi, dan dapat mempersingkat waktu pelatihan. Wingfield dan Berry
(2002) dalam Hermawan (2003:24) mengatakan:
“Bahwa suasana kerja atau tempat kerja yang aman dan nyaman merupakan suatu bentuk penghargaan (recognition) pihak manajemen atau pimpinan kepada karyawan karena pihak manajemen atau pimpinan meyakini dengan fasilitas yang bersih, rapi dengan segala perlengkapannya akan memberikan semangat dan memperlancar pelaksanaan kerja” Menurut Miftahuddin (2002:127) terdapat beberapa faktor yang
dapat mempengaruhi pembentukan iklim organisasi, diantaranya adalah:
25
1. Karakteristik Individu
Karakteristik individu akan mempengaruhi terhadap iklim organisasi,
seperti sifat, persepsi, dan kemampuan. Sedangkan pengalaman maa lalu,
harapan dan nilai nilai yang akan dianut oleh setiap individu akan
berpengaruh terhadap proses interaksi diantara anggota organisasi.
Dengan adanya perbedaan karakteristik individu akan memberikan warna
tersendiri terhadap iklim organisasi yang terbentuk. Karakteristik individu
harus diketahui, karena akan menentukan perilaku yang akan ditampilkan
dalam mencapai tujuan suatu organisasi.
2. Struktur Organisasi
Struktur organisasi adalah merupakan keadaan didalam organisasi yang
dirancang dan dibentuk oleh manajemen dalam rangka usaha mencapai
tujuan suatu organisasi, seperti spesialisasi, formalisasi, sentralisasi, dan
lain sebagainya.
Iklim organisasi adalah suatu keadaan lingkungan yang dapat
mempengaruhi kinerja orang-orang yang ada dalam suatu perusahaan.
Iklim organisasi sangat perlu diperhatikan, karena iklim organisasi sangat
berpengaruh terhadap motivasi kerja dan kepuasan kerja karyawan dalam
beraktifitas, yang pada akhirnya berdampak pada produktivitas kerja
karyawan.
26
B. Tinjauan Penelitian Terdahulu
Penelitian mengenai pengaruh partisipasi penyusunan anggaran
terhadap kinerja manajerial telah banyak dilakukan oleh peneliti-peneliti
sebelumnya. Penelitian tersebut banyak memberikan masukan serta
kontribusi tambahan untuk pengetahuan bagi para pemakai informasi
khususnya pendidikan akuntansi manajemen. Tabel 2.1 menunjukkan hasil
penelitian-penelitian terdahulu mengenai pengaruh partisipasi anggaran
terhadap kinerja manajerial dengan gaya kepemimpinan dan iklim
organisasi sebagai variabel moderating.
Tabel 2.1 Hasil Penelitian-Penelitian Terdahulu
Peneliti (Tahun)
Judul Penelitian
Variabel yang diteliti
Metodologi Penelitian
Hasil Penelitian (Kesimpulan)
Evi Yuniarti dkk, Laporan Penelitian Politeknik Negeri Lampung 2007
Komitmen Organisasi dan Gaya Kepemimpinan antara Partisipasi Anggaran dan Kinerja Manajerial
- Partisipasi
Anggaran - Kinerja
Manajerial - Gaya
Kepemimpinan - Komitmen
Organisasi
Metode Analisis: Multipple Regression Regresi Berganda
Hasil: - H1 :
Tidak Signifikan Partisipasi Anggaran tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja Manajerial
- H2 :
Tidak Signifikan Interaksi Partisipasi Anggaran dan Komitmen Organisasi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja Manajerial
- H3 : Tidak Signifikan Interaksi Partisipasi Anggaran dan Gaya Kepemimpinan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
27
Kinerja Manajerial
Bambang Sardjito dan Osmad Muthaher, Simposium Nasional Akuntansi X (2007)
Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Aparat Pemerintah Daerah: Budaya Organisasi dan Komitmen Organisasi sebagai Variabel Moderating
- Partisipasi Anggaran
- Kinerja Aparat - Budaya
Organisasi - Komitmen
Organisasi
Sampel: Penyebaran 150 buah kuesioner di 18 kantor dinas Pemerintah kota dan kabupaten semarang Metode Analisis: Regresi Berganda dengan Uji Interaksi
Hasil: - H1 :
Signifikan Partisipasi Anggaran berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja Aparat
- H2 : Signifikan Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel budaya organisasi dalam memoderasi partisipasi penyusunan anggaran dengan kinerja manajerial
- H3 : Signifikan Terdapat pengaruh signifikan antara variabel komitmen organisasi dalam memoderasi partisipasi penyusunan anggaran dengan kinerja aparat
Wahyudin Nor, Simposium Nasional Akuntansi X (2007)
Desentralisasi dan Gaya Kepemimpinan sebagai Variabel Moderating dalam Hubungan antara Partisipasi Anggaran dan Kinerja Manajerial
- Partisipasi Anggaran
- Kinerja Manajerial
- Desentralisasi Gaya Kepemimpinan
Sampel: Penyebaran 100 buah kuesioner di Perusahaan Manufaktur dan Jasa yang berlokasi di wilayah kota Jakarta Metode Analisis: Regresi Berganda dengan Uji Interaksi
Hasil: - H1 :
Signifikan Partisipasi Anggaran berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja Manajerial
- H2 : Tidak Signifikan Desentralisasi tidak mempengaruhi hubungan antara partisipasi penyusunan anggaran dengan kinerja manajerial
- H3 : Signifikan
28
Gaya Kepemimpinan mempengaruhi partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial
Murtanto dan Winda Arum Hapsari, Jurnal Bisnis dan Akuntansi (2006)
Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran terhadap Kinerja Manajerial dengan Desentralisasi dan Karakteristik Sistem Informasi Akuntansi Manajemen sebagai Variabel Moderating
- Partisipasi
Anggaran - Kinerja
Manajerial - Desentralisasi - Karakteristik
Sistem Informasi Akuntansi Manajemen
Sampel: Penyebaran 101 buah kuesioner pada rumah sakit dan perguruan tinggi Di Propinsi Yogyakarta Metode Analisis: Regresi Sederhana dan Analisis regresi dengan pendekatan residual
Hasil: - H1 :
Tidak Diterima Desentralisasi tidak mempunyai pengaruh terhadap partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial
- H2 :
Tidak Diterima Sistem Informasi Akuntansi Manajemen tidak mempunyai pengaruh terhadap partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial
J. Sumarno, Simposium Nasional Akuntansi VIII (2005)
Pengaruh Komitmen Organisasi dan Gaya Kepemimpinan terhadap Hubungan antara antara Partisipasi dalam Penyusunan Anggaran dengan Kinerja Manajerial
- Partisipasi
Anggaran - Kinerja
Manajerial - Komitmen
Organisasi - Gaya
Kepemimpinan
Sampel: Penyebaran 170 buah kuesioner pada perusahaan perbankan yang berada di Jakarta Metode Analisis: Moderated Regression Analysis (Regresi Berganda dengan Uji Interaksi)
Hasil: - H1 :
Signifikan Partisipasi Anggaran berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja Manajerial
- H2 :
Signifikan Interaksi Partisipasi Anggaran dan Komitmen Organisasi berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja Manajerial
- H3 : Tidak Signifikan Interaksi Partisipasi Anggaran dan Gaya Kepemimpinan tidak
29
berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja Manajerial
Vivi Ani Susanti, Jurnal Widya Manajemen dan Akuntansi (2004)
Analisis Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial: Komitmen Organisasi sebagai Variabel Moderator
- Partisipasi
Anggaran - Kinerja
Manajerial - Komitmen
Organisasi
Sampel: Penyebaran 32 buah kuesioner pada 32 perusahaan manufaktur go publik yang terdaftar di BEJ yang berkantor pusat di Jawa Timur Metode Analisis: Regresi Berganda dengan Uji Interaksi
Hasil: - H1 :
Signifikan Partisipasi Anggaran berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja Manajerial
- H2 :
Signifikan Komitmen Organisasi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap hubungan Partisipasi Anggaran terhadap Kinerja Manajerial
- H3 : Tidak Signifikan Interaksi Partisipasi Anggaran dan Komitmen Organisasi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja Manajerial
Hermawan, Tesis UI Jakarta (2003)
Pengaruh Kepemimpinan dan Iklim Organisasi terhadap Kinerja dan Penyusunan Anggaran
- Partisipasi
Anggaran - Kinerja
Manajerial - Gaya
Kepemimpinan - Iklim
Organisasi
Sampel: kuesioner pada Biro Keuangan& Perlengkapan Deperindag Metode Analisis: Korelasi Sederhana
Hasil: - H1 :
Signifikan Gaya Kepemimpinan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Partisipasi Anggaran
- H2 :
Signifikan Iklim Organisasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Partisipasi Anggaran
Abriyani Puspaningsih, Jurnal
Pengaruh Partisipasi dalam
- Partisipasi
Anggaran - Kinerja
Sampel: kuesioner pada
Hasil: - H1 :
Tidak Signifikan
30
Akuntansi dan Auditing Indonesia (JAAI) 2003
Penyusunan Anggaran terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja Manajer
Manajerial - Kepuasan
Manajer
perusahaan yang berkantor pusat di Jakarta Metode Analisis: Path Analysis (Uji Jalur)
Partisipasi Anggaran tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja Manajerial
- H2 :
Tidak Signifikan Partisipasi Anggaran tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Kepuasan Manajer
Muslimin, Tesis UGM Yogyakarta 2002
Pengaruh Locus of Control terhadap hubungan antara partisipasi anggaran dengan kinerja manajerial
- Partisipasi
Anggaran - Kinerja
Manajerial - Locus of
Control
Sampel: kuesioner pada BUMN dan BUMS Metode Analisis: Regresi Sederhana
Hasil: - H1 :
Tidak Signifikan Partisipasi Anggaran tidak berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Manajerial
Tjahjaning Poerwati, Simposium Nasional Akuntansi V 2002
Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran terhadap Kinerja Manajerial: Budaya Organisasi dan Motivasi sebagai Variabel Moderating
- Partisipasi
Anggaran - Kinerja
Manajerial - Budaya
Organisasi - Motivasi
Sampel: Penyebaran 700 buah kuesioner pada 700 manajer perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ dan dimuat dalam Indonesian Capital Market Dirctory 2000 Metode Analisis: Regresi Berganda dan Analisis Regresi Berganda dengan pendekatan residual
Hasil: - H1 :
Signifikan Partisipasi Anggaran berpengaruh secara langsung terhadap Kinerja Manajerial
- H2 :
Signifikan Kombinasi Partisipasi Anggaran dan Budaya Organisasi berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja Manajerial
- H3 :
Tidak Signifikan Kombinasi Partisipasi Anggaran dan Motivasi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja Manajerial
31
C. Keterkaitan Antar Variabel
1. Pengaruh Partisipasi Anggaran terhadap Kinerja Manajerial.
Anggaran yang telah disusun memiliki peranan sebagai
perencanaan dan sebagai kriteria kinerja, yaitu anggaran dipakai
sebagai suatu sistem pengendalian untuk mengukur kinerja manajerial
(Schiff dan Lewin, 1970 dalam Sardjito dan Muthaher, 2007). Kinerja
manajerial yang diperoleh merupakan salah satu faktor yang dapat
digunakan untuk meningkatkan pengelolaan organisasi secara efektif.
Dimana kinerja manajerial tersebut merupakan kinerja para
anggota organisasi dalam kegiatan-kegiatan manajerial seperti
perencanaan, investigasi, koordinasi, supervisi, pengaturan staff
(staffing), negoisasi dan representasi (mahoney, et. al., 1963 dalam
murtanto dan winda, 2007).
Berbagai penelitian telah dilakukan untuk menguji pengaruh
partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial. Hasil penelitiannya
menunujukkan perbedaan antara peneliti yang satu dengan peneliti
yang lainnya. Yusfaningrum dan Ghozali (2005) menunjukkan bahwa
adanya pengaruh yang positif dan signifikan antara partisipasi dalam
penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial. Selanjutnya, Vivi
Ani Susanti (2004) menemukan bahwa partisipasi penyusunan
anggaran berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
manajerial. Sementara itu, Sugiyanto dan Subagiyo (2005) dan Nina
32
Yusnita (2008) menemukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan
antara partisipasi anggaran dan kinerja manajerial.
Muslimin (2002), Tjahjaning (2002), Yuniarti dkk (2007)
menemukan bahwa partisipasi anggaran mempunyai pengaruh yang
tidak signifikan terhadap kinerja manajerial. Sedangkan, J. Sumarno
(2005), Wahyudin Nor (2007) mengindikasikan hubungan yang
signifikan antara partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja
manajerial. Partisipasi dalam penyusunan anggaran lebih mengacu
pada sejauh mana atasan berpartisipasi dalam penyusunan anggaran
dan mempengaruhi sasaran untuk mencapai kinerja manajerial.
Sasaran dapat dipandang sebagai tujuan atau tingkat kinerja yang ingin
dicapai oleh individu. Berdasarkan uraian diatas, penulis bermaksud
untuk menguji kembali pengaruh partisipasi penyusunan anggaran
terhadap kinerja manajerial dengan rumusan sebagai berikut:
H1: Partisipasi Anggaran berpengaruh secara signifikan terhadap
Kinerja Manajerial
2. Gaya Kepemimpinan berpengaruh terhadap Partisipasi Anggaran
dan Kinerja Manajerial.
Di Setiap perusahaan terdapat unit kerja yang masing-masing
bertanggungjawab berdasarkan aktivitasnya dan masing-masing unit
kerja itu dipimpin oleh seorang manajer. Gaya manajer untuk
mengelola sumber daya manusia dalam suatu unit kerja yang akan
berpengaruh pada peningkatan kinerja pada tiap-tiap unit tersebut,
33
sehingga pada akhirnya akan mempengaruhi kinerja perusahaan secara
keseluruhan.
Wahyudin Nor (2007) menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap partisipasi anggaran
dan kinerja manajerial. hasil positif signifikan ini mengindikasikan
bahwa partisipasi anggaran dan gaya kepemimpinan merupakan
kesesuaian terbaik yang dipersepsikan. Nafi’ (2001) menunjukkan
bahwa pengaruh gaya kepemimpinan terhadap partisipasi anggaran
adalah positif dan signifikan.
Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Yuniarti (2007)
menguji pengaruh gaya kepemimpinan sebagai variabel moderating
terhadap partisipasi penganggaran dan kinerja manajerial.
Menemukan hasil bahwa bahwa gaya kepemimpinan tidak mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap hubungan antara partisipasi
anggaran dan kinerja manajerial. Sementara itu, Sumarno (2005)
menemukan bahwa pengaruh gaya kepemimpinan terhadap partisipasi
anggaran dan kinerja manajerial adalah tidak signifikan.
Hasil ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Amrul
dan Nasir (2002) menemukan pengaruh gaya kepemimpinan terhadap
hubungan antara partisipasi anggaran dan senjangan anggaran adalah
tidak signifikan. Gaya kepemimpinan yang cenderung mendikte dan
tidak memberi kesempatan bawahan untuk berpartisipasi akan
menyebabkan tekanan, kegelisahan dan pelemahan motivasi (Siegel
34
dan Marconi (1989:133-134) dalam Wahyudin Nor (2007).
Berdasarkan uraian diatas, penulis bermaksud untuk menguji kembali
pengaruh gaya kepemimpinan terhadap partisipasi penyusunan
anggaran dan kinerja manajerial dengan rumusan sebagai berikut:
H2: Gaya Kepemimpinan berpengaruh secara signifikan terhadap
Partisipasi Anggaran dan Kinerja Manajerial.
3. Iklim Organisasi berpengaruh terhadap Partisipasi Anggaran dan
Kinerja Manajerial.
Iklim organisasi merupakan suasana, perasaan yang muncul dalam
suatu lingkungan organisasi dan dapat mempengaruhi perilaku anggota
atau individu yang ada dalam organisasi tersebut. Hermawan (2003)
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan
antara iklim organisasi terhadap kinerja dan penyusunan anggaran.
Setia (2004) peningkatan iklim organisasi akan mempengaruhi
peningkatan kinerja.
Maka faktor iklim organisasi yang diberikan perusahaan kepada
para karyawannya seperti sarana kerja yang nyaman dan aman,
prasarana kerja yang memadai, adanya komunikasi antara pimpinan
dan bawahan serta pemberian imbalan yang realistis diharapkan dapat
mendukung proses kegiatan penyusunan anggaran tersebut sehingga
tugas penyusunan anggaran dapat dilaksanakan secara optimal dengan
begitu kinerja manajerial juga akan meningkat.
35
Berdasarkan uraian diatas, penulis bermaksud untuk menguji
kembali pengaruh iklim organisasi terhadap partisipasi penyusunan
anggaran dan kinerja manajerial dengan rumusan sebagai berikut:
H3: Iklim Organisasi berpengaruh secara signifikan terhadap
Partisipasi Anggaran dan Kinerja Manajerial.
D. Kerangka Pemikiran
Setiap perusahaan didirikan dengan maksud untuk mencapai suatu
tujuan yang telah ditetapkan. Dalam usaha untuk mencapai tujuannya,
setiap perusahaan berusaha untuk meningkatkan efektifitas maupun
efisiensi kerjanya. Untuk memastikan bahwa perusahaan melaksanakan
strateginya secara efektif dan efisien, manajemen melakukan suatu proses
yang disebut dengan perencanaan. Setelah perencanaan dibuat dan kemudian
dilaksanakan, maka diperlukan pengendalian.
Pengendalian merupakan tindakan yang diperlukan manajemen untuk
meyakinkan dan menilai apakah tujuan, rencana dan standar yang telah
ditetapkan dapat dicapai. Penyusunan anggaran dengan melibatkan pihak
atasan/pemegang kuasa dengan bawahan/pelaksana anggaran merupakan
salah satu alat yang berfungsi sebagai alat perencanaan dan pengendalian
serta dapat digunakan sebagai tolak ukur dan meningkatkan kinerja
manajerial.
Anggaran dapat dijadikan sebagai alat penilaian kinerja, maksudnya
adalah kinerja dapat dinilai berdasarkan pencapaian target anggaran dan
efisiensi pelaksanaan anggaran. Proses penyusunan anggaran merupakan
36
kegiatan yang penting dan melibatkan, mengkomunikasikan, memotivasi
dan mengevaluasi prestasi manajer yang akan memainkan peranan dalam
mempersiapkan dan mengevaluasi berbagai alternatif dari tujuan anggaran,
dimana anggaran senantiasa digunakan sebagai tolak ukur kinerja manajer.
Berdasarkan latar belakang dan masalah penelitian serta didukung
beberapa faktor yang mempengaruhi partisipasi dalam penyusunan anggaran
terhadap kinerja manajerial, maka kerangka pemikiran dalam penelitian
dibawah ini mengacu pada kerangka konseptual diatas.
Gambar 2. 1 Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial
Kemampuan dan keterampilan kepemimpinan dalam pengarahan adalah
faktor penting efektivitas manajer. Keberhasilan suatu organisasi baik sebagai
keseluruhan maupun berbagai kelompok dalam suatu organisasi tertentu,
sangat tergantung pada mutu kepemimpinan yang terdapat dalam organisasi
yang bersangkutan. Bahkan kiranya dapat dikatakan bahwa mutu
kepemimpinan yang terdapat dalam suatu organisasi memainkan peranan yang
sangat dominan dalam keberhasilan organisasi tersebut dalam mengerahkan
bakat dan kemampuan serta usaha beberapa orang yang ada di dalam daerah
wewenangnya.
Gambar 2. 2 Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial dengan
Gaya Kepemimpinan sebagai Variabel Moderating
PARTISIPASI ANGGARAN KINERJA MANAJERIAL
37
Faktor iklim organisasi yang diberikan perusahaan kepada para
karyawannya seperti sarana kerja yang nyaman dan aman, prasarana kerja
yang memadai, adanya komunikasi antara pimpinan dan bawahan serta
pemberian imbalan yang realistis diharapkan dapat mendukung proses
kegiatan penyusunan anggaran tersebut sehingga tugas penyusunan anggaran
dapat dilaksanakan secara optimal.
Gambar 2. 3 Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial dengan
Gaya Kepemimpinan sebagai Variabel Moderating
E. Perumusan Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kerangka pemikiran dan landasan teori serta berpedoman
pada keterkaitan antar variabel yang telah dijelaskan sebelumnya, maka
hipotesis penelitian yang akan diuji dalam penelitian ini adalah:
Ha1: Partisipasi anggaran berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja
manajerial
Ha2: Gaya Kepemimpinan Berpengaruh secara Signifikan terhadap
Partisipasi Anggaran dan Kinerja Manajerial
PARTISIPASI ANGGARAN KINERJA MANAJERIAL
GAYA KEPEMIMPINAN
PARTISIPASI ANGGARAN KINERJA MANAJERIAL
IKLIM ORGANISASI
38
Ha3: Iklim Organisasi Berpengaruh secara Signifikan terhadap Partisipasi
Anggaran dan Kinerja Manajerial.
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup penelitian
Dalam penelitian ini penulis mengumpulkan data dengan menggunakan
objek penelitian yang dikumpulkan dari daftar pertanyaan yang dikirim
kepada sampel penelitian yaitu kepala biro, kepala seksi/bidang, kepala
bagian, kepala sub bagian dan staf-staf yang terkait dan telah bekerja minimal
satu tahun sebagai unit analisis. Adapun variabel yang digunakan dalam
penelitian ini terdiri dari variabel dependen, variabel independen dan variabel
moderating. Penelitian ini dilakukan pada tingkat individual dengan sampel
penelitian kepala biro, kepala seksi/bidang, kepala bagian, kepala sub bagian
dan staf-staf yang terkait dalam suatu instansi pemerintah yaitu Departemen
Pendidikan Nasional Republik Indonesia (Depdiknas RI) yang berada di
wilayah DKI Jakarta dan kantor Dinas Pendidikan Nasional Kota Tangerang.
Penelitian hanya dibatasi pada masalah pengaruh partisipasi penyusunan
anggaran terhadap kinerja manajerial dengan gaya kepemimpinan dan iklim
organisasi sebagai variabel moderating.
B. Metode Penentuan Sampel
Sampel penelitian dilakukan dengan menggunakan Convenience
Sampling, yaitu pemilihan sampel berdasarkan kemudahan. Sesuai dengan
namanya, metode ini memilih sampel dari elemen populasi (orang atau
39
kejadian) yang datanya mudah diperoleh oleh peneliti. Elemen populasi yang
dipilih sebagai subyek sample adalah tidak terbatas, sehingga memiliki
kebebasan untuk memilih sampel yang lebih mudah dan cepat (Indriantoro
dan Supomo, 2002:130). Kelebihan umumnya metode ini adalah waktu
pelaksanaan yang relatif cepat dengan biaya yang relatif murah.
Kelemahannya hasil analisis data sampel mempunyai tingkat generalisasi yang
rendah. Sampel ini dipilih karena para kepala biro, kepala seksi/bidang,
kepala bagian, kepala sub bagian dan staf-staf yang terkait merupakan orang-
orang yang diharapkan mempunyai tanggung jawab penyusunan anggaran
sebagai penilaian terhadap kinerja manajerial.
C. Metode Pengumpulan Data
1. Pengumpulan Data Primer
Pengumpulan data yang diambil adalah dengan menggunakan data
primer, yaitu berupa hasil jawaban dari kuesioner yang diberikan kepada
responden. Kuesioner merupakan metode pengumpulan data dengan
menggunakan daftar dan pernyataan yang disebarkan secara langsung dari
sumber dengan tidak melalui media perantara.
Daftar dan pernyataan yang disebarkan dikirim kepada responden
dengan menggunakan metode distribusi langsung (direct distribution
methode), yaitu mendatangi instansi para responden secara langsung untuk
menyerahkan ataupun mengumpulkan kembali. Kuesioner dirancang
dengan format yang menarik, pertanyaan diajukan dengan singkat dan jelas
disertakan dengan surat permohonan untuk menjadi responden serta
40
penjelasan mengenai tujuan penelitian dan keterangan dari masing-masing
variabel yang ada dalam penelitian ini.
Tabel 3.1 Rincian Proses Penyebaran dan Pengembalian Kuesioner
Uraian Jumlah Kuesioner yang dibagikan 100
Kuesioner yang diterima (dikembalikan) 83 Tingkat Pengembalian 83 %
Kuesioner yang tidak layak 12 Total kuesioner yang layak digunakan 71
Tingkat Pengembalian yang digunakan 71 % Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer
2. Pengumpulan Data Sekunder
Data sekunder adalah teknik pengumpulan data secara tidak langsung
tentang obyek penelitian yang dilakukan dengan cara studi pustaka dari
berbagai buku, jurnal, majalah, literatur atau tulisan lain yang dianggap
memiliki hubungan dengan hal yang diteliti.
D. Metode Analisis Data
Instrumen yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan penyebaran kuesioner. Maka ketersediaan dan ketelitian dari
para responden untuk menjawab setiap pertanyaan merupakan suatu hal yag
sangat penting dalam penelitian. Data primer berupa kuesioner yang
digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen yang sudah dikembangkan
dan telah teruji validitas dan reliabilitasnya oleh peneliti-peneliti terdahulu,
beberapa dimodifikasi, ditambah atau dikurangi. Namun demikian, uji
reliabilitas tetap dilakukan mengingat adanya perbedaan sampel, waktu,
kondisi dan lingkungan dengan peneliti terdahulu.
41
1. Uji Kualitas Data a. Uji Validitas
Validitas adalah ketepatan atau kecermatan suatu instrumen dalam
mengukur apa yang akan diukur. Uji validitas digunakan untuk
mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner
dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk
mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.
(Ghozali, 2005: 45). Dalam pengujian instrumen pengumplan data,
validitas bisa dibedakan menjadi validitas faktor dan validitas item.
Validitas faktor diukur bila item yang disusun menggunakan lebih dari
satu faktor (antara faktor satu dengan yang lain ada kesamaan).
Validitas item ditunjukkan dengan adanya korelasi atau dukungan
terhadap item total (skor total), perhitungan dilakukan dengan cara
mengkorelasikan antara skor item dengan skor total item. Suatu
kuesioner dinyatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk
mengungkapkan sesuatu yang akan diuji oleh kuesioner tersebut.
Pengujian ini dilakukan dengan uji Pearson Correlation, yaitu
dengan cara mengkorelasikan skor yang diperoleh pada setiap item
pertanyaan dengan skor total dari masing-masing construct (Ghozali,
2005:46 dalam Rachmawati, 2008:35) kriteria yang digunakan untuk
menyatakan valid atau tidak valid adalah jika korelasi antara skor
42
masing-masing indikator dengan total skor construct mempunyai
tingkat signifikan kurang dari 0,05 maka butir pertanyaan tersebut dapat
dikatakan valid dan jika korelasi skor masing-masing indikator dengan
total skor construct mempunyai tingkat signifikan lebih dari 0,05 maka
butir peryataan tersebut dinyatakan tidak valid (Santoso, 2004: 168
dalam Rachmawati, 2008:35).
Koefisien korelasi item total dengan uji Pearson Correlation dapat
dicari dengan menggunakan rumus dibawah ini (Priyatno, 2008:18) :
rix =
keterangan :
rix = Koefisien korelasi item total
i = Skor item
x = Skor total
n = Banyaknya subjek
Pengujian menggunakan uji dua sisi dengan taraf signifikan 0,05.
Kriteria pengujian adalah sebagai berikut :
- Jika r hitung > r tabel (uji 2 sisi dengan sig. 0,05) maka instrumen
atau item-item pertanyaan berkorelasi signifikan terhadap skor total
(dinyatakan valid)
43
- Jika r hitung < r tabel (uji 2 sisi dengan sig. 0,05) maka instrumen
atau item-item pertanyaan tidak berkorelasi signifikan terhadap skor
total (dinyatakan tidak valid)
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana hasil
pengukuran konsisten, apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih
terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat pengukur yang
sama. Peneliti melakukan uji reliabilitas dengan menghitung cronbach’s
alpha dari masing-masing instrumen dalam suatu variabel. Instrumen
yang dipakai dalam variabel tersebut dapat dikatakan andal (reliable)
apabila memiliki cronbach’s alpha lebih besar dari 0,60 (Ghozali,
2002:133 dalam Murtanto dan Hapsari, 2006:8). Menurut, Priyatno
(2008:25) rumus reliabilitas dengan metode Alpha adalah sebagai
berikut:
r11 =
keterangan :
rn = Reliabilitas Instrumen
k = Banyaknya butir pertanyaan
= Jumlah varian butir
= Varian total
2. Uji Asumsi Klasik
44
a. Uji Normalitas
Uji normalitas ini digunakan untuk mengetahui apakah populasi
data berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas ini dilakukan
untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel penggangu atau
residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui uji t dan uji f
mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Jika
asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid. Untuk
mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu
dengan melihat plot Q-Q (Plot Kenormalan).
Normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik)
pada sumbu diagonal dari grafik. Jika data (titik) menyebar disekitar
garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka menunjukkan
pola distribusi normal mengindikasikan bahwa model regresi
memenuhi asumsi normalitas. Dan sebaliknya, jika data (titik)
menyebar menjauh dari garis diagonal dan/atau tidak mengikuti arah
garis diagonal maka tidak menunjukkan pola distribusi normal yang
mengindikasikan bahwa model regresi tidak memenuhi asumsi
normalitas
b. Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas digunakan untuk mengetahui ada atau
tidaknya penyimpangan asumsi klasik multikolinearitas, yaitu adanya
hubungan linear antar variabel independen dalam model regresi. Juga
45
mengetahui ada tidaknya kemiripan variabel independen yang
memiliki kemiripan dengan variabel independen lain dalam satu
model. Kemiripan antarvariabel independen dalam suatu model akan
menyebabkan terjadinya korelasi yang sangat kuat antara suatu
variabel independen dengan variabel independen yang lain.
Pembahasan ini akan dilakukan uji multikolinearitas dengan melihat
nilai Variance inflation factor (VIF) pada model regresi. Pada
umumnya, jika VIF lebih besar dari 5, maka variabel tersebut
mempunyai persoalan multikolinearitas dengan variabel bebas lainnya
(Santoso, 2001 dalam Priyatno, 2008:39). Regresi yang bebas dari
Multikolinearitas apabila VIF <10 dan tolerance > 0.10, maka data
tersebut tidak ada Multikolinearitas.
c. Uji Heterokodasitas
Uji heterokadisitas bertujuan untuk menguji apakah sebuah model
regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan
ke pengamatan lain. Salah satu cara yang digunakan untuk mendeteksi
adanya heterokadisitas adalah dengan menggunakan plot dengan dasar
pengambilan keputusan sebagai berikut (Ghozali, 2005:105)
1) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola
tertentu yang teratur (bergelombang melebar kemudian menyempit)
maka telah terjadi heterokadisitas.
2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan
dibawah angka 0 pada sumbu y maka tidak terjadi heterokadisitas.
46
3. Uji Hipotesis
Untuk menguji hipotesis penelitian ini digunakan metode statistik
regresi sederhana dan regresi berganda dengan uji interaksi. Pendekatan ini
diadopsi dari persamaan yang digunakan Govindrajan dan Gupta (1985)
dalam Sumarno J. (2005). Model analisis data ditunjukkan dengan
persamaan sebagai berikut:
Persamaan 1: Y= a + b1XPA + e
2: Y= a + b1XPA + b2XGK + b4 XPA XGK + e
3: Y= a + b1XPA + b3XIO + b5 XPA XIO + e
Dimana:
a = Konstanta
Y = Kinerja Manajerial
XPA = Partisipasi Penyusunan Anggaran
XGK = Gaya Kepemimpinan
XIO = Iklim Organisasi
XPA XGK = Interaksi antara Partisipasi Penyusunan
Anggaran dengan Gaya Kepemimpinan
XPA XIO = Interaksi antara Partisipasi Penyusunan
Anggaran dengan Iklim Organisasi
b1, b2, b3,b4 dan b5 = Koefisien regresi
e = Error
Penggunaan pendekatan interaksi bertujuan untuk menjelaskan bahwa
kinerja manajerial dipengaruhi oleh interaksi antara partisipasi penyusunan
47
anggaran dengan variabel moderating gaya kepemimpinan dan interaksi antara
partisipasi penyusunan anggaran dengan variabel moderating iklim
organisasi.
Penelitian ini menggunakan pendekatan uji interaksi atau sering disebut
dengan Moderated Regression Analysis (MRA) merupakan aplikasi khusus
untuk model regresi berganda linear, dimana dalam persamaan regresinya
mengandung unsur interaksi (perkalian dua atau lebih variabel independen).
Dalam membuktikan kebenaran uji hipotesis yang diajukan digunakan uji
statistik terhadap output yang dihasilkan dari persamaan regresi. Uji statistik
ini, meliputi:
a. Uji R2 (Koefisien Determinasi)
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel independen. Nilai
koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil
berarti kemampuan variabel-variabel independen dalm menjelaskan
variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti
variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang
dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali,
2005:83). menurut Santoso (2001) dalam Priyatno (2008) bahwa untuk
regresi dengan lebih dari dua variabel bebas digunakan Adjusted R2
sebagai koefisien determinasi.
48
b. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)
Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel
independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai
pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen/terikat
(Ghozali, 2005:84).
c. Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t)
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh
satu variabel penjelas/independen secara individual dalam menerangkan
variasi variabel dependen (Ghozali, 2005:84).
E. Operasional Variabel Penelitian
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah partisipasi anggaran,
kinerja manajerial, gaya kepemimpinan dan iklim organisasi.
1. Variabel Moderating
Pendekatan kerangka kontijensi memungkinkan adanya variabel-
variabel lain yang dapat bertindak sebagai faktor moderating atau
intervening yang mempengaruhi hubungan antara partisipasi penyusunan
anggaran dengan kinerja manajerial (Brownell, 1982a; Murray, 1990;
Shield dan Young, 1993). Murray (1990 dalam Sumarno (2007))
menjelaskan bahwa variabel moderating adalah variabel yang
mempengaruhi hubungan antara dua variabel.
49
a. Gaya Kepemimpinan
Kepemimpinan merupakan modal kerja bagi seseorang dalam
menjalankan tugas sebagai pemimpin atau manager dalam suatu
perusahaan. Kepemimpinan adalah kemampuan mempengaruhi suatu
kelompok kearah pencapaian tujuan. Dalam setiap perusahaan
pemimpin mempunyai gaya kepempinan yang berbeda-beda dalam
memimpin karyawannya.
Bagian III pada tabel 3.4 mengenai gaya kepemimpinan, sesuai
dengan hubungan antara pimpinan dengan bawahan (karyawan).
Berisikan 15 item pertanyaan yang termasuk dalam 5 indikator untuk
mendeskripsikan sifat dari pimpinan anda dengan menggunakan skala
5 poin, dimana:
(1) Selalu
(2) Sering
(3) Kadang-Kadang
(4) Jarang
(5) Tidak Pernah
b. Iklim Organisasi
Iklim organisasi merupakan pernyataan atas suasana kerja yang
dialami oleh pekerja (karyawan) yang dicerminkan dengan rasa aman
dan nyaman dalam bekerja. Iklim organisasi juga dapat dipengaruhi
oleh sifat lingkungan tempat pekerja (karyawan) tersebut berkerja atau
lingkungan psikologis dalam organisasi dimana karyawan tersebut
bekerja yang bisa dirasakan oleh para pekerja atau anggota organisasi
50
yang lain, sehingga dianggap dapat mempengaruhi sikap dan perilaku
pekerja tersebut terhadap pekerjaaannya.
Bagian IV pada tabel 3.5 mengenai iklim organisasi yang
diberikan oleh perusahaan, berisikan 12 item pertanyaaan yang
termasuk dalam 5 indikator untuk mendeskripsikan iklim organisasi
berupa sarana dan prasarana lainnya yang anda rasakan dengan
menggunakan skala 5 poin, dimana :
(1) Sangat Baik
(2) Agak Baik
(3) Baik
(4) Kurang Baik
(5) Sangat Tidak Baik
2. Variabel Independen
Pada penelitian ini, menggunakan satu variabel Independen yaitu
partisipasi anggaran. Yang dimaksud partisipasi anggaran dalam penelitian
ini adalah tingkat keterlibatan dan pengaruh individu dalam penyusunan
anggaran. Variabel partisipasi anggaran disini menggunakan instrumen
yang dikembangkan oleh Milani (1975) dalam Sumarno (2005:603).
Instrumen ini mengukur keterlibatan manajer dalam penyusunan anggaran.
Bagian II pada tabel 3.3 berisikan 6 item pertanyaan mengenai
tingkat partisipasi partisipasi dalam proses penyusunan anggaran dengan
menggunakan skala lima poin. Dimana, skala rendah (1) menunjukkan
partisipasi yang tinggi, sampai dengan skala tinggi (5) menunjukkan
partisipasi yang rendah.
51
3. Variabel Dependen
Variabel dependen pada penelitian ini adalah kinerja manajerial.
Menurut Mahoney et al. (1963) dalam Murtanto dan Hapsari (2006:7),
yang dimaksud dengan Kinerja manajerial adalah kinerja para individu
dalam fungsi-fungsi manajerial antara lain: perencanaan, investigasi,
koordinasi, evaluasi, pengawasan (supervisi), pemilihan staf, negosiasi,
perwakilan atau representatif. Variabel kinerja manajerial disini
menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh Mahoney et al. (1963)
dalam Sumarno (2005:604). Instrumen ini mengukur kinerja manajerial,
salah satu faktor yang dapat meningkatkan keefektifan organisasi.
Bagian I pada tabel 3.2 mengenai kinerja manajerial sesuai dengan
kegiatan-kegiatan dalam perusahaan berisikan 9 item pertanyaan yang
menggambarkan kinerja yang anda lakukan dengan menggunakan skala 5
poin, dimana :
(1) skala 1-2 menunjukkan tingkat kinerja di bawah rata-rata
(2) skala 3 menunjukkan tingkat kinerja rata-rata
(3) skala 4-5 menunjukkan tingkat kinerja di atas rata-rata
52
Tabel 3.2 Operasional Variabel Penelitian
Variabel Penelitian Indikator No.
Pertanyaan Skala
Kinerja
Manajerial
Sumber:
Mahoney et al. (1963) dalam Sumarn (2005)
1. Perencanaan 2. Investigasi 3. Pengkoordinasian 4. Evaluasi 5. Pengawasan 6. Pemilihan Staf 7. Negoisasi 8. Perwakilan 9. Kinerja secara keseluruhan
No. 1 No. 2 No. 3 No. 4 No. 5 No. 6 No. 7 No. 8 No. 9
Skala
Interval (1 - 5)
Partisipasi Anggaran
Sumber: Milani (1975) dalam
Sumarno (2005)
1. Pengaruh yang besar dalam partisipasi penyusunan anggaran
2. Pengaruh dalam penyusunan revisi anggaran
3. Pengaruh mengenai pendapat/ usulan dalam penetapan anggaran
4. Keyakinan dalam memutuskan suatu anggaran
5. Pentingnya kontribusi usulan atau pemikiran dalam penyusunan anggaran
6. Keikutsertaan dalam kegiatan penyusunan anggaran
No. 1 No. 2 No. 3 No. 4 No. 5 No. 6
Skala Interval (1 - 5)
Gaya
Kepemimpinan
Sumber: Hermawan (2003)
1. Gaya Kepemimpinan 2. Pemberian kesempatan kepada
bawahan dalam berpendapat 3. Supervisi/Pengawasan 4. Kecerdasan 5. Kemempuan dalam pengambilan keputusan
No. 1 , 6, 14, 15
No. 2, 4, 10
No. 7, 9
No. 5, 8
No. 3, 12
Skala Interval (1 - 5)
Iklim
Organisasi
Sumber: Hermawan (2003)
1. Sarana dan Prasarana kerja 2. Otonomi dan fleksibilitas 3. Menaruh kepercayaan dan keterbukaan 4. Simpati dan pemberian dukungan 5. Imbalan/Reward
No. 1 , 5, 7
No. 3, 8
No. 2, 9, 10
No. 4, 12
No. 6, 11
Skala Interval (1 - 5)
53
BAB IV
ANALISA DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
Perusahaan yang dijadikan objek dalam penelitian ini adalah instansi
pemerintah yang berada di wilayah DKI Jakarta dan Kota Tangerang dengan
kepala biro, kepala seksi/bidang, kepala bagian, kepala sub bagian dan staf-
staf yang terkait langsung maupun tidak langsung dalam manajemen sebagai
sampel (respoden) penelitian. Hal ini dilakukan karena kepala biro, kepala
seksi/bidang, kepala bagian, kepala sub bagian dan staf-staf mempunyai
peran yang penting dalam hal hubungan antara penilaian kinerja manajerial
terhadap penyusunan anggaran.
Sampel yang dipilih adalah instansi pemerintah yang berada di wilayah
DKI Jakarta dan Kota Tangerang. Penulis melakukan penyebaran kuesioner
pada instansi pemerintah, yaitu Departemen Pendidikan Nasional Republik
Indonesia (Depdiknas RI) yang berada di wilayah DKI Jakarta dan kantor
Dinas Pendidikan Nasional Kota Tangerang. Penyebaran kuesioner dimulai
dari bulan Juli 2009 sampai dengan Agustus 2009, sedangkan waktu
pengembalian dan pengumpulan data kuesioner dari responden dilakukan
sampai dengan pertengahan bulan November 2009.
Dalam menyebarkan kuesioner, penulis datang langsung kepada
instansi pemerintah yang akan dijadikan sebagai objek penelitian, dengan
maksud agar mendapat response yang baik sehingga akan mengurangi
rendahnya response rate. Dalam penyebaran kuesioner penulis mengalami
54
kesulitan untuk menemui satu persatu secara langsung. Selain itu,
kepentingan lain dan juga keterbatasan waktu yang dimiliki oleh para
responden.
Tabel 4.1 Data Distribusi Kuesioner
Uraian Jumlah Depdiknas RI Kota Jakarta 50
Kantor Diknas Kota Tangerang 50
Total kuesioner yang didisribusikan 100 Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer
Kuesioner yang dikirimkan kepada responden sebanyak 100 buah
kuesioner, yang terbagi menjadi dua yaitu 50 buah kuesioner dikirim kepada
kantor Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Nasional Republik
Indonesia (Depdiknas RI) kota Jakarta dan 50 buah. Kantor Dinas
Pendidikan Nasional Kota Tangerang dan dari jumlah yang dikirim tersebut
kembali sebanyak 83 buah kuesioner atau sebesar 83% dari total kuesioner
yang dikirim. Kuesioner yang tidak kembali sebanyak 17 buah kuesioner
atau sebesar 17% dikarenakan ada beberapa kuesioner yang hilang dan tidak
direspon. Dari jumlah kuesioner yang diterima oleh penulis pada
pertengahan bulan november 2009, didapati ada sekitar 12 buah atau
sebesar 12% kuesioner yang tidak memenuhi kriteria atau tidak layak
untuk dipakai dan dinilai tidak memenuhi kriteria sebagai responden pada
penelitian ini. Jadi, disimpulkan kuesioner yang dianggap memenuhi syarat
55
sebanyak 71 kuesioner dengan tingkat persentase 71% dari total kuesioner
yang kembali.
Tabel 4.2 Rincian Proses Penyebaran dan Pengembalian Kuesioner
Uraian Jumlah Kuesioner yang dibagikan 100
Depdiknas DKI Jakarta = 50 Buah Diknas Kota Tangerang = 50 Buah
Kuesioner yang diterima (dikembalikan) 83
Depdiknas DKI Jakarta = 35 Buah Diknas Kota Tangerang = 48 Buah
Tingkat Pengembalian 83 %
Kuesioner yang tidak kembali 17
Kuesioner yang tidak layak 12
Total kuesioner yang layak digunakan 71
Tingkat Pengembalian yang digunakan 71 %
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer
B. Hasil Analisis
1. Statistik Deskriptif
a. Deskriptif Demografi Responden
Deskriptif demografi responden memberikan gambaran mengenai
data karakteristik dari para responen yang diukur menggunakan skala
nominal dengan menunjukkan besarnya nilai frekuensi absolut dan
persentase mengenai lamanya bekerja, jabatan, jenis kelamin, umur
dan jenjang pendidikan.
56
Pada tabel 4.3 dapat dilihat bahwa jumlah responden apabila dilihat
dari lamanya bekerja terbanyak adalah diatas 5 tahun yaitu sebanyak 44
orang atau sebesar 62% dan sisanya sebanyak 27 orang atau sebesar 38%
telah bekerja pada instansi tersebut kurang dari sama dengan 5 tahun.
Tabel 4.3 Lama Bekerja Responden
Lama Bekerja Jumlah Persentase > 5 Tahun 44 62% ≤ 5 Tahun 27 38%
Total 71 100% Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer
Pada tabel 4.4 dapat dilihat jabatan yang dimiliki oleh responden dari
data yang telah diperoleh. Responden yang menjabat sebagai kepala biro
sebanyak 7 orang atau sebesar 10% dari 71 responden yang ada. Jabatan
sebagai kepala seksi/bidang sebanyak 11 orang atau sebesar 15%,
sebanyak 10 orang atau 14% mempunyai jabatan sebagai kepala bagian
dan 27% dari jumlah responden yang ada atau sebanyak 19 orang menjabat
sebagai kepala sub bagian. 24 orang menjabat sebagai staf mempunyai
persentase sebesar 34% dari jumlah 71 responden yang ada.
57
Tabel 4.4 Jabatan Responden
Jabatan Jumlah Persentase Kepala biro 7 10 % Kepala seksi/bidang 11 15 %
Kepala bagian 10 14 %
Kepala sub bagian 19 27 %
Staf-staf 24 34 %
Total 71 100% Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer
Pada tabel 4.5 dapat dilihat bahwa jumlah responden jika berdasarkan
jenis kelamin terbanyak adalah laki-laki yaitu sebanyak 462 orang dari
seluruh jumlah responden yang ada atau sebesar 59%, sedangkan responden
lainnya yaitu sebanyak 29 orang atau sebesar 41% data ini dipenuhi oleh
jenis kelamin perempuan. Responden yang baik datang dari jenis kelamin
laki-laki, sehingga persentase responden pada jenis kelamin laki-laki adalah
terbanyak.
Tabel 4.5 Jenis Kelamin Responden
Jenis Kelamin Jumlah Persentase
Laki - Laki 42 59% Perempuan 29 41%
Total 71 100% Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer
Pada tabel 4.6 dapat dilihat bahwa jumlah responden berdasarkan
kategori usia tersebar menjadi 4 kelompok. Responden pada kategori usia
58
20 - 30 tahun menjawab sebanyak 11 orang atau sebesar 15% dari jumlah
seluruhnya, diikuti oleh responden pada kategori usia 30 - 40 tahun
sebanyak 32 orang atau sebesar 45%. Responden yang berusia 40 - 50
tahun menjawab sebanyak 19 orang atau sebesar 27% sedangkan responden
yang memiliki usia rata-rata diatas 50 tahun menjawab sebanyak 9% dari
total keseluruhan yang ada.
Tabel 4.6
Usia Responden
Jabatan Jumlah Persentase
20 – 30 Tahun 11 15% 30 – 40 Tahun 32 45% 40 – 50 Tahun 19 27% 50 Tahun 9 13%
Total 71 100% Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer
Pada tabel 4.7 dapat dilihat kategori responden yang menjawab
berdasarkan tingkat pendidikan terakhir pada kategori jenjang Strata Dua
(S2) sebanyak 15 orang atau sebesar 21% diikuti oleh responden yang
memiliki jumlah paling banyak berdasarkan tingkat pendidikan terakhir
yaitu jenjang Strata Satu (S1) adalah sebanyak 38 orang atau sebesar 54%.
Responden kategori Akademi (D3) menjawab sebanyak 11 orang atau
sebesar 16% dan pada tingkat pendidikan SMU/SLTA ada 5 orang atau
sebesar 7% dari total keseluruhan yang ada. Hal ini menunjukkan bahwa
59
Responden sebagian besar berpendidikan terakhir dengan kategori Strata
Satu (S1).
Tabel 4.7
Tingkat Pendidikan terakhir
Tingkat Pendidikan Jumlah Persentase
Jenjang Strata 2 (S2) 15 21%
Jenjang Strata 1 (S1) 38 54%
Akademi (D3) 13 18%
SMU/SLTA 5 7% Lain - Lain 0 0%
Total 71 100% Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer
b. Statistik Deskriptif Variabel
Statistik deskriptif variabel menggambarkan tentang ringkasan data-
data penelitian seperti jumlah sampel data yang diujikan, nilai akumulasi
paling tinggi dari masing-masing jawaban responden pada tiap variabel
(nilai maksimum), nilai akumulasi paling rendah dari masing-masing
jawaban responden pada tiap variabel (nilai minimum), nilai rata-rata
(mean) menunujukkan nilai rata-rata dari keseluruhan jawaban responden
pada setiap variabel, standar deviasi (standar deviation) untuk menilai
tingkat dispersi atau persebaran rata-rata atas jawaban responden dan
varians. Pada pengukuran kali ini akan dilakukan pengukuran stastistik
deskriptif variabel secara umum mengenai nilai maksimum, nilai minimum,
nilai rata-rata, standar deviasi dan varians dari masing-masing variabel
60
yang akan diuji yaitu kinerja manajerial, partisipasi anggaran, gaya
kepemimpinan dan iklim organisasi.
Tabel 4.8
Hasil Pengujian Statistik Deskriptif
Variabel N Range Minimum Maximum Mean
Standar Deviasi Varians
Kinerja Manajerial 71 23 9 32 24.79 6.727 45.255
Partisipasi Anggaran 71 20 6 26 18.21 5.495 30.198
Gaya Kepemipinan 71 11 29 40 32.90 2.884 8.319
Iklim Organisasi 71 23 16 39 30.76 6.163 37.985
Valid N (listwise) 71
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer dengan SPSS
Hasil pengolahan statstik deskriptif dengan menggunakan Statistical
Product and Service Solution (SPSS) version 16,0 menunjukkan jumlah
respoden sebanyak 71 orang. Jumlah indikator pertanyaan untuk masing-
masing variabel, yaitu untuk variabel kinerja manajerial sebanyak 6 buah
pertanyaan, sedangkan variabel kinerja manajerial sebanyak 9 buah
pertanyaan. Untuk variabel gaya kepemimpinan dan iklim organisasi
masing-masing 15 dan 12 buah pertanyaan.
Pada tabel 4.8 diatas dapat dilihat bahwa variabel kinerja manajerial
diatas menunjukkan jumlah sebanyak 71 orang responden dan mempunyai
nilai rata-rata 24.79 dengan nilai minimum 9 dan maksimum 32.
Sedangkan standar deviasinya sebesar 6.727 dan varians sebesar 45.255.
61
Variabel partisipasi anggaran dengan jumlah data (n) sebanyak 71
orang responden dan mempunyai nilai rata-rata 18.21 dengan nilai
minimum 6 dan maksimum 26. Sedangkan standar deviasinya sebesar
5.495 dan varians sebesar 30.198.
Sedangkan untuk variabel gaya kepemimpinan dengan jumlah data
sebanyak 71 orang responden, mempunyai nilai rata-rata 32.90 dengan nilai
minimum 29 dan maksimum 40 Sedangkan standar deviasinya sebesar
2.884 dan varians sebesar 8.319.
Variabel iklim organisasi menunjukkan jumlah data sebanyak 71
orang responden dan mempunyai nilai rata-rata 30.76 dengan nilai
minimum 16 dan maksimum 39 Sedangkan standar deviasinya sebesar
6.163 dan varians sebesar 37.985.
2. Uji Kualitas Data
a. Uji Validitas
Validitas adalah ketepatan atau kecermatan suatu instrumen dalam
mengukur apa yang akan diukur. Uji validitas digunakan untuk mengukur
sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Jika valid berarti, instrumen itu
dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur (Ghozali, 2002:
136-137 dalam Murtanto, Hapsari, 2006:8).
Pengujian ini dilakukan dengan uji Pearson Correlation, yaitu dengan
cara mengkorelasikan skor yang diperoleh pada setiap item pertanyaan
dengan skor total dari masing-masing. Kriteria yang digunakan untuk
62
menyatakan valid atau tidak valid adalah jika korelasi antara skor masing-
masing indikator dengan total skor construct mempunyai tingkat signifikan
kurang dari 0,05 maka butir pertanyaan tersebut dapat dikatakan valid dan
jika korelasi skor masing-masing indikator dengan total skor construct
mempunyai tingkat signifikan lebih dari 0,05 maka butir peryataan tersebut
dinyatakan tidak valid (Santoso, 2004: 168 dalam Rachmawati, 2008:35).
Tabel 4.9
Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja Manajerial
Corelations
No. Indikator Pertanyaan
Pearson Correlation
Signifikasi (2-tailed)
Keterangan
1 Item 1 (KM) 0.433 0.000 Valid 2 Item 2 (KM) 0.732 0.000 Valid 3 Item 3 (KM) 0.773 0.000 Valid 4 Item 4 (KM) 0.872 0.000 Valid 5 Item 5 (KM) 0.912 0.000 Valid 6 Item 6 (KM) 0.921 0.000 Valid 7 Item 7 (KM) 0.814 0.000 Valid 8 Item 8 (KM) 0.400 0.000 Valid 9 Item 9 (KM) 0.603 0.000 Valid
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer dengan SPSS
Berdasarkan hasil tabel 4.9 diatas menunujukkan bahwa semua
pertanyaan dari variabel dependen kinerja manajerial adalah valid, seperti
terlihat bahwa semua pertanyaan diatas dikatakan valid dikarenakan
memiliki nilai signifikansi 0.000 (dibawah 0.05).
63
Tabel 4.10 Hasil Uji Validitas Variabel Partisipasi Anggaran
Corelations
No. Indikator Pertanyaan
Pearson Correlation
Signifikasi (2-tailed) Keterangan
1 Item 1 (PA) 0.869 0.000 Valid 2 Item 2 (PA) 0.816 0.000 Valid 3 Item 3 (PA) 0.854 0.000 Valid 4 Item 4 (PA) 0.905 0.000 Valid 5 Item 5 (PA) 0.895 0.000 Valid 6 Item 6 (PA) 0.964 0.000 Valid
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer dengan SPSS Berdasarkan hasil tabel 4.10 diatas menunujukkan bahwa semua
pertanyaan dari variabel independen partisipasi anggaran adalah valid,
seperti terlihat bahwa semua pertanyaan diatas dikatakan valid dikarenakan
memiliki nilai signifikansi 0.000 (dibawah 0.05).
Tabel 4.11 Hasil Uji Validitas Variabel Gaya Kepemimpinan (Tahap I)
Corelations
No. Indikator Pertanyaan
Pearson Correlation
Signifikasi (2-tailed) Keterangan
1 Item 1 (GK) 0.686 0.000 Valid 2 Item 2 (GK) 0.200 0.095 Tidak Valid 3 Item 3 (GK) 0.299 0.011 Tidak Valid 4 Item 4 (GK) 0.634 0.000 Valid 5 Item 5 (GK) - 0.531 0.000 Valid 6 Item 6 (GK) 0.312 0.008 Tidak Valid 7 Item 7 (GK) 0.382 0.000 Valid 8 Item 8 (GK) 0.435 0.000 Valid 9 Item 9 (GK) 0.339 0.000 Valid
10 Item 10 (GK) 0.752 0.000 Valid 11 Item 11 (GK) 0.558 0.000 Valid 12 Item 12 (GK) 0.200 0.095 Tidak Valid 13 Item 13 (GK) 0.576 0.000 Valid 14 Item 14 (GK) 0.729 0.000 Valid 15 Item 15 (GK) - 0.498 0.000 Valid
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer dengan SPSS
64
Hasil pengujian tingkat validitas pada masing-masing item dari
masing-masing variabel yang diatas dari 42 pertanyaan dalam kuesioner
pada penelitian ini terdapat 4 buah pertanyaan yang dinyatakan tidak valid
karena memiliki tingkat signifikan lebih dari 0.05, yaitu pertanyaan ke-2,
ke-3, ke-6 dan ke - 12 dari variabel gaya kepemimpinan. Selain dari kedua
pertanyaan yang diatas, seluruh pertanyaan yang ada dinyatakan valid
karena memiliki tingkat signifikan kurang dari 0.05 yang berarti item-item
pertanyaan berkorelasi signifikan terhadap skor total.
Tabel 4.12
Hasil Uji Validitas Variabel Gaya Kepemimpinan (Tahap II)
Corelations
No. Indikator
Pertanyaan Pearson
Correlation Signifikasi (2-tailed) Keterangan
1 Item 1 (GK) 0.712 0.000 Valid 2 Item 4 (GK) 0.707 0.000 Valid 3 Item 5 (GK) - 0.723 0.000 Valid 4 Item 7 (GK) 0.492 0.000 Valid 5 Item 8 (GK) - 0.465 0.000 Valid 6 Item 9 (GK) 0.510 0.000 Valid 7 Item 10 (GK) 0.811 0.000 Valid 8 Item 11 (GK) 0.819 0.000 Valid 9 Item 13 (GK) 0.478 0.000 Valid
10 Item 14 (GK) 0.734 0.000 Valid 11 Item 15 (GK) - 0.467 0.000 Valid
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer dengan SPSS Berdasarkan hasil tabel 4.12 diatas setelah item-item ke-2, 3, 6 dan 12
digugurkan menunujukkan bahwa semua pertanyaan dari variabel
independen gaya kepemimpinan adalah valid, seperti terlihat bahwa semua
pertanyaan diatas dikatakan valid dikarenakan memiliki nilai signifikansi
0.000 (dibawah 0.05).
65
Tabel 4.13 Hasil Uji Validitas Variabel Iklim Organisasi
Corelations
No. Indikator Pertanyaan
Pearson Correlation
Signifikasi (2-tailed)
Keterangan
1 Item 1 (IO) 0.807 0.000 Valid 2 Item 2 (IO) 0.677 0.000 Valid 3 Item 3 (IO) 0.912 0.000 Valid 4 Item 4 (IO) 0.755 0.000 Valid 5 Item 5 (IO) 0.812 0.000 Valid 6 Item 6 (IO) 0.849 0.000 Valid 7 Item 7 (IO) 0.923 0.000 Valid 8 Item 8 (IO) 0.884 0.000 Valid 9 Item 9 (IO) - 0.485 0.000 Valid
10 Item 10 (IO) 0.841 0.000 Valid 11 Item 11 (IO) 0.529 0.000 Valid 12 Item 12 (IO) 0.723 0.000 Valid
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer dengan SPSS Berdasarkan hasil tabel 4.12 diatas menunujukkan bahwa semua
pertanyaan dari variabel independen iklim organisasi adalah valid, seperti
terlihat bahwa semua pertanyaan diatas dikatakan valid dikarenakan
memiliki nilai signifikansi 0.000 (dibawah 0.05).
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas artinya adalah tingkat kepercayaan hasil suatu
pengukuran. Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi, yaitu
pengukuran yang mampu memberikan hasil ukur yang terpercaya atau
reliabel (Rochaety, Ety., dkk, 2009:49). Uji reliabilitas ini dilakukan
untuk menguji sejauh mana konsistensi hasil jawaban dari para responden
melalui pertanyaan yang diberikan. Hasil dari pengujian reliabilitas
66
digunakan untuk mengetahui apakah instrumen penelitian yang dipakai
dapat digunakan untuk berkali-kali pada waktu yang berbeda.
Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang
merupakan indikator dari variabel. Suatu kuesioner dapat dikatakan reliabel
atau handal jika jawaban responden terhadap pertanyaan adalah konsisten
atau stabil dari waktu ke waktu. Peneliti melakukan uji reliabilitas dengan
menghitung cronbach’s alpha dari masing-masing instrumen dalam suatu
variabel. Instrumen yang dipakai dalam variabel tersebut dapat dikatakan
andal (reliable) apabila memiliki cronbach’s alpha lebih besar dari 0,60
(Ghozali, 2002:133 dalam Murtanto dan Hapsari, 2006:8).
Tabel 4.14 Hasil Pengujian Reliabilitas
N %
Valid 71 100.0 Excludeda 0 .0
Cases
Total 71 100.0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items
.947 .940 38 Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer dengan SPSS
Perhitungan nilai cronbach’s alpha dari 38 item pertanyaan yang
terdapat dalam kuesioner, berdasarkan tabel 4.10 diatas menunjukkan nilai
0,947 untuk nilai cronbach’s alpha. Berdasarkan hasil ini, jadi dapat
disimpulkan bahwa pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner penelitian ini
adalah reliabel karna memiliki cronbach’s alpha lebih besar dari 0,60.
67
Pengolahan data dengan menggunakan metode pengujian regresi
berganda terlebih dahulu harus dilakukan beberapa tahapan pengujian
untuk mencari hubungan antara variabel independen dan variabel
dependen. Data yang akan di uji terlebih dahulu harus memenuhi syarat
uji asumsi dasar dan uji asumsi klasik.
3. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel terikat (dependen) dan variabel bebas (independen) atau keduanya
memiliki distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah
yang memiliki distibusi normal atau mendekati normal. Pengujian uji
normalitas dilakukan dengan menggunakan normal probability plot yang
membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal.
Normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik)
pada sumbu diagonal dari grafik. Jika data (titik) menyebar di sekitar garis
diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka menunjukkan pola
distribusi normal yang mengindikasikan bahwa model regresi memenuhi
asumsi normalitas. Jika data (titik) menyebar menjauh dari diagonal
dan/atau tidak mengikuti arah garis diagonal maka tidak menunjukkan pola
distribusi normal yang mengindikasikan bahwa model regresi tidak
memenuhi asumsi normalitas. (Ghozali, 2005). Hasil uji normalitas dapat
dilihat pada gambar 4.1
68
Tabel 4.15 Hasil Pengujian Uji Normalitas
Cases Valid Missing Total N Percent N Percent N Percent Kinerja Manajerial 71 100.0% 0 .0% 71 100.0% Partisipasi Anggaran 71 100.0% 0 .0% 71 100.0% Gaya Kepemimpinan 71 100.0% 0 .0% 71 100.0% Iklim Organisasi 71 100.0% 0 .0% 71 100.0%
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer dengan SPSS
Tabel diatas menjelaskan bahwa, jumlah data nilai statistik yang diproses
semuanya adalah valid (100 % data bisa diproses).
Gambar 4.1
Hasil Pengujian Uji Normalitas menggunakan grafik P-Plot
Berdasarkan hasil tampilan output pada gambar 4.1 (hasil uji normalitas
menggunakan grafik P-Plot) terlihat bahwa titik-titik menyebar di sekitar garis
diagonal serta penyebarannya mengukuti arah garis diagonal. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas.
69
Gambar 4.2
Hasil Pengujian Uji Normalitas menggunakan grafik Histogram
Berdasarkan hasil tampilan output pada gambar 4.2 (hasil uji normalitas
menggunakan grafik P-Plot) menunjukkan bahwa tabulasi yang tercipta
mengikuti garis diagonal. Selain itu, garis lengkung menjulur dengan sisi yang
sama pada bagian kiri maupun kanan histogram. Hal ini berarti distribusi data
yang terjadi adalah normal. Sehingga dari hasil uji normalitas ini dapat
disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas.
Berarti hasil uji mormalitas menggunakan grafik P-Plot maupun grafik
histogram menunjukkan terjadinya distribusi data secara normal. Sehingga dapat
dikatakan bahwa model regresi ini memenuhi asumsi normalitas.
a). Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas ini bertujuan untuk menguji apakah pada model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas.
70
Pengujian Multikolinearitas ini dilihat dari besaran VIF (Variance Inflation
Factor) dan Tolerance. Regresi yang bebas dari problem multikolinearitas
apabila nilai VIF < 10 dan tolerance > 0.10, maka data tersebut dikatakan
tidak ada Multikolinearitas.
Tabel 4.16 Hasil Pengujian Uji Multikolinearitas
Pengaruh Gaya Kepemimpinan &Iklim Organisasi Terhadap Partisipasi Anggaran dan Kinerja Manajerial
Coefficientsa
Collinearity Statistics Model Tolerance VIF
(Constant) Partisipasi Anggaran
.318
3.146
Gaya Kepemimpinan .556 1.798
1
Iklim Organisasi .259 3.858 a. Dependent Variable: Kinerja Manajerial
Berdasarkan hasil yang dapat dilihat pada tabel 4.13 diatas,
menunjukkan bahwa masing-masing variabel mempunyai nilai tolerance >
0.10 dan nilai Variance Inflation Factor (VIF) < 10. Dimana, hasil uji
multikolinearitas menunjukkan bahwa nilai VIF untuk variabel partisipasi
anggaran, gaya kepemimpinan dan iklim organisasi masing-masing sebesar
3.146, 1.798 dan 3.858 sedangkan hasil tolerance untuk variabel partisipasi
anggaran, gaya kepemimpinan dan iklim organisasi masing-masing sebesar
0.318, 0.556 dan 0.259. Dari hasil pengujian tersebut mengindikasikan bahwa
tidak terjadi problem multikolinearitas antar variabel independen dalam
model regresi.
71
b). Uji Heterokodasitas
Uji heterokodasitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan
lain. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi
heterokodasitas. Untuk menguji terjadi atau tidaknya heterokodasitas
dilakukan dengan melihat penyebaran titik-titik pada saat scatterplot hasil uji
heterokodasitas yang disajikan pada gambar berikut
Gambar 4.3 Hasil Pengujian Uji Heterokadasitas
Pengaruh Gaya Kepemimpinan &Iklim Organisasi Terhadap Partisipasi Anggaran dan Kinerja Manajerial
Berdasarkan gambar 4.3 di atas dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar
secara acak dan tidak membentuk suatu pola tetentu, serta tersebar dengan
baik di atas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini menunjukkan
bahwa tidak terjadi heterokodasitas pada model regresi, sehingga model
regresi layak dipakai untuk memprediksi kinerja manajerial berdasarkan
masukan variabel partisipasi anggaran, gaya kepemimpinan dan iklim
organisasi.
72
4. Pengujian Hipotesis
a. Hasil Uji Hipotesis 1
Hipotesis pertama menguji pengaruh partisipasi anggaran terhadap
kinerja manajerial. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan regresi
linear sedehana.
Tabel 4.17 Hasil Uji Hipotesis 1
Coefficientsa
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
(Constant) 12.493 2.337 5.346 .000 1 Partisipasi Anggaran .675 .123 .552 5.492 .000 1.000 1.000
a. Dependent Variable: Kinerja Manajerial
Bahwa persamaan regresi sederhana untuk melihat besarnya
pengaruh partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial, yaitu:
Persamaan: Y = a + b1XPA + e
Y = 12.493 + 0.675x
Hasil analisis regresi pada hipotesis pertama yang dapat dilihat pada
tabel 4.15, menunjukkan bahwa variabel partisipasi anggaran secara positif
dan signifikan mempengaruhi kinerja manajerial dengan koefisien regresi
sebesar 0.675 pada tingkat signifikansi sebesar 0.000 lebih besar dari 0.05.
Koefisien bernilai positif, berarti terdapat hubungan yang positif
(hubungan searah) antara partisipasi anggaran dengan kinerja manajerial,
semakin tinggi partisipasi anggaran maka semakin meningkatkan kinerja
73
manajerial. Dengan demikian hipotesis alternatif pertama diterima. Hasil
dari penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh
Wahyudin Nor (2007) yang menyatakan bahwa partisipasi anggaran
berpengaruh secara positif signifikan terhadap kinerja manajerial.
1) Uji Koefisien Determinasi
Pengujian koefisien determinasi dilakukan untuk Analisis ini
dilakukan untuk melihat seberapa jauh variabel independen (X) yaitu
variabel partisipasi anggaran dalam menjelaskan variabel dependen (Y)
yaitu variabel kinerja manajerial. Hasil uji koefisien dapat dilihat pada
tabel dibawah ini
Tabel 4.18 Hasil Uji Koefisien Determinasi Hipotesis 1
Model Summaryb
Change Statistics
Model R R
Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
R Square Change
F Change df1 df2
Sig. F Change
Durbin-Watson
1 .552a .304 .294 5.65207 .304 30.162 1 69 .000 2.165 a. Predictors: (Constant), Partisipasi Anggaran b. Dependent Variable: Kinerja Manajerial
Hasil penghitungan nilai R berdasarkan tabel 4.16 di atas diperoleh
angka korelasi 0.552, artinya hubungan variabel dependen dan independen
adalah sedang. Korelasi positif menunjukkan bahwa hubungan yang
searah. Artinya semakin meningkat partisipasi anggaran, maka kinerja
manajerial akan meningkat.
74
Besarnya nilai R Square adalah 0.304 artinya kemampuan variabel
partisipasi anggaran dalam menjelaskan variabel kinerja manajerial hanya
sebesar 30.4% sedangkan sisanya 69.6% (100% - 30.4%) dijelaskan
oleh faktor lain di luar variabel bebas yang digunakan dalam penelitian
ini. Standar Error of Estimate (SEE) sebesar 5.65207. Makin kecil nilai
SEE akan membuat model regresi semakin tepat dalam memprediksi
variabel dependen. (Ghozali, 2005:86).
Pengaruh antara partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja
manajerial pada penelitian ini konsisten dengan penelitian t erdahulu yang
dilakukan oleh Wahyudin Nor (2007) bahwa hubungan antara partisipasi
penyusunan anggaran dan kinerja manajerial dijelaskan sebesar 40,5%
sedangkan sisanya 59.5% (100% - 40.5%) dijelaskan oleh faktor lain di
luar variabel bebas yang digunakan dalam penelitian tersebut.
2) Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t)
Uji signifikan parameter individual (Uji Statistik t) dilakukan untuk
melihat ada atau tidaknya pengaruh variabel partisipasi anggaran secara
individual (parsial) terhadap variabel kinerja manajerial. Uji t pada
dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh variabel
penjelas/independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel
dependen.
75
Tabel 4.19 Hasil Uji Statistik T Hipotesis 1
Coefficientsa
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
(Constant) 12.493 2.337 5.346 .000 1 Partisipasi Anggaran .675 .123 .552 5.492 .000 1.000 1.000
a. Dependent Variable: Kinerja Manajerial
Untuk melakukan uji t digunakan nilai t hitung dengan kriteria, apabila
jumlah degree of freedom (df) adalah 20 atau lebih, dan derajat
kepercayaan sebesar 5%, maka Ho yang menyatakan hipotesis tidak
berpengaruh secara signifikan dapat ditolak, bila nilat t lebih besar dari 2
(dalam nilai absolut). Berdasarkan tabel 4.17 diatas, diperoleh hasil t
hitung sebesar 5.492 pada tingkat signifikansi 0.000 yang berarti lebih
kecil dari 0.05. Sehingga dari hasil uji t dapat disimpulkan bahwa secara
individual partisipasi anggaran mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap kinerja manajer.
Hasil dari penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan
oleh Noor, Wahyudin (2007) yang menyatakan bahwa partisipasi
penyusunan anggaran berpengaruh secara positif signifikan terhadap
kinerja manajerial dengan nilai t sebesar 4,401 dengan tingkat signifikasi
p=0.000 lebih besar dari 0.05. Namun, hasil penelitian ini bertentangan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Sumarno (2005) yang menyatakan
bahwa partisipasi penyusunan anggaran adalah negatif dan signifikan
76
terhadap kinerja manajerial, dengan nilai t sebesar -6.921 dengan tingkat
signifikasi p=0.000 lebih besar dari 0.05.
3) Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)
Uji signifikansi simultan (Uji statistik F) dilakukan untuk melihat
pengaruh variabel partisipasi anggaran secara simultan terhadap variabel
kinerja manajerial. Pada dasarnya Uji F ini menunjukkan apakah semua
variabel independen atau bebas (X) yang dimasukkan dalam model
mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel
dependen/terikat (Y).
Tabel 4.20
Hasil Uji Statistik F Hipotesis 1
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. Regression 963.564 3 963.564 30.162 .000a Residual 2204.267 67 31.946
1
Total 3167.831 70 a. Predictors: (Constant), Partisipasi Anggaran b. Dependent Variable: Kinerja Manajerial
Untuk menguji hipotesis ini digunakan statistik F hitung dengan
kriteria pengambilan keputusan, apabila nilai F lebih besar daripada 4
maka Ho dapat ditolak pada derajat kepercayaan 5%. Dengan kata lain
kita menerima hipotesis alternatif (Ha), yang menyatakan bahwa variabel
independen secara signifikan mempunyai pengaruh terhadap variabel
dependen.
77
Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel 4.18 menunjukkan nilai
F hitung sebesar 30.162 dengan tingkat signifikansi 0.000. Karena
probabilitas jauh lebih kecil dari 0.05, maka model regresi dapat
digunakan untuk memprediksi variabel kinerja manajerial. Hal ini berarti,
variabel partisipasi anggaran secara bersama-sama atau simultan
mempengaruhi kinerja manajerial.
Melihat hasil pengujian diatas, dapat disimpulkan bahwa bahwa
terhadap pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel partisipasi
anggaran terhadap kinerja manajerial, yaitu tingkat partisipasi anggaran
yang tinggi akan meningkatkan kinerja manajerial dan sebaliknya tingkat
partisipasi yang rendah maka akan dapat menurunkan tingkat kinerja
manajerial. Partisipasi penyusunan anggaran merupakan keterlibatan
seluruh manajer dan staf-stafnya dalam suatu instansi untuk melakukan
kegiatan dalam pencapaian sasaran yang telah ditetapkan dalam anggaran.
Dengan adanya keterlibatan tersebut akan mendorong masing-masing
divisi untuk bertanggung jawab terhadap masing-masing tugas yang
diembannya sehingga akan meningkatkan kinerjanya agar mereka dapat
mencapai sasaran/target yang telah ditetapkan dalam anggaran.
Hasil penelitian yang berbeda menurut peneliti dikarenakan obyek
penelitian yang digunakan berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh
Sumarno (2005). Pada penelitian ini obyek digunakan adalah instansi
pemerintah sedangkan pada penelitian sebelumnya dilakukan terhadap
perusahaan perbankan. Dengan demikian penelitian ini menjawab
78
pertanyaan penelitian, bahwa dengan jenis perusahaan/instansi yang
berbeda memberikan indikasi kemungkinan hasil penelitian yang berbeda
dilihat dari faktor kompleksitas perusahaan dalam penyusunan anggaran
dari manajer perusahaan yang menjadi sampel penelitian.
b. Hasil Uji Hipotesis 2
Hipotesis kedua menyatakan bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh
secara signifikan terhadap partisipasi anggaran dan kinerja manajerial.
Pengujian hipotesis kedua dilakukan dengan menggunakan regresi linear
berganda dengan uji interaksi atau sering disebut dengan Moderated
Regresion Analysis (MRA) melalui uji koefisien determinasi, uji statistik F
dan uji statistik t
Tabel 4.21 Hasil Uji Hipotesis 2
Coefficientsa
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
(Constant) -57.383 16.492 -3.479 .001 Partisipasi Anggaran 1.857 .753 1.517 2.465 .016 Gaya Kepemimpinan 3.597 .791 1.418 4.548 .000
1
Moderat1 -.080 .036 1.858 -2.263 .027 a. Dependent Variable: Kinerja Manajerial
Bahwa persamaan regresi berganda untuk melihat besarnya pengaruh
gaya kepemimpinan terhadap partisipasi anggaran terhadap kinerja
manajerial, yaitu:
Persamaan: Y = a + b1XPA + b2XGK + b4 XPA XGK + e
Y = -57.383 + 1.857 XPA + 3.597XGK - 0.080 XPA XGK + e
79
Hasil analisis regresi pada hipotesis kedua yang dapat dilihat pada
tabel 4.19 menunjukkan bahwa interaksi antara variabel partisipasi
anggaran dan gaya kepemimpinan secara signifikan mempengaruhi kinerja
manajerial dengan koefisien regresi sebesar - 0.080 pada tingkat
signifikansi sebesar 0.027 lebih besar dari 0.05. Koefisien bernilai negatif,
berarti terdapat hubungan yang negatif (hubungan berlawanan) antara
interaksi partisipasi anggaran dengan gaya kepemimpinan terhadap kinerja
manajerial.
Dengan demikian hipotesis alternatif kedua diterima. Hasil penelitian
ini tidak konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Sumarno (2005)
yang menyatakan bahwa gaya kepemimpinan tidak berpengaruh secara
signifikan dengan partisipasi dalam penyusunan anggaran.
1) Uji Koefisien Determinasi
Pengujian koefisien determinasi dilakukan untuk Analisis ini
dilakukan untuk melihat seberapa jauh variabel independen (X) yaitu
variabel partisipasi anggaran, gaya kepemimpinan dan interaksi antara
variabel partisipasi anggaran dan gaya kepemimpinan (moderat1) dalam
menjelaskan variabel dependen (Y) yaitu variabel kinerja manajerial.
Hasil uji koefisien dapat dilihat pada tabel dibawah ini
80
Tabel 4.22 Hasil Uji Koefisien Determinasi Hipotesis 2
Model Summaryb
Change Statistics
Model R R
Square Adjusted R
Square Std. Error of the Estimate
R Square Change
F Change df1 df2
Sig. F Change
Durbin Watson
1 .835a .698 .684 3.78074 .698 51.540 3 67 .000 2.489 a. Predictors: (Constant), Moderat1, Gaya Kepemimpinan, Partisipasi Anggaran
b Dependent Variable:Kinerja Manajerial
Hasil penghitungan nilai R berdasarkan tabel 4.20 di atas diperoleh
angka korelasi 0.835, artinya hubungan kedua variabel sangat kuat.
Korelasi positif menunjukkan bahwa hubungan variabel bebas dan
variabel terikat sangat kuat dan searah. Artinya semakin meningkat
pengaruh variabel partisipasi anggaran, gaya kepemimpinan dan interaksi
antara kedua variabel (moderat1), maka kinerja manajerial akan
meningkat.
Besarnya nilai adjusted R2 Square adalah 0.684 artinya kemampuan
variabel partisipasi anggaran dalam menjelaskan variabel kinerja
manajerial hanya sebesar 68.4% sedangkan sisanya 31.6% (100% -
68.4%) dijelaskan oleh faktor lain di luar variabel bebas yang digunakan
dalam penelitian ini. Standar Error of The Estimate (SEE) adalah suatu
ukuran banyaknya kesalahan model regresi dalam memprediksi nilai Y.
Hasil regesi menunjukkan angka sebesar 3.78074. Sebagai pedoman, jika
nilai Standar Error of The Estimate (SEE) kurang dari standar deviasi Y,
maka membuat model regresi semakin baik dalam memprediksi nilai Y
(Priyatno, 2008:81).
81
Pengaruh gaya kepemimpinan terhadap partisipasi penyusunan
anggaran dan kinerja manajerial pada penelitian ini konsisten dengan hasil
penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Sumarno (2005) bahwa gaya
kepemimpinan mempunyai hubungan yang kuat terhadap hubungan antara
partisipasi penyusunan anggaran dan kinerja manajerial dijelaskan
sebesar 34.8% sedangkan sisanya 65.2% (100% - 34.8%) dijelaskan oleh
faktor lain di luar variabel bebas yang digunakan dalam penelitian
tersebut.
2) Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t)
Uji signifikan parameter individual (Uji Statistik t) dilakukan untuk
melihat ada atau tidaknya pengaruh variabel partisipasi anggaran secara
individual (parsial) terhadap variabel kinerja manajerial. Uji t pada
dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh variabel
penjelas/independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel
dependen.
Tabel 4.23 Hasil Uji Statistik T Hipotesis 2
Coefficientsa
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
(Constant) -57.383 16.492 -3.479 .001 Partisipasi Anggaran 1.857 .753 1.517 2.465 .016 Gaya Kepemimpinan 3.597 .791 1.418 4.548 .000
1
Moderat1 -.080 .036 1.858 -2.263 .027 a. Dependent Variable: Kinerja Manajerial
82
Untuk melakukan uji t digunakan uji nilai t hitung dengan kriteria,
apabila jumlah degree of freedom (df) adalah 20 atau lebih, dan derajat
kepercayaan sebesar 5%, maka Ho yang menyatakan hipotesis tidak
berpengaruh secara signifikan dapat ditolak, bila nilai t lebih besar dari 2
(dalam nilai absolut). Dilihat dari hasil pengolahan data pada tabel 4.21
di atas, diperoleh nilai t hitung atas variabel partisipasi anggaran sebesar
2.465 pada tingkat signifikansi 0.016 yang berarti signifikan karena lebih
kecil dari 0.05. Sehingga, dari hasil uji t dapat disimpulkan bahwa secara
individual adanya partisipasi anggaran mempunyai pengaruh signifikan
terhadap kinerja manajerial. Nilai t hitung atas variabel gaya
kepemimpinan sebesar 4.548 pada tingkat signifikansi 0.000 yang berarti
signifikan karena lebih kecil dari 0.05. Sehingga, dari hasil uji t dapat
disimpulkan bahwa secara individual gaya kepemimpinan mempunyai
pengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial.
Nilai t hitung atas interaksi variabel partisipasi anggaran dan variabel
gaya kepemimpinan sebesar -2.263 pada tingkat signifikansi 0.027 yang
berarti signifikan karena berada di bawah nilai a=0,05. Hal ini
menunjukkan bahwa variabel gaya kepemimpinan berfungsi sebagai
variabel moderatingnya. Dengan demikian, hasil penelitian ini
mendukung Hipotesis kedua (Ha2) yang menyatakan bahwa gaya
kepemimpinan berpengaruh secara signifikan terhadap partisipasi
anggaran dan kinerja manajerial. Hal ini berarti kombinasi kesesuaian
83
antara gaya kepemiminan dan partisipasi anggaran terhadap kinerja
manajerial merupakan salah satu kesesuaian yang terbaik.
Penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh
Wahyudin Nor (2007) yang menyatakan bahwa gaya kepemimpinan
berpengaruh secara signifikan dengan partisipasi dalam penyusunan
anggaran. Namun, hasil penelitian ini bertentangan dengan penelitian
yang dilakukan oleh Yuniarti dkk. (2007) yang menyatakan bahwa
pengaruh gaya kepemimpinan terhadap partisipasi penyusunan anggaran
tidak signifikan terhadap kinerja manajerial dengan nilai t sebesar -0.290
dengan tingkat signifikasi p=0.775 lebih besar dari 0.05.
Tingkat signifikasi yang lebih besar (p=0,775) disebabkan oleh
adanya faktor lain yang lebih dominan, faktor tersebut seperti budaya
bangsa sehingga memungkinkan partisipasi yang diperankan sebenarnya
merupakan pseudopatisipation, kelihatannya berpartisipasi, tetapi pada
kenyataannya tidak berpartisipasi (Muslimah, 1998 dalam Wahyudin
Nor, 2007). Partisipasi semu ini bisa terjadi apabila manajemen tingkat
atas memegang kendali total atas proses penyusunan anggaran dan
mencari dukungan bawahannya. Dukungan ini hanya merupakan
penerimaan formal dari bawahannya atas anggaran yang disusun dan
bukan mencari masukan dalam menyusun anggaran.
3) Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)
Uji signifikansi simultan (Uji statistik F) dilakukan untuk melihat
pengaruh variabel partisipasi anggaran secara simultan terhadap variabel
84
kinerja manajerial. Pada dasarnya Uji F ini menunjukkan apakah semua
variabel independen atau bebas (X) yang dimasukkan dalam model
mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel
dependen/terikat (Y).
Tabel 4.24 Hasil Uji Statistik F Hipotesis 2
ANOVAb
Model Sum of Squares df
Mean Square F Sig.
Regression 2210.134 3 736.711 51.540 .000a Residual 957.697 67 14.294
1
Total 3167.831 70 a. Predictors: (Constant), Moderat1, Gaya Kepemimpinan, Partisipasi Anggaran b. Dependent Variable: Kinerja Manajerial
Untuk menguji hipotesis ini digunakan statistik F hitung dengan
kriteria pengambilan keputusan, apabila nilai F lebih besar daripada 4
maka Ho dapat ditolak pada derajat kepercayaan 5%. Dengan kata lain
penelitian ini menerima hipotesis alternatif, yang menyatakan bahwa
semua variabel independen secara serentak dan signifikan mempunyai
variabel dependen.
Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel 4.22 menunjukkan nilai
F hitung sebesar 51.540 dengan tingkat signifikansi 0.000. Karena
probabilitas jauh lebih kecil dari 0.05, maka model regresi dapat
digunakan untuk memprediksi variabel kinerja manajerial. Hal ini berarti,
variabel partisipasi anggaran, gaya kepemimpinan dan interaksi variabel
85
partisipasi anggaran dan gaya kepemimpinan (moderat1) secara bersama-
sama atau simultan mempengaruhi kinerja manajerial.
Hasil penelitian yang berbeda menurut peneliti dikarenakan obyek
penelitian dan model regresi yang digunakan berbeda dengan penelitian
yang dilakukan oleh Muslimah (1998), J. Sumarno (2005). Pada
penelitian ini objek yang digunakan adalah instansi pemerintah sedangkan
pada penelitian sebelumnya dilakukan terhadap perusahaan perbankan,
maupu perusahaan manufaktur. Dengan demikian, hasil penelitian ini
menyimpulkan bahwa kombinasi kesesuaian antara partisipasi anggaran
dan gaya kepemimpinan terhadap kinerja manajerial bukanlah merupakan
kesesuaian terbaik. Sekaligus juga menjawab menjawab pertanyaan
penelitian, bahwa dengan jenis perusahaan/instansi yang berbeda
memberikan indikasi kemungkinan hasil penelitian yang berbeda dilihat
dari faktor kompleksitas perusahaan dalam penyusunan anggaran dari
manajer perusahaan yang menjadi sampel penelitian.
c. Hasil Uji Hipotesis 3
Hipotesis ketiga menyatakan bahwa iklim organisasi berpengaruh
secara signifikan terhadap partisipasi anggaran dan kinerja manajerial.
Pengujian hipotesis ketiga dilakukan dengan menggunakan regresi linear
berganda dengan uji interaksi atau sering disebut dengan Moderated
Regresion Analysis (MRA) melalui uji koefisien determinasi, uji statistik F
dan uji statistik t.
86
Tabel 4.25
Hasil Uji Hipotesis 3
Coefficientsa Unstandardized
Coefficients Standardized Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
(Constant) -14.576 5.342 -2.729 .008 Partisipasi Anggaran .244 360 199 677 .500 Iklim Organisasi 1.578 .212 1.446 7.443 .000
1
Moderat2 -.023 .011 -.872 -2.104 .039 a. Dependent Variable: Kinerja Manajerial
Bahwa persamaan regresi berganda untuk melihat besarnya pengaruh
iklim organisasi terhadap partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial,
yaitu :
Persamaan: Y = a + b1XPA + b3XIO + b5 XPA XIO + e
Y = -14.576 + 0.244 XPA + 1.578 XIO - 0.023 XPA XGK + e
Hasil analisis regresi pada hipotesis ketiga, dapat dilihat pada tabel 4.23,
menunjukkan bahwa interaksi antara variabel partisipasi anggaran dan iklim
organisasi secara signifikan mempengaruhi kinerja manajerial dengan koefisien
regresi sebesar - 0.023 pada tingkat signifikansi sebesar 0.39 lebih besar dari
0.05. Koefisien bernilai negatif, berarti terdapat hubungan yang negatif
(hubungan berlawanan) antara interaksi partisipasi anggaran dengan iklim
organisasi terhadap kinerja manajerial.
Dengan demikian hipotesis alternatif ketiga diterima. Hasil penelitian ini
konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Sumarno (2005) yang
87
menyatakan bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh secara signifikan dengan
partisipasi dalam penyusunan anggaran.
1) Uji Koefisien Determinasi
Pengujian koefisien determinasi dilakukan untuk Analisis ini dilakukan
untuk melihat seberapa jauh variabel independen (X) yaitu variabel partisipasi
anggaran, iklim organisasi dan interaksi antara variabel partisipasi anggaran
dan iklim organisasi (moderat2) dalam menjelaskan variabel dependen (Y)
yaitu variabel kinerja manajerial. Hasil uji koefisien dapat dilihat pada tabel
dibawah ini
Tabel 4.26 Hasil Uji Koefisien Determinasi Hipotesis 3
Model Summaryb
Change Statistics
Model R R
Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate R Square Change
F Change df1 df2
Sig. F Change
1 .848a .719 .707 3.64415 .719 57.181 3 67 .000 a. Predictors: (Constant), Moderat2, Iklim Organisasi, Partisipasi Anggaran b.Dependent Variable: Kinerja Manajerial
Hasil penghitungan nilai R berdasarkan tabel tabel 4.24 di atas diperoleh
angka korelasi 0.848, artinya hubungan kedua variabel kuat. Korelasi positif
menunjukkan bahwa hubungan variabel bebas dan variabel terikat kuat dan
searah. Artinya semakin meningkat pengaruh variabel partisipasi anggaran,
iklim organisasi dan interaksi antara kedua variabel (moderat2), maka kinerja
manajerial akan meningkat.
88
Besarnya nilai adjusted R2 Square adalah 0.707 artinya kemampuan
variabel partisipasi anggaran dalam menjelaskan variabel kinerja manajerial
hanya sebesar 70.7% sedangkan sisanya 29.3% (100% - 70.7%) dijelaskan
oleh faktor lain di luar variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini.
Standar Error of The Estimate (SEE) adalah suatu ukuran banyaknya
kesalahan model regresi dalam memprediksi nilai Y. Hasil regesi
menunjukkan angka sebesar 3.64415. Sebagai pedoman, jika nilai Standar
Error of The Estimate (SEE) kurang dari standar deviasi Y, maka membuat
model regresi semakin baik dalam memprediksi nilai Y (Priyatno, 2008:81).
2) Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t)
Uji signifikan parameter individual (Uji Statistik t) dilakukan untuk
melihat ada atau tidaknya pengaruh variabel partisipasi anggaran secara
individual (parsial) terhadap variabel kinerja manajerial. Uji t pada
dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh variabel penjelas/independen
secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen.
89
Tabel 4.27 Hasil Uji Statistik T Hipotesis 3
Coefficientsa
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
(Constant) -14.576 5.342 -2.729 .008 Partisipasi Anggaran .244 360 199 677 .500 Iklim Organisasi 1.578 .212 1.446 7.443 .000
1
Moderat2 -.023 .011 -.872 -2.104 .039 a. Dependent Variable: Kinerja Manajerial
Untuk melakukan uji t digunakan uji statistik t hitung dengan kriteria,
apabila jumlah degree of freedom (df) adalah 20 atau lebih, dan derajat
kepercayaan sebesar 5%, maka Ho yang menyatakan hipotesis tidak
berpengaruh secara positif dan signifikan dapat ditolak, bila nilai t lebih
besar dari 2 (dalam nilai absolut). Dilihat dari hasil pengolahan data pada
tabel 4.25 di atas, diperoleh nilai t hitung atas variabel partisipasi anggaran
sebesar -.677 pada tingkat signifikansi 0.500 yang berarti tidak signifikan
karena lebih besar dari 0.05. Sehingga, dari hasil uji t dapat disimpulkan
bahwa secara individual adanya partisipasi anggaran tidak mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap kinerja manajerial. Nilai t hitung atas
variabel iklim organisasi sebesar 7.443 pada tingkat signifikansi 0.00 yang
berarti signifikan karena lebih kecil dari 0.05. Sehingga, dari hasil uji t
dapat disimpulkan bahwa secara individual iklim organisasi mempunyai
pengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial.
90
Nilai t hitung atas interaksi variabel partisipasi anggaran dan iklim
organisasi sebesar -2.104 pada tingkat signifikansi 0.039 yang berarti
signifikan karena berada di bawah nilai a=0,05. Hal ini menunjukkan
bahwa variabel iklim organisasi berfungsi sebagai variabel moderatingnya.
Dengan demikian, hasil penelitian ini mendukung hipotesis ketiga (Ha3)
yang menyatakan bahwa iklim organisasi berpengaruh secara signifikan
terhadap partisipasi anggaran dan kinerja manajerial. Hal ini berarti
kombinasi kesesuaian antara iklim organisasi dan partisipasi anggaran
terhadap kinerja manajerial merupakan salah satu kesesuaian yang terbaik.
3) Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)
Uji signifikansi simultan (Uji statistik F) dilakukan untuk melihat
pengaruh variabel partisipasi anggaran secara simultan terhadap variabel
kinerja manajerial. Pada dasarnya Uji F ini menunjukkan apakah semua
variabel independen atau bebas (X) yang dimasukkan dalam model
mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel
dependen/terikat (Y).
Tabel 4.28 Hasil Uji Statistik F Hipotesis 3
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Regression 2278.082 3 759.361 57.181 .000a
Residual 889.749 67 13.280 1
Total 3167.831 70 a. Predictors: (Constant), Moderat2, Gaya Kepemimpinan, Partisipasi Anggaran b. Dependent Variable: Kinerja Manajerial
91
Untuk menguji hipotesis ini digunakan statistik F hitung dengan kriteria
pengambilan keputusan, apabila nilai F lebih besar daripada 4 maka Ho
dapat ditolak pada derajat kepercayaan 5%. Dengan kata lain penelitian ini
menerima hipotesis alternatif, yang menyatakan bahwa semua variabel
independen secara serentak dan signifikan mempunyai variabel dependen.
Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel 4.26 menunjukkan nilai F
hitung sebesar 57.181 dengan tingkat signifikansi 0.000. Karena probabilitas
jauh lebih kecil dari 0.05, maka model regresi dapat digunakan untuk
memprediksi variabel kinerja manajerial. Hal ini berarti, variabel partisipasi
anggaran, iklim organisasi dan interaksi variabel partisipasi anggaran dan
iklim organisasi (moderat2) secara bersama-sama atau simultan
mempengaruhi kinerja manajerial.
Penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh
Hermawan (2003) yang menyatakan bahwa pengaruh iklim organisasi
terhadap partisipasi penyusunan anggaran berpengaruh secara signifikan
terhadap kinerja manajerial. Terdapat hubungan linier antara variabel
partisipasi anggaran, iklim organisasi dan interaksi antara variabel partisipasi
anggaran dan iklim organisasi dengan kinerja manajerial, jika frekuensi
variabel independen ditingkatkan, maka kinerja manajerial perusahaan akan
meningkat.
92
5. Pembahasan
Penelitian ini merupakan studi mengenai pengaruh partisipasi peyusunan
anggaran terhadap kinerja manajerial. Partisipasi dalam penyusunan anggaran
merupakan suatu keterlibatan antara atasan dan bawahan dalam meyusun atau
membuat anggaran. Dalam hal ini, sangat dibutuhkan kerjasama antara atasan
dan bawahan untuk menghasilkan susunan anggaran yang baik. Penelitian ini
menggunakan 71 sampel yang terpilih dengan kriteria yang telah ditetapkan.
Ringkasan hasil pengujian hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini
dapat dilihat pada tabel 4.26 dibawah ini:
Tabel 4.29
Hasil Penelitian
No. Hipotesis Nilai Uji T Sig. Nilai
Uji F Sig. Hasil
1
Ha1: Partisipasi anggaran berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja manajerial
5.492 0.000 30.162 0.000 Signifikan
Ha1 Diterima
2
Ha2: Gaya Kepemimpinan Berpengaruh secara Signifikan terhadap Partisipasi Anggaran dan Kinerja Manajerial
- 2.263 0.027 51.540 0.000 Signifikan
Ha2 Diterima
3
Ha3: Iklim Organisasi Berpengaruh secara Signifikan terhadap Partisipasi Anggaran dan Kinerja Manajerial
- 2.104 0.039 57.181 0.000 Signifikan
Ha3 Diterima
93
Hasil penelitian pada hipotesis I ini diperoleh hasil t hitung sebesar
5.492 pada tingkat signifikansi 0.000 yang berarti lebih kecil dari 0.05. Hasil
dari penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Wahyudin
Nor (2007) yang menyatakan bahwa partisipasi penyusunan anggaran
berpengaruh secara positif signifikan terhadap kinerja manajerial dengan nilai
t sebesar 4,401 dengan tingkat signifikasi p=0.000 lebih besar dari 0.05.
Penyusunan anggaran dengan melibatkan pihak atasan/pemegang kuasa
dengan bawahan/pelaksana anggaran merupakan salah satu alat yang dapat
digunakan sebagai tolak ukur dan meningkatkan kinerja manajerial. Maka,
hipotesis I yang diajukan dalam penelitian ini diterima.
Hasil penelitian pada hipotesis yang ke-2 ini diperoleh nilai t hitung
atas atas interaksi variabel partisipasi anggaran dan variabel gaya
kepemimpinan sebesar -2.263 pada tingkat signifikansi 0.027 yang berarti
signifikan karena berada di bawah nilai a=0,05. Hasil dari penelitian ini
konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Wahyudin Nor (2007) yang
menyatakan bahwa partisipasi penyusunan anggaran berpengaruh secara
positif signifikan terhadap kinerja manajerial dengan tingkat signifikasi
p=0.029 lebih besar dari 0.05. Maka, hipotesis ke-2 yang diajukan dalam
penelitian ini diterima.
Kepemimpinan dalam suatu organisasi adalah faktor penting.
Keberhasilan suatu organisasi baik sebagai keseluruhan maupun berbagai
kelompok dalam suatu organisasi tertentu, sangat tergantung pada mutu
kepemimpinan yang terdapat dalam organisasi yang bersangkutan. Dengan
94
gaya kepemimpinan yang benar, atasan dapat mengerahkan para bawahnnya
untuk ikut serta terlibat berpartisipasi dalam penyusunan anggaran sehingga
nantinya akan meningkatkan kinerja manajerial.
Hasil penelitian pada hipotesis yang ke-3 ini diperoleh nilai t hitung
atas interaksi variabel partisipasi anggaran dan iklim organisasi sebesar -2.104
pada tingkat signifikansi 0.039 yang berarti signifikan karena berada di
bawah nilai a=0,05. Faktor iklim organisasi yang diberikan perusahaan
kepada para karyawannya seperti sarana kerja yang nyaman dan aman,
prasarana kerja yang memadai, adanya komunikasi antara pimpinan dan
bawahan serta pemberian imbalan yang realistis diharapkan dapat mendukung
proses kegiatan penyusunan anggaran tersebut sehingga tugas penyusunan
anggaran dapat dilaksanakan secara optimal. Maka, hipotesis ke-2 dan 3
yang diajukan dalam penelitian ini diterima.
95
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh partisipasi anggaran
terhadap kinerja manajerial dengan gaya kepemimpinan dan iklim organisasi
sebagai variabel moderating. Pengujian dalam penelitian ini menggunakan
analisis regresi sederhana dan analisis regresi berganda dengan uji interaksi
(Moderated Regression Analysis) menggunakan bantuan pemrograman SPSS
version 16.00. Berdasarkan hasil pengujian dan analisis terhadap data, dapat
diperoleh simpulan sebagai berikut:
1. Penelitian ini menerima hipotesis pertama (Ha1) yang menyatakan bahwa
partisipasi anggaran berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja
manajerial. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Budi Susetyo
(2001), Vivi Ani Susanti (2004), J. Sumarno (2005), Yusfaningrum dan
Ghozali (2005), Wahyudin Nor (2007), Yamin (2008).
2. Penelitian ini menerima hipotesis kedua (Ha2) yang menyatakan bahwa
gaya kepemimpinan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
partisipasi anggaran dan kinerja manajerial. Berdasarkan hasil uji t
menunujukkan bahwa gaya kepemimpinan berfungsi sebagai variabel
moderating. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Wahyudin
Nor (2007).
3. Penelitian ini menerima hipotesis kedua (Ha3) yang menyatakan bahwa
iklim organisasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap partisipasi
96
anggaran dan kinerja manajerial. Berdasarkan hasil uji t menunujukkan
bahwa iklim organisasi berfungsi sebagai variabel moderating. Hasil
penelitian ini konsisten dengan penelitian Hermawan (2003).
B. Implikasi
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka implikasi yang dapat dikemukakan
dari penelitian ini adalah bahwa partisipasi anggaran berpengaruh secara
signifikan terhadap kinerja manajerial. Gaya kepemimpinan dan iklim
organisasi juga berpengaruh secara signifikan dan juga dapat berfungsi
sebagai variabel moderating terhadap partisipasi anggaran dan kinerja
manajerial. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian terdahulu yang
dilakukan oleh Wahyudin Noor (2007) bahwa dengan adanya keterlibatan
seluruh manajer dan staf-stafnya dalam suatu instansi untuk melakukan
kegiatan dalam pencapaian sasaran yang telah ditetapkan dalam penyusunan
anggaran. Dengan begitu, masing-masing divisi bertanggung jawab terhadap
masing-masing tugas yang diembannya sehingga kinerja akan meningkat dan
sasaran/target yang telah ditetapkan dalam anggaran dapat tercapai.
Gaya kepemimpinan merupakan faktor yang dominan dan menentukan
dalam pembentukan karakter dalam sebuah organisasi yang dapat
meningkatkan kinerja manajerial. Sementara itu, iklim organisasi yang ada
dalam suatu organisasi juga berpengaruh terhadap motivasi kerja dan
kepuasan kerja karyawan dalam beraktifitas, yang pada akhirnya berdampak
pada produktivitas kinerja. Iklim organisasi yang baik ini, bisa dirasakan oleh
97
para pekerja dan anggota yang ada dalam organisasi tersebut sehingga dapat
mempengaruhi sikap dan perilaku pekerja. Hasil penelitian ini, minimal
dapat memotivasi penelitian selanjutnya terutama yang berkaitan dengan
penerapan interaksi antara partisipasi penyusunan anggaran dan kinerja
manajerial pada organisasi sektor publik dengan menambahkan faktor
kontijensi yang berbeda untuk lebih memperkuat hasil yang telah dilakukan.
C. Keterbatasan
1. Penelitian ini hanya menerapkan metode survei melalui kuesioner dan
tidak melakukan wawancara, sehingga informasi yang diperoleh hanya
terbatas dari kuesioner yang diisi oleh para responden.
2. Terdapat keterbatasan dalam pemilihan sampel penelitian dan variabel
moderating yang digunakan dalam penelitian ini, terkait dengan faktor -
faktor yang dapat mempengaruhi partisipasi dalam penyusunan anggaran
terhadap kinerja manajerial.
98
DAFTAR PUSTAKA
Carter, William K. Usry, Milton F, “Cost Accounting”, Salemba Empat, Jakarta, 2004.
Ghozali, Imam. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS”,
Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang, 2005 Hamid, Abdul. ”Pedoman Penulisan Skripsi”, Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial
UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2007. Hansen, Don. R. Mowen, Maryanne M. ”Management Accounting”, Salemba
Empat, Yogyakarta, 2006. Hermawan. ”Pengaruh Kepemimpinan dan Iklim Organisasi terhadap Kinerja
Penyusunan Anggaran di Biro Keuangan dan Perlengkapan Dep. Perindustrian”, Tesis, Pasca Sarjana Universitas Indonesia, Jakarta, 2003.
Indriantoro, Nur dan Supomo, Bambang. ”Metodologi Penelitian Bisnis
untuk Akuntansi dan Manajemen”, BPFE, Yogyakarta, 1999. Kreitner dan Kinichi. ”Organization Behavior. Irwin”, McGraw-Hill, Boston,
1998. Mangkunegara, Anwar Prabu. “Evaluasi Kinerja SDM”, Cetakan Pertama PT.
Refika Aditama, Bandung, 2005. Miftahuddin. ”Gaya Kepemimpinan, Iklim Organisasi dan Kinerja Karyawan”,
Jurnal Manajemen dan Bisnis, Vol. 4 No. 2 Mei 2002, Aceh, 2002. Milani, K. “The Relationship of Participation in Budget Setting to Industrial
Supervisor Performance and Attitude: A Field Study”, The Accounting Review, April 274-284, 1975.
Murtanto. Hapsari, Winda Arum. ”Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran
terhadap Kinerja Manajerial dengan Desentralisasi dan Karakteristik Sistem Informasi Akuntnasi Manajemen sebagai Variabel Moderating”, Jurnal Bisnis dan Akuntansi Universitas Trisakti Vol. 8 No. 1 April 2006, Jakarta, 2006.
Muslimah, Susilowati. ”Dampak Gaya Kepemimpinan, Ketidakpastian
Lingkungan dan Informasi Job Relevant terhadap Perceived usefulness Sistem Penganggaran”, JRAI Vol. 1 No. 2 Juli Tahun 1998, Aceh, 1998.
99
Nafi’, Moch. ”Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Strategi dan Ketidakpastian Lingkungan terhadap Partisipasi Anggaran”, Tesis, Pasca UGM Yogyakarta, 2001.
Nor, Wahyudin. ”Desentralisasi dan Gaya Kepemimpinan sebagai Variabel
Moderating dalam Hubungan antara Partisipasi Anggaran dan Kinerja Manajerial”, Simposium Nasional Akuntansi X, Makasar, 26-28 Juli 2007.
Poerwati, Tjahjaning. ”Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran terhadap
Kinerja Manajerial: Budaya Organisasi dan Motivasi sebagai Variabel Moderating”, Simposium Nasional Akuntansi V, Semarang, 5-6 September tahun 2002.
Priyatno, Duwi. ”Mandiri Belajar SPSS”, Cetakan kedua. Mediakom,
Yogyakarta, 2008. Puspaningsih, Abriyani. ”Pengaruh Partisipasi dalam Penyusunan Anggaran
terhadap Kepuaan Kerja dan Kinerja Manajer”, Jurnal Akuntansi dan Auditing, FE. Universitas Islam Indonesia Yogyakarta, 2003.
Rahman, Syaiful. Handayani, Hj. Rr Sri. Nasir, H. Muhammad. ”Pengaruh
Pengukuran Kinerja terhadap Kejelasan Peran, Pemberdayaan Psikologis dan Kinerja Manajerial (Pendekatan Partial Least Square)”, Simposium Nasional Akuntansi X, Makasar, 26-28 Juli 2007.
Riyadi, Slamet. ”Motivasi dan Pelimpahan Wewenang sebagi Variabel
Moderating dalam hubungan antara antara Partisipasi dalam Penyusunan Anggaran dengan Kinerja Manajerial”, JRAI, Vol. 3 No. 2 Juli 2000.
Rochaety, Ety, dkk. ”Metodologi Penelitian Bisnis dengan Aplikasi Bisnis”,
Mitra Wacana Media, Jakarta, 2009. Sardjito, Bambang. Muthaher, Osmad. ”Pengaruh Partisipasi Penyusunan
Anggaran Terhadap Kinerja Aparat Pemerintah Daerah: Budaya Organisasi dan Komitmen Organisasi sebagai Variabel Moderating”, Simposium Nasional Akuntansi X, Makassar, 26-28 Juli 2007.
Satria, R. Yudhi. ”Hubungan antara Komitmen Organisasi dan Iklim Organisasi
dengan Kepuasan Kerja Karyawan Universitas Muhammadiyah Surakarta”, Benefit, Vol. 9 No. 2 Desember, 2005 Page 120–128, Surakarta, 2005.
Setia, Benny. ”Pengaruh Iklim Organisasi dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja
Pegawai”, Jurnal Manajemen dan Akuntansi, 2003.
100
Sopiah, MM. ”Perilaku Organisasional”, Andi, Yogyakarta, 2008. Sumarno, J. ”Pengaruh Komitmen Organisasi dan Gaya Kepemimpinan terhadap
Hubungan antara antara Partisipasi dalam Penyusunan Anggaran dengan Kinerja Manajerial”, Simposium Nasional Akuntansi VIII, Solo, 15-16 September tahun 2005.
Susetyo, Budi. Hendri, Sapto. ”Pengaruh Komitmen Organisasi, Keterlibatan
Pekerjaan dan Locus of Control terhadap Hubungan antara Partisipasi dalam Penyusunan Anggaran dengan Kinerja Manajerial”, Tesis, Pasca Sarjana UGM Yogyakarta, 2001.
Trisnaningsih, Sri. ”Independensi Auditor dan Komitmen Organisasi sebagai
Mediasi Pengaruh pemahaman Good Governance, Gaya Kepemimpinan dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja Auditor”, Simposium Nasional Akuntansi X, Makasar, 26-28 Juli 2007.
Susanti, Vivi Ani. ”Analisis Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja
Manajerial: Komitmen Organisasi sebagai Variabel Moderator”. Jurnal Widya Manajemen dan Akuntansi Vol. 4 No. 3 Desember 2004 Hal. 264-285, Surabaya, 2004
Welsch, Glenn A. Hilton, Ronald W. Gordon, Paul N. “Budgetting: Planning
and Profit Control”. Salemba Empat, Jakarta, 2000. Yamin, Nina Yusnita. “Penyusunan Anggaran Partisipasi untuk mendukung
Kinerja Manajerial”, Jurnal Transaksi, Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako Palu, Edisi 5 Tahun III Januari-Juli 2008, 2008.
Yuniarti, Evi. Saty, Fadila Marga. Dewi, Dian Nirmala. ”Komitmen Organisasi
dan Gaya Kepemimpinan dalam Hubungan antara antara Partisipasi Anggaran dan Kinerja Manajerial”, Laporan penelitian, Politeknik Negeri Lampung, 2007.
Lampiran 1
Format Kuesioner
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS JURUSAN AKUNTANSI
PROGRAM STUDI AKUNTANSI MANAJEMEN Kepada Yth. Bpk/Ibu/Sdr/i Di Tempat Dengan Hormat,
Sehubungan dengan skripsi yang sedang penulis susun mengenai ”Pengaruh Partisipasi Anggaran
Terhadap Kinerja Manajerial dengan Gaya Kepemimpinan dan Iklim organisasi sebagai variabel moderating”. Maka, dimohon bantuan kesediaan Bapak/Ibu/Sdr/i untuk mengisi kuesioner berikut ini.
Kami berharap bahwa hasil penelitian ini akan menjadi masukan yang sangat berharga bagi penulis
demi penyusunan skripsi dan kemajuan dunia pendidikan, khususnya mengenai peningkatan kinerja manajerial
dan peningkatan partisipasi penyusunan anggaran suatu instansi yang terkait dengan gaya kepemimpinan dan
iklim organisasi yang ada pada instansi tersebut.
Untuk itu, maka hendaknya diharapkan pengisian kuesioner ini benar - benar merupakan gambaran dari keadaan
yang sesungguhnya.
Demikian, atas partisipasi Bapak/Ibu/Sdr/i penulis ucapkan terima kasih.
Tangerang, 13 Juli 2009 Penulis NOFILIA FITRIANTI
1. Nama Perusahaan : ......................................................................... 2. Bekerja di Perusahaan sejak Tahun : ......................................................................... 3. Jabatan di Perusahaan sebagai.............. : ......................................................................... 4. Menduduki jabatan yang sekarang sejak tahun........................... Bulan.......................... 5. Jenis Kelamin : Pria Wanita
6. Umur ................................................... : .........................................................................
7. Pendidikan Terakhir : Strata 2 (S2) Strata 1 (S1) D3/Akademi SLTA Lain - lain.......................
LANJUTAN (Lampiran 1) Bapak/Ibu/Sdr/i dimohon untuk mengukur kinerja Bapak/Ibu/Sdr/i sendiri sebagai seorang karyawan sesuai pertanyaan di bawah ini dengan cara menuliskan skor dengan skala 1 s/d 5 yang menurut Bapak/Ibu/Sdr/i paling tepat menggambarkan kinerja yang anda lakukan. Skala 1 s/d 5 tersebut dibagi dalam tiga kategori sebagai berikut: 1 2 3 4 5 Kinerja dibawah rata – rata Kinerja rata – rata Kinerja diatas rata – rata Berikut, daftar pernyataan yang menggambarkan tugas Bapak/ Ibu/Sdr/i yang perlu diberikan skor:
Diadopsi dari Mahoney et al, 1963
No. Bidang Tugas Skor 1 s/d 5
1. Perencanaan Menentukan tujuan, kebijakan dan tindakan/ pelaksanaan, penjadwalan kerja, penganggaran, merancang prosedur, Pemrograman.....
2. Investigasi Mengumpulkan dan menyampaikan informasi untuk catatan, laporan& rekening, mengukur hasil, menentukan persediaan, analisis pekerjaan....
3. Pengkoordinasian Tukar menukar informasi dengan orang di bagian organisasi yang lain untuk mengkaitkan dan menyesuaikan program, memberitahu bagian lain, hubungan dengan manajer lain,…
4. Evaluasi Menilai dan mengukur proposal, kinerja yang diamati atau dilaporkan penilaian pegawai, penilaian catatan hasil, penilaian laporan keuangan, pemeriksaan produk,…
5. Pengawasan Mengarahkan, memimpin dan mengembangkan bawahan,membimbing, melatih dan menjelaskan peraturan kerja pada bawahan, memberikan tugas pekerjaan dan menangani keluhan,…
6. Pemilihan Staf Mempertahankan angkatan kerja, merekrut, mewawancarai dan memilih pegawai baru, menempatkan, mempromosikan
dan memutasi pegawai, …
7. Negosiasi Pembelian, penjualan atau melakukan kontrak untuk barang dan jasa, menghubungi pemasok, tawar menawar dengan wakil penjual, tawar menawar secara kelompok, …
8. Perwakilan Menghadiri pertemuan dengan perusahaan lain, pertemuan perkumpulan bisnis, pidato untuk acara kemasyarakatan, pendekatan ke masyarakat, mempromosikan tujuan umum perusahaan,…
9. Kinerja secara keseluruhan
LANJUTAN (Lampiran 1) Pertanyaan berikut dapat digunakan untuk mendeskripsikan peranan anda sebagai seorang manajer dalam merancang anggaran dalam perusahaan anda. Mohon jawab dengan memberi tanda (X) pada salah satu jawaban dengan memilih angka 1 sampai dengan 5 sesuai skala yang menurut anda paling tepat untuk masing-masing pertanyaan berikut : a. Kategori manakah di bawah ini yang menjelaskan dengan sebaik-baiknya tentang kegiatan anda ketika
anggaran sedang disusun. Saya ikut serta dalam penyusunan anggaran? 1 2 3 4 5 Semua Anggaran Tidak Satupun Anggaran b. Kategori manakah di bawah ini yang menjelaskan paling baik alasan yang diberikan oeh atasan anda ketika
revisi anggaran dibuat. Alasannya adalah? 1 2 3 4 5 Sangat Masuk Akal atau Logis Sangat Sembarangan atau Tidak Logis c. Seberapa sering anda menyatakan permintaan pendapat dan/atau usulan tentang anggaran kepada atasan
anda tanpa diminta? 1 2 3 4 5 Sangat Sering Tidak Pernah d. Menurut perasaan anda. Seberapa banyak pengaruh yang anda miliki yang tercermin dalam anggaran akhir
(final)? 1 2 3 4 5 Sangat Banyak Jumlahnya Tidak Pernah e. Menurut anda, seberapa pentingkah kontribusi usulan/pemikiran anda terhadap anggaran? 1 2 3 4 5 Sangat Penting Sangat Tidak Penting f. Seberapa sering atasan anda meminta pendapat dan/atau usulan ketika anggaran sedang disusun? 1 2 3 4 5 Sangat Sering Tidak Pernah
Diadopsi dari Milani, 1975
LANJUTAN (Lampiran 1) Pertanyaan berikut digunakan untuk menggambarkan sifat seorang pimpinan pada perusahaan anda, yang anda rasakan sebagai seorang karyawan. Mohon jawab dengan memberi tanda (X) pada salah satu jawaban dengan memilih angka 1 s/d 5 sesuai skala yang menurut anda paling tepat untuk masing-masing pertanyaan di bawah ini. Keterangan:
1 2 3 4 5 Selalu Sering Kadang-Kadang Jarang Tidak Pernah 1. Apakah Pemimpin anda menunjukkan sifat yang bersahabat? 2. Apakah pemimpin memberikan kesempatan untuk mendiskusikan masalah-masalah? 3. Apakah pemimpin menggunakan hadiah dan hukuman untuk mengontrol pegawai? 4. Apakah pemimpin anda memberikan kesempatan untuk menyampaikan kritik/saran,
Ide dan pendapat? 5. Apakah pemimpin anda pernah memberikan tanggung jawab yang lebih besar dari
pekerjaaan anda yang sebelumnya? 6. Apakah pemimpin anda menjelaskan cara-cara mengerjakan pekerjaan dengan jelas? 7. Apakah pemimpin anda menetapkan hubungan yang jelas tentang garis komando? 8. Apakah pemimpin anda menetapkan target waktu dalam memberikan pekerjaan yang
harus anda lakukan? 9. Apakah pemimpin anda sering memonitor perkembangan pekerjaan yang diberikan? 10. Apakah pemimpin anda pernah mengajak anda untuk ikut merumuskan suatu
keputusan? 11. Apakah pemimpin anda selalu mengarahkan anda dalam menyelesaikan suatu
pekerjaan? 12. Apakah pemimpin anda pernah meminta masukan mengenai
keputusan untuk memberi hadiah? 13. Apakah setiap keputusan yang dibuat pimpinan selalu dipatuhi? 14. Apakah keputusan yang dibuat pemimpin selalu bersifat adil? 15. Apakah pemimpin anda menjadi tempat bertanya dalam menyelesaikan pekerjaan
diluar kemampuan anda? Pertanyaan berikut digunakan untuk menggambarkan iklim (suasana) organisasi yang diberikan oleh perusahaan tempat anda bekerja, yang anda rasakan sebagai seorang karyawan. Mohon jawab dengan memberi tanda (X) pada salah satu jawaban dengan memilih angka 1 s/d 5 sesuai skala yang menurut anda paling tepat untuk masing-masing pertanyaan: Keterangan :
1 2 3 4 5 Sangat Baik Agak Baik Baik Kurang Baik Sangat Tidak Baik 1. Menurut anda apakah penataan meja kerja dilingkungan anda bekerja sudah baik? 2. Bagaimanan menurut anda pola hubungan komunikasi antara pimpinan dan pimpinan di lingkungan kerja anda? 3. Bagaimana kebebasan yang anda peroleh dalam melakasanakan pekerjaan? 4. Bagaimana dukungan pimpinan anda terhadap pelaksanaan tugas? 5. Bagaimana pencahayaan/listrik dilingkungan anda bekerja sesuai dengan kebutuhan? 6. Apakah pimpinan memberikan pujian secara terbuka atas pekerjaan yang anda kerjakan dengan baik? 7. Menurut anda, apakah sarana komputer yang ada sekarang sudah cukup memadai? 8. Bagaimana perhatian yang diberikan pimpinan anda atas keluhan dan kesulitan anda dalam melaksanakan tugas? 9. Bagaimana menurut anda, pola hubungan komunikasi antara pimpinan dengan bawahan di lingkungan kerja anda? 10. Bagaimana pelimpahan kepercayaan yang diberikan pimpinan kepada anda? 11. Apakah pimpinan anda memberikan hadiah secara khusus atas pekerjaan yang Anda kerjakan dengan baik? 12. Bagaimana jaminan tentang karier dan masa depan anda di lingkungan anda bekerja? Saya mengucapkan terima kasih atas keluangan waktu yang telah anda sediakan untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan kuesioner diatas.
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 2 2 2
2
2 2 2
2 2
2
2
2 2 2
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
Lampiran 2 Hasil Data Hasil Penelitian (Kuesioner)
Indikator Variabel
Kinerja Manajerial Partisipasi Anggaran Gaya Kepemimpinan Iklim Organisasi No.
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Total
1 2 3 4 5 6
Total
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Total
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Total
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 1 1 1 1 1 1 6 1 2 2 3 3 3 3 2 1 1 1 4 2 2 1 31 1 2 1 1 1 2 1 1 1 2 2 1 16 2 1 2 2 1 3 4 4 2 2 21 1 2 2 2 2 2 11 2 1 2 2 2 3 4 1 2 2 2 3 1 1 2 30 2 3 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 24 3 2 2 2 3 3 4 4 3 3 26 2 3 3 2 2 2 14 3 2 3 2 1 2 4 1 1 2 2 4 2 2 2 33 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 4 34 4 2 2 2 1 1 2 1 3 3 17 1 2 3 4 3 3 16 2 1 2 2 1 2 3 2 2 3 3 3 2 2 2 32 3 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 3 24 5 3 3 3 3 4 4 4 3 3 30 2 3 3 4 3 3 18 2 1 2 3 1 3 4 1 2 4 3 3 1 2 1 33 2 3 3 2 3 4 2 3 1 2 2 2 29 6 3 3 3 3 4 5 5 3 3 32 4 3 3 4 3 3 20 3 1 2 3 1 3 4 1 2 5 3 3 2 2 1 36 3 3 3 2 3 4 3 4 1 3 2 4 35 7 4 4 1 2 3 4 1 3 2 24 5 3 3 4 5 4 24 2 2 3 2 2 2 3 1 2 5 2 4 1 1 2 34 3 3 4 3 3 4 3 3 2 3 3 3 37 8 3 2 2 2 1 2 1 3 3 19 4 3 3 4 5 4 23 2 2 3 2 2 2 3 2 2 3 2 4 1 1 1 32 3 3 2 2 2 3 2 3 1 2 3 4 30 9 2 4 4 3 4 5 5 2 3 32 4 5 4 5 4 4 26 3 2 3 3 1 3 4 1 1 5 3 4 2 3 1 39 4 3 4 3 3 4 3 4 1 3 3 4 39
10 3 3 3 3 4 4 4 3 3 30 2 3 3 4 3 3 18 2 1 2 3 1 3 4 1 2 4 3 3 1 2 1 33 2 3 3 2 3 4 2 3 1 2 2 2 29 11 3 3 3 3 4 5 5 3 3 32 4 3 3 4 3 3 20 3 1 2 3 1 3 4 1 2 5 3 3 2 2 1 36 3 3 3 2 3 4 3 4 1 3 2 4 35 12 3 2 2 2 1 2 1 3 3 19 4 3 3 4 5 4 23 2 2 3 2 2 2 3 2 1 3 2 4 1 1 1 31 3 3 2 2 2 3 2 3 1 2 3 4 30 13 3 3 3 3 4 5 5 3 3 32 4 3 3 4 3 3 20 3 1 2 3 1 3 4 1 2 5 3 3 1 2 1 35 3 3 3 2 3 4 3 4 1 3 2 4 35 14 3 2 2 2 1 2 1 3 3 19 4 3 3 4 5 4 23 2 2 3 2 2 2 3 2 1 3 2 4 1 1 1 31 3 3 2 2 2 3 2 3 1 2 3 4 30 15 1 2 2 1 3 4 4 2 2 21 1 2 2 2 2 2 11 2 1 2 2 2 3 4 1 1 2 2 3 1 1 2 29 2 3 2 2 2 2 1 2 2 2 2 3 25 16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 1 1 1 1 1 1 6 1 2 2 3 3 3 3 2 1 1 1 4 2 2 1 31 1 2 1 1 1 2 1 1 1 2 2 1 16 17 1 2 2 1 3 4 4 2 2 21 1 2 2 2 2 2 11 2 1 2 2 2 3 4 1 1 2 2 3 1 1 2 29 2 3 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 24 18 2 2 2 3 3 4 4 3 3 26 2 3 3 2 2 2 14 3 2 3 2 1 2 4 1 1 2 2 4 2 2 2 33 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 4 34 19 2 2 2 1 1 2 1 3 3 17 1 2 3 4 3 3 16 2 1 2 2 1 2 3 2 2 3 3 3 1 2 2 31 3 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 3 24 20 3 3 3 3 4 4 4 3 3 30 2 3 3 4 3 3 18 2 1 2 3 1 3 4 1 2 4 3 3 1 2 1 33 2 3 3 2 3 4 2 3 1 2 2 2 29 21 3 3 3 3 4 5 5 3 3 32 4 3 3 4 3 3 20 3 1 2 3 1 3 4 1 2 5 3 3 1 2 1 35 3 3 3 2 3 4 3 4 1 3 2 4 35
22 4 4 1 2 3 4 1 3 2 24 5 3 3 4 5 4 24 2 2 3 2 2 2 3 1 1 5 2 4 1 1 2 33 3 3 4 3 3 4 3 3 2 3 3 3 37 23 3 2 2 2 1 2 1 3 3 19 4 3 3 4 5 4 23 2 2 3 2 2 2 3 2 1 3 2 4 1 1 1 31 3 3 2 2 2 3 2 3 1 2 3 4 30 24 2 4 4 3 4 5 5 2 3 32 4 5 4 5 4 4 26 3 2 3 3 1 3 4 1 2 5 3 4 2 3 1 40 4 3 4 3 3 4 3 4 1 3 3 4 39 25 2 2 2 1 1 2 1 3 3 17 1 2 3 4 3 3 16 2 1 2 2 1 2 3 2 2 3 3 3 1 2 2 31 3 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 3 24 26 1 2 2 1 3 4 4 2 2 21 1 2 2 2 2 2 11 2 1 2 2 2 3 4 1 1 2 2 3 1 1 2 29 2 3 2 2 2 2 1 2 2 2 2 3 25 27 2 2 2 3 3 4 4 3 3 26 2 3 3 2 2 2 14 3 2 3 2 1 2 4 1 1 2 2 4 1 2 2 32 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 32 28 3 3 3 3 4 5 5 3 3 32 4 3 3 4 3 3 20 3 1 2 3 1 3 4 1 2 5 3 3 2 2 1 36 3 3 3 2 3 4 3 4 1 3 2 4 35 29 4 4 1 2 3 4 1 3 2 24 5 3 3 4 5 4 24 2 2 3 2 2 2 3 1 1 5 2 4 1 1 2 33 3 3 4 3 3 4 3 3 2 3 3 3 37 30 2 4 4 3 4 5 5 2 3 32 4 5 4 5 4 4 26 3 2 3 3 1 3 4 1 2 5 3 4 2 3 1 40 4 3 4 3 3 4 3 4 1 3 3 4 39 31 3 3 3 3 4 5 5 3 3 32 4 3 3 4 3 3 20 3 1 2 3 1 3 4 1 2 5 3 3 1 2 1 35 3 3 3 2 3 4 3 4 1 3 2 4 35 32 3 2 2 2 1 2 1 3 3 19 4 3 3 4 5 4 23 2 2 3 2 2 2 3 2 1 3 2 4 1 1 1 31 3 3 2 2 2 3 2 3 1 2 3 4 30 33 2 2 2 1 1 2 1 3 3 17 1 2 3 4 3 3 16 2 1 2 2 1 2 3 2 1 3 3 3 1 2 2 30 3 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 3 24 34 2 4 4 3 4 5 5 2 3 32 4 5 4 5 4 4 26 3 2 3 3 1 3 4 1 1 5 3 4 2 3 1 39 4 3 4 3 3 4 3 4 1 3 3 4 39 35 3 3 3 3 4 4 4 3 3 30 2 3 3 4 3 3 18 2 1 2 3 1 3 4 1 1 4 3 3 1 2 1 32 2 3 3 2 3 4 2 3 1 2 2 2 29 36 4 4 1 2 3 4 1 3 2 24 5 3 3 4 5 4 24 2 2 3 2 2 2 3 1 1 5 2 4 1 1 2 33 3 3 4 3 3 4 3 3 2 3 3 3 37 37 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 1 1 1 1 1 1 6 1 2 2 3 3 3 3 2 1 1 1 4 1 2 1 30 1 2 1 1 1 2 1 1 1 2 2 1 16 38 1 2 2 1 3 4 4 2 2 21 1 2 2 2 2 2 11 2 1 2 2 2 3 4 1 1 2 2 3 2 1 2 30 2 3 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 24 39 2 2 2 3 3 4 4 3 3 26 2 3 3 2 2 2 14 3 2 3 2 1 2 4 1 1 2 2 4 1 2 2 32 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 4 34 40 2 2 2 1 1 2 1 3 3 17 1 2 3 4 3 3 16 2 1 2 2 1 2 3 2 2 3 3 3 1 2 2 31 3 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 3 24 41 3 3 3 3 4 4 4 3 3 30 2 3 3 4 3 3 18 2 1 2 3 1 3 4 1 2 4 3 3 1 2 1 33 2 3 3 2 3 4 2 3 1 2 2 2 29 42 3 3 3 3 4 5 5 3 3 32 4 3 3 4 3 3 20 3 1 2 3 1 3 4 1 1 5 3 3 1 2 1 34 3 3 3 2 3 4 3 4 1 3 2 4 35 43 4 4 1 2 3 4 1 3 2 24 5 3 3 4 5 4 24 2 2 3 2 2 2 3 1 1 5 2 4 1 1 2 33 3 3 4 3 3 4 3 3 2 3 3 3 37 44 3 2 2 2 1 2 1 3 3 19 4 3 3 4 5 4 23 2 2 3 2 2 2 3 2 1 3 2 4 1 1 1 31 3 3 2 2 2 3 2 3 1 2 3 4 30 45 2 4 4 3 4 5 5 2 3 32 4 5 4 5 4 4 26 3 2 3 3 1 3 4 1 2 5 3 4 2 3 1 40 4 3 4 3 3 4 3 4 1 3 3 4 39 46 1 2 2 1 3 4 4 2 2 21 1 2 2 2 2 2 11 2 1 2 2 2 3 4 1 1 2 2 3 1 1 2 29 2 3 2 2 2 2 1 2 2 2 2 3 25 47 1 2 2 1 3 4 4 2 2 21 1 2 2 2 2 2 11 2 1 2 2 2 3 4 1 1 2 2 3 1 1 2 29 2 3 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 24 48 3 3 3 3 4 5 5 3 3 32 4 3 3 4 3 3 20 3 1 2 3 1 3 4 1 1 5 3 3 1 2 1 34 3 3 3 2 3 4 3 4 1 3 2 4 35 49 3 3 3 3 4 5 5 3 3 32 4 3 3 4 3 3 20 3 1 2 3 1 3 4 1 1 5 3 3 2 2 1 35 3 3 3 2 3 4 3 4 1 3 2 4 35
50 3 3 3 3 4 5 5 3 3 32 4 3 3 4 3 3 20 3 1 2 3 1 3 4 1 2 5 3 3 1 2 1 35 3 3 3 2 3 4 3 4 1 3 2 4 35 51 4 4 1 2 3 4 1 3 2 24 5 3 3 4 5 4 24 2 2 3 2 2 2 3 1 1 5 2 4 1 1 2 33 3 3 4 3 3 4 3 3 2 3 3 3 37 52 3 2 2 2 1 2 1 3 3 19 4 3 3 4 5 4 23 2 2 3 2 2 2 3 2 1 3 2 4 1 1 1 31 3 3 2 2 2 3 2 3 1 2 3 4 30 53 3 3 3 3 4 5 5 3 3 32 4 3 3 4 3 3 20 3 1 2 3 1 3 4 1 1 5 3 3 1 2 1 34 3 3 3 2 3 4 3 4 1 3 2 4 35 54 3 3 3 3 4 5 5 3 3 32 4 3 3 4 3 3 20 3 1 2 3 1 3 4 1 2 5 3 3 1 2 1 35 3 3 3 2 3 4 3 4 1 3 2 4 35 55 3 3 3 3 4 5 5 3 3 32 4 3 3 4 3 3 20 3 1 2 3 1 3 4 1 1 5 3 3 1 2 1 34 3 3 3 2 3 4 3 4 1 3 2 4 35 56 2 4 4 3 4 5 5 2 3 32 4 5 4 5 4 4 26 3 2 3 3 1 3 4 1 1 5 3 4 2 3 1 39 4 3 4 3 3 4 3 4 1 3 3 4 39 57 3 3 3 3 4 4 4 3 3 30 2 3 3 4 3 3 18 2 1 2 3 1 3 4 1 1 4 3 3 1 2 1 32 2 3 3 2 3 4 2 3 1 2 2 2 29 58 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 1 1 1 1 1 1 6 1 2 2 3 3 3 3 2 1 1 1 4 1 2 1 30 1 2 1 1 1 2 1 1 1 2 2 1 16 59 1 2 2 1 3 4 4 2 2 21 1 2 2 2 2 2 11 2 1 2 2 2 3 4 1 1 2 2 3 1 1 2 29 2 3 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 24 60 2 2 2 3 3 4 4 3 3 26 2 3 3 2 2 2 14 3 2 3 2 1 2 4 1 1 2 2 4 1 2 2 32 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 4 34 61 2 2 2 1 1 2 1 3 3 17 1 2 3 4 3 3 16 2 1 2 2 1 2 3 2 1 3 3 3 1 2 2 30 3 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 3 24 62 3 3 3 3 4 4 4 3 3 30 2 3 3 4 3 3 18 2 1 2 3 1 3 4 1 2 4 3 3 1 2 1 33 2 3 3 2 3 4 2 3 1 2 2 2 29 63 3 3 3 3 4 5 5 3 3 32 4 3 3 4 3 3 20 3 1 2 3 1 3 4 1 1 5 3 3 1 2 1 34 3 3 3 2 3 4 3 4 1 3 2 4 35 64 4 4 1 2 3 4 1 3 2 24 5 3 3 4 5 4 24 2 2 3 2 2 2 3 1 1 5 2 4 1 1 2 33 3 3 4 3 3 4 3 3 2 3 3 3 37 65 3 2 2 2 1 2 1 3 3 19 4 3 3 4 5 4 23 2 2 3 2 2 2 3 2 1 3 2 4 1 1 1 31 3 3 2 2 2 3 2 3 1 2 3 4 30 66 2 4 4 3 4 5 5 2 3 32 4 5 4 5 4 4 26 3 2 3 3 1 3 4 1 1 5 3 4 2 3 1 39 4 3 4 3 3 4 3 4 1 3 3 4 39 67 2 2 2 3 3 4 4 3 3 26 2 3 3 2 2 2 14 3 2 3 2 1 2 4 1 1 2 2 4 1 2 2 32 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 33 68 2 2 2 1 1 2 1 3 3 17 1 2 3 4 3 3 16 2 1 2 2 1 2 3 2 1 3 3 3 1 2 2 30 3 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 3 24 69 3 3 3 3 4 5 5 3 3 32 4 3 3 4 3 3 20 3 1 2 3 1 3 4 1 1 5 3 3 2 2 1 35 3 3 3 2 3 4 3 4 1 3 2 4 35 70 2 2 2 3 3 4 4 3 3 26 2 3 3 2 2 2 14 3 2 3 2 1 2 4 1 1 2 2 4 2 2 2 33 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 32 71 1 2 2 1 3 4 4 2 2 21 1 2 2 2 2 2 11 2 1 2 2 2 3 4 1 1 2 2 3 1 1 2 29 2 3 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 24
Lampiran 3
Hasil Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
UJI VALIDITAS (PARTISIPASI ANGGARAN)
Correlations Item1 Item2 Item3 Item4 Item5 Item6 Skor Total
Pearson Correlation 1 .645** .583** .659** .778** .774** .869**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
Item1
N 71 71 71 71 71 71 71 Pearson Correlation .645** 1 .888** .708** .543** .689** .816** Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
Item2
N 71 71 71 71 71 71 71 Pearson Correlation .583** .888** 1 .845** .622** .781** .854** Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
Item3
N 71 71 71 71 71 71 71 Pearson Correlation .659** .708** .845** 1 .758** .901** .905** Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
Item4
N 71 71 71 71 71 71 71 Pearson Correlation .778** .543** .622** .758** 1 .961** .895** Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
Item5
N 71 71 71 71 71 71 71 Pearson Correlation .774** .689** .781** .901** .961** 1 .964** Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
Item6
N 71 71 71 71 71 71 71 Pearson Correlation .869** .816** .854** .905** .895** .964** 1 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
Skor Total
N 71 71 71 71 71 71 71 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
LANJUTAN (Lampiran 3)
UJI VALIDITAS (KINERJA MANAJERIAL)
Correlations Item1 Item2 Item3 Item4 Item5 Item6 Item7 Item8 Item9 Skor Total
Pearson Correlation 1 .619** .020 .511** .232 .246* -.132 .742** .364** .433** Sig. (2-tailed) .000 .870 .000 .051 .039 .273 .000 .002 .000
Item1
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 Pearson Correlation .619** 1 .456** .567** .677** .705** .336** .270* .270* .732** Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .004 .023 .023 .000
Item2
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 Pearson Correlation .020 .456** 1 .657** .641** .627** .777** .069 .664** .773** Sig. (2-tailed) .870 .000 .000 .000 .000 .000 .565 .000 .000
Item3
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 Pearson Correlation .511** .567** .657** 1 .719** .684** .642** .436** .633** .872** Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
Item4
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 Pearson Correlation .232 .677** .641** .719** 1 .958** .869** .120 .260* .912** Sig. (2-tailed) .051 .000 .000 .000 .000 .000 .320 .028 .000
Item5
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 Pearson Correlation .246* .705** .627** .684** .958** 1 .857** .198 .333** .921** Sig. (2-tailed) .039 .000 .000 .000 .000 .000 .099 .005 .000
Item6
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 Pearson Correlation -.132 .336** .777** .642** .869** .857** 1 -.027 .366** .814** Sig. (2-tailed) .273 .004 .000 .000 .000 .000 .822 .002 .000
Item7
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 Pearson Correlation .742** .270* .069 .436** .120 .198 -.027 1 .707** .400** Sig. (2-tailed) .000 .023 .565 .000 .320 .099 .822 .000 .001
Item8
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 Pearson Correlation .364** .270* .664** .633** .260* .333** .366** .707** 1 .603** Sig. (2-tailed) .002 .023 .000 .000 .028 .005 .002 .000 .000
Item9
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 Pearson Correlation .433** .732** .773** .872** .912** .921** .814** .400** .603** 1 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .001 .000
Skor Total KM
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
LANJUTAN (Lampiran 3)
UJI VALIDITAS (GAYA KEPEMIMPINAN) Correlations GK1 GK2 GK3 GK4 GK5 GK6 GK7 GK8 GK9 GK10 GK11 GK12 GK13 GK14 GK15 Skor
Total Pearson Correlation 1 -.078 .186 .309** -.774** .158 .659** -.583** .150 .542** .592** -.078 .344** .509** -.174 .686**
Sig. (2-tailed) .516 .120 .009 .000 .189 .000 .000 .213 .000 .000 .516 .003 .000 .147 .000
GK 1
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
Pearson Correlation -.078 1 .892** -.246* .382** -.490** -.405** .202 -.343** -.126 -.559** 1.000** .202 -.005 .003 .200
Sig. (2-tailed) .516 .000 .039 .001 .000 .000 .091 .003 .296 .000 .000 .091 .970 .979 .095
Gk 2
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
Pearson Correlation .186 .892** 1 -.372** .092 -.592** -.261* .015 -.269* .090 -.290* .892** .145 -.049 .101 .299*
Sig. (2-tailed) .120 .000 .001 .445 .000 .028 .898 .023 .457 .014 .000 .228 .684 .401 .011
GK 3
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
Pearson Correlation .309** -.246* -.372** 1 -.323** .774** .474** -.308** .320** .497** .476** -.246* .330** .683** -.797** .634**
Sig. (2-tailed) .009 .039 .001 .006 .000 .000 .009 .006 .000 .000 .039 .005 .000 .000 .000
GK 4
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
Pearson Correlation -.774** .382** .092 -.323** 1 -.092 -.550** .394** -.369** -.509** -.877** .382** -.189 -.623** .118 -.531**
Sig. (2-tailed) .000 .001 .445 .006 .445 .000 .001 .002 .000 .000 .001 .115 .000 .328 .000
GK 5
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
Pearson Correlation .158 -.490** -.592** .774** -.092 1 .677** -.469** .208 .205 .290* -.490** .243* .375** -.507** .312**
Sig. (2-tailed) .189 .000 .000 .000 .445 .000 .000 .082 .086 .014 .000 .041 .001 .000 .008
GK 6
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
Pearson Correlation .659** -.405** -.261* .474** -.550** .677** 1 -.795** .151 .194 .425** -.405** .261* .417** -.178 .382**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .028 .000 .000 .000 .000 .208 .105 .000 .000 .028 .000 .137 .001
GK 7
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
Pearson Correlation -.583** .202 .015 -.308** .394** -.469** -.795** 1 -.079 -.444** -.295* .202 -.150 -.178 -.066 -.435**
Sig. (2-tailed) .000 .091 .898 .009 .001 .000 .000 .515 .000 .013 .091 .212 .137 .583 .000
GK 8
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
Pearson Correlation .150 -.343** -.269* .320** -.369** .208 .151 -.079 1 .326** .483** -.343** .057 .269* -.227 .339**
Sig. (2-tailed) .213 .003 .023 .006 .002 .082 .208 .515 .006 .000 .003 .634 .023 .057 .004
GK 9
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
Pearson Correlation .542** -.126 .090 .497** -.509** .205 .194 -.444** .326** 1 .699** -.126 .118 .316** -.405** .752**
Sig. (2-tailed) .000 .296 .457 .000 .000 .086 .105 .000 .006 .000 .296 .329 .007 .000 .000
GK 10
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
Pearson Correlation .592** -.559** -.290* .476** -.877** .290* .425** -.295* .483** .699** 1 -.559** .129 .559** -.310** .558**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .014 .000 .000 .014 .000 .013 .000 .000 .000 .283 .000 .009 .000
GK 11
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
Pearson Correlation -.078 1.000** .892** -.246* .382** -.490** -.405** .202 -.343** -.126 -.559** 1 .202 -.005 .003 .200
Sig. (2-tailed) .516 .000 .000 .039 .001 .000 .000 .091 .003 .296 .000 .091 .970 .979 .095
GK 12
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
Pearson Correlation .344** .202 .145 .330** -.189 .243* .261* -.150 .057 .118 .129 .202 1 .545** -.195 .576**
Sig. (2-tailed) .003 .091 .228 .005 .115 .041 .028 .212 .634 .329 .283 .091 .000 .103 .000
GK 13
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
Pearson Correlation .509** -.005 -.049 .683** -.623** .375** .417** -.178 .269* .316** .559** -.005 .545** 1 -.408** .729**
Sig. (2-tailed) .000 .970 .684 .000 .000 .001 .000 .137 .023 .007 .000 .970 .000 .000 .000
GK 14
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
Pearson Correlation -.174 .003 .101 -.797** .118 -.507** -.178 -.066 -.227 -.405** -.310** .003 -.195 -.408** 1 -.498**
Sig. (2-tailed) .147 .979 .401 .000 .328 .000 .137 .583 .057 .000 .009 .979 .103 .000 .000
GK 15
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
Pearson Correlation .686** .200 .299* .634** -.531** .312** .382** -.435** .339** .752** .558** .200 .576** .729** -.498** 1
Sig. (2-tailed) .000 .095 .011 .000 .000 .008 .001 .000 .004 .000 .000 .095 .000 .000 .000
Skor Total
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
LANJUTAN (Lampiran 3)
UJI VALIDITAS (IKLIM ORGANISASI)
Correlations IO1 IO2 IO3 IO4 IO5 IO6 IO7 IO8 IO9 IO10 IO11 IO12 Skortot
Pearson Correlation 1 .298* .666** .705** .524** .487** .640** .588** -.074 .627** .570** .822** .807**
Sig. (2-tailed) .012 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .540 .000 .000 .000 .000 IO 1
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 Pearson Correlation .298* 1 .570** .476** .581** .611** .588** .786** -.185 .434** .356** .400** .677** Sig. (2-tailed) .012 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .122 .000 .002 .001 .000
IO 2
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 Pearson Correlation .666** .570** 1 .818** .847** .826** .828** .723** -.048 .781** .458** .425** .912** Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .693 .000 .000 .000 .000
IO 3
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 Pearson Correlation .705** .476** .818** 1 .447** .428** .501** .436** .358** .642** .742** .395** .755** Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .002 .000 .000 .001 .000
IO 4
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 Pearson Correlation .524** .581** .847** .447** 1 .896** .827** .784** -.310** .600** .044 .448** .812** Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .009 .000 .713 .000 .000
IO 5
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 Pearson Correlation .487** .611** .826** .428** .896** 1 .938** .885** -.523** .685** .249* .461** .849** Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .036 .000 .000
IO 6
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 Pearson Correlation .640** .588** .828** .501** .827** .938** 1 .911** -.445** .838** .360** .629** .923** Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .002 .000 .000
IO 7
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 Pearson Correlation .588** .786** .723** .436** .784** .885** .911** 1 -.537** .734** .300* .664** .884** Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .011 .000 .000
IO 8
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 Pearson Correlation -.074 -.185 -.048 .358** -.310** -.523** -.445** -.537** 1 -.069 .101 -.261* -.204 Sig. (2-tailed) .540 .122 .693 .002 .009 .000 .000 .000 .567 .401 .028 .088
IO 9
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 Pearson Correlation .627** .434** .781** .642** .600** .685** .838** .734** -.069 1 .361** .550** .841** Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .567 .002 .000 .000
IO 10
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 Pearson Correlation .570** .356** .458** .742** .044 .249* .360** .300* .101 .361** 1 .380** .529** Sig. (2-tailed) .000 .002 .000 .000 .713 .036 .002 .011 .401 .002 .001 .000
IO 11
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 Pearson Correlation .822** .400** .425** .395** .448** .461** .629** .664** -.261* .550** .380** 1 .723** Sig. (2-tailed) .000 .001 .000 .001 .000 .000 .000 .000 .028 .000 .001 .000
IO 12
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 Pearson Correlation .807** .677** .912** .755** .812** .849** .923** .884** -.204 .841** .529** .723** 1 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .088 .000 .000 .000
Skor Total
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
LANJUTAN (Lampiran 3)
Case Processing Summary
N % Valid 71 100.0 Excludeda 0 .0
Cases
Total 71 100.0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items N of Items
.947 .940 38
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Squared Multiple Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
VAR00001 94.2958 331.097 .596 . .945 VAR00002 94.0845 324.078 .860 . .943 VAR00003 94.3803 330.325 .653 . .944 VAR00004 94.5070 325.596 .808 . .943 VAR00005 93.8592 320.323 .683 . .944 VAR00006 93.0141 315.957 .755 . .943 VAR00007 93.5211 319.167 .473 . .949 VAR00008 94.0704 341.695 .441 . .946 VAR00009 94.0704 338.238 .605 . .945 VAR00010 93.8732 310.798 .747 . .944 VAR00011 93.8732 322.169 .870 . .943 VAR00012 93.8732 330.712 .849 . .944 VAR00013 93.2535 320.249 .750 . .943 VAR00014 93.5493 329.194 .492 . .946 VAR00015 93.7606 329.613 .665 . .944 VAR00016 94.3803 334.582 .774 . .944 VAR00017 94.2676 343.856 .401 . .946 VAR00018 95.2817 366.662 -.668 . .952 VAR00019 93.0986 344.147 .399 . .946 VAR00020 95.4648 361.509 -.598 . .950 VAR00021 95.4085 347.188 .237 . .947 VAR00022 93.1549 307.419 .880 . .942 VAR00023 94.2817 336.805 .649 . .945 VAR00024 95.4648 347.567 .229 . .947 VAR00025 94.9718 342.256 .389 . .946 VAR00026 95.3099 358.731 -.393 . .950 VAR00027 93.9718 331.571 .758 . .944 VAR00028 93.8873 343.016 .624 . .946 VAR00029 93.9859 324.443 .873 . .943 VAR00030 94.4930 339.368 .591 . .945 VAR00031 94.2817 331.320 .904 . .944 VAR00032 93.5070 323.111 .891 . .943 VAR00033 94.6056 323.842 .909 . .943 VAR00034 93.8592 317.608 .899 . .942 VAR00035 95.3099 358.731 -.393 . .950 VAR00036 94.2254 337.691 .736 . .945 VAR00037 VAR00038
94.3239 93.5775
345.651 327.762
.308
.665 . .
.947
.944
Lampiran 4
Hasil Uji Analisis Regresi dan Uji Hipotesis
1. Uji Normalitas dan Uji Penyimpangan Asumsi Klasik
a). Uji Normalitas
b). Uji Multikolinearitas dan Uji Heterokasditas
Model Summaryb
Change Statistics
Model R R
Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
R Square Change
F Change df1 df2
Sig. F Change
Durbin Watson
1 .917a .840 .833 2.74711 .840 117.590 3 67 .000 2.490 a. Predictors: (Constant), Iklim Organisasi, Gaya Kepemimpinan, Partisipasi Anggaran b. Dependent Variable: Kinerja Manajerial
LANJUTAN (Lampiran 4)
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. Regression 2662.209 3 887.403 117.590 .000a Residual 505.622 67 7.547
1
Total 3167.831 70 a. Predictors: (Constant), Iklim Organisasi, Gaya Kepemimpinan, Partisipasi Anggaran b. Dependent Variable: Kinea Manajerial
Coefficientsa
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF (Constant) -22.571 2.935 -7.689 .000 Partisipasi Anggaran -.479 .106 -.391 -4.521 .000 .318 3.146
Gaya Kepemimpinan 1.272 .166 .501 7.661 .000 .556 1.798
1
Iklim Organisasi .873 .105 .800 8.343 .000 .259 3.858 a. Dependent Variable: Kinerja Manajerial
LANJUTAN (Lampiran 4) 2. Uji Hipotesis a.) Persamaan 1: Y= a + b1XPA + e (Metode Regresi Sederhana) Regression
Variables Entered/Removedb
Model Variables Entered Variables Removed Method
1 Partisipasi Anggarana . Enter a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Kinerja Manajeria
Model Summaryb
Change Statistics
Model R R
Square Adjusted R
Square Std. Error of the Estimate
R Square Change
F Change df1 df2
Sig. F Change
Durbin-Watson
1 .552a .304 .294 5.65207 .304 30.162 1 69 .000 2.165 a. Predictors: (Constant), Partisipasi Anggaran b. Dependent Variable: Kinerja Manajerial
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. Regression 963.564 1 963.564 30.162 .000a Residual 2204.267 69 31.946
1
Total 3167.831 70 a. Predictors: (Constant), Partisipasi Anggaran b. Dependent Variable: Kinerja Manajerial
LANJUTAN (Lampiran 4)
Coefficientsa Unstandardized
Coefficients Standardized Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std.
Error Beta t Sig. Tolerance VIF
(Constant) 12.493 2.337 5.346 .000 1 Partisipasi Anggaran .675 .123 .552 5.492 .000 1.000 1.000
a. Dependent Variable: Kinerja Manajerial
Charts
LANJUTAN (Lampiran 4) b.) Pengujian hipotesis kedua dilakukan dengan menggunakan regresi linear berganda dengan uji
interaksi atau Moderated Regresion Analysis (MRA).
Persamaaan 2: Y= a + b1XPA + b2XGK + b4 XPA XGK + e
Variables Entered/Removedb
Model Variables Entered Variables Removed Method
1 Gaya Kepemimpinan, Partisipasi Anggaran, Moderat1 . Enter
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Kinerja Manajerial
Model Summaryb
Change Statistics
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the Estimate
R Square Change
F Change df1 df2
Sig. F Change
Durbin-Watson
1 .835a .698 .684 3.78074 .698 51.540 3 67 .000 2.489 a. Predictors: (Constant), Moderta1, Gaya Kepemimpinan, Partisipasi Anggaran b. Dependent Variable: Kinerja Manajerial
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. Regression 2210.134 3 736.711 51.540 .000a
Residual 957.697 67 14.294
1
Total 3167.831 70 a. Predictors: (Constant), Moderta1, Gaya Kepemimpinan, Partisipasi Anggaran b. Dependent Variable: Kinerja Manajerial
Coefficientsa
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
(Constant) -57.383 16.492 -3.479 .001
Partisipasi Anggaran 1.857 .753 1.517 2.465 .016 .012 83.947
1
Gaya Kepemimpinan Moderat1
3.597
-.080
.791
.036
1.418
-1.858
4.548
-2.263
. 000
.027
.046
.007
21.535
149.390
a. Dependent Variable: Kinerja Manajerial
Charts
LANJUTAN (Lampiran 4)
c.) Pengujian hipotesis ketiga dilakukan dengan menggunakan regresi linear berganda dengan uji
interaksi atau Moderated Regresion Analysis (MRA).
Persamaaan 2: Y= a + b1XPA + b2XIO + b4 XPA XIO + e
Variables Entered/Removedb
Model Variables Entered Variables Removed Method
1 Gaya Kepemimpinan, Partisipasi Anggarana, Moderat2 . Enter
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Kinerja Manajerial
Model Summaryb
Change Statistics
Model R R
Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
R Square Change
F Change df1 df2
Sig. F Change
Durbin Watson
1 .848a .719 .707 3.64415 .719 57.181 3 67 .000 2.006 a. Predictors: (Constant), Moderta2, Gaya Kepemimpinan, Partisipasi Anggaran
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. Regression 2278.082 3 759.361 57.181 .000a
Residual 889.749 67 13.280
1
Total 3167.831 70
LANJUTAN (Lampiran 4)
Coefficientsa
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std.
Error Beta t Sig. Tolerance VIF (Constant) -14.576 5.342 -2.729 .008
Partisipasi Anggaran .244 .360 .199 .677 .500 .049 20.608
1
Gaya Kepemimpinan Moderat2
1.578
-.023
.212
.011
1.446
-.872
7.443
-2..104
. 000
.039
.111
.024
9.002
41.029
a. Dependent Variable: Kinerja Manajerial