PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SUPER LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... ·...
Transcript of PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SUPER LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... ·...
PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SUPER LEARNING
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X DI SMAN 4
TANGERANG SELATAN
(Kuasi Eksperimen)
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
OLEH
DEDI FIRMAN PRASETYO
NIM: 1111015000034
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2015
LEMBAR PENGESAIIAN
PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SAPER LEARNING
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X DI SMAN 4
TANIGERANG SELATATI
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
Dedi Firman Prasetvo
Irl.IM: 1111015000034
Mengesahkan:
Pembimbing Skripsi
tu!Anissa Windarti, M.Sc.
NIP : 19820842201 1012005
JT'RUS$[ PENDIDIKAIY ILMU PEI'{GETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGT]RUAI\
I]NTVERSITAS ISLAM I\EGERI SYARIF HIDAYATTILLAII
JAKARTA
24rc
LEMBAR PENGESAIIAN
Skripsi berjudul "Pengaruh Metcde Pembelaja ran Super LearningTerhadap HasilBelajar Siswa di SMAN 4 Tangerang Selatan. Disusun oleh Dedi Firman Prasetyo
dengan Nomor Induk Mahasiswa Q,{IM) 1111015000034, diajukan kepada Falorltas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan telah dinyatakan
lulus Ujian Munaqasah pada tanggal 7 Desember 2015 dihadapan dewan penguji.Karena itu penulis berhak rnemperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) dalam bidangP endidikan Ilmu Pengetahuan Sosial.
Ciputat,T Desember 201 5
Panitia Ujian Munaqasah
Ketua Panitia (KetuaJurusan/Program Studi) Tanggal TandaTangan
Dr. Iwan Purwanto. M.PdNIP. i 9730424 200801^ 1 012
S ekretaris (SekretarisJurusan/Prodi)
Drs. Syarip_ulloh. M.SiNIP. 19670909 200701 1 033
Penguji I
Andri Noor Ardiansyah.S.Pd. M.SiNIP. 19s20520 198103 1001
Penguji II
Maila Dinia Rahim. MANrP. 1 9780314 200604 2 002
tr- 0t- 2.o /6
tt-0t - ubl
tL -ot -No /uengetahui:
KEilIENTERIAN AGAMAUIN JAKARTAFITKJl. lr. H- lane M CfiilM 15112 tut,ed*t
FORM (FR)
No. Dokumen : FITK-FR-AKBO89
Tgl. Terbit : 1 Maret 2010
No. Revisi: : 01
Hal 1t1
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI
Saya yang bertanda tangan di bawah ini,
Dosen Pembimbing
Dedi Firman Prasetyo
Ponorogo, 29 November 1992
I I I 1015000034
Pendidikan IPS / Geografi
Pengaruh Metode Pembelajaran Super Learning
Terhadap Hasil Belajar siswa di SMA Negeri 4
Tangerang Selatan
Anissa Windarti, M.Sc
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya buat benar-benar hasil karya sendiri
dan saya bertanggung jawab secara akademis atas apa yang saya tulis.
Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah.
Jakata" 25 November 2015MahasiswaYbs.
MtrIITERAE-w?Ee,,
3EFAFADF44s
6@@@
Dedi li'irman PrasetvoMM.l1l101s000034
NamaTempat/Tgl.Lahir
NIM
Jurusan / Prodi
Judul Skripsi
i
ABSTRAK
Dedi Firman Prasetyo (NIM: 1111015000034) : Pengaruh Metode Pembelajaran
Super Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Geografi di
SMAN 4 Tangerang Selatan. “Skripsi, Program Studi Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2015.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh antara
penggunaan Metode Pembelajaran Super Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa
Pada Mata Pelajaran Geografi di SMAN 4 Tangerang Selatan pada bulan Mei
2015. Metode yang digunakan adalah quasi eksperimen atau eksperimen semu
dengan rancangan penelitian Quasi Experiment tipe Nonequivalent Control Group
Design.. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik purposive
sample. Sampel digunakan berjumlah 35 orang dengan jumlah keseluruhan di
kelas X 2 dan X 3 mencapai 35 orang dari 39 orang. Instrumen penelitian yang
digunakan adalah tes dengan bentuk soal. Selain itu teknik korelasi yang
digunakan adalah Product Moment. Hasil penelitian yang ditemukan adalah
bahwa terdapat pengaruh yang positif dari Pengaruh Penggunaan Metode
Pebelajaran Super Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
Geografi di SMAN 4 Tangerang Selatan. Peningkatan hasil belajar nilai tersebut
dapat dilihat dari perolehan nilai rata-rata pretest yakni sebesar pretest yakni
sebesar 47,57, nilai rata-rata posttest sebesar 82,14 dan nilai N-Gain tertinggi
adalah 0,9 dari kelas eksperimen. Untuk hipotesis yang telah diajukan dengan
mencocokan Thitung dengan Ttabel. Diharuskan menentukan (df) = N-2 maka
diperoleh df = 35+35-2= 68. Besarnya Ttabel dengan df sebesar 68 dan tara
signifikansi 0,05 adalah sebesar 1,99. Karena didapati perhitungan posttest
kelompok eksperimen dan kontrol Thitung > Ttabel (2,12 > 1,99) maka H0 ditolak
dan H1 diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa : terdapat pengaruh dari
penggunaan metode pembelajaran super learning terhadap hasil belajar siswa
kelas X di SMAN 4 Tangerang Selatan.
Kata Kunci : Metode Pembelajaran; Super Learning; Hasil Belajar
ii
ABSTRACT
Dedi Firman Prasetyo (NIM: 1111015000034): Effect of Learning Method Super
Learning Against Student Results In the Subject Geography in SMAN 4 South
Tangerang. "Thesis, Department of Education of Social Sciences, Faculty of
Science and Teaching Tarbiyah, Syarif Hidayatullah State Islamic University
Jakarta, in 2015.
This study aims to determine whether there is influence between the used of the
Super Learning Method Learning Student Results in the Subject Geography in
SMAN 4 South Tangerang in May 2015. The method used is quasi experimental or
quasi-experimental research design Quasi Experiment with the type
Nonequivalent Control Group Design. Sampling was done by using purposive
sample. Samples used amounted to 35 people for a total amount in the class X 2
and X 3 reached 35 from 39 students. The research instrument used was a test
with a form of matter. Besides the correlation technique used is Product Moment.
Results of the study found is that there is a positive influence on the Influence of
Super Learning Methods Student Results in the Subject Geography in SMAN 4
South Tangerang. Improved learning outcomes can be seen the value of the
average acquisition value of which is equal pretest pretest, amounting to 47.57,
the average value posttest of 82, 14 and the highest value of N-Gain is 0.9 of the
experimental class. For a hypothesis that has been proposed by matching Tcalculated
by Ttable. Required to determine (df) = N-2 then obtained df = 35 + 35-2 = 68. The
amount of T table with df of 68 and a significance level of 0.05 is equal to 1.99.
Because the calculation is found posttest experimental and control groups
Tcalculated > Ttabel (2.12 > 1.99) then H0 rejected and H1 accepted. So it can be
concluded that: there is the influence of the use of super-learning teaching
methods to the results of class X student at SMAN 4 South Tangerang.
Keywords: Learning Methods; Super Learning; Learning outcomes
iii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang
selalu memberikan rahmat dan hidayah‐Nya sehingga penulis berhasil
menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Metode Pembelajaran Super
Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X di SMA Negeri 4 Tangerang
Selatan”. Skripsi ini disusun guna memenuhi persyaratan untuk mendapat gelar
sarjana.
Dengan segala kerendahan hati penulis menyadari bahwa skripsi ini masih
banyak kekurangan dan kelemahan, sehingga masih jauh dari sempurna. Hal ini
disebabkan dengan keterbatasan penulis baik itu dalam kemampuan maupun
pengetahuan serta pengalaman yang penulis miliki.
Adapun keberhasilan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini tidak
terlepas dari bantuan berbagai pihak, baik langsung maupun tidak langsung. Oleh
karena itu, penulis patut mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, M.A. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Dr. Iwan Purwanto, M.Pd, Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Drs. Syaripulloh, M.Si, Sekretaris Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
4. Ibu Anissa Windarti, M.Sc, sebagai pembimbing skripsi yang telah banyak
memberikan ilmu, waktu dan yang telah begitu sabar dalam memberikan
bimbingan, pengarahan, serta motivasi selama penulisan skripsi ini.
5. Bapak Moch. Noviadi Nugroho selaku Dosen Pembimbing Akademik yang
selama ini telah memberikan arahan dan masukan kepada penulis selama masa
perkuliahan.
6. Bapak/Ibu Dosen Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah, terima kasih atas ilmu yang telah diberikan
iv
7. Bapak Suhermin, M.Pd, selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 4 Tangerang
Selatan yang telah mengizinkan penulis melakukan penelitian guna
penyusunan skripsi ini.
8. Ibu Hamidah, S.Pd, selaku guru IPS Geografi kelas X dan XI SMA Negeri 4
Tangerang Selatan yang telah memberikan kesempatan untuk bekerja sama
melakukan penelitian ini.
9. Siswa-siswi SMA Negeri 4 Tangerang Selatan, khususnya kelas X 2 dan XI
IPS 4 yang telah bersedia membantu serta bekerja sama selama proses
penelitian berlangsung
10. Kedua orang tua penulis tercinta, Ayahanda Suparmanto dan Ibunda Winarsih,
yang selalu menjadi pelita dalam hidup, yang tiada hentinya mencurahkan
kasih sayang dan do’a yang selalu terucap untuk penulis.
11. Saudara penulis Aldi kurniawan, dan si kecil Risma yang dengan tulus
memberikan motivasi dan semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini.
12. Sahabat‐sahabat Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial angkatan
2011 yang telah memberikan banyak pengalaman dan warna kepada penulis
tentang indahnya kebersamaan.
13. Kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah
membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Tiada untaian kata yang terindah dan berharga kecuali ucapan
Alhamdulillahirobbil’alamiin atas rahmat dan ridho-Nya. Semoga skripsi ini
dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.
Apabila terdapat kekurangan dan kesalahan adalah semata-mata keterbatasan ilmu
yang penulis miliki.
Ciputat, 7 Desember
2015
Penulis
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ................................................................................................................ i
ABSTRACT .............................................................................................................. ii
KATA PENGANTAR .............................................................................................. iii
DAFTAR ISI ............................................................................................................. v
DAFTAR TABEL .................................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR & DIAGRAM ...................................................................... viii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................................. 6
C. Pembatasan Masalah ................................................................................ 6
D. Rumusan Masalah .................................................................................... 7
E. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 7
F. Manfaat Penelitian ................................................................................... 7
BAB II KAJIAN TEORI
A. Pengertian Belajar...................................................................................... 9
B. Definisi Belajar .......................................................................................... 10
C. Peran Belajar.............................................................................................. 11
D. Pengertian Belajar...................................................................................... 11
E. Metode Belajar .......................................................................................... 12
F. Hasil Belajar .............................................................................................. 12
G. Metode Super Learning ............................................................................. 14
H. Hasil Penelitian yang Relevan ................................................................... 18
I. Kerangka Berfikir ...................................................................................... 20
J. Pengajuan Hipotesis .................................................................................. 22
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................... 23
B. Metode Penelitian ...................................................................................... 23
C. Desain Penelitian ....................................................................................... 23
vi
D. Prosedur Penelitian .................................................................................... 24
E. Populasi dan Sampel Penelitian ................................................................. 26
F. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 26
G. Instrumen Pengumpulan Data ................................................................... 28
H. Uji Coba Instrumen ................................................................................... 29
I. Teknik Analisis Data Tes .......................................................................... 32
J. Hipotesis Uji-t ........................................................................................... 34
K. Hipotesis Statistik ...................................................................................... 35
BAB IV PROFIL SEKOLAH/MADRASAH
A. Gambaran Umum SMAN 4 Tangerang Selatan ........................................ 36
B. Hasil Penelitian .......................................................................................... 45
1. Uji Instrumental ................................................................................. 45
a. Uji Validitas ........................................................................ 45
b. Uji Reliabilitas .................................................................... 46
c. Tingkat Kesukaran .............................................................. 47
d. Daya Pembeda ..................................................................... 48
2. Uji Prasyarat ....................................................................................... 49
a. Uji Normalitas ..................................................................... 49
b. Uji Homogenitas ................................................................. 49
c. Uji N-Gain ........................................................................... 58
3. Uji Hipotesis ...................................................................................... 62
4. Deskripsi Data Non-Test
a. Hasil Observasi Langsung saat Proses Pembelajaran ......... 63
b. Deskripsi Hasil Wawancara Guru dan Siswa...................... 66
c. Hasil penilaian Belajar ........................................................ 68
C. Pembahasan .................................................................................................... 68
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan .................................................................................................... 73
B. Implikasi ......................................................................................................... 74
C. Saran ............................................................................................................... 74
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Desain Penelitian........................................................................................ 24
Tabel 3.2 Nilai N-Gain score ..................................................................................... 34
Tabel 4.1 Data Rombongan Belajar dan Guru ........................................................... 39
Tabel 4.2 Data Tenaga Pendidik & Kependidikan Berdasarkan Jenis
Kelamin Dan Status Kepegawaian .......................................................... 41
Tabel 4.3 Data Keadaan Siswa Berdasarkan Jenis Kelamin Dan
Rombel...................................................................................................... 42
Tabel 4.4 Siswa menurut Tingkat dan Agama .......................................................... 43
Tabel 4.5 Sarana dan Prasarana ................................................................................ 44
Tabel 4.6 Kisi-Kisi Instrumen Tes Valid .................................................................. 45
Tabel 4.7 Hasil Perhitungan Reliabilitas ................................................................... 47
Tabel 4.8 Daftar Nilai Tingkat Kesukaran Soal ........................................................ 47
Tabel 4.9 Daftar Nilai Daya Pembeda Soal .............................................................. 49
Tabel 4.10 Uji Normalitas ......................................................................................... 50
Tabel 4.11 Hasil Uji Hoogenitas pretest ................................................................... 50
Tabel 4.12 Hasil Uji Homogenitas posttest .............................................................. 51
Tabel 4.13 Data Hasil nilai pretest siswa kelas eksperimen ..................................... 51
Tabel 4.14 Urutan nilai pretest terendah sampai tertinggi siswa kelas
eksperimen ................................................................................................ 52
Tabel 4.15 Data Hasil posttest siswa kelas eksperimen ............................................ 53
Tabel 4.16 Hasil perolehan nilai posttest kelas eksperimen ..................................... 54
Tabel 4.17 Data Hasil pretest siswa kelas kontrol .................................................... 55
Tabel 4.18 Hasil perolehan nilai posttest kelas kontrol ............................................ 56
Tabel 4.19 Data Hasil posttest Siswa Kelas Kontrol ................................................ 57
Tabel 4.20 Hasil Perolehan nilai posttest kelas kontrol ............................................ 57
Tabel 4.21 Daftar Nilai N-Gain Kelas Eksperimen .................................................. 58
Tabel 4.23 Daftar Nilai N-Gain Kelas Kontrol ......................................................... 59
Tabel 4.24 Total Presentase Lembar Observasi ........................................................ 65
viii
DAFTAR GAMBAR & DIAGRAM
Gambar 2.1 Kerangka berpikir tentang peningkatan hasil belajar
siswa dengan metode super learning ................................................ 65
Gambar 3.1 Alur Prosedur Penelitian ..................................................................... 25
Gambar 4.1 Grafik Histogram Nilai pretest kelas eksperimen .............................. 54
Gambar 4.2 Grafik Histogram Nilai posttest kelas eksperimen ............................. 55
Gambar 4.3 Grafik Histogram nilai pretest kelas kontrol ...................................... 56
Gambar 4.4. Grafik Histogram Nilai pretest kelas kontrol .................................... 58
Gambar 4.5 Nilai Rata-Rata Hasil Belajar dan posttest pada
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol ................................... 61
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran (Kisi-Kisi)
Lampiran (RPP Eksperimen kontrol)
Lampiran (Soal Pretest Posttest)
Lampiran (Uji Coba Soal Pretest)
Lampiran 1 Validitas
Lampiran 2 Reliabilitas
Lampiran 3 Perolehan Nilai Pretest(eksperimen, kontrol)
Lampiran 4 Perolehan Nilai Posttest(eksperimen, kontrol)
Lampiran 5 Distribusi Frekuensi Pretest
Lampiran 6 Distribusi Frekuensi Posttest
Lampiran 7 Normalitas
Lampiran 8 Homogenitas
Lampiran 9 N-Gain
Lampiran 10 Daya Pembeda
Lampiran 11 Tingkat Kesukaran
Lampiran 12 Uji-t
Lampiran 13 Kunci Jawaban
Lampiran 14 Tabel Statistika
Lampiran 15 Lembar observasi guru
Lampiran 16 Lembar observasi siswa
Lampiran 17 Perhitungan lembar observasi
Lampiran 18 Lembar waawncara guru
Lampiran 19 Lembar wawancara siswa
Lampiran 20 Hasil wawancara terhadap siswa
Lampiran 21 Dokumentasi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Seperti pada mata pelajaran IPA, Matematika dan Bahasa. IPS
merupakan termasuk dalam bidang studi tersebut. Dalam ilmu sosial
memiliki beberapa kajian ilmu lain seperti Sosiologi, Sejarah, Ekonomi
dan Geografi serta ilmu ilmu sosial lainnya yang masuk di dalamnya.
Terkait dengan apa yang dipelajari dalam IPS yaitu berkenaan dengan
masalah dan gejala pada kehidupan masyarakat yang bukan berarti ada
dalam teori dan keilmuannya, tetapi pada kenyataan yang ditemukan
dalam kehidupan sehari hari dalam lingkungan kemasyarakatan. Dari
masalah dan gejala masalah sosial tersebut dapat dipelajari dan dapat
dimengerti dengan belajar Ilmu Pengetahuan Sosial.
Dalam membangun sistem kehidupan manusia menjadi lebih baik,
diperlukan adanya suatu upaya terhadap perkembangan keilmuan dan
pengetahuan. Upaya yang dapat dilakukakan salah satunya adalah dengan
pendidikan. Karena pendidikan merupakan hal terpenting dalam
mewujudkan sumber daya manusia yang cerdas dan berkualitas. Wujud
pendidikan ini ditegaskan dalam UU No. 20 tahun 2003 tentang sistem
pendidikan nasional pasal 1:
“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan oleh dirinya,
masyarakat bangsa dan negara.”1
1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang sistem Pendidikan Nasional,
pasal 1, h. 2
2
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat berilmu, cakap, kreatif,
mandiri dan menjadi warga negara yang demokrasi serta bertanggung
jawab.2
Termasuk dalam pendidikan nasional yang dalam fungsinya untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa. Dalam Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
merupakan bidang ilmu pengetahuan yang dilihat secara praktis
berdasarkan kehidupan sehari hari dalam masyarakat. Masyarakat adalah
sumber kajian materi dalam pendidikan IPS yang melihat pada sektor pada
kehidupan nyata. Pada hakekatnya siswa sekolah menengah atas sudah
memahami bagaimana cara berhubungan dengan lingkungan sekitarnya,
bergaul dengan masyarakat dan memahami hak dan kewajiban mereka
karena mereka sudah berada dalam masa beranjak dewasa dimana dalam
masanya akan menghadapi kehidupan dalam masyarakat global yang
selalu mengalami perubahan setiap saat.
Era globalisasi yang ditandai oleh adanya persaingan semakin
tajam, arus deras dari informasi dan komunikasi, keterbukaan merupakan
salah satu pendorongnya, apabila kita tidak mengikutinya dengan seksama
menyebabkan ketertinggalan. Ketertinggalan ini disebabkan juga karena
globalisasi merupakan proses di mana manusia di bumi ini di-
inkorporasikan atau dimasukkan ke dalam masyarakat dunia yang tunggal,
yaitu masyarakat global; dan dalam proses itu kejadian, keputusan, dan
kegiatan di salah satu bagian dunia menjadi konsekuensi yang signifikan
bagi individu atau masyarakat di daerah lainnya yang jauh di muka bumi
ini. Selain itu, globalisasi juga melahirkan masyarakat yang terbuka, yang
memberikan nilai kepada individu, kepada hak dan kewajiban sehingga 2 Ibid., pasal 3, h4
3
semua manusia mempunyai kesempatan yang sama. Untuk
mengembangkan potensinya dan menyumbangkan kemampuannya bagi
kemajuan bangsa.3
Istilah Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan nama mata
pelajaran di tingkat sekolah atau nama program studi perguruan tinggi
yang identik dengan istilah “Social Studies” dalam kurikulum
persekolahan negara lain, khususnya negara Barat seperti Australia dan
Amerika Serikat. Nama IPS lebih dikenal social studies di negara lain itu
merupakan istilah hasil kesepakatan dari para ahli atau pakar kita di
Indonesia.4
Pada jenjang SMA mata pelajaran IPS memuat materi Geografi,
sejarah, sosiologi, dan ekonomi. Melalui mata pelajaran IPS, peserta didik
diarahkan untuk dapat menjadi warga negara Indonesia yang demokratis,
dan bertanggungjawab, serta warga dunia yang cinta damai. Di masa yang
akan datang peserta didik akan menghadapi tantangan berat karena
kehidupan masyarakat akan berkembang dan selalu mengalami perubahan.
Oleh karena itu maka perlu mata pelajaran IPS dirancang untuk
mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis
terhadap kondisi sosial masyarakat dalam memasuki kehidupan
bermasyarakat yang dinamis. Mata pelajaran IPS disusun secara
sistematis, komprehensif dan terpadu dalam proses pembelajaran menuju
kedewasaan dan keberhasilan dalam kehidupan di masyarakat. Melalui
pendekatan tersebut diharapkan peserta didik akan memperoleh
pemahaman yang lebih luas dan mendalam pada bidang ilmu yang
berkaitan.
Geografi yang dalam kaitannya sebagai ilmu pengetahuan
mempunyai kedudukan dan fungsi yang penting bagi kehidupan manusia.
3 Rudy Gunawan, Pendidikan IPS filosofi, konsep dan aplikasi (Bandung: ALFABETA, 2013) cet II
h.91 4 Sapriya, Susilawati Sadjarudin Nurdin, Konsep Dasar IPS (Bandung, UPI PRESS, 2006) cet I h.3
4
Pengetahuan Geografi memungkinkan manusia dapat mengetahui keadaan
alam, kemungkinan-kemungkinan perubahannya, serta dampak perbuatan
manusia terhadap alam. Kedudukan dan fungsi Geografi tersebut
menunjukkan bahwa dengan memiliki pengetahuan Geografi diharapkan
manusia mampu berbuat sesuatu untuk dapat menjaga kelestarian
lingkungan. Hal itu dilakukan mengingat bahwa bumi adalah tempat
dimana manusia dan makhluk hidup lainnya untuk hidup. Oleh karena itu
tindakan manusia tidak dapat sewenang-wenang terhadap alam dan
lingkungannya. Manusia juga harus menyadari bahwa bagaimanapun
situasinya, aktivitas manusia terhadap lingkungan alam harus dibatasi.
Keterbatasan lingkungan menuntut kepada setiap manusia, supaya
melakukan kegiatan yang mendukung kelestarian alam guna menunjang
pembangunan berkelanjutan.
Melihat dari permasalahan yang terjadi, kesulitan belajar geografi
yang dimiliki siswa adalah siswa masih cenderung mengandalkan guru
sebagai sumber pengetahuannya yang berakibat tidak jarang terjadi
kesalahpahaman atau ketidakpahaman mulai dari sisi bahasa dan
komunikasi yang guru lakukan serta konsep dalam memberikan soal yang
dijawab oleh siswa. Kemudian siswa cenderung terlihat panik ketika tidak
mampu menyelesaikan soal yang diberikan oleh guru. Kepanikan tersebut
muncul karena mental yang dimiliki siswa terbilang rendah serta
kurangnya rasa percaya diri yang untuk menjawab soal tersebut. Siswa
juga cenderung menghafalkan satu jawaban yang tertulis di dalam buku
tetapi tidak dipahami secara utuh sehingga apabila dalam keadaan terdesak
tidak mampu memikirkan jalan alternatif atas jawaban yang dapat
bervariasi.
Kemudian dari sisi yang lain, siswa juga cenderung malas untuk
membaca. Permasalahan ini terlihat ketika mereka menyelesaikan soal
uraian yang penuh dengan banyaknya teori. Para siswa masih merasa
5
kurang percaya diri kepada kemampuannya dan pada akhirnya mereka
belum memahami betul materi materi yang telah mereka pelajari.
Suatu pendapat yang keliru bahwa kesulitan belajar disebabkan
oleh rendahnya kemampuan intelegensi peserta didik. Karena pada
kenyataannya terkadang banyak anak yang memiliki kemampuan
inteligensi yang tinggi tetapi hasil belajarnya rendah dan jauh dari yang
diharapkan. Dan masih banyak peserta didik dengan inteligensi yang rata-
rata normal tetapi memiliki prestasi belajar yang tinggi dan melebihi
kepandaian anak yang memiliki kemampuan inteligensi tinggi. Tetapi juga
tidak disangkal bahwa inteligensi yang tinggi memberi peluang yang besar
bagi anak didik untuk meraih prestasi belajar yang tinggi. Oleh karena itu,
selain faktor inteligensi, faktor non-inteligensi juga diakui dapat dijadikan
suatu penyebab kesulitan belajar bagi anak didik dalam belajar.5
Dari uraian di atas dapat disimpulkan, bahwa salah satu penyebab
rendahnya hasil belajar mata pelajaran IPS Geografi adalah kurang
tepatnya metode pembelajaran. Oleh karena itu perlu diupayakan metode
pembelajaran dengan menggunakan metode yang praktis sehingga
diharapkan dapat membuat siswa menjadi aktif, kreatif dan
membangkitkan hasil belajar dalam mempelajari Geografi, dengan
demikian mereka benar-benar memahami materi yang diajarkan. Dalam
penelitian ini peneliti melakukan penelitian tindakan kelas dengan
mencobakan metode baru pada kelas X SMA Negeri 4 Tangerang Selatan
tahun pelajaran 2015/2016 dengan menggunakan metode Super Learning
yang ditunjang dengan peta umum dengan harapan dapat merangsang hasil
belajar siswa untuk belajar Geografi yang pada akhirnya dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa.
Berdasarkan latar belakang yang terjadi seperti yang telah
diuraikan diatas akan mencoba melakukan pengkajian ilmiah terkait
5 Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar (Jakarta: PT RINEKA CIPTA) Cet III h. 234
6
dengan penelitian metode pembelajaran Super Learning terhadap hasil
belajar siswa. sehingga dengan demikian penelitian berikut berjudul:
“Pengaruh metode pembelajaran Super Learning terhadap hasil belajar
pada mata pelajaran IPS Geografi.”
B. Identifikasi Masalah
Terdapat beberapa identifikasi masalah yang akan peneliti ungkap
terkait dengan hasil belajar siswa khususnya pada mata pelajaran geografi
untuk siswa kelas X 2 di SMA Negeri 4 Tangerang Selatan. Identifikasi
masalah tersebut akan dihubungkan dengan menggunakan metode
pembelajaran Super Learning dengan teknik seperti digit, akronim, linking
dan PEG system. Berdasarkan latar belakang masalaha diatas beberapa
masalah yang dpat diidentifikasikan adalah :
1. Dalam pembelajaran siswa masih terpusat kepada guru dalam belajar.
2. Kurangnya minat membaca buku panduan mata pelajaran geografi
yang dimiliki oleh siswa dan ketidakfahaman siswa dalam mengisi
lembar jawaban pada lembar kerja siswa (LKS).
3. Siswa pasif selama pembelajaran
4. Siswa belum mampu menyelesaikan masalah dalam geografi
C. Batasan Masalah
Karena adanya keterbatasan waktu, dana, dan sumber yang terkait
maka agar penelitian ini dapat dilakukan secara lebih mendalam tidak
semua masalah yang diidentifikasikan akan diteliti. Oleh karena itu,
peneliti memberikan batasan variabel yang akan diteliti serta
bagaimana hubungan variabel satu dengan yang lainnya. Dalam
penelitian pendidikan ini peneliti akan memfokuskan pada metode
pembelajaran Super Learning yang dilakukan oleh guru sebagai
metode yang dilakukan di dalam kelas dengan melihat pada hasil
belajar siswa pada mata pelajaran geografi kelas X 2 di SMA Negeri 4
Tangerang Selatan.
7
D. Perumusan Masalah
Dari uraian diatas, maka peneliti akan merumuskan permasalahan
yang ingin diteliti, diantaranya:
1. Adakah pengaruh penggunaan metode Super Learning terhadap hasil
belajar siswa pada mata pelajaran IPS Geografi kelas X SMA Negeri 4
Tangerang Selatan terkait dengan materi kelas X ?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pada rumusan masalah yang telah diuraikan di atas
maka kami akan merumuskan tujuan dari penelitian yang akan kami teliti
pada kesempatan kali ini.
Sesuai dengan permasalahan yang telah dirumuskan, adapun tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui ada dan tidaknya pengaruh metode
pembelajaran Super Learning terhadap peningkatan hasil belajar siswa,
yaitu secara khusus bertujuan mengetahui hasil belajar siswa sebelum atau
sesudah menggunakan metode pembelajaran.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Secara teoretis, penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan
pengetahuan dalam menggunakan metode pembelajaran yang lebih
baik dan praktis dalam mata pelajaran IPS Geografi di SMA.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi guru:
Dengan dilaksanakannya penelitian ini, bagi guru dapat
memberikan masukan untuk menerapkan metode ini sebagai
salah satu alternatif baru dalam belajar pembelajaran geografi.
8
b. Bagi siswa:
Diharapkan Siswa kreatif dalam pembelajaran. Serta
memberikan dampak postif dalam penyelesaian masalah soal
yang ditemukannya
c. Bagi Peneliti lain:
Diharapkan mampu memberikan sumber penelitian
serta dapat dikembangkan sebagai bahan pertimbangan bagi
peneliti lain yang ingin mengkaji lebih dalam lagi mengenai
metode pembelajaran Super Learning.
9
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Pengertian Belajar
Hampir semua ahli psikologi mempunyai pendapat sendiri tentang
apa yang dimaksud dengan “belajar”. Pendapat itu sering berbeda satu
sama lain berdasarkan tekanan yang mereka berikan di dalam perbedaan-
perbedaan itu. Maka pada akhirnya pendapat-pendapat itu di klasifikasikan
menjadi beberapa teori belajar.
“Belajar adalah suatu aktivitas atau suatu proses untuk memperoleh
pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaiki perilaku,
sikap dan mengkokohkan kepribadian.” 6
Yang dimaksudkan dalam pengertian tersebut adalah bahwa belajar
dapat diartikan sebagai tahap dari suatu aktivitas yang pada dasarnya
untuk menunjukkan perubahan dalam mencari kelimuan, pengetahuan,
keterampilan, perilaku dan kepribadian. Dalam nyatanya proses perubahan
tersebut tidak langsung diikuti oleh pengalaman belajar, tetapi dalam
proses berubahnya dalam bentuk perilaku.
Belajar menurut pandangan tradisional, belajar adalah usaha untuk
memperoleh sejumlah ilmu pengetahuan. “pengetahuan” mendapat
peranan penting, oleh sebab itu pengetahuan memegang peraran utama
dalam hidup manusia. Sementara Belajar menurut pandangan modern,
belajar adalah proses perubahan tingkah laku berkat interaksi dengan
lingkungannya. Seseorang dinyatakan melakukan kegiatan belajar setelah
ia memperoleh hasil, yakni dengan perubahan tingkah laku.7
6 Mukhlas Sumami, Belajar dan Pembelajaran Teori dan Konsep Dasar (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2011) cet I h.9 7 Oemar Hamalik, Media Pendidikan (Bandung: PT Citra Aditya Bakti, 1994) cet VII h. 27
10
Terdapat dua perbedaan mendasar terkait dengan definisi belajar
yaitu belajar menurut pandangan tradisional dan modern. Sejumlah
masyarakat umum akan melihat bahwa definisi belajar secara tradisional
akan lebih banyak diketahui daripada definisi belajar secara modern. Maka
yang dapat dipahami atas dua definisi tersebut belajar adalah suatu
kegiatan untuk menjadikan seseorang mengalami perubahan tingkah laku
dan tentunya dalam menjadikannya menjadi lebih baik dan terdidik.
Dari beberapa pendapat para ahli tentang pengertian belajar yang
dikemukakan di atas dapat dipahami bahwa belajar adalah suatu kegiatan
yang dilakukan dengan jiwa dan raga. Gerak raga harus sejalan dengan
proses jiwa untuk mendapatkan perubahan. Akhirnya dapat disimpulkan
bahwa belajar adalah serangkaian kegian jiwa raga untuk memperoleh
suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu
dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut ranah kognitif,
afektif dan psikomotor.8
B. Definisi Belajar
Untuk memperoleh wawasan tentang pengertian belajar menurut
berbagai ahli, pada uraian berikut ini diajukan beberapa definisi tentang
belajar.
Beberapa para ahli mengungkapkan tentang mendefinisikan arti
dari belajar, beberapa diantaranya sebagai berikut: Travers mendefinisikan
belajar mencakup perubahan yang relatif permanen dalam tingkah laku
sebagai akibat dari penyingkapan terhadap kondisi dalam lingkungan.
Menurut Gagne, belajar adalah suatu perubahan dalam disposisi (watak)
atau kapabilitas (kemampuan) manusia yang berlangsung selama suatu
jangka waktu dan tidak sekadar menganggapnya proses pertumbuhan.9
8 Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2011) cet III h. 13
9 Anisah basleman dan Syamsu Mappa, Teori Belajar Orang Dewasa. (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya) h. 7 – 8
11
Dari definisi diatas, kata yang paling sering muncul ialah
perubahan, tingkah laku, dan pengalaman. Dengan kata lain dapat
dijelaskan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku yang dialami
untuk berinteraksi dengan lingkungannya.
C. Peran Belajar
Peran belajar menurut Vygotsky adalah mempelajari tentang nilai,
bahasa, dan perkembangan kultur-pengalaman yang diwariskan. Jika
setiap generasi hanya mampu mempelajari hal-hal secara sepotong-
sepotong. Maka akibatnya jelas kebanyakan prestasi peradaban manusia
tidak akan dapat dimanfaatkan dalam satu generasi dan peradaban itu
sendiri akan segera punah dari muka bumi.10
Dalam belajar bukanlah sekedar latihan akademik; belajar berperan
penting bagi individu maupun masyarakat. Bagi individu belajar dapat
menjelaskan tentang perolehan ilmu, kemampuan dan keterampilan,
tentang menjalankan kehidupan di dunia, serta tentang sikap dan nilai
yang mengarahkan kepada tindakan seseorang. Belajar juga merupakan
dasar untuk kemajuan masyarakat di masa depan.
D. Pengertian Pembelajaran
Menurut Smith R.M Pembelajaran tidak dapat didefinisika dengan
tepat karena istilah tersebut dapat digunakan dalam banyak hal.
Pembelajaran digunakan untuk menunjukkan: (1) pemerolehan dan
penguasaan tentang apa yang telah diketahui mengenai sesuatu, (2)
penyuluhan dan penjelasan mengenai arti pengalaman seseorang, atau (3)
suatu proses pengujian gagasan yang terorganisasi yang relevan dengan
masalah.11
Dengan kata lain, pembelajaran terjadi proses interaksi dari
pendidik kepada peserta didik dalam suatu ruang lingkunp belajar, kelas,
10
Margaret E. Gredler, Learning and Istruction : Teori dan Aplikasi (Jakarta : Kencana, 2011) cet I h. 3 11
Anisah Basleman dan Syamsu Mappa, Teori Belajar Orang Dewasa (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011) h. 12
12
maupun kelompok diskusi dengan tujuan pembelajaran dapat membantu
peserta didik untuk dapat belajar dengan baik.
E. Metode Pembelajaran
Metode dapat diartikan sebagai jalan yang dipilih untuk
mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kejadian
nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran Metode
pembelajaran lebih bersifat prosedural, yaitu berisi tahapan tertentu,
sedangkan teknik adalah cara yang digunakan bersifat implementatif.
Terdapat beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk
mengimplementasikan strategi pembelajaran, diantaranya : (1) Ceramah,
(2) Demonstrasi, (3) Diskusi, (4) Simulasi, (5) Laboratorium, (6)
Pengalaman lapangan, (7) Brainstorming, (8) Debat, (9) Simposium dan
sebagainya.12
Metode pembelajaran ini sangat penting dilakukan supaya proses
belajar mengajar akan terkesan menyenangkan dan tidak membosankan
serta dapat memahami ilmu yang akan disampaikan dengan mudah.
F. Hasil Belajar
1. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar adalah Ditinjau dari sudut bahasa, penilaian
diartikan sebagai proses menentukan nilai suatu objek. Untuk dapat
menentukan suatu nilai atau harga suatu objek diperlukan adanya
ukuran atau kriteria. Dari pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa
ciri penilaian adalah adanya objek atau program yang dinilai adanya
kriteria sebagai dasar untuk membandingkan antara keyakinan atau apa
adanya dengan kriteria yang seharusnya.13
12
Iif khoiru Ahmadi , Hendro Ari Setyono & Sofan Amri, Pembelajaran Akselerasi
(Jakarta; Prestasi Pustakaraya,2011) h. 85 13
Nana Sudjana, Penilaian hasil proses belajar mengajar (Bandung: remaja rosdakarya. 2012) cet XVII h. 3
13
Terkait dengan definisi hasil belajar menurut Agus Prijono
adalah:
“Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai,
pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi, dan
keterampilan.”14
Merujuk pada pengertian Bloom, hasil belajar mencakup
kemampuan kognitif afektif dan psikomotorik. Domain kognitif adalah
knowledge (pengetahuan, ingatan), comprehension (pemahaman,
menjelaskan, meringkas, contoh), application (menerapkan), analysisis
(menguraikan, menentukan hubungan), synthesis (mengorganisasikan,
merencanakan, membentuk, bangunan baru) dan evaluation (menilai).
Domain afektif adalah receiving (sikap menerima), responding
memberikan respons), valuing (nilai), organization (organisasi),
characterization (karakterisasi). Domain psikomotor meliputi
initiatory, pre-routine, dan rountinized. Psikomotor juga mencakup
keterampilan produktif, teknik, fisik, sosial, manajerial, dan
intelektual. Sementara, menurut Lindgren hasil pembelajaran meliputi
kecapakan, informasi, pengertian, dan sikap. Pada Intinya, hasil belajar
adalah perubahan perilaku secara keseluruhan buka hanya salah satu
aspek potensi kemanusiaannya saja. Artinya, hasil pembelajaran yang
dikategorisasi oleh para pakar pendidikan sebagaimana tersebut diatas
tidak dilihat secara fragmentaris atau terpisah, melainkan
komprehensif.15
Faktor-Faktor yang mempengaruhi Hasil belajar menurut
Munadi meliputi faktor internal dan eksternal, yaitu: 16
14
Agus Prijono, Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM (Yogyakarta, Pustaka pelajar, 2013) cet X h. 5 15
Ibid, h. 6-7
16 Rusman, Belajar dan pembelajaran berbasis komputer, mengembangkan profesionalisme Guru
Abad 21, (Bandung: ALFABETA,2013) h 123 - 124
14
a. Faktor Internal
1) Faktor Fisiologis, Secara umum kondisi fisiologis
seperti kondisi kesehatan yang prima, tidak dalam
keadaan lelah dan capek, tidak dalam keadaan cacat
jasmani dan sebagainya. Hal-hal tersebut dapat
mempengaruhi siswa dalam menerima materi pelajaran
2) Faktor Psikologis, Setiap individu dalam hal ini siswa
pada dasarnya memiliki kondisi psikologis yang
berbeda-beda, tentunya hal ini turut mempengaruhi
hasil belajarnya. Beberapa faktor psikologis meliputi
intelegensi (IQ), perhatian, minat, bakat, motif,
motivasi, kognitif, dan daya nalar siswa.
b. Faktor Eksternal
1) Faktor lingkungan, Faktor lingkingan dapat
mempengaruhi hasil belajar. Faktor lingkungan ini
meliputi lingkungan fisik dan lingkungan sosial.
Lingkungan alam misalnya suhu ruangan, kelembaban
dan lain-lain
2) Faktor Instrumental, Faktor instrumental adalah faktor
yang keberadaan dan penggunaannya dirancang sesuai
dengan hasil belajar yang diharapkan. Faktor ini
diharapkan dapat berfungsi sebagai sarana untuk
tercapainya tujuan-tujuan belajar yang telah
direncanakan. Faktor Instrumental ini berupa
kurikulum, sarana dan guru.
G. Metode Super Learning
Proses pengajaran sangat besar pengaruh dan peranannya terhadap
guru kepada murid. Maksudnya adalah proses pembelajaran harus mampu
mendorong guru dan murid bereksplorasi dan berekspresi.
15
Dalam memenuhi kebutuhan belajar tidak hanya sarana dan
prasarana yang digunakan tetapi juga metode pembelajaran yang tepat
untuk menunjang pembelajaran siswa agar belajar menjadi lebih mudah
dan menyenangkan dan tidak lagi monoton yang terbebani hanya tugas-
tugas yang begitu banyak tetapi siswa mampu mengingat pelajaran
tertentu dan bahkan semua pelajaran di sekolahnya.
1. Pengertian Super Learning.
Dalam Karya Ilmiah yang terkait dengan metode Super
Learning bahwa:
Super Learning is a set of techniques that help us to use both
hemisphere of brain (left and right). In traditional team
teaching we use only left side of our brain and so we have very
sub optimal results.17
Adalah seperangkat teknik yang membantu kita untuk
menggunakan kedua belahan otak (kiri kanan). Dalam pengajaran saat
kondisi kita menggunakan sisi saja kiri otak kita dan kita memiliki
hasil yang sangat optimal. Super Learning membantu kita untuk
menggunakan otak yang tidak mungkin dalam kondisi sedang belajar.
Tujuan dasar Super Learning adalah untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran. Ini adalah pembelajaran tanpa tekanan dari luar atau
suatu tekanan. Karena itu adalah belajar haruslah tanpa adanya tekanan
apapun. Teknik belajar Super Learning dapat membantu kita untuk
mempercepat kekuatan mental pelajar.
Dalam penelitian yang sama terkait dengan metode
pembelajaran ini terdapat juga bahwa
Super-learning is technique of teaching that speeds up
learning with the help of relaxation exercises. This modern
17
Muhammad Ayaz, dkk, Effect Of Super Learning Techniques On Students Academic Achievement In English Subject At Secondary Level In Khyber Pakhtunkhwa, (DIKhan: Gomal University Journal of Research, 29(2) Dec 2013) h.1
16
way of accelerated learning taps the reserves of the mind to
release better mental abilities.18
Teknik mengajar yang mempercepat belajar dengan bantuan
latihan relaksasi. Cara modern ini belajar akan mempercepat pikiran
yang melepaskan kemampuan mental yang lebih baik. Penemuan dan
peralatan ilmiah tidak hanya mempengaruhi kehidupan kita sehari-hari,
tetapi meninggalkan dampak yang mendalam pada cara hidup kita,
keyakinan kita dan pikiran kita. Pengetahuan meningkat pada tingkat
yang eksponensial. Kecepatan di mana dunia berubah, menuntut
kemampuan yang cocok untuk belajar lebih cepat. Belahan otak
bertanggung jawab untuk mengatur berbagai fungsi. Bermimpi,
imajinasi, kreativitas, musik, warna, ritme, visualisasi, dan sejenisnya
disebut sebagai kegiatan otak kanan, sedangkan otak kiri adalah
berurutan, analitis, rasional, obyektif dan perhitungan.
2. Tujuan Pembelajaran dengan Metode Super Learning
Pembelajaran dengan metode Super Learning bertujuan
memberikan keleluasaan untuk menuangkan seluruh pikiran, gagasan
dan pengetahuan mentransfer dengan kreatifitasnya yang berhubungan
dengan pemahaman konsep yang sifatnya hafalan dengan kalimat-
kalimat, simbol-simbol yang dimilikinya sehingga mempermudah
siswa belajar.
3. Beberapa teknik dalam metode Super Learning
Pembelajaran dengan Super Learning berbeda dengan
pembelajaran konvensional yang selama ini kita kenal. Beberapa
teknik dalam metode Super Learning antara lain:19
18
Hussain Shafqat, Sarwar Muhammad, Yousaf Imran, Naemullah and Inamullah, An experimental study for effectiveness of superlearning technique at elementary level in Pakistan (University of Glasgow, UK. University of Worcester, UK. University of Arid Agriculture Pakistan. Punjab Education Department,Pakistan. Kohat Uni of Science and Technology, Pakistan) 22 December 2009 h. 1 – 2
17
1) Digit
Dapat mempermudah siswa mengingat angka-angka dalam suatu
pelajaran, siswa diberi keleluasaan untuk menuangkan
kreativitasnya. Contohnya seperti halnya dalam menghafal zona
kedalaman laut. Ada 4 jenis kedalaman laut diantaranya Lithoral ;
0-100m. Neritik 0-200. Bathial 200-2000. Abhysal > 2000. Jika
dihafalkan sesuaikan urutannya dengan kedalaman LNBA =
100,200,2000, > 2000.
2) Linking, adalah metode yang menghubungkan kata-kata menjadi
cerita yang lucu-lucu, unik, atau sedih. Contoh penggunaannya
untuk 10 konsep esensial geografi: JA KET MR PO LO AGK GU
DI KEN. JA (konsep jarak), KET (konsep keterjangkauan), MR
(Konsep Morfologi), PO (Konsep Pola), LO (Konsep Lokasi), AG
(Konsep Aglomerasi), KG (Konsep Nilai Kegunaan), DI (Konsep
Diferensiasi Area), I (Konsep Interaksi dan Interpendensi), KEN
(Konsep Keterlibatan Keruangan). Atau jenis arus yang terdapat di
samudra dunia. Di samudra pasifik berupa Kalifornia, Humbold,
Oyashiwo, Kuroshiwo, Australis disingkat (KH OKA).
3) Mnenonic, adalah teknik untuk mengingat kata-kata sulit, dengan
cara merekayasa bunyi atau suku kata agar lebih mudah
mengingatnya. Contoh dalam materi ini adalah organisme di dalam
laut seperti si plankton bernama fito disebut juga fito plankton
sebagai sumber makanan utama ikan-ikan.
4) Visualisasi, adalah metode untuk mengingat secara visual dengan
menggunakan kode, simbol, atau gambar. Dalam suatu gambar
akan dipadukan dengan peristiwa alam dan simbol di dalamnya
untuk mudah diingat
19
Mulato Budi Santoso ,Peningkatan minat dan prestasi belajar siswa terhadap mata pelajaran IPS Goegrafi dengan metode Super Learning diu SMP Pandanaran Plupuh Sragen. Program Studi Peneidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup Peminatan Pendidikan Gografi, Univrsitas Sebelas Maret Surakarta, 2008 h xliv - xlvi
18
5) Akronim adalah membuat singkatan-singkatan dengan melibatkan
asosiasi, simbolisasi, dan visualisasi.
6) PEG System, adalah suatu teknik untuk memahami informasi
dengan menggunakan gambar dipadukan dengan grafik, angka,
atau tulisan.
H. Hasil Penelitian yang relevan
Dalam penulisan ini penulis menemukan bahwa terkait dengan
penelitian yang relevan atas penulisan tersebut adalah sebuah tesis dari
1. Mulato Budi Santoso Universitas Sebelas Maret Surakarta 2008
dengan judul “Peningkatan minat dan prestasi belajar siswa
terhadap mata pelajaran IPS Geografi dengan metode Super
Learning di SMP Pandanaran Plupuh Sragen”. menyimpulkan
bahwa dari hasil penelitian menunjukkan; pertama, pembelajaran
dengan metode Super Learning dapat meningkatkan minat belajar
siswa terhadap mata pelajaran IPS Geografi Kelas VII di SMP
Pandanaran tahun pelajaran 2007/2008, Kedua, pembelajaran
dengan metode Super Learning dapat meningkatkan prestasi
belajaar siswa terhadap mata pelajaran IPS Geografi di Kelas VII
SMP Pandanaran 2007/2008. Berdasarkan indikator minat belajar
siswa terjadi peningkatan dari aspek perhatian meningkat dari 91%
menjadi 99,3%, dari aspek semangat meningkat dari 13,3% menjadi
70% dari aspek ketekunan meningkat dari 97,7% menjadi 100% dan
dari aspek pengorbanan meningkat dari 60% menjadi 98,3%.
Berdasarkan prestasi belajar siswa terjadi peningkatan nilai rata-rata
kelas dari 55,7 menjadi 71,7.
2. Kemudian penulisan yang relevan lainnya untuk penulisan skripsi
ini mengambil dari sebuah jurnal yang berjudul “An Experimental
Study for Efectiveness of Super-Learning Techmique at Elementary
level in Pakistan” yang di teliti Oleh Hussain Shafqat, Sarwar
19
Muhammad, Yousaf Imran, naemullah dan Inamullah dimana
penelitian ini dilakukan kepada siswa kelas VIII dari sekolah umum
dengan kelompok eksperimen (N=62) dan kelompok kontrol
(N=53) yang diajarkan menggunakan metode tradisional dengan
membandingkan efektivitas metode Super Learning dengan metode
tradisional.
3. Selanjutnya terdapat penelitian yang relevan untuk menunjang
penelitian ini didapati dari sebuah jurnal yang berjudul “Effect of
Super Learning Techniques on Students Academic Achievement In
English Subject At Secondary Level in Khiber Pakhtunkhwa” yaitu
Super Learning adalah cara mudah dan santai dalam belajar dengan
bantuan relaksasi latihan membantu untuk meningkatkan kecepatan
dalam belajar dan juga membantu untuk membuat belajar menjadi
menarik yang menggunakan metode dua kelompok desain, sebuah
kelompok eksperimen (N=35) yang menerima perlakuan dan
kelompok kontrol khusus (N=35) yang menerima pelajaran dengan
menggunakan metode tradisional, Treatment dilakukan selama
empat minggu. Untuk menyelidiki tingkat ketercapaian siswa siswa
tes yang diberikan selama putaran empat minggu diketahui skor
kelompok kontrol posttest pada retensi tes adalah 16,88 21,88 dan
15,5 dan nilai rata-rata dari kelompok eksperimen posttest dan
retensi tes adalah 16,88, 38,85 dan 36,74. Analisis statistik data
menunjukkan bahwa kinerja ekpserimen adalah lebih baik daripada
kelompok kontrol baik pada posting dan uji retensi. Dengan
demikian temuan penting dari penelitian ini adalah bahwa
kemampuan metode Super Learning memiliki dampak positif pada
prestasi akademik siswa dbandingkan dengan pengajaran
menggunakan metode tradisional.
20
I. Kerangka Berfikir
Keberhasilan belajar siswa tidak hanya ditentukan oleh fasilitas
yang ada, namun kondisi siswa sebagai pihak yang dikenai proses
pendidikan ikut pula berpengaruh. peningkatan mutu pendidikan pada
setiap jenjang pendidikan adalah salah satu yang diharapkan. Masalah
mutu dan pendidikan tidak dapat dipisahkan dari kualitas guru yang
bertugas dalam melaksanakan pendidikan dan memberikan bimbingan
pembelajaran. Oleh sebab itu, guru dituntut untuk selalu memperluas
wawasan dan menambah bekal pengetahuan dan keterampilan yang
dimiliki agar tidak tertinggal dari kemajuan yang semakin cepat. Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS) mencakup aspek pengetahuan yang tidak
terbatas pada fakta dan konsep saja tetapi juga aplikasi konsep dan
prosesnya yang mengacu pada proses pola pikir.
Berdasarkan deskripsi tersebut maka disimpulkan bahwa minat
terhadap belajar terhadap IPS Geografi mempunyai pengaruh terhadap,
prestasi belajar IPS Geografi. Jika minat belajar terhadap IPS Geografi
tinggi maka siswa lebih berkesempatan untuk memperoleh hasil belajar
yang baik pula. Demikian dengan siswa yang tidak berminat atau pun
mempunyai minat belajar yang rendah, maka berkecenderungan untuk
mendapatkan hasil belajar yang kurang baik.
Berdasarkan kajian teori yang telah diuraikan, dalam kegiatan
pembelajaran Geografi guru harus dapat menciptakan suasana
pembelajaran yang dapat memberikan suasana senang, kreatif, dan dapat
mengembangkan kemampuannya. Diharapkan dengan terciptanya kondisi
tersebut akan menumbuhkan rasa tertarik siswa terhadap mata pelajaran
IPS Geografi.
Terkadang dalam pembelajaran, guru hanya menggunakan metode
mengajar yang mereka mau dan tanpa memikirkan materi, suasana kelas,
dan kemampuan siswa. Akibatnya dalam pembelajaran yang terjadi
hanyalah komunikasi satu arah tanpa memperhatikan apakah setiap siswa
21
memahaminya atau tidak. Hal tersebut dapat menyebabkan kegiatan
pembelajaran terasa kaku, monoton, siswa menjadi cepat bosan, dan pasif.
Kondisi tersebut seharusnya diperbaiki dengan mengubah cara belajar
mereka yaitu dengan penelitian kelas yang menerapkan metode
pembelajaran Super Learning sehingga dapat meningkatkan mutu proses
pembelajaran. Pada materi IPS Geografi kelas X pada materi perairan laut
yang akan memakan waktu cukup panjang, melelahkan bahkan sampai
membosankan. Untuk itu penggunaan metode Super Learning dipandang
paling tepat dengan tujuan dapat:
1. Meningkatkan kreatifitas siswa.
2. Menumbuhkan rasa senang, karena siswa dapat mengekspresikan
temuan dengan simbol kata yang mereka anggap lucu dan menarik.
3. Meningkatkan keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran.
4. Meningkatkan hasil belajar siswa.
Kerangka pemikiran dapat digambarkan pada gambar berikut:
Gambar 2.1 Kerangka berpikir tentang peningkatan hasil belajar
belajar siswa dengan metode Super Learning
Meningkatkan hasil belajar siswa menjadi lebih baik dengan 3 tahapan penilaian kognitif dari mengingat,
memahami, mengaplikasi dan menganalisis
Proses pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran Super Learning
Proses Pembelajaran
Hasil belajar siswa rendah
22
J. Pengajuan Hipotesis
Berdasarkan kerangka berpikir di atas dapatlah ditarik sebuah
kesimpulan dan sekaligus diputuskan untuk dijadikan hipotesis penelitian
yang dirumuskan sebagai berikut :
H0 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan peranan metode
pembelajaran Super Learning terhadap hasil belajar geografi siswa pada
materi hidrosfer
H1 : Terdapat pengaruh yang signifikan peranan metode pembelajaran
Super Learning terhadap hasil belajar geografi
23
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 4 Kota Tangerang Selatan
beralamat di Jl. WR. Supratman Komp. PERTAMINA Pondok Ranji –
Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan Provinsi Banten 15412. Waktu
penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2014/2015.
B. Metode Penelitian
Metode peneliti digunakan dalam penelitian adalah metode
penelitian quasi eksperiment, yaitu metode penelitian yang mempunyai
kelompok kontrol tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk
mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan
eksperimen.20
Untuk pelaksanaan penelitian ini diperlukan dua kelompok
yang diberi perlakuan berbeda. Kelompok pertama adalah kelompok yang
diajar menggunakan metode pembelajaran Super Learning (Kelas
Eksperimen) dan kelompok kedua diajarkan menggunakan metode
pembelajaran tradisional (Kelas Kontrol).
Penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu variabel bebas
(Variabel X) dan variabel terikat (variabel Y). Variabel bebas penelitian
ini adalah metode pembelajaran Super Learning sedangkan variabel terikat
ditieliti dengan penugasan penguasaan materi perairan laut.
C. Desain Penelitian
Desain Penelitian yang digunakan adalah Nonequivalent Control
Group Design.21
Rancangan ini terdiri atas dua kelompok yang keduanya
ditentukan secara acak. Sebelum dilakukan penelitian kedua kelompok
20
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D,(Bandung: Alfabeta, 2006), h.77 21
Ibid, h. 116
24
diberikan tes awal (Pretest) dan setelah diilakukan penelitian kedua
kelompok diberikan tes akhir (Posttest). Untuk lebih jelasnya rancangan
penelitian tersebut dinyatakan dalam tabl berikut:
Tabel 3.1 Desain Penelitian
Kelompok Pretest Perlakuan Posttest
Eksperimen Y1 X1 Y2
Kontrol Y1 X2 Y2
Keterangan:
Y1 : Tes awal (Pretest) untuk kelas eksperien dan kelas kontrol
Y2 : Tes akhir (Posttest) untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol
X1 : Perlakukan metode pembelajaran Super Learning
X2 : Perlakuan pembelajaran dengan metode tradisional
D. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian yang dilakukan terdiri dari tiga tahap, yaitu:
1. Tahapan Persiapan
Pada tahapan ini dilakukan penyusunan RPP dan LKS sesuai
dengan materi pokok yang telah ditentukan, menyusun instrumen
penelitian dan melakukan uji coba instrumen serta mengolah data hasil
uji coba instrumen yang nantinya akan dipakai untuk Pretest dan
Posttest.
2. Tahapan Pengambilan Data
Tahapan ini dimulai dengan memberikan Pretest pada kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol untuk mengetahui kemampuan awal
siswa terhadap materi geografi tentang perairan laut yang akan
dipelajari, sebelum dilaksanakannya pembelajaran. Kemudian
dilanjutkan dengan memberikan perlakuan berupa proses pembelajaran
25
dengan menggunakan metode pembelajaran Super Learning sesuai
dengan RPP yang telah dibuat.
Setelah pembelajaran selesai, maka diadakan Posttest, untuk
mengetahui kemampuan siswa setelah dilakukan kegiatan
pembelajaran, serta untuk mengetahui perbendaan hasil belajar antara
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
3. Tahapan penyelesaian
Pada tahapan penyelesaian peneliti melakukan pengolahan data
dan menganalisa data hasil penelitian serta menguji hipotesis
penelitian sampai pada penarikan kesimpulan.
Agar lebih meudah dipahami, berikut disajikan prosedur penelitian
dalam bentuk gambar:
Gambar 3.1 Alur Prosedur Penelitian
Tahap Persiapan
• RPP & LKS
Instrumen Penelitian
• Uji Coba Instrumen
• Revisi Instrumen
• Instrumen Siap Pretest
Pelaksanaan Pembelajaran
Posttest
• Analisis Data
• Pembahasan
• Kesimpulan
26
Gambar: Alur Prosedur Penelitian
E. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian.22
atau populasi
adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek dan subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu ditetapkan oleh peneliti
dan kemudian ditarik kesimpulannya.23
Pada penelitian ini yang
menjadi populasi adalah penelitian adalah kelas X2 sebagai kelas
eksperimen dan X3 sebagai kelas kontrol di SMA Negeri 4 Kota
Tangerang Selatan
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakterisktik yang dimiliki
oleh populasi tersebut.24
Teknik pengambilan sampel purposive sample
yaitu memilih subjek bukan didasarkan atas strata, random atau daerah
tertentu.25
Dalam pemilihan kelas peneliti memilih karena sesuai
dengan kelas yang diajar oleh peneliti. Jadi, Sampel yang diambil dari
populasi penelitian yaitu siswa kelas X2 sebagai kelas eksperimen
sebanyak 35 siswa dan kelas X3 sebagai kelas kontrol sebanyak 35
siswa.
F. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini digunakan beberapa teknik yang akan
digunakan dalam untuk mengumpulkan data. Adapun teknik pengumpulan
data dilakukan dengan cara:
22
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010), h. 173 23
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D),(Bandung: Alfabeta), 2013, h. 117 24
Sugiyono. Ibid., h. 118 25
Suharsimi Arikunto, Prosedur Suatu Pendekatan Praktik. (Jakarta: PT Rineka Cipta), h. 109
27
1. Pengamatan (observasi)
Pengamatan dilakukan pada saat siswa melakukan proses
pembelajaran geografi dengan mengamati kejadian, gerak, atau proses.
Pengamatan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode Super
Learning terhadap pembelajaran konsep dasar ilmu geografi di kelas
X2 SMA negeri 4 Tangerang Selatan tahun ajaran 2014/2015.
Observasi yang digunakan adalah observasi sistematik, yaitu observasi
dimana faktor – faktor yang diamati sudah di daftar secara sistematis
dan sudah diatur menurut kategorinya. Peran peneliti dalam penelitian
ini adalah sebagai pengamat sekaligus sebagai guru yang mengajar.
2. Metode Tes
Menurut Iskandarwassid dan Dadang Sunendar, “Tes adalah suatu
alat atau prosedur yang sistematika dan objektif untuk memperoleh
data atau keterangan yang diinginkan tentang seseorang dengan cara
yang dikatakan cepat dan tepat.”26
Instrumen tes dapat digunakan
untuk mengetahui kemampuan dasar seperti tes intelegensi, tes minat,
tes bakat khusus, tes belajar. Tes juga merupakan alat yang digunakan
oleh pengajar untuk memperoleh informasi tentang keberhasilan
peserta didik dalam memahami suatu materi yang telah diberikan oleh
pengajar.27
Tes yang digunakan adalah tes awal yang dilakukan
sebelum pembelajaran (Pretest) dan tes akhir yang dilaksakan
pembelajaran (Posttest). Bentuk tes yang digunakan dalah objektif tes,
berupa langsung dengan metode pilihan ganda, pelaksanaannya
langsung disampaikan oleh pengajar. Soal dikerjakan berupa
26
Suharsimi. Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010), h. 266 27
Iskandarwassid dan Dadang Sunendar, Strategi Pembelajaran Bahasa, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,2010), h. 180
28
pemahaman konsep ilmu geografi sesuai dengan materi yang
dijelaskan oleh guru.
3. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlaku.
Dokumentasi yang dilengkapi dalam penulisan skripsi ini dalam rupa
bentuk foto-foto kegiatan saat penelitian. Dokumen yang berbentuk
gambar biasanya foto, sketsa dan lain – lain.28
Jadi dengan
menggunakan teknik pengumpulan data secara dokumentasi dapat
memberikan kelengkapan dalam penelitian yang dilakukan.
4. Interview (wawancara)
Menurut Sugiyono, “Wawancara adalah teknik pengumpulan data
yang bertujuan untuk melakukan pendalaman terhadap permasalahan
yang ingin diteliti secara mendalam.”29
Pada kesempatan ini peneliti
menggunakan wawancara tidak berstruktur dimana wawancara ini
bersifat bebas, artinya peneliti tidak menggunakan pedoman
wawancara yang tersusun secara sistematis dan lengkap untuk
pengumpulan data.
G. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan
digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya. mengumpulkan data agar
kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya. Instrumen
penelitian dapat diartikan sebagai alat bantu yang dapat diwujudkan dalam
benda, misalnya angket, pedoman wawancara, lembar pengamatan, tes dan
sebagainya.30
Adapun Instrumen yang digunakan dalam penelitian antara
lain tes. Instrumen tes berupa soal pilihan ganda, terdiri dari lima alternatif
28
Suharsimi. Arikunto. loc Cit, h. 329 29
Suharsimi. Arikunto. loc Cit, h. 329 30
Suharsimi Arikunto. Manajemen Penelitian, (Jakarta: PT RIneka Cipta, 2007), h.101
29
jawaban A, B, C, D, dan E. Tes disusun berdasarkan indikator pada materi
pembelajaran. Skor yang dinilai pada pilihan ganda, bernilai 1 (satu) untuk
jawaban yang benar dan bernilai 0 (nol) untuk jawaban yang salah.
H. Uji Coba Instrumen
1. Uji Validitas
Menurut Suharsimi Arikunto, “ Validitas adalah suatu ukuran yang
menunjukkan tingkat – tingkat kevalidan atau kesahihan suatu
instrumen,”31
Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai
validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti
memiliki validitas rendah. Jenis validitas yag digunakan adalah
validitas konstruk/ahli.32
Dimana validitas ini adalah validitas yang
dibuat oleh para ahli ilmu jiwa atas beberapa aspek yakni diantaranya:
pengetahuan, pemahaman, aplikasi dan sebagainya. Sebelum
instrumen diuji coba dalam penelitian, terlebih dahulu dilakukan uji
validitas dalam bentuk soal sebanyak 50 pilihan ganda. Rumus yang
digunakan untuk mengetahui kesahihan suatu instrumen, peneliti akan
melakukan uji validitas dengan korelasi Pearson Moment dengan
menggunakan rumus Product Moment:
√
Keterangan:
rxy : Koefisien Korelasi
N : Banyaknya siswa
X : Skor tiap butir soal
Y : Skor total yang diperoleh siswa
31
Suharsimi Arikunto. loc.cit, h. 211 32
Sugiyono. Loc.cit, h.177
30
∑X : Jumlah Skor untuk tiap butir soal
∑Y : Jumlah skor total
∑XY : Jumlah perkalian antara X dan Y
∑X2 : Jumlah kuadrat setiap butir soal
∑Y2 : Jumlah kuadrat skor hitung
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu
instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat
pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang
sudah dapat dipercaya atau reliabel akan menghasilkan data yang dapat
dipercaya juga. Reliabilitas menunjuk pada tingkat keterandalan
sesuatu. Reliabel artinya dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan.33
Uji
reliabilitas yang dilakukan menggunakan Cronbach Alpha dengan
rumus:
Keterangan
r11 : Reliabilitas instrumen
V1 : Variansi belahan pertama (varians skor butir – butir ganjil)
V2 : Varians belahan kedua ( varians skor butir – butir genap)
Vt : Varians skor total
Adapun klasifikasi interpretasi untuk reliabilitas soal yang
digunakan adalah sebagi berikut:
0,91 – 1,00 :sangat tinggi
0,71 – 0,90 :tinggi
0,41 – 0,70 :cukup
0,21 – 0,40 :rendah
< 0,20 :sangat rendah
33
Ibid., h.221
31
3. Pengujian Taraf Kesukaran
Perhitungan taraf kesukaran instrumen bertujuan untuk mengetahui
apakah soal tergolong sukar, sedang atau mudah. Rumus yang
digunakan untuk menghitung indeks kesukaran adalah34
:
Keterangan :
P : Indeks kesukaran
B : Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar
JS : Jumlah seluruh peserta tes
Kriteri Indeks kesukaran:
0,0 – 0,3 : Sukar
0,31 – 0,7 : Sedang
0,7 – 1,0 : Mudah
4. Pengujian Daya Pembeda Soal
Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk
membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa
yang berkemampuan rendah dengan menggunakan35
:
Keterangan :
D : Indeks Diskriminasi (Daya Pembeda)
n : Jumlah Peserta Tes
KA : Banyaknya peserta kelompok atas
KB : Banyaknya pesrta kelompok bawah
34
Suharsimi Arikunto, op. cit, h. 79 35
Ibid., h.211
32
Klasifikasi Daya Pembeda Soal:
D < 0,2 : Buruk
D = 0,2 – 0,4 : Cukup
D = 0,4 – 0,7 : Baik
D = 0,7 – 1 : Sangat Baik
Bertanda Negatif : Jelek Sekali
I. Teknik Analisis Data Tes
1. Pengujian Prasyarat Analisis Data
a. Uji Normalitas
Data Sebelum diolah menggunakan pengujian infarensi
parametrik maupun non parametrik harus diuji normalitas. Statistik
parametik tidak dapat digunakan jika data tidak normal. Data tidak
normal pengujian dapat dilakukan dengan statistik non parametrik.
Untuk melihat data berdistribusi normal atau tidak digunakan
Liliefors. Untuk itu digunakan rumus uji Liliefors dengan langkah
– langkah berikut:
Uji normalitas menggunakan Uji Liliefors dengan taraf signifikan
α = 0,05
Hipotesis Statistik: H0 : Data berdistribusi normal
H1 : Data tidak berdistribusi normal
Rumus uji Liliefors yang digunakan adalah36
:
L0 = maks |S(Z1) – F(Z1)|
Dengan
dan S
36
Dawyan. Syah, dkk. Pengantar Statistika Pendidikan. (Jakarta: Gaung Persada Press, 2007) Cet. I 1, h.67
33
Keterangan:
X : Rerata siswa kelompok
X1 : Rata – rata data tunggal
S : Simpangan baku
F (Z1) : Peluang (Z ≤ Z1) dan menggunakan daftar distribusi
normal baku
Tentukan besar peluang masing-masing nilai z berdasarkan tabel z
Hitung frekuensi kumulatif atas dari masing-masing nilai z. dan
disebut dengan S (Zi), kemudian dibagi dengan jumlah number of
cases (N) dengan sampel.
Kriteria pengujian, terima H0 Jika L0 < Ltabel
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas sebagai uji prasyarat analisis data yang
bertujuan untuk mengetahui apakah data homogen (sama) atau
tidak. Uji homogenitas dilakukan setelah data persyaratan
normalitas terpenuhi, yakni data dinyatakan berdistribusi normal.
Uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan uji homogenitas
variansi pada taraf signifikansi 0,05 dengan rumus sebagai
berikut37
:
Dengan kriteria :
Fhitung < Ftabel, maka data homogen
Fhitung > Ftabel, maka data tidak homogen
37
Agus. Irianto. Statistik Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta: Kencana, 2004., Cet. 4, h 272
34
c. N-Gain
Untuk melihat peningkatan Pretest ke Posttest maka dilakukan
uji N-Gain (normalized gain). Nilai N-Gain ini dihitung dengan
menggunakan rumus berikut.38
Dengan kategori sebagai berikut:
Tabel 3.3
Nilai N-Gain score
Nilai gain score Interpretasi
0,70 sampai dengan 1,0 Tinggi
0,30 sampai dengan 0,69 Sedang
0,00 sampai dengan 0,29 Rendah
J. Hipotesis Uji-t
Setelah dilakukan hasil uji syarat analisis, maka dapat dilakukan
pengujian hipotesis dengan menggunakan uji-t yaitu merupakan teknik
statistika yang digunakan untuk menentukan seberapa besar tingkat
perbedaan antara sampel.39
Dengan rumus sebagai berikut:
Dimana:
D = Selisih / perbedaan data berpasangan
= rata – rata D
SD = deviasi standar
38
Yanti. Herlanti Tanya jawab Seputar Penelitian Pendidikan Sains, (Jakarta; Jurusan Pendidikan IPA FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2006), h. 71 39
Sudaryono, Statistika Probablilitas Teori dan Aplikasi. (Yogyakarta: CV. Andi) h,233
35
K. Hipotesis Statistik
Hipotesis statistik digunakan untuk menguji hipotesis penelitian
yang telah dirumuskan. Hipotesis Statistik dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
H0 = µ1 = µ2
H1 = µ1 > µ2
Keterangan:
µ1 : Rata – rata hasil belajar siswa yang menggunakan metode
pembelajaran Super Learning
µ2 : Rata – rata hasil belajar siswa tanpa menggunakan metode
pembelajaran Super Learning
Dimana :
H1 : Tidak terdapat pengaruh penggunaan metode pembelajaran
Super Learning terhadap hasil belajar siswa kelas X SMAN 4
Tangerang Selatan
H0 : Terdapat pengaruh penggunaan metode pembelajaran Super
Learning terhadap hasil belajar siswa kelas X SMAN 4
Tangerang Selatan
36
BAB IV
PROFIL SEKOLAH/ MADRASAH
A. Gambaran Umum SMAN 4 Tangerang Selatan
Nama Sekolah : SMA Negeri 4 Kota Tangerang Selatan
Alamat : Jl. WR. Supratman Komp. PERTAMINA Pondok
Ranji – Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan
Provinsi 15412.
Telelpon : (021) 7423962
Faksimili : (021) 7426373
Website : www.sman4tangsel.sch.id
E-mail : [email protected]
1. Sejarah Singkat Sekolah
SMA Negeri 4 Kota Tangerang Selatan pada awal berdirinya
bernama SMA Negeri 2 Ciputat. Berdirinya SMA Negeri 2 Ciputat ini
merupakan inisiatif para tokoh masyarakat di komplek Pertamina
Pondok Ranji Ciputat, dengan alasan bahwa banyak sekali anak-anak
di wilayah komplek Pertamina yang akan melanjutkan ke SMA negeri
namun terkendala oleh jarak yang jauh. Atas dasar pertimbangan
tersebut, para tokoh masyarakat mengusulkan ke Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan (DEPDIKBUD) propinsi Jawa Barat pada
saat itu, untuk mendirikan Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri.
Namun pihak DEPDIKBUD beralasan bahwa berdasarkan peraturan
yang ada, disetiap kecamatan hanya ada satu SMA berstatus negeri.
37
Sementara pada itu di wilayah Ciputat sudah ada SMA Negeri 1
Ciputat, sehingga permohonan tersebut ditolak sampai dua kali.
Akhirnya pada permohonan yang ketiga, Kanwil DEPDIKBUD
Propinsi Jawa Barat memberikan ijin dengan syarat harus disediakan
lahan untuk pendirian SMA. Untuk merespon ijin tersebut, para tokoh
masyarakat komplek Pertamina Pondok Ranji Ciputat mengajukan
permohonan ke PERTAMINA Pusat.
Pada tanggal 10 Januari 1992 pihak Pertamina Pusat
menghibahkan tanah seluas 2 Ha ke DEPDIKBUD propinsi Jawa
Barat dengan alokasi tanah 6000m2 untuk SMP Negeri 4 Ciputat ,
8000 m2 untuk SMA Negeri 2 Ciputat, dan 6000 m
2 untuk mess guru.
Tahun pelajaran 1993/1994, atas nama SMA Negeri 1 Ciputat,
SMA Negeri 2 Ciputat melakukan penerimaan siswa baru sebanyak 3
kelas dari total 9 kelas I di SMA Negeri 1. Kelas-kelas tersebut yaitu
kelas I-7, I-8 dan kelas I-9. Siswa SMA Negeri 2 sementara melakukan
kegiatan belajar di SMA Negeri 1 selagi gedung SMA Negeri 2
dibangun di atas lahan tanah hibah dari PERTAMINA. Dari 10 ruang
yang dibangun, 6 ruang digunakan untuk kegiatan belajar mengajar
dengan rincian : 3 ruang untuk kelas II dan 3 ruang untuk kelas I.
Kemudian 1 ruang untuk perpustakaan dan 3 ruang sisanya untuk
ruang kepala sekolah, ruang Tata Usaha dan ruang guru.
Tahun pelajaran 1994/1995 siswa SMA Negeri 2 Ciputat
sudah dapat menempati gedung baru bersamaan dengan penerimaan
siswa baru angkatan tahun 1994/1995. Berdasarkan Surat Keputusan
dari Mendikbud Nomor: 0260/0/1994 tanggal 5 Oktober 1994, tentang
Penegerian dan pembukaan SMA Negeri 2 Ciputat, tanggal 5 Oktober
diperingati sebagai hari jadi SMA Negeri 2 Ciputat.
Berdirinya Kota Tangerang Selatan pada tahun 2009
mengakibatkan terjadinya penyerahan aset-aset dari Kabupaten
38
Tangerang ke Kota Tangerang Selatan, termasuk SMA Negeri 2
Ciputat. Akhirnya, SMA Negeri 2 Ciputat berubah nama menjadi
SMA negeri 4 Kota Tangerang Selatan atas Peraturan Walikota
Tangerang Selatan Nomor: 10 Tahun 2009 tertanggal 25 Mei 2009.
2. Visi dan Misi Sekolah
“SMA Negeri 4 Kota Tangerang Selatan menguasai IPTEK,
unggul, religius, inovatif, demokratis, dan berwawasan lingkungan.”
Visi
1. Sekolah menggunakan Bahasa Inggris dalam proses pembelajaran.
2. Sekolah memenuhi Standar Nasional Pendidikan, diperkaya
dengan standar internasional pendidikan dari negara maju (salah
satu negara OECD).
3. Sekolah membina peserta didik untuk taat beribadat kepada Tuhan
Yang Maha Esa.
4. Sekolah membina peserta didik agar memiliki sopan santun, taat
pada tata tertib sekolah, dan taat terhadap norma dan hukum yang
berlaku di masyarakat dan bangsa Indonesia.
5. Sekolah menghasilkan peserta didik yang mampu bersaing pada
perlombaan-perlombaan tingkat nasional dan internasional baik
yang bersifat akademik maupun non akademik.
6. Sekolah dalam kegiatan sehari-hari berbasis teknologi informasi
dan komunikasi.
7. Meningkatkan perilaku yang berwawasan lingkungan.
8. Membiasakan pertilaku hemat energi pada warga sekolah.
39
Misi Sekolah
1. Meningkatkan keimanan dan ketakwaan.
2. Mengembangkan kemampuan penguasaan bahasa Inggris.
3. Menjunjung tinggi persamaan hak, kejujuran, demokratis, efektif
dan efisien.
4. Menciptakan gagasan yang cemerlang.
5. Meningkatkan prestasi yang unggul di tingkat nasional dan
internasional.
6. Mengembangkan kegiatan pendidikan yang berbasis teknologi
informasi dan komunikasi (TIK).
7. Meningkatkan perilaku yang berwawasan lingkungan
8. Membiasakan pertilaku hemat energi pada warga sekolah
3. Tenaga Pendidik dan Kependidikan
Tabel 4.1 Data rombongan belajar dan guru
No Mata Pelajaran Nama Guru Pengampu
1 Pendidikan Agama
Islam
Drs. Suyarto
Dra. Siti Nurhusna
2 Bahasa Arab Mukhtasor, S.Pd.i.
3
Bahasa Inggris
Dra. Anita Dardanela
Nepo Jumiyati, S.Sos., M.Pd.
Nina Herlina, S.Pd.
Ibni Afan, S.Pd.
Sukanta, S. Pd.
a. Sosiologi
Dra. Ita Rosita
Drs. Sutrisno
Drs. Usman
b. Ekonomi
Dra. Masruroh
Sri Widyati Ismail
Dra. Erna Shofiati
40
c. Geografi Hamidah, S.Pd.
d. Sejarah Dra. Sumartini
Dra. Wahyu Sri Anggara
4
Matematika
Dra. Erni Suryana
Drs. Jamaluddin
Lia Febrima, M.Pd.
Dra. Erni Suryana
Mimid Indrakosasih, S.Pd.
a. Biologi
Sopingi, S. Pd.
Agus Purwanto
Dra. Sri Handayani
b. Fisika
Esty Marthafiani, S. Pd.
Priono, S.Pd.
Euis Wastiasih, S. Pd.
c. Kimia
Achmad Alwan F, M.Pd.
Astuti Murtiningsih, S.Pd.
Nurtohidah, S.Pd.
Dwi Noviardani, S.Pd.
Umiyati, S.Pd.
5 Bahasa Indonesia
Dra. Halimah Sa'diah
Nyai Umsari, S. Pd.
Ani Mulyati, S.Pd.
Susrita yanti, S.Pd.
Siti Ruqiah, S.Pd.
Ida Romauli, S.Pd.
6 Penjaskes
Ganies Riefaldi, S.Pd.
Drs. Suyanto
Dra. Deni Ahmad Hidayat
7 TIK Bayudha, S. Pd.
Muhammad Mukhlis, S.Kom.
8 Seni Musik Budi Santoso, S.Pd.
Muhammad Nafis, S. Pd.
9 Seni Rupa R. Anne Agustiane S., S.Pd.
10
Iis Aisyah, SE.
11 PKN Dra. Herlina Dwi Rahayu
Acep, S.Pd.
12 Bimbingan dan
Konseling (BK)
Nurfaiqoh, S.Psi.
Dwi Agus Wibowo, S.Pd.
R. Anne Agustiane S., S.Pd
41
Tabel 4.2 Data Tenaga Pendidik & Kependidikan berdasarkan jenis
kelamin dan status kepegawaian
No. Uraian Status Kepegawaian
PNS Non PNS
1.
Tenaga guru 48 5
Laki-laki 19 4
Perempuan 29 1
2.
Tenaga Laboran 0 1
Laki-laki 0 0
Perempuan 0 1
3.
Tenaga Pustakawan 0 1
Laki-laki 0 0
Perempuan 0 1
4.
Tenaga Tata Usaha 4 5
Laki-laki 2 3
Perempuan 2 2
5.
Penjaga Sekolah 0 10
Laki-laki 0 9
Perempuan 0 1
Jumlah 52 22
Didapati dari data diatas jumlah dari keseluruhan tenaga
kependidikan yang terdapat di SMAN 4 Tangerang Selatan berjumlah
sekitar 74 orang guru dengan terbagi atas PNS dan Non-PNS. Tenaga
Pendidik PNS berjumlah 52 orang dan tenaga kepedidikan non-PNS
berjumlah 22 orang dengan terbagi atas tugas yang diabdikan di
sekolah. Tenaga guru terdapat 55 orang yakni 48 orang PNS dan 5
orang non-PNS, Tenaga Laboran hanya terdapat 1 orang non-PNS,
Tenaga pustakawan pun demikian hanya terdapat 1 orang non-PNS,
untuk tenaga tata usaha didapati berjumlah 9 orang diantaranya 4
orang PNS dan 5 orang non-PNS,dan tenaga penjaga sekolah terdapat
10 orang non-PNS.
Peneliti telah berkonsultasi kepada pihak tata usaha dan wakil
kepala sekolah untuk melakukan penelitian dengan memohon izin
terlebih dahulu untuk dimudahkan pada jam mengajar yang telah
42
dijadwalkan khususnya mata pelajaran geografi. Kemudian setelah
mengetahui jadwal untuk penelitian, peneliti dipersilahkan menghadap
kepada guru yang bersangkutan terkait dalam penelitian ini dengan
mata pelajaran geografi, yakni dengan ibu Hamidah, S.Pd dan beliau
mengajar di kelas X dan XI IPS.
4. Siswa
Sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangannya, SMAN 4
Tangerang Selatan pada tahun pelajaran 2014/2015 ini memiliki 28
rombongan belajar yang terdiri dari:
1. 9 rombongan kelas XII: 5 kelas jurusan IPA (1 kelas Inovasi dan 4
kelas reguler) dan 4 kelas jurusan IPS.
2. 9 rombongan kelas XI: 5 kelas jurusan IPA (1 kelas Inovasi dan 4
kelas reguler) dan 4 kelas jurusan IPS.
3. 10 rombongan kelas X: 1 kelas Inovasi dan 9 kelas reguler.
Tabel 4.3 Data Keadaan Siswa Berdasarkan Jenis Kelamin dan Rombel
No. Kelas Jumlah Siswa Jumlah
Rombel
1.
Kelas X 378
10 Laki-laki 151
Perempuan 227
2.
Kelas XI 328
9 Laki-laki 128
Perempuan 200
3.
Kelas XII 305
9 Laki-laki 131
Perempuan 174
Jumlah 1011 28
43
Tabel 4.4 Siswa menurut Tingkat dan Agama
Tingkat Islam Protestan Katolik Hindu Budha Jumlah
X 351 16 8 3 0 378
XI 315 9 3 0 1 328
XII 299 2 3 1 0 305
Jumlah 965 27 14 4 1 1011
Dalam data keadaan siswa menurut tingkat dan keagamaannya
didapati pada kelas X dengan jumlah peserta didik sekitar 378 siswa
diantaranya beragama Islam berjumlah 351, Protestan 16, Katolik 8,
Hindu 3, dan Buddha 0. Pada kelas XI dengan jumlah peserta didik
sekitar 328 siswa diantaranya beragama Islam berjumlah 315,
Protestan 9, katolik 3, Hindu 0 dan Buddha 1. Pada kelas XII dengan
jumlah peserta didik 305 siswa.
5. Program Pembinaan Peserta Didik
Dalam upaya pembinaan dan pengembangan peserta didik SMAN
4 Tangerang Selatan melakukan beberapa program yang dibagi
berdasarkan masing-masing bidang pembinaan dan pengembangannya
untuk para peserta didik SMAN 4 Tangerang Selatan diantaranya:
1) Jenis Kegiatan Sekolah
a) Mid semester Ganjil/Genap
b) Semester Ganji/Genap
c) Try Out
d) Ujian Sekolah
e) Ujian Nasional
f) Event/Workshop
g) Jumat bersih dan Senam Pagi
2) Kegiatan Ekstra Kurikuler
a) Pramuka
b) Palang Merah
c) Pengajian Siswa/Lembaga Dakwah Siswa
44
d) Buletin/Majalah Sekolah
e) Seni Musik
f) Seni Lukis/Kaligrafi
g) Olahraga (Futsal, Basket, Volley, Badminton, dan Bela diri)
h) PASKIBRA
i) KIR (Karya Ilmiah Remaja)
j) Teater dan Tari
k) English Club
l) SISPALA (Siswa Pecinta Alam)
m) Sinematografi (Perfilman)
6. Sarana dan Prasarana
Secara keseluruhan kelengkapan sarana dan prasarana pada SMAN
4 Tangerang Selatan jika disesuaikan dengan kondisi atau jumlah
siswa sudah memadai. Disamping itu fasilitas yang sudah ada perlu
diperbaiki untuk menunjang segala kegiatan siswa baik yang bersifat
akademis maupun non-akademis. Jenis fasilitas yang terdapat pada
SMAN 4 Tangerang Selatan adalah sebagai berikut :
Tabel 4.5 Sarana dan Prasarana
No. Sarana Prasarana Jumlah Baik Rusak
Ringan
Rusak
Berat
1. Ruang Kelas 27 20 7
2. Ruang Kepala
Sekolah 1 1
3. Ruang Wakil Kepala
Sekolah 1 1
4. Ruang Guru & Tata
Usaha 2 2
5. Ruang Bendahara 1 1
6. Ruang Laboratorium 5 4 1
7. Ruang Perpustakaan 1 1
8. Ruang Seni 1 1
9. Ruang Multi Media 1 1
10. Ruang UKS 1 1
45
11. Lapangan Olahraga/
Upacara 2 2
12. Masjid 1 1
13. Ruang BP/ BK 1 1
14. Ruang OSIS &
Pramuka 2 2
15. Ruang Piket 1 1
16. Ruang Koperasi 2 2
17. Kantin 1 1
18. Gudang 5 4 1
19. Ruang Rohis/
Penjaga Sekolah 2 2
20. WC 9 9
Telah dijelaskan keadaan dari keadaan sarana dan prasarana sekolah yang
menurut peneliti sudah begitu lengkap dan memadai, ringkasnya dari keadaan sarana dan
prasarana dalam keterangan baik masih banyak dan hanya terdapat beberapa saja yang
rusak ringan dan tidak membutuhkan waktu yang lama untuk diperbaiki, dalam tabel 4.5
untuk sarana dan prasarana tidak terdapat kategori golongan yang rusak berat.
B. Hasil Penelitian
1. Uji Instrumental
a. Uji Validitas
Hasil dari uji valliditas instrumen soal yang diajukan
kepada siswa kelas XI IPS 3 dengan jumlah siswa 20 orang serta 50
soal yang diujikan. Hasil validitas butir soal untuk setiap nomor
ditujukan pada baris pearson correlation. untuk mengetahui soal valid
atau tidak dibandingkan dengan r tabel Product moment. dengan
jumlah siswa data sebanyak 20 orang (N = 20) dan taraf signifikan 5%
menurut r tabel. Soal dinyatakan valid apabila rhitung > rtabel.
Tabel 4.6 Kisi-Kisi Instrumen Tes Valid
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar Indikator No. Soal
Juml
ah
Menganalisi
s unsur-
unsur
Menganalisis
hidrosfer
dan
1. menjelaskan
pergerakan air
laut
25, 26, 27,
36, 41
5
46
geosfer dampaknya
terhadap
kehidupan di
muka bumi
2. mengidentifika
si kualitas air
laut
15, 21, 45,
46,
4
3. Membedakan
batas perairan
air laut
4, 12, 38, 39,
43,
5
4. Menjelaskan
rangkaian jenis
lautan
6, 32, 40, 3
5. Membedakan
jenis jenis arus
laut
17, 31 2
6. Mengetahui
pola aliran air
laut
44 1
Dari hasil analisis diperoleh nilai korelasi antara skor item
dengan skor total. Nilai ini kemudian dibandingkan dengan nilai r
tabel, r tabel dicari pada signifikansi 0,05 dengan uji dua pihak dan
jumlah data (n) = 20 dengan nilai r tabelnya yaitu 0,444. Dari 50 soal
yang diujikan terhadap 20 soal, hasil analisis didapat nilai korelasi
untuk item 1, 2, 3, 5, 7, 8, 9, 10, 11, 13, 14, 16, 18, 20, 22, 23, 24, 28,
29, 30, 33, 34, 35, 37, 42, 47, 48, 49, 50 kurang dari 0,444. Maka dapat
disimpulkan bahwa item-item tersebut tidak berkolerasi signifikan
dengan skor total (dinyatakan tidak valid) sehingga harus dikeluarkan.
Sedangkan pada item 4, 6, 12, 15, 17, 21, 25, 26, 27, 31, 32, 36, 38, 39,
40, 41, 43, 44, 45, 46 lainnya nilainya lebih dari 0,444 dan dapat
disimpulkan bahwa butir instrumen tersebut valid.
b. Uji Reliabilitas
Uji signifikansi dilakukan pada taraf 0,05, artinya
instrumen dapat dikatakan reliabel bila nilai Alpha lebih besar dari r
kritis Product Moment.
47
Tabel 4.7 Hasil perhitungan Reliabilitas
Ganjil Genap
Ganjil 1
Genap 0,624908954 1
Dapat disimpulkan bahwa hasil nilai pada perhitungan
dengan menggunakan Ms. Excel pada nilai 0,624908954 yang
artinya adalah nilai tersebut reliabel karena berada di atas nilai r tabel
yakni sebesar 0,444.
Keterangan
Kualifikasi koefisien reliabilitas adalah sebagai berikut:
0,91 – 1,00 sangat tinggi
0,71 – 0,90 tinggi
0,41 – 0,70 cukup
0,21 – 0,40 rendah
< 0,20 sangat rendah
Berdasarkan perhitungan diperoleh r20 = 0,444 sehingga dapat
disimpulkan bahwa soal tersebut reliabel dengan kategori cukup.
c. Data Tingkat Kesukaran Soal
Dalam tabel 4.7 dijelaskan bahwa terdapat 20 soal yang
sebelumnya telah diujicobakan kepada kelas yang telah mempelajari
sebelumnya yakni kelas XI IPS 3.
Tabel 4.8 Daftar Nilai Tingkat Kesukaran soal
No
Soal Tingkat Kesukaran Kesimpulan
1 0,75 Mudah
2 0 Sukar
3 0 Sukar
48
4 0,2 Sukar
5 0,05 Sukar
6 0,05 Sukar
7 0,05 Sukar
8 0,05 Sukar
9 0,05 Sukar
10 0,05 Sukar
11 0 Sukar
12 0,05 Sukar
13 0 Sukar
14 0 Sukar
15 0,25 Sukar
16 0 Sukar
17 0 Sukar
18 0,9 Mudah
19 0,05 Sukar
20 0,05 Sukar
Terdapat sebanyak dua puluh soal memiliki rentang nilai
pada taraf kesukarannya masing-masing. Dari 20 soal terdapat 2 soal
mudah dan 18 soal sukar. Berikut ini adalah soal berada pada rentang
mudah, yaitu soal nomor 1 dan 18. Selain pada soal yang berada pada
level/tingkat yang masuk dalam kategori sukar adalah 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8,
9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 19, 20. Perolehan masing-masing nilai
pada setiap butir soal sesuai dengan level dengan level/tingkat dapat
dilihat pada tabel 4. 8
d. Daya Pembeda Soal
Berikut ini akan dijelaskan daya pembeda dari masing-
masing setiap soal yang diujicobakan kepada kelas yang dijadikan
kelas penelitian oleh peneliti. Dapat kita lihat masing-masing
perolehan skor dari setiap butir soal beserta keterangan setelah
dilakukan perhitungan sesuai dalam tabel 4.9
49
Tabel 4.9 Daftar Nilai Daya Pembeda soal
No
Soal Daya Pembeda Kesimpulan
1 0,3 Diterima
2 0 Ditolak
3 0 Ditolak
4 0,4 Diterima
5 0,1 Diperbaiki
6 0 Ditolak
7 0 Ditolak
8 0 Ditolak
9 0,1 Diperbaiki
10 0,1 Diperbaiki
11 0 Ditolak
12 0 Ditolak
13 0 Ditolak
14 0 Ditolak
15 0,4 Diterima
16 0 Ditolak
17 0 Ditolak
18 0 Ditolak
19 0 Ditolak
20 0 Ditolak
Dari tabel 4.9 dapat kita jabarkan untuk nomor soal mana
saja yang ditolak, harus diperbaiki, cukup dan diterima. Sebanyak 16
soal yang berada pada kondisi ditolak, yaitu nomor 2, 3, 6, 7, 8, 11,
12, 13, 14, 16,17, 18, 19, 20. Soal yang berada dalam kondisi diterima
berada pada nomor 1, 4 dan 15. Dan adapun soal yang masih dalam
tahap diperbaiki terdapat pada nomor 5, 9, 10.
2. Uji Prasyarat
a. Uji Normalitas
Pengujian uji normalitas dilakukan terhadap dua data yaitu
data posttest kelas eksperimen yaitu kelas X 2 dan data nilai postest
kelas kontrol X 3. Untuk uji normalitas kedua data digunakan rumus
50
uji Liliefors. Perhitungan uji ini dipaparkan dalam lampiran dan
berikut adalah hasil dari perolehan nilai perhitungan tersebut.
Tabel 4.10 Uji Normalitas kelas X 2
Data Nilai Lhitung Nilai Ltabel Kesimpulan
Nilai Posttest
Kelas
Eksperimen
0,108423 0,15 Berdistribusi
Normal
Nilai Posttest
Kelas Kontrol
0,1061114536 0,15 Berdistribusi
Normal
Sesuai daengan tabel 4.10 berdasarkan nilai pada taraf signifikansi
= 0,05. Kesimpulan dibuat didasarkan pada ketentuan pengujian hipotesos
normalitas yaitu jika Lhitung < Ltabel maka dinyatakan data berdistribusi
normal. Sebaliknya jika Lhitung > Ltabel maka data dinyatakan tidak
berdistribusi normal. Pada tabel tersebut terlihat bahwa pada nilai Lhitung
kedua data lebih kecil dari nilai Ltabel sehingga dinyatakan bahwa kedua
data berdistribusi normal.
b. Uji Homogenitas
Pengujian prasyarat analisis data normalitas selanjutnya adalah
melakukan pengujian prasyarat analisis data homogenitas. Di bawah
adalah hasil perhitungan uji homogenitas
Tabel 4. 11 Hasil Uji Homogenitas pretest
Data Nilai Varians Nilai Fhitung Nilai Ftabel Kesimpulan
Data Pretes Kelas
Eksperimen 84,04
1,26 1,70 Kedua Data
Homogen Data Pretes Kelas
Kontrol 66,92
51
Dari perhitungan di atas diperoleh Fhitung 1,26 dan dari grafik daftar
distribusi F dengan dk pembilang = 35-1 = 34. Dk penyebut = 35 -1 = 35.
Dan α = 0,005 dan Ftabel = 1,70. Tampak bahwa Fhitung < Ftabel. Hal ini
berarti data variabel X dan Y homogen.
Untuk uji homogenitas posttest akan dipaparkan pula dalam bentuk
tabel berikut
Tabel 4. 12 Hasil Uji Homogenitas posttest
Data Nilai
Varians
Nilai Fhitung Nilai Ftabel Kesimpulan
Data Postes Kelas
Eksperimen 45,49
1,01 1,70 Kedua Data
Homogen Data Postes Kelas
Kontrol 46,49
Dari perhitungan di atas diperoleh Fhitung 1.01 dan dari grafik daftar
distribusi F dengan dk pembilang = 35-1 = 34. Dk penyebut = 35 -1 = 35.
Dan α = 0,005 dan Ftabel = 1,70. Tampak bahwa Fhitung < Ftabel. Hal ini
berarti data variabel X dan Y homogen.
Tabel 4.13 Data Hasil nilai pretest siswa kelas eksperimen
No. Nama Siswa Nilai No. Nama Siswa Nilai
1 Ahmad Fauzan Damara 30 19 Khairunnisa Azahra
Aliyaputri 60
2 Ahmad Rizal Fitranda 50 20 Kirana Aprilia Purnomo 60
3 Alvin Kindy Setiawan 50 21 Megawati 50
4 Amalia Izzy Farhaninur 45 22 Miftahul Jannah 45
5 Angga Firmansyah Sidqi 30 23 Muhammad Arya
Ramadhani Andy 55
6 Ardela Nabila 60 24 Muhammad Farrel Fajariadi 45
7 Asrofunnisa 50 25 Muhammad Lio Fernanda 30
8 Baiq Amalia Fridayati 45 26 Muthia Nabilla 50
52
9 Cindy Yuliana 60 27 Nurindah Dwi Lestari 60
10 Dennis Erlangga 35 28 Rahmania Safitri 40
11 Elinda Ritnawati 45 29 Rivaldi Ferdiansyah 45
12 Ersa Muhammad
Ibadurrahman 35 30 Shintia Arisandi 45
13 Ester Feby Angela 55 31 Siti Balqis Syahrania 40
14 Fatimah Seruni Makarimi 40 32 Syahila Leftianti 50
15 Iffa Amalia Rodhiyya 50 33 Tiara Fadjriyaty 55
16 Indraprasta Setyonadi 60 34 Tidy Rabilla Wisnu Azzahra 55
17 Kamalia Nasti 50 35 Zhena Alfatika Ratna 45
18 Ken Ibrahim Anhar 45
Jumlah 1665
Rata-Rata Nilai 47,571
Nilai Pretest yang dihasilkan oleh siswa kemudian diurutkan dari
nilai terendah sampai nilai tertinggi. Adapun urutannya sebagai berikut.
Tabel 4.14 Urutan Nilai Pretest Terendah sampai Tertinggi Siswa
Kelas Eksperimen
Hasil Perolehan Nilai Pretest
30 30 30 35 35 40 40 40 45 45
45 45 45 45 45 45 45 50 50 50
50 50 50 50 50 55 55 55 55 60
60 60 60 60 60
Berdasarkan tabel di atas diketahui nilai pretest yang terendah
adalah 30 sebanyak 3 orang dengan persentase sebesar 8,6%, dan nilai
yang tertinggi adalah 60 sebanyak 6 orang dengan dengan perolehan
persentase sebesar 17,1% yang dapat dilihat secara terperinci dalam
lampiran 5. Nilai Mean 47,57 nilai Median 50, nilai modus 45 dan Standar
Deviasi 8,859. Distribusi Frekuensi pretest hasil belajar geografi siswa
kelas X 2 dapat disajikan dalam bentuk grafik histogram berikut:
53
Diagram 4.1 Grafik Histogram Nilai Pretest Kelas Eksperimen
Tabel 4.15 Data Hasil Posttest Siswa Kelas Eksperimen
No. Nama Siswa Nilai No. Nama Siswa Nilai
1 Ahmad Fauzan Damara
90
19
Khairunnisa Azahra
Aliyaputri 90
2 Ahmad Rizal Fitranda
95
20
Kirana Aprilia
Purnomo 95
3 Alvin Kindy Setiawan 95 21 Megawati 95
4 Amalia Izzy Farhaninur 75 22 Miftahul Jannah 75
5 Angga Firmansyah Sidqi
90
23
Muhammad Arya
Ramadhani Andy 90
6 Ardela Nabila
70
24
Muhammad Farrel
Fajariadi 70
7 Asrofunnisa
70
25
Muhammad Lio
Fernanda 70
8 Baiq Amalia Fridayati 85 26 Muthia Nabilla 85
9 Cindy Yuliana 95 27 Nurindah Dwi Lestari 95
10 Dennis Erlangga 75 28 Rahmania Safitri 75
11 Elinda Ritnawati 75 29 Rivaldi Ferdiansyah 75
54
12
Ersa Muhammad
Ibadurrahman
75
30 Shintia Arisandi 75
13 Ester Feby Angela 80 31 Siti Balqis Syahrania 80
14 Fatimah Seruni Makarimi 80 32 Syahila Leftianti 80
15 Iffa Amalia Rodhiyya 85 33 Tiara Fadjriyaty 85
16 Indraprasta Setyonadi
90
34
Tidy Rabilla Wisnu
Azzahra 90
17 Kamalia Nasti 70 35 Zhena Alfatika Ratna 70
18 Ken Ibrahim Anhar 75
Jumlah 2875
Rata-Rata 82.1429
Nilai posttest yang dihasilkan oleh siswa kemudian diurutkan dari nilai
terendah sampai nilai tertinggi. Adapun urutannya sebagai berikut:
Tabel 4.16 Hasil Perolehan Nilai Posttest Kelas Eksperimen
Hasil Perolehan Nilai Posttest
70 70 70 70 70 70 75 75 75 75
75 75 80 80 80 80 80 85 85 85
85 85 85 85 85 90 90 90 90 90
95 95 95 95 95
Berdasarkan tabel 4.15 di atas diketahui nilai posttest yang terendah
adalah 70 sebanyak empat orang diperoleh nilai persentase tersebut
sebesar 11,4% dan nilai tertinggi adalah 95 sebanyak 5 orang maka
diperoleh nilai persentase sebesar 28,6% data lengkap terdapat pada
lampiran 6. Nilai mean 82,14, nilai median 90,75, dan standar deviasi
8,31. Frekuensi posttest hasil belajar siswa mata pelajaran geografi siswa
kelas X2 dapat disajikan dalam bentuk grafik histogram sebagai berikut.
55
Diagram 4.2 Grafik Histogram Nilai Posttest Kelas Eksperimen
Data Hasil pretest kelas kontrol
Tabel 4.17 Data Hasil Pretest Siswa Kelas Kontrol
No. Nama Siswa Nilai No. Nama Siswa Nilai
1 Agil Saputra 35 19 Laila Midori 60
2 Akhsanu Amalia Putri 60 20 Larasati Putrida Suseno 40
3 Alfrido Prakosa Nugroho 35 21 Laura Irviana 50
4 Anna Sri Michela Buaton 45 22 Muhammad Aditya Putra 60
5 Aprilianda Aulia Robbi 35 23 Muhammad Alif Ghazi 55
6 Audy Rachmat Ramadhan
35 24 Muhammad Fani
Maulana 55
7 Azurie Akbar Ramadhani 60 25 Muhammad Ilham 55
8 Brenda Betania 55 26 Muhammad Mutaqi Ali 40
9 Bunga Melati Sukma Lestari 50 27 Mulia Junita Putri 45
10 Celia Pingkan Mantiri 60 28 Nadya Safira 55
11 Desti Vita Rahma Putri
60 29 Rachel Yulia Nauli
Tobing 45
12 Enggar Pratama 50 30 Ryan Bintang Milenia 60
13 Etsa Yudatara
45 31 Siti Ainun Qolby
Mujahid 55
14 Hilmi Alwan Redjasa 40 32 Wafika Hasti Lubis 35
15 Juza Alya Zennar 50 33 Wulan Dwi Cahyanti 55
56
16 Kantya Safira Araminta 35 34 Yanuar Adam Pangestu 55
17 Khairunnisa
45 35 Zaitun Sakinah Achmad
Shodiq 50
18 Kirana Pitaloka 50
1715
Jumlah 2875
Nilai pretest yang dihasilkan oleh siswa kemudian diurutkan dari nilai
terendah sampai nilai tertinggi. Adapun urutannya sebagai berikut:
Tabel 4.18 Hasil Perolehan Nilai Posttest Kelas Kontrol
Hasil Perolehan Nilai Pretest
35 35 35 35 35 35 40 40 40 45
45 45 45 50 50 50 50 50 50 55
55 55 55 55 55 55 55 55 55 60
60 60 60 60 60
Berdasarkan tabel di atas diketahui nilai pretest yang terendah adalah 35
sebanyak 3 orang dengan persentase sebesar 8,9%, dan nilai yang
tertinggi adalah 60 sebanyak 6 orang dengan dengan perolehan persentase
sebesar 17,1% yang dapat dilihat secara terperinci dalam lampiran. Nilai
Mean 48,57 nilai Median 49, nilai modus 45 dan Standar Deviasi 8,86.
Distribusi Frekuensi pretest hasil belajar geografi siswa kelas X 3 dapat
disajikan dalam bentuk grafik histogram berikut:
Diagram 4.3 Grafik Histogram Nilai Pretest Kelas Kontrol
0
10
20
30
40
50
60
70
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
Pretest Kontrol
57
Tabel 4.19 Data Hasil Posttest Siswa Kelas Kontrol
No. Nama Siswa Nilai No. Nama Siswa Nilai
1 Agil Saputra 70 19 Laila Midori 75
2 Akhsanu Amalia Putri 90 20 Larasati Putrida Suseno 75
3 Alfrido Prakosa Nugroho 70 21 Laura Irviana 90
4 Anna Sri Michela Buaton 80 22 Muhammad Aditya Putra 80
5 Aprilianda Aulia Robbi 70 23 Muhammad Alif Ghazi 70
6 Audy Rachmat Ramadhan 70
24 Muhammad Fani
Maulana 85
7 Azurie Akbar Ramadhani 90 25 Muhammad Ilham 85
8 Brenda Betania 85 26 Muhammad Mutaqi Ali 75
9 Bunga Melati Sukma Lestari 85 27 Mulia Junita Putri 80
10 Celia Pingkan Mantiri 80 28 Nadya Safira 85
11 Desti Vita Rahma Putri 90
29 Rachel Yulia Nauli
Tobing 95
12 Enggar Pratama 85 30 Ryan Bintang Milenia 85
13 Etsa Yudatara 75
31 Siti Ainun Qolby
Mujahid 85
14 Hilmi Alwan Redjasa 70 32 Wafika Hasti Lubis 75
15 Juza Alya Zennar 80 33 Wulan Dwi Cahyanti 85
16 Kantya Safira Araminta 80 34 Yanuar Adam Pangestu 85
17 Khairunnisa 75
35 Zaitun Sakinah Achmad
Shodiq 80
18 Kirana Pitaloka 75
2810
Jumlah 2875
Nilai pretest yang dihasilkan oleh siswa kemudian diurutkan dari nilai
terendah sampai nilai tertinggi. Adapun urutannya sebagai berikut:
Tabel 4.21 Hasil Perolehan Nilai Posttest Kelas Kontrol
Hasil Perolehan Nilai Posttest
70 70 70 70 70 70 70 75 75 75
75 75 75 75 80 80 80 80 80 80
85 85 85 85 85 85 85 85 85 90
90 90 90 90 90
58
Berdasarkan tabel 4.15 di atas diketahui nilai posttest yang terendah
adalah 70 sebanyak empat orang diperoleh nilai persentase tersebut
sebesar 12,4% dan nilai tertinggi adalah 90 sebanyak 6 orang maka
diperoleh nilai persentase sebesar 29,6% data lengkap terdapat pada
lampiran 6. Nilai mean 89,14, nilai median 88,75, dan standar deviasi
8,21. Frekuensi posttest hasil belajar siswa mata pelajaran geografi siswa
kelas X3 dapat disajikan dalam bentuk grafik histogram sebagai berikut.
Diagram 4.4 Grafik Histogram Nilai Pretest Kelas Kontrol
c. Uji N-Gain
Untuk melihat peningkatan pretest dan posttest maka dilakukan uji N-Gain
di bawah ini adalah tabel hasil perhitungan N-Gain dalam tabel 4.22.
Tabel 4.21 Daftar Nilai N-Gain Kelas Eksperimen
NO NAMA SISWA Nilai
Gain Ket Pretes Postes
1 Ahmad Fauzan Damara 30 70 0,571428571 Sedang
2 Angga Firmansyah Sidqi 50 85 0,7 Sedang
3 Muhammad Lio Fernanda 50 80 0,6 Sedang
4 Dennis Erlangga 45 75 0,545454545 Sedang
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1011121314151617181920212223242526272829303132333435
Posttest Kontrol
59
5 Ersa Muhammad
Ibadurrahman 30 70 0,571428571 Sedang
6 Fatimah Seruni Makarimi 60 85 0,625 Sedang
7 Rahmania Safitri 50 85 0,7 Sedang
8 Siti Balqis Syahrania 45 85 0,727272727 Tinggi
9 Amalia Izzy Farhaninur 60 85 0,625 Sedang
10 Baiq Amalia Fridayati 35 80 0,692307692 Sedang
11 Elinda Ritnawati 45 85 0,727272727 Tinggi
12 Ken Ibrahim Anhar 35 70 0,538461538 Sedang
13 Miftahul Jannah 55 80 0,555555556 Sedang
14 Muhammad Farrel
Fajariadi 40 95 0,916666667 Tinggi
15 Rivaldi Ferdiansyah 50 95 0,9 Tinggi
16 Shintia Arisandi 60 90 0,75 Tinggi
17 Zhena Alfatika Ratna 50 90 0,8 Tinggi
18 Ahmad Rizal Fitranda 45 75 0,545454545 Sedang
19 Alvin Kindy Setiawan 60 90 0,75 Tinggi
20 Asrofunnisa 60 95 0,875 Tinggi
21 Iffa Amalia Rodhiyya 50 95 0,9 Tinggi
22 Kamalia Nasti 45 75 0,545454545 Sedang
23 Megawati 55 90 0,777777778 Tinggi
24 Muthia Nabilla 45 70 0,454545455 Sedang
25 Syahila Leftianti 30 70 0,571428571 Sedang
26 Ester Feby Angela 50 85 0,7 Sedang
27 Muhammad Arya
Ramadhani Andy 60 95 0,875 Tinggi
28 Tiara Fadjriyaty 40 75 0,583333333 Sedang
29 Tidy Rabilla Wisnu
Azzahra 45 75 0,545454545 Sedang
30 Ardela Nabila 45 75 0,545454545 Sedang
31 Cindy Yuliana 40 80 0,666666667 Sedang
32 Indraprasta Setyonadi 50 80 0,6 Sedang
33 Khairunnisa Azahra
Aliyaputri 55 85 0,666666667 Sedang
34 Kirana Aprilia Purnomo 55 90 0,777777778 Tinggi
35 Nurindah Dwi Lestari 45 70 0,454545455 Sedang
Rata-rata 47,5714 87,57 0,668011671
Pada Tabel 4.22 dipaparkan masing-masing nilai siswa yang
mengikuti pretest dan posttest kemudian dilakukan perhitungan dengan
menggunakan perhitungan N-Gain. Dalam hal ini mana sajakah siswa-
60
siswa yang berada pada nilai N-Gain rendah, sedang dan tinggi. Pada
Tabel 4.16 tidak terdapat sama sekali siswa yang berada pada kategori
nilai N-Gain yang rendah. Berikut ini adalah siswa yang berada pada nilai
N-Gain yang sedang diantaranya nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 9, 10, 12, 13, 18,
22, 24, 25, 26, 28, 28, 30, 13, 32, 33, 35. Untuk siswa yang berada pada
kategori nilai N-Gain tinggi yakni, 8, 11, 14, 15, 16, 17, 19, 20, 21, 23, 27,
34.
Tabel 4.23 Daftar Nilai N-Gain Kelas Kontrol
NO NAMA SISWA Nilai
Gain Keterangan Pretes Postes
1 Agil Saputra 35 70 0.538461538 sedang
2 Akhsanu Amalia Putri 60 90 0.75 tinggi
3 Alfrido Prakosa Nugroho 35 70 0.538461538 sedang
4 Anna Sri Michela Buaton 45 80 0.636363636 sedang
5 Aprilianda Aulia Robbi 35 70 0.538461538 sedang
6 Audy Rachmat Ramadhan 35 70 0.538461538 sedang
7 Azurie Akbar Ramadhani 60 90 0.75 tinggi
8 Brenda Betania 55 85 0.666666667 sedang
9 Bunga Melati Sukma Lestari 50 85 0.7 sedang
10 Celia Pingkan Mantiri 60 90 0.75 tinggi
11 Desti Vita Rahma Putri 60 90 0.75 tinggi
12 Enggar Pratama 50 85 0.7 sedang
13 Etsa Yudatara 45 75 0.545454545 sedang
14 Hilmi Alwan Redjasa 40 70 0.5 sedang
15 Juza Alya Zennar 50 70 0.4 sedang
16 Kantya Safira Araminta 35 80 0.692307692 sedang
17 Khairunnisa 45 75 0.545454545 sedang
18 Kirana Pitaloka 50 75 0.5 sedang
19 Laila Midori 50 75 0.5 sedang
20 Larasati Putrida Suseno 40 75 0.583333333 sedang
21 Laura Irviana 55 90 0.777777778 tinggi
22 Muhammad Aditya Putra 60 80 0.5 sedang
23 Muhammad Alif Ghazi 55 70 0.333333333 sedang
24 Muhammad Fani Maulana 55 85 0.666666667 sedang
25 Muhammad Ilham 55 85 0.666666667 sedang
26 Muhammad Mutaqi Ali 40 75 0.583333333 sedang
61
27 Mulia Junita Putri 45 80 0.636363636 sedang
28 Nadya Safira 55 85 0.666666667 sedang
29 Rachel Yulia Nauli Tobing 55 90 0.777777778 tinggi
30 Ryan Bintang Milenia 60 85 0.625 sedang
31 Siti Ainun Qolby Mujahid 55 85 0.666666667 sedang
32 Wafika Hasti Lubis 35 75 0.615384615 sedang
33 Wulan Dwi Cahyanti 55 85 0.666666667 sedang
34 Yanuar Adam Pangestu 55 80 0.555555556 sedang
35 Zaitun Sakinah Achmad
Shodiq 50 80 0.6 sedang
Rata-rata 49.1429 80 0.613179598
Pada Tabel 4.23 dipaparkan masing-masing nilai siswa yang mengikuti
pretest dan posttest kemudian dilakukan perhitungan dengan
menggunakan perhitungan N-Gain. Dalam hal ini mana sajakah siswa-
siswa yang berada pada nilai N-Gain rendah, sedang dan tinggi. Pada
Tabel 4.23 tidak terdapat sama sekali siswa yang berada pada kategori
nilai N-Gain yang rendah. Berikut ini adalah siswa yang berada pada
nilai N-Gain yang sedang diantaranya nomor 1, 3, 4, 5, 6, 8, 9, 12, 13,
14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 30, 31, 32, 33, 34,
35. Untuk siswa yang berada pada kategori nilai N-Gain tinggi yakni,
2, 7, 10, 11, 21, 29.
Berikut merupakan visual perbedaan grafik perolehan nilai rata-
rata hasil posttest dari hasil hasil belajar untuk kelompok eksperimen
dan kelompok kontrol.
Diagram 4.5 Nilai Rata-Rata Hasil Belajar dari posttest pada
Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
62
Dari grafik tersebut diketahui bahwa setelah dianalisis dalam
perhitungan N-Gain dapat dilihat jika hasil belajar pada kelompok
kontrol dengan menggunakan metode pembelajaran tradisional
mencapai nilai rata-rata sekitar 80%. Sedangkan pada hasil belajar
kelompok eksperimen dengan menggunakan metode pembelajaran
Super Learning terlihat bahwa rata-rata nilai mencapai 87,57. Hal
tersebut menunjukkan rata-rata hasil belajar geografi pada materi
perairan laut pada kelompok eksperimen lebih baik daripada rata-rata
hasil belajar geografi materi perairan laut pada kelompok kontrol.
3. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis ini dilakukan untuk mengtahui adanya
perbedaan antara pengaruh metode Super Learning terhadap hasil belajar
geografi siswa dengan menggunakan uji t.
Untuk mengetahui Thitung berdasarkan hasil rata-rata posttest dari
kedua kelompok yaitu eksperimen dan kontrol. Rata-rata posttest kelas
eksperimen sebesar 87,57 dengan standar deviasi 8,31. Sedangkan rata-
rata posttest kelas kontrol sebesar 80 dengan standar deviasi 6,79. Nilai
dari standar deviasi masing-masing kelas digabungkan dengan hasil yaitu
15,1.
80
87.57
76
78
80
82
84
86
88
90
Kontrol Eksperimen
63
Untuk Perhitungan Thitung dilakukan dengan perhitungan
menggunakan uji t dari hasil perhitungan antara posttest kelas eksperimen
dan kelas kontrol diperoleh thitung = 2,12.
Untuk keberartian hipotesis yang telah diajukan dengan
mencocokan Thitung dengan Ttabel. Diharuskan menentukan (df) = N-2 maka
diperoleh df = 35+35-2= 68. Besarnya Ttabel dengan df sebesar 68 dan tara
signifikansi 0,05 adalah sebesar 1,99.
Karena didapati perhitungan posttest kelompok eksperimen dan
kontrol Thitung > Ttabel (2,12 > 1,99) maka H0 ditolak dan H1 diterima.
Artinya adalah Metode pembelajaran Super Learning berpengaruh
terhadap hasil belajar siswa kelas X 2 SMA Negeri 4 Kota Tangerang
Selatan.
4. Deskripsi Data Non-test
a) Hasil Observasi Langsung saat Proses Pembelajaran
Berdasarkan pengamatan deskriptif yang dilakukan oleh pengamat
selama mengamati kegiatan siswa dalam hal perilaku dari masing-
masing peserta didik untuk mengetahui respon tentang proses
pembelajaran yang sedang dilakukan dengan menggunakan metode
pembelajaran Super Learning dalam kegiatan pembelajaran di kelas
X2 dengan materi yang dibahas adalah Perairan Laut.
Observasi yang dilakukan adalah untuk mengetahui kegiatan
belajar mengajar selama pembelajaran menggunakan metode
pembelajaran Super Learning. Guru mata pelajaran Goegrafi yang
berperan sebagai observer atau pengamat selama proses pembelajaran
berlangsung. Observasi yang dilakukan untuk mengacu pada lembar
observasi telah dimuat. Sebelum meneliti menggunakan metode
pembelajaran Super Learning guru dan peneliti berdiskusi
perencanaan pembelajaran dengan menggunakan metode Super
Learning diantaranya tahapan-tahapan yang mencakup komponen-
64
komponen yang harus dilakukan diantaranya pendahuluan sampai pada
penutup dalam belajar mengajar di kelas serta alokasi waktu yang
disesuaikan dalam masa penelitian. Sehingga selama proses
pembelajaran berlangsung, peneliti, siswa maupun guru dapat
melaksanakan pembelajaran dengan baik. Dalam observasi hanya
dilakukan sebanyak dua kali. Berikut adalah rekapitulasi dari hasil
observasi mengenai siswa.
Observasi pada pertemuan pertama dalam suanasa belajar mengajar
antara siswa dengan guru belum sepenuhnya berjalan dengan yang
direncanakan sebelumnya karena terkendala oleh beberapa hal yaitu,
siswa belum siap untuk memulai pelajaran karena setelah selesai
istirahat dan yang kedua siswa yang terlambat masuk ke kelas dan
menyiapkan alat tulis dan buku bidang studi geografi. Dengan ini
Pendahuluan yang dilakukan oleh guru di dalam kelas mendapatkan
persentase sekitar 65%, kemudian mengobservasi siswa melalui
metode pembelajaran yang akan digunkan dengan persentase 81%,
pemberian pertanyaan sebelum memulai pelajaran siswa merasa
antusias karena rasa penasarannya dengan persentase 100%,
dilanjutkan dengan pemberian metode pembelajaran Super Learning
dengan persentase 88%, mengasosiasikan 88%, penyampaian deskripsi
selanjutnya mengkoneksikan terhadap murid sekitar 75% dan penutup
88%. Untuk persentasi siswa dalam memulai kelas diberikan persensae
sebesar 69%, pemberian observasi metode pembelajaran 81%,
pemberian pertanyaan 100%, eksperimen dalam metode pembelajaran
75%, mengasosiasikan 75%, mendeskripsikan 88% dan penutup 92%.
Observasi pada pertemuan kedua pun demikian, sama halnya
dengan pertemuan yang pertama. Tetapi terdapat perbaikan dari para
siswa maupun guru. Dalam pendahuluan memulai pelajaran
persentase sekitar 75%, observasi 88%, pemberian pertanyaan 100%,
mengasosiasikan 100%, mendeskripsikan 75% dan menutup pelajaran
65
sekitar 88%. Kemudian dilanjutkan dengan penilaian terhadap siswa
dimana dalam pendahuluan sekitar 81%, prapenerapan metode 94%,
pemberian pertanyaan sekitar 100%, eksperimen 100%,
mengasosiasikan 100%, mendeskripsikan 88% dan penutup 92%.
Aspek yang diamati meliputi keterlaksanaan pembelajaran serta
kemampuan guru dalam memnggunakan metode tersebut. Dapat
dilihat dalam rekapitulasi nilai sebagai berikut.
Tabel 4.24 Total Persentase Lembar Observasi
Aspek yang diamati Keterlakasanaan
Persentase
Pendahuluan 73%
Observasi 86%
Question 100%
Experiment 88%
Associate 91%
Network 81%
Penutup 90%
Dari seluruh obsevasi yang dilaksanakan di kelas baik dari
guru maupun murid didapati dalam memulai kelas sekitar 73% ini
dikarenakan karena jam istirahat membuat keterlambatan dan guru
tidak melakukan punishment atas apa yang terjadi. Kemudian
observasi mengenalkan metode di awal pertemuan dinilai kurang baik
kemudian terdapat peningkatan pada pertemuan ke dua. Dalam
menyampaikan pertanyaan sangat baik dan dapat membuat siswa
terkejut dan keingintahuan siswa pun menjadi tinggi. Dalam
66
menggunakan metode pembelajaran Super Learning dinilai dengan
rata-rata 88%. Mengasosiasikan hasil temuan yang didapati siswa
cukup mengejutkan di pertemuan ke dua dan mengalami peningkatan
dalam belajar yakni sekitar 81%. Mendeskripsikan pelajaran yang di
dapat oleh para siswa sekitar 81%. Serta menutup dan penugasan
selanjutnya sekitar 90%. Dapat disimpulkan implementasi
penggunaan metode pembelajaran Super Learning terlaksana dengan
baik sesuai dengan rencana pembelajaran
b) Deskripsi Hasil Wawancara Guru dan Siswa
Setelah dilakukan observasi untuk mengetahui kegiatan
belajar mengajar selama pembelajaran dengan metode pembelajaran
Super Learning, peneliti akan melakukan wawancara kepada guru dan
beberapa siswa terutama siswa kelas X 2, adapun hasil yang didapati
dari wawancara dengan guru geografi mengenai apa saja yang terdapat
dalam metode Super Learning berikut beliau sampaikan:
Jika dilihat pada manfaatnya belum dipastikan terlihat manfaatnya,
karena keunggulan metode pembelajaran ini hanya dilakukan
dalam beberapa pertemuan saja, alangkah baiknya ini digunakan
dalam jangka waktu yang cukup lama. Saya rasa cukup efektif
dengan adanya metode pembelajaran ini dalam artian membuat
siswa tergrak untuk mencoba kreatif kritis dan ingin terlibat dalam
belajar. Keunggulannya saat memberikan kemudahan dalam proses
kegiatan belajar mengajar karena memiliki kelebihan dapat
membantu siswa dalam menghafal teori yang begitu sulit dihafal
dan sangat fleksibel untuk memori siswa. Kelemahannya yaitu
pada Super Learning ini seharusnya dibutuhkan waktu yang cukup
lama dalam prosesnya tidak bisa dilakukan sekali dua kali saja.
Semoga metode ini dapat dikembangkan lebih baik lagi. Mengenai
saran yang saya berikan, dalam penugasan metode cukup baik dan
sangat kreatif mampu membangkitkan semangat belajar siswa.
Kritiknya adalah kuasai lebih dalam lagi tentang metodenya.
Kalaupun sudah dikuasai dengan benar akan sangat menarik bagi
siswa, semoga kedepannya lebih baik lagi.
Tahap selanjutnya melakukan interview atau wawancara
kepada beberapa siswa di kelas X 2. Peneliti mengambil 3 narasumber
67
yang dijadikan responden untuk diwawancarai. Peneliti mengambil
salah satu pendapat dari siswa kelas X 2 yang bernama Angga
Firmansyah mengenai metode penggunaan Super Learning sebagai
metode pembelajaran, siswa tersebut menyampaikan.
Kalau kesulitan ada sedikit sih yang sulit, karena kita baru tau
kalo ada cara belajar yang begini. Manfaatnya banyak, kita jadi
lebih mudah menghafal apalagi ada kata-kata singkatan yang aneh
itu. Iya ka efektif, kalo kita lagi lupa bisa aja mengingat ingat
metode yang kemarin kakak kasih itu selalu melekat di kepala
saya. Kalo ditanya berapa lama buat nguasain materinya
tergantung ka, kalo biasanya sih lama banget udah gitu geografi
banyak hafalannya. Semoga dengan metode pelajaran ini atau lain
bisa membangkitkan kita buat semangat belajar lagi, kalau bisa
games, sama metodenya yang asik ka kayak kemarin.
Dari pernyataan yang disampaikan, dapat diambil sebuah
kesimpulan bahwa pada dasarnya penggunaan metode pembelajaran
Super Learning ini cocok diterapkan pada materi IPS terutama
geografi yang mengandung berbagai macam teori yang sulit untuk
diingat, hal ini dapat dilihat dari pernyataan guru yang telah
mengamati proses pembelajaran yang terjadi di dalam kelas. Selain itu,
metode pembelajaran ini mampu memberikan pengaruh kepada siswa
X 2 ketika sedang dalam pelajaran, yang pada dasarnya ketika selesai
istirahat mereka malas untuk belajar menjadi bersemangat ketika
menggunakan metode ini sehingga siswa lebih memperhatikan selama
proses pembelajaran berlangsung. Kurangnya dalam metode ini adalah
waktu dan penerapannya, alangkah baiknya jika diterapkan pada waktu
yang cukup lama supaya siswa lebih terbiasa dan guru pun juga
demikian.
c) Hasil Penilaian Belajar
Pada penilaian sikap dari masing-masing setiap siswa
dalam aspek menanya, mengamati, mengolah data, menyimpulkan dan
menyajikan temuannya menunjukkan kepada arah yang lebih baik
68
walaupun msih memerlukan beberapa perbaikan sedikit. Pada
penilaian selanjutnya adalah proses belajar berlangsung dimana
beberapa siswa mendapatkan beberapa catatan perbaikan yaitu dalam
hal kesopanan, ketertiban, kedisiplinan saat proses belajar berlangsung
dan beberapa siswa lainnya terdapat juga yang mendominasi dalam hal
melakukan diskusi. Penilaian yang terakhir adalah saatnya
mempresentasikan hasil temuannya di depan kelas. Pada saat
memberikan penjelasan terkadang tidak sesuai degan topik yang
dibahas. Kurangnya memberikan kesimpulan pada akhir presentasi.
Pemberian nilai berupa skor dapat dilihat dalam lampiran lembar
penilaian diskusi.
C. Pembahasan
Hasil belajar siswa diperoleh dengan menggunakan tes tertulis. Tes
tersebut diberikan kepada kelas yang menjadi tempat penelitian. Tes
tertulis ini diberikan sebelum dan sesudah kelas tersebut melaksanakan
pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran Super Learning.
Hal ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa sebelum
dan setelah melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode
pembelajaran Super Learning. Pada kelas X 2 sebelum menggunakan
metode pembelajaran Super Learning, terlebih dahulu memberikan
tayangan berupa slide show dari power point selanjutnya kita berikan
pretest untuk mengetahui kemampuan masing-masing siswa sebelum
metode pembelajaran Super Learning diberikan kepada siswa dalam
proses pembelajaran.
Tes tertulis digunakan untuk menjaring hasil belajar siswa. Dalam
hal ini tes yang digunakan adalah berupa tes objektif Pilihan Ganda (PG).
tes pilihan ganda yang dimaksud bertujuan untuk memperoleh data
mengenai hasil belajar siswa pada materi kelautan mata pelajaran geografi
69
dari segi kognitif (pengetahuan). Tes ini diberikan dua kali, yakni sebelum
proses pembelajran dilaksanakan (pretest) yang bertujuan untuk
mengetahui kemampuan awal siswa dan setelah proses pembelajaran
dilaksanakan (posttest) dengan menggunakan metode pembelajaran Super
Learning. Soal yang diberikan pada siswa adalah soal yang telah
diujicobakan terlebih dahulu untuk mengetahui kelayakan soal tersebut
meliputi validitas soal, reliabilitas soal, daya pembeda dan tingkat
kesukaran. Salah satu tujuan dari analisis pokok uji ini adalah untuk
mengidentifikasikan soal-soal yang baik, kurang baik, dan soal yang jelek.
Setelah diberikan tes berupa pemberian pretest pada awal
pembelajaran untuk tahapan selanjutnya adalah proses diskusi dengan
menggunakan metode pembelajaran Super Learning. Penelitian ini
dilaksanakan di ruang kelas karena lebih kondusif efisien dan tidak
membuang waktu terlalu banyak untuk berpindah ruangan. Pada mulanya
kegiatan belajar sangat tertib dan penuh antusiasme yang tinggi, walaupun
ada beberapa hal didapati diluar dari rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP) yang telah disusun pada hari sebelum pembelajaran berlangsung.
Setelah dilakukan pembelajaran dengan menggunakan metode
pembelajaran Super Learning pada materi perairan laut geografi
selanjutnya siswa diberi posttest untuk menjaring hasil belajar setelah
menggunakan metode pembelajaran Super Learning. Rata-rata nilai
posttest pada kelas eksperimen X 2 yakni sebesar 82,143. Penilaian
masing-masing nilai secara terperinci dengan perolehan nilai
persentasenya dapat dilihat juga pada lampiran. Pola pembelajaran dengan
metode Super Learning merupakan metode pembelajaran yang sesuai
dengan cara kerja otak manusia, metode Super Learning dapat
diaplikasikan pada mata pelajaran yang sifatnya hafalan seperti Geografi,
ekonomi, sejarah dan sebagainya. Dalam buku pelatihan peningkatan mutu
dan profesionalisme guru dikemukakan. Super Learning adalah
seperangkat teknik yang membantu kita untuk menggunakan kedua
70
belahan otak (kiri kanan). Dalam pengajaran saat kondisi kita
menggunakan sisi saja kiri otak kita dan kita memiliki hasil yang sangat
optimal. Super Learning membantu kita untuk menggunakan sekitar 90%
dari otak yang tidak mungkin dalam kondisi sedang belajar. Tujuan dasar
super teknik belajar adalah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Ini
adalah pembelajaran tanpa tekanan dari luar atau suatu tekanan. Karena itu
adalah belajar haruslah tanpa adanya tekanan apapun. Teknik belajar
Super Learning dapat membantu kita untuk mempercepat kekuatan mental
pelajar.40
Keberhasilan belajar siswa tidak hanya ditentukan oleh fasilitas
yang ada, namun kondisi siswa sebagai pihak yang dikenai proses
pendidikan ikut pula berpengaruh. peningkatan mutu pendidikan pada
setiap jenjang pendidikan adalah salah satu yang diharapkan. masalah
mutu dan pendidikan tidak dapat dipisahkan dari kualitas guru yang
bertugas dalam melaksanakan pendidikan dan memberikan bimbingan
pembelajan. Oleh sebab itu, guru dituntut untuk selalu memperluas
wawasan dan menambah bekal pengetahuan dan keterampilan yang
dimiliki agar tidak tertinggal dari kemajuan yang semakin cepat. Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS) mencakup aspek pengetahuan yang tidak
terbatas pada fakta dan konsep saja tetapi juga aplikasi konsep dan
prosesnya yang mengacu pada proses pola pikir.
Berdasarkan deskripsi tersebut maka disimpulkan bahwa minat
terhadap belajar terhadap IPS Geografi mempunyai pengaruh terhadap,
prestasi belajar IPS Geografi. Jika minat belajar terhadap IPS Geografi
tinggi maka siswa lebih berkesempatan untuk memperoleh hasil belajar
yang baik pula. Demikian dengan siswa yang tidak berminat atau pun
mempunyai minat belajar yang rendah, maka berkecenderungan untuk
mendapatkan hasil belajar yang kurang baik.
40
Hussain Shafqat, Sarwar Muhammad, Yousaf Imran, Naemullah and Inamullah, An experimental study for effectiveness of superlearning technique at elementary level in Pakistan.... 22 December 2009 h. 1 – 2
71
Dalam hal ini terjadi peningkatan pada hasil belajar yang cukup
signifikan pada awal sebelum menggunakan metode pembelajaran Super
Learning dalam kegiatan pembelajaran yakni memperoleh nilai rata-rata
pretest sebesar 47,57 terhadap posttest sebesar 87,57. Tidak hanya sampai
pada peningkatan hasil belajar berupa nilai dari masing-masing siswa
tetapi juga hasil pada N-Gain dimana nilai tersebut berada pada rentang
tertinggi yakni dengan skor 0,9. Sedangkan untuk nilai terendah pada N-
Gain diperoleh skor 0,45.
Untuk peningkatan yang terjadi pada kelas kontrol yang tidak
menggunakan metode pembelajaran Super Learning memperoleh rata-rata
nilai pretest sebesar 49.14 terhadap posttest sebesar 80. Terlihat pada hasil
perhitungan N-Gain rentang skor tertinggi yang diperoleh yakni dengan
skor 0,77. Sedangkan untuk nilai terendah pada N-Gain diperoleh skor 0,5.
Pada tentang hasil observasi dalam proses pembelajaran baik yang
dilakukan oleh peneliti sebagai guru dan juga siswa. Dalam hasil observasi
yang dilakukan oleh guru terhadap siswa tidak banyak yang harus
diperbaiki hanya ketertiban dalam mengikuti kegiatan belajar dalam hal ini
adalah diskusi yang diselenggarakan di kelas oleh guru. Namun, ada hal
menarik yang menjadi perhatian dari peneliti ketika guru mata pelajaran
goegrafi secara langsung memberikan tanggapan berupa melakukan
penilaian secara nyata pada saat pembelajaran berlangsung yaitu
memberikan sebuah motivasi untuk memberikan semangat siswa dalam
melakukan kegiatan belajar.
Berdasarkan kajian yang telah diuraikan, dalam melihat akan
keunggulan dari metode pembelajaran Super Learning ini pembelajaran
dapat berlangsung secara lancar serta dapat menciptakan suasana
pembelajaran yang dapat memberikan suasana senang, kreatif dan dapat
mengembangkan kemampuannya. Diharapkan dengan terciptanya kondisi
tersebut akan menunbuhkan rasa tertarik siswa terhadap mata pelajaran
IPS Geografi.
73
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hipotesis yang dijelaskan pada BAB IV yang menyatakan
bahwa terdapat pengaruh yang positif dari penggunaan metode
pembelajaran Super Learning terhadap hasil belajar siswa kelas X 2. Hal
ini dikaitkan dengan penelitian terdahulu dimana dalam penelitiannya
dikatakan pada siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) ketika
menggunakan metode ini telah menemukan tingkatan suatu hasil belajar
yang sangat baik dengan pemberian metode berdasarkan teknik tertentu
sehingga membuat penggunaan metode pembelajaran semakin terarah dan
terkontrol dengan baik hingga mendapatkan nilai yang baik.
Ternyata setelah diteliti terdapat pengaruh yang positif dari
penggunaan metode pembelajaran Super Learning terhadap hasil belajar
siswa kelas X pada mata pelajaran geografi. Dalam hal ini terjadi
peningkatan pada hasil belajar yang cukup signifikan pada awal sebelum
menggunakan metode pembelajaran Super Learning dalam kegiatan
pembelajaran yakni memperoleh nilai rata-rata pretest sebesar 47,57
terhadap posttest sebesar 87,57. Tidak hanya sampai pada peningkatan
hasil belajar berupa nilai dari masing-masing siswa tetapi juga hasil pada
N-Gain dimana nilai tersebut berada pada rentang tertinggi yakni dengan
skor 0,9. Sedangkan untuk nilai terendah pada N-Gain diperoleh skor 0,45.
Untuk peningkatan yang terjadi pada kelas kontrol yang tidak
menggunakan metode pembelajaran Super Learning memperoleh rata-rata
nilai pretest sebesar 49,14 terhadap posttest sebesar 80. Terlihat pada hasil
perhitungan N-Gain rentang skor tertinggi yang diperoleh yakni dengan
skor 0,77. Sedangkan untuk nilai terendah pada N-Gain diperoleh skor 0,5.
Untuk hipotesis yang telah diajukan dengan mencocokan Thitung dengan
Ttabel. Diharuskan menentukan (df) = N-2 maka diperoleh df = 35+35-2=
74
68. Besarnya Ttabel dengan df sebesar 68 dan tara signifikansi 0,05 adalah
sebesar 1,99.
Karena didapati perhitungan posttest kelompok eksperimen dan
kontrol Thitung > Ttabel (2,12 > 1,99) maka H0 ditolak dan H1 diterima.
Artinya adalah Metode pembelajaran Super Learning berpengaruh
terhadap hasil belajar siswa kelas X.2 SMA Negeri 4 Kota Tangerang
Selatan. Yang dalam hal ini bila disimpulkan adalah : terdapat pengaruh
dari penggunaan metode pembelajaran Super Learning terhadap hasil
belajar siswa kelas X di SMAN 4 Tangerang Selatan. Dengan hipotesis
statistiknya adalah
H0 : Tidak terdapat pengaruh dari penggunaan metode pembelajaran
Super Learning terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran geografi
materi kelautan.
H1 : Terdapat pengaruh positif dari penggunaan metode pembelajaran
Super Learning terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran geografi
materi kelautan.
B. Implikasi
Dalam hal ini perbaikan dengan cara memberikan berbagai macam
metode, pendekatan atau strategi yang interaktif untuk meningkatkan
kemauan belajar yang ada dalam diri siswa agar belajar menjadi bermakna.
Selain itu dengan melakukan penambahan beberapa buku-buku yang
berbaikan dengan mata pelajaran IPS khususnya geografi akan mampu
memudahkan dalam melakukan pembelajaran geografi di kelas.
C. Saran
Dengan berakhirnya pada kesimpulan yang berimplikasi pada
saran-saran.
1. Saran untuk siswa : Diharapkan setelah belajar dengan
menggunakan metode pembelajaran Super Learning ini siswa-siswi
akan semakin bersemangat dalam belajar.
75
2. Saran untuk guru : Diharapkan dengan diperkenalkannya
metode pembelajaran Super Learning di tahun ajaran kedua ini akan
membuat guru mata pelajaran geografi dapat melakukan eksplorasi
dengan mengkombinasikan pada metode ataupun pendekatan lainnya.
Sehingga belajar akan menjadi menyenangkan.
3. Saran untuk Sekolah : Agar senantiasa melakukan inovasi-inovasi
dan kreasi dalam kegiatan belajar mengajar selanjutnya dengan
mengapresiasi guru-guru yang kreatif dengan menggunakan berbagai
macam metode dan pendekatan lainnya.
4. Saran untuk peneliti : Salah satu acuan yang akan digunakan
dalam kegiatan belajar mengajar selanjutnya dengan melihat pada
kelebihan dan kekurangan metode pembelajaran Super Learning.
DAFTAR PUSTAKA
Adam Kuper & Jessica Kuper, ENSIKLOPEDI ILMU-ILMU SOSIAL Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada: 1996
Agus Prijono, Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM Yogyakarta, Pustaka
pelajar, 2013 cet X
Anisah Basleman dan Syamsu Mappa, Teori Belajar Orang Dewasa Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2011
Arthur Getis & Judith M. Getis, geography Boston: houghton mifflin company, 1982
Budi. Susetyo. Statistika untuk Analisis Data Penelitian. Bandung:Refika Aditama, 2010
Eric Jensen, Guru Super dan Super Teaching edisi IV, Original title; Super Teaching,
Jakarta: PT Indeks
Hussain Shafqat, Sarwar Muhammad, Yousaf Imran, Naemullah and Inamullah, An
experimental study for effectiveness of superlearning technique at elementary level in
Pakistan University of Glasgow, UK. University of Worcester, UK. University of Arid
Agriculture Pakistan. Punjab Education Department,Pakistan. Kohat Uni of Science and
Technology, Pakistan 22 December 2009
Iif khoiru Ahmadi , Hendro Ari Setyono & Sofan Amri, Pembelajaran Akselerasi Jakarta;
Prestasi Pustakaraya,2011
Mahmud, Metode Penelitian Pendidkan Bandung: PUSTAKA SETIA, 2011,
Margaret E. Gredler, Learning and Istruction : Teori dan Aplikasi Jakarta : Kencana,
2011 cet I
Muhammad Ayaz, dkk, Effect Of Super learning Techniques On Students Academic
Achievement In English Subject At Secondary Level In Khyber Pakhtunkhwa, DIKhan:
Gomal University Journal of Research, 292 Dec 2013
Mulato Budi Santoso ,Peningkatan minat dan prestasi belajar siswa terhadap mata
pelajaran IPS Goegrafi dengan metode Super Learning diu SMP Pandanaran Plupuh
Sragen. Program Studi Peneidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup Peminatan
Pendidikan Gografi, Univrsitas Sebelas Maret Surakarta, 2008
Nana Sudjana, Penilaian hasil proses belajar mengajar Bandung: remaja rosdakarya.
2012 cet XVII
Oemar Hamalik, Media Pendidikan Bandung: PT Citra Aditya Bakti, 1994 cet VII
Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar Yogayakarta, Pustaka Pelajar, 2013 Cet V
Rudy Gunawan, Pendidikan IPS filosofi, konsep dan aplikasi Bandung: ALFABETA,
2013 cet II
Rusman, Belajar dan pembelajaran berbasis komputer, mengembangkan profesionalisme
Guru Abad 21, Bandung: ALFABETA,2013
Sapriya, Susilawati Sadjarudin Nurdin, Konsep Dasar IPS Bandung, UPI PRESS, 2006
Sofyan Siregar, Statistika Deskriptif untuk Penelitian, Jakarta, PT RAJAGRAFINDO
PERSADA,2010
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan
R&D,Bandung: Alfabeta, 2013
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: PT Rineka
Cipta, 2010
Suyono & Hariyanto, Belajar dan Pembelajaran Teori dan Konsep Dasar Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2011
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar Jakarta: PT RINEKA CIPTA Cet III
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang sistem Pendidikan
Nasional
KISI-KISI INSTRUMEN TES
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar Indikator No. Soal
Juml
ah
Menganalisi
s unsur-
unsur
geosfer
Menganalisis
hidrosfer
dan
dampaknya
terhadap
kehidupan di
muka bumi
1. menjelaskan pergerakan
air laut
5, 7, 25, 26,
27, 29, 36,
41
8
2. mengidentifikasi kualitas
air laut
9, 15, 21, 22,
28,
42,45,46,47
9
3. Membedakan batas
perairan air laut
1,2,3,4,12,
30,33, 35,
37, 38, 39,
43,48, 49,50
15
4. Menjelaskan rangkaian
jenis lautan
6,8,10,14,
32, 40, 13,
16, 18, 19,
20, 24, 34
13
5. Membedakan jenis jenis
arus laut
11,17, 31 3
6. Mengetahui pola aliran air
laut
23, 44 2
Kontrol
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
NAMA SEKOLAH : SMAN 4 KOTA TANGERANG SELATAN
Mata Pelajaran : Geografi
Kelas/Semester : X (sepuluh)/2 (dua)
Standar Kompetensi : 3. Menganalisis unsur-unsur geosfer
Kompetensi Dasar : 3.4. Menganalisis hidrosfer dan dampaknya terhadap kehidupan di
muka bumi
Indikator Pencapaian Kompetensi: - Menjelaskan perbedaan pesisir dan pantai
- Mengklasifikasi jenis-jenis laut
- Membedakan batas batas perairan air laut
- Mengidentifikasi morfologi laut
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
A. Tujuan Pembelajaran
Siswa mampu
A. Membedakan zona pesisir dan pantai
B. Mengklasifikasi jenis-jenis laut
C. Mengidentifikasi zona morfologi laut
Karakter siswa yang diharapkan :
Kerja keras, Jujur, saling menghargai. inovatif
B. Materi Pembelajaran
A. Perairan Laut
Zona pesisir dan laut
Klasifikasi laut
Morfologi laut
Jenis Laut
C. Metode Pembelajaran
Ceramah, tanya jawab, penugasan,
D. Sumber/ Bahan/ Alat Belajar
1. Buku sumber Geografi SMA Advanced Learning Geography 1 - GRAFINDO
2. Buku-buku penunjang yang relevan
3. Peta konsep
4. LCD / power point dan gambar
5. Internet
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
Menganalisis hidrosfer dan
dampaknya terhadap
kehidupan di muka bumi
Membaca buku dan
menjelaskan perbedaan
pesisir dan pantai
Siswa dapat Jelaskanlah
perbedaan antara pesisir dan
pantai!
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
Menjelaskan dan
menunjukkan pada
peta dunia jenis-jenis
laut
Mengamati gambar dan
menjelaskan morfologi
laut
Tunjukkanlah pada peta
dunia mengenai jenis –jenis
laut di dunia!
E. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Kedelapan
1. Kegiatan Pendahuluan
Apersepsi: guru menyapa siswa, kemudian mengabsen.
Guru menanyakan pengertian perairan laut.
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
Guru menjelaskan materi disertai gambar morfologi laut. (nilai yang ditanamkan: Kerja
keras, Jujur, saling menghargai.);
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
Tanya jawab mengenai materi. (nilai yang ditanamkan: Kerja keras, Jujur, saling
menghargai.);
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan: Kerja
keras, Jujur, saling menghargai.);
Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan: Kerja keras,
Jujur, saling menghargai.)
3. Kegiatan Penutup
Melakukan refleksi materi yang telah dibahas. (nilai yang ditanamkan: Kerja keras,
Jujur, saling menghargai.);
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai materi yang
kurang dimengerti. (nilai yang ditanamkan: Kerja keras, Jujur, saling menghargai.);
Evaluasi materi: mengerjakan soal evaluasi pada akhir bab (hal 211-212). (nilai yang
ditanamkan: Kerja keras, Jujur, saling menghargai.);
Menugaskan siswa untuk mencari bahan-bahan dari internet mengenai Artikel Siklus
Hidrologi, Jenis perariran darat, Laut. (nilai yang ditanamkan: Kerja keras, Jujur, saling
menghargai.);
F. Penilaian
A. Penilaian tertulis: Soal evaluasi soal akhir bab HIDROSFER
I. Skala Sikap
Rubrik Penilaian Skala Sikap
Indikator Pencapaian Kompetensi Nilai kuantitatif Deskripsi (Alasan)
Pengetahuan tentang fenomena geosfer
Pemahaman tentang materi
Kemampuan melakukan analisis atas
pernyataan/kutipan tersebut
Sikap terhadap pernyataan/kutipan
tersebut
Alasan terhadap sikap atas
pernyataan/kutipan tersebut
Kemampuan penggunaan bahasa yang
baik dalam analisis
Nilai rata-rata
Mengetahui,
Guru Pamong,
Hamidah, S.Pd
NIP. 19504191981112001
Tangerang Selatan, 16 April 2015
Mahasiswa PPKT
Dedi Firman Prasetyo
NIM.1111015000034
Kontrol
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
NAMA SEKOLAH : SMAN 4 KOTA TANGERANG SELATAN
Mata Pelajaran : Geografi
Kelas/Semester : X (sepuluh)/2 (dua)
Standar Kompetensi : 3. Menganalisis unsur-unsur geosfer
Kompetensi Dasar : 3.4. Menganalisis hidrosfer dan dampaknya terhadap kehidupan di
muka bumi
Indikator Pencapaian Kompetensi : - Menjelaskan gerakan arus laut
- Mengidentifikasi kualitas air laut di Indonesia
- Membedakan batas perairan laut Indonesia
- Mengetahui pola lairan air laut
- Membedakan jenis jenis arus laut
- Membedakan batas batas perairan air laut
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
A. Tujuan Pembelajaran
Siswa mampu
A. Menunjukkan pada peta dunia letak arus-arus laut dunia
B. Menganalisis kualitas air laut di Indonesia
C. Mengklasifikasi batas perairan laut Indonesia
Karakter siswa yang diharapkan :
Kerja keras, Jujur, saling menghargai.
B. Materi Pembelajaran
A. Perairan Laut
- Gerakan air laut
- Kualitas air laut
- Wilayah Perairan Laut Indonesia
C. Metode Pembelajaran
Ceramah, life skills, diskusi,
D. Sumber/ Bahan/ Alat Belajar
A. Kurikulum KTSP dan perangkatnya
B. Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA - ESIS
C. Buku sumber Geografi SMA – ESIS
D. Buku-buku penunjang yang relevan
E. Peta konsep
F. Peta Dunia
G. OHP / Slide Proyektor
H. Internet
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
Menganalisis hidrosfer dan
dampaknya terhadap
kehidupan di muka bumi
Mengamati peta dunia
dan menunjukkan letak
arus-arus laut dunia
Membaca buku dan
menjelaskan faktor
penyebab perbedaan
warna air laut
Mendiskusikan kualitas
air laut di Indonesia
Menjelaskan batas
perairan laut Indonesia
Siswa dapat Tunjukkan pada
peta dunia letak Laut Merah
dan jelaskan mengapa
dinamakan Laut Merah!
Diskusikanlah mengenai
masuknya Pulau Sipadan
dan Ligitan ke dalam
wilayah Malaysia! Kaitkan
dengan batas perairan laut
Indonesia!
E. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Kesembilan
1. Kegiatan Pendahuluan
Apersepsi: guru menyapa siswa, kemudian mengabsen.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
Guru menjelaskan materi disertai peta dunia. (nilai yang ditanamkan: Kerja keras, Jujur,
saling menghargai.);
Guru menyuruh untuk menemutunjukkan letak arus-arus dunia pada peta dunia. (nilai
yang ditanamkan: Kerja keras, Jujur, saling menghargai.);
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
Mendiskusikan masuknya Pulau Sipadan dan Ligitan ke dalam wilayah Malaysia.
Analisis berdasarkan batas perairan laut Indonesia. (nilai yang ditanamkan: Kerja keras,
Jujur, saling menghargai.);
Menyimpulkan hasil diskusi. (nilai yang ditanamkan: Kerja keras, Jujur, saling
menghargai.);
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan: Kerja
keras, Jujur, saling menghargai.);
Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan: Kerja keras,
Jujur, saling menghargai.)
3. Kegiatan Penutup
Melakukan refleksi materi yang telah dibahas. (nilai yang ditanamkan: Kerja keras,
Jujur, saling menghargai.);
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai materi yang
kurang dimengerti. (nilai yang ditanamkan: Kerja keras, Jujur, saling menghargai.);
Penugasan untuk evaluasi akhir semester: mengerjakan soal evaluasi semester 2 (hal 175
– 178). (nilai yang ditanamkan: Kerja keras, Jujur, saling menghargai.);
F. Penilaian
Jenis tagihan : Unjuk kerja
Bentuk tagihan : Diskusi
Bahan diskusi : Diskusikanlah mengenai masuknya Pulau Sipadan dan Ligitan ke dalam
wilayah Malaysia! Analisis berdasarkan batas perairan laut Indonesia!
Lembar Penilaian Diskusi
Hari/Tanggal : …………………………………………………….
Topik Diskusi : ……………………………………………………..
No Sikap/Aspek yang dinilai Nama Kelompok/
Nama peserta didik
Nilai
Kualitatif
Nilai
Kuantitatif
Penilaian kelompok
1. Menyelesaikan tugas kelompok
dengan baik
2. Kerjasama kelompok
3. Hasil tugas
4. Penggunaan bahasa yang baik
Jumlah Nilai Kelompok
Penilaian Individu Peserta didik
1. Partisipasi dalam kegiatan
2. Berani menjawab pertanyaan
3. Inisiatif
4. Ketelitian
Jumlah Nilai Individu
Kriteria Penilaian:
Nilai kualitatif Nilai kuantitatif
Memuaskan 4 > 80
Baik 3 68 - 79
Cukup 2 56 - 67
Kurang 1 < 55
Mengetahui,
Guru Pamong,
Hamidah, S.Pd
NIP. 19504191981112001
Tangerang Selatan, 4 Mei 2015
Mahasiswa PPKT
Dedi Firman Prasetyo
NIM.1111015000034
Eksperimen
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
NAMA SEKOLAH : SMAN 4 KOTA TANGERANG SELATAN
Mata Pelajaran : Geografi
Kelas/Semester : X (sepuluh)/2 (dua)
Standar Kompetensi : 3. Menganalisis unsur-unsur geosfer
Kompetensi Dasar : 3.4. Menganalisis hidrosfer dan dampaknya terhadap kehidupan di
muka bumi
Indikator Pencapaian Kompetensi: - Menjelaskan perbedaan pesisir dan pantai
- Mengklasifikasi jenis-jenis laut
- Membedakan batas batas perairan air laut
- Mengidentifikasi morfologi laut
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
A. Tujuan Pembelajaran
Siswa mampu
A. Membedakan zona pesisir dan pantai
B. Mengklasifikasi jenis-jenis laut
C. Mengidentifikasi zona morfologi laut
Karakter siswa yang diharapkan :
Kerja keras, Jujur, saling menghargai. inovatif
B. Materi Pembelajaran
A. Perairan Laut
Zona pesisir dan laut
Klasifikasi laut
Morfologi laut
Jenis Laut
C. Metode Pembelajaran
Ceramah, tanya jawab, penugasan, super learning
D. Teknik Pembelajaran
Digit, Linking, Visualisasi
E. Sumber/ Bahan/ Alat Belajar
1. Buku sumber Geografi SMA Advanced Learning Geography 1 - GRAFINDO
2. Buku-buku penunjang yang relevan
3. Peta konsep
4. LCD / power point dan gambar
5. Internet
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
Menganalisis hidrosfer dan
dampaknya terhadap
kehidupan di muka bumi
Membaca buku dan
menjelaskan perbedaan
pesisir dan pantai
Menjelaskan peta
dunia jenis-jenis laut
Mengamati gambar dan
menjelaskan morfologi
laut
Siswa dapat Jelaskanlah
perbedaan antara pesisir dan
pantai!
Tunjukkanlah pada peta
dunia mengenai jenis –jenis
laut di dunia!
F. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Kedelapan
1. Kegiatan Pendahuluan
Apersepsi: guru menyapa siswa, kemudian mengabsen.
Guru menanyakan pengertian perairan laut.
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
Guru menjelaskan materi disertai gambar morfologi laut. (nilai yang ditanamkan: Kerja
keras, Jujur, saling menghargai.);
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
Tanya jawab mengenai materi dengan visualisasi yang terdapat pada gambar. (nilai yang
ditanamkan: Kerja keras, Jujur, saling menghargai.);
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
Menggunakan teknik digit dan linking untuk memudahkan dalam menghafal serta
menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan: Kerja
keras, Jujur, saling menghargai.);
Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan: Kerja keras,
Jujur, saling menghargai.)
3. Kegiatan Penutup
Melakukan refleksi materi yang telah dibahas. (nilai yang ditanamkan: Kerja keras,
Jujur, saling menghargai.);
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai materi yang
kurang dimengerti. (nilai yang ditanamkan: Kerja keras, Jujur, saling menghargai.);
Evaluasi materi: mengerjakan soal evaluasi pada akhir bab (hal 211-212). (nilai yang
ditanamkan: Kerja keras, Jujur, saling menghargai.);
Menugaskan siswa untuk mencari bahan-bahan dari internet mengenai Artikel Siklus
Hidrologi, Jenis perariran darat, Laut. (nilai yang ditanamkan: Kerja keras, Jujur, saling
menghargai.);
G. Penilaian
A. Penilaian tertulis: Soal evaluasi soal akhir bab HIDROSFER
I. Skala Sikap
Rubrik Penilaian Skala Sikap
Indikator Pencapaian Kompetensi Nilai kuantitatif Deskripsi (Alasan)
Pengetahuan tentang fenomena geosfer
Pemahaman tentang materi
Kemampuan melakukan analisis atas
pernyataan/kutipan tersebut
Sikap terhadap pernyataan/kutipan
tersebut
Alasan terhadap sikap atas
pernyataan/kutipan tersebut
Kemampuan penggunaan bahasa yang
baik dalam analisis
Nilai rata-rata
Mengetahui,
Guru Pamong,
Hamidah, S.Pd
NIP. 19504191981112001
Tangerang Selatan, 16 April 2015
Mahasiswa PPKT
Dedi Firman Prasetyo
NIM.1111015000034
Eksperimen
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
NAMA SEKOLAH : SMAN 4 KOTA TANGERANG SELATAN
Mata Pelajaran : Geografi
Kelas/Semester : X (sepuluh)/2 (dua)
Standar Kompetensi : 3. Menganalisis unsur-unsur geosfer
Kompetensi Dasar : 3.4. Menganalisis hidrosfer dan dampaknya terhadap kehidupan di
muka bumi
Indikator Pencapaian Kompetensi : - Menjelaskan gerakan arus laut
- Mengidentifikasi kualitas air laut di Indonesia
- Membedakan batas perairan laut Indonesia
- Mengetahui pola lairan air laut
- Membedakan jenis jenis arus laut
- Membedakan batas batas perairan air laut
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
A. Tujuan Pembelajaran
Siswa mampu
A. Menunjukkan pada peta dunia letak arus-arus laut dunia
B. Menganalisis kualitas air laut di Indonesia
C. Mengklasifikasi batas perairan laut Indonesia
Karakter siswa yang diharapkan :
Kerja keras, Jujur, saling menghargai.
B. Materi Pembelajaran
A. Perairan Laut
- Gerakan air laut
- Kualitas air laut
- Wilayah Perairan Laut Indonesia
C. Metode Pembelajaran
Ceramah, life skills, diskusi, super learning
D. Teknik Pembelajaran
Akronim, PEG system, Mnemonic
E. Sumber/ Bahan/ Alat Belajar
A. Kurikulum KTSP dan perangkatnya
B. Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA - ESIS
C. Buku sumber Geografi SMA – ESIS
D. Buku-buku penunjang yang relevan
E. Peta konsep
F. Peta Dunia
G. OHP / Slide Proyektor
H. Internet
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
Menganalisis hidrosfer dan
dampaknya terhadap
kehidupan di muka bumi
Mengamati peta dunia
dan menunjukkan letak
arus-arus laut dunia
Memahami dan
menjelaskan faktor
penyebab perbedaan
warna air laut
Mendiskusikan kualitas
air laut di Indonesia
Menjelaskan batas
perairan laut Indonesia
Siswa dapat Tunjukkan pada
peta dunia letak Laut Merah
dan jelaskan mengapa
dinamakan Laut Merah!
Diskusikanlah mengenai
masuknya Pulau Sipadan
dan Ligitan ke dalam
wilayah Malaysia! Kaitkan
dengan batas perairan laut
Indonesia!
F. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Kesembilan
1. Kegiatan Pendahuluan
Apersepsi: guru menyapa siswa, kemudian mengabsen.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
Guru menjelaskan materi disertai peta dunia serta membuat singkatan untuk memudahkan
dalam menghafal lokasi. (nilai yang ditanamkan: Kerja keras, Jujur, saling
menghargai.);
Guru munugaskan untuk menunjukkan letak arus-arus dunia pada peta dunia. (nilai yang
ditanamkan: Kerja keras, Jujur, saling menghargai.);
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
Mendiskusikan masuknya Pulau Sipadan dan Ligitan ke dalam wilayah Malaysia dengan
PEG system serta analisis berdasarkan batas perairan laut Indonesia. (nilai yang
ditanamkan: Kerja keras, Jujur, saling menghargai.);
Menyimpulkan hasil diskusi. (nilai yang ditanamkan: Kerja keras, Jujur, saling
menghargai.);
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan: Kerja
keras, Jujur, saling menghargai.);
Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan: Kerja keras,
Jujur, saling menghargai.)
3. Kegiatan Penutup
Melakukan refleksi materi yang telah dibahas. (nilai yang ditanamkan: Kerja keras,
Jujur, saling menghargai.);
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai materi yang
kurang dimengerti. (nilai yang ditanamkan: Kerja keras, Jujur, saling menghargai.);
Penugasan untuk evaluasi akhir semester: mengerjakan soal evaluasi semester 2 (hal 175
– 178). (nilai yang ditanamkan: Kerja keras, Jujur, saling menghargai.);
G. Penilaian
Jenis tagihan : Unjuk kerja
Bentuk tagihan : Diskusi
Bahan diskusi : Diskusikanlah mengenai masuknya Pulau Sipadan dan Ligitan ke dalam
wilayah Malaysia! Analisis berdasarkan batas perairan laut Indonesia!
Lembar Penilaian Diskusi
Hari/Tanggal : …………………………………………………….
Topik Diskusi : ……………………………………………………..
No Sikap/Aspek yang dinilai Nama Kelompok/
Nama peserta didik
Nilai
Kualitatif
Nilai
Kuantitatif
Penilaian kelompok
1. Menyelesaikan tugas kelompok
dengan baik
2. Kerjasama kelompok
3. Hasil tugas
4. Penggunaan bahasa yang baik
Jumlah Nilai Kelompok
Penilaian Individu Peserta didik
1. Partisipasi dalam kegiatan
2. Berani menjawab pertanyaan
3. Inisiatif
4. Ketelitian
Jumlah Nilai Individu
Kriteria Penilaian:
Nilai kualitatif Nilai kuantitatif
Memuaskan 4 > 80
Baik 3 68 - 79
Cukup 2 56 - 67
Kurang 1 < 55
Mengetahui,
Guru Pamong,
Hamidah, S.Pd
NIP. 19504191981112001
Tangerang Selatan, 4 Mei 2015
Mahasiswa PPKT
Dedi Firman Prasetyo
NIM.1111015000034
UJI COBA INSTRUMEN
SOAL PRETES-POSTES
SMA NEGERI 4 KOTA TANGERANG SELATAN
I. Berilah tanda silang (X) pada jawaban a, b, c, d, dan e yang kamu anggap benar!
1. Bagian dari daratan yang terdekat ke laut disebut ....
a. pantai d. haff
b. garis pantai e. trench
c. pesisir
2. Sebagian laut di tepi pantai yang hampir terpisah atau seluruhnya terpisah karena
adanya sebuah lidah tanah disebut ....
a. pantai d. trench
b. haff e. atol
c. nehrung
3. Apabila hasil pelapukan seakan diaduk lagi oleh gelombang lalu hasil pelapukan
mengendap dan sebagian diletakkan dekat daratan, maka hal ini disebut ....
a. laguna d. kubu pesisir
b. danau pantai e. lubuk laut
c. submarine canyon
4. Ombak dan arus laut bersama-sama memengaruhi keadaan di beberapa pantai di
belakang sebuah tanjung yang dilalui oleh arus laut. Peristiwa semacam ini sering kali
membentuk ....
a. laguna d. haff
b. danau pantai e. lubuk laut
c. kubu pesisir
5. Lembah yang sudah tenggelam di sebuah pantai rendah. Muara sungai lalu berbentuk
corong dan agak jauh menjorok ke darat disebut ....
a. delta d. danau pantai
b. kubu pesisir e. estuarium
c. nehrung
6. Laut yang relatif sempit dan terletak diantara dua pulau disebut ..
a. bukit pasir d. tanjung
b. teluk e. laguna
c. selat
7. Beting karang ini sudah agak jauh dari pantai, panjangnya ada yang sampai 2.000 km
disebut karang ....
a. atol d. cincin
b. pantai e. penghalang
c. pesisir
Nama : Hari/Tanggal :
Kelas : Mata Pelajaran : Geografi (Perairan Laut)
8. Rangkaian pulau-pulau yang membentuk lingkaran dan terdiri atas batu karang
disebut karang ....
a. barrier d. penghalang
b. atol e. pesisir
c. pantai
9. Menurut letaknya, Laut Hitam dan Laut Baltik termasuk laut ....
a. pedalaman d. transgresi
b. tepi e. regresi
c. tengah
10. Laut yang terletak di sepanjang pantai benua, misalnya, Laut Arabia dan Laut Jepang
termasuk laut ....
a. tengah d. mediterania
b. pedalaman e. tepi
c. Austral–Asiatis
11. Arus laut yang temperaturnya lebih tinggi daripada daerah yang didatanginya disebut
....
a. arus dingin d. arus panas
b. arus hangat e. arus tenang
c. arus deras
12. Relief dasar laut yang berbentuk bukit dalam laut dan memisahkan laut satu dengan
laut lain disebut ....
a. palung laut d. basin
b. ambang laut e. punggung laut
c. lubuk laut
13. Bentukan alam yang terjadi karena merosotnya dasar laut disebut ....
a. submarine canyon d. palung laut
b. punggung laut e. lubuk laut
c. ambang laut
14. Dasar laut yang berbentuk lembah dan memanjang disebut ....
a. lubuk laut d. punggung laut
b. palung laut e. submarine canyon
c. ambang laut
15. Dengan adanya organisme yang mengeluarkan sinar fosfor maka air laut berwarna ....
(sulit)
a. hijau d. ungu
b. kuning e. merah
c. biru
16. Ilmu yang mempelajari tentang air laut dan laut secara umum adalah....
a. limnologi d. potamologi
b. hidrologi e. glasiologi
c. oceanografi
17. Arus laut yang temperaturnya lebih rendah daripada daerah yang didatanginya
dinamakan ....
a. arus panas
b. arus hangat
c. arus dingin
d. arus deras
e. arus tenang
18. Bentukan dasar laut yang bernama lubuk laut disebut juga sebagai …
a. ambang laut
b. trench
c. basin
d. submarine through
e. lembah dangkal
19. Bentukan dasar laut yang bernama palung laut disebut juga sebagai…
a. ambang laut
b. trench
c. basin
d. submarine through
e. lembah dangkal
20. Bentukan dasar laut yang bernama ambang laut, punggung laut dan lembah dangkal
bekas palung sungai disebut juga sebagai
a. lubuk laut
b. trench
c. basin
d. through
e. submarine through
21. Laut yang terjadi karena berakhirnya zaman es, yaitu termasuk klasifikasi laut ....
a. ingresi
b. transgresi
c. regresi
d. dalam
e. menyempit
22. Kedalaman pada batas landas kontinen tidak lebih dari .... (sulit)
a. 1.500 m
b. 1.000 m
c. 100 m
d. 200 m
e. 150 m
23. Zona dimana permukaan air laut bisa naik dan turun, zona tersebut dinamakan zona ...
a. zona pasang surut d. zona trellis
b. zona paralel e. zona nyaman
c. zona rectanguler
24. Cekungan dalam laut yang lebar dan luas adalah ....
a. danau d. karst
b. bekken e. tapal kuda
c. reruntuhan
25. Bagian laut yang menjorok masuk ke daratan adalah …
a. tanjung d. pantai
b. teluk e. pulau
c. selat
26. Zona laut yang terletak di daerah pasang surut disebut ....
a. zona abisal d. zona litoral
b. zona batial e. zona kontinen
c. zona neritik
27. Gelombang laut yang sangat besar yang terjadi karena adanya gempa bumi disebut ....
a. tsunami d. intrusi
b. erupsi e. abrasi
c. destruktif
28. Relief laut yang berupa cekungan disebut …. (sulit)
a. trog d. lubuk laut
b. shelf e. gunung laut
c. palung laut
29. Menurut letaknya, wilayah laut dapat diklasifikasikan seperti berikut, kecuali ....
(sulit)
a. laut tepi d. laut pertengahan
b. laut litoral e. laut pasang surut
c. laut pedalaman
30. Dengan adanya kesepakatan hukum laut internasional pada tahun 1982, negara
Indonesia memiliki .... (sulit)
a. satu wilayah laut d. empat wilayah laut
b. dua wilayah laut e. lima wilayah laut
c. tiga wilayah laut
31. Laut utara terhalang oleh kepulauan Inggris termasuk golongan laut ....
a. tepi d. dalam
b. pedalaman e. regresi
c. tengah
32. Berikut ini termasuk laut transgresi adalah laut ....
a. Jawa d. Maluku
b. Sulawesi e. Banda
c. Flores
33. Bagian laut yang terletak di antara garis air surut sampai kedalaman 200 m disebut
zona ....
a. litoral d. abysal
b. bathyal e. kondosif
c. neritis
34. Gunung kecil di dasar laut yang puncaknya tidak muncul di permukaan laut disebut
.... (sulit)
a. shelf d. palung laut
b. bendul laut e. ambang laut
c. lubuk laut
35. Teluk yang dalam dan curam membujur jauh ke pedalaman disebut ....
a. fyord d. mangrove
b. delta e. scheren
c. ria
36. Dasar laut dangkal yang memisahkan perairan yang satu dengan perairan yang lain
disebut ....
a. ambang laut d. shelf
b. teluk e. gunung laut
c. bekken
37. Zona laut yang terletak di daerah pasang surut disebut ..
a. Zona abisal d. zona litoral
b. zona batial e. zona kontinen
c. zona neritik
38. Zona neritic yaitu daerah laut yang kedalamannya sekitar …
a. < 200 d. > 300
b. > 200 e. < 100
c. < 300
39. Zona batial yaitu daerah laut yang kedalamnnya sekitar …
a. 50 – 100m d. 500 – 1.000m
b. 100 – 200m e. < 2.000
c. 200 – 2.000m
40. Laut ingresi adalah laut yang terjadi karena adanya penurunan dasar oleh..
a. tenaga tektonik d. tenaga matahari
b. tenaga endogen e. tenaga manusia
c. tenaga eksogen
41. Laut pedalaman adalah laut yang terletak di …
a. ujung benua d. tengah pantai
b. tengah benua e. tengah keramaian
c. tengah laut
42. Laut yang terjadi ada hubungannya dengan berakhirnya zaman es, yaitu termasuk
klasifikasi laut …
a. ingresi d. dalam
b. transgresi e. menyempit
c. regresi
43. Berdasarkan landas kontinen batas kedaulatan RI untuk mengeksplorasi maupun
ekploitasi kekayaan alam, yaitu …
a. kedalaman 100m d. keladalaman 1.000m
b. kedalaman 150m e. kedalaman 1.500m
c. kedalaman 200m
44. Pasang naik dan pasang surut dipengaruhi oleh …
a. gaya tarik bulan d. tenaga eksogen
b. gaya tarik gravitasi e. tenaga endogen
c. gaya tarik matahari
45. banyaknya kadar garam dalam air laut disebut …
a. keasinan d. presipitasi
b. transpirasi e. Salinitas
c. kandungan air
46. Kadar garam dinyatakan dalam satuan…
a. centimeter d. joule
b. celcius e. gram
c. pernil
47. Tinggi rendahnya kadar garam air laut dipengaruhi oleh, kecuali
a. curah hujan d. banyaknya air sungai ke laut
b. penguapan e. banyaknya es yang mencair ke laut
c. ikan yang berkeringat
48. Timbunan pasir di muara sungai atau tepi laut disebut…
a. korasi d. abrasi
b. gosong e. kaldera
c. pantai
49. Bagian dari permukaan bumi yang terdekat dengan perairan laut dan dipengaruhi oleh
kondisi cuaca dari laut adalah …
a. Pesisir d. haff
b. gosong e. pasir
c. pantai
50. Bagian dari pantai yang tergenang pada waktu air laut pasang dan kering pada waktu
air laut surut adalah …..
a. pantai d. haff
b. gosong e. pasir
c. pesisir
UJI COBA INSTRUMEN
SOAL PRETEST/POSTTEST
SMA NEGERI 4 KOTA TANGERANG SELATAN
I. Berilah tanda silang (X) pada jawaban a, b, c, d, dan e yang kamu anggap benar!
1. Ombak dan arus laut bersama-sama memengaruhi keadaan di beberapa pantai di
belakang sebuah tanjung yang dilalui oleh arus laut. Peristiwa semacam ini sering kali
membentuk ....
a. laguna d. haff
b. danau pantai e. lubuk laut
c. kubu pesisir
2. Laut yang relatif sempit dan terletak diantara dua pulau disebut ..
a. bukit pasir d. tanjung
b. teluk e. laguna
c. selat
3. Relief dasar laut yang berbentuk bukit dalam laut dan memisahkan laut satu dengan
laut lain disebut ....
a. palung laut d. basin
b. ambang laut e. punggung laut
c. lubuk laut
4. Dengan adanya organisme yang mengeluarkan sinar fosfor maka air laut berwarna ....
a. hijau d. ungu
b. kuning e. merah
c. biru
5. Arus laut yang temperaturnya lebih rendah daripada daerah yang didatanginya
dinamakan ....
a. arus panas
b. arus hangat
c. arus dingin
d. arus deras
e. arus tenang
6. Laut yang terjadi karena berakhirnya zaman es, yaitu termasuk klasifikasi laut ....
a. ingresi
b. transgresi
c. regresi
d. dalam
e. menyempit
Nama : Hari/Tanggal :
Kelas : Mata Pelajaran : Geografi (Perairan Laut)
7. Bagian laut yang menjorok masuk ke daratan adalah …
a. tanjung d. pantai
b. teluk e. pulau
c. selat
8. Zona laut yang terletak di daerah pasang surut disebut ....
a. zona abisal d. zona litoral
b. zona batial e. zona kontinen
c. zona neritik
9. Gelombang laut yang sangat besar yang terjadi karena adanya gempa bumi disebut ....
a. tsunami d. intrusi
b. erupsi e. abrasi
c. destruktif
10. Laut utara terhalang oleh kepulauan Inggris termasuk golongan laut ....
a. tepi d. dalam
b. pedalaman e. regresi
c. tengah
11. Berikut ini termasuk laut transgresi adalah laut ....
a. Jawa d. Maluku
b. Sulawesi e. Banda
c. Flores
12. Dasar laut dangkal yang memisahkan perairan yang satu dengan perairan yang lain
disebut ....
a. ambang laut d. shelf
b. teluk e. gunung laut
c. bekken
13. Zona neritic yaitu daerah laut yang kedalamannya sekitar …
a. < 200 d. > 300
b. > 200 e. < 100
c. < 300
14. Zona batial yaitu daerah laut yang kedalamnnya sekitar …
a. 50 – 100m d. 500 – 1.000m
b. 100 – 200m e. < 2.000
c. 200 – 2.000m
15. Laut ingresi adalah laut yang terjadi karena adanya penurunan dasar oleh..
a. tenaga tektonik d. tenaga matahari
b. tenaga endogen e. tenaga manusia
c. tenaga eksogen
16. Laut pedalaman adalah laut yang terletak di …
a. ujung benua d. tengah pantai
b. tengah benua e. tengah keramaian
c. tengah laut
17. Berdasarkan landas kontinen batas kedaulatan RI untuk mengeksplorasi maupun
ekploitasi kekayaan alam, yaitu …
a. kedalaman 100m d. keladalaman 1.000m
b. kedalaman 150m e. kedalaman 1.500m
c. kedalaman 200m
18. Pasang naik dan pasang surut dipengaruhi oleh …
a. gaya tarik bulan d. tenaga eksogen
b. gaya tarik gravitasi e. tenaga endogen
c. gaya tarik matahari
19. banyaknya kadar garam dalam air laut disebut …
a. keasinan d. presipitasi
b. transpirasi e. Salinitas
c. kandungan air
20. Kadar garam dinyatakan dalam satuan…
a. centimeter d. joule
b. celcius e. gram
c. pernil
LAMPIRAN 1
Uji Validitas
No.
Soal
r Hasil
Perhitungan
r Tabel
(5%) n (20)
Valid/Tidak Valid
1 -0.09341 0.444 Tidak Valid
2 -0.22062 0.444 Tidak Valid
3 -0.07154 0.444 Tidak Valid
4 0.480368 0.444 Valid
5 0.23939 0.444 Tidak Valid
6 0.513375 0.444 Valid
7 0.015452 0.444 Tidak Valid
8 0.225955 0.444 Tidak Valid
9 0.242106 0.444 Tidak Valid
10 -0.15121 0.444 Tidak Valid
11 0.243101 0.444 Tidak Valid
12 0.635166 0.444 Valid
13 0.154788 0.444 Tidak Valid
14 0.141621 0.444 Tidak Valid
15 0.746103 0.444 Valid
16 0.076505 0.444 Tidak Valid
17 0.583316 0.444 Valid
18 -0.10622 0.444 Tidak Valid
19 0.132868 0.444 Tidak Valid
20 0.357721 0.444 Tidak Valid
21 0.495672 0.444 Valid
22 -0.07081 0.444 Tidak Valid
23 0.275956 0.444 Tidak Valid
24 -0.07237 0.444 Tidak Valid
25 0.690401 0.444 Valid
26 0.513375 0.444 Valid
27 0.480599 0.444 Valid
28 0.214632 0.444 Tidak Valid
29 0.194191 0.444 Tidak Valid
30 -0.19088 0.444 Tidak Valid
31 0.536307 0.444 Valid
32 0.495053 0.444 Valid
33 0.07081 0.444 Tidak Valid
34 -0.30094 0.444 Tidak Valid
35 -0.12988 0.444 Tidak Valid
36 0.45376 0.444 Valid
37 0.06143 0.444 Tidak Valid
38 0.592466 0.444 Valid
39 0.546207 0.444 Valid
40 0.485715 0.444 Valid
41 0.485715 0.444 Valid
42 -0.57342 0.444 Tidak Valid
43 0.566483 0.444 Valid
44 0.521461 0.444 Valid
45 0.635166 0.444 Valid
46 0.480599 0.444 Valid
47 0.004426 0.444 Tidak Valid
48 -0.10622 0.444 Tidak Valid
49 0.235074 0.444 Tidak Valid
50 0.1337 0.444 Tidak Valid
LAMPIRAN 2
Uji Reliabilitas
ganjil genap
18 22
26 25
16 25
20 30
25 22
17 17
14 18
20 21
26 22
38 31
ganjil genap
ganjil 1
genap 0.624908954 1
Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat pengukur yang
digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang. Uji
signifikansi dilakukan pada taraf signifikansi 0,05 yang artinya instrument dapat dikatakan
reliabel bila nilai Alpha (α) lebih besar dari r kritis Product Moment.
Dapat kita simpulkan bahwa hasil nilai pada perhitungan dengan menggunakan Ms. Excel
berada pada nilai 0.624908954 yang artinya adalah nilai tersebut reliabel karena berada diatas
r tabel yakni sebesar 0,444
Ket : Nilai df dengan jumlah 20 probabilitas 0,05 adalah 0,444
Lampiran 3
Perolehan Nilai Pretest eksperimen
No. Nama Siswa Y1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Skor Nilai
1 Ahmad Fauzan Damara 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 6 30
2 Ahmad Rizal Fitranda 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 10 50
3 Alvin Kindy Setiawan 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 10 50
4 Amalia Izzy Farhaninur 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 9 45
5 Angga Firmansyah Sidqi 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 6 30
6 Ardela Nabila 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 12 60
7 Asrofunnisa 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 10 50
8 Baiq Amalia Fridayati 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 9 45
9 Cindy Yuliana 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 12 60
10 Dennis Erlangga 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 7 35
11 Elinda Ritnawati 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 9 45
12 Ersa Muhammad Ibadurrahman 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 7 35
13 Ester Feby Angela 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 11 55
14 Fatimah Seruni Makarimi 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 8 40
15 Iffa Amalia Rodhiyya 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 10 50
16 Indraprasta Setyonadi 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 12 60
17 Kamalia Nasti 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 10 50
18 Ken Ibrahim Anhar 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 9 45
19 Khairunnisa Azahra Aliyaputri 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 12 60
20 Kirana Aprilia Purnomo 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 12 60
21 Megawati 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 10 50
22 Miftahul Jannah 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 9 45
23 Muhammad Arya Ramadhani Andy 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 11 55
24 Muhammad Farrel Fajariadi 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 9 45
25 Muhammad Lio Fernanda 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 6 30
26 Muthia Nabilla 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 10 50
27 Nurindah Dwi Lestari 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 12 60
28 Rahmania Safitri 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 8 40
29 Rivaldi Ferdiansyah 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 9 45
30 Shintia Arisandi 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 9 45
31 Siti Balqis Syahrania 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 8 40
32 Syahila Leftianti 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 10 50
33 Tiara Fadjriyaty 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 11 55
34 Tidy Rabilla Wisnu Azzahra 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 11 55
35 Zhena Alfatika Ratna 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 9 45
1665
47.5714
Lampiran 3
Perolehan Nilai Pretest kontrol
No. Nama Siswa Y1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Skor Nilai
1 Agil Saputra 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 7 35
2 Akhsanu Amalia Putri 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 12 60
3 Alfrido Prakosa Nugroho 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 7 35
4 Anna Sri Michela Buaton 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 9 45
5 Aprilianda Aulia Robbi 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 7 35
6 Audy Rachmat Ramadhan 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 7 35
7 Azurie Akbar Ramadhani 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 12 60
8 Brenda Betania 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 11 55
9 Bunga Melati Sukma Lestari 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 10 50
10 Celia Pingkan Mantiri 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 12 60
11 Desti Vita Rahma Putri 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 12 60
12 Enggar Pratama 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 10 50
13 Etsa Yudatara 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 9 45
14 Hilmi Alwan Redjasa 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 8 40
15 Juza Alya Zennar 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 10 50
16 Kantya Safira Araminta 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 7 35
17 Khairunnisa 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 9 45
18 Kirana Pitaloka 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 10 50
19 Laila Midori 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 12 60
20 Larasati Putrida Suseno 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 8 40
21 Laura Irviana 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 10 50
22 Muhammad Aditya Putra 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 12 60
23 Muhammad Alif Ghazi 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 11 55
24 Muhammad Fani Maulana 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 11 55
25 Muhammad Ilham 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 11 55
26 Muhammad Mutaqi Ali 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 8 40
27 Mulia Junita Putri 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 9 45
28 Nadya Safira 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 11 55
29 Rachel Yulia Nauli Tobing 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 9 45
30 Ryan Bintang Milenia 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 12 60
31 Siti Ainun Qolby Mujahid 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 11 55
32 Wafika Hasti Lubis 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 7 35
33 Wulan Dwi Cahyanti 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 11 55
34 Yanuar Adam Pangestu 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 11 55
35 Zaitun Sakinah Achmad Shodiq 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 10 50
1715
49
Lampiran 4
Perolehan nilai posttest
No. Nama Siswa Y1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Skor Nilai
1 Ahmad Fauzan Damara 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 14 70
2 Ahmad Rizal Fitranda 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 17 85
3 Alvin Kindy Setiawan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 16 80
4 Amalia Izzy Farhaninur 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 15 75
5 Angga Firmansyah Sidqi 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 14 70
6 Ardela Nabila 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 17 85
7 Asrofunnisa 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 17 85
8 Baiq Amalia Fridayati 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 17 85
9 Cindy Yuliana 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 17 85
10 Dennis Erlangga 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 16 80
11 Elinda Ritnawati 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 17 85
12 Ersa Muhammad Ibadurrahman 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 14 70
13 Ester Feby Angela 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 16 80
14 Fatimah Seruni Makarimi 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 19 95
15 Iffa Amalia Rodhiyya 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 19 95
16 Indraprasta Setyonadi 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 18 90
17 Kamalia Nasti 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 90
18 Ken Ibrahim Anhar 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 15 75
19 Khairunnisa Azahra Aliyaputri 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 18 90
20 Kirana Aprilia Purnomo 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 95
21 Megawati 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 19 95
22 Miftahul Jannah 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 15 75
23 Muhammad Arya Ramadhani Andy 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 18 90
24 Muhammad Farrel Fajariadi 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 14 70
25 Muhammad Lio Fernanda 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 14 70
26 Muthia Nabilla 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 17 85
27 Nurindah Dwi Lestari 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 95
28 Rahmania Safitri 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 15 75
29 Rivaldi Ferdiansyah 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 15 75
30 Shintia Arisandi 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 15 75
31 Siti Balqis Syahrania 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 16 80
32 Syahila Leftianti 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 16 80
33 Tiara Fadjriyaty 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 17 85
34 Tidy Rabilla Wisnu Azzahra 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 18 90
35 Zhena Alfatika Ratna 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 14 70
2875
Lampiran 4
Perolehan nilai posttest kontrol
No. Nama Siswa Y1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Skor Nilai
1 Agil Saputra 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 14 70
2 Akhsanu Amalia Putri 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 18 90
3 Alfrido Prakosa Nugroho 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 14 70
4 Anna Sri Michela Buaton 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 16 80
5 Aprilianda Aulia Robbi 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 14 70
6 Audy Rachmat Ramadhan 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 14 70
7 Azurie Akbar Ramadhani 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 90
8 Brenda Betania 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 17 85
9 Bunga Melati Sukma Lestari 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 17 85
10 Celia Pingkan Mantiri 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 16 80
11 Desti Vita Rahma Putri 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 18 90
12 Enggar Pratama 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 17 85
13 Etsa Yudatara 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 15 75
14 Hilmi Alwan Redjasa 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 14 70
15 Juza Alya Zennar 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 16 80
16 Kantya Safira Araminta 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 16 80
17 Khairunnisa 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 75
18 Kirana Pitaloka 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 15 75
19 Laila Midori 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 15 75
20 Larasati Putrida Suseno 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 15 75
21 Laura Irviana 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 18 90
22 Muhammad Aditya Putra 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 16 80
23 Muhammad Alif Ghazi 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 14 70
24 Muhammad Fani Maulana 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 17 85
25 Muhammad Ilham 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 17 85
26 Muhammad Mutaqi Ali 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 15 75
27 Mulia Junita Putri 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 16 80
28 Nadya Safira 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 17 85
29 Rachel Yulia Nauli Tobing 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 95
30 Ryan Bintang Milenia 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 17 85
31 Siti Ainun Qolby Mujahid 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 17 85
32 Wafika Hasti Lubis 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 15 75
33 Wulan Dwi Cahyanti 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 17 85
34 Yanuar Adam Pangestu 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 17 85
35
Zaitun Sakinah Achmad
Shodiq 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 16 80
2810
LAMPIRAN 5
PERHITUNGAN DISTRIBUSI FREKUENSI, MEAN, MEDIAN, MODUS
UNTUK SKOR HASIL PRETEST KELAS EKSPERIMEN
Urutan hasil data terkecil hingga terbesar
30 30 30 35 35 40 40 40 45 45
45 45 45 45 45 45 45 50 50 50
50 50 50 50 50 55 55 55 55 60
60 60 60 60 60
Tabel skor Hasil Postest Kelas Eksperimen X 2
NO X F X2 F.X F.X
2 FK(b) FK(a)
1 30 3 900 90 2700 3 6
2 35 2 1225 70 2450 5 10
3 40 3 1600 120 4800 8 18
4 45 9 2025 405 18225 17 27
5 50 8 2500 400 20000 25 30
6 55 4 3025 220 12100 29 32
7 60 6 3600 360 21600 35 35
Jumlah 255 29 11275 1305 60275
Langkah-langkah yang diperlukan dalam menyusun tabel distribusi frekuensi adalah:
1. Menentukan rentang, yaitu data terbesar dikurangi data terkecil dalam hal ini data
terbesar = 60 dan data terkecil = 30, dengan menggunakan rumus
R = data terbesar – data terkecil
R = 60 – 30
R = 30
2. Menentukan banyaknya kelas interval yang diperlukan menggunakan rumus
K = 1 + 4.2 Log N
K = 1 + 4.2 Log 35
K = 1 + 6,48
K = 6, 48
K = 6 (dibulatkan)
3. Menentukan panjangnya kelas interval (i), yaitu dengan menggunakan rumus:
I = rentang (R) / banyak kelas interval (K)
I = 30 / 6
I = 5
I = 5
Tabel Distribusi Frekuensi Pretest
NO Interval
Kelas
Titik
Tengah
Batas
Bawah Batas Atas
Frekuensi
Absolut Relatif
1 30 - 35 32,5 69,5 74,5 6 17,143
2 36 – 41 38,5 74,5 79,5 6 17,143
3 42 – 47 44,5 79,5 84,5 5 14,286
4 48 – 53 50,5 84,5 89,5 8 22,857
5 54 – 59 56,5 89,5 94,5 5 14,286
6 60 – 65 62,5 94,5 99,5 5 14,286
4. Menentukan Mean (rata-rata), yaitu:
Mean (M) = ∑F.X/N
Mean (M) = 1305/35
Mean (M) = 37,286
5. Menentukan Median
(
N F
)
(
)
(
)
6. Menentukan Modus (nilai yang banyak muncul) yaitu:
(
)
(
)
(
)
7. Menentukan varians ( )
∑ ∑
( )
8. Menentukan nilai standar deviasi (standar baku), yaitu :
√
(
)
√
(
)
√
√
Tabel Uji Normalitas Liliefors (Pretes) Kelas Eksperimen
NO x f Zn z f(z) S(z) |f(z)-S(z)|
1 30 3 2 -6.27471205 1.75E-10 0.05714 -0.05714286
2 35 2 4 -5.67302733 7.01E-09 0.11429 -0.11428571
3 40 3 7 -5.07134262 1.98E-07 0.2 -0.1999998
4 45 9 16 -4.4696579 3.92E-06 0.45714 -0.45713894
5 50 8 24 -3.86797318 5.49E-05 0.68571 -0.68565941
6 55 4 28 -3.26628846 0.000545 0.8 -0.79945516
jumlah 255 29
Uji Normalitas Liliefors
Liliefors Hitung -0.057
Derajat Kepercayaan 0.050
Liliefors 0.886
Liliefors Tabel 0.150
Kesimpulan Normal
Jika L<Ltabel maka data berdistribusi normal atau dengan daerah kritisnya
{Dk=L|L < Ltabel}
L -0.057
Ltabel 0.15
Kesimpulan
L<Ltabel maka berdistribusi normal
LAMPIRAN 5
Perhitungan Distribusi Frekuensi, Mean, Median, Modus Untuk
Skor Hasil Pretes Kelas Kontrol
Urutan data dari yang terkecil ke hasil data terbesar
35 35 35 35 35 35 40 40 40 45
45 45 45 50 50 50 50 50 50 55
55 55 55 55 55 55 55 55 55 60
60 60 60 60 60
Tabel Skor Hasil Pretes Kelas Kontrol
NO X F X2 F.X F.X
2 FK(b) FK(a)
1 35 6 1225 210 7350 6 40
2 40 3 1600 120 4800 9 34
3 45 4 2025 270 12150 15 31
4 50 6 2500 450 22500 24 25
5 55 10 3025 550 30250 34 16
6 60 6 3600 360 21600 40 6
Jumlah 285 35 13975 1720 87100
Langkah-langkah yang diperlukan dalam menyusun tabel distribusi frekuensi adalah:
1. Menentukan rentang, yaitu data terbesar dikurangi data terkecil dalam hal ini
data terbesar = 60 dan data terkecil = 35, dengan menggunakan rumus
R = data terbesar – data terkecil
R = 60 – 35
R = 25
2. Menentukan banyaknya kelas interval yang diperlukan menggunakan rumus:
K = 1 + 3.3 Log N
K = 1 + 3.3 Log 35
K = 1 + 5,29
K = 6,29
K = 6 (dibulatkan)
3. Menentukan panjangnya kelas interval (i), yaitu dengan menggunakan rumus:
I = rentang (R) / banyak kelas (K)
I = 25 / 6
I = 4,17
I = 4 (dibulatkan)
Tabel Distribusi Frekuensi Pretes Kelas Kontrol
NO
Interval
Kelas
Titik
Tengah
Batas
Bawah
Batas
Atas
Frekuensi
Absolut Relatif
1 35 – 39 37 34,5 39,5 6 15
2 40 – 44 42 39,5 44,5 3 7.5
3 45 – 49 47 44,5 49,5 4 15
4 50 – 54 52 49,5 54,5 6 22.5
5 55 – 59 57 54,5 59,5 10 25
6 60 – 64 62 59,5 64,5 6 15
4. Menentukan Mean (rata-rata), yaitu :
Mean (M) = ∑F.X/N
Mean (M) = 1960/40
Mean (M) = 49
5. Menentukan Median
(
F
)
(
)
(
)
6. Menentukan Modus (nilai yang banyak muncul), yaitu:
(
)
(
)
(
)
7. Menentukan varians ( )
∑ ∑
( )
8. Menentukan nilai standar deviasi (standar baku), yaitu :
√
(
)
√
(
)
√
√
Tabel Uji Normalitas Liliefors (Pretes) Kelas Kontrol
NO x f Zn z f(z) S(z) |f(z)-S(z)|
1 35 6 6 -1.73267327 0.04158 0.15 0.108423
2 40 3 9 -1.11386139 0.13267 0.225 0.092331
3 45 4 13 -0.4950495 0.31028 0.325 0.014717
4 50 6 19 0.123762376 0.54925 0.475 0.074248
5 55 10 29 0.742574257 0.77113 0.725 0.04613
6 60 6 35 1.361386139 0.9133 0.875 0.038304
∑ 35
Uji Normalitas Liliefors
Liliefors Hitung 0.10842
Derajat Kepercayaan 0.050
Liliefors 0.886
Liliefors Tabel 0.150
Kesimpulan Normal
Jika L<Ltabel maka data berdistribusi normal atau dengan
daerah kritisnya {Dk=L|L < Ltabel}
L 0.10842
Ltabel 0.15
Kesimpulan
L<Ltabel maka berdistribusi normal
LAMPIRAN 6
PERHITUNGAN DISTRIBUSI FREKUENSI, MEAN, MEDIAN, MODUS
UNTUK SKOR HASIL POSTEST
Urutan hasil data terkecil hingga terbesar
70 70 70 70 70 70 75 75 75 75
75 75 80 80 80 80 80 85 85 85
85 85 85 85 85 90 90 90 90 90
95 95 95 95 95
Tabel skor Hasil Postest Kelas Eksperimen X 2
NO X F X2 F.X F.X
2 FK(b) FK(a)
1 70 6 4900 420 29400 6 5
2 75 6 5625 450 33750 12 10
3 80 5 6400 400 32000 17 18
4 85 8 7225 680 57800 25 23
5 90 5 8100 450 40500 30 29
6 95 5 9025 475 45125 35 35
Jumlah 495 35 41275 2875 238575
Langkah-langkah yang diperlukan dalam menyusun tabel distribusi frekuensi adalah:
1. Menentukan rentang, yaitu data terbesar dikurangi data terkecil dalam hal ini data
terbesar = 95 dan data terkecil = 70, dengan menggunakan rumus
R = data terbesar – data terkecil
R = 95 – 70
R = 25
2. Menentukan banyaknya kelas interval yang diperlukan menggunakan rumus
K = 1 + 4.2 Log N
K = 1 + 4.2 Log 35
K = 1 + 6,48
K = 6, 48
K = 6 (dibulatkan)
3. Menentukan panjangnya kelas interval (i), yaitu dengan menggunakan rumus:
I = rentang (R) / banyak kelas (K)
I = 25 / 6
I = 4.2
I = 4
Tabel Distribusi Frekuensi Postest
NO Kelas
Interval
Titik
Tengah
batas
bawah
batas
atas
Frekuensi
Absolut Relatif
1 70 − 74 72 74,5 78,5 6 17.1429
1 75 − 79 77 78,5 82,5 6 17.1429
2 80 − 84 82 82,5 88,5 5 14.2857
3 85 − 89 87 88,5 92,5 8 22.8571
4 90 − 94 92 92,5 94,5 5 14.2857
5 95 − 99 97 92,5 94,5 5 14.2857
4. Menentukan Mean (rata-rata), yaitu:
Mean (M) = ∑F.X/N
Mean (M) = 2875/35
Mean (M) = 82,143
5. Menentukan Median
(
N F
)
(
)
(
)
6. Menentukan Modus (nilai yang banyak muncul) yaitu:
(
)
(
)
(
)
7. Menentukan varians ( )
∑ ∑
( )
8. Menentukan nilai standar deviasi (standar baku), yaitu :
√
(
)
√
(
)
√
√
Tabel Uji Normalitas Liliefors (Postes) Kelas Eksperimen
NO x f Zn z f(z) S(z) |f(z)-S(z)|
1 35 6 6 -1.73267327 0.04158 0.15 0.108423
2 40 3 9 -1.11386139 0.13267 0.225 0.092331
3 45 4 13 -0.4950495 0.31028 0.325 0.014717
4 50 6 19 0.123762376 0.54925 0.475 0.074248
5 55 10 29 0.742574257 0.77113 0.725 0.04613
6 60 6 35 1.361386139 0.9133 0.875 0.038304
Uji Normalitas Liliefors
Liliefors Hitung 0.108423
Derajat Kepercayaan 0.050
Liliefors 0.886
Liliefors Tabel 0.150
Kesimpulan Normal
Jika L<Ltabel maka data berdistribusi normal atau dengan daerah kritisnya
{Dk=L|L < Ltabel}
L 0.108423
Ltabel 0.15
Kesimpulan
L<Ltabel maka berdistribusi normal
LAMPIRAN 6
PERHITUNGAN DISTRIBUSI FREKUENSI, MEAN, MEDIAN, MODUS
UNTUK SKOR HASIL POSTES KELAS KONTROL
Urutan data terkecil hasil data terbesar
70 70 70 70 70 70 70 75 75
75 75 75 75 75 80 80 80 80
80 80 85 85 85 85 85 85 85
85 85 90 90 90 90 90 90 Tabel Skor Hasil Postes Kelas Kontrol
NO X F X2 F.X F.X
2
FK(b) FK(a)
1 70 7 4900 490 34300 8 40
2 75 7 5625 525 39375 15 32
3 80 6 6400 480 38400 25 25
4 85 9 7225 765 65025 34 15
5 90 6 8100 540 48600 40 6
Jumlah 400 35 32250 2800 225700
Langkah-langkah yang diperlukan dalam menyusun tabel distribusi frekuensi adalah:
1. Menentukan rentang, yaitu data terbesar dikurangi data terkecil dalam hal ini
data terbesar = 90 dan data terkecil = 70, dengan menggunakan rumus
R = data terbesar – data terkecil
R = 90 – 70
R = 20
2. Menentukan banyaknya kelas interval yang diperlukan menggunakan rumus:
K = 1 + 3.3 Log N
K = 1 + 3.3 Log 40
K = 1 + 5,29
K = 6,29
K = 6 (dibulatkan)
3. Menentukan panjangnya kelas interval (i), yaitu dengan menggunakan rumus:
I = rentang (R) / banyak kelas (K)
I = 20 / 6
I = 3,33
I = 3
Tabel Distribusi Frekuensi Postes Kelas Kontrol
NO
Interval
Kelas
Titik
Tengah Batas Bawah
Batas
Atas
Frekuensi
Absolut Relatif
1 70 – 74 72,5 70,5 74,5 7 17.5
2 75 – 79 77,5 75,5 79,5 7 17.5
3 80 – 84 82,5 80,5 84,5 6 15
4 85 – 89 87,5 85,5 89,5 9 22.5
5 90 – 94 92,5 90,5 94,5 6 15
4. Menentukan Mean (rata-rata), yaitu :
Mean (M) = ∑F.X/N
Mean (M) = 3390/40
Mean (M) = 84,75
5. Menentukan Median
(
)
(
)
(
)
6. Menentukan Modus (nilai yang banyak muncul), yaitu:
(
)
(
)
(
)
7. Menentukan varians ( )
∑ ∑
( )
8. Menentukan nilai standar deviasi (standar baku), yaitu :
√
(
)
√
(
)
√
√
Tabel Uji Normalitas Liliefors (Postes) Kelas Kontrol
NO x f Zn z f(z) S(z) |f(z)-S(z)|
1 70 7 7 -2.20050724 0.01389 0.175 0.106111453
2 75 7 14 -1.45457258 0.07289 0.35 0.027710618
3 80 6 20 -0.70863792 0.23927 0.5 0.026072540
4 85 9 29 0.037296733 0.51488 0.725 0.021012420
5 90 6 35 0.783231389 0.78325 0.875 0.091745623
jumlah 425 35
Uji Normalitas Liliefors
Liliefors Hitung 0.1061114536
Derajat Kepercayaan 0.050
Liliefors 0.886
Liliefors Tabel 0.150
Kesimpulan Normal
Jika L<Ltabel maka data berdistribusi normal atau dengan daerah kritisnya {Dk=L|L <
Ltabel}
L 0.1061114536
Ltabel 0.15
Kesimpulan
L<Ltabel maka berdistribusi normal
LAMPIRAN 7
UJI NORMALITAS DATA
A. Kelas Kontrol
1. Pretes
2. Tabel Uji Normalitas Liliefors (Pretes) Kelas Kontrol
NO x f Zn z f(z) S(z) |f(z)-S(z)|
1 35 6 6 -1.73267327 0.04158 0.15 0.108423
2 40 3 9 -1.11386139 0.13267 0.225 0.092331
3 45 4 13 -0.4950495 0.31028 0.325 0.014717
4 50 6 19 0.123762376 0.54925 0.475 0.074248
5 55 10 29 0.742574257 0.77113 0.725 0.04613
6 60 6 35 1.361386139 0.9133 0.875 0.038304
∑ 35
Uji Normalitas Liliefors
Liliefors Hitung 0.10842
Derajat Kepercayaan 0.050
Liliefors 0.886
Liliefors Tabel 0.150
Kesimpulan Normal
Jika L<Ltabel maka data berdistribusi normal atau dengan
daerah kritisnya {Dk=L|L < Ltabel}
L 0.10842
Ltabel 0.15
Kesimpulan
L<Ltabel maka berdistribusi normal
3. Postes
4. Tabel Uji Normalitas Liliefors (Postes) Kelas Kontrol
NO x f Zn z f(z) S(z) |f(z)-S(z)|
1 70 7 7 -2.20050724 0.01389 0.175 0.161114536
2 75 7 14 -1.45457258 0.07289 0.35 0.027710618
3 80 6 20 -0.70863792 0.23927 0.5 0.026072540
4 85 9 29 0.037296733 0.51488 0.725 0.021012420
5 90 6 35 0.783231389 0.78325 0.875 0.091745623
jumlah 425 35
5.
Uji Normalitas Liliefors
Liliefors Hitung 0.161114536
Derajat Kepercayaan 0.050
Liliefors 0.886
Liliefors Tabel 0.150
Kesimpulan Normal
Jika L<Ltabel maka data berdistribusi normal atau dengan daerah kritisnya {Dk=L|L <
Ltabel}
L 0.161114536
Ltabel 0.15
Kesimpulan
L<Ltabel maka berdistribusi normal
B. Kelas Eksperimen
1. Pretes
2. Tabel Uji Normalitas Liliefors (Pretes) Kelas Eksperimen
NO x f Zn z f(z) S(z) |f(z)-S(z)|
1 30 3 2 -6.27471205 1.75E-10 0.05714 -0.05714286
2 35 2 4 -5.67302733 7.01E-09 0.11429 -0.11428571
3 40 3 7 -5.07134262 1.98E-07 0.2 -0.1999998
4 45 9 16 -4.4696579 3.92E-06 0.45714 -0.45713894
5 50 8 24 -3.86797318 5.49E-05 0.68571 -0.68565941
6 55 4 28 -3.26628846 0.000545 0.8 -0.79945516
jumlah 255 29 3.
Uji Normalitas Liliefors
Liliefors Hitung -0.057
Derajat Kepercayaan 0.050
Liliefors 0.886
Liliefors Tabel 0.150
Kesimpulan Normal
Jika L<Ltabel maka data berdistribusi normal atau dengan daerah kritisnya
{Dk=L|L < Ltabel}
L -0.057
Ltabel 0.15
Kesimpulan
L<Ltabel maka berdistribusi normal
4. Postes
5. Tabel Uji Normalitas Liliefors (Postes) Kelas Eksperimen
NO x f Zn z f(z) S(z) |f(z)-S(z)|
1 35 6 6 -1.73267327 0.04158 0.15 0.108423
2 40 3 9 -1.11386139 0.13267 0.225 0.092331
3 45 4 13 -0.4950495 0.31028 0.325 0.014717
4 50 6 19 0.123762376 0.54925 0.475 0.074248
5 55 10 29 0.742574257 0.77113 0.725 0.04613
6 60 6 35 1.361386139 0.9133 0.875 0.038304
6.
Uji Normalitas Liliefors
Liliefors Hitung 0.108423
Derajat Kepercayaan 0.050
Liliefors 0.886
Liliefors Tabel 0.150
Kesimpulan Normal
Jika L<Ltabel maka data berdistribusi normal atau dengan daerah kritisnya
{Dk=L|L < Ltabel}
L 0.108423
Ltabel 0.15
Kesimpulan
L<Ltabel maka berdistribusi normal
LAMPIRAN 8
UJI HOMOGENITAS DATA
Pengujian Homogenitas disini adalah mengenai sama tidaknya variansi-
variansi dua buah distribusi atau lebih.
Pengujian dilakukan dengan uji homogenitas dua varians. Rumus uji
homogenitas yang digunakan adalah uji fisher, dengan rumus.
Langkah-langkah perhitungan uji fisher sebagai berikut:
1. Merumuskan Hipotesis
Jika Fhitung < Ftabel maka Ho diterima yang berarti variansi populasi kedua
variabel homogen
Jika Fhitung ˃ Ftabel maka Ho ditolak yang berarti variansi populasi kedua
variabel tidak homogen
2. Jumlah sampel
N kontrol = 35
N eksperimen = 35
3. Derajat kebebasan
4. Menentukan Ftabel untuk dk penyebut = N-1 = 34 dan dk pembilang = N-1
= 34 karena pembilang tidak ada pada table maka diambil yang terdekat
yaitu pembilang 20 pada taraf signifikasi α = 0,05 dari daftar table
distribusi F adalah 1,68.
5. Menentukan Fhitung yaitu varian terbesar dibagi varian terkecil
A. Homogenitas Pretes
Eksperimen Kontrol
N 35 35
X 46,75 49
S2
84,04 66,92
Karena Fhitung < Ftabel (1,26 < 1,704) maka Ho diterima yang berarti variansi
populasi kedua variabel homogen
B. Homogenitas Postes
Eksperimen Kontrol
N 35 35
X 88,125 84,75
S2
45,49 46,09
Karena Fhitung < Ftabel (1,0131 < 1,704) maka Ho diterima yang berarti variansi
populasi kedua variabel homogen
Lampiran 9
N-gain Eksperimen
NOMOR NAMA SISWA
Nilai
Gain Keterangan Pretes Postes
1 Ahmad Fauzan Damara 30 70 40 70 0.571428571 sedang
2 Angga Firmansyah Sidqi 50 85 35 50 0.7 sedang
3 Muhammad Lio Fernanda 50 80 30 50 0.6 sedang
4 Dennis Erlangga 45 75 30 55 0.545454545 sedang
5 Ersa Muhammad Ibadurrahman 30 70 40 70 0.571428571 sedang
6 Fatimah Seruni Makarimi 60 85 25 40 0.625 sedang
7 Rahmania Safitri 50 85 35 50 0.7 sedang
8 Siti Balqis Syahrania 45 85 40 55 0.727272727 tinggi
9 Amalia Izzy Farhaninur 60 85 25 40 0.625 sedang
10 Baiq Amalia Fridayati 35 80 45 65 0.692307692 sedang
11 Elinda Ritnawati 45 85 40 55 0.727272727 tinggi
12 Ken Ibrahim Anhar 35 70 35 65 0.538461538 sedang
13 Miftahul Jannah 55 80 25 45 0.555555556 sedang
14 Muhammad Farrel Fajariadi 40 95 55 60 0.916666667 tinggi
15 Rivaldi Ferdiansyah 50 95 45 50 0.9 tinggi
16 Shintia Arisandi 60 90 30 40 0.75 tinggi
17 Zhena Alfatika Ratna 50 90 40 50 0.8 tinggi
18 Ahmad Rizal Fitranda 45 75 30 55 0.545454545 sedang
19 Alvin Kindy Setiawan 60 90 30 40 0.75 tinggi
20 Asrofunnisa 60 95 35 40 0.875 tinggi
21 Iffa Amalia Rodhiyya 50 95 45 50 0.9 tinggi
22 Kamalia Nasti 45 75 30 55 0.545454545 sedang
23 Megawati 55 90 35 45 0.777777778 tinggi
24 Muthia Nabilla 45 70 25 55 0.454545455 sedang
25 Syahila Leftianti 30 70 40 70 0.571428571 sedang
26 Ester Feby Angela 50 85 35 50 0.7 sedang
27 Muhammad Arya Ramadhani
Andy 60 95 35 40
0.875 tinggi
28 Tiara Fadjriyaty 40 75 35 60 0.583333333 sedang
29 Tidy Rabilla Wisnu Azzahra 45 75 30 55 0.545454545 sedang
30 Ardela Nabila 45 75 30 55 0.545454545 sedang
31 Cindy Yuliana 40 80 40 60 0.666666667 sedang
32 Indraprasta Setyonadi 50 80 30 50 0.6 sedang
33 Khairunnisa Azahra Aliyaputri 55 85 30 45 0.666666667 sedang
34 Kirana Aprilia Purnomo 55 90 35 45 0.777777778 tinggi
35 Nurindah Dwi Lestari 45 70 25 55 0.454545455 sedang
Rata-rata 47.5714 82.1429 34.571 52.43 0.668011671
Lampiran 9
N-Gain Kontrol
NO NAMA SISWA Nilai
Gain Keterangan Pretes Postes
1 Ahmad Fauzan Damara 35 70 0.538462 sedang
2 Angga Firmansyah Sidqi 60 90 0.75 tinggi
3 Muhammad Lio Fernanda 35 70 0.538462 sedang
4 Dennis Erlangga 45 80 0.636364 sedang
5 Ersa Muhammad Ibadurrahman 35 70 0.538462 sedang
6 Fatimah Seruni Makarimi 35 70 0.538462 sedang
7 Rahmania Safitri 60 90 0.75 tinggi
8 Siti Balqis Syahrania 55 85 0.666667 sedang
9 Amalia Izzy Farhaninur 50 85 0.7 sedang
10 Baiq Amalia Fridayati 60 90 0.75 tinggi
11 Elinda Ritnawati 60 90 0.75 tinggi
12 Ken Ibrahim Anhar 50 85 0.7 sedang
13 Miftahul Jannah 45 75 0.545455 sedang
14 Muhammad Farrel Fajariadi 40 70 0.5 sedang
15 Rivaldi Ferdiansyah 50 70 0.4 sedang
16 Shintia Arisandi 35 80 0.692308 sedang
17 Zhena Alfatika Ratna 45 75 0.545455 sedang
18 Ahmad Rizal Fitranda 50 75 0.5 sedang
19 Alvin Kindy Setiawan 50 75 0.5 sedang
20 Asrofunnisa 40 75 0.583333 sedang
21 Iffa Amalia Rodhiyya 55 90 0.777778 tinggi
22 Kamalia Nasti 60 80 0.5 sedang
23 Megawati 55 70 0.333333 sedang
24 Muthia Nabilla 55 85 0.666667 sedang
25 Syahila Leftianti 55 85 0.666667 sedang
26 Ester Feby Angela 40 75 0.583333 sedang
27 Muhammad Arya Ramadhani
Andy
45 80 0.636364 sedang
28 Tiara Fadjriyaty 55 85 0.666667 sedang
29 Tidy Rabilla Wisnu Azzahra 55 90 0.777778 tinggi
30 Ardela Nabila 60 85 0.625 sedang
31 Cindy Yuliana 55 85 0.666667 sedang
32 Indraprasta Setyonadi 35 75 0.615385 sedang
33 Khairunnisa Azahra Aliyaputri 55 85 0.666667 sedang
34 Kirana Aprilia Purnomo 55 80 0.555556 sedang
35 Nurindah Dwi Lestari 50 80 0.6 sedang
Rata-rata 49.14286 80 0.61318
Lampiran 11
Daya Pembeda (DP)
Rumus : DP = (2(KA-KB))/n
Kriteria
KA Jumlah Kelompok A yang menjawab benar
> 0.25
Soal diterima
KB Jumlah Kelompok Bawah yang menjawab benar
0.01 - 0.25
Soal Diperbaiki
n Jumlah Siswa
<= 0
Soal Ditolak
No Soal DP Kesimpulan
1 0.3 Diterima 2 0 Ditolak 3 0 Ditolak 4 0.4 Diterima 5 0.1 Diperbaiki 6 0 Ditolak 7 0 Ditolak 8 0 Ditolak 9 0.1 Diperbaiki 10 0.1 Diperbaiki 11 0 Ditolak 12 0 Ditolak 13 0 Ditolak 14 0 Ditolak 15 0.4 Diterima 16 0 Ditolak 17 0 Ditolak 18 0 Ditolak 19 0 Ditolak 0 0 Ditolak
LAMPIRAN 12
UJI HIPOTESIS
Perhitungan uji hipotesis berdasarkan data postes dengan menggunakan Uji-t.
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
a. Menentukan hipotesis
Ho : µ1 = µ2
Ha : µ1 ≠ µ2
b. Menentukan α
Taraf signifikansi yang digunakan adalah α = 0,05.
c. Menentukan kriteria penerimaan hipotesis
Berdasarkan uji kesamaan varians, ditunjukkan bahwa kedua kelas
mempunyai varians yang homogen, maka untuk pengujian hipotesis ini
digunakan rumus:
√
dengan √
d. Menentukan t
Mencari Sg
√
√
√
√
√
√
Menghitung thitung
√
√
√
√
df = N – 2 = 70-2 = 68 (dikonsultasikan tabel nilai “t”), dengan df sebesar 68,
maka diperoleh ttabel sebagai berikut :
Pada taraf signifikansi 5% = 1.668
Dengan demikian t0 lebih kecil dari ttabel, yaitu :
t0 ˃ ttabel = (2,123 ˃ 1.668)
Kesimpulan : Terdapat Perbedaan hasil belajar siswa yang dalam kegiatan
belajar menggunakan metode pembelajaran Super Learning lebih besar dari
hasil belajar siswa yang dalam kegiatan belajar mengajar menggunakan
metode tradisional.
Lampiran 14
Kunci Jawaban
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
A B D C E C E B A E
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
D B E B D C C C B E
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
B E A B B D A D B C
31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
B A C B A A A A C A
41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
B A B A E C C B C C
Lampiran 14
Tabel Harga Kritik dari Product Moment (r-Tabel)
N Taraf Signifikan
N Taraf Signifikan
N Taraf Signifikan
5% 1% 5% 1% 5% 1%
3 0.997 0.999 27 0.381 0.487 55 0.266 0.345
4 0.950 0.990 28 0.374 0.478 60 0.254 0.330
5 0.878 0.959 29 0.367 0.470 65 0.244 0.317
6 0.811 0.917 30 0.361 0.463 70 0.235 0.306
7 0.754 0.874 31 0.355 0.456 75 0.227 0.296
8 0.707 0.834 32 0.349 0.449 80 0.220 0.286
9 0.666 0.798 33 0.344 0.442 85 0.213 0.278
10 0.632 0.765 34 0.339 0.436 90 0.207 0.270
11 0.602 0.735 35 0.334 0.430 95 0.202 0.263
12 0.576 0.708 36 0.329 0.424 100 0.195 0.256
13 0.553 0.684 37 0.325 0.418 125 0.176 0.230
14 0.532 0.661 38 0.320 0.413 150 0.159 0.210
15 0.514 0.641 39 0.316 0.408 175 0.148 0.194
16 0.497 0.623 40 0.312 0.403 200 0.138 0.181
17 0.482 0.606 41 0.308 0.398 300 0.113 0.148
18 0.468 0.590 42 0.304 0.393 400 0.098 0.128
19 0.456 0.575 43 0.301 0.389 500 0.088 0.115
20 0.444 0.561 44 0.297 0.384 600 0.080 0.105
21 0.433 0.549 45 0.294 0.380 700 0.074 0.097
22 0.423 0.537 46 0.291 0.376 800 0.070 0.091
23 0.413 0.526 47 0.288 0.372 900 0.065 0.086
24 0.404 0.515 48 0.284 0.368 1000 0.062 0.081
25 0.396 0.505 49 0.281 0.364
26 0.388 0.496 50 0.279 0.361
Lampiran 14
NILAI KRITIS UNTUK UJI LILIEFORS
Ukuran
Sampel
Taraf nyata
0.01 0.05 0.10 0.15 0.20
n = 4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
25
30
n > 30
0.417
0.405
0.364
0.348
0.331
0.311
0.294
0.284
0.275
0.268
0,261
0.257
0.250
0.245
0.239
0.235
0.231
0.200
0.187
1.031
√
0.381
0.337
0.319
0.300
0.285
0.271
0.258
0.249
0.242
0.234
0.227
0.220
0.213
0.206
0.200
0.195
0.190
0.173
0.161
0.886
√
0.352
0.315
0.294
0.276
0.261
0.249
0.239
0.230
0.223
0.214
0.207
0.201
0.195
0.289
0.184
0.179
0.174
0.158
0.144
0.805
√
0.319
0.299
0.277
0.258
0.244
0.233
0.224
0.217
0.212
0.202
0.194
0.187
0.182
0.177
0.173
0.169
0.166
0.147
0.136
0.768
√
0.300
0.285
0.265
0.247
0.233
0.223
0.215
0.206
0.199
0.190
0.183
0.177
0.173
0.169
0.166
0.163
0.160
0.142
0.131
0.736
√
LEMBAR OBSERVASI GURU
Nama Pengamat ;
Kelas ;
Tanggal Pengamatan ;
Petunjuk pengisian :
1. Lembar ini diisi oleh guru mata pelajaran geografi yang dalam hal ini adalah peneliti untuk
menilai sikap sosial yang dilakukan oleh siswa dalam kegiatan belajar apakah telah sesuai
dalam pengantar yang ada dalam RPP atau tidak.
2. Tujuan dibuatnya lembar observasi ini adalah untuk memenuhi salah satu instrument
penelitian yang dalam skripsi dengan judul: “pengaruh metode pembelajaran super learning
terhadap hasil belajar siswa kelas x di SMAN 4 Tangerang Selatan “.
3. Proses pengisian lembar observasi ini adalah dengan cara memberi tanda ceklist (√) pada
kolom sesuai dengan pengamatan yang dilakukan oleh partner guru mata pelajaran ekonomi
secara langsung pada saat proses pembelajaran dikelas tersebut.
NO KEGIATAN
ASPEK
PENILAIAN ∑SKOR KETERANGAN
1 2 3 4
1. Pendahuluan
a. Guru menyiapkan peserta didik
secara psikis dan fisik untuk
mengikuti proses pembelajaran
√
b. Guru memberikan posttest
untuk mengetahui kemampuan
masing-masing peserta didik √
c. Guru memberi motivasi belajar
siswa kontekstual sesuai
manfaat dan aplikasi materi ajar
dalam kehidupan sehari-hari
√
d. Guru melakukan apersepsi
dengan menanyakan tentang
kebutuhan sebagai siswa dan
mengaitkannya dengan
pemenuhan kebutuhan tersebut
√
e. Guru menjelaskan tujuan
pembelajaran atau kompetensi
dsasar yang akan dicapai √
2. Kegiatan Inti
1. Observasing
Guru menerapkan metode Super
Learning dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
a. Guru mempersiapkan lembar
pengamatan siswa
√
b. Guru mengamati (sikap, √
pengetahuan, dan keterampilan
yang dimiliki) oleh siswa
c. Guru meminta siswa untuk
membuat dalam beberapa
kelompok kecil dan mengajak
siswa untuk mendiskusikan
materi laut secara mandiri
√
d. Guru memberikan kasus dari
artikel internet mengenai arus
laut dan kualitas air laut sesuai
dengan kelompoknya masing-
masing
√
2. Questioning
a. Guru memberikan
kesempatan kepada siswa
yang ingin bertanya tentang
kegiatan belajar mengajar
yang akan dilaksanakan
√
b. Guru memberikan
ksempatan kepada
kelompok yang yang dibuat
untuk bertanya jika ada
yang masih kurang paham
mengenai penjelasan yang
disampaikan oleh guru
sebelumnya
√
3. Experimenting
a. Guru memfasilitasi
berkmbangnya nalar
keingintahuan peserta didik
dalam engkomparasikan
pendapatnya sementara
√
b. Guru menciptakan suasana
dialog mendalam antara siswa
dan guru oleh karenanya
upayakan untuk selalu belajar
dalam kelompok
√
4. Associating
a. guru menerapkan brain
storming dengan melemparkan
pertanyaan melalui topic yang
telah didiskusikan oleh siswa
sebelumnya dengan tujuan
untuk memperluas wawasan
√
b. Guru mendampingi dalam
menganalisis dan membuat
kategori hakikat hidrosfer
tentang arus laut dan kualitas air
laut
√
5. Networking
a. Guru menyampaikan hasil
deskripsi dan menerapkan
konsep motif arus laut dan
kualitas air laut sebagai bagian
√
dari ilmu geografi sesuai dengan
kehidupan sehari-hari
3 Penutup
a. Guru mengambil alih seluruh
rangkaian kegiatan pembelajaran
dan menyimpulkan baik berupa hasil
temuan siswa maupun hasil diskusi
dari setiap kelompok
√
b. Guru memberikan evaluasi dalam
bentuk pemberian posttest untuk
menilai kemampuan siswa setelah
menggunakan metode Super
Learning
√
Keterangan;
Skor 4 : Selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
Skor 3 : Sering, apabila sering melakukan pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan
Skor 2 : Kadang-Kadang, apabila kadang-kadang sering tidak melakukan
Skor 1 : Tidak pernah, apabila tidak melakukan
Mengetahui,
Observer
Hamidah, S.Pd
NIP. 19504191981112001
LEMBAR OBSERVASI GURU
Nama Pengamat ;
Kelas ;
Tanggal Pengamatan ;
Petunjuk pengisian :
1. Lembar ini diisi oleh guru mata pelajaran geografi yang dalam hal ini adalah peneliti untuk
menilai sikap sosial yang dilakukan oleh siswa dalam kegiatan belajar apakah telah sesuai
dalam pengantar yang ada dalam RPP atau tidak.
2. Tujuan dibuatnya lembar observasi ini adalah untuk memenuhi salah satu instrument
penelitian yang dalam skripsi dengan judul: “pengaruh metode pembelajaran super learning
terhadap hasil belajar siswa kelas x di SMAN 4 Tangerang Selatan “.
3. Proses pengisian lembar observasi ini adalah dengan cara memberi tanda ceklist (√) pada
kolom sesuai dengan pengamatan yang dilakukan oleh partner guru mata pelajaran ekonomi
secara langsung pada saat proses pembelajaran dikelas tersebut.
NO KEGIATAN
ASPEK
PENILAIAN ∑SKOR KETERANGAN
1 2 3 4
1. Pendahuluan
a. Guru menyiapkan peserta didik
secara psikis dan fisik untuk
mengikuti proses pembelajaran
√
b. Guru memberikan pretest untuk
mengetahui kemampuan
masing-masing peserta didik √
c. Guru memberi motivasi belajar
siswa kontekstual sesuai
manfaat dan aplikasi materi ajar
dalam kehidupan sehari-hari
√
d. Guru melakukan apersepsi
dengan menanyakan tentang
kebutuhan sebagai siswa dan
mengaitkannya dengan
pemenuhan kebutuhan tersebut
√
e. Guru menjelaskan tujuan
pembelajaran atau kompetensi
dsasar yang akan dicapai √
2. Kegiatan Inti
1. Observasing
Guru menerapkan metode Super
Learning dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
a. Guru mempersiapkan lembar
pengamatan siswa
√
b. Guru mengamati (sikap, √
pengetahuan, dan keterampilan
yang dimiliki) oleh siswa
c. Guru meminta siswa untuk
membuat dalam beberapa
kelompok kecil dan mengajak
siswa untuk mendiskusikan
materi laut secara mandiri
√
d. Guru memberikan kasus dari
artikel internet mengenai arus
laut dan kualitas air laut sesuai
dengan kelompoknya masing-
masing
√
2. Questioning
a. Guru memberikan
kesempatan kepada siswa
yang ingin bertanya tentang
kegiatan belajar mengajar
yang akan dilaksanakan
√
b. Guru memberikan
ksempatan kepada
kelompok yang yang dibuat
untuk bertanya jika ada
yang masih kurang paham
mengenai penjelasan yang
disampaikan oleh guru
sebelumnya
√
3. Experimenting
a. Guru memfasilitasi
berkmbangnya nalar
keingintahuan peserta didik
dalam engkomparasikan
pendapatnya sementara
√
b. Guru menciptakan suasana
dialog mendalam antara siswa
dan guru oleh karenanya
upayakan untuk selalu belajar
dalam kelompok
√
4. Associating
a. guru menerapkan brain
storming dengan melemparkan
pertanyaan melalui topic yang
telah didiskusikan oleh siswa
sebelumnya dengan tujuan
untuk memperluas wawasan
√
b. Guru mendampingi dalam
menganalisis dan membuat
kategori hakikat hidrosfer
tentang arus laut dan kualitas air
laut
√
5. Networking
a. Guru menyampaikan hasil
deskripsi dan menerapkan
konsep motif arus laut dan
kualitas air laut sebagai bagian
√
dari ilmu geografi sesuai dengan
kehidupan sehari-hari
3 Penutup
a. Guru mengambil alih seluruh
rangkaian kegiatan pembelajaran
dan menyimpulkan baik berupa hasil
temuan siswa maupun hasil diskusi
dari setiap kelompok
√
b. Guru memberikan evaluasi dalam
bentuk pemberian pretest untuk
menilai kemampuan siswa setelah
menggunakan metode Super
Learning
√
Keterangan;
Skor 4 : Selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
Skor 3 : Sering, apabila sering melakukan pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan
Skor 2 : Kadang-Kadang, apabila kadang-kadang sering tidak melakukan
Skor 1 : Tidak pernah, apabila tidak melakukan
Mengetahui,
Observer
Hamidah, S.Pd
NIP. 19504191981112001
LEMBAR OBSERVASI SISWA
Nama Pengamat ;
Kelas ;
Tanggal Pengamatan ;
Petunjuk pengisian :
1. Lembar ini diisi oleh guru mata pelajaran geografi yang dalam hal ini adalah peneliti untuk
menilai sikap sosial yang dilakukan oleh siswa dalam kegiatan belajar apakah telah sesuai
dalam pengantar yang ada dalam RPP atau tidak.
2. Tujuan dibuatnya lembar observasi ini adalah untuk memenuhi salah satu instrument
penelitian yang dalam skripsi dengan judul: “pengaruh metode pembelajaran super learning
terhadap hasil belajar siswa kelas X di SMAN 4 Tangerang Selatan “.
3. Proses pengisian lembar observasi ini adalah dengan cara memberi tanda ceklist (√) pada
kolom sesuai dengan pengamatan yang dilakukan oleh partner guru mata pelajaran ekonomi
secara langsung pada saat proses pembelajaran dikelas tersebut.
NO KEGIATAN
ASPEK
PENILAIAN ∑SKOR KETERANGAN
1 2 3 4
1. Pendahuluan
a. Siswa menyimak, mendengar dan
menghayati informasi yang
disampaikan oleh guru
√
b. Siswa mengerjakan soal pretest yang
diberikan oleh guru untuk mengetahui
kemampuan yang dimiliki setiap peserta
didik
√
c. Siswa mengamati gambar tentang arus
laut dan kualitas air laut √
d. Siswa memahami makna dan manfaat
dari tujuan pembelajaran yang akan
dilaksanakan √
2. Kegiatan Inti:
1. Observasing
a. Siswa membuat kelompok untuk
berdiskusi tentang artikel yang telah
dibuatnya.
√
b. Siswa mendata tentang apa saja
arus laut dan kualitas air laut √
c. Siswa diberi kesempatan untuk
menuangkan ide-ide mereka
memahami materi pelajaran
√
d. Siswa mendiskusikan materi
dengan ide-ide yang mereka
dapatkan
√
2. Questioning
a. Siswa dapat menjelaskan apa yang
ditanyakan oleh guru mengenai
materi yang akan disampaikan
untuk mengetahui tentang kesiapan
proses pembelajaran sebagai tanda
siap untuk memulai pelajaran
√
3. Experimenting
a. Siswa mengembangkan nalar
keinginannya dengan
mengkomparasikan hasil
temuannya
√
b. Siswa yang ikut berperan serta
dalam proses pembelajaran yang
telah disiapkan oleh guru
√
4. Associating
a. Siswa menunjukkan diri untuk
mempresentasikan hasil temuannya
√
b. Siswa melakukan kegiatan
penganalisisan serta
mengkategorikan siklus hidrologi
mengenai arus laut dan kualitas air
laut
√
5. Networking
a. Siswa menyimak hasil deskripsi
yang telah disampaikan oleh guru
√
b. siswa mencatat beberapa hal
penting terkait dengan materi
pembelajaran yang telah
disampaikan oleh guru baik dalam
diskusi maupun luar diskusi
√
3. Penutup
a. Siswa mendengarkan apa yang
disampaikan guru
√
b. Siswa yang mengerjakan soal pretest
yang telah diberikan oleh guru setelah
kegiatan diskusi telah dilakukan
√
c. siswa mengerjakan tugas yang telah
diberikan oleh guru sesuai dengan
kesepakatan waktu yang telah diberikan √
Keterangan;
Skor 4 : Selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
Skor 3 : Sering, apabila sering melakukan pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan
Skor 2 : Kadang-Kadang, apabila kadang-kadang sering tidak melakukan
Skor 1 : Tidak pernah, apabila tidak melakukan
Mengetahui,
Hamidah, S.Pd
NIP. 19504191981112001
LEMBAR OBSERVASI SISWA
Nama Pengamat ;
Kelas ;
Tanggal Pengamatan ;
Petunjuk pengisian :
1. Lembar ini diisi oleh guru mata pelajaran geografi yang dalam hal ini adalah peneliti untuk
menilai sikap sosial yang dilakukan oleh siswa dalam kegiatan belajar apakah telah sesuai
dalam pengantar yang ada dalam RPP atau tidak.
2. Tujuan dibuatnya lembar observasi ini adalah untuk memenuhi salah satu instrument
penelitian yang dalam skripsi dengan judul: “pengaruh metode pembelajaran super learning
terhadap hasil belajar siswa kelas X di SMAN 4 Tangerang Selatan “.
3. Proses pengisian lembar observasi ini adalah dengan cara memberi tanda ceklist (√) pada
kolom sesuai dengan pengamatan yang dilakukan oleh partner guru mata pelajaran ekonomi
secara langsung pada saat proses pembelajaran dikelas tersebut.
NO KEGIATAN
ASPEK
PENILAIAN ∑SKOR KETERANGAN
1 2 3 4
1. Pendahuluan
a. Siswa menyimak, mendengar dan
menghayati informasi yang
disampaikan oleh guru
√
b. Siswa mengerjakan soal pretest yang
diberikan oleh guru untuk mengetahui
kemampuan yang dimiliki setiap peserta
didik
√
c. Siswa mengamati gambar tentang arus
laut dan kualitas air laut √
d. Siswa memahami makna dan manfaat
dari tujuan pembelajaran yang akan
dilaksanakan √
2. Kegiatan Inti:
1. Observasing
a. Siswa membuat kelompok untuk
berdiskusi tentang artikel yang telah
dibuatnya.
√
b. Siswa mendata tentang apa saja
arus laut dan kualitas air laut √
c. Siswa diberi kesempatan untuk
menuangkan ide-ide mereka
memahami materi pelajaran
√
d. Siswa mendiskusikan materi
dengan ide-ide yang mereka
dapatkan
√
2. Questioning
a. Siswa dapat menjelaskan apa yang
ditanyakan oleh guru mengenai
materi yang akan disampaikan
untuk mengetahui tentang kesiapan
proses pembelajaran sebagai tanda
siap untuk memulai pelajaran
√
3. Experimenting
a. Siswa mengembangkan nalar
keinginannya dengan
mengkomparasikan hasil
temuannya
√
b. Siswa yang ikut berperan serta
dalam proses pembelajaran yang
telah disiapkan oleh guru
√
4. Associating
a. Siswa menunjukkan diri untuk
mempresentasikan hasil temuannya
√
b. Siswa melakukan kegiatan
penganalisisan serta
mengkategorikan siklus hidrologi
mengenai arus laut dan kualitas air
laut
√
5. Networking
a. Siswa menyimak hasil deskripsi
yang telah disampaikan oleh guru
√
b. siswa mencatat beberapa hal
penting terkait dengan materi
pembelajaran yang telah
disampaikan oleh guru baik dalam
diskusi maupun luar diskusi
√
3. Penutup
a. Siswa mendengarkan apa yang
disampaikan guru
√
b. Siswa yang mengerjakan soal pretest
yang telah diberikan oleh guru setelah
kegiatan diskusi telah dilakukan
√
c. siswa mengerjakan tugas yang telah
diberikan oleh guru sesuai dengan
kesepakatan waktu yang telah diberikan √
Keterangan;
Skor 4 : Selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
Skor 3 : Sering, apabila sering melakukan pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan
Skor 2 : Kadang-Kadang, apabila kadang-kadang sering tidak melakukan
Skor 1 : Tidak pernah, apabila tidak melakukan
Mengetahui,
Hamidah, S.Pd
NIP. 19504191981112001
Perhitungan Lembar Observasi Guru dan Siswa
Observasi Guru
Pertemuan I Observasi
Guru
Aspek yang di amati Pelaksanaan
Jumla
h
Rata-
rata
presentas
e
Pendahuluan 3 2 2 3 3 13 2.6 65%
Observasi 3 3 4 3 13 3.25 81%
Question 4 4 8 4 100%
Experiment 4 3 7 3.5 88%
Associate 4 3 7 3.5 88%
Network 3 3 3 75%
Penutup 4 3 7 3.5 88%
Pertemuan II Observasi
Guru
Aspek yang di amati Pelaksanaan
Jumla
h
Rata-
rata
presentas
e
Pendahuluan 4 2 2 3 4 15 3 75%
Observasi 3 4 4 3 14 3.5 88%
Question 4 4 8 4 100%
Experiment 4 3 7 3.5 88%
Associate 4 4 8 4 100%
Network 3 3 3 75%
Penutup 4 3 7 3.5 88%
Observasi Siswa
Pertemuan I Observasi Siswa
Aspek yang di amati Pelaksanaan Jumla
h
Rata-
rata
presentas
e
Pendahuluan 2 4 3 2 11 2.75 69%
Observasi 3 4 3 3 13 3.25 81%
Question 4 4 4 100%
Experiment 3 3 6 3 75%
Associate 3 3 6 3 75%
Network 4 3 7 3.5 88%
Penutup 3 4 4 11 3.666667 92%
Pertemuan II Observasi Siswa
Aspek yang di amati Pelaksanaan Jumlah Rata-rata presentase
Pendahuluan 3 4 3 3 13 3.25 81%
Observasi 4 4 3 4 15 3.75 94%
Question 4 4 4 100%
Experiment 4 4 8 4 100%
Associate 4 4 8 4 100%
Network 4 3 7 3.5 88%
Penutup 3 4 4 11 3.666667 92%
Total Presentase Lembar Obserasi
Aspek yang diamati Keterlakasanaan
Persentase
Pendahuluan 73%
Observasi 86%
Question 100%
Experiment 88%
Associate 91%
Network 81%
Penutup 90%
HASIL WAWANCARA TERHADAP GURU
1. Adakah manfaat yang ibu lihat selama memantau kegiatan belajar mengajar
yang saya lakukan dengan menggunakan Super Learning?
JAWAB; Jika dilihat pada manfaatnya belum dipastikan terlihat manfaatnya, karena
keunggulan metode pembelajaran ini hanya dilakukan dalam beberapa pertemuan
saja, alangkah baiknya ini digunakan dalam jangka waktu yang cukup lama.
2. Apakah penggunaan metode Super Learning ini efektif untuk diterapkan dalam
kegiatan belajar mengajar?
JAWAB; Saya rasa cukup efektif dengan adanya metode pembelajaran ini dalam
artian membuat siswa tergrak untuk mencoba kreatif kritis dan ingin terlibat dalam
belajar.
3. Menurut ibu apakah penggunaan metode Super Learning ini dapat melihat
kemampuan yang dimiiki oleh setiap siswa?
JAWAB; Saya rasa belum terlihat dan sebelumnya sudah saya katakan bahwa metode
ini hanya digunakan beberapa kali pertemuan, jadi belum dipastikan kemampuan
siswa akan terlihat.
4. Bagaimana pendapat ibu terhadap keunggulan dan kelemahan yang terdapat
dalam metode pembelajaran Super Learning ini?
JAWAB; Keunggulannya daat memberikan kemudahan dalam proses kegiatan
belajar mengajar karena memiliki kelebihan dapat membantu siswa dalam menghafal
teori yang begitu sulit dihafal dan sangat fleksibel untuk memori siswa.
Kelemahannya yaitu pada Super Learning ini seharusnya dibutuhkan waktu yang
cukup lama dalam prosesnya tidak bisa dilakukan sekali dua kali saja. Semoga
metode ini dapat dikembangkan lebih baik lagi.
5. Adakah kritik dan saran yang ibu dapat sampaikan kepada saya untuk
perbaikaan saya dalam kegiatan lebajar mengajar di kemudian hari agar jauh
lebik baik,
JAWAB; Mengenai saran yang saya berikan, dalam penugasan metode cukup baik
dan sangat kreatif mampu membangkitkan semangat belajar siswa. Kritiknya adalah
kuasai lebih dalam lagi tentang metodenya. Kalaupun sudah dikuasai dengan benar
akan sangat menarik bagi siswa, semoga kedepannya lebih baik lagi.
LEMBAR WAWANCARA GURU
Tujuan : Untuk mengetahui apakah metode pembelajaran yang digunakan akan
mampu meningkatkan hasil belajar siswa
Bentuk : Wawancara Bebas
Responden : Guru mata pelajaran Geografi
Nama :
Jenis kelamin : L/P
No Pertanyaan Jawaban guru
1 Adakah manfaat yang ibu lihat selama
memantau kegiatan belajar mengajar
yang saya lakukan dengan
menggunakan super learning?
2 Apakah penggunaan metode super
learning ini efektif untuk diterapkan
dalam kegiatan belajar mengajar?
3 Menurut ibu apakah penggunaan
metode super learning ini dapat melihat
kemampuan yang dimiiki oleh setiap
siswa?
4 Bagaimana pendapat ibu terhadap
keunggulan dan kelemahan yang
terdapat dalam metode pembelajaran
super learning ini?
5 Adakah kritik dan saran yang ibu dapat
sampaikan kepada saya untuk
perbaikaan saya dalam kegiatan lebajar
mengajar di kemudian hari agar jauh
lebik baik,
Mengetahui,
Hamidah, S.Pd
NIP. 19504191981112001
LEMBAR WAWANCARA SISWA
Tujuan : Untuk mengetahui apakah metode pembelajaran yang digunakan akan
mampu meningkatkan hasil belajar siswa
Bentuk : Wawancara Bebas
Responden : Siswa kelas X.2
Nama :
Jenis kelamin : L/P
No Pertanyaan Jawaban Siswa
1 Adakah Kesulitan yang dirasakan
setelah belajar menggunakan metode
super learning?
2 Apakah kamu merasakan manfaat dari
penggunaan metode super learning ini?
3 Menurut kamu apakah dengan
menggunakan metode super learning
ini merasa efektif untuk kegiatan
belajar mu?
4 Berapa lama waktu yang kamu
butuhkan untuk mengauasai materi
pelajaran?
5 Apa yang kamu inginkan dari proses
belajar yang akan dilakukan
selanjutnya oleh gurumu?
TTD
______________________________________
HASIL WAWANCARA TERHADAP SISWA
Nama ; Angga
Kelas ; X.2
1. Adakah Kesulitan yang dirasakan setelah belajar menggunakan metode super
learning?
Jawab; Ada sedikit sih yang sulit, karena kita baru tau kalo ada cara belajar yang begini.
2. Apakah kamu merasakan manfaat dari penggunaan metode super learning ini?
Jawab; Banyak, kita jadi lebih mudah menghafal apalagi ada kata-kata singkatan yang
aneh itu.
3. Menurut kamu apakah dengan menggunakan metode super learning ini merasa
efektif untuk kegiatan belajar mu?
Jawab; Iya ka, kalo kita lagi lupa bisa aja mengingat ingat metode yang kemarin kakak
kasih itu selalu melekat di kepala saya
4. Berapa lama waktu yang kamu butuhkan untuk mengauasai materi pelajaran?
Jawab; tergantung ka, kalo biasanya sih lama banget udah gitu geografi banyak
hafalannya.
5. Apa yang kamu inginkan dari proses belajar yang akan dilakukan selanjutnya oleh
gurumu?
Jawab; Semoga dengan metode pelajaran ini atau lain bisa membangkitkan kita uat
semangat belajar lagi, kalau bisa games, sama metodenya yang asik ka kayak kemarin
HASIL WAWANCARA TERHADAP SISWA
Nama ; Iffa Amalia
Kelas ; X.2
1. Adakah Kesulitan yang dirasakan setelah belajar menggunakan metode super
learning?
Jawab; Ada, soalnya kelompok saya kurang kompak jadi kurang bisa berkolaborasi
dengan baik.
2. Apakah kamu merasakan manfaat dari penggunaan metode super learning ini?
Jawab; ada manfaatnya, soalnya metode ini kan belajar sambil bermain, ga jenuh
juga, jadi cepat ditangkap otak.
3. Menurut kamu apakah dengan menggunakan metode super learning ini merasa
efektif untuk kegiatan belajar mu?
Jawab; Sangat efektif, soalnya kan kalo belajar pake metode ini belajarnya jadi ga
jenuh ga bete, jadi menurut saya sangat efektif.
4. Berapa lama waktu yang kamu butuhkan untuk mengauasai materi pelajaran?
Jawab; kayaknya lama, harus lebih sering dilatih ya, soalnya kan kita ga bisa
langsung nerima materinya. Udah gitu banyak. Jadi butuh waktu yang lama deh.
5. Apa yang kamu inginkan dari proses belajar yang akan dilakukan selanjutnya
oleh gurumu?
Jawab; Pengen banget ya, semoga guru-guru yang lain juga bisa menerapkan metode
super learning dan bahkan lebih baik lagi.
HASIL WAWANCARA TERHADAP SISWA
Nama ; Iffa Amalia
Kelas ; X.2
1. Adakah Kesulitan yang dirasakan setelah belajar menggunakan metode super
learning?
Jawab; Ga ada kesulitan sih belajarnya, jadi lebih asik gitu.
2. Apakah kamu merasakan manfaat dari penggunaan metode super learning ini?
Jawab; ada, malah kalo belajar pake super learning itu jadi cepet ketangkep
belajarnya.
3. Menurut kamu apakah dengan menggunakan metode super learning ini merasa
efektif untuk kegiatan belajar mu?
Jawab; Iya, soalnya belajarnya jadi ga gabut gitu, terus asik bisa kerjasama sama
temen-temen juga.
4. Berapa lama waktu yang kamu butuhkan untuk mengauasai materi pelajaran?
Jawab; Sebenernya sih bisa langsung ngerti, langsung paham, tapi setelah pertemuan
selanjutnya lupa lagi kak.
5. Apa yang kamu inginkan dari proses belajar yang akan dilakukan selanjutnya
oleh gurumu?
Jawab; Inginnya sih belajar bisa sambil bermain gitu juga ga bosen-bosen biasanya
kan guru kalo ngajar ngomong doang sampe selesai.
KEMENTERIAN AGAMAUIN JAKARTAFITKJl. lr. H. Juanda No 95 Ciputat lS4lZ lndonesia
FORM (FR)
No. Dokumen : FITK-FR-AKD-066Tgl. Terbit : 1 Maret 2010No. Revisi: : 01
Hal 1t1
SURAT PERMOHONAN IZIN OBSERVAST
Nomor: Un.0 1 /FI./KM.0 1 . g1.9.!1?..20 t S
Lamp.:-Hal : Observasi
Nama
NIM
Jurusan
Tembusan:Dekan Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan
Jakarta, 20 April 2015
Kepada Yth.
Kepala Sekolah SMAN 4 Tangerang SelatanDi Tempat
Assal am u' al aiku m wr.wb.
Dengan hormat kami sampaikan bahwa:
: Dedi Firman Prasetyo
:1111015000034
: Pendidikan IPS (geografi)
Semester : Vlll (delapan)
adalah benar mahasiswa pada Fakultas ilmu Tarbiyah dan Keguruan UINsyarif Hidayatullah Jakarta yang sedang menyuiun skripsi, dan akanmengadakan penelitian (riset) di instansi/sekolah/rnadrasah yang saudara.Untuk itu kami mohon saudara dapat mengizinkan ,"hr.il*a tersebutmelaksanakan penelitian dimaksud.
Demikianlah, atas perhatian dan bantuan Saudara kami ucapkan terimakasih.
Wassal am u'alaiku m wr.wb.
1 001
'L
KEMENTERIAN AGAMAUIN JAKARTAFITKJl. lr. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 lndone*,
FORM (FR)
No. Dokumen : FITK-FR-AKD-082
Tgl. Terbit : 1 Maret 2010
No. Revisi: : 01
Hal 1t1
SURAT PERMOHONAN IZIN PENELITIAN
Nomor : Un.01 /F. 1 /KM.01 .Sl.9.q$\.lzot sLamp. :-Hal : Permohonan lzin Penelitian
Kepada Yth.
Kepala Sekolah SMAN 4 Tangerang SelatandiTempat
Assal am u' al aiku m w r. wb.
Dengan hormat kami sampaikan bahwa,
Jakarta, 20 April 2015
:Dedi Firman Prasetyo
:1111015000034
: Pendidikan IPS (geografi)
Semester : Vlll (delapan)
Judul Skripsi : Pengaruh Metode Pembelajaran Super Learning Belajar Mata
Pelajaran Geografi
adalah benar mahasiswa/i Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta yangsedang menyusun Skripsi, dan akan mengadakan penelitian (riset) diinstansi/sekolah/madrasah yang Saudara pimpin.
Untuk itu kami mohon Saudara dapat mengizinkan mahasiswa tersebutmelaksanakan penelitian dimaksud.
Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kamiucapkan terima kasih.
Wassal a m u' al aiku m wr.wb.
a.n. Dekan, Kabag.
199203
Nama
NIM
Jurusan
Tembusan:1. Dekan FITK2. Pembantu Dekan Bidang Akademik3. Mahasiswa yang bersangkutan
:...T?
PEMERINTAH KOTA TANGERANG SELATANDINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI 4Jl. WR. Suprafrnan Komp- PERTAMINA Pondok Ranji - Ciputat'l'imur Kota Tangerang Selatan Provinsi Banten 15412
Telepon (021) 742396,2, Fa,rimili {O21) 7426373, Website : www.sman4tanssel.sch"id
SURAT KETERANGANNomor | 423.41 432/tr(urikulum
Yang bertanda tangan di bawah ini Kepala SMA Negeri 4 Kota Tangerang Selatan, menerangkan
bahwa:
Nama : DEDI FIRMAN PRASETYO
NIM ''
t ttOt+OOOO:Z -.,Tempat lTglLahn : Ponorogo,29 Nopember 1992
: IImu Tarbiyah & Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
: Pendidikan IPS (Geografi)
: VIII (Delapan)
TahunAkademik :2A1412015
Yang bersangkutan benar telah melakukan penelitian di SMA Negeri 4 Kota Tangerang Selatan
untuk penyelesaian Tugas Akhir menyusun Skripsi dengan judul : "Pengaruh Metode
Pembelajaran Super Learning Belajar Terhadap Mata Pelajaran Geografi" yang
pelaksanaannya mulai dari tanggal2T April s.d l5 Mei 2015.
Demikian Surat Keterangan ini dibuat dengan sebenarnya, untuk dipergunakan sebagaimanamestinya.
g Selatan, 1 Juni 2015
, S.Pd.,M.Si,
Fakultas
Jurusan
Semester
'9660822199001 1 001
Nama
NIM
Jurusan
Judul Skripsi
LEMBAR UJI REFERENSI
Dedi Firman Prasetyo
1 I 1 101s000034
Pendidikan IPS (Geografi)
Pengaruh Metode Pembelajaran Super Leaming Terhadap Hasil
Belajar Siswa Kelas X di SMAN 4 Tangerang Selatan
No Judul dan flalaman BukuParaf
Pembimbing
BAB I
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
Tentang sistem Pendidikan Nasional, pasal 1, h. 2
2Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
Tentang sistem Pendidikan Nasional, pasal 3, h. 4
JRudy Gunawan, Pendidikan IPSfilosofi, konsep dan aplikasi(Bandung: ALFABETA, 2013\ cet II h.91
4Sapriya, Susilawati Sadjarudin Nurdin, Konsep Dasar IPS
(Bandung, UPI PRESS ,2006) cet I h.3
5Arthur Getis & Judith M. Getis, geograpfty (Boston: houghton
mifflin company, 1982)h. 15
6Adam Kuper & Jessica Kuper, ENSIKLOPEDI ILMU-ILMUSOSIAL (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada: 1996) h.403
7Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar (Jakarta: PT RINEKACIPTA) Cet III h.234
BAB II
8Suyono & Hariyanto, Belajar dan Pembelajaran Teori dan
Konsep Dasar @andung: Remaja Rosdakarya,20Ll) cet I h.9
9Oemar Hamalik, Media Pendidikan (Bandung: PT Citra AdityaBakti, 1994\ cet MI h. 27
10Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar (Jakarta: PT Rineka
Cipta,2011) cet Itr h. 13
l1Anisah Baslernan dan Syamsu Mappa, Teori Belajar OrangDewasq (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011)h. 12
l2 Iif khoiru Ahmadi , Hendro Ari Setyono & Sofan Amri,Pembelajaran Akselerasi (Jakarta; Prestasi Pustakaraya,20l 1) h.85
t3Anisah basleman dan Syamsu Mappa, Teori Belajar Orang
Dewasa. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011) h. 7 - 8 z*--14
Margaret E. Gredler, Learning and Istruction : Teori dan Aplikasi(Jakarta : Kencana, 2011) cet I h. 3
15Agus Prijono, Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM(Yogyakarta, Fustaka pelajar,2013) cet X h. 5
t6Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar (Yogayakarta, Pustaka Pelajar,
2013) Cet Y h.44
17Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar (Yogayakarta, Pustaka Pelajar,
2013) Cet V h.6-7
18Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar (Yogayakarta, Pustaka Pelajar,
2013) Cet V h.2'7
r9Nana Sudjana, Penilaian hasil proses belajar mengajar (Bandung:
remaja rosdakarya. 2012) cet XVII h. 3
20
Rusman, B e I aj ar d an p e mb e I aj aran b erbas is'komput er,
mengembangkan profesionalisme Guru Abad 21, (Bandung:
ALFABETA,2013) h 123 - 124
2l Margaret E. Gredler, Learning and Instrttction edisi 6, Iakarta:.
Prenada Media Group, cetlh.227
22
Muhammad Ayaz, dkk, Effect Of Super learning Techniques OnStudents Academic Achievement In English Subject At SecondaryLevel In Khyber Pakhtunkhwa,(DlKhan: Gomal UniversityJournal of Research, 29(2)Dec2013) h.1
23
Hussain Shafqat, Sarwar Muhammad, Yousaf Imran, Naemullahand Inamullah, An experimental study for effectiveness ofsuperlearning technique at elementary level in Pakistan(University of Glasgow, UK. University of Worcester, UK.University of Arid Agricultwe Pakistan. Punjab EducationDepartment,Pakistan. Kohat Uni of Science and Technology,Pakistan) 22 December 2009h.1-2
24
Mulato Budi Santoso ,Peningkatan minat dan prestasi belajarsiswa terhadap mata pelajaran IPS Goegrafi dengan metodeSuper Learning diu SMP Pandanaran Plupuh Sragen. ProgramStudi Peneidikan Kependudukan dan Lingh-rngan HidupPeminatan Pendidikan Gografi, Univrsitas Sebelas MaretSurakarta, 2008 h xliv - xlvi
25Eric Jensen, Guru Super dan Super Teaching edisi IV, Originattitle; Super Teaching, (Jakarta: PT krdeks) h. 134
26Eric Jensen, Guru Super dan Super Teaching edisi IV, Originaltitl e ; Super Teaching, (Jakarta: PT Indeks) h. 1 35-l 40
BAB III
27Mahmud, Metode Penelitian Pendidkan (Bandung: PUSTAKASETIA, 201t), h. 106 .-/---a"\/
28Sugiyono, Meto de P enelitian P endidikan Me tode P enelitianKuantitatif, Kualilatif dan R&D,@andung: Alfabeta,2Al3), h. 107
29Sugiyono, Me tode Pe nelitian P endidikan Metode p enelitianKuantitht if, Kualit a tif dan R&D, @andung: Alfab eta, 20 l3)h. 12
30Suharsimi Arikunto, Pros edur P eneliti an Suatu P endekatanPraktik, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010),h. 173
3lSugiyono, Metode P enelitian P endidikan (Metode P enelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan R&D), (Bandung: Alfabeta), 2013, h.
t17
32
Sugiyono, Metode P enelitian P endidikan (Metode P enelitian
Kuantitatif, Kualilatif dan R&D),(Bandung: Alfabeta), 2013, h.
tt7 -f33 Suharsimi. Arikunto Pr os edur P ene litian Suatu P endekatan
Praktih $akarta: PT Rineka Cipta, 2010),h.26634 Suharsimi. Arikunto P ros edur P ene liti an Suatu P endekqtan
Praktik, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010),h.32635 Suharsimi. Arikunto Pros edur P enelitian Suatu Pendekatan
Praktik, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 20 1 0), h. 329
36Suharsimi Arikunto. Manajemen Penelitian, (Jakarta: PT Rlneka
Cipta,2007), h.101
37 Suharsimi. Arikunto Prosedur P enelitian Suatu P endelcatan
Praktik, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010),h.211
38
Sugiyono, fu[etode P enelitiqn Pendidikan (Me tode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan R&D),@andung: Alfabeta), 2013, h.
177
39 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Met ode Penelitian KuantitatifKu a I i t at if d a n R &D ), (B andun g : A I fabet a), 2Ol 3, h. 2l I
40Suharsimi. Arikunto Prosedur P enelitian Suatu P endekatan
P raktik, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 20 I 0), h. 7 9
41Suharsimi. Arikunto Prosedur P enelitian Suatu P endekatan
Praktik, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010),h.211 -F42
Dawyan. Syah, dkk. Pengantar Statistika Pendidikan. (Jakarta:
Gaung Persada Press, 2007) Cet.T 1,h.67
44Budi. Susetyo. Statistika untuk Analisis Data Penelitian.
Bandung:Refika Aditama, 2010., cet. l, h. 160
45Budi. Susetyo. Statistika untuk Analisis Data Penelitian.
Bandung:Refika Aditama, 2010.,cet. 1, h. 154 -F
46S ofyan Siregar, S t a t i s t i ka D e s krip tif un t u k P e n e I i t i ctn, (J akarta, PT
RAJAGRAFINDO PERSADA,20I 0) cet I h. 251
Pembimbing
Anissa Windarti" M.Sc.
NIP : 198208022011012005