PENGARUH MEDIA IKLAN TERHADAP PENGAMBILAN …/Pengar…merek teh botol sosro pada masyarakat kota...
Transcript of PENGARUH MEDIA IKLAN TERHADAP PENGAMBILAN …/Pengar…merek teh botol sosro pada masyarakat kota...
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user i
PENGARUH MEDIA IKLAN TERHADAP PENGAMBILAN
KEPUTUSAN MEMBELI AIR MINUM DALAM KEMASAN
MEREK TEH BOTOL SOSRO PADA MASYARAKAT KOTA
SRAGEN TAHUN 2012
SKRIPSI
Disusun Oleh:
Indarwanto
K7408036
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN TATA NIAGA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user ii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini
Nama : Indarwanto
NIM : K7408036
Jurusan/ Program Studi : P.IPS/ Pendidikan Ekonomi
PENGARUH MEDIA IKLAN
TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEMBELI AIR MINUM
DALAM KEMASAN MEREK TEH BOTOL SOSRO PADA
ini benar-benar meru-pakan
hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi ini dikutip dari penulis lain
telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka.
Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil
jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.
Surakarta, April 2012
Yang membuat pernyataan,
Indarwanto
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user iii
PENGARUH MEDIA IKLAN TERHADAP PENGAMBILAN
KEPUTUSAN MEMBELI AIR MINUM DALAM KEMASAN
MEREK TEH BOTOL SOSRO PADA MASYARAKAT
KOTA SRAGEN TAHUN 2012
SKRIPSI
Disusun Oleh:
INDARWANTO
K7408036
Skripsi
diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar
Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi
Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Tata Niaga
Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user iv
PERSETUJUAN
Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji
Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
Surakarta, April 2012
Persetujuan Pembimbing,
Pembimbing I
Drs. Sunarto, M.M. NIP. 19540806 198003 1 002
Pembimbing II
Jonet Ariyanto Nugroho, SE.,MM NIP. 19750728 200501 1 002
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user v
REVISI
Skripsi ini telah direvisi sesuai dengan arahan dari Tim Penguji Skripsi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas sebelas Maret Surakarta dan
diterima untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar sarjana.
Tim Penguji Skripsi
Ketua : Dra. Sri Wahyuni, M.M. 1. __________
Sekretaris : Sudarno, S.Pd.,M.Pd . 2. __________
Anggota : Drs. Sunarto, M.M. 3. __________
Anggota : Jonet Ariyanto Nugroho, SE.,MM 4. __________
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user vi
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret dan diterima untuk memenuhi
persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.
Pada hari :
Tanggal :
Tim Penguji Skripsi
Ketua : Dra. Sri Wahyuni, M.M. 1. __________
Sekretaris : Sudarno, S.Pd.,M.Pd . 2. __________
Anggota : Drs. Sunarto, M.M. 3. __________
Anggota : Jonet Ariyanto Nugroho, SE.,MM 4. __________
Disahkan oleh:
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret Surakarta
Dekan
Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd.
NIP 19600727 198702 1 001
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user vii
ABSTRAK Indarwanto. K7408036. PENGARUH MEDIA IKLAN TERHADAP
PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEMBELI AIR MINUM DALAM
KEMASAN MEREK TEH BOTOL SOSRO PADA MASYARAKAT KOTA
SRAGEN TAHUN 2012, Skripsi. Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sebelas Maret. April 2012.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) Ada tidaknya pengaruh Media Iklan yang terdiri dari media iklan televisi, media iklan online, media iklan majalah, media iklan radio, media iklan surat kabar, media iklan papan reklame secara simultan terhadap keputusan pembelian teh botol sosro pada masyarakat kota Sragen tahun 2012, (2) Ada tidaknya pengaruh media iklan televisi, media iklan online, media iklan majalah, media iklan radio, media iklan surat kabar, media iklan papan reklame secara parsial terhadap keputusan pembelian teh botol sosro pada masyarakat kota Sragen tahun 2012.
Jenis penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan teknik pengumpulan data berupa kuesioner. Populasi penelitian ini adalah seluruh masyarakat kota Sragen yang telah membeli teh botol sosro dan pernah melihat iklan teh botol sosro. Pada penelitian ini besarnya jumlah sampel ditentukan sebanyak 120 responden. Try out yang dilakukan terhadap 30 responden di dalam populasi, dengan hasil valid dan reliabel. Adapun teknis analisis data yang digunakan adalah teknik analisis regresi linier berganda.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa (1) adanya pengaruh Media IKlan terhadap keputusan pembelian. Hal ini tercermin dari hasil uji F diperoleh nilai probabilitas sebesar 0,000. Nilai probabilitas (0,000) lebih kecil dari 0,05, maka Ho ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Media Iklan yang terdiri dari: media iklan televisi, media iklan online, media iklan majalah, media iklan radio, media iklan surat kabar, media iklan papan reklame. (2) hasil perhitungan data untuk variabel media iklan televisi memiliki tingkat signifikansi 0,041, variabel media iklan online memiliki tingkat signifikansi 0,010, variabel media iklan majalah memiliki tingkat signifikansi 0,016, variabel media iklan radio memiliki tingka signifikan 0,003, variabel media iklan surat kabar memiliki tingka signifikan 0.005, variabel media iklan papan reklame memiliki tingka signifikan 0,006. Probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka dapat dikemukakan bahwa berpengaruh secara parsial terhadap keputusan pembelian.
Kata kunci: Media iklan, Keputusan Pembelian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user viii
ABSTRACT
Indarwanto. K7408036. THE EFFECT OF ADVERTISEMENT MEDIA ON PACKAGED DRINKING WATER PURCHASING DECISION MAKING
2012, Thesis. Surakarta: Teacher Training and Education Faculty of Sebelas Maret University. April 2012.
The objectives of research are to find out (1) whether or not there is an effect of advertisement media consisting of television, online, magazine, radio, newspaper, and billboard simultaneously on the teh botol sosro (botol sosro tea)
not there is an effect of advertisement media consisting of television, online, magazine, radio, newspaper, and billboard partially on the teh botol sosro purchasing
This study was a descriptive quantitative research using questionnaire as the technique of collecting data. The population of research was all people of Sragen city who had purchased teh botol sosro and had ever seen teh botol sosro advertisement. In this research the size of sample was determined of 12 respondents. Tryout was conducted on 30 respondents within the population, with valid and reliable result. The technique of analyzing data used was a multiple linear regression.
Based on the result of research, it could be concluded that (1) there was an effect of Advertisement Media on purchasing decision. It could be seen from the F test result providing probability value of 0.000. Such the probability value (0.000) was lower than 0.05, thereby Ho was not supported; thus it could be concluded that the advertisement media variable consisting of television, online, magazine, radio, newspaper, and billboard affected simultaneously the teh botol sosro purchasing decision. (2) The result of data calculation for television advertisement media variable had significance level of 0.041, online of 0.010, magazine of 0.016, radio of 0.003, newspaper of 0.005, and billboard of 0.006. The probability were lower than 0.05, therefore it could be concluded that the advertisement media affected partially the purchasing decision.
Keywords: Advertisement media, Purchasing Decision.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user ix
MOTTO
Usaha yang tanpa henti adalah kunci membuka gembok potensi diri, bukan kekuatan atau
kecerdasan.
(Winston Churchill)
Orang yang berdoatetapitidakberusahaadalahseperti orang yang
menembakkanpanahtanpatalibusur.
(Ali Bin AbiThalib R.A.)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user x
HALAMAN PERSEMBAHAN
Dengan penuh ketulusan dan kerendahan hati
kupersembahkan karya kecil ini untuk:
Bapak, Ibu dan kakak tercinta yang menjadi penerang dalam setiap
langkah hidupku dengan cinta, kasih sayang, doa, kesabaran dan
pengorbanannya yang tak pernah terhenti
VIDYA NURALFIAH yang selalu memberikan semangat
Ompla-Omplo Gengster (Novita, Atik, widi)
M. Heru Santoso yang selalu memberi masukan
Teman seperjuangan dari Sragen (Sari Neisya, M Heru S, dll)
Kantin Bu Meto yang selalu menyajikan makanan di saatku lapar
Teman-teman Pendidikan Tata Niaga 2008
Almamater tercinta Universitas Sebelas Maret, Surakarta
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan karunia-Nya serta dengan usaha keras, akhirnya penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan
Program Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Tata Niaga
Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang
tulus dan penghargaan yang tinggi kepada semua pihak yang telah membantu,
baik secara langsung maupun tidak langsung hingga selesainya skripsi ini. Ucapan
terima kasih dan penghargaan penulis haturkan kepada:
1. Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd., selaku Dekan Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang
telah memberikan ijin dalam rangka mengadakan penelitian guna
penyusunan skripsi ini.
2. Drs. Saiful Bachri, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Sebelas Maret Surakarta yang telah menyetujui atas permohonan ijin
penyusunan skripsi ini.
3. Dr. Wiedy Murtini, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas
Maret Surakarta yang telah memberikan pengarahan dan ijin dalam
penyusunan skripsi ini.
4. Dra. Sri Wahyuni, M.M., selaku Ketua BKK Pendidikan Tata Niaga
Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan
pengarahan dan ijin dalam penyusunan skripsi ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xii
5. Drs. Sunarto, M.M., selaku Pembimbing I yang dengan arif dan bijak
dalam memberikan masukan, dorongan, bimbingan dan pengarahan
sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
6. Jonet Ariyanto Nugroho, SE.,MM., selaku Pembimbing II yang dengan
arif dan bijak dalam memberikan masukan, dorongan, bimbingan dan
pengarahan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
7. Dosen Prodi Ekonomi BKK PTN yang telah memberi bekal ilmu
pengetahuan sehingga dapat menunjang terselesainya skripsi ini.
8. Tim penguji skripsi yang telah menyediakan waktu dan tenaga untuk
menguji penulis, sehingga penulis dapat melaksanakan ujian skripsi guna
menyelesaikan studi di bangku kuliah.
9. Seluruh masyarakat kota Sragen yang membeli teh botol sosro, terima
kasih atas kerjasamanya.
10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini
Segala kritik dan saran sangat penulis harapkan dari pembaca guna dapat
memperbaiki penulisan yang akan datang. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi
perkembangan ilmu pengetahuan dan dunia pendidikan.
Surakarta, April 2012
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Semakin berkembangnya jaman menyebabkan setiap orang dengan mudah
mengakses informasi dari manapun. Seorang konsumen atau pelanggan juga
mudah mendapatkan informasi mengenai suatu produk tertentu. Hal ini
menyebabkan perusahaan harus efektif dalam memberikan informasi mengenai
produknya untuk dapat bersaing. Perusahaan mengharapkan keuntungan yang
maksimal dengan memanfaatkan berbagai cara dalam memenuhi kebutuhan
konsumen yang diharapkan bahwa konsumen tersebut akan merasa puas.
Sekarang ini banyak sekali perusahaan produk instan yang menawarkan
berbagai jenis produk, keunggulan dan manfaatnya masing- masing. Demikian
pula perusahaan yang yang bergerak di bidang air minum teh dalam kemasan.
Dengan semakin banyaknya perusahaan air minum teh dalam kemasan, maka
konsumen bisa leluasa memilih produk air minum teh dalam kemasan secara
selektif yang menurut mereka berkualitas. Sangat jelas masyarakat cenderung
memilih produk yang berkualitas dan harga yang sesuai dalam mengambil
keputusan pembelian. Di samping itu dengan banyaknya perusahaan pesaing yang
semakin bermunculan perusahaan dituntut untuk menerapkan strategi yang tepat
untuk mempertahankan pelangganya. Beberapa perusahaan air minum teh dalam
kemasan yang bersaing:
Tabel 1: Produsen Minuman Teh dalam Kemasan Siap Minum di
Indonesia pada Tahun 2012 Produsen Merek Teh
Produsen Merek Teh
PT Sinar Sosro Teh Botol Sosro, Fruit Tea, S-Tea, Tebs, Green-T
The Coca Cola Company Frestea, Frestea Green, Frestea Fruitcy
Pepsi Cola Tekita
Unilever Lipton Tea
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
2 Tang Zestea
ABC President Nu Green Tea
Ultrajaya Teh Kotak
PT Sari Segar Alami GuaranTea
Others Teh Rio , Futami 17 , C2 Green Tea, Zestea
Orang tua Teh Gelas
Garuda Food Mountea
Sumber: Managing Brand Strategi Frestea (2012)
Seorang konsumen dalam menentukan rencana produk yang akan dibelinya
dihadapkan dalam berbagai alternatif, baik produk, tempat dan alternatif pilihan
lainya. Terkadang dengan banyaknya alternatif pilihan membuat konsumen
kebingungan dalam keputusan pembeliannya, sehingga konsumen tidak hanya
melihat dari sisi kualitas dan nilai fungsi awal produknya saja tetapi juga karena
emosional yang disebabkan oleh pengaruh media ataupun informasi yang lainya.
Perusahaan harus melihat faktor yag mempengaruhi pembelian konsumen
untuk dapat mencapai keberhasilan. Keputusan pembelian konsumen dipengaruhi
oleh berbagai faktor seperti faktor budaya, pribadi, sosial dan juga faktor
psikologis. Periklanan akan dapat mempengaruhi pribadi maupun psikologis dari
konsumen. Perusahaan harus menerapkan strategi periklanan yang tepat untuk
mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Periklanan adalah segala bentuk
penyajian dan promosi ide, barang, atau jasa secara non-personal oleh suatu
sponsor tertentu yang memerlukan pembayaran. (Kotler, 2000:658). Iklan
merupakan salah satu cara mengenalkan produk atau jasa yang ingin dipasarkan
kepada pasar sasaran. Iklan sangat berperan dalam bidang pemasaran baik sebagai
media informasi, media membujuk ataupun untuk mengingatkan saja.
Sekian banyak perusahaan air minum teh dalam kemasan, ada satu yang
sangat dominan dan mampu bersaing walaupun banyak berdiri perusahaan yang
bergerak di bidang yang sama yaitu PT SINAR SOSRO. PT SINAR SOSRO
merupakan perusahaan air mium teh dalam kemasan pertama yang berdiri di
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
Indonesia yaitu tahun 1940 didirikan oleh Sosrodjojo. Keluarga Sosrodjojo
memulai usahanya di sebuah kota kecil bernama Slawi di Jawa Tengah. Pada saat
memulai bisnisnya, produk yang dijual adalah teh kering dengan merek Teh Cap
Botol dimana daerah penyebarannya masih di seputar wilayah Jawa Tengah.
Tahun 1953, Keluarga Sosrodjojo mulai memperluas bisnisnya dengan merambah
ke Ibukota Jakarta untuk memperkenalkan produk Teh Cap Botol yang sudah
sangat terkenal di daerah Jawa Tengah.
Setelah beberapa lama melakukan uji coba menjual minuman teh Akhirnya
muncul ide untuk membawa teh yang telah diseduh di kantor, dikemas ke dalam
botol yang sudah dibersihkan. Ternyata cara ini cukup menarik minat pengunjung
karena selain praktis juga bisa langsung dikonsumsi tanpa perlu menunggu tehnya
dimasak seperti cara sebelumnya. Pada tahun 1969 muncul gagasan untuk menjual
teh siap minum (ready to drink tea) dalam kemasan botol, dan pada tahun 1974
didirikan PT Sinar Sosro yang merupakan pabrik teh siap minum dalam kemasan
botol pertama di Indonesia dan di dunia.
Model botol untuk kemasan Teh botol Sosro sampai saat ini mengalami
tiga kali perubahan yakni :
Gambar 1: Perubahan model botol dari waktu ke waktu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
Gambar 2: Berbagai kemasan teh botol sosro
Strategi pemasaran Sosro saat ini cenderung pada penguasaan saluran
distribusi di setiap daerah dan iklan lewat berbagai media baik media elektronik
maupun cetak. Sosro, misalnya menjalin kerja sama dengan resto dan food court
untuk penjualan produknya. Ia melakukan co-bundling di beberapa resto terkenal,
seperti KFC, Hoka-Hoka Bento, dan melakukan periklanan di media TV,
spanduk, surat kabar, dan lainya. Namun setelah beberapa lama berdiri dan
banyak pesaing teh botol sosro tetap menguasai pangsa pasar air minum teh dalam
kemasan di Indonesia, berikut tabel market sharenya:
Table 2: Market Share Teh dalam Kemasan Siap Minum Tahun 2006-2010
2006 2007 2008 2009 2010
No Merek Market Share (%)
Market Share (%)
Market Share (%)
Market Share (%)
Market Share (%)
1 TehBotol Sosro
81,5 79,2 77,7 72,0 70,8
2 Frestea 5,3 6,2 5,1 4,1 5,3
3 Fruitea 5,3 4,0 2,5 3,5 2,3
4 Tekita 3,3 1,9 1,7
5 teh Kotak 1,5 3,4 4,1 3,8 8,0
6 Teh Botol Bintang Sobo
- - - 4,8 -
7 S-Tea - - - - 1,5
8 Lainnya 3,1 5,3 8,9 11,8 12,1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
Sumber: SWA No.15/ XXII/ Juli-Agustus 2006; SWA No.16/ XXII/ Juli-Agustus 2007; SWA No.18/ XXVI/ Agustus-September 2008; SWA No.16/ XXV/ Juli-Agustus 2009; SWA No.15/ XXVI/ Juli 2010
Dari data tersebut dapat dilihat bahwa dari tahun ke tahun teh botol sosro
selalu menguasai pangsa pasar air minum teh dalam kemasan. Namun dari tahun
2006 sampai dengan tahun 2010 prosentase market share teh botol sosro selalu
mengalami penurunan yaitu, dari tahun 2006 sampai 2007 turun dari 81,5% turun
menjadi 79,2%, selanjut dari tahun 2007 sampai 2008 turun dari 79,2% menjadi
77,7%, kemudian turun lagi dari 77,7% menjadi 72,0% di tahun 2009, dan dari
tahun 2009 sampai 2010 turun lagi dari 72,0% menjadi 70,8%. Hal ini
menunjukkan bahwa konsumen mulai mencoba produk baru yang mereka kenal
melalui media iklan baik elektronik maupun media cetak. Produk minuman teh
yang baru melakukan promosi melalui iklan secara besar-besaran, sementara teh
botol sosro justru mengurangi iklanya, sehingga menyebabkan konsumen
terpengaruh oleh iklan produk lain dan meninggalkan teh botol sosro.
Masyarakat Sragen merupakan pangsa pasar dari teh botol sosro, hal ini
dapat dilihat banyaknya toko-toko atau pengecer di Sragen yang menjual teh botol
sosro. Selain itu juga banyak iklan teh botol sosro di Sragen. Berdasarkan
gambaran yang disampaikan di atas yang menunjukkan selama kurun waktu 5
tahun berturut turut market share teh botol sosro selalu mengalami penurunan,
maka PENGARUH
MEDIA IKLAN TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEMBELI
AIR MINUM DALAM KEMASAN MEREK TEH BOTOL SOSRO PADA
MASYARAKAT KOTA SRAGEN TAHUN 2012
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang tersebut diatas, maka rumusan
masalahnya adalah sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
1. Apakah media iklan (iklan televisi, iklan online, iklan majalah, radio, surat
kabar dan reklame) berpengaruh secara simultan terhadap keputusan
pembelian produk teh botol sosro di kota Sragen?
2. Apakah media iklan (iklan televisi, iklan online, iklan majalah, radio, surat
kabar dan reklame) berpengaruh secara parsial terhadap keputusan pembelian
produk teh botol sosro di kota Sragen?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah di atas maka penelitian ini bertujuan:
1. Untuk mengetahui pengaruh media iklan (iklan televisi, iklan online, iklan
majalah, radio, surat kabar dan reklame) secara simultan terhadap keputusan
pembelian produk teh botol sosro di kota Sragen?
2. Untuk mengetahui pengaruh media iklan (iklan televisi, iklan online, iklan
majalah, radio, surat kabar dan reklame) secara parsial terhadap keputusan
pembelian produk teh botol sosro di kota Sragen?
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Dapat memberikan sumbangan bagi pengembangan pengetahuan di
bidang manajemen pemasaran khususnya mengenai media iklan dan
keputusan pembelian.
2. Manfaat Praktis
a. Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan dalam
pemilihan media iklan.
b. Dapat memberikan masukan bagi perusahaan teh botol sosro dalam
melaksanakan promosi sehingga selalu meningkat penjualanya
c. Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi bagi penelitian
serupa dimasa mendatang, serta menambah pengetahuan bagi yang
berkepentingan dalam disiplin ilmu pemasaran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
d. Dapat digunakan sebagai sarana berpikir ilmiah yang didapat di bangku
kuliah terhadap faktor-faktor keputusan konsumen.
e. Menambah wawasan dan kemampuan serta memperluas pengetahuan
penulis mengenai pengaruh media iklan terhadap keputusan pembelian
konsumen.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 8
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka pada dasarnya merupakan pengkajian terhadap
pengetahuan tentang konsep-konsep, hukum-hukum dan prinsip-prinsip yang
relevan dengan permasalahan. Dilihat dari penelitian ini maka tinjauan pustaka
yang dikaji adalah sebagai berikut:
1. Tinjauan Tentang Pemasaran
a. Pengertian pemasaran
Pemasaran merupakan kegiatan inti dari perusahaan, karena jalanya
operasi perusahaan tergantung dari kegiatan pemasaranya. Perusahaan harus
dapat memuaskan konsumenya dalam melaksanakan kegiatan pemasaranya.
Menurut
manajerial di mana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka
butuhkan dan inginkan melalui penciptaan, dan pertukaran produk dengan
Selain itu ada pendapat lain yaitu menurut William J Stanton
sebagai suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang
ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan
mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan baik
Berdasar beberapa definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa
pemasaran merupakan kegiatan berawal sejak sebelum barang diproduksi
dan tidak hanya berakhir pada penjualan, tetapi bagaimana membuat
konsumen atau calon pembeli merasa puas akan produknya.
b. Konsep pemasaran
Konsep pemasaran mendorong perusahaan untuk memberikan
kepuasan kepada para konsumen melalui produk dan pelayanan yang
ditawarkan. Perusahaan harus menemukan produk yang sesuai keinginan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
konsumen, bukan mencari konsumen yang sesuai dengan produk yang
dibuat perusahaan.
Menurut Philip Kotler (2001) Konsep pemasaran merupakan kunci
untuk mencapai tujuan organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan
keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diharapkan secara
lebih efektif dan efisien dibandingkan para pesaing. Adapun konsep
pemasaran menurut Philip Kotler dan Gary Armstrong (2004:7) juga
ep pokok pemasaran adalah kebutuhan, keinginan
dan permintaan; produk; utilitas; nilai dan kepuasan; pertukaran/transaksi
.
Konsep-konsep tersebut diperjelas dalam gambar berikut:
Konsep konsep Pemasaran Inti
Gambar 3. Konsep-konsep Pemasaran Inti.
Sumber: Philip Kotler, Gary Armstrong (2004:7)
Berdasarkan gambar di atas menunjukkan bahwa konsep dasar
pemasaran saling terkait, dengan tiap konsep diciptakan sebelumnya.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa konsep
pemasaran memandang keberlangsungan hidup perusahaan banyak
Produkdanjasa
Nilai, kepuasandan
kualitas
Kebutuhan, keinginnandan
permintaan
Pasar
Pertukaran, transaksidanrelasional
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
dipengaruhi oleh tingkat kepuasan konsumen. Kepuasan konsumen ini
menentukan pembelian ulang yang pada akhirnya akan mempengaruhi
kelangsungan hidup perusahaan.
c. Pengertian Manajemen Pemasaran
Menurut
pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran,
penetapan harga, promosi dan distribusi gagasan, barang dan jasa untuk
menghasilkan pertukaran yang memenuhi sasaran-sasaran individu dan
organisasi. Sedangkan menurut Basu Swasta dan Irawan (2001: 4),
dan pengawasan program- program yang bertujuan menimbulkan
pertukaran dengan pasar yang dituju dengan maksud untuk mencapai tujuan
Berdasarkan definisi dari para ahli maka dapat disimpulkan bahwa
manajemen perusahaan bertugas dimulai dari menganalisis, merencanakan,
melaksanakan hingga mengawasi kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh
perusahaan. Kegiatan manajemen tersebut secara keseluruhan bertujuan
untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen dan dalam upaya
mendapatkan laba bagi kelangsungan hidup perusahaan tersebut.
2. Tinjauan Tentang Perilaku Konsumen
a. Pengertian Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen adalah kegiatan-kegiatan individu yang
secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan menggunakan barang dan
jasa termasuk di dalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan
dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut (Swastha dkk, 1997).
Selain itu menurut Philip Kotler (2008) dalam memahami perilaku
konsumen para manajer harus semakin tergantung pada riset konsumen
untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan kunci berikut tentang setiap pasar
yaitu:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
Siapa yang membentuk pasar?
Apa yang dibeli pasar?
Mengapa pasar membeli?
Siapa yang ikut dalam pembelian?
Bagaimana pasar membeli?
Kapan pasar membeli?
Dimana pasar membeli?
Penduduk
Objek
Tujuan
Organisasi
Operasi
Peristiwa
Tempat penjualan
1) Siapa yang membentuk pasar
Dalam pasar konsumen terdiri dari seluruh individu dan rumah rangga
yang membeli barang dan jasa untuk keperluan pribadi konsumen.
2) Apa yang dibeli pasar
Pasar konsumen adalah pasar untuk barang dan jasa yang dibeli atau
disewakan individu-individu dan rumah tangga untuk digunakan
sendiri.
3) Mengapa pasar membeli
Konsumen membeli sesuatu karena ingin memuaskan kebutuhan dan
keinginannya. Timbulnya keinginan dan kebutuhan tersebut
disebabkan oleh beberapa faktor seperti faktor sosial, faktor ekonomi,
faktor psikologi, dan sebagainya.
4) Siapa yang ikut serta dalam pembelian
Salah satu tugas pokok bagian pemasaran adalah menentukan siapa
yang mengambil keputusan untuk membeli barang dan jasa.
Bagaimana pasar membeli
Bagi konsumen pembelian bukanlah hanya merupakan suatu tindakan
saja, melainkan terdiri dari beberapa tindakan yang meliputi keputusan
tentang jenis produk, merk, bentuk, jumlah, penjual, waktu pembelian,
dan sebagainya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
5) Kapan pasar membeli
Waktu pembelian yang dilakukan konsumen dapat dianalaisa
berdasarkan beberapa faktor seperti frekwensi pembelian suatu produk
yang tergantung dari tingkat pemakaian produk tersebut. Tingkat
pemakaian produk dapat dibedakan atas pemakaian berat, medium, dan
ringan. Tingkat pembelian yang dipegaruhi faktor musiman dan
keadaan ekonomi.
6) Dimana pasar membeli
Konsumen dalam pembelian juga akan menentukan dimana akan
membeli barang tersebut Pemilihan tempat untuk membeli barang
dapat dipengaruhi oleh lokasi toko, harga, kelengkapan barang.
Menurut Philip Kotler (2008) perilaku proses keputusan konsumen
dipengaruhi oleh:
1) Pengaruh lingkungan.
a) Kelas sosial.
Kelas sosial adalah pembagian didalam masyarakat yang terdiri dari
individu-individu yang berbagi nilai, minat, dan perilaku yang sama.
Individu-individu tersebut dibedakan oleh perbedaan status sosial
ekonomi yang berjajar dari yang rendah hingga yang tinggi. Status
kelas sosial kerap menghasilkan bentuk-bentuk perilaku konsumen
yang berbeda.
b) Pengaruh pribadi.
Perilaku konsumen kerap kali dipengaruhi oleh merek yang
berhubungan erat dengan kehidupan konsumen. Konsumen mungkin
berespon terhadap tekanan yang dirasakan untuk menyesuaikan diri
dengan norma-norma dan harapan yang diberikan orang lain.
Konsumen pun menghargai orangorang di sekelilingnya untuk nasehat
mereka mengenai pilihan pembelian.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
c) Keluarga.
Keluarga merupakan unit pengambilan keputusan utama, dengan pola
peranan dan fungsi yang kompleks dan bervariasi.
2) Perbedaan individu.
a) Sumber daya konsumen.
Setiap orang membawa tiga sumber daya ke dalam setiap situasi
pengambilan keputusan, waktu, uang, perhatian (penerimaan
informasi dan kemampuan pengolahan).
b) Motivasi dan keterlibatan.
Berpaling pada subyek motivasi sebagaimana dipahami secara
tradisional, suatu variabel sentral selalu berupa motif, yaitu suatu
predisposisi abadi yang membangkitkan dan mengarahkan perilaku
ke arah tujuan tertentu. Keterlibatan diaktifkan dan mengarahkan
perilaku kearah tujuan tertentu. Keterlibatan diaktifkan ketika obyek
(produk, jasa, atau pesan promosi) dirasakan membantu dalam
memenuhi kebutuhan, tujuan dan nilai yang penting. Namun, seperti
akan kita lihat nanti, pentingnya pemenuhan kebutuhan yang
dirasakan obyek akan bervariasi dari satu situasi ke situasi
berikutnya. Jadi keterlibatan merupakan refleksi dari motivasi yang
kuat didalam bentuk relevansi pribadi yang sangat dirasakan dari
suatu produk atau jasa di dalam konteks tertentu.
c) Pengetahuan.
Pengetahuan, hasil belajar, dapat didefinisikan secara sederhana
sebagai informasi yang tersimpan di dalam ingatan. Pengetahuan
konsumenmencakup susunan luas informasi, seperti ketersediaan dan
karakteristik produk dan jasa, dimana dan kapan untuk membeli, dan
bagaimana menggunakan produk.
d) Sikap.
Sikap (attitude) sebagai suatu evaluasi menyeluruh yang
memungkinkan orang berespon dengan cara menguntungkan atau
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
tidak menguntungkan secara konsisten berkenaan dengan objek atau
alternatif yang diberikan.
e) Kepribadian, gaya hidup.
Kepribadian (personality), kepribadian di dalam perilaku konsumen
didefinisikan sebagai respon yang konsisten terhadap stimulus. Gaya
hidup (Life Style) Pola yang digunakan orang untuk hidup dan
menghabiskan waktu dan uang.
f) Demografi.
Sasarannya mendeskripsikan pangsa konsumen pada usia,
pendapatan, dan pendidikan.
b. Model Perilaku Konsumen
Latar belakan seseorang membeli produk tertentu atau membeli
pada perusahaan tertentu merupakan faktor yang sangat penting bagi
perusahaan dalam menentukan desain produk jasa, saluran distribusi ,
harga, dan program promosi yang efektif dan beberapa aspek lain dari
program pemasaran perusahaan tersebut. Perilaku konsumen jasa tidak
berbeda denga perilaku konsumen barang karena pembeli atau pengguna
barang dan jasa hanya merupakan suatu sasaran untuk memenuhi
kebutuhan.Titik tolak untuk memahami perilaku konsumen jasa adalah
model rangsangan jawaban.
Perilaku konsumen dapat digambarkan dalam model rangsangan
jawaban (stimulus-respon)dalam gambar berikut ini:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
Gambar 4. Model Perilaku Konsumen(Engel: l995)
Berawal dari berbagai informasi yang diperoleh, kemudian di proses
untuk mendapatkan keputusan atau pertimbangan nilai akan suatu produk,
dan akan menghasilkan beberapa atribut yang akan muncul, setelah itu baru
di beri bobot dari berbagai alternatif. Menurut Engel (1995) ada 2 (dua)
faktor yang dapat mempengaruhi maksud pembelian dan keputusan
pembelian yaitu:
1) Pertama adalah sikap atau pendirian orang lain, sampai di mana
pendirian orang lain dapat mengurangi altematif yang disukai
seseorang tergantung pada dua hal yaitu:
1) intensitas dari pendirian negatif orang lain terhadap alternatif yang
disukai konsumen.
2) motivasi konsumen untuk menuruti keinginan orang lain.
2) Kedua adalah faktor situasi yang tidak diantisipasi. Konsumen
membentuk suatu maksud pembelian atas dasar faktor-faktor seperti
pendapatan keluarga, harga yang diharapkan dan manfaat produk
yang diinginkan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
Setelah konsumen memutuskan untuk melakukan pembelian juga
mempunyai perilaku yang perlu diamati yaitu apakah konsumen tersebut
merasa puas akan manfaat barang atau merasa tidak puasakan manfaat
barang.
Selain itu juga ada pendapat lain yaitu menurut Philip Kotler(1994),
model perilaku konsumen sebagai berikut :
Rangsangan dari luar Kotak Hitam Pembeli Keputusan
Pemasaran Lingkungan Ciri-ciri Proses kepu- Pembeli
Produk Perekonomian pembeli tusan pembeli Memilih merek
Harga Teknologi Budaya Masalah Memilih produk
Tempat Politik Sosial Pencarian Memilih penjual
Promosi Budaya Pribadi Informasi Menentukan
Psikologi Evaluasi saat pembelian
Perilaku Jumlah
Konsumen pembelian
Gambar 5. Model Perilaku Konsumen (Philip Kotler: 1997)
Gambar tersebut memperlihatkan pemasaran dan lingkungan
sebagai suatu rangsangan yang mempengaruhi konsumen, yang pada
akhirnya menghasilkan jawaban tertentu. Konsumen membeli suatu produk
karena adanya penjualan yaitu produk, harga, tempat dan promosi, juga
karena adanya perangsang lainnya yang berasal dari aspek ekonomi,
teknologi, politik, dan budaya. Kedua perangsang tersebut berhubungan
dengan karakteristik dari pembeli yang dipengaruhi oleh budaya, sosial,
karakteristik pribadi dan psikologis.
Selanjutnya konsumen akan melangkah pada proses keputusan
pembelian yang berupa serangkaian aktivitas yang meliputi pengenalan
masalah, pencarian informasi tentang produk yang akan dibeli, evaluasi,
keputusan dan perilaku setelah pembelian. Akhirnya konsumen mengambil
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
keputusan pembelian, pengambilan keputusan pembelian yang meliputi
pemilihan produk, pemilihan merek, pemilihan penjual, penentuan saat
pembelian dan jumlah pembelian.
Dari kedua model perilaku konsumen di atas peneliti dapat
menyimpulkan bahwa model perilaku konsumen dipengaruhi oleh faktor
internal di antaranya adalah bauran dari pemesaran(produk, harga, promosi
dan distribusi) dan faktor eksternal yaitu lingkungan. Setelah faktor-faktor
tersebut merangsang konsumen maka akan menimbulkan suatu stimulus
bagi konsumen berdasarkan ciri-ciri dari konsumen dan selanjutnya masuk
dalam proses pembelian konsumen, pada akhirnya terjadilah suatu
keputusan pembelian yang dilakukan oleh konsumen.
3. Tinjauan Tentang Keputusan Pembelian
a. Pengertian Keputusan Pembelian
Menurut kotler (2002) Keputusan pembelian adalah tindakan dari
konsumen untuk mau membeli atau tidak terhadap produk. Dari berbagai
faktor yang mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian suatu
produk atau jasa, biasanya konsumen selalu mempertimbangkan kualitas,
harga dan produk sudah yang sudah dikenal oleh masyarakat Sebelum
konsumen memutuskan untuk membeli, biasanya konsumen melalui
beberapa tahap terlebih dahulu yaitu, (1) pengenalan masalah, (2) pencarian
informasi. (3) evaluasi alternatif, (4) keputusan membeli atau tidak, (5)
perilaku pascapembelian.
b. Tahap Keputusan Pembelian
Tahapan dalam pengambilan keputusan. Menurut Kotler (2000)
ada lima tahapan yaitu (1) pengenalan masalah, (2) pencarian informasi,
(3) evaluasi alternatif, (4) keputusan pembelian, dan (5) perilaku
pascapembelian.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
Gambar 6. Tahapan dalam proses keputusan pembelian
Keterangan:
1) Tahap kesadaran akan kebutuhan hidup
Tahap pengenalan masalah atau tahap pengenalan kebutuhan ini
terjadi bilamana konsumen menyadari perbedaan antara situasi yang
ada dengan situasi yang diinginkannya atau diharapkan yaitu
timbulnya desakan atau dorongan dalam diri konsumen atau dari luar,
jadi konsumen mengetahui kebutuhan dan keinginannya yang belum
terpenuhi atau terpuaskan.
2) Tahap pencarian informasi
Tahap ini berkaitan dengan pencarian informasi tentang sumber-
sumber dan menilainya untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan
yang dirasakan. Perhatian utama pemasar adalah sumber informasi
utama yang akan dicari konsumen dan kepentingan relatifnya terhadap
keputusan pembelian sesudahnya.
3) Tahap evaluasi dan pemilihan alternatif. Ini meliputi dua tahap yaitu :
a) Menetapkan tujuan pembelian.
b) Menilai serta mengadakan seleksi terhadap alternatif pembelian
berdasarkan tujuan pembelian.
4) Tahap keputusan pembelian
Keputusan pembelian merupakan proses dalam pembelian yang nyata,
jadi setelah tahap-tahap dimuka telah dilakukan maka konsumen harus
mengambil keputusan apakah membeli atau tidak.
Kesadaran akan
kebutuhan hidup
Pencarian informasi
Evaluasi alternatif
Keputusan pembelian
Tindakan
Setelah
pembelian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
5) Tahap tindakan setelah pembelian
Semua tahap yang ada dalam proses pembelian sampai dengan tahap
kelima yang bersifat operatif bagi perusahaan, perasaan dan perilaku
sesudah pembelian sangat penting. Perilaku mereka dapat
mempengaruhi penjualan ulang dan juga mempengaruhi ucapan-
ucapan pembeli kepada pihak lain tentang produk perusahaan.
Berdasarkan keterangan diatas ada beberapa tahap konsumen dalam
memutuskan pembeliannya yaitu: tahab kesadaran akan kebutuhan hidup,
tahab pencarian informasi, Tahap evaluasi dan pemilihan alternatif, Tahap
keputusan pembelian, Tahap tindakan setelah pembelian. Tahap pencarian
informasi ini yang akan berpengaruh besar dalam memutuskan produk
yang akan di beli, maka iklan akan dapat masuk dengan mudah kedalam
pikiran calon konsumen, kemudian konsumen tertarik untuk membeli
karena mendapat informasi dari iklan tersebut.
c. Proses Keputusan Pembelian
Basu Swastha dan T. Hani Handoko (1997: 13) mengemukakan
pendapat mengenai lima peran individu dalam sebuah keputusan membeli,
yaitu:
i. Pengambilan inisiatif (initiator:individu yang mempunyai inisiatif pembelian barang tertentu atau yang mempunyai kebutuhan atau keinginan tetapi tidak mempunyai wewenang untuk melakukan sendiri.
ii. Orang yang mempengaruhi (influencer) :individu yang mempengaruhi keputusan untuk membeli baik secara sengaja maupun tidak sengaja.
iii. Pembuat keputusan (decider) :individu yang memutuskan apakah akan membeli atau tidak, apa yang akan dibeli, bagaimana membelinya, kapan dan dimana membelinya.
iv. Pembeli (buyer):individu yang melakukan pembelian yang sebenarnya.
v. Pemakai (user):individu yang menikmati atau memakai produk atau jasa yang dibeli.
Perusahaan perlu mengetahui peranan tersebut karena semua
peranan mengandung implikasi guna merancang produk,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
menentukan pesan dan mengalokasikan biaya anggaran promosi serta
membuat program pemasaran yang sesuai dengan keinginan konsumen.
d. Jenis Perilaku Pembelian
1) Perilaku pembelian kompleks
Para konsumen mempunyai perilaku pembelian kompleks ketika
mereka terlibat dalam pembelian produk yang mahal, jarang dibeli,
berisiko, mempunyai ekspresi pribadi yang tinggi dan menyadari adanya
perbedaan nyata antara berbagai merek.Pemasar perlu mengembangkan
strategi-strategi yang membantu pembeli dalam mempelajari atribut
produk, kedudukan merek perusahaan yang tinggi, menjelaskan
manfaat merek tersebut, keistimewaan produk dan memotivasi
personil penjual serta kenalan pembeli untuk mempengaruhi pilihan
mereka.
2) Perilaku pembelian untuk kebiasaan
Disini keterlibatan konsumen rendah dan tidak ada perbedaan merek
yang signifikan. 3) Perilaku pembelian yang mengurangi ketidaksesuaian
Konsumen sangat terlibat dalam pembelian tetapi tidak melihat banyak
perbedaan dalam merek.
4) Perilaku pembelian yang mencari informasi
Keterlibatan konsumen yang rendah tetapi perbedaan merek
bersifat nyata. Konsumen banyak melakukan peralihan merek dengan
alasan variasi dan bukan karena ketidakpuasan.
e. Indikator Keputusan Pembelian
Seorang konsumen dapat melakukan evalusasi terhadap pilihan
produk setelah itu orang mengambil keputusan pembelian produk. Orang
dalam pengambilan keputusan pembelian, konsumen dihadapkan pada
berbagai jenis produk. Merek juga mempengaruhi konsumen dalam
membeli produk, kemudian kapan akan melakukan pembelian dan jumlah
yang akan dibeli. Menurut Kotler (1997) keputusan pembelian meliputi:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
1) Pilihan merek
Konsumen harus mengambil keputusan tentang merek mana yang akan
dibeli.
2) Pilihan penyalur
Konsumen harus mengambil keputusan dimana produk tersebut harus
dibeli.
3) Waktu pembelian
Konsumen dapat mengambil keputusan tentang kapan ia harus
melakukan pembelian.
4) Jumlah pembelian
Konsumen dapat mengambil keputusan tentang seberapa banyak
produk yang akan dibelinnya pada saat itu.
4. Tinjauan Tentang Promosi
1. Pengertian Promosi
Menurut Tjiptono (2004), bahwa promosi adalah suatu bentuk
komunikasi pemasaran, yaitu suatu aktivitas pemasaran yang berusaha
menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk, dan/atau mengingatkan
pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima,
membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang
bersangkutan. Tujuan utama promosi adalah menginformasikan,
mempengaruhi, dan membujuk serta mengingatkan pelanggan sasaran
tentang pemasaran dan bauran pemasaran. Dengan memperhatikan hal
diatas maka dibutuhkan persiapan ataupun sarana promosi agar apa yang
diinginkan perusahaan dapat memenuhi sasaran dan efisien. Sarana
promosi dapat berupa :
a. Iklan
Semua bentuk penyajian non personal, promosi ide ide, promosi
barang produk atau jasa yang dilakukan oleh sponsor tertentu yang
dibayar.
b. Promosi Penjualan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
Insentif jangka pendek untuk merangsang pembelian atau penjualan suatu
produk atau jasa.
c. Publis itas
Suatu stimuli non personal terhadap permintaan suatu produk jasa atau unit
dagang dengan menyebarkan berita berita komersial yang penting
mengenai kebutuhan akan produk tertentu disuatu media yang
disebarluaskan atau menghasilkan suatu sosok kehadiran yang
menarik mengenai produk itu di radio, televisi, atau panggung yang tidak
dibayar oleh pihak sponsor.
d. Penjualan Pribadi
Penyajian lisan dalam suatu pembicaran dengan satu atau beberapa
pembeli potensial dengan tujuan untuk melakukan penjualan.
5. Tinjauan Tentang Iklan
a. Pengertian Iklan dan Periklanan
Iklan berasal dari bahasa Yunani, yang artinya lebih kurang adalah
(1997 ), iklan adalah bentuk komunikasi tidak langsung, yang didasari
pada informasi tentang keunggulan suatu produk, yang disusun sedemikian
rupa sehingga menimbulkan rasa menyenangkan yang akan mengubah
pikiran seseorang untuk melakukan pembelian. Komponen nonpersonal
dari iklan meliputi media massa (seperti televisi, radio, majalah, suarat
kabar) yang dapat menyampaikan suatu pesan kepada suatu kelompok
besar.
Menurut Kotler ( 2002 ), periklanan adalah segala bentuk
penyajian dan promosi ide, barang, atau jasa secara non personal olehsuatu
sponsor tertentu yang memerlukan pembayaran. Jadi Iklan merupakan
salah satu cara untuk mempengaruri konsumen untuk membeli suatu
produk dan juga memberikan informasi ataupun sebagai alat supaya
konsumen akan slalu ingat atas sebuah produk melalui berbagai media.
Sementara pendapat yang lain Menurut David A. Aaker yang
dikutip Fandy Tjiptono (2002) menyatakan bahwa iklan memegang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
peranan penting dalam pemasaran karena iklan akan menyampaikan
beberapa pesan diantaranya adalah brand awareness (dikenal oleh
masyarakat), strong brand association (memiliki persepsi terhadap merek
tertentu yang baik), perceived quality (dipersepsikan konsumen untuk
mengetahui produk tersebut bagian dari produk berkualitas), dan brand
loyality (memiliki pelanggan setia). Setiap perusahaan tidak hanya
membuat produk yang bagus, namun juga berinvestasi meningkatkan
ekuitas merek melalui periklanan, karena dengan iklan konsumen akan
mengetahui spesifikasi dari produknya. Iklan pun dapat menarik orang
untuk melihat produk kita, dapat digunakan untuk menanamkan image
produk kepada konsumen.
Perusahaan dalam memperkenalkan produknya biasanya
menggunakan media televisi. Televisi adalah media yang banyak disukai
oleh kalangan pengiklan nasional karena sangat mudah dilihat dan
kemampuan mendemonstrasikan suatu. Terlebih lagi, televisi
menngunakan warna, suara, gerakan, dan musik. Sehingga iklan tampak
begitu hidup dan nyata. Iklan visual dapat menancapkan kesan yang lebih
dalam, sehingga para konsumen begitu melihat produk akan segera
teringat akan suatu merek tersebut (Jefkins, 1997). Menurut fungsi iklan
yang disampaikan oleh Shimp yang berkaitan dengan kebutuhan
konsumen dikatakan bahwa iklan dapat memberi nilai tambah pada merek
dengan mempengaruhi persepsi konsumen atas produk tersebut dan
dengan adanya iklan yang dibintangi oleh selebriti akan dapat menambah
kepercayaan produk di mata konsumen. Konsumen menerima informasi
akan produk dari iklan, mulai dari perkenalan produk, informasi tata cara
pemakaian, serta pelayanan purna jual sebisa mungkin dikomunikasikan
oleh perusahaan melalui iklan. Strategi ini merupakan nilai tambah bagi
konsumen, karena konsumen yang awalnya tidak tahu menjadi mengerti
dan paham tentang produk tersebut. Maka dapat disimpulkan bahwa iklan
memberi informasi kepada konsumen sebelum membeli suatu produk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
untuk lebih tahu mengenai keunggulan dan manfaat atas produk yang akan
dibelinya.
Menurut M. Suyanto (2004: 4) ada beberapa tahapan keputusan
utama program periklanan yaitu:
vi. Apa tujuan periklanan? (mission) vii. Berapa dana yang digunakan? (money)
viii. Apakah pesan yang ingin disampaikan? (message) ix. Apakah media yang akan digunakan? (media) x. Bagaimana mengevaluasi hasilnya? (measurement)
b. Tujuan Peiklanan
Perusahaan dalam menetapkan periklanannya harus tepat dan
mencapai sasaran. Menurut M. Suyanto (2004), tujuan periklanan dapat
digolongkan menjadi beberapa hal yaitu:
1) Iklan informative
Bertujuan untuk mencari kosumen atau permintaan pertama yang
didalamnya berisi mengenai produk baru, kegunaan baru suatu produk,
pemberitahuan tentang perubahan harga, menjelaskan cara kerja suatu
produk, menjelaskan pelayanan yang tersedia, mengoreksi kesan yang
salah, mengurangi kecemasan pembeli dan pembangunan citra
perusahaan.
2) Iklan persuasive
Bertujuan untuk membentuk permintaan selektif terhadap suatu merek.
Biasanya dilakukan pada tahap kompetitif dengan membentuk
preferensi merek, mendorong alih merek, mengubah persepsi pembeli
tentang atribut produk, membujuk pembeli untuk membujuk sekarang,
dan membujuk pembeli untuk menerimakunjungan penjualan.
3) Iklan pengingat
Bertujuan untuk mengingatkan kepada konsumen untuk membeli lagi
produk tersebut, mungkin membutuhkan lagi kemudian, mengingatkan
dimana produk dapat dibeli, mebuat konsumen tetap mengingat produk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
tersebut meskipun tidak dalam musim dan mempertahankan kesadaran
puncak.
4) Iklan penambah nilai
Bertujuan untuk menambah nilai merek dimata konsumen dengan
melakukan inovasi, perbaikan kualitas dan penguatan persepsi
konsumen.
5) Iklan bantuan aktivitas lain
Bertujuan membantu memfasilitasi usaha lain yang dilakukan
perusahaan dalam proses komunikasi pemasaran.
c. Fungsi Iklan
Iklan merupakan sarana utama dalam memperkenalkan suatu
produk kepala masyarakat yang akan menjadi calon konsumenya.
Sebagian besar iklan berisi mengenai keunggulan produk, harga, cara
pemakaian dan berisi cara produksi. Secara garis besar iklan digunakan
untuk mengenalkan sebuah produk dan mengingatkan produk yang telah
beredar sebelumnya, pada akhirnya konsumen terpengaruh untuk membeli
produk tersebut.
Menurut Frank Jefkins (1994) fungsi periklanan yaitu untuk
membujuk khalayak ramai agar berperilaku sedemikian rupa sesuai
dengan strategi pemasaran perusahaan untuk mencetak penjualan dan
keuntungan bagi perusahaan. Selain itu iklan juga berfungsi sebagai proses
komunikasi, dengan tujuan sebagai media informasi atas suatu produk.
Intinya iklan berfungsi untuk dapat mempengaruhi pemilihan dan
keputusan pembelian calon konsumen.
Menurut Terence A. Shimp (2003), secara umum periklanan
mempunyai fungsi komunikasi yang paling penting bagi perusahaan bisnis
dan organisasi lainnya yaitu :
1) informing (memberi informasi) membuat konsumen sadar (aware)
akan merek-merek baru, serta memfasilitasi penciptaan citra merek
yang positif.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
2) Persuading (mempersuasi) iklan yang efektif akan mampu
mempersuasi (membujuk) pelanggan untuk mencoba produk atau
jasa yang diiklankan.
3) Reminding (mengingatkan) iklan menjaga agar merek perusahaan
tetap segar dalam ingatan para konsumen. Periklanan yang efektif
juga meningkatkan minat konsumen terhadap merek yang sudah
ada dan pembelian sebuah merek yang mungkin tidak akan
dipilihnya.
4) Adding Value (memberikan nilai tambah) Periklanan memberikan
nilai tambah pada merek dengan mempengaruhi persepsi
konsumen. Periklanan yang efektif menyebabkan merek
dipandang lebih elegan, bergaya, bergengsi dan lebih unggul dari
tawaran pesaing.
5) Assisting (mendampingi) peran utama periklanan adalah sebagai
pendamping yang memfasilitasi upaya-upaya lain dari perusahaan
dalam proses komunikasi pemasaran. Sebagai contoh, periklanan
mungkin digunakan sebagai alat komunikasi untuk meluncurkan
promosi-promosi penjualan seperti kupon-kupon dan undian.
Peran penting lain dari periklanan adalah membantu perwakilan
dari perusahaan.
d. Macam- Macam Media Iklan
Media iklan merupakan alat promosi yang sering digunakan oleh
perusahaan. Semakin majunya jaman maka media iklanpun juga semakin
maju dan canggih, baik media iklan elettronik maupun media iklan cetak.
Media iklan yang sering digunakan perusahaan biasanya menggunakan;
media televisi, radio, majalah, surat kabar, papan reklame, spanduk dan
yang paling modern adalah iklan online melalui internet. Media iklan
tersebut biasanya memuat pesan yang berbentuk gambar, tulisan, video
dan audio suara yang menerangkan suatu produk dari kegunaan serta
keunggulan dari suatu produk.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
Menurut Terence A. Shimp (2003) ada beberapa jenis media iklan yaitu:
1) Papan Reklame
Papan reklame merupakan media iklan luar ruang yang tertua yang
dapat dilihat konsumen diluar rumah biasanya terdapat dipinggir jalan.
Papan reklame biasanya berisi tentang merek atau produk yang
biasanya menunjukan gambar atau tulisan.
Menurut Terence A. Shimp (2003: 512), media iklan papan
reklame memiliki kekuatan dan keterbatasan yaitu:
Kekuatan: 1. Jangkauan luas dan frekuensi tinggi 2. Fleksibel secara geografis 3. Biaya per seribu yang rendah 4. Indentifikasi merek yang tetap 5. Mengingat sebelum membeli produk
Keterbatasan: 1. Tidak selektif 2. Waktu terpa yang singkat 3. Susah untuk mengukur jumlah khalayaknya 4. Masalah lingkungan
Isi dalam membuat iklan melalui media reklame harus
mencakup beberapa hal, yaitu: pesan atau isi iklan, kualitas gambar,
tulisan iklan, lokasi penempatan, alat penerangan (M. Ibrahim: 2007)
2) Media Surat Kabar
Iklan melalui surat kabar dapat menyampaikan isi pesan secara
rinci melalui media cetak, sehingga setiap saat bisa dibaca dan dilihat
oleh orang. Menurut Terence A. Shimp (2003: 515), media iklan surat
kabar memiliki kekuatan dan keterbatasan yaitu:
Kekuatan: 1. Khalayak berada pada kerangka yang tepat utntuk memproses
pesan 2. Jangkauan khalayak yang luas 3. Fleksibel 4. Mampu menyajikan pesan yang rinci 5. Tidak terbatas oleh waktu (timeliness)
Keterbatasan: 1. Clutter (ketidak beraturan/ kacau)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
2. Bukan media yang sangat selektif 3. Harga yang tinggi untuk pengiklan berkala 4. Mutu produksi menengah 5. Pembelian yang rumit bagi pembelian nasional 6. Komposisi para pembaca bisa berubah
Isi dalam membuat iklan melalui media surat kabar harus
mencakup beberapa hal, yaitu: pesan atau isi iklan, kualitas gambar,
tulisan iklan, penempatan iklan pada halaman surat kabar (M. Ibrahim:
2007)
3) Media Majalah
Media majalah merupakan media iklan yang dapat menjangkau
pasar sasaran yang tepat, disini pengiklan dapat memilih sasaran
alternative untuk memenuhi sasaran pasar.
Menurut Terence A. Shimp (2003: 522), media iklan majalah
memiliki kekuatan dan keterbatasan yaitu:
Kekuatan: 1. Beberapa majalah menjangkau khalayak yang luas 2. Selektifitas 3. Daya tahan yang lama 4. Mutu produksi yang tinggi 5. Kemampuan menyajikan informasi produk yang tinggi 6. Pemyampaian informasi dengan penuh tanggung jawab 7. Potensi keterlibatan konsumen yang tinggi
Keterbatasan 1. Tidak mengganggu 2. Tenggang waktu yang lama 3. Clutter (tidakberaturan) 4. Pilihan geografis yang agak terbatas 5. Keanekaragaman pola sirkulasi oleh pasar
Isi dalam membuat iklan melalui media majalah harus
mencakup beberapa hal, yaitu: pesan atau isi iklan, kualitas gambar,
tulisan iklan, ukuran iklan, penempatan iklan dalam halaman majalah,
frekuensi terbit iklan (M. Ibrahim: 2007)
4) Media Radio
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
Media iklan menggunakan radio memiliki jangkauan yang
cukup luas dan akrab ditelinga orang dan pesan meluli audio suara
seakan langsung bicara dengan orang secara langsung.
Menurut Terence A. Shimp (2003: 527), media iklan radio
memiliki kekuatan dan keterbatasan yaitu:
Kekuatan: 1. Mencapai khalayak yang tersegmentasi 2. Mencapai calon pelanggan pada tingkat perorangan dan akrab 3. Ekonomis 4. Tenggang waktu yang pendek 5. Mampu mentransfer cerita dari televise 6. Mampu untuk memanfaatkan reputasi- reputasi dirinya yag
terkadang lebih besar dari kepribadian local Keterbatasan:
1. Clutter (ketidakberaturan/ kacau) 2. Tidak dapat menggunakan visualisasi 3. Tingginya pepecahan (fraksionalisasi) khalayak 4. Kesulitan membeli waktu radio
Isi dalam membuat iklan melalui media radio harus mencakup
beberapa hal, yaitu: pesan atau isi iklan, manfaat iklan, bintang iklan,
lama waktu pembacaan iklan, periode waktu pengeluaran iklan (M.
Ibrahim: 2007).
5. Media Televisi
Media iklan televise merupakan media iklan yang jangkauanya
sangat luas, memiliki keunggulan unik daripada media iklan yang lain
karena dapat mendemonstrasikan cara pemakaian produk dan
menjangkau konsumen serempak melalui penglihatan dan
pendengaran.
Menurut Terence A. Shimp (2003: 527), media televisi memiliki
kekuatan dan keterbatasan yaitu:
Kekuatan: 1. Mendemonstrasikan penggunaan produk 2. Muncul tanpa harapan 3. Mampu memberikan kegembiraan 4. Dapat menggunakan humor
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
5. Efektif dengan tenaga penjualan perusahaan dan perdagangan 6. Kemampuan mencapai dampak yang diinginkan
Keterbatasan: 1. Biaya periklanan yang meningkat dengan cepat 2. Erosi penoton televise 3. Perpecahan (fraksionalisasi) penonton 4. Zipping dan zapping 5. Clutter (ketidakberturan/ kacau)
Isi dalam membuat iklan melalui media televisi harus
mencakup beberapa hal, yaitu: pesan atau isi iklan, manfaat iklan,
kualitas gambar, bintang iklan, lama waktu tayang, frekuensi waktu
tayang (M. Ibrahim: 2007)
Selain itu juga ada pendapat lain mengenai jenis media iklan
yaitu menurut George E. Belch dan Michael A. Belch (1998)
menyampaikan beberapa jenis media iklan yaitu:
1. Television
2. Radio
3. Newspaper
4. Magazine
5. Misc. media
6. Internet
Bedasarkan pendapat Terence A. Shimp diatas maka belum
disampaikan media iklan internet atau media iklan online.
Menurut George E. Belch dan Michael A. Belch (1998: 457)
the internet is a wordwide means of exchanging information and
communicating through a series of interconnected computers .
Internet adalah sarana pertukaran informasi dan berkomunikasi
melalui serangkaian komputer yang saling berhubungan. Media iklan
online atau internet juga memiliki kekuatan dan keterbatasan. Menurut
George E. Belch dan Michael A. Belch (1998: 463-464) media iklan
internet memiliki kekuatan dan keterbatasan yaitu:
A number of advantages of advertising on the web can be cited.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
1. Target marketing 2. Message tailoring 3. Interactive capabilities 4. Information access 5. Sales potential 6. Creativity 7. Market potential
There are also some disadvantages associated with advertising on the internet
1. Measurement problems 2. Audience characteristics 3. webSnarl 4. Clutter 5. Potential for deception 6. Cost 7. Limited production quality
Media iklan melalui internet atau online meliputi:
Penyampaian isi pesan dan manfaat iklan, kualitas gambar,
penggunaan kata/ tulisan, lama dan periode/ frekuensi waktu terbitnya
iklan
e. Kegiatan Iklan Teh Botol Sosro
Teh botol sosro dalam memasarkan produknya dan mencari
konsumen salah satunya dengan melakukan berbagai kegiatan periklanan.
Iklan teh borol sosro melalui media cetak dan media elektronik. Media cetak
berupa reklame, surat kabar, majalah dan media elektronik melalui iklan
televise, radio dan media internet atau iklan online. Isi iklan teh botol sosro
melalui media cetak sebagian besar berisi gambar (kemasan atau logo teh
botol sosro) dan slogan teh botol sos eh
botol sosro. Sementara melalui media elektronik, memaparkan keunggulan,
c
Dilihat iklan yang dilakukan sosro sesuai
dengan fungsi dari iklan yaitu sosro mengenalkan produknya, sosro
menyampaikan keunggulan produknya dan sosro menyampaikan cara
produksinya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
Media iklan televisi itu sendiri memiliki indikator yaitu
penyampaian isi pesan dan manfaat iklan, penggunaan bintang iklan,
kualitas gambar iklan, Lama dan periode/ frekuensi waktu tayang. Teh
botol sosro dalam iklan televisi pesan yang disampaikan adalah untuk
membeli produk the botol sosro, menyampaikan manfaat teh botol sosro,
dalam menyampaikan iklanya menggunakan bintang iklan, menggunakan
gambar teh botol sosro yang berkualitas dan periode waktu tayang yang
berkali- kali. Sementara media iklan online indikatornya yaitu,
penyampaian isi pesan dan manfaat iklan, kualitas gambar, penggunaan
kata/ tulisan, bintang iklan, lama dan periode/ frekuensi waktu terbitnya
iklan. Selanjutnya untuk media iklan majalah yang digunakan sosro
memiliki indikator Penyampaian isi pesan, kualitas gambar iklan,
penggunaan kata/ tulisan, bintang iklan, ukuran iklan, penempatan iklan
dalam halaman majalah, periode /frekuensi terbitnya iklan. Media iklan
dari sosro selanjutnya menggunakan media radio yang indikatornya
Penyampaian isi pesan dan manfaat iklan, pegunaan musik pengiring
(jingle), bintang iklan, lama waktu pembacaan iklan, periode/ frekuensi
keluarnya iklan. Kemudian media senjutnya adalah menggunakan media
surat kabar yang memiliki indikator, penyampaian isi pesan, kualitas
gambar iklan, penggunaan kata/ tulisan dan bintang iklan, penempatan
iklan dalam halaman surat kabar. Media yang digunakan teh botol sosro
yang lain adalah media iklan reklame yang indikatornya, penyampaian isi
pesan, kualitas gambar iklan, penggunaan kata/ tulisan, bintang iklan,
penentuan lokasi penempatan/ pemasangan iklan, penggunaan alat
penerangan. Berdasarkan indikator diatas sudah dijelaskan pemanfaatanya
oleh teh botol sosro, namun dari masing- masing media ada beberapa yang
membedakan misalnya ukuran iklan, disini teh botol sosro biasanya
menggunakan ukuran yang agak besar supaya mudah dipahami calon
pembeli. Kemudia ada penempatan iklan dalam halaman, disini sosro
menerapkan iklanya pada halaman terakir, sementara untuk penempatan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
iklan reklame ditempatkan ditempat yang strategis dan slalu dipandang
orang. Sementara penerangan yang dilakukan teh botol sosro direklame
menggunakan lampu yang cukup terang. Kemungkinan besar dari iklan
tersebut yang mempengaruhi keputusan pembelian produk teh botol sosro
yang indikatornya meliputi; pilihan merek, pilihan penyalur, waktu
pembelian, jumlah pembelian
.
B. Penelitian Yang Relevan
Ada beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian yang akan peneliti
lakukan, yaitu sebagai berikut:
M. Nasir Ibrahim (2007) dalam penelitian yang berjudul analisis pengaruh
media iklan terhadap pengambilan keputusan membeli air minum dalam kemasan
merek aqua pada masyarakat kota Palembang. Hasilnya yaitu Media iklan melalui
iklan Televisi, iklan Surat Kabar, iklan Majalah, iklan Radio, Papan Reklame dan
Spanduk secara simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen
dalam membeli air minum kemasan merek Aqua. Secara parsial, terlihat bahwa
dari enam variabel bebas yang ada hanya tiga variabel bebas yang berpengaruh
positif dan signifikan terhadap keputusan konsumen dalam membeli air minum
dalam kemasan merek Aqua, yaitu media iklan televisi, media iklan majalah, dan
media iklan spanduk. Dari tiga media iklan yang berpengaruh signifikan tersebut,
yang paling dominan terhadap keputusan konsumen dalam membeli air minum
kemasan merek Aqua adalah media iklan televisi, diikuti media iklan majalah, dan
media iklan spanduk. Sedangkan media iklan surat kabar berpengaruh sangat
kecil.
C. Kerangka Berpikir
Sebuah Perusahaan menerapkan suatu strategi untuk mencapai tujuan,
yaitu; meningkatkan penjualan, menjaga kelangsungan hidup perusahaan, dan
meraih keuntungan yang tinggi. Salah satu strategi yang sangat diperlukan bagi
perusahaan yaitu strategi dalam periklanan. Maka dari itu berbagai perusahaan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
berusaha mengembangkan dan menerapkan strategi ini untuk memperoleh
konsumen dan pelanggan yang setia untuk mendapatkan keuntungan yang
maksimal.
Sekarang ini semakin banyak persaingan yang muncul antar perusahaan air
minum teh dalam kemasan membuat perusahaan saling bersaing untuk
meningkatkan penjualan produknya yang salah satunya menggunakan media iklan
utnuk menarik konsumen yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan yang
maksimal. Dengan mengasumsikan bahwa faktor promosi untuk semua jenis air
minum teh dalam kemasan yang beredar di pasaran memiliki pengaruh yang
bermakna dalam mempengaruhi pengambilan keputusan membeli air minum teh
dalam kemasan, maka dalam hal ini sangat penting untuk mengetahui media iklan
yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Secara lengkap
kerangka pemikiran ini dapat dilihat pada gambar berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
MEDIA IKLAN
Gambar 7. Kerangka berpikir
MEDIA TELEVISI (x1) - isi berita dan manfaat iklan - kualitas gambar - bintang iklan - lama waktu tayang -periode/ frekuensi waktu tayang
MEDIA ONLINE (X2) - Isi berita - Manfaat iklan - Kualitas gambar - Penggunaan kata/ tulisan iklan - Periode/ frekuensi waktu terbitnya iklan
KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK TEH BOTOL
SOSRO (Y)
MEDIA MAJALAH (X3) - Isi berita/ pesan iklan - Kualitas gambar - Penggunaan kata/ tulisan iklan - Ukuran iklan - Penempatan iklan pada halaman
majalah - Periode/ frekuensi terbit iklan
MEDIA SURAT KABAR (X5) - Isi berita/ pesan iklan - Kualitas gambar - Penggunaan kata/ tulisan iklan - Penempatan iklan pada halaman surat
kabar
MEDIA REKLAME (X6) - Isi berita/ pesan iklan - Kualitas gambar - Penggunaan kata/ tulisan iklan - Lokasi penempatan - Pemasangan alat penerangan
MEDIA RADIO (X4) - Isi berita/ pesan iklan - Manfaat iklan - Bintang iklan - Lama waktu pembacaan iklan - Periode waktu keluarnya iklan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
D. Hipotesis
Menurut Suharsimi Arikunto (2007) Hipotesis dapat diartikan sebagai
suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian sampai
terbukti melalui data yang terkumpul. Diartikan pula sebagai tebakan pemecahan
atau jawaban yang diusulkan. Dari variabel-variabel media iklan yang
mempengaruhi keputusan pembelian teh botol sosro dikota Sragen, dapat disusun
perumusan hipotesis sebagai berikut:
1. Diduga bahwa media iklan (iklan televisi, iklan online, iklan majalah,
radio, surat kabar dan reklame) secara simultan berpengaruh secara
signifikan terhadap keputusan pembelian produk teh botol sosro dikota
Sragen.
2. Diduga bahwa media iklan (iklan televisi, iklan online, iklan majalah,
radio, surat kabar dan reklame) secara parsial berpengaruh secara
signifikan terhadap keputusan pembelian produk teh botol sosro dikota
Sragen.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Tempat merupakan hal penting dalam melakukan penelitian karena di
tempat penelitian dapat memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian.
Penelitian ini dilaksanakan di kota Sragen
2. Waktu Penelitian
Rencananya Penelitian ini dari penyusunan proposal sampai dengan
penulisan laporan dimulai dari bulan Januari 2012 sampai dengan April 2012.
B. Metode Penelitian
Suatu penelitian yang baik harus menggunakan prosedur dan langkah-
langkah yang harus dilaksanakan dengan terencana dan sistematis. Unuk
memperoleh kebenaran ilmiah maka harus menggunakan metode ilmiah.
Pemilihan metode yang tepat untuk suatu jenis penelitian tidaklah mudah karena
dalam hal memilih metode ini harus disesuaikan dengan masalah sifat dan tujuan
dari penelitian yang dilakukan. Selain itu harus disesuaikan dengan kemampuan
peneliti, situasi dan kondisi dalam penelitian.
merupakan cara utama yang digunakan untuk mencapai tujuan, misalnya untuk
Penelitian seringkali disamakan dengan research, adapun penelitian menurut
ebenaran melalui
Berdasarkan dua pendapat tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa,
metode penelitian merupakan cara utama yang digunakan untuk menemukan,
mengembangkan dan menguji kebenaran dari suatu pengetahuan dengan
menggunakan metode ilmiah, sehingga dapat merencanakan tujuan penelitian.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
Menurut Winarno Surakhmad (1994) metode penelitian dapat dibagi
menjadi tiga macam, yaitu metode penelitian historis, metode penelitian deskriptif
dan metode penelitian eksperimen. Dalam pelaksanaannya metode penelitian
deskriptif terdiri dari beberapa jenis. Beberapa jenis metode deskreptif yang lazim
digunakan adalah teknik survey, studi kasus, studi komparatif, studi waktu dan
gerak, analisis kuantitaif, analisis tingkah laku dan studi operasional.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan
menggunakan analisis kuantitatif. Metode deskriptif kuantitatif adalah metode
penelitian yang dipergunakan untuk memecahkan masalah yang ada pada masa
sekarang yang dinyatakan dalam bentuk angka-angka hasil observasi.
Alasan penulis menggunakan metode deskreptif dengan analisis kuantitatif
adalah :
1. Masalah yang ada pada penelitian ini merupakan masalah yang aktual
pada masa sekarang, dimana banyak perusahaan air minum teh dalam
kemasan sehingga untuk persaingan semakin ketat, maka para perusahaan
harus menggunakan straregi dalam menarik konsumen serta
mempertahankan konsumen dalam memilih produk air minum teh dalam
kemasan.
2. Penelitian ini menggunakan tahapan-tahapan yang sistematis dengan cara
mengumpulkan data, mengklasifikasikan data, melihat pengaruh antar
variabel.
3. Penelitian ini dalam pengumpulan datanya menggunakan metode angket
dan observasi.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
adalah Sedangkan menurut Sugiyono
subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari , kemudian ditarik kesimpulan. Dari dua pendapat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
di atas maka dapat disimpulkan bahwa populasi adalah keseluruhan individu
yang menjadi subyek penelitian. Populasi dalam penelitian ini merupakan
populasi infinit atau populasi yang tidak diketahui jumlah populasinya secara
pasti. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat kota Sragen
yang telah melakukan pembelian teh botol sosro dan pernah melihat iklan teh
botol sosro.
2. Sampel
Menurut Sugiyono (2006:56 Sampel adalah
sebagian dari jumlah dan karateristik yang dimiliki oleh populasi tersebut
Sedangakan Suharsimi Arikunto (2006) memberi pengertian bahwa sampel
adalah elemen-elemen populasi yang dipilih atas dasar kemewakilannya.
Menentukan besarnya sampel adalah salah satu masalah penyelidikan
yang pelik, karena sulit merumuskan keriteria bagi sifat representatif dan
kewajaran yang ditentukan sebagai syarat sampel. Sifat representatif penting
sebagai syarat sampel sebab data atau kesimpulan diperoleh dari sampel yang
terbatas itu dipakai sebagai dasar untuk meramalkan sesuatu di dalam populasi
dan merupakan kesimpulan penelitian.
Menurut Joseph F. Hair (1998 : 166) penentuan besarnya sampel untuk
populasi infinit atau populasi yang tidak diketahui jumlahnya secara pasti
untuk penelitian dengan analisis regresi berganda berikut ini :
In addition to its role in determining statistical power, sample also affects the generalizability of results by the ratio of observations to independent variables. A general rule is that the ratio should never fall below 5 to 1, meaning that there should be five observations for each independent variable in the variate. As this ratio fall below 5 to 1, the researcher
results too specific to the sample and thus lacking generalizability. Although the minimum ratio is 5 to 1, desired level is between 15 to 20 observations for each independent variable. When this level is reached, the result should be generalized if the sample is representative. However, if a stepwise procedure is employed, the recommended level increases to 50 to 1. In cases for which the available sample does not meet these criteria, the researcher should be certain to validate the generalizability of the results.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Berdasarkan kutipan di atas penentuan besarnya sampel dapat dilakukan
dengan cara mengalikan jumlah variabel bebas dengan tingkatan perkalian 15
sampai 20. Atas dasar inilah maka jumlah sampel yang akan digunakan
sebesar:
n = 20 x 6
n = 120
Maka jumlah sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini
sebanyak 120 sampel.
3. Teknik Pengambilan Sampel
Menurut Singgih Santoso dan Fandy Tjiptono (2002: 84), teknik
pengambilan sampel dapat dilakukan dengan dua cara yaitu :
1. Probability sampling a. Simple random sampling (sampling acak sederhana). b. Stratified random samling (sampling acak stratifikasi). c. Cluster Sampling d. Systematic Sampling (sampling sistematis). e. Multistage Sampling (sampling bertahap)
2. Non Probability sampling a. Quota sampling b. Accidental sampling c. Purposive sampling d. Snowball sampling
Teknik pengambilan sampel yang penulis gunakan dalam penelitian ini
adalah teknik Non Probability Sampling. Menurut Sugiyono (2010: 120 Non
Probability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi
peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih
Non Probability Sampling meliputi sampling sistematis,
sampling kuota, sampling aksidental, sampling jenuh, purposive sampling, dan
snowball sampling.
Teknik sampling adalah cara yang digunakan dalam pengambilan
sampel. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel
kuota (quota sampling) dan accidental sampling. Teknik quota sampling
adalah teknik pengambilan sampel yang dilakukan dengan tidak mendasarkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
diri pada strata atau daerah, tetapi mendasarkan diri pada jumlah yang sudah
ditentukan. Accidental sampling yaitu hanya individu-individu atau grup-grup
yang kebetulan dijumpai.
Dalam mengumpulkan data, peneliti menemui subyek yang memenuhi
persyaratan ciri-ciri populasi, tanpa menghiraukan dari mana asal subjek
tersebut selama masih dalam populasi. Biasanya yang ditemui adalah subjek
yang mudah dijumpai, sehingga pengumpulan datanya mudah. Hal yang
penting untuk diperhatikan di sini adalah terpenuhinya jumlah (quotum) yang
telah ditetapkan
D. Teknik Pengumpulan Data
pengumpulan data adalah bagaimana peneliti menemukan metode setepat-
tepatnya untuk memperoleh data kemudian disusul dengan alat pembantunya yaitu
akan berpengaruh terhadap hasil penelitian. Dalam sebuah penelitian diperlukan
data yang obyektif karena data merupakan suatu hal yang sangat mendasar yang
akan menentukan hasil penelitian. Apabila keliru dalam meneliti teknik
pengumpulan datanya maka mengakibatkan hasil penelitian tidak tepat.
1. Jenis dan Sumber Data
a. Jenis Data
Sebelum menginjak pada bagaimana peneliti memperoleh data-
data yang dibutuhkan dalam penelitian, penulis harus menentukan jenis
data terlebih dahulu. Dalam setiap penelitian, jenis data yang dibutuhkan
sangat tergantung pada tujuan penelitiannya.
Menurut Dwi Priyatno (2008) mengelompokkan jenis data menjadi
dua, yang pertama adalah data kualitatif yaitu data yang dinyatakan dalam
bentuk bukan angka, tetapi berbentuk kata, kalimat, gambar atau bagan.
Data yang kedua adalah data kuantitatif yaitu data yang dinyatakan dalam
bentuk angka. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis data
kuantitatif.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
b. Sumber Data
Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 129) mengatakan bahwa
tempat, melainkan di tempat yang sudah ditentukan.
adalah data yang langsung diberikan kepada pengumpul data, sedangkan
data sekunder adalah data yang tidak langsung diberikan kepada
pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumenta
primer dalam penelitian ini diperoleh langsung dari konsumen selaku
responden melalui daftar pertanyaan yang berupa angket, untuk
memperoleh data mengenai keputusan pembelian konsumen atas iklan
yang digunakan oleh Perusahaan teh botol sosro. Sementara data sekunder
diperoleh dari Managing Brand Strategi Frestea (2012) dan : SWA No.15/
XXII/ Juli-Agustus 2006; SWA No.16/ XXII/ Juli-Agustus 2007; SWA
No.18/ XXVI/ Agustus-September 2008; SWA No.16/ XXV/ Juli-Agustus
2009; SWA No.15/ XXVI/ Juli 2010.
2. Metode Pengumpulan Data
Di dalam kegiatan penelitian, cara memperoleh data dikenal sebagai
metode atau teknik pengumpulan data. Dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan teknik pengumpulan data berupa angket atau kuesioner dan
dokumentasi.
a. Pengertian Angket atau Kuesioner
merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
y Ruslan
data dengan metode survei yang menggunakan pertanyaan kepada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
disimpulkan bahwa kuesioner adalah daftar pertanyaan atau pernyataan
tertulis kepada responden untuk dijawabnya.
b. Macam-macam Angket atau Kuesioner
Kuesioner atau angket dapat dibedakan atas jenis tergantung dari
sudut pandangnya, menurut Suharsimi Arikunto (2006) angket
dibedakan atas:
1) Dipandang dari cara menjawab
a) Kuesioner terbuka, yang memberi kesempatan kepada
responden untuk menjawab dengan kalimat sendiri.
b) Kuesioner tertutup yang sudah disediakan jawabannya
sehingga responden tinggal memilih.
2) Dipandang dari jawaban yang diberikan
a) Kuesioner langsung yaitu responden menjawab tentang dirinya.
b) Kuesioner tidak langsung yaitu jika responden menjawab tentang
responden.
3) Dipandang dari bentuknya
a) Kuesioner pilihan ganda sama dengan kuesioner tertutup.
b) Kuesioner lisan sama dengan kuesioner terbuka.
c) Check list ( ) yaitu sebuah daftar dan responden tinggal
membutuhkan tanda check pada kolom yang sesuai.
d) Rating scale (skala bertingkat) yaitu sebuah pertanyaan yang
diikuti oleh kolom-kolom yang menunjukkan tingkatan-tingkatan,
misalnya mulai dari sangat setuju sampai sangat tidak setuju.
Dalam penelitian ini, kuesioner yang peneliti gunakan yaitu
kuesioner bentuk langsung tertutup dengan model rating scale.
Sedangkan skala penilaian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Skala Likert. Menurut Sugiyono (2009: 92) meng
Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi
Menurut Sekaran
(2003: 191) jawaban setiap instrumen yang menggunakan data likert
mempunyai gradasi penilaian sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
1) Sangat setuju
2) Setuju
3) Ragu-ragu
4) Tidak setuju
5) Sangat tidak setuju
Dalam penyusunan angket ini alternatif jawaban ragu-ragu dapat
dihilangkan karena alternatif jawaban tersebut menpunyai arti ganda
dan dapat menimbulkan kecenderungan responden untuk memilih
alternatif jawaban tersebut. Hal ini sesuai pendapat Suharsimi Arikunto
(2002: 214) yang menyatakan bahwa
Jika pembaca berpendapat bahwa ada kelemahan lima alternatif, karena responden cenderung memilih alternatif yang ada di tengah (karena dirasa paling aman dan paling gampang karena hampir tidak berpikir) dan alasan itu memang ada benarnya. Maka memang disarankan alternatif pilihannya hanya empat saja. Alternatif
sedang dua pilihan lain
Berdasarkan pendapat di atas maka setiap instrumen
mempunyai empat alternatif jawaban. Pengukuran deferensiasi produk,
merek, promosi yang diciptakan dan keputusan pembelian digunakan
model skala likert dengan operasional pengukurannya sebagai berikut:
1) Untuk mengukur media iklan yang diciptakan
SS : Sangat Setuju bobot 4, sangat baik bagi konsumen.
S : Setuju bobot 3, baik bagi konsumen.
TS : Tidak Setuju bobot 2, tidak baik bagi konsumen
STS : Sangat Tidak Setuju bobot 1,sangat tidak baik bagi
konsumen
4) Untuk mengukur keputusan pembelian
SS : Sangat Setuju bobot 4, sangat baik bagi konsumen.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45 S : Setuju bobot 3, baik bagi konsumen.
TS : Tidak Setuju bobot 2, tidak baik bagi konsumen
STS : Sangat Tidak Setuju bobot 1,sangat tidak baik bagi
Konsumen.
c. Syarat-syarat Penulisan Kuesioner yang Baik
Menurut Yulius Slamet (2006) syarat-syarat penulisan
kuesioner yang baik yaitu:
1) Beri judul penelitian pada sampul kuesioner.
2) Tunjukkan surat keterangan dan surat ijin.
3) Singkirkan pertanyaan yang peka yang tidak perlu.
4)
5) Peneliti bermaksud memperoleh kenyataan.
6) Jawaban yang diinginkan peneliti adalah apa yang dirasakan
responden dan pendapat responden.
7) Berikan penjelasan dan contoh atau memperdalam maksud
pertanyaan.
Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 160) mengatakan
ih jelasnya akan peneliti
jabarkan sebagai berikut:
a) Validitas
Validitas instrumen penelitian berhubungan dengan kesesuaian
dan kecermatan fungsi dari alat ukur yang akan digunakan.
Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur itu
mengukur apa yang ingin diukur secara tepat. Suatu instrumen
yang valid atau sahih memiliki validitas tinggi, sebaliknya
instrumen yang kurang valid mempunyai validitas yang rendah.
Uji validitas angket atau uji kesahihan butir angket
menggunakan metode Corrected Item-Total Correlation.
Untuk mengukur ketepatan butir-butir pertanyaan angket
tersebut dalam penelitian ini digunakan teknik uji validitas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
dengan program SPSS dengan metode Corrected Item-Total
Correlation. Menurut Dwi Priyatno (2008), kriteria pengujian
validitas adalah sebagai berikut:
(1) Jika r hitung r tabel (uji 2 sisi dengan sig. 0,05)
maka instrumen atau item-item pertanyaan berkorelasi
signifikan terhadap skor total (dinyatakan valid).
(2) Jika r hitung r tabel (uji 2 sisi dengan sig. 0,05) maka
instrumen atau item-item pertanyaan tidak berkorelasi
signifikan terhadap skor total (dinyatakan tidak valid).
Sementara untuk menguji validitas konstruk dilakukan
dengan cara mengkorelasikan antara skor butir pertanyaan
dengan skor totalnya. Rumus yang digunakan untuk menguji
validitas instrumen ini adalah Product Moment dari Karl
Pearson, sebagai berikut:
Keterangan:
rxy = Koefisien korelasi suatu butir
N = Cacah objek
X = Skor butir
Y = Skor total (Suharsimi Arikunto, 2007).
Instumen dikatakan valid apabila nilai korelasi
(pearson correlation) adalah positif dan lebih besar dari 0,3
(Sugiono, 2010)
b) Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi
alat ukur. Alat ukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap
konsisten jika pengukuran tersebut diulang. Angket dikatakan
reliabel jika dapat memberikan hasil relatif sama pada saat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
dilakukan pengukuran kembali pada obyek yang berlainan pada
waktu yang berbeda atau memberikan hasil yang tetap/ajeg.
Untuk menguji reliabilitas instrumen digunakan rumus alpha
sebagai berikut:
Keterangan:
r11 = Reliabilitas instrumen
k = Banyaknya butir pertanyaan
= Jumlah varian butir
= Varian total (Suharsimi Arikunto, 2006).
Uji signifikansi dilakukan pada taraf signifikansi
0,05. Menurut Dwi Priyatno (2008: 26) menyatakan bahwa
E. Rancangan Penelitian
Sesuai dengan tujuan penelitian yang ingin dicapai yaitu untuk mengetahui
pengaruh media iklan yang dilakukan perusahaan teh botol sosro tahun 2012
terhadap keputusan pembelian yang dilakukan oleh masyarakat kota Sragen tahun
2012, maka rancangan penelitian disusun sebagai berikut :
Media iklan adalah atribut X dan atribut Y merupakan keputusan
pembelian. Keputusan pembelian yaitu suatu keadaan dimana seorang konsumen
memutuskan untuk melakukan penggunaan atas barang/jasa guna memenuhi
kebutuhan. Pola dari keputusan pelanggan untuk membeli suatu barang
dimunculkan oleh motivasi yang diuraikan menjadi needs, wants dan demands.
Untuk menentukan pengaruh media iklan perusaan teh botol sosro
terhadap keputusan pembelian dilakukan dengan melihat pengaruh media iklan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
yang dilakukan perusahaan teh botol sosro terhadap keputusan pembelian
pelanggan dengan menggunakan teknik analisis regresi linear berganda.
F. Teknik Analisi Data
Teknik analisis data merupakan suatu cara yang digunakan untuk
mengolah data hasil penelitian. Dalam penelitian ini menggunakan teknik statistik
karena data yang diambil penulis merupakan data kuantitatif. Sedangkan teknik
analisis data yang digunakan adalah teknik analisis regresi linear berganda.
multiple regression)
adalah suatu peluasan dari teknik regresi apabila terdapat lebih dari satu variabel
ganda merupakan analisis tentang hubungan antara satu dependent variable
dengan dua atau lebih independent variable.
Ada pun beberapa persyaratan yang harus diuji kebenarannya sebelum
melakukan analisis data adalah:
1. Uji Persyaratan Analisis
a. Autokorelasi
Autokorelasi digunakan untuk menguji suatu model apakah antara
variabel pengganggu masing-masing variabel bebas saling mempengaruhi.
Untuk mengetahui apakah pada model regresi mengandung autokorelasi
dapat digunakan pendekatan D-W (Durbin Watson) dengan rumus sebagai
berikut:
Keterangan:
d = Nilai Durbin Watson
= Jumlah kuadrat sisa (Damodar Gujarati, 2003).
Menurut Singgih Santoso (2001) kriteria autokorelasi ada 3,
yaitu:
1) Nilai D-W di bawah -2 berarti diindikasikan ada autokorelasi
positif.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
2) Nilai D-W di antara -2 sampai 2 berarti diindikasikan tidak ada
autokorelasi.
3) Nilai D-W di atas 2 berarti diindikasikan ada autokorelasi negatif.
b. Multikolinearitas
Multikolinieritas digunakan untuk menguji suatu model apakah
terjadi hubungan yang sempurna atau hampir sempurna antara variabel
bebas, sehingga sulit untuk memisahkan pengaruh antara variabel-
variabel itu secara individu terhadap variabel terikat. Pengujian ini
untuk mengetahui apakah antar variabel bebas dalam persamaan
regresi tersebut tidak saling berkorelasi. Untuk mendeteksi
multikolinieritas adalah dengan melihat nilai tolerance dan nilai
Variance Inflation Factor (VIF), menurut Singgih Santoso (2012:206)
Pedoman suatu model regresi yang mempunyai persoalan multikol
adalah: koefisien korelasi antar-variabel independen haruslah lemah (di
c. Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui apakah
variabel pengganggu dalam persamaan regresi mempunyai varian
yang sama atau tidak. Untuk mengetahui terjadinya
heteroskedastisitas yaitu dengan melihat ada tidaknya pola tertentu
pada scatterplot yang menunjukkan hubungan antara Regression
Studentised Residual dengan Regression Standardized Predicted
Value. Menurut Singgih Santoso (2001:210) menetapkan dasar
pengambilan keputusan berkaitan dengan gambar tersebut adalah:
1) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titiknya membentuk suatu
pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian
menyempit) maka diindikasikan terdapat masalah
heteroskedastisitas.
2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titiknya menyebar di
atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka diindikasikan
tidak terdapat masalah heterokedastisitas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
d. Normalitas
Normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data akan
dianalisis berbentuk sebaran normal atau tidak. Dalam penelitian ini,
data untuk setiap variabel diuji normalitasnya. Deteksi normalitas
dapat diketahui dengan melihat penyebaran data pada sumbu diagonal
pada suatu grafik. Menurut Singgih Santoso (2001) menetapkan dasar
pengambilan keputusan yang digunakan sebagai berikut:
1) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti
arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi
normalitas.
2) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak
mengikuti garis diagonal, maka regresi tidak memenuhi
asumsi normalitas.
e. Linearitas
Uji Linieritas digunakan untuk mendeteksi adanya hubungan
linier antara variabel X dan Y yang bisa dilakukan yaitu :
1) Plot antara residu (e) versus Y-topi
Jika plot yang bersangkutan menggambarkan suatu scatter diagram
(diagram pencar) dalam arti tidak berpola maka dapat dikatakan
tidak terjadi mispesifikasi pada fungsi regresi, hal ini bararti bahwa
hubungan antara variabal X dan Y adalah linier.
(Siswandari, 2000:28)
G. Uji Hipotesis
1. Menghitung Pesamaan Garis Regresi Linier Ganda
Analisis Regresi Linear Berganda adalah hubungan secara linier antara
dua atau lebih variabel independen (X1, X2,...Xn) dengan variabel dependen
(Y). Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen
dengan variabel dependen apakah masing-masing variabel independen
berhubungan positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau
penurunan. Persamaan regresi linear bergandanya dituliskan:
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3+b4X4+b5X5+b6X6
Ketrangan :
Y = Keputusan Pembelian.
X1 = Iklan Televisi
X2 = Surat Kabar
X3 = Iklan Majalah
X4 = Reklame
X5 = Spanduk
a = Bilangan konstanta.
b = Koefisien regresi (nilai peningkatan ataupun penurunan)
(Sudjana, 1992)
2. Uji F
Uji F digunakan untuk mengetahui variabel bebas secara bersama-sama
mempunyai berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat. Atau untuk
mengetahui apakah model regresi dapat digunakan untuk memprediksi variabel
terikat atau tidak. Signifikan berarti hubungan yang terjadi dapat berlaku untuk
populasi. Tingkat signifikansi menggunakan a = 5% atau 0,05 (Dwi Priyatno,
2008:82).
Hasil uji F dilihat dalam tabel ANOVA dalam kolom sig, jika
probabilitas < 0,05, maka dapat dikatakan terdapat pengaruh yang signifikan
secara bersama-sama variabel bebas terhadap variabel terikat dan model regresi
bisa dipakai untuk memprediksi variabel terikat. Atau jika nilai signifikansi >
0,05 maka tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama antara
variabel bebas terhadap variabel terikat.
3. Uji t
Uji t digunakan untuk menguji secara parsial masing-masing variabel.
Hasil uji t dapat dilihat pada tabel coefficients pada kolom sig (significance).
Jika probabilitas nilai t atau signifikansi < 0,05, maka dapat dikatakan bahwa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
terdapat pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Atau jika
probabilitas nilai t atau signifikansi > 0,05, maka dapat dikatakan bahwa tidak
terdapat pengaruh yang signifikan masing-masing variabel bebas terhadap
variabel terikat.
4. Koefisien Determinasi (Adjusted R Square)
Uji ini bertujuan untuk menentukan proporsi atau presentase total variasi
dalam variabel terikat yang diterangkan variabel bebas secara bersama-sama.
Menggunakan Adjusted R Square karena dalam regresi ini menggunakan lebih
dari dua variabel bebas.
Hasil perhitungan Adjusted R2 dapat dilihat pada output Model
Summary. Pada kolom Adjusted R2 dapat diketahui berapa prosentase yang
dapat dijelaskan oleh variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat. Dan
sisanya dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak
dimasukkan dalam model penelitian ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data
Pengaruh Media Iklan Terhadap keputusan
ini menggunakan enam
variabel bebas dan satu variabel terikat. Enam variabel bebas tersebut yaitu media
iklan televisi, media iklan online, media iklan majalah, media iklan radio, media
iklan surat kabar dan media iklan papan reklame. Satu variabel terikatnya adalah
keputusan pembelian. Berdasarkan data induk penelitian penyebaran angket
kepada masyarakat kota Sragen sebagai konsumen teh botol sosro, maka variabel
media iklan televise (X1), media iklan online (X2), media iklan majalah (X3),
media iklan radio (X4), media iklan surat kabar (X5), media iklan papan reklame
(X6) dan variabel keputusan pembelian (Y), diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 3. Deskripsi Data Statistik
Statistics
X1 X2 X3 X4 X5 X6 Y
N Valid 120 120 120 120 120 120 120
Missing 0 0 0 0 0 0 0
Mean 16.85 16.56 16.73 14.33 11.54 14.20 11.52
Median 17.00 17.00 17.00 14.00 12.00 14.00 11.00
Std. Deviation 2.296 2.393 2.285 1.992 1.719 2.032 1.695
Minimum 11 10 11 10 7 9 7
Maximum 22 21 21 19 15 19 16
Sumber: data primer yang diolah (2012)
Deskripsi data di atas menunjukkan jumlah responden dalam penelitian
ini adalah 120 konsumen dari seluruh populasi. Berdasarkan deskripsi data di atas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
dapat diketahui skor variabel media iklan televisi diperoleh skor minimum 11,
skor maksimum 22, rata-rata 16,85 dan standar deviasi 2,296. Variabel media
iklan online diperoleh skor minimum 10, skor maksimum 21, rata-rata 16,56 dan
standar deviasi 2,393. Variabel media iklan majalah diperoleh skor minimum 11,
skor maksimum 21, rata-rata 16,73 dan standar deviasi 2,285. Variabel media
iklan radio diperoleh nilai minimum 10, nilai maksimum 19, nilai rata-rata 14,33
dan standar deviasi 1,992. Variabel media iklan surat kabar diperoleh nilai
minimum 7, nilai maksimum 15, nilai rata-rata 11,54, dan standar devisiasi 1,719.
Variabel media iklan papan reklame diperoleh nilai minimum 9, nilai maksimum
19, nilai rata-rata 14,20 dan standar devisiasi 2,032. Variabel keputusan
pembelian diperoleh nilai minimum 7, nilai maksimum 16, nilai rata-rata 11,52
dan standar devisiasi 1,695.
B. Pengujian Persyaratan Analisis
Sebelum pengujian hipotesis dilakukan, data yang akan digunakan untuk
analisis statistik dengan teknik regresi ganda harus memenuhi persyaratan sebagai
berikut:
1. Uji Normalitas
Normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang akan
dianalisis berbentuk sebaran normal atau tidak. Deteksi normalitas dapat
diketahui dengan melihat penyebaran data pada sumbu diagonal pada suatu
grafik. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Hasil uji
normalitas bisa dilihat dalam gambar berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
Sumber: data primer yang diolah (2012)
Gambar 8. Grafik Normal P-Plot of Regression Standardized Residual
Gambar tersebut menunjukkan bahwa data menyebar di sekitar garis
diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, sehingga model regresi
memenuhi asumsi normalitas.
2. Uji Multikolineritas
Pengujian multikolineritas dilakukan untuk melihat apakah pada
model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel independen. Cara
mendeteksinya adalah dengan melihat nilai tolerance dan nilai Variance
Inflation Factor (VIF), dimana menurut Singgih Santoso (2001) pada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
umumnya jika nilai VIF lebih besar dari 5, maka variabel tersebut
mempunyai persoalan multikolinieritas dengan variabel lainnya.
Tabel 4. Hasil Uji Multikolinieritas
Sumber: data primer yang diolah (2012)
Berdasarkan uji multikolinieritas di atas diperoleh hasil sebagai
berikut, diketahui koefisien VIF untuk media iklan televisi adalah 1,956.
Koefisien VIF untuk media iklan online adalah 2,012. Koefisien VIF untuk
media iklan majalah adalah 1,581. Koefisien VIF untuk media iklan radio
adalah 1,564. Koefisien untuk media iklan surat kabar adalah 2.004 dan
koefisien untuk media iklan papan reklame adalah 2,611. Karena nilai VIF
masing-masing variabel tidak lebih dari 5 maka model regresi bebas dari
masalah multikolinieritas.
3. Uji Heteroskedastisitas
Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah
regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari suatu pengamatan ke
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1(Constant) -1.978 .866 -2.283 .024
X1 .109 .052 .147 2.070 .041 .511 1.956
X2 .134 .051 .190 2.630 .010 .497 2.012
X3 .116 .047 .156 2.447 .016 .632 1.581
X4 .168 .054 .196 3.084 .003 .639 1.564
X5 .202 .071 .205 2.852 .005 .499 2.004
X6 .194 .069 .233 2.831 .006 .383 2.611
a. Dependent Variable: Y
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
pengamatan lain. Hasil pengujian heterokedastisistas dalam penelitian ini
dapat dilihat pada gambar berikut:
Sumber: data primer yang diolah (2012)
Gambar 9. Scatterplot Regression Studentised Residual
Berdasarkan gambar di atas, terlihat titik menyebar secara acak,
tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas, serta tersebar baik di atas
maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini menunjukkan tidak terdapat
heterokedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai.
4. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi digunakan untuk mendeteksi apakah variabel
pengganggu dari masing-masing variabel bebas saling mempengaruhi. Hasil
uji autokorelasi dalam penelitian ini bisa dilihat dalam tabel berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
Tabel 5. Hasil Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .841a .708 .692 .940 1.985
a. Predictors: (Constant), X6, X4, X3, X2, X1, X5
b. Dependent Variable: Y
Sumber: data primer yang diolah (2012)
Berdasarkan uji autokorelasi di atas diperoleh hasil angka D-W
sebesar 1,985. Nilai D-W terletak diantara -2 sampai 2 (-2 < 1,985 < 2),
dengan demikian model regresi terbebas dari masalah autokorelasi.
5. Uji Linieritas
Uji linieritas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai
hubungan yang linier atau tidak. Hasil uji linieritas dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
Sumber : data primer yang diolah (2012)
Gambar 10. Scatterplot Regression Studentised Residual
(Plot antara residu (e) dengan Y-topi)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
Berdasarkan plot antara residu (e) dengan Y-topi (keputusan pembelian) di
atas dapat dilihat bahwa plot menggambarkan suatu scater diagram (diagram
pencar) dalam arti tidak berpola, maka dapat dikatakan tidak terjadi
mispesifikasi pada fungsi regresi, sehingga model regresi memenuhi asumsi
linieritas.
C. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis merupakan langkah untuk membuktikan pernyataan
yang dikemukakan dalam perumusan hipotesis. Hipotesis akan diterima apabila
hasil penelitian dapat mendukung pernyataan hipotesis dan sebaliknya akan
ditolak apabila hasil penelitian tidak mendukung pernyataan hipotesis.
1. Analisis Regresi Berganda
Setelah diolah dengan menggunakan software SPSS 17.0 for windows
diperoleh nilai koefisien regresi sebagai berikut:
Tabel 6. Koefisien Regresi
Sumber: data primer yang diolah (2012)
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1(Constant
)
-1.978 .866 -
2.283
.024
X1 .109 .052 .147 2.070 .041 .511 1.956
X2 .134 .051 .190 2.630 .010 .497 2.012
X3 .116 .047 .156 2.447 .016 .632 1.581
X4 .168 .054 .196 3.084 .003 .639 1.564
X5 .202 .071 .205 2.852 .005 .499 2.004
X6 .194 .069 .233 2.831 .006 .383 2.611
a. Dependent Variable: Y
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
Berdasarkan tabel coefficients tersebut, maka persamaan regresi yang
diperoleh adalah sebagai berikut:
Y= -1,978 + 0,109 X1 + 0,134 X2 + 0,116 X3 + 0,168 X4 + 0,202 X5 + 0,194 X6
Keterangan
Y : Keputusan Pembelian
X1 : Media Iklan Televisi
X2 : Media Iklan Online
X3 : Media Iklan Majalah
X4 : Media Iklan Radio
X5 : Media Iklan Surat Kabar
X6 : Media Iklan Papan Reklame
Berdasarkan persamaan regresi tersebut dapat diinterpretasikan
sebagai berikut:
a. Konstanta/intersep sebesar -1,978 secara matematis menyatakan bahwa
jika nilai variabel bebas X1, X2, X3, X4, X5 dan X6 sama dengan nol maka
nilai Y adalah -1,946. Dalam penelitian ini variabel bebas X1, X2, X3, X4,
X5 dan X6 tidak mungkin sama dengan nol nilai Y tidak mungkin
negatif. Damodar Gujarati (2006) mengatakan bahwa nilai intersep atau
konstanta tidak selalu berarti karena seringkali jangkauan nilai variabel
bebas tidak memasukkan nol sebagai salah satu nilai yang diamati.
b. Koefisien regresi variabel media iklan televisi (X1) sebesar 0,109 artinya
media iklan televisi mempunyai pengaruh yang positif terhadap variabel
loyalitas pelanggan. Sedangkan koefisien 0,109 berarti bahwa
peningkatan satu tingkat variabel media iklan televisi dengan asumsi
variabel bebas lain konstan akan menyebabkan kenaikan keputusan
pembelian sebesar 0,109.
c. Koefisien regresi variable media iklan online (X2) sebesar 0,134 artinya
media iklan online mempunyai pengaruh yang positif terhadap variabel
keputusan pembelian. Sedangkan koefisien 0,134 berarti bahwa
peningkatan satu tingkat variabel media iklan online dengan asumsi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
variabel bebas lain konstan akan menyebabkan kenaikan keputusan
pembelian sebesar 0,134.
d. Koefisien regresi variabel media iklan majalah (X3) sebesar 0,116
artinya media iklan majalah mempunyai pengaruh yang positif terhadap
variabel keputusan pembelian. Sedangkan koefisien 0,116 berarti bahwa
peningkatan satu unit variabel media iklan majalah dengan asumsi
variabel bebas lain konstan akan menyebabkan keputusan pembelian
sebesar 0,116.
e. Koefisien regresi variabel media iklan radio (X4) sebesar 0,168 artinya
media iklan radio mempunyai pengaruh yang positif terhadap variabel
keputusan pembelian. Sedangkan koefisien 0,168 berarti bahwa
peningkatan satu unit variabel media iklan radio dengan asumsi variabel
bebas lain konstan akan menyebabkan kenaikan keputusan pembelian
sebesar 0,906.
f. Koefisien regresi variabel media iklan surat kabar (X5) sebesar 0,202
artinya media iklan surat kabar mempunyai pengaruh yang positif
terhadap variabel keputusan pembelian. Sedangkan koefisien 0,202
berarti bahwa peningkatan satu unit variabel media iklan surat kabar
dengan asumsi variabel bebas lain konstan akan menyebabkan kenaikan
keputusan pembelian sebesar 0,202.
g. Koefisien regresi variabel media iklan papan reklame (X6) sebesar 0,195
artinya media iklan papan reklame mempunyai pengaruh yang positif
terhadap variabel keputusan pembelian. Sedangkan koefisien 0,195
berarti bahwa peningkatan satu unit variabel media iklan papan reklame
dengan asumsi variabel bebas lain konstan akan menyebabkan kenaikan
keputusan pembelian sebesar 0,195.
Variabel media iklan surat kabar memiliki nilai koefisien terbesar
dibanding dengan variabel bebas lainnya, sehingga variabel media iklan
surat kabar (X5) memiliki pengaruh paling besar terhadap keputusan
pembelian (Y).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
2. Uji F
Uji F digunakan untuk mengetahui variabel bebas secara bersama-
sama mempunyai berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat.
a. Hipotesis
Ho: tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel media iklan
(televisi, online, majalah, radio, surat kabar dan papan reklame)
secara bersama-sama terhadap keputusan pembelian teh botol sosro
dikota Sragen tahun 2012.
Ha: terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel media iklan
(televisi, online, majalah, radio, surat kabar dan papan reklame)
secara bersama-sama terhadap keputusan pembelian teh botol sosro
dikota Sragen tahun 2012.
b. Kriteria Pengujian
Ho ditolak dan Ha diterima apabila nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05
Ho diterima dan Ha ditolak apabila nilai probabilitas lebih besar dari 0,05
c. Nilai Probabilitas
Nilai probabilitas < 0,05, maka dapat dikatakan terdapat pengaruh yang
signifikan secara bersama-sama variabel bebas terhadap variabel terikat
dan model regresi bisa dipakai untuk memprediksi variabel terikat.
Tabel 7. ANOVA
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 242.087 6 40.348 45.648 .000a
Residual 99.880 113 .884
Total 341.967 119
a. Predictors: (Constant), X6, X4, X3, X2, X1, X5
b. Dependent Variable: Y
Sumber: data primer yang diolah (2012)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
Berdasarkan tabel ANOVA di atas bisa dilihat bahwa nilai
probabilitas dalam kolom Sig. adalah 0,000, dimana nilai ini lebih kecil
dari 0,05. Maka bisa disimpulkan bahwa Ho ditolak yang artinya terdapat
pengaruh yang signifikan secara bersama-sama antara variable media iklan
yang terdiri dari enam sub variabel yaitu media iklan televisi (X1), media
iklan online (X2), media iklan majalah (X3), media iklan radio (X4), media
iklan surat kabar (X5), dan media iklan papan reklame (X6), terhadap
keputusan pembelian (Y).
3. Uji t
Uji t digunakan untuk menguji secara parsial masing-masing variabel.
a. Hipotesis
Ho : tidak ada pengaruh antara variabel bebas secara parsial terhadap
variabel terikat.
Ha: ada pengaruh variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat.
b. Kriteria Pengujian
Ho ditolak dan Ha diterima apabila nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05
Ho diterima dan Ha ditolak apabila nilai probabilitas lebih besar dari 0,05
c. Nilai Probabilitas
Probabilitas nilai t atau signifikansi < 0,05, maka dapat dikatakan bahwa
terdapat pengaruh yang signifikan masing-masing antara variabel bebas
terhadap variabel terikat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
64
Tabel 8. Coefficients
Sumber: data primer yang diolah (2012)
1) Nilai probabilitas media iklan televisi (X1) adalah 0,041. Nilai
probabilitas ini lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak, sehingga terdapat
pengaruh yang signifikan secara parsial antara variabel media iklan
televisi (X1) terhadap variabel keputusan pembelian (Y).
2) Nilai probabilitas media iklan online (X2) adalah 0,010. Nilai probabilitas
ini lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak, sehingga terdapat pengaruh
yang signifikan secara parsial antara variabel media iklan online (X2)
terhadap variabel keputusan pembelian (Y).
3) Nilai probabilitas media iklan majalah (X3) adalah 0,016. Nilai
probabilitas ini lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak, sehingga terdapat
pengaruh yang signifikan secara parsial antara variabel media iklan
majalah (X3) terhadap variabel keputusan pembelian (Y).
4) Nilai probabilitas media iklan radio (X4) adalah 0,003. Nilai probabilitas
ini lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak, sehingga terdapat pengaruh
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1(Constant
)
-1.978 .866 -
2.283
.024
X1 .109 .052 .147 2.070 .041 .511 1.956
X2 .134 .051 .190 2.630 .010 .497 2.012
X3 .116 .047 .156 2.447 .016 .632 1.581
X4 .168 .054 .196 3.084 .003 .639 1.564
X5 .202 .071 .205 2.852 .005 .499 2.004
X6 .194 .069 .233 2.831 .006 .383 2.611
a. Dependent Variable: Y
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
65
yang signifikan secara parsial antara variabel media iklan radio (X4)
terhadap variabel keputusan pembelian (Y).
5) Nilai probabilitas media iklan surat kabar (X5) adalah 0,005. Nilai
probabilitas ini lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak, sehingga terdapat
pengaruh yang signifikan secara parsial antara variabel media iklan surat
kabar (X5) terhadap variabel keputusan pembelian (Y).
6) Nilai probabilitas media iklan papan reklame (X6) adalah 0,006. Nilai
probabilitas ini lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak, sehingga terdapat
pengaruh yang signifikan secara parsial antara variabel media iklan
papan reklame (X6) terhadap variabel keputusan pembelian (Y).
4. Koefisien Determinasi
Uji ini bertujuan untuk menentukan proporsi atau presentase total
variasi dalam variabel terikat yang diterangkan variabel bebas secara
bersama-sama. Menggunakan Adjusted R Square karena dalam regresi ini
menggunakan lebih dari dua variabel bebas.
Tabel 9. Model Summary
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .841a .708 .692 .940 1.985
a. Predictors: (Constant), X6, X4, X3, X2, X1, X5
b. Dependent Variable: Y
Sumber: data primer yang diolah (2012)
Berdasarkan hasil perhitungan pada model summary diperoleh angka
Adjusted R square adalah sebesar 0,692. Hal ini berarti 69,2% keputusan
pembelian dapat dijelaskan oleh enam variabel tersebut. Sedangkan sisanya
(100% - 69,2% = 31,8%) dijelaskan oleh variabel-variabel lain.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
66
D. Pembahasan Hasil Analisis Data
1. Penafsiran Pengujian Hipotesis
Setelah dilakukan analisis data dalam penelitian ini melalui SPSS, hasil
pengolahan data membuktikan bahwa seluruh variabel yang ada di dalam
media iklan yang terdiri atas tiga enam variabel yaitu media iklan televisi,
media iklan online, media iklan majalah, media iklan radio, media iklan surat
kabar, dan media iklan papan reklame berpengaruh signifikan terhadap
variabel keputusan pembelian teh botol sosro. Hal tersebut dapat dilihat pada
hasil analisis regresi linier berganda diperoleh persamaan garis regresi Y= -
1,978 + 0,109 X1 + 0,134 X2 + 0,116 X3 + 0,168 X4 +0,202 X5 + 0,194 X6 .
Nilai koefisien regresi positif diartikan bahwa seluruh variabel independen
berpengaruh positif terhadap variabel dependen, peningkatan variabel
independen akan meningkatkan variabel dependen dan begitu sebaliknya.
Untuk menguji persamaan garis tersebut digunakan uji F dan uji t sebagai alat
prediksi. Berdasarkan perhitungan diperoleh:
a. Pengaruh Media Iklan Secara Simultan Terhadap Keputusan
Pembelian
Berdasarkan hasil analisis menggunakan uji F, nilai probabilitas
pada kolom sig sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05. Hasil penelitian
membuktikan bahwa variabel media iklan yang terdiri dari media iklan
televisi, media iklan online, media iklan majalah, media iklan radio, media
iklan surat kabar, dan media iklan papan reklame terhadap keputusan
pembelian teh botol sosro di kota Sragen tahun 2012. Bentuk pengaruh
dari media iklan dapat digambarkan dengan persamaan regresi yang
diperoleh nilai koefisien regresi yang bertanda positif, hal tersebut
menunjukkan bahwa pengaruh media iklan terhadap keputusan pembelian
teh botol sosro adalah pengaruh positif. Dengan demikian dapat dijelaskan
bahwa jika variabel media iklan ditingkatkan satu tingkatan, maka akan
diikuti dengan meningkatnya keputusan pembelian, dan sebaliknya apabila
variabel media iklan menurun satu tingkatan maka akan diikuti dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
67
menurunnya keputusan pembelian. Dengan demikian agar keputusan
pembelian lebih meningkat, maka salah satu upaya yang dapat dilakukan
oleh perusahaan teh botol sosro khususnya bagian promosi dalah dengan
meningkatkan media iklan.
b. Pengaruh Media Iklan Televisi Terhadap Keputusan Pembelian
Berdasarkan hasil analisis uji t terbukti bahwa ada pengaruh yang
signifikan dari variabel media iklan televisi terhadap keputusan pembelian
teh botol sosro dikota Sragen tahun 2012 dengan nilai probabilitas biaya
prosedural adalah 0,041. Nilai probabilitas ini lebih kecil dari 0,05 maka
Ho ditolak, sehingga terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial
antara variabel media iklan televisi (X1) terhadap variabel keputusan
pembelian (Y).
Koefisien regresi untuk variabel biaya prosedural menunjukkan
nilai positif sebesar 0,109. Nilai positif berarti bahwa media iklan televisi
memberikan pengaruh positif terhadap keputusan pembelian. Nilai
koefisien sebesar 0,109 berarti bahwa dengan meningkatkan satu tingkat
variabel media iklan televisi dengan asumsi variabel bebas lain konstan
akan menyebabkan kenaikan keputusan pembelian sebesar 0,109.
c. Pengaruh Media Iklan Online Terhadap Keputusan pembelian
Berdasarkan hasil analisis uji t terbukti bahwa ada pengaruh yang
signifikan dari variabel media iklan online terhadap keputusan pembelian
teh botol sosro dikota Sragen tahun 2012 dengan nilai probabilitas media
iklan online adalah 0,010. Nilai probabilitas ini lebih kecil dari 0,05 maka
Ho ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa media iklan online yang
diciptakan pihak teh botol sosro berpengaruh terhadap keputusan
pembelian.
Koefisien regresi untuk variabel media iklan online menunjukkan
nilai positif sebesar 0,134. Artinya media iklan online memberikan
pengaruh positif terhadap keputusan pembelian. Nilai koefisien sebesar
0,134 berarti bahwa dengan meningkatkan satu tingkat variabel media
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
68
iklan online dengan asumsi variabel bebas lain konstan akan menyebabkan
kenaikan tingkat keputusan pembelian sebesar 0,134.
d. Pengaruh Media Iklan Majalah Terhadap Keputusan Pembelian
Berdasarkan hasil analisis uji t terbukti bahwa ada pengaruh yang
signifikan dari variabel media iklan majalah terhadap keputusan pembelian
teh botol sosro di kota Sragen tahun 2012 dengan nilai probalitas 0,016
lebih kecil dari 0,05. Hal ini berarti media iklan majalah secara signifikan
berpengaruh dalam membentuk keputusan pembelian. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa media iklan majalah yang diciptakan perusahaan teh
botol sosro berpengaruh terhadap keputusan pembelian.
Koefisien regresi untuk variabel media iklan majalah
menunjukkan nilai positif sebesar 0,116 Artinya media iklan majalah
memberikan pengaruh positif terhadap keputusan pembelian. Nilai
koefisien sebesar 0,116 berarti bahwa dengan meningkatkan satu tingkat
variabel media iklan majalah dengan asumsi variabel bebas lain konstan
akan menyebabkan kenaikan keputusan pembelian konsumen sebesar
0,116.
e. Pengaruh Media Iklan Radio Terhadap Keputusan Pembelian
Berdasarkan hasil analisis uji t terbukti bahwa ada pengaruh yang
signifikan dari variabel media iklan radio terhadap keputusan pembelian
teh botol sosro dikota Sragen tahun 2012 dengan nilai probalitas 0,003
lebih kecil dari 0,05. Hal ini berarti media iklan radio secara signifikan
berpengaruh dalam membentuk keputusan pembelian. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa media iklan radio yang diciptakan perusahaan teh
botol sosro berpengaruh terhadap keputusan pembelian.
Koefisien regresi untuk variabel media iklan radio menunjukkan
nilai positif sebesar 0,168 Artinya media iklan radio memberikan pengaruh
positif terhadap keputusan pembelian. Nilai koefisien sebesar 0,168 berarti
bahwa dengan meningkatkan satu tingkat variabel media iklan radio
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
69
dengan asumsi variabel bebas lain konstan akan menyebabkan kenaikan
keputusan pembelian konsumen sebesar 0,168
f. Pengaruh Media Iklan Surat Kabar Terhadap Keputusan Pembelian
Berdasarkan hasil analisis uji t terbukti bahwa ada pengaruh yang
signifikan dari variabel media iklan surat kabar terhadap keputusan
pembelian teh botol sosro di kota Sragen tahun 2012 dengan nilai
probalitas 0,005 lebih kecil dari 0,05. Hal ini berarti media iklan surat
kabar secara signifikan berpengaruh dalam membentuk keputusan
pembelian. Sehingga dapat disimpulkan bahwa media iklan surat kabar
yang diciptakan perusahaan teh botol sosro berpengaruh terhadap
keputusan pembelian.
Koefisien regresi untuk variabel media iklan surat kabar
menunjukkan nilai positif sebesar 0,202 Artinya media iklan surat kabar
memberikan pengaruh positif terhadap keputusan pembelian. Nilai
koefisien sebesar 0,202 berarti bahwa dengan meningkatkan satu tingkat
variabel media iklan surat kabar dengan asumsi variabel bebas lain
konstan akan menyebabkan kenaikan keputusan pembelian konsumen
sebesar 0,202.
Dari analisis di atas dapat dilihat bahwa media iklan yang peling
berpengaruh terhadap keputusan pembelian yaitu media iklan surat kabar.
Media iklan televisi dari hasil analisis data berpengaruh paling sedikit
terhadap keputusan pembelian, padahal fakta dimasyarakat sekarang lebih
banyak televisi dan sering melihat televisi daripada membaca surat kabar.
Hal ini dikarenakan isi pesan teh botol sosro di surat kabar lebih menarik
daripada dimedia iklan yang lain, gambar dan warna dalam surat kabar
lebih mencerminkan bahwa kualitas teh botol sosro bagus, penggunaan
kata-kata yang gaul sehingga mendorong seseorang untuk membeli teh
botol sosro dan penempatan iklan yang tepat sehingga mudah dilihat
pembaca. Selain itu respondennya adalah masyarakat kota sehingga lebih
sering membaca surat kabar dari pada melihat tayangan televisi. Sehingga
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
70
dapat dilihat bahwa iklan yang dimuat disurat kabar lebih menciptakan
keputusan lebih tinggi.
Hasil ini didukung dari artikel yang terdapat di website
www.baktiartha.co.id yang menyebutkan, koran menyajikan informasi
dengan gaya khas yang tidak bisa disamai media lain dan kenyataannya
hingga kini koran tetap menjadi media penting dalam proses pembentukan
opini publik. Jaminan bahwa koran akan tetap berjaya dimasa yang akan
datang adalah contoh dari berbagai negara-negara tua yang memiliki kultur
koran sejak ratusan tahun lalu, tapi hingga kini masyarakatnya masih saja
tetap fanatis dengan koran. Kenyataan itu juga dibuktikan oleh sekian
banyak perusahaan yang selalu memanfaatkan koran untuk media
promosinya. Selain itu juga didukung oleh hasil penelitian lain yang
menyebutkan bahwa fungsi agenda-setting surat kabar lebih efektif dari
pada televisi. Agenda-agenda media cetak sering ditemukan lebih sesuai
dengan agenda publik dibandingkan dengan agenda media siaran teleivis
atau radio. (Tipton dkk., Benton and Frazier, McClure and Patterson,
Weaver, dan Mullins).
g. Pengaruh Media Iklan Papan Reklame Terhadap Keputusan
Pembelian
Berdasarkan hasil analisis uji t terbukti bahwa ada pengaruh yang
signifikan dari variabel media iklan papan reklame terhadap keputusan
pembelian teh botol sosro dikota Sragen tahun 2012 dengan nilai
probalitas 0,006 lebih kecil dari 0,05. Hal ini berarti media iklan papan
reklame secara signifikan berpengaruh dalam membentuk keputusan
pembelian. Sehingga dapat disimpulkan bahwa media iklan papan reklame
yang diciptakan perusahaan teh botol sosro berpengaruh terhadap
keputusan pembelian.
Koefisien regresi untuk variabel media iklan papan reklame
menunjukkan nilai positif sebesar 0,194 Artinya media iklan papan
reklame memberikan pengaruh positif terhadap keputusan pembelian.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
71
Nilai koefisien sebesar 0,194 berarti bahwa dengan meningkatkan satu
tingkat variabel media iklan papan reklame dengan asumsi variabel bebas
lain konstan akan menyebabkan kenaikan keputusan pembelian konsumen
sebesar 0,194.
2. Kesimpulan Pengujian Hipotesis
Berdasarkan hasil analisis data untuk menguji hipotesis, maka dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut:
a. Terdapat pengaruh yang signifikan positif antara variabel media iklan yang
terdiri dari media iklan televisi (X1), media iklan online (X2), media iklan
majalah (X3), media iklan radio (X4), media iklan surat kabar (X5), media
iklan papan reklame (X6) secara bersama-sama (simultan) terhadap
keputusan pembelian teh botol sosro dikota Sragen tahun 2012 (Y).
b. Terdapat pengaruh yang signifikan positif antara variabel media iklan
televisi (X1) terhadap keputusan pembelian teh botol sosro dikota Sragen
tahun 2012 (Y).
c. Terdapat pengaruh yang signifikan positif antara variabel media iklan
online (X2) terhadap keputusan pembelian teh botol sosro dikota Sragen
tahun 2012 (Y).
d. Terdapat pengaruh yang signifikan positif antara variabel media iklan
majalah (X3) terhadap keputusan pembelian teh botol sosro dikota Sragen
tahun 2012 (Y).
e. Terdapat pengaruh yang signifikan positif antara variabel media iklan
radio (X4) terhadap keputusan pembelian teh botol sosro dikota Sragen
tahun 2012 (Y).
f. Terdapat pengaruh yang signifikan positif antara variabel media iklan surat
kabar (X5) terhadap keputusan pembelian teh botol sosro dikota Sragen
tahun 2012 (Y).
g. Terdapat pengaruh yang signifikan positif antara variabel media iklan
papan reklame (X6) terhadap keputusan pembelian teh botol sosro dikota
Sragen tahun 2012 (Y).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 72
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian Pengaruh Media Iklan Terhadap
dapat diambil
kesimpulan bahwa semua variabel media iklan yang terdiri dari media iklan
televise (X1), media iklan online (X2), media iklan majalah (X3), media iklan
radio (X4), media iklan surat kabar (X5), media iklan papan reklame (X6)
berpengaruh terhadap variabel keputusan pembelian (Y) yang merupakan varibel
terikat, baik secara simultan maupun parsial.
Besarnya pengaruh variabel media iklan televisi, media iklan online,
media iklan majalah, medi iklan radio, media iklan surat kabar, dan media iklan
papan reklame sebesar 69,2 % sementara sisanya 31,8 % dijelaskan oleh variabel
lain. Jadi media iklan secara keseluruhan memiliki pengaruh cukup besar dalam
menciptakan keputusan pembelian teh botol sosro.
Variabel media iklan yang paling berpengaruh adalah variabel media iklan
surat kabar. Surat kabar memilii kontribusi paling tinggi dalam menciptakan
keputusan pembelian teh botol sosro di kota Sragen. Sementara media iklan yang
kontribusinya paling rendah terhadap keputusan pembelian teh botol sosro justru
media iklan televisi.
B. Implikasi
Implikasi yang dapat dikemukakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Bagi perusahasaan, penciptaan media iklan yang terdiri dari media iklan
televisi, media iklan online, media iklan majalah, media iklan radio, media
iklan surat kabar, media iklan papan reklame memberikan dampak
signifikan dan positif dalam membentuk keputusan pembelian. Hasil
penelitian dapat menjadi masukan, bahan pertimbangan, serta referensi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
73
dalam mengambil kebijakan-kebijakan dalam penciptaan keputusan
pembelian teh botol sosro oleh pihak perusahaan.
2. Penciptaan media iklan televisi berpengaruh pada keputusan pembelian.
Maka sebaiknya perusahaan teh botol sosro dapat selalu menjaga iklan di
televisi dengan mengeluarkan iklan di televisi yang semakin menarik calon
pembeli.
3. Penciptaan media iklan online berpengaruh pada keputusan pembelian.
Maka sebaiknya perusahaan teh botol sosro dapat selalu menjaga iklan
online dengan mengeluarkan iklan diinternet yang semakin menarik calon
pembeli.
4. Penciptaan media iklan majalah berpengaruh pada keputusan pembelian.
Maka sebaiknya perusahaan teh botol sosro dapat selalu menjaga iklan di
majalah dengan mengeluarkan iklan di majalah yang semakin menarik
calon pembeli.
5. Penciptaan media iklan radio berpengaruh pada keputusan pembelian.
Maka sebaiknya perusahaan teh botol sosro dapat selalu menjaga iklan di
radio dengan mengeluarkan iklan di radio yang semakin menarik dan suara
jelas sehingga menarik calon pembeli.
6. Penciptaan media iklan surat kabar berpengaruh pada keputusan pembelian.
Maka sebaiknya perusahaan teh botol sosro dapat selalu menjaga iklan di
surat kabar dengan mengeluarkan iklan di surat kabar dengan menggunakan
kata-kata yang semakin menarik calon pembeli.
7. Penciptaan media iklan papan reklame berpengaruh pada keputusan
pembelian. Maka sebaiknya perusahaan teh botol sosro dapat selalu
menjaga iklan di papan reklame dengan memasang iklan di papan reklame
yang semakin menarik calon pembeli.
8. Bagi dunia pendidikan, hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi
mengenai pengaruh media iklan terhadap keputusan pembelian.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
74
9. Hasil penelitian ini akan dapat dikembangkan secara lebih lanjut melalui
teori keilmuan yang ada sebagai upaya untuk dapat meningkatkan
pendalaman tentang media iklan.
C. Saran
Setelah menyimpulkan hasil penelitian, peneliti mengajukan saran-saran
kepada perusahaan teh botol sosro sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil angket yang diberikan kepada responden, skor untuk media
iklan televisi (X1), indikator yang paling perlu ditingkatkan adalah
penggunaan bintang iklan. Maka dari itu perusahaan teh botol sosro
sebaiknya menambah bintang iklan yang sesuai dengan segmen berdasarkan
golongan umur, dari anak-anak, dewasa dan orang tua, misalnya
menggunakan bintang iklan artis dari segi keluarga yang didalamnya
mencakup anak-anak, remaja dan orang tua. Sehingga akan lebih
mempengaruhi dari masing-masing golongan umur.
2. Berdasarkan hasil angket yang dibagikan kepada responden, skor untuk
media iklan online (X2) , indikator yang perlu ditingkatkan adalah informasi
tentang manfaat. Maka dari itu hendaknya manajemen teh botol sosro
menciptakan iklan online yang mencantumkan manfaat dari teh botol sosro
baik manfaat untuk anak-anak, remaja dan orang tua. Misalnya untuk anak-
anak jika mengkonsumsi teh botol sosro dapat mencegah kerusakan gigi,
untuk remaja dapat memperkuat kemampuan berfikir dan untuk orang tua
dapat mencegah penuaan dini serta kangker, sehingga meningkatkan
keputusan pembelian.
3. Berdasarkan hasil angket yang dibagikan kepada responden, skor untuk
media iklan majalah (X3), indikator yang perlu ditingkatkan adalah
penempatan iklan dalam halaman majalah. Maka dari itu hendaknya
manajemen teh botol sosro menambah media iklan majalah yang sesuai
dengan segmen berdasarkan golongan umur, misalnya majalah bobo untuk
anak-anak, majalah gaul untuk segmen golongan remaja dan majalah genta
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
75
untuk orang tua, serta penempatanya pada halaman yang lebih mudah dilihat
misalnya pada halaman yang paling depan.
4. Berdasarkan hasil angket yang dibagikan kepada responden, skor untuk
media iklan radio (X4), indikator yang perlu ditingkatkan adalah penggunaan
bintang iklan. Maka dari itu hendaknya manajemen teh botol sosro memilih
bintang iklan yang pandai berkata manis, suaranya lebih menarik untuk
didengar dan sesuai dengan segmen berdasarkan golongan umur supaya orang
lebih terpengaruh dan menciptakan keputusan pembelian, misalnya suara
anak akan menarik golongan anak, suara menarik bintang iklan remaja, dan
suara bintang iklan orang tua.
5. Berdasarkan hasil angket yang dibagikan kepada responden, skor untuk
media iklan surat kabar (X5), indikator yang perlu ditingkatkan adalah
penempatan iklan dalam halaman surat kabar. Maka dari itu hendaknya
manajemen teh botol sosro dalam iklan disurat kabar penempatanya pada
halaman yang lebih mudah dilihat, misalnya pada halaman yang paling depan
dengan tampilan yang menarik atau berwarna di setiap surat kabar, baik yang
bersekala nasional atau lokal. Contohnya pada halaman depan surat kabar
Seputar Indonesia dan pada surat kabar Suara Merdeka iklanya dibuat
berwarna.
6. Berdasarkan hasil angket yang dibagikan kepada responden, skor untuk
media iklan papan reklame (X6), indikator yang perlu ditingkatkan adalah
penentuan lokasi penempatan. Maka dari itu hendaknya manajemen teh botol
sosro dalam iklan papan reklame hendaknya memilih lokasi yang strategis
yang mudah orang untuk melihatnya sehingga presentase pengaruh yang
ditimbulkan lebih tinggi sehingga menciptakan keputusan pembelian lebih
baik. Misalnya di pinggir jalan yang ramai di lewati pengguna jalan.