pengaruh kualitas layanan terhadap kepuasan dan word of mouth ...
Transcript of pengaruh kualitas layanan terhadap kepuasan dan word of mouth ...
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dalam era globalisasi, peranan pendidikan dalam kehidupan sangatlah
penting. Pendidikan menjadi kebutuhan bagi setiap manusia, sehingga manusia
berusaha untuk mendapatkan pendidikan yang setinggi-tingginya sebagai bekal
untuk bersaing di dunia kerja. Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003
tentang sistem Pendidikan Nasional (www.inherent-dikti.net), pendidikan adalah
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara. Dengan pentingnya peranan pendidikan, maka
dalam Undang-Undang Dasar 1945 diamanatkan setiap warga negara berhak
mendapatkan pendidikan, pengajaran dan pemerintah berusaha untuk
menyelenggarakan suatau sistem pendidikan nasional yang pelaksanaannya diatur
dalam undang-undang.
Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi manusia.
Pendidikan sangat berperan dalam membentuk baik atau buruknya pribadi
manusia menurut ukuran normatif. Menyadari akan hal tersebut, pemerintah
sangat serius untuk menangani pendidikan yang baik. Dengan perhatian dari
1
2
pemerintah diharapkan muncul generasi penerus bangsa yang berkualitas dan
mampu menyesuaikan diri untuk hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Perguruan Tinggi sebagai salah satu instrumen pendidikan nasional
diharapkan dapat menjadi pusat penyelenggaraan dan pengembangan pendidikan
tinggi serta pemeliharaan, pembinaan dan pengembangan ilmu pengetahuan,
teknologi dan kesenian sebagai suatu masyarakat ilmiah yang dapat meningkatkan
mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Untuk mencapai tujuan
pendidikan nasional seperti yang tercantum dalam Undang-Undang No. 20 tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (www.inherent-dikti.net),
penyelenggara pendidikan nasional dilakukan oleh pemerintah melalui Perguruan
Tinggi Negeri (PTN), Perguruan Tinggi Kedinasan (PTK), Perguruan Tinggi
Agama (PTA), dan swasta melalui Perguruan Tinggi Swasta (PTS).
Demikian juga halnya dengan lembaga pelatihan di Indonesia dengan
tujuan meliputi pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Oleh
karena itu bentuk pelayanan yang diselenggarakannya juga meliputi ketiga aspek
tersebut diatas. Pelayanan pengajaran meliputi setiap kegiatan yang
diselenggarakan di luar maupun di dalam kelas, pelayanan penelitian meliputi
semua kegiatan penelitian baik yang dilakukan oleh instruktur maupun
mahasiswa, yang diselenggarakan mandiri maupun diwadahi oleh suatu lembaga,
sedangkan pelayanan pengabdian kepada masyarakat adalah kegiatan lembaga
kepada masyarakat pada umumnya berkaitan dengan hal-hal yang berguna dan
bermanfaat bagi masyarakat. Kegiatan ini bisa dilakukan melalui bentuk
kerjasama maupun tidak. Menghimpun umpan balik berkaitan dengan berbagai
3
aspek pendidikan dari para mahasiswa merupakan bagian yang penting dari
penilaian hasil pendidikan.
Lembaga pelatihan tumbuh dan berkembang sebagaimana layaknya
industri jasa, dan setiap saat berubah seiring dengan proses globalisasi, oleh
karenanya perlu dipasarkan dan berorientasi kepada mahasiswa sebagai salah satu
pelanggan lembaga, dan itu konsisten dengan kepentingan pemasaran dunia
industri sektor pendidikan. Pemasaran merupakan salah satu media bagi lembaga
pelatihan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Agar tujuan tersebut
tercapai maka setiap lembaga pelatihan harus berupaya menghasilkan dan
menyampaikan barang dan jasa yang diinginkan konsumen dengan memberikan
pelayanan yang menyenangkan, fasilitas-fasilitas dan harga yang menunjang dan
prosedur yang ditetapkan, yang mana hal tersebut akan membentuk rasa kepuasan
konsumen. Menurut Kartajaya (2006, 234), promosi yang paling efektif justru
melalui word of mouth atau gethok tular. Pelanggan yang terpuaskan akan
menjadi juru bicara suatu produk secara lebih efektif dan menyakinkan ketimbang
iklan jenis apapun. Kepuasan semacam ini mustahil terjadi tanpa servis yang
prima.
Subroto dan Nasution (2001), menyatakan dari hasil penelitian tentang
pengukuran tingkat kepuasan pelanggan bahwa tingkat kepuasan pelanggan
dipengaruhi secara positif oleh dimensi layanan (dimensi empati, kecepatan-
tanggapan dan jaminan). Lee et al. (2000), menyatakan bahwa determinan-
determinan service quality yang diterima konsumen ternyata mempunyai
pengaruh terhadap kepuasan konsumen. Penelitian ini dilakukan melalui tiga
4
tahap yaitu : pertama, membandingkan antara model kesenjangan dengan
performance model. Kedua, menginvestasi sebab akibat antara service quality
dan customer satisfaction. Ketiga, menjelaskan pengaruh beberapa dimensi
service quality terhadap customer satisfaction pada jenis industri yang berbeda.
Hasilnya menyatakan bahwa variance di dalam service quality berbeda dengan
expectation dan performance. Hasil penelitian ini juga mendukung hipotesis
tentang performance yang diukur berdasarkan service quality akan bervariasi
dengan pengukuran yang berbeda.
Kotler (2008 : 177), menyatakan kepuasan adalah perasaan senang atau
kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan antara persepsi/kesannya
terhadap kinerja (atau hasil) suatu produk dan harapan-harapannya. Kepuasan
merupakan fungsi dan persepsi/kesan atas kinerja dan harapan. Jika kinerja barada
dibawah harapan, pelanggan tidak puas (dissatisfied). Jika kinerja memenuhi
harapan, pelanggan puas (satisfaction). Jika kinerja melebihi harapan, pelanggan
amat puas/senang, sehingga kepuasan pelanggan memerlukan keseimbangan
antara kebutuhan dan keinginan (need and want) dengan apa yang diberikan
(given). Terciptanya kualitas pelayanan pelanggan akan memberi manfaat kepada
lembaga pendidikan karena mahasiswa merasa terpenuhi keinginannya sehingga
terciptanya loyalitas terhadap jasa pelayanan yang diterima. Selain itu mereka
akan lebih loyal terhadap harga, serta akan menyebarkan berita baik dan
memberikan rekomendasi dari mulut ke mulut (word of mouth) kepada teman
disekitarnya untuk menggunakan jasa tersebut dan menguntungkan bagi lembaga
pendidikan.
5
Kepuasan konsumen, dengan „level of satisfaction‟ yang berbeda akan
memberikan pengaruh yang berbeda pada perilaku WOM (word of mouth).
Opinion Research Corporation International of Princeton, New Jersey,
menemukan bahwa pelanggan yang puas akan memberitahu pengalaman-
pengalaman mereka kepada orang lain sebanyak 6 orang (1996), 11 orang (1999),
dan 12 orang (2000), (Hasan, 2010: 27). Proses pengambilan keputusan untuk
mengkonsumsi suatu produk, sering kali melibatkan unsur kepercayaan dan
kejujuran yang biasanya datang dari orang-orang dekat seperti teman atau saudara.
Konsumen yang tergugah kebutuhannya akan terdorong untuk mencari informasi
yang lebih banyak (Kotler, 2008). Sumber informasi konsumen digolongkan ke
dalam empat kelompok yakni : sumber pribadi (keluarga, teman, tetangga dan
kenalan), sumber komersial (iklan dan wiraniaga), sumber publik (media masa)
dan sumber pengalaman (pemakaian produk).
WOM adalah pengaruh personal, yang berkaitan erat dengan produk yang
mahal dan penuh risiko. Harapan kemungkinan risiko yang akan diterima
berkurang dengan bertanya atau meminta rekomendasi dari teman (Hesket et al.,
1997). Lovelock (2001), juga menekankan bahwa WOM sebagai pendapat dan
rekomendasi yang dibuat oleh konsumen tentang pengalaman servis, yang
mempunyai pengaruh kuat terhadap keputusan konsumen atau perilaku
pembelian. Hal ini menunjukkan bahwa orang lain percaya terhadap informasi
dari teman dibandingkan iklan ataupun tenaga penjual.
Menurut Arasli et al. (2005) terkait dengan kualitas layanan menunjukkan
adanya temuan positif dimensi pembentuk kualitas layanan (yang terdiri dari
6
Reliability, Assurance, Tangible, Emphaty, dan Responisiveness) terhadap tingkat
kepuasan konsumen yang dapat mempengaruhi berkembangnya word-of-mouth
positif tentang perusahaan. Word-of-mouth positif yang berkembang dimasyarakat
seringkali dihubungkan dengan tingkat kepuasan konsumen setelah
mengkonsumsi suatu produk atau jasa.
Setyawati (2009), dalam penelitiannya menyatakan bahwa kualitas
layanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pasien, kualitas
layanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap words of mouth, dan
kepuasan pasien berpengaruh positif dan signifikan terhadap words of mouth.
Praswati (2009), menyatakan bahwa kualitas layanan berpengaruh positif
terhadap komunikasi WOM. Kepuasan pelanggan berpengaruh positif terhadap
komunikasi WOM. Komitmen berpengaruh positif terhadap komunikasi WOM.
Kekuatan hubungan berpengaruh positif terhadap komunikasi WOM. Komunikasi
WOM berpengaruh positif terhadap minat guna jasa ulang.
Rosiana (2011), menyatakan e-servqual berpengaruh positif dan signifikan
terhadap nilai pelanggan, e-servqual berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kepuasan, nilai pelanggan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan,
kepuasan berpengaruh positif dan signifikan terhadap WOM, dan nilai pelanggan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap WOM anggota situs jejaring sosial
Fecebook.
Menurut Harrison-Walker (2001), menyatakan kualitas layanan
berhubungan negatif terhadap aktifitas WOM dan kualitas layanan berhubungan
positif terhadap WOM positif. Hasil penelitian dari Djati dan Darmawan (2004),
7
menyatakan bahwa kualitas layanan terbukti secara signifikan dan berpengaruh
kuat terhadap minat mereferensikan atau WOM dengan melalui kepuasan terlebih
dahulu. Lima dimensi kualitas layanan terbukti secara signifikan terpengaruh
terhadap komunikasi WOM, hanya dimensi bukti fisik yang tidak berpengaruh
secara signifikan terhadap komunikasi WOM (Alexandris et al., 2002).
Kepuasan konsumen sebagai keseluruhan sikap yang ditunjukkan
konsumen atas barang dan jasa. Konsumen akan merasa puas apabila keinginan
dan harapan yang diterima terpenuhi. Meskipun perusahaan telah berusaha untuk
memberikan kepuasan secara optimal kepada konsumennya. Akan tetapi tingkat
kepuasan masing-masing konsumen berbeda, sehingga untuk mengetahui
seberapa jauh produk yang dihasilkan oleh perusahaan dapat diterima oleh
konsumen itu sulit untuk mengetahuinya. Memahami kebutuhan dan keinginan
seseorang dalam hal ini konsumen berpengaruh penting pada kepuasan.
Konsumen puas merupakan tujuan dari perusahaan, apabila konsumen puas
mereka akan terus melakukan pemakaian terhadap jasa pilihannya dan image baik
yang dapat menunjang citra baik perusahaan. Kurtz dan Clow (1998) dalam
Widjaja (2009 : 58) mengemukakan bahwa pelanggan yang puas bisa menjadi
loyal dengan cara melakukan pembelian ulang (repeat purchase), setia pada
perusahaan (firm switching) dan atau melakukan rekomendasi negatif (negative
word of mouth). Lymperopoulus dan Chaniotakis (2008) mengemukakan bahwa
kepuasan pelanggan dapat mendorong pelanggan melakukan WOM positif.
Pendapat berikutnya dikemukakan oleh Davidow (2003) serta Ekiz dan Arasli
8
(2007) bahwa semakin tinggi tingkat kepuasan pelanggan maka semakin tinggi
keinginan pelanggan melakukan pembelian ulang dan WOM.
Hal tersebut disadari pula oleh Lembaga Pelatihan Pariwisata Bali (LP2B),
sebuah lembaga pelatihan dibidang pariwisata dan kapal pesiar yang terletak di
Kabupaten Gianyar. Perhatian pada mutu pelayanan jasa pendidikan yang
menekankan pada kepuasan siswa muncul dalam rangka menarik para calon
siswa, melayani dan mempertahankan mereka. Peningkatan mutu pendidikan
tinggi termasuk di dalamnya mutu pelayanan akademik dan mutu pengajaran
merupakan upaya-upaya yang harus dilakukan agar kepuasan mahasiswa sebagai
pelanggan lembaga pendidikan dapat diberikan secara optimal.
LP2B berdiri sejak tahun 1999 di bawah yayasan Arimbawa Wiyanthi.
Saat ini LP2B baru memiliki program Diploma 1 dengan jurusan Tata Hidangan,
Tata Boga, Tata Graha, Kantor Depan, dan Spa Therapist. Untuk menunjang
tercapainya tujuan pendidikan LP2B melibatkan 17 orang tenaga pengajar dan 7
orang staf pegawai. Untuk tetap mempertahankan serta meningkatkan kualitas
SDM yang dihasilkan, LP2B secara terus menerus meningkatkan kualitas
pendidikan dan kualitas pelayanan serta menyesuaikan kurikulum dengan
kebutuhan untuk bekerja di Hotel, Restaurant dan Kapal Pesiar.
LP2B selama ini bekerja sama dengan PT Catina (The Official Hiring
Partner for Royal Carribean International in Indonesia), PT Indomarino Maju,
PT Demarin, PT Arimbawa Wiyanthi dan PT Ficotama Bina Trampil (selaku
PPTKIS) yang berfungsi menyalurkan kandidat ke luar negeri dan kapal pesiar
sehingga LP2B bertanggung jawab penuh untuk penempatan job training dan
9
memprioritaskan lulusan terbaiknya untuk bekerja di kapal pesiar dan
menyalurkan langsung ke luar negeri seperti MSC Cruise, Royal Caribbean,
Carnival Cruises Lines, Azamara Cruises, Princess Cruises dan Costa Cruises.
Semakin banyaknya minat masyarakat Gianyar dan sekitarnya untuk
bekerja dibidang pariwisata dan kapal pesiar sehingga semakin banyak juga
berdiri sekolah pariwisata di Kabupaten Gianyar seperti Elisabeth Internasional
dan FKIC sekolah kapal pesiar dan perhotelan. Seiring mulai berdirinya lembaga
pendidikan baru yang lokasinya hampir berdekatan, sebaiknya dalam master plan
pengembangan LP2B ke depan dilakukan tindakan-tindakan secara komprehensif
dari berbagai aspek secara terstruktur dan terencana seperti meningkatkan kualitas
dosen, menjaga kebersihan kelas, meperhatikan kelengkapan peralatan belajar
mengajar dan paktek, dan berusaha memenuhi kebutuhan dan keinginan
mahasiswa.
Perkembangan mahasiswa LP2B dari tahun akademik 2006/2007-
2010/2011 tersaji sebagaimana tabel berikut :
10
Tabel 1.1
Perkembangan Jumlah Mahasiswa LP2B
Tahun Akademik 2006/2007 sampai dengan 2010/2011
Tahun
Akademik Program Studi
Jumlah Mahasiswa
Jumlah Persentase
Laki-
laki
Perempu
an
2006/2007 Tata Hidangan 22 3 25 64.10
Tata Boga 1 - 1 2.56
Tata Graha 11 - 11 28.21
Kantor Depan 1 1 2 5.13
Jumlah 35 4 39 100
2007/2008 Tata Hidangan 33 9 42 50.60
Tata Boga 6 2 8 9.64
Tata Graha 30 - 30 36.14
Kantor Depan 2 1 3 3.61
Jumlah 71 12 83 100
2008/2009 Tata Hidangan 45 9 54 52.43
Tata Boga 13 3 16 15.53
Tata Graha 30 1 31 30.10
Kantor Depan - - - 0.00
Spa Therapist - 2 2 1.94
Jumlah 88 15 103 100
2009/2010 Tata Hidangan 33 14 47 39.17
Tata Boga 31 1 32 26.67
Tata Graha 38 1 39 32.50
Kantor Depan - 1 1 0.83
Spa Therapist - 1 1 0.83
Jumlah 102 18 120 100
2010/2011 Tata Hidangan 27 15 42 43.75
Tata Boga 23 3 26 27.08
Tata Graha 23 - 23 23.96
Kantor Depan - 1 1 1.04
Spa Therapist - 4 4 4.17
Jumlah 73 23 96 100
Sumber: LP2B, 2011
Tabel 1.1 menunjukan terjadi peningkatan jumlah mahasiswa dari tahun
akademik 2006/2007 sampai dengan 2009/2010 dan terjadi penurunan jumlah
11
mahasiswa pada tahun akademik 2009/2010 sampai dengan 2010/2011 dari 120
orang menjadi 96 orang. Pada program studi kantor depan dan spa therapist
mempunyai minat mahasiswa yang masih rendah dibandingkan dengan program
studi tata hidangan, tata boga dan tata graha. Penurunan jumlah mahasiswa LP2B
dipengaruhi oleh banyak faktor seperti persaingan, promosi yang kurang dan
kepuasan mahasiswa yang kurang. Perspektif kepuasan mahasiswa dapat dilihat
dari kualitas layanan pendidikan seperti bukti fisik (tangibles), empati (empathy),
kehandalan (reliability), daya tanggap (responsiveness), dan jaminan (assurance).
Dimana kelima hal tersebut terkait erat dengan faktor-faktor yang dirasa dapat
memicu kepuasan sehingga menimbulkan word of mouth positif mahasiswa untuk
menyarankan dan merekomendasikan ke orang lain maupun keluarganya agar
kuliah di LP2B.
Selama ini masih ada beberapa keluhan mahasiswa terhadap LP2B yang
perlu dibenahi agar dapat memberikan pelayanan untuk memenuhi kepuasan
mahasiswa. Perkembangan jumlah keluhan tersebut tersaji pada Gambar 1.1
berikut ini:
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
2008/2009 2009/2010 2010/2011
tidak ada kantin
pergantian instrukturyang mendadak
pembagian seragamyang terlambat
tidak ada wi-fi
Gambar 1.1 Grafik Jumlah Keluhan Mahasiswa LP2B Tahun Akademik
2008/2009 Sampai Dengan 2010/2011
Sumber LP2B, 2011
12
Gambar 1.1 menunjukkan terdapat peningkatan jumlah keluhan
mahasiswa dari tahun 2008/2009 sampai dengan 2010/2011. LP2B sebaiknya
mencari solusi yang tepat untuk mengatasi keluhan mahasiswa tersebut agar tidak
terjadi penurunan jumlah mahasiswa pada tahun-tahun berikutnya karena salah
satu cara untuk menarik minat mahasiswa untuk masuk sebuah lembaga
pendidikan adalah memberikan pelayanan yang dapat memuaskan mahasiswa.
Pelayanan yang bertujuan memperoleh kepuasan mahasiswa bukanlah sesuatu
yang mudah untuk dilakukan, sehingga terdapat masalah-masalah dalam
pengelolaan pelayanan dan ketidakberhasilan memuaskan sebagian besar
mahasiswa.
Kepuasan mahasiswa (student satisfaction) sangat penting dalam sektor
pendidikan tinggi berkaitan dengan peranannya sebagai industri jasa. Oleh karena
itu mengevaluasi persepsi mahasiswa terhadap kepuasan mereka yang mereka
alami dan harapkan harus terus dilakukan oleh universitas, sekolah tinggi, institut
sebagai lembaga pendidikan tinggi.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya maka
penelitian ini akan memfokuskan pada mahasiswa dengan mengambil judul:
PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN DAN WORD
OF MOUTH MAHASISWA LEMBAGA PELATIHAN PARIWISATA BALI.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dikemukakan, maka
permasalahan dalam penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut:
13
1. Apakah kualitas layanan berpengaruh terhadap kepuasan mahasiswa
LP2B?
2. Apakah kualitas layanan berpengaruh terhadap word of mouth
mahasiswa LP2B?
3. Apakah kepuasan mahasiswa berpengaruh terhadap word of mouth
mahasiswa LP2B?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dikemukakan, maka tujuan
yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan
mahasiswa LP2B.
2. Untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan terhadap word of mouth
mahasiswa LP2B.
3. Untuk mengetahui pengaruh kepuasan mahasiswa terhadap word of
mouth mahasiswa LP2B.
1.4 Manfaat Penelitian
Dengan dilaksanakannya penelitian ini maka diharapkan akan memberikan
manfaat sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi materi dalam
mengembangkan ilmu dalam rangka menambah khasanah ilmu
pengetahuan, khususnya pengaruh kualitas layanan terhadap kepuasan
dan word of mouth mahasiswa.
14
2. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan dan
pertimbangan bagi manajemen LP2B dalam mengambil kebijakan di
bidang kualitas layanan dalam rangka meningkatkan kepuasan dan
word of mouth mahasiswa.
15
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Kualitas Layanan (Service Quality)
2.1.1 Pengertian Kualitas Layanan Jasa
Jasa bersifat intangible dan lebih merupakan proses yang dialami
pelanggan secara subjektif, dimana aktivitas produksi dan konsumsi berlangsung
pada saat bersamaan. Kualitas jasa jauh lebih sulit didefinisikan, dijabarkan, dan
diukur bila dibandingkan dengan kualitas produk/barang. Perbedaan antara
pengertian kualitas barang dan kualitas jasa dapat dilihat pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1
Perbedaan Antara Kualitas Produk dan Jasa
No Kualitas Produk Kualitas Jasa
1 Dapat secara objektif diukur dan
ditentukan oleh pemanufaktur.
Diukur secara subjektif dan acapkali
ditentukan oleh konsumen.
2 Kriteria pengukuran lebih mudah
disusun dan dikendalikan.
Kriteria pengukuran lebih sulit
disusun dan seringkali sukar
dikendalikan.
3 Standarisasi kualitas dapat
diwujudkan melalui investasi pada
otomatisasi dan teknologi.
Kualitas sulit distandarisasikan dan
membutuhkan investasi besar pada
pelatihan sumber daya manusia.
4 Lebih mudah mengkomunikasikan
koalitas.
Lebih sulit mengkomunikasikan
kulitas.
5 Dimungkinkan untuk melakukan
perbaikan pada produk cacat guna
menjamin kuaitas.
Pemulihan atas jasa yang jelek sulit
dilakukan karena tidak bisa
mengganti “jasa-jasa yang cacat”.
6 Produk itu sendiri
memproyeksikan kualitas.
Bergantung pada komponen
peripherals untuk merealisasikan
kualitas.
7 Kualitas dimiliki dan dinikmati
(enjoyed).
Kualitas dialami (experienced).
Sumber: Tjiptono (2006: 259)
15
16
Blery dkk (2009), mendefinisikan kualitas jasa sebagai penilaian
menyeluruh yaitu keseluruhan evaluasi pelanggan terhadap suatu jasa. Kotler dan
Keller (2008 : 136), menyatakan bahwa konsumen menciptakan harapan-harapan
jasa dari pengalaman masa lalu, komunikasi word of mouth, dan iklan. Konsumen
membandingkan jasa yang dipersepsikan dan yang diharapkan. Setiap penelitian
akademis yang dilakukan sebelumnya telah mengidentifikasikannya sebagai
faktor kualitas jasa dalam menjaga keunggulan persaingan dan pengaruhnya
dalam mempertahankan hubungan dengan konsumen.
Menurut Gronroos dalam Tjiptono (2006: 260), pada dasarnya kualitas
suatu jasa yang dipersepsikan pelanggan terdiri atas dua dimensi utama. Dimensi
pertama, technical quality (outcome dimension) berkaitan dengan kualitas output
jasa yang dipersepsikan pelanggan, yang dapat dijabarkan lagi menjadi tiga jenis,
yakni search quality (dapat dievaluasi sebelum dibeli, misalnya harga), experice
quality (hanya bisa diefaluasi setelah dikonsumsi, contohnya ketepatan waktu,
kecepatan layanan dan kerapian hasil), serta credence quality (sukar dievaluasi
pelanggan sekalipun telah mengkonsumsi jasa, misalnya kualitas operasi bedah
jantung). Dimensi kedua, functional quality (proses-releted dimension) berkaitan
dengan kualitas cara penyampaian jasa atau menyangkut proses transfer kualitas
teknis, output atau akhir hasil data dan penyedia jasa kepada pelanggan
(contohnya aksesibilitas mesin ATM, restoran atau konsultan bisnis, penampilan
dan perilaku pramusaji, teller bank, sopir bis, atau pramugari). Selain itu
functional quality juga dipengaruhi kehadiran pelanggan lain yang secara simultan
mengkonsumsi jasa yang sama. Mereka bisa menyebabkan antrean panjang atau
17
mengganggu pelanggan tertentu. Akan tetapi, dilain pihak mereka bisa pula
mempengaruhi terciptanya suasana interaksi pembeli-penjual yang
menyenangkan.
2.1.2 Dimensi Kualitas Layanan
Definisi umum tentang kualitas layanan/service quality atau yang
seringkali disingkat Servqual dinyatakan oleh Zeithamal (1990) yaitu ”a
customer’s judgment of the overall exellence or superiority of a service”. Dengan
demikian service quality dapat didefinisikan sebagai sebagai seberapa jauh
perbedaan antara kenyataan dan harapan pelanggan atas layanan yang mereka
terima atau peroleh. Harapan para pelanggan pada dasarnya sama dengan layanan
seperti apakah seharusnya diberikan oleh perusahaan kepada pelanggan. Harapan
para pelanggan ini didasarkan pada informasi dari mulut ke mulut, kebutuhan
peribadi, pengalaman di masa lampau, dan komunikasi secara eksternal (iklan dan
berbagai bentuk promosi perusahaan lainnya).
Parasuraman et al. (1988), menemukan kualitas layanan terdiri atas:
1. Bukti fisik (Tangibles), penampilan fasilitas fisik, perlengkapan,
karyawan dan bahan komunikasi.
2. Keandalan (Reliability), adalah kemampuan melaksanakan layanan
yang dijanjikan secara menyakinkan dan akurat.
3. Daya tanggap (Responsiveness), yaitu ketersediaan membantu
pelanggan dan memberikan jasa dengan cepat.
4. Jaminan (Assurance), pengetahuan dan kesopanan karyawan serta
kemampuan mereka menyampaikan kepercayaan dan keyakinan.
18
5. Empati (Empathy), kesediaan memberikan perhatian yang mendalam
dan khusus kepada masing-masing pelanggan.
Pada Tabel 2.2 terdapat daftar atribut-atribut dalam menilai kualitas keseluruhan
jasa dikemukakan oleh Zeithaml et all. (Kotler and Keller 2008: 58).
Tabel 2.2
Atribut dan Dimensi Model Servqual
No Atribut Dimensi
1 Peralatan yang modern Bukti Fisik
2 Fasilitas yang secara visual menarik Bukti Fisik
3 Karyawan yang memiliki penampilan yang rapi Bukti Fisik
4 Bahan-bahan materi yang enak dipandang yang
diasosiasikan dengan layanan
Bukti Fisik
5 Memberikan layanan sesuai janji Keandalan
6 Ketergantungan dalam menangani masalah layanan
pelanggan
Keandalan
7 Melakukan layanan pada saat pertama Keandalan
8 Menyediakan layanan pada waktu yang dijanjikan Keandalan
9 Mempertahan rekor yang bebas cacat Keandalan
10 Mengusahakan pelanggan tetap terinformasi,
misalnya kapan layanan itu akan dilakukan
Daya tanggap
11 Layanan yang tepat pada pelanggan Daya tanggap
12 Keinginan untuk membantu pelanggan Daya tanggap
13 Kesiapan untuk menanggapi pelanggan Daya tanggap
14 Karyawan yang membangkitkan kepercayaan
kepada pelanggan
Jaminan
15 Membuat pelanggan aman dalam transaksi mereka Jaminan
16 Karyawan yang sangat santun Jaminan
17 Karyawan yang memiliki pengetahuan untuk
menjawab pertanyaan pelanggan
Jaminan
18 Memberikan pelanggan perhatian individual Empati
19 Karyawan yang menghadapi pelanggan peduli
mode
Empati
20 Sangat memperhatikan pelanggan terbaik Empati
21 Karyawan yang memahami kebutuhan pelanggan
mereka
Empati
22 Jam bisnis yang nyaman Empati
Sumber: Zeithaml et al. (Kotler and Keller 2008: 58)
19
2.2 Kepuasan Pelanggan ( Cutomer Satisfaction)
2.2.1 Definisi kepuasan pelanggan
Kata ‟kepuasan atau satisfaction‟ berasal dari Bahasa Latin ”satis” yang
berarti cukup baik, memadai dan ”facio” yang berarti melakukan atau membuat.
Secara sederhana kepuasan diartikan sebagai ”upaya pemenuhan sesuatu” atau
”membuat sesuatu memadai” (Tjiptono, 2006: 349). Definisi umum tersebut
mengacu pada paradigma expectancy-disconfirmation. Berdasarkan paradigma ini,
pelanggan membentuk harapan, harapan ini akan menjadi standar untuk menilai
kinerja aktual suatu produk atau jasa. Jika apa yang diharapkan pelanggan terpenuhi,
maka akan terjadi confirmation. Dengan kata lain, pelanggan puas. Sebaliknya, jika
apa yang diharapkan pelanggan tidak terpenuhi, maka akan terjadi disconfirmation.
Disconfirmation dibagi menjadi dua, yaitu : disconfirmation positif, dan
disconfirmation negatif. Disconfirmation positif terjadi jika suatu produk atau jasa
dapat memenuhi kebutuhan pelanggan melebihi apa yang diharapkan oleh pelanggan.
Disconfirmation negatif terjadi jika suatu produk atau jasa tidak dapat memenuhi
harapan pelanggan. Confirmation dan disconfirmation positif dapat membuat
pelanggan puas, sedangkan disconfirmation negatif dapat menyebabkan pelanggan
tidak puas (Darsono dan Wellyan, 2007).
Sedangkan menurut Parasuraman et al. (1985) kepuasan pelanggan “is a
customer’s perception of a single service experince” yang berarti bahwa kepuasan
adalah suatu persepsi pelanggan terhadap pengalaman pelayanan yang dialaminya.
Lovelock dan Wirtz (2007:102) mendefinisikan kepuasan sebagai keadaan
emosional, reaksi pasca pembelian dapat berupa kemarahan, ketidakpuasan,
20
kejengkelan, netralitas, kegembiraan, atau kesenangan. Berdasarkan beberapa
definisi mengenai kepuasan dapat dijelaskan bahwa kepuasan pelanggan
merupakan suatu perasaan atau penilaian emosional dari pelanggan ketika harapan
dan kebutuhan terpenuhi atas penggunaan produk atau jasa suatu perusahaan.
Dengan kata lain, jika konsumen merasa apa yang diperoleh lebih rendah dari
yang diharapkan maka konsumen tersebut akan tidak puas. Jika yang diperoleh
konsumen melebihi apa yang diharapkan maka konsumen akan puas, sedangkan
pada keadaan ketika apa yang diterima sama dengan apa yang diharapkan, maka
konsumen tersebut akan merasakan puas dan tidak puas (netral).
Oliver (1980) dalam Aryani dan Rosinta (2010) merumuskan kepuasan
merupakan response menyeluruh yang mempengaruhi perbedaan antara harapan
sebelumnya dengan apa yang dirasakan setelah produk layanan tersebut
dikomsumsi atau evaluasi purnabeli, dimana persepsi terhadap kinerja jasa yang
dipilih memenuhi harapan pelanggan. Kepuasan pelanggan hanya dapat terbentuk
apabila pelanggan merasa puas atas pelayanan yang diterima mereka. Kepuasan
pelanggan inilah yang menjadi dasar menuju terwujudnya pelanggan yang loyal
atau setia. Kepuasan konsumen/pelanggan pada dasarnya mencakup perbedaan
antara harapan dan kinerja atau hasil yangh dirasakan oleh konsumen/pelanggan.
Kepuasan pelanggan ini sangat penting diperhatikan oleh perusahaan sebab
berkaitan langsung dengan keberhasilan dan penjualan produk perusahaan.
2.2.2 Konsep Kepuasan Pelanggan
Kotler (2008: 177) menyatakan kepuasan adalah perasaan senang atau
kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan antara persepsi/kesannya
terhadap kinerja atau hasil suatu produk dan harapan-harapannya. Kepuasan
21
merupakan fungsi dari persepsi/kesan atas kinerja dan harapan. Jika kinerja
memenuhi harapan, pelanggan tidak puas (dissatisfild). Jika kinerja berada
dibawah harapan, pelanggan puas (satisfaction). Jika kinerja melebihi harapan,
pelanggan amat puas senang, sehingga kepuasan pelanggan memerlukan
keseimbangan antara kebutuhan dan keinginan (need and want) dengan apa yang
diberikan (given).
Sullivan dan Adcock (2002 : 233) menyatakan kepuasan pelanggan
tercipta dari adanya perbandingan (oleh konsumen) nilai atau manfaat yang
diterima (persepsi dari apa yang telah diterima) dengan pengorbanan (termasuk
biaya) yang talah dikeluarkan untuk mendapatkan manfaat tersebut. Nilai
pelanggan dan kepuasan pelanggan merupakan dua konsep yang berbeda namun
saling memiliki keterkaitan (Sweeney dan Soutar, 2001)
Terciptanya kualitas pelanggan akan memberi manfaat kepada perusahaan
karena pembeli merasa terpenuhi keinginannya dan kebutuhan akan membeli
ulang (repeat buying) dan terciptanya loyalitas terhadap jasa pelayanan yang
diterima, selain itu mereka akan lebih loyal terhadap harga, serta akan
menyebarkan berita baik dan memberikan rekomendasi dari mulut ke mulut (word
of mouth) kepada teman sekitarnya untuk menggunakan jasa tersebut dan
menguntungkan perusahaan. Kepuasan tinggi atau rasa amat senang menimbulkan
ikatan emosional dengan merek atau perusahaan penyedia jasa tersebut. Secara
konseptual kepuasan pelanggan dapat dilihat pada Gambar 2.1
22
Gambar 2.1 Konsep Kepuasan Pelanggan
Sumber: Tjiptono (2006: 147)
2.2.3. Metode Pengukuran Kepuasan Pelanggan
Telah banyak dilakukan riset untuk menentukan kepuasan pelanggan,
walaupun ini bukanlah suatu pekerjaan mudah, namun perusahaan harus
melaksanakannya agar pelanggan sesalu merasa puas atas pelayanan yang
diberikan. Ada beberapa metode yang dapat dipakai untuk mengukur kepuasan
pelanggan. Kotler (2008: 179), menemukan 4 (empat) metode untuk mengukur
kepuasan pelanggan, terdiri atas:
1. Sistem keluhan dan saran. Perusahaan yang berorientasi pada kepuasan
pelanggan (customer oriented) seharusnya memberikan kesempatan
seluas-luasnya kepada pelanggannya untuk menyampaikan keluhan,
saran, komentar mereka melalui media yang bisa digunakan meliputi
saluran telepon khusus bebas pulsa (custamer hotline), situs, web,
email, SMS, dan lain-lain. Hal tersebut memungkinkan pelanggan
Tujuan Perusahaan
Produk
Nilai Produk Bagi
pelanggan
Kebutuhan dan
Keinginan Pelanggan
Harapan Pelanggan
Terhadap Produk
Tingkat Kepuasan
Pelanggan
23
memberikan respon mereka dengan cepat tanggap setiap ada masalah.
Metode ini bersifat pasif sehinga sulit mendapat gambaran lengkap
mengenai kepuasan pelanggan, tidak semua pelanggan bersedia
memberikan responnya. Yang lebih penting dari konsumen adalah
bagaimana perusahaan menyikapi keluhan dan saran tersebut sehingga
perusahaan dapat memuaskan keluhan pelanggan tersebut.
2. Survei kepuasan pelanggan. Penelitian menunjukkan sekalipun
pelanggan tidak puas dalam satu dan setiap empat pembelian, hanya
sekitar lima persen yang akan mengeluh. Sebanyak 95 persen lainnya
merasa keluhan tidak berguna untuk disampaikan atau pelanggan tidak
tahu bagaimana atau kepada siap harus mengeluh. Sekitar 34 persen
pelanggan yang mendaftarkan keluhan besar akan membeli lagi dan
perusahaan tersebut jika keluhan mereka diselasaikan dan angka ini
naik menjadi 52 persen untuk keluhan kecil. Jika keluhan tersebut
dapat diselasaikan dengan cepat, sekitar 52 persen (keluhan besar) dan
95 (keluhan kecil) akan membeli lagi dari perusahaan tersebut.
Sebagaian besar pelanggan hanya akan mengurangi
pembelian/transaksi atau pindah ke perusahaan lain yang sejenis. Bila
karena itu, perusahaan-perusahaan tidak dapat menggunakan banyak
keluhan sebagai ukuran kepuasan pelanggan.
3. Belanja Misterius. Metode ini dilaksanakan dengan cara membayar
beberapa orang untuk berperan sebagai pelanggan/pembeli potensial
produk perusahaan guna melaporkan temuan tentang kekuatan dan
24
kelemahan, serta perlakuan yang mereka alami ketika melakukan
transaksi. Pembelanja misterius tersebut bahkan dapat menyampaikan
masalah tertentu untuk menguji keterampilan karyawan dalam
melayani dan menyelesaikan masalah tersebut. Dari hasil pembelanja
misterius tersebut perusahaan dapat mengevaluasi kualitas pelayanan
yang selama ini dijalankan dengan melakukan perbaikan-perbaikan
pada bagian-bagian yang kurang, baik pada produk, proses maupun
pada karyawan, sehingga kedepan pelayanan yang berorientasi pada
kepuasan pelanggan dapat ditingkatkan terus sesuai dengan
perkembangan pasar.
4. Analisis Hilangnya Pelanggan. Perusahaan berusaha menghubungi
para pelanggannya telah berhenti membeli/bertransaksi atau yang telah
beralih ke perusahaan lain untuk mengetahui mengapa hal tersebut bisa
terjadi. Yang penting bukan hanya melakukan wawancara saat
pelanggan mulai berhenti, melainkan juga memantau tingkat hilangnya
pelanggan. Jika tingkat hilangnya pelanggan meningkat, menunjukkan
bahwa perusahaan telah gagal memuaskan pelanggannya. Informasi ini
sangat bermanfaat bagi perusahaan untuk mengambil kebijaksanaan
selanjutnya dalam rangka meningkatkan kepuasan.
25
2.3. Word of Mouth
2.3.1 Pengertian Word of Mouth
Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu program
pemasaran. Betapapun berkualitasnya suatu produk ataupun jasa, bila konsumen
belum pernah mendengarnya dan tidak yakin bahwa produk tersebut dapat
berguna, makan konsumen tidak akan pernah membeli produk tersebut. Salah satu
alat promosi yang paling ampuh adalah sistem Word of mouth (WOM).
Harrison-Walker dalam Brown et al. (2005), menyatakan bahwa word of
mouth (WOM) merupakan sebuah komunikasi informal diantara seorang
pembicara yang tidak komersil dengan orang yang menerima informasi mengenai
sebuah merek, produk, perusahaan atau jasa. Word of Mouth dapat diartikan
sebagai aktifitas komunikasi dalam pemasaran yang mengindikasikan seberapa
mungkin customer akan bercerita kepada orang lain tentang pengalamannya
dalam proses pembelian atau mengkonsumsi suatu produk atau jasa. Pengalaman
customer tersebut dapat berupa pengalaman positif atraupun pengalaman negatif.
Seperti yang dinyatakan Davidow (2003):
“ that word of mouth is actually a U shaped relationship, where satisfied
complainers spread positive word of mouth valance, and dissatisfied
complainers spread negative word of mouth valance”
Bahwa sebenarnya hubungan dari mulut ke mulut berbentuk U, dimana apabila
seseorang puas maka ia akan menyebarkan berita positif dari mulut ke mulut, tapi
apabila mengeluh tidak puas maka ia akan menyebarkan berita negatif dari mulut
ke mulut. Pengalaman yang kurang memuasakan pada customer dapat
memunculkan beberapa respons terhadap perusahaan. Perusahaan dapat
26
menanggapi respon tersebut dengan berbagai cara yang dinamis. Peluang
meningkatnya aktivitas word of mouth dapat memberikan pengaruh yang hebat.
Hawkins dkk. (2007 : 241) mengemukakan bahwa WOM merupakan
kegiatan penyebaran informasi dari seseorang kepada orang lainnya dalam bentuk
komunikasi verbal termasuk bertatap muka langsung, melaui telepon, dan internet.
Suprapti (2010 : 274) mengemukakan bahwa komunikasi getok tular atau word of
mouth merupakan komunikasi pribadi antara dua individu atau lebih, misalnya
antara pelanggan atau antar anggota dari suatu kelompok. Word of mouth yang
diperoleh pelanggan melalui orang yang dipercayai seperti para ahli, teman,
keluarga cenderung lebih cepat diterima. Selain word of mouth juga dapat
dijadikan referensi karena pelanggan jasa biasanya sulit untuk mengevaluasi jasa
yang belum dibeli atau belum dirasakan sendiri.
Suatu pengertian yang telah diterima secara luas dalam customer behavior
adalah bahwa WOM memegang peranan penting dalam membentuk sikap dan
perilaku pelanggan. Hal ini dikemukakan oleh Reingen dan Walker (2001). Dari
hasil penelitiannya menghasilkan penelitian yang menunjukan WOM 7 kali lebih
efektif dibandingkan iklan dimajalah dan koran, 4 kali lebih efektif dari personal
selling serta 2 kali lebih efektif dari pada iklan radio pada usaha yang dilakukan
oleh perusahaan dalam mempengaruhi pelanggan untuk beralih guna
menggunakan produk perusahaan tersebut.
Komunikasi WOM yang positif telah diakui sebagai wahana yang
berharga untuk mempromosikan produk dan jasa dari sebuah perusahaan.
Sebenarnya dengan sifat yang non komersial, komunikasi WOM dipandang tidak
27
terlalu skeptis dari upaya-upaya promosi yang dilakukan perusahaan, walaupun
komunikasi WOM bisa menjadi faktor yang sangat mempengaruhi setiap
keputusan pembelian. Riset sebelumnya menunjukakan bahwa komunikasi WOM
ini sangat penting untuk bidang jasa.
2.3.2 Dimensi Word Of Mouth
Word of mouth pada dasarnya adalah komunikasi informal tentang produk
atau jasa, berbeda dengan komunikasi formal, karena dalam komunikasi informal
pembicara cenderung bertindak sebagi seorang teman yang lebih persuasif.
Pengaruh seseorang dalam word of mouth sangat kuat karena informasi dari
sumber word of mouth relatif dipercaya dan terpercaya, selain itu bisa mengurangi
resiko dalam keputusan pembelian. Dimensi word of mouth menurut Rosiana
(2011) :
1. Cerita positif, adalah keinginan konsumen untuk memberitakan atau
menceritakan hal-hal positif mengenai produk yang dikonsumsinya
kepada orang lain.
2. Rekomendasi, adalah keinginan konsumen untuk memberikan
rekomendasi kepada orang lain yang membutuhkan informasi
mengenai produk yang berkualitas.
3. Ajakan, adalah kesediaan konsumen untuk mengajak orang lain agar
menggunakan produk yang telah dikonsumsinya.
2.3.3 Pengaruh Kualitas Layanan terhadap Kepuasan dan Word of Mouth
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Naeem dan Akram (2009) mengenai
“Service Quality And Its Impact On Customer Satisfaction: An Empirical
28
Evidence From The Pakistani Banking Sector” menemukan bahwa terdapat
hubungan yang signifikan antara kualitas jasa dengan kepuasan konsumen.
Apabila kualitas jasa yang ditawarkan tersebut dikelola secara efektif, maka hal
tersebut akan memberikan konstribusi atau dampak yang signifikan terhadap
kepuasan konsumen. Kualitas memilki hubungan yang erat dengan kepuasan
pelanggan. Kualitas memberikan suatu dorongan kepada pelanggan untuk
menjalin ikatan hubungan yang kuat dengan perusahaan. Dalam jangka panjang
ikatan seperti ini memungkinkan perusahaan untuk memahami dengan seksama
harapan pelanggan serta kebutuhan mereka. Dengan demikian, perusahaan dapat
meningkatkan kepuasan pelanggan dimana perusahaan memaksimumkan
pengalaman pelanggan yeng menyenangkan dan meminimumkan pengalaman
pelanggan yang kurang menyenangkan.
Harrison-Walker (2001) menyatakan bahwa kualitas jasa merupakan salah
satu variabel yang dapat mempengaruhi word of mouth. Penelitian ini menyatakan
bahwa kualitas jasa secara positif berpengaruh terhadap kecenderungan pelanggan
untuk melakukan word of mouth. Persepsi kualitas jasa perusahaan yang lebih
tinggi daripadsa harapan konsumen, akan menciptakan suatu word of mouth yang
positif. Namun, jika kualitas jasa yang ditawarkan lebih rendah dari pada harapan
pelanggan, maka pelanggan tersebut akan memberikan rekomendasi atau word of
mouth negatif. Informasi negatif tersebut akan disebarkan kepada lebih banyak
orang dengan tingkat intensitas yang tinggi dan secara detail, hal ini dikarenakan
pada dasarnya seseorang tidak ingin orang lain mendapatkan atau mengalami hal
buruk seperti pangalaman yang telah terjadi pada pelanggan tersebut.
29
Tjiptono (2002: 24) menyatakan bahwa tujuan dasar dari suatu bisnis
adalah untuk menciptakan kepuasan pelanggan. Kepuasan pelanggan dapat
menciptakan beberapa manfaat, diantaranya hubungan antara perusahaan dan
pelanggan menjadi harmonis, memberikan dasar yang baik bagi pembelian ulang
dan terciptanya loyalitas pelanggan, serta membentuk suatu rekomendasi dari
mulut ke mulut (word of mouth) yang menguntungkan bagi perusahaan. Brown et
al. (2005), menyatakan ketika seorang pemasar mampu menawarkan tingkat
kepuasan yang masimal kepada konsumen, makan konsumen akan memiliki
kecenderungan untuk melakukan positif word of mouth. Brown et al. (2005), juga
menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif antara kepuasan pelanggan dan word
of mouth.
30
BAB III
KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN
3.1 Kerangka Konseptual
Pendekatan kualitas jasa pertama kali diperkenalkan oleh Gronroos dalam
Tjiptono, (2006 : 259). Lewat konsep perceived service quality dan model kualitas
jasa total. Pendekatan ini didasarkan pada riset mengenai perilaku konsumen dan
pengaruh ekspektasi menyangkut kinerja jasa terhadap evaluasi purna konsumsi.
Konsep penelitian secara konseptual mengacu pada kajian teori lima penentu
kualitas jasa menurut Parasuraman et al. (1988), yaitu tangibles, reliability,
responsiveness, assurance dan empathy. Mengetahui kepuasan dan word of mouth
konsumen sangat penting bagi manajemen perusahaan untuk menentukan strategi
pemasaran yang tepat.
Hubungan antara kualitas layanan dan kepuasan secara luas
didokumentasikan dalam literatur terutama pemasaran, hubungan tersebut secara
teoritis maupun empiris adalah positif seperti yang telah diteliti oleh Wijayanti
(2008). Secara teoritis ketika pelayanan yang diberikan mampu memenuhi atau
melampaui pengharapan atau ekpetasi pelanggan maka pelanggan tersebut merasa
puas (Parasuraman et al., 1988). Secara empiris banyak penelitian dengan latar
belakang sampel yang berbeda-beda telah membuktikan bahwa kualitas layanan
mempunyai pengaruh positif terhadap kepuasan pelanggan seperti yang
diungkapkan oleh Suwastika (2010), Rahayu et al. (2002), Prasetianingrum
(2009), Sutanto (2008), Subroto dan Nasution (2001), Kusmanto (2008), Artati
(2006), dan Wahyuddi (2004).
30
31
Setelah terpenuhinya kepuasan pelanggan, maka pihak perusahaan tentu
saja berharap hal tersebut akan mempengaruhi pelangganya untuk melakukan
komunikasi getok tular atau word of mouth (WOM). Suprapti (2010 : 247)
menyatakan bahwa komunikasi getok tular atau word of mouth (WOM)
merupakan komunikasi pribadi antara dua individu atau lebih, misalnya antara
pelanggan atau antar anggota dari suatu kelompok. Pengaruh kepuasan terhadap
WOM diteliti oleh Lymperopoulus dan Chaniotakis (2009), Lymperopoulus dan
Chaniotakis (2008), Brown et al. (2005), Swan and Oliver (1989), Thurau et al.
(2002), Rosiana (2011), Babin dkk. (2005), Ranaweera dan Prabhu (2003), dan
Molinari dkk. (2008).
Selain dipengaruhi oleh kepuasan, WOM juga dapat dipengaruhi oleh
kualitas layanan. Semakin baik kualitas layanan yang diterima oleh pelanggan
maka makin sering positive WOM yang dilakukan oleh pelanggan tersebut. Hal
tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Horrison-Walker (2001),
Gwinner et al. (1998), Boulding et al. (1993), Zaithamal et al. (1996). Dengan
melakukan kajian empiris dan teoritis, maka diperoleh suatu gambaran konsep
dalam penelitian ini terdiri atas kualitas layanan, kepuasan, dan WOM yang dapat
dilihat pada Gambar 3.1 berikut :
Gambar 3.1
Kerangka Konseptual
Kualitas layanan
(X)
Kepuasaan konsumen
(Y1)
Word of Mouth
(Y2)
32
3.2 Hipotesis Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, landasan teori dan konsep penelitian
seperti Gambar 3.1 maka selanjutnya dapat diajukan hipotesis penelitian. Pada
dasarnya hipotesis ini dibuat untuk menetapkan sementara terhadap hasil
penelitian. Hipotesis penelitian ini dapat dinyatakan sebagai berikut :
3.2.1 Pengaruh kualitas layanan terhadap kepuasan konsumen
Kualitas layanan dapat mempengaruhi kepuasan konsumen. Cara untuk
memuaskan konsumen adalah dengan menawarkan kualitas layanan yang semakin
baik secara berkesinambungan. Menurut Parasuraman et al. (1988)
mengidentifikasi ada lima dimensi dari model SERVQUAL, yaitu : tangible,
reliability, responsiveness, assurance and empathy. Kelima dimensi ini
seharusnya selalu ditingkatkan kualitasnya agar perusahaan mampu memberikan
kepuasaan kepada konsumennya.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Suwastika (2010), disebutkan
bahwa kelima dimensi kualitas jasa yang terdiri dari bukti fisik (tangible),
keandalan (reliability), daya tanggap (responsiveness), jaminan (anssurance) dan
empati (empathy) secara simultan dan parsial berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kepuasan mahasiswa. Faktor bebas yang dominan berpengaruh terhadap
kepuasan mahasiswa adalah faktor jaminan. Penelitian Rahayu et al. (2002),
menyatahan bahwa lima dimensi kualitas jasa berpengaruh positif dan secara
langsung terhadap kepuasan mahasiswa. Penelitian Prasetianingrum (2009),
menyatakan bahwa terdapat hubungan positif antara variabel kualitas layanan
terhadap variabel kepuasan mahasiswa. Sutanto (2008), menyatakan kelima
33
variabel dimensi kualitas jasa yaitu tangibles, reliability, responsiveness,
assurance dan empathy berpengaruh secara simultan dan berpengaruh secara
parsial kecuali variabel assurance terhadap kepuasan konsumen. Sementara
reliability merupakan variabel yang berpengaruh dominan terhadap kepuasan
konsumen. Penelitian Subroto dan Nasution (2001), Kusmanto (2008), Artati
(2006), Wahyuddi (2004), menyatakan bahwa kelima faktor penentu dimensi
kualitas jasa (tangible, reliability, responsiveness, assurance and empathy)
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen.
H1 : Kualitas layanan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap
kepuasaan.
3.1.2 Pengaruh kualitas layanan terhadap word of mouth
Kualitas layanan jasa merupakan salah satu variabel yang dapat
mempengaruhi word of mouth (WOM) kualitas jasa secara positif berpengaruh
terhadap kecenderungan pelanggan untuk melakukan WOM. Semakin baik
kualitas layanan yang diberikan oleh suat perusahaan akan dapat membentuk
perilaku konsumen untuk menciptakan WOM yang menguntungkan perusahaan.
Tapi apabila kualitas layanan yang diberikan tidak memenuhi harapan konsumen
maka WOM tidak akan tercipta atau konsumen akan melakukan WOM negatif.
Minat merekomendasikan (WOM) dewasa ini menjadi salah satu alternatif
yang banyak diharapkan memberikan solusi dan langkah strategis bagi perusahaan
dan banyak peneliti untuk dapat membantu meningkatkan derajat manejemen
hubungan pelanggan. Minat merekomendasikan (WOM) merupakan kebijakan
strategis bagi perusahaan. Kerena perusahaan memandang WOM merupakan
34
bagian dari strategi perusahaan dalam menghadapi persaingan dan
menghubungkan perusahaan dengan pasar (konsumen). Minat merekomendasikan
sangat dibutuhkan sebagai elemen dalam strategi pemasaran yang kompetitif.
Dalam kondisi pasar yang makin kompetitif, perusahaan seringkali menyandarkan
masa depan mereka pada pelanggan. Oleh karena itu, bagi sebagian perusahaan
seringkali diidentifkasikan “word of mouth” sebagai jaminan keuntungan jangka
pendek dan jangka panjang bagi para perusahaan (Vandaliza, 2007).
Suatu pengertian yang diterima secara luas dalam costumer behavior
adalah bahwa WOM memegang peranan penting dalam membentuk sikap dan
perilaku pelanggan. Hal ini dikemukakan oleh Reingen dan Walker (2001). Dari
hasil penelitiannya menghasilkan penelitian yang menunjukkan WOM 7 kali lebih
efektif dibandingkan iklan di majalah dan koran, 4 kali lebih efektif dari personal
selling serta 2 kali lebih efektif dari pada iklan radio pada usaha yang dilakukan
oleh perusahaan dalam mepengaruhi pelanggan untuk beralih menggunakan
produk perusahaan tersebut.
Harrison-Walker (2001), menyatakan bahwa kualitas jasa merupakan
suatu variabel yang mempengaruhi WOM. Penelitian ini menyatakan bahwa
kualitas jasa secara positif berpengaruh terhadap kecenderungan pelanggan untuk
melakukan WOM. Persepsi kualitias jasa perusahaan yang lebih tinggi dari pada
harapan konsumen, akan tercipta suatu WOM yang positif. Namun, jika kualitas
jasa yang ditawarkan lebih rendah dari pada harapan pelanggan, maka pelanggan
tersebut akan memberikan rekomendasi atau WOM negatif. Infarmasi negatif
tersebut akan disebarkan kepada lebih banyak orang dengan tingkat intensitas
35
yang tinggi dan secara detail, hal ini dikarenakan karena pada dasarnya sesorang
tidak ingin orang lain mendapatkan atau mengalami hal buruk seperti pengalaman
yang telah terjadi pada pelanggan tersebut.
Suatu perusahaan dalam mempertimbangkan penerapan kualitas pelayanan
berhubungan dengan bagaimana perusahaan tersebut memposisikan dirinya dalam
memahami nilai dasar pelanggan yang tercermin pada konsep kepuasan pelanggan
yang kuat (Gwinner et al., 1998). Boulding et al. (1993), sangat percaya bahwa
kualitas layanan berpengaruh secara positif terhadap loyalitas dan WOM positif.
Menurut Zeithamal et al. (1996), menyatakan kualitas layanan berhubungan
dengan loyalitas konsumen dan komunikasi WOM yang positif. Menurut
Harrison-Walker (2001), menyatakan kualitas layanan berpengaruh positif
terhadap komunikasi WOM.
H2 : Kualitas layanan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap
word of mouth.
3.1.3 Pengaruh kepuasan konsumen terhadap Word of Mouth
Kepuasan pelanggan merupakan hal yang penting bagi penyedia jasa,
karena pelanggan akan menyebarluaskan rasa puasnya ke calon pelanggan,
sehingga akan menaikkan reputasi perusahaan tersebut. Jadi apabila pelanggan
merasa puas, maka ia akan menciptakan WOM kepada rekan maupun
keluarganya.
Brown et al. (2005), menyatakan bahwa ketika seorang pemasar mampu
menawarkan tingkat kepuasan yang maksimal kepada konsumen, maka konsumen
akan memiliki kecenderungan untuk melakukan positive word of mouth. Selain itu
36
dia juga menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif antara kepuasan pelanggan
dan word of mouth. Rosiana (2011) menyatakan jika semakin tinggi kepuasan
yang dirasakan oleh pelanggan, maka pelanggan tersebut akan melakukan WOM
kepada pihak-pihak lain dengan cara menceritakan hal-hal yang positif,
merekomendasikan kepada orang lain dan mengajak orang lain.
Ketika konsumen puas, maka WOM positif akan tercipta dan mereka lebih
suka untuk meberikan rekomendasi pembelian kepada orang lain (Swan and
Oliver, 1989). Dalam penelitian yang dilakukan oleh Lymperopoulus dan
Chaniotakis (2008) juga mendukung hasil tersebut yaitu kepuasan pelanggan
dapat mendorong pelanggan untuk melakukan WOM positif. Ketika konsumen
puas maka mereka akan memberikan WOM positif dan merekomendasikan orang
lain untuk melakukan pembelian. Sedangkan konsumen yang tidak puas, mereka
akan melarang orang lain untuk melakukan pembelian.
Kepuasan pelanggan dapat mempengaruhi hasil kinerja, termasuk loyalitas
dan komunikasi WOM atau minat mereferensikan. Oleh sebab itu, kepuasan
pelanggan mendorong terciptanya komunikasi WOM (Thurau et al., 2002). Babin,
Lee, Kim, dan Griffin (2005) menyatakan bahwa kepuasan pelanggan
berpengaruh positif terhadap minat WOM. Kepuasan pelanggan berhubungan kuat
secara positif terhadap WOM (Ranaweera dan Prabhu, 2003, Brown et al., 2005).
H3 : Kepuasaan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap
word of mouth.
37
BAB IV
METODE PENELITIAN
4.1 Rancangan dan Ruang Lingkup Penelitian
4.1.1 Rancangan Penelitian
Rancangan riset adalah bingkai kerja untuk melaksanakan proyek riset
pemasaran. Rancangan riset merinci prosedur penting untuk mendapatkan
informasi yang dibutuhkan untuk menyusun dan/atau memecahkan masalah riset
pemasaran (Malhotra, 2005). Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif
studi cross-sectional tunggal yaitu rancangan deskriptif yang paling banyak
digunakan dalam riset pemasaran. Dalam rancangan cross-sactional tunggal,
hanya satu sampel responden yang diambil dari populasi sasaran, dan informasi
hanya didapatkan satu kali dari responden. Rancangan ini disebut juga rancangan
riset survay sampel (Malhotra, 2005:95).
Penelitian ini membahas mengenai word of mouth dan tingkat kepuasaan
mahasiswa terhadap pelayanan jasa Lembaga Pelatihan Pariwisata Bali (LP2B)
dilihat dari 5 dimensi kualitas layanan (Parasuraman et al., 1988) yaitu : variabel
bukti langsung (tangibles), keandalan (reliability), daya tanggap (responsiveness),
jaminan (assurance), dan empati (empathy).
Pengujian hipotesis dilakukan menggunakan SEM (Structural Equation
Model), berdasarkan data yang dianalisis melalui penyebaran kuesioner.
Penelitian ini menggunakan SEM (Structural Equation Model) yang didasarkan
37
38
pada evaluasi atas adanya hubungan saling ketergantungan antar variabel yang
disesuaikan dengan landasan teori dan konsep penelitian sebelumnya.
4.1.2 Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Gianyar dengan respondennya
adalah alumni LP2B berdasarkan pertimbangan bahwa LP2B belum pernah
melakukan penelitian mengenai kualitas pelayanan terhadap kepuasaan dan word
of mouth mahasiswa sebelumnya. Persaingan yang semakin ketat dan kompetitor
yang semakin kompetitif mengharuskan LP2B untuk senantiasa berbenah diri
dengan memberikan pelayanan terbaik dan unggul dibandingkan dengan
pesaingnya untuk menciptakan kepuasaan mahasiswa guna membentuk word of
mouth mahasiswa untuk merekomendasikan dan menyarankan orang lain ataupun
keluarganya agar kuliah di LP2B. Disamping itu, penelitian ini dilakukan juga
untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi penurunan jumlah mahasiswa pada
tahun akademi 2009/2010 sampai dengan 2010/2011 yang mungkin disebabkan
oleh kualitas pelayanan. Obyek penelitian ini adalah pengaruh kualitas layanan
terhadap kepuasan dan word of mouth mahasiswa LP2B yang dilihat dari 5
variabel dimensi kualitas layanan yaitu: bukti fisik (tangibles), keandalan
(reliability), daya tanggap (responsiveness), jaminan (assurance), dan empati
(empathy).
39
4.2 Variabel Penelitian
4.2.1 Identifikasi Konstruk/Variabel
Berdasarkan pokok permasalahan dan hipotesis yang diajukan, variabel-
variabel dalam analisis ini dapat diidentifikasikan secara garis besar menjadi dua
yaitu variabel eksogen dan variabel endogen. Variabel eksogen yang sering
dikenal sebagai variabel independen dalam penelitian ini diwakili oleh variabel
kualitas layanan (X), sedangkan variabel endogen yang dikenal dengan variabel
dependen diwakili oleh dua konstruk yaitu variabel kepuasan mahasiswa (Y1) dan
word of mouth mahasiswa (Y2).
Untuk memperoleh gambaran mengenai kualitas layanan, kepuasan dan
word of mouth mahasiswa secara keseluruhan, selanjutnya akan dipaparkan secara
lebih rinci mengenai variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini seperti
yang terdapat dalam Tabel 4.1:
40
Tabel 4.1.
Variabel Kualitas Layanan-Kepuasan Konsumen-Word of Mouth
Klasifikasi Konstruk Dimensi Indikator
Eksogen
Kualitas Layanan
(Service Quality)
(X) Parasuraman
et al. (1988)
Bukti Fisik
(Tangibles)
X1
X1.1 Lokasi kampus
X1.2 Tempat parkir
X1.3 Penampilan pegawai
X1.4 Penampilan instruktur
X1.5 Ruang kuliah yang nyaman
X1.6 Ruang kuliah yang bersih
X1.7 Toilet mahasiswa yang bersih
Keandalan
(Reability)
X2
X2.1 Kemampuan pegawai
X2.2 Keakuratan informasi
X2.3 Kemampuan instruktur dalam
memotifasi mahasiswa
X2.4 Ketepatan waktu kehadiran
instruktur
X2.5 Kemampuan instruktur dalam
penyampaian materi
Daya Tanggap (Responsiveness)
X3
X3.1 Ketanggapan pegawai
X3.2 Kesediaan pegawai mendengarkan
keluhan mahasiswa
X3.3 Kecepatan pegawai menindaklanjuti
keluhan mahasiswa
X3.4 Ketanggapan instruktur
Jaminan
(Assurance)
X4
X4.1 Kualitas instruktur
X4.2 Pengalaman mengajar instruktur
X4.3 Citra positif
X4.4 Kemudahan informasi
Empati
(Empathy)
X5
X5.1 Kesediaan pegawai memberikan
pelayanan
X5.2 Kesediaan pegawai memberikan
perhatian
X5.3 Kesediaan instruktur memberikan
pelayanan
X5.4 Kesediaan instruktur memberikan
perhatian
Endogen
Kepuasan
Konsumen
(Satisfaction)
(Y1) Yap, K.,B.,
and Sweeney, J, C.
(2007)
Y1.1 Pelayanan sesuai dengan harapan
Y1.2 LP2B merupakan lembaga pelatian
pariwisata terbaik di Gianyar
Y1.3 Kuliah di LP2B merupakan pilihan
bijak
Y1.4 Puas dengan keputusan kuliah di
LP2B
Word Of Mouth
(Y2)
Rosiana (2011)
Y2.1 Cerita positif
Y2.2 Rekomendasi
Y2.3 Ajakan
41
4.2.2 Definisi Operasional Variabel
Untuk menghindari kesalahan dalam mengertikan variabel-variabel yang
akan diteliti maupun menimbulkan pengertian ganda/biasa bagi responden saat
pengumpulan data seperti yang telah di identifikasikan dengan berbagai indikator
yang menyertai haruslah didefinisikan dengan jelas. Definisi operasional masing-
masing variabel tersebut sebagai berikut :
1. Kualitas Layanan (X1)
Variabel Kualitas Layanan, terdiri dari lima dimensi, yaitu :
1) Tangibles : X1, adalah unsur bewujud pada kualitas jasa pelayanan
kampus yang terkait dengan kelayakan fisilitas fisik yang menunjang
operasional LP2B dalam memberi pelayanan kepada mahasiswa. Diukur
dengan indikator-indikator sebagai berikut:
X1.1. = Lokasi kampus adalah lokasi kampus berada dalam kota
yang mudah dijangkau oleh mahasiswa. Diukur dari
persepsi responden mengenai lokasi kampus LP2B yang
mudah dijangkau.
X1.2. = Ketersediaan tempat parkir adalah luas dan memadainya
tempat parkir yang disediakan oleh pihak kampus
memudahkan mahasiswa mendapat parkir dengan cepat dan
aman. Diukur dari persepsi responden mengenai tempat
parkir LP2B yang luas.
X1.3. = Penampilan pegawai adalah penampilan para pegawai yang
mencerminkan profesionalisme yaitu selalu terlihat rapi,
42
bersih dan menarik. Diukur dari persepsi responden
mengenai pegawai LP2B berpenampilan rapi.
X1.4. = Penampilan instruktur adalah penampilan para instruktur
yang mencerminkan profesionalisme yaitu selalu tarlihat
rapi, bersih dan menarik. Diukur dari persepsi responden
mengenai instruktur LP2B berpenampilan rapi.
X1.5. = Ruang kuliah yang nyaman adalah suasana ruang kuliah
yang sesuai dengan kapasitas, terdapat pendingin ruangan
(AC). Diukur dari persepsi responden mengenai LP2B
menyediakan ruang kuliah yang nyaman.
X1.6. = Ruang kuliah yang bersih adalah keadaan ruang kuliah yang
bersih setiap hari. Diukur dari persepsi responden mengenai
pemeliharaan kebersihan ruang kuliah terjaga.
X1.7. = Toilet mahasiswa yang bersih adalah keadaan toilet
mahasiswa yang bersih setiap hari. Diukur dari persepsi
responden mengenai pemeliharaan kebersihan toilet untuk
mahasiswa terjaga.
2) Reliability: X2, adalah kemampuan LP2B dalam memberikan pelayanan
yang dijanjikan dengan segera, akurat dan memuaskan. Diukur dengan
indikator-indikator sebagai berikut:
X2.1. = Kemampuan pegawai dalam memberikan pelayanan adalah
para pegawai LP2B dengan tepat di dalam memberikan
pelayanan terhadap mahasiswa. Diukur dari persepsi
43
responden mengenai LP2B memberikan pelayanan sesuai
dengan yang dijanjikan.
X2.2. = Keakuratan informasi yang diberikan oleh petugas adalah
kebenaran informasi yang diberi kepada mahasiswa. Diukur
dari persepsi responden mengenai pegawai LP2B
memberikan informasi yang diperlukan mahasiswa dengan
tepat.
X2.3. = Kemampuan instruktur memotivasi mahasiswa adalah
kemampuan instruktur memotivasi mahasiswa dalam proses
belajar mengajar diukur dari persepsi responden mengenai
instruktur LP2B mampu memotivasi mahasiswa dalam
proses belajar mengajar.
X2.4. = Ketepatan waktu kehadiran instruktur adalah kehadiran
instruktur sesuai dengan jadwal pengajaran. Diukur dari
persepsi responden mengenai ketepatan waktu pelayanan
jasa terhadap mahasiswa.
X2.5. = Kemampuan instruktur dalam menyampaikan materi adalah
kompetensi instruktur dalam menyampaikan materi-materi
perkuliahan. Diukur dari persepsi responden mengenai
kemampuan dosen LP2B didalam menyampaikan materi
perkuliahan sesuai dengan kurikulum.
3) Responsiveness : X3, adalah meliputi ketangapan karyawan dalam
memberikan jasa pelayanan kepada mahasiswa dalam hal memberikan
44
bantuan dengan penanganan yang cepat dan tepat. Diukur dengan
indikator-indikator sebagai berikut :
X3.1. = Ketanggapan pegawai melayani mahasiswa adalah
kesigapan para pegawai memberikan pelayan pada saat
mahasiswa membutuhkan. Diukur dari persepsi responden
mengenai pegawai LP2B tanggap melayani mahasiswa pada
saat dibutuhakan.
X3.2. = Kesediaan pegawai mendengarkan keluhan mahasiswa
adalah kesigapan para pegawai memberikan pelayanan pada
saat mahasiswa menyimak keluhan. Diukur dari persepsi
responden mengenai kesediaan pegawai LP2B dalam
mendengarkan keluhan mahasiswa.
X3.3. = Kecepatan pegawai menindaklanjuti keluhan mahasiswa
adalah kesigapan para pegawai memberikan solusi
permasalahan yang dikeluhkan mahasiswa. Diukur dari
persepsi responden mengenai kecepatan pegawai LP2B
dalam menindaklanjuti keluhan mahasiswa.
X3.4. = Ketanggapan instruktur membantu mahasiswa adalah
ketanggapan instruktur memberikan pelayan pada saat
membantu mahasiswa. Diukur dari persepsi responden
mengenai ketanggapan instruktur LP2B memberikan
pelayanan pada saat membantu mahasiswa.
45
4) Assurance : X4, adalah menciptakan kepercayaan dan kenyakinan bagi
mahasiswa bahwa LP2B menjamin layanan yang diberikan terpercaya dan
handal. Diukur dengan indikator-indikator sebagai berikut :
X4.1. = Kualitas instruktur dipercaya adalah sertifikasi instruktur
(kompetensi instruktur seperti mempunyai gelar S1, S2 dan
S3). Diukur dari persepsi responden mengenai instruktur
LP2B membangkitkan kepercayaan mahasiswa.
X4.2. = Pengalaman mengajar instruktur adalah pengabdian
instruktur mengajar dibidangnya baik mengajar di LP2B
ataupun di lembaga pelatihan lain. Diukur dari persepsi
responden mengenai instruktur LP2B membangkitkan
kepercayaan mahasiswa.
X4.3. = Citra positif LP2B dimasyarakat adalah kepercayaan nama
baik LP2B di masyarakat. Diukur dari persepsi responden
mengenai LP2B memiliki nama baik di masyarakat.
X4.4. = Kemudahan untuk mendapat informasi adalah kondisi
penyampaian pesan informasi yang mudah kepada
mahasiswa. Diukur dari persepsi responden mengenai
pegawai LP2B memberikan informasi yang benar kepada
mahasiswa.
5) Empathy : X5, adalah kemampuan yang dimiliki oleh masing-masing
karyawan didalam memahami dan mengatisipasi kebutuhan mahasiswa
46
khususnya kebutuhan yang bersipat individual. Diukur dengan indikator
sebagai berikut :
X5.1. = Kesediaan pegawai memberikan pelayanan tanpa
membedakan mahasiswa adalah kemampuan setiap pegawai
LP2B di dalam memberikan pelayanan jasa kepada
mahasiswa. Diukur dari persepsi respoden mengenai
kesediaan pegawai LP2B memberikan pelayanan tanpa
membedakan mahasiswa.
X5.2. = Kesediaan pegawai memberikan perhatian secara pribadi
kepada mahasiswa adalah kemampuan para pegawai LP2B
memberikan perhatian kepada mahasiswa. Diukur dari
persepsi respoden mengenai kesediaan pegawai LP2B
memberikan perhatian secara pribadi kepada mahasiswa.
X5.3. = Kesediaan instruktur memberikan pelayanan tanpa
membedakan mahasiswa adalah kemampuan para instruktur
LP2B memberikan pelayanan kepada mahasiswa. Diukur
dari persepsi responden mengenai kesediaan instruktur
LP2B melayani tanpa membedakan mahasiswa dalam
proses belajar mengajar.
X5.4. = Kesedian instruktur memberikan perhatian secara individu
kepada mahasiswa adalah kemampuan para instruktur LP2B
memberikan perhatian kepada mahasiswa. Diukur dari
47
persepsi responden mengenai kesediaan instruktur LP2B
memberikan perhatian secara individu kepada mahasiswa.
2. Kepuasan Mahasiswa (Y1)
Tanggapan mahasiswa mengenai tingkat kepuasan keseluruhan
berdasarkan pengalamannya. Variabel ini dapat diukur dengan beberapa indikator,
yaitu :
Y1.1 = Kinerja pelayanan LP2B sesuai dengan harapan saya adalah
mahasiswa merasa puas dengan kinerja pelayanan yang
diberikan oleh LP2B.
Y1.2 = Saya memiliki persepsi bahwa LP2B merupakan lembaga
pelatihan pariwisata yang terbaik di Gianyar adalah persepsi
mahasiswa setelah kuliah mengenai LP2B.
Y1.3 = Pilihan saya kuliah di LP2B merupakan pilihan bijak adalah
perasaan mahasiswa setelah kuliah di LP2B.
Y1.4 = Saya merasa puas dengan keputusan saya kuliah di LP2B
adalah layanan yang diberikan oleh LP2B secara
keseluruhan memberikan kepuasan bagi mahasiswa.
3. Word of Mouth Mahasiswa (Y2)
Merupakan komunikasi dalam pemasaran yang mengindikasikan seberapa
mungkin mahasiswa akan bercerita kepada orang lain tentang pengalamanya
dalam proses belajar mengajar. Variabel ini dapat diukur dengan beberapa
indikator yaitu :
48
Y2.1 = Cerita positif adalah keinginan mahasiswa LP2B untuk
memberitahukan hal-hal positif selama kuliah di LP2B.
Y2.2 = Rekomendasi adalah keinginan mahasiswa LP2B untuk
memberikan rekomendasi kepada orang lain yang
membutuhkan informasi mengenai lembaga pelatihan
pariwisata yang berkualitas.
Y2.3 = Ajakan adalah kesediaan mahasiswa LP2B untuk mengajak
orang lain agar kuliah di LP2B.
4.3 Prosedur Pengumpulan Data
4.3.1 Jenis Data
4.3.1.1 Jenis Data Menurut Sifatnya
Berdasarkan sifat, data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data
kualitatif dan data kuantitatif. Masing-masing data akan diuraikan sebagai berikut:
1) Data Kuantitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk angka. Yang
termasuk data kuantitatif dalam penelitian ini adalah data jumlah
mahasiwa LP2B dari tahun akademi 2006/2007 sampai dengan 2010/2011
dan jumlah keluhan mahasiswa LP2B dari tahun akademi 2008/2009
sampai dengan 2010/2011.
2) Data Kualitatif adalah data yang tidak dinyatakan dalam bentuk angka,
seperti lokasi penelitian, serta evaluasi pengalaman mahasiswa yang
didapat dari jawaban kuisioner.
49
4.3.1.2 Jenis Data Menurut Sumber
Berdasarkan sumber, data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
primer dan data sekunder. Penjelasan mengenai masing-masing sumber data
adalah sebagai berikut :
1) Data Primer
Yaitu data yang diperoleh secara langsung dari sumbernya dimana
dicatat untuk pertama kalinya dan masih perlu diolah lebih lanjut
agar bisa memberi hasil bagi penelitian. Data primer yang akan
digunakan dalam penelitian ini diperoleh melalui penyebaran
kuisioner kepada responden yang telah sesuai dengan kriteria yang
ditetapkan yaitu tentang penilaian atau persepsi mahasiswa terhadap
kualitas layanan, kepuasan dan word of mouth selama kuliah di
LP2B.
2) Data Sekunder.
Yaitu data yang diperoleh dan dihimpun oleh pihak lain dan perlu
diolah kembali. Data sekunder yang akan digunakan dalam
penelitian ini yaitu : jumlah mahasiswa LP2B tahun akademi
2006/2007 sampai dengan 2010/2011 beserta keluhan-keluhan yang
dominan disampaikan oleh mahasiswa, sejarah perusahaan, struktur
organisasi, dan job description.
4.3.2. Populasi Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
50
mempelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011 : 61). Dalam
penelitian ini, populasi adalah para mahasiswa LP2B dari tahun akademik
2006/2007 sampai dengan 2010/2011 yang berjumlah 441 orang karena
mahasiswa pada angkatan tersebut dianggap sudah merasakan kualitas layanan
LP2B dari awal hingga akhir.
4.3.3 Sampel Penelitian
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi. Hair et al dalam Ferdinand (2002:110) menyatakan bahwa, ukuran
sampel yang sebaiknya dipenuhi dalam teknik analisis SEM adalah minimum
berjumlah 100 dan maksimum 200. Sugiyono (2011 : 74) menyarankan bahwa
ukuran sampel terbaik untuk ukuran multivariete adalah 5-10 observasi untuk
setiap parameter yang diestimasi. Dalam penelitian ini terdapat 31 indikator,
sehingga sehingga jumlah sampel yang ditetapkan adalah 5 observasi setiap
indikator, sehingga totalnya adalah 31 x 5 = 155 responden. Alasan pemilihan 5
observasi setiap parameter adalah 1) Kendala sumber daya (waktu, dana, dan
sumber daya lain), 2) Ketepatan, di mana melalui pemilihan desain sampel yang
baik akan diperoleh data yang akurat, 3) Pengukuran destruktif, artinya obyek
yang dikorbankan untuk maksud pengujian jangan sampai sangat besar dan
merugikan.
Teknik sampling yang dipergunakan pada penelitian ini adalah judgment
sampling dua tahap. Tahap pertama menentukan kriteria sampel, kriteria sampel
dalam penelitian ini adalah alumni LP2B yang tamat dari tahun akademik
2006/2007 sampai dengan 2010/2011 dan bertempat tinggal di Kabupaten
Gianyar. Setelah kriteria sampel ditentukan maka dilakukan tahapan yang kedua
51
menggunakan metode accidental sampling yaitu siapa saja yang ditemukan dan
bersedia untuk diwawancara.
4.3.4 Prosedur Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini diperoleh dengan
menggunakan 2 metode, yaitu :
1. Wawancara
Yaitu metode pengumpulan data dengan tanya jawab langsung
dengan pihak terkait dalam hal ini staf manajemen LP2B yang
berhubungan dengan masalah yang diteliti.
2. Angket
Yaitu metode pengumpulan data dengan cara menyusun serangkaian
pertanyaan yang diberikan langsung kepada responden untuk diisi.
4.4 Instrumen Penelitian dan Skala Pengukuran
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner dengan
pertanyaan tertutup. Penelitian terhadap variabel pengaruh kualitas layanan
terhadap kepuasan dan WOM mahasiswa dilakukan dengan pernyataan berskala.
Menurut Sugiyono (2008) Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.
52
Penelitian ini menggunakan sekala Likert 1-5, sebagai berikut :
Jawaban Kinerja dan Kepuasan Skor
Sangat setuju 5
Setuju 4
Netral 3
Tidak setuju 2
Sangat tidak setuju 1
Alasan pemilihan skala Likert dengan lima tingkatan adalah kesesuaian
dengan berbagai penelitian sebelumnya, memperbesar variasi jawaban bila
dibandingkan empat skala, dan agar terlihat kecenderungan pemilihan responden
terhadap variabel. Skala Likert tujuh tingkatan akan memberi variasi jawaban
yang terlalu beragam bagi responden.
4.5 Metode Analisis Data
4.5.1 Frekuensi Distribusi
Distribusi frekuensi adalah pengelompokan data ke dalam beberapa kelas
dan kemudian dihitung banyaknya pengamatan yang masuk kedalam tiap kelas.
Tabel distribusi frekuensi disusun bila jumlah data yang akan disajikan cukup
banyak, sehingga kalau disajikan dalam tabel biasa tidak efisien dan kurang
komunikatif. Selain itu, tabel ini dibuat untuk persiapan pengujian terhadap
normalitas data yang menggunakan kertas peluang normal.
53
4.5.1.1 Distribusi Frekuensi Relatif
Frekuensi relatif dari suatu kelas adalah proporsi item atau dalam kelas
terhadap jumlah keseluruhan item dalam data tersebut. Rumus frekuensi relatif
adalah :
Distribusi frekuensi relatif adalah ringkasan dalam bentuk tabel dari
sekelompok data yang menunjukkan frekuensi relatif bagi setiap kelas.
4.5.1.2 Distribusi Frekuensi Persentase
Frekuensi Persentase dari suatu kelas adalah frekuensi relatif kelas tersebut
dikalikan dengan 100. Rumus frekuensi persentase adalah :
Distribusi frekuensi persentase adalah ringkasan dalam bentuk tabel dari
sekelompok data yang menunjukkan frekuensi persentase bagi setiap orang.
4.5.2 Struktural Equation Modeling (SEM)
4.5.2.1 Pengertian SEM (Structural Equation Modeling)
Penelitian ini dianalisis dengan SEM (Structural Equation Modeling) yang
didasarkan pada evaluasi atas adanya hubungan saling ketergantungan antar
variabel. Bab III, pada Gambar 3.1 memaparkan model konseptual hubungan
antara kualitas layanan terhadap kepuasan dan WOM sesuai landasan teori dan
konsep penelitian sebelumnya. Karena dalam praktiknya, SEM dapat
mengkonfirmasi model hipotesis melalui data empirik, maka sering disebut
confirmatory technique sebagai lawan dari exploratory factor analysis. Tahapan
Frekuensi Relatif = Frekuensi kelas
n
Frekuensi Persentase = Frekuensi kelas x 100
n
54
saat melakukan analisis juga dilakukan uji langsung atas validitas dan reliabilitas
tiap konstruk atau indikator.
Menurut Santoso (2011:5), SEM adalah teknik analisis multivariate yang
merupakan kombinasi antara analisis faktor dan analisis regresi (korelasi), yang
bertujuan untuk menguji hubungan-hubungan antar variabel yang ada pada sebuah
model, baik itu antar indikator dengan konstruknya ataupun hubungan antar
konstruk. Secara umum, sebuah model SEM dapat dibagi menjadi dua bagian
utama, yaitu : 1) measurement model dan 2) structural model. Kedua model
tersebut secara berturut-turut dimaksudkan untuk mengkonfirmasi dimensi yang
dikembangkan pada sebuah faktor dan untuk mengetahui struktur hubungan yang
membentuk atau menjelaskan kausalitas antara faktor.
Prosedur SEM dapat dilakukan dengan dua cara : a) melalui hubungan
kausalitas yang dipresentasikan oleh serangkaian persamaan struktural (misalnya,
regresi), dan b) hubungan struktural yang dibuat dalam bentuk model gambar agar
diperoleh konseptualisasi yang lebih jelas atas persoalan yang diteliti. Penekanan
khusus dalam penelitian ini ditujukan pada atribut atau indikator dari variabel
kualitas layanan yang mempengaruhi tingkat WOM secara langsung ataupun
melalui kepuasan pelanggan secara tidak langsung.
Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan dan menganalisis pengaruh
konstruk eksogen terhadap konstruk endogen. Konstruk tersebut merupakan
variabel laten (latent variable) yang dibentuk oleh beberapa indikator (observed
variable). Oleh karena itu, untuk menganalisis data dalam penelitian ini
digunakan teknik analisis Structural Equation Modeling (SEM) dengan
menggunakan program AMOS.
4.5.2.2 Tahapan pemodelan dengan analisis persamaan struktural (SEM)
55
Structural Equation Modeling atau pemodelan persamaan struktural
merupakan suatu alat statistik yang mampu menganalisis variabel laten, indikator,
dan kesalahan pengukuran secara bersamaan. SEM termasuk dalam statistik
multivariat depedensi yang memungkinkan dilakukannya analisis satu atau lebih
variabel independen dengan satu atau lebih variabel dependen. Penelitian ini
menggunakan SEM (Structural Equation Model) yang didaasarkan pada evaluasi
atas adanya hubungan saling ketergantungan. Ferdinand (2002:34) mengajukan
tahapan pemodelan dan analisis persamaan struktrual menjadi tujuh langkah yaitu
sebagai berikut.
1. Pengembangan model berdasar teori
Langkah pertama dalam pengembangan model SEM adalah pencarian atau
pengembangan sebuah model yang mempunyai justifikasi teori yang kuat.
2. Menyusun diagram jalur (path diagram)
Langkah kedua, model teoritis yang telah dibangun pada langkah pertama
akan digambarkan pada diagram jalur. Diagram jalur tersebut akan
mempermudah untuk melihat hubungan-hubungan kausalitas. Berdasarkan
dari kajian teori dan kerangka teoritis yang ada, kemudian dibuat gambar
diagram jalur hubungan kausalitas antar variabel (konstruk) beserta
indikatornya yang dapat dilihat pada Gambar 4.1 berikut.
56
Gambar 4.1 Model Jalur Hubungan Variabel Kualitas Pelayanan, Kepuasan,
dan WOM
2. Menyusun persamaan struktural
Selanjutnya adalah mengubah diagram jalur ke dalam persamaan struktural
dan model pengukuran. Pada langkah ketiga ini, model yang dinyatakan
dalam diagram jalur dinyatakan dalam dua kategori dasar yaitu sebagai
berikut.
57
a. Persamaan-persamaan struktural (structural equation)
Persamaan ini dirumuskan untuk menyatakan hubungan kausalitas antar
berbagai konstruk. Persamaan struktural dari model diagram jalur
penelitian ini dinyatakan sebagai berikut.
Y1 = γ X + ε1 ................................................................................(1)
Y2 = γ X + ε1 β1 Y1 + ε2 ...............................................................(2)
Keteraangan :
γ (gamma) = hubungan langsung variabel eksogen terhadap variabel
endogen
β (beta) = hubungan langsung variabel endogen terhadap variabel
endogen
ε (epsilon) = measurement error
X1 = kualitas layanan
Y1 = kepuasan
Y2 = WOM
b. Persamaan spesifikasi model pengukuran (measurement model)
Persamaan spesifikasi ini untuk menentukan variabel mana yang
mengukur konstruk serta menentukan serangkaian matriks yang
menunjukkan korelasi yang dihipotesiskan antar konstruk atau variabel.
3. Memilih Jenis Input Matrik dan Estimasi Model yang Diusulkan
Model persamaan struktural berbeda dari teknik analisis multivariat lainnya.
SEM hanya menggunakan data input berupa matriks varian/kovarian atau
matriks korelasi. Sedangkan teknik estimasi model yang digunakan adalah
Maximum Likelihood Estimation (MLE) dengan program AMOS. Menurut
Ferdinand (2002:165) estimasi dilakukan secara bertahap, yaitu sebagai
berikut.
a. Teknik confirmatory factor analysis, yaitu teknik yang ditujukan untuk
mengestimasi measurement model dan menguji unidimensionalitas baik
58
konstruk eksogen maupun konstruk endogen. Pada tahap ini, model akan
mengkonfirmasi apakah variabel yang diamati dapat mencerminkan faktor
yang dianalisis. Terdapat dua uji dasar confirmatory factor analysis yaitu
uji kesesuaian model (Goodness Of Fit) dan uji signifikansi bobot faktor.
Pada tahap confirmatory factor analysis juga dilakukan uji validitas dan
reliabilitas sebagai berikut.
i. Pengujian validitas suatu indikator konstruk dapat dilakukan dengan
pengujian convergent validity. Covergent validity dapat dinilai dari
measurement model yang dikembangkan dalam penelitian dengan
menentukan apakah setiap indikator yang diestimasi secara valid
mengukur dimensi dari konsep yang diujinya. Covergent validity akan
menjelaskan hubungan antar konstruk serta indikator yang
membentuknya. Sebuah indikator menunjukkan convergent validity
yang signifikan apabila koefisien variabel indikator itu lebih besar dari
dua kali standar error-nya (Anderson & Gebing, 1980 dalam
Ferdinand, 2002:187). Jika sebuah indikator memang menjelaskan
sebuah konstruk, maka indikator tersebut akan mempunyai factor
loading yang tinggi dengan konstruk tersebut serta total indikator akan
mempunyai variance extracted yang cukup tinggi (Santoso,
2011:109). Variance extracted dapat digunkan untuk menguji validitas
masing-masing konstruk. Menurut Santoso (2011:111) variance
extracted diatas 0,5 dapat dijadikan tanda adanya konvergensi yang
59
memadai. Variance extracted dapat dicari dengan rumus sebagai
berikut.
variance extracted = Σ standardized loading2
Σ standardized loading2 + Σεj ..............................(1)
Keterangan :
1) Standardized loading diperoleh langsung dari standardized loading
untuk tiap-tiap indikator
2) εj adalah measurement error = 1 – (standardized loading)2
ii. Reliabilitas adalah ukuran mengenai konsistensi internal dari
indikator-indikator sebuah konstruk yang menunjukkan derajat sampai
dimana masing-masing indikator tersebut mengindikasikan sebuah
konstruk atau faktor laten yang umum. Cara yang dapat digunakan
untuk mengukur reliabilitas adalah dengan menghitung composite
(construct) reliability. Construct reliability didapat dengan rumus
berikut.
construct reliability = (Σ standardized loading)2
(Σ standardized loading)2
+ Σεj ...........................(2)
Keterangan :
1) Standardized loading diperoleh langsung dari standardized
loading untuk tiap-tiap indikator
2) εj adalah measurement error = 1 – (standardized loading)2
Nilai batas yang digunakan untuk menilai sebuah tingkat reliabilitas
yang dapat diterima adalah 0,70. Dalam penelitian eksploratori,
reliabilitas yang sedang antara 0,5 sampai 0,6 sudah cukup untuk
menjustifikasi sebuah hasil penelitian (Nunally dan Bernstein, 1994
dalam Ferdinand, 2002:193).
60
b. Teknik Full Structural Equation Model, yaitu teknik yang digunakan
untuk menguji kausalitas yang telah dinyatakan sebelumnya. Melalui
analisis full model akan memperlihatkan ada tidaknya kesesuaian model
dan hubungan kausalitas dalam model yang diuji. Pengujian structural
equation model dilakukan dengan dua cara yaitu uji kesesuaian model
serta uji signifikansi kausalitas melalui uji koefisien regresi.
4. Menilai identifikasi model struktural
Problem identifikasi adalah ketidakmampuan proposed model untuk
menghasilkan unique estimated. Cara melihat ada tidaknya problem
identifikasi adalah dengan melihat hasil estimasi yang meliputi sebagai
berikut.
a. Standar error untuk satu atau beberapa koefisien sangatlah besar.
b. Program tidak mampu menghasilkan matriks informasi yang seharusnya
disajikan.
c. Nilai estimasi yang tidak mungkin misalnya error variance yang negatif.
d. Adanya nilai korelatif yang tinggi(> 0,90) antar koefisien estimasi.
5. Evaluasi kriteria goodness of fit
Langkah yang harus dilakukan sebelum menilai kelayakan dari model
struktural adalah menilai apakah data yang akan diolah memenuhi asumsi
model persamaan struktural. Menurut Ferdinand (2002:51) ada beberapa
asumsi SEM yang harus dipenuhi dalam prosedur pengumpulan dan
pengolahan data yaitu sebagai berikut.
61
a. Ukuran sampel
Ukuran sampel yang harus dipenuhi dalam pemodelan ini adalah minimum
berjumlah 100 selanjutnya menggunakan perbandingan lima observasi
untuk setiap estimasi parameter.
b. Normalitas dan Linearitas
Normalitas dapat diuji dengan melihat gambar histogram atau dapat diuji
dengan metode-metode statistik. Uji linearitas dapat dilakukan dengan
mengamati scatterplots dari data yaitu dengan memilih pasangan data
dam dilihat pola penyebarannya untuk menduga ada tidaknya linearitas.
Evaluasi normalitas dilakukan dengan menggunakan kriteria critical ratio
skewness atau curtosis value sebesar ± 2,58 pada tingkat signifikasi 0,01,
data dapat disimpulkan mempunyai distribusi normal jika nilai critical
ratio skewness atau curtosis berada diantara -2,58 dan +2,58.
c. Outliers
Outlier adalah observasi yang muncul dengan nilai-nilai ekstrim baik
secara univariat maupun multivariat yaitu yang muncul karena kombinasi
karakteristik yang unik yang dimilikinya dan terlihat sangat jauh berbeda
dengan observasi-observasi lainnya. Outliers dapat diketahui dengan
membandingkan nilai pada output observation futhest from the centroid.
Data akan dianggap outliers jika nilai mahalanobis d-squared (χ2) hitung
lebih besar dari χ2 pada tabel.
Setelah asumsi SEM terpenuhi, langkah berikutnya adalah menguji
kesesuaian dan uji statistik. Dalam analisis SEM tidak ada alat uji statistik
tunggal untuk mengukur atau menguji hipotesis mengenai model (Hair, dkk.
dalam ferdinand, 2002:54). Beberapa jenis fit index yang mengukur derajat
62
kesesuaian antara model yang dihipotesiskan dengan data yang disajikan,
antara lain sebagai berikut.
1) χ2 – Chi-squared Statistik
Alat uji paling fundamental untuk mengukur overall fit adalah likelihood
ratio Chi-square statistik. Chi-square ini bersifat sangat sensitif terhadap
besarnya sampel yang digunakan. Dasar pengambilan keputusan dalam
uji Chi-square ini adalah sebagai berikut (Santoso, 2011:98).
a. Membandingkan χ2 hitung dengan χ
2 tabel
Jika χ2 hitung ≤ χ
2 tabel, maka matriks kovarian sampel tidak
berbeda dengan matriks kovarian estimasi.
Jika χ2 hitung > χ
2 tabel, maka matriks kovarian sampel berbeda
dengan matriks kovarian estimasi.
b. Melihat angka probabilitas (ρ) pada output AMOS
Jika ρ ≥ 0,05, maka matriks kovarian sampel tidak berbeda dengan
matriks kovarian estimasi.
Jika ρ < 0,05, maka matriks kovarian sampel berbeda dengan
matriks kovarian estimasi.
2) GFI (Goodness Of Fit Index)
Secara teoritis, angka GFI berkisar antara 0 (poor fit) sampai 1 (perfect
fit) dengan pedoman bahwa semakin hasil GFI mendekati angka 1, akan
semakin baik model tersebut menjelaskan data yang ada. Menurut
Ferdinand (2002:57) nilai GFI yang diharapkan adalah sebesar ≥ 0,90.
3) AGFI (Adjusted Goodness Of Fit)
Adjusted Goodness Of Fit merupakan pengembangan dari GFI yang
disesuaikan dengan ratio degree of freedom untuk proposed model
63
dengan degree of freedom untuk null model. Nilai yang
direkomendasikan adalah sama atau ≥ 0,90.
4) CMIN/DF
Adalah nilai Chi-square dibagi dengan Degree Of Freedom. Menurut
Wheaton et al. dalam Ferdinand (2002:24) nilai rasio 5 (lima) atau
kurang dari lima merupakan ukuran yang reasonable. Peneliti lain seperti
Byrne dalam Ferdinand (2002:24) mengusulkan nilai rasio ini ≤ 2,0
merupakan ukuran fit.
5) TLI (Tucker lewis Index)
Tucker lewis Index atau dikenal dengan nonnormed fit index (NNFI),
pertama kali diusulkan sebagai alat untuk mengevaluasi analisis faktor,
tetapi sekarang dikembangkan untuk SEM. Ukuran ini menggabungkan
ukuran parsimony ke dalam index komparasi antara proposed model dan
null model dan nilai TLI berkisar dari 0 sampai 1,0. Nilai TLI yang
direkomendasikan adalah ≥ 0,95.
6) CFI (Comparative Fit Index)
Indeks ini pada dasarnya membandingkan angka NCP (Non Centrality
Parameter) pada berbagai model. CFI mempunyai range value antara 0
sampai 1. Pada umumnya, nilai diatas 0,95 menunjukkan model sudah fit
dengan data yang ada.
7) RMSEA (Root Mean Square Error Of Approximation)
RMSEA adalah sebuah indeks yang dapat digunakan untuk
mengompensasikan Chi-square statistik dalam sampel besar. Nilai
RMSEA ≤ 0,08 merupakn indeks untuk dapat diterimanya model yang
64
menunjukkan sebuah close fit dari model berdasarkan degrees of freedom
(Browne & Cudeck, 1993 dalam Ferdinand, 2002:56).
6. Interpretasi dan Modifikasi Model
Ketika model telah dinyatakan diterima, maka dapat dipertimbangkan
dilakukannya modifikasi model untuk memperbaiki penjelasan teoritis atau
goodness of fit. Jika model dimodifikasi, maka model tersebut harus di cross
validated (diestimasi dengan data terpisah) sebelum model modifikasi
diterima.
Tabel 4.2
Indeks Kesesuaian
(Goodness Of-Fit Indedex)
Goodnees of fix index Cut-off Value
X2-Chi Square
Significance Probability
RMSEA
GFI
AGFI
CMIN/DF
TLI
CFI
Diharapkan kecil
≥ 0,05
≥ 0,08
≤ 0,90
≥ 0,90
≤ 2,00
≥ 0,95
≥ 0,95
Sumber : Ferdinand. A.,2002
65
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil Penelitian
5.1.1 Profil LP2B
LP2B berdiri tanggal 11 Januari 1999 di bawah Yayasan Arimbawa
Wiyanthi. Lembaga pendidikan ini didirikan karena melihat semakin banyaknya
minat masyarakat Gianyar dan sekitarnya untuk bekerja di bidang pariwisata.
Pada saat itu belum terdapat sekolah pariwisata di Kabupaten Gianyar sehingga
membuat Ibu Pande Made Sukerti sebagai pendiri Yayasan Arimbawa Wiyanti
tergerak hatinya untuk mendirikan lembaga pelatihan pariwisata agar masyarakat
Gianyar dan sekitarnya tidak jauh-jauh sekolah ke Denpasar. LP2B dipimpin oleh
Dedek Arimbawa, SH dengan Ijin Lembaga yang dikeluarkan oleh Dinas Tenaga
Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Gianyar No.560/008/Nakertrans
Sebagai lembaga pelatihan pariwisata dan kapal pesiar pertama di Gianyar,
LP2B didirikan untuk menyediakan SDM (Sumber Daya Manusia) yang
berkualitas dan siap kerja di bidang pariwisata. Disamping itu juga, menjadi
lembaga pendidikan dan pelatihan pariwisata yang terdepan, baik secara ilmiah
maupun praktis khususnya di daerah Gianyar. LP2B saat ini sudah memiliki
sarana dan prasarana sangat memadai untuk melaksanakan kegiatan belajar
mengajar. Seperti gedung kuliah baru yang berdiri sejak tahun akademik
2010/2011 di jalan By-Pass Darma Giri No. 23 Gianyar, disamping kampus A di
jalan Kebo Iwa No. 21 Gianyar.
65
66
Fasilitas ruang perkuliahan dilengkapi dengan AC, audio visual, white
board, overhead projector dan LCD monitor dan laboratorium praktik seperti
ruang cook, house keeping, FO serta restaurant. Para instruktur/dosen
berpengalaman di bidangnya masing-masing telah disiapkan sehingga dapat
membantu kelancaran pelaksanaan administrasi kemahasiswaan. Selain itu, LP2B
dalam proses belajar mengajar menggunakan system administrasi berbasiskan
Teknologi Informasi (TI) dan dalam satu kelas maksimal diikuti oleh 20
mahasiswa untuk mencetak lulusan yang berkualitas.
Sebagai Lembaga Pendidikan dan Pelatihan, LP2B tetap konsekuen
melaksanakan konsep Competency Based Traning dengan Standar Kompetensi
Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) ditunjang hotel sebagai tempat praktik kerja
lapangan sebelum mahasiswa melaksanakan kegiatan magang di Bali, luar Bali
atau di luar negeri. Sehingga LP2B sudah melakukan three in one program yaitu
mendidik/melatih, uji kompetensi dan penempatan.
Sesuai dengan tujuan pendidikan nasional serta misi dan tujuan Yayasan
Arimbawa Wiyanti, maka LP2B memiliki tujuan sebagai berikut :
Membantu pemerintah dan masyarakat dalam menyiapkan peserta diklat sebagai
insan akademis yang berkepribadian penerus generasi bangsa yang berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945.
1) Menjadi lembaga diklat bidang Perhotelan yang professional bertaraf
internasional.
2) Membantu Pemerintah dalam menanggulangi masalah ketenagakerjaan
terutama mengurangi masalah pengangguran.
67
3) Mendorong tumbuh berkembangnya masyarakat umumnya dan lulusan
diklat untuk berinovasi, berkreasi membuka lapangan kerja berjiwa
wirausaha.
4) Ikut serta menjaga kelestarian nilai-nilai budaya bangsa skala nasional,
regional sebagai aset pariwisata.
5) Menjalin komunikasi aktif dengan pihak pemerintah, swasta dan lembaga
diklat dalam rangka penciptaan stabilitas masyarakat.
1. Visi dan Misi LP2B
LP2B mempunyai visi dan misi sebagai berikut :
1) Visi
Menjadikan Lembaga Pelatihan Pariwisata Bali (LP2B) sebagai
pendidikan tinggi terdepan di Indonesia untuk menghasilkan
lulusan/Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul, terampil, mandiri,
beriman, demokrasi, berkeadilan serta memiliki kompetensi internasional
dibidang Perhotelan dan Kapal Pesiar
2) Misi
Adapun Misi dari LP2B adalah sebagai berikut :
1. Menyelenggarakan Pelatihan Profesional yang berbasis kompetensi di
bidang Kepariwisataan sesuai dengan perundang – undangan yang
berlaku.
2. Melaksanakan Proses Belajar Mengajar yang bermutu dan konsisten.
3. Memberdayakan mahasiswa untuk target kelulusan tepat waktu dengan
memberikan pelayanan yang baik dari seluruh civitas academica .
68
4. Melaksanakan pengabdian masyarakat dengan memberikan kontribusi
yang bersifat konkrit dan langsung dirasakan manfaatnya dalam waktu
singkat.
5. Meningkatkan mutu SDM melalui kegiatan pendidikan, pelatihan dan
penelitian.
6. Mengembangkan dan menjaga serta memperluas kerjasama dengan
institusi pendidikan tinggi nasional, internasional, industri, dan
pemerintah secara selaras terpadu, berkelanjutan dan berjiwa nasional.
7. Ikut serta berpartisipasi untuk menjaga keharmonisan serta menjaga
kelestarian alam lingkungan atas dasar konsep “Tri Hita Karana”
2. Struktur Organisasi LP2B
Struktur organisasi mempunyai peranan penting dalam menjaga
kelancaran serta kelangsungan lembaga dalam mencapai tujuannya. Struktur
organisasi LP2B sebagai berikut :
69
STRUKTUR ORGANISASI LP2B
Gambar 5.1 Struktur Organisasi LP2B
Sumber : LP2B, 2011
YAYASAN PENDIDIKAN WIYANTHY
DIREKTUR DEDEK ARIMBAWA, SH
DIREKTUR AKADEMIK HJ.SYLVIA WIYANTHI, ST
DIREKTUR KEPEGAWAIAN & KEUANGAN
DRS. H. HASANUDIN SAID
DIREKTUR MAGANG & PENEMPATAN
DESI ARIANTI, SE
PROGRAM FO (KANTOR DEPAN) JURUSAN FO (KANTOR DEPAN)
PROGRAM F&B SERVICE (TATA HIDANGAN)
JURUSAN F&B SERVICE (TATA HIDANGAN)
PROGRAM F & B PRODUCTION (TATA BOGA)
JURUSAN F& B PRODUCTION (TATA BOGA)
PROGRAM HOUSE KEEPING (TATA GRAHA) JURUSAN HOUSE KEEPING (TATA GRAHA)
PROGRAM SPA THERAPIST JURUSAN SPA THERAPIST
PROGRAM BAHASA ASING
JURUSAN BAHASA ASING
BAHASA INGGRIS
BAHASA MANDARIN
BAHASA ITALIA
INSTRUKTUR
TATA
USAHA INSTRUKTUR
PROGRAM KOMPUTER JURUSAN KOMPUTER
70
5.1.2. Profil Responden
Dalam penelitian ini, responden yang diminta untuk mengisi kuesioner
adalah mahasiswa/mahasiswi D1 tahun ajaran 2006/2007 sampai dengan
2010/2011 yang sudah tamat kuliah di LP2B. Adapun penelitian terhadap
responden dilakukan pada bulan September sampai November 2011 dan
karakteristik responden dapat dilihat pada Tabel 5.1
Tabel 5.1
Distribusi Karakteristik Responden
No Karakteristik Responden Keterangan Frekuensi Persentase
1
Jenis Kelamin
Laki-laki 105 67,74
Perempuan 50 32,26
Total 155 100
2
Umur
18-20 92 59,35
21-23 42 27,1
24-26 17 10,97
27-30 4 2,58
Total 155 100
3
Tahun Angkatan
2007/2008 6 3,87
2008/2009 26 16,77
2009/2010 47 30,32
2010/2011 76 49,04
Total 155 100
4
Jurusan
Tata Hidangan 63 40,65
Tata Graha 42 27,1
Tata Boga 44 28,38
Kantor Depan 2 1,29
Spa Therapist 4 2,58
Total 155 100
Sumber : Lampiran 2
Pada Tabel 5.1 dapat dipaparkan bahwa jumlah responden terbanyak
berdasarkan jenis kelamin adalah laki-laki dengan jumlah 105 orang (67,74%)
lebih banyak dibandingkan dengan responden yang berjenis kelamin perempuan
sebanyak 50 orang (32,36%).
71
Berdasarkan dengan golongan umur responden yang terbanyak adalah
antara 18-20 tahun dengan jumlah 92 orang (59,35%) dibandingkan golongan
umur 21-23 tahun dengan jumlah 42 orang (27,1%), 24-26 tahun sebanyak 17
orang (10,97%), dan 27-30 tahun sebanyak 4 orang (2,58%).
Berdasarkan tahun angkatan, responden tahun angkatan 2010/2011
menjadi responden yang paling banyak yaitu sejumlah 76 orang (49,04%)
dibandingkan 2007/2008 sebanyak 6 orang (3,87%), 2008/2009 sebanyak 26
orang (16,77%), dan 2009/2010 sebanyak 47 orang (30,32%).
Sedangkan berdasarkan jurusan, responden jurusan tata hidangan menjadi
responden yang paling banyak yaitu sejumlah 63 orang (40,65%) dibandingkan
dengan tata graha sebanyak 42 orang (27,1%), tata boga 44 orang (28,38%),
kantor depan sebanyak 2 orang (1,29%), dan spa therapis sebanyak 4 orang
(2,58%).
5.1.3 Distribusi Frekuensi
Statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui tanggapan responden
terhadap masing-masing indikator dari variable laten, dengan mendeskripsikan
data melalui tabel distribusi frekuensi jawaban responden terhadap pernyataan
yang diajukan. Mengetahui penilaian responden baik atau tidak digunakan rata-
rata skor yang dibagi menjadi empat klasifikasi dari skala 1 (yang terendah)
sampai skala 5 (yang tertinggi) (Umar, 2005: 137), yang dihitung dengan rumus :
72
Keterangan :
m = Jumlah responden
n = Jumlah skala
Dengan demikian, klasifikasi penilaian terhadap variabel penelitian secara
menyeluruh akan dilihat dari rata-rata skor dengan kriteria sebagai berikut :
1,00 – 1,80 = sangat tidak baik/sangat rendah
1,81 – 2,60 = tidak baik/rendah
2,61 – 3,40 = cukup baik
3,41 – 4,20 = baik/tinggi
4,21 – 5,00 = sangat baik/sangat tinggi
Statistik deskriptif dari persepsi alternatif jawaban responden digunakan
untuk mengetahui tanggapan responden terhadap alternatif jawaban masing-
masing variabel dan dimensi. Untuk mengetahui penilaian responden baik atau
tidak baik digunakan rata-rata skor dari skala 5 (Sangat setuju), 4 (Setuju), 3
(Netral), 2 (Tidak setuju), sampai dengan 1 (Sangat tidak setuju). Hasil dari
distribusi frekuensi jawaban responden masing-masing konstruk dapat dilihat
sebagai berikut ini.
73
1. Konstruk Kualitas Layanan
Tabel 5.2
Distribusi Persentase Persepsi Responden
Berdasarkan Penilaian Terhadap Variabel Kualitas Layanan LP2B
Dimensi Indikator Skor Jawaban (%)
Juml
ah Jumlah
Skor
Rata-
Ket
1 2 3 4 5 (%) Orang Rata
Lokasi
kampus 18.06
14.19
14.19
35.48 18.06
100
155
3,2 Cukup
baik
Tempat
parkir
7.74
19.35
22.58
31.61
18.71 100 155
3,3 Cukup
baik
Bukti Fisik
(Tangibles)
Penampilan
pegawai
10.97
20.00
16.13
32.90
20.00 100 155
3,3 Cukup
baik
Penampilan
instruktur
9.03
21.29
16.77
35.48
17.42 100 155
3,3 Cukup
baik
Ruang
kuliah yg
nyaman
10.32
14.84
20.65
36.77
17.42 100 155
3,4 Cukup
baik
Ruang
kuliah yg
bersih
3.87
13.55
25.16
34.19
23.23 100 155
3,6 Cukup
baik
Toilet
mahasiswa
yg bersih
8.39
20.00
20.00
23.23
28.39
100
155
3,4 Cukup
baik
Rata-rata 9,77
17,61
19.35
32.81
20.46
3,4
Cukup
baik
Kemampuan
pegawai
14.84
27.10
14.19
32.26
11.61
100 155
3,0 Cukup
baik
Keakuratan
informasi
6.45
25.81
20.65
31.61
15.48 100 155
3,2 Cukup
baik
Keandalan
(Reliabili-
ty)
Kemampuan
instruktur
dalam
memotifasi
mahasiswa
16.77
23.87
18.06
30.97
10.32 100 155
2,9 Cukup
baik
Ketepatan
waktu
kehadiran
instruktur
13.55
17.42
23.87
25.81
19.35 100 155
3,2 Cukup
baik
Kemampuan
instruktur
dalam
penyampai-
an materi
16.77
21.29
18.06
21.94
21.94 100 155
3,1 Cukup
baik
Rata-rata
13.68
23.1
18.96
28.52
15.74
3,1
Cukup
baik
74
Dimensi
Indikator
Skor Jawaban (%)
Skor
Rata-
Rata
Ket
1 2 3 4 5
Ketanggap-
an pegawai
11.61
24.52
15.48
29.03
19.35 100 155
3,2 Cukup
baik
Daya
Tanggap
(Responsiv
eness)
Kesediaan
pegawai
mendengar-
kan keluhan
mahasiswa
17.42
27.74
17.42
21.94
15.48 100 155
2,9 Cukup
baik
Kecepatan
pegawai
menindaklan
juti keluhan
mahasiswa
11.61
26.45
12.90
33.55
15.48 100 155
3.1 Cukup
baik
Ketanggap-
an instruktur
14.84
21.94
15.48
25.81
21.94 100 155
3.2
Cukup
baik
Rata-rata
13.87
25.16
15.33
27.58
18.06
3,1
Cukup
baik
Kualitas
instruktur
21.94
14.84
10.97
31.61
20.65 100 155
3,1 Cukup
baik
Jaminan
(Assuran-
ce)
Pengalaman
mengajar
instruktur
7.10
18.06
16.77
36.77
21.29 100 155
3,5 Cukup
baik
Citra positif
15.48
15.48
10.97
32.26
25.81 100 155
3,4 Cukup
baik
Kemudahan
informasi
21.29
13.55
10.32
31.61
23.23 100 155
3,2 Cukup
baik
Rata-rata
16.45
15.48
12.27
33.06
22.74
3,3
Cukup
baik
Empati
(Empathy)
Kesediaan
pegawai
memberikan
pelayanan
16.13
25.81
16.13
29.68
12.26 100 155
3,0 Cukup
baik
Kesediaan
pegawai
memberikan
perhatian
14.19
23.23
18.06
34.84
9.68 100 155
3,0 Cukup
baik
Kesediaan
instruktur
memberikan
pelayanan
13.55
31.61
23.87
24.52
6.45 100 155
2,8 Cukup
baik
Kesediaan
instruktur
memberikan
perhatian
7.10
24.52
16.77
40.00
11.61 100 155
3,2 Cukup
baik
Rata-rata
12.74
26.29
18.71
32.26
10.00
3,0
Cukup
baik
Sumber : Lampiran 3
75
Berdasarkan Tabel 5.2, dari hasil penelitian bahwa rata-rata tanggapan responden
sebagai berikut :
1) Pada indikator bukti fisik (Tangible), skor rata-rata persepsi responden
terhadap bukti fisik adalah sebesar 3,4 yang menunjukkan kriteria cukup baik.
Namun, dari keseluruhan skor rata-rata persepsi terhadap bukti fisik,
responden memiliki berbagai macam penilaian. Rata-rata menunjukkan
bahwa jawaban responden mengenai bukti fisik : Sangat Tidak Setuju
(9,77%), Tidak Setuju (17,61%), Netral (19,35%), Setuju (32,81%), Sangat
Setuju (20,46%). Mengacu pada jawaban responden tersebut, lebih dominan
responden setuju memberikan penilaian yang baik terhadap faktor bukti fisik
(Tangible) dari LP2B. Skor rata-rata persepsi responden pada pernyataan
bukti fisik (Tangible) yang paling rendah adalah pada indikator lokasi
kampus. Sedangkan skor rata-rata pernyataan persepsi responden yang paling
tinggi adalah pada indikator LP2B memiliki ruang kuliah yang bersih. Hal ini
menunjukkan bahwa sebagian besar responden setuju bahwa bukti fisik yang
diberikan oleh LP2B terhadap mahasiswanya dinilai cukup baik.
2) Pada indikator kehandalan (Reliability), skor rata-rata persepsi responden
terhadap kehandalan adalah sebesar 3,1 yang menunjukkan kriteria yang
cukup baik. Namun, dari keseluruhan skor rata-rata persepsi terhadap
kehandalan, responden memiliki berbagai macam penilaian. Rata-rata
menunjukkan bahwa jawaban responden mengenai kehandalan : Sangat
Tidak Setuju (13,68%), Tidak Setuju (23,1%), Netral (18,96%), Setuju
(28,52%), Sangat setuju (15,74%). Mengacu pada jawaban responden
76
tersebut, lebih dominan responden setuju memberikan penilaian yang baik
terhadap kehandalan pelayanan LP2B. Skor rata-rata persepsi responden pada
pernyataan kehandalan (Reliability) yang paling rendah adalah pada indikator
kemampuan instruktur dalam memotifasi mahasiswa. Sedangkan skor rata-
rata pernyataan persepsi responden yang paling tinggi adalah pada indikator
keakuratan informasi dan keakuratan waktu kehadiran instruktur. Hal ini
menunjukkan bahwa sebagian besar responden setuju bahwa kehandalan
yang diberikan oleh LP2B terhadap mahasiswanya dinilai cukup baik.
3) Pada indikator Daya Tanggap (Responsiveness), skor rata-rata persepsi
responden terhadap daya tanggap adalah sebesar 3,1 yang menunjukkan
kriteria yang cukup baik. Namun, dari keseluruhan skor rata-rata persepsi
terhadap daya tanggap, responden memiliki berbagai macam penilaian. Rata-
rata menunjukkan bahwa jawaban responden mengenai daya tanggap : Sangat
Tidak Setuju (18,06%), Tidak Setuju (27,58%), Netral (15,33%), Setuju
(25,16%), Sangat Setuju (13,87%). Mengacu pada jawaban responden
tersebut, lebih dominan responden setuju memberikan penilaian yang baik
terhadap daya tanggap pelayanan LP2B. Skor rata-rata persepsi responden
pada pernyataan Daya Tanggap (Responsiveness) yang paling rendah adalah
pada indikator kesediaan pegawai dalam mendengar keluhan mahasiswa.
Sedangkan skor rata-rata pernyataan persepsi responden yang paling tinggi
adalah pada indikator ketanggapan pegawai dan ketanggapan instruktur. Hal
ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden setuju bahwa Daya
77
Tanggap yang diberikan oleh LP2B terhadap mahasiswanya dinilai cukup
baik.
4) Pada indikator Jaminan (Assurance), skor rata-rata persepsi responden
terhadap jaminan kepastian adalah sebesar 3,3 yang menunjukkan kriteria
yang cukup baik. Namun, dari keseluruhan skor rata-rata persepsi terhadap
jaminan, responden memiliki berbagai macam penilaian. Rata-rata
menunjukkan bahwa jawaban responden mengenai jaminan : Sangat Tidak
Setuju (16,45%), Tidak Setuju (15,48%), Netral (12,27%), Setuju (33,06%),
Sangat Setuju (22,34%). Mengacu pada jawaban responden tersebut, lebih
dominan responden setuju memberikan penilaian yang baik terhadap jaminan
yang diberikan LP2B. Skor rata-rata persepsi responden pada pernyataan
Jaminan (Assurance) yang paling rendah adalah pada indikator kualitas
instruktur. Sedangkan skor rata-rata pernyataan persepsi responden yang
paling tinggi adalah pada indikator pengalaman mengajar instruktur. Hal ini
menunjukkan bahwa sebagian besar responden setuju bahwa Jaminan
(Assurance) yang diberikan oleh LP2B terhadap mahasiswanya dinilai cukup
baik.
5) Pada indikator Empati (Empathy), skor rata-rata persepsi responden terhadap
empati adalah sebesar 3,0 yang menunjukkan kriteria cukup baik. Namun,
dari keseluruhan skor rata-rata persepsi terhadap empati, responden memiliki
berbagai macam penilaian. Rata-rata menunjukkan bahwa jawaban responden
mengenai empati : Sangat Tidak Setuju (12,74%), Tidak Setuju (26,29%),
Netral (18,71%), Setuju (32,26%), Sangat Setuju (10,00%). Mengacu pada
78
jawaban responden tersebut, lebih dominan responden setuju memberikan
penilaian yang baik terhadap empati yang diberikan LP2B. Skor rata-rata
persepsi responden pada pernyataan Empati (Empathy) yang paling rendah
adalah pada indikator kesediaan instruktur memberikan pelayanan.
Sedangkan skor rata-rata pernyataan persepsi responden yang paling tinggi
adalah pada indikator kesediaan instruktur memberikan perhatiaan. Hal ini
menunjukkan bahwa sebagian besar responden setuju bahwa Empati yang
diberikan oleh LP2B terhadap mahasiswanya dinilai cukup baik.
2. Konstruk Kepuasan
Tabel 5.3
Distribusi Persentase Persepsi Responden
Berdasarkan Penilaian Terhadap Variabel Kepuasan Mahasiswa LP2B
Indikator Skor Jawaban Jumlah Jumlah Rata- Ket
1 2 3 4 5 (%) Orang rata
Pelayanan sesuai harapan
22.58
15.48
13.55
27.74
20.65 100 155
3,1 Cukup
baik
LP2B merupakan
lembaga pendidikan
pariwisata terbaik di
Gianyar
15.48
16.13
21.29
32.90
14.19 100 155
3,1 Cukup
baik
Kuliah di LP2B
merupakan pilihan bijak
14.19
15.48
20.65
32.90
16.77 100 155
3,2 Cukup
baik
Puas dengan keputusan
kuliah di LP2B
13.55
23.23
16.13
26.45
20.65 100 155
3,2 Cukup
baik
Rata-rata
16.45
17.58
17.90
30.00
18.06
3,15
Cukup
baik
Sumber : Lampiran 3
Berdasarkan Tabel 5.3, skor rata-rata persepsi responden terhadap kepuasan
adalah sebesar 3,15 yang menunjukkan kriteria yang cukup baik. Namun, dari
keseluruhan skor rata-rata persepsi terhadap kepuasan, responden memiliki
berbagai macam penilaian. Rata-rata menunjukkan bahwa jawaban responden
mengenai kepuasan : Sangat Tidak Setuju (16,45%), Tidak Setuju (17,58%),
79
Netral (17,90%), Setuju (30,00%), Sangat Setuju (18,06%). Skor rata-rata
persepsi responden pada pernyataan kepuasan mahasiswa yang paling rendah
adalah pada indikator pelayanan sesuai harapan dan LP2B merupakan
lembaga pendidikan pariwisata terbaik di Gianyar. Sedangkan skor rata-rata
pernyataan persepsi setuju yang paling tinggi adalah pada indikator kuliah di
LP2B merupakan pilihan bijak dan puas dengan keputusan kuliah di LP2B.
Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden merasakan kepuasan
terhadap pelayanan yang diberikan oleh LP2B terhadap mahasiswanya cukup
baik.
3. Konstruk WOM
Tabel 5.4
Distribusi Persentase Persepsi Responden
Berdasarkan Penilaian Terhadap
Variabel WOM Mahasiswa LP2B
Indikator Skor Jawaban Jumlah Jumlah Rata- Ket
1 2 3 4 5 (%) Orang Rata
Cerita positif
12.26
17.42
17.42
32.26
20.65 100 155
3,3 Cukup
baik
Rekomendasi
18.06
16.77
16.13
31.61
17.42 100 155
3,1 Cukup
baik
Ajakan
15.48
16.13
16.13
32.26
20.00 100 155
3,3 Cukup
baik
Rata-rata
15.27
16.77
16.56
32.04
19.35
3,23
Cukup
baik
Sumber : Lampiran 3
Berdasarkan Tabel 5.4, skor rata-rata persepsi responden adalah sebesar 3,23
yang menunjukkan kriteria yang cukup baik. Namun, dari keseluruhan skor
rata-rata persepsi terhadap WOM mahasiswa, responden memiliki berbagai
macam penilaian. Rata-rata menunjukkan bahwa jawaban responden
mengenai WOM mahasiswa : Sangat Tidak Setuju (15,27%), Tidak Setuju
80
(16,77%), Netral (16,56%), Setuju (32,04%), Sangat Setuju (19,35). Skor
rata-rata persepsi responden pada pernyataan WOM mahasiswa yang paling
rendah adalah pada indikator rekomendasi. Sedangkan skor rata-rata
pernyataan persepsi responden yang paling tinggi adalah pada indikator cerita
positif dan ajakan. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden
akan meceritakan hal-hal positif tentang LP2B.
5.1.4 Hasil Analisis Hubungan Antara Konstruk Penelitian
1. Uji asumsi penggunaan SEM
Asumsi-asumsi yang menjadi persyaratan dalam pengumpulan dan
pengolahan data yang dianalisa dengan teknik model persamaan struktural antara
lain : ukuran sempel, normalitas data, sebaran data serta multikolinearitas dan
singularitas.
a. Ukuran Sampel
Model estimasi menggunakan Maximum Likelihood (ML) memerlukan
ukuran sampel antara 100 sampai 200. ukuran sampel dalam penelitian
ini adalah sebanyak 155 responden di mana telah memenuhi sampel
permodelan untuk SEM.
b. Hasil Uji Normalitas Data
Hasil uji normalitas univariat dan multivariate data dalam penelitian ini
untuk kedua syarat diatas tidak terpenuhi tetapi salah satu dari kriteria
tersebut terpenuhi yaitu dengan menggunakan kriteria Critical Ratio
Skweness (CR) ±2,58 maka dapat dikatakan bahwa tidak ada data dalam
81
penelitian ini yang mempunyai sebaran tidak normal, karena tidak ada
angka CR Skweness diluar ±2,58 yang dapat dilihat pada Tabel 5.5.
Tabel 5.5
Hasil Uji Normalitas Data
Variable Min Max Skew c.r. Kurtosis c.r.
X1.7 1.000 5.000 -.300 -1.524 -1.125 -2.860
X1.6 1.000 5.000 -.457 -2.321 -.555 -1.409
X1.5 1.000 5.000 -.482 -2.448 -.746 -1.896
X3.4 1.000 5.000 -.165 -.839 -1.283 -3.261
X3.3 1.000 5.000 -.169 -.860 -1.215 -3.087
X4.4 1.000 5.000 -.345 -1.752 -1.340 -3.406
X5.4 1.000 5.000 -.311 -1.582 -.962 -2.444
X5.1 1.000 5.000 -.034 -.173 -1.222 -3.106
X5.2 1.000 5.000 -.191 -.973 -1.119 -2.843
X5.3 1.000 5.000 .140 .712 -.932 -2.368
X4.3 1.000 5.000 -.460 -2.340 -1.148 -2.918
X4.1 1.000 5.000 -.271 -1.377 -1.374 -3.491
X4.2 1.000 5.000 -.479 -2.437 -.805 -2.046
X3.2 1.000 5.000 .129 .654 -1.223 -3.108
X2.5 1.000 5.000 -.083 -.423 -1.301 -3.306
X3.1 1.000 5.000 -.168 -.855 -1.211 -3.078
X2.1 1.000 5.000 -.067 -.341 -1.234 -3.136
X2.2 1.000 5.000 -.141 -.715 -1.033 -2.626
X2.3 1.000 5.000 -.078 -.394 -1.186 -3.014
X2.4 1.000 5.000 -.217 -1.103 -1.056 -2.684
X1.1 1.000 5.000 -.386 -1.962 -1.160 -2.948
X1.2 1.000 5.000 -.302 -1.536 -.894 -2.272
X1.3 1.000 5.000 -.338 -1.719 -1.061 -2.697
X1.4 1.000 5.000 -.337 -1.714 -.992 -2.520
Multivariate 15.762 2.777
Sumber : Lampiran 8
c. Hasil Uji Outliers
Deteksi terhadap multivariate outliers dilakukan dengan memperhatikan
hasil uji Observations Farthes From The Centroid (Mahalanobis
Distance). Kriteria yang digunakan adalah berdasarkan nilai Chi-square
82
pada derajat kebebasan (degree of freedom) 31 yaitu jumlah variabel
indikator pada tingkat signifikansi p<0,0001. Nilai mahalanobis distance
χ2 (31, 0.001) = 61,09831, apabila nilai mahalanobis d-squared lebih
besar dari nilai mahalanobis pada tabel, maka data tersebut adalah
multivariate outlieners yang harus dikeluarkan (Ghozali, 2008 : 228).
Nilai mahalanobis tidak ada diatas 61,09831 yang berarti tidak ada data
outliers pada data (Lampiran 8).
2. Hasil pengujian model pengukuran
Pengujian model SEM dilakukan secara bertahap dengan Confirmatory
Factor Analysis (CFA) dan Full Structural Equation Model. Pengujian model
konfirmatori dilakukan melalui dua tahap, yaitu tahap pertama, analisis faktor
konfirmatori orde pertama (1st order) untuk variabel bukti fisik (tangibles),
keandalan (reliability), daya tanggap (responsiveness), jaminan (assurance), dan
empati (empathy). Tahap kedua, dilanjutkan dengan analisis faktor konfirmatori
orde kedua (2nd
order) untuk konstruk kualitas layanan.
Selain dengan analisis faktor konfirmatori, uji validitas dan reliabilitas
juga dilakukan dengan melihat convergent validity, dan construct reliability. Hasil
pengolahan data untuk masing-masing tahap analisis faktor konfirmatori, uji
validitas, dan reliabilitas dapat dijelaskan sebagai berikut.
a. Analisis Faktor Konfirmatori Konstruk Eksogen
Tabel 5.6 menunjukkan bahwa hasil analisis data semua indikator yang
digunakan untuk membentuk sebuah model penelitian, pada proses analisis faktor
konfirmatori orde pertama (1st order) telah memenuhi kriteria goodness of fit yang
83
telah ditetapkan. Nilai probabilitas pada analisis ini menunjukkan nilai di atas
batas signifikan yaitu di atas 0,05, nilai ini menunjukkan bahwa hipotesis nol yang
menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan antara matriks kovarians sampel dan
matriks kovarian populasi yang diestimasi tidak dapat ditolak. Hal ini berarti,
tidak terdapat perbedaan antara matriks kovarians sampel dengan matriks
kovarians populasi yang diestimasi dan karena itu model ini dapat diterima.
Indeks-indeks kesesuaian model lainnya seperti GFI, AGFI, TLI, dan RMSEA
memberikan konfirmasi yang cukup untuk dapat diterimanya hipotesis
unidimensionalitas bahwa variabel bukti fisik (tangibles), keandalan (reliability),
daya tanggap (responsiveness), jaminan (assurance), dan empati (empathy) dapat
mencerminkan variabel laten yang dianalisis walaupun nilai dari CMIN/DF pada
konstruk reliability lebih besar 2, karena susah untuk mendapatkan model yang fit
100% jadi ada beberapa ketentuan yang akan kurang.
Tabel 5.6 Goodness of Fit Indexes CFA 1st Order Konstruk Kualitas Layanan
Sumber : Lampiran 4
Goodness of Fit
Index
Cut off
value
Hasil Model
Tangibles Reliability Responsiveness Assurance Empathy
Chi-square (CMIN) Diharapkan
kecil 19,944 10,403 2,552 1,138 1,860
Degree of freedom
Probability level (p)
≥ 0,05
14
0,132
5
0,065
2
0,279
2
0,566
2
0,395
CMIN/DF ≤ 2,00 1,425 2,081 1,276 0,569 0,930
GFI ≥ 0,90 0,964 0,975 0,992 0,996 0,994
AGFI ≥ 0,90 0,929 0,924 0,958 0,982 0,969
TLI ≥ 0,95 0,977 0,943 0,987 1,013 1,005
CFI ≥ 0,95 0,985 0,972 0,996 1,000 1,000
RMSEA ≤ 0,08 0,053 0,084 0,042 0,000 0,000
84
Tabel 5.7 Pengukuran Validitas Konstruk 1st Order
Unstd.
Estimate
Std.
Estimate S.E. C.R. P
X4.2 <--- Assurance 1.000 .754
X4.1 <--- Assurance 1.261 .784 .146 8.630 ***
X4.3 <--- Assurance .907 .586 .136 6.679 ***
X5.2 <--- Empathy 1.063 .583 .234 4.547 ***
X5.4 <--- Empathy 1.026 .604 .227 4.528 ***
X1.3 <--- Tangible 1.252 .818 .140 8.912 ***
X1.2 <--- Tangible .989 .694 .130 7.581 ***
X1.1 <--- Tangible 1.355 .831 .149 9.111 ***
X1.4 <--- Tangible 1.000 .683
X2.2 <--- Reliability 1.336 .815 .202 6.617 ***
X2.3 <--- Reliability 1.133 .640 .202 5.618 ***
X2.1 <--- Reliability 1.210 .679 .209 5.796 ***
X2.4 <--- Reliability 1.000 .552
X3.1 <--- Responsiveness 1.000 .699
X3.2 <--- Responsiveness .790 .542 .141 5.621 ***
X5.1 <--- Empathy 1.123 .588 .229 4.901 ***
X5.3 <--- Empathy 1.000 .593
X2.5 <--- Reliability .985 .506 .203 4.858 ***
X4.4 <--- Assurance 1.273 .785 .143 8.888 ***
X3.3 <--- Responsiveness 1.043 .745 .161 6.492 ***
X3.4 <--- Responsiveness .942 .627 .159 5.906 ***
X1.5 <--- Tangible .814 .562 .128 6.342 ***
X1.6 <--- Tangible .741 .570 .114 6.477 ***
X1.7 <--- Tangible .840 .542 .135 6.211 ***
Sumber : Lampiran 4
Berdasarkan data pada Tabel 5.7 dapat dijelaskan bahwa setiap indikator
pembentuk variabel laten menunjukkan hasil yang baik, yaitu nilai critical ratio
(C.R) di atas dua untuk seluruh indikator. Semua nilai probabilitas untuk masing-
masing indikator lebih kecil dari 0,05 (signifikan). Kemudian dilihat dari
standardized regression weight semua indikator pembentuk konstruk
menunjukkan loading factor > 0,5. Berdasarkan hasil ini, maka dapat dikatakan
bahwa indikator-indikator pembentuk konstruk kualitas layanan telah
85
menunjukkan sebagai indikator yang valid dalam pengukuran variabel laten.
Selanjutnya berdasarkan analisis faktor konfirmatori ini, maka model penelitian
ini dapat digunakan untuk analisis berikutnya.
Tahap kedua, dilanjutkan dengan analisis faktor konfirmatori orde kedua
(2nd order) untuk konstruk kualitas layanan yang hasilnya dapat dilihat pada
Gambar 5.2 berikut ini :
.80
Tangible.47
x1.4e4
.67
x1.3e3
.48
x1.2e2
.69
x1.1e1
.54
Reliability.30
x2.4e11
.41
x2.3e10
.66
x2.2e9
.46
x2.1e8
.15
Responsiveness
.49
x3.1e13
.26
x2.5e12
.32
x1.6e6
UJI HIPOTESIS
Chi-Square =252.844
Probability =.386
CMIN/DF =1.024
GFI =.883
TLI =.994
CFI =.995
RMSEA =.012
AGFI =.858
.29
x3.2e14
.19
Assurance
.57
x4.2e18
.61
x4.1e17
.34
x4.3e19
.75
.78
.59
.11
Empathy.35
x5.3e23
.34
x5.2e22
.35
x5.1e21
.36
x5.4e24
.58
.60
Service
Quality
.74
.38
.82
.69
.83
.68
.82
.64
.68
.55
.70
.54
.59
.59
e32
e33
e34
e35
e36
.33
.43
.90
.51
.62
x4.4e20
.78
.56
x3.3e15.39
x3.4e16
.75
.63
.32
x1.5e5
.29
x1.7e7
.56
.57
.54
Gambar 5.2 Confirmatory Factor Analysis 2nd Order Konstruk Kualitas
Layanan
Sumber : Lampiran 5
86
Ringkasan hasil uji kelayakan model confirmatory analysis Orde kedua
(2nd Order) konstruk kualitas layanan dapat dilihat pada Tabel 5.8 berikut ini :
Tabel 5.8 Hasil Uji Goodness of Fit 2nd Order Konstruk Kualitas Layanan
Konstruk Model Hasil
model
Cut off
value Keterangan
Kualitas
Pelayanan
Chi-square (CMIN) 252,844
Kecil χ2 dengan
df = 247 adalah
321,4167521
Degree of freedom
Probability level (p)
247
0,386
≥ 0,05
Baik
CMIN/DF 1,024 ≤ 2,00 Baik
GFI 0,883 ≥ 0,90 Marginal
AGFI 0,858 ≥ 0,90 Marginal
TLI 0,994 ≥ 0,95 Baik
CFI 0,995 ≥ 0,95 Baik
RMSEA 0,012 ≤ 0,08 Baik
Sumber : Lampiran 4
Hasil analisis data memperlihatkan bahwa semua indikator yang
digunakan untuk membentuk sebuah model penelitian, pada proses analisis faktor
konfirmatori telah memenuhi kriteria goodness of fit yang telah ditetapkan. Nilai
probabilitas pada analisis ini menunjukkan nilai di atas batas signifikansi yaitu
sebesar 0,386 atau di atas 0,05, nilai ini menunjukkan bahwa hipotesis nol yang
menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan antara matrik kovarian sampel dan
matrik kovarian populasi yang diestimasi tidak dapat ditolak. Hal ini berarti tidak
terdapat perbedaan antara matrik kovarian sampel dengan matrik kovarian
populasi yang diestimasi dan karena itu model ini dapat diterima. Indeks-indeks
kesesuaian lainnya seperti GFI (0,883), AGFI (0,858), TLI (0,994), CFI (0,995),
RMSEA (0,012) memberikan konfirmasi yang cukup untuk dapat diterimanya
87
hipotesis unidimensionalitas bahwa variabel kualitas layanan dapat mencerminkan
variabel laten yang dianalisis.
Hasil pengujian terhadap nilai-nilai muatan faktor (loading factor) dan
standardized regression weight untuk masing-masing indikator dapat dilihat
sebagai berikut.
Tabel 5.9 Regression Weight (Factor Loading) Measurement 2nd Order Model
Konstruk Kualitas Layanan
Estimate S.E. C.R. P Label
Reliability <--- ServQual 1.354 .393 3.446 *** par_5
Responsiveness <--- ServQual .900 .330 2.730 .006 par_6
Empathy <--- ServQual .571 .237 2.404 .016 par_15
Assurance <--- ServQual 1.000
Tangible <--- ServQual 1.933 .539 3.586 *** par_16
Sumber : Lampiran 5
Tabel 5.10 Standardized Regression Weight 2nd Order Konstruk Kualitas
Layanan
Estimate
Reliability <--- ServQual .736
Responsiveness <--- ServQual .383
Empathy <--- ServQual .329
Assurance <--- ServQual .430
Tangible <--- ServQual .896
Sumber : Lampiran 5
Berdasarkan data pada Tabel 5.9 dan Tabel 5.10 dapat dijelaskan bahwa
dimensi dari kualitas layanan menunjukkan hasil yang baik, yaitu nilai critical
ratio (C.R) di atas dua untuk seluruh indikator. Semua nilai probabilitas untuk
dimensi dari kualitas layanan lebih kecil dari 0,05 (signifikan). Kemudian dilihat
dari standardized regression weight indikator Reliability dan Tangible
menunjukkan loading factor > 0,5 sedangkan indikator Responsiveness, Empathy
dan Tangible menunjukkan loading factor < 0,5. Berdasarkan hasil ini, maka
88
dapat dikatakan bahwa dimensi dari kualitas layanan telah menunjukkan sebagai
indikator yang valid dalam pengukuran variabel laten. Selanjutnya berdasarkan
analisis faktor konfirmatori ini, maka model penelitian ini dapat digunakan untuk
analisis berikutnya.
b. Analisis Faktor Konfirmatori Konstruk Endogen
Tahap analisis faktor konfirmatori konstruk endogen ini menggunakan
tahap CFA model dua konstruk. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa
untuk masing-masing konstruk yang baik nilainya adalah positif (overridentified
model), dimana untuk variabel laten WOM sebelum dilakukan CFA model dua
konstruk, menghasilkan degree of freedom (df) = 0 (just identified model), yang
artinya diperlukan lagi tambahan variabel laten dan variabel manifest untuk
memberikan (df) yang positif dan besar (Santoso, 2007 : 52). Hal ini dilakukan
dengan tujuan agar pengujian lebih lanjut dapat dilakukan. Konstruk endogen
yang digunakan terdiri atas dua variabel laten yakni kepuasan dan WOM. Selain
hal tersebut, kepuasan dan WOM dibuat dengan model CFA dua konstruk karena
konstruk kepuasan dan WOM secara teoritis memiliki hubungan yang kuat dapat
dilihat pada Gambar 5.3.
89
WOM
.55
y2.2
e30
.72
y2.1
e29
UJI HIPOTESIS
Chi-Square =19.794
Probability =.100
CMIN/DF =1.523
GFI =.966
TLI =.974
CFI =.984
RMSEA =.058
AGFI =.927
Satisfaction
.49
y1.3
e27
.65
y1.2
e26
.55
y1.1
e25
.30
y1.4
e28
.70.81.74 .55
.62
y2.3
e31
.67
.74.79 .85
Gambar 5.3 Confirmatory Factor Analysis Konstruk Endogen
Sumber : Lampiran 6
90
Tabel 5.11 Hasil Uji Goodness of Fit Konstruk Endogen
Konstruk Model Hasil
model
Cut off
value Keterangan
Endogen
Chi-square (CMIN) 19,794
Kecil χ2 dengan
df = 13 adalah
34,5281
Degree of freedom
Probability level (p)
13
0,100
≥ 0,05
Baik
CMIN/DF 1,523 ≤ 2,00 Baik
GFI 0,966 ≥ 0,90 Baik
AGFI 0,927 ≥ 0,90 Baik
TLI 0,974 ≥ 0,95 Baik
CFI 0,984 ≥ 0,95 Baik
RMSEA 0,058 ≤ 0,08 Baik
Sumber : Lampiran 6
Hasil analisis data memperlihatkan bahwa semua indikator yang
digunakan untuk membentuk sebuah model penelitian, pada proses analisis faktor
konfirmatori telah memenuhi kriteria goodness of fit yang telah ditetapkan. Nilai
probabilitas pada analisis ini menunjukkan nilai di atas batas signifikansi yaitu
sebesar 0,100 atau di atas 0,05, nilai ini menunjukkan bahwa hipotesis nol yang
menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan antara matrik kovarian sampel dan
matrik kovarian populasi yang diestimasi tidak dapat ditolak. Hal ini berarti tidak
terdapat perbedaan antara matrik kovarian sampel dengan matrik kovarian
populasi yang diestimasi dan karena itu model ini dapat diterima. Indeks-indeks
kesesuaian lainnya seperti GFI (0,966), AGFI (0,927), TLI (0,974), CFI (0,984),
RMSEA (0,058) memberikan konfirmasi yang cukup untuk dapat diterimanya
hipotesis unidimensionalitas bahwa variabel kualitas layanan dapat mencerminkan
variabel laten yang dianalisis.
91
Hasil pengujian terhadap nilai-nilai muatan faktor (loading factor) dan
standardized regression weight untuk masing-masing indikator dapat dilihat
sebagai berikut.
Tabel 5.12 Regression Weight (Factor Loading) Measurement Model
Konstruk Endogen
Sumber : Lampiran 6
Tabel 5.13 Standardized Regression Weight Konstruk Endogen
Estimate
Y1.3 <--- Satisfaction .697
Y1.2 <--- Satisfaction .805
Y1.1 <--- Satisfaction .744
Y1.4 <--- Satisfaction .550
Y2.2 <--- WOM .738
Y2.3 <--- WOM .788
Y2.1 <--- WOM .849
Sumber : Lampiran 6
Berdasarkan data tersebut dapat dilihat bahwa setiap indikator pembentuk
variabel laten menunjukkan hasil yang baik, yaitu nilai crtical ratio (C.R) di atas
dua untuk seluruh indikator. Semua nilai probabilitas untuk masing-masing
indikator lebih kecil dari 0,05 (signifikansi). Kemudian dilihat dari standardized
regression weight semua indikator pembentuk konstruk menunjukkan loading
factor > 0,5. Dengan hasil ini, maka dapat dikatakan bahwa indikator-indikator
pembentuk konstruk kepuasan pelanggan telah menunjukkan sebagai indikator
yang valid dalam pengukuran variabel laten. Selanjutnya berdasarkan analisis
Estimate S.E. C.R. P Label
y1.3 <--- Satisfaction 1.000
y1.2 <--- Satisfaction 1.151 .138 8.355 *** par_1
y1.1 <--- Satisfaction 1.212 .161 7.545 *** par_2
y1.4 <--- Satisfaction .828 .139 5.947 *** par_3
y2.2 <--- WOM 1.000
y2.3 <--- WOM 1.038 .115 8.998 *** par_5
y2.1 <--- WOM 1.096 .120 9.157 *** par_6
92
faktor konfirmatori ini, maka model penelitian ini dapat digunakan untuk analisis
berikutnya.
5.1.5 Analisis Full Structural Equation Model
Sebelum analisis full structural equation model dilakukan, terlebih dahulu
dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Setelah itu barulah dilakukan pengujian
terhadap uji kesesuaian model dan uji kausalitas. Uji reliabilitas model
menunjukkan bahwa dalam sebuah model satu dimensi, indikator-indikator yang
digunakan memiliki derajat kesesuaian yang baik. Validitas konstruk mengukur
sampai seberapa jauh ukuran indikator mampu merefleksikan konstruk teoritisnya
yang dapat diukur dengan menggunakan convergent validity dan variance
extracted.
a. Convergent Validity dan variance extracted
Item-item atau indikator suatu konstruk harus converge atau share
(berbagi proporsi) varian yang tinggi dan ini sering disebut dengan
convergent validity. Sebuah indikator dimensi menunjukkan validitas
konvergen yang signifikan apabila koefisien variabel indikator itu lebih
besar dari dua kali standar error-nya (Anderson dan Gebing, 1980 dalam
Ferdinand, 2002:187).
Berdasarkan data yang disajikan Tabel 5.14 ditunjukkan bahwa semua
indikator menghasilkan nilai estimasi dengan critical ratio yang lebih
besar dari dua kali standar error-nya, maka dapat disimpulkan bahwa
indikator variabel yang digunakan adalah valid. Validitas konstruk juga
dapat dihitung dengan mencari variance extracted dari masing-masing
konstruk. Menurut Santoso (2011:113) variance extracted diatas 0,5 dapat
dijadikan tanda adanya konvergensi yang memadai. Variance extracted
93
dari masing-masing konstruk dapat dilihat pada Tabel 5.14 sebagai
berikut.
Tabel 5.14 Hasil Variance Extract
Variabel Σ Std
Loading2
Σ εj Variance
Extracted
Tangible 3,2561 3,1439 0,51
Reliability 2,0933 1,9067 0,52
Responsiveness 1,7312 1,4688 0,54
Assurance 3,8773 3,3267 0,54
Empathy 1,4821 1,3179 0,53
Satisfaction 1,9897 1,6103 0,55
WOM 1,9106 1,0894 0,64
Sumber : Lampiran 7
Tabel 5.14 memperlihatkan bahwa semua indikator dari konstruk yang ada
mampu menjelaskan konstruk masing-masing baik tangible, reliability,
responsiveness, assurance, empathy, satisfaction, dan WOM karena semua
variance extracted > 0,5.
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dapat dilakukan dengan membandingkan nilai cut off
value (0,70) dengan nilai masing-masing indikator. Hasil uji reliabilitas
disajikan pada Tabel 5.15 berikut ini.
Tabel 5.15 Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Σ Std
Loading2
Σ εj Construk
Reliability
Tangible 3,2561 3,1439 0,88
Reliability 2,0933 1,9067 0,84
Responsiveness 1,7312 1,4688 0,82
Assurance 3,8773 3,3267 0,90
Empathy 1,4821 1,3179 0,81
Satisfaction 1,9897 1,6103 0,83
WOM 1,9106 1,0894 0,84
Sumber : Lampiran 7
94
Berdasarkan Tabel 5.15 dapat dilihat bahwa masing-masing variabel
memiliki nilai construct reliability > cut off value (0,70) sehingga konstruk
tangible, reliability, responsiveness, assurance, empathy, satisfaction dan WOM
dapat dikatakan reliabel. Setelah uji validitas dan reliabilitas dilakukan dan dapat
dilihat bahwa masing-masing variabel dapat digunakan untuk mendefinisikan
sebuah konstruk, maka sebuah full model SEM dapat dianalisis. Hasil pengolahan
AMOS adalah sebagai berikut.
.72
Tangible.47
x1.4e4
.65
x1.3e3
.48
x1.2e2
.68
x1.1e1
.52
Reliability.31
x2.4e11
.40
x2.3e10
.67
x2.2e9
.46
x2.1e8
.18
Responsiveness
.49
x3.1e13
.25
x2.5e12
.61
WOM
.58
y2.2
e30
.67
y2.1
e29
.34
x1.6e6
UJI HIPOTESIS
Chi-Square =456.810
Probability =.146
CMIN/DF =1.072
GFI =.844
TLI =.979
CFI =.980
RMSEA =.022
AGFI =.818
z2
.29
x3.2e14
.24
Assurance
.57
x4.2e18
.61
x4.1e17
.35
x4.3e19
.75
.78
.59
.14
Empathy.35
x5.3e23
.34
x5.2e22
.35
x5.1e21
.36
x5.4e24
.58
.60
Service
Quality
.72
.42 .15
Satisfaction
.49
y1.3
e27
.63
y1.2
e26
.55
y1.1
e25
.38
.81
.69
.83
.68
.82
.63
.68
.56
.70
.54
.59
.59
z1
e32
e33
e34
e35
e36
.37
.49
.85
.50
.62
x4.4e20
.79
.56
x3.3e15.39
x3.4e16
.75
.62
.33
x1.5e5
.32
y1.4
e28
.30
x1.7e7
.70.79.74 .56
.66
y2.3
e31
.57
.58
.55
.82.76.81
.43
.51
Gambar 5.4 Full Structural Equation Model Kualitas Layanan, Kepuasan
dan WOM Sumber : lampiran 8
95
c. Uji Kesesuaian Model – Goodness Of Fit Test
Setelah asumsi-asumsi model SEM terpenuhi, maka dilakukanlah
pemeriksaan terhadap indeks-indeks kesesuaian model (goodness of fit),
dimana goodness of fit yang digunakan adalah sama seperti yang dilakukan
pada confirmatory factor analysis. Pengujian model pada SEM ditujukan
untuk melihat kesesuaian model. Adapun hipotesis kesesuaian yang
diajukan adalah sebagai berikut.
H0 : Matrik kovarian sampel tidak berbeda dengan matrik kovarian
estimasi
H1 : Matrik kovarian sampel berbeda secara signifikan dengan matrik
kovarian estimasi
Dasar pengambilan keputusan :
a. Membandingkan χ2 hitung dengan χ
2 tabel
Jika χ2 hitung ≤ χ
2 tabel, maka H0 diterima
Jika χ2 hitung > χ
2 tabel, maka H0 ditolak
b. Melihat angka probabilitas (ρ) pada output AMOS
Jika ρ ≥ 0,05 maka H0 diterima
Jika ρ < 0,05 maka H0 ditolak
Tabel 5.16 menunjukkan bahwa semua nilai default model dari tujuh
alat ukur (CMIN, Probability, CMIN/DF, TLI, CFI, dan RMSEA)
menunjukkan angka yang cukup tinggi. Hal tersebut mengindikasikan
bahwa model sudah fit dengan data yang ada, walaupun nilai GFI dan
AGFI menunjukkan penerimaan yang marginal. Begitu juga dilihat dari
angka probabilitas yang sudah lebih besar dari 0,05 yaitu sebesar 0,146
maka dapat diartikan model sudah fit dengan data yang ada. Dengan
96
demikian modifikasi model tidak diperlukan lagi. Hasil pengolahan data
ditunjukkan pada Tabel 5.16 berikut ini.
Tabel 5.16 Hasil Uji Goodness of Fit Full Model
Model Hasil
model
Cut off
value Keterangan
Chi-square (CMIN) 456,810 Kecil χ
2 dengan df = 426
adalah 475,1216
Degree of freedom 426
Probability level (p) 0,146 ≥ 0,05 Baik
CMIN/DF 1,072 ≤ 2,00 Baik
GFI 0,844 ≥ 0,90 Marginal
AGFI 0,818 ≥ 0,90 Marginal
TLI 0,979 ≥ 0,95 Baik
CFI 0,980 ≥ 0,95 Baik
RMSEA 0,022 ≤ 0,08 Baik
Sumber : lampiran 8
d. Uji Kausalitas
Uji kausalitas bertujuan untuk mengetahui hubungan kausalitas antar
konstruk eksogen dengan konstruk endogen dalam suatu penelitian. Hasil
uji regression weight dapat dilihat pada Lampiran 8. Hasil dari uji
kausalitas menunjukkan bahwa nilai critical ratio (C.R) tidak sama dengan
nol (semua lebih besar dari dua), dan pada nilai p<0,05. Sehingga dapat
dinyatakan bahwa terdapat hubungan nyata antara variabel kualitas
pelayanan dengan kepuasan dan WOM. Selanjutnya perlu dilakukan uji
statistik terhadap hubungan antar variabel yang nantinya digunakan
sebagai dasar untuk menjawab hipotesis penelititan yang telah diajukan.
Uji statistik hasil pengolahan dengan structural equation model (SEM)
dilakukan melalui nilai probability (ρ) dan critical ratio (C.R) masing-
masing hubungan antar variabel.
97
5.2 Pembahasan Penelitian
5.2.1 Hasil Pengujian dan Pembahasan Hipotesis
Output struktural parameter estimates dapat digunakan untuk menguji
hubungan konstruk eksogen-endogen yang ada dalam struktural model. Hasil
pengujian struktural parameter estimasi dapat dilihat pada output estimates bagian
regression weight. Sedangkan keeratan hubungan antar variabel dapat dilihat pada
output estimates bagian standardized regression weight. Berdasarkan hasil output
AMOS 16.0, maka didapat regression weight (Lampiran 8) dan standardized
regression weight masing-masing konstruk dapat dilihat pada Tabel 5.17.
Tabel 5.17 Standardized Regression Weight Full Model
Estimate
Satisfaction <--- ServQual .384
WOM <--- ServQual .426
WOM <--- Satisfaction .513
Sumber : Lampiran 8
Berdasarkan nilai regression weight (Lampiran 8) dan standardized
regression weight pada Tabel 5.17 dapat diperoleh hasil pengujian serta
pembahasan hipotesis sebagai berikut.
1. Hipotesis 1, yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan
antara kualitas layanan (X) dan kepuasan (Y1) adalah diterima dengan
koefisien sebesar 0,384 dan ρ value sebesar 0,003.
Berdasarkan hasil output regression weight (Lampiran 8) terlihat bahwa
kualitas layanan memiliki pengaruh signifikan terhadap kepuasan. Hal ini
berarti bahwa semakin baik kualitas layanan yang diberikan oleh LP2B maka
akan dapat meningkatkan kepuasan pada mahasiswanya. Temuan penelitian
98
ini mendukung hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Suwastika
(2010) yang menunjukkan bahwa kualitas layanan dapat menciptakan
kepuasan mahasiswa. Penelitian ini juga sesuai dengan hasil penelitian
Prasetianingrum (2009), menyatakan bahwa terdapat hubungan positif antara
variabel kualitas layanan terhadap variabel kepuasan mahasiswa. Temuan
penelitian ini juga sejalan dengan teori kualitas layanan menurut
Parasuraman, et al. (1988), yang menyebutkan bahwa pelanggan membentuk
suatu harapan terhadap nilai dan bertindak berdasarkan hal itu, dan mereka
memperhitungkan atau mengevaluasi penawaran mana yang akan
memberikan nilai tertinggi. Penawaran yang memenuhi harapan nilai
pelanggan mempengaruhi kepuasan dan kemungkinan pelanggan membeli
kembali. Apabila kualitas layanan yang dirasakan melampaui harapan berarti
layanan tersebut memberikan suatu nilai yang tinggi yang akan mendorong
terciptanya kepuasan yang sangat tinggi. Sebaliknya, apabila harapan tersebut
tidak tercapai maka diartikan kualitas layanan tidak memenuhi apa yang
diinginkan pelanggan atau perusahaan gagal dalam melayani pelanggannya.
Apabila harapan pelanggan sama dengan yang diperoleh berarti pelanggan
tersebut puas.
2. Hipotesis 2, yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan
antara kepuasan (Y1) dan WOM (Y2) adalah diterima dengan koefisien
sebesar 0,513 dan ρ value sebesar 0,000.
Berdasarkan hasil output regression weight (Lampiran 8) terlihat bahwa
kepuasan pelanggan memiliki pengaruh signifikan terhadap WOM. Hal ini
99
berarti bahwa semakin tinggi tingkat kepuasan yang dirasakan mahasiswa
LP2B, maka WOM positif mahasiswa semakin meningkat. Sebaliknya
semakin rendah tingkat kepuasan pelanggan maka akan menurunkan WOM
positif mahasiswa. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Brown et al. (2005), menyatakan bahwa ketika seorang
pemasar mampu menawarkan tingkat kepuasan yang maksimal kepada
konsumen, maka konsumen akan memiliki kecenderungan untuk melakukan
positive word of mouth. Studi ini juga memperkuat penelitian sebelumnya
yang dilakukan oleh Rosiana (2011) menyatakan jika semakin tinggi kepuasan
yang dirasakan oleh pelanggan, maka pelanggan tersebut akan melakukan
WOM kepada pihak-pihak lain dengan cara menceritakan hal-hal yang positif,
merekomendasikan kepada orang lain dan mengajak orang lain. Kepuasan
pelanggan dapat mempengaruhi hasil kinerja, termasuk loyalitas dan
komunikasi WOM atau minat mereferensikan. Selain itu, temuan penelitian ini
juga mendukung temuan penelitian Babin, Lee, Kim, dan Griffin (2005)
menyatakan bahwa kepuasan pelanggan berpengaruh positif terhadap minat
WOM. Kepuasan pelanggan berhubungan kuat secara positif terhadap WOM
(Ranaweera dan Prabhu, 2003, Brown et al., 2005 dan Fullerton, 2005).
3. Hipotesis 3, yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif dan
signifikan antara kualitas layanan (X) dan WOM (Y2) adalah diterima dengan
koefisien sebesar 0,426 dan ρ value sebesar 0,000.
Berdasarkan hasil output regression weight (Lampiran 8) dapat dilihat
bahwa kualitas layanan memiliki pengaruh signifikan terhadap WOM. Hal ini
100
berarti bahwa semakin baik kualitas layanan yang diberikan LP2B maka WOM
positif mahasiswa akan meningkat. Temuan penelitian ini mendukung penelitian
yang dilakukan oleh Harrison and Walker (2001), menyatakan bahwa kualitas jasa
merupakan suatu variabel yang mempengaruhi WOM. Penelitian ini menyatakan
bahwa kualitas jasa secara positif berpengaruh terhadap kecenderungan pelanggan
untuk melakukan WOM. Persepsi kualitias jasa perusahaan yang lebih tinggi dari
pada harapan konsumen, akan tercipta suatu WOM yang positif. Hasil penelitian
sebelumnya oleh Boulding et al. (1993), sangat percaya bahwa kualitas layanan
berpengaruh secara positif terhadap loyalitas dan WOM positif. Menurut
Zeithamal et al. (1996), menyatakan kualitas layanan berhubungan dengan
loyalitas konsumen dan komunikasi WOM yang positif. Menurut Harrison-
Walker (2001), menyatakan kualitas pelayanan berpengaruh positif terhadap
komunikasi WOM.
5.2.2 Hasil dan pembahasan pengaruh tidak langsung (indirrect effect)
Setelah melakukan uji terhadap hipotesis yang telah diajukan sebelumnya,
maka langkah selanjutnya adalah mempresentasikan hasil uji pengaruh secara
tidak langsung terhadap konstruk-konstruk yang diuji pengaruh kausalitasnya,
yaitu : pengaruh kualitas layanan terhadap WOM melalui kepuasan. Pengaruh
kualitas layanan dalam menciptakan WOM melalui kepuasan dapat dilihat dari
total effect yang timbul antara konstruk kualitas layanan terhadap WOM sebagai
berikut.
X → Y1 → Y2 = dirrect effect + indirrect effect
= 0,426 + 0,197
= 0,623
101
Berdasarkan perhitungan tersebut maka dapat dilihat bahwa kepuasan
dapat menjadi variabel intervening antara kualitas pelayanan dan WOM, dengan
koefisien indirrect effect sebesar 0,197. Hal ini berarti bahwa kepuasan dapat
menjadi variabel intervening antara kualitas layanan dan WOM, sehingga
kepuasan perlu juga diperhatikan untuk meningkatkan WOM mahasiswa LP2B.
Jika dibandingkan antara koefisien jalur langsung dan jalur tidak langsungnya
(0,426 dan 0,197), maka tetap pengaruh langsung dari kualitas layanan jauh lebih
kuat dari pada pengaruh tidak langsungnya melalui kepuasan. Hal ini berarti pihak
LP2B perlu untuk meningkatkan kualitas layanannya.
Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian Djati dan Dermawan
(2004), menyatakan bahwa kualitas layanan terbukti secara signifikan dan
berpengaruh kuat terhadap minat mereferensikan atau WOM melaui kepuasan
konsumen terlebih dahulu. Penelitian Chaniotakis dan Lymperopoulus (2009),
mengindikasikan bahwa disamping kepuasan, dimensi kualitas layanan secara
langsung mempengaruhi WOM adalah empati. Selain empati, dimensi tanggapan,
jaminan dan penampilan berpengaruh tidak langsung terhadap WOM melalui
kepuasan.
5.2.3 Keterbatasan penelitian
Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan antara lain sebagai berikut :
1. Objek penelitian yang hanya ditujukan pada satu objek saja, yakni
hanya LP2B, sehingga responden penelitian pun terbatas pada
mahasiswa LP2B.
2. Hasil penelitian ini tidak dapat digeneralisasi untuk kasus di luar objek
penelitian, karena setiap objek memiliki karakteristik yang berbeda.
102
Penelitian mendatang diharapkan dapat memperluas ruang lingkup
objeknya, tidak terbatas hanya pada satu lembaga pelatihan saja, tetapi
perlu ditambah lagi dengan lembaga pelatihan lain yang ada di
Kabupaten Gianyar.
3. Penelitian ini hanya meneliti pengaruh kualitas layanan terhadap
kepuasan dan WOM. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat
mengkaji konstruk lain yang mempengaruhi kepuasan dan WOM
terutama pada industri jasa pendidikan.
5.2.4 Implikasi Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan memberikan implikasi baik secara teoritis
maupun maupun praktis. Berikut adalah implikasi dari hasil penelitian ini :
1. Implikasi Teoritis
Implikasi teoritis yang dapat diberikan dari temuan penelitian ini adalah
sebagai berikut :
a. Hasil penelitian ini dapat melengkapi literatur pemasaran dan akan
menambah pengetahuan baru tentang evaluasi pengaruh suatu variabel
terhadap variabel lainnya berdasarkan kekuatan nilai dari model hubungan
tiga variabel (kualitas layanan, kepuasan konsumen dan WOM) dalam
suatu industri jasa pendidikan.
b. Temuan penelitian ini telah memperkuat penelitian-penelitian sebelumnya
yang dilakukan oleh beberapa peneliti seperti dukungan terhadap pengaruh
baik secara langsung maupun tidak langsung masing-masing konstruk
eksogen terhadap konstruk endogen yang ada.
2. Implikasi Praktis
Implikasi praktis yang dapat diberikan dari temuan penelitian ini adalah
sebagai berikut :
103
a. Kajian ini dapat dijadikan sebagai model dasar oleh manajeman LP2B
untuk melakukan evaluasi strategi kualitas layanan terhadap terhadap
kepuasan dan WOM mahasiswanya. Dengan mengetahui adanya pengaruh
kualitas layanan terhadap kepuasan dan WOM, manajemen LP2B dapat
mengubah strateginya ke arah yang lebih baik dengan memaksimalkan
indikator-indikator dimensi kualitas layanan dalam penelitian ini sebagai
acuannya.
b. Berdasarkan pemetaan distribusi frekuensi jawaban responden terhadap
indikator-indikator kualitas layanan yang rata-rata berada di antara nilai
3,0 hingga 3,4 maka dapat dikatakan bahwa tidak ada satu pun indikator
kualitas layanan yang dirasakan kinerjanya baik/tinggi dan sangat
baik/sangat tinggi, sehingga hasil distribusi frekuensi jawaban responden
dapat digunakan sebagai acuan untuk meningkatkan kinerja kualitas
layanan LP2B.
104
BAB VI
SIMPULAN DAN SARAN
6.1 Simpulan
Berdasarkan judul penelitian, pokok permasalahan, tujuan penelitian,
rumusan hipotesis dan pembahasan hasil penelitian, maka dapat dikemukakan
simpulan sebagai berikut.
1. Kualitas layanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan
mahasiswa LP2B. Hal ini berarti bahwa semakin baik kualitas layanan
yang diberikan oleh LP2B maka akan dapat meningkatkan kepuasan
mahasiswanya.
2. Kepuasan berpengaruh positif dan signifikan terhadap WOM
mahasiswa LP2B. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat
kepuasan yang dirasakan mahasiswa LP2B maka WOM positif
mahasiswa makin meningkat.
3. Kualitas layanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap WOM
mahasiswa LP2B. Hal ini berarti bahwa semakin baik kualitas layanan
yang diberikan oleh LP2B maka WOM positif mahasiswa akan
meningkat.
4. Kualitas layanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap WOM
mahasiswa LP2B melalui kepuasan mahasiswa. Hal ini berarti bahwa
semakin baik kualitas layanan yang diberikan oleh LP2B maka WOM
positif mahasiswa semakin meningkat melalui kepuasan mahasiswa.
104
105
6.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, adapun saran untuk
perbaikan kualitas pelayanan pihak LP2B di masa yang akan datang adalah
sebagai berikut.
1. Berdasarkan persepsi responden, maka pihak LP2B sebaiknya
memperbaiki kinerja indikator dimensi kualitas layanan yang memiliki
nilai rata-rata antara 3,0 sampai 3,4 dengan memprioritaskan indikator
yang mendapatkan skor rata-rata paling rendah seperti lokasi kampus
dengan cara mengoptimalkan gedung kuliah baru yang terletak di jalan
By-Pass Darma Giri No. 23 Gianyar. Kesediaan pegawai dalam
mendengarkan keluhan mahasiswa dengan cara memberikan pelatihan
kepada pegawai untuk dapat meningkatkan kemampuan pegawai serta
dengan cepat dapat menangani keluhan mahasiswa. Kemampuan
instruktur dalam memotifasi mahasiswa, kualitas instruktur dan
kesediaan instruktur memberikan pelayanan dengan cara memberikan
beasiswa kepada instruktur untuk mengikuti pelatihan/khursus.
Manajemen LP2B sebaiknya lebih selektif untuk mencari instruktur
yang sudah mempunyai gelar S1, S2, atau S3 dan pengalaman
mengajar yang mencukupi agar kualitas dosen di LP2B bisa
ditingkatkan sehingga kedepannya kinerja dari kualitas layanan LP2B
bias menjadi lebih baik.
2. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh
kualitas layanan terhadap kepuasan dan WOM mahasiswa yang
106
menghasilkan pengaruh positif dan signifikan, maka manajemen LP2B
perlu melakukan perbaikan secara berkesinambungan dan inovasi-
inovasi tertentu seperti menyediakan ruang kuliah yang bersih
sehingga suasana belajar mengejar didalam kelas terasa nyaman,
ketepatan kehadiran dosen sehingga waktu belajar mahasiswa lebih
efektif, kemudahan informasi seperti informasi tempat praktik kerja
lapangan, informasi lowongan pekerjaan, dan informasi perekrutan
crew kapal pesiar sehingga mahasiswa mendapatkan informasi dengan
cepat dan benar.
3. Berdasarkan keterbatasan penelitian, penelitian di masa mendatang
disarankan untuk mengkaji konstruk lain yang mempengaruhi
kepuasan dan WOM mahasiswa terutama pada industri jasa
pendidikan.
107
DAFTAR PUSTAKA
Alexandris, Dimitriadis and Markata, 2002, “Can Perceptions of Service Quality
Predict Behavioral Intentions? An Explanatory Study in The Hotel Sector
in Greece”, Managing Service Quality. Vol. 12, No. 4, ABI/INFORM
Global, pg. 224.
Anonim. 2003. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional. (online), (http :
www.inherent-dikti.net/files/sisdiknas.pdf)
Arasli, H., Smadi, S. M., Katircioglu, S. T. 2005, Customer Service Quality in the
Greek Cypriot Banking Industry. Journal of managing services quality.
Vol. 15, pp. 41-56.
Artati, P. S. 2006 Pengaruh Kualitas Pelayanan Pemasok Terhadap Kepuasan
Hotel-Hotel Berbintang di Bali (Studi Kasus CV Dwi Jaya Denpasar).
Tesis, Program Megister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas
Udayana.
Babin, Barry J., Yong-Ki Lee, Eun-Jun Kim and Mitch Griffin. 2005. Modeling
Consumer Satisfaction and Word of Mouth : Restaurant Patronage in
Korea. Journal of Service Marketing, 19, pp. 133-139., Journal of
Consumer Research, Vol. 20, No. 4, pp 644-656.
Boulding, W., Kalra, A., Staelin, R. and Zeitharal, V. A. 1993, “A dynamic proses
model of service quality: from expectations to behavioral intentions”,
Journal of Marketing Research, Vol. 30. February, pp. 7-27.
Brown, Barry, Dacin and Gunst, 2005, “Spearching for a consensus on the
antecendent role of service quality and satisfaction: an exploratory cross-
national study”. Journal of Business Research, Vol. 51. pp. 53-60.
Blery, E., N. Batistatos., E. Papastratou., I. Perifanos., G. Remoundaki., dan M.
Restina . 2009. Service Quality and Customer Retention in Mobile
Telephony. Journal of Targeting, Measurement, and Analysis for
Marketing; Vol. 17, Iss. 1, pp. 27-37.
Davidow, Moshe (2003), “Have You Heard The Word? The Effect Of Word Of
Mouth On Perceived Justice, Satisfaction And Repurchase Intentions
Following Komplain Handling”, Journal of Cunsumer Satisfaction,
Dissatisfaction and Complaining Behavior. Provo: 2003. Vol. 16 pg. 67.
107
108
Djati, S. Pantja, Didit Darmawan, 2004 “Pengaruh Kesan Kualitas Layanan,
Harga, Dan Kepuasan Mahasiswa Pts Terhadap Minat Mereferensikan
Kampusnya, Jurnal Widya Manajemen dan Akuntansi, Vol.4, No.2,
Agustus, hal. 190-204.
Ekiz, H. E., dan H. Arasli. 2007. Measuring the Impact of Organisational
Response : Case of Northern Cyprus Hotels. Managing Global transition :
International Research Journal, Vol. 5, No. 3, pp. 271-287.
Ferdinand, Agusty. 2002. Structural Equation Modeling Dalam Penelitian
Manajemen. Semarang : BP UNDIP.
Gwinner, Kevin P., Dwayne D Gremler and Marry Jo Bitner, 1998, “Relational
Benefits In Services Industris: The Customer‟s Perspective”, Journal of
The Academy of Marketing Science, Vol.26, pp. 101-14.
Haksik Lee, Yongki Lee, Dongkeun Yoo, 2000 The Determinants of Perceived
Service Quality and Its Relationship With Satisfaction, Journal of Services
Marketing, Vol. 14, No. 3, pp. 217 – 231.
Harrison, L. Jean-Walker, 2001, “The Measurement Of Word Of Mouth
Communication And An Investigation Of Service Quality And Customer
Commitment As Potential Antecedents”, Journal of Service Research,
Vol. 4, No. 1, pp. 60-75.
Hasan, Ali. 2010. Marketing Dari Mulut Ke Mulut, Yogyakarta: Media Pressindo.
Hawkins, D. I., D. L. Mothersbaugh., dan R. J. Best. 2007. Consumer Behavior :
Building Marketing Strategy. Tenth Edition. McGraw-Hill. New York,
USA.
Heskett, James. L., W. Earl Sasser, Jr., and Leonard A Schlesinger, 1997, The
Service Profit Chain, New York: Free Press.
Hermawan Kertajaya, 2006. Hermawan Kertajaya Seri 9 Elemen Marketing on
Service. Markplus&Co.
Kotler, P. and Kervin Lane Keller. 2008. Manajemen Pemasaran. Edisi Kedua
Belas Jilid I & II. PT. Indeks, PT Mancana Jaya Cemerlang, Jakarta.
___________; Amstrong, G. 2007. Dasar-Dasar Pemasaran Jilid I (Edisi Bahasa
Indonesia dari Principles of Marketing 9e). Jakarta: PT. Macanan Jaya
Cemerlang.
109
Kusmanto, S, J. 2008. Pengaruh Kualitas Jasa Pelayanan Kesehatan RSUP
Sanglah Terhadap Persepsi Anggota Rotary Club Dan Dampaknya
Terhadap Keputusan Pembelian Ulang. Tesis, Program Magister
Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Udayana, Denpasar.
Lovelock, C. H. 2001, Service Marketing, People, Technology, Strategy 4th
ed.
Prentice Hall Upper Sadle River, NJ.
Lymperopoulus, C., dan I. E. Chanaiotakis. 2008. Price Satisfaction And
Personnel Efficiency As Antecedents Of Overall Satisfaction From
Consumer Credit Products And Positif Word Of Mouth. Journal Of
Financial Services Marketing. Vol 13, pp. 63-71.
Lymperopoulus, C., dan I. E. Chanaiotakis. 2009. Service quality effect on
satisfaction and word of mouth in the health care industry. Managing
Service Quality. Vol. 19, No. 2, pp. 229-242.
Malhotra, N. K. 2005. Riset Pemasaran Jilid I dan II (Edisi Bahasa Indonesia
dari Marketing Research: An Applied Orientation 4e). PT. Intan Sejati,
Klaten.
Parasuraman A., Zeithaml, and Berry L., 1988. Servqual: A Multiple-Item Scale
for Measuring Consumer Perceptions of Service Quality. Journal of
Retailing. Vol. 64, pp. 12-40.
Parasuraman, A., Zeithaml, Valarie. A., and Berry, Leonard L. 1985. A
Conceptual Model of Service Quality and Its Implications for Future
Research. Journal of Marketing (pre-1986), Vol. 49, pp. 41-50.
Prasetyaninggrum, Indah Dwi. 2009. Analisis Pengaruh Pembelajaran dan
Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Mahasiswa dan Loyalitas
Mahasiswa (Studi Kasus Pada Undaris Unggaran), Tesis, Program Studi
Magister Manajemen Program Pascasarjana Universitas Diponogoro
Semarang.
Praswati A. Nuryulia. 2009. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Komunikasi Word Of Mouth Terhadap Minat Guna Jasa Ulang (Studi
kasus pada PT Nasmoco di Semarang), Tesis, Program Studi Magister
Manajemen Program Pascasarjana Universitas Diponogoro Semarang.
Rahayu, Harsono dan Suman. 2002. Analisis Pengaruh Dimensi Kualitas Jasa
Terhadap Kepuasan dan Loyalitas Mahasiswa (Studi Pada Universitas
Swasta Di Kota Malang). Universitas Brawijaya Malang.
110
Ranaweera, Chatura; Jhaideep Prabhu, 2003, On The Relative Importance of
Customer Satisfaction and Trust as Determinatns of Customer Retention
and Positive Word of Mouth, Journal of Targeting, Measurement and
Analysis for Marketing, Vol. 12, pg. 82.
Reingen, P. H., and Walker, B. A. 2001. Cross-Unit Competition for a Market
Charter: The Enduring Influence of Structure, Journal of Marketing. Vol.
65, pp. 29-31.
Rosiana Desak Gede, 2011. Pengaruh E-Servqual Terhadap Nilai Pelanggan,
Kepuasan dan Word of Mouth Communication Anggota Situs Jejaring
Sosial Facebook, Tesis, Program Studi Magister Manajemen Fakultas
Ekonomi Universitas Udayana, Denpasar.
Santoso, S. 2007. Riset Pemasaran (Konsep dan Aplikasi dalam SPSS). Jakarta :
PT. Alex Media Komputindo.
_________. 2011. Structural Equation Modeling (SEM). Jakarta : PT. Elex Media
Komputindo.
Shabbir S, Ruediger H., dan Shehzad M. (2010). Service quality, Word of Mouth
and Trust: Drivers to Achieve Patient Satisfaction. Scientific Research and
Essays, Vol. 5, No. 17, pp. 2457-2462.
Subroto, Budiarto dan Dolly Sutarjaya Nasution. 2001. Pengukuran Tingkat
Kepuasan Pelanggan, Manajemen Usahawan-Lembaga Management FE
UI, Jakarta.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Bisnis. CV Alfabeta, Bandung.
________. 2011. Statistik Untuk Penelitian. Cetakan ke-18. CV. Alfabeta.
Bandung.
Sullivan, M., dan D. Adcock. 2002. Retail Marketing. First Edition. Thompson,
Great Britain.
Suprapti, N. W. S. 2010. Perilaku Konsumen : Pemahaman Dasar dan
Aplikasinya Dalam Strategi Pemasaran. Udayana University Press.
Denpasar.
Suwastika, I Wayan Kayun. 2010. Pengaruh Dimensi Kualitas Jasa Terhadap
Kepuasan Mahasiswa Stikom Bali, Tesis, Program Studi Magister
Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Udayana, Denpasar.
Setyawati Indah. 2009. Analisis Pengaruh Kualitas Layanan Dan Kepuasan Pasien
Terhadap Word of Mouth (Studi pada pasien rawat jalan RS. Bhakti Wira
Tamtama Semarang), Tesis, Program Studi Magister Manajemen Program
Pasca Sarjana Universitas Diponogoro, Semarang.
111
Swan, Jhone E. and Richard L. Oliver (1989), “Post-purchase Communications by
Consumers”, Journal of Retailing, Vol. 65, No. 4, pp. 516-533.
Thurau, Thorsnten Hennig, Kevin P Gwinner, Dwayne D. Greimer, 2003,
“Understanding Relationship Marketing Outcomes: An Integration Of
Benefits And Relationship Quality”, Journal of Research, Vol. 4, No. 3,
pp. 230-247.
Tjiptono, Fandy, 2002. Manajemen Jasa. Penerbit ANDI, Yogyakarta.
_____________, 2006. Pemasaran Jasa. Bayumedia Publishing, Malang.
Umar, Husein. 2000. Penelitian Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Jakarta :
PT Gramedia Pustaka Utama.
Vandaliza, Vivied., 2007. Studi Mengenai Kepuasan Pelanggan Sebagai Langkah
Strategik Dalam Membangun Minat Mereferensikan (Studi Kasus pada
Nasabah PT. Setia Karib Abadi Semarang), Tesis, Program Studi Magister
Manajemen Universitas Diponogoro, Semarang.
Wahyuddin, M. dan Rustika, Atmawati. 2004. Analisis Pengaruh Kualitas
Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Matahari Department
Store Di Solo Grand Mall. Tesis, Program Pascasarjana Universitas
Muhammadyiah, Surakarta.
Widjaja, B.T. 2009. Lifestyle Marketing. Servlist : Paradigma Baru Pemasaran
Bisnis Jasa dan Lifestyle. Penerbit Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Wijayanti, Ari. 2008. Strategi Meningkatkan Loyalitas Melalui Kepuasan
Pelanggan (Studi Kasus: Produk Kartu Seluler Prabayar Mentari-Indosat
Wilayah Semarang). Tesis. Program Studi Magister Manajemen
Universitas Diponegoro, Semarang.
Yap, Kenneth B. and Sweeney, Jillian C 2007. Zone of Tolerance Moderates The
Service Quality and Their Influences On Bank Reputation. Jurnal Of
Managing Service Quality, Vol. 13, pp. 137-148.
Zeithaml V. A., Berry L. L., and Parasuraman A., 1996. The Behavioral
Consequences of Service Quality. Journal of Marketing. Vol. 60, pp. 31-
46.
Zeithaml, Parasuraman A., and Berry L., 1990. Delivering Quality Service,
Balancing Customer Perceptions and Expectations (New York : The Free
Press), International Journal Of Retail and Distribution Management. Vol.
10, pp. 47-55.
112
LAMPIRAN 1
KUESIONER
112
113
KUESIONER PENELITIAN
SURVEY PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN
DAN WORD OF MOUTH MAHASISWA LEMBAGA PELATIHAN
PARIWISATA BALI
Dengan Hormat
Bersamaan ini saya,
Nama : Pande Putu Lantana Suwantara
Konsentrasi : Pemasaran
NIM : 0990661065
Sedang mengadakan penelitian berkaitan dengan judul Tesis “Pengaruh
Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan Dan Word of Mouth Mahasiswa
Lembaga Pelatihan Pariwisata Bali”. Untuk maksud tersebut, kami mohon
bantuan Mahasiswa / Mahasiswi berkenan mengisi angket ini dengan lengkap,
jujur, dan tanpa dipengruhi siapa pun.
Angket ini semata-mata untuk kepentingan ilmiah, oleh karena itu saya
akan merahasiakan semua identitas yang Mahasiswa / Mahasiswi berikan. Atas
kerja sama dan bantuan Mahasiswa / Mahasiswi, kami ucapkan terimakasih.
Hormat saya
(Pande Putu Lantana Suwantara)
NIM : 0990661065
114
INDENTITAS RESPONDEN
1. Nama :.…………………………………………………………..
2. Alamat :.…………………………............……………………......
3. No Telepon/HP :……...…………………………………………………….
4. Jenis Kelamin :……………………………............…………………...…
5. Umur :…………………………………………………………...
6. Tahun Angkatan :…………………………………………………………..
7. Jurusan :…………………………………………………………...
115
Berikut ini terdapat pernyataan yang berkaitan dengan “Pengaruh
Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan Dan Word of Mouth Mahasiswa
Lembaga Pelatihan Pariwisata Bali”. Berikan tanda (√) pada setiap jawaban
anda pada kolom penilaian konsumen, setelah mencocokan dengan kolom
pernyataan.
Nilai Arti Penjelasan
1 Sangat tidak setuju Jika makna pernyataan tersebut sangat tidak
benar menurut perasaan responden (Mahasiswa)
2 Tidak setuju Jika makna pernyataan tersebut tidak benar
menurut perasaan responden (Mahasiswa)
3 Netral Jika makna pernyataan tersebut biasa saja
menuirut perasaan responden (Mahasiswa)
4 Setuju Jika makna pernyataan tersebut benar menurut
perasaan responden (Mahasiswa)
5 Sangat setuju Jika makna pernyataan tersebut sangat benar
menurut perasaan responden (Mahasiswa)
1. Bukti Fisik (Tangibles)
No Kolom Pernyataan STS TS N S SS
1 2 3 4 5
1 Saya merasa bahwa lokasi kampus LP2B mudah
dijangkau
2 Saya merasa bahwa kampus LP2B menyediakan tempat
parkir yang luas
3 Saya merasa bahwa pegawai LP2B berpenampilan rapi
4 Saya merasa bahwa instruktur LP2B berpenampilan rapi
5 Saya merasa bahwa LP2B menyediakan ruang kuliah
yang nyaman
6 Saya merasa bahwa pemeliharaan kebersihan ruang
kuliah LP2B terjaga
7 Saya merasa bahwa pemeliharaan kebersihan toilet
untuk mahasiswa LP2B terjaga
116
2. Keandalan (Reliability)
No Kolom Pernyataan STS TS N S SS
1 2 3 4 5
8 Saya merasa bahwa pegawai LP2B memberikan
pelayanan sesuai dengan yang dijanjikan.
9 Saya merasa bahwa pegawai LP2B memberikan
informasi yang diperlukan mahasiswa dengan
tepat.
10 Saya merasa bahwa instruktur LP2B mampu
memotivasi mahasiswa dalam proses belajar
mengajar.
11 Saya merasa bahwa kehadiran instruktur LP2B
tepat waktu didalam didalam mengajar.
12 Saya merasa bahwa kemampuan instruktur LP2B
didalam menyampaikan materi perkuliahan sesuai
dengan kurikulum.
3. Daya Tanggap (Responsiveness)
No Kolom Pernyataan STS TS N S SS
1 2 3 4 5
13 Saya merasa bahwa pegawai LP2B tanggap
melayani mahasiswa pada saat dibutuhkan.
14 Saya merasa bahwa pegawai LP2B bersedia
mendengarkan keluhan mahasiswa.
15 Saya merasa bahwa pegawai LP2B cepat dalam
menindaklanjuti keluhan mahasiswa.
16 Saya merasa bahwa instruktur LP2B tanggap
memberikan pelayanan pada saat membantu
mahasiswa.
4. Jaminan (Assurance)
No Kolom Pernyataan STS TS N S SS
1 2 3 4 5
17 Saya merasa bahwa kualitas instruktur LP2B membangkitkan
kepercayaan mahasiswa.
18 Saya merasa bahwa pengalaman instruktur LP2B mengajar
meyakinkan mahasiswa
19 Saya merasa bahwa LP2B memiliki nama baik di
masyarakat.
20 Saya merasa bahwa pegawai LP2B memberikan informasi
yang benar kepada mahasiswa.
117
5. Empati (empathy)
No Kolom Pernyataan STS TS N S SS
1 2 3 4 5
21 Saya merasa bahwa pegawai LP2B memberikan
pelayanan tanpa membedakan mahasiswa.
22 Saya merasa bahwa pegawai LP2B memberikan
perhatian secara pribadi kepada mahasiswa.
23 Saya merasa bahwa instruktur LP2B melayani
tanpa membedakan mahasiswa dalam proses
belajar mengajar.
24 Saya merasa bahwa instruktur LP2B memberikan
perhatian secara individu kepada mahasiswa.
6. Kepuasan (satisfaction)
No Kolom Pernyataan STS TS N S SS
1 2 3 4 5
25 Kinerja pelayanan LP2B sesuai dengan harapan
saya.
26 Saya memiliki persepsi bahwa LP2B adalah
kampus ilmu perhotelan dan kapal pesiar terbaik
di Kabupaten Gianyar.
27 Pilihan saya kuliah di LP2B adalah pilihan bijak
28 Saya merasa puas dengan keputusan saya kuliah
di LP2B.
7. Word of Mouth
No Kolom Pernyataan STS TS N S SS
1 2 3 4 5
29 Saya akan menceritakan hal-hal positif mengenai
LP2B kepada orang lain (teman maupun
kerabat).
30 Saya akan merekomendasikan LP2B kepada
setiap orang lain yang membutuhkan informasi
mengenai lembaga pelatihan pariwisata dan
kapal pesiar.
31 Saya akan mengajak orang lain untuk kuliah di
LP2B.
118
LAMPIRAN 2
HASIL PENGISIAN KUESIONER
118
119
[No X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 x1.5 x1.6 x1.7 x2.1 x2.2 x2.3 x2.4 x2.5 x3.1 x3.2 x3.3 x3.4 x4.1 x4.2 x4.3 x4.4 x5.1 x5.2 x5.3 x5.4 y1.1 y1.2 y1.3 y1.4 y2.1 y2.2 y2.3 tot_WOM
1 5 4 5 5 4 5 5 2 3 2 1 2 5 5 4 5 5 4 5 4 2 3 3 4 4 4 3 2 2 5 2 9
2 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 2 4 5 5 4 4 5 4 3 4 4 4 1 4 4 2 10
3 1 2 3 2 2 2 2 3 3 3 5 3 1 3 1 2 1 2 1 2 3 4 4 5 5 5 2 5 1 2 1 4
4 2 2 3 4 4 4 3 2 2 2 4 3 3 2 4 2 3 3 3 3 5 4 3 4 3 3 2 3 5 4 4 13
5 3 4 3 3 5 4 5 4 4 3 4 4 4 3 4 5 5 4 5 3 2 4 3 2 2 2 3 5 4 4 4 12
6 1 2 1 1 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 1 2 2 1 3 2 2 2 3 4 5 3 1 2 1 4
7 3 4 3 3 5 5 1 5 5 5 5 5 4 3 4 5 5 5 5 5 2 4 3 4 1 1 2 1 5 5 5 15
8 3 4 5 5 5 5 5 4 4 3 3 3 4 3 2 2 4 3 4 4 4 4 4 4 5 5 3 4 1 2 1 4
9 4 4 4 4 5 4 3 4 4 4 5 4 5 5 4 3 4 4 4 5 3 4 4 4 4 4 4 3 5 4 5 14
10 1 2 2 1 2 3 3 1 2 1 4 4 4 4 4 3 1 2 1 1 1 2 3 2 4 4 4 1 4 4 4 12
11 5 4 4 2 4 4 5 5 4 5 5 5 4 4 4 2 2 5 5 5 3 5 4 5 4 4 4 2 4 4 4 12
12 1 2 1 1 1 3 2 1 2 1 3 1 4 4 4 4 2 3 4 4 5 4 2 4 5 5 4 5 4 5 4 13
13 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 5 3 2 2 2 4 3 3 2 2 4 4 2 4 5 5 5 5 5 5 5 15
14 2 5 4 3 2 5 4 3 3 4 3 2 1 2 2 3 4 1 4 3 4 2 3 2 4 4 4 4 4 4 4 12
15 1 3 3 2 1 3 2 2 2 1 1 3 4 3 3 1 3 2 3 3 4 4 5 4 5 4 4 5 5 4 4 13
16 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 1 4 5 4 4 5 4 3 4 3 3 3 5 5 5 5 5 5 5 15
17 4 5 4 4 3 3 2 5 4 4 4 3 1 2 4 4 1 2 2 1 3 3 1 2 1 1 2 1 1 1 2 4
18 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 5 5 3 1 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 4 5 5 4 4 5 4 13
19 2 2 2 2 2 2 4 3 2 2 2 3 1 2 2 2 5 5 4 5 3 4 5 3 1 1 2 1 1 1 2 4
20 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 1 4 3 5 4 4 5 1 4 3 4 4 4 4 5 4 4 4 12
21 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 1 3 3 1 2 2 1 3 2 1 3 3 3 4 2 2 4 2 2 2 1 5
22 5 4 4 3 4 4 5 3 4 5 5 5 4 4 4 2 3 4 4 4 1 4 3 4 2 3 5 2 3 5 3 11
23 4 4 5 5 4 5 5 2 2 3 2 2 2 1 1 2 4 5 4 4 3 4 3 4 4 4 4 5 3 2 2 7
24 4 5 4 4 5 4 4 2 3 4 2 5 3 3 3 1 1 1 1 1 1 4 3 4 4 4 4 5 4 1 1 6
25 3 4 4 3 4 4 3 4 3 5 1 5 2 2 2 1 5 5 3 4 1 4 3 4 1 1 2 3 1 1 2 4
26 4 5 4 4 5 4 5 5 3 4 2 4 4 5 4 4 5 4 5 5 4 4 3 4 4 5 5 5 4 5 5 14
27 1 2 2 1 1 2 1 1 1 1 2 1 2 2 1 1 2 4 1 1 1 2 2 2 1 1 1 2 1 1 1 3
28 2 5 5 4 4 5 5 4 4 3 3 4 4 3 3 4 5 4 5 5 3 4 5 4 5 4 5 5 5 4 5 14
29 1 2 1 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 3 2 2 1 2 1 1 4 4 3 4 1 1 1 2 1 1 1 3
30 4 5 4 5 4 5 3 3 4 4 1 1 3 3 3 4 4 4 4 4 2 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 15
31 4 3 2 4 3 4 2 3 2 3 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 1 2 3 3 2 1 1 3 2 1 1 4
32 4 4 3 3 4 5 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 5 5 5 5 4 4 4 4 2 2 2 1 2 2 2 6
120
33 1 2 2 2 2 1 2 1 1 1 4 5 5 4 4 4 1 4 3 2 1 4 1 4 1 2 1 5 1 2 1 4
34 4 3 3 4 3 5 4 2 3 4 4 2 4 5 5 4 1 4 1 1 2 1 2 3 4 3 4 3 4 3 4 11
No X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 x1.5 x1.6 x1.7 x2.1 x2.2 x2.3 x2.4 x2.5 x3.1 x3.2 x3.3 x3.4 x4.1 x4.2 x4.3 x4.4 x5.1 x5.2 x5.3 x5.4 y1.1 y1.2 y1.3 y1.4 y2.1 y2.2 y2.3 tot_WOM
35 5 5 5 4 5 5 5 1 2 2 2 2 5 4 4 4 4 5 5 5 4 5 4 5 4 4 4 3 4 4 4 12
36 4 4 4 4 4 3 3 4 2 5 2 4 2 3 2 3 4 5 5 5 3 4 3 1 4 4 4 4 4 4 4 12
37 4 4 4 5 4 2 4 4 2 1 1 2 4 3 2 3 4 4 4 3 3 3 3 4 2 4 4 2 2 4 4 10
38 1 1 1 1 1 3 3 5 2 4 4 3 2 1 1 2 1 3 2 2 1 3 1 2 3 2 1 3 3 2 1 6
39 3 4 3 2 4 4 2 1 2 2 5 2 4 3 4 3 4 4 5 5 4 4 4 4 2 4 5 5 2 4 5 11
40 3 4 3 2 4 3 2 3 3 3 4 4 2 2 4 4 4 3 4 4 2 3 4 2 2 1 3 3 2 1 3 6
41 4 5 4 4 5 5 5 1 2 3 3 4 2 4 3 3 1 2 2 4 3 3 3 4 1 1 1 2 1 1 1 3
42 3 3 3 3 3 3 1 3 5 2 3 4 2 3 4 4 4 4 5 3 2 3 4 2 1 1 1 4 1 1 1 3
43 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 5 5 4 4 5 1 2 1 1 3 4 2 2 4 2 1 3 3 3 3 9
44 4 5 4 2 4 5 4 4 5 4 4 4 2 3 2 1 5 4 5 4 4 5 4 4 5 3 5 5 5 3 5 13
45 4 4 4 2 4 4 3 4 4 2 4 3 2 1 1 2 2 3 4 4 5 3 5 5 4 3 4 4 4 3 4 11
46 2 3 2 5 2 3 2 4 4 2 3 3 3 3 3 5 5 5 4 5 4 3 4 4 5 4 3 4 5 4 3 12
47 2 3 2 3 2 4 5 3 4 3 3 2 4 3 2 4 2 2 2 1 3 3 3 2 2 2 1 2 2 2 1 5
48 4 4 2 2 2 4 2 3 4 2 4 2 2 1 4 4 5 4 3 5 5 2 2 2 5 5 5 4 5 5 5 15
49 4 5 5 5 5 5 5 3 4 4 3 3 5 2 5 5 2 2 3 2 4 3 4 2 3 3 4 2 3 3 4 10
50 4 5 4 4 4 5 4 3 2 2 4 2 4 1 4 4 4 4 2 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 5 13
51 3 4 4 1 4 4 1 4 3 3 5 1 3 2 2 2 2 2 5 4 2 2 4 2 4 4 4 4 4 4 4 12
52 1 2 1 1 1 2 1 1 2 3 2 3 1 5 2 5 4 2 5 2 5 5 3 5 5 4 4 4 5 4 4 13
53 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 2 4 1 3 1 1 2 2 4 2 1 1 1 1 1 1 1 3
54 3 3 1 2 3 3 2 4 4 4 4 5 2 4 3 3 2 4 4 5 3 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 12
55 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 1 2 1 2 4 2 3 1 3 1 2 1 3 1 2 3 2 1 2 1 4
56 1 2 2 2 4 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 3 4 2 3 4 4 4 4 4 1 1 2 1 1 1 1 3
57 1 1 4 2 4 1 2 5 3 4 5 5 4 4 5 5 3 2 2 2 1 2 1 4 3 3 4 1 3 1 2 6
58 5 5 2 4 4 5 4 3 1 2 1 1 2 2 1 2 3 5 4 3 3 4 4 3 5 4 4 3 5 3 5 13
59 1 2 2 1 3 3 1 2 2 3 2 5 2 3 3 5 1 2 3 1 2 3 3 4 1 3 4 1 3 1 1 5
60 4 5 5 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 2 2 3 3 4 3 3 5 4 3 4 3 4 4 2 3 2 3 8
61 3 2 3 2 5 4 2 2 2 2 2 4 3 3 4 4 5 4 2 5 2 2 2 3 3 2 3 5 5 5 4 14
62 3 3 4 3 2 5 3 3 5 3 5 5 2 2 2 5 2 1 1 2 2 1 2 3 3 3 4 1 2 1 2 5
63 4 5 4 4 4 3 4 1 4 4 4 2 4 5 4 5 2 4 3 5 4 5 5 3 4 5 5 5 5 5 5 15
64 1 2 1 2 1 3 2 2 2 3 2 1 5 4 5 5 1 2 1 2 4 4 4 2 1 2 1 2 1 1 1 3
121
65 4 3 3 4 3 3 5 5 4 4 2 4 5 5 2 5 4 5 4 5 4 4 2 4 5 5 5 5 4 3 3 10
66 4 1 5 5 1 5 1 1 2 1 2 5 2 2 2 5 4 4 3 4 1 2 2 2 1 2 2 2 5 1 5 11
67 2 4 4 2 4 4 4 2 2 2 3 2 3 1 4 3 1 3 4 4 3 4 1 4 3 4 1 4 2 4 4 10
68 5 4 3 4 4 3 4 5 4 2 3 2 4 4 5 4 5 3 5 5 2 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3 11
No X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 x1.5 x1.6 x1.7 x2.1 x2.2 x2.3 x2.4 x2.5 x3.1 x3.2 x3.3 x3.4 x4.1 x4.2 x4.3 x4.4 x5.1 x5.2 x5.3 x5.4 y1.1 y1.2 y1.3 y1.4 y2.1 y2.2 y2.3 tot_WOM
69 3 3 3 3 3 3 2 4 3 1 1 4 2 1 3 1 5 4 2 5 2 2 1 2 2 2 1 2 3 3 3 9
70 2 5 3 2 5 3 4 5 4 2 5 5 5 5 5 4 1 2 1 1 2 3 2 3 2 3 2 3 2 5 3 10
71 4 5 5 4 5 5 4 2 2 4 1 4 5 5 5 4 2 5 1 5 4 5 2 5 4 5 2 5 4 5 5 14
72 2 2 3 5 4 3 1 4 4 1 5 4 4 3 5 4 4 3 4 4 2 3 2 3 2 3 2 3 5 4 3 12
73 4 3 2 4 3 2 5 2 3 1 1 2 2 5 5 2 1 3 4 1 1 3 5 3 1 3 5 3 4 3 2 9
74 4 3 4 4 1 4 1 3 3 3 3 1 1 1 3 1 4 4 4 4 2 3 2 1 4 3 4 3 4 1 4 9
75 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 4 2 4 4 2 3 4 4 4 3 5 4 5 5 3 1 4 1 5 5 5 15
76 4 2 4 4 4 4 4 2 1 4 5 5 1 2 1 1 4 4 4 4 4 4 2 4 5 4 4 4 4 4 4 12
77 4 3 2 4 4 3 2 2 2 2 4 5 5 2 5 5 5 5 4 5 2 3 3 2 4 4 4 4 4 4 3 11
78 5 3 5 5 5 5 5 4 5 2 4 2 5 2 2 5 4 4 4 2 4 5 2 4 5 4 4 5 5 5 5 15
79 1 3 1 1 1 2 4 2 2 2 2 1 3 2 4 3 2 1 3 1 2 2 4 2 3 4 3 3 1 2 1 4
80 5 3 4 2 4 3 3 2 4 2 4 2 2 1 1 2 1 3 3 4 5 5 4 5 5 3 4 2 4 4 2 10
81 2 3 3 2 4 3 4 3 3 2 3 5 3 2 5 3 2 4 2 4 4 3 4 3 4 5 5 4 5 4 4 13
82 4 4 4 4 5 4 5 3 3 2 2 2 3 3 3 3 4 4 3 3 1 2 1 3 4 4 4 4 3 4 3 10
83 1 1 1 3 2 3 2 2 3 3 4 5 4 3 3 4 2 3 5 4 3 4 2 3 1 1 1 1 3 3 3 9
84 4 3 3 5 3 5 5 1 4 1 4 1 1 1 4 1 1 1 2 5 2 2 3 4 1 4 5 4 5 4 5 14
85 5 4 3 2 4 4 5 2 3 4 3 1 4 1 4 4 5 5 4 5 4 2 3 4 1 4 4 4 4 5 4 13
86 2 2 2 3 2 2 3 1 2 1 1 1 2 1 1 2 1 2 1 1 1 1 2 4 3 2 2 2 1 1 1 3
87 5 2 3 4 3 4 4 3 4 4 3 5 5 1 5 5 5 5 5 5 3 3 2 1 4 4 4 5 4 4 5 13
88 2 3 2 3 4 3 5 4 4 1 4 1 4 2 5 4 5 5 4 4 1 3 2 1 4 2 3 4 2 3 4 9
89 4 3 5 3 4 5 2 2 5 4 5 5 5 3 1 1 5 5 5 2 4 1 2 4 4 5 5 2 5 5 2 12
90 3 3 4 3 4 2 5 4 3 3 3 4 4 2 1 1 2 3 2 2 2 1 1 2 4 4 3 4 4 3 4 11
91 2 3 3 5 4 2 4 4 3 2 3 1 4 5 4 5 1 4 5 1 2 1 2 2 3 2 4 5 2 4 5 11
92 4 1 5 4 2 2 5 2 3 4 3 5 4 5 4 5 4 4 4 4 1 2 3 1 1 3 3 4 3 3 4 10
93 3 1 1 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 1 3 1 2 2 1 1 1 1 2 5 3 2 2 3 2 2 7
94 5 4 5 5 3 3 5 2 4 1 4 4 5 2 4 4 1 1 5 1 2 1 2 2 5 3 3 3 3 3 3 9
95 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 3 1 4 4 4 2 4 4 5 1 4 4 1 4 4 9
96 3 4 2 4 2 3 4 5 5 5 2 5 4 4 4 4 1 3 5 1 2 1 2 2 5 4 1 4 4 1 4 9
122
97 2 3 2 4 3 4 5 1 4 2 1 2 2 4 1 2 4 4 1 4 3 2 1 1 1 3 3 3 3 3 3 9
98 4 3 2 3 3 3 1 1 3 4 2 2 1 3 3 3 4 4 4 4 3 1 1 1 1 3 3 4 3 3 4 10
99 4 3 2 5 4 5 3 2 2 4 4 2 4 4 4 5 4 4 5 1 4 2 2 2 3 4 4 3 4 5 3 12
100 1 2 1 3 1 4 4 1 1 1 3 1 2 2 2 2 2 1 1 2 1 1 1 1 4 3 3 1 4 2 2 8
101 4 4 4 3 2 4 5 5 4 4 3 5 2 1 1 1 4 4 4 5 4 1 4 3 1 1 1 5 4 4 4 12
102 2 4 5 5 4 4 5 2 4 4 5 5 5 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 3 1 1 1 1 4 4 4 12
No X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 x1.5 x1.6 x1.7 x2.1 x2.2 x2.3 x2.4 x2.5 x3.1 x3.2 x3.3 x3.4 x4.1 x4.2 x4.3 x4.4 x5.1 x5.2 x5.3 x5.4 y1.1 y1.2 y1.3 y1.4 y2.1 y2.2 y2.3 tot_WOM
103 2 1 1 2 2 1 2 2 2 2 1 4 2 2 2 2 3 3 2 3 4 2 1 5 2 3 2 2 2 1 2 5
104 4 3 1 4 4 2 3 1 4 4 4 1 4 4 2 2 3 3 5 4 4 1 2 4 3 3 2 2 4 1 4 9
105 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 2 1 5 5 5 4 1 4 1 5 5 5 5 5 5 5 15
106 1 3 2 3 4 5 4 2 3 1 2 1 1 2 2 2 5 5 5 5 4 2 2 4 2 4 5 5 2 3 4 9
107 4 3 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 1 1 5 2 5 5 5 5 2 2 5 4 5 14
108 5 1 5 4 4 4 4 2 2 3 1 3 2 1 4 2 1 4 4 2 1 2 2 2 2 5 2 2 2 1 1 4
109 3 5 5 3 4 4 5 2 4 2 2 4 5 2 5 5 5 5 5 2 5 4 3 4 5 3 5 5 4 5 5 14
110 5 4 4 5 5 5 5 4 4 4 3 4 5 5 4 5 5 4 4 4 3 2 2 2 3 2 3 3 5 5 1 11
111 3 4 4 4 3 1 4 4 4 1 4 4 3 4 4 3 3 3 5 3 4 4 5 4 5 5 5 5 4 4 2 10
112 2 3 4 4 2 4 4 1 1 1 3 1 1 2 1 1 3 4 5 3 2 4 2 3 2 2 2 2 2 4 2 8
113 1 3 2 1 2 4 1 1 2 2 2 2 2 2 3 2 4 1 5 1 4 3 2 3 4 2 4 4 2 5 2 9
114 3 4 2 5 3 3 5 5 4 5 1 3 5 5 5 5 5 4 4 5 1 4 1 5 5 1 3 5 5 4 5 14
115 5 5 5 2 5 5 5 4 5 2 5 2 5 5 5 5 5 5 5 5 2 2 2 5 1 4 4 1 5 5 5 15
116 4 3 4 5 4 3 5 2 3 3 1 3 2 2 2 1 1 2 2 1 4 4 3 2 2 3 3 2 2 2 3 7
117 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 3 5 4 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 5 5 3 4 5 5 5 5 15
118 1 2 1 4 3 3 2 2 2 1 3 1 4 4 2 3 1 3 1 1 2 4 2 1 4 4 3 4 3 3 4 10
119 5 5 5 5 5 4 5 5 3 2 1 5 5 4 5 5 4 4 5 4 1 1 2 4 4 3 3 4 4 3 4 11
120 5 4 5 5 5 4 3 4 5 5 5 5 2 2 2 1 1 2 2 1 5 5 4 5 1 1 1 2 3 3 2 8
121 4 5 4 4 4 4 4 4 5 2 4 5 5 4 4 1 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 13
122 1 2 1 1 4 3 1 2 3 1 5 1 5 5 5 5 2 1 1 2 2 2 1 2 3 4 3 2 3 2 1 6
123 2 1 2 2 3 3 2 4 2 3 2 3 3 4 2 3 4 3 4 2 4 3 1 2 1 3 3 1 3 2 2 7
124 4 4 4 4 2 5 4 4 3 2 3 1 4 4 4 4 4 4 1 4 5 4 4 4 3 3 3 3 3 2 4 9
125 2 1 1 2 5 5 2 4 3 3 3 1 2 1 2 2 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 1 5 11
126 5 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 2 1 2 2 4 2 4 5 3 4 3 4 4 4 4 4 4 12
127 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 2 2 1 2 1 2 2 2 4 2 4 10
128 2 2 2 2 3 1 2 2 5 4 5 3 2 2 1 2 4 2 4 4 2 1 2 2 3 3 3 1 3 1 3 7
123
129 1 2 2 2 3 1 3 1 2 4 2 2 5 4 4 4 4 4 4 4 1 4 2 4 4 3 4 2 3 1 3 7
130 5 5 5 5 1 4 3 2 5 4 5 3 2 3 4 4 5 5 1 5 2 3 2 3 5 4 2 3 4 3 4 11
131 3 3 3 4 5 5 5 2 4 3 3 3 3 2 2 4 3 5 4 1 2 4 2 4 2 4 3 5 5 4 2 11
132 4 4 4 4 4 3 4 2 5 5 5 5 4 5 5 3 4 4 5 4 5 4 2 3 2 2 3 2 2 4 3 9
133 4 4 4 4 3 3 4 4 2 1 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 2 4 2 2 3 3 2 2 3 7
134 5 5 5 5 3 4 3 5 5 5 4 3 3 3 3 2 3 3 3 1 1 4 1 4 4 4 4 3 2 2 3 7
135 2 4 2 4 4 4 5 4 2 4 3 3 4 5 5 1 4 4 5 4 5 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 12
136 3 3 3 3 4 4 4 2 3 2 1 1 3 2 4 2 3 3 4 2 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 12
No X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 x1.5 x1.6 x1.7 x2.1 x2.2 x2.3 x2.4 x2.5 x3.1 x3.2 x3.3 x3.4 x4.1 x4.2 x4.3 x4.4 x5.1 x5.2 x5.3 x5.4 y1.1 y1.2 y1.3 y1.4 y2.1 y2.2 y2.3 tot_WOM
137 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 12
138 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 3 1 5 3 5 5 5 3 5 2 2 4 5 2 2 2 1 5 4 5 14
139 2 1 2 2 1 5 2 2 2 1 3 2 3 2 3 4 2 4 5 3 4 1 3 2 2 1 2 4 2 2 2 6
140 4 4 4 4 2 4 5 4 5 4 3 4 2 2 1 2 3 3 3 4 4 1 3 4 3 3 4 1 2 1 2 5
141 4 1 4 4 1 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 2 4 5 4 4 2 3 3 4 10
142 5 4 5 3 4 3 5 2 3 3 3 2 5 4 4 1 5 4 2 5 4 2 2 2 1 2 5 5 4 5 4 13
143 5 4 5 4 3 4 2 4 5 4 5 4 4 5 2 5 4 5 5 4 4 2 2 4 1 5 3 4 3 2 4 9
144 4 4 4 4 5 3 3 4 4 4 4 4 4 1 4 2 4 4 1 4 3 3 4 4 4 4 3 2 2 3 3 8
145 5 4 5 4 3 4 2 4 5 4 3 4 4 5 5 5 4 2 5 1 2 1 4 4 4 5 3 4 3 3 3 9
146 4 5 4 1 1 2 3 1 4 1 3 1 1 4 4 1 4 4 2 4 3 4 4 3 4 3 1 3 4 2 2 8
147 1 2 2 2 3 2 3 2 1 2 1 1 2 1 2 3 5 5 5 5 5 1 3 3 1 2 3 1 1 1 1 3
148 4 4 4 4 1 4 2 4 4 5 5 5 4 2 5 5 4 5 4 5 2 1 3 3 2 3 5 4 3 3 3 9
149 1 4 4 4 5 3 3 4 4 4 5 3 4 1 4 4 1 4 4 4 1 2 1 1 1 1 4 2 4 4 4 12
150 5 2 5 5 4 4 5 5 5 5 5 2 5 1 4 5 5 2 1 1 3 2 3 4 4 5 5 2 4 5 5 14
151 1 2 2 1 4 2 3 2 2 1 2 2 1 2 2 2 3 4 2 2 4 1 4 5 4 2 3 4 4 4 4 12
152 4 2 4 3 2 4 4 3 4 1 3 3 4 2 3 1 2 5 4 4 4 4 3 5 1 1 1 4 4 4 4 12
153 1 2 1 2 2 5 5 1 1 2 2 2 1 1 2 2 1 2 1 1 2 4 2 3 5 5 2 4 5 4 5 14
154 4 5 4 2 3 2 4 3 2 2 4 4 5 2 4 4 4 5 4 4 4 5 2 4 1 1 1 2 2 2 2 6
155 1 2 2 2 3 3 2 2 2 3 1 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 4 1 2 1 1 1 2 2 2 4 8
124
LAMPIRAN 3
DISTRIBUSI JAWABAN
RESPONDEN
124
125
No Variabel Skor Jawaban Jml Jml Rata-
1 2 3 4 5 Resp Skor Rata
1 X1.1 28 22 22 55 28 155 498 3.2
2 X1.2 12 30 35 49 29 155 518 3.3
3 X1.3 17 31 25 51 31 155 513 3.3
4 X1.4 14 33 26 55 27 155 513 3.3
5 x1.5 16 23 32 57 27 155 521 3.4
6 x1.6 6 21 39 53 36 155 557 3.6
7 x1.7 13 31 31 36 44 155 532 3.4
No Variabel Skor Jawaban Jml Jml Rata-
1 2 3 4 5 Resp Skor Rata
8 x2.1 23 42 22 50 18 155 463 3.0
9 x2.2 10 40 32 49 24 155 502 3.2
10 x2.3 26 37 28 48 16 155 456 2.9
11 x2.4 21 27 37 40 30 155 496 3.2
12 x2.5 26 33 28 34 34 155 482 3.1
No Variabel Skor Jawaban Jml Jml Rata-
1 2 3 4 5 Resp Skor Rata
13 x3.1 18 38 24 45 30 155 496 3.2
14 x3.2 27 43 27 34 24 155 450 2.9
15 x3.3 18 41 20 52 24 155 488 3.1
16 x3.4 23 34 24 40 34 155 493 3.2
No Variabel Skor Jawaban Jml Jml Rata-
1 2 3 4 5 Resp Skor Rata
17 x4.1 34 23 17 49 32 155 487 3.1
18 x4.2 11 28 26 57 33 155 538 3.5
19 x4.3 24 24 17 50 40 155 523 3.4
20 x4.4 33 21 16 49 36 155 499 3.2
No Variabel Skor Jawaban Jml Jml Rata-
1 2 3 4 5 Resp Skor Rata
21 x5.1 25 40 25 46 19 155 459 3.0
22 x5.2 22 36 28 54 15 155 469 3.0
23 x5.3 21 49 37 38 10 155 432 2.8
24 x5.4 11 38 26 62 18 155 503 3.2
No Variabel Skor Jawaban Jml Jml Rata-
1 2 3 4 5 Resp Skor Rata
25 y1.1 35 24 21 43 32 155 478 3.1
26 y1.2 24 25 33 51 22 155 487 3.1
27 y1.3 22 24 32 51 26 155 500 3.2
28 y1.4 21 36 25 41 32 155 492 3.2
No Variabel Skor Jawaban Jml Jml Rata-
1 2 3 4 5 Resp Skor Rata
29 y2.1 19 27 27 50 32 155 514 3.3
30 y2.2 28 26 25 49 27 155 486 3.1
31 y2.3 24 25 25 50 31 155 504 3.3
126
LAMPIRAN 4
HASIL UJI CFA 1ST
ORDER
KONSTRUK EKSOGEN
126
127
Tangible.48
x1.4e4
.67
x1.3e3
.47
x1.2e2
.67
x1.1e1
.33
x1.6e6
UJI HIPOTESIS
Chi-Square =19.944
Probability =.132
CMIN/DF =1.425
GFI =.964
TLI =.977
CFI =.985
RMSEA =.053
AGFI =.929
.82
.69
.82
.69
.31
x1.5e5
.31
x1.7e7
.55
.58
.56
128
Analysis Summary
Date and Time
Date: Thursday, November 17, 2011
Time: 2:50:22 PM
Title
Tangible: Thursday, November 17, 2011 02:50 PM
Assessment of normality (Group number 1)
Variable min max skew c.r. kurtosis c.r.
x1.7 1.000 5.000 -.300 -1.524 -1.125 -2.860
x1.6 1.000 5.000 -.457 -2.321 -.555 -1.409
x1.5 1.000 5.000 -.482 -2.448 -.746 -1.896
x1.1 1.000 5.000 -.386 -1.962 -1.160 -2.948
x1.2 1.000 5.000 -.302 -1.536 -.894 -2.272
x1.3 1.000 5.000 -.338 -1.719 -1.061 -2.697
x1.4 1.000 5.000 -.337 -1.714 -.992 -2.520
Multivariate 4.129 2.290
Observations farthest from the centroid (Mahalanobis distance) (Group number 1)
Observation number Mahalanobis d-squared p1 p2
66 25.568 .001 .089
92 20.033 .005 .210
57 19.749 .006 .071
146 18.829 .009 .048
125 18.091 .012 .035
108 15.888 .026 .221
153 15.832 .027 .123
104 14.958 .037 .208
149 14.306 .046 .285
72 14.270 .047 .188
130 14.144 .049 .136
58 13.115 .069 .390
139 12.973 .073 .339
141 12.749 .078 .332
28 12.192 .094 .500
14 12.056 .099 .464
51 12.035 .099 .372
102 11.663 .112 .476
7 11.534 .117 .450
129
Observation number Mahalanobis d-squared p1 p2
115 11.390 .122 .438
74 11.381 .123 .350
46 11.303 .126 .308
111 11.173 .131 .297
79 10.916 .142 .361
100 10.883 .144 .299
85 10.771 .149 .287
73 10.383 .168 .450
114 10.289 .173 .430
91 10.220 .176 .396
99 10.132 .181 .377
154 9.911 .194 .453
150 9.878 .196 .398
93 9.661 .209 .480
48 9.520 .217 .508
148 9.392 .226 .530
118 9.331 .230 .502
106 9.207 .238 .525
11 9.206 .238 .450
70 9.201 .239 .381
80 9.129 .244 .366
61 9.073 .247 .340
122 9.022 .251 .312
89 8.725 .273 .481
113 8.698 .275 .433
38 8.418 .297 .604
98 8.284 .308 .650
103 8.083 .325 .748
77 7.974 .335 .772
87 7.941 .338 .742
15 7.876 .344 .736
8 7.669 .363 .830
37 7.642 .365 .802
151 7.638 .366 .756
135 7.572 .372 .753
17 7.474 .381 .775
152 7.219 .406 .891
90 7.154 .413 .890
142 7.110 .417 .880
44 7.070 .422 .868
96 7.062 .422 .835
129 7.005 .428 .831
112 6.850 .445 .885
47 6.849 .445 .851
130
Observation number Mahalanobis d-squared p1 p2
31 6.836 .446 .819
54 6.781 .452 .815
109 6.750 .455 .794
84 6.713 .459 .775
27 6.702 .461 .734
78 6.556 .477 .806
105 6.556 .477 .758
60 6.452 .488 .796
128 6.394 .495 .796
52 6.350 .500 .786
29 6.350 .500 .736
97 6.319 .503 .711
33 6.296 .506 .678
94 6.296 .506 .618
134 6.271 .509 .584
131 6.233 .513 .564
56 6.205 .516 .531
145 6.202 .516 .471
143 6.202 .516 .408
59 6.202 .516 .347
12 6.190 .518 .301
83 6.172 .520 .264
67 6.170 .520 .216
62 6.097 .528 .230
30 6.086 .530 .193
101 6.012 .538 .208
3 5.955 .545 .209
75 5.839 .559 .265
68 5.829 .560 .223
107 5.623 .584 .379
64 5.457 .604 .514
6 5.398 .611 .521
120 5.330 .620 .540
88 5.278 .626 .538
10 5.203 .635 .566
124 5.188 .637 .519
4 5.133 .644 .522
131
Sample Moments (Group number 1)
Sample Covariances (Group number 1)
x1.7 x1.6 x1.5 x1.1 x1.2 x1.3 x1.4
x1.7 1.716
x1.6 .485 1.209
x1.5 .624 .495 1.495
x1.1 .740 .699 .697 1.897
x1.2 .672 .558 .651 .914 1.451
x1.3 .718 .629 .682 1.244 .907 1.672
x1.4 .737 .577 .559 1.018 .565 .898 1.530
Condition number = 11.487
Eigenvalues
6.005 1.189 1.039 .866 .785 .563 .523
Determinant of sample covariance matrix = 1.485
Sample Correlations (Group number 1)
x1.7 x1.6 x1.5 x1.1 x1.2 x1.3 x1.4
x1.7 1.000
x1.6 .337 1.000
x1.5 .390 .368 1.000
x1.1 .410 .462 .414 1.000
x1.2 .426 .422 .442 .551 1.000
x1.3 .424 .442 .431 .698 .582 1.000
x1.4 .455 .425 .370 .598 .379 .561 1.000
Condition number = 12.695
Eigenvalues
3.767 .716 .670 .629 .562 .358 .297
Notes for Model (Default model)
Computation of degrees of freedom (Default model)
Number of distinct sample moments: 28
Number of distinct parameters to be estimated: 14
Degrees of freedom (28 - 14): 14
Result (Default model)
Minimum was achieved
Chi-square = 19.944
Degrees of freedom = 14
Probability level = .132
132
Scalar Estimates (Group number 1 - Default model)
Maximum Likelihood Estimates
Regression Weights: (Group number 1 - Default model)
Estimate S.E. C.R. P Label
x1.3 <--- Tangible 1.241 .139 8.914 *** par_1
x1.2 <--- Tangible .965 .129 7.486 *** par_2
x1.1 <--- Tangible 1.322 .146 9.050 *** par_3
x1.4 <--- Tangible 1.000
x1.5 <--- Tangible .793 .127 6.259 *** par_4
x1.6 <--- Tangible .743 .113 6.560 *** par_5
x1.7 <--- Tangible .858 .134 6.396 *** par_6
Standardized Regression Weights: (Group number 1 - Default model)
Estimate
x1.3 <--- Tangible .821
x1.2 <--- Tangible .685
x1.1 <--- Tangible .821
x1.4 <--- Tangible .692
x1.5 <--- Tangible .555
x1.6 <--- Tangible .578
x1.7 <--- Tangible .560
Variances: (Group number 1 - Default model)
Estimate S.E. C.R. P Label
Tangible .732 .158 4.647 *** par_7
e4 .798 .105 7.622 *** par_8
e3 .545 .087 6.236 *** par_9
e2 .769 .101 7.655 *** par_10
e1 .618 .099 6.223 *** par_11
e5 1.035 .126 8.209 *** par_12
e6 .805 .099 8.151 *** par_13
e7 1.177 .144 8.183 *** par_14
Squared Multiple Correlations: (Group number 1 - Default model)
Estimate
x1.7 .314
x1.6 .334
x1.5 .308
x1.1 .674
x1.2 .470
x1.3 .674
x1.4 .479
133
Modification Indices (Group number 1 - Default model)
Covariances: (Group number 1 - Default model)
M.I. Par Change
e4 <--> e2 6.194 -.175
Variances: (Group number 1 - Default model)
M.I. Par Change
Regression Weights: (Group number 1 - Default model)
M.I. Par Change
Model Fit Summary
CMIN
Model NPAR CMIN DF P CMIN/DF
Default model 14 19.944 14 .132 1.425
Saturated model 28 .000 0
Independence model 7 413.946 21 .000 19.712
RMR, GFI
Model RMR GFI AGFI PGFI
Default model .058 .964 .929 .482
Saturated model .000 1.000
Independence model .641 .435 .247 .326
Baseline Comparisons
Model NFI
Delta1
RFI
rho1
IFI
Delta2
TLI
rho2 CFI
Default model .952 .928 .985 .977 .985
Saturated model 1.000 1.000 1.000
Independence model .000 .000 .000 .000 .000
Parsimony-Adjusted Measures
Model PRATIO PNFI PCFI
Default model .667 .635 .657
Saturated model .000 .000 .000
Independence model 1.000 .000 .000
134
NCP
Model NCP LO 90 HI 90
Default model 5.944 .000 21.932
Saturated model .000 .000 .000
Independence model 392.946 330.539 462.782
FMIN
Model FMIN F0 LO 90 HI 90
Default model .130 .039 .000 .142
Saturated model .000 .000 .000 .000
Independence model 2.688 2.552 2.146 3.005
RMSEA
Model RMSEA LO 90 HI 90 PCLOSE
Default model .053 .000 .101 .423
Independence model .349 .320 .378 .000
AIC
Model AIC BCC BIC CAIC
Default model 47.944 49.479 90.552 104.552
Saturated model 56.000 59.068 141.216 169.216
Independence model 427.946 428.713 449.250 456.250
ECVI
Model ECVI LO 90 HI 90 MECVI
Default model .311 .273 .415 .321
Saturated model .364 .364 .364 .384
Independence model 2.779 2.374 3.232 2.784
HOELTER
Model HOELTER
.05
HOELTER
.01
Default model 183 226
Independence model 13 15
135
Reliability
.33
x2.4e11
.42
x2.3e10
.62
x2.2e9
.47
x2.1e8
.28
x2.5e12
UJI HIPOTESIS
Chi-Square =10.403
Probability =.065
CMIN/DF =2.081
GFI =.975
TLI =.943
CFI =.972
RMSEA =.084
AGFI =.924
.78
.65
.68
.58
.53
136
Assessment of normality (Group number 1)
Variable min max skew c.r. kurtosis c.r.
x2.5 1.000 5.000 -.083 -.423 -1.301 -3.306
x2.1 1.000 5.000 -.067 -.341 -1.234 -3.136
x2.2 1.000 5.000 -.141 -.715 -1.033 -2.626
x2.3 1.000 5.000 -.078 -.394 -1.186 -3.014
x2.4 1.000 5.000 -.217 -1.103 -1.056 -2.684
Multivariate -1.559 -1.160
Observations farthest from the centroid (Mahalanobis distance) (Group number 1)
Observation number Mahalanobis d-squared p1 p2
76 15.664 .008 .706
33 13.208 .022 .848
119 12.275 .031 .865
114 10.682 .058 .981
97 10.660 .059 .952
104 10.442 .064 .934
38 10.257 .068 .910
25 10.129 .072 .873
69 9.868 .079 .871
66 9.812 .081 .811
30 9.669 .085 .777
84 9.647 .086 .687
132 9.575 .088 .617
146 9.032 .108 .794
88 8.921 .112 .765
96 8.786 .118 .750
36 8.766 .119 .673
51 8.753 .119 .586
72 8.629 .125 .570
122 8.446 .133 .597
70 8.234 .144 .650
150 8.221 .144 .570
63 8.173 .147 .515
37 8.157 .148 .437
31 8.140 .149 .362
89 8.129 .149 .290
39 8.060 .153 .262
10 7.501 .186 .600
115 7.462 .188 .550
75 7.372 .194 .543
57 7.332 .197 .496
94 7.290 .200 .452
137
Observation number Mahalanobis d-squared p1 p2
58 7.230 .204 .424
121 7.224 .204 .353
71 7.186 .207 .313
111 7.106 .213 .307
128 7.096 .214 .250
130 7.096 .214 .193
42 6.921 .227 .255
98 6.887 .229 .221
133 6.810 .235 .220
129 6.780 .238 .187
77 6.520 .259 .327
68 6.503 .260 .279
99 6.429 .267 .279
78 6.317 .277 .315
55 6.312 .277 .259
109 6.263 .281 .242
24 6.223 .285 .220
100 6.038 .303 .321
112 6.038 .303 .262
102 6.003 .306 .237
26 5.768 .329 .400
59 5.643 .342 .468
62 5.603 .347 .446
73 5.577 .350 .409
21 5.572 .350 .351
85 5.550 .352 .313
147 5.365 .373 .452
135 5.331 .377 .425
103 5.115 .402 .614
56 5.114 .402 .551
152 5.102 .404 .501
22 5.099 .404 .440
11 5.097 .404 .379
65 5.097 .404 .319
136 5.039 .411 .324
124 5.004 .415 .305
91 5.004 .415 .251
86 4.981 .418 .223
134 4.929 .425 .222
138 4.866 .432 .234
41 4.827 .437 .222
27 4.754 .447 .245
125 4.730 .450 .219
15 4.724 .451 .180
138
Observation number Mahalanobis d-squared p1 p2
92 4.688 .455 .169
117 4.621 .464 .184
154 4.372 .497 .409
12 4.362 .499 .360
116 4.356 .499 .309
106 4.287 .509 .336
50 4.206 .520 .382
105 4.193 .522 .339
7 4.193 .522 .282
34 4.162 .526 .264
123 4.144 .529 .233
148 4.138 .530 .193
153 4.119 .532 .168
126 4.066 .540 .175
120 4.066 .540 .137
1 4.050 .542 .115
83 4.040 .544 .092
101 3.967 .554 .109
81 3.951 .556 .091
118 3.864 .569 .119
108 3.838 .573 .105
52 3.838 .573 .079
155 3.798 .579 .076
64 3.774 .582 .065
Sample Moments (Group number 1)
Sample Covariances (Group number 1)
x2.5 x2.1 x2.2 x2.3 x2.4
x2.5 1.969
x2.1 .679 1.651
x2.2 .580 .835 1.395
x2.3 .742 .754 .736 1.629
x2.4 .610 .538 .785 .554 1.708
Condition number = 7.723
Eigenvalues
4.401 1.309 1.188 .883 .570
Determinant of sample covariance matrix = 3.447
139
Sample Correlations (Group number 1)
x2.5 x2.1 x2.2 x2.3 x2.4
x2.5 1.000
x2.1 .376 1.000
x2.2 .350 .550 1.000
x2.3 .414 .460 .489 1.000
x2.4 .333 .320 .508 .332 1.000
Condition number = 6.988
Eigenvalues
2.665 .737 .681 .536 .381
Notes for Model (Default model)
Computation of degrees of freedom (Default model)
Number of distinct sample moments: 15
Number of distinct parameters to be estimated: 10
Degrees of freedom (15 - 10): 5
Result (Default model)
Minimum was achieved
Chi-square = 10.403
Degrees of freedom = 5
Probability level = .065
Scalar Estimates (Group number 1 - Default model)
Maximum Likelihood Estimates
Regression Weights: (Group number 1 - Default model)
Estimate S.E. C.R. P Label
x2.2 <--- Reliability 1.232 .188 6.567 *** par_1
x2.3 <--- Reliability 1.100 .196 5.614 *** par_2
x2.1 <--- Reliability 1.167 .203 5.747 *** par_3
x2.4 <--- Reliability 1.000
x2.5 <--- Reliability .983 .198 4.957 *** par_4
140
Standardized Regression Weights: (Group number 1 - Default model)
Estimate
x2.2 <--- Reliability .785
x2.3 <--- Reliability .648
x2.1 <--- Reliability .683
x2.4 <--- Reliability .575
x2.5 <--- Reliability .527
Variances: (Group number 1 - Default model)
Estimate S.E. C.R. P Label
Reliability .565 .163 3.477 *** par_5
e11 1.143 .150 7.628 *** par_6
e10 .945 .135 7.021 *** par_7
e9 .536 .107 5.029 *** par_8
e8 .882 .130 6.777 *** par_9
e12 1.422 .182 7.802 *** par_10
Squared Multiple Correlations: (Group number 1 - Default model)
Estimate
x2.5 .278
x2.1 .466
x2.2 .615
x2.3 .420
x2.4 .331
Modification Indices (Group number 1 - Default model)
Covariances: (Group number 1 - Default model)
M.I. Par Change
Variances: (Group number 1 - Default model)
M.I. Par Change
Regression Weights: (Group number 1 - Default model)
M.I. Par Change
141
Model Fit Summary
CMIN
Model NPAR CMIN DF P CMIN/DF
Default model 10 10.403 5 .065 2.081
Saturated model 15 .000 0
Independence model 5 199.815 10 .000 19.981
RMR, GFI
Model RMR GFI AGFI PGFI
Default model .064 .975 .924 .325
Saturated model .000 1.000
Independence model .562 .585 .378 .390
Baseline Comparisons
Model NFI
Delta1
RFI
rho1
IFI
Delta2
TLI
rho2 CFI
Default model .948 .896 .972 .943 .972
Saturated model 1.000 1.000 1.000
Independence model .000 .000 .000 .000 .000
Parsimony-Adjusted Measures
Model PRATIO PNFI PCFI
Default model .500 .474 .486
Saturated model .000 .000 .000
Independence model 1.000 .000 .000
NCP
Model NCP LO 90 HI 90
Default model 5.403 .000 18.747
Saturated model .000 .000 .000
Independence model 189.815 147.556 239.508
FMIN
Model FMIN F0 LO 90 HI 90
Default model .068 .035 .000 .122
Saturated model .000 .000 .000 .000
Independence model 1.297 1.233 .958 1.555
142
RMSEA
Model RMSEA LO 90 HI 90 PCLOSE
Default model .084 .000 .156 .182
Independence model .351 .310 .394 .000
AIC
Model AIC BCC BIC CAIC
Default model 30.403 31.214 60.837 70.837
Saturated model 30.000 31.216 75.651 90.651
Independence model 209.815 210.220 225.032 230.032
ECVI
Model ECVI LO 90 HI 90 MECVI
Default model .197 .162 .284 .203
Saturated model .195 .195 .195 .203
Independence model 1.362 1.088 1.685 1.365
HOELTER
Model HOELTER
.05
HOELTER
.01
Default model 164 224
Independence model 15 18
143
Responsiveness
.46
x3.1e13
UJI HIPOTESIS
Chi-Square =2.552
Probability =.279
CMIN/DF =1.276
GFI =.992
TLI =.987
CFI =.996
RMSEA =.042
AGFI =.958
.28
x3.2e14
.58
x3.3e15
.41
x3.4e16
.68
.53
.76
.64
144
Assessment of normality (Group number 1)
Variable min max skew c.r. kurtosis c.r.
x3.4 1.000 5.000 -.165 -.839 -1.283 -3.261
x3.3 1.000 5.000 -.169 -.860 -1.215 -3.087
x3.2 1.000 5.000 .129 .654 -1.223 -3.108
x3.1 1.000 5.000 -.168 -.855 -1.211 -3.078
Multivariate -.500 -.449
Observations farthest from the centroid (Mahalanobis distance) (Group number 1)
Observation number Mahalanobis d-squared p1 p2
52 13.597 .009 .742
138 12.031 .017 .746
135 11.854 .018 .547
73 11.682 .020 .371
146 11.628 .020 .210
89 11.335 .023 .150
16 11.236 .024 .082
84 10.103 .039 .254
65 9.825 .043 .234
78 9.625 .047 .199
87 9.144 .058 .282
105 8.727 .068 .370
126 8.700 .069 .274
121 8.535 .074 .255
142 8.535 .074 .172
150 8.270 .082 .205
143 8.163 .086 .177
18 7.992 .092 .180
53 7.455 .114 .400
90 7.242 .124 .455
102 6.887 .142 .627
117 6.744 .150 .645
17 6.670 .154 .616
74 6.247 .181 .832
66 6.206 .184 .798
62 6.206 .184 .733
144 5.927 .205 .851
49 5.640 .228 .936
77 5.640 .228 .906
109 5.640 .228 .868
108 5.540 .236 .878
97 5.501 .240 .857
56 5.346 .254 .897
145
Observation number Mahalanobis d-squared p1 p2
48 5.225 .265 .918
152 4.916 .296 .980
132 4.855 .302 .979
3 4.815 .307 .975
81 4.728 .316 .979
69 4.696 .320 .974
50 4.623 .328 .976
85 4.623 .328 .964
149 4.623 .328 .948
148 4.600 .331 .935
15 4.452 .348 .963
55 4.438 .350 .951
59 4.371 .358 .955
112 4.228 .376 .976
76 4.228 .376 .965
101 4.089 .394 .982
98 4.033 .402 .983
9 4.022 .403 .976
104 3.882 .422 .989
154 3.847 .427 .988
94 3.847 .427 .981
145 3.837 .428 .974
88 3.815 .432 .969
110 3.756 .440 .972
1 3.756 .440 .959
67 3.713 .446 .958
20 3.713 .446 .942
70 3.671 .452 .940
71 3.671 .452 .918
114 3.662 .454 .897
115 3.662 .454 .864
122 3.662 .454 .826
34 3.599 .463 .844
93 3.567 .468 .833
23 3.559 .469 .798
38 3.559 .469 .749
45 3.559 .469 .695
80 3.559 .469 .637
86 3.559 .469 .575
27 3.496 .478 .605
153 3.445 .486 .618
2 3.415 .491 .601
40 3.359 .500 .622
24 3.340 .503 .590
146
Observation number Mahalanobis d-squared p1 p2
47 3.325 .505 .550
92 3.319 .506 .495
91 3.319 .506 .431
63 3.319 .506 .369
11 3.262 .515 .394
22 3.262 .515 .333
14 3.240 .519 .308
75 3.183 .528 .332
118 3.183 .528 .276
44 3.165 .531 .248
137 3.142 .534 .227
13 3.056 .548 .287
136 2.959 .565 .376
4 2.959 .565 .316
60 2.934 .569 .297
42 2.916 .572 .267
130 2.916 .572 .216
64 2.899 .575 .191
119 2.899 .575 .150
8 2.864 .581 .146
19 2.833 .586 .139
106 2.833 .586 .106
151 2.833 .586 .079
Sample Moments (Group number 1)
Sample Covariances (Group number 1)
x3.4 x3.3 x3.2 x3.1
x3.4 1.916
x3.3 .915 1.662
x3.2 .611 .647 1.804
x3.1 .738 .867 .735 1.734
Condition number = 5.248
Eigenvalues
4.043 1.286 1.016 .770
Determinant of sample covariance matrix = 4.070
Sample Correlations (Group number 1)
x3.4 x3.3 x3.2 x3.1
x3.4 1.000
x3.3 .513 1.000
x3.2 .329 .373 1.000
x3.1 .405 .511 .416 1.000
147
Condition number = 5.075
Eigenvalues
2.280 .704 .567 .449
Notes for Model (Default model)
Computation of degrees of freedom (Default model)
Number of distinct sample moments: 10
Number of distinct parameters to be estimated: 8
Degrees of freedom (10 - 8): 2
Result (Default model)
Minimum was achieved
Chi-square = 2.552
Degrees of freedom = 2
Probability level = .279
Scalar Estimates (Group number 1 - Default model)
Maximum Likelihood Estimates
Regression Weights: (Group number 1 - Default model)
Estimate S.E. C.R. P Label
x3.1 <--- Responsiveness 1.000
x3.2 <--- Responsiveness .800 .146 5.475 *** par_1
x3.3 <--- Responsiveness 1.096 .172 6.388 *** par_2
x3.4 <--- Responsiveness .993 .167 5.938 *** par_3
Standardized Regression Weights: (Group number 1 - Default model)
Estimate
x3.1 <--- Responsiveness .679
x3.2 <--- Responsiveness .532
x3.3 <--- Responsiveness .759
x3.4 <--- Responsiveness .641
Variances: (Group number 1 - Default model)
Estimate S.E. C.R. P Label
Responsiveness .798 .198 4.037 *** par_4
e13 .936 .151 6.198 *** par_5
e14 1.292 .170 7.602 *** par_6
e15 .704 .144 4.881 *** par_7
e16 1.129 .165 6.823 *** par_8
148
Squared Multiple Correlations: (Group number 1 - Default model)
Estimate
x3.4 .411
x3.3 .577
x3.2 .283
x3.1 .460
Modification Indices (Group number 1 - Default model)
Covariances: (Group number 1 - Default model)
M.I. Par Change
Variances: (Group number 1 - Default model)
M.I. Par Change
Regression Weights: (Group number 1 - Default model)
M.I. Par Change
Model Fit Summary
CMIN
Model NPAR CMIN DF P CMIN/DF
Default model 8 2.552 2 .279 1.276
Saturated model 10 .000 0
Independence model 4 137.794 6 .000 22.966
RMR, GFI
Model RMR GFI AGFI PGFI
Default model .042 .992 .958 .198
Saturated model .000 1.000
Independence model .589 .643 .406 .386
Baseline Comparisons
Model NFI
Delta1
RFI
rho1
IFI
Delta2
TLI
rho2 CFI
Default model .981 .944 .996 .987 .996
Saturated model 1.000 1.000 1.000
Independence model .000 .000 .000 .000 .000
Parsimony-Adjusted Measures
149
Model PRATIO PNFI PCFI
Default model .333 .327 .332
Saturated model .000 .000 .000
Independence model 1.000 .000 .000
NCP
Model NCP LO 90 HI 90
Default model .552 .000 9.051
Saturated model .000 .000 .000
Independence model 131.794 97.244 173.774
FMIN
Model FMIN F0 LO 90 HI 90
Default model .017 .004 .000 .059
Saturated model .000 .000 .000 .000
Independence model .895 .856 .631 1.128
RMSEA
Model RMSEA LO 90 HI 90 PCLOSE
Default model .042 .000 .171 .407
Independence model .378 .324 .434 .000
AIC
Model AIC BCC BIC CAIC
Default model 18.552 19.089 42.899 50.899
Saturated model 20.000 20.671 50.434 60.434
Independence model 145.794 146.063 157.968 161.968
ECVI
Model ECVI LO 90 HI 90 MECVI
Default model .120 .117 .176 .124
Saturated model .130 .130 .130 .134
Independence model .947 .722 1.219 .948
HOELTER
Model HOELTER
.05
HOELTER
.01
Default model 362 556
Independence model 15 19
150
UJI HIPOTESIS
Chi-Square =1.138
Probability =.566
CMIN/DF =.569
GFI =.996
TLI =1.013
CFI =1.000
RMSEA =.000
AGFI =.982
Assurance
.56
x4.2e18
.62
x4.1e17
.34
x4.3e19
.75
.79
.58
.62
x4.4e20
.79
151
Analysis Summary
Date and Time
Date: Thursday, November 17, 2011
Time: 2:53:10 PM
Title
Assurance: Thursday, November 17, 2011 02:53 PM
Assessment of normality (Group number 1)
Variable min max skew c.r. kurtosis c.r.
x4.4 1.000 5.000 -.345 -1.752 -1.340 -3.406
x4.3 1.000 5.000 -.460 -2.340 -1.148 -2.918
x4.1 1.000 5.000 -.271 -1.377 -1.374 -3.491
x4.2 1.000 5.000 -.479 -2.437 -.805 -2.046
Multivariate 2.345 2.107
Observations farthest from the centroid (Mahalanobis distance) (Group number 1)
Observation number Mahalanobis d-squared p1 p2
84 16.982 .002 .261
150 15.622 .004 .107
113 14.173 .007 .089
105 14.093 .007 .024
71 12.011 .017 .132
94 10.897 .028 .262
91 10.759 .029 .174
130 10.531 .032 .132
95 10.062 .039 .160
145 10.005 .040 .098
131 9.982 .041 .053
14 9.674 .046 .057
99 9.040 .060 .142
109 8.949 .062 .106
89 8.949 .062 .061
34 8.494 .075 .122
11 8.452 .076 .084
96 8.348 .080 .069
51 7.958 .093 .132
107 7.668 .105 .191
27 7.668 .105 .131
41 7.339 .119 .220
152
Observation number Mahalanobis d-squared p1 p2
52 7.144 .128 .261
149 7.070 .132 .234
67 6.581 .160 .513
144 6.011 .198 .855
124 6.011 .198 .802
97 6.011 .198 .739
108 5.970 .201 .702
62 5.806 .214 .762
100 5.806 .214 .696
122 5.806 .214 .623
61 5.784 .216 .567
69 5.784 .216 .489
142 5.784 .216 .412
54 5.591 .232 .526
80 5.581 .233 .460
63 5.475 .242 .494
152 5.441 .245 .454
68 5.431 .246 .392
73 5.374 .251 .379
128 5.217 .266 .472
79 5.194 .268 .425
83 5.129 .274 .424
56 5.072 .280 .417
24 4.965 .291 .466
33 4.894 .298 .477
53 4.860 .302 .447
118 4.860 .302 .379
155 4.798 .309 .382
139 4.187 .381 .924
81 3.836 .429 .993
5 3.800 .434 .992
153 3.684 .450 .996
86 3.684 .450 .994
70 3.684 .450 .990
43 3.684 .450 .985
29 3.684 .450 .977
10 3.684 .450 .967
25 3.673 .452 .957
21 3.630 .458 .956
138 3.629 .459 .939
64 3.622 .460 .921
3 3.622 .460 .894
134 3.513 .476 .932
55 3.403 .493 .960
153
Observation number Mahalanobis d-squared p1 p2
78 3.378 .497 .954
48 3.339 .503 .953
58 3.324 .505 .942
151 3.238 .519 .960
59 3.236 .519 .945
45 3.115 .539 .973
12 3.115 .539 .962
104 3.077 .545 .961
123 3.068 .546 .950
16 3.027 .553 .951
126 2.925 .570 .973
6 2.760 .599 .994
17 2.760 .599 .990
93 2.760 .599 .985
102 2.760 .599 .978
116 2.760 .599 .967
120 2.760 .599 .954
18 2.757 .599 .937
57 2.745 .601 .923
50 2.742 .602 .899
146 2.742 .602 .867
47 2.657 .617 .909
28 2.652 .618 .883
26 2.652 .618 .848
38 2.634 .621 .828
35 2.571 .632 .858
36 2.571 .632 .818
88 2.514 .642 .844
117 2.506 .644 .811
111 2.442 .655 .846
39 2.338 .674 .912
44 2.336 .674 .884
1 2.336 .674 .848
7 2.331 .675 .812
Sample Covariances (Group number 1)
x4.4 x4.3 x4.1 x4.2
x4.4 2.184
x4.3 .905 1.989
x4.1 1.350 .999 2.148
x4.2 1.077 .746 1.017 1.462
Condition number = 7.489
Eigenvalues
154
5.061 1.233 .812 .676
Determinant of sample covariance matrix = 3.427
Notes for Model (Default model)
Computation of degrees of freedom (Default model)
Number of distinct sample moments: 10
Number of distinct parameters to be estimated: 8
Degrees of freedom (10 - 8): 2
Result (Default model)
Minimum was achieved
Chi-square = 1.138
Degrees of freedom = 2
Probability level = .566
Scalar Estimates (Group number 1 - Default model)
Maximum Likelihood Estimates
Regression Weights: (Group number 1 - Default model)
Estimate S.E. C.R. P Label
x4.2 <--- Assurance 1.000
x4.1 <--- Assurance 1.278 .150 8.522 *** par_1
x4.3 <--- Assurance .910 .138 6.592 *** par_2
x4.4 <--- Assurance 1.294 .147 8.802 *** par_3
Standardized Regression Weights: (Group number 1 - Default model)
Estimate
x4.2 <--- Assurance .747
x4.1 <--- Assurance .787
x4.3 <--- Assurance .583
x4.4 <--- Assurance .790
Variances: (Group number 1 - Default model)
Estimate S.E. C.R. P Label
Assurance .815 .164 4.962 *** par_4
e18 .647 .101 6.433 *** par_5
e17 .817 .143 5.697 *** par_6
e19 1.314 .167 7.848 *** par_7
e20 .820 .144 5.692 *** par_8
155
Squared Multiple Correlations: (Group number 1 - Default model)
Estimate
x4.4 .625
x4.3 .339
x4.1 .620
x4.2 .558
Modification Indices (Group number 1 - Default model)
Covariances: (Group number 1 - Default model)
M.I. Par Change
Variances: (Group number 1 - Default model)
M.I. Par Change
Regression Weights: (Group number 1 - Default model)
M.I. Par Change
Model Fit Summary
CMIN
Model NPAR CMIN DF P CMIN/DF
Default model 8 1.138 2 .566 .569
Saturated model 10 .000 0
Independence model 4 212.741 6 .000 35.457
RMR, GFI
Model RMR GFI AGFI PGFI
Default model .026 .996 .982 .199
Saturated model .000 1.000
Independence model .799 .541 .236 .325
Baseline Comparisons
Model NFI
Delta1
RFI
rho1
IFI
Delta2
TLI
rho2 CFI
Default model .995 .984 1.004 1.013 1.000
Saturated model 1.000 1.000 1.000
Independence model .000 .000 .000 .000 .000
156
Parsimony-Adjusted Measures
Model PRATIO PNFI PCFI
Default model .333 .332 .333
Saturated model .000 .000 .000
Independence model 1.000 .000 .000
NCP
Model NCP LO 90 HI 90
Default model .000 .000 5.646
Saturated model .000 .000 .000
Independence model 206.741 162.751 258.153
FMIN
Model FMIN F0 LO 90 HI 90
Default model .007 .000 .000 .037
Saturated model .000 .000 .000 .000
Independence model 1.381 1.342 1.057 1.676
RMSEA
Model RMSEA LO 90 HI 90 PCLOSE
Default model .000 .000 .135 .674
Independence model .473 .420 .529 .000
AIC
Model AIC BCC BIC CAIC
Default model 17.138 17.675 41.486 49.486
Saturated model 20.000 20.671 50.434 60.434
Independence model 220.741 221.010 232.915 236.915
ECVI
Model ECVI LO 90 HI 90 MECVI
Default model .111 .117 .154 .115
Saturated model .130 .130 .130 .134
Independence model 1.433 1.148 1.767 1.435
HOELTER
Model HOELTER
.05
HOELTER
.01
Default model 811 1247
Independence model 10 13
157
UJI HIPOTESIS
Chi-Square =1.860
Probability =.395
CMIN/DF =.930
GFI =.994
TLI =1.005
CFI =1.000
RMSEA =.000
AGFI =.969
Empathy.34
x5.3e23
.35
x5.2e22
.36
x5.1e21
.35
x5.4e24
.60
.59
.60
.58
158
Assessment of normality (Group number 1)
Variable min max skew c.r. kurtosis c.r.
x5.4 1.000 5.000 -.311 -1.582 -.962 -2.444
x5.1 1.000 5.000 -.034 -.173 -1.222 -3.106
x5.2 1.000 5.000 -.191 -.973 -1.119 -2.843
x5.3 1.000 5.000 .140 .712 -.932 -2.368
Multivariate -3.185 -2.862
Observations farthest from the centroid (Mahalanobis distance) (Group number 1)
Observation number Mahalanobis d-squared p1 p2
105 10.545 .032 .994
114 10.336 .035 .974
151 9.976 .041 .954
73 9.887 .042 .898
103 9.769 .045 .824
107 9.508 .050 .785
147 7.753 .101 .996
145 7.577 .108 .996
138 7.384 .117 .996
134 7.266 .123 .994
33 7.266 .123 .987
48 7.104 .130 .986
118 6.992 .136 .983
36 6.891 .142 .980
98 6.845 .144 .969
89 6.663 .155 .975
104 6.663 .155 .957
86 6.577 .160 .950
119 6.577 .160 .920
45 6.491 .165 .911
101 6.412 .170 .900
63 6.388 .172 .865
117 6.107 .191 .932
115 6.107 .191 .898
92 6.089 .193 .863
71 6.083 .193 .815
123 5.987 .200 .817
140 5.976 .201 .765
97 5.939 .204 .726
57 5.912 .206 .678
88 5.732 .220 .755
159
Observation number Mahalanobis d-squared p1 p2
139 5.635 .228 .768
155 5.616 .230 .720
100 5.558 .235 .703
125 5.377 .251 .789
132 5.289 .259 .801
149 5.226 .265 .795
19 5.204 .267 .758
129 5.185 .269 .714
75 5.153 .272 .680
25 5.046 .283 .719
24 5.046 .283 .655
22 5.046 .283 .587
20 5.046 .283 .516
52 5.043 .283 .449
67 5.038 .283 .385
12 4.925 .295 .442
135 4.925 .295 .374
141 4.925 .295 .310
87 4.905 .297 .270
64 4.759 .313 .361
78 4.726 .317 .334
154 4.726 .317 .274
79 4.640 .326 .306
53 4.640 .326 .249
51 4.640 .326 .199
74 4.553 .336 .228
28 4.499 .343 .228
11 4.469 .346 .206
38 4.374 .358 .247
93 4.366 .359 .205
80 4.298 .367 .221
120 4.298 .367 .176
42 4.294 .368 .139
40 4.294 .368 .106
2 4.081 .395 .241
49 3.999 .406 .280
90 3.944 .414 .289
17 3.917 .417 .267
50 3.780 .437 .382
116 3.780 .437 .322
10 3.768 .438 .282
82 3.759 .440 .239
55 3.759 .440 .192
15 3.749 .441 .160
160
Observation number Mahalanobis d-squared p1 p2
111 3.749 .441 .124
99 3.699 .448 .129
142 3.699 .448 .098
5 3.681 .451 .082
143 3.659 .454 .071
106 3.659 .454 .052
95 3.627 .459 .048
148 3.623 .459 .035
18 3.617 .460 .025
35 3.617 .460 .017
30 3.519 .475 .028
68 3.519 .475 .019
43 3.444 .486 .026
54 3.380 .496 .031
31 3.370 .498 .024
14 3.337 .503 .022
3 3.253 .516 .032
62 3.029 .553 .136
34 3.029 .553 .104
91 2.909 .573 .179
94 2.909 .573 .140
96 2.909 .573 .106
128 2.909 .573 .079
121 2.887 .577 .069
44 2.887 .577 .050
Sample Moments (Group number 1)
Sample Covariances (Group number 1)
x5.4 x5.1 x5.2 x5.3
x5.4 1.333
x5.1 .500 1.689
x5.2 .561 .543 1.535
x5.3 .426 .585 .464 1.316
Condition number = 3.545
Eigenvalues
3.030 1.109 .879 .855
Determinant of sample covariance matrix = 2.525
161
Sample Correlations (Group number 1)
x5.4 x5.1 x5.2 x5.3
x5.4 1.000
x5.1 .333 1.000
x5.2 .392 .337 1.000
x5.3 .322 .393 .326 1.000
Condition number = 3.381
Eigenvalues
2.052 .734 .608 .607
Notes for Model (Default model)
Computation of degrees of freedom (Default model)
Number of distinct sample moments: 10
Number of distinct parameters to be estimated: 8
Degrees of freedom (10 - 8): 2
Result (Default model)
Minimum was achieved
Chi-square = 1.860
Degrees of freedom = 2
Probability level = .395
Scalar Estimates (Group number 1 - Default model)
Maximum Likelihood Estimates
Regression Weights: (Group number 1 - Default model)
Estimate S.E. C.R. P Label
x5.2 <--- Empathy 1.101 .247 4.454 *** par_1
x5.4 <--- Empathy 1.015 .229 4.435 *** par_2
x5.1 <--- Empathy 1.165 .240 4.845 *** par_3
x5.3 <--- Empathy 1.000
Standardized Regression Weights: (Group number 1 - Default model)
Estimate
x5.2 <--- Empathy .595
x5.4 <--- Empathy .589
x5.1 <--- Empathy .601
x5.3 <--- Empathy .584
162
Variances: (Group number 1 - Default model)
Estimate S.E. C.R. P Label
Empathy .449 .144 3.120 .002 par_4
e23 .867 .133 6.513 *** par_5
e22 .991 .156 6.369 *** par_6
e21 1.080 .171 6.297 *** par_7
e24 .871 .135 6.451 *** par_8
Squared Multiple Correlations: (Group number 1 - Default model)
Estimate
x5.4 .347
x5.1 .361
x5.2 .354
x5.3 .341
Modification Indices (Group number 1 - Default model)
Covariances: (Group number 1 - Default model)
M.I. Par Change
Variances: (Group number 1 - Default model)
M.I. Par Change
Regression Weights: (Group number 1 - Default model)
M.I. Par Change
Model Fit Summary
CMIN
Model NPAR CMIN DF P CMIN/DF
Default model 8 1.860 2 .395 .930
Saturated model 10 .000 0
Independence model 4 90.640 6 .000 15.107
RMR, GFI
Model RMR GFI AGFI PGFI
Default model .034 .994 .969 .199
Saturated model .000 1.000
Independence model .400 .729 .549 .438
163
Baseline Comparisons
Model NFI
Delta1
RFI
rho1
IFI
Delta2
TLI
rho2 CFI
Default model .979 .938 1.002 1.005 1.000
Saturated model 1.000 1.000 1.000
Independence model .000 .000 .000 .000 .000
Parsimony-Adjusted Measures
Model PRATIO PNFI PCFI
Default model .333 .326 .333
Saturated model .000 .000 .000
Independence model 1.000 .000 .000
NCP
Model NCP LO 90 HI 90
Default model .000 .000 7.509
Saturated model .000 .000 .000
Independence model 84.640 57.478 119.245
FMIN
Model FMIN F0 LO 90 HI 90
Default model .012 .000 .000 .049
Saturated model .000 .000 .000 .000
Independence model .589 .550 .373 .774
RMSEA
Model RMSEA LO 90 HI 90 PCLOSE
Default model .000 .000 .156 .522
Independence model .303 .249 .359 .000
AIC
Model AIC BCC BIC CAIC
Default model 17.860 18.396 42.207 50.207
Saturated model 20.000 20.671 50.434 60.434
Independence model 98.640 98.909 110.814 114.814
ECVI
Model ECVI LO 90 HI 90 MECVI
Default model .116 .117 .166 .119
Saturated model .130 .130 .130 .134
Independence model .641 .464 .865 .642
164
HOELTER
Model HOELTER
.05
HOELTER
.01
Default model 497 763
Independence model 22 29
165
LAMPIRAN 5
HASIL UJI CFA 2ND
ORDER
KONSTRUK EKSOGEN
165
166
.80
Tangible.47
x1.4e4
.67
x1.3e3
.48
x1.2e2
.69
x1.1e1
.54
Reliability.30
x2.4e11
.41
x2.3e10
.66
x2.2e9
.46
x2.1e8
.15
Responsiveness
.49
x3.1e13
.26
x2.5e12
.32
x1.6e6
UJI HIPOTESIS
Chi-Square =252.844
Probability =.386
CMIN/DF =1.024
GFI =.883
TLI =.994
CFI =.995
RMSEA =.012
AGFI =.858
.29
x3.2e14
.19
Assurance
.57
x4.2e18
.61
x4.1e17
.34
x4.3e19
.75
.78
.59
.11
Empathy.35
x5.3e23
.34
x5.2e22
.35
x5.1e21
.36
x5.4e24
.58
.60
Service
Quality
.74
.38
.82
.69
.83
.68
.82
.64
.68
.55
.70
.54
.59
.59
e32
e33
e34
e35
e36
.33
.43
.90
.51
.62
x4.4e20
.78
.56
x3.3e15.39
x3.4e16
.75
.63
.32
x1.5e5
.29
x1.7e7
.56
.57
.54
167
Assessment of normality (Group number 1)
Variable min max skew c.r. kurtosis c.r.
x1.7 1.000 5.000 -.300 -1.524 -1.125 -2.860
x1.6 1.000 5.000 -.457 -2.321 -.555 -1.409
x1.5 1.000 5.000 -.482 -2.448 -.746 -1.896
x3.4 1.000 5.000 -.165 -.839 -1.283 -3.261
x3.3 1.000 5.000 -.169 -.860 -1.215 -3.087
x4.4 1.000 5.000 -.345 -1.752 -1.340 -3.406
x5.4 1.000 5.000 -.311 -1.582 -.962 -2.444
x5.1 1.000 5.000 -.034 -.173 -1.222 -3.106
x5.2 1.000 5.000 -.191 -.973 -1.119 -2.843
x5.3 1.000 5.000 .140 .712 -.932 -2.368
x4.3 1.000 5.000 -.460 -2.340 -1.148 -2.918
x4.1 1.000 5.000 -.271 -1.377 -1.374 -3.491
x4.2 1.000 5.000 -.479 -2.437 -.805 -2.046
x3.2 1.000 5.000 .129 .654 -1.223 -3.108
x2.5 1.000 5.000 -.083 -.423 -1.301 -3.306
x3.1 1.000 5.000 -.168 -.855 -1.211 -3.078
x2.1 1.000 5.000 -.067 -.341 -1.234 -3.136
x2.2 1.000 5.000 -.141 -.715 -1.033 -2.626
x2.3 1.000 5.000 -.078 -.394 -1.186 -3.014
x2.4 1.000 5.000 -.217 -1.103 -1.056 -2.684
x1.1 1.000 5.000 -.386 -1.962 -1.160 -2.948
x1.2 1.000 5.000 -.302 -1.536 -.894 -2.272
x1.3 1.000 5.000 -.338 -1.719 -1.061 -2.697
x1.4 1.000 5.000 -.337 -1.714 -.992 -2.520
Multivariate 15.762 2.777
Observations farthest from the centroid (Mahalanobis distance) (Group number 1)
Observation number Mahalanobis d-squared p1 p2
150 45.598 .005 .536
84 45.037 .006 .225
89 42.469 .011 .261
66 41.372 .015 .210
105 40.044 .021 .232
149 39.389 .025 .190
104 38.937 .028 .141
92 37.526 .039 .254
146 37.501 .039 .153
57 37.186 .042 .118
108 37.029 .043 .076
168
Observation number Mahalanobis d-squared p1 p2
71 36.790 .046 .054
97 36.146 .053 .070
73 35.978 .055 .048
114 35.318 .064 .071
51 35.148 .066 .052
135 34.015 .084 .161
52 33.917 .086 .120
76 33.281 .098 .187
91 32.113 .124 .464
125 32.001 .127 .411
130 31.981 .127 .328
94 31.753 .133 .323
58 31.344 .144 .386
115 31.208 .148 .352
109 30.925 .156 .376
78 30.113 .181 .620
122 29.939 .187 .610
142 29.869 .189 .558
96 29.293 .209 .715
80 29.246 .211 .662
99 29.229 .212 .594
63 29.143 .215 .555
17 28.846 .226 .609
107 28.733 .230 .584
138 28.688 .232 .529
128 28.556 .237 .515
38 28.499 .240 .466
145 28.147 .254 .556
14 27.265 .292 .847
64 27.183 .296 .828
87 27.162 .297 .786
88 27.117 .299 .748
74 27.005 .304 .736
112 26.918 .308 .713
151 26.891 .310 .663
129 26.732 .317 .673
33 26.577 .325 .682
148 26.403 .333 .700
69 26.398 .333 .640
113 26.304 .338 .622
119 26.144 .346 .637
72 26.073 .349 .608
16 25.968 .355 .596
102 25.938 .356 .546
169
Observation number Mahalanobis d-squared p1 p2
131 25.848 .361 .526
70 25.798 .363 .486
154 25.602 .374 .525
77 25.572 .375 .475
106 25.541 .377 .426
34 25.319 .389 .480
67 25.231 .393 .462
152 25.193 .395 .418
31 25.145 .398 .381
118 25.054 .403 .366
85 24.947 .409 .361
15 24.738 .420 .409
141 24.576 .429 .435
11 24.386 .440 .476
139 24.292 .445 .465
134 24.244 .448 .428
147 24.146 .453 .420
41 24.099 .456 .383
103 24.091 .456 .327
62 24.076 .457 .279
98 23.807 .473 .359
111 23.692 .479 .361
153 23.651 .482 .324
25 23.639 .482 .274
24 23.623 .483 .230
65 23.404 .496 .281
101 23.378 .498 .241
56 23.347 .499 .207
48 23.305 .502 .179
100 23.199 .508 .178
46 23.074 .515 .184
120 22.898 .526 .211
27 22.841 .529 .189
36 22.653 .540 .222
18 22.230 .566 .384
79 22.209 .567 .335
61 22.138 .571 .315
124 22.096 .574 .280
132 21.972 .581 .288
117 21.321 .620 .604
7 21.256 .624 .579
68 20.973 .640 .680
37 20.929 .643 .643
59 20.910 .644 .591
170
Observation number Mahalanobis d-squared p1 p2
144 20.822 .649 .578
Sample Moments (Group number 1)
Sample Covariances (Group number 1)
Condition number = 25.909
Eigenvalues
9.926 4.412 3.728 2.637 2.611 1.609 1.433 1.260 1.230 1.179 1.136 1.050 .965
.878 .827 .778 .703 .658 .620 .598 .583 .452 .436 .383
Determinant of sample covariance matrix = 23.246
Sample Correlations (Group number 1)
Condition number = 26.304
Eigenvalues
5.984 2.463 2.151 1.650 1.551 .968 .832 .769 .730 .718 .676 .656 .596 .561 .519
.482 .425 .407 .385 .363 .335 .289 .262 .227
Notes for Model (Default model)
Computation of degrees of freedom (Default model)
Number of distinct sample moments: 300
Number of distinct parameters to be estimated: 53
Degrees of freedom (300 - 53): 247
Result (Default model)
Minimum was achieved
Chi-square = 252.844
Degrees of freedom = 247
Probability level = .386
Scalar Estimates (Group number 1 - Default model)
Maximum Likelihood Estimates
Regression Weights: (Group number 1 - Default model)
Estimate S.E. C.R. P Label
Reliability <--- ServQual 1.354 .393 3.446 *** par_5
Responsiveness <--- ServQual .900 .330 2.730 .006 par_6
Empathy <--- ServQual .571 .237 2.404 .016 par_15
Assurance <--- ServQual 1.000
Tangible <--- ServQual 1.933 .539 3.586 *** par_16
171
Estimate S.E. C.R. P Label
x4.2 <--- Assurance 1.000
x4.1 <--- Assurance 1.261 .146 8.630 *** par_1
x4.3 <--- Assurance .907 .136 6.679 *** par_2
x5.2 <--- Empathy 1.063 .234 4.547 *** par_3
x5.4 <--- Empathy 1.026 .227 4.528 *** par_4
x1.3 <--- Tangible 1.252 .140 8.912 *** par_7
x1.2 <--- Tangible .989 .130 7.581 *** par_8
x1.1 <--- Tangible 1.355 .149 9.111 *** par_9
x1.4 <--- Tangible 1.000
x2.2 <--- Reliability 1.336 .202 6.617 *** par_10
x2.3 <--- Reliability 1.133 .202 5.618 *** par_11
x2.1 <--- Reliability 1.210 .209 5.796 *** par_12
x2.4 <--- Reliability 1.000
x3.1 <--- Responsiveness 1.000
x3.2 <--- Responsiveness .790 .141 5.621 *** par_13
x5.1 <--- Empathy 1.123 .229 4.901 *** par_14
x5.3 <--- Empathy 1.000
x2.5 <--- Reliability .985 .203 4.858 *** par_17
x4.4 <--- Assurance 1.273 .143 8.888 *** par_18
x3.3 <--- Responsiveness 1.043 .161 6.492 *** par_19
x3.4 <--- Responsiveness .942 .159 5.906 *** par_20
x1.5 <--- Tangible .814 .128 6.342 *** par_21
x1.6 <--- Tangible .741 .114 6.477 *** par_22
x1.7 <--- Tangible .840 .135 6.211 *** par_23
Standardized Regression Weights: (Group number 1 - Default model)
Estimate
Reliability <--- ServQual .736
Responsiveness <--- ServQual .383
Empathy <--- ServQual .329
Assurance <--- ServQual .430
Tangible <--- ServQual .896
x4.2 <--- Assurance .754
x4.1 <--- Assurance .784
x4.3 <--- Assurance .586
x5.2 <--- Empathy .583
x5.4 <--- Empathy .604
x1.3 <--- Tangible .818
x1.2 <--- Tangible .694
x1.1 <--- Tangible .831
x1.4 <--- Tangible .683
x2.2 <--- Reliability .815
x2.3 <--- Reliability .640
172
Estimate
x2.1 <--- Reliability .679
x2.4 <--- Reliability .552
x3.1 <--- Responsiveness .699
x3.2 <--- Responsiveness .542
x5.1 <--- Empathy .588
x5.3 <--- Empathy .593
x2.5 <--- Reliability .506
x4.4 <--- Assurance .785
x3.3 <--- Responsiveness .745
x3.4 <--- Responsiveness .627
x1.5 <--- Tangible .562
x1.6 <--- Tangible .570
x1.7 <--- Tangible .542
Variances: (Group number 1 - Default model)
Estimate S.E. C.R. P Label
ServQual .154 .074 2.083 .037 par_24
e32 .140 .104 1.347 .178 par_25
e35 .677 .140 4.830 *** par_26
e36 .412 .131 3.154 .002 par_27
e33 .238 .089 2.677 .007 par_28
e34 .724 .175 4.130 *** par_29
e4 .816 .105 7.787 *** par_30
e3 .553 .084 6.551 *** par_31
e2 .752 .098 7.708 *** par_32
e1 .586 .093 6.287 *** par_33
e11 1.189 .149 7.957 *** par_34
e10 .962 .130 7.376 *** par_35
e9 .467 .094 4.981 *** par_36
e8 .891 .125 7.148 *** par_37
e13 .886 .149 5.943 *** par_38
e12 1.464 .182 8.057 *** par_39
e14 1.274 .167 7.610 *** par_40
e18 .631 .099 6.385 *** par_41
e17 .827 .141 5.885 *** par_42
e19 1.306 .166 7.857 *** par_43
e23 .854 .132 6.476 *** par_44
e22 1.013 .152 6.652 *** par_45
e21 1.106 .168 6.585 *** par_46
e24 .847 .134 6.326 *** par_47
e20 .838 .141 5.936 *** par_48
e15 .739 .141 5.240 *** par_49
e16 1.163 .167 6.981 *** par_50
173
Estimate S.E. C.R. P Label
e5 1.022 .124 8.241 *** par_51
e6 .817 .099 8.244 *** par_52
e7 1.212 .146 8.298 *** par_53
Squared Multiple Correlations: (Group number 1 - Default model)
Estimate
Tangible .804
Responsiveness .147
Reliability .542
Empathy .108
Assurance .185
x1.7 .294
x1.6 .324
x1.5 .316
x3.4 .393
x3.3 .555
x4.4 .616
x5.4 .365
x5.1 .345
x5.2 .340
x5.3 .351
x4.3 .344
x4.1 .615
x4.2 .568
x3.2 .293
x2.5 .256
x3.1 .489
x2.1 .461
x2.2 .665
x2.3 .409
x2.4 .304
x1.1 .691
x1.2 .482
x1.3 .669
x1.4 .467
Modification Indices (Group number 1 - Default model)
Covariances: (Group number 1 - Default model)
M.I. Par Change
e35 <--> e36 4.804 .132
e17 <--> e16 5.517 .233
174
M.I. Par Change
e13 <--> e23 4.475 -.184
e9 <--> e22 6.982 -.195
e9 <--> e18 4.166 -.123
e10 <--> e15 4.336 -.178
e11 <--> e7 6.804 -.268
e2 <--> e36 4.331 .122
e3 <--> e12 6.659 .218
e4 <--> e36 6.770 -.159
e4 <--> e2 6.109 -.172
Variances: (Group number 1 - Default model)
M.I. Par Change
Regression Weights: (Group number 1 - Default model)
M.I. Par Change
Assurance <--- Empathy 4.003 .267
x1.7 <--- x2.4 7.793 -.194
x3.4 <--- Empathy 4.701 -.361
x3.4 <--- x1.7 4.870 -.159
x3.4 <--- x5.2 4.705 -.165
x3.3 <--- x2.3 4.134 -.130
x5.2 <--- x2.2 5.211 -.171
x3.1 <--- x1.7 5.083 .148
x3.1 <--- x1.5 4.895 .155
x2.4 <--- x1.7 7.745 -.194
x2.4 <--- x1.4 4.593 -.158
x1.1 <--- x4.2 4.268 .121
x1.2 <--- x5.2 4.920 .132
x1.3 <--- x2.5 5.627 .115
x1.4 <--- Empathy 5.946 -.330
x1.4 <--- x5.4 4.138 -.135
Model Fit Summary
CMIN
Model NPAR CMIN DF P CMIN/DF
Default model 53 252.844 247 .386 1.024
Saturated model 300 .000 0
Independence model 24 1370.406 276 .000 4.965
175
RMR, GFI
Model RMR GFI AGFI PGFI
Default model .106 .883 .858 .727
Saturated model .000 1.000
Independence model .396 .415 .364 .381
Baseline Comparisons
Model NFI
Delta1
RFI
rho1
IFI
Delta2
TLI
rho2 CFI
Default model .815 .794 .995 .994 .995
Saturated model 1.000 1.000 1.000
Independence model .000 .000 .000 .000 .000
Parsimony-Adjusted Measures
Model PRATIO PNFI PCFI
Default model .895 .730 .890
Saturated model .000 .000 .000
Independence model 1.000 .000 .000
NCP
Model NCP LO 90 HI 90
Default model 5.844 .000 47.534
Saturated model .000 .000 .000
Independence model 1094.406 982.632 1213.681
FMIN
Model FMIN F0 LO 90 HI 90
Default model 1.642 .038 .000 .309
Saturated model .000 .000 .000 .000
Independence model 8.899 7.107 6.381 7.881
RMSEA
Model RMSEA LO 90 HI 90 PCLOSE
Default model .012 .000 .035 .999
Independence model .160 .152 .169 .000
AIC
Model AIC BCC BIC CAIC
Default model 358.844 379.387 520.146 573.146
Saturated model 600.000 716.279 1513.028 1813.028
Independence model 1418.406 1427.708 1491.448 1515.448
176
ECVI
Model ECVI LO 90 HI 90 MECVI
Default model 2.330 2.292 2.601 2.464
Saturated model 3.896 3.896 3.896 4.651
Independence model 9.210 8.485 9.985 9.271
HOELTER
Model HOELTER
.05
HOELTER
.01
Default model 174 184
Independence model 36 38
177
LAMPIRAN 6
HASIL UJI CFA KONSTRUK
ENDOGEN
177
178
WOM
.55
y2.2
e30
.72
y2.1
e29
UJI HIPOTESIS
Chi-Square =19.794
Probability =.100
CMIN/DF =1.523
GFI =.966
TLI =.974
CFI =.984
RMSEA =.058
AGFI =.927
Satisfaction
.49
y1.3
e27
.65
y1.2
e26
.55
y1.1
e25
.30
y1.4
e28
.70.81.74 .55
.62
y2.3
e31
.67
.74.79 .85
179
Assessment of normality (Group number 1)
Variable min max skew c.r. kurtosis c.r.
y2.3 1.000 5.000 -.208 -1.059 -1.170 -2.973
y1.4 1.000 5.000 -.146 -.744 -1.250 -3.177
y1.1 1.000 5.000 -.182 -.924 -1.395 -3.544
y1.2 1.000 5.000 -.302 -1.534 -1.033 -2.624
y1.3 1.000 5.000 -.353 -1.795 -.991 -2.518
y2.1 1.000 5.000 -.373 -1.897 -1.029 -2.616
y2.2 1.000 5.000 -.260 -1.320 -1.222 -3.105
Multivariate 6.025 3.341
Observations farthest from the centroid (Mahalanobis distance) (Group number 1)
Observation number Mahalanobis d-squared p1 p2
95 27.021 .000 .050
110 18.516 .010 .452
66 17.227 .016 .452
125 16.945 .018 .297
114 16.289 .023 .274
3 16.256 .023 .146
75 15.724 .028 .142
143 15.698 .028 .071
96 15.664 .028 .033
24 15.158 .034 .040
67 14.382 .045 .090
115 14.242 .047 .063
7 13.689 .057 .106
108 13.484 .061 .094
138 13.293 .065 .083
27 13.173 .068 .063
1 13.138 .069 .039
142 12.948 .073 .036
101 12.841 .076 .027
107 12.794 .077 .017
113 12.648 .081 .014
84 12.107 .097 .046
33 12.055 .099 .032
71 11.977 .101 .024
8 11.972 .101 .014
106 11.869 .105 .011
59 11.683 .111 .013
22 11.586 .115 .010
73 10.981 .139 .059
44 10.549 .160 .148
180
Observation number Mahalanobis d-squared p1 p2
39 10.461 .164 .136
102 9.872 .196 .402
70 9.825 .199 .359
152 9.804 .200 .302
153 9.759 .203 .265
2 9.715 .205 .229
6 9.489 .219 .309
80 9.423 .224 .289
46 9.300 .232 .308
74 9.238 .236 .287
149 9.237 .236 .228
12 9.049 .249 .292
85 8.875 .262 .358
91 8.850 .264 .311
146 8.759 .270 .316
42 8.695 .275 .302
150 8.553 .286 .349
140 8.239 .312 .555
155 8.182 .317 .538
131 8.113 .323 .531
109 8.087 .325 .487
104 8.063 .327 .442
37 7.795 .351 .623
100 7.744 .356 .605
89 7.463 .382 .783
57 7.379 .390 .795
134 7.225 .406 .853
61 7.208 .408 .823
72 7.180 .410 .797
111 7.113 .417 .800
93 6.888 .441 .897
129 6.884 .441 .867
62 6.880 .441 .831
49 6.845 .445 .813
127 6.773 .453 .821
139 6.741 .456 .800
10 6.603 .471 .854
40 6.472 .486 .895
43 6.403 .494 .901
141 6.203 .516 .955
31 6.167 .520 .949
79 6.145 .523 .938
28 6.108 .527 .931
83 6.084 .530 .918
181
Observation number Mahalanobis d-squared p1 p2
48 6.064 .532 .901
122 5.995 .540 .908
147 5.981 .542 .887
130 5.977 .542 .855
98 5.836 .559 .906
25 5.774 .566 .910
112 5.767 .567 .885
117 5.763 .568 .854
128 5.761 .568 .815
123 5.660 .580 .851
5 5.635 .583 .830
120 5.573 .590 .837
88 5.555 .593 .809
148 5.530 .596 .785
58 5.456 .604 .804
23 5.394 .612 .812
144 5.392 .612 .767
132 5.347 .618 .759
53 5.209 .634 .835
17 5.186 .637 .811
19 5.186 .637 .763
56 5.186 .637 .709
26 5.179 .638 .658
15 5.166 .640 .611
64 5.118 .646 .606
65 4.977 .663 .710
Sample Moments (Group number 1)
Sample Covariances (Group number 1)
y2.3 y1.4 y1.1 y1.2 y1.3 y2.1 y2.2
y2.3 1.785
y1.4 .572 1.834
y1.1 .693 .876 2.154
y1.2 .608 .704 1.175 1.657
y1.3 .637 .638 .878 .981 1.672
y2.1 1.187 .603 .857 .710 .703 1.713
y2.2 1.074 .776 .711 .665 .808 1.099 1.885
Condition number = 12.466
Eigenvalues
6.689 1.889 1.243 1.047 .709 .586 .537
Determinant of sample covariance matrix = 3.666
182
Sample Correlations (Group number 1)
y2.3 y1.4 y1.1 y1.2 y1.3 y2.1 y2.2
y2.3 1.000
y1.4 .316 1.000
y1.1 .353 .441 1.000
y1.2 .354 .404 .622 1.000
y1.3 .369 .364 .463 .589 1.000
y2.1 .679 .340 .446 .421 .415 1.000
y2.2 .585 .418 .353 .376 .455 .612 1.000
Condition number = 12.097
Eigenvalues
3.690 1.034 .687 .567 .379 .338 .305
Notes for Model (Default model)
Computation of degrees of freedom (Default model)
Number of distinct sample moments: 28
Number of distinct parameters to be estimated: 15
Degrees of freedom (28 - 15): 13
Result (Default model)
Minimum was achieved
Chi-square = 19.794
Degrees of freedom = 13
Probability level = .100
Scalar Estimates (Group number 1 - Default model)
Maximum Likelihood Estimates
Regression Weights: (Group number 1 - Default model)
Estimate S.E. C.R. P Label
y1.3 <--- Satisfaction 1.000
y1.2 <--- Satisfaction 1.151 .138 8.355 *** par_1
y1.1 <--- Satisfaction 1.212 .161 7.545 *** par_2
y1.4 <--- Satisfaction .828 .139 5.947 *** par_3
y2.2 <--- WOM 1.000
y2.3 <--- WOM 1.038 .115 8.998 *** par_5
y2.1 <--- WOM 1.096 .120 9.157 *** par_6
Standardized Regression Weights: (Group number 1 - Default model)
Estimate
183
Estimate
y1.3 <--- Satisfaction .697
y1.2 <--- Satisfaction .805
y1.1 <--- Satisfaction .744
y1.4 <--- Satisfaction .550
y2.2 <--- WOM .738
y2.3 <--- WOM .788
y2.1 <--- WOM .849
Covariances: (Group number 1 - Default model)
Estimate S.E. C.R. P Label
Satisfaction <--> WOM .607 .126 4.826 *** par_4
Correlations: (Group number 1 - Default model)
Estimate
Satisfaction <--> WOM .665
Variances: (Group number 1 - Default model)
Estimate S.E. C.R. P Label
Satisfaction .811 .179 4.526 *** par_7
WOM 1.028 .208 4.951 *** par_8
e30 .857 .127 6.767 *** par_9
e29 .478 .102 4.699 *** par_10
e27 .860 .123 7.008 *** par_11
e26 .582 .108 5.395 *** par_12
e25 .963 .149 6.479 *** par_13
e28 1.279 .161 7.953 *** par_14
e31 .677 .109 6.185 *** par_15
Squared Multiple Correlations: (Group number 1 - Default model)
Estimate
y2.3 .621
y1.4 .303
y1.1 .553
y1.2 .649
y1.3 .485
y2.1 .721
y2.2 .545
184
Modification Indices (Group number 1 - Default model)
Covariances: (Group number 1 - Default model)
M.I. Par Change
e30 <--> e28 5.081 .217
Variances: (Group number 1 - Default model)
M.I. Par Change
Regression Weights: (Group number 1 - Default model)
M.I. Par Change
y2.2 <--- y1.4 4.740 .132
185
LAMPIRAN 7
UJI RELIABILITAS KONSTRUK
185
186
Indikator Variabel Std
Loading
Std
Loading2
Error Variance
Extract
Construct
Reliability
x1.1 <--- Tangible 0,827 0,6839 0,3161
x1.2 <--- Tangible 0,694 0,4816 0,5184
x1.3 <--- Tangible 0,809 0,6545 0,3455
x1.4 <--- Tangible 0,683 0,4665 0,3335
x1.5 <--- Tangible 0,571 0,3260 0,6740
x1.6 <--- Tangible 0,584 0,3411 0,4589
x1.7 <--- Tangible 0,55 0,3025 0,4975
Jumlah 4,7180 3,2561 3,1439 0,51 0,88
x2.1 <--- Reliability 0,677 0,4583 0,3417
x2.2 <--- Reliability 0,819 0,6708 0,3292
x2.3 <--- Reliability 0,633 0,4007 0,3993
x2.4 <--- Reliability 0,559 0,3125 0,3875
x2.5 <--- Reliability 0,501 0,2510 0,4490
Jumlah 3,1890 2,0933 1,9067 0,52 0,84
x3.1 <--- Responsiveness 0,702 0,4928 0,3072
x3.2 <--- Responsiveness 0,542 0,2938 0,5062
x3.3 <--- Responsiveness 0,746 0,5565 0,2435
x3.4 <--- Responsiveness 0,623 0,3881 0,4119
Jumlah 2,6130 1,7312 1,4688 0,54 0,82
x4.1 <--- Assurance 0,783 0,6131 0,3869
x4.2 <--- Assurance 0,753 0,5670 0,4330
x4.3 <--- Assurance 0,588 0,3457 0,6543
x4.4 <--- Assurance 0,785 0,6162 0,3838
Jumlah 5,5220 3,8733 3,3267 0,54 0,90
x5.1 <--- Empathy 0,593 0,3716 0,3284
x5.2 <--- Empathy 0,582 0,3587 0,3413
x5.3 <--- Empathy 0,591 0,3693 0,3307
x5.4 <--- Empathy 0,602 0,3824 0,3176
Jumlah 2,3680 1,4821 1,3179 0,53 0,81
y1.1 <--- Satisfaction 0,74 0,5476 0,2524
y1.2 <--- Satisfaction 0,795 0,6320 0,1680
y1.3 <--- Satisfaction 0,703 0,4942 0,5058
y1.4 <--- Satisfaction 0,562 0,3158 0,6842
Jumlah 2,8000 1,9897 1,6103 0,55 0,83
y2.1 <--- WOM 0,817 0,6675 0,3325
y2.2 <--- WOM 0,763 0,5822 0,4178
y2.3 <--- WOM 0,813 0,6610 0,3390
Jumlah 2,3930 1,9106 1,0894 0,64 0,84
187
LAMPIRAN 8
HASIL UJI MODEL STRUKTURAL
187
188
.72
Tangible.47
x1.4e4
.65
x1.3e3
.48
x1.2e2
.68
x1.1e1
.52
Reliability.31
x2.4e11
.40
x2.3e10
.67
x2.2e9
.46
x2.1e8
.18
Responsiveness
.49
x3.1e13
.25
x2.5e12
.61
WOM
.58
y2.2
e30
.67
y2.1
e29
.34
x1.6e6
UJI HIPOTESIS
Chi-Square =456.810
Probability =.146
CMIN/DF =1.072
GFI =.844
TLI =.979
CFI =.980
RMSEA =.022
AGFI =.818
z2
.29
x3.2e14
.24
Assurance
.57
x4.2e18
.61
x4.1e17
.35
x4.3e19
.75
.78
.59
.14
Empathy.35
x5.3e23
.34
x5.2e22
.35
x5.1e21
.36
x5.4e24
.58
.60
Service
Quality
.72
.42 .15
Satisfaction
.49
y1.3
e27
.63
y1.2
e26
.55
y1.1
e25
.38
.81
.69
.83
.68
.82
.63
.68
.56
.70
.54
.59
.59
z1
e32
e33
e34
e35
e36
.37
.49
.85
.50
.62
x4.4e20
.79
.56
x3.3e15.39
x3.4e16
.75
.62
.33
x1.5e5
.32
y1.4
e28
.30
x1.7e7
.70.79.74 .56
.66
y2.3
e31
.57
.58
.55
.82.76.81
.43
.51
189
Analysis Summary
Date and Time
Date: Thursday, November 17, 2011
Time: 2:42:46 PM
Title
model: Thursday, November 17, 2011 02:42 PM
Notes for Group (Group number 1)
The model is recursive.
Sample size = 155
Assessment of normality (Group number 1)
Variable min max skew c.r. kurtosis c.r.
x1.7 1.000 5.000 -.300 -1.524 -1.125 -2.860
x1.6 1.000 5.000 -.457 -2.321 -.555 -1.409
x1.5 1.000 5.000 -.482 -2.448 -.746 -1.896
y2.3 1.000 5.000 -.353 -1.797 -1.125 -2.860
y1.4 1.000 5.000 -.146 -.744 -1.250 -3.177
x3.4 1.000 5.000 -.165 -.839 -1.283 -3.261
x3.3 1.000 5.000 -.169 -.860 -1.215 -3.087
x4.4 1.000 5.000 -.345 -1.752 -1.340 -3.406
y1.1 1.000 5.000 -.182 -.924 -1.395 -3.544
y1.2 1.000 5.000 -.302 -1.534 -1.033 -2.624
y1.3 1.000 5.000 -.353 -1.795 -.991 -2.518
x5.4 1.000 5.000 -.311 -1.582 -.962 -2.444
x5.1 1.000 5.000 -.034 -.173 -1.222 -3.106
x5.2 1.000 5.000 -.191 -.973 -1.119 -2.843
x5.3 1.000 5.000 .140 .712 -.932 -2.368
x4.3 1.000 5.000 -.460 -2.340 -1.148 -2.918
x4.1 1.000 5.000 -.271 -1.377 -1.374 -3.491
x4.2 1.000 5.000 -.479 -2.437 -.805 -2.046
x3.2 1.000 5.000 .129 .654 -1.223 -3.108
y2.1 1.000 5.000 -.373 -1.897 -1.029 -2.616
y2.2 1.000 5.000 -.260 -1.320 -1.222 -3.105
x2.5 1.000 5.000 -.083 -.423 -1.301 -3.306
x3.1 1.000 5.000 -.168 -.855 -1.211 -3.078
x2.1 1.000 5.000 -.067 -.341 -1.234 -3.136
x2.2 1.000 5.000 -.141 -.715 -1.033 -2.626
190
Variable min max skew c.r. kurtosis c.r.
x2.3 1.000 5.000 -.078 -.394 -1.186 -3.014
x2.4 1.000 5.000 -.217 -1.103 -1.056 -2.684
x1.1 1.000 5.000 -.386 -1.962 -1.160 -2.948
x1.2 1.000 5.000 -.302 -1.536 -.894 -2.272
x1.3 1.000 5.000 -.338 -1.719 -1.061 -2.697
x1.4 1.000 5.000 -.337 -1.714 -.992 -2.520
Multivariate 28.961 3.986
Observations farthest from the centroid (Mahalanobis distance) (Group number 1)
Observation number Mahalanobis d-squared p1 p2
84 55.787 .004 .471
66 53.625 .007 .299
89 51.079 .013 .329
146 50.786 .014 .172
150 50.192 .016 .105
104 50.121 .016 .042
114 47.675 .028 .151
149 47.626 .029 .078
125 47.446 .030 .043
73 47.431 .030 .018
108 46.897 .033 .016
96 44.407 .056 .164
142 44.255 .058 .117
57 44.214 .058 .071
92 43.461 .068 .106
91 43.300 .070 .078
105 43.111 .073 .059
71 42.270 .085 .113
95 41.718 .095 .147
115 41.271 .103 .171
80 40.967 .109 .171
52 40.549 .117 .199
24 39.734 .135 .348
97 39.450 .142 .356
101 39.439 .142 .280
51 38.433 .168 .541
58 38.357 .170 .483
107 37.863 .185 .584
3 37.580 .193 .608
130 37.536 .195 .544
131 37.244 .204 .576
113 37.163 .206 .529
76 36.658 .223 .648
191
Observation number Mahalanobis d-squared p1 p2
67 36.449 .230 .654
106 36.435 .231 .586
94 36.419 .231 .517
109 36.024 .245 .603
122 35.974 .247 .550
138 35.944 .248 .489
143 35.788 .254 .480
110 35.595 .261 .489
151 35.328 .271 .531
88 35.296 .272 .473
135 35.263 .273 .416
102 34.923 .287 .492
145 34.823 .291 .466
153 34.617 .299 .487
38 34.342 .311 .540
129 34.186 .317 .541
37 34.143 .319 .492
152 34.126 .320 .432
1 34.089 .321 .381
33 33.822 .333 .434
148 33.758 .336 .397
41 33.270 .357 .555
74 33.236 .359 .504
63 33.002 .369 .548
8 32.988 .370 .488
128 32.886 .375 .470
85 32.771 .380 .459
64 32.695 .384 .430
62 32.684 .384 .371
154 32.549 .391 .371
72 32.544 .391 .313
78 32.528 .392 .264
31 32.511 .392 .219
17 32.510 .392 .175
112 32.494 .393 .140
7 32.157 .409 .203
10 32.134 .410 .167
70 31.977 .418 .175
75 31.700 .431 .226
99 31.652 .434 .196
61 31.588 .437 .174
139 31.394 .446 .196
34 31.390 .447 .156
59 31.357 .448 .129
192
Observation number Mahalanobis d-squared p1 p2
111 31.225 .455 .130
120 31.137 .459 .120
69 30.974 .468 .129
100 30.931 .470 .108
14 30.532 .490 .186
46 29.984 .518 .363
39 29.745 .530 .419
87 29.728 .531 .366
141 29.552 .541 .392
42 29.495 .543 .359
118 29.485 .544 .305
147 29.416 .548 .280
15 29.384 .549 .241
65 29.260 .556 .241
25 28.953 .572 .320
134 28.870 .576 .301
119 28.538 .593 .402
11 28.370 .602 .425
16 28.240 .609 .428
22 27.880 .627 .552
77 27.878 .627 .486
98 27.867 .628 .427
144 27.809 .631 .392
Sample Moments (Group number 1)
Sample Covariances (Group number 1)
Condition number = 40.100
Eigenvalues
12.592 5.135 4.135 3.680 2.668 2.492 1.862 1.722 1.398 1.379 1.291 1.246 1.191
1.072 1.015 .974 .922 .841 .791 .752 .710 .664 .617 .607 .547 .520 .493 .445 .423
.351 .314
Determinant of sample covariance matrix = 19.426
Sample Correlations (Group number 1)
Condition number = 40.899
Eigenvalues
7.406 2.944 2.179 2.134 1.682 1.517 1.055 .985 .836 .803 .764 .740 .685 .675
.640 .591 .558 .521 .472 .431 .405 .396 .376 .363 .347 .306 .274 .268 .255 .212
.181
Notes for Model (Default model)
193
Computation of degrees of freedom (Default model)
Number of distinct sample moments: 496
Number of distinct parameters to be estimated: 70
Degrees of freedom (496 - 70): 426
Result (Default model)
Minimum was achieved
Chi-square = 456.810
Degrees of freedom = 426
Probability level = .146
Scalar Estimates (Group number 1 - Default model)
Maximum Likelihood Estimates
Regression Weights: (Group number 1 - Default model)
Estimate S.E. C.R. P Label
Satisfaction <--- ServQual .785 .266 2.953 .003 par_7
Reliability <--- ServQual 1.184 .325 3.641 *** par_5
Responsiveness <--- ServQual .874 .288 3.031 .002 par_6
Empathy <--- ServQual .566 .211 2.687 .007 par_16
Assurance <--- ServQual 1.000
Tangible <--- ServQual 1.612 .407 3.965 *** par_17
WOM <--- ServQual 1.002 .289 3.473 *** par_30
WOM <--- Satisfaction .591 .119 4.985 *** par_31
x4.2 <--- Assurance 1.000
x4.1 <--- Assurance 1.260 .145 8.666 *** par_1
x4.3 <--- Assurance .910 .136 6.708 *** par_2
x5.2 <--- Empathy 1.063 .232 4.576 *** par_3
x5.4 <--- Empathy 1.025 .224 4.564 *** par_4
x1.3 <--- Tangible 1.238 .140 8.844 *** par_8
x1.2 <--- Tangible .989 .131 7.576 *** par_9
x1.1 <--- Tangible 1.347 .148 9.074 *** par_10
x1.4 <--- Tangible 1.000
x2.2 <--- Reliability 1.325 .198 6.695 *** par_11
x2.3 <--- Reliability 1.106 .196 5.642 *** par_12
x2.1 <--- Reliability 1.191 .204 5.846 *** par_13
x2.4 <--- Reliability 1.000
x3.1 <--- Responsiveness 1.000
x3.2 <--- Responsiveness .787 .140 5.637 *** par_14
x5.1 <--- Empathy 1.136 .230 4.935 *** par_15
x5.3 <--- Empathy 1.000
x2.5 <--- Reliability .963 .198 4.862 *** par_18
194
Estimate S.E. C.R. P Label
x4.4 <--- Assurance 1.274 .143 8.916 *** par_19
x3.3 <--- Responsiveness 1.040 .160 6.518 *** par_20
x3.4 <--- Responsiveness .934 .158 5.908 *** par_21
y1.3 <--- Satisfaction 1.000
y1.2 <--- Satisfaction 1.125 .135 8.311 *** par_22
y1.1 <--- Satisfaction 1.195 .159 7.521 *** par_23
y1.4 <--- Satisfaction .837 .138 6.047 *** par_24
x1.5 <--- Tangible .826 .129 6.415 *** par_25
x1.6 <--- Tangible .760 .115 6.613 *** par_26
x1.7 <--- Tangible .853 .136 6.290 *** par_27
y2.1 <--- WOM 1.021 .106 9.610 *** par_28
y2.2 <--- WOM 1.000
y2.3 <--- WOM 1.053 .110 9.595 *** par_29
Standardized Regression Weights: (Group number 1 - Default model)
Estimate
Satisfaction <--- ServQual .384
Reliability <--- ServQual .721
Responsiveness <--- ServQual .421
Empathy <--- ServQual .371
Assurance <--- ServQual .488
Tangible <--- ServQual .848
WOM <--- ServQual .426
WOM <--- Satisfaction .513
x4.2 <--- Assurance .753
x4.1 <--- Assurance .783
x4.3 <--- Assurance .588
x5.2 <--- Empathy .582
x5.4 <--- Empathy .602
x1.3 <--- Tangible .809
x1.2 <--- Tangible .694
x1.1 <--- Tangible .827
x1.4 <--- Tangible .683
x2.2 <--- Reliability .819
x2.3 <--- Reliability .633
x2.1 <--- Reliability .677
x2.4 <--- Reliability .559
x3.1 <--- Responsiveness .702
x3.2 <--- Responsiveness .542
x5.1 <--- Empathy .593
x5.3 <--- Empathy .591
x2.5 <--- Reliability .501
x4.4 <--- Assurance .785
195
Estimate
x3.3 <--- Responsiveness .746
x3.4 <--- Responsiveness .623
y1.3 <--- Satisfaction .703
y1.2 <--- Satisfaction .795
y1.1 <--- Satisfaction .740
y1.4 <--- Satisfaction .562
x1.5 <--- Tangible .571
x1.6 <--- Tangible .584
x1.7 <--- Tangible .550
y2.1 <--- WOM .817
y2.2 <--- WOM .763
y2.3 <--- WOM .813
Variances: (Group number 1 - Default model)
Estimate S.E. C.R. P Label
ServQual .198 .085 2.325 .020 par_32
z1 .705 .157 4.479 *** par_33
e32 .200 .082 2.441 .015 par_34
e35 .632 .134 4.714 *** par_35
e36 .397 .126 3.137 .002 par_36
e33 .256 .088 2.920 .003 par_37
e34 .703 .170 4.139 *** par_38
z2 .426 .105 4.059 *** par_39
e4 .816 .105 7.785 *** par_40
e3 .577 .087 6.664 *** par_41
e2 .752 .098 7.712 *** par_42
e1 .600 .094 6.349 *** par_43
e11 1.175 .148 7.926 *** par_44
e10 .976 .132 7.412 *** par_45
e9 .459 .094 4.871 *** par_46
e8 .894 .125 7.143 *** par_47
e13 .881 .149 5.930 *** par_48
e12 1.474 .183 8.065 *** par_49
e30 .788 .118 6.687 *** par_50
e29 .569 .098 5.831 *** par_51
e14 1.274 .167 7.627 *** par_52
e18 .632 .098 6.427 *** par_53
e17 .830 .140 5.941 *** par_54
e19 1.302 .166 7.857 *** par_55
e23 .856 .131 6.542 *** par_56
e22 1.015 .152 6.691 *** par_57
e21 1.095 .167 6.555 *** par_58
e24 .851 .133 6.395 *** par_59
196
Estimate S.E. C.R. P Label
e27 .845 .123 6.893 *** par_60
e26 .610 .110 5.560 *** par_61
e25 .973 .150 6.484 *** par_62
e20 .838 .140 5.965 *** par_63
e15 .738 .141 5.252 *** par_64
e16 1.171 .167 7.027 *** par_65
e28 1.256 .159 7.880 *** par_66
e31 .624 .105 5.942 *** par_67
e5 1.008 .123 8.210 *** par_68
e6 .796 .097 8.188 *** par_69
e7 1.197 .145 8.272 *** par_70
Squared Multiple Correlations: (Group number 1 - Default model)
Estimate
Satisfaction .147
WOM .612
Tangible .720
Responsiveness .177
Reliability .520
Empathy .138
Assurance .238
x1.7 .303
x1.6 .341
x1.5 .326
y2.3 .661
y1.4 .315
x3.4 .389
x3.3 .556
x4.4 .616
y1.1 .548
y1.2 .632
y1.3 .494
x5.4 .362
x5.1 .351
x5.2 .339
x5.3 .349
x4.3 .346
x4.1 .614
x4.2 .568
x3.2 .293
y2.1 .668
y2.2 .582
x2.5 .251
197
Estimate
x3.1 .492
x2.1 .458
x2.2 .671
x2.3 .401
x2.4 .312
x1.1 .684
x1.2 .481
x1.3 .655
x1.4 .467
Standardized Total Effects (Group number 1 - Default model)
ServQ
ual
Satisfacti
on
WO
M
Tangib
le
Responsive
ness
Reliabil
ity
Empat
hy
Assuran
ce
Satisfaction .384 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
WOM .622 .513 .000 .000 .000 .000 .000 .000
Tangible .848 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
Responsive
ness .421 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
Reliability .721 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
Empathy .371 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
Assurance .488 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
x1.7 .467 .000 .000 .550 .000 .000 .000 .000
x1.6 .496 .000 .000 .584 .000 .000 .000 .000
x1.5 .484 .000 .000 .571 .000 .000 .000 .000
y2.3 .506 .417 .813 .000 .000 .000 .000 .000
y1.4 .216 .562 .000 .000 .000 .000 .000 .000
x3.4 .262 .000 .000 .000 .623 .000 .000 .000
x3.3 .314 .000 .000 .000 .746 .000 .000 .000
x4.4 .383 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .785
y1.1 .284 .740 .000 .000 .000 .000 .000 .000
y1.2 .305 .795 .000 .000 .000 .000 .000 .000
y1.3 .270 .703 .000 .000 .000 .000 .000 .000
x5.4 .223 .000 .000 .000 .000 .000 .602 .000
x5.1 .220 .000 .000 .000 .000 .000 .593 .000
x5.2 .216 .000 .000 .000 .000 .000 .582 .000
x5.3 .219 .000 .000 .000 .000 .000 .591 .000
x4.3 .287 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .588
x4.1 .382 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .783
x4.2 .368 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .753
x3.2 .228 .000 .000 .000 .542 .000 .000 .000
y2.1 .509 .419 .817 .000 .000 .000 .000 .000
y2.2 .475 .391 .763 .000 .000 .000 .000 .000
x2.5 .362 .000 .000 .000 .000 .501 .000 .000
x3.1 .295 .000 .000 .000 .702 .000 .000 .000
x2.1 .488 .000 .000 .000 .000 .677 .000 .000
x2.2 .591 .000 .000 .000 .000 .819 .000 .000
x2.3 .457 .000 .000 .000 .000 .633 .000 .000
x2.4 .403 .000 .000 .000 .000 .559 .000 .000
x1.1 .702 .000 .000 .827 .000 .000 .000 .000
x1.2 .589 .000 .000 .694 .000 .000 .000 .000
x1.3 .686 .000 .000 .809 .000 .000 .000 .000
x1.4 .580 .000 .000 .683 .000 .000 .000 .000
198
Standardized Direct Effects (Group number 1 - Default model)
ServQ
ual
Satisfac
tion
WO
M
Tangi
ble
Responsiv
eness
Reliabi
lity
Empat
hy
Assura
nce
Satisfactio
n .384 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
WOM .426 .513 .000 .000 .000 .000 .000 .000
Tangible .848 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
Responsiv
eness .421 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
Reliability .721 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
Empathy .371 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
Assurance .488 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
x1.7 .000 .000 .000 .550 .000 .000 .000 .000
x1.6 .000 .000 .000 .584 .000 .000 .000 .000
x1.5 .000 .000 .000 .571 .000 .000 .000 .000
y2.3 .000 .000 .813 .000 .000 .000 .000 .000
y1.4 .000 .562 .000 .000 .000 .000 .000 .000
x3.4 .000 .000 .000 .000 .623 .000 .000 .000
x3.3 .000 .000 .000 .000 .746 .000 .000 .000
x4.4 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .785
y1.1 .000 .740 .000 .000 .000 .000 .000 .000
y1.2 .000 .795 .000 .000 .000 .000 .000 .000
y1.3 .000 .703 .000 .000 .000 .000 .000 .000
x5.4 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .602 .000
x5.1 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .593 .000
x5.2 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .582 .000
x5.3 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .591 .000
x4.3 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .588
x4.1 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .783
x4.2 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .753
x3.2 .000 .000 .000 .000 .542 .000 .000 .000
y2.1 .000 .000 .817 .000 .000 .000 .000 .000
y2.2 .000 .000 .763 .000 .000 .000 .000 .000
x2.5 .000 .000 .000 .000 .000 .501 .000 .000
x3.1 .000 .000 .000 .000 .702 .000 .000 .000
x2.1 .000 .000 .000 .000 .000 .677 .000 .000
x2.2 .000 .000 .000 .000 .000 .819 .000 .000
x2.3 .000 .000 .000 .000 .000 .633 .000 .000
x2.4 .000 .000 .000 .000 .000 .559 .000 .000
x1.1 .000 .000 .000 .827 .000 .000 .000 .000
x1.2 .000 .000 .000 .694 .000 .000 .000 .000
x1.3 .000 .000 .000 .809 .000 .000 .000 .000
x1.4 .000 .000 .000 .683 .000 .000 .000 .000
Standardized Indirect Effects (Group number 1 - Default model)
ServQ
ual
Satisfac
tion
WO
M
Tangi
ble
Responsiv
eness
Reliabi
lity
Empat
hy
Assura
nce
Satisfactio .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
199
ServQ
ual
Satisfac
tion
WO
M
Tangi
ble
Responsiv
eness
Reliabi
lity
Empat
hy
Assura
nce
n
WOM .197 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
Tangible .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
Responsiv
eness .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
Reliability .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
Empathy .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
Assurance .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
x1.7 .467 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
x1.6 .496 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
x1.5 .484 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
y2.3 .506 .417 .000 .000 .000 .000 .000 .000
y1.4 .216 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
x3.4 .262 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
x3.3 .314 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
x4.4 .383 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
y1.1 .284 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
y1.2 .305 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
y1.3 .270 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
x5.4 .223 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
x5.1 .220 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
x5.2 .216 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
x5.3 .219 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
x4.3 .287 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
x4.1 .382 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
x4.2 .368 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
x3.2 .228 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
y2.1 .509 .419 .000 .000 .000 .000 .000 .000
y2.2 .475 .391 .000 .000 .000 .000 .000 .000
x2.5 .362 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
x3.1 .295 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
x2.1 .488 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
x2.2 .591 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
x2.3 .457 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
x2.4 .403 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
x1.1 .702 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
x1.2 .589 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
x1.3 .686 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
x1.4 .580 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
Modification Indices (Group number 1 - Default model)
Covariances: (Group number 1 - Default model)
M.I. Par Change
e36 <--> z1 6.529 .156
e35 <--> z2 4.269 .131
e6 <--> z2 8.545 .186
e28 <--> z2 4.422 .170
200
M.I. Par Change
e16 <--> e36 4.123 -.151
e20 <--> e31 4.534 .168
e25 <--> e35 4.857 -.180
e26 <--> e31 4.512 -.145
e21 <--> z1 4.493 .187
e19 <--> e27 4.435 .203
e17 <--> e16 5.574 .235
e30 <--> e34 5.905 .193
e30 <--> e7 4.033 .179
e30 <--> e5 4.600 .176
e13 <--> e23 4.607 -.186
e9 <--> e22 7.436 -.201
e9 <--> e18 4.256 -.124
e10 <--> e15 4.404 -.180
e11 <--> e7 6.843 -.266
e2 <--> e29 5.934 -.159
e3 <--> e12 7.575 .237
e4 <--> e36 7.208 -.162
e4 <--> e2 6.083 -.172
Variances: (Group number 1 - Default model)
M.I. Par Change
Regression Weights: (Group number 1 - Default model)
M.I. Par Change
Empathy <--- Satisfaction 5.136 .174
x1.7 <--- x2.4 7.764 -.193
x1.6 <--- WOM 4.689 .165
x1.6 <--- y2.1 6.411 .143
x1.5 <--- y2.2 4.982 .135
y2.3 <--- x4.4 5.325 .116
x3.4 <--- Empathy 5.009 -.373
x3.4 <--- x1.7 4.918 -.160
x3.4 <--- x5.2 4.873 -.168
x3.3 <--- x2.3 4.297 -.133
y1.1 <--- Assurance 4.837 -.234
y1.1 <--- x4.4 4.730 -.131
y1.1 <--- x4.2 5.292 -.169
y1.2 <--- y2.3 4.156 -.112
y1.3 <--- Assurance 5.646 .230
y1.3 <--- x1.5 4.127 .135
y1.3 <--- x4.3 8.471 .167
y1.3 <--- x4.1 6.444 .140
201
M.I. Par Change
x5.2 <--- x2.2 5.550 -.176
x4.3 <--- y1.3 4.829 .163
y2.1 <--- x1.2 6.555 -.151
y2.1 <--- x1.3 4.148 -.112
y2.2 <--- Responsiveness 5.823 .236
y2.2 <--- x1.7 4.387 .127
y2.2 <--- x1.5 4.793 .142
y2.2 <--- x3.3 5.083 .139
y2.2 <--- x3.1 7.257 .162
x2.5 <--- y1.3 4.685 -.169
x3.1 <--- x1.7 4.887 .144
x3.1 <--- x1.5 4.574 .150
x3.1 <--- y2.2 4.211 .128
x2.2 <--- x5.2 4.272 -.112
x2.4 <--- x1.7 7.654 -.192
x2.4 <--- x1.4 4.412 -.154
x1.2 <--- x5.2 4.595 .128
x1.3 <--- y2.1 5.285 -.121
x1.3 <--- x2.5 6.950 .129
x1.4 <--- Empathy 6.277 -.339
x1.4 <--- x5.4 4.234 -.136
x1.4 <--- x5.1 4.227 -.121
Model Fit Summary
CMIN
Model NPAR CMIN DF P CMIN/DF
Default model 70 456.810 426 .146 1.072
Saturated model 496 .000 0
Independence model 31 2040.969 465 .000 4.389
RMR, GFI
Model RMR GFI AGFI PGFI
Default model .118 .844 .818 .725
Saturated model .000 1.000
Independence model .403 .359 .317 .337
Baseline Comparisons
Model NFI
Delta1
RFI
rho1
IFI
Delta2
TLI
rho2 CFI
Default model .776 .756 .981 .979 .980
Saturated model 1.000 1.000 1.000
202
Model NFI
Delta1
RFI
rho1
IFI
Delta2
TLI
rho2 CFI
Independence model .000 .000 .000 .000 .000
Parsimony-Adjusted Measures
Model PRATIO PNFI PCFI
Default model .916 .711 .898
Saturated model .000 .000 .000
Independence model 1.000 .000 .000
NCP
Model NCP LO 90 HI 90
Default model 30.810 .000 86.402
Saturated model .000 .000 .000
Independence model 1575.969 1439.779 1719.659
FMIN
Model FMIN F0 LO 90 HI 90
Default model 2.966 .200 .000 .561
Saturated model .000 .000 .000 .000
Independence model 13.253 10.234 9.349 11.167
RMSEA
Model RMSEA LO 90 HI 90 PCLOSE
Default model .022 .000 .036 1.000
Independence model .148 .142 .155 .000
AIC
Model AIC BCC BIC CAIC
Default model 596.810 633.531 809.850 879.850
Saturated model 992.000 1252.197 2501.539 2997.539
Independence model 2102.969 2119.231 2197.315 2228.315
ECVI
Model ECVI LO 90 HI 90 MECVI
Default model 3.875 3.675 4.236 4.114
Saturated model 6.442 6.442 6.442 8.131
Independence model 13.656 12.771 14.589 13.761
HOELTER
203
Model HOELTER
.05
HOELTER
.01
Default model 161 168
Independence model 39 41
204