PENGARUH KONTRIBUSI BRUTO, PEMBAYARAN KLAIM DAN...
Transcript of PENGARUH KONTRIBUSI BRUTO, PEMBAYARAN KLAIM DAN...
PENGARUH KONTRIBUSI BRUTO, PEMBAYARAN KLAIM DAN
PENDAPATAN INVESTASI TERHADAP UNDERWRITING DANA
TABARRU’ PADA PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DI INDONESIA
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk Memenuhi Persyaratan
dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)
NILAM ANGGRAINI
NIM: 1112046200008
KONSENTRASI ASURANSI SYARIAH
PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA 2016 M/1437
iv
ABSTRAK
Nilam Anggraini. 1112046200008. Pengaruh Kontribusi Bruto, Pembayaran
Klaim dan Pendapatan Investasi Terhadap Underwriting Dana Tabarru’ Pada
Perusahaan Asuransi Syariah Di Indonesia. Konsentrasi Asuransi Syariah,
Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam), Fakultas Syariah dan Hukum,
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2016.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Kontribusi Bruto,
Pembayaran Klaim dan Pendapatan Investasi terhadap Underwriting Dana
Tabarru’ Pada Perusahaan Asuransi Syariah Di Indonesia. Rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kontribusi bruto,
pembayaran klaim dan pendapatan investasi terhadap underwriting dana tabarru’
secara parsial dan simultan, dan seberapa besar pengaruhnya. Penelitian ini
menggunakan pengujian statistik dengan analisis regresi linier berganda dan
menggunakan program SPSS 20.0. Hasil penelitian ini berdasarkan uji t (parsial)
menunjukkan bahwa Kontribusi Bruto (X₁) memiliki pengaruh signifikan positif
dengan nilai t-hitung 4,835 > t-tabel 2,056, Pembayaran Klaim (X₂) berpengaruh
tidak signifikan negatif dengan nilai nilai t-hitung -1,510 > t-tabel -2,056 dan
Pendapatan Investasi berpengaruh signifikan positif dengan nilai t-hitung 3,983 >
t-tabel 2,056. Kemudian berdasarkan uji F (simultan) menunjukkan bahwa variabel
Kontribusi Bruto, Pembayaran Klaim dan Pendapatan Investasi berpengaruh
signifikan terhadap variabel Underwriting Dana Tabarru’ dengan nilai F-hitung
44,280 > F-tabel 2,92 dan dengan signifikansi sebesar 0,000 < 0,05.
Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda didapatkan angka
koefisien determinasi (R²) sebesar 0,817 yang artinya Underwriting Dana
Tabarru’ dipengaruhi oleh Kontribusi Bruto, Pembayaran Klaim dan Pendapatan
Investasi sebesar 81,7% dan sisanya sebesar 18,3% dipengaruhi oleh faktor-faktor
yang lainnya.
Kata Kunci : Kontribusi Bruto, Klaim, Investasi, Underwriting, Dana
Tabarru’
Pembimbing : Ir. Ela Patriana, MM., AAAIJ.
v
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamualaikum Wr. Wb.
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat kasih sayang dan karunia-Nya sehingga penyusunan skripsi
ini yang berjudul “PENGARUH KONTRIBUSI BRUTO, PEMBAYARAN
KLAIM DAN PENDAPATAN INVESTASI TERHADAP UNDERWRITING
DANA TABARRU’ (STUDI PADA PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH
DI INDONESIA)” dapat diselesaikan. Penelitian ini disusun dalam rangka
menyelesaikan tugas akhir di Program Sarjana khusus konsentrasi Asuransi
Syariah, Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Pada
kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terimakasih atas segala doa, bantuan
dan bimbingan yang diberikan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan, kepada:
1) Bapak Dr. Phil Asep Saepudin Jahar,M.A. selaku Dekan Fakultas Syariah
dan Hukum Universitas Islam Negeri Jakarta.
2) Bapak AM. Hasan Ali, M.A. dan Dr. Abdurrauf, M.A. selaku Ketua
Jurusan dan Sekretaris Jurusan Program Studi Muamalat Ekonomi Islam
Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Isalam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
vi
3) Ibu Ir. Ela Patriana, MM.,AAAIJ selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan segenap waktu, arahan, motivasi dan kesabaran dalam
membimbing penulis hingga akhir penulisan skripsi ini.
4) Bapak Chairul hadi selaku dosen pembimbing akademik dan seluruh
bapak ibu dosen beserta staf dan karyawan Fakultas Syariah dan Hukum
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang dengan ikhlas memberikan ilmunya
kepada penulis selama masa kuliah.
5) Orang tua tercinta Ibu Sitra Wati dan Bapak Supriadi yang senantiasa
memberikan doa yang tulus, kucuran keringat, semangat yang tiada henti
dan selalu menjadi alasan utama penulis untuk segera menyelesaikan
skripsi ini.
6) Kedua kaka Quratul Aini dan Raudhatul Zahra, beserta masing-masing
suaminya, juga untuk adik M.Sofyan Kadhafi, keponakan Kamilah
Salsabilah dan calon keponakanku, terimakasih telah memberikan
semangat dan dukungan yang luar biasa di dalam ikatan kekeluargaan
yang hangat.
7) Terimakasih untuk Aditya Pamungkas yang selalu mendengarkan keluh
kesah dan menyisakan waktunya untuk sekedar bercerita dan tertawa
bersama, dan untuk pengalaman dan pelajaran dalam menjalani hidup.
8) Terimakasih untuk sahabat terbaik, gembs (Kartika, Nurul Ainna, Linda,
Puji, Yayuk, Karunia, Donny, Sandi) yang selalu memberikan semangat
disela-sela canda dan tawa dalam kebersamaan dan selalu mengingatkan
untuk segera menyelesaikan skripsi ini.
vii
9) Untuk sahabat terbaik selama berada di kampus, BDRX (Defi, Ika, Titis,
Puri, Debby, Ima) terimakasih untuk kenangan selama berada di kampus.
Terimaksih sudah saling menyemangati dan melengkapi dalam
menjalankan kegiatan di kampus dan dalam penyelesaian skripsi ini.
10) Untuk teman-teman sekelas, Insurance 2012 terimakasih atas kerjasama
dan bantuannya selama berada di kelas, semoga sukses untuk kita semua
dan bisa tetap terjalin silaturahmi yang baik.
11) Untuk teman-teman KKN UNGGUL, terimakasih atas pelajaran yang
sangat berharga selama satu bulan hidup bersama, terimkasih telah
mengajarkan kerasnya kehidupan. Terimakasih untuk Fadhilah Rahmatun
Solehah yang setia menemani dalam pelaporan hasil KKN.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,
semoga skripsi ini bisa memberikan banyak manfaat bagi semua kalangan
masyarakat dan akademis. Amin.
Jakarta, Juni 2016
Nilam Anggraini
viii
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................................... ii
LEMBAR PERNYATAAN ........................................................................................ iii
ABSTRAK .................................................................................................................. iv
KATA PENGANTAR ................................................................................................. v
DAFTAR ISI ............................................................................................................. viii
DAFTAR TABEL ....................................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...................................................................................... 1
B. Pokok Permasalahan............................ ................................................... 5
1. Identifikasi Masalah .................................................................... 5
2. Batasan Masalah ......................................................................... 6
3. Rumusan Masalah ....................................................................... 6
C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 7
D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 7
E. Teknik Penulisan Skripsi ..................................................................... 8
F. Sistematika Penulisan .......................................................................... 8
ix
BAB II LANDASAN TEORI
A. Asuransi Syariah ................................................................................ 10
1. Pengertian Asuransi Syariah .................................................... 10
2. Laporan Keuangan Asuransi Syariah ....................................... 12
B. Pengertian Kontribusi Bruto (Premi) ................................................. 13
C. Pengertian Pembayaran Klaim .......................................................... 15
D. Pendapatan Investasi ......................................................................... 16
1. Pengertian Investasi ................................................................. 16
2. Fungsi dan Tujuan Investasi .................................................... 17
E. Underwriting Dana Tabarru’ ............................................................ 17
1. Pengertian Underwriting .......................................................... 17
2. Tugas dan Tujuan Underwriting .............................................. 18
3. Pengertian Dana Tabarru’ ........................................................ 19
4. Pengertian Surplus Underwriting Dana Tabarru’ .................... 20
F. Penelitian Terdahulu .......................................................................... 21
G. Pengertian Hipotesis .......................................................................... 26
H. Kerangka Pemikiran .......................................................................... 29
BAB III METODE PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian ................................................................ 31
B. Metode Penentuan Sampel ................................................................ 31
x
1. Populasi .................................................................................... 31
2. Sampel ...................................................................................... 31
C. Jenis dan Sumber Data ...................................................................... 32
1. Jenis Data ................................................................................. 32
2. Sumber Data ............................................................................. 32
D. Metode Analisis Data ........................................................................ 33
1. Teknik Analisis Data .................................................................... 33
2. Tahapan Analisis Data .................................................................. 34
a. Uji Normalitas ....................................................................... 34
b. Uji Multikolinearitas ............................................................. 34
c. Uji Heterokedastisitas ........................................................... 35
d. Uji Autokorelasi .................................................................... 36
3. Pengujian Statistik ........................................................................ 36
a. Uji Parsial (Uji t) ................................................................... 36
b. Uji Simultasn (Uji F) ............................................................. 37
c. Analisis Korelasi Linier Berganda (R) .................................. 39
d. Pengujian Koefisien Determinasi (Adjusted R2)................... 40
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian .................................................. 41
1. Sejarah Singkat Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia ................... 41
2. Profil Singkat Perusahaan .............................................................. 43
xi
a) PT Asuransi Allianz Life Indonesia ...................................... 43
b) PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia .................................. 43
c) PT Tokio Marine Insurance Indonesia .................................. 44
d) PT Asuransi Takaful Keluarga .............................................. 45
e) PT Asuransi Jiwa Bringin Jiwa Sejahtera (BRIngin Life) .... 45
f) PT AJS Amanahjiwa Giri Artha ........................................... 46
g) PT BNI Life Insurance .......................................................... 46
h) PT Asuransi Sun Life Financial ............................................ 47
i) PT Asuransi Jiwa Syariah Al-Amin ...................................... 48
j) Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 ............................ 48
B. Deskripsi Data ................................................................................... 48
C. Analisis Statistik Deskriptif .............................................................. 49
D. Hasil Penelitian dan Pembahasan...................................................... 51
1. Pengujian Asumsi Klasik ............................................................... 51
a. Uji Normalitas ....................................................................... 51
b. Uji Multikolinearitas ............................................................. 54
c. Uji Heterokedastisitas ........................................................... 55
d. Uji Autokorelasi .................................................................... 55
2. Pengujian Statistik .......................................................................... 57
a. Uji Parsial (Uji t) ................................................................... 57
b. Uji Simultan (Uji F) .............................................................. 59
3. Analisis Koefisien Korelasi............................................................ 61
xii
4. Analisis Koefisien Determinasi (Adjusted R2) .............................. 61
5. Analisis Regresi Linier Berganda .................................................. 62
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................................... 65
B. Saran .................................................................................................... 67
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ................................................................................. 21
Tabel 3.1 Interprestasi Koefisien Korelasi ................................................................ 39
Tabel 4.1 Hasil Analisis Statistik Deskriptif Data Penelitian ................................... 50
Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas dengan Kolmogrov Smirnov ................................... 52
Tabel 4.3 Hasil Uji Multikolinearitas ....................................................................... 54
Tabel 4.4 Hasil Uji Autokorelasi .............................................................................. 56
Tabel 4.5 Hasil Uji Statistik (Uji t) ........................................................................... 58
Tabel 4.6 Hasil Uji Statistik (Uji F) .......................................................................... 60
Tabel 4.7 Hasil Analisis Koefisien Korelasi ............................................................. 61
Tabel 4.8 Hasil Analisis Koefisien Determinasi ....................................................... 62
Tabel 4.9 Uji Koefisien ............................................................................................. 63
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran .............................................................................. 30
Gambar 4.1 Grafik Normal P-P Plot ......................................................................... 53
Gambar 4.2 Grafik Scatter Plot ................................................................................. 55
Gambar 4.3 Daerah Pengujian Durbin Watson ......................................................... 57
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dana tabarru’ adalah dana yang dikumpulkan oleh peserta yang kemudian
dikelola oleh perusahaan. Dana ini bisa mengalami kenaikan dan bisa juga
mengalami penurunan. Hal ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor seperti hasil
investasi, pendaptan dan beban yang diterima dan lain sebagainya. Dana tabarru’
ini dimaksudkan untuk membayar santunan kepada peserta yang mengalami
musibah atau pihak lain yang berhak mendapatkannya sesuai dengan akad
tabarru’ yang disepakati.
Pada perusahaan asuransi syariah, dana premi yang masuk merupakan
dana peserta setelah dikurangi ujroh perusahaan atas jasa pengelolaan dana premi.
Ketika terjadi klaim, perusahaan tidak lagi mengeluarkan dana apapun yang
berasal dari kas perusahaan karena penggantian klaim diambil dari dana tabungan
peserta (tabarru’).1 Dana tabarru’ tersebut tidak diakui sebagai pendapatan oleh
perusahaan asuransi. Selain dari kontribusi peserta, tambahan dana tabarru’ juga
berasal dari hasil investasi dan akumulasi cadangan surplus underwriting dana
tabarru’. Kegiatan underwriting ini merupakan salah satu hal yang sangat penting
dalam kegiatan perasuransian karena berpengaruh pula pada ratio underwriting,
yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat keuntungan dari usaha murni
1Muhammad Amin Suma, Asuransi Syariah dan Asuransi Konvensional: Teori, System,
Aplikasi dan Pemasaran, (Ciputat: Kholam Pusdishing, 2006), hlm. 68.
2
asuransi. Peningkatan keuntungan usaha murni asuransi tersebut dapat
meningkatkan pula laba perusahaan.
Pengelolaan dana dalam asuransi adalah cara kerja suatu perusahaan
asuransi dalam mengurusi dana premi yang sudah terkumpul dengan cara
menginvestasikannya ke lembaga-lembaga keuangan lain untuk persediaan
pembayaran ganti rugi pertanggungan. Perusahaan asuransi syariah sangat
memperhatikan masalah pengelolaan dana, karena hal ini merupakan hal yang
penting dalam memulai dan mengembangkan sebuah perusahaan. Cara dalam
pengelolaan dana pun harus dilakukan sesuai dengan syariah islam, yaitu
menghilangkan sama sekali kemungkinan terjadi unsur gharar (ketidakpastian),
maisir (untung-untungan), dan riba. Dana tabarru’ boleh diinvestasikan selama
tidak menghalangi pembayaran klaim oleh peserta yang membutuhkan. Jika hasil
investasi diterima maka hasil returnya tidak boleh digunakan untuk kepentingan
lain, selain untuk dana tabarru’ itu sendiri, yaitu untuk memperbesar kemampuan
dalam membantu sesama pemegang polis.
Dalam hal ini, perusahaan sebagai pengelola harus membuat laporan
periodik atas dana tabarru’. Setiap periode dana tabarru ini akan menghasilkan
apakah surplus atau defisit tabarru’. Surplus artinya total dana yang terkumpul
lebih besar dari total klaim dan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk dana tabarru’
ini dalam satu periode, dan sebaliknya apabila defisit artinya total klaim dan biaya
lebih besar dari dana tabarru’ yang masuk. Pada asuransi konvensional tidak
3
terdapat laporan surplus underwriting dana tabarru’ karena seluruh pendapatan
underwriting dan beban klaim dimasukan ke dalam bagian laporan laba rugi.
Pendapatan Underwriting berasal dari kontribusi bruto, ujroh pengelola,
bagian reasuransi dan perubahan kontribusi yang belum menjadi hak. kontribusi
bruto atau premi adalah pembayaran sejumlah uang yang dilakukan pihak
tertanggung kepada pihak penanggung untuk mengganti suatu kerugian,
kerusakan, atau kehilangan keuntungan yang diharapkan akibat timbulnya
perjanjian atas pemindahan risiko dari tertanggung kepada penanggung (transfer
of risk).2 Apabila perusahaan mengalami surplus tentunya nasabah akan tertarik
untuk mengikuti produk asuransi pada perusahaan tersebut dan apabila terjadi
defisit tentunya ada pengelolaan yang kurang baik pada perusahaan tersebut.
Selain dari kontribusi bruto, pendapatan underwriting berasal dari
kontribusi reasuransi. Kontribusi reasuransi adalah jaminan yang dibayarkan
perusahaan kepada perusahaan asuransi lain dengan tujuan untuk memperkecil
atau mengurangi ketika terjadi risiko pada perusahaan tersebut. Kontribusi
reasuransi yang diterima oleh operator reasuransi syariah harus cukup untuk
membayar klaim reasuransi syariah, ditambah juga memungkinkan adanya
margin atau keuntungan yang nantinya akan dibagi bersama dengan operator
reasuransi syariah dan partisipan reasuransi syariah.
2 Abdullah Amrin, Asuransi Syariah Keberadaan dan Kelebihannya Ditengah Asurnasi
Konvensional, (Jakarta: PT Elex media komputindo Jnuari 2006), hlm.108.
4
Investasi sendiri merupakan akun pembentuk laba yang sangat mendukung
pertumbuhan pada laporan underwriting dana tabarru’. Kegiatan pembiayaan dan
investasi keuangan menurut syariah pada prinsipnya adalah kegiatan yang
dilakukan oleh pemilik harta (investor) terhadap pemilik usaha (emiten) untuk
memberdayakan pemilik usaha dalam melakukan kegiatan usahanya untuk
memperoleh manfaat. Dengan begitu, hasil investasi yang baik tentunya akan
berpengaruh baik pula pada keuangan perusahaan.
Sedangkan beban underwriting adalah beban yang dikeluarkan perusahaan
asuransi untuk mendapatkan, memelihara, dan menyelesaikan kerugian suatu
pertanggungan. Komponen yang terdapat dalam beban underwriting terdiri atas
pembayaran klaim, klaim tanggungan sendiri, kenaikan/penurunan estimasi klaim
tanggungan sendiri, dan beban underwriting rupa-rupa, dan lainnya.3 Klaim yang
cukup tinggi akan membuat perusahaan akan mengalami defisit underwriting dan
hal ini juga akan mempengaruhi rasio perusahaan pada periode tersebut.
Perlakuan akuntansi untuk investasi dengan menggunakan akad
mudharabah, atau mudharabah musytarakah, mengacu kepada PSAK 108. Bagian
kontribusi untuk ujroh diakui sebagai pendapatan dalam laporan laba rugi dan
menjadi beban dalam laporan surplus (defisit) underwriting dana tabarru’.4
Untuk mengetahui korelasi antara kontribusi bruto, pembayaran klaim dan
pendapatan investasi dengan underwriting dana tabarru’, tidak bisa lepas dari
3Radiks Purba. Asuransi Indonesia. (Jakarta: Salemba Empat, 2002), hlm. 58.
4 PSAK 108, hlm. 20.
5
fungsi underwriter itu sendiri. Untuk itu perlu diadakannya penelitian mengenai
dana tabarru’ ini. Oleh karena itu, peneliti menganggap terdapat hal-hal menarik
dan masalah yang menghendaki suatu pembahasan, agar dapat diselesaikan maka
penulis akan mencoba menjelaskan dan membahas permasalahan tersebut dalam
skripsi yang berjudul “PENGARUH KONTRIBUSI BRUTO,
PEMBAYARAN KLAIM DAN PENDAPATAN INVESTASI TERHADAP
UNDERWRITING DANA TABARRU’ PADA PERUSAHAAN ASURANSI
SYARIAH DI INDONESIA”.
B. Pokok Permasalahan
1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan pemaparan dalam latar belakang di atas, maka identifikasi
masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Apakah hasil underwriting dana tabarru’ pada perusahaan asuransi syariah
di Indonesia sudah sesuai target pencapaian masing-masing perusahaan
setiap tahunnya?
b. Apa saja strategi yang dilakukan oleh perusahaan asuransi syariah di
Indonesia untuk meningkatkan surplus pada laporan keuangannya?
c. Bagaimana cara meningkatkan surplus pada laporan keuangan underwriting
dana tabarru’ pada perusahaan asuransi syariah di Indonesia?
d. Apa hal-hal yang dapat mengakibatkan defisit pada laporan keuangan
underwriting dana tabarru’ pada perusahaan asuransi syariah di Indonesia?
e. Bagaimana proses pengelolaan dana tabarru’ yang dilakukan oleh
perusahaan asuransi syariah di Indonesia?
6
f. Bagaimana pengaruh kontribusi bruto, pembayaran klaim dan pendapatan
investasi terhadap underwriting dana tabarru’?
g. Berapa besar tingkat kontribusi bruto, pembayaran klaim dan pendapatan
investasi mempengaruhi underwriting dana tabarru’?
h. Berdasarkan variabel kontribusi bruto, pembayaran klaim dan pendapatan
investasi, faktor mana yang paling berpengaruh terhadap underwriting dana
tabarru’?
2. Batasan Masalah
Berdasarkan banyaknya identifikasi masalah yang ditemukan dan
keterbatasan waktu penelitian, maka penelitian ini dibatasi hanya menganalisis
pengaruh kontribusi bruto, pembayaran klaim dan pendapatan investasi terhadap
underwriting dana tabarru’, serta seberapa besar pengaruhnya secara parsial dan
simultan. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan asuransi syariah yang terdaftar
dalam Asosisasi Asuransi Syariah Indonesia dan sudah dipilih menurut sampel
yang telah ditentukan. Penelitian ini difokuskan untuk menganalisis laporan
keuang tahunan periode 2013-2015 dalam pengelolaan dana tabarru.
3. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah yang telah diuraikan diatas, penulis
merumuskan masalah sebagai berikut :
a. Apakah kontribusi bruto, pembayaran klaim dan pendapatan investasi
berpengaruh signifikan secara parsial terhadap underwriting dana tabarru’?
b. Apakah kontribusi bruto, pembayaran klaim dan pendapatan investasi
berpengaruh signifikan secara simultan terhadap underwriting dana tabarru’?
7
c. Seberapa besar pengaruh kontribusi bruto, pembayaran klaim dan pendapatan
investasi terhadap underwriting dana tabarru’?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan di atas, tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk menganalisis apakah terdapat pengaruh secara parsial antara kontribusi
bruto, pembayaram klaim dan pendapatan investasi terhadap underwriting
dana tabarru’.
2. Untuk menganalisis apakah terdapat pengaruh secara simultan antara
kontribusi bruto, pembayaran klaim dan pendapatan investasi terhadap
underwriting dana tabarru’.
3. Untuk menganalisis seberapa besar pengaruh kontribusi bruto, pembayaran
klaim dan pendapatan investasi terhadap underwriting dana tabarru’.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah:
1. Manfaat Teoritis : Penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan agar dapat
meningkatkan kinerja keuangan serta kegiatan lain yang dilakukan pada
perusahaan asuransi syariah pada umumnya. Dan sebagai bahan informasi
untuk mengetahui bagaimana hubungan antara kontribusi bruto, pembayaran
klaim dan pendapatan investasi terhadap underwriting dana tabarru’ dan
seberapa besar pengaruhnya.
8
2. Manfaat Praktis :
a) Bagi Pihak Praktisi
Penelitian ini diharapkan bisa menjadi referensi bagi pihak praktisi
khususnya bagian manajemen perseroan untuk mengelola dana tabarru’
yang baik, dan mengetahui komponen yang sangat mempengaruhi dana
tabarru’ tersebut.
b) Bagi Pihak Masyarakat
Untuk memberikan informasi dan bahan referensi atau kajian pustaka
untuk menambah informasi bagi penelitian selanjutnya atau penelitian
terkait khususnya yang berkaitan dengan ilmu asuransi syariah.
E. Teknik Penulisan Skripsi
Teknik penulisan skripsi yang digunakan oleh penulis adalah buku
“Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2012” yang merupakan standar dari penulisan
karya ilmiah Fakultas Syariah dan Hukum.
F. Sistematika Penulisan
Penulis membagi penulisan skripsi menjadi ke dalam lima bab yang terdiri
atas beberapa sub bab. Susunan bab tersebut diatur secara sistematis adalah
sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, identifikasi
masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan dan
manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan.
9
BAB II : LANDASAN TEORI
Bab ini berisi tentang teori-teori yang berkaitan dengan
pembahasan penulisan skripsi ini mengenai kesehatan laporan
keuangan surplus underwriting dana tabarru’ dengan membahas
pengertian Asuransi Syariah, Pendapatan Investasi, Kontribusi
Bruto, Pembayaran Klaim dan Surplus Underwriting Dana
Tabarru’.
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini membahas mengenai metode penelitian yang digunakan
dalam penelitian yang akan dilakukan.
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA
Bab ini berisi tentang uraian secara rinci mengenai semua
temuan-temuan yang dihasilkan dalam penelitian dan
mendeskripsikan hasil yang diperoleh.
BAB V : PENUTUP
Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran. Kesimpulan dari
pembahasan yang telah dilakukan serta saran berisi tentang
anjuran-anjuran untuk penelitian berikutnya.
10
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Asuransi Syariah
1. Pengertian Asuransi Syariah
Pengertian asuransi menurut undang-undang No. 2 tahun 1992 asuransi
atau pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dimana
pihak penanggung mengingkatkan diri pada tertanggung, dengan menerima
premi asuransi untuk memberikan penggantian pada tertanggung karena
kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau
tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita
tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk
memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal, atau
hidupnya seseorang yang dipertanggungjawabkan.1
Fatwa Dewan Syariah Nasional no. 21/DSN-MUI/X/2011 menyebutkan
bahwa asuransi syariah (Ta’min, Takaful, Thadamun) adalah usaha saling
melindungi dan tolong menolong diantara sejumlah orang atau pihak melalui
investasi dalam bentuk aset dan atau tabarru’ memberikan pola pengembalian
1 Warkum Sumitro, Asas-Asas Perbankan dan Lembaga-Lembaga Terkait, BAMUI,
(Jakarta: PT. Grafindo, 2004), hlm. 186.
11
untuk menghadapi risiko tertentu melalui akad (perikatan yang sesuai dengan
syariah).2
Menurut Abdul Ghoni dan Erny Arianty Asuransi Syariah adalah usaha
atau sistem saling melindungi dan tolong-menolong diantara para peserta
melalui pembayaran premi sebagai dana kontribusi yang akan dialokasikan
sebagai dana tabarru’ (hibah). Dana tabarru’ adalah sejumlah dana kumpulan
milik peserta yang dikelola perusahaan asuransi dan akan digunakan untuk
menanggung setiap klaim yang terjadi yang menimpa diantara peserta.3
Muhammad Muslehuddin dalam bukunya Incurance and Islamic Law
mengadopsi pengertian asuransi dari Encyclopedia Britanica sebagai suatu
persediaan yang disiapkan oleh sekelompok orang, yang dapat tertimpa
kerugian, guna menghadapi kejadian yang tidak dapat diramalkan, sehingga
bila kerugian tersebut menimpa salah seorang diantara mereka maka beban
kerugian tersebut akan disebarkan keseluruh kelompok.4
Asuransi syariah dalam pengertian muamalat mengandung arti yaitu
saling menanggung risiko diantara sesama manusia sehingga diantara satu
dengan lainnya menjadi penanggung atau risiko masing-masing. Dengan
demikian, gagasan mengenai asuransi syariah berkaitan dengan unsur saling
2 DSN MUI, Himpunan Fatwa Dewan Syariah Nasional MUI, Jilid I, hlm 31.
3 Abdul Ghoni, Akuntansi Asuransi Syariah, (Jakarta: Insco Consulting, 20067, hlm. 15.
4 Muhammad Muslehuddin, Insurance and Islamic Law, (Terj. Oleh Burhan
Wirasubrata), Menggugat Asuransi Modern: Mengajukan Suatu Alternatif Baru Dalam Perspektif
Hukum Islam, (Jakarta: Lentera, 1999), Cet. Ke-I hlm.3.
12
menanggung risiko di antara para peserta asuransi, di mana peserta yang satu
menjadi penanggung peserta lainnya.5
2. Laporan Keuangan Asuransi Syariah
Laporan keuangan adalah laporan yang menunjukan kondisi keuangan
perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu. Maksud laporan
keuangan yang menunjukan kondisi perusahaan saat ini adalah merupakan
kondisi terkini. Kondisi perusahaan terkini adalah keadaan keuangan
perusahaan pada tanggal tertentu (untuk neraca) dan periode tertentu (untuk
laporan laba rugi). Biasanya laporan keuangan dibuat per periode, misalnya
tiga bulan, atau enam bulan untuk kepentingan internal perusahaan.
Sementara itu, dengan adanya laporan keuangan, dapat diketahui posisi
keuangan terkini setelah menganalisis laporan keuangan tersebut dianalisis.6
Menurut Kasmir, Tujuan pembuatan atau penyusunan laporan keuangan
adalah sebagai berikut:
a) Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah aktiva (harta) yang
dimiliki perusahaan pada saat ini.
b) Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah kewajiban dan
modal yang dimiliki perushaan pada saat ini.
5 Rahmat Husein, Asuransi Takaful Selayang Pandang Dalam Wawasan Islam dan
Ekonomi, (Jakarta: Lembaga Penerbit FE UI, 1997), hlm.234. 6 Kasmir, Analisi Laporan Keuangan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2012), cet.5,
hlm.7.
13
c) Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah pendapatan yang
diperoleh pada suatu periode tertentu.
d) Memberikan informasi tentang jumlah biaya dan jenis biaya yang
dikeluarkan perusahaan dalam suatu periode tertentu.
e) Memberikan informasi tentang perubahan-perubahan yang terjadi
terhadap aktiva, pasiva, dan modal perusahaan.
f) Memberikan informasi tentang kinerja manajemen perusahaan
dalam suatu periode.
g) Memberikan informasi tentang catatan-catatan atas laporan
keuangan
h) Informasi keuangan lainnya.7
B. Pengertian Kontribusi Bruto (Premi)
Kontribusi adalah kerja sama mutual di mana tiap-tiap peserta
memberikan kontribusi dana kepada suatu perusahaan dan peserta berhak
memperoleh kompensasi atau kontribusinya tersebut berdasarkan basarnya
saham (premi) yang peserta asuransi miliki (dibayarkan). Dalam polis
asuransi syariah jika peserta tidak dapat membayarkan kontribusi yang
disepakati pada waktunya, peserta tidak boleh dikenakan denda atau
ketentuan dikurangi kontribusi yang sudah dibayar. Tapi, peserta harus
diberikan waktu yang diperlukan untuk penyelesaian kontribusi yang belum
dibayar dan pemberlakuan polis harus dilanjutkan berdasarkan syarat dan
7 Ibid, hlm. 10-11.
14
ketentuan yang terdapat dalam sertifikat. Dalam hukum Islam tidak ada yang
membolehkan kontribusi yang sudah dibayar bisa dikurangi. Tapi,
pengurangan dapat dilakukan di luar kontribusi yang dibayar dan keuntungan
yang dihasilkan untuk menutupi biaya (jika ada) bagi pengelola.8
Sedangkan mengacu pada Financial Accounting No.19 AAOIFI tentang
Contributions in Islamic Insurance Companies disebutkan bahwa kontribusi
adalah jumlah gross premi yang dibayar oleh peserta sesuai dengan kontrak
yang diterbitkan oleh perusahaan asuransi. Berdasarkan definisi tersebut
kontribusi merupakan nilai gross premi sebelum dikurangi dengan ujroh ke
pengelola juga potongan premi kepeserta ataupun keagen atau broker.9
Pengertian premi pada asuransi syariah adalah sejumlah dana yang
dibayarkan oleh peserta yang terdiri atas dana tabungan dan dana tabarru’.
Dana tabungan adalah dana titipan peserta asuransi syariah dan akan
mendapatkan alokasi bagi hasil (mudharabah) dari pendapatan investasi
bersih yang diperoleh setiap tahun. Dana tabungan beserta alokasi bagi hasil
akan dikembalikan kepada peserta apabila peserta yang bersangkutan
mengajukan klaim, baik berupa klaim nilai tunai maupun klaim manfaat
asuransi. Sedangkan tabarru’ adalah derma atau dana kebajikan yang
diberikan dan diikhlaskan oleh pesrta asuransi jika sewaktu-waktu akan
8 Ir. Muhammad Syakir Sula, AAIJ, FIIS, Asuransi Syariah (Life and General), Konsep
dan Sistem Operasional.(Jakarta: Gema Insani Press, 2004), hlm 248. 9Abdul Ghoni & Erny Arianty, Akuntansi Asuransi Syariah. (Jakarta: INSCO Consulting,
2007), hlm.79.
15
dipergunakan untuk membayar klaim atau manfaat asuransi (life maupun
general insurance).10
Sedangkan menurut Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia premi
asuransi adalah sejumlah uang yang dibayarkan oleh pemegang polis kepada
perusahaan asuransi sehubungan dengan adanya perjanjian pertanggungan
yang dituangkan dalam polis asuransi.
C. Pengertian Pembayaran Klaim
Menurut fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) tentang pedoman
umum asuransi syariah, klaim adalah hak peserta asuransi yang wajib
diberikan oleh perusahaan asuransi berdasarkan perjanjian atau kesepakatan
dalam akad. Oleh karena itu perusahaan harus melakukan pengelolaan dana
klaim secara efisien.
Sedangkan menurut M. Wahyu Prihantoro beban klaim adalah ganti
rugi yang dibayarkan atau yang menjadi kewajiban kepada tertanggung dari
pihak penanggung atau perusahaan asuransi (cending company) sehubungan
dengan telah terjadinya kerugian.11
Dalam lingkup usaha asuransi, klaim secara sederhana dapat diartikan
sebagai sesuatu pemberian kompensasi keuangan (financial compensation)
kepada tertanggung atas kerugian, kerusakan, kehilangan, keuntungan atau
10
Ibid. Hlm 311 11
Wahyu Prihantoro, Manajemen Pemasaran & tata Usaha Asuransi, (Jakarta: Kanisius,
2002), hlm. 56.
16
tanggung jawab hukum kepada pihak ke-3 yang telah diderita tertanggung
atas untuk memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal
atau hidup seseorang yang dipertanggungkan, serta metode pembayaran
adalah konsensi dalam kontrak asuransi yang telah dibuat sebelumnya.12
D. Pendapatan Investasi
1. Pengertian Investasi
Investasi adalah menanamkan atau menempatkan aset, baik berupa
harta maupun dana, pada sesuatu yang diharapkan akan memberikan harta
maupun dana, pada sesuatu yang diharapkan akan memberikan hasil
pendapatan atau akan meningkatkan nilainya di masa mendatang. Sedangkan
investasi keuangan adalah menanamkan dana pada suatu surat berharga yang
diharapkan akan meningkatkan nilainya di masa mendatang.13
Investasi secara sederhana dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang
bertujuan untuk mengembangkan harta. Selain daripada itu tujuan investasi
merupakan suatu komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya
yang dilakukan pada saat sekarang ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah
keuntungan dimasa yang akan datang.14
12
Skripsi Ida Mawaddah, Study komparasi Klaim Asuransi Kebakaran dan Klaim
Asuransi Bencana Gempa Bumi Study Pada PT. Asuransi Takaful Umum (Tangerang, 2013). 13
Iwan P.Pontjowinoto, Prinsip Syariah di Pasar Modal (Pandangan Praktisi), (Jakarta:
Modal Publication, 2003), hlm:45. 14
Ahmad Rodoni, Investasi Syariah (Jakarta: Lembaga Penerbitan UIN Jakarta, 2009),
hlm: 28.
17
Hasil Investasi adalah hasil operasi perusahaan asuransi maka
terkumpul sejumlah besar uang untuk dibagi hasilkan kepada perusahaan
asuransi. Apabila ditambahkan terhadap dana perusahaan itu sendiri maka
jumlahnya menjadi sangat besar untuk dibiarkan menganggur tanpa
diinvestasikan. Ini adalah tanggung jawab dari bagian keuangan perusahaan
untuk menginvestasikannya. Karena porsi dana yang diinvestasikan itu
sebagian akan disalurkan untuk cadangan klaim mendatang maka tujuan
investasi perusahaan asuransi itu haruslah aman.15
2. Fungsi dan Tujuan Investasi
Keuntungan investasi yang nanti diperoleh akan dimasukan ke dalam
kumpulan dana peserta untuk kemudian dikurangi “beban asuransi” (klaim,
premi asuransi). Bila terdapat keuntungan dibagikan menurut prinsip
mudharabah bagian keuntungan milik peserta akan dikembalikan kepada
peserta yang tidak mengalami musibah sesuai dengan penyertaannya.
Sedangkan bagian keuntungan yang akan diterima perusahaan akan
digunakan untuk membiayai operasional perusahaan itu sendiri.
E. Underwriting Dana Tabarru’
1. Pengertian Underwriting
Dalam kamus Asuransi disebutkan bahwa underwriting adalah proses
penyeleksian risiko dan mengklarifikasikannya sesuai dengan tingkat
15
Hasan Ali, Asuransi dalam prospektif Hukum Islam, (Jakarta: Kencana: 2004) hlm:90.
18
insubility (dapat ditanggungnya), sehingga dapat ditentukan tarif yang sesuai.
Proses ini meliputi penolakan atas risiko yang dapat diterima (unacceptable).
Menurut Branantyo Djohanputro, Underwriting adalah proses penilaian
dan penggolongan tingkat risiko yang dimiliki oleh seorang calon
tertanggung atau sekumpulan calon tertanggung atau pengambilan keputusan
untuk menerima atau menolak risiko tersebut.16
Underwriting merupaka proses penyelesaian dan pengelompokan risiko
yang akan ditanggung. Tugas ini merupakan elemen yang esensial dalam
operasi perusahaan asuransi. Sebab, maksud underwriting adalah
memaksimalkan laba melalui penerimaan distribusi risiko yang diperkirakan
akan mendatangkan laba. Dalam melakukan proses penerimaan risiko
terdapat tiga konsep penting yang menjadi dasar bagi perusahaan asuransi
untuk menerima atau menolak suatu penutupan risiko.17
2. Tujuan dan Tugas Underwriting
Underwriting Asuransi Syariah mempunyai tujuan yang sangat
berbeda. Konsep dasarnya adalah memberikan skema pembagian risiko yang
proposional dan adil di antara para peserta yang secara relatif homogen.
Dengan dasar pemikiran ini, melalui asuransi syariah diharapkan peserta
saling tolong menolong disertai degan adanya perlindungan yang sifatnya
16
Branantyo Djohanputro,Manajemen Risiko Korporat Terintegritas,(Jakarta: Penerbit
PPM, 2006), Cet.2. hlm.22. 17
Ir. Muhammad Syakir Sula, AAIJ, FIIS, Asuransi Syariah (Life and General) Konsep
dan Sistem Operasional, (Jakarta: Gema Insani Press, 2004), hlm.256.
19
mutual, maka semua peserta akan merasa aman dan menikmati perlindungan
yang mereka butuhkan.18
Tugas dari underwriter diantaranya adalah bagaimana mengatur
pengguaan dana seefektif dan seefisien dengan tujuan menghasilkan laba
maksimal. Selain itu peranan dari underwriter adalah sebagai berikut:
a) Mempertimbangkan risiko yang diajukan.
b) Memutuskan untuk menerima atau menolak risiko yang diajukan.
c) Menentukan syarat dan beberapa ketentuan serta lingkup ganti rugi.
d) Mengenakan biaya upah pada dana kontribusi peserta.
e) Mempertahankan, meningkatkan dan mengamankan margin
profit.19
3. Pengertian Dana Tabarru’
Tabarru’ adalah dana yang khusus digunakan untuk dana tolong
menolong atau yang terkait dengan itu, di luar dari penggunaan dana tolong
menolong seperti komisi dan biaya operasional tidak boleh menggunakan
dana tabarru’.20
18
Skripsi Sri Mulyantih, Pengaruh Kontribusi Reasuransi dan Beban Klaim Serta
Surplus Underwriting Terhadap Laba Bersih Pada PT Asuransi Bintang Tbk-Unit Syariah,
(Tangerang, 2014), hlm.26. 19
Abdullah Amrin, SE., MM, Meraih Berkah Melalui Asuransi Syariah Ditinjau dari
perbandingan dengan Asuransi Konvensional,(Jakarta: PT. Gramedia, 2011) hlm.168-169. 20
Abdul Ghoni&Erny Arianty, Akuntansi Asuransi syariah Antara Teori & Praktik,
(Jakarta: INSCO Consulting, 2007) hlm.85.
20
Tabarru’ dikenakan kepada peserta sepanjang kontrak. Besar presentase
tabarru’ antara satu peserta dan peserta lain tidak sama, bergantung pada
masa perjanjian dan usia calon peserta. Makin panjang masa perjanjian dan
makin tinggi usia calon peserta, tabarru’ yang dikenakan pun semakin
tinggi.21
Dana tabarru’ dibentuk dari donasi peserta, hasil investasi, dan
akumulasi cadangan surplus underwriting dana tabarru’ yang didistribusikan
kembali ke dana tabarru’. Hasil investasi dana tabarru’ seluruhnya menjadi
penambahan dana tabarru’ atau sebagian menjadi penambahan dana tabarru’
atau sebagian menjadi penambah dana tabarru’ dan sebagian lainnya untuk
entitas pengelola.22
4. Pengertian Surplus Underwriting Dana Tabarru’
Dalam kamus asuransi, surplus adalah jumlah aktiva melebihi passive.
Dan underwriting adalah proses penyeleksian risiko dan
mengklasifikasikannya sesuai dengan tingakt insurability (dapat
ditanggungnya), sehingga dapat ditentukan tarif yang sesuai.23
Sedangkan menurut Peraturan Menteri Keuangan Nomor 18/PMK
010/2010, tentang Penerapan Prinsip Dasar Penyelenggaraan Usaha Asuransi
Dan Usaha Reasuransi dengan Prinsip Syariah, Surplus Underwriting adalah
21
Khoirul Anwar, Asuransi Halal dan Maslahat, (Solo: Tiga Serangkai, 2007), hlm.36 22
Dewan Standart Akuntansi Keuangan, Penyertaan Standrat Akuntansi Keuangan 108-
Akuntannsi Transaksi Asuransi Syariah (jakarta: Ikatan Akuntan Indonesia) Paragraf 11, hlm.2. 23
Ali A.Hasyim, dkk, Kamus Asuransi, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), cet,3, hlm.52.
21
selisih lebih total kontribusi peserta ke dalam Dana Tabarru’ setelah
dikurangi pembayaran santunan/klaim, kontribusi reasuransi dan cadangan
teknis dalam satu periode tertentu.
Dalam laporan keuangan underwriting dana tabarru’ yang
mempengaruhi adalah akun total pendapatan underwriting, total beban
underwriting dan hasil investasi. Apabila hasil dari penjumlahan tersebut
positif maka perusahaan akan mengalami defisit. Dalam asuransi, laporan
underwriting dana tabarru' sangat penting untuk mengetahui posisi keuangan
pada saat itu laba atau rugi, karena hasil dari underwriting ini merupakan
salah satu akun pembentuk laba bersih perusahaan yang digunakan untuk
investasi.
F. Penelitian Terdahulu
Penelitian-penelitian yang berkaitan dengan permasalahan pada penelitian ini
adalah:
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No Keterangan
Jurnal Isi Pembahasan
Perbedaan
dan
Persamaan
1. Husnul Khotimah Hasil penelitian ini membahas
untuk mengetahui apakah
Persamaan
terhadap
22
(2014)
Pengaruh Premi,
Klaim, Hasil
Investasi, dan
Underwriting
Terhadap Laba
Perusahaan
Asuransi Syariah
Pada PT Asuransi
Kerugian
Sinarmas Cabang
Syariah
Fakultas Syariah
dan Hukum UIN
Syarif
Hidayatullah
Jakarta.
keempat variabel dependen
tersebut dapat berpengaruh
terhadap laba perusahaan secara
parsial (individu) maupun secara
simultan (keseluruhan). Jenis
penelitian yang dipergunakan
adalah analisis regresi berganda.
Hasil penelitian menunjukan
bahwa berdasarkan uji parsial
dapat diketahui terdapat pengaruh
yang signifikan pada variabel
premi dan hasil investasi,
sedangkan variabel klaim dan
underwriting berpengaruh tetapi
tidak signifikan. Berdasarkan uji
simultan bahwa keempat variable
bebas (premi, klaim, hasil
investasi dan underwriting)
berpengaruh signifikan terhadap
keputusan pembelian.
penelitian ini
terdapat pada
variabel
dependennya
yaitu premi,
beban klaim dan
hasil investasi,
namun terdapat
perbedaan pada
variabel
independen dan
objek atau
perusahaan yang
akan diteliti.
Hasil penelitian
ini membahas
untuk
mengetahui
apakah keempat
variabel
dependen
tersebut dapat
berpengaruh
23
terhadap laba
perusahaan
secara parsial
(individu)
maupun secara
simultan
(keseluruhan).
2. Arief Fadlullah
(2014)
Pengaruh
Pendapatan
Premi dan Hasil
Investasi
Terhadap
Cadangan Dana
Tabarru’ (Studi
Pada PT Asuransi
Sinarmas
Syariah)
Fakultas Syariah
Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis pendapatan premi
dan hasil investasi yang
mempengaruhi cadangan dana
tabarru’ pada perusahaan
Sinarmas Syariah. Sampel yang
digunakan adalah laporan
keuangan dengan teknik analisis
regresi berganda. Hasil penelitian
menunjukan bahwa premi
berpengaruh secara signifikan
negatif terhadap rasio solvabilitas.
Sedangkan hasil investasi
berpengaruh signifikan positif
Persamaan
terhadap
penelitian ini
terdapat pada
variabel
dependennya
yaitu premi dan
hasil investasi,
dan sedikit
perbedaan pada
variabel
independen
yaitu cadangan
dana tabarru’,
24
dan Hukum UIN
Syarif
Hidayatullah
Jakarta
terhadap rasio solvabilitas.
Kemudian secara simultan semua
angka variabel independen
berpengaruh signifikan terhadap
rasio solvabilitas
namun yang
akan diteliti
penulis adalah
hasil
underwriting
dana
tabarru’nya.
3. Sri Mulyantih
(2014)
Pengaruh
Kontribusi
Reasuransi dan
Beban Klaim
Serta Surplus
Underwriting
Terhadap Laba
Bersih Pada PT.
Asuransi Bintang
Tbk-Unit Syariah
Fakultas Syariah
Hasil penelitian ini membahas
untuk mengetahui apakah ketiga
variabel dependen tersebut dapat
berpengaruh terhadap laba
perusahaan secara parsial
(individu) maupun secara
simultan (keseluruhan). Jenis
penelitian yang dipergunakan
adalah analisis regresi berganda.
Hasil penelitian menunjukan
bahwa berdasarkan uji parsial
dapat diketahui terdapat pengaruh
yang signifikan pada variabel
beban klaim, sedangkan variabel
Persamaan
terhadap
penelitian ini
terdapat pada
variabel
dependennya
yaitu beban
klaim, namun
terdapat
perbedaan pada
variabel
independen dan
objek atau
perusahaan yang
25
dan Hukum UIN
Syarif
Hidayatullah
Jakarta
kontribusi reasuransi dan surplus
underwriting berpengaruh tetapi
tidak signifikan. Berdasarkan uji
simultan bahwa ketiga variable
bebas (kontribusi reasuransi,
beban klaim dan surplus
underwriting) berpengaruh
signifikan terhadap laba
perusahaan.
akan diteliti
4. Al Torik
Supriyanto
(2015)
Pengaruh
Pendapatan
Premi dan Hasil
Investasi
Terhadap
Cadangan Dana
Tabarru’ Pada
Perusahaan
Asuransi Syariah
Penelitian ini bertujuan
untuk menganalisis
pendapatan premi dan
hasil investasi yang
mempengaruhi cadangan
dana tabarru’ pada
perusahaan Asuransi
Syariah yang terdaftar
dalam AASI. Hasil
penelitian menunjukan
bahwa premi dan hasil
investasi berpengaruh
Persamaan
terhadap
penelitian ini
terdapat pada
variabel
dependennya
yaitu premi dan
hasil investasi,
dan sedikit
perbedaan pada
variabel
independen
26
Di Indonesia
Fakultas
Ekonomi
Universitas
Negeri
Yogyakarta
secara signifikan positif
terhadap cadangan dana
tabarru’
yaitu cadangan
dana tabarru’,
namun yang
akan diteliti
penulis adalah
hasil
underwriting
dana tabarru’nya
G. Pengertian Hipotesis
Hipotesis adalah hubungan yang diperkirakan secara logis di antara dua atau
lebih variabel yang diungkapkan dalam bentuk pernyataan yang dapat diuji.24
Hipotesis yang baik adalah hipotesis yang rumusnya mudah dipahami serta
memuat paling tidak variabel-variabel permasalahan penelitian.25
Tidak semua penelitian memerlukan hipotesa. Pada umumnya penelitian yang
membutuhkan hipotesa adalah penelitian yang bersifat kuantitatif. Sedangkan
penelitian kualitatif deskriptif tidak memerlukan hipotesa. Hipotesis dibuat dalam
24 Uma Sekaran, Metodologi Penelitian Untuk Bisnis (Jakarta: Salemba Empat, 2014),
hlm.135. 25
M. Subana Sudrajat, Dasar-dasar Penelitian Ilmiah, Cet.II (Bandung : Pustaka Setia,
2005) hlm.74.
27
bentuk pernyataan bukan pertanyaan. Pernyataan yang dikemukakan dalam
bentuk hipotesis merupakan pernyataan sementara terkait jawaban penelitian.26
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
kontribusi bruto, pembayaran klaim dan pendapatan investasi terhadap
underwriting dana tabarru’. Hipotesis terbagi atas dua jenis, yaitu hipotesis nol
(Ho) dan hipotesis alternatif (H1 atau Ha). Dari uji hipotesis yang diperoleh dari
suatu penelitian, dapat ditentukan apakah menolak Ho atau tidak. Jika Ho ditolak
maka H1 (Ha) diterima, dan sebaliknya. Hipotesis penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Kontribusi Bruto
Ho : β1 = 0 Tidak ada pengaruh antara variabel kontribusi bruto (X₁)
terhadap underwriting dana tabarru’ (Y). Artinya,
kontribusi bruto tidak berpengaruh signifikan secara
parsial terhadap underwriting dana tabarru’.
Ha : β 1 ≠ 0 Ada pengaruh antara kontribusi bruto (X₁) terhadap
underwriting dana tabarru’ (Y). Artinya, kontribusi bruto
berpengaruh signifikan secara parsial terhadap
underwriting dana tabarru’.
2. Pembayaran Klaim
Ho : β2 = 0 Tidak ada pengaruh antara variabel pembayaran kalim
(X2) terhadap underwriting dana tabarru’ (Y). Artinya,
26
Hendri Tanjung dan Abrista Devi, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam (Jakarta:
Gramata Publishing, 2013), hlm.98.
28
pembayaran klaim tidak berpengaruh signifikan secara
parsial terhadap underwriting dana tabarru’.
Ha : β2 ≠ 0 Ada pengaruh antara pembayaran kalim (X2) terhadap
underwriting dana tabarru’ (Y). Artinya, pembayaran
klaim berpengaruh signifikan secara parsial terhadap
underwriting dana tabarru’.
3. Pendapatan Investasi
Ho : β3 = 0 Tidak ada pengaruh antara variabel pendapatan investasi
(X₃) terhadap underwriting dana tabarru’ (Y). Artinya,
pendapatan investasi tidak berpengaruh signifikan secara
parsial terhadap underwriting dana tabarru’.
Ha : β3 ≠ 0 Ada pengaruh antara pendapatan investasi (X₃) terhadap
underwriting dana tabarru’ (Y). Artinya, pendapatan
investasi berpengaruh signifikan secara parsial terhadap
underwriting dana tabarru’.
4. Kontribusi Reasuransi, Beban Klaim, dan Pendapatan Investasi
Ho : β1, β2, β3 = 0 Tidak ada pengaruh antara variabel kontribusi bruto (X1),
beban klaim (X2), dan pendapatan investasi (X₃) terhadap
underwriting dana tabarru’ (Y). Artinya, kontribusi bruto,
beban klaim dan pendapatan investasi tidak berpengaruh
signifikan secara simultan terhadap underwriting dana
tabarru’.
29
Ho : β1, β2, β3 ≠ 0Ada pengaruh antara variabel kontribusi bruto (X1), beban
klaim (X2), dan pendapatan investasi (X₃) terhadap
underwriting dana tabarru’ (Y). Artinya, kontribusi bruto,
beban klaim dan pendapatan investasi berpengaruh
signifikan secara simultan terhadap underwriting dana
tabarru’.
H. Kerangka Pemikiran
Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan sebelumnya, peneliti akan
membahas mengenai kontribusi bruto, pembayaran klaim dan pendapatan
investasi terhadap underwriting dana tabarru’. Salah satu upaya untuk
menganalisis hubungan tersebut adalah dengan melakukan analisis laporan
keuangan underwriting dana tabarru’ menggunakan regresi linear berganda.
Kontribusi bruto dan pendapatan investasi pada laporan underwriting
dana tabarru’ merupakan salah satu akun yang akan menentukan surplus/defisit
hasil underwriting saat itu. Beban reasuransi dikeluarkan oleh perusahaan untuk
membayar atau memberikan jaminan berupa uang kepada perusahaan asuransi
dengan tujuan untuk memperkecil atau mengurangi ketika terjadi risiko terhadap
perusahaan tersebut.27
27
Sri Mulyantih, Pengaruh Kontribusi bruto, beban klaim dan underwriting terhadap laba
perusahaan pada PT. Asuransu Bintang Tbk-Unit Syariah, (Skripsi Mahasiswa Fakultas Syariah
dan Hukum, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014).
30
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
LAPORAN KEUANGAN UNDERWRITING DANA TABARRU’
PENDAPATAN
INVESTASI (X₃)
PEMBAYARAN
KLAIM (X2)
UNDERWRITING DANA TABARRU’ (Y)
KONTRIBUSI
BRUTO (X1)
PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH
Uji Asumsi Klasik:
a. Uji Normalitas c. Uji Heterokedastisitas
b. Uji Multikolinearitas d. Uji Autokorelasi
Uji Hipotesis dan Uji Model Regresi
Pengujian terhadap hasil output:
a. Uji Parsial (Uji t) c. Analisis Regresi Linier Berganda
b. Uji Simultan (Uji F) d. Pengujian Korelasi Linier Berganda (R)
e. Pengujian Koefisien Determinasi (Adjusted R²)
Interpretasi
31
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini dibatasi pada laporan keuangan tahunan
periode 2013 sampai 2015. Sedangkan variabel yang akan diteliti adalah
kontribusi bruto, pembayaran klaim, pendapatan investasi dan surplus
underwriting dana tabarru’ pada perusahaan asuransi syariah yang terdaftar dalam
Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia.
B. Metode Penentuan Sampel
1. Populasi
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua perusahaan
asuransi jiwa syariah yang terdaftar di Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia
(AASI) yang memiliki laporan keuangan periode 2013-2015. Perusahaan
asuransi syariah yang terdaftar di Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia
(AASI) berjumlah 45 (empat puluh empat) perusahaan.
2. Sampel
Metode pemilihan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode
purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan
tertentu.
Pengambilan sampel tersebut didasarkan pada kriteria-kriteria berikut ini:
a. Perusahaan asuransi jiwa syariah yang terdaftar di Asosiasi Asuransi
Syariah Indonesia (AASI)
32
b. Perusahaan asuransi syariah yang secara konsisten menerbitkan
laporan keuangan periode 2013-2015
Berdasarkan metode teknik sampling tersebut, maka sampel yang
diambil dalam penelitian ini adalah perusahaan asuransi jiwa syariah yang
terdaftar di Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI) yang secara
konsisten menerbitkan laporan keuangan selama tahun 2013-2015 sebanyak
10 (sepuluh) perusahaan atau 30 (tiga puluh) laporan keuangan.
C. Jenis dan Sumber Data
1. Jenis Data
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif, yaitu
penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori melalui variabel-
variabel penelitian dalam angka dan melakukan analisis data dengan prosedur
statistik dan permodelan matematis.1 Data kuantitatif berupa angka-angka
yang merupakan indikator-indikator yang mempengaruhi surplus (defisit)
underwriting pada perusahaan asuransi syariah yang terdaftar dalam Asosiasi
Asuransi Syariah Indonesia (AASI), yaitu berupa data surplus underwriting
dana tabarru’, kontribusi bruto, pembayaran klaim dan pendapatan investasi.
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data times series,
dengan menggunakan laporan keuangan tahunan periode 2013-2015.
2. Sumber Data
Berdasarkan sumbernya data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah data sekunder, yaitu data yang tidak langsung diberikan kepada
1 Efferi Sujoko, dkk, Metode Penelitian Untuk Akuntansi: Sebuah Pendekatan Praktis,
(Malang: Banyumedia Publishing, 2004), cet.I,hlm.18.
33
pengumpul data yang berfungsi sebagai data pendukung. Data sekunder
umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah disusun
dalam arsip yang telah dipublikasikan.
Data sekunder didapat dari laporan keuangan underwriting dana
tabarru’ pada perusahaan yang terdaftar dalam Asosiasi Asuransi Syariah
Indonesia (AASI) periode 2013-2015 yang sudah dipilih menurut sampel
yang telah ditentukan oleh peneliti. Penelitian ini bersumber dari buku-buku,
koran, majalah, internet, penelitian terdahulu, dan sumber-sumber tertulis
lainnya yang mengandung informasi yang berhubungan dengan masalah yang
dibahas.
D. Metode Analisis Data
1. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode analisis regresi
berganda. Analisis regresi ini adalah regresi linier dimana variabel terikatnya
(variabel Y) dihubungkan dengan dua atau lebih variabel bebas (variabel X).2
Dalam penelitian ini variabel bebasnya terdiri dari kontribusi bruto,
pembayaran klaim dan pendapatan investasi, sedangkan variabel terikatnya
yaitu underwriting dana tabarru’. Adapun persamaan regresi linier berganda
dari data tersebut dapat dituliskan sebagai berikut.
Y=a+ β1X1+ β2X2+ β3X3
Di mana:
Y = Variabel terikat (underwriting dana tabarru’)
2 Misbahuddin dan Iqbal Hasan, Analisis Data Penelitian dengan Statistik (edisi ke -2),
(Jakarta: Bumi Aksara, 2013), hlm.88.
34
a = Konstant
X1 = Kontribusi Bruto
X2 = Pembayaran Klaim
X3 = Pendapatan Investasi
β = Koefisien regresi dari setiap independen variabel
2. Tahapan Analisis Data
Dalam penelitian ini dilakukan beberapa tahap analisis data dengan
menggunakan Uji Asumsi Klasik, yaitu sebagai berikut:
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel pengganggu atau residual terdistribusi normal. Untuk menguji
normalitas, penelitian ini menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Kriteria
penilaian uji ini adalah, jika signifikan hasil perhitungan data (Sig) > 5%,
maka data berdistribusi normal dan jika signifikan hasil perhitungan data
(Sig) < 5%, maka data tidak berdistribusi normal.3
b. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya
hubungan linier antara variabel independen dalam model regresi. Persyaratan
yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya
multikolinearitas. Multikolinearitas adalah keadaan dimana terjadi hubungan
linier yang sempurna atau mendekati sempurna antara variabel independen
3 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariat Dengan Program IBM SPSS 19,
(Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2011), hlm 160.
35
dalam model regresi. Ada beberapa metode pengujian yang bisa digunakan
diantaranya:4
1) Dengan melihat nilai Inflation Factor (VIF) pada model regresi.
2) Dengan membandingkan nilai koefisien determinasi individual (r2) dengan
nilai determinasi secara serentak (R2), dan
3) Dengan melihat nilai Eigenvalue dan Condition Index.
Jika nilai VIF kurang dari 10 dan Tolerance lebih dari 0,1 maka model
regresi bebas dari multikolinearitas.
c. Uji Heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas bertujuan menguji apakah model regresi terjadi
ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan
lainnya. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain
tetap, disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heterokedasitas.
Model regresi yang baik adalah jika model tersebut homoskedasitas.5 Salah
satu cara untuk mengetahui ada tidaknya heterokedastisitas dalam suatu
model regresi linear berganda adalah dengan melihat grafik scatterplot atau
nilai prediksi variabel terikat yaitu SRESID dengan residual error yaitu
ZPRED. Jika tidak ada pola tertentu pada grafik tersebut dan titik tersebut
tidak menyebar diatas dan dibawah angka nol pada sumbu y, maka tidak
terjadi heterokedastisitas.6
4 Dewi Priyatno, Paham Analisa Statistik Data dengan SPSS, (Yogyakarta, Mediakom,
2010), hlm, 81. 5Singgih Santoso, Statistik Parametrik Konsep dan Aplikasi SPSS, (Jakarta: PT. Elex
Media Komputindo, 2010), hlm. 105. 6 Sulaimain, Analisis Regresi Menggunakan SPSS, (Yogyakarta: andi, 2010) hlm. 107.
36
d. Uji Autokorelasi
Uji Autokorelasi digunakan untuk menguji apakah model regresi ada
korelasi antara residual pada periode t dengan residual pada periode
sebelumnya (t-1). Model regresi yang baik adalah yang tidak adanya masalah
autokorelasi. Metode pengujian yang sering digunakan adalah uji Durbin-
Watson (uji DW).
Pengambilan keputusan pada uji Durbin Watson sebagai berikut:
1) du < dw < 4 – du maka H0 diterima, artinya tidak terjadi autokorelasi.
2) dw < dl atau dw > 4 – dl maka H0 ditolak, artinya terjadi autokorelasi.
3) dl < dw < dl atau 4 – du < dw < 4 – dl, artinya tidak ada kepastian atau
kesimpulan yang pasti.
Nilai du dan dl dapat diperoleh dari tabel statistik Durbin Watson yang
bergantung banyaknya observasi dan banyaknya variabel yang menjelaskan.7
3. Pengujian Statistik
a. Uji Parsial (Uji t)
Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah masing-masing variabel
bebas berpengaruh pada variabel terikatnya atau untuk mengetahui tingkat
signifikansi variabel bebas. Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan
dalam uji ini, sebagai berikut:8
Merumuskan hipotesis:
7 Arief Santoso, Pengaruh Pendapatan Underwriting dan Beban Underwriting Terhadap
Surplus Underwriting Pada Asuransi Jiwa Syariah (Studi Pada AJB Bumiputera 2912 Divisi
Syariah), (Jakarta: 2012). 8 Mutmainnah, Analisis Pengaruh Pendapatan Premi, Beban Klaim, Hasil Underwriting,
Cadangan Teknis, dan Risk Based Capital Terhadap Laba Pada 20 Perusahaan Asuransi Umum
Indonesia, (Makasar: 2015).
37
H0 : β = 0, artinya variabel independen secara masing-masing berpengaruh
secara signifikan terhadap variabel dependen.
Ha : β 0, artinya variabel independen secara masing-masing tidak
berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (minimal salah satu
variabel independen yang berpengaruh signifikan terhadap variabel
dependen).
Menentukan tingkat signifikasi ()
Menentukan thitung dan ttabel
Untuk menentukan ttabel dapat ditentukan dengan rumus (/2;n-k-1)
= 5% : 2 = 2,5% (uji 2 sisi)
df = n – k - 1
Membandingkan hasil thitung dengan ttabel dengan kriteria sebagai berikut:
thitung < ttabel, maka tolak H0
thitung > ttabel, maka terima H0
Jika thitung > ttabel, maka tolak H0, berarti minimal ada satu variable bebas
yang berpengaruh nyata terhadap variabel terikat maka model layak
digunakan. Sebaliknya jika thitung < ttabel, maka terima H0, berarti tidak ada
satupun variabel bebas yang berpengaruh nyata terhadap variabel terikat.
b. Uji Simultan (Uji F)
Dalam pengujian ini di uji apakah semua variabel bebas secara
bersama-sama mempengaruhi variabel terikat. Pengujian ini dilakukan
dengan distribusi F. signifikan pengujian ini secara langsung dapat dilihat
dari besarnya angka probabilitas. Jika p-value (F-statistik) lebih kecil dari
38
( = 5% atau 0,05) maka seluruh variabel bebas secara bersama-sama
berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikatnya. Adapun langkah-
langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1) Menentukan H0 dan H1
H0 : 1, 2, 3 = 0 tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara
variabel independen dengan variabel dependen.
H0 : 1, 2, 3 0 terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel
independen dengan variabel dependen.
2) Menentukan Level of Significance
Level of Significance yang digunakan sebesar 5% atau = 0,05
3) Menentukan nilai Fhitung
Rumus dari Fhitung adalah sebagai berikut:9
Dimana:
R2
: Koefisien Determinasi
n : Jumlah Sampel
k : Jumlah Parameter Estimasi (Jumlah Variabel)
4) Menentukan Ftabel
Ftabel dapat dilihat dengan nilai signifikan 5%=0,05
5) Menentukan kriteria penerimaan dan penolakan H0
9 Agus Widarjono, Analisis Statistik Multivariat Terapan, (Yogyakarta: STIM YKPN,
2010) hlm.23.
R2
Fhitung = (k - 1) 1 - R2
(n - k)
39
Jika Fhitung > Ftabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima
Jika Fhitung < Ftabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak
c. Analisis Korelasi Linear Berganda (R)
Analisis koefisien ini merupakan alat ukur untuk mengetahui kuat atau
tidaknya hubungan antara variabel terikat (Variabel Y) terhadap dua atau
lebih variabel bebas (X1, X2, X3, ……Xn). Koefisien ini menunjukan seberapa
besar hubungan yang terjadi antara variabel terikat (Variabel Y) terhadap dua
atau lebih variabel bebas (X1, X2, X3, ……Xn).
Menurut Sugiyono menjelaskan bahwa pedoman untuk memberikan
interprestasi koefisien korelasi sebagai berikut.10
Tabel 3.1
Interprestasi Koefisien Korelasi
Nilai Korelasi
0.00 – 0.199 Korelasi Sangat Rendah
0.20 – 0.399 Korelasi Rendah
0.40 – 0.599 Korelasi Sedang
0.60 – 0.799 Korelasi Tinggi
0.80 – 1.000 Korelasi Sangat Tinggi
Koefisien korelasi dilambangkan dengan huruf (r), koefisien
korelasi dinyatakan dengan bilangan, bergerak antara 0 sampai 0+ atau
sampai -1 apabila korelasi sama dengan 0 (nol), maka antara kedua
10
Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi, (Bandung, Alfabeta, 2007), hlm.210.
40
variabel tidak ada hubungan sama sekali, dan untuk korelasi +1 sampai -1
terdapat hubungan yang sempurna atas ketiga variabel.
Tanda positif (+) menunjukan arah hubungan antara ketiga variabel
adalah searah, jika satu variabel naik maka variabel yang lain juga naik.
Sedangkan, pada tanda negative (-), ketiga variabel berhubungan terbalik,
artinya satu variabel naik maka variabel lainnya akan berbeda.
d. Pengujian Koefisien Determinasi (Adjusted R2)
Masalah yang terjadi jika melakukan pengujian dengan menggunakan
R2 adalah jika variabel bebasnya ditambah maka nilai R
2 akan bertambah
besar. Pengujian dengan Adjusted R2
secara obyektif melihat pengaruh
penambahan variabel bebas, apakah variabel tersebut mampu memperkuat
variasi penjelasan variabel terikat. Adapun perhitungan nilai Adjusted R2
adalah sebagai berikut:
Adjusted R2
= 1 – (1 – R2)
N – 1
N – k – 1
Dimana:
N = Banyaknya Observasi
k-1 = Banyaknya Variabel Bebas (kontribusi bruto, pembayaran klaim
dan pendapatan investasi).
41
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Sejarah Singkat Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia
Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia disingkat AASI, didirikan di Jakarta
pada tanggal 14 Agustus 2003. Diprakasai oleh beberapa praktisi asuransi
syariah dari beberapa perusahaan cabang dan PT Asuransi Takaful sebagai
perusahaan pertama fully syariah.
Berawal dari pertemuan antara Muhammad Syakir Sula (direktur PT
Asuransi Takaful saat itu) bersama beberapa pimpinan cabang perusahaan
asuransi syariah antara lain Muhammad Zubair (PT BSAM cabang syariah),
M. Shaifie (PT Asuransi Binagriya Upakara cabang syariah), Hadry Harahap
(PT MAA Life Assurance cabang syariah), Sugeng Sudibjo (PT AJ Bringin
Life cabang syariah), Mahyar Rahman (PT Asuransi Tri Pakarta cabang
syariah) dan Nursirwan (PT Asuransi Takaful Umum). Pertemuan tersebut
menghasilkan beberapa kesepakatan yaitu:
1) Mengusulkan gagasan tentang perlunya berdiri asosiasi asuransi syariah
sebagai wadah tunggal asuransi syariah.
2) Merekomendasikan untuk mengadakan pertemuan lanjutan yang lebih
besar dan melibatkan semua perusahaan asuransi syariah yang sudah ada
saat itu.
42
3) Menugaskan kepada Nursirwan untuk menyusun draft anggaran dasar
yang akan dibahas pada pertemuan besar sebagai cikal bakal berdirinya
AASI
Pada tanggal 14 Agustus 2003 bertempat di PT Asuransi Takaful
dideklarasikan berdirinya Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI)
dengan 17 perusahaan anggota perusahaan asuransi & reasuransi dengan
prinsip syariah.
Dasar pemikiran didirikannya AASI diantaranya adalah:
a) Perlunya sebuah wadah komunikasi industri asuransi syariah.
b) Tidak terkomodirnya kepentingan perushaan asuransi syariah yang saat
itu mayoritas masih cabang syariah/kecil jumlahnya oleh asosiasi
asuransi konvensional (AAUI & AAJI), disamping persoalan-persoalan
yang ada di asosiasi asuransi konvensional sendiri cukup banyak.
c) Pada awal masa pendirian AASI pernah secara resmi mengajukan diri
untuk menjadi bagian dari Dewan Asuransi Indonesia (DAI), namun
permohonan tersebut ditolak oleh Pengurus Dewan Asuransi Syariah
(DAI) saat itu. Meski demikian secara pribadi Ketua Umum DAI, Bapak
Hotbonar Sinaga tetap mendukung AASI, bahkan beliau masuk dalam
kepengurusan AASI sebagai Wakil Ketua Dewan Penasihat atau Dewan
Pembina AASI bersama Firdaus Djaelani (Ketua Dewan Pembina atau
Dewan Penasehat AASI) yang saat itu menjadi Direktur Asuransi di
Direktorat Jendral Lembaga Keuangan (DJKL) Depkeu.
43
2) Profil Singkat Perusahaan
a) PT Asuransi Allianz Life Indonesia
Allianz memulai bisnisnya di Indonesia dengan membuka kantor
perwakilan di tahun 1981. Pada tahun 1989, Allianz mendirian PT
Asuransi Allianz Utama Indonesia, perusahaan asuransi umum.
Kemudian, Allianz memasuki bisnis asuransi jiwa, kesehatan dan dana
pensiun dengan mendirikan PT Asuransi Allianz Life Indonesia di tahun
1996. Kini Allianz di Indonesia didukung oleh lebih dari 1,200 karyawan
dan lebih dari 16,000 tenaga penjualan di lebih dari 100 kantor
pemasaran di 53 kota. Kekuatan tersebut ditunjang oleh jaringan mitra
perbankan dan mitra distribusi lainnya untuk melayani lebih dari 6 juta
tertanggung di indonesia.
Di tahun 2014 Allianz Indonesia mencapai kinerja yang positif
dengan Pendapatan Premi Bruto (PPB) keseluruhan dari bisnis asuransi
jiwa, kesehatan dan umum sebesar Rp 10,85 triliun. Bisnis asuransi jiwa
dan kesehatan pada khususnya membukukan PBB sebesar Rp 9,71
triliun, sedangkan bisnis asuransi umum meraih PBB sebesar Rp 1,14
triliun.
Allianz dan Agen/Tenaga Penjualnya telah terdaftar dan
diawasoleh Otoritas Jasa Keuangan.
b) PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia
Manulife Indonesia didirikan pada tahun 1985, PT Asuransi Jiwa
Manulife Indonesia (Manulie Indonesia) merupakan bagian dari Manulife
44
Financial Corporation, grup penyedia layanan keuangan dari Kanada
yang beroperasi di Asia, Kanada dan Amerika Serikat. Dengan surat izin
perusahaan nomor: S.254/MK.17/99 serta Keputusan Menteri Keuangan
Republik Indonesia nomor Kep-020/KM.13/1989, Manulife Indonesia
menawarkan beragam layanan keuangan termaksud asuransi jiwa,
asuransi kecelakaan dan kesehatan, layanan investasi dan dana pensiun
kepada nasabah individu maupun pelaku usaha di Indonesia. Melalui
jaringan lebih dari 10.000 karyawan dan agen profesional yang terbesar
di 25 kantor pemasaran, Manulife Indonesia melayani lebih dari 2,2 juta
nasabah di Indonesia.
PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia terdaftar dan diawasi oleh
otoritas Jasa Keuangan (OJK).
c) PT Tokio Marine Life Insurance Indonesia
PT Tokio Marine Life Insurance Indonesia (TMLI) adalah salah
satu anak perusahaan Tokio Marine Group, kelompok perusahaan
asuransi tertua di Jepang yang berdiri sejak 1879.
Tokio Marine Life Insurance Indonesia telah terdaftar dan diawasi
oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Agen yang melakukan pemasaran
produk TMLI telah terdaftar dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
atau asosiasi asuransi jiwa yang ditunjuk oleh OJK.
Sebagai perusahaan asuransi jiwa, sejarah berdirinya TMLI di
Indoneisa diawali dengan akusisi PT MAA Life Assurance di tahun
2012. Adapun izin usaha TMLI sesuai dengan Surat Keputusan Menteri
45
Keuangan Republik Indonesia Nomo: KEP-597/KM.10/2012 yang
dikeluarkan pada tanggal 29 oktober 2012.
d) PT Asuransi Takaful Keluarga
Takaful keluarga adalah pelopor perusahaan asuransi jiwa syariah
di Indonesia. Mulai beroperasi sejak tahun 1994, Takaful keluarga
mengembangkan berbagai produk untuk memenuhi kebutuhan
berasuransi sesuai syariah meliputi perlindungan jiwa, perlindungan
kesehatan, perencanaan pendidikan anak, perencanaan hari tua, serta
menjadi rekan terbaik dalam perencanaan investasi.
Guna menigkatkan kualitas operasional dan pelayanan, Takaful
keluarga telah memperoleh sertifikasi ISO 9001:2008 dari Det Norske
Veritas (DVN), Norwegia, pada Novemer 2009 sebagai standar
internasional mutakhir untuk sistem manajemen mutu. Takaful keluarga
terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serta memiliki
tenaga pemasaran yang terlisensi oleh Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia
(AAJI) dan Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI). Kinerja positif
Takaful Keluarga dari tahun ke tahun dibuktikan dengan diraihnya
penghargaaan-penghargaan prestisius yang diberikan oleh berbagai
institusi.
e) PT Asuransi Jiwa Bringin Jiwa Sejahtera (BRIngin Life)
PT Asuransi Jiwa Bringin Jiwa Sejahtera didirikan oleh Dana
Pensiun Bank Rakyat Indonesia tanggal 28 Oktober 1987, dengan izin
usaha dari Menteri Keuangan. Pada awal pendiriannya, Bringin Life
46
dibentuk untuk memenuhi kebutuhan serta melengkapi pelayanan kepada
nasabah perbankan BRI, khususnya nasabah kredit kecil Bank Rakyat
Indonesia (BRI) melalui perlindungan Asuransi Jiwa Kredit. Dalam
perkembangannya, setelah melihat besarnya peluang pengembangan
bisnis asuransi, Bringin Life mulai meluaskan pelayanan dan menambah
pasar di luar BRI dengan menawarkan dan layanan asuransi kepada
masyarakat luas baik individu maupun kumpulan.
Bringin Life terus meluaskan layanannya dengan membuka unit
usaha Asuransi Syariah berdasarkan keputusan Menteri Keuangan
tanggal 21 Januari 2003. Pembukaan unit usaha Syariah ini disertai
dengan pembukaan beberapa kantor penjualan syariah yang tersebar
diberbagai kota besar di Indonesia.
f) PT AJS Amanahjiwa Giri Artha
Pendirian asuransi syariah PT AJS Amanahjiwa Giri Artha ini
dimaksudkan untuk meningkatkan kesejahteraan para stake holder juga
kepada masyarakat pada umumnya selain itu bertujuan untuk
menanamkan rasa saling tolong menolong dalam menanggulangi risiko
keuangan akibat suatu musibah diantara peserta. Nilai yang diterapkan
adalah amana, jujur dan adil, berhati-hati dan bertanggung jawab, ramah
dan peduli, taat dan tegas.
g) PT BNI Life Insurance
PT BNI Life Insurance merupakan perusahaan asuransi yang
menyediakan berbagai produk asuransi. Dalam menyelenggarakan
47
kegiatan usahanya, BNI Life telah memperoleh izin usaha bidang
Asuransi Jiwa Berdasarkan surat dari menteri keuangan Nomor
305/KMK.017/1997 tanggal 7 Juli 1997. Pendirian BNI Life, sejalan
dengan kebutuhan perusahaan induknya, PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk atau BNI, untuk menyediakan layanan dan jasa keuangan
terpadu bagi semua nasabahnya.
Pada tanggal 11 maret 2014, Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
memberikan persetujuan perubahan kepemilikan saham PT BNI Life
Insurance (BNI Life). Berdasarkan persetujuan tersebut pada tanggal 21
Maret 2014, BNI Life telah menyelenggarakan RUPSLB dengan agenda
penerbitan saham baru sebanyak 120.279.633 lembar yang diambil
seluruhnya oleh Sumitomo Life Insurance Company.
h) PT Asuransi Sun Life Financial
Sejak 1995, PT Sun Life Financial Indonesia (Sun Life) telah
menyediakan masyarakat Indonesia dengan program yang lengkap mulai
dari produk-produk proteksi dan pengelolaan kekayaan, termaksud
asuransi jiwa, pendidikan, kesehatan dan perencanaan hari tua.
Sun Life merupakan bagian dari Sun Life Financial, salah satu
organisasi keuangan terkemuka di dunia didirikan pada 1865 dan
berkantor pusat di Toronto, Kanada, Sun Life Financial beroperasi di
berbagai pasar kunci di seluruh dunia.
48
i) PT Asuransi Jiwa Syariah Al-Amin
PT Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN merupakan perusahaan
asuransi jiwa murni syariah yang menaruh perhatian bagi perkembangan
perasuransian di Indonesia khususnya perkembangan dan kebutuhan
masyarakat untuk dapat bermuamalah berdasarkan syariat islam. PT
asuransi Jiwa Syariah AL AMIN didirikan pada tanggal 09 September
2009 dengan persetujuan Menteri Kehakiman Republik Indonesia.
j) Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912
AJB Bumiputera didirikan tahun 1912 untuk memenuhi kebutuhan
spesifik masyarakat Indonesia, AJB Bumiputera telah berkembang untuk
mengikuti perubahan kebutuhan masyarakat. Pendekatan modern, produk
yang beragam, serta teknologi yang mutakhir. AJB Bumiputera adalah
perusahaan asuransi mutual, dimiliki oleh pemegang polis Indonesia,
dioperasikan untuk kepentingan pemegang polis Indonesia, dan dibangun
berdasarkan tiga pilar mutualisme, idealisme dan profesionalisme.
B. Deskripsi Data
Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari laporan
keuangan perusahaan asuransi syariah yang terdaftar dalam Asosiasi Asuransi
Syariah Indonesia (AASI) pada periode 2013 sampai dengan 2015. Data ini
diperoleh dari situs resmi perusahaan maupun laporan keuangan publikasi
masing-masing perusahaan. Berikut data pengambilan sampel penelitian.
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan asuransi syariah yang
terdaftar dalam Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI) yang menerbitkan
49
laporan keuangan selama periode 2013 sampai dengan 2015. Teknik pengambilan
sampel yang dilakukan adalah dengan menggunakan metode purposive sampling.
Perusahaan asuransi syariah yang menjadi sampel adalah perusahaan asuransi
syariah yang memenuhi kriteria tertentu yaitu:
1. Perusahaan asuransi jiwa syariah yang terdaftar di Asosiasi Asuransi
Syariah Indonesia (AASI).
2. Perusahaan asuransi jiwa syariah yang secara konsisten menerbitkan
laporan keuangan periode 2013-2015.
Berdasarkan kriteria teknik pengambilan sampel tersebut, maka jumlah
sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 10 perusahaan untuk masing-
masing tahun karena terdapat 35 perusahaan yang tidak memenuhi kriteria yang
telah ditetapkan. Dengan itu, jumlah observasi selama tiga tahun dari tahun 2013
sampai dengan 2015 adalah 30 laopran keuangan yang diambil dari 10
perusahaan.
C. Analisis Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif bertujuan untuk melihat distribusi data dari variabel
yang digunakan dalam penelitian ini. Berikut ini statistik deskriptif dari masing-
masing variabel penelitian yang telah ditentukan peneliti dalam menjalankan
penelitian ini:
50
Tabel 4.1
Hasil Analisis Statistik Deskriptif Data Penelitian (dalam jutaan rupiah)
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean
Std.
Deviation
Kontribusi Bruto 30 1136 460617 114325 125714
Pembayaran Klaim 30 212 101766 28619 33015
Pendapatan Investasi 30 53 23812 4973 6772
Underwriting
DanaTabarru
30 367 101134 17268 26120
Valid N (listwise) 30
Sumber: Output SPSS
Berdasarkan table 4.1 di atas, jumlah sampel (N) penelitian sebanyak 30
sampel. Variabel independen pada penelitian ini adalah kontribusi bruto,
pembayaran klaim dan pendapatan investasi.
Pada kontribusi bruto memiliki nilai rata-rata sebesar Rp 114.325.000.000
dan standart deviation Rp 125.714.000.000. Nilai kontribusi bruto tertinggi
sebesar Rp 460.617.000.000 diperoleh PT. Allianz pada tahun 2015, sedangkan
nilai kontribusi bruto terendah dimiliki oleh PT.Tokio Marien pada tahun 2015
yaitu Rp 1.136.000.000.
Pada pembayaran klaim memiliki nilai rata-rata sebesar Rp28.619.000.000
dan standart deviation Rp 33.015.000.000. Nilai pembayaran klaim tertinggi
51
sebesar Rp 101.766.000.000 diperoleh PT. Allianz pada tahun 2015, sedangkan
nilai pembayaran klaim terendah dimiliki oleh PT.Tokio Marien pada tahun 2015
yaitu Rp 212.000.000.
Pada pendapatan investasi memiliki nilai rata-rata sebesar
Rp4.973.000.000 dan standart deviation Rp 6.772.000.000. Nilai pendapatan
investasi tertinggi sebesar Rp 23.812.000.000 diperoleh PT. Allianz pada tahun
2015, sedangkan nilai pendapatan investasi terendah dimiliki oleh PT.Amanah
Jiwa Gita pada tahun 2013 yaitu Rp 53.000.000.
Pada surplus underwriting dana tabarru’ memiliki nilai rata-rata sebesar
Rp 17.268.000.000 dan standart deviation Rp 26.120.000.000. Nilai surplus
underwriting dana tabarru’ tertinggi sebesar Rp 101.134.000.000 diperoleh PT.
Allianz pada tahun 2015, sedangkan nilai pendapatan investasi terendah dimiliki
oleh PT. Amanah Jiwa Gita pada tahun 2014 yaitu Rp 367.000.000.
D. Hasil Penelitian dan Pembahasan
1. Pengujian Asumsi Klasik
Sebelum menguji hipotesis dengan regresi linear berganda, dilakukan
terlebih dahulu uji asumsi klasik untuk melihat apakah data penelitian dapat
dianalisis dengan menggunakan persamaan regresi linear berganda. Ada
empat macam uji klasik yang dipakai dalam penelitian ini, yaitu:
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model
regresi, variabel pengganggu atau residual mempunyai distribusi normal atau
tidak. Dalam penelitian ini, uji normalitas menggunakan uji Kolmogorov-
52
Smirnov (K-S). Uji Kolmogorov Smirnov digunakan untuk uji statistik apakah
data terdistribusi normal atau tidak. Uji Kolmogorov Smirnov dengan
ketentuan sebagai berikut: Jika nilai signifikansi > 0,05 maka data
terdistribusi secara normal. Uji normalitas data dengan menggunakan
Kolmogorov Smirnov dapat dilihat pada table 4.2 di bawah ini:
Tabel 4.2
Hasil Uji Normalitas dengan Kolmogrov Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 30
Normal Parametersa,b
Mean 0E-7
Std.
Deviation
,28175072
Most Extreme
Differences
Absolute ,129
Positive ,094
Negative -,129
Kolmogorov-Smirnov Z ,707
Asymp. Sig. (2-tailed) ,700
Sumber: Output SPSS
Berdasarkan hasil pada Tabel 5.1 di atas menunjukan bahwa hasil uji
normalitas dengan N=30 menunjukan nilai Kolmogorov Smirnov Z pada
undstandardized residual sebesar 0,707 dengan signifikansi pada 0,700 lebih
besar dari tingkat signifikansi 5% (0,05).
53
Hasil uji Kolmogrov-Smirnov juga didukung dengan hasil analisis grafik
normal P-P Plot sepertti berikut:
Gambar 4.1
Grafik Normal P-P Plot
Berdasarkan hasil tampilan grafik normal P-P Plot di atas, pola
menunjukkan adanya penyebaran titik-titik di sekitar garis diagonal dan
mengikuti arah garis diagonal sehingga dapat disimpulakan bahwa model
regresi dalam penelitian ini memenuhi asumsi normalitas.
54
b. Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah di dalam model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen, hasil uji
multikolinearitas dapat dilihat pada table di bawah ini:
Tabel 4.3
Hasil Uji Multikolinearitas
Model Collinearity Statistics Keterangan
Tolerance VIF
1 (Constant)
Kontribusi Bruto
,257 3,893
Tidak Terjadi
Multikolinearitas
Pembayaran Klaim
,193 5,173
Tidak Terjadi
Multikolinearitas
Pendapatan Investasi
,408 2,454
Tidak Terjadi
Multikolinearitas
Sumber: Output SPSS
Hasil multikolinearitas pada tabel di atas didapatkan nilai tolerance pada
variabel kontribusi bruto sebesar 0,257 > 0,10 dan nilai VIF sebesar 3,893 <
10, pada variabel pembayaran klaim nilai tolerance sebesar 0,193 > 0,10 dan
nilai VIF sebesar 5,173 < 10, dan pada variabel pendapatan investasi nilai
tolerance seberar 0,408 > 0,10 dan nilai VIF sebesar 2,454 < 10. Dengan
demikian tidak terjadi multikolinearitas yang artinya tidak terjadi hubungan
antara variabel bebas yaitu variabel kontribusi bruto, pembayaran klaim dan
55
pendapatan investasi. Hasil pengujian persyaratan analisis tersebut dapat
disimpulkan bahwa data dalam penelitian memenuhi syarat untuk dianalisis
dengan menggunakan regresi ganda.
c. Uji Heterokedastisitas
Uji Heterokedastisitas bertujuan menguji apakah dalam metode regresi
terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan
lain. Dalam penelitian ini, uji heterokedastisitas menggunakan uji scatterplot.
Gambar 4.2
Grafik Scatterplot
Grafik scatterplot tersebut menunjukan titik-titik menyebar di atas dan di
bawah angka 0 pada sumbu Y. Dengan demikian dapat dikatakan pada model
regresi tidak terjadi heterokedasitas.
d. Uji Autokorelasi
Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu
berkaitan satu sama lain. Masalah ini timbul karena residual tidak bebas dari
56
satu observasi ke observasi lainnya. Salah satu cara untuk mendeteksi ada
tidaknya autokorelasi adalah dengan uji Durbin Watson (DW Test).
Berdasarkan hasil pengujiannya yang telah dilakukan ditemukan bahwa nilai
DW Test pada model regresi dan dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.4
Hasil Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Mode
l
R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-
Watson
1 ,915a ,836 ,817 ,29756 1,752
a. Predictors: (Constant), LG_PI, LG_KB, LG_PK
b. Dependent Variable: LG_SU
Sumber: Output SPSS
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, diketahui nilai Durbin-Watson
(DW) sebesar 1,752. Jika dibandingkan dengan nilai signifikansi 5% jumlah
sampel (N)=30 dengan jumlah variabel independen (K)=3 maka diperoleh nilai
dL sebesar 1,214 dan nilai dU sebesar 1,650, nilai 4 – dL= 2,786, dan nilai 4 –
Du= 2,350. Dengan demikian, kriteria yang sesuai dengan data yang diperoleh
untuk memenuhi uji autokorelasi adalah nilai DW terletak pada (4 – dU ≤ d ≤ 4
– dL) yakni (2,350 ≤ d ≤1,214)
Hasil Durbin Watson dapat digambarkan sebagai berikut:
57
Gambar 4.3
Daerah Pengujian Durbin Watson
Autokorelasi Daerah Tidak ada Daerah Autokorelasi
Positif Keragu-raguan Autokorelasi Keragu-raguan Negatif
0 dL dU 4-dU 4-dL 4
1,214 1,650 2,350 2,786
DW = 1,752
Sumber: Data diolah oleh Peneliti
Berdasarkan gambar di atas dapat disimpulakn bahwa model regresi yang
digunakan tidak terjadi autokorelasi.
2. Pengujian Statistik
a. Uji Parsial (Uji t)
Uji t digunakan untuk mengetahui variabel independen secara parsial
terhadap variabel dependen. Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh
dari masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen dapat
dilihat membandingkan nilai probabilitas dari masing-masing variabel dengan
tingkat signifikansi yang digunakan sebesar 5%=0,05. Jika lebih kecil dari itu
maka dapat dikatakan bahwa variabel-variabel independen secara parsial
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.
Uji statistik t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh satu
variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel
dependen dengan melihat tabel distribusi t maka koefisien korelasi dengan
58
tingkat kesalahan 5% (0,05), jumlah data (N) 30, dan diperoleh nilai df = N –
k – 1 (30-3-1=26) sehingga didapat nilai df = 26, maka diperoleh nilai ttabel
sebesar 2,056.
Tabel 4.5
Hasil Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t)
Coefficientsa
a. Dependent Variable: Underwriting Dana Tabarru’
Sumber: Output SPSS
Berdasarkan tabel hasil uji signifikan parameter indvidual (uji statistik t)
dapat diuraikan sebagai berikut:
1) Kontribusi Bruto (X1)
Berdasarkan hasil uji regresi t di atas, kontribusi bruto memiliki thitung
4,835 dimana thitung 4,835 > ttabel 2,056 dan nilai signifikansi 0,000 <
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -,187 ,395 -,474 ,639
Kontribusi Bruto ,773 ,160 ,757 4,835 ,000
Pembayaran Klaim -,249 ,165 -,272 -1,510 ,143
Pendapatan Investasi ,415 ,104 ,495 3,983 ,000
59
0,05 yang berarti bahwa kontribusi bruto berpengaruh signifikan
terhadap underwriting dana tabarru’.
2) Pembayaran Klaim
Berdasarkan hasil uji regresi t di atas, pembayaran klaim memiliki
thitung -1,510 dimana thitung -1,510 > ttabel -2,056 dan nilai signifikansi
0,143 > 0,05 yang berarti bahwa pembayaran klaim tidak berpengaruh
signifikan secara negatif terhadap underwriting dana tabarru’.
3) Pendapatan Investasi
Berdasarkan hasil uji regresi t di atas, pendapatan investasi memiliki
thitung 3,983 dimana thitung 3,983 > ttabel 2,056 dan nilai signifikansi
0,000 < 0,05 yang berarti bahwa pendapatan investasi berpengaruh
signifikan secara positif terhadap underwriting dana tabarru’.
b. Uji Simultan (Uji F)
Uji Statistik F pada dasarnya menunjukan apakah semua variabel
independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh
secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat. Dengan melihat
tabel distribusi F maka koefisien korelasi dengan tingkat kesalahan 5%
(0,05), jumlah data (N) 30, dan diperoleh nilai df = N – k – 1 (30-3-1=26)
sehingga didapat nilai df = 26, maka diperoleh nilai Ftabel sebesar 2,92.
60
Tabel 4.6
Hasil Uji Signifikan Parameter Simultan (Uji Statistik F)
ANOVAa
Model Sum of
Squares
df Mean
Square
F Sig.
1
Regression 11,762 3 3,921 44,280 ,000b
Residual 2,302 26 ,089
Total 14,064 29
a. Dependent Variable: LG_SU
b. Predictors: (Constant), LG_PI, LG_KB, LG_PK
Sumber: output SPSS
Dari perhitungan menggunakan SPSS yang ditunjukan oleh tabel
ANOVA di atas, diketahui nilai nilai Fhitung sebesar 44,280 > Ftabel 2,92
pada tingkat signifikansi 0,000 dan df = 3;26. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa seluruh variabel independen (kontribusi bruto,
pembayaran klaim dan pendapatan investasi) secara simultan berpengaruh
terhadap variabel dependen (underwriting dana tabarru’).
Hal ini juga dapat dilihat dari nilai signifikansinya, dari table diatas
diketahui bahwa nilai Sig. dari hasil perhitungan regresi antar variabel
kontribusi bruto, pembayaran klaim dan pendapatan investasi sebagai
variabel bebas terhadap underwriting dana tabarru’ sebagai variabel terikat
adalah 0,000 berada kurang dari 0,05. Sehingga keputusannya adalah
61
bahwa kontribusi bruto, pembayaran klaim dan pendapatan investasi
memengaruhi underwriting dana tabarru’ secara signifikan.
3. Analisis Koefisien Korelasi
Tabel 4.7
Hasil Analisis Koefisien Korelasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-
Watson
1 ,915a ,836 ,817 ,29756 1,752
a. Predictors: (Constant), LG_PI, LG_KB, LG_PK
b. Dependent Variable: LG_SU
Sumber: Output SPSS
Koefisien korelasi menunjukan korelasi antara ketiga variabel
independen terhadap variabel dependen. Pada tabel di atas, angka R
menunjukan nilai 0,915 yang artinya korelasi antara variabel independen
dengan variabel dependen terjadi hubungan yang erat karena nilai mendekati
angka 1 (satu).
4. Analisis Koefisien Determinasi (Adjusted R2)
Koefisien determinasi (R2) berfungsi untuk melihat sejauh mana
keseluruhan variabel independen dapat menjelaskan variabel dependen.
62
Tabel 4.8
Hasil Analisis Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Mode
l
R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-
Watson
1 ,915a ,836 ,817 ,29756 1,752
a. Predictors: (Constant), LG_PI, LG_KB, LG_PK
b. Dependent Variable: LG_SU
Sumber: Output SPSS
Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi, diperoleh nilai adjustedR2
sebesar 0,817 Hasil ini menunjukan bahwa kemampuan variabel dependen
yaitu kontribusi bruto, pembayaran klaim dan pendapatan investasi dalam
menjelaskan variabel dependen yakni underwriting dana tabarru’ sebesar
81,7% sedangkan sisanya 18,3% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak
dimasukkan dalam model regresi.
5. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linear berganda digunakan untuk menguji apakah variabel
bebas (X) memiliki pengaruh terhadap variabel terikat (Y). Dalam penelitian
ini, analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh
kontribusi bruto, pembayaran klaim dan pendapatan investasi terhadap
underwriting dana tabarru’. Adapun hasil regresi linear berganda pada
penelitian ini adalah:
63
Tabel 4.9
Uji Koefisien
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std.
Error
Beta
(Constant) -,187 ,395 -,474 ,639
Kontribusi
Bruto
,773 ,160 ,757 4,835 ,000
Pembayaran
Klaim
-,249 ,165 -,272 -1,510 ,143
Pendapatan
Investasi
,415 ,104 ,495 3,983 ,000
Sumber: Output SPSS
Dari hasil perhitungan SPSS berikut, maka dapat diperoleh persamaan
regresi Kontribusi Bruto (KB), Pembayaran Klaim (PK) dan Pendapatan
Investasi (PI) terhadap Underwriting Dana Tabarru’ (SU) yaitu:
Y= +1X1+2X2+
Y= -0,187 + 0,773 X1 - 0,249 X2 + 0,415 X3 +
Dengan:
Y = Variabel dependen
X1,X2 = Variabel independen
= Nilai konstanta
64
1,2 = Koefisien regresi
Dari analisis diatas dapat dijabarkan sebagai berikut:
a. Konstanta sebesar -0,187 artinya jika variabel kontribusi bruto (X1),
pembayaran klaim (X2) dan pendapatan investasi (X3) nilainya 0 maka
total underwriting dana tabarru’ (Y) adalah sebesar -0,187 (dalam
jutaan rupiah).
b. Koefisien regresi kontribusi bruto (X1) sebesar 0,773 artinya jika
variabel independen lain bernilai tetap dan tingkat kontribusi bruto
mengalami kenaikan 1 (satu) persen maka underwriting dana tabarru’
(Y) akan meningkat sebesar 0,773 (dalam jutaan rupiah) dan
sebaliknya.
c. Koefisien regresi pembayaran klaim (X2) sebesar -0,249 artinya jika
variabel independen lain bernilai tetap dan tingkat pembayaran klaim
mengalami kenaikan 1 (satu) persen maka underwriting dana tabarru;
(Y) akan menurun sebesar -0,249 (dalam jutaan rupiah) dan
sebaliknya.
d. Koefisien regresi pendapatan investasi (X3) sebesar 0,415 artinya jika
variabel independen lain bernilai tetap dan tingkat pendapatan
investasi mengalami kenaikan 1 (satu) persen maka underwriting dana
tabarru; (Y) akan meningkat sebesar 0,415 (dalam jutaan rupiah) dan
sebaliknya.
65
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hasil penelitian ini bertujuan untuk menganalisis apakah terdapat
pengaruh antara kontribusi bruto, pembayaran klaim dan pendapatan investasi
terhadap underwriting dana tabarru’ pada perusahaan asuransi syariah di
Indonesia. hal ini dapat dilihat melalui hasil regresi linier berganda melalui
pengolahan dengan menggunakan program SPSS 2.0, maka dapat diambil
beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Berdasarkan uji parsial (uji t) variabel independen kontribusi bruto memiliki
thitung 4,835 dimana thitung 4,835 > ttabel 2,056 dan nilai signifikansi 0,000 <
0,05. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa variable kontribusi brtuo
berpengaruh signifikan positif terhadap underwriting dana tabarru’. Yang
berarti semakin besar tingkat kontribusi bruto maka semakin meningkat pula
underwriting dana tabarru’.
Berdasarkan uji parsial (uji t) variabel independen pembayaran klaim
memiliki thitung -1,510 dimana thitung -1,510 > ttabel -2,056 dan nilai signifikansi
0,143 > 0,05. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa variable
pembayaran klaim tidak berpengaruh signifikan negatif terhadap underwriting
dana tabarru’. Yang berarti semakin besar tingkat pembayaran klaim maka
akan menurunkan underwriting dana tabarru’.
Berdasarkan uji parsial (uji t) variabel independen pendapatan investasi
memiliki thitung 3,983 dimana thitung 3,983 > ttabel 2,056 dan nilai signifikansi
66
0,000 < 0,05. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel
pendapatan investasi berpengaruh signifikan positif terhadap underwriting
dana tabarru’. Yang berarti semakin besar tingkat pendapatan investasi maka
semakin meningkat pula underwriting dana tabarru’.
2. Dari hasil pengujian secara bersama-sama (uji F), nilai Fhitung sebesar 44,280
> Ftabel 2,92 pada tingkat signifikansi 0,000 dan df = 3;26 Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel independen (kontribusi bruto,
pembayaran klaim dan pendapatan investasi) secara simultan berpengaruh
terhadap variabel dependen (underwriting dana tabarru’). Hal ini juga dapat
dilihat dari nilai Sig. hasil perhitungan regresi antar variabel kontribusi bruto,
pembayaran klaim dan pendapatan investasi sebagai variabel bebas terhadap
underwriting dana tabarru’ sebagai variabel terikat adala 0,000 berada kurang
dari 0,05. Sehingga keputusannya adalah bahwa kontribusi bruto, pembayaran
klaim dan pendapatan investasi memengaruhi underwriting dana tabarru’
secara signifikan.
3. Variabel independen yang paling dominan berpengaruh adalah variabel
kontribusi bruto dapat dilihat dari Uji Regresi Linier Berganda menunjukan
bahwa kontribusi bruto memiliki nilai koefisien sebesar 0,773 sedangkan
pembayaran klaim memiliki nilai koefisien sebesar -0,249 dan pendapatan
investasi memiliki nilai koefisien sebesar 0,415. Artinya kontribusi bruto
berpengaruh positif sebesar 0,773, pembayaran klaim berpengaruh negatif
sebesar -0,249 dan pendapatan investasi berpengaruh positif sebesar 0,415
terhadap underwriting dana tabarru’.
67
B. Saran
Adanya keterbatasan yang telah diuraikan di atas dan adanya
permasalahan dalam penelitian, maka peneliti memberikan saran sebagai berikut:
1. Pihak asuransi harus lebih memperhatikan proses underwriting, hal tersebut
dapat dilakukan dengan memilih sumber daya manusia yang handal dalam
bidangnya dan tentunya sudah memiliki pengalaman yang cukup baik dalam
pengelolaan proses underwriting. Memilih calon peserta dengan menilai
besarnya resiko dan menetapkan target premi yang benar dapat mencegah
perusahaan dalam mengalami kerugian (defisit underwriting).
2. Pihak asuransi sebaiknya menanamkan dananya ke berbagai instrument
investasi baik dalam bentuk deposito, reksadana, sukuk atau Surat Berharga
Syariah Negara (SBSN) supaya mendapatkan hasil yang maksimal.
3. Bagi para meneliti yang akan mengkaji masalah ini hendaknya melakukan
penelitian pada periode yang berbeda dan menambahkan variabel-variabel
tambahan yang belum ada pada penelitian ini.
68
DAFTAR PUSTAKA
Amin Suma, Muhammad. Asuransi Syariah dan Asuransi Konvensional: Teori,
System, Aplikasi dan Pemasaran. Ciputat: Kholam Pusdishing, 2006.
Amrin, Abdullah. Asuransi Syariah Keberadaan dan Kelebihannya Ditengah
Asurnasi Konvensional. Jakarta: PT Elex media komputindo Jnuari 2006.
Purba, Radiks. Asuransi Indonesia. Jakarta: Salemba Empat, 2002
PSAK 108 tentang Surplus Underwriting Dana Tabarru’.
Sumitro, Warkum, Asas-Asas Perbankan dan Lembaga-Lembaga Terkait,
BAMUI, Jakarta: PT. Grafindo, 2004.
DSN MUI, Himpunan Fatwa Dewan Syariah Nasional MUI, Jilid I..
Muslehuddin, Muhammad, Insurance and Islamic Law, (Terj. Oleh Burhan
Wirasubrata), Menggugat Asuransi Modern: Mengajukan Suatu Alternatif
Baru Dalam Perspektif Hukum Islam, Jakarta: Lentera, 1999.
Husein, Rahmat, Asuransi Takaful Selayang Pandang Dalam Wawasan Islam dan
Ekonomi, Jakarta: Lembaga Penerbit FE UI, 1997.
Kasmir, Analisi Laporan Keuangan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2012.
Syakir Sula, Muhammad, Konsep dan Sistem Operasional, Jakarta: Gema Insani
Press, 2004.
Ghoni, Abdul, Akuntansi Asuransi Syariah, Jakarta: INSCO Consulting, 2007.
Prihantoro, Wahyu, Manajemen Pemasaran & Tata Usaha Asuransi, Jakarta:
Kanisius, 2002.
Mawaddah, Ida, Study Komparasi Klaim Asuransi Kebakaran dan Klaim
Asuransi Bencana Gempa Bumi Study Pada PT. Asuransi Takaful Umum,
Tangerang: 2013.
P.Pontjowinoto, Iwan, Prinsip Syariah di Pasar Modal (Pandangan Praktisi),
Jakarta: Modal Publication, 2003.
Rodoni, Ahmad, Investasi Syariah , Jakarta: Lembaga Penerbitan UIN Jakarta,
2009.
Ali, Hasan, Asuransi Dalam Prospektif Hukum Islam, Jakarta: Kencana, 2004.
Djohanputro, Branantyo, Manajemen Risiko Korporat Terintegritas, Jakarta:
Penerbit PPM, 2006.
69
Mulyantih, Sri. Pengaruh Kontribusi Reasuransi dan Beban Klaim Serta Surplus
Underwriting Terhadap Laba Bersih Pada PT. asuransi Bintang Tbk-Unit
Syariah, Tangerang: 2014.
Amrin, Abdullah, Meraih Berkah Melalui Asuransi Syariah Ditinjau Daei
Perbandingan Dengan Asuransi Konvensional, Jakarta: PT. Gramedia,
2011.
Anwar, Khoirul, Asuransi Halal dan Maslahat, Solo: Tiga Serangkai, 2007.
Dewan Standart Akuntasi Keuangan, Penyertaan Standart Akuntansi Keuangan
108- Akuntansi Transaksi Asuransi Syariah, Jakarta: Ikatan Akuntansi
Indonesia
Hasyim, Ali, Kamus Asuransi, Jakarta: Bumi Aksara, 2007.
Sekaran, Uma, Metodologi Penelitian Untuk Bisnis, Jakarta: Selemba Empat,
2014.
Sudrajat, M.Subhan, Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah, Bandung: Pustaka Setia,
2005.
Tanjung, Hendri, dkk, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam, Jakarta: Gramata
Publising, 2013.
Sujoko, Efferi, Metode Penelitian Untuk Akuntansi: Sebuah Pendekatan Praktis,
Malang: Banyumedia Publishing, 2004.
Hasan, Iqbal, dan Misbahuddin, Analisis Data Penelitian dengan Statistik (edisi
ke-2), Jakarta: Bumi Aksara, 2013.
Ghozali, Imam, Aplikasi Analisis Multivariat Dengan Program IBM SPSS 19,
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2011.
Priyatno, Dewi, Paham Analisa Statistik Data Dengan SPSS, Yogyakarta:
Mediakom,2010.
Santoso, Singgih, Statistik Parametik Konsep dan Aplikasi SPSS, Jakarta: PT Alex
Media Komputindo, 2010.
Sulaiman, Analisis Regresi Menggunakan SPSS, Yogyakarta: Andi, 210.
Santoso, Arief, Pengaruh Pendapatan Underwriting dan Beban Underwriting
Terhadap Surplus Underwriting Pada Asuransi Jiwa Syariah (Studi Pada
AJB Bumiputera 2912 Divisi Syariah, Jakarta:2012.
70
Widarjono, Agus, Analisis Statistik Multivariat Terapan, Yogyakarta: STIM
YKPN, 2010.
Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi, Bandung: Alfabeta, 2007.
LAMPIRAN
Lampiran 1
Data Sampel Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah Tahun 2013-2015
No Nama Perusahaan
1 PT Asuransi Allianz Life Indonesia
2 PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia
3 PT Tokio Marine Life Insurance Indonesia
4 PT Asuransi Takaful Keluarga
5 PT Asuransi Jiwa Bringin Jiwa Sejahtera (BRIngin Life)
6 PT AJS Amanahjiwa Giri Artha
7 PT BNI Life Insurance
8 PT Asuransi Sun Life Financial
9 PT. Asuransi Jiwa Syariah Al-Amin
10 Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912
Sumber: Data Sekunder Diolah
Lampiran 2
Laporan Underwriting Dana Tabarru’ Tahun 2013-2015
No Nama Perusahaan Underwriting Dana Tabarru'
2013 2014 2015
1
PT Asuransi Allianz Life
Indonesia
79.854.000.000
81.731.000.000
101.134.000.000
2
PT Asuransi Jiwa Manulife
Indonesia
1.647.000.000
2.003.000.000
2.997.000.000
3
PT Tokio Marine Life
Insurance Indonesia
650.000.000
714.000.000
891.000.000
4 PT Asuransi Takaful Keluarga
23.416.000.000
34.875.000.000
36.051.000.000
5
PT Asuransi Jiwa Bringin Jiwa
Sejahtera (BRIngin Life)
1.603.000.000
590.000.000
4.003.000.000
6
PT AJS Amanahjiwa Giri
Artha
1.604.000.000
2.179.000.000
367.000.000
7 PT BNI Life Insurance
6.002.000.000
7.041.000.000
16.342.000.000
8
PT Asuransi Sun Life
Financial
1.884.000.000
2.368.000.000
3.001.000.000
9
PT. Asuransi Jiwa Syariah Al-
Amin
9.911.000.000
17.273.000.000
23.594.000.000
10 AJB Bumiputera 1912
16.896.000.000
22.445.000.000
14.974.000.000
Sumber: Data Sekunder Diolah
Lampiran 3
Laporan Kontribusi Bruto Tahun 2013-2015
No Nama Perusahaan Kontribusi Bruto
2013 2014 2015
1
PT Asuransi Allianz Life
Indonesia
389.613.000.000
428.012.000.000
460.617.000.000
2
PT Asuransi Jiwa Manulife
Indonesia
40.564.000.000
47.677.000.000
67.132.000.000
3
PT Tokio Marine Life
Insurance Indonesia
1.633.000.000
1.466.000.000
1.136.000.000
4 PT Asuransi Takaful Keluarga
226.034.000.000
199.570.000.000
181.671.000.000
5
PT Asuransi Jiwa Bringin Jiwa
Sejahtera (BRIngin Life)
15.238.000.000
30.728.000.000
26.160.000.000
6
PT AJS Amanahjiwa Giri
Artha
18.612.000.000
24.581.000.000
14.440.000.000
7 PT BNI Life Insurance
58.755.000.000
109.847.000.000
192.512.000.000
8 PT Asuransi Sun Life Financial
30.297.000.000
38.376.000.000
53.068.000.000
9
PT. Asuransi Jiwa Syariah Al-
Amin
162.421.000.000
155.516.000.000
184.873.000.000
10 AJB Bumiputera 1912
69.689.000.000
82.444.000.000
117.055.000.000
Sumber: Data Sekunder Diolah
Lampiran 4
Laporan Pembayaran Klaim Tahun 2013-2015
No Nama Perusahaan Pembayaran Klaim
2013 2014 2015
1
PT Asuransi Allianz Life
Indonesia
54.378.000.000
61.152.000.000
101.766.000.000
2
PT Asuransi Jiwa Manulife
Indonesia
1.656.000.000
3.695.000.000
8.620.000.000
3
PT Tokio Marine Life
Insurance Indonesia
270.000.000
394.000.000
212.000.000
4 PT Asuransi Takaful Keluarga
93.570.000.000
97.989.000.000
82.730.000.000
5
PT Asuransi Jiwa Bringin Jiwa
Sejahtera (BRIngin Life)
16.460.000.000
14.968.000.000
20.045.000.000
6
PT AJS Amanahjiwa Giri
Artha
9.469.000.000
14.325.000.000
4.418.000.000
7 PT BNI Life Insurance
13.708.000.000
32.743.000.000
15.385.000.000
8 PT Asuransi Sun Life Financial
1.393.000.000
2.648.000.000
3.634.000.000
9
PT. Asuransi Jiwa Syariah Al-
Amin
22.869.000.000
68.643.000.000
71.662.000.000
10 AJB Bumiputera 1912
13.091.000.000
3.149.000.000
23.518.000.000
Sumber: Data Sekunder Diolah
Lampiran 5
Laporan Pendapatan Investasi Tahun 2013-2015
No Nama Perusahaan Pendapatan Investasi
2013 2014 2015
1
PT Asuransi Allianz Life
Indonesia
6.317.000.000
21.657.000.000
23.812.000.000
2
PT Asuransi Jiwa Manulife
Indonesia
111.000.000
77.000.000
603.000.000
3
PT Tokio Marine Life
Insurance Indonesia
188.000.000
425.000.000
408.000.000
4 PT Asuransi Takaful Keluarga
11.410.000.000
18.178.000.000
16.132.000.000
5
PT Asuransi Jiwa Bringin Jiwa
Sejahtera (BRIngin Life)
649.000.000
5.626.000.000
2.442.000.000
6
PT AJS Amanahjiwa Giri
Artha
53.000.000
181.000.000
224.000.000
7 PT BNI Life Insurance
3.121.000.000
4.286.000.000
3.346.000.000
8 PT Asuransi Sun Life Financial
54.000.000
237.000.000
295.000.000
9
PT. Asuransi Jiwa Syariah Al-
Amin
2.632.000.000
8.830.000.000
9.252.000.000
10 AJB Bumiputera 1912
2.058.000.000
3.028.000.000
3.554.000.000
Sumber: Data Sekunder Diolah
Lampiran 6
Lampiran 7
Lampiran 8
Lampiran 9
Lampiran 6