PENGARUH KONSENTRASI GARAM DALAM MENGHILANGKAN NODA DARAH HEWAN PADA KAIN KATUN
-
Upload
adhe-marlin-sanyoto -
Category
Documents
-
view
665 -
download
0
description
Transcript of PENGARUH KONSENTRASI GARAM DALAM MENGHILANGKAN NODA DARAH HEWAN PADA KAIN KATUN
PENGARUH KONSENTRASI GARAM DALAM MENGHILANGKAN
NODA DARAH HEWAN PADA KAIN KATUN
Karya tulis ini diajukan sebagai
salah satu syarat mengikuti Ujian Akhir Nasional
Tahun Pelajaran 2011/2012
Oleh:
ADHE MARLIN SANYOTO NIS. 091010002ALAM AFIF MAKARIM NIS. 091010007
MAN INSAN CENDEKIA SERPONGBANTEN
2012
LEMBAR PENGESAHANKOMISI PEMBIMBING – PENGUJI
PENGARUH GARAM DALAM MENGHILANGKAN NODA DARAH HEWAN PADA KAIN KATUN
Oleh:Adhe Marlin Sanyoto NIS 091010002Alam Afif Makarim NIS 091010007
Karya ini telah diujikanpada tanggal
20 Januari 2012
Penguji 1 Penguji 2
Rita Suzana, M.P.Mat Drs. Japar, M.P.KimNIP. 197106172005012003 NIP. 1967042220001210003
i
LEMBAR PERSEMBAHAN
Untuk ayahanda dan ibunda yang selalu mencurahkan segala kasih sayang untuk kami
Untuk guru, pahlawan tanpa tanda jasa yang selalu memberkatiku dengan ilmunya
Untuk teman seangkatanku, Gycentium Credas Disorator yang selalu mendukung dan memberikan motivasi untuk kami
Untuk semua orang yang pernah hadir dalam hidup kami sehingga kami bisa menjadi seperti saat ini
Pembaca yang terhormat
Terima kasih terdalam dari kami untuk kalian semua
3
ABSTRAKSI
ADHE MARLIN SANYOTO, ALAM AFIF MAKARIM. Pengaruh
Garam dalam Menghilangkan Noda Darah Pada Kain Katun, Karya Tulis.
MAN Insan Cendekia. 2012
Karya ilmiah ini meneliti pengaruh garam dalam menghilangkan noda darah pada kain katun. Tujuannya adalah mencari solusi untuk menghilangkan noda darah pada kain katun. Dalam pelaksanaannya, penulis menggunakan metode eksperimen. Kain yang terkena noda darah diberikan perlakuan yang berbeda. Terdapat tiga perlakuan yang berbeda. Pertama, kain katun direndam dalam air dengan jumlah garam terlarut yang berbeda. Kedua, kain katun direndam dalam air dengan jumlah garam terlarut yang berbeda dan ditambah deterjen. Ketiga, kain katun direndam dalam air biasa sebagai kontrol. Hasil yang didapatkan adalah terjadi pelunturan noda darah pada kain katun Kata Kunci : Garam, Noda darah
4
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................i
LEMBAR PERSEMBAHAN................................................................................ii
ABSTRAKSI.........................................................................................................iii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iv
KATA PENGANTAR............................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG..............................................................1
2. TUJUAN PENELITIAN.........................................................2
B. IDENTIFIKASI MASALAH..............................................................2
C. RUMUSAN MASALAH....................................................................2
D. BATASAN MASALAH......................................................................2
E. HIPOTESIS.........................................................................................2
F. MANFAAT PENELITIAN..................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................3
BAB III METODE PENELITIAN
A. JENIS PENELITIAN..........................................................................6
B. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN.............................................6
C. BAHAN...............................................................................................6
D. CARA KERJA.....................................................................................6
E. POPULASI DAN SAMPEL................................................................7
F. VARIABEL.........................................................................................7
G. PENGAMBILAN DATA.....................................................................7
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.......................................8
BAB V PENUTUP
A. KESIMPULAN...................................................................................13
B. SARAN................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................14
LAMPIRAN..........................................................................................................15
RIWAYAT PENULIS.............................................................................................16
5
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT. yang telah memberi kita nikmat iman
dan islam, serta telah memberi kita akal dan pikiran yang melebihi semua
makhluk-Nya. Shalawat serta Salam tak lupa dihaturkan kepada Nabi Muhammad
SAW. yang telah mengantar kita dari zaman kegelapan menuju zaman keilmuan
ini.
Karya tulis ini, yang berjudul “Pengaruh Garam Dalam Menghilangkan
Noda Darah Hewan Pada Kain Katun”, kami buat sebagai syarat mengikuti ujian
akhir nasional 2011/2012. Berbagai usaha telah dilakukan untuk menyelesaikan
karya tulis ini, tak lepas dari sejumlah orang yang patut untuk kami beri ucapan
terima kasih.
Untuk pembimbing kami, terima kasih atas bimbingan Bapak dan Ibu
selama pembuatan karya tulis ini, yang telah banyak membantu memberikan saran
terbaik dalam membuat karya tulis ini.
Untuk teman-teman seperjuangan kami selama 3 tahun, terima kasih atas
segala dorongan motivasi dan dukungan kalian sehingga karya tulis ini tercapai
tepat pada waktunya.
Untuk semua pihak yang membantu karya tulis ini baik secara langsung
maupun tak langsung, terima kasih atas bantuan kalian yang tak ternilai dalam
mewujudkan karya tulis ini.
Kemudian, kami meminta maaf apabila dalam karya tulis ini ada kata-kata
yang tidak berkenan, karena sesungguhnya semua itu adalah kesalahan yang tidak
disengaja. Segala saran dan kritik dalam proses perwujudan karya tulis ini, kami
jadikan sebagai bagian dari pembelajaran kami agar kami dapat menjadi sesuatu
yang lebih baik lagi kelak.
Akhir kata, segala kebaikan dan kemanfaatan datangnya dari Allah swt.
dan segala kesalahan datangnya adalah dari diri kami.
Terima kasih dan wassalam
Penulis
6
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pakaian merupakan sesuatu yang wajib dipakai kita setiap harinya. Bila
terdapat kotoran atau noda yang susah hilang pada baju, akan membuat kita malu
karenanya. Contohnya, seperti darah. Mungkin, pakaian yang terkena noda darah
itu tidak akan dipakai lagi oleh kita. Atau mungkin pakaian itu akan di buang,
sehingga menyebabkan pemborosan.
Darah biasanya akan keluar jika terluka atau teriris oleh benda tajam pada
bagian tertentu pada tubuh. Darah yang keluar terkadang akan mengenai baju.
Apalagi darah tersebut mengenai pakaian yang disayangi. Sehingga hal itu
membuat kecewa. Hal itu harus dicari solusinya agar darah yang menempel pada
pakaian dapat dihilangkan sehingga baju tersebut dapat digunakan kembali.
Deterjen biasanya digunakan untuk menghilangkan noda-noda pada
pakaian. Noda darah pada pakaian susah sekali untuk di hilangkan jika hanya
menyuci dengan menggunakan deterjen. Terkadang, noda darah menyisakan bekas
berupa warna merah kehitam-hitaman. Oleh karena itu, kami ingin mengetahui
bagaimana pengaruh garam dalam menghilangkan noda pada kain katun sebagai
salah satu sampel dari berbagai jenis kain pada pakaian.
1
1.2. Tujuan Penelitian
Mencari solusi untuk menghilangkan noda darah pada kain katun
Mengetahui pengaruh garam terhadap kain katun yang terkena noda darah.
Mengetahui keefektifan garam sebagai penghilang noda darah pada kain katun.
1.3. Identifikasi Masalah
Apakah garam berpengaruh terhadap kain katun yang terkena noda darah?
Apakah jumlah garam berpengaruh terhadap kain katun yang terkena noda darah?
Apakah lama perendaman berpengaruh terhadap rendaman pakaian yang terkena
noda darah?
1.4. Rumusan Masalah
Apakah garam berpengaruh terhadap kain katun yang terkena noda darah?
1.5. Batasan Masalah
Penelitian ini dibatasi hanya meneliti pengaruh jumlah garam dan lama
perendaman pakaian, dan darah hewan yang digunakan pada penelitian ini adalah
darah kambing yang disembelih saat Hari Raya Kurban di MAN Insan Cendekia
Serpong.
1.6. Hipotesis
H0: Garam tidak berpengaruh terhadap kain katun yang terkena noda darah.
H1: Garam berpengaruh terhadap kain katun yang terkena noda darah.
1.7. Manfaat Penelitian
Sebagai alternatif untuk menghilangkan noda darah pada pakaian.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1.8. Garam Dapur
Garam dapur adalah sejenis mineral yang lazim dimakan manusia.
Bentuknya kristal putih, seringkali dihasilkan dari air laut. Biasanya garam dapur
yang tersedia secara umum adalah Natrium klorida (NaCl).
Garam sangat diperlukan tubuh, namun bila dikonsumsi secara berlebihan
dapat menyebabkan berbagai penyakit, termasuk tekanan darah tinggi. Selain itu
garam juga digunakan untuk mengawetkan makanan dan sebagai bumbu. Untuk
mencegah penyakit gondok, garam dapur juga sering ditambahi iodium.1
1.8.1. Komposisi Garam Dapur (standar SNI)2
Zat Kandungan
NaCl (%) min 94,9
Air (H2O) (%) max 5
Iodium (dihitung sbg KIO3) (mg/Kg) 30- 80
Fe2O3 (mg/Kg) max 100
Ca & Mg (dihitung sebagai Ca) (%) max 1,0
SO4 (%) max 2,0
Bagian yang tidak larut (%) max 0,5
1.9. Darah
Darah adalah cairan jaringan tubuh. Fungsi utamanya adalah mengangkut
oksigen yang diperlukan oleh sel-sel di seluruh tubuh. Darah juga menyuplai
jaringan tubuh dengan nutrisi, mengangkut zat-zat sisa metabolisme, dan
mengandung berbagai bahan penyusun sistem imun yang bertujuan
mempertahankan tubuh dari berbagai penyakit. Hormon-hormon dari sistem
endokrin3 juga diedarkan melalui darah.
1 http://id.wikipedia.org/wiki/Garam_dapur2 http://kuliah.wikidot.com/garam3 Sistem kontrol kelenjar tanpa saluran (ductless) yang menghasilkan hormone yang tersirkulasi
di tubuh
3
1.9.1. Komposisi Darah
Darah terdiri daripada beberapa jenis korpuskula yang membentuk
45% bagian dari darah, angka ini dinyatakan dalam nilai hermatokrit4 atau
volume sel darah merah yang dipadatkan yang berkisar antara 40 sampai
47. Bagian 55% yang lain berupa cairan kekuningan yang membentuk
medium cairan darah yang disebut plasma darah.
Korpuskula darah5 terdiri dari:
Sel darah merah atau eritrosit (sekitar 99%).
Keping-keping darah atau trombosit (0,6 - 1,0%)
Sel darah putih atau leukosit (0,2%)
Serum darah atau plasma terdiri atas:
1. Air: 91,0%
2. Protein: 8,0% (Albumin, globulin, protrombin dan fibrinogen)
3. Mineral: 0.9% (natrium klorida, natrium bikarbonat, garam
dari kalsium, fosfor, magnesium dan zat besi, dll)
Plasma darah pada dasarnya adalah larutan air yang mengandung:
albumin
bahan pembeku darah
immunoglobin (antibodi)
hormon
berbagai jenis protein
berbagai jenis garam6
4Tingkat kekentalan darah dalam tubuh5 Suatu sel berukuran kecil yang mengambang bebas. Sel lemak tidak termasuk dalam
korpuskula6 http://id.wikipedia.org/wiki/Darah
4
1.10. Noda Darah
Noda darah merupakan kotoran atau noda yang disebabkan karena darah
yang menempel pada suatu benda, baik dalam waktu sebentar atau lama.
1.11. Merendam
Definisi merendam dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah menaruh
di air (barang cair) beberapa lamanya.
1.12. Kain
Definisi kain dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah:
1. barang yang ditenun dari benang kapas
2. barang tenunan untuk pakaian atau untuk maksud lain
1.12.1. Kain Katun dan Kain Katun Karded
Kain katun adalah jenis kain rajut (knitting) yang berbahan dasar
serat kapas. Kain katun memiliki beberapa keunggulan di antaranya:
Tidak kisut atau kusut apabila di cuci
Tidak luntur untuk bahan berwarna
Mudah di sablon
Menyerap keringat
Tidak berbulu
Berbeda dengan kain katun kombed, kain katun karded tidak disisir
pada proses finishing pembuatannya. Oleh karena itu masih terdapat serat-
serat kapas halus yang tersisa. Tetapi meskipun begitu kain katun karded
memiliki keunggulan harga yang lebih murah dibandingkan kain katun
kombed.7
1.13. Detergen
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, detergen merupakan bahan
pembersih pakaian (seperti sabun yang tidak dibuat dari lemak atau soda dan
berupa tepung atau cairan);
7 http://orderdistro.blogspot.com/2009/05/jenis-kain.html
5
BAB III
METODE PENELITIAN
1.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah eksperimen.
Dengan cara melakukan pengamatan langsung terhadap perubahan yang terjadi.
1.2. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan September 2011 hingga bulan Januari
2012. Penelitian dilakukan di MAN Insan Cendekia Serpong.
1.3. Bahan
1. Darah kambing
2. Deterjen
3. Garam dapur
4. Kain Cardet polos (5 × 5 cm)
1.4. Cara Kerja
Darah diteteskan sebanyak 2 tetes ke beberapa kain polos
Kain yang terkena darah dikeringkan
Garam ditakar dengan takaran yang berbeda, lalu ditaruh ke dalam gelas
plastik
Kain yang terkena noda darah direndam dalam air dingin
Garam dapur ditaburkan ke dalam rendaman pakaian dengan jumlah
yang berbeda
Rendaman dibiarkan selama periode waktu satu jam
Perubahan pada kain diamati tiap 10 menit (pelunturan warna noda
darah)
6
1.5. Populasi dan Sampel
Populasi pada penelitian ini adalah semua jenis kain katun. Sementara
sampelnya adalah kain katun jenis cardet.
1.6. Variabel
Variabel bebas: Jumlah garam
Variabel terikat: Jumlah darah, jumlah deterjen, lama perendaman,
hilangnya noda darah
Variabel kontrol: Kain yang tidak terkena noda darah
1.7. Pengambilan Data
Penelitian dilakukan dengan melakukan perlakuan yang berbeda.
Pengambilan data dilakukan dengan cara pengamatan dengan mencatat perubahan
dalam tabel berikut.
Jumlah Garam (gram)
Waktu(menit)
Tanpa deterjen Dengan deterjen (5 gram)
U1 U2 U1 U2
5
10 (periode ke-I)
10 (periode ke-II)
10 (periode ke-III)
10 (periode ke-IV)
10 (periode ke-V)
10 (periode ke-VI)
10
10 (periode ke-I)10 (periode ke-II)10 (periode ke-III)10 (periode ke-IV)10 (periode ke-V)10 (periode ke-VI)
15
10 (periode ke-I)10 (periode ke-II)10 (periode ke-III)10 (periode ke-IV)10 (periode ke-V)10 (periode ke-VI)
BAB IV
7
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1.8. Hasil Penelitian
Dari penelitian yang dilakukan dengan perlakuan I (air + garam) yang
dilakukan dengan jumlah garam yang berbeda dan perlakuan II (air + garam +
deterjen) dengan jumlah garam yang berbeda dan deterjen yang tetap diperoleh
hasil berikut.
Tabel 4.1. Perubahan warna noda darah berdasarkan waktu
Jumlah Garam (gram)
Waktu(menit)
Tanpa deterjen Dengan deterjen (5 gram)
U1 (%)
U2(%)
U1(%)
U2(%)
5
10 (periode ke-I) 1 1 0.1 0.1
10 (periode ke-II) 2 2 0.5 0.5
10 (periode ke-III) 3 3 1 1
10 (periode ke-IV) 4 4 2 2
10 (periode ke-V) 5 5 3 3
10 (periode ke-VI) 6 6 5 5
10
10 (periode ke-I) 3 3 2 2
10 (periode ke-II) 5 5 4 4
10 (periode ke-III) 7 7 6 6
10 (periode ke-IV) 9 9 8 8
10 (periode ke-V) 10 10 10 10
10 (periode ke-VI) 11 11 11 11
15
10 (periode ke-I) 5 5 3 3
10 (periode ke-II) 7 7 4 4
10 (periode ke-III) 9 9 6 6
10 (periode ke-IV) 10 10 8 8
10 (periode ke-V) 15 11 10 10
10 (periode ke-VI) 20 15 11 11
8
Grafik 4.1. Perubahan warna noda
darah berdasarkan waktu dengan 5
gram garam
Grafik 4.2. Perubahan warna noda
darah berdasarkan waktu dengan 5
gram garam + deterjen
Grafik 4.3. Perubahan warna noda
darah berdasarkan waktu dengan 10
gram garam
Grafik 4.4. Perubahan warna noda
darah berdasarkan waktu dengan 10
gram garam + deterjen
9
Grafik 4.5. Perubahan warna noda
darah berdasarkan waktu dengan 15
gram garam
Grafik 4.4. Perubahan warna noda
darah berdasarkan waktu dengan 15
gram garam + deterjen
1.9. Pembahasan
1.9.1. Rendaman dengan 5 gram garam
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa, pada penggunaan garam 5
gram darah hanya berkurang 1% pada 10 menit pertama. Pada 10 menit
kedua berkurang menjadi 2%. Pada 10 menit ketiga pengurangan
bertambah menjadi 3%. Pada 10 menit keempat pengurangan bertambah
menjadi 4%. pada 10 menit kelima perubahan berubah menjadi 5%. Dan
pada 10 menit kelima perubahan bertambah menjadi 6%. Hal itu pun
terjadi pada pengulangan kedua.
1.9.2. Rendaman dengan 5 gram garam + 5 gram deterjen
Apabila ditambahkan deterjen sebanyak 5 gram pada penggunaan
garam 5 gram, terjadi penurunan persentasi pengurangan noda darah pada
kain. darah hanya berkurang 0,1% pada 10 menit pertama. pada 10 menit
kedua berkurang menjadi 0,5%. Pada 10 menit ketiga pengurangan
bertambah menjadi 1%. Pada 10 menit keempat pengurangan bertambah
menjadi 2%. pada 10 menit kelima perubahan berubah menjadi 3%. Dan
pada 10 menit kelima perubahan bertambah menjadi 5%. Hal itu pun
10
terjadi pada pengulangan kedua.
1.9.3. Rendaman dengan 10 gram garam
Pada penggunaan garam sebanyak 10 gram pada 10 menit pertama
darah berkurang 3%. Pada 10 menit kedua berkurang menjadi 5%. Pada 10
menit ketiga pengurangan bertambah menjadi 7%. Pada 10 menit keempat
pengurangan bertambah menjadi 9%. pada 10 menit kelima perubahan
berubah menjadi 10%. Dan pada 10 menit kelima perubahan bertambah
menjadi 11%. Hal itu pun terjadi pada pengulangan kedua.
1.9.4. Rendaman dengan 10 gram garam + 5 gram deterjen
Apabila ditambahkan deterjen sebanyak 5 gram pada penggunaan
garam 10 gram, terjadi penurunan persentasi pengurangan noda darah pada
kain. darah hanya berkurang 2% pada 10 menit pertama. pada 10 menit
kedua berkurang menjadi 4%. Pada 10 menit ketiga pengurangan
bertambah menjadi 6%. Pada 10 menit keempat pengurangan bertambah
menjadi 8%. pada 10 menit kelima perubahan berubah menjadi 10%. Dan
pada 10 menit kelima perubahan bertambah menjadi 11%. Hal itu pun
terjadi pada pengulangan kedua.
1.9.5. Rendaman dengan 15 gram garam
Pada penggunaan garam sebanyak 15 gram pada 10 menit pertama
darah berkurang 5%. Pada 10 menit kedua berkurang menjadi 7%. Pada 10
menit ketiga pengurangan bertambah menjadi 9%. Pada 10 menit keempat
pengurangan bertambah menjadi 10%. pada 10 menit kelima perubahan
berubah menjadi 15%. Dan pada 10 menit kelima perubahan bertambah
menjadi 20%.
Sedangkan pada penggulangan kedua dengan menggunakan garam
15 gram pada 10 menit pertama darah berkurang 5%. Pada 10 menit kedua
berkurang menjadi 7%. Pada 10 menit ketiga pengurangan bertambah
menjadi 9%. Pada 10 menit keempat pengurangan bertambah menjadi
11
10%. pada 10 menit kelima perubahan berubah menjadi 11%. Dan pada 10
menit kelima perubahan bertambah menjadi 15%.
1.9.6. Rendaman dengan 15 gram garam + 5 gram deterjen
Apabila ditambahkan deterjen sebanyak 5 gram pada penggunaan
garam 15 gram, terjadi penurunan persentasi pengurangan noda darah pada
kain. darah hanya berkurang 3% pada 10 menit pertama. pada 10 menit
kedua berkurang menjadi 4%. Pada 10 menit ketiga pengurangan
bertambah menjadi 6%. Pada 10 menit keempat pengurangan bertambah
menjadi 8%. pada 10 menit kelima perubahan berubah menjadi 10%. Dan
pada 10 menit kelima perubahan bertambah menjadi 11%. Hal itu pun
terjadi pada pengulangan kedua.
Pelunturan noda darah pada kain disebabkan krenasi pada sel darah merah.
Garam dapur tidak bereaksi secara langsung pada noda darah. Namun, karena
lingkungan yang menjadi hipertonis8, noda darah menjadi luntur.
Pada larutan hipertonis, sel tumbuhan akan kehilangan tekanan turgor dan
mengalami plasmolisis (lepasnya membran sel dari dinding sel), sedangkan sel
hewan atau sel darah merah dalam larutan hipertonis menyebabkan sel hewan/sel
darah merah mengalami krenasi sehingga sel menjadi keriput karena kehilangan
air (Auriliaaurita, 2008).9
8 mempunyai tekanan osmosis yang lebih tinggi daripada larutan lainnya9 http://loophee.wordpress.com/2011/02/28/laporan-praktikum-fisika
12
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Dari penelitian ini, kami menyimpulkan bahwa garam berpengaruh
terhadap kain katun yang terkena noda darah. Namun, perubahan noda darah pada
kain katun tidak signifikan. Hal ini mungkin disebabkan karena noda darah pada
kain dibiarkan terlalu lama.
5.2 Saran
Karena keterbatasan waktu dan ilmu pengetahuan penulis miliki, maka
penulis menyarankan untuk dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mencari
alternatif lain untuk menghilangkan noda darah pada pakaian. Selain itu, untuk
hasil maksimal, jika kain terkena noda darah maka segera dicuci dengan
menggunakan rendaman air garam agar noda darah dapat hilang dengan
sempurna. Selanjutnya, perhatikan juga lama perendaman karena untuk
menghindari kerusakan kain yang terjadi akibat perendaman yang terlalu lama.
13
DAFTAR PUSTAKA
http://www.kerjainsendiri.com/2009/07/cara-menghilangkan-beragam-jenis-
noda.html diunduh pada tanggal 20 Maret 2011, pukul 09.30
http://www.bloghikaru.co.cc/menghilangkan-noda-darah-yang-membandel/
diunduh pada tanggal 20 Maret 2011, pukul 09.30
http://id.wikipedia.org/wiki/Garam_dapur diunduh pada tanggal 15 April 2011,
pukul 13.30
http://id.wikipedia.org/wiki/Darah diunduh pada tanggal 15 April 2011, pukul
13.30
Handoko, Haryo Bagus. 2009. Sukses Wirausaha Laundry di Rumah.
Jakarta:Gramedia
http://biologigonz.blogspot.com/2010/02/krenasi-plasmolisis.html diunduh pada
tanggal 13 Januari 2012, pukul 15.00
http://kuliah.wikidot.com/garam diunduh pada tanggal 13 Januari 2012, pukul
15.00
http://selvyfransisca.wordpress.com/2011/07/23/hello-world diunduh pada tanggal
13 Januari 2012, pukul 15.00
http://loophee.wordpress.com/ diunduh pada tanggal 13 Januari 2012, pukul 20.00
14
LAMPIRAN
15
Kain katun setelah terkena noda darahKain katun bersih
Kain katun yang direndamGelas yang telah diisi garam
Hasil rendaman dari salah satu perlakuan
Hasil dari semua rendaman
RIWAYAT PENULIS
Adhe Marlin Sanyoto, merupakan putra dari pasangan bapak Edy Sanyoto dan ibu Tintin Giarti yang dilahirkan di Kota Malang pada tanggal 27 Juni 1995. Siswa yang akrab di-panggil Adhe dalam kesehariannya meru-pakan putra pertama dari dua bersaudara kembar.
Jalan pendidikan yang ditempuh oleh siswa yang suka mengotak-atik komputer dan bermain sepakbola ini dimulai di TK Plus Al-Kautsar Malang pada tahun 2000. Setahun kemudian, ia melanjutkan studinya di MI Jenderal Sudirman Malang (sekarang berubah menjadi SDI Insan Amanah Malang) selama enam tahun hingga tahun 2007. Lalu, ia melanjutkan pendidikan-nya di kelas akselerasi MTs Negeri 1 Malang, yang ditempuh selama dua tahun. Dan akhirnya, ia menuntaskan pendidikan tingkat atasnya di MAN Insan Cen-dekia Serpong. Saat ini, ia tengah belajar di kelas XII IPA 1.
Cita-cita dan impian terbesarnya adalah dapat melanjutkan pendidikan tingkat tingginya di Fakultas Kedokteran, dan menjadi dokter chiropraktor yang handal dan mampu menyembuhkan para warga Indonesia
Alam Afif Makarim adalah putra kedua dari pasangan bapak Ari Muladi dan ibu Machyudiniar Perimadiaratih. Terlahir ke dunia pada tanggal 1 Oktober 1994 di Jakarta.
Siswa yang mempunyai hobi bermain bola basket ini memulai pendidikannya pada usia lima tahun di TK Bakti Atomita. Setelah satu tahun asyik belajar dan bermain dalam dunia kanak-kanak, ia melanjutkan pendidikan formalnya selama enam tahun di SDN Batan Indah Di usia 12 tahun,
kemudian ia melanjutkan pendidikan formalnya di MTS Sahid. Setelah tiga tahun, kemudian ia melanjutkan pendidikan tingkat atasnya di MAN Insan Cendekia Serpong. Saat ini ia tengah duduk di bangku kelas XII IPA 1.
Harapan besarnya adalah dapat membantu dalam membangun Negara Indonesia menuju kesempurnaan.
16