PENGARUH KELAS IBU HAMIL TERHADAP PENGETAHUAN IBU HAMIL …
Transcript of PENGARUH KELAS IBU HAMIL TERHADAP PENGETAHUAN IBU HAMIL …
PENGARUH KELAS IBU HAMIL TERHADAP
PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSLUSIF
DAN KEBERHASILAN MENYUSUI DI BPM KOTA DEPOK
TAHUN 2020
Pujiati, S.Si.T.,M.Keb
Pengaruh Kelas Ibu Hamil Terhadap Pengetahuan Ibu Hamil Tentang
ASI Ekslusif dan Keberhasilan Menyusui di BPM Kota Depok
Tahun 2020
ABSTRAK
Latar Belakang ASI memiliki peranan penting bagi kelangsungan tumbuh
kembang bayi dan kesehatannya. Kelas ibu hamil diharapkan dapat meningkatkan
keberhasilan pemberian ASI Ekslusif. Berdasarkan data yang diperoleh dari BPM
Kota Depok, cakupan ASI ekslusif masih rendah
Tujuan Penelitian untuk mengetahui pengaruh kelas ibu hamil terhadap
pengetahuan ibu hamil tentang ASI ekslusif dan keberhasilan menyusui di BPM
Kota Depok Tahun 2020.
Desain Penelitian menggunakan jenis penelitian quasi eksperimen. Variabel
yang dibandingkan yaitu pengetahuan dan keberhasilam menyusui pada kelompok
kontrol dan kelompok kelas ibu, sebelum dan sesudah diberikan perlakuan.
Penelitian ini dilakukan di BPM Kota Depok Tahun 2020 pada bulan Januari
2020. Sampel pada penelitian ini yaitu 30 orang ibu hamil trimester 3 yang
mengikuti kelas ibu hamil, dan 10 orang kelas kontrol yang hanya diberikan
leaflet. Pengambilan data dilakukan dengan cara pengisian kuesioner dan
observasional. Teknik analisis data menggunakan uji T dependen dan independen.
Hasil penelitian menunjukan adanya pengaruh kelas ibu hamil terhadap
pengetahuan ibu hamil tentang ASI ekslusif dan keberhasilan menyusui.
Kesimpulan menunjukan terdapat pengaruh kelas ibu hamil terhadap
pengetahuan ibu hamil tentang ASI ekslusif dan keberhasilan menyusui.
Diharapkan BPM Depok dapat meningkatkan kualitas program kelas ibu hamil
dengan menambah jumlah kader kelas ibu hamil.
Kata Kunci : Kelas ibu hamil, ASI ekslusif, pengetahuan, keberhasilan
menyusui
Daftar Pustaka : 15 (2007-2016)
The Influence Of Maternity Class Toward The Knowledge Of The Expectant
Mother About Exclusive Breast Feeding And Succesfull Breast Feeding in
Administrative Village Of Depok City In 2020
Abstract
Based on data collected from primary health care Depok city, the scope of
exclusive breastfeeding at Semplak is still low, reached only 41,8% in 2015, and
has been degrading since 2014. This eksperiment aims to find out the influence of
maternity class toward the knowledge of the expectant mother about exclusive
breast feeding and succesfull breast feeding in Depok City in 2020.
The eksperiment utilized quasi eksperiment. The compared variables are
the knowledge and the succesfullnes of breast feeding in control group class and
maternity class pre and post eksperiment. This eksperiment was carried out in
Depok city in Januari 2020. This samples of this eksperiment are 30 persons of
expectant mother in their third trimester who participated in maternity class and
10 persons of control class who were given only leaflets. The data retrieval was
carried out through filling questionnaire and observation. Technical data analysis
utilized dependendt and independent T-Test.
The eksperiment result showed the existence of influence of the maternity
class toward the knowledge of expectant mother about exclusive breast feeding
and succesfull breastfeeding.
The conclusion showed there is influence of the maternity class toward the
knowledge of expectant mother about exclusive breast feeding and succesfull
breast feeding. Primary health care Semplak is expected to enhance the quality of
maternity class through adding more personal of maternity class.
Keywords : Maternity class, exclusive breast feeding, knowledge,
succesfull Breast feeding
References : 15 (2007-2016)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
ASI memiliki peranan penting bagi kelangsungan tumbuh
kembang bayi dan kesehatannya. ASI memiliki kandungan nutrisi, enzim,
faktor pertumbuhan, hormon dan imunitas yang sangat lengkap dan sesuai
kebutuhan bayi. ASI tidak hanya menambah manfaat, namun juga
mempererat ikatan batin antara ibu dan bayi sehingga membantu
perkembangan emosional dan perilaku anak (Kemenkes RI,2014).
Pemberian ASI juga memberikan manfaat bagi ibu dengan jalan mengatur
fertilitas (WHO,2010) dan mengurangi resiko osteoporosis, kanker indung
telur dan payudara dikemudian hari, serta membantu para ibu lebih cepat
kembali ke berat badan sebelum hamil dengan jalan memanfaatkan lemak
yang tertimbun selama kehamilan menjadi energi. Makin lama seorang
ibu memberikan ASI, lebih baik proteksi yang diterimanya, terutama
terhadap kanker payudara. Penghentian ASI secara dini atau tidak
memberikan ASI sama sekali dapat meningkatkan resiko depresi pasca
persalinan (Pollard, 2015).
Berdasarkan peraturan pemerintah nomor 33 tahun 2012
menyatakan ASI adalah hasil cairan sekresi kelenjar payudara ibu dan
diberikan secara ekslusif yaitu ASI diberikan kepada bayi sejak dilahirkan
selama 6 bulan tanpa menambahkan dan/atau mengganti dengan makanan
atau minuman lain (PP No.33, 2012). ASI saja dapat memenuhi
kebutuhan gizi bayi sejak baru lahir sampai umur 6 bulan. Kapasitas
lambung bayi baru lahir, sangat terbatas, hanya dapat menampung cairan
sebanyak 10-20 ml/2-4 sendok teh (Kemenkes RI, 2014). Volume ASI
paling tepat dan sesuai kapasitas lambung bayi yang masih terbatas.
Selama 6 bulan bayi tidak memerlukan cairan lain selain ASI. Cairan lain
jusru meningkakan resiko terjadinya infeksi. Menurut penelitian di
beberapa negara, bayi yang tidak mendapat ASI beresiko 17 kali lebih
besar terkena diare dibandingkan bayi yang mendapat ASI ekslusif.
Resiko kematian akibat pneumonia pada bayi usia 8 hari – 12 bulan yang
tidak mendapat ASI menjadi 3-4 kali lebih besar daripada bayi yang
mendapat ASI (Kemenkes RI, 2014). Selain itu dampak rendahnya ASI
ekslusif yaitu dapat meningkatkan resiko infeksi dada, dermatitis atopik
dan asma , obesitas, leukemia pada masa kanak-kanak, dan sindrom
kematian bayi mendadak (SIDS) (Pollard,2015). Pemberian ASI ekslusif
bukan hal yang mudah bagi seorang ibu. Beberapa hambatan ditemukan
justru di awal kelahiran bayi. Kesuksesan pemberian ASI ekslusif
tergantung pada awal pemberian ASI, selain dari ibu dan bayi, banyak
faktor lain dalam keberhasilan pemberian ASI ekslusif seperti dukungan
keluarga dan lingkungan sekitar. Karenanya penting sekali bagi para ibu
untuk mendapatkan dukungan dan bantuan untuk mensukseskan
pemberian ASI pada sang buah hati tercinta. Dukungan ini bukan hanya
dari keluarga dan masyarakat, melainkan juga dari seluruh sistem
pelayanan kesehatan. Sebaiknya semua petugas kesehatan yang memberi
pelayanan pada ibu hamil dan ibu yang baru melahirkan diwajibkan untuk
meningkatkan pemberian ASI dan dapat memberikan penyuluhan yang
benar dengan memperagakan pengetahuan praktis dalam penatalaksanaan
menyusui (Astutik, 2015).
Dewasa ini penyuluhan kesehatan ibu dan anak pada umumnya
masih banyak dilakukan melalui konsultasi perorangan yang diberikan
pada waktu pemeriksaan kehamilan. Kegiatan penyuluhan semacam ini
memiliki kelemahan antara lain pengetahuan yang diperoleh hanya
terbatas pada masalah kesehatan yang dialami pada saat konsultasi, dan
pelaksanaan tidak terjadwal serta berkesinambungan. Untuk mengatasi
kelemahan tersebut, direncanakan metode pembelajaran kelas ibu hamil.
Kegiatan yang direncanakan adalah pembahasan materi buku KIA dalam
bentuk tatap muka dalam kelompok yang diikuti diskusi dan tukar
pengalaman antara ibu-ibu hamil dan petugas kesehatan. Di kelas ini ibu-
ibu hamil akan belajar bersama, diskusi dan tukar pengalaman tentang
kesehatan ibu dan anak (KIA) secara menyeluruh dan sistematis serta
dapat dilaksanakan secara terjadwal dan berkesinambungan. Kelas ibu
hamil difasilitasi oleh bidan/tenaga kesehatan dengan menggunakan paket
kelas ibu hamil yaitu buku KIA, lembar balik, pedoman pelaksanaan kelas
ibu hamil, pegangan fasilitator kelas ibu hamil, dan buku senam hamil.
Penyuluhan tenang ASI ekslusif, manfaat ASI, cara menyusui yang benar,
merupakan salah satu materi penyuluhan yang diberikan dalam kelas ibu
hamil. Untuk itu, kelas ibu hamil ini diharapkan dapat meningkatkan
pengetahuan ibu hamil mengenai ASI ekslusif yang pada akhirnya dapat
pula meningkatkan pencapaian keberhasilan ASI ekslusif (Kemenkes RI
2011).
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Firmansyah (2012), yang
melakukan penelitian di Kabupaten Tuban menyatakan bahwa terdapat
pengaruh antara pengetahuan ibu tentang ASI terhadap pemberian ASI
Ekslusif , tingkat pengetahuan ibu tentang ASI di Kabupaten Tuban
sebesar 51,30%. Penelitian yang dilakukan Emilia pada tahun 2009 di
Kecamatan Simeulue tengah, Kabupaten Simeulue NAD juga menyatakan
bahwa pengetahuan ibu tentang pentingnya manfaat ASI Ekslusif menjadi
faktor dominan rendahnya pemberian ASI Ekslusif. Begitu pula menurut
penelitian Lestari et.al (2012) di daerah Lampung, diketahui bahwa
sebanyak 61,9% ibu dengan primi para tidak mengetahui cara menyusui
yang benar sehingga mereka tidak memberikan ASI secara ekslusif kepada
bayinya. Penelitian Merdhika et.al tahun 2014 di Blitar menunjukan
terdapat pengaruh penyuluhan ASI ekslusif terhadap pengetahuan ibu.
Pengetahuan ibu setelah diberikan penyuluhan mengalami peningkatan
dimana pengetahuan yang sangat signifikan terdapat pada pengetahuan
tentang manfaat utama ASI ekslusif bagi bayi, dimana terdapat beda rata-
rata nilai sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan tentang ASI ekslusif.
Rendahnya pemberian ASI Ekslusif hampir terjadi di semua
wilayah di Indonesia. Berdasarkan Survey Demografi dan Kesehatan
Indonesia (SDKI) tahun 2012 tercatat bahwa cakupan ASI Ekslusif
sebesar 42 %. Pada tahun 2015, berdasarkan profil kesehatan Indonesia,
cakupan ASI ekslusif mencapai 55,7 %. Ini merupakan angka yang cukup
penting untuk diwaspadai dan diperhatikan. Adapun cakupan pencapaian
ASI Ekslusif di Jawa Barat pada tahun 2013 sebesar 33,7% (Laporan
Dinas Kesehatan Provinsi 2013), dan pada tahun 2015 mencapai 35,3 %
(Profil Kesehatan Indonesia, 2015).
Bidan Praktik Mandiri Depok memiliki 4 kelas ibu hamil, yang
kegiatannya dilakukan sebanyak 3 kali selama masa kehamilan, yaitu 1
kali pada trimester pertama, 1 kali pada trimester kedua dan 1 kali pada
trimester ketiga. Masing-masing kelas ibu hamil terdiri dari 10 orang ibu
hamil.
Berdasarkan menurunnya cakupan ASI ekslusif di Kota Depok,
dampak yang ditimbulkan akibat rendahnya ASI ekslusif, penyebab
rendahnya ASI ekslusif, serta efektifitas penyuluhan melalui kelas ibu
hamil terhadap peningkatan pengetahuan ibu tentang ASI ekslusif, maka
penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian mengenai pengaruh
Kelas Ibu Hamil terhadap pengetahuan ibu hamil tentang ASI ekslusif dan
keberhasilan menyusui pada ibu menyusui di wilayah Kota Depok.
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (quasi
experimental) dengan rancangan penelitian menggunakan rancangan non
equivalent control group design untuk mengetahui perbedaan pengetahuan
dan keberhasilan menyusui pada kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol.
Pada penelitian ini sekelompok ibu hamil trimester 3 mengikuti
kelas ibu hamil sebanyak 30 orang dan diberikan penyuluhan tentang ASI
ekslusif.
Pada kelompok kontrol tidak mengikuti kelas ibu hamil, hanya
diberikan leaflet. Setelah itu dilihat perbedaan pengetahuan tentang ASI
ekslusif dan keberhasilan menyusui pada kelompok kelas ibu hamil dan
kelompok kontrol.
HASIL DAN PEBAHASAN
A. Analisa Univariat
5.A.1 Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang ASI Ekslusif Sebelum
diberikan Leaflet dan Kelas Ibu Hamil
a. Kelas Kontrol
Tabel 5.1
Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Hamil Sebelum diberikan Leaflet Pada
Kelompok Kontrol di BPM Kota Depok Tahun 2020
Nilai Pre Test Frekuensi Persentase ( % )
Baik 3 30
Kurang 7 70
Total 10 100
Tabel 5.1 menjelaskan bahwa dari 10 ibu hamil, sebelum diberikan leaflet
sebagian besar ibu hamil mempunyai nilai pre test kurang sebanyak 7
orang
(70%), dan hanya sebagian kecil mempunyai nilai baik yaitu sebanyak 3
orang (30%).
b. Kelas Ibu Hamil
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Hamil
Sebelum Mengikuti Kelas Ibu Hamil di BPM Kota Depok Tahun 2020
Nilai Post Test Frekuensi Persentase ( % )
Baik 5 16,7
Kurang 25 83,3
Total 30 100
Tabel 5.2 menjelaskan bahwa dari 30 ibu hamil sebelum mengikuti
kelas ibu hamil, sebagian besar ibu hamil mempunyai nilai pre test
kurang yaitu sebanyak 25 orang ( 83,3% ), dan hanya sebagian kecil
mempunyai nilai baik yaitu sebanyak 5 orang ( 16,7% ).
5.A.2 Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang ASI Ekslusif Setelah
diberikan Leaflet dan Kelas Ibu Hamil
a. Kelas Kontrol
Tabel 5.3
Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Hamil Setelah Diberikan Leaflet Pada
Kelompok Kontrol di BPM Kota Depok Tahun 2020
Nilai Post Test Frekuensi Persentase ( % )
Baik 4 40
Kurang 6 60
Total 10 100
Tabel 5.3 menjelaskan bahwa dari 10 ibu hamil, setelah diberikan
leaflet, ibu hamil yang mempunyai nilai post test kurang sebanyak 6
orang (60%), dan yang mempunyai nilai baik yaitu sebanyak 4 orang
(40%).
b. Kelas Ibu Hamil
Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Hamil
Setelah Mengikuti Kelas Ibu Hamil di BPM Kota Depok Tahun 2020
Nilai Post Test Frekuensi Persentase ( % )
Baik 30 100
Kurang 0 0
Total 30 100
Tabel 5.4 menjelaskan bahwa dari 30 ibu hamil setelah mengikuti kelas
ibu hamil, semua ibu hamil mempunyai nilai post test baik ( 100% ).
5.A.3 Gambaran Keberhasilan Menyusui Pada Kelompok Kontrol dan
Kelas Ibu Hamil
a. Volume ASI
Kelompok Kontrol
Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Volume ASI pada Kelompok Kontrol
Di BPM Kota Depok Tahun 2020
Volume ASI Frekuensi Persentase ( % )
Baik 0 0
Kurang 9 100
Total 9 100
Tabel 5.5 menjelaskan bahwa dari 9 ibu menyusui pada kelompok kontrol,
semua ibu menyusui mempunyai volume ASI yang kurang (100%).
Kelompok Kelas Ibu
Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Volume ASI Ibu Menyusui
pada Kelompok Kelas Ibu Di BPM Kota Depok Tahun 2020
Volume ASI Frekuensi Persentase ( % )
Baik 19 95
Kurang 1 5
Total 20 100
Tabel 5.6 menjelaskan bahwa dari 20 ibu menyusui pada
kelompok kelas ibu, sebagian besar ibu menyusui mempunyai volume
ASI yang baik ( 95% ).
b. Kenaikan Berat Badan Bayi
Kelompok Kontrol
Tabel 5.7 Distribusi Frekuensi Kenaikan Berat Badan Bayi
pada Kelompok Kontrol Di BPM Kota Depok Tahun 2020
Kenaikan BB Bayi Frekuensi Persentase ( % )
Baik 1 11,1
Kurang 8 88,9
Total 9 100
Tabel 5.7 menjelaskan bahwa dari 9 bayi pada kelompok kontrol, sebagian
besar bayi mempunyai kenaikan berat badan yang kurang yaitu sebesar
88,9%.
Kelompok Kelas Ibu
Tabel 5.8 Distribusi Frekuensi Kenaikan Berat Badan Bayi
pada Kelompok Kelas Ibu Di BPM Kota Depok Tahun 2020
Berat Badan Bayi Frekuensi Persentase ( % )
Baik 20 100
Kurang 0 0
Total 20 100
Tabel 5.8 menjelaskan bahwa dari 20 bayi pada kelompok kelas
ibu, semua bayi mempunyai kenaikan berat badan yang baik, yaitu sebesar
100%.
B. Analisa Bivariat
Tabel 5.9
Pengaruh Kelas Ibu Hamil Terhadap Pengetahuan dan Keberhasilan Menyusui
di BPM Kota Depok Tahun 2020
Pengukuran N Mean Simpangan
Baku
P Value
Kelompok
Kontrol Pengetahuan
Pre Test
Post Test
Keberhasilan ASI
Volume ASI
Kenaikan BB Bayi
10
9
71,33
75,33
52,2
600
13,351
15,088
21,6
193,6
0,05
0,05
0,000
0,000
Kelas
Ibu Hamil Pengetahuan
Pre Test
Post Test
Keberhasilan ASI
Volume ASI
Kenaikan BB Bayi
30
20
64,44
97,11
115,2
1017
4,174
11,524
29,3
263,3
0,000
0,000
0,000
0,000
Tabel 5.9 menunjukkan bahwa secara umum terlihat selisih skor hasil rata-rata
pada:
Pengetahuan ibu hamil tentang ASI ekslusif pada ibu hamil
yang mengikuti kelas ibu hamil selisihnya yaitu sebesar 32,67.
Lebih besar dibandingkan dengan selisih skor rata-rata pada
kelompok kontrol yaitu hanya sebesar 4.
Rata-rata volume ASI pada ibu menyusui yang mengikuti kelas
ibu hamil sebesar 115,2 ml, lebih besar dibandingkan dengan
rata-rata volume ASI pada kelompok kontrol yaitu hanya
sebesar 52,2 ml.
Rata-rata kenaikan berat badan pada bayi yang ibu nya
mengikuti kelas ibu hamil yaitu sebesar 1017 gram, lebih besar
dibandingkan dengan rata-rata kenaikan pada kelompok kontrol
yaitu hanya sebesar 600 gram.
Hasil analisis Paired T-Test menunjukkan P Value sebesar 0,000 < α 0,05
; yang mengatakan bahwa pada tingkat kepercayaan 95% ada perbedaan
bermakna pengetahuan ibu hamil tentang ASI ekslusif setelah mengikuti
kelas ibu hamil, jika dibandingkan dengan kelas kontrol, dan hasil analisis uji
T-Test independent ada perbedaan bermakna kenaikan berat badan bayi dan
volume ASI pada ibu yang mengikuti kelas ibu hamil dengan ibu yang
mendapatkan leaflet (kelompok kontrol).
Pengetahuan Ibu Hamil Sebelum diberikan Leaflet dan Sebelum
Mengikuti Kelas Ibu Hamil Tentang ASI Ekslusif
Pengetahuan ibu hamil tentang ASI ekslusif pada kelompok
kontrol sebelum diberikan leaflet sebagian besar adalah kurang, yaitu
sebesar 70% dari jumlah ibu hamil. Dari 10 ibu hamil, 7 orang
diantaranya mempunyai pengetahuan yang kurang tentang ASI ekslusif.
Begitu pula pada tabel 5.2 menunjukan bahwa pengetahuan ibu hamil
tentang ASI ekslusif sebelum mengikuti kelas ibu hamil sebagian besar
adalah kurang, yaitu sebanyak 83,3% dari jumlah ibu hamil. Dari 30 ibu
hamil, 25 orang diantaranya mempunyai pengetahuan yang kurang tentang
ASI ekslusif.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Febrina Erma Putri yang berjudul Pengaruh Penyuluhan Terhadap
Peningkatan Pengetahuan ASI Ekslusif di RSIA Sakina Idaman
Yogyakarta Tahun 2012, yang menunjukan bahwa sebelum dilakukan
penyuluhan ASI ekslusif, pengetahuan ibu tentang ASI ekslusif adalah
kurang, yaitu pada kelompok kontrol, 55% ibu hamil mempunyai
pengetahuan yang kurang, dan pada kelompok eksperimen sebesar 66,7%
ibu mempunyai pengetahuan yang kurang tentang ASI ekslusif.
Pengetahuan Ibu Hamil Setelah diberikan Leaflet dan Setelah
Mengikuti Kelas Ibu Hamil Tentang ASI Ekslusif
Pengetahuan ibu hamil tentang ASI ekslusif setelah diberikan
leaflet sebagian besar masih kurang, yaitu sebesar 60% dari jumlah ibu
hamil. Dari 10 ibu hamil, 6 diantaranya masih memiliki pengetahuan
yang kurang. Hal ini menunjukan bahwa untuk kelompok kontrol
yang hanya diberi leaflet tentang ASI ekslusif tidak didapatkan adanya
peningkatan pengetahuan secara signifikan. Tidak adanya peningkatan
pengetahuan yang signifikan ini disebabkan karena responden hanya
mendapatkan leaflet tentang ASI ekslusif tanpa mendapat penjelasan
yang dapat memperkuat informasi yang diterima tentang ASI ekslusif.
Pada tabel 5.4 menunjukan bahwa pengetahuan ibu hamil tentang
ASI ekslusif setelah mengikuti kelas ibu hamil seluruhnya memiliki
pengetahuan yang baik (100%). Hal ini menunjukan bahwa terdapat
peningkatan pengetahuan tentang ASI ekslusif secara signifikan.
Responden yang semula mempunyai pengetahuan kurang tentang ASI
ekslusif, setelah mengikuti kelas ibu hamil, pengetahuannya meningkat
menjadi baik. Hal ini sesuai dengan Kemenkes RI (2011) yang
menyatakan bahwa tujuan kelas ibu adalah untuk meningkatkan
pengetahuan, sikap, dan perilaku ibu hamil tentang kehamilan,
perawatan kehamilan, persalinan, perawatan nifas termasuk ASI
ekslusif, KB pasca salin, perawatan bayi baru lahir, mitos/kepercayaan
yang berkaitan dengan kesehatan ibu dan anak, penyakit menular
seksual dan akte kelahiran. Selama kelas ibu hamil, pemanfaatan
lembar balik, alat peraga, dan praktek menyusui yang benar banyak
berpengaruh terhadap peningkatan pengetahuan tentang ASI ekslusif .
Dari hasil uji statistik, diperoleh adanya perbedaan bermakna
pengetahuan ibu hamil tentang ASI ekslusif sebelum dan sesudah
mengikuti kelas ibu hamil dibandingkan dengan kelompok kontrol.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Rika
Candra Emilia (2008) yang berjudul pengaruh penyuluhan ASI
ekslusif terhadap pengetahuan dan sikap ibu hamil di Mukim Laure
Kecamatan Simeulue Tengah Tahun 2008. Hasil penelitian
menunjukkan adanya pengaruh penyuluhan ASI ekslusif terhadap
pengetahuan dan sikap ibu hamil.
Keberhasilan Menyusui Setelah diberikan Leaflet dan Setelah
Mengikuti Kelas Ibu Hamil
Pada kelompok kontrol yang hanya diberikan leaflet, Semua ibu
menyusui mempunyai volume ASI yang kurang, atau sebanyak 100%,
dan memiliki rata-rata volume ASI hanya sebesar 52,2 ml. Sedangkan
pada tabel 5.6 menjelaskan bahwa pada ibu yang mengikuti kelas ibu
hamil, sebagian besar ibu menyusui mempunyai volume ASI yang
baik, yaitu sebesar 95,5%. Dari 20 ibu menyusui, 19 diantaranya
memiliki Volume ASI yang baik, dan memiliki rata-rata volume ASI
mencapai 115,2 ml. Menurut Maryunani (2015), volume ASI yang
baik 1 bulan setelah melahirkan adalah 700-800 ml/hari atau sekitar
90-100 ml setiap menyusui.
Tabel 5.7 menjelaskan bahwa pada kelompok kontrol yang hanya
diberikan leaflet, sebagian besar bayinya memiliki kenaikan berat
badan yang kurang, yaitu sebesar 88,9%. Dari 9 bayi, 8 diantaranya
memiliki kenaikan berat badan yang kurang, dan rata-rata kenaikan
berat badan bayi hanya mencapai 600 gram. Sedangkan pada tabel 5.8
menjelaskan bahwa pada ibu yang mengikuti kelas ibu hamil, semua
bayi memiliki kenaikan berat badan yang baik, yaitu sebesar 100 %.
Dari 20 bayi, semuanya memiliki kenaikan berat badan yang baik, dan
rata-rata kenaikan berat badan mencapai 1017 gram dalam 1 bulan.
Menurut Kemenkes RI (2015) dalam Buku KIA dijelaskan bahwa
kenaikan berat badan bayi minimal dalam 1 bulan adalah 800 gram.
Dengan adanya peningkatan pengetahuan ASI ekslusif diharapkan
keberhasilan menyusui dapat tercapai, sebagaimana yang dijelaskan
oleh Derni Medya (2007) bahwa faktor yang mempengaruhi
keberhasilan ASI ekslusif salah satunya adalah faktor pemberian
nasehat/pendidikan kesehatan dan pengalaman selama masa kehamilan
dan persalinan. Kelas ibu hamil merupakan kelompok belajar ibu-ibu
hamil dengan usia kehamilan antara 4 sampai 36 minggu (menjelang
persalinan) dengan jumlah peserta maksimal 10 orang, dimana di kelas
ini ibu-ibu hamil akan belajar bersana, diskusi dan tukar pengalaman
tentang kesehatan ibu dan anak secara menyeluruh termasuk ASI
ekslusif dan dapat dilaksanakan secara terjadwal dan
berkesinambungan (Kemenkes RI, 2011). Di dalam kelas ibu hamil,
diberikan pengetahuan tentang pengertian ASI ekslusif, manfaat ASi
ekslusif, cara menyusui yang benar, perawatan payudara, dan pijat
oksitosin untuk merangsang pengeluaran ASI.
Dari hasil uji statistik, diperoleh adanya perbedaan bermakna
kenaikan berat badan bayi dan volume ASI pada kelompok kontrol dan
kelompok kelas ibu hamil. Hal ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Hesticha Sari yang berjudul Pengaruh Pemberian
Pendidikan Kesehatan Persiapan Laktasi Terhadap Keberhasilan
Pemberian ASI Pada Ibu Trimester III di Jorong Sikabu Kecamatan
Lubuh Basung Tahun 2014 yang menunjukan adanya pengaruh
pemberian pendidikan kesehatan terhadap keberhasilan pemberian
ASI.
KESIMPULAN
Kesimpulan
Terdapat pengaruh kelas ibu hamil terhadap peningkatan pengetahuan ibu
hamil tentang ASI ekslusif, dan terdapat pengaruh kelas ibu hamil terhadap
keberhasilan menyusui yaitu peningkatan volume ASI dan Kenaikan Berat Badan
bayi.
Saran
Diharapkan BPM dapat meningkatkan kualitas program kelas ibu hamil
dengan menambah jumlah karyawan kelas ibu hamil, sehingga kelas ibu hamil
dapat berjalan dengan optimal, dan semua ibu hamil dapat mengikuti kelas ibu
hamil. Dengan adanya kelas ibu hamil yang berkualitas, diharapkan dapat
meningkatkan cakupan ASI ekslusif.
DAFTAR PUSTAKA
Astutik, Reniyuli. (2015). Buku Ajar Asuhan Kebidanan Masa Nifas dan
Menyusui. Jakarta : Trans Info Media
Derni, Meidya. (2007). Serba-serbi Menyusui. Jakarta : Warm Fublishing
Dewi, Vivian Nanny Lia. (2011). Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas. Jakarta :
Salemba Medika
Emilia, Rika Chandra (2008). Penyuluhan ASI Ekslusif. http://bidan
shop.blogspot.com. Diunduh pada tanggal 30 September 2016 pukul 18.45 WIB
Heryani, Reni. (2012). Asuhan Kebidana Ibu Nifas dan Menyusui. Jakarta : CV.
Trans Info Media
Hestichasari. (2014). Pendidikan Laktasi. http://bidan shop.blogspot.com.
Diunduh pada tanggal 30 September 2016 pukul 19.15 WIB
Kemenkes RI. (2014). Materi Penyuluhan Pemberian ASI dan Makanan
Pendamping ASI. Jakarta : Dirjen Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak.
Kemenkes RI. (2011). Pedoman Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil. Jakarta
Maryunani, Anik. (2015). Inisiasi Menyusu Dini, ASI Ekslusif, dan Manajemen
Laktasi. Jakarta : CV. Trans Info Media
Notoatmodjo, Soekidjo. (2011). Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta :
PT. Rineka Cipta
Notoatmodjo, Soekidjo. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT.
Rineka Cipta
Polard, Maria . (2016). ASI Asuhan Berbasis Bukti. Jakarta : EGC
Putri, Febriana Er ma (2012). ASI Ekslusif. http://bidanshop.blogspot.com.
Diunduh pada tanggal 28 September 2016 pukul 20.00 WIB
Walyani, Siwi Elisab eth. (2015). Asuhan Kebidanan Masa Nifas dan Menyusui.
Yogyakarta: PT. Pusta ka Baru
Wawan. (2010). Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku
Manusia. Yogyakarta : Nuha Medika