PENGARUH KEDISIPLINAN KERJA GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49150...vi...
Transcript of PENGARUH KEDISIPLINAN KERJA GURU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49150...vi...
PENGARUH KEDISIPLINAN KERJA GURU TERHADAP MOTIVASI
BELAJAR SISWA DI MA UMMUL QURA
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Disusun oleh :
Widia Shintia Bella 11150182000030
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2019
i
ii
iii
iv
v
vi
ABSTRAK
Widia Shintia Bella (11150182000030), Pengaruh Kedisiplinan Kerja Guru
Terhadap Motivasi Belajar Siswa di MA Ummul Qura. Skripsi Program
Stratra Satu (S-1) Jurusan Manajemen Pendidikan. Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2019
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kedisiplinan kerja guru
terhadap motivasi belajar di MA Ummul Qura. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Data diperoleh dengan cara
menyebarkan angket dengan sampel pada penelitian ini yaitu siswa kelas XI
berjumlah 40 siswa diambil berdasarkan tabel penentuan jumlah sampel yang
dikembangkan oleh Isaac dan Michael dengan tingkat keslahan 5%. Instrumen
yang digunakan dalam pengambilan data penelitian berupa angket masing-masing
20 item untuk variabel X ( Kedisiplinan Kerja Guru) dan 20 item untuk Varibel Y
(Motivasi Belajar)
Hasil perhitungan Uji Koefisien Determinasi diperoleh angka sebesar
76,9% dan sisanya 23,1% dipengarui oleh faktor lain, misalnya faktor motivasi
dari siswa itu sendiri kemudian faktor sarana dan prasarana. Sedangkan Uji
Regresi Linear Sederhana sebesar 906. Karena nilai koefisien regresi bernilai
positif (+), maka penelitian ini berpengaruh positif. Dan jika dilihat hasil nilai
Thitung (11.250) > Ttabel (0,320), dan nilai signifikansi sebesar sebesar 0,000.
Dengan kriteria pengujian Thitung > Ttabel dan signifikan < 0,05 maka HO ditolak,
jadi dapat disimpukan bahwa terdapat pengaruh antara kedisiplinan kerja guru
terhadap motivasi belajar siswa di MA Ummul Qura.
Kata Kunci: Kedisiplinan Kerja Guru, Motivasi Belajar Siswa, MA Ummul
Qura
vii
ABSTRACT
Widia Shintia Bella (11150182000030), The Effect of Teacher's Work
Discipline on Student Learning Motivation at MA Ummul Qura. Thesis
Program Stratra One (S-1) Education Management Department. Faculty of
Tarbiyah and Teacher Training. Syarif Hidayatullah State Islamic
University Jakarta, 2019
This study aims to examine the effect of teacher's work discipline on
learning motivation in MA Umm al-Qura. The method used in this research is a
quantitative approach. Data obtained by distributing questionnaires to the
population in this study, namely class XI students numbered 40 students taken
based on the table determining the number of samples developed by Isaac and
Michael with a level of error of 5%. The instrument used in collecting research
data in the form of a questionnaire each of 20 items for variable X (Discipline
Teacher Work) and 20 items for Variable Y (Learning Motivation)
The calculation result of the Determination Coefficient Test was obtained
by a step of 76.9% and the remaining 23.1% was influenced by other factors, for
example the motivational factors of the students themselves then the facilities and
infrastructure factors. While the Simple Linear Regression Test of 906. Because
the value of the regression coefficient is positive (+), then this study has a positive
effect. And if you see the results of the value of Thitung (11,250)> Ttable (0.320),
and the significance value of 0,000. With the test criteria Tcount> Ttable and
significant <0.05, the HO is rejected, so it can be concluded that there is an
influence between teacher work discipline on student motivation in Ummul Qura
MA.
Keywords: Teacher Work Discipline, Student Learning Motivation, MA
Ummul Qura
viii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang senantiasa selalu penulis ucapan
sebagai ungkapan rasa syukur atas segala limpahan nikmat, rahmat, dan anugrah-
Nya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini sebagai
persyaratan dalam mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd). sebuah karya
yang mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi diri penulis dan khususnya bagi
seluruh pembaca karya ini.
Shalawat serta salam semoga Allah selalu limpahkan kepada junjungan kita,
Nabi besar Muhammad SAW yang telah membimbing umatnya untuk menuju
kebahagian dunia dan akhirat.
Penulis sadar bahwa dalam proses penyelesaian skripsi ini banyak pihak yang
telah memberikan bimbingan serta bantuan baik materil maupun materil kepada
penulis. Dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Prof. Dr. Hj. Amany Burhanuddin Umar Lubis, M.A, Selaku Rektor
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Dr. Sururin, M.Ag. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas
Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Drs. Mu’arif, M.Pd Ketua Jurusan Manajemen Pendidikan sekaligus sebagai
Dosen Pembimbing Akademik yang telah membantu dan memberikan nasehat
, doa dan semangat sehingga penulis mampu menyelesaikannya dengan lancar
4. Dr. Zahruddin, Lc., M.Pd selaku Sekretaris Jurusan Manajemen Pendidikan
seklagus sebagai dosen penguji I munaqosah yang telah membantu dan
memberikan arahan kepada penulis.
5. Bapak Dr. Abd. Aziz Hsb, M.Pd selaku dosen penguji munaqosah II yang
telah membantu menyelesaikan skripsi dan arahan kepada penulis
6. Bapak Dr. H. Nurochim, M.M selaku dosen pembimbing 1 yang senantiasa
memberikan pengarahan dalam penulisan skripsi ini.
7. Ibu Zahrotul Munawwaroh, M.Pd selaku dosen pembimbing II yang
senantiasa membantu memberikan pengarahan, kelancaran, dan memotivasi
untuk segera menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan benar.
ix
8. Seluruh Dosen dan Staf Manajemen Pendidikan yang telah mendidik dan
memberikan pelayanan terbaik dengan ketulusan dan dedikasi yang tinggi
selama menjalani perkuliahan.
9. Seluruh guru Pondok Pesantren Ummul Qura yang telah mengizinkan
melakukan penelitian, membimbing, memotivasi dan memberi kemudahan
informasi, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik
10. Kedua orang tua tercinta, ayah Zainudin dan ibu Yusroaini yang selalu
mendoakan saya dengan tulus, yang selalu memberi semangat dan dukungan
baik secara moril dan material, sehingga saya selalu termotivasi untuk
menyelesaikan skripsi ini.
11. Kedua orang tua tiri saya tersayang, yang selalu mendoakan saya, memberikan
motivasi dan dukungan.
12. Kedua mertua saya, Bapak H. Asep Sumarta dan Ibu Hj. Deti Ratnadiati yang
selalu mendoakan saya dengan tulus, memberi semangat dan senantiasa
memberikan bantuannya baik moril maupun materil demi keberhasilan dalam
menyusun skripsi.
13. Suamiku tercinta, Ade Andriana yang selalu mendoakan, menemani,
memotivasi, membimbing dengan sabar dan tulus dalam mengerjakan skripsi
ini.
14. Calon dede baby saya, yang selalu menjadi motivasi dan penyemangat agar
cepat menyelesaikan skripsi ini.
15. Adik-adikku, anes dan awan, yang selalu bertanya kapan lulus dan selalu
memberikan semangat.
16. Sabahat-sahabatku, Anisha, Dewi, Erna, Taysa, Syifa, Fariha, Desfi, Mia.
Yang selalu saling mengingatkan, mendukung dan memotivasi satu sama lain.
17. Teman-teman seperjuangan Manajemen Pendidikan angkatan 2015, yang
selalu bertanya sudah BAB berapa dan tidak lupa juga selalu saling
memberikan semangat agar angkatan 2015 cepat lulus semuanya.
18. Teman-teman KKN saya, yang selalu memberikan dukungan dan semangat
untuk segera menyelesaikan skripsi.
x
Terima kasih penulis ucapkan untuk pihak-pihak yang tidak penulis
sampaikan satu persatu. Semoga segala bantuan, dukungan partisipasi yang
deberikan kepada penulis, mendapatkan berkah dan balasan yang berlipat dari
Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Aamiin. Penulis memohon maaf yang sebesar-
besarnya jika masih banyak kekurangan yang terdapat dalam skripsi ini, karena
penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Besar harapan
semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca
umumnya.
Jakarta 14 Oktober 2019
Widia Shintia Bella
xi
DAFTAR ISI
COVER ..................................................................................................
HALAMAN JUDUL .............................................................................. i
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI ..................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN UJI MUNAQOSAH ............................... iii
PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING .......................................... iv
UJI REFERENSI .................................................................................. v
ABSTRAK ............................................................................................. vi
ABSTRACT .......................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ......................................................................... viii
DAFTAR ISI ......................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ................................................................................. xiv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................ xvi
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................ 6
C. Pembatasan Masalah ........................................................... 6
D. Perumusan Masalah ............................................................. 6
E. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian ............................ 6
BAB II KAJIAN TEORI ...................................................................... 8
A. Landasan Teori ..................................................................... 8
1. Motivasi Belajar .............................................................. 8
xii
a. Pengertian Motivasi Belajar ...................................... 8
b. Macam-macam Motivasi Belajar ...............................10
c. Fungsi Motivasi Dalam Belajar .................................11
d. Ciri-ciri Motivasi Belajar ...........................................11
e. Bentuk-bentuk Motivasi Belajar ................................12
f. Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar ..........14
2. Kedisisplinan Kerja Guru ................................................15
a. Pengertian Kedisiplinan Kerja Guru ..........................15
b. Macam-macam Disiplin ............................................16
c. Indikator Kedisiplinan Kerja guru .............................17
d. Tugas Utama Seorang Guru ......................................18
e. Faktor yang mempengaruhi Disiplinan Kerja guru ...19
B. Penelitian yang Relevan .......................................................20
C. Kerangka Berpikir ................................................................22
D. Hipotesis Penelitian..............................................................24
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN ......................................... 25
A. Waktu dan Tempat Peneltian ................................................ 25
B. Variabel Penelitian. ............................................................... 26
C. Pendekatan Dan Metode Penelitian. ...................................... 26
D. Populasi dan Sample ............................................................. 26
E. Teknik Pengumpulan Data .................................................... 27
F. Instrumen Penelitian ............................................................... 28
1. Variabel Kedisiplinan Kerja Guru ..................................... 28
a. Definisi Konseptual ..................................................... 28
b. Definisi Operasional ..................................................... 28
c. Kisi-kisi Instrumen ....................................................... 29
2. Variabel Motivasi Belajar ................................................. 30
a. Definisi Konseptual ..................................................... 30
xiii
b. Definisi Operasional ..................................................... 30
c. Kisi-kisi Instrumen ........................................................ 31
G. Teknik Pengelolahan Data ................................................... 31
1. Tahap Penyiapan Data ...................................................... 31
2. Uji Instrumen Penelitian ................................................... 32
3. Uji Prasyarat Analisis ....................................................... 34
4. Uji Hipotesis ..................................................................... 35
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................... 37
A. Profil Madrasah Aliyah Ummul Qura .................................. 37
B. Deskripsi Data ...................................................................... 45
C. Pengujian Hipotesis ............................................................... 46
D. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................ 56
BAB V PENUTUP .............................................................................. 59
A. Kesimpulan ....................................................................... 59
B. Saran .................................................................................. 59
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................ 61
BIODATA PENULIS ......................................................................... 64
LAMPIRAN ....................................................................................... 65
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel
2.1 : Penelitian Yang Relevan
3.1 : Waktu Pelaksanaan Penelitian
3.2 : Skor Alternatif Jawaban Responden
3.3 : Kisi-kisi Dokumentasi
3.4 : Kisi-kisi Instrumen Kedisiplinan Kerja Guru
3.5 : Kisi-kisi Instrumen Motivasi Belajar
3.6 : Interprestasi Uji Reliabilitas
4.1 : Jadwal Kegiatan Belajar Mengajar MA Ummul Qura
4.2 : Jadwal Kegiatan Ekstrakulikuler
4.3 : Jenis Bangunan Dan Jumlah Ruangan
4.4 : Sarana Dan Prasarana Pendukung Pembelajaran
4.5 : Sarana Dan Prasarana Pendukung Lainya
4.6 : Keadaan Guru
4.7 : Hasil Angket Variabel X (Kedisiplinan Kerja Guru)
4.8 : Hasil Angket Variabel Y (Motivasi Belajar)
4.9 : Hasil Pengujian Validitas Kedisiplinan Kerja Guru
4.10 : Hasil Pengujian Validitas Motivasi Belajar
4.11 : Hasil Uji Reliabilitas Variabel X
4.12 : Hasil Uji Reliabilitas Variabel X
xv
4.13 : Hasil Uji Normalitas
4.14 : Hasil Uji Linearitas
4.15 : Hasil Uji Analisis Regresi Linear Sederhana
4.16 : Hasil Koefisien Determinasi
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar
2.1 : Kerangka Berpikir
2.2 : P.P Plot
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Angket Penelitian
Lampiran 2 Data Keseluruhan Guru MA Ummul Qura
Lampiran 3 Data Skor Variabel X (Kedisiplinan Kerja Guru)
Lampiran 4 Data Skor Variabel Y (Motivsi Belajar)
Lampiran 5 Output SPSS Uji Validitas Variabel X
Lampiran 6 Output SPSS Uji Validitas Variabel Y
Lampiran 7 Tabel Penentuan Jumlah Sampel dari Issac dan Michael
Lampiran 8 Tabel Nilai-nilai r Product Moment
Lampiran 9 Kisi-kisi Dokumentasi
Lampiran 10 Daftar Referensi
Lampiran 11 Surat Bimbingan Skripsi
Lampiran 12 Lembar Pengesahan Ujian Seminar Proposal Skripsi
Lampiran 13 Surat Permohonan Izin Penelitian
Lampiran 14 Biodata Penulis
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Motivasi merupakan suatu perubahan energi dalam diri seseorang, yang
ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai suatu tujuan. Tugas
seorang guru bukan hanya menyelenggarakan kegiatan mengajar, meneliti
mengembangkan, dan mengelola suatu lembaga pendidikan khususnya peserta
didik. Sebelum proses belajar mengajar berlangsung. Seorang guru bertanggung
jawab agar pembelajarn berhasil dengan baik, keberhasilan dalam proses belajar
mengajar bergantung pada upayanya guru dalam membangkitkan motivasi belajar
peserta didik. Motivasi sangat penting dalam kegiatan belajar mengajar, sebab
adanya motivasi mendorong semangat belajar dan sebaliknya kurang adanya
motivasi akan melemahkan semangat belajar, seseorang siswa yang belajar tanpa
motivasi atau kurang motivasi, tidak akan berhasil dengan maksimal.
Disaat proses belajar mengajar berlangsung, guru tidak hanya terpaku pada
materi pembelajaran saja. Guru harus menjelaskan mengenai tujuan yang akan
dicapai siswa. tidak cukup sampai di situ saja, tapi guru juga bisa memberikan
penjelasan tentang pentingya ilmu yang akan sangat berguna bagi masa depan
peserta didik itu sendiri. Makin jelas tujuan, maka makin besar pula motvasi dalam
belajar. Guru harus memberikan memperhatikan maksimal ke peserta didk,
khususnya bagi peserta didik yang secara prestasinya tertinggal oleh peserta didik
lainya.
Guru dituntu untuk bisa lebih jeli tehadap kondisi peserta didiknya. Tetapi
masih ada guru yang melalaikan motivasi, guru tidak memikirkan manfaat motivasi
bagi para peserta didik. Masih banyak guru yang dalam proses belajar
mengajarhanya terpaku dalam penyampaian materi saja, seharusnya guru harus
memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran, supaya siswa lebih
termotivasi dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar agar apa yang diinginkan
bisa tercapai secara maksimal. Dengan demikian motivasi belajar, terhadap peserta
2
didik sangat berperan penting dalam menunjang semangat belajar dan tujuan yang
di inginkan oleh peserta didik dapat tercapai sesuai dengan tujuan pendidikan.
Motivasi Belajar sangatlah penting bagi siswa, antara lain sebagai berikut:
1. Meningkatkan semangat belajar. Contoh: seorang anak yang telah
menghabiskan banyak dana untuk sekolahnya dan masih ada adik yang dibiayai
orang tua, maka ia akan berusaha gara cepat lulus.
2. Mengetahui kedudukan pada awal belajar, proses, dan hasil akhir. Contoh:
setelah siswa membaca suatu bab buku bacaan, ia kurang berhasil menagkap
isinya dibandingkan dengan teman sekelasnya yang juga membaca bab tersebut.
Lalu ia terdorong untuk membacanya kembali.
3. Mengetahui kekuatan belajar yang dibandingkan dengan teman sebaya. Contoh
jika terbukti usaha belajar seorang siswa belom memadai, maka ia akan
berusaha setekun temanya yang belajar dan berhasil.
4. Mengarahkan kegiatan belajar. Contoh: setelah siswa mengetahui bahwa
dirinya belum belajar secara serius (seperti bersanda gurau di dalam kelas),
maka ia akan mengubah perilaku belajarnya.
5. Menyadarakan bahwa adanya proses belajar yang berskesinambungan
(diselingi istirahat atau bermain). Individu dilatih untuk menggunakan
kekuatannya sedemikian rupa hingga dapat berhasil. Contoh setiap hari siswa
diharapkan untuk belajar di rumah, membantu orang tua, dan bermain dengan
temanya. apa yang dilakukan diharapkan dapat berhasil memuaskan.
Beberapa hal di atas menujukkan betapa pentingnya motivasi tersebut disadari
oleh pelakunya sendiri. Bila motivasi disadari, maka suatu pekerjaan dal hal ini
tugas belajar akan terselesikan dengan baik. 1
Memiliki cita-cita bagus untuk menambah motivasi dalam belajar. Tapi itu saja
tidak cukup, harus ada usaha dan kerja keras untuk mewujudkan cita-cita. “jangan
1 Bmedia, 5 Alasan Penting di Balik Motivasi Belajar, 2019, (https://penerbitbmedia.com)
diakses tanggal 3 November 2019 jam 00.10
3
hanya memiliki cita-cita, harus ada usaha. Jangan tidur-tidur saja kalau ingin cita-
citanya tercapai. 2
Dalam membahas motivasi banyak faktor yang mempengaruhi motivasi
seseorang dalam bekerja ataupun belajar. Adapun faktor-faktor yang
mempengaruhi motivasi belajar diantaranya adalah faktor internal siswa, yakni
keadaan/kondisi jasmani dan rohani siswa, faktor ekternal yakni kondisi lingkungan
di sekitar siswa, faktor pendekata belajar, yakni jenis upaya belajar siswa yang
meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan
mempelajari materi-materi pelajaran, faktor kedisiplinan kerja guru, faktor sarana
dan prasarana. Dalam skripsi ini faktor yang dipilih adalah faktor kedisiplinan
dalam kaitanya dengan motivasi.
Kedisiplinan seorang guru di dalam melaksanakan tugasnya sebagai seorang
pendidik memang merupakan tanggung jawab pribadi guru itu sendiri. Sehingga
sering di jumpai fakta di lapangan bahwa ada guru yang sangat disiplin dalam
menjalankan tugasnya, ada guru yang baru datang ke sekolah apabila akan
menerima gaji, Bahkan, di Subulussalam, Aceh, ada guru yang tidak aktif mengajar
selama berbulan-bulan hingga setahun lebih. Ketua Majelis Pendidikan Daerah
(MPD) Kota Subulussalam, Jaminuddin mengaku prihatin dengan keadan tersebut.3
Dari fakta di atas jelaslah bahwa untuk meningkatkan kedisiplinan guru
diperlukan tanggung jawab yang penuh dalam diri seorang guru, selain itu juga
sangat diperlukan peran seorang kepala sekolah sebagai pemegang kebijakan dan
keputusan tertinggi di sekolah. Disiplin tidak hanya berlaku kepada siswa akan
tetapi kedisiplinan juga berlaku kepada guru, setiap guru harus mematuhi peraturan
yang ada di sekolah dan bertanggung jawab atas tugasnya. Kedisiplinan guru sangat
mempengaruhi motivasi siswa dalam belajar karena apabila gurunya kurang
disiplin dalam mengajar maka para siswa juga akan kurang disiplin dalam belajar.
2 Khairul Ikhwan Damalik, Motivasi Siswa Baru, Gubernur Edy Cerita Seabagai Anak Penjual
Kue, 2019, (https://m.detik.com). diakses tanggal 4 November 2019 jam 19.40
3Jurnalis, Disiplin Rendah Guru Bolos Ngajar Berbulan-bulan, (https://
www.google.com/amp/s/news.okezone.com/amp/2015/12/09/65/1263927/
Disiplin_Rendah_Guru_Bolos_Ngajar Berbulan-bulan), diakses tanggal 16 Maret 2019
4
Fakta lain, yang terdapat di “Madrasah Ibtidaiyah Al Islam dan Madrasah Al
Ihsan, ada 26 guru ternyata masih ada beberapa guru yang belum menjalankan
tugasnya dengan baik. Hal ini terlihat ketika : pertama, guru tidak disiplin saat
masuk ke sekolah, masih ada beberapa guru yang terlambat masuk sekolah, tidak
izin jika tidak masuk sekolah, kedua, ketika memberikan pembelajaran kepada
peserta didik, guru tidak membuat rencana pembelajaran (RPP). ketiga, guru tidak
memanfaatkan sarana alat peraga yang telah disediakan, sehingga pembelajaran
terlihat sangat menonton dan siswa merasa bosan”.4
Disiplin kerja yang baik mencerminkan kepribadian seorang guru yang
memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi, selain mempunyai intelektual yang
tinggi dan wawasan yang luas dan berbagai kompetensi yang dimilikinya. Disiplin
belajar siswa dapat dimulai dari kebiasaaan yang sering dilakukan diantaranya
siswa mampu mempergunakan waktu yang cukup baik, memiliki rasa tanggung
jawab terhadap tugas yang diberikan oleh guru, mempunyai rasa memiliki dan
tanggung jawab terhadap organisasi kelas dan menyusun jadwal pelajaran.
Dengan adanya rasa kesadaran diri untuk melaksanakan disiplin kerja maupun
disiplin belajar diharapkan semua kegiatan yang dilaksanakan sehari hari di sekolah
dapat membuahkan hasil yang baik sesuai dengan tujuan pendidikan yang juga
merupakan tujuan dari pendidikan nasional. Namun pada kenyataanya masih
banyak guru yang memiliki kinerja buruk, hal tersebut sesuai kasus di SMAN 1
Darul Imarah Aceh Besar, bahwa masih ada guru yang melanggar tata tertib dan
kurang disiplin hadir di sekolah serta dalam perencanaan pembelajaran, faktor yang
menjadi kendala bagi guru dalam membina siswa adalah, guru belum siap ketika
masuk kelas, ini dikarenakan dari guru sendiri, dengan metode yang menoton,
sehingga menyebabkan siswa jenuh dan bosan. Hal ini menjadi kendala bagi guru
adalah, guru tidak kreatif dalam membina siswa atau ketika proses belajar mengajar
di sekolah. Apalagi dunia sekarang sudah canggih dengan elektronik yang serba
mendukung untuk membina dan mengajar siswa. seharusnya guru ketika mengajar
4 Aninditya Sri Nugraheni dan Ratna R, Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Knerja Guru di MI
Al Islam Tempel dan MI Ihsan Medari, Jurnal: Pendidikan Madrasah, Vol. 1, No. 2, November
2016, h. 279
5
dalam membina siswa, harus lebih siap dan kreatif, supaya siswa lebih termotivasi
lagi untuk perubahan yang lebih baik.5
Dengan demikian jelaslah bahwa disiplin sangat mempengaruhi dalam
meningkatkan mutu pendidikan sebab dengan adanya disiplin semua ketentuan dan
tindakan terutama mengenai proses belajar dengan mengajar di sekolah dapat
berjalan dengan lancar. Di sekolah guru memegang peranan yang sangat
menentukan kelancaran proses belajar mengajar, karena tanpa guru tidak mungkin
proses belajar mengajar dapat berjalan. Oleh sebab itu kedisiplinan kerja guru
sangat menentukan atau mempengaruhi disiplin yang lainya, karena siswa pada
suatu sekolah dipengaruhi oleh guru-gurunya. Ketidak disiplinnya seorang guru
bisa dalam berbagai bentuk mulai dari tidak disiplin datang di awal masuk jam
pelajaran, tidak disiplin dalam membimbing siswanya, tidak disiplin dalam
melaksanakan tugas mengajar di kelas dan lain-lain. Semua itu disebabkan antara
lain karena kurangnya atau lemahnya disiplin yang memerlukan pembinaan
Salah satu pengaruh kedisiplinan kerja guru, yaitu motivasi belajar siswa.
Motivasi belajar tidak lain dari suatu yang menimbulkan dorongan atau semangat
belajar. Motivasi belajar akan dipengaruhi oleh berbagai faktor internal dan faktor
eksternal. Faktor internal antara lain faktor dari dalam siswa, misalnya
keadaan/kondisi jasmani dan rohani siswa. Sedangkan faktor eksternal antara lain
kondisi lingkungan di sekitar sekolah.
Kedisiplinan kerja guru dari Ummul Qura masih kurang. Hal ini terlihat dari
beberapa aspek diantaranya, ketepatan jam pelajaran. Guru kurang memperhatikan
proses belajar mengajar di kelas, guru kurang tegas dalam melaksanakan
pembelajaran mengakibatkan siswa tidak memiliki motivasi belajar, guru kurang
bertanggung jawab dengan tugas yang diberikan kepada siswa. Namun tidak semua
guru seperti itu, ada beberapa guru yang datang tepat waktu, sangat disiplin saat
5 Srinalia Yasin, Faktor-faktor Penyebab Rendahnya Kinerja Guru dan Korelasinya Terhadap
Pembinaan Siswa, (https:www.researchgate.net/publication/309221427_Faktor-faktor_
Penyebab_Rendahnya_Kinerja_Guru_dan_Korelasinya_Terhadap_Pembinaan_Siswa) diakses
tanggal 12 Maret 2019
6
mengajar, memberikan motivasi dan pembelajaran yang baik, mengajar penuh rasa
ikhlas tanpa pamrih.6
Berdasarkan permasalahan di atas, bahwa kedisiplinan guru itu sangat penting
bagi para siswa dalam upaya meningkatkan motivasi belajar. Maka dari itu penulis
tertarik melakukan penelitian yang berjudul “PENGARUH KEDISIPLINAN
KERJA GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI
MADRASAH ALIYAH UMMUL QURA”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka maslah dalam penelitian ini
dapat diidentifikasi sebagai berikut:
1. Guru sering terlambat masuk ke kelas
2. Guru kurang disiplin saat pergantian jam
3. Guru kurang memperhatikan proses belajar mengajar di kelas
4. Guru kurang tegas dalam melaksanakan pembelajaran mengakibatkan siswa
tidak memiliki motivasi belajar
5. Guru kurang bertanggungjawab dengan tugas yang diberikan kepada siswa
6. Belum diketahui ada tidaknya pengaruh kedisiplinan kerja guru terhadap
motivasi belajar
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas maka diketahui Guru kurang
memperhatikan proses belajar mengajar di kelas dan guru kurang tegas dalam
melaksanakan pembelajaran mengakibatkan siswa tidak memiliki motivasi belajar.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas maka dapat dirumuskan masalah pada
penelitian ini yaitu adakah terdapat pengaruh kedisiplinan kerja guru terhadap
motivasi belajar siswa di Madrasah Aliyah Ummul Qura?
6 Mukhalif S.H.I, Kepala Sekolah MA Ummul Qura, ( wawancara dilakukan pada 30 Agustus
2018, pukul 14.00 )
7
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Dari perumusan masalah di atas maka tujuan dalam penelitian ini adalah :
“Untuk mengungkapkan sejauh mana pengaruh kedisiplinan kerja guru
terhadap motivasi belajar siswa di Pondok Pesantren MA Ummul Qura”
2. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian di atas penulis berharap penelitian ini dapat
bermanfaat kepada beberapa pihak yaitu antara lain:
a. Bagi penulis
Dengan dilakukannya penelitian ini dapat menambah wawasan bagi
penulis dan mendapatkan pembelajaran bagaimana mengaplikasikan teori-
teori yang di dapatkan di bangku perkuliahan berkaitan dengan motivasi dan
kedisiplinan guru
b. Bagi sekolah
Dengan dilaksanakannya penelitian ini dapat menjadi tolak ukur bagi
sekolah agar menjadi lebih baik lagi dalam mengelola lembaga pendidikan,
baik keadaan para guru ataupun staf yang lainnya dalam mengembangkan
motivasi siswa.
c. Bagi masyarakat
Dengan adanya penelitian ini dapat menjadikan pembelajaran bagi
masyarakat untuk lebih memperhatikan anak-anak dan dapat bekerjasama
dalam membantu anak-anak mendapatkan motivasi belajar dengan berusaha
menumbuhkan motivasi kepada anak tersebut
8
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Landasan Teori
1. Motivasi Belajar
a. Pengertian Motivasi Belajar
Menurut Nana Syaodih Sukmadinata motif ialah “dorongan yang
terarah kepada pemenuhan kebutuhan psikis atau rokhaniah”.1 Motif adalah
daya penggerak dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas tertentu
demi mencapai tujuan tertentu. Sedangkan motivasi merupakan dorongan
yang terdapat dalam diri seseorang untuk berusaha mengadakan perubahan
tingkah laku yang lebih baik dan memenuhi kebutuhanya.2 Dari pengertian
motivasi menurut para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah
dorongan untuk mengerjakan sesuatu yang timbul dari diri-sendiri untuk
bertindak sesuatu dengan melakukan beberapa cara untuk mencapai suatu
tujuan tertentu.
Menurut Fathurrohman motivasi dapat diartikan sebagai daya
penggerak yang ada di dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas-
aktivitas tertentu dalam tercapainya suatu tujuan.3 Sedangkan menurut
Sardiman mendefinisikan motivasi sebagai keseluruhan daya penggerak di
dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin
kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada
kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu
dapat tercapai.4
1 Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2003), Cet. 1, h. 61
2 Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan Pengukuranya, (Jakarta: PT Bumi Aksara 2008), cet. 4, h.
3
3 Pupuh Fathurrohman dan M. Sobri Sutikno, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: Refika
Aditama 2007), cet. 1, h. 19 4 Sardiman A.M, Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajarj, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2012), cet. 21, h. 75
9
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas, penulis mengambil
kesimpulan bahwa motivasi merupakan faktor penggerak maupun dorongan
yang dapat memicu timbulnya rasa semangat dan juga mampu merubah
tingkah laku manusia atau individu untuk menuju pada hal yang lebih baik
untuk dirinya sendiri. Motivasi sebagai suatu yang kompleks. Yang dapat
menyebabkan terjadinya suatu perubahan energi yang ada pada diri manusia,
sehingga akan berhubungan dengan persoalan gejala kejiwaan seseorang dan
emosi, yang kemudian bertindak atau melakukan sesuatu. Semua ini didorong
karena adanya tujuan, kebutuhan dan keinginan. Motivasi dapat dikatakan
serangkain usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga
seseorang itu mau dan ingin melakukan sesuatu dan bila ia tidak suka, maka
akan berusaha meniadakanya atau menggelakkan perasaan tidak suka itu. Jadi,
motivasi itu dapat dirangsang oleh faktor dari luar. tetapi motivasi itu tumbuh
di dalam diri seseorang.
Menurut Ni Nyoman Parwati, dkk mengatakan “belajar merupakan suatu
aktivitas atau suatu proses untuk memperoleh pengetahuan, meningkatkan
keterampilan, memperbaiki perilaku, sikap, dan mengokohkan kepribadian”.5
Menurut Slameto “belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang
untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,
sebagai hasil pengalaman sendiri dalam interaksi dengan lingkungan”.6
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas, dapat penulis
simpulkan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku
seseorang melalui pengalaman berinteraksi dengan lingkungan.
Dari sisi motivasi belajar dikatakan bahwa kekuatan (power
motivation), daya pendorong (driving forcel), dan alat pembangun kesedian
dan keinginan yang kuat dalam diri peserta didik untuk belajar secara aktif,
kreatif, efektif, inovatif, dan menyenangkan dalam rangka perubahan
5 Ni Nyoman Parwati, I Putu Pasek Suryawan dan Ratih Ayu Apsari., Belajar dan Pembelajaran,
(Depok: PT Raja Grafindo Persada, 2018), Cet. 1, h. 9
6 Slameto, Belajar dan Faktor Yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka, 2010), h. 2
10
perilaku baik dalam aspek kognitif, efektif, dan psikomotor.7 Sedangkan
menurut Hamzah B. Uno “motivasi belajar adalah dorongan internal dan
ekternal pada siswa-siswa yang sedang belajar untuk mengadakan tingkah
laku.8
Dari pandangan di atas dapat diambil pengertian bahwa motivasi belajar
adalah suatu dorongan atau daya penggerak dari dalam individu yang
memberikan arah dan semangat pada kegiatan belajar. Jadi peran motivasi
bagi para siswa sangat penting. Dengan adanya motivasi akan
meningkatkan, memperkuat dan mengarahkan pada proses pembelajaran
yang efektif dalam belajar.
b. Macam-macam Motivasi Belajar
Pada dasarnya motivasi menurut Syaiful Bahri Djamarah dapat di bagi
menjadi dua jenis antara lain:
1) Motivasi Instrinsik
Motivasi intrinsik adalah motif motif yang menjadi aktif atau
fungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam setiap diri
individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. misalkan
siswa belajar karena didorong oleh keinginannya sendiri
menambah pengetahuan; atau seseorang berolah raga tenis karena
memang ia mencintai olah raga tersebut. Jadi dengan demikian,
dalam motivasi intrinsik tujuan yang ingin dicapai ada dalam
kegiatan itu sendiri.
2) Motivasi ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah kebalikan dari motivasi instrinsik.
motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsi
karena adanya perangsang dari luar. Misalkan siswa belajar dengan
penuh semangat karena ingin mendapatkan nilai yang bagus;
seseorang berolah raga karena ingin menjadi juara dalam suatu
turnamen. Dengan demikian dalam motivasi ekstrinsik tujuan yang
ingin dicapai berada di luar kegiatan itu.9
Peranan motivasi instrinsik dan ektrinsik dalam kegiatan pembelajran
sangat diperlukan, karena dapat mengembangkan aktivitas dan inisiatif, dapat
memelihara dan ketekunan dalam melakukan kegiatan belajar.
7 Cucu Suhana, Konsep Strategi Pembelajaran, (Bandung: PT Refika Aditama, 2009), cet. 1, hal.
24
8 Hamzah B. Uno, op. cit., h. 23
9 Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Renika Cipta, 2015), h. 149-151
11
c. Fungsi Motivasi Dalam Belajar
Dalam belajar sangat diperlukan adanya motivasi. Hasil belajar akan
menjadi optimal, kalau ada motivasi. Makin tepat motivasi yang diberikan
akan berhasil pula pelajaran itu, jadi motivasi akan senantiasa membentuk
intuitas usaha bagi para siswa. Perlu ditegaskan, bahwa motivasi bertalian
dengan suatu tujuan. Dengan demikian motivasi itu mempengaruhi adanya
kegiatan. Sehubungan dengan hal itu, ada 3 fungsi motivasi :
1) Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau
sebagai motor yang memberikan energi. Motivasi dalam hal ini
merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan
dikerjakan.
2) Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak
dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan
kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuan.
3) Menyeleksi perbuatan kita. Yakni menentukan perbuatan-
perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencaai
tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak
bermanfaat bagu tujuan tersebut. Seseorang siswa yang akan
menghadapi ujian dengan harapan dapat lulus, tentu akan
melakukan kegiatanbelajar dan tidak akan menghabiskan
waktunya untuk bermain kartu untuk membaca komik, sebab tidak
serasi denga tujuan.10
Fungsi motivasi dalam belajar antara lain ialah untuk mendorong,
menentukan, mengarahkan aktivitas-aktivitas siswa dalam proses belajar
sehingga dapat mencapai hasil yang maksimal dan sesuai tujuan. Karena
dengan seseorang melakukan sesuatu yang sungguh-sungguh adanya
motivasi yang baik dalam dirinya.
d. Ciri-ciri Motivasi Belajar
Orang yang termotivasi dapat dilihat dari ciri-ciri yang ada pada diri
orang tersebut. Berikut ini akan diuraikan beberapa pendapat tentang ciri-
ciri dalam motivasi belajar siswa:
Sardiman, mengemukakan ciri-ciri orang yang termotivasi adalah sebagai
berikut
10 Sardiman, op. cit., h. 84-85
12
a) Tekun menghadap tugas (dapat bekerja terus-menerus dalam waktu
yang lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai)
b) Ulet menghadapi kesulitan(tidak lekas putus asa). Tidak memerlukan
dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin (tidak cepat puas
dengan prestasi yang telah dicapai)
c) Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah yang terdiri
dari berani menghadapi masalah, mencari jalan keluar terhadap masalah
yang sedang dihadapi dan tidak mudah putus asa dalam menghadapi
masalah.
d) Lebih senang bekerja mandiri, artinya tanpa harus disuruh ia
mengerjakan apa yang menjadi tugasnya
e) Cepat bosan pada tugas-tugas rutin atau hal-hal yang bersifat mekanis,
berulang-ulang begitu saja sehingga kurang efektif
f) Dapat mempertahankan pendapatnya (kalau sudah yakin akan sesuatu)
g) Tidak mudah melepaskan hal yang diyakininya, artinya ia percaya
dengan apa yang dikerjakannya atau teguh pendirian
h) Senang memecahkan masalah soal-soal.11
Dapat disimpulkan bahwa adanya motivasi yang baik maka akan
menghasilkan pembelajaran yang baik juga. Dengan kata lain bahwa adanya
usaha yang tekun, akan menunjukan ketertarikan, senang mengikuti
pelajaran, aktif di kelas, sering mengajukan pertanyaan, diskusi di kelas
aktif.
e. Bentuk-bentuk Motivasi Belajar
Di dalam kegiatan belajar-mengajar peranan motivasi baik intrinsik
maupun ekstrinsik sangat diperlukan. Dengan Motivasi, pelajar dapat
mengembangkan aktivitas dan inisiatif, dapat mengarahkan dan memelihara
ketekunan dalam melakukan kegiatan belajar.
Dalam kaitan itu perlu diketahui bahwa cara dan jenis menumbuhkan
motivasi adalah bermacam-macam. Tetapi untuk motivasi ekstrinsik
kadang-kadang tepat, dan kadang-kadang juga bisa kurang sesuai. Hal ini
guru harus hati-hati dalam menumbuhkan dan memberi motivasi bagi
kegiatan belajar para anak didik Sebab mungkin maksudnya memberikan
motivasi tidak menguntungkan perkembangan belajar siswa.
11 Ibid., h. 83
13
Ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam
kegiatan belajar di sekolah.
1) Memberi Angka
Angkah dalam hal ini sebagai symbol dari kegiatan belajar. Banyak
siswa belajar, yang terutama justru untuk mencapai angka/nilai yang
baik, sehingga siswa biasanya yang dikejar adalah nilai ulangan atau
nilai-nilai pada raport angkahnya baik-baik.
Angka-angka yang baik itu bagi para siswa merupakan motivasi
yang sangat kuat. Namun demikian, semua itu harus diingat oleh para
guru bahwa pencapaian angka-angka seperti itu belum merupakan hasil
belajar yang sejati, hasil yang bermakna.
2) Hadiah
Hadiah dapat dikatakan motivasi, tetapi tidaklah selalu demikian,
karena hadiah untuk suatu pekerjaan mungkin tidak akan menarik bagi
seorang yang tidak senang dan tidak berbakat untuk suatu pekerjaan
tersebut.
3) Saingan atau Kompetisi
Saingan atau kompetensi dapat digunakan sebagai alat motivasi
untuk mendorong belajar siswa. persaingan, baik persaingan individu
maupun persaingan kelompok dapat meningkatkan prestasi belajar
siswa
4) Ego-involvement
Menumbuhkan kepada siswa agar merasakan pentingnya tugas dan
menerimanya tantangan sehingga bekerja keras dengan
mempertaruhkan harga diri, sebagai salah satu bentuk motivasi yang
cukup penting seorang akan berusaha dengan segenap tenaga untuk
mencapai prestasi yang baik dengan menjaga harga dirinya.
5) Memberi ulangan
Para siswa akan lebih giat belajar kalau mengetahuia akan adanya
ulangan. Oleh karena itu memberi ulangan ini juga merupakan sarana
motivasi, tetapi yang harus diingat oleh guru adalah jangan terlalu sering
(misalnya setiap hari) karena bisa membosankan dan bersifat runitas.
Dalam hal lain guru juga terbuka, maksudnya kalau akan ada ulangan
harus diberitahukan kepada siswa.
6) Pujian
Apabila ada siswa yang sukses yang berhasil menyelesaikan
tugasnya dengan baik perlu diberi pujian. Pujian ini adalah bentuk
reinforcement yang positif dan sekaligus merupaka saran motivasi yang
baik
7) Hukuman
Hukuman sebagai reinforcement yang negatif tetap kalaudiberikan
secara tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi. Oleh karena itu, guru
harus memahami prinsip-prinsip pemberian hukuman.
8) Mengetahui hasil
14
Dengan mengetahui hasil pekerjaan, apabila kalau terjadi kemajuan,
akan mendorong siswa untuk lebih giat belajar. Semakin mengetahui
bahwa grafik hasil belajar meningkat, maka ada motivasi pada diri siswa
untuk terus belajar, dengan suaru harapan hasilnya terus meningkat.
9) Hasrat untuk belajar
Hasrat untuk belajar bearti ada unsure kesengajaan, ada maksud
untuk belajar. Hal ini lebih baik, bila dibandingkan segala sesuatu
kegiatan yang tanpa maksud. Hasrat untuk belajar bearti pada diri anak
didik itu memang ada motivasi untuk belajar, sehingga sudah tentu
hasilnya akan lebih baik 12
Dari beberapa bentuk-bentuk motivasi yang sudah di jelaskan dapat
dipahami bahwa dalam memotivasi siswa banyak hal yang bisa dilakukan
seperti yang sudah dijelaskan di atas, misalnya dengan guru memberikan
angka dan pujian karena murid sudah mengerjakan tugasnya dengan baik.
f. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
Keberhasilan belajar peserta didik dalam proses pembelajaran sangat
dipengaruhi oleh motivasi yang ada pada dirinya. Indikator kualitas
pemebelajaran salah satunya adalah adanya motivasi yang tinggi dari pada
peserta didik. Peserta didik yang memiliki motivasi belajar yang tinggi
terhadap pembelajaran maka mereka akan bergerak atau tergugah untuk
memiliki keinginan melakukan sesuatu yang dapat memperoleh hasil atau
tujuan tertentu.
Secara global, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa
dapat di bedakan menjadi tiga macam, yakni :
1) Faktor internal (faktor dari luar siswa), yakni keadaan/kondisi
jasmani dan rohani siswa.
2) Eksternal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi lingkungan di
sekitar siswa.
3) Faktor pendekatan belajar (approach to learning), yakni jenis
upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang
digunakan siswa untuk melakukan kegiatan mempelajari materi-
materi pelajaran.
Faktor-faktor di atas dalam banyak hal sering kali berkaitan dan
mempengaruhi satu sama lain. Seorang siswa yang bersikap conversing
terhadap ilmu pengetahuan dan bermotif ekstrinsik (faktor eksternal)
umpamanya, biasanya cenderung mengambil pendekatan belajar yang
sederhana dan tidak mendalam. Sebaliknya, seorang yang berinteligasi
tinggi (faktor internal) dan mendapat dorongan positif dari orang
12 Ibid., h. 91-94
15
tuanya (faktor eksternal), mungkin akan memili pendekatan belajar
yang lebih mementingankan kualitas hasil belajar. Jadi, karena
pengaruh faktor-faktor tersebut di ataslah, muncul siswa-siswa yang
high-achievers (berprestasi tinggi) dan underachievers (berprestasi
rendah) atau gagal sama sekali.13
Banyak faktor yang mempengaruhi motivasi belajar. Dengan demikian
motivasi belajar pada diri siswa sangat dipengaruhi oleh adanya rangsangan
dari luar dirinya serta kemauan yang muncul pada diri sendiri. Motivasi
yang datang dari luar dirinya akan memberikan pengaruh yang besar
terhadap munculnya mo tivasi instrinsik pada dirinya.
2. Kedisiplinan Kerja Guru
a. Pengertian Kedisiplinan Kerja Guru
Pada pembahasan ini penjelasan pengertian kedisiplinan kerja guru
akan dijelaskan secara terpisah berdasarkan pandangan para ahli. Menurut
Kompri pengertian disiplin adalah mematuhi atau menati setiap peraturan
yang berlaku untuk melaksanakan tugas sesuai dengan ketentuan yang telah
ditetapkan.14 Sedangkan menurut Hasibuan Malayu Kedisiplinan adalah
kesadaran dan kesediaan seseorang menati semua peraturan perusahaan dan
norma-norma sosial yang berlaku.15
Dari dua pendapat yang telah disampaikan, dapat disimpulkan bahwa
disiplin adalah perasaan taat dan penurutan terhadap suatu peraturan dengan
kesadaran sendiri untuk terciptanya tujuan peraturan itu, kedisiplinan yang
ditanamkan secara terus menerus menyebabkan kedisiplinan menjadi
kebiasaan bagi guru.
Kerja adalah sebagai aktivitas dasar yang dijadikan bagian esensi
dari kehidupan manusia, kerja itu memberikan status, dan mengikat
seseorang kepada individu lain dan masyarakat, pada umumnya wanita
atau pria menyukai pekerjaan, moral pekerja dan pegawai itu banyak
tidak menyukai kaitan langsung dengan kondisi fisik maupun materi
13 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010), cet. 15, h.
129
14 Kompri, Manajemen Sekolah, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2015), cet. 1, h. 199
15 Hasibuan Malayu, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Bumi Aksara 2002), cet. 5, h.
193
16
dari pekerjaan, insentif kerja itu banyak bentuknya, diantaranya adalah
uang. 16
Dari definisi tersebut dapat pula diartikan bahwa kerja adalah untuk
mendapatkan kepuasan lahir dan batin, manusia bekerja untuk mendapatkan
uang dan memenuhi kebutuhan.
Bila kedua kata tersebut yaitu kata ”disiplin” dan kata “kerja”
digabungkan, maka disiplin kerja dapat bermakna suasana batin yang
berupa perasaan senang atau tidak senang, bergairah atau tidak bergairah,
dan bersemangat atau tidak semangat dalam melakukan suatu pekerjaan.
Dapat disimpulkan bahwa disiplin kerja guru adalah suatu keadaan
tertib serta kepatuhan seseorang pendidik dalam menjalankan segala
peraturan yang telah diberlakukan di sekolah dengan sepenuh kesadaran diri
dalam dirinya. Karena guru sangat berpengaruh kunci keberhasilan dalam
proses pembelajaran di kelas.
Guru memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap proses
pembelajaran dan perilaku para siswanya. Jika para guru dapat bersikap
disiplin terhadap tata tertib yang ada di sekolah, maka cenderung para siswa
akan meniru sikap disiplin para guru tersebut. Dengan membiasakan diri
untuk bersikap disiplin, maka diharapkan akan menumbuhkan rasa
tanggung jawab dalam melaksanakan tugas yang diembannya dan dapat
mewujudkan suasana belajar yang baik.
b. Macam-macam Disiplin
Macam disiplin disampaikan oleh Anwar Prabu Mangkunegara, ia
membagi disiplin dalam dua mecam, yaitu disiplin preventif dan disiplin
korektif.17
1) Disiplin Preventif
Disiplin preventif adalah suatu usaha mengarahkan pegawai untuk
mengikuti peraturan yang sudah ditetapkan dalam perusahaan. Dengan
16 Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan Pengukuran (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), h. 66-67
17 Anwar Prabu Mangkunegara, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, (Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2009), cet. 9, h. 129
17
adanya peraturan maka akan melatih para pegawai untuk berdisiplin
diri dan mengikuti pedoman kerja.
2) Disiplin Korektif
Disiplin korektif adalah suatu upaya mnegarahkan para pegawai
untuk memelihara dan patuh pada peraturan dengan menyatuhkan suatu
peraturan perusahaan yang berlaku. Pada disiplin koretif, pegawai yang
melanggar disiplin perlu diberikan sanksi sesuai peraturan yang
berlaku. Tujuan pemberian sanksi adalah untuk memperbaiki peagawai,
pelanggar, memelihara peraturan yang berlaku, dan memberikan
pelajaran bagi pelanggar.
Kedua macam disiplin baik preventif dan korektif adalah disiplin diri
guna melatih dan mebentuk pribadi guru, murid dan staf agar bertanggung
jawab terhadap kerja dan patuh kepada aturan (kebijakan) sekolah.
Preventif ditunjukan untuk mendorong para guru, murid dan staf mengikuti
dan mematuhi norma-norma dan aturan-aturan sekolah sehingga
pelanggaran tidak terjadi, disiplin korektif ditunjukan untuk memperkecil
kemungkinan pelanggaran-pelanggaran lebih lanjut dengan diberikan sanksi
yang tepat pada setiap pelanggran yang terjadi.
c. Indikator Kedisiplinan Kerja guru
Disiplin hakikatnya adalah kemampuan untuk mengendalikan diri
dalam bentuk tidak melakukan tindakan yang tidak sesuai dan bertentangan
dengan sesuatu yang telah ditetapkan dan melakukan sesuatu yang
mendukung dan melindungi sesuatu yang telah ditetapkan.
Pada dasarnya banyak indikator yang mempengaruhi tingkat
kedisiplinan di antaranya ialah: 1) tujuan dan kemampuan, 2) teladan
pimpinan, 3) balas jasa, 4) keadilan, 5) pengawasan melekat, 6) sanksi
hukum, 7) ketegasan, 8) peraturan dan hubungan kemanusian.18
18 Hasibuan Malayu, op cit., h. 194
18
d. Tugas Utama Seorang Guru
Para pakar pendidikan di barat telah melakukan penelitian tentang
peran guru yang harus dijalankan. Peran guru adalah sebagai berikut :
1) Mendidik
Mendidik adalah salah satu upaya untuk membimbing peserta didik
untuk mendapatkan ilmu pengetahuan dan mambantu dalam mencapai
kedewasaan. Dengan cara memberikan dukungan, motivasi
menginpirasi dan lain sebagainya
2) Mengajar
Mengajar adalah perbuatan yang dilakukan oleh seorang guru untuk
membantu peserta didik dalam proses belajar mengajar.
3) Membimbing
Dalam hal membimbing dapat dilihat dari dua aspek, yaitu:
a) Segi isi, maka membimbing berkaitan dengan norma dan tata tertib.
b) Segi prosesnya, membimbing siswa dengan cara menyampaikan
bahan ajar seperti ilmu teknologi, ilmu pengetahuan dan seni,
dengan mengunakan berbagai macam strategi penyampaian materi
untuk menarik perhatian peserta didik agar semangat dalam belajar.
4) Mengarahkan
Mengarahkan adalah yang dilakukan oleh guru untuk memberikan
perintah kepada peserta didik untuk mengikutinya dalam proses
pembelajaran yang sudah sesaui untuk mencapai pembelajaran.
5) Melatih
Melatih adalah salah satu cara pendidik memberikan pembelajaran
secara praktek langsung dilapanagn dengan materi pelajaran yang sudah
diajarkan sebelumnya.
6) Menilai
Menilai merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan guru
untuk mengetahui hasil belajar peserta didik. Dengan adanya menilai
maka guru bisa mengambil keputusan berhasil atau tidaknya dalam
proses pembelajaran.
19
7) Mengevaluasi
Mengevaluasi adalah suatu proses yang dilakukan untuk menilai
sejauh mana tujuan program terlaksana sesuai dengan tujuan
pengajaran.19
Dapat dipahami bahwa tugas utama seorang guru bukan hanya mengajar
tetapi ada tugas lainya yaitu mendidik, mengarahkan, melatih,
membimbing, menilai dan mengvaluasi. Dengan melakukan tugas guru
yang baik dapat meningkatkan motivasi belajar siswa karena guru
melakukan pembelajaran berbagai macam cara atau metode.
e. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Disiplin Kerja Guru
Agar seseorang dapat melaksanakan disiplin maka pemimpin harus
memperhatikan beberapa faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin
bagi guru di sekolah secara umum terdiri dari dua faktor sebagai berikut:
1) Faktor internal
Faktor dari dalam guru adalah faktor yang timbul dari dalam diri
sendiri di mana faktor tersebut sangat besar pengaruhnya terhadir
kedisiplinan guru di sekolah, faktor tersebut adalah faktor psikologis.
Faktor ini adalah faktor yang berwujud kepribadian, pikiran dan ingatan.
2) Faktor eksternal
Adalah faktor yang berasal dari luar diri guru sendiri seperti
lingkungan, pendidikan dan sebagainya. Adapun faktor itu dapat dibagi
lagi antara lain:
a) Faktor pendidkan
Faktor pendidikan guru juga mempengaruhi kedisiplinan di sekolah,
karena mengenai pengetahuan yang diperoleh oleh guru yang satu
dengan yang lain tetap berbeda, karena menurut bidangnya masing-
masing, misalnya seorang guru dia mempunyai disiplin ilmu
mengenai sejarah, tetapi di sekolah tersebut oleh pihak sekolah atau
pihak lain matematika, jelas hal ini tidak sesuai sehingga terjadi
kontradiksi di dalam jiwanya, apalagi pihak murid.
b) Tempat tinggal dan keluarga
Tempat tinggal guru dapat juga mempengaruhi kedisiplinan di
sekolah, karena jika guru yang mengajar pada suatu sekolah yang
tempat tinggalnya jauh dengan sekolah di mana ia ditugaskan,
cenderung ia akan terlambat apalagi transportasinya aagak sulit.
c) Kebutuhan
19 Racmawati, Tutik dan Daryanto, Teori belajar dan proses pembelajaran yang mendidik,
(Yogyakarta: Gava Media, 2015), cet ke-1, h. 323-326
20
Seorang guru yang gajinya sekedar memenuhi kebutuhan pokok,
sedangkan lainya terpaksa mencari di luar dinas, apalagi guru
tersebut mempunyai tanggung jawab yang besar maka denga
sendirinya ia harus mengutamkan pekerjaan di luar dinas untuk
memenuhi kebutuhan keluaraganya sehingga ia sering melanggar
ketentuan sekolah atau kurang disiplin.20
Jadi faktor-faktor yang mempengaruh kedisiplinan kerja guru terdiri
dari 2 faktor, yang pertama yaitu faktor internal, yaitu faktor yang timbul
dari dalam diri sendiri yang berhubungan dengan psikologis guru.
Sedangkan yang kedua faktor ekternal, terdiri dari faktor pendidikan, yang
artinya bahwa mata pelajaran yang diajarakan tidak sesuai dengan
bidangnya. Faktor tempat tinggal dan keluarga, yaitu tempat yang berada
jauh dari tempat sekolah mengakibatkan guru terlambat ke sekolah. Faktor
kebutuhan, yaitu faktor yang berhubungan dengan kompensasi kurang
sehingga guru mencari pendapatan dari luar untuk memenuhi kebutuhanya.
Hal ini jelas menganggu waktu guru mengajar di sekolah dari jadwal yang
dibagi dengan tempat lain.
B. Penelitian yang Relevan
Tabel 2.1
Penelitian Relevan
NO Nama/
Tahun
Judul Universitas Persamaan dan
perbedaan
Hasil Penelitian
1 Syarifah
Aini /
02 Mei
2017
Pengaruh
Kedisiplinan
Guru
Terhadap
Karakter
Siswa dalam
Belajar di
Madrasah
Tanawiyah
Al-
Washaliyah
Islamiyah no.
82 Medan
Universitas
Islam Negeri
Sumatera
Utara
Persamaan: meneliti
tentang kedisiplinan Guru.
Perbedaan: Syarifah
meneliti mengenai
kedisiplinan guru terhadap
karakter siswa.
Peneliti: Mengenai
Kedisiplinan Kerja Guru
Terhadap Motivasi Belajar
Siswa
menyimpulkan bahwa Ada
hubungan yang positif antara
kedisiplinan guru terhadap
karakter siswa. Hal ini dapat
dilihat dari perolehan nilai r
hitung > r tabel = 0,5362 >
0,355 pada taraf signifikansi
95% atau α = 0,05 dan n-2 = 31
(33-2).
20 Kompri, op cit., h. 202-203
21
NO Nama/
Tahun Judul Universitas
Persamaan dan
perbedaan Hasil Penelitian
2 Evi
Rahma
wati /
26
Maret
2014
Pengaruh
Lingkungan
Sekolah
Terhadap
Motivasi
Belajar
Siswa Kelas
VIII-3 SMP
Muhammadi
yah 22
Pamulang
Universitas
Islam Negeri
Syarif
Hidayatullah
Jakarta
Persamaan: meneliti
tentang motivasi belajar
siswa
Perbedaan: Evi meneliti
tentang lingkungan
sekolah terhadap motivasi
belajar.
Peneliti: Mengenai
Kedisiplinan Kerja Guru
Terhadap Motivasi Belajar
Siswa
menyimpulkan bahwa
lingkungan sekolah sudah
cukup kondusif dan efektif
yang dibuktikan dengan adanya
sarana prasarana serta interaksi
antara guru dengan murid
terjaga baik, dan motivasi
belajar tumbuh sebagian dari
dirinya sendiri dan sebagian
lagi dari luar diri seseorang
yaitu guru, orang tua dan
lingkungan sekitar.
3
Nur
Syamsiy
ah /
15
Desemb
er 2010
Pengaruh
Disiplin
Guru
Terhadap
Prestasi
Belajar
Siswa pada
Pendidikan
Agama Islam
Universitas
Islam Negeri
Syarif
Hidayatullah
Jakarta
Persamaan: meneliti
mengenai disiplin guru.
Perbedaan: prestasi belajar
siswa pada PAI
Peneliti: Mengenai
Kedisiplinan Kerja Guru
Terhadap Motivasi Belajar
Siswa
Menyimpulkan bahwa guru
pendidikan Agama Islam
Terhadap Prestasi Belajar
Siswa di SMP PGRI I Ciputat
dapat dikategorikan sedang (7),
Dari hasil belajar siswa dapat
disimpulkan bahwa nilai rata-
rata prestasi belajar dengan
perolehan nilai rata-rata 7
samapi 9, hal ini membuktikan
bahwa prestasi siswa /I yang
tinggi.
4 Irawati.
B /
Maret
2017
Pengaruh
Disiplin
Kerja
Terhadap
Kinerja Guru
SMK Negeri
1 Kediri
Universitas
Haluoleo
Persamaan: meneliti
mengenai kinerja guru.
Perbedaan: Irawati
meneliti disiplin kerja.
Peneliti: Mengenai
Kedisiplinan Kerja Guru
Terhadap Motivasi Belajar
Siswa
Menyimpulkan bahwa Disiplin
kerja dan motivasi kerja secara
bersama-sama berpengaruh
positif dan signifikan terhadap
kinerja, artinya secara bersama-
sama disiplin kerja dan
motivasi kerja mempunyai
berpengaruh.
22
NO Nama/
Tahun
Judul Universitas Persamaan dan
perbedaan
Hasil Penelitian
5 Aida
Rahmita
Sari /
4 Juli 2013
Hubungan
Motivasi dan
Disiplin Kerja
Terhadap
Kinerja Guru di
SMK
Muhammadiyah
2 Yogyakarta
Universitas
Negeri
Yogyakarta
Persamaan: meneliti
mengenai motivasi dan
disiplin Kerja guru.
Perbedaan: Aida
Meneliti tentang
Hubungan Motivasi dan
Disiplin Kerja Terhadap
Kinerja Guru di SMK
Muhammadiyah 2
Yogyakarta
-Peneliti: Mengenai
Kedisiplinan Kerja
Guru Terhadap
Motivasi Belajar Siswa
menyimpulkan bahwa
Terdapat hubungan positif dan
signifikan antara motivasi
kerja dengan kinerja guru di
SMK Muhammadiyah 2
Yogyakarta. Berdasarkan
hubungan positif tersebut
menginformasikan bahwa
makin baik motivasi kerja guru
menjadikan kinerja guru juga
meningkat.
C. Kerangka Berpikir
Menurut Rivai di dalam bukunya Ahmad Susanto disiplin kerja adalah suatu
alat yang digunakan para manajer untuk berkomunasi dengan karyawan agar
mereka bersedia untuk mengubah suatu perilaku sebagai upaya untuk
meningkatkan kesadaran dan kesediaan seseorang menaati semua peraturan
organisasi dan norma-norma sosial yang berlaku.21
Kedisiplinan kerja guru ialah suatu hal yang sangat penting bagi seorang guru.
Peraturan yang harus dipatuhi oleh seorang guru dalam melaksanakan tugas seperti
mengajar, membimbing dan mengarahkan, guru harus mentaati segala peraturan
yang telah di buat oleh sekolah, baik peraturan yang berupa lisan maupun tertulis.
Kedisiplinan guru sangat mempengaruhi siswa dalam belajar, jika gurunya disiplin
dalam mengajar maka peserta didik juga akan bersikap disiplin dalam belajar begitu
21 Ahmad Susanto, Manajemen Peningkatan Kinerja Guru, (Jakarta: Kencana, 2016), cet. 1, h.
103
23
juga sebaliknya jika guru kurang disiplin dalam mengajar maka muridnya juga akan
tidak disiplin dalam belajar.
Guru memiliki andil besar dalam keberhasilan pembelajaran. Karena guru
terlibat langsung dengan siswa dan seseorang yang paling bertanggung jawab pada
proses pembelajaran. Guru juga sangat berpengaruh hasil belajar di kelas, berhasil
atau tidaknya ditentukan oleh seorang guru yang mengajar.
Disiplin guru akan sangat menentukan dalam keteraturan dan stabilitas proses
pendidikan dan pengajaran di kelas. oleh karena itu, disiplin dalam pelaksanaan
tugas seorang guru merupakan suatu tuntutan dan keharusan sebaliknya disiplin
yang kurang dari seseorang guru akan berimplikasi pada kurangnya motivasi siswa
dalam belajar dan juga berpengaruh pada hasil belajar yang tidak maksimal.
Motivasi belajar adalah proses yang memberi semangat belajar, arah, dan
kegigihan perilaku. Artinya perilaku yang termotivasi adalah perilaku yang penuh
energi, terarah, dan bertahan lama. Motivasi belajar ialah keseluruhan daya
pergerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegigihan untuk kegiatan belajar.
Dengan adanya motivasi akan meningkatkan, memperkuat, dan mengarahkan
proses belajarnya, sehingga akan memperoleh keefektifan dalam belajar.
Faktor yang mempengaruhi adanya motivasi belajar pada siswa ialah dari
dirinya sendiri, dari luar lingkungan. Faktor yang terjadi pada dirinya sendiri yaitu
keadaan jasmani dan rohaninya. Jika keadaan jasmani dan rohaninya kurang baik,
bisa pula mempengaruhi motivasi siswa untuk belajar begitu juga dengan faktor
eksternalnya.
Dalam penelitian ini, penulis akan memfokuskan pada pengaruh kedisiplinan
kerja guru terhadap motivasi belajar siswa. berdasarkan hasil telaah dan penelitian
terdahulu. Maka penulis menyimpulkan melalui bagai kerangka berpikir yang
diajukan meliputi variabel kedisiplinan kerja guru dan motivasi belajar siswa.
Berdasarkan paparan tersebut, dalam penelitian ini pengaruh antara variabel
penelitian dapat digambarkan sebagai berikut :
24
Gambar 2.1
Kerangkah Berpikir
D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah jawaban yang bersifat sementara tentang hubungan antara dua
variabel atau lebih terhadap masalah yang telah dirumuskan dalam suatu penelitian.
Sampai terbukti melalui data yang terkumpul.
Berdasarkan kerangkah berpikir di atas, maka dapat dirumuskan suatu hipotesis
yang menyatakan bahwa :
Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan antara kedisiplinan kerja guru terhadap
motivasi belajar
Ho : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan anatara kedisiplinan kerja guru
terhadap motivasi belajar
X Y
Motivasi Belajar Kedisiplinan kerja guru
Proses pembelajaran 1. Faktor intern (keadaan/kondisi jasmani dan
rohani siswa)
2. Faktor ekstern (kondisi lingkungan di sekitar
siswa)
3. Faktor pendekatan belajar (belajar yang meliputi
strategi dan metode)
25
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat yang dipilih oleh peneliti yaitu MA Ummul Qura bertempat di daerah
Pondok Cabe Kabupaten Tangerang Selatan Provinsi Banten. Penulis memilih
tempat tersebut karena kedisiplinan kerja guru di MA Ummul Qura saling
berhubungan dengan motivasi belajar siswa untuk menghasilkan siswa yang aktif
dan kreatif. Adapun waktu penelitian dilaksanakan selama 3 bulan yaitu dari bulan
Maret 2019 sampai dengan Mei 2019. Dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 3.1
Waktu Pelaksanaan Penelitian
No. Kegiatan Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt
1. Revisi Proposal Skripsi
2. Penyusunan Instrumen Penelitian
3. Uji Coba Insrtumen Penelitian
4. Pengambilan Data Penelitian
5. Pengelolahan Data Penelitian
6. Penyusunan Bab VI dan Bab V
7. Kelengkapan Laporan
8. Uji Sidang Munaqosah
9. Revisi Skripsi
26
B. Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat 2 variabel yaitu kedisiplinan kerja guru sebagai
variabel bebas (independent variabel) serta motivasi belajar variabel terikat
(dependent variabel)
1) Variabel bebas (independent variabel) merupakan variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel
terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kedisiplinan kerja guru.
2) Variabel terikat (dependent variabel) merupakan variabel yang dipengaruhi
atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.1 Variabel terikat
dalam penelitian ini adalah motivasi belajar.
C. Pendekatan dan Metode Penelitian
Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Dengan metode
survey. Menurut Singarimbun di dalam buku Andi Prastowo bahwa penelitian
Survey adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan
menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok.2
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi pada penelitian ini adalah siswa MA Ummul Qura yang berjumlah
322 siswa yang terbagi atas 3 kelas
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut.3 Sampel penelitian yang diambil dengan menggunakan
teknik pengambilan sampel menggunakan Sampling Purposive, yaitu teknik
penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu4. Karena melihat keadaan
siswa kelas XII sudah fokus pada ujian nasional sehingga tidak bisa diganggu
dan siswa kelas X yang masih baru dan belum memahami keadaan guru, maka
1 Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi, (Bandung: CV Alfabeta, 2006), cet. 1, h. 43
2 Andi Prastowo, Memahami Metode-metode Penelitian : Suatu Tinjauan Teoritis dan Praktik,
(Jogjakarta: Arruzz Media, 2016), h. 175-176
3 Acmad Sani Supriyanto dan Vivin Maharani, Metodologi Penelitian Manajemen Sumber Daya
Manusia, (Malang: UIN-Maliki Press, 2012), cet. 1, h.35
4 Sugiyono, op. cit., h. 95
27
pertimbangannya siswa kelas XI yang berjumlah 40 siswa di ambil sebagi
sampel penelitian
Dalam hal ini, sebagaimana menurut Winamo Surachmad dalam “Dasar dan
Teknik Research Pengantar Metodologi Ilmiah”, memberikan pedoman
sebagai berikut : “Apabila populasi cukup homogen (serba sama), terhadap
populasi di bawah 100 dapat dipergunakan sampel sebesar 50%, di atas 1.000
sebesar 15%. 5
E. Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah :
1. Angket
Angket yaitu “suatu teknik pengumpulan data dengan memberikan atau
menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden dengan harapan memberikan
respons atas daftar pertanyaan tersebut.” Metode ini dilakukan untuk menggali
data dan penilaian siswa kepada sekolah atau guna mengukur sejauh mana
motivasi belajar siswa.
Adapun pernyataan yang diajukan penulis dalam skala Likert gradasi, yaitu :
Tabel 3.2
Skor Alternatif Jawaban Responden
No Alternatif Jawaban Skor
Pernyataan + Pernyataan -
1 Selalu 4 1
2 Sering 3 2
3 Kadang-kadang 2 3
4 Tidak Pernah 1 4
2. Dokumentasi
Dokumentasi dari tempat penelitian, meliputi buku-buku yang relevan,
laporan kegiatan foto-foto, film dokumenter, data yang relevan, arsip dan lain-
lain.
5 Cholid Narbuko, Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), h.110
28
Tabel 3.3
Kisi-kisi Dokumentasi
No Dokumentasi Sub Dokumentasi Keterangan
1. Profil Sekolah a. Struktur Sekolah Kurikulum
2. Perangkat Pembelajaran a. RPP
b. Silabus
Dokumen RRP dan
silabus
3. Kegiatan a. Praktek komputer
d. Foto kegiatan
e. Prestasi siswa
Media Sosial
PONPES Ummul
Qura
4. Kalender pendidikan a. Jadwal kegiatan Kurikulum
lampiran 11
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian berkaitan dengan kegiatan pengumpulan data dan
pengelolahan data, sebab instrumen penelitian merupakan alat bantu pengumpulan
dan pengelohan data tentang variabel-variable yang diteliti. Variabel kedisiplinan
kerja guru sebagai variabel bebas yang diberi simbol X, dan motivasi belajar siswa
sebagai variabel terikat yang diberi simbol Y, berikut ini definisi konseptual dan
kisi-kisi instrumen variabel penelitian.
1. Variabel Kedisiplinan Kerja Guru (X / Variabel Bebas)
a. Definisi Konseptual
Kedisiplinan kerja guru adalah sikap ketaatan terhadap aturan yang
berlaku dalam sebuah instansi atau lembaga.
b. Definisi Operasional
Kedisiplinan kerja guru adalah sikap seseorang atau kelompok yang
berniat untuk mengikuti aturan-aturan yang telah ditetapkan sebagai bentuk
ketaatan yang diikuti kesadaran ditandai oleh berbagai inisiatif, kemauan
atau kehendak untuk menaati aturan sekolah yang sudah ditetapkan. Adapun
indikator kedisiplinan kerja yaitu: 1) Disiplin terhadap waktu pembelajaran,
2) disiplin pada proses pembelajaran, 3) Sikap guru terhadap disiplin kerja,
4) Ketertiban kegiatan.
29
c. Kisi-kisi Instrumen
Tabel 3.4
Kisi-kisi Instrumen Kedisiplinan Kerja Guru MA Ummul Qura
Variabel Dimensi Indikator
No Item
Jumlah Pernyataan
positif
Pernyataan
negatif
Kedisiplinan
Kerja Guru
1. Disiplin
terhadap
waktu
pembelajaran
1. Bekerja tepat
waktu baik di
awal maupun
akhir
pembelajaran
2. Membuat
catatan dan
laporan sesuai
dengan
standar kinerja
ketepatan
jadwal dan
waktu
1
3,4
2
20
2. Disiplin pada
proses
pembelajaran
1. Menyiapkan
bahan-bahan
pembelajaran,
5,6
30
dan metode
pembelajaran
2. Menciptakan
kelas yang
kondusif
3. Melaksanakan
latihan-latian
pembelajaran
4. Memberikan
arahan kepada
peserta didik
7,8
9
11
10
3. Sikap guru
terhadap
disiplin kerja
1. Bersikap adil
2. Berpenampila
n menarik
3. Menegakkan
peraturan dan
produser
kegiatan
kelompok
termasuk
diskusi
12
14
16
13
15
4. Ketertiban
kegiatan
1. Mencatat
kehadiran
peserta didik
2. Melakukan
pertemuan di
sekolah
3. Merencankan
program
khusus
17
19
20
18
31
2. Variabel Motivasi Belajar Siswa (Y / Variabel Terikat)
a. Definisi Konseptual
Motivasi belajar yang dimaksud di sini adalah serangkaian usaha untuk
menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin
melakukan sesuatu, dan bila ia tidak suka, maka akan berusaha untuk
meniadakannya atau menghilangkan perasaan tidak suka itu.
b. Definisi Operasional
Motivasi belajar siswa adalah skor yang memperoleh dari
angket/kuesioner yang diisi oleh responden terhadap keadaan motivasi
belajar siswa dalam melaksanakan kegiatan belajar, seperti motivasi
Intrinsik dan motivasi ektrinsik.
c. Kisi-kisi Instrumen
Tabel 3.5
Kisi-kisi Instrumen Motivasi Belajar Siswa MA Ummul Qura
G. Teknik Pengelolahan Data
Pengelolaan data adalah kegiatan lanjutan setelah pengumuman data
dilaksanakan. Pada penelitian kuantitatif, pengelolaan data secara umum
dilaksanakan dengan melalui beberapa tahap, yaitu :
Variabel Dimensi Indikator
No Item
Jumlah Pernyataan
positif
Pernyataan
negatif
Motivasi
Belajar
Instrinsik 1. Membangkitkan
motivasi belajar
siswa secara
Instrinsik
1,2,4,6,
3,5,7
8,9,10
20 Ektrinsik 2. Membangkitkan
motivasi belajar
siswa secara
Ektrinsik
11,13,14,15
17,18,20
12,16,19
32
1. Tahap Penyiapan Data
a. Editing adalah kegiatan yang dilakukan setelah peneliti selesai menghimpun
data di lapangan. Kegiatan ini menjadi penting karena kenyataannya bahwa
data yang terhimpun kadangkala belum memenuhi harapan peneliti. Ada di
antaranya kurang atau terlewat, tumpang tindih, berlebih lagi bahkan
terlupakan.
b. Cooding adalah usaha mengklasifikasi jawaban-jawaban pada responden
menurut macam-macamnya.
c. Scoring, setelah melalui tahapan cooding, maka selanjutnya dengan
memberikan skor terhadap pernyataan yang terdapat pada angket.
d. Tabulating adalah memindahkan jawaban dalam angket dan
dikelompokkan ke dalam tabel frekuensi.
2. Uji Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini uji intrumen yang dilakukan adalah uji validitas dan uji
realibilitas agar instrumen penelitian/kuesioner/angket dapat digunakan sebagai
alat ukur atau alat pengumpulan informasi
a. Uji Validitas
Validitas atau kesahihahn adalah menunjukkan sejauh mana status alat
ukur mampu mengukur apa yang ingin diukur.6 Dalam uji validitas untuk
mengetahui apakah instrumen tersebut sudah dapat dipakai sebagai alat ukur
untuk mengukur apa yang seharusnya diukur, maka menggunakan teknik
korelasi product moment dengan cara menghitung skor tiap item dengan
skor total. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
𝑥𝑦 =N ∑XY − (∑X)(∑𝑌)
√{N∑X2 − (∑X)2} {𝑁∑𝑌² − (∑𝑌)²}
Ket : xy = Koefisien korelasi antara x dan y
N = Jumlah responden uji coba
6 Syofian Siregar, Statistik Deskriptif untuk Penelitian, (Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2011),
cet. 2, h. 162
33
∑XY = Jumlah hasil perkalian antara skor X dan Skor Y
∑X = Jumlah seluruh skor X
∑Y = Jumlah seluruh skor Y
∑X² = Jumlah kuadrat seluruh skor x
∑Y² = Jumlah kuadrat seluruh skor y
“Jika koefisien korelasi r yang diperoleh ≥ daripada koefisien di tabel
nilai-nilai kritis r Tabel yaitu pada taraf signifikansi 5% atau 1%,
instrumen tes yang diuji cobakan tersebut dapat dinyatakan valid”.7 Uji ini
dilakukan kepada 40 responden. Maka rtabel dari penelitian variabel X dan
Y adalah 0,312
b. Uji Realibilitas
Pada uji realibilitas bertujuan untuk menunjukkan konsistensi suatu
instrumen atau alat ukur penelitian dalam pengujian suatu penelitian. Dalam
uji realibilitas ini penulis menggunakan rumus Alpha Cronbach yaitu
sebagai berikut:
𝑟 =𝑘
𝑘−1(1 −
∑ 𝜎𝑖2
𝜎2 )
Keterangan:
r : Realibilitas Instrumen
k : Banyak Butir Soal
∑𝜎𝑖2 : Jumlah varian butir
𝜎2 : Varian Total
Kriteria suatu instrumen penelitian dikatakan reliabel dengan
menggunakan teknik ini, bila koefisien reliabilitas lebih besar dari pada 0,6
(alpha > 0,6).8 Berikut merupakan tabel interprestasi uji reliabilitas
instrumen yaitu:
7 Supranto, Limakrisna Nandan, Petunjuk Praktis Penelitian Ilmiah Untuk Menyusun Skripsi,
Tesis, dan Disertasi, (Jakarta: Penerbit Mitra Wacana Media, 2013), edisi. 3, h. 97
8 Syofian Siregar, op cit., h. 175.
34
Tabel 3.6
Interprestasi Uji Reliabilitas
Internal Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,19 Sangat Rendah
0,20 – 0,39 Rendah
0,40 – 0,59 Sedang
0,60 – 0,79 Tinggi
0,80 – 1,00 Sangat Tinggi
3. Uji Prasyarat Analisis
a. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk melihat apakah dalam model regresi
variabel terikat dengan variabel bebas mempunyai distribusi normal atau
tidak. Model regresi yang baik adalah model regresi yang berdistribusi
normal.
Pengujian uji normalitas dengan menggunakan tabel test of normality
dengan uji kolmogorov-swirnov dan grafik normal Q-Q plot untuk
mengetahui apakah distribusi data pada tiap-tiap variabel normal atau tidak
dengan menggunakan kriteria pengambilan keputusan yaitu sebagai
berikut:
1) test of normality dengan uji kolmogorov-swirnov
a) Jika nilai signifikansi atau nilai probalitas < 0,05 distribusi data
adalah tidak normal
b) Jika nilai signifikansi atau nilai probalitas > 0,05 distribusi data
adalah normal
2) Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
a) Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah
diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
35
b) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal atau tidak mengikuti
arah diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi
normalitas.
b. Uji Linearitas
Uji Linearitas merupakan uji prasyarat analisis untuk mengetahui pola
data, apakah data berpola linear atau tidak. Uji ini berkaitan dengan
penggunaan regresi linear. Dasar pengambilan keputusan uji linearitas
yaitu;
1) Berdasarkan nilai signifikan
a) Jika nilai signifikan ˃ 0,05 maka terdapat hubungan linear antara
variabel X dengan Variabel Y
b) Jika nilai signifikan ˂ 0,05 maka tidak terdapat hubungan linear
antara variabel X dengan Variabel Y
2) Berdasarkan nilai F hitung dengan F tabel
a) Jika Fhitung ˂ Ftabel maka terdapat hubungan linear antara variabel
X dengan Variabel Y
b) Jika Fhitung ˃ Ftabel maka tidak terdapat hubungan linear antara
variabel X dengan Variabel Y9
4. Uji Hipotesis
Alat uji yang digunakan untuk menguji hipotesis penelitian ini adalah
dengan menggunakan metode regresi linear sederhana. Untuk membenarkan
uji hipotesis, maka peneliti menggunakan uji statistik dengan data yang
diperoleh, yaitu:
a. Analisis regresi liniear sederhana
Analisis regresi sederhana digunakan untuk menguji signifikan atau
tidaknya hubungan dua variabel melalui koefisien regresianya.10 Analisis
ini untuk mengetahui arah hubungan antar variabel independen dengan
9 Sahid Raharjo, Cara Melakukan Uji Linearitas dengan Program SPSS, (diakses melalui web:
www.spssindonesia.com) Minggu, 21 Juli 2019 / pukul 13:20
10 Iqbal Hasan, Analisis Data Penelitian dengan Statistik, (Jakarta: Bumi Aksara, 2004), cet.1, h.
103
36
variabel dependen apakah positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai
dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami
kenaikan atau penurunan. Data yang digunakan biasanya berskala interval
atau rasio. Adapun rumus regresi linear sederhana sebagai berikut:
Y’ = a + bX
Keterangan:
Y’ = Variabel dependen (nilai yang diprediksikan)
X = Variabel independen
a = Konstanta (nilai Y’ apabila X = 0)
b = Koefesien regresi (nilai peningkatan ataupun penurunan)
b. Uji Parsial (Uji-t)
Untuk menguji koefisien regresi secara parsial guna mengetahui
apakah masing-masing variabel bebasnya secara sendiri-sendiri
berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat.11
Untuk menunjukkan apakah masing-masing variabel bebas
berpengaruh terhadap variabel terikat, maka perumusan hipotesisnya
sebagai berikut:
1) Dengan membandingkan nilai Thitung dengan Ttabel
- Apabila Thiitung < Ttabel, maka H0 diterima
- Apabila Thitung > Ttabel, maka H0 ditolak
2) Dengan menggunakan angka propabilitas signifikansi
- Apabila Sig. > 0,05, maka H0 diterima dan H1 ditolak.
- Apabila Sig. < 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima.
c. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai
koefesien determinasi adalah antara nol sampai satu (0-1). Jika nilai R2
mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir
11 Akila, “Pengaruh Insentif dan Pengawasan Terhadap Produktifitas Kerja Karyawan Pada
CV. Vassel Palembang”, eJournal Ecoment Global, Vol. 2, No.2, 2017, h. 41.
37
semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel
dependen.
38
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Profil Madrasah Aliyah Ummul Qura
1. Lokasi Pondok Pesantren Ummul Qura (PPUQ)
Ummul qura merupakan lembaga pendidikan Pondok Pesantren
yang terletak di Jl. Raya Pondok Cabe Ilir RT/RW 001/004 Pondok Cabe
Ilir Pamulang Tangerang Selatan Banten. Di sebelah lapangan udara
Pondok Cabe.
2. Sejarah Singkat MA Ummul Qura
Sejarah mengenai MA Ummul Qura tidak bisa terlepas dari sejarah
pondok pesantren Ummul Qura, setelah pondok pesantren Ummul Qura
didirikan oleh bapak KH. Syarif Rahmat RA, SQ, MA, maka dalam tempo
satu tahun MA Ummul Qura sebagai wadah pendidikn Formal untuk
santriwan/i dibuka dengan mendapat perizinan dari kepala kantor wilayah
Departemen Agama Propinsi Jawa Barat No. Wi/l/HK.008/04/1996.
Tertanggal 4 Januari 1995.
Kemudian setelah Kabupaten Tangerang menjadi wilayah Banten
maka diberi NSM pemutihan berdasarkan berdasarkan keputusan Kepala
Kantor Wilayah Departemen Agama Propinsi Bnaten, dengan nomor :
KW.28/I/PP.005/544/2004. Saat ini wilayah Pondok Cabe sudah menjadi
Tangerang Selatan, namun sampai saat ini belum ada pemutihan karena kita
masih menginduk ke kantor Kementerian Agama Kabupaten Tangerang.
Perkembangan MA Ummul Qura dari waktu kewaktu cukup
berkembang, dari segi jumlah siswa ketika tahun-tahun pertama berdiri
siswa hanya terdiri dari beberapa santri. Namun alhamdulillah dalam
perkembangan setiap tahunya, siswa/i semakin bertambah, MA Ummul
Qura sudah meluluskan 14 ankgkatan dari tahun 1995 dan setiap angkatan
alhamdulillah dapat meluluskan 100%. Untuk angkatan tahun 2018 ini MA
Ummul Qura mengikutsertakan peserta UN sebanyak 52 peserta Adapun
39
dari segi prasarana dari mulai berdiri tahun 1995-2001 MA Ummul Qura
masih meminjam tempat SMP Islam Harapan Ibu yang beralamat di jalan
Lombok Pondok Cabe Ilir, dalam kegiatan belajar mengajar ketika itu.
Setelah tahun 2001 sampai sekarang alhamdulillah sudah melaksanakan
KBM di tempat sendiri walaupun kondisinya masih dalam katagori
sederhana. Demi menunjangnya proses KBM di MA Ummul Qura , sampai
saat ini MA Ummul Qura terus melakukan usaha untuk dapat meningkatkan
sarana dan prasarana disamping itu tentunya meningkatkan sisi kualitas.
Alhamdulillah lulusan-lulusan MA Ummul Qura banyak yang
melanjutkan ke Perguruan Tinggi di antaranya UIN Jakarta, IIQ, PTIQ,
UNPAM, UHAMKA dll, serta mayoritas para alumninya sudah banyak
berkiprah di masyarakat.
Dari sejarah yang sudah dituliskan dapat disimpulkan bahwa
Perkembangan MA Ummul Qura dari waktu kewaktu cukup berkembang
dengan baik, karena setiap tahun jumlah siswa meningkat dan setiap tahun
MA Ummul Qura dapat meluluskan 100% siswa.
3. Visi, Misi, dan Tujuan MA Ummul Qura
a) Visi
Terwujudnya peserta didik yang unggul dalam prestasi, seimbang dalam
intelektual, emosional dan spiritual yang islami serta berwawasan global
b) Misi
1) Meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha
Esa.
2) Meningkatkan kualitas intelektual, kepekaan emosional, dan
kesadaran spiritual peserta didik
3) Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan dalam menghadapi
tantnagan g;oba; dengan tetap menjaga identitas kearifkan lokal
4) Memperispakan generasi masa depan yang islami
c) Tujuan
1) Memperispakan peserta didik dan mencetaknya menjadi lulusan
yang meiliki keyakinan yang kuat dan ketakwaan yang mendalam
kepada Tuhan Yang Maha Esa
2) Mencetak peserta didik menjadi manusia yang unggul dalam
prestasi, baik akademik maupun non akademik
3) Menumbuh kembagangkan jiwa kreatif sebagai bekal dalam
kehidupan yang dinamis
40
4) Mengembangkan kepribadian yang islami dalam kehidupan sehari-
hari melalui pembiasan-pembiasan yang baik
5) Menyiapakan generasi yang berakhlak mulia dan berwawasan
global dengan tetap menjaga identitas kearifan lokal
6) Mempersiapkan peserta didik untuk melanjutkan pendidikan ke
jenjang yang lebih tinggi.1
Dapat dipahami bahwa visi, misi dan tujuan di MA Ummul Qura
adalah untuk mewujudkan generasi masa depan yang memiliki keyakinan
yang kuat dan ketakwaan yang mendalam kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Dan memiliki berbagai potensi diri, prestasi, emosional, spritual,
berpengetahuan, trampil menghadapi tantangan global dan berakhlak mulia.
4. Sistem Pendidikan
Dalam pengertian umum sistem pendidikan adalah jumlah
keseluruhan dari bagian-bagain yang saling bekerjasama untuk mencapai
hasil yang diharapkan berdasarkan atas kebutuhan yang telah ditentukan.
Setiap sistem pasti mempunyai tujuan dan semua kegiatan dari semua
komponen atau bagian-bagiannya adalah diarahkan untuk tercapainya
tujuan tersebut. Karena itu, proses pendidikan merupakan sebuah sistem,
yang disebut sebagai sistem pendidikan. 2 Pada dasarya sistem pendidikan
merupakan semua bagian-bagian komponen yang saling bekerjasama untuk
mencapai tujuan yang telah ditentukan dan sesuai dengan harapan.
Adapun sistem pendidikan di MA Ummul Qura memiliki sistem
pendidikan integral (terpadu) yaitu sistem pendidikan yang memadukan
antara pendidikan nasional (proses belajar mengajar untuk tercapainya
tujuan pendidikan) dengan pendidikan pesantren, maksudnya memadukan
kurikulum 2013 dengan bidang studi agama (Kurikulum Pesantren). Hal
tersebut dikarenakan dalam proses kegiatan belajar mengajar di sekolah ini
juga mempelajari Bahasa Arab dan Bahasa Inggris yang bertujuan untuk
mencetak generasi yang berpikiran luas dan mampu memberikan solusi
terhadap tantangan zaman.
1 Dokumentasi, Kurikulum Madrasah Aliyah Ummul Qura, tahun 2018, h. 15
2 Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2008) h. 123
41
Jadi sistem pendidikan di MA Ummul Qura yaitu sistem pendidikan
terpadu, memadukan antara sistem pedidikan nasioanal dengan sistem
pendidikan pesantren. Karena mata pelajaran yang bersifat umum dan mata
pelajaran pondok pesantren di terapkan secara bersamaan. Adapun jadwal
kegiatan Belajar Mengajar MA Ummul Qura sebagai berikut:
Tabel 4.1
Jadwal Kegiatan Belajar Mengajar MA Ummul Qura
Waktu Kegiatan
07.30 – 09.30
09.30 – 10.00
10.00 – 12.00
12.00 - 13.00
13.00 – 14.00
Belajar Formal
Istirahat
Belajar Formal
Istirahat
Belajar Formal
Sumber: Rosyadi Syamubi, Tata Uaha MA Ummul Qura, (wawancara dilakukan
pada 13 September 2019, pukul 09.00)
Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di MA Ummul Qura
di mulai pukul 07:30 sampai 09:30 kemudian pada pukul 09:30 sampai
10:00 istirahat untik diisi dengan shalat duha bersama. Pukul 10:00 sampai
12:00 untuk kembali ke dalam kelas untuk mengikuti kegiatan belajar
mengajar. Pukul 12:00 sampai 13:00 istirahat untuk melaksanakan shalat
dzuhur bersama dan makan siang. Pukul 13:00 sampai 14:30 masuk ke kelas
untuk melanjutkan kegiatan belajar dan mengajar.
5. Kegiatan Ekstrakurikuler
Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegaiatan yang dilakukan di luar
jam pelajaran baik dilaksanakan di sekolah maupun di luar sekolah dengan
maksud untuk lebih memperkaya dan memperluas wawasan pengetahuan
dan kemampuan yang telah dimilikinya dari berbagai bidang studi. Adapun
jadwal kegiatan Kegiatan ekstrakurikuler MA Ummul Qura sebagai berikut:
42
tabel 4.2
Jadwal Kegiatan Ekstrakurikuler
No Jenis
Ekstrakurikuler
Waktu kegiatan
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu minggu
1. Pramuka
2. Drum Band
3. Angklung
4. Merawis
5. Hadrah
7. Olaraga
8. Silat
Sumber: Subhan Syamsuri, Koordinasi Ektrakurikuler, (wawancara
dilakukan pada 13 September 2019, pukul 09.30)
6. Sarana dan prasarana
Sarana dan Prasarana merupakan 2 kata yang tidak dapat dipisahkan.
Sarana adalah alat yang digunakan secara langsung untuk mencapai tujuan,
misalnya ruang kelas, buku, papan tulis, dan lainya. sedangkan prasarana
adalah alat tidak langsung yang digunakan untuk mencapai tujuan dalam
pendidikan, misalnyalokasi/tempat, bangunan sekolah, lapangan olaraga
dan lain sebagainya.3 Sehingga semua benda digunakan secara langsung
dalam kegiatan belajar mengajar agar berjalan dengan lancar dan efisien
dinamakan sarana. Sedangkan prasarana adalah segalah sesuatu yang
penunjang atau terselenggarahnya suatu proses.
3 Daryanto, Administrasi Pendidikan, (Jakarta: Reika Cipta, 2001), Cet. Ke 6, h.51
43
Adapun sarana dan prasarana di MA Ummul Qura terbagi ke dalam
beberapa jenis. Berikut urainya:
a. Jenis bangunan dan jumlah ruangan
Tabel 4.3
Jenis Bangunan Dan Jumlah Ruangan
No Jenis Bangunan Jumlah
Ruangan
1. Ruang Kelas 6
2. Ruang Kepala Madrasah 1
3. Ruang Guru 1
4. Ruang Tata Usaha 1
5. Laboratorium Bahasa 1
6. Laboratorium Komputer 1
7. Laboratorium IPA 1
8. Ruang Perpustakaan 1
9. Toilet Guru 2
10. Toilet siswa 3
11. Ruang Bimbingan Konseling (BK) 1
12. Gedung Serba Guna (Aula) 1
13. Ruang OSIS 1
14. Masjid/Mushola 1
15. Kamar Asrama Siswa (Putra) 8
16. Kamar Asrama Siswi (Putri) 8
Sumber: Khusnul Mubarak, Waka Sarana dan Prasaran, (wawancara
dilakukan pada 13 September 2019, pukul 09.40)
Dari sarana dan prasarana yang sudah disebutkan menurut saya
fasilitas di MA Ummul Qura sudah sangat baik untuk menunjang
pembelajaran di sekolah dan sudah memenuhi standarisari sarana dan
prasarana.
44
b. Sarana dan Prasarana Pendukung Pembelajaran
Tabel 4.4
Sarana dan Prasarana Pendukung Pembelajaran
No. Jenis SARPRAS Jumlah
1. Kursi Siswa 95
2. Meja Siswa 95
3. Kursi Guru di Ruang Kelas 6
4. Meja Guru di Ruang Kelas 6
5. Papan Tulis 6
6. Lemari di Ruang Kelas 6
7. Komputer/Laptop di Lab. Komputer 10
8. Bola Sepak 2
9. Bola Voli 2
Sumber: Khusnul Mubarak, Waka Sarana dan Prasaran, (wawancara
dilakukan pada 13 September 2019, pukul 09.40)
Dari tabel 4.4 dapat disimpulkan bahwa sarana dan prasarana di MA
Ummul Qura bisa dibilang sudah lengkap untuk proses pembelajaran.
Karena sarana dan prasarana yang umum digunakan oleh siswa dalam
kondisi yang baik dan lengkap.
c. Sarana dan Prasarana Pendukung Lainya
Tabel 4.5
Sarana dan Prasarana Pendukung Lainya
No. Jenis SARPRAS Jumlah
1. Komputer (di luar yang ada di Lab.Komputer) 2
2. Printer 2
3. Mesin Fotocopy 1
4. Mesin Scanner 1
5. LCD Proyektor 1
45
6. Layar (Screen) 1
7. Lemari Arsip 2
8. Kotak Obat 2
9. Pengeras Suara 1
Sumber: Khusnul Mubarak, Waka Sarana dan Prasaran, (wawancara
dilakukan pada 13 September 2019, pukul 09.40)
Dapat disimpulkan bahwa sarana dan prasaran pendukung lainya
sudah sesuai dengan standarisasi di sekolah.
7. Keadaaan Guru
a. Keadaan Guru
Guru merupakan faktor yang sangat penting dalam suatu lembaga
pendidikan, karena seorang guru dalam ruang geraknya maupun
aktifitasnya selalu diperhatikan oleh siswa. berdasarkan data yang
dikumpulkan melalui observasi dapat diketahui bahwa sebagian dari
guru MA Ummul Qura memiliki ltar belakang pendidikan Sarjana (S1)
dan sarjana (S2). Adapun rinciannya yaitu sebagai berikut:
Tabel 4.6
Keadaan Guru di MA Ummul Qura
No. Nama Jabatan Pendidika
n
Bid.Studi
1. Hj. Uswatun Chasanah, S. Ag,
MA
Waka.
Kesiswaan
S2 - Qur’an Hadis
- Bahasa Arab
2. Mukhalip, S.Ag Kepala
Sekolah
S1 - Fiqih
- Imrity
3. Ibnu Suwanto, S.Ag Guru S1 Geografi
4. Abdul Aziz, S. Ag, M.Pd.I Guru S2 Sejarah
5. Siti Nuriah, M.Pd Guru BP/BK S2 Hidayatul Aziya
6. Rosyadi Syamubi, M. Pd. I Guru S2 Bahasa Indonesia
7. Abdul Ghoni, S. Ag Guru S1 PPKN
8. Narojak, S. Ag Guru S1 Geografi
46
9. Mu,min, SE Wali kelas S1 Ekonomi
10. Endang Astuti, S. Pd Guru S1 Bahasa Indonesia
11. Khusnul Mubarok, S. Pd Guru S1 Penjaskes
12. Yeni Uswatun Hasanah,
S. Si
Guru S1 IPA
13. Mu’min, SE Guru S1 Ekonomi
14. Lela Nurlela, S. Si Guru S1 Matematika
15. Mawar Dani, SE Wali Kelas S1 Bahasa Ingris
16. Drs. Oding Guru S3 Sosiologi
17. Naripudin, S. Pd Guru S1 - Bahasa inggris
- TIK
18. Muhammad Soim, SQ, S. Sy,
MA
Wali Kelas S2 Bahasa Arab
19. Sahrudin, S. Pd. I Guru S1 Aqidah Akhlak
20. Agus Arif Adha, S. Ud
Guru
S1 SKI
Sumber: Dokumentasi, Kurikulum Madrasah Aliyah Ummul Qura, tahun 2018,
Lampiran 1
B. Deskripsi Data
Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data pada dua variabel
menggunakan angket. Angket yang digunakan terdiri dari 20 pertanyaan untuk
variabel (Kedisiplinan Kerja Guru) dan 20 Pertanyaan untuk variabel (Motivasi
Belajar) dengan 4 alternatif pilihan jawaban yaitu: SL (Selalu), S (Sering), KD
(Kadang-kadang), TP (Tidak Pernah).
Berikut ini adalah hasil pengelolahan daya yang telah dilakukan yaitu
sebagai berikut:
47
1. Data Variabel X (Kedisiplinan Kerja Guru)
Tabel 4.7
Hasil Angket Variabel X (Kedisiplinan Kerja Guru)
Responden
Hasil Angket Variabel X (Kedisiplinan Kerja Guru)
Skor Soal No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Total
1 2 4 3 4 4 3 2 3 3 4 3 3 2 3 2 3 4 3 2 4 62
2 3 4 2 4 4 3 3 2 4 3 3 4 3 3 3 2 2 3 3 3 63
3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 3 71
4 3 4 4 3 2 4 4 3 2 4 3 2 3 4 3 4 2 4 4 2 68
5 2 2 2 2 3 2 2 3 1 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 48
6 4 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 2 2 1 3 3 3 2 3 4 59
7 3 1 2 2 3 1 3 2 3 2 4 2 1 2 3 3 2 1 2 4 53
8 4 3 3 3 4 3 4 3 2 3 4 3 3 3 2 4 3 3 4 4 73
9 2 1 3 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 3 3 2 1 1 2 2 44
10 3 2 1 3 2 3 1 1 3 2 3 3 3 1 1 1 2 3 2 2 52
11 4 2 2 3 2 3 2 2 1 3 3 3 3 2 2 3 2 3 2 2 60
12 4 2 3 2 3 2 2 2 2 3 1 2 2 3 2 2 2 2 2 3 58
13 3 2 3 1 3 3 2 1 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 1 3 56
14 4 3 1 3 3 3 3 1 2 3 2 3 3 1 3 3 2 3 3 3 66
15 3 4 4 4 3 4 3 4 2 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 85
16 4 3 3 3 3 3 3 1 2 3 2 3 3 3 3 3 1 3 3 3 71
17 3 1 2 1 3 1 2 1 2 2 3 1 1 2 2 2 1 1 1 2 51
18 3 4 2 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 2 4 4 4 4 4 2 87
19 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 88
20 2 2 3 2 4 2 4 1 2 2 3 2 2 3 3 3 1 2 3 3 69
21 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 97
22 2 4 4 4 2 4 2 3 3 4 3 4 2 4 3 2 2 4 2 2 82
23 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 78
24 2 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 97
25 2 3 4 3 3 3 2 2 2 3 2 3 2 4 2 2 2 3 2 3 77
26 2 3 2 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 2 4 4 4 3 4 3 91
27 2 2 4 3 4 3 3 3 3 2 4 3 2 4 3 3 3 3 2 4 87
28 3 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 4 2 3 4 4 2 3 98
29 3 3 3 3 4 3 2 4 4 3 4 3 3 3 2 2 4 3 2 3 90
30 2 4 2 3 3 4 4 3 3 4 4 3 2 2 4 4 3 3 3 3 93
31 3 3 2 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 4 91
32 2 2 2 1 4 2 4 1 2 2 2 1 2 4 2 4 1 2 4 4 80
33 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 2 4 108
34 2 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 4 96
35 2 4 4 4 4 4 3 4 2 3 2 4 4 4 3 3 3 4 3 4 103
36 2 4 3 4 3 4 2 2 4 4 4 4 4 3 2 2 2 4 2 3 98
37 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 100
38 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 116
39 2 2 3 2 4 2 2 4 4 3 4 2 2 3 2 2 3 2 1 2 90
40 2 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 2 4 4 3 4 3 4 3 3 106
48
2. Data Variabel Y (Motivasi Belajar)
Tabel 4.8
Hasil Angket Variabel Y (Motivasi Belajar)
Responden
Hasil Angket Variabel X (Motivasi Belajar)
Skor Soal No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Total
1 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 71
2 3 4 4 4 3 3 2 2 4 3 4 4 3 3 4 2 2 3 3 3 65
3 4 4 3 3 2 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 2 3 4 68
4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 4 3 4 3 3 3 4 66
5 3 2 3 3 3 1 4 3 1 3 3 2 1 2 2 2 3 3 1 3 53
6 2 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2 2 2 57
7 2 4 2 2 3 2 2 2 4 3 3 4 4 2 4 2 2 3 2 3 62
8 3 2 3 3 4 3 3 3 2 2 2 4 3 3 2 3 2 4 3 3 65
9 3 2 2 1 3 2 4 1 2 3 3 2 2 2 3 2 3 3 2 3 57
10 2 3 1 1 1 2 2 1 1 2 2 3 2 1 3 1 2 1 2 2 45
11 3 2 3 3 2 3 3 1 1 3 3 3 3 3 2 4 3 2 3 3 64
12 2 1 1 2 3 2 2 1 1 1 4 1 2 2 1 2 2 3 2 4 51
13 4 2 3 1 4 3 4 1 2 4 4 2 3 2 2 2 4 3 3 4 70
14 3 1 2 1 3 2 3 1 1 3 3 2 2 1 2 3 3 3 3 3 59
15 2 3 4 4 3 2 2 4 3 2 2 3 2 4 3 2 4 3 2 2 71
16 3 2 1 1 3 3 3 1 1 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 62
17 3 2 2 1 3 3 3 1 2 4 4 3 3 1 2 3 3 3 3 4 70
18 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 87
19 2 4 4 4 4 2 2 4 4 2 2 4 2 3 4 3 3 4 2 2 80
20 4 4 1 2 4 4 4 1 1 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 87
21 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 97
22 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 2 3 2 3 3 82
23 4 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 2 4 3 4 4 92
24 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 95
25 2 2 2 3 2 3 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 70
26 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 106
27 3 4 3 3 4 2 3 3 4 3 3 4 2 2 3 3 4 4 3 3 90
28 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 97
29 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 1 4 4 4 4 103
30 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 95
31 3 3 4 4 4 2 3 4 3 2 4 3 2 2 3 3 3 4 3 4 94
32 1 1 1 1 4 3 1 1 1 2 2 2 3 2 2 4 2 4 1 2 72
33 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 111
34 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 103
35 2 2 4 4 4 2 2 4 2 2 2 2 2 4 2 3 1 2 1 2 84
36 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 2 3 3 3 3 101
37 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 105
38 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 109
39 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 115
40 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 2 2 4 4 109
49
C. Uji Instrumen
Sebelum melakukan analisis data untuk mengetahui hasil penelitian, maka
penelitian terlebih dahulu menguji instrumen penelitian. Dalam penelitian ini,
peneliti melakukan Uji Instrumen terhadap kelas XI di MA Ummul Qura
dengan jumlah Responden 40 siswa. Pengujian ini dilakukan dengan tujuan
untuk memperoleh tingkat validitas dan tingkat realibilitas, berikut penjabaran
hasil Uji tes Instrumen :
1. Uji Validitas
a) Kedisiplinan Kerja Guru
Uji validitas dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur valid
atau tidaknya butir-butir soal angket dari dua variabel yaitu variabel
kedidiplinan kerja guru dan variabel motivasi belajar. Berdasarkan uji
coba angket penelitian tentnag kedisiplinan kerja guru yang terdiri dari
20 butir pertanyaan, setelah diuji cobakan pada 40 siswa kemudian
dianalisis dengan menggunakan uji validitas product moment. Hasil
pengujian validitas terdapat 20 butir pertanyaan ditunjukan pada tabel
di bawah ini:
Tabel 4.9
Hasil Pengujian Validitas Kedisiplinan Kerja Guru
Item
Soal
Validitas
Rxy (r hitung) r tabel Kesimpulan
1 0,377 0,312 VALID
2 0,633 0,312 VALID
3 0,418 0,312 VALID
4 0,618 0,312 VALID
5 0,503 0,312 VALID
6 0,702 0,312 VALID
7 0,468 0,312 VALID
8 0,710 0,312 VALID
9 0,597 0,312 VALID
50
10 0,628 0,312 VALID
11 0,521 0,312 VALID
12 0,557 0,312 VALID
13 0.570 0,312 VALID
14 0,469 0,312 VALID
15 0,479 0,312 VALID
16 0,540 0,312 VALID
17 0,612 0,312 VALID
18 0,692 0,312 VALID
19 0,363 0,312 VALID
20 0,370 0,312 VALID
Berdasarkan hasil uji validitas tentang kedisiplinan kerja
guru di atas menunjukkan bahwa semua (20) item pertanyaan
memiliki koefesien validitas lebih dari 0.312 maka instrumen
tersebut dinyatakan valid sehingga dapat digunakan alat untuk
penelitian.
b) Motivasi Belajar
Berdasarkan uji coba angket penelitian motivasi belajar yang terdiri
dari 20 butir pertanyaan, setelah diuji coba pada 40 siswa kemudian
dianalisis menggunakan uji validitas product moment.
Hasil pengujian validitas motivasi belajar terhadap 20 butir
pertanyaan ditunjukan pada tabel di bawah ini :
51
Tabel 4.10
Hasil Pengujian Validitas Motivasi Belajar
Item
Soal
Validitas
Rxy (r hitung) r tabel Kesimpulan
1 0,499 0,312 VALID
2 0,583 0,312 VALID
3 0,652 0,312 VALID
4 0,591 0,312 VALID
5 0,484 0,312 VALID
6 0,657 0,312 VALID
7 0,409 0,312 VALID
8 0,699 0,312 VALID
9 0,636 0,312 VALID
10 0,477 0,312 VALID
11 0,396 0,312 VALID
12 0,594 0,312 VALID
13 0,497 0,312 VALID
14 0,576 0,312 VALID
15 0,610 0,312 VALID
16 0,378 0,312 VALID
17 0,381 0,312 VALID
18 0,486 0,312 VALID
19 0,609 0,312 VALID
20 0,373 0,312 VALID
Berdasarkan hasil uji validitas tentang motivasi belajar di atas
menunjukkan bahwa semua (20) item pertanyaan memiliki koefesien
validitas lebih dari 0.312 maka instrumen tersebut dinyatakan valid
sehingga dapat digunakan alat untuk penelitian.
52
2. Uji Reliabilitas
Dari item-item pertanyaan yang ditanyakan valid dalam anlisis
validitas instrumen. Maka untuk selanjutnya dilakukan uji reliabiltas
instrumen. Tolak ukur derajat reliabilitas dapat dilihat apabila koefisien
reliabiltas (r)>0,6
a) Kedisiplinan Kerja Guru
Tabel 4.11
Hasil Uji Reliabilitas Variabel X
Berdasarkan tabel di atas hasil uji reliabilitas pada variabel X
menunjukkan bahwa 20 butir pernyataan kuisioner semuanya
menunjukkan reliabel, hal ini dibuktikan dari hasil perhitungan Alpha
Cronbach’s terhadap variabel di atas yaitu 0,919 melebihi angka
standar yang ditetapkan yaitu sebesar 0,6 maka dapat disimpulkan
bahwa semua pernyataan yang telah di ujicobakan dapat diterima dan
di anggap reliabel dengan tingkat sangat tinggi.
b) Motivasi Belajar
Tabel 4.12
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y
Dari tabel di atas hasil uji reliabilitas pada variabel Y menunjukkan
bahwa 20 butir pernyataan kuisioner semuanya menunjukkan reliabel,
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.919 20
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.924 20
53
hal ini dibuktikan dari hasil perhitungan Alpha Cronbach’s terhadap
variabel di atas yaitu 0,924 melebihi angka standar yang ditetapkan
yaitu sebesar 0,6 maka dapat disimpulkan bahwa semua pernyataan
yang telah di ujicobakan dapat diterima dan di anggap reliabel dengan
tingkat sangat tinggi.
3. Uji Prasyarat Analisis
a. Uji Normalitas
Pada penggunaan statistik parametrik mangharuskan data setiap
variabel yang akan dianalisis harus berdistribusi normal. Pada penelitian
ini uji normalitas dilakukan dengan menggunakan uji statistik
Kolmogrov-Smirnov memiliki asumsi bahwa data berdistribusi normal
jika tingkat kesalahan 5% atau 0,05. Adapun hasil uji normalitas data
adalah sebagai berikut.
Tabel 4.13
Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Kedisiplinan
Kerja Guru Motivasi Belajar
N 40 40
Normal Parametersa,b Mean 79.05 80.98
Std. Deviation 18.815 19.447
Most Extreme Differences Absolute .114 .153
Positive .078 .153
Negative -.114 -.098
Test Statistic .114 .153
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d .020c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
54
Dari hasil uji normalitas menggunakan Kolmogorof-Smirnov di
atas maka dapat ditarik kesimpulan, data pada variabel X (kedisiplinan
kerja guru) dan variabel Y (motivasi belajar siswa) memiliki nilai
signifikansi Kolmogorof-Smirnov masing-masing sebesar 0,200 dan
0,020, karena nilai signifikansi Kolmogorof-Smirnov lebih besar dari
0,05, maka data berdistribusi normal.
Sedangkan hasil pengujian dengan menggunakan grafik
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual pada SPSS versi
23, yaitu :
Gambar 4.1
Hasil Uji Normalitas Variabel X (Kedisiplinan Kerja Guru)
55
Dari hasil diagram di atas, tergambar jelas bahwa titik-titik
yang menyebar mengikuti garis diagonal. Maka dari itu, dapat di
tarik kesimpulan bahwa data berdistribusi normal.
b. Uji Linearitas
Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel
mempunyai hubungan yang linear secara signifikan atau tidak. Berikut
ini hasil uji linearitas pada SPSS versi 23, yaitu:
Tabel 4.14
Hasil Uji Linearitas
Berdasarkan hasil Output di atas, maka dasar pengambilan
keputusannya adalah:
1) Berdasarkan nilai signifikansi
Diperoleh nilai signifikansi = 0,063. Yang artinya 0,063 > 0,05,
Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan linear antara
variabel X (kedisiplinan kerja guru) dan variabel Y (motivasi
belajar).
2) Berdasarkan nilai F
ANOVA Table
Sum of
Squares
D
f
Mean
Square F Sig.
Motivasi Belajar *
Kedisiplinan
Kerja Guru
Between
Groups
(Combined) 14572.47
5
3
3 441.590 15.012 .001
Linearity 11343.08
1 1
11343.08
1
385.60
1 .000
Deviation
from
Linearity
3229.394 3
2 100.919 3.431 .063
Within Groups 176.500 6 29.417
Total 14748.97
5
3
9
56
Diperoleh nilai Fhitung = 3,431 sedangkan Ftabel dicari berdasarkan
hasil output di atas yaitu:
df 1 = k- 1 = 2 - 1 = 1
df 2 = n- k = 40 – 2 = 38
maka diperoleh nilai df 1 =1 dan df = 38. Kemudian cari pada tabel
distribusi F 0,05 maka ditemukan nilai Ftabel = 3,20 yang artinya
Fhitung ( 0,063) < Ftabel (3,20) maka terdapat hubungan linear variabel
X (kedisiplinan kerja guru) dan variabel Y (motivasi belajar)
4. Uji Hipotesis
a. Analisis Regresi Linear Sederhana
Uji regresi linear sederhana ini bertujuan untuk mengukur besarnya
pengaruh satu variabel bebas atau variabel X terhadap variabel terikay
atau variabel Y.
Berikut ini adalah hasil uji regresi linear sederhana dengan
menggunakan SPSS versi 23, yaitu :
Tabel 4.15
Hasil Uji Analisis Regresi Linear Sederhana
9Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 9.322 6.543 1.425 .162
Kedisiplinan Kerja Guru .906 .081 .877 11.250 .000
a. Dependent Variable: Motivasi Belajar
Sumber: Hasil olah data penelitian
Rumus regresi linear sederhana:
Y’ = a + bX
Berdasarkan hasil output di atas, dapat diketahui bahwa :
Y = 9.322 + 906 X
57
Berdasarkan hasil regresi linear sederhana pada tabel 4.16 antara
Kedisiplinan Kerja Guru (X) terhadap Motivasi Belajar Siswa (Y)
diketahui bahwa nilai konstanta sebesar Y = 9.322 + 906 X. Dimana Y
adalah Motivasi Belajar Siswa. dari persamaan tersebut dapat dianalisis
beberapa hal, antara lain:
1) Nilai konstanta dari Unstandardized Coefficients. Dari output di atas
nilainya sebesar 9.322. maka ini angka konstanta yang mempunyai
arti bahwa jika tidak ada kedisiplinan kerja guru (X), Maka nilai
konstanta Motivasi Belajar (Y) adalah sebesar 9.322.
2) Nilai koefisien regresi. Nilainya sebesar 906. Angka ini
mengandung arti bahwa setiap penambahan 1% tingkat Kedisiplinan
Kerja Guru (X), maka Motivasi Belajar (Y) adalah sebesar 906
Karena nilai koefisien regresi bernilai positif (+), maka
dengan demikian dapat dilakukan bahwa Kedisiplinan Kerja Guru
(X) berpengaruh positif terhadap Motivasi belajar (Y). Sehingga
persamaan regresinya adalah Y = 9.322 + 906 X.
b. Uji Parsial (Uji t)
Uji hipotesis atau uji pengaruh berfungsi untuk mengetahui apakah
koefisien regresi tersebut signifikan atau tidak. Berdasarkan hasil tabel
4.16 diketahui dengan langka-langka pengujian sebagai berikut
1) Membandingan Thitung dengan Ttabel
a) Penentuan Thitung
nilai Thitung didaptkan dari hasil output pada tabel 4.16 sebesar
11,250
b) Penentuan Ttabel
Ttabel dapat dilihat pada statistik dengan nilai signifikan 0,05.
Dengan derajat kebebasan (df) n-2 = 40-2 = 38. Didapat nilai
Ttabel 0,320.
c) Kriteria Pengujian
(1) Jika Thitung < Ttabel, maka HO diterima
(2) Jika Thitung > Ttabel, maka HO ditolak
58
d) Kesimpulan
Dapat diketahui bahwa Jika Thitung (11.250) > Ttabel (0,320), HO
ditolak, jadi dapat disimpukan bahwa terdapat pengaruh antara
kedisiplinan kerja guru terhadap motivasi belajar siswa.
2) Kriteria Pengujian
a) Nilai signifikansi
Nilai signifikansi di dapatkan hasil output tabel 4.16 sebesar
0,000
b) Kriteria Pengujian
(1) Apabila sig > ɑ (0,05), maka HO diterima dan HI ditolak
(2) Apabila sig < ɑ (0,05), maka HO ditolak dan HI diterima
c) Kesimpulan
Dapat diketahui bahwa nilai sig (0,000) < ɑ (0,05), maka HO
ditolak dan HI diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat
pangaruh antara kedisiplinan kerja guru terhadap motivasi
belajar.
c. Koefisien Determinasi
Untuk mengetahui besarnya pengaruh kedisiplinan kerjaa guru (X)
terhadap motivasi belajar (Y) dalam analisis regresi linear sederhana,
dapat dilihat pada R yang terdapat pada output SPSS versi 23 yaitu:
Tabel 4.16
Hasil Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .877a .769 .763 9.467
a. Predictors: (Constant), Kedisiplinan Kerja Guru
b. Dependent Variable: Motivasi Belajar
59
Dari hasil output di atas, diketahui nilai koefisien determinasi (R
Square) sebesar 0,769 ( nilai 0,769 adalah pengkuadratan dari koefisien
korelasi atau R, yaitu 0,877 × 0,877 = 0,769. Angkah tersebut
mengandung arti bahwa kedisiplinan kerja guru berpengaruh terhadap
motivasi belajar siswa sebesar 76,9%. Sedangkan sisanya (100% -
76,9% = 23,1%) dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti.
5. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil temuan yang dilakukan peneliti terkait
Kedisiplinan Kerja Guru ialah guru memiliki pengaruh yang sangat besar
terhadap proses pembelajaran. Untuk menjalankan tugasnya seorang guru
tidak bekerja sendiri. Seorang guru membutuhkan kerja sama dengan guru
yang lain, orang tua siswa untuk mencapai tujuan sekolah. Dalam
meningkatkan motivasi belajar siswa dapat dipengaruhi oleh kedisiplinan
kerja guru itu sendiri, sehingga dalam pelaksanaanya pembelajaran hal yang
penting diperhatikan yaitu tingka laku guru dalam proses belajar mengajar
di kelas. seorang guru harus menerapkan cara atau teknik dalam
menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa sehingga dapat menarik
perhatian siswa dan akan memberikan dorongan siswa untuk termotivasi
belajar.
Kedisiplinan kerja guru di MA Ummul Qura sudah baik sehingga
berpengaruh kepada motivasi belajar siswa. Tolok ukurnya adalah
ketercapainya indikator-indikator kedisiplinan kerja seperti : disiplin
terhadap waktu pembelajaran, disiplin pada proses pembelajaran, sikap guru
terhadap disiplin kerja, ketertiban kegiatan. 1) Indikator disiplin terhadap waktu,
dapat diketahui dari hasil perntanyaan tentang kedisiplinan waktu bahwa guru di
MA Ummul Qura sudah disiplin dalam menggunakan waktu pembelajaran,
misalnya saat jam pelajaran dimulai guru tepat waktu masuk ke kelas untuk
memulai jam pelajaran. 2) Indikator disiplin pada proses pembelejaran, guru di
sekolah sudah rapi dan teratur, mulai dari menyiapkan RPP, Silabus, KKM, (untuk
lebih jelas terkait RPP, silabus, KKM dapat di lihat di lampiran 1),
60
menggunakan berbagai metode dalam mengajar di kelas, menciptakan kelas yang
kondusif, memberikan arahan dan motivasi kepada siswa. 3) Sikap guru terhadap
disiplin kerja, sikap guru di MA Ummul Qura menurut saya sudah sopan dan baik.
Karena dilihat dari sikap guru saat mengajar di kelas, guru memperlakukan siswa
dengan baik dan adil, dan memberikan aturan tertentu agar pembelajaran di kelas
berjalan dengan kondusif dan sesuai tujuan. 4) Ketertiban kegiatan, kegiatan guru
di MA Ummul Qura sudah tertib, karena guru selalu mencatat kehadiran siswa,
melakukan pertemuaan di sekolah atau kegiatan lainya, dan setiap tahun
melakukan study tour untuk menambah wawasan dan pengetahuan siswa.
Berdasarkan hasil analisis, angket yang disebarkan kepada
responden yaitu mengenai Kedisiplinan Kerja Guru dan Motivasi Belajar
Siswa. Dalam penelitian ini menyebutkan bahwa terdapat pengaruh yang
signifikan anatara kedisiplinan kerja guru terhadap motivasi belajar siswa
di MA Ummul Qura.
Menurut uji Validitas dan Reliabilitas dengan menggunakan angket
Kedisiplinan Kerja guru sebanyak 20 pernyataan valid. Sedangkan nilai
koefisien Alpha sebesar 0,919 > 0,60 maka dapat dikatakan data tersebut
reliabel. Sedangkan uji validitas dari angket Motivasi Belajar sebnayak 20
pernyataan valid. Untuk nilai Alpha sebesar 0,924 > 0,60 maka dapat
dikatakan data tersebut dapat diterima dan dinyatakan reliabel.
Berdasarkan hasil penelitian untuk mengetahui pengaruh dari
Kedisiplinan Kerja guru terhadap Motivasi Belajar memiliki hasil yang
positif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kedisiplinan Kerja guru
berpengaruh terhadap Motivasi Belajar. Hal tersebut telah dibuktikan
melalui beberapa pengujian hipotesis yang sama dengan variabel
sebelumnya yaitu Uji T, Uji Regresi Linear Sederahana dan Uji Koefisien
Determinasi. Uji T juga dapat diketahui bahwa nilai sig (0,000) < ɑ (0,05),
maka HO ditolak dan HI diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat
pangaruh antara kedisiplinan kerja guru terhadap motivasi belajar. Secara
koefisien determinasi menunjukkan hasil sebesar 76,9% untuk pengaruh
Kedisiplinan Kerja guru terhadap Motivasi Belajar Siswa. Sedangkan untuk
pengujia statistik (uji regresi linear sederhana), hasil nilai Thitung (11.250) >
61
Ttabel (0,320), dan nilai signifikansi sebesar sebesar 0,000. Dengan kriteria
pengujian Thitung > Ttabel dan signifikan < 0,05 maka HO ditolak, jadi dapat
disimpukan bahwa terdapat pengaruh antara kedisiplinan kerja guru
terhadap motivasi belajar siswa.
Sedangkan faktor lain sebesar 23,1% dipengarui oleh faktor lain,
misalnya faktor motivasi dari siswa itu sendiri kemudian faktor sarana dan
prasarana yang memberikan semangat dalam belajar dan faktor lainya yang
dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Dengan demikian, berdasarkan
hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti dapat disimpulkan bahwa
terdapat pengaruh yang signifikan anatara kedisiplinan kerja guru terhadap
motivasi belajar siswa di MA Ummul Qura.
62
62
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penelitian yang telah dilaksanakan ini berhasil memberikan kesimpulan
bahwa terdapat pengaruh antara Kerja Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa
Kelas XI MA Ummul Qura. Hal ini dibuktikan dengan beberapa perhitungan,
dianatranya
1. Kedisiplinan kerja guru terhadap motivasi belajar siswa di MA Ummul
Qura memiliki pengaruh yang besar yaitu 76,9% dan sisanya 23,1%
dipengarui oleh faktor lainnya.
2. Hasil perhitungan regresi linear sederhana menghasilkan angka koefisien
sebesar 906 yang di interprestasikan anatara kedisiplinan kerja guru
terhadap motivasi belajar siswa memiliki pengaruh yang positif.
3. Dari hasil Thitung (11.250) > Ttabel (0,320), dan nilai signifikansi sebesar
sebesar 0,000. Dengan kriteria pengujian Thitung > Ttabel dan signifikan <
0,05 maka HO ditolak, jadi dapat disimpukan bahwa terdapat pengaruh
antara kedisiplinan kerja guru terhadap motivasi belajar siswa di MA
Ummul Qura.
B. Saran
Ada beberapa saran yang penulis kemukakan yang kiranya dapat menjadi
masukan, guna meningkatkan motivasi belajar siswa di MA Ummul Qura
lebih baik lagi:
1. Kepada seluruh pihak penunjang proses pendidikan, dari dinas pendidikan
sampai pihak sekolah sebagai penyedia dan penyelenggara proses
pendidikan, harus bisa memperhatikan kebutuhan penunjang proses belajar
anak dari fisik maupun non fisik, dari yang terkecil sampai yang terbesar.
2. Hasil dari penelitian, peneliti melihat keadaan di sekolah yang diteliti
kurangnya ketersedian ruang baca yang nyaman diperpustakaan. Hal ini
menjadi evaluasi bagi sekolah, seharusnya ruang baca di perpustakaan
memiliki konsep yang menarik bagi anak dari mulai tata kelola, ruangan
63
yang bersih dan terutama tersedianya buku bacaan yang lengkap agar
siswa nyaman baca di perpustakaan.
3. Kepada pihak sekolah terutama guru diharapkan untuk menerima kritik
yang diberikan siswa karena bagaimanapun siswa juga memperhatikan
perkembangan sekolahnya. Hal ini menjadi tambahan bagi pihak sekolah
dalam mengevaluasi kekurangan yang ada di sekolah agar sekolah menjadi
lebih baik.
4. Kepada guru diharapkan untuk lebih memotivasi siswa agar motivasi
belajar siswa di sekolah lebih baik lagi dengan memberikan pujian atas
prestsi yang didapatnya, dengan menciptakan pembelajaran yang aktif,
inovati, kreatif, dan menyenangkan.
5. Kepada seluruh siswa agar lebih aktif dalam pembelajaran dan mengikuti
kegiatan yang diadakan oleh sekolah baik ekstrakulikuler maupun
intrakulikuler agar meningkatkan kualitas diri supaya menjadi anak
berprestasi.
61
DAFTAR PUSTAKA
Djamarah, Syaiful Bahri. Psikologi Belajar. Jakarta: Renika Cipta, 2015.
Daryanto. Administrasi Pendidikan. Jakarta: Reika Cipta, 2001.
Fathurrohman, Pupuh dan M. Sobri Sutikno. Strategi Belajar Mengajar.
Bandung:Refika Aditama, 2007.
Hasan, Iqbal. Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta: Bumi Aksara,
2004.
Hasbullah. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta, 1999.
Kompri. Manajemen Sekolah. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2015.
Malayu, Hasibuan. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara
2002.
Mangkunegara, Anwar Prabu. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan.
Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009.
Mulyasa, E. Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Kemandirian
Guru dan Kepala Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara, 2009.
Nandan, Supranto Limakrisna. Petunjuk Praktis Penelitian Ilmiah Untuk Menyusun
Skripsi, Tesis, dan Disertasi. Jakarta: Penerbit Mitra Wacana Media, 2013.
Parwati, Ni Nyoman, I Putu Pasek Suryawan, dan Ratih Ayu Apsari. Belajar dan
Pembelajaran. Depok: PT Raja Grafindo Persada, 2018.
Prastowo, Andi. Memahami Metode-metode Penelitian: Suatu Tinjauan Teoritis
dan Praktik. Jogjakarta: Arruzz Media, 2016.
Racmawati, Tutik dan Daryanto, Teori Belajar Dan Proses Pembelajaran Yang
Mendidik. Yogyakarta: Gava Media, 2015.
62
Sardiman. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 2012.
Slameto. Belajar dan Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka, 2010.
Siregar, Syofian. Statistik Deskriptif untuk Penelitian. Jakarta: Rajagrafindo
Persada, 2011.
Sukmadinata, Nana Syaodih. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2003.
Suhana, Cucu. Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung: PT Refika Aditama, 2009.
Sugiyono. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: CV Alfabeta, 2006.
Supriyanto, Acmad Sani. dan Vivin Maharani, Metodologi Penelitian Manajemen
Sumber Daya Manusia. Malang: UIN-Maliki Press, 2012.
Susanto, Ahmad. Manajemen Peningkatan Kinerja Guru. Jakarta: Kencana, 2016.
Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010.
Uno, Hamzah B. Teori Motivasi dan Pengukuranya. Jakarta: PT Bumi Aksara
2008.
Akila. 2017. Pengaruh Insentif dan Pengawasan Terhadap Produktifitas Kerja
Karyawan Pada CV. Vassel Palembang. eJournal Ecoment Global. 2(2), 41.
Sri, Nugraheni Aninditya, dan Ratna R. 2016. Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap
Knerja Guru di MI Al Islam Tempel dan MI Ihsan Medari, Jurnal: Pendidikan
Madrasah. 1(2), 279.
Yasin, Srinalia. 2015. Faktor-faktor Penyebab Rendahnya Kinerja Guru dan
Korelasinya Terhadap Pembinaan Siswa, Jurnal: Ilmiah Didaktika, 15(2), 196-
197
63
Barkah, Ari. 2015 Pengembangan Program Bimbingan Belajar Berdasarkan
Motivasi Belajar Peserta Didik SMA.
(https://id.scribd.com/doc/268096851/Jurnal-Motivasi-Belajar) diakses
tanggal 1 Februari 2019
Natalia, Maria. 2011. Guru yang Baik, Guru yang Menginspirasi
(https://edukasi.kompas.com/read/2011/11/25/12345250/guru.yang.baik.guru.
yang.menginspirasi) diakses tanggal 16 Maret 2019
Raharjo, Sahid. 2019. Cara Melakukan Uji Linearitas dengan Program SPSS,
(diakses melalui web: www.spssindonesia.com) diakses 21 Juli 2019
Subulussalam. 2015. Disiplin Rendah Guru Bolos Ngajar Berbulan-bulan, (https://
www.google.com/amp/s/news.okezone.com/amp/2015/12/09/65/1263927/)
diakses 16 Maret 2019
Mukhalif S.H.I, Kepala Sekolah MA Ummul Qura, (wawancara dilakukan pada 30
Agustus 2018, pukul 14.00)
Dokumentasi, Kurikulum Madrasah Aliyah Ummul Qura, tahun 2018
64
BIODATA PENULIS
Widia Shintia Bella, lahir di
Palembang 13 Juni 1997, anak
pertama dari dua bersaudara dari
pasangan bapak Zainudin dan ibu
Yusro Aini. Alamat email penulis
yaitu: [email protected].
Jenjang pendidikan yang telah
ditempuh antara lain: SD Negeri 19
Lubuk layang, SMP Negeri 2
Nanjungan, MA Ummul Qura dan SI
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
jurusan Manajemen Pendidikan,
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan. Adapun motto hidup saya
adalah: “jadilah diri sendiri”.
65
LAMPIRAN-LAMPIRAN
66
Lampiran 1
Angket Uji Coba Variabel Kedisiplinan Kerja Guru
ANGKET KEDISIPLINAN KERJA GURU
NAMA :
KELAS :
Tujuan dari pengisian angket ini adalah untuk membantu saya dalam
meneliti tentang “Pengaruh Kedisiplinan Kerja Guru Terhadap Motivasi
Belajar Siswa”.
Para siswa, anda akan diberi angket yang berisi sejumlah pertanyaan dan
dimohon untuk dijawab dengan sejujur-jujurnya sesuai dengan keadaan
sebenarnya, nama anda akan dirahasiakan, serta hasilnya nanti tidak akan
mempengaruhi nilai prestasi anda. Atas kerja sama anda saya ucapkan terima kasih.
Petunjuk pengisian:
1. Sebelum mengerjakan pertnyaan-pertanyaan dibawah ini, hendaklah
membaca Basmalah
2. Apabila telah selesai mengerjakan, taruhlah angket ini di meja anda dan
baca Hamdalah
3. Bacalah terlebih dahulu pertanyaan-pertanyaan dengan seksama, sebelum
anda memulai menjawab
4. Jawablah pertanyaan-pertanyaan dengan memberi tanda silang (√) pada
pilihan jawaban.
67
No Pertanyaan SL S KD TP
1.. Guru senantiasa hadir tepat waktu pada saat
memulai jam pelajaran
2. Guru tidak tepat waktu saat jam pelajaran
berakhir
3. Guru membuat catatan setelah mengajar
4. Guru membuat laporan sesuai dengan
pelajaran
5. Guru senantiasa menyiapkan bahan ajar
sebelum mengajar
6. Guru memiliki berbagai metode
pembelajaran saat kegiatan belajar mengajar
7. Guru membuat suasana menyenangkan saat
menjelaskan pelajaran
8. Guru melaksanakan latihan jika, materi
pelajaran sudah disampaikan
9. Guru memberikan latihan, tetapi tidak
mengkoreksinya
10. Guru memberikan nilai sesuka hatinya
11. Guru memberikan motivasi kepada peserta
didik
12 Guru bersikap adil dalam memperlakukan
siswa di kelas
13 Guru berperilaku tidak adil kepada siswa
14. Guru berpakaian rapi saat mengajar di kelas
15. Guru tidak berperilaku sopan dalam
mengajar di kelas
16. Guru menegakkan peraturan tertentu agar
proses pembelajaran berjalan dengan
disiplin
17. Guru mengatur jadwal mengajar dalam
kegaiatan harian
18. Guru mengisi daftar hadir siswa sebelum
pelajaran dimulai
19. Guru tidak mengabsen siswa setiap kali
mengajar
20. Guru mempraktekkan materi pelajaran baik
di kelas maupun di lapangan
68
Lampiran 2
ANGKET KEDISIPLINAN MOTIVASI BELAJAR
NAMA :
KELAS :
Tujuan dari pengisian angket ini adalah untuk membantu saya dalam
meneliti tentang “Pengaruh Kedisiplinan Kerja Guru Terhadap Motivasi
Belajar Siswa”.
Para siswa, anda akan diberi angket yang berisi sejumlah pertanyaan dan
dimohon untuk dijawab dengan sejujur-jujurnya sesuai dengan keadaan
sebenarnya, nama anda akan dirahasiakan, serta hasilnya nanti tidak akan
mempengaruhi nilai prestasi anda. Atas kerja sama anda saya ucapkan terima kasih.
Petunjuk pengisian:
1. Sebelum mengerjakan pertnyaan-pertanyaan dibawah ini, hendaklah
membaca Basmalah
2. Apabila telah selesai mengerjakan, taruhlah angket ini di meja anda dan
baca Hamdalah
3. Bacalah terlebih dahulu pertanyaan-pertanyaan dengan seksama, sebelum
anda memulai menjawab
4. Jawablah pertanyaan-pertanyaan dengan memberi tanda silang (√) pada
pilihan jawaban.
Angket Motivasi Belajar
No Pertanyaan SL S KD TP
1. Saya termotivasi belajar, karena guru yang
mengajar tepat waktu
2. Saya termotivasi belajar, karena guru
mengajar menggunakan metode yang
menarik
3. Saya tidak termotivasi belajar kepada guru
yang telat datang ke kelas
69
4. Saya termotivasi belajar kepada guru yang
berpenampilan sopan
5. Saya tidak termotivasi belajar, karena guru
yang mengajar hanya dengan metode
ceramah
6. Saya termotivasi belajar, karena guru
menyampaikan pembelajaran yang
menyenangkan
7. Saya tidak termotivasi belajar, kepada guru
yang menjelaskan pelajaran seadanya saja
8. Saya tidak termotivasi belajar, karena guru
mengajar tidak sesuai jadwal
9. Saya tidak termotivasi belajar, karena guru
memperlakukan peserta didik secara tidak
adil
10. Saya kurang termotivasi belajar kepada guru
yang tidak menghargai pendapat siswa
11. Saya rajin belajar atas kemauan saya sendiri
12. Saya tidak belajar terlebih dahulu sebelum
mengikuti jam pelajaran
13. Saya termotivasi belajar karena tujuannya
untuk memperoleh nilai yang bagus
14. Saya termotivasi belajar karena dorongan
orang tua
15. Saya termotivasi belajar untuk lulus sekolah
agar bisa melanjutkan pendidikan perguruan
tinggi
16. Saya tidak termotivasi belajar karena
dorongan teman akrab
17. Saya termotivasi belajar karena dorongan
dari guru
18. Saya termotivasi belajar karena dapat
menunjang masa depan
19. Saya tidak termotivasi belajar dengan
pelajaran yang sulit
20. Saya termotivasi belajar karena ingin
membahagiakan kedua orang tua
70
Lampiran 3
No Responden Kedisiplinan Kerja
Guru
1 Responden 1 62
2 Responden 2 63
3 Responden 3 71
4 Responden 4 68
5 Responden 5 48
6 Responden 6 59
7 Responden 7 53
8 Responden 8 73
9 Responden 9 44
10 Responden 10 52
11 Responden 11 60
12 Responden 12 58
13 Responden 13 56
14 Responden 14 66
15 Responden 15 85
16 Responden 16 71
17 Responden 17 51
18 Responden 18 87
19 Responden 19 88
20 Responden 20 69
21 Responden 21 97
22 Responden 22 82
23 Responden 23 78
24 Responden 24 97
25 Responden 25 77
26 Responden 26 91
27 Responden 27 87
28 Responden 28 98
29 Responden 29 90
30 Responden 30 93
31 Responden 31 91
32 Responden 32 80
33 Responden 33 108
34 Responden 34 96
35 Responden 35 103
36 Responden 36 98
37 Responden 37 100
38 Responden 38 116
39 Responden 39 90
40 Responden 40 106
Data Skor Variabel X (Kedisiplinan Kerja Guru)
71
Lampiran 4
No Responden Motivasi Belajar
1 Responden 1 70
2 Responden 2 65
3 Responden 3 68
4 Responden 4 66
5 Responden 5 53
6 Responden 6 57
7 Responden 7 62
8 Responden 8 65
9 Responden 9 57
10 Responden 10 45
11 Responden 11 64
12 Responden 12 51
13 Responden 13 70
14 Responden 14 59
15 Responden 15 71
16 Responden 16 62
17 Responden 17 70
18 Responden 18 87
19 Responden 19 80
20 Responden 20 87
21 Responden 21 97
22 Responden 22 82
23 Responden 23 92
24 Responden 24 95
25 Responden 25 70
26 Responden 26 106
27 Responden 27 90
28 Responden 28 97
29 Responden 29 103
30 Responden 30 95
31 Responden 31 94
32 Responden 32 72
33 Responden 33 111
34 Responden 34 103
35 Responden 35 84
36 Responden 36 101
37 Responden 37 105
38 Responden 38 109
39 Responden 39 115
40 Responden 40 109
Data Skor Variabel Y (Motivasi Belajar)
72
Lampiran 5
Hasil Angket Variabel X (Kedisiplinan Kerja Guru)
Responden
Hasil Angket Variabel X (Kedisiplinan Kerja Guru)
Skor Soal No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Total
1 2 4 3 4 4 3 2 3 3 4 3 3 2 3 2 3 4 3 2 4 62
2 3 4 2 4 4 3 3 2 4 3 3 4 3 3 3 2 2 3 3 3 63
3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 3 71
4 3 4 4 3 2 4 4 3 2 4 3 2 3 4 3 4 2 4 4 2 68
5 2 2 2 2 3 2 2 3 1 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 48
6 4 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 2 2 1 3 3 3 2 3 4 59
7 3 1 2 2 3 1 3 2 3 2 4 2 1 2 3 3 2 1 2 4 53
8 4 3 3 3 4 3 4 3 2 3 4 3 3 3 2 4 3 3 4 4 73
9 2 1 3 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 3 3 2 1 1 2 2 44
10 3 2 1 3 2 3 1 1 3 2 3 3 3 1 1 1 2 3 2 2 52
11 4 2 2 3 2 3 2 2 1 3 3 3 3 2 2 3 2 3 2 2 60
12 4 2 3 2 3 2 2 2 2 3 1 2 2 3 2 2 2 2 2 3 58
13 3 2 3 1 3 3 2 1 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 1 3 56
14 4 3 1 3 3 3 3 1 2 3 2 3 3 1 3 3 2 3 3 3 66
15 3 4 4 4 3 4 3 4 2 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 85
16 4 3 3 3 3 3 3 1 2 3 2 3 3 3 3 3 1 3 3 3 71
17 3 1 2 1 3 1 2 1 2 2 3 1 1 2 2 2 1 1 1 2 51
18 3 4 2 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 2 4 4 4 4 4 2 87
19 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 88
20 2 2 3 2 4 2 4 1 2 2 3 2 2 3 3 3 1 2 3 3 69
21 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 97
22 2 4 4 4 2 4 2 3 3 4 3 4 2 4 3 2 2 4 2 2 82
23 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 78
24 2 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 97
25 2 3 4 3 3 3 2 2 2 3 2 3 2 4 2 2 2 3 2 3 77
26 2 3 2 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 2 4 4 4 3 4 3 91
27 2 2 4 3 4 3 3 3 3 2 4 3 2 4 3 3 3 3 2 4 87
28 3 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 4 2 3 4 4 2 3 98
29 3 3 3 3 4 3 2 4 4 3 4 3 3 3 2 2 4 3 2 3 90
30 2 4 2 3 3 4 4 3 3 4 4 3 2 2 4 4 3 3 3 3 93
31 3 3 2 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 4 91
32 2 2 2 1 4 2 4 1 2 2 2 1 2 4 2 4 1 2 4 4 80
33 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 2 4 108
34 2 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 4 96
35 2 4 4 4 4 4 3 4 2 3 2 4 4 4 3 3 3 4 3 4 103
36 2 4 3 4 3 4 2 2 4 4 4 4 4 3 2 2 2 4 2 3 98
37 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 100
38 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 116
39 2 2 3 2 4 2 2 4 4 3 4 2 2 3 2 2 3 2 1 2 90
40 2 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 2 4 4 3 4 3 4 3 3 106
73
Lampiran 6
Hasil Angket Variabel X (Motivasi Belajar)
Responden
Hasil Angket Variabel X (Motivasi Belajar)
Skor Soal No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Total
1 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 71
2 3 4 4 4 3 3 2 2 4 3 4 4 3 3 4 2 2 3 3 3 65
3 4 4 3 3 2 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 2 3 4 68
4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 4 3 4 3 3 3 4 66
5 3 2 3 3 3 1 4 3 1 3 3 2 1 2 2 2 3 3 1 3 53
6 2 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2 2 2 57
7 2 4 2 2 3 2 2 2 4 3 3 4 4 2 4 2 2 3 2 3 62
8 3 2 3 3 4 3 3 3 2 2 2 4 3 3 2 3 2 4 3 3 65
9 3 2 2 1 3 2 4 1 2 3 3 2 2 2 3 2 3 3 2 3 57
10 2 3 1 1 1 2 2 1 1 2 2 3 2 1 3 1 2 1 2 2 45
11 3 2 3 3 2 3 3 1 1 3 3 3 3 3 2 4 3 2 3 3 64
12 2 1 1 2 3 2 2 1 1 1 4 1 2 2 1 2 2 3 2 4 51
13 4 2 3 1 4 3 4 1 2 4 4 2 3 2 2 2 4 3 3 4 70
14 3 1 2 1 3 2 3 1 1 3 3 2 2 1 2 3 3 3 3 3 59
15 2 3 4 4 3 2 2 4 3 2 2 3 2 4 3 2 4 3 2 2 71
16 3 2 1 1 3 3 3 1 1 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 62
17 3 2 2 1 3 3 3 1 2 4 4 3 3 1 2 3 3 3 3 4 70
18 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 87
19 2 4 4 4 4 2 2 4 4 2 2 4 2 3 4 3 3 4 2 2 80
20 4 4 1 2 4 4 4 1 1 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 87
21 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 97
22 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 2 3 2 3 3 82
23 4 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 2 4 3 4 4 92
24 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 95
25 2 2 2 3 2 3 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 70
26 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 106
27 3 4 3 3 4 2 3 3 4 3 3 4 2 2 3 3 4 4 3 3 90
28 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 97
29 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 1 4 4 4 4 103
30 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 95
31 3 3 4 4 4 2 3 4 3 2 4 3 2 2 3 3 3 4 3 4 94
32 1 1 1 1 4 3 1 1 1 2 2 2 3 2 2 4 2 4 1 2 72
33 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 111
34 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 103
35 2 2 4 4 4 2 2 4 2 2 2 2 2 4 2 3 1 2 1 2 84
36 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 2 3 3 3 3 101
37 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 105
38 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 109
39 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 115
40 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 2 2 4 4 109
74
Lampiran 7
Hasil Output Validitas Kedisiplinan Kerja Guru
75
Lampiran 8
Hasil Output Validitas Motivasi Belajar
76
Lampiran 9
Tabel Penentuan Jumlah Sampel Issac dan Michael
77
Lampiran 10
Tabel Nilai-nilai r Product Moment
78
Lampiran 11
Hasil Dokumentasi
1. Profil Sekolah
a. Struktur Sekolah
79
2. Perangkat Pembelajaran
a. RPP
80
81
82
83
84
85
b. Silabus
86
87
3. Kegiatan
a. Praktek Komputer
b. Foto kegiatan
c. Prestasi Siswa
88
4. Kalender Kegiatan
89
90
91
Lampiran 12
Lembar Uji Referensi
96
Lampiran 13
Surat Bimbingan Skripsi
97
Lampiran 14
Lembar Pegesahan Ujian Seminar Proposal Skripsi
98
Lampiran 15
Surat Izin Penelitian