Pengaruh Kebudayaan Terhadap Pembelian Dan Konsumsi

4
Nama : Aulia Rahmadhani Putri TUGAS SOFTSKILL Kelas : 3EA32 NPM : 11213507 Pengaruh Kebudayaan Terhadap Pembelian dan Konsumsi Kebudayaan dalam bahasa Inggris disebut culture. Kata tersebut sebenarnya berasal dari bahasa Latin = colere yang berarti pemeliharaan, pengelolaan tanah menjadi tanah pertanian. Sedangkan kata budaya berasal dari bahasa Sansekerta yaitu kata buddayah. Kata budayyah berasal dari kata budhi atau akal. manusia memiliki unsur-unsur potensi budaya yaitu pikiran (cipta), rasa dan kehendak (karsa). Hasil ketiga potensi budaya itulah yang disebut kebudayaan. Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Kebudayaan itu hanya dimiliki oleh masyarakat manusia 2. Kebudayaan itu tidak diturunkan secara biologis melainkan diperoleh melalui proses belajar 3. Kebudayaan itu didapat, didukung dan diteruskan oleh manusia sebagai anggota masyarakat. Menurut Selo Soedmardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya,rasa, dan cipta masyarkat. Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedagkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial,religi, seni, dll, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat. KEBUDAYAAN SEBAGAI TEMPAT SEORANG INDIVIDU MENEMUKAN NILAI- NILAI YANG DIANUTNYA. Individu tidak lahir dengan membawa nilai-nilai (values). Nilai-nilai ini diperoleh dan berkembang melalui informasi, lingkungan keluarga, serta budaya sepanjang perjalanan hidupnya. Mereka belajar dari keseharian dan menetukan tentang nilai-nilai mana yang benar dan mana yang salah. Untuk memahami perbedaan nilai-nilai kehidupan ini sangat tergantung pada situasi dan kondisi dimana mereka tumbuh dan berkembang.

description

Tugas Softskill-Perilaku KonsumenPengaruh Kebudayaan TerhadapPembelian dan Konsumsi

Transcript of Pengaruh Kebudayaan Terhadap Pembelian Dan Konsumsi

Page 1: Pengaruh Kebudayaan Terhadap Pembelian Dan Konsumsi

Nama : Aulia Rahmadhani Putri TUGAS SOFTSKILL

Kelas : 3EA32

NPM : 11213507

Pengaruh Kebudayaan Terhadap Pembelian dan Konsumsi

Kebudayaan dalam bahasa Inggris disebut culture. Kata tersebut sebenarnya berasal dari

bahasa Latin = colere yang berarti pemeliharaan, pengelolaan tanah menjadi tanah pertanian.

Sedangkan kata budaya berasal dari bahasa Sansekerta yaitu kata buddayah. Kata budayyah

berasal dari kata budhi atau akal. manusia memiliki unsur-unsur potensi budaya yaitu pikiran

(cipta), rasa dan kehendak (karsa). Hasil ketiga potensi budaya itulah yang disebut kebudayaan.

Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Kebudayaan itu hanya dimiliki oleh masyarakat manusia

2. Kebudayaan itu tidak diturunkan secara biologis melainkan diperoleh melalui proses

belajar

3. Kebudayaan itu didapat, didukung dan diteruskan oleh manusia sebagai anggota

masyarakat.

Menurut Selo Soedmardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil

karya,rasa, dan cipta masyarkat. Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian

mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan

meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam

kehidupan sehari-hari kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedagkan perwujudan kebudayaan adalah

benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku

dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup,

organisasi sosial,religi, seni, dll, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam

melangsungkan kehidupan bermasyarakat.

KEBUDAYAAN SEBAGAI TEMPAT SEORANG INDIVIDU MENEMUKAN NILAI-

NILAI YANG DIANUTNYA.

Individu tidak lahir dengan membawa nilai-nilai (values). Nilai-nilai ini diperoleh dan

berkembang melalui informasi, lingkungan keluarga, serta budaya sepanjang perjalanan

hidupnya. Mereka belajar dari keseharian dan menetukan tentang nilai-nilai mana yang benar

dan mana yang salah. Untuk memahami perbedaan nilai-nilai kehidupan ini sangat tergantung

pada situasi dan kondisi dimana mereka tumbuh dan berkembang.

Page 2: Pengaruh Kebudayaan Terhadap Pembelian Dan Konsumsi

Nilai-nilai tersebut diambil dengan berbagai cara antara lain :

1. Model atau contoh - dimana individu belajar tentang nilai-nilai yang baik atau yang

buruk melalui observasi perilaku keluarga, sahabat, teman sejawat dan masyarakat

lingkungannya dimana ia bergaul.

2. Moralitas - diperoleh dari keluarga, ajaran agama, sekolah dan institusi tempatnya

bekerja dan memberikan ruang dan waktu atau kesempatan kepada individu untuk

mempertimbangkan nilai-nilai yang berbeda.

3. Sesuka hati adalah proses dimana adaptasi nilai-nilai kurang terarah dan sangat

tergantung kepada nilai-nilai yang ada didalam diri seseorang dan memilih serta

mengembangkan sistem nilai-nilai tersebut menurut kemauan mereka sendiri. Hal ini

lebih sering disebabkan karena kurangnya pendekatan, atau tidak adanya bimbingan atau

pembinaan sehingga dapat menimbulkan kebingungan, dan konflik internal bagi individu

tersebut.

4. Penghargaan dan Sanksi : Perlakuan yang biasa diterima seperti : mendapatkan

penghargaan bila menunjukan perilaku yang baik, dan sebaliknya akan mendapatkan

sanksi atau hukuman bila menunjukan perilaku yang tidak baik.

5. Tanggung jawab untuk memilih - adanya dorongan internal untuk menggali nilai-nilai

tertentu dan mempertimbangkan konsekuensinya untuk diadaptasi. Disamping itu, adanya

dukungan dan bimbingan dari seseorang akan menyempurnakan perkembangan sistem

nilai dirinya sen diri.

PENGARUH KEBUDAYAAN TERHADAP PERILAKU KONSUMEN

Pengertian perilaku konsumen menurut Shiffman dan Kanuk (2000) adalah perilaku yang

diperhatikan konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi dan mengabaikan

produk, jasa, atau ide yang diharapkan dapat memuaskan konsumen untuk dapat memuaskan

kebutuhannya dengan menkonsumsi produk atau jasa yang ditawarkan.

Model Perilaku Konsumen:

1. Faktor Budaya

Faktor budaya memberikan pengaruh paling luas dan dalam pada perilaku

konsumen. Pengiklan harus mengetahui peranan yang dimainkan oleh budaya, subbudaya

dan kelas sosial pembeli. Budaya adalah penyebab paling mendasar dari keinginan dan

perilaku seseorang. Sub-budaya dapat dibedakan menjadi empat jenis : kelompok

nasionalisme, kelompok keagamaan, kelompok ras, area geografis.

Kelas-kelas sosial adalah masyarakat yang relatif permanen dan bertahan lama

dalam suatu masyarakat, yang tersusun secara hierarki dan keanggotaanya mempunyai

nilai, minat dan perilaku yang serupa. Kelas sosial bukan ditentukan oleh satu faktor

tunggal, seperti pendapatan, tetapi diukur dari kombinasi pendapatan, pekerjaan,

pendidikan, kekayaan dan variabel lain.

Page 3: Pengaruh Kebudayaan Terhadap Pembelian Dan Konsumsi

2. Pengaruh Budaya Yang Tidak Disadari

Dengan adanya kebudayaan, perilaku konsumen mengalami perubahan. Dengan

memahami beberapa bentuk budaya dari masyarakat, dapat membantu pemasar dalam

memprediksi penerimaan konsumen terhadap suatu produk. Pengaruh budaya dapat

mempengaruhi masyarakat secara tidak sadar.

3. Pengaruh Budaya dapat Memuaskan Kebutuhan

Budaya yang ada di masyarakat dapat memuaskan kebutuhan masyarakat. Budaya

dalam suatu produk yang memberikan petunjuk, dan pedoman dalam menyelesaikan

masalah dengan menyediakan metode "Coba dan Buktikan" dalam memuaskan

kebutuhan fisiologis, personal dan sosial.

4. Pengaruh Budaya Dapat Dipelajari

Budaya dapat dipelajari sejak seseorang sewaktu masih kecil, yang

memungkinkan seseorang mulai mendapat nilai-nilai kepercayaan dan kebiasaan dari

lingkungan yang kemudian membentuk kepribadian seseorang. Berbagai macam cara

budaya dapat dipelajari. Seperti yang diketahui secara umum yaitu misalnya ketika orang

dewasa dan rekannya yang lebih tua mengajari anggota keluarganya yang lebih muda

mengenai cara berperilaku. Begitu juga dalam dunia industri, perusahaan periklanan

cenderung memilih cara pembelajaran secara informal dengan memberikan model untuk

ditiru masyarakat. Iklan tidak hanya mampu mempengaruhi persepsi sesaat konsumen

mengenai keuntungan dari suatu produk, namun dapat juga mempengaruhi persepsi

generasi mendatang mengenai keuntungan yang akan didapat dari suatu kategori produk

tertentu.

5. Pengaruh Budaya yang Berupa Tradisi

Tradisi adalah aktivitas yang bersifat simbolis yang merupakan serangkaian

langkah-langkah (berbagai perilaku) yang uncul dalam rangkaian yang pasti dan terjadi

berulang-ulang. Hal yang penting dari tradisi ini untuk para pemasar adalah fakta bahwa

tradisi cenderung masih berpengaruh terhadap masyarakat yang menganutnya. Misalnya

yaitu, natal, yang selalu berhubungan dengan pohon cemara. Dan untuk tradistradisi

misalnya pernikahan, akan membutuhkan perhiasan-perhiasan sebagai perlengkapan

acara tersebut.

Page 4: Pengaruh Kebudayaan Terhadap Pembelian Dan Konsumsi

DAMPAK NILAI-NILAI INTI TERHADAP PEMASARAN

1. Kebutuhan

Konsep dasar yang melandasi pemasaran adalah kebutuhan manusia. Kebutuhan

manusia adalah pernyataan dari rasa kehilangan, dan manusia mempunyai banyak

kebutuhan yang kompleks. Semua kebutuhan berasal dari masyarakat konsumen, bila

tidak puas, konsumen akan mencari produk atau jasa yang dapat memuaskan kebutuhan

tersebut.

2. Keinginan

Keinginan digambarkan dalam bentuk objek yang akan memuaskan kebutuhan

mereka atau keinginan adalah hasrat akan penawar kebutuhan yang spesifik. Masyarakat

yang semakin berkembang, keinginannya juga semakin luas, tetapi ada keterbatasan

dana, waktu, tenaga dan ruang, sehingga dibutuhkan perusahaan yang bisa memuaskan

keinginan sekaligus memenuhi kebutuhan manusia dengan menebus keterbatasan

tersebut, paling tidak meminimalisasi keterbatasan sumber daya.

3. Permintaan

Dengan keinginan dan kebutuhan serta keterbatasan sumber daya tersebut,

akhirnya manusia menciptakan permintaan akan produk atau jasa dengan manfaat yang

paling memuaskan. sehingga muncullah istilah permintaan, yaitu keinginan manusia akan

produk spesifik yang didukung oleh kemampuan dan ketersediaan untuk membelinya.

VARIASI NILAI PERUBAHAN DALAM NILAI BUDAYA TERHADAP PEMBELIAN

DAN KONSUMSI

Nilai budaya memberikan dampak yang lebih pada perilaku konsumen dimana dalam hal ini

dimasukkan ke dalam kategori-kategori umum yaitu berupa orientasi nilai-nilai lainnya yaitu

merefleksi gambaran masyarakat dari hubungan yang tepat anatar individu dan kelompok dalam

masyarakat. Hubungan ini mempunyai pengaruh yang utama dalam praktek pemasaran. sebagai

contoh, jika masyarakat menilai aktifitas kolektif, konsumen akan melihat ke arah lain pada

pedoman dalam keputusan pembelanjaan dan tidak akan merespon keuntungan pada seruan

promosi untuk "menjadi seorang individual". Dan begitu juga pada budaya yang individualistik.

Sifat dasar dari nilai yang terkait ini termasuk individual/kolektif, kaum muda/tua, meluas/batas

keluarga, maskulin/feminim, persaingan/kerjasama dan perbedaan/keseragaman.

Refferensi

http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/01/pengaruh-kebudayaan-terhadap-pembelian-dan-

konsumsi/

http://kalistaoctavia.blogspot.co.id/2015/01/pengaruh-kebudayaan-terhadap-pembelian.html