Pengaruh Inversi Air Dingin dan Annealing terhadap Kinerja Membran Selulosa Asetat-Silika fume
description
Transcript of Pengaruh Inversi Air Dingin dan Annealing terhadap Kinerja Membran Selulosa Asetat-Silika fume
Pengaruh Inversi Air Dingin dan Annealing terhadap Kinerja Membran
Selulosa Asetat-Silika fume
Ervin Dwi Marsha (10506006)Pembimbing : Dr. Suryo Gandasasmita
Pendahuluan (2)
• Pati dikonversi menjadi maltosa• Maltosa : pengganti sukrosa (gula
pasir) sebagai pemanis• Konversi pati : asam bersifat random
dan enzim bersifat spesifik• Pemisahan pati dan maltosa
efisiensi hidrolisis pati menjadi maltosa oleh α-amilase
• Perbedaan ukuran antara pati dan maltosa dijadikan dasar dalam pemisahan menggunakan teknologi membran
• Bahan utama membran:Selulosa Asetat
Silika Fume
Membran berpori
Pendahuluan (4)
1. Selulosa Asetat
• Kelebihan : murah, hidrofilik, berasal dari bahan yang mudah diperbaharui (kayu atau non-kayu), dan biodegradable
• Polimer yang sering digunakan untuk bahan pembuat membran ultrafiltrasi, mikrofiltrasi, nanofiltrasi, dan reverse osmosis
Tinjauan Pustaka
2. Silika fume• Produk samping dari pembuatan
logam silikon• Biasanya digunakan sebagai
campuran semen untuk meningkatkan kualitas semen sehingga tahan terhadap abrasi
• Memiliki sifat reaktif dan daya kohesi yang tinggi
Tinjauan Pustaka (2)
Diagram alirSelulosa Asetat + Dimetil asetamid
Labu erlenmeyer
125 mL
Aduk selama 24
jam
(+ )Silika fume
Aduk selama 24
jam
Membran dicetak
Diagram alir (2)Larutan polimer
membran
Inversi fasa dengan air suhu kamar
Inversi fasa dengan air dingin
Membran di-anneal
Apakah perlakuan tambahan mempengaruhi kinerja membran?
Karakteristik membran
Membran selulosa asetat-
silika fume
Uji Permeabilit
as
Uji Selektivita
sSEM IR
Hasil dan Pembahasan
Fluks Air Fluks pati-maltosa
Fluks membran yang diberi perlakuan tambahan mengalami peningkatan berkisar 28-78%, relatif
jika dibandingkan dengan membran tanpa perlakuan.
13% 5:1 13% 6:1 14% 5:1 14% 6:1 18% 6:10
5
10
15
20
25
30
35
40
membran tanpa diberi per-lakuanmembran diberi perlakuan
komposisi membran
fluks
(L/m
2.ja
m)
13% 5:1 13% 6:1 14% 5:1 14% 6:1 18% 6:10
5
10
15
20
25
Membran tanpa diberi per-lakuanmembran diberi perlakuan
komposisi membranflu
ks (L
/m2.
jam
)
Hasil dan Pembahasan (2)2. Rejeksi pati
13% 5:1 13% 6:1 14% 5:1 14% 6:1 18% 6:10.00%
20.00%
40.00%
60.00%
80.00%
100.00%
120.00%
membran tanpa diberi perlakuan
membran diberi perlakuan
komposisi membran
% re
jeks
i
Membran yang mendapat perlakuan tambahan mengalami penurunan rejeksi terhadap pati berkisar
8-15% relatif jika dibandingkan dengan membran tanpa perlakuan
3. Rejeksi maltosa
13% 5:1 13% 6:1 14% 5:1 14% 6:1 18% 6:10.00%
10.00%
20.00%
30.00%
40.00%
50.00%
60.00%
70.00%
80.00%
90.00%
membran tanpa diberi perlakuan
membran diberi perlakuan
komposisi membran
%re
jeks
i
Membran yang mendapat perlakuan tambahan mengalami penurunan rejeksi terhadap maltosa berkisar 0-27% relatif jika dibandingkan dengan
membran tanpa perlakuan
Hasil dan Pembahasan (3)
4. IR
Tidak ada puncak baru tidak ada reaksi kimia yang terjadi antara selulosa asetat dan silika fume
Hasil dan Pembahasan (4)
5. SEM
Membran diberi perlakuan tambahan
Membran tanpa diberi perlakuan tambahan
Hasil dan Pembahasan (5)
Kesimpulan
• Fluks membran yang diberi perlakuan tambahan >> fluks membran tanpa diberi perlakuan tambahan
• Rejeksi pati dan maltosa membran yang diberi perlakuan tambahan ≤ rejeksi membran tanpa diberi perlakuan tambahan
• Hasil IR : tidak terjadi reaksi kimia selulosa asetat-silika fume