Pengaruh Greater Mekong Subregion Terhadap Perekonomian Thailand
-
Upload
panji-saputro-asmorobangun -
Category
Documents
-
view
113 -
download
1
Transcript of Pengaruh Greater Mekong Subregion Terhadap Perekonomian Thailand
5/13/2018 Pengaruh Greater Mekong Subregion Terhadap Perekonomian Thailand - slidepd...
http://slidepdf.com/reader/full/pengaruh-greater-mekong-subregion-terhadap-perekonomian-t
PANJI SAPUTRA
08/265356/SP/22679
Pengaruh Greater Mekong Subregion Terhadap Perekonomian Thailand
ABSTRAKSI
Greater Mekong Subregion (GMS) adalah program kerjasama ekonomi yang dibentuk
pada tahun 1992 dengan beranggotakan enam negara, yaitu Cina (Yunnan, Guangxi Zhuang),
Kamboja, Laos, Myanmar, Thailand dan Vietnam. Pada awalnya, yang menjadi latar
belakang terbentuknya GMS ini adalah untuk memperluas dan memperdalam kerjasama
antara negara-negara yang dialiri sungai Mekong guna mewujudkan perdamaian di kawasan
Indocina, karena di kawasan ini mengalami peperangan sejak dulu. Di sisi lain, salah satu
pihak yang mengklaim bahwa telah memprakarsai kerja sama ini adalah Asian Development
Bank (ADB).1 Hal ini dibuktikan ADB dengan perannya yang sangat besar dalam melakukan
investasi dan pengembangan proyek di GMS ini selama dua dekade terakhir. Dalam
perkembangannya, kerjasama ini tumbuh menjadi suatu kerjasama yang mencakup berbagai
bidang dengan sembilan sektor utama, yaitu transportasi, energi, komunikasi, lingkungan,
pertanian, pemberdayaan manusia, perdagangan, investasi dan pariwisata. Melalui sektor-
sektor inilah, GMS tumbuh sebagai kawasan kerjasama ekonomi yang berkembang pesat di
dunia negara berkembang, bahkan memiliki prospek yang sangat baik bagi dunia investasi di
kawasan Indocina.
GMS sendiri memiliki visi yang dicanangkan dalam 3Cs strategy2, yakni mempererat
hubungan, meningkatkan kompetisis, dan menciptakan rasa satu komunitas. Dari ketiga
strategi ini pada intinya memiliki tujuan yang sama, yakni menjadikan GMS ini sebagai
lingkungan kerjasama ekonomi yang kondusif dan sekaligus menjaga harmonisasi hubungan
regional. Guna memaksimalkan kerjasama di GMS ini, maka ditetapkan beberapa koridor
ekonomi yang menjadi titik pusat kegiatan bisnis di kawasan sungai Mekong, diantaranya
North-South Economic Corridor, East-West Economic Corridor, Southern Economic
Corridor, dan beberapa Subcorridor . Koridor ekonomi ini membentang dari dataran Yunan
hingga berakhir di selatan Vietnam. Ini merupakan lahan basah bagi kegiatan investasi baik
1 Masami Ishida. GMS Economic Cooperation and its Impact on CLMV Development . Hal. 116 diunduh di
www.eria.org/research/image/pdf/PDFNo.4/No.4-part1-4-GMS.pdf pada 20 Januari 2012.
2 Asian Delopment Bank, GMS Brochure. Thailand in the Greater Mekong Subregion. Hal. 1 diunduh di
http://110.164.59.211/gmsinfo/images/stories/regional-
cooperation/link_documents/country_strategic_papaer/Thailand_in_the_GMS.pdf pada 20 Januari 2012.
1
5/13/2018 Pengaruh Greater Mekong Subregion Terhadap Perekonomian Thailand - slidepd...
http://slidepdf.com/reader/full/pengaruh-greater-mekong-subregion-terhadap-perekonomian-t
PANJI SAPUTRA
08/265356/SP/22679
fisik atau nonfisik, Cina dan Asian Development Bank telah melihat peluang ini sejak lama,
hingga kini mereka telah melakukan investasi proyek besar-besaran guna mengembangkan
GMS ini.
Salah satu negara yang terlibat secara langsung dan mendapatkan keuntungan dari
GMS ini adalah Thailand. Jika melihat posisi geografis Thailand, negara ini paling produktif
dilalui aliran sungai Mekong. Sehingga dengan adanya GMS ini Thailand dengan mudah
mendapatkan akses-akses untuk kerjasama ekonomi karena letaknya di tengah-tengah jalur
sungai Mekong yang paling ramai, koridor-koridor ekonomi sungai Mekong pun tersebar dari
ujung utara hingga ujung selatan Thailand. Maka dari itu keterlibatan Thailand dalam GMS
ini sangatlah penting guna menjaga kestabilan arus barang dari dan keluar Thailand yang
disebarkan ke kawasan Indocina dan sekitarnya. Selain untuk meninggkatkan
perekonomiannnya sendiri, keterlibatan Thailand juga menumbuhkan investasi yang pesat di
kawasan Indocina, seperti proyek pembangunan jalan raya yang membelah sungai Mekong
hingga proyek pertukaran energi, seperti batu-bara dan minyak bumi. Dari sini dapat dilihat
bahwa tidak ada alasan bagi Thailand untuk tidak bergabung dalam GMS ini, karena selain
mendapatkan keuntungan yang menjanjikan, keterlibatan Thailand ini juga menjaga
sinkronisasi kerjasama ekonomi di kawasan sungai Mekong dan Indocina.
Berdasarkan data dari observasi yang saya dapatkan melalui studi jurnal dan media
internet, serta short course3 di Bangkok, saya sangat tertarik untuk mengkaji pengaruh GMS
bagi Thailand berdasarkan beberapa faktor, yakni karena lokasi geografis Thailand yang
sangat strategis berada di tengah-tengah kawasan sungai Mekong, selain itu aliran sungai
Mekong mengalir dari dataran Yunnan di Cina hingga ke selatan Vietnam, hal ini berarti
mencakup hampir seluruh kawasan Indocina, sehingga begitu banyak peluang bisnis yang
tersebar di kawasan ini. Selain melihat posisi Thailand yang strategis, hal lain yang menarik
adalah kontribusi Thailand sebagai tempat investasi dan sebagai langkah positif untuk
menjaga keharmonisan hubungan antar negara di kawasan Indocina. Pada dasarnya setiap
aktor dalam GMS ini memiliki kepentingan masing-masing, begitupula dengan Thailand, kita
akan melihat bagaimana Thailand terlibat lebih dalam lagi di proyek-poyek GMS dan
perannya dalam memberikan dampak positif bagi negara di kawasan ini.
Berdasarkan permasalahan di atas, rumusan masalah yang bisa diajukan adalah
bagaimana pengaruh GMS terhadap perekonomian Thailand. Hal ini nantinya akan dilihat
3 Asian Emporium Short Course, Thammasat University, Bangkok, Thailand tanggal 4 April – 12 Mei 2011.
2
5/13/2018 Pengaruh Greater Mekong Subregion Terhadap Perekonomian Thailand - slidepd...
http://slidepdf.com/reader/full/pengaruh-greater-mekong-subregion-terhadap-perekonomian-t
PANJI SAPUTRA
08/265356/SP/22679
dari data-data yang digunakan untuk menganalisa permasalahan tersebut. Pada skripsi ini
saya menggunakan dua landasan teori, yakni Regionalisme dan Foreign Direct Investment
(FDI). Regionalisme saya gunakan sebagai landasan teori dalam skripsi ini, karena yang akan
saya bahas adalah mengenai kegiatan kerjasama ekonomi di suatu kawasan, Indocina.
Menurut Bruce Russet, regionalisme dianalisis dengan melihat antara lain ikatan ekonomi,
yaitu pola-pola perdagangan, ketergantungan ekonomi, dan investasi.4 Maka dari itu
regionalisme saya nilai tepat karena dalam teori ini akan menjelaskan bagaimana negara-
negara di kawasan Indocina ini bekerjasama secara terintegrasi. Selanjutnya, saya
menggunakan landasan teori FDI, menurut Maurice Obsfelt, pengaruh FDI dalam aktifitas
ekonomi global dan pendapatan ekonomi tidak terpisahkan dari perdagangan internasional.5
Oleh karena itu dalam konsep kerjasama ekonomi di GMS ini, keterlibatan setiap aktor dalam
menghadapi investasi secara langsung dari luar sangat tinggi, bahkan dengan FDI inilah GMS
berkembang menjadi kerjasama kawasan terbesar di Indocina.
4 Nuraeni S. Dkk. Regionalisme dalam Studi Hubungan Internasional . Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2010, Hal.
6.
5 Robert Gilpin. Global Political Economy: Understanding the International Economic Order . New Jersey:
Princeton University Press. 2001, hal. 280.
3
5/13/2018 Pengaruh Greater Mekong Subregion Terhadap Perekonomian Thailand - slidepd...
http://slidepdf.com/reader/full/pengaruh-greater-mekong-subregion-terhadap-perekonomian-t
PANJI SAPUTRA
08/265356/SP/22679
4
5/13/2018 Pengaruh Greater Mekong Subregion Terhadap Perekonomian Thailand - slidepd...
http://slidepdf.com/reader/full/pengaruh-greater-mekong-subregion-terhadap-perekonomian-t
PANJI SAPUTRA
08/265356/SP/22679
5