PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

171
PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY RATIO (DER), RETURN ON ASSET RATIO (ROA), DAN PRICE EARNING RATIO (PER) TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SUBSEKTOR FOOD AND BAVERAGES YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE TAHUN 2013-2018) SKRIPSI Oleh : FRANSISCA VENIADETAMA 20160500070 JURUSAN MANAJEMEN KONSENTRASI MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS BISNIS UNIVERSITAS BUDDHI DHARMA TANGERANG 2020

Transcript of PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

Page 1: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY

RATIO (DER), RETURN ON ASSET RATIO (ROA), DAN PRICE

EARNING RATIO (PER) TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

(STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR

SUBSEKTOR FOOD AND BAVERAGES YANG TERDAFTAR DI

BURSA EFEK INDONESIA PERIODE TAHUN 2013-2018)

SKRIPSI

Oleh :

FRANSISCA VENIADETAMA

20160500070

JURUSAN MANAJEMEN

KONSENTRASI MANAJEMEN KEUANGAN

FAKULTAS BISNIS

UNIVERSITAS BUDDHI DHARMA TANGERANG

2020

Page 2: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY

RATIO (DER), RETURN ON ASSET RATIO (ROA), DAN PRICE

EARNING RATIO (PER) TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

(STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR

SUBSEKTOR FOOD AND BAVERAGES YANG TERDAFTAR DI

BURSA EFEK INDONESIA PERIODE TAHUN 2013-2018)

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar

Sarjana Pada Jurusan Manajemen Fakultas Bisnis

Universitas Buddhi Dharma Tangerang

Jenjang Pendidikan Strata 1

Oleh:

FRANSISCA VENIADETAMA

20160500070

FAKULTAS BISNIS

UNIVERSITAS BUDDHI DHARMA TANGERANG

2020

Page 3: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …
Page 4: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …
Page 5: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …
Page 6: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …
Page 7: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …
Page 8: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …
Page 9: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

i

PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY RATIO

(DER), RETURN ON ASSET RATIO (ROA), DAN PRICE EARNING RATIO

(PER) TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur Subsektor Food And Baverages

yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2013-2018)

ABSTRAK

Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap tingkat

keberhasilan perusahaan, yang dikaitkan dengan harga saham. Dengan

memaksimalkan nilai perusahaan berarti juga memaksimalkan kesejahteraan

pemilik perusahaan. Harga saham yang tinggi akan membuat nilai perusahaan

semakin tinggi. Beberapa hal yang mempengaruhi Nilai Perusahaan yang diteliti

oleh penulis yaitu Debt to Asset Ratio, Debt to Equity, Return On Asset, dan Price

Earning Ratio terhadap nilai perusahaan. Populasi yang digunakan dalam

penelitian ini adalah perusahaan manufaktur subsektor food and baverages yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2013-2018. Berdasarkan

purposive sampling, didapatkan sampel sebanyak 5 perusahaan selama 6

periode.Teknik analisis yang digunakan adalah regresi berganda.

Berdasarkan hasil penelitian ini, terdapat tiga variabel independen yang

memiliki pengaruh terhadap nilai perusahaan, dan satu variabel independent yang

tidak memiliki pengaruh terhadap nilai perusahaan. Hasil uji dalam penelitian ini

menyatakan bahwa variabel Return On Asset dan Price Earning Ratio

berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Sedangkan variabel Debt to Asset Ratio

dan Debt to Equity Ratio tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Secara

bersama-sama variabel yaitu Debt to Asset Ratio, Debt to Equity, Return On Asset,

dan Price Earning Ratio terhadap nilai perusahaan.

Kata kunci : Debt to Asset Ratio, Debt to Equity, Return On Asset, dan Price

Earning Ratio, Nilai Perusahaan

Page 10: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

ii

THE INFLUENCE OF DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY

RATIO (DER), RETURN ON ASSET (ROA), AND THE PRICE OF

EARNING RATIO (PER) AGAINST THE VALUE OF COMPANY

(Empirical Study on The Food and Baverages Sector Manufacturing

Companies Listed on The Indonesia Stock Exchange Period Year 2013-2018)

ABSTRACT

Company value is an investor’s perception of the company in investing

which is often associated with stock prices. By maximizing the value of the company

means also maximizing the welfare of the company's owner. High stock prices make

the value of the company higher. Some things that effect the value of the company

examined by the author are the Debt to Asset Ratio, Debt to Equity Ratio, Return

On Asset, and The Price of Earning Ratio. The purpose of this study was to

determine the effect of the Debt to Asset Ratio, Debt to Equity Ratio, Return On

Asset, and The Price of Earning Ratio against to the value of the company. The

population used in this study is the food and baverages sector manufacturing

companies listen on the Indonesia Stock Exchange in the period year 2013-2018.

Based on purposive sampling, a sample of 5 companies was obtained for 6 periods.

The analysis technique that used in this research is multipler regression.

Based on the result of this research, there are three independent variabel

has an influence on the dependent variabel, and one of variabel independent

variabel has not an influence on the dependent variabel. The test result in this study

stated that the Return On Asset and Price Earning Ratio effect on the value of the

company, and the variabel Debt to Asset Ratio and Debt to Equity Ratio no effect

on the value of the company. Together the variables are Debt to Asset Ratio, Debt

to Equity, Return On Asset, and Price Earning Ratio effect on the value of the

company.

Keywords : Debt to Asset Ratio, Debt to Equity, Return On Asset, dan Price

Earning Ratio, The Value of Company (Firm Value)

Page 11: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa berkat

Rahmat dan Karunianya penulis masih diberi kesehatan dan kesempatan untuk

menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan judul “Pengaruh Debt to Asset Ratio

(DAR), Debt To Equity Ratio (DER), Return On Asset Ratio (ROA), dan Price

Earning Ratio (PER) Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris pada

Perusahaan Manufaktur Subsektor Food And Baverages yang Terdaftar di

Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2013-2018)”. Penulisan skripsi ini diajukan

untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan dalam jenjang strata 1 Universitas

Buddhi Dharma Tangerang.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kata sempurna, oleh karena

itu penulis sangat membutuhkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Dalam

kesempatan ini penulis dengan tulus hati mengucapkan terima kasih kepada semua

pihak yang telah memberikan bantuan baik secara langsung maupun tidak langsung

khususnya kepada :

1. Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan kesempatan untuk menulis

penelitian ini.

2. Bapak. Dr. Sofian Sugioko, M.M, CPMA, selaku Rektor Universitas Buddhi

Dharma Tangerang.

3. Ibu Rr. Dian Anggraeni, S.E., M.Si. selaku Dekan Fakultas Bisnis Universitas

Budhhi Dharma Tangerang.

Page 12: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

iv

4. Bapak Eso Hernawan, S.E., M.M. selaku Ketua Jurusan Manajemen (S1)

Universitas Buddhi Dharma Tangerang.

5. Ibu Marselia Purnama, S.E., M.M. selaku dosen pembimbing yang senantiasa

membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini.

6. Seluruh dosen pengajar Universitas Buddhi Dharma yang telah memberikan

ilmu pengetahuan kepada penulis.

7. Kepada pihak-pihak dari Bursa Efek Indonesia (BEI) yang telah membantu

memberikan data-data yang diperlukan penulis dalam penelitian.

8. Kedua orang tua yang selalu mendoakan penulis.

9. Sahabat dan teman-teman Manajemen 2016 Universitas Buddhi Dharma yang

tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih atas dukungan yang membuat

penulis semangat dan dapat menyelesaikan penelitian ini.

10. Semua pihak yang telah memberikan bantuan dan dorongan serta berbagi

pengalaman pada proses penyusunan skripsi ini.

Terakhir semoga segala bantuan yang telah diberikan dapat dibalas oleh

Tuhan Yang Maha Esa. Semoga penelitian ini dapat memberikan manfaat untuk

penulis dan kita semua dalam rangka menambah wawasan dan pemikiran kita.

Tangerang, 22 November 2019

Penulis,

Fransisca Veniadetama

Page 13: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

v

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL LUAR

JUDUL DALAM

LEMBAR PERSETUJUAN USULAN SKRIPSI

LEMBER PRESETUJUAN DOSEN PEMBIMBING

REKOMENDASI KELAYAKAN MENGIKUTI SIDANG SKRIPSI

LEMBAR PENGESAHAN

SURAT PERNYATAAN

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

ABSTRAK ............................................................................................................... i

ABSTRAC ................................................................................................................ ii

KATA PENGANTAR ........................................................................................... iii

DAFTAR ISI ........................................................................................................... v

DAFTAR TABEL .................................................................................................. ix

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xi

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A.Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................................ 6

C. Rumusan Masalah .................................................................................... 7

D. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 8

Page 14: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

vi

E. Manfaat Penelitian ................................................................................... 9

F. Sistematika Penulisan ............................................................................ 10

BAB II LANDASAN TEORI .............................................................................. 12

A. Gambaran Utama Teori ........................................................................ 12

1. Laporan Keuangan ............................................................................. 12

2. Keputusan Pendaaan .......................................................................... 15

3. Struktur Modal ................................................................................... 16

4. Debt to Asset Ratio (DAR) ................................................................ 18

5. Debt to Equity Ratio (DER)............................................................... 19

6. Return On Asset (ROA) ..................................................................... 21

7. Keputusan Investasi ........................................................................... 23

8. Price Earning Ratio (PER) ................................................................ 24

9. Nilai Perusahaan ................................................................................ 25

B. Penelitian Terdahulu .............................................................................. 30

C. Kerangka Pemikiran .............................................................................. 33

1. Pengaruh Debt to Asset Ratio Terhadap Nilai Perusahaan ................ 34

2. Pengaruh Debt to Equity Ratio Terhadap Nilai Perusahaan .............. 34

3. Pengaruh Return On Asset Terhadap Nilai Perusahan ...................... 36

4. Pengaruh Price Earning Ratio Terhadap Nilai Perusahaan .............. 37

D. Perumusan Hipotesa .............................................................................. 39

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 40

A. Jenis Penelitian ........................................................................................... 40

B. Objek Penelitian ......................................................................................... 41

Page 15: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

vii

1. PT Selar Bumi, Tbk. .............................................................................. 41

2. PT Indofood Sukses Makmur, Tbk ........................................................ 42

3. PT Akasha Wira International, Tbk ....................................................... 44

4. PT Wilmar Cahaya Indonesia, Tbk ........................................................ 45

5. PT Nippon Indosari Corpindo, Tbk ....................................................... 46

C. Jenis dan Sumber Data ............................................................................... 48

1. Jenis Data ............................................................................................... 48

2. Sumber Data ........................................................................................... 48

D. Populasi dan Sample .................................................................................. 49

1. Populasi ................................................................................................ 49

2. Sampel .................................................................................................. 50

E. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 53

F. Operasionalisasi Variabel Penelitian.......................................................... 54

1. Variabel Independen ............................................................................ 55

2. Variabel Dependen ............................................................................... 57

G. Teknik Analisis Data .................................................................................. 59

1. Jenis Data Dalam Analisis Ekonometrika .............................................. 60

2. Metode Regresi Data Panel .................................................................... 60

3. Analisis Statistik Deskriptif ................................................................... 63

4. Pengujian Hipotesis ................................................................................ 64

5. Uji Hipotesis .......................................................................................... 71

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................... 78

A. Deskripsi Data Hasil Penelitian ................................................................. 78

Page 16: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

viii

B. Analisis Hasil Penelitian ............................................................................ 80

C. Pengujian Hipotesis .................................................................................... 88

1. Penentuan Model Estimasi Dalam Uji Panel ......................................... 88

2. Uji Asumsi Klasik .................................................................................. 92

3. Analisis Regresi Linear Berganda .......................................................... 96

4. Uji Hipotesis .......................................................................................... 99

D. Pembahasan .............................................................................................. 106

BAB V PENUTUP ............................................................................................. 112

A. Kesimpulan .............................................................................................. 112

1. Kesimpulan Umum .............................................................................. 113

2. Kesimpulan Khusus ............................................................................. 116

B. Implikasi ................................................................................................... 119

C. Saran ......................................................................................................... 120

1. Bagi Perusahaan ................................................................................... 120

2. Bagi Investor ........................................................................................ 121

3. Bagi Peneliti Selanjutnaya ................................................................... 121

DAFTAR PUSTAKA

RIWAYAT HIDUP

SURAT KETERANGAN RISET

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 17: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

ix

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel II. 1 Standar Industri Rasio Solvabitilas ...................................................... 21

Tabel II. 2 Standar Industri Rasio Profitabilitas..................................................... 23

Tabel II. 3 Penelitian Terdahulu............................................................................. 30

Tabel III.1 Daftar Perusahaan Subsektor Food and Baverages

Yang Terdaftar di BEI ......................................................................... 50

Tabel III. 2 Kriteria Pengambilan Sampel ............................................................. 52

Tabel III. 3 Daftar Perusahaan Yang Dijadikan Sampel ........................................ 53

Tabel III. 4 Tabel Operasionalisasi Variabel ......................................................... 59

Tabel III. 5 Tabel Nilai Interpretasi Koefisien Korelasi ........................................ 77

Tabel IV. 1 Analisis Deskriptif .............................................................................. 78

Tabel IV. 2 Tabel Perhitungan Debt to Asset Ratio .............................................. 81

Tabel IV. 3 Tabel Perhitungan Debt to Equity Ratio ............................................. 83

Tabel IV. 4 Tabel Perhitungan Return On Asset .................................................... 84

Tabel IV. 5 Tabel Perhitungan Price Earning Ratio ............................................. 86

Tabel IV. 6 Tabel Perhitungan Price to Book Value ............................................. 87

Tabel IV. 7 Hasil Uji Chow ................................................................................... 88

Tabel IV. 8 Hasil Uji Hausman .............................................................................. 90

Tabel IV. 9 Hasil Uji Autokorelasi ........................................................................ 93

Tabel IV. 10 Hasil Uji Multikolinearitas ............................................................... 94

Tabel IV. 11 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda ........................................... 96

Page 18: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

x

Tabel IV. 12 Hasil Output Fixed Effect Model ..................................................... 99

Page 19: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

xi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar II. 1 Kerangka Pemikiran ......................................................................... 33

Gambar IV. 1 Hasil Uji Normalitas ....................................................................... 92

Gambar IV. 2 Hasil Heteroskedastisitas ................................................................ 95

Page 20: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar Perusahaan Subsektor Food and Baverages Yang Terdaftar

di BEI

Lampiran 2 Tabel Harga Saham

Lampiran 3 Tabel Perhitungan Operasionalisasi Variabel Debt To Asset Ratio

(DAR)

Lampiran 4 Tabel Perhitungan Operasionalisasi Variabel Debt To Equtiy Ratio

(DER)

Lampiran 5 Tabel Perhitungan Operasionalisasi Variabel Return On Asset

(ROA)

Lampiran 6 Tabel Perhitungan Operasionalisasi Variabel Price Earning Ratio

(PER)

Lampiran 7 Tabel Perhitungan Operasionalisasi Variabel Price To Book Value

(PBV)

Lampiran 8 Tabel Analisis Deskriptif

Lampiran 9 Tabel Statistik Deskriptif

Lampiran 10 Tabel Hasil Uji Chow

Lampiran 11 Tabel Hasil Uji Hausman

Lampiran 12 Gambar Hasil Uji Normalitas

Page 21: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

xiii

Lampiran 13 Tabel Hasil Uji Autokorelasi

Lampiran 14 Tabel Hasil Uji Multikolinearitas

Lampiran 15 Gambar Hasil Uji Heteroskedastisitas

Lampiran 16 Tabel Hasil Analisis Korelasi

Lampiran 17 Tabel Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana

Lampiran 18 Tabel Hasil Analisis Regresi Linear Berganda

Lampiran 19 Tabel Hasil Output Fixed Effect Model

Page 22: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Saat ini Indonesia sedang menyongsong revolusi industri 4.0.

Perkembangan revolusi industri ini sangat didorong oleh Kementerian

Perindustrian. Menurut Airlangga Hartanto sebagai Menteri Perindustrian,

Revolusi Industri 4.0 merupakan upaya transformasi menuju perbaikan dengan

mengintegrasikan dunia online dan lini produksi, dimana semua proses produksi

berjalan dengan internet. Sejumlah sektor industri nasional telah siap memasuki

era Industri 4.0. Upaya transformasi ini dilakukan agar Indonesia dapat bersaing

dengan negara lain dibidang industri.

Industri manufaktur di Indonesia masih menunjukan kinerja yang positif

sepanjang triwulan II tahun 2019. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS),

pertumbuhan industri manufaktur besar dan sedang (IBS) pada triwulan II-2019

naik hingga 3,62% (y-on-y) terhadap triwulan II-2018. Peningkatan tersebut,

terutama disebabkan naiknya produksi industri pakaian jadi yang mencapai

25,79%. Sementara itu, IBS yang mengalami kenaikan produksi tertinggi adalah

jasa reparasi dan pemasangan mesin dan peralatan, yang menyentuh diangka

9,55%. Berikutnya, beberapa industri yang juga mengalami pertumbuhan

produksi tertinggi, yaitu industri pencetakan dan reproduksi media rekaman,

industri makanan, industri kertas dan barang dari kertas, serta industri pengolahan

lainnya. Sedangkan, pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil

Page 23: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

2

(IMK) pada triwulan II-2019 naik sebesar 5,52% (y-on-y) terhadap triwulan II-

2018. Lonjakan tersebut, terutama disebabkan oleh naiknya produksi industri

komputer, barang elektronika dan optik, sebesar 17,74%. Kemudian, ditopang

pertumbuhan produksi, industri percetakan dan reproduksi media rekaman naik

17,01%, serta industri pengolahan lainnya yang juga naik hingga 10,95%.

(www.ekbis.sindonews.com).

Semua perusahaan memiliki tujuan yang sama, yaitu memaksimalkan

laba. Dengan laba yang terus dihasilkan oleh perusahaan setiap tahunnya, maka

perusahaan akan dapat terus beroperasi. Menurut (Franita 2018, 2) sebuah

perusahaan selain ingin mendapatkan laba yang tinggi juga ingin meningkatkan

kesejahteraan pemegang saham. Kesejahteraan pemegang saham bisa diliat dari

nilai perusahaan. Nilai perusahaan dapat diukur dari nilai pasar yang ditentukan

pemegang saham. Bagi perusahaan yang sudah go public nilai pasar perusahaan

ditentukan oleh mekanisme permintaan dan penawaran di bursa yang tercermin di

harga saham. Jika perusahaan berjalan lancar maka nilai saham perusahaan

meningkat. Menurut (Hery 2017, 5) nilai saham bisa menjadi indeks yang tepat

untuk mengukur tingkat efektifitas perusahaan, maka tujuan manajemen keuangan

dinyatakan dalam bentuk maksimalisasi nilai saham perusahaan atau

memaksimalkan harga saham.

Nilai perusahaan adalah persepsi investor terhadap tingkat keberhasilan

perusahaan yang sering dikaitkan dengan harga saham. Harga saham yang tinggi

membuat nilai perusahaan juga tinggi, dan dapat meningkatkan kepercayaan

pasar, yang tidak hanya terhadap kinerja perusahaan saat ini namun juga pada

Page 24: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

3

prospek perusahaan dimasa mendatang. Nilai perusahaan dapat diukur dengan

Price to Book Value, Market to Book Ratio, Torbin’s Q dan Market Value. Dalam

penelitian ini nilai perusahaan yang akan diteliti diukur dengan Price to Book

Value (PBV). Price to Book Value merupakan rasio perbandingan antara harga

saham dengan nilai buku per lembar saham. PBV dapat mencerminkan seberapa

jauh suatu perusahaan mampu menciptakan nilai perusahaan yang relatif terhadap

jumlah modal yang diinvestasikan. Semakin tinggi nilai PBV maka semakin

berhasil perusahaan dalam menciptakan nilai bagi pemegang saham. Menurut

(Hery 2017,7) semakin rendah PBV berarti semakin rendah harga saham relatif

terhadap nilai bukunya, sebaliknya semakin tinggi PBV maka semakin tinggi

harga saham relatif terhadap nilai bukunya. Hal ini mengindikasikan bahwa

perusahaan yang bertumbuh dapat dinilai dari harga pasar sahamnya. Menurut

(Fauziah 2017, 2) memaksimumkan harga saham dapat dilakukan dengan

beberapa cara, antara lain dengan melaksanakan operasional perusahaan secara

lebih efisien. Kinerja perusahaan mengacu pada hasil akhir dari kegiatan

operasional perusahaan selama satu periode tertentu, umumnya satu tahun.

Penilaian kinerja perusahaan bertujuan untuk mengevaluasi perusahaan dalam

meningkatkan nilai perusahaan.

Salah satu faktor yang dapat memaksimalkan nilai perusahaan adalah

profitabilitas. Apabila profitabilitas perusahaan baik maka para stakeholders yang

terdiri dari kreditur, supplier, dan juga investor akan melihat sejauh mana

perusahaan menghasilkan laba dari penjualan dan investasi perusahaan yang dapat

meningkatakan nilai perusahaan. Selain profitabilitas, nilai perusahaan juga

Page 25: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

4

dipengaruhi oleh modal pendanaan perusahaan dan menjadi salah satu

pertimbangan investor mengambil keputusan. Struktur modal perusahaan dapat

tercermin dari rasio leverage perusahaan, yaitu rasio yang menunjukkan

bagaimana kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajibannya. Struktur

modal dalam penelitian ini diukur dengan Debt to Asset Ratio (DAR) yang

merupakan rasio utang yang digunakan untuk mengukur perbandingan antara total

utang dengan total aset. Apabila rasionya tinggi, maka akan semakin besar jumlah

aset yang harus dibiayai dengan utang sehingga membuat semkain tinggi resiko

perusahaan untuk menyelesaikan kewajiban jangka panjangnya. Demikian pula

apabila rasionya rendah, semakin kecil perusahaan dibiayai dengan utangnya.

Struktur modal dalam penelitian ini juga diukur dengan menggunakan

Debt to Equity Ratio (DER) yang mencerminkan kemampuan perusahaan dengan

menggunakan seluruh modalnya yang ditunjukkan oleh beberapa bagian modal

sendiri yang digunakan untuk membayar utang. Debt to Equity Ratio dihitung dari

total liabilitas dengan ekuitas. Semakin tinggi rasio ini menggambarkan gejala

yang kurang baik bagi perusahaan. Penggunaan utang yang relatif tinggi akan

menimbulkan beban tetap yang ditanggung perusahaan sehingga menurunkan

laba perusahaan dan dapat menurunkan nilai perusahaan dimata investor.

Dalam penelitian ini profitabilitas diukur menggunakan Return On Asset

(ROA). ROA merupakan rasio yang menujukkan hasil (return) atas jumlah aktiva

yang digunakan dalam perusahaan. ROA juga merupakan suatu ukuran tentang

efektivitas manajemen dalam mengelola assetnya. ROA merupakan perbandingan

antara net income terhadap total aset. Semakin besar ROA menunjukkan kinerja

Page 26: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

5

perusahaan yang semakin baik, karena tingkat pengembalian yang besar maka

investor akan merespon positif dan nilai perusahaan akan meningkat. Alasan

penggunaaan variabel ROA dalam penelitian ini adalah karena ROA memiliki

banyak keunggulaan, salah satunya adalah ROA dapat mengukur efisiensi

pengunaan modal yang menyeluruh terhadap setiap hal yang mempengaruhi

keadaan keuangan perusahaan.

Faktor-faktor lain yang mempengaruhi nilai perusahaan selain Return On

Asset yang berpengaruh terhadap nilai perusahaan untuk pengambilan keputusan

investasi adalah Price Earning Ratio (PER) merupakan salah satu rasio yang

paling diminati oleh para investor dalam menghasilkan laba (earning power)

dimasa yang akan datang. PER ialah salah satu pendekatan yang biasa digunakan

untuk menilai suatu saham atau perbandingan antara harga pasar suatu saham atau

market price dengan EPS atau Earning Per Share dari saham yang bersangkutan.

Pendekatan ini menghitung rasio antara harga saham per lembar yang berlaku di

pasar modal dengan tingkat keuntungan bersih yang tersedia untuk pemegang

saham. Keinginan seorang investor untuk melakukan analisis pada suatu saham

melalui rasio keuangan seperti PER yang disebabkan dengan adanya keinginan

calon investor atau investor akan saham perusahaan tersebut. Semakin besar nilai

PER maka harga saham akan semakin mahal terhadap pendapatan bersih per

saham. PER digunakan investor untuk memandang kinerja harga saham.

Penelitian ini menggunakan data dari perusahaan sektor manufaktur pada

subsektor food and baverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan di atas, maka penulis tertarik untuk

Page 27: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

6

mengambil judul penelitian “Pengaruh Debt to Asset Ratio (DAR), Debt To

Equity Ratio (DER), Return On Asset Ratio (ROA), dan Price Earning Ratio

(PER) Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan

Manufaktur Subsektor Food And Baverages yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia Periode Tahun 2013-2018)”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah penulis kemukakan di atas, maka

penulis mengidentifikasikan beberapa permasalahan yang ada sebagai berikut :

1. Mengidentifikasi nilai perusahaan pada perusahaan subsektor food

and baverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun

2013-2018;

2. Mengindentifikasi terdapat beberapa faktor yang kemungkinan

mempengaruhi nilai perusahaan, seperti Debt to Asset Ratio, Debt to

Equity Ratio, Return On Asset, dan Price Earning Ratio;

3. Nilai perusahaan yang rendah dapat disebabkan oleh kecilnya tingkat

keuntungan (laba) yang diperoleh perusahaan;

4. Tuntutan yang harus dilakukakan perusahaan untuk meminimalkan

biaya modal untuk memaksimalkan nilai perusahaan;

5. Nilai perusahaan dapat mempengaruhi presepsi investor terhadap

perusahaan. Maka permintaan saham yang meningkat akan

menyebabkan nilai perusahaan meningkat;

Page 28: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

7

6. Investor tidak akan menanamkan modalnya pada perusahaan yang

mempunyai kinerja yang buruk.

C. Rumusan Masalah

1. Apakah terdapat pengaruh Debt to Asset Ratio terhadap Nilai

Perusahaan pada perusahaan manufaktur subsektor food and baverages

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2013-2018?

2. Apakah terdapat pengaruh Debt to Equity Ratio terhadap Nilai

Perusahaan pada perusahaan manufaktur subsektor food and baverages

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2013-2018?

3. Apakah terdapat pengaruh Return On Asset terhadap Nilai Perusahaan

pada perusahaan manufaktur subsektor food and baverages yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2013-2018?

4. Apakah terdapat pengaruh Price Earning Ratio terhadap Nilai

Perusahaan pada perusahaan manufaktur subsektor food and baverages

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2013-2018?

5. Apakah terdapat pengaruh Debt to Asset Ratio, Debt to Equity Ratio,

Return On Asset, Price Earning Ratio secara bersama-sama terhadap

Nilai Perusahaan pada perusahaan manufaktur subsektor food and

baverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2013-

2018?

Page 29: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

8

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah di atas maka tujuan dari penelitian ini

adalah :

1. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh Debt to Asset Ratio

terhadap Nilai Perusahaan pada perusahaan manufaktur subsektor

food and baverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode

tahun 2013-2018;

2. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh Debt to Equity Ratio

terhadap Nilai Perusahaan pada perusahaan manufaktur subsektor

food and baverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode

tahun 2013-2018;

3. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh Return On Asset

terhadap Nilai Perusahaan pada perusahaan manufaktur subsektor

food and baverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode

tahun 2013-2018;

4. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh Price Earning Ratio

terhadap Nilai Perusahaan pada perusahaan manufaktur subsektor

food and baverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode

tahun 2013-2018;

5. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh Debt to Asset, Debt to

Equity Ratio, Return On Asset, Price Earning Ratio secara bersama-

sama terhadap Nilai Perusahaan pada perusahaan manufaktur

Page 30: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

9

subsektor food and baverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

periode tahun 2013-2018.

E. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

1) Bagi Universitas

Hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan bagi mahasiswa

dan para pembaca untuk dapat meneliti sebuah laporan keuangan

dengan benar. Sehingga data keuangan yang diteliti berguna untuk

pemakainya.

2) Bagi Penulis

Sebagai bahan perbandingan antara teori yang telah didapat selama

perkuliahan dengan kenyataan yang sebenarnya dalam bidang

manajemen keuangan khususnya mengenai pengaruh Debt to Asset

Ratio, Debt to Equity Ratio, Return On Asset dan Price Earning Ratio

terhadap Nilai Perusahaan.

2. Manfaat Praktisi

a. Bagi perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu manajemen dalam

proses pengambilan keputusan dengan memperhatikan faktor-faktor

yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan.

Page 31: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

10

b. Bagi Investor

Hasil penilitian ini diharapkan menjadi tolak ukur dalam pengambilan

keputusan berinvestasi di perusahaan manufaktur subsektor food and

baverages yang terdaftar di BEI.

F. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan dalam mendapatkan gambaran secara umum

mengenai skripsi ini, maka pembahasan dalam skripsi ini disusun dalam

sistematika sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini berisi latar belakang masalah,

identitikasi masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, dan sistematika penulisan skripsi.

BAB II LANDASAN TEORI

Dalam bab ini berisi gambaran umum teori terkait

variabel independen dan dependen secara sistematis

yang disusun mulai dari teori yang bersifat umum

menuju teori yang khusus untuk memecahkan

permasalahan yang sedang diteliti oleh penulis.

Page 32: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

11

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Dalam bab ini berisi jenis penelitian, objek penelitian,

jenis dan sumber data, populasi dan sampel, teknik

pengumpulan data, operasionalisasi variabel

penelitian, dan teknik analisis data.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam hal ini berisi deskripsi dan data hasil penelitian

variabel independen dan dependen, analisis hasil

penelitian, pengujian hipotesis, dan pembahasan.

BAB V PENUTUP

Dalam bab ini berisi kesimpulan penelitian yang

berisikan jawaban atas rumusan masalah dan

pembuktian hipotesis serta dapat ditambah dengan

hasil penemuan penting lain yang diperoleh peneliti,

serta saran dari peneliti terkait hasil dan keputusan

yang telah dikemukakan peneliti.

Page 33: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

12

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Gambaran Umum Teori

1. Laporan Keuangan

Setiap perusahaan perlu menyediakan informasi sebagai alat

pertanggungjawaban kepada berbagai pihak yang memiliki kepentingan

terhadap perusahaan. Pertanggungjawaban tersebut dapat tersedia dalam

bentuk laporan yang menggambarkan seluruh kegiatan operasional dalam

suatu periode tertentu. Laporan tersebut dapat memperlihatkan penggunaan

aktiva, penggunaan modal selama periode laporan dalam bentuk laporan

posisi keuangan perusahaan.

Menurut (Hidayat 2019, 2) menyatakan bahwa :

“Laporan keuangan merupakan suatu informasi yang

menggambarkan kondisi keuangan suatu perusahaan, dimana

informasi tersebut dapat dijadikan sebagai gambaran kinerja

keuangan suatu perusahaan.”

Menurut (Kasmir 2017, 66) menyatakan bahwa :

“Laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi

keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode

tertentu.”

Disisi lain menurut (Hery 2015, 3) menyatakan bahwa :

“Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses

akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk

mengkomunikasikan data keuangan atau aktivitas perusahaan

kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Dengan kata lain,

laporan keuangan ini berfungsi sabagai alat informasi yang

menghubungkan perusahaan dengan pihak-pihak yang

Page 34: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

13

berkepentingan, yang menunjukan kondisi kesehatan keuangan

perusahaan dan kinerja perusahaan.”

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa laporan

keuangan digunakan sebagai komunikasi manajemen perusahaan kepada

pihak-pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan, maka pihak-pihak

yang berkepentingan dapat melihat gambaran perusahaan dan kinerja

perusahaan selama periode laporan. Setelah semua pihak mengetahui

kondisi perusahaan, maka pihak-pihak yang berkepetingan tesrsebut dapat

menentukan kelanjutan hubungannya dengan perusahaan. Bagi manajemen

perusahaan, laporan keuangan dapat digunakan juga untuk pengambilan

keputusan perusahaan dalam mengembangkan rencana bisnis perusahaan

selama beberapa tahun kedepan.

Menurut (Anwar 2019, 166) menyatakan bahwa terdapat beberapa

pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan, yaitu :

a. Pemegang saham

Pemegang saham berkepentingan terhadap kaporan

keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan dalam hal

keputusan investasi. Dengan melihat laporan keuangan

perusahaan, pemegang saham dapat memutuskan apakah akan

tetap memegang saham perusahaan tersebut atau menjual

kepemilikan sahamnya.

b. Kreditor

Kreditor berperan penting terhadap laporan keuangan

perusahaan sehubungan dengan fasilitas kredit yang akan atau

Page 35: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

14

telah diberikan. Setelah melihat dan menganalisis laporan

keuangan, kreditor dapat memutuskan untuk memberikan

fasilitas kredit/memperpanjang fasilitas kredit, atau sebaliknya

tidak akan memberikan fasilitas kredit/tidak memperpanjang

fasilitas kredit yang ada.

c. Pemerintah

Pemerintah berkepentingan terhadap laporan keuangan

yang diterbitkan perusahaan sehubungan dengan perhitungan

pajak terutang perusahaan.

d. Karyawan

Karyawan atau pegawai perusahaan juga

berkepentingan terhadap laporan keuangan yang diterbitkan

perusahaan sebagai dasar penetapan keputusan apakah tetap

bekerja atau berhenti dari perusahaan, juga sebagai bahan dasar

proyeksi atau perkiraaan besarnya imbalan dalam bentuk bonus

atau jasa produksi yang dapat disediakan perusahaan terhadap

para karyawannya. Tentu besaran nominal bonus atau jasa

produksi selain tergantung kepada kinerja perusahaan secara

keseluruhan, juga tergantung kepada kinerja divisi/unit kerja

dan kinerja individual masing-masing karyawan.

e. Manajemen perusahaan

Manajemen berkepentingan terhadap laporan

keuangan yang diterbitkannya sebagai alat untuk mengevaluasi

Page 36: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

15

kinerjanya sendiri dalam mengelola perusahaan selama periode

pelaporan.

2. Keputusan Pendaaan

Menurut (Kasmir 2017, 5) menyatakan bahwa :

“Keputusan pendanaan, merupakan keputusan yang berkaitan

dengan jumlah dana yang disediakan perusahaan, baik yang

bersifat utang atau modal sendiri dan biasanya berhubungan

dengan sebelah kanan laporan keuangan neraca. Manajer keuangan

harus memikirkan penggabungan dana yang dibutuhkan, termasuk

pemilihan jenis dana yang dibutuhkan, apakah jangka pendek atau

jangka panjang atau modal sendiri, serta kebijakan dividen.”

Menurut (Sutrisno 2017, 5) menyatakan bahwa :

“Keputusan pendanaan ini sering disebut sebagai kebijakan

struktur modal. Pada keputusan ini manajer keuangan dituntut

untuk mempertimbangkan dan menganalisis kombinasi dari

sumber-sumber dana yang ekonomis bagi perusahaan guna

membelanjai kebutuhan-kebutuhan investasi serta kegiatan

usahanya.”

Menurut (Musthafa 2017, 6) menyatakan bahwa :

“Keputusan pendaaan (financing decision) merupakan keputusan

yang harus dilakukan oleh manajer keungan untuk memperoleh

dana, apakah dari dalam perusahaan sendiri/modal sendiri atau

diperoleh dari luar perusahaan secara kredit atau pinjaman (disebut

modal asing).”

Sedangkan menurut (Wijaya 2017, 1) menyatakan bahwa :

“Keputusan keuangan (financial decision), yaitu keputusan

manajerial yang dilakukan untuk mencari dana dan tercermin pada

sisi kanan laporan keuangan yang akan mengungkapkan seberapa

besar proporsi liabilitas dan ekuitas perusahaan.”

Page 37: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

16

Keputusan pendaan adalah keputusan yang berhubungan dengan

penentuan sumber dana yang akan digunakan untuk membiayai sebuah

investasi. Keputusan pendanaan berhubungan dengan penetapan sumber

dana yang digunakan perusahaan untuk menentukan struktur modal yang

optimal. Keputusan pendanaan sebagai penentu sebuah pertimbangan yang

optimal untuk menggunakan sumber dana dari dalam perusahaan atau akan

mengambil dari luar perusahaan.

3. Struktur Modal

Menurut (Harjito & Martono 2014, 256) menyatakan bahwa :

“Struktur modal (capital structure) adalah perbandingan atau

imbangan pendanaan jangka panjang perusahaan yang ditunjukkan

oleh perbandingan utang jangka panjang terhadap modal sendiri.”

Pendanaan sebuah perusahaan dapat dikatakan efisien apabila

perusahaan mempunyai struktur modal yang optimal. Struktur modal yang

optimal adalah struktur modal yang dapat meminimalkan biaya penggunaan

modal keseluruhan, sehingga dapat memaksimalkan nilai perusahaan.

Menurut (Fahmi 2016, 80) meyatakan bahwa :

“Struktur modal merupakan gambaran dari bentuk proporsi

finansial perusahaan yaitu antara modal yang dimiliki yang

bersumber dari utang jangka panjang dan modal sendiri yang

menjadi sumber pembiayaan suatu perusahaan.”

Page 38: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

17

Menurut (Rodoni & Ali 2014, 131) menyatakan bahwa :

“Dalam menentukan struktur modal, perusahaan harus membuat

komposisi yang tepat dari panduan sumber dananya, sehingga

diharapkan tingkat pengembalian investasinya dari sumber dana

tersebut dapat mempengaruhi harga saham melalui return yang

diperoleh menjadi meningkat.”

Tujuan dari manajemen struktur modal adalah untuk memadukan

sumber-sumber dana yang digunakan perusahaan untuk operasionalnya

dalam memaksimalkan nilai perusahaan itu sendiri. Baik buruknya struktur

modal mempunyai efek langsung terhadap kodisi keuangan perusahaan.

Menurut (Sutrisno 2017, 245) menyatakan bahwa :

“Setiap ada perubahan struktur modal akan mempengaruhi biaya

modal secara keseluruhan, hal ini disebabkan masing-masing jenis

modal memiliki biaya modal sendiri-sendiri. Besarnya biaya modal

keseluruhan ini, nantinya akan digunakan sebagai cut of rate pada

pengambilan keputusan investasi. Oleh karena itu kebijakan

struktur modal akan mempengaruhi keputusan investasi.”

Struktur modal adalah proporsi keuangan antara utang jangka

pendek, utang jangka panjang, dan modal sendiri untuk menjalankan

aktivitas perusahaan. Struktur modal diharapkan mampu mengoptimalkan

keseimbangan antara risiko pengembalian sehingga dapat memaksimumkan

harga saham. Yang menjadi permasalahan dari struktur modal adalah

bagaimana agar perusahaan dengan cepat dapat memadukan komposisi dana

untuk dapat meminimumkan biaya modal perusahaan dan dapat

memaksimumkan harga saham karena perubahan dalam struktur modal

diduga bisa menyebabkan perubahan nilai perusahaan. Hal ini yang menjadi

Page 39: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

18

tujuan akhir dari struktur modal, yakni membuat komposisi sumber

pembiayaan yang paling optimal.

4. Debt to Equity Ratio (DAR)

Menurut (Hery 2016, 24) menyatakan bahwa:

“Debt to Asset Ratio merupakan rasio yang digunakan untuk

mengukur perbandingan antara total utang dengan total aset.”

Menurut (Harahap 2015, 304) menyatakan bahwa :

“Debt to Asset Ratio menunjukkan sejauh mana utang dapat

ditutupi oleh aktiva. Lebih besar rasionya lebih aman (solvable).

Bisa juga dibaca berapa porsi utang dibanding dengan aktiva.

Supaya aman porsi utang terhadap aktiva harus lebih kecil.”

Menurut (Kasmir 2017, 112) menyatakan bahwa :

“Debt to Asset Ratio atau Debt Ratio, merupakan rasio utang yang

digunakan untuk mengukur seberapa besar aktiva perusahaan

dibiayai oleh utang atau seberapa besar utang perusahaan

berpengaruh terhadap pengelolaan aktiva. Caranya adalah dengan

membandingkan antara utang dengan total aktiva.”

Menurut (Sutrisno 2017, 208) menyatakan bahwa :

“Rasio utang dengan total aktiva yang biasa disebut rasio utang

(debt ratio) mengukur prosentase besarnya dana yang berasal dari

utang. Yang dimaksud dengan utang adalah semua utang yang

dimiliki perusahaan baik yang berjangka pendek maupun yang

berjangka panjang.”

Dapat disimpulkan bahwa debt to asset ratio dapat mengukur

seberapa besar persentase aset perusahaan yang dibiayai oleh utang. Debt to

asset ratio menunjukkan sejauh mana utang perusahaan dapat ditutup oleh

aset-aset yang dimiliki perusahaan atau sejauh mana kemampuan

Page 40: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

19

perusahaan dalam menjaminkan aset-asetnya untuk menutup utang.

Semakin kecil debt to asset ratio, maka perusahaan dapat dikatakan

sehat/solvable. Hal ini dikarenakan debt to asset yang semakin kecil

menunjukkan bahwa utang perusahaan semakin kecil. Utang yang semakin

kecil dapat menghindarkan perusahaan dari risiko kebangkrutan. Total

utang disini adalah seluruh utang baik jangka pendek maupun jangka

panjang. Sedangkan total aset berarti total dari keseluruhan aset baik jangka

pendek maupun jangka panjang. Adapun rumus debt to asset ratio adalah

sebagai berikut :

5. Debt To Equity (DER)

Menurut (Kasmir 2017, 112) menyatakan bahwa:

“Merupakan rasio yang digunakan untuk menilai utang dengan

ekuitas. Untuk mencari rasio ini dengan cara membandingkan

antara seluruh utang, termasuk utang lancar dengan seluruh

ekuitas. Rasio ini berguna untuk mengetahui jumlah dana yang

disediakan peminjam (kreditor) dengan pemilik perusahaan.

Dengan kata lain rasio ini untuk mengetahui setiap rupiah modal

sendiri yang dijadikan untuk jaminan utang.”

Menurut (Hery 2017, 300) menyatakan bahwa :

“Rasio utang terhadap modal merupakan rasio yang digunakan

untuk mengukur besarnya proporsi utang terhadap modal. Rasio ini

dihitung sebagai hasil bagi antara total utang dengan modal. Rasio

ini berguna untuk mengetahui besarnya perbandingan antara

jumlah dana yang disediakan oleh kreditor dengan jumlah dana

yang berasal dari pemilik perusahaan.”

𝑫𝒆𝒃𝒕 𝒕𝒐 𝑨𝒔𝒔𝒆𝒕 (𝐃𝐀𝐑) =𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 𝐔𝐭𝐚𝐧𝐠 ( 𝑫𝒆𝒃𝒕)

𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 𝐀𝐬𝐞𝐭

Page 41: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

20

Menurut (Harahap 2015, 303) menyatakan bahwa :

“Rasio-rasio ini menggambarkan sampai sejauh mana modal

pemilik dapat menutupi utang-utang kepada pihak luar. Semakin

kecil rasio ini semakin baik.”

Menurut (Sutrisno 2017, 208) menyatakan bahwa :

“Rasio utang dengan modal sendiri (debt to equity ratio)

merupakan imbangan atas utang yang dimiliki perusahaan dengan

modal sendiri.”

Berdasarkan uraian di atas debt to equity ratio (DER) adalah rasio

antara jumlah utang atau kewajiban (liabilitas) terhadap jumlah modal

bersih (ekuitas) yang dimiliki perusahaan. DER termasuk dalam rasio

solvabilitas/ leverage yang menggunakan seluruh aset yang dimilikinya

untuk memenuhi seluruh utang/ kewajibannya. Rasio ini dapat memberi

tahu berapa bagian dari setiap rupiah modal yang dijadikan sebagai jaminan

utang. Memudahkan debitur dalam menguji kelayakan kredit dan sebagai

petunjuk umum untuk mengetahui risiko keuangan. Adapun rumus debt to

equity ratio adalah sebagai berikut :

Semakin rendah rasio DER maka semakin bagus. Perusahaan yang

baik ditunjukan dengan rasio DER dibawah angka 1 atau dibawah 100%.

𝑫𝒆𝒃𝒕 𝒕𝒐 𝑬𝒒𝒖𝒊𝒕𝒚 (𝐃𝐄𝐑) = 𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 𝐔𝐭𝐚𝐧𝐠 (𝑫𝒆𝒃𝒕)

𝐄𝐤𝐮𝐢𝐭𝐚𝐬 (𝑬𝒒𝒖𝒊𝒕𝒚)

Page 42: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

21

Maka sebaliknya apabila semakin tinggi rasio DER menunjukkan komposisi

jumlah utang/kewajiban lebih besar dibandingkan dengan seluruh modal

bersih yang dimiliki perusahaan. Perusahaan yang tidak dapat mengelola

utangnya dengan baik, akan berdampak buruk terhadap kesehatan keuangan

perusahaan. Diharapkan perusahaan dapat mengoptimalkan besarnya utang

supaya tidak melebihi modal sendiri.

Berikut adalah tabel standar rasio solvabilitas :

Tabel II.1

Standar Industri Rasio Solvabilitas

No. Jenis Rasio Standar Industri

1 Debt to Asset Ratio 35%

2 Debt to Equtiy Ratio 90%

3 Long Term Debt to Equty Ratio 10 kali

Sumber : Kasmir (2017, 123)

6. Return On Asset (ROA)

Menurut (Anwar 2019, 177) menyatakan bahwa :

“ROA menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan

laba bersih atas aktivanya. Makin besar angka ini maka perusahaan

makin profitable, dan sebaliknya makin kecil angka rasio ini,

perusahaan makin tidak profitable.”

Menurut (Hery 2017, 8 ) menyatakan bahwa :

“Rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa besar jumlah laba

bersih yang akan dihasilkan dari setiap rupiah dana yang tertanam

dalam total aset. Rasio ini dihitung dengan membagi laba bersih

terhadap total aset.”

Page 43: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

22

Menurut (Kasmir 2017, 115 ) menyatakan bahwa :

“Hasil Pengembalian Investasi atau lebih dikenal dengan nama

Return on Investment (ROI) atau Return on Total Assets,

merupakan rasio yang menujukkan hasil (return) atas jumlah

aktiva yang digunakan dalam perusahaan. ROI juga merupakan

suatu ukuran tentang efektivitas manajemen dalam mengelola

investasinya.”

Menurut (Harahap 2015, 305) menyatakan bahwa :

“Rasio ini menunjukkan berapa besar laba bersih diperoleh

perusahaan bila diukur dari nilai aktiva.”

Sedangkan menurut (Sutrisno 2017, 213) menyatakan bahwa:

“Return On Asset juga sering disebut sebagai rentabilitas ekonomis

merupakan ukuran kemampuan perusahaan dalam menghasilkan

laba dengan semua aktiva yang dimiliki perusahaan. Dalam hal ini

laba yang dihasilkan adalah laba sebelum bunga dan pajak atau

EBIT.”

Return on asset (ROA) merupakan perbandingan laba bersih

setelah pajak dengan total aset. ROA menunjukkan presentase keuntungan

dari laba bersih yang diperoleh perusahaan dengan jumlah aset. ROA

membantu investor untuk melihat sejauh mana perusahaan dapat mengelola

investasinya pada aset menjadi keuntungan.

Semakin tinggi hasil dari pengembalian aset berarti akan semakin

tinggi pula jumlah laba bersih yang dihasilkan dari setiap rupiah dana yang

tertanam dalam total aset. Sebaliknya, jika semakin rendah hasil

𝑹𝒆𝒕𝒖𝒓𝒏 𝑶𝒏 𝑨𝒔𝒔𝒆𝒕 (𝐑𝐎𝐀) = 𝐋𝐚𝐛𝐚 𝐁𝐞𝐫𝐬𝐢𝐡 𝐒𝐞𝐭𝐞𝐥𝐚𝐡 𝐏𝐚𝐣𝐚𝐤

𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 𝐀𝐬𝐞𝐭

Page 44: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

23

pengembalian aset berarti semakin rendah pula jumlah laba bersih yang

akan dihasilkan dari setiap rupiah dana yang tertanam dalam total aset.

Berikut adalah tabel standar rasio profitabilitas :

Tabel II.2

Standar Industri Rasio Profitabilitas

No. Jenis Rasio Standar Industri

1 Net Profit Margin 20%

2 Return On Investment 30%

3 Return On Equity 40%

Sumber : Kasmir (2017, 134)

7. Keputusan Investasi

Menurut (Musthafa 2017, 6) menyatakan bahwa :

“Keputusan penggunaan dana (investment decision) merupakan

keputusan yang harus dilakukan oleh manajer keuangan untuk

menggunakan dana yang tersedia dalam kegiatan investasi atau

operasional perusahaan sehingga perusahaan memperoleh laba

yang maksimal.”

Menurut (Wijaya 2017, 2) menyatakan bahwa

“Keputusan investasi (investment decision), yaitu keputusan

manajerial yang dilakukan untuk mengalokasikan dana kepada

berbagai macam aset dan tercermin pada sisi kiri laporan posisi

keuangan yang akan mengungkapkan seberapa besar aset lancar,

tetap dan aset lainnya yang dimiliki oleh perusahaan.”

Disisi lain menurut (Sutrisno 2017, 5) menyatakan bahwa :

“Keputusan investasi adalah masalah bagaimana manajer

keuangan harus mengalokasikan dana ke dalam bentuk-bentuk

Page 45: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

24

investasi yang akan dapat mendatangkan keuntungan pada masa

yang akan datang.”

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa keputusan investasi

adalah suatu keputusan dalam pengalokasian atau meletakkan sejumlah

dana pada jenis investasi tertentu agar dapat menghasilkan keuntungan

dimasa yang akan datang dengan jangka waktu tertentu. Sehingga keputusan

yang diambil harus dapat dipertimbangkan dengan baik karena memiliki

konsekuensi yang berjangka pula.

Keputusan investasi berkaitan dengan proses pemilihan satu atau

lebih alternatif investasi yang dinilai menguntungkan dari sejumlah

alternatif investasi yang tersedia bagi perusahaan. Maka dari itu proses

keputusan investasi merupakan hubungan antara harapan pengembalian dan

risiko investasi. Semakian besar pengembalian yang diharapkan, maka

semakin besar tingkat risiko yang harus dipertimbangkan.

8. Price Earning Ratio (PER)

Menurut (Anwar 2019, 178) menyatakan bahwa :

“Price Earning Ratio (PER) merupakan perbandingan harga pasar

per lembar saham dengan laba per lembar saham. Angka rasio ini

menunjukkan mahal tidaknya harga pasar saham atau kepercayaan

investor terhadap suatu saham. Makin tinggi angka Price Earning

Rartio ini, berarti harga saham makin mahal dan kepercayaan

investor terhadap saham semakin tinggi.”

Menurut (Hery 2016, 27) menyatakan bahwa :

“Rasio harga terhadap laba (Price Earning Ratio) merupakan rasio

yang menunjukkan hasil perbandingan antara harga pasar per

lembar saham dengan laba per lembar saham. Lewat rasio ini,

Page 46: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

25

harga saham sebuah emiten dibandingkan dengan laba bersih yang

dihasilkan oleh emiten tersebut dalam satu tahun.”

Menurut (Fahmi 2016, 83)

“Bagi para investor semakin tinggi price earning ratio maka

pertumbuhan laba yang diharapkan juga akan mengalami kenaikan.

Rasio ini adalah perbandingan antara market price per share

dengan earning per share.”

Price Earning Ratio adalah alat ukur yang paling umum digunakan

untuk menganalisa nilai saham. Hasil ini mengindikasikan berapa besar

investor bersedia membayar setiap rupiah atas pendapatan perusahaan

tersebut. Pada umumnya, investor lebih senang memilih saham dengan PER

rendah. Semakin rendah PER suatu saham, semakin murah harga saham

tersebut sehubungan dengan pendapatan perusahaan.

9. Nilai Perusahaan

Menurut (Fahmi 2016, 4) menyatakan bahwa terdapat beberapa

tujuan dari manajemen keuangan, yaitu :

a. Memaksimumkan nilai perusahaan.

b. Menjaga stabilitas finansial dalam keadaan yang selalu

terkendali.

c. Memperkecil risiko perusahaan dimasa sekarang dan dimasa

yang akan datang.

𝑷𝒓𝒊𝒄𝒆 𝑬𝒂𝒓𝒏𝒊𝒏𝒈 𝑹𝒂𝒕𝒊𝒐 (𝐏𝐄𝐑) =𝐇𝐚𝐫𝐠𝐚 𝐒𝐚𝐡𝐚𝐦 (𝑴𝒂𝒓𝒌𝒆𝒕 𝑷𝒓𝒊𝒄𝒆 𝑷𝒆𝒓 𝒔𝒉𝒂𝒓𝒆)

𝐋𝐚𝐛𝐚 𝐩𝐞𝐫 𝐥𝐞𝐦𝐛𝐚𝐫 𝐬𝐚𝐡𝐚𝐦 (𝑬𝒂𝒓𝒏𝒊𝒏𝒈 𝑷𝒆𝒓 𝒔𝒉𝒂𝒓𝒆)

Page 47: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

26

Menurut (Harjito & Martono 2014, 13) menyatakan bahwa :

“Tujuan memaksimumkan nilai perusahaan disebut juga

sebagai memaksimumkan kemakmuran pemilik perusahaan

atau pemegang saham (stockholder wealth maximization) yang

dapat diartikan juga sebagai memaksimumkan harga saham

biasa dari perusahaan (maximizing the price of the firm’s

common stock). Tujuan memaksimumkan nilai perusahaan ini

digunakan sebagai pengukur keberhasilan perusahaan karena

dengan meningkatnya nilai perusahaan berarti meningkatnya

kemakmuran pemilik perusahaan atau pemegang saham

perusahaan.”

Berdasarkan tujuan tersebut yang paling utama dalam manajemen

keuangan adalah dengan memaksimumkan nilai perusahaan, karena dengan

meningkatnya nilai perusahaan akan mencerminkan keberhasilan

perusahaan.

Menurut (Franita 2018, 4) menyatakan bahwa :

“Nilai perusahaan lazim diindikasikan dengan price to book value,

yang meruapakan tingkat kepercayaan pasar pada prospek

perusahaan ke depan, maka dari itu nilai perusahan sangat

berpengaruh terhadap keberlangsungan perusahaan dalam struktur

kepemilikan.”

Menurut (Hery 2017, 2 ) menyatakan bahwa :

“Nilai perusahaan merupakan presepsi investor terhadap tingkat

keberhasilan perusahaan, yang sering dikaitkan dengan harga

saham. Semakin tinggi harga saham perusahaan mencerminkan

nilai perusahaan tersebut semakin meningkat.”

Dalam hal ini peran manajer keuangan sangat berpengaruh

terhadap kinerja perusahaan dalam pengambilan keputusan keuangan.

Keputusan keungan yang tepat dapat meningkatkan nilai perusahaan. Nilai

perusahaan merupakan persepsi investor terhadap tingkat keberhasilan

perusahaan, yang dikaitkan dengan harga saham. Dengan memaksimalkan

Page 48: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

27

nilai perusahaan berarti juga memaksimalkan kesejahteraan pemilik

perusahaan. Harga saham yang tinggi akan membuat nilai perusahaan

semakin tinggi.

Menurut (Harmono 2017, 114) indikator yang mempengaruhi nilai

perusahaan dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa rasio yang bisa

dihitung, yaitu :

a. Price Earning Ratio (PER)

Pendekatan yang paling popular untuk mengestimasi

nilai intrinsik saham adalah dengan menggunakan pendekatan

Price Earning Ratio (PER). Dalam pendektan PER atau disebut

juga pendekatan multiplier, investor akan menghitung berapa

kali (multiplier) nilai earning yang tercermin dalam harga suatu

saham. Adapun rumusnya adalah:

𝑃𝑟𝑖𝑐𝑒 𝐸𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = Harga Per saham

Laba Per Saham

b. Earning Per Share (EPS)

Rasio ini mengukur seberapa besar laba yang

dihasilkan per lembar saham beredar. Adapun rumusnya

adalah:

𝐸𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔 𝑃𝑒𝑟 𝑆ℎ𝑎𝑟𝑒 = Laba Bersih

Jumlah Saham Beredar

c. Price to Book Value (PBV)

Price to Book Value (PBV) merupakan rasio antara

harga saham terhadap nilai bukunya. Semakin tinggi nilai Price

Page 49: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

28

to Book Value maka semakin tinggi pula perusahaan itu dinilai

oleh investor dibandingkan dengan dana yang ditanamkan

dalam perusahaan tersebut. Adapun rumusnya adalah :

𝑃𝑟𝑖𝑐𝑒 𝑡𝑜 𝐵𝑜𝑜𝑘 𝑉𝑎𝑙𝑢𝑒 = 𝑀𝑎𝑟𝑘𝑒𝑡 𝑉𝑎𝑙𝑢𝑒

𝐵𝑜𝑜𝑘 𝑉𝑎𝑙𝑢𝑒

Dalam penelitian ini penulis mengunakan salah satu rasio yang

digunakan untuk mengukur nilai perusahaan yaitu dengan menggunakan

rasio Price to Book Value (PBV).

Menurut (Auliya 2019, 56 ) menyatakan bahwa :

“PBV (Price Book Value) adalah penilaian atas nilai suatu emiten

atas nilai bukunya. Nilai buku didapat dari total aset dibagi dengan

jumlah lembar saham.”

Menurut (Fatihudin 2015, 108) menyatakan bahwa :

“PBV adalah rasio untuk membandingkan harga pasar sebuah

saham dengan nilai buku (book value) sebenarnya. Semakin kecil

hasilnya semakin baik.”

Menurut (Hery 2016, 27) menyatakan bahwa :

“Price to Book Value Ratio merupakan rasio yang menunjukkan

hasil perbandingan antara harga pasar per lembar saham dengan

nilai buku per lembar saham. Rasio ini digunakan untuk mengukur

tingkat harga saham apakah overvalued atau undervalued.”

Menurut (Fauziah 2017, 3) menyatakan bahwa :

“Price to Book Value (PBV) merupakan rasio harga saham per

lembar terhadap nilai buku per lembar saham perusahaan. Nilai

buku per lembar saham menunjukkan aset bersih per lembar saham

yang dimiliki oleh pemegang saham.”

Page 50: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

29

Price to Book Value mempunyai beberapa keunggulan menurut

(Fauziah 2017, 3) yaitu :

a. Nilai buku mempunyai ukuran yang relatif stabil, yang dapat

dibandingkan dengan harga pasar.

b. Nilai buku memberikan standar akuntansi yang konsisten untuk

semua perusahaan. PBV dapat dibandingkan antar perusahaan

sebagai petunjuk adanya under valuation atau over valuation.

c. Perusahaan dengan nilai earning negatif tidak dapat dinilai

menggunakan Price Earning Ratio (PER), dapat dievaluasi

menggunakan PBV.

Price to Book Value menggambarkan seberapa pasar menghargai

nilai buku saham suatu perusahaan. Semakin tinggi rasio ini, berarti pasar

percaya akan prospek dari perusahaan tersebut. Perhitungan rasio PBV

untuk menghitung nilai perusahaan adalah sebagai berikut :

𝑷𝒓𝒊𝒄𝒆 𝒕𝒐 𝑩𝒐𝒐𝒌 𝑽𝒂𝒍𝒖𝒆 (𝐏𝐁𝐕 ) =𝐇𝐚𝐫𝐠𝐚 𝐒𝐚𝐡𝐚𝐦

𝐍𝐢𝐥𝐚𝐢 𝐁𝐮𝐤𝐮 𝐩𝐞𝐫 𝐥𝐞𝐦𝐛𝐚𝐫 𝐬𝐚𝐡𝐚𝐦

𝐍𝐢𝐥𝐚𝐢 𝐁𝐮𝐤𝐮 𝐩𝐞𝐫 𝐥𝐞𝐦𝐛𝐚𝐫 𝐬𝐚𝐡𝐚𝐦 =𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 𝐄𝐤𝐮𝐢𝐭𝐚𝐬

𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐒𝐚𝐡𝐚𝐦 𝐁𝐞𝐫𝐞𝐝𝐚𝐫

Page 51: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

30

B. Penelitian Terdahulu

Tabel II.3

Penelitian Terdahulu

No. Peneliti Judul Penelitian Variabel Penelitian Hasil Penelitian

1. Devina L. A

Lebelaha dan

Ivonce S.

Saerang

(2016)

Pengaruh Price

Earning Ratio,

Debt To Eequity

Ratio dan

Devidend

Payout Ratio

Terhadap Nilai

Perusahaan

BUMN Yang

Terdaftar Di

Bursa Efek

Indonesia

Periode 2011-

2014.

.

Independen :

1. Price

Earning

Ratio (PER)

2. Debt To

Equity Ratio

(DER)

3. Devidend

Payout Ratio

(DPR)

Dependen :

Nilai Perusahaan

(PBV)

PER memiliki

pengaruh

signifikan

terhadap Nilai

Perusahaan

sedangkan

DER dan

Deviden

Payout Ratio

tidak memiliki

pengaruh yang

signifikan

terhadap Nilai

Perusahaan.

2. Hizkia T.

Pioh,

Perengkuan

Tommy, dan

Jantje L.

Sepang (2018)

Pengaruh Debt

To Equity Ratio,

Earning Per

Share Dan

Return On Asset

Terhadap Nilai

Perusahaan

Subsektor Food

And Beverage Di

Bursa Efek

Indonesia.

Independen :

1. Debt To

Equtiy Ratio

(DER)

2. Earning Per

Share (EPS)

3. Return On

Asset (ROA)

Dependen

Nilai Perusahaan

(PBV)

DER dan ROA

secara parsial

berpengaruh

signifikan

terhadap Nilai

Perusahaan,

sedangkan EPS

secara parsial

tidak

berpengaruh

signifikan

terhadap Nilai

Perusahaan.

3. Lita Elisbeth

Salempang,

Jullie J.

Sondakh,

Rudy J.

Pusung (2016)

Pengaruh Return

On Asset, Debt

To Equity Dan

Pertumbuhan

Penjualan

Terhadap Nilai

Perusahaan Pada

Sektor Real

Estate &

Property Yang

Terdaftar di BEI

Independen :

1. Return On

Asset (ROA)

2. Debt To

Equity

(DER)

3. Pertumbuhan

Penjualan

Dependen :

ROA dan

Pertumbuhan

Perjualan

secara parsial

tidak

berpengaruh

signifikan

terhadap Nilai

Perusahaan,

sedangkan

DER secara

Page 52: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

31

Tahun 2013-

2014.

Nilai Perusahaan parsial

berpengaruh

terhadap Nilai

Perusahaan.

4. Vera

Sandrawati

(2016)

Pengaruh Debt

To Equity Ratio

(DER), Return

On Asset (ROA),

Earning Per

Share (EPS)

Dan Risiko

Sistematis

Terhadap Nilai

Perusahaan

(Studi Pada

Perusahaan

Kategori LQ45

Yang Terdaftar

Di Bursa Efek

Indonesia

Periode 2011-

2014).

Independen :

1. Debt To

Equity

(DER)

2. Return On

Asset (ROA)

3. Earning Per

Share (EPS)

4. Risiko

Sistematis

Dependen :

Nilai Perusahaan

(PBV)

DER tidak ada

pengaruh

terhadap Nilai

Perusahaan.

EPS secara

parsial tidak

berpengaruh

signifikan

terhadap Nilai

Perusahaan.

ROA secara

parsial

berpengaruh

signifikan

terhadap Nilai

Perusahaan.

Sedangkan

Risiko

sistematis

berpengaruh

signifikan

negatif

terhadap Nilai

Perusahaan.

5. Rizka Annisa

dan

Mochammad

Chabachib

(2017)

Analisis

Pengaruh

Current Ratio

(CR), Debt To

Equity Ratio

(DER), Return

On Asset (ROA)

Terhadap Price

To Book Value

(PBV), Dengan

Dividen Payout

Ratio Sebagai

Variabel

Intervening

(Studi Kasus

pada Perusahaan

Industri

Manufaktur

Independen :

1. Current

Ratio (CR)

2. Debt To

Equity

(DER)

3. Return On

Asset (ROA)

Dependen :

Nilai Perusahaan

(PBV) dengan

Dividen Payout

Ratio Sebagai

Variabel Intervening

CR

berpengaruh

negatif tidak

signifikan

terhadap PBV.

ROA, DER dan

DPR

berpengaruh

positif terhadap

PBV.

Sedangkan

DPR tidak

dapat

memediasi

hubungan

antara CR dan

PBV, DER dan

PBV tetapi

Page 53: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

32

yang Terdaftar

di BEI Periode

2011-2014).

DPR dapat

memediasi

hubungan

antara ROA

dan PBV.

6. Made Agus

Teja

Dwipayana

dan I. Gst.

Ngr. Agung

Suaryana

(2016)

Pengaruh Debt

To Assets Ratio,

Devidend

Payout Ratio,

Dan Return On

Assets Terhadap

Nilai Perusahaan

Manufaktur

Yang Terdaftar

Di Bursa Efek

Indonesia

Periode Tahun

2012-2014.

Independen :

1. Debt To

Asset Ratio

(DAR)

2. Deviden

Payout Ratio

(DPR)

3. Return On

Asset (ROA)

Dependen :

Nilai Perusahaan

(PBV)

DAR, DPR dan

ROA

berpengaruh

positif terhadap

nilai

perusahaan.

7. Rizky Tiara

Sari (2018)

Pengaruh Return

On Asset, Return

On Equity, Debt

To Asset Ratio

Dan Debt to

Equity Ratio

Terhadap Nilai

Perusahaan Pada

Perusahaan

Manufaktur

Sektor Aneka

Industri Yang

Terdaftar Di BEI

Tahun 2015-

2017.

Independen :

1. Return On

Asset (ROA)

2. Return On

Equity

(ROE)

3. Debt to Asset

Ratio (DAR)

4. Debt to

Equity Ratio

(DER)

Dependen :

Nilai Perusahaan

(PBV)

ROA dan ROE

berpengaruh

signifikan

terhadap PBV,

sedangkan

DAR dan DER

tidak

berpengaruh

signifikan

terhadap PBV.

8.

Ni Luh

Devianasari

dan

Ni Putu Santi

Suryantini

(2015)

Pengaruh Price

Earning Ratio,

Debt To Equity

Ratio, Dan

Dividen Payout

Ratio Terhadap

Nilai Perusahaan

Pada

Perusahaan

Manufaktur

Independen :

1. Price

Earning

Ratio (PER)

2. Debt to

Equity Ratio

(DER)

3. Deviden

Payout Ratio

(DPR)

PER

berpengaruh

negatif dan

tidak signifikan

terhadap nilai

perusahaan,

DER

berpengaruh

positif

signifikan

terhadap nilai

Page 54: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

33

Yang Terdaftar

Di Bursa Efek

Indonesia Pada

perusahaan

Manufaktur di

Bursa Efek

Indonesia

periode

2009-2013.

Dependen :

Nilai Perusahaan

(PBV)

perusahaan,

dan DPR

berpengaruh

positif tidak

signifikan

terhadap nilai

perusahaan.

Sumber : Data olahan penulis

C. Kerangka Pemikiran

Gambar II.1

Kerangka Pemikiran

Sumber : Data olahan penulis

DER

(X2)

ROA

(X3)

PER

(X4)

NILAI PERUSAHAAN

(PBV)

H1

H2

H3

H4

DAR

(X1)

H5

Page 55: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

34

1. Pengaruh Debt to Asset Ratio Terhadap Nilai Perusahaan

Debt to Asset Ratio merupakan rasio yang digunakan untuk

mengukur perbandingan antara total utang dengan total aset. Rasio DAR

tinggi, artinya pendanaan dengan utang semakin banyak maka semakin sulit

bagi perusahaan untuk memperoleh tambahan pinjaman karena

dikhawatirkan perusahaan tidak mampu menutupi utang-utangnya dengan

aset yang dimilikinya. Sebaliknya apabila rasionya rendah, semakin kecil aset

perusahaan dibiayai dengan utangnya.

(Dwipayana & Suaryana, 2016) dalam penelitiannya menyatakan

bahwa DAR berpengaruh positif terhadap Nilai Perusahaan. Utang

memberikan informasi mengenai aktiva dan modal perusahaan. Penurunan

DAR dapat membuat perusahaan semakin solvable, yang artinya bahwa

perusahaan dapat menutup utang-utang perusahaan dengan aset-aset yang

dimiliki perusahaan. Semakin tinggi DAR maka semakin besar jumlah modal

yang digunakan sebagai modal investasi. Sehingga akan membuat nilai

perusahaan turun.

H1 = Terdapat pengaruh signifikan Debt to Asset Ratio terhadap Nilai

Perusahaan pada perusahaan subsektor food and baverages yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2013-2018.

2. Pengaruh Debt to Equity Ratio Terhadap Nilai Perusahaan

Debt to Equity Ratio merupakan rasio yang dipergunakan untuk

mengukur tingkat penggunaan utang terhadap total shareholder’s equity yang

Page 56: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

35

dimililiki perusahaan. Semakin tinggi DER menunjukkan total utang baik

jangka pendek maupun jangka panjang yang semakin besar dibanding dengan

total modal sendiri, sehingga berdampak semakin bersarnya beban

perusahaan terhadap kreditur. Besarnya beban utang perusahaan dapat

mengurangi jumlah laba yang diterima perusahaan. Sehingga nilai

perusahaan akan turun.

(Pioh, Tommy, & Sepang, 2018) dalam penelitiannya menyatakan

bahwa DER memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Nilai Perusahaan.

Debt to Equity Ratio adalah rasio keuangan utama yang digunakan untuk

menilai posisi keuangan suatu perusahaan. Dengan kata lain, besarnya utang

yang digunakan oleh perusahaan nantinya dipakai dalam menjalankan

aktifitas operasional perusahaan dan rasio ini bertujuan untuk mengukur

seberapa baik struktur investasi suatu perusahaan. Jika rasionya meningkat,

artinya perusahaan dibiayai oleh kreditor dan bukan dari keuangannya

sendiri. Pemberi pinjaman dan investor akan lebih memilih DER yang rendah

karena kepentingan mereka akan lebih terlindungi apabila terjadi pernurunan

bisnis pada perusahaan tersebut.

H2 = Terdapat pengaruh signifikan Debt to Equtiy Ratio siginifikan terhadap

Nilai Perusahaan pada perusahaan subsektor food and baverages yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2013-2018.

Page 57: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

36

3. Pengaruh Return On Asset Terhadap Nilai Perusahaan

Return On Asset merupakan rasio yang menunjukkan tingkat

pengembalian aset dengan presentase tingkat keuntungan laba bersih yang

diperoleh perusahaan sehubungan dengan keseluruhan sumber daya atau rata-

rata jumlah aset. Dengan kata lain ROA mengukur seberapa efisien suatu

perusahaan dalam mengelola asetnya untuk menghasilkan laba dalam suatu

periode. Tujuan aset perusahaan adalah menghasilkan pendapatan dan

tentunya juga menghasilkan keuntungan atau laba bagi perusahaan. Sehingga

nilai perusahaan akan naik. ROA membantu investor untuk melihat seberapa

baik perusahaan mengelola asetnya menjadi keuntungan atau laba (profit).

(Sandrawati, 2016) dalam penelitiannya menemukan bahwa ROA

berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan. Disisi lain (Pioh, Tommy, & Sepang,

2018) menyatakan bahwa ROA memiliki pengaruh positif dan signifikan

terhadap Nilai Perusahaan. Maka dapat dikatakan bahwa ROA adalah rasio

yang mengukur seberapa efisien sebuah perusahaan mengelola asetnya untuk

menghasilkan laba selama suatu periode. Rasio yang tinggi menunjukkan

efisiensi dan efektifitas perusahaan dalam mengelola asetnya, sehingga

kinerja perusahaan dapat dikatakan baik, dan berdampak pada peningkatan

nilai perusahaan.

H3 = Terdapat pengaruh signifikan Return On Asset terhadap Nilai

Perusahaan pada perusahaan subsektor food and baverages yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2013-2018.

Page 58: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

37

4. Pengaruh Price Earning Ratio Terhadap Nilai Perusahaan

Rasio Price Earning Ratio adalah rasio yang digunakan untuk

mengevaluasi sebuah investasi. Rasio ini membantu investor dalam

mengambil keputusan apakah akan membeli saham perusahaan tertentu.

Rasio PER atau P/E dapat memperkirakan nilai pasar pada suatu saham.

Dengan menghitung Rasio P/E atau Price Earning Ratio, investor dapat

mengetahui seberapa besar harga yang ingin dibayar oleh pasar terhadap

pendapatan atau laba suatu perusahaan. Rasio PER yang relatif tinggi

memperlihatkan bahwa pasar bersedia membayar lebih terhadap pendapatan

atau laba suatu perusahaan sehingga investor bersedia menghargainya dengan

harga yang lebih tinggi.

(Labelaha & Saerang, 2016) dalam penelitiannya menyatakan

bahwa price earnings ratio berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.

Dampak dari price earning ratio mencerminkan indikator yang baik,

menentukan stock return dimasa yang akan datang, dimana jika semakin

tinggi price earning ratio maka semakin tinggi pula harga per lembar saham

suatu perusahaan dan mengindikasikan nilai perusahaan yang bagus.

H4 = Terdapat pengaruh signifikan Price Earning Ratio terhadap Nilai

Perusahaan pada perusahaan subsektor food and baverages yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2013-2018.

Page 59: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

38

5. Pengaruh Debt to Asset, Debt to Equity Ratio, Return On Asset, Price

Earning Ratio Terhadap Nilai Perusahaan.

Debt to asset ratio menunjukkan sejauh mana utang perusahaan

dapat ditutup oleh aset-aset yang dimiliki perusahaan atau sejauh mana

kemampuan perusahaan dalam menjaminkan aset-asetnya untuk menutup

utang. Debt to Equity Ratio dapat memberi tahu berapa bagian dari setiap

rupiah modal yang dijadikan sebagai jaminan utang. Return On Asset

menunjukkan presentase keuntungan dari laba bersih yang diperoleh

perusahaan dengan jumlah aset dan membantu investor untuk melihat

sejauh mana perusahaan dapat mengelola investasinya pada aset menjadi

keuntungan. Price Earning Ratio adalah alat ukur yang paling umum

digunakan untuk menganalisa nilai saham. Hasil ini mengindikasikan

berapa besar investor bersedia membayar setiap rupiah atas pendapatan

perusahaan.

(Dwipayana & Suaryana, 2016) dalam penelitiannya menyatakan

bahwa DAR berpengaruh positif terhadap Nilai Perusahaan. (Pioh, Tommy,

& Sepang, 2018) menyatakan bahwa DER dan ROA berpengaruh signifikan

terhadap nilai perusahaan. (Labelaha & Saerang, 2016) dalam penelitiannya

menyatakan bahwa PER berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.

H5 = Terdapat pengaruh signifikan Debt to Asset, Debt to Equity Ratio,

Return On Asset, Price Earning Ratio secara bersama-sama terhadap

Nilai Perusahaan pada perusahaan subsektor food and baverages yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2013-2018.

Page 60: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

39

D. Perumusan Hipotesa

Berdasarkan teori dan kerangka pemikiran serta landasan teoritis maka

hipotesis dari penelitian ini memiliki pengaruh yang signifikan adalah :

H1 = Terdapat pengaruh signifikan Debt to Asset terhadap Nilai Perusahaan

pada perusahaan subsektor food and baverages yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia periode tahun 2013-2018.

H2 = Terdapat pengaruh signifikan Debt to Equity Ratio terhadap Nilai

Perusahaan pada perusahaan subsektor food and baverages yang terdaftar

di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2013-2018.

H3 = Terdapat pengaruh signifikan Retutrn On Asset terhadap Nilai Perusahaan

pada perusahaan subsektor food and baverages yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia periode tahun 2013-2018.

H4 = Terdapat pengaruh signifikan Price Earning Ratio terhadap Nilai

Perusahaan pada perusahaan subsektor food and baverages yang terdaftar

di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2013-2018.

H5 = Terdapat pengaruh signifikan Debt to Asset, Debt to Equity Ratio, Return

On Asset, Price Earning Ratio secara bersama-sama terhadap Nilai

Perusahaan pada perusahaan subsektor food and baverages yang terdaftar

di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2013-2018.

Page 61: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

40

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

kuantitatif yaitu penelitian dengan berbentuk data berupa angka dari laporan

keuangan yang diteliti.

Menurut (Martono 2016, 20) menyatakan bahwa :

“Penelitian kuantitafif. Penelitian ini dilakukan dengan

mengumpulkan data yang berupa angka, atau data berupa kata-kata

atau kalimat yang dikonversi menjadi data yang berbentuk angka.”

Penelitian kuantitatif merupakan jenis penelitian yang pendekatannya

menggunakan data-data berupa angka atau data yang diubah menjadi angka

berdasarkan suatu perhitungan. Pendekatan ini dimulai dengan berpikir deduktif

untuk menemukan hipotesis, kemudian melakukan pengujian di lapangan.

Menurut (Pandoyo & Sofyan 2018, 2) menyatakan bahwa :

“Deduksi adalah cara berfikir dimana dari pernyataan yang bersifat

umum ditarik kesimpulan yang bersifat khusus.”

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan

perusahaan yang sudah go public dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Hasil analisis adalah angka-angka yang sistematis dalam analis statistik berupa

Eviews yang digunakan untuk melihat pengaruh dari variabel-variabel bebas

terhadap variabel terikat.

Page 62: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

41

B. Objek Penelitian

Objek penelitian dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui

pengaruh debt to asset (DAR), debt to equity (DER), return on asset (ROA) dan

price earning ratio (PER) terhadap nilai perusahaan (PBV) pada perusahaan

manufaktur subsktor food and baverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

(BEI) periode tahun 2013-2018. Dalam penelitian ini laporan keuangan

perusahaan digunakan sebagai sampel dan unit analisis. Dalam penelitian ini

laporan keuangan yang diunduh dari situs resmi BEI yaitu www.idx.co.id dan

mengunduh laporan keuangan perusahaan terkait dari idnfinancial dan yahoo

finance. Dalam menentukan sampel, penulis menggunakan beberapa kriteria

yang relevan sebagai objek penelitian.

Penulis melalukan penelitian pada 5 perusahaan manufaktur subsektor

food and baverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan jumlah

periode penelitian adalah sebanyak 6 tahun. Dari 26 perusahaan manufaktur

subsektor food and baverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, hanya

lima perusahaan yang penulis gunakan dalam penelitian ini, yaitu: PT Sekar

Bumi, Tbk., PT Indofood Sukses Makmur, Tbk., PT Akasha Wira International,

Tbk., PT Wilmar Cahaya Indonesia, Tbk. PT Nippon Indosari Corpindo, Tbk.

1. PT Sekar Bumi, Tbk.

Alamat kantor pusat di di Plaza Asia Lt. 21, Jl. Jend. Sudirman Kav.

59, Jakarta Selatan 12190

Telepon : 021-51401122

Page 63: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

42

Tanggal IPO : 05 Januari 1993

Pendirian dan informasi umum :

PT Sekar Bumi, Tbk. (selanjutnya disebut “Entitas”)

didirikan dalam rangka Undang-Undang Republik Indonesia No.12

Tahun 1970 tentang Perubahan dan Tambahan Undang-Undang No. 6

Tahun 1968 tentang Penanaman Modal Dalam Negeri, berdasarkan

Akta No.42 tanggal 12 April 1973 yang dibuat di hadapan Notaris

Djoko Supadmo, S.H., di Surabaya. Akta pendirian ini telah disahkan

oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan

No.Y.A.5/51/12 tanggal 21 Februari 1975 serta diumumkan dalam

Berita Negara Republik Indonesia No.43 tanggal 30 Mei 1986

Tambahan No.724.

Bidang usaha :

kegiatan usaha Entitas adalah dalam bidang industri

perdagangan, perikanan, perkebunan, pembangunan, usaha

pengolahan hasil perikanan laut dan darat, hasil bumi dan peternakan.

2. PT Indofood Sukses Makmur, Tbk.

Alamat kantor pusat di Sudirman Plaza, Indofood Tower, Lantai 27,

Jl. Jend. Sudirman Kav. 76 - 78, Jakarta

Telepon : 021-57958822

Faksimili : 021-57935960

Tanggal IPO : 14 Juli 1994

Page 64: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

43

Pendirian dan informasi umum :

PT Indofood Sukses Makmur, Tbk. (Perusahaan) didirikan di

Republik Indonesia pada tanggal 14 Agustus 1990 dengan nama PT

Panganjaya Intikusuma, berdasarkan Akta Notaris Benny Kristianto,

S.H., No. 228. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman

Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2

2915.HT.01.01.Th’91 tanggal 12 Juli 1991, dan diumumkan dalam

Berita Negara Republik Indonesia No. 12 Tambahan No. 611 tanggal

11 Februari 1992. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami

beberapa kali perubahan. Perubahan terakhir Anggaran Dasar

Perusahaan sehubungan dengan persetujuan pemegang saham atas

perubahan Anggaran Dasar Perusahaan untuk disesuaikan dengan

Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) yang dimuat dalam Akta

Notaris Kumala Tjahjani Widodo, S.H. M.H. Mkn No. 22 tanggal 8

Mei 2015 telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia

Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU -

0936677.AH.01.02. Tahun 2015 tanggal 5 Juni 2015 serta telah

diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 89

Tambahan No. 44146 tanggal 6 November 2015.

Bidang usaha :

Kegiatan usaha Perseroan menurut Anggaran Dasar bergerak

di bidang industri, perdagangan, agribisnis dan jasa. Kegiatan usaha

yang dijalankan oleh Perseroan meliputi antara lain, industri

Page 65: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

44

penggilingan gandum menjadi tepung terigu yang terintegrasi dengan

kegiatan usaha anak perusahaan di bidang industri konsumen

bermerek, industri agribisnis yang terdiri dari perkebunan dan

pengolahan kelapa sawit dan tanaman lainnya, serta distribusi.

3. PT Akasha Wira International, Tbk.

Alamat kantor pusat di Perkantoran Hijau Arkadia Tower C Lantai 15

Jalan Letjen. TB. Simatupang Kav. 88, Jakarta 12520

Telepon : 021-57958822

Faksimili : 021-57935960

Tanggal IPO : 13 Juni 1994

Pendirian dan informasi umum :

PT Akasha Wira International, Tbk. (“Perusahaan”)

didirikan dengan nama PT Alfindo Putrasetia pada tahun 1985. Nama

Perusahaan telah diubah beberapa kali, terakhir pada tahun 2010,

ketika nama Perusahaan diubah menjadi PT Akasha Wira

International, Tbk. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami

beberapa kali perubahan. Perubahan terakhir dibuat dalam Akta

Pernyataan Keputusan Rapat Perubahan Anggaran Dasar PT. Akasha

Wira International, Tbk. No. 19 tanggal 8 Juli 2015 yang dibuat

dihadapan Notaris Jose Dima Satria, SH, M.Kn, mengenai perubahan

Anggaran Dasar untuk menyesuaikan dengan Peraturan Otoritas Jasa

Keuangan No. 32/POJK.04/2014 tentang Rencana dan

Page 66: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

45

Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka

(“POJK 32”), dan No.33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan

Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik (“POJK 33”) serta

menyusun kembali seluruh Anggaran Dasar Perseroan sehubungan

dengan penyesuaian Anggaran Dasar Perseroan dengan POJK 32 dan

POJK 33 tersebut.

Bidang usaha :

Kegiatan usaha Entitas adalah dalam bidang industri air

kemasan, industri kosmetika, industri minuman ringan susu kedelai

,distribusi produk kosmetika professional merek Wella and Clairol di

Indonesia.

4. PT Wilmar Cahaya Indonesia, Tbk.

Alamat kantor pusat di Jl. Industri Selatan 3 GG No.1, Pasirsari,

Cikarang Selatan, Kab. Bekasi - Jawa Barat 17530

Telepon : 021-89830003 - 89830004

Faksimili : 021-8937143

Tanggal IPO : 09 Juli 1996

Pendirian dan informasi umum :

PT Wilmar Cahaya Indonesia, Tbk. (“Perusahaan”), dahulu

bernama CV Tjahaja Kalbar, didirikan di Pontianak berdasarkan Akta

No. 1 tanggal 3 Februari 1968 yang dibuat di hadapan Mochamad

Damiri, Notaris di Pontianak. Badan hukum Perusahaan berubah

Page 67: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

46

menjadi Perusahaan Terbatas berdasarkan Akta Pendirian Perusahaan

tanggal 9 Desember 1980 No. 49 yang dibuat di hadapan Mochamad

Damiri, Notaris di Pontianak. Berdasarkan Akta No. 103.A tanggal 18

April 1984 yang dibuat di hadapan Tommy Tjoa Keng Liet, S.H.,

Notaris di Pontianak, diputuskan, antara lain, perpindahan kedudukan

Perusahaan dari Pontianak ke Jakarta. Akta pendirian dan perubahan

yang dibuat di hadapan Mochamad Damiri dan Tommy Tjoa Keng

Liet, S.H. tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri

Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No.

C21390.HT.01.01.TH.88. tanggal 17 Februari 1988. Akta pendirian

tersebut telah didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri

Pontianak No. 19/PT.Pendaf/95 tanggal 31 Juli 1995, dan telah

diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal 27

Oktober 1995 No. 86, Tambahan Berita Negara Republik Indonesia

No. 8884.

Bidang usaha :

Saat ini perusahaan bergerak di industri industri minyak

nabati dan minyak nabati spesialitas untuk industri makanan &

minuman.

5. PT Nippon Indosari Corpindo, Tbk.

Alamat kantor pusat di Jl. Selayar Blok A9, Desa Mekarwangi

Cikarang Barat, Bekasi 17530 Jawa Barat

Page 68: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

47

Telepon : (+62 21) 89844959, 89844953, 89983876

Faksimili : (+62 21) 89844955

Tanggal IPO : 28 Juni 2010

Pendirian dan informasi umum :

Perseroan didirikan dengan nama PT Nippon Indosari

Corporation berdasarkan Akta Pendirian No.11 tanggal 8 Maret 1995,

yang diperbaiki dengan Akta Perubahan Anggaran Dasar No.274

tanggal 29 April 1995, yang keduanya dibuat di hadapan Benny

Kristianto, SH, Notaris di Jakarta, telah mendapat pengesahan dari

Menkumham melalui surat keputusan No.C2-6209 HT.01.01.Th.95

tanggal 18 Mei 1995 dan telah didaftarkan dalam buku register di

Kantor Pengadilan Negeri Bekasi No.264 dan 265 tanggal 14

September 1995 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik

Indonesia No.94 tanggal 24 November 1995 dan Tambahan Berita

Negara Republik Indonesia No.9729/1995. Dengan telah disahkannya

Akta Pendirian tersebut oleh Menkumham, maka Perseroan telah sah

berdiri sebagai badan hukum Indonesia.

Bidang usaha :

Ruang lingkup usaha utama adalah di bidang pabrikasi,

penjualan dan distribusi roti dan minuman, termasuk tetapi tidak

terbatas pada macam-macam roti, roti tawar, roti isi dan segala macam

jenis kue lainnya serta segala jenis minuman ringan, termasuk tetapi

tidak terbatas pada minuman sari buah, minuman berbahan dasar susu

Page 69: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

48

dan minuman lainnya. Usaha yang sedang dijalankan Perseroan saat

ini adalah pabrikasi, penjualan dan distribusi roti.

C. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini menurut cara

memperolehnya termasuk dalam data sekunder.

Menurut (Pandoyo & Sofyan 2018, 187) menyatakan bahwa :

“Data sekunder adalah data yang tidak didapatkan secara

langsung dari objek penelitian, melainkan data yang berasal

dari sumber yang telah dikumpulkan oleh pihak lain.”

Dapat dikatakan bahwa data sekunder diperoleh melalui

media perantara atau secara tidak langsung yang berupa buku, catatan,

bukti yang telah ada, atau arsip baik yang dipublikasikan maupun yang

tidak dipublikasikan secara umum.

2. Sumber Data

Data sekunder dalam penelitian ini berasal dari data laporan

keuangan perusahaan manufaktur subsektor kimia yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia Indonesia periode 2014-2018. Data yang diperoleh dari

laporan tahunan perusahaan tersebut melalui situs resmi Bursa Efek Indonesia

www.idx.co.id, www.idnfinancials.com, www.finance.yahoo.com, buku, dan

jurnal ilmiah yang berhubungan dengan judul penelitan ini.

Page 70: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

49

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Pengertian populasi menurut (Martono 2016, 76) menyatakan bahwa :

“Populasi merupakan keseluruhan objek atau subjek yang berada

pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan

dengan masalah penelitian.”

Menurut (Sugiyono 2017, 135 ) menyatakan bahwa :

“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/

subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya.”

Dapat disimpulkan bahwa populasi adalah segala sesuatu yang

mempunyai karakteristik tertentu dan digunakan sebagai objek penelitian

untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya, maka populasi data akan

menentukan siapa dan berapa individu yang akan diteliti. Jumlah populasi

yang digunakan dalam penelitian ini adalah 26 perusahaan subsektor food and

baverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Berikut adalah populasi

perusahaan subsektor food and baveragaes yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia.

Page 71: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

50

Tabel III. 1

Daftar Perusahaan Subsektor Food and Baverages Yang Terdaftar di

BEI

No. Nama Perusahaan Kode

Perusahaan

1 PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk ICBP

2 PT Indofood Sukses Makmur Tbk INDF

3 PT Mayora Indah Tbk MYOR

4 PT Multi Bintang Indonesia Tbk MLBI

5 PT Ultra Jaya Milk Industry & Trading Company Tbk ULTJ

6 PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk GOOD

7 PT Nippon Indosari Corpindo Tbk ROTI

8 PT Sariguna Primatirta Tbk CLEO

9 PT Delta Djakarta Tbk DLTA

10 PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk BTEK

11 PT Campina Ice Cream Industry Tbk CAMP

12 PT Prima Cakrawala Abadi Tbk PCAR

13 PT Buyung Poetra Sembada Tbk HOKI

14 PT Wilmar Cahaya Indonesia Tbk CEKA

15 PT Sekar Bumi Tbk SKBM

16 PT Akasha Wira International Tbk ADES

17 PT Wahana Interfood Nusantara Tbk COCO

18 PT Budi Starch & Sweetener Tbk BUDI

19 PT Prasidha Aneka Niaga Tbk PSDN

20 PT Sentra Food Indonesia Tbk FOOD

21 PT Magna Investama Mandiri Tbk MGNA

22 PT Pratama Abadi Nusa Industri Tbk PANI

23 PT Tri Banyan Tirta Tbk ALTO

24 PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk AISA

25 PT Siantar Top Tbk STTP

26 PT Sekar Laut Tbk SKLT

Sumber : idnfinancials.com

2. Sampel

Menurut (Martono 2016, 76) menyatakan bahwa :

“Sampel merupakan bagian dari populasi yang memiliki ciri-ciri

atau keadaan tertentu yang akan diteliti. Atau, sampel dapat

Page 72: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

51

didefinisikan sebagai anggota populasi yang dipilih dengan

menggunakan prosedur tertentu sehingga diharapkan dapat

mewakili populasi.”

Menurut (Sugiyono 2017, 136) menyatakan bahwa :

“Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi tersebut. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi

harus betul-betul representatif (mewakili).”

Sampel merupakan sebagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimiliki populasi tersebut atau bagian kecil dari anggota populasi tersebut

yang diambil berdasarkan kriteria tertentu sehingga dapat mewakili

populasinya. Dengan demikian, sampel harus benar-benar bersifat

representatif sehingga dapat mewakili dan mencerminkan karakteristik

populasi dari mana sampel itu diambil.

Jumlah perusahaan yang dijadikan sampel dalam penelitian ini

adalah 5 perusahaan yang diambil berdasarkan purposive sampling.

Menurut (Martono 2016, 81) purposive sampling (sampel bertujuan) adalah

teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Kriteria yang

digunakan dalam penentuan sampel adalah sebagai berikut :

1. Perusahaan manufaktur subsektor food and baverages yang sudah

terdaftar di Bursa Efek Indonesia per 1 Januari 2013 sampai dengan

Desember 2018.

2. Perusahaan subsektor food and baverages yang tidak mengalami

kerugian selama periode tahun 2013-2018.

Page 73: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

52

3. Perusahaan subsektor food and baverages yang memiliki laporan

mengenai pencatatan harga saham selama periode tahun 2013-2018.

4. Perusahaan subsektor food and baverages yang menerbitkan laporan

keuangan tahunan (annual report) yang mencantumkan informasi

data yang dibutuhkan dalam penelitian periode tahun 2013-2018.

Berdasarkan 4 (empat) kriteria diatas terdapat 5 (lima) perusahaan

dengan kriteria yang terpenuhi. Berikut adalah proses pemilihan sampel :

Tabel III. 2

Kriteria Pengambilan Sampel

Sumber : Data olahan penulis

Keterangan Kriteria Pemilihan Sampel Jumlah

Perusahaan

Perusahaan Subsektor food and baverages yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2013-2018 26

Pengurangan Sampel Kriteria 1 :

(9) Perusahaan subsektor food and baverages yang

tidak terdaftar di BEI secara berturut-turut selama

periode tahun 2013-2018

Pengurangan Sampel Kriteria 2 :

(2) Perusahaan subsektor food and baverages yang

mengalami kerugian antara tahun 2013-2018

Pengurangan Sampel Kriteria 3 :

(3) Perusahaan subsektor food and baverages yang

tidak memiliki laporan mengenai pencatatan harga

saham

Pengurangan Sampel Kriteria 4 :

(7) Perusahaan subsektor food and baverages yang

tidak menyediakan data yang terkait dengan

variabel penelitian

Jumlah Perusahaan yang termasuk kriteria 5

Page 74: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

53

Dari tabel tersebut, maka yang menjadi sampel dari 26 perusahaan

selama periode tahun 2013-2018 adalah 5 perusahaan. Terdapat 21

perusahaan yang tidak memenuhi kriteria. Berikut adalah sampel

perusahaan subsektor food and baveragaes yang memenuhi kriteria :

Tabel III.3

Daftar Perusahaan Yang Dijadikan Sampel

Sumber : Data olahan penulis

E. Teknik Pengumpulan Data

Metode yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian ini

adalah teknik dokumentasi, dengan memperoleh data laporan keuangan dari

website Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id), www.idnfinancials.com,

www.finance.yahoo.com, buku, dan jurnal ilmiah yang mendukung penelitian

ini. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah mengumpulkan

dokumen.

Menurut (Martono 2016, 87) menyatakan bahwa :

“Mengumpulkan dokumen atau yang sering disebut dengan metode

dokumentasi merupakan sebuah metode pengumpulan data yang

dilakukan dengan mengumpulkan berbagai dokumen yang berkaitan

dengan masalah penelitian. Dokumen tersebut dapat menjadi sumber

data pokok, dapat pula hanya menjadi data penunjang dalam

mengeksplorasi masalah penelitian.”

No. Nama Perusahaan Kode

Perusahaan

1. PT Sekar Bumi Tbk SKBM

2. PT Indofood Sukses Makmur INDF

3. PT Akasha Wira International Tbk ADES

4. PT Wilmar Cahaya Indonesia Tbk CEKA

5. PT Nippon Indosari Corpindo Tbk ROTI

Page 75: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

54

Teknik yang digunakan dalam penelitian ini , yaitu:

1. Data yang sudah diunduh dari website Bursa Efek Indonesia akan

dianalisis yaitu laporan keuangan perusahaan food and baverages

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2014-2018.

2. Pengolahan data dalam penelitian ini adalah menggunakan aplikasi

Econometrics Views (Eviews) Versi 10. EViews adalah program

komputer yang digunakan untuk mengolah data statistik dan data

ekonometri. EViews dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah

yang berbentuk time-series, cross section, maupun data panel.

EViews mampu menganalisis ekonometrika secara lengkap.

F. Operasional Variabel Penelitian

Menurut (Sujarweni 2015, 70) menyatakan bahwa :

“Variabel penelitian adalah sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi

tentang hal tersebut, dan kemudian ditarik kesimpulannya.”

Menurut (Pandoyo & Sofyan 2018, 159) menyatakan bahwa :

“Identifikasi variabel merupakan salah satu tahapan yang penting

karena dengan mengenal variabel yang sedang diteliti seorang peneliti

akan dapat memahami hubungan dan makna variabel-variabel yang

sedang diteliti.”

Dapat disimpulkan bahwa variabel penelitian adalah segala sesuatu

yang akan menjadi objek penelitian untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.

Page 76: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

55

a. Variabel Independen

Menurut (Martono 2016, 61) menyatakan bahwa :

“Variabel bebas (independent variable) merupakan variabel yang

memengaruhi variabel lain atau menghasilkan akibat pada variabel

yang lain, yang pada umumnya berada dalam urutan tata waktu

yang terjadi terlebih dulu. Keberadaan variabel ini dalam penelitian

kuantitatif merupakan variabel yang menjelaskan terjadinya fokus

atau topik penelitian.”

Menurut (Pandoyo & Sofyan 2018, 160) menyatakan bahwa :

“Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel

terikat, entah secara positif atau negatif. Variasi perubahan variabel

bebas akan berakibat terhadap perubahan variabel terikat.”

Variabel Independen (variabel bebas) merupakan variabel yang

mempengaruhi atau sebab perubahan timbulnya variabel terikat.Variabel

bebas menjadi variabel yang menjelaskan terjadinya fokus atau topik

penelitian.

a. Debt to Asset Ratio (DAR)

Menurut (Hery 2016, 24) menyatakan bahwa:

“Debt to Asset Ratio merupakan rasio yang digunakan untuk

mengukur perbandingan antara total utang dengan total aset.”

Menurut (Harahap 2015, 304) menyatakan bahwa :

“Debt to Asset Ratio menunjukkan sejauh mana utang dapat

ditutupi oleh aktiva lebih besar rasionya lebih aman (solvable).

Bisa juga dibaca berapa porsi utang dibanding dengan aktiva.”

Dalam penelitian ini, DAR dihitung berdasarkan rumus berikut :

Page 77: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

56

b. Debt to Equity Ratio (DER)

Menurut (Sutrisno 2017, 208) menyatakan bahwa:

“Rasio utang dengan modal sendiri (debt to equity ratio)

merupakan imbangan atas utang yang dimiliki perusahaan

dengan modal sendiri.”

Dalam penelitian ini, DER dihitung berdasarkan rumus berikut :

c. Return On Asset (ROA)

Menurut (Hery 2017, 8 ) menyatakan bahwa:

“Rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa besar

jumlah laba bersih yang akan dihasilkan dari setiap rupiah

dana yang tertanam dalam total aset. Rasio ini dihitung

dengan membagi laba bersih terhadap total aset.”

Dalam penelitian ini , ROA dirumuskan sebagai berikut :

𝑫𝒆𝒃𝒕 𝒕𝒐 𝑨𝒔𝒔𝒆𝒕 𝑹𝒂𝒕𝒊𝒐 (𝐃𝐀𝐑) =𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 𝐔𝐭𝐚𝐧𝐠 (𝑫𝒆𝒃𝒕)

𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 𝐀𝐬𝐞𝐭

𝑫𝒆𝒃𝒕 𝒕𝒐 𝑬𝒒𝒖𝒊𝒕𝒚 (𝐃𝐄𝐑) = 𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 𝐔𝐭𝐚𝐧𝐠 (𝑫𝒆𝒃𝒕)

𝐄𝐤𝐮𝐢𝐭𝐚𝐬 (𝑬𝒒𝒖𝒊𝒕𝒚)

𝑹𝒆𝒕𝒖𝒓𝒏 𝑶𝒏 𝑨𝒔𝒔𝒆𝒕 (𝐑𝐎𝐀) = 𝐋𝐚𝐛𝐚 𝐁𝐞𝐫𝐬𝐢𝐡 𝐒𝐞𝐭𝐞𝐥𝐚𝐡 𝐏𝐚𝐣𝐚𝐤

𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 𝐀𝐬𝐞𝐭

Page 78: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

57

d. Price Earning Ratio (PER)

Menurut (Hery 2016, 27) menyatakan bahwa

“Rasio harga terhadap laba (Price Earning Ratio) merupakan

rasio yang menunjukkan hasil perbandingan antara harga

pasar per lembar saham dengan laba per lembar saham."

Dalam penelitian ini, PER dirumuskan sebagai berikut :

b. Variabel Dependen

Menurut (Martono 2016, 61) menyatakan bahwa :

“Variabel terikat (dependent variable) merupakan variabel yang

diakibatkan atau dipengaruhi oleh variabel bebas. Keberadaan

variabel ini dalam penelitian kuantitatif adalah sebagai variabel

yang dijelaskan dalam fokus atau topik penelitian.”

Menurut (Pandoyo & Sofyan 2018, 160)menyatakan bahwa :

“Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel

bebas. Variabel terikat merupakan variabel yang menjadi perhatian

utama peneliti. Variasi perubahan variabel terikat dipengaruhi oleh

variasi perubahan variabel bebas.”

Variabel Dependen (variabel terikat) merupakan variabel yang

dipengaruhi akibat dari adanya variabel bebas. Dalam penelitian

kuantitatif varibel terikat menajdi variabel yang dijelaskan dalam fokus

atau topik penelitian.

𝑷𝒓𝒊𝒄𝒆 𝑬𝒂𝒓𝒏𝒊𝒏𝒈 𝑹𝒂𝒕𝒊𝒐 (𝐏𝐄𝐑) =𝐇𝐚𝐫𝐠𝐚 𝐒𝐚𝐡𝐚𝐦 (𝑴𝒂𝒓𝒌𝒆𝒕 𝑷𝒓𝒊𝒄𝒆 𝑷𝒆𝒓 𝒔𝒉𝒂𝒓𝒆)

𝐋𝐚𝐛𝐚 𝐩𝐞𝐫 𝐥𝐞𝐦𝐛𝐚𝐫 𝐬𝐚𝐡𝐚𝐦 (𝑬𝒂𝒓𝒏𝒊𝒏𝒈 𝑷𝒆𝒓 𝒔𝒉𝒂𝒓𝒆)

Page 79: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

58

Dalam penelitian ini penulis menggunakan Price to Book Value

sebagai variabel terikat untuk menghitung nilai perusahaan.

Menurut (Hery 2016, 27) menyatakan bahwa :

“Price to Book Value Ratio merupakan rasio yang menunjukkan

hasil perbandingan antara harga pasar per lembar saham dengan nilai

buku per lembar saham.”

Semakin tinggi rasio ini, berarti pasar percaya akan prospek dari

perusahaan tersebut. Perhitungan rasio PBV untuk menghitung nilai

perusahaan adalah sebagai berikut :

Operasional data yang terkait dalam penelitian ini, disajikan dalam

tabel berikut ini:

𝑷𝒓𝒊𝒄𝒆 𝒕𝒐 𝑩𝒐𝒐𝒌 𝑽𝒂𝒍𝒖𝒆 (𝐏𝐁𝐕 ) =𝐇𝐚𝐫𝐠𝐚 𝐒𝐚𝐡𝐚𝐦

𝐍𝐢𝐥𝐚𝐢 𝐁𝐮𝐤𝐮 𝐩𝐞𝐫 𝐥𝐞𝐦𝐛𝐚𝐫 𝐬𝐚𝐡𝐚𝐦

Page 80: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

59

Tabel III. 4

Tabel Operasionalisasi Variabel

No. Variable Rumus Skala

1. Debt to Asset Ratio

(DAR)

𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 𝐔𝐭𝐚𝐧𝐠 (𝑫𝒆𝒃𝒕)

𝐀𝐬𝐞𝐭 Rasio

2. Debt to Equtiy Ratio

(DER)

𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 𝐔𝐭𝐚𝐧𝐠 (𝑫𝒆𝒃𝒕)

𝐄𝐤𝐮𝐢𝐭𝐚𝐬 (𝑬𝒒𝒖𝒊𝒕𝒚)

Rasio

3. Return On Assett

(ROA)

𝐋𝐚𝐛𝐚 𝐁𝐞𝐫𝐬𝐢𝐡 𝐒𝐞𝐭𝐞𝐥𝐚𝐡 𝐏𝐚𝐣𝐚𝐤

𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 𝐀𝐬𝐞𝐭

Rasio

4. Price Earning Ratio

(PER)

𝐇𝐚𝐫𝐠𝐚 𝐒𝐚𝐡𝐚𝐦 (𝑴𝒂𝒓𝒌𝒆𝒕 𝑷𝒓𝒊𝒄𝒆 𝑷𝒆𝒓 𝒔𝒉𝒂𝒓𝒆)

𝐋𝐚𝐛𝐚 𝐩𝐞𝐫 𝐥𝐞𝐦𝐛𝐚𝐫 𝐬𝐚𝐡𝐚𝐦 (𝑬𝒂𝒓𝒏𝒊𝒏𝒈 𝑷𝒆𝒓 𝒔𝒉𝒂𝒓𝒆) Rasio

5 Nilai Perusahaan

(PBV)

𝐇𝐚𝐫𝐠𝐚 𝐒𝐚𝐡𝐚𝐦

𝐍𝐢𝐥𝐚𝐢 𝐁𝐮𝐤𝐮 𝐩𝐞𝐫 𝐥𝐞𝐦𝐛𝐚𝐫 𝐬𝐚𝐡𝐚𝐦 Rasio

Sumber: data olahan penulis

G. Teknik Analisis Data

Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji hipotesis yang diajukan untuk

memperoleh pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen yaitu

variabel Debt to Asset Ratio, Debt to Equity Ratio, Return On Asset dan Price

Earning Ratio terhadap Nilai Perusahaan. Metode analisis yang digunakan adalah

penentuan model estimasi dalam uji panel, analisis korelasi, analisis regresi linear

berganda, uji asumsi klasik, uji parsial (uji-t), uji simultan (uji-F), dan uji koefisien

determinasi R2. Pengolahan data menggunakan program EViews 10.

v

Page 81: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

60

1. Jenis Data Dalam Analisis Ekonometrika

a. Data Time Series

Menurut (Nuryanto & Pambuko 2018,4) menyatakan bahwa :

“Data time series adalah data dari suatu objek yang terdiri dari

beberapa periode (runtut waktu). Data ini pada umumnya

disajikan dalam bentuk tahunan, bulanan, triwulan, mingguan,

harian, dan lain sebagainya.”

b. Data Cross-section

Menurut (Nuryanto & Pambuko 2018,5) menyatakan bahwa :

“Data Cross-section adalah data dari beberapa objek pada periode

tertentu. Cross-sectional data mengacu pada data yang

dikumpulkan dengan mengamati banyak hal (seperti perorangan,

perusahaan atau negara/wilayah) pada titik yang sama waktu, atau

tanpa memperhatikan perbedaan waktu.”

c. Data Panel

Menurut (Nuryanto & Pambuko 2018,6) menyatakan bahwa :

“Data panel adalah data yang terdiri dari kombinasi data time

series dan data cross-section. Dengan kata lain, data panel terdiri

dari beberapa objek dan meliputi beberapa waktu.”

2. Metode Regresi Data Panel

Dalam penelitian ini menggunakan data panel yang memiliki

beberapa kelebihan. Menurut (Nuryanto & Pambuko 2018, 83) kelebihan data

panel dibandingan dengan data time series dan cross-section adalah sebagai

berikut:

Page 82: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

61

a. Dapat mengontrol individu yang heterogen, dimana data individu seperti

perusahaan, antar wilayah, sangat bervariasi. Tanpa mengontrol, data-

data tersebut akan bias.

b. Dengan menggabungkan data time series dan cross-section, maka data

panel menyajikan data yang lebih bervariasi, lebih informatif, rendah

tingkat kolinearitas antar variabel, memperbesar derajat kebebasan

(degree of freedom), dan lebih efisien.

c. Dengan mempelajari data repated cross-section, data panel cocok untuk

studi dinamis (dynamic of change). Pengangguran, job turnover dan

mobilitas tenaga kerja cocok diteliti dengan data panel.

d. Data panel mampu menemukan dan mengukur pengaruh yang tidak dapat

diobservasi melalui data murni time series atau murni data cross-section.

Sebagai missal pengaruh undang-undang upah minimum terhadap

kesempatan kerja dan pendapatan dapat dipelajari lebih baik jika kita

memasukkan pergerakan kenaikan upah minimum sepanjang waktu.

e. Data panel memungkinkan kita mempelajari model perilaku (behavioral

model) yang lebih kompleks. Misalkan fenomena skala ekonomis dan

perubahan teknologi dapat dipahami lebih baik lagi dengan data panel

daripada murni data cross-section atau murni data time series.

Menurut (Nuryanto & Pambuko 2018, 84) terdapat beberapa

metode yang dapat digunakan untuk mengestimasi model regresi dengan

data panel, yaitu :

Page 83: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

62

a. Common Effect Model (CEM)

Teknik yang paling sederhana untuk mengestimasi data panel adalah

dengan mengkombinasi data time series dan cross section dengan

menggunakan metode OLS (estimasi common effect). Dalam

pendekatan ini tidak memperhatikan dimensi individu maupun waktu.

Diasumsikan data perilaku antar individu sama dengan kurun waktu.

b. Fixed Effect Model (FE)

Model yang dapat menunjukkan perbedaan konstanta antar objek,

meskipun dengan koefisien regresor yang sama. Model ini yang

kemudian kita kenal dengan regresi Fixed effect (efek tetap). Asumsi

dalam metode ini terdapat perbedaan intersep antar objek namun

intersep antar waktu adalah sama.

c. Random Effect Model (RE)

Di dalam mengestimasikan data panel dengan fixed effect melalui

teknik variabel dummy menunjukkan ketidakpastian model yang kita

gunakan dan itulah kelemahannya. Untuk mengatasi masalah ini kita

bisa menggunakan variabel residual yang dikenal sebagai metode

Random Effect. Didalam model ini kita akan memilih estimasi data

panel dimana residual mungkin saling berhubungan antar waktu dan

antar individu. Dalam metode ini, suatu perbedaan intetsep antar objek

dan antar waktu yang mungkin terjadi akan dimasukkan ke dalam error

pada suatu model OLS, sehingga model akan efisien. Parameter-

parameter yang berbeda antar objek maupun antar waktu juga akan

Page 84: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

63

dimasukkan ke dalam error. Karena hal ini, model efek acak sering juga

disebut model komponen error (error component model).

3. Analisis Statistik Deskriptif

Menurut (Sugiyono 2017, 239) menyatakan bahwa :

“Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk

menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau

menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya

tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku umum atau

generalisasi.”

Menurut (Pandoyo & Sofyan 2018, 199) menyatakan bahwa :

“Standar deviasi kecil menunjukan nilai sampel atau populasi

yang mengelompok di sekitar nilai rata-rata hitungnya. Hal ini

disebabkan nilainya hampir sama dengan nilai rata-rata. Sehingga

dapat disimpulkan bahwa setiap anggota sampel atau populasi

mempunyai kesamaan. Sebaliknya, apabila nilai deviasi besar,

maka penyebaran dari rata-rata juga besar.”

Ukuran pemusatan data adalah suatu ukuran yang

menggambarkan pusat dari kumpulan data yang bisa mewakilinya. Analisis

deskriptif ini tidak berbentuk perbandingan. Deskripsi data yang dilakukan

meliputi ukuran pemusatan dan penyebaran data. Ukuran pemusatan data

meliputi nilai rata-rata (median), minimum dan maximum. Sedangkan

ukuran penyebaran data adalah simpangan baku (standar deviasi).

a. Minimum merupakan nilai terkecil dari ukuran pemusatan data.

b. Maximum merupakan nilai tertinggi dari ukuran pemusatan data.

c. Mean (rata-rata) merupakan suatu ukuran pemusatan data.

d. Standar deviasi adalah bentuk pengukuran yang digunakan untuk

mengukur jumlah variasi atau sebaran sejumlah nilai data.

Page 85: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

64

4. Pengujian Hipotesis

a. Model Estimasi Dalam Uji Panel

Menurut (Nuryanto & Pambuko 2018, 85) terdapat 3

pengujian yang sudah dilakukan untuk mengetahui model estimasi

mana yang tepat dalam penelitian ini, yaitu :

1) Uji Chow

Chow test dilakukan sebagai suatu pengujian statistik

dengan prosedur sebagai berikut:

a) Menyusun persamaan dengan Pooled Least Square (Common

Effect Model).

b) Menyusun persamaan dengan fixed Effect Model.

c) Memilih antar Pooled Least Square dan Fixed Effect Model.

Uji Chow merupakan pengujian untuk menentukan

Common Effect Model atau Fixed Effect Model yang paling tepat

digunakan dalam mengestimasi data panel, dengan hipotesis:

H0 : menggunakan metode Common Effect Model

H1 : menggunakan metode Fixed Effect Model

Sebagai penentuan dalam penerimaan atau penolakan

suatu hipotesis, terdapat beberapa syarat atau kriteria antara lain:

H0 diterima jika probabilitas >0.05 dan H1 ditolak. Maka analisis

regresi menggunakan Common Effect Model.

Page 86: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

65

2) Uji Hausman

Hausman test dilakukan apabila hasil pengujian pada

chow test menerima H1, yaitu model fixed effect yang kemudian

dibandingkan dengan model random effect melalui prosedur

sebagai berikut:

a) Menyusun persamaan dengan Random Effect Model.

b) Memilih antara Fixed Effect Model dengan Random Effect.

Uji Hausman merupakan pengujian untuk menentukan

Fixed Effect Model atau Random Effect Model yang paling tepat

digunakan dalam mengestimasi data panel, dengan hipotesis:

H0 : menggunakan metode Random Effect Model

H1 : menggunakan metode Fixed Effect Model

Sebagai penentuan dalam penerimaan atau penolakan

suatu hipotesis, terdapat beberapa syarat atau kriteria antara lain:

H0 diterima jika probabilitas >0.05 dan H1 ditolak. Maka analisis

regresi menggunakan Random Effect Model.

H0 ditolak jika probabilitas <0.05 dan H1 diterima. Maka analisa

regresi menggunakan Fixed Effect Model.

3) Uji Lagrange Multiplier

LM test dilakukan sebagai suatu pengujian statistik

dengan prosedur sebagai berikut:

Page 87: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

66

a) Menyusun persamaan dengan Pooled Least Square (Common

Effect Model)

b) Menyusun persamaan dengan Random Effect Model

c) Memilih antar Pooled Least Square dan Random Effect

Uji Lagrange Multipler merupakan pengujian untuk

menentukan Common Effect Model atau Random yang paling tepat

digunakan dalam mengestimasi data panel, dengan hipotesis:

H0 : menggunakan metode Common Effect Model

H1 : menggunakan metode Random Effect Model

Sebagai penentuan dalam penerimaan atau penolakan

suatu hipotesis, terdapat beberapa syarat atau kriteria antara lain:

H0 diterima jika probabilitas >0.05 dan H1 ditolak. Maka analisis

regresi menggunakan Common Effect Model.

H1 ditolak jika probabilitas <0.05 dan H1 diterima. Maka analisa

regresi menggunakan Random Effect Model.

b. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik digunakan untuk menguji, apakah model

regresi yang digunakan dalam penelitian ini layak diuji atau tidak.

Pengujian asumsi klasik dilakukan setelah model regresi diestimasi,

bukan sebelum model regresi diestimasi. Uji asumsi klasik digunakan

untuk memastikan bahwa normalitas, autokorelasi, multikolinearitas,

dan heterosdekastisitas tidak terdapat dalam model yang digunakan.

Page 88: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

67

Jika keseluruhan syarat tersebut terpenuhi, berarti bahwa model analisis

telah layak digunakan. Uji penyimpangan asumsi klasik, dapat

dijabarkan sebagai berikut:

1) Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah masing-

masing variabel berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas

diperlukan untuk melakukan pengujian-pengujian variabel lainnya

dengan mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi

normal. Menurut Ghozali (2013) dalam buku Pandoyo & Sofyan (2018,

222) menyatakan bahwa jika asumsi ini dilanggar maka uji statistik

menjadi tidak valid dan statistik parametrik tidak dapat digunakan.

Penyimpangan asumsi normalitas akan semakin kecil

pengaruhnya jika jumlah sampel diperbesar. Uji normalitas dapat

dilakukan salah satunya dengan menggunakan Jarque-Berra. Nilai

statistik Jarque Bera didasarkan pada chi-squares. Residual dikatakan

memiliki distribusi normal jika Jarque Bera > Chi square atau

probabilita (p-value) > α = 5%. Kriteria pengujiannya adalah :

a) H0: Jarque-Bera > Chi square, p-value < 5%, data tidak terdistribusi

dengan normal.

b) H1: Jarque-Bera < Chi square, p-value > 5%, data terdistribusi

dengan normal.

Page 89: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

68

2) Uji Autokorelasi

Menurut (Winarno, 2007) dalam buku (Pandoyo & Sofyan

2018, 224) Autokorelasi adalah hubungan antara residual satu

observasi dengan residual observasi lainnya. Autokorelasi ini umumnya

terjadi pada data time series. Konsekuensi dari adanya autokorelasi

pada model ialah bahwa penaksir tidak efisien dan uji t serta uji F yang

biasa tidak valid walaupun hasil estimasi tidak bias.

Pengujian yang banyak digunakan untuk meneliti

kemungkinan terjadinya autokorelasi adalah uji Durbin-Watson (D-W).

Kriteria pengujian metode Durbin Watson menurut (Santoso 2019, 207)

adalah sebagai berikut:

a) Angka D-W di bawah -2 berarti ada autokorelasi positif

b) Angka D-W diantara -2 sampai +2, berarti tidak ada autokorelasi

c) Angka D-W diatas +2 berarti ada autokorelasi negatif

3) Uji Multikoliniearitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

ditemukan adanya korelasi antara variabel-variabel bebas. Pada model

regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel

bebas/variabel independen.

Menurut (Pandoyo & Sofyan, 2018, 227) Multikoliniearitas

adalah kondisi dimana adanya hubungan linier antara variabel-variabel

bebas. Jika multikoliniearitas itu sempurna maka seitap koefisien

regresi dari variabel-variabel bebasnya tidak dapat menentukan dan

Page 90: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

69

standar erornya tidak terbatas. Jika multikoliniearitas kurang dari

sempurna maka koefisien regresi walaupun bisa menentukan, tetapi

memiliki standar eror yang besar (dalam hubungan dengan koefisien

mereka itu sendiri), yang berarti koefisien-koefisiennya tidak bisa

diestimasi dengan akurasi yang tepat.

Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinieartias dalam

model regresi adalah dengan menganalisis matriks korelasi parsial. Jika

digunakan matriks korelasi, maka deteksi multikolinearitas dilakukan

dengan cara menganalisis nilai-nilai korelasi diantara variabel bebas.

Menurut (Gujarati, 2004) dalam buku (Wahyudi 2016, 142)

mengatakan bahwa bila korelasi antara dua variabel bebas melebihi 0,8

maka multikolinearitas menjadi masalah serius. Apabila korelasi antar

variabel penjelas tidak lebih besar dibanding korelasi variabel terikat

dengan masing-masing variabel penjelas, maka dapat dikatakan tidak

terdapat masalah serius. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa

apabila angka korelasi lebih kecil dari 0,8 maka dapat dikatakan telah

terbebas dari masalah multikolinearitas.

4) Uji Heteroskedastisitas

Menurut (Ghozali, 2013) dalam buku (Pandoyo & Sofyan

2018, 230) uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah

dalam model regeresi terjadi ketidaksamaan variance dan residual satu

pengamatan ke pengamatan lain, jika variance dari residual satu

Page 91: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

70

pengamatan ke pengamatan lain berbeda maka disebut

heterokedastisitas.

Menurut (Gujarati, 2004) dalam buku (Wahyudi 2016, 204)

keberadaan heteroskedastisitas dalam suatu model dapat dideteksi

dengan metode grafis. Keberadaan heteroskedastisitas dapat diamati

dengan cara menampilkan plot residual kuadrat. Jika terdapat pola

tertentu pada plot residual kuadrat, maka dapat dikatakan model

terindikasi mengalami heteroskedastisitas. Sebaliknya jika tidak

terdapat pola-pola tertentu, atau data menyebar, maka terindikasi

adanya homoskedastisitas.

c. Analisis Regresi Linear Berganda

Menurut (Sujarweni 2015, 160) menyatakan bahwa:

“Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui

pengaruh X1 dan X2 terhadap Y. Selain itu juga analisis

regresi digunakan untuk menguji kebenaran hipotesis yang

diajukan dalam penelitian ini.”

Menurut Ghozali (2013) dalam buku Pandoyo & Sofyan

(2018, 2018) menyatakan bahwa analisis regresi linear berganda

digunakan untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel atau

lebih, juga menunjukkan arah hubungan antara variabel dependen

dengan independen.

Pada penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda yang

digunakan untuk mendeskripsikan suatu pengaruh terhadap variabel

dependen dengan variabel independen sehingga uji analisis berganda

Page 92: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

71

ini mampu menjelaskan hubungan suatu variabel dengan variabel

lainnya terutama variabel dependen dengan variabel independen.

Analisis regresi berganda dapat digambarkan dengan model penelitian

sebagai berikut:

Keterangan :

Y = Variabel dependen Nilai Perusahaan

X1 = Variabel independen Current Ratio

X2 = Variabel independen Debt to Equity Ratio

X3 = Variabel independen Return On Asset

α = Konstanta (nilai Y apabila X1, X2, X3 = 0)

β1,β2, β3 = Koefisien Regresi (nilai peningkatan atau penurunan)

ε = Residual

5. Uji Hipotesis

Uji Hipotesis dipergunakan untuk menguji kebenaran suatu

pernyataan secara statistik dan menarik kesimpulan apakah menerima

atau menolak pernyataan tersebut. Pernyataan ataupun asumsi

sementara yang dibuat untuk diuji kebenarannya tersebut dinamakan

dengan hipotesis (hypothesis) atau hipotesa. Tujuan dari uji hipotesis

adalah untuk menetapkan suatu dasar sehingga dapat mengumpulkan

Y= α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + ε

Page 93: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

72

bukti yang berupa data-data dalam menentukan keputusan apakah

menolak atau menerima kebenaran dari pernyataan atau asumsi yang

telah dibuat. Uji Hipotesis dapat memberikan kepercayaan diri dalam

pengambilan keputusan yang bersifat objektif.

a. Uji t (Uji Regresi Secara Parsial)

Uji t ini digunakan untuk melihat tingkat signifikan dari variabel

bebas secara individu dalam mempengaruhi variasi dari variabel terikat.

Menurut (Pandoyo & Sofyan 2018, 253) menyatakan bahwa

apabila nilai prob. T hitung (ditunjukkan pada Prob) lebih kecil dari

tingkat kesalahan (alpha) 0.05 (yang telah ditentukan) maka dapat

dikatakan bahwa variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap

variabel terikatnya, sedangkan apabila nilai prob.t hitung lebih besar dari

tingkat kesalahan 0.05 maka dapat dikatakan bahwa variabel bebas tidak

berpengaruh signifikan terhadap variabel terikatnya.

Langkah-langkah pengujian uji t :

1) Formulasi Hipotesis :

a) Pengaruh Debt to Asset Ratio Terhadap Nilai Perusahaan

H0: Tidak terdapat pengaruh signifikan debt to asset ratio

terhadap baverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

periode tahun 2013-2018.

Page 94: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

73

H1: Terdapat pengaruh signifikan current ratio terhadap nilai

perusahaan pada perusahaan subsektor food and baverages

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2013-

2018.

b) Pengaruh Debt to Equity Ratio Terhadap Nilai Perusahaan

H0: Tidak terdapat pengaruh signifikan debt to equity ratio

terhadap nilai perusahaan pada perusahaan subsektor food

and baverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

periode tahun 2013-2018.

H2: Terdapat pengaruh signifikan debt to equity ratio terhadap

nilai perusahaan pada perusahaan subsektor food and

baverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode

tahun 2013-2018.

c) Pengaruh Return On Asset Ratio Terhadap Nilai Perusahaan

H0: Tidak terdapat pengaruh signifikan return on asset terhadap

nilai perusahaan pada perusahaan subsektor food and

baverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode

tahun 2013-2018.

H3: Terdapat pengaruh signifikan return on asset terhadap nilai

perusahaan pada perusahaan subsektor food and baverages

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2013-

2018.

Page 95: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

74

d) Pengaruh Price Earning Ratio Terhadap Nilai Perusahaan

H0: Tidak terdapat pengaruh signifikan price earning ratio

terhadap nilai perusahaan pada perusahaan subsektor food

and baverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

periode tahun 2013-2018.

H4: Terdapat pengaruh signifikan price earning ratio terhadap

nilai perusahaan pada perusahaan subsektor food and

baverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode

tahun 2013-2018.

2) Kriterian Penentuan Nilai α Dengan Nilai Signifikan

Menurut (Pandoyo & Sofyan 2018, 263) menyatakan

bahwa uji hipotesis juga dapat dilakukan melalui penggunaan

konsep p-value. Konsep ini membandingkan p-value dengan taraf

signifikasi. Jika H0 ditolak maka terdapat hubungan antara variabel

bebas dan variabel terikat secara individu. Kriteria menerima atau

menolaknya ditentukan oleh nilai probabilita. Suatu variabel bebas

dikatakan signifikan pada tingkat signifikansi 5 persen terhadap

variabel tidak bebas jika nilai probabilita 0,05.

Page 96: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

75

b. Uji F (Uji Regresi Secara Simultan)

Uji simultan atau uji F bertujuan untuk mengetahui bahwa

variabel independen debt to asset ratio, debt to equity ratio, return on

asset dan price earning ratio berpengaruh atau tidak secara simultan

terhadap nilai perusahaan.

Langkah-langkah pengujian Uji F :

1) Formulasi Hipotesis:

a) Pengaruh Debt to Asset Ratio, Debt to Equity Ratio, Return On

Asset dan Price Earning Ratio secara simultan terhadap nilai

perusahaan

H0: Tidak terdapat pengaruh signifikan debt to asset ratio, debt

to equity ratio, return on asset dan price earning ratio secara

bersama-sama terhadap nilai perusahaan pada perusahaan

subsektor food and baverages yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia periode tahun 2013-2018.

H5: Terdapat pengaruh signifikan debt to asset ratio, debt to

equity ratio, return on asset dan price earning ratio secara

bersama-sama terhadap nilai perusahaan pada perusahaan

subsektor food and baverages yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia periode tahun 2013-2018.

Page 97: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

76

2) Kriterian Penentuan Nilai α Dengan Nilai Signifikan

Menurut (Pandoyo & Sofyan 2018, 261) menyatakan

bahwa untuk melihat atau mengetahui perhitungan signigikansi maka

uji F dihitung berdasarkan perbandingan antara nilai tingkat

signifikansi (α tertentu) dengan nilai prob F statistik. Kriteria

menerima atau menolaknya ditentukan oleh seberapa besar nilai

sinigikansinya. Suatu model dikatakan signifikansi 5 persen terhadap

variabel tidak bebas jika probabilita 0,05..

c. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Menurut (Pandoyo & Sofyan 2018, 233) menyatakan bahwa :

“Nilai koefisien determinasi dapat diukur oleh nilai R-Square

atau Adjusted R Square. R-Square digunakan pada saat

variabel bebas hanya 1 saja, sedangkan Adjusted R-Square

digunakan pada saat variabel bebas lebih dari satu.”

Koefisien determinasi menunjukkan variasi pengaruh

variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat. Menurut (Pandoyo &

Sofyan 2018, 233) nilai koefisien determinasi dapat diukur oleh nilai R-

Square atau Adjusted R-Square. R-Square digunakan pada saat variabel

bebas hanya satu saja, sedangkan Adjusted R-Square digunakan pada

variabel bebas lebih dari satu. Dalam penelitian ini penulis menghitung

koefisien determinasi dengan menggunakan Adjusted R-Square karena

variabel independen yang penulis gunakan lebih dari satu.

Page 98: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

77

Menurut (Pandoyo & Sofyan 2018, 267) besarnya koefisien

determinasi (R2) adalah 0 sampai 1. Semakin mendekati 1 besarnya

koefisien determinasi suatu persamaan regresi semakin besar pula

pengaruh semua variabel independen terhadap variabel dependen

(semakin besar kemampuan model yang dihasilkan dalam menjelaskan

perubahan nilai variabel dependen). Sebaliknya semakin mendekati nol

besarnya koefisien determinasi suatu persamaan regresi semakin kecil

pula pengaruh semua variabel independen terhadap nilai variabel

dependen (semakin kecil kemampuan model yang dihasilkan dalam

menjelaskan perubahan nilai variabel dependen).

Untuk memberikan interpretasi dari nilai koefisien korelasi,

dapat menggunakan pedoman sebagaimana terlihat pada tabel berikut :

Tabel III. 5

Nilai Interpretasi Koefisien Korelasi

Sumber : Sugiyono (2018) dalam buku Pandoyo & Sofyan

(2018, 205)

No. Interval Koefisien Tingkat Pengaruh

1. 0.00 - 0.199 Sangat Rendah

2. 0.20 - 0.399 Rendah

3. 0.40 - 0.599 Sedang

4. 0.60 - 0.799 Kuat

5. 0.80 - 1.000 Sangat Kuat

Page 99: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

78

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data Hasil Penelitian

Hasil statistik deskriptif dari Debt to Asset, Debt to Equity Ratio, Return

On Asset, Price Earning Ratio, dan Price to Book Value dapat dilihat pada tabel

IV. 1 sebagai berikut :

Tabel IV. 1

Analisis Deskriptif

Sumber : data diolah dengan menggunakan Eviews 10

Pada tabel IV. 1 di atas, maka dapat diketahui bahwa sampel yang

digunakan dalam penelitian ini ada 5 perusahaan selama 6 tahun terakhir terdiri

dari 30 sampel dan masing-masing variabel memiliki nilai yang bereda.

Date: 01/11/20 Time: 16:12

Sample: 2013 2018 DAR DER ROA PER PBV Mean 0.475366 0.963521 0.067126 21.56175 2.254366

Median 0.498235 0.992965 0.060460 16.42144 1.522415

Maximum 0.632220 1.719020 0.175110 86.76654 7.301770

Minimum 0.164510 0.196910 0.009010 3.214290 0.627640

Std. Dev. 0.096912 0.331514 0.037321 17.18556 1.805163

Skewness -1.085496 -0.020178 0.935224 2.017185 1.542474

Kurtosis 4.665977 2.858077 3.856903 7.999200 4.294843

Jarque-Bera 9.360857 0.027213 5.291075 51.58517 13.99190

Probability 0.009275 0.986485 0.070967 0.000000 0.000916

Sum 14.26097 28.90563 2.013780 646.8524 67.63098

Sum Sq. Dev. 0.272365 3.187154 0.040394 8564.958 94.49974

Observations 30 30 30 30 30

Page 100: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

79

Variabel Debt to Asset (DAR) diketahui memiliki nilai rata-rata (mean)

dari variabel DAR sebesar 0.475366 dan nilai dari standar deviasi dari variabel

DAR sebesar 0.096912. Hasil tersebut menunjukkan bahwa nilai rata-rata (mean)

lebih besar dari standar deviasi, sehingga mengindikasi hasil yang baik. Standar

deviasi adalah nilai statistik yang menentukan penyebaran data dalam sampel atau

sebagai pencerminan penyimpangan. Nilai minimum dari variabel DAR sebesar

0.164510, nilai maksimum dari variabel DAR sebesar 0.632220.

Variabel Debt to Equity Ratio (DER) diketahui memiliki nilai rata-rata

(mean) dari variabel DER sebesar 0.963521 dan nilai dari standar deviasi dari

variabel DER sebesar 0.331514. Hasil tersebut menunjukkan bahwa nilai rata-rata

(mean) lebih besar dari standar deviasi, sehingga mengindikasi hasil yang baik.

Standar deviasi adalah nilai statistik yang menentukan penyebaran data dalam

sampel atau sebagai pencerminan penyimpangan. Nilai minimum dari variabel

DER sebesar 0.196910, nilai maksimum dari variabel DER sebesar 1.719020.

Variabel Return On Asset (ROA) diketahui memiliki nilai rata-rata

(mean) dari variabel ROA sebesar 0.068786 dan nilai dari standar deviasi dari

variabel ROA sebesar 0.038097 Hasil tersebut menunjukkan bahwa nilai rata-rata

(mean) lebih besar dari standar deviasi, sehingga mengindikasi hasil yang baik.

Standar deviasi adalah nilai statistik yang menentukan penyebaran data dalam

sampel atau sebagai pencerminan penyimpangan. Nilai minimum dari variabel

ROA sebesar 0.009010, nilai maksimum dari variabel ROA sebesar 0.175110.

Variabel Price Earning Ratio (PER) diketahui memiliki nilai rata-rata

(mean) dari variabel PER sebesar 21.56175 dan nilai dari standar deviasi dari

Page 101: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

80

variabel PER sebesar 17.18556. Hasil tersebut menunjukkan bahwa nilai rata-rata

(mean) lebih besar dari standar deviasi, sehingga mengindikasi hasil yang baik.

Standar deviasi adalah nilai statistik yang menentukan penyebaran data dalam

sampel atau sebagai pencerminan penyimpangan. Nilai minimum dari variabel

PER sebesar 3.214290, nilai maksimum dari variabel PER sebesar 86.76654.

Variabel Price to Book Value (PBV) diketahui memiliki nilai rata-rata

(mean) dari variabel PER sebesar 2.254366 dan nilai dari standar deviasi dari

variabel PBV sebesar 1.805163. Hasil tersebut menunjukkan bahwa nilai rata-rata

(mean) lebih besar dari standar deviasi, sehingga mengindikasi hasil yang baik.

Standar deviasi adalah nilai statistik yang menentukan penyebaran data dalam

sampel atau sebagai pencerminan penyimpangan. Nilai minimum dari variabel

PBV sebesar 0.627640, nilai maksimum dari variabel PBV sebesar 7.301770.

B. Analisis Hasil Penelitian

Objek pada penelitian ini adalah perusahaan subsektor food and

baverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode tahun 2013 – 2018

dan perusahaan tersebut memiliki laporan keuangan tahunan secara lengkap.

Perusahaan yang dijadikan sebagai subjek penelitian yaitu PT Sekar Bumi, Tbk.

(SKBM), PT Indofood Sukses Makmur, Tbk. (INDF), PT Akasha Wira

International, Tbk .(ADES), PT Wilmar Cahaya Indonesia, Tbk. (CEKA), PT

Nippon Indosari Corpindo, Tbk. (ROTI).

Page 102: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

81

1. Hasil Perhitungan Debt to Asset Ratio

Debt to Asset Ratio dalam penelitian ini digunakan untuk menghitung

perbandingan antara jumlah utang atau kewajiban (liabilitas) terhadap total aset

yang dimiliki perusahaan. Dalam penelitian ini debt to asset ratio diukur

dengan membandingkan hasil pembagian antara total utang dengan total aset.

Hasil perhitungan debt to asset ratio dari lima perusahaan yang menjadi sampel

pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

Tabel IV. 2

Tabel Perhitungan Debt to Asset Ratio

Sumber : data olahan penulis

Bedasarkan tabel IV.2 dapat dilihat bahwa nilai Debt to Asset (DAR)

tertinggi sebesar 0.63222, yaitu PT Sekar Bumi Tbk, Tbk. pada tahun 2018 dan

nilai debt to asset ratio terendah sebesar 0.16451, yaitu PT Wilmar Cahaya

Indonesia, Tbk. pada tahun 2018.

Kode

Perusahaan

Debt To Asset Ratio (DAR)

2013 2014 2015 2016 2017 2018

SKBM 0.59585 0.51056 0.54991 0.63222 0.36955 0.41256

INDF 0.50862 0.52026 0.53043 0.46527 0.46831 0.48293

ADES 0.39968 0.41410 0.49731 0.49916 0.49656 0.45316

CEKA 0.50611 0.58140 0.56933 0.37732 0.35156 0.16451

ROTI 0.56804 0.55195 0.56083 0.50585 0.38150 0.33613

Page 103: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

82

Pada tabel IV.2 menerangkan bahwa setiap perusahaan memiliki nilai

debt to asset ratio yang mengalami peningkatan maupun penurunan.

Peningkatan pada rasio ini dapat disebabkan oleh tingginya total utang

perusahaan dan rendahnya total aset yang dimiliki setiap perusahaan. Utang

yang terlalu banyak akan membebani keuangan perusahaan. Untuk manajemen

perusahaan harus dapat menghitung komposisi antara utang dan modal dari

aset yang baik untuk perusahaan.

2. Debt To Equity Ratio

Pada penelitian ini debt to equity ratio (DER) digunakan untuk

menghitung antara jumlah utang atau kewajiban (liabilitas) terhadap jumlah

modal bersih (ekuitas) yang dimiliki perusahaan. Dalam penelitian ini debt to

equity ratio diukur dengan membandingkan hasil pembagian antara total utang

dengan ekuitas. Hasil perhitungan debt to equity dari lima perusahaan yang

menjadi sampel pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

Page 104: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

83

Tabel IV.3

Tabel Perhitungan Debt to Equity Ratio

Sumber : Data olahan penulis

Bedasarkan tabel IV.3 dapat dilihat bahwa nilai Debt To Equity Ratio

(DER) tertinggi sebesar 1.71902, yaitu PT Sekar Bumi, Tbk. pada tahun 2016

dan nilai debt to equity terendah sebesar 0.19691, yaitu PT Wilmar Cahaya

Indonesia, Tbk. pada tahun 2018

Pada tabel IV.3 menerangkan bahwa setiap perusahaan memiliki nilai

debt to equity yang mengalami peningkatan maupun penurunan. Peningkatan

pada rasio ini dapat disebabkan oleh tingginya total utang perusahaan dan

rendahnya total ekuitas yang dimiliki setiap perusahaan. Hal ini dapat

disebabkan karena banyaknya penambahan dana dari kreditur seperti pinjaman

kepada pihak bank. Meningkanya beban terhadap kreditur menunjukkan bahwa

sumber modal perusahaan sangat tergantung dari pihak luar. Dan besarnya

beban utang yang ditanggung perusahaan dapat mengurangi jumlah laba yang

diterima perusahaan.

Kode

Perusahaan

Debt To Equity Ratio (DER)

2013 2014 2015 2016 2017 2018

SKBM 1.47435 1.04314 1.22177 1.71902 0.58617 0.70229

INDF 1.03509 1.08446 1.12959 0.87009 0.88079 0.93397

ADES 0.66579 0.70678 0.98930 0.99663 0.98632 0.82870

CEKA 1.02475 1.38889 1.32199 0.60596 0.54216 0.19691

ROTI 1.31500 1.23190 1.27702 1.02366 0.61681 0.50633

Page 105: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

84

3. Return On Asset

Pada penelitian ini Return on Asset (ROA) digunakan untuk

menghitung perbandingan laba bersih setelah pajak dengan total aset. ROA

menunjukkan presentase keuntungan dari laba bersih yang dipeoleh

perusahaan dengan jumlah aset.

Dalam penelitian ini return on asset diukur dengan membandingkan

hasil pembagian antara laba bersih setelah pajak dengan total aset. Hasil

perhitungan return on asset dari lima perusahaan yang menjadi sampel pada

penelitian ini adalah sebagai berikut :

Tabel IV. 4

Tabel Perhitungan Return On Asset

Sumber : Data Olahan Penulis

Bedasarkan tabel IV.4 dapat dilihat bahwa nilai Return On Asset

(ROA) tertinggi sebesar 0.17511, yaitu PT Wilmar Cahaya Indonesia, Tbk.

pada tahun 2016 dan nilai return on asset terendah sebesar 0.00901, yaitu PT

Sekar Bumi, Tbk. pada tahun 2018.

Kode

Perusahaan

Return On Asset (ROA)

2013 2014 2015 2016 2017 2018

SKBM 0.11708 0.13720 0.05252 0.02251 0.01595 0.00901

INDF 0.04375 0.05988 0.04039 0.06409 0.05851 0.05140

ADES 0.12619 0.06144 0.05027 0.07290 0.04551 0.10989

CEKA 0.06083 0.03193 0.07171 0.17511 0.07713 0.07926

ROTI 0.08669 0.08800 0.09997 0.09583 0.02969 0.02894

Page 106: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

85

Pada tabel IV.3 menerangkan bahwa setiap perusahaan memiliki nilai

return on asset yang mengalami peningkatan maupun penurunan. ROA

dipengaruhi oleh margin laba bersih dan perputaran total aktiva. ROA yang

rendah dapat disebabkan karena rendahnya margin laba bersih dan rendahnya

perputaran total aktiva. Manajemen perusahaan diharapkan dapat lebih

memperhatikan seluruh aset atau aktiva yang menjadi harta perusahaan, baik

yang diperoleh dari modal sendiri maupun modal asing yang telah diubah

perusahaan menjadi aktiva-aktiva perusahaan yang digunakan untuk

kelangsungan hidup perusahaan.

4. Price Earning Ratio

Pada penelitian ini Price Earning Ratio (PER) adalah alat ukur yang

paling umum digunakan untuk menganalisa nilai saham. Hasil ini

mengindikasikan berapa besar investor bersedia membayar setiap rupiah atas

pendapatan perusahaan tersebut.

Dalam penelitian ini price earning ratio diukur dengan

membandingkan hasil pembagian antara harga saham dengan laba per lembar

saham. Hasil perhitungan price earning ratio dari lima perusahaan yang

menjadi sampel pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

Page 107: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

86

Tabel IV.5

Tabel Perhitungan Price Earning Ratio

Sumber : Data olahan penulis

Bedasarkan tabel IV.5 dapat dilihat bahwa nilai price to earning ratio

(PER) tertinggi sebesar 86.76654, yaitu PT Sekar Bumi, Tbk. pada tahun 2018

dan nilai price to earning ratio terendah sebesar 3.21429, yaitu PT Wilmar

Cahaya Indonesia, Tbk. pada tahun 2016.

Pada tabel IV.4 menerangkan bahwa setiap perusahaan memiliki nilai

price earning ratio yang mengalami peningkatan maupun penurunan. PER

dipengaruhi oleh kinerja perusahaan yang telah terjadi, ekspetasi (harapan)

pasar terhadap perusahaan serta informasi tentang perusahaan. Semakin baik

kinerja perusahaan maka persepsi pasar terhadap perusahaan juga akan

semakin baik. Pasar semakin optimis akan masa depan perusahaan. Harapan

pasar terhadap perusahaan meningkat sehingga meningkatkan nilai PER dan

hal ini dapat membuat harga saham menjadi naik. Begitupula sebaliknya

harapan pasar yang menurun dapat menyebabkan harga saham perusahaan

tersebut juga menurun sehingga mempengaruhi nilai PER. Menurunnya nilai

PER dapat disebabkan oleh kurangnya informasi mengenai perusahaan dan

Kode

Perusahaan

Price to Earning Ratio (PER)

2013 2014 2015 2016 2017 2018

SKBM 7.16418 11.83071 21.24550 21.03188 46.42857 86.76654

INDF 23.15789 15.27149 15.31065 16.79025 16.05263 15.71730

ADES 21.27660 25.94340 18.12500 10.52632 13.61538 10.22222

CEKA 5.29680 10.86957 3.77095 3.21429 7.12707 8.81410

ROTI 32.67136 37.17123 23.66698 28.92786 46.09544 42.75027

Page 108: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

87

kondisi lingkungan yang membuat investor tidak menaruh harapan pada

perusahaan tersebut.

5. Price to Book Value

Pada penelitian ini Price to Book Value (PBV) menggambarkan

seberapa pasar menghargai nilai buku saham suatu perusahaan.

Dalam penelitian ini price to book value diukur dengan membandingkan

hasil pembagian antara harga saham dengan nilai buku per lembar saham. Hasil

perhitungan price to book value dari lima perusahaan yang menjadi sampel

pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

Tabel IV.6

Tabel Perhitungan Price to Book Value

Sumber : Data olahan penulis

Bedasarkan tabel IV.6 dapat dilihat bahwa nilai price to book value

(PBV) tertinggi sebesar 7.30177, yaitu PT Nippon Indosari Corpindo Tbk.

pada tahun 2014 dan nilai price to book value terendah sebesar 0.62764, yaitu

PT Wilmar Cahaya IndonesiaTbk. pada tahun 2015.

Pada tabel IV.6 menerangkan bahwa setiap perusahaan memiliki nilai

price to book value yang mengalami peningkatan maupun penurunan. PBV

Kode

Perusahaan

Price to Book Value (PBV)

2013 2014 2015 2016 2017 2018

SKBM 2.06615 2.85752 2.57208 1.62703 1.20607 1.15280

INDF 1.51019 1.43755 1.05373 1.58358 1.43190 1.31046

ADES 4.45578 2.74209 1.82339 1.53464 1.23415 1.12615

CEKA 0.65326 0.83015 0.62764 0.90464 0.84996 0.83769

ROTI 6.55759 7.30177 5.38745 5.61350 2.79698 2.54509

Page 109: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

88

yang mengalami penigkatan maupun penurunan dapat disebabkan oleh harga

per lembar saham yang tidak seimbang. Seharusnya nilai buku per lembar

saham jauh lebih besar dari harga per lembar saham. PBV yang rendah

merupakan tanda yang baik bagi perusahaan. Semakin bagus prospek sebuah

perusahaan maka semakin banyak disukai oleh investor dan menyebabkan

semakin bagus PBV sahamnya. PBV dapat menunjukkan apa yang akan

didapatkan oleh pemegang saham setelah perusahaan terjual dengan semua

utangnya telah dilunasi.

C. Pengujian Hipotesis

Dalam penelitian ini, penulis melakukan pengujian hipotesis melalui

tujuh cara, yaitu uji pemilihan model data panel, analisis regresi linear berganda,

uji asumsi klasik, uji parsial (uji-t), uji simultan (uji-F), dan uji koefisien

determinasi R2. Berikut adalah hasil uji yang telah dilakukan oleh penulis :

1. Penentuan Model Estimasi Dalam Uji Panel

a. Uji Chow

Tabel IV. 7

Hasil Uji Chow

Redundant Fixed Effects Tests

Equation: FIXEDEFFECT

Test cross-section fixed effects

Effects Test Statistic d.f. Prob.

Cross-section F 12.313623 (4,21) 0.0000

Cross-section Chi-square 36.228054 4 0.0000

Cross-section fixed effects test equation:

Dependent Variable: PBV

Method: Panel Least Squares

Page 110: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

89

Sumber : data diolah dengan menggunakan Eviews 10

Hasil intepretasi uji kesesuaian model chow test dapat diketahui

berdasarkan output pada Tabel. IV.7 antara lain sebagai berikut :

1) Hipotesis

H0 = Common Effect Model

H1 = Fixed Effect Model

2) Kriteria

Menerima H0 jika Uji-F (cross-section F) nilai probabilitasnya >

alpha 5% (0,05)

Menerima H1 jika Uji-F (cross-section F) nilai probabilitasnya <

alpha 5% (0,05)

Date: 11/02/19 Time: 14:03

Sample: 2013 2018

Periods included: 6

Cross-sections included: 5

Total panel (balanced) observations: 30

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -2.809722 1.424051 -1.973049 0.0596

DAR -3.288490 3.455541 -0.951657 0.3504

DER 3.017682 1.223796 2.465838 0.0209

ROA 31.86183 7.860063 4.053635 0.0004

PER 0.072779 0.017533 4.151025 0.0003

R-squared 0.503322 Mean dependent var 2.254366

Adjusted R-squared 0.423854 S.D. dependent var 1.805163

S.E. of regression 1.370196 Akaike info criterion 3.618796

Sum squared resid 46.93590 Schwarz criterion 3.852329

Log likelihood -49.28194 Hannan-Quinn criter. 3.693505

F-statistic 6.333617 Durbin-Watson stat 0.713675

Prob(F-statistic) 0.001158

Page 111: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

90

3) Hasil Uji

Hasil uji menunjukkan bahwa nilai probabilitas cross-section F

sebesar 0.0000 dan nilainya lebih kecil dari 0.05, maka H1 diterima.

4) Kesimpulan

Hal ini menunjukkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima atau model

yang cocok digunakan adalah Fixed Effect Model.

b. Uji Haustman

Tabel IV. 8

Hasil Uji Hausman

Sumber : data diolah dengan menggunakan Eviews 10

Hasil intepretasi uji kesesuaian model haustman test dapat diketahui

berdasarkan output pada Tabel. IV.8 antara lain sebagai berikut :

1) Hipotesis

H0 = Random Effect Model

Correlated Random Effects - Hausman Test

Equation: FIXEDEFFECT

Test cross-section random effects

Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.

Cross-section random 49.254492 4 0.0000

Cross-section random effects test comparisons:

Variable Fixed Random Var(Diff.) Prob.

DAR -5.009446 -3.288490 1.113655 0.1029

DER 2.916018 3.017682 0.260978 0.8423

ROA 22.538440 31.861827 7.258085 0.0005

PER 0.031412 0.072779 0.000170 0.0015

Page 112: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

91

H1 = Fixed Effect Model

2) Kriteria

Menerima H0 jika nilai probabilitas (Prob.) Crorss-section random >

alpha 5% (0,05)

Menerima H1 jika nilai probabilitas (Prob.) Crorss-section random <

alpha 5% (0,05)

3) Hasil Uji

Hasil uji menunjukkan bahwa nilai probabilitas (Prob.) Crorss-section

random sebesar 0.0000 dan nilainya lebih kecil dari 0.05, maka H1

diterima.

4) Kesimpulan

Hal ini menunjukkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima atau model

yang cocok digunakan adalah Fixed Effect Model.

Maka dapat disimpulkan berdasarkan hasil intepretasi uji chow dan

uji haustman dalam hal ini sudah diketemukan untuk model yang terbaik

dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan Fixed Effect Model.

Page 113: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

92

2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Gambar IV. 1

Hasil Uji Normalitas

Sumber : data diolah dengan menggunakan Eviews 10

Hasil interpretasi uji normalitas dapat diketahui berdasarkan

output pada Gambar. IV.1 adalah adalah sebagai berikut :

Keputusan terdistribusi normal tidaknya data tersebut adalah

dengan membadingkan nilai Probabilitas JB (Jarque-Bera) hitung dengan

tingkat alpha 0.05 (5%). Apabila Prob. JB hitung lebih besar dari 0.05

maka dapat disimpulkan bahwa residual terdistribusi normal dan

sebaliknya, apabila nilainya lebih kecil maka tidak cukup bukti untuk

menyatakan bahwa residual terdistribusi normal. Nilai Prob. JB hitung

0

1

2

3

4

5

6

7

-1.5 -1.0 -0.5 0.0 0.5 1.0 1.5

Series: Standardized Residuals

Sample 2013 2018

Observations 30

Mean -4.44e-17

Median 0.081221

Maximum 1.432449

Minimum -1.394317

Std. Dev. 0.700813

Skewness 0.047962

Kurtosis 2.370527

Jarque-Bera 0.506798

Probability 0.776158

Page 114: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

93

dalam penelitian sebesar 0.776158 > 0.05 sehingga dapat disimpulkan

bahwa residual berdistribusi normal yang artinya asumsi klasik tetang

kenormalan telah dipenuhi.

b. Uji Autokorelasi

Tabel IV. 9

Hasil Uji Autokorelasi

Dependent Variable: PBV

Method: Panel Least Squares

Date: 01/11/20 Time: 15:38

Sample: 2013 2018

Periods included: 6

Cross-sections included: 5

Total panel (balanced) observations: 30 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 0.068518 1.670111 0.041026 0.9677

DAR -8.585259 8.154976 -1.052763 0.3044

DER 4.036907 2.499582 1.615033 0.1212

ROA 23.76747 5.536773 4.292656 0.0003

PER 0.036265 0.017400 2.084162 0.0495 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.849280 Mean dependent var 2.254366

Adjusted R-squared 0.791863 S.D. dependent var 1.805163

S.E. of regression 0.823553 Akaike info criterion 2.692946

Sum squared resid 14.24301 Schwarz criterion 3.113305

Log likelihood -31.39419 Hannan-Quinn criter. 2.827423

F-statistic 14.79139 Durbin-Watson stat 1.754245

Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber : data diolah dengan menggunakan Eviews 10

Page 115: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

94

Hasil interpretasi uji autokorelasi dapat diketahui berdasarkan

output pada Tabel. IV.9 adalah sebagai berikut :

Keputusan terdistribusi autokorelasi atau tidaknya data tersebut

adalah dengan melihat angka Durbin-Watson Stat. Apabila angka D-W

diantara -2 sampai +2, maka dapat disimpulkan bahwa residual tidak

terdapat gejala autokorelasi, sebaliknya, apabila nilainya lebih kecil dari -

2 maka residual dapat dikatakan terdapat gejala autokorelasi positif dan

apabila nilainya lebih besar dari +2 maka residual dapat dikatakan

terdapat gejala autokorelasi negatif. D-W pada penelitian ini sebesar

1.754245 terletak diantara -2 sampai +2 sehingga dapat disimpulkan

bahwa residual berdistribusi tidak mengandung gejala autokorelasi yang

artinya asumsi klasik tetang autokorelasi telah dipenuhi.

c. Uji Multikolinearitas

Tabel IV.10

Hasil Uji Multikonlinearitas

Sumber : data diolah dengan menggunakan Eviews 10

Hasil interpretasi uji multikolinearitas dapat diketahui

berdasarkan output pada Tabel. IV.10 adalah sebagai berikut :

DAR DER ROA PER DAR 1.000000 0.970207 -0.009188 -0.172321

DER 0.970207 1.000000 -0.011797 -0.207528

ROA -0.009188 -0.011797 1.000000 -0.467118

PER -0.172321 -0.207528 -0.467118 1.000000

Page 116: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

95

Korelasi antara Debt to Asset dan Debt to Equity Ratio adalah

0.970207, Debt to Asset dan Return On Asset adalah -0.009188, Debt to

Asset dan Price to Earning Ratio adalah -0.172321, Debt to Equity dan

Return On Asset adalah -0.011797, Debt to Equity dan Price Earning Ratio

adalah -0.207528, Raturn On Asset dengan Price to Earning Ratio adalah

-0.467118. Dari hasil pengujian di atas dapat disimpulkan tidak terdapat

gejala multikolinearitas antara variabel independen. Hal ini karena nilai

korelasi antar variabel independen tidak lebih dari 0.8 dan artinya asumsi

klasik tetang multikolinearitas telah dipenuhi.

d. Uji Heteroskedastisitas

Gambar IV. 2

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Sumber : data diolah dengan menggunakan Eviews 10

0

1

2

3

4

5

6

7

8

.000 .001 .002 .003 .004 .005

RESID2

PB

V

Page 117: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

96

Hasil interpretasi uji heteroskedastisitas dapat diketahui

berdasarkan output pada Gambar. IV.2 adalah sebagai berikut :

Dapat disimpulkan bahwa hasil uji pada Gambar IV.2 penelitian

ini tidak ada gejala heteroskedastisitas pada model regresi ini karena tidak

ada pola yang terbentuk dalam gambar tersebut dan yang artinya asumsi

klasik tetang heteroskedastisitas telah dipenuhi.

3. Analisis Regresi Linear Berganda

Tabel IV. 11

Hasil Analisis Regresi Linear Berganda

Dependent Variable: PBV

Method: Panel Least Squares

Date: 01/11/20 Time: 15:38

Sample: 2013 2018

Periods included: 6

Cross-sections included: 5

Total panel (balanced) observations: 30 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 0.068518 1.670111 0.041026 0.9677

DAR -8.585259 8.154976 -1.052763 0.3044

DER 4.036907 2.499582 1.615033 0.1212

ROA 23.76747 5.536773 4.292656 0.0003

PER 0.036265 0.017400 2.084162 0.0495 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.849280 Mean dependent var 2.254366

Adjusted R-squared 0.791863 S.D. dependent var 1.805163

S.E. of regression 0.823553 Akaike info criterion 2.692946

Sum squared resid 14.24301 Schwarz criterion 3.113305

Log likelihood -31.39419 Hannan-Quinn criter. 2.827423

F-statistic 14.79139 Durbin-Watson stat 1.754245

Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber : data diolah dengan menggunakan Eviews 10

Page 118: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

97

Variabel terikat pada regresi ini adalah Price to Book Value (Y)

sedangkan variabel bebas atau tidak terikat yaitu variabel Debt to Asset Ratio

(X1), Debt to Equity Ratio (X2), Return On Asset (X3) dan Price Earning

Ratio (X4). Model regresi berdasarkan hasil analisis di atas adalah :

Y = 0.068518+ -8.585259 (Debt to Asset Ratio) + 4.036907 (Debt to Equity

Ratio) + 23.76747 (Return On Asset) + 0.036265 (Price Earning

Ratio) + e

Persamaan regresi linear berganda di atas dapat diterangkan sebagai

berikut :

a. a = nilai 0.068518

Nilai konstan yang menunjukkan bahwa apabila tidak ada variabel Debt

to Asset Ratio, Debt to Equity Ratio, Return On Asset, dan Price Earning

Ratio (X1, X2, X3, dan X4 = 0) maka price to book value sebesar -

0.068518 satuan. Dalam kata lain, price to book value sebesar 0.068518

sebelum adanya variabel Debt to Asset Ratio, Debt to Equity Ratio,

Return On Asset, dan Price Earning Ratio.

b. b1 = -8.585259

Nilai parameter atau koefisien regresi b1 menunjukkan bahwa variabel

Debt to Asset (DAR) berpengaruh terhadap price to book value sebesar -

8.585259, bila Debt to Asset (DAR) naik sebesar 1 satuan maka price to

book value akan mengalami kenaikan sebesar -8.585259 satuan,

demikian pula bila Debt to Asset (DAR) turun sebesar 1 satuan maka

price to book value akan mengalami penurunan sebesar -5.009446.

Page 119: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

98

c. b2 = 4.036907

Nilai parameter atau koefisien regresi b2 menunjukkan bahwa variabel

Debt to Equity Rato (DER) berpengaruh terhadap price to book value

sebesar 4.036907, bila Debt to Equity Rato (DER) naik sebesar 1 satuan

maka price to book value akan mengalami kenaikan sebesar 4.036907

satuan, demikian pula bila Debt to Equity Rato (DER) turun sebesar 1

satuan maka price to book value akan mengalami penurunan sebesar

2.916018.

d. b3 = 23.76747

Nilai parameter atau koefisien regresi b3 menunjukkan bahwa variabel

Return On Asset (ROA) berpengaruh terhadap price to book value

sebesar 23.76747, bila Return On Asset (ROA) naik sebesar 1 satuan

maka price to book value akan mengalami kenaikan sebesar 23.76747

satuan, demikian pula bila Return On Asset (ROA) turun sebesar 1 satuan

maka price to book value akan mengalami penurunan sebesar 23.76747

e. b4 = 0.036265

Nilai parameter atau koefisien regresi b4 menunjukkan bahwa variabel

Price Earning Ratio (PER) berpengaruh terhadap price to book value

sebesar 0.036265, bila Price Earning Ratio (PER) naik sebesar 1 satuan

maka price to book value akan mengalami kenaikan sebesar 0.036265

satuan, demikian pula bila Price Earning Ratio (PER) turun sebesar 1

satuan maka price to book value akan mengalami penurunan sebesar

0.036265.

Page 120: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

99

4. Uji Hipotesis

Tabel IV. 12

Hasil Output Fixed Effect Model

Sumber : data diolah dengan menggunakan Eviews 10

a. Uji Parsial (Uji t)

Uji t ini digunakan untuk melihat tingkat signifikasi dari

variabel independen secara individu dalam mempengaruhi variabel

dependen. Berdasarkan Tabel. IV. 12, maka dapat dijelaskan sebagai

berikut:

Dependent Variable: PBV

Method: Panel Least Squares

Date: 01/11/20 Time: 15:38

Sample: 2013 2018

Periods included: 6

Cross-sections included: 5

Total panel (balanced) observations: 30 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 0.068518 1.670111 0.041026 0.9677

DAR -8.585259 8.154976 -1.052763 0.3044

DER 4.036907 2.499582 1.615033 0.1212

ROA 23.76747 5.536773 4.292656 0.0003

PER 0.036265 0.017400 2.084162 0.0495 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.849280 Mean dependent var 2.254366

Adjusted R-squared 0.791863 S.D. dependent var 1.805163

S.E. of regression 0.823553 Akaike info criterion 2.692946

Sum squared resid 14.24301 Schwarz criterion 3.113305

Log likelihood -31.39419 Hannan-Quinn criter. 2.827423

F-statistic 14.79139 Durbin-Watson stat 1.754245

Prob(F-statistic) 0.000000

Page 121: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

100

Uji t dilakukan dengan signifikansi dengan ketentuan di bawah ini :

1) Jika nilai Sig > α 0.05, maka secara parsial tidak terdapat pengaruh

signifikan antara variabel independen terhadap variabel dependen.

Ha ditolak dan H0 diterima.

2) Jika nilai Sig < α 0.05, maka secara parsial terdapat pengaruh

signifikan antara variabel independen terhadap variabel dependen.

Ha diterima dan H0 ditolak.

Dapat diketahui pengaruh masing-masing variabel

independen terhadap variabel dependen pada penelitian ini adalah

sebagai berikut:

a) Pengaruh Debt to Asset Ratio terhadap nilai perusahaan pada

subsektor food and baverages yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia periode tahun 2013 – 2018.

H0: Tidak terdapat pengaruh signifikan Debt to Asset terhadap

nilai perusahaan pada perusahaan subsektor food and

baverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode

tahun 2013-2018.

H1: Terdapat pengaruh signifikan Debt to Asset terhadap nilai

perusahaan pada perusahaan subsektor food and baverages

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2013-

2018.

α : 0.05

Sig : 0.3044

Page 122: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

101

Kesimpulan Sig > α

0.3044 > 0.05

H0 diterima.

Tidak terdapat pengaruh signifikan Debt to Asset (DAR) terhadap

nilai perusahaan pada perusahaan subsektor food and baverages

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2013-2018.

b) Pengaruh Debt to Equity Ratio terhadap nilai perusahaan pada

subsektor food and baverages yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia periode tahun 2013 – 2018.

H0: Tidak terdapat pengaruh signifikan Debt to Equity Ratio

terhadap nilai perusahaan pada perusahaan subsektor food

and baverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

periode tahun 2013-2018.

H2: Terdapat pengaruh signifikan Debt to Equity Ratio terhadap

nilai perusahaan pada perusahaan subsektor food and

baverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode

tahun 2013-2018.

α : 0.05

Sig : 0.1212

Kesimpulan Sig > α

0.1212 > 0.05

Page 123: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

102

H0 diterima

Tidak terdapat pengaruh signifikan Debt to Equity Ratio (DER)

terhadap nilai perusahaan pada perusahaan subsektor food and

baverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun

2013-2018.

c) Pengaruh Return On Asset terhadap nilai perusahaan pada

subsektor food and baverages yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia periode tahun 2013 – 2018.

H0: Tidak terdapat pengaruh signifikan Return On Asset

terhadap nilai perusahaan pada perusahaan subsektor food

and baverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

periode tahun 2013-2018.

H3: Terdapat pengaruh signifikan Return On Asset terhadap nilai

perusahaan pada perusahaan subsektor food and baverages

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2013-

2018.

α : 0.05

Sig : 0.0003

Kesimpulan Sig < α

0.0003 < 0.05

Page 124: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

103

H3 diterima

Terdapat pengaruh signifikan Return On Asset (ROA) terhadap

nilai perusahaan pada perusahaan subsektor food and baverages

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2013-2018.

d) Pengaruh Price Earning Ratio terhadap nilai perusahaan pada

subsektor food and baverages yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia periode tahun 2013 – 2018.

H0: Tidak terdapat pengaruh signifikan Price to Earning Ratio

terhadap nilai perusahaan pada perusahaan subsektor food

and baverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

periode tahun 2013-2018.

H4: Terdapat pengaruh signifikan Price to Earning Ratio

terhadap nilai perusahaan pada perusahaan subsektor food

and baverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

periode tahun 2013-2018.

α : 0.05

Sig : 0.0495

Kesimpulan Sig < α

0.0495 < 0.05

H4 diterima

Page 125: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

104

Terdapat pengaruh signifikan Price Earning Ratio (PER)

terhadap nilai perusahaan pada perusahaan subsektor food and

baverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun

2013-2018.

b. Uji Simultan (Uji F)

Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel

independen yang digunakan dalam model regresi secara bersama-sama

berpengaruh terhadap variabel dependen.

Berdasarkan Tabel. IV. 12, maka dapat dijelaskan sebagai berikut:

Uji F dilakukan dengan signifikansi dengan ketentuan di bawah ini :

1) Jika nilai Sig > α 0.05, maka secara simultan tidak terdapat

pengaruh signifikan antara variabel independen terhadap variabel

dependen. Ha ditolak dan H0 diterima.

2) Jika nilai Sig < α 0.05, maka secara simultan terdapat pengaruh

signifikan antara variabel independen terhadap variabel

dependen. Ha diterima dan H0 ditolak.

Hasil uji simultan pada Tabel. IV. 12 menunjukkan bahwa :

H0: Tidak terdapat pengaruh signifikan debt to asset ratio, debt

to equity ratio, return on asset dan price earning ratio secara

bersama-sama terhadap nilai perusahaan pada perusahaan

subsektor food and baverages yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia periode tahun 2013-2018.

Page 126: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

105

H5: Terdapat pengaruh signifikan debt to asset ratio, debt to

equity ratio, return on asset dan price earning ratio secara

bersama-sama terhadap nilai perusahaan pada perusahaan

subsektor food and baverages yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia periode tahun 2013-2018.

α : 0.05

Sig : 0.000000

Kesimpulan Sig < α

0.000000 < 0.05

H5 diterima

Terdapat pengaruh signifikan debt to asset ratio, debt to equity

ratio, return on asset dan price earning ratio secara bersama-

sama terhadap nilai perusahaan pada perusahaan subsektor food

and baverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode

tahun 2013-2018.

c. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi atau R Square (R2) adalah seberapa besar

pengaruh yang diberikan variabel bebas atau variabel independen (X)

terhadap variabel dependen (Y). Besarnya koefisien determinasi (R2)

adalah 0 sampai 1. Semakin mendekati 1 besarnya koefisien determinasi

suatu persamaan regresi semakin besar pula pengaruh semua variabel

Page 127: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

106

independen terhadap variabel dependen. Sebaliknya semakin mendekati

nol besarnya koefisien determinasi suatu persamaan regresi semakin

kecil pula pengaruh semua variabel independen terhadap variabel

dependen.

Dalam penelitian ini penulis menghitung koefisien

determinasi dengan menggunakan Adjusted R-Square karena variabel

independen yang penulis gunakan lebih dari satu. Berdasarkan Tabel

IV.12, maka dapat dijelaskan sebagai berikut:

Kolom Adjusted R-Square pada Tabel IV.12 di atas

menunjukkan besar nilai yaitu 0.791863 atau 79% yang menunjukkan

besarnya pengaruh atau kontribusi dari variabel yang diteliti dengan

kata lain bahwa variabel debt to asset, debt to equity ratio, return on

asset dan price earning ratio berpengaruh kuat sebesar 79% terhadap

variabel nilai perusahaan sedangkan sisanya yaitu sebesar 21% (100%

- 53%) dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam

penelitian ini.

D. Pembahasan

Berdasarkan hasil uji regresi pada tabel IV.12 menunjukkan bahwa :

1. Pengaruh Debt to Asset terhadap Nilai Perusahaan

Debt to Asset Ratio (DAR) mempunyai pengaruh negatif tidak

signifikan terhadap nilai perusahaan, yang artinya setiap kenaikan maupun

penuruan DAR tidak akan diikuti dengan penurunan atau peningkatan nilai

Page 128: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

107

perusahaan. Berdasarkan hasil uji t terhadap DAR diperoleh hasil signifikan

sebesar 0.3044 > 0.05, yang menghasilkan H0 diterima dan H1 ditolak.

Artinya secara parsial, tidak terdapat pengaruh signifikan DAR terhadap nilai

perusahaan pada perusahaan subsektor food and baverages yang terdaftar di

BEI periode tahun 2013-2018. Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil

penelitian Made Agus Teja Dwipayana I. dan Gst. Ngr. Agung Suaryana

(2016) yang menyatakan bahwa DAR berpengaruh signifikan terhadap nilai

perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa DAR mampu mempengaruhi nilai

perusahaan. Perusahaan diprediksi memiliki total aktiva yang baik sehingga

dapat dikatakan bahwa perusahaan terbebas dari masalah keuangan karena

perusahaan memiliki kemampuan menjaminkan asetnya untuk membayar

semua kewajibannya.

2. Pengaruh Debt to Equity Ratio terhadap Nilai Perusahaan

Debt to Equtiy Ratio (DER) mempunyai pengaruh positif tidak

signifikan terhadap nilai perusahaan, yang artinya setiap kenaikan DER tidak

akan diikuti dengan peningkatan nilai perusahaan. Berdasarkan hasil uji t

terhadap DAR diperoleh hasil signifikan sebesar 0.1212 > 0.05, yang

menghasilkan H0 diterima dan H2 ditolak. Artinya secara parsial, tidak

terdapat pengaruh signifikan DER terhadap nilai perusahaan pada perusahaan

subsektor food and baverages yang terdaftar di BEI periode tahun 2013-2018.

Pengaruh yang tidak signifikan menunjukkan bahwa debt to equity ratio

bukan menjadi salah satu faktor utama yang mempengaruhi nilai perusahaan

Page 129: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

108

secara signifikan, mengingat bahwa masih terdapat banyak faktor lain yang

dapat mempengaruhi nilai perusahaan. Hasil penelitian ini berbeda dengan

hasil penelitian Hizkia T. Pioh, Perengkuan Tommy, Jantje L. Sepang (2018),

Lita Elisbeth Salempang, Jullie J. Sondakh, Rudy J. Pusung (2016) dan Rizka

Annisa dan Mochammad Chabachib (2017) dan Ni Luh Devianasari dan Ni

Putu Santi Suryantini (2015) yang menyatakan bahwa DER memiliki

pengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa

DER mempunyai pengaruh signifikan dalam mempengaruhi nilai perusahaan

karena modal yang dimiliki perusahaan baik. Semakin tinggi DER maka nilai

perusahaan akan semakin meningkat. Perusahaan dapat membiayai kegiatan

operasional perusahaannya dari sumber keuangannya sendiri dan tidak

banyak menggunakan dana dari kreditor (pemberi utang). Investor

mengangap bahwa perusahaan mempunyai banyak kesempatan

menggunakan modalnya untuk perkembangan perusahaan sehingga

keuntungan investor akan semakin naik dan investor tertarik untuk membeli

saham perusahaan. Pengaruh DER yang baik akan memberikan informasi

akan adanya pertumbuhan perusahaan sehingga berpengaruh terhadap nilai

perusahaan.

3. Pengaruh Return On Asset terhadap Nilai Perusahaan

Return On Asset (ROA) mempunyai pengaruh positif signifikan

terhadap nilai perusahaan, yang artinya setiap kenaikan ROA akan diikuti

dengan peningkatan nilai perusahaan. Berdasarkan hasil uji t terhadap ROA

Page 130: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

109

diperoleh hasil signifikan sebesar 0.0003 < 0.05, yang menghasilkan H3

diterima dan H0 ditolak. Artinya secara parsial, terdapat pengaruh signifikan

ROA terhadap nilai perusahaan pada perusahaan subsektor food and

baverages yang terdaftar di BEI periode tahun 2013-2018. Hasil penelitian

ini sama dengan hasil penelitian Hizkia T. Pioh, Perengkuan Tommy, dan

Jantje L. Sepang (2018), Vera Sandrawati (2016), Rizka Annisa dan

Mochammad Chabachib (2017), Made Agus Teja Dwipayana I. dan Gst. Ngr.

Agung Suaryana (2016), dan Rizky Tiara Sari (2018) yang menyatakan

bahwa ROA berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Hal ini

menunjukkan bahwa ROA mempunyai pengaruh signifikan terhadap nilai

perusahaan. Secara efektif manajemen perusahaan dapat mengelola

investasinya. Semakin tinggi laba suatu perusahaan dapat menunjukkan

kinerja perusahaan yang baik sehingga meningkatkan nilai perusahaan.

Sehingga dapat dikatakan bahwa peningkatan profitabilitas sejalan dengan

peningkatan nilai perusahaan.

4. Pengaruh Price Earning Ratio terhadap Nilai Perusahaan

Price Earning Ratio (PER) mempunyai pengaruh positif signifikan

terhadap nilai perusahaan, yang artinya setiap kenaikan PER akan diikuti

dengan peningkatan nilai perusahaan. Berdasarkan hasil uji t terhadap ROA

diperoleh hasil signifikan sebesar 0.0495 < 0.05, yang menghasilkan H0

diterima dan H4 ditolak. Artinya secara parsial, tidak terdapat pengaruh

signifikan PER terhadap nilai perusahaan pada perusahaan subsektor food

Page 131: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

110

and baverages yang terdaftar di BEI periode tahun 2013-2018. Hasil

penelitian ini sama dengan hasil penelitian Ni Luh Devianasari dan Ni Putu

Santi Suryantini (2015) yang menyatakan bahwa PER tidak berpengaruh

signifikan terhadap nilai perusahaan. Hal ini mengindikasi bahwa investasi

yang dilakukan perusahaan memberikan hasil yang memuaskan sehingga

mengakibatkan kinerja perusahaan yang mingkat. Investor merespon positif

perusahaan dan mengakibatkan harga saham yang naik dan nilai perusahaan

juga naik.

5. Pengaruh Debt To Asset Ratio, Debt To Equity Ratio, Return On Asset dan

Price Earning Ratio secara simultan terhadap Nilai Perusahaan.

Dapat dilihat dari hasil Uji F bahwa Debt To Asset Ratio, Debt To

Equity Ratio, Return On Asset Dan Price Earning Ratio Return On Asset

(ROA) mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan.

Berdasarkan Uji F diperoleh hasil signifikan sebesar 0.000000 < 0.05, yang

menghasilkan H5 diterima dan H0 ditolak. Memaksimalkan nilai perusahaan

merupakan salah satu tujuan dari perusahaan. Tujuan perusahaan dapat

tercapai dari baiknya manajemen perusahaan dengan memperhatikan aspek-

aspek seperti DAR, DER, ROA dan PER. Perusahaan harus mampu untuk

mengatur strategi yang tepat dengan memperhatikan DAR, DER, ROA dan

PER dalam memaksimalkan nilai perusahaan agar dapat mensejahterakan

investor dan meyakinkan bagi calon investor. Pada penelitian ini DAR, DER,

ROA dan PER berpengaruh secara bersama-sama terhadap nilai perusahaan.

Page 132: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

111

Dapat diketahui bahwa perusahaan mampu menggunakan seluruh aset, dan

utangnya dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari rasio-rasio keuangan yang

dapat menilai kinerja keuangan perusahaan khususnya rasio-rasio tersebut

yang dapat membantu calon investor untuk mengetahui kinerja perusahaan.

Page 133: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

112

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Debt to Asset

Ratio (DAR), Debt To Equity Ratio (DER), Return On Asset Ratio (ROA), Dan

Price Earning Ratio (PER) Terhadap Nilai Perusahaan yang dihitung

menggunakan Price to Book Value (PBV) pada perusahaan subsektor food and

baverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) serta untuk mengetahui

diantara variabel Debt to Asset Ratio (DAR), Debt To Equity Ratio (DER),

Return On Asset Ratio (ROA), Dan Price Earning Ratio (PER) yang dominan

berpengaruh terhadap nilai perusahaan (PBV) pada perusahaan subsektor food

and baverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Penelitian ini

dilakukan pada perusahaan sektor manufaktur subsektor food and baverages

periode tahun 2013 – 2018 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), dengan

jumlah sampel 5 perusahaan subsektor food and baverages dari total 26

perusahaan subsektor food and baverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

(BEI) dengan kriteria yang sudah ditentukan. Berdasarkan penelitian yang

dilakukan, penulis menarik beberapa kesimpulan yang mungkin bermanfaat bagi

Page 134: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

113

pihak-pihak tertentu sebagai bahan pertimbangan untuk peneliti selanjutnya dan

pihak-pihak lainnya yang hendak melakukan penelitian yang berhubungan

dengan nilai perusahaan.

1. Kesimpulan Umum

a. Debt to Asset Ratio (DAR) atau yang sering disebut juga rasio utang

terhadap aset. Tinggi rendahnya DAR sangat mempengaruhi minat

investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut. Jika

perusahaan memiliki DAR yang tinggi maka investor kurang berminat

untuk menanamkan modalnya. Karena semakin tinggi DAR akan

menjadi beban bagi perusahaan tersebut. Semakin kecil debt to asset

ratio, maka perusahaan dapat dikatakan sehat/solvable. Pada penelitian

ini telah dibuktikan bahwa Debt to Asset Ratio berpengaruh negatif dan

tidak signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur

subsektor food and baverages yang terdaftar di BEI. Artinya setiap

kenaikan maupun penuruan DAR tidak akan diikuti dengan penurunan

maupun peningkatan nilai perusahaan. Hal ini dikarenakan debt to asset

yang semakin kecil menunjukkan bahwa utang perusahaan semakin

kecil. Utang yang semakin kecil dapat menghindarkan perusahaan dari

Page 135: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

114

risiko kebangkrutan. Investor akan lebih berminat dengan DAR rendah

sehingga kemungkinan nilai perusahaan akan mengalamai peningkatan.

b. Debt to Equity Ratio (DER) atau yang sering disebut juga rasio utang

terhadap ekuitas. Tinggi rendahnya DER sangat mempengaruhi minat

investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut. Pada

penelitian ini telah dibuktikan bahwa Debt to Equity Ratio berpengaruh

positif tidak signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan

manufaktur subsektor food and baverages yang terdaftar di BEI.

Artinya setiap kenaikan DER tidak akan diikuti dengan peningkatan

nilai perusahaan. Jika perusahaan memiliki DER yang tinggi maka

investor kurang berminat untuk menanamkan modalnya. Semakin

tinggi rasio DER menunjukkan komposisi jumlah utang/kewajiban

lebih besar dibandingkan dengan seluruh modal bersih yang dimiliki

perusahaan. Perusahaan yang tidak dapat mengelola utangnya dengan

baik, akan berdampak buruk terhadap kesehatan keuangan perusahaan.

Investor akan lebih berminat dengan DER yang rendah sehingga

kemungkinan nilai perusahaan akan mengalamai peningkatan.

c. Return On Asset (ROA) yang tinggi menggambarkan kondisi dimana

perusahaan benar-benar dapat mengelola aset yang dimiliki secara

Page 136: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

115

efisien untuk meningkatkan perolehan laba bersih agar mampu

meningkatkan nilai perusahaan. Pada penelitian ini telah dibuktikan

bahwa Return On Asset berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan ,

artinya setiap kenaikan ROA akan diikuti dengan peningkatan nilai

perusahaan pada perusahaan manufaktur subsektor food and baverages

yang terdaftar di BEI . Perusahaan memiliki aset yang cukup maka

perusahaan dapat memaksimalkan kinerja perusahaan untuk

meningkatkan jumlah produksi yang akan berpengaruh pada

peningkatan jumlah penjualan maupun pendapatan perusahaan maka

penggunaan aset yang baik mampu meningkatkan nilai perusahaan

serta menarik investor karena melihat kinerja keuangan perusahaan

yang baik.

d. Price Earnings Ratio (PER) yang rendah dapat menarik minat investor

untuk menanamkan modalnya. Semakin rendah PER suatu saham,

semakin murah harga saham tersebut sehubungan dengan pendapatan

perusahaan. Dampak dari price earning ratio mencerminkan indikator

yang baik mementukan stock return dimasa yang akan datang, dimana

jika semakin tinggi price earning ratio maka semakin tinggi pula harga

perlembar saham suatu perusahaan dan mengindikasikan nilai

Page 137: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

116

perusahaan yang bagus. Pada penelitian ini telah ditemukan bahwa nilai

PER positif berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hal ini

mengindikasi bahwa investasi yang dilakukan perusahaan memberikan

hasil yang memuaskan sehingga mengakibatkan kinerja perusahaan

yang meningkat. Investor merespon positif perusahaan dan

mengakibatkan harga saham yang naik dan nilai perusahaan juga naik.

2. Kesimpulan Khusus

a. Pada variabel Debt to Asset Ratio (DAR) membuktikan bahwa DER

pada tabel uji-t memiliki nilai sebesar -8.585259 dengan tingkat

probabilita yang ditetapkan adalah sebesar 0.05 hal ini menunjukkan

bahwa 0.3044 > 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa Debt to Asset

Ratio memiliki pengaruh negatif dan signifikan secara parsial terhadap

nilai perusahaan. Pada uji regresi berganda nilai parameter

menunjukkan bahwa variabel Debt to Asset Ratio berpengaruh

terhadap nilai perusahaan sebesar -8.585259, apabila Debt to Asset

Ratio naik sebesar 1 satuan maka nilai perusahaan akan mengalami

kenaikan sebesar -8.585259 satuan, demikian pula bila Debt to Asset

turun sebesar 1 satuan maka nilai perusahaan akan mengalami

penurunan sebesar --8.585259.

b. Pada variabel Debt to Equity Ratio (DER) membuktikan bahwa DER

pada tabel uji-t memiliki nilai sebesar 0.1212 dengan tingkat probabilita

Page 138: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

117

yang ditetapkan adalah sebesar 0.05 hal ini menunjukkan bahwa 0.1212

> 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa Debt to Equity Ratio memiliki

pengaruh positif dan tidak signifikan secara parsial terhadap nilai

perusahaan. Pada uji regresi berganda nilai parameter menunjukkan

bahwa variabel Debt to Equity Ratio berpengaruh terhadap nilai

perusahaan sebesar 4.036907, apabila Debt to Equity Ratio naik sebesar

1 satuan maka nilai perusahaan akan mengalami kenaikan sebesar

4.036907satuan, demikian pula bila Debt to Equity turun sebesar 1

satuan maka nilai perusahaan akan mengalami penurunan sebesar

4.036907.

c. Pada variabel Return On Asset (ROA) membuktikan bahwa ROA pada

tabel uji-t memiliki nilai sebesar 0.0003 dengan tingkat probabilita yang

ditetapkan adalah sebesar 0.05 hal ini menunjukkan bahwa 0.0004 <

0.05 maka dapat disimpulkan bahwa Return On Asset memiliki

pengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap nilai

perusahaan. Pada uji regresi berganda nilai parameter menunjukkan

bahwa variabel Return On Asset berpengaruh terhadap nilai perusahaan

sebesar 23.76747, apabila Return On Asset naik sebesar 1 satuan maka

nilai perusahaan akan mengalami kenaikan sebesar 23.76747satuan,

demikian pula bila Return On Asset turun sebesar 1 satuan maka nilai

perusahaan akan mengalami penurunan sebesar 23.76747.

Page 139: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

118

d. Pada variabel Price Earning Ratio (PER) membuktikan bahwa PER

pada tabel uji-t memiliki nilai sebesar 0.0495 dengan tingkat probabilita

yang ditetapkan adalah sebesar 0.05 hal ini menunjukkan bahwa 0.0495

< 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa Price Earning Ratio memiliki

pengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap nilai

perusahaan. Pada uji regresi berganda nilai parameter menunjukkan

bahwa variabel Price Earning Ratio berpengaruh terhadap nilai

perusahaan sebesar 0.36265, apabila Price Earning Ratio naik sebesar

1 satuan maka nilai perusahaan akan mengalami kenaikan sebesar

0.36265 satuan, demikian pula bila Price Earning Ratio turun sebesar

1 satuan maka nilai perusahaan akan mengalami penurunan sebesar

0.36265.

e. Pengaruh variabel Debt To Asset Ratio (DAR), Debt To Equity Ratio

(DER), Return On Asset (ROA) dan Price Earning Ratio (PER)

membuktikan bahwa secara simultan pada tabel uji F diperoleh hasil

signifikan sebesar 0.000000 dengan tingkat probabilita yang ditetapkan

adalah sebesar 0.05 hal ini menunjukkan bahwa 0.000000 < 0.05 maka

dapat disimpulkan bahwa Debt To Asset Ratio (DAR), Debt To Equity

Ratio (DER), Return On Asset (ROA) dan Price Earning Ratio (PER)

memiliki pengaruh positif dan signifikan secara bersama-sama terhadap

nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur subsektor food and

baverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dapat diterima dan

Page 140: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

119

teruji kebenaranya. Pada uji koefisien determinasi menunukkan besaran

nilai yaitu yaitu 0.791863 atau 79% yang menunjukkan besarnya

pengaruh atau kontribusi dari variabel yang diteliti dengan kata lain

bahwa variabel debt to asset, debt to equity ratio, return on asset dan

price earning ratio berpengaruh kuat sebesar 79% terhadap variabel

nilai perusahaan sedangkan sisanya yaitu sebesar 21% (100% - 53%)

dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian

ini.

B. Implikasi

Hasil dari penelitin pengaruh Debt To Asset Ratio (DAR), Debt To

Equity Ratio (DER), Return On Asset (ROA) dan Price Earning Ratio (PER)

terhadap Nilai Perusahaan pada perusahaan subsektor food and baverages yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2013 – 2018 memberikan

kesimpulan seperti di atas. Hasil ini diharapkan dapat membantu meningkatkan

nilai perusahaan bagi pihak yang terkait dengan lebih memperhatikan keuangan

perusahaan dalam mengoptimalkan pengelolaan aset dan utang perusahaan dan

penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk peneliti selanjutnya.

1. Pada penelitian ini membuktikan bahwa Debt To Asset Ratio (DAR)

memiliki pengaruh negatif tidak signifikan terhadap nilai perusahaan.

Page 141: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

120

2. Pada penelitian ini membuktikan bahwa Debt To Equity Ratio (DER)

memiliki pengaruh positif tidak signifikan terhadap nilai perusahaan.

3. Pada penelitian ini membuktikan bahwa Return On Asset (ROA) memiliki

pengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan.

4. Pada penelitian ini membuktikan bahwa Price Earning Ratio (PER)

memiliki pengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan, dan kesimpulan yang sudah

dikemukakan di atas, penulis dapat memberi saran bagi perusahaan, investor dan

peneliti selanjutnya, sebagai berikut:

1. Bagi Perusahaan

Perusahaan ada baiknya untuk lebih memperhatikan utang dan aset karena

parai investor melhat struktur modal perusahaan dengan debt to asset ratio

(DAR) dan debt to equity ratio (DER). Hal ini menjadi pertimbangan investor

dalam menanamkan modalnya, karena apabila nilai DAR dan DER terlalu

tinggi akan berujung pada beban perusahaan untuk membayar utang-

utangnya dan memungkinkan terjadinya penuruan laba. Dan dengan

memperhatikan nilai ROA yaitu dengan meningkatkan penjualan maupun

Page 142: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

121

pendapatan perusahaan. Penggunaan aset yang baik mampu meningkatkan

nilai perusahaan dan dapat menarik minat investor untuk berinvestasi.

2. Bagi Investor

Investor diharapkan lebih berhati-hati dalam menanamkan modalnya, karena

semua investor mengharapkan profit dan tingkat pengembalian yan tinggi

dengan modal yang serendah-rendahnya.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Peneliti selanjutnya diharapkan dapat menambah subjek, objek, dan

memperluas periode penelitian. Semoga penelitian ini menjadi sumber

refrensi dalam melakukan penelitian selanjutnya agar penelitan selanjutnya

dapat lebih baik lagi.

Page 143: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

DAFTAR PUSTAKA

Annisa, R., & Chabachib, M. 2017. Analisis Pengaruh Current Ratio (CR), Debt To

Equity Ratio (DER), Return On Asset (ROA) Terhadap Price To Book Value

(PBV), Dengan Dividen Payout Ratio Sebagai Variabel Intervening (Studi

Kasus pada Perusahaan Industri Manufaktur yang Terdaftar di BEI Per.

Jurnal Manajemen Universitas Diponegoro. Volume 6 No. 1. Tahun 2017.

Hal 1-15.

Anwar, M. 2019. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan Perusahaan. Cetakan pertama.

In M. Anwar, Dasar-Dasar Manajemen Keuangan Perusahaan. Cetakan

pertama. Jakarta: Prenadamedia Group.

Auliya, Z. F. 2019. Investasi Saham Itu Simple. Yogyakarta: Gerbang Media.

Devianasari, N. L., & Suryantini, N. S. Pengaruh Price Earning Ratio, Debt To Equity

Ratio, Dan Dividen Payout Ratio Terhadap Nilai Perusahaan Pada

Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Pada

perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2013. E-Jurnal

Manajemen Unud. Vol.14 No. 11. Tahun 2015. Hal. 3646-3674.

Dwipayana, M. A., & Suaryana, G. N. Pengaruh Debt To Assets Ratio, Devidend

Payout Ratio, Dan Return On Assets Terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur

Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2012-2014. E-Jurnal

Akuntansi Universitas Udayana. Vol.12.3 Desember 2016. Hal. 2008-2035.

Fahmi, I. 2016. Pengantar Manajemen Keuangan Teori dan Soal Jawab. Bandung:

Alfabeta.

Fatihudin, D. 2015. Metode Penelitian Untuk Ilmu Ekonomi, Manajemen, dam

Akuntansi. Cetakan Pertama. In D. Fatihudin, Metode Penelitian Untuk Ilmu

Ekonomi, Manajemen, dam Akuntansi. Cetakan Pertama. Taman Sidoarjo:

Zifatama Publisher.

Fauziah, F. 2017. Kesehatan Bank, Kebijakan Dividen, dan Nilai Perusahaan Teori

dan Kajian Empiris. Cetakan Pertama. In F. Fauziah, Kesehatan Bank,

Kebijakan Dividen, dan Nilai Perusahaan Teori dan Kajian Empiris. Cetakan

Pertama. . Samarinda: RV Pustaka Horizon.

Franita, R. 2018. Mekanisme Good Coporate Gonvernance dan Nilai Perusahaan:

Studi Untuk Perusahaan Telekomunikasi. Cetakan Pertama. Medan:

Lembaga Penelitian dan Penulisan Ilmiah AQLI.

Harahap, S. S. 2015. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. In S. S. Harahap,

Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Page 144: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

Harjito, A., & Martono. 2014. Manajemen Keuangan. Yogyakarta: Ekonisia.

Harmono, N. 2017. Manajemen Keuangan. In N. Jakarta: Bumi Aksara.

Hery. 2015. Analisis Kinerja Manajemen Manajemen. Jakarta: Grasindo.

Hery. 2016. Financial Ratio For Business. Jakarta: Grasindo.

Hery. 2017. Kajian Riset Akuntansi. Jakarta: Grasindo.

Hery. 2017. Teori Akuntansi: Pendekatan Konsep dan Analisis. Jakarta: Grasindo.

Hidayat, W. W. (2019 Dasar-Dasar Analisa Laporan Keuangan.Cetakan Pertama.

Ponorogo: Uwais Inspirasi Indonesia.

Kasmir. 2017. Pengantar Manajemen Keuangan. Cetakan Ke-6. Jakarta: Kencana.

Labelaha, D. L., & Saerang, I. S. Pengaruh Price Earning Ratio, Debt To Eequity

Ratio dan Devidend Payout Ratio Terhadap Nilai Perusahaan BUMN Yang

Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2014.Jurnal Berkala Ilmiah

Efisiensi. Volume 16 No. 02 Tahun 2016.

Martono, N. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif: Analisis Isi dan Analisis Data

Sekunder. Cetakan Ke-5. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Musthafa. 2017. Manajemen Keuangan. In Musthafa, Manajemen Keuangan.

Yogyakarta: ANDI.

Nuryanto, & Pambuko, Z. B. 2018. Eviews untuk Analisis Ekonometrika Dasar:

Aplikasi dan Interprestasi. Magelang: UNIMMA PRESS.

Pandoyo, & Sofyan, M. 2018. Metodologi Penelitian Keuangan Dan Bisnis. Bogor:

IN MEDIA.

Pioh, H. T., Tommy, P., & Sepang, J. L. 2018. Pengaruh Debt To Equity Ratio,

Earning Per Share Dan Return On Asset Terhadap Nilai Perusahaan

Subsektor Food And Beverage Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal EMBA Vol.

6 No.4. September 2018. Hal. 3018-3027.

Rodoni, A., & Ali, H. 2014. Manajemen Keuangan Modern. Jakarta: Mitra Wacana

Media.

Salempang, L. E., Sondakh, J. J., & Pusung, R. J. (2016). Pengaruh Return On Asset,

Debt To Equity Dan Pertumbuhan Penjualan Terhadap Nilai Perusahaan Pada

Sektor Real Estate & Property Yang Terdaftar di BEI Tahun 2013-2014.

Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi. Volume 16 No. 03 Tahun 2016. Hal. 813-

824.

Sandrawati, V. Pengaruh Debt To Equity Ratio (DER), Return On Asset (ROA),

Earning Per Share (EPS) Dan Risiko Sistematis Terhadap Nilai Perusahaan

Page 145: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

(Studi Pada Perusahaan Kategori LQ45 Yang Terdaftar Di Bursa Efek

Indonesia Periode 2011-2014.Tahun 2016

Santoso, S. 2019. Mahir Statistik Parametrik. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Sari, R. T. Pengaruh Return On Asset, Return On Equity, Debt To Asset Ratio Dan

Debt to Equity Ratio Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan

Manufaktur Sektor Aneka Industri Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2015-2017.

Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri. Tahun 2018. Hal. 1-12.

Sujarweni, V. 2015. Metodologi Penelitian Bisnis & Ekonomi. Yogyakarta: Pustaka

Baru Press.

Sutrisno. 2017. Manajemen Keuangan Teori, Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta:

Ekonisia.

Wahyudi, S. T. 2016. Konsep Dan Penerapan Ekonometrika Menggunakan E-Views.

Cetakan Ke-1. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Wijaya, D. 2017. Manajemen Keuangan Konsep Dan Penerapannya. Jakarta:

Grasindo.

https://www.idnfinancials.com/

https://www.idx.co.id/

https://finance.yahoo.com/

www.ekbis.sindonews.com

Page 146: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Identitas Pribadi

Nama Lengkap : Fransisca Veniadetama

Tempat, Tanggal Lahir : Tangerang, 26 September 1998

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Katholik

Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat : Taman Raya Rajeg Blok A10 No. 18

No. Telepon : 082312411441

Email : [email protected]

IPK : 3.58

Riwayat Pendidikan

SD : SD Negeri Mekarsari II

SMP : SMP Negeri 1 Rajeg

SMK : SMK Strada Daan Mogot

Perguruan Tinggi : Universitas Buddhi Dharma

Riwayat Pekerjaan

2016 – Sekarang : Staff Administrasi Keuangan PT TELE NET

Page 147: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …
Page 148: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

LAMPIRAN - LAMPIRAN

Page 149: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

Lampiran 1

DAFTAR PERUSAHAAN SUBSEKTOR FOOD AND BAVERAGES YANG

TERDAFTAR DI BEI

No. Nama Perusahaan Kode

Perusahaan

1 PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk ICBP

2 PT Indofood Sukses Makmur Tbk INDF

3 PT Mayora Indah Tbk MYOR

4 PT Multi Bintang Indonesia Tbk MLBI

5 PT Ultra Jaya Milk Industry & Trading Company Tbk ULTJ

6 PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk GOOD

7 PT Nippon Indosari Corpindo Tbk ROTI

8 PT Sariguna Primatirta Tbk CLEO

9 PT Delta Djakarta Tbk DLTA

10 PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk BTEK

11 PT Campina Ice Cream Industry Tbk CAMP

12 PT Prima Cakrawala Abadi Tbk PCAR

13 PT Buyung Poetra Sembada Tbk HOKI

14 PT Wilmar Cahaya Indonesia Tbk CEKA

15 PT Sekar Bumi Tbk SKBM

16 PT Akasha Wira International Tbk ADES

17 PT Wahana Interfood Nusantara Tbk COCO

18 PT Budi Starch & Sweetener Tbk BUDI

19 PT Prasidha Aneka Niaga Tbk PSDN

20 PT Sentra Food Indonesia Tbk FOOD

21 PT Magna Investama Mandiri Tbk MGNA

22 PT Pratama Abadi Nusa Industri Tbk PANI

23 PT Tri Banyan Tirta Tbk ALTO

24 PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk AISA

25 PT Siantar Top Tbk STTP

26 PT Sekar Laut Tbk SKLT

Sumber : idnfinancials.com

Page 150: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

Lampiran 2

TABEL HARGA SAHAM

Tahun

Emiten

SKBM INDF ADES CEKA ROTI

2013 480.00 6,600.00 2,000.00 1,160.00 1,020.00

2014 970.00 6,750.00 1,375.00 1,500.00 1,385.00

2015 945.00 5,175.00 1,015.00 675.00 1,265.00

2016 640.00 7,925.00 1,000.00 1,350.00 1,600.00

2017 715.00 7,625.00 885.00 1,290.00 1,275.00

2018 695.00 7,450.00 920.00 1,375.00 1,200.00

Sumber : finance.yahoo.com

Page 151: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

Lampiran 3

TABEL PERHITUNGAN OPERASIONALISASI VARIABEL DEBT TO

ASSET RATIO (DAR)

Emiten Tahun Total Utang Asset DAR

PT Sekar Bumi

Tbk (SKBM)

2013 296,528,343,161 497,652,557,672 0.59585

2014 331,624,254,750 649,534,031,113 0.51056

2015 420,396,809,051 764,484,248,710 0.54991

2016 633,267,725,358 1,001,657,012,004 0.63222

2017 599,790,014,646 1,623,027,475,045 0.36955

2018 730,789,419,438 1,771,365,972,009 0.41256

PT Indofood

Sukses Makmur

(INDF)

2013 39,719,660,000,000 78,092,789,000,000 0.50862

2014 44,710,509,000,000 85,938,885,000,000 0.52026

2015 48,709,933,000,000 91,831,526,000,000 0.53043

2016 38,233,092,000,000 82,174,515,000,000 0.46527

2017 41,182,764,000,000 87,939,488,000,000 0.46831

2018 46,620,996,000,000 96,537,796,000,000 0.48293

PT Akasha Wira

International Tbk

(ADES)

2013 176,286,000,000 441,064,000,000 0.39968

2014 209,066,000,000 504,865,000,000 0.41410

2015 324,855,000,000 653,224,000,000 0.49731

2016 383,091,000,000 767,479,000,000 0.49916

2017 417,225,000,000 840,236,000,000 0.49656

2018 399,361,000,000 881,275,000,000 0.453163

PT Wilmar

Cahaya Indonesia

Tbk (CEKA)

2013 541,352,365,829 1,069,627,299,747 0.50611

2014 746,598,865,219 1,284,150,037,341 0.58140

2015 845,932,695,663 1,485,826,210,015 0.56933

2016 538,044,038,690 1,425,964,152,418 0.37732

2017 489,592,257,434 1,392,636,444,501 0.35156

2018 192,308,466,864 1,168,956,042,706 0.16451

PT Nippon

Indosari Corpindo

Tbk (ROTI)

2013 1,035,351,397,437 1,822,689,047,108 0.56804

2014 1,182,771,921,472 2,142,894,276,216 0.55195

2015 1,517,788,685,162 2,706,323,637,034 0.56083

2016 1,476,889,086,692 2,919,640,858,718 0.50585

2017 1,739,467,993,982 4,559,573,709,411 0.38150

2018 1,476,909,260,772 4,393,810,380,883 0.33613

Page 152: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

Lampiran 4

TABEL PERHITUNGAN OPERASIONALISASI VARIABEL DEBT TO

EQUTIY RATIO (DER)

Emiten Tahun Total Utang Ekuitas DER

PT Sekar Bumi

Tbk (SKBM)

2013 296,528,343,161 201,124,214,511 1.47435

2014 331,624,254,750 317,909,776,363 1.04314

2015 420,396,809,051 344,087,439,659 1.22177

2016 633,267,725,358 368,389,286,646 1.71902

2017 599,790,014,646 1,023,237,460,399 0.58617

2018 730,789,419,438 1,040,576,552,571 0.70229

PT Indofood

Sukses Makmur

(INDF)

2013 39,719,660,000,000 38,373,129,000,000 1.03509

2014 44,710,509,000,000 41,228,376,000,000 1.08446

2015 48,709,933,000,000 43,121,593,000,000 1.12959

2016 38,233,092,000,000 43,941,423,000,000 0.87009

2017 41,182,764,000,000 46,756,724,000,000 0.88079

2018 46,620,996,000,000 49,916,800,000,000 0.93397

PT Akasha Wira

International

Tbk (ADES)

2013 176,286,000,000 264,778,000,000 0.66579

2014 209,066,000,000 295,799,000,000 0.70678

2015 324,855,000,000 328,369,000,000 0.98930

2016 383,091,000,000 384,388,000,000 0.99663

2017 417,225,000,000 423,011,000,000 0.98632

2018 399,361,000,000 481,914,000,000 0.82870

PT Wilmar

Cahaya

Indonesia Tbk

(CEKA)

2013 541,352,365,829 528,274,933,918 1.02475

2014 746,598,865,219 537,551,172,122 1.38889

2015 845,932,695,663 639,893,514,352 1.32199

2016 538,044,038,690 887,920,113,728 0.60596

2017 489,592,257,434 903,044,187,067 0.54216

2018 192,308,466,864 976,647,575,842 0.19691

PT Nippon

Indosari

Corpindo Tbk

(ROTI)

2013 1,035,351,397,437 787,337,649,671 1.31500

2014 1,182,771,921,472 960,122,354,744 1.23190

2015 1,517,788,685,162 1,188,534,951,872 1.27702

2016 1,476,889,086,692 1,442,751,772,026 1.02366

2017 1,739,467,993,982 2,820,105,715,429 0.61681

2018 1,476,909,260,772 2,916,901,120,111 0.50633

Page 153: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

Lampiran 5

TABEL PERHITUNGAN OPERASIONALISASI VARIABEL RETURN ON

ASSET RATIO (ROA)

Emiten Tahun Laba Setelah

Pajak Total Aset ROA

PT Sekar Bumi

Tbk (SKBM)

2013 58,266,986,268 497,652,557,672 0.11708

2014 89,115,994,107 649,534,031,113 0.13720

2015 40,150,568,621 764,484,248,710 0.05252

2016 22,545,456,050 1,001,657,012,004 0.02251

2017 25,880,464,791 1,623,027,475,045 0.01595

2018 15,954,632,472 1,771,365,972,009 0.00901

PT Indofood

Sukses Makmur

(INDF)

2013 3,416,635,000,000 78,092,789,000,000 0.04375

2014 5,146,323,000,000 85,938,885,000,000 0.05988

2015 3,709,501,000,000 91,831,526,000,000 0.04039

2016 5,266,906,000,000 82,174,515,000,000 0.06409

2017 5,145,063,000,000 87,939,488,000,000 0.05851

2018 4,961,851,000,000 96,537,796,000,000 0.05140

PT Akasha

Wira

International

Tbk (ADES)

2013 55,656,000,000 441,064,000,000 0.12619

2014 31,021,000,000 504,865,000,000 0.06144

2015 32,839,000,000 653,224,000,000 0.05027

2016 55,951,000,000 767,479,000,000 0.07290

2017 38,242,000,000 840,236,000,000 0.04551

2018 52,958,000,000 881,275,000,000 0.06009

PT Wilmar

Cahaya

Indonesia Tbk

(CEKA)

2013 65,068,958,558 1,069,627,299,747 0.06083

2014 41,001,414,954 1,284,150,037,341 0.03193

2015 106,549,446,980 1,485,826,210,015 0.07171

2016 249,697,013,626 1,425,964,152,418 0.17511

2017 107,420,886,839 1,392,636,444,501 0.07713

2018 92,649,656,775 1,168,956,042,706 0.07926

PT Nippon

Indosari

Corpindo Tbk

(ROTI)

2013 158,015,270,921 1,822,689,047,108 0.08669

2014 188,577,521,074 2,142,894,276,216 0.08800

2015 270,538,700,440 2,706,323,637,034 0.09997

2016 279,777,368,831 2,919,640,858,718 0.09583

2017 135,364,021,139 4,559,573,709,411 0.02969

2018 127,171,436,363 4,393,810,380,883 0.02894

Page 154: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

Lampiran 6

TABEL PERHITUNGAN OPERASIONALISASI VARIABEL PRICE

EARNING RATIO (PER)

Emiten Tahun Harga

Saham EPS PER

PT Sekar Bumi

Tbk (SKBM)

2013 480.00 67.00 7.16418

2014 970.00 81.99 11.83071

2015 945.00 44.48 21.24550

2016 640.00 30.43 21.03188

2017 715.00 15.40 46.42857

2018 695.00 8.01 86.76654

PT Indofood

Sukses Makmur

(INDF)

2013 6,600.00 285 23.15789

2014 6,750.00 442 15.27149

2015 5,175.00 338 15.31065

2016 7,925.00 472 16.79025

2017 7,625.00 475 16.05263

2018 7,450.00 474 15.71730

PT Akasha Wira

International

Tbk (ADES)

2013 2,000.00 94 21.27660

2014 1,375.00 53 25.94340

2015 1,015.00 56 18.12500

2016 1,000.00 95 10.52632

2017 885.00 65 13.61538

2018 920.00 90 10.22222

PT Wilmar

Cahaya

Indonesia Tbk

(CEKA)

2013 1,160.00 219 5.29680

2014 1,500.00 138 10.86957

2015 675.00 179 3.77095

2016 1,350.00 420 3.21429

2017 1,290.00 181 7.12707

2018 1,375.00 156 8.81410

PT Nippon

Indosari

Corpindo Tbk

(ROTI)

2013 1,020.00 31.22 32.67136

2014 1,385.00 37.26 37.17123

2015 1,265.00 53.45 23.66698

2016 1,600.00 55.31 28.92786

2017 1,275.00 27.66 46.09544

2018 1,200.00 28.07 42.75027

Page 155: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

Lampiran 7

TABEL PERHITUNGAN OPERASIONALISASI VARIABEL PRICE TO

BOOK VALUE (PBV)

Emiten Tahun Harga

Saham Ekuitas

Jumlah Saham

Beredar

Nilai

Buku

Saham

PBV

PT Sekar Bumi

Tbk (SKBM)

2013 480.00 201,124,214,511 865,736,394 232.32 2.066153

2014 970.00 317,909,776,363 936,530,894 339.45 2.857524

2015 945.00 344,087,439,659 936,530,894 367.41 2.572084

2016 640.00 368,389,286,646 936,530,894 393.36 1.627028

2017 715.00 1,023,237,460,399 1,726,003,217 592.84 1.206066

2018 695.00 1,040,576,552,571 1,726,003,217 602.88 1.152796

PT Indofood

Sukses Makmur

(INDF)

2013 6,600.00 38,373,129,000,000 8,780,426,500 4,370.30 1.510193

2014 6,750.00 41,228,376,000,000 8,780,426,500 4,695.49 1.437551

2015 5,175.00 43,121,593,000,000 8,780,426,500 4,911.10 1.053734

2016 7,925.00 43,941,423,000,000 8,780,426,500 5,004.47 1.583583

2017 7,625.00 46,756,724,000,000 8,780,426,500 5,325.11 1.431896

2018 7,450.00 49,916,800,000,000 8,780,426,500 5,685.01 1.310464

PT Akasha Wira

International Tbk

(ADES)

2013 2,000.00 264,778,000,000 589,896,800 448.85 4.455784

2014 1,375.00 295,799,000,000 589,896,800 501.44 2.742092

2015 1,015.00 328,369,000,000 589,896,800 556.65 1.823392

2016 1,000.00 384,388,000,000 589,896,800 651.62 1.534639

2017 885.00 423,011,000,000 589,896,800 717.09 1.234149

2018 920.00 481,914,000,000 589,896,800 816.95 1.126145

PT Wilmar

Cahaya Indonesia

Tbk (CEKA)

2013 1,160.00 528,274,933,918 297,500,000 1,775.71 0.653258

2014 1,500.00 537,551,172,122 297,500,000 1,806.89 0.830154

2015 675.00 639,893,514,352 595,000,000 1,075.45 0.627643

2016 1,350.00 887,920,113,728 595,000,000 1,492.30 0.904642

2017 1,290.00 903,044,187,067 595,000,000 1,517.72 0.849958

2018 1,375.00 976,647,575,842 595,000,000 1,641.42 0.837687

PT Nippon

Indosari Corpindo

Tbk (ROTI)

2013 1,020.00 787,337,649,671 5,061,800,000 155.54 6.557588

2014 1,385.00 960,122,354,744 5,061,800,000 189.68 7.301770

2015 1,265.00 1,188,534,951,872 5,061,800,000 234.80 5.387454

2016 1,600.00 1,442,751,772,026 5,061,800,000 285.03 5.613495

2017 1,275.00 2,820,105,715,429 6,186,488,888 455.85 2.796978

2018 1,200.00 2,916,901,120,111 6,186,488,888 471.50 2.545094

Page 156: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

Lampiran 8

TABEL ANALISIS DESKRIPTIF

Sumber : data diolah dengan menggunakan Eviews 10

Date: 01/11/20 Time: 16:12

Sample: 2013 2018 DAR DER ROA PER PBV

Mean 0.475366 0.963521 0.067126 21.56175 2.254366

Median 0.498235 0.992965 0.060460 16.42144 1.522415

Maximum 0.632220 1.719020 0.175110 86.76654 7.301770

Minimum 0.164510 0.196910 0.009010 3.214290 0.627640

Std. Dev. 0.096912 0.331514 0.037321 17.18556 1.805163

Skewness -1.085496 -0.020178 0.935224 2.017185 1.542474

Kurtosis 4.665977 2.858077 3.856903 7.999200 4.294843

Jarque-Bera 9.360857 0.027213 5.291075 51.58517 13.99190

Probability 0.009275 0.986485 0.070967 0.000000 0.000916

Sum 14.26097 28.90563 2.013780 646.8524 67.63098

Sum Sq. Dev. 0.272365 3.187154 0.040394 8564.958 94.49974

Observations 30 30 30 30 30

Page 157: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

Lampiran 9

TABEL STATISTIK DESKRIPTIF

Kode

Perusahaan

Debt To Asset Ratio (DAR)

2013 2014 2015 2016 2017 2018

SKBM 0.59585 0.51056 0.54991 0.63222 0.36955 0.41256 MIN 0.16451

INDF 0.50862 0.52026 0.53043 0.46527 0.46831 0.48293 MAX 0.63222

ADES 0.39968 0.41410 0.49731 0.49916 0.49656 0.45316

CEKA 0.50611 0.58140 0.56933 0.37732 0.35156 0.16451

ROTI 0.56804 0.55195 0.56083 0.50585 0.38150 0.33613

Kode

Perusahaan

Debt To Equity Ratio (DER)

2013 2014 2015 2016 2017 2018

SKBM 1.47435 1.04314 1.22177 1.71902 0.58617 0.70229

INDF 1.03509 1.08446 1.12959 0.87009 0.88079 0.93397 MIN 0.19691

ADES 0.66579 0.70678 0.98930 0.99663 0.98632 0.82870 MAX 1.71902

CEKA 1.02475 1.38889 1.32199 0.60596 0.54216 0.19691

ROTI 1.31500 1.23190 1.27702 1.02366 0.61681 0.50633

Page 158: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

Kode

Perusahaan

Return On Asset (ROA)

2013 2014 2015 2016 2017 2018

SKBM 0.11708 0.13720 0.05252 0.02251 0.01595 0.00901

INDF 0.04375 0.05988 0.04039 0.06409 0.05851 0.05140 MIN 0.00901

ADES 0.12619 0.06144 0.05027 0.07290 0.04551 0.06009 MAX 0.17511

CEKA 0.06083 0.03193 0.07171 0.17511 0.07713 0.07926

ROTI 0.08669 0.08800 0.09997 0.09583 0.02969 0.02894

Kode

Perusahaan

Price to Book Value (PBV)

2013 2014 2015 2016 2017 2018

SKBM 2.06615 2.85752 2.57208 1.62703 1.20607 1.15280

INDF 1.51019 1.43755 1.05373 1.58358 1.43190 1.31046 MIN 0.62764

ADES 4.45578 2.74209 1.82339 1.53464 1.23415 1.12615 MAX 7.30177

CEKA 0.65326 0.83015 0.62764 0.90464 0.84996 0.83769

ROTI 6.55759 7.30177 5.38745 5.61350 2.79698 2.54509

Kode

Perusahaan

Price to Earning Ratio (PER)

2013 2014 2015 2016 2017 2018

SKBM 7.16418 11.83071 21.24550 21.03188 46.42857 86.76654

INDF 23.15789 15.27149 15.31065 16.79025 16.05263 15.71730 MIN 3.21429

ADES 21.27660 25.94340 18.12500 10.52632 13.61538 10.22222 MAX 86.76654

CEKA 5.29680 10.86957 3.77095 3.21429 7.12707 8.81410

ROTI 32.67136 37.17123 23.66698 28.92786 46.09544 42.75027

Page 159: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

Lampiran 10

TABEL HASIL UJI CHOW

Redundant Fixed Effects Tests

Equation: Untitled

Test cross-section fixed effects

Effects Test Statistic d.f. Prob.

Cross-section F 12.036536 (4,21) 0.0000

Cross-section Chi-square 35.750995 4 0.0000

Cross-section fixed effects test equation:

Dependent Variable: PBV

Method: Panel Least Squares

Date: 01/11/20 Time: 15:36

Sample: 2013 2018

Periods included: 6

Cross-sections included: 5

Total panel (balanced) observations: 30

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -3.225454 2.417565 -1.334174 0.1942

DAR -0.829226 10.94791 -0.075743 0.9402

DER 2.291844 3.231201 0.709286 0.4847

ROA 31.62512 7.792777 4.058261 0.0004

PER 0.071557 0.017429 4.105581 0.0004

R-squared 0.503728 Mean dependent var 2.254366

Adjusted R-squared 0.424324 S.D. dependent var 1.805163

S.E. of regression 1.369636 Akaike info criterion 3.617979

Sum squared resid 46.89759 Schwarz criterion 3.851512

Log likelihood -49.26969 Hannan-Quinn criter. 3.692689

F-statistic 6.343896 Durbin-Watson stat 0.697515

Prob(F-statistic) 0.001147

Sumber : data diolah dengan menggunakan Eviews 10

Page 160: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

Lampiran 11

TABEL HASIL UJI HAUSMAN

Sumber : data diolah dengan menggunakan Eviews 10

Correlated Random Effects - Hausman Test

Equation: Untitled

Test cross-section random effects

Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.

Cross-section random 48.146143 4 0.0000

** WARNING: estimated cross-section random effects variance is zero.

Cross-section random effects test comparisons:

Variable Fixed Random Var(Diff.) Prob.

DAR -8.585259 -0.829226 23.169063 0.1071

DER 4.036907 2.291844 2.473060 0.2671

ROA 23.767465 31.625120 8.699691 0.0077

PER 0.036265 0.071557 0.000193 0.0111

Page 161: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

Lampiran 12

GAMBAR HASIL UJI NORMALITAS

0

1

2

3

4

5

6

7

-1.5 -1.0 -0.5 0.0 0.5 1.0 1.5

Series: Standardized Residuals

Sample 2013 2018

Observations 30

Mean -4.44e-17

Median 0.081221

Maximum 1.432449

Minimum -1.394317

Std. Dev. 0.700813

Skewness 0.047962

Kurtosis 2.370527

Jarque-Bera 0.506798

Probability 0.776158

Sumber : data diolah dengan menggunakan Eviews 10

Page 162: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

Lampiran 13

TABEL HASIL UJI AUTOKORELASI

Sumber : data diolah dengan menggunakan Eviews 10

Dependent Variable: PBV

Method: Panel Least Squares

Date: 01/11/20 Time: 15:38

Sample: 2013 2018

Periods included: 6

Cross-sections included: 5

Total panel (balanced) observations: 30

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 0.068518 1.670111 0.041026 0.9677

DAR -8.585259 8.154976 -1.052763 0.3044

DER 4.036907 2.499582 1.615033 0.1212

ROA 23.76747 5.536773 4.292656 0.0003

PER 0.036265 0.017400 2.084162 0.0495 Effects Specification

Cross-section fixed (dummy variables)

R-squared 0.849280 Mean dependent var 2.254366

Adjusted R-squared 0.791863 S.D. dependent var 1.805163

S.E. of regression 0.823553 Akaike info criterion 2.692946

Sum squared resid 14.24301 Schwarz criterion 3.113305

Log likelihood -31.39419 Hannan-Quinn criter. 2.827423

F-statistic 14.79139 Durbin-Watson stat 1.754245

Prob(F-statistic) 0.000000

Page 163: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

Lampiran 14

TABEL HASIL UJI MULTIKONLINEARITAS

Sumber : data diolah dengan menggunakan Eviews 10

DAR DER ROA PER

DAR 1.000000 0.970207 -0.009188 -0.172321

DER 0.970207 1.000000 -0.011797 -0.207528

ROA -0.009188 -0.011797 1.000000 -0.467118

PER -0.172321 -0.207528 -0.467118 1.000000

Page 164: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

Lampiran 15

GAMBAR HASIL UJI HETEROSKEDASTISITAS

0

1

2

3

4

5

6

7

8

.000 .001 .002 .003 .004 .005

RESID2

PB

V

Sumber : data diolah dengan menggunakan Eviews 10

Page 165: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

Lampiran 16

TABEL HASIL ANALISIS KORELASI

DAR DER ROA PER PBV

DAR 1.000000 0.970207 -0.009188 -0.172321 0.240435

DER 0.970207 1.000000 -0.011797 -0.207528 0.228611

ROA -0.009188 -0.011797 1.000000 -0.467118 0.331068

PER -0.172321 -0.207528 -0.467118 1.000000 0.296142

PBV 0.240435 0.228611 0.331068 0.296142 1.000000

Sumber : data diolah dengan menggunakan Eviews 10

Page 166: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

Lampiran 17

TABEL HASIL ANALISIS REGRESI LINEAR SEDERHANA

Sumber : data diolah dengan menggunakan Eviews 10

Dependent Variable: PBV

Method: Panel Least Squares

Date: 01/13/20 Time: 07:13

Sample: 2013 2018

Periods included: 6

Cross-sections included: 5

Total panel (balanced) observations: 30

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 0.694783 1.042636 0.666371 0.5115

DAR 3.280807 2.154776 1.522575 0.1409 Effects Specification

Cross-section fixed (dummy variables)

R-squared 0.711337 Mean dependent var 2.254366

Adjusted R-squared 0.651199 S.D. dependent var 1.805163

S.E. of regression 1.066118 Akaike info criterion 3.142781

Sum squared resid 27.27857 Schwarz criterion 3.423020

Log likelihood -41.14171 Hannan-Quinn criter. 3.232432

F-statistic 11.82839 Durbin-Watson stat 0.851144

Prob(F-statistic) 0.000008

Page 167: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

TABEL HASIL ANALISIS REGRESI LINEAR SEDERHANA

Sumber : data diolah dengan menggunakan Eviews 10

Dependent Variable: PBV

Method: Panel Least Squares

Date: 01/13/20 Time: 07:14

Sample: 2013 2018

Periods included: 6

Cross-sections included: 5

Total panel (balanced) observations: 30

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 1.313719 0.634702 2.069819 0.0494

DER 0.976260 0.627121 1.556733 0.1326 Effects Specification

Cross-section fixed (dummy variables)

R-squared 0.712486 Mean dependent var 2.254366

Adjusted R-squared 0.652588 S.D. dependent var 1.805163

S.E. of regression 1.063994 Akaike info criterion 3.138792

Sum squared resid 27.16998 Schwarz criterion 3.419032

Log likelihood -41.08188 Hannan-Quinn criter. 3.228443

F-statistic 11.89485 Durbin-Watson stat 0.912696

Prob(F-statistic) 0.000007

Page 168: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

TABEL HASIL ANALISIS REGRESI LINEAR SEDERHANA

Dependent Variable: PBV

Method: Panel Least Squares

Date: 01/13/20 Time: 07:24

Sample: 2013 2018

Periods included: 6

Cross-sections included: 5

Total panel (balanced) observations: 30

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 1.132178 0.354346 3.195117 0.0039

ROA 16.71763 4.674511 3.576338 0.0015 Effects Specification

Cross-section fixed (dummy variables)

R-squared 0.793502 Mean dependent var 2.254366

Adjusted R-squared 0.750482 S.D. dependent var 1.805163

S.E. of regression 0.901711 Akaike info criterion 2.807812

Sum squared resid 19.51400 Schwarz criterion 3.088051

Log likelihood -36.11717 Hannan-Quinn criter. 2.897463

F-statistic 18.44479 Durbin-Watson stat 1.024103

Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber : data diolah dengan menggunakan Eviews 10

Page 169: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

TABEL HASIL ANALISIS REGRESI LINEAR SEDERHANA

Sumber : data diolah dengan menggunakan Eviews 10

Dependent Variable: PBV

Method: Panel Least Squares

Date: 01/13/20 Time: 07:26

Sample: 2013 2018

Periods included: 6

Cross-sections included: 5

Total panel (balanced) observations: 30

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 2.668784 0.380909 7.006366 0.0000

PER -0.019220 0.015112 -1.271867 0.2156 Effects Specification

Cross-section fixed (dummy variables)

R-squared 0.703443 Mean dependent var 2.254366

Adjusted R-squared 0.641660 S.D. dependent var 1.805163

S.E. of regression 1.080597 Akaike info criterion 3.169762

Sum squared resid 28.02458 Schwarz criterion 3.450001

Log likelihood -41.54642 Hannan-Quinn criter. 3.259413

F-statistic 11.38575 Durbin-Watson stat 0.778028

Prob(F-statistic) 0.000010

Page 170: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

Lampiran 18

TABEL HASIL ANALISIS REGRESI LINEAR BERGANDA

Sumber : data diolah dengan menggunakan Eviews 10

Dependent Variable: PBV

Method: Panel Least Squares

Date: 01/11/20 Time: 15:38

Sample: 2013 2018

Periods included: 6

Cross-sections included: 5

Total panel (balanced) observations: 30

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 0.068518 1.670111 0.041026 0.9677

DAR -8.585259 8.154976 -1.052763 0.3044

DER 4.036907 2.499582 1.615033 0.1212

ROA 23.76747 5.536773 4.292656 0.0003

PER 0.036265 0.017400 2.084162 0.0495 Effects Specification

Cross-section fixed (dummy variables)

R-squared 0.849280 Mean dependent var 2.254366

Adjusted R-squared 0.791863 S.D. dependent var 1.805163

S.E. of regression 0.823553 Akaike info criterion 2.692946

Sum squared resid 14.24301 Schwarz criterion 3.113305

Log likelihood -31.39419 Hannan-Quinn criter. 2.827423

F-statistic 14.79139 Durbin-Watson stat 1.754245

Prob(F-statistic) 0.000000

Page 171: PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO (DAR), DEBT TO EQUITY …

Lampiran 19

TABEL HASIL OUTPUT FIXED EFFECT MODEL

Sumber : data diolah dengan menggunakan Eviews 10

Dependent Variable: PBV

Method: Panel Least Squares

Date: 01/11/20 Time: 15:38

Sample: 2013 2018

Periods included: 6

Cross-sections included: 5

Total panel (balanced) observations: 30

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 0.068518 1.670111 0.041026 0.9677

DAR -8.585259 8.154976 -1.052763 0.3044

DER 4.036907 2.499582 1.615033 0.1212

ROA 23.76747 5.536773 4.292656 0.0003

PER 0.036265 0.017400 2.084162 0.0495 Effects Specification

Cross-section fixed (dummy variables)

R-squared 0.849280 Mean dependent var 2.254366

Adjusted R-squared 0.791863 S.D. dependent var 1.805163

S.E. of regression 0.823553 Akaike info criterion 2.692946

Sum squared resid 14.24301 Schwarz criterion 3.113305

Log likelihood -31.39419 Hannan-Quinn criter. 2.827423

F-statistic 14.79139 Durbin-Watson stat 1.754245

Prob(F-statistic) 0.000000