PENGARUH DAYA TARIK, KUALITAS PELAYANAN, FASILITAS …
Transcript of PENGARUH DAYA TARIK, KUALITAS PELAYANAN, FASILITAS …
Mpu Procuratio : Jurnal Penelitian Manajemen
Volume 1,Nomor 2,Oktober 2019 Hal 144-156
ISSN 2684-8775 (Online)
144
PENGARUH DAYA TARIK, KUALITAS PELAYANAN, FASILITAS
DAN KESELAMATAN DENGAN KEPUASAN WISATAWAN SEBAGAI
VARIABEL INTERVENTING TERHADAP MINAT KUNJUNGAN ULANG
WISATAWAN
Budiman Marpaung
Dosen Program Studi Manajemen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kesatuan Bogor
Abstrak
Tujuan Penelitian adalah a) Menguji pengaruh langsung dari daya tarik wisata, kualitas
pelayanan, fasilitas wisata dan keselamatan wisatawan terhadap kepuasan wisatawan. b) Menguji
pengaruh langsung dari daya tarik wisata, kualitas pelayanan, fasilitas wisata, keselamatan
wisatawan dan kepuasan wisatawan (sebagai variabel interventing) terhadap minat kunjungan
ulang. c) Menguji pengaruh tidak langsung kepuasan wisatawan sebagai variabel interventing dari
daya tarik wisata, kualitas pelayanan, fasilitas wisata, keselamatan wisatawan terhadap minat
kunjungan ulang wisatawan..Penelitian dilakukan di Cibodas Kabupaten Cianjur TNGGP.
Pangrango. Sampel responden berjumlah 100 orang. Penentuan sample ditentukan dengan
metode non probabilitas sampling dengan teknik purposive accidental sampling. Alat analisis yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode regresi linier berganda dan pengembangannya (Path
Analisys).Hasil penelitian menunjukkan a) Daya tarik wisata, kualitas pelayanan, dan fasilitas
wisata berpengaruh langsung dan signifikan baik terhadap kepuasan wisatawan maupun terhadap
minat kunjungan ulang; b) Keselamatan wisatawan tidak signifikan pengaruh langsungnya baik
terhadap kepuasan wisatawan maupun terhadap minat kunjungan ulang; c).Variabel interventing
kepuasan wisata berpengaruh secara tidak langsung dalam mendorong daya tarik wisata, kualitas
pelayanan dan fasilitas wisata terhadap minat kunjungan ulang; d). Daya tarik wisata memberikan
pengaruh tidak langsung dominan melalui variabel interventing kepuasan wisatawan terhadap minat
kunjungan ulang.
Kata Kunci: Daya Tarik, Kualitas, Fasilitas, Keselamatan, Kepuasan Wisatawan, Interventing,
Kunjungan Ulang.
PENDAHULUAN
Banyak wisatawan yang datang menikmati keindahan alam ke TNGG. Pangrango dengan
berbagai tujuan, antara lain berekreasi alam, pendakian, penelitian, pendidikan, berkemah dan lain-
lain. Pada tahun 2018 tidak kurang dari 71.056 orang wisatawan domestik yang berkunjung dengan
tujuan rekreasi alam (out door recreation). Jumlah pengunjung tersebut sangat berfluktuasi dan
masih tergolong rendah, padahal potensi ekowisata ini sangat besar. Banyak peluang bisnis yang
dapat dimanfaatkan, sebagai akibat lokasinya yang strategis, dekat dengan berbagai kota-kota besar,
seperti Jakarta, Bandung, Bogor, Tangerang, Sukabumi dan Cianjur.Daya tarik wisata alam yang
kurang dikelola dengan baik merupakan salah satu faktor utama yang mempengaruhi kepuasan
wisatawan dan sekaligus berakibat pada tinggi rendahnya minat kunjungan ulang wisatawan
(Schawaighofer, 2014). Faktor daya tarik obyek wisata saja tidak cukup, tetapi harus dikelola
sejalan dengan pengembangan kualitas pelayanan dan fasilitas wisata. Ketiga hal tersebut diduga
berpengaruh terhadap tinggi rendahnya jumlah kunjungan wisatawan. Faktor lain yang
diperkirakan penting konstribusinya dalam meningkatkan kepuasan wisatawan adalah rasa aman
atau keselamatan selama berada di lokasi wisata (Sondakh et al.,2016; Hermawan, 2017).
Keselamatan pada obyek wisata alam diperkirakan akan semakin penting peranannya dalam
Mpu Procuratio : Jurnal Penelitian Manajemen
Volume 1,Nomor 2,Oktober 2019 Hal 144-156
ISSN 2684-8775 (Online)
145
meningkatkan kepuasan dan minat kunjungan ulang.Peningkatan pengunjung wisata rekreasi alam,
tentu saja merupakan tujuan pengusaha rekreasi. Semakin meningkat minat kunjungan ulang akan
semakin berhasil pengelolaan bisnis. Tingkat kepuasan wisatawan saat mengunjungi suatu obyek
wisata merupakan salah satu variabel interventing yang diduga menghubungkan faktor-faktor yang
mempengaruhi tingkat kepuasan wisatawan dengan minat kunjungan ulang (Maladewi, 2014; Ab,
2018).Berdasarkan uraian diatas, menarik diteliti “Pengaruh Daya Tarik, Kualitas Pelayanan,
Fasilitas dan Keselamatan dengan Kepuasan Wisatawan sebagai Variabel Interventing terhadap
Minat Kunjungan Ulang wisatawan”.
TINJAUAN PUSTAKA
Daya Tarik Wisata
Daya tarik wisata adalah segala sesuatu yang memiliki keunikan, keindahan dan nilai yang
beranekaragam kekayaan alam, budaya dan hasil buatan manusia yang menjadi sasaran atau tujuan
wisatawan (Dephut, 2003; Wiratini et al.. 2018). Daya tarik wisata dapat berupa keunikan,
keaslihan, cuaca/iklim, serta keindahan (Wiratini et al. 2018). Selain memiliki daya tarik, suatu
obyek wisata alam akan lebih baik lagi, apabila terdiri dari beragam produk (diversivikasi) wisata.
Semakin beragam produk akan semakin tertarik wisatawan mengunjunginya, tidak cepat bosan,
cenderung memperpanjang waktu tinggal. Sejalan dengan bertambahnya lama tinggal akan
meningkatkan pengeluarannya dan pada akhirnya akan meningkatkan kegiatan perkonomian lokal
(Schawaighofer, 2014).
a. Kualitas Pelayanan
Kualitas pelayanan dapat dikatakan sebagai perbandingan yang diinginkan atau diharapkan
oleh wisatawan sebelum dan setelah mengunjungi suatu obyek wisata. Semakin kecil gap atau
perbedaan semakin tinggi kualitas pelayanan yang diberikan dan sebaliknya (Lukuhati et al, 2013;
Wiratini et al. 2018). Dengan demikian kualitas pelayanan ditujukan untuk memenuhi keinginan
konsumen sebagaimana harapannya. Wiratini et al. (2018), mengemukakan bahwa kualitas
pelayanan dapat dikelompokkan menjadi lima dimensi, yaitu keandalan (reability), daya tanggap
(responsiveness), jaminan (assurance), empati (emphathy) dan bukti fisik yang nyata (tangibles).
b. Fasilitas Wisata
Fasilitas wisata yang dimaksud disini lebih kearah penyediaan sarana dan prasarana bangunan
fisik. Peranan fasilitas penting dalam meningkatkan kepuasan wisatawan yang datang berkunjung
ke daerah tujuan wisata. Pengaruh fasilitas tidak langsung terhadap kepuasan wisatawan, dan
biasanya berkembang setelah berkembangnya daya tarik wisata (Purnawingsih, 2013; Rosita et al.
2018).
c. Keselamatan Wisatawan
Obyek wisata alam pada umumnya penuh dengan rintangan topografis, sehingga faktor ini
perlu mendapat perhatian pihak manajemen. Keselamatan wisatawan yang berekreasi ke obyek
wisata alam tidak bisa disamakan dengan obyek wisata buatan,sehingga tidak bisa diabaikan,
sering terjadi kasus kecelakanan karena kurang perhatian akan faktor keselamatan (Isnan, 2016 :
Sondakh dan Tumbel, 2016). Sebagai akibatnya wisatawan merasa kurang puas dan tentu saja akan
mereduksi minat berkunjung ulang.
d. Kepuasan Wisatawan
Kepuasan konsumen telah diterima secara luas dalam literatur pemasaran termasuk dalam
pemasaran jasa rekreasi alam (Kotler, 2009). Kepuasan wisatawan merupakan perbedaan ekspekasi
sebelum dan sesuatu pengunjungi suatu lokasi obyek wisata (Sadeh et al, 2012; Widagdyo, 2017:
Wiratini et al. 2018). Semakin tinggi tingkat kepuasan akan mendorong wisatawan berkunjung
kembali (Munhurrun et al, 2014). Kepuasan wisatawan salah satu faktor utama yang perlu
Mpu Procuratio : Jurnal Penelitian Manajemen
Volume 1,Nomor 2,Oktober 2019 Hal 144-156
ISSN 2684-8775 (Online)
146
dipertimbangan dalam persaingan bisnis industri pariwisata, karena mempengaruhi pilihan tujuan
wisata (Rajesh, 2013; Widagdyo, 2017).
e. Minat Kunjungan Ulang
Konsep kunjungan ulang wisatawan pada suatu daerah tujuan wisata erat kaitannya dengan
konsep pemasaran. Tujuan pemasaran dalam hal ini, agar wisatawan merasa puas setelah
mengunjungi suatu lokasi wisata. Seiring dengan adanya peningkatan kepuasan yang diperoleh,
akan mendorong minat berkunjung ulang atau kembali (Munhurrun et al, 2014; Modjanggo et al.
2016: Ab, 2018)
Persaingan perusahaan yang bergerak dalam industri pariwisata semakin meningkat, tidak
terkecuali perusahaan yang bergerak dalam jasa wisata alam atau ekowisata (ecoturisms). Pihak
manajemen pengelola jasa wisata tersebut mau tidak mau harus memanfaatkan segala peluang
yang ada termasuk meningkatkan minat berkunjung ulang (revisit). Wisatawan yang telah
berkunjung, merupakan sarana promosi yang penting baik langsung maupun tidak langsung.
Langsung dalam arti yang bersangkutan dan keluarganya serta kelompoknya datang berkunjung
kembali. Tidak langsung dalam arti yang bersangkutan mempengaruhi relasinya untuk datang
berkunjung, misalnya dengan menceritakan hal-hal positip yang dialaminya (Modjanggo et al.
2016; Ab, 2018).
METODE PENELITIAN
a. Penentuan Responden.
Populasi dalam penelitian ini adalah wisatawan domestik yang berkunjung dengan tujuan
rekreasi alam ke TNGG. Pangrango melalui pintu masuk Cibodas-Kabupaten Cianjur. Jumlah
responden sebagai sampel 100 orang ditetapkan dengan menggunakan rumus Slovin (Ghozali,
2013). Penentuan responden ditetapkan dengan metode non probabilitas sampling dengan teknik
purposive accidental sampling, yaitu responden yang akan diwawancarai adalah setiap wisatawan
domestik serta bersedia dijadikan sebagai responden sampel. Penelitian dilakukan selama dua bulan
(bulan Juli sampai Agustus 2019) di Cibodas, yaitu pintu masuk TNGG. Pangrango.
b. Variabel dan Indikator
Jumlah variabel peneliian ini terdiri dari 6 variabel dengan rincian sebagai berikut : a)
variabel daya tarik wisata (X1) dengan indikator keunikan obyek wisata alam, diversifikasi atau
ragam produk obyek wisata, keindahan obyek wisata, dan kesejukan udara/cuaca; b). Variabel
kualitas pelayanan (X2) dengan indikator keandalan, daya tanggap pelayanan, keyakinan dalam
melayani, empati dan fisik berwujud; c). variabel fasilitas wisata (X3) dengan indikator
kelengkapan, kebersihan, fungsi dan fisik fasilitas pelayanan; d). Variavel keselamatan
wisatawan (X4) dengan indikator penjelasan sebelum masuk kawasan, pemasangan markah pada
tempat rawan bahaya, keteresediaan regu penyelamat, dan perlengkapan regu penyelamat; e).
Variabel kepuasan wisatawan (Y) dengan indikator daya tarik obyek wisata, kualitas pelayanan,
fasilitas wisata dan keselamatan wisatawan; f).variabel minat kunjungan ulang (Z) dengan
indikator merekomendasikan kepada relasi, pasti mengunjungi kembali suatu hari nanti, terkesan
dengan obyek wisata
c. Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dilakukan melalui survei. Indikator dari setiap variabel diperoleh
melalui kuisioner tertutup sebagai instrumen penelitian. Transformasi data kualitatif menjadi
kuantitatif dilakukan dengan skala Likert yang terdiri dari sangat tidak setuju (STS), tidak setuju
(TS), cukup setuju (CS) atau netral, setuju (S), dan sangat setuju (SS). Pengolahan data dilakukan
Mpu Procuratio : Jurnal Penelitian Manajemen
Volume 1,Nomor 2,Oktober 2019 Hal 144-156
ISSN 2684-8775 (Online)
147
dengan bantuan paket program SPPS versi 20. Sebelum digunakan Intrumen penelitian terlebih
dahulu dilakukan uji validitas dan uji reabilitas (Sugiyono, 2012).
d. Analisis Data
Model regresi liner berganda dapat digunakan bila memenuhi asumsi klasik, tujuannya agar
parameter estimasi yang diduga melalui persamaan regresi linier tersebut menghasilkan dugaan
yang tidak bias. Uji klasik terdiri dari uji normalitas, uji multikolinieritas, uji heteroskedastisitas,
dan uji autokorelasi.
Analisis data dilakukan dengan menggunakan model persamaan regresi linier berganda dan
pengembangannya, yaitu analisis jalur (path analysis). Dalam analisis jalur variabel kepuasan
wisatawan diperlakukan dua kali, yaitu sebagai variabel endogen dan sebagai variabel eksogen.
Akibatnya, model rgresi linier berganda yang digunakan dalam analis dibedakan menjadi dua
struktur model.
a) Struktur Model I.
Pada struktur model I, kepuasan wisatawan digunakan sebagai variabel endogen atau
independen dari dari empat variabel eksogen (independen), yaitu daya tarik obyek wisata, kualitas
pelayanan, fasilitas wisata dan keselamatan wisatawan. Struktur model I sebagai berikut: Y = ρo + ρ1X1+ ρ2X2 + ρ3X3 + ρ4X4 + ℇi
b) Struktur Model II
Pada struktur model II, kepuasan wisatawan diperlakukan sebagai variabel interventing atau
variabel antara dan berfungsi sebagai variabel exogen atau variabel dependen terhadap variabel
endogen minat kunjungan ulang wisatawan. Sehingga jumlah variabel eksogen menjadi 5
variabel, yaitu kepuasan wisatawan, daya tarik obyek wisata, kualitas pelayanan, fasilitas wisata dan
keselamatan wisatawan. Struktur model menjadi: Z = βo + ρ β1X1+ β2X2 + β3X3 + β4X4 + β5Y+ ℇi
f. Analisis Jalur (Path Analisis)
Variabel endogen dalam penelitian terdiri dari kepuasan wisatawan dan minat kunjungan
ulang wisatawan, sedangkan variabel eksogen terdiri dari daya tarik, kualitas pelayanan, falisitas
wisata dan keselamatan wisatawan. Untuk menguji pengaruh variabel eksogen terhadap vaeriabel
endogen digunakan analisis jalur (path analys). Dengan metode ini dapat diketahui pengaruh
langsung, pengaruh tidak langsung dan pengaruh total berdasarkan nilai koefisien-koefisien
persamaan regresi dari struktur model I dan struktur model II.
HASIL DAN PEMBAHASAN
a. Uji Validitas dan Reabilitas
Hasil uji validitas menunjukkan semua indikator dari masing-masing variabel valid terlihat
pada table 4 1. Demikian juga dengan hasil uji reabilitas menunjukkan semua variabel sangat
reliable ditunjukan pada tabel 4.2.Dengan demikian instrumen kuisioner yang disusun dapat
digunakan dengan baik mengukur apa yang hendak diukur (Sugiyono, 2012)
Mpu Procuratio : Jurnal Penelitian Manajemen
Volume 1,Nomor 2,Oktober 2019 Hal 144-156
ISSN 2684-8775 (Online)
148
Tabel 4.1
. Ringkasan Hasil Uji Validitas Variabel / Indikator r-hit r
tabel
Ketera
ngan
Variabel / Indikator r-hit r tabel Ketera
ngan Daya tarik wisata (X1) Keselamatan (X4)
Keunikan produk (X11) .630 .195 valid Penjelasan (X41) .519* *
.195 valid
Diversifikasi produk (X12)
.638 .195 valid Pemasangan markah (X42)
.492* *
.195 valid
Keindahan panorama (X13)
.530 .195 valid Ketersediaan regu (X43) .420* *
.195 valid
Kesejukan cuaca (X14) .619 .195 valid Perlengkapan regu (X44)
.684* *
.195 valid
Kualitas Pelayanan (X2)
Kepuasan Wisatawan
(Y)
Keandalan (X21) .683* *
.195 valid Daya tarik obyek (Y1) .536* *
.195 valid
Daya tangkap (X22) .699* *
.195 valid Kualitas pelayanan (Y2) .491* *
.195 valid
Keyakinan (X23) .633* *
.195 valid Fasilitas wisata (Y3) .488* *
.195 valid
Empati p (X24) .527* *
.195 valid Keselamatan Wisa (Y4) .578* *
.195 valid
Kondisi fisik (X25) .679* *
.195 valid Kunjungan Ulang (Z)
Fasilitas Wisata (X3) Rekomendasi (Z1) .664* *
.195 Valid
Kelengkapan fasilitas (X31)
.629* *
.195 valid Mengunjungi kembali (Z2)
.717* *
.195 valid
Kebersihan fasilitas (X32)
.503* *
.195 valid Terkesan dengan obyek wisata (Z2)
.536* *
.195 valid
Fungsi fasilitas (X33) .484* *
.195 valid
Kemudahan ditemukan (X34)
.454* *
.195 valid
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Tabel 4.2.
Ringkasan hasil uji reabilitas
Variabel Cronbach's Alphaa Probabilitas disyaratkan Ket X1 (Variabel Daya Tarik Wisata ) .867 0,6 reliabel X2 (Variabel Kualitas Pelayanan) .714 0,6 reliabel X3 (Variabel Fasilitas Wisata) .719 0,6 reliabel
X4 (Variabel Keselamatan Wisatawan .730 0,6 reliabel
Y ( Kepuasan Wisatawan ) .854 0,6 reliabel
Z (Variabel Kunjungan Ulang) .783 0,6 reliabel
Keterangan: Reliabel jika nilai r Cronbach's Alpha> 0,6
b. Uji Klasik
Hasil uji terhadap keempat asumsi klasik menunjukkan semua syarat dapat dipenuhi, yaitu
memenuhi syarat normalitas, tidak ada multikolinieritas, tidak terjadi autokorelasi dan tidak terjadi
gejala hetroskedastisitas terlihat pada tabel 4.3.Dengan demikian persamaan regresi linier berganda
dapat digunakan dengan baik dan hasil prediknya tidak bias.
Mpu Procuratio : Jurnal Penelitian Manajemen
Volume 1,Nomor 2,Oktober 2019 Hal 144-156
ISSN 2684-8775 (Online)
149
Tabel 4.3
Ringkasan Hasil Uji Asumsi Klasik
1.Uji normalitas Test Statistic Asymp. Sig (2-tailed) Keterangan
Unstandarized
residual
.791 .179 > .05 Normal
2. Uji multikolinearitas Tolerance VIF
Daya tarik wisata .652 >.10 1.533 < 10
Bebas
multikolinieritas
Kualitas pelayanan .998 >.10 1.002< 10
Bebas multikolinieritas
Fasiltas wisata .876 >.10 1.142< 10
Bebas
multikolinieritas
Keselamatan
wisatawan .835 >.10 1.198< 10
Bebas
multikolinieritas
Kepuasan wisatawan .629 >.10 1.589< 10
Bebas
multikolinieritas 3. Autokorelasi DW-hitung du-tabel
Model Summaryb 2.231
1,175 terletak antara 2,825 <du<4
Tidak ada
autokorelasi 4. Hetroskedastisitas Sig. (Glejser) Probabilitas ( p=.05)
Daya tarik wisata .217 .217 >.05. Tidak terjadi
hetroskedastisitas
Kualitas pelayanan .539 .539 >.05 Tidak terjadi
hetroskedastisitas
Fasiltas wisata .711 .711 >.05
Tidak terjadi
hetroskedastisitas
Keselamatan wisatawan
.538 .538 >.05 Tidak terjadi hetroskedastisitas
Kepuasan wisatawan .419 .419 >.05
Tidak terjadi
hetroskedastisitas
Sumber: Ringkasan output pengolahan data
c. Pengaruh Langsung Terhadap Kepuasan Wisatawan (Struktur Model I)
Kepuasan merupakan kunci sukses industri pariwisata, sehingga perlu diketahui faktor-faktor
yang menjelaskannya (variabel eksogen) dan bagaimana pengaruhnya terhadap kepuasan
wisatawan. Variabel eksogen dari kepuasan wisatawan (Y) terdiri dari 4 variabel, yaitu daya tarik
obyek wisata (X1), kualitas pelayanan(X2), fasilitas wisata (X3), dan keselamatan wisatawan (X4).
Persamaan regresi struktur model I yang disusun dari Tabel 4, adalah sebagai berikut: Y = 1.836 + 0,368 X1+ 0,009 X2 +0,135X3 + 0,268X4 + ℇi
d. Pengaruh langsung daya tarik terhadap kepuasan wisatawan
Hasil uji, terdapat pengaruh langsung variabel eksogen daya tarik (X1) terhadap kepuasan
wisatawan (Y).
Ho = b1 =0 (Tidak ada pengaruh langsung X1 terhadap kepuasan wisatawan)
Ha = b1 0 (Ada pengaruh langsung X1 terhadap kepuasan wisatawan)
Mpu Procuratio : Jurnal Penelitian Manajemen
Volume 1,Nomor 2,Oktober 2019 Hal 144-156
ISSN 2684-8775 (Online)
150
Tabel 4.4
Nilai Koefisien Persamaan Regresi Struktur Model I
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
(Constant) 1.836 2.340 8.785 .000
Tot_Tarik .368 .073 .452 5.057 .000
1 Tot_Pelayanan .009 .069 .011 4.135 .001
Tot_Fasilitas .135 .089 .131 7.524 .002 Tot_Selamat .268 .113 .205 1.362 .162
Dependent Variable: Tot_Puas
Dari tabel 4.4 dapat nilai α sig sebesar 0,000 dan nilai ini < 0,05, dan nilai t-hit sebesar 5.057
> nilai t tabel sebesar 1,645, dengan demikian Ho ditolah dan Ha diterima, Artinya ada pengaruh secara langsung dan bersifat signifikan dari variabel eksogen daya tarik obyek wisata terhadap
kepuasan berkunjung wisatawan. Pengaruh tersebut bersifat positip dengan koefisien dari daya
tarik wisata sebesar 5.057, maknanya semakin tinggi daya tarik obyek wisata akan semakin besar
kepuasan wisatawan. Hasil penelitian ini sejalan dengan yang diperoleh peneliti lain, yang
menemukan adanya pengaruh langsung dengan pola hubungan positip antara daya tarik wisata
dengan tingkat kepuasan (Hermawa, 2017; Wiratini, et al. 2018)
e. Pengaruh langsung kualiatas pelayanan terhadap kepuasan wisatawan
Hasil uji, terdapat pengaruh langsung kualitas pelayanan (X2) terhadap kepuasan wisatawan
(Y)
Ho = b2 =0 (Tidak ada pengaruh langsung X2 terhadap kepuasan wisatawan)
Ha = b2 0 (Ada pengaruh langsung X2 terhadap kepuasan wisatawan) Tabel 4.4 menunjukkan ada pengaruh langsung kualitas pelayanan terhadap tingkat
kepuasan wisatawan. Pengaruh tersebut bersifat positif dengan koefisien sebesar 0,009, artinya
semakin tinggi tingkat pelayanan terhadap wisatawan akan semakin besar kepuasan wisatawan.
Hasil penelitian ini juga didukung oleh hasi peneliti lainnya yang menemukan, ada pengaruh
langsung dan signifikan dengan pola hubungan positip antara kualitas pelayanan dengan tingkat
kepuasan wisatawan (Purbaningsih, 2013; Normasari, et al. 2013; Wiratini, et al. 2018).
f. Pengaruh langsung fasilitas wisata terhadap kepuasan wisatawan
Hasil uji, terdapat pengaruh langsung fasilitas wisata (X3) terhadap kepuasan wisatawan (Y)
Ho = b3 =0 (Tidak ada pengaruh langsung X3 terhadap kepuasan wisatawan) Ha = b3 0 (Ada pengaruh langsung X3 terhadap kepuasan wisatawan)
Dari hasil pengolahan data pada Tabel 4.4 menunjukkan ada pengaruh langsung fasilitas
wisata yang disediakan pihak manajemen terhadap tingkat kepuasan wisatawan. Pengaruh tersebut
bersifat positif dengan koefisien 0,135, artinya semakin baik fasilitas wisata yang disediakan atau
diberikan pihak pengelola akan semakin tinggi kepuasan wisatawan. Penelitian yang dilakukan
oleh Mudjanggo et al. (2015); Rosita et al. (2016) dan Wiratini, et al. (2018), juga memperoleh
hasil yang hamper sama, yaitu ada pengaruh fasilitas wisata terhadap kepuasan wisatawan dan
bersifat signifikan dengan pola hubungan positip.
g. Pengaruh langsung keselamatan wisatawan terhadap kepuasan wisatawan
Hasil uji, terdapat pengaruh langsung keselamatan wisatawan (X4) terhadap kepuasan
wisatawan (Y)
Ho = b4 =0 (Tidak ada pengaruh langsung X4 terhadap kepuasan wisatawan)
Ha = b4 0 (Ada pengaruh langsung X4 terhadap kepuasan wisatawan)
Mpu Procuratio : Jurnal Penelitian Manajemen
Volume 1,Nomor 2,Oktober 2019 Hal 144-156
ISSN 2684-8775 (Online)
151
Berdasarkan Tabel 4, dapat dilihat tidak ada pengaruh langsung keselamatan wisatawan
terhadap kepuasan wisatawan (α sig 0,162 > 0,05 dan nilai t hit 1.362 < nilai t tabel 1,645),
dengan kata lain Ho diterima dan Ha ditolak. Walaupun keselamatan wisatawan tidak signifikan,
tetapi kalau disimak lebih lanjut koefisiennya bernilai positif sebesar 0,268. Makna angka ini adalah
peningkatan keselamatan wisatawan selama berada di lokasi wisata akan meningkatkan kepuasan
wisatawan dengan hubungan linier positif. Hal ini mungkin disebabkan responden sampel datang
dengan tujuan utama untuk rekreasi alam, sehingga tidak mementingkan keselamatan karena ada
yang tidak menginap dan langsung pulang pada hari itu juga. Hasil penelitian ini, juga sejalan
dengan yang diperoleh peneliti lain, dimana faktor keamanan tidak berpengaruh signifikan
terhadap kepuasan wisatawan, tetapi dengan hubungan linier positip (Mudjanggo et al. 2015:
Hermawan, 2017).
h. Pengaruh Langsung Terhadap Minat Kunjungan Ulang (Struktut Model II)
Pada struktur model II ini, kepuasan wisatawan (Y) dimasukkan sebagai variabel
interventing, sehingga sekarang berfungsi sebagai variabel eksogen terhadap variabel endogen
minat kunjungan ulang (Z). Dalam struktur model II, jumlah variabel eksogen menjadi 5, yaitu
daya tarik obyek wisata (X1), kualitas pelayanan (X2), fasilitas wisata (X3), keselamatan wisatawan
(X4) dan kepuasan wisatawan (Y). Persamaan regresi struktur model II disusun dari Tabel 5,
hasilnya sebagai berikut Z = -2,551 + 0,156 X1 + 0,0,15 X2 +0,129X3 + 0,098 X4 + 0,489 X5 + ℇi
Tabel 4.5
Nilai koefisien persamaan regresi struktur model II
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
(Constant) -2.551 2.040 -1.250 .214
Tot_Tarik .156 .071 .196 3.192 .001
1 Tot_Pelayanan .015 .060 .018 4.252 .009
Tot_Fasilitas .129 .078 .127 5.644 .003
Tot_Selamat .098 .101 .076 .966 .336 Tot_Puas .489 .089 .498 5.479 .000
a. Dependent Variable: Tot_Kun_Ulang
i. Pengaruh langsung daya tarik terhadap minat kunjungan ulang
Hipotesis uji, yaitu ada pengaruh langsung daya tarik wisata (X1) terhadap minat kunjungan
wisatawan (Z)
Ho = b1 =0 (Tidak ada pengaruh langsung X1 terhadap minat kunjungan ulang)
Ha = b1 0 (Ada pengaruh langsung X1 terhadap minat kunjungan ulang ) Berdasarkan Tabel 5, daya tarik wisata berpengaruh langsung terhadap minat kunjungan
ulang wisatawan (α sig 0,003 < 0,05 dan nilai t hit 3.192 > nilai t tabel 1,645), sehingga Ho
ditolak dan Ha diterima. Wisatawan domestik yang ingin berkunjung ulang dipengaruhi daya tarik
obyek wisata alam dengan koefisien positip sebesar 0,156, artinya semakin tinggi daya tarik obyek
wisata akan semakin besar minat atau keinginan wisatawan berkunjung ulang. Sejalan dengan hasil
yang diperoleh dari penelitian ini, peneliti lain juga menemukan ada pengaruh langsung daya tarik
wisata terhadap kunjungan ulang dan bersifat signifikan dengan pola hubungan linier positip
(Hermawan, 2017; Wiratini, et al. 2018).
Mpu Procuratio : Jurnal Penelitian Manajemen
Volume 1,Nomor 2,Oktober 2019 Hal 144-156
ISSN 2684-8775 (Online)
152
j. Pengaruh langsung kualiatas pelayanan terhadap minat kunjungan ulang
Hipotesis uji, yaitu ada pengaruh langsung kualitas pelayanan (X2) terhadap minat kunjungan
wisatawan (Z)
Ho = b2 =0 (Tidak ada pengaruh langsung X2 terhadap minat kunjungan ulang)
Ha = b2 0 (Ada pengaruh langsung X2 terhadap minat kunjungan ulang)
Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh langsung kualitas pelayanan terhadap kunjungan
ulang wisatawan terlihat pada tabel 4.5. Pengaruhnya signifikan dan positip dengan koefisien
sebesar 0,015, artinya semakin tinggi kualitas pelayanan yang diberikan pihak pengelola kepada
wisatawan akan semakin meningkat keinginan wisatawan untuk berkunjung ulang. Sejalan
dengan hasil yang diperoleh dari penelitian ini, peneli lain juga menemukan ada pengaruh langsung
kualitas pelayanan terhadap kunjungan ulang bersifat signifikan dengan pola hubungan linier
positip (Wiratini, et al. 2018).
a. Pengaruh langsung fasilitas wisata terhadap minat kunjungan ulang
Hipotesis uji, yaitu ada pengaruh langsung fasilitas wisata (X3) terhadap minat kunjungan
wisatawan (Z)
Ho = b3 =0 (Tidak ada pengaruh langsung X3 terhadap minat kunjungan ulang)
Ha = b2 0 (Ada pengaruh langsung X3 terhadap minat kunjungan ulang) Dari hasil pengolahan data pada Tabel 4.5, terdapat pengaruh langsung fasilitas wisata
terhadap minat kunjungan ulang. Besarnya pengaruh tersebut bersifat positif dengan koefisien
sebesar 0,129, artinya semakin tinggi ketersediaan fasilitas wisata yang ada pada lokasi obyek
wisata akan semakin besar keinginan wisatawan untuk berkunjung ulang. Wiratini, et al. (2018),
memperoleh hasil yang hampir sama, yaitu ada pengaruh langsung dari faktor fasilitas wisata
terhadap minat kunjungan ulang wisatawan dengan pola hubungan linier positip.
b. Pengaruh langsung keselamatan wisatawan terhadap kunjungan ulang.
Hipotesis uji ada pengaruh langsung keselamatan wisatawan (X4) terhadap minat kunjungan
wisatawan (Z)
Ho = b4 =0 (Tidak ada pengaruh langsung X4 terhadap minat kunjungan ulang)
Ha = b4 0 (Ada pengaruh langsung X4 terhadap minat kunjungan ulang) Berdasarkan Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa nilai α sig sebesar 0,336 > 0,05 dan nilai t hit
0.996 < nilai t tabel 1,645, maka Ho diterima dan Ha ditolak. Dengan demikian tidak signifikan
pengaruh langsung keselamatan wisatawan terhadap kunjungan ulang wisatawan. Meskipun
keselamatan wisatawan tidak signifikan pengaruhnya, tetapi kalau diperhatikan lebih lanjut, nilai
koefisiennya bernilai positif sebesar 0,098. Artinya peningkatan keselamatan wisatawan akan
meningkatkan jumlah kunjungan ulang dengan hubungan linier positif.
c. Pengaruh langsung kepuasan wisatawan terhadap minat kunjungan ulang
Hipotesis yang diuji, yaitu ada pengaruh langsung kepuasan wisatawan (Y) terhadap minat
kunjungan wisatawan (Z)
Ho = b5 =0 (Tidak ada pengaruh langsung Y terhadap minat kunjungan ulang)
Ha = b5 0 (Ada pengaruh langsung Y terhadap minat kunjungan ulang)
Berdasarkan Tabel 4.5 ada pengaruh langsung antara vatiabel eksogen kepuasan wisatawan
(sebagai variabel interventing) terhadap minat kunjungan ulang wisatawan (sebagai variabel
endogen). Wisatawan yang ingin berkunjung ulang dipengaruhi oleh faktor kepuasan wisatawan
yang diperolehnya selama berada di lokasi obyek wisata dengan koefisien yang positip sebesar
0,489, artinya semakin tinggi kepuasan wisatawan akan semakin meningkatkan keinginan
wisatawan untuk berkunjung ulang. Sejalan dengan hasil penelitian ini, penelitian yang dilakukan
Mpu Procuratio : Jurnal Penelitian Manajemen
Volume 1,Nomor 2,Oktober 2019 Hal 144-156
ISSN 2684-8775 (Online)
153
0,368 0,268
Kepuasan
Wisatawan(Y) eI= 0,793 e2= 0,898
0,489 0,129
Keselamat
an (Rasa
Aman)
Wisatawan
(X4)
Fasilitas
Wisata (X3)
Kualitas
Pelayanan
(X2)
Minat Kunjungan
Ulang Wisatawan (Z)
oleh Wiratini, et al. (2018), dalam penelitannya menggunakan variabel kepuasan wisatawan
sebagai variabel interventing terhadap niat kunjungan kembali, memperoleh hasil bahwa kepuasan
wisatawan berpengaruh signifikan terhadap niat kunjungan kembali dengan pola hubungan positip.
d. Pengaruh Tidak Langsung Variabel Interventung Terhadap Kunjungan Ulang
Koefisien determinasi jalur
Nilai kesalahan pada jalur persamaan struktur model I adalah sebesar. e1 =(1- R) =(1-
0,371)= 0,7931 dan nilai kesalahan jalur struktur model II sebesar e2= (1- R2)=(1- R2) = (1- 0,512)= 0,8986. Berdasarkan kedua kesalahan tersebut, dapat ditentukan koefisien determinasi jalur
(model struktur I dan model struktur II) yang dihitung dengan menggunakan rumus R2=1- (ei2)
(e22)= 1- (0,7931)2(0,8986)2= 0,6930 atau 69,30%. Artinya sebesar 69,30% variabel endogen
(kunjungan ulang wisatawan) dapat dijelaskan oleh variabel eksogen yang terdiri dari daya tarik wisata, kualitas pelayanan, fasilitas wisata dan kepuasan wisatawan (sebagai variabel interventing), sedangkan sisanya sebesar 30,70% tidak dapat dijelaskan oleh model. Secara ringkas nilai-nilai koefisien jalur dapat dilihat pada Gambar 4.1.
0,009 0,135
0,156 0,015 0,098
Gambar 4.1.
Diagram jalur dengan nilai koefisiennya
Dari koefisian-koefisien analisis jalur dapat dihitung, pengaruh tidak langsung dan pengaruh
total setiap variabel eksogen terhadap variabel endogen hasilnya seperti tabel 4.6.
Tabel 4.6.
Ringkasan Koefisien Jalur
Pengaruh Variabel X1 X2 X3 X4 Y
KL Y 0,368 0,009 0,135 0,268
Z 0,156 0,015 0,129 0,098 0,489
KTL Z 0,180 0,004 0,066 0,131
KT Z 0,336 0,019 0,195 0,229
Sig. 0,009 0,003 0,000 0,336 0,000
Peranan
Interventing
Signifikan
pada 95%
Signifikan
pada 95%
Signifikan
pada 95% Tidak
signifikan
pada 95%
Signifikan
pada 95%
Keterangan : KL = Koefisen Langsung ; KTL = Koefisen Tidak langsung; KT = Koefisien Total
Daya Tarik Obyek Wisata Alam
(X1)
Mpu Procuratio : Jurnal Penelitian Manajemen
Volume 1,Nomor 2,Oktober 2019 Hal 144-156
ISSN 2684-8775 (Online)
154
e. Pengaruh tidak langsung daya tarik terhadap kunjungan ulang
Hipotesis yang akan diuji, yaitu ada pengaruh tidak langsung daya tarik wisata (X1) terhadap
minat kunjungan ulang wisatawan (Z) .
Ho = Tidak ada pengaruh tidak langsung daya tarik wisata terhadap kunjungan ulang
Ha = Ada pengaruh tidak langsung daya darik wisata terhadap kunjungan ulang Berdasarkan Tabel 6, nilai α sig sebesar 0,009 < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Dengan demikian ada pengaruh tidak langsung daya tarik wisata terhadap minat kunjungan ulang
wisatawan. Pengaruh ini terjadi melalui variabel interventing kepuasan wisatawan, yang mengendus
variabel eksogen daya tarik wisata terhadap variabel endogen minat kunjungan ulang wisatawan.
f. Pengaruh tidak langsung kualitas pelayanan terhadap kunjungan ulang
Hipotesis uji, yaitu ada pengaruh tidak langsung kualitas pelayanan (X2) terhadap minat
kunjungan ulang wisatawan (Z).
Ho = Tidak ada pengaruh tidak langsung kualitas pelayanan terhadap kunjungan ulang
Ha = Ada pengaruh tidak langsung kualitas pelayanan terhadap kunjungan ulang Nilai α sig sebesar 0,003 < 0,05 (tabel 6), sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya ada
pengaruh tidak langsung kualitas pelayanan wisatawan terhadap kunjungan ulang wisatawan.
Variabel interventing kepuasan wisatawan, berperan mendorong atau mengendus variabel eksogen
kualitas pelayanan terhadap variabel endogen minat kunjungan ulang wisatawan
g. Pengaruh tidak langsung fasilitas wisata terhadap kunjungan ulang
Hipotesis yang akan diuji, yaitu ada pengaruh tidak langsung fasilitas wisata (X3) terhadap
minat kunjungan ulang wisatawan (Z) .
Ho = Tidak ada pengaruh tidak langsung fasilitas wisata terhadap kunjungan ulang
Ha = Ada pengaruh tidak langsung fasilitas wisata terhadap kunjungan ulang Hasil penelitian menunjukkan, nilai α sig sebesar 0,000 < 0,05 (tabel 6), sehingga Ho ditolak
dan Ha diterima. Hasil ini berarti ada pengaruh tidak langsung fasilitas wisata terhadap kunjungan
ulang wisatawan. Pengaruh ini terjadi melalui variabel interventing kepuasan wisatawan, yang
mengendus variabel eksogen fasilitas wisata terhadap variabel endogen minat kunjungan ulang
wisatawan
h. Pengaruh tidak langsung keselamatan wisatawan terhadap kunjungan ulang
Hipotesis yang akan diuji, yaitu ada pengaruh tidak langsung keselamatan wisatawan (X3)
terhadap minat kunjungan ulang wisatawan (Z). Ho = Tidak ada pengaruh tidak langsung keselamatan terhadap kunjungan ulang Ha = Ada pengaruh tidak langsung keselamatan wisatawan terhadap kunjungan ulang
Berdasarkan Tabel 6, nilai α sig sebesar 0,336 > 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak.
Dengan demikian tidak ada pengaruh tidak langsung keselamatan wisatawan terhadap kunjungan
ulang wisatawan.
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN
a. Daya tarik wisata, kualitas pelayanan, dan fasilitas wisata berpengaruh langsung dan
signifikan baik terhadap kepuasan wisatawan maupun terhadap minat kunjungan ulang
b. Keselamatan wisatawan tidak signifikan pengaruh langsungnya baik terhadap kepuasan
wisatawan maupun terhadap minat kunjungan ulang.
c. Variabel interventing kepuasan wisata berpengaruh secara tidak langsung dalam mengendus
atau mendorong daya tarik wisata, kualitas pelayanan dan fasilitas wisata terhadap minat
kunjungan ulang
Mpu Procuratio : Jurnal Penelitian Manajemen
Volume 1,Nomor 2,Oktober 2019 Hal 144-156
ISSN 2684-8775 (Online)
155
d. Daya tarik wisata memberikan pengaruh tidak langsung dominan melalui variabel
interventing kepuasan wisatawan terhadap minat kunjungan ulang.
SARAN
a. Pihak manajemen perlu memperhatikan faktor daya tarik wisata alam, kualitas pelayanan, dan
fasilitas wisata. Peningkatan dari ketika faktor tersebut akan meningkatkan kepuasan
wisatawan. Selanjutnya peningkatan kepuasan wisatawan akan berdampak pada peningkatan
minat kunjungan ulang wisatawan.
b. Pihak manajemen perlu memprioritaskan pengelolaan faktor daya tarik wisata. Daya tarik
wisata paling besar pengaruh langsungnya terhadap kepuasan wisatawan, dibandingkan faktor
lain. Selain itu, daya tarik wisata juga paling dominan pengaruhnya terhadap koefisien tidak
langsung yang mendorong peningkatan minat kunjungan ulang wisatawan melalui variabel
interventing kepuasan wisata.
c. Bagi peneliti selanjutnya untuk meningkatkan koefisien determinasi jalur yang lebih baik,
disarankan untuk menambah variabel eksogen yang mempengaruhi tingkat kepuasan
wisatawan.
DAFTAR PUSTAKA
Ab,A.(2018).Pengaruh Citra Destinasi terhadap Intensi Wisatawan Berkunjung Kembali di
Destinasi Sulawesi.Selatan Tahun.(2014). Jurnal Ilmu-ilmu Sosial dan Humaniora.Vol. 20 (3) :207-
2014. Diunduh 08 17, 2019.
Ghozali,I.(2013).Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21,Semarang: Badan
Penerbit Universitas Diponegoro.
Hermawan,H.(2017).Pengaruh Daya Tarik Wisata, Keselamatan, dan Sarana Wisata Terhadap
Kepuasan Serta Dampaknya terhadap Loyalitas Wisatawan: Studi Community Based Tourism
di Gunung Api Purba Nglanggeran.Jurnal MediaWisata 15 (1).Diunduh 08.23,2019.
https://amptajurnal.ac.id/index.php/MWS/article/view/213
Isnan,W.(2016).Harga Optimal Tiket Masuk Wisata Alam Bantimurung.Sulawesi Selatan: Jurnal
Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan. Vol. 13 (3): 155-163.
Kotler,P., dan Makens,J.C.(2009).Marketing for Hospitality and Tourism, 4 ed, Prentice Hall, New
York.
Lakuhati,J.R., Paulus,A,P., dan Caroline,B,D,P.(2018).Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Kunjungan Wisatawan ke Kawasan Ekowisata di Desa Bahoi Kecamatan Likupang Barat
Kabupaten Minahasa Utara. Agri_SosioEkonomi Unsrat Volume 14 (1): 215-222.
Mahadewi,N.M.E., I,K.G.B., dan Made,A.(2014).Factors Influencing Tourists Revisit to Bali as
Mice Destination. E- Journal of Tourism 1 (1): 1-14.
Munhurrun,P.R.,V,N., Seebaluck., and P. Naidoo.(2014).Examining the structural relationship
image, perceived value, tourist satisfaction and loyalty: case of Mauritius. Procedia Social and
Behavioral Sciences. 175 (2015) ; 252 -259.
Modjanggo, F., Arief, S., dan Sustri.(2015).Faktor-faktor yang Mempengaruhi Jumlah Pengunjung
ke Obyek Ekowisata Pantai Siuri, Desa Toinasa Kecamatan Pamona Barat Kabupaten Poso.
Warta Rima Volume 3 (2): 88-95.
Normasari,S., Srikandi,K., dan Andriani,K.(2013).Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap
Kepuasan Pelanggan, Citra Perusahaan dan Loyalitas Pelanggan: Survei pada Tamu
Pelanggan yang Menginap di Hotel Pelangi Malang. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB). Vol. 6
(2).
Mpu Procuratio : Jurnal Penelitian Manajemen
Volume 1,Nomor 2,Oktober 2019 Hal 144-156
ISSN 2684-8775 (Online)
156
Purwaningsi,R.M.(2013).Pengaruh Kualitas Pelayanan Pemandu Wisata terhadap Kepuasan
Wisatawan di Candi Prambanan: Tinjauan Khusus pada Kemampuan Berbahasa Verbal.
Jurnal Nasinal Pariwisata. Vol. 5 (3) : 146-153.
Rajesh,R.(2013).Impact of Tourist Perceptions. Destination Image and Tourist Satisfaction on
Destination Loyalty : A Conceptual Model. Revista de Turismo y Patrimonio Cultural. Vol.
11(3):67-78. Diunduh 08 15, 2019, dari http://
www.pasonline.org/Publicados/11313special/PS0313_07.pdf
Rosita., Sri, M., dan Woro,H.W.(2016).Pengaruh Fasilitas Wisasata dan Kualitas Pelayanan
terhadap Kepuasan Pengunjung di Taman Margasatwa Ragunan Jakarta.Jurnal Manajemen
Resort dan Leisure. Vol.13 (1)
Sadeh,E., Farid,A., Dr,L.M., and Sina,S.(2012).Factors Affecting Tourist Satisfaction and Its
Consequences.Journal of Basic and Applied Scientific Research 2 (2) : 1557 -
1560.https://pdfs.semanticscholar.org/cb41/52be017d64dc8eeb6694afa694d2dac5072e.pdf
Schwaighofer, V.(2014). Tourist Destination Image and Local Culture,Salzburg: Spring Gabler
Sondakh,P.M.N., dan Tumbel,A.(2016).Pelayanan, Keamanan dan Daya Tarik Mempengaruhi
Minat Wisatawan yang Berkunjung ke Obyek Wisata Alam Gunung Mahawu, Tumohon.
Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi. https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jbie/article/view/10635
Sugiyono.(2012).Metode Penelitian Bisnis.Bandung; Alfabeta
Widagdyo,K.G.(2017).Pemasaran, Daya Tarik Ekowisata dan Minat Berkunjung Wisatawan.
Jurnal Bisnis dan Manajemen Volume 7 (2): 261-276.
https://journal.uinjkt.ac.id/index.php/esensi
Wiratini,N.N.A., Nyoman,D.S., Ni,N.Y.Setiawina ND., dan Yuliarmi,N.(2018).Analisis Faktor-
faktor yang Mempengaruhi Niat Kunjungan Kembali Wisatawan pada Daya Tarik Wisata di
Kabupaten Badung. E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana. Volume 7 (1):279-308.