PENGARUH BRAND AWARENESS, BRAND IMAGE, DAN BRAND …

14
PENGARUH BRAND AWARENESS, BRAND IMAGE, DAN BRAND TRUST TERHADAP MINAT BELI PRODUK OPPO SMARTPHONE DI KOTA PADANG (Studi Kasus Oppo Center Pattimura No. 20A Padang) JURNAL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1) Oleh : MAYA SARI. S 12090163 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2017

Transcript of PENGARUH BRAND AWARENESS, BRAND IMAGE, DAN BRAND …

Page 1: PENGARUH BRAND AWARENESS, BRAND IMAGE, DAN BRAND …

PENGARUH BRAND AWARENESS, BRAND IMAGE, DAN

BRAND TRUST TERHADAP MINAT BELI PRODUK

OPPO SMARTPHONE DI KOTA PADANG

(Studi Kasus Oppo Center Pattimura No. 20A Padang)

JURNAL

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1)

Oleh :

MAYA SARI. S

12090163

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT

PADANG

2017

Page 2: PENGARUH BRAND AWARENESS, BRAND IMAGE, DAN BRAND …
Page 3: PENGARUH BRAND AWARENESS, BRAND IMAGE, DAN BRAND …

PENGARUH BRAND AWARENESS, BRAND IMAGE, DAN BRAND TRUST

TERHADAP MINAT BELI PRODUK OPPO SMARTPHONE

DI KOTA PADANG

(Studi Kasus Oppo Center Pattimura No. 20A Padang)

Oleh

Maya Sari. S1,Sri Wahyuni, M.Pd

2,Hayu Yolanda Utami, MBA

3

1 Mahasiswa–prodi-pendidikan-ekonomi 23

Dosen STKIP PGRI Sumatera Barat

[email protected] [email protected] [email protected]

ABSTRAK

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dan asosiatif. Adapun

populasi dalam penelitian ini adalah konsumen yang membeli ataupun memakai Oppo

Smartphone di Kota Padang.Sampel berjumlah 60 orang dengan teknik pengambilan

sampel berupa Purposive Sampling.Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis

deskriptif dan analisis induktif dengan bantuan program SPSS versi 16.0 dan Eviews

versi 6.Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) brand awareness berpengaruh positif

dan signifikan terhadap minat beli, yang ditunjukkan oleh nilai koefisien regresi (X1)

sebesar 0,211. Nilai koefisien regresi ini signifikan karena nilai thitung sebesar 2,405 > ttabel

sebesar 2,00. (2) brand image berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli,

yang ditunjukkan oleh nilai koefisien regresi (X2) sebesar 0,417. Nilai koefisien regresi

ini signifikan karena nilai thitung sebesar 4,078 > ttabel sebesar 2,00. (3) brand trust

berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli, yang ditunjukkan oleh nilai

koefisien regresi (X3) sebesar 0,517. Nilai koefisien regresi ini signifikan karena nilai

thitung sebesar 4,103 > ttabel sebesar 2,00. (4) brand awareness, brand image, dan brand

trust berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli. Dimana diperoleh nilai Fhitung

210,017 > Ftabel 2,77.

Kata kunci: Minat beli, brand awareness, brand image, dan brand trust

ABSTRACT

The method used in this research is descriptive and associative. The population in

this study is consumers who buy or use Oppo Smartphone in Padang. The sample was 60

and the sampling technique used was purposive sampling. Data analysis technique used

is descriptive analysis and inductive analysis with SPSS version 16.0 and Eviews version

6. The results showed that: (1) positive effect on brand awareness and significant on

buying interest, which is indicated by the regression coefficient (X1) of 0,211. The

regression coefficient is significant because the value of t-count 2.405> t-table 2.00.(2)

positive effect on brand image and significant impact on buying interest, which is

indicated by the regression coefficient (X2) of 0.417. The regression coefficient is

significant because the value of t-count 4.078> t-table 2.00. (3) positive effect brand trust

and significant positive effect on the buying interest, which is indicated by the regression

coefficient (X3) of 0,517. The regression coefficient is significant because the value of t-

count 4.103> t-table 2.00. (4) positive effect brand awareness, brand image, and brand

trust and significant on buying interest. Where value of F-count 210.017> F-tabel 2.77.

Keyword : buying interest, brand awareness, brand image, and brand trust

Page 4: PENGARUH BRAND AWARENESS, BRAND IMAGE, DAN BRAND …

PENDAHULUAN

Perkembangan teknologi dewasa ini

semakin meningkat. Berbagai teknologi baru

diciptakan, teknologi telekomunikasi.

Teknologi komunikasi dikembangkan tidak

hanya untuk keperluan berkomunikasi, tetapi

juga keperluan aktualisasi diri.

Meningkatnya kebutuhan tersebut

mendorong kebutuhan akangadget yang bisa

mengerjakan segala hal menggantikan fungsi

komputer mulai dari komunikasi, push

email, belanja online, browsing, bahkan

sekedar update status di media

sosial.Kecendrungan inilah menyebabkan

keperluan smartphone semakin meningkat

bahkan menjadi kebutuhan hidup. Dilihat

dari keadaan diatas dari perspektif

pemasaran pada situasi persaingan yang

demikian, maka agar dapat keluar sebagai

pemenang, manajemen perusahaan dituntut

untuk dapat mendesain dan

mengimplementasikan strategi pemasaran

yang mampu menciptakan, mempertahankan

dan meningkatkan minat beli konsumen

akan produk yang ditawarkan perusahaan.

Dalam meningkatkan persaingan masing-

masing perusahaan harus dapat

memenangkan persaingan tersebut dengan

menampilkan produk yang terbaik dan dapat

memenuhi selera pelanggan yang selalu

berkembang dan berubah-ubah (Kotler,

2002:34).

Penelitian ini dilatar belakangi oleh

perkembangan dari telepon genggam saat ini

adalah ponsel pintar

(smartphone).Perusahaan yang pada saat ini

berada dalam persaingan industri telepon

selular diantaranya adalah:Samsung, Oppo,

Apple, Lenovo, Huawei, Sony, Nokia,

Blackberry, dan lain-lainnya. Masing-

masing perusahaan berusaha memiliki

keunggulan untuk bersaing, baik dari segi

harga, kualitas, merek, dan berusaha

mendiferensiasikan produknya agar

mempunyai keunikan dan karakteristik

tersendiri sehingga dapat menimbulkan daya

tarik. Smartphone adalah telepon genggam

yang mempunyai kemampuan tingkat tinggi,

kadang-kadang dengan fungsi yang

menyerupai komputer.Belum ada standar

pabrik yang menentukan arti

smartphone.Bagi sebagian orang, telepon

pintar merupakan telepon yang bekerja

menggunakan seluruh perangkat lunak

sistem operasi yang menyediakan hubungan

standar dan mendasar bagi pengembang

aplikasi. Bagi yang lainnya, smartphone

hanyalah merupakan sebuah telepon yang

menyajikan fiktur canggih sepertie-mail

(surat elektronik), internet dan kemampuan

membaca buku elektronik(e-book), dan

aplikasi media lainnya. Dengan kata lain,

smartphone merupakan komputer kecil yang

mempunyai kemampuan sebuah

telepon(www.wikipedia.org). Berikut adalah

data Top Brand KategoriSmartphonedi

Indonesia Tahun 2016:

Tabel 1.Data Top Brand Kategori

Smartphonedi Indonesia Tahun 2016

Smartphone

Merek TBI T TOP

Samsung 43.4% TOP

Nokia 10.9% TOP

Blackberry 9.8%

IPhone 5.8%

Smartfren 5.4%

Lenovo 4.0%

Oppo 3.4%

Asus 3.2% Sumber: Top Brand Award (2016)

Dari tabel 1 diatas terlihat bahwa

Oppo berada pada urutan ketujuhTop Brand

Awardyang mana urutan pertama diperoleh

oleh Samsung, urutan kedua

Nokia,kemudian disusul oleh Blackberry

diurutan ketiga, kemudian Iphone diurutan

keempat, Smartfren diurutan kelima, Lenovo

diurutan keenam, dan terakhir Asus diurutan

kedelapan. Sesuai dengan data top brand

award dikatakan Oppo berada diurutan

ketujuh top brand award, itu artinya Oppo

Smartphone masih belum mampu

mempertahankan keandalan produk

khususnya merek yang dipasarkannya.

Oppo Smartphone adalah salah satu

merek handphone yang berasal dari Negara

China dan sudah masuk ke Indonesia.Alasan

memilih produk Oppo Smartphone sebagai

objek penelitian karena Oppo Smartphone

adalah suatu produk yang baru saja muncul

lebih kurang 4 tahun belakang ini di

Indonesia.Persaingan didunia teknologi yang

semakin lama kian menarik dan Oppo

Page 5: PENGARUH BRAND AWARENESS, BRAND IMAGE, DAN BRAND …

Smartphone salah satu pabrikan handphone

yang namanya sudah mulai dikenal

dikalangan masyarakat khususnya di daerah

Kota Padang. Selain itu alasan memilih di

Oppo Center Jl. Pattimura No.20A karena

merupakan counter resmi Oppo Smartphone

yang menyediakan jasa penjualan, service,

serta aksesoris handphone khusus Oppo

Smartphone.

Oppo Smartphone tidak dalam posisi

teratas dalam jumlah penjualan yang

dikarenakan masih minimnya minat beli

produk Oppo Smartphone, dan ketatnya

persaingan yang terjadi di era

Smartphone.Untuk dapat meningkatkan

penjualan, Oppo Smartphone harus lebih

memperhatikan strategi untuk dapat

meningkatkan penjualan. Berikut data

berdasarkan laporan Trandforce Tahun

2014-2016:

Tabel 2: Data Market Share Oppo Smartphone

Tahun 2014-2016 No 2014 2015 2016

Company Market

Share

Company Market

Share

Company Market

Share

1 Samsung 27,8% Samsung 24,8% Samsung 22,2%

2 Apple 16,4% Apple 17,5% Apple 16,8%

3 Lenovo+ Motorola

7,9% Huawei 8,4% Huawei 9,3%

4 Huawei 6,2% Xiaomi 5,6% Lenovo 6,1%

5 LG 5,4% Lenovo 5,4% Xiaomi 5,8%

6 Xiaomi 5,2% LG 5,3% LG 5,0%

7 Coolpad 4,2% TCL 4,0% TCL 4,0%

8 OPPO 3,7% OPPO 3,8% OPPO 3,9%

9 TCL 3,3% BBK/VIVO 3,3% BBK/VIVO 3,4%

10 ZTE 3,1% ZTE 3,1% ZTE 3,1%

Others 16,6% Others 18,8% Others 20,3%

Total 1,172.3 1,292.7 1,397.1

Sumber: TrendForce, Januari (2016)

Dari tabel 2diatas terlihat bahwa

Oppo berada pada urutan kedelapan diawal

kemunculannya di tahun 2014, 2015 dan

2016 dengan market sharesebesar 3,7 % di

tahun 2014 sebesar 3,8 % di tahun 2015 dan

3,9% 2016. Sedangkan yang beradadiurutan

pertama diperoleh oleh Samsung, urutan

kedua Apple,kemudian disusul oleh

Huaweidiurutan ketiga, kemudian Lenovo

diurutan keempat, Xiomi diurutan kelima,

LG diurutan keenam, TCL diurutan ketujuh

dan urutan sembilan dan sepuluh diperoleh

BBK/VIVO dan ZTE, serta perusahaan

handphone lainnya. Sesuai dengan data

market share versi TrendForce, Oppo

mengalami peningkatan persentase sebesar

0,1% dari tahun 2014 ke tahun 2015

kemudian ke 2016, itu artinya keberhasilan

ini mengangkat Oppo Smartphone dalam

pangsa pasar smartphone secara global ke

posisi delapan pemain utama. Walaupun

sedikit kenaikan setidaknyaberdampak pada

peningkatan minat beli produk terutama di

Indonesia, khususnya di kota Padang.

Perkembangan OppoSmartphone di

Sumatera Barat mendapatkan respon yang

baik oleh masyarakat, khususnya di

Padang.Berdasarkan catatan yang

dikeluarkan OppoSmartphone Jl. Pattimura

No. 20A, penjualan handphone

OppoSmartphone cukup pesat.Berikut Data

Penjualan Oppo Smartphone di kota Padang

Tahun 2015.

Tabel 3: Data Penjualan Oppo

Smartphone di Kota Padang Tahun 2015 No Tipe Handphone Jumlah (unit)

1 Oppo Mirror 5 90

2 Oppo Neo 5 88

3 Oppo Neo 3 82

4 Oppo Joy 63

5 Oppo R7 series (Lite & Plus)

58

6 Oppo Yoyo 51

7 Oppo Joy 3 43

8 Oppo Neo K 36

9 Oppo R5 27

10 Oppo Mirror 3 27

Sumber: Oppo Center Jl. Pattimura No.20A

Padang (2015)

Berdasarkan tabel 3 diatas dapat

dilihat bahwa tipe/merek keluaran Oppo

Smartphone yang paling diminati oleh

konsumen di kota Padang. Terlihat deretan

10 tipe yang paling tinggi reting

penjualannya di Tahun 2015.Diantaranya

tipe Oppo Mirror 5 urutan pertama dengan

total terjual sebanyak 90 unit, kemudian

disusul Oppo Neo 5 urutan kedua dengan

total terjual sebanyak 88 unit, Oppo Neo 3

urutan ketiga dengan total terjual sebanyak

82 unit, Oppo Joy urutan keempat dengan

total terjual sebanyak 63 unit, Oppo R7

Series urutan kelima dengan total terjual

sebanyak 58 unit, Oppo Yoyo urutan

keenam dengan total terjual sebanyak 51

unit, Oppo Joy 3 urutan ketujuh dengan total

terjual sebanyak 43 unit, Oppo Neo K urutan

kedelapan dengan total terjual sebanyak 36

unit, serta Oppo R5 urutan kesembilan

dengan total terjual 27 unit dan Oppo Mirror

3 kesepuluh dengan total terjual sebanyak 27

unit.

Oppo Mirror 5 merupakan tipe Oppo

Smartphone terbaru yang mengalami

peningkatan yang cukup cepat diawal

kemunculannya masuk di kota Padang

khususnya pada Oppo Center Jl. Pattimura

No.20A pada pertengahan Tahun 2015.

Oppo Mirror 5 juga bagian dari Oppo Mirror

Series yang sebelumnya sudah lebih dulu

Page 6: PENGARUH BRAND AWARENESS, BRAND IMAGE, DAN BRAND …

dipasarkan yakni Oppo Mirror, Oppo Mirror

3. Oppo Mirror 5 langsung diminati

masyarakat dan langsung berada pada urutan

pertama penjualan mengalahkan penjualan

Oppo Neo Series yakni Oppo Neo, Oppo

Neo K, Oppo Neo 3 dan Oppo Neo 5 yang

sudah lebih dulu dipasarkan pada awal akhir

Tahun 2014 dan awal 2015.

Minat beli merupakan kecendrungan

konsumen untuk membeli suatu merek atau

mengambil tindakan yang berhubungan

dengan pembelian yang diukur dengan

tingkat kemungkinan konsumen melakukan

pembelian (Assael, 2000) dalam jurnal

(Semuel, 2014:3). Keputusan untuk membeli

dipengaruhi oleh nilai produk yang

dievaluasi. Apabila manfaat yang dirasakan

lebih besar dibanding pengorbanannya maka

biasanya pembeli akan menolak untuk

membeli umumnya akan beralih

mengevaluasi produk lain yang sejenis.

Kesadaran merek merupakan suatu

penerimaan dari konsumen terhadap suatu

merek dalam benak mereka, dimana hal itu

ditunjukkan dari kemampuan konsumen

dalam mengingat dan mengenali ciri khas

sebuah merek, dan mengaitkannya kedalam

kategori tertentu.Meningkatkan kesadaran

adalah suatu mekanisme untuk

meningkatkan pangsa pasar (Setyawan,

2011:22).

Berdasarkan data penjualan selama

Tahun 2015, Mirror 5 urutan pertama

penjualan terlaris meskipun diawal

kemunculannya pertengahan Tahun 2015

tetapi Mirror 5 langsung menduduki produk

Oppo yang paling diminati.Ini menandakan

pengenalan merek Oppo tipe Mirror 5 tidak

terlepas pada tipe awal yakni Oppo Mirror

yang lebih dulu dipasarkan kemudian

diperkenalkan lagi Oppo tipe Mirror 3 dan

kemudian tipe terbaru yakni Mirror

5.Fenomena ini menyimpulkan bahwa Oppo

Series Mirror diterima oleh konsumen Oppo

Smartphone, dibuktikan dengan tingginya

angka penjualan mengalahkan Oppo Series

Neo yang lebih dulu dipasarkan.

Selainbrand awareness (kesadaran

merek), minat beli produk juga dipengaruhi

olehbrand image. Brand image merupakan

interpretasi akumulasi berbagai informasi

yang diterima konsumen (Simamora,

2002:149).Menurut (Kotler, 2006:443) yang

menginterpretasi adalah konsumen dan yang

diinterpretasikan adalah informasi.Informasi

citra dapat dilihat dari logo atau simbol yang

digunakan oleh perusahaan untuk mewakili

produknya.Menurut Biel dalam jurnal

penelitian (Setyaningsih, 2004:149)

indikator-indikator yang membentuk citra

merek adalah: (1) Citra Korporat, (2) Citra

Produk / konsumen, dan (3) Citra Pemakai.

Berikut data prestasi OppoSmartphone

dengan produk pesaing sejenis :

Tabel 4: Data Prestasi Oppo Smartphone

Dengan Produk Pesaing Sejenis

No

Nama

Perusahaan

Smartphone

Prestasi Yang Diraih

1 Oppo a. 5 besar produsen smartphone

Indonesia pada periode kuartal pertama 2016 versi GfK.

b. F1 dan F1plus mendapatkan penghargaan The Best Camera

Smartphone dari Seluler Award 2016, dengan sejak diluncurkan

pada Februari dan April. c. Smartphone terbaru oppo F1 dan

F1plus telah menyumbang sekitar 30% dari total penjualan oppo

secara nasional. d. Sudah memiliki 15.000 karyawan

yang tersebar di seluruh Indonesia. e. Penghargaan kategori Best Android

Smartphone Camera 2016 Versi Jalantikus.com

f. Penghargaan kategori Best Brand dari Trans TV, Trans 7 dan

Detik.com g. Indonesia Best Brand Index SWA

Magazine. h. TOP Smartphone (Low – end

Market) 2016 untuk oppo Smartphone versi I Tech Magazine.

2 Asus a. Pertumbuhan 17,1% dengan

pengapalan 29,3 juta unit selama setahun. Dari laporan itu terungkap

Asus menjadi juara di pasar penjualan Smartphone Indonesia

dengan pangsa pasar 22%. b. Urutan kedua merek smartphone

paling laris di Indonesia dengan

penjualan 4,7 juta smartphone versi

IDC tahun 2015. c. Urutan ketiga data penjualan

smartphone terlaris tahun 2016 versi IDC, yang mana pada urutan

pertama diraih Samsung dan urutan kedua diraih oleh Oppo

Smartphone.

Sumber: IDC, Januari (2016)

Sementara itu, pada keunggulan Oppo

Mirror 5 begitu banyak jika dibandingkan

dengan kekurangan yang dimiliki

smarphone Oppo Mirror 5. Berikut

spesifikasi Oppo Mirror 5: Mendukung fitur

dual SIM GSM, koneksi internet sudah

support 4G LTE, ukuran layar 5 inci sangat

pas digenggaman, memori internal 16GB,

memori eksternal menggunakan microSD

hingga 128GB, RAM 2GB sangat nyaman

pada saat melakukan multitasking, prosesor

quad core 1.2 GHz 64Bit, OS android

lollipop yang sudah dimodifikasi dengan

Color OS, serta kapasitas baterai 2420 mAh.

Page 7: PENGARUH BRAND AWARENESS, BRAND IMAGE, DAN BRAND …

Selain brand awareness, dan brand

image minat beli juga dipengaruhi oleh

brand trust (kepercayaan merek). Brand

trust didefenisikan sebagai rasa aman yang

dimiliki oleh pemakai produk, dalam

interaksinya dengan sebuah merek yang

didasarkan pada persepsi bahwa merek

tersebut dapat dipercaya dan memperhatikan

kepentingan dan kesejahteraan konsumen

(Keller 2003) dalam jurnal (Semuel,

2014:2).

Perusahaan Oppo Smartphone terus

melakukan pembenahan akan kualitas

produk yang ia pasarkan. Salah satunya

dengan adanya counter resmi Oppo

Smartphone di kota Padang ialah Oppo

Center Jl. Pattimura No.20A yang selalu

meningkatkan pelayanan dalam segi

penjualan, service, serta accessories

handphone khususOppo Smartphone. Selain

itu tersedia cara pemakaian produk,

menyediakan saluran komunikasi khusus

bagi konsumen menggambarkan

kepeduliaan Oppo Smartphone pada

kosumen. Kemudian adanya jaminan berupa

garansi pada produk Oppo Smartphone

menggambarkan niat baik perusahaan pada

konsumen sekaligus menunjukkan bahwa

perusahaan memiliki kepentingan yang sama

dengan konsumen yaitu untuk memenuhi

kebutuhan konsumen.

Berdasarkan fenomena di atas,

penulis tertarik untuk melakukan penelitian

kembali dengan judul “Pengaruh Brand

Awareness, Brand Image, dan Brand

Trust terhadap Minat Beli Oppo

Smartphone di Kota Padang (Studi Kasus

Oppo Center Jl. Pattimura No. 20A

Padang)”.

Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah

dan kenyataan yang ada dilapangan, maka

penulis mengidentifikasi masalah dalam

penelitian ini sebagai berikut :

1. Oppo Smartphone masih belum mampu

mempertahankan keandalan produk

khususnya merek yang dipasarkannya.

2. Masih rendahnya tingkat kenaikan

persentase angka penjualan Oppo

Smartphone tiap tahunnya.

3. Keberhasilan Oppo diawal

kemuculannya dipasarkan tidak

terlepas dari kesadaran akan merek

handphone dengan series yang sama

yakni Oppo Mirror yang sudah lebih

dulu hadir dan dipasarkan.

4. Masih kurangnya sales counter resmi

Oppo Smartphone serta masih

kurangnya jaminan yang diberikan dan

pelayanan yang diberikan kepada

konsumen Oppo Smartphone.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, rumusan masalah penelitian ini

adalah:

1. Bagaimana pengaruh brand awareness

terhadap minat beli Oppo Smartphone

di Kota Padang (Studi Kasus Oppo

Center Jl. Pattimura No. 20A Padang)?

2. Bagaimana pengaruh brand image

terhadap minat beli Oppo Smartphone

di Kota Padang (Studi Kasus Oppo

Center Jl. Pattimura No. 20A Padang)?

3. Bagaimana pengaruh brand trust

terhadap minat beli Oppo Smartphone

di Kota Padang (Studi Kasus Oppo

Center Jl. Pattimura No. 20A Padang)?

4. Bagaimana pengaruh brand awareness,

brand image, dan brand trust secara

bersama-sama terhadap minat beli

Oppo Smartphone di Kota Padang

(Studi Kasus Oppo Center Jl. Pattimura

No. 20A Padang)?

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian adalah

sebagai berikut untuk mengetahui:

1. Pengaruh brand awareness terhadap

minat beli Oppo Smartphone di Kota

Padang (Studi Kasus Oppo Center Jl.

Pattimura No. 20A Padang).

2. Pengaruh brand image terhadap minat

beli Oppo Smartphone di Kota Padang

(Studi Kasus Oppo Center Jl. Pattimura

No. 20A Padang).

3. Pengaruh brand trust terhadap minat

beli Oppo Smartphone di Kota Padang

(Studi Kasus Oppo Center Jl. Pattimura

No. 20A Padang).

4. Pengaruh brand awareness, brand

image, dan brand trust terhadap minat

beli Oppo Smartphone di Kota Padang

(Studi Kasus Oppo Center Jl. Pattimura

No. 20A Padang).

Page 8: PENGARUH BRAND AWARENESS, BRAND IMAGE, DAN BRAND …

LANDASAN TEORI

Minat Beli (Y) Minat adalah sesuatu yang pribadi

dan berhubungan dengan sikap, individu

yang berminat terhadap suatu objek akan

mempunyai kekuatan atau dorongan untuk

melakukan serangkaian tingkah laku untuk

mendekati atau mendapatkan objek tersebut

(Gunarso, 2005) dalam jurnal (Gersom,

2013:3). Minat beli (willingness to buy)

merupakan bagian dari komponen perilaku

dalam sikap mengkonsumsi. (Doods, dkk,

1991) dalam (Bernard, 2004) dalam jurnal

(Sulistyari, 2012:3) menyatakan bahwa

minat beli (willingness to buy) didefinisikan

sebagai kemungkinan bila pembeli

bermaksud untuk membeli produk. Minat

beli merupakan perilaku konsumen yang

menunjukkan sejauh mana komitmennya

untuk melakukan pembelian.

Indikator Minat Beli Menurut

(Ferdinand, 2006) dalam jurnal (Arista,

2011:4), minat beli dapat diidentifikasikan

melalui indikator-indikator sebagai berikut:

1) Minat transaksional

2) Minat referensial

3) Minat preferensial

Brand Awareness (X1)

Menurut (Ferrina dewi, 2008:173)

kesadaran terhadap merek direfleksikan

dalam kemampuan konsumen

mengidentifikasi merek dalam berbagi

situasi yang berbeda. Kemampuan

konsumen akan ditentukan juga oleh derajat

motivasinya. Ketika konsumen berada dalam

situasi pembelian dengan motivasi yang

tinggi, maka konsumen akan menentukan

lebih banyak waktu dalam proses

pengambilan keputusan agar mendapatkan

lebih banyak waktu untuk menjadi familiar

pada merek. Indikator Brand Awareness

(Kesadaran Merek), menurut (Durianto dkk,

2001:54) ada tiga indikator kesadaran merek

(brand awareness), yaitu:

1) Top Of Mind

2) Brand Recall

3) Brand Recognition

Brand Image(X2) Citra merek (brand image)

merupakan aspek yang sangat penting dari

merek dan dapat didasarkan kepada

kenyataan atau fiksi tergantung bagaimana

konsumen mempersepsi.

Citra merek (brand image)

cenderung kepada sistematik memori

tentang merek yang berisi intepretasi pasar

target terhadap atribut produk, manfaat,

situasi, penggunaan, pengguna dan

karakteristik perusahaan. Selanjutnya citra

merek terdiri dari pengetahuan merek dan

situasi mengkonsumsi seperti evaluasi dari

perasaan dan emosi (respon selektif) yang

berasosiasi dengan merek (Sitinjak, 2005)

dalam skripsi (Kumalasari, 2013:60).

Indikator Brand Image (Citra Merek)

Menurut Biel dalamjurnal penelitian

(Setyaningsih, 2004:54) indikator-indikator

yang membentuk citra merek adalah:

1) Citra Korporat

2) Citra Produk/Konsumen

3) Citra Pemakai

Brand Trust(X3) Menurut (Delgado-Ballaster, 2003)

dalam jurnal (Semuel,2014:2), Kepercayaan

merek adalah perasaan aman yang dimiliki

konsumen akibat dari interaksinya dengan

sebuah merek, yang berdasarkan persepsi

bahwa merek tersebut dapat diandalkan dan

bertanggung jawab atas kepentingan dan

keselamatan dari konsumen. Brand trust

didefinisikan sebagai rasa aman yang

dimiliki oleh pemakai produk, dalam

interaksinya dengan sebuah merek yang

didasarkan pada persepsi bahwa merek

tersebut dapat dipercaya dan memperhatikan

kepentingan dan kesejahteraan konsumen,

(Keller 2007:27). Kepercayaan merek

merupakan sebuah perilaku kerelaan

konsumen pada umumnya untuk bergantung

pada kemampuan merek tersebut

menggambarkan fungsi produknya,

(Chaudhuri & Holbrook 2001:65). Indikator

Brand Trust (Kepercayaan Merek), menurut

(Ballaster, 2001)dalam jurnal

(Semuel,2014:2)ada dua indikator variabel

yang mempengaruhi kepercayaan merek

(brand trust):

1) Brand Reliability

2) Brand Intentions

Page 9: PENGARUH BRAND AWARENESS, BRAND IMAGE, DAN BRAND …

HIPOTESIS

1. Diduga terdapat pengaruh signifikan

antara brand awareness terhadap minat

beli Oppo Smartphone di Kota Padang

(Studi Kasus Oppo Center Jl. Pattimura

No. 20A Padang).

: = 0

: ≠ 0

2. Diduga terdapat pengaruh signifikan

antara brand image terhadap minat beli

Oppo Smartphone di Kota Padang (Studi

Kasus Oppo Center Jl. Pattimura No.

20A Padang).

: ≠ 0

: = 0

3. Diduga terdapat pengaruh signifikan

antara brand trust terhadap minat beli

Oppo Smartphone di Kota Padang (Studi

Kasus Oppo Center Jl. Pattimura No.

20A Padang).

: ≠ 0

: = 0

4. Diduga tidak terdapat pengaruh

signifikan secara bersama-sama antara

brand awareness, brand image danbrand

trust terhadap minat beli Oppo

Smartphone di Kota Padang (Studi Kasus

Oppo Center Jl. Pattimura No. 20A

Padang).

: = 0

: ≠ 0

METODOLOGI PENELITIAN

Berdasarkan permasalahan dan tujuan

penelitian yang ingin dicapai, maka jenis

penelitian ini adalah berupa deskriptif dan

asosiatif. Menurut (Iskandar, 2009:19)

penelitian deskriptif dan asosiatif ini

merupakan penelitian yang bertujuan untuk

mengetahui pengaruh atau hubungan antara

dua variabel atau lebih. Dengan desain

penelitian deskriptif dan asosiatif, maka

penelitian memungkinkan untuk

menggambarkan hubungan antar variabel,

menguji hipotesis, mengembangkan

generalisasi, dan mengembangkan teori yang

memiliki validitas yang universal (Arikunto,

2010:3).Penelitian ini termasuk penelitian

asosiatif karena bertujuan untuk mengetahui

pengaruh atau hubungan antara dua variabel

atau lebih yaitu pengaruh brand awareness,

brand image, dan brand trust terhadap minat

beli Oppo Smartphonedi Kota Padang (Studi

kasus Oppo Center Jl. Pattimura, No.

20A).Penelitian ini penulis lakukan pada

bulan Desember 2016 di Oppo Center

Pattimura No. 20A Padang yaitu konsumen

yang menggunakan produk Oppo

Smartphone di Kota Padang.

Populasi dalam penelitian ini adalah

konsumen yang menggunakan Oppo

Smartphonedi Kota Padang. Yang menjadi

sampel adalah 60 orang responden dengan

teknik pengambilan sampel yaitu purposive

samplingJumlah variabel dalam penelitian

ini sebanyak empat (independen+dependen)

yang terdiri atas minat beli, brand

awareness, brand image, dan brand

trust.Oleh karena itu berdasarkan pendapat

Roscoe, sampel minimal untuk penelitian ini

(4x15=60), dengan menggunakan empat

variabel, dalam satuan variabel ditetapkan

untuk 15 sampel.Untuk itu dalam penelitian

ini, peneliti menetapkan responden sebanyak

60 dengan pertimbangan tingkat kevalidan

jawaban responden semakin tinggi.

Teknik Analisa Data

1. Analisis Deskriptif

2. Analisis Induktif

Sebelum melakukan penelitian

terhadap responden, terlebih dahulu

dilakukan uji coba ini dimaksudkan untuk

mengetahui Validitas dan Reliabilitas. Suatu

instrument dinyatakan valid (sah) jika

pertanyaan pada suatu angket mampu

mengungkapkan sesuatu yang akan diukur

oleh angket tersebut. Pernyataan dinyatakan

valid jika corrected item total correlation>

0,361. Reliabilitas sebenarnya adalah alat

untuk mengukur suatu kuesioner yang

merupakan indikator dari variabel atau

konstruk (Gozali, 2012:48).

Suatu konstruk atau variabel dikatakan

reliabel jika memberikan nilai Cronbach

Alpha > 0,70.Untuk mengukur reliabilitas

dari suatu instrumen dalam penelitian ini,

Page 10: PENGARUH BRAND AWARENESS, BRAND IMAGE, DAN BRAND …

peneliti melihat nilai Cronbach Alpha

dengan menggunakan bantuan program

SPSS Versi 16.0 .

Hasil Uji Validitas

Variabel Keterangan

Valid Tidak Valid

Y 12 1

X1 9 0

X2 9 0

X3 6 0

Sumber :Olahan Data SPSS (Peneliti),2016

Hasil Pengujian Reliabilitas

Variabel Jumlah Item

Pernyataan

cronbach’s

alpha

Nilai

Kritis Kesimpulan

Beli (Y) 12 0,884 0,70 Reliabel

Awareness

(X1)

9 0,833 0,70 Reliabel

Image (X2) 9 0,818 0,70 Reliabel

Brand Trust (X3)

6 0,820 0,70 Reliabel

Sumber: Olahan Data SPSS, Desember 2016

HASIL PENELITIAN DAN

PEMBAHASAN

Tingkat Capaian Responden (TCR)

variabel

Berdasarkan TCR dari masing-

masing variabel bahwa rata-rata skor

variabel Minat beliadalah 4,16 dengan TCR

sebesar 83,17% dengan katergori baik. Rata-

rata skor variabel Brand Awarenessadalah

4,00 dengan TCR sebesar 80,04%. Rata-rata

skor variabel Brand Imagedengan TCR

sebesar 4,01 dengan TCR sebesar 80,15%

dengan kategori baik. Rata-rata Variabel

Brand Trustadalah 4,04 dengan TCR sebesar

80.78% dengan kategori baik.

UJI ASUMSI KLASIK

Hasil Uji Normalitas

Uji ini merupakan uji normalitas

dengan berdasarkan pada koefisien

keruncingan (kurtosis) dan koefisien

kemiringan (skewness). Uji ini dilakukan

dengan membandingkan statistik Jarque-

Bera (JB) dengan nilai X2

tabel, berdasarkan

hasil pengolahan data maka diperoleh nilai

JB pada tabel dibawah ini:

Tabel 26: Hasil Uji Normalitas

Descriptive Statistics

N Skewness Kurtosis

Statistic Statistic Std. Error Statistic Std. Error

Standardized Residual

60 .171 .309 1.893 .608

Valid N (listwise)

60

Hasil Uji Multikolinearitas

Salah satu cara untuk menguji

gejala multikolinearitas dalam model regresi

adalah dengan metode auxiliary regression

gejala multikol terjadi karena satu atau lebih

variabel bebas berkorelasi secar linier

dengan variabel babas lainnya. Berikut hasil

ujimultikolinearitas yang diperoleh dari

analisa data penelitian sebagai berikut:

Tabel 27: Hasil Uji Multikolinearitas

Model R Square Adjusted R

Square Std. Error of the Estimate

X1 = X2 dan x3 .841 .835 1.994647

X2 = X1 dan X3 .837 .832 1.715265

X3 = X1 dan X2 .828 .823 1.391764

Sumber : Olahan data primer 2017

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Salah satu asumsi pokok dari model

regrasi linear klasik adalah

heteroskedastisitas atau varian pada variabel

bebas lainnya.Untuk menguji asumsi

homoskedastisitas.Metode uji white

merupakan salah satu metode yang

digunakan ada atau tidaknya

heteroskedastisitas.Metode uji white

merupakan salah satu metode yang dapat

digunakan untuk melihat ada atau tidaknya

heteroskedastisitas dalam satu varian error

term (Ut) suatu model regresi. Apabila

terjadi pengaruh yang signifikan antara

variabel dengan variabel terikat maka

terdapat heteroskedastisitas dan sebaliknya,

apabila variabel bebas tidak terpengaruh

secara signifikan terhadap variabel

pengganggu maka tidak terdapat

heteroskedastisitas.

Dengan menggunakan program

spss dilakukan Uji White. Pengujian ini

untuk melihat apakah setiap variabel

pengganggu mempunyai variabel yang sama

atau tidak. Untuk mengetahui ada tidaknya

masalah ini akan dilakukan uji white

heteroskedastisitas. Adapun hasil pengujian

heteroskedastisitas dengan menggunakan

metode White adalah sebagai berikut:

Page 11: PENGARUH BRAND AWARENESS, BRAND IMAGE, DAN BRAND …

Pembahasan Hasil Penelitian

1. Pengaruh Brand Awareness

Terhadap Minat Beli Oppo

Smartphonedi Kota Padang (Studi

Kasus Oppo Center Jl. Pattimura

No.20A Padang).

Hasil penelitian menunjukkan

besar pengaruh brand

awarenessterhadap minat beli Oppo

Smartphone di Kota Padang (Studi

Kasus Oppo Center Jl. Pattimura No.

20A Padang).Berdasarkan analisis data

dan pengujian hipotesis yang telah

dilakukan diperoleh nilai koefisien

regresi sebesar 0,211.Hal ini

menunjukkan bahwa brand

awarenessberpengaruh secara positif

dan signifikan terhadapminat beli Oppo

Smartphone di Kota Padang (Studi

Kasus Oppo Center Jl. Pattimura No.

20A Padang). Semakin baik brand

awareness maka akan semakin

meningkat minat beli produk Oppo

sebaliknya jika brand awareness

kurang baik, maka minat beli produk

Oppo akan menurun.

Nilai koefisien ini signifikan

karena nilaithitung sebesar 2,405 > ttabel

sebesar 2,00 dengan nilai signifikan

0,020 < 0,05. Dengan demikian dapat

dikatakan bahwa terdapat pengaruh

yang positif dan signifikan antara

brand awarenessterhadap minat

beliOppo Smartphone di Kota Padang

(Studi Kasus Oppo Center Jl. Pattimura

No. 20A Padang).

Tanggapanresponden yang

tertinggi terdapat pada indikator top of

mind (puncak pikiran) dengan rata-rata

skor sebesar 4.17 pada TCR sebesar

83.33% tergolong pada kategori

baik.Sedangkan tanggapan responden

yang terendah terdapat pada indikator

top of mind (puncak pikiran) dengan

rata-rata skor sebesar 3.82 pada TCR

sebesar 76.00% tergolong pada

kategori sedang. Sedangkan total rata-

rata pada variabel brand awareness

adalah sebesar 4.00 pada TCR sebesar

80.04% tergolong pada kategori baik.

Hal ini menunjukan bahwa brand

awareness yang dimiliki oleh

konsumen membeli Oppo di Oppo

Center Pattimura No.20 A Padang

tergolong pada kategori baik. Hal ini

menunjukan bahwa brand awareness

yang dimiliki oleh Oppo Smartphone di

Kota Padang (Studi Kasus Oppo Center

Jl. Pattimura No. 20A Padang) adalah

tergolong pada kategori Baik.

2. Pengaruh Brand ImageTerhadap

Minat Beli Oppo Smartphone di Kota

Padang (Studi Kasus Oppo Center

Jl. Pattimura No.20A Padang).

Hasil penelitian menunjukkan

besar pengaruh brand imageterhadap

terhadap minat beli Oppo Smartphone

di Kota Padang (Studi Kasus Oppo

Center Jl. Pattimura No. 20A

Padang).Berdasarkan analisis data dan

pengujian hipotesis yang telah

dilakukan diperoleh.Berdasarkan

analisis data dan pengujian hipotesis

yang telah dilakukan diperoleh nilai

koefisien regresi sebesar 0,417.Hal ini

menunjukkan bahwa brand

imageberpengaruh secara positif dan

signifikan terhadap minat beli Oppo

Smartphone di Kota Padang (Studi

Kasus Oppo Center Jl. Pattimura No.

20A Padang). Semakin baik brand

image maka akan semakin meningkat

minat beli produk Oppo sebaliknya jika

brand image kurang baik, maka minat

beli produk Oppo akan menurun.Nilai

koefisisen ini signifikan karena

nilaithitung sebesar 4,078 > ttabel sebesar

2,00 dengan nilai signifikan 0,000

<0,05. Dengan demikian dapat

dikatakan bahwa terdapat pengaruh

yang signifikan antara brand

imageterhadap minat beliOppo

Smartphone di Kota Padang (Studi

Kasus Oppo Center Jl. Pattimura No.

20A Padang).

Tabel 28: Hasil Uji Heteroskedastisitas Model Summary

b

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

1 .333a .111 -.009 3.16321

a. Predictors: (Constant), X2.X3, Brand Awareness,

Brand Image, Brand Trust, X1qr, X3qr, X1.X2

b. Dependent Variable: U2

Page 12: PENGARUH BRAND AWARENESS, BRAND IMAGE, DAN BRAND …

Tanggapanresponden yang

tertinggi terdapat pada indikator citra

korporat dengan rata-rata skor sebesar

4.10 pada TCR sebesar 82.00%

tergolong pada kategori

baik.Sedangkan tanggapan responden

yang terendah terdapat pada indikator

citra korporat dengan rata-rata skor

sebesar 3.83 pada TCR sebesar 76.67%

tergolong pada kategori sedang.

Sedangkan total rata-rata pada variabel

brand imageadalah sebesar 4.01 pada

TCR sebesar 80.15% tergolong pada

kategori baik. Hal ini menunjukan

bahwa brand image yang dimiliki oleh

konsumen membeli Oppo di Oppo

Center Pattimura No.20 A Padang

tergolong pada kategori baik. Hal ini

menunjukan bahwa brand image yang

dimiliki oleh Oppo Smartphone di Kota

Padang (Studi Kasus Oppo Center Jl.

Pattimura No. 20A Padang) adalah

tergolong pada kategori Baik.

3. Pengaruh Brand TrustTerhadap

Minat Beli Oppo Smartphone di Kota

Padang (Studi Kasus Oppo Center

Jl. Pattimura No.20A Padang).

Hasil penelitian menunjukkan

besar pengaruh brand trustterhadap

terhadap minat beli Oppo Smartphone

di Kota Padang (Studi Kasus Oppo

Center Jl. Pattimura No. 20A

Padang).Berdasarkan analisis data dan

pengujian hipotesis yang telah

dilakukan diperoleh nilai koefisien

regresi sebesar 0,517.Hal ini

menunjukkan bahwa brand

trustberpengaruh secara positif dan

signifikan terhadap minat beli Oppo

Smartphone di Kota Padang (Studi

Kasus Oppo Center Jl. Pattimura No.

20A Padang). Semakin baik brand

trustmaka akan semakin meningkat

minat beli produk Oppo sebaliknya jika

brand trustkurang baik, maka minat

beli produk Oppo akan menurun.

Nilai koefisien ini signifikan

karena nilaithitung sebesar 4,103 > ttabel

sebesar 2,00 dengan nilai signifikan

0,000 < 0,05. Dengan demikian dapat

dikatakan bahwa terdapat pengaruh

positif dan signifikan antara brand

trustterhadap minat beliOppo

Smartphone di Kota Padang (Studi

Kasus Oppo Center Jl. Pattimura No.

20A Padang).

Tanggapanresponden yang

tertinggi terdapat pada indikator Brand

Intentions dengan rata-rata skor sebesar

4.14 pada TCR sebesar 82.89%

tergolong pada kategori baik.

Sedangkan tanggapan responden yang

terendah terdapat pada indikator Brand

Reliability dengan rata-rata skor

sebesar 3.93 pada TCR sebesar 78.67%

tergolong pada kategori sedang.

Sedangkan total rata-rata pada variabel

brand trustadalah sebesar 4.04 pada

TCR sebesar 80.78% tergolong pada

kategori baik. Hal ini menunjukan

bahwa brand trust yang dimiliki oleh

konsumen membeli Oppodi Oppo

Center Pattimura No.20 A Padang

tergolong pada kategori baik. Hal ini

menunjukan bahwa brand trust yang

dimiliki oleh Oppo Smartphone di Kota

Padang (Studi Kasus Oppo Center Jl.

Pattimura No. 20A Padang) adalah

tergolong pada kategori baik.

Hasil penelitian ini sesuai

dengan teori yang disampaikan

dalampenelitian (Albari, 2004) meneliti

bahwa Brand Trust juga mempengaruhi

minat beli yang dilakukan oleh

konsumen. Kepercayaan konsumen

terhadap merek jelas-jelas

mempengaruhi minat pembelian,

karena konsumen memiliki sikap yang

lebih waspada terhadap merek yang

belum dikenal. Kepercayaan terbangun

karena adanya harapan bahwa pihak

lain akan bertindak sesuai dengan

kebutuhan dan keinginan konsumen.

Ketika seseorang telah mempercayai

pihak lain maka mereka yakin bahwa

harapan akan terpenuhi dan tak akan

ada lagi kekecewaan.

4. Pengaruh Brand Awareness, Brand

Image dan Brand TrustTerhadap

Minat Beli Oppo Smartphone di Kota

Padang (Studi Kasus Oppo Center

Jl. Pattimura No.20A Padang).

Hasil penelitian menunjukkan

besar pengaruh brand awareness,

brand image dan brand trust terhadap

minat beli Oppo Smartphone di Kota

Padang (Studi Kasus Oppo Center Jl.

Pattimura No. 20A Padang).

Page 13: PENGARUH BRAND AWARENESS, BRAND IMAGE, DAN BRAND …

Berdasarkan analisis data dan

pengujian hipotesis yang telah

dilakukan diperoleh nilai Fhitung 210,017

> Ftabel 2,77 dan nilai signifikan 0,000

<0,05. Hal ini menunjukkan bahwa

brand awareness, brand image dan

brand trust secara simultan

berpengaruh signifikan terhadap minat

beli Oppo Smartphone di Kota Padang

(Studi Kasus Oppo Center Jl. Pattimura

No. 20A Padang). Dengan demikian

penelitian ini sesuai dengan teori yang

telah dikemukakan oleh para ahli.

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan dan hasil

analisis data diatas, maka dapat di simpulkan

sebagai berikut:

1. Terdapat pengaruh signifikan brand

awarenessterhadap minat beli Oppo

Smartphone di Kota Padang (Studi

Kasus Oppo Center Jl. Pattimura No.

20A Padang). Berdasarkan analisis data

dan pengujian hipotesis yang telah

dilakukan diperoleh nilai thitung sebesar

2,405 > ttabel sebesar 2,00 dengan nilai

signifikan 0,020 < 0,05.

2. Terdapatpengaruh signifikan brand

imageterhadap minat beli Oppo

Smartphone di Kota Padang (Studi

Kasus Oppo Center Jl. Pattimura No.

20A Padang). Berdasarkan analisis data

dan pengujian hipotesis yang telah

dilakukan diperoleh nilai thitung sebesar

4,078 > ttabel sebesar 2,00 dengan nilai

signifikan 0,000 < 0,05.

3. Terdapat pengaruh signifikan brand

trust terhadap minat beli Oppo

Smartphone di Kota Padang (Studi

Kasus Oppo Center Jl. Pattimura No.

20A Padang). Berdasarkan analisis data

dan pengujian hipotesis yang telah

dilakukan diperoleh nilai thitung sebesar

4,103 > ttabel sebesar 2,00 dengan nilai

signifikan 0,000 < 0,05.

4. Terdapat pengaruh signifikan brand

awareness, brand image dan brand

trust terhadap minat beli Oppo

Smartphone di Kota Padang (Studi

Kasus Oppo Center Jl. Pattimura No.

20A Padang). Berdasarkan analisis data

dan pengujian hipotesis yang telah

dilakukan diperoleh nilai Fhitung 210,017

> Ftabel 2,77 dan nilai signifikan 0,000

<0,05.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan

kesimpulan di atas, penulis memberikan

beberapa saran sebagai berikut :

1. Penelitian ini menunjukan bahwa

variabel brand awareness (X1),

indikator tanggapan responden yang

terendah terdapat pada indikator Top

Of Mind (Puncak Pikiran) dengan rata-

rata skor sebesar 3,82 pada TCR

sebesar 76.00% tergolong pada

kategori sedang, maka dari itu

diharapkan kepada outlet Oppo Center

agar dapat membangun top of mind

(puncak pikiran) pada produk Oppo

agar dapat meningkatkan pangsa pasar

selanjutnya.

2. Selanjutnya variabel brand image (X2),

indikator tanggapan responden yang

terendah terdapat pada indikator citra

korporat dengan rata-rata skor sebesar

3,83 pada TCR sebesar 76.67%

tergolong pada kategori sedang, maka

dari itu diharapkan kepada outlet Oppo

Center hendaknya lebih

memperhatikan kembali kualitas pada

setiap keluaran produk Oppo sehingga

tercipta citra merek atau brand image

dari masing masing produknya, karena

dimasa yang akan datang strategi

pemasaran akan lebih beragam

bentuknya. Tentunya ide ide yang

kreatif dan inovasi dari berbagai

kalangan akan sangat diperlukan demi

keberhasilan suatu produk.

3. Selanjutnya variabel brand trust (X3),

indikator tanggapan responden yang

terendah terdapat pada indikator brand

reliability dengan rata-rata skor sebesar

3,93 pada TCR sebesar 78.67%

tergolong pada kategori sedang, maka

dari itu diharapkan kepada outlet Oppo

Center agar lebih meningkatkan

kemampuan penjaminan pada

konsumen produk Oppo sehingga

timbul rasa kepercayaan pada merek

atau brand trust.

Page 14: PENGARUH BRAND AWARENESS, BRAND IMAGE, DAN BRAND …

DAFTAR PUSTAKA

Aaker, David. (2012). Measuring Brand

Equity Across Products and Markets.

California Managing Reviews, Vol.

38, No. 3

Delgado-Ballester. (2003). Development and

Validation of a Brand Trust

Scale.International Journal of Market

Research, Vol. 45, No.1, pp. 35-54.

Durianto, D. Sugiarto, dan Sitinjak, T.

(2004). Strategi Menaklukkan Pasar

Melalui Riset Ekuitas dan

PerilakuMerek.Jakarta: Gramedia

Pustaka Utama.

Ferdinand, A. (2006). Metode Penelitian

Manajemen. Semarang: Badan

Penerbit Universitas Dipenogoro.

Ferrinadewi, Erna. (2008). Merek dan

Psikologi Konsumen Implikasi Pada

Strategi Pemasaran. Yogyakarta:

Graha Ilmu.

Gunarso, Singgih D. dan Yulia Singgih D.

Gunarso. (2005). Psikologis Praktis

Anak, Remaja dan Keluarga. Jakarta:

BPK Gunung Mulia Sab'atun.

Kotler, P. Bowen, J. (2003). Marketing for

Hospitality and Tourism.Edisi

Ketiga. Prentice Hall Inc. Upper

Saddle River: New Jersey.

Setyawan. (2010). Metode Penelitian.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Swasta, B. Handoko, T. Hani (2002).

Manajemen Pemasaran, Analisis

Perilaku Konsumen, Edisi 1, Cetakan

3. Yogyakarta.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian

Kuantitatif Kualitatif dan R&B.

Bandung. Alfabeta.