PENGARUH BAURAN PEMASARAN EMPAT P (PRODUCT, …repository.fisip-untirta.ac.id/493/1/COVER FULL -...
Transcript of PENGARUH BAURAN PEMASARAN EMPAT P (PRODUCT, …repository.fisip-untirta.ac.id/493/1/COVER FULL -...
PENGARUH BAURAN PEMASARAN EMPAT P (PRODUCT, PRICE,
PEOPLE, PROMOTION) TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN
DALAM MENGGUNAKAN KARTU SMARTFREN
(Survei di Galeri Smartfren Cabang Serang Ruko Bhayangkara Jalan Jenderal
Sudirman No.38 Penancangan, Serang-Banten)
SKRIPSI
Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana (S1) pada
Program Studi Ilmu Komunikasi
Oleh :
MOCHAMAD YHANUAR WIJAYA
NIM. 6662091928
KONSENTRASI HUMAS
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA SERANG
2015
Bertekad...
Berusah...
Berdoa dan Berserah diri kepada Allah SWT...
Skripsi ini kupersembahkan teruntuk:
Bapak dan Mamah ku tersayang
Serta seluruh keluarga...
i
ABSTRAK
Mochamad Yhanuar Wijaya. NIM 091928. “Pengaruh Pemasaran Empat P
(Product, Price, People, Promotion) Terhadap Keputusan Konsumen Dalam
Menggunakan Kartu Smartfren”. SKRIPSI. Program Studi Ilmu Komunikasi.
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. 2015.
Strategi pemasaran digunakan perusahaan untuk mempertahankan konsumennya
PT. Smartfren Telecom,Tbk menggunakan strategi bauran pemasaran 4p (product,
price, people, promotion) untuk mempertahankan konsumen dalam menggunakan
kartu Smartfren. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bauran
pemasaran 4p (product, price, people, promotion) terhadap keputusan konsumen
dalam menggunakan kartu Smartfren. Penelitian ini menggunakan teori bauran
pemasaran (product, price, people, promotion) untuk mengkaji permasalahan
yang diangkat. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuisioner dengan
teknik survey pada konsumen Smartfren di Galeri Smartfren cabang Serang
dengan jumlah responden sebanyak 397 orang yang diperoleh dari perhitungan
Yamane presisi sampling eror 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh
pemasaran 4p (product, price, people, promotion) terhadap keputusan konsumen
dalam menggunakan kartu smartfren sebesar 34,81% dengan nilai r hitung yaitu
0,59. Korelasi antara variabel X dan Y dalam penelitian ini berada pada kategori
sedang. Data penelitian menunjukkan bahwa product dan price memberikan
pengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen dalam menggunakan kartu
Smartfren. Sedangkan people dan promotion tidak terlalu memberikan pengaruh
yang signifikan terhadap keputusan konsumen dalam menggunakan kartu
Smartfren.
Kata kunci : Bauran Pemasaran 4P, Keputusan Konsumen.
ii
ABSTRACT
Mochamad Yanuar Wijaya. NIM 091928. "Influence Marketing Mix Four P
(Product, Price, People, Promotion) on Consumer Smartfren Card
Decision".Thesis. Communication Science Program. Faculty of Social and
Political Science. Sultan Ageng Tirtayasa University. 2015. The marketing
strategy used by companies to retain customers of PT. Smartfren Telecom, Tbk
using 4p marketing mix strategy (product, price, people, promotion) to retain
customers in using Smartfren card. This study aims to determine the effect 4p
marketing mix (product, price, people, promotion) to the consumer's decision to
use Smartfren card. This study uses the theory of marketing mix (product, price,
people, promotion) to examine the issues raised. Data is collected using
questionnaires to survey techniques on consumers Smartfren Smartfren Gallery
branch in Serang the number of respondents as many as 397 people were
obtained from the calculation precision Yamane sampling error of 5%. The
results showed that the influence of 4p marketing (product, price, people,
promotion) to the consumer's decision to use a card smartfren of 34.81% with a
value of r count is 0.59. Correlation between variables X and Y in this study are in
the medium category. The research data shows that the product and the price has
significant impact on consumer decisions in using Smartfren card. While people
and promotion does not really give a significant influence on consumer decisions
in using Smartfren card.
Keywords: Marketing Mix 4P, Consumer Decision.
iii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulisan skripsi ini dapat
diselesaikan. Tak lupa shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada
junjungan kita Rosulullah Muhammad SAW, beserta keluarganya, sahabatnya
dan para pengikutnya hingga akhir jaman kelak.
Ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada
seluruh pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini
antara lain kepada :
1. Yth. Prof. Dr. H. Sholeh Hidayat, M.Pd selaku Rektor Universitas
Sultan Ageng Tirtayasa.
2. Yth. Dr. Agus Sjafari, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
3. Yth. Neka Fitriyah, S.Sos, M.Si selaku Ketua Program Studi Ilmu
Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan
Ageng Tirtayasa.
4. Yth. Puspita Asri Praceka M.IKom selaku Sekretaris Program Studi
Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Sultan Ageng Tirtayasa.
5. Yth. Rd. Nia Kania selaku dosen pembimbing I. Terimakasih atas
bimbingan dan arahannya kepada penulis.
iv
6. Yth. Rangga Galura Gumelar Dipl. Ing., M.Si selaku pembimbing II.
Terimakasih atas bimbingan dan arahannya selama ini.
7. Mamah dan Bapak, Terimakasih untuk pengorbanan, kesabaran, dan
selalu mendoakanku sampai saat ini.
8. Gina Martina S,Pd. Kekasih hatiku yang selama ini tanpa lelah selalu
mendukung dan memberi motivasi hingga penelitian ini dapat
terselesaikan.
9. Rekan-rekan sejawat atas doa dan dukungan yang telah diberikan
kepada penulis selama ini.
Akhir kata penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam
penyusunan skripsi ini. Karena itu kritik dan saran yang membangun sangat
penulis harapkan. Terimakasih kepada seluruh pihak yang telah membantu.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan bagi pembaca
pada umumnya.
Wassalamualaikum Wr.Wb
Serang, 10 Desember 2015
Penulis
MOCH. YHANUAR .W
v
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PERSETUJUAN
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR ORISINALITAS
KATA PERSEMBAHAN
ABSTRAK…………………………………………………………………. i
ABSTRACT………………………………………………………………… ii
KATA PENGANTAR…………………………………………………….. iii
DAFTAR ISI……………………………………………………………….. v
DAFTAR TABEL…………………………………………………………. x
DAFTAR GRAFIK……………………………………………………….. xiv
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………… xvii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah…………………………………………….. 1
1.2 Rumusan Masalah…………...………………………………………. 9
1.3 Identifikasi Masalah………………………………………………… 9
1.4 Tujuan Penelitian……………………………………………………. 10
1.5 Kegunaan Penelitian………………………………………………… 10
1.5.1 Akademis………..…………………………………………….. 10
1.5.2 Praktis…………..……………………………………………… 10
vi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Komunikasi Pemasaran……………………………………………… 11
2.2 Pemasaran…………………………………………………………… 16
2.3 Keputusan Pembelian Konsumen...…………………………………. 18
2.4 Kerangka Penelitian…………………………………………………. 22
2.4.1 Teori Bauran Pemasaran (Marketing Mix)……………………. 22
2.4.2 Kerangka Pemikiran……………………..……………………. 30
2.5 Hipotesis Penelitian…………………………………………………. 32
2.6 Penelitian Terdahulu….……………………………………………… 34
BAB III METEDOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian…………………………………………………… 38
3.1.1 Jenis Penelitian….……………………………………………… 38
3.1.2 Paradigma Penelitian..…………………………………………. 39
3.2 Sumber Data...………………………………………………………. 40
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian……………………………………… 41
3.3.1 Populasi………………………………………………………… 41
3.3.2 Sampel…………………………………………………………. 41
3.4 Operasional Variabel..………………………………………………. 43
3.5 Teknik Pengumpulan Data…………………………….……………. 45
3.6 Teknik Pengolahan Data…………...………………….……………. 47
3.7 Teknik Validitas dan Reabilitas…………………………………….. 48
3.7.1 Uji Validitas………………………………………………….... 48
3.7.2 Uji Reliablitias…….….……………………………….……….. 49
vii
3.8 Analisis Data……………………………….……………………….. 46
3.8.1 Analisis Deskriptif Data……………………………………….. 50
3.8.2 Uji Normalitas Data……….………………………….……….. 51
3.8.3 Uji Koefisien Korelasi…………………………………………. 52
3.8.4 Regresi Linier Sederhana………………………………………. 53
3.8.5 Regresi Linier Berganda………………………………………. 53
3.8.6 Uji Hipotesis…………………………………………………… 54
1. Uji T………………………………………………………….. 54
2. Uji F………………………………………………………….. 55
3. Koefisien Determinasi……………………………………….. 56
3.9 Waktu dan Lokasi Penelitian………………………………………... 56
3.9.1 Waktu Penelitian……………………………………………….. 56
3.9.2 Lokasi Penelitian……………………………………………….. 56
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1 Profil PT. Smartfren Telecom, Tbk………………………………….. 57
4.1.1 Profil Galeri Smartfren cabang Serang…………………………. 62
4.2 Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas…………………………… 63
4.3 Deskripsi Hasil Penelitian……………………………………………. 67
4.3.1 Identitas Responden…………………………………………….. 67
4.3.2 Variabel Bauran Pemasaran 4p (Product, Price, People,
Promotion)……………………………………………………… 72
4.3.3 Variabel Keputusan Menggunakan……………………………... 100
viii
4.4 Analisis Data……………………………………………………….. 128
4.4.1 Analisis Deskriptif Data………………………………………. 128
4.4.2 Normalitas Data……………………………………………….. 141
4.4.3 Koefisien Korelasi………………………………………........... 142
4.4.4 Regresi Linier Sederhana……………………………………… 148
4.4.5 Regresi Linier Berganda………………………………………. 149
4.5 Pengujian Hipotesis Penelitian……………………………………… 152
4.6 Pembahasan…………………………………………………………. 159
4.6.1 Pengaruh product terhadap keputusan konsumen
menggunakan kartu Smartfren di Galeri Smartfren
cabang Serang………………………………………………….. 159
4.6.2 Pengaruh price terhadap keputusan konsumen
menggunakan kartu Smartfren di Galeri Smartfren
cabang Serang …………………………………………………. 161
4.6.3 Pengaruh people terhadap keputusan konsumen
menggunakan kartu Smartfren di Galeri Smartfren
cabang Serang ………………………………………………….. 161
4.6.4 Pengaruh promotion terhadap keputusan konsumen
menggunakan kartu Smartfren di Galeri Smartfren
cabang Serang …………………………………………………. 162
4.6.4 Pengaruh product, price, people, promotion terhadap
keputusan konsumen menggunakan kartu Smartfren
di Galeri Smartfren cabang Serang..…………………………… 164
ix
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan…………………………………………………………... 165
5.2 Saran…………………………………………………………………. 167
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
x
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu…………………………………. 34
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel penelitian…………………. 44
Tabel 3.2 Tingkat Reliabilitas Berdasarkan nilai Alpha………... 50
Tabel 3.3 Kriteria Deskriptif Berdasarkan Posisi Kuartil………. 51
Tabel 3.4 Kriteria Interpretasi Koefisien Korelasi…………….... 52
Tabel 3.5 Jadwal Penelitian…………………………………….. 56
Tabel 4.1 Reability Statistics…………………………………… 64
Tabel 4.2 Item Total Statistics Var X…………………………… 64
Tabel 4.3 Item Total Statistics Var Y…………………………… 65
Tabel 4.4 Usia Responden……………………………………… 67
Tabel 4.5 Jenis Kelamin…………………………………………. 69
Tabel 4.6 Tingkat Pendidikan…………………………………… 70
Tabel 4.7 Profesi………………………………………………… 71
Tabel 4.8 Sinyal Smartfren Stabil……………………………….. 73
Tabel 4.9 Kecepatan Akses Data Kartu Smartfren……………… 74
Tabel 4.10 Varian Layanan Paket Data…………………………… 76
Tabel 4.11 Kartu Smartfren Jenis Prabayar……………………….. 77
Tabel 4.12 Kartu Smartfren Jenis Pascabayar…………………….. 79
Tabel 4.13 Kebutuhan Internet Cepat…………………………….. 80
Tabel 4.14 Kebutuhan Sinyal Stabil………………………………. 81
Tabel 4.15 Kemudahan Kartu Smartfren…………………………. 82
xi
Tabel 4.16 Harga Relatif Terjangkau……………………………. 84
Tabel 4.17 Harga Bersaing………………………………………. 85
Tabel 4.18 Perbandingan Harga dan Layanan Kartu Smartfren 86
Tabel 4.19 Kartu Berkualitas dengan Harga Terjangkau………… 88
Tabel 4.20 Pelayanan Ramah CS Galeri Smartfren Serang……… 90
Tabel 4.21 CS Galeri Smartfren Serang Menjawab
Kebutuhan Pelanggan………………………………… 91
Tabel 4.22 CS Galeri Smartfren Serang Menjawab
Keluhan Pelanggan……………………………………. 92
Tabel 4.23 Pelayanan Memuaskan CS Galeri Smartfren Serang…. 94
Tabel 4.24 Tagline Iklan Smartfren “I Hate Slow”……………….. 95
Tabel 4.25 Bonus Paket Layanan Data pada Kartu Smartfren……. 97
Tabel 4.26 Kartu Smartfren Dijual di Kios Pulsa………………….. 98
Tabel 4.27 Kartu Smartfren Dijual di Galeri Resmi Smartfren……. 99
Tabel 4.28 Kebutuhan Kartu Internet Kuota Besar……………….. 101
Tabel 4.29 Kebutuhan Kartu Internet Kecepatan Tinggi………….. 102
Tabel 4.30 Kebutuhan Kartu Internet Harga Terjangkau………….. 104
Tabel 4.31 Kebutuhan Kartu Internet untuk Pekerjaan……………. 105
Tabel 4.32 Kebutuhan Kartu Internet untuk Pendidikan………….. 106
Tabel 4.33 Internet sebagai Gaya Hidup…………………………… 108
Tabel 4.34 Informasi Kartu Smartfren dari keluarga………………. 109
Tabel 4.35 Informasi Kartu Smartfren dari teman………………… 110
Tabel 4.36 Informasi Kartu Smartfren dari internet..……………… 112
xii
Tabel 4.37 Informasi Kartu Smartfren dari iklan tv……………… 113
Tabel 4.38 Manfaat Fitur…………………………………………. 115
Tabel 4.39 Bonus dan Benefit……………………………………. 116
Tabel 4.40 Informasi di website Smartfren……………………….. 118
Tabel 4.41 Informasi benefit di Staterpack kartu Smartfren……… 119
Tabel 4.42 Perasaan Senang Konsumen menggunakan kartu
Smartfren……………………………………………… 120
Tabel 4.43 Kepuasan menggunakan Kartu Smartfren…………….. 122
Tabel 4.44 Kecewa menggunakan kartu Smartfren……………….. 123
Tabel 4.45 Berbagi Informasi dalam penggunaan kartu Smartfren 124
Tabel 4.46 Kesetiaan menggunakan kartu Smartfren……………… 125
Tabel 4.47 Berhenti menggunakan kartu Smartfren……………….. 127
Tabel 4.48 Nilai skor pertanyaan variabel X……………………….. 128
Tabel 4.49 Nilai skor pertanyaan variabel Y……………………….. 134
Tabel 4.50 Kriteria Deskriptif Berdasarkan Posisi Kuartil…………. 140
Tabel 4.51 Hasil Uji Normalitas Data……………………………… 141
Tabel 4.52 Distribusi Skor Variabel X dan Y……………………… 142
Tabel 4.53 Kategori Koefisien Korelasi……………………………. 147
Tabel 4.54 Coefficientsa Hasil Uji Statistik T Variabel Bauran
Pemasaran………………………………………………. 148
Tabel 4.55 Coefficientsa Hasil Uji Statistik T Variabel Product,
Price, People dan Promotion…………………………… 149
Tabel 4.56 Coefficientsa Hasil Uji Statistik T Variabel Product…… 153
xiii
Tabel 4.56 Coefficientsa Hasil Uji Statistik T Variabel Price……… 154
Tabel 4.56 Coefficientsa Hasil Uji Statistik T Variabel People……. 155
Tabel 4.56 Coefficientsa Hasil Uji Statistik T Variabel Promotion 156
Tabel 4.60 Hasil Uji Statistik F…………………………………… 157
xiv
DAFTAR GRAFIK
Grafik 1.1 Data Pelanggan kartu Smartfren tahun 2011-2013…….. 3
Grafik 1.2 Data Pelanggan Kartu Smartfren Tahun 2013-2014
di Galeri Smartfren Cabang Serang……………………. 7
Grafik 4.1 Usia Responden……………………………………… 68
Grafik 4.2 Jenis Kelamin…………………………………………. 69
Grafik 4.3 Tingkat Pendidikan…………………………………… 70
Grafik 4.4 Profesi………………………………………………… 71
Grafik 4.5 Sinyal Smartfren Stabil……………………………….. 73
Grafik 4.6 Kecepatan Akses Data Kartu Smartfren……………… 75
Grafik 4.7 Varian Layanan Paket Data…………………………… 76
Grafik 4.8 Kartu Smartfren Jenis Prabayar……………………….. 78
Grafik 4.9 Kartu Smartfren Jenis Pascabayar…………………….. 79
Grafik 4.10 Kebutuhan Internet Cepat…………………………….. 80
Grafik 4.11 Kebutuhan Sinyal Stabil………………………………. 82
Grafik 4.12 Kemudahan Kartu Smartfren…………………………. 83
Grafik 4.13 Harga Relatif Terjangkau……………………………. 84
Grafik 4.14 Harga Bersaing………………………………………. 85
Grafik 4.15 Perbandingan Harga dan Layanan Kartu Smartfren 87
Grafik 4.16 Kartu Berkualitas dengan Harga Terjangkau………… 88
Grafik 4.17 Pelayanan Ramah CS Galeri Smartfren Serang……… 90
xv
Grafik 4.18 CS Galeri Smartfren Serang Menjawab
Kebutuhan Pelanggan………………………………… 92
Grafik 4.19 CS Galeri Smartfren Serang Menjawab
Keluhan Pelanggan……………………………………. 93
Grafik 4.20 Pelayanan Memuaskan CS Galeri Smartfren Serang…. 94
Grafik 4.21 Tagline Iklan Smartfren “I Hate Slow”……………….. 95
Grafik 4.22 Bonus Paket Layanan Data pada Kartu Smartfren……. 97
Grafik 4.23 Kartu Smartfren Dijual di Kios Pulsa………………….. 98
Grafik 4.24 Kartu Smartfren Dijual di Galeri Resmi Smartfren……. 100
Grafik 4.25 Kebutuhan Kartu Internet Kuota Besar……………….. 101
Grafik 4.26 Kebutuhan Kartu Internet Kecepatan Tinggi………….. 103
Grafik 4.27 Kebutuhan Kartu Internet Harga Terjangkau………….. 104
Grafik 4.28 Kebutuhan Kartu Internet untuk Pekerjaan……………. 105
Grafik 4.29 Kebutuhan Kartu Internet untuk Pendidikan………….. 107
Grafik 4.30 Internet sebagai Gaya Hidup…………………………… 108
Grafik 4.31 Informasi Kartu Smartfren dari keluarga………………. 109
Grafik 4.32 Informasi Kartu Smartfren dari teman………………… 110
Grafik 4.33 Informasi Kartu Smartfren dari internet..……………… 112
Grafik 4.34 Informasi Kartu Smartfren dari iklan tv……………… 113
Grafik 4.35 Manfaat Fitur…………………………………………. 115
Grafik 4.36 Bonus dan Benefit……………………………………. 116
Grafik 4.37 Informasi di website Smartfren……………………….. 118
Grafik 4.38 Informasi benefit di Staterpack kartu Smartfren……… 119
xvi
Grafik 4.39 Perasaan Senang Konsumen menggunakan kartu
Smartfren……………………………………………… 121
Grafik 4.40 Kepuasan menggunakan Kartu Smartfren…………….. 122
Grafik 4.41 Kecewa menggunakan kartu Smartfren……………….. 123
Grafik 4.42 Berbagi Informasi dalam penggunaan kartu Smartfren 124
Grafik 4.43 Kesetiaan menggunakan kartu Smartfren……………… 125
Grafik 4.44 Berhenti menggunakan kartu Smartfren……………….. 127
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Jenis Perilaku Keputusan Pembelian……………….. … 19
Gambar 2.2 Tahap Proses Penggunaan…………………………….. 20
Gambar 2.3 4P Dalam Bauran Pemasaran………………………….. 23
Gambar 2.4 Kerangka Pemikiran…………………………………… 30
Gambar 2.5 Skema Penelitian………………………………………. 32
Gambar 4.1 Peta Jangkauan Jaringan Smartfren…………………… 58
Gambar 4.2 Struktur Organisasi Karyawan Galeri Smartfren
cabang Serang…………………………………………. 62
Gambar 4.3 Distribusi Skor Butir Pertanyaan Variabel Bauran
Pemasaran 4p………………………………………….. 133
Gambar 4.4 Distribusi Skor Butir Pertanyaan
Variabel Keputusan Menggunakan……………………. 138
Gambar 4.5 Kategori total skor variabel X dan Y……………………. 140
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dewasa ini perkembangan teknologi komunikasi terjadi begitu pesat.
Teknologi komunikasi begitu fenomenal karena menawarkan kecepatan
bertukar informasi dan kemampuan menjangkau ujung dunia sekalipun. Di
Indonesia, pesatnya perkembangan tersebut dapat dilihat dari semakin
banyaknya perusahaan seluler baik itu dalam negeri maupun luar negeri yang
bersaing meramaikan pasar telekomunikasi Indonesia. Setidaknya terdapat
dua jenis perusahaan operator seluler yang dikenal masyarakat yaitu operator
CDMA (Code Division Multiple Access) dan GSM (Global System for
Mobile).
Pertumbuhan pengguna telepon seluler di Indonesia cukup pesat, hal ini
ditandai dengan tingkat penetrasi seluler yang semakin besar. Dengan
populasi 230 juta penduduk, teledensitas di Indonesia untuk telepon seluler
sekitar 91,7%, sementara negara ASEAN lain misalnya Singapura mencapai
100%. Menurut data Dirjen Postel, dalam periode 2006-2010 pertumbuhan
rata-rata per tahun pengguna seluler di Indonesia adalah 31,9% per tahun.
Hingga akhir 2010 jumlah pelanggan selular mencapai 211 juta, dimana
operator GSM mendominasi 95% pasar selular dan sisanya merupakan pasar
CDMA 5%. Sedangkan skema pembayaran selular didominasi pra-bayar
(94%) dan sisanya 6% pasca-bayar.
2
Persaingan yang terjadi antara kedua operator GSM dan CDMA telah
memasuki babak baru. Operator CDMA dengan layanan Fixed Wireless
Access (FWA) miliknya tidak lagi mampu menyamai kedudukan dengan
layanan jaringan yang dimiliki GSM yang beroperasi dual band dengan
menempati frekuensi 900 Mhz dan 1800 Mhz yang dapat melayani teknologi
3G. Terlebih saat ini beberapa perusahaan operator GSM di Indonesia telah
bersiap untuk beralih ke teknologi jaringan 4G Lite yang tentunya sangat jauh
meninggalkan teknologi jaringan yang dimiliki oleh CDMA.
Disamping kelemahan operator CDMA dalam menyediakan jaringan
untuk pelanggannya, kemunduran perusahaan operator CDMA juga
dipengaruhi oleh faktor regulasi dari pemerintah. Sebagaimana ditekankan
oleh Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) yang menginginkan
hanya ada satu operator CDMA saja di Indonesia.1 Hal ini membuat nasib
operator CDMA menjadi tersudut. Beberapa operator seperti Flexi, Starone,
dan Hepi telah beralih meninggalkan jaringan CDMA-nya dan melebur ke
layanan GSM.
Namun ditengah kelemahan jaringan CDMA dan regulasi dari
pemerintah, Smartfren sebagai salah satu perusahaan yang menyediakan
layanan CDMA masih tetap bertahan dan konsisten hingga saat ini. Sebagai
operator penyedia jasa telekomunikasi berbasis CDMA, Smartfren memiliki
kondisi layanan yang relatif lebih baik. Pertumbuhan pelanggannya yang kian
meningkat dari waktu ke waktu membuat Smartfren mampu berdiri ditengah
1 Melemahnya operator CMDA di Indonesia, diakses dari
http://techno.okezone.com/read/2014/01/02/54/920701/ tanggal 12 Mei 2014 jam 10.57 WIB.
3
persaingan jaringan teknologi yang sangat tajam. Hal ini banyak dipengaruhi
oleh strategi pemasaran smartphone milik Smartfren yang tembus di pasar
smartphone saat ini.
Berdasarkan data yang diperoleh, jumlah pelanggan Smartfren pada
tahun 2011 sampai dengan 2013 adalah sebanyak 12,5 juta di seluruh
Indonesia yang mana 4,1 juta diantaranya merupakan pelanggan data.2 Hal ini
dapat dilihat dari grafik data pelanggan kartu Smartfren pada Grafik 1.1
berikut :
Grafik 1.1
Data Pelanggan kartu Smartfren tahun 2011-2013
Sumber : Database Galeri Smartfren Cabang Serang
Dari grafik di atas, dapat dilihat terjadi peningkatan pelanggan
Smartfren pada setiap tahunnya. Jumlah pelanggan Smartfren pada tahun
2011 hanya ada 7,6 juta kemudian meningkat menjadi 11 juta pada tahun
2012. Selanjutnya jumlah tersebut meningkat kembali menjadi 11,3 juta pada
2 Kondisi layanan operator CDMA, diakses dari http://www.merdeka.com/ tanggal 7 April 2014
jam 19.25 WIB
0
2
4
6
8
10
12
2011 2012 2013
Jumlah Pelanggan Data Smartfren
(dalam satuan jutaan)
Jumlah Pelanggan DataSmartfren (dalamsatuan jutaan)
4
tahun 2013. Peningkatan jumlah pelanggan ini dipengaruhi dari aksi bersih-
bersih jaringan yang dilakukan oleh pihak Smartfren yaitu dengan menghapus
nomor pelanggan yang tidak aktif. Dampak aksi bersih-bersih ini pun mulai
terasa dari peningkatan jumlah revenue. Dari sebelumnya hanya Rp.954
miliar di tahun 2011 meningkat sebesar 73% menjadi Rp.1,694 triliun di
tahun 2012, dan meningkat lagi sebesar 50% menjadi 2,4 triliun di tahun
2013.3
Selain Smartfren, operator CDMA lainnya yang masih bertahan hingga
saat ini adalah Esia milik PT. Bakrie Telecom Tbk. Sebagai pesaing
Smartfren, Esia yang menawarkan keunggulan berupa tarif hemat nelepon
Rp. 1/detik ini masih memiliki pelanggan setia sebanyak 12,57 juta orang di
akhir tahun 2014. Fitur seperti call forwarding, call waiting, SMS, Internet,
dan Esia gogo serta layanan Value Added Service (VAS) masih memanjakan
pelanggan setianya.
Dalam perjalanan bisnisnya, PT.Smartfren Telecom, Tbk mendapatkan
beberapa penghargaan bergengsi bagi para pelaku bisnis telekomunikasi di
Indonesia. Sebagai perusahaan penyedia layanan telekomunikasi berbasis
teknologi CDMA, Smartfren berhasil menjadi operator yang terbaik di
teknologi tersebut. Hal ini ditandai dengan penghargaan yang didapat
Smartfren dalam ajang Indonesia Cellular Award (ICA) 2013 sebagai The
Best CDMA Operator dan The Best CDMA Phone untuk Smartfren
3 Strategi Smartfren dalam mempertahankan pelanggan, diakses dari
http://www.hentakan.com/2014/03/05/masih-buntung-begini-cara-smartfren-supaya-untung
tanggal 10 Juni 2014 jam 16.36 WIB.
5
Andromax U. Ajang penghargaan tersebut adalah bagian dari acara Indonesia
Cellular Show 2013 yang diselenggarakan oleh Asosiasi Telekomunikasi
Seluruh Indonesia (ATSI) bekerja sama dengan Dyandra Promosindo.4
Peranan pemasaran mulai disadari oleh perusahaan-perusahaan bahwa
hal ini sangat berpengaruh terhadap kelangsungan hidup perusahaan mereka.
Pemasaran pada dasarnya adalah membangun sebuah merek (brand) di benak
konsumen. Jika perusahaan mampu membangun merek yang kuat, maka
perusahaan akan memiliki program pemasaran yang tangguh pula. Jika tidak
mampu, maka upaya apapun yang dilakukannya seperti pengiklanan, promosi
penjualan (kehumasan) semuanya itu tidak akan mampu mencapai tujuan
program pemasaran perusahaan. Begitu banyak produsen berkompetisi
memperebutkan segmen pasar yang sama sehingga dibutuhkan diferensiasi
terhadap brand.
Adanya operator CDMA yang masih bertahan hingga saat ini
dikarenakan terbantu oleh layanan data. Hal tersebut diakui oleh Deputy
Chief Executive Officer Smartfren, Djoko Tata Ibrahim, yang mengatakan
menjual ponsel pintar barunya dengan menawarkan paket data.5
Seperti kita ketahui, kebutuhan akan teknologi komunikasi khususnya
layanan data internet saat ini tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan
masyarakat. Layanan data internet menjadi kewajiban bagi masyarakat saat
ini untuk memenuhi kebutuhan akses internet. Namun akses internet yang
4 Penghargaan bergengsi bagi Smartfren, diakses dari http://swa.co.id/business-
strategy/management/smartfren-raih-penghargaan-ica-2013 tanggal 7 April 2014 jam 20.02 WIB. 5 Strategi bertahan Smartfren,diakes dari http://techno.okezone.com/read/2014/01/02/54/920701/
tanggal 12 Mei 2014 jam 10.57 WIB.
6
diperlukan masyarakat dihadapkan akan banyaknya berbagai pilihan layanan
data internet yang ditawarkan oleh para operator jaringan selular. Maka untuk
menjawab persaingan tersebut, Smartfren pun semakin gencar dalam
menyediakan berbagai layanan data yang menarik dan menyesuaikan akan
kebutuhan masyarakat guna meningkatkan jumlah pelanggan baru meskipun
banyaknya para kompetitor di bidang ini.
Strategi pemasaran digunakan perusahaan untuk mempertahankan
konsumen yang mengarah pada keputusan pembelian konsumen. Dengan
strategi pemasaran diharapkan dapat meningkatkan minat beli konsumen
sehingga mempengaruhi keputusan pembelian. Sedangkan untuk menarik
minat konsumen agar membeli, perusahaan dapat memberikan harga, kualitas
dan fitur yang menarik kepada konsumen yang dipromosikan melalui
berbagai media pemasaran. Hal ini dilakukan agar konsumen merasa yakin
akan manfaat dari produk sehingga konsumen tertarik untuk menggunakan
produk tersebut.
Smartfren memasarkan kartu perdananya mulai dari harga Rp.5.000,-.
Kartu Smartfren yang dibandrol dengan harga terjangkau ini telah dilengkapi
dengan berbagai bonus menarik seperti gratis internet 100MB, gratis chatting
dan sosial media, serta gratis telepon dan sms yang berlaku dengan ketentuan
tertentu). Disamping kartu, Smartfren juga menyediakan voucher isi ulang
pulsa dari nominal Rp.5.000,- sampai lebih dari Rp.50.000,- yang dapat
dengan mudah didapatkan konsumennya di counter pulsa atau galeri resmi
Smartfren. Untuk layanan data internetnya, Smartfren juga menyediakan
7
paket-paket yang menyesuaikan dengan kebutuhan konsumen mulai dengan
sistem paket kuota maupun kuota unlimited yang bisa dinikmati dalam
periode harian dan bulanan.
Perkembangan layanan data yang semakin pesat juga telah menjamur di
kota Serang. Kemajuan teknologi khususnya di bidang seluler dengan jenis
gadget, banyak mempengaruhi pola konsumsi masyarakat kota Serang akan
produk yang dapat memenuhi kebutuhan data mereka. Salah satu produk
tersebut adalah kartu Smartfren yang menyediakan berbagai paket layanan
data dengan harga terjangkau dan kualitas baik. Berdasarkan hal ini, grafik
1.2 dibawah akan menggambarkan kondisi pelanggan kartu Smartfren di
Galeri Smartfren Cabang Serang :
Grafik 1.2
Data Pelanggan Kartu Smartfren Tahun 2013-2014
di Galeri Smartfren Cabang Serang
Sumber : Database pelanggan Galeri Smartfren Cabang Serang
43000
45000
47000
49000
51000
53000
55000
2013 2014
2013
201447.450
54.750
8
Berdasarkan grafik di atas, jumlah pelanggan Smartfren di Galeri
cabang Serang pada tahun 2013 hanya memiliki 47.450 pelanggan yang
kemudian meningkat menjadi 54.750 pelanggan pada tahun 2014.
Peningkatan sekitar 15% tersebut dikarenakan banyaknya produk-produk
smartphone terbaru dari Smartfren, serta promo-promo menarik yang
mengincar berbagai target pasar di daerah kota Serang.6
Keputusan akan penggunaan sebuah produk dipengaruhi oleh beberapa
faktor diantaranya faktor budaya, sosial, dan pribadi. Kondisi geografis dan
wilayah sedikit banyaknya mempengaruhi kebudayaan serta perilaku
manusia, termasuk perilaku mereka dalam mengkonsumsi sesuatu. Pemilihan
Galeri Smartfren cabang Serang yang berlokasi di Ruko Bhayangkara
dikarenakan Galeri ini merupakan galeri resmi pertama yang berdiri di kota
Serang. Kota Serang sendiri adalah kota paling dekat dengan daerah
sekitarnya seperti Cilegon, Pandeglang, Lebak dan kabupaten Serang,
sehingga minim persaingan antara galeri Smartfren dengan galeri Smartfren
lain atau provider jaringan selular berbasis CDMA lainnya di kota Serang.
Maka berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan
sebelumnya, penulis tertarik untuk meneliti pengaruh pemasaran yang
dilakukan oleh pihak Smartfren di Galeri cabang Serang terhadap keputusan
konsumen dalam penggunaan kartu Smartfren dengan fokus pada sejauhmana
product, price, PR dan promotion yang dilakukan pihak Smartfren ditengah
ketatnya persaingan seluler di Indonesia.
6 Data skunder diolah 2014, sumber : database pelanggan Galeri Smartfren Cabang Serang
9
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka masalah pokok
penelitian dirumuskan sebagai berikut : “Bagaimana Pengaruh Bauran
Pemasaran Empat P (Product, Price, People, Promotion) Terhadap
Keputusan Konsumen Menggunakan Kartu Smartfren di Galeri Smartfren
Cabang Serang?”
1.3 Identifikasi Masalah
Adapun identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Seberapa besar pengaruh product terhadap keputusan konsumen
menggunakan kartu Smartfren di Galeri Smartfren Cabang Serang?
2. Seberapa besar pengaruh Price terhadap keputusan konsumen
menggunakan kartu Smartfren di Galeri Smartfren Cabang Serang?
3. Seberapa besar pengaruh People terhadap keputusan konsumen
menggunakan kartu Smartfren di Galeri Smartfren Cabang Serang?
4. Seberapa besar pengaruh Promotion terhadap keputusan konsumen
menggunakan kartu Smartfren di Galeri Smartfren Cabang Serang?
5. Seberapa besar pengaruh Product, Price, People dan Promotion terhadap
keputusan konsumen menggunakan kartu Smartfren di Galeri Smartfren
Cabang Serang?
10
1.4 Tujuan Penelitian
1. Mengetahui pengaruh product terhadap keputusan konsumen
menggunakan kartu Smartfren di Galeri Smartfren Cabang Serang
2. Mengetahui pengaruh Price terhadap keputusan konsumen menggunakan
kartu Smartfren di Galeri Smartfren Cabang Serang
3. Mengetahui pengaruh People terhadap keputusan konsumen menggunakan
kartu Smartfren di Galeri Smartfren Cabang Serang
4. Mengetahui pengaruh Promotion terhadap keputusan konsumen
menggunakan kartu Smartfren di Galeri Smartfren Cabang Serang
5. Mengetahui pengaruh Product, Price, People dan Promotion terhadap
keputusan konsumen menggunakan kartu Smartfren di Galeri Smartfren
Cabang Serang
1.5 Kegunaan Penelitian
1.5.1 Akademis
Secara akademis penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan
ilmu pengetahuan terutama dalam bidang ilmu komunikasi khususnya
pada kajian komunikasi pemasaran.
1.5.2 Praktis
Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan
bagi perusahaan dalam rangka melakukan pemasaran produknya dan
menjadi wawasan bagi masyarakat pada umumnya serta referensi bagi
penelitian selanjutnya.
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Terjadinya komunikasi adalah sebagai konsekuensi dari hubungan sosial
(social relations). Dalam kehidupan, manusia tidak bisa lepas dari kegiatan
komunikasi. Tanpa melakukan komunikasi, manusia akan kesulitan untuk bisa
melangsungkan kegiatannya. Komunikasi merupakan kegiatan penyampaian
pesan dari seseorang (komunikator) kepada orang lain (komunikan) baik secara
lisan (verbal) maupun tulisan (non-verbal) sehingga menimbulkan efek yang
diharapkan.
Pada bab ini, penulis akan menguraikan konsep maupun kajian teoritis yang
berhubungan dengan permasalahan penelitian yang diangkat. Adapun konsep dan
kajian teoritis tersebut penulis uraikan sebagai berikut :
2.1 Komunikasi Pemasaran
Istilah “komunikasi” berasal dari perkataan bahasa Inggris
“communicate” yang bersumber dari kata Latin “communicato” yang berarti
pemberitaan atau pertukaran pikiran. Makna hakiki dari “communicato” ini
adalah “communis” yang berarti “sama” jelasnya “kesamaan arti”.7
Komunikasi diartikan sebagai proses penyampaian suatu pesan oleh
seseorang kepada orang lain untuk memberi tahu atau untuk mengubah sikap,
pendapat, atau perilaku, baik langsung secara lisan, maupun tak langsung
7 Onong Uchjana Effendy. 1992. Spektrum Komunikasi. Bandung : CV Mandar Maju. Hal. 4
12
melalui media.8 Sedangkan menurut Terence dalam bukunya berpendapat
bahwa “komunikasi adalah proses dimana pemikiran dan pemahaman
disampaikan antar individu, atau antar organisasi dengan individu”.9
Komunikasi adalah suatu proses menyortir, memilih dan mengirimkan
simbol-simbol demikian rupa, sehingga membantu pendengar
membangkitkan makna atau respon dari pikirannya yang serupa dengan yang
dimaksudkan oleh sang komunikator.10
Dari definisi-definisi tersebut dapat
disimpulkan tujuan dari komunikasi yakni memberi tahu atau mengubah
sikap (attitude), pendapat (opinion), atau perilaku (behavior).
Perkembangan usaha yang semakin kompleks telah menciptakan
persaingan di antara pemain. Mereka yang tidak cerdas membaca situasi akan
kalah dalam persaingan. Keberhasilan perusahaan dalam memasakan produk
yang dihasilkan tergantung dari cara penyampaian pesan secara efektif
kepada konsumen. Komunikasi memegang peranan yang sangat penting bagi
perkembangan usaha. Bertahan atau tidaknya perusahaan tergantung
bagaimana cara mereka menyampaikan pesan kepada konsumen. Melalui
pesan-pesan tersebut, berbagai informasi penting tersalurkan, termasuk upaya
persuasif untuk mengukuhkan posisi perusahaan di mata konsumen.
Komunikasi merupakan proses dimana seseorang (komunikator)
menyampaikan perangsang-perangsang (biasanya lambang-lambang dalam
8 Onong Uchjana Effendy. 2008. Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek. Bandung :Remaja
Rosdakarya. Hal.5 9 Terence A Shimp. 2003. Periklanan Promosi dan Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran.
Jakarta : Erlangga.Hal. 4 10
Raymond S. Ross. 1983. Speech Communication: Fundamental and Practice. Englewood Cliffs.
New Jersey: Prentice Hall. Hal. 8
13
bentuk kata-kata untuk mengubah tingkah laku orang-orang lain).11
Definisi
ini memberikan tekanan pada upaya memberikan pengaruh di samping
memberikan informasi.
Agar tujuan komunikasi dapat tercapai dengan baik, selain diperlukan
pesan kreatif, perlu juga dipelajari siapa-siapa yang menjadi sasaran
komunikasi. Dalam konsep pemasaran, yang dimaksud dengan sasaran
komunikasi adalah calon konsumen dan mereka yang telah menjadi
konsumen ataupun pelanggan. Perhatian terhadap kedua kelompok konsumen
tersebut harus dilakukan secara seimbang.
Komunikasi pemasaran memegang peranan yang sangat penting dalam
mengenalkan keberadaan produk serta fungsi-fungsinya. Tanpa komunikasi,
konsumen maupun masyarakat secara keseluruhan tidak akan mengetahui
keberadaan produk di pasar. Komunikasi pemasaran adalah aktivitas
pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi dan atau
mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia
menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang
bersangkutan.12
Komunikasi pemasaran merupakan usaha untuk menyampaikan pesan
kepada publik terutama konsumen sasaran mengenai keberadaan produk di
pasar.13
Penentuan siapa saja yang menjadi sasaran komunikasi akan sangat
11
Anwar Arifin. 2002. Ilmu Komunikasi Sebuah Pengantar Ringkas. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada. Hal. 26 12
Fandy Tjiptono. 2002. Strategi Pemasaran edisi II, Yogyakarta : Andi Offset.Hal. 219 13
Sutisna. 2001. Perilaku konsumen dan komunikasi pemasaran, Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya. Hal. 267
14
menentukan keberhasilan komunikasi. Dengan penentuan sasaran yang tepat,
proses komunikasi akan berjalan efektif dan efisien.
Ketika perusahaan mengkomunikasikan pesan yang unik dan positif
melalui iklan, penjualan perorangan, promosi penjualan, dan cara cara lain,
mereka dapat membedakan merk mereka secara efektif melalui penawaran
yang kompetitif dan melindungi diri dari kompetisi harga. Koordinasi dari
kegiatan tersebut dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas suatu
organisasi yang dikenal sebagai integrated marketing communication (IMC).
Menurut Shimp :
“Komunikasi pemasaran dapat dipahami dengan menguraikan
dua unsur pokoknya yaitu komunikasi dan pemasaran.
Komunikasi adalah proses dimana pemikiran dan pemahaman
disampaikan antar individu atau antar organisasi dengan
individu. Pemasaran adalah sekumpulan kegiatan dimana
perusahaan dan organisasi lainnya mentransfer nilai-nilai
(pertukaran) antara mereka dengan pelanggannya. Komunikasi
pemasaran merepresentasikan gabungan semua unsur dalam
bauran pemasaran merk yang memfasilitasi terjadinya
pertukaran dengan menciptakan suatu arti yang disebarluaskan
kepada pelanggan atau kliennya”.14
Komunikasi pemasaran adalah sarana yang digunakan perusahaan
dalam upaya untuk menginformasikan, membujuk dan mengingatkan
konsumen langsung atau tidak langsung tentang produk dan merk yang
mereka jual.15
14
Op Cit. Terence A Shimp.. 15
Philip Kotler dan Kevin Lane Keller. 2007. Manajemen pemasaran, Edisi 12, Jilid 2, Jakarta:
PT Indeks. Hal. 204
15
Dari beberapa pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
komunikasi pemasaran adalah usaha menyampaikan pesan kepada khalayak
terutama konsumen dengan tujuan untuk memperkenalkan dan
mempersuasifkan mengenai suatu produk atau merk.
Kegiatan komunikasi pemasaran terdiri atas 6 (enam) cara komunikasi
utama yaitu iklan, promosi penjualan, acara khusus dan pengalaman,
hubungan masyarakat dan pemberitaan, pemasaran langsung, penjualan
pribadi.16
Shimp menyatakan :
“Seluruh usaha komunikasi pemasaran diarahkan kepada
pencapaian sautu arahan kepada pencapaian satu atau lebih
tujuan-tujuan yaitu membangkitkan keinginan akan suatu
kategori produk, menciptakan kesadaran akan merk,
mendorong sikap positif terhadap produk dalam
mempengaruhi niat (intentions), memfasilitasi pembelian”.17
Fungsi promosi suatu perusahaan selama beberapa dekade terakhir ini
umumnya didominasi oleh iklan media massa. Perusahaan bergantung pada
biro iklan dalam memberikan bimbingan dan saran kepada manajemen
mengenai hampir segala hal yang terkait dengan komunikasi pemasaran. Hal
ini sesuai dengan yang dinyatakan oleh Morrisan dalam bukunya bahwa
pengelola pemasaran hingga kini masih ada yang beranggapan bahwa
kegiatan promosi yang paling efektif adalah beriklan melalui media massa.18
16
Ibid. hal.204 17
Op.Cit. Terence A Shimp. Hal.160-162. 18
Morissan. 2010. Periklanan (Komunikasi Pemasaran Terpadu). Jakarta: Kencana Prenada
Media Group. Hal. 6
16
2.2 Pemasaran
Pemasaran (marketing) adalah kata yang sudah tidak asing lagi
didengar. Jika mendengar kata pemasaran, yang terbayang adalah kegiatan
perusahaan tentang suatu produk dan menjualnya ke konsumen dengan trik-
trik tertentu. Pada hakekatnya pemasaran merupakan suatu kegiatan yang
mengusahakan agar produk yang dipasarkan itu dapat diterima dan disenangi
oleh pasar.
Istilah “pemasaran” (marketing) berasal dari kata “pasar” (market) yang
berarti tempat bertemunya penjual dan pembeli. Dalam pengertian
pemasaran, pasar adalah orang-orang atau organisasi yang mempunyai
kebutuhan akan produk yang kita pasarkan dan mereka itu memiliki daya beli
yang cukup guna memenuhi kebutuhan mereka. Dalam pengertian ini maka
perusahaan dapat memperoleh petunjuk tentang bagaimana marketing
memasarkan produk.
Dalam dunia perdagangan pemasaran dilakukan oleh semua perusahaan
dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, untuk
berkembang dan mendapatkan laba. Berhasil atau tidaknya dalam pencapaian
tujuan bisnis tergantung pada keahlian dan kemampuan mereka di bidang
pemasaran, produksi dan keuangan untuk mengkombinasikan fungsi-fungsi
tersebut agar organisasi dapat berjalan lancar.
17
Kotler dan Amstrong memberikan definisi pemasaran sebagai berikut :
“Marketing is a sosial and managerial process by which
individuals and groups obtain what they and what they want
through creating and exchanging and value with other”.19
Menurut Basu Swastha, definisi Pemasaran adalah sistem keseluruhan
dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga,
mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan
pembeli yang ada maupun pembeli potensial.20
Pemasaran sebagai kegiatan manusia diarahkan untuk memenuhi dan
memuaskan kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran. Adapun
syarat yang diperlukan agar pertukaran dapat terjadi sebagai berikut :
1. Harus terdapat 2 (dua) pihak.
2. Masing-masing pihak harus memiliki sesuatu yang bernilai bagi pihak
lain.
3. Masing-masing pihak mampu berkomunikasi dan menyerah terimakan
barang.
4. Masing-masing pihak beban untuk menolak penawaran.
Pemasaran meliputi seluruh sistem yang berhubungan dengan kegiatan
untuk merencanakan dan menentukan harga, hingga mempromosikan dan
mendistribusikan barang atau jasa yang dapat memuaskan kebutuhan
pembeli, baik yang aktual maupun potensial.21
19
Op Cit. Philip Kotler & Keller Kevin Lane. 20
Basu Swastha dan Hani handoko. 2000. Manajemen Pemasaran, Analisis Perilaku Konsumen.
Yogyakarta: BPFE. Hal. 179 21
M.Fuad,dkk. 2000. Pengantar Bisnis. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. Hal.120
18
Pemasaran bisa dikaji dari sisi sosial maupun manajerial. Menurut
Kotler, marketing dari sisi sosial lebih mengarah pada peran yang dimainkan
oleh pemasaran di masyarakat, yaitu proses dimana individu dengan
kelompok mendapatkan apa yang mereka inginkan dengan menciptakan,
menawarkan, secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai
dengan pihak lain. Sementara dari sisi manajerial, pemasaran sering
digambarkan dengan seni menjual produk. Namun menjual bukan bagian
terpenting dari kegiatan marketing.22
2.3 Keputusan Konsumen
Keputusan konsumen (consumer decision) adalah tahap setelah adanya
niat atau keinginan, namun keputusan tersebut belum terealisasikan. Ketika
konsumen berkeinginan untuk membeli suatu merk, ia masih harus
melaksanakan keputusan dan melakukan pembelian yang sebenarnya”.23
Manusia dikendalikan sistem syaraf yang mempengaruhi perilaku atau
respon mereka terhadap sesuatu. Sebagai manusia, konsumen juga memiliki
perilaku-perilaku tertentu yang dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu :24
1. Faktor Budaya
Budaya adalah kumpulan nilai dasar, persepsi, keinginan, dan perilaku
yang dipelajari oleh anggota masyarakat dari keluarga dan institusi
penting lainnya. Budaya seseorang mempengaruhi perilaku mereka dalam
22
Op Cit. Philip Kotler dan Kevin Lane Keller. Hal.204 23
Op Cit. Morissan. Hal.111 24
Ibid.
19
mencari, menyelesaikan dan mengkonsumsi suatu produk secara
mendalam dan konsisten.
2. Faktor Sosial
Merupakan faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen yang terbentuk
dan berasal dari lingkungan sekitarnya. Aktivitas sosialisasi sehari-hari
dengan orang-orang disekeliling akan membentuk pola perilaku yang
khas pada seseorang di masyarakat. Yang termasuk faktor sosial
diantaranya adalah pengaruh kelompok, keluarga, dan peran status.
3. Faktor Pribadi
Merupakan faktor yang mempengaruhi perilaku seseorang yang berasal
dari dalam diri orang itu sendiri. Faktor pribadi yang mempengaruhi
perilaku konsumen diantaranya adalah usia dan tahap siklus hidup,
pekerjaan, situasi ekonomi, gaya hidup dan personalitas.
Adapun perilaku konsumen dalam hal pembelian dapat dikelompokkan
menjadi 4 (empat) tipe sebagaimana dijelaskan pada gambar 2.1 berikut :
Gambar 2.1
Jenis Perilaku Keputusan Pembelian25
25
Suharno. 2010. Marketing in Practice. Edisi pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu,. Hal.93
20
Selain perilaku konsumen dalam hal pembelian pada gambar 2.1 di atas,
ada juga modal tingkat dalam proses keputusan konsumen yang digambarkan
sebagai berikut :
Gambar 2.2
Tahap Proses Penggunaan26
Penjelasan :
1. Pengenalan masalah
Pemasar meneliti secara seksama apa yang dibutuhkan atau masalah yang
timbul, apa yang menyebabkan semua itu timbul dan mengapa sampai
seseorang itu membutuhkannya.
2. Pencarian informasi
Konsumen yang tergerak mungkin mencari dan mungkin pula tidak
mencari informasi tambahan. Jika dorongan konsumen yang kuat dan
26
Op Cit. Philip Kotler dan Kevin Lane Keller. Hal.184
Pengenalan masalah
Pencarian masalah
Pengenalan alternatif
Keputusan penggunaan
Perilaku pasca
penggunaan
21
produk yang memenuhi kebutuhan berada dalam jangkauannya, mungkin
konsumen akan langsung membeli dan menggunakannya.
Adapun sumber informasi konsumen terbagi dalam 4 (empat)
kelompok yaitu : 1) Sumber pribadi : keluarga, teman, tetangga, kenalan;
2) Sumber komersial : iklan, penjual, pengecer, pajangan di toko; 3)
Sumber publik : media massa, organisasi penentu pemberi peningkat; 4)
Sumber pengalaman : penanganan, pengkajian dan pemakaian produk.
3. Evaluasi alternatif
Terdapat lima konsep dasar bagi pemasar dalam perilaku alternatif yaitu:
sifat-sifat produk, pemasar hendaknya lebih memperhatikan pentingnya
ciri-ciri produk, kepercayaan konsumen, fungsi kemanfaatan dan
bagaimana prosedur penilaian.
4. Keputusan penggunaan
Konsumen yang telah melakukan pilihan terhadap berbagai alternatif
biasanya menggunakan produk yang paling disukai
5. Perilaku pasca penggunaan
Setelah melakukan penggunaan, konsumen akan mengalami suatu tingkat
kepuasan atau ketidakpuasaan konsumen terhadap suatu produk akan
berpengaruh begitu saja ketika produk beli dan digunakan, para pemasar
harus memantau kepuasan pasca produk ditangan konsumen.
22
2.4 Kerangka Penelitian
2.4.1 Teori Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
Dengan melihat kajian komunikasi pada permasalahan yang diteliti,
maka penulis menggunakan teori bauran pemasaran (marketing mix)
sebagai landasan dalam penelitian ini. Hal ini didasari dari kiat pemasaran
yang dilakukan oleh PT.Smartfren Tbk dalam memasarkan kartu
Smartfren.
Pada awalnya fungsi pemasaran yang diartikan sama dengan
penjualan dipandang sebagai salah satu fungsi penjualan yang setaraf
dengan fungsi-fungsi lain. Suatu perusahaan akan jatuh tanpa adanya
pelanggan. Perusahaan menempatkan pemasaran sebagai jantung
perusahaan dan fungsi yang lain sebagai pendukung. Pemasaran bukanlah
sebagai fungsi pokok perusahaan, tetapi berorientasi pada langganan dan
semua fungsi bekerja sama untuk meraih keuntungan dalam jangka
panjang bukan tujuan jangka pendek yang dicapai lewat usaha penjualan.
Bauran pemasaran adalah kelompok kiat pemasaran untuk mencapai
sasaran pemasarannya dalam pasar sasaran. McCarthy mengklasifikasikan
sarana bauran pemasaran yang disebut “4p” yaitu produk (product), harga
(price), tempat (place), dan promosi (promotion).27
Seiring perkembangan jaman dan tuntutan pasar yang senantiasa
mengalami perkembangan, konsep bauran pemasaran “4p” pun
berkembang menjadi menjadi integrated service management dengan
27
Ibid. Hal.24
23
menggunakan pendekatan “8p” product, place, promotion, price, process,
productivity and quality, people, dan physical evidence.28
Pada penelitian
ini, penulis hanya menggunakan bauran pemasaran “4p” yang terdiri dari
product, price, people dan promotion.
Berikut ini adalah gambar dari bauran pemasaran (marketing mix)
“4p” yang digunakan dalam penelitian ini :
Gambar 2.3 4P Dalam Bauran Pemasaran29
1. Produk (product)
Merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk
mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi yang
dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan.30
Secara konseptual
28
Lovelock dan Wright. 2002.Principles of Service Marketing and Management, Prentice Hall
Inc., Upper Saddle River, New Jersey. Hal.13-15 29
Simamora. 2003. Memenangkan pasar dengan Pemasaran yang Efektif dan Profitabel. Jakarta :
PT.Gramedia Pustaka Utama. Hal.33 30
Op Cit. Philip Kotler dan Kevin Lane Keller. Hal.11
24
produk adalah pemahaman subyektif dari produsen atas sesuatu yang
biasa ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi
melalui pemenuhan kebutuhan dan kegiatan konsumen sesuai dengan
kompetensi dan kapasitas organisasi serta daya beli pasar. Produk
dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar dalam
pengambilan keputusan.
Garvin mengemukakan beberapa indikator yang digunakan
untuk mengukur kualitas produk, diantaranya yaitu :31
a. Kinerja, adalah karateristik operasi pokok dari produk ini
(core product) yang dibeli.
b. Fitur, meliputi karateristik sekunder yang melengkapi fungsi
dasar produk.
c. Reliabilitas, adalah kemungkinan kecil mengalami
kerusakan atau gagal produk.
d. Kesesuaian dengan spesifikasi, adalah sejauhmana
karateristik desain dan operasi memenuhi standar yang telah
ditetapkan sebelumnya.
e. Daya tahan, adalah berapa lama produk tersebut dapat terus
digunakan.
f. Keindahan, adalah daya tarik produk terhadap panca indera.
Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa
produk bukan hanya berupa barang nyata tetapi bisa berupa jasa.
Produk dapat memberikan kepuasan yang berbeda sehingga
perusahaan dituntut untuk lebih kreatif dan berpandangan luas
terhadap produk yang dihasilkan.
31
D.A.Garvin. 1994. Managing Quality, New York: Free Press
25
2. Harga (price)
Harga merupakan sejumlah uang yang harus dibayarkan oleh
konsumen untuk mendapatkan suatu produk untuk dapat memenuhi
kebutuhan dan keinginan yang belum terpuaskan. Harga adalah
komponen yang berpengaruh langsung terhadap laba perusahaan.
Dalam menentukan suatu kebijakan harga dalam suatu
perusahaan, sebaiknya memperhatikan bauran harga yang terdiri dari
daftar harga, diskon, potongan harga khusus, syarat kredit dan periode
pembayaran.32
Menurut Angipora, selain penetapan harga, perusahaan
harus dapat memperhatikan nilai dan manfaat dari produk yang
dihasilkan guna memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen.33
3. Orang (people)
Orang (people) adalah semua pelaku yang memainkan sebagian
penyajian jasa dan karenanya mempengaruhi persepsi konsumen.34
Yang termasuk dalam unsur ini adalah personil perusahaan,
konsumen, dan konsumen lain dalam lingkungan perusahaan. People
adalah pelanggan dan karyawan yang terlibat dalam kegiatan
memproduksi produk dan layanan (service production).35
32
Op Cit. Philip Kotler dan Kevin Lane Keller. Hal.18 33
Angipora. 2002. Dasar-dasar Pemasaran. Jakarta : PT.Raja Grafindo Persada. 34
Yazid. 2001. Pemasaran Jasa : Konsep Dan Implementasi, edisi pertama. Yogyakarta :
Ekonisia Fakultas Ekonomi. 35
Op Cit. Lovelock dan Wright
26
Dalam hubungannya dengan pemasaran, people berfungsi
sebagai service provider yang akan sangat mempengaruhi kualitas jasa
yang diberikan. Keputusan people berarti sehubungan dengan seleksi,
training, motivasi, dan manajemen sumber daya manusia.36
Pentingnya people dalam pemasaran berkaitan erat dengan internal
marketing yaitu interaksi atau hubungan antara setiap karyawan dan
departemen dalam suatu perusahaan yang dalam hal ini dapat
diposisikan sebagai internal customer dan internal supplier.
Tujuan dari adanya hubungan tersebut adalah untuk mendorong
people dalam kinerja memberikan kepuasan kepada konsumen.
Menurut Lupiyado ada 4 (empat) kriteria peranan dan pengaruh dari
aspek people yang mempengaruhi konsumen, yaitu :37
1) Contactors, berinteraksi langsung dengan konsumen dalam
frekuensi yang cukup sering dan sangat mempengaruhi
keputusan konsumen untuk membeli.
2) Modifier, mereka tidak secara langsung mempengaruhi
konsumen tetapi cukup sering berhubungan dengan konsumen,
misalnya receptionist.
3) Influencers, mereka mempengaruhi konsumen dalam
keputusan untuk membeli tetapi tidak secara langsung
melakukan kontak dengan konsumen.
36
Rambat Lupiyado. 2001. Manajemen Pemasaran Jasa (Teori dan Praktik). Jakarta: PT Salemba
Emban Patria 37
Ibid.
27
4) Isolateds, mereka tidak secara langsung ikut serta dalam
marketing mix dan juga tidak sering bertemu dengan
konsumen. Misalnya, karyawan bagian administrasi penjualan,
SDM, dan data processing.
4. Promosi (promotion)
Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu
program pemasaran. Promosi adalah arus informasi atau persuasi satu
arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada
tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran.38
Betapapun berkualitasnya suatu produk, bila konsumen belum
pernah mendengarnya dan tidak yakin bahwa produk itu akan berguna
bagi mereka, maka mereka tidak akan pernah membelinya. Terdapat 5
(lima) jenis promosi yang biasa disebut sebagai bauran promosi yaitu
iklan (advertising), penjualan tatap muka (personal selling), promosi
penjualan (sales promotion), hubungan masyarakat dan publisitas
(publicity and public relations) serta pemasaran langsung (direct
marketing).39
a) Personal Selling, adalah komunikasi langsung (tatap muka)
antara penjual dan calon pelanggan untuk memperkenalkan
suatu produk kepada calon pelanggan dan membentuk
38
Op Cit. Basu Swastha. 39
Op Cit. Philip Kotler dan Kevin Lane Keller..Hal.709
28
pemahaman pelanggan terhadap produk sehingga mereka
kemudian akan mencoba dan membelinya.40
b) Periklanan (advertising), merupakan salah satu bentuk promosi
yang paling banyak digunakan perusahaan dalam
mempromosikan produknya.41
Iklan adalah bentuk komunikasi
tidak langsung, yang didasari pada informasi tentang
keunggulan atau keuntungan suatu produk, yang disusun
sedemikian rupa sehingga menimbulkan rasa menyenangkan
yang akan mengubah pikiran seseorang untuk menimbulkan
pembelian.
Iklan memiliki 4 fungsi utama yaitu menginformasikan
khalayak mengenai seluk beluk produk (informative),
mempengaruhi khalayak untuk membeli (persuative), dan
menyegarkan informasi yang telah diterima khalayak
(reminding), serta menciptakan suasana yang menyenangkan
suatu khalayak menerima dan mencerna informasi
(entertainment).42
c) Pemasaran langsung (direct marketing), adalah system
pemasaran yang bersifat interaktif, yang memanfaatkan satu
atau beberapa media iklan untuk menimbulkan respon yang
terukur dan atau transaksi di sembarang lokasi. Dalam direct
40
Op Cit. Fandy Tjiptono, hal. 224 41
Ibid. hal.225 42
Ibid. hal.226
29
marketing, komunikasi promosi ditujukan langsung kepada
konsumen individual dengan tujuan agar pesan-pesan tersebut
ditanggapi konsumen yang bersangkutan, baik melalui telepon,
pos, atau dengan datang langsung ke tempat pemasar.43
d) Promosi penjualan (sales promotion), adalah bentuk persuasi
langsung melalui penggunaan berbagai insentif yang dapat
diatur untuk merangsang pembelian produk segera dan atau
meningkatkan jumlah barang yang dibeli pelanggan.44
e) Publisitas (publicity), adalah bentuk penyajian dan penyebaran
ide, barang dan jasa secara non personal, yang mana orang
atau organisasi yang diuntungkan tidak membayar untuk itu.
Publisitas merupakan pemanfaatan nilai-nilai berita yang
terkandung dalam suatu produk untuk membentuk citra produk
yang bersangkutan.
Dibandingkan dengan iklan, publisitas mempunyai
kredibilitas yang lebih baik, karena pembenaran (baik
langsung maupun tidak langsung) dilakukan oleh pihak lain
selain pemilik iklan. Publisitas juga dapat memberi informasi
lebih banyak dan lebih terperinci daripada iklan.
Publisitas merupakan hasil dari publikasi. Setiap fungsi
dan tugas Public Relations adalah menyelenggarakan publikasi
atau menyebarluaskan informasi melalui kerjasama dengan
43
Ibid. hal.227 44
Ibid. hal.229
30
pihak pers/wartawan lewat berbagai media tentang aktivitas
atau kegiatan perusahaan atau organisasi yang pantas untuk
diketahui oleh publik.45
2.4.2 Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah seperti berikut :
Gambar 2.4
Kerangka Pemikiran
Bauran pemasaran memfasilitasi proses pertukaran dan
pengembangan hubungan dengan konsumen dengan cara mengamati
secara cermat kebutuhan dan keinginan konsumen yang dilanjutkan
dengan mengembangkan suatu produk (product) yang memuaskan
45
Rusady Ruslan. 1997. Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada. Hal. 12
31
kebutuhan konsumen dengan harga (price) tertentu serta melakukan
pelayanan (people) yang baik kepada konsumen dalam rangka
mempromosikan (promotion) produk yang bersangkutan. Hal ini dilakukan
untuk menciptakan kesadaran dan ketertarikan konsumen kepada produk
kartu perdana Smartfren.
PT.Smartfren Telecom Tbk memiliki kiat tersendiri untuk menarik
konsumen agar terus menggunakan produknya. Salah satu produk yang
diunggulkannya dan menjadi subjek pada penelitian ini adalah kartu
perdana Smartfren. Pengukuran bauran pemasaran yang terdiri dari
product, price, people dan promotion pada penelitian ini dilihat dari
beberapa indikator yang terkandung pada setiap unsur.
Pada unsur product terdapat indikator seperti kinerja dan fitur.
Sedangkan pada unsur price terdapat indikator seperti ketetapan harga.
Unsur people memiliki indikator karyawan pelayanan. Terakhir, pada
unsur promotion memiliki beberapa indikator yaitu promosi periklanan,
personal selling, direct marketing, publisitas dan sales promotion. Unsur-
unsur tersebut akan diukur dari sisi konsumen sebagai pengguna kartu
Smartfren.
Penulis memutuskan untuk menjadikan bauran pemasaran yang
terdiri dari product, price, people dan promotion sebagai alat ukur dari
keputusan penggunaan kartu Smartfren. Bagaimana konsumen menyikapi
dan kemudian bertindak dalam mengambil keputusan untuk menggunakan
kartu Smartfren merupakan gambaran pemikiran sehingga penulis dapat
32
X1 Y
X2 Y
X3 Y
X4 Y
X1,2,3,4 Y
mengetahui antara bauran pemasaran yang terdiri dari product, price, pr
dan promotion memiliki pengaruh yang signifikan atau tidak terhadap
keputusan penggunaan kartu Smartfren.
Adapun gambaran skema pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
Gambar 2.5
Skema Penelitian
2.5 Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk
kalimat pertanyaan.46
Adapun hipotesis dalam penelitian ini :
Hipotesis I
Ho1 : Tidak terdapat pengaruh antara product terhadap keputusan
konsumen menggunakan kartu Smartfren di Galeri Smartfren
cabang Serang.
Ha1 : Terdapat pengaruh antara product terhadap keputusan konsumen
menggunakan kartu Smartfren di Galeri Smartfren cabang Serang.
46
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta. Hal.64.
Promotion (X4)
Product (X1)
Price (X2)
People (X3)
Keputusan
Menggunakan Kartu
Smartfren (Y)
33
Hipotesis II
Ho2 : Tidak terdapat pengaruh antara price terhadap keputusan
konsumen menggunakan kartu Smartfren di Galeri Smartfren
cabang Serang.
Ha2 : Terdapat pengaruh antara price terhadap keputusan konsumen
menggunakan kartu Smartfren di Galeri Smartfren cabang Serang.
Hipotesis III
Ho3 : Tidak terdapat pengaruh antara people terhadap keputusan
konsumen menggunakan kartu Smartfren di Galeri Smartfren
cabang Serang.
Ha3 : Terdapat pengaruh antara people terhadap keputusan konsumen
menggunakan kartu Smartfren di Galeri Smartfren cabang Serang.
Hipotesis IV
Ho4 : Tidak terdapat pengaruh antara promotion terhadap keputusan
konsumen menggunakan kartu Smartfren di Galeri Smartfren
cabang Serang.
Ha4 : Terdapat pengaruh antara promotion terhadap keputusan
konsumen menggunakan kartu Smartfren di Galeri Smartfren
cabang Serang.
34
Hipotesis V
Ho5 : Tidak terdapat pengaruh antara product, price, people, promotion
terhadap keputusan konsumen menggunakan kartu Smartfren di
Galeri Smartfren cabang Serang.
Ha5 : Terdapat pengaruh antara product, price, people, promotion
terhadap keputusan konsumen menggunakan kartu Smartfren di
Galeri Smartfren cabang Serang.
2.6 Penelitian Terdahulu
Untuk mendukung penelitian ini, penulis mengambil referensi pada
penelitian terdahulu yang ada kaitannya dengan permasalah penelitian yang
diangkat. Adapun penelitian terdahulu penulis uraiakan melalui tabel 2.1
sebagai berikut :
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No. Identitas Peneliti Judul Penelitian Ringkasan Penelitian Referensi bagi
penelitian saat ini
1. Ferdy Pradana Ass-
Shiddiqi, UNTIRTA,
2012
PENGARUH
TERPAAN IKLAN
TV AXIS VERSI
“BERKAH BLAK-
BLAKAN”
TERHADAP
MINAT MEMBELI
KARTU PERDANA
(Survey pada
mahasiswa ilmu
komunikasi FISIP
angkatan 2008).
Pemanfaatan iklan
televisi oleh AXIS
untuk mempromosikan
dan mempersuasifkan
produknya kepada
khalayak dengan tema
berbeda dari operator
lain.
Menggunakan teori
AIDDA dan metode
survei dengan
pendekatan kuantitatif.
Jenis penelitian bersifat
eksplanatif dengan 67
Memberikan
referensi dalam teori
komunikasi yang
digunakan dalam
penelitian ini.
35
mahasiswa digunakan
sebagai sampel
penelitian.
Hasil analisis Pearson’s
Product Moment
menunjukkan terdapat
pengaruh sangat kuat,
psoitif dan signifikan
antara terpaan iklan
AXIS versi “Berkah
Blak-Blakan” dengan
minat membeli kartu
perdana di kalangan
mahasiswa ilmu
komunikasi FISIP
Untirta angkatan 2008.
2. Distiana Yusuf,
UNIVERSITAS
SEBELAS MARET
SURAKARTA, 2009
KOMUNIKASI
PEMASARAN
JAMU PT. SABDO
PALON
(Studi Deskpiptif
Kualitatif Studi
Kasus Komunikasi
Pemasaran yang
Dilakukan oleh Agen
Jamu Hj. Chondro
Setyorini dan Agen
Jamu H.
Sawabiman dalam
memasarkan jamu
PT. Sabdo Palon
Tahun 2008)
Studi kasus tentang
bagaimana strategi dari
dua agen yaitu agen
jamu milik Hj. Chondro
Setyorini, SE dengan
agen jamu H.
Sawabiman dalam hal
memasarkan produk
jamu PT. Sabdo Palon.
Menggunakan metode
deskriptif kualitatif
dengan jenis penarikan
sample purposive
sampling.
Agen jamu Hj. Chondro
Setyorini, SE memiliki
tingkat penjualan yang
tinggi karena selain
bertempat di sentra PT.
Sabdo Palon, agen ini
juga melakukan
hubungan yang lebih
dekat dengan pelanggan
melalui komunikasi
telepon, memberikan
bonus jamu kepada
pelanggan, dan
Memberikan
referensi bagi kajian
komunikasi
pemasaran dan
bauran pemasaran
yang digunakan
dalam penelitian saat
ini.
36
memberikan potongan
harga. Sedangkan Agen
jamu H. Sawabiman
yang terletak di
Wonogiri, yang
notabene berdekatan
dengan competitor jamu
sejenis yang lebih besar,
beliau hanya
memberikan bonus
produk jamu baru dan
potongan harga yang
kurang begitu besar.
3. Mira Sopiawati,
UNIVERSITAS
SEBELAS MARET
SURAKARTA
2010.
KOMUNIKASI
PEMASARAN DAN
PERILAKU
PEMBELIAN
(Studi Korelasi
Antara Persepsi
Konsumen Mengenai
Aktivitas
Komunikasi
Pemasaran Terhadap
Perilaku Pembelian
Telkomsel Flash
Unlimited Corporate
Di Kalangan Dosen
Universitas Sebelas
Maret Surakarta
Periode Januari-
Maret 2010)
Hasil penelitian
menunjukkan adanya
pengaruh antara
komunikasi pemasaran
yang dilakukan dalam
memasarkan produk
Telkomsel Flash
Ultimated.
Memberikan
referensi dalam segi
perilaku konsumen,
komunikasi
pemasaran dan
perhatian pada latar
belakang masalah
yang diambil dalam
penelitian ini.
4. Cahyaningtyas
Nugraheni,
UNIVERSITAS
SEBELAS
MARET
SURAKARTA, 2009
KEGIATAN
KOMUNIKASI
PEMASARAN
ROTI GANEP
TRADISI SOLO
dengan pendekatan
Studi Deskriptif
Kualitatif
Tentang Kegiatan
Pemasaran Toko Roti
Ganep Tradisi Solo
Tahun 2008.
Strategi komunikasi
pemasaran perlu diawali
dengan sebuah
perencanaan yang
matang dengan alasan
bahwa anggaran
dimanfaatkan sebaik-
baiknya agar dapat
mencapai sasaran yang
tepat.
Ganep tradisi Solo
menerapkan strategi
Memberikan
referensi dalam sisi
kajian komunikasi
yang diambil dalam
penelitian ini.
37
komunikasi pemasaran
yang disesuaikan
dengan bauran promosi
yang digunakan yaitu
personal selling,
advertising, sales
promotion, direct
marketing, dan
publisitas. Personal
selling banyak
melibatkan aktivitas
komunikasi langsung
(face to face) dengan
konsumen. Advertising
dilaksanakan melalui
media cetakan, outdoor,
radio dan media cetak.
Selanjutnya untuk sales
promotion dilaksanakan
melalui pemberian
diskon, undian
berhadiah, penawaran
membership, dan
penawaran
merchandise.
Sedangkan publisitas
dilakukan dengan press
release dan sponsorship
oleh bagian PR.
38
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Metode kuantitatif
dinamakan metode tradisional, karena sudah cukup lama digunakan sehingga
sudah mentradisi sebagai metode untuk penelitian. Metode kuantitatif juga
disebut metode positivistik karena berlandaskan pada filsafat positivisme.
Sebagai metode ilmiah, metode kuantitatif telah memenuhi kaidah-
kaidah ilmiah yaitu konkret atau empiris, objektif, terukur, rasional, dan
sistematis. Metode kuantitatif merupakan penelitian yang berupa angka-angka
dan analisis menggunakan ilmu statistik.
Penelitian kuantitatif dimulai dengan kegiatan menjajaki permasalahan
yang akan menjadi pusat perhatian peneliti. Penelitian kuantitatif dilakukan
pada populasi dan sampel tertentu yang representatif. Penelitian ini bersifat
deduktif, dan untuk menjawab rumusan masalah digunakan konsep atau teori
sehingga dapat dirumuskan hipotesis. Pada umumnya sampel yang diambil
secara random, sehingga kesimpulan hasil penelitian dapat digeneralisasikan
pada populasi dimana sampel tersebut diambil.47
3.1.1 Jenis Penelitian
Adapun jenis penelitian yang diusung dalam penelitian ini adalah
survei. Penelitian survei menggunakan kuesioner sebagai instrumen utama
47
Op Cit.Sugiyono. Hal.8
39
untuk mengumpulkan data. Penelitian survei sering digunakan karena
desainnya sederhana serta prosesnya yang cepat. Menurut Irawan,
penelitian survei adalah penelitian pengamatan yang berskala besar pada
kelompok- kelompok manusia.48
Tujuan survei dalam penelitian ini adalah untuk menggambarkan
bagaimana pengaruh bauran pemasaran (product, price, people dan
promotion) terhadap keputusan menggunakan kartu Smartfren. Jawaban-
jawaban yang terhimpun dari berbagai responden nantinya akan ditarik
kesimpulan oleh peneliti sehingga akan terjawab rumusan masalah
penelitian yang telah ditentukan pada bab sebelumnya.
3.1.2 Paradigma Penelitian
Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini sesuai dengan
metode penelitian kuantitatif, yaitu paradigma positivistik. Paradigma
positivistik dinyatakan sebagai paradigma tradisional, eksperimental, atau
paradigma empirisistis. Positivisme menggambarkan pendekatan baru
terhadap pengetahuan. Comte mengembangkan pendekatan positivisme
dalam mempelajari masyarakat berpendapat bahwa aplikasi metodologi
ilmu-ilmu alam dan asumsinya untuk mempelajari manusia akan
menghasilkan satu “positive science of society’’. Dia percaya bahwa
perilaku orang diatur oleh prinsip- prinsip sebab akibat.49
48
Rusady Ruslan. 2003. Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi. Jakarta :
Rajagrafindo Persada. Hal 20 49
Ulber Silalahi. 2010. Metode Penelitian Sosial.Bandung : Refika Aditama. Hal.68-76
40
Paradigma positivistik berasumsi bahwa kebenaran objektif dapat
dicapai dan bahwa proses meneliti untuk menemukan kebenaran dapat
dilakukan paling tidak dengan bebas dari nilai. 50
Positivisme sangat
memperhatikan ketepatan dalam pembentukan teori atau terikat pada
ketetapan konstruksi teori. Konsep- konsep atau variabel- variabel dan
batasan mereka yang tepat adalah dasar dari pembentukan teori. Dalam
paradigma positivistik atau kuantitatif, suatu teori harus dapat diuji secara
empiris.
3.2 Sumber Data
Kegiatan penelitian tidak akan berjalan apabila peneliti tidak dapat
mengumpulkan data dan bahan yang diperlukan untuk melengkapi hasil
penelitian. Maka peneliti memerlukan sumber untuk memperoleh semua data
yang diperlukan untuk mendukung berjalannya penelitian. Data hasil
penelitian bisa didapatkan melalui dua sumber, yaitu :51
1) Data Primer
Adalah data yang dapat diperoleh secara langsung dari lapangan tempat
penelitian. Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari hasil
kuesioner yang disebar di lapangan.
50
Richard West and Turner. 2008.Pengantar Teori Komunikasi. Jakarta : Salemba Humanika.
Hal.75 51
S. Nasution. 2000. Metode Research. Jakarta: Bumi Aksara
41
2) Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang perolehannya dari penelitian kepustakaan
atau bahan yang bersifat teoritis yang relevan dengan penelitian. Misalnya
diperoleh dari buku- buku, majalah, internet dan media lainnya. Data ini
sebagai data pendukung dan pelengkap serta yang relevan dengan masalah
yang tengah diteliti.
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian
3.3.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau
subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari, dan kemudian ditarik suatu
kesimpulannya.52
Populasi yang dijadikan target dalam penelitian ini
adalah konsumen pada Galeri Smartfren cabang Serang yang berada di
Ruko Bhayangkara Jl. Jend Sudirman No.38 Penancangan, Serang-Banten
yang berjumlah 58.500 konsumen.53
3.3.2 Sampel
Sampel diartikan sebagai bagian dari populasi yang menjadi sumber
data sebenarnya dalam suatu peneliti.54
Menurut Irawan sampel adalah
yang mampu mewakili populasinya secara maksimal.55
52
Op Cit. Rusady Ruslan. 2003. Hal.133 53
Data skunder diolah 2015, sumber : database pelanggan Galeri Smartfren Cabang Serang
periode januari 2014- januari 2015. 54
H. Hadari Nawawi. 2005. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta : Gadjah Mada
University Press.hal.144.
42
Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang
berguna agar mereduksi anggota populasi menjadi anggota sampel yang
mewakili populasinya (representatif), sehingga kesimpulan terhadap
populasi dapat dipertanggungjawabkan, lebih teliti menghitung yang
sedikit daripada yang banyak, menghemat waktu, tenaga dan biaya.56
Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah simple
random sampling.
Teknik simple random sampling adalah teknik pengambilan sampel
yang dilakukan dengan cara memberi peluang sama pada setiap anggota
populasi untuk dipilih menjadi sampel.57
Teknik ini dilakukan karena
pertimbangan bahwa populasinya bervariasi, berbeda-beda karakternya
dan bersifat heterogen sehingga peneliti merasa perlu memberikan peluang
yang sama kepada semua anggota populasi yaitu konsumen Galeri
Smartfren cabang Serang. Penunjukkan sampel dengan teknik simple
random sampling peneliti lakukan dengan cara mengundi secara acak
anggota populasi penelitian.
Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah sebesar 58.500 yang
diperoleh dari database pelanggan Galeri Smartfren cabang Serang per
januari 2015. Adapun untuk menentukan jumlah sampel yang akan
diambil, peneliti menggunakan rumus Yamane dengan taraf signifikansi
55
Prasetya Irawan. 2006. Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif Untuk Ilmu-ilmu Sosial. Jakarta :
Departemen Ilmu Administrasi FISIP Universitas Indonesia. Hal.239 56
Husaini Usman dan Purnomo S Akbar. 2004. Metedologi Penelitian Sosial. Jakarta : Bumi
Aksara.hal.42-43 57
Uma Sekaran. 2006. Metedologi Penelitian untuk Bisnis 1 Edisi 4. Yogyakarta : Salemba
Empat.
43
sebesar 5% yang berarti bahwa jumlah sampel kecil, biaya tidak terlalu
besar, dan lebih mudah dalam pengolahan. Peneliti menilai bahwa taraf ini
masih relevan selama anggota sampel benar-benar representatif atau
mewakili populasi yang akan diteliti. Perhitungan sampel sebagai berikut :
n = N
Nd2
+ 1
n = 58.500
58.500 (0,05)2
+ 1
n = 397,28 dibulatkan menjadi 397 responden
Ket :
n = Besarnya Ukuran Sampel
N = Besarnya Populasi
d = Presisi (sampling error) 5%
Berdasarkan perhitungan di atas, maka jumlah sampel dalam
penelitian ini adalah sebanyak 397 sampel.
3.4 Operasional Variabel
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang
hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini variabel
tersebut adalah:
1) Variabel X1 yaitu product
2) Variabel X2 yaitu price
3) Variabel X3 yaitu people
4) Variabel X4 yaitu promotion
5) Variabel Y yaitu keputusan menggunakan
44
45
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang penting dan
strategis dalam sebuah penelitian. Karena lewat kegiatan ini, sebuah
penelitian bisa memperoleh data untuk diproses dan diolah menjadi sebuah
kesimpulan penelitian. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka
peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang
ditetapkan58
.
Kegiatan penelitian tidak akan berjalan apabila peneliti tidak dapat
mengumpulkan data dan bahan yang diperlukan untuk melengkapi hasil
penelitian tersebut. Maka disana terdapat proses bagaimana peneliti berusaha
memperoleh data dan fakta dari lapangan atau objek penelitian. Pada
penelitian ini, peneliti melakukan pengumpulan data dari berbagai sumber
yang peneliti nilai sesuai dengan materi penelitian. Karena penelitian ini
adalah penelitian kuantitatif, maka teknik yang dilakukan peneliti yakni
sebagai berikut :
1. Kuesioner
Pertanyaan peneliti seputar penelitian dan jawaban responden dapat
dilakukan dalam bentuk kuesioner lembaran tertulis atau tercetak.
Pertanyaan–pertanyaan yang diajukan adalah seputar fakta dan pendapat
responden berkenaan dengan bauran pemasaran (product, price, people
dan promotion) kartu Smartfren. Kuesioner yang digunakan oleh peneliti
58
Op Cit. Sugiyono. Hal.114
46
adalah kuesioner tertutup, dimana responden hanya diperkenankan
memilih dari sejumlah alternatif jawaban yang sudah peneliti sediakan.
Pada penelitian ini menggunakan skala likert sebagai metode
pengukuran. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan
persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.59
Skala Likert hanya menggunakan item yang secara pasti baik dan secara
pasti buruk, tidak dimasukkan yang agak baik, yang agak kurang, yang
netral dan ranking lain diantara dua sikap yang pasti di atas.60
Maka
peneliti menggunakan skala nilai dari 1 sampai 5, dan bobot yang
diberikan pada setiap jawaban responden adalah sebagai berikut :61
SS : Sangat Setuju = 5
S : Setuju = 4
R : Ragu-ragu = 3
TS : Tidak Setuju = 2
STS : Sangat Tidak Setuju = 1
2. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang diperoleh dari
dokumen- dokumen non- buku, atau literatur-literatur yang berkaitan
dengan penelitian seperti : data jumlah konsumen, company profile atau
data lain yang relevan. Sifat utama dari data ini tidak terbatas pada ruang
59
Ibid. 60
Moh.Nazir. 2009. Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia. Hal.338 61
Burhan Bungin.2009. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta : Rajagrafindo Persada.Hal.229
47
dan waktu sehingga memberi peluang kepada peneliti untuk hal-hal yang
telah silam.62
3.6 Teknik Pengolahan Data
Dalam penelitian ini, pengolahan data meliputi :63
1. Pengeditan (Editing)
Pengeditan merupakan proses pengecekan dan penyesuaian yang
diperlukan terhadap data penelitian, yaitu memudahkan proses pemberian
kode dan pemrosesan data melalui teknik statistik, data diperoleh tersebut
dihimpun oleh peneliti. Dalam tahap ini dilakukan pemeriksaan terhadap
data yang sudah terkumpul baik data primer maupun sekunder. Hal yang
diperiksa meliputi kelengkapan isian dari responden di lembar kuesioner,
readability, kejelasan jawaban, relevansi jawaban dan sebagainya.
2. Pemberian Kode (Coding)
Koding adalah proses identifikasi dan klasifikasi data penelitian ke dalam
skor numerik atau karakter simbol-simbol tertentu. Dalam tahap ini,
setelah peneliti memeriksa, maka peneliti memberikan kode-kode pada
setiap data yang sudah terkumpul. Fungsinya adalah untuk memudahkan
dalam proses penganalisisan dan penafsiran data untuk bahan penelitian.
3. Pemrosesan Data (Data Processing)
Kini sebagian besar peneliti menggunakan sistem yang lebih canggih
dalam pemrosesan dan analisis data, yakni dengan menggunakan aplikasi
62
Ibid. Hal.144 63
Op Cit. Rusady Ruslan.2003. Hal.165
48
atau program bantuan seperti menggunakan program SPSS 21.00 guna
menghitung data berupa angka-angka yang kemudian dihitung dengan
rumus statistik. Program ini membuat proses tersebut lebih cepat, mudah
dengan tingkat keakuratan lebih tinggi.
4. Tabulating
Setelah data diperiksa dan dilakukan pengkodean agar lebih mudah
dianalisis, maka saatnya memasukkan data- data tersebut dalam tabel
sesuai dengan pengklasifikasiannya agar menjadi data yang lebih mudah
dicerna.
3.7 Teknik Validitas dan Realiabilitas
3.7.1 Uji Validitas
Validitas artinya alat ukur yang digunakan dalam pengukuran, dapat
digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Peneliti
menggunakan SPSS 21 dengan mengolah data yang diperoleh di lapangan
kedalam program tersebut untuk mengukur validitas instrumen dalam
penelitian ini. Uji validitas dilakukan dengan menghitung korelasi antara
masing- masing pernyataan dengan skor total dengan menggunakan rumus
teknik corelation product moment yang rumusnya sebagai berikut:64
64
Masri Singarimbun. 2001. Metode Penelitian Survai (Edisi Revisi). Jakarta: LP3ES. Hal. 137
49
Dimana :
r = koefisien korelasi
n = jumlah observasi / responden
X = Skor pertanyaan
Y = Skor total
Ketentuan pengujian uji validitas adalah rhitung dibandingkan dengan
rtabel (dengan melihat taraf signifikansi penelitian, yakni sebesar 5% atau
0,05, dan jumlah N atau responden, barulah kita akan mendapatkan nilai
rtabel) sebagai berikut : 65
1. Jika rhitung < rtabel maka instrumen dikatakan tidak valid
2. Jika rhitung > rtabel maka instrumen penelitian dikatakan valid
3.7.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa instrumen yang
digunakan dalam penelitian untuk memperoleh informasi yang digunakan
dapat dipercaya sebagai alat pengumpul data dan mampu mengungkap
informasi yang sebenarnya di lapangan. Pengujian reliabilitas dengan
teknik cronbach alpha dengan rumus sebagai berikut :
Dimana :
K = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
Si = Jumlah varians butir
St = Varians total
65
Op Cit. Rusady Ruslan.2003. Hal.189
50
Tabel 3.2
Tingkat Reliabilitas Berdasarkan nilai Alpha66
Alpha Tingkat Reliabilitas
0,00 s/d 0,20 Kurang Reliabel
>0,20 s/d 0,40 Agak Reliabel
>0,40 s/d 0,60 Cukup Reliabel
>0,60 s/d 0,80 Reliabel
>0,80 s/d 1,00 Sangat Reliabel
3.8 Analisis Data
3.8.1 Analisis Deskriptif Data
Deskriptif data dalam penelitian ini menggunakan metode LSR,
yaitu untuk menentukan nilai batas bawah (B) dan batas atas (A) hasil
jawaban responden. Adapun rumusnya :67
B = jumlah responden x skor terendah x jumlah pertanyaan
A = jumlah responden x skor tertinggi x jumlah pertanyaan
Setelah penentuan batas bawah dan batas atas, maka selanjutnya
ditentukan nilai kuartril diantara B dan A dengan perhitungan sebagai
berikut :
Q1 = (B +n) /4
Q2 = (B +n) /2
Q3 = B+ (n ¼)
Keterangan :
n = range antara B dan A, dimana nilai n ditentukan dengan rumus :
n = nilai A – nilai B
66
Triton, 2006. Buku Panduan SPSS 13.00, Terpaan riset statistic Parametrik. Yogyakarta : Andi
Offset. Hal:284 67
Azwar. 1988. Sikap Manusia, Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta : Liberti
51
Penarikan kesimpulan tingkat deskriptif dalam metode LSR adalah
dengan melihat posisi jumlah dari perhitungan skor kuisioner pada kuartil
yang ada diantara nilai batas bawah B dan nilai batas atas A sebagai
berikut :
Tabel 3.3
Kriteria Deskriptif Berdasarkan Posisi Kuartil68
Posisi Jumlah Kriteria Deskriptif
-B s/d Q1 Sangat tidak baik
>Q1 s/d Q2 Tidak baik
>Q2 s/d Q3 Baik
>Q3 Sangat Baik
3.8.2 Uji Normalitas Data
Uji Normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang
diteliti berdistribusi normal atau tidak. Karena menurut Sugiyono (2011),
statistik parametris mensyaratkan bahwa setiap variabel yang akan
dianalisis harus berdistribusi normal. Penggunaan statistik parametris
mensyaratkan bahwa data setiap variabel yang akan dianalisis berdistribusi
normal. Oleh karena itu sebelum pengujian hipotesis dilakukan maka
terlebih dahulu akan dilakukan pengujian normalitas data.
Peneliti menggunakan SPSS 21 dalam penghitungan dengan One
Sample Kolmogorov Smirnov Test, dasar pengambilan keputusan pada uji
ini adalah sebagai berikut:
68
Ibid. Azwar.
52
1. Jika hasil uji memiliki nilai probabilitas > 0,05 maka data dinyatakan
terdistribusi normal.
2. Jika hasil uji memiliki nilai probabilitas < 0,05 maka data dinyatakan
tidak tidak terdistribusi normal.
3.8.3 Uji Koefisien Korelasi
Analisis korelasi adalah untuk menyatakan derajat keeratan
hubungan antar variabel. Dalam uji kali ini peneliti menggunakan
koefisien korelasi product-moment pearson (r), yang digunakan untuk
menemukan kekuatan hubungan antara dua variabel yang telah diukur
pada skala interval dan skala rasio. Rumus dari uji koefisien korelasi
product moment adalah :
Untuk dapat memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi
yang ditemukan tersebut besar atau kecil, maka dapat berpedoman pada
ketentuan yang tertera pada tabel berikut :69
Tabel 3.4
Kriteria Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat Rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0, 80 – 1,000 Sangat Kuat
69
Sugiyono. 2010. Statistika untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta. Hal.230-231
53
3.8.4 Regresi Linear Sederhana
Analisis regresi linier sederhana adalah hubungan secara linear
antara satu variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y).
Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen
dengan variabel dependen apakah positif atau negatif dan untuk
memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen
mengalami kenaikan atau penurunan. Adapun rumus regresi linear
sederhana sebagai berikut :
Y = a + bX
Keterangan:
Y = variabel dependen (keputusan menggunakan)
X = variabel independen (product/price/people/promotion)
a = konstanta (nilai Y apabila X = 0)
b = koefisien regresi (nilai peningkatan ataupun penurunan)
3.8.5 Regresi Linear Berganda
Korelasi ganda (multiple Correlation) merupakan angka yang
menunujukkan arah dan kuatnya hubungan antara 2 variabel independen
secara bersama- sama atau lebih dengan satu variabel dependen70
. Analisis
ini digunakan untuk mengetahui hubungan keempat variabel, yakni antara
variabel product (X1), variabel price (X2) people (X3) promotion (X4) dan
variabel keputusan penggunaan (Y), rumusnya sebagai berikut :71
Y = a+ b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e
70
Ibid. Hal.231-232 71
Ulber Silalahi. 2010. Metode Penelitian Sosial. Bandung : Refika Aditama. Hal.430
54
Dimana :
Y = variabel dependen (keputusan menggunakan)
a = konstanta
b1, b2, b3, b4 = koefisien regresi
X1 = variabel independen 1 (product)
X2 = variabel independen 2 (price)
X3 = variabel independen 3 (people)
X4 = variabel independen 4 (promotion)
e = standard error
3.8.6 Uji Hipotesis
1. Uji T
Untuk menguji signifikansi koefisien korelasi yaitu hubungan yang
ditemukan berlaku untuk keseluruhan populasi maka perlu diuji
signifikansi dengan uji signifikansi korelasi uji t dan uji F, sebagai
berikut:72
Uji t dilakukan untuk menguji signifikansi koefisien korelasi
variabel bebas dengan variabel terikat. Rumus thitung yaitu :
Dimana
= koefisien korelasi
n-2 = derajat keabsahan
t = nilai uji t
Sementara untuk mencari ttabel maka terlebih dahulu tentukan taraf
signifikansi, misalnya (α = 0,05), kemudian dicari ttabel dengan derajat
72
Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Administrasi. Bandung. Alfabeta. Hal 38
55
kebebasan (dk) = n – 1. Kemudian mengacu pada ketentuan sebagai
berikut :
1. Jika thitung < ttabel, maka H0 diterima Ha ditolak artinya tidak signifikan
2. Jika thitung > ttabel, maka H0 ditolak Ha diterima artinya signifikan.
2. Uji F
Selanjutnya, uji F ditujukan untuk menguji signifikansi koefisien
korelasi berganda seberapa kuat hubungan variabel terikat secara bersama-
sama (simultan). Untuk memperoleh hasilnya, maka nilai Fhitung harus
dibandingkan dengan Ftabel. Rumus dari Fhitung adalah sebagai berikut :73
Dengan :
R = Koefisien Korelasi ganda
k = jumlah variabel independen
n = jumlah anggota sampel
Harga Fhitung kemudian dikonsultasikan dengan Ftabel dengan dk
pembilang = k dan dk penyebut = (n-k-1) dan taraf kesalahan yang
ditetapkan misalnya 5%. Adapun dasar pengambilan keputusan adalah :
1. Jika Fhitung < Ftabel, maka H0 diterima, Ha ditolak artinya tidak
signifikan.
2. Jika Fhitung > Ftabel, maka H0 ditolak, Ha diterima artinya signifikan.
73
Op Cit. Sugiyono. 2012. Hal.216
56
3. Koefisien Determinasi
Koefisien Determinasi digunakan pada penelitian untuk mengetahui
seberapa besar pengaruh dari variabel X1(price), X2(product), X3(place)
dan X4(promotion) terhadap variabel Y, yaitu keputusan penggunaan.
Berikut rumusnya :
Keterangan :
KD : Koefisien Determinasi
r : Koefisien Korelasi
Dengan batas koefisien determinan 0 < kd < 1
3.9 Waktu dan Lokasi Penelitian
3.9.1 Waktu Penelitian
Tabel 3.5
Jadwal Penelitian
No Kegiatan April Mei Jun-Jul Agust Sept
1 Penyusunan Bab 1-3
2 Sidang Outline
3 Penelitian
4 Penyusunan Bab 4-5
5 Sidang Skripsi
3.9.2 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Galeri Smartfren Cabang Serang yang
berada di Ruko Bhayangkara Jl. Jend Sudirman No.38 Penancangan,
Serang-Banten.
KD = r2 x 100%
57
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Pada bab ini, penulis akan menguraikan hasil dari penelitian yang telah
dilakukan. Penelitian ini dilakukan selama 5 (lima) hari mulai dari tanggal 13 s/d
20 Juni 2015 pada pukul 09.00-16.00 WIB di Galeri Smartfren Cabang Serang
yang berada di Ruko Bhayangkara Penancangan Serang. Penelitian dilakukan
dengan membagikan kuisioner kepada pelanggan Smartfren yang datang ke Galeri
pada jadwal penelitian berlangsung.
4.1 Profil PT.Smartfren Telecom, Tbk
PT Smartfren Telecom, Tbk merupakan operator penyedia jasa
telekomunikasi berbasis teknologi CDMA yang memiliki lisensi selular dan
mobilitas terbatas (fixed wireless access). PT. Smartfren Telecom merupakan
merger antara PT. Smart Telecom milik Sinarmas Group dengan PT Mobile-8
Telecom pada awal tahun 2011.
Smartfren memiliki cakupan jaringan mobile broadband yang setara
dengan 3G bernama CDMA EV-DO terluas di Indonesia. Smartfren
merupakan operator telekomunikasi pertama di dunia yang menyediakan
layanan CDMA EV-DO Rev. B setara dengan 3,5G dengan kecepatan unduh
hingga 14,7 Mbps.
Jasa dan layanan Smartfren memiliki nilai-nilai yaitu sebagai mitra
yang terbaik bagi pelanggan dengan menawarkan solusi yang cerdas dalam
58
layanan telekomunikasi untuk meningkatkan pengalaman hidup pelanggan
dalam berkomunikasi. Sebagai operator CDMA yang menyediakan jaringan
internet kecepatan tinggi bergerak (mobile broadband) yang terluas di
Indonesia, Smartfren berkomitmen untuk menjadi penyedia layanan
telekomunikasi yang terjangkau bagi masyarakat dengan kualitas terbaik.
1) Jangkauan Smartfren
Gambar 4.1
Peta Jangkauan Jaringan Smartfren
Sumber : Website Resmi Smartfren www.smartfren.com
2) Susunan Direksi dan Dewan Komiaris PT.Smarfren Telecom Tbk
Direksi
Direktur Utama : Rodolfo Paguia Pantoja
Direktur : Merza Fachys
Direktur : Antony Susilo
Direktur : Marco Paul Iwan Sumampouw
59
Dewan Komisaris
Komisaris Utama : Ir. Gandi Sulistiyanto Soeherman
Komisaris/Independen : DR. Ir. Deddy Saleh
Komisaris/Independen : Ir. Sarwono Kusumaatmadja
Komisaris/Independen : Reynold Manahan Batubara
Komisaris : Handra Karnadi
3) Produk kartu Smartfren
a. Kartu Smartphone Smartfren (prabayar)
Benefit :
Grati Internet 100MB
Gratis Chatting & Social Media
Nelepon & SMS Gratis
Ketentuan :
- Akses penggunaan Internet Gratis sejumlah 100MB - (kelebihan
penggunaan akan menggunakan pulsa yang dimiliki), Gratis
Nelpon selama 5 menit/hari dan berlaku ke Semua Nomor
Smartfren, serta GRATIS 20 SMS ke semua operator.
- Seluruh benefit/bonus di atas, berlaku selama 7 (tujuh) hari setelah
kartu diaktifasi dan bonus tersebut hanya didapatkan satu kali
- Promo di atas berlaku mulai dari 18 Desember 2014
60
b. Kartu Smartfren (pascabayar)
Mempersembahkan pilihan kartu pascabayar (postpaid) yang
memberikan banyak keuntungan bagi Anda, diantaranya :
Gratis panggilan ke semua nomor Smartfren seluruh Indonesia
(lokal maupun non lokal) 24 jam sehari 7 hari seminggu
Tarif Murah dengan penghitungan per detik (setelah 3 menit
pertama)
c. Kartu Ummat
Benefit :
Gratis Nelpon (Gratis nelpon lokal maupun interlokal ke sesama
warga Nahdiliyin pemakai kartu Ummat dan Smartfren dengan isi
ulang Rp.5000)
Zakat 2.5% tiap pengisian pulsa (tanpa mengurangi pulsa) yang
akan disalurkan melalui PBNU (Pengurus Besar Nahdatul
Ulama).
4) Tarif Smartfren
61
a. Tarif SMS dan Internet (Prabayar)
b. Tarif Paket My Smartplan
62
4.1.1 Profil Galeri Smartfren cabang Serang
Galeri Smartfren cabang Serang mulai berdiri sejak tahun 2010.
Galeri yang berlokasi di Ruko Bhayangkara ini beroperasi setiap hari
mulai pukul 09.00 pagi s/d 17.30 sore. Galeri ini dibangun untuk
memfasilitasi keperluan pelanggan Smartfren yang berada di wilayah
Serang, Pandeglang, Lebak dan Cilegon seperti top up pulsa, penjualan
produk maupun pelayanan keluhan pelanggan.
Saat ini terdapat 16 orang karyawan yang bekerja di Galeri
Smartfren cabang Serang. Adapun susunan organisasi di Galeri ini
sebagai berikut :
Gambar 4.2
Struktur Organisasi Karyawan Galeri Smartfren cabang Serang
Sumber : Data skunder penelitian, diolah 2015.
63
Galeri Smartfren cabang Serang dipimpin oleh seorang SPV yang
membawahi 3 divisi lainnya yaitu PIC, GDC dan CSO. Konsumen yang
berkunjung ke galeri ini rata-rata sebanyak 300 orang setiap harinya.
Galeri Smartfren melayani berbagai keperluan pelanggan diantaranya :
1. Pembelian pulsa dengan harga sama dengan nominal pulsa
2. Layanan registrasi paket (gratis)
3. Layanan penggantian RUIM (dikenakan biaya Rp.5000/kartu)
4. Penjualan produk Smartfren seperti kartu, android, accesoris dll.
5. Layanan keluhan pelanggan
Dalam rangka penjualan produk, Galeri Smartfren cabang Serang
memiliki kompetitor yaitu distributor Smartfren yang berlokasi di daerah
Cilegon. Harga produk yang dijual oleh distributor relatif lebih murah
dibandingkan dengan harga produk yang dijual di Galeri resmi cabang
Serang. Namun sebagai perwakilan PT.Smartfren Telecom, Tbk, Galeri
Smartfren cabang Serang berani memberikan garansi kerusakan produk
selama 1 minggu sejak waktu pembelian dan semua produk yang dijual
di galeri dijamin original dan uptodate.
4.2 Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas
Uji validitas dan uji reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan program SPSS 21.00. Uji ini dilakukan untuk mengetahui
bahwa setiap pertanyaan yang diajukan kepada responden telah dinyatakan
valid atau tidak. Berikut adalah hasil uji reliabilitas signifikasi atau α = 5% :
64
Tabel 4.1
Reability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.922 40
Sumber : Output SPSS
Berdasarkan tabel diatas, nilai cronbach alpha dalam penelitian ini
adalah 0,922. Mengacu pada tingkat reliabilitas berdasarkan nilai alpha yang
menyatakan bahwa nilai cronbach alpha >0,6 s/d 1 berada pada kategori
sangat reliable.74
Cronbach alpha kuisioner penelitian ini adalah 0,922 > 0,6
maka reliabilitas kuisioner penelitian ini tergolong reliable.
Selanjutnya uji validitas pada penelitian ini dilakukan dengan cara
membandingkan nilai rhitung dan rtabel yang diperoleh dari df = n – k dengan
tingkat kesalahan 5% dan uji signifikasi dua sampel yaitu 0,312.
Tabel. 4.2
Item Total Statistics Var X
Sub Variable Question Corrected Item-Total Correlation
Product (X1)
QX1 .570
QX2 .427
QX3 .635
QX4 .635
QX5 .551
QX6 .635
QX7 .411
74
Op Cit, Triton, 2006. Hal:284
65
Sub Variable Question Corrected Item-Total Correlation
Product (X1) QX8 .575
Price (X2)
QX9 .317
QX10 .355
QX11 .365
QX12 .701
People (X3)
QX13 .598
QX14 .330
QX15 .324
QX16 .551
Promotion (X4)
QX17 .551
QX18 .405
QX19 .678
QX20 .511
Sumber : Output SPSS
Berdasarkan data pada tabel di atas, nilai corrected item total
correlations pada masing-masing butir pertanyaan dari QX1 s/d QX20
memiliki rhitung terendah yaitu 0.317 yang terdapat pada QX9. Jika
dibandingkan dengan nilai rtabel, maka 0,317 > 0,312 pertanyaan valid.
Tabel. 4.3
Item Total Statistics Var Y
Sub Variable Question Corrected Item-Total Correlation
Pengenalan Produk
QY1 .482
QY2 .506
QY3 .397
66
Sub Variable Question Corrected Item-Total Correlation
Pengenalan Produk
QY4 .401
QY5 .550
QY6 .522
Pencarian Informasi
QY7 .546
QY8 .317
QY9 .412
QY10 .767
Evaluasi Alternatif
QY11 .677
QY12 .522
Keputusan Menggunakan
QY13 .546
QY14 .317
Perilaku Pasca
Penggunaan
QY15 .412
QY16 .767
QY17 .677
QY18 .317
QY19 .412
QY20 .767
Sumber : Output SPSS
Perbandingan rhitung terendah 0,317 (QY14) dengan rtabel 0,312 berarti
0,317>0,312 maka seluruh pertanyaan kuisioner pada variabel Y dinyatakan
valid.
67
4.3 Deskripsi Hasil Penelitian
Kuisioner penelitian ini diberikan dengan teknik simple random
sampling kepada suruh responden yaitu konsumen Smartfren yang berkunjung
ke Galeri Smartfren cabang Serang saat penelitian berlangsung. Selain
meminta responden untuk mengisi kuisioner, peneliti juga melakukan
wawancara tak tersetruktur terkait permasalahan yang diteliti untuk membantu
proses analisis data.
Didalam proses perhitungan, peneliti menggunakan kode untuk
memudahkan memasukkan data penelitian ke program SPSS. Variabel bauran
pemasaran peneliti dsimbolkan dengan QX1 s/d QX20, sedangkan variabel
keputusan disimbolkan dengan QY1 s/d QY20. Berikut adalah hasil frekuensi
(SPSS) data penelitian yang peneliti sajikan dalam bentuk tabel :
4.3.1 Identitas Responden
Identitas responden dalam penelitian ini peneliti simbolkan
dengan usia (U), jenis kelamin (JK), tingkat pendidikan (TP) dan profesi
(P) responden sebagaimana diuraikan di bawah ini :
Tabel 4.4
Usia Responden
U Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 0-15 tahun 30 7.5 7.5 7.5
15-25 tahun 279 70.3 70.3 77.8
25-35 tahun 63 15.9 15.9 93.7
≥35 tahun 25 6.3 6.3 100.0
Total 397 100.0 100.0
Sumber : Output SPSS Usia Responden
68
Berdasarkan hasil penelitian yang diperlihatkan dari tabel di atas,
diketahui bahwa rata-rata usia konsumen Galeri Smartfren cabang
Serang yaitu 15-25 tahun (70.3%), 25-35 tahun (15.9%), 0-15 tahun
(7.5%) dan >35 tahun (6.3%).
Hasil ini selaras dengan pengakuan GDC Galeri Smartfren cabang
Serang, Bapak Abdul Rojak yang mengatakan bahwa rata-rata usia
konsumen Galeri Serang berada diantara usia 17+ s/d <50tahun yang
juga merupakan target pasar kartu Smartfren. Kartu Smartfren yang
diluncurkan dengan tagline “I hate Slow” sangat cocok digunakan
konsumen yang berada pada usia tersebut untuk memenuhi kebutuhan
internet dan kegiatan mereka sehari-hari.
Adapun rentang usia responden Galeri Smartfren cabang Serang
dalam penelitian ini digambarkan pada grafik sebagai berikut :
Grafik 4.1
Usia Responden Galeri Smartfren cabang Serang
0 1 2 3 4 5
0-15 tahun
15-25 tahun
25-35 tahun
>35 tahun
>35 tahun
25-35 tahun
15-25 tahun
0-15 tahun
69
Tabel 4.5
Jenis Kelamin
JK Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Laki-laki 201 50.6 50.6 50.6
Perempuan 196 49.4 49.4 100.0
Total 397 100.0 100.0
Sumber : Output SPSS Jenis Kelamin Responden
Grafik 4.2
Jenis Kelamin Responden Penelitian
Berdasarkan data pada tabel dan grafik di atas, dapat diperoleh
informasi bahwa jenis kelamin responden Smartfren terdiri dari 50,6%
laki-laki dan 49.4% perempuan. Hasil ini menunjukkan bahwa
konsumen Galeri Smartfren cabang Serang antara laki-laki dan
perempuan mayoritas sama jumlahnya.
Kebutuhan akan akses internet data yang sudah menjadi tren masa
kini tidak lagi membuat perbedaan dalam segi jenis kelamin. Perempuan
dan laki-laki dewasa ini sama-sama membutuhkan dan menggunakan
data internet untuk menunjang kegiatannya masing-masing.
0 0,2 0,4 0,6 0,8 1
Perempuan
Laki-laki
Laki-laki
Perempuan
70
Tabel 4.6
Tingkat Pendidikan
TP Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid SD – SMP 35 8.8 8.8 8.8
SMA 128 32.2 32.2 41.0
D3 / S1 202 50.8 50.8 91.8
> S1 32 8.2 8.2 100.0
Total 397 100.0 100.0
Sumber : Output SPSS Tingkat Pendidikan Responden
Berdasarkan data pada tabel di atas, diperoleh informasi bahwa
tingkat pendidikan responden penelitian ini terdiri dari 8.8% SD-SMP,
32.2% SMA, 50.8% D3/S1 dan 8.2% >S1. Data ini menunjukkan
mayoritas tingkat pendidikan konsumen Smartfren adalah SMA, D3/S1.
Hasil ini didukung hasil wawancara dengan pihak Smartfren bahwa
target sasaran dari kartu Smartfren adalah pada rentan pendidikan SMA
s/d S1. Hal ini dikarenakan pada tingkat pendidikan tersebut, kebutuhan
akan akses data internet sangat tinggi. Disusul kemudian pendidikan SD
dan SMP hingga >S1. Adapun grafiknya sebagai berikut :
Grafik 4.3
Tingkat Pendidikan
0 1 2 3 4 5
SD-SMP
SMA
D3/S1
>S1
>S1
D3/S1
SMA
SD-SMP
71
Tabel 4.7
Profesi
P Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Pelajar/Mahasiswa 163 41.2 41.2 41.2
Karyawan/PNS 142 35.7 35.7 76.9
Profesional 69 17.3 17.3 94.2
IRT/Tidak bekerja 23 5.8 5.8 100.0
Total 397 100.0 100.0
Sumber : Output SPSS Profesi Responden
Grafik 4.4
Profesi Responden
Data pada tabel dan grafik di atas menunjukkan profesi konsumen
Smartfren di Galeri Serang. Dari data tersebut dapat diperoleh informasi
bahwa sebagian besar atau 41.2% konsumen Smartfren berprofesi sebagai
pelajar/mahasiswa, disusul kedua sebesar 35.7% berprofesi sebagai
karyawan/PNS. Sedangkan sisanya 17,3% berprofesi sebagai professional
dan 5,8% lainnya tidak bekerja atau Ibu Rumah Tangga (IRT).
0 1 2 3 4 5
Pelajar/Mahasiswa
Karyawan/PNS
Profesional
IRT/Tidak Bekerja
IRT/Tidak Bekerja
Profesional
Karyawan/PNS
Pelajar/Mahasiswa
72
Berdasarkan hasil tersebut juga dapat diperoleh informasi bahwa
sebagian besar konsumen Smartfren adalah mereka yang memiliki profesi
dengan mobilitas kegiatan tinggi sehingga kebutuhan akan akses internet
pun menjadi tinggi. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara dimana kartu
Smartfren memang disediakan untuk menunjang mobilitas yang tinggi
akan akses data dan internet.
4.2.2 Variabel Bauran Pemasaran 4p (Product, Price, People, Promotion)
Variabel bauran pemasaran dalam penelitian ini terdiri dari 4
(empat) sub variabel yaitu product, price, people, promotion. Berikut ini
adalah hasil frekuensi data penelitian variabel bauran pemasaran :
a) Product
Produk (product) merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan
ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan, atau
dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan
konsumen.75
Produk sangat dipandang penting dan dijadikan dasar
dalam pengambilan keputusan konsumen. Indikator produk yang
digunakan pada penelitian ini adalah kinerja dan fitur.
Adapun hasil jawaban responden pada sub variabel product peneliti
uraikan sebagai berikut :
75
Op Cit. Philip Kotler dan Kevin Lane Keller. Hal.11
73
Tabel 4.8
Sinyal Smartfren Stabil
QX1 Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sangat setuju 66 16.6 16.6 16.6
Setuju 287 72.3 72.3 88.9
Ragu-ragu 44 11.1 11.1 100.0
Tidak setuju 0 0.0 0.0 100.0
Sangat tidak setuju 0 0.0 0.0 100.0
Total 397 100.0 100.0
Sumber : Output SPSS Variabel Bauran Pemasaran No.1
Sinyal merupakan salah satu bentuk yang bisa dinilai dari produk
operator celluler termasuk kartu Smartfren. Sebagai kartu yang
diluncurkan guna memenuhi kebutuhan internet masyarakat yang “anti
lelet”, kuisioner mengenai sinyal stabil Smartfren di kelas operator
CDMA mendapatkan lebih dari 50% pendapat positif.
Hal ini terlihat dari hasil jawaban responden penelitian yang setuju
sebanyak 287 orang (72.3%) dan sangat setuju sebanyak 66 orang
(16.6%). Selain kedua jawaban tersebut, adapula responden yang
menjawab ragu-ragu dengan kestabilan sinyal kartu Smartfren. Lebih
jelas peneliti gambarkan melalui grafik berikut :
Grafik 4.5
Sinyal Smartfren Stabil
0 1 2 3 4 5
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Ragu-ragu
Setuju
Sangat SetujuSangat Setuju
Setuju
Ragu-ragu
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
74
Berdasarkan hasil wawancara saat pengisian kuisioner, beberapa
responden menilai bahwa sinyal Smartfren tidak relatif lebih stabil
dibandingkan operator cdma lainnya. Responden tersebut ternyata juga
pengguna Esia sejak tahun 2011. Mungkin karena hal tersebut responden
memiliki penilaian ragu-ragu terhadap sinyal Smartfren.
Selanjutnya, selain sinyal yang stabil, kecepatan akses data pun
menjadi pertimbangan konsumen Smartfren dalam menggunakan kartu
Smartfren yang hasilnya dapat dilihat sebagai berikut :
Tabel 4.9
Kecepatan Akses Data Kartu Smartfren
QX2 Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sangat setuju 0 0.0 0.0 0.0
Setuju 182 45.8 45.8 45.8
Ragu-ragu 162 40.8 40.8 86.6
Tidak setuju 53 13.4 13.4 100.0
Sangat tidak setuju 0 0.0 0.0 100.0
Total 397 100.0 100.0
Sumber : Output SPSS Variabel Bauran Pemasaran No.2
Penilaian mengenai kinerja produk kartu Smartfren selain sinyal
adalah kecepatan akses data. Pihak Smartfren yang mempromosikan
kecepatan akses data produknya mencapai 14,7Mbps ternyata dinilai
sangat beragam oleh konsumen penggunanya.
Berdasarkan hasil penelitian yang terlihat pada tabel diatas, dapat
diketahui bahwa responden yang menyetujui kecepatan akses data kartu
Smartfren mencapai 14,7Mbps hanya sebanyak 182 orang (45.8%) atau
hanya berbeda selisih 20 orang dari jawaban ragu-ragu yang diberikan
75
oleh 162 orang (40.8%) responden lainnya. Jawaban tidak setuju juga
diberikan oleh 53 orang (13.4%) lainnya.
Adapun hasil jawaban responden tentang kecepatan akses data
digambarkan melalui grafik berikut ini :
Grafik 4.6
Kecepatan Akses Data Kartu Smartfren
Grafik di atas membuktikan bahwa promosi produk yang dilakukan
pihak Smartfren dengan kecepatan mencapai 14,7Mbps tidak dialami
oleh pengguna kartu Smartfren semuanya. Hasil ini didukung oleh
pengakuan salah satu responden yang menyatakan kecepatan kartu
Smartfren rata-rata tidak mencapai 14,7Mbps sebagaimana
dipromosikan dalam iklannya. Namun jika dibandingkan dengan kartu
internet lainnya seperti kartu 3 (three) dan indosat, kartu Smartfren
memang paling cepat dalam mengakses data dari internet meskipun
sedang membuka jendela browse lainnya pada waktu yang bersamaan.
0 1 2 3 4 5
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Ragu-ragu
Setuju
Sangat Setuju
Sangat Setuju
Setuju
Ragu-ragu
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
76
Tabel 4.10
Varian Layanan Paket Data
QX3 Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sangat setuju 89 22.4 22.4 22.4
Setuju 308 77.6 77.6 100.0
Ragu-ragu 0 0.0 0.0 100.0
Tidak setuju 0 0.0 0.0 100.0
Sangat tidak setuju 0 0.0 0.0 100.0
Total 397 100.0 100.0
Sumber : Output SPSS Variabel Bauran Pemasaran No.3
Grafik 4.7
Varian Layanan Paket Data
Sebagai operator berbasis jaringan CDMA, Smartfren
menyediakan berbagai varian layanan paket data. Dimana seperti
diuraikan pada profil objek penelitian di atas, layanan paket data yang
disediakan oleh Smartfren diantaranya adalah mysmartplan bronze,
platinum, gold dan silver. Paket layanan data smartfrenpun tersedia
dalam paket mingguan dan bulanan.
0 1 2 3 4 5
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Ragu-ragu
Setuju
Sangat Setuju
Sangat Setuju
Setuju
Ragu-ragu
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
77
Berdasarkan data pada tabel dan grafik di atas, dapat diketahui
bahwa semua pelanggan smartfren telah mengetahui dengan baik varian
layanan paket data yang disediakan oleh kartu smartfren. Hal ini
dibuktikan dari jawaban responden penelitian yang memberikan jawaban
positif yaitu 22,4 % sangat setuju dan 77,6 % responden lainnya setuju.
Kemudian, dalam melakukan pemasaran pihak Smartfren membagi
jenis kartunya menjadi kartu jenis prabayar dan pasca bayar.
Sebagaimana diuraikan sebagai berikut :
Tabel 4.11
Kartu Smartfren Jenis Prabayar
QX4 Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sangat setuju 69 17.4 17.4 17.4
Setuju 256 64.5 64.5 81.9
Ragu-ragu 42 10.6 10.6 92.5
Tidak setuju 30 7.5 7.5 100.0
Sangat tidak setuju 0 0.0 0.0 100.0
Total 397 100.0 100.0
Sumber : Output SPSS Variabel Bauran Pemasaran No.4
Selain menyediakan berbagai layanan paket data, Smartfren juga
menyediakan kartu dengan berbagai varian jenis diantaranya kartu jenis
prabayar yang umum digunakan oleh pelanggan Smartfren. Berdasarkan
pada tabel diatas, 17,4 % responden menjawab sangat setuju dan 64,5 %
lainnya menjawab setuju. Namun ada sebesar 18,1 % responden yang
memberikan jawaban negative yaitu 10,6 % ragu-ragu dan 7,5 %
menjawab tidak setuju.
78
Adapun secara lebih jelas hasil jawaban responden digambarkan
melalui grafik dibawah ini :
Grafik 4.8
Kartu Smartfren jenis Prabayar
Hasil jawaban ini menunjukan bahwa masih ada sebagian kecil
pelanggan Smartfren yang belum mengetahui type jenis kartu yang
digunakannya selama ini. Pendapat ini sesuai pernyataan salah satu
responden yang menyatakan tidak terlalu perduli dengan jenis kartu
Smartfren yang digunakannya. Bagi pelanggan, fitur kartu Smartfren
yang mampu memenuhi kebutuhan akses data cepat dan kuota besar, itu
lebih dilihat daripada jenis kartunya.
0 1 2 3 4 5
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Ragu-ragu
Setuju
Sangat Setuju
Sangat Setuju
Setuju
Ragu-ragu
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
79
Tabel 4.12
Kartu Smartfren Jenis Pascabayar
QX5 Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sangat setuju 40 10.1 10.1 10.1
Setuju 221 55.7 55.7 65.8
Ragu-ragu 79 19.9 19.9 85.7
Tidak setuju 57 14.3 14.3 100.0
Sangat tidak setuju 0 0.0 0.0 100.0
Total 397 100.0 100.0
Sumber : Output SPSS Variabel Bauran Pemasaran No.5
Grafik 4.9
Kartu Smartfren Jenis Pascabayar
Dari data hasil penelitian pada tabel dan grafik di atas, hanya
sebesar 65,8% responden yang memberikan jawaban sangat setuju dan
setuju, sementara 19,9% memberikan jawaban ragu-ragu dan 14,3%
memberikan jawaban tidak setuju terhadap pertanyaan yang menyatakan
mengenai jenis kartu Smartfren pascabayar.
0 1 2 3 4 5
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Ragu-ragu
Setuju
Sangat Setuju
Sangat Setuju
Setuju
Ragu-ragu
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
80
Tabel 4.13
Kebutuhan Internet Cepat
QX6 Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sangat setuju 132 33.3 33.3 33.3
Setuju 265 66.7 66.7 100.0
Ragu-ragu 0 0.0 0.0 100.0
Tidak setuju 0 0.0 0.0 100.0
Sangat tidak setuju 0 0.0 0.0 100.0
Total 397 100.0 100.0
Sumber : Output SPSS Variabel Bauran Pemasaran No.6
Grafik 4.10
Kebutuhan Internet Cepat
Modernisasi jaman yang sudah mendunia membuat sebagian besar
masyarakat di Indonesia semakin melek teknologi. Hal ini dibuktikan
dari kebutuhan akan akses data internet yang semakin meningkat tiap
waktunya. Tidak hanya digunakan untuk kebutuhan hiburan semata,
namun internet kini sudah banyak digunakan sebagai media aktualisasi
diri, pencarian informasi, pendidikan, pekerjaan, komunikasi jarak jauh,
dll.
0 1 2 3 4 5
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Ragu-ragu
Setuju
Sangat Setuju
Sangat Setuju
Setuju
Ragu-ragu
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
81
Namun berbagai kebutuhan masyarakat seperti diuraikan di atas,
sering terhambat oleh akses data yang lambat. Akses data internet yang
lambat membuat masyarakat merasa dirugikan. Dengan adanya kartu
Smartfren yang mengedepankan kecepatan akses data internet
memberikan kenyamanan tersendiri bagi penggunanya.
Berdasarkan data pada tabel dan grafik diatas, 100 % responden
memberikan pendapat positif yaitu 33, 3 % sangat setuju dan 66,7 %
setuju bahwa pelanggan membutuhkan kartu yang mendukung akses
internet yang cepat.
Selanjutnya, hasil jawaban responden mengenai kebutuhan sinyal
stabil diuraikan dibawah ini :
Tabel 4.14
Kebutuhan Sinyal Stabil
QX7 Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sangat setuju 103 25.9 25.9 25.9
Setuju 276 69.5 69.5 95.4
Ragu-ragu 18 4.6 4.6 100.0
Tidak setuju 0 0.0 0.0 100.0
Sangat tidak setuju 0 0.0 0.0 100.0
Total 397 100.0 100.0
Sumber : Output SPSS Variabel Bauran Pemasaran No.7
Selain kebutuhan akan akses internet cepat, kebutuhan sinyal yang
stabil juga sangat penting untuk mendukung akses data di masyarakat.
Sebagaimana diperlihatkan pada data tabel diatas, sebesar 25,9 % sangat
setuju dan 69,5 % setuju dengan pernyataan masyarakat membutuhkan
82
akses data dengan sinyal stabil. Adapun gambarannya ditunjukkan
melalui grafik sebagai berikut :
Grafik 4.11
Kebutuhan Sinyal Stabil
Selanjutnya, kartu operator CDMA di Indonesia umumnya
memberlakukan fitur registrasi untuk penggunaan kartu di luar daerah
domisili kartu dikeluarkan. Adapun uraian hasil jawaban responden
mengenai kemudahan akan kartu Smartfren adalah sebagai berikut :
Tabel 4.15
Kemudahan Kartu Smartfren
QX8 Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sangat setuju 49 12.3 12.3 12.3
Setuju 283 71.3 71.3 83.6
Ragu-ragu 50 12.6 12.6 96.2
Tidak setuju 15 3.8 3.8 100.0
Sangat tidak setuju 0 0.0 0.0 100.0
Total 397 100.0 100.0
Sumber : Output SPSS Variabel Bauran Pemasaran No.8
Berdasarkan data pada tabel di atas, diketahui masih ada responden
yang memberikan jawaban ragu-ragu sebesar 12,6% dan 3,8% tidak
0 1 2 3 4 5
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Ragu-ragu
Setuju
Sangat Setuju
Sangat Setuju
Setuju
Ragu-ragu
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
83
setuju dengan pernyataan kemudahan kartu Smartfren. Menurut
pengakuan beberapa responden, mereka mengaku mengalami sedikit
kesulitan dalam menggunakan kartu Smartfren terutama dalam hal
pemaketan layanan data yang mereka inginkan. Tidak jarang dari mereka
yang memilih datang langsung ke galeri resmi Smartfren untuk
melakukan registrasi paket layanan data yang mereka inginkan.
Adapun gambaran grafiknya adalah sebagai berikut :
Grafik 4.12
Kemudahan Kartu Smartfren
Berbeda dengan Esia yang memiliki fitur registrasi Gogo untuak
aktifasi kartu jika ingin dibawa keluar daerah, Flexi dengan registrasi
ulangnya untuk mendapatkan nomor lokal dimana kartu digunakan saat
itu, Smartfren tidak memerlukan registrasi apapun jika kartu ingin
dibawa dan digunakan diluar daerah. Hal ini menunjukkan bahwa pihak
Smartfren telah mendesain sedemikian rupa produk kartunya agar mudah
digunakan dimana saja, kapan saja dan oleh siapa saja.
0 1 2 3 4 5
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Ragu-ragu
Setuju
Sangat Setuju
Sangat Setuju
Setuju
Ragu-ragu
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
84
b) Price
Menurut Angipora, selain penetapan harga, perusahaan harus dapat
memperhatikan nilai dan manfaat dari produk yang dihasilkan guna
memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen.76
Tabel 4.16
Harga Relatif Terjangkau
QX9 Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sangat setuju 38 9.6 9.6 9.6
Setuju 315 79.3 79.3 88.9
Ragu-ragu 44 11.1 11.1 100.0
Tidak setuju 0 0.0 0.0 100.0
Sangat tidak setuju 0 0.0 0.0 100.0
Total 397 100.0 100.0
Sumber : Output SPSS Variabel Bauran Pemasaran No.9
Grafik 4.13
Harga Relatif Terjangkau
Indikator penetapan harga yang pertama dalam penelitian ini
adalah keterjangkauan harga kartu Smartfren. Berdasarkan data pada
tabel dan grafik di atas, sebagian besar pelanggan setuju bahwa harga
76
Angipora. 2002. Dasar-dasar Pemasaran. Jakarta : PT.Raja Grafindo Persada.
0 1 2 3 4 5
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Ragu-ragu
Setuju
Sangat Setuju
Sangat Setuju
Setuju
Ragu-ragu
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
85
kartu Smartfren relative terjangkau yang ditunjukkan oleh hasil jawaban
sangat setuju 9,6% dan setuju 79,3%.
Disamping jawaban setuju, ada juga jawaban ragu-ragu sebesar
11,1% atau sebanyak 44 responden. Hasil ini dapat diartikan bahwa
masing-masing pelanggan memiliki penilaian berbeda-beda terhadap kata
harga terjangkau. Hal ini pun berkaitan dengan tingkat penghasilan, gaya
hidup dan latar belakang budaya dari pelanggan itu sendiri.
Selanjutnya, selain keterjangkauan harga pihak Smartfren juga
mempertimbangkan persaingan harga kartu Smartfren di pasaran yang
hasilnya diuraikan sebagai berikut :
Tabel 4.17
Harga Bersaing
QX10 Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sangat setuju 46 11.6 11.6 11.6
Setuju 298 75.1 75.1 86.7
Ragu-ragu 53 13.3 13.3 100.0
Tidak setuju 0 0.0 0.0 100.0
Sangat tidak setuju 0 0.0 0.0 100.0
Total 397 100.0 100.0
Sumber : Output SPSS Variabel Bauran Pemasaran No.10
Grafik 4.14
Harga Bersaing
0 1 2 3 4 5
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Ragu-ragu
Setuju
Sangat SetujuSangat Setuju
Setuju
Ragu-ragu
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
86
Selain memikirkan kinerja dari produk (kartu Smartfren) yang akan
dipasarkan, pihak Smartfren juga menganalisa penetapan harga agar tetap
bisa bersaing dengan kartu dari operator lainnya. Persaingan harga ini
sangat penting karena akan menjadi symbol bagi perusahaan mengenai
kualitas produk dan segmentasi pasar secara tidak langsung.
Sebagaimana diketahui dari data pada tabel dan grafik di atas,
sebanyak 46 responden menjawab sangat setuju, dan 298 lainnya
menjawab setuju dengan persaingan harga kartu Smartfren dibanding
kartu dari operator lainnya. Jawaban ragu-ragu yang diberikan oleh 53
responden dapat menunjukkan bahwa beberapa responden tidak terlalu
merasakan persaingan harga dari kartu layanan data yang beredar saat ini.
Tabel 4.18
Perbandingan Harga dan Layanan Kartu Smartfren
QX11 Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sangat setuju 77 19.4 19.4 19.4
Setuju 199 50.1 50.1 69.5
Ragu-ragu 108 27.2 27.2 96.7
Tidak setuju 13 3.3 3.3 100.0
Sangat tidak setuju 0 0.0 0.0 100.0
Total 397 100.0 100.0
Sumber : Output SPSS Variabel Bauran Pemasaran No.11
Sebagian besar konsumen Smartfren menggunakan kartu Smartfren
karena perbandingan harga yang terlatif lebih murah dibandingkan
layanan paket data yang ditawarkan didalamnya. Hal ini sesuai degan
hasil yang ditunjukkan oleh tabel di atas, bahwa sebesar 69,5%
87
responden yang merupakan konsumen kartu Smartfren memberikan
pendapat positif pada pertanyaan kuisioner nomor 11. Hanya ada sebesar
30,5% yang memberikan jawaban ragu-ragu (27,2%) dan tidak setuju
(3,3%) pada pertanyaan yang sama.
Adapun grafiknya sebagai berikut :
Grafik 4.15
Perbandingan Harga dan Layanan Kartu Smartfren
Dari grafik diatas, hasil ini kembali lagi pada ukuran pendapat
masing-masing responden terhadap hal yang sifatnya subjektif seperti
penilaian akan perbandingan harga dan benefit yang ditawarkan kartu
Smartfren. Kata “murah” merupakan kata yang subjektif dan berbeda-
beda titik tolak ukurnya bagi setiap orang.
0 1 2 3 4 5
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Ragu-ragu
Setuju
Sangat SetujuSangat Setuju
Setuju
Ragu-ragu
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
88
Selanjutnya, hasil jawaban responden mengenai kualitas kartu dan
keterjangkauan harga diuraikan sebagai berikut :
Tabel 4.19
Kartu Berkualitas dengan Harga Terjangkau
QX12 Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sangat setuju 80 20.1 20.1 20.1
Setuju 242 61.0 61.0 81.1
Ragu-ragu 58 14.6 14.6 95.7
Tidak setuju 17 4.3 4.3 100.0
Sangat tidak setuju 0 0.0 0.0 100.0
Total 397 100.0 100.0
Sumber : Output SPSS Variabel Bauran Pemasaran No.12
Grafik 4.16
Kartu Berkualitas dengan Harga Terjangkau
Sama seperti pertanyaan sebelumnya, pada kuisioner pertanyaan
nomor 12 ini juga masih menyatakan pendapat subjektif mengenai
kualitas dan keterjangkauan harga kartu Smartfren. Kata kualitas yang
tidak bisa diukur dengan angka, membuat penyataan tentang kualitas
kartu Smartfren bersifat subjektif.
0 1 2 3 4 5
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Ragu-ragu
Setuju
Sangat Setuju
Sangat Setuju
Setuju
Ragu-ragu
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
89
Berdasarkan data pada tabel dan grafik di atas, dapat diketahui
bahwa 20,1% menjawab sangat setuju, 61% menjawab setuju, 14,6%
menjawab ragu-ragu dan 4,3% lainnya menjawab tidak setuju dengan
pertanyaan mengenai kualitas produk kartu Smartfren.
c) People
Selain produk dan harga, ada juga people atau orang yang termasuk
dalam bauran pemasaran 4P yang diangkat dalam penelitian ini. Orang
(people) adalah semua pelaku yang memainkan sebagian penyajian jasa
dan karenanya mempengaruhi persepsi konsumen dari produk atau jasa
yang tengah dipasarkan.
Dalam hubungannya dengan pemasaran, people berfungsi sebagai
service provider yang akan sangat mempengaruhi kualitas layanan yang
diberikan. Adapun yang menjadi indikator people (orang) dalam
penelitian ini adalah pelayanan yang dilakukan oleh CS (customer
service) Smartfren yang ada di Galeri Smartfren cabang Serang.
Pada penelitian ini, penilaian terhadap CS dimulai dari keramahan
pelayanan yang diberikan oleh CS Galeri Smartfren cabang Serang
terhadap konsumennya yang berkunjung ke galeri. Keramahan dapat
meliputi tingkah laku, gesture tubuh dan verbal CS saat melayani
konsumennya yang juga telah diatur pada SOP pelayanan konsumen
Smartfren.
90
Tabel 4.20
Pelayanan Ramah CS Galeri Smartfren Serang
QX13 Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sangat setuju 270 68.0 68.0 68.0
Setuju 127 32.0 32.0 100.0
Ragu-ragu 0 0.0 0.0 100.0
Tidak setuju 0 0.0 0.0 100.0
Sangat tidak setuju 0 0.0 0.0 100.0
Total 397 100.0 100.0
Sumber : Output SPSS Variabel Bauran Pemasaran No.13
Grafik 4.17
Pelayanan Ramah CS Galeri Smartfren Serang
Sebagai karyawan bagian pelayanan, Customer Service (CS) harus
memberikan pelayanan terbaik terhadap konsumennya. Dalam konteks
pelayanan, CS juga berperan sebagai wakil dari perusahaan. Karena itu,
CS harus dapat menciptakan citra yang baik di mata konsumennya.
Berdasarkan data pada tabel grafik di atas, dapat diketahui bahwa
kebanyakan konsumen Smartfren memberikan penilaian yang baik
terhadap pelayanan ramah CS Galeri Smartfren cabang Serang. Hal ini
ditujukkan oleh jawaban sangat setuju yang diberikan oleh 68%
0 1 2 3 4 5
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Ragu-ragu
Setuju
Sangat Setuju
Sangat Setuju
Setuju
Ragu-ragu
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
91
responden dan setuju oleh 32% responden lainnya. Hasil ini dapat
diartikan bahwa CS Galeri cabang Serang telah berhasil memberikan
pelayanan yang baik terhadap para konsumennya sesuai SOP yang telah
ditetapkan oleh PT.Smartfren Telecom, Tbk.
Selanjutnya, selain melihat keramahan pelayanan yang dilakukan
oleh CS, pada penelitian ini juga memperhitungkan tentang kemampuan
CS dalam menjawab kebutuhan pelanggan yang hasilnya diuraikan
sebagai berikut :
Tabel 4.21
CS Galeri Smartfren Serang Menjawab Kebutuhan Pelanggan
QX14 Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sangat setuju 269 67.7 67.7 67.7
Setuju 128 32.3 32.3 100.0
Ragu-ragu 0 0.0 0.0 100.0
Tidak setuju 0 0.0 0.0 100.0
Sangat tidak setuju 0 0.0 0.0 100.0
Total 397 100.0 100.0
Sumber : Output SPSS Variabel Bauran Pemasaran No.14
Keramahan layanan yang diberikan oleh CS tampaknya belum
cukup jika tidak bisa menjawab kebutuhan konsumen. Berdasarkan data
pada tabel di atas, sebesar 32,2% memberikan jawaban setuju dan 67,7%
lainnya sangat setuju pada pertanyaan kuisioner nomor 14 mengenai
pelayanan CS Galeri Smartfren cabang Serang yang mampu menjawab
kebutuhan konsumen.
92
Adapun grafiknya adalah sebagai berikut :
Grafik 4.18
CS Galeri Smartfren Serang Menjawab Kebutuhan Pelanggan
Hasil grafik di atas tersebut juga didukung oleh hasil wawancara
penelitian terhadap beberapa konsumen yang berkunjung ke Galeri
Smartfren cabang Serang yang mengaku memperoleh jawaban yang pas
akan kebutuhan mereka tentang kartu Smartfrennya.
Kemudian, selain harus memiliki kemampuan untuk menjawab
kebutuhan pelanggan yang berkunjung ke Galeri, CS di Galeri Smartfren
cabang Serang pun harus mampu menjawab keluhan pelanggan dimana
hasil jawaban responden diuraikan sebagai berikut :
Tabel 4.22
CS Galeri Smartfren Serang Menjawab Keluhan Pelanggan
QX15 Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sangat setuju 225 56.7 56.7 56.7
Setuju 160 40.3 40.3 97.0
Ragu-ragu 12 3.0 3.0 100.0
Tidak setuju 0 0.0 0.0 100.0
Sangat tidak setuju 0 0.0 0.0 100.0
Total 397 100.0 100.0
Sumber : Output SPSS Variabel Bauran Pemasaran No.15
0 1 2 3 4 5
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Ragu-ragu
Setuju
Sangat Setuju
Sangat Setuju
Setuju
Ragu-ragu
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
93
Grafik 4.19
CS Galeri Smartfren Serang Menjawab Keluhan Pelanggan
Hampir sama dengan jawaban pada pertanyaan sebelumnya,
pertanyaan kuisioner nomor 15 pun memperoleh jawaban positif dari
responden sebesar 97%. Namun ada 3% responden yang memberikan
jawaban ragu-ragu pada pertanyaan yang sama.
Hal ini disebabkan oleh ada beberapa konsumen Smartfren yang
pernah merasakaan bahwa CS Galeri Serang tidak dapat sepenuhnya
menjawab keluhan yang mereka hadapi misalnya keluhan akan top up
pulsa yang belum masuk dari pembelian pulsa yang mereka lakukan di
kios atau konter pulsa di luar.
0 1 2 3 4 5
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Ragu-ragu
Setuju
Sangat Setuju
Sangat Setuju
Setuju
Ragu-ragu
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
94
Tabel 4.23
Pelayanan Memuaskan CS Galeri Smartfren Serang
QX16 Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sangat setuju 206 51.9 51.9 51.9
Setuju 188 47.3 47.3 99.2
Ragu-ragu 3 0.8 0.8 0.8
Tidak setuju 0 0.0 0.0 100.0
Sangat tidak setuju 0 0.0 0.0 100.0
Total 397 100.0 100.0
Sumber : Output SPSS Variabel Bauran Pemasaran No.16
Grafik 4.20
Pelayanan Memuaskan CS Galeri Smartfren Serang
Layanan yang ramah, kemampuan menjawab kebutuhan dan
keluhan pelanggan yang baik dari CS galeri Smartfren cabang Serang,
akhirnya akan menciptakan sebuah kepuasan di konsumennya.
Berdasarkan data pada tabel dan grafik diatas, sebanyak 51,9%
responden menjawab sangat setuju dan 47,3% lainnya menjawab setuju
dengan pernyataan pelayanan CS Galeri Serang yang memuaskan. Hal
ini menunjukkan semua konsumen yang berkunjung ke Galeri Serang
merasa puas dengan pelayanan yang diberikan oleh CS Galeri Serang.
0 1 2 3 4 5
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Ragu-ragu
Setuju
Sangat Setuju
Sangat Setuju
Setuju
Ragu-ragu
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
95
d) Promotion
Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu
program pemasaran. Promosi adalah arus informasi atau persuasi satu
arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada
tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran.77
Adapun indikator promosi dalam penelitian ini diantaranya
periklanan, sales promotion dan personal selling yang hasilnya diuraikan
dibawah ini :
Tabel 4.24
Tagline Iklan Smartfren “I Hate Slow”
QX17 Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sangat setuju 81 20.4 20.4 20.4
Setuju 305 76.8 76.8 97.2
Ragu-ragu 11 2.8 2.8 100.0
Tidak setuju 0.0 0.0 0.0 100.0
Sangat tidak setuju 0.0 0.0 0.0 100.0
Total 397 100.0 100.0
Sumber : Output SPSS Variabel Bauran Pemasaran No.17
Grafik 4.21
Tagline Iklan Smartfren “I Hate Slow”
77
Op Cit. Basu Swastha.
0 1 2 3 4 5
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Ragu-ragu
Setuju
Sangat Setuju
Sangat Setuju
Setuju
Ragu-ragu
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
96
Sejak Smartfren mulai dipasarkan, Smartfren menciptakan sebuah
tagline iklan yaitu “I hate Slow” dimana kondisi kecepatan akses data
internet pada waktu itu masih sangat terbatas. Volume sinyal dan
jaringan yang diberikan oleh operator GSM umumnya masih saling
berebut untuk dapat mengakses data dari internet. Dengan tagline “I hate
Slow”, tersebut, pihak Smartfren ingin menghadirkan sebuah terobosan
dimana akses data internet bisa secepat mengedipkan mata.78
Tagline ini
pun menjadi orientasi dan perhatian utama pihak Smartfren dalam
menciptakan brand di masyarakat.
Hasil kuisioner penelitian yang dijelaskan melalui tabel dan grafik
di atas menyatakan bahwa 76,8% responden menyetujui dengan isi butir
pertanyaan kuisioner nomor 17 ini. Jawaban ragu-ragu yang diberikan
oleh 2,8% responden memperlihatkan bahwa masih ada kekurangan
dalam hal kecepatan jaringan pada kartu Smartfren yang bisa menjadi
masukan bagi pihak IT PT.Smartfren Telecom, Tbk.
78
Hasil wawancara dengan GDC Galeri Smartfren cabang Serang, abdul Rojak pada Minggu,
tanggal 7 Juni 2015 di Galeri Smartfren cabang Serang
97
Tabel 4.25
Bonus Paket Layanan Data pada Kartu Smartfren
QX18 Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sangat setuju 40 10.1 10.1 10.1
Setuju 193 48.6 48.6 58.7
Ragu-ragu 120 30.2 30.2 88.9
Tidak setuju 44 11.1 11.1 100.0
Sangat tidak setuju 0 0.0 0.0 100.0
Total 397 100.0 100.0
Sumber : Output SPSS Variabel Bauran Pemasaran No.18
Selain mengenal dengan baik tagline iklan dari kartu Smartfren,
sebagian konsumen sangat memperhatikan bonus paket layanan data
yang tersedia pada kartu Smartfren. Berdasarkan data pada tabel di atas,
dapat diketahui bahwa sebanyak 10,1% menjawab sangat setuju, 48,6%
menjawab setuju, 30,2% menjawab ragu-ragu dan 11,1% lainnya
menjawab tidak setuju dengan isi pertanyaan kuisioner nomor 18
tersebut.
Adapun gambaran grafiknya adalah sebagai berikut:
Grafik 4.22
Bonus Paket Layanan Data pada Kartu Smartfren
0 1 2 3 4 5
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Ragu-ragu
Setuju
Sangat Setuju
Sangat Setuju
Setuju
Ragu-ragu
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
98
Jawaban ragu-ragu dan tidak setuju yang diberikan oleh beberapa
konsumen menujukkan bahwa masih ada dari beberapa konsumen
Smartfren yang tidak mengetahui mengenai bonus layanan paket data
yang ditawarkan atau bahkan tidak pernah menikmati bonus tersebut.
Pendapat ini didasari pada pengakuan beberapa responden yang
menyatakan bahwa mereka jarang menikmati bonus paket layanan dari
kartu Smartfren karena kesalahan registrasi dan sebagainya.
Tabel 4.26
Kartu Smartfren Dijual di Kios Pulsa
QX19 Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sangat setuju 0 0.0 0.0 0.0
Setuju 248 62.5 62.5 62.5
Ragu-ragu 92 23.2 23.2 85.7
Tidak setuju 57 14.3 14.3 100.0
Sangat tidak setuju 0 0.0 0.0 100.0
Total 397 100.0 100.0
Sumber : Output SPSS Variabel Bauran Pemasaran No.19
Grafik 4.23
Kartu Smartfren Dijual di Kios Pulsa
0 1 2 3 4 5
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Ragu-ragu
Setuju
Sangat Setuju
Sangat Setuju
Setuju
Ragu-ragu
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
99
Sebagai kartu operator sellular berbasis CDMA, kartu Smartfren
didistribusikan ke berbagai tempat seperti kios pulsa agar lebih dekat dan
memudahkan konsumen untuk memperolehnya. Berdasarkan data pada
tabel dan grafik di atas, ada sebesar 23,2% responden yang menjawab
ragu-ragu dan 14,3% lainnya yang menjawab tidak setuju dengan isi
pertanyaan kuisioner nomor 19.
Hasil jawaban tersebut bisa disebabkan karena perkembangan
operator CDMA yang sudah terpuruk sehingga para pedagang di kios
pulsa enggan untuk menjual kartu Smartfren di kiosnya. Terlebih lagi
karena pola tingkah laku konsumen Smartfren yang lebih menyukai
untuk berkunjung ke Galeri resmi secara langsung daripada membeli di
kios pulsa.
Tabel 4.27
Kartu Smartfren Dijual di Galeri Resmi Smartfren
QX20 Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sangat setuju 144 36.3 36.3 36.3
Setuju 235 59.2 59.2 95.5
Ragu-ragu 18 4.5 4.5 4.5
Tidak setuju 0 0.0 0.0 100.0
Sangat tidak setuju 0 0.0 0.0 100.0
Total 397 100.0 100.0
Sumber : Output SPSS Variabel Bauran Pemasaran No.20
Seperti telah diuraikan pada profil Galeri Smartfren cabang Serang
di atas, di galeri resmi yang disediakan oleh pihak PT.Smartfren
Telecom, Tbk dalam rangka memfasilitasi kebutuhan dan pelayanan bagi
100
para konsumennya, galeri memang diantaranya menjual kartu dan
berbagai produk dari Smartfren.
Tujuan dari adanya penjualan tersebut agar lebih menciptakan
kepercayaan konsumen terhadap Smartfren yang dapat terlihat dari data
pada tabel di atas, dimana sebanyak 95,5% responden menjawab sangat
setuju dan setuju, sedangkan 4,5% lainnya menjawab ragu-ragu.
Adapun hasil jawaban responden pada butir pertanyaan ini juga
peneliti gambarkan melalui grafik sebagai berikut :
Grafik 4.24
Kartu Smartfren Dijual di Galeri Resmi Smartfren
4.3.3 Variabel Keputusan Menggunakan
Ketika konsumen berkeinginan untuk menggunakan suatu merk, ia
masih harus melaksanakan keputusan dan melakukan pembelian untuk
dapat menggunakannya. Adapun variabel keputusan menggunakan pada
penelitian ini terbagi menjadi beberapa sub variabel diantaranya
pengenalan masalah, pencarian informasi, pengenalan alternatif,
keputusan penggunaan dan perilaku pasca penggunaan.
0 1 2 3 4 5
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Ragu-ragu
Setuju
Sangat Setuju
Sangat Setuju
Setuju
Ragu-ragu
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
101
a) Pengenalan masalah
Pengenalan masalah adalah tahap dimana pemasar atau perusahaan
meneliti secara seksama apa yang dibutuhkan oleh masyarakat, apa yang
menyebabkan kebutuhan itu timbul dan mengapa sampai seseorang itu
membutuhkannya. Pengenalan masalah pada penelitian ini meliputi
analisis kebutuhan konsumen terhadap kartu Smartfren. Adapun hasil
penelitiannya adalah sebagai berikut :
Tabel 4.28
Kebutuhan Kartu Internet Kuota Besar
QY1 Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sangat setuju 166 41.8 41.8 41.8
Setuju 231 58.2 58.2 100.0
Ragu-ragu 0 0.0 0.0 100.0
Tidak setuju 0 0.0 0.0 100.0
Sangat tidak setuju 0 0.0 0.0 100.0
Total 397 100.0 100.0
Sumber : Output SPSS Variabel Keputusan Menggunakan No.1
Grafik 4.25
Kebutuhan Kartu Internet Kuota Besar
0 1 2 3 4 5
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Ragu-ragu
Setuju
Sangat Setuju
Sangat Setuju
Setuju
Ragu-ragu
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
102
Analisis pertama mengenai kebutuhan konsumen akan produk
kartu Smartfren adalah kebutuhan akan kartu internet kuota besar.
Analisis ini didasari pada hasil pengamatan pra penelitian dimana
mayoritas masyarakat menggunakan internet untuk berbagai kebutuhan
hidup seperti pendidikan, pekerjaan dan aktualisasi diri yang
kesemuanya umum dilakukan dalam satu waktu. Untuk itu, masyarakat
membutuhkan kartu internet dengan kuota yang besar agar mampu
mengakomodir semua kebutuhan internet mereka.
Dari data pada tabel di atas, diketahui bahwa 100% responden
dalam penelitian ini menjawab setuju terhadap pernyataan akan
kebutuhan internet kuota besar. Hal ini terlihat dari jawaban responden
sebsar 41,8% sangat setuju dan 58,2% setuju. Berdasarkan hal ini juga,
pihak Smartfren mendesain produk kartu internetnya sedemikian rupa
hingga memiliki kuota internet yang besar hingga 12GB seperti yang
terdapat pada paket internet My Smartplan Platinum.
Tabel 4.29
Kebutuhan Kartu Internet Kecepatan Tinggi
QY2 Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sangat setuju 172 43.3 43.3 43.3
Setuju 225 56.7 56.7 100.0
Ragu-ragu 0 0.0 0.0 100.0
Tidak setuju 0 0.0 0.0 100.0
Sangat tidak setuju 0 0.0 0.0 100.0
Total 397 100.0 100.0
Sumber : Output SPSS Variabel Keputusan Menggunakan No.2
103
Analisis masalah yang kedua adalah kebutuhan konsumen akan
kartu internet kecepatan tinggi. Seperti yang telah diuraikan pada
pertanyaan di variabel sebelumnya, PT.Smartfren Telecom, Tbk sangat
mengedepankan kecepatan akses data internet yang disimbolkan dengan
slogan “I hate Slow”. Orientasi akan kecepatan akses data ini didasari
pada kebutuhan masyarakat akan akses internet yang cepat.
Pendapat ini dibuktikan oleh jawaban responden terhadap
pernyataan yang sama yang terlihat dari data pada tabel diatas, dimana
sebesar 43,3% menjawab sangat setuju dan 56,7% menjawab setuju.
Respon positif ini dapat membuktikan bahwa mayoritas konsumen
Smartfren memilih untuk menggunakan kartu Smartfren dikarenakan
oleh kebutuhannya akan internet cepat dan kuota yang besar.
Adapun gambaran grafiknya adalah sebagai berikut :
Grafik 4.26
Kebutuhan Kartu Internet kecepatan Tinggi
0 1 2 3 4 5
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Ragu-ragu
Setuju
Sangat Setuju
Sangat Setuju
Setuju
Ragu-ragu
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
104
Tabel 4.30
Kebutuhan Kartu Internet Harga Terjangkau
QY3 Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sangat setuju 119 30.0 30.0 30.0
Setuju 278 70.0 70.0 100.0
Ragu-ragu 0 0.0 0.0 100.0
Tidak setuju 0 0.0 0.0 100.0
Sangat tidak setuju 0 0.0 0.0 100.0
Total 397 100.0 100.0
Sumber : Output SPSS Variabel Keputusan Menggunakan No.3
Grafik 4.27
Kebutuhan Kartu Internet Harga Terjangkau
Dalam ilmu ekonomi dikatakan bahwa mendapatkan hasil
semaksimal mungkin dengan pengorbanan seminimal mungkin. Pada
kondisi penggunaan kartu internet untuk memenuhi kebutuhan dan gaya
hidup yang tinggi, mayoritas konsumen tetap akan mempertimbangkan
keterjangkauan harga kartu internet yang digunakannya.
Sebagaimana ditunjukkan oleh data pada tabel dan grafik di atas,
dimana 119 responden memberikan jawaban sangat setuju dan 278
lainnya memberikan jawaban setuju pada pertanyaan kuisioner nomor 3
0 1 2 3 4 5
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Ragu-ragu
Setuju
Sangat Setuju
Sangat Setuju
Setuju
Ragu-ragu
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
105
di variabel keputusan menggunakan ini. Hasil ini membuktikan bahwa
konsumen masih tetap mempertimbangkan keterjangkauan harga
walaupun kartu tersebut memiliki kuota besar dan kecepatan yang tinggi.
Tabel 4.31
Kebutuhan Kartu Internet untuk Pekerjaan
QY4 Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sangat setuju 90 22.7 22.7 22.7
Setuju 211 53.1 53.1 75.8
Ragu-ragu 96 24.2 24.2 100.0
Tidak setuju 0 0.0 0.0 100.0
Sangat tidak setuju 0 0.0 0.0 100.0
Total 397 100.0 100.0
Sumber : Output SPSS Variabel Keputusan Menggunakan No.4
Grafik 4.28
Kebutuhan Kartu Internet untuk Pekerjaan
Dunia globalisasi saat ini telah menimbulkan dampak yang
signifikan bagi perkembangan teknologi baik itu berkaitan dengan dunia
kerja, pendidikan, gaya hidup, hiburan maupun politik. Sebagian besar
0 1 2 3 4 5
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Ragu-ragu
Setuju
Sangat Setuju
Sangat Setuju
Setuju
Ragu-ragu
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
106
perusahaan di Indonesia telah memberlakukan system teknologi
informasi guna menunjang kinerja perusahaan sehingga mengharuskan
karyawan untuk melek akan internet.
Berdasarkan data pada tabel dan grafik di atas, diketahui bahwa
sebesar 75,8% responden menjawab setuju dan sangat setuju sedangkan
24,2% lainnya ragu-ragu terhadap isi pertanyaan menggunakan internet
untuk kebutuhan pekerjaan. Hasil wawancara juga membuktikan bahwa
sebagian besar konsumen Smartfren adalah para pekerja yang
menggunakan kartu Smartfren untuk kebutuhan pekerjaannya.
Selain itu, kebutuahan akan akses data internet juga dipengaruhi
oleh pendidikan dimana pendidikan masa kini memungkinkan untuk
dapat lebih mudah diakses dan dikembangkan melalui teknologi internet.
Adapun uraian hasil jawaban responden adalah sebagai berikut :
Tabel 4.32
Kebutuhan Kartu Internet untuk Pendidikan
QY5 Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sangat setuju 100 25.2 25.2 25.2
Setuju 226 56.9 56.9 82.1
Ragu-ragu 71 17.9 17.9 100.0
Tidak setuju 0 0.0 0.0 100.0
Sangat tidak setuju 0 0.0 0.0 100.0
Total 397 100.0 100.0
Sumber : Output SPSS Variabel Keputusan Menggunakan No.5
Selain menggunakan internet untuk kebutuhan pekerjaan, kartu
internet Smartfren juga banyak digunakan untuk kebutuhan pendidikan.
107
Hal ini sesuai dengan sebagian besar konsumen Smartfren berusia rata-
rata 15-25 tahun dimana pada rentan usia tersebut adalah umumnya
rentan usia menempuh pendidikan.
Dari data pada tabel di atas dapat diketahui bahwa sebanyak 82,1%
responden menjawab sangat setuju dan setuju sedangkan 17,9% lainnya
menjawab ragu-ragu pada isi pertanyaan kuisioner nomor 5 variabel
keputusan menggunakan.
Adapun grafiknya digambarkan berikut ini :
Grafik 4.29
Kebutuhan Kartu Internet untuk Pendidikan
0 1 2 3 4 5
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Ragu-ragu
Setuju
Sangat Setuju
Sangat Setuju
Setuju
Ragu-ragu
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
108
Tabel 4.33
Internet sebagai Gaya Hidup
QY6 Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sangat setuju 118 29.7 29.7 29.7
Setuju 209 52.7 52.7 82.4
Ragu-ragu 70 17.6 17.6 100.0
Tidak setuju 0 0.0 0.0 100.0
Sangat tidak setuju 0 0.0 0.0 100.0
Total 397 100.0 100.0
Sumber : Output SPSS Variabel Keputusan Menggunakan No.6
Kemajuan teknologi terutama di bidang komunikasi telah
melahirkan berbagai temuan seperti adanya media sosial sebagai sarana
orang untuk mengaktualisasikan diri sebagai bagian dari gaya hidup
masyarakat saat ini.
Sebagaimana diperlihatkan dari data pada tabel di atas, bahwa
sebanyak 118 responden memberikan jawaban sangat setuju dan 209
lainnya memberikan jawaban setuju terhadap isi pertanyaan nomor 6.
Sedangkan 70 responden atau hanya sebesar 17,6% lainnya yang
menjawab ragu-ragu terhadap penggunaan internet untuk gaya hidup.
Adapun grafiknya digambarkan berikut ini :
Grafik 4.30
Internet sebagai Gaya Hidup
0 1 2 3 4 5
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Ragu-ragu
Setuju
Sangat SetujuSangat Setuju
Setuju
Ragu-ragu
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
109
b) Pencarian Informasi
Dorongan konsumen yang kuat akan suatu produk dan produk
yang memenuhi kebutuhan tersebut berada dalam jangkauannya, maka
konsumen akan langsung membeli dan menggunakannya. Dorongan
kuat tersebut secara tidak langsung dipengaruhi oleh berbagai informasi
yang ia dapatkan mengenai produk.
Pada penelitian ini, pencarian informasi meliputi indikator sumber
pribadi dan komersil.
Tabel 4.34
Informasi Kartu Smartfren dari Keluarga
QY7 Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sangat setuju 74 18.6 18.6 18.6
Setuju 255 64.2 64.2 82.8
Ragu-ragu 58 14.6 14.6 97.4
Tidak setuju 10 2.5 2.6 100.0
Sangat tidak setuju 0 0.0 0.0 100.0
Total 397 100.0 100.0
Sumber : Output SPSS Variabel Keputusan Menggunakan No.7
Grafik 4.31
Informasi Kartu Smartfren dari Keluarga
0 1 2 3 4 5
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Ragu-ragu
Setuju
Sangat Setuju
Sangat Setuju
Setuju
Ragu-ragu
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
110
Yang termasuk dalam sumber informasi yang datang dari pribadi
adalah keluarga, teman, tetangg atau rekan. Berdasarkan data pada tabel
dan grafik di atas, sebesar 18,6% menjawab sangat setuju, 64,2%
menjawab setuju, 14,6% menjawab ragu-ragu dan 2,5% lainnya
menjawab tidak setuju dengan isi pertanyaan kuisioner nomor 7 tersebut.
Hasil ini menujukkan bahwa hanya sebesar 82,8% dari konsumen
Smartfren yang mengetahui informasi mengenai kartu Smartfren dari
keluarganya. Sedangkan 17,2% konsumen lainnya mengetahui informasi
tentang kartu Smartfren dari pihak lain.
Tabel 4.35
Informasi Kartu Smartfren dari Teman
QY8 Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sangat setuju 72 18.1 18.1 18.1
Setuju 286 72.1 72.1 88.2
Ragu-ragu 39 9.8 9.8 100.0
Tidak setuju 0 0.0 0.0 100.0
Sangat tidak setuju 0 0.0 0.0 100.0
Total 397 100.0 100.0
Sumber : Output SPSS Variabel Keputusan Menggunakan No.8
Grafik 4.32
Informasi Kartu Smartfren dari Teman
0 1 2 3 4 5
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Ragu-ragu
Setuju
Sangat Setuju Sangat Setuju
Setuju
Ragu-ragu
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
111
Berbeda dari hasil jawaban responden pada pertanyaan
sebelumnya, pada pertanyaan kuisioner nomor 8 ini 88,2% responden
menjawab sangat setuju dan setuju sedangkan 9,8% lainnya menjawab
ragu-ragu tentang mengetahui informasi kartu Smartfren dari temannya.
Jika dibandingkan dengan jawaban responden pada mengetahui
informasi dari keluarga, informasi dari teman lebih besar dan memang
benar terjadi adanya.
Pendapat ini didasari pada hasil wawancara dengan sebagian besar
responden yang mengaku lebih banyak mengetahui informasi tentang
adanya kartu Smartfren dari teman disbanding keluarga. Karena akses
internet yang mereka gunakan pun lebih sering untuk berkomunikasi
dengan teman daripada dengan keluarga.
112
Tabel 4.36
Informasi Kartu Smartfren dari Internet
QY9 Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sangat setuju 146 36.8 36.8 36.8
Setuju 221 55.7 55.7 92.4
Ragu-ragu 30 7.6 7.6 100.0
Tidak setuju 0 0.0 0.0 100.0
Sangat tidak setuju 0 0.0 0.0 100.0
Total 397 100.0 100.0
Sumber : Output SPSS Variabel Keputusan Menggunakan No.9
Grafik 4.33
Informasi Kartu Smartfren dari Internet
Sebelum menggunakan kartu Smartfren untuk memenuhi
kebutuhan internetnya, konsumen umumnya telah menggunakan
provider lain untuk mengakses internet. Pada saat menggunakan internet
tersebut, tidak jarang dari konsumen yang melihat iklan internet
mengenai kartu Smartfren.
Pencarian informasi akan kartu Smartfren melalui internet juga
umumnya dimulai dari adanya informasi awal yang konsumen peroleh
dari teman, keluarga atau tetangganya. Sehingga untuk mengukuhkan
0 1 2 3 4 5
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Ragu-ragu
Setuju
Sangat Setuju
Sangat Setuju
Setuju
Ragu-ragu
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
113
keinginannya menggunakan kartu Smartfren, konsumen mencari tahu
lebih banyak tentang kartu Smartfren melalui internet.
Hal ini pun dibuktikan oleh jawaban responden dari data pada tabel
dan digambarkan pula pada grafik di atas, bahwa sebesar 92,4%
responden memberikan jawaban setuju dan sangat setuju sedangkan
lainnya menjawab ragu-ragu sebesar 7,6%.
Tabel 4.37
Informasi Kartu Smartfren dari Iklan TV
QY10 Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sangat setuju 52 13.1 13.1 13.1
Setuju 296 74.6 74.6 87.7
Ragu-ragu 0 0.0 0.0 87.7
Tidak setuju 49 12.3 12.3 100.0
Sangat tidak setuju 0 0.0 0.0 100.0
Total 397 100.0 100.0
Sumber : Output SPSS Variabel Keputusan Menggunakan No.10
Grafik 4.34
Informasi Kartu Smartfren dari Iklan TV
0 1 2 3 4 5
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Ragu-ragu
Setuju
Sangat Setuju
Sangat Setuju
Setuju
Ragu-ragu
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
114
Dalam rangka mempromosikan produknya, pihak Smartfren
menggunakan berbagai media untuk memperkenalkna produknya di
masyarakat seperti melalui iklan TV. Media TV yang merupakan media
komunikasi dengan dua fungsi ini (audio dan visual) dipercaya lebih
ampuh dalam mempengaruhi khalayak terutama pada upaya pengenalan
dan pemasaran sebuah produk.
Berdasarkan data pada tabel dan grafik di atas, sebesar 13,1%
memberuikan jawaban sangat setuju dan 74,6% memberikan jawaban
setuju terhadap pencarian informasi mengenai kartu Smartfren dari iklan
TV. Jawaban tidak setuju yang diberikan oleh 12,3% atau sebanyak 49
responden dapat memperlihatkan gaya hidup responden yang minim
akan menonton TV. Mobilitas masyarakat yang tinggi saat ini sangat
membatasi seseorang untuk bisa duduk manis sambil menonton TV
dirumah. Adanya kecanggihan gadget telah membuat banyak orang
beralih menonton TV melalui internet.
c) Evaluasi Alternatif
Terdapat lima konsep dasar bagi pemasar dalam perilaku alternatif
yaitu sifat-sifat produk, pemasar hendaknya lebih memperhatikan
pentingnya ciri-ciri produk, kepercayaan konsumen, fungsi kemanfaatan
dan bagaimana prosedur penilaian.
115
Tabel 4.38
Manfaat Fitur untuk Kebutuhan Akses Data
QY11 Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sangat setuju 26 6.5 6.5 6.5
Setuju 315 79.3 79.3 85.8
Ragu-ragu 56 14.2 14.2 100.0
Tidak setuju 0 0.0 0.0 100.0
Sangat tidak setuju 0 0.0 0.0 100.0
Total 397 100.0 100.0
Sumber : Output SPSS Variabel Keputusan Menggunakan No.11
Berdasarkan data pad tabel di atas, sebanyak 26 responden
memberikan jawaban sangat setuju, 315 responden memberikan jawaban
setuju dan 56 responden lainnya memberikan jawaban ragu-ragu pada isi
pertanyaan kuisioner nomor 11 tentang manfaat fitur pada kartu
Smartfren untuk memenuhi kebutuhan akses data.
Adapun grafiknya digambarkan sebagai berikut :
Grafik 4.35
Manfaat Fitur untuk Kebutuhan Akses Data
0 1 2 3 4 5
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Ragu-ragu
Setuju
Sangat Setuju
Sangat Setuju
Setuju
Ragu-ragu
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
116
Dari data tersebut dapat diketahui bahwa sebagian besar konsumen
memanfaatkan fitur yang ada didalam kartu Smartfren untuk memenuhi
kebutuhan akses data mereka. Apalagi saat ini sebagian besar provider
telah menyediakan fitur gratis akses sosial media tanpa menggunakan
kuota yang ada di dalam kartu.
Selanjutnya, pihak Smartfren juga menawarkan bonus dan benefit
menarik terkait kebutuhan konsumen akan internet kuota besar
sebagaimana diuraikan hasil jawaban responden sebagai berikut :
Tabel 4.39
Bonus & Benefit untuk Kebutuhan Internet Kuota Besar
QY12 Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sangat setuju 52 13.1 13.1 13.1
Setuju 182 45.8 45.8 58.9
Ragu-ragu 98 24.7 24.7 83.6
Tidak setuju 65 16.4 16.4 100.0
Sangat tidak setuju 0 0.0 0.0 100.0
Total 397 100.0 100.0
Sumber : Output SPSS Variabel Keputusan Menggunakan No.12
Grafik 4.36
Bonus & Benefit untuk Kebutuhan Internet Kuota Besar
0 1 2 3 4 5
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Ragu-ragu
Setuju
Sangat Setuju
Sangat Setuju
Setuju
Ragu-ragu
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
117
Sebagai upaya untuk menarik perhatian konsumen, Smartfren
menyediakan berbagai bonus dan benefit dari berbagai macam kartu
yang diperjualbelikan. Seperti pada kartu Smartfren prabayar atau lebih
dikenal dengan Smartphone Smartfren seperti gambar dibawah ini :
Yang menyediakan berbagai bonus dan benefit menarik seperti
gratis internet 100MB, Gratis chating dan social media serta gratis SMS
dan Nelepon ke sesama pengguna Smartfren dengan ketentuan.
Kebutuhan akses internet akan kuota besar akan sengat terbantu dengan
adanya bonus dan benefit seperti yang ditawarkan pada kartu Smartfren
jenis pra bayar di atas.
Seperti yang ditunjukkan dari data tabel 4.39 di atas, sebesar
58,8% menjawab sangat setuju dan setuju, pada pertanyaan kuisioner
nomor 12 tentang bonus dan benefit untuk kebutuhan internet kuota
besar.
d) Keputusan Penggunaan
Setelah melakukan berbagai pencarian informasi dan alternatif
produk lainnya, konsumen akan melakukan sebuah keputusan untuk ya
atau tidak menggunakan suatu produk tertentu. Konsumen yang telah
melakukan pilihan terhadap berbagai alternatif biasanya menggunakan
118
produk yang paling disukai.
Dalam penelitian ini, keputusan penggunaan akan berkelanjutan
pada penggunaan berdasarkan prosedur yang ada. Adapun hasil
penelitiannya sebagai berikut :
Tabel 4.40
Informasi Lengkap di website Smartfren
QY13 Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sangat setuju 144 36.3 36.3 36.3
Setuju 220 55.4 55.4 91.7
Ragu-ragu 33 8.3 8.3 100.0
Tidak setuju 0 0.0 0.0 100.0
Sangat tidak setuju 0 0.0 0.0 100.0
Total 397 100.0 100.0
Sumber : Output SPSS Variabel Keputusan Menggunakan No.13
Grafik 4.37
Informasi Lengkap di website Smartfren
Untuk memfasilitasi distribusi informasi bagi para konsumennya,
pihak Smartfren telah menyediakan informasi lengkap terkait produk dan
profil perusahaan di website resmi Smartfren yaitu www.smartfren.com.
0 1 2 3 4 5
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Ragu-ragu
Setuju
Sangat Setuju
Sangat Setuju
Setuju
Ragu-ragu
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
119
Berdasarkan data pada tabel dan grafik di atas, sebesar 36,3%
menjawab sangat setuju dan 55,4% lainnya menjawab setuju untuk
pertanyaan nomor 13. Sementara jawaban ragu-ragu diberikan oleh 8,3%
responden. Hasil ini menunjukkan bahwa sebagian besar konsumen
Smartfren atau sebesar 91,7% konsumen sangat terbantu dengan adanya
website resmi Smartfren yang memaparkan dengan jelas informasi
terkait kartu dan produk Smartfren lainnya. Dengan adanya website
resmi Smartfren ini juga akan menciptakan citra yang baik bagi
perusahaan Smartfren di mata konsumennya.
Tabel 4.41
Informasi Benefit dalam Kemasan Starterpack Kartu
QY14 Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sangat setuju 71 17.9 17.9 17.9
Setuju 221 55.7 55.7 73.6
Ragu-ragu 64 16.1 16.1 89.7
Tidak setuju 41 10.3 10.3 100.0
Sangat tidak setuju 0 0.0 0.0 100.0
Total 397 100.0 100.0
Sumber : Output SPSS Variabel Keputusan Menggunakan No.14
Grafik 4.38
Keputusan membeli karena adanya broadcast messages
0 1 2 3 4 5
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Ragu-ragu
Setuju
Sangat SetujuSangat Setuju
Setuju
Ragu-ragu
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
120
Selain memaparkan informasi terkait produk di website
www.smartfren.com, pihak Smartfren juga memaparkan informasi
terkait benefit dan cara penggunaan dalam kemasan starterpack kartu.
Berdasarkan data yang ditunjukkan dari tabel dan grafik di atas,
sebesar 17,9% responden memberikan jawaban sangat setuju dan 55,7%
lainnya memberikan jawaban setuju. Sementara ada sebesar 26,4% yang
memberikan jawaban ragu-ragu dan tidak setuju.
e) Perilaku Pasca Penggunaan
Perilaku pasca penggunaan akan memperlihatkan sejauhmana
sebuah produk mampu bertahan di masyarakat. Perilaku pasca
penggunaan meliputi perasaan konsumen saat menggunakan, dimana
konsumen akan mengalami suatu tingkat kepuasan atau ketidakpuasaan
terhadap suatu produk. Dari hal ini, para perusahaan pemasar harus
memantau kepuasan pasca produk ditangan konsumen guna evaluasi
keberhasilan pemasaran produk.
Tabel 4.42
Rasa Senang Menggunakan Kartu Smartfren
QY15 Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sangat setuju 84 21.2 21.2 21.2
Setuju 244 61.5 61.5 82.7
Ragu-ragu 69 17.3 17.3 100.0
Tidak setuju 0 0.0 0.0 100.0
Sangat tidak setuju 0 0.0 0.0 100.0
Total 397 100.0 100.0
Sumber : Output SPSS Variabel Keputusan Menggunakan No.15
121
Grafik 4.39
Rasa Senang Menggunakan Kartu Smartfren
Pada penelitian ini, perilaku pasca penggunaan diawali dengan
adanya rasa senang ketika menggunakan kartu Smartfren. Perasaaan
senang yang timbul di hati konsumen ketika menggunakan kartu
Smartfren akan menciptakan kelanjutan dalam penggunaan kartu itu
sendiri.
Sebagaimana ditunjukkan pada tabel di atas, sebagian besar
responden memberikan jawaban setuju terhadap perasaan senang mereka
saat menggunakan kartu Smartfren. Hasil ini menunjukkan bahwa
sebagian besar konsumen atau sebesar 82,7% konsumen Smartfren
merasakan senang setelah menggunakan kartu Smartfren. Dari hasiol
wawancara diketahui bahwa perasaan senang ini timbul karena kartu
Smartfren telah mampu memfasilitasi kebutuhan akses internet mereka.
0 1 2 3 4 5
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Ragu-ragu
Setuju
Sangat Setuju
Sangat Setuju
Setuju
Ragu-ragu
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
122
Tabel 4.43
Kepuasan Menggunakan Kartu Smartfren
QY16 Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sangat setuju 81 20.4 20.4 20.4
Setuju 292 73.6 73.6 94.0
Ragu-ragu 24 6.0 6.0 100.0
Tidak setuju 0 0.0 0.0 100.0
Sangat tidak setuju 0 0.0 0.0 100.0
Total 397 100.0 100.0
Sumber : Output SPSS Variabel Keputusan Menggunakan No.16
Grafik 4.40
Kepuasan Menggunakan Kartu Smartfren
Perasaan senang yang timbul pada konsumen akan menimbulkan
kepuasan bagi konsumen itu juga. Pertanyaan nomor 16 ini
menunjukkan tentang kepuasan konsumen setelah menggunakan kartu
Smartfren.
Berdasarkan data pada tabel dan grafik di atas, diketahui bahwa
sebesar 20,4% memberikan jawaban sangat setuju, 73,6% memberikan
jawaban setuju terhadap pertanyaan kuisioner nomor 16.
0 1 2 3 4 5
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Ragu-ragu
Setuju
Sangat Setuju
Sangat Setuju
Setuju
Ragu-ragu
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
123
Tabel 4.44
Kekecewaan Menggunakan Kartu Smartfren
QY17 Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sangat setuju 0 0.0 0.0 0.0
Setuju 99 24.9 24.9 24.9
Ragu-ragu 255 64.2 64.2 89.1
Tidak setuju 43 10.9 10.9 100.0
Sangat tidak setuju 0 0.0 0.0 100.0
Total 397 100.0 100.0
Sumber : Output SPSS Variabel Keputusan Menggunakan No.
Grafik 4.41
Kekecewaan Menggunakan Kartu Smartfren
Ketika konsumen menggunakan suatu produk tertentu, bukan tidak
mungkin konsumen tersebut akan mengalami kekecewaan terhadap
kualitas maupun kinerja dari produk tersebut. Berdasarkan data pada
tabel dan grafik di atas diketahui sebesar 24,9% responden setuju bahwa
ada konsumen yang merasa kecewa setelah menggunakan kartu
Smartfren.
0 1 2 3 4 5
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Ragu-ragu
Setuju
Sangat Setuju
Sangat Setuju
Setuju
Ragu-ragu
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
124
Sementara jawaban ragu-ragu sebesar 64,2% dan tidak setuju
sebesar 10,9% menunjukkan bahwa sebesar 75,1% konsumen
meragukan atau tidak menyetujui adanya konsumen yang kecewa
menggunakan kartu Smartfren.
Tabel 4.45
Berbagi Pengalaman Sesama Pengguna Kartu Smartfren
QY18 Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sangat setuju 86 21.7 21.7 21.7
Setuju 301 75.8 75.8 98.5
Ragu-ragu 10 2.5 2.5 100.0
Tidak setuju 0 0.0 0.0 100.0
Sangat tidak setuju 0 0.0 0.0 100.0
Total 397 100.0 100.0
Sumber : Output SPSS Variabel Keputusan Menggunakan No.18
Berdasarkan data pada tabel di atas diketahui bahwa sebesar 21,7%
menjawab sangat setuju, 75,8% menjawab setuju dan 2,5% menjawab
ragu-ragu pada isi pertanyaan kuisioner nomor 19 yang juga
digambarkan dalam grafik dibawah ini :
Grafik 4.42
Berbagi Pengalaman Sesama Pengguna Kartu Smartfren
0 1 2 3 4 5
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Ragu-ragu
Setuju
Sangat Setuju
Sangat Setuju
Setuju
Ragu-ragu
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
125
Dari hasil data tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa sebagian
besar konsumen Smartfren atau sebesar 98,5% konsumen Smartfren
saling berbagi cerita mengenai pengalaman mereka dalam menggunakan
kartu Smartfren. Sharing pengalaman ini juga akan menimbulkan
keinginan untuk menggunakan produk yang sama bagi mereka yang
belum menggunakan.
Tabel 4.46
Kesetiaan Menggunakan Kartu Smartfren
QY19 Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sangat setuju 36 9.1 9.1 9.1
Setuju 279 70.3 70.3 79.4
Ragu-ragu 82 20.6 20.6 100.0
Tidak setuju 0 0.0 0.0 100.0
Sangat tidak setuju 0 0.0 0.0 100.0
Total 397 100.0 100.0
Sumber : Output SPSS Variabel Keputusan Menggunakan No.19
Grafik 4.43
Kesetiaan Menggunakan Kartu Smartfren
0 1 2 3 4 5
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Ragu-ragu
Setuju
Sangat Setuju
Sangat Setuju
Setuju
Ragu-ragu
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
126
Keberhasilan sebuah produk di masyarakat akan dilihat dari
kesetiaan konsumen dalam menggunakan produk tersebut. Seperti
halnya produk kartu Smartfren, menurut pengakuan beberapa konsumen
Smartfren yang ditemui secara acak sebelum penelitian berlangsung,
mereka menyatakan tetap setia menggunakan Smartfren dari tahun 2010
hingga saat ini. Layanan, kualitas, harga serta kinerja dari kartu
Smartfren yang bagus membuat mereka tetap setia menggunakannya.
Hal ini sesuai dengan hasil jawaban responden penelitian pada
tabel di atas, dimana sebesar 79,4% menyatakan respon positifnya
mengenai kesetiaan terhadap kartu Smartfren. Sedangkan jawaban ragu-
ragu yang diberikan oleh 20,6% responden penelitian menunjukkan
bahwa ada sebagia kecil konsumen yang beralih-alih dalam
menggunakan kartu Smartfren.
127
Tabel 4.47
Berhenti Menggunakan Kartu Smartfren
QY20 Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sangat setuju 45 11.3 11.3 11.3
Setuju 221 55.7 55.7 67.0
Ragu-ragu 96 24.2 24.2 91.2
Tidak setuju 35 8.8 8.8 100.0
Sangat tidak setuju 0 0.0 0.0 100.0
Total 397 100.0 100.0
Sumber : Output SPSS Variabel Keputusan Menggunakan No.20
Grafik 4.44
Berhenti Menggunakan Kartu Smartfren
Pada penelitian ini, ketidaksetiaan ditandai dengan berhenti
menggunakan kartu Smartfren. Berdasarkan data pada tabel dan grafik di
atas, diketahui bahwa sebanyak 67,7% responden menyetujui ada
konsumen yang berhenti menggunakan kartu Smartfren. Sementara 33%
responden lainnya meragukan bahkan tidak setuju ada konsumen yang
berhenti menggunakan kartu Smartfren. Perbedaan pendapat ini didasari
pada penilaian yang berbeda-beda dari para konsumen terhadap kinerja,
fitur, kualitas dan harga kartu Smartfren.
0 1 2 3 4 5
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Ragu-ragu
Setuju
Sangat Setuju
Sangat Setuju
Setuju
Ragu-ragu
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
128
4.4 Analisis Data
4.4.1 Analisis Deskriptif Data
Analisis deskriptif data pada penelitian ini dilakukan dengan cara
menganalisis perolehan skor dari masing-masing butir pertanyaan kuisioner
baik itu variabel X maupun variabel Y. Analisis skor ini digunakan untuk
mendeskripsikan hasil perolehan skor masing-masing butir pertanyaan
kuisioner penelitian. Adapun hasil analisis skor pertanyaan pada variabel X
adalah sebagai berikut :
Tabel 4.48
Nilai skor pertanyaan variabel X
Q Jawaban Skor Jumlah
Jawaban
Nilai
Skor
Total
Skor
QX1 Sangat setuju
Setuju
Ragu-ragu
Tidak Setuju
Sangat tidak setuju
5
4
3
2
1
66
287
44
0
0
330
1148
132
0
0
1610
QX2 Sangat setuju
Setuju
Ragu-ragu
Tidak Setuju
Sangat tidak setuju
5
4
3
2
1
0
182
162
53
0
0
728
486
106
0
1320
QX3 Sangat setuju
Setuju
Ragu-ragu
Tidak Setuju
Sangat tidak setuju
5
4
3
2
1
89
308
0
0
0
445
1232
0
0
0
1677
129
Q Jawaban Skor Jumlah
Jawaban
Nilai
Skor
Total
Skor
QX4 Sangat setuju
Setuju
Ragu-ragu
Tidak Setuju
Sangat tidak setuju
5
4
3
2
1
69
256
42
30
0
345
1024
126
60
0
1555
QX5 Sangat setuju
Setuju
Ragu-ragu
Tidak Setuju
Sangat tidak setuju
5
4
3
2
1
40
221
79
57
0
200
884
237
114
0
1435
QX6 Sangat setuju
Setuju
Ragu-ragu
Tidak Setuju
Sangat tidak setuju
5
4
3
2
1
132
265
0
0
0
660
1060
0
0
0
1720
QX7 Sangat setuju
Setuju
Ragu-ragu
Tidak Setuju
Sangat tidak setuju
5
4
3
2
1
103
276
18
0
0
515
1104
54
0
0
1673
QX8 Sangat setuju
Setuju
Ragu-ragu
Tidak Setuju
Sangat tidak setuju
5
4
3
2
1
49
283
50
15
0
245
1132
150
30
0
1557
QX9 Sangat setuju
Setuju
Ragu-ragu
Tidak Setuju
Sangat tidak setuju
5
4
3
2
1
38
315
44
0
0
190
1260
132
0
0
1582
130
Q Jawaban Skor Jumlah
Jawaban
Nilai
Skor
Total
Skor
QX10 Sangat setuju
Setuju
Ragu-ragu
Tidak Setuju
Sangat tidak setuju
5
4
3
2
1
46
298
53
0
0
230
1192
159
0
0
1581
QX11 Sangat setuju
Setuju
Ragu-ragu
Tidak Setuju
Sangat tidak setuju
5
4
3
2
1
77
199
108
13
0
385
796
324
26
0
1531
QX12 Sangat setuju
Setuju
Ragu-ragu
Tidak Setuju
Sangat tidak setuju
5
4
3
2
1
80
242
58
17
0
400
968
174
34
0
1576
QX13 Sangat setuju
Setuju
Ragu-ragu
Tidak Setuju
Sangat tidak setuju
5
4
3
2
1
270
127
0
0
0
1350
508
0
0
0
1858
QX14 Sangat setuju
Setuju
Ragu-ragu
Tidak Setuju
Sangat tidak setuju
5
4
3
2
1
269
128
0
0
0
1340
512
0
0
0
1852
QX15 Sangat setuju
Setuju
Ragu-ragu
Tidak Setuju
Sangat tidak setuju
5
4
3
2
1
225
160
12
0
0
1125
640
36
0
0
1801
131
Q Jawaban Skor Jumlah
Jawaban
Nilai
Skor
Total
Skor
QX16 Sangat setuju
Setuju
Ragu-ragu
Tidak Setuju
Sangat tidak setuju
5
4
3
2
1
206
188
3
0
0
1030
752
9
0
0
1791
QX17 Sangat setuju
Setuju
Ragu-ragu
Tidak Setuju
Sangat tidak setuju
5
4
3
2
1
81
305
11
0
0
405
1220
33
0
0
1658
QX18 Sangat setuju
Setuju
Ragu-ragu
Tidak Setuju
Sangat tidak setuju
5
4
3
2
1
40
193
120
44
0
200
772
360
88
0
1420
QX19 Sangat setuju
Setuju
Ragu-ragu
Tidak Setuju
Sangat tidak setuju
5
4
3
2
1
0
248
92
57
0
0
992
276
114
0
1382
QX20 Sangat setuju
Setuju
Ragu-ragu
Tidak Setuju
Sangat tidak setuju
5
4
3
2
1
144
235
18
0
0
720
940
54
0
0
1714
Total Skor 32.293
Tabel di atas menginformasikan jumlah nilai skor jawaban dari masing-
masing variebel X penelitian. Berdasarkan tabel di atas, deskriptif data untuk
butir pertanyaan pada variabel X berdasarkan metode LSR dihitung sebagai
berikut :
132
A = jumlah responden x skor tertinggi
= 397 x 5
= 1985
B = jumlah responden x skor terendah
= 397 x 1
= 397
n = A – B
= 1588
Perhitungan penentuan batas interval masing-masing kelas pada
variabel X adalah sebagai berikut :
Q1 = (B +n) /4
= (397+1588) /4
= 496,25
Q2 = (B +n) /2
= (397+1588) /2
= 992,5
Q3 = (B+n) ¾
= (397+1588) ¾
= 1488,75
133
Distribusi perolehan skor masing-masing pertanyaan kuisioner pada
variabel X peneliti gambarkan sebagai berikut :
Gambar 4.3
Distribusi Skor Butir Pertanyaan Variabel Bauran Pemasaran 4p
2000
QX6
QX20
QX1 QX3
1500 QX4 QX8 QX7
QX2 QX5
QX9-12
QX17 QX16
1000 QX13-15
QX19QX18
500
B Q1 Q2 Q3 A
397 496,25 992,5 1488,75 1985
134
Selain menjelaskan distribusi perolehan skor dari butir pertanyaan di
variabel X, pada bab ini juga dijelaskan distribusi skor butir pertanyaan pada
variabel Y yang diuraikan melalui table berikut ini :
Tabel 4.49
Nilai skor pertanyaan variabel Y
Q Jawaban Skor Jumlah
Jawaban
Nilai
Skor
Total
Skor
QY1 Sangat setuju
Setuju
Ragu-ragu
Tidak Setuju
Sangat tidak setuju
5
4
3
2
1
166
231
0
0
0
830
924
0
0
0
1754
QY2 Sangat setuju
Setuju
Ragu-ragu
Tidak Setuju
Sangat tidak setuju
5
4
3
2
1
172
225
0
0
0
860
900
0
0
0
1760
QY3 Sangat setuju
Setuju
Ragu-ragu
Tidak Setuju
Sangat tidak setuju
5
4
3
2
1
119
278
0
0
0
595
1112
0
0
0
1707
QY4 Sangat setuju
Setuju
Ragu-ragu
Tidak Setuju
Sangat tidak setuju
5
4
3
2
1
90
211
96
0
0
450
844
288
0
0
1582
QY5 Sangat setuju
Setuju
Ragu-ragu
Tidak Setuju
Sangat tidak setuju
5
4
3
2
1
100
226
71
0
0
500
904
213
0
0
1617
135
Q Jawaban Skor Jumlah
Jawaban
Nilai
Skor
Total
Skor
QY6 Sangat setuju
Setuju
Ragu-ragu
Tidak Setuju
Sangat tidak setuju
5
4
3
2
1
118
209
70
0
0
590
836
210
0
0
1636
QY7 Sangat setuju
Setuju
Ragu-ragu
Tidak Setuju
Sangat tidak setuju
5
4
3
2
1
74
255
58
10
0
370
1020
174
20
0
1584
QY8 Sangat setuju
Setuju
Ragu-ragu
Tidak Setuju
Sangat tidak setuju
5
4
3
2
1
72
286
39
0
0
360
1144
117
0
0
1621
QY9 Sangat setuju
Setuju
Ragu-ragu
Tidak Setuju
Sangat tidak setuju
5
4
3
2
1
146
221
30
0
0
730
884
90
0
0
1704
QY10 Sangat setuju
Setuju
Ragu-ragu
Tidak Setuju
Sangat tidak setuju
5
4
3
2
1
52
296
0
49
0
260
1184
0
98
0
1542
QY11 Sangat setuju
Setuju
Ragu-ragu
Tidak Setuju
Sangat tidak setuju
5
4
3
2
1
26
315
56
0
0
130
1260
168
0
0
1558
136
Q Jawaban Skor Jumlah
Jawaban
Nilai
Skor
Total
Skor
QY12 Sangat setuju
Setuju
Ragu-ragu
Tidak Setuju
Sangat tidak setuju
5
4
3
2
1
52
182
98
65
0
260
728
294
130
0
1412
QY13 Sangat setuju
Setuju
Ragu-ragu
Tidak Setuju
Sangat tidak setuju
5
4
3
2
1
144
220
33
0
0
720
880
99
0
0
1699
QY14 Sangat setuju
Setuju
Ragu-ragu
Tidak Setuju
Sangat tidak setuju
5
4
3
2
1
71
221
64
41
0
355
884
192
82
0
1513
QY15 Sangat setuju
Setuju
Ragu-ragu
Tidak Setuju
Sangat tidak setuju
5
4
3
2
1
84
244
69
0
0
420
976
207
0
0
1603
QY16 Sangat setuju
Setuju
Ragu-ragu
Tidak Setuju
Sangat tidak setuju
5
4
3
2
1
81
292
24
0
0
405
1168
72
0
0
1645
QY17 Sangat setuju
Setuju
Ragu-ragu
Tidak Setuju
Sangat tidak setuju
5
4
3
2
1
0
99
255
43
0
0
396
765
86
0
1247
137
Q Jawaban Skor Jumlah
Jawaban
Nilai
Skor
Total
Skor
QY18 Sangat setuju
Setuju
Ragu-ragu
Tidak Setuju
Sangat tidak setuju
5
4
3
2
1
86
301
10
0
0
430
1204
30
0
0
1664
QY19 Sangat setuju
Setuju
Ragu-ragu
Tidak Setuju
Sangat tidak setuju
5
4
3
2
1
36
279
82
0
0
180
1116
246
0
0
1542
QY20 Sangat setuju
Setuju
Ragu-ragu
Tidak Setuju
Sangat tidak setuju
5
4
3
2
1
45
221
96
35
0
225
884
288
70
0
1467
Total Skor 31.857
Tabel di atas menginformasikan jumlah nilai skor jawaban dari masing-
masing variebel Y penelitian. Berdasarkan tabel di atas, deskriptif data untuk
butir pertanyaan pada variabel dihitung sebagai berikut :
A = jumlah responden x skor tertinggi
= 397 x 5
= 1985
B = jumlah responden x skor terendah
= 397 x 1
= 397
n = A – B
= 1588
138
Adapun distribusi perolehan skor masing-masing pertanyaan kuisioner
pada variabel X peneliti gambarkan sebagai berikut :
Gambar 4.4
Distribusi Skor Butir Pertanyaan Variabel Keputusan Menggunakan
2000
QY6
QY20
QY1 QY3 QY12
1500 QY4 QY8 QY7
QY2 QY5
QY10 QY9 QY11
QY17 QY16 QY14
1000 QY13 QY15
QX19QX18
500
B Q1 Q2 Q3 A
397 496,25 992,5 1488,75 1985
139
Adapun distribusi nilai total skor dari variabel X dan variabel Y
dihitung sebagai berikut :
A = jumlah responden x skor tertinggi x jumlah pertanyaan
= 397 x 5 x 20
= 39.700
B = jumlah responden x skor terendah x jumlah pertanyaan
= 397 x 1 x 20
= 7940
n = A – B
= 31.760
Perhitungan penentuan batas interval masing-masing kelas pada
variabel X adalah sebagai berikut :
Q1 = (B +n) /4
= (7940+31.760) /4
= 9925
Q2 = (B +n) /2
= (7940+31.760) / 2
= 19.850
Q3 = (B+n) ¾
= (7940+31.760) ¾
= 29.775
140
Setelah memperoleh hasil dari perhitungan metode Likert Sumarting
Rating (LSR), mengacu pada Kriteria Deskriptif Berdasarkan Posisi Kuartil :
Tabel 4.50
Kriteria Deskriptif Berdasarkan Posisi Kuartil79
Posisi Jumlah Kriteria Deskriptif
-B s/d Q1 Sangat tidak baik
>Q1 s/d Q2 Tidak baik
>Q2 s/d Q3 Baik
>Q3 Sangat Baik
Maka, kategori total skor variable X dan Y dari hasil penelitian ini
digambarkan penulis sebagai berikut :
Gambar 4.5
Kategori total skor variabel X dan Y
X = 32.293
Y = 31.857
B Q1 Q2 Q3 A
79
Ibid.
Kategori
nilai total
skor variabel
X dan Y
141
4.4.2 Normalitas Data
Penentuan uji normalitas data pada penelitian ini menggunakan
SPSS yang dilakukan dengan uji satu Sample Kolmogorov Smirnov.
Prosedur ini digunakan untuk membandingkan normalitas distribusi dari
2 variabel.80
Adapun kriteria penentuan uji normalitas data penelitian ini
antara lain :
1) Jika Sign pada kolom Asymp. Sig. (2-tailed) < 0,05 maka data
sampel berdistribusi tidak normal
2) Jika Sign pada kolom Asymp. Sig. (2-tailed) > 0,05 maka data
sampel berdistribusi normal
Tabel 4.51
Hasil Uji Normalitas Data
One sample Kolmogrov Smirnov Test
Bauran
Pemasaran 4p
Keputusan
Menggunakan
N
Normal Parameters a.b
Most Extreme
Differences
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp.Sig. (2-tailed)
Mean
Std. Deviation
Absolute
Positive
Negative
397
1614.9
142.7
.138
.064
-.138
1.392
.080
397
1592.85
130.6
.120
.092
-.120
1.148
.116
a. Test Distribution is Normal Sumber : Output SPSS b. Calculated from data
Tabel di atas memperlihatkan hasil uji normalitas data pada
variabel bauran pemasaran 4p dan variabel keputusan menggunakan.
80
Wahyu Agung. 2010. Panduan SPSS 17.00 untuk mengolah penelitian kuantitatif. Yogyakarta :
Gerai Ilmu. Hal.143
142
Dari data tersebut terlihat bahwa nilai Sign ((2-tailed) menunjukkan
angka sebesar 0,080 untuk bauran pemasaran dan 0,116 keputusan
menggunakan. Kedua angka ini memiliki nilai > dari 0,05 sehingga
dapat ditarik kesimpulan bahwa data sampel penelitian pada kedua
variabel memiliki distribusi normal.
4.4.3 Koefisien Korelasi
Adapun distribusi nilai yang dibutuhkan untuk pengujian koefisien
korelasi tertuang dalam tabel berikut :
Tabel 4.52
Distribusi Skor Variabel X dan Y
X Y Xy x2 y2 QX1 1610 QY1 1754 2823940 2592100 3076516
QX2 1320 QY2 1760 2323200 1742400 3097600
QX3 1677 QY3 1707 2862639 2812329 2913849
QX4 1555 QY4 1582 2460010 2418025 2502724
QX5 1435 QY5 1617 2320395 2059225 2614689
QX6 1720 QY6 1636 2813920 2958400 2676496
QX7 1673 QY7 1584 2650032 2798929 2509056
QX8 1557 QY8 1621 2523897 2424249 2627641
QX9 1582 QY9 1704 2695728 2502724 2903616
QX10 1581 QY10 1542 2437902 2499561 2377764
QX11 1531 QY11 1558 2385298 2343961 2427364
QX12 1576 QY12 1412 2225312 2483776 1993744
QX13 1858 QY13 1699 3156742 3452164 2886601
QX14 1852 QY14 1513 2802076 3429904 2289169
143
X Y Xy x2 y2 QX15 1801 QY15 1603 2887003 3243601 2569609
QX16 1791 QY16 1645 2946195 3207681 2706025
QX17 1658 QY17 1247 2067526 2748964 1555009
QX18 1420 QY18 1664 2362880 2016400 2768896
QX19 1382 QY19 1542 2131044 1909924 2377764
QX20 1714 QY20 1467 2514438 2937796 2152089
∑ 32.293
∑
∑ 51390177 ∑ 52582113 ∑
1. Koefisien korelasi variabel Product (X1)
Diketahui : ∑ 12.547 ∑ 19.805.657
∑ 31.857 ∑ 51.026.221
∑ 20.778.033 n = 397
Ditanyatakan : rxy = ..... ?
Jawab :
rxy =
n ∑xy – (∑x) (∑y)
√ {n ∑x2
– (∑x)2}x{ n ∑y
2 – (∑y)
2}
rxy =
397(20.778.033) – (12.547)(31.857)
√{397(19.805.657) – 157.427.209}x{397(51.026.221) – 1.014.868.449}
rxy =
8.248.879.101 – 399.709.779
√(7.705.418.620)x(19.242.541.288)
rxy = 7.849.169.322
9.601.499.130,76
rxy = 0,78
144
Nilai rhitung variabel product (X1) berdasarkan perhitungan di atas
adalah 0,78 dimana jika dinterpretasikan kedalam kategori koefisien
korelasi memiliki tingkat hubungan yang kuat karena berada pada
interval ketegori 0,60-0,799.
2. Koefisien korelasi variabel Price (X2)
Diketahui : ∑ 6.270 ∑ 9.830.022
∑ 31.857 ∑ 51.026.221
∑ 9.744.240 n = 397
Ditanyatakan : rxy = ..... ?
Jawab :
Nilai rhitung variabel price (X2) berdasarkan perhitungan di atas
adalah 0,71 dimana jika dinterpretasikan kedalam kategori koefisien
rxy =
n ∑xy – (∑x) (∑y)
√ {n ∑x2
– (∑x)2}x{ n ∑y
2 – (∑y)
2}
rxy =
397(9.744.240) – (6.270)(31.857)
√{397(9.830.022) – 39.312.900}x{397(51.026.221) – 1.014.868.449}
rxy =
3.868.463.280 – 199.743.390
√(3.863.205.834)x(19.242.541.288)
rxy = 3.668.719.890
5.167.211.112,67
rxy = 0,71
145
korelasi memiliki tingkat hubungan yang kuat karena berada pada
interval ketegori 0,60-0,799.
3. Koefisien korelasi variabel People (X3)
Diketahui : ∑ 7.302 ∑ 13.330.350
∑ 31.857 ∑ 51.026.221
∑ 11.810.016 n = 397
Ditanyatakan : rxy = ..... ?
Jawab :
Nilai rhitung variabel people (X3) berdasarkan perhitungan di atas
adalah 0,39 dimana jika dinterpretasikan kedalam kategori koefisien
korelasi memiliki tingkat hubungan rendah karena berada pada interval
ketegori 0,20-0,399.
rxy =
n ∑xy – (∑x) (∑y)
√ {n ∑x2
– (∑x)2}x{ n ∑y
2 – (∑y)
2}
rxy =
397(11.810.016) – (7.302)(31.857)
√{397(13.330.350) – 53.319.204}x{397(51.026.221) – 1.014.868.449}
rxy =
4.688.576.352 – 232.619.814
√(5.238.829.746)x(19.242.541.288)
rxy = 4.455.956.538
11.425.529.584,6
rxy = 0,39
146
4. Koefisien korelasi variabel Promotion (X4)
Diketahui : ∑ 6174 ∑ 9.613.084
∑ 31.857 ∑ 51.026.221
∑ 9.075.888 n = 397
Ditanyatakan : rxy = ..... ?
Jawab :
Nilai rhitung variabel promotion (X4) berdasarkan perhitungan di atas
adalah 0,47 dimana jika dinterpretasikan kedalam kategori koefisien
korelasi memiliki tingkat hubungan yang sedang karena berada pada
interval ketegori 0,40 – 0,599.
5. Koefisien Korelasi Variabel Product, Price, People dan Promotion
Diketahui : ∑ 32.293 ∑ 52.582.113
∑ 31.857 ∑ 51.026.221
∑ 51.390.177 n = 397
rxy =
n ∑xy – (∑x) (∑y)
√ {n ∑x2
– (∑x)2}x{ n ∑y
2 – (∑y)
2}
rxy =
397(9.075.888) – (6.174)(31.857)
√{397(9.613.084) – 38.118.276}x{397(51.026.221) – 1.014.868.449}
rxy =
3.603.127.536 – 196.685.118
√(3.778.276.072)x(19.242.541.288)
rxy = 3.209.757.300
6.829.270.851,06
rxy = 0,47
147
Ditanyatakan : rxy = ..... ?
Jawab :
Nilai rhitung berdasarkan perhitungan di atas adalah 0,59 dimana jika
dinterpretasikan kedalam kategori koefisien korelasi memiliki tingkat
hubungan yang sedang karena berada pada interval ketegori 0,40-0,599.
Tabel 4.53
Kategori Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat Rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0, 80 – 1,000 Sangat Kuat
Berdasarkan hasil tersebut dapat dianalisis bahwa keempat sub
variabel yang berada pada variabel X yaitu product, price, people,
rxy =
n ∑xy – (∑x) (∑y)
√ {n ∑x2
– (∑x)2}x{ n ∑y
2 – (∑y)
2}
rxy =
397(51.390.177) – (32.293)(31.857)
√{397(52.582.113) – 1.042.837.849}x{397(51.026.221) – 1.014.868.449}
rxy =
20.401.900.269 – 1.028.758.101
√(19.832.261.012)x(19.242.541.288)
rxy = 19.373.142.168
381.623.101.357.802.663.456
rxy = 0,59
rhitung = 0,59
148
promotion secara keseluruhan memberikan tingkat hubungan yang
sedang terhadap variabel keputusan menggunakan kartu Smartfren.
4.4.4 Regresi Linier Sederhana
Analisis regresi linier sederhana dalam penelitian ini digunakan
untuk mengetahui arah hubungan antara variabel bauran pemasaran
dengan variabel keputusan menggunakan dan memprediksi nilai dari
variabel keputusan menggunakan apabila nilai variabel bauran
pemasaran mengalami kenaikan atau penurunan.
Tabel 4.54
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std.Eror Beta
(Constant) 11.003 1.409 8.767 .000
1 BAURAN
PEMASARAN
1.376 .188 .840 6.213 .000
a. Dependent variabel : keputusan menggunakan Sumber : Output SPSS
Berdasarkan data pada tabel di atas, maka diperoleh hasil untuk
perhitungan regresi linier sederhana sebagai berikut :
Y = 11,003 + 1,376 X
149
Konstanta sebesar 11,003 menyatakan bahwa jika tidak ada bauran
pemasaran, maka besar keputusan menggunakan yang dihasilkan adalah
sebesar 11,003. Koefisien beta yang positif ini menunjukkan bahwa
hubungan antar variabel penelitian adalah positif. Positif memiliki arti
semakin tinggi nilai bauran pemasaran, maka semakin tinggi juga nilai
keputusan menggunakan.
4.4.5 Regresi Linier Berganda
Regresi linier berganda (multiple correlation) merupakan angka
yang menunujukkan arah dan kuatnya hubungan antara 2 variabel
independen secara bersama- sama atau lebih dengan satu variabel
dependen81
. Adapun hasil SPSS untuk regresi linier berganda adalah
sebagai berikut :
Tabel 4.55
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std.Eror Beta
(Constant) 1.125 1.887 6.767 .000
1 Product .378 .088 .440 2.213 .000
Price .708 .977 .671 2.715 .000
People .135 .072 .310 1.452 .000
Promotion .402 .596 .762 1.616 .000
Sumber : Output SPSS
81
Ibid. Hal.231-232
150
Analisis ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel
product (X1), variabel price (X2) people (X3) promotion (X4) dan
variabel keputusan menggunakan (Y). Adapun rumusnya :
Y = 1,125 + 0,378 X1 + 0,708 X2 + 0,135 X3 + 0,402 X4
Keterangan :
Y = variabel keputusan menggunakan
a = konstanta
X1 = variabel product)
X2 = variabel price
X3 = variabel people
X4 = variabel promotion
Berdasarkan data pada rumus regresi linier berganda di atas,
diporoleh bahwa konstanta dalam penelitian ini bernilai sebesar 1,125
dengan nilai positif. Hal ini dapat diartikan bahwa keputusan
menggunakan akan bernilai 1,125 apabila masing-masing variabel
independen dalam penelitian yaitu product, price, people dan promotion
memiliki nilai 0 (nol).
Y = 1,125 + 0,378 X1
Keterangan :
Y = variabel keputusan menggunakan
a = konstanta
X1 = variabel product)
151
Selanjutnya, variabel product yang memiliki koefisien regresi
0,378 dengan nilai positif, hal ini menunjukkan bahwa product
memberikan pengaruh positif terhadap keputusan menggunakan. Hasil
tersebut menggambarkan bahwa jika setiap kenaikan skor pada variabel
produk dengan asumsi variabel lain tetap maka akan menaikkan
keputusan menggunakan sebesar 0,378.
Y = 1,125 + 0,708 X2
Keterangan :
Y = variabel keputusan menggunakan
a = konstanta
X2 = variabel price
Pada variabel price memiliki koefisien regresi sebesar 0,708. Nilai
koefisien regresi positif menunjukkan bahwa price berpengaruh positif
terhadap keputusan menggunakan. Hasil ini menggambarkan bahwa jika
terjadi setiap kenaikan skor pada price, maka akan terjadi kenaikan
sebesar 0,708 pada keputusan menggunakan.
Y = 1,125 + 0,135 X3
Keterangan :
Y = variabel keputusan menggunakan
a = konstanta
X3 = variabel people
152
Kemudian, pada variable people memiliki nilai koefisien regresi
sebesar 0,135 dengan nilai positif. Hasil ini menunjukkan bahwa setiap
kenaikan skor pada people dengan asumsi variabel lain tetap maka akan
menaikkan keputusan menggunakan sebesar 0,135.
Y = 1,125 + 0,402 X4
Keterangan :
Y = variabel keputusan menggunakan
a = konstanta
X4 = variabel promotion
Variabel terakhir adalah promotion yang memiliki koefisien regresi
sebesar 0,402 dengan nilai positif. Dari hasil tersebut dapat diartikan
bahwa setiap kenaikan skor dari promotion akan memberikan kenaikan
pula pada keputusan menggunakan sebesar 0,402 dengan asumsi
variabel lainnya tetap.
4.5 Pengujian Hipotesis Penelitian
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan uji T dan Uji F. Dimana Uji T dilakukan untuk menguji
signifikansi koefisien korelasi variabel bauran pemasaran 4p dengan variabel
keputusan menggunakan. Sedangkan Uji F dilakukan untuk menguji
signifikansi koefisien korelasi variabel product, price, people dan promotion
terhadap variabel keputusan menggunakan secara bersama-sama (simultan).
153
Adapun pengujian hipotesis pertama kali dilakukan dengan
menggunakan uji statistik t sebagai berikut :
Hipotesis I
Ho1 : Tidak terdapat pengaruh antara product terhadap keputusan
konsumen menggunakan kartu Smartfren di Galeri Smartfren
cabang Serang.
Ha1 : Terdapat pengaruh antara product terhadap keputusan konsumen
menggunakan kartu Smartfren di Galeri Smartfren cabang Serang.
Tabel 4.56
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std.Eror Beta
(Constant) 1.125 1.887 6.767 .000
1 Product .378 .088 .440 2.213 .000
Sumber : Output SPSS
Berdasarkan hasil uji statistik t pada tabel 4.56 di atas, dapat diketahui
bahwa variabel product memiliki nilai thitung sebesar 2,213 dengan probabilitas
signifikansi sebesar 0,000. Nilai ttabel pada penelitian ini adalah sebesar 1,966
dengan df = 397-2 = 395 dan α = 0,05. Perbandingan nilai thitung dan ttabel
adalah thitung > ttabel : 2,213 > 1,966. Hasil ini menunjukkan bahwa terdapat
pengaruh yang signifikan antara variabel product terhadap keputusan
konsumen menggunakan kartu Smartfren di Galeri Cabang Serang. Dengan
demikian Ho1 ditolak dan Ha1 diterima.
154
Hipotesis II
Ho2 : Tidak terdapat pengaruh antara price terhadap keputusan
konsumen menggunakan kartu Smartfren di Galeri Smartfren
cabang Serang.
Ha2 : Terdapat pengaruh antara price terhadap keputusan konsumen
menggunakan kartu Smartfren di Galeri Smartfren cabang Serang.
Tabel 4.57
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std.Eror Beta
(Constant) 1.125 1.887 6.767 .000
1 Price .708 .977 .671 2.715 .000
Sumber : Output SPSS
Sama halnya seperti pengujian pada hipotesis I, berdasarkan hasil uji
statistik t pada tabel 4.57, dapat diketahui bahwa variabel price memiliki nilai
thitung sebesar 2,715 dengan probabilitas signifikansi sebesar 0,000. Nilai ttabel
pada penelitian ini adalah sebesar 1,966 dengan df = 397-2 = 395 dan α =
0,05. Perbandingan nilai thitung dan ttabel adalah thitung > ttabel : 2,715 > 1,966.
Hasil ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara
variabel price terhadap keputusan konsumen menggunakan kartu Smartfren di
Galeri Smartfren cabang Serang. Dengan demikian Ho2 ditolak dan Ha2
diterima.
155
Hipotesis III
Ho3 : Tidak terdapat pengaruh antara people terhadap keputusan
konsumen menggunakan kartu Smartfren di Galeri Smartfren
cabang Serang.
Ha3 : Terdapat pengaruh antara people terhadap keputusan konsumen
menggunakan kartu Smartfren di Galeri Smartfren cabang Serang.
Tabel 4.58
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std.Eror Beta
(Constant) 1.125 1.887 6.767 .000
People .135 .072 .310 1.452 .000
Sumber : Output SPSS
Pengujian hipotesis ketiga juga dilakukan dengan melakukan
perbandingan antara nilai thitung pada tabel 4.58 dengan nilai ttabel. Berdasarkan
hasil uji statistik t pada tabel 4.58, dapat diketahui bahwa variabel people
memiliki nilai thitung sebesar 1,452 dengan probabilitas signifikansi sebesar
0,000. Nilai ttabel pada penelitian ini adalah sebesar 1,966. Perbandingan nilai
thitung dan ttabel adalah thitung < ttabel : 1,452 < 1,966.
Mengacu pada ketentuan dimana jika thitung < ttabel, maka hal ini
menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel
people terhadap keputusan konsumen menggunakan kartu Smartfren di Galeri
Smartfren cabang Serang. Dengan demikian Ho3 diterima dan Ha3 ditolak.
156
Hipotesis IV
Ho4 : Tidak terdapat pengaruh antara promotion terhadap keputusan
konsumen menggunakan kartu Smartfren di Galeri Smartfren
cabang Serang.
Ha4 : Terdapat pengaruh antara promotion terhadap keputusan
konsumen menggunakan kartu Smartfren di Galeri Smartfren
cabang Serang.
Tabel 4.59
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std.Eror Beta
(Constant) 1.125 1.887 6.767 .000
1 Promotion .402 .596 .762 1.616 .000
Sumber : Output SPSS
Pada pengujian hipotesis keempat juga dilakukan dengan melakukan
perbandingan antara nilai thitung pada tabel 4.59 dengan nilai ttabel. Berdasarkan
hasil uji statistik t pada tabel 4.59, dapat diketahui bahwa variabel people
memiliki nilai thitung sebesar 1,616 dengan probabilitas signifikansi sebesar
0,000. Nilai ttabel pada penelitian ini adalah sebesar 1,966. Perbandingan nilai
thitung dan ttabel adalah thitung < ttabel : 1,616 < 1,966.
Hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan
antara variabel promotion terhadap keputusan konsumen menggunakan kartu
Smartfren di Galeri Smartfren cabang Serang. Dengan demikian Ho4 diterima
dan Ha4 ditolak.
157
Hipotesis V
Ho5 : Tidak terdapat pengaruh antara product, price, people, promotion
terhadap keputusan konsumen menggunakan kartu Smartfren di
Galeri Smartfren cabang Serang.
Ha5 : Terdapat pengaruh antara product, price, people, promotion
terhadap keputusan konsumen menggunakan kartu Smartfren di
Galeri Smartfren cabang Serang.
Pengujian hipotesis V dilakukan dengan menggunakan uji statistic F
sebagaimana diuraikan pada tabel 4.51 sebagai berikut :
Tabel 4.60
Hasil Uji Statistik F
ANOVAa
Model Sum of
Squares
Df Mean
Square
F Sig.
Regression 15.238 2 6.231 8.774 .000b
1 Residual 266.684 395 1.416
Total 281.922 397
a. Predictor (Constant) : Bauran Pemasaran Sumber : Output SPSS
b. Dependent variabel : Keputusan Menggunakan
Pada tabel 4.60 di atas dapat diketahui bahwa variabel product, price,
people dan promotion secara simultan mampu menjelaskan perubahan pada
variabel keputusan menggunakan. Hal ini dilihat dari nilai Fhitung sebesar
8,774 dengan tingkat signifikan sebesar 0,000. Sedangkan nilai Ftabel pada
penelitian ini adalah sebesar 3,040 dengan tingkat signifikan sebesar 0,05.
Mengacu pada ketentuan jika Fhitung > Ftabel, maka Ho ditolak, Ha
diterima dan artinya signifikan. Perbandingan nilai Fhitung pada penelitian ini
158
adalah 8,774 > 3,040 yang menunjukkan bahwa Ho5 ditolak dan Ha5 diterima
atau berarti “terdapat hubungan simultan antara variabel product, price,
people dan promotion terhadap variabel keputusan konsumen menggunakan
kartu Smartfren di Galeri Smartfren cabang Serang.
Selanjutnya untuk mengetahui besarnya korelasi antara kedua variabel
yang dinyatakan dalam persentase, maka dilakukan dengan menghitung nilai
koefisien determinan sebagai berikut :
1. Variabel Product (X1)
Kd = r2 x100%
= (0,78)2
x 100%
= 0,6084 x 100%
= 60,84 %
2. Variabel Price (X2)
Kd = r2 x100%
= (0,71)2
x 100%
= 0,5041 x 100%
= 50,41 %
3. Variabel People (X3)
Kd = r2 x100%
= (0,39)2
x 100%
= 0,1521 x 100%
= 15,21 %
159
4. Variabel Promotion (X4)
Kd = r2 x100%
= (0,47)2
x 100%
= 0,2209 x 100%
= 22,09 %
5. Variabel Product, Price, People, Promotion
Kd = r2 x100%
= (0,59)2
x 100%
= 0,3481 x 100%
= 34,81 %
Hasil perhitungan di atas menujukkan bahwa besarnya korelasi antara
bauran pemasaran dan keputusan menggunakan dalam penelitian yaitu
sebesar 34,81%. Angka ini menunjukkan korelasi yang sedang dari kedua
variable penelitian.
4.6 Pembahasan
Pada sub bab ini, penulis akan membahas satu persatu data hasil uji
hipotesis antara variabel product, price, people dan promotion; dan variabel
dependen yaitu keputusan menggunakan.
4.6.1 Pengaruh product terhadap keputusan konsumen menggunakan
kartu Smartfren di Galeri Smartfren Cabang Serang
Perkembangan usaha yang semakin kompleks telah menciptakan
persaingan di antara pemain usaha. Keberhasilan perusahaan dalam
160
memasakan produk yang dihasilkan tergantung dari cara penyampaian
pesan secara efektif kepada konsumen. Komunikasi pemasaran
memegang peranan yang sangat penting dalam mengenalkan keberadaan
produk serta fungsi-fungsinya. Tanpa komunikasi, konsumen maupun
masyarakat secara keseluruhan tidak akan mengetahui keberadaan
produk di pasar.
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang telah diuraikan di atas,
dimana diperoleh nilai thitung untuk variabel product sebesar 2,213 yang
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara product
terhadap keputusan menggunakan. Hal ini menunjukkan bahwa
karakteristik sebuah produk dalam kiat bauran pemasaran akan
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap target sasaran dari
pemasaran produk itu sendiri.
Jika dikaitkan dengan tahapan dalam pengambilan keputusan
menggunakan, dimana pengenalan masalah menjadi tahapan awal yang
dialami seorang konsumen sebelum mereka melakukan sebuah
keputusan penggunaan. Pengenalan masalah akan kebutuhan konsumen
dengan internet kuota besar, sinyal kuat dan kecepatan tinggi secara
otomatis akan terikat oleh kinerja dan fitur yang ada pada kartu
Smartfren. Pada hal ini menunjukkan karakteristik produk menjadi
landasan utama seseorang dalam mengambil sebuah keputusan
pembelian ataupun penggunaan sebuah produk.
161
4.6.2 Pengaruh Price terhadap keputusan konsumen menggunakan kartu
Smartfren di Galeri Smartfren Cabang Serang
Selain karakteristik produk yang menjadi pengikat dengan
kebutuhan konsumen, harga juga menjadi salah satu pertimbangan
seseorang dalam melakukan keputusan penggunaan sebuah produk.
Tidak dapat dipungkiri, pada dasarnya manusia merupakan
makhluk materialistis yang selalu melihat dan mempertimbangkan
segala sesuatunya dalam bentuk materi. Harga sangat dominan dengan
uang yang merupakan salah satu ukuran materi. Pada penelitian ini,
harga yang pas dengan karakteristik produk dan juga kebutuhan
konsumen akan menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen untuk
memilih melakukan keputusan penggunaan terhadap produk tersebut.
Analisis ini sesuai dengan hasil uji t pada variabel price dimana nilai
thitung variabel price > ttabel yaitu sebesar 2,715 > 1,966.
4.6.3 Pengaruh People terhadap keputusan konsumen menggunakan
kartu Smartfren di Galeri Smartfren Cabang Serang
Orang (people) adalah semua pelaku yang memainkan sebagian
penyajian jasa dan karenanya mempengaruhi persepsi konsumen.82
Yang
termasuk dalam unsur ini adalah personil perusahaan, konsumen, dan
konsumen lain dalam lingkungan perusahaan. People pada penelitian ini
82
Yazid. 2001. Pemasaran Jasa : Konsep Dan Implementasi, edisi pertama. Yogyakarta :
Ekonisia Fakultas Ekonomi.
162
diwakilkan oleh petugas pelayanan yaitu Customer Sercvice Galeri
Smartfren cabang Serang.
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, diketahui bahwa people
tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap keputusan
menggunakan kartu Smartfren. Jika dikaitkan dengan hasil pengamatan
peneliti, hal ini bisa terjadi karena disebabkan oleh frekuensi hubungan
antara konsumen dan petugas CS Galeri cabang Serang yang kurang
sering atau hanya bersifat sesekali. Komunikasi akan memberikan
pengaruh manakala komunikasi tersebut dilakukan secara terus menerus
dan yang pada akhirnya akan merubah sisi kognitif, konatif dan afektif
komunikan yang menerimanya.
Sama halnya seperti teori di atas, petugas CS tidak memberikan
pengaruh yang signifikan terhadap keputusan menggunakan dikarenakan
komunikasi yang terjalin hanya bersifat sesekali dan tidak dilakukan
secara terus menerus. Hal ini juga sesuai dengan sifat dari tugas CS yaitu
melayani kebutuhan dan keluhan konsumen yang berkunjung ke galeri,
maka bagi konsumen yang tidak berkunjung, pelayanan yang diberikan
oleh CS tidak akan memberikan pengaruh signifikan terhadapnya.
4.6.4 Pengaruh Promotion terhadap keputusan konsumen menggunakan
kartu Smartfren di Galeri Smartfren Cabang Serang
Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu
program pemasaran. Promosi adalah arus informasi atau persuasi satu
arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada
163
tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran.83
Sifat promosi
adalah untuk mendukung kegiatan pemasaran produk yang tengah
dilakukan.
Betapapun berkualitasnya suatu produk, bila konsumen belum
pernah mendengarnya dan tidak yakin bahwa produk itu akan berguna
bagi mereka, maka mereka tidak akan pernah membeli atau
menggunakannya. Hal ini menunjukkan bahwa promosi akan
memberikan pengaruh terhadap keputusan konsumen dalam membeli
dan menggunakan suatu produk.
Namun pada penelitian ini sebagaimana telah diuraikan di atas,
diketahui bahwa variabel promosi tidak berpengaruh signifikan terhadap
keputusan konsumen menggunakan kartu Smartfren di Galeri Smartfren
cabang Serang. Jika dikaitkan dengan hasil pengamatan, variabel
promosi yang tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap keputusan
menggunakan bisa disebabkan oleh kekurangsadaran konsumen terhadap
promosi yang telah dilakukan oleh pihak Smartfren dalam memasarkan
kartu Smartfren.
Motif pribadi yang kuat dari dalam diri konsumen untuk
memenuhi kebutuhan mereka, tampaknya lebih mempengaruhi
konsumen untuk memutuskan menggunakan kartu Smartfren tanpa
memperhatikan lebih detail promosi apa saja yang telah dilakukan pihak
Smartfren untuk mengenalkan produknya di masyarakat.
83
Op Cit. Basu Swastha.
164
4.6.5 Pengaruh Product, Price, People dan Promotion terhadap keputusan
konsumen menggunakan kartu Smartfren di Galeri Smartfren
Cabang Serang
Berdasarkan hasil uji statistic F di atas, dapat diketahui bahwa
variabel Product, Price, People dan Promotion memberikan pengaruh
secara simultan terhadap keputusan konsumen menggunakan kartu
Smartfren di Galeri Smartfren Cabang Serang. Jika dikaitkan dengan
hasil pengamatan di lapangan, hal ini disebabkan oleh hubungan antara
keempat bauran pemasaran tersebut sangat erat dan saling melengkapi
satu sama lain terhadap variabel keputusan menggunakan.
Karakteristik dari produk kartu Smartfren yang memenuhi
kebutuhan konsumen, ditambah dengan kesesuaian harga yang pas,
pelayanan yang ramah dan memuaskan dari petugas CS saat terjadi
keluhan atau kebutuhan mendesak dan promosi yang bagus membuat
bauran pemasaran kartu Smartfren terbukti mempengaruhi keputusan
menggunakan kartu tersebut terutama dari survey jawaban konsumen di
Galeri Smartfren cabang Serang.
165
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara bauran
pemasaran 4p yang terdiri dari product, price, people dan promotion terhadap
keputusan konsumen menggunakan kartu Smartfren.
Adapun kesimpulan dari membahas dan menjawab pertanyaan pada
identifikasi masalah penelitian adalah sebagai berikut :
1) Variabel product pada penelitian ini memberikan pengaruh yang
signifikan terhadap keputusan konsumen dalam menggunakan kartu
Smartfren. Hal ini terlihat dari hasil uji hipotesis dimana thitung variable
product > ttabel (2,213 > 1,966) dengan nilai koefisien determinansi sebesar
60,84%.
Hasil ini menunjukkan bahwa karakteristik sebuah produk dalam
kiat bauran pemasaran akan memberikan pengaruh yang signifikan
terhadap target sasaran dari pemasaran produk itu sendiri. Nilai koefisien
determinansi yang tergolong tinggi menunjukkan adanya pengaruh yang
tinggi dari variabel product dalam memberikan stimulus kepada calon
konsumennya.
2) Sama halnya seperti variabel product, variabel price juga memberikan
pengaruh yang signifikan terhadap keputusan konsumen dalam
166
menggunakan kartu Smartfren dengan nilai koefisien determinansi sebesar
50,41%.
Hasil ini menunjukkan bahwa harga menjadi pertimbangan yang
sangat dominan mempengaruhi keinginan dan keputusan seseorang dalam
menggunakan sebuah produk. Disamping keinginan yang dipengaruhi oleh
karakteristik produk, harga selanjutnya juga sangat menentukan keputusan
konsumen dalam menggunakan produk tersebut.
3) Variabel people yang tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap
keputusan konsumen menggunakan kartu Smartfren disebabkan oleh
frekuensi tatap muka petugas layanan terhadap konsumen yang terbilang
relatif jarang atau hanya bersifat sesekali. Hal ini ditunjukkan dari nilai
thitung < ttabel pada variable people (1,452 < 1,966) dengan nilai koefisien
determinansi sebesar 15,21%.
Nilai koefisien determinasi yang sangat rendah menunjukkan
bahwa variabel people tidak banyak memberikan pengaruh terhadap
keputusan konsumen karena harus diawali dengan adanya komunikasi
personal yang terjadi antara konsumen dan pihak pemasar produk.
4) Variabel promotion pada penelitian ini tidak memberikan pengaruh
signifikan terhadap keputusan konsumen menggunakan kartu Smartfren
yang dibuktikan dari hasil uji hipotesis uji t dimana thitung < t table (1,616 <
1,966) dengan nilai koefisien determinasi sebesar 22,09%. Hal ini
disebabkan oleh kurangnya perhatian dan kesadaran konsumen terhadap
167
promosi menarik yang ditawarkan oleh pihak Smartfren dalam
mengenalkan produk kartunya di masyarakat.
5) Sementara pengaruh antara variabel bauran pemasaran 4p (poduct, price,
people, promotion) terhadap keputusan konsumen dalam menggunakan
kartu Smartfren pada penelitian ini tergolong sedang. Hal ini ditunjukkan
dari nilai koefisien determinasi sebesar variabel bauran pemasaran 4p
sebesar 34,81%.
Hasil ini juga didukung oleh hasil uji F hitung dimana Fhitung > F
tabel yaitu 8,774 > 3,040. Pada pengujian koefisien korelasi pun telah
diuraikan bahwa nilai r hitung dari variabel X pada penelitian ini (bauran
pemasaran 4p) adalah 0,59 yang berada pada kategori koefisien korelasi
sedang (0,40 – 0,599).
Akumulasi pengaruh diantara keempat variabel penelitian dimana
product dan price memberikan pengaruh yang kuat, sedangkan people dan
promotion memberikan pengaruh yang rendah membuat pengaruh antara
variabel bauran pemasaran 4p terhadap keputusan konsumen dalam
menggunakan kartu Smartfren secara simultan tergolong sedang.
5.2 Saran
Adapun saran pada penelitian ini peneliti tuliskan sebagai berikut :
1) Pihak Smartfren disarankan agar lebih mempertahankan dan
meningkatkan kualitas kinerja produk kartu Smartfren terutama dalam hal
sinyal dan kecepatan askes data.
168
2) Pihak Smartfren disarankan agar lebih melakukan meningkatkan
pelayanan konsumen dan memberikan promosi menarik lainnya agar bisa
mempertahankan konsumen dalam menggunakan produk Smartfren salah
satunya adalah kartu Smartfren.
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku :
Alo, Liliweri.2011.Komunikasi Serba Ada Serba Makna. Jakarta : Kencana
Prenada Media Group
Angipora. 2002. Dasar-Dasar Pemasaran. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
Arifin, Anwar. 2002. Ilmu Komunikasi Sebuah Pengantar Ringkas. Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada.
Azwar. 1988. Sikap Manusia, Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta : Liberti
Bungin, Burhan.2009. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta : PT. Raja
Grafindo Persada.
Effendy, Onong Uchjana. 1992. Spektrum Komunikasi. Bandung : CV Mandar
Maju.
_____________________. 2008. Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek. Bandung
: Remaja Rosdakarya.
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2007. Manajemen pemasaran, Edisi 12,
Jilid 2. Jakarta: PT Indeks.
M.Fuad, dkk. 2000. Pengantar Bisnis. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Morissan. 2010. Periklanan (Komunikasi Pemasaran Terpadu). Jakarta: Kencana
Prenada Media Group.
Nazir, Mohammad. 2009. Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia.
Ross, Raymond S. 1983. Speech Communication: Fundamental and Practice.
Englewood Cliffs. New Jersey: Prentice Hall.
Ruslan, Rusady. 2003. Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi.
Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Shimp, Terence A. 2003. Periklanan Promosi dan Aspek Tambahan Komunikasi
Pemasaran. Jakarta : Erlangga.
Silalahi, Ulber. 2010. Metode Penelitian Sosial. Bandung : Refika Aditama.
Singarimbun, Masri. 2001. Metode Penelitian Survai (Edisi Revisi). Jakarta:
LP3ES.
Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Administrasi. Bandung : Alfabeta.
________. 2010. Statistika untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.
________. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung:
Alfabeta.
Sutisna. 2001. Perilaku konsumen dan komunikasi pemasaran. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Swastha, Basu dan Hani handoko. 2000. Manajemen Pemasaran, Analisis
Perilaku Konsumen. Yogyakarta: BPFE.
Turner, dan Richard West. 2008. Pengantar Teori Komunikasi. Jakarta : Salemba
Humanika.
Sumber lainnya :
http://techno.okezone.com/ tanggal 12 Mei 2014 jam 10.57 WIB
http://www.merdeka.com/ tanggal 7 April 2014 jam 19.25 WIB
http://www.hentakan.com/ tanggal 10 Juni 2014 jam 16.36 WIB
http://swa.co.id/ tanggal 7 April 2014 jam 20.02 WIB
LAMPIRAN
KUESIONER PENELITIAN
“PENGARUH BAURAN PEMASARAN EMPAT P (PRODUCT, PRICE, PLACE,
PROMOTION) TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MENGGUNAKAN
KARTU SMARTFREN (Survei di Galeri Smartfren Cabang Serang Ruko Bhayangkara
Jalan Jenderal Sudirman No.38 Penancangan, Serang-Banten)”
A. Pengantar
Demi tercapainya penelitian ini, maka peneliti mohon kesediaan saudara/i untuk
mengisi kuesioner atau daftar pertanyaan yang telah peneliti susun sesuai dengan keadaan
sebenarnya.
Pada kesempatan ini, peneliti menyampaikan terima kasih yang sebanyak-
banyaknya atas kesediaan saudara/i yang telah meluangkan waktu. Peneliti juga
memohon maaf apabila ada pertanyaan yang tidak berkenan dihati.
Salam,
MOCH.YHANUAR WIJAYA
Peneliti
B. Petunjuk
1. Berilah tanda centang (√) atau tanda silang (×) pada jawaban yang sesuai dan benar
menurut Anda, serta isi pada tempat yang telah disediakan.
2. Harap dipertanyakan kepada peneliti jika ada poin yang kurang dipahami.
C. Identitas Responden
1. Usia : 0 Tahun - 15 Tahun NO. 15 Tahun – 25 Tahun
25 Tahun – 35 Tahun
≥ 35 Tahun
2. Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
3. Tingkat Pendidikan : SD – SMP
SMA
D3/ S1
>S1
4. Profesi : Pelajar/ Mahasiswa
Karyawan/PNS
Profesional
IRT/Tidak Bekerja
*Ket : S = Setuju
SS = Sangat Setuju
R = Ragu-ragu
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju
D. Pertanyaan Penelitian
BAURAN PEMASARAN (PRODUCT, PRICE, PEOPLE AND PROMOTION)
NO. PERTANYAAN SS S R TS STS
Product
1. Sinyal Smartfren relatif stabil di kelas CDMA
2. Akses data internet kartu Smartfren sangat cepat
mencapai 14,7Mbps
3. Berbagai jenis layanna paket data pada kartu Smartfren
sudah memenuhi kebutuhan konsumen
4. Kartu Smartfren tersedia dalam jenis prabayar
5. Kartu Smartfren tersedia dalam jenis pascabayar
6. Smartfren menyediakan kartu untuk kebutuhan akses
internet cepat
7. Smartfren menyediakan kartu untuk kebutuhan sinyal
internet stabil
8. Kartu CDMA Smartfren mudah digunakan dimana pun
tanpa registrasi ulang
Price
9. Harga kartu Smartfren relatif terjangkau
10. Harga kartu Smartfren bersaing dengan kartu operator
lain pada umumnya
BAURAN PEMASARAN (PRODUCT, PRICE, PEOPLE AND PROMOTION)
NO. PERTANYAAN SS S R TS STS
11. Harga kartu Smartfren relatif lebih murah
dibandingkan layanan yang ditawarkan didalamnya
12. Smartfren, kartu internet berkualitas dengan harga
terjangkau
People
13. Customer Service Galeri Smartfren Serang
memberikan pelayanan ramah kepada setiap
pengunjung galeri
14. Customer Service Galeri Smartfren Serang mampu
menjawab kebutuhan pelanggan yang datang ke galeri
15. Customer Service Galeri Smartfren Serang mampu
menjawab keluhan pelanggan yang datang ke galeri
16. Pelayanan Customer Service Galeri Smartfren Serang
memuaskan
Promotion
17. Kartu Smartfren dikenal dengan tagline “I Hate Slow”
18. Kartu Smartfren memberikan bonus menarik untuk
setiap paket layanan yang ditawarkan bagi konsumen
19. Kartu Smartfren dijual diberbagai kios pulsa
20. Kartu Smartfren dijual di galeri resmi Smartfren
KEPUTUSAN MENGGUNAKAN
NO. PERTANYAAN SS S R TS STS
Pengenalan produk
1. Konsumen membutuhkan kartu layanan internet kuota
besar
2. Konsumen membutuhkan kartu layanan internet
berkecepatan tinggi
3. Konsumen membutuhkan kartu layanan internet
dengan harga terjangkau
KEPUTUSAN MENGGUNAKAN
NO. PERTANYAAN SS S R TS STS
4. Konsumen membutuhkan kartu layanan internet untuk
pekerjaan
5. Konsumen membutuhkan kartu layanan internet untuk
pendidikan
6. Internet merupakan gaya hidup masyarakat saat ini
Pencarian informasi
7. Konsumen mendapatkan informasi tentang kartu
Smartfren dari keluarganya
8. Konsumen mendapatkan informasi tentang kartu
Smartfren dari teman
9. Konsumen mendapatkan informasi tentang kartu
Smartfren dari internet
10. Konsumen mendapatkan informasi tentang kartu
Smartfren dari iklan tv
Evaluasi alternatif
11. Manfaat fitur pada kartu Smartfren memenuhi
kebutuhan akses data
12. Bonus dan benefit pada kartu Smartfren memenuhi
kebutuhan internet kuota besar
Keputusan penggunaan
13. Informasi tentang kartu Smartfren diuraikan lengkap di
website Smartfren
14. Starterpack kartu Smartfren memuat informasi tentang
benefit kartu
Perilaku pasca penggunaan
15. Konsumen merasa senang menggunakan kartu
Smartfren
16. Konsumen merasakan kepuasan dengan menggunakan
kartu Smartfren
KEPUTUSAN MENGGUNAKAN
NO. PERTANYAAN SS S R TS STS
17. Konsumen yang merasa kecewa menggunakan kartu
Smartfren
18. Konsumen saling berbagi cerita dalam menggunakan
kartu Smartfren
19. Kepuasan membuat konsumen setia menggunakan
kartu Smartfren
20. Kekecewaan membuat konsumen berhenti
menggunakan kartu Smartfren
=TERIMAKASIH=
DOKUMENTASI PENELITIAN
RIWAYAT HIDUP PENULIS
Penulis bernama Mochamad Yhanuar Wijaya dilahirkan di
Tanggerang pada tanggal 12 Januari 1991. Anak tunggal dari
pasangan Bapak Sunardi Wijaya dan Ibu Ami Sumiyati. Penulis
menyelesaikan pendidikan Sekolah dasar (SD) di SD Negeri
Karet 1 pada tahun 2003, Sekolah Menengah Pertama (SMP) di
SMP Negeri 1 Sepatan pada tahun 2006. Pada tahun 2009
penulis menyelesaikan pendidikan Sekolah Menegah Atas (SMA) di SMA Negeri 1
Sepatan. Pada tahun 2009 penulis melanjutkan pendidikannya di Universitas Negeri
Sultan Ageng Tirtayasa Serang-Banten, jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu
Sosial dan Politik dan menyelesaikan studinya pada tahun 2015 dengan gelar Sarjana
Ilmu Komunikasi (S. Ikom)