PENGANTAR PENGOLAHAN LIMBAH SECARA BIOLOGIS: AEROBIC “ ACTIVATED SLUDGE/LUMPUR AKTIF “
description
Transcript of PENGANTAR PENGOLAHAN LIMBAH SECARA BIOLOGIS: AEROBIC “ ACTIVATED SLUDGE/LUMPUR AKTIF “
![Page 1: PENGANTAR PENGOLAHAN LIMBAH SECARA BIOLOGIS: AEROBIC “ ACTIVATED SLUDGE/LUMPUR AKTIF “](https://reader034.fdocument.pub/reader034/viewer/2022052216/56814a7d550346895db7928d/html5/thumbnails/1.jpg)
PENGANTAR PENGOLAHAN LIMBAH SECARA BIOLOGIS: AEROBIC
“ACTIVATED SLUDGE/LUMPUR AKTIF“
Disampaikan oleh :
Prof.Dr.Ir. Tri Widjaja, M.Eng.JURUSAN TEKNIK KIMIA FTI-ITS
![Page 2: PENGANTAR PENGOLAHAN LIMBAH SECARA BIOLOGIS: AEROBIC “ ACTIVATED SLUDGE/LUMPUR AKTIF “](https://reader034.fdocument.pub/reader034/viewer/2022052216/56814a7d550346895db7928d/html5/thumbnails/2.jpg)
Primer Sekunder Tersier
Screen Grit removal Settling tank Aeration tank Settling tank Khlorinasi
Sludge
Sludge
digester
Sludge drying bed
Aerator
![Page 3: PENGANTAR PENGOLAHAN LIMBAH SECARA BIOLOGIS: AEROBIC “ ACTIVATED SLUDGE/LUMPUR AKTIF “](https://reader034.fdocument.pub/reader034/viewer/2022052216/56814a7d550346895db7928d/html5/thumbnails/3.jpg)
Prinsip pengolahan biologis:
Mengikuti proses di alam (sungai) dimana bahan organik seperti biota air yang mati, daun, dll akan diuraikan oleh mikroorgansime (mo) dalam sungai
Untuk kehidupannya, mikroorganisme pengurai membutuhkan :
- oksigen >> diperoleh dari oksigen terlarut
- karbon sebagai sumber energi >>> diperoleh
dari bahan organik terlarut
- N dan P sebagai nutrient
![Page 4: PENGANTAR PENGOLAHAN LIMBAH SECARA BIOLOGIS: AEROBIC “ ACTIVATED SLUDGE/LUMPUR AKTIF “](https://reader034.fdocument.pub/reader034/viewer/2022052216/56814a7d550346895db7928d/html5/thumbnails/4.jpg)
Dalam pengolahan Limbah tahap sekunder, dilakukan dengan menumbuhkan mikroorganisme dalam bak aerasi yang akan bertugas untuk menguraikan bahan organik
- carboneous organic (C,H,O)- nitrogenous organic (C,H,O dan N)
Dibutuhkan :
jumlah oksigen, Nutrient N dan P serta unsur karbon C yang sesuai dengan yang
“diinginkan”oleh mikroorganisme tersebut
![Page 5: PENGANTAR PENGOLAHAN LIMBAH SECARA BIOLOGIS: AEROBIC “ ACTIVATED SLUDGE/LUMPUR AKTIF “](https://reader034.fdocument.pub/reader034/viewer/2022052216/56814a7d550346895db7928d/html5/thumbnails/5.jpg)
Untuk mendapatkan pertumbuhan mikroorganisme sesuai dengan konsentrasi bahan organik yang akan diuraikan, harus diketahui :
- laju pertumbuhan mikroorganisme
- laju peruraian substrat (bahan organik)
•Reaksi pada proses :
cellOrganik + O2 +N +P cell baru + CO2 + H2O + SMP
Cell + O2 CO2+ H2O +P + N +sisa cell +SMP
![Page 6: PENGANTAR PENGOLAHAN LIMBAH SECARA BIOLOGIS: AEROBIC “ ACTIVATED SLUDGE/LUMPUR AKTIF “](https://reader034.fdocument.pub/reader034/viewer/2022052216/56814a7d550346895db7928d/html5/thumbnails/6.jpg)
ORGANIKC, H, O DAN N
BIOLOGIS(AEROBIK)
OKSIGEN(UDARA)
N DAN P(NUTRIENT)
CELL + 1 O2 + 1 C CELL BARU + CO2 + H2O
Dengan “diambilnya” unsur C dari bahan organik, menyebabkan bahan organik tersebut akan terurai &
tingkat polutan tereduksi
![Page 7: PENGANTAR PENGOLAHAN LIMBAH SECARA BIOLOGIS: AEROBIC “ ACTIVATED SLUDGE/LUMPUR AKTIF “](https://reader034.fdocument.pub/reader034/viewer/2022052216/56814a7d550346895db7928d/html5/thumbnails/7.jpg)
Untuk “mengambil” 1 mole C , biologis membutuhkan 1 mole O2
Atau : untuk 12 mg C dari bahan organik dibutuhkan 32 mg O2
Banyaknya oksigen (O2) yang dihabiskan oleh mikroorganisme merupakan gambaran tingginya
kandungan bahan organik
Dianalisa sebagai BOD5
Biological Oxygen Demand
![Page 8: PENGANTAR PENGOLAHAN LIMBAH SECARA BIOLOGIS: AEROBIC “ ACTIVATED SLUDGE/LUMPUR AKTIF “](https://reader034.fdocument.pub/reader034/viewer/2022052216/56814a7d550346895db7928d/html5/thumbnails/8.jpg)
CO2
H2O
Cell baru
Absorbsi
Adsorpsi
Organik terlarutO2
NutrientN, P
Koloid dan Suspended Solid
CELL
CatatanPada proses anaerobik yang keluar dari cellberupa CH4 , CO2
(untuk bakteri2 methan)
berupa CO2, H2, asam2 organik (untuk bakteri2 acetogenik)
![Page 9: PENGANTAR PENGOLAHAN LIMBAH SECARA BIOLOGIS: AEROBIC “ ACTIVATED SLUDGE/LUMPUR AKTIF “](https://reader034.fdocument.pub/reader034/viewer/2022052216/56814a7d550346895db7928d/html5/thumbnails/9.jpg)
Mekanisme Biodegradasi
![Page 10: PENGANTAR PENGOLAHAN LIMBAH SECARA BIOLOGIS: AEROBIC “ ACTIVATED SLUDGE/LUMPUR AKTIF “](https://reader034.fdocument.pub/reader034/viewer/2022052216/56814a7d550346895db7928d/html5/thumbnails/10.jpg)
Merupakan kolam ber-aerasi dan berpengaduk, yang memungkinkan dekomposisi material organik oleh mikroorganisme yang diinokulasikan sehingga dapat mengendap. Bakteri dalam “activated sludge” diresirkulasi secara kontinu ke kolam aerasi utk meningkatkan rate dekomposisi organik.
Pada Tahap ini mikroorganisme memproses dg merubah bahan organik dari non-settleable solids menjadi settleable solids.
Activated Sludge
![Page 11: PENGANTAR PENGOLAHAN LIMBAH SECARA BIOLOGIS: AEROBIC “ ACTIVATED SLUDGE/LUMPUR AKTIF “](https://reader034.fdocument.pub/reader034/viewer/2022052216/56814a7d550346895db7928d/html5/thumbnails/11.jpg)
DASAR-DASAR PENGENDALIAN LUMPUR AKTIF
![Page 12: PENGANTAR PENGOLAHAN LIMBAH SECARA BIOLOGIS: AEROBIC “ ACTIVATED SLUDGE/LUMPUR AKTIF “](https://reader034.fdocument.pub/reader034/viewer/2022052216/56814a7d550346895db7928d/html5/thumbnails/12.jpg)
Beberapa parameter penting dalam pengontrolan plant lumpur aktif a.l.:
1. Food:mass ratio (F/M ratio)2. Sludge age3. Dissolved oxygen
![Page 13: PENGANTAR PENGOLAHAN LIMBAH SECARA BIOLOGIS: AEROBIC “ ACTIVATED SLUDGE/LUMPUR AKTIF “](https://reader034.fdocument.pub/reader034/viewer/2022052216/56814a7d550346895db7928d/html5/thumbnails/13.jpg)
Food:Mass Ratio
Salah satu dari parameter kontrol utama pada lumpur aktif adalah Food:Mass Ratio atau Sludge loading Rate. Dapat dihitung dengan persamaan berikut:
Besar F:M ratio yang optimum berkisar antara 0,2-0,6 kg BOD/kg MLSS (sludge yang terbentuk mudah mengendap/good settling)
![Page 14: PENGANTAR PENGOLAHAN LIMBAH SECARA BIOLOGIS: AEROBIC “ ACTIVATED SLUDGE/LUMPUR AKTIF “](https://reader034.fdocument.pub/reader034/viewer/2022052216/56814a7d550346895db7928d/html5/thumbnails/14.jpg)
F/M Ratio
Pada grafik tersebut jika F/M ratio antara 0.2-0.6 maka zone settling velocity (ZSV) akan mudah mengendap, dengan sludge age sekitar 3-14 hari. Efisiensi dari penurunan BOD removal sangat kecil pada range tersebut, biasanya diatas 95% dalam sistem yang konvensional
![Page 15: PENGANTAR PENGOLAHAN LIMBAH SECARA BIOLOGIS: AEROBIC “ ACTIVATED SLUDGE/LUMPUR AKTIF “](https://reader034.fdocument.pub/reader034/viewer/2022052216/56814a7d550346895db7928d/html5/thumbnails/15.jpg)
F/M RatioApabila F:M ratio terlalu rendah maka
dapat menimbulkan tumbuhnya filamen bakteri atau kondisi bulking. Pengendapan di tangki sedimentasi terganggu/sulit.
Jika F:M Ratio terlalu tinggi maka dapat menyebabkan kenaikan kebutuhan oksigen dan menaikan clarifier loading.
![Page 16: PENGANTAR PENGOLAHAN LIMBAH SECARA BIOLOGIS: AEROBIC “ ACTIVATED SLUDGE/LUMPUR AKTIF “](https://reader034.fdocument.pub/reader034/viewer/2022052216/56814a7d550346895db7928d/html5/thumbnails/16.jpg)
Sludge Age
Sludge age atau solids retention time (θc) adalah waktu tinggal rata-rata solid di dalam sistem reaktor. Dapat dihitung dengan persamaan berikut:
![Page 17: PENGANTAR PENGOLAHAN LIMBAH SECARA BIOLOGIS: AEROBIC “ ACTIVATED SLUDGE/LUMPUR AKTIF “](https://reader034.fdocument.pub/reader034/viewer/2022052216/56814a7d550346895db7928d/html5/thumbnails/17.jpg)
Sludge age biasanya antara 3-14 hari untuk menghasilkan biological floc. Jika θc<3 hari maka biomassnya kurang cukup tebal, sehingga terbentuk “bulking sludge”. Jika θc>14 hari maka flok partikel yang terbentuk akan terlalu kecil.
![Page 18: PENGANTAR PENGOLAHAN LIMBAH SECARA BIOLOGIS: AEROBIC “ ACTIVATED SLUDGE/LUMPUR AKTIF “](https://reader034.fdocument.pub/reader034/viewer/2022052216/56814a7d550346895db7928d/html5/thumbnails/18.jpg)
Hubungan antara sludge age dan efisiensi BOD removal ditunjukan oleh
gambar di bawah ini :
• Dibawah sludge age minimum, biomass dipindahkan lebih cepat di tangki aerasi daripada digantikan oleh pertumbuhan sel baru. Proses ini dimaksudkan sebagai Washout
• Ada juga sludge age maximum atau critical. Diatas age ini, semua peningkatan performa diabaikan
• Ada periode antara washout dan critical sludge age dimana aktivitas biomass mungkin naik atau turun secara teratur
![Page 19: PENGANTAR PENGOLAHAN LIMBAH SECARA BIOLOGIS: AEROBIC “ ACTIVATED SLUDGE/LUMPUR AKTIF “](https://reader034.fdocument.pub/reader034/viewer/2022052216/56814a7d550346895db7928d/html5/thumbnails/19.jpg)
Sludge Volume Index
Dimana : V = Volume dari settled solids setelah 30 menit V0 = Initial volume dari sludged tested (liters)
X = Konsentrasi MLSS dari lumpur sebelum tes (gm/liter)
XVVSVI0
Merupakan ukuran yang menyatakan berat endapan per satuan volume (mg/l) larutan setelah 30 menit proses pengendapan. SVI biasanya digunakan untuk mengetahui karakteristik pengendapan sludge dan sangat berguna dalam proses kontrol pengendapan.
![Page 20: PENGANTAR PENGOLAHAN LIMBAH SECARA BIOLOGIS: AEROBIC “ ACTIVATED SLUDGE/LUMPUR AKTIF “](https://reader034.fdocument.pub/reader034/viewer/2022052216/56814a7d550346895db7928d/html5/thumbnails/20.jpg)
Sludge Volume Index (SVI)
SVI = Sludge Volume Index.SV = Sludge Volume.SS = Suspended Solid
![Page 21: PENGANTAR PENGOLAHAN LIMBAH SECARA BIOLOGIS: AEROBIC “ ACTIVATED SLUDGE/LUMPUR AKTIF “](https://reader034.fdocument.pub/reader034/viewer/2022052216/56814a7d550346895db7928d/html5/thumbnails/21.jpg)
Sludge Volume Index (SVI)Settleable solid merupakan partikel padat yang yang akan mengendap setelah satu jam karena pengaruh gaya gravitasi bumi. Biasanya pengukuran dilakukan menggunakan “Imholf Cone” dan data yang dihasilkan berupa volume padatan (ml) per liter larutan limbah.Untuk mengetahui total solid yang mengendap, salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan penyaringan menggunakan membran yang memiliki ukuran lubang sampai 0.45 micron. Untuk kemudian diperoleh data berat kering endapan limbah (mg/l).
![Page 22: PENGANTAR PENGOLAHAN LIMBAH SECARA BIOLOGIS: AEROBIC “ ACTIVATED SLUDGE/LUMPUR AKTIF “](https://reader034.fdocument.pub/reader034/viewer/2022052216/56814a7d550346895db7928d/html5/thumbnails/22.jpg)
Sludge Volume Index (SVI)
Dalam treatment kedua, Sludge yang dihasilkan biasa disebut Biological Sludge atau MLSS (Mixed Liquor Suspended Solid), MLSS ini terdiri dari inert material dan biological material. MLVSS setara 0,8 MLSS atau dikatakan sebagai bahwa komposisi terbesar pada sludge sebagai biological material sebesar 80%.
Kisaran ukuran bacteria bervariasi antara 0.5 – 3 m, untuk mikroba dengan bentuk spiral biasamya berukuran 15 m. Oleh sebab itu dalam dalam analisa MLSS dilakukan penyaringan dg membran yang memiliki ukuran lubang lebih kecil, digunakan kertas saring GF/C (GF/B) dengan ukuran lubang 0.45 m.
![Page 23: PENGANTAR PENGOLAHAN LIMBAH SECARA BIOLOGIS: AEROBIC “ ACTIVATED SLUDGE/LUMPUR AKTIF “](https://reader034.fdocument.pub/reader034/viewer/2022052216/56814a7d550346895db7928d/html5/thumbnails/23.jpg)
Hubungan antara solids concentration dengan SVI
![Page 24: PENGANTAR PENGOLAHAN LIMBAH SECARA BIOLOGIS: AEROBIC “ ACTIVATED SLUDGE/LUMPUR AKTIF “](https://reader034.fdocument.pub/reader034/viewer/2022052216/56814a7d550346895db7928d/html5/thumbnails/24.jpg)
• Sebagai contoh: Untuk menjaga konsentrasi solid pada 3.000 mg/L & ketika SVI 75 ml/gm, maka laju recycle solid diperoleh 29%.
))((1))((
SVIXSVIXR
Dari gambar di atas untuk typical sludge. Di bawah poin (a) SVI relatif tidak tergantung pada konsentrasi solid
Di atas poin (a) dan di bawah poin (b) SVI sangat tergantung pada konsentrasi solid karena kegagalan sludge untuk menggumpal menjadi coarse open lattice
Di atas poin (b) SVI turun ke parallel kurva maximum attainable
SVI bisa digunakan sebagai alat operasional untuk in-plant control dari laju recycle solid. Jika konsentrasi solid meninggalkan settler diasumsikan 1/SVI, maka solids balance disekitar reaktor (mengabaikan sintesa solid di dalam reaktor) bisa dipetakan
![Page 25: PENGANTAR PENGOLAHAN LIMBAH SECARA BIOLOGIS: AEROBIC “ ACTIVATED SLUDGE/LUMPUR AKTIF “](https://reader034.fdocument.pub/reader034/viewer/2022052216/56814a7d550346895db7928d/html5/thumbnails/25.jpg)
• Organisme multiseluler aerobic.• Memakan Protozoa, bakteri terdispersi dan
terflokulasi, dan partikel organik yang lebih kecil • Mempunyai dua set cilia untuk bergerak dan
menangkap mangsa.• Membutuhkan kandungan oksigen terlarut yang
relatif tinggi sekitar >2 mg/liter.• Relatif lambat untuk menggandakan diri
Indikator lingkungan air: 1. Rotifera
![Page 26: PENGANTAR PENGOLAHAN LIMBAH SECARA BIOLOGIS: AEROBIC “ ACTIVATED SLUDGE/LUMPUR AKTIF “](https://reader034.fdocument.pub/reader034/viewer/2022052216/56814a7d550346895db7928d/html5/thumbnails/26.jpg)
Rotifer adalah metazoa (organisme multicellular) dengan ukuran bervariasi antara 100 m – 500 m. Tubuhnya merupakan “jangkar” pada partikel flok, dan kadangkala memotong keluar permukaan flok. Keberadaannya mengindikasikan air limbah yang diolah secara biologis berlangsung baik. Rotifer ditemukan dalam air limbah meliputi dua golongan, yaitu :
1. Monogononta (seperti Lecane spp, Notommata sp)
2. Bdelloidea (seperti Philodina spp, Habrotrocha spp)
![Page 27: PENGANTAR PENGOLAHAN LIMBAH SECARA BIOLOGIS: AEROBIC “ ACTIVATED SLUDGE/LUMPUR AKTIF “](https://reader034.fdocument.pub/reader034/viewer/2022052216/56814a7d550346895db7928d/html5/thumbnails/27.jpg)
Sama halnya dengan protozoa, mikroorganisme ini juga sangat aerob dan lebih sensitip terhadap kondisi toksik dibanding bakteria.
Lecane spp dijumpai hanya pada lingkungan activated sludge yang sangat stabil. ( Water Environment Society,1987) .
Lecane spp juga mampu mengkonsumsi (predator) mikroba serta partikulat.
LECANE SP.
![Page 28: PENGANTAR PENGOLAHAN LIMBAH SECARA BIOLOGIS: AEROBIC “ ACTIVATED SLUDGE/LUMPUR AKTIF “](https://reader034.fdocument.pub/reader034/viewer/2022052216/56814a7d550346895db7928d/html5/thumbnails/28.jpg)
2. Fungi Activated sludge tidak selalu bagus untuk pertumbuhan fungi, walaupun beberapa fungal filament dijumpai pada flok activated sludge.
Fungi dapat tumbuh pada pH yang rendah , toksik, limbah dengan kandungan nitrogen sangat rendah. Spesies yang umum dijumpai dalam activated sludge, antara lain : Geotrichum, Penicillium, Cephalosporium, Cladosporium, dan Alternaria.
Terjadinya bulking dari sludge pada bak sedimentasi skunder dapat disebabkan karena pertumbuhan Geotrichum candidum, yang terjadi pada pH rendah dari limbah asam.
![Page 29: PENGANTAR PENGOLAHAN LIMBAH SECARA BIOLOGIS: AEROBIC “ ACTIVATED SLUDGE/LUMPUR AKTIF “](https://reader034.fdocument.pub/reader034/viewer/2022052216/56814a7d550346895db7928d/html5/thumbnails/29.jpg)
Fungi
![Page 30: PENGANTAR PENGOLAHAN LIMBAH SECARA BIOLOGIS: AEROBIC “ ACTIVATED SLUDGE/LUMPUR AKTIF “](https://reader034.fdocument.pub/reader034/viewer/2022052216/56814a7d550346895db7928d/html5/thumbnails/30.jpg)
Problem pada Activated Sludge
![Page 31: PENGANTAR PENGOLAHAN LIMBAH SECARA BIOLOGIS: AEROBIC “ ACTIVATED SLUDGE/LUMPUR AKTIF “](https://reader034.fdocument.pub/reader034/viewer/2022052216/56814a7d550346895db7928d/html5/thumbnails/31.jpg)
Dispersed Growth• Mikroorganisme tidak dapat membentuk
flok dan tetap terurai (hanya membentuk rumpun kecil atau sel tunggal.)
• Bakteri yang tidak membentuk flok umumnya dikonsumsi oleh protozoa. akibatnya antara lain effluent tetap keruh, tidak terbentuk daerah pengendapan sludge.
![Page 32: PENGANTAR PENGOLAHAN LIMBAH SECARA BIOLOGIS: AEROBIC “ ACTIVATED SLUDGE/LUMPUR AKTIF “](https://reader034.fdocument.pub/reader034/viewer/2022052216/56814a7d550346895db7928d/html5/thumbnails/32.jpg)
Non-filamentous bulking• Disebut juga “zoogleal bulking” dan
disebabkan oleh pembentukan exopolysaccharida yang berlebihan oleh Zooglea dalam activated sludge.
• Akibat yang terjadi antara lain menurunkan kemampuan pengendapan dan flok kurang padat. Bulking tipe ini agak jarang ditemui dan dikoreksi oleh khlorinasi. (Chudoba, 1989)
![Page 33: PENGANTAR PENGOLAHAN LIMBAH SECARA BIOLOGIS: AEROBIC “ ACTIVATED SLUDGE/LUMPUR AKTIF “](https://reader034.fdocument.pub/reader034/viewer/2022052216/56814a7d550346895db7928d/html5/thumbnails/33.jpg)
Rising Sludge• Sludge naik ke permukaan sebagai akibat dari
denitrifikasi berlebihan, sebagai hasil dari kondisi anoxic dalam tangki sedimentasi.
• Partikel sludge mengikat gelembung nitrogen dan membentuk sludge blanket di permukaan clarifier.
• Sludge lolos ke effluent sehingga menjadi keruh dan meningkatkan kembali kadar BOD5.
• Salah satu solusi problem ini adalah mengurangi waktu tinggal sludge seperti dengan menaikkan kapasitas sirkulasi sludge.
![Page 34: PENGANTAR PENGOLAHAN LIMBAH SECARA BIOLOGIS: AEROBIC “ ACTIVATED SLUDGE/LUMPUR AKTIF “](https://reader034.fdocument.pub/reader034/viewer/2022052216/56814a7d550346895db7928d/html5/thumbnails/34.jpg)
Terbentuknya foam dan scumProblem ini disebabkan oleh tidak terurainya surfactan serta adanya mikroorganisme Nocardia sp dan kadang-kadang juga disebabkan oleh adanya Microthhrix parvicella. Solusi :1. Menggunakan antifoam2. Menghilangkan busa secara mekanis sebelum masuk Clarifier
![Page 35: PENGANTAR PENGOLAHAN LIMBAH SECARA BIOLOGIS: AEROBIC “ ACTIVATED SLUDGE/LUMPUR AKTIF “](https://reader034.fdocument.pub/reader034/viewer/2022052216/56814a7d550346895db7928d/html5/thumbnails/35.jpg)
Filamentous bulking• Bulking merupakan problem
berupa lambatnya pengendapan dan tidak kompaknya padatan di clarifier.
• Filamentous bulking umumnya disebabkan oleh pertumbuhan yang berlebihan dari mikroorganisme filamentous seperti Thiothrix sp
Thiothrix sp.
![Page 36: PENGANTAR PENGOLAHAN LIMBAH SECARA BIOLOGIS: AEROBIC “ ACTIVATED SLUDGE/LUMPUR AKTIF “](https://reader034.fdocument.pub/reader034/viewer/2022052216/56814a7d550346895db7928d/html5/thumbnails/36.jpg)
Pinpoint-floc• Adalah suatu keadaan dimana flok yang
dihasilkan sangat tipis• Hal ini disebabkan karena kurangnya
bakteri filamentous yang berfungsi ibaratnya sebagai “tulang belakang” dalam proses pembentukan flok sehingga flok kehilangan strukturnya, serta mempunyai kemampuan pengendapan yang rendah, akibatnya effluent tetap keruh.
![Page 37: PENGANTAR PENGOLAHAN LIMBAH SECARA BIOLOGIS: AEROBIC “ ACTIVATED SLUDGE/LUMPUR AKTIF “](https://reader034.fdocument.pub/reader034/viewer/2022052216/56814a7d550346895db7928d/html5/thumbnails/37.jpg)
Efek Pertumbuhan Filamentous Bakteri
Ideal, non bulking floc
Pinpoint Floc
Filament Floc
![Page 38: PENGANTAR PENGOLAHAN LIMBAH SECARA BIOLOGIS: AEROBIC “ ACTIVATED SLUDGE/LUMPUR AKTIF “](https://reader034.fdocument.pub/reader034/viewer/2022052216/56814a7d550346895db7928d/html5/thumbnails/38.jpg)
a) Pinpoint- flocb) small, weak flocsc) flocs contining filamentous organisms d) flocs containing filamentous organism “network" or “backbone."
![Page 39: PENGANTAR PENGOLAHAN LIMBAH SECARA BIOLOGIS: AEROBIC “ ACTIVATED SLUDGE/LUMPUR AKTIF “](https://reader034.fdocument.pub/reader034/viewer/2022052216/56814a7d550346895db7928d/html5/thumbnails/39.jpg)
Parameter panjang filamen dengan SVI
![Page 40: PENGANTAR PENGOLAHAN LIMBAH SECARA BIOLOGIS: AEROBIC “ ACTIVATED SLUDGE/LUMPUR AKTIF “](https://reader034.fdocument.pub/reader034/viewer/2022052216/56814a7d550346895db7928d/html5/thumbnails/40.jpg)
Group I - Zona Aerobik dengan Konsentrasi DO rendah
• Terjadi pada substrat yang mudah termetabolasi• Terjadi pada substrat dengan konsentrasi DO yang
rendah• Terjadi pada rentang waktu tinggal sludge yang lebar
Organisme yang berpengaruh :
Pengendalian Filamentous Bakteri
Sphaerotilus natans Type 1701 H.hydrossis
![Page 41: PENGANTAR PENGOLAHAN LIMBAH SECARA BIOLOGIS: AEROBIC “ ACTIVATED SLUDGE/LUMPUR AKTIF “](https://reader034.fdocument.pub/reader034/viewer/2022052216/56814a7d550346895db7928d/html5/thumbnails/41.jpg)
Pengendalian :• Menggunakan aerobik, anoxic, atau
anaerobik selektor• Meningkatkan waktu tinggal sludge• Meningkatkan konsentrasi DO pada
tangki aerasi
![Page 42: PENGANTAR PENGOLAHAN LIMBAH SECARA BIOLOGIS: AEROBIC “ ACTIVATED SLUDGE/LUMPUR AKTIF “](https://reader034.fdocument.pub/reader034/viewer/2022052216/56814a7d550346895db7928d/html5/thumbnails/42.jpg)
Group II - Zona Mixotropic dan AerobicTerjadi pada substrat yang mudah termetabolasi,
terutama pada substrat dengan asam-asam organik dengan berat molekul yang rendah
Sulfida teroksidasi menjadi butiran-butiran sulfurTerjadi pada waktu tinggal sludge dari sedang hingga
tinggiTingkat penyerapan nutrisi yang yang cepat
Organisme yang berpengaruh :
Type 021 N Thiotrix Sp.
![Page 43: PENGANTAR PENGOLAHAN LIMBAH SECARA BIOLOGIS: AEROBIC “ ACTIVATED SLUDGE/LUMPUR AKTIF “](https://reader034.fdocument.pub/reader034/viewer/2022052216/56814a7d550346895db7928d/html5/thumbnails/43.jpg)
Pengendalian :• Menggunakan aerobik, anoxic, atau
anaerobik selektor• Menambahkan jumlah nutrien• Menghilangkan sulfida dengan
menggunkan asam organik konsentrasi tinggi
![Page 44: PENGANTAR PENGOLAHAN LIMBAH SECARA BIOLOGIS: AEROBIC “ ACTIVATED SLUDGE/LUMPUR AKTIF “](https://reader034.fdocument.pub/reader034/viewer/2022052216/56814a7d550346895db7928d/html5/thumbnails/44.jpg)
Group III - Zona Aerobik lainnyaTerjadi pada substrat yang mudah termetabolasiTerjadi pada waktu tinggal sludge dari sedang hingga
tinggiOrganisme yang berpengaruh :
Type 1851 N.Limicola Sp.
![Page 45: PENGANTAR PENGOLAHAN LIMBAH SECARA BIOLOGIS: AEROBIC “ ACTIVATED SLUDGE/LUMPUR AKTIF “](https://reader034.fdocument.pub/reader034/viewer/2022052216/56814a7d550346895db7928d/html5/thumbnails/45.jpg)
Pengendalian :• Menggunakan aerobik, anoxic, atau
anaerobik selektor• Mengurangi waktu tinggal sludge
![Page 46: PENGANTAR PENGOLAHAN LIMBAH SECARA BIOLOGIS: AEROBIC “ ACTIVATED SLUDGE/LUMPUR AKTIF “](https://reader034.fdocument.pub/reader034/viewer/2022052216/56814a7d550346895db7928d/html5/thumbnails/46.jpg)
Group IV - Zona Aerobik, Anoxic, dan Anaerobik
Terjadi pada sistem yang aerobik, anoxic, atau anaerobik
Terjadi pada waktu tinggal sludge yang lamaMemungkinkan terjadinya pertumbuhan pada
partikulat produk hidrolisisOrganisme yang berpengaruh :
Type 0041 Type 0092 M.Parvicella
![Page 47: PENGANTAR PENGOLAHAN LIMBAH SECARA BIOLOGIS: AEROBIC “ ACTIVATED SLUDGE/LUMPUR AKTIF “](https://reader034.fdocument.pub/reader034/viewer/2022052216/56814a7d550346895db7928d/html5/thumbnails/47.jpg)
Pengendalian :• Menjaga keseragaman konsentrasi
DO yang cukup pada zona aerobik
![Page 48: PENGANTAR PENGOLAHAN LIMBAH SECARA BIOLOGIS: AEROBIC “ ACTIVATED SLUDGE/LUMPUR AKTIF “](https://reader034.fdocument.pub/reader034/viewer/2022052216/56814a7d550346895db7928d/html5/thumbnails/48.jpg)
Kelebihan dan kekurangan• Kelebihan Oksidasi, nitrifikasi, dan denitrifikasi dapat tercapai. Nitrifikasi biologis tanpa penambahan bahan kimia. Dapat menghilangkan senyawa fosfor secara biologis Stabilisasi dari sludge. Penghilangan SS dari air limbah dapat mencapai 97%.
• Kekurangan Tidak dapat menghilangkan pewarna dalam air limbah. Untuk mendapatkan sludge yang terendapkan secara baik,
diperlukan kontrol kondisi yang akurat dan baik Tidak dapat menghilangkan nutrien (membutuhkan
pengolahan tersier)