Pengantar Akuntansi 2

30
@ndy Lasmana, SE, MM.

description

UNIVERSITAS DJUANDA. B O G O R. Pengantar Akuntansi 2. ASSALAMU'ALAIKUM WR. WB. Penggabungan Usaha. ( Business Combination ). @ndy Lasmana, SE, MM. Prinsip Alquran dalam Akuntansi. Firman Allah :. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of Pengantar Akuntansi 2

Page 1: Pengantar Akuntansi  2

@ndy Lasmana, SE, MM.

Page 2: Pengantar Akuntansi  2

Mereka itu akan memperoleh bahagian dari apa yang mereka usahakan, dan Allah sangat cepat perhitungan-Nya(QS. Al Baqarah 202)

@ndy Lasmana, SE, MM.

Page 3: Pengantar Akuntansi  2

Pada umumnya perusahaan menginginkan dan selalu berusaha agar dapat berkembang. Untuk mengembangkan perusahaan dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu secara internal maupun eksternal

Pengembangan Internal (Internal Business Expansion)

Pengembangan Eksternal (External Business Expansion)

Dalam pengembangan ini dilakukan hanya dengan melibatkan unit-unit yang berada dalam organisasi perusahaan, contohnya :1. Mengembangkan atau menambah jenis produk baru.2. Membuka daerah pemasaran baru.3. Megembangkan proses produksi baru.

Dalam pengembangan ini perusahaan melibatkan unit-unit diluar organisasi perusahaan. Unit-unit yang dilibatkan berupa pesaing, rekanan, perusahaan sejenis maupun perusahaan yang tidak mempunyai hubungan operasional.

@ndy Lasmana, SE, MM.

Page 4: Pengantar Akuntansi  2

• MergerYaitu salah satu perusahaan yang bergabung akan hidup (berdiri) terus dan mengambil alih semua aktiva dan utang perusahaan yang lain dan perusahaan yang tetap berdiri harus berbentuk Perseroan Terbatas.

• KonsolidasiYaitu semua perusahaan yang bergabung menyerahkan semua aktiva bersihnya kepada perusahaan baru

• AfiliasiDalam hal ini perusahaan yang bergabung tetap berdiri dan tetap menjalankan kegiatan operasional, akan tetapi salah satu akan menguasai perusahaan lain.

@ndy Lasmana, SE, MM.

Page 5: Pengantar Akuntansi  2

• Penggabungan Vertikal Terjadi apabila perusahaan yang melakukan penggabungan badan usaha tersebut mempunyai kegiatan yang berbeda akan tetapi saling berhubungan, yaitu sebagai rekanan dan langganan, Keuntungannya :1. Resiko terjadinya kesulitan dalam memperoleh bahan baku.2. Mutu produksi lebih baik.3. Biaya produksi per unit turun , karena proses produksi terintegrasi.4. Pembayaran PPN ditunda.

• Penggabungan HorizontalTerjadi apabila perusahaan yang melakukan penggabungan badan usaha tersebut mempunyai usaha yang sama, Keuntungannya :1. Menghilangkan terjadinya persaingan di antara mereka.2. Meningkatkan daya saing3. Menurunkan biaya produksi

• Penggabungan KonglomerasiPenggabungan ini dapat berbentuk penggabungan vertikal maupun horisontal, keuntungannya adalah menurunkan resiko yang diperoleh melalui diversifikasi.

@ndy Lasmana, SE, MM.

Page 6: Pengantar Akuntansi  2

Ditinjau dari segi akuntansinya, penggabungan badan usaha menimbukan 2 masalah :1. Penentuan dan pembagian modal saham.2. Akuntansi penggabungan badan usaha

Penentuan dan Pembagian Modal Saham

Penentuan Jenis Modal SahamUntuk menentukan jenis modal saham yang akan diterbitkan sebaiknya memperhatikan tingkat keuntungan masing-masing perusahaan yang melakukan penggabungan badan usaha. Tingkat keuntungan masing-masing perusahaan ini ada 2 kemungkinan :• Tingkat keuntungan relatif sama.Jika tingkat keuntungan masing-masing perusahaan sama maka sebaiknya diterbitkan 1 jenis saham saja• Tingkat keuntungan relatif berbeda.Jika tingkat keuntungan masing-masing perusahaan berbeda maka sebaiknya diterbitkan lebih dari 1 jenis saham

@ndy Lasmana, SE, MM.

Page 7: Pengantar Akuntansi  2

Penentuan Jumlah Modal SahamUntuk menentukan jumlah nilai modal saham sebaiknya memperhatikan tingkat keuntungan relatif masing-masing. Dasar penentuan jumlah dan pembagian modal saham yang dapat dipergunakan ada 3, yaitu : 1) Kontribusi aktiva bersih, 2) Kontribusi laba, 3). Gabungan kontribusi aktiva bersih dan laba.

Lanjutan

1. Kontribusi aktiva bersih.Jumlah modal saham yang diterbitkan akan sama jumlahnya dengan jumlah aktiva bersih. Yang diterima secara proporsional dengan kontribusi aktiva bersihnya. 2. Kontribusi laba.Nilai modal saham diterbitkan akan ditentukan dengan mengkapitalisasi laba perusahaan dengan tingkat kapitalisasi tertentu tingkat laba normal.

Prosedur penentuan modal sahamnya :1. Menentukan kontribusi laba masing-masing perusahaan.2. Menentukan tingkat kapitalisasi yang dipakai. Sebaiknya tingkat

kapitalisasi TIDAK melebihi tingkat laba terendah dari perusahaan yang bergabung.

3. Menghitung jumlah modal saham, sama dengan jumlah kontribusi laba dibagi dengan tingkat kapitalisasi yang telah ditentukan @ndy Lasmana, SE, MM.

Page 8: Pengantar Akuntansi  2

Lanjutan

3. Gabungan kontribusi aktiva bersih dan laba.Cara ini merupakan penggabungan dari cara Kontribusi Aktiva Bersih dan Kontribusi Laba, untuk menghidari kelemahan yang terdapat dari cara (1) dan (2). Jadi tujuannya adalah untuk menghilangkan terjadinya ketidakadilan pembagian laba atau pembagian kas.

Prosedur penentuan jumlah modal sahamnya :1. Menentukan kontribusi laba masing-masing perusahaan.2. Menentukan tingkat kapitalisasi.3. Menghitung jumlah modal saham secara keseluruhan.

Agar tujuan tersebut dapat dicapai diperlukan syarat-syarat berikut :1. Tingkat kapitalisasi tidak melebihi tingkat laba terendah dari perusahaan

yang bergabung.2. Diterbitkan 2 jenis saham (Saham Biasa dan Istimewa). Besarnya

masing-masing jenis saham tergantung pada hak prioritas saham Istimewa, yang dalam hal ini ada 2 kemungkinan :

a. Saham Istimewa mempunyai hak prioritas di dalam pembagian laba.

b. Saham Istimewa mempunyai hak prioritas di dalam pembagian aktiva di saat dilikuidasi

@ndy Lasmana, SE, MM.

Page 9: Pengantar Akuntansi  2

Pada awal tahun 2006 PT. A, PT. B, PT. C, sepakat melakukan penggabungan badan usaha membentuk PT. ABC. Ikhtisar Neraca masing-masing sebelum penggabungan (dalam jutaan rupiah) :

Keterangan PT. A PT. B PT. C Total

Aktiva 300 450 600 1.350

Hutang 50 100 200 350

Modal (Aktiva bersih) 250 350 400 1.000

Kontribusi relatif 25% 35% 40% 100%

Laba 50 70 80 200

Tingkat Laba 20% 20% 20% 20%

Kontribusi Laba 25% 35% 40% 100%

Aktiva 1.350.000.000

Hutang 350.000.000

Modal Saham 1.000.000.0000

Jurnalnya :

@ndy Lasmana, SE, MM.

Page 10: Pengantar Akuntansi  2

Pada awal tahun 2006 PT. A, PT. B, PT. C, sepakat melakukan penggabungan badan usaha membentuk PT. ABC. Disepakati tingkat kapitalisasi adalah 20%. Ikhtisar Neraca masing-masing sebelum penggabungan (dalam jutaan rupiah) :

Keterangan PT. A PT. B PT. C Total

Aktiva 300 450 600 1.350

Hutang 50 100 200 350

Modal (Aktiva bersih) 250 350 400 1.000

Kontribusi relatif 25% 35% 40% 100%

Laba 50 70 80 200

Tingkat Laba 20% 20% 20% 20%

Kontribusi Laba 25% 35% 40% 100%

@ndy Lasmana, SE, MM.

Page 11: Pengantar Akuntansi  2

Jadi sepertinya halnya contoh (1), maka PT. ABC akan menerbitkan modal saham sebesar Rp. 1.000.000.000 yang akan dibagi sbb :

Keterangan PT. A PT. B PT. C Total

Laba 50 70 80 200

Tingkat Laba 20% 20% 20% 20%

Jumlah modal saham 250 350 500 1000

Lanjutan

@ndy Lasmana, SE, MM.

Page 12: Pengantar Akuntansi  2

Pada awal tahun 2006 PT. A, PT. B, PT. C, sepakat melakukan penggabungan badan usaha membentuk PT. ABC. Ikhtisar Neraca masing-masing sebelum penggabungan (dalam jutaan rupiah) :

Keterangan PT. A PT. B PT. C Total

Aktiva 250 400 700 1.350

Hutang 50 100 200 350

Modal (Aktiva bersih) 200 300 500 1.000

Kontribusi relatif 20% 30% 50% 100%

Laba 60 60 80 200

Tingkat Laba 30% 20% 16% 20%

Kontribusi Laba 30% 30% 40% 100%

Dari data di atas ditentukan :1. Perusahaan menerbitkan 2 jenis saham, yaitu saham istimewa 16% dan

saham biasa.2. Saham istimewa mempunyai hak prioritas dalam pembagian laba,

berpartisipasi penuh dan kumulatif tidak terbatas.3. Penentuan modal saham didasarkan pada tingkat kapitalisasi 16%.

@ndy Lasmana, SE, MM.

Page 13: Pengantar Akuntansi  2

Dalam hal ini besarnya modal saham dapat dihitung sbb :

Keterangan PT. A PT. B PT. C Total

Laba 60 60 80 200

Tingkat Kapitalisasi 16% 16% 16% 16%

Jumlah modal saham 375 375 500 1.250

Jumlah modal saham biasa 200 300 500 1.000

Jumlah modal saham istimewa 175 75 0 250

Jadi PT. ABC akan menerbitkan modal saham sebesar Rp. 1.250.000.000 yang terdiri atas :

Modal Saham Biasa sebesar Rp. 1.000.000.000PT. A : Rp. 200.000.000PT. B : Rp. 300.000.000PT. C : Rp. 500.000.000

Modal Saham Biasa sebesar Rp. 250.000.000PT. A : Rp. 175.000.000PT. B : Rp. 75.000.000

Lanjutan

@ndy Lasmana, SE, MM.

Page 14: Pengantar Akuntansi  2

Aktiva 1.350.000.000

Goodwill 250.000.000

Hutang 350.000.000

Modal Saham Istimewa 16%

250.000.000

Modal Saham Biasa 1.000.000.0000

Lanjutan

Jurnalnya :

@ndy Lasmana, SE, MM.

Page 15: Pengantar Akuntansi  2

Dewasa ini terdapat 2 metode akuntansi yang lazim digunakan untuk mencatat Pengabungan badan usaha yaitu :1. Metode Kepentingan (Pooling of Interest Method)2. Metode Pembelian (By Purchases Method)

Kedua metode ini memang bukan merupakan metode alternatif. Jadi pemilihannya harus didasarkan pada hakekat dari penggabungan badan usaha tersebut.

@ndy Lasmana, SE, MM.

Page 16: Pengantar Akuntansi  2

Metode ini dipakai apabila :• Penggabungan merupakan penyatuan pemilikan dari 2 (dua) perusahaan

atau lebih. Jadi tidak terjadi perubahan di dalam dasar pertanggungjawaban• Aktiva, hutang dan modal tetap akan dicatat sebesar nilai bukunya,

dengan demikian tidak menimbulkan Goodwill baru • Modal juga tidak akan terjadi perubahan hanya komposisi modal dapat berubah, sebagai berikut :

@ndy Lasmana, SE, MM.

1. Modal Saham Jumlah modal saham setelah penggabungan akan SAMA dengan jumlah

modal saham perusahaan yang melakukan penggabungan (namun boleh bertambah atau berkurang).

2. Agio Saham Jumlah agio modal saham setelah penggabungan akan SAMA dengan

jumlah agio modal saham perusahaan yang melakukan penggabungan. Jika jumlah mengalami perubahan (bertambah atau berkurang), maka agio saham pun akan berubah.

3. Laba Ditahan Jumlah laba ditahan setelah penggabungan akan SAMA dengan jumlah

laba ditahan perusahaan bergabung. jika jumlah modal saham bertambah dan pertambahannya melebihi agio saham, maka jumlah laba ditahan pun akan berkurang. Jumlah laba ditahan dapat berkurang akan tetapi tidak dapat bertambah

Page 17: Pengantar Akuntansi  2

Pada awal tahun 2006 PT. X dan PT. Z sepakat untuk bergabung. kedua perusahaan tersebut (dalam ribuan rupiah) :

RekeningPT. X PT. Z TOTAL

N. Buku N. Pasar N. Buku N. Pasar N. Buku N. Pasar

AKTIVA

Kas 50.000 50.000 75.000 75.000 125.000 125.000

Piutang 75.000 70.000 100.000 95.000 175.000 165.000

Persediaan 90.000 110.000 150.000 190.000 240.000 300.000

Aktiva Tetap 135.000 170.000 175.000 230.000 310.000 400.000

Total 350.000 400.000 500.000 590.000 850.000 990.000

PASSIVA

Hutang 100.000 100.000 150.000 140.000 250.000 240.000

Modal Saham 200.000 300.000 250.000 450.000 450.000 750.000

Agio Saham 20.000 40.000 60.000

Laba Ditahan 30.000 60.000 90.000

Total 250.000 400.000 500.000 590.000 850.000 990.000@ndy Lasmana, SE, MM.

Page 18: Pengantar Akuntansi  2

Kondisi :1. Penggabungan dengan cara merger dan modal saham setelah

penggabungan sama dengan modal saham sebelum bergabung. PT. X menerbitkan tambahan modal saham sebesar Rp. 250.000, sehingga modal saham menjadi Rp. 450.000.

2. Penggabungan dengan cara merger dan modal saham setelah penggabungan Lebih Besar dengan modal saham sebelum bergabung. PT. X menerbitkan tambahan modal saham sebesar Rp. 275.000, sehingga modal saham menjadi Rp. 475.000.

KONDISI 1Jurnal :

Kas 75.000

Piutang 100.000

Persediaan 150.000

Aktiva Tetap 175.000

Hutang 150.000

Modal Saham 250.000

Agio Saham 40.000

Laba Ditahan 60.000

Lanjutan

Page 19: Pengantar Akuntansi  2

Karena jumlah modal saham tidak berubah, maka jumlah agio saham dan laba ditahan juga tidak berubah, sehingga Neraca setelah penggabungan menjadi :

PT. XNeraca

Per 1 Januari 2006

AKTIVA

Kas 125.000

Piutang 175.000

Persediaan 240.000

Aktiva Tetap 310.000

Total 850.000

PASSIVA

Hutang 250.000

Modal Saham 450.000

Agio Saham 60.000

Laba Ditahan 90.000

Total 850.000

Lanjutan

@ndy Lasmana, SE, MM.

Page 20: Pengantar Akuntansi  2

Kas 75.000

Piutang 100.000

Persediaan 150.000

Aktiva Tetap 175.000

Hutang 150.000

Modal Saham 275.000

Agio Saham 15.000

Laba Ditahan 60.000

KONDISI 2Jurnal :

Karena jumlah modal saham tidak berubah, maka jumlah agio saham dan laba ditahan juga tidak berubah, sehingga Neraca setelah penggabungan menjadi :

Lanjutan

@ndy Lasmana, SE, MM.

Page 21: Pengantar Akuntansi  2

PT. XNeraca

Per 1 Januari 2006

AKTIVA

Kas 125.000

Piutang 175.000

Persediaan 240.000

Aktiva Tetap 310.000

Total 850.000

PASSIVA

Hutang 250.000

Modal Saham 475.000

Agio Saham 35.000

Laba Ditahan 90.000

Total 850.000

Lanjutan

@ndy Lasmana, SE, MM.

Page 22: Pengantar Akuntansi  2

1. Metode ini dipakai jika syarat-syarat penggunaan metode pooling of interest tidak dipenuhi.

2. Aktiva, hutang dan modal akan dicatat berdasarkan harga perolehannya (mencerminkan nilai wajar).

3. Apabila jumlah yang dibayarkan (nilai pasar modal yang diserahkan) melebihi nilai wajar atas aktiva bersih, maka kelebihannya akan diperlakukan sebagai goodwill.

4. Jika nilai pasar modal saham yang diserahkan lebih kecil dari nilai pasar aktiva bersih, maka akan dialokasikan kepada seluruh aktiva non kas, dengan demikian, aktiva kas akan dicatat sebesar harga perolehan sebenarnya.

5. Apabila nilai pasar modal saham yang diserahkan melebihi nilai nominalnya, maka kelebihannya akan dicatat sebagai agio saham, sebaliknya akan dicatat sebagai disagio saham.

@ndy Lasmana, SE, MM.

Page 23: Pengantar Akuntansi  2

Pada awal tahun 2006 PT. X dan PT. Z sepakat untuk bergabung. kedua perusahaan tersebut (dalam ribuan rupiah) :

RekeningPT. X PT. Z TOTAL

N. Buku N. Pasar N. Buku N. Pasar N. Buku N. Pasar

AKTIVA

Kas 50.000 50.000 75.000 75.000 125.000 125.000

Piutang 75.000 70.000 100.000 95.000 175.000 165.000

Persediaan 90.000 110.000 150.000 190.000 240.000 300.000

Aktiva Tetap 135.000 170.000 175.000 230.000 310.000 400.000

Total 350.000 400.000 500.000 590.000 850.000 990.000

PASSIVA

Hutang 100.000 100.000 150.000 140.000 250.000 240.000

Modal Saham 200.000 300.000 250.000 450.000 450.000 750.000

Agio Saham 20.000 40.000 60.000

Laba Ditahan 30.000 60.000 90.000

Total 250.000 400.000 500.000 590.000 850.000 990.000@ndy Lasmana, SE, MM.

Page 24: Pengantar Akuntansi  2

Kondisi :1. Dalam penggabungan tersebut PT. XZ menerbitkan modal saham

sebesar nilai nominalnya, sebesar Rp. 600.000. Pada saat itu nilai pasar modal saham ditaksir 125%.

2. Dalam penggabungan tersebut PT. XZ menerbitkan modal saham sebesar nilai nominalnya, sebesar Rp. 600.000. Pada saat itu nilai pasar modal saham ditaksir 140%.

3. Dalam penggabungan tersebut PT. XZ menerbitkan modal saham sebesar nilai nominalnya, sebesar Rp. 600.000. Pada saat itu nilai pasar modal saham ditaksir 113,33%.

Lanjutan

@ndy Lasmana, SE, MM.

Page 25: Pengantar Akuntansi  2

KONDISI 1

Kas 125.000

Piutang 165.000

Persediaan 300.000

Aktiva Tetap 400.000

Hutang 240.000

Modal Saham 600.000

Agio Saham 150.000

Dalam hal ini berarti tidak ada goodwill, akan tetapi terjadi agio saham sebesar 25% x Rp. 600.000 = Rp. 150.000.

Jurnal :

Lanjutan

@ndy Lasmana, SE, MM.

Page 26: Pengantar Akuntansi  2

PT. XNeraca

Per 1 Januari 2006

AKTIVA

Kas 125.000

Piutang 165.000

Persediaan 300.000

Aktiva Tetap 400.000

Total 990.000

PASSIVA

Hutang 240.000

Modal Saham 600.000

Agio Saham 150.000

Total 990.000

Lanjutan

@ndy Lasmana, SE, MM.

Page 27: Pengantar Akuntansi  2

Dalam hal ini berarti terjadi, agio saham dan goodwill :Agio Saham : 40% x Rp. 600.000 = Rp. 240.000.Goodwill : Nilai Pasar Modal Saham : 140% x Rp. 600.000 = Rp. 840.000Nilai Pasar Aktiva Bersih : Rp. 750.000 (-)Goodwill Rp. 90.000

Kas 125.000

Piutang 165.000

Persediaan 300.000

Aktiva Tetap 400.000

Goodwill 90.0000

Hutang 240.000

Modal Saham 600.000

Agio Saham 240.000

Jurnal :

KONDISI 2

Lanjutan

@ndy Lasmana, SE, MM.

Page 28: Pengantar Akuntansi  2

KONDISI 3

Nilai Pasar Modal Saham : 113,33% x Rp. 600.000 = Rp. 680.000Nilai Pasar Aktiva Bersih : Rp. 750.000 (-)Kelebihan Aktiva Bersih diatas Harga Pasar Saham = Rp. 70.000

Kelebihan nilai pasar aktiva bersih di atas nilai pasar modal saham atau goodwill negatif sebesar Rp. 70.000, akan diperlakukan sebagai pengurang aktiva non moneter sebagai berikut :

Keterangan Nilai Pasar Goodwill Negatif Harga Perolehan

Kas 125.000 - 125.000

Piutang 165.000 - 165.000

Persediaan 300.000 30.000 270.000

Aktiva Tetap 400.000 40.000 360.000

Jumlah 990.000 70.000 920.000

Lanjutan

@ndy Lasmana, SE, MM.

Page 29: Pengantar Akuntansi  2

Kas 125.000

Piutang 165.000

Persediaan 270.000

Aktiva Tetap 360.000

Goodwill 90.0000

Hutang 240.000

Modal Saham 600.000

Agio Saham 80.000

Jurnal :

Lanjutan

@ndy Lasmana, SE, MM.

Page 30: Pengantar Akuntansi  2

@ndy Lasmana, SE, MM.