PENGADILAN TINGGI MEDAN - pt-medan.go.id fileMedan Satria,Kota Bekasi, Propinsi Jawa Barat, Pemegang...
-
Upload
duongkhanh -
Category
Documents
-
view
236 -
download
0
Transcript of PENGADILAN TINGGI MEDAN - pt-medan.go.id fileMedan Satria,Kota Bekasi, Propinsi Jawa Barat, Pemegang...
P U T U S A N Nomor : 242/PDT/2014/PT-MDN
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Tinggi Medan, yang memeriksa dan mengadili perkara-
perkara perdata dalam peradilan tingkat banding, telah menjatuhkan putusan
sebagai berikut dalam perkara antara :
LEO DARMADI, Laki-laki lahir di Medan, tanggal 27 Nopember 1950, Warga
Negara Indonesia, Pengusaha, beralamat kantor di Jl.
Jend.A.Yani N0.103 A-B, Medan , 20111, dan bertempat tinggal
di Jl. H.Masdulhak No. 12 A, Kelurahan Anggrung, Kecamatan
Medan Polonia, di Medan, dalam hal ini telah memilih tempat
kediaman hukum di Medan, di kantor P, C & F LAW OFFICE
Jalan Kom.Laut Yos Sudarso No. 39-I, dan ditempat kediaman
hukum pada kantor Sarono,SH., & Associates, Jalan Merbau
Lt.II, No.10-D Medan, dengan memberi kuasa kepada CHAN
WAI KHAN,SH., dan LIHARDO SINAGA,SH., serta
SARONO,SH., para Advokat, para Pengacara dan para
Penasehat Hukum, yang bertindak baik bersama-sama dan
ataupun sendiri-sendiri sebagai kuasanya untuk dan atas nama
serta kepentingan hukumnya,guna membuat, menandatangani,
mengajukan gugatan ini dan menghadiri persidangan-
persidangan serta membuat segala sesuatu yang dianggap perlu
dan berguna dalam perkara ini, yang untuk selanjutnya disebut
sebagai PEMBANDING semula PENGGUGAT;
L a w a n
1. BRUNO BINGEI, laki-laki wiraswasta, tinggal di Jl. Duta Hijau Malibu C 66,
Komplek Perumahan Malibu, Kelurahan Sukadamai,
Kecamatan Medan Polonia, Kota Medan - 20157, Propinsi
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
- 2 -
Sumatera Utara, selanjutnya disebut sebagai TERBANDING I
semula TERGUGAT I;
2. Dr. BINOTO SIRAIT atau disebut juga Dr.Binoto Sahala Tua Sirait, laik-laki
lahir di Pekan Baru, tanggal 27 April 1949, beralamat di Jl.Kayu
Mas Tengah II No. 31, Kelurahan Pulau Gadung, kecamatan
Pulau Gadung , kota Jakarta Timur,Propinsi DKI Jakarta, dan
atau beralamat di Tanah Apit, RT.005, RW.009, Kelurahan
Medan Satria,Kota Bekasi, Propinsi Jawa Barat, Pemegang KTP
RI NIK. 3275052704490001 yang dikeluarkan oleh Kepala Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Bekasi, selanjutnya
disebut sebagai TERBANDING II semula TERGUGAT II;
3. Ny.ROSALINA BORU SIRAIT, atau disebut juga Ny. Rosalina Sirait, atau
Roslina Mariana Sirait atau Rosalina Mariana Sirait, lahir di
Pekan Baru, tanggal 12 Pebruari 1948, Warga Negara Indonesia,
Ibu Rumah Tangga, bertempat tinggal di Propinsi Daerah
Khusus Ibu Kota Jakarta, Kota Jakarta Timur, Jalan Kayu Mas
Selatan Blok D No.73, RT.001, RW. 009, Kelurahan Pulo
Gadung, Kecamatan Pulo Gadung ( atau Jalan Kayu Mas
Selatan Vno. 73 Pulo Gadung) pemegang KTP RI NIK.
3175025302480003, dikeluarkan Lurah Kelurahan Pulo Gadung,
selanjutnya disebut sebagai TERBANDING III semula
TERGUGAT III;
4. Ny. MAGDALENA BR. SIRAIT, atau disebut juga Magdalena Indriatana
Sirait, lahir di TG.Pinang, tanggal 18 Pebruari 1951, Warga
Negara Indonesia, Ibu Rumah Tangga, bertempat tinggal di
Propinsi Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta, Kota Jakarta Timur,
Jalan Kayu Mas Tengah II/33 RT.010 RW.004,Kelurahan Pulo
Gadung , Kecamatan Pulo Gadung, pemegang KTP RI NIK.
09.5402.580251.8502, yang dikeluarkan oleh Lurah Kelurahan
Pulo Gadung, untuk selanjutnya disebut sebagai
TERBANDING IV semula TERGUGAT IV;
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
- 3 -
5. EDDY SIMIN,SH. Notaris /PPAT Kota Medan, beralamat kantor du Jalan
Timor No. 23-A, Kelurahan Perintis, Kecamata Medan Timur,
Kota Medan. Untuk selanjutnya disebut sebagai
TERBANDING V semula TERGUGAT V;
6. BADAN PERTANAHAN NASIONAL cq. KANTOR PERTANAHAN KOTA
MEDAN , berkedudukan di Pemerintah Kota Medan, beralamat
di Jalan Dr.AH.Nasution ( d/h. Jalan Karya Jasa ), Kelurahan
Pangkalan Mashur, selanjutnya disebut sebagai TERBANDING
VI semula TERGUGAT VI;
Pengadilan Tinggi tersebut;
Telah membaca berkas Perkara Pengadilan Negeri Medan nomor :
185/Pdt.G/2013/PN.Mdn dan surat-surat yang bersangkutan dengan perkara
tersebut;
TENTANG DUDUK PERKARA
Membaca, surat gugatan Penggugat tertanggal 09 April 2013 dan terdaftar
di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Medan pada tanggal 09 April 2013, dibawah
Register Perkara Nomor : 185/Pdt.G/2013/PN.Mdn, mengemukakan sebagai
berikut :
1. Bahwa Penggugat dengan Tergugat III yang bertindak mewakili kepentingan
Tergugat II telah sepakat melakukan ikatan transaksi jual beli atas obyek
seunit bangunan rumah berikut sebidang tanah sebagaimana yang diuraikan
dalam Sertipikat Hak Milik No.111/Desa/Kel. Anggrung, bertanggal 18
Oktober 2002 dengan ukuran dan batas-batas yang secara tegas diuraikan
dalam Surat Ukur No.98/Anggrung/2002 bertanggal 12 September 2002,
seluas 1.785 M2 (seribu tujuh ratus delapan puluh lima meter persegi), yang
terletak di Propinsi Sumatera Utara, Kota Medan, Kecamatan Medan Polonia
(d/h. Medan Baru), Kelurahan Anggrung, Jalan Doktor Cipto Sudut Jalan
Masydulhak, yang setempat lebih dikenal dengan Jalan Dr. Cipto No.23, yang
tercatat atas nama Dokter Binoto Sahala Tua Sirait (Tergugat II) sebagaimana
ternyata dari :
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
- 4 -
Perjanjian Pengikatan Jual / Beli Rumah bertanggal 19 Desember 2011
antara Penggugat dengan Tergugat III yang mewakili kepentingan Tergugat
II; dan
Kuitansi bukti tanda terima bertanggal 19 Desember 2011;
yang mana obyek pengikatan jual beli tersebut berdasarkan :
Putusan Pengadilan Negeri Medan Reg. No.196/Pdt.G/2010 /PN.Mdn.
bertanggal 31 Januari 2011 jo
Putusan Pengadilan Tinggi Medan No.311/PDT/2011/PT-MDN. Ber-
tanggal 17 Oktober 2011;
adalah merupakan harta warisan orang tua Para Tergugat II, III dan IV (ic.
alm. Kolonel Purnawirawan Maruli Uhum Sirait dan almh. Tiomin br.
Nainggolan);
2. Bahwa akan tetapi dalam pelaksanaan Perjanjian Pengikatan Jual / Beli
Rumah bertanggal 19 Desember 2011 tersebut, antara Penggugat dengan Para
Tergugat II, III dan IV TERJADI PERSELISIHAN / SENGKETA, sehingga
Penggugat telah mengajukan gugatan terhadap Para Tergugat II, III dan IV
serta Tergugat VI ke Pengadilan Negeri Medan pada tanggal 14 Juni 2012,
dibawah register Perkara perdata Nomor : 340/Pddt.G/ 2012/PN.Mdn.;
3. Bahwa selanjutnya PENGGUGAT melalui kuasa hukumnya SECARA
TERTULIS TELAH MELAKUKAN PEMBLOKIRAN obyek bangunan rumah
berikut sebidang tanah sebagaimana yang diuraikan dalam Sertipikat Hak
Milik No.111/Desa/Kel. Anggrung, bertanggal 18 Oktober 2002 jo Surat Ukur
No.98/Anggrung/2002 bertanggal 12 September 2002 teersebut ke Kantor
Pertanahan Kota Medan (ic. Tergugat VI), sebagaimana ternyata dari :
a. Surat dari P, C & F Law Office No.012/Pemb/PCF/VI/2012 bertanggal 15
Juni 2012, yang ditujukan kepada Tergugat VI, perihal : Pemblokiran
Sertipikat Hak Milik No.111/Desa/Kel. Anggrung, bertanggal 18 Oktober
2002 yang terletak di Prop. Sumatera Utara, Kota Medan, Kec. Medan
Polonia, Kel. Anggrung, yang tercatat a.n. Dokter Binoto Sahala Tua Sirait,
dan Tanda Terima Dokumen dari Kantor Pertanahan Kota Medan, Nomor
Berkas Permohonan 40081/2012 bertanggal 15 Juni 2012 jo Tanda terima
pembayaran; dan
b. Surat P, C & F Law Office No.015/Pemb/PCF/VI/2012 bertanggal 28 Juni
2012, yang ditujukan kepada Tergugat VI, perihal : Susulan Pemblokiran
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
- 5 -
Sertipikat Hak Milik No.111/Desa/Kel. Anggrung, bertanggal 18 Oktober
2002 yang terletak di Prop. Sumatera Utara, Kota Medan, Kec. Medan
Polonia, Kel. Anggrung, yang tercatat a.n. Dokter Binoto Sahala Tua Sirait
dan Tanda Terima Dokumen dari Kantor Pertanahan Kota Medan, Nomor
Berkas Permohonan 43233/2012 bertanggal 28 Juni 2012 jo Tanda terima
pembayaran;
4. Bahwa walaupun antara Penggugat dengan Para Tergugat II, III dan IV secara
pasti dan jelas telah mengetahui Penggugat telah mengajukan gugatan
terhadap Para Tergugat II, III dan IV serta Tergugat VI (MASIH
BERSENGKETA) di Pengadilan Negeri Medan dalam perkara perdata Reg.
No.340/Pddt.G/2012/PN.Mdn. dan mengetahui obyek bangunan dan tanah
yang dimaksud dalam Sertipikat Hak Milik No.111/Desa/Kel. Anggrung,
bertanggal 18 Oktober 2002 telah diblokir Penggugat, berdasarkan surat
tembusan dari P, C & F Law Office No.012/Pemb/PCF/VI/2012 bertanggal
15 Juni 2012, namun Tergugat II secara diam-diam dengan cara melawan
hukum (onrechtmatige daad) menjual lagi obyek bangunan dan tanah tersebut
kepada Tergugat I dengan dibantu oleh Tergugat V, sebagaimana ternyata
dari:
a. Akta Pengikatan Jual Beli No.126 pada tanggal 22 Juni 2012; dan
b. Akta Jual Beli (PPAT) No.273/2012 pada tanggal 29 Juni 2012;
yang keduanya dibuat dihadapan Tergugat V;
5. Bahwa Tergugat V dalam menjalankan profesinya selaku seorang notaris dan
Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) yang profesional, seharusnya sebelum
membuat akta jual beli PPAT terlebih dahulu harus melakukan pemeriksaan
(cek bersih) obyek jual beli (ic. Sertipikat Hak Milik No.111/Desa/Kelurahan
Anggrung tersebut ke Kantor Pertanahan Kota Medan (ic. Tergugat VI),
namun hal tersebut telah diabaikan atau tidak dilaksanakan oleh Para
Tergugat V dan VI secara cermat, sehingga Tergugat V bisa secara melawan
hukum (onrechtmatige daad) telah mengikuti permintaan Para Tergugat I dan II
untuk membuat :
a. Akta Pengikatan Jual Beli No.126 pada tanggal 22 Juni 2012; dan
b. Akta Jual Beli (PPAT) No.273/2012 pada tanggal 29 Juni 2012;
padahal obyek jual belinya ic. Sertipikat Hak Milik No.111/Desa/Kelurahan
Anggrung tersebut telah diblokir di Kantor Pertanahan Kota Medan
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
- 6 -
(ic.Tergugat VI) secara tertulis oleh Penggugat sebanyak 2 (dua) kali, yakni
pada tanggal 15 Juni 2012 dan dipertegas kembali pada tanggal 28 Juni 2012;
6. Bahwa demikian juga perbuatan Tergugat II dengan sepengetahuan Para
Tergugat III dan IV untuk menjual obyek bangunan rumah dan tanah yang
dimaksud dalam Sertipikat Hak Milik No.111/Desa/Kelurahan Anggrung ter-
sebut untuk kedua kalinya kepada Tergugat I (tanpa terlebih dahulu
membatalkan pengikatan jual beli dengan Penggugat), menurut Yurisprudensi
tetap Mahkamah Agung RI No. 567 PK/Pdt/2010, bertanggal 22 Agustus 2011,
jelas dikualifikasi sebagai perbuatan melawan hukum (onrechtmatige daad);
7. Bahwa dengan demikian :
a. Akta Pengikatan Jual Beli No.126 pada tanggal 22 Juni 2012; dan
b. Akta Jual Beli (PPAT) No.273/2012 pada tanggal 29 Juni 2012;
yang dibuat dihadapan Tergugat V tersebut jelas TIDAK SAH dan TIDAK
MEMPUNYAI KEKUATAN HUKUM serta BATAL DEMI HUKUM, karena
nyata-nyata dapat merugikan hak-hak dan kepentingan Penggugat selaku
pembeli pertama;
8. Bahwa menurut undang-undang, syarat batal senantiasa dicantumkan dalam
suatu persetujuan i.c. Akta Pengikatan Jual Beli No.126 pada tanggal 22 Juni
2012; dan Akta Jual Beli (PPAT) No.273/2012 pada tanggal 29 Juni 2012 yang
dibuat dihadapan Tergugat V tersebut di atas, tetapi walaupun demikian
pembatalannya juga dapat dimintakan kepada Hakim dan atau Pengadilan
(vide Pasal 1266 K.U.H.Perdata) demi kepastian hukum;
9. Bahwa selanjutnya Penggugat turut menarik Tergugat VI dalam perkara ini
adalah guna memenuhi prosedur Hukum Acara Perdata yang berlaku untuk
peradilan di Indonesia agar mematuhi isi putusan dalam perkara ini, oleh
karena Tergugat VI adalah instansi yang berwenang dalam memblokir dan
atau memproses peralihan dan melakukan balik nama atas Sertipikat Hak
Milik No.111/Desa/Kelurahan Anggrung tersebut;
10. Bahwa besar kemungkinan selama perkara ini belum diputus dalam tingkat
terakhir, Para Tergugat I, II, III, IV dan V serta VI secara melawan hukum dan
dengan itikad tidak baik akan berusaha untuk mengalihkan / memindahkan /
mengagunkan / menyewakan bangunan rumah dan tanah obyek jual beli
tersebut kepada pihak ketiga, sehingga akan menimbulkan kerugian yang
lebih fatal terhadap Penggugat dan atau masyarakat luas, maka kiranya
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
- 7 -
Penggugat cukup beralasan hukum mengajukan permohonan kepada yang
terhormat Bapak Ketua Pengadilan Negeri Medan cq. Majelis Hakim
Pengadilan Negeri Medan yang memeriksa perkara ini agar berkenan kiranya
meletakkan sita jaminan (conservatoir beslag), khususya terhadap obyek
bangunan rumah dan tanah sebagaimana yang diuraikan dalam Sertipikat
Hak Milik No.111/Desa/Kel. Anggrung, bertanggal 18 Oktober 2002 jo Surat
Ukur No.98/Anggrung/2002 bertanggal 12 September 2002, seluas 1.785 M2
(seribu tujuh ratus delapan puluh lima meter persegi), yang terletak di
Propinsi Sumatera Utara, Kota Medan, Kecamatan Medan Polonia (d/h.
Medan Baru), Kelurahan Anggrung, Jalan Doktor Cipto Sudut Jalan
Masydulhak, yang setempat lebih dikenal dengan Jalan Dr. Cipto No.23, yang
tercatat atas nama Dokter Binoto Sahala Tua Sirait (Tergugat II);
11. Bahwa di samping itu untuk menghindari kemungkinan Tergugat VI masih
juga lalai (tidak cermat) sehingga mengabulkan permohonan Tergugat I
melalui Tergugat V dan atau atas permintaan Tergugat II melakukan balik
nama atas Sertipikat Hak Milik No.111/Desa/Kel. Anggrung, bertanggal 18
Oktober 2002 jo Surat Ukur No.98/Anggrung/2002 bertanggal 12 September
2002, dari nama Tergugat II ke atas nama Tergugat I, maka kiranya cukup
beralasan apabila Para Tergugat I, II, III, IV, V dan VI dihukum secara
tanggung renteng untuk membayar uang paksa (dwangsom) kepada Penggugat
sebesar Rp.5.000.000,00 (lima juta rupiah) setiap hari atas kelalaian Para
Tergugat I s/d VI melaksanakan isi putusan hukum ini, sampai Para Tergugat
I s/d VI melaksanakan semua isi putusan hukum dalam perkara ini secara
sempurna;
12. Bahwa selanjutnya berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri RI No.16
Tahun 1984 bertanggal 2 Mei 1984 “Tentang Hal-Hal yang Diajukan Di
Pengadilan Yang Belum Atau Sudah Memperoleh Putusan Yang Berkekuatan
Hukum Tetap”, secara tegas telah menginstruksikan kepada semua Gubernur
Kepala Daerah Tingkat I Seluruh Indonesia, semua Bupati / Walikotamadya
Kepala Daerah Tingkat II seluruh Indonesia, dalam hal sebagai berikut:
“Sesuatu hal yang menjadi wewenang dan tanggung jawab “Pemerintah
Daerah mengenai masalah perumahan, dan hak-hak atas “tanah / soal-soal
keagrariaan, bilamana hal tersebut masih dalam “proses di Pengadilan dan
untuk itu belum memperoleh putusan “yang tetap, maka pemerintah daerah /
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
- 8 -
pejabat setempat wajib “mengambil sikap “statusquo” atas hal yang
dimaksud.”
13. Bahwa oleh sebab itu untuk menghindari tindakan-tindakan yang dilakukan
oleh Para Tergugat I s/d VI yang dapat mempersulit proses di pengadilan dan
agar Penggugat serta masyarakat / pihak ketiga juga tidak dirugikan, maka
kiranya cukup urgensi bagi Penggugat untuk memohon kepada Pengadilan
Negeri Medan yang memeriksa dan mengadili perkara ini agar berkenan
menjatuhkan putusan hukum provisionil dengan menyatakan obyek bangun-an
rumah dan tanah sebagaimana yang diuraikan dalam Sertipikat Hak Milik
No.111/Desa/Kel. Anggrung, bertanggal 18 Oktober 2002 jo Surat Ukur
No.98/Anggrung/2002 bertanggal 12 September 2002, seluas 1.785 M2 (seribu
tujuh ratus delapan puluh lima meter persegi), yang terletak di Propinsi
Sumatera Utara, Kota Medan, Kecamatan Medan Polonia (d/h. Medan Baru),
Kelurahan Anggrung, Jalan Doktor Cipto Sudut Jalan Masydulhak, yang
setempat lebih dikenal dengan Jalan Dr. Cipto No.23, yang tercatat atas nama
Dokter Binoto Sahala Tua Sirait (Tergugat II), berada dalam keadaan status quo
dan menghukum Para Tergugat I s/d VI untuk sementara tidak melaku-kan
aktifitas pengukuran maupun pengalihan, pemisahan, pemecahan dan atau
pembebanan hak serta melakukan balik nama atas obyek bangunan rumah
dan tanah Sertipikat Hak Milik No.111/Kelurahan Anggrung tersebut, sampai
perkara ini berkekuatan hukum tetap;
14. Bahwa oleh karena gugatan Penggugat dalam perkara ini didasarkan pada
bukti yang tidak terbantah oleh Para Tergugat I s/d VI dan mempunyai nilai
pembuktian yang kuat (vide Pasal 191 Rbg / Pasal 180 HIR / Pasal 73 Rv) jis
Surat Edaran Mahkamah Agung RI No.3 Tahun 2000 dan Surat Edaran
Mahkamah Agung RI No.4 Tahun 2001, oleh sebab itu cukup beralasan hukum
bagi Penggugat memohon Kehadapan Yang Terhormat Majelis Hakim
Pengadilan Negeri Medan yang memeriksa dan mengadili perkara a quo ini,
agar berkenan kiranya memberi putusan yang dapat dijalankan dengan serta
merta, walaupun ada perlawanan, banding dan kasasi atau peninjauan
kembali (uitvoebaar bij voorraad);
Berdasarkan alasan-alasan yang didukung oleh fakta hukum dan landasan
hukum yang telah dikemukakan Penggugat tersebut di atas, dengan hormat,
Penggugat memohon Kepada Yang Terhormat Bapak Ketua Pengadilan Negeri
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
- 9 -
Medan agar sudilah kiranya berkenan menetapkan suatu hari persidangan yang
ditentukan untuk itu, dengan memanggil para pihak yang berperkara untuk hadir
di depan persidangan dan memeriksa, mengadili serta menjatuhkan diktum
putusan sebagai berikut:
DALAM PROVISIONIL :
1. Menyatakan dan menetapkan obyek bangunan rumah dan tanah
sebagaimana yang diuraikan dalam Sertipikat Hak Milik No.111/Desa/ Kel.
Anggrung, bertanggal 18 Oktober 2002 jo Surat Ukur No.98/Anggrung/2002
bertanggal 12 September 2002, seluas 1.785 M2 (seribu tujuh ratus delapan
puluh lima meter persegi), yang terletak di Propinsi Sumatera Utara, Kota
Medan, Kecamatan Medan Polonia (d/h. Medan Baru), Kelurahan Anggrung,
Jalan Doktor Cipto Sudut Jalan Masydulhak, yang setempat lebih dikenal
dengan Jalan Dr. Cipto No.23, yang tercatat atas nama Dokter Binoto Sahala
Tua Sirait (Tergugat II) berada dalam keadaan STATUS QUO;
2. Memerintahkan Para Tergugat I, II, III, IV, V dan VI untuk sementara tidak
melakukan aktifitas pengukuran maupun pengalihan, pemisahan, pemecah-
an dan atau pembebanan hak atas obyek bangunan rumah dan tanah
Sertipikat Hak Milik No.111/Desa/Kel. Anggrung, bertanggal 18 Oktober
2002 jo Surat Ukur No.98/Anggrung/2002 bertanggal 12 September 2002
tersebut, sampai perkara ini berkekuatan hukum tetap;
3. Memerintahkan Tergugat VI untuk tidak memproses dan atau melakukan
balik nama Sertipikat Hak Milik No.111/Desa/Kel. Anggrung, bertanggal 18
Oktober 2002 jo Surat Ukur No.98/Anggrung/2002 bertanggal 12 September
2002 atas nama Tergugat II ke atas nama Tergugat I sampai perkara ini
berkekuatan hukum tetap;
DALAM POKOK PERKARA :
1. Mengabulkan seluruh gugatan Penggugat dalam perkara ini;
2. Menguatkan diktum putusan provisonil seluruhnya;
3. Menyatakan sah dan berharga sita jaminan (conservatoir beslag) yang
dijalankan dalam perkara ini;
4. Menyatakan Para Tergugat I, II, III, IV, V dan VI melakukan Perbuatan
Melawan Hukum (onrechtmatige daad) terhadap Penggugat;
5. Menyatakan demi hukum :
a. Akta Pengikatan Jual Beli No.126 pada tanggal 22 Juni 2012; dan
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
- 10 -
b. Akta Jual Beli (PPAT) No.273/2012 pada tanggal 29 Juni 2012;
yang dibuat oleh Tergugat II dengan Tergugat I dihadapan Tergugat V
tersebut jelas TIDAK SAH dan TIDAK MEMPUNYAI KEKUATAN HUKUM
serta BATAL DEMI HUKUM, karena nyata-nyata dapat merugikan hak-hak
dan kepentingan Penggugat;
6. Menghukum Para Tergugat I, II, III, IV, V dan VI secara tanggung renteng
untuk membayar kepada Penggugat uang paksa (dwangsom) sebesar
Rp.5.000.000,00 (lima juta rupiah) setiap hari atas kelalaian Para Tergugat I
s/d VI melaksanakan isi putusan dalam perkara ini, sampai Para Tergugat I
s/d VI melaksanakan semua isi putusan dalam perkara ini secara sempurna;
7. Menyatakan putusan dalam perkara ini ini dapat dijalankan serta merta
walaupun ada perlawanan, banding, kasasi dan atau peninjauan kembali (uit
voerbaar bij voorraad);
8. Menghukum Para Tergugat I, II, III, IV, V dan VI untuk membayar seluruh
ongkos yang timbul dalam perkara ini;
9. Apabila Pengadilan yang memeriksa dan mengadili perkara ini tidak
sependapat dengan Penggugat, Penggugat memohon putusan yang seadil-
adilnya (aequo et bono).
Membaca, jawaban dari Tergugat I serta Tergugat II, III dan Tergugat IV
masing-masing melalui kuasanya, secara tertulis tertanggal 24 September 2013,
dan jawaban Tergugat VI melalui kuasanya secara tertulis tertanggal 01 Oktober
2013, yang mengemukakan sebagai berikut :
JAWABAN TERGUGAT I :
DALAM KONPENSI
I. Tentang EKSEPSI
I.1. Exceptie Litis Pendentis
Bahwa di dalam posita gugatannya halaman 3 point 2 Penggugat pada
pokoknya mengakui, bahwa antara Penggugat selaku pembeli dan Tergugat
II, III dan IV selaku penjual telah terjadi perselisihan/sengketa terkait
pelaksanaan jual beli objek sengketa yang tertuang dalam Perjanjian
Pengikatan Jual/Beli Rumah bertanggal 19 Desember 2011, dan karenanya
Penggugat telah menggugat Tergugat II, III dan IV di Pengadilan Negeri
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
- 11 -
Medan di bawah Register Perkara Perdata Nomor : 340/Pdr.G/2012/PN.
Mdn., yang di dalam petitum dari gugatannya itu Penggugat menuntut
antara lain sebagai berikut : --
DALAM PROVISIONIL :
1. Menyatakan dan menetapkan obyek bangunan rumah dan tanah sebagaimana
yang diuraikan dalam Sertipikat Hak Milik No.111/Desa/Kel. Anggrung,
bertanggal 18 Oktober 2002 jo. Surat Ukur No.98/Anggrung/2002 bertanggal
12 September 2002, seluas 1.785 M2 (seribu tujuh ratus delapan puluh lima
meter persegi), yang terletak di Propinsi Sumatera utara, Kota Medan,
Kecamatan Medan Polonia (d/h. Medan Baru), Kelurahan Anggrung, Jalan
Doktor Cipto Sudut Jalan Masydulhak, yang setempat lebih dikenal dengan
Jalan Dr. Cipto No.23, yang tercatat atas nama Dokter Binoto Sahala Tua Sirait
(Tergugat I) berada dalam keadaan statusquo; ------------------------------------------
2. Menghukum Para Tergugat I, II dan III dan Turut Tergugat untuk sementara
tidak melakukan aktifitas pengukuran maupun pengalihan, pemisahan,
pemecahan dan atau pembebanan hak atas obyek bangunan rumah dan tanah
Sertipikat Hak Milik No.111/Desa/Kel. Anggrung, bertanggal 18 Oktober
2002 jo. Surat Ukur No.98/Anggrung/2002 bertanggal 12 September 2002,
seluas 1.785 M2 (seribu tujuh ratus delapan puluh lima meter persegi), yang
terletak di Propinsi Sumatera utara, Kota Medan, Kecamatan Medan Polonia
(d/h. Medan Baru), Kelurahan Anggrung, Jalan Doktor Cipto Sudut Jalan
Masydulhak, yang setempat lebih dikenal dengan Jalan Dr. Cipto No.23,
sampai perkara ini berkekuatan hukum tetap;
DALAM POKOK PERKARA : -
1. Mengabulkan …………………………………….. dst.; -----------------------------------
2. Menguatkan ………………………………………. dst.; ----------------------------------
3. Menyatakan ………………………………………. dst.; -----------------------------------
4. Menyatakan ………………………………………. dst.; -----------------------------------
5. Menyatakan sah menurut hukum Perjanjian Pengikatan Jual/Beli Rumah
bertanggal 19 Desember 2011 antara Penggugat dengan Tergugat I yang
mewakili kepentingan Tergugat II atas bangunan rumah dan tanah obyek jual
beli sebagaimana yang diuraikan dalam Sertipikat Hak Milik
No.111/Desa/Kel. Anggrung, bertanggal 18 Oktober 2002 jo. Surat Ukur
No.98/Anggrung/2002 bertanggal 12 September 2002, seluas 1.785 M2 (seribu
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
- 12 -
tujuh ratus delapan puluh lima meter persegi), yang terletak di Propinsi
Sumatera utara, Kota Medan, Kecamatan Medan Polonia (d/h. Medan Baru),
Kelurahan Anggrung, Jalan Doktor Cipto Sudut Jalan Masydulhak, yang
setempat lebih dikenal dengan Jalan Dr. Cipto No.23, yang tercatat atas nama
Dokter Binoto Sahala Tua Sirait (Tergugat I); ---------------------------------------------
6. Menyatakan ………………………………………. dst.; -----------------------------------
7. Menghukum ………………………………………. dst.; ----------------------------------
8. Menghukum Para Tergugat I, III dan III agar bersama – sama dengan
Penggugat untuk melakukan penandatanganan Akta Jual Beli atas obyek
bangunan rumah dan tanah yang dimaksud dalam Sertipikat Hak Milik
No.111/Desa/Kel. Anggrung bertanggal 18 Oktober 2002 tersebut dihadapan
Notaris/Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) Kota Medan yang ditunjuk Para
Tergugat I, II dan III tersebut, selambat – lambatnya 7 (tujuh) hari sejak
putusan dalam perkara ini dapat dilaksanakan; -----------------------------------------
9. Memerintahkan …………………………………… dst.; ----------------------------------
10. Memerintahkan …………………………………… dst.; ----------------------------------
11. Menghukum ………………………………………. dst.; ----------------------------------
12. Menyatakan semua perbuatan atau tindakan hukum yang dilakukan Para
Tergugat I, II dan III dengan pihak ketiga yang menyangkut obyek bangunan
rumah dan tanah yang dimaksud dalam Sertipikat Hak Milik
No.111/Desa/Kel. Anggrung bertanggal 18 Oktober 2002 tersebut, yang
dilakukan setelah tanggal 19 Desember 2011 adalah tidak sah dan batal
menurut hukum; ---------------------------------------------------------------------------------
13. Menghukum ………………………………………. dst.; ----------------------------------
14. Menyatakan ………………………………………. dst.; -----------------------------------
15. Menghukum ………………………………………. dst.; ----------------------------------
16. Menghukum ………………………………………. dst.; ---------------------------------
17. Apabila …………………………………………….. dst.; ---------------------------------
Anotasi : -------------------------------------------------------------------------------------------------
----- Bahwa terhadap gugatan Penggugat dalam perkara Register Nomor :
340/Pdr.G/2012/PN. Mdn. tersebut, Pengadilan Negeri Medan Medan telah menjatuhkan
putusannya pada tanggal 12 Desember 2012 dengan amar putusan yang pada pokoknya
‘menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya’. ---------------------------------------------
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
- 13 -
---- Bahwa mencermati petitum gugatan Penggugat dalam perkara Register
Nomor : 340/Pdr.G/2012/PN. Mdn. tersebut, utamanya petitum point 5, 8 dan
12, dan dihubungkan sedemikian rupa dengan posita, petitum provisionil dan
petitum pokok perkara gugatan Penggugat dalam perkara sekarang ini, yaitu :
--- posita point 1 yang pada pokoknya menyebutkan bahwa antara Penggugat
dengan Tergugat III yang bertindak mewakili kepentingan Tergugat II
telah sepakat melakukan ikatan transaksi jual beli atas obyek obyek seunit
bangunan rumah berikut sebidang tanah sebagaimana yang diuraikan
dalam Sertipikat Hak Milik No.111/Desa/Kel. Anggrung bertanggal 18
Oktober 2002; dan --------------------------------------------------------------------------
--- petitum provisionil point 1 dan 2 yang berbunyi : -------------------------
1. Menyatakan dan menetapkan obyek bangunan rumah dan tanah
sebagaimana yang diuraikan dalam Sertipikat Hak Milik
No.111/Desa/Kel. Anggrung, bertanggal 18 Oktober 2002 jo.
Surat Ukur No.98/Anggrung/2002 bertanggal 12 September
2002, seluas 1.785 M2 (seribu tujuh ratus delapan puluh lima
meter persegi), yang terletak di Propinsi Sumatera utara, Kota
Medan, Kecamatan Medan Polonia (d/h. Medan Baru),
Kelurahan Anggrung, Jalan Doktor Cipto Sudut Jalan
Masydulhak, yang setempat lebih dikenal dengan Jalan Dr. Cipto
No.23, yang tercatat atas nama Dokter Binoto Sahala Tua Sirait
(Tergugat I) berada dalam keadaan STATUSQUO; -------------------
2. Memerintahkan Para Tergugat I, II, III, IV, V dan VI untuk
sementara tidak melakukan aktifitas pengukuran maupun
pengalihan, pemisahan, pemecahan dan atau pembebanan hak
atas obyek bangunan rumah dan tanah Sertipikat Hak Milik
No.111/Desa/Kel. Anggrung, bertanggal 18 Oktober 2002 jo.
Surat Ukur No.98/Anggrung/2002 bertanggal 12 September 2002
tersebut, sampai perkara ini berkekuatan hukum tetap; ----
--- petitum pokok perkara point 5 yang berbunyi : ----------------------------
5. Menyatakan demi hukum : ---------------------------------------------------
Akta Pengikatan Jual Beli No.126 pada tanggal 22 Juni 2012; dan -
Akta Jual Beli (PPAT) No.273/2012 pada tanggal 29 Juni 2012; ----
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
- 14 -
yang dibuat oleh Tergugat II dengan Tergugat I dihadapan
Tergugat V tersebut jelas TIDAK SAH dan TIDAK
MEMPUNYAI KEKUATAN HUKUM serta BATAL DEMI
HUKUM, karena nyata – nyata dapat merugikan hak – hak dan
kepentingan Penggugat; ------------------------------
maka sesungguhnya terhadap gugatan Penggugat dalam perkara ini
berlaku asas ne bis in idem, dengan merujuk secara persuasif effect pada
yurisprudensi putusan Mahkamah Agung R.I. Nomor : 1149 K/SIP/1982
tanggal 21 April 1983 yang kaidah hukumnya adalah sebagai berikut : -------
“Terhadap suatu perkara, dihubungkan dengan perkara terdahulu, yang
diputuskan oleh Mahkamah Agung, berlaku asas ne bis in idem, mengingat
sasaran kedua perkara itu pada hakikatnya adalah sama, yaitu pernyataan
tidak sah jual beli tanah; pidak – pihaknya juga sama” (mohon lihat :
Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia, Bidang Perdata Umum 2,
Penerbit PT. Pilar Yuris Ultima, Jakarta, Cetakan Pertama, 2009, halaman 135); ---
atau setidak – tidaknya terhadap gugatan Penggugat dalam perkara ini
berlaku exceptie dilatoria yaitu tangkisan yang menyebabkan gugatan
terhalang untuk sementara waktu, karena adanya gugatan yang objek dan
sasarannya sama, antara pihak – pihak yang sama, yang sedang
diperiksa di tempat lain, yakni perkara perdata register Nomor :
340/Pdt.G/2012/PN. Mdn.
----- Bahwa berdasarkan alasan di atas maka surat gugatan Penggugat mohon
untuk dinyatakan niet ontvankelijke. ---------------------------------------------------
I.2. Exceptie Processueel
I.2.1. -----Bahwa Penggugat didalam petitum gugatannya point 4 pada
pokoknya menuntut agar Tergugat I, II, III, IV, V dan VI dinyatakan telah
melakukan perbuatan melawan hukum (onrechtmatige daad) terhadap
Penggugat. ----------------------------------------------------------------------------------
-----Bahwa salah satu anasir esensial dari hukum ‘onrechtmatige daad’
adalah harus adanya ‘kesalahan’ pada diri si pelaku incasu Tergugat
I (ex Pasal 1365 KUHPerdata). ---------------------------------------------------
----- Bahwa bila dicermati keseluruhan surat gugatan Penggugat ternyata
tidak satupun positanya yang menguraikan dalam satu uraian yang
individual yang umumnya diharapkan dapat membuat terang
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
- 15 -
tentang adanya perbuatan Tergugat I yang memenuhi anasir
‘kesalahan (schuld/tort)‘ tersebut, atau dengan lain perkataan sama
sekali tidak diuraikan kesalahan (schuld/tort) apa yang telah
Tergugat I lakukan terhadap Penggugat dalam membeli objek
perkara tersebut (incasu tanah Hak Milik No.111/Desa/Kel.
Anggrung, bertanggal 18 Oktober 2002 jo. Surat Ukur
No.98/Anggrung/2002 bertanggal 12 September 2002, seluas 1.785
M2 (seribu tujuh ratus delapan puluh lima meter persegi), yang
terletak di Propinsi Sumatera utara, Kota Medan, Kecamatan Medan
Polonia (d/h. Medan Baru), Kelurahan Anggrung, Jalan Doktor Cipto
Sudut Jalan Masydulhak, yang setempat lebih dikenal dengan Jalan
Dr. Cipto No.23). --------------------------------------------------------------------
----- Bahwa transaksi jual beli diatur dalam hukum sebagai suatu
perjanjian bernama, dan karenanya merupakan satu causa yang
halal (ex Pasal 1457 jo. 1320 KUHPerdata). -----------------------------------
----- Bahwa oleh karena di dalam surat gugatan Penggugat sama sekali
tidak diuraikan kesalahan (schuld/tort) apa yang telah Tergugat I
lakukan terhadap Penggugat sehingga Penggugat turut menggugat
dan menuntut dalam petitum gugatannya agar Tergugat I
dinyatakan telah melakukan perbuatan melawan hukum
(onrechtsmatige daad) terhadap Penggugat, maka posita gugatan
Penggugat tidak mendukung petitum atau setidaknya gugatan
Penggugat obscuure libellum. ----------------------------------------------------
----- Bahwa berdasarkan alasan di atas maka surat gugatan Penggugat
mohon untuk dinyatakan tidak dapat diterima. ----------------------------
I.2.2. ----- Bahwa didalam petitum gugatan Penggugat tidak terdapat tuntutan
ganti kerugian apapun terhadap Para Tergugat. Padahal adanya
‘kerugian’ adalah merupakan anasir esensial dalam hukum
‘onrechtsmatige’, atau dengan lain perkataan bahwa tidak ada
‘onrechtsmatige’ tanpa adanya ‘kerugian’ (ex Pasal 1365
KUHPerdata). ---------------------------------------------------------------------
----- Bahwa Mahkamah Agung RI. dalam Sidang Lokakarya di Cilegon
Serang, tanggal 20 Februari 1988, telah memberikan stressing yang
pada pokoknya menekankan, bahwa seandainya dalam gugatan
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
- 16 -
itu tidak jelas adanya kerugian sebagai akibat dari PMH
(Perbuatan Melawan Hukum), maka dengan sendirinya gugatan
itu sejak permulaan harus dinyatakan tidak dapat diterima
(mohon lihat : RANGKUMAN SIDANG PARIPURNA PENEMUAN
HUKUM DAN PEMECAHAN MASALAH HUKUM, proyek
Pembinaan TehnisYustisial Mahkamah Agung RI., 1995, halaman – 79).
----- Bahwa kemudian yurisprudensi constant pada pokoknya
menegaskan, bahwa gugatan Penggugat harus dinyatakan tidak
dapat diterima, karena tidak dirinci kerugian yang dituntut
Penggugat (mohon simak : putusan M.A.R.I. No.550.K/Sip/1970
tanggal 31 Mei 1980 dan putusan M.A.R.I. No.492.K/Sip/1970
tanggal 21 November 1970; masing-masing termuat dalam :
Yurisprudensi Hukum Acara Perdata Indonesia, Jilid 3, Chidir Ali S.H.,
Penerbit Armico Bandung, Tahun 1984, halaman – 183 dst., dan
Rangkuman Yurisprudensi Indonesia, Cetakan Kedua, M.A.R.I., 1993,
halaman – 305, butir 144, alinea ke-empat). -----------------------------------
----- Bahwa dengan demikian surat gugatan Penggugat nyata – nyata
telah melanggar syarat fundamental yang ditentukan secara
imperatif oleh hukum acara perdata yang berlaku. ---------------------
----- Bahwa bertolak dari uraian di atas, maka surat gugatan Penggugat
mohon untuk dinyatakan niet ontvankelijke. ---------------------------
I.2.3. ----- Bahwa dari keseluruhan petitum gugatan Penggugat hanya
petitum point 6 dan 8 yang bersifat condemnatoir, sedang
selebihnya terutama petitum point 3, 4 dan 5 adalah bersifat
declaratoir. -------------------------------------------------------------------------
----- Bahwa petitum gugatan point 6 adalah merupakan tuntutan
condemnatoir agar Para Tergugat – termasuk Tergugat I – dihukum
untuk membayar uang paksa (dwangsom). Sedangkan petitum
gugatan point 8 adalah tuntutan condemnatoir tentang ongkos
perkara. -----------------------------------------------------------------------------
----- Bahwa petitum gugatan seperti demikian adalah obscuure
libellum, karena sangat tidak jelas terhadap petitum
condemnatoir yang mana petitum point 6 itu diberlakukan,
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
- 17 -
immers terhadap petitum condemnatoir tentang ongkos perkara
tidak dapat diberlakukan uang paksa (dwangsom). -------------------
----- Bahwa berdasarkan alasan di atas maka surat gugatan Penggugat
mohon untuk dinyatakan tidak dapat diterima. ------------------------
I.2.4. ----- Bahwa di dalam petitum gugatan Penggugat tidak ternyata ada
tuntutan declaratoir yang pada pokoknya menuntut agar
dinyatakan sah Perjanjian Pengikatan Jual/Beli Rumah bertanggal
19 Desember 2011 yang merupakan “mascot” dari legalitas
Penggugat dalam mengajukan gugatan incasu. --------------------------
----- Bahwa oleh karena seluruh petitum gugatan Penggugat
bergantung pada keabsahan Perjanjian Pengikatan Jual/Beli
Rumah bertanggal 19 Desember 2011 tersebut, sedangkan di
dalam petitum gugatan Penggugat tidak ternyata ada tuntutan
declaratoir yang pada pokoknya menuntut agar dinyatakan sah
Perjanjian Pengikatan Jual/Beli Rumah bertanggal 19 Desember
2011 tersebut, maka surat gugatan Penggugat obscuure libellum.
----- Bahwa bertolak dari uraian di atas, maka surat gugatan Penggugat
mohon untuk dinyatakan niet ontvankelijke. ---------------------------
I.3. Exceptie Pacti Conventi
-----Bahwa di dalam AKTA JUAL BELI Nomor : 273/2012 tanggal 29
Juni 2012 antara Tergugat II selaku penjual dan Tergugat I selaku
pembeli atas objek perkara, Tergugat II pada pokoknya menjamin dan
bertanggungjawab serta membebaskan Tergugat I dari pihak lain
(incasu Penggugat) yang menuntut dan mengaku memiliki hak
terlebih dahulu untuk membeli tanah terperkara. ----------------------------
-----Bahwa sesuai ketentuan Pasal 1474, Pasal 1491 dan Pasal 1492
KUH Perdata, bahwa penjual (incasu Tergugat II) wajib menanggung
pembeli (incasu Tergugat I) atas adanya tuntutan hak dari pihak ketiga
incasu Penggugat. ---------------------------------------------------------------------
-----Bahwa oleh karena Tergugat II telah menjamin dan
bertanggungjawab serta membebaskan Tergugat I sebagaimana
tersebut di atas, dan lagi pula KUHPerdata telah menentukan bahwa
penjual (incasu Tergugat II) wajib menanggung pembeli (incasu
Tergugat I) atas adanya tuntutan hak dari pihak ketiga incasu
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
- 18 -
Penggugat, maka dalam perkara ini terdapat persetujuan yang
membebaskan oleh Tergugat II terhadap Tergugat I. ------------------------
-----Bahwa berdasarkan alasan di atas, maka gugatan Penggugat
terhadap Tergugat I mohon untuk dinyatakan tidak dapat diterima. –
II. Tentang POKOK PERKARA
II.01. --- Bahwa segala apa yang telah Tergugat I kemukakan didalam eksepsi,
sepanjang relevant dengan pembelaan diri Tergugat I dalam jawaban
tentang pokok perkara ini, mohon kiranya diberlakukan juga dan
dianggap telah tercantum – mutatis mutandis – di bawah ini. --------------
II.02. --- Bahwa Tergugat I menolak dan membantah keras seluruh dalil gugatan
Penggugat, kecuali apa yang Tergugat I terangkan dan akui secara
tegas di bawah ini. ----------------------------------------------------------------------
II.03. --- Bahwa Tergugat I sama sekali tidak tahu menahu atas apa yang disebut
Penggugat dengan ‘Surat Perjanjian Pengikatan Jual/Beli tanggal 19
Desember 2011’ maupun ‘Kuitansi bukti tanda terima tanggal 19 Desember
2011’ maupun ‘adanya perkara perdata Nomor : 340/Pdt.G/2012/PN. Mdn.
antara Penggugat lawan Tergugat II, III dan IV’. -----------------------------------
II.04. --- Bahwa benar Tergugat II selaku penjual dan Tergugat I selaku pembeli
telah melaksanakan transaksi jual beli atas objek perkara (incasu
sebidang tanah Sertifikat Hak Milik No.111/Desa/Kel. Anggrung, bertanggal
18 Oktober 2002 jo. Surat Ukur No.98/Anggrung/2002 bertanggal 12
September 2002, seluas 1.785 M2 (seribu tujuh ratus delapan puluh lima
meter persegi), yang terletak di Propinsi Sumatera utara, Kota Medan,
Kecamatan Medan Polonia (d/h. Medan Baru), Kelurahan Anggrung, , berikut
bangunan rumah dan segala sesuatu yang terdapat di atasnya, yang setempat
lebih dikenal dengan Jalan Dr. Cipto No.23), sebagaimana tertuang dalam
Akta Pengikatan Jual Beli No.126 tanggal 22 Juni 2012 jo. Akta Jual Beli
(PPAT) No.273/2012 tanggal 29 Juni 2012.
II.05. --- Bahwa transaksi jual beli antara Tergugat II selaku penjual dan
Tergugat I selaku pembeli atas objek perkara tersebut telah memenuhi
prinsip dasar hukum jual beli tanah di Indonesia yang menganut
Hukum Adat sebagaimana yang ditentukan dalam Undang – Undang
Nomor 5 Tahun 1960 Tentang Peraturan Dasar Pokok – Pokok Agraria,
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
- 19 -
yakni dilakukan secara terang dan tunai, sebagaimana faktanya bahwa
jual beli tersebut dilakukan dihadapan PPAT serta harganya telah
dibayar lunas dan fisik tanah berikut asli surat – surat kepemilikannya
dan kuci – kuci rumahnya telah diserahkan oleh Tergugat II selaku
penjual kepada Tergugat I selaku pembeli. --------------------------------------
II.06. --- Bahwa dengan adanya fakta konkret bahwa pada saat transaksi jual beli
antara Tergugat Tergugat II selaku penjual dan Tergugat I selaku
pembeli atas objek perkara tersebut, ternyata : ----------------------------------
asli surat – surat kepemilikan objek perkara berikut kunci – kunci
bangunan rumahnya tersebut berada di tangan Tergugat II; dan ----------
fisik objek perkara berada dalam kekuasaan Tergugat II; -------------------
dan dihubungkan lagi dengan fakta konkret lainnya yaitu bahwa
Tergugat I sama sekali tidak tahu menahu atas apa yang disebut
Penggugat dengan ‘Surat Perjanjian Pengikatan Jual/Beli tanggal 19
Desember 2011’ maupun ‘Kuitansi bukti tanda terima tanggal 19 Desember
2011’ maupun ‘adanya perkara perdata Nomor : 340/Pdt.G/2012/PN. Mdn.
antara Penggugat lawan Tergugat II, III dan IV’, maka Tergugat I telah
memenuhi prinsip kepatutan, ketelitian, kehati – hatian dan tidak
ceroboh dalam membeli objek perkara tersebut. -------------------------------
--- Bahwa oleh sebab itu, dan lagi pula transaksi jual beli tersebut
dilakukan dihadapan PPAT dan harganya telah dibayar lunas, maka
Tergugat I adalah pembeli yang beriktikad baik, dan karenanya
Tergugat I harus dilindungi oleh hukum dalam membeli objek perkara
tersebut. -----------------------------------------------------------------------------------
II.07. --- Bahwa terlepas dari segala apa yang telah Tergugat I kemukakan di
atas, agaknya patut dan tidak berlebihan bila Tergugat I tambahkan
seperti terurai di bawah ini. ----------------------------------------------------------
II.08. --- Bahwa di muka telah Tergugat I kemukakan pada pokoknya, bahwa
Undang – Undang Nomor 5 Tahun 1960 Tentang Peraturan Dasar
Pokok – Pokok Agraria memberlakukan Hukum Adat yang menganut
prinsip jual beli tanah bersifat terang dan tunai. -------------------------------
--- Bahwa merujuk pada kaidah hukum jual beli tanah di Indonesia yang
menganut prinsip terang dan tunai tersebut, maka transaksi yang
dilakukan oleh Tergugat II dan atau Tergugat III dan atau Tergugat IV
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
- 20 -
dengan Penggugat atas objek perkara tersebut yakni ‘perjanjian
pengikatan jual/beli rumah’ adalah tidak dikenal dalam sistem hukum jual
beli tanah di Indonesia, atau secara expressis verbis tidak memenuhi
syarat ‘causa yang halal’. --------------------------------------------------------------
--- Bahwa oleh karena itu transaksi yang dilakukan oleh Tergugat II dan
atau Tergugat III dan atau Tergugat IV dengan Penggugat atas objek
perkara tersebut, menurut hukum adalah batal demi hukum (null and
void), dan karenanya dianggap tidak pernah terjadi. -------------------------
--- Bahwa dengan demikian Penggugat sama sekali tidak memiliki hak
subjektif atas objek perkara. ----------------------------------------------------------
--- Bahwa berdasarkan alasan faktual dan juridis di atas, maka tidak
ternyata ada alasan faktual dan juridis untuk menyatakan Tergugat I
dan begitu juga Tergugat II s/d Tergugat V dan terlebih Tergugat VI
telah melakukan perbuatan melawan hukum (incasu melanggar hak
subjektif Penggugat, atau bertentangan dengan kewajiban hukum para
Tergugat, atau bertentangan dengan tatasusila, atau bertentangan
dengan kepatutan, ketelitian dan kehati – hatian) dalam terjadinya
transaksi jual beli objek perkara antara Tergugat II selaku penjual dan
Tergugat I selaku pembeli tersebut. ------------------------------------------------
II.09. --- KESIMPULAN. -------------------------------------------------------------------------
Bahwa berdasarkan segala uraian fakta dan juridis pada point II.01. s/d
II.08. di atas, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : ---------------------
Bahwa Tergugat I adalah pembeli yang beriktikad baik sehingga
harus dilindungi oleh hukum dalam membeli objek perkara
tersebut, karena pada saat transaksi jual beli antara Tergugat
Tergugat II selaku penjual dan Tergugat I selaku pembeli atas objek
perkara tersebut, ternyata : ----------------
a. asli surat – surat kepemilikan objek perkara tersebut berikut
kunci – kunci bangunan rumahnya berada di tangan Tergugat II;
dan -----------------------
b. fisik objek perkara berada dalam kekuasaan Tergugat II; dan -----
c. Tergugat I sama sekali tidak mengetahui adanya ‘Surat Perjanjian
Pengikatan Jual/Beli tanggal 19 Desember 2011’ maupun ‘Kuitansi
bukti tanda terima tanggal 19 Desember 2011’ maupun ‘adanya
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
- 21 -
perkara perdata Nomor : 340/Pdt.G/ 2012/PN. Mdn. antara Penggugat
lawan Tergugat II, III dan IV’; dan -------------------------------------------
d. transaksi jual beli antara Tergugat II selaku penjual dan Tergugat
I selaku pembeli tersebut dilakukan dihadapan PPAT dan
harganya telah dibayar lunas. ----------------------------------------------
Bahwa transaksi yang dilakukan oleh Tergugat II dan atau
Tergugat III dan atau Tergugat IV dengan Penggugat atas objek
perkara tersebut yakni ‘perjanjian pengikatan jual/beli rumah’
adalah tidak dikenal dalam sistem hukum jual beli tanah di
Indonesia, atau secara expressis verbis tidak memenuhi syarat
‘causa yang halal’, sehingga adalah batal demi hukum (null and
void), dan karenanya dianggap tidak pernah terjadi. Oleh karena
itu Penggugat sama sekali tidak memiliki hak subjektif atas objek
perkara. Dengan demikian tidak ternyata ada alasan faktual dan
juridis untuk menyatakan Tergugat I dan begitu juga Tergugat II
s/d Tergugat V dan terlebih lagi Tergugat VI telah melakukan
perbuatan melawan hukum (incasu melanggar hak subjektif
Penggugat, atau bertentangan dengan kewajiban hukum para
Tergugat, atau bertentangan dengan tatasusila, atau
bertentangan dengan kepatutan, ketelitian dan kehati – hatian)
dalam terjadinya transaksi jual beli objek perkara antara
Tergugat II selaku penjual dan Tergugat I selaku pembeli
tersebut. ------------------------------------------------------------------------
Berdasarkan segala uraian di atas, maka cukup alasan faktual dan juridis
bagi Pengadilan Negeri Medan untuk menolak seluruh gugatan Penggugat atau
setidaknya menyatakan surat gugatan Penggugat tidak dapat diterima. ---------------
DALAM REKONPENSI
I. --- Bahwa segala apa yang telah Penggugat dr/Tergugat I dc. kemukakan
dalam jawaban atas gugatan konpensi, sepanjang berinterrelasi erat
dengan gugatan rekonpensi ini, mohon kiranya — mutatis mutandis —
diberlakukan dan dianggap telah termaktub dalam gugatan
rekonpensi ini. ------------------------------------------------------------------------------
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
- 22 -
II. --- Bahwa berdasarkan segala apa yang telah Penggugat dr/Tergugat I dc.
kemukakan dalam eksepsi point I.1. Exceptie Litis Pendentis dan dalam
jawaban Pokok Perkara Konpensi utamanya point II.09 (KESIMPULAN),
maka Tergugat dr/Penggugat dc. telah melanggar prinsip ketelitian,
kecermatan, kehati – hatian dan iktikad baik, immers : --------------------------
II.1. Tergugat dr/Penggugat dc. telah sengaja mengajukan gugatan
konpensi, sedangkan Tergugat dr/Penggugat dc. telah mengetahui
atau setidak – tidaknya patut mengetahui bahwa gugatan
konpensinya tersebut adalah idem dengan gugatannya terdahulu
Register Nomor : 340/Pdr.G/2012/PN. Mdn., utamanya terdapat
kesamaan petitum provisi, dan kesamaan petitum point 5 gugatan
konpensi dengan petitum point 12 gugatan terdahulu Register
Nomor : 340/Pdr.G/2012/PN. Mdn.; dan ------------------------------------
II.2. Tergugat dr/Penggugat dc. telah memfait-acommply Penggugat
dr/Tergugat I dc. dengan stigma telah melakukan perbuatan melawan
hukum (onrechtsmatige daad) terhadap Tergugat dr/Penggugat dc.,
tanpa menguraikan alasan – alasan yang umumnya diharapkan dapat
membuat terang tentang adanya kesalahan (schuld/tort) Penggugat
dr/Tergugat I dc. terhadap Tergugat dr/Penggugat dc. dalam
membeli objek perkara konpensi tersebut; dan --------------------------------
II.3. Tergugat dr/Penggugat dc. telah sengaja mengajukan surat – surat
pemblokiran kepada Tergugat VI dc. (vide : point 3 posita gugatan
Tergugat dr/ Penggugat dc.), sedangkan Tergugat dr/Penggugat dc.
telah mengetahui atau setidak – tidaknya patut mengetahui bahwa
Penggugat dr/Tergugat I dc. adalah beriktikad baik dalam membeli
objek perkara, dan karenya jual beli objek perkara konpensi antara
Tergugat II dc. dan Penggugat dr/Tergugat I dc. tersebut adalah sah
menurut hukum; dan -----------------------------------------------------------------
II.4. Tergugat dr/Penggugat dc. dalam gugatan konpensi telah sengaja
menggugat/menuntut Tergugat VI dc. untuk tidak memroses dan
atau melakukan balik nama Sertifikat Hak Milik No.111/Desa/Kel.
Anggrung bertanggal 18 Oktober 2002 jo. Surat Ukur
No.98/Anggrung/2002 bertanggal 12 September 2002 ke atas nama
Penggugat dr/Tergugat I dc., sedangkan Tergugat dr/Penggugat dc.
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
- 23 -
telah mengetahui atau setidak – tidaknya patut mengetahui bahwa
Penggugat dr/Tergugat I dc. adalah beriktikad baik dalam membeli
objek perkara, dan gugatan konpensi Tergugat dr/Penggugat dc.
adalah bersifat ne bis in idem atau setidaknya bersifat dilatoir. -----------
III.--- Bahwa perbuatan Tergugat dr/Penggugat dc. yang telah melanggar
prinsip ketelitian, kecermatan, kehati – hatian dan iktikad baik tersebut,
dalam perkembangan hukum onrechtmatige dikualifisir sebagai
perbuatan misbruik van processrecht. -----------------------------------------------
IV.--- Bahwa akibat perbuatan misbruik van processrecht Tergugat
dr/Penggugat dc. tersebut telah menimbulkan kerugian materil dan
moril bagi Penggugat dr/Tergugat I dc. sebagai berikut : -------------------
IV.1. Kerugian Materil. ------------------------------------------------------------------
-----Akibat perbuatan misbruik van processrecht Tergugat
dr/Penggugat dc. tersebut terpaksa Penggugat dr/Tergugat I dc.
meminta jasa Advokat/ Penasihat Hukum guna efektif dan
efisiennya pembelaan diri dan gugatan rekonpensi Penggugat
dr/Tergugat I dc. ini. Untuk itu Penggugat dr/Tergugat I dc.
dibebani biaya berupa honorarium sebesar Rp.500.000.000,00 +
successfull fee Advokat/Penasihat Hukum sebesar
Rp.1.000.000.000,00 = Rp.1.500.000.000,00 (satu miliar lima ratus
juta rupiah) sebagai satu kewajiban kontraktual kepada kuasa
hukum Penggugat dr/Tergugat I dc. (vide : Pasal 21 ayat (1) dan (2)
Undang – Undang No.18 Tahun 2003 tentang Advokat), yang
kesemua itu telah diketahui atau setidak – tidaknya patut diduga
oleh Tergugat dr/ Penggugat dc.. --------------------------------------------
IV.2. Kerugian Moril. ---------------------------------------------------------------------
Perbuatan Tergugat dr/Penggugat dc. yang bersifat misbruik van
processrecht tersebut telah menimbulkan psychological effect yang
merupakan mental cruelty dalam tatanan kejiwaan Penggugat dr/
Tergugat I dc., yang pemulihannya tidak dapat didekati dengan
apapun, akan tetapi dipandang mendekati rasa keadilan hukum dan
rasa keadilan umum bila secara relatif – subjektif dinilai dengan
uang sebesar Rp.25.000.000.000,00 (dua puluh lima miliar rupiah). -
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
- 24 -
Total kerugian materil dan moril Penggugat dr/Tergugat I dc. seluruhnya
(IV.1. + IV.2.) adalah sebesar = Rp.1.500.000.000,00 + Rp.25.000.000.000,00
= Rp.26.500.000..000,00 (dua puluh enam miliar lima ratus juta rupiah). –
V.--- Bahwa bertolak dari segala uraian di atas, maka perbuatan Tergugat dr/
Penggugat dc. yang bersifat misbruik van processrecht tersebut, adalah
merupakan perbuatan melawan hukum. -------------------------------------
VI.--- Bahwa oleh sebab itu sudah selayaknyalah Penggugat dr/Tergugat I dc.
menuntut supaya Tergugat dr/Penggugat dc. dihukum untuk mengganti
tunai seluruh kerugian Penggugat dr/Tergugat I dc. yang diuraikan pada
point IV. di atas. -----------------------------------------------------------------------------
VII. Bahwa Penggugat dr/Tergugat I dc. juga menuntut agar Tergugat
dr/ Penggugat dc. dihukum untuk : ------------------------------------------
VII.1. mencabut surat – suratnya kepada Tergugat VI dc. yang
memohon pemblokiran atas Sertifikat Hak Milik
No.111/Desa/Kel. Anggrung bertanggal 18 Oktober 2002 jo.
Surat Ukur No.98/Anggrung/2002 bertanggal 12 September
2002 tersebut; dan
VII.2. tidak menghalang-halangi Penggugat dr/Tergugat I dc. dalam
membalik-namakan Sertifikat Hak Milik No.111/Desa/Kel.
Anggrung bertanggal 18 Oktober 2002 jo. Surat Ukur
No.98/Anggrung/2002 bertanggal 12 September 2002 tersebut
ke atas nama Penggugat dr/Tergugat I dc. -
VIII. ---Bahwa terdapat petunjuk dan karenanya Penggugat dr/Tergugat I dc.
sangat khawatir, bahwa Tergugat dr/Penggugat dc. berupaya untuk
menyembunyikan/ memindahtangankan harta kekayaannya dengan
maksud guna menghindarkan gugatan rekonpensi Penggugat
dr/Tergugat I dc. ini. Oleh sebab itu seyogianyalah Pengadilan Negeri
Medan melakukan penyitaan terhadap harta kekayaan Tergugat
dr/Penggugat dc. baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak, yang
rinciannya segera Penggugat dr/Tergugat I dc. ajukan secara tersendiri
pada kesempatan yang akan datang. -------------------------------------------------
IX. --- Bahwa gugatan rekonpensi ini didasarkan pada bukti – bukti yang sah
dan sempurna serta cukup menurut hukum. Oleh sebab itu patut dan adil
bila Pengadilan Negeri Medan menyatakan putusan dalam perkara
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
- 25 -
rekonpensi ini dapat dijalankan secara terlebih dahulu (uit voerbaar
bij voorraad). --
Berdasarkan segala fakta dan peristiwa hukum di atas, selanjutnya mohon
agar sudilah kiranya Pengadilan Negeri Medan memberikan putusan dalam
perkara rekonpensi ini sebagai berikut : --------------------------------------------------------
PRIMAIR : ----------------------------------------------------------------------------------------------
I. Menerima dan mengabulkan seluruh gugatan rekonpensi Penggugat dr/
Tergugat I dc. ----------------------------------------------------------------------------------
II. Menyatakan sah dan berharga sita jaminan yang telah diletakkan dalam
perkara rekonpensi ini. ---------------------------------------------------------------------
III. Menyatakan sah dan mempunyai kekuatan hukum : -------------------------------
III.1.Akta Pengikatan Jual Beli No.126 tanggal 22 Juni 2012; dan ------------
III.2.Akta Jual Beli (PPAT) No.273/2012 tanggal 29 Juni 2012. ----------------
IV. Menyatakan Tergugat dr/Penggugat dc. telah melakukan perbuatan
melawan hukum terhadap Penggugat dr/Tergugat I dc. -------------------------
V. Menghukum Tergugat dr/Penggugat dc. untuk mengganti tunai seluruh
kerugian Penggugat dr/Tergugat I dc. yang disebutkan pada posita
gugatan rekonpensi point IV di atas. --------------------------------------------------
VI. Menghukum Tergugat dr/Penggugat dc. untuk mencabut surat – suratnya
kepada Tergugat VI dc. yang memohon pemblokiran atas Sertifikat Hak
Milik No.111/Desa/Kel. Anggrung bertanggal 18 Oktober 2002 jo. Surat
Ukur No.98/Anggrung/2002 bertanggal 12 September 2002 tersebut. ---------
VII. Menghukum Tergugat dr/Penggugat dc. untuk tidak menghalang-halangi
Penggugat dr/Tergugat I dc. dalam membalik – namakan Sertifikat Hak
Milik No.111/Desa/Kel. Anggrung bertanggal 18 Oktober 2002 jo. Surat
Ukur No.98/Anggrung/2002 bertanggal 12 September 2002 tersebut ke atas
nama Penggugat dr/Tergugat I dc. ------------------------------------------------------
VIII. Menyatakan putusan perkara ini dapat dijalankan secara lebih dahulu (uit
voerbaar bij voorraad). ----------------------------------------------------------------------
IX. Menghukum Tergugat dr/Penggugat dc. untuk membayar ongkos perkara
ini. ----------
SUBSIDIAIR : -----------------------------------------------------------------------------------------
----Ex aequo et bono. ----------------------------------------------------------------------------------
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
- 26 -
JAWABAN TERGUGAT II, III dan IV :
DALAM KONVENSI
Tentang Eksepsi
1. Kompetensi Relatif
Gugatan Penggugat didalilkan berdasarkan perbuatan melawan hukum,
sedangkan masing – masing Tergugat II, III, IV Konvensi berdomisili di Jakarta
Timur dan berdasarkan Pasal 118 HIR, gugatan harus diajukan di Pengadilan
Jakarta Timur, sehingga oleh karenanya berdasarkan kompetensi relative,
Pengadilan Negeri Medan tidak berwenang mengadili perkara aquo ;
2. Gugatan Tumpang Tindih
Bahwa perkara nomor : 185/Pdt.G/2013/PN.Mdn telah tumpang tindih
dengan perkara Nomor : 340/Pdt.G/2012/PN.Mdn yang diajukan oleh
Penggugat yang sama terhadap Tergugat II, III dan Tergugat IV dan Turut
Tergugat V, tetapi dengan posita atau fundamentum petendi dasar yang sama,
yaitu adanya perjanjian dibawah tangan pengikatan jual beli tertangga 19
Desember 2011 yang justru tidak dapat dipenuhi oleh Penggugat sendiri
sehingga telah batal dengan sendiri dan tidak mempunyai daya laku, perkara
mana telah diputus oleh Pengadilan Negeri dan Pengadilan Tinggi, Putusan
mana dalam konvensi telah ditolak oleh Pengadilan Negeri Medan dengan
Putusan tertanggal 12 Desember 2012, dan dalam Putusan tingkat banding
dengan putusan Nomor : 145/Pdt/2013/PT.Mdn meskipun Tergugat Konvensi
diwajibkan mengembalikan uang panjar, Penggugat Konvensi / Tergugat
Rekonvensi dinyatakan melakukan perbuatan melawan hukum, karena
mengajukan blokkir bukan atas dasar pemilikan. Walaupun Penggugat
menambah pihak dengan menarik Bruno Bingei sebagai Tergugat I, dan Notaris
Eddy Simin, SH., sebagai Tergugat II, namun pokok permasalahan hukum yang
diajukan oleh Penggugat sama dengan hanya mengubah kualifikasi dari
wanprestasi menjadi Perbuatan Melawan Hukum. Yang menjadi masalah
mendasar adalah jawaban atas pertanyaan : (i) apakah perjanjian pengikatan
jual beli tertanggal 19 Desember 2011, sebagai perjanjian yang telah batal
dengan tidak dilakukannya pembayaran pelunasan pada waktu yang telah
diperjanjikan masih dapat dipergunakan sebagai dasar tuntutan, dan (ii) apakah
jikalau menurut hukum yang berlaku tidak dipenuhinya bentuk perjanjian yang
disyaratkan undang – undang untuk barang tidak bergerak i.c tanah dan telah
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
- 27 -
dinyatakan perjanjian dianggap tidak ada, sehingga tidak terdapat perjanjian
yang sah menurut undang – undang yang mengikat pihak – pihak Penggugat
masih dapat merujuk pada adanya perjanjian tersebut dalam perkara baru, dan
(iii) apakah jika kemudian gugatan dinyatakan ditolak, karena belum
berkekuatan hukum tetap, dapat diajukan gugatan baru hanya dengan
menambah pihak – pihak yang ditarik / jawaban atas ketiga masalah tersebut
tentu saja tidak, sehingga oleh karenanya gugatan Penggugat dalam perkara
aquo menjadi indicator otentik akan ketidakjujuran dan itikad buruk Penggugat
yang ingin mengganggu pelaksanaan hak orang lain secara tidak sah ;
Berdasarkan seluruh eksepsi yang telah dikemukakan diatas beserta alasan
– alasannya, maka untuk tidak membuang – buang waktu, tenaga dan uang, maka
berdasar penalaran yang sehat menurut hukum acara yang berlaku, gugatan
demikian harus dinyatakan tidak dapat diterima, dan bersama ini kami mohon
agar Majelis Hakim segera memutus perkara ini dengan :
- Menerima Eksepsi Tergugat II, III dan IV ;
- Menyatakan Gugatan Penggugat tidak dapat diterima ;
Dalam Pokok Perkara :
1. Dalam hal Majeis tidak sependapat dengan kami, dan menolak eksepsi, maka
jawaban Tergugat II, III, dan IV tentang pokok perkara adalah sebagai
berikut :
2. Eksepsi yang telah dikemukakan diatas dengan alasan – alasan yang telah
diajukan merupakan satu kesatuan dengan hal – hal yang termuat dalam
jawaban tentang pokok perkara ini ;
3. Bahwa Tergugat II, III dan IV menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya
kecuali secara tegas dinyatakan disini ;
4. Bahwa perkara nomor : 185/Pdt.G/2013/PN.Mdn telah tumpang tindih dan
merupakan pengulangan dari perkara Nomor : 340/Pdt.G/2012/PN.Mdn Jo
Nomor : 145/Pdt/2013/PT.Mdn yang diajukan oleh Penggugat yang sama
terhadap Tergugat II, III dan Tergugat IV serta Turut Tergugat V tetapi
dengan posita atau fundamentum dasar yang sama ;
5. Bahwa hal itu terbukti dari segala alasan dan uraian yang dikemukakan,
yang bertolak dari adanya perjanjian dibawah tangan pengikatan jual beli
tertanggal 19 Desember 2011 yang tidak dapat dipenuhi oleh Penggugat
sendiri sehingga telah batal dengan sendiri, dan perkara dimaksud telah
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
- 28 -
ditolak oleh Pengadilan Negeri Medan dengan Putusan tertanggal 12
Desember 2012 Nomor : 340/Pdt.G/2012/PN.Mdn dan di tingkat banding,
Putusan Pengadilan Negeri dibatalkan khusus dalam rekonvensi dengan
menyatakan Perbuatan Penggugat Konvensi / Tergugat Rekonvensi
merupakan perbuatan melawan hukum ;
6. Bahwa Penggugat menambah pihak dengan menarik Bruno sebagai Tergugat
I, dan Notaris Eddy Simin, SH, sebagai Tergugat V, namun pokok
permasalahan hukum yang diajukan oleh Penggugat sama meskipun
merubah kualifikasi dari wanprestasi menjadi Perbuatan Melawan Hukum,
akan tetapi sebagaimana telah dikemukakan dalam bagian eksepsi bahwa
masalah dasar yang harus dijawab adalah (i) apakah perjanjian pengikatan
jual beli tertanggal 19 Desember 2011, sebagai perjanjian yang telah batal
dengan tidak dilakukannya pembayaran pelunasan pada waktu yang
diperjanjikan masih dapat dipergunakan sebagai dasar tuntutan, dan (ii)
apakah jikalau menurut hukum yang berlaku tidak dipenuhinya bentuk
pernjanjian yang disyaratkan undang – undang untuk barang tidak bergerak
i.c tanah dan perjanjian dianggap tidak ada, sehingga tidak terdapat
perjanjian yang sah menurut undang – undang yang mengikat pihak – pihak
apakah Penggugat masih dapat merujuk pada adanya perjanjian tersebut
dalam perkara baru, dan (iii) jika kemudian gugatan dinyatakan ditolak,
karena belum berkekuatan hukum tetap, apakah dapat diajukan pula
gugatan baru hanya dengan menambah pihak – pihak yang ditarik ;
7. Bahwa Perbuatan Melawan Hukum yang diajukan kepada Tergugat I, dan V
Notaris, adalah sekedar untuk menjadi alasan bahwa terjadi pihak yang
berbeda dengan fundamentum petendi dan petitum yang berbeda yang
diajukan untuk mengelabui dan mengelakkan pengaturan hukum acara.
Seandainya juga benar bahwa diletakkan pemblokiran atas tanah dan rumah
yang menjadi objek dalam Perjanjian Pengikatan jual beli tertanggal 19
Desember 2011, namun pada waktu transaksi dilakukan antara Tergugat II
dengan Tergugat I, Tergugat I tidak berada dalam posisi yang dapat ditarik
sebagai pihak, karena tidak ada hubungan hukum apapun antara Tergugat I
dan III dengan Penggugat ;
8. Tidak terjadi perbuatan melawan hukum apapun yang dilakukan jikalau
seseorang melakukan perbuatan jual beli atas objek yang sah menjadi milik
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
- 29 -
Penjual, karena justru maksud Penggugat melakukan perbuatan pemblokiran
di kantor pertanahan, adalah untuk mengagalkan levering dari suatu
perbuatan jual beli atas barang atau objek yang tidak bergerak, dimana
bentuk akta dan pejabat yang membuatnya ditentukan secara tegas dalam
bentuk yang diharuskan dalam undang – undang ;
9. Bahwa bunyi Pasal 1365 KUHPerdata yang mengatur lembaga perbuatan
melawan hukum berbunyi :
“Tiap perbuatan melawan hukum, yang membawa kerugian kepada seorang
lain, mewajibkan orang yang karena salahnya menerbitkan kerugian itu,
mengganti kerugian tersebut”
Dalam uraian tentang unsur-unsur pasal tersebut, kita menemukan empat
unsure yang harus disebutkan yaitu (i) adanya perbuatan, (ii) perbuatan
tersebut melawan hukum, (iii) menimbulkan kerugian pada orang lain, dan
(iv) terdapat hubungan kausal antara perbuatan yang dilakukan dengan
kerugian yang timbul.
10. Bahwa dalil yang diajukan Penggugat sebagai perbuatan melawan hukum
adalah dilakukannya Akta Pengikatan Jual Beli dan Akta Jual Beli oleh PPAT
atas objek yang dipersengketakan, maka suatu Perbuatan Melawan hukum
adalah merupakan suatu perbuatan yang telah selesai, pada hal justru
levering itulah yang terus menerus tidak terjadi, sehingga perbuatan
Penggugat sendirilah yang justru merupakan perbuatan melawan hukum
sebagaimana telah digugat oleh Tergugat II, III dan IV dalam Rekonvensi
Perkara Nomor : 340/Pdt.G/2012/PN.Mdn, yang kemudian ditingkat
banding telah dikabulkan, kecuali tentang ganti rugi ;
11. Bahwa seandainya juga dalam perkara aquo terjadi perbuatan yang telah
selesai quod non perbuatan aquo bukanlah perbuatan yang dapat
dikatergorikan sebagai perbuatan melawan hukum, karena unsure – unsure
perbuatan melawan hukumm dalam Pasal 1365 tidak dipenuhi sebagaimana
disebut dalam posita dan petitum gugat, dimana Penggugat hanya menuntut
dijatuhkannya dwangsom (uang paksa) dan menuntut agar akta pengikatan
jual beli dan akta jual beli dinyatakan tidak sah dan tidak mempunyai
kekuatan hukum serta batal demi hukum, padahal unsure yang harus
dipenuhi dalam suatu perbuatan melawan hukum adalah adanya hubungan
kausal antara perbuatan dengan kerugian, dan dalam hal ini seandainya
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
- 30 -
benar quod non perbuatan jual beli objek perkara antara Tergugat II dengan
Tergugat I melawan hukum, tidak ada perbuatan Tergugat I yang dapat
dikategorikan memiliki hubungan kausal dengan kerugian Penggugat ;
12. Terlebih lagi unsure terpenting perbuatan melawan hukum yang didalilkan
Penggugat, tentang harus adanya kerugian yang timbul disebabkan
perbuatan Tergugat, menyebabkan bahwa tentu saja Penggugat harus
terlebih dahulu meminta hakim untuk menyatakan Akta dibawah tangan
“Perjanjian Pengikatan Jual Beli Tertanggal 19 Desember 2011” harus sah dan
mengikat, dan berapa kerugian Penggugat yang telah timbul dan harus
diganti Tergugat II, III dan IV. Aspek demikian yang dengan sengaja
dihindarkan Penggugat telah semakin memperjelas itikadnya yang buruk
dan tidak adanya kejujuran dalam melaksanakan perjanjian sebagaimana
disebut dalam kalimat ketiga Pasal 1338 KUHPerdata ;
13. Bahwa uraian Penggugat tentang Pasal 1266 KUHPerdata semakin
menunjukkan lagi bahwa hampir keseluruhan gugatan yang diajukan
merupakan ulangan dari perkara Nomor : 30/Perd.G/2012/PN.Mdn,
sebagaimana akan kami lampirkan sebagai alat bukti dalam keseluruhan
jawab menjawab yang terjadi dalam perkara tersebut, didalam mana secara
jelas kami uraikan Pasal 1266 KUHPerdata merupakan bagian dari
aanvullend recht yang dengan tegas disetujui Penggugat untuk
dikesampingkan, sebagaimana termuat dalam perumusan tersendiri Pasal 5
Akta dibawah tangan Perjanjian Pengikatan Jual Beli tertanggal 19 Desember
2011, yang disebut Penggugat ;
14. Bahwa bukti lain yang dapat dirujuk bahwa perkara aquo merupakan
ulangan, adalah didalilkannya hal – hal yang menyangkut tentang
pemblokkiran oleh Kantor Pertanahan atas permintaan Penggugat dengan
tanggal tertentu, dan menganggap seolah – olah permohonan Penggugat
berlaku sebagai Keputusan Kantor Penahanan yang menunjukkan tanggal
Permohonan pemblokkiran sebagai tanggal Surat Keputusan Tata Usaha
Negara dari Kantor Pertanahan Kota Medan. Demikian juga argument dan
landasan hukum yang diajukan Penggugat tentang blokkir, disamping keliru
esensinya, tetapi juga hukumnya sudah berubah, sebagaimana dapat disimak
dalam jawab – menajwab perkara Nomor : 340/Pdt.G/2012/PN.Mdn yang
akan dijadikan sebagai bukti dalam perkara ini ;
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
- 31 -
15. Bahwa dengan alasan yang disebut diatas, Penggugat tidak perlu menarik
Tergugat I dan II dalam perkara aquo, karena seandainya terjadi perbuatan
melawan hukum, maka seluruh perbuatan yang dikatakan melawan hukum
quod non merupakan tanggung jawab Tergugat II, III dan IV yang harus
menjamin Tergugat I sebagai pembeli yang beritikad baik, dan dalam
rangkaian dan proses perikatan jual beli dan akta jual beli yang dilakukan,
tidak terdapat unsure kesalahan yang dilakukan Tergugat I, II, III, IV dan V
yang sesuai dengan rumusan Pasal 1365b KUHPerdata ;
16. Bahwa maksud Penggugat mengajukan gugatan semacam ini adalah
merupakan suatu perbuatan itikad buruk untuk menekan Tergugat II, III
dan IV menyerah kepada kehendak Penggugat untuk memperkaya diri
sendiri secara licik dengan menguasai dan membeli milik Tergugat II, III dan
IV secara murah dan harga cicil yang mungkin sudah menjadi praktek yang
sering dilakukannya dengan menggunakan uang Negara melalui kredit
modal kerja dalam Perusahaan yang menjadi badan hukum dimana
Penggugat menjadi Pengurus. Perbuatan itu sendiri merupakan perbuatan
penyalah gunaan fasilitas Negara dalam bentuk kredit modal kerja yang
bunganya relative lebih murah, tetapi digunakan Penggugat sebagai
pengurus perseoran untuk transaksi perdagangan umum ;
17. Dari seluruh bukti-bukti yang telah diajukan dalam perkara Nomor :
340/Pdt.G/2012/PN.Mdn Jo Nomor : 145/Pdt/2013/PT.Mdn telah dapat
ditunjukkan ketidakjujuran Penggugat dalam bertransaksi sebagai sikap
yang menjadi tuntutan Pasal 1338 KUHPerdata yaitu bahwa pelaksanaan
perjanjian harus dengan itikad baik dan kejujuran sebagai suatu esensi atau
inti dari ada tidaknya itikad baik tersebut ;
18. Bahwa berdasarkan seluruh alasan tersebut, kami menolak secara tegas
seluruh dalil gugatan Penggugat dan karenanya juga kami mohon majelis
hakim menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya ;
DALAM REKONPENSI
1. Bahwa Tergugat Konvensi II, III dan IV dengan ini mengajukan gugatan
rekonvensi terhadap Penggugat Konvensi dengan alasan dan uraian sebagai
berikut ini ;
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
- 32 -
2. Bahwa segala hal yang telah termuat dalam bagian konvensi sebagaimana
telah diuraikan diatas, merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak
terpisahkan dengan gugatan rekonvensi ini ;
3. Gugatan Konvensi yang diajukan oleh Tergugat Rekonvensi /Penggugat
Konvensi atas dasar perbuatan melawan hukum setelah terlebih dahulu
mengajukan gugatan wanprestasi dengan posita yang merujuk kepada
perjanjian pengikatan jual beli dibawah tangan yang sama, tetapi tidak
dilaksanakan dengan pembayaran lunas sebagaimana diperjanjikan pada
waktu yang telah disepakati adalah perbuatan melawan hukum ;
4. Dengan menambah pihak dan mengubah kualifikasi gugatan, yang oleh
Tergugat Rekonvensi / Penggugat Konvensi dinyatakan sebagai alat yang
sah dalam hukum untuk memperjuangkan haknya dalam perjanjian yang
ada antara Penggugat dk/Tergugat dr dengan Tergugat dk / Penggugat dr.
semula atas dasar wanprestasi, dan sekarang atas dasar perbuatan melawan
hukum, adalah merupakan penyalah gugaan hukum (acara) atau misbruik
van het (process recht). Memang hukum acara yang didasarkan atas prinsip
cepat, biaya murah, sederhana dan tampak seolah – olah tanpa konsekwensi
hukum akan gugatan yang dilancarkan secara semaunya untuk
menghalangi terlaksananya hak – hak orang lain, dan merugikan hak orang
lain, karena dalam praktek peradilan sebagaimana berulang – ulang
diungkapkan oleh Penggugat sendiri secara keliru telah mengutip
jurisprudensi untuk membenarkan sikap dan tindakannya, dan hal
demikian telah menimbulkan kesalah pahaman ;
5. Bahwa kesepakatan dan kewajiban Penggugat dk/Tergugat dr dalam
perjanjian pengikatan yang dijadikan dasar oleh Penggugat dk / Tergugat
dr, adalah membayar harga rumah dengan dasar perjanjian pengikatan jual
beli dalam jangka waktu 1 (satu) bulan sejak dasar perjanjian ditanda
tangani tanggal 19 Desember 2011 ;
6. Bahwa pada saat pembuatan perjanjian sebagaimana disebut dalam angka 1
diatas, Penggugat dk mengetahui adanya perkara internal antara Terggugat
I Dk dengan isterinya, sehingga Penggugat dk berani membayar meskipun
belum berkekuatan hukum tetap, karena yakin bahwa perselisihan internal
diantara mereka yang masih suami isteri dapat diselesaikan karena
hukumnya tegas bahwa rumah / tanah aquo bukan harta bersama
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
- 33 -
melainkan warisan orangtua yang tidak menjadi hak dari isteri
Tergugat II dk ;
7. Bahwa hal demikianpun sudah didiskusikan Penggugat dk/Tergugat dr
dengan Notarisnya dan karenanya Penggugat dk/Tergugat dr berani
menutup perjanjian untuk membayar lunas dalam jangka waktu 1 (satu)
bulan pelaksanaannya hanya dengan Perjanjian pengikatan dan pemberian
kuasa untuk membuat Akta Jual Beli PPAT dan kuasa melakukan balik
nama di BPN ;
8. Bahwa meskipun perjanjian aquo sudah jatuh tempo, dan Para Tergugat II,
III, dan IV dk/Penggugat dr hadir di Medan untuk merealisir transaksi,
Penggugat dk/Tergugat dr berdalih bahwa Notaris tidak mau membuat
Akta karena masih ada perkara. Hal mana merupakan kebohongan dan
pemutar balikan fakta, karena kalau benar quod non apakah ada
urgensinya bagi Para Tergugat I, III dan IV dk/Penggugat dr membuat
perjanjian pengikatan dengan keharusan bagi Tergugat dr membayar
sejumlah uang kecuali sebagai ongkos agar kehadiran Para Tergugat di
Medan tidak sia – sia, karena tanpa consensus pihak – pihak penolakan
Notaris akan pembuatan Akta Jual Beli PPAT sudah menjadi norma hukum
yang berlaku, dan diketahui semua pihak, tetapi lain halnya dengan
Perjanjian Pengikatan Jual Beli dengan Kuasa untuk membalik nama, dapat
dibuat oleh notaries dan merupakan praktek yang lazim dilakukan, jikalau
masih ada hambatan pembuatan AJB PPAT ;
9. Bahwa oleh karenanya dengan mengetahui semua hal tersebut, maka
dengan kesengajaan untuk merugikan Tergugat – Tergugat II, III dan IV
Konsensi / Penggugat dr, Penggugat dk/Tergugat dr telah mengajukan
pemblokiran atas tanah / rumah terperkara, dengan sadar dan
bertentangan dengan itikad baik yang harus menjadi landasan suatu
perjanjian yang menjadi kewajiban para pihak, yang pada pokoknya harus
didasarkan pada kejujuran para pihak dalam perjanjian. Oleh karena itu
jikalau haknya dalam suatu perjanjian benar ada dan diperlukan forum
untuk mengujinya, memang diberikan hak bagi pihak untuk mengajukan
gugatan, sepanjang tidak melampaui haknya yang secara jujur diperoleh
dari perjanjian, dan tidak dengan sengaja untuk menimbulkan kerugian
pada pihak lainnya ;
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
- 34 -
10. Sebagai bukti bahwa sesungguhnya tidak terjadi pembayaran karena
Penggugat dk/Tergugat dr tidak mempunyai cukup dana, telah dapat
ditunjukkan secara sah oleh keterangan saksi pontas butar – butar dalam
perkara 340/2012, yang khusus diminta Tergugat dr/Penggugat dk
menghubungi Tergugat dk/Penggugat dr agar harga dapat diturunkan,
karena Penggugat dk hanya memiliki dana tunai tidak lebih dari 9 milyar.
Tetapi Penggugat dk/Tergugat dr hendak menutupi kebohongannya
dengan mengajukan bukti surat berupa surat keterangan dari Bank Mandiri
Cabang Batam, yang menyatakan bahwa Posisi Revolving Kredit PT.
Invilon Sagita pertanggal 19 Januari 2012 dan 12 Juni 2012 memenuhi angka
kewajiban Leo Darmadi dalam perjanjian aquo disamping alat bukti
tersebut diduga palsu asli tapi rekayasa, juga tidak relevan dan juga akal –
akalan Penggugat dengan meminta keterangan posisi saldo rekening PT.
Invilon Sagita yang memperoleh kredit modal kerja dari Bank Mandiri
Cabang Batam persis pada dua tanggal yaitu 19 Januari 2012 dan 12 Juni
2012 sebagai alat bukti untuk menunjukkan kesiapan dananya. Hal itu
hanya mengungkapkan itikad buruknya, karena seandainya juga benar
quood non dana itu ada, keuangan badan hukum PT. Invilon Sagita yang
didasarkan pada kredit modal kerja tidak dapat dialihkan penggunaannya
kepada pribai pengurus perseroan, karena pihak dalam perjanjian aquo
adalah Tergugat dalam Rekonvensi secara pribadi. Jika hal demikian
dilakukan juga merupakan perbuatan melawan hukum, dan bahkan
merupakan tindak pidana tersendiri. Oleh karena ketidak jujuran demikian,
maka unsure itikad baik dalam implementasi perjanjian tidak dilakukan
Penggugat dk/Tergugat dr, sehingga apa yang disebut hak menggugat
sebagai upaya hukum yang sah, tidak benar, karena Penggugat
dk/Tergugat dr hanya bermaksud untuk memperkaya diri sendiri secara
tidak sah (illicit enrichment) dengan memaksakan harga dan cara
pembayarannya dan gugatan yang dikatakan sebagai pelaksanaan haknya
yang sah sesungguhnya adalah merupakan penyalahgunaan hak (misbruik
van het recht) ;
11. Penyalahgunaan hak atau misbruik van het rech terjadi ketika seseorang
menggunakanhaknya dengan maksud untuk merugikan orang lain, secara
tidka berimbang atau proporsional dengan maksud hak yang dimiliki atau
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
- 35 -
diperoleh. (wanneer iemand van zijn recht gebruikt met de bedoeling een ander
schade toe te brengen, waarbij deze schade disproportioneel is met behaalde voordeel,
spreekt men van rechtsmisbruik). Contohnya adalah hal milik yang merupakan
hak yang paling dapat dinikmati, termasuk juga untuk menghancurkannya
namun penggunaannya tidak boleh melewati batas yang perlu dalam
menggunakan hak dengan melanggar hak orang lain. Batas hak seseorang
adalah adanya hak orang lain yang dilindungi menurut hukum. Dengan
deikian penggunaan hak yang merugikan hak orang lain, dilarang.
12. Bahwa ada kemungkinan terjadi penyalahgunaan hak prosesual ketika
suatu hak digunakan, tanpa kepentingan yang cukup dna beralasan
khususnya dimana terjadi kerugian yang tidak proporsional bagi pihak lain.
Hakim harus mempertimbangkan seluruh keadaan dalam perkara ketika
menilai kepentingan yang terkait.
13. Bahwa Pasal 1338 KUHPerdata yang mengatur perjanjian harus
dilaksanakan dengan itikad baik, menyebabkan dilarang para pihak
menggunakan hak yang diperoleh dari perjanjian tersebut secara tidak
jujur. Penyalahgunaan hak dalam implementasi kontrak, merupakan
pelaksanaan hak dalam suatu cara yang keluar dari batas pelaksanaan yang
normal dari hak tersebut, yaitu dengan cara yang diharapkan dari seorang
yang hati – hati dan cermat (door eenvoorzochtig en bezorgd person). Sanksi
penyalahgunaan hak bukan terhadap peniadaan hak tersebut tetapi dengan
memaksakan pelaksanaan hak secara normal atau mengganti kerugian yang
timbul akibat penyalahgunaan hak tersebut.
14. Untuk menentukan apakah terdapat penyalahgunaan hak atau tidak, dapat
digunakan criteria sebagai berikut : suatu hak telah disalahgunakan jika hak
tersebut dilaksanakan dengan satu cara yang jelas – jelas diluar batas yang
normal yang diharapkan oleh seorang yang hati – hati dan cermat (door
eenvoorzochtig en bezorgd person).
15. Misbruik van het procesrecht (penyalahgunaan hak dalam hukum acara),
misalnya terjadi ketika satu pihak menggunakan hak dalam hukum acara
seperti upaya hukum, yang dilakukan dengan maksud untuk merugikan
pihak lainnya. Satu contoh yang sering ditunjuk adalah menyatakan
banding terhadap putusan yang sesungguhnya sudah tepat dan contoh lain
secara konkrit tentang penyalahgunaan hukum acara, telah terjadi dalam
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
- 36 -
perkara aquo ketika Penggugat yang mengajukan gugatan baru meskipun
ada gugatan sebelumnya dan sudah diputus dengan pernyataan bahwa
Penggugat Konvensi / Tergugat Rekonvensi telah melakukan perbuatan
melawan hukum, gugatan mana dimaksudkan untuk tidak memungkinkan
Tergugat Konvensi II, III dan IV menikmati haknya terutama dengan
maksud melestarikan blokkir yang dimohonkannya kepada Kantor
Pertanahan, manakala di luar keinginan Penggugat dk/ Tergugat dr, dalam
perkara terdahulu pemblokkiran tersebut diangkat. Dalam system common
law dikatakan penyalahgunaan hukum acara dengan upaya demikian
dilakukan sebagai suatu tekanan untuk memaksa pihak lawan menerima
syarat – syarat yang diajukan seorang Penggugat, ic. Penggugat
dk/Tergugat dr.
16. Bahwa konsepsi penyalahgunaan hak atau penyalahgunaan hukum acara
adalah suatu doktrin hukum perdata, yang menyatakan bahwa seseorang
dapat diminta pertanggungjawaban hukumnya atas keruhian yang timbul
karena melakukan sesuatu yang diklaim berdasarkan hak yang diatur
dalam hukum acara tetapi dilakukan secara tidak proporsinal dan dengan
motivasi untuk menimbulkan kerugian orang lain, tanpa suatu kepentingan
yang sah yang patut mendapat perlindungan, karena bertentangan dengan
norma moral, itikad baik atau kejujuran, dan digunakan untuk tujuan lain
dari pada tujuan hukum yang dimaksudkan.
17. Bahwa hal tersebut telah ditafsirkan dan dijabarkan bahwa suatu perbuatan
yang demikian dikatakan sebagai perbuatan melawan hukum, yang dapat
diukur dengan empat kriteria yaitu :
a. Melanggat hak orang lain.
b. Bertentangan dengan kewajiban dari si pembuat atau
c. Bertentangan dengan kesusilaan atau
d. Bertentangan dengan kepatutan yang berlaku dalam lalu lintas
masyarakat terhadap diri atau barang orang lain
18. Dari fakta – fakta yang telah ditunjukkan tentang adanya kewajiban
Penggugat dk/Tergugat dr untuk membayar harga yang ditetapkan dalam
kesepakatan, tetapi pada saat jatuh tempo tidak melakukan pembayaran
dimaksud, dan fakta adanya gugatan yang diajukan yang disebut
Penggugat dk/Tergugat dr sebagai hak dalam perkara No.
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
- 37 -
340/Pdt.G/2012/PN.Mdn tetapi didasarkan pada perjanjian kesepakatan
yang diketahuinya batal demi hukum, maka tidak adanya itikad baik dan
kejujuran yang menjdi dasar pelaksanaan perjanjian yang turut menjadi
kewajiban Penggugat dk/Tergugat dr, telah menyebabkan gugatan perkara
Nomor : 340/Pdt.G/2012/PN.Mdn yang dilakukan disertai pemblokkiran
atas tanah dan rumah Tergugat dk/Penggugat dr adalah merupakan
penyalah gunaan hak (misbruik van het recht/abuse of rights) yang sengaja
dilakukan untuk menimbulkan kerugian, diluar batas – batas normal
perlindungan hak yang diklaimnya.
19. Bahwa dilain pihak penyalahgunaan hukum acara (misbruik van het
procesrecht) dilanjutkan dengan mengajukan gugatan baru atas dasar
perbuatan hukum (rechtshandeling) yang pada pokoknya sama dengan
perkara semula yaitu incasu Nomor : 185/Pdt.G/2013/PN.Mdn meskipun
dengan menambah pihak dan mengubak kualifikasi gugatan, tetapi posita
dasar perbuatan yang terjadi, adalah sama yaitu klaim yang dinyatakan
bahwa Penggugat mempunyai hubungan hukum dengan Tergugat II, III
dan IV tetapi secara melawna hukum dialihkan kepada Tergugat I melalui
Tergugat V.
20. Bahwa penyalahgunaan hak (misbruik van het procesrecht) merupakan aspek
kriteria perbuatan melawan hukum yang terkait dengan zorgvuldiheid en
voorzogtigheid sebagai bagian dari hukum tidak tertulis yang disebut oleh
jurisprudensi tetap Indonesia sebagai kepatutan, ketelitian dan kecermatan
dalam pergaulan kemasyarakatan. Ketegasan hakim dalam praktek
Indonesia untuk mempertimbangkan dan member sansksi terhadap sikap
demikian disamping diperlukan dalam melindungi secara adil para pihak
dalam pergaulan dan lalu lintas hukum ditengah masyarakat, tampaknya
juga perlu dilakukan untuk mencegah menumpuknya perkara yang
bermuara pada Mahkamah Agung secara tidak perlu karena berlakunya
hukum acara dengan prinsip sederhana, murah dan cepat tanpa adanya
sanski akan penyalahgunaannya secara layak, maka kami bermohon
kiranya Majelis Hakim dengan sungguh – sungguh berusaha memahami
kasus yang terjadi serta menghukum Penggugat dalam perkara semacam
ini, melalui ketegasan dalam member hukuman ganti rugi secara
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
- 38 -
proposional ketika terjadi penyalahgunaan hukum (misbruik van het recht)
dan penyalah gunaan hukum acara (misbruik van het procesrecht).
21. Bahwa gugatan Penggugat Konvensi / Tergugat Rekonvensi telah
menimbulkan kerugian, baik materiil maupun immaterial yang sungguh –
sungguh telah Penggugat dr/Tergugat dk kemukakan dalam perkara
Nomor : 340/Pdt.G/2012/PN.Mdn namun pertimbangan hakim secara
keliru menyebut bahwa gugatan demikian merupakan cara yang sah
mempertahankan hak seseorang, sehingga sebagaimana terlihat, gugatan
baru diajukan dengan mudah dalam perkara Nomor
185/Pdt.G/2013/PN.Mdn sekedar menambah pihak dan mengubah
kualifikasi gugatan. Jika pendirian yang disebut diatas dipertahankan,
maka hukum acara yang bersifat sederhana, cepat, murah akan dengan
mudah disalahgunakan, dengan maksud menekan pihak lain menerima
secara tidak adil syarat dan kehendak seseorang dalam suatu perjanjian,
meskipun telah dibuktikan hal demikian dilakukan dengan itikad buruk
dan secara tidak jujur.
22. Bahwa pendirian hakim Pengadilan Negeri telah diperbaiki Hakim Tingkat
banding dalam putusan Pengadilan Tinggi Nomor : 145/Pdt/2013/PT.Mdn
dengan menyatakan bahwa Penggugat Konvensi /Tergugat Rekonvensi
melakukan perbuatan melawan hukum karena mengajukan blokkir padahal
dia mengetahui hal tersebut bukan atas dasar pemilikan.
23. Bahwa kerugian immaterial yang timbul akibat perbuatan melawan hukum
Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi dalam perkara ini, yang
menurut Hakim Tingkat tidak dibuktikan Penggugat Rekonvensi dapat
dirinci sebagai berikut :
a. Tidak dapatnya dimanfaatkan nilai ekonomis tanah dan rumah objek
sengketa yang dinilai sebesar keuntungan yang diharapkan hilang
sebesar 5 % perbulan dari Rp. 18.000.000.000,- (delapan belas milyar
rupiah), yaitu Rp. 900.000.000,- (Sembilan ratus juta rupiah) terhitung
sejak perkara Nomor : 185/Pdt.G/2013/PN.Mdn didaftarkan di
Pengadilan Negeri Medan, sampai dengan perkara ini mendapat
putusan yang berkekuatan hukum tetap.
b. Kerugian atas ongkos – ongkos yang harus dikeluarkan untuk
menghadiri persidangan sampai perkara ini memperoleh putusan
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
- 39 -
Hakim pada Pengadilan Negeri Medan, dihitung untuk transportasi 2
(dua) orang Jakarta - Medan pp, akomodasi, transport local dan
konsumsi sebesar Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah).
c. Keruhian Immaterial berupa nama baik yang dicemarkan dan berakibat
tidak dapat dipercaya secara social ekonomi, terutama terhadap
Tergugat I Konvensi sebagai pembeli, serta beban moril yang harus
dipikul karena tertundanya levering objek jual beli antara Tergugat II
dengan Tergugat I, sebesar Rp. 5.000.000.000,- (lima milyar rupiah).
24. Bahwa untuk mencegah gugatan Penggugat Rekonvensi menjadi hampa,
mengingat karakter Penggugat Konvensi yang sering melakukan hal yang
kurang lebih sama, sebagaimana secara personal diakuinya pada Kuasa
Penggugat Rekonvensi dan sebagaimana terlihat dalam berita internet
tentang PT. Invilon Sagita dimana Penggugat Rekonvensi menjadi perkara
aquo, maka dengan ini Penggugat Rekonvensi memohon untuk terlebih
dahulu kiranya dapat diletakkan sita jaminan (conservatoir beslag) atas
sebidang tanah dan sebuah rumah diatasnya milik Pengugat dk/Tergugat
dr, yang terletak di Jalan Masdulhak Nomor 12A Medan.
Berdasarkan hal – hal yang telah diuraikan diatas, maka bersama ini kami
mohon Majelis Hakim berkenan memutus perkara ini dengan amar sebagai
berikut :
Dalam Konvensi
Tentang Eksepsi
- Menerima Eksepsi Tergugat II, III dan IV seluruhnya ;
- Menyatakan Gugatan Penggugat tidak dapat diterima ;
Tentang Pokok Perkara
- Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya ;
Dalam Rekonvensi
- Menyatakan sah dan berharga sita jaminan (conservatoir beslag) yang dilakukan
atas tanah dan rumah milik Penggugat dk/Tergugat dr, yang terletak di Jalan
Masdulhak Nomor 12 A Medan ;
- Menghukum Tergugat Rekonvensi / Penggugat Konvensi untuk membayar
ganti rugi materil sebesar 5 % dari Rp. 18.000.000.000,- yaitu Rp. 900.000.-
(Sembilan ratus juta rupiah) setiap bulan terhitung sejak perkara ini didaftarkan
di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Medan ;
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
- 40 -
- Menghukum Tergugat Rekonvensi membayar kerugian immaterial sebesar
Rp. 5.000.000.000,- (lima milyar rupiah) ;
- Menghukum lagi Tergugat Rekonvensi membayar ongkos – ongkos dan
akomodasi Penggugat Rekonvensi Jakarta – Medan, sejak perkara ini sampai
mendapat putusan Pengadilan Negeri sebesar Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta
rupiah) ;
- Menghukum lagi Tergugat Rekonvenssi untuk membayar segala biaya yang
timbul dalam perkara ini ;
- Atau jika Majelis Hakim berpendapat lain, kami memohon putusan yang seadil
– adilnya (ex aequo et bono) ;
JAWABAN TERGUGAT VI :
1. Gugatan Diajukan Dengan Obyek Yang Sama Atas Perkara Yang Masih
Dalam Proses Pemeriksaan (Litispendentie Exceptie).
- Bahwa dalam dalil gugatan Penggugat jelas yang menjadi obyek gugatan
adalah Sertifikat Hak Milik No. 111/Anggrung, bahwa Sertifikat Hak Milik No.
111/Anggrung menjadi obyek gugatan antara lain :
1. Pengadilan Negeri Medan No. 340/Pdt.G/2012/PN.Mdn antara Leo
Darmadi sebagai Penggugat melawan Dr. Binoto Sirait sebagai Tergugat I,
Ny. Rosalina Boru Sirait sebagai Tegrugat II, Ny. Magdalena Br. Sirait
sebagai Tergugat III, Kepala Kantor Pertanahan Kota Medan Turut Tergugat;
2. Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dengan register perkara No.
300/Pdt.G/2013/PN.Mn Jak-Sel antara Dr. Binoto Sirait selaku Penggugat
melawan Badan pertanahan republic Indonseia selaku Tergugat I, Kepala
Kantor Pertanahan Kota Medan selaku Tergugat II, H. Subagyo, Sh, M.Si
selaku Tergugat III, Edison, SH., selaku Tergugat IV. M. Ridwan Lubis, SH,
selaku Tergugat V pada saat ini masih dalam proses jawab menjawab
dipersidangan.
- Bahwa oleh karena terhadap kedua perkara belum mempunyai kekuatan
hukum tetap (Inkracht van gewijde) dengan demikian untuk menjamin
konsistensi dalam arti tidak terdapat putusan Pengadilan yang sailing
bertentangan, mengingat dalam tingkatan pelaksanaannya banyak terdapat
putusan Pengadilan yang saling bertentangan satu dengan lainnya, oleh
karenanya Tergugat VI ic. Kantor Pertanahan Kota Medan memohon kepada
Majelis Hakim Yang Terhormat agar berkenan untuk menolak gugatan
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
- 41 -
Penggugat atau setidaknya menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat
diterima.
II. DALAM POKOK PERKARA :
1. Bahwa Tergugat VI dengan tegas membantah dalil – dalil gugatan
Penggugat, terkecuali terhadap hal – hal yang diakui secara tegas didalam
jawaban ini ;
2. Bahwa segala apa – apa yang dikemukakan dalam eksepsi Tergugat VI
sebutkan diatas, secara mutatis mutandis mohon dianggap sebagai bagian
dari pokok perkara ini, oleh karenanya tidak perlu diulangi lagi ;
3. Bahwa Sertifikat Hak Milik No. 111/Anggrung terdaftar atas nama Dokter
Binoto Sahala Tua Sirait tanggal 18 Oktober 2002 terletak di Jl. Dr. Cipto
Sudut Jl. Masydulhak Yang diterbitkan berdasarkan Surat Keputusan
Kepala Kantor Pertanahan Kota Medan No. 1427-520.1-22.01-2002 tanggal 9
Oktober 2002 sesuai degan surat ukut No. 06/Anggrung/2002 tanggal 12
September 2002 seluas 1.785 m2.
4. Bahwa dengan demikian penerbitan Sertifikat aquo telah menempuh
prosedut yang berlaku sebagaimana ketentuan Pasal 19 ayat 1 dan 2
Undang – undang No. 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok –
Pokok Agraria Jo. Pasal 3 ayat 1,2,3,4,7 jo Pasal 4 Peraturan Pemerintah No.
10 Tahun 1961 Ji Peraturan Pemerintah No. 24/1997 tentang Pendafataran
Tanah Jo Kepala Badan Pertanahan Nasional No. 3/1997 tentang Ketentuan
Pelaksanaan Pendaftaran Tanah ;
Maka berdasarkan hal – hal tersebut diatas, Tergugat VI mohon kepada
Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini berkenan memutuskan
yang amarnya sebagai berikut :
Dalam Eksepsi :
- Menerima eksepsi dari Tergugat VI untuk seluruhnya
Dalam Pokok Perkara :
1. Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya atau setidak – tidaknya
menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima ;
2. Menghukum Penggugat untuk membayar biaya yang timbul dalam perkara ini ;
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
- 42 -
Membaca, putusan Pengadilan Negeri Medan nomor :
185/Pdt.G/2013/PN.Mdn tanggal 11 Februari 2014, yang amarnya berbunyi
sebagai berikut :
DALAM KONPENSI
DALAM PROVISI
- Menolak gugatan provisi Penggugat untuk seluruhnya ;
DALAM EKSEPSI
- Menolak eksepsi Tergugat I dan Tergugat II,III, IV untuk seluruhnya ;
DALAM POKOK PERKARA
- Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya ;
DALAM REKONPENSI
A. Diajukan oleh Penggugat I dalam Rekonpensi / Tergugat I dalam Konpensi ;
1. Mengabulkan gugatan Penggugat I dalam Rekonpensi / Tergugat I dalam
Konpensi untuk sebahagian ;
2. Menyatakan sah dan mempunyai kekuatan hukum :
- 1.Akta Pengikatan Jual Beli No.126 tanggal 22 Juni 2012 , dan
- 2. Akta Jual Beli (PPAT) N0.273/2012 tanggal 29 Juni 2012 ;
3. Menyatakan Tergugat dalam Rekonpensi /Penggugat dalam Konpensi
telah melakukan Perbuatan Melawan Hukum ;
4. Menghukum Tergugat dalam Rekonpensi/Penggugat dalam Konpensi
untuk mengganti secara tunai kerugian moril yang dialami Penggugat I
dalam Rekonpensi/ Tergugat I dalam Konpensi, sebesar Rp.
500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah ) ;
5. Menghukum Tergugat dalam Rekonpensi/Penggugat dalam Konpensi
mencabut surat-suratnya kepada Tergugat VI dalam Konpensi yang
memohon pemblokiran atas Sertipikat Hak Milik
No.111/Desa/Kel.Anggrung bertanggal 18 Oktober 2002 jo.Surat Ukur
No.98/Anggrung/2002 bertanggal 12 September 2002 tersebut ;
- Menolak gugatan Penggugat I dalam Rekonpensi / Tergugat I dalam
Konpensi untuk selain dan selebihnya ;
DALAM REKONPENSI
B. Diajukan oleh Penggugat II,III,IV dalam Rekonpensi /Tergugat II,III,IV dalam
Konpensi
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
- 43 -
DALAM EKSEPSI
- Menyatakan eksepsi Tergugat dalam Rekonpensi / Penggugat dalam
Konpensi dapat diterima ;
DALAM POKOK PERKARA
- Menyatakan gugatan Penggugat II,III,IV dalam Rekonpensi/ Tergugat
II,III,IV dalam Konpensi tidak dapat diterima ;
DALAM KONPENSI dan DALAM REKONPENSI
– Menghukum Penggugat dalam Konpensi/ Tergugat dalam Rekonpensi untuk
membayar biaya perkara yang timbul dalam perkara ini yang hingga kini
ditaksir berjumlah Rp. 781.000 ,- (tujuh ratus delapan puluh satu ribu rupiah) ;
Membaca, Akte Banding nomor : 23/2014 yang dibuat oleh : H.
BASTARIAL, SH.MH. Panitera Pengadilan Negeri Medan, yang menerangkan
bahwa Kuasa Hukum Pembanding semula Penggugat pada tanggal 20 Februari
2014, telah mengajukan permohonan banding terhadap putusan Pengadilan
Negeri Medan nomor : 185/Pdt.G/2013/PN.Mdn tanggal 11 Februari 2014,
permohonan banding mana telah dengan sempurna diberitahukan kepada Turut
Terbanding I semula Tergugat I, kepada Pembanding II semula Tergugat II, III dan
IV, kepada Turut Terbanding II semula Tergugat V, dan kepada Turut Terbanding
III semula Tergugat VI, masing-masing pada tanggal 6 Maret 2014, tanggal 8 April
2014, tanggal 19 Maret 2014, tanggal 10 Maret 2014, dan tanggal 27 Februari 2014;
Membaca, Akte Banding nomor : 23/2014 yang dibuat oleh : H.
BASTARIAL, SH.MH. Panitera Pengadilan Negeri Medan, yang menerangkan
bahwa Kuasa Hukum Pembanding II semula Tergugat II, III dan IV pada tanggal
25 Maret 2014, telah mengajukan permohonan banding terhadap putusan
Pengadilan Negeri Medan nomor : 185/Pdt.G/2013/PN.Mdn tanggal 11 Februari
2014, permohonan banding mana telah dengan sempurna diberitahukan kepada
Kuasa Hukum Pembanding semula Penggugat, kepada Turut Terbanding I semula
Tergugat I, kepada Turut Terbanding II semula Tergugat V, kepada Turut
Terbanding III semula Tergugat VI, masing-masing pada tanggal 14 Mei 2014,
tanggal 12 Mei 2014, dan tanggal 9 Mei 2014;
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
- 44 -
Membaca, memori banding yang diajukan oleh Kuasa Hukum Pembanding
I semula Penggugat tertanggal 4 Juni 2014, yang diterima di Kepaniteraan
Pengadilan Negeri Medan pada tanggal 6 Juni 2014, memori banding mana telah
dengan sempurna diberitahukan dan diserahkan kepada Turut Terbanding I
semula Tergugat I, kepada Kuasa Hukum Pembanding II semula Tergugat II, III
dan IV, kepada Turut Terbanding II semula Tergugat V, kepada Turut Terbanding
III semula Tergugat VI, masing-masing pada tanggal 25 Juni 2014, tanggal 19 Juni
2014, tanggal 13 Juni 2014, dan tanggal 17 Juni 2014;
Membaca, memori banding yang diajukan oleh Kuasa Hukum Pembanding
II semula Tergugat II, III dan IV tertanggal 8 Mei 2014, yang diterima di
Kepaniteraan Pengadilan Negeri Medan pada tanggal 9 Mei 2014, memori banding
mana telah dengan sempurna diberitahukan dan diserahkan kepada Kuasa
Hukum Pembanding I semula Penggugat, kepada Turut Terbanding I semula
Tergugat I, kepada Turut Terbanding II semula Tergugat V, kepada Turut
Terbanding III semula Tergugat VI, masing-masing pada tanggal 5 Juni 2014,
tanggal 21 Mei 2014, tanggal 22 Mei 2014, dan tanggal 19 Mei 2014;
Membaca, Relaas Pemberitahuan Kesempatan Membaca Berkas yang
disampaikan kepada Kuasa Hukum Pembanding II semula Tergugat II, III dan IV,
kepada Kuasa Hukum Pembanding I semula Penggugat, kepada Turut
Terbanding I semula Tergugat I, kepada Turut Terbanding II semula Tergugat V,
dan kepada Turut Terbanding III semula Tergugat VI, masing-masing pada
tanggal 19 Juni 2014, tanggal 14 Mei 2014, tanggal 26 Juni 2014, tanggal 9 Mei 2014,
dan tanggal 13 Mei 2014, yang menerangkan bahwa dalam tenggang waktu 14
(empat belas) hari setelah tanggal pemberitahuan tersebut kepada pihak
berperkara telah diberi kesempatan untuk memeriksa dan mempelajari berkas
perkara nomor : 185/Pdt.G/2013/PN.Mdn, sebelum berkas perkara tersebut
dikirim ke Pengadilan Tinggi Medan;
Membaca, Relaas Pemberitahuan Kesempatan Membaca Berkas yang
disampaikan kepada Kuasa Hukum Pembanding I semula Penggugat, kepada
Turut Terbanding I semula Tergugat I, Pembanding II semula Tergugat II, III,
kepada Turut Terbanding II semula Tergugat V dan kepada Turut Terbanding III
semula Tergugat VI, masing-masing pada tanggal 14 Mei 2014, tanggal 6 Maret
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
- 45 -
2014, tanggal 8 April 2014, tanggal 19 Maret 2014, tanggal 10 Maret 2014, dan
tanggal 27 Februari 2014, yang menerangkan bahwa dalam tenggang waktu 14
(empat belas) hari setelah tanggal pemberitahuan tersebut kepada pihak
berperkara telah diberi kesempatan untuk memeriksa dan mempelajari berkas
perkara nomor : 185/Pdt.G/2013/PN.Mdn, sebelum berkas perkara tersebut
dikirim ke Pengadilan Tinggi Medan;
TENTANG PERTIMBANGAN HUKUMNYA;
Menimbang, bahwa permohonan banding dari Kuasa Hukum Pembanding
I semula Penggugat dan Kuasa Hukum Pembanding II semula Tergugat II, III dan
IV telah diajukan dalam tenggang waktu dan menurut tata cara serta memenuhi
syarat-syarat yang ditentukan Undang-Undang, oleh karenanya permohonan
banding tersebut secara formal dapat diterima;
Menimbang, bahwa memori banding dari Pembanding semula Penggugat
pada pokoknya mohon agar Pengadilan Tinggi membatalkan putusan Pengadilan
Negeri Medan Nomor : 185/Pdt.G/2013/PN.Mdn tanggal 11 Februari 2014 dan
mengadili sendiri dengan mengabulkan gugatan konpensi Pembanding semula
Penggugat dan menolak gugatan rekonpensi para Terbanding I, II, III dan IV
semula Tergugat I, II, III, dan IV dengan alasan-alasan sebagai berikut :
- Bahwa Pembanding sangat keberatan terhadap putusan Pengadilan Negeri
Medan nomor : 185/Pdt.G/2013/PN.Mdn tanggal 11 Februari 2014 tidak
mencerminkan rasa keadilan bagi pencari keadilan ic Pembanding bahkan
telah melanggar ketentuan hukum yang berlaku;
- Bahwa Pembanding sependapat dengan putusan dalam eksepsi yang menolak
eksepsi dari para Terbanding akan tetapi tidak sependapat dengan
pertimbangan dan putusan dalam Provisi yang menolak gugatan provisi
Pembanding, karena tuntutan Provisi Pembanding sama sekali tidak
melanggar hukum acara perdata sebab Pembanding hanya menuntut agar
objek terperkara dalam keadaan status quo;
- Bahwa Majelis Hakim Tingkat Pertama yang memutus perkara aquo, secara
subjektif dan apriori telah melanggar azas imparsialitas (ketidak berpihakan)
dan azas Audi Et Alteram Partem karena :
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
- 46 -
- Tidak mempertimbangkan dan tidak mengadili secara menyeluruh
tuntutan Pembanding;
- Tidak mempertimbangkan seluruh alat-alat bukti Pembanding khususnya
yang bertanda : P.dk/T.dr-6, P.dk/T.dr-7, P.dk/T.dr-10, P.dk/P.dr-11,
P.dk/T.dr-12, P.dk/T.dr-13. P.dk/T.dr-14, P.dk/T.dr-15, P.dk/P.dr-17,
P.dk/T.dr-18, P.dk/T.dr-19, P.dk/T.dr-20, P.dk/T.dr-21, P.dk/P.dr-22,
P.dk/T.dr-25, P.dk/T.dr-26, P.dk/T.dr-27, P.dk/T.dr-28, P.dk/P.dr-29,
P.dk/T.dr-30; sehingga telah melanggar yurisprudensi tetap Mahkamah
Agung Republik Indonesia nomor : 698 K/Sip/1969 bertanggal 18
Desember 1970;
- Bahwa berdasarkan bukti Pembanding bertanda P.dk/T.dr 1 sampai dengan 30
yang dipertegas dengan bukti Terbanding I bertanda TI.1 sampai dengan TI.4
dihubungkan denga bukti Terbanding II, III dan IV yang bertanda TII. III. IV-
1A, 1F, 1i, 1L, TII. III. IV 2i. TII. III. IV.3 sampai dengan 19, jelas terbukti bahwa
para Terbanding II. III dan IV dengan dibantu Terbanding V secara diam-diam
dengan cara melawan hukum telah mengalihkan objek sengketa (objek jual
beli) kepada Terbanding I padahal perikatan jual beli antara Pembanding
dengan para Terbanding II. III dan IV (P.dk/ T.dr-2) belum ada kesepakatan
dibatalkan oleh para pihak bahkan telah menjadi sengketa dalam perkara aquo
di Pengadilan Negeri Medan dengan register nomor :
340/Pdt.G/2012/PN.Mdn dan objek terperkara sudah diblokir oleh
Pembanding;
- Bahwa seharusnya Majelis Hakim Tingkat Pertama dalam mengadili perkara
aquo mengacu pada yurisprudensi tetap Mahkamah Agung Republik
Indonesia nomor : 932 K/Pdt/2012 tanggal 9 Mei 2007, dengan menyatakan
sah dan berharga surat Perjanjian Pengikatan jual beli atas tanah dan
menyatakan jual beli yang kedua antara Terbanding I dengan Terbanding II, III
dan IV tidak sah batal demi hukum dan tidak mempunyai kekuatan hukum
apapun, apalagi terbukti Terbanding V selaku PPAT tidak propessional karena
Terbanding V tidak melakukan cek bersih atas objek tanah dan bangunan
sebagaimana diisyaratkan dalam pasal 97 peraturan menteri negara agraria/
Kepala BPN nomor : 3 tahun 1997 tentang ketentuan pelaksanaan PP nomor :
24 tahun 1997 tentang pendaftaran tanah padahal pada saat akta jual beli
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
- 47 -
nomor : 273 dibuat pada tanggal 29 Juni 2012 objek terperkara sudah diblokir
pada tanggal 15 Juni 2012 dipertegas lagi pada tanggal 28 Juni 2012;
- Bahwa Majelis Hakim Tingkat Pertama telah mengabulkan gugatan rekonpensi
I tanpa dapat menunjukkan dasar hukum yang dapat menganulir bahwa
transasksi jual beli yang kedua kali atas objek jual beli yang sama bukan
merupakan perbuatan melawan hukum;
- Bahwa pada waktu pembacaan putusan tanggal 11 Februari 2014 tidak ada
dikabulkan menghukum Pembanding untuk mengganti secara tunai kerugian
moril kepada Tergugat I sebesar Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah)
namun setelah Pembanding menerima salinan putusan Pengadilan Negeri
Medan nomor : 185/Pdt.G/2013/PN.Mdn pada tanggal 1 April 2014
Pembanding terkejut karena diktum putusan dengan menghukum
Pembanding untuk membayar kerugian moril kepada Terbanding tersebut;
Menimbang, bahwa Terbanding II, III dan IV semula Tergugat II, III dan IV
dalam konpensi/ Penggugat II, III dan IV dalam rekonpensi telah mengajukan
kontra memori banding yang pada pokoknya agar Pengadilan Tinggi menguatkan
putusan Pengadilan Negeri Medan nomor : 185/Pdt.G/2013/PN.Mdn tanggal 11
Februari 2014 dalam konpensi dan membatalkan putusan dalam rekonpensi
dengan mengadili sendiri;
- Menyatakan Penggugat konpensi/ Tergugat rekonpensi telah melakukan
perbuatan melawan hukum;
- Menghukum Tergugat rekonpensi/ Penggugat konpensi untuk membayar
ganti rugi materil sebesar Rp. 18.000.000.000,- (delapan belas milyar rupiah)
yaitu Rp. 900.000.000 (sembilan ratus juta rupiah) setiap bulan terhitung sejak
perkara ini didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Medan;
- Menghukum Tergugat rekonpensi membayar kerugian inmaterial sebesar
/Rp. 5.000.000.000,- (lima milyar rupiah);
- Menghukum lagi Tergugat rekonpensi membayar ongkos-ongkos dan
akomodasi Penggugat rekonpensi Jakarta – Medan, sejak perkara ini
didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Medan sampai mendapat
putusan Pengadilan yang berkekuatan hukum tetap sebesar Rp. 500.000.000,-
(lima ratus juta rupiah), dengan alasan-alasan sebagai berikut :
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
- 48 -
- Bahwa Penggugat II, III dan IV rekonpensi telah menguraikan dengan
jelas bagaimana Penggugat konvensi/ Tergugat rekonpensi yang sengaja
tidak mau membayar harga rumah yang diperjanjikan pada waktu
ditentukan, tetapi kemudain mengajukan gugatan wanprestasi dan
perbuatan melawan hukum, hanya karena dianggap bahwa mengajukan
gugatan merupakan hak dalam hukum, tetapi sesungguhnya merupakan
perbuatan melawan hukum karena ditujukan untuk memaksa Penggugat
rekonvensi untuk tunduk pada syarat-syarat dan jangka waktu
pembayaran yang ditentukannya sendiri dan ingin memperkaya diri
sendiri secara tidak sah;
- Berdasarkan kriteria yang dikenal dalam jurisprudensi tetap Indonesia hal
tersebut merupakan perbuatan melawan hukum dengan
menyalahgunakan hukum (acara) atau misbruik van het (process) recht,
karena dengan hukum acara yang cepat, biaya murah, sederhana, tanpa
konsekuensi hukum akan gugatan yang dilancarkan secara semaunya
untuk menghalangi terlaksananya hak-hak orang lain, telah merugikan
hak orang lain in casu Penggugat II, III dan IV rekonvensi, karena tidak
dapat menggunakan dan menikmati dengan bebas hasil penjualan rumah
miliknya;
- Bahwa Penggugat konvensi berupaya menutupi pelanggarannya dengan
berulang-ulang secara keliru mengutip juriprudensi untuk membenarkan
sikap dan tindakannya, yang diharapkan menimbulkan kesalah pahaman
seolah-olah kesepakatan dan kewajiban Penggugat dk/ Tergugat dr
dalam perjanjian pengikatan yang dijadikan dasar oleh Penggugat dk/
Tergugat dr, merupakan suatu perjanjian pengikatan jual beli yang tidak
mempunyai jangkat waktu, padahal meskipun kewajiban tersebut harus
dilunasi dalam jangka waktu 1 bulan sejak perjanjian ditanda tangani
tanggal 19 Desember 2011, dan Penggugat rekonvensi II, III dan IV telah
memberi kelonggaran waktu yang cukup dari segi kepatutan, Penggugat
konvensi berupaya menekan dengan mengulur waktu dan menyebabkan
nilai tukar uang dengan harga yang ditetapkan semakin melemah;
- Bahwa pada saat pembuatan perjanjian sebagaimana disebut dalam angka
1 diatas, Penggugat dk mengetahui adanya perkara internal antara
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
- 49 -
Tergugat I dk dengan isterinya, sehingga Penggugat dk berani membayar
meskipun putusan belum berkekuatan hukum tetap, karena yakin bahwa
perselisihan internal diantara mereka yang masih suami isteri dapat
diselesaikan karena hukumnya tegas bahwa rumah/ tanah aquo bukan
harta bersama melainkan warisan orang tua yang tidak menjadi hak dari
isteri Tergugat II dk/ Penggugat II rekonpensi;
- Bahwa hal demikian sudah didiskusikan Penggugat dk/ Tergugat dr
dengan notarisnya, dan karenanya Penggugat dk/ Tergugat dr berani
menutup perjanjian untuk membayar lunas dalam jangka waktu 1 bulan
setelah perjanjian ditanda tangani, meskipun hanya dengan perjanjian
pengikatan dan pemberian kuasa untuk membuat akta jual beli BPAT dan
kuasa melakukan balik nama di BPN;
- Bahwa meskipun sudah jatuh tempo, dan para Tergugat I, II, II dk/
Penggugat dr hadir untuk merealisir transaksi, Penggugat dk/ Tergugat
dr berdalih bahwa notaris tidak mau membuat akta karena masih ada
perkara, adalah merupakan kebohongan dan pemutar balikkan fakta,
karena kalau benar hal demikian adanya apakah ada urgensinya bagi para
Tergugat I, II dan III dk/ Penggugat dr membuat perjanjian pengikatan
dengan keharusan bagi Tergugat dr membayar sejumlah uang kecuali
sebagai ongkos agar kehadiran para Tergugat di Medan tidak sia-sia
karena penolakan notaris akan pembuatan akta jual beli PPAT sudah
menjadi norma hukum yang berlaku, dan diketahui sumua pihak, tetapi
lain halnya dengan perjanjian pengikatan jual beli dengan kuasa untuk
membalik nama, dapat dibuat oleh notaris dan merupakan praktek yang
lazim dilakukan, jikalau masih ada hambatan pembuatan akta jual beli
PPAT;
- Apa yang disebut hak menggugat sebagai upaya hukum yang sah, tidak
benar Penggugat Dk/Tergugat Dr hanya bermaksud untuk memperkaya
diri sendiri secara sah (illicit enrichment) dan gugatan yang dikatakan
sebagai pelaksanaan haknya yang sah, sesungguhnya adalah merupakan
penyalahgunaan hak (misbruik van het recht);
Menimbang, bahwa setelah Pengadilan Tinggi memeriksa dan mempelajari
dengan seksama berkas perkara nomor : 185/Pdt.G/2013/PN.Mdn, beserta
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
- 50 -
turunan resmi putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor :
185/Pdt.G/2013/PN.Mdn tanggal 11 Februari 2014, memori banding dari
Pembanding semula Penggugat dan kontra memori banding dari Terbanding II,
III, dan IV semula Tergugat II, III dan IV, berpendapat sebagai berikut :
DALAM KONPENSI :
Menimbang, bahwa Pengadilan Tinggi sependapat dengan pertimbangan
Majelis Hakim Tingkat Pertama dalam konpensi baik dalam provisi, dalam eksepsi
maupun dalam pokok perkara, yang menolak gugatan Penggugat untuk
seluruhnya karena pertimbangan dan pendapat Majelis Hakim tersebut telah tepat
dan benar didasarkan pada fakta-faktaa hukum yang terungkap di persidangan,
sehingga Pengadilan Tinggi mengambil alih pertimbangan-pertimbangan Majelis
Hakim Tingkat Pertama dalam konpensi menjadi petimbangan-pertimbangan
Pengadilan Tinggi sendiri dalam mengadili perkara aquo ditingkat banding,
sehingga putusan dalam konpensi dapat dipertahankan;
DALAM REKOMPNSI :
A. Diajukan oleh Penggugat I dalam rekonpensi/ Tergugat I dalam konpensi;
Menimbang, bahwa Pengadilan Tinggi sependapat dengan pertimbangan
Majelis Hakim Tingkat Pertama bahwa Tergugat rekonpensi/ Penggugat konpensi
telah terbukti melakukan perbuatan melawan hukum dan mengabulkan gugatan
Penggugat I rekonpensi/ Tergugat I konpensi untuk sebahagian karena
pertimbangan dan pendapat Majelis Hakim tersebut didasarkan pada fakta-faktaa
hukum yang terungkap di persidangan, sehingga Pengadilan Tinggi mengambil
alih pertimbangan-pertimbangan Majelis Hakim Tingkat Pertama menjadi
petimbangan-pertimbangan Pengadilan Tinggi sendiri dalam mengadili perkara
aquo ditingkat banding dalam rekonpensi yang diajukan oleh Penggugat I
rekonpensi/ Tergugat I konpensi, kecuali mengenai besarnya ganti rugi moril
yang dikabulkan oleh Majelis Hakim Tingkat Pertama Pengadilan Tinggi tidak
sependapat dengan alasan pertimbangan bahwa Penggugat I rekonpensi/
Tergugat I konpensi telah menguasai secara fisik tanah berikut surat asli dan
kunci-kunci rumah yang telah dibelinya dari Penggugat II, III dan IV rekonpensi,
sehingga menurut Pengadilan Tinggi besarnya ganti rugi moril sebagaimana
dalam amar putusan dibawah ini telah memenuhi rasa keadilan;
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
- 51 -
DALAM REKONPENSI :
B. Diajukan oleh Penggugat II, III dan IV dalam rekonpensi/ Tergugat II, III dan
IV dalam konpensi;
Menimbang, bahwa Pengadilan Tinggi sependapat dengan pertimbangan-
pertimbangan Majelis Hakim Tingkat Pertama yang telah menerima eksepsi dari
Tergugat rekonpensi/ Penggugat konpensi dan menyatakan gugatan Penggugat
II, III dan IV dalam rekonpesi/ Tergugat II, III dan IV dalam konpensi tidak dapat
diterima, karena pertimbangan dan pendapat Majelis Hakim Tingkat Pertama
tersebut telah tepat dan benar karena berdasarkan fakta-fakta hukum yang
terungkap di persidangan, sehingga Pengadilan Tinggi mengambil alih
pertimbangan-pertimbangan Majelis Hakim Tingkat Pertama tersebut menjadi
pertimbangan-pertimbangan Pengadilan Tinggi sendiri dalam mengadili perkara
aquo ditingkat banding dalam rekonpensi yang diajukan oleh Penggugat
rekonpensi II, III dan IV/ Tergugat II, III dan IV dalam konpensi, sehingga
putusan tersebut dapat dipertahankan;
Menimbang, bahwa atas dasar pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas,
maka memori banding dari Pembanding semula Penggugat dalam konpensi/
Tergugat dalam rekonpensi dan Terbanding II, III dan IV semula Tergugat II, III
dan IV dalam konpensi/ Penggugat II, III dan IV dalam rekonpensi tidak
mempunyai alasan hukum yang tepat untuk dapat membatalkan putusan
Pengadilan Negeri Medan Nomor : 185/Pdt.G/2013/PN.Mdn tanggal 11 Februari
2014, baik dalam konpensi maupun dalam rekonpensi;
DALAM KONPENSI DAN DALAM REKONPENSI :
Menimbang, bahwa oleh karena Pembanding semula Penggugat dalam
konpensi/ Tergugat dalam rekonpensi, tetap berada dipihak yang kalah, maka
biaya perkara yang timbul dalam kedua tingkat peradilan harus dibebankan
kepadanya;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas, maka
putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor : 185/Pdt.G/2013/PN.Mdn tanggal 11
Februari 2014 yang dimohonkan banding tersebut, harus diperbaiki sepanjang
besarnya ganti rugi moril yang diajukan oleh Terbanding I semula Tergugat I
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
- 52 -
dalam konpensi/ Penggugat I dalam rekonpensi, sehingga amar selengkapnya
sebagaimana tersebut dibawah ini;
Memperhatikan KUHPerdata dan R.B.g, serta peraturan-peraturan hukum
lainnya yang bersangkutan dalam perkara ini;
M E N G A D I L I :
- Menerima permohonan banding dari Pembanding semula Penggugat dalam
konpensi/ Tergugat dalam rekonpensi;
- Memperbaiki Putusan Pengadilan Negeri Medan nomor :
185/Pdt.G/2013/PN.Mdn tanggal 11 Februari 2014, yang dimohonkan
banding tersebut, sepanjang besarnya ganti rugi moril yang diajukan oleh
Terbanding I semula Tergugat I dalam konpensi/ Penggugat I dalam
rekonpensi, sehingga amar selengkapnya menjadi sebagai berikut :
DALAM KONPENSI
DALAM PROVISI
- Menolak gugatan provisi Penggugat untuk seluruhnya;
DALAM EKSEPSI
- Menolak eksepsi Tergugat I dan Tergugat II, III, IV untuk seluruhnya;
DALAM POKOK PERKARA
- Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya ;
DALAM REKONPENSI
A. Diajukan oleh Penggugat I dalam Rekonpensi/ Tergugat I dalam
Konpensi;
1. Mengabulkan gugatan Penggugat I dalam Rekonpensi/ Tergugat I
dalam Konpensi untuk sebahagian;
2. Menyatakan sah dan mempunyai kekuatan hukum :
- 1. Akta Pengikatan Jual Beli No.126 tanggal 22 Juni 2012, dan
- 2. Akta Jual Beli (PPAT) N0.273/2012 tanggal 29 Juni 2012;
3. Menyatakan Tergugat dalam Rekonpensi/ Penggugat dalam Konpensi
telah melakukan Perbuatan Melawan Hukum;
4. Menghukum Tergugat dalam Rekonpensi/ Penggugat dalam
Konpensi untuk mengganti secara tunai kerugian moril yang dialami
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
- 53 -
Penggugat I dalam Rekonpensi/ Tergugat I dalam Konpensi, sebesar
Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah);
5. Menghukum Tergugat dalam Rekonpensi/ Penggugat dalam
Konpensi mencabut surat-suratnya kepada Tergugat VI dalam
Konpensi yang memohon pemblokiran atas Sertipikat Hak Milik No.
111/Desa/Kel. Anggrung bertanggal 18 Oktober 2002 jo. Surat Ukur
No.98/Anggrung/2002 bertanggal 12 September 2002 tersebut ;
- Menolak gugatan Penggugat I dalam Rekonpensi/ Tergugat I dalam
Konpensi untuk selain dan selebihnya;
DALAM REKONPENSI
B. Diajukan oleh Penggugat II,III,IV dalam Rekonpensi/Tergugat II,III,IV
dalam Konpensi
DALAM EKSEPSI
- Menyatakan eksepsi Tergugat dalam Rekonpensi/ Penggugat dalam
Konpensi dapat diterima;
DALAM POKOK PERKARA
- Menyatakan gugatan Penggugat II,III,IV dalam Rekonpensi/ Tergugat
II,III,IV dalam Konpensi tidak dapat diterima;
DALAM KONPENSI dan DALAM REKONPENSI
- Menghukum Pembanding semula Penggugat dalam konpensi/ Tergugat
dalam rekonpensi untuk membayar biaya perkara yang timbul dalam
kedua tingkat peradilan, yang dalam tingkat banding ditetapkan sebesar
Rp. 150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah).
Demikianlah diputuskan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim
Pengadilan Tinggi Medan pada hari Rabu tanggal 1 Oktober 2014, oleh Kami
PANDARAMAN SIMANJUNTAK, SH.MH. Hakim Tinggi pada Pengadilan
Tinggi Medan sebagai Hakim Ketua Majelis Hj. WAGIAH ASTUTI, SH. dan H.
LEXSY MAMONTO, SH.MH. masing-masing sebagai Hakim-Hakim Anggota,
yang ditunjuk untuk memeriksa dan mengadili perkara tersebut dalam peradilan
tingkat banding, berdasarkan Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Medan tanggal
18 Agustus 2014 nomor : 242/PDT/2014/PT-MDN, putusan tersebut diucapkan
dalam sidang terbuka untuk umum pada hari Selasa tanggal 7 Oktober 2014, oleh
Hakim Ketua Majelis tersebut dengan dihadiri Hakim-Hakim Anggota serta
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
- 54 -
JAINAB, SH. Panitera Pengganti pada Pengadilan Tinggi Medan, tanpa dihadiri
oleh kedua belah pihak berperkara;
HAKIM ANGGOTA, KETUA MAJELIS,
TTD TTD
ttd ttd
1. Hj. WAGIAH ASTUTI, SH. PANDARAMAN SIMANJUNTAK, SH.MH.
TTD
ttd
2. H. LEXSY MAMONTO, SH.MH.
PANITERA PENGGANTI,
ttd TTD
JAINAB, SH.
Perincian Biaya :
1. Meterai Rp. 6.000, 2. Redaksi Rp. 5.000,- 3. Pemberkasan Rp 139.000,-
Jumlah Rp. 150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah).
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN