PENERAPAN STRATEGI MENULIS TERBIMBING UNTUK PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI SISWA KELAS...

18
Penerapan Strategi Menulis Terbimbing untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Deskripsi PENERAPAN STRATEGI MENULIS TERBIMBING UNTUK PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI SISWA KELAS IV SDN PARE 1 Nita Alif Nur Indah Sari PGSD FIP Universitas Negeri Surabaya ([email protected]) Wahyu Sukartiningsih PGSD FIP Universitas Negeri Surabaya Abstrak Hasil observasi menunjukkan bahwa keterampilan menulis deskripsi siswa kelas IV SDN Pare 1 Kediri dibawah rata-rata. Siswa mengalami kesulitan dalam menulis deskripsi karena pola dan strategi pembelajaran guru kurang tepat. Guru seharusnya menggunakan strategi menulis yang tepat untuk membimbing siswa. Tujuan dari penelitian ini adalah meningkatkan keterampilan menulis deskripsi siswa dengan menerapkan strategi menulis terbimbing. Penelitian ini menggunakan rancangan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik tes, observasi, dan catatan lapangan. Teknik analisis data dengan kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian siklus I dan II menunjukkan bahwa aktivitas guru meningkat menjadi kriteria sangat baik (A). Ketuntasan klasikal hasil menulis deskripsi siswa pada siklus I sebesar 63,63% dan pada siklus II meningkat menjadi 84,84%. Kata Kunci: menulis deskripsi, strategi menulis terbimbing, keterampilan. Abstract The result of observation shows that the skill of writing description of the fourth grade students of SDN Pare 1 Kediri under the average. The students get difficulties in writing descriptions because of the patterns and the teacher’s teaching strategy is not appropiate. The teachers should use appropriate writing strategy to guide the students. The purpose of this study is to improve the students' writing skill especially in writing descriptions by implementing guided writing strategy. This study use Classroom Action Research (CAR). Data collection techniques in this study use test, observations, and field notes. Furthermore, for analysis the data, quantitative and qualitative techniques are used. The results in the first and second cycle show that the teacher’s activities increase become good criteria (A). The result of classical completeness of the students writing in the first cycle is 63,63% while in the second cycle increase up to 84.84%. Keywords: writing description, guiding writing strategy, skills. PENDAHULUAN Bahasa berfungsi sebagai alat komunikasi bagi manusia. Untuk itu kemampuan berbahasa bagi seseorang merupakan kemampuan terpenting karena bahasa dipergunakan sebagai sarana berhubungan dengan dunia luar dan mengaktualisasikan dirinya dalam kehidupan bermasyarakat. Melihat pentingnya bahasa bagi seseorang, maka pembelajaran bahasa Indonesia wajib diberikan kepada siswa sekolah dasar. Keterampilan berbahasa yang diajarkan 239

description

Jurnal Online Universitas Negeri Surabaya, author : Nita Alif Nur Indah Sari

Transcript of PENERAPAN STRATEGI MENULIS TERBIMBING UNTUK PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI SISWA KELAS...

Page 1: PENERAPAN STRATEGI MENULIS TERBIMBING UNTUK PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI SISWA KELAS IV SDN PARE 1

Penerapan Strategi Menulis Terbimbing untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Deskripsi

PENERAPAN STRATEGI MENULIS TERBIMBING UNTUK PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI SISWA KELAS IV SDN PARE 1

Nita Alif Nur Indah Sari PGSD FIP Universitas Negeri Surabaya ([email protected])

Wahyu SukartiningsihPGSD FIP Universitas Negeri Surabaya

AbstrakHasil observasi menunjukkan bahwa keterampilan menulis deskripsi siswa kelas IV SDN Pare 1 Kediri dibawah rata-rata. Siswa mengalami kesulitan dalam menulis deskripsi karena pola dan strategi pembelajaran guru kurang tepat. Guru seharusnya menggunakan strategi menulis yang tepat untuk membimbing siswa. Tujuan dari penelitian ini adalah meningkatkan keterampilan menulis deskripsi siswa dengan menerapkan strategi menulis terbimbing. Penelitian ini menggunakan rancangan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik tes, observasi, dan catatan lapangan. Teknik analisis data dengan kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian siklus I dan II menunjukkan bahwa aktivitas guru meningkat menjadi kriteria sangat baik (A). Ketuntasan klasikal hasil menulis deskripsi siswa pada siklus I sebesar 63,63% dan pada siklus II meningkat menjadi 84,84%. Kata Kunci: menulis deskripsi, strategi menulis terbimbing, keterampilan.

AbstractThe result of observation shows that the skill of writing description of the fourth grade students of SDN Pare 1 Kediri under the average. The students get difficulties in writing descriptions because of the patterns and the teacher’s teaching strategy is not appropiate. The teachers should use appropriate writing strategy to guide the students. The purpose of this study is to improve the students' writing skill especially in writing descriptions by implementing guided writing strategy. This study use Classroom Action Research (CAR). Data collection techniques in this study use test, observations, and field notes. Furthermore, for analysis the data, quantitative and qualitative techniques are used. The results in the first and second cycle show that the teacher’s activities increase become good criteria (A). The result of classical completeness of the students writing in the first cycle is 63,63% while in the second cycle increase up to 84.84%.Keywords: writing description, guiding writing strategy, skills.

PENDAHULUAN Bahasa berfungsi sebagai alat komunikasi bagi

manusia. Untuk itu kemampuan berbahasa bagi seseorang merupakan kemampuan terpenting karena bahasa dipergunakan sebagai sarana berhubungan dengan dunia luar dan mengaktualisasikan dirinya dalam kehidupan bermasyarakat. Melihat pentingnya bahasa bagi seseorang, maka pembelajaran bahasa Indonesia wajib diberikan kepada siswa sekolah dasar. Keterampilan berbahasa yang diajarkan di sekolah dasar adalah keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keterampilan menyimak dan berbicara termasuk dalam kemampuan berkomunikasi secara lisan, sedangkan keterampilan membaca dan menulis adalah termasuk dalam kemampuan berkomunikasi secara tulisan.

Dalam pelaksanaannya, setiap keterampilan erat sekali berhubungan dengan tiga keterampilan lainnya dengan cara yang beraneka ragam. Dalam memperoleh

keterampilan berbahasa, biasanya kita melalui suatu hubungan urutan yang teratur : mula-mula pada masa kecil kita belajar menyimak bahasa kemudian berbicara, sesudah itu kita belajar membaca dan menulis.

Meskipun keterampilan menulis digunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, keterampilan menulis sangat penting. Dengan memiliki kemampuan menulis, siswa dapat mengkomunikasikan ide, penghayatan, dan pengalamannya ke berbagai pihak, terlepas dari dan ikatan waktu dan tempat. Di samping itu, siswa pun dapat meningkatkan dan memperluas pengetahuannya melalui tulisan-tulisan.

Kemampuan menulis siswa SD telah dilatih sejak dini di kelas rendah yaitu pada saat siswa mulai duduk di kelas 1. Siswa di kelas rendah mulai diperkenalkan dengan menulis huruf kemudian merangkainya menjadi kata-kata. Selanjutnya, siswa mampu menguasai teknik menulis kata, kemudian dilanjutkan dengan latihan merangkai

239

Page 2: PENERAPAN STRATEGI MENULIS TERBIMBING UNTUK PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI SISWA KELAS IV SDN PARE 1

JPGSD. Volume 04 Nomor 02 Tahun 2016,

kata-kata menjadi kalimat, dan kalimat-kalimat dirangkai menjadi sebuah paragraf. Sehingga pada kelas tinggi siswa telah mampu menuangkan ide, gagasan, atau pendapat ke dalam sebuah paragraf.

Keterampilan menulis perlu dilatihkan secara teratur sejak SD dengan memberikan bimbingan menulis, karena usia SD merupakan masa yang tepat untuk melatih kegiatan berbahasa. Keterampilan menulis diharapkan menjadi bekal kemampuan siswa SD untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan selanjutnya. Di samping itu, keterampilan menulis dimaksudkan agar siswa mampu menulis dengan memperhatikan penggunaan Ejaan Yang Disempurnakan atau EYD, tanda baca, penggunaan huruf kapital, dan pemilihan kata yang tepat.

Di dalam kurikulum tahun 2013 sekolah dasar juga dimuat keterampilan menulis. Di kelas IV pembelajaran menulis lebih ditekankan pada kegiatan menulis karangan mulai dari tingkatan menulis narasi, menulis argumentasi, dan menulis deskripsi. Salah satu keterampilan menulis yang diajarkan pada siswa sekolah dasar kelas IV semester 2 adalah materi menulis karangan deskripsi. Penulis memilih tema 8 “Tempat Tinggalku”, subtema 1 “Lingkungan Tempat Tinggalku” dengan Kompetensi Dasar: 3.1 Menggali informasi dari teks laporan hasil pengamatan tentang gaya, gerak, energi panas, bunyi, dan cahaya dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku. 4.1 Mengamati, mengolah, dan menyajikan teks laporan hasil pengamatan tentang gaya, gerak, energi panas, bunyi, dan cahaya dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara di lapangan pada tanggal 11 dan 12 Desember 2015 menunjukkan bahwa keterampilan siswa dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi pada siswa kelas IV SDN Pare 1 tergolong kurang mencapai KKM. Hal ini terlihat pada nilai rata-rata kelas pembelajaran menulis yaitu 66,21 dengan persentase pencapaian KKM sebesar 30,30% yakni sebanyak 10 orang siswa yang dapat mencapai KKM, dan 69,69% yakni sebanyak 23 orang siswa yang belum dapat mencapai KKM. Rerata tersebut tentunya masih kurang dari KKM yang ditentukan SD Negeri Pare 1 yakni 75.

Kurangnya kemampuan menulis deskripsi dimungkinkan akibat dari pola pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru. Guru mengajarkan materi dengan menggunakan papan tulis. Guru juga belum menggunakan strategi yang lebih bermakna bagi siswa serta tidak menggunakan keterampilan yang bervariasi untuk menciptakan pembelajaran yang menyenangkan. Guru tidak menjelaskan bagaimana langkah-langkah menulis

yang benar kepada siswa. Siswa hanya diberi tugas untuk mengarang tanpa adanya penjelasan dari guru.

Berdasarkan masalah diatas, peneliti dan guru berkolaborasi untuk melakukan penelitian timdakan kelas (PTK) dengan menggunakan strategi yang tepat untuk meningkatkan keterampilan menulis deskripsi yaitu dengan menerapkan strategi menulis terbimbing pada siswa kelas IV SDN Pare 1. Dengan menerapkan strategi menulis terbimbing dalam proses menulis deskripsi, diharapkan pembelajaran menjadi lebih bermakna bagi siswa dan guru.

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: (1) Mendeskripsikan peningkatan keterampilan menulis karangan deskripsi dengan menggunakan strategi menulis terbimbing pada siswa kelas IV SDN Pare 1; (2) Mendeskripsikan hasil keterampilan menulis deskripsi siswa dalam penerapan strategi menulis terbimbing; dan (3) Mendeskripsikan kendala-kendala yang terjadi dan cara mengatasinya dalam penerapan strategi menulis terbimbing.

Kajian teoritik yang terkait dengan masalah diatas adalah keterampilan menulis, deskripsi dan strategi menulis terbimbing. Tarigan (2008: 22) menyatakan bahwa menulis ialah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang-orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik itu. Kemudian menurut Saparno dan Yunus (dalam Dalman,2015;4) menulis merupakan suatu kegiatan penyampaian pesan (komunikasi) dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau medianya. Sedangkan keterampilan menulis menurut Byrne (dalam Saddhono,dkk., 2014: 163) adalah kecakapan menuangkan buah pikiran ke dalam bahasa tulis melalui kalimat-kalimat yang dirangkai secara utuh, lengkap, dan jelas sehingga buah pikiran tersebut dapat dikomunikasikan kepada pembaca dengan berhasil. Dalam penelitian ini yang akan dibahas adalah tulisan deskripsi. Menurut Hugo Hartig (dalam Tarigan, 2008: 25), tujuan menulis yaitu: 1) assignment purpose (tujuan penugasan), 2) altruistic purpose (tujuan altruistik), 3) persuasive purpose (tujuan persuasif), 4) informational purpose (tujuan informasional, tujuan penerangan), 5) self-expressive purpose (tujuan pernyataan diri), 6) creative purpose (tujuan kreatif), dan 7) problem-solving purpose (tujuan pemecahan masalah). Saparno dan Yunus (2008;89) menyebutkan manfaat menulis antara lain : (a) meningkatkan kecerdasan; (b) pengembangan daya inisiatif; (c) penumbuhan keberanian; (d) pendorong kemauan; (e) kemauan mengumpulkan informasi.

Page 3: PENERAPAN STRATEGI MENULIS TERBIMBING UNTUK PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI SISWA KELAS IV SDN PARE 1

Penerapan Strategi Menulis Terbimbing untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Deskripsi

Karangan adalah hasil dari sebuah proses menulis. Menurut Dalman (2015;93) yang berpendapat bahwa karangan dapat disajikan dalam lima bentuk, yaitu: (1) deskripsi, melukiskan atau menggambarkan suatu objek atau peristiwa tertentu dengan kata-kata secara jelas atau terperinci sehingga si pembaca turut merasakan atau mengalami langsung apa yang dideskripsikan penulisnya; (2) narasi, berusaha menciptakan, mengisahkan, dan merangkaikan tindak-tanduk manusia dalam sebuah peristiwa atau pengalaman manusia dari waktu ke waktu, juga di dalamnya terdapat tokoh yang menghadapi suatu konfilk yang disusun secara sistematis; (3) eksposisi, menjelaskan atau memaparkan pendapat, gagasan, keyakinan, yang memerlukan fakta yang diperkuat dengan angka, statistik, peta dan grafik, tetapi tidak bersifat mempengaruhi pembaca; (4) argumentasi, bertujuan meyakinkan atau membuktikan kepada pembaca agar menerima sesuatu kebenaran sehingga pembaca meyakini kebearan itu. (5) persuasi, bertujuan untuk mempengaruhi perasaan pembaca agar pembaca yakin dan percaya tentang isi karangan tersebut dan mengikuti keinginan si penulisnya.

Deskripsi menurut Finoza (dalam Dalman,2015;93) adalah bentuk tulisan yang bertujuan memperluas pengetahuan dan pengalaman pembaca dengan jalan melukisakan hakikat objek yang sebenarnya. Sedangkan menurut Saparno dan Yunus (dalam Dalman, 2015;94) deskripsi adalah suatu bentuk karangan yang melukiskan sesuatu sesuai dengan keadaan sebenarnya, sehingga pembaca dan mencitrai (melihat, mendengar, mencium, dan merasakan) apa yang dilukiskan itu sesuai dengan citra penulisnya. Menurut Dalman (2015;94) deskripsi mempunyai ciri-ciri khas, yaitu: (a) Deskripsi lebih memperlihatkan detail atau perincian tentang objek; (b) Deskripsi bersifat memberi pengaruh sensitivitas dan membentuk imajinasi pembaca; (c) Deskripsi disampaikan dengan gaya yang memikat dan dengan pilihan kata yang menggugah; (d) Deskripsi memaparkan tentang sesuatu yang dapat didengar, dilihat, dan dirasakan. Misalnya: benda, alam, warna, dan manusia. Macam-macam deskripsi menurut Akhadiah (dalam Dalman,2015;96) ada dua macam yaitu deskripsi tempat dan deskripsi orang. Langkah-langkah menulis deskripsi menurut Dalman adalah: (a) Tentukan objek atau tema yang akan dideskripsikan; (b) tentukan tujuan; (c) Mengumpulkan data dengan mengamati objek yang akan dideskripsikan; (d) Menyusun data tersebut ke dalam urutan yang baik (sistematis) atau membuat kerangka karangan; dan (e) Menguraikan atau mengembangkan kerangka karangan menjadi karangan deskripsi yang sesuai dengan tema yang ditentukan.

Dalam dunia pendidikan, strategi diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (J.R. David dalam Sanjaya, 2006;126). Salah satu strategi pembelajaran menulis yang dapat diterapkan guru bahasa adalah strategi guided writing atau menulis terbimbing. Strategi ini dikembangkan oleh Blake dan Spenneto (dalam Abbas, 2006: 138) menyatakan bahwa menulis terbimbing merupakan strategi yang berdasar pada pendekatan proses menulis dan dapat meningkatkan keterampilan menulis serta pencapaian hasil pembelajaran.

Langkah-langkah strategi menulis terbimbing menurut Abbas (2006;138) adalah: (a) pramenulis, siswa dibimbing memunculkan topik sesuai tema, memilih dan mengembangkan topik, menulis judul, membuat kerangka karangan dengan menerapkan proses curah pendapat, penyusunan pertanyaan dan jawaban tentang topik tertentu; (b) pendrafan, siswa dibimbing untuk mengembangkan kerangka karangan yang telah disusun setelah membaca model teks untuk mengenali bentuk karangan, kerincian dan kejelasan penggambaran objek; (c) perbaikan, siswa dibimbing untuk mengecek ulang kerincian dan kejelasan penggambaran dengan menambah, mengganti, menghilangkan, atau menukar gagasan yang kurang sempurna; (d) penyuntingan, siswa dibimbing untuk menyunting kesalahan mekanik (ejaan dan tanda baca) dalam draf dengan menerapkan penyuntingan teman sejawat dan balikan langsung dari pengajar; dan (e) publikasi, siswa dibimbing untuk dapat mempublikasikan hasil tulisannya.

Menurut Nurgiyantoro (2010;430) rubrik penilaian menulis deskripsi berdasarkan rangsangan gambar adalah (a) kesesuaian dengan gambar, (b) ketepatan logika urutan cerita, (c) ketepatan makna keseluruhan cerita, (d) ketepatan kata, (e) ketepatan kalimat, (f) ejaan dan tata tulis. Tabel 1 Rubrik Penilaian Menulis Deskripsi Berdasarkan Rangsangan Gambar

No. Aspek yang Dinilai

Skor

4 3 2 11. Isi karangan 2. Hasil

Pendeskripsian 3. Pilihan kata4. Penggunaan

huruf kapital5. Penggunaan

tanda baca

METODE

241

Page 4: PENERAPAN STRATEGI MENULIS TERBIMBING UNTUK PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI SISWA KELAS IV SDN PARE 1

JPGSD. Volume 04 Nomor 02 Tahun 2016,

Rancangan penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Menurut Arikunto (2010: 130) penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas. Menurut Suroso (2007;23) bentuk-bentuk PTK terdiri dari ; (1) guru sebagai peneliti, (2) penelitian tindakan kolaboratif; (3) simultan terintegrasi; (4) administrasi sosial eksperimental. Dalam penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kolaboratif yaitu peneliti berkolaborasi dengan guru.

Penelitian ini menggunakan model yang disusun oleh Kemmis dan Mc Taggart yang terdiri dari empat komponen yaitu : perencanaan (planning), tindakan (action) dan pengamatan (observe), serta refleksi (reflection) yang dibentuk dalam rangkaian yang saling terkait antara langkah yang satu dengan langkah yang lain. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus dilakukan selama dua kali pertemuan. Setiap siklus terdiri dari perencanaan, tindakan dan pengamatan, serta refleksi.

Kegiatan pada tahap perencanaan meliputi: (1) menganalisis kurikulum 2013 untuk menentukan tema, subtema dan KD, (2) menyusun perangkat pembelajaran dengan menerapkan strategi menulis terbimbing, (3) menyusun instrumen sebagai lembar observasi, (4) menyusun indikator keberhasilan.

Tahap pelaksanaan dilakukan pada saat proses pembelajaran menulis deskripsi berlangsung. Aktivitas yang harus dilakukan adalah melaksanakan kegiatan sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sudah disusun dan disepakati sebelumnya.

Observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah mengamati aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran menulis deskripsi berlangsung, dan mencatat hal-hal unik ataupun kendala-kendala yang terjadi di lapangan pada instrumen yang telah disediakan.

Tahap terakhir siklus adalah refleksi. Pada tahap ini, peneliti dan guru menganalisis data hasil observasi untuk mencari kemungkinan penyebab terjadinya hambatan dalam pelaksanaan tindakan. Dari kegiatan ini dapat disimpulkan bagian mana yang sudah memenuhi kriteria keberhasilan dan bagian mana yang belum memenuhi kriteria keberhasilan. Dan apabila ada yang belum memenuhi kriteria keberhasilan, maka peneliti dan guru akan melakukan perbaikan tindakan pada siklus II. Pada tahap ini juga kendala-kendala yang terjadi di lapangan dibahas dan dicari solusi untuk menyelesaikannya.

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2015/2016 pada bulan Maret 2016 di kelas IV SD Negeri Pare 1 yang beralamat di Jl.

PB. Soedirman Desa Tulungrejo, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.

Dalam penelitian tindakan kelas ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri Pare 1. Jumlah siswa sebanyak 33 siswa yang terdiri dari 16 siswa perempuan dan 17 siswa laki-laki.

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: (a) teknik observasi, dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara sitematis segala hal yang diselidiki serta mengadakan pertimbangan dan kemudian mengadakan penilaian penilaian terhadap gejala tersebut. Dalam penelitian ini menggunakan instrumen yaitu lembar observasi untuk mengamati kegiatan guru dan siswa saat pembelajaran keterampilan menulis deskripsi berlangsung. (b) teknik tes, digunakan untuk mengukur ada atau tidaknya serta besarnya kemampuan objek yang diteliti. Tes ini digunakan untuk mengetahui keterampilan menulis karangan deskripsi siswa kelas IV SD Negeri 1 Pare. (c) catatan lapangan, merupakan catatan tentang siapa, apa, dimana, dan bagaimana suatu kegiatan atau aktivitas yang sedang terjadi. Catatan lapangan digunakan untuk mengamati pelaksanaan tindakan. Catatan lapangan digunakan untuk merekam aktivitas guru dan siswa dalam proses pembelajaran, suasana kelas, dan pengelolaan kelas dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi.

Analisis data yang digunakan dalam peneltian ini adalah analisis data kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif diperoleh dari hasil tes menulis deskripsi siswa dengan menggunakan strategi menulis terbimbing. Perhitungan data kuantitatif adalah dengan menghitung nilai masing-masing individu, menghitung nilai rata-rata kelas, dan presentase ketuntasan klasikal. Sedangkan data kualitatif di peroleh dari hasil obervasi aktivitas guru dan kendala-kendala yang terjadi di lapangan kemudian dianalisis dengan analisis deskriptif kualitatif. Teknik analisis deskriptif kualitatif berupa pemaparan data, penyederhanaan data, dan pengelompokan data sesuai dengan fokus masalah yang telah dikumpulkan melalui lembar observasi.

a. Menghitung hasil tes individu

NA = x 100 (1)

b. Menghitung nilai rata-rata kelas

(2)

c. Menghitung presentase ketuntasan klasikal

(3)

Page 5: PENERAPAN STRATEGI MENULIS TERBIMBING UNTUK PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI SISWA KELAS IV SDN PARE 1

Penerapan Strategi Menulis Terbimbing untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Deskripsi

d. Menghitung presentase keterlaksanaan

P = x 100% (4)

e. Menghitung skor aktivitas guru

Letak Ki = (n+1) (5)

Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: (a) Siswa kelas IV SD Negeri Pare 1 mencapai ketuntasan sedikitnya atau melebihi KKM yaitu 75 dalam menulis deskripsi dan jumlah siswa yang memenuhi ketuntasan klasikal sebesar 75% dari jumlah keseluruhan siswa; (b) Aktivitas guru dalam pembelajaran mengarang deskripsi meningkat dengan kriteria minimal baik dari aktivitas pembelajaran sebelumnya; (c) Semua kendala dapat diatasi dan menerapkan strategi menulis terbimbing.

HASIL DAN PEMBAHASANPenelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus, masing-masing siklus dilaksanakan selama 2x pertemuan. Pada siklus I, pelaksanaan kegiatan sudah sesuai dengan RPP yang telah disusun sebelumnya. Sebelum melaksanakan tindakan, guru dan peneliti terlebih dahulu melakukan perencaan yaitu meliputi: (a) menganalisis kurikulum 2013 untuk menentukan kompetensi dasar dan indikator yang akan digunakan., (b) menyusun perenagkat pembelajaran tentang materi menulis deskripsi sebagai acuan pembelajaran yang akan dilaksanakan, (c) menyusun instrumen sebagai lembar observasi, (d) menyusun lembar kerja siswa dan lembar penilaian, dan (e) menyusun indikator keberhasilan. Setelah itu pelakasanaan tindakan akan dimulai, berikut hasil dari pelakasanaan tindakan. a) Pertemuan Pertama

Kegiatan pembelajaran pada pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Selasa, 29 Maret 2016. Pada kegiatan awal, guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam, mengajak siswa berdoa, dan mengecek kehadiran siswa (presensi). Kegiatan ini sudah dilakukan guru dengan sangat baik karena guru membuka pelajaran dengam mengucapkan salam dengan suara yang keras dan jelas, mengajak siswa berdoa, menanyakan kabar siswa dan mengecek kehadiran siswa sehingga siswa siap menerima pelajaran. Kemudian guru melanjutkan dengan kegiatan memotivasi siswa dengan mengajak siswa bernyanyi dan bertepuk kompak bersama mengenai lingkungan sekitar tempat tinggal. Kegiatan ini sudah dilakukan guru dengan baik, karena guru memberikan contoh dan bernyanyi bersama siswa meskipun guru tidak ikut bertepuk tangan dengan siswa. Kegiatan yang dilakukan guru selanjutnya adalah melakukan apersepsi melalui proses tanya jawab mengenai lingkungan sekitar tempat tinggal siswa. Siswa

menjawab secara bersamaan bahwa tempat tinggalnya bersih, indah dan masih asri. Kegiatan apersepsi dilakukan guru dengan baik karena guru sudah memberikan apersepsi yang relevan dan suara yang keras dan jelas sekaligus menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh siswa tetapi masih ada beberapa siswa yang kurang tertarik dengan apersepsi yang diberikan oleh guru. Kegiatan selanjutnya adalah menyampaikan tujuan pembelajaran, tetapi guru tidak menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa.

Pada kegiatan inti, guru menjelaskan tentang pengertian karangan deskripsi, ciri-ciri karangan deskripsi, dan langkah-langkah menulis karangan deskripsi, disertai dengan contoh. Tetapi guru belum memberikan contoh karangan yang disertai dengan gambar sehingga siswa kurang tertarik dengan penjelasan dari guru. Kemudian guru membagi siswa menadi beberapa kelompk. Kegiatan ini dilakukan guru dengan sangat baik karena semua siswa teratur dan patuh terhadap perintah guru. Setelah itu guru membagikan lembar kerja siswa (LKS) dan menjelaskan peraturan dalam berdiskusi dengan jelas. Kegiatan selanjutnya adalah guru menentukan tema yang akan dibuat karangan deskripsi. Kegiatan ini sudah dilakukan oleh guru dengan sangat baik, karena guru menuliskan tema di papan tulis, menyampaikannya dengan jelas, keras dan dengan bahasa yang mudah dipahami oleh siswa. Setelah menentukan tema, guru membimbing siswa dalam membuat judul. Kegiatan ini sudah dilakukan guru dengan baik karena guru sudah menjelaskan cara membuat judul sesuai dengan topik dan memilih kosakata yang tepat. Tetapi guru belum menjelaskan menulis judul yang benar sesuai dengan ejaan. Kemudian guru membimbing siswa dalam membuat kerangka awal sudah dilakukan guru dengan baik, guru sudah menjelaskan tatacara menyusun kerangka awal dengan membuat beberapa kalimat yang akan menjadi kalimat utama atau ide pokok, namun dalam penyampaiannya suara guru kurang keras sehingga banyak siswa yang tidak memperhatikan dan kurang memahami bagaimana membuat kerangka awal yang benar.

Pada kegiatan akhir, guru membimbing siswa untuk menyimpulkan materi pembelajaran. Kegiatan ini dilaksanakan oleh guru dengan baik, guru hanya menanyakan materi apa saja yang sudah dipelajari, menanyakan hal yang disukai dan tidak disukai oleh siswa, namun guru belum memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya materi yang belum dipahami kemudian guru mengakhiri pembelajaran dengan sangat baik karena guru menyiapkan sikap duduk siswa, mengajak siswa berdoa, dan mengucapkan salam untuk menutup pembelajaran.

243

Page 6: PENERAPAN STRATEGI MENULIS TERBIMBING UNTUK PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI SISWA KELAS IV SDN PARE 1

JPGSD. Volume 04 Nomor 02 Tahun 2016,

b) Pertemuan KeduaKegiatan pembelajaran pada pertemuan kedua

dilaksanakan pada hari Rabu, 30 Maret 2016. Pada kegiatan awal, guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam, mengajak siswa berdoa, dan mengecek kehadiran siswa (presensi). Kegiatan ini sudah dilakukan guru dengan sangat baik karena guru membuka pelajaran dengam mengucapkan salam dengan suara yang keras dan jelas, mengajak siswa berdoa, menanyakan kabar siswa dan semua siswa menjawab serempak dengan baik dan mengecek kehadiran siswa sehingga siswa siap menerima pelajaran. Kegiatan selanjutnya adalah memotivasi siswa dengan mengajak siswa bernyanyi dan bertepuk kompak bersama mengenai lingkungan sekitar tempat tinggal. Kegiatan ini sudah dilakukan guru dengan sangat baik, karena guru memberikan contoh dan bernyanyi bersama siswa serta ikut bertepuk tangan kompak dengan siswa dan siswapun sangat bersemangat bernyanyi bersama untuk memulai pembelajaran. Setelah itu guru melanjutkan dengan memberikan apersepsi dengan memancing pengetahuan siswa melalui proses tanya jawab mengenai lingkungan sekitar tempat tinggal siswa. Guru sudah memberikan apersepsi yang relevan dan suara yang keras dan jelas sekaligus menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh siswa tetapi masih ada beberapa siswa yang kurang tertarik dengan apersepsi yang diberikan oleh guru. Kemudian, guru menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa secara sistematis dan suara yang jelas tetapi masih menggunakan bahasa yang sulit dipahami oleh siswa.

Pada kegiatan inti, guru membimbing siswa dalam mengembangkan kerangka awal menjadi paragraf yang utuh dari pertemuan sebelumnya. Kegiatan ini dilakukan oleh guru dengan baik, guru sudah memberikan monitoring kepada siswa dnegan berkeliling untuk membimbing siswa tetapi guru belum mengoreksi terhadap pekerjaan siswa secara keseluruhan. Selanjutnya guru meminta siswa untuk berdiskusi mengenai kesalahan-kesalahan yang terdapat pada karangannya dengan teman kelompoknya, kesalahan-kesalahan itu meliputi penulisan kata, pemilihan kata, ejaan, dan tanda baca. Kegiatan ini sudah dilaksanakan guru dengan baik, guru berkeliling kelas dan memonitoring diskusi siswa serta melakukan koreksi terhadap hasil diskusi siswa, tetapi masih banyak siswa yang ramai karena mereka kurang pengetahuan tentang apa yang didiskusikan. Guru membimbing siswa dalam mengoreksi isi gagasannya dengan baik. Guru menjelaskan hal-hal apa saja yang perlu dikoreksi oleh siswa dan menjelaskan cara memperbaiki, menghilangkan atau menambahi gagasannya, tetapi guru tidak menuliskannya di papan

tulis. Kegiatan selanjutnya adalah membimbing siswa dalam melakukan perbaikan. Kegiatan ini sudah dilaksanakan oleh guru dengan sangat baik, karena guru sudah membimbing siswa baik secara individual maupun secara klasikal serta guru melibatkan teman sekelompoknya menjadi tutor sebaya. Setelah melakukan bimbingan terhadap perbaikan yang dilakukan oleh siswa, guru membimbing siswa dalam menulis final karangannya. Guru sudah berkeliling kelas untuk membimbing dan memotivasi siswa, memonitoring siswa, dan melakukan koreksi terhadap pekerjaan siswa tetapi belum keseluruhan.

Kegiatan menulis deskripsi yang terakhir adalah mempublikasikan hasil tulisannya. Guru meminta setiap perwakilan untuk maju ke depan kelas membacakan hasil tulisannya dan meminta siswa yang lain untuk memperhatikan, tetapi guru belum memberi kesempatan kepada siswa lain untuk menanggapi hasil tulisan siswa yang maju. Setelah itu, guru mengecek pemahaman siswa dengan bertanya jawab tentang materi yang sudah dipelajari. Kegiatan ini sudah dilakukan oleh guru dengan sangat baik, guru menanyakan tentang pengertian karangan deskripsi, ciri-ciri karangan deskripsi, dan langkah-langkah menulis deskripsi kepada siswa. Di akhir pembelajaran inti, guru meminta siswa mengerjakan soal evaluasi. Guru sudah melaksankan kegiatan ini dengan sangat baik. Guru membagikan lembar evaluasi, menjelaskan peraturan dalam mengerjakan lembar evaluasi, dan melakukan tanya jawab dengan siswa yang belum paham.

Pada kegiatan akhir, guru membimbing siswa untuk menyimpulkan materi pembelajaran. Kegiatan ini dilaksanakan oleh guru dengan baik, karena guru menanyakan materi apa saja yang sudah dipelajari, menanyakan hal yang disukai dan tidak disukai oleh siswa, namun guru belum memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya materi yang belum dipahami. Kegiatan selanjutkan yang dilakukan guru adalah mengakhiri pembelajaran. Kegiatan ini dilaksanakan oleh guru dengan sangat baik karena guru menyiapkan sikap duduk siswa, mengajak siswa berdoa, dan mengucapkan salam untuk menutup pembelajaran.

Observasi dilakukan selama pelaksanaan tindakan berlangsung pada pertemuan pertama dan kedua. Observasi dilakukan untuk mengamati aktivitas guru dan situasi kelas selama proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan. Dalam penelitian ini, yang bertindak sebagai observer adalah Yusak Suryawan, S.Pd.SD selaku guru kelas IV SDN Pare 1 Kediri. Berdasarkan hasil obervasi mengenai aktivitas guru, diketahui bahwa guru sudah

Page 7: PENERAPAN STRATEGI MENULIS TERBIMBING UNTUK PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI SISWA KELAS IV SDN PARE 1

Penerapan Strategi Menulis Terbimbing untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Deskripsi

melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah disusun.

Refleksi merupakan tahap terakhir dalam setiap siklus penelitian tindakan kelas. Tujuan dari refleksi adalah untuk menentukan langkah apa saja yang akan diambil dalam penelitian selanjutnya supaya penelitian menjadi lebih baik dan hasilnya meningkat. Berdasarkan hasil keterampilan menulis siswa dan pengamatan terhadap aktivitas guru dan siswa pada siklus I maka ada beberapa hal yang perlu diperbaiki, yaitu guru masih mendominasi pembelajaran di kelas, sehingga siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran. Seharusnya guru hanya bertindak sebagai fasilitator agar siswa bisa lebih mandiri dalam mengerjakan tugas di kelas.

Banyak siswa yang ramai dan tidak memperhatikan penjelasan dari guru karena guru kurang keras dalam menerangkan materi dan kurang bisa menarik minat siswa untuk mendengarkan penjelasan materi dari guru. Seharusnya guru menggunakan cara seperti melakukan sesi tanya jawab dalam proses menerangkan agar siswa lebih tertarik dan mau berfikir aktif dalam menerima materi pelajaran.

Masih banyak terdapat kesalahan dalam hasil karangan deskripsi siswa. Hal itu disebabkan karena kurangnya pemahaman siswa terhadap tata bahasa dan ejaan serta sedikitnya kosakata yang dikuasai. Oleh karena itu, pada siklus II guru akan membahas kembali kesalahan hasil menulis siswa pada siklus I , supaya kesalahan pada siklus II tidak terulang kembali serta guru akan memperlambat tempo penyampaian materi agar siswa menjadi lebih paham.

Masih banyak dari hasil tulisan siswa yang kurang bisa menggambarkan sesuatu yang diamatinya. Hal ini disebabkan karena siswa kurang mengamati secara detail gambar yang diberikan dan gambar yang diberikan kurang besar dan menarik bagi siswa. Oleh karena itu, pada siklus II guru akan menyediakan gambar yang lebih jelas dan lebih besar dengan menggunakan alat bantu LCD agar siswa lebih tertarik dan fokus pada gambar yang disediakan.

Banyak siswa yang kurang aktif dalam mengikuti proses pembelajaran. Hal ini disebabkan karena guru kurang bisa menghidupkan suasana di kelas dan guru masih mendominasi dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, pada siklus II guru harus menyadari bahwa posisinya hanya sebagai fasilitator di kelas dan yang harus mendominasi dalam proses pembelajaran adalah siswa. Guru bisa bertanya jawab, memberikan kesempatan pada siswa yang lain untuk menanggapi hasil karya temannya, dan memberikan reward bagi kelompok yang lebih unggul.

Tahap pelaksanaan tindakan pada siklus II berlangsung selama 2x pertemuan. Pelaksanaan kegiatan sudah sesuai dengan RPP yang telah disusun sebelumnya.a) Pertemuan Pertama

Kegiatan pembelajaran pada pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Jumat, 1 April 2016. Pada kegiatan awal guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam, mengajak siswa berdoa, dan mengecek kehadiran siswa (presensi). Kegiatan ini sudah dilakukan guru dengan sangat baik karena guru membuka pelajaran dengam mengucapkan salam dengan suara yang keras dan jelas, mengajak siswa berdoa, menanyakan kabar siswa dan mengecek kehadiran siswa sehingga siswa siap menerima pembelajaran. Pada kegiatan selanjutnya adalah memotivasi siswa dengan mengajak siswa bernyanyi dan bertepuk kompak bersama mengenai lingkungan sekitar tempat tinggal. Kegiatan ini sudah dilakukan guru dengan sangat baik, karena guru memberikan contoh dan bernyanyi bersama siswa serta ikut bertepuk tangan kompak dengan siswa dan siswapun sangat bersemangat menyanyi bersama. Selanjutnya guru melakukan apersepsi dengan memancing pengetahuan siswa melalui proses tanya jawab mengenai lingkungan sekitar tempat tinggal siswa. Kegiatan ini sudah dilakukan guru dengan baik karena guru sudah memberikan apersepsi yang relevan dan suara yang keras dan jelas sekaligus menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh siswa. Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran dengan sangat baik, guru sudah menjelaskan semua tujuan pembelajaran kepada siswa secara sistematis, suara yang jelas dan keras, serta menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh siswa.

Pada kegitan inti, guru menjelaskan tentang karangan deskripsi, ciri-ciri karangan deskripsi, dan cara membuat karangan deskripsi dengan langkah-langkah strategi menulis dengan sangat baik, karena guru sudah menjelaskan tentang pengertian, ciri-ciri dan langkah-langkah membuat karangan deskripsi dengan suara yang jelas dan bahasa yang mudah dipahami oleh siswa sambil menuliskannya di papan tulis sehingga siswa menjadi fokus dengan apa yang dijelaskan. Kemudian guru memberi contoh karangan deskripsi dengan jelas, lengkap, dan dengan ejaan bahasa yang tepat serta mudah dipahami oleh siswa. Kegiatan guru dilanjutkan dengan membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang masing-masing kelompok beranggotakan 5 atau 6 siswa. Kegiatan ini dilakukan guru dengan sangat baik karena semua siswa teratur dan patuh terhadap perintah guru. Setelah itu guru membagikan lembar kerja siswa (LKS) dan menjelaskan peraturan dalam berdiskusi dengan jelas. Kemudian guru menentukan tema yang akan dibuat karangan deskripsi. Kegiatan ini sudah dilakukan oleh

245

Page 8: PENERAPAN STRATEGI MENULIS TERBIMBING UNTUK PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI SISWA KELAS IV SDN PARE 1

JPGSD. Volume 04 Nomor 02 Tahun 2016,

guru dengan sangat baik, karena guru menuliskan tema di papan tulis, menyampaikannya dengan jelas, keras dan dengan bahasa yang mudah dipahami oleh siswa. Kegiatan ini sudah dilakukan oleh guru dengan sangat baik. Guru menjelaskan bagaimana membuat judul yang tepat sesuai tema, menjelaskan bagaimana memilih kosakata yang tepat dalam membuat judul, dan cara menulis judul yang benar sesuai ejaan.

Kegiatan selanjutnya adalah membimbing siswa dalam membuat kerangka awal. Kegiatan ini dilakukan guru dengan baik, guru sudah menjelaskan tatacara menyusun kerangka awal dengan membuat beberapa kalimat yang akan menjadi kalimat utama atau ide pokok, namun dalam penyampaiannya suara guru kurang keras sehingga banyak siswa yang tidak memperhatikan dan kurang memahami bagaimana membuat kerangka awal yang benar.

Pada kegiatan akhir, guru membimbing siswa untuk menyimpulkan materi pembelajaran. Kegiatan ini dilaksanakan oleh guru dengan baik, karena guru menanyakan materi apa saja yang sudah dipelajari, menanyakan hal yang disukai dan tidak disukai oleh siswa, namun guru belum memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya materi yang belum dipahami. Setelah itu, guru mengakhiri pembelajaran dengan sangat baik, dengan menyiapkan sikap duduk siswa, mengajak siswa berdoa, dan mengucapkan salam untuk menutup pembelajaran.b) Pertemuan Kedua

Kegiatan pembelajaran pada pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Sabtu, 2 April 2016. Pada kegiatan awal, guru membuka pembelajaran dengan sangat baik. Guru membuka pelajaran dengam mengucapkan salam dengan suara yang keras dan jelas, mengajak siswa berdoa, menanyakan kabar siswa dan mengecek kehadiran siswa sehingga siswa siap menerima pembelajaran. Kegiatan selanjutnya adalah memotivasi siswa dengan mengajak siswa bernyanyi dan bertepuk kompak bersama mengenai lingkungan sekitar tempat tinggal. Kegiatan ini sudah dilakukan guru dengan sangat baik, karena guru memberikan contoh dan bernyanyi bersama siswa serta ikut bertepuk tangan kompak dengan siswa. Setelah itu, guru melakukan apersepsi dengan memancing pengetahuan siswa melalui proses tanya jawab mengenai lingkungan sekitar tempat tinggal siswa. Kegiatan ini sudah dilakukan guru dengan baik karena guru sudah memberikan apersepsi yang relevan dan suara yang keras dan jelas sekaligus menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh siswa tetapi masih ada beberapa siswa yang kurang tertarik dengan apersepsi yang diberikan oleh guru. Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran dengan sangat baik. Guru sudah

menjelaskan semua tujuan pembelajaran kepada siswa secara sistematis, suara yang jelas dan keras, serta menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh siswa sambil menuliskannya di papan tulis.

Pada kegiatan inti, guru membimbing siswa dalam mengembangkan kerangka awal menjadi paragraf yang utuh dengan menambahi beberapa kalimat penjelas dari sebuah kalimat utama yang telah ditulis oleh siswapada pertemuan sebelumnya. Kegiatan ini dilakukan oleh guru dengan baik, guru sudah memberikan monitoring kepada siswa dengan berkeliling untuk membimbing siswa tetapi guru belum mengoreksi terhadap pekerjaan siswa secara keseluruhan. Kegiatan selanjutnya guru meminta siswa untuk berdiskusi mengenai kesalahan-kesalahan yang terdapat pada karangannya dengan teman kelompoknya, kesalahan-kesalahan itu meliputi penulisan kata, pemilihan kata, ejaan, dan tanda baca. Kegiatan ini sudah dilaksanakan guru dengan sangat baik, guru berkeliling kelas dan memonitoring diskusi siswa serta melakukan koreksi terhadap hasil diskusi siswa. Kegiatan selanjutnya adalah membimbing siswa dalam mengoreksi isi gagasannya. Guru sudah melaksanakan kegiatan dengan sangat baik. Guru menjelaskan hal-hal yang harus dikoreksi oleh siswa, menjelaskan cara memperbaiki gagasan yang kurang tepat, dan menuliskannya di papan tulis.

Setelah itu, guru membimbing siswa dalam mengoreksi kesalahan mekanik yang berhubungan dengan huruf kapital dan tanda baca. Kegiatan ini dilaksanakan guru dengan baik. Guru menjelaskan penggunaan huruf kapital dan tanda baca yang tepat, menuliskannya di papan tulis, dan berkeliling mengoreksi pekerjaan siswa tetapi hanya sebagian saja. Kemudian guru membimbing siswa dalam melakukan perbaikan dengan sangat baik. Guru sudah membimbing siswa baik secara individual maupun secara klasikal serta guru melibatkan teman sekelompoknya menjadi tutor sebaya. Setelah melakukan bimbingan terhadap perbaikan yang dilakukan oleh siswa, guru membimbing siswa dalam menulis final karangannya. Guru melaksanakan kegiatan ini dengan baik. Guru sudah berkeliling kelas untuk membimbing dan memotivasi siswa, memonitoring siswa, dan melakukan koreksi terhadap pekerjaan siswa tetapi belum keseluruhan. Setelah itu, guru meminta siswa membacakan hasi tulisannya di depan kelas dan meminta siswa yang lain untuk memperhatikan, tetapi guru belum memberi kesempatan kepada siswa lain untuk menanggapi hasil tulisan siswa yang maju. Setelah beberapa siswa membacakan hasil tulisannya, guru mengecek pemahaman siswa dengan bertanya jawab tentang materi yang sudah dipelajari. Kegiatan ini sudah dilakukan oleh guru dengan sangat baik, guru

Page 9: PENERAPAN STRATEGI MENULIS TERBIMBING UNTUK PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI SISWA KELAS IV SDN PARE 1

Penerapan Strategi Menulis Terbimbing untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Deskripsi

menanyakan tentang pengertian karangan deskripsi, ciri-ciri karangan deskripsi, dan langkah-langkah menulis deskripsi kepada siswa. Di akhir pembelajaran inti, guru meminta siswa mengerjakan soal evaluasi. Guru sudah melaksankan kegiatan ini dengan sangat baik. Guru membagikan lembar evaluasi, menjelaskan peraturan dalam mengerjakan lembar evaluasi, dan melakukan tanya jawab dengan siswa yang belum paham.

Pada kegiatan akhir, guru membimbing siswa untuk menyimpulkan materi pembelajaran. Kegiatan ini dilaksanakan oleh guru dengan baik, karena guru menanyakan materi apa saja yang sudah dipelajari, menanyakan hal yang disukai dan tidak disukai oleh siswa, namun guru masih dominan dan tidak membiarkan siswa dalam menyimpulkan pembelajaran secara mandiri. Kegiatan selanjutkan yang dilakukan guru adalah mengakhiri pembelajaran. Kegiatan ini dilaksanakan oleh guru dengan sangat baik karena guru menyiapkan sikap duduk siswa, mengajak siswa berdoa, dan mengucapkan salam untuk menutup pembelajaran.

Berdasarkan hasil observasi, pelaksanaan tindakan pada siklus II sudah berjalan dengan sangat baik, dan guru sudah melaksanakan perbaikan-perbaikan yang sudah direncanakan pada siklus sebelumnya. Kendala-kendala yang terjadi pada siklus II tidak terfokus pada pembelajaran. Siswa hanya sesekali ramai tetapi guru bisa mengembalikan fokus siswa kembali dengan memberikan ice breaking.

Tabel 2 Data Keseluruhan Hasil Aktivitas Guru dan Hasil Tes Menulis Deskripsi Siswa

No. Data Siklus I Siklus II1. Keterlaksanaan

aktivitas guru95% 100%

2. Nilai ketercapaian aktivitas guru

82 90

3. Rata-rata nilai tes menulis deskripsi

72,42 76,81

4. Ketuntasan klasikal hasil tes menulis siswa

57,57% 84,84%

Penerapan strategi menulis terbimbing untuk meningkatkan keterampilan menulis deskripsi pada siswa kelas IV SDN Pare 1 Kediri sudah mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan dalam penelitian. Kegiatan belajar mengajar sudah terlaksana dengan baik selama dua siklus. Aktivitas guru meningkat dari siklus I ke siklus II. Hasil tes menulis deskripsi siswa juga mengalami peningkatan. Serta kendala-kendala yang dialami dapat teratasi dengan baik.

Keterlaksanaan aktivitas guru pada siklus I dalam pembelajaran menulis deskripsi dengan menerapkan strategi menulis terbimbing sudah mencapai presentase 95%. Hal itu menunjukkan bahwa guru sudah melaksanakan kegiatan yang sudah disusun sebelumnya dengan sangat baik, meskipun ada kegiatan yang belum terlaksana.

Pada siklus II, presentase keterlaksanaan aktivitas guru dalam pembelajaran menulis deskripsi dengan menerapkan strategi menulis terbimbing mencapai 100% dan meningkat dari siklus sebelumnya. Hal itu menunjukkan bahwa guru sudah melaksanakan semua kegiatan tanpa terkecuali sesuai dengan perangkat yang telah disusun sebelumnya. Presentase keterlaksanaan aktivitas guru pada siklus II sudah dikategorikan sangat baik karena mencapai nilai sempurna.

Nilai ketercapaian aktivitas guru pada siklus I dalam pembelajaran menulis deskripsi dengan menerapkan strategi menulis terbimbing mencapai nilai 82 dan dikategorikan baik (B). Sebenarnya nilai ketercapaian guru sudah baik pada siklus I, tetapi masih beberapa aktivitas yang perlu dilaksnakan dan diperbaiki pada siklus II. Kemudian pada siklus II nilai ketercapaian aktivitas guru mencapai 90 dan dikategorikan sangat baik (A). Hasil ketercapaian ini sudah sesuai dengan indikator keberhasilan yang ditentukan dan mengalami peningkatan dari siklus sebelumnya.

Hal tersebut menunjukkan bahwa guru sudah optimal dalam memberikan bimbingan kepada siswa dalam proses menulis deskripsi dengan menggunakan strategi menulis terbimbing. Siswa dibimbing dalam menentukan judul, membuat kerangka karangan, mengembangkan kerangka karangan menjadi satu paragraf yang utuh, merevisi hasil karangan sampai membacakan hasil tulisannya. Guru juga menjelaskan tentang penggunaan EYD, huruf kapital, dan tanda baca yang tepat. Hal tersebut didukung oleh teori Abbas (2006;138) yang menyatakan bahwa peran guru dalam strategi menulis terbimbing sebagai pembimbing, motivator, dan fasilitator agar siswa aktif dalam kelompoknya. Pada strategi menulis, siswa dibimbing pada tahap pramenulis, pendrafan, perbaikan, penyuntingan, dan publikasi.

Pada pelaksanaan pembelajaran menulis, guru juga memberikan bimbingan kepada setiap siswa yang mengalami kesulitan baik individu maupun kelompok secara merata sehingga siswa bisa menulis deskripsi sendiri dengan baik dan benar secara mandiri. Hal tersebut didukung oleh teori Vygotsky (Saleh Abbas,2006;139) yang menyatakan bahwa dengan scaffolding dalam konsep zone proximetly deplovement (ZPD), bantuan yang diberikan oleh orang dewasa (guru) kepada pembelajar (siswa) berfungsi untuk menguatkan

247

Page 10: PENERAPAN STRATEGI MENULIS TERBIMBING UNTUK PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI SISWA KELAS IV SDN PARE 1

JPGSD. Volume 04 Nomor 02 Tahun 2016,

pembelajar agar dapat mencapai tingkat sampai pada taraf maksimalnya. Dengan bimbingan dari guru secara terus-menerus, siswa mengambil alih tanggung jawab tersebut dan melakukannya secara mandiri, hal tersebut terlihat terutama pada siklus II. Dari catatan lapangan pada siklus I dan siklus II juga menunjukkan bahwa guru sudah melakukan bimbingan pada proses pelaksanaan pembelajaran menulis deskripsi sesuai dengan langkah-langkah strategi menulis terbimbing. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dengan menerapkan strategi menulis terbimbing secara tepat dan benar dapat meningkatkan proses keterampilan siswa dan guru dalam pembelajaran menulis deskripsi.

Selain aktivitas guru, hasil tes menulis deskripsi siswa juga mengalami peningkatan. Nilai rata-rata siswa dalam tes menulis deskripsi pada siklus I mencapai 74,39 dan pada siklus II mencapai 78,33. Ketuntasan klasikal hasil tes menulis deskripsi siswa pada siklus I mencapai 63,63%. Hal itu belum mencapai target yang diharapkan. Namun, pada siklus II ketuntasan klasikal hasil tes menulis deskripsi siswa mencapai 84,84% yang mengalami peningkatan dari siklus I. Perolehan tersebut termasuk dalam kategori baik sekali/optimal (Djamarah,2005;97). Hasil tersebut sudah sesuai dengan indikator keberhasilan penelitian, yaitu memenuhi ketuntasan klasikal sebesar 75% dari jumlah keseluruhan siswa.

Penerapan strategi menulis terbimbing pada pembelajaran menulis deskripsi menunjukkan adanya peningkatan pada hasil tulisan siswa. Berdasarkan hasil penelitian, keterampilan menulis deskripsi meningkat dari siklus I ke siklus II. Hal tersebut sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Blake dan Spenato (Saleh Abbas, 2006: 138) yang menyatakan bahwa menulis terbimbing merupakan strategi yang berdasar pada pendekatan proses menulis dan dapat meningkatkan keterampilan menulis serta pencapaian hasil pembelajaran.

Melalui penerapan strategi menulis terbimbing dapat memberikan kesempatan bagi siswa untuk mendapatkan penjelasan dan bimbingan secara intensif mengenai langkah-langkah tentang bagaimana cara menulis deskripsi yang benar. Siswa menjadi lebih fokus, merangsang siswa untuk dapat menuangkan ide dan gagasannya dalam tulisan dengan mudah, menambah kosakata dan pengetahuan siswa tentang ejaan dan tata bahasa, serta dapat meningkatkan interaksi siswa dalam kelompoknya Dengan demikian, siswa dapat mengembangkan keterampilan menulisnya dengan baik.

PENUTUPSimpulan

Strategi menulis terbimbing diterapkan dengan sangat baik oleh guru. Guru melaksanakan semua aktivitas yang berkaitan dengan strategi menulis terbimbing, sehingga aktivitas guru mengalami peningkatan selama proses pembelajaran berlangsung. Aktivitas guru semakin meningkat mulai dari siklus I sampai siklus II dan mendapatkan kriteria sangat baik (A).

Setelah guru menggunakan strategi menulis terbimbing minat belajar siswa juga meningkat. Pembelajaran menulis deskripsi menjadi lebih komunikatif dan menyenangkan. Siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran dengan bertanya kepada guru dan berdiskusi bersama teman, sehingga hasil keterampilan menulis siswa semakin meningkat. Selain itu, dengan motivasi dan bimbingan dari guru yang intensif membuat siswa menjadi lebih mandiri dan percaya diri dalam melaksanakan proses pembelajaran. Peningkatan hasil menulis deskripsi siswa kelas IV SDN Pare 1 Kediri dengan menggunakan strategi menulis terbimbing dapat dilihat dari hasil tes menulis. Nilai rata-rata pada siklus I sebesar 74,39, dan siklus II sebesar 78,33. Kemudian presentase ketuntasan klasikal pada siklus I sebesar 63,63%, dan siklus II sebesar 84,84%.

Banyak kendala yang ditemukan di lapangan pada saat pross pembelajaran menulis deskripsi, seperti banyak siswa yang ramai dan suara guru yang tidak dapat terdengar oleh seluruh siswa. Upaya yang dilakukan guru adalah memberikan sedikit permainan dan bernyanyi untuk mengkondisikan kembali siswa yang ramai dan memakai mikrofon agar semua siswa bisa mendengarkan guru. Kendala- kendala diatasi dengan baik oleh guru.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan strategi menulis terbimbing dapat meningkatan keterampilan menulis deskripsi siswa kelas IV SDN Pare 1 Kediri. Peningkatan tersebut terjadi pada proses pelaksanaan pembelajaran dan hasil keterampilan menulis deskripsi. SaranAdapun beberapa saran yang ingin disampaikan dari hasil penelitian tindakan kelas ini sebagai berikut: (1) Sebaiknya guru menerapkan strategi yang tepat dalam proses pembelajaran menulis agar memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan keterampilannya melalui kegiatan pembelajaran yang menyenangkan dan merangsang keaktifan siswa; (2) Sebaiknya guru menerapkan strategi menulis terbimbing dalam proses pembelajaran menulis deskripsi sesuai dengan langkah-langkah yang telah ditentukan, sehingga guru dituntut untuk aktif dan kreatif dalam merancang kegiatan pembelajaran agar pembelajaran menjadi lebih bermakna bagi siswa; (3) Sebaiknya strategi menulis terbimbing dapat diterapkan dalam setiap pembelajaran

Page 11: PENERAPAN STRATEGI MENULIS TERBIMBING UNTUK PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI SISWA KELAS IV SDN PARE 1

Penerapan Strategi Menulis Terbimbing untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Deskripsi

bahasa terutama pembelajaran menulis karena dapat membantu siswa untuk menuangkan ide dan gagasannya secara lebih mudah sehingga keterampilan siswa lebih mudah berkembang.

DAFTAR PUSTAKA

Abbas, Saleh. 2006. Pembelajaran Bahasa Indonesia yang Efektif di Sekolah Dasar. Jakarta: Depdiknas.

Aqib, Zainal. 2009. Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru SD, SLB, dan TK. Bandung: CV Yrama Widya.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Dalman. 2015. Keterampilan Menulis. Jakarta: Rajawali Press.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2005. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif Suatu Pendekatan Teoritis Psikologis. Jakarta : PT Rineka Cipta.

Saddhono, Kundharu dan Slamet. 2014. Pembelajaran Keterampilan Berbahasa Indonesia. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Suparno, Mohammad Yunus. (2008). Keterampilan Menulis, Jakarta: Universitas Terbuka.

Suroso. 2007. Classroom Action Research. Yogyakarta: Pararaton Publishing Terbuka

Tarigan, Henri Guntur. 2008. Menulis Sebagai Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

249