PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KINERJA BERSASIS …
Transcript of PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KINERJA BERSASIS …
i
PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KINERJA BERSASIS
KOMPETENSI DI CV. LASKAR KACA SENI
ARTIKEL SKRIPSI
Oleh :
WASIUR RAHMAN
NPM : 715.2.1.1883
Program Studi Manajemen
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS WIRARAJA
2019
ii
iii
1
PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KINERJA BERBASIS
KOMPETENSI DI CV. LASKAR KACA SENI
WASIUR RAHMAN
RUSNANI
PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP
E-mail: [email protected]
E-mail: [email protected]
Abstrak
WASIUR RAHMAN 2019 Penerapan Sistem Manajemen Kinerja Berbasis
Kompetensi di CV. Laskar Kaca Seni. Skripsi, Prodi Manajemen, Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, Universitas Wiraraja Sumenep. Dosen Pembimbing :
Rusnani. SE., MM
Sistem manajemen kinerja merupakan proses pengukuran kinerja yang
akan memberikan umpan balik bagi perencanaan strategis yang dilakukan
perusahaan. Dalam penelitian ini dilakukan mengenai penerapan sistem
manajemen kinerja berbasis kompetensi di CV. Laskar Kaca Seni. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui penerapan sistem manajemen kinerja berbasis
kompetensi di CV. Laskar Kaca Seni dengan harapan agar dapat meminimalisir
tingkat ketidak disiplinan karyawan dalam berekja, menejelaskan dan
mendeskripsikan penerapan sistem manajemen kinerja berbasis kompetensi di
CV. Laskar Kaca Seni, serta faktor pendukung dan penghambat penerapan sistem
manajemen kinerja berbasis kompetensi di CV. Lascar Kaca Seni. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan teknik
pengumpulan data (observasi, dokumentasi, dan wawancara) sedangkan teknik
analisis datanya menggunakan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data
dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa sistem
manajemen kinerja di CV. Laskar Kaca Seni termasuk dalam pola pengelolaan
manajemen sumber daya manusia berbsis kompetensi
Kata kunci : sistem manajemen kinerja, kompetensi
2
Abstract
WASIUR RAHMAN 2019 Application of competency based performance
management system in CV. Art Glass Warriors. Thesis, Management study
program, faculty of economics and business, Wiraraja Sumenep University.
Advisor: Rusnani.SE., MM. Performance management system is a performance
measurement process that will provide feedback for strategic planning carried out
by the company. In this study conducted on the application of competency-based
performance management systems in CV. Art Glass Warriors. This study aims to
determine the application of competency-based performance management systems
in CV. Laskar Kaca Seni with the hope that it can minimize the level of employee
discipline in working, explain and describe the application of competency-based
performance management systems in the CV. Art Glass Warriors, as well as
supporting and inhibiting factors for the implementation of competency-based
performance management systems in CV. Lascar Glass Art. The method used in
this study is a qualitative method with data collection techniques (observation,
documentation, and interviews) while the data analysis technique uses data
collection, data reduction, data presentation and drawing conclusions. The results
of this study indicate that the performance management system in CV. Laskar
Kaca Seni is included in the pattern of human resource management based on
competence
Keywords: performance management system, competence
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Sumber daya manusia temasuk kategori motor penggerak yang paling
penting dalam rangka mencapai tujuan perusahaan. Keberhasilan perusahaan
dalam mencapai tujuan bersama diperlukannya manajemen yang baik dan benar
Penanganan khusus diperlukan, agar nantinya perusahaan atau sebuah organisasi
benar- benar mampu mencapai tujuan yang di inginkan sesuai dengan yang
diharapkan. Apabila perusahaan atau suatu organisasi telah mampu atau
setidaknya mendekati tujuan yang di inginkan, maka organisasi atau perusahaan
tersebut bisa dikategorikan kedalam organisasi atau perusahaan yang berjalan.
Yang artinya perusahaan atau organisasi tersebut mampu menjalankan setiap
3
kegiatan di berbagai aspeknya dengan baik dan benar. Dengan demikian
penerapan manajemen sumber daya manusia benar-benar harus diterapkan sebaik
mungkin, baik di sebuah organisasi maupun suatu perusahaan.
Sumber daya manusia (SDM) pada perusahaan merupakan pegawai atau
kinerja yang membuat dan menghasilkan barang dan jasa, mengalokasikan
sumber daya finansial perusahan, menjaga mutu, serta membuat seluruh strategi
untuk mencapai tujuan sasaran perusahaan. Dengan demikian akan dapat disadari
bahwa dalam suatu perusahaan, sumber daya manusia merupakan unsur yang
paling penting yang menentukan kinerja perusahaan.
Dalam upaya meningkatkan kinerja perusahaan diperlukan adanya sistem
manajemen. Sistem manajemen itu sendiri merupakan suatu rancangan proses dan
prosedur yang dipergunakan dalam memastikan apakah suatu organisasi atau
perusahaan dapat memenuhi standar dan menjalankan tugas-tugasnya dalam
mencapai tujuan organisasi. Tujuan suatu perusahaan atau organisasi dapat beruba
dalam memenuhi persyaratan kualitas yang diberikan pelanggan, mamatuhi
peraturan baik peratran pemerintah, peraturan undang-undang Negara ataupun
peraturan dari konsumen dan menggapai tujuan atau tanggung jawabnya terhadap
nilai-nilai lingkungan hidup. Selain dari sistem manajemen, perusahaan juga harus
memperhatikan kinerja karyawan demi keberlangsungan perusahaan atau
organisasi.
Kinerja adalah suatu gambaran tentang tingkat pencapaian pelaksanaan
suatu program kegiatan atau kebijakan perusahaan dalam mewujudkan sasaran
yang telah dibuat oleh organisasi atau perusahaan. Kinerja bisa di ketahui dan
diukur jika suatu individu atau sekelompok karyawan sudah mempunyai karakter
atau standar keberhasilan kinrja yang ditetapkan perusahaan. Oleh sebab itu, jika
tanpa target dan tujuan yang ditetapkan dalam pengukuran kinerja maka kinerja
seseorang tidak dapat diketahui bila tanpa tolak ukur keberhasilannya.
sesungguhnya, karyawan juga bisa mengetahui seberapa besar kinerja mereka
sendiri melalui sarana informal, seperti halnya komentar dan penilaian yang baik
atau buruk dari atasan, mitra kerja, bahkan bawahan, akan tetapi seharusnya
pelayanan kinerja juga harus diukur melalui penilaian formal dan terstruktur
4
(terukur). Namun pabila penilaian kinerja tersebut condong pada pengukuran
formal yang berkelanjutan, maka penilaian tersebut justru akan lebih lengkap dan
detail karna sifat-sifat yang berhubungan dengan pekerjaan, standar kerja, perilaku
dan hasil kerja bahkan juga termasuk tingkat absensi karyawan dapat dinilai.
Penilaian kinerja karyawan juga bisa dilihat dari kompetensi mereka yang
bisa menjadi tolak ukur bagi kinerja karyawan. Karena kompetensi itu sendiri
merupakan kemampuan seorang karyawan dalam menjalankan tugas atau
pekerjaan yang sesuai dengan jabatan yang ditempatinya. Dengan demikian,
tekanannya terhadap kewenangan dan kemampuan seseorang atau karyawan
dalam mejalankan tugas-tugas pada suatu jabatan atau pekerjaan seseorang
didalam organisasi akan semakin meningkat dan lebih giat dengan penuh
tanggung jawab yang telah dia terima dari atasannya. Dari segi itulah penilaian
kinerja seseorang dapat dilihat dan diketahui apakah sudah sesuai dengan
prosedur yang telah ditetapkan perusahaan dan mencapai target yang telah
dirancang sebelumnya yang ada dalam empat fungsi utama manajemen yang
terkumpul dalam palnning, actuating, organizing dan controlling (POAC) prinsip
ini yang banyak dilakukan oleh organisasi dalam memajukan dan mengelola
organisasi mereka.
Salah satu contoh dari penjelasan diatas adalah CV Laskar Kaca Seni, yang
dipimpin langsung oleh bpk surahwi dan bertempat di desa Gedang-Gedang
kecamatan Batuputih. CV Lascar Kaca Seni merupakan sebuah perusahaan yang
bergerak di bidang industri kaca ukir, yang menghasilkan berbagai macam motif
dan ukiran kaca dari berbagai bentuk mulai dari bentuk hewan tumbuhan bahkan
kaligrafi cantik dengan kualitas yang tak meragukan lagi bagi konsumennya dan
sudah menyebar luas di seluruh pelosok Madura bahkan keluar Madura.
Di CV. Laskar Kaca Seni terdapat 15 orang karyawan yang bekerja
dibidang produksi yang bersentuhan langsung dengan kualitas ukiran kaca dengan
asas kekeluargaan. Artinya di CV. Laskar Kaca Seni karyawan disana direkrut
berdasarkan kekeluargaan dengan tanpa adanya seleksi kemudian dilatih oleh
peminpin agar dapat menjalankan pekerjaan yang diberikan peminpin. Di CV
Laskar Kaca Seni terdapat beberapa kendala di antaranya dari segi kinerja sumber
5
daya manusianya (SDM) yang kurang disiplin dalam bekerja yang mengakibatkan
efektifitas perusahaan menurun dan juga adanya tuntutan perusahaan, perbaikan,
serta peningkatan produktifitas yang menjadi tantangan bagi CV. Laskar Kaca
Seni untuk membuat sistem manajemen kinerja yang mempunyai daya saing
tinggi dalam rangka mencapai visi dan misi perusahaan, CV. Laskar kaca seni
perlu mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas dengan program
manajemen sumber daya manusia berbasis kompetensi. dengan demikian ketidak
disiplinan karyawan di CV Laskar Kaca Seni berdampak pada tingkat produksi
yang lambat dan berkurang akibatnya sering kerja lembur untuk mengejar target
dan waktu yang diberikan konsumen.
Berdasarkan latar belakang diatas dengan beberapa permasalahan yang ada
dalam sumber daya manusia khususnya karyawan maka peneliti memberikan
rumusan masalah yaitu bagaimana penrapan sistem manajemen kinerja di CV.
Laskar Kaca Seni dan juga bagaimana kompetensi kinerja di CV. Laskar Kaca
Seni. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk mengangkat permasalah tersebut
dengan judul “PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KINERJA BERBASIS
KOMPETENSI DI CV. LASKAR KACA SENI.
Tujuan Penelitian
Terdapat beberapa tujuan penelitian yang diinginkan oleh peneliti sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui penerapan sistem manajemen kinerja yang ada di CV.
Laskar Kaca Seni
2. Untuk mengetahui kompetensi kinerja di CV. Lasakar Kaca Seni dalam upaya
mengurangi ketidak disiplinan para karyawan
6
TINJAUAN PUSTAKA
Konsep Dasar Sistem Dalam Organisasi
Romney dan Steinbart (2015:3) mengatakan pengertian sistem adalah
rangkaian dari beberapa komponen-komponen yang saling berhubungan yang
terus berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan yang sebagian besar sistem terdiri
dari sub sistem yang lebih kecil yang mendukung sistem yang lebih besar.
Menurut Mulyadi (2016:5) definisi sistem adalah suatu jaringan prosedur yang
dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok
perusahaan. Menurut Anastasia & Lilis Setiawati (2011:3) sistem yaitu
serangkaian bagian yang saling tergantung dan bekerja sama untuk menggapai
tujuan tertentu. Berdasarkan pendapat diatas dapat di ambil kesimpulan
bahwasanya sistem adalah kumpulan dari komponen-komponen yang saling
berkaitan satu dengan yang lain untuk mencapai tujuan bersama dalam
melaksanakan suatu kegiatan pokok perusahaan.
Sistem manajemen kinerja
Menurut Prof. Dr. Moeheriono, M. Si. (2012:131) sistem manajemen
kinerja merupakan suatu proses pengukuran kinerja yang dapat memberikan
umpan balik terhadap perencanaan strategis. Ismania Hidayati (2014) manajemen
kinerja harus selalu berdampingan dengan perencanaan stategis dan arah
perusahaan proses anggaran keuangan perencanaan pengembangan karyawan dan
program-program peningkatan motivasi seperti tingkat gaji atau upah, imbalan
dan promosi. Keuntungan yang maksimal akan didapat jika perusahaan dapat
melaksanakan sistem tersebut secara menyeluruh tidak hanya satu bagiannya
saja.Disisi lain, sahoo dan jena (2012:297)menyatakan bahwahsanya kesuksesan
dari sistem manajemen kinerja dapat dipastikan oleh keberhasilan bekerja
karyawan dalam mencapai tujuan dan misi perusahaan. Para pekerja telah
memahami secara tepat apa yang perusahaan harapkan terkait dengan kinerja
mereka.
7
Pendekatan berbasis kompetensi
Istilah kompetensi dalam manajemen kinerja itu condong terhadap prilaku
yang dibutuhkan dari seseorang untuk bisa menjalankan suatu pekerjaan dengan
sangat baik. Menurut Spencer dalam buku Prof. Dr. Moeheriono, M. Si. (2012:5)
mengatakan bahwasanya kompetensi juga dapat diartikan sebagai karakteristik
yang mendasari sesorang berkaitan dengan efektivitas kinerja individu dalam
menjalankan pekerjaannya atau karakteristik dasar individu yang memiliki
hubungan khusus ataupun sebagai sebab-akibat dengan kriteria yang dijadikan
sebaga acuan, efektif atau berkinerja prima atau superior di tempat kerja atau pada
situasi tertentu.
Kompetensi merupakan tentang apa yang wajib ada didalam diri seoarang
karyawan yang dibutuhkan agar melakukan pekerjaannya dalam segi jenis dan
tahapan prilaku yang berbeda. Segi jenis dan tahapan prilaku ini dibedakan dari
kemampuan, pengetahuan dan keahlian yang dibutuhkan untuk melaksanakan
beberapa macam tugas yang berkaitan dengan pekerjaannya.
Penilaian Kinerja Karyawan
Menurut Dessler (2011:322) tentang makna manajemen kinerja bahwa
manajemen kinerja merupakan suatu proses megonsolidasikan penetapan tujuan
penilaian, dan pengembangan kinerja karyawan kedalam suatu sistem, yang
bertujuan untuk memastikan kinerja karyawan dapat mendukung tujuan strategis
perusahaan.
Sedangkan menurut Moeheriono (2012:95) Bahwa karyawan
kemungkinan dapat mengetahui seberapa besar kinerja mereka selama ini melalui
sara informal, seperti komentar atau penilaian yang baik ataupun buruk dari
atasan, mitra kerja, bahkan bawahan, akan tetapi seharusnya penilaian kinerja juga
harus di ukur dengan penilaian formal dan terstruktur (terukur). Dessler
(2011:322) mengungkapkan arti penilaian kinerja merupakan evaluasi kinerja
karyawan masakini dan/atau di masa yang lalu relatif terhadap standar
prestasinya. Dengan hal tersebut, penilaian kinerja dapat berperan sebagai cara
8
untuk melakukan pengukuran terhadap tingkat kinerja karyawan dalam proses
manajemen kinerja. Penilaian kinerja yang menentukan apakah manajer atau
karyawannya telah berhasil membuktikanperformance yang telah diharapkan atau
tidak.
Evaluasi kinerja
Pendapat Kreitner dan Kinicki dalam Wibowo (2011:262) menyatakan
evaluasi kinerja yaitu pendapat yang bersifat evaluatif atas sifat, perilaku
seseorang, atau prestasi sebagai bentuk dasar untuk keputusan dan rencana
pengembangan personil.
Evaluasi kinerja digunakan terhadap proses penilaian, riview, dan
pengukuran kinerja. Dari hasil evaluasi kinerja akan bisa memberikan umpan
balik terhadap tujuan dan sasaran kinerja yang kemudian dapat dilakukan
langkah-langkah untuk melakukan perbaikan kinerja dimasa yang akan datang.
METODOLOGI PENELITIAN
Jenis Penelitian
Penelitian yang dilakukan menegnai penerapan sistem manajemen kinerja
di CV. Laskar Kaca Seni, merupakan penelitian yang menggunakan metode
kualitatif. Peniliti menggunakan Studi kasus untuk mengumpulkan data yang
berupa informasi, mengambil kesimpulan atau pokok permasalahan dan
memperoleh pemahaman dari kasus yang diteliti.
Tempat dan Waktu Penelitian
Peneliti melakukan penelitian di CV. Laskar Kaca Seni yang bertempat di
desa Gedang-Gedang RT 01 RW 01 kecamatan Batuputih kabupaten sumenep,
penelitian ini dilakukan selama 3 bulan (02-12-2018 sampai 12-03-2019) dirumah
pemilik CV. Laskar Kaca Seni dan juga dilakukan di perusahaan CV. Laskar Kaca
Seni yang letaknya berdampingan dengan rumah pemilik.
9
Jenis Sumber Data
1. Data Subyek
Data yang diambil oleh peniliti dalam menyelesaikan penielitian ini
yaitu data subyek yang merupakan jenis data penelitian berupa pendapat serta
pengalaman pengrajin ukir kaca dalam aktifitas mengukir kaca
2. Sumber Data
1 Primer
adalah data yang diperoleh dari informan utama yaitu pimpinan
perusahaan berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan oleh
peneliti dengan informan yang menjadi subyek penelitian berupa catatan
hasil wawancara, hasil observasi ke lokasi secara langsung, dan data-data
mengenai objek penelitian
2 Sekunder
Data sekunder adalah data yang digunakan dalam penelitian ini
dimana data tersebut diperoleh secara tidak langsung oleh peneliti melalui
perantara dari pihak lain baik dalam bentuk jurnal maupun yang
bersumber dari literatur yang isi pembahasannya memiliki kesamaan
dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti
Informan
1. Informan Utama Dan kunci
Dalam penelitian ini peneliti berkeinginan untuk memilih bpk Surahwi
sebagai informan utama sekaligus kunci karena beliau adalah pemimpin
sekaligus manager perusahaan CV. Lascar Kaca Seni yang tentunya sudah
mengetahui semua yang ada dalam perusahaan tersebut.
Wawancara yang dilakukan oleh peneliti terhadap melalui tatap muka
atau (face to face) dengan menggunakan metode wawancara yang tidak
terstruktur. namun wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan
10
pedoman wawancara yang lengkap dan tersusun rapi namun peneliti hanya
menanyakan beberapa garis besar permasalahan yang akan ditanyakan
2. Informan Pendukung
Untuk memperoleh informasi yang dapat mendukung dalam penelitian
ini, peneliti mengambil informasi dari jurnal, literatur, 10 karyawan dan
masyarakat yang ada di sekitar lokasi CV. Laskar Kaca Seni.
Teknik Pengambilan Data
Teknik pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Observasi
Peneliti melakukan observasi langsung ke CV. Laskar Kaca Seni untuk
mengetahui gambaran secara umum bagaimana aktifitas pada objek penelitian.
2. Dokumentasi
Dokumentasi yang dilakukan oleh peneliti hanya sebagai informasi
tambahan untuk dijadikan bukti penelitian.
3. Wawancara
Setelah peneliti melakukan observasi dan merumuskan masalah
kemudian peneliti melakukan wawancara dengan bpk Surahwi pemilik
perusahaan CV. Laskar Kaca Seni dan para informan yang lain terkait
penerapan sistem manajemn kinerja dan disiplin karyawan yang ada di
perusahaan. Dalam wawancara tersebut peneliti sudah mempersiapkan semua
bahan yang akan ditanyakan secara terstruktur dan tidak terstruktur terhadap
informan.
4. Teknik Sampling
Dalam penelitian ini peneliti berkeinginan untuk menggunakan teknik
ProbabilitySampling yaitu tekenik pengumpulan sampel yang tidak memberi
peluang maupunkesempatan yang sama terhadap setiap unsur atau anggota
11
populasi untuk dipilih menjadi sampel. Dengan menggunakan metode
Purposive Sampling. yaitu penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu
seperti yang dilakukan dalam penelitian ini yang memilih bpk surahwi sebagai
sampel sumber data karna beliau merupakan orang yang paling mengetahui
tentang semua yang ada dalam perusahaan CV. Laskar Kaca Seni.
Teknik Analisis Data
Analisis data merupakan sebuah proses mencari serta menyususn secara
sistematis data yang didapatkan dari hasil wawancara, catatan dilapangan dan
dokumentasi, dengan cara mengelompakkan data kedalam kategori, menjabarkan
kedalam unit-unit, melakukan pemilahan data, menyusun kedalam pola, memilih
mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga
dapat dengan mudah untuk difahami. (Sugiyono, 2016:244). Penelitian deskriptif
kualitatif ini menggunakan metode analisis data yang meliputi pengambilan data,
penmbahan data, penyajian data serta penarikan kesimpulan. Yang dijabarkan
sebagi berikut:
1. Penngambilan data
Berdasarkan data yang telah diambil serta dikumpulkan oleh peneliti,
teknik pengambilan data dalam penelitian ini meliputi wawancara dan
observasi.
2. Penambahan data
Penambahan data akan dilakukan oleh peneliti ketika peneliti telah
mendapatkan data dari lapangan yang sesuai dengan informasi yang
dibutuhkan oleh peneliti. Setelah data terkumpul banyak, maka peneliti perlu
melakukan analisis data melalui penambahan data. Adapun hasil dari
penambahan data, peneliti menfokuskan pada penerapan sistem manajemen
kinerja berbasis kompetensi dalam meningkatkan disiplin kerja karyawan di
CV. Laskar Kaca Seni. Hal yang dilakukan peneliti iyalah dengan cara
observasi dan meninjau kembali hasil wawancara yang dilakukan
12
denganinforman utama atau pemilik sekaligus pimpinan perusahaan CV.
Laskar Kaca Seni.
3. Penyajian data
Penyajian data yang dilakukan oleh peneliti menggunakan bentuk teks
narasi yang terfokus pada penerapan sistem manajemen kinerja berbasis
kompetensi dalam mingkatkan disiplin kerja karyawan di CV. Laskkar Kaca
Seni. Dengan hal tersebut, hasil dari penyajian ini mampu mempermudah
peneliti dalam upaya pemaparan serta penegasan kesimpulan.
4. Penarikan kesimpulan
Penarikan kesimpulan bertujuan untuk menghasilkan kesimpulan yang
bisa menjawab semua rumusan masalah yang telah ditetapkan mulai awal
dilakukannya penellitin yang mempunyai keterkaitan dengan penerapan sistem
manajemen kinerja berbasis kompetensi di CV. Laskar Kaca Seni.
Uji Keabsahan Data
Penelitian kualitatif perlu melakukan uji keabsahan data yang didasarkan
atas beberapa kriteria. Menurut Sugiono (2016:364-374) mengatakan bahwa
dalam melakukan uji keabsahan data dilakukan melalui empat komponen yaitu:
1 Uji Kredibilitas
Wiersma sebagaimna dikkutip dalam Sugiyono (2016:269)
mengemukakan bahwa pengujian kredibilitas dilakukan kedalam triangulasi
sebagai keseluruhan proses pengecekan data mulai triangulasi sumber,
trigulasi teknik dan trigulasi waktu sebagai berikut:
a. Triangulasi Sumber
Menguji kredibilitas data yang dilakukan peneliti dengan cara
mengecek data dan dilakukan perbandingan terhadap sumber-sumber
yang ada, baik yang berasal dari informan kunci, informan utama,
maupun informan penndukung yang dilakukan dengan wawan cara
13
melalui pengajuan pertanyaan sesuai isi pada pedoman wawancara yang
dibuat, dari uji kredibilitas sumber-sumber tersebut peneliti telah
menyatukan jawaban-jawaban responden yang dianggap memiliki
persamaan.
b. Triangulasi Teknik
Menguji kredibilitas data yang dilakukan dengan mengecek data
kepada sumber yang sama melalui teknik yang berbeda. Untuk proses ini
penelitian dilakukan ke beberapa tahapan diantaranya; wawancara
langsung keseluruh responden, kegiatan observasi, dan mengambil
dokumentasi. Namun, apabila kemudian dalam penelitian peneliti
menemui perbedaan data yang diberikan oleh masing-masing responden,
maka peneliti akan melakukan pengulangan wawancara kembali yang
bertujuan untuk memperoleh kepastian data.
c. Triangulasi Waktu
Pemanfaatan waktu juga akan berpengaruh pada kredibilitas data,
karena data yang dikumpulkan peneliti melalui teknik wawancara yang
dilakukan di pagi hari dengan kondisi yang segar dan belum menemui
banyak masalah, maka dipercaya akan memberikan data yang valid
sehingga hasilnya lebih kredibel. Peneliti melakukan pengujian
kredibilitas data secara berulang-ulang melalui pengecekan terhadap isi
keseluruhan wawancara dan observasi dalam waktu maupun situasi yang
berbeda, hingga peneliti benar benar menemukan kepastian data (data
valid) selama pelaksanaan penelitian berlangsung.
2 Pengujian Transferability
Dalam penelitian kualitatif, proses ini akan membuat orang lain yang
membaca dapat memahami keseluruhan hasil penelitian, oleh sebab itu
peneliti saat membuat laporan akan memberikan uraian/gambaran yang rinci,
jelas, sistematis, dan dapat dipercaya, sehingga pembaca menjadi jelas dan
paham terhadap hasil penelitian yang peneliti lakukan, serta dapat atau
14
tidaknya mengaplikasikan hasil penelitian peneliti ini pada obyek yang
berbeda.
3 Pengujian Depenability
Depenability disebut reliabilitas, karena penelitian dikatakan reliable,
apabila orang lain dapat mengulangi proses yang dilalui dalam penelitian ini.
Pengujian dilakukan dengan mengaudit terhadap keseluruhan proses
penelitian, karena peneliti dibimbing oleh dua orang pembimbing untuk dapat
mengaudit keseluruhan aktivitas peneliti saat melakukan penelitian. Melalui
proses ini, akan dilihat bagaimana peneliti mulai menentukan 14ocus kajian
penelitian, memasuki obyek penelitian, menentukan sumber data, melakukan
analisis data maupun menguji keabsahan data, hingga membuat kesimpulan
dari rumusan yang dibuat.
4 Pengujian Confirmability
Uji confirmability disebut sebagai uji obyektivitas penelitian, karena
apabila hasil penelitian sudah disepakati oleh banyak orang yang dilalui
dengan serangkaian proses yang sudah dilakukan oleh peneliti mulai sejak
ujian proposal hingga pada ujian skripsi. Apabila hasil penelitian sudah
memenuhi keseluruhan proses penelitian yang dimaksudkan, maka penelitian
yang peneliti lakukan dianggap telah memenuhi standart confirmabililty.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Sejarah CV. Laskar Kaca Seni
CV. Laskar Kaca Seni merupakan perusahaan yang bergerak di bidang
industry ukir kaca dengan berbagai jenis ukiran kaca yang menarik dan
cantik.Dengan motiv hewan, tumbuhan, kaligrafi dan jenis-jenis yang
lainnya.Yang mana perusahaan ini didirikan oleh Bpk. Surahwi.
Bpk Surahwi sebelum mempunyai perusahaan ukir kaca beliau merupakan
pengrajin kayu di sebuah mebel samapai kemudian muncullah penawaran dari
15
UMKM Provinsi Jawa Timur untuk mengikuti pelatihan ukir kaca dan tampa
piker panjang beliau langsung mengikuti pelatihan tersebut di hotel Utami
Sumekar Sumenep pada tanggal 1-3 oktobber 2014. Setelah Bpk Surahwi selesai
mengikuti pelatihan ukir kaca terlintas keinginan di hati beliau untuk mencoba
membuat ukiran kaca dengan modal pengetahuan yang telah di tempuh pada saat
pelatihan dan ternyata ukiran yang dia buat disukai oleh konsumen pertamanya
dan langsung mendapat pesanan sebanyak 10 lembar kaca. Yang dikerjakan
bersama 2 orang rekan kerjanya pada saat itu dan juga peralatan seadanya .
Pada tanggal 27 oktober 2014 Bpk surahwi merintis usaha kaca Ukir,
karena menurut beliau usaha tersebut sangatlah berpotensi dimadura khususnya di
sumenep melihat pengusaha kaca ukir yang sangat jarang. dengan alat seadanya
yang hanya bisa membuat samlasting dan kaca grafir yaitu mesin desel, tabung
angina, dan kepala konfresor dan juga 2 orang karyawan yang berja. hingga saat
ini usahanya di bidang ukir kaca terus berkembang yang banyak diminati oleh
masyarakat Madura bahkan ada yang dari luar pulau Madura karena motivnya
yang bagus kualitas yang memuaskan bahkan harganya yang termurah di
sumenep, juga pilihannya yang banyak diantaranya kaca inlay, kaca bevel, kaca
stain, kaca lapis, dan lain sebagainya. Dalam membuat sekian banyak macam kaca
dan jumlah permintaan yang terus miningkat Bpk Surahwi setiap harinya
membutuhkan minimal 30 orang yang bekerja di bidang produksi kaca ukir.
Hasil Penelitian Dan Pembahasan
Penerapan Sistem Manajemen Kinerja Berbasis Kompetensi di CV. Laskar
Kaca Seni
1. Perncanaan kinerja Karyawan
Perencanaan kinerja karyawan termasuk langkah pertama yang
dilakukandidalam penerapan sistem manajemen kinerja di CV. Laskar Kaca
Seni. Dimana perencanaan kinerja yang ada di CV. Lasakar Kaca Seni adalah
suatu penjabaran dari sasaran serta program yang suadah ditetapkan dalam
perencanaan kinerja.
16
Perencanaan kinerja karyawan CV. Lasakar Kaca Seni dilakukan
dengan musyawarah anatara pejabat penilai dengan karyawan yang dinilai
dalam menentukan sasaran kinerja individu (SKI). Dimana sasaran tersebut
digunakan untuk mengukur target pencapaian karyawan yang akan dinilai hal
ini menenjukkan bahwa karyawan dapat berkompetensi untuk mencapai target
perusahaan.
Hasil dari perencanaan kinerja berupa kesepakatan bersama dan
pemahaman atas standar kinerja, tujuan, sasaran, serta kebutuhan kompetensi
itu suadah menjadi sasaran kerja karyawan yang akan dinilai dalam kurun
waktu satu tahun.
2. Komunikasi Kinerja, Bimbingan Dan Dokumentasi
Komunikasi kinerja, bimbingan, dan dokumentasi adalah bagian dari
proses penanggulngan permasalahan dengan cara mengkomunikasikannya
juga mencari penyebab dasar masalah yang sebenarnya terjadi. dari
permasalahan, konflik, dan kegagalan kinerja yang telah terjadi. Penerapan
komunikasi kinerja, bimbingan dan dokumentasi di CV. Laskar Kaca Seni
sudah berlaku dengan sistem komunikasi dua arah yang terus-terusan
berkesinambungan antara penilai dan karyawan yang akan dinilai agar dapat
diketahui dan dipastikan bahwa actuating target kerja yang telah disepakati
berjalan sebagaimana dengan lancar dan sesuai dengan harapan perusahaan.
3. Penilaian Kinerja dan Evaluasi
penilaian kinerja CV. Laskar Kaca Seni diberlakukan dengan tahap
pengisian formulir penilaian akhir kinerja oleh penilai karyawan, dimana
penilai tersebut yang memberikan penilaian prestasi kerja karyawan yang
sudah dibandingkan atara rencana dan kompetensi yang telah ditetapkan
dalam target kerja individu atau bimbingan karyawan yang sudah disetujui
sebelumnya dengan realisasinya pada akhir priode penilaian tersebut.Penilaian
kinerja dilakukan pada bulan pertama ditahun selanjutnya. Kriterian penilaian
kinerja berupa hasil pencapaian target dan pencapaian komtensi yang akan
dibutuhkan pada bulan pertam sampai terahir di tahun sebelumnya.
17
4. Konsep Penerapan Kompetensi Dalam Sistem Manajemen Kinerja
Berdasarkan perolehan data proses pemilahan kompetensi didalam
sistem manajemen kinerja di CV. Laskar Kaca Seni ini delakukan penyusunan
dengan caratop down. Yang bermula dari visi misi perusahaan yang diterapkan
kedalam nilai-nilai dasar perusahaan serta strategi perusahaan.Searah dengan
nilai-nilai dasar dan strategi perusahaan tersebut maka akan dibuat dan
dirumuskan kompetensi inti perusahaan (corporate core
competence)Corporate competence tersebut kemudian diterapkan kedalam
Soft Competence dan Hard Competence. Soft Competence termasuk
kompetensi yang terdiri motif sifat dan konsep diri yang dibutuhkan seseorang
untuk menghasilkan kinerja unggul.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Pola pengendalian manajemen sumber daya manusia di CV. Laskar Kaca
Seni menerapkan manajemen sumber daya manusia berbasis komptensi
(Competency-Based Human Resource Management) yang diberlakukan dalam
berbagai macam aspek mulai dari rekrutmen, pelatihan, perencanaan karir, tedapat
dalam penerapan sistem manajemen kinerjanya. Penerapan sistem manajeen
kinerja di CV. Laskar Kaca Seni dapat dilihat dari keseluruhan proses penilaian
kinerja karyawan yaitu pada saat merekrut karyawan baru, CV. Lascar Kaca Seni
menentukan persyaratan teryentu yang mencakup informasi pribadi dan
kompetensi yang dimiliki, dan juga dapat dilihat dari pemberian training,
pengembangan karir, pengembangan kinerja perusahaan secara keseluruhan dan
pemberian penghargaan
Kompetensi kinerja di CV. Laskar Kaca seni merupakan karakteristik yang
mendasari karyawan terhadap apa yang dibutuhkan dalam menyelesaikan target
pencapaian yang telah ditetapkan perusahaan. Terdapat dua kompetensi dalam
perusahaan yaitu komptensi manajerial dan komtensi teknis.
18
Saran
Perlu diadakannya kebijakan yang tegas mengenai karyawan yang tidak
disiplin dalam bekerja hal tesebut hendaknya dilakukan oleh pimpinan agar
kontribusi karywan dapat meningkat terhadap perusahaan. Dan juga perlu
diadakannya pelatihan khusus mengenai penerapan sistem manajemen
kinerjaberbasis kompetensi supaya timbul pemahaman bersama mengenai target
yang harus dipenuhi perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Anastasia Diana, Lilis Setiawati. 2011. Sistem Informasi Akuntansi, Perancangan
Produser dan Penerapan. Edisi 1. Yogyakarta: Andi Yogyakarta.
Isma, Hidayati. 2014. Analisis Penerapan Sistem Manajemen Kinerja Berbasis
Kompetensi studi pada PT. Petrokimia Gresik. Fakultas Ilmu
Administrasi, Universitas Brawijaya Malang, Vol. 15, No. 1.
Moeheriono. 2012. Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.
Mulyadi. 2016. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.
Romney, Marshall B., dan Paul Jhon Steinbart. 2015. Acounting information
system, 13th
ed. England: Pearson Educational Limited.