PENERAPAN POLA RITME KENDANG JAIPONG · PDF filePenulisan ini mengangkat tentang penerapan...
Transcript of PENERAPAN POLA RITME KENDANG JAIPONG · PDF filePenulisan ini mengangkat tentang penerapan...
PENERAPAN POLA RITME KENDANG JAIPONG PADA
INSTRUMEN DRUM SET
TUGAS AKHIR
Program Studi S-1 Musik
Oleh :
GagahPacutantra
NIM. 1011563013
JURUSAN MUSIK
FAKULTAS SENI PERTUNJUKAN
INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA
2015
UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA
i
PENERAPAN POLA RITME KENDANG JAIPONG PADA
INSTRUMEN DRUM SET
Oleh :
GagahPacutantra
NIM : 1011563013
Karya tulis ini disusun sebagai persyaratan untuk mengakhiri jenjang pendidikan
Sarjana Strata Pertama pada program studi S-1 Seni Musik
Dengan kelompok bidang kompetensi Pendidikan
Diajukan kepada :
JURUSAN MUSIK
FAKULTAS SENI PERTUNJUKAN
INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA
2015
UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Tugas Akhir Program S-1 Seni Musik initelah dipertahankan di hadapan Tim
Penguji Jurusan Musik, Fakultas Seni Pertunjukan, Institut Seni Indonesia
Yogyakarta, dinyatakan lulus pada tanggal 20 Januari 2015.
Tim Penguji:
Dr. Andre Indrawan, M.Hum.,M.Mus.St.
Ketua Program Studi/Ketua
Drs.AgusSalim, M. Hum.
Pembimbing I/Anggota
Tri WahyuWidodo, S.Sn., M.A.
Pembimbing II/Anggota
AyubPrasetiyo, S.Sn.,M.Sn.
PengujiAhli/Anggota
Mengetahui,
Dekan Fakultas Seni Pertunjukan
Institut Seni Indonesia Yogyakarta
Prof. Dr.I Wayan Dana.S.ST.,M.Hum.
NIP. 19560308 197903 1 001
UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya tulis ini dipersembahkan khusus kepada :
1. Kedua Orang tua tercinta Bapak Sugito. Alm dan Ibu Elia Gupita.
2. Kakak saya tercinta Puti Lokita Suri dan Yohanes Trianto serta kedua
keponakan saya Nandana Pertamaku dan Anandaku Kaliehna.
3. Keluarga besar Kussudiardjan.
4. Keluaraga besar ISI Yogyakarta
5. Semua musisi dan pecinta musik.
UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA
iv
MOTTO
“BERKARYALAH SELAGI MASIH BISA BERKARYA”
UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas segala rahmat-Nya saya panjatkan kehadirat
TuhanYesus yang Maha Pengasih, Sang Pencipta, Sang Penguasa segala karya
atas karunia dan pertolongan-Nya sehingga dapat terwujud penulisan skripsi
yang berjudul “Penerapan Pola Ritme Kendang Jaipong Pada Instrumen Drum
Set”, sebagai syarat kelulusan studi S-1 Jurusan Musik Fakultas Seni
Pertunjukan Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
Banyak Rintangan dan hambatan yang dialami selama proses
penyusunan skripsi ini, namun dengan keinginan, semangat sertadorongan dari
berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga segala
rintangan dan hambatan tersebut dapat dilalui dengan baik. Tak lupa saya
ucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada :
1. Dr. Andre Indrawan, M. Hum., M. Mus. St. selaku Ketua Jurusan
Musik Institut Seni Indonesia
2. Drs.Agus Salim, M. Hum. selaku Dosen Pembimbing I yang sudah
banyak meluangkan waktunya demi mendukung, memotivasi,
memberi saran danarahan selama proses penulisan.
3. Bapak Tri Wahyu Widodo, S.Sn., M.A. selaku Dosen Pembimbing II
yang mau menyempatkan diri untuk membantu mengoreksi
penulisan ini.
UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA
vi
4. Bapak Ayub Prasetyo M. Sn. Selaku Dosen Mayor yang selama
kurang lebih empat tahun ini dengan sabar dan ikhlas mencurahkan
segala ilmunya dan menjadi inspirasi saya dalam dunia perkusi.
5. Bapak Hendrikus Mulyadi selaku Dosen wali.
6. Kedua orang tua tercinta Bapak Sugito. Alm dan Ibu Elia Gupita,
terima kasih atas segala keikhlasan, kesabaran, dukungan dan
ketulusan untuk membesarkan anakmu hingga saat ini. Semoga
bapak bangga melihat dari Sana.
7. Kakak saya Puti Lokita Suri dan Yohanes Triyanto terima kasih atas
segala dukungan kalian.
8. Anda dan Kalieh, kedua keponakan yang selalu menghibur.
9. Pak lik ku Jaduk Ferianto, terima kasih untuk perhatian dan
masukan-masukannya yang pasti akan berguna untuk ke depannya.
10. Pak lik ku satu lagi yang paling oke Pak Otok Bima Sidharta, terima
kasih atas ilmu dan bekal yang sudah diberikan.
11. Bapak Asep Saepudin yang menjadi konsultan dalam ilmu permainan
kendang Sunda.
12. Bapak Sukoco yang mau memberikan ilmu kendangnya kepada saya.
13. KESPER yang telah menjadi wadah saya untuk mencari pengalaman
menjadi pemain perkusi dan tahu bagaimana beratnya angkat alat
dari lantai 4 .
14. Keluarga Besar Jurusan Musik ISI Yogyakarta.
UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA
vii
15. Teman-teman dari Etnomusikologi Gigin dan Adimas yang telah
memberikan ilmu bermain kendang Sunda dan pinjaman buku
referensinya.
16. Teman-teman ENCORE band, Jeffry, Rafael, Wina, Pace Roy, Nara
untuk segala dukungan dan semangatnya.
17. Teman-teman BHATARA ethnic, Tomy, Allan, Ridha, mas Joe dan
mba Ben2 yang menjadi wadah saya dalam menuangkan pikiran
dalam bunyi-bunyian yang berbau tradisi.
18. TomyVernando yang sudah mau direpotkan waktunya untuk menjadi
peraga.
19. Seluruh pihak yang telah membantu dan tidak dapat saya sebutkan
satu per satu.
Yogyakarta 20 Januari 2015
Gagah Pacutantra
UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA
viii
ABSTRAK
Penulisan ini mengangkat tentang penerapan pola ritme kendang jaipong pada
instrumen drum set sebagai sebuah komposisi solo drum untuk melakukan
eksplorasi dan menghasilkan sesuatu yang baru dalam permainan drum set yaitu
sebuah pola ritme kendang Jaipong. Penulisan ini menggunakan pendekatan
musikologis dengan melakukan studi kasus, observasi dan wawancara.
Diharapkan dari penulisan iniakan muncul pola ritme bahkant eknik permainan
untuk instrumen selain drum set yang berbau tradisi sebagai usaha untuk
melestarikan budaya Indonesia serta menambah apresiasi dan kreativitas dalam
bermusik.
Kata Kunci : PolaRitme, Kendang Jaipong, Drum Set
UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... ii
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... iii
MOTTO ............................................................................................ iv
KATA PENGANTAR .................................................................................. v
ABSTRAK ............................................................................................ viii
DAFTAR ISI ............................................................................................ ix
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... x
DAFTAR NOTASI ....................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ........................................................................................ xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakan Masalah ....................................................................... 1
B. RumusanMasalah ............................................................................... 7
C. Tujuan Penelitian ................................................................................ 8
D. Tinjauan Pustaka ................................................................................ 8
E. Metode Penelitian ............................................................................... 9
F. Sistematika Penulisan ......................................................................... 11
BAB II KENDANG SUNDA DAN PENGERTIAN JAIPONG SERTA
SEJARAH PERKEMBANGAN DRUM SET
A. Kendang Sunda .................................................................................. 13
1. Bentuk Kendang ........................................................................... 14
2. Nama-Nama Bagian Kendang Sunda ........................................... 16
3. Cara Memainkan Kendang ........................................................... 19
4. Pelarasan/Tunning ........................................................................ 22
5. Penotasian ..................................................................................... 24
6. Struktur Penyajian Kendang Jaipong ........................................... 28
7. Fungsi Kendang Sunda ................................................................. 30
B. Pengertian Jaipong ............................................................................. 31
C. Drum Set ............................................................................................ 33
BAB III PROSES PENERAPAN POLA RITME
KENDANG JAIPONG PADA INSTRUMEN DRUM SET
A. Teknik Penerapan ............................................................................... 41
1. Bagian Introduksi ......................................................................... 43
2. Bagian Tema ................................................................................ 43
3. Bagian Ending ............................................................................. 43
B. Proses Penerapan ................................................................................ 44
1. Notasi Kendang Jaipong Menggunakan Notasi Musik Barat ...... 45
2. Notasi Pada Drum Set .................................................................. 46
3. Pola Ritme Jaipong ...................................................................... 46
C. Kendala Yang Dialami ....................................................................... 53
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ......................................................................................... 56
B. Saran ............................................................................................ 57
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 58
LAMPIRAN ............................................................................................ 59
UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Foto Grup musik KuaEtnika ....................................................... 2
Gambar 2. FotoGrup musik Jogja Hiphop Foundation ................................... 3
Gambar 3. Foto kendang bentuk siki bonteng .................................................. 15
Gambar 4. Foto kendang bentuk bengeut nyere ........................................... 15
Gambar 5. Nama-nama bagian kendang indung dan kulanter ..................... 17
Gambar 6. Foto ancak kendang .................................................................... 18
Gambar 7. Foto panakol kendang ................................................................. 18
Gambar 8. Foto posisi atau setting kendang Sunda ...................................... 19
Gambar 9. Foto posisi memainkan gedug .................................................... 20
Gambar 10. Teknik memainkan kendang gaya Keraton .............................. 20
Gambar 11. Foto memainkan kendang teknik ngedhe ................................. 21
Gambar 12. Teknik tepak dengan posisi jari merenggang ........................... 21
Gambar 13. Teknik tepak dengan posisi jari merapat .................................. 22
Gambar 14. Teknik tepak dengan posisi jari merapat dan ibu jari ditekuk .. 22
Gambar 15. Penotasian dan bunyi kendang .................................................. 25
Gambar 16. Notasi bunyi gabungan ............................................................. 26
Gambar 17. Tari Keser Bojong ciptaan Gugum Gumbira ............................ 32
Gambar 18. Gugum Gumbira ....................................................................... 32
Gambar 19. Foto kelompok walking band .................................................. 34
Gambar 20. Setting drum pada tahun 1910 .................................................. 35
Gambar 21. Gene Krupa dengan drum setnya .............................................. 36
Gambar 22. Drum set produksi Ludwig ...................................................... 37
Gambar 23. Drum head produksi Everplay .................................................. 37
Gambar 24. Zyn cymbal buatanTurki ........................................................... 38
Gambar 25. John Bonham dengan drum setnya ........................................... 39
Gambar 26. Foto drum elektrik .................................................................... 39
Gambar 27. Foto double pedals ................................................................... 40
UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA
xi
DAFTAR NOTASI
Notasi 1. Notasi Kendang Jaipong Menggunakan Notasi Musik Barat ............... 46
Notasi 2. Notasi pada instrumen drum set ............................................................ 46
Notasi 3. Polaritme Angkatan Wirahma menggunakan tepak pangkat (A) .......... 47
Notasi 4. Polaritme Angkatan Wirahma menggunakan tepak pangkat (B) .......... 47
Notasi 5. Polaritme Angkatan Wirahma menggunakan tepak pangkat (B) .......... 47
Notasi 6. Polaritme Angkatan Wirahma menggunakan tepak pangjadi ............... 48
Notasi 7. Bagianintroduksikomposisipenerapanpolaritmekendang
Jaipong pada instrumen drum set .......................................................................... 48
Notasi 8. Tepak khusus (A) pada tataran wirahma .............................................. 48
Notasi 9. Tepak khusus (B) pada tataran wirahma .............................................. 49
Notasi 10. Tepak khusus (C) pada tataran wirahma ............................................ 49
Notasi 11. Tepak khusus (D) pada tataran wirahma ............................................ 49
Notasi 12. Tepak khusus (E) pada tataran wirahma ............................................. 49
Notasi 13. Tepak khusus (F) pada tataran wirahma ............................................. 49
Notasi 14. Tepak khusus (G) pada tatara nwirahma ............................................ 49
Notasi 15. Tepak khusus (H) pada tataran wirahma ............................................ 50
Notasi 16. Tepak khusus (I) pada tataran wirahma .............................................. 50
Notasi 17. Tepak khusus (J) pada tataran wirahma .............................................. 50
Notasi 18. Tepak mincid (A) pada tataran wirahma ............................................ 50
Notasi 19. Tepak mincid (B) pada tataran wirahma ............................................ 50
Notasi 20. Tepak mincid (C) pada tataran wirahma ............................................ 50
Notasi 21. Bagian tema komposisi penerapan pola ritme kendang
Jaipong pada instrumen drum set .......................................................................... 51
Notasi 22. Tepak pada pungkasan wirahma ......................................................... 52
Notasi 23. Bagian ending/akhir komposisi penerapan pola ritme
Kendang Jaipong pada instrumen drum set ......................................................... 52
UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Pelarasan kendang ............................................................................... 23
Tabel 2. Pola ritme Jaipong menggunakan notasi Pasunanda .......................... 28
Tabel 3. Bunyi pola ritme jaipong yang dilisankan ........................................... 28
Tabel 4. Bunyi yang dihasilkan pada kendang dan drum set ............................ 42
UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Seni tradisi merupakan suatu kesenian yang ada dan tercipta di suatu
daerah serta merupakan adat atau budaya yang diwariskan nenek moyang untuk
generasi berikutnya secara turun temurun. Kesenian tidak bisa lepas dari
kehidupan bermasyarakat yang tentunya didasari dengan norma-norma atau
aturan yang berlaku pada setiap daerahnya, sehingga seni tradisi menjadi salah
satu pilihan sebagai pondasi karakter bangsa serta menjadi filter terhadap hal-hal
yang dianggap negatif dalam karena pengaruh arus globalisasi. Diharapkan
dengan adanya seni tradisi yang menjadi identitas suatu bangsa, dapat mencegah
pengaruh buruk dari globalisasi tersebut. Indonesia adalah salah satu negara
yang sangat kaya akan kesenian daerah, terbentang dari Sabang sampai Merauke
berjajar pulau-pulau dengan kesenian budayanya masing-masing. Tidak selalu
sebagai hiburan, kesenian di Indonesia juga digunakan sebagai ritual atau
upacara adat yang berfungsi sebagai media berkomunikasi dengan Dewa atau
leluhur untuk memohon keselamatan, kesuburan, kesehatan dan sebagainya.
Sebagai contoh, acara Ruwatan Murwakala yang ada di tanah Jawa. Ruwatan
Murwakala adalah ritual tradisional yang dilakukan dengan pementasan
Wayang kulit dengan berbagai macam cerita supaya orang yang diruwat hidup
selamat, bahagia dan terlepas dari nasib jelek.1
1 Suryo S. Negoro, Upacara Tradisional dan Ritual Jawa, (Surakarta: CV.Buana Raya,
2003) p.42.
UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA
2
Adanya arus globalisasi ternyata juga memiliki pengaruh positif di
Indonesia. Seiring berjalannya waktu, banyak seniman di Indonesia yang
mengombinasikan antara budaya modern dengan kesenian tradisi Indonesia.
Sebagai contoh grup musik KuaEtnika dan Krakatau yang menggabungkan alat
musik Band modern dengan Gamelan, Jogja hip-hop Foundation yang
menggabungkan musik Rap dengan lirik berbahasa Jawa sehingga dalam
kesenian tradisi Indonesia muncul nuansa yang segar dan dapat mengikuti
perkembangan zaman.
Gambar 1. Foto Grup musik KuaEtnika
(Sumber oleh Gagah Pacutantra 2010)
UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA
3
Gambar 2. Foto Grup musik Jogja Hiphop Foundation
(Sumber oleh Dony Maulestya 2012 )
Karya tulis ini berisi mengenai keinginan untuk menerapkan pola
permainan salah satu alat musik tradisi asli Indonesia yang berasal dari Jawa
Barat, yaitu kendang jaipong ke dalam instrumen drum set karena permainan
kendang jaipong memiliki karakter yang khas dan unik. Hal itulah yang
menginspirasi karya tulis ini untuk mengaplikasikan pola permainan kendang
jaipong pada instrumen drum set dengan harapan akan lahir pola ritme yang
khas dari Indonesia untuk instrumen drum set serta mengenalkan budaya
Indonesia di dunia, karena pada kenyataannya drum set merupakan salah satu
alat musik yang populer di dunia. Kendang memiliki peranan yang sangat
penting dalam seni tradisional Jawa Barat, di antaranya sebagai iringan Tari,
Teater, Klindingan, dan Wayang.2
Pada dasarnya sebagian besar dari seni
2 Atik Soepandi, Skar dkk, Peralatan Hiburan dan Kesenian Tradisional Daerah Jawa
Barat, (Jakarta: Depdikbud, 1987) p. 93.
UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA
4
pertunjukan di Jawa Barat dipastikan instrumen kendang mengambil bagian di
dalamnya.3
Menurut beberapa narasumber, yaitu bapak Asep Saepudin pemain
kendang sunda yang juga dosen di jurusan karawitan ISI Yogyakarta dan bapak
Sukoco pemain kendang di grup musik KuaEtnika, kendang jaipong dan drum
set hampir memiliki kesamaan dalam beberapa hal. Secara teknis kedua alat
musik ini sama-sama menggunakan tangan dan kaki untuk memainkan, secara
pola ritme kendang Sunda juga memiliki pola ritme yang tetap dalam pola
iringan, hampir sama dengan pola ritme yang ada pada drum set, secara fungsi
kendang Sunda juga berfungsi sebagai pengatur tempo dan irama dalam suatu
komposisi seperti drum set, dan secara perangkat dalam satu set kendang Sunda
terdapat kendang indung yang memiliki Gedug (bagian low) dan Kemprang
(bagian high) serta Kulanter memiliki kutiplak dan katipung seperti pada drum
set memiliki Bass drum, Snare drum dan Tom-tom.
Pola ritme jaipong pada permainan kendang Sunda menjadi daya tarik
tersendiri sehingga akan dituangkan dalam karya tulis ini. Keunikan pola ritme
yang dihasilkan dari kendang jaipong tersebut menjadi salah satu alasan untuk
menerapkan pola ritme dari kendang jaipong tersebut pada instrumen drum set
dengan harapan pola ritme dalam permainan drum semakin kaya dan terlahir
pola ritme yang khas dari Indonesia untuk permainan drum set.
3 Ibid., p. 94.
UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA
5
Jaipong merupakan nama jenis tarian di Jawa Barat, namun karena
iringan tabuhan (terutama kendang), maka tak jarang banyak orang menyebut
jaipong sebagai salah satu jenis pola ritme, sama seperti kita menyebut pola
ritme Salsa atau Chacha dalam permainan drum set yang sebenarnya merupakan
nama dari tarian di Negara Amerika Latin.
Drum merupakan alat musik perkusi dan memiliki fungsi yang sama
dengan seni tradisi, yaitu sebagai alat komunikasi. Secara umum, drum
merupakan alat musik tertua di dunia. Bentuk drum yang paling primitif adalah
dalam bentuk kayu besar dan panjang yang di tengahnya terdapat lubang
memanjang untuk menghasilkan suara. Alat ini dipukul menggunakan stik. Alat
musik ini disebut Log drum.4 Perkembangan selanjutnya, drum mulai dibuat
dengan kayu gelondongan yang di tengahnya dibuat lubang dan di atasnya
dipasang kulit hewan untuk menghasilkan resonansi suara saat ditabuh. Alat
musik ini disebut Peg drum. Orang Afrika adalah orang pertama yang
menggunakan alat musik tabuh (drum) pada zaman purba.5 Selama periode ini
drum digunakan sebagai alat komunikasi dengan suku-suku lain atau
komunikasi dengan leluhur dalam upacara adat (tribal ceremonies). Seiring
berjalannya waktu, drum banyak mengalami perkembangan hingga akhirnya
lahirlah drum set modern. Drum set modern lahir dan dikembangkan oleh orang-
orang Afrika-Amerika di Amerika selatan. Ketika itu grup band memainkan
drum set dengan cara berdiri dan dimainkan dalam bentuk parade berkeliling
4 Ossa Sungkar, Panduan Bermain Drum untuk Pemula, (Tangerang: PT Kawan
Pustaka, 2006) p.1. 5 Ibid., p. 2.
UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA
6
kota sehingga band ini disebut Walking Bands. Saat itu komponen drum terdiri
dari bass drum dan snare drum saja dan dimainkan oleh dua orang yang masing-
masing memainkan snare dan bass drum.6 Perkembangan berikutnya mulai
ditambahkan aksesoris lain seperti cymbal, woodblock dan tambourine. Pada
tahun 1910 ditemukan sistem pedal untuk membunyikan bass drum dan cymbal
yang sekarang disebut hi-hat. Hingga akhirnya pada akhir abad ke-19 drum set
dapat dimainkan oleh satu orang pemain saja.
Drum set modern pada saat ini sudah mengalami pekembangan yang
sangat pesat. Satu set drum saat ini memiliki bass drum, snare, tom-tom dan
cymbal yang akan menjadi faktor pendukung dalam proses penerapan pola ritme
kendang jaipong pada instrumen drum set. Penulisan karya ilmiah ini akan
menerapkan beberapa motif atau pola-pola ritme irama jaipong pada permainan
kendang Sunda pada instrumen drum set.
Karya ilmiah ini ditulis dengan harapan Negara Indonesia mempunyai
pola ritme permainan yang khas dan orisinal dari Indonesia dan dapat menjadi
pola ritme yang mendunia dan menjadi trend baru dalam dunia drum yang
nantinya mungkin dapat dikembangkan menjadi suatu komposisi ansambel atau
solo drum. Kamus mendefinisikan “orisinal” sebagai sesuatu “yang segar dan
tidak biasa”.7 Sangat banyak pola ritme drum set yang ada dalam permainan
drum set modern saat ini, sebagai contoh pola ritme latin, regae, gospel chops
dan lain-lain yang lahir dan berkembang dari beberapa negara di dunia dan
6 Ibid., p. 3.
7 Roy burns, Mau Jadi Drummer Profesional? Ini Panduannya!, (Jakarta:PT Gramedia
Pustaka Utama, 2004) p. 107.
UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA
7
dapat menjadi trend dalam dunia drum sehingga banyak dipelajari oleh banyak
drummer di dunia, salah satunya di Indonesia. Sebagai contoh kecil yaitu
mahasiswa-mahasiswa perkusi yang ada di ISI Yogyakarta. Seni tradisi bangsa
ini perlu dan harus dipertahankan agar apa yang menjadi ciri khas dan identitas
bangsa tetap lestari dan dikenal di dunia luar. Salah satunya dengan
mengombinasikan seni tradisi dan budaya modern dan diharapkan Negara
Indonesia dapat lebih dikenal di kancah internasional. Pengenalan tradisi
Indonesia ke kancah internasional tersebut juga merupakan tujuan dalam
penulisan ini.
Sebagai generasi muda bangsa Indonesia, harus sadar dan peduli serta
melestarikan kebudayaan yang dimiliki oleh Negara Indonesia. Tidak dapat
dipungkiri di Negara Indonesia ini terdapat beragam jenis tradisi, budaya dan
kesenian yang harus di jaga dan dilestarikan. Karya tulis ini adalah salah satu
cara contoh kecil dalam melestarikan budaya Indonesia khususnya kendang
jaipong yang akan diterapkan pada instrumen drum set dengan harapan budaya
dan tradisi Negara Indonesia akan selalu terjaga serta dapat terlahir pola ritme
baru dalam dunia drum yang khas dari Negara Indonesia dan secara tidak
langsung mengenalkan seni tradisi Negara Indonesia ke kancah internasional.
B. Rumusan Masalah
Berdasar latar belakang masalah yang telah diungkapkan di atas, maka
didapatkan beberapa pertanyaan yang hendak diangkat dalam penulisan ini,
yaitu:
UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA
8
1. Bagaimana proses penerapan pola ritme kendang Jaipong pada
instrumen drum set?
2. Apa saja kendala yang dialami dalam proses penerapan pola ritme
kendang Jaipong pada instrumen drum set?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk:
1. Mengenalkan seni tradisi Negara Indonesia ke kancah internasional,
yang pada kesempatan kali ini menggunakan pola permainan kendang
Sunda sebagai salah satu alat musik tradisi negara Indonesia .
2. Muncul pola ritme baru untuk drum set yaitu pola Jaipong yang khas
dari Indonesia sehingga pola ritme yang ada pada permainan drum set
semakin kaya.
3. Menemukan cara untuk mengenalkan seni tradisi Negara Indonesia di
kancah internasional.
D. Tinjauan Pustaka
Untuk mendukung pengetahuan dan pemahaman penulis dalam meneliti
proses penerapan pola ritme kendang jaipong pada instrumen drum set, penulis
membutuhkan buku-buku sebagai sumber referensi mengenai instrumen
kendang Sunda dan drum set. Buku-buku yang digunakan sebagai sumber
referensi dalam penelitian ini antara lain:
1. Ossa Sungkar . Panduan Bermain Drum untuk Pemula. Penerbit PT
Kawan Pustaka. Buku ini menjelaskan tentang teknik untuk bermain
UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA
9
drum dan sejarah beserta perkembangan drum di dunia. Pada buku ini
juga terdapat metode-metode pembelajaran bermain drum dengan not
balok.
2. Asep Saepudin. Garap Tepak Kendang Jaipongan dalam Karawitan
Sunda. Penerbit BP ISI Yogyakarta. Buku ini menjelaskan tentang
permainan kendang dalam karawitan Sunda. Pada buku ini juga terdapat
notasi untuk pola-pola ritme permainan kendang Sunda.
3. Asep Saepudin. Praktik Karawitan Daerah Lain I karawitan Sunda.
Buku yang digunakan sebagai materi pembelajaran di jurusan Karawitan
ISI Yogyakarta ini membahas mengenai praktik pembelajaran karawitan
Sunda. Aplikasi dari mata kuliah ini diharapkan mahasiswa memiliki
pengetahuan tentang karawitan Sunda serta kemampuan mempraktikan
instrumen gamelan untuk mengiringi tari maupun lagu.8 Notasi, fungsi,
pelarasan, struktur penyajian dan cara menabuh kendang sunda juga
diajarkan melalui buku ini.
E. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode
eksperimental dan musikologis dengan meninjau akulturasi budaya. Adapun
pendekatan yang digunakan, mengacu kepada metode musikologis seperti yang
dikemukakan oleh Watanabe, adalah sebagai berikut:
8 Asep Saepudin, Praktik Karawitan Daerah Lain I Karawitan Sunda, (Yogyakarta: Diktat
Kuliah 2012) p. ii.
UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA
10
1. Metode Eksperimental
Dimaksudkan adalah pengujian dibuat untuk mendapatkan fenomena-
fenomena fisik dan psikologis atas subjek penelitian.
2. Metode Teoritikal
Adalah subjek yang diteliti dihubungkan dengan konsep-konsep teori,
misalnya mengenai bentuk, harmoni, kontrapung dan seluruh atau mengenai
elemen-elemen musikal.
3. Metode Analitikal
Yakni subjek penelitian dibedah atau dipilah-pilah dan kemudian
dirangkai kembali untuk mengetahui bagaimana dan mengapa hal itu berfungsi
demikian.
Terdapat beberapa tahapan dalam melaksanakan metode di atas.
Beberapa tahapan tersebut antara lain:
a. Studi Pustaka
Studi pustaka adalah segala usaha yang dilakukan untuk menghimpun
informasi yang relevan dengan topik yang akan atau sedang diteliti. Studi
pustaka dilakukan bertujuan mencari teori dan konsep sebagai landasan dalam
penelitian. Informasi tentang penelitian ini diperoleh dari buku-buku ilmiah,
laporan penelitian, skripsi, tesis dan sumber-sumber tertulis baik media cetak
atau elektronik. Hal-hal tersebut dilakukan untuk mencari informasi mengenai
penerapan pola ritme kendang jaipong pada instrumen drum set.
UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA
11
b. Observasi
Observasi dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui segala sesuatu
yang berkaitan dengan sumber data yang meliputi proses penelitian, metode
penelitian, melihat hasil penelitian, serta mengetahui kendala dalam penelitian.
Observasi dilakukan dengan sifat partisipatif, yaitu terjun langsung untuk
terlibat dengan kegiatan yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai
sumber data penelitian.
c. Wawancara
Wawancara dilakukan dengan tujuan untuk mencari informasi yang
berkaitan dengan penelitian dengan cara bertanya langsung kepada narasumber
untuk memperoleh jawaban berupa data dan informasi yang yang berhubungan
dengan topik penelitian yang diangkat. Wawancara dilaksanakan secara
sistematik dan berlandaskan pada tujuan penelitian.
F. Sistematika Penulisan
Bab I berisi pendahuluan yang memuat latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan penelitian, tinjauan pustaka, metode penelitian dan sistematika
penulisan.
Bab II berisi penjelasan mengenai kendang Sunda dan pengertian
jaipong hingga sejarah perkembangan drum set.
Bab III berisi tentang teknik serta proses penerapan pola ritme kendang
jaipong pada instrumen drum set sehingga menghasilkan pola ritme yang dapat
dijadikan sebagai suatu komposisi untuk ansambel atau solo drum dan kendala
UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA
12
yang dihadapi dalam proses penerapan pola ritme kendang Sunda pada
instrumen drum set.
Bab IV yaitu penutup yang berisi tentang kesimpulan dan saran dari
penulisan karya tulis ini.
UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA