PENERAPAN MODEL TTW DAN MEDIA ULAR TANGGA …
Transcript of PENERAPAN MODEL TTW DAN MEDIA ULAR TANGGA …
PENERAPAN MODEL TTW DAN MEDIA ULAR TANGGA
UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL
BELAJAR SISWA DI KELAS XI MAS
DARUL HIKMAH ACEH BESAR
SKRIPSI
Diajukan Oleh
SARAH ANNISA
NIM. 160207030
Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Program Studi Pendidikan Biologi
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
DARUSSALAM, BANDA ACEH
2021 M/ 1442 H
i
ii
iii
KEMENTERIAN AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
DARUSSALAM - BANDA ACEH
TELP: (0651) 7551423, Faks: 7553020
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH /SKRIPSI
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Sarah Annisa
NIM : 160207030
Prodi : Pendidikan Biologi
Fakultas : Tarbiyah dan Keguruan
Judul Skripsi : Penerapan Model TTW dan Media Ular Tangga untuk
Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa di Kelas
XI MAS Darul Hikmah Aceh Besar.
Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:
1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan
mempertanggung jawabkan.
2. Tidak melakukan plagiasi terhadap naskah karya orang lain.
3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli atau
tanpa izin pemilik karya.
4. Tidak memanipulasi dan memalsukan data.
Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas karya
ini.
Bila di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan
telah melalui pembuktian yang dapat dipertanggung jawabkan dan ternyata
memang ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan ini, maka saya
siap dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan UIN Ar-Raniry Banda Aceh.Demikian pernyataan ini saya buat dengan
sesungguhnya dan tanpa paksaan dari pihak manapun.
Banda Aceh, 14 Desember 2020
Yang Menyatakan,
Sarah Annisa
iv
ABSTRAK
Kurangnya penggunaan media dan model pembelajaran di MAS Darul Hikmah
mempengaruhi aktivitas belajar siswa terhadap materi struktur dan fungsi sel,
sehingga hasil belajar siswa tergolong rendah. Salah satu upaya untuk mengatasi
permasalahan tersebut melalui penerapan model TTW dan media ular tangga.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa
melalui model Think-Talk-Write penggunaan media ular tangga pada materi
struktur dan fungsi sel kelas XI MAS Darul Hikmah Aceh Besar. Metode
penelitian yang digunakan adalah pre experiment dirancang dengan one group
pre-test and post-test design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa
kelas XI MAS Darul Hikmah Aceh Besar, sedangkan sampel dalam penelitian ini
adalah kelas XI yang berjumlah 18 orang siswa. Teknik pengambilan sampel
secara purposive sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi
untuk mengamati aktivitas siswa dan tes untuk mengetahui hasil belajar siswa.
Analisis data aktivitas belajar siswa menggunakan rumus persentase dan analisis
data hasil belajar menggunakan rumus N-gain dan statistik uji-t. Hasil analisis
data menunjukkan aktivitas belajar siswa dengan penerapan model pembelajaran
TTW dan media ular tangga secara keseluruhan tergolong ke dalam kategori
sangat aktif dengan persentase yaitu 76%. Persentase aktivitas belajar siswa pada
pertemuan pertama yaitu 70% dengan kategori aktif dan pada pertemuan kedua
mengalami peningkatan yaitu 81% dengan kategori sangat aktif. Berdasarkan
hasil penelitian yang diperoleh hasil belajar siswa mengalami peningkatan N-gain
0,68 kategori sedang dan nilai rata-rata pre-test yaitu 28,88 dan nilai rata-rata
post-test yaitu 78,61. Hasil pengujian hipotesis diperoleh nilai thitung =13,01 dan
nilai ttabel =1,740. Sehingga thitung ≥ ttabel, maka H0 ditolak dan terjadi penerimaan
Ha. Maka dapat disimpulkan bahwa penerapan model TTW dan media ular tangga
dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi struktur dan fungsi sel di
MAS Darul Hikmah, Aceh Besar.
Kata Kunci: Model TTW, Media Ular Tangga, Aktivitas Belajar, Hasil Belajar,
Materi Struktur dan Fungsi Sel.
v
KATA PENGANTAR
Puji beserta syukur senantiasa penulis panjatkan atas kehadirat Allah
SWT. yang telah menganugerahkan ilmu pengetahuan, kesempatan, kemudahan
dan kesehatan sehingga penulis telah dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat
dan salam penulis sampaikan kepada junjungan alam Nabi Muhammad SAW,
beserta keluarganya dan sahabatnya yang telah membawa risalah Islam bagi
seluruh umat manusia. Berkat rahmat dan izin Allah SWT, penulis telah dapat
menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan judul “Penerapan Model TTW dan
Media Ular Tangga untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa di
Kelas XI MAS Darul Hikmah”. Skripsi ini dimaksudkan untuk melengkapi dan
memenuhi syarat-syarat kelengkapan akademik dalam menyelesaikan studi guna
memperoleh gelar sarjana pada Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan UIN Ar-Raniry Banda Aceh. Dalam kesempatan ini penulis dengan hati
yang tulus mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Dr. Anton Widyanto, M.Ag., Ed.S, selaku pembimbing I dan juga
selaku penasehat akademik penulis yang selama ini telah meluangkan
waktu untuk membimbing penulis dengan penuh kesabaran.
2. Ibu Nafisah Hanim S.Pd, M.Pd. selaku pembimbing II yang telah banyak
meluangkan waktu, tenaga dan pikiran selama penyusunan skripsi ini.
3. Bapak Dr. Muslim Razali, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan.
4. Bapak Samsul Kamal, M.Pd. selaku ketua prodi pendidikan biologi dan
Seluruh Staf beserta Dosen Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas
vi
Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-Raniry yang telah banyak membantu
penulis selama ini.
5. Kepada Bapak Muhammad Fadhil, S.Pd.I selaku Kepala Sekolah MAS
Darul Hikmah Aceh Besar dan Ibu Meli Tursina, S.Pd. selaku guru
Biologi serta siswa kelas XI, yang telah memberi kesempatan kepada
penulis untuk melakukan penelitian.
Terima kasih yang teristimewa kepada Ayahanda T. Sofyan B. dan Ibunda
Tercinta Karmilawati yang telah memberi kasih sayang dan doa kepada penulis
serta berkat jasa mereka penulis dapat menyelesaikan kuliah. Terima kasih juga
kepada sahabat-sahabat tersayang Laras, Varah, Talitha, Kintan, Ayi, Safrina,
Rauzana, Aqma, Upa, Rawi, Sufi, Icha, Fafat, Fetim, Izza, Kak Salmi, yang telah
memberi motivasi dan membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Serta
seluruh teman-teman seperjuangan Program Studi Pendidikan Biologi angkatan
2016 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-Raniriy. Penulis menyadari bahwa
dalam penulisan skripsi ini masih banyak terdapat kekurangan dan kesalahan
akibat keterbatasan ilmu dan pengalaman yang penulis miliki, Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan demi perbaikan. Semoga
skripsi ini bermanfaat bagi penulis dan bagi para pembaca sekalian.
Banda Aceh, 14 Desember 2020
Penulis,
Sarah Annisa
vii
DAFTAR ISI
PENGESAHAN PEMBIMBING .................................................................. i
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ...................................... ii
ABTRAK ......................................................................................................... iii
KATA PENGANTAR .................................................................................... iv
DAFTAR ISI ................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL........................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xi
BAB I : PENDAHULUAN............................................................................. 1
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 11
C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 12
D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 12
E. Hipotesis Penelitian .............................................................................. 13
F. Definisi Operasional............................................................................. 14
BAB II : LANDASAN TEORI ..................................................................... 17
A. Model Pembelajaran Koperatif Tipe TTW ......................................... 17
B. Aktivitas Belajar................................................................................... 22
C. Hasil Belajar Siswa .............................................................................. 25
D. Media Pembelajaran ............................................................................. 27
E. Media Edukasi Permainan Ular Tangga .............................................. 28
F. Materi Stuktur Dan Fungsi Sel ............................................................. 32
BAB III : METODE PENELITIAN ............................................................. 52
A. Rancangan Penelitian ........................................................................... 52
B. Tempat Dan Waktu Penelitian ............................................................. 53
C. Populasi Dan Sampel ........................................................................... 53
D. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 54
E. Instrumen Penelitian............................................................................. 56
F. Teknik Analisis Data ............................................................................ 57
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................... 61
A. Hasil Penelitian ................................................................................... 61
B. Pembahasan ......................................................................................... 70
BAB V : PENUTUP ...................................................................................... 77
A. Kesimpulan......................................................................................... 77
B. Saran .................................................................................................... 77
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 79
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Perbedaan Sel Prokariotik dan Eukariotik ....................................... 40
Tabel 3.1 Desain Penelitian One Group Pre-test-Post-test ............................. 53
Tabel 3.2 Kriteria Penilaian Aktivitas Belajar Siswa ...................................... 58
Tabel 3.3 Kriteria Penilaian N-gain ................................................................. 59
Tabel 4.1 Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa Pertemuan I ................. 61
Tabel 4.2 Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa Pertemuan II ................ 64
Tabel 4.4 Data Hasil Belajar Siswa ................................................................. 67
Tabel 4.5 Analisis Uji-t.................................................................................... 69
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Sel Prokariotik .......................................................................... 36
Gambar 2.2 Sel Prokariotik dan Eukariotik ................................................. 40
Gambar 2.3 Membran Sel ............................................................................ 42
Gambar 2.4 Inti Sel ...................................................................................... 43
Gambar 2.5 Retikulum Endoplasma ............................................................ 44
Gambar 2.6 Ribosom .................................................................................... 45
Gambar 2.7 Mitokondria .............................................................................. 46
Gambar 2.8 Lisosom .................................................................................... 47
Gambar 2.9 Badan Golgi .............................................................................. 47
Gambar 2.10 Sentrosom ................................................................................. 48
Gambar 2.11 Plastida ..................................................................................... 49
Gambar 2.12 Vakuola ..................................................................................... 49
Gambar 2.13 Mikrotubulus ............................................................................ 50
Gambar 2.14 Peroksisom ............................................................................... 51
Gambar 4.1 Grafik Perbandingan Persentase Aktivitas Belajar Siswa ........ 66
Gambar 4.2 Grafik Rata-rata Hasil Belajar Siswa ....................................... 69
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Surat Keputusan (SK) Penunjuk Pembimbing ....................... 84
Lampiran 2 : Surat Izin Pengumpulan Data dari FTK UIN Ar-Raniry ....... 85
Lampiran 3 : SK Telah Melakukan Penelitian dari Sekolah ....................... 86
Lampiran 4 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RRP) ........................... 87
Lampiran 5 : Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) ..................................... 102
Lampiran 6 : Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa............................ 114
Lampiran 7 : Kisi-Kisi Soal ......................................................................... 120
Lampiran 8 : Lembar Soal Pre-test dan Post-test........................................ 134
Lampiran 9 : Kunci Jawaban Soal Pre-test dan Post-test ........................... 146
Lampiran 10 : Analisis Data Persentase Aktivitas Belajar Siswa ................. 148
Lampiran 11 : Analisis Uji-t Hasil Belajar .................................................... 154
Lampiran 12 : Tabel Distribusi Uji-t ............................................................. 156
Lampiran 13 : Foto Kegiatan Penelitian ........................................................ 157
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran adalah suatu proses belajar mengajar yang di dalamnya terjadi
komunikasi timbal balik antara guru dan peserta didik yang melibatkan
pengetahuan dan pengalaman. Proses pembelajaran dapat dikatakan berhasil
apabila tujuan pembelajaran tercapai dengan baik. Banyak faktor yang
mempengaruhi keberhasilan sebuah proses pembelajaran. Faktor yang dapat
mempengaruhi proses pembelajaran diantaranya, topik materi yang diajarkan,
guru yang dapat menyelenggarakan pembelajaran, sumber acuan siswa, sarana
dan prasarana yang mendukung kegiatan belajar serta model dan metode yang
digunakan guru dalam proses pembelajaran.1
Proses belajar dapat berguna apabila materi yang diajarkan tidak hanya
berpusat pada pemahaman saja namun diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Kurikulum 2013 menekankan konsep pembelajaran dimana guru sebagai
fasilitator yang mendapingi peserta didik dalam belajar sedangkan peserta didik
diharapkan lebih aktif, terampil dan mandiri. Maka dalam proses pembelajran
sangat diperlukan model dan media pembelajaran yang dapat membantu peserta
didik.2 Model dan media pembelajaran sangat penting dalam proses belajar
mengajar di kelas karna hal ini dapat berpengaruh terhadap aktivitas dan hasil
belajar peserta didik.
____________
1 Muhammad Fathurrohman, Belajar dan Pembelajaran Modern, (Yogyakarta :
Garudhawaca, 2017), h.36-38.
2 Syaiful Bahri, dkk, Strategi Belajar Mengajar, ( Jakarta : Rineka Cipta, 2010), h.72.
2
Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan
prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk
mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi guru untuk
merencanakan dan melaksanakan aktivitas pembelajaran.3 Model pembelajaran
merupakan prosedur atau pola sistematis yang digunakan sebagai pedoman untuk
mencapai tujuan pembelajaran, didalamnya terdapat strategi, teknik, metode,
bahan, media dan alat penilaian pembelajaran.4 Agar kegiatan pembelajaran dapat
berjalan dengan baik maka perlu diterapkan model pembelajaran yang sesuai
dengan materi yang diajarkan. Selain penggunaan model, di dalam proses
pembelajaran juga perlu digunakan media pembelajaran.
Media pembelajaran adalah semua bentuk perantara yang digunakan untuk
mengungkapkan ide, pikiran, atau gagasannya sehingga gagasan itu sampai
kepada penerima. Media sangat berperan penting dalam proses pembelajaran kar
na media merupakan suatu alat atau sarana yang berfungsi sebagai perantara atau
saluran dalam komunikan (penerima pesan) untuk menyampaikan informasi
dalam situasi belajar mengajar.5
Allah SWT telah menjelaskan penggunaan media dalam proses
pembelajaran. Hal ini terdapat dalam Al-Qur’an surah Al-‘Alaq, ayat 1-5:
____________
3 Agus Suprijono, Macam-Macam Model Pembelajaran, (Jakarta : Rineka Cipta, 2009),
h. 46. 4 Muhammad Afandi, Model dan Metode Pembelajaran di Sekolah, (Semarang: Unissula
Press, 2013, h.16.
5 Nizwardi Jalinus, Media dan Sumber Pembelajaran, (Jakarta : Kencana, 2016), h. 2-3.
3
Artinya: “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia
telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah dan
Tuhanmulah yang maha pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan
perantara kalam. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak
diketahuinya.” (QS. Al-‘Alaq: 1-5)
Ayat tersebut membuktikan bahwa penggunaan media tidak hanya
diaplikasikan pada zaman sekarang, melainkan sejak zaman Nabi Muhammad
SAW. Hal ini dapat kita lihat pada kata “dengan perantara kalam” dalam arti
surah Al-‘Alaq, yang bermaksud bahwa Allah memperintahkan Nabi untuk
mengajarkan manusia dengan menggunakan perantara kalam (baca-tulis), yang
mana kalam (baca-tulis) adalah termasuk salah satu media yang digunakan dalam
pembelajaran.6
Terkadang ilmu itu terdapat pada akal pikiran, terkadang pada ucapan, dan
terkadang terdapat pada tulisan tangan. Sehingga ada ilmu yang sifatnya akal
pikiran, ucapan dan ada berupa tulisan. Karena itulah Allah swt berfirman
“Bacalah, dan Rabb-mu lah Yang Maha Mulia. Yang mengajarkan (manusia)
dengan pena. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya”. Dalam
sebuah kalimat hikmah disebutkan, “Ikatlah ilmu dengan tulisan”. Dan ada juga
kalimat hikmah yang menyebutkan, “Siapa yang mengamalkan ilmu yang ia
ketahui, maka Allah akan mewariskan kepadanya ilmu yang belum ia ketahui.7
Tafsir Jalalain memberikan pengertian bahwa kata (dengan qalam) artinya
dengan pena. dan orang pertama yang menulis dengan qalam atau pena adalah
____________
6 M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah, (Jakarta: Lentera Hati, 2002), h.392-402.
7 Syaikh Shafiyyurrahman al-Mubarakfuri, Shahih Tafsir Ibnu Katsir Jilid 9, (Jakarta:
Pustaka Ibnu Katsir, 2006), h. 649.
4
Nabi Idris. Ayat ke empat dari surah ini bisa dipandang dalam dua cara. Pertama
Allah mengajarkan tulisan dan kitab kepada manusia dan Dialah yang mampu
melakuskan isyarat ini; menetapkan sumber semua sains, pengetahuan dan
peradaban seorang hamba. Kedua melalui cara dan sarana pengajaran itu manusia
di ajari seluruh bidang sains dan pengetahuan. Kata qalam di sini dapat berarti
hasil dari penggunaan ayat tersebut, yakni tulisan. Dari uraian di atas dapat kita
simpulkan bahwa ayat diatas menjelaskan dua cara yang ditempuh Allah dalam
mengajar manusia. Pertama melalui pena (tulisan) yang harus dibaca oleh
manusia dan yang kedua melalui pembelajaran (pengajaran) secara langsung tanpa
alat.8
Kegiatan pembelajaran di sekolah dapat berlangsung dengan baik apabila
ada komunikasi positif antara guru dengan peserta didik, guru dengan guru, dan
antara peserta didik dengan peserta didik. Oleh karena itu, komunikasi positif
harus diciptakan agar pesan yang ingin disampaikan, khususnya materi
pembelajaran dapat diterima dengan baik oleh peserta didik. Guru diharapkan
mampu membimbing aktivitas dan potensi siswa dalam mencapai
tujuan pembelajaran dengan model pembelajaran yang sesuai. Hal ini perlu
dilaksanakan agar kualitas pembelajaran pada materi struktur dan fungsi sel dapat
ditempuh dengan optimal.
Berdasarkan hasil observasi awal yang telah dilakukan di kelas XI MAS
Darul Hikmah Aceh Besar. Terlihat bahwa guru membuka pembelajaran Biologi
dengan mengucapakan salam kepada peserta didik, setelah itu guru langsung
____________
8 Abu Bakar, Tafsir Jalalain, (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2009), h. 345.
5
menyampaikan materi dengan melemparkan pertanyaan kepada peserta didik
mengenai materi yang akan diajarkan, dan tidak menunjuk salah satu peserta didik
untuk menjawab sehingga mereka menjawab secara berebutan, dan menyebabkan
keadaan dalam kelas menjadi sangat ribut.
Metode yang digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran umumnya
metode ceramah. Terlihat bahwa guru menjelaskan sedikit pengertian tentang
materi Biologi dan menulis sedikit penjelasan materi di papan tulis, lalu guru
memberikan pertanyaan tentang materi kepada peserta didik. Hanya sebagian
kecil peserta didik yang mencoba menjawab pertanyaan dari guru nya, sebagian
yang lainnya tampak sibuk dengan aktivitas mereka masing-masing. Ada yang
bersenda gurau, melempar kertas, ada yang tidur di kelas, saat gurunya sedang
menjelaskan ada yang masih makan, ada yang bernyanyi dengan suara yang keras,
ada yang asik membaca novel dan ada yang asik bercerita dengan teman
sebangkunya.
Namun ada juga siswa yang mencatat tentang apa yang disampaikan oleh
gurunya. Sangat sedikit siswa yang fokus pada materi yang disampaikan oleh
gurunya. Terdengar sesekali ada siswi-siswi yang membuat perhatian dengan
membuat lelucon sehingga banyak teman-temannya yang tertawa dan suasana
belajar menjadi bising sekali dan menyebabkan tidak efektifnya suasana
pembelajaran.9
Peserta didik terlihat kurang semangat dan mengantuk saat guru sedang
menjelaskan materi pembelajaran. Faktor tersebut disebabkan karena penggunaan
____________
9 Hasil Observasi Awal Peneliti di Kelas XI MAS Darul Hikmah, Aceh Besar.
6
metode pembelajaran oleh guru masih terbatas pada metode ceramah, dan tanya
jawab. Media pembelajaran yang tidak ada juga mempengaruhi aktivitas dan
semangat peserta didik, terlebih lagi kurang tersedianya buku paket yang merata
kepada seluruh peserta didik. Salain itu diakhir pembelajaran guru tidak
menyimpulkan dan tidak memberikan semacam post test yang bertujuan untuk
melihat dan mengukur sampai dimana pemahaman peserta didik.
Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu peserta didik di kelas
tersebut, mereka mengatakan guru tersebut pada saat mengajar sangat monoton,
sehingga membuat kami merasa bosan dan mengantuk. Dan juga jarang
menggunakan model pembelajaran pada saat proses pembelajaran berlangsung,
hanya sesekali membuat kelompok.10
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru bidang studi Biologi di MAS
Darul Hikmah Aceh Besar, bahwa dalam proses pembelajaran penggunaan media
pembelajaran hanya terbatas pada buku mata pelajaran Biologi saja, dan guru juga
menyampaikan bahwa hasil belajar dan pemahaman siswa masih tergolong
rendah, sehingga nilai yang diperoleh siswa khususnya pada materi struktur dan
fungsi sel tidak sepenuhnya mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu
65. Data yang diperoleh hanya sekitar 30% siswa yang mencapai KKN.11
Materi
struktur dan fungsi sel adalah materi yang diajarkan pada kelas XI SMA semester
ganjil, merupakan salah satu materi yang dirasa sulit oleh peserta didik. Hal ini
terlihat pada hasil tes peserta didik yang telah menempuh materi tersebut yang ____________
10 Wawancara dengan Dua Orang Peserta Didik Kelas XI MAS Darul Hikmah pada
Tanggal 05 Oktober di Kajhu, Aceh Besar.
11 Hasil Wawancara Peneliti dengan Guru Mata Pelajaran Biologi Kelas XI MAS Darul
Hikmah, Aceh Besar.
7
banyak mendapatkan nilai rendah atau tidak mencapai KKN. Materi ini tidak
hanya membutuhkan suatu model pembelajaran yang tepat namun dibutuhkan
juga suatu media ajar yang dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.
Berdasarkan permasalahan tersebut adapun solusi yang dapat dilakukan oleh
peneliti untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa yaitu dengan
menerapkan model pembelajaran Think Talk Write. Model Think Talk Write
merupakan model pembelajaran kooperatif yang kegiatan pembelajarannya yaitu
lewat kegiatan berfikir (think), berbicara/berdiskusi (talk), bertukar pendapat
(talk) serta menuliskan hasil diskusi (write) agar tujuan pembelajaran dan
kompetensi yang diharapkan dapat tercapai. Jadi dapat disimpulkan model Think
Talk Write merupakan model pembelajaran kooperatif yang dimulai dari alur
berfikir (think) melalui kegiatan membaca, berbicara (talk) melalui kegiatan
diskusi, bertukar pendapat, presentasi dan menulis (write) melalui kegiatan
menuliskan hasil diskusinya.12
Melalui penerapan model pembelajaran Think Talk Write, think siswa diajak
untuk berpikir melalui bahan bacaan berupa buku referensi secara individual
kemudian membuat catatan kecil mengenai materi yang telah dibaca. Hasil bacaan
dikomunikasikan dengan talk yaitu diskusi kelompok yang dapat meningkatkan
aktivitas lisan siswa. Diskusi merupakan proses tatap muka intraktif antara siswa
dalam bertukar ide tentang persoalan dalam rangka pemecahan masalah,
____________
12 Azizatul Khusna, dkk., “Penerapan Model Pembelajaran Think Talk Write (TTW)
Berbantu Media CD Interaktif Pada Mata Pelajaran IPA Terhadap Hasil Belajar Siswa”, Jurnal
Penelitian Ilmu Pendidikan, Vol.10, No.2, (2017), h.2.
8
menjawab pertanyaan, meningkatkan pengetahuan dan pemahaman atau membuat
keputusan. Tahap terakhir dalam model pembelajaran ini adalah write
mengkontruksi pengetahuan hasil dari think dan talk secara individual yang dapat
meningkatkan aktivitas menulis oleh siswa.13
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Herliani, menunjukkan bahwa
penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think Talk Write dapat
meningkatkann hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis pada siswa yang
memiliki kemampuan tingkat tinggi dan tingkat rendah. Pada mata pelajaran
Biologi di SMAN 8 Samarinda.14
Penelitian lainnya dilakukan oleh Made Purwanta dengan judul
“Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII B SMP N 3 Susut Pada Pokok
Bahasan Ekosistem” Berdasarkan hasil penelitian yang di lakukan maka dapat
diambil kesimpulan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar siswa dari pra siklus
ke siklus I dengan persentase kenaikan nilai rata-rata kelas siswa (M) sebesar
8,29%, daya serap siswa (DS) sebesar 8,29% serta ketuntasan belajar (KB)
sebesar 50%. Dari siklus I ke siklus II terjadi peningkatan persentase nilai rata-
rata kelas siswa (M) dan daya serap siswa (DS) sebesar 14,17% serta ketuntasan
____________
13 Tri Handayani, dkk., “Pengembangan Modul Experiential Learning yang Diarahkan
Untuk Strategi Think Talk Write Pada Materi Sistem Saraf”, Jurnal Inkuiri, Vol 5, No. 1, (2016),
h.3. 14
Herliani, “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write dalam
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Mata Pelajaran
Biologi Di Sma Negeri 8 Samarinda”, Jurnal Seminar Nasional Pendidikan Biologi, Vol.6, No.60.
( 2017), h. 1-13.
9
belajar sebesar (KB) sebesar 66,67%.15
Selain penerapan model yang dapat
membantu siswa, penggunaan media juga merupakan hal yang penting dalam
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.
Salah satu cara yang dapat digunakan guru untuk meningkatkan aktivitas
siswa adalah dengan menggunakan media pembelajaran yang bervariasi, salah
satunya berupa media permainan edukasi. Permainan edukasi adalah semua
bentuk permainan yang dirancang untuk memberikan pengalaman belajar kepada
para pemainnya, termasuk permainan tradisional dan modern yang diberi muatan
pendidikan dan pengajaran. Media pembelajaran permainan adalah sesuatu yang
menyenangkan untuk dilakukan atau sesuatu yang menghibur dan menarik. Salah
satu permainan pembelajaran yang menarik adalah permainan ular tangga.
Permainan ular tangga pada umumnya dimainkan oleh dua atau banyak
orang. Papan permainan dibagi dalam kotak-kotak kecil dan di beberapa kotak
digambar sejumlah tangga dan ular yang menghubungkannya dengan kotak lain.
Setiap pemain memiliki pin atau bidak yang terletak di kotak pertama atau kotak
start dan secara bergilir pemain melemparkan dadu sesuai dengan urutannya. Pin
atau bidak dijalankan sesuai dengan jumlah mata dadu yang muncul.
Penilitian menggunakan media edukasi permainan ular tangga ini sudah
pernah dilakukan sebelumnya oleh Endah Rosela (2016) pada materi sistem
sirkulasi di SMP Negeri 2 Melati kelas VIII A. Pada penelitian Endah Rosela ini
____________
15 Made Purwanta “Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write
(TTW) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII B SMP N 3 Susut Pada Pokok
Bahasan Ekosistem”, Jurnal Universitas Mahasaraswati, Vol. 2, No. 8, (Bali:2013).
10
dia hanya melihat motivasi dan hasil belajar peserta didik dan hasil penelitian
Endah Rosela menunjukkan bahwa adanya peningkatan motivasi dan hasil belajar
siswa pada materi sistem sirkulasi.16
Penelitian sejenisnya juga sudah pernah dilakukan sebelumnya oleh
Valentina Dina Yuni Nirmala , yang menerapkan permainan edukasi ular tangga
pada materi Plantae kelas X MIPA SMA Pangudi Luhur Sedayu Bantul
Yogyakarta dengan melihat motivasi, aktivitas dan hasil belajar peserta didik dan
hasil penelitiannya menunjukkkan bahwa adanya peningkatan pada aktivitas dan
motivasi peserta didik, namun kekurangan dari penelitian Valentina Dina Yuni
Nirmala ini adalah belom bisa meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas X
MIPA SMA Pangudi Luhur Sedayu Bantul Yogyakarta pada materi Plantae.17
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah pada
penelitian ini model pembelajaran kooperatif tipe Think Talk Write akan
diterapkan pada materi struktur dan fungsi sel dan peneliti juga akan
menggunakan media edukasi ular tangga yang dapat menunjang proses
pembelajaran menjadi lebih optimal, sehingga proses pembelajaran pada materi
struktur dan fungsi sel yang dilakukan akan lebih menarik, dimana kombinasi
antara model dan media tersebut diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan
hasil belajar siswa.
____________
16 Endah Rosela,“Penggunaan Media Edukasi Ular Tangga Untuk Meningkatkan
Motivasi Dan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas VIII A SMP Negeri 2 Sleman Pada Materi Sistem
Peredaran Darah Manusia”, Skripsi, (Yogyakarta: 2016), hal. 95.
17 Yuni Nirmala, “Penggunaan Media Pembelajaran Ular Tangga Untuk Meningkatkan
Motivasi Dan Hasil Belajar Siswa Dalam Materi Plantae Kelas X MIPA 2 SMA Pangudi Luhur
ST. Louis Sidayu Bantul Yogyakarta Tahun Ajar 2017/2018”, Skripsi, (Yogyakarta: 2016), h. 130.
11
Berdasarkan permasalahan tersebut dan penelitian terdahulu serta belum
pernah dilakukan penelitian tentang penerapan model pembelajaran kooperatif
tipe Think Talk Write dengan penggunaan media edukasi ular tangga pada materi
struktur dan fungsi sel di kelas XI MAS Darul Hikmah, Aceh Besar, sehingga
peneliti tertarik untuk mengkaji lebih dalam tentang “Penerapan Model Think
Talk Write dan Media Ular Tangga untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil
Belajar Siswa di Kelas XI MAS Darul Hikmah.”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, yang menjadi rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah penerapan model Think Talk Write dan media ular tangga pada
materi struktur dan fungsi sel dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa
kelas XI MAS Darul Hikmah ?
2. Apakah penerapan model Think Talk Write dan media ular tangga pada
materi struktur dan fungsi sel dapat meningkatkan hasil belajar siswa
kelas XI MAS Darul Hikmah?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar siswa kelas XI MAS
Darul Hikmah dengan penerapan model Think Talk Write dan media
ular tangga pada materi struktur dan fungsi sel.
2. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa kelas XI MAS Darul
Hikmah dengan penerapan model Think Talk Write dan media ular
12
tangga pada materi struktur dan fungsi sel.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Bagi Guru
a. Melalui penerapan model pembelajaran Think-Talk-Write dapat
menjadi pedoman untuk mengatasi kesulitan-kesulitan yang
dihadapi dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran.
b. Memberikan pengetahuan dan inovasi baru terkait penggunaan
permainan edukatif Ular Tangga sebagai salah satu media
pembelajaran.
c. Memberikan referensi terkait pemanfaat penggunaan media
pembelajaran yang menarik dan menyenangkan sehingga dapat
meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Bagi siswa
a. Melalui penerapan model pembelajaran Think-Talk-Write
diharapkan dapat membantu siswa untuk lebih mudah memahami
materi pembelajran.
b. Melalui pemanfaatan media permainan edukatif ular tangga
diharapkan dapat membantu siswa lebih aktif dalam proses
pembelajaran.
13
3. Bagi sekolah
a. Diharapkan dapat membantu memperbaiki dan meningkatkan
kualitas pembelajaran di sekolah tersebut dengan menciptakan
suatu pembelajaran yang efektif, efesien, dan menyenangkan.
4. Bagi peneliti
a. Memperoleh pengalaman langsung dalam menerapkan penggunaan
model pembelajaran TTW dalam pembelajaran biologi.
b. Penilitian ini bermanfaat dalam menyelesaikan tugas akhir untuk
memperoleh gelar sarjana pendidikan.
E. Hipotesis
Rumusan hipotesis statistik dalam penelitian ini yang harus dibuktikan
sebagai berikut :
Ho = Tidak terdapat peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas XI MAS
Darul Hikmah melalui penerapan model pembelajaran Think Talk Write dan
media ular tangga pada materi struktur dan fungsi sel.
Ha = Terdapat peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas XI MAS Darul
Hikmah melalui penerapan model pembelajaran Think Talk Write dan media
ular tangga pada materi struktur dan fungsi sel.
F. Definisi Operasional
1. Penerapan Model pembelajaran Think Talk Write
Model pembelajaran Think Talk Write adalah model pembelajaran yang
dibangun melalui berpikir, berbicara, dan menulis. Dalam penerapannya siswa
14
diberikan materi atau soal untuk dikerjakan dan dipahami sesuai bahasa sendiri
(berpikir). Setelah siswa memahami materi atau soal tersebut siswa dibentuk
menjadi beberapa kelompok yang terdiri antara 3-5 siswa, tujuannya untuk
mendiskusikan dengan siswa yang lain dalam satu kelompoknya sesuai apa yang
telah mereka pahami (berbicara). Setelah bertukar pendapat siswa bertugas untuk
membuat rangkuman atau jawaban dari materi ataupun soal yang telah
didiskusikan (menulis).18
Penerapan yang penulis maksud pada penelitian ini
adalah mempraktekkan model pembelajaran Think Talk Write yang terdidri dari 3
tahap yaitu berpikir, berbicara, dan menulis diharapkan dapat meningkatkan
aktivitas dan hasil belajar siswa pada materi struktur dan fungsi sel.
2. Media pembelajaran edukasi ular tangga
Media pembelajaran edukasi ular tangga merupakan salah satu jenis
permainan tradisional yang terkenal dan disukai oleh semua lapisan masyarakat.
Media ular tangga biasanya terdiri dari beberan (berisi petak-petak yang diberi
angka, gambar ular, gambar tangga), bidak atau pion sebagai tanda pemain, dadu
dan kartu soal. Pada umumnya, prinsip dalam menggunakan media ular tangga
yaitu dilakukan oleh beberapa orang dan dimainkan secara bergilir dengan
menjalankan bidak sesuai jumlah angka yang diperoleh dari dadu saat dilempar
kemudian menjawab soal secara tepat.19
Media ular tangga yang dimaksud dalam
____________
18 Azizatul Khusna, dkk., “Penerapan Model Pembelajaran Think Talk Write (TTW)
Berbantu Media Cd Interaktif Pada Mata Pelajaran IPA Terhadap Hasil Belajar Siswa”, Jurnal
Penelitian Ilmu Pendidikan, Vol.10, No.2, (2017), h.2.
19 Solichin M, Media Pembelajaran dengan Ular Tangga, (Jakarta : Erlangga, 2012),
h.78.
15
penelitian ini adalah media papan ular tangga yang berisikan gambar-gambar
struktur dan fungsi sel yang dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.
3. Materi Sel
Sel adalah bagian terkecil dari makhluk hidup atau unit struktural dan
fungsional terkecil dari makhluk hidup. Sel hewan dan sel tumbuhan dibedakan
menjadi 3 bagian utama, yaitu membran sel, inti sel, dan sitoplasma yang di
dalamnya mengandung berbagai macam organel. Ketiga bagian utama sel tersebut
tersusun atas komponen kimiawi, baik dalam bentuk senyawa maupun dalam
bentuk unsur. Materi sel yang peneliti maksud adalah materi pada mata pelajaran
biologi yang merupakan salah satu materi yang dipelajari di kelas XI semester I
(satu) pada KD 3.1 Menjelaskan tentang komponen kimiawi penyusun sel,
struktur, fungsi, dan proses yang berlangsung dalam sel sebagai unit terkecil
kehidupan dan KD 4.1 Menyajikan hasil pengamatan mikroskopik struktur sel
hewan dan tumbuhan sebagai unit terkecil kehidupan.
4. Aktivitas
Aktivitas artinya kegiatan/keaktifan, jadi segala sesuatu yang dilakukan
atau kegiatan-kegiatan yang terjadi secara fisik maupun non fisik merupakan
suatu aktivitas. Sedangkan aktivitas belajar yaitu segala kegiatan yang dilakukan
dalam proses interaksi dengan lingkungannya.20
Aktivitas belajar yang diamati
dalam penelitian ini yaitu aktivitas siswa. Aktivitas siswa yang diamati hanya 7
aktivitas dari 8 aktivitas, meliputi visual activities, oral activities, listening
____________
20 Darmadi, Pengembangan Model dan Metode Pembelajaran dalam Dinamika Belajar
Siswa, (Yogyakarta: Deepublish, 2017), h.248.
16
activities, writing activities, mental activities, dan emotional activities yaitu pada
pembelajaran materi struktur dan fungsi sel melalui penerapan model
pembelajaran TTW dan media ular tangga.
5. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kemampuan peserta didik yang telah dicapai setelah
mengikuti proses pembelajaran yang mencakup aspek kognitif, afektif, dan
psikomotorik, sedangkan menurut Nana Sudjna, hasil belajar adalah kemampuan
yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya.21
Hasil belajar
yang dimaksud dalam penelitian ini adalah nilai yang didapatkan siswa dari aspek
kognitif yang dilihat berdasarkan hasil pre-test dan post-test yang diberikan.
____________
21 Shabri Shaleh Anwar dan Sudirman Anwar, Journal Indragiri, Vol.1, No.4, (Indragiri:
PT. Indragiri, 2018), h.32 .
17
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Model Pembelajaran Koperatif Tipe Think Talk Write
1. Pengertian Model Pembelajaran Think Talk Write
Think Talk Write merupakan model pembelajaran yang didasarkan pada
pemahaman bahwa belajar adalah sebuah perilaku sosial. Model pembelajaran
yang diperkenalkan oleh Huinker dan Laughlin ini pada dasarnya dibangun
melalui berpikir, berbicara, dan menulis. Alur kemajuan model pembelajaran
TTW dimulai dari keterlibatan siswa dalam berpikir atau berdialog dengan dirinya
sendiri setelah proses membaca. Selanjutnya, berbicara dan membagi ide
(sharing) dengan temannya sebelum menulis. Model ini merupakan model yang
dapat melatih kemampuan berpikir dan berbicara peserta didik.
Think Talk Write merupakan suatu model pembelajaran untuk melatih
keterampilan peserta didik dalam menulis. Model Think Talk Write menekankan
perlunya peserta didik mengomunikasikan hasil pemikirannya. Huinker dan
Laughlin menyebutkan bahwa aktivitas yang dapat dilakukan untuk menumbuh
kembangkan kemampuan pemahaman konsep dan komunikasi peserta didik
adalah dengan penerapan pembelajaran Think Talk Write.
Think artinya berpikir. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, berpikir
artinya menggunakan akal budi untuk mempertimbangkan dan memutuskan
sesuatu. Menurut Sardiman, berpikir adalah aktivitas mental untuk dapat
merumuskan pengertian, menyintesis, dan menarik kesimpulan. Berdasarkan
pengertian-pengertian di atas, berpikir (think) merupakan kegiatan mental yang
18
dilakukan untuk mengambil keputusan, misalnya merumuskan pengertian,
menyintesis, dan menarik simpulan sctelah melalui proses mempertimbangkan.
Talk artinya barbicara. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, bicara
artinya pertimbangan, pikiran, dan pendapat. Write artinya menulis. Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia, menulis adalah membuat huruf (angka dsb.)
dengan pena (pensil, kapur dsb.). Oleh sebab itu, model Think Talk Write
merupakan perencanaan dan tindakan yang cermat mengenai kegiatan
pembelajaran, yaitu melalui kegiatan berpikir (think), berbicara/berdiskusi,
bertukar pendapat (talk), dan menulis hasil diskusi (write) agar kompetensi yang
diharapkan tercapai.22
Pada tahap talk, siswa bekerja dengan kelompoknya menggunakan lembar
kerja siswa (LKS). Lembar kerja siswa (LKS) berisi soal latihan yang harus
dikerjakan siswa dalam kelompok. Pentingnya talk dalam suatu pembelajaran
adalah dapat membangun pemahaman dan pengetahuan bersama melalui interaksi
dan percakapan antara sesama individual di dalam kelompok. Akhirnya dapat
memberikan solusi terhadap masalah yang dihadapi yang bermuara pada suatu
kesepakatan dalam merumuskan tujuan pernbelajaran yang akan dicapai.
Selanjutnya tahap write, yaitu menuliskan hasil diskusi pada lembar kerja
siswa (LKS) yang disediakan. Aktivitas menulis akan membantu siswa dalam
membuat hubungan dan juga memungkinkan guru melihat pengembangan konsep
siswa. Aktivitas menulis juga membantu siswa membuat hubungan antar konsep.
____________
22 Sari Rahma Candra, dkk, “Pengaruh Model Pembelajaran Tipe Think Talk Write dan
Gender Terhadap Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa kelas VII SMPN 13 Padang”, Jurnal
Pendidikan Matematika, Vol. 7, No.1, (2018), h.36.
19
Selain itu, membuat catatan berarti menganalisis tujuan dan memeriksa bahan-
bahan yang ditulis dan bagi guru dapat memantau kesalahan siswa dalam menulis.
Di samping itu, mencatat juga akan mempertinggi pengetahuan siswa dan bahkan
meningkatkan keterampilan berpikir dan menulis.23
2. Langkah-langkah Pembelajaran Think Talk Write
a. Guru membagikan lembar kerja siswa (LKS) yang memuat soal
yang harus di kerjakan oleh siswa serta petunjuk pelaksanaannya.
b. Peserta didik membaca masalah yang ada dalam lembar kerja
siswa (LKS) data membuat catatan kecil secara individu tentang
apa yang ia ketahui dan tidak di ketahui dalam masalah tersebut.
Ketika peserta didik membuat catatan kecil inilah akan terjadi
proses berpikir (think) pada peserta didik. Satelah itu, peserta didik
berusaha untuk menyelesaikan masalah tersebut secara individu.
Kegiatan ini bertujuan agar peserta didik dapat membedakan atau
menyatukan ide-ide yang terdapat pada bacaan untuk kemudian
diterjemahkan ke dalam bahasa sendiri.
c. Guru membagi siswa dalam kelompok kecil (3-5 siswa).
d. Siswa berinteraksi dan berkolaborasi dengan teman satu grup untuk
membahas isi catatan dan hasil catatan (talk). Dalam kegiatan ini
mereka menggunakan bahasa dan kata-kata mereka sendiri untuk
menyampaikan ide-ide dalam diskusi. Pemahaman dibangun
____________
23 Istarani, Muhammad Ridwan, 50 Tipe Pembelajaran Kooperatif, (Medan : Media
Persada, 2014), h.58.
20
melalui interaksinya dalam diskusi. Diskusi diharapkan dapat
menghasilkan solusi atas soal yang diberikan.
e. Dari hasil diskusi, peserta didik secara individu merumuskan
pengetahuan berupa jawaban atas soal (berisi landasan dan
keterkaitan konsep, metode, dan solusi) dalam bentuk tulisan
(write) dengan bahasanya sendiri. Pada tulisan itu peserta didik
menghubungkan ide-ide yang diperolehnya melalui diskusi.
f. Perwakilan kelompok menyajikan hasil diskusi kelompok
sedangkan kelompok lain diminta memberikan tanggapan.
g. Kegiatan ahir pembelajaran adalah membuat refleksi dan
kesimpulan atas materi yang dipelajari. Sebelum itu dipilih
beberapa atau satu orang peserta didik sebagai perwakilan
kelompok untuk menyajikan jawabannya, sedangkan kelompok
lain diminta memberikan tanggapan.
3. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran TTW
a. Kelebihan :
1) Dapat melatih siswa untuk berpikir secara logis dan sistematis
2) Melatih siswa menuangkan ide dan gagasannya dari proses
pembelajaran dalam sebuah tulisan yang dituliskan sendiri.
3) Melatih siswa untuk mengemukakan ide secara lisan dan tulisan
secara baik dan benar.
4) Dapat mendorong setiap siswa untuk berpartisipasi dalam proses
pembelajaran.
21
5) Melatih siswa untuk berpikir secara mandiri sehingga mampu
menemukan jawaban masalah yang dihadapinya dikemudian
hari.24
6) Mengembangkan pemecahan yang bermakna dalam memahami
materi ajar.
7) Dengan berinteraksi dan berdiskusi dengan kelompok akan
melibatkan siswa secara aktif dalam belajar.
8) Membiasakan siswa berpikir dan berkomunikasi dengan teman,
guru, bahkan dengan diri mereka sendiri.
b. Kekurangan :
1) Bagi siswa yang lambat dalam berpikir akan mengalami kesulitan
dalam mengikuti pembelajaran seperti ini.
2) Siswa yang kurang mampu menuang pikiran dalam tulisannya,
akan mengalami hambatan tersendiri.
3) Ketika siswa bekerja dalam kelompok itu mudah kehilangan
kemampuan dan kepercayaan.
4) Karna didominasi oleh siswa yang mampu, guru harus benar-
benar menyiapkan semua media dengan matang agar dalam
menerapkan model pembelajaran think-talk-write (TTW) tidak
mengalami kesulitan. Selain model yang berperan penting dalam
menunjang pemahaman peserta didik media pembelajaran juga
merupakan salah satu alat yang menunjang pemahaman konsep
____________
24 Istarani, Muhammad Ridwan, 50 Tipe Pembelajaran,…, h. 59-60.
22
5) peserta didik.25
B. Aktivitas Belajar
1. Pengertian Aktivitas Belajar
Aktivitas belajar merupakan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh
peserta didik dalam pembelajaran yang memiliki bentuk yang beraneka ragam,
diantaranya seperti keberanian siswa bertanya, kemampuan siswa menjawab,
partisipasi siswa, kehadiran siswa, hubungan siswa dengan guru, memanfaatkan
waktu yang diberikan oleh guru, serta bagaimana motivasi dan ketekunan siswa
selama proses pembelajaran sedang berlangsung, yang mana delapan aspek
tersebut diukur berdasarkan jenis-jenis dalam aktivitas belajar.26
Aktivitas belajar merupakan salah satu asas terpenting yang sangat
mempengaruhi hasil belajar siswa. Segala sesuatu yang dilakukan atau kegiatan-
kegiatan yang terjadi baik fisik maupun non-fisik merupakan suatu aktivitas.
Aktivitas siswa selama proses belajar mengajar merupakan salah satu indikator
adanya keinginan siswa untuk belajar.27
Guru hanyalah menyajikan bahan pelajaran, sedangkan yang mengolah
dan mencerna adalah peserta didik itu sendiri. Agar peserta didik berperan dalam
kegiatan belajar, maka guru hendaknya merencanakan pengajaran, yang menuntut
peserta didik banyak melakukan aktivitas belajar, tidak berarti siswa dibebani
____________
25 Ansari, Menumbuhkembangkan Kemampuan Pemahaman Dan Komunikasi Matematik
Melalui TTW, (FMIPA : UPI Bandung, 2009), h.73.
26 Gade Putra Adnyana “Pembelajaran Biologi Berbasis Masalah”, Jurnal Pendidikan
Kerta Mandala Dinas Pendidikan Kabupaten Buleleng, Bali, Vol. 1, No. 1, (2010), h. 6-7.
27 Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), h.
96-97.
23
banyak tugas. Aktivitas yang dikerjakan siswa hendaknya menarik minat siswa,
dibutuhkan dalam perkembangannya serta bermanfaat bagi masa depannya.28
2. Prinsip Aktivitas Belajar
Aktivitas belajar adalah aktivitas yang bersifat fisik maupun mental
(psikis). Dalam kegiatan belajar kedua aktivitas itu harus selalu berkait. Belajar
yang berhasil harus melalui berbagai macam aktivitas, baik aktivitas fisik maupun
psikis.
a. Aktivitas fisik ialah peserta didik giat aktif dengan anggota badan.
Membuat sesuatu, bermain ataupun bekerja, ia tidak hanya duduk dan
mendengarkan, melihat atau hanya pasif.
b. Peserta didik yang memiliki aktivitas psikis (kejiwaan) adalah jika daya
jiwanya bekerja sebanyak-banyaknya atau banyak berfungsi dalam rangka
pengajaran.29
Aktivitas belajar adalah aktivitas yang bersifat fisik maupun mental.
Proses kegiatan belajar kedua aktivitas itu harus selalu terkait. Sebagai contoh
seseorang itu sedang belajar dengan membaca.Secara fisik kelihatan bahwa orang
tadi membaca menghadapi suatu buku, tetapi mungkin pikiran dan sikap dan
mentalnya tidak tertuju ada buku yang dibaca. Hal ini menunjukkan tidak ada
keserasian terhadap aktivitas fisik dan aktivitas mental, kalau sudah demikian
maka belajar tersebut tidak akan optimal. Begitu juga sebaliknya kalau yang aktif
____________
28 Ibrahim, Nana Syaodih, Perencanaan Pengajaran, cet. 2, (Jakarta : PT. Rineka Cipta,
2003), h. 27.
29 Ahmad Rohani, Pengelolaan Pengajaran, Cet. 2, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2004), h.
6.
24
itu hanya mentalnya berarti juga kurang optimal. Misalnya ada seseorang yang
berfikir tentang sesuatu atau merenungkan ide-ide yang perlu diketahui oleh orang
lain, tetapi kalau tidak disertai dengan perbuatan atau aktivitas fisik/ perbuatan
yang dituangkan pada tulisan atau disampaikan kepada orang lain, juga ide atau
pemikiran tadi tidak ada gunanya.30
3. Jenis- jenis Aktivitas Belajar
Jenis-jenis aktivitas dalam belajar yang digolongkan oleh Paul B.Diedric
adalah sebagai berikut:
a. Visual activities, yang termasuk di dalamnya misalnya membaca,
memperhatikan gambar, mengamati demonstrasi, mengamati pekerjaan
orang lain.
b. Oral Activities, seperti menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi
saran, mengeluarkan pendapat, diskusi.
c. Listening Activities, sebagai contoh mendengarkan: uraian, percakapan,
diskusi, musik, pidato.
d. Writing Activities, seperti misalnya menulis cerita, karangan, menyusun
laporan, menyalin.
e. Drawing Activities, menggambar, membuat grafik, peta, diagram.
f. Motor Activities, yaitu melakukan percobaan, membuat model, membuat
konstruksi.
g. Mental Activities, yaitu menanggapi, mengingat, memecahkan soal,
menganalisis, melihat hubungan, mengambil keputusan.
____________
30 Wina Sanjaya, Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi,
(Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008), h. 137.
25
h. Emotional Activities, yaitu menaruh minat, merasa bosan, gembira,
bersemangat, bergairah, berani, tenang, gugup.31
Guru berperan dalam menstimulus keaktifan peserta didik dengan jalan
menyajikan bahan pelajaran, sedangkan yang mengolah dan mencerna adalah
peserta didik itu sendiri, karena belajar adalah suatu proses di mana peserta didik
harus aktif.32
Berdasarkan berbagai pengertian jenis aktivitas di atas, peneliti
berpendapat bahwa dalam belajar sangat dituntut keaktifan siswa. Aktivitas
belajar dapat diciptakan dengan melaksanakan pembelajaran yang menyenangkan
dengan menyajikan variasi model dan media pembelajaran yang lebih memicu
kegiatan siswa. Siswa yang lebih banyak melakukan kegiatan sedangkan guru
lebih banyak membimbing dan mengarahkan.
C. Hasil Belajar Siswa
1. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kemampuan peserta didik yang telah dicapai setelah
mengikuti proses pembelajaran yang mencakup aspek kognitif, afektif, dan
psikomotorik, sedangkan menurut Nana Sudjna, hasil belajar adalah kemampuan
yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarya.33
Jadi, hasil
____________
31 Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 2006), h.101.
32 Ahmad Rohani, Pengelolaan Pengajaran, cet. 2, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), h. 9-10.
33 Shabri Shaleh Anwar dan Sudirman Anwar, Journal Indragiri, Vol.1, No.4, (Indragiri:
PT. Indragiri Dot Com, 2018), h.32 .
26
belajar atau sering disebut prestasi belajar adalah hasil dari suatu kegiatan yang
telah dikerjakan secara individu atau kelompok.34
Hasil belajar dapat dipahami dari dua kata yang membentuknya, yaitu
“hasil” dan “belajar”. Pengertian hasil (produk) menuju kepada suatu perolehan
akibat dilakukannya suatu aktivitas atau proses. Begitu juga dalam kegiatan
belajar mengajar, setelah mengalami belajar perilaku siswa akan berubah
dibandingkan sebelum belajar.35
Hasil belajar adalah kemapuan-kemapuan yang dimilki siswa setelah
menerima pengalaman belajar. Hasil belajar adalah keseluruhan kegiatan
pengukuran (pengumpulan data dan informasi), pengolaan, penafsiran dan
pertimbangan untuk membuat keputusan tingkat hasil belajar siswa yang dicapai
setelah melakukan kegiatan belajar dalam mencapai tujuan pembelajaran yang
diharapkan.36
Hasil dan bukti belajar adalah perubahan tingkah laku pada orang,
seperti dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti.
2. Indikator Hasil Belajar Siswa
Indikator hasil belajar siswa antara lain:
a. Ketercapain daya serap terhadap bahan pembelajaran yang diajarkan,
baik individu maupun kelompok. Pengukuran ketercapaian daya serap
____________
34 Asrori Ibrohim, Jejak Inovasi Pembelajaran IPS, (Yogyakarta: Leutika Prio, 2018),
h.18.
35 Nana Sudjana, Penilaian Hasil dan Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2008), h. 22.
36 Sunarti, M. Subhana, Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia. (Cet. II; Bandung:
Pustaka Setia. 2009). h. 9.
27
ini biasanya dilakukan dengan penetapan Kriteria Ketuntasan Belajar
Minimal (KKM)
b. Perilaku yang digariskan dalam tujuan pembelajaran telah dicapai oleh
siswa, baik secara individual maupun kelompok.
3. Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar
a. Faktor internal
Faktor internal merupakan faktor yang datang dari diri sendiri, seperti
kurang lengkapnya anggota tubuh atau kondisi tubuh (kesehatan dan cacat tubuh),
selain itu dapat pula faktor psikologis yaitu berupa kecerdasan (IQ), minat,
perhatian, bakat, motif, dan lain-lain.
b. Faktor eksternal
Faktor eksternal merupakan faktor yang datang dari luar individu atau
faktor lingkungan dimana seseorang berada, seperti lingkungan keluarga
(orangtua, suasana rumah, dan kondisi ekonomi keluarga), faktor lingkungan
sekolah (kurikulum, hubungan anatar guru dengan siswa, siswa dengan siswa, alat
pelajaran, pelaksanaan disiplin sekolah, keadaan sekolah, dan sebagainya), dan
bentuk kehidupan atau lingkungan di masyarakat, corak kehidupan tetangga.37
D. Media Pembelajaran
Media pembelajaran merupakan segala bentuk perangsang dan alat yang
disediakan guru untuk mendorong siswa belajar secara cepat, tepat, mudah, benar,
____________
37 Tim Pengembang Ilmu Pendidikan, Ilmu dan Aplikasi Pendidikan, (Bandung: PT.
Imperial Bhakti Utama, 2007), h. 329.
28
dan tidak terjadikan verbalisme.38
Media belajar adalah segala sesuatu yang dapat
digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran) sehingga dapat
merangsang perhatian, minat, pikiran, dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar
untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu.39
Penggunakan media pada proses belajar mengajar akan memberikan hasil
yang optimal apabila digunakan secara tepat jika sesuai dengan materi pelajaran.
Adapun beberapa kriteria pemilihan media sebagai berikut :
1. Media pembelajaran dapat menunjang tercapainya tujuan
pembelajaran.
2. Media pembelajaran disesuaikan dengan kemampuan peserta didik.
3. Media yang digunakan hendaknya bisa digunakan sesuai dengan
fungsinya.
4. Alat/bahan yang digunakan untuk membuat media pembelajaran
terjangkau dari segi harga dan cara membuat serta waktu dalam
merancang dan menggunakannya.
5. Media yang dipilih hendaknya disenangi oleh guru dan peserta didik.
E. Media Edukasi Permainan Ular Tangga
1. Pengertian Media Permaninan Ular tangga
Media Permaninan Ular tangga merupakan salah satu jenis permainan
tradisional yang terkenal dan disukai oleh semua lapisan masyarakat. Media ular
____________
38 Hanafiah dan Suhana, Konsep Strategi Pembelajaran, (Bandung: Refika Aditama,
2012), h.13.
39 Kosasih E., Strategi Belajar dan Pembelajaran Implementasi Kurikulum 2013,
(Bandung: Yrama Widya, 2014), h.61.
29
tangga biasanya terdiri dari beberan (berisi petak-petak yang diberi angka, gambar
ular, gambar tangga), bidak atau pion sebagai tanda pemain, dadu dan kartu soal.
Pada umumnya, prinsip dalam menggunakan media ular tangga yaitu dilakukan
oleh beberapa orang dan dimainkan secara bergilir dengan menjalankan bidak
sesuai jumlah angka yang diperoleh dari dadu saat dilempar kemudian menjawab
soal secara tepat.40
2. Tujuan Permainan Ular Tangga
Tujuan permainan ular tangga ini adalah untuk memberikan motivasi
belajar kepada siswa agar senantiasa mempelajari atau mengulang kembali materi-
materi yang telah dipelajari sebelumnya yang nantinya akan diuji melalui
permaian, sehingga terasa menyenangkan bagi siswa.
Permainan ular tangga dalam penelitian ini adalah model permainan yang
didesain secara khusus sesuai materi pembelajaran yang dibahas. Setiap kotaknya
dihiasi dengan variasi gambar-gambar yang berkaitan deagan materi sistem
regulasi. Disamping itu dilengkapi dengan pertanyaan dan jawaban agar siswa
dapat melakukan penilaian secara mandiri.
3. Kelebihan dan Kekurangan Media Permainan Ular Tangga
Media edukasi permainan ular tangga ini memiliki kelebihan dan
kekurangan sebagai berikut :
a. Kelebihan media ular tangga :
1) Media ular tangga menarik dan mudah untuk dimainkan peserta
didik.
____________
40 Solichin M., Media Pembelajaran dengan Ular Tangga, (Jakarta : Erlangga, 2012),
h.78.
30
2) Dapat meningkatkan antusias peserta didik dalam menjawab
pertanyaan.
3) Media ular tangga dapat meningkatkan semangat peserta didik
dalam bermain karena pada media terdapat beberapa gambar.
b. Kekurangan media pembelajaran ular tangga:
1) Dapat menimbulkan kejenuhan karena banyaknya pertanyaan yang
akan ditemui peserta didik.
2) Memerlukan waktu yang banyak41
4. Langkah-Langkah Bermain Ular Tangga
a. Pemain dibagi menjadi 3 kelompok, masing-masing kelompok
terdiri dari 3 orang.
b. Setiap perwakilan kelompok bergiliran maju ke depan untuk
memulai permainan dan kemudian melempar dadu.
c. Setelah melempar dadu, kemudian perwakilan dari kelompok
tersebut mengambil dan membacakan pertanyaan kepada teman
sekelompoknya.
d. Lalu peserta didik mendiskusikan jawaban dari pertanyaan dengan
teman sekelompoknya.
e. Jika jawaban yang diberikan anggota kelompoknya :
1) Bila jawaban salah, maka pion kelompok mereka tidak
boleh berjalan.
____________
41 Nurfadillah Salam, “Pengembangan Media Pembelajaran Permainan Ular Tangga pada
Materi Sistem Saraf”, Jurnal Al-Ahya, Vol. 1, No. 1, (2019), h. 54.
31
2) Bila jawaban benar, maka pion kelompok boleh
berjalan sesuai dengan jumlah point yang tertera
didadu.
Catatan :
1. Jika pion kelompok berhenti pada gambar tangga maka pion
kelompok boleh berjalan maju atau menaiki tangga sesuai arah
angka yang ditunjukan tangga.
2. Jika pion kelompok berhenti pada gambar ular maka pion
kelompok harus rela turun mengikuti arah gambar ular itu
berhenti.
3. Jika pion berhenti pada salah satu gambar tumbuhan paku, maka
kelompok yang bersangkutan akan mendapat soal bonus, dan
mendapat nilai bonus jika jawaban yang diberikan benar dan
sesuai.
f. Begitu seterusnya bergeliran dengan kelompok lain, hingga
mendapatkan pemenang yang sampai terlebih dahulu di kotak yang
paling tinggi (finish).
g. Langkah terakhir adalah berilah senyuman dan pujian kepada siswa
yang telah bermain dengan baik.
5. Penentuan poin
a. Semua kartu soal memiliki pertanyaan da juga poin yang
disesuiakan dengan tingkat kesulitannya.
32
b. Kelompok yang dapat menjawab soal dengan tepat berhak
mendapatkan poin yang sesuai dengan poin yang tertera pada kartu
soal.
F. Materi Struktur dan Fungsi Sel
Materi struktur dan fungsi sel adalah materi yang diajarkan pada kelas XI
SMA semester ganjil, untuk memenuhi SK 1. (Memahami struktur dan fungsi sel
sebagai unit terkecil kehidupan), KD 1.1 (Mendeskripsikan komponen kimiawi
sel, struktur, dan fungsi sel sebagai unit terkecil kehidupan) dan KD 1.2.
(Mengidentifikasi organel sel tumbuhan dan hewan), dengan indikator pengertian
sel, sejarah penemuan sel, ciri-ciri sel, komponen kimiawi sel, struktur sel
prokariotik dan eukariotk, struktur sel hewan dan sel tumbuhan, organel-organel
sel hewan dan tumbuhan, dan fungsi masing-masing organel sel.
1. Pengertian Sel
Sel merupakan unit terkecil dari organisme hidup. Kehidupan dimulai di
dalam sel. Sel adalah suatu “pabrik” yang didalamnya dapat disentesis ribuan
molekul yang sangat dibutuhkan oleh organisme. Ukuran sel bervariasi tergantung
fungsinya. Bentuk sel juga tergantung tempatnya. Sel yang hidup mempunyai
struktur sama, yaitu terdiri dari membran plasma, inti sel (nukleus), sitoplasma,
serta organel-organel yang terdapat didalamnya.42
Sel merupakan unit organisasi
terkecil yang menjadi dasar kehidupan, baik dalam dunia tumbuh-tumbuhan
____________
42 Juono dan Ahmad Zulfa Jumiarto, Biologi.... h.19.
33
maupun hewan.43
Ukuran sel bervariasi tergantung fungsinya. Bentuk sel juga
tergantung tempat dan fungsinya. Kata sel itu sendiri dikemukakan oleh Robert
Hooke (1635-1703) yang berarti kotak-kotak kosong. Robert Hooke mengamati
sayatan gabus dari batang Quercus suber menggunakan mikroskop, ia menemukan
adanya ruang-ruang kosong yang dibatasi dinding tebal dalam pengamatannya.
Robert Hooke menyebut ruang-ruang kosong tersebut dengan istilah cellulae
artinya sel.
Sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Qur-an Surah Al-Mu’minun
ayat 14 sebagai berikut :
Artinya : “Kemudian air mani itu kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal
darah itu kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu kami
jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu kami bungkus dengan
daging. Kemudian kami jadikan dia makhluk yang lain. Maka maha
sucilah Allah, pencipta yang paling baik” (QS. Al-Mu’minun: 14).
Ayat di atas menjelaskankan bahwa Allah Swt menciptakan manusia dari
darah (sel sperma dan sel ovum) sehingga terbentuklah zigot (sel), sel-sel tersebut
akan terus berkembang dan tumbuh menjadi daging, tulang, sehingga terciptalah
makhluk hidup.44
Selain itu Allah membentuk rupa manusia karena Dia-lah yang
____________
43 Hartanto Nugroho dan Isserep Sumardi, Biologi Dasar, (Jakarta: Penebar Swadaya,
2004), h. 21.
44 M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah, (Jakarta: Lentera Hati, 2002), h. 434-441.
34
Maha Membentuk Rupa (Al Mushawiru). Dengan apa Allah Swt membentuk
rupa? Bagaimana mengubah zigot (perpaduan sperma dan ovum) menjadi bayi
dan tumbuh dewasa dan menua? Perintah-perintah Allah Swt untuk membentuk
wujud manusia ini ditanam dalam DNA yang ada dalam kromosom setiap sel.
Artinya DNA adalah firman Allah Swt dalam diri makhluk hidup. Kromosom
DNA adalah cetak biru (blue print) makhluk hidup.45
2. Sejarah Penemuan Sel
Sel pertama kali ditemukan oleh Robert Hooke (1665) pada sel gabus.
Robert Hooke orang pertama yang menyebut istilah sel, dalam bahasa latin
cellulae yang berarti bilik kecil. Kemudian ilmuwan Belanda yang bernama
Antonie van Leeuwenhoek (1632–1723) merancang sebuah mikroskop kecil
berlensa tunggal. Mikroskop itu digunakan untuk mengamati air rendaman jerami.
Ia menemukan organisme yang bergerak-gerak di dalam air, yang kemudian
disebut bakteri. Antonie van Leeuwenhoek merupakan orang pertama yang
menemukan sel hidup. Perkembangan penemuan tentang sel mendorong
berkembangnya persepsi tentang sel. Dari sinilah kemudian lahir teori teori
tentang sel. Beberapa teori tentang sel sebagai berikut:
a. Sel Merupakan Kesatuan atau Unit Struktural Makhluk Hidup
Teori ini dikemukakan oleh Jacob Schleiden (1804–1881) dan Theodor
Schwan (1810–1882). Tahun 1839 Schleiden, ahli botani berkebangsaan Jerman,
mengadakan pengamatan mikroskopis terhadap sel tumbuhan. Pada waktu yang
bersamaan Theodor Schwan melakukan pengamatan terhadap sel hewan. Schwaan
____________
45 Hisham Thalbah, Ensiklopedia Mukjizat Al-Quran dan Hadis, (Bekasi:Sapta Sentosa,
2008), h. 86-87.
35
dan Schleiden (1838), menyatakan bahwa tumbuhan dan hewan mempunyai
persamaan, yaitu tubuhnya tersusun oleh sel-sel. Selanjutnya, teori tersebut
dikembangkan menjadi suatu teori sebagai berikut:
1) Sel adalah satuan struktural terkecil organisme hidup.
2) Sel merupakan satuan fungsional terkecil organisme hidup.
3) Sel berasal dari sel dan organisme tersusun oleh sel.
b. Sel Sebagai Unit Fungsional Makhluk Hidup
Max Schultze (1825-1874) menyatakan bahwa protoplasma merupakan
dasar fisik kehidupan. Protoplasma bukan hanya bagian struktural sel, tetapi juga
merupakan bagian penting sel sebagai tempat berlansung reaksi-reaksi kimia
kehidupan. Berdadarkan hal ini muncullah teori sel yang menyatakan bahwa sel
merupakan kesatuan fungsional kehidupan.
c. Sel Sebagai Unit Pertumbuhan Makhluk Hidup
Rudolph Virchow (1821-1902) berpendapat bahwa omni cellula ex
cellulae (semua sel berasal dari sel sebelumnya).
d. Sel Sebagai Unit Hereditas Makhluk Hidup
Edmund B Wilson (1983), ilmu pengetahuan dan teknologi mendorong
penemuan unit-unit penurunan sifat yang terdapat dalam nukleus yaitu kromosom.
Dalam kromosom terdapat gen yang merupakan unit pembawa sifat. Melalui
penemuan ini muncullah teori bahwa sel merupakan unit hereditas makhluk
hidup.46
____________
46 Arbert B, Biologi Molekuler Sel Edisi Kedua, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
1994), h. 9.
36
Berdasarkan tipenya sel dibedakan menjadi dua yaitu sel prokariotik dan
sel eukariotik. Sel prokariotik merupakan jenis sel dengan inti yang tidak jelas
hanya dalam sitoplasma tampak adanya bagian yang berwarna agak terang yang
mengandung bahan DNA yang dinamakan nukleoid. Sel yang termasuk sel
prokariotik diantaranya ialah berbaai jenis bakteri, virus, ganggang hijau dan lain-
lain. Sel Eukariotik mempunyai inti sel yang jelas, karena inti sel ini mempunyai
membran inti. Sel-sel eukariotik ukuran dan bentuk berbeda tergantung dari jenis
dan fungsinya. Sel eukariotik terdapat pada tumbuhan dan hewan.47
Gambar 2.1. Sel Prokariotik48
3. Ciri-Ciri Pada Sel
Sel sebagai bagian terkecil bagi makhluk hidup yang memiliki ciri-ciri
hidup, di antaranya yaitu :
a. Dapat berkembang biak atau menghasilkan keturunan
____________
47 Juono dan Ahmad Zulfa Jumiarto, Biologi Sel, (Jakarta: EGC, 2002),h.15-16.
48 Campbell, Biologi Jilid 1 Edisi Kedelapan, ( Jakarta: Erlangga, 2008),h. 106.
37
b. Melakukan pencernaan intraseluler (digestive) dan pengeluaran
(ekskresi).
c. Memberikan respon atau tanggapan terhadap rangsang.
d. Dapat menghasilkan energi melalui serangkaian proses respirasi sel
dalam mitokondria.
e. Tumbuh dan berkembang49
4. Komponen Kimiawi Sel
a. Karbohidrat
Komponen kimiawi sel yang pertama adalah karbohidrat. Karbohidrat
sangat vital untuk proses-proses fisiologi dalam sel makhluk hidup. Berdasarkan
struktur ikatan molekulnya, karbohidrat digolongkan menjadi monosakarida,
disakarida, dan polisakarida.
b. Lemak
Komponen kimiawi sel selanjutnya ialah lemak. Lemak dibangun oleh
gliserol dan asam lemak. Lemak mempunyai sifat tidak larut dalam air, tetapi
dapat larut dalam pelarut organik, seperti kloroform, eter, dan alkohol. Dalam sel
hidup, lemak berfungsi sebagai komponen utama membran plasma, pembentukan
hormon, dan pembentukan vitamin.
c. Protein
Protein merupakan komponen kimiawi sel yang memiliki susunan sangat
kompleks. Pada sel hidup protein memiliki dua peran penting, yaitu peran
____________
49 Siregar dan Ameilia Z, Biologi Pertanian Jilid I, (Jakarta: Direktorat Jenderal
Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional, 2008), h. 20.
38
katalitik dan peran mekanik. Peran katalitik ditunjukkan oleh enzim, sedangkan
peran mekanik ditunjukkan oleh protein otot.
d. Asam Nukleat
Dalam komponen kimiawi sel, asam nukleat merupakan materi inti. Ada
dua macam asam nukleat, yaitu asam ribonukleat (RNA) dan asam
deoksiribosanukleat (DNA). Fungsi asam nukleat adalah untuk mengontrol
aktivitas sel dan membawa informasi genetik. Asam nukleat merupakan polimer
nukleotida.
e. Air
Air adalah senyawa utama komponen kimiawi sel yang jumlahnya terbesar
dalam menyusun sel (50–65% berat sel). Air adalah komponen esensial cairan
tubuh yang terdiri dari plasma darah, cairan intrasel (sitoplasma), dan cairan
ekstrasel. Air dalam sel berfungsi sebagai pelarut dan katalisator beberapa reaksi
biologis.
f. Vitamin
Komponen kimiawi selanjutnya adalah vitamin. Vitamin memang
dibutuhkan dalam jumlah kecil, akan tetapi vitamin harus ada untuk menunjang
berbagai fungsi sel dalam proses metabolismenya. Peran vitamin adalah
mempertahankan fungsi metabolisme, pertumbuhan, dan sebagai penghancur
radikal bebas . Beberapa contoh vitamin yang saat ini telah ditemukan antara lain
A, B1, B2, B3, B5, B6, B12, C, D, E, K dan H.
39
g. Mineral
Mineral adalah komponen struktural sel yang berfungsi dalam
pemeliharaan fungsi dan kerja metabolisme, pengaturan enzim, menjaga
keseimbangan asam dan basa. Di dalam sel, mineral ada yang terkandung dengan
jumlah yang besar (makroelemen) dan dalam jumlah sedikit (mikroelemen.
Beberapa contoh mineral makroelemen misalnya kalsium, magnesium, fosfor,
klor,natrium, dan belerang. Sedangkan contoh mineral mikroelemen antara lain
zat besi, yodium, seng, kobalt fluorin.50
5. Struktur Sel Prokariotik dan Eukariotik
Berdasarkan ada tidaknya selaput sel, sel dibedakan menjadi dua yaitu
prokariotik dan eukariotik. Sel prokariotik adalah sel yang tidak mempunyai
dinding/selaput inti, sedangkan sel eukariotik adalah sel yang mempunyai selaput
inti. Perbedaan utama antara sel prokariotik dan eukariotik ditandai dengan
namanya. Kata prokariota (prokaryote) berasal dari Yunani pro yang artinya
“sebelum” dan karyon yang artinya “kernel”, yang disini disebut nukleus. Sel
prokariotik tidak memilki nukleus. Materi genetiknya (DNA) terkonsentrasi pada
suatu daerah yang disebut nukleoid, tetapi tidak ada membran yang memisahkan
daerah ini dari bagian sel lainnya. Sebaliknya sel eukariotik (Yunani, eu yang
berarti “sebenarnya” dan karyon) memilki nukleus yang sesungguhnya dan
dibungkus oleh selubung nukleus.51
Seluruh daerah di antara nukleus dan
membran yang membatasi sel disebut sitoplasma. Sitoplsma terdiri atas medium
____________
50 Siregar dan Ameilia Z, Biologi Pertanian..., h. 23.
51 Campbell, dkk., Biologi Edisi Kedelapan Jilid I, (Jakarta: Erlangga, 2002), h. 106-107.
40
semi cair yang disebut sitossol yang di dalam nya terdapat organel-organel yang
mempunyai bentuk dan fungsi terspesialisasi.
Berdasarkan ada dan tidak membran/selaput inti maka sel dapat dibedakan
menjadi dua yaitu sel prokariotik dan sel eukariotik.
Gambar 2.2. Sel Prokariotik dan sel Eukariotik52
Tabel 2.1. Perbedaan Sel Prokariotik dan Eukariotik :53
No Bagian Sel Prokariotik Eukariotik
1 Inti Sel Tampa membrane/selaput
disebut nucleoid
Selaput inti ada, disebut
inti sel (nukleus)
2
Penutup Sel Berupa kapsul (fungsi
berbeda dengan dinding sel
pada tumbuhan
Tidak ada pada hewan,
pada tumbuhan ada
(dinding sel)
3 Retikulum
Endoplasma
Tidak ada Ada
4 Badan Golgi Tidak ada Ada
____________
52 Hartanto Nugroho dan Isserep Sumardi, Biologi Dasar, (Jakarta: Penebar Swadaya,
2004), h. 22.
53 Hartanto Nugroho dan Isserep Sumardi, Biologi Dasar..., h. 23.
41
No Bagian Sel Prokariotik Eukariotik
5 Mitokondria Tidak ada Ada
6 Lisosom
sentriol
Tidak ada Ada
7 Ribosom Ada pada sitoplasma Ada (pada sitoplasma dan
retikulum endoplasma)
8 DNA(bahan
genetik)
Berbentuk cincin
bercampur dengan
sitoplasma
Berbentuk pita spiral
ganda (doble helix)
terdapat pada inti,
mitokondria, dan
kloroplas (pada
tumbuhan)
6. Struktur sel dan fungsi organel sel
Sel terdiri dari tiga bagian utama yaitu membran sel, inti sel dan
sitoplasma.
a. Membran Sel
Membran sel adalah selaput yang terletak paling luar dan tersusun dari
senyawa kimia lipoprotein (gabungan dari senyawa lemak atau lipid dengan
senyawa protein).54
Membran sel disebut juga membrane plasma atau selaput
plasma. Fungsi dari membran sel ini adalah sebagai pintu gerbang yang dilalui
zat, baik menuju atau meninggalkan sel.
____________
54 Juwono dan Ahmad Zulfa, Biologi Sel, (Jakarta: EGC, 2002), h. 22.
42
Membran sel memiliki struktur seperti lembaran tipis. Membran plasma
tersusun dari molekul lipid (lemak), protein dan sedikit karbohidrat yang
membentuk suatu lapisan dengan sifat dinamis dan asimetris. Molekul molekul
tersebut menyusun matrik lapisan fosfolipid bilayer yang disisipi oleh protein
membran. Berdasarkan model “membran mozaik cair”, molekul lemak dan
protein senantiasa bergerak tidak menetap. Fungsi: melindungi sel, sebagai lalu
lintas molekul dan ion (mengatur keluar masuknya zat) dan sebagai reseptor
(penerima) rangsangan dari luar.
Gambar 2.3 Membran Sel55
b. Inti Sel
Inti sel merupakan organel terbesar di dalam sel dengan diameter 10 µm.
Pada inti sel terdapat matrik yang disebut nukleoplasma, nukleolus, RNA dan
kromosom. Fungsi inti sel adalah mengatur aktivitas sel. Nukleus mengandung
sebagian besar gen yang mengontrol sel eukariotik (sebagian gen terletak di dalam
mitokondria dan kloroplas). Nukleus ini umumnya merupakan organel yang
____________
55 Campbell, dkk., Biologi.., h. 107.
43
paling mencolok dalam sel eukariotik, rata-rata berdiameter 5 μm. Selubung
nukleus melingkupi nukleus, yang memisahkan isinya dari sitiplasma.56
Inti sel bertugas mengontrol kegiatan yang terjadi di sitoplasma. Fungsi
dari inti sel adalah mengatur semua aktivitas (kegiatan) sel, karena di dalam inti
sel terdapat kromosom yang berisi DNA untuk mengatur sintesis protein. Inti sel
terdiri dari bagian-bagian yaitu: Selaput inti, Nukleoplasma, Kromatin/kromosom
dan Nukleous (anak inti).
Gambar 2.4. Inti sel57
c. Sitoplasma
Sitoplasma adalah bagian terbesar dari sel yang di dalamnya mengandung
bagian-bagian sel seperti organel-organel sel yang memilki fungsi tersendiri.
Khusus untuk cairan yang berada dalam inti sel dinamakan nukleoplasma.
Penyusun utama dari sitoplasma adalah air (90%). Berfungsi sebagai pelarut zat-
zat kimia serta sebagai media terjadinya reaksi kimia sel. Organel sel adalah
benda-benda yang terdapat dalam sitoplasma dan bersifat hidup serta menjalankan
____________
56 Campbell, dkk., Biologi.., h. 120.
57 Campbell, dkk., Biologi..., h. 111.
44
fungsi-fungsi kehidupan.58
Berikut adalah organel-organel yang terdapat dalam
sel:
1) Retikulum endoplasma (RE)
RE adalah struktur berbentuk benang-benang yang bermuara di inti sel. RE
terdiri dari jaringan tubula dan gelembung membran yang disebut sisterne
(cisternae). Dikenal dua jenis retikulum endoplasma, yaitu:
a) Retikulum endoplasma granuler (retikulum endoplasma kasar) RE kasar
tampak kasar karena ribosom menonjol di permukaan sitoplasmik
membran.
b) Retikulum endoplasma agranuler (retikulum endoplasma halus) RE halus
diberi nama demikian karena permukaan sitoplasma tidak mempunyai
ribosom.59
Gambar 2.5. Retikulum Endoplasma60
2) Ribosom
Ribosom merupakan komponen seluler yang melaksanakan sintesesis
protein.60 Sel yang memiliki laju sintesis protein yang tinggi secara khusus
____________
58 Juwono dan Ahmad Zulfa, Biologi Sel.. (Jakarta: EGC, 2002) , h. 30.
59 Hartanto Nugroho dan Isserep Sumardi, Biologi Dasar..., h. 26.
60 Campbell, Biologi ...h. 113.
45
memilki jumlah ribosom yang sngat banyak. Ribosom membangun protein dalam
dua lokasi sitiplasmik. Ribosom bebas tersuspensi dalam sitosol, sementara
ribosom terikat dilekatkan pada bagian luar jalinan membran yang disebut
retikulum endoplasmik. Sebagian besar protein yang dibuat oleh ribosom bebas
akan berfungsi di dalam sitosol, contohnya adalah enzim - enzim yang
mengkatalisis proses metabolisme di dalam sitosol. Ribosom terikat umumnya
membuat protein yang dimaksudkan untuk dimasukkan ke dalam membran, untuk
pembungkusan dalam organel tertentu seperti lisosom, atau untuk dikirim keluar
sel.61
Gambar 2.6. Ribosom62
3) Mitokondria (The Power House).
Mitokondria merupakan tempat terjadi proses respirasi seluler yang
mengubah energi kimia dari makan menjadi energi kimia dan molekul pembakar
seluler yang di sebut ATP (adenosin tri phosphat).63
Secara garis besar, tahap
____________
61 Campbell, dkk., Biologi..., h.120.
62 Juwono dan Achmad Zulfa, Biologi ...h. 37.
63 Hartanto Nugroho dan Isserep Sumardi, Biologi Dasar..., h. 31-32.
46
respirasi pada tumbuhan dan hewan melewati jalur yang sama, yang dikenal
sebagai daur atau siklus Krebs yang berlangsung di dalam mitokondria.
Gambar 2.7. Mitokondria64
4) Lisosom
Lisosom berbentuk bulat seperti bola (berdiameter sekitar 500 mm),
mengandung enzim-enzim yang berfungsi untuk mencerna bahan makanan yang
masuk ke dalam sel dan sisa-sisa, baik secara pinositosis maupun fagositosis.
Lisosom berisi enzim hidrolitik, enzim ini bekerja sangat baik dalam lingkungan
asam, kira-kira pada Ph 5.65
Gambar 2.8. Lisosom66
____________
64 Campbell, Biologi....,h.119 .
65 Hartanto Nugroho dan Isserep Sumardi, Biologi Dasar..., h. 28.
66 Campbell, dkk., Biologi..., h.119.
47
5) Badan golgi (Aparatus golgi/diktiosom)
Badan golgi berhubungan dengan fungsi menyortir dan mengirim produk
sel. Badan golgi berperan penting dalam sel-sel yang secara aktif terlibat dalam
sekresi.67
Badan golgi terdiri dari dua sisi, muka cis berfungsi sebagai penerima
vesikula transport dari RE. Muka trans berfungsi mengirim vesikula transpor.
Vesikula transpor adalah bentuk transfer dari protein yang sisintesis RE.
Gambar 2.9. Badan Golgi68
6) Sentrosom (Sentriol)
Sentrosom merupakan organel yang berbentuk silinder dengan permukaan
berigi dan letaknya di dekat inti sel.69
Dengan mikroskop elektron, sentriol
tampak dikelilingi oleh mikrotubul yang tersusun radial ke arah luar dan
susunannya seperti bintang. Sentriol berfungsi dalam pembelahan sel baik mitosis
maupun meiosis. Apabila sel membelah, sentriol akan bereplikasi.
____________
67 Juwono dan Ahmad Zulfa, Biologi Sel..., h. 42.
68 Campbell, Biologi....,h.115.
69 Hartanto Nugroho dan Isserep Sumardi, Biologi Dasar..., h. 28.
48
Gambar 2.10. Sentrosom70
7) Plastida berperan dalam fotosintesis.
Plastida adalah bagian dari sel yang bisa ditemui pada alga dan tumbuhan
(kingdom plantae). Dikenal tiga jenis plastida, yaitu: (1)Leukoplas: berwarna
putih berfungsi sebagai penyimpanan makanan; (2)Kloroplas: plastida berwarna
hijau, berfungsi menghasilkan klorofil dan sebagai tempat berlangsungnya
fotosintesis; (3)Kromoplas: plastida yang mengandung pigmen.71
Gambar 2.11. Plastida72
____________
70 Campbell, dkk., Biologi..., h.123.
71 Benyamin Lakitan, Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan, (Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2001), h. 36.
72 Campbel, Biologi Jilid ...,h. 127.
49
8) Vakuola
Vakuola merupakan ruang dalam sel yang berisis cairan. Vakuola dibagi
menjadi dua jenis, yaitu vakuola kontraktil dan vakuola nonkontraktil (vakuola
makanan). Vakuola kontraktil berfungsi sebagai osmoregulator yaitu pengatur
nilai osmotik sel atau ekskresi. Vakuola nonkontraktil berfungsi untuk mencerna
makanan dan mengedar hasil makanan.73
Gambar 2.12. Vakuola74
9) Mikrotubulus
Mikrotubulus ditemukan dalam sitoplasma semua sel eukariotik.
Mikrotubula merupakan batang lurus dan rongga yang berdiameter sekitar 25 nm
dan mempunyai panjang dari 200 nm hingga 25 μm. Berfungsi untuk
mempertahankan bentuk sel dan sebagai rangka sel, serta berfungsi sebagai jalur
yang dapat digunakan organel yang dilengkapi dengan molekul motor untuk dapat
____________
73 Campbell, dkk., Biologi..., h.116
74 Campbell, Biologi ...h.117.
50
bergerak. Misalnya mikrotubula menuntun vesikula sekretoris dari aparatus golgi
ke membran plasma.75
Gambar 2.13 Mikrotubulus76
10) Peroksisom
Peroksisom merupakan ruangan metabolisme khusus yang dilingkupi oleh
membran tunggal. Peroksisom mengandung enzim yang mentransfer hidrogen
dari berbagai subtrat ke oksigen, yang menghasilkan hidrogen peroksida (H2O2)
sebagai produk samping, dari sinilah organel tersebut mengambil namanya.
Beberapa peroksisom menggunakan oksigen untuk memecahkan asam lemak
menjadi molekul yang lebih kecil yang dapat diangkut ke mitokondria sebagai
bahan bakar untuk respirasi seluler. Peroksisom dalam hati menawarkan racun
alkohol dan senyawa lainnya dengan mentransfer hidrogen dari racun ke
oksigen.77
Peroksisom khusus yang disebut glioksisom ditemukan dalam jaringan
penyimpan lemak dari biji tumbuhan. Organel ini mengandung enzim yang
____________
75 Campbell, dkk., Biologi..., h. 130.
76 Campbell, Biologi ...h. 123.
77 Campbell, dkk., Biologi..., h. 128
51
mengawali (menginisiasi) perubahan asam lemak menjadi gula, yang dapat
digunakan oleh biji yang sedang tumbuh sebgai sumber energi.
Gambar 2.14 Peroksisom78
____________
78 Subowo, Biologi..., h. 61.
52
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Rancangan dalam penelitian ini menggunakan metode pre-eksperimen.
Pre-eksperimen suatu rancangan penelitian yang sering kali dipandang sebagai
eksperimen yang tidak sebenarnya.79
Rancangan dalam penelitian ini
menggunakan desain penelitian The One Group Pretest-Posttest, dimana
menggunakan tes awal (Pre-test) sebelum diberi perlakuan, kemudian setelah
diberikan perlakuan dilakukan pengukuran (Post-test). Alasan menggunakan
desain penelitian pre-eksperimen ini karena penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran Think Talk Write dan media
ular tangga terhadap pembelajaran materi struktur dan fungsi sel di kelas XI
MAS Darul Hikmah Aceh Besar.
Jenis eksperimen yang digunakan adalah pre-experimen, disebut pre-
experimen karena masih terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap
terbentuknya variabel dependen bukan semata-mata dipengaruhi oleh variabel
independen. Hal ini karena tidak adanya variabel kontrol dan sampel tidak dipilih
secara random atau acak.80
Adapun keuntungan dalam desain penelitian One
Group Pre-test-Post-test yaitu memberikan landasan untuk membuat komparasi
____________
79 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2010), h. 84.
80 Syamsunie Carsel, Metodologi Penelitian Kesehatan dan Pendidikan, (Yogyakarta:
Penebar Media Pustaka, 2018), h. 48.
53
atau perbandingan prestasi subjek yang sama sebelum dan sesudah dikenai X
(experimental treatment). Untuk lebih jelasnya rancangan penelitian ini dapat
dilihat pada tabel 3.1.
Tabel 3.1. Desain Penelitian One Group Pre-Test-Post-Test
Pre-test Treatment Post-test
O1 X O2
Keterangan:
X = Pelatihan (treatment/ perlakuan)
O1= pengamatan atau pengukuran
O2= kinerja siswa setelah pelatihan81
B. Tempat Dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di MAS Darul Hikmah Khaju, Aceh Besar.
Adapun waktu pelaksanaan penelitian ini adalah bulan Agustus pada peserta didik
kelas XI semester ganjil tahun ajaran 2020-2021.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian yang akan diteliti yang
mencakup semua elemen dalam wilayah penelitian yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari.82
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI
MAS Darul Hikmah Aceh Besar.
____________
81 Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Kencana, 2011), hal.114.
82 Sudjana, Metode Statistik, (Bandung: Tarsito, 1992), h. 168.
54
2. Sampel
Sampel adalah sebagian yang mewakili dari populasi yang nantinya akan
diteliti yang mempunyai kualitas dan memenuhi karaktersitik tertentu.83
Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling.
Purposive sampling adalah pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu.84
Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI MAS Darul Hikmah
dengan jumlah 18 siswa yang terdiri dari 12 siswa perempuan dan 6 siswa laki-
laki.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah cara yang dipakai untuk mengumpulkan
informasi atau fakta-fakta di lapangan.85
Pengumpulan data merupakan suatu
kegiatan mencari data di lapangan yang akan digunakan untuk menjawab
permasalahan penelitian.86
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah :
1. Observasi
Observasi merupakan pengawasan atau peninjauan terhadap sesuatu.
Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan bila, penelitian berkenaan
____________
83 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2013), h. 124.
84 Margano, Metode Penelitian Pendidikan, (Jakarta: PT Rineka Ciptas, 2004), h. 125.
85 Rusdin Pohan, Metodelogi Penelitian Pendidikan, (Banda Aceh: Alrijal Institute,2007),
h. 76.
86 Karunia Eka Lestari dan M. Ridwan Yudhanegara, Penelitian Pendidikan Matematika,
(Bandung : PT Rafika Aditama, 2015), h.231.
55
dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden
yang diamati tidak terlalu besar.87
Observasi adalah metode atau cara-cara
menganalisis dan mengadakan pencatatan secara sistematis mengenai tingkah laku
dengan melihat atau mengamati individu secara lansung. Pengamatan dapat
dilakukan pada waktu siswa belajar di kelas.88
Observasi dilakukan pada saat
proses belajar mengajar berlangsung untuk megetahui aktivitas siswa dengan
penerapan model pembelajaran Think Talk Write dan media ular tangga pada
materi struktur dan fungsi sel dikelas XI MAS Darul Hikmah Aceh Besar.
2. Tes
Tes merupakan seperangkat tugas yang harus dikerjakan atau sejumlah
pertanyaan yang harus dijawab oleh siswa untuk mengukur tingkat pemahaman
dan penguasaannya terhadap cakupan materi dan sesuai dengan tujuan pengajaran
tertentu.89
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang
digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, pemahaman,
kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.90
Tes adalah
teknik pengambilan data yang diambil dari jawaban atas soal-soal yang telah
diberikan. Tes digunakan untuk mengukur hasil belajar kognitif peserta didik.
Hasil belajar kognitif yang dimaksud adalah kemampuan siswa untuk memahami
____________
87 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitataif, Dan R & D (Bandung : Alfabeta,
2008), h.193.
88 Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologis Proses Pendidikan, …h. 219-220.
89 Poerwanti, Endang, Asesmen Pembelajaran SD, (Jakarta: Depdiknas, 2008), h. 15.
90 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta : Rineka
Cipta, 2013), Cet ke 15, h. 193.
56
konsep.91
Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre-test dan post-test.
Pre-test diberikan sebelum proses pembelajaran untuk mengetahui kemampuan
awal siswa dan post-test diberikan setelah proses belajar mengajar berlangsung
untuk mengetahui keberhasilan proses pembelajaran yang dilakukan.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan untuk
mengumpulkan data yang diperlukan.92
Instrumen penelitian adalah segala
peralatan yang digunakan untuk memperoleh, mengelola, dan mengiterpretasikan
informasi dari para responden yang dilakukan dengan pola pengukuran yang
sama.93
Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data pada penelitian ini,
antara lain :
1) Lembar Observasi
Lembar observasi yaitu pedoman observasi yang berisikan indikator yang
didesain berdasarkan fokus penelitian. Adapun hasil observasi ini
berbentuk catatan lapangan yang mendeskripsikan proses kegiatan
pembelajaran dan aktivitas guru dan siswa pada saat pembelajaran
berlangsung.94
Lembar observasi ini dibuat untuk melihat bagaimana
____________
91Netti Verayanti, “Analisis Kesulitan Tunarungu Dalam Menyelesaikan Soal Matematika
Ditinjau Dari Gaya Kognitif Peserta Didik Kelas VII SMP LB Propinsi Lampung”, Jurnal
Pendidikan Matematika IAIN Raden Intan, Vol. 3, No.7, (2015), h.79.
92 Jogiyanto, Metodologi Penelitian Sistem Informasi, (Yogyakarta: ANDI, 2008), h. 89.
93 Dodiet Aditya, Data dan Metode Pengumpulan Data Penelitian, (Surakarta: Politeknik
Kesehatan Surakarta, 2013), h.10.
94 Gede Putra Adnyana, “Pembelajaran Biologi Berbasis Masalah,” Jurnal Pendidikan
Kerta Mandala Dinas Pendidikan Kabupaten Buleleng, Bali, Vol. 1, No. 001, (2019), h.4.
57
aktivitas siswa selama proses pembelajaran. Aktivitas siswa selama proses
pembelajaran seperti visual activities, oral activities, listening activities,
writing activities, mental activities, motor activities, dan emotional
activities dengan 20 aspek yang diamati. Pada lembar observasi skor 4 jika
semua deskripsi muncul, skor 3 jika tiga deskripsi muncul, skor 2 jika dua
deskripsi muncul, skor 1 jika satu deskripsi muncul.
2) Soal tes
Tes ini berupa sejumlah soal yang diberikan kepada siswa yang terpilih
sebagai sampel dalam penelitian ini. Soal tersebut mencakup materi
struktur dan fungsi sel yang dijadikan dalam data tertulis. Bentuk tes yang
digunakan dalam penelitian ini adalah tes objektif yaitu tes yang dalam
pemeriksaannya dapat dilakukan secara objektif. Bentuk soal yang
digunakan berupa pilihan ganda (multipple choice) yang berjumlah
sebanyak 20 soal, masing-masing soal terdiri dari 4 pilihan jawaban.
F. Teknik Analisa Data
Analisis data merupakan kegiatan memperhatikan, mengamati, menguji
dan memecahkan sesuatu untuk mencari jawaban dari fakta-fakta yang tepat
tentang sebab dan penyebab sebenarnya dari sesuatu yang telah dilakukan.95
Tahap pengolahan data merupakan tahap yang paling penting dalam suatu
penelitian, karena pada tahap inilah peneliti dapat merumuskan hasil-hasil
penelitiannya, setalah semua data terkumpul, maka untuk mendeskripsikan
____________
95 Ahmad fauzan, “Analisis Kelayakan Media Pembelajaran Perakitan Media Ajar untuk
Siswa Sekolah menengah Kejuruan “, Skripsi, (Yogyakarta; UNY), h.6.
58
penelitian dapat dilakukan perhitungan sebagai berikut:
1. Aktivitas belajar siswa
Data tentang aktivitas siswa diperoleh melalui observasi dianalisis dengan
menggunakan rumus persentase sebagai berikut:
P =
Keterangan:
P = Nilai persentase jawaban responden
F = Frekuensi jawaban responden
N = Jumlah responden96
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari rumus persentase kemudian
ditetapkan kriterianya, dalam hal ini kriteria aktivitas belajar siswa yang dapat di
kategorikan sebagai berikut :
Tabel 3.2 Kriteria Penilaian Aktivitas Belajar Siswa97
Skor
Penilaian
Kriteria Jumlah Siawa
1 Kurang aktif Apabila 0%-25% siswa yang terlibat (0-4)
2 Cukup aktif Apabila 26%-50% siswa yang terlibat (5-8)
3 Aktif Apabila 51%-75% siswa yang terlibat (9-13)
4 Sangat aktif Apabila 76%-100% siswa yang terlibat (14-
18)
____________
96 Anas Sudjono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Gravindo Persada,
2001), h.43.
97 Ulfaira, Jamaluddin dan Septiwiharti, “Meningkatkan Aktivitas Belajar pada Siswa Kelas
III di SD Inpres Marantale dalam Pembelajaran PKN Melalui Penerapan Metode Pembelajaran
Role Playing” Jurnal Kreatif Tadulako Online, Vol. 3, No. 3, 2015, h. 131.
59
2. Hasil Belajar Siswa
Data hasil belajar siswa yang sudah diperoleh selama pembelajaran akan
dianalisis dengan menggunakan rumus rata-rata yaitu:
X =
Keterangan:
X = Rata-rata nilai pretest dan posttest
∑ = Jumlah nilai subjek
N = Banyaknya subjek
Hasil belajar siswa dengan penerapan model pembelajaran TTW (think-
talk-write) dan media ular tangga yang menggunakan pre-test dan post-test one
group design menggunakan rumus:
N- gain =
Dengan kriteria sebagai berikut :98
Tabel 3.3 Kriteria Penilaian N-gain
Interval Koefisien Kriteria
(<g>) > 0,70 g-tinggi
0,70 (<g>) 0,30 g-sedang
(<g>) < 0,30 g-rendah
Data tersebut dianalisis dengan menggunakan rumus statistik Uji-t untuk
mengetahui ada tidaknya peningkatan hasil belajar siswa, dengan kriteria
____________
98 Hilman Latief, dkk., “Pengaruh Pembelajaran Kontekstual Terhadap Hasil Belajar”
Jurnal Gea, Vol. 14, No.1 (2014), h.19.
60
pengujian adalah terima Ho jika thitung ˂ ttabel dan terima Ha thitung ˃ ttabel dengan
penggunaan taraf signifikan α = 0,05 data yang diperoleh dari hasil pre-test dan
post-test dianalisis dengan menggunakan statistik uji-t dengan rumus sebagai
berikut :
t =
Keterangan:
Md : Mean dari deviasi (d) antara post-test dan post-test
xd : Deviasi masing-masing subjek (d-Md)
∑x2d : Jumlah kuadrat deviasi
N : Subjek pada sampel
Db : Ditentukan dengan (N-1)99
Kriteria hipotesis, jika :
thitung ≤ ttabel maka Ho diterima dan Ha ditolak
thitung ≥ ttabel maka Ha diterima dan Ho ditolak
dengan db = (N-1)
____________
99 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2013), h. 306.
61
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Bab ini menyajikan data aktivitas dan hasil belajar siswa dengan menerapkan
model pembelajaran Cooperative tipe Think Talk Write dan media ular tangga
pada materi struktur dan fungsi sel di MAS Darul Hikmah Aceh Besar.
1. Aktivitas Belajar Siswa Dengan Model Pembelajaran Think Talk
Write Dan Media Ular Tangga
Hasil penelitian terhadap aktivitas belajar siswa kelas XI MAS Darul
Hikmah, diketahui bahwa siswa yang diterapkan dengan model pembelajaran
Think Talk Write dan media ular tangga memiliki aktivitas yang baik. Hasil
pengamatan yang dilakukan oleh observer terhadap aktivitas belajar siswa dengan
penerapan model pembelajaran Think Talk Write dan media ular tangga pada
materi struktur dan fungsi sel pada pertemuan pertama dapat dilihat pada Tabel
4.1 berikut ini :
Tabel 4.1 Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa pada Pertemuan Pertama
Aktivitas
yang
Diamati
Aspek yang diamati
O1
O2
Rata
-rata
%
Kategori
Visual
activities
Siswa membaca bahan bacaan
yang dibagikan oleh guru/
peneliti.
3
2
2.5
63%
Aktif
Siswa membaca materi
pelajaran dari buku paket.
3
3
3
75%
Aktif
Siswa memperhatikan dengan
seksama ketika guru
memberikan penjelasan.
3
3
3
75%
Aktif
62
Siswa berkonsentrasi dan fokus
dalam proses pembelajaran di
kelas
2
3
2.5
63%
Aktif
Siswa memperhatikan gambar
yang berkaitan dengan materi
pelajaran
3
3
3
75%
Aktif
Oral
activities
Siswa mengajukan pertanyaan
kepada guru tentang materi
yang belum dimengerti.
2
3
2.5
63%
Aktif
Siswa saling tanya jawab
dengan teman lainnya tentang
materi pelajaran.
3
2
2.5
63%
Aktif
Siswa menanggapi pertanyaan
yang diberikan guru.
3
3
3
75%
Aktif
Siswa menanggapi pertanyaan
yang diberikan oleh teman-
temannya.
3
3
3
75%
Aktif
Listening
activities
Siswa fokus mendengar
penjelasan guru.
3
3
3
75%
Aktif
Siswa fokus mendengarkan
materi yang disampaikan oleh
teman yang presentasi.
2
3
2.5
63%
Aktif
Writing
activities
Siswa menjawab soal yang
terdapat pada LKPD.
3
3
3
75%
Aktif
Siswa mencatat materi yang
berkaitan dengan materi yang
diajarkan.
3
3
3
75%
Aktif
Siswa mengerjakan tes dengan
63
mandiri. 3 3 3 75% Aktif
Siswa mengerjakan tes dengan
tepat waktu.
3
2
2.5
63%
Aktif
Siswa mencatat rangkuman
materi yang telah dipelajari
3
3
3
75%
Aktif
Mental
activities
Siswa saling bertukar pendapat
tentang materi yang telah
dijelaskan
2
3
2.5
63%
Aktif
Emotional
activities
Siswa memiliki rasa ingin tahu
yang tinggi tentang materi
yang dipelajari
3
3
3
75%
Aktif
Siswa memperhatikan dengan
serius serta menanggapi
penjelasan guru dan teman-
teman.
3
2
2.5
63%
Aktif
Semua siswa hadir tepat waktu. 3 3 3 75% Aktif
Siswa mengikuti pembelajaran
hingga selesai.
3
3
3
75%
Aktif
Rata-rata 70% Sangat
Aktif
Sumber : Hasil Penelitian 2020
Keterangan :
O1 = Observer I
O2 = Observer II
Berdasarkan Tabel 4.1, dapat dilihat bahwa hasil pengamatan terhadap
aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran dengan penerapan model
cooperative tipe Think Talk Write dan media ular tangga pada materi struktur dan
fungsi sel pada pertemuan pertama secara keseluruhan rata-rata persentase yaitu
64
70%, dengan kategori aktif. Hasil observasi terhadap aktivitas belajar siswa pada
pertemuan kedua dengan penerapan model cooperative tipe Think Talk Write
(TTW) dan media ular tangga pada materi struktur dan fungsi sel dapat dilihat
pada Tabel 4.2.
Tabel 4.2 Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa pada Pertemuan Kedua
Aktivitas
yang
Diamati
Aspek yang diamati
O1
O2
Rata
-rata
%
Kategori
Visual
activities
Siswa membaca bahan bacaan
yang dibagikan oleh guru/
peneliti.
3
4
3.5
88%
Sangat
Aktif
Siswa membaca materi
pelajaran dari buku paket.
3
3
3
75%
Aktif
Siswa memperhatikan dengan
seksama ketika guru
memberikan penjelasan.
4
3
3,5
88%
Sangat
Aktif
Siswa berkonsentrasi dan fokus
dalam proses pembelajaran di
kelas
3
3
3
75%
Aktif
Siswa memperhatikan gambar
yang berkaitan dengan materi
pelajaran
3
3
3
75%
Aktif
Oral
activities
Siswa mengajukan pertanyaan
kepada guru tentang materi
yang belum dimengerti.
3
4
3.5
88%
Sangat
Aktif
Siswa saling tanya jawab
dengan teman lainnya tentang
materi pelajaran.
3
3
3
75%
Aktif
Siswa menanggapi pertanyaan
yang diberikan guru.
3
3
3
75%
Aktif
65
Siswa menanggapi pertanyaan
yang diberikan oleh teman-
temannya.
3
3
3
75%
Aktif
Listening
activities
Siswa fokus mendengar
penjelasan guru.
4 3 3.5 88% Sangat
Aktif
Siswa fokus mendengarkan
materi yang disampaikan oleh
teman yang presentasi.
3
3
3
75%
Aktif
Writing
activities
Siswa menjawab soal yang
terdapat pada LKPD.
3
3
3
75%
Aktif
Siswa mencatat materi yang
berkaitan dengan materi yang
diajarkan.
3
3
3
75%
Aktif
Siswa mengerjakan tes dengan
mandiri.
3
3
3
75%
Aktif
Siswa mengerjakan tes dengan
tepat waktu.
4
4
4
100
%
Sangat
Aktif
Siswa mencatat rangkuman
materi yang telah dipelajari
3
3
3
75%
Aktif
Mental
activities
Siswa saling bertukar pendapat
tentang materi yang telah
dijelaskan
3
3
3
75%
Aktif
Emotional
activities
Siswa memiliki rasa ingin tahu
yang tinggi tentang materi
yang dipelajari
3
3
3
75%
Aktif
Siswa memperhatikan dengan
serius serta menanggapi
penjelasan guru dan teman-
teman.
3
3
3
75%
Aktif
Semua siswa hadir tepat waktu. 4 4 4 100 Sangat
66
% Aktif
Siswa mengikuti pembelajaran
hingga selesai.
4
4
4
100
%
Sangat
Aktif
Rata-rata 81% Sangat
Aktif
Sumber : Hasil Penelitian 2020
Keterangan :
O1 = Observer I
O2 = Observer II
Berdasarkan Tabel 4.2 di atas terlihat bahwa aktivitas belajar siswa pada
pertemuan kedua selama proses pembelajaran dengan penerapan model
cooperative tipe Think Talk Write dan media ular tangga pada materi struktur dan
fungsi sel termasuk kategori sangat aktif dengan nilai persentase 81%.
Perbandingan persentase aktivitas belajar siswa pada pertemuan pertama dan
kedua dapat dilihat pada Gambar 4.1.
Gambar 4.1 Grafik Perbandingan Persentase Aktivitas Belajar Siswa pada
Pertemuan I dan II
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Pertemuan 1 Pertemuan 2
70%
81%
Per
sen
tase
Ak
tivit
as
Bel
aja
r S
isw
a
67
Berdasarkan Gambar 4.1 rata-rata aktivitas belajar siswa pada pertemuan
pertama dan pertemuan kedua telihat berbeda. Keaktifan siswa pada pertemuan
kedua lebih aktif dibandingkan pada pertemuan pertama. Hal ini dapat dilihat
pada persentase aktivitas belajar siswa pada pertemuan pertama adalah 70%.
Sedangkan pada pada pertemuan kedua persentase rata-rata dari kedua observer
adalah 81%. Selisih persentase antara aktivitas belajar pada pertemuan pertama
dan pertemuan kedua adalah sebesar 11%.
2. Hasil Belajar Siswa Dengan Model Pembelajaran Think Talk Write
Dan Media Ular Tangga
Hasil belajar yang dilakukan dengan penerapan model pembelajaran
Cooperative tipe Think Talk Write dan media ular tangga pada materi struktur dan
fungsi sel di MAS Darul Hikmah Aceh Besar diperoleh dengan menganalisis hasil
tes awal (pre-test) dan test akhir (post-test) dengan menggunakan uji-t. Hasil
belajar siswa yang dilakukan dengan penerapan model pembelajaran Cooperative
tipe Think Talk Write dan media ular tangga dapat dilihat pada Tabel 4.3
Tabel 4.3 Data Hasil Belajar Siswa
No Subjek Pre-test Post-test Gain (d) N-gain Kriteria
1 X1 25 70 45 0,6 Sedang
2 X2 35 80 45 0,69 Sedang
3 X3 20 90 70 0,87 Tinggi
4 X4 20 65 45 0,56 Sedang
5 X5 20 95 75 0,93 Tinggi
6 X6 30 90 60 0,85 Tinggi
7 X7 25 90 65 0,86 Tinggi
8 X8 45 65 20 0,36 Sedang
68
No Subjek Pre-test Post-test Gain (d) N-gain Kriteria
9 X9 35 90 55 0,84 Tinggi
10 X10 25 70 45 0,6 Sedang
11 X11 30 55 25 0,35 Sedang
12 X12 30 80 50 0,71 Tinggi
13 X13 20 85 65 0,81 Tinggi
14 X14 15 80 65 0,76 Tinggi
15 X15 35 60 25 0,38 Sedang
16 X16 30 80 50 0,71 Tinggi
17 X17 45 85 40 0,72 Tinggi
18 X18 35 75 40 0,61 Sedang
Jumlah
(∑)
N=18 520 1.415 895 12,21
Rata-
rata
28, 88
78,61
49,73
0,67
Sedang
Sumber : Data Hasil Penelitian 2020
Berdasarkan Tabel 4.3 hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan
penerapan model pembelajaran Cooperative tipe Think Talk Write dan media ular
tangga pada materi struktur dan fungsi sel terlihat adanya perbedaan antara nilai
rata-rata pre-test dengan nilai rata-rata post-test. Hasil pre-test menunjukan bahwa
tidak ada siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 65.
Nilai pre-test yang paling tinggi adalah 45 dan nilai pre-test yang paling rendah
adalah 15, dengan nilai rata-rata pre-test adalah 28,88. Sedangkan hasil post-test
semua siswa mencapai KKM dari 18 orang siswa. Nilai post-test yang tertinggi
yaitu 95 dan post-test yang paling rendah yaitu 55, dengan nilai rata-rata post-test
adalah 78,61. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan
69
model pembelajaran Cooperative tipe Think Talk Write dan media ular tangga
dapat meningkatkan hasil belajar siswa dengan selisih (gain) yaitu 49,73 dengan
nilai N-gain 0,67 tergolong kategori sedang. Persentase hasil belajar siswa dapat
dilihat pada Gambar 4.2
Gambar 4.2 Grafik Rata-rata Hasil Belajar Siswa
Berdasarkan Gambar 4.2 terlihat bahwa terdapat peningkatan hasil belajar
siswa dari nilai rata-rata pre-test 28,88 dan mengalami peningkatan pada nilai
rata-rata post-test 78,61 dengan nilai rata-rata selisih gain yaitu 49,73 dan nilai
Ngain yaitu 0,67 yang tergolong dalam kategori sedang.
Tabel 4.4 Analisis Uji-t
Kelas Pre-test Post-test α thitung ttabel Db Keterangan
XI 28,88 78,61 0,05 13,01 1,740 17 thitung ≥ ttabel
Berdasarkan penghitungan yang telah dilakukan maka dapat dilihat bahwa
taraf analisis uji-t pada taraf signifikansi α = 0,05 dan derajat kebebasan (db) 17
dan tabel distribusi diperoleh thitung = 13,01 sedangkan ttabel = 1,740, sehingga
28.88
78.61
49,73
0,67 0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
Pre-test Post-test Gain N-gain
Nil
ai R
ata
-rata
Hasi
l B
ela
jar
Sis
wa
Pre-test
Post-test
Gain
N-gain
70
thitung ≥ ttabel maka Ha diterima dan Ho ditolak. Dapat disimpulkan bahwa
penerapan model pembelajaran Cooperative tipe Think Talk Write dan media ular
tangga pada materi struktur dan fungsi sel dapat meningkatkan hasil belajar siswa
kelas XI MAS Darul Hikmah Aceh Besar.
B. Pembahasan
Penggunaan model pembelajaran Cooperative tipe Think Talk Write dan
media ular tangga secara keseluruhan dapat meningkatkan aktivitas dan hasil
belajar siswa pada materi struktur dan fungsi sel di MAS Darul Hikmah Aceh
Besar. Hal ini dapat dilihat pada proses pembelajaran berlangsung di mana siswa
terlihat aktif dalam pembelajaran sehingga akan berpengaruh terhadap hasil
belajar siswa. Aktivitas belajar siswa adalah segala kegiatan yang dapat
menunjang keberhasilan belajar siswa.
Hasil observasi yang dilakukan selama proses pembelajaran pada materi
struktur dan fungsi sel dengan penerapan model pembelajaran Cooperative tipe
Think Talk Write dan media ular tangga secara keseluruhan meningkat. Hal ini
dapat dilihat pada nilai rata-rata aktivitas belajar siswa pada pertemuan pertama,
yaitu 70% dengan kategori aktif, dan meningkat pada pertemuan kedua yaitu 81%
dengan kategori sangat aktif. Hal ini didukung juga oleh penelitian yang
dilakukan oleh Dwitya Nadia Fatmawati, dimana menjelaskan bahwa penelitian
dengan menerapkan model pembelajaran Think Talk Write dapat meningkatkan
aktivitas belajar siswa. Aktivitas siswa dalam pembelajaran yang dapat
ditingkatkan melalui penerapan model TTW adalah aktivitas melihat, berbicara,
71
mendengarkan, menulis, mental, dan aktivitas emosional.100
Berdasarkan hasil observasi pada indikator visual activities pada
pertemuan pertama rata-rata nilai aktivitas siswa yaitu 70% dengan kategori aktif,
aspek yang diamati yaitu memperhatikan dan berkonsentrasi pada saat guru
membuka pelajaran, menyimak penjelasan materi, membaca bahan bacaan yang
diberikan oleh guru, dan focus dalam proses pembelajran dikelas. Pada pertemuan
kedua mengalami peningkatan yaitu 80% dengan kategori sangat aktif, terjadi
peningkatan yang signifikan dalam proses pembelajaran, dimana keseluruhan
siswa aktif dikarenakan adanya permainan media ular tangga yang akan
dimainkan sambil mengerjakan LKPD. Dyah Kartikaningtyas mengemukakan
hasil penelitian yang menunjukkan dampak positif dari penggunaan media ular
tangga dimana ketika media game ular tangga diterapkan, siswa lebih aktif dan
antusias dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran.101
Indikator oral activities yaitu kemampuan siswa dalam memberikan
pertanyaan, mengemukakan pendapat atau menanggapi mengenai materi struktur
dan fungsi sel yang diajarkan oleh guru, dan ikut serta dalam diskusi
pembelajaran. Pada pertemuan pertama tergolong ke dalam kategori aktif dengan
persentase rata-rata yaitu 69%, dan mengalami peningkatan pada pertemuan
kedua dengan rata-rata persentase 78% yang termasuk ke dalam kategori sangat
____________
100 Dwitya Nadia Fatmawati, “Penerapan Strategi Pembelajaran Think Talk Write untuk
Meningkatkan Aktivitas Belajar Biologi Siswa Kelas X-1 SMA Al Islam 1 Surakarta”, Jurnal Bio-
Pedagogi, Vol.2, No.1, (2013), h.2.
101 Dyah Kartikaningtyas, “Pengembangan Media Game Ular Tangga Bervisi Sets Tema
Energi Pada Pembelajaran IPA Terpadu Untuk Mengembangkan Karakter dan Aktivitas Siswa
SMP/MTs”, Jurnal Unnes Science Education, Vol. 3, No.3, (2014), h.4.
72
aktif. Peningkatan ini terjadi karena pada pertemuan kedua siswa lebih semangat
dalam mengikuti proses pembelajaran. Hal tersebut dikarenakan siswa semangat
sekali untuk melanjutkan permainan media ular tangga yang sempat terjeda pada
pertemuan pertama. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Zailan
Syarhani, hasil penelitian dengan penggunaan media ular tangga menunjukkan
pada indikator oral activities mengalami peningkatan pada siklus II.102
Indikator listening activities juga masih tergolong ke dalam kategori aktif
dalam kegiatan mempelajaran dengan rata-rata persentase 69% pada pertemuan
pertama. Siswa mendengar dengan baik materi yang disampaikan oleh guru dan
teman yang presentasi hasil diskusi kelompok. Pada pertemuan kedua mengalami
peningkatan dengan rata-rata persentase 81% yang tergolong ke dalam kategori
sangat aktif. Peningkatan yang terjadi pada pertemuan kedua dikarenakan siswa
lebih fokus mendengarkan guru menjelaskan materi dari pada pertemuan pertama.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Cut Misni, hasil penelitian
menjelaskan bahwa penggunaan media ular tangga dapat meningkatkan antusias
siswa dalam mengikuti pembelajaran.103
Berdasarkan hasil pengamatan pada indikator writing activities pada
pertemuan pertama tergolong aktif dengan rata-rata persentase 72% dan
pertemuan kedua 80% yang tergolong sangat aktif. Siswa aktif dalam
mengerjakan LKPD, semua siswa berpartisipasi dalam menjawab soal pre-test
____________
102 Zailan Syarhani, “Penerapan Media Pembelajaran Permainan Ular Tangga Untuk
Meningkatkan Aktivitas Belajar Peserta Didik Kelas XI MIPA2 SMAN 7 Padang”, Jurnal
Pendidikan dan Teknologi Informasi, Vol. 5, No. 1, (2018), h. 10.
103 Cut Misni Mulasiwi, “Upaya Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Akuntansi
Melalui Strategi Peer Lessons dengan Media Ular Tangga”, Jurnal UNS, Vol. 1, No.1, (2013), h.8.
73
dan post-test mengenai materi struktur dan fungsi sel yang diajarkan dengan
menggunkan model pembelajaran Think Talk Write dan media ular dengan
mandiri dan tepat waktu. Siswa juga aktif mencatat materi yang berkaitan dengan
materi yang di ajarkan, hal ini sejalan dengan model yang diterapkan yaitu model
Think Talk Write dimana tahap terakhir dari model ini adalah mencatat
rangkuman dari hasil proses pembelajaran. Hal ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Lusia Naimnule, hasil penelitian dengan penerapan model
pembelajaran TTW menunjukkan bahwa adanya peningkatan yang signifikan
pada aspek menulis, aktivitas belajar siswa dengan rata-rata 100%, rincian
aspeknya adalah menulis dan membaca (25%), bekerja (47%), bertanya pada
teman (15%), bertanya pada guru (9%) dan yang tidak relevan dengan KBM
(4%). Terlihat bahwa indikator writing activities paling tinggi persentasenya.104
Indikator mental activities tergolong indikator yang mengalami
peningkatan dengan nilai persentase 63% pada pertemuan pertama dan 75 % pada
pertemuan kedua. Hal ini terlihat pada saat pembelajaran berlangsung siswa siap
dalam mempresentasikan hasil diskusi bersama teman kelompoknya, dan saling
bertukar pendapat tentang materi yang telah dijelaskan. Pada pertemuan pertama
hanya beberapa siswa yang aktif, namun pada pertemuan kedua siswa lebih
terlihat aktif.
Indikator emotional activities tergolong dalam kategori aktif pada
pertemuan pertama dengan rata-rata persentase 72% dan mengalami peningkatan
____________
104 Lusia Naimnule, “Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Kognitif Siswa Melalui
Penerapan Model Pembelajaran Think Talk Write (TTW) Di Smuk”, Jurnal Pendidikan, Vol.1,
No.10, (2016). h.3.
74
pada pertemuan kedua dengan rata-rata persentase 87% dengan kategori sangat
aktif. Hal ini terjadi karena pada pertemuan kedua siswa memiliki rasa ingin tahu
yang tinggi tentang materi yang dipelajari dibandingkan dengan pertemuan
pertama, pada pertemuan kedua semua siswa memperhatikan dengan serius serta
menanggapi penjelasan guru dan teman-temannya, siswa juga hadir tepat waktu,
dan semua siswa mengikuti pembelajaran hingga selesai. Hal ini sejalan dengan
penelitian Ida Farida, hasil penelitian dengan menerapkan model TTW
menunjukkan pada indikator emotional activities mengalami peningkatan pada
siklus II.105
Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa penerapan model
pembelajaran Think Talk Write dan media ular dapat meningkatkan aktivitas
belajar yang sebelumnya pasif membuat siswa berperan aktif dalam proses
pembelajaran. Hal ini berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa yang telah
diamati tergolong aktif dan mengalami peningkatan. Model pembelajaran
Cooperative tipe Think Talk Write merupakan salah satu model pembelajaran
yang cukup efektif untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa karena siswa
dituntut untuk melakukan aktivitas yang lebih seperti berpikir, mempresentasikan
di depan kelas, dan menulis rangkuman hasil pembelajaran.
Memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat aktif secara langsung
akan memudahkan siswa dalam menyerap pengetahuan dan memahami kondisi
tertentu yang berkenaan dengan aktivitas dalam pembelajaran. Keterlibatan ini
memberikan kesempatan bereksplorasi dan mengembangkan nalar intelektual
____________
105 Ida Farida, “Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Kooperatif
TTW Berbantuan Media Leaflet”, Jurnal IJIS Edu, Vol. 2. No.1, (2020), h.13.
75
siswa. Peningkatan daya intelektual ini akan mempengaruhi dalam peningkatan
hasil belajar siswa.106
Berdasarkan hasil olahan data yang telah dilakukan, menunjukkan bahwa
terdapatnya peningkatan hasil belajar siswa setelah melakukan pembelajaran
dengan menerapkankan model pembelajaran Cooperative tipe Think Talk Write
dan media ular tangga. Hal ini dapat dilihat dari hasil pre-test rata-rata yang
diperoleh siswa adalah 28,88 sedangkan nilai post-test rata-rata yang diperoleh
siswa adalah 78,61.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dalam proses
pembelajaran pada materi struktur dan fungsi sel dengan menggunakan model
pembelajaran Cooperative tipe Think Talk Write dan media ular tangga terhadap
hasil belajar siswa di kelas XI MAS Darul Hikmah Aceh Besar, berpengaruh
terhadap peningkatan hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa secara klasikal yang
tergolong tuntas sebanyak 18 siswa dengan persentase 100% dan tidak ada siswa
yang tidak tuntas dengan persentase 0% atau tidak mencapai nilai KKM (65).
Hasil belajar secara individual siswa memperoleh nilai rata-rata 78,61 kategori
tuntas atau memenuhi nilai KKM.
Nilai rata-rata pre-test adalah 28,88 dan nilai rata-rata post-test adalah
78,61 dan selisih (Gain) yaitu 49,73 dengan nilai N-Gain 0,67 tergolong kategori
sedang. Sehingga diperoleh tabel distribusi thitung = 13,01 sedangkan ttabel = 1,740
sehingga thitung ≥ ttabel maka H0 ditolak dan terjadi penerimaan Ha, sehingga dapat
disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Cooperative tipe Think Talk
____________
106 Artini, “Pengaruh Metode Pembelajaran Guided Discovery Terhadap Kreativitas dan
Hasil Belajar IPA Kelas VI SD Soverdi Tuban”, Jurnal Bioilmi, Vol.2, No.2, (2015), h.7.
76
Write dan media ular tangga pada materi struktur dan fungsi sel dapat
meningkatkan hasil belajar siswa dengan nilai rata-rata yang baik.
Peningkatan hasil belajar siswa juga terjadi karena penggunaan media ular
tangga dalam pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran khususnya media
ular tangga dapat meningkatkan semangat belajar siswa dimana siswa dapat
belajar sambil bermain serta dapat meningkatkan rasa keingitahuan siswa dalam
mengikuti pembelajaran.
Media ular tangga juga dapat memudahkan siswa dalam menerima materi
pembelajaran yang bersifat abstrak seperti materi struktur dan fungsi sel. Pada
saat proses pembelajaran berlangsung terlihat bahwa siswa sangat aktif dalam
berdiskusi dan bekerja sama dengan teman kelompoknya dan aktif juga dalam
mengajukan pertanyaan kepada guru mengenai hal-hal yang belum dimengerti.
Untuk seorang siswa media dalam pembelajaran merupakan alat bantu bagi siswa
dalam menyerap dan memahami isi materi yang disampaikan oleh gurunya.107
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan
hasil belajar siswa yang diajarkan dengan penerapan model pembelajaran TTW
dan media ular tangga pada materi struktur dan fungsi sel di MAS Darul Hikmah,
dengan nilai thitung > ttabel (13,01> 1,740), Sedangkan untuk aktivitas belajar siswa
berdasarkan analisis lembar observasi menunjukkan aktivitas siswa tergolong
sangat aktif dengan persentase yaitu 76%.
____________
107 Sari Embun dan Mardiah Astuti, “Pengaruh Penggunaan Media Gambar Terhadap
Aktivitas Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA Materi Bumi dan Cuaca di Madrasah Ibtidaiyah
Najahiyah Palembang”, Jurnal Pendidikan, Vol. 1, No. 5, (2015), h.37.
77
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan tentang “Penerapan
Model Think-Talk-Write dengan Penggunaan Media Ular Tangga untuk
Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa di Kelas XI MAS Darul Hikmah
Aceh Besar” maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Aktivitas belajar siswa yang diterapkan model pembelajaran Think Talk
Write dan media ular tangga pada materi struktur dan fungsi sel
mengalami peningkatan yaitu persentase pada pertemuan pertama 70%
dengan kategori aktif dan persentase pertemuan kedua 81% dengan
kategori sangat aktif.
2. Penerapan model pembelajaran Think Talk Write dan media ular tangga
pada materi struktur dan fungsi sel berdasarkan hasil pre-test dan post-test
dapat meningkatkan hasil belajar siswa dengan N-gain 0,67 kategori
sedang dan nilai rata-rata pre-test yaitu 28,88 dan nilai rata-rata post-test
yaitu 78,61, dan data analisis pengujian hipotesis diperoleh nilai thitung
=13,01 dan nilai ttabel =1,740 sehingga thitung ≥ ttabel, maka H0 ditolak dan
terjadi penerimaan Ha.
B. Saran
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian ini, maka peneliti
mengemukakan beberapa saran, yaitu :
1. Diharapkan kepada guru khusus nya guru mata pelajaran biologi agar
78
dapat menerapkan model pembelajaran dan media pembelajaran yang
sesuai dan bervariasi sehingga dapat meningkatkan aktivitas dan hasil
belajar siswa dalam pembelajaran biologi.
2. Diharapkan kepada pihak sekolah agar mendorong kreativitas guru dalam
mengembangkan penerapan model dan media pembelajaran, sehingga
dapat menjadi salah satu upaya untuk mengembangkan sekolah kearah
yang lebih baik terutama dalam kualitas pembelajaran Biologi.
3. Diharapkan kepada peneliti selanjutnya yang melakukan penelitian dengan
menerapkan model pembelajaran Cooperative tipe Think-Talk-Write dan
media ular tangga untuk menggunakan dua kelas sehingga dapat
membandingkan dengan kelas yang lain dan hasil yang didapatkan lebih
bervariasi.
79
DAFTAR PUSTAKA
Abu Bakar. (2009). Tafsir Jalalain. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Agus Suprijono. (2009). Macam-Macam Model Pembelajaran. Jakarta: Rineka
Cipta.
Ahmad Fauzan. (2011). “Analisis Kelayakan Media Pembelajaran Perakitan
Media Ajar untuk Siswa Sekolah menengah Kejuruan”. Skripsi.
Yogyakarta: UNY.
Ahmad Rohani. (2004). Pengelolaan Pengajaran Cetakan ke2. Jakarta: PT.
Rineka Cipta.
Alexander Immanuel. (2012). “Penngunaan Media Ular Tangga Terhadap
Aktivitas dan Motivasi Peserta Didik Kelas VIII SMP Negeri 8 Bandar
Lampung pada Materi Manusia dan Ekosistem”. Skripsi.
Anas Sudijono. (2008). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.
Ansari. (2009). Menumbuhkembangkan Kemampuan Pemahaman Dan
Komunikasi Matematik Melalui Model Pembelajaran TTW. FMIPA: UPI
Bandung.
Artini. (2015). “Pengaruh Metode Pembelajaran Guided Discovery Terhadap
Kreativitas dan Hasil Belajar IPA Kelas VI SD Soverdi Tuban”. Jurnal
Bioilmi. 2(2) 7-8.
Asrori Ibrohim. (2018). Jejak Inovasi Pembelajaran IPS. Yogyakarta: Leutika
Prio
Benyamin Lakitan. (2001). Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
Campbell. (2008). Biologi Jilid 1 Edisi Kedelapan. Jakarta: Erlangga.
Cut Misni Mulasiwi. (2013). “Upaya Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar
Akuntansi Melalui Strategi Peer Lessons dengan Media Ular Tangga”.
Jurnal UNS. 1(1): 8-10.
Darmadi. (2017). Pengembangan Model dan Metode Pembelajaran dalam
Dinamika Belajar Siswa. Yogyakarta: Deepublish.
Dodiet Aditya. (2013). Data dan Metode Pengumpulan Data Penelitian.
Surakarta: Politeknik Kesehatan Surakarta.
80
Dwitya Nadia Fatmawati. (2013). “Penerapan Strategi Pembelajaran Think Talk
Write untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Biologi Siswa Kelas X-1
SMA Al Islam 1 Surakarta”. Jurnal Bio-Pedagogi. 2(1): 2-3.
Dyah Kartikaningtyas. (2014). “Pengembangan Media Game Ular Tangga Bervisi
Sets Tema Energi Pada Pembelajaran IPA Terpadu Untuk
Mengembangkan Karakter dan Aktivitas Siswa SMP/MTs”. Jurnal Unnes
Science Education. 3(3): 4-5.
Endah Rosela. (2016). “Penggunaan Media Edukasi Ular Tangga Untuk
Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas VIII A
SMP Negeri 2 Sleman Pada Materi Sistem Peredaran Darah Manusia”.
Skripsi. (Yogyakarta).
Etin Solihatin, Raharjo. (2008). Cooperatif Learning Analisi Model Pembelajaran
IPS. Jakarta: Bumi Aksara.
Gade Putra Adnyana. (2019). “Pembelajaran Biologi Berbasis Masalah”. Jurnal
Pendidikan Kerta Mandala Dinas Pendidikan Kabupaten Buleleng, Bali.
1(001): 4-5.
Hartanto Nugroho, Isserep Sumardi. (2004). Biologi Dasar. Jakarta: Penebar
Swadaya.
Herliani. (2017). “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk
Write Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar dan Kemampuan
Berpikir Kritis Siswa Pada Mata Pelajaran Biologi Di Sma Negeri 8
Samarinda”. Jurnal Seminar Nasional Pendidikan Biologi. 6(60): 1-13.
Hilman Latief, dkk. (2014). “Pengaruh Pembelajaran Kontekstual Terhadap Hasil
Belajar”. Jurnal Gea. 14(1): 19-20.
Hisham Thalbah. (2008). Ensiklopedia Mukjizat Al-Quran dan Hadis. Bekasi:
Sapta Sentosa.
Ibrahim, Nana Syaodih. (2003). Perencanaan Pengajaran, Cet. 2. Jakarta: PT.
Rineka Cipta.
Istarani, Muhammad Ridwan. (2014). 50 Tipe Pembelajaran Kooperatif. Medan:
Media Persada.
Jogiyanto. (2008). Metodologi Penelitian Sistem Informasi. Yogyakarta: ANDI.
Juliansyah Noor. (2011). Metodologi Penelitian. Jakarta: Kencana Pers.
Juwono, Ahmad Zulfa Jumiarto. (2002). Biologi Sel. Jakarta: EGC.
81
Karunia Eka Lestari, M. Ridwan Yudhanegara. (2015). Penelitian Pendidikan
Matematika. Bandung: PT Rafika Aditama.
Kosasih, E. (2014). Strategi Belajar dan Pembelajaran Implementasi Kurikulum
2013. Bandung: Yrama Widya.
M. Quraish Shihab. (2002). Tafsir Al-Misbah. Jakarta: Lentera Hati.
Made Purwanta. (2013). “Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Think Talk Write Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII B
SMP N 3 Susut Pada Pokok Bahasan Ekosistem”. Jurnal Universitas
Mahasaraswati. 2(8): 18-19.
Miftahul Huda. (2014). Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Muhammad Afandi. (2013). Model dan Metode Pembelajaran di Sekolah.
Semarang: Unissula Press.
Muhammad Fathurrohman. (2017). Belajar dan Pembelajaran Modern.
Yogyakarta: Garudhawaca.
Nizwardi Jalinus. (2016). Media dan Sumber Pembelajaran. Jakarta: Kencana
Pers.
Nana Sudjana. (2008). Penilaian Hasil dan Proses Belajar Mengajar. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Nana Syaodih Ibrahim. (2003). Perencanaan Pengajaran Cet. 2. Jakarta: PT.
Rineka Cipta.
Netti Verayanti. (2015). “Analisis Kesulitan Tunarungu Dalam Menyelesaikan
Soal Matematika Ditinjau dari Gaya Kognitif Peserta Didik Kelas VII
SMP LB Propinsi Lampung”. Jurnal Pendidikan Matematika IAIN Raden
Intan. 3.(7): 79-80.
Nurfadillah Salam. (2019). “Pengembangan Media Pembelajaran Permainan Ular
Tangga Pada Materi Sistem Saraf”. Jurnal Al-Ahya.1(1): 54-55.
Poerwanti Endang. (2008). Asesmen Pembelajaran SD. Jakarta: Depdiknas.
Rusman. (2013). Model-Model Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.
Sardiman. (2012). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali
Pers.
82
Sari Embun dan Mardiah Astuti. (2015). “Pengaruh Penggunaan Media Gambar
Terhadap Aktivitas Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA Materi Bumi
dan Cuaca di Madrasah Ibtidaiyah Najahiyah Palembang”. Jurnal
Pendidikan Fisika 6(1): 37-38.
Sari Rahma Candra, dkk. (2018). “Pengaruh Model Pembelajaran Tipe Think-
Talk-Write dan Gender Terhadap Kemampuan Komunikasi Matematis
Siswa Kelas VII SMPN 13 Padang”. Jurnal Pendidikan Matematika. 7(1):
35-36.
Siregar dan Ameilia Z. (2008). Biologi Pertanian Jilid I. Jakarta: Direktorat
Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen
Pendidikan Nasional.
Solichin M. (2012). Media Pembelajaran dengan Ular Tangga. Jakarta: Erlangga.
Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitataif, Dan R & D.
Bandung: Alfabeta.
Suharsimi Arikunto. (2013). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta.
Sunarti, M. Subhana. (2009). Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia. Cet.
II; Bandung: Pustaka Setia.
Syaiful Bahri, dkk. (2010). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Syaikh Shafiyyurrahman Al-Mubarakfuri. (2006). Shahih Tafsir Ibnu Katsir Jilid
9. Jakarta: Pustaka Ibnu Katsir.
Tim Pengembang Ilmu Pendidikan. (2007). Ilmu dan Aplikasi Pendidikan.
Bandung: PT. Imperial Bhakti Utama.
Ulfaira, Jamaluddin dan Septiwiharti. (2015). “Meningkatkan Aktivitas Belajar
pada Siswa Kelas III di SD Inpres Marantale dalam Pembelajaran PKN
Melalui Penerapan Metode Pembelajaran Role Playing”. Jurnal Kreatif
Tadulako Online. 3(3): 130-131.
Wina Sanjaya. (2008). Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis
Kompetensi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Yuni Nirmala. (2016). “Penggunaan Media Pembelajaran Ular Tangga Untuk
Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar Siswa Dalam Materi Plantae
Kelas X MIPA 2 SMA Pangudi Luhur ST. Louis Sidayu Bantul
Yogyakarta Tahun Ajar 2017/2018”. Skripsi.
83
lampiran 1
84
lampiran 2
85
lampiran 3