Pengaruh Penerapan Model Problem Based Learning Berbantuan ...
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/JURNAL...
Transcript of PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/JURNAL...
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED
INSTRUCTION (PBI) PADA MATA PELAJARAN FISIKA SISWA KELAS
X MA AL-MUHAJIRIN TUGUMULYO TAHUN PELAJARAN 2015/2016
SATRIA KARTIKA
Program Studi Pendidikan Fisika
Jurusan Pendidikan MIPA
STKIP-PGRI Lubuklinggau
ABSTRAK
Skripsi ini berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Problem Based
Instruction (PBI) Pada Pembelajaran Fisiska Siswa Kelas X MA Al-
Muhajirin Tugumulyo Tahun Pelajaran 2015/2016”. Penelitian ini dilatar
belakangi oleh hasil belajar fisika yang masih dibawah nilai KKM.
Masalah dalam penelitian ini adalah Apakah rata-rata hasil belajar fisika
siswa kelas X MA Al-Muhajirin Tugumulyo tahun pelajaran 2015/2016
tuntas setelah diterapkan model pembelajaran Problem Based Instruction
(PBI). Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui ketuntasan
hasil belajar fisika siswa kelas X MA Al-Muhajirin Tugumulyo tahun
pelajaran 2015/2016 setelah diterapkan model pembelajaran Problem
Based Instruction (PBI). Jenis penelitian ini kuantitatif dengan metode
eksperimen, sebagai populasinaya adalah seluruh siswa kelas X MA Al-
Muhajirin Tugumulyo tahun pelajaran 2015/2016, yang terdiri dari 308
siswa dan sebagi sampel yaitu kelas X.4 sebagai kelas eksperimen yang
diberi perlakuan dengan menggunakan model pemmbelajaran Problem
Based Instruction (PBI). pengumpulan data dilakukan menggunakan
teknik tes. Data yang terkumpil dianalisis dengan menggunakan uji-t.
Berdasar hasil analisis data post-test kelas eksperimen dengan taraf α 0,05
didapat 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔= ,19 dan 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 1,69 karena 𝐻𝑂 ditolak jika 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 >
𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 yaitu 3,19 > 1,69. Hal ini berarti dapat disimpulkan bahwa hasil
belajar fisiska siswa kelas X MA Al-Muhajirin Tugumulyo tahun pelajaran
2015/2016 secarah signifikan tuntas setelah diterapkan model
pembelajaran problem based instruction (PBI).
Kata Kunci: Problem Based Instruction, Hasil Belajar Fisika.
A. Latar Belakang
Pendidikan pada hakikatnya merupakan proses untuk membentuk manusia
seutuhnya agar mampu mengembangkan seluruh potensi yang ada pada dirinya.
Hal ini sperti yang dituangkan pada undang-undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menyatakan bahwasannya pendidikan
merupakan suatu usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
agar peserta didik aktif mengembangkan dirinya untuk memiliki keterampilan
yang diperlukan dirinya dan masyarakat secara umum. Berkualitasnya suatu
pendidikan diharapkan memiliki komponen-komponen kependidikan yang utuh,
memiliki kurikulum pembelajaran, menggunakan metode dan sistem yang baik.
Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan adalah lemahnya
proses pembelajaran. Proses pembelajaran merupakan proses komunikasih,
antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa, siswa dan sumber belajar dalam
mencapai tujuan pembelajaran. Dalam proses belajar mengajar guru sebagai
pendidik merupakan pemegang peranan yang sangat penting untuk mencapai
tujuan pembelajaran. Pada saat proses belajar mengajar berlangsung dikelas
akan terjadi hubungan timbal balik antara guru dengan siswa beraneka ragam.
Misalnya metode atau model pembelajaran mana yang dipakai dalam
menyajikan suatu pembelajaran sehingga dapat membant mengaktifkan sisiwa
dalam belajar. Proses interaksi ini akan berjalan dengan baik jika siswa lebih
aktif dibandingkan dengan pendidiknya.
Berdasarkan hasil obsrvasi proses pembelajaran fisika di MA Al-Muhajirin
diperoleh mengenai gambaran kegiatan pembelajaran fisika di MA Al-Muhajirin.
Dari kegiatan pembelajaran tersebut, muncul beberapa kendala dalam
pelaksanaan pembelajaran fisika yang selalu didominasi oleh guru. wawancara
yang dilakukan peneliti dengan salah satu guru mata pelajaran fisika yang
mengajar fisika kelas X MA Al-Muhajirin. mengatakan bahwa hasil belajar
siswa di kelas X masih tergolong rendah. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar
pada mata pelajaran fisika di kelas X yang berjumlah 246 orang terdapat 146
0rang yang belum mencapai KKM, dimana nilai KKM yang ditetapkan adalah
70. Jika dipresentasikan hanya 40,65% yang tuntas dan 59,35% belum tuntas
sehingga siswa tersebut harus mengikuti remedial. Kenyataan ini menunjukan
masih rendahnya pemahaman siswa terhadap materi pelajaran fisika dan
kegiatan pembelajaran lebih cenderung menggunakan metode yang berpusat
pada guru tanpa adanya peran aktif siswa.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, peneliti menerapkan model
pembelajaran Problem Based Instruction (PBI). Dalam model pembelajaran
PBI, siswa di tempatkan dalam kelompok-kelompok kecil yang heterogen untuk
menyelesaikan tugas kelompok yang disiapkan oleh guru, kemudian siswa
bekerja sama memecahkan masalah yang telah disepakati oleh siswa dan guru.
Problem Based Instruction merupakan model pembelajaran yang menggunakan
masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar tentang cara
berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah, serta untuk memperoleh
pengetahuan dan konsep yang esensial dari materi pelajaran. Dilihat dari aspek
psikologi belajar, pembelajaran berdasarkan masalah merupakan suatu proses
perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman. Dan belajar bukanlah
semata-mata proses menghafal sejumlah fakta, tetapi suatu proses interaksi
secara sadar antara individu dengan lingkungan. Oleh karena itu, guru harus
mendorong siswa untuk terlibat dalam tugas-tugas berorientasi masalah melalui
penerapan konsep dan fakta, serta membantu menyelidiki masalah autentik dari
suatu materi ( Arif, 2010:32).
Adapun hasil penelitian yang menyatakan model pembelajaran ini baik
diterapkan pada proses pembelajaran yaitu Putri dkk (2013:137), menyimpulkan
bahwa ada pengaruh yang berarti LKS bertampilan komik terhadap hasil belajar
IPA fisika siswa dalam pembelajaran problem based instruction (PBI) pada
materi gelombang bunyi dan optik di kelas VIII SMP N Bukittinggi.
Berdasarkan uraian tersebut, agar pengajaran dapat mencapai hasil sesuai
dengan tujuan yang direncanakan, maka guru perlu mempertimbangkan model
belajar mengajar yang tepat. Hal inilah yang kemudian memotivasi peneliti
untuk melakukan penelitian dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran
Problem Based Instruction (PBI) Pada Mata Pelajaran Fisika Siswa Kelas X
MA Al-Muhajirin Tugumolyo Tahun Pelajaran 2015/2016”.
B. METODE PENELITIAN
Dalam penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen semu (quasi
eksperimen). Menurut Arikunto (2010:124) Quasi eksperimen yang melibatkan
suatu kelompok sampel, dimana peneliti memberikan perilaku pada kelas
ekspeimen. Pada penelitian ini menggunakan pola desain bentuk one-group
pretest-posttest design. Di dalam desain ini tes dilakukan sebanyak 2 kali yaitu
sebelum eksperimen (𝑂1) dan setelah eksperimen (𝑂2).
Menurut (Arikunto, 2010: 174), menjelaskan bahwa “Sampel adalah
sebagian atau wakil populasi yang diteliti”. Sampel dalam penelitian ini adalah
satu kelas dengan teknik Simple Random Sampling. Simple Random Sampling
yaitu Teknik pengambilan sampel dengan cara pengundian. Undian dilakukan
dengan cara menuliskan nomor-nomor pada kertas kecil dalam hal ini dituliskan
kelas X.1 sampai X.9 satu kertas untuk satu nomor kelas, kemudian digulung
dan dimasukkan kedalam gelas dan ditutup. Setelah itu kertas-kertas tersebut
dikeluarkan melalui lubang kecil pada penutup gelas. Jika salah satu kertas
tersebut keluar berarti nomor dikertas tersebut yang menjadi sampel dalam
penelitian. Teknik ini dilakukan karena setiap kelas dari seluruh objek memiliki
kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sampel. Dan sampel yang terpilih
adalah kelas X.4 MA Al-Muhajirin Tugumulyo.
Jenis data dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif, karena
penelitian ini merupakan kegiatan yang sudah direncanakan secara matang,
memiliki tujuan, subjek, sumber data yang sudah dirinci sejak awal, serta
langkah-langkah penelitian yang jelas. Penggunaan alat pengumpulan data yang
tepat memungkinkan diperoleh data yang objektif, maka dalam penelitian ini
teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah tes.
Menurut (Arikunto, 2010: 193), tes adalah serentetan pertanyaan yang
digunakan unntuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi,
kemampuan attau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompook. Tes yang
digunakan dalam penelitian ini adalah tes berbentuk essay/uraian yang berfungsi
untuk menilai kemampuan kognitif siswa. Tes yang digunakan pada penelitian
ini yaitu lembar pre-test dan lembar post-test yang berjumlah 6 soal essay.
Untuk mengumpulkan data hasil belajar yaaitu digunakan metode tes,
dengan instrumen pengumpulan data berupa soal essay. Sebelum instrumen
digunakan, instrument terlebih dahulu dianalisis dengan menggunakan uji
validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda. Uji validitas
menggunakan rumus korelasi product moment, untuk mendapatkan kesignifikan
validitas instrument, diperlukan uji stattistik uji t, tes valid jika 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙,
distribusi untuk 𝛼 = 0,05. Untuk uji reliabilitas digunakan rumus alpha 𝑟11.
Pengujian tingkat kesukaran untuk mengetahui tes yang digunakan tergolong
mudah, sedang atau sukar. setelah itu uji normalitas ini digunakan untuk
mengetahui kenormalan data. Rumus yang digunakan dalam uji normalitas
adalah uji kecocokan chi-kuadrat ( χ²) Jika χ²ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔
dibandingkan dengan χ²𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
dengan derajat kebebasan (dk= k-1), dimana k adalah banyaknya kelas interval,
dan χ²ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔
≤χ²𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
, maka dapat dinyatakan bahwa data tersebut berdistribusi
normal. Jika χ²ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔
≥ χ²𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
, maka dapat dinyatakan bahwa data tersebut tidak
berdistribusi normal.
Untuk populasi normal dengan taraf kesalahan 5% dan dk = ( n-1 ),
kriteria pengujian hipotesis dari uji t tersebut adalah 𝐻𝑂 diterima jika t ≤ 𝑡1− α
dengan t – α didapat dari daftar distribusi t dengan peluang (1- α) dan dk = ( n-
1). Sedangkan dalam hal lainnya 𝐻𝑂 ditolak jika t > 𝑡1− α.
C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1. Hasil Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada tanggal 29 Juli sampai 1 September 2015
pada kelas X MA Al-Muhajirin Tugumulyo. Materi yang diajarkan yaitu
pengukuran. Pada saat penelitiian peneliti bertindak sebagai pengajar. Tahap
pertama dalam penelitian ini yaitu uji coba instrumen yang telah dilaksanakan
hari rabu tagal 29 Juli 2015 pada siswa kelas XI IPA.1 MA Al-Muhajirin
Tugumulyo yang berjumlah 35 siswa. Uji coba instrument dilakukan untuk
memperoleh butir soal yang selanjutnya digunakan untuk pre-test dan
posttest dari beberapa butir soal yang telah dibuat. Dalam penelitian ini terdiri
dari 8 butir soal yang digunakan untuk uji coba instrument. Setelah dilakukan
uji validitas, reliabilitas, daya pembeda dan tingkat kesukaran diperoleh 6
soal yang memenuhi kriteria tersebut sehingga dapat digunakan pretest dan
posttest.
Pretest dilakukan untuk mengetahui kemampuan wal siswa yang akan
dijadikan sampel penelitian yaitu kelas X.4 MA Al-Muhajirin Tugumulyo.
Penelitian ini hanya menggunakan satu kelas sebagai sampel yang selanjutnya
digunakan sebagai yang dimaksud kelas eksperimen. Kemampuan awal yang
dimaksud yaitu kemampuan siswa sebelum diberi perlakuan dengan
menggunakan model problem based instructions (PBI). Hasil perhitungan
data pretest menunjukkan nilai rata-rata dan simpangan baku dari hasil
pretest tersebut yang selanjutnya disajikan pada tabel 4.1 berikut.
Tabel 4.1
Rekapitulasi hasil pretest
Kelas N �̅� S 𝑋𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑋𝑡𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
Eksperimen 31 27,74 8,35 41 13
Tabel 4.1 menunjukkan bahwa rata-rata nialai pretest (�̅�) yaitu
27,74 dan simpangan baku (s) sebesar 8,35. Data tersebut menunjukkan
bahwa kelas eksperimen yaitu kelas X.4 MA Al-Muhajirin Tugumulyo
sebelum diberikan pembelajaran denggan ,menggunakan model
pembelajaran problem based instruction (PBI) memiliki nilai rata-rata
yang relative rendah.
Uji normalitas dilakukan untuk melihat apakah data hasil test siswa
berdistribusi normal atau tidak. Hasil uji normalitas dapat dilihat pada
lampiran C. Uji normalitas dilakukan dengan taraf α = 0,05 % dengan
kriteria yaitu jika 𝑋ℎ𝑢𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑋𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka data berdistribusi normal. Hasil
uji normalitas pretest dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut.
Tabel 4.2
Hasil uji normalitas prettest
𝑋ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 DK 𝑋𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 Kesimpulan
Pretest 4,4852 5 11,07 Normal
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa nilai 𝑋ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 data pretest memiliki
nilai kurang dari 𝑋𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙. Hal ini dapat disimpulkan bahwa data pretest
berdistribusi normal dengan dk = k – 1 dengan taraf kesalahan 0,05.
Posttest dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa yaitu hasil belajar
setelah mengikuti proses pembelajaran dengan menggunakan model
problem based instruction (PBI). Hasil perhitungan data posttest dapat
dilihat pada lampiran C, menunjukkan nilai rata-rata dan simpangan baku
dari hasil posttest tersebut yang selanjutnya disajikan pada tabel 4.3
berikut.
Tabel 4.3
Rekapitulasi hasil posttest
Kelas
Eksperimen
N �̅� S 𝑋𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑋𝑡𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
31 77,45 13 98 44
Uji normalitas dilakukan untuk melihat apakah data hasil test siswa
berdistribusi normal atau tidak. Hasil uji normalitas dapat dilihat pada
lampiran C. Uji normalitas dilakukan dengan taraf α = 0,05 % dengan
kriteria yaitu jika 𝑋²ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑋²𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka data berdistribusi normal.
Hasiluji normalitas pretest dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut.
Tabel 4.4
Hasil uji normalitas posttest
𝑋²ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 DK 𝑋²𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 Kesimpulan
Posttest 2,8857 5 11,07 Normal
Tabel 4.4 menunjukkan bahwa nilai 𝑋ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 data prosttest memiliki nilai
kurang dari 𝑋𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙. Hal ini dapat disimpulkan bahwa data pretest
berdistribusi normal dengan dk = k – 1 dengan taraf kesalahan 0,05.
Uji hipotesis dilakukan untuk menguji hipotesis statistic yang
diajukan yaitu :
𝐻𝑜 : Rata-rata nilai fisika siswa kelas X MA Al-Muhajirin Tugumulyo
kurang dari 70.
𝐻𝑎 : Rata-rata nilai fisika siswa kelas X MA Al-Muhajirin Tugumulyo
lebih dari atau sama dengan 70.
Untuk menguji hipotesis statistik tersebut digunakan uji t.
pengambilan keputusan dilakukan pada taraf kepercayaan 5% dengan
kriteria pengambilan keputusan 𝐻𝑂 diterima jika t ≤ 𝑡1−𝛼 dengan 𝑡1−𝛼
didapat dari daftar distribusi t dengan peluang (1− α) dan dk = (n – 1) dan
dalam hal lainnya, 𝐻𝑜 ditolak jika t > 𝑡1−𝛼. Hasil uji t untuk data pretest
dan posttest dilihat pada lampiran C. Untuk mengetahui perbandingan uji
hipotesis pretest dan posttest dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut.
Tabel 4.5
Uji hipotesis posttest
𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 Keterangan
Posttest 3,19 1,69 𝐻𝑂 ditolak
Tabel 4.5 menunjukkan bahwa setelah dilakukan uji t pada data
posttest diperoleh kesimpulan yaitu 𝐻𝑂 ditolak atau 𝐻𝑎 diterima yaitu 2,02
< 1,69 dengan taraf kepercayaan 5%. Hal ini berarti dapat disimpulkan
bahwa hasil belajar fisika siswa kelas X MA Al-Muhajirin Tugumlyo lebih
dari 70. Berdasarkan uji hipotesis pretest dan posttest dapat disimpulkan
bahwa hasil belajar fisiska siswa kelas X MA Al-Muhajirin Tugumulyo
tahun pelajaran 2015/2016 secarah signifikan tuntas setelah diterapkan
model pembelajaran problem based instruction (PBI).
2. Pembahasan
Penelitian ini dilakukan di MA Al-Muhajirin Tugumulyo yang
bertujuan untuk mengetahui ketuntasan hasil belajar fisika siswa kelas X
MA Al-Muhajirin Tugumulyo tahun pelajaran 2015/2016 setelah diterapkan
model pembelajaran problem based instruction (PBI). Penelitian ini
merupakan penelitian eksperimen semu (Quasi eksperimen). Quasi
eksperimen yang melibatkan satu kelompok sampel. Tahap pertama yang
dilakukan dalam penelitian ini adalah melakukan uji coba instrumen dengan
menggunakan 8 soal yang telah disusun sebelumnnya. Selanjutnya data
hasil uji coba instrumen di analisis validitas, reliabilitas, daya pembeda dan
tingkat kesukaran. Butir soal yang memenuhi keempat syarat tersebut
selanjutnya digunakan untuk pretest dan posttest.
Tahap kedua yaitu pelaksanaan pretest. Data hasil pretest selanjut
nya di analisis. Analisis yang dilakukan yaitu uji normalitas dan uji
hipotesis. Berdasarkan hasil uji normalitas diperoleh bahwa data berdistribusi
normal rata-rata nilai pretest (𝑥 ̅) yaitu 27,74 dan simpangan baku (s) sebesar
8,35.
Tahap ketiga yaitu pemberian perlakuan dengan menggunakan Model
Pembelajaran problem based instruction (PBI) pada kelas yang terpilih sebagai
sampel yaitu kelas X.4. Pemberian perlakuan dengan menggunakan model
pembelajaran problem based instruction (PBI) dilakukan sebanyak 3 kali
pertemuan, petemuan pertama dilakukan pada tanggal 11 Agustus 2015 dan
materi yang dibahas yaitu alat ukur panjang. Pada pertemuan pertama, siswa
dibagi menjadi 6 kelompok kemudian setiap kelompok diberi 1 Lembar Kerja
Siswa (LKS), dimana dalam LKS tersebut siswa dituntut untuk terlibat aktif
dalam membangun pengetahuan, pemahaman, dan rasa ingin tahu mereka
yang sungguh-sungguh yang merupakan dasar dalam pemahaman materi
pelajaran fisika. Selanjutnya tiap kelompok diminta melakukan praktikum
secara langsung, setelah itu setiap kelompok diminta melakukan persentasi dari
hasil praktikum yang mereka lakukan. Pada pertemuan pertama dengan
menggunakan LKS yang menggunakan model pembelajaran Problem Based
Instruction (PBI) niali rata-rata siswa dikelas eksperimen 75,83 kemudian pada
pertemuan kedua nilai rata-rata siswa dikelas eksperimen yaitu 80 dan pada
pertemuan ketiga nilai rata-rata siswa mencapai 81,66. Hal ini membuktikan
bahwa hasil belajar fisika siswakelas X Ma Al-Muhajirin Tugumulyo secara
signifikan tuntas setelah diterapkan model pembelajaran Problem Based
Instruction (PBI).
D. KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data penelitian dapatdisimpulkan
bahwa hasil belajar fisika siswa kelas X.4 MA Al-Muhajirin Tugumulyo tahun
pelajaran 2015/2016 secara signifikan tuntas setelah diterapkan model
pembelajaran problem based instruction (PBI). Hal ini diperoleh dari hasil uji t
dimana pada taraf kepercayaan 5% diperoleh kesimpulan 𝐻𝑜 ditolak sebab 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔
> 𝑡1−𝛼 yaitu 3,19 > 1,69. Hal ini ditunjukkan juga dari rata-rata pretest yaitu 27,74
dan posttest yaitu 77,45.
2. Saran
Sehubungan dengan hasil penelitian dan kesimpulan diperolah, penulis
menyampaikan beberapa saran antara lain:
1. Model pembelajaran problem based instruction (PBI) dapat menjadi
salah-satu alternatif bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran fisika
dikelas.
2. siswa diharapkan dapat belajar mandiri tanpa didampingi guru yang
bersangkutan dengan menggunakan medel pembelajaran problem based
instruction (PBI).
3. Pelaksanaan kegiatan model pembelajaran hendaknya sekolah menerapkan
model-model pembelajaran yang inovatif serta mengupayakan sarana dan
prasarana sekolah untuk meningkatkan hasil belajar siswa yang baik.
4. Perlu adanya penelitian lebih lanjut sebagai pengembangan dari penelitian
ini.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Edisi
Revisi 2010). Jakarta: Rineka Cipta.
Afrizon dkk. 2012. Peningkatan Perilaku Berkarakter dan Keterampilan
Berpikir Kritis Siswa Kelas I X MTSN Model Padang Pada Mata Pelajaran
IPA-Fisika Menggunakan Model Problem Based Instruction. Jurnal
Penelitiam Pembelajaran Fisika. 1-16.
Arif Muhammad. 2010. Penerapan Model Pembelajaran Problem Based
Instruction Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X MAN
Semarang 1 Pada Mata Pelajaran Fisika Materi Pokok Hukum Newton
Tentang Gerak.
Ahmadi Khoiru Lif dkk. 2010. Kontruksi Pengembangan dan Pembelajaran.
Jakarta:Prestasi Pusttaka.
Bahri Djamarah, Syaiful, 2008. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Rineka.
Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka.
Giancoli. 2001. Fisika Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Herry Hernawan, Asep. 2010. Pengembangan Kurikilum dan Pembelajaran.
Jakarta: Universitas Terbuka.
Jihad, Asep, & Haris . 2009. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Persindo.
Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.
Putri dkk. 2013. Pengaruh LKS Berketerampilan Komik terhadap Hasil Belajar
Fisika Siswa Dalam Pembelajaran Problem Based Instruction Materi
Gelombang dan Optik dikelas VIII SMP N 3 Bukit Tinggi. Pillar of physics
Edukation, 2, 137-134.
Slameto. 2010. Belajar dan Fakor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta.
Sugiono. 2010. Statistik Untuk Penelitian. Bandung: Alfabet.
Trianto. 2007.Model-model Pembelajaran Inovatif Beririentasi Konstruktivistik.
Jakarta: Prestasi Pustaka.
Trianto. 2010. Model Pembelajaran Terpadu . Jakarta: Sinar Grafika Offset.