Efektivitas Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe ...
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …
Transcript of PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE
THE POWER OF TWO PADA PEMBELAJARAN TEMATIK
UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
DI KELAS VI MADRASAH IBTIDAIYAH
AN NIZHAM KOTA JAMBI
SKRIPSI
M. SATRIA BUDI
NIM : TPG 161915
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN
THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2020
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE
THE POWER OF TWO PADA PEMBELAJARAN TEMATIK
UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
DI KELAS VI MADRASAH IBTIDAIYAH
AN NIZHAM KOTA JAMBI
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Oleh :
M. SATRIA BUDI
NIM : TPG 161915
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN
THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2020
vi
MOTTO
“Barang siapa yang menghendaki, tentu dia mengambil pelajaran darinya”
(QS. Al-Muddatsir :55)
vii
“PERSEMBAHAN”
Segala puji dan syukurku hanya kepada Allah SWT. Tuhan Yang Maha
Esa. Atas takdirmu saya bisa menjadi pribadi berfikir, berilmu, beriman dan
bersabar. Semoga keberhasilan ini menjadi langkah awal untuk masa depanku yang
terbaik dalam meraih cita-cita yang diridhoi Allah SWT.
Ku persembahkan skripsi ini untuk :
Kedua orang tuaku Bapak Sujak, S.P dan Mak Sri Rusmeini atas curahan
do‟a dan kasih sayang yang tak terhingga, kepada ketiga abang kandungku Agus
Syahputra, S.Pd, Ns. Teguh Kurniawan, S.Kep, dan Hidayaturrahman, S.Pd
yang selalu memberi dukungan dan motivasi kepadaku dan seluruh keluarga
besarku. Serta kepada sahabat karibku yang senantiasa menemani dari awal
perkuliahan sampai lulus bersama serta kepada teman-teman PGMI angkatan 2016
Khususnya PGMI B, terimakasih atas pertemuannya selama ini dan saran serta
nasehat selama ini yang sangat berguna dan bermanfaat untuk saya.
Saudara dan saudariku seiman, maha suci Allah SWT. Yang telah
mempertemukan kita di kampus UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi yang menjadi
kebahagiaan kita, nama-nama kalian akan selalu tertulis dalam hatiku dan akan
selalu kuingat dalam benakku karena dari kalian aku temukan apa arti keikhlasan
dan kesabaran perjuangan bersama kalian.
viii
KATA PENGANTAR
Assalamu‟alaikum.wr.wb
Dengan menyebut nama Allah Swt. Yang maha pengasih lagi maha
penyayang. Segala puji dan syukur senantiasa penulis ucapkan atas kehadirat Allah
Swt. Yang telah melimpahkan segala nikmat, karunia serta rahmat dan hidayah-
Nya, Sehingga penulis dapat menyelesaikan sebuah karya ilmiah yang berjudul
“Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe The Power Of Two Pada
Pembelajaran Tematik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Di Kelas VI
Madrasah Ibtidaiyah An Nizham Kota Jambi”.
Sholawat berserta salam selalu tercurahkan kepada nabi Muhammad SAW.
Yang telah membawa kita dari alam kegelapan ke alam yang terang benderang.
Penulisan skripsi ini bertujuan sebagai salah satu syarat untuk meraih
sarjana program Strata I Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas
Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, dalam penyusunan
skripsi ini penulis menyadari bahwa masih jauh dari kesempurnaan. Namun berkah
dari Allah Swt. Serta usaha-usaha penulis, skripsi ini juga dapat diselesaikan.
Selama pembuatan skripsi ini banyak halangan dan rintangan yang penulis hadapi.
Tetapi berkat kerja keras, bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, sehingga
semuanya masih bisa di atasi.
Ucapan trimakasih yang setulusnya kepada ayahanda tercinta Sujak, S.P
dan ibunda yang kusayangi Sri Rusmeini yang telah mencurahkan segenap cinta
dan kasih sayang serta perhatian moril maupun materil, semoga Allah selalu
memberikan rahmat, kesehatan, karunia dan keberkahan didunia dan di akhirat atas
budi baik yang telah diberikan kepada penulis.
Dan ucapan terimakasih kepada Bapak Dr. Mahluddin, M.Pd.I sebagai
pembimbing I dan Ibu Ikhtiati, M.Pd.I sebagai pembimbing II saya yang telah
meluangkan waktunya untuk membimbing saya dalam penulisan skripsi ini dengan
penuh keikhlasan, kesabaran dan rasa tanggung jawab, sehingga skripsi ini dapat
diselesaikan dengan baik.
ix
Serta ucapan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. H.Su‟aidi Asy‟ari,MA, Ph.D Sebagai Rektor UIN Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi.
2. Dr. Rofiqoh Ferawati SE,ME, Sebagai Wakil Rektor I UIN Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi.
3. Dr. As‟ad Isma, M.Pd, Sebagai Wakil Rektor II UIN Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi.
4. Dr.Bahrul Ulum, MA, Sebagai Wakil Rektor III UIN Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi.
5. Dr. Hj. Fadhillah, M.Pd, Sebagai Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan
UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
6. Dr. Risnita, M.Pd, Sebagai Wakil Dekan I Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan
Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
7. Dr. Najmul Hayat, M.Pd.I, Sebagai Wakil Dekan II Fakultas Ilmu Tarbiyah
Dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifudin Jambi.
8. Dr. Yusria, S.Ag, M.Ag, Sebagai Wakil Dekan III Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan
Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
9. Ibu Ikhtiati.M.Pd, Sebagai Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah dan ibu Nasyariah siregar, M.Pd.I selaku sekertaris jurusan
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiayah Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
10. Bapak/ibu dosen fakultas tarbiyah dan keguruan khususnya pendidikan guru
madrasah ibtidaiyah yang banyak membantu kami dalam melaksanakan studi.
11. Pimpinan perpustakaan Universitas dan Fakultas Ilmu Tarbiyah serta karyawan
yang telah membantu penulis dalam melengkapi referensi dalam penulisan
skripsi ini.
12. Bapak Tajiya Arusa, S.Pd.I selaku Guru Wali Kelas VI dan Bapak Muhsin,
S.Pd.I selaku kepala Madrasah Ibtidaiayah An Nizham Kota Jambi yang telah
membantu dan bekerja sama dengan peneliti dalam melaksanakan penelitian.
13. Siswa kelas VI Madrasah Ibtidaiayah An Nizham Kota Jambi atas kerja sama
yang diberikan selama peneliti melaksanakan penelitian.
x
14. Sahabat, teman seangkatan senasib seperjuangan dengan peneliti, semangat dan
motivasi dari kalian telah membantu penulis menyelesaikan karya ilmiah ini.
Akhirul kalam mudah-mudahan karya ilmiah skripsi ini dapat bermanfaat
bagi penulis khususnya dan bagi pembaca semuanya. Amin ya rabbal‟alamin.
Jambi, 23 Maret 2020
Penulis
M. SATRIA BUDI
TPG.161891
xi
ABSTRAK
Nama : M. Satria Budi
NIM : TPG. 161915
Judul : Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe The Power Of Two Pada
Pembelajaran Tematik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Di Kelas
VI Madrasah Ibtidaiyah An Nizham Kota Jambi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan model The Power Of Two
pada pembelajaran tematik dapat meningkatkan hasil belajar siswa di kelas VI
Madrasah Ibtidaiyah An Nizham Kota Jambi. Penelitian ini merupakan penelitian
tindakan kelas (PTK) yang bersifat deskriptif kualitatif dengan menggunakan
pendekatan kualitatif yang diperkuat dengan pendekatan kuantitatif, dengan
mengambil latar Madrasah Ibtidaiyah An Nizham Kota jambi, sedangkan objek
penelitian adalah meningkatkan hasil belajar pada pembelajaran tematik dengan
menggunakan model The Power Of Two. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus
dan melalui empat tahapan yang mencakup: (1) Perencanaan, (2) Pelaksanaan, (3)
Observasi dan (4) Refleksi. Data diperoleh melalui observasi, wawancara, tes
mengerjakan soal dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan menggunakan
hasil tes belajar siklus I dan Siklus II, pendekatan pada siklus I menunjukkan bahwa
seluruh kegiatan pembelajaran belum cukup baik dilaksanakan oleh siswa
meskipun mengalami peningkatan pada siklus I dibandingkan pra siklus dan masih
pada predikat kurang, karena rata-rata persentase masih dibawah 75%. Siklus II
telah menunjukkan hasil yang memuaskan baik dari aktivitas belajar siswa telah
berada pada predikat cukup, baik dan sangat baik, sedangkan hasil belajar siswa
telah mencapai rata-rata sebesar 86% dengan persentase secara klasikal sebesar
90% artinya tindakan perbaikan untuk proses pembelajaran telah mencukupi dan
mencapai kriteria.
xii
ABSTRACT
Nama : M. Satria Budi
NIM : TPG. 161915
Judul : Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe The Power Of Two Pada
Pembelajaran Tematik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Di Kelas
VI Madrasah Ibtidaiyah An Nizham Kota Jambi.
This study aims to determine the use of The Power Of Two model in thematic
learning can improve student learning outcomes in class VI Madrasah Ibtidaiyah
An Nizham Jambi City. This research is a Classroom Action Research (CAR) that
is descriptive qualitative using a qualitative approach that is strengthened by a
quantitative approach, taking the background of Madrasah Ibtidaiyah An Nizham
Jambi City, while the object of research is to improve learning outcomes in
thematic learning by using the The Power of Two model . This research was
conducted in two cycles and through four stages which included: (1) Planning, (2)
Implementation, (3) Observation and (4) Reflection. Data obtained through
observation, interviews, tests working on questions and documentation. Data
analysis was performed using the results of the first cycle and second Cycle
learning tests, the approach in cycle I showed that all learning activities were not
quite well carried out by students despite an increase in cycle I compared to pre-
cycle and still in the predicate less, because the average average percentage is still
below 75%. Cycle II has shown satisfactory results both from student learning
activities have been in the predicate enough, good and very good, while student
learning outcomes have reached an average of 86% with a classical percentage of
90% means that corrective action for the learning process is sufficient and reach the
criteria.
xiii
DAFTAR ISI
NOTA DINAS ..................................................................................................... i
PERSETUJUAN SKRIPSI TUGAS AKHIR .................................................. iii
PERNYATAAN ORISINILITAS ..................................................................... v
MOTTO .............................................................................................................. vi
PERSEMBAHAN ............................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ viii
ABSTRAK .......................................................................................................... xi
ABSTRACT ........................................................................................................ xii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xvi
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ....................................................................................... 1
B. Fokus Penelitian ..................................................................................... 4
C. Rumusan Masalah .................................................................................. 4
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian .............................................................. 5
1. Tujuan Penelitian ............................................................................... 5
2. Manfaat Penelitian ............................................................................. 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Model Tindakan .................................................................................... 7
1. Pengertian Model Pembelajaran ........................................................ 7
2. Model Pembelajaran Kooperatif ........................................................ 9
3. Pengertian The Power Of Two ........................................................... 10
4. Keunggulan Model Pembelajaran Tipe The Power Of Two .............. 12
5. Kelemahan Model Pembelajaran Tipe The Power Of Two ............... 12
B. Pembelajaran Tematik ............................................................................ 12
1. Pengertian Pembelajaran Tematik ..................................................... 12
2. Prinsip-Prinsip Pembelajaran Tematik .............................................. 14
xiv
3. Pentingnya Pembelajaran Tematik untuk Siswa Sekolah Dasar ........ 14
C. Hasil Belajar ........................................................................................... 15
1. Pengertian Hasil Belajar .................................................................... 15
2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar ............................ 17
3. Indikator Hasil Belajar ....................................................................... 17
D. Hipotesis Tindakan ................................................................................ 20
E. Studi Relevan ......................................................................................... 21
F. Kerangka Berfikir ................................................................................... 23
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................ 25
1. Tempat Penelitian .............................................................................. 25
2. Waktu Penelitian ................................................................................ 25
B. Rancangan Tindakan .............................................................................. 25
C. Desain Dan Prosedur Tindakan ............................................................. 26
1. Desain Tindakan ................................................................................ 26
2. Prosedur Tindakan ............................................................................. 29
D. Kriteria keberhasilan Tindakan .............................................................. 31
E. Tekhnik Pengumpulan Data ................................................................... 31
F. Instrument Pengumpulan Data ............................................................... 33
G. Tekhnik Analisis Data ........................................................................... 33
BAB IV TEMUAN LAPANGAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ...................................................... 39
1. Historis dan Geografis ....................................................................... 39
2. Sarana dan Prasarana ......................................................................... 42
3. Visi dan Misi MI An Nizham Kota Jambi ........................................ 43
4. Struktur Organisasi MI An Nizham Kota Jambi ............................... 43
5. Keadaan Guru dan Siswa .................................................................. 44
B. Kondisi Awal Hasil Belajar Pra Siklus .................................................. 46
C. Pelaksanaan Penelitian Tindakan ........................................................... 49
1. Pelaksanaan Tindakan Siklus I .......................................................... 49
2. Pelaksanaan Tindakan Siklus II ........................................................ 64
xv
D. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................................. 77
E. Jadwal Penelitian ................................................................................... 82
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................ 85
B. Saran ...................................................................................................... 86
C. Penutup .................................................................................................. 86
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 88
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Jenis, Indikator dan Evaluasi Prestasi .................................................. 18
Tabel 3.1 Kriteria Ketuntasan Individu ................................................................ 37
Tabel 4.1 Profil Madrasah Ibtidaiyah An Nizham ............................................... 40
Tabel 4.2 Sarana ................................................................................................... 41
Tabel 4.3 Prasarana .............................................................................................. 42
Tabel 4.4 Keadaan Guru MI An Nizham Kota Jambi .......................................... 44
Tabel 4.5 Data Siswa MI An Nizham Kota Jambi ............................................... 45
Tabel 4.6 Nilai Hasil Belajar Siswa Pra Siklus .................................................... 46
Tabel 4.7 Persentase Kalsikal Hasil Belajar Siswa Pra Siklus.............................. 47
Tabel 4.8 Jadwal Penelitian Siklus I .................................................................... 50
Tabel 4.9 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I .............................................. 52
Tabel 4.10 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pada Siklus I .................................. 56
Tabel 4.11 Nilai Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I ............................................. 60
Tabel 4.12 Persentase Klasikal Hasil Belajar Siswa Siklus I .............................. 61
Tabel 4.13 Jadwa Penelitian Siklus II .................................................................. 64
Tabel 4.14 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II ........................................... 67
Tabel 4.15 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pada Siklus II ................................. 70
Tabel 4.16 Nilai Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II ............................................ 74
Tabel 4.17 Persentase Klasikal Hasil Belajar Siswa Siklus II ............................. 76
Tabel 4.18 Hasil Belajar Siswa Pra siklus, Siklus I dan Siklus II ........................ 78
Tabel 4.19 Kegiatan Persentase Aktivitas Siswa Siklus I dan Siklus II .............. 81
Tabel 4.20 Jadwal penelitian ................................................................................ 83
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Berfikir Peneliti ............................................................... 24
Gambar 3.1 Hubungan Perencanaan, Tindakan, Pengamatan dan
Refleksi ................................................................................................................ 26
Gambar 3.2 Desain Model Jhon Elliot ................................................................. 28
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Madrasah Ibtidaiyah An Nizham
Kota Jambi ........................................................................................................... 43
Gambar 4.2 Grafik Hasil Belajar Pra Siklus ........................................................ 48
Gambar 4.3 Grafik Hasil Belajar Siswa siklus I .................................................. 62
Gambar 4.4 Grafik Hasil Belajar Siswa Siklus II ................................................ 77
Gambar 4.5 Grafik Hasil Belajar Setiap siklus .................................................... 80
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendididikan Nasional berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia dan
berdasarkan pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 mengamanatkan
upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa serta agar pemerintah
mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem dalam pengajaran nasional
yang diatur dengan undang-undang.
Sebagai perwujudan cita-cita tersebut, telah diterbitkan Undang-Undang
Nasional Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 yang memuat tujuan
pendidikan “ Pendidikan Nasional bertujuan mengembangkan potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.” (Abdul
Majid, 2014:1)
Untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional tersebut sangat
dipengaruhi oleh proses pembelajaran yang ada disekolah atau satuan
pendidikan, oleh karena itu guru harus bisa memilih metode maupun strategi
yang efektif dalam proses pembelajaran agar tujuan pembelajaran bisa tercapai
dengan baik.
Pembelajaran adalah suatu konsep dari dua dimensi kegiatan (belajar dan
mengajar) yang harus direncanakan dan diaktualisasikan, serta diarahkan pada
pencapaian tujuan atau penguasaan sejumlah kompetensi dan indikatornya
sebagai gambaran hasil belajar. Pada dasarnya pembelajaran merupakan
kegiatan terencana yang mengkondisikan/merangsang seseorang agar bisa
belajar dengan baik agar sesuai dengan tujuan pembelajaran. Oleh sebab itu
kegiatan pembelajaran akan bermuara pada dua kegiatan pokok. Pertama,
bagaimana orang melakukan tindakan perubahan tingkah laku melalui kegiatan
belajar. Kedua, bagaimana orang melakukan tindakan penyampaian ilmu
pengetahuan melalui kegiatan mengajar. Dengan demikian
2
makna pembelajaran merupakan kondisi eksternal kegiatan belajar yang
dilakukan oleh guru dalam mengkondisikan seseorang untuk belajar (Abdul,
2016:5)
Anak dipandang sebagai salah satu sumber untuk menentukan apa yang
akan dijadikan bahan pelajaran agar kemampuan dasar anak dapat
dikembangkan seoptimal mungkin. Untuk itu perlu dipelajari bagaimana anak
tumbuh, berkembang dan belajar, apa kebutuhannya dan minatnya. Menurut
aliran progresif anak merupakan satu kesatuan yang utuh, perkembangan emosi
dan sosial sama pentingnya dengan perkembangan intelektual.
Pada 1998 Communision on Education for the Twenty-first Century
menyampaikan usulan kepada UNESCO bahwa pendidikan sepanjang hayat
sebagai suatu bangunan yang ditopang oleh empat pilar, pada 1998, UNESCO
mencanangkan empat pilar pendidikan tersebut, yaitu:
a) Learning to know, yang juga berarti learning to lear, yaitu belajar untuk
memperoleh pengetahuan dan untuk melakukan pembelajaran selanjutnya.
b) Learning to do, yaitu belajar untuk memiliki kompetensi dasar dalam
berhubungan dengan situasi dan tim kerja yang berbeda-beda.
c) Learning to be, yaitu belajar untuk mengaktualisasikan diri sebagai individu
dengan kepribadian yang memiliki timbangan dan tanggung jawab pribadi.
d) Learning to life toghether, yaitu belajar untuk mampu mengapresiasi dan
mengamalkan kondisi saling ketergantungan, keanekaragaman, memahami
dan perdamaian intern dan antar bangsa.
Dengan demikian, keluaran proses pendidikan merupakan suatu pribadi
utuh dengan keunggulan secara berimbang dalam aspek spiritual, sosial,
intelektual, emosional, dan fisikal juga pendidikan yang mempersiapkan
peserta didik untuk memperoleh kebahagiaan hidup secara seimbang antara
kehidupan dunia dan akhirat, antara kehidupan pribadi dengan kehidupan
bersama.
Untuk dapat menyelaraskan perkembangan kemampuan dasar anak
secara optimal, diperlukan kreativitas guru untuk memilih alternatif model
pembelajaran yang menekankan pada aktivitas dan kreativitas serta
3
karakteristik anak sehingga proses belajar mengajar lebih efektif (Abdul Majid,
2014:2-3)
Dilihat dari prilaku belajar siswa, juga akan ditemukan berbagai
permasalahan. Misalnya ada siswa yang lambat memahami isi pembelajaran,
ada siswa yang tidak bisa bekerja secara kelompok, ada siswa yang tidak
mampu membuat suatu kesimpulan terhadap permasalahan, dan berbagai
permasalahan lainnya. Begitu beragamnya permasalahan siswa dalam belajar,
sehingga para ahli pembelajaran mengembangkan berbagai strategi
pembelajaran.
Adanya berbagai permasalahan belajar dan tersedianya berbagai strategi
pembelajaran, menuntut adanya kemampuan seorang guru untuk memadukan
antara strategi pembelajaran yang digunakan dengan karakteristik model
belajar siswa (Made, 2014:170).
Oleh karena itu peneliti melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
dengan menggunakan model pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar
siswa dalam pembelajaran tematik yang berdampak pada tingkat prestasi
belajar yang dicapai siswa. Salah satu alternatif yang efektif untuk
meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran tematik yaitu dengan
menggunakan model pembelajaran tipe The Power Of Two.
Pembelajaran The Power Of Two adalah pembelajaran berkelompok
yang digunakan untuk memperkuat arti penting serta manfaat sinergi dua orang
dimana berpikir berdua jauh lebih baik dari pada berpikir sendiri (Zaini,
2008:52)
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti pada pembelajaran
Tematik di kelas VI Madrasah Ibtidaiyah An Nizham Kota Jambi menunjukkan
bahwa proses pembelajaran belum berjalan secara optimal. Hal ini diperoleh
dari data pra siklus yang dilakukan oleh peneliti pada observasi awal,
menunjukan bahwa hasil belajar siswa pada pra siklus belum mencapai batas
kriteria ketuntasan minimum. Dimana pada hasil belajar pra siklus dari jumlah
keseluruhan siswa yang berjumlah 20 orang, hanya 35% atau sebanyak 7 orang
siswa yang mencapai ketuntasan minimum. Sehingga siswa yang belum tuntas
4
dalam proses pembelajaran tematik ini berjumlah 13 orang atau 65%. Dengan
demikian bahwa data tersebut menunjukan bahwa hasil belajar siswa pada pra
siklus belum mencapai batas ketuntasan minimum. Hal tersebut disebabkan
oleh beberapa faktor.
Dari faktor guru: (1) guru kurang melibatkan siswa dalam
pembelajaran, (2) guru kurang inovatif dalam penggunaan model pembelajaran
(3) guru belum menggunakan media pembelajaran dengan optimal. Dari faktor
siswa: (1) siswa kurang antusias dalam pembelajaran, (2) siswa kurang aktif
dalam pembelajaran, (3) siswa mudah bosan saat pembelajaran. Sehingga hal
ini sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
Untuk memecahkan masalah pembelajaran tersebut, peneliti menetapkan
alternatif tindakan untuk meningkatkan hasil belajar dengan menggunakan
model pembelajaran The Power Of Two.
Dari uraian latar belakang masalah tersebut, maka peneliti melakukan
penelitian tindakan kelas dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe The Power Of Two Pada Pembelajaran Tematik Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Di Kelas VI Madrasah Ibtidaiyah An
Nizham Kota Jambi”.
B. Fokus Penelitian
Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti memfokuskan
penelitian pada penerapan model pembelajaran The Power Of Two untuk
meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran tematik Tema 7
Kepemimpinan Subtema 1 Kepemimpinan Di Sekitarku di kelas VI Madrasah
Ibtidaiyah An Nizham Kota Jambi.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan fokus penelitian diatas, maka yang menjadi rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah dengan menggunakan model
pembelajaran The Power Of Two dapat meningkatkan hasil belajar siswa
pada pembelajaran tematik di kelas VI Madrasah Ibtidaiyah An Nizham Kota
Jambi ?“.
5
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan penelitian
Sesuai dengan masalah yang telah dirumuskan pada perumusan
masalah, maka penelitian ini bertujuan sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui hasil belajar siswa pada pembelajaran tematik
sebelum dan sesudah diterapkannya model pembelajaran The Power Of
Two.
b. Meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran tematik
menggunakan model pembelajaran The Power Of Two.
2. Manfaat penelitian
a. Manfaat teoritis
1. Menjadi bahan kajian lebih lanjut mengenai model pembelajaran The
Power Of Two.
2. Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan pembuktian bahwa
penerapan model pembelajaran The Power Of Two dapat
meningkatkan hasil belajar siswa.
b. Manfaat praktis
1. Bagi guru: penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi,
gambaran, menambah wawasan dan pengalaman dalam
melaksanakan berbagai model-model pembelajaran yang lebih efektif
dalam pembelajaran. Sehingga dengan model yang diterapkan
tersebut siswa dapat menggunakan keaktifannya dalam proses
pembelajaran.
2. Bagi siswa: siswa dapat memperoleh pengalaman belajar yang
bermakna dan meningkatkan hasil belajar siswa. Menciptakan
suasana belajar yang lebih menyenangkan dengan menggunakan
model pembelajaran The Power Of Two dan dapat meningkatkan
pengetahuan.
3. Bagi sekolah: penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan
pertimbangan bagi sekolah untuk meningkatkan dan melaksanakan
model-model pembelajaran yang lebih kreatif dan inovatif untuk
6
meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran The
Power Of Two di Madrasah Ibtidaiyah An Nizham Kota Jambi.
4. Bagi penulis: sebagai panduan dan bahan pertimbangan dalam
melakukan penelitian tindakan kelas sehingga memperoleh hasil
belajar yang lebih baik dan sebagai salah satu syarat untuk meraih
gelar strata 1 (S1) pada program studi Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah (PGMI) UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Model Tindakan
1. Pengertian Model Pembelajaran
Model pembelajaran merupakan kerangka konseptual berupa pola
prosedur sistematik yang dikembangkan berdasarkan teori dan digunakan
dalam mengorganisasikan proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan
belajar. Model pembelajaran terkait dengan pemilihan strategi dan
pembuatan struktur metode, keterampilan, dan aktivitas peserta didik.Ciri
utama sebuah model pembelajaran adalah adanya tahapan atau sintaks
pembelajaran. Namun, ada beberapa prinsip yang harus dipenuhi agar
skema tersebut dapat dikatakan sebagai sebuah model pembelajaran
(Ridwan, 2016:89).
Joyce &weil dalam (Rusman, 2012:133) berpendapat bahwa model
pembelajaran merupakan suatu rencana atau pola yang dapat digunakan
untuk membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang),
merancang bahan-bahan pembelajaran dan membimbing pembelajaran
dikelas atau yang lain. Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau
suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan
pembelajaran dikelas atau pembelajaran dalam tutorial (Trianto, 2010:51).
Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran
merupakan kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis
dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan
belajar.
Penggunaaan model pembelajaran tematik di Sekolah Dasar mengarah
pada peningkatan mutu pendidikan dan memberikan prospek yang sangat
mendukung terhadap pelaksanaan kurikulum 2013 yang berbasis
kompetensi. Model pembelajaran tematik dapat mengembangkan wawasan
dan aktivitas berfikir siswa melaui jaringan tema yang berisi pengetahuan,
keterampilan, nilai dan sikap yang diperoleh siswa dalam
8
pembelajaran yang utuh, terpadu dan simultan. Penggunaan model ini
berimplikasi pada proses penciptaan situasi belajar dan pembelajaran
dimana siswa mempelajari beberapa mata pelajaran secara terpadu dalam
satu tema pemersatu. Keterpaduan tersebut akan membuat konsep atau
keterampilan yang ada dalam mata pelajaran menjadi lebih bermakna bagi
siswa. Model pembelajaran tematik di Sekolah Dasar juga memberi peluang
untuk membangun pengetahuan secara utuh, tidak terpecah-pecah dalam
mata pelajaran.
Menurut Johni Damyati (2016:4) istilah pembelajaran terpadu berasal
dari kata integrated teaching and learning atau integrated curriculum
approach. Istilah ini sebenarnya telah lama dikemukakan oleh Jhon Dewey
yakni sebuah usaha untuk mengintegrasikan perkembangan dan
pertumbuhan siswa serta kemampuan pengetahuannya. Piaget dalam (H.
Udin syaifuddin saud, dkk, 2016: 4) mengemukakan bahwa pembelajaran
terpadu merupakan proses pembelajaran yang membantu anak untuk belajar
menghubungkan apa yang telah mereka pelajari dan apa yang baru mereka
pelajari. Adapun pembelajaran terpadu adalah pendekatan untuk
mengembangkan kemampuan anak dalam pembentukan pengetahuan
berdasarkan interaksi dengan lingkungan dan pengalaman dalam
kehidupannya. Dari pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa
pembelajaran terpadu adalah pendekatan dalam proses pembelajaran yang
didalamnya guru mengaitkan dan memadukan materi ajar dari beberapa
mata pelajaran pada suatu tema atau topik tertentu.
Setiap pihak yang paling bertanggung jawab terhadap berhasilnya
penerapan model pembelajaran tematik di SD/MI, guru dituntut untuk
kreatif dan memiliki jiwa inovatif. Hal pertama yang harus dilakukan guru
adalah memahami model pembelajaran tematik, baik secara konseptual
maupun secara praktikal. Kebiasaan-kebiasaan yang terjadi dalam menerima
suatu bentuk inovasi dalam pembelajaran, guru cenderung ingin langsung
atau dipaksa melaksanakan tanpa dibarengi dengan pemahaman yang tuntas
dari inovasi yang dikembangkan tersebut. Hal-hal yang perlu dipersiapkan
9
guru dalam pelaksanaan pembelajaran tematik di Sekolah Dasar yaitu
bahwa pembelajaran tematik ini dimaksudkan agar pelaksanaan kegiatan
belajar-mengajar menjadi lebih bermakna dan utuh. Dalam pelaksanaannya
perlu mempertimbangkan antara lain alokasi waktu setiap tema,
memperhitungkan banyak dan sedikitnya bahan yang ada dilingkungan
sekitar siswa. Pilihlah tema-tema yang terdekat dan familiar dengan anak,
namun demikian selalu mengutamakan kompetensi dasar yang akan dicapai
dari pada tema-tema tersebut (Rusman, 2015:281-282).
2. Model Pembelajaran Kooperatif
Dalam pembelajaran terdapat berbagai masalah yang sering dialami
oleh guru. Untuk mengatasi hal tersebut, maka perlu adanya model-model
pembelajaran yang dipandang dapat membantu guru dalam proses belajar
mengajar. Model dirancang untuk mewakili realitas sesungguhnya,
walaupun model itu sendiri bukanlah realitas dari dunia sebenarnya. Model
pembelajaran adalah pola yang digunakan sebagai pedoman dalam
merencanakan pembelajaran di kelompok maupun tutorial (Suprijono,
2013:46).
Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran merupakan suatu kerangka yang digunakan dalam
pembelajaran untuk mencapai tujuan tertentu. Model pembelajaran
digunakan oleh guru sebagai pedoman dalam melaksanakan pembelajaran di
kelompok. Dengan model pembelajaran yang dirancang oleh guru dapat
membantu peserta didik dalam mengekspresikan dirinya, dan dalam
mengikuti pembelajaran peserta didik dapat berperan lebih aktif.
Pembelajaran kooperatif muncul karena adanya perkembangan dalam
sistem pembelajaran yang ada. Sanjaya dalam (Rusman, 2014:203)
menyatakan model pembelajaran kooperatif adalah rangkaian kegiatan
belajar yang diakukan oleh peserta didik dalam kelompok-kelompok
tertentu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan.
Sedangkan Abdulhak dalam (Rusman, 2014:203) mengemukakan
pembelajaran kooperatif dilaksanakan melalui sharing proses antara peserta
10
belajar, sehingga dapat mewujudkan pemahaman bersama diantara peserta
belajar itu sendiri.
3. Pengertian The Power of Two
The Power Of Two (kekuatan dua kepala) termasuk bagian dari
pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran kooperatif tipe the power of
two merupakan salah satu model pembelajaran dalam kelompok kecil
dengan menumbuhkan kerjasama secara maksimal melalui kegiatan
pembelajaran dengan anggota dua orang. Model pembelajaran kooperatif
tipe the power of two ini dirancang untuk memaksimalkan belajar
kolaboratif (bersama) dan meminimalkan kesenjangan antara peserta didik
yang satu dengan peserta didik yang lain. Pembelajaran the power of two
adalah pembelajaran berkelompok yang digunakan untuk memperkuat arti
penting serta manfaat sinergi dua orang dimana berpikir berdua jauh lebih
baik dari pada berpikir sendiri ( Zaini, 2008:52 ).
Menurut Tampubolon (2014:114) Lebih lanjut mengemukakan bahwa
model pembelajaran kooperatif tipe The Power Of Two (kekuatan berdua)
termasuk bagian dari pembelajaran koopertif, yaitu belajar dalam kelompok
kecil dengan menumbuhkan kerja sama secara maksimal melalui kegiatan
pembelajaran oleh teman sendiri dengan anggota dua orang untuk mencapai
kompotensi dasar.
Pembelajaran the power of two dapat dilaksanakan melalui beberapa
langkah dalam pembelajaran. Berdasarkan langkah-langkah model
pembelajaran kooperatif tipe the power of two (Zaini, 2008:52-53), maka
langkah-langkah model pembelajaran koperatif tipe the power of two dapat
dikembangkan sebagai berikut:
1) Langkah 1
Guru menyampaikan semua tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
pada pembelajaran tersebut dan memotivasi peserta didik belajar.
2) Langkah 2
Guru menyampaikan informasi kepada peserta didik dengan jalan
demonstrasi atau lewat bahan bacaan.
11
3) Langkah 3
Guru membuat problem, dalam proses belajar guru memberikan satu atau
lebih pertanyaan kepada peserta didik yang membutuhkan refleksi.
Kemudian peserta didik diminta merenungkan dan menjawab
pertanyaan sendiri-sendiri.
4) Langkah 4
Setelah semua peserta didik melengkapi jawabannya, guru membagi
peserta didik berkelompok secara berpasangan kemudian meminta
peserta didik untuk sharing dengan pasangannya dan membuat jawaban
baru.
5) Langkah 5
Ketika semua pasangan selesai menulis jawaban baru, guru meminta
peserta didik membandingkan jawaban dari masing- masing pasangan ke
pasangan yang lain.
6) Langkah 6
Ketika semua pasangan telah menulis jawaban-jawaban baru bandingkan
jawaban setiap pasangan di dalam kelas. Kemudian setelah
dibandingkan, guru bersama-sama peserta didik menyimpulkan materi
pembelajaran.
7) Langkah 7
Guru memberikan penghargaan baik upaya maupun hasil belajar individu
dan kelompok.
Dengan demikian, disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe
The Power Of Two adalah model pembelajaran berkelompok yang
berjumlah dua orang dalam setiap kelompoknya, dimana setiap siswa
memecahkan masalah atau menjawab pertanyaan secara individu dan
mengambil sebuah kesimpulan jawaban secara berpasangan dan
membandingkan jawabannya dengan kelompok lain untuk mendapat sebuah
kesimpulan dalam memecahkan masalah.
12
4. Keunggulan Model Pembelajaran Tipe The Power Of Two
Keunggulan model pembelajaran the power of two menurut Al
Ihwanah (2016:106) adalah sebagai berikut :
1. Peserta didik dapat meningkatkan kepercayaan kemampuan berfikir
sendiri, menemukan informasi dari berbagai sumber dan belajar dari
peserta didik lain.
2. Mengembangkan kemampuan mengungkapkan ide atau gagasan dengan
kata-kata secara verbal dan dengan membandingkan ide-ide atau
gagasan-gagasan orang lain.
3. Membantu anak agar dapat bekerja sama dengan orang lain, dan
menyadari segala keterbatasannya serta menerima segala kekurangannya.
4. Membantu peserta didik untuk belajar bertanggung jawab dalam
melaksanakan tuganya.
5. Meningkatkan motivasi dan memberikan rangsangan untuk berfikir.
6. Meningkatkan prestasi akademik sekaligus kemampuan sosial.
5. Kelemahan Model Pembelajaran Tipe The Power Of Two
Kelemahan model pembelajaran the power of two menurut Al
Ihwanah (2016:107) adalah sebagai berikut :
1. Membutuhkan waktu yang panjang untuk memfasilitasi peserta didik
menyampaikan perbedaan pendapat.
2. Dapat membuat pembelajaran kurang kondusif karena pembagian
kelompok secara berpasang- pasangan dan sharing antar pasangan.
B. Pembelajaran Tematik
1. Pengertian Pembelajaran Tematik
Pembelajaran tematik merupakan pola pembelajaran yang
mengintegrasikan pengetahuan, keterampilan, kreativitas, nilai dan sikap
pembelajaran dengan menggunakan tema. Pembelajaran tematik dengan
demikian adalah “pembelajaran terpadu atau terintegrasi” yang melibatkan
beberapa mata pelajaran bahkan lintas rumpun mata pelajaran yang diikat
dalam tema-tema tertentu. Pembelajaran ini melibatkan beberapa
13
kompetensi dasar, hasil belajar, dan indikator dari suatu mata pelajaran atau
bahkan beberapa mata pelajaran. Keterpaduan dalam pembelajaran ini dapat
dilihat dari aspek proses atau waktu, aspek kurikulum, dan aspek belajar
mengajar. Diterapkannya pendekatan tematik dalam pembelajaran membuka
ruang yang luas bagi peserta didik untuk mengalami sebuah pengalaman
belajar yang lebih bermakna, berkesan, dan menyenangkan. (Departemen
agama direktorat jenderal kelembanggaan agama islam, 2006:3)
Menurut Poerwanto dalam (Rusman, 2013:254) dalam pelaksanaanya,
pendekatan pembelajaran tematik ini bertolak dari suatu tema yang dipilih
dan dikembangkan oleh guru bersama siswa dengan memerhatikan
keterkaitannya dengan isi mata pelajaran.Tema adalah pokok pikiran atau
gagasan pokok yang menjadi pembicaraan. Tujuan dari adanya tema ini
bukan hanya untuk menguasai konsep-konsep dalam suatu mata pelajaran,
akan tetapi juga keterkaitannya dengan konsep-konsep dari mata pelajaran
lainnya.
Dengan adanya tema ini akan memberikan banyak keuntungan, di
antaranya: 1) siswa mudah memusatkan perhatian pada suatu tema tertentu,
2) siswa dapat mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai
kompetensi dasar antar mata pelajaran dalam tema yang sama, 3)
pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalamdan berkesan, 4)
kompetensi dasar dapat dikembangkan lebih baik dengan mengaitkan mata
pelajaran lain dengan pengalaman pribadi siswa, 5) siswa lebih dapat
merasakan manfaat dan makna belajar karena materi disajikan dalam
konteks tema yang jelas, 6) siswa dapat lebih bergairah belajar karena dapat
berkomunikasi dalam situasi nyata, untuk mengembangkan suatu
kemampuan dalam satu mata pelajaran sekaligus mempelajari matapelajaran
lain, 7) guru dapat menghemat waktu karena mata pelajaran yang disajikan
secara terpadu dapat dipersiapkan sekaligus dan diberikan dalam dua atau
tiga pertemuan, waktu selebihnya dapat digunakan untuk kegiatan remedial,
pemantapan, atau pengayaan. (Rusman, 2013:254-255).
14
2. Prinsip-prinsip Pembelajaran Tematik
Menurut Latif, dkk (2013) dalam Damyati (2016:10) memberi
penjelasan prinsip-prinsip pembelajaran tematik adalah sebagai berikut:
a. Tema harus berhubungan langsung dengan pengalaman hidup yang
sesungguhnya, dan dibangun dari apa yang mereka sudah tahu.
b. Setiap tema harus mempresentasikan konsep-konsep untuk anak,
sehingga anak menemukan lebih lanjut pada tingkat yang lebih tinggi.
c. Tema harus didukung oleh sumber-sumber yang akurat.
d. Pada setiap tema harus dapat membangun semua kemampuan mental
anak secara terintegrasi yakni attending (perhatian), listening
(mendengarkan), Observing (mengamati), remembering (mengingat),
dan recalling (menceritakan kembali).
e. Kegiatan pembelajaran di area melalui pengalaman langsung dengan
objek nyata sehingga anak dapat melakukan percobaan, manipulasi serta
kerja sama.
f. Kegiatan yang diberikan harus melibatkan semua aspek perkembangan
dan pertumbuhan anak didik.
g. Setiap tema bisa direvisi dan disesuaikan dengan karakteristik anak.
3. Pentingnya Pembelajaran Tematik Untuk Siswa Sekolah Dasar
Apabila dibandingkan dengan pembelajaran konvensional,
pembelajaran tematik memiliki beberapa keunggulan, diantaranya: 1)
pengalaman dan kegiatan belajar sangat relevan dengan tingkat
perkembangan dan kebutuhan anak usia sekolah dasar, 2) kegiatan-kegiatan
yang dipilih dalam pelaksanaan pembelajaran tematik bertolak dari minat
dan kebutuhan siswa, 3) kegiatan belajar akan lebih bermakna dan berkesan
bagi siswa, sehingga hasil belajar dapat bertahan lebihlama, 4) membantu
mengembangkan keterampilan berpikir siswa, 5) menyajikan kegiatan
belajar yang bersifat pragmatis sesuai dengan permasalahan yang sering
ditemui siswa dalam lingkungannya, dan 6) mengembangkan keterampilan
sosial siswa, seperti kerja sama, toleransi, komunikasi, dan tanggap terhadap
gagasan orang lain.
15
Selain adanya keunggulan-keunggulan tersebut di atas, pembelajaran
sangat penting diterapkan di Sekolah Dasar sebab memiliki banyak nilai dan
manfaat, diantaranya: 1) dengan menggabungkan beberapa kompetensi
dasar dan indikator serta ini mata pelajaran akan terjadi penghematan,
karena tumpang tindih materi dapat dikurangi bahkan dihilangkan, 2) siswa
dapat melihat hubungan-hubungan yang bermakna sebab isi/materi
pembelajaran lebih berperan sebagai sarana atau alat, bukan tujuan akhir, 3)
pembelajaran tidak terpecah-pecah karena siswa dilengkapi dengan
pengalaman belajar yang lebih terpadu juga, 4) memberikan penerapan-
penerapan dari dunia nyata, sehingga dapat mempertinggi kesempatan
transfer belajar (transfer learning), 5) dengan adanya pemaduan antar mata
pelajaran, maka penguasaan materi pembelajaran akan semakin baik dan
meningkat.
C. Hasil Belajar
1. Pengertian Hasil Belajar
Belajar adalah proses yang harus dilakukan oleh peserta didik dan
ditandai oleh adanya perubahan pada aspek kognitif, afektif dan psikomotor.
Jadi, indikasi seseorang yang telah melakukan kegiatan belajar, pada diri
seorang pelajar akan terjadi adanya perubahan pada ketiga ranah tersebut.
Tingkat ketercapaian pada ketiga ranah tersebut sangat ditentukan oleh
kualitas hubungan antara pendidik dan peserta didik. Dalam hal hubungan
proses pembelajaran ini, peran pendidik sangat penting yakni, sebagai:
1) Manager/pengelola. Peran sebagai manager/pengelola, pendidik harus
bisa mencipatakan strategi pembelajaran yang memungkinkan terjadi
hubungan yang baik antara pendidik dan peserta didik.
2) Fasilitator. Sebagai fasilitator, pendidik harus memfasilitasi peserta didik
dalam bentuk alat, media, dan sumber belajar yang diperlukan untuk
belajar.
3) Moderator. Sebagai moderator, pendidik harus bisa mengatur jalannya
proses pembelajaran secara baik, sehingga diharapkan hasil belajar
peserta didik akan maksimal.
16
4) Motivator. Sebagai motivator, pendidik harus bisa memberikan
motivasi/rangsangan kepada peserta didik, baik melalui pendekatan
pembelajaran yang menarik, penggunaan media dan sumber belajar yang
sesuai, serta penampilan yang professional.
5) Evaluator. Sebagai evaluator, pendidik harus mampu melakukan kegiatan
penilaian terhadap hasil belajar peserta didik secara objektif, valid, dan
reliable (Johni, 2016:2-3)
Hasil belajar siswa adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah
melalui kegiatan belajar. Karena belajar itu sendiri merupakan suatu proses
dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan
perilaku yang menetap. Dalam kegiatan pembelajaran atau kegiatan
intruksional, biasanya guru menetapkan tujuan belajar. Anak yang berhasil
dalam belajar adalah yang berhasil mencapai tujuan-tujuan pembelajaran
atau tujuan intruksional.
Untuk mengetahui apakah hasil belajar yang dicapai telah sesuai
dengan tujuan yang dikehendaki dapat diketahui melalui evaluasi. Evaluasi
merupakan proses penggunaan informasi untuk membuat pertimbangan
seberapa efektif suatu program telah memenuhi kebutuhan siswa. Selain itu,
dengan dilakukannya evaluasi atau penilaian ini dapat dijadikan feedback
atau tindak lanjut, atau cara untuk mengukur tingkat penguasaan siswa.
Kemajuan prestasi belajar siswa tidak saja diukur dari tingkat penguasaan
ilmu pengetahuan, tetapi juga sikap dan keterampilan.Dengan demikian,
penilaian hasil belajar siswa mencakup segala hal yang dipelajari di sekolah,
baik itu menyangkut pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang berkaitan
dengan mata pelajaran yang diberikan kepada siswa (Ahmad Susanto,
2013:5).
Berdasarkan penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
adalah perubahan tingkah laku yang dialami oleh objek belajar didalam satu
interaksi dengan lingkungan. Dalam kegiatan belajar mengajar, setelah
mengalami belajar siswa berubah perilakunya dibandingkan
17
sebelumnya.Belajar dilakukan untuk mengusahakan adanya perubahan
prilaku pada individu yang belajar.
2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik merupakan hasil interaksi
antara berbagai faktor yang mempengaruhi, baik faktor internal maupun
faktor eksternal. Secara perinci, uraian mengenai faktor internal dan
eksternal, sebagi berikut:
1) Faktor internal; faktor internal merupakan faktor yang bersumber dari
dalam peserta didik, yang mempengaruhi kemampuan belajarnya. Faktor
internal ini meliputi: kecerdasan, minat dan perhatian, motivasi belajar,
ketekunan, sikap, kebiasaan belajar, serta kondisi fisik dan kesehatan.
2) Faktor eksternal; faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar
diri peserta didik yang mempengaruhi hasil belajar yaitu keluarga,
sekolah, dan masyarakat. Keadaan keluarga berpengaruh terhadap hasil
belajar siswa. Keluarga yang morat-marit keadaan ekonominya,
pertengkaran suami istri, perhatian orang tua yang kurang terhadap anak,
serta kebiasaan sehari-hari berperilaku yang kurang baik dari orang tua
dalam kehidupan sehari-hari berpengaruh dalam hasil belajar peserta
didik (Ahmad Susanto, 2013:12).
3. Indikator Hasil Belajar
Pada prinsipnya pengungkapan hasil belajar ideal meliputi segenap
ranah pesikologis yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses
belajar siswa. kunci pokok untuk memperoleh ukuran dan data hasil belajar
siswa adalah mengetahui garis besar indicator dikaitkan dengan jenis
prestasi yang hendak dicapai, dinilai, atau diukur. Indicator hasil belajar
menurut Benjamin S Bloom dengan taxsonomy of education objectives
membagi tujuan pendidikan menjadi tiga ranah yaitu ranah kognitif yakni
semua yang berhubungan dengan otak serta intelektual, ranah afektif yakni
semua yang berhubungan dengan sikap, dan ranah pesikomotor adalah
suatu yang berkaitan dengan gerak atau ucapan baik verbal maupun non
verbal.
18
Tabel 2.1 Jenis, Indikator, dan Evaluasi Prestasi
Ranah/ Jenis Prestasi Indikator Cara Evaluasi
A. Ranah cipta
( kognitif )
1. Pengamatan
2. Ingatan
3. Pemahaman
4. Aplikasi/
penerapan
5. Analisis
(pemeriksaan
dan
pemeliharaan
secara teliti )
1. Dapat menunjukkan
2. Dapat
membandingkan
3. Dapat
menghubungkan.
1. Dapat menyebutkan.
2. Dapat menunjukkan
kembali.
1. Dapat menjelaskan
2. Dapat
mengidentifikasi
dengan lisan sendiri.
1. Dapat memberikan
contoh.
2. Dapat menggunakan
secara tepat.
1. Dapat menguraikan.
2. Dapat
mengklasifikasikan/
memilah-milah
1. Tes lisan
2. Tes tertulis
3. Observasi
1. Tes lisan
2. Tes tertulis
3. Observasi
1. Tes lisan
2. Tes tertulis
1. Tes tertulis
2. Pemberian tugas
3. Observasi
1. Tes tertulis
2. Pemberian tugas
19
6. Sintesis
(membuat
panduan baru
dan utuh).
1. Dapat
mengubungkan
materi-materi,
sehingga menjadi
kesatuan baru.
2. Dapat menyimpulkan
3. Dapat
menggeneralisasikan
(membuat prinsip
umum)
1. Tes tertulis
2. Pemberian tugas
B. Ranah Rasa
(Afektif)
1. Penerimaan
2. Sambutan
3. Apresiasi
(sikap
menghargai)
1. Menunjukkan sikap
menerima.
2. Menunjukan sikap
menolak.
1. Kesediaan
berpartisipasi terlibat.
2. Kesediaan
memanfaatkan.
1. Menganggap penting
dan bermanfaat.
2. Menganggap indah
dan harmonis.
3. Mengagumi.
1. Tes tertulis.
2. Tes skala sikap.
3. Observasi.
1. Tes skala sikap
2. Pemberian tugas
3. Observasi
1. Tes skala penilaian sikap
2. Pemberian tugas
3. Observasi
20
4. Internalisasi
(pendalaman)
5. Karakterisasi
(penghayatan)
1. Mengakui dan
menyakini
2. Mengingkari
1. Melembagakan atau
meniadakan.
2. Menjelmakan dalam
pribadi dan prilaku
sehari-hari
1. Tes skala sikap
2. Pemberian tugas
ekspresif
1. Pemberian tugas
ekspresif dan proyektif
2. Observasi
C. Ranah karsa
(psikomotor)
1. Keterampilan
bergerak dan
bertindak.
2. Kecakapan
eskpresi
verbal dan
non-verbal
1. mengkoordinasikan
gerak mata, tangan,
kaki, dan anggota
tubuh lainya
1. Kefasihan
melafalkan/mengucap
kan
2. Kecakapan membuat
mimic dan gerakan
jasmani
1. Observasi
2. Tes tindakan
1. Tes lisan
2. Observasi
3. Tes tindakan
(Muhibbin syah, 2019:217-218).
D. Hipotesis Tindakan
Pada pembelajaran tematik dengan menggunakan model pembelajaran
The Power Of Two. Hipotesis dalam suatu penelitian adalah sebagian dari
suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap suatu masalah penelitian,
21
sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Hipotesis diartikan sebagai
anggapan sementara yang menjadi landasan kegiatan yang telah dilakukan.
Dalam penelitian ini yang menjadi hipotesis tindakannya adalah hasil
belajar siswa meningkat bersiklus dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe The Power Of Two di kelas VI Madrasah Ibtidaiyah An Nizham
Kota Jambi.
E. Studi Releven
Terdapat beberapa penelitian terdahulu yang mengupas mengenai model
The Power Of Two yang telah mampu meningkatkan hasil belajar dan prestasi
siswanya . Penelitian tersebut adalah sebagai berikut:
1. Sri Murtini, pada penelitiannya yang berjudul “Penerapan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe The Power Of Two untuk Meningkatkan
Kualitas Pembelajaran Matematika pada Siswa Kelas III SDN Kalibanteng
Kidul 02”. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah: tes, observasi
dan dokumentasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan hasil rata-rata aktivitas siswa pada
pembelajaran matematika melalui model pembelajaran kooperatif tipe the
power of two yakni pada siklus I 2,7 dengan kriteria baik, siklus II 2,8
dengan kriteria baik dan siklus III 2,9 dengan kriteria baik. Rata-rata skor
aktivitas guru pada siklus I 2,7 dengan kriteria baik, siklus II 2,9 dengan
kriteria baik dan siklus III 3,2 dengan kriteria sangat baik. Rata-rata hasil
belajar yang diperoleh siklus I 63, Siklus II 65 dan siklus III 70.Sedangkan
persentase ketuntasan klasikal yang diperoleh pada setiap siklus adalah
siklus I 68%, siklus II 74% dan siklus III 82%.
2. Zamzim Athiyata Rahmawati, dalam penelitiannya yang berjudul
“Penerapan Metode The Power Of Two Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Fiqh Siswa Kelas V Min Pucung Ngantru Tulungagung Tahun Ajaran
2013/2014” metode pengumpulan data yang digunakan adalah pre test dan
post test.
Hasil belajar siswa mengalami peningkatan mulai pre test, post test siklus 1,
sampai post test siklus 2. Hal ini dapat diketahui dari rata-rata nilai siswa
22
58,6 (pre test), meningkat menjadi 66,6 (post test siklus 1), dan meningkat
lagi menjadi 79,2 (post test siklus 2). Selain dapat dilihat dari nilai rata-rata
siswa.Peningkatan hasil belajar siswa juga dapat dilihat dari ketuntasan
belajar dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan adalah
75. Terbukti pada hasil pre test, dari 38 siswa yang mengikuti tes, hanya ada
8 siswa yang tuntas belajar dan 30 siswa tidak tuntas belajar. Dengan
persentase ketuntasan belajar 21%. Meningkat pada hasil post test siklus 1,
dari 38 siswa yang mengikuti tes, ada 21 siswa yang tuntas belajar dan 17
siswa yang tidak tuntas belajar. Dengan persentase ketuntasan belajar
66,6%. Meningkat lagi pada hasil post test siklus 2, dari 38 siswa yang
mengikuti tes, ada 33 siswa yang tuntas belajar dan 5 siswa yang tidak
tuntas belajar. Dengan persentase ketuntasan belajar 86,8%.
3. Muhamad Anwari, dalam penelitiannya yang berjudul “Penerapan Metode
The Power Of Two (Kekuatan Berdua) untuk Meningkatkan Kemampuan
Belajar Kolaborasi dan Minat Siswa pada Materi Sistem Pencernaan
Makanan di Kelas XI IPA MAN Tempel Sleman Tahun Ajaran 2009/2010.”
Dengan tujuan penelitian yaitu 1. Untuk meningkatkan kemampuan ber-
kolaborasi antar siswa dalam proses pembelajaran pada pokok materi sistem
pencernaan makanan di kelas XI IPA MAN Tempel. Untuk meningkatkan
minat belajar siswa dalam proses pembelajaran di kelas pada pokok materi
sistem pencernaan makanan di kelas XI IPA MAN Tempel. Dalam
penelitian ini metode penelitian yang digunakan adalah: observasi, angket,
dan tes.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: penggunaan Metode the Power Of
Two pada materi sistem pencernaan makanan dapat meningkatkan
kemampuan balajar kolaborasi dan minat belajar siswa di MAN Tempel
Sleman. Peningkatan kemampuan belajar kolaborasi siswa dapat dilihat dari
meningkatnya jumlah siswa yang aktif pada siklus II, dan semakin baik nilai
dari masing-masing aspek yang meliputi: berpendapat secara rasional,
menerima pendapat dengan alasan yang benar, peduli terhadap kelompok,
mengerjakan tugas dan membantu teman.
23
Peningkatan minat belajar siswa ditunjukkan dengan adanya pengurangan
dari jumlah siswa dengan minat kurang menjadi cukup dan pengurangan
dari jumlah siswa dengan minat cukup menjadi minat tinggi
F. Kerangka Berfikir
Proses pembelajaran merupakan interaksi antara siswa dengan guru dan
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Dalam proses pembelajaran baik
guru maupun siswa dituntut aktif dalam proses pembelajaran, begitu pula
dalam pembelajaran tematik. Proses pembelajaran yang baik mampu
menunjang prestasi belajar siswa
Prestasi belajar siswa ditentukan oleh berbagai faktor, satu diantaranya
ditentukan oleh pemilihan model pembelajaran. Model pembelajaran yang
tepat dan sesuai dengan materi pelajaran mampu mendorong siswa untuk
berperan aktif dalam proses pembelajaran dan meningkatkan hasil belajar
siswa. Salah satu diantaranya adalah model pembelajaran the power of two.
Penerapan model pembelajaran the power of two pada pembelajaran tematik
mendorong siswa untuk meningkatkan pembelajaran dengan menggabungakan
kekuatan berupa pikiran dari dua orang sehingga dapat meningkatkan hasil
belajar.
Berdasarkan uraian di atas, dapat digambarkan dalam bagan kerangka
berpikir sebagai berikut :
24
Input Proses Output
Gambar 2.1 Kerangka Berfikir Peneliti
Hasil belajar siswa
meningkat mencapai
nilai ≥ 75 pada
pembelajaran Tematik
yang mencakup aspek
kognitif, afektif, dan
psikomotor.
Hasil belajar
siswa masih
rendah.
Penerapan model the power of two
pada pembelajaran Tematik.
Langkah- langkah model the power
of two sebagai berikut.
a. Siswa diberikan
beberapa pertanyaan.
b. Siswa menjawab
pertanyaan secara
perseorangan.
c. Siswa di minta untuk
berpasangan dan bertukar
jawaban serta
membahasnya.
d. Setiap pasangan membuat
jawaban baru dan memperbaiki
tiap jawaban perseorangan.
e. Setiap pasangan
membandingkan jawaban
kelompoknya dengan
kelompok lain satu kelas.
f. Guru bersama siswa
menyimpulkan materi
pembelajaran dari jawaban
pertanyaan tersebut.
25
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan waktu penelitian
1. Tempat penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di kelas VI Madrasah Ibtidaiyah An Nizham
Kota Jambi, alasan praktis pemilihan lokasi tersebut juga didasarkan
beberapa pertimbangan, yaitu : a) keterjangkauan lokasi penelitian oleh
peneliti baik dari segi tenaga maupun efisien waktu. b) Pada saat melakukan
observasi awal peneliti menemukan sebuah permasalahan dalam proses
pembelajaran di lokasi tersebut sehingga peneliti melakukan sebuah
penelitian.
2. Waktu penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada tahun ajaran 2019/2020
di semester 2. Dan waktu penelitian mengacu pada kalender akademik
sekolah, karena Penelitian Tindakan Kelas memerlukan beberapa siklus
yang membutuhkan proses belajar mengajar yang efektif di Kelas.
B. Rancangan tindakan
Rancangan tindakan adalah semua rencana yang akan dilaksanakan oleh
seorang peneliti dalam penelitian untuk menyelesaikan suatu masalah yang
sedang diteliti. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
rancangan penelitian tindakan kelas (PTK) atau classroom action research.
Ruang lingkupnya adalah pembelajaran didalam kelas yang dilaksanakan oleh
guru dan siswa untuk melakukan perbaikan dan berdampak pada peningkatan
hasil belajar peserta didik. Dalam konsep PTK terdiri dari empat tahap, yaitu:
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Hubungan keempatnya
dipandang sebagai siklus seperti pada gambar 3.1.
26
Gambar 3.1 Hubungan perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi
Penelitian tindakan kelas ini bercirikan adanya perubahan yang secara
terus menerus. Siklus disesuaikan dengan kebutuhan dalam peningkatan hasil
pembelajaran. Jika ada peningkatan sesuai dengan indikator yang diharapkan,
siklus dapat dihentikan meskipun masih dalam siklus kedua. Siklus juga dapat
dihentikan apabila dirasa tidak ada peningkatan hasil belajar dalam setiap
tahapan yang telah dilalui sehingga mencapai tingkat kejenuhan.
C. Desain Dan Prosedur Tindakan
1. Desain tindakan
Desain penelitian mempunyai dua macam pengertian, yaitu secara
luas dan sempit. Secara luas, desain penelitian adalah semua proses yang
diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Desain
penelitian secara sempit adalah sebagai penggambaran secara jelas tentang
hubungan antara bahan, pengumpulan data dan analisis data. Sehingga
dengan adanya desain yang baik, peneliti maupun orang lain yang
berkepentingan mempunyai gambaran tentang bagaimana keterkaitan antara
bahan yang ada dengan konteks penelitian dan apa yang hendak dilakukan
oleh seorang peneliti dalam melaksanakan penelitian. Desain penelitian
yang dibuat secara cermat akan memberikan gambaran yang lebih jelas
dalam kaitannya dengan penyusunan hipotesis dan tindakan yang akan
diambil dalam proses penelitian selanjutnya (Sukardi, 2013:103-104).
Perencanaan
Refleksi Tindakan
Pengamatan
27
Penelitian tindakan kelas (PTK) adalah penelitian tindakan (Action
Research) yang dilakukan dengan Tujuan memperbaiki mutu praktik
pembelajaran di kelasnya. PTK berfokus pada kelas atau pada proses belajar
mengajar yang terjadi dikelas, bukan pada input kelas (silabus, materi, dan
lain-lain) ataupun output (hasil belajar). Penelitian tindakan kelas
(classroom action research) adalah penelitian yang dilakukan pada sebuah
kelas untuk mengetahui akibat tindakan yang diterapkan pada sebuah
subyek penelitian dikelas tersebut. Dengan demikian penelitian tindakan
kelas adalah suatu kegiatan penelitian dengan mencermati sebuah kegiatan
belajar yang diberikan tindakan, yang secara sengaja dimunculkan dalam
sebuah kelas, yang bertujuan untuk memecahkan masalah atau
meningkatkan mutu pembelajaran di kelas tersebut.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas
(PTK) adalah sebuah penelitian yang dilakukan oleh guru dikelasnya sendiri
dengan jalan merencanakan, melaksanakan, dan merefleksikan tindakan
secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan untuk memperbaiki kinerja
sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat.
Jika dilihat dari namanya Classroom Action Research (CAR), maka
diketahui ada gabungan tiga buah kata, yaitu penelitian-tindakan-kelas, yang
menunjukkan isi yang terkandung didalamnya, yaitu sebuah kegiatan
penelitian yang dilakukan dikelas.
a) Penelitian, menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek
dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk
memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan
mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti.
b) Tindakan, menunjuk pada suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan
dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus
kegiatan untuk siswa.
c) Kelas, dalam hal ini tidak terikat pada pengertian ruang kelas, tetapi
dalam pengertian yang lebih spesifik. Kelas adalah sekelompok siswa
28
yang dalam waktu yang sama, menerima pelajaran yang sama dari guru
yang sama pula (Paizaluddin, 2016:8-9)
Dengan memahami dan mencoba melaksanakan penelitian tindakan
kelas, diharapkan kemampuan pendidik dalam proses pembelajaran makin
meningkat kualitasnya dan sekaligus akan meningkatkan kualitas
pendidikan serta profesi pendidik/tenaga kependidikan yang sekarang
dirasakan menjadi hambatan utama.
Ada beberapa ahli yang mengemukakan model penelitian tindakan
dengan bagan yang berbeda, namun secara garis besar terdapat empat
tahapan yang lazim dilalui yaitu: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan
dan refleksi. Adapun model dan penjelasan untuk masing-masing tahap
adalah sebagai berikut:
Siklus rancangan penelitian tindakan kelas
Gambar 3.2 Desain model Jhon Elliot
(Suharsimi Arikunto, Suhardjono, Supardi. 2012:16)
pelaksanaan
SIKLUS I Pengamatan Perencanaan
Refleksi
Pelaksanaan
SIKLUS II Pengamatan Perencanaan
? Refleksi
29
2. Prosedur tindakan
Langkah-langkah praktis pelaksanaan PTK dapat dijabarkan secara
jelas dan mudah dipahami. Ada empat bagian pokok PTK yaitu:
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Kegiatan tersebut
disebut dengan siklus kegiatan pemecahan masalah. Apabila satu siklus
belum menunjukkan tanda-tanda perubahan kearah perbaikan (peningkatan
mutu), kegiatan riset dilanjutkan pada siklus kedua, dan seterusnya sampai
dengan peneliti mendapatkan peningkatan hasil pembelajaran siswa di kelas
VI Madrasah Ibtidaiyah An Nizham Kota Jambi.
a) Gambaran pelaksanaan siklus I
1) Perencanaan, yaitu sebagai berikut:
(a) Peneliti melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui
kompetensi dasar yang akan disampaikan kepada siswa dalam
pembelajaran.
(b) Membuat rencana pembelajaran dengan mengaju pada tindakan
yang diterapkan dalam PTK.
(c) Membuat lembar kerja siswa.
(d) Membuat instrumen yang akan digunakan dalam siklus PTK.
(e) Menyusun alat evaluasi pembelajaran.
2) Pelaksanaan tindakan
Pelaksanaan tindakan adalah pelaksanaan yang merupakan
tindakan implementasi atau penerapan isi rancangan yaitu
mengenakan tindakan kelas berikut yang dilakukan oleh peneliti:
(a) Melaksanakan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
(b) Menyajikan materi pembelajaran dengan menggunakan model
The Power Of Two.
(c) Siswa diberikan kesempatan untuk mengamati materi dan
menanyakan hal-hal yang belum dimengerti.
(d) Memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada siswa dengan materi
ajar yang telah dipelajari.
(e) Memberikan penguatan dan kesimpulan.
30
(f) Memberikan evaluasi berupa tes soal pilihan ganda.
3) Pengamatan
Pengamatan dilakukan oleh peneliti adalah:
(a) Mengamati aktivitas siswa dengan menggunakan lembar
observasi.
(b) Mengamati aktivitas guru dalam melaksanakan RPP.
4) Refleksi
Dalam tahap refleksi peneliti melakukan analisis data dengan
melakukan ketegorisasi dan penyimpulan data yang telah
dikumpulkan berupa hasil tes, hasil observasi aktivitas siswa dan hasil
observasi aktivitas guru. Dalam tahap refleksi, peneliti juga
melakukan tahap evaluasi terhadap kekurangan atau kelemahan dari
implementasi tindakan sebagai bahan dan pertimbangan untuk
perbaikan siklus berikutnya.
b) Gambaran pelaksanaan siklus II
1) Perencanaan
Peneliti membuat rencana pembelajaran berdasarkan hasil
refleksi pada siklus I. Perencanaan pembelajaran siklus II masih sama
dengan siklus I hanya saja guru lebih dimaksimalkan dalam
memotivasi dan membimbing siswa.
2) Pelaksanaan tindakan
Peneliti melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan
model The power Of Two dan tentunya berdasarkan rencana
pembelajaran hasil siklus I. Disetiap awal pembelajaran disampaikan
indikator pembelajaran agar siswa mengetahui sasaran yang akan
dicapai dalam proses pembelajaran.
3) Pengamatan
Peneliti melakukan pengamatan terhadap aktivitas pembelajaran
menggunakan model The Power Of Two.
31
4) Refleksi
Dalam tahap refleksi peneliti melakukan analisis data dengan
melakukan kategorisasi dan menyimpulkan data yang telah terkumpul
berupa hasil tes. Hasil observasi aktivitas siswa dan hasil observasi
aktivitas guru. Dalam tahapan refleksi Peneliti melakukan refleksi
terhadap pelaksanaan siklus II.
D. Kriteria Keberhasilan Tindakan
Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dikatakan berhasil apabila siswa aktif
dan berhasil mencapai batas minimum ketuntasan hasil belajar siswa.
Keberhasilan atau ketuntasan belajar dilihat berdasarkan hasil tes yang
diperoleh siswa. Kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang digunakan di MI
An Nizham Kota Jambi adalah 75. Siswa dikatakan berhasil atau tuntas
apabila setiap siswa mendapat skor 75 %- 100 % atau nilai 75 sesuai dengan
KKM yang berlaku di Madrasah Ibtidaiyah An Nizham kota Jambi tersebut.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam
penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data.Data
yang valid dan lengkap sangat menentukan kualitas penelitian. Dalam
penelitian ini, peneliti menggunakan teknik observasi, tes dan dokumentasi,
berikut penjelasan tentang ketiga teknik tersebut:
1) Teknik observasi
Pengertian observasi pada konteks pengumpulan data adalah
tindakan atau proses pengambilan informasi, atau data melalui media
pengamatan. Dalam melakukan observasi ini, peneliti menggunakan sarana
utama indera penglihatan. Melalui pengamatan mata sendiri, seorang guru
diharuskan melakukan pengamatan terhadap tindakan dan perilaku
responden di kelas atau di sekolah.
Observasi terstruktur adalah observasi yang telah dirancang secara
sistematis, tentang apa yang akan diamati, kapan dan dimana tempatnya.
32
Observasi tidak terstruktur adalah observasi yang tidak disiapkan secara
sistematis tentang apa yang akan diobservasi (Sugiyono, 2016:203-205)
Dalam penelitian ini peneliti melakukan observasi selama proses
pembelajaran dilakukan pengamatan tentang aktifitas siswa dan guru selama
mengikuti pembelajaran.
2) Tekhnik Wawancara
Wawancara adalah suatu tekhnik pengumpulan data untuk
mendapatkan informasi yang digali dari sumber data langsung melalui
percakapan atau tanya jawab.
3) Teknik tes
Tes digunakan untuk mendapatkan data tentang hasil belajar siswa
(kunandar, 2010:126). Dalam penelitian ini, Tes digunakan untuk melihat
sejauh mana pengamatan siswa pada materi tentang kewajiban, hak dan
tanggung jawab sebagai warga negara melalui model pembelajaran
kekuatan bedua (The Power Of Two). siswa diberikan tes awal sebelum
berlangsungnya pembelajaran yang bertujuan untuk mengetahui
kemampuan awal yang dimiliki siswa. Setelah melakukan pembelajaran,
siswa diberikan tes persiklus untuk mengumpulkan data hasil belajar siswa.
4) Dokumentasi
Menurut sugiyono (2013:329) dokumen merupakan catatan
peristiwa yang sudah berlalu, dokumen bisa berbentuk tulisan,gambar atau
karya-karya monumental dari seseorang. Metode dukumentasi yaitu mencari
data mengenai hal-hal atau variabel berupa catatan, transkip, buku, surat
kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda dan sebagainya (Arikunto,
2013:274). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik dokumentasi
yang didapatkan dari Rencana Pelaksanaan pembelajaran (RPP), silabus,
dan dokumen hasil belajar siswa.
33
F. Instrument Pengumpulan Data
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut:
1) Lembar observasi
Lembar observasi merupakan catatan yang menggambarkan tingkat
aktivitas siswa dalam proses pembelajaran. Observasi dilakukan dengan
melakukan pengamatan dan pencatatan mengenai kegiatan guru dan siswa
selama pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran The Power
Of Two.
2) Lembar Wawancara
Lembar wawancara merupakan pertemuan dua orang atau lebih untuk
bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat
dikontribusikan makna dalam suatu topik tertentu. Wawancara yang
digunakan dalam penelutian ini dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan
terstruktur karena peneliti menggunakan pedoman wawancara yang disusun
secara sistematis dan lengkap untuk mengungkap data yang berkaitan
dengan sikap, pendapat, atau wawasan serta untuk menggali beberapa hal
yang berkaitan dengan pembelajaran (Sugiono, 2014:245)
3) Lembar soal tes
Tes digunakan dalam pengukuran hasil belajar siswa sebagai tindak
lanjut dalam proses pembelajaran yang telah dilakukan. Tes dilakukan pada
akhir siklus untuk mengetahui efektivitas pembelajaran.
4) Chek list dokumentasi
Chek list dokumen merupakan daftar dokumen yang akan digunakan
dalam penelitian ini antara lain RPP, silabus, dokumen hasil belajar siswa
pada pembelajaran tematik, profil sekolah dan Foto.
G. Teknik analisis data
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data
yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi
dengan cara mengorganisasikan data kedalam katagori menjabarkan kedalam
unit-unit,bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami dan temuannya
34
dapat diinformasikan kepada orang lain. Analisi data akan dilakukan sebelum
memasuki lapangan, selama dilapangan dan setelah selesai dilapangan.
Menurut Nasution dalam sugiyono, analisis telah dimulai sejak merumuskan
dan menjelaskan masalah, sebelum terjun kelapangan, dan berlangsung terus
penulisan hasil peneliti, namun dalam penelitian ini, analisis data lebih
difokuskan selama proses dilapangan bersamaan dengan pengumpulan data
(sugiyono, 2012:336 ).
Dalam penelitian kuantitatif, teknik analisis data yang digunakan sudah
jelas, yaitu diarahkan untuk menjawab rumusan masalah atau menguji hipotesis
yang telah dirumuskan dalam proposal. Karena datanya kuantitatif maka
tekhnik analisis data menggunakan metode statistic yang sudah tersedia.
Analisis data dalam penelitian, dilakukan pada saat pengumpulan data
berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data dalam priode tertentu.pada
saat wawancara, peneliti sudah melakukan analis terhadap jawaban yang telah
diwawancarai. Bila jawaban yang telah diwawancarai setelah dianalisis belum
memuaskan, maka peneliti akan melanjutkan pertanyaan lagi, sampai tahap
tertentu, diperoleh data yang dianggap kredibel. Miles dan Hubermen (1984),
mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data dilakukan secara interaktif
dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah
jenuh.
Tahap setelah itu yaitu mengumpulkan. Pengumpulan data dalam
penelitian ini analisis dilakukan peneliti dari awal pada setiap aspek kegiatan
peneliti pada tahap ini peneliti menggunakan analisis interaktif yang terdiri
dari:
1) Data reduction ( reduksi data )
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal pokok,
memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari pola dan temanya. Dengan
demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih
jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data
selanjutnya, dan mencari bila diperlukan. Reduksi data dapat dibantu
dengan
35
peralatan elektronik seperti computer mini, dengan memberikan kode pada
aspek-aspek tertentu.
2) Data display ( penyajian data )
Setelah data reduksi, maka langkah selanjutnya adalah penyajian data.
Kalau dalam penelitian kuantitatif pennyajian ini dapat dilakukan dalam
bentuk table, grafik, phie card, pictogram dan sejenisnya. Tersusun dalam
pola hubungan, sehingga akan mudah difahami. Dalam penelitian, penyajian
data berbebtuk narasi, matrik grafik, network dan cahrt data,dalam
pennyajian huruf besar dan huruf kecil , dan angka disusun kedalam urutan
sehingga strukturnya dapat dipahami.
3) Conclusion drawing ( kesimpulan )
Langkah ke tiga dalam analisis data menurut miles dan huberman
adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang
dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak
ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap data
berikutnya. Peningkatan atau perubahan yang terjadi dilakukan secara
bertahap mulai dari kesimpulan sementara yang ditarik pada akhir siklus I
dan terevisi pada siklus II dan kesimpulan akhir pada siklus III
( sugiyono, 2016:246-253).
Dalam analisis data ini penulis akan mengambil data tentang hasil observasi
aktivitas siswa pada hasil observasi data dihitung melalui:
Persentase respon siswa =
Dimana : A = proporsi siswa yang memilih ( aktif )
B = Jumlah siswa ( keseluruhan )
Dengan penilaian :
90-100 = Sangat baik
80-89 = Baik
36
75-79 = cukup
60-69 = Kurang
50-59 = Butuh bimbingan
Sedangkan hasil observasi aktivitas guru diberikan nilai sebagai berikut
( Trianto, 2010:63 ) :
1= kurang baik
2= cukup baik
3= baik
4= baik sekali
5= amat baik
Persentase (%) =
X 100%
Data hasil tes yang telah diperoleh selanjutnya dianalisis
menggunakan teknik analisis deskripsi kuantitatif. Hasil ujian tes yang
digunakan untuk mengetahui seberapa besar peningkatan kemampuan siswa
dalam menyelesaikan soal di kelas VI pada pembelajaran tematik tema 7
suntema 1, pada setiap siklus hasil tes tersebut dicari nilai ketuntasan belajar
dan persentase ketuntasan belajar siswa untuk setiap siklusnya.
1) Ketuntasan individu
Menurut Nana Sudjana (2006:109) untuk mencari nilai rata-rata dari
keseluruhan siswa dalam satu kelas menggunakan rumus sebagai berikut:
X= ∑
Keterangan :
X = nilai rata-rata
∑X = jumlah semua nilai siswa
n = jumlah seluruh siswa
37
Dari data hasil tes siswa pada tiap siklus akan diketahui hasil
persentase ketuntasan belajar siswa, selanjutnya dari data tersebut diperoleh
pada tiap siklus analisis secara deskriptif kuantitatif dengan menghitung
persentase.
Analisis data kuantitatif terdiri atas proses analisis untuk mengetahui tes
hasil belajar. Seseorang dikatakan tuntas belajar secara individu jika telah
mencapai nilai 75 (KKM). Rumus yang digunakan untuk mengetahui
ketuntasan belajar secara individual adalah sebagai berikut:
S =
X100
Keterangan :
S = Nilai ketuntasan belajar secara individual
R = Jumlah jawaban benar setiap siswa
N = Jumlah item soal
Setelah mencari persentase ketuntaasan siswa, selanjutnya menemukan
kriteria ketuntasan dengan kriteria sebagai berikut:
Tabel 3.1 kriteria ketumtasan individu
No Nilai keberhasilan Taraf keberhasilan
1. 95%-100% Sangat baik
2. 85%-94,99% Baik
3. 75%-84,99% Cukup
4. 65%-74,99% Kurang
5. < 65% Sangat kurang
38
2) Ketuntasan klasikal hasil belajar siswa
Nilai ketuntasan hasil belajar siswa dapat dihitung dengan menggunakan
P = ∑( siswa yang tuntas belajar ) X 100%
∑ siswa
(Daryanto, 2018:192)
Ketuntasan hasil belajar apabila siswa memperoleh skor minimal 75% atau
nilai 75 yang akan dilihat pada hasil evaluasi tiap-tiap siklus.
39
BAB IV
TEMUAN LAPANGAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1. Historis dan Geografis
Sekolah ini bernama Madrasah Ibtidaiyah Swasta An Nizham dan
terletak di Jln. Rd Inu Kertapati Komplek DPRD TK I Rt. 10 Kelurahan
Pematang Sulur Kecamatan Telanaipura, Kabupaten/Kota Jambi,
Merupakan daerah yang strategis, karena lokasi ini berada di pusat kota
jambi, dekat dengan lingkungan rumah dan tidak jauh dari sarana
pendidikan lainnya. Madrasah Ibtidaiyah An-Nizham juga bersebelahan
dengan masjid An Nizham sehingga memudahkan untuk melakukan
kegiatan shalat dan mengaji.
Pembangunan yayasan Madrasah Ibtidaiyah An-Nizham Kecamatan
Telanaipura Kota Jambi ini didirikan atas dasar ide masyarakat dengan
Anggota DPR setempat. Sekolah ini bercirikan agama islam, namun
pelajarannya sama dengan Sekolah Dasar dan juga mempunyai pelajaran
tambahan seperti Aqidah Akhlak, Quran Hadist, Fiqh, SKI, TBQ dan
Bahasa Arab. Madrasah Ibtidaiyah An Nizham di pimpin oleh seorang
kepala sekolah yaitu bapak Muhsin, S.Pd.I yang telah menjabat sebagai
kepala sekolah semenjak Tahun 2019.
Madrasah Ibtidaiyah An Nizham, telah berdiri sejak tahun 1984 yang
awal bentuk pembangunan gedung dari kayu dan papan. Kemudian seiring
berjalannya waktu timbul lah ide serta masukan dari masyarakat dan dengan
adanya dana pembangunan yang mendukung sehingga gedung madrasah
sudah berubah dalam bentuk bangunan yang permanen.
40
Tabel 4.1 Profil Madrasah Ibtidaiyah An Nizham
NO
IDENTITAS SEKOLAH TAHUN 2019/2020
1. Nama Madrasah MI AN-NIZHAM
2. Status Madrasah Swasta
3. Jenjang Akreditasi B
4. Tahun Berdiri 1984
5. Nama Kepala
Madrasah Muhsin, S.Pd.I
6. NSM 111.2.15.71.0013
7. NPSN 60704793
8. NPWP 03.175.821.2.331.000
9. Alamat Jl. Rd Inu Kertapati Komplek
DPRD TK I
10. RT 10
11. Kelurahan PEMATANG SULUR
12. Kecamatan TELANAI PURA
13. Kab/Kota KOTA JAMBI
14. Provinsi JAMBI
15. Kode Pos 36123
16. Telepon/ HP -
17. Status Sekolah Terdaftar Diakui
18. KBM Pagi
19. Tahun Berdiri Sekolah 1984
20. Luas Bangunan 252 m²
21. Luas Tanah 252²
41
2. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana adalah alat maupun penunjang keberhasilan suatu
peroses untuk mencapai suatu tujuan, karena apabila kedua hal ini tidak
tersedia maka semua kegiatan yang dilakukan tidak akan dapat mencapai
hasil yang diharapkan sesuai dengan rencana. Adapun keberadaan sarana
prasarana di MI An Nizham dapat dilihat pada table berikut :
a. Sarana
Tabel 4.2 Sarana
No Jenis Sarana Jumlah Keadaan
Baik Rusak
1. Papan Tulis 6
2. Jam Dinding 8
3. Meja Guru 14
4. Gorden 7
5. Meja Siswa 63
6. Penghapus 6
7. Gambar Presiden 8
8. Spidol kelas 6
9. Kursi Siswa 126
10. Kursi Guru 14
11. Gambar wakil presiden 8
12. Gambar pancasila 8
13. Denah kelas 6
14. Daftar pelajaran 6
15. Daftar piket 6
16. Kaligrafi 6
17. Kipas angin 10
18. Lampu listrik 12
42
19. Tempat sampah 9
20. Agenda kelas 6
21. Absen kelas 6
22. Keranjang buku 22
23. Taplak meja 23
24. Bunga meja 23
25. Lemari 9
b. Prasarana
Tabel 4.3 Prasarana
Prasarana Jumlah
Ruang Kelas I 1
Ruang Kelas II 1
Ruang Kelas III 1
Ruang Kelas IV 1
Ruang Kelas V 1
Ruang Kelas VI 1
Ruang Kepsek 1
Ruang Perpustakaan 1
Masjid/Mushola 1
Ruang Majelis guru 1
Ruang Operator/Tu 1
Ruang UKS 1
Lapangan Tenis
Meja 1
Lapangan
Badminton 1
Total 14
43
3. Visi dan Misi MI An Nizham Kota Jambi
Tujuan dari Madrasah Ibtidaiyah An Nizham ingin menggabungkan
antara IPTEK dan IMTAK dengan visi misi yang menunjang pendidikan
sebagai berikut:
1. Visi MI An Nizham
“Beriman dan Bertaqwa, Cerdas dan Terampil”
2. Misi MI An Nizham
a) Membentuk insan yang berakhlak mulia, budi luhur, disiplin dan
bertanggung jawab.
b) Membentuk generasi yang kreatif, inovatif, berilmu pengetahuan yang
tinggi dan mandiri.
c) Mengantar generasi untuk berprestasi yang berbekal penguasaan
IPTEK dan IMTAK.
4. Struktur Organisasi MI An Nizham Kota Jambi
Gambar 4.1. Struktur Organisasi Madrasah Ibtidaiyah An Nizham Kota Jambi
KETUA YAYASAN NIZHAMUDDIN
H. FACHRUDDIN RAZI, SH.MH
KEPALA SEKOLAH
MUHSIN, S.Pd.I
KETUA KOMITE
Drs. H. SU‟ID, HA
BIDANG PERPUSTAKAAN
ABU BAKAR, S.Ag
BIDANG UKS
HJ. MARYAM, S.Pd.I
BIDANG KESISWAAN
Dra. YULYA MILYANI
BIDANG KURIKULUM
ARIE WIJAYANTI, S.Pd.I
MAJELIS GURU
SISWA
44
5. Keadaan Guru dan Siswa
a. Keadaan Guru
Tenaga pengajar di Madrasah Ibtidaiyah An Nizham Kota Jambi
cukup baik. Guru merupakan salah satu faktor yang memegang peranan
sangat menentukan dalam proses pendidikan, terutama dalam proses
pembelajaran. Pada hakikatnya seorang guru menyampaikan
pengetahuan, keterampilan dan pengalaman terhadap seseorang atau
beberapa orang dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan. Adapun
keadaan guru dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
Tabel 4.4 Keadaan Guru MI An Nizham Kota Jambi
No Nama Pendidikan Jabatan Bidang
studi
1. MUHSIN,S.Pd.I S1 IAIN STS
JAMBI
Kepala
Sekekolah
2. Hj. MARYAM,S.Pd.I S1 IAIN STS
JAMBI
Guru Guru
Kelas
3. ARIE WIJAYANTI,S.Pd.I S1 IAIN STS
JAMBI
Waka
Kurikulum
Guru
Kelas
4. Dra. YULYA MILIYANI S1 IAIN STS
JAMBI
Waka
Kesiswaan
Guru
Kelas
5. H.AMANATURROHMA
N,S.Ag S1 IAIN STS
JAMBI
Guru Guru
kelas
6. ABU BAKAR,S.Ag S1 IAIN STS
JAMBI
Guru Fiqih
7. Dra. INDRAYATI S1 IAIN STS
JAMBI
Guru SKI,
Akidah
Akhlak
8. TAJIYA ARUSA, S.Pd.I S1 STS
Ma‟arif
Guru Guru
Kelas
9. MARETA YOLANDA
I,S.Pd S1 UNBARI
Bendahara
Bos
Guru
kelas
10. SITI HAMIDAH,S.Ag S1 UIN
SUKA
Bendahara
Komite
TBQ
45
11. M. NUR SALIM, S.Pd.I S1 IAIN STS
JAMBI
Guru
Bahasa
Arab,
Quran
Hadist
12. HERI MIFTAHUL,
S.Hum
S1 IAIN STS
JAMBI
Staf T.U Bahasa
inggris
13. JONI ISKANDAR,
S.Kom S1 STIKOM
Operator Admin
14. SYAKRINATUN
PURWANTO, S.Pd
UNBARI Guru PJOK
Jumlah Guru Negeri : 3
Jumlah Guru Honor : 11
Total : 14
b. Keadaan siswa
Keadaan siswa di Madrasah Ibtidaiyah An Nizham Kota Jambi
yang terdiri dari laki-laki dan perempuan. Dari dokumen yang penulis
dapatkan jumlah siswa di madrasah Ibtidaiyah An Nizham Kota Jambi
adalah 126 siswa. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.5 Data siswa MI An Nizham Kota Jambi
Sumber : Dokumentasi MI An Nizham Kota jambi tahun 2020
No. Kelas Jenis kelamin Jumlah
Lk Pr
1. I 20 6 26
2. II 11 7 18
3. III 5 10 15
4. IV 12 13 25
5. V 16 6 22
6. VI 8 12 20
Jumlah 72 54 126
46
B. Kondisi Awal Hasil Belajar Siswa Pra Siklus
Kondisi awal hasil belajar siswa didapatkan dari hasil tes pra siklus siswa
kelas VI di Madrasah Ibtidaiyah An Nizham Kota Jambi.
Hasil belajar siswa sebelum PTK dapat dilihat daya serap dan ketuntasan
belajar siwa yang terdiri dari ketuntasan individu dan ketuntasan klasikan
(Fadhli Naida, 2018:852).
Adapun data yang diperoleh oleh peneliti adalah sebagai berikut :
Tabel 4.6 Nilai hasil belajar siswa pra siklus
No Nama KKM Nilai
Tuntas / Tidak
tuntas
1 Alif Amar Khudori 75 70 Tidak tuntas
2 Aulia Rahma 75 90 Tuntas
3 Cahaya Fauziah 75 80 Tuntas
4 Daffa Pratama Mulya 75 90 Tuntas
5 Dania In Amila 75 50 Tidak tuntas
6 Debilla Meilani Chandra 75 90 Tuntas
7 Farliando Rindu Lingga 75 50 Tidak tuntas
8 Fitri Oktavia 75 70 Tidak Tuntas
9 Fakhri Muttaqin F 75 100 Tuntas
10 Indah Yulia 75 80 Tuntas
11 Indy Yulia 75 70 Tidak tuntas
12 M. Abdul Nasher 75 60 Tidak tuntas
13 M. Farid Al Dzikry 75 60 Tidak tuntas
14 M. Ibnu Sabil 75 60 Tidak tuntas
15 M. Agus Aliski Saputra 75 60 Tidak tuntas
47
16 Naisilla Azzahra 75 100 Tuntas
17 Putri Ani 75 50 Tidak tuntas
18 Salsa Febia Fenturi 75 50 Tidak tuntas
19 Selvia Ramadani 75 70 Tidak tuntas
20 Tria Ningsih 75 60 Tidak tuntas
Jumlah tuntas 7
Jumlah tidak tuntas 13
Total siswa 20
Persentase siswa tuntas 35 %
Persentase siswa tidak tuntas 65 %
Tabel 4.7 Persentase Klasikal Hasil Belajar Siswa Pra Siklus
No Nilai Frekuensi Jumlah Ketuntasan
1 100 2 200 Tuntas
2 90 3 270 Tuntas
3 80 2 160 Tuntas
4 70 4 280 Tidak tuntas
5 60 5 300 Tidak tuntas
6 50 4 200 Tidak tuntas
Jumlah 20 1410
Nilai rata-rata 71
Ketuntasan klasikal 35%
48
Keterangan :
KKM ( Kritria ketuntasan minimum ) : 75
Rata-rata : 71
Persentase ketuntasan : 35 %
Persentase ketidak tuntasan : 65 %
Persentase ketuntasan =
X 100%
=
= 35%
Adapun hasil belajar siswa dapat dilihat dari grafik berikut ini :
Gambar 4.2
Grafik Hasil Belajar Pra Siklus
Tabel dan grafik hasil belajar pra siklus diatas menunjukan bahwa hasil
belajar siswa pada pra siklus belum mencapai batas kriteria ketuntasan
minimum. Dimana pada hasil belajar pra siklus hanya mencapai ketuntasan
35%, dengan jumlah siswa yang tuntas ataupun berhasil mengikuti
pembelajaran sebanyak 7 orang. Sehingga siswa yang belum tuntas dalam
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
rata-rata siswa tuntas siswa tidak tuntas
49
proses pembelajaran tematik ini berjumlah 13 orang ( 65%). Dengan demikian
bahwa data tersebut menunjukan bahwa hasil belajar siswa pada pra siklus
belum mencapai batas ketuntasan minimum.
C. Pelaksanaan Penelitian Tindakan
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dengan dua siklus, dan
dilakukan secara kolaborasi dengan guru kelas setiap siklus digunakan untuk
dua kali pertemuan.
Tahap perencanaan siklus I, dan II peneliti membuat perencanaan
pembelajaran yang akan dilaksnakan mulai dari menyiapkan RPP, sumber
belajar, media belajar, metode dan teknik dalam menyampaikan pembelajaran.
Tahap pelaksanan tindakan peneliti melaksanakan apa saja yang sudah
direncanakan dalam perencanaan tindakan yaitu melaksanakan pembelajaran
sesuai dengan RPP, pada tahap observasi peneliti melakukan pengamatan pada
kegiatan pembelajaran dan melakukan pencatatan pada poin-poin yang
dianggap penting, sehingga dari kegiatan pembelajaran tersebut dapat
disimpulkan dengan baik.
Penelitian pada siklus I, dan II ini dilaksanakan dengan dua kali
pertemuan, yang mana pertemuan pertama membahas materi belajar dan
pertemuan kedua mengulas materi dan evaluasi hasil belajar siswa setelah
mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran The Power
Of Two, dalam pelaksanaan siklus I dan II terbagi menjadi beberapa tahap,
yakni perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi , evaluasi, dan
refleksi. Diperoleh adalah sebagai berikut :
1. Pelaksanaan Tindakan Siklus I
a. Perencanaan siklus I
Perencanaan tindakan kelas pada siklus I meliputi kegiatan-kegiatan
sebagai berikut :
1) Menentukan jadwal pelaksanaan siklus
Jadwal pelaksanaan untuk siklus I yang telah ditentukan oleh
peneliti dan guru yaitu dua kali pertemuan dimana pertemuan pertama
50
untuk membahas materi pada pembelajaran tematik tema 7 subtema
1. Dan kemudian pertemuan kedua digunakan untuk mengulas sedikit
materi yang telah dipelajari kemudia dilanjutkan dengan memberikan
tes, jadwal pelaksanaan siklus I sebagai berikut :
Tabel 4.8 Jadwal penelitian siklus I
No. Hari/ tanggal Pertemuan Materi Alokasi
waktu
1.
Kamis, 23
Januari 2020
Pertama
Tema 7
subtema 1
pembelajaran
ke 2
5 X 35
menit
2.
Jum‟at, 24
Januari 2020
Kedua
Tema 7
subtema 1
pembelajaran
ke 2 dan
evaluasi hasil
belajar
5 X 35
menit
2) Menyusun rencana pelaksanan pembelajaran ( RPP ) dalam rangka
dengan mengacu pada tindakan yang yang diterapkan dengan PTK.
Pembelajaran pada siklus I dirancang dengan satu kali pertemuan
adalah 5 X 35 menit dalam rencana pembelajaran ini mencangkup
ketentuan kompetensi dasar, kompetensi inti, sekenario pembelajaran,
media sumber belajar, dan system penilaian.
3) Mempersiapkan fasilitas dan saran pendukung. Fasilitas yang perlu
dipersiapkan untuk pelaksanaan pembelajaran yaitu guru
memanfaatkan lingkungan sekolah dan fasilitas yang ada disekolah
51
untuk menambah informasi mengenai materi yang akan dipelajari
siswa.
4) Membuat lembar kerja siswa berupa soal-soal yang akan dijawab
siswa, soal tersebut berbentuk pilihan ganda dimana lembar kerja ini
bertujuan untuk mengetahui nilai atau hasil belajar siswa.
5) Menyiapkan lembar observasi lembar observasi digunakan pada siklus
I merupakan catatan segala aktivitas selama pembelajaran siklus I
berlangsung pembelajaran yang yang berisi daftar isian yang
mencakup kegiatan siswa dan juga kegiatan guru.
6) Lembar pengamatan yang digunakan untuk guru meliputi bagaimana
guru menyampaikan informasi secara tepat menggunakan berbagai
sumber termasuk media yang digunakan membimbing siswa,
memotivasi siswa, melakukan penilaian proses dan tanya jawab,
melakukan evaluasi pembelajaran dan memberi arahan tindak lanjut
setelah melakukan evaluasi.
b. Pelaksanaan tindakan
Pelaksanan tindakan yang merupakan implementasi atau penerapan
isi rancangan yaitu menggunakan tindakan kelas yang dilakukan guru
berikut ini :
1. Guru mengawali pembelajaran dengan salam, doa, absensi, dan
apersepsi.
2. Guru kemudian memberitahukan tujuan atau arahan kepada siswa
mengenai teknik-teknik yang akan digunakan dalam proses
pembelajaran. Dan pada kesempatan tersebut, guru memberikan
kesempatan kepada para siswa untuk bertanya proses pembelajaran
hari ini yang belum dipahami siswa.
3. Guru memberikan penguatan kepada siswa.
4. Guru menyampaikan langkah-langka model pembelajaran The Power
Of Two kepada siswa dan diterapkan pada materi pembelajaran yang
sedang dipelajarai.
52
5. Guru memberikan beberapa pertanyaan kepada siswa yang dijawab
secara individu.
6. Setelah semua siswa menjawab pertanyaan, kemudian guru membagi
siswa menjadi beberapa klompok yang masing-masing kelompoknya
berjumlah dua orang/berpasangan.
7. Guru memberikan bimbingan kepada siswa untuk berdiskusi dengan
teman kelompoknya masing-masing untuk menarik menjadi satu
kesimpulan jawaban dari jawaban sebelumnya yang di jawab secara
individu.
8. Setelah semua kelompok selesai mengerjakan perintah yang telah
diberikan, guru meminta siswa untuk membandingkan jawaban
masing-masing kelompok dengan kelompok lainnya dan bersama-
sama menyimpulkan materi pembelajaran .
9. Guru memberikan penguatan materi dan memberikan pujian atau
hadiah atas hasil persentasi yang bagus serta memberikan semangat
kepada yang belum mendapatkan hadiah dan menjelaskan kembali
hasil diskusi siswa tersebut kemudian memberikan kesempatan
seorang siswa untuk menyimpulkan pembelajaran hari ini.
10. Sebelum mengakhiri pertemuan, siswa diberikan tugas rumah untuk
menjawab materi yang telah dipelajari hari ini.
c. Obserasi
1) Observasi aktivitas guru
Adapun hasil observasi kegiatan guru selama proses
pembelajaran yang berlangsung pada siklus I pada tabel berikut ini:
Tabel 4.9 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I
No Hasil yang diamati Tingakat
pengamatan
1 2 3 4 5
1
Pendahuluan
53
Guru memasuki kelas tepat waktu.
dengan salam, berdoa, dan absensi
2 Guru mengkondisikan siswa sebelum
memulai pelajaran.
3 Guru membuka pelajaran dengan
salam berdoa dan absensi.
4 Guru melakukan apersepsi dengan
menanya kabar siswa dan tepuk
semngat.
5 Guru memberikan tujuan pembelajaran
yang akan dicapai oleh siswa dalam
pembelajaran hari ini.
6 Menyampaikan cakupan materi dan
uraian kegiatan.
7 Kegiatan inti
Guru menyampaikan semua tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai pada
pembelajaran tersebut dan memotivasi
peserta didik belajar.
8 Guru menyampaikan informasi kepada
peserta didik dengan jalan demonstrasi
atau lewat bahan bacaan.
9 Guru membuat problem, dalam proses
belajar guru memberikan satu atau
lebih pertanyaan kepada peserta didik
yang membutuhkan refleksi. Kemudian
54
peserta didik diminta merenungkan
dan menjawab pertanyaan
sendiri-sendiri.
10 Setelah semua peserta didik
melengkapi jawabannya, guru
membagi peserta didik berkelompok
secara berpasangan kemudian meminta
peserta didik untuk sharing dengan
pasangannya dan membuat jawaban
baru.
11 Ketika semua pasangan telah menulis
jawaban-jawaban baru, bandingkan
jawaban setiap pasangan dengan
pasangan kelompok lainnya.
12 Kemudian setelah dibandingkan,
guru bersama-sama peserta didik
menyimpulkan materi pembelajaran.
13 Guru memberikan penguatan materi
dan memberikan pujian atau hadiah
atas hasil persentasi yang bagus serta
memberikan semangat kepada yang
belum mendapatkan hadiah dan
menjelaskan kembali hasil diskusi
siswa tersebut kemudian memberikan
kesempatan seorang siswa untuk
menyimpulkan pembelajaran hari ini.
55
14
Penutup
Melakukan penilaian terhadap hasil
kerja siswa dan membagian soal tes
hasil belajar tematik pada
pembelajaran satu.
15 Memberikan pekerjaan rumah bagi
siswa dan memberikan materi
selanjutnya yang akan dipelajari
berikutnya
16 Do‟a, motivasi atau nasehat, salam
Jumlah skor total 52
Nilai rata-rata = jumlah skor total X100 %
100
52%
Keterangan :
1 = kurang baik
2 = cukup baik
3 = baik
4 = baik sekali
5 = amat baik
2) Observasi aktivitas siswa
Pada saat peneliti melakukan pengamatan, semua siswa telah
siap, baik kesiapan siswa dalam buku catatan, alat tulis, dan media
yang akan digunakan sudah cukup variatif pada saat guru memberikan
pelajaran.
Kegiatan observasi pada siswa ini dilakukan untuk mengetahui
aktivitas siswa dari memperhatikan pelajaran guru, menjawab
56
pertanyaan guru, mengajukan pertanyaan dan meberikan pendapat,
siswa melakukan pengamatan, membuat hasil pengamatan dan
menyampaikan hasil pengamatanya dengan menggunakan bahsanya
sendiri, siswa berinteraksi dengan sesama dan lebih aktif, kreatif,
inovatif dalam belajar dan memecahkan masalah dalam kelompok.
Aktivitas saat mendengarkan penjelasan guru, semua siswa
cukup melakukan dengan antusias sehingga waktu cukup efektif.
Siswa juga aktif bertanya, memberikan komentar dan siswa telah
berani mengeluarkan pendapat didepan teman-temanya.
Untuk lebih jelas mengenai aktivitas siswa dalam
pembelajaran pada siklus I ini berikut akan disajikan tabel tentang
hasil observasi keaktifan siswa :
Tabel 4.10 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pada Siklus I
No Kode siswa Aspek pengamatan
A B C D E
1 Alif Amar Khudori
2 Aulia Rahma
3 Cahaya Fauziah
4 Daffa Pratama Mulya
5 Dania In Amila
6 Debilla Meilani Chandra
7 Farliando Rindu Lingga
8 Fitri Oktavia
9 Fakhri Muttaqin F
57
10 Indah Yulia
11 Indy Yulia
12 M. Abdul Nasher
13 M. Farid Al Dzikry
14 M. Ibnu Sabil
15 M. Agus Aliski Saputra
16 Naisilla Azzahra
17 Putri Ani
18 Salsa Febia Fenturi
19 Selvia Ramadani
20 Tria Ningsih
Jumlah 9 8 14 12 14
Persentase 45% 40% 70% 60% 70%
Keterangan symbol :
A : Memperhatikan penjelasan guru
B : Menjawab pertanyaan guru, mengajukan pertanyaan dan
memberikan pendapat
C : Siswa melakukan pengamatan, membuat hasil pengamatannya
dengan menggunakan bahasanya sendiri
D : Siswa berinteraksi dengan sesama dan lebih aktif, kreatif serta
inovatif dalam belajar
E : Memecahkan masalah dalam kelompok
58
Hasil observasi aktivitas belajar siswa pada siklus I belum
mengalami penigkatan, karena pada siklus I aktifitas belajar siswa
masih berada pada persentase rata-rata dibawah 75% secara
keseluruhan, data menunjukkan bahwa kemampuan belajar siswa
masih rendah dan perlu ditingkatkan. Karena siswa dalam
memperhatikan penjelasan guru pada siklus I menjadi 45% dengan
siswa yang benar-benar memperhatikan guru sebanyak 9 orang.
Dalam pembelajaran, siswa juga dihimbau oleh guru untuk aktif
dalam menjawab pertanyaan guru, mengajukan pertanyaan dalam
memberikan pendapat. Pada siklus I kegiatan menjawab pertanyaan
guru, mengajukan pertanyaan dan memberikan pendapat belum cukup
baik dilaksanakan oleh siswa karena ada 8 siswa yang terlihat telah
terbiasa menjawab pertanyan guru, mengajukan pertanyaan dan
memberikan pendapat ketika melakukan proses diskusi kelompok,
sehingga kegiatan ini baru berada pada persentase 40%.
Kegiatan siswa melakukan pengamatan, membuat hasil
pengamatan dan menyampaikan hasil pengamtannya individu maupun
dalam diskusi kelompoknya. Data menunjukkan pada kegiatan siswa
melakukan pengamatan membuat hasil pengamatan dan
menyampaikan hasil pengamatannya dengan menggunakan bahasanya
sendiri berada pada persentase 70% dengan jumlah siswa yang benar-
benar melakukan pengamatan dan menyampaikan hasil pengamatanya
dengan menggunakan bahasanya sendiri sebanyak 14 orang sehingga
kegiatan ini masih dalam predikat kurang.
Predikat Interval nilai
Sangat baik 90 – 100
Baik 80 – 89
Cukup 75 – 79
Kurang 60 – 74
Butuh bimbingan 50 – 59
59
Dalam pelaksanan pembelajaran siswa dibimbing guru untuk
berinteraksi dengan sesama dan lebih aktif, kreatif, dan inovatif dalam
belajar, dengan saling berinteraksi mereka akan lebih mudah bertukar
pendapat, saling memberi saran dan kritik dalam pembelajaran.
Kegiatan ini dilakukan siswa sebanyak 12 siswa, sehingga berada
pada persentase 60%. Data menunjukkan bahwa secara bertahap siswa
pada kegiatan siswa berinteraksi dengan sesama agar lebih aktif,
kreatif serta inovatif dalam belajar. Dengan belajar memecahkan
masalah dalam kelompok, agar siswa terbiasa bekerjasama untuk
mencari dan menyelesaikan tugas yang diberikan guru kegiatan ini
dilakukan siswa sebanyak 14 orang, karena mereka terlihat benar-
benar bekerjasama dengan kelompok untuk menyelesaikan masalah.
Sehingga bekerjasama dengan kelompok untuk menyelesaikan
masalah, sehingga kegiatan ini berada pada persentase 70% berada
pada predikat kurang.
Bedasarkan kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan oleh
siswa pada siklus I menunjukkan bahwa seluruh kegiatan
pembelajaran belum cukup baik dilaksanakan oleh siswa, tetapi
meskipun belum mengalami peningkatan pada siklus I dan masih pada
predikat kurang, karena rata-rata persentase kegiatan masih dibawah
75% sehingga masih berada pada predikat kurang.
d. Observasi hasil belajar siswa
Hasil belajar siswa pada siklus I diperoleh setelah siswa melakukan
tes pembelajaran setelah mengikuti proses pembelajaran dengan
mengunakan model The Power Of Two pada pembelajaran tematik
60
untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas VI Madrasah Ibtidaiyah An
Nizham Kota Jambi, adapun keadaan hasil belajar siswa setelah belajar
pada siklus I dapat dilihat pada table berikut ini :
Tabel 4.11 Nilai Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I
No Nama siswa KKM Nilai Tuntas/tidak
tuntas
1 Alif Amar Khudori 75 90 Tuntas
2 Aulia Rahma 75 100 Tuntas
3 Cahaya Fauziah 75 70 Tidak Tuntas
4 Daffa Pratama Mulya 75 90 Tuntas
5 Dania In Amila 75 60 Tidak tuntas
6 Debilla Meilani Chandra 75 50 Tidak Tuntas
7 Farliando Rindu Lingga 75 50 Tidak Tuntas
8 Fitri Oktavia 75 60 Tidak Tuntas
9 Fakhri Muttaqin F 75 80 Tuntas
10 Indah Yulia 75 80 Tuntas
11 Indy Yulia 75 90 Tuntas
12 M. Abdul Nasher 75 60 Tidak Tuntas
13 M. Farid Al Dzikry 75 80 Tuntas
14 M. Ibnu Sabil 75 90 Tuntas
15 M. Agus Aliski Saputra 75 70 Tidak Tuntas
16 Naisilla Azzahra 75 100 Tuntas
17 Putri Ani 75 60 Tidak tuntas
18 Salsa Febia Fenturi 75 70 Tidak Tuntas
19 Selvia Ramadani 75 60 Tidak Tuntas
61
20 Tria Ningsih 75 80 Tuntas
Jumlah tuntas 10
Jumlah tidak tuntas 10
Jumlah siswa 20
Persentase siswa tuntas 50%
Persentase siswa tidak tuntas 50%
Tabel 4.12 Persentase Klasikal Hasil Belajar Siswa Siklus I
No Nilai Frekuensi Jumlah Ketuntasan
1 100 2 200 Tuntas
2 90 4 360 Tuntas
3 80 4 320 Tuntas
4 70 3 210 Tidak Tuntas
5 60 5 300 Tidak tuntas
6 50 2 100 Tidak tuntas
Jumlah 20 1490
Nilai rata-rata 75
Ketuntasan klasikal 50%
Keterangan :
KKM ( Kriteria Ketuntasan Minimum ) : 75
Rata-rata : 75
Persentase ketuntasan ( T ) : 50%
Persentase ketidak tuntasan ( TT ) : 50%
62
Persentase ketuntasan =
X 100%
=
X 100 %
= 50%
Tes yang diberikan pada siklus I berupa pilihan ganda sebanyak 10
soal. Hasil evaluasi siklus I menunjukan bahwa ada 10 siswa (50%) yang
nilainya belum tuntas dan ada 10 siswa ( 50% ) yang tuntas, dengan
demikian kegiatan pembelajaran pada siklus I belum berhasil sehingga
akan lanjut pada siklus II.
Hasil belajar pada siklus I dapat digambarkan pada bentuk grafik
berikut ini :
Gambar 4.3
Grafik Hasil Belajar Siswa Siklus I
Setelah melakukan observasi pada seluruh kegiatan siswa dalam
pembelajaran. Peneliti juga melakukan analisis terhadap hasil belajar
siswa setelah diberikan tes. Karena hasil belajar siswa bisa dilihat dari
perubahan tingkah laku siswa sebagai hasil belajar juga dapat menyentuh
perubahan aspek afektif, termasuk pada perubahan perilaku siswa baik
akhlak terpuji yang baik, perubahan sifat emosional, pengetahuan
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
rata-rata siswa tuntas siswa tidaktuntas
63
dibedakan menjadi empat macam, yaitu pengetahuan tentang fakta-fakta,
pengetahuan tentang prosedur, pengetahuan konsep dan keterampilan
dalam berinteraksi.
Tabel diatas menunjukan bahwa hasil belajar siswa pada siklus I
belum mengalami peningkatan yang cukup efektif meskipun
peningkatanya secara bertahap. Hasil belajar pada siklus I telah mencapai
ketuntasan 50%, dengan jumlah siswa yang tuntas ataupun berhasil
mengikuti pembelajaran sebanyak 10 orang. Sehingga siswa yang belum
tuntas dalam proses pembelajaran tematik ini berjumlah 10 orang ( 50%).
Data menunjukan bahwa hasil belajar siswa pada siklus I cukup
meningkat jika dibandingkan pada proses pembelajaran sebelum siklus.
Meningkatnya hasil belajar siswa ini dikarenakan kegiatan belajar siswa
telah cukup efektif dilaksanakan sehingga sangat mempengaruhi hasil
belajar siswa dan ketuntasan siswa menjadi lebih baik dari sebelumnya.
e. Refleksi
Pada pembelajaran siklus I guru menekankan kepada siswa agar
lebih mempersiapkan diri dan memperhatikan guru, diskusi dan
pengamatanya seperti yang dianjurkan oleh guru dan mengerjakanya
dengan sungguh-sungguh. Tetapi pada siklus I siswa masih banyak sekali
ditemukan permasalahan dalam pembelajaran yang dihadapi oleh siswa
diantaranya siswa kurang memaksimalkan dalam melakukan diskusi
dalam menyelesaikan masalah dalam kelompok, masih adanya siswa
yang kurang aktif menyampaikan hasil diskusi dengan bahasanya sendiri.
Siswa masih perlu bimbingan dan diarahkan karena dalam
pembelajaran tematik siswa dituntut aktif, kreatif, dan inovatif dalam
belajar.
f. Tindakan revisi
Proses refleksi atau mengkaji apa yang telah dihasilkan pada siklus
I sebagai bahan pertimbangan untuk melakukan tindakan berikutnya
harus dilaksanakan pada setiap tindakan, karena pada tindakan siklus I
ternyata masih ada beberapa kekurangan yang didapat pada proses
64
pembelajaran sehingga perlu direvisi dan dicari jalan keluarnya. Dari
permasalahan yang telah ada, maka peneliti mempersiapkan solusi untuk
merevisi permasalahan-permasalahan tersebut diantaranya melalui guru
lebih aktif lagi dalam memperhatikan siswa yang kurang aktif, kreatif
dalam belajar, walaupun rata-rata siswa sudah cukup aktif dan kreatif
dalam pembelajaran, akan tetapi siswa yang lambat dalam menerima
materi yang dijelaskan maka ada bimbingan khusus dengan penekatan
yang konstruktivistik dan dilatih untuk mandiri.
2. Pelaksanaan Tindakan Siklus II
a. Perencanaan siklus II
Perencanaan penelitian tindakan kelas pada siklus II meliputi
kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
1) Menentukan waktu pelaksanaan tindakan
Waktu pelaksanaan tindakan siklus II yaitu sebagai berikut :
Tabel 4.13 Jadwal Penelitian siklus II
No Hari/ tanggal Pertemuan Materi Alokasi
waktu
1 Kamis, 06
Februari 2020
Pertama Tema 7
subtema 1
pembelajaran
ke 3
5 X 35
menit
2 Jumat, 07
Febuari 2020
Kedua Tema 7
subtema 1
pembelajaran
ke 3 dan soal
evaluasi
pembelajaran
5 X 35
menit
65
2) Rencana pelaksanaan pembelajaran ( RPP ) dalam rangka tindakan
perbaikan, pembelajaran siklus II dirancang dengan dua kali
pertemuan adalah 5 X 35 menit dalam perencanaan ini sama seperti
siklus I mencakup ketentuan kompetensi dasar, kompetensi inti, media
sumber belajar, dan sistem penilaian.
3) Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung. Fasilitas yang perlu
disiapkan untuk pelaksanan pembelajaran yaitu guru memanfaatkan
lingkungan sekolah dan fasilitas yang ada disekolah untuk
menambahkan informasi mengenai materi yang akan dipelajari siswa.
4) Membuat lembar kerja siswa berupa soal-soal yang akan dijawab
siswa soal tersebut berbentuk pilihan ganda dimana lembar kerja ini
bertujuan untuk mengetahui nilai atau hasil belajar siswa.
5) Menyiapkan lembar observasi, lembar observasi digunakan pada
siklus II merupakan catatan selama aktivitas pembelajaran sisklus II
berlangsung pembelajaran yang berisi daftar isian yang mencakup
kegiatan siswa dan juga kegiatan guru.
6) Lembar pengamatan yang digunakan untuk guru meliputi bagaimana
guru menyampaikan informasi secara tepat menggunakan berbagai
sumber termasuk media yang digunakan untuk membimbing siswa,
motivasi siswa, melakukan penilaian proses dan Tanya jawab,
melakukan evaluasi pembelajaran dan memberi arahan tindak lanjut
sebelum melakukan evaluasi.
b. Pelaksanaan tindakan
Pelaksanaan tindakan yang merupakan implementasi atau
penerapan isi prencanaan yaitu menggunakan tindakan kelas yang
dilakukan guru berikut ini :
1. Guru mengawali pembelajaran dengan salam, doa, absensi, dan
apersepsi.
2. Guru kemudian memberitahukan tujuan atau arahan kepada siswa
mengenai teknik-teknik yang akan digunakan dalam proses
pembelajaran. Dan pada kesempatan tersebut, guru memberikan
66
kesempatan kepada para siswa untuk bertanya proses pembelajaran
hari ini yang belum dipahami siswa.
3. Guru memberikan penguatan kepada siswa.
4. Guru menyampaikan langkah-langka model pembelajaran The Power
Of Two kepada siswa dan diterapkan pada materi pembelajaran yang
sedang dipelajarai.
5. Guru memberikan beberapa pertanyaan kepada siswa yang dijawab
secara individu.
6. Setelah semua siswa menjawab pertanyaan, kemudian guru membagi
siswa menjadi beberapa klompok yang masing-masing kelompoknya
berjumlah dua orang/berpasangan.
7. Guru memberikan bimbingan kepada siswa untuk berdiskusi dengan
teman kelompoknya masing-masing untuk menarik menjadi satu
kesimpulan jawaban dari jawaban sebelumnya yang di jawab secara
individu.
8. Setelah semua kelompok selesai mengerjakan perintah yang telah
diberikan, guru meminta siswa untuk membandingkan jawaban
masing-masing kelompok dengan kelompok lainnya dan bersama-
sama menyimulkan materi pembelajaran. .
9. Guru memberikan penguatan materi dan memberikan pujian atau
hadiah atas hasil presentasi yang bagus serta memberikan semangat
kepada yang belum mendapatkan hadiah dan menjelaskan kembali
hasil diskusi siswa tersebut kemudian memberikan kesempatan
seorang siswa untuk menyimpulkan pembelajaran hari ini.
10. Sebelum mengakhiri pertemuan, siswa diberikan tugas rumah untuk
menjawab materi yang telah dipelajari hari ini.
c. Observasi
Kegiatan observasi selalu dilakukan dalam penelitian sehingga
dapat diketahui perkembangan aktivitasnya belajar siswa. Hal ini terlihat
pada saat guru memberikan pertanyaan kepada siswa sebagian besar
siswa sudah dapat memikirkan betapa terbatasnya alokasi waktu yang
67
ada sehingga waktu dimanfaatkan siswa sebaik mungkin melakukan
kegiatan diskusi sesama temannya dalam pembuatan peta konsep dan
bertukar pemikiran dengan sungguh-sungguh.
1) Observasi aktivitas guru
Adapun hasil observasi kegiatan guru selam proses
pembelajaran yang berlangsung pada siklus II pada tabel berikut ini:
Tabel 4.14 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II
No Hasil diamati
Tingkat
pengamatan
1 2 3 4 5
1 Pendahuluan
Guru memasuki kelas tepat waktu. dengan
salam, berdoa, dan absensi
2 Guru mengkondisikan siswa sebelum
memulai pelajaran.
3 Guru membuka pelajaran dengan salam
berdoa dan absensi.
4 Guru melakukan apersepsi dengan menanya
kabar siswa dan tepuk semngat.
5 Guru memberikan tujuan pembelajaran
yang akan dicapai oleh siswa dalam
pembelajaran hari ini.
6 Menyampaikan cakupan materi dan uraian
kegiatan.
68
7 Kegiatan inti
Guru menyampaikan semua tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai pada
pembelajaran tersebut dan memotivasi
peserta didik belajar.
8 Guru menyampaikan informasi kepada
peserta didik dengan jalan demonstrasi atau
lewat bahan bacaan.
9 Guru membuat problem, dalam proses
belajar guru memberikan satu atau lebih
pertanyaan kepada peserta didik yang
membutuhkan refleksi. Kemudian peserta
didik diminta merenungkan dan menjawab
pertanyaan sendiri-sendiri.
10 Setelah semua peserta didik melengkapi
jawabannya, guru membagi peserta didik
berkelompok secara berpasangan kemudian
meminta peserta didik untuk sharing dengan
pasangannya dan membuat jawaban baru.
11 Ketika semua pasangan telah menulis
jawaban-jawaban baru, bandingkan
jawaban setiap pasangan dengan pasangan
kelompok lainnya.
12 Kemudian setelah dibandingkan, guru
bersama-sama peserta didik
menyimpulkan materi pembelajaran.
13 Guru memberikan penguatan materi dan
memberikan pujian atau hadiah atas hasil
69
persentasi yang bagus serta memberikan
semangat kepada yang belum mendapatkan
hadiah dan menjelaskan kembali hasil
diskusi siswa tersebut kemudian
memberikan kesempatan seorang siswa
untuk menyimpulkan pembelajaran hari ini.
14 Penutup
Melakukan penilaian terhadap hasil kerja
siswa dan membagian soal tes hasil belajar
tematik pada pembelajaran ke dua.
15 Memberikan pekerjaan rumah bagi siswa
dan memberikan materi selanjutnya yang
akan dipelajari berikutnya
16 Do‟a, motivasi atau nasehat, salam
Jumlah skor total 78
Nilai rata-rata = Jumlah skor total X 100 %
100
78 %
Keterangan :
1 = kurang baik
2 = cukup baik
3 = baik
4 = baik sekali
5 = amat baik
70
2) Observasi aktivitas siswa
Pada saat melakukan pengamatan, semua siswa telah siap, baik
kesiapan siswa terhadap buku catatan, alat tulis, dan media yang
digunakan sudah cukup variatif pada saat guru memberikan pelajaran.
Kegiatan observasi pada siswa ini dilakukan untuk mengetahui
aktivitas siswa dari memperhatikan pelajaran guru, menjawab
pertanyaan guru, mengajukan pertanyaan dan meberikan pendapat.
Siswa melakukan pengamatan, membuat hasil pengamatan dan
menyampaikan hasil pengamatanya dengan menggunakan bahasanya
sendiri, siswa berinteraksi dengan sesama dan lebih aktif, kreatif,
inovatif dalam belajar dan memecahkan masalah dalam kelompok.
Pada saat mendengarkan penjelasan guru, semua siswa cukup
melakukan dengan antusias, sehingga waktu cukup efektif. Siswa juga
mulai aktif bertanya dengan baik dan memberikan komentar dan siswa
telah berani mengeluarkan pendapat dihadapan teman-temannya
mereka. Untuk lebih jelas mengenai keatifan siswa dalam
pembelajaran pada siklus II ini berikut akan disajikan tabel tentang
hasil observasi keaktifan siswa :
Tabel 4.15 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II
No Kode siswa Aspek pengamatan
A B C D E
1 Alif Amar Khudori
2 Aulia Rahma
3 Cahaya Fauziah
4 Daffa Pratama Mulya
5 Dania In Amila
6 Debilla Meilani Chandra
71
7 Farliando Rindu Lingga
8 Fitri Oktavia
9 Fakhri Muttaqin F
10 Indah Yulia
11 Indy Yulia
12 M. Abdul Nasher
13 M. Farid Al Dzikry
14 M. Ibnu Sabil
15 M. Agus Aliski Saputra
16 Naisilla Azzahra
17 Putri Ani
18 Salsa Febia Fenturi
19 Selvia Ramadani
20 Tria Ningsih
Jumlah 18 17 19 19 16
Persentase 90% 85% 95% 95% 80%
Keterangan symbol :
A : Memperhatikan penjelasan guru
B : Menjawab pertanyaan guru, mengajukan pertanyaan dan
memberikan pendapat
C : Siswa melakukan pengamatan, membuat hasil pengamatannya
dengan menggunakan bahasanya sendiri
72
D : Siswa berinteraksi dengan sesama dan lebih aktif, kreatif serta
inovatif dalam belajar
E : memecahkan masalah dalam kelompok
Predikat Interval nilai
Sangat baik 90 – 100
Baik 80 – 89
Cukup 75 – 79
Kurang 60 – 69
Butuh bimbingan 50 – 59
Hasil observasi aktivitas belajar siswa pada siklus I belum ada
peningkatan, karena pada siklus I aktivitas belajar siswa masih berada
persentase rata-rata dibawah 75% secara keseluruhan, data
menunjukan bahwa kemampuan siswa dalam pembelajaran masih
rendah dan perlu ditingkatkan. Karena siswa dalam memperhatikan
penjelasan guru pada siklus I menjadi 45% dengan jumlah siswa
benar-benar memperhatikan 9 orang data menunjukan bahwa
kegiatan siswa belum mengalami perubahan yang cukup baik dalam
memperhatikan penjelasan guru. Pada siklus II aktifitas ini meningkat
sangat baik dan mencapai persentase 90% dengan jumlah siswa
yang memperhatikan sebanyak 18 orang dengan predikat sangat baik.
Dalam pembelajaran, siswa juga dihimbau oleh guru untuk aktif
dalam menjawab pertanyaan guru, mengajukan pertanyan dan
memberikan pendapat. Pada siklus I kegiatan menjawab pertanyaan
guru, mengajukan pertanyan dan memberikan pendapat belum cukup
baik dilaksanakan oleh siswa, karena ada 8 orang yang telah terbiasa
menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru, mengajukan pertanyan
dan memberikan pendapat ketika proses melakukan diskusi
kelompok, sehingga kegiatan ini baru berada pada persentase 40%.
Peningkatan terjadi pada siklus II karena ada 17 siswa aktif dalam
73
bertanya dan menjawab pertanyaan guru sehingga mencapai
persentase 85% dengan predikat baik.
Kegiatan siswa melakukan pengamatan, membuat hasil
pengamatannya dan menyampaikan hasil pengamatanya dengan
menggunakan bahasa sendiri juga dilakukan dengan siswa dengan
sangat baik, hal ini dapat dilihat dari jumlah siswa melakukan diskusi
kelompok. Setelah itu, siswa juga bisa membuat hasil pengamatan dan
menyampaikan hasil pengamatanya dengan menggunakan bahasa
sendiri. Siswa juga belum terbiasa saling berinteraksi dalam belajar.
Data menunjukkan bahwa pada kegiatan siswa melakukan
pengamatan, membuat hasil pengamatan dan menyampaikan hasil
pengamatanya dengan menggunakan bahasanya sendiri dengan
persentase 70% dengan jumlah siswa yang benar-benar melakukan
pengamatan dan menyampaikan hasil pengamatanya dengan
menggunakan bahasanya sendiri sebanyak 14 orang sehingga kegiatan
ini masih berada pada predikat kurang. Tetapi pada siklus II kegiatan
ini meningkat menjadi 95% dengan kriteria sangat baik.
Dalam pelaksanaan pembelajaran siswa dibimbing guru untuk
berinteraksi dengan sesama dan lebih aktif, kreatif serta inovatif dalam
belajar, dengan saling berinteraksi mereka akan lebih mudah bertukar
pendapat, saling memberikan saran dan kritik dalam pembelajaran.
Kegiatan ini dilakukan siswa sebanyak 12 orang sehingga pada
persentase 60% dengan predikat kurang. Akan tetapi pada siklus II
kegiatan ini meningkat menjadi 95% data menunjukkan ada
peningkatan yang sangat baik yang terjadi secara bertahap pada
kegiatan siswa berinteraksi dengan sesama agar lebih aktif, kreatif,
inovatif dalam belajar.
Untuk menguji kemampuan siswa dalam belajar memecahkan
masalah secara individu dan kelompok. Guru menugaskan kepada
siswa untuk memecahkan masalah secara individu dan selanjutnya
dalam kelompok. Dengan belajar memecahkan masalah individu dan
74
dalam kelompok, siswa terbiasa secara mandiri maupun bekerja sama
dengan kelompok untuk mencari dan menyelesaikan masalah tugas
yang diberikan guru. Kegiatan ini dilakukan siswa sebnyak 14 orang,
kegiatan ini berada pada persentase 70% dan berada pada predikat
kurang. Sedangkan pada siklus II aktifitas siswa menjadi meningkat
sebesar 80% dengan jumlah siswa 16 orang dalam baik.
Bedasarkan kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan kepada
siswa pada siklus I menunjukkan bahwa seluruh kegiatan
pembelajaran belum belum cukup baik dilaksanakan oleh siswa, tetapi
meskipun belum mengalami peningkatan pada siklus I dan masih pada
predikat kurang, karena rata-rata persentase kegiatan masih dibawah
75% sehingga masih berada pada predikat kurang. Sehingga pada
siklus II aktifitas belajar siswa semakin meningkat signifikan karena
telah berada pada predikat cukup baik, baik dan sangat baik.
d. Observasi hasil belajar siswa
Hasil belajar siswa pada siklus II diperoleh setelah siswa diberikan
perlakuan pemberian tes setelah mengikuti proses pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran The Power Of Two untuk
meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran tematik kelas VI
Madrasah Ibtidaiyah An Nizham Kota Jambi. Adapun keadaan hasil
belajar siswa pada siklus II dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.16 Nilai Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II
No Nama siswa KKM Nilai Tuntas/tidak
tuntas
1 Alif Amar Khudori 75 90 Tuntas
2 Aulia Rahma 75 100 Tuntas
3 Cahaya Fauziah 75 90 Tuntas
4 Daffa Pratama Mulya 75 80 Tuntas
75
5 Dania In Amila 75 80 Tuntas
6 Debilla Meilani Chandra 75 90 Tuntas
7 Farliando Rindu Lingga 75 70 Tidak Tuntas
8 Fitri Oktavia 75 80 Tuntas
9 Fakhri Muttaqin F 75 100 Tuntas
10 Indah Yulia 75 80 Tuntas
11 Indy Yulia 75 90 Tuntas
12 M. Abdul Nasher 75 80 Tuntas
13 M. Farid Al Dzikry 75 90 Tuntas
14 M. Ibnu Sabil 75 80 Tuntas
15 M. Agus Aliski Saputra 75 100 Tuntas
16 Naisilla Azzahra 75 90 Tuntas
17 Putri Ani 75 60 Tidak Tuntas
18 Salsa Febia Fenturi 75 90 Tuntas
19 Selvia Ramadani 75 80 Tuntas
20 Tria Ningsih 75 90 Tuntas
Jumlah tuntas 18
Jumlah tidak tuntas 2
Jumlah siswa 20
Persentase siswa tuntas 90%
Persentase siswa tidak tuntas 10%
76
Tabel 4.17 Persentase Klasikal Hasil Belajar Siswa Siklus II
No Nilai Frekuensi Jumlah Ketuntasan
1 100 3 300 Tuntas
2 90 8 720 Tuntas
3 80 7 560 Tuntas
4 70 1 70 Tidak Tuntas
5 60 1 60 Tidak tuntas
Jumlah 20 1710
Nilai rata-rata 86
Ketuntasan klasikal 90%
Keterangan :
KKM (kreteria Ketuntasan minimum ) : 75
Rata-rata : 86
Persentase ketuntasan : 90%
Persentase ketidak tuntasan : 10%
Persentase ketuntasan =
X 100%
=
X 100%
= 90
Tes yang diberikan pada akhir siklus II berupa pilihan ganda
sebanyak 10 soal. Hasil evaluasi siklus II menunjukkan bahwa ada 2
orang siswa ( 10% ) yang nilainya belum tuntas, dan 18 siswa ( 90% )
sudah tuntas dengan demikian hasil evaluasi pada siklus II sudah
mencapai indikator keberhasilan penelitian tindakan kelas dengan
kategori sangat baik sudah memenuhi KKM yang telah ditentukan oleh
guru.
77
Hasil belajar pada siklus II dapat digambarkan pada grafik berikut ini :
Gambar 4.4
Grafik Hasil Belajar Siswa Siklus II
e. Refleksi
Kegiatan tindakan kelas pada siklus II telah menunjukan hasil yang
memuaskan baik dari aktifitas belajar maupun hasil belajar siswa.
Aktifitas belajar siswa telah berada pada predikat cukup, baik dan sangat
baik sedangkan hasil belajar siswa telah mencapai rata-rata kelas sebesar
86 dengan persentase secara klasikal 90% artinya tindakan perbaikan
untuk proses pembelajaran dicukupkan karena telah mencapai kriteria
ketuntasan minimal yang diharapkan.
D. Pembahasan Hasil Penelitian
Bedasarkan data yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara dan tes
hasil belajar dapat diketahui bahwa model “The Power Of Two” dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran tematik tema 7 subtema 1.
Penelitian ini dilakukan dalam II siklus, siklus I dilakukan dengan dua kali
pertemuan dengan alokasi waktu pembelajaran 5 X 35 menit dimana waktu ini
dilakukan dengan sebaik-baiknya oleh peneliti yang akan terlaksananya siklus
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
rata-rata siswa tuntas siswa tidaktuntas
78
dengan baik, siklus II juga dilakukan dengan dua kali pertemuan dengan waktu
5 X 35 menit dimana setiap akhir pertemuan atau akhir siklus ada soal evaluasi
berupa soal yang dilakukan secara individu. Berikut rincian mengenai kondisi-
kondisi akhir hasil belajar siswa yang diperoleh dalam pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran The Power Of Two.
Tabel 4.18 Hasil Belajar Siswa Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II
No Nama siswa KKM Pra
siklus
Siklus I Siklus II
1 Alif Amar Khudori 75 70 90 90
2 Aulia Rahma 75 90 100 100
3 Cahaya Fauziah 75 80 70 90
4 Daffa Pratama Mulya 75 90 90 80
5 Dania In Amila 75 50 60 80
6 Debilla Meilani Chandra 75 90 50 90
7 Farliando Rindu Lingga 75 50 50 70
8 Fitri Oktavia 75 70 60 80
9 Fakhri Muttaqin F 75 100 80 100
10 Indah Yulia 75 80 80 80
11 Indy Yulia 75 70 90 90
12 M. Abdul Nasher 75 60 60 80
13 M. Farid Al Dzikry 75 60 80 90
79
14 M. Ibnu Sabil 75 60 90 80
15 M. Agus Aliski Saputra 75 60 70 100
16 Naisilla Azzahra 75 100 100 90
17 Putri Ani 75 50 60 60
18 Salsa Febia Fenturi 75 50 70 90
19 Selvia Ramadani 75 70 60 80
20 Tria Ningsih 75 60 80 90
Jumlah 1410 1490 1710
Jumlah siswa 20 20 20
Nilai rata-rata 71 75 86
Jumlah siswa tuntas 7 10 18
Jumlah siswa tidak tuntas 16 10 2
Persentase siswa tuntas 35% 50% 90%
Persentase siswa tidak tuntas 65% 50% 10%
Dengan demikian ada peningkatan hasil belajar siswa mulai dari
penelitian pra siklus, siklus I dan Siklus II pada pembelajaran tematik dengan
menggunakan model The Power Of Two di kelas VI Madrasah Ibtidaiyah An
Nizham Kota Jambi. Hasil belajar ditunjukan dalam skor nilai diperoleh pada
setiap siklus. Adapun hasil belajar siswa pada akhir siklus I dan siklus II
sebagai berikut :
80
1. Hasil evaluasi akhir belajar siswa pada siklus I menunjukam bahwa masih
ada 10 orang ( 50% ) yang nilainya belum mencapai KKM dan siswa sudah
mencapai KKM ada 10 orang ( 50% ).
2. Hasil evaluasi akhir belajar siklus II menunjukan 2 siswa ( 10% ) yang
nilainya belum mencapai KKM dan 18 siswa ( 90% ) sudah mencapai
KKM.
Hasil dari evaluasi belajar akhir siklus I dan siklus II jika dilihat dari diagram
sebagai berikut :
Gambar 4.5
Grafik Hasil Belajar Setiap Siklus
Bedasarkan gambar dapat diketahui perbedaan yang sangat signifikan
dari hasil jumlah persentase keberhasilan siswa dari pra siklus, siklus I dan
siklus II terjadi peningkatan tahap demi tahap setiap siklusnya. Dengan
demikian kriteria ketuntasan minimum ( KKM ) pada pembelajaran tematik
kelas VI di Madrasah Ibtidaiyah An Nizham Kota jambi pada tema 7 subtema
1 sudah bisa dikatakan berhasil.
Hal ini juga didukung dari hasil penelitian oleh Nurbaini (2020:6)
Setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe the power of two pada
71%
35%
65%
75%
50% 50%
86% 90%
10%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
rata-rata persentase siswatuntas
persentase siswatidak tuntas
pra siklus siklus I SIKLUS II
81
siklus I, hasil belajar siswa mengalami peningkatan dengan jumlah rata-rata
sebesar 73.2. Sedangkan pada siklus II kembali mengalami peningkatan
dengan rata-rata penilaian sebesar 87.3. Terjadinya peningkatan pada hasil
belajar siswa dari skor dasar ke ulangan siklus I, dan ulangan siklus II
menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe the power of two
dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa.
Artinya terdapat perbedaan hasil belajar siswa antara sebelum dan
sesudah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe the power of two
(Nur Khairanisa, dkk 2019:45)
Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian tindakan kelas
dengan dua siklus pada penerapkan model pembelajaran kooperatif tipe the
power of two menunjukkan hasil belajar siswa pada pembelajaran tematik
kelas VI Madrasah Ibtidaiyah An Nizham Kota Jambi dapat mengalami
peningkatan hingga mencapai kriteria ketuntasan pada akhir siklus II.
Sedangkan rekapitulasi aktivitas siswa dalam proses pembelajaran pada
setiap siklus dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.19 Kegiatan Persentase Aktivitas Siswa Siklus I dan Siklus II
No Kegiatan Siklus I Siklus II
1 Memperhatikan penjelasan guru 45% 90%
2 Menjawab pertanyaan guru,
mengajukan pertanyaan dan
memberikan pendapat
40% 85%
3 Siswa melakukan pengamatan,
membuat hasil pengamatanya
denagan menggunakan bahasanya
sendiri.
70% 95%
4 Siswa berinteraksi dengan sesame
dan lebih aktif, kreatif serta
60% 95%
82
inovatif dalam belajar .
5 Memcahkan masalah dalam
kelompok.
70% 80%
Dari analisis aktivitas siswa dengan menggunakan model The Power Of
Two terlihat bahwa aktivitas belajar siswa meningkat setiap siklusnya, hal ini
menunjukan bahwa penyampaian model pembelajaran The Power Of Two
lebih mudah dipahami serta dapat mempermudah daya serap terhadap materi
pembelajaran.
Dapat dilihat bahwa selama dua siklus aktivitas siswa mengalami
peningkatan disetiap pertemuannya. Peningkatan aktivitas siswa pada setiap
pertemuan siklus I dan siklus II terjadi karena siswa telah memahami langkah-
langkah model pembelajaran kooperatif tipe the power of two. Selain itu siswa
juga mengikuti setiap arahan dan bimbingan dari guru pada saat proses
pembelajaran berlangsung, sehingga tercipta situasi belajar yang kondusif.
Dengan meningkatnya aktivitas siswa pada setiap pertemuan, maka akan
berdampak juga pada meningkatnya hasil belajar siswa (Nurbaini, 2020:6).
Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas
(PTK) dengan menerapkan model pembelajaran tipe The Power Of Two pada
pembelajaran tematik di kelas VI Madrasah Ibtidaiyah An Nizham Kota
Jambi dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada setiap siklusnya, yang
tentunnya akan memberikan pengaruh terhadap peningkatan hasil belajar
siswa.
E. Jadwal penelitian
Rencana waktu penelitian ini akan dilakukan selama enam bulan yaitu
mulai bulan Januari 2020 sampai Maret 2020. Rencana waktu ini masih
bersifat sementara, artinya dapat berubah sesuai situasi dan kondisi secara
teknis maupun kondisi dilapangan. Berikut ini akan diberikan uraian tahapan
yang dilakukan selama penelitian dilaksanakan.
83
Tabel 4.20 Jadwal penelitian
No
Kegiatan Bulan
Agust Sept Nov Des Jan Feb
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pengajuan
judul
x
2 Penulisan
proposal
x
3 Permohonan
dosen
pembimbing
x
4 Bimbingan
dan
perbaikan
proposal
x
5 Seminar
proposal
x
6 Perbaikan
hasil sempro
x
7 Pengurusan
izin riset
x
8 Pengumpulan
data di
lapangan
x
9 Analisis dan
penyusunan
laporan
10 Seminar
hasil/ujian
skripsi
84
11 Perbaikan
hasil ujian
skripsi
12 Pengesahan
hasil ujian
oleh
timpenguji
13 Penyerahan
laporan
85
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bedasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan dapat
disimpulkan bahwa pembelajaran tematik di kelas VI Madrasah Ibtidaiyah An
Nizham Kota Jambi dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
The Power Of Two dalam meningkatkan hasil belajar siswa dapat dilihat pada
siklus I dan siklus II, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Dengan penerapan model pembelajaran The Power Of Two dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran tematik kelas VI
Madrasah Ibtidaiayah An Nizham kota Jambi dan sangat dianjurkan sekali
kepada wali kelas yang mengajar untuk menggunakan model pembelajaran
The Power Of Two ini karena secara nyata dapat meningkatkan hasil belajar
siswa dan memberikan variasi dalam cara mengajar yang membuat siswa
antusias secara aktif saat mengikuti pembelajaran.
2. Terlihat dari peningkatan hasil belajar siswa yang diperoleh pada setiap
siklusnya, pada saat prasiklus atau sebelum dilakukanya tindakan nilai rata-
rata siswa 71 dengan jumlah siswa yang berhasil 7 orang siswa ( 35% ) dari
jumlah keseluruhan siswa yang mengikuti proses pembelajaran sebanyak 20
siswa. Kemudian setelah dilakukannya tindakan siklus I ( pertama ) nilai
rata-rata siswa yaitu 75 dengan jumlah siswa yang berhasil 10 orang ( 50%)
dari 20 siswa yang mengikuti proses pembelajaran. Dan meningkat lagi
pada siklus II ( kedua ) dengan nilai rata-rata 86 dan jumlah siswa yang
berhasil 18 orang siswa (90%) dari 20 siswa yang mengikuti proses
pembelajaran, sehingga pada siklus II ini hasil belajar siswa telah mencapai
kriteria ketuntasan.
86
B. Saran
Bedasarkan hasil penelitian ini peneliti merekomendasikan saran kepada
guru sebagai berikut :
1. Model pembelajaran The Power Of Two pada siswa kelas VI Madrasah
Ibtidaiyah An Nizham Kota Jambi untuk meningkatkan hasil belajar siswa,
sehingga dapat dijadikan sebagai alternatif dalam pembelajaran tematik
tema 7 subtema 1. Jadi fokus pembelajaran dapat tertuju kepada siswa untuk
memperoleh pengetahuannya secara langsung melalui pengalaman belajar
siswa dan konteks nyata dalam proses pembelajaran.
2. Disarankan kepada guru kelas sebelum mengajar terlebih dulu menyiapkan
rencana pelaksanaan pembelajaran, media pembelajaran, metode yang akan
digunakan dan model pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran
tersebut, tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dan dapat terwujud dengan
baik.
3. Penulis menyarankan kepada guru dan siswa hendaknya bahwa setiap siswa
mempunyai kreativitas yang berbeda yang diharapkan kreativitas itu untuk
dapat diasah terus agar dapat ditingkatkan. Sehingga proses pembelajaran
dapat ditingkatkan dengan baik.
C. Penutup
Dengan mengucapkan rasa syukur yang sebesar-besarnya kepada Allah
SWT, bahwa penulis telah menyelesaikan penelitian tindakan kelas ( PTK ) ini,
namun dalam penulisan karya ilmiah ini tentunya masih terdapat kekurangan
yang sangat banyak, baik dari sismatika penulisan maupun bentuk kata-kata.
87
Maka dari itu kritik dan saran masih sangat diperlukan penulis demi
perbaikan penulisan penelitian tindakan kelas ( PTK ) ini. Kemudian penulis
ingin mengucapkan trimakasih kepada semua pihak yang telah bersedia
memberikan bantuan kepada penulis dalam penulisan karya ilmiah ini. Semoga
karya ilmiah ini dapat bermanfaat untuk tenaga pendidik dalam meningkatkan
kualitas pendidikan.
Jambi, 23 Maret 2020
Penulis
M. Satria Budi
TPG. 161891
88
DAFTAR PUSTAKA
Buku :
Abdullah, Ridwan Sani. (2016). “Inovasi Pembelajaran”.Jakarta : Bumi Aksara.
Arikunto, Suharsimi. (2013). “Prosedur Penelitian”. Jakarta Rineka Cipta
Arikunto, Suharsismi. Dkk. (2009). “Penelitian Tindakan Kelas”. Jakarta: Bumi
Aksara.
Arikunto, S. Dkk. (2012). “Penelitian Tindakan Kelas”. Jakarta : Pt Bumi Aksara.
Cahyono MJ, (2016). “Modul Pelatihan SD Kelas Awal”. Jakarta: Direktorat
Pembinaan Guru Pendidikan Dasar.Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga
Kependidikan.
Damyati, Johni. (2016). “Pembelajaran Terpadu : Untu Kanak/Raudhatul
Athfal Dan Sekolah Dasar”. Jakarta : Kencana.
Daryanto. (2018).“Penelitian Tindakan Kelas dan Penelitian Tindakan Sekolah
Beserta contoh-contohnya”. Yogyakarta: Gava media
Depertemen Agama RI (2006) “Undang-Undang Dan Peraturan Pemerintah RI
Tentang Pendidikan”
Majid, Abdul. (2014). „Pembelajaran Tematik Terpadu”. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Majid, Abdul (2016) “Strategi Pembelajaran”. Bandung :Remaja Rosdakarya.
Paizaluddin & Ermalinda. (2016). „Penelitian Tindakan Kelas (Classroom
Action Research) Panduan Teoritis Dan Praktis”. Bandung : Alfabeta
Rusman. (2013). “Model-Model Pembelajaran :Mengembangan Profesionalisme
Guru”. Jakarta : Rajawali Pers.
Sugiyono. (2016). “Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R & D”.
Bandung : Alfabeta
Syah, Muhibbin (2019).”Psikologi Belajar”. Depok: Rajawali Pers
Susanto, Ahmad. (2013). “Teori Belajar Dan Pembelajaran Disekolah Dasar”.
Jakarta: Kencana
89
Tampubolon, S. (2014). “Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan
Pendidik Dan Keilmuan”. Jakarta: Erlangga.
Trianto.(2010). “Model Pembelajaran Terpadu”.Jakarta : Bumi Aksara.
Wena, Made. (2014). “Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer: Suatu
Tujuan Konseptual Operasional”. Jakarta : Bumi Aksara.
Zaini, Hisyam. et all (2008) “Strategi Pembelajaran Aktif.‟ Yogyakarta: Insan
Madani.
Jurnal :
Ihwanah, Al. (2016). “Strategi The Power Of Two dan Implikasinya Terhadap
Efektivitas Pembelajaran Madrasah Ibtidaiyah”. Jurnal Tarbiyatuna.
7(1):103-118.
Nurbaini. (2020). “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe The Power Of
Two Untuk meningkatkan hasi belajar Siswa”. Jurnal PAJAR (Pendidikan
dan Pengajaran). 4(1):1-9.
Khairanisa, Nur, dkk. (2019). “Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Tipe The
Power Of Two Terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Kelas V SD Negeri 125
Pekanbaru”. Jurnal PAJAR (Pendidikan dan Pengajaran).3(1):41-45.
Naida, Fadhli. (2018). “Penerapan Strategi Pembelajaran The Power Of Two
(Kekuatan Dua Orang) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa
Indonesia Pada Siswa Kelas Vii-B Smp Negeri 3 Tapung”. Jurnal PAJAR
(Pendidikan dan Pengajaran). 2(6):850-855.
Skripsi :
Muhamad Anwari.”Penerapan Metode The Power Of Two (Kekuatan Berdua)
untuk Meningkatkan Kemampuan Belajar Kolaborasi dan Minat Siswa
pada Materi Sistem Pencernaan Makanan di Kelas XI IPA MAN Tempel
Sleman Tahun Ajaran 2009/2010”, (Sleman: UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta, 2010).
Sri Murtini.”Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe The Power Of Two
untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Matematika pada Siswa
Kelas III SDN Kalibanteng Kidul 02”, (Semarang: UNNES, 2011).
90
Zamzim Athiyata Rahmawati.”Penerapan Metode The Power Of Two Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Fiqh Siswa Kelas V Min Pucung Ngantru
Tulungagung Tahun Ajaran 2013/2014”, (Tulungagung: IAIN
Tulungagung, 2014).
LAMPIRAN INSTRUMEN PENELITIAN
( TEKNIK PENGUMPULAN DATA )
A. Observasi
a. Lembar observasi aktivitas belajar siswa
Mata pelajaran : Tematik
Kelas : VI
Hari dan tanggal :
Jam pelajaran : Tematik
Tujuan observasi :
1) Untuk mengetahui tingkat berfikir kritis siswa dalam proses
pembelajaran sebelum menggunakan model pembelajaran The Power
Of Two.
2) Untuk mengetahui bagaimana setelah penggunaan model
pembelajaran The Power Of Two.
Petunjuk :
1) Observer harus berada pada posisi yang tidak mengganggu
pembelajaran tetapi dapat memantau setiap kegiatan yang dilakukan
siswa.
2) Ceklis pada angka yang memenuhi aspek-aspek penilaian lembar
observasi siswa dalam proses pembelajaran.
No Kode siswa Aspek pengamatan
A B C D E
1 Alif Amar Khudori
2 Aulia Rahma
3 Cahaya Fauziah
4 Daffa Pratama Mulya
5 Dania In Amila
6 Debilla Meilani Chandra
7 Farliando Rindu Lingga
8 Fitri Oktavia
9 Fakhri Muttaqin F
10 Indah Yulia
11 Indy Yulia
12 M. Abdul Nasher
13 M. Farid Al Dzikry
14 M. Ibnu Sabil
15 M. Agus Aliski Saputra
16 Naisilla Azzahra
17 Putri Ani
18 Salsa Febia Fenturi
19 Selvia Ramadani
20 Tria Ningsih
Jumlah
Persentase
Keterangan symbol :
A : Memperhatikan penjelasan guru
B : Menjawab pertanyaan guru, mengajukan pertanyaan dan
memberikan pendapat
C: Siswa melakukan pengamatan, membuat hasil pengamatannya
dengan menggunakan bahasanya sendiri
D: Siswa berinteraksi dengan sesama dan lebih aktif, kreatif serta
inovatif dalam belajar
E : Memecahkan masalah dalam kelompok
b. Lembar observasi aktivitas guru
Kelas : VI
Nama/ guru :
Hari/ tanggal : Januari 2020
Sekolah : MI An Nizham Kota Jambi
Pertemuan :
Berilah tanda ceklis untuk memberikan skor pada aspek-aspek penilaian
aktivitas guru dalam pembelajaran. Adapun kriteria skor adalah :
1 = kurang baik
2 = cukup baik
3 = baik
4 = baik sekali
5 = amat baik
No Hasil diamati Tingkat pengamtan
1 2 3 4 5
1 Pendahuluan
Guru memasuki kelas tepat
waktu dan mengucap salam.
2 Guru mengkondisikan siswa
sebelum memulai pelajaran
3 Guru membuka pelajaran
dengan salam, berdoa dan
absensi
4 Guru melakukan apersepsi
dengan menanya kabar dan
tepuk semangat
5 Guru memberikan tujuan
pembelajaran yang harus dicapai
siswa dalam pembelajaran hari
ini
6 Menyampaikan cakupan materi
dan penjelasan uraian kegiatan
7 Kegiatan inti
Guru menyampaikan semua
tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai pada pembelajaran
tersebut dan memotivasi peserta
didik belajar.
8 Guru menyampaikan informasi
kepada peserta didik dengan
jalan demonstrasi atau lewat
bahan bacaan.
9 Guru membuat problem, dalam
proses belajar guru memberikan
satu atau lebih pertanyaan
kepada peserta didik yang
membutuhkan refleksi.
Kemudian peserta didik diminta
merenungkan dan menjawab
pertanyaan sendiri-sendiri.
1 0 Setelah semua peserta didik
melengkapi jawabannya, guru
membagi peserta didik
berkelompok secara
berpasangan kemudian meminta
peserta didik untuk sharing
dengan pasangannya dan
membuat jawaban baru.
11 Ketika semua pasangan selesai
menulis jawaban baru, guru
meminta peserta didik
membandingkan jawaban dari
masing- masing pasangan ke
pasangan yang lain.
12 Ketika semua pasangan telah
menulis jawaban-jawaban baru
bandingkan jawaban setiap
pasangan di dalam kelas.
Kemudian setelah
dibandingkan, guru bersama-
sama peserta didik
menyimpulkan materi
pembelajaran.
13 Guru memberikan penguatan
materi dan memberikan pujian
atau hadiah atas hasil persentasi
yang bagus serta memberikan
semangat kepada yang belum
mendapatkan hadiah dan
menjelaskan kembali hasil
diskusi siswa tersebut kemudian
memberikan kesempatan
seorang siswa untuk
menyimpulkan pembelajaran
hari ini.
14 Penutup
Memancing siswa untuk
membuat rangkuman atau
ringkasan pembelajaran
melakukan penilaian terhadap
hasil kerja siswa dan
membagikan soal tes evaluasi
pembelajaran tematik pada
siklus
15 Memberikan pekerjaan rumah
bagi siswa dan memberikan
materi selanjutnya yang akan
dipelajari berikutnya
16 Do‟a, motivasi atau nasehat dan
salam
B. Wawancara
a. Lembar wawancara guru
1. Instrument wawancara dengan guru/wali kelas sebelum pembelajaran
Nama guru : TAJIYA ARUSA, S.Pd.I
Bidang studi : Tematik
Hari dan tanggal : Senin, 20 Januari 2020
Tujuan wawancara : untuk hasil belajar siswa di kelasVI
No Pertanyaan Jawaban
1 Berapa lama ibu mengajar di Madrasah
Ibtidaiyah An Nizham kota jambi ?
Sudah 2 tahun ibu mengajar
disini.
2 Berapa lama ibu menjadi wali kelas di
kelas VI ?
Baru 1 tahun ini ibu jadi
wali kelas VI.
3 Ada berapa jumlah murid atau peserta
didik yang belajar di kelas VI saat ini ?
Jumlahnya ada 20 orang
4 Bagaimana kemampuan belajar siswa di
kelas pada pembelajaran tematik ?
Sampai saat sekarang ini
khususnya di kelas VI
siswanya cukup tanggap
dan aktif dan beberapa ada
juga yang butuh
bimbingan khusus. Tidak
semuanya bisa menerima
secara langsung akan
tetapi betahap dan
kesulitan insyaallah bisa
diatasi
5 Bagaimana cara ibu menyampaikan
materi kepada siswa ?
Saya menyampaikan
materi bedasarkan bahan
ajar dan tentang materi
pembelajaranya
6 Bagaimana respons siswa terhadap
pembelajaran ini ?
Respon siswa sangat aktif
dan siswa senang dalam
pembelajaran ini dan
anak-anak jg senang jika
belajarnya dengan
bermain
7 Model pembelajaran apakah yang ibu
ketahui ?
Model pembelajaran
snow balling dan lain-lain
8 Model pembelajaran apa yang sering ibu
gunakan pada saat proses pembelajaran ?
Saya sering menggunakan
model-model
pembelajaran picture and
picture dan membuat
siswa sering berdiskusi
9 Bagaimana respon siswa terhadap model
pembelajaran yang ibu terapkan pada
pembelajaran tematik ?
Siswa cukup senang saat
belajar apa bila saya
terapkan model
pembelajaran itu
10 Apakah dalam proses pembelajaran ibu
pernah menggunakan model
pembelajaran the power of two ?
Belum pernah.
2. Instrument wawancara dengan guru/wali kelas sesudah pembelajaran
Nama Guru : TAJIYA ARUSA, S.Pd.I
Bidang study : Tematik
Hari dan tanggal : Kamis, 12 Februari 2020
Tujuan wawancara : Untuk mengetahui setelah diterapkan
model pembelajaran the power of two
No Pertanyaan Jawaban
1 Apakah dengan menggunakan model the
power of two pada mata pelajaran tematik
mudah dipahami oleh siswa ?
Iya, siswa lebih mudah
memehami dan befikir
keritis setelah
menggunakan model
ini.
2 Apakah dengan menggunakan model the
power of two dapat meningkatkan kreativitas
siswa ?
Iya, siswa menjadi
lebih aktif dan juga
lebih kreatif dalam
menyelesaikan
masalah dalam
pembelajaran.
3 Apakah dengan menggunakan model
pembelajaran the power of two siswa lebih
berani mengemukakan jawabanya dalam
pembelajaran tematik ?
Iya, siswa menjadi
lebih berani ketika
mengemukakan
pendapat dan lebih
percaya diri.
4 Apakah dengan menggunakan model the
power of two siswa lebih aktif dalam proses
pembelajaran tematik ini ?
Iya, anak-anak bisa
lebih aktif dalam
belajar karena pada
kurikulum 2013 atau
pembelajaran tematik
siswa dituntut untuk
lebih aktif dari pada
gurunya
5 Bagaimana kemampuan berfikir dan sikap
kerja sama siswa setelah diterapkan model
pembelajaran the power of two ?
Ya, anak-anak bisa
lebih aktif, kreatif, dan
tidak malu dlam
mengemukakan
pendapat siswa juga
bisa lebih mudah dan
paham dalam belajar.
6 Bagaimana dengan kemampuan siswa dalam
menyimpulkan pembelajaran setelah
penerapan model the power of two ini buk
dalam pembelajaran tematik ?
Alhamdulillah
meskipun masih ada
siswa yang belum bisa
tapi setelah
diterapkanya siswa
sudah mulai bisa
dalam menyimpulkan
pelajaran di
pembelajaran tematik
ini dan siswa bisa lebih
mandiri lagi dalam
belajar
b. Lembar wawancara siswa
Nama siswa : Aulia Rahma
Kelas : VI
Hari dan tanggal : Jumat, 12 Februari 2020
Tujuan wawancara : Untuk mengetahui hasil belajar siswa
No absen : 02
No Pertanyaan Jawaban
1 Apakah ananda suka dengan model
pembelajaran yang digunakan saat ini ?
Iya pak, kami suka
dengan model
pembelajaran yang
bapak ajarkan di
pembelajaran tematik
2 Bagaimana pendapat ananda tentang
model pembelajaran the power of two ini
dalam pembelajaran tematik ?
Saya merasa lebih
mandiri dan kreatif
dalam belajar, dan bisa
kerja klompok dengan
teman-teman.
3 Bagaima pendapat ananda tentang cara
bapak mengajar yang digunakan dalam
pembelajaran tematik ini ?
Cara bapak mengajar
membuat kami lebih
mudah mengerti
4 Pernahkan ananda mendengar atau
mengetahui model the power of two ?
Tidak pernah pak
5 Apakah ananda ingin mengetahui lebih
banyak lagi tentang model the power of
two ?
Tentu pak, saya ingin
lebih banyak tahu lagi
tentang model ini
dalam belajar
6 Apakah ananda senang dengan model Iya kami senang pak.
pembelajaran the power of two ini ?
7 Apakah anda senang dengan proses
pembelajaran tematik ini ?
Kami merasa senang
pak.
8 Apakah ananda berusahan sendiri dalam
menjawab-menjawab pertanyaan dari
bapak ?
Iya pak pada saat
menjawab pertanyaan
individu saya berusaha
sendiri pak dalam
menjawab
pertanyaannya.
9 Apakah yang ananda dapat setelah
mempelajari pembelajaran tematik
dengan menggunakan model
pembelajaran the power of two ?
Saya banyak
mendapatkan
pengalaman belajar
memecahkan masaalah
secra mandiri dan
secara kelompok
berpasangan.
10 Apakah dengan diterpkan model ini dapat
membawa perubahan keaktifanmu dikelas
?
Iya pak, saya merasa
lebih aktif dari
pembelajaran biasanya.
11
Apakah ananda bertanya kepada guru
apabila ananda belum mengerti ?
Iya saya tidak segang
untuk bertanya kepada
guru ketika belum
mengerti pak.
12 Apakah ananda membantu teman yang
belum mengerti ?
Iya saya membantu
sebisanya saya pak
13 Apakah yang ananda rasakan terkait
dengan pembelajaran tematik sekarang ?
Saya merasakan cukup
senang dengan
pembelajaran ini pak.
c. Lembar wawancara kepala sekolah
Nama kepala sekolah : Muhsin, S.Pd.I
Hari dan Tanggal wawancara : 20 Januari 2020
Tujuan wawancara : Untuk mengetahui profil dan data
Madarasah Ibtidaiayah An Nizham
Kota Jambi
No Pertanyaan Jawaban
1 Sudah berapa lama madrasah ini
didirikan pak ?
Sudah 36 tahun
terhitung sejak awal
berdiri pada tahun 1984
2 Apakah di madrasah ini sudah
menggunakan kurikulum 2013 ya pak ?
Iya, semua kelas di
madrasah ini sudah
menggunakan
kurikulum 2013.
3 Berapa KKM yang sudah ditetapkan
disekolah ini pak ?
KKM di madrasah ini
semua kelas sama yaitu
75.
4 Ada berapa jumlah guru di sekolah ini
pak ?
Kalau guru disini
semuanya ada 14 guru
dimana saya sendiri
sebagai kepala sekolah
dan ada wali kelas,
guru mata pelajaran,
dan guru bagian tata
usaha.
5 Apakah guru/ wali kelas sudah pernah
menerapkan model-model pembelajaran
pada pembelajaran tematik ?
Kalau guru pada mata
pelajaran tematik sudah
pernah menggunakan
beberapa model
pembelajaran
sebelumnya.
C. Lembar Observasi Hasil Belajar Siswa
Tema : Kepemimpinan
Subtema : Kepemimpinan di sekitarku
Kelas : VI
1) Kriteria Ketuntasan Individu
2) Lembar Observasi Hasil Belajar Siswa
No Nama siswa KKM Nilai
siswa
Tuntas Tidak
tuntas
1 Alif Amar Khudori 75
2 Aulia Rahma 75
3 Cahaya Fauziah 75
No Nilai keberhasilan Taraf kebrhasilan
6. 95%-100% Sangat baik
7. 85%-94,99% Baik
8. 75%-84,99% Cukup
9. 65%-74,99% Kurang
10. < 65% Sangat kurang
4 Daffa Pratama Mulya 75
5 Dania In Amila 75
6 Debilla Meilani Chandra 75
7 Farliando Rindu Lingga 75
8 Fitri Oktavia 75
9 Fakhri Muttaqin F 75
10 Indah Yulia 75
11 Indy Yulia 75
12 M. Abdul Nasher 75
13 M. Farid Al Dzikry 75
14 M. Ibnu Sabil 75
15 M. Agus Aliski Saputra 75
16 Naisilla Azzahra 75
17 Putri Ani 75
18 Salsa Febia Fenturi 75
19 Selvia Ramadani 75
20 Tria Ningsih 75
Jumlah Tuntas
Jumlah Tidak Tuntas
Total Siswa
Persentase Siwa Tuntas
Persentase Siswa Tidak Tuntas
3) Persentase Klasikal Hasil Belajar Siswa
No Nilai Frekuensi Jumlah Ketuntasan
1
2
3
4
5
Jumlah
Nilai rata-rata
Ketuntasan klasikal
Lampiran
LEMBAR VALIDASI DOSEN SOAL PILIHAN GANDA
Judul Penelitian : Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe The
Power Of Two Pada Pembelajaran Tematik Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siwa Di Kelas VI Madrasah
Ibtidaiyah An Nizham Kota Jambi
Peneliti : M. Satria Budi
NIM : TPG.161915
Prodi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Nama Validator : Dr. Mahluddin, M.Pd.I
1. Tidak baik
2. Kurang baik
3. Cukup baik
4. Baik
5. Sangat baik
Aspek yang diamati Nilai pengamatan Keterangan
1 2 3 4 5
A. Materi
1. Kesesuaian soal dengan
indikator.
2. Isi materi yang ditanyakan
sesuai dengan jenjang atau
tingkat kelas.
3. Kesesuaian soal dengan
kompetensi dasar.
√
√
√
B. Konstruksi
1. Terdapat pedoman
penskoran
2. Penulisan soal sesuai
√
√
dengan EYD.
3. Ada petunjuk yang jelas
tentang cara pengerjaan
soal.
√
C. Bahasa
1. Butir soal menggunakan
Bahasa Indonesia yang
baku.
2. Tidak menggunakan
kata/ungkapan yang
menimbulkan penafsiran
ganda atau salah
pengertian.
√
√
Kesimpulan Validator:
A. Soal pilihan ganda ini:
1. Dapat digunakan tanpa revisi ( √ )
2. Dapat digunakan dengan sedikit revisi ( )
3. Dapat digunakan dengan banyak diskusi ( )
4. Belum dapat digunakan ( )
Saran:
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
Jambi, 22 Januari 2020
Validator
Dr. Mahluddin, M.Pd.I
NIP: 19680101 200003 1 006
Lampiran
LEMBAR VALIDASI GURU SOAL PILIHAN GANDA
Judul Penelitian : Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe The
Power Of Two Pada Pembelajaran Tematik Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siwa Di Kelas VI Madrasah
Ibtidaiyah An Nizham Kota Jambi
Peneliti : M. Satria Budi
NIM : TPG.161915
Prodi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Nama Validator : Tajiya Arusa, S.Pd.I
1. Tidak baik
2. Kurang baik
3. Cukup baik
4. Baik
5. Sangat baik
Aspek yang diamati Nilai pengamatan Keterangan
1 2 3 4 5
A. Materi
1. Kesesuaian soal dengan
indikator.
2. Isi materi yang ditanyakan
sesuai dengan jenjang atau
tingkat kelas.
3. Kesesuaian soal dengan
kompetensi dasar.
√
√
√
B. Konstruksi
1. Terdapat pedoman
penskoran
2. Penulisan soal sesuai
√
√
dengan EYD
3. Ada petunjuk yang jelas
tentang cara pengerjaan
soal.
√
C. Bahasa
1. Butir soal menggunakan
Bahasa Indonesia yang
baku.
2. Tidak menggunakan
kata/ungkapan yang
menimbulkan penafsiran
ganda atau salah pengertian.
√
√
Kesimpulan Validator:
A. Soal pilihan ganda ini:
1. Dapat digunakan tanpa revisi ( √ )
2. Dapat digunakan dengan sedikit revisi ( )
3. Dapat digunakan dengan banyak diskusi ( )
4. Belum dapat digunakan ( )
Saran:
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
Jambi, 24 Januari 2020
Validator
Tajiya Arusa, S.Pd.I
NUPTK. 1440764665210083
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : MI AN NIZHAM
Kelas / Semester : VI (Enam) / II
Mata Pelajaran : Tematik
Tema 7 : Kepemimpinan
Sub Tema 1 : Kepemimpinan di sekitarku
Pembelajaran : 2
Pertemuaan : Siklus I
Alokasi Waktu : 5 x 35 Menit
A. KOMPETENSI INTI (KI)
KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan
tetangganya.
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,
melihat, membaca dan menanya) dan menanya berdasarkan rasa ingin
tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan
benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis,
dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan
anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan peri-laku anak
beriman dan berakhlak mulia.
B. Kompetensi Dasar
SBDP
3.2 Memahami interval nada.
4.2 Memainkan interval nada melalui lagu dan alat musik.
Bahasa Indonesia
3.3 Menggali isi teks pidato yang didengar dan dibaca.
4.3 Menyampaikan pidato hasil karya pribadi dengan menggunakan kosakata
baku dan kalimat efektif sebagai bentuk ungkapan diri.
IPA
3.2 Menghubungkan ciri pubertas pada laki-laki dan perempuan dengan
kesehatan reproduksi.
4.2 Menyajikan karya tentang cara menyikapi ciri-ciri pubertas yang dialami.
C. Indikator Pencapaian Kompetensi Dasar
Peserta didik dapat :
SBDP
3.2.1. Menyanyikan lagu sesuai interval lagu dengan percaya diri
3.2.2. Menjelaskan interval nada dari sebuah lagu dengan percaya diri.
4.2.1. Menuliskan interval nada dari sebuah lagu dengan benar.
Bahasa Indonesia
3.3.1. Menyebutkan pembicara dan pendengar pidato dengan benar.
4.3.1. Menjelaskan tempat dan suasana Pidato dengan Benar.
IPA
3.2.1. Menjelaskan ciri-ciri masa puber pada anak laki-laki dan anak
perempuan.
3.2.2. Mengidentifikasi ciri- ciri masa pubertas pada laki-laki dan perempuan.
4.2.1. Menceritakan pengaruh perubahan fisik pada anak laki-laki dan anak
perempuan saat pubertas.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Agar peserta didik bisa menyanyikan lagu sesuai dengan interval lagu.
2. Peserta didik memahami interval nada.
3. Supaya peserta didik dapat mengidentifikasi unsur-unsur pidato.
4. Peserta didik mengetahui ciri-ciri pubertas laki-laki dan perempuan.
E. Materi Pokok
SBDP
- Interval nada
Bahasa Indonesia
- Unsur-unsur teks pidato
IPA
- Ciri-ciri Pubertas
F. Pendekatan, Model, Strategi dan Metode Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik
Model : Kooperatif (The Power Of two)
Metode : Eksplorasi, tanya jawab dan diskusi
G. Sumber Belajar
1. Buku siswa tematik kelas 6 Kurikulum 2013
2. Buku guru tematik kelas 6 kurikulum 2013
H. Langkah- langkah Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
waktu
Pendahuluan - Guru memberi salam.
- Siswa berdoa dipimpin oleh guru atau salah
satu siswa/ketua kelas.
- Guru mengabsen siswa.
- Guru kemudian menjelaskan tujuan
pembelajaran tentang Subtema 1
Kepemimpinan di sekitarku Pembelajaran 2.
- Guru memotivasi siswa dengan mengajukan
pertanyaan seputar tema dan subtema yang
akan dipelajari,
- Guru melakukan appersepsi
- Guru membangkitkan semangat dan minat
siswa dengan mengajak siswa bernyanyi.
- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
dan menginformasikan tema yang akan
10 menit
dipelajari pada pertemuan tersebut yaitu Tema 7
Kepemimpinan.
Kegiatan Inti Mengamati
- Siswa diminta untuk mengamati guru yang
sedang menyanyikan sebuah lagu.
- Setelah guru selesai menyanyikan lagu, siswa
diminta untuk mengamati interval nada lagu
di dalam buku siswa yang mereka miliki.
- Guru memberikan penjelasan tentang interval
nada lagu tersebut.
Menanya
- Guru menanya kepada siswa apakah sudah
mengerti.
- Guru memberikan penguatan kepada peserta
didik.
- Guru menanyakan kepada siswa, siapa yang
sudah pernah melihat atau mendengarkan
orang yang sedang pidato.
- Setelah guru mendengar apa yang siswa
ketahui tentang pidato.
- Selanjutnya siswa diminta bertanya kepada
guru tentang apa saja seputar pidato.
Mengeksplorasi
- Guru memberi jawaban dan penjelasan dari
pertanyaan siswa tersebut.
- Guru meminta siswa untuk menyebutkan
apa saja ciri-ciri pubertas sesuai jenis
kelamin masing-masing siswa .
- Setelah semua siswa memberikan
pernyataannya masing-masing selanjutnya
35 menit
X 5 JP
guru memberi penjelasan tentang ciri-ciri
pubertas pada laki-laki dan perempuan.
- Selanjutnya guru menyiapkan beberapa
pertanyaan seputar pelajaran yang baru
dibahas.
- Guru memberikan pertanyaan tersebut dan
siswa diminta untuk menjawab pertanyaan
secara sendiri-sendiri.
Mengasosiasi
- Setelah peserta didik melengkapi jawabannya
masing-masing, selanjutnya siswa dibagi
beberapa
kelompok yang setiap kelompoknya terdiri
dari dua orang/berpasangan.
- Setelah siswa dibagi kelompok secara
berpasangan selanjutnya siswa diminta untuk
sharing dengan pasangan kelompoknya untuk
membuat satu kesimpulan jawaban baru.
Mengkomunikasikan
- Setelah siswa sharing dengan pasangan
kolompoknya dan menyimpulkan jawaban
baru selanjutnya masing-masing kelompok
membandingkan jawabannya dengan
kelompok lain satu kelas dengan dibimbing
oleh guru.
- Setelah semua kelompok membandingkan
jawabannya dengan kelompok lain
selanjutnya guru bersama siswa
menyimpulkan materi pembelajaran dari
jawaban pertanyaan tersebut.
Penutup - Guru bersama–sama dengan siswa
menyimpulkan pelajaran hari ini.
- Guru memberi motivasi agar siswa tetap
semangat mengulangi pelajaran di rumah dan
untuk mengikuti pelajaran pada pertemuan
berikutnya.
- Guru melakukan evaluasi.
- Guru mengajak siswa untuk membaca doa
sebelum pulang.
- Guru mengucapkan salam.
10 menit
Jambi, 22 Januari 2020
Guru Wali Kelas VI Peneliti
Tajiya Arusa, S.Pd.I M. Satria Budi
NUPTK. 1440764665210083 TPG. 161915
Mengetahui
Kepala Sekolah MI An Nizham
Muhsin, S.Pd.I
NUPTK. 5452761663120003
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : MI AN NIZHAM
Kelas / Semester : VI (Enam) / II
Mata Pelajaran : Tematik
Tema 7 : Kepemimpinan
Sub Tema 1 : Kepemimpinan di sekitarku
Pembelajaran : 3
Pertemuaan : Siklus II
Alokasi Waktu : 5 x 35 Menit
A. KOMPETENSI INTI (KI)
KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan
tetangganya.
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,
melihat, membaca dan menanya) dan menanya berdasarkan rasa ingin
tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan
benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis,
dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan
anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan peri-laku anak
beriman dan berakhlak mulia.
B. Kompetensi Dasar
PPKn
1.1 Bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas nilai-nilai pancasila secara
utuh sebagai satu kesatuan dalam kehidupan sehari-hari.
2.1 Bersikap penuh tanggung jawab sesuai nilai-nilai pancasila dalam
kehidupan sehari-hari.
3.1 Menganalisis penerapan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
4.1 Menyajikan hasil analisis pelaksanaan nilai-nilai pancasila dalam
kehidupan sehari-hari.
IPS
3.3 Menganalisis posisi dan peran Indonesia dalam kerja sama dibidang
ekonomi, politik, sosial, budaya, teknologi dan pendidikan dalam lingkup
ASEAN.
4.3 Menyajikan hasil analisis tentang posisi dan peran Indonesia dalam kerja
sama dibidang ekonomi, politik, sosial, budaya, teknologi dan pendidikan
dalam lingkup ASEAN.
Bahasa Indonesia
3.3 Menggali isi teks pidato yang didengar dan dibaca.
4.3 Menyampaikan pidato hasil karya pribadi dengan menggunakan kosakata
baku dan kalimat efektif sebagai bentuk ungkapan diri.
C. Indikator Pencapaian Kompetensi Dasar
Peserta didik dapat :
PPKn
1.1.1. Menyebutkan nilai-nilai ketuhanan dalam sila pertama.
2.1.1. Menuliskan nilai-nilai pancasila.
3.1.1. Mengidentifikasi nilai-nilai ketuhanan dalam kehidupan bermasyarakat,
baik secara sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
IPS
3.3.1 Mengidentifikasi peran Indonesia di ASEAN dalam bidang ekonomi
dengan benar.
4.3.1 Membuat laporan hasil pengamatan kerja sama di bidang ekonomi,
politik, sosial, budaya, teknologi, dan pendidikan dalam lingkungan
ASEAN dengan benar
Bahasa Indonesia
3.3.1. Mengidentifikasi unsur-unsur pidato dengan benar.
4.3.1. Menuliskan unsur-unsur pidato dengan benar.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Agar peserta didik bisa memahami nilai-nilai pancasila.
2. Peserta didik bisa menerapkan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan
masyarakat.
3. Supaya peserta didik dapat menulis pidato dengan benar.
4. Peserta didik dapat mengetahui peran Indonesia dalam kerja sama dibidang
ekonomi, politik, sosial, budaya, teknologi dan pendidikan dalam lingkup
ASEAN.
E. Materi Pokok
PPKn
- Nilai-nilai pancasila.
IPS
- Peran Indonesia di ASEAN
Bahasa Indonesia
- Menulis teks pidato
F. Pendekatan, Model, Strategi dan Metode Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik
Model : Cooperatif (The Power Of two)
Metode : Eksplorasi, tanya jawab dan diskusi
G. Sumber Belajar
1. Buku siswa tematik kelas 6 Kurikulum 2013
2. Buku guru tematik kelas 6 kurikulum 2013
H. Langkah- langkah Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
waktu
Pendahuluan - Guru memberi salam.
- Siswa berdoa dipimpin oleh guru atau salah
satu siswa/ketua kelas.
- Guru mengabsen siswa.
- Guru kemudian menjelaskan tujuan
pembelajaran tentang Subtema 1
Kepemimpinan di sekitarku Pembelajaran 3.
- Guru memotivasi siswa dengan mengajukan
pertanyaan seputar tema dan subtema yang
akan dipelajari,
- Guru melakukan appersepsi
- Guru membangkitkan semangat dan minat
siswa dengan mengajak siswa bernyanyi.
- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
dan menginformasikan tema yang akan
dipelajari pada pertemuan tersebut yaitu
Tema 7 Kepemimpinan.
10 menit
Kegiatan Inti Mengamati
- Siswa diminta untuk mengamati gambar
lambang pancasila.
- Guru meminta siswa untuk menunjuk
lambang sila pertama dan membaca isi sila
pertama.
- Guru memberikan penjelasan tentang nilai
yang terkandung dalam sila pertama
pancasila.
35 menit
5 X JP
Menanya
- Guru menanya kepada siswa apakah nilai-
nilai pacasila sila pertama yang sudah
dijelaskan tadi sudah pernah di lakukan
dalam kehidupan sehari-hari.
- Guru memberitahukan contoh-contoh
penerapan nilai yang terkandung dalam sila
pertam pancasila.
- Guru bertanya kepada siswa apakah sudah
paham dengan penjelasan penerapan nilai
yang terkandung dalam sila pertama pancasila
- Selanjutnya guru bertanya kepada siswa
apakah sudah pernah mendengan apa itu
ASEAN.
Mengeksplorasi
- Guru memberi kesempatan kepada siswa
untuk mencari tahu tentang ASEAN di buku
tematiknya masing-masing.
- Guru bersama siswa mencari tahu peran
indonesia di ASEAN.
- Selanjutnya guru mengajak semua siswa
bersama-sama menjelaskan tentang apa itu
ASEAN dan peran Indonesia dalam kerja
sama dibidang ekonomi, politik, sosial,
budaya, teknologi dan pendidikan dalam
lingkup di ASEAN.
- Guru memberikan penguatan terhadap meteri
pembelajaran.
- Guru meminta siswa menuliskan teks pidato
yang bertema ekonomi, politik, budaya,
teknologi dan pendidikan sesuai dengan
unsur-unsur teks pidato.
- Selanjutnya guru menyiapkan beberapa
pertanyaan seputar pelajaran yang baru
dibahas.
- Guru memberikan pertanyaan tersebut dan
siswa diminta untuk menjawab pertanyaan
secara sendiri-sendiri.
Mengasosiasi
- Setelah peserta didik melengkapi jawabannya
masing-masing, selanjutnya siswa dibagi
beberapa
kelompok yang setiap kelompoknya terdiri
dari dua orang/berpasangan.
- Setelah siswa dibagi kelompok secara
berpasangan, selanjutnya siswa diminta
untuk sharing dengan pasangan kelompoknya
untuk membuat satu kesimpulan jawaban
baru.
Mengkomunikasikan
- Setelah siswa sharing dengan pasangan
kolompoknya dan menyimpulkan jawaban
baru selanjutnya masing-masing kelompok
membandingkan jawabannya dengan
kelompok lain satu kelas dengan dibimbing
oleh guru.
- Setelah semua kelompok membandingkan
jawabannya dengan kelompok lain
selanjutnya guru bersama siswa
menyimpulkan materi pembelajaran dari
jawaban pertanyaan tersebut.
Penutup - Guru bersama–sama dengan siswa
menyimpulkan pelajaran hari ini.
- Guru memberi motivasi agar siswa tetap
semangat mengulangi pelajaran di rumah dan
untuk mengikuti pelajaran pada pertemuan
berikutnya.
- Guru melakukan evaluasi.
- Guru mengajak siswa untuk membaca doa
sebelum pulang.
- Guru mengucapkan salam.
10 menit
Jambi, 05 Februari 2020
Guru Wali Kelas VI Peneliti
Tajiya Arusa, S.Pd.I M. Satria Budi
NUPTK. 1440764665210083 TPG. 161915
Mengetahui
Kepala Sekolah MI An Nizham
Muhsin, S.Pd.I
NUPTK. 5452761663120003
LAMPIRAN SOAL
SIKLUS I
Selesaikan soal-soal dibawah ini !
1. Tangga nada yang memberikan kesan perasaan gembira, semangat, dan ceria
adalah tangga nada ?
a. Mayor c. Minor
b. Slendro d. Pelog
2. Bunyi yang teratur dan indah disebut ?
a. Irama c. Ritme
b. Nada d. Birama
3. Berikut ini ciri-ciri yang dapat dilihat dari tangga nada diatonik mayor,
kecuali ?
a. Bersifat riang gembira
b. Bersemangat
c. Biasanya diawali dan diakhiri dengan nada do
d. Biasanya diawali dan diakhiri dengan nada la
4. Berikut ini sistematik teks pidato yang benar adalah ?
a. Inti, pembukaan dan penutup
b. Pembukaan, pendahuluan, inti dan penutup
c. Inti, orasi dan pembukaan
d. Inti, pendahuluan dan penutup
5. Membuat naskah pidato harus memenuhi syarat sebagai berikut....
a. Panjang dan bahasa yang tinggi
b. Mudah ditebak kelanjutannya
c. Dengan bahasa yang mudah dipahami
d. Bertele-tele supaya pendengarnya paham
6. Dalam susunan pidato biasanya terdapat berapa bagian ?
a. 3 c. 5
b. 4 d. 6
7. Anak laki-laki mengalami perubahan pada mas pubertas. Contohnya adalah ?
a. Suara membesar
b. Suara mengecil
c. Pinggul bertambah besar
d. Bertambah gemuk
8. Yang merupakan ciri-ciri perubahan fisik anak perempuan pada masa pubertas
adalah ?
a. Pinggul membesar
b. Tumbuh jakun
c. Tumbuh kumis
d. Bentuk bahu menjadi bidang
9. Pemebebasan sel telur dari ovarium perempuan pada tiap bulannya disebut ?
a. Menstruasi
b. Ovulasi
c. Bulanan
d. Sakit perut
10. Masa pubertas perempuan ditandai sebagai berikut, kecuali ?
a. Menstruasi
b. Payudara membesar
c. Tumbuh jakun
d. Pinggul membesar
LAMPIRAN SOAL
SIKLUS II
Selesaikan soal-soal dibawah ini !
1. Lagu “yamko rambe yamko” berasal dari ?
a. Maluku c. Manado
b. Papua d. Halmahera
2. Tangga nada yang memberikan kesan sedih adalah tangga nada ?
a. Mayor c. Minor
b. Slendro d. Pelog
3. Tangga nada diatonis minor adalah tangga nada yang berjarak ?
a. 1-1-1/2-1-1-1-1/2
b. 1-1/2/-1-1-1/2-1-1
c. 1-1/2-1-1-1-1/2-1
d. 1-1-1/2-1-1/2-1-1
4. Nama lain dari ASEAN adalah ?
a. Perbara
b. PBB
c. PBAT
d. Liga Bangsa
5. Kerja sama dua negara disebut kerja sama ?
a. Multilateral c. Politik
b. Ekonomi d. Bilateral
6. Salah satu bentuk kerja sama ASEAN adalah ?
a. Pertukaran pelajar
b. Mencampuri urusan dalam negeri negara lain
c. Saling mengawasi kekurangan negara lain
d. Mengambil kekayaan negara lain
7. Negara terkecil di Asia Tenggara adalah ?
a. Myanmar c. Papua New Gini
b. Kamboja d. Singapura
8. Dalam pidato bagian penutup berisi ?
a. Rangkuman c. Salam penutup
b. Hiburan d. Do‟a
9. Seorang pemimpin biasanya memberikan sambutan dalam bentuk ?
a. Pidato c. Nyanyian
b. Membaca prosa d. Membaca puisi
10. Berikut ini unsur-unsur yang terdapat dalam pidato, kecuali ?
a. Salam Pembuka c. Ringkasan
b. Pendahuluan d. Inti
KUNCI JAWABAN SIKLUS I
1. b
2. a
3. d
4. b
5. c
6. c
7. a
8. a
9. a
10. c
KUNCI JAWABAN SIKLUS II
1.b
2. c
3. b
4. a
5. a
6. a
7. d
8. c
9. a
10. c
SILABUS TEMATIK KELAS VI SEMESTER II
MADRASAH IBTIDAIYAH AN NIZHAM
Satuan Pendidikan : Madrasah Ibtidaiyah An Nizham
Mata Pelajaran : Tematik
Kelas : VI (Enam)
Semester : II (Genap)
Tema 7 : KEPEMIMPINAN
Subtema 1 : KEPEMIMPINAN DI SEKITARKU
KOMPETENSI INTI
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan
tetangga.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan
anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
Mata
Pelajaran Kompetensi Dasar Indikator
Materi
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Alokasi
Waktu Sumber Belajar
Pendidikan
Pancasila dan
Kewarganegaraa
n
1.1 Bersyukur kepada
Tuhan Yang Maha
Esa sebagai penerapan
nilai-nilai Pancasila
1.1.1 Mengidentifikasi nilai-
nilai ketuhanan dalam
kehidupan dengan
benar
Nilai-nilai
ketuhanan
dalam
kehidupa
Berdiskusi untuk
mengidentifikasi nilai-
nilai ketuhanan dalam
kehidupan
Sikap:
• Jujur
• Disiplin
• Tanggung
24 JP Buku Guru
Buku Siswa
Lingkungan
secara utuh sebagai
satu kesatuan dalam
kehidupan sehari-hari
2.1 Bersikap penuh
tanggung awab sesuai
nilai-nilai Pancasila
dalam kehidupan
sehari-hari.
3.1 Menganalisis
penerapan nilai-nilai
Pancasila dalam
kehidupan sehari-hari
4.1 Menyajikan hasil
analisis pelaksanaan
nilai-nilai Pancasila
dalam kehidupan
sehari-hari
2.1.1. Mengamalkan nilai-
nilai ketuhanan dalam
kehidupan dengan
benar
3.1.1. Mengidentifikasi
nilai-nilaI ketuhanan
dalam kehidupan
bermasyarakat,
baik secara sikap,
pengetahuan,
dan keterampilan
4.1.1. Menerapkan nilai-
nilai ketuhanan dalam
kehidupan
bermasyarakat
Nilai-nilai
kepemimpin
an
Penerapan
nilai- nilai
kemanusiaan
dalam
masyarakat
Nilai-nilai
persatuan
dan
kerakyatan
dalam
kehidupan
Contoh-
contoh
penerapan
nilai-nilai
kerakyatan
Berdiskusi untuk
mengidentifikasi nilai-
nilai
Mengamati bacaan
tentang nilai-nilai yang
terkandung dalam sila
kedua Pancasila
kepemimpinan.
Memberikan contoh
penerapan nilai-nilai
kemanusiaan dalam
kehidupan sehari-hari
Mengidentifikasi
penerapan nilai-
nilaiketuhanan dan
kemanusiaan dalam
masyarakat.
Jawab
• Santun
• Peduli
• Percaya diri
• Kerja Sama
Jurnal:
• Catatan
pendidik
tentang sikap
peserta didik
saat di
sekolah
maupun
informasi
dari orang
lain
Penilaian Diri:
• Peserta didik
mengisi
daftar cek
tentang sikap
peserta didik
saat di
rumah, dan
di sekolah
Penugasan dan
Kinerja
•Mengidentifik
Bahasa
Indonesia 3.3 Menggali isi teks
pidato yang didengar
dan dibaca.
4.3 Menyampaikan pidato
hasil karya pribadi
dengan menggunakan
kosakata baku dan
kalimat efektif sebagai
bentuk ungkapan diri
3.3.1 Menyebutkan
pembicara dan
pendengar pidato
dengan benar.
3.3.2 Mengidentifikasi unsur-
unsur pidato dengan
benar
4.3.1. Menjelaskan tempat
dan suasana Pidato
dengan Benar
4.3.2. Menuliskan unsur-
Unsur-unsur
pidato
konsep
urutan isi
pidato
isi teks
pidato
hal-hal
pokok dalam
teks pidato
Berdiskusi untuk
menentukan pembicara
pidato, pendengar
pidato tempat, dan
suasana pidato.
Menyusun konsep
urutan isi pidato
Mengidentifikasi isi
teks pidato
Berdiskusi untuk
unsur pidato dengan
benar Rancangan
pidato
mengidentifikasi
unsurunsur
pokok dalam pidato.
Mengidentifikasi hal-
hal pokok dalam teks
pidato.
asi teks pidato
• Berdiskusi
tentang
perbedaan ciri
fisik laki-laki
sebelum dan
setelah
mengalami
pubertas
• Menyanyikan
lagu dalam
berbagai
tangga nada
• Membuat
karya tentang
cara menyikapi
masa pubertas
melalui ciri-
ciri yang
timbul
Mampu
menjelaskan
kewajiban
sebagai
siswa di
lingkungan
sekolah.
Mampu
menjelaskan
pelaksanaan
Ilmu
Pengetahuan
Alam
3.2 Menghubungkan ciri
pubertas pada laki-laki
dan perempuan
dengan kesehatan
reproduksi.
4.2 Menyajikan karya
tentang cara
menyikapi ciri-ciri
pubertas yang dialami
3.2.1 Menjelaskan ciri-ciri
masa
puber pada anak laki-
laki dan anak
perempuan
3.2.2 Mengidentifikasi ciri-
ciri masa
pubertas pada laki-laki
dan
perempuan.
4.2.1 Menceritakan
pengaruh perubahan
fisik pada anak laki-laki
dan anak perempuan
saat pubertas.
Ciri-ciri masa
puber anak
laki-laki dan
perempuan
pengaruh
perubahan
fisik pada
anak laki-laki
dan anak
perempuan
saat pubertas
cara
menyikapi
ciri-ciri
pubertas
Menjelaskan ciri-ciri
masa puber anak laki-
laki
dan anak perempuan
Mengidentifikasi ciri-
ciri pubertas pada anak
perempuan dan anak
laki-laki
Menjelaskan ciri-ciri
pubertas pada anak laki-
laki
Ilmu
Pengetahuan
Sosial
3.3 Menganalisis posisi
dan peran Indonesia
dalam kerja sama di
bidang ekonomi,
politik, sosial, budaya,
teknologi, dan
pendidikan dalam
lingkup ASEAN.
4.4 Menyajikan hasil
3.3.1 Mengidentifikasi
peran Indonesia di
ASEAN dalam bidang
ekonomi
dengan benar
4.3.1 Membuat laporan hasil
pengamatan
kerja sama di bidang
ekonomi, politik,
Peran
Indonesia di
ASEAN
dalam bidang
ekonomi
Peran
Indonesia di
ASEAN
dalam bidang
Melakukan pengamatan
untuk
Mengidentifikasi peran
Indonesia di ASEAN
dalam bidang ekonomi
Mengidentifikasi
peran Indonesia dalam
bidang politik di
ASEAN
analisis tentang posisi
dan peran Indonesia
dalam kerja samadi
bidang ekonomi,
politik, sosial, budaya,
teknologi, dan
pendidikan dalam
lingkup ASEAN.
sosial, budaya,
teknologi,
dan pendidikan dalam
lingkungan
ASEAN dengan benar
Politik
Peran
Indonesia
dalam bidang
sosial budaya
di ASEAN
hak dan
kewajiban
sebagai
warga negara
dalam
kehidupan
sehari-hari.
Mampu
menuliskan
pelaksanaan
hak dan
kewajiban
sebagai
warga negara
dalam
kehidupan
sehari-hari
Seni Budaya
dan Prakarya
3.2 Memahami interval
nada
4.2 Memainkan interval
nada melalui lagu dan
alat musik
.
3.2.1. Menyanyikan lagu
sesuai interval
lagu dengan percaya
diri
3.2.2. Menjelaskan interval
nada dari
sebuah lagu dengan
percaya
diri.
4.2.1 Menuliskan interval
nada dari
sebuah lagu dengan
benar.
4.2.2 Memiliki rasa percaya
diri saat
menyanyikan lagu.
Interval Nada
pada lagu
Daerah asal
Alat musik
Tangga nada
Pengertian
tangga nada
diatonis
mayor dengan
benar
Menyanyikan lagu “Ibu
Kita Kartini”
untuknmengidentifikasi
berbagai interval nada.
Menyanyikan lagu
“Butet”.
Melakukan pengamatan
untuk menjelaskan
pengertian tangga nada
diatonis mayor.
Menyanyikan lagu
“Gundul-Gundul
Pacul”.
Melakukan kegiatan
pengamatan untuk
menjelaskan pengertian
tangga nada diatonis
minor.
Jambi, 22 Januari 2020
Guru Wali Kelas VI Peneliti
Tajiya Arusa, S.Pd.I M. Satria Budi
NUPTK. 1440764665210083 TPG. 161915
Mengetahui
Kepala Sekolah MI An Nizham
Muhsin, S.Pd.I
NUPTK. 5452761663120003
LAMPIRAN : Dokumentasi Penelitian Di Kelas VI
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
(CURRICULUM VITAE)
Nama : M. Satria Budi
Tempat /Tgl. Lahir : Teluk Pandak, 01 Maret 1998
NIM : TPG. 161915
Alamat Asal : Desa Teluk Pandak
Kec. Tanah Sepenggal
Kab. Bungo Provinsi Jambi.
Alamat Sekarang : Perumahan Edelweis
Kel. Kenali Besar
Kec. Alam Barajo Kota Jambi.
Pekerjaan : -
E-Mail : [email protected]
No. Telepon : 085384338499
Pengalaman Pendidikan Formal :
1. SD Negeri 190/II Teluk Pandak : Tamat Tahun 2010
2. MTs Negeri Teluk Pandak : Tamat Tahun 2013
3. MA Negeri 1 Bungo : Tamat Tahun 2016
Pengalaman Organisasi :
1. HM-P PGMI
2. Lembaga Dakwah kampus (LDK)
3. PMII
Motto Hidup
Artinya : Barang siapa yang menghendaki, tentu dia mengambil pelajaran darinya.
(qs. al-muddatsir :55)