PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinjambi.ac.id/3476/1/SKRIPSI RAhma...
Transcript of PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinjambi.ac.id/3476/1/SKRIPSI RAhma...
-
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE
SCRAMBLE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA TERPADU
KELAS VIII SMP NEGERI 6
MUARO JAMBI
SKRIPSI
Oleh :
RAHMA YATI
NIM. TB.161081
PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERISULTHAN THAHA
SAIFUDDIN JAMBI
2020
-
ii
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE
SCRAMBLE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA TERPADU
KELAS VIIIB SMP NEGERI 6
MUARO JAMBI
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan
RAHMA YATI
NIM. TB161081
PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2020
-
iii
-
iv
-
v
-
vi
-
vii
PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan kepada kedua orang tuaku yang tercinta
Ayahanda M. Samin (alm) dan Ibunda Sriati yang tiada henti memberiku
semangat, Do’a, dorongan, kasih sayang serta pengorbanan yang tak tergantikan.
Terimakasih juga ku ucapkan untuk orang tuaku satu lagi yang biasa
kupanggil dengan sebutan Mak Udo Masnawati dan suaminya yang ku panggil
dengan sebutan Pak Udo Husen yang sudah ku anggap seperti orangtua
kandungku sendiri, yang telah mengasuhku mulai dari aku sekolah SD hingga
dewasa sekarang ini, terimakasih untuk nasehat, kasih sayang, dan pengorbanan
yang tak tergantikan semoga orang tuaku selalu mendapat rahmat dari Allah
Subhanahu wa Ta’ala , Amin.
Saudara laki-laki yang tercinta yakni Samsul Bahri,Akbardan Saudari
perempuanku yakni Riska Sepriati dan beserta keluarga besar ku Terima kasih
atas dukungan dan do’a kalian sehingga saya dapat menyelesaikan studi
pendidikan di perguruan tinggi ini, sahabat-sahabat seperjuanganku Biologi E
2016, terkhusus untuk bang Dedi Hidayatulloh yang telah membantu dan
memotivasi saya dalam penulisan skripsi ini hingga saya dapat menyelasaikan
kuliah saya dengan tepat waktu, dan terimakasih untuk sahabat-sahabatkuMiya
Kurniati, M. Khamran, dan Prananda dari awal hingga akhir selalu menemaniku
dan berjuang bersama. Umumnya Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi serta orang-orang yang mencintai ilmu pengetahuan,
semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala selalu memberi taufiq dan hidayah kepada
kita semua. Amin yaa Robbal ‘Alamin.
-
viii
MOTTO
ْثِْ َواْلُعْدَواِن ۚ َوات َُّقوا اَّللََّ ۖ ... ْقَوٰى ۖ َوََل تَ َعاَونُوا َعَلى اْْلِ َوتَ َعاَونُوا َعَلى اْلِبِر َوالت َّ
ِإنَّ اَّللََّ َشِديُد اْلِعَقابِ Artinya :...Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan
takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.
Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat
siksa-Nya. (Al Ma’idah : 2).
-
ix
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, Rabb yang
Maha ‘Alim yang kita tidak mengetahui kecuali apa yang diajarkan-Nya, atas
iradah-Nya hingga skripsi ini dapat dirampungkan. Shalawat dan salam atas Nabi
Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam, pembawa risalah pencerahan bagi
manusia.
Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat
akademik guna mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Tarbiyah
dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Penulis menyadari
sepenuhnya bahwa penyelesaian skripsi ini banyak melibatkan pihak yang telah
memberikan motivasi baik moril maupun materil, untuk itu melalui kolom ini
Penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada :
1. Bapak Prof. Dr. H. Suaidi Asy’ari, MA,. Ph. D selaku Rektor UIN Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi
2. Ibu Dr. Hj. Fadlilah, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
3. Ibu Reny Safita S.Pt., M.Pd selaku Ketua Program Studi Tadris Biologi
4. Ibu Badariah, S.Pd., M.Pd, selaku Dosen Pembimbing I dan Bapak Nanang
Nofriadi, M.Pd selaku Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktu dan
mencurahkan pemikirannya demi mengarahkan Penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini.
5. Segenap dosen jurusan tadris biologi, dan staff fakultas tarbiyah dan keguruan
UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi
6. Bapak Drs. Joni Hasri, M.Pd selaku kepala SMP Negeri 6 Muaro Jambi yang
telah memberikan kemudahan kepada Penulis dalam memperoleh data di
lapangan.
7. Ibu Dian Rahmat, S.Pd selaku guru mata pelajaran IPA SMP Negeri 6 Muaro
Jambi atas bantuan dan izin yang diberikan kepada saya peneliti untuk
melakukan penelitian
8. Orang tua dan keluarga yang telah memberikan motivasi tiada henti hingga
menjadi kekuatan pendorong bagi Penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
-
x
9. Sahabat-sahabatku Biologi E yang sedang sama-sama berjuang
Akhirnya semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala berkenan membalas segala
kebaikan dan amal semua pihak yang telah membantu. Semoga skripsi ini
bermanfaat bagi pengembangan ilmu.
Jambi, April 2020
Penulis,
Rahma Yati
TB161081
-
xi
ABSTRAK
Nama
Prodi
Judul
:
:
:
Rahma Yati
Tadris Biologi
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Scramble Untuk
Meningkatkan Hail Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Terpadu
Kelas VIII B SMP Negeri 6 Muaro Jambi
Skripsi ini membahas tentang penerapan Model Scramble dalam meningkatkan
hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA kelas VIII SMP Negeri 6 Muaro
Jambi. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (classroom action
research). Subjek penelitian ini adalah kelas VIII B sebanyak 28 orang .
Penelitian ini di lakukan selama 6 kali pertemuan terdiri dari 2 kali menerapakan
model dan 1 eveluasi. Hasil belajar siswa diukur dengan menggunakan soal tes,
hasil penelitian menunjukka bahwa nilai rata-rata siswa mengalami peningkatan
mulai dari 62,32 (pra siklus) , menjadi 68,92 pada siklus pertama (sikls I) dan
meningkat lagi menjadi 79, 46 pada siklus kedua (siklus II). Kesimpulannya
bahwa siswa dapat memenuhi ketuntasan belajar minimal (KBM) menggunakan
model pembelajaran Scramble.
Kata kunci : Scramble, ipa, siswa
-
xii
ABSTRACT
Name : Rahma Yati
Study Program : Biology education
Title : The application of Scramble Type Cooperative Learning Model to Improve Student Learning Outcomes in Integrated Science Learning for Class VIII B of SMP Negeri 6 Muaro Jambi
This thesis discusses the application of the Scramble Model in improving student
learning outcomes in learning science class VIII SMP Negeri 6 Muaro Jambi.
This research is a classroom action research. The subjects of this study were class
VIII B of 28 people. This research was conducted during 6 meetings consisting of
2 times applying the model and 1 evaluation. Student learning outcomes are
measured using test questions, the results show that the average value of students
has increased from 62,32 (pre-cycle), to 68,92 in the first cycle (first cycle) and
increased again to 79, 46 in the cycle second (cycle II). The conclusion is that
students can meet the minimum mastery learning (KBM) using the Scramble
learning model.
Keywords: Scramble, Science, Students
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ ii
NOTA DINAS ................................................................................................. iii
-
xiii
PENGESAHAN ............................................................................................... iv
PERYATAAN ORISINALITAS ..................................................................... v
PERSEMBAHAN ............................................................................................ vi
MOTTO ........................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... viii
ABSTRAK ....................................................................................................... x
ABSTRACT ..................................................................................................... xi
DAFTAR ISI .................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiv
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah. ....................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah................................................................................ 6
C. Batasan Masalah ..................................................................................... 6
D. Rumusan Masalah. ................................................................................. 6
E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian.. .......................................................... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Deskripsi Konseptual .............................................................................. 8
B. Kerangka Berfikir ................................................................................... 18
C. Hipotesis Tindakan ................................................................................. 21
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................. 22
B. Rancangan Tindakan .............................................................................. 22
C. Desain dan Prosedur Tindakan ............................................................... 24
D. Kreteria Keberhasilan Penelitian Tindakan Kelas PTK ......................... 26
E. Tekhnik dan Instrumen Pengumpulan data ............................................ 27
F. Teknik Analis Data ................................................................................. 29
G. Indikator Keberhasilan Pembelajaran . ................................................... 31
H. Jawal Penelitian ...................................................................................... 31
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
-
xiv
A. Deskripsi Pelaksanaan ............................................................................ 32
B. Pembahasan ............................................................................................ 59
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan. ............................................................................................ 64
B. Saran. ...................................................................................................... 64
Daftar pustaka ................................................................................................ 66
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Hasil ulangan MID Siwa ............................................................. 2
Tabel 2.1 kreteria keberhasialan peningkatan hasil belajar siswa................ 7
-
xv
Tabel 2.2 Kerangka berfikir ......................................................................... 19
Tabel 3.1 Siklus Penerapan penelitian tindakatan kelas .............................. 21
Tabel 4.1 Kondisi hasil belajar siswa pra siklus .......................................... 30
Tabel 4.2 Jadwal pembelajaran siklus I ....................................................... 33
Tabel 4.3 Hasil tes unit siklus I .................................................................... 33
Tabel 4.4 Hasil pengamatan keaktifan siswa Siklus I .................................. 40
Tabel 4.5 Hasil pengamatan keaktifan siswa Siklus II ............................... 40
Tabel 4.6 Hsil pengamatan guru siklus I ...................................................... 41
Tabel 4.7 Jadwal Pembelajaran siklus II ...................................................... 45
Tabel 4.8 Hasil tes Siklus II ......................................................................... 48
Tabel 4.9 Perkembangan Hasil belajar pada setiap siklus ........................... 51
Tabel 4.10 Hasil pengamatan keaktifan siswa siklus II ................................. 51
Tabel 4.11 Hasil pengamatan Keaktifan siswa siklus II ................................ 53
Tabel 4.12 Hasil pengamatan guru siklus II .................................................. 53
Tabel 4.13 Data hasil observasi ..................................................................... 59
Tabel 4.14 Data ketuntasan hasil belajar........................................................ 60
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Grafik hasil belajar siswa siklus I dan II .................................... 60
-
xvi
Gambar 4.2 Grafik hasil belajar siswa pra siklus, siklus I, siklu II................ 61
-
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam
menghadapi kemelut arus globalisasi seperti sekarang ini, bahkan bisa
dikatakan bahwa pendidikan merupakan salah satu faktor kebutuhan
primer bagi umat manusia dalam menghadapi tantangan zaman yang
semakin ketat dan semakin berat. Tanpa pendidikan mungkin manusia
sekarang tidak akan berbeda dengan pendahulunya yaitu pada masa
purbakala. Proses pendidikan tidak lepas dari kegiatan belajar mengajar
yaitu interaksi atau hubungan timbal balik antara siswa dengan guru.
Keberhasilan siswa dalam proses pembelajaran tidak hanya ditentukan
oleh guru tetapi juga ditentukan oleh keinginan yang berasal dari dalam
diri siswa itu sendiri dan peranan orang tua dalam mendorong kegiatan
siswa. (Abu ahmadi dkk, 2009, hlm. 98).
Proses belajar mengajar atau proses pengajaran merupakan suatu
kegiatan melaksanakan kurikulum satu lembaga pendidikan agar dapat
mempengaruhi para siswa pada pembahasan-pembahasan tingkah laku
baik intelektual, moral maupun sosial. Dalam mencapai tujuan tersebut
siswa berinteraksi dengan lingkungan belajar yang diatur guru melalui
proses pengajaran. Slameto menyatakan bahwa, keberhasilan siswa dalam
belajar dipengaruhi oleh profesionalitas, latar belakang dan pengalaman
mengajar seorang guru. Dalam proses mengajar, guru mempunyai tugas
untuk mendorong, membimbing dan memberi metode pembelajaran bagi
siswa untuk mencapai tujuan, guru mempunyai tanggung jawab untuk
melihat segala sesuatu yang terjadi dalam kelas untuk membantu proses
perkembangan siswa.(Slameto, 2013, hlm. 97).
-
2
(Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan salah satu
guru IPA di kelas VIIIB SMPN 6 Muaro Jambi, bahwa saat jam pelajaran
berlangsung, siswa kurang memperhatikan guru , dan masih banyak siswa
yang izin untuk keluar masuk kelas , proses pembelajaran ipa dikelas
tersebut berlangsung pada jam – jam terakhir sehingga siswa merasa bosan
dan mengantuk. Diketahui bahwa proses pembelajaran selama ini belum
banyak menggunakan model pembelajaran. Siswa hanya mendengarkan
kemudian mencatat hal yang dianggap penting.Tentu berakibat pada saat
guru memberikan ulangan kepada siswa, banyak siswa yang belum
maksimal menjawab soal ulangan tersebut, hal ini terlihat pada nilai KBM
( Ketuntasan Belajar Minimal) siswa yang masih belum tuntas. Adapun
ketuntasan Belajar Minimal (KBM) di SMPN 6 Muaro Jambi, nilai KBM
yang harus dicapai oleh siswa adalah 70 yang ditentukan di sekolah.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel data observasi awal dibawah
ini :
Tabel 1.1 Hasil Ulangan Mid Semester Ganjil Siswa Kelas VIII B SMP
Negeri 6 Muaro Jambi Tahun Pelajaran 2019-2020.
No Nama Siswa Nilai KKM No Nama Siswa Nilai KKM
1 AA 55 70 15 MA 60 70
2 AF 55 70 16 MM 75 70
3 AS 60 70 17 MY 75 70
4 AFJ 70 70 18 MRJ 80 70
5 ADP 65 70 19 MR 75 70
6 AAO 70 70 20 MN 40 70
7 BR 70 70 21 NAF 75 70
8 KLP 55 70 22 NW 50 70
-
3
9 EF 65 70 23 PBL 30 70
10 FDS 70 70 24 RM 70 70
11 HRH 55 70 25 SI 40 70
12 JIS 35 70 26 SN 75 70
13 JMS 60 70 27 SRP 70 70
14 KPA 70 70 28 TS 75 70
Jumlah nilai 1745
Nilai rata-rata siswa 62,32
Jumlah siswa yang tuntas 14
Jumlah siswa yang belum tuntas 14
Persentase ketuntasan siswa 50
Persentase siswa yang belum tuntas 50
Catatan : Kondisi awal pra siklus
Rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran tersebut perlu
dicari solusi. Dalam proses pembelajaran guru memiliki peran yang sangat
penting dan menjadi kunci proses belajar mengajar itu sendiri. Dimana
gurulah yang menyusun desain pembelajaran, melaksanakan pembelajaran,
dan menilai hasil pembelajaran. Untuk itu diperlukan suatu metode,
strategi maupun model pembelajaran yang tepat sehingga mempermudah
siswa memahami materi yang disampaikan oleh guru, salah satu model
pembelajaran yang sesuai yaitu model pembelajaran Scramble.
Model pembelajaran scramble adalah suatu model pembelajaran
dengan membagikan kartu soal dan kartu jawaban yang disertai dengan
alternatif jawaban yang tersedia namun dengan susunan yang acak dan
siswa bertugas mengoreksi jawaban tersebut sehingga menjadi jawaban
-
4
yang tepat. Melalui model pembelajarn scramble diharapkan siswa untuk
dapat berkreasi sekaligus belajar dan berpikir, dan tentunya mampu
menjadikan siswa berbagai subjek dalam pembelajaran biologi, bukan
sebagai objek yang duduk dan menerima semua hal yang disampaikan
guru. Selain itu, siswa diharapkan lebih aktif dan kreatif dalam mengikuti
pembelajaran dibutuhkan kemampuan guru yang baik dalam mengelola
pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran scramble.
Scramble merupakan salah satu tipe pembelajaran yang
disajikan dalam bentuk kartu dengan mencari pasangan jawaban dari
pertanyaan yang jawabannya tersusun secara acak. Menurut
Komalasari (Lestari dkk, 2016), mengutarakan bahwa model Scramble
ini mengajak siswa mencari jawaban terhadap suatu pertanyaan secara
kreatif dengan menyusun huruf-huruf yang disusun secara acak.
Berikut beberapa penelitian yang relevan dalam penelitian ini
antara lain :
NO Nama Judul Hasil Penelitian
1 Penelitian Hutabarat (2017), yang berjudul
“penerapan model pembelajaran
kooperatif teknik scramble untuk
meningkatkan hasil belajar IPA siswa
kelas VII SMP Negeri 012 pagaran tapah
darussalam
Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa
model pembelajaran Scramble dapat
meningkatkan hasil belajar siswa. Jumlah siswa
yang mendapatkan nilai ketuntasan klasikal
siklus pertama berjumlah 13 orang atau sebesar
61,9 % , sedangkan pada siklus kedua naik
menjadi 21 orang atau sebesar 100%. (Hutabarat,
2017, hlm. 7).
-
5
2 Penelitian N.M Putri Saridewi,dkk (2017),
yang berjudul “penerapan model
pembelajaran scramble untuk
meningkatkan hasil belajar IPA siswa
kelas IV”
Dari penelitian dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran Scramble dapat meningkatkan hasil
belajar siswa. Jumlah siswa yang tuntas pada
siklus pertama 76%, dan terjadi peningkatan pada
siklus kedua menjadi 100%. (Saridewi, 2017,
hlm. 8).
3 Penelitian Husni Abdullah (2015), yang
berjudul “penerapan model pembelajaran
kooeratif tipe scramble untuk
meningkatkan hasil belajar IPS siswa
kelas V SDN perning mojokerto”
Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa
model scramble dapat meningkatkan hasil belajar
siswa. Jumlah ketuntasan siswa pada siklus
pertama adalah 77%,dan pada siklus kedua
meningkat menjadi 92,5%. (Husni Abdullah,
2015, hlm. 1).
4 Penelitian Nurul Qomariah,dkk (2016),
yang berjudul “penerapan model
pembelajaran scramble untuk
meningkatkan kemampuan berfikir kreatif
siswa”
Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pada
siklus I diperoleh hasil kemampuan berfikir
kreatif siswa sebesar 57% , sedangkan siklus ke
II meningkat menjadi 79% dengan kriteria kratif.
(Nuril Qomariah,dkk, 2016, hlm. 1)
Berdasarkan uraian di atas memberi gagasan bagi peneliti untuk
melakukan penelitian dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Scramble Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Pada Pembelajaran IPA Terpadu Kelas VIII SMPNegeri 6 Muaro
Jambi’’
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian di atas, dapat diidentifikasikan masalah sebagai
berikut :
-
6
1. Hasil belajar ipa siswa kelas VIII SMP Negeri 6 Muaro Jambi yang
masih tergolong rendah. Hal ini tampak dari masih banyaknya peserta
didik yang tidak mencapai standar ketuntasan belajar yang telah
ditetapkan sekolah.
2. Model pembelajaran yang digunakan sebelumnya yaitu model
pembelajaran konvensional.
C. Batasan Masalah
Agar tidak keluar dari masalah penelitian dan agar penelitian ini
tepat sasaran maka penulis membatasi penelitian ini sebagai berikut :
1. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII B di SMP Negeri 6
Muaro Jambi.
2. Siswa diberikan perlakuan menggunakan model pembelajaran Scramble
dengan bentuk soal pilihan ganda dengan jumlah 20 soal.
3. Materi yang dibahas adalah materi tentang sistem pernapasan manusia .
4. Hasil belajar yang diharapkan adalah hasil belajar pada ranah kognitif.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang sudah diuraikan, maka yang
menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah penerapan
model scramble dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII SMP
Negeri 6 Muaro Jambi.
E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk
mengetahui apakah penerapan model scramble dapat meningkatkan
-
7
hasil belajar pada pembelajaran ipa kelas VIII SMP Negeri 6 Muaro
Jambi.
2. Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai
berikut:
a) Bagi Sekolah
Sebagai bahan pertimbangan dalam pengembangan dan
penyempurnaan program pengajaran biologi di sekolah.
b) Bagi guru
Sebagai pedoman untuk memilih model pembelajaran yang efektif
dan efesien dan mengajar mata pelajaran biologi. Sebagai bahan
informasi tentang arti pentingnya suatu model pembelajaran yang
sesuai dengan materi sama meningkatkan hasil belajar siswa.
c) Bagi siswa diharapkan:
Lebih mudah memahami pelajaran biologi, meningkatkan hasil
belajar, berani berpendapat, mengajukan dan menjawab pertanyaan
di kelas.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Deskripsi Konseptual
-
8
1. Pengertian Hasil Belajar
Seseorang dikatakan belajar ketika terjadi perubahan tingkah laku
sebagai akibat dari pengalaman. Maka kegiatan atau usaha untuk
mencapai perubahan, seperti tingkah laku itu termasuk belajar. Hasil
merupakan peristiwa yang bersifat internal, dalam arti sesuatu yang
terjadi diri seseorang. Peristiwa tersebut dimulai dari adanya
perubahan kognitif untuk kemudian berpengaruh pada tingkah laku.
Gagne menyatakan hasil belajar merupakan kemampuan internal
(capability) yang meliputi keterampilan, intelektual, strategi kognitif,
informasi verbal, keterampilan motoris dan sikap yang telah menjadi
milik pribadi seseorang dan memungkinkan seseorang itu melakukan
sesuatu.
Hasil belajar yang diakibatkan karena adanya kegiatan belajar
untuk memperoleh pengetahuan dan perubahan tingkah laku ke arah
tercapainya hasil belajar. Baik atau buruknya hasil belajar tergantung
pada pengetahuan dan perubahan perilaku dari individu yang
bersangkutan terhadap sesuatu yang dipelajarinya. (Hamalik, 2007,
hlm. 33). Hasil belajar seseorang siswa dapat diketahui melalui tes dan
akhirnya memunculkan hasil belajar dalam bentuk nilai real atau non-
real. Seperti yang diungkapkan oleh Briggs yang menyatakan bahwa
hasil belajar adalah seluruh kecapakan dan hasil yang dicapai melalui
proses belajar mengajar di sekolah yang dinyatakan dengan angka-
angka atau nilai-nilai yang diukur dengan tes hasil belajar. Seseorang
siswa dikatakan telah memiliki hasil belajar yang baik ketika nilai
yang diperoleh siswa tersebut tinggi, atau sebaliknya.
-
Berikut Tabel 2.1 Kriteria keberhasilan peningkatan hasil belajar siswa
Persentase Kriteria hasil belajar siswa
90-100
80-89
65-79
55-64
0-54
Sangat tinggi
Tinggi
Sedang
Rendah
Sangat rendah
Sumber (Jurnal)
Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak
melalui kegiatan belajar. Dalam kegiatan belajar yang terprogram dan
terkontrol yang disebut kegiatan pembelajaran, tujuan belajar telah
ditetapkan terlebih dahulu oleh guru, anak yang berhasil dalam belajar
adalah anak yang berhasil mencapai tujuan-tujuan pembelajaran.
Menurut Gagne (1974) dalam buku parwati, Ni, Nyoman, (2018) hasil
belajar berupa :
1. Informasi verbal yaitu mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk
bahasa, baik lisan maupun tulisan.
2. Keterampilan intelekual yaitu kemahiran intelektual menunjukkan
pada kemampuan seseorang yang berhubungan dengan lingkungan
hidup dan dirinya sendiri.
3. Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan
aktivitas kognitifnya sendiri.
4. Keterampilan motorik yaitu seseorang yang mampu melakukan suatu
rangkaian gerak-gerik jasmani dalam urutan tertentu dengan
mengadakan koordinasi antara gerak-gerik berbagai anggota badan
secara terpadu.
5. Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan
penilaian terhadap objek tersebut. Sikap berupa kemampuan
-
menginternalisasi dan eksternalisasi nilai-nilai. Sikap merupakan
kemampuan menjadikan nilai-nilai sebagai standar prilaku.
Menurut Sudjana, “tujuan pendidikan yang ingin dicapai dalam
suatu pengajaran terdiri dari tiga macam yaitu bidang kognitif,
afektif, dan psikomotrik. Ketiga aspek tersebut merupakan suatu
kesatuan yang tidak terpisahkan yang harus nampak sebagai hasil
belajar”. (Sudjana, 2009, hlm. 3)
Sudjana juga mengemukakan unsur-unsur yang terdapat dalam
ketiga aspek pengajaran adalah sebagai berikut :
a) Tipe hasil belajar bidang kognitif
Tipe ini terbagi menjadi 6 poin, yaitu tipe hasil belajar :
1. Pengetahuan hafalan (knowledge), yaitu pengetahuan yang
sifatnya factual. Merupakan jembatan untuk menguasai tipe
hasil belajar.
2. Pemahaman (conprehention), kemampuan menangkap makna
atau arti dari suatu konsep.
3. Penerapan (aplikasi), yaitu kesanggupan menerapkan dan
mengabtrasikan suatu konsep ide, rumus, hukum dalam situasi
yang baru, misalnya memecahkan persoalan dengan rumus
tertentu.
4. Analisis, yaitu kesanggupan memecahkan, menguasai suatu
integritas (kesatuan yang utuh) menjadi unsur bagian yang
mempunyai arti
5. Sintensis, yaitu kesanggupan menyatukan unsur atau bagian
menjadi satu integritas
6. Evaluasi, yaitu kesanggupan memberikan keputusan tentang
nilai suatu berdasarkan pendapat yang di milikinya dan kriteria
yang di pakai.
b) Tipe hasil belajar afektif
Bidang afektif disini berkenaan dengan sikap. Bidang ini kurang
diperhatikan oleh guru, tetapi juga menekankan bidang kognitif. Hal
-
ini didasarkan pada pendapat beberapa ahli yang mengatakan, bahwa
sikap seseorang dapat diramalkan perubahannya, bila seseorang telah
menguasai bidang kognitif tingkat tinggi.Beberapa tingkatan bidang
afektif sebagai tujuan dan tipe hasil belajar dari yang sederhana ke
yang lenih komplek yaitu :
1. Receiving atau attending, yakni semacam kepekaan dalam
menerima rangsangan dari luar yang datang pada siswa, baik dalam
bentuk masalah situasi dan gejala.
2. Responding atau jawaban, yakni reaksi berhubungan yang di
berikan seseorang terhadap stimulus dari luar.
3. Valuing atau penilaian yakni berhubungan dengan nilai dan
kepercayaan terhadap stimulus.
4. Organisasi, yakni pengenbangan nilai kedalam sistem organisasi
termasuk menentukan hubungan satu nilai dengan nilai lainnya dan
kemantapan prioritas yang dimilikinya.
5. Karakteristik nilai atau internalisasi, yakni keterpaduan dari semua
nilai yang di miliki seseorang yang mempengaruhi pola
kepribadian dan tingkah lakunya.
c) Tipe hasil belajar bidang psikomotorik
Hasil belajar bidang psikomotorik tampak dalam bentuk
keterampilan, kemampuan bertindak individu. Ada 6 tingkatan
keterampilan yaitu :
1. Gerakan refleks yaitu keterempilan pada gerakan tidak sadar.
2. Keterampilan pada gerakan-gerakan dasar
3. Kemampuan perseptual termasuk di dalamnya membedakan visual,
adeptif, motorik dan lain-lain.
4. Kemampuan di bidang fisik, misalnya kekuatan keharmonisan dan
ketetapan.
5. Gerakan-geralkan skill, mulai dari keterampilan sederhana sampai
pada keteterampilan kompleks
-
6. Kemampuan yang berkenaan dan komunikasi non dicorsive seperti
gerakan eksparif, interpretative. (Sudjana, 2009, hlm. 67-69)
Mengingat yang berkenaan penilaian dalam menentukan
kualitas pendidikan, maka upaya merencanakan dan melaksanakan
penilaian hendaknya memperhatikan beberapa prinsip dan prosedur
penilaian. Prinsip yang di maksud antara lain adalah sebagai
berikut :
Penilian hasil belajar di laksanakan dalam bentuk:
1) Formatif yaitu penilaian yang di lakukan pada setiap pengajaran
berlangsung, yakni pada akhir pengajaran tujuan untuk
memperbaiki proses pengajaran selanjutnya dan meningkatkan
motivasi dan usaha belajar peserta didik pelaksanaan penilaian
ini bisa di lakukan secara formal melalui tes tertulis ataupun
secara lisan.
2) Sumatif yaitu penilaian yang di lakukan pada akhir suatu
progam atau pertengahan progam penilaian melalui Pertanyaan
secara tertulis, baik tes essay mapun tes objektif. (Purwanto,
2013, hlm. 69)
Berdasarkan pendapat para ahli di atas maka penulis
menyimpulkan hasil belajar adalah suatu kemapuan yang di peroleh
seseorang setelah mengikuti proses belajar dengan ditandai adanya
perubahan tingkah laku mencakup kemampuan kognitif, afektif dan
psikomotorik. Dalam penilaian hasil belajar hendaknya
memperhatikan prinsip-prinsip yaitu:
a) Menilai hasil belajar di rancang terlebih dahulu
b) Penilaian hasil belajar menjadi bagian integral proses belajar
mengajar
c) Menggunakan alat penilaian dan sifatnya komprehensif
d) Penilaian hasil belajar di ikuti dengan tindak lanjut.
-
Penilaian hasil belajar ini dilaksanakan dalam bentuk sumatif
dan di lakukan pada setiap akhir siklus, supaya dapat melihat hasil
belajar dari setiap siklus. adapun penilaian yang berkaitan dengan
kemampuan kognitif siswa.
2. Faktor- faktor Yang Mempengaruhi hasil belajar
Banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan seseorang dalam
mencapai hasil belajar yaitu:
a).Faktor Internal, meliputi aspek fisiologis dan aspek psikologis,
yaitu:
1)Aspek Fisiologis, yakni aspek yang berhubungan dengan fisik
seseorang, seperti kondisi umum jasmani dan tegangan otot yang
menandai tingkat kebugaran organ tubuh dan sendinya dapat
mempengaruhi semangat dan instensitas peserta didik dalam
mengikuti pembelajaran.
2) Aspek Psikologis, yakni aspek yang berhubungan dengan struktur
kejiwaan peserta didik. Aspek ini terdidi dari 5 faktor, yaitu:
a).Inteligensi, yaitu kemampuan psiko-fisik untuk memberikan
reaksi terhadap rangsangan dan menyesuaikan diri dengan
lingkungan melalui cara yang tepat.
b).Sikap, yaitu gejala internal yang berdimensi afektif, berupa
kecenderungan untuk merespon dengan cara yang relatif tetap
terhadap objek orang, barang dan sebagainya, baik secara
positif maupun negatif.
c). Bakat, yaitu kemampuan potensial yang dimiliki seseorang
untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang
d). Minat, berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau
keinginan yang besar terhadap sesuatu.
e). Baik jasmani dan rohani, yaitu kesehatan badan, jiwa dan sosial
(Susanto, 2013, hlm. 12)
-
b). Faktor Eksternal, terdiri atas dua macam, yaitu:
1) Lingkungan sosial, seperti lingkungan keluarga, lingkungan
sekolah, dan lingkungan masyarakat.
2)Lingkungan non sosial, yaitu gedung sekolah dan letaknya. Letak
rumah tinggal keluarga siswa, alat-alat belajar, keadaan cuaca dan
waktu belajar yang digunakan siswa yang dapat mempengaruhi
tingkat keberhasilan siswa. (Syah, 2004, hlm. 132)
Pendapat senada juga dikemukakan, hasil belajar yang
dicapai oleh peserta didik merupakan hasil interaksi antara
berbagai faktor yang mempengaruhi, baik faktor interternal
maupun eksternal (Wasliman, 2007, hlm. 158)
3. Domain Hasil Belajar
Menurut Bloom dalam Suprijonu (2009) menyatakan bahwa hasil
belajar mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik.
a). Ranah Cognitif (Cognitive Domain)
Ranah Cognitif (Cognitive Domain); yaitu, ranah yang
berkaitan dengan aspek pengetahuan dan kemampuan seseorang.
Tujuan atau hasil belajar kognitif melibatkan siswa dalam proses
berpikir seperti mengingat, memahami, menganalisa,
menghubungkan, memecahkan masalah, dan sebagainya.
b).Ranah Afektif (Affective Domain)
Ranah Afektif (Affective Domain); yaitu, ranah atau
domain ini berkaitan dengan aspek-aspek yang berhubungan
dengan perasaan, feeling, nada, emosi, dan variasi tingkatan
penerimaan dan penolakan terhadap sesuatu rangsangan. Antara
ranah kognitif dan afektif mempunyai kesamaan situasi. Ranah
kognitif berkaitan dengan masalah isi dan proses orientasi,
sedangkan ranah afektif terutama berkaitan dengan masalah
-
orientasi. Jangkauan tujuan ranah afektif lebih bersifat kesadaran
melalui penerimaan dan kecondongan terhadap nilai-nilai.
c). Ranah Psikomotor (Psychomotor Domain)
Ranah Psikomotor (Psychomotor Domain); yaitu, secara
singkat ranah psikomotor berkaitan dengan hasil belajar yang
menyangkut gerakan-gerakan otot. Sebagai petunjuk bahwa siswa
telah memperoleh keterampilan (gerak otot) itu, siswa dapat
melakukan keterampilan-keterampilan tertentu yang disarankan
oleh tujuan. Misalnya, seorang siswa dapat melakukan kegiatan-
kegiatan tulis menulis, mengucapkan lafal bahasa, terampil
menyiapkan peralatan laboratorium, dan sebagainya.
4. Konsep Scramble
Model pembelajaran scramble merupakan salahsatu model
pembelajaran yang dapat diterapkan untuk meningkatkan kemampuan
berpikir kreatif siswa. Menurut Komalasari (2010), model
pembelajaran scramble yaitu model pembelajaran yang mengajak
siswa mencari jawaban terhadap suatu pertanyaan atau pasangan dari
suatu konsep secara kreatif dengan cara menyusun huruf-huruf yang
disusun secara acak sehingga membentuk suatu jawaban atau pasangan
konsep. Lebih lanjut, Suyatno (Iryanti, 2012) berpendapat bahwa
model pembelajaran scramble adalah suatu model belajar yang
menggunakan kartu soal dan kartu jawaban yang dipasangkan atau
diurutkan menjadi urutan logis yang harus diisi oleh siswa. (Qomariah,
dkk, 2016, hlm. 42)
5. Pengertian Scramble
Model pembelajaran scramble adalah model pembelajaran
dengan membagikan lembar kerja yang harus diisi oleh siswa.
Sintaksnya adalah mengikuti langkah-langkah berikut. Pertama,
-
buatlah kartu soal sesuai materi bahan ajar, kemudian buat kartu
jawaban dengan diacak nomornya. Setelah itu sajikan materi dan
kemudian membagikan kartu soal dan kartu jawaban pada kelompok.
Terakhir siswa berkelompok mengerjakan soal dan mencari kartu soal
untuk jawaban yang cocok (Sugiharti, 2011). Dalam pembelajaran
scramble, guru hendaknya sebagai pembimbing harus bersikap
terbuka, ramah, dan sabar. Model pembelajaran dapat didefinisikan
sebagai kerangka konseptual yang melukiskan prosedur sistematis
dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan
belajar. (Pipit Sugiharti, 2011, hlm. 49)
6. Tujuan Pembelajaran Scramble
a) Untuk meningkatkan kinerja siswa dalam menyelesaikan tugas
akademik agar siswa dapat belajar dengan aktif.
b) Agar siswa dapat menerima teman-temannya yang mempunyai
berbagai macam perbedaan latar belakang dan perbedaan cara
pandang penyelesaian masalah.
c) Mengetahui langkah-langkah yang akan digunakan guru ketika
menggunakan model pembelajaran Scramble.
d) Agar termotivasi untuk belajar.
7. Tahapan Scramble
a) Guru menyajikan materi sesuai kompetensi yang ingin dicapai.
b) Membentuk siswa menjadi beberapa kelompok
c) Membagikan lembar kerja dengan jawaban yang diacak
susunannya.
d) Siswa dalam kelompok mengerjakan soal berdasarkan waktu yang
ditentukan guru.
e) Guru mengecek waktu dan memeriksa pekerjaan siswa.
f) Jika waktu mengerjakan soal sudah habis, siswa wajib
mengumpulkan kartu jawaban kepada guru. Dalam hal ini, baik
-
siswa yang sudah maupun belum selesai harus mengumpdulkan
jawaban.
g) Guru melakukan penilaian. Penilaian dilakukan berdasarkan
seberapa cepat siswa mengerjakan soal dan seberapa banyak soal
yang dikerjakan dengan benar. Siswa mencari jawaban terhadap
suatu pertanyaan atau pasangan dengan cara menyusun huruf-huruf
yang disusun secara acak sehingga membentuk suatu jawaban.
h) Guru memberikan apresiasi dan rekognisi kepada siswa-siswa yang
berhasil dan memberi semangat kepada siswa yang belum cukup
berhasil menjawab dengan cepat dan benar. (Saridewi, dkk, 2017,
hlm. 232)
8. Kelebihan dan kekurangan Scramble
a. Kelebihan Scramble
1) Model pembelajaran ini memungkinkan siswa untuk saling
belajar sambil bermain. Mereka dapat berkreasi sekaligus
belajar dan berpikir, mempelajari sesuatu secara santai dan tidak
membuat mereka stress atau tertekan.
2) Materi yang diberikan melalui salah satu model permainan
biasanya mengesankan dan sulit untuk dilupakan.
3) Sifat kompetitif dalam model ini dapat mendorong siswa
berlombalomba untuk maju.
b. Kekurangan Scramble
1) Model pembelajaran ini terkadang sulit dalam
merencanakannya, karena terbentur dengan kebiasaan siswa
dalam belajar.
2) Model permainan ini biasanya menimbulkan suara gaduh. Hal
ini mengganggu kelas yang berdekatan. (Shoimin, 2014, hlm.
168-170
9. Manfaat penggunaan model Scramble
a). Bagi peserta didik
-
1). Peserta didik yang mengalami kesulitan dalam mengingat istilah
yang sulit akan terkurangi bebannya.
2). Peserta didik lebih termotivasi untuk belajar.
3). Meningkatkan kemampuan bekerja sama dan bersosialisasi.
b). Bagi Guru
1). Mendapat Pengalaman langsung dalam pelaksanaan
pembelajaran.
2). Sebagai motivasi meningkatkan keterampilan untuk memilih
strategi pembelajaran yang bervariasi yang dapat
memperbaiki sistem pembelajaran sehingga memberikan
layanan yang terbaik bagi peserta didik.
3). Guru dapat semakin menciptakan suasana lingkungan kelas
yang menyenangkan tapi tetap serius. (Patty, 2015, hlm. 5)
10. Macam-macam bentuk model pembelajaran kooperatif Scramble
Berikut macam-macam bentuk Scramble:
a).Scramble kata, yakni sebuah permainan menyusun kata-kata dan
huruf-huruf yang telah dikacaukan letaknya sehingga membentuk
suatu kata tertentu yang bermakna misalnya: garsu = surga,
likubrep = republik.
b).Scramble kalimat: yakni sebuah permainan menyusun kalimat dari
kata-kata acak. Bentuk kalimat hendaknya logis, bermakna, dan
tepat. contohnya: Turun-lebat-kemarin-sangat hujan = Kemarin
hujan turun sangat lebat.
c). Scramble wacana: yakni sebuah permainan menyusun wacana logis
berdasarkan kalimat-kalimat acak. Hasil susunan wacana
hendaknya logis, bermakna. Melalui pembelajaran kooperatif
metode scramble,siswa dapat dilatih berkreasi menyusun kata,
kalimat, atau wacana yang acak susunannya dengan susunan yang
bermakna dan mungkin lebih baik dari susunan aslinya. (Agus,
2010, hlm 42).
-
11. Prinsip model pembelajaran Scramble
Model pembelajaran Scramble adalah teknik pembelajaran
yang didasarkan pada prinsip “belajar sambil bermain”, sehingga
dengan teknik ini memungkinkan murid belajar sambil bermain,
mempelajari materi secara santai dan tidak membuat tertekan, serta
murid melakukan dengan senang hati. Dari penjelasan tersebut dapat
disimpulkan bahwa prinsip dari model pembelajaran scramble adalah
sebagai berikut:
a). Belajar sambil bermain.
b). Memberikan pengembangan dan peningkatan wawasan murid
dalam menyusun suatu organisasi.
c). Melatih murid untuk lebih kreatif.
d). Belajar berfikir kritis, analisis, secara mandiri.
e). Belajar bekerjasama dengan teman kelompok.
f).Belajar bertanggung jawab atas jawaban da mempresentaseikan.
12. Teknik model pembelajaran Scramble
Alternatif proses belajrar mengajar dengan teknik ini dalam
pembelajaran lebih didasarkan pada prinsip “belajar sambil bermain”.
Melalui teknik ini, selain anak diajak untuk melatih memprediksi jalan
pikiran penulis aslinya, juga mengajak anak untuk bereaksi dengan
susunan baru yang mungkin yang mungkin lebih baik dari susunan
aslinya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran teknik
scramble adalah teknik pembelaajaran yang memberikan
pengembangan dan peeningkatan wawasan murid dalam menyusun
suatu organisasi tulisan sehingga menjadi suatu tulisan yang utuh.
Selain itu, melatih murid untuk lebih kreatif untuk menemukan
susunan kata atau kalimat yang lebih baik dari susunan aslinya.
(widodo rahmat, 2009, hlm. 3).
-
B. Kerangka Berfikir
Kerangka berfikir adalah suatu penjelasan sementara terhadap
suatu gejala yang menjadi objek permasalahan. Kerangka berfikir di
susun dengan berdasarkan pada tinjauan pustaka dan hasil penelitian
yang relavan atau terkait. (Husaini, 2018, hlm. 56).
Dalam hal ini kerangka berfikir dalam penelitian ini yaitu untuk
mengetahui sebelum dan sesudah dalam penerapan model
Scramblesehingga ada panduan dalam penelitian ini. Untuk lebih
jelasnya dapat di lihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 2.2 Kerangka Berpikir Pembelajaran Model Scramble Yang ditentukan.
Sumber : Husaini, 2018, hlm. 56
Proses Pembelajaran Sebelum
Tindakan
Siswa tidak aktif dalam proses
pembelajaran
Belum diterapkan model yang
sesuai dengan karakteristk siswa
Kompetensi belajar
Siswa rendah
Proses pembelajaran dengan menggunakan model
Scramble
Peningkatan aktivitas belajar siswa setelah
penggunaan model Scramble
Peningkatan hasil belajar siswa setelah penggunaan model
pembelajaran Scramble
-
1
C. Hipotesis Penelitian
Rumusan masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, maka
hipotesis tindakan dalam penelitian ini yaitu penerapan model
pembelajaran Scramble dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII
SMP Negeri 6 muaro jambi pada mata pelajaran IPA.
-
22
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
a. Tempat Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMP Negeri 6 Muaro
Jambi. Terletak di jalan Lintas Timur Sengeti-jambi,kecamatan Sekernan,
kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi.
b. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada tahun ajaran 2020, pada semester
genap yaitu 06 februari sampai dengan 13 maret 2020.
B. Rancangan Tindakan
Penelitian dalam proposal ini menggunakan penelitian tindakan kelas
(classroom action research). “Penelitian tindakan kelas yaitu penelitian yang
dilakukan oleh guru ke kelas atau di sekolah tempat ia mengajar dengan
penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan proses dan praktis
pembelajaran” (Arikunto, 2010, hlm. 135).
“Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu kegiatan penelitian
dengan mencermati sebuah kegiatan belajar yang diberikan tindakan, yang
secara sengaja dimunculkan dalam sebuah kelas, yang bertujuan memecahkan
masalah atau meningkatkan mutu pembelajaran di kelas tersebut”
(Paizaluddin & Ermalinda, 2014, hlm. 7).
Adapun desain atau model penelitian tindakan kelas yang
digunakan dalampenelitian ini mengacu pada model Kurt Lewin. Model yang
dikembangkan oleh Kurt Lewin didasarkan atas konsep bahwa penelitian
tindakan terdiri dari empat komponen pokok yang juga menunjukkan
langkah, yaitu:
1. Perencanaan atau Planning
2. Pelaksanaan atau Acting
3. Pengamatan atau Observing
4. Refleksi atau Reflecting
-
23
Hubungan antara empat komponen tersebut menunjukkan sebuah
siklus atau kegiatan berulang, “siklus” inilah yang sebetulnya menjadi
salah satu ciri dari penelitian tindakan, yaitu bahwa penelitian tindakan
harus dilaksanakan dalam bentuk siklus, bukan hanya satu kali interview
saja. Apabila digambarkan dalam bentuk visualisasi model Kurt Lewin
akan tergambar dalam bagan alur sebagai berikut (Arikunto, 2010, hlm. 50
).
Tabel 3.1 siklus penerapan penelitian tindakan kelas
Sumber : Arikunto, 2010, hlm. 50
Perencanaan
Pelaksnaan
Permasalahan baru hasil refleksi
Perbaikan Perencanaan
Pelaksanaan Refleksi
Pengamatan Tuntas
Siklus II
Pengamatan
Refleksi Siklus I
-
24
C. Desain dan Prosedur Tindakan
Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK).
Adapun prosedur penelitian tindakan kelas ini direncanakan terdiri dari 2
siklus yaitu siklus I dan siklus II, sampai tercapainya indikator keberhasilan,
tetapi jika belum tercapai maka akan dilanjutkan ke siklus selanjutnya sampai
indikator keberhasilan tercapai. Setiap siklus terdiri dari 3 pertemuan, dan
lima komponen tindakan, yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, tes, dan
refleksi. Pertemuan pertama dan kedua penerapan metode dan ketiga
mengevaluasi dari pertemuan 1 dan 2 Secara rinci langkah-langkah dalam
setiap siklus dijabarkan sebagai berikut:
Daur ulang dalam penelitian tindakan diawali dengan perencanaan,
penerapan tindakan, mengobservasi, mengevaluasi, melakukan refleksi dan
seterusnya sampai perbaikan atau sampai nilai yang diharapkan tercapai
(kriteria keberhasilan). (Qomariah, dkk, 2016, hlm. 45). Sebagaimana
rencana atau prosedur penelitian tindakan kelas disusun menggunakan
prosedur sebagai berikut:
1. Tahap Siklus I
a. Tahap Perencanaan
1) Silabus
2) Membuat RPP
3) Membuat skenario pembelajaran berdasarkan model scramble
4) Membuat lembar observasi/pengamatan
5) Menyiapkan catatan khusus
6) Membuat bahan dan alat evaluasi
b. Tahap Tindakan
Pelaksanaan siklus I kelas dibuat berkelompok, didalam
tiap kelompok terdapat siswa yang memiliki tingkat pengetahuan
yang heterogen, adapun kegiatan pelaksanaan adalah melaksanakan
RPP yang telah dibuat.
-
25
c. Tahap Observasi
Pada tahap ini dilakukan observasi terhadap penerapan
model pembelajaran scramble dengan menggunakan lembar
observasi. Peneliti juga melakukan pengamatan dan menilai semua
hal yang dilakukan dan yang terjadi selama pelaksanaan tindakan
berlangsung.
d. Tes Siklus 1
Siklus 1 terdapat 2 pertemuan untuk proses belajar
mengajar dan 1 pertemuan untuk melaksanakan tes. Pada tahap ini
siswa diberi tes untuk mengukur ketuntasan hasil belajar biologi
siswa pada akhir siklus 1. Materi tes adalah materi yang telah
dipelajari disiklus 1.
e. Tahap Refleksi
Pada tahap refleksi ini peneliti bersama observer
melakukan diskusi dengan guru ipa untuk melakukan evaluasi
terhadap proses pembelajaran yang telah berlangsung dan menyusun
rencana perbaikan pada siklus selanjutnya. Keseluruhan hasil
evaluasi yang menyebabkan hambatan ketercapaian sasaran pada
siklus 1 digunakan sebagai pedoman untuk melaksanakan siklus
selanjutnya.
2. Tahap Siklus II
Kegiatan yang dilakukan pada siklus selanjutnya dirancang dengan
mengacu pada hasil refleksi pelaksanaan pembelajaran pada siklus 1.
Masalah-masalah yang timbul, baik dalam pembelajaran maupun dalam
menyelesaikan masalah pada siklus 1 diperbaiki sedemikian rupa
sehingga meminimalkan kesalahan kegiatan pada siklus selanjutnya
meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, tes dan refleksi
yang berupa penyempurnaan dan perencanaan tindakan dan observasi
dalam siklus 1.
a. Tahap Perencanaan
-
26
Peneliti membuat rencana pembelajaran berdasarkan hasil
refleksi pada siklus pertama.
b. Tahap Tindakan
Guru melaksanakan pembelajaran berdasarkan rencana
pelaksanaan pembelajaran hasil refleksi pada siklus pertama
dengan menggunakan model Scramble.
c. Tahap Observasi
Peneliti melakukan pengamatan terhadap aktivitas
pembelajaran dengan menggunakan model Scramble.
d. Tes siklus II
Siklus 2 terdapat 2 pertemuan untuk proses belajar
mengajar dan 1 pertemuan untuk melaksanakan tes. Pada tahap
ini siswa diberi tes untuk mengukur ketuntasan hasil belajar
ipa siswa pada akhir siklus II.
e. Tahap Refleksi
Peneliti melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus
ke II dan apabila pada siklus ke II ini sudah tercapai hasil yang
diinginkan maka tidak akan dilanjutkan pada siklus berikutnya
dan apabila belum berhasil maka akan dilanjutkan pada siklus
III dengan tahapan yang sama pada siklus I dan II.
D. Kriteria Keberhasilan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Penelitian tindakan kelas ini dikatakan berhasil apabila
telah terdapat 80% siswa aktif dalam mengikuti pembelajaran
(Asep dkk, 2012 hlm. 138). Keberhasilan atau ketuntasan belajar
dilihat berdasarkan hasil tes yang diperoleh siswa. Kriteria
Ketuntasan Minimum (KKM) yang digunakan SMP Negeri 6
Muaro Jambi, siswa dikatakan berhasil apabila setiap siswa
mencapai nilai ≥ 70, dan suatu kelas dikatakan telah berhasil
-
27
apabila terdapat 70% siswa berhasil dari keseluruhan yang
mengikuti proses pembelajaran.
E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
1. Teknik Pengumpulan Data
a. Metode Observasi
“Observasi yaitu melakukan pengamatan secara berlangsung ke
objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan.
Apabila objek penelitian bersifat perilaku dan tindakan manusia,
fenomena alam (kejadan-kejadian yang ada di alam sekitar), proses
kerja dan penggunaan responden kecil” (Riduwan, 2013, hlm. 76).
Nasution (1989) menyatakan bahwa,” observasi adalah dasar
semua ilmu pengetahuan. Para ilmuan hanya dapat bekerja
berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang
diperoleh melalui observasi. Data itu dikumpulkan dan sering
dengan bantuan berbagai alat yang sangat canggih, sehingga benda-
benda yang sangat kecil (proton dan electron) maupun yang sangat
jauh (benda ruang angkasa) dapat di observerkan dengan jelas.
(Sugiyono, 2013, hlm. 310).
Data tentang penelitian ini dikumpulkan dengan
menggunakan lembar pengamatan. Pengamatan dilakukan terhadap
aktivitas siswa selama proses pembelajaran untuk setiap kali
pertemuan dengan mengisi lembar pengamatan yang telah
disediakan untuk setiap kali pertemuan. Pengisian lembar
pengamatan dilakukan dengan cara menceklis atau skor hasil
pengamatan serta kritik dan saran terhadap gambaran yang
sebenarnya. Pengamatan ini bertujuan untuk melihat sejauh mana
-
28
pelaksanaan modelscramble dan aktivitas siswa dalam proses
pembelajaran.
b. Metode Wawancara
Metode wawancara adalah proses memperoleh keterangan
untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab, sambil bertatap
muka antara si penanya dengan si penjawab.
c. Metode Dokumentasi
Dokumentasi dari asal katanya dukomen, yang artinya
barang-barang tulis. Di dalam melaksanakan metode dokumentasi,
peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku,
majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen, catatan harian dan
sebagainya.(Arikunto, 2010, hlm. 67).
Menurut (Riduwan, 2013, hlm. 77).“Dokumentasi adalah
ditujukkan untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian,
meliputi buku-buku yang relevan, peraturan-peraturan, laporan
kegiatan, foto-foto, film documenter, data yang relevan
penelitian”.Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah
berlalu. Dokumen biasa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya
monumental dari seseorang. Dokumen yang berbentuk tulisan
misalnya catatan harian, sejarah kehidupan (file histories), cerita,
biografi, peraturan, kebijakan. Dokumen yang berbentuk gambar,
misalnya foto, gambar hidup, sketsa dan lain-lain. Dokumen yang
berebentuk karya seni, yang dapat berupa gambar, patung, film dan
lain-lain (Sugiyono, 2013, hlm. 329).
2. Instrumen Pengumpulan Data
Arikunto (2010) menerangkan bahwa penelitian adalah
alat/fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data
agar pekerjaan lebih mudah dan hasilnya lebih baik dalam arti lebih
-
29
cermat lengkap dan sistematik sehingga lebih mudah diolah. Instrument
yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari:
a. Lembar Tes
Untuk mengetahui kemampuan kognitif siswa digunakan
instrument berupa tes. Jenis tes yang digunakan adalah pilihan ganda
yang terdiri dari 20 soal ganda. Soal yang digunakan dalam penelitian
ini diambil dari soal yang telah di validasi.
b. Lembar Observasi
Lembar observasi yang digunakan ada dua macam, yaiu:
1) Lembar Observasi Siswa
Lembar observasi siswa digunakan untuk mengetahui aktivitas
siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung.
2) Lembar observasi guru
lembar observasi diisi oleh seorang observer guna mengamati
kegiatan peneliti dalam penerapan Scramble.
F. Teknik Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ini diperoleh dari tes pada setiap
siklus analisis tes hasil belajar bertujuan untuk mengetahui penguasaan
siswa terhadap materi pembelajaran. Penguasaan materi pembelajaran
dapat dilihat dari nilai yang diperoleh siswa setiap siklus.
1. Penilaian Skor
Untuk menghitung skor yang didapat siswa, peneliti mengalikan
jawaban siswa yang benar dengan angka 100 kemudian dibagi jumlah soal
sehingga mendapat hasil merupakan skor siswa. Adapaun rumus mencari
skor siswa antara lain :
Skor= 𝐵
𝑁𝑥 100
Keterangan :
B : Jumlah butiran yang di jawab benar
-
30
N : Banyak butiran soal nilai rata-rata hasil belajar siswa (Zainal
aqib, 2008, hlm. 40)
2. Sedangkan hasil observasi siswa dapat dilihat dengan kriteria penskoran
penilaian (Trianto, 201, hlm. 65) yang telah ditentukan.
1 = Kurang
2 = Cukup
3 = Baik
4 = Baik Sekali
Cara menghitung persentase skor pelaksanaan pembelajaran adalah
sebagai berikut:
% pelaksanaan pembelajaran = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚x 100%
Data hasil observasi dikualifikasi dengan kriteria sebagai beikut:
0% - 25% : Kurang
26% - 50% : Cukup
51% - 75% : Baik
76% - 100% : Baik Sekali
3. Penilian Rata-rata Siswa
Untuk mengetahui nilai rata-rata siswa peneliti menjumlahkan nilai yang
diperoleh siswa kemudian dibagi dengan jumlah siswa di kelas tersebut.
Nilai rata-rata dapat di hitung dengan menggunakan rumus :
X = ∑𝑋
∑𝑁
Keterangan :
X : Jumlah rata-rata
∑𝑋 : Jumlah semua nilai
∑𝑁 : Jumlah siswa
4. Nilai ketuntasan siswa
Nilai ketuntasan siswa belajar, dapat dihitung menggunakan :
-
31
P = ∑(𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠 𝑏𝑒𝑙𝑎𝑗𝑎𝑟)
∑ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎𝑥 100%
∑(𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠 𝑏𝑒𝑙𝑎𝑗𝑎𝑟), 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖𝑎𝑛
0 – 20 = Sangat Rendah
21- 24 = Rendah
41- 60 = Cukup tinggi
61- 80 = Tinggi
81- 100 = Sangat Tinggi.( Alminiantik, 2018,hlm. 208)
G. Indikator Keberhasilan Pembelajaran Siswa
Keberhasilan pembelajaran, mengandung makna ketuntasan dalam
proses pembelajaran. Penelitian tindakan kelas ini dikatakan berhasil
apabila telah terdapat 80% siswa aktif dalam mengikuti pembelajaran.
Keberhasilan atau ketuntasan belajar dilihat berdasarkan hasil tes yang
diperoleh siswa. Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang digunakan
SMP Negeri 6 Muaro Jambi, siswa dikatakan berhasil apabila setiap siswa
mencapai nilai 70, dan suatu kelas dikatakan telah berhasil apabila
terdapat 70% siswa berhasil dari keseluruhan yang mengikuti proses
pembelajaran. Kriteria keberhasilan adalah patokan ukuran tingkat
pencapaian prestasi belajar siswa yang merujuk pada KKM sekolah
terkhusus pada pelajaran IPA. Oleh sebab itu dengan model pembelajaran
ini diharapkan siswa dapat mencapai kriteria tersebut.( Asep,dkk. 2012
hlm. 138).
H. Jadwal Penelitian
Untuk memudahkan dalam penelitian dilapangan yang
dilaksanakan pada tahun 2019/2020 maka penulis menyusun jadwal
penelitian.
-
32
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Pelaksanaan
a. Kondisi Awal Hasil Belajar Siswa Pra Siklus
Sebelum melakukan tindakan siklus, terlebih dahulu peneliti
melakukan wawancara bersama guru mata pelajaran dengan menanyakan
tentang keadaan kelas. Hal ini dapat dibuktikan dengan data hasil ulangan
harian yang di ikuti oleh 28 orang siswa, Peneliti peroleh dari guru ipa
kelas VIII B di SMP Negeri 6 Muaro Jambi, dengan data sebagai berikut:
Tabel 4.1 Kondisi Hasil Belajar siswa Pra Siklus
No Nama Siswa Nilai KKM No Nama Siswa Nilai KKM
1 AA 55 70 15 MA 60 70
2 AF 55 70 16 MM 75 70
3 AS 60 70 17 MY 75 70
4 AFJ 70 70 18 MRJ 80 70
5 ADP 65 70 19 MR 75 70
6 AAO 70 70 20 MN 40 70
-
33
7 BR 70 70 21 NAF 75 70
8 KLP 55 70 22 NW 50 70
9 EF 65 70 23 PBL 30 70
10 FDS 70 70 24 RM 70 70
11 HRH 55 70 25 SI 40 70
12 JIS 35 70 26 SN 75 70
13 JMS 60 70 27 SRP 70 70
14 KPA 70 70 28 TS 75 70
Jumlah nilai 1745
Nilai rata-rata siswa 62,32
Jumlah siswa yang tuntas 14
Jumlah siswa yang belum tuntas 14
Persentase ketuntasan siswa 50
Persentase siswa yang belum tuntas 50
Sumber : Dokumentasi hasil ulangan harian kelas VIII B SMP Negeri 6 Muaro
Jambi, 23 Oktober 2019
Data dalam tebel di atas terlihat hasil belajar siswa masih rendah.
Jumlah siswa yang tuntas KKM baru mencapai 14 siswa atau 50% dari
jumlah keseluruhan siswa (28 orang), sedangkan jumlah siswa yang belum
tuntas mencapai 14 siswa atau 50% dari jumlah keseluruhan. Selain itu nilai
-
34
rata-rata yang di peroleh siswa juga masih rendah yaitu 62,32 dari sinilah
peneliti mulai melakukan penelitian tindakan kelas (PTK). Guna untuk
memperbaiki pembelajaran dan meningkatkan hasil belejar siswa pada mata
pelejaran ipa di kelas VIII B dengan menggunakan model pembelajaran
Scramble Pada proses pembelajaran.
b. Deskipsi Data dan Hasil Pembelajaran
1. Deskripsi Data Siklus I
Setelah dilakukan pengamatan sebelum penelitian, peneliti
bersama dengan kulabulator mengadakan refleksi tindakan-tindakan yang
dilakukan pada siklus I, Pelaksanaan siklus I di lakukan sebanyak 3 kali
pertemuan sejak 06 februari sampai 20 februari 2020.
Siklus I Terdiri dari tahapan-tahapan sebagai berikut:
a. Tahap Perencanaan
Sebelum melaksanakan tindakan, peneliti membuat desain
pembelajaran ipa yang di rancang oleh peneliti bersama guru. Desain
dibuat berdasarkan hasil observasi proses pembelajaran sebelum
tindakan.
Penelitian selalu berpedoman pada Rencanan Pelaksanaan
Pembalajaran (RPP) setiap akan melakukan tindakan, guru akan
melakukan tindakan yang direncanakan oleh peneliti selama kegiatan
pembelajaran (pelaksanaan tindakan) berlangsung. Peneliti juga
menyiapkan bahan dan alat yang di gunakan pada pembelajaran ipa
dan sebagaimana prosedurnya. Pada perencanan, tindakan yang di
rencanakan terdiri dari 3 kali pertemuan dengan pokok pembahasan
pengertian sistem pernapasan manusia, macam-macam organ
pernapasan dan mekanisme pernapasan dada dan perut dan di
-
35
pertemuan ke tiga ini mengadakan evaluasi dengan unit soal untuk
mengetahui hasil belajar siswa tersebut.
Berikut ini jadwal pelaksanaan pembelajaran siklus I yang
terdiri dari 3 kali pertemuan sebagaimana digambarkan dalam tabel
berikut
Tabel 4.2 Jadwal Pembelajaran Siklus I Penerapan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Scramble untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran
Ipa Kelas VIII B SMP Negeri 6 Muaro Jambi.
Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Tanggal Pelaksanaan
Pernapasan
Pernapasan
- Pengertian Sistem
Pernapasan
- Macam-macam Organ
Pernapasan
06 Februari 2020
13 Februari 2020
Pernapasan - Mekanisme Pernapasan
Dada dan Perut
20 februari 2020
- TES unit siklus I
b. Tahapan Penerapan Tindakan
Pada tanggal 03 Januari sebelum siklus pertama di lakukan
peneliti bersama guru telah masuk dan bertemu dengan objek yang
akan di teliti, guru mengenalkan sistem pembelajaran yang akan di
terapkan.
Dalam tahapan ini peneliti bersama guru (kulabolator)
melaksanakan pembelajaran menggunakan model Scramble
-
36
1) Pertemuan Pertama
Pada Pertemuan pertama di laksanakan pada tanggal
06 Februari 2020 di kelas VIII B yang di hadiri 27 siswa dari 28
orang siswa. Satu siswa tidak hadir dikarenakan sakit. Peneliti di
bantu juga oleh seorang kulabulator yang ikut berperan dalam
penerapan tindakan yang akan di laksanakan.
a) Kegiatan Awal
Guru memasuki kelas, mengucapkan salam
pembukaan dan menanyakan keadaan siswa, setelah semua
dalam keadaan kondusif guru menyuruh ketua kelas untuk
memimpin salam, kepada guru. Selanjutnya guru mengecek
kehadiran dan guru mengkondisikan siswa dilanjutkan
dengan absen siswa. Guru memberikan apersepsi kepada
siswa dengan memberikan beberapa pertanyaan seperti apa
yang di ketahui tetang sistem pernapasan? Dan setelah siswa
menjawab guru memberi tahu tujuan pembelajaran pada hari
ini.
b) Kegiatan Inti
Setelah guru menjelasakan tujuan belajar hari ini,
guru menjelas pengertian sistem pernapasan pada manusia.
Setelah itu di jelaskan dan siswa mulai memahai. Guru
membagi siswa beberapa kelompok, yang terdiri dari 7 orang
perkelompok. Dan guru memberikan gambaran atau cara
model Scramblekepada siswa. Guru menjelaskan materi
pembelajaran. Setelah itu barulah guru memberikan media
scramble yang terdapat beberapa soal dan kertas jawaban
yang harus diisi oleh setiap kelompok.
Masing-masing kelompok diberikan waktu yang
sama untuk menyusun jawaban yang ada. Sehingga untuk
-
37
mengetahui pemahaman siswa tersebut, dapat dilihat dari
kecepatan siswa dalam menyusun jawaban dari pertanyaan
yang sudah disediakan.
Setelah itu, barulah nanti kelompok yang
menjawab terlebih dahulu yang akan membacakan atau
mempresentasikan jawaban yang mereka susun.
c) Kegiatan Akhir
Guru bersama siswa, menyimpulkan materi pada
hari ini yang sudah di pelajari. Serta guru menyampaikan
materi untuk pertemuan selanjutnya, guru menutup
pembelajaran mengajak siswa membaca hamdalah bersama
dan guru mengucapakan salam.
2) Pertemuan kedua
Pertemuan Kedua dilaksanakan pada tanggal 13 Februari
2020 yang di hadiri seluruh siswa kelas VIII B . Yang berjumlah
28 orang siswa, pokok bahasan yang di pelajari yaitu organ-organ
pernapasan manusia.
a). Kegiatan Awal.
Setelah Guru memasuki kelas, dan setelah
menyampaikan salam, kemudian guru mengabsensi siswa.
Guru mengecek kehadiran siswa dan di lanjutkan dengan
absen siswa guru menanyakan tentang pelajaran kemarin
yaitu tentang proses pernapasan pada sistem pernapasan.
b). Kegiatan Inti.
Setelah mendengar jawaban para siswa tentang
materi kemarin, guru memberitahu tujuan belajar hari ini
-
38
yaitu tentang organ-organ pernapasan manusia. selanjutnya
pertemuan kedua hampir sama dengan pertemuan
sebelumnya. Guru membagi beberapa kelompok yang sudah
di bentuk minggu kemarin. Setelah duduk mulai
perkelompok guru menjelaskan materi pembelajaran pada
hari itu mengenai organ-organ pernapasan. Karena siswa
kelas VIII B sudah mepunyai LKS, maka siswa diwajibkan
untuk membuka LKS nya. Selanjutya guru menanyakan
apakah sudah paham dengan materi kita hari ini. Jikalau
sudah paham guru mulai memberikan kartu Pertanyan dan
kartu jawaban yang tersusun secara acak kepada siswa yang
mana jikalau, kelompok yang banyak menjawab maka dialah
pemenangnya dan diberikan Reward berupa pena atau
pesnsil.
c). Kegiatan Akhir
Guru bersama siswa menyimpulkan materi pada hari
ini serta menyampaikan untuk pertemuan besok (ke 3) akan
di adakan ulangan harian, evaluasi untuk mengetahui hasil
belajar dalam tindakan. Siswa tersebut dengan pembahasan,
pengertian sistem pernapasan, organ-organ pernapasan ,dan
mekanisme pernapasan dada dan perut. Guru menutup
dengan ucapan hamdalah dan ucapan salam kepada siswa.
3) Pertemuan ketiga
Pertemuan ketiga dilaksanakan pada tanggal 20 Februari
2020 yang di hadiri keseluruhan siswa kelas VIII B.
a). Kegiatan Awal.
-
39
Guru mamasuki kelas, meyampaikan salam
menanyakan kehadiran siswa dan di lanjutkan dengan absen
siswa kemudian guru bertanya kepada siswa tentang materi
kemarin. Setelah beberapa siswa menjawab dengan benar
guru menyeruhuh semua siswa untuk memberikan tepuk
tangan kepada teman yang menjawab tadi, guru memberitahu
kepada siswa bahwa di petemuan ini akan di adakan tes
evaluasi sumatif yang terdiri 10 soal ganda tentang sistem
pernapasan diakhir materi.
b). Kegiatan Inti
Pada Pertemuan terakhir siklus pertama yaitu yang
ketiga, pembelajaran dengan secara tim kelompok tidak
dilakukan lagi. Guru menjelaskan mengenai mekanisme
pernapasan dada dan perut. Untuk mengetahui tingkat
pemahaman siswa secara individu, siswa di berikan tes unit
yaitu sepuluh soal pilihan ganda yang di ambil dari petemuan
sebelumnya pertemuan pertama, kedua dan ketiga dengan
bahasan pengertian sistem pernapasan manusia, organ-organ
pernapasan, dan mekanisme pernapasan perut dan dada.
Siswa tidak lagi duduk berkelompok bersama teman satu
timnya. Posisi tempat duduk tidak lagi berhadap-hadapan lagi
melainkan duduk di meja masing-masing dan menghadap
papan tulis, hal ini di kondisikan agar siswa dapat
mengerjakan soal tes tanpa mendapat bantuan dari
temannnya.
c). Kegiatan Akhir
-
40
Guru menyampaikan materi untuk pertemuan
selanjutnya dan menutup pembelajaran dengan mengucap
hamdalah bersama dan di akhiri dengan salam dari guru.
Tabel 4.3 Hasil Tes Unit Siklus 1 Penerapan Model Scramble
No Nama Siswa Nilai KKM No Nama Siswa Nilai KKM
1 AA 60 70 15 MA 70 70
2 AF 75 70 16 MM 80 70
3 AS 80 70 17 MY 65 70
4 AFJ 70 70 18 MRJ 85 70
5 ADP 70 70 19 MR 80 70
6 AAO 75 70 20 MN 55 70
7 BR 75 70 21 NAF 80 70
8 KLP 55 70 22 NW 60 70
9 EF 70 70 23 PBL 45 70
10 FDS 70 70 24 RM 80 70
11 HRH 60 70 25 SI 45 70
-
41
12 JIS 45 70 26 SN 80 70
13 JMS 70 70 27 SRP 70 70
14 KPA 75 70 28 TS 85 70
Jumlah nilai 1930
Nilai rata-rata siswa 68,92
Jumlah siswa yang tuntas 19
Jumlah siswa yang belum tuntas 9
Persentase ketuntasan siswa 67,85
Persentase siswa yang belum tuntas 32,14
Berdasarkan tabel 4.8 dapat dijelaskan bahwa rata-rata hasil
belajar IPA terpadu kelas VIII B dengan materi pengertian sistem
pernapasan, macam-macam organ pernapasan, serta mekanisme
pernapasan dada dan perut dengan menggunakan model pembelajaran
kooperaif Scramble yang dilakukan pada tes siklus I mencapai 68,92
dengan jumlah siswa 19 siswa yang sudah tuntas dalam pembelajaran
dengan persentase ketuntasan 67,85 dan 9 siswa yang belum tuntas
dengan persentase ketuntasan 32,14 artinyya masih rendah ketuntasan
belajar siswa. Dengan demikian penelitian ini harus dilanjutkan pada
siklus ke II .
c. Tahap Pengamatan (Observing)
Selama psoses pembelajaran berlangsung guru dan
kulabulator melakukan penilaian proses dan pengamatan terhadap
-
42
kerja tim. Aspek partisipasi siswa yang di amati selama proses
pembelajaran berlangsung meliputi.
1. Kerja sama kelompok
2. Tanggung jawab
3. Menjawab pertanyaan
4. Ketertiban kelompoknya
Data hasil pengamatan terhadap proses pembelajaran siklus ini
adalah dapat di lihat di tabel di bawah ini:
Tabel 4.4 Hasil Pengamatan Keaktifan Siswa Siklus I Pertemuan Pertama
Penerapan ModelScramble.
No Kelompok
Skor dan Aspek yang Diamati
Jumlah Persentase Kerja sama
kelompok
Tanggung
jawab
Menjawab
pertanyaan
Ketertiban
kelompoknya
1 Kelompok 1 4 3 2 2 11 68,75
2 Kelompok 2 3 2 2 2 9 56,25
3 Kelompok 3 4 3 2 2 11 68,75
4 Kelompok 4 4 3 2 2 11 68,75
Rata-rata persentase keaktifan siswa 42 65,62
*) catatan : 1. kurang, 2.cukup, 3.baik, 4.baik sekali
Tabel 4.5 Hasil Pengamatan Keaktifan Siswa Siklus I Pertemuan kedua Penerapan
Model Scramble.
No Kelompok Skor dan Aspek yang Diamati
Jumlah Persentase
Kerja sama Tanggung Menjawab Ketertiban
-
43
kelompok jawab pertanyaan kelompoknya
1 Kelompok 1 4 3 2 2 11 68,75
2 Kelompok 2 4 3 3 2 12 75
3 Kelompok 3 4 3 2 2 11 68,75
4 Kelompok 4 4 2 2 2 10 62,5
Rata-rata persentase keaktifan siswa 44 68,75
*) catatan : 1. kurang, 2.cukup, 3.baik, 4.baik sekali
Berdasarkan hasil pengamatan (observasi) aktifitas siswa dalam
belajar yang dilakukan guru selama pembelajaran berlangsung. Secara
keseluruhan aktifitas belajar siswa masih rendah, perencanaan aktivitas
pembelajaran belum berjalan dengan baik sesuai dengan yang
diharapkan, tetapi ada peningkatan setiap pertemuannya. Dari kegiatan
pertama siswa masuk kelas tepat waktu berjumlah 27 orang. Siswa
melakukan diskusi kelompok sampai batas waktu yang ditentukan
dengan nilai 65,62% pada pertemuan pertama dan 68,75% pada
pertemuan kedua dengan predikat kurang. Setelah melihat hasil proses
pembelajaran yang dilaksanakan oleh peneliti pada siklus I dapat
disimpulkan bahwa aktivitas pembelajaran pada siklus I belum optimal
dan masih banyak aktivitas siswa yang belum sesuai dengan yang
diharapkan.
Untuk mengetahui aktivitas guru dapat di sajikan dengan data di
bawah sebagai berikut:
Tabel 4.6 Hasil Pengamatan Guru siklus I Penerapan ModelScramble.
-
44
No Kegiatan/kondisi Ya/
ada
Tidak/
tidak
ada
KEGIATAN PEMBELAJARAN ✓
I PERSIAPAN ✓
1. Kesiapan kelas dan pengaturannya ✓
2. RPP, dan perengkat pembelajaran yang di perlukan ✓
3. Lembar observasi ✓
4. Instrumen untuk pengambilan data terkait dengan PTK ✓
5. Alat tulis, buku catatan observer ✓
II PENDAHULUAN ✓
1. Memberi tahu SK, KD dan indicator ✓
2. Menuliskan pokok bahasan ✓
3. Apresiasi dan motivasi ✓
III KEGIATAN POKOK ✓
1. Penyajian sesuai dengan urutan materi ✓
2. Metode/ pendekatan sesuai dengan materi ✓
3. Keterlibatan siswa ✓
4. Bimbingan kepada siswa sebagai fasilitator ✓
-
45
5. Pengelolahan kelas ✓
6. Pelaksanan sesuai dengan waktu ✓
IV PENUTUP ✓
Menutup pelajaran ✓
Dilihat dari hasil pengamatan terhadap kinerja siswa di peroleh
rata-rata keaktifan siswa 65,62%, pada pertemuan pertama dan
68,75% pada pertemuan kedua. Sedangkan untuk kinerja di peroleh
yang sangat baik.
d. Tahapan Refleksi
Setelah dilaksanakan tindakan siklus I terhadap proses
pembelajaran menggunakan Model Scramble pelaksanaan tindakan
sesuai dengan rencana pembelajaran dimana siswa mengikuti
prosedur pembelajaran yang di tentukan. Namun ada beberapa
kendala yang di hadapi pada proses penerapan Model Scramble
antara lain :
1. Tidak semua siswa, hanya sebagian kecil mau menerima belajar
secara berkelompok, hal ini di karenakan kebiasaan siswa yang
belajar individu. Tetapi setelah di berikan stimulus dan motivasi
akhirnya siswa bisa menerima belajar tersebut.
2. Pada saat pembagian kelompok ada sebagian siswa yang
memilih-milih teman kelompoknya.
3. Pada pertemuan awal suasana kelas masih terasa gaduh.
4. Siswa kurang siap untuk menerima pembelajaran.
5. Siswa belum memahami tujuan dilakukannya model
pembelajaran.
-
46
Setelah proses pembelajaran pada pertemuan ketiga
diadakan tes sumatif ulangan untuk mengetahui tingkat
pemahaman siswa sekaligus untuk mengetahui tingkat ketuntasan
hasil belajar. Dari hasil tes yang dilakukan yang di ikuti oleh 28
siswa di peroleh nilai rata-rata siswa yaitu 68,92 jumlah yang
tuntas 19 siswa dan 9 orang belum tuntas sedangkan persentase
ketuntasan hasil belajar di peroleh 67,85% dan 32,14% siswa yang
belum tuntas. Jika dibandingkan hasil belajar hasil ketuntasan
belajar dari sebelumnya proses tindakan, maka terjadi peningkatan
hasil ketuntasan belajar siswa yang cukup baik dari 50% meningkat
menjadi 67,85%, hal ini membuat peneliti untuk melakukan
tindakan kembali karena belum mencapai keberhasilan tindakan
yaitu sebesar 70%.
Berdasarkan hasil analisis data di atas dapat dikemukakan
bahwa hasil penilitian tindakan siklus I di peroleh kesimpulan
sebagai berikut:
1. Kriteria keaktifan siswa selama proses pembelajaran dan
tindakan sudah baik.
2. Kriteria ketuntasan hasil belajar siswa salama proses
pembelajaran dan tindakan belum tercapai dari target yang di
tentukan.
3. Dalam ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus I belum
berhasil, oleh sebab itu peneliti masih menganggap perlu di
lakukan tindakan siklus berikutnya, hal ini di lakukan untuk
menguji apakah benar penerapan ModelScramble dapat
mengingkatkan hasil belajar siswa dan tepat digunakan pada
mata pelajaran Ipa.
2. Deskripsi Data Siklus II
-
47
Siklus II di laksanakan selama 3 kali pertemuan di mulai
dari tanggal 27 februari 2020 sampai 12 maret 2020. Siklus II
dengan tahapan-tahapan sebagai berikut :
a. Perencanaaan
Hasil observasi berupa dokumen pelaksanaan
pembelajaran merupakan foto pembelajaran yang akan
direfeleksikan. Berikut ini jadwal pelaksanan pembelajaran
siklus II terdiri dari 3 kali pertemuan. Lebih jelasnya dapat di
lihat pada tabel berikut:
Tabel 4.7 Jadwal Pembelajaran Siklus II Penerapan ModelScramble untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Kelas
VIIIB SMP Negeri 6 Muaro Jambi.
Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Tanggal Pelaksanaan
Pernapasan - Macam-macam kelainan pada
sistem pernapasan
27 februari 2020
Pernapasan - Cara merawat kesehatan
sistem pernapasan
5 Maret 2020
Pernapasan - TES unit siklus II 12 Maret 2020
b. Tahapan Penerapan Tindakan
Dalam tahapan ini peneliti bersama kolabulator (Guru)
melaksanakan pembelajaran menggunakan Model Scramble.
1). Pertemuan keempat
Pertemuan keempat di laksanakan pada tanggal 27
februari 2020. Yang di hadiri 27 orang 1 orang tidak hadir di
-
48
kerenakan sakit. Pokok bahasan yang di pelajari yaitu sistem
pernapasan, dengan sub pembahasan macam-macamm kelainan
pada sistem pernapasan manusia. Peneliti di bantu juga oleh
seorang kulabulator yang ikut berperan serta dalam penerapan
tindakan yang di laksanakan.
a). Kegiatan Awal
Guru memasuki kelas, dan mengucapkan salam dan
menanyakan keadaan siswa, dan guru menyuruh ketua kelas
untuk memimpin pembacaan basmalah terlebih dahulu seperti
biasa guru mengecek kehadiran siswa dengan melanjutkan
mengabsen siswa. Guru memberi tahu kepada siswa hasil dari
ulangan kemarin bahwa hasil nilai ulangam kemarin bagus, dan
ada beberapa orang yang kurang bagus. Guru mulai
menyampaikan tujuan pembelajaran dan tema hari ini.
b). kegiatan Inti
Guru menyampaikan materi di depan kelas degan pokok
bahasan macam-macamm kelainan pada sistem pernapasan dan
cara merawat kesehatan sistem pernapasan manusia. Sama
dengan pertemuan sebelumnya siswa di bagi beberapa
kelompok. Setelah guru menjelasakan tujuan belajar hari ini,
guru menjelas pengertian sistem pernapasan pada manusia.
Setelah itu di jelaskan dan siswa mulai memahai. Guru membagi
siswa beberapa kelompok, yang terdiri dari 7 orang
perkelompok.. Guru menjelaskan materi pembelajaran. Setelah
itu barulah guru memberikan media scramble yang terdapat
beberapa soal dan kertas jawaban yang harus diisi oleh setiap
kelompok.Masing-masing kelompok diberikan waktu yang sama
untuk menyusun jawaban yang ada. Sehingga untuk mengetahui
pemahaman siswa tersebut, dapat dilihat dari kecepatan siswa
-
49
dalam menyusun jawaban dari pertanyaan yang sudah
disediakan.
c). Kegiatan Akhir
Guru menyimpulkan pelajaran hari ini dan sebelum
pembelajaran di tutup mengajak siswa mngucap hamdalah
bersama, dan guru mengucapka salam.
2). Pertemuan kelima.
Pada pertemuan kelima di laksanakan pada tanggal 5
maret 2020 yang di hadiri seluruh siswa. Yang berjumlah 28
orang siswa. Pokok bahasan yaitu sistem pernapasan, dengan sub
pokok bahasan cara merawat kesehatan sistem pernapasan
manusia.
a). Kegiatan Awal.
Setelah guru memasuki kelas dan guru menyapaikan salam guru
menecek kehadiran siswa dengan di di lanjutkan dengan absen
siswa. Guru menyampaikan tujuan dan tema pembelajaran hari ini.
b). Kegiatan Inti
Guru mengingatkan kembali pelajaran yang lalu untuk melanjutkan
pelajaran selanjutnya, kemudian guru menyampaikan materi di
depan kelas di lanjutkan dengan menulis tujuan belajar hari
ini.Selanjutnya guru membagi siswa beberapa kelompok dengan
jumlah 4 kelompok yang terdiri dari 7 orang perkelompok.
Selanjutnya siswa diberi kartu soal dan kartu jawaban yang
jawabannya telah teracak, sehingga siswa menyusun kembali
menjadi sebuah jawaban yang benar. Semua kelompok diberi
waktu yang sama untuk menyelesaikan Scramble tersebut.
c). Kegiatan Akhir
Guru bersama siswa menyimpulkan materi pada hari ini
serta menyampaikan untuk pertemuan besok (ke 6) akan di adakan
ujian evaluasi untuk mengetahui hasil belajar siswa tersebut dengan
-
50
pembahasan, macam-macam kelainan dan cara merawat kesehatan
pernapasan, selanjutnya guru mengajak semua untuk mengucap
hamdalah dan guru menutup dengan ucapan salam kepada siswa.
3) Pertemuan keenam
Pertemuan keenam dilaksanakan pada tanggal 12 Maret
2020 yang di hadiri keseluruhan siswa kelas VIII B.
a). Kegiatan Awal.
Guru mamasuki kelas, meyampaikan salam menanyakan
kehadiran siswa dan di lanjutkan dengan absen siswa kemudian
guru menanyakan kepada siswa tentang materi kemarin. Setelah
beberapa siswa menjawab, guru memberikan tepuk tangan
kapada siswa yang sudah menjawab, guru menanyakan kepada
siswa bahwa di petemuan ini akan di adakan ulangan tentang
kelainan dan cara merawat kesehatan sistem pernapasan.
b). Kegiatan Inti
Pada Pertemuan trakhir siklus kedua yaitu yang keenam,
pembelajaran dengan secara kelompok dihentikan. Untuk
mengetahui tingkat pemahaman siswa secara individu, siswa di
berikan tes unit yaitu sepuluh soal ganda yang di ambil dari
petemuan sebelumnya pertemuan keempat dan kelima. Siswa
-
51
tidak lagi duduk berkelompok bersama teman satu timnya. Posisi
tempat duduk tidak lagi berhadap-hadapan lagi melainkan duduk
di meja masing-masing dan menghadap papan tulis, hal ini di
kondisikan agar siswa dapat mengerjakan soal tes tanpa mendapat
bantuan dari temannnya. Baik teman kelompoknya ataupun teman
yang dekat dengan dirinya, Soal tes dikerjakan secara individu
oleh tiap-tiap siswa sampai waktu yang telah di tentukan dalam
hal ini waktu yang di berikan setelah selesai semua jawaban di
kumpul di meja guru untuk di koreksi melihat sampai mana
pemahan siswa dalam menjawab soal yang di berikan.
c). Kegiatan Akhir
Guru meminta siswa untuk menyimpulkan pembelajaran yang
telah disampaikan. Peneliti meminta siswa mempelajari kembali
pelajaran pada hari ini dirumah. Guru menyampaikan materi
untuk pertemuan selanjutnya dan untuk menutup pembelajaran
guru menyuruh ketua kelas untuk memimpin pembacaan
hamdalah dan di akhiri dengan salam dari guru.
Berikut hasil tes unit siklus II pada tabel berikut :
Tabel 4.8 Hasil Tes Siklus II Penerapan Model Scramble.
No Nama Siswa Nilai KKM No Nama Siswa Nilai KKM
1 AA 75 70 15 MA 80 70
2 AF 80 70 16 MM 90 70
3 AS 85 70 17 MY 75 70
4 AFJ 80 70 18 MRJ 95 70
5 ADP 75 70 19 MR 90 70
-
52
6 AAO 80
70 20 MN 70 70
7 BR 85 70 21 NAF 90 70
8 KLP 70 70 22 NW 75 70
9 EF 75 70 23 PBL 60 70
10 FDS 80 70 24 RM 85 70
11 HRH 75 70 25 SI 65 70
12 JIS 65 70 26 SN 95 70
13 JMS 80 70 27 SRP 80 70
14 KPA 85 70 28 TS 85 70
Jumlah nilai 2225
Nilai rata-rata siswa 79,46
Jumlah siswa yang tuntas 25
Jumlah siswa yang belum tuntas 3
Persentase ketuntasan siswa 89,28
Persentase siswa yang belum tuntas 10,71
Berdasarkan tabel 4.13 dapat dijelaskan ba