PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN -...

121
1 1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) PADA MATERI FLUIDA STATIK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES PESERTA DIDIK KELAS XI IPA-A MA TAJUL ULUM BRABO GROBOGAN SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2009/2010 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat Guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Dalam Ilmu Pendidikan Fisika Oleh : MUSTA’IN NIM : 063611005 FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2010

Transcript of PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN -...

Page 1: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · 94,44%. Sementara itu nilai tes rerata hasil belajar pada siklus I dan II berturut-

1 1

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) PADA MATERI FLUIDA STATIK

UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES PESERTA DIDIK

KELAS XI IPA-A MA TAJUL ULUM BRABO GROBOGAN SEMESTER GENAP

TAHUN AJARAN 2009/2010

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat

Guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Dalam Ilmu Pendidikan Fisika

Oleh :

MUSTA’INNIM : 063611005

FAKULTAS TARBIYAHINSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG2010

Page 2: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · 94,44%. Sementara itu nilai tes rerata hasil belajar pada siklus I dan II berturut-

2 2

ABSTRAK

Musta’in (NIM : 063611005). Penerapan Model Pembelajaran Problem BasedInstruction (PBI) Pada Materi Fluida Statik Untuk Meningkatkan KeterampilanProses Peserta didik Kelas XI IPA-A MA Tajul Ulum Brabo Grobogan SemesterGenap Tahun Ajaran 2009/2010. Skripsi Semarang: Program Strata 1 JurusanTadris Program Studi Tadris Fisika Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, 2010.

Pembelajaran fisika pada umumnya masih didominasi guru yangmenggunakan metode ceramah dan jarang melaksanakan kegiatan praktikum. Halini menyebabkan peserta didik tidak terlibat dalam aktivitas kerja ilmiah sehinggaketerampilan proses peserta didik belum dikembangkan, akibatnya hasil belajarpeserta didik masih rendah dan kegiatan belajar peserta didik pun belummenyentuh aspek afektif dan aspek keterampilan proses dari psikomotorik.

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan proses pesertadidik kelas XI IPA-A MA Tajul Ulum Brabo Grobogan pada mata pelajaranfisika materi pokok fluida statik melalui penerapan model pembelajaran ProblemBased Instruction.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakandalam 2 siklus. Dimana tiap siklusnya meliputi 4 tahap yakni, perencanaan,pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Faktor yang diteliti adalah keterampilanproses (aspek psikomotorik), aspek kognitif, dan aspek afektif. Data hasil belajarketerampilan proses (aspek psikomotorik) dan afektif diperoleh melalui lembarobservasi. Sedangkan data hasil belajar kognitif diambil melalui nilai tes setiapakhir siklus.

Dari hasil penelitian, hasil belajar kognitif peserta didik sebelum tindakanmasih di bawah rata-rata yaitu 56,11 dengan presentase ketuntasan 24,32%. Nilairerata hasil keterampilan proses (aspek psikomotorik) pada siklus I dan IIberturut-turut adalah 70,63 dan 81,25 dengan persentase ketuntasan 69,44% dan94,44%. Sementara itu nilai tes rerata hasil belajar pada siklus I dan II berturut-turut adalah 65,00 dan 74,17 dengan persentase ketuntasan 63,89% dan 91,67%.Sedangkan nilai rerata hasil belajar afektif pada siklus I dan II berturut-turutadalah 76,22 dan 78,47 dengan persentase ketuntasan 77,78% dan 91,67%.

Berdasarkan hasil penelitian, penerapan model pembelajaran ProblemBased Instruction (PBI) dalam pembelajaran fisika dapat meningkatkanketerampilan proses peserta didik kelas XI IPA-A MA Tajul Ulum BraboGrobogan semester genap tahun ajaran 2009/2010.

Page 3: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · 94,44%. Sementara itu nilai tes rerata hasil belajar pada siklus I dan II berturut-

3 3

Page 4: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · 94,44%. Sementara itu nilai tes rerata hasil belajar pada siklus I dan II berturut-

4 4

Page 5: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · 94,44%. Sementara itu nilai tes rerata hasil belajar pada siklus I dan II berturut-

5 5

DEKALARASI

Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, penulis menyatakan bahwa

skripsi ini tidak berisi materi yang telah pernah ditulis oleh orang lain atau

diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang

lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan

rujukan.

Semarang, 1 Desember 2010

Deklarator,

Musta‘inNIM. 063611005

Page 6: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · 94,44%. Sementara itu nilai tes rerata hasil belajar pada siklus I dan II berturut-

6 6

MOTTO

Ÿwurß# ø)s?$tB}§øŠs9y7s9¾Ïm Î/íO ù=Ïæ4¨b Î)yìôJ ¡¡9$#uŽ|Çt7 ø9$#uryŠ#xs àÿø9$#ur‘@ä.y7Í´ ¯» s9'ré&tb% x.çm ÷Y tã

Zwq ä«ó¡ tBÇÌÏÈ

“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuantentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan

diminta pertanggungan jawabnya.”( Surat Al-Israa’: 36)1

1.Abdullah Sukarno, Al-Qur an dan Terjemahannya (Bandung: CV. Penerbit Diponegoro)hlm. 429

Page 7: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · 94,44%. Sementara itu nilai tes rerata hasil belajar pada siklus I dan II berturut-

7 7

PERSEMBAHAN

Dengan segala kerendahan dan kebanggaan hati, kupersembahkan karya

tulis yang sederhana ini untuk orang-orang yang telah memberi arti dalam

hidupku,

1. Ayahanda dan ibunda tercinta ( Matori dan Sumro’ah), ini adalah bagian dari

perjuangan, cita-cita, iringan doa restumu. Karena jasa dan kasih sayangmu

aku akhirnya dapat menyelesaikan kuliah. Pengorbananmu sungguh luar biasa

2. Adikku Darojatur rofi’ah dan Nur Alifah doa dan motivasi darimu semoga

mengantarkan aku menuju gerbang kesuksesan

3. Keluarga besarku di Demak yang selalu membantu, mendoakan dan memberi

semangat selama perjalanan hidupku

4. Siti Munawaroh dan keluarga besarnya yang telah memotivasi saya selama

kuliah

5. Semua mahasiswa Tadris Fisika, khususnya angkatan 2006, tempat berbagi

cerita selama berjuang bersama

6. Untuk semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini

Pada akhirnya semua itu punya arti karenanya, kupersembahkan karya

sederhana ini untuk segala ketulusan kalian semua.

Penulis

Page 8: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · 94,44%. Sementara itu nilai tes rerata hasil belajar pada siklus I dan II berturut-

8 8

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah

SWT, yang telah menganugerahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga

menjadikan kita lebih bermakna dalam menjalani hidup ini. Terlebih lagi kepada

penulis sehingga dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.

Shalawat serta salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Muhammad

SAW, yang telah membawa cahaya Illahi kepada umat manusia sehingga dapat

mengambil manfaatnya dalam memenuhi tugasnya sebagai khalifah di muka

bumi.

Ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya penulis sampaikan kepada

semua pihak yang telah memberikan pengarahan, bimbingan dengan moral dan

bantuan apapun yang sangat besar artinya bagi penulis. Ucapan terima kasih

terutama penulis sampaikan kepada:

1. Dr. Suja’i, M.Ag selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo

Semarang.

2. Drs. H. Abdul Wahid, M. Ag selaku Ketua Jurusan Tadris yang telah

merestui pembahasan skripsi ini.

3. Andi Fadllan, S.Si.,M.Sc., selaku pembimbing I dan Ismail, M.Ag., selaku

pembimbing II yang telah berkenan memberikan waktu, bimbingan dan

pengarahan dalam penulisan skripsi ini

4. Wenty Dwi Yuniarti, S.Pd., M.Kom sebagai dosen wali yang telah banyak

berjasa kepada penulis untuk membimbing penulis selama masa studi.

5. Segenap Bapak dan Ibu Dosen beserta karyawan di lingkungan Fakultas

Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang yang telah membekali berbagai

pengetahuan, sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan skripsi ini.

6. Petugas perpustakaan, baik Fakultas, Institut IAIN Walisongo Semarang yang

telah memberikan ijin dan layanan yang ramah.

7. Ali Mas’udi, S. Pd.I selaku Kepala MA Tajul Ulum Brabo Grobogan yang

telah memberikan izin tempat penelitian dalam skripsi ini.

8. Syefudin, S. Si, selaku Guru Pembimbing penelitian.

Page 9: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · 94,44%. Sementara itu nilai tes rerata hasil belajar pada siklus I dan II berturut-

9 9

Kepada mereka semua penulis tidak dapat memberikan apa-apa hanya

untaian terima kasih dengan tulus serta iringan doa, semoga Allah membalas

semua amal kebaikan mereka dan selalu melimpahkan rahmat, taufiq, hidayah

serta inayah-Nya dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang

berkesempatan membacanya.

Pada akhirnya penulis menyadari dengan sepenuh hati bahwa penulisan

skripsi ini belum mencapai kesempurnaan dalam arti yang sebenarnya. Namun

penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan

pembaca umumnya. Amin

Semarang, Desember 2010

Penulis

Page 10: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · 94,44%. Sementara itu nilai tes rerata hasil belajar pada siklus I dan II berturut-

10 10

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ------------------------------------------------------------- i

ABSTRAK ------------------------------------------------------------------------- ii

HALAMAN PERSETUJUAN --------------------------------------------------- iii

HALAMAN PENGESAHAN ---------------------------------------------------- iv

DEKLARASI ---------------------------------------------------------------------- v

MOTTO ----------------------------------------------------------------------------- vi

PERSEMBAHAN ----------------------------------------------------------------- vii

KATA PENGANTAR ------------------------------------------------------------ viii

DAFTAR ISI ----------------------------------------------------------------------- x

DAFTAR LAMPIRAN ----------------------------------------------------------- xii

DAFTAR GAMBAR -------------------------------------------------------------- xiii

DAFTAR TABEL ----------------------------------------------------------------- xiv

BAB I : PENDAHULUAN ---------------------------------------------------- 1

A. Latar Belakang Masalah ----------------------------------------- 1

B. Identifikasi Masalah ---------------------------------------------- 3

C. Pembatasan Masalah --------------------------------------------- 3

D. Rumusan Masalah ------------------------------------------------ 4

E. Penegasan Istilah-------------------------------------------------- 4

F. Tujuan Penelitian ------------------------------------------------- 6

G. Manfaat Penelitian------------------------------------------------ 6

BAB II : LANDASAN TEORI------------------------------------------------- 7

A. Model Pembelajaran Problem Based Instruction ------------- 7

B. Metode Eksperimen ---------------------------------------------- 14

C. Keteranpilan Proses ---------------------------------------------- 15

D. Materi Fluida Statik ---------------------------------------------- 17

E. Kajian Peneitian yang Relevan --------------------------------- 21

F. Hipotesis Tindakan ---------------------------------------------- 23

Page 11: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · 94,44%. Sementara itu nilai tes rerata hasil belajar pada siklus I dan II berturut-

11 11

BAB III : METODE PENELITIAN -------------------------------------------- 24

A. Waktu dan Tempat Penelitian ---------------------------------- 24

B. Subjek Penelitian ------------------------------------------------- 24

C. Prosedur Penelitian ---------------------------------------------- 24

D. Metode Pengumpulan Data ------------------------------------- 32

E. Metode Analisis Data -------------------------------------------- 34

F. Indikator Keberhasilan ------------------------------------------ 36

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ------------------- 37

A. Hasil Penelitian --------------------------------------------------- 37

B. Pembahasan Hasil Penelitian ---------------------------------- 39

BAB V : KESIMPULAN, SARAN, DAN PENUTUP ---------------------- 49

A. Kesimpulan ------------------------------------------------------- 49

B. Saran --------------------------------------------------------------- 49

C. Penutup ------------------------------------------------------------ 50

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 12: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · 94,44%. Sementara itu nilai tes rerata hasil belajar pada siklus I dan II berturut-

12 12

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1.

Lampiran 2.

Lampiran 3.

Lampiran 4.

Lampiran 5.

Lampiran 6.

Lampiran 7.

Lampiran 8.

Lampiran 9.

Lampiran 10.

Lampiran 11..

Lampiran 12.

Lampiran 13.

Lampiran 14.

Lampiran 15.

Lampiran 16.

Lampiran 17.

Lampiran 18.

Lampiran 19.

Lampiran 20.

Lampiran 21.

Lampiran 22.

Lampiran 23.

Silabus

RPP siklus I

RPP siklus II

Lembar kerja siswa untuk panduan guru siklus I

Lembar kerja siswa untuk panduan guru siklus II

Lembar kerja siswa untuk peserta didik siklus I

Lembar kerja siswa untuk peserta didik siklus II

Kriteria penskoran keterampilan proses siklus I

Kriteria penskoran keterampilan proses siklus II

Analisis nilai keterampilan proses siklus I

Analisis nilai keterampilan proses siklus II

Soal kognitif siklus I

Soal kognitif siklus II

Kunci jawaban soal kognitif siklus I dan II

Nilai pra siklus peserta didik

Analisis hasil belajar kognitif siklus I

Analisis hasil belajar kognitif siklus II

Kriteria penskoran afektif peserta didik siklus I dan II

Analisis lembar observasi aspek afektif peserta didik siklus I

Analisis lembar observasi aspek afektif peserta didik siklus II

Daftar nama peserta didik

Daftar nama kelompok peserta didik

Dokumentasi pembelajaran

Page 13: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · 94,44%. Sementara itu nilai tes rerata hasil belajar pada siklus I dan II berturut-

13 13

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1

Gambar 2.2

Gambar 2.3

Gambar 3.1

Gambar 3.2

Gambar 4.1

Gambar 4.2

Gambar 4.3

Berat benda di udara dan berat semu di air

Tenggelam, melayang, dan terapung

Benda mengapung

Prosedur pelaksanaan PTK

Alur penelitian tindakan kelas

Perbandingan perolehan nilai kognitif siklus I dan II

Perbandingan perolehan nilai afektif siklus I dan II

Perbandingan perolehan nilai keterampilan proses siklus I dan II

Page 14: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · 94,44%. Sementara itu nilai tes rerata hasil belajar pada siklus I dan II berturut-

14 14

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1

Tabel 4.2

Tabel 4.3

Tabel 4.4

Hasil analisis nilai awal peserta didik

Hasil belajar kognitif peserta didik siklus I dan II

Hasil penilaian observasi aspek afektif peserta didik siklus I dan II

Hasil penilaian keterampilan proses peserta didik siklus I dan II

Page 15: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · 94,44%. Sementara itu nilai tes rerata hasil belajar pada siklus I dan II berturut-

15 15

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Tujuan pendidikan nasional antara lain adalah membentuk manusia

Indonesia yang memiliki kemampuan ilmu pengetahuan serta teknologi

dengan sikap serta perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai bangsa Indonesia.

Sebagaimana tercantum dalam undang-undang no. 20 tahun 2003 tentang

system pendidikan nasional, yang menyatakan bahwa pendidikan nasional

berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta

peradaban bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar

menjadi manusia yang beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga

Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 2

Di dalam pendidikan guru memegang peranan sangat penting untuk

memajukan pendidikan nasional. Ini berarti guru memahami benar kedudukan

model pembelajaran yaitu sebagai strategi pengajaran dan sebagai alat untuk

mencapai tujuan. Tugas utama guru adalah menciptakan suasana di dalam

kelas agar terjadi interaksi belajar-mengajar yang dapat memotivasi siswa

untuk belajar dengan baik dan sungguh-sungguh. Untuk itu, guru seyogyanya

memiliki kemampuan untuk melakukan interaksi belajar-mengajar yang baik.

Salah satu kemampuan yang sangat penting adalah kemampuan mengatur

kelas.3 Sesuai dengan KTSP, salah satu standar kompetensi yang

dikembangkan pada mata pelajaran fisika di SMA / MA adalah kemampuan

menganalisis dan memecahkan masalah kompleks. Kemampuan itu

dikembangkan melalui pengalaman langsung dengan melakukan penyelidikan

atau percobaan di laboratorium atau di kelas. Penyelidikan atau percobaan

yang dilaksanakan di laboratorium maupun di kelas dapat meningkatkan

keterampilan proses peserta didik.

2 Direktorat Jendral Pendidikan Islam, Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah RItentang Pendidikan, (Jakarta: Depag RI, 2006), hlm. 8-9.

3 Conny Semiawan, dkk, Pendekatan Keterampilan Proses, (Jakarta: GramediaWidiasarana Indonesia, 1992), hlm. 63.

Page 16: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · 94,44%. Sementara itu nilai tes rerata hasil belajar pada siklus I dan II berturut-

16 16

Berdasarkan hasil wawancara personal dengan guru mata pelajaran

Fisika MA Tajul Ulum Brabo Grobogan, ditemukan beberapa permasalahan di

antaranya; pertama, pelakasanaan pembelajaran Fisika masih didominasi

dengan metode ceramah. Kedua, guru jarang melaksanakan kegiatan

praktikum karena masih berorientasi terselesaikannya materi. Hal ini

menyebabkan peserta didik tidak terlibat dalam aktivitas kerja ilmiah yang

berarti keterampilan proses peserta didik belum dikembangkan. Ketiga,

penyampaian materi fisika belum sepenuhnya mengaitkan dengan kehidupan

nyata peserta didik. Keempat, kegiatan belajar peserta didik belum menyentuh

aspek psikomotorik dan aspek lain yang berkenaan dengan proses

pengembangan keterampilan proses peserta didik. Permasalahan tersebut

berakibat pada hasil belajar peserta didik yang masih rendah. Hal ini terlihat

pada nilai rata-rata mata pelajaran Fisika semester lalu di kelas XI IPA-A pada

dua tahun terakhir yaitu 56,1 dan 63,8 dengan persentase ketuntasan klasikal

85%. Sedangkan Hasil ini masih di bawah nilai kriteria ketuntasan minimal

(KKM) sekolah yaitu sebesar 67.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, hendaknya guru dapat

mengubah strategi mengajar yang lama dengan strategi mengajar baru yang

lebih memberdayakan peserta didik untuk lebih aktif dalam pembelajaran,

sehingga mencapai hasil belajar yang lebih baik dan dapat mengembangkan

keterampilan proses peserta didik. Salah satunya melalui penerapan model

pembelajaran Problem Based Instruction (PBI). PBI merupakan suatu model

pembelajaran yang didasarkan pada banyaknya permasalahan yang

membutuhkan penyelidikan autentik yakni penyelidikan yang membutuhkan

penyelesaian nyata dari permasalahan yang nyata.4 Dengan PBI peserta didik

dilatih menyusun sendiri pengetahuannya, mengembangkan keterampilan

pemecahan masalah, mandiri serta meningkatkan kepercayaan diri.

Dalam KTSP, fluida statik merupakan sub materi pokok mekanika

fluida yang diberikan di kelas XI IPA SMA / MA semester 2. Materi fluida

4 Trianto, Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, (Jakarta:Prestasi Pustaka, 2007), hlm. 67.

Page 17: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · 94,44%. Sementara itu nilai tes rerata hasil belajar pada siklus I dan II berturut-

17 17

statik merupakan suatu materi yang dekat dengan kehidupan nyata. Banyak

peristiwa yang sering di jumpai dalam kehidupan sehari-hari yang

menggunakan prinsip-prinsip dalam materi fluida statik. Sebagai contoh,

pompa hidrolik ban sepeda merupakan penerapan hukum Pascal. Balon udara,

galangan kapal dan hidrometer merupakan penerapan hukum Archimedes.

Standar kompetensi pada sub materi pokok mekanika fluida adalah

peserta didik mampu menerapkan konsep dan prinsip mekanika klasik sistem

kontinu dalam menyelesaikan masalah. Berdasarkan tujuan tersebut, maka

dalam proses pembelajaran materi fluida statik membutuhkan kegiatan

laboratorium untuk mengembangkan keterampilan proses peserta didik.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka judul penelitian yang akan

dilakukan adalah “Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Instruction

(PBI) Pada Materi Fluida Statik Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses

Peserta didik Kelas XI IPA-A MA Tajul Ulum Brabo Grobogan Semester

Genap Tahun Ajaran 2009/2010”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka terdapat beberapa

permasalahan yang dapat diidentifikasi sebagai berikut :

1. Belum efektifnya proses pembelajaran di MA Tajul Ulum Brabo

Grobogan, dikarenakan kegiatan belajar mengajar yang selama ini

berlangsung masih menggunakan model pembelajaran yang bersifat

konvensional yaitu metode ceramah.

2. Kegiatan praktikum jarang dilaksanakan sehingga keterampilan proses

peserta didik belum dikembangkan.

Page 18: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · 94,44%. Sementara itu nilai tes rerata hasil belajar pada siklus I dan II berturut-

18 18

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, penelitian ini hanya

meneliti tentang keterampilan proses peserta didik kelas XI IPA-A MA Tajul

Ulum Brabo Grobogan dengan menerapkan model pembelajaran Problem

Based Instruction (PBI).

Berdasarkan materi-materi mekanika fluida yang ada seperti fluida

statik dan fluida dinamik. Penelitian ini hanya dibatasi pada fluida statik yang

meliputi prinsip Archimedes, melayang, terapung dan tenggelam.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dirumuskan permasalahan

yaitu :

1. Adakah peningkatan keterampilan proses fisika peserta didik kelas XI

IPA-A MA Tajul Ulum Brabo Grobogan pada materi fluida statik melalui

penerapan model PBI ?

2. Bagaimana penerapan model PBI pada materi fluida statik dapat

meningkatkan keterampilan proses peserta didik kelas XI IPA-A MA Tajul

Ulum Brabo Grobogan?

E. Penegasan Istilah

1. Problem Based Instruction (PBI)

Pengajaran berdasarkan masalah adalah suatu pengajaran yang

menggunakan masalah dalam kehidupan sehari-hari untuk belajar cara

berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah serta untuk

memperoleh pengetahuan dan konsep yang bermanfaat dari materi

pelajaran.5

Belajar berdasarkan masalah adalah interaksi antara stimulus

dengan respons, merupakan hubungan antara dua arah belajar dan

lingkungan. Lingkungan memberi masukan kepada siswa berupa bantuan

dan masalah, sedangkan sistem saraf otak berfungsi menafsirkan bantuan

5 Nurhadi, Kurikulum 2004 Pertanyaan dan Jawaban, (Jakarta: Grasindo, 2004), hlm.109

Page 19: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · 94,44%. Sementara itu nilai tes rerata hasil belajar pada siklus I dan II berturut-

19 19

itu secara efektif sehingga masalah yang dihadapi dapat diselidiki, dinilai,

dianalisis serta dicari pemecahannya dengan baik. Pengalaman siswa yang

diperoleh dari lingkungan akan menjadikan kepadanya bahan dan materi

guna memperoleh pengertian serta bisa dijadikan pedoman dan tujuan

belajarnya.6

2. Keterampilan Proses

Keterampilan proses yaitu keterampilan menemukan dan

mengembangkan sendiri fakta dan konsep serta menumbuhkan dan

mengembangkan sikap dan nilai yang dianut.7

Dalam penelitian ini, keterampilan proses yang diamati meliputi:

merancang eksperimen, mengamati, menghitung, mengukur, memprediksi,

membuat hipotesis, menginterpretasi data, menerapkan, membuat

kesimpulan, dan mengkomunikasikan.

3. Fisika

Ilmu Fisika adalah ilmu yang berhubungan dengan materi dan

energi, dengan hukum-hukum yang mengatur gerakan partikel dan

gelombang, dengan interaksi antar partikel, dan dengan sifat-sifat molekul,

atom dan inti atom, dan dengan sistem-sistem berskala lebih besar seperti

gas, zat cair, dan zat padat.8

4. Materi fluida Statik

Fluida adalah zat yang dapat mengalir dan memberikan sedikit

hambatan terhadap perubahan bentuk ketika mengalami tekanan.9 Materi

fluida statik merupakan sub materi pokok dari mekanika fluida yang

diberikan di kelas XI IPA SMA / MA semester genap dengan standar

kompetensi “menerapkan konsep dan prinsip mekanika klasik sistem

kontinu dalam menyelesaikan masalah, dan kompetensi dasar

menganalisis hukum-hukum yang berhubungan dengan fluida statik dan

6 Trianto, Op.cit., hlm. 67-687 Conny semiawan, Op.cit.,hlm. 18.8 Paul A. Tippler, Fisika Untuk Sains dan Teknik, Jilid 1, (Jakarta: Erlangga, 1991), hlm.

1.9 Supiyanto, FISIKA Jilid 2 untuk SMA Kelas XI, (Jakarta: Phibeta, 2006), hlm. 174.

Page 20: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · 94,44%. Sementara itu nilai tes rerata hasil belajar pada siklus I dan II berturut-

20 20

dinamik serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari”. Dalam

penelitian ini, materi fluida statik yang akan diberikan meliputi prinsip

Archimedes, terapung, melayang, dan tenggelam.

F. Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah Untuk meningkatkan keterampilan

proses fisika peserta didik kelas XI IPA-A MA Tajul Ulum Brabo Grobogan

pada materi fluida statik melalui penerapan model pembelajaran PBI

G. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian yang diharapkan adalah sebagai berikut:

1. Bagi peserta didik

Manfaat penelitian ini bagi peserta didik adalah dapat

meningkatkan keterampilan proses peserta didik yang berguna untuk

pemecahan masalah.

2. Bagi guru

Manfaat penelitian ini bagi guru adalah sebagai variasi metode

pembelajaran dalam upaya untuk mengembangkan keterampilan proses

peserta didik.

3. Bagi sekolah

Manfaat penelitian ini bagi sekolah yaitu diharapkan dengan

penelitian tindakan kelas ini dapat memberikan sumber pemikiran sebagai

alternatif meningkatkan kualitas keterampilan, khususnya kualitas

keterampilan proses fisika di MA Tajul Ulum Brabo Grobogan.

Page 21: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · 94,44%. Sementara itu nilai tes rerata hasil belajar pada siklus I dan II berturut-

21 21

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Model Pembelajaran Problem Based Instruction

1. Pengertian Problem Based Instruction

Pengajaran berbasis masalah dikenal dengan nama lain seperti

Pembelajaran proyek (Project-based teaching), Pendidikan berdasarkan

pengalaman (Experienced-based education), Pembelajaran autentik

(Authentic learning) dan Pembelajaran berdasar kehidupan nyata

(Anchored instruction).10

Pembelajaran Problem Based Instruction merupakan suatu model

pembelajaran yang didasarkan pada permasalahan yang membutuhkan

penyelidikan autentik, yakni penyelidikan yang membutuhkan

penyelesaian nyata dari permasalahan yang nyata.11

Sebagaimana firman Allah QS. Al Hujuraat ayat 6 :

$pkš‰ r' ¯» tƒtûï Ï% ©!$#(#þq ãZtB#uäb Î)óOä. uä !% y7,Å™$sù:*t6 t Î/(#þq ãY ¨• t6 tG sùb r&(#q ç7ŠÅÁ è?$JBöq s%7' s#» ygpg¿2

(#q ßsÎ6 óÁ çG sù4’n? tã$tBóOçFù=yèsùtûü ÏBω» tRÇÏÈ

Artinya : Hai orang-orang yang beriman, jika datangkepadamu orang fasik membawa suatu berita, Maka periksalah denganteliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaumtanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atasperbuatanmu itu “12

Setelah kita mempelajari serta membuktikan sendiri suatu

kebenaran tersebut, kita akan tahu fakta yang sebenarnya. Belajar

berdasarkan masalah adalah interaksi antara stimulus dengan respons,

merupakan hubungan antara dua arah belajar dan lingkungan. Lingkungan

memberi masukan kepada siswa berupa bantuan dan masalah, sedangkan

10Nurhadi, Kurikulum 2004 Pertanyaan dan Jawaban, (Jakarta: Grasindo, 2004), hlm.10911Trianto, Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstrutivistik, (Jakarta:

Prestasi Pustaka, 2007), hlm. 6712 Departemen Agama RI, Al-Qur an dan Terjemahnya, (Jakarta: Departemen Agama RI,

1984) hal. 846

Page 22: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · 94,44%. Sementara itu nilai tes rerata hasil belajar pada siklus I dan II berturut-

22 22

sistem saraf otak berfungsi menafsirkan bantuan itu secara efektif sehingga

masalah yang dihadapi dapat diselidiki, dinilai, dianalisis serta dicari

pemecahannya dengan baik. Pengalaman siswa yang diperoleh dari

lingkungan akan menjadikan kepadanya bahan dan materi guna

memperoleh pengertian serta bisa dijadikan pedoman dan tujuan

belajarnya.

Problem Based Instruction merupakan pendekatan yang efektif

untuk pengajaran proses berpikir tingkat tinggi. Pembelajaran ini

membantu siswa untuk memproses informasi yang sudah jadi dalam

benaknya dan menyusun pengetahuan mereka sendiri tentang dunia sosial

dan sekitarnya. Dengan Problem Based Instruction siswa dilatih menyusun

sendiri pengetahuannya, mengembangkan keterampilan memecahkan

masalah. Selain itu, dengan pemberian masalah autentik, siswa dapat

membentuk makna dari bahan pelajaran melalui proses belajar dan

menyimpannya dalam ingatan sehingga sewaktu-waktu dapat digunakan

lagi.13

2. Ciri-ciri Problem Based Instruction

Menurut Arends berbagai pengembangan pengajaran Problem

Based Instruction telah memberikan model pengajaran itu memiliki

karakteristik sebagai berikut:14

a. Pengajuan pertanyaan atau masalah

Pembelajaran berdasarkan masalah mengorganisasikan

pengajaran di sekitar pertanyaan dan masalah yang dua-duanya secara

sosial penting dan secara pribadi bermakna untuk siswa.

b. Berfokus pada keterkaitan antar disiplin

Meskipun pembelajaran berdasarkan masalah mungkin

berpusat pada mata pelajaran tertentu (IPA, matematika, ilmu-ilmu

sosial), masalah yang akan diselidiki telah dipilih benar-benar nyata

13 Ibit., hlm. 67-6814 Ibit., hlm. 68

Page 23: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · 94,44%. Sementara itu nilai tes rerata hasil belajar pada siklus I dan II berturut-

23 23

agar dalam pemecahannya, siswa meninjau masalah itu dari banyak

mata pelajaran.

c. Penyelidikan autentik

Pembelajaran berdasarkan masalah mengharuskan siswa

melakukan penyelidikan autentik untuk mencari penyelesaian nyata

terhadap masalah nyata.

d. Menghasilkan produk dan memamerkannya

Pembelajaran berdasarkan masalah menuntut siswa untuk

menghasilkan produk tertentu dalam karya nyata. Produk tersebut

dapat berupa laporan, model fisik, video maupun program komputer.

Dalam pembelajaran Hukum Archimedes tentang gaya apung, produk

yang dapat dihasilkan adalah berupa laporan.

e. Kolaborasi atau kerjasama

Pembelajaran berdasarkan masalah dicirikan oleh siswa yang

bekerja sama satu dengan yang lainnya, paling sering secara

berpasangan atau dalam kelompok kecil.

3. Tahap-tahap Problem Based Instruction

Problem Based Instruction terdiri dari 5 langkah atau tahap utama

yang dimulai dengan guru memperkenalkan siswa dengan suatu situasi

masalah dan diakhiri dengan penyajian dan analisis hasil kerja siswa.

Kelima tahap tersebut dijelaskan sebagai berikut:15

Tahapan Tingkah Laku GuruTahap-1

Orientasi siswa padamasalah

Guru menjelaskan tujuan pembelajaran,menjelaskan logistik yang dibutuhkan,mengajukan fenomena atau demonstrasi ataucerita untuk memunculkan masalah, memotivasisiswa untuk terlibat dalam pemecahan masalahyang dipilih

Tahap-2Mengorganisasi

siswa untuk belajar

Guru membantu siswa untuk mendefiniskan danmengorganisasikan tugas belajar yangberhubungan dengan masalah tersebut.

15 Ibid, hlm. 71

Page 24: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · 94,44%. Sementara itu nilai tes rerata hasil belajar pada siklus I dan II berturut-

24 24

Tahap-3Membimbingpenyelidikan

individual dankelompok

Guru mendorong siswa untuk mengumpulkaninformasi yang sesuai, melaksanakaneksperimen, untuk mendapatkan penjelasan danpemecahan masalah.

Tahap-4Mengembangkan

dan menyajikan hasilkarya

Guru membantu siswa dalam merencanakan danmenyiapkan karya yang sesuai seperti laporan,video serta membantu mereka berbagi tugasdengan temannya.

Tahap-5Menganalisis dan

mengevaluasi prosespemecahan masalah

Guru membantu siswa untuk melakukan refleksiatau evaluasi terhadap penyelidikan mereka danproses-proses yang mereka gunakan.

Menurut Ibrahim di dalam kelas Problem Based Instruction, peran

guru berbeda dengan kelas tradisional. Peran guru di dalam kelas Problem

Based Instruction antara lain sebagai berikut:16

a. Mengajukan masalah atau mengorientasikan siswa kepada masalah

autentik, yaitu masalah kehidupan nyata sehari-hari;

b. Memfasilitasi/ membimbing penyelidikan misalnya melakukan

pengamatan atau melakukan eksperimen/ percobaan;

c. Memfasilitasi dialog siswa; dan

d. Mendukung belajar siswa.

4. Pelaksanaan Problem Based Instruction

Pelaksanaan model pembelajaran Problem Based Instruction

meliputi dua kegiatan, yaitu tugas perencanaan dan tugas interaktif.17

a. Tugas-tugas Perencanaan

Tugas-tugas perencanaan terdiri dari :

1) Penetapan tujuan

Pertama kali guru mendeskripsikan bagaimana pembelajaran

berdasarkan masalah direncanakan untuk membantu mencapai

tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.

16 Ibid, hlm. 7217 Asep Jihad dan Abdul Haris., Evaluasi Pembelajaran, (Yogyakarta: Multi Presindo,

2008), cet 1, hal. 38-41

Page 25: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · 94,44%. Sementara itu nilai tes rerata hasil belajar pada siklus I dan II berturut-

25 25

2) Merancang situasi masalah yang sesuai

Situasi masalah yang baik harus memenuhi kriteria antara lain

autentik, tidak terdefinisi secara ketat, bermakna bagi siswa dan

sesuai dengan tingkat perkembangan intelektualnya, luas, serta

bermanfaat.

3) Organisasi sumber daya dan rencana logistik

Pembelajaran berdasarkan masalah memotivasi siswa untuk

bekerja dengan beragam material dan peralatan yang dapat

dilakukan di dalam kelas, perpustakaan atau laboratorium dan jika

dimungkinkan di luar sekolah. Untuk itu, guru harus

mengumpulkan dan menyediakan bahan-bahan yang diperlukan

untuk penyelidikan siswa dalam rangka memecahkan masalah.

b. Tugas Interaktif

Tugas-tugas interaktif terdiri dari :

1) Tahap 1. Orientasi siswa pada masalah

Guru mengkomunikasikan tujuan pembelajaran dan menjelaskan

model pembelajaran yang akan digunakan. Selanjutnya, guru

menyajikan situasi masalah dengan prosedur yang jelas untuk

melibatkan siswa dalam identifikasi masalah. Situasi masalah harus

disampaikan secara tepat dan menarik. Biasanya memberi

kesempatan siswa untuk melihat, merasakan dan menyentuh

sesuatu atau menggunakan kejadian-kejadian di sekitar siswa

sehingga dapat memunculkan ketertarikan, rasa ingin tahu dan

motivasi.

2) Tahap 2. Mengorganisasikan siswa untuk belajar

Siswa dikelompokkan secara bervariasi dengan memperhatikan

tingkat kemampuan, keragaman ras, etnis dan jenis kelamin yang

didasarkan pada tujuan yang telah ditetapkan.

Page 26: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · 94,44%. Sementara itu nilai tes rerata hasil belajar pada siklus I dan II berturut-

26 26

3) Tahap 3. Membimbing penyelidikan individu dan kelompok.

a) Pengumpulan data.

Siswa melakukan penyelidikan atau pemecahan masalah

dalam kelompoknya. Guru bertugas mendorong siswa untuk

mengumpulkan data dan melaksanakan penyelidikan sampai

mereka benar-benar memahami situasi masalah yang dihadapi.

Tujuan pengumpulan data yaitu agar siswa mengumpulkan cukup

informasi untuk membangun ide dan pengetahuan mereka sendiri.

b) Berhipotesis, menjelaskan dan memberikan pemecahan

Siswa mengajukan berbagai hipotesis, penjelasan dan

pemecahan dari masalah yang diselidiki. Pada tahap ini guru

mendorong semua ide, menerima sepenuhnya ide tersebut,

melengkapi dan membenarkan konsep-konsep yang salah.

4) Tahap 4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya.

Guru meminta salah seorang anggota kelompok untuk

mempresentasikan hasil pemecahan masalah kelompok dilanjutkan

dengan diskusi dan membimbing siswa jika mereka mengalami

kesulitan. Kegiatan ini berguna untuk mengetahui hasil sementara

pemahaman dan penguasaan siswa terhadap materi pelajaran.

5) Tahap 5. Analisis dan evaluasi proses pemecahan masalah.

Guru menganalisis dan mengevaluasi proses berpikir dan

keterampilan penyelidikan siswa serta proses menyimpulkan hasil

penyelidikan.

Dalam pembelajaran Problem Based Instruction atau pembelajaran

berdasarkan masalah, peserta didik disajikan pertanyaan atau masalah

kemudian mencari jawaban atas permasalahan yang disajikan, dan

diharapkan dapat mengubah cara belajar peserta didik, mengembangkan

rasa ingin tahunya dan menghubungkan konsep yang dipelajari dengan

alam lingkungannya. Jadi adanya informasi dan pengalaman baru

mengakibatkan terjadinya perubahan dan membentuk pengetahuan baru

sebagai hasil dari proses belajar. Hasil yang dicapai peserta didik setelah

Page 27: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · 94,44%. Sementara itu nilai tes rerata hasil belajar pada siklus I dan II berturut-

27 27

proses belajar mencerminkan tingkat pengetahuan dan keterampilan dalam

penguasaan materi.

Pada proses pemecahan masalah yang dilakukan dengan

penyelidikan autentik melalui percobaan, maka keterampilan dan

kemampuan bertindak peserta didik dapat teramati dengan lembar

observasi keterampilan proses. Pada proses pembelajaran, keterlibatan dan

keaktifan peserta didik menunjukkan sikap dan minat peserta didik

terhadap pembelajaran yang dilakukan. Keterlibatan dan keaktifan peserta

didik diamati dengan lembar observasi afektif. Diharapkan dengan

tercapainya hasil belajar afektif dan keterampilan proses secara optimal

maka hasil belajar kognitif peserta didik dapat tercapai secara optimal

juga, sehingga dapat meningkatkan kompetensi peserta didik dan

mengembangkan kecakapan hidup (life skill).

5. Kelebihan Problem Based Instruction

Pembelajaran Problem Based Instruction atau berdasarkan maslah

memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan model pembelajaran

yang lainnya, diantaranya sebagai berikut:

a) Merupakan teknik yang cukup bagus untuk lebih memahami isi

pelajaran.18

b) Menantang kemampuan siswa serta memberikan kepuasan untuk

menemukan pengetahuan baru bagi siswa.19

c) Meningkatkan aktivitas pembelajaran siswa.

d) Membiasakan para siswa menghadapi dan memecahkan masalah

secara terampil.20

e) Merangsang pengembangan kemampuan berpikir siswa secara kreatif

dan menyeluruh.21

18 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,(Jakarta: Kencana, 2008), hlm. 220

19 Ibid.20 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta:Rineka

Cipta, 2002), Cet. 2, hlm. 10421 Ibid.

Page 28: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · 94,44%. Sementara itu nilai tes rerata hasil belajar pada siklus I dan II berturut-

28 28

6. Kekurangan Problem Based Instruction

Sama halnya dengan model pengajaran yang lain, model

pembelajaran Problem Based Instruction juga memiliki

kelemahan/hambatan dalam penerapannya yaitu Tidak semua mata

pelajaran dapat diterapkan dengan Problem Based Instruction.

B. Metode Eksperimen

Metode eksperimen merupakan salah satu metode yang digunakan

untuk menguji teori atau hukum yang sudah ditemukan para ahli. Metode

eksperimen adalah metode mengajar yang mengajak peserta didik untuk

melakukan percobaan sebagai pembuktian, pengecekan bahwa teori yang

sudah dibicarakan itu memang benar.22

Metode eksperimen dibagi menjadi dua yaitu eksperimen terbimbing

dan bebas. Penjelasan mengenai kedua metode eksperimen tersebut adalah

sebagai berikut:23

1. Eksperimen terbimbing

Dalam eksperimen terbimbing seluruh jalannya percobaan sudah

dirancang oleh guru sebelum percobaan dilakukan oleh peserta didik.

Petunjuk langkah-langkah yang harus dilaksanakan oleh peserta didik ada

dalam lembar kerja siswa (LKS).

2. Eksperimen bebas

Dalam eksperimen bebas, guru tidak memberikan petunjuk

pelaksanaan percobaan secara rinci. Guru hanya memberikan tugas

misalnya, peserta didik harus membuktikan apakah arus induk sama

dengan jumlah arus cabang pada rangkaian paralel.

Dalam penelitian ini metode eksperimen yang digunakan adalah

eksperimen terbimbing dengan tujuan untuk membantu mengarahkan proses

22 Paul Suparno, Metodologi Pembelajaran Fisika Konstruktivistik dan Menyenangkan,(PT: Universitas Sanata Dharma.2007). Cet.1, hlm. 77

23 Ibid, hlm.78

Page 29: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · 94,44%. Sementara itu nilai tes rerata hasil belajar pada siklus I dan II berturut-

29 29

penyelidikan peserta didik dalam rangka memahami dan menemukan konsep-

konsep untuk memecahkan masalah.

C. Keterampilan Proses

Keterampilan proses merupakan salah satu pendekatan pembelajaran

fisika. Keterampilan proses yaitu keterampilan menemukan dan

mengembangkan sendiri fakta dan konsep serta menumbuhkan dan

mengembangkan sikap dan nilai yang dianut.24

Menurut Conny Semiawan keterampilan proses dibagi menjadi

beberapa kategori, meliputi: observasi atau pengamatan, penghitungan,

pengukuran, klasifikasi, hubungan ruang dan waktu, pembuatan hipotesis,

perencanaan penelitian atau eksperimen, pengendalian variable, interpretasi

data, kesimpulan sementara, peramalan, penerapan, dan komunikasi.25 Dalam

penelitian ini keterampilan proses yang diamati disesuaikan dengan tingkat

perkembangan peserta didik MA dan materi pelajaran yang diberikan.

Keterampilan proses yang diamati dalam penelitian ini meliputi:

merencanakan penelitian atau eksperimen, observasi atau pengamatan,

penghitungan, pengukuran, peramalan, pembuatan hipotesis, interpretasi data,

penerapan, membuat kesimpulan, dan komunikasi. Keterampilan-keterampilan

tersebut dijelaskan sebagai berikut:

1. Merencanakan penelitian atau eksperimen.

Peserta didik di minta merangkai alat dan bahan sesuai percobaan

yang dilakukan kemudian menggambarkan susunan alat dan bahan

tersebut pada LKS.

2. Observasi atau pengamatan.

Peserta didik melakukan pengamatan pada percobaan yang

dilakukan. Pengamatan tersebut meliputi pengamatan terhadap penunjukan

skala neraca pegas dan ohauss, keadaan air ketika batu dimasukkan ke

24 Conny Semiawan, dkk, Pendekatan Keterampilan Proses, (PT: Gramedia WiasaranaIndonesia, Jakarta, 1992), hlm. 18.

25 Ibid. hal. 17

Page 30: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · 94,44%. Sementara itu nilai tes rerata hasil belajar pada siklus I dan II berturut-

30 30

dalam gelas ukur dan keadaan telur ketika dimasukkan ke dalam larutan

garam.

3. Penghitungan.

Pada pengembangan keterampilan menghitung ini, peserta didik

disuruh menghitung gaya apung benda, volume dan massa jenis telur.

4. Pengukuran.

Pada kegiatan pengukuran, peserta didik dituntut untuk dapat

mengukur berat batu dengan menggunakan neraca pegas, mengukur berat

telur dan menimbang garam dengan menggunakan neraca ohauss,

mengukur volume air yang tumpah dengan menggunakan gelas ukur.

5. Peramalan.

Pada kegiatan ini peserta didik dituntut untuk dapat memprediksi

tentang apa yang akan terjadi dengan berat batu jika dimasukkan ke dalam

air, keadaan telur jika dimasukkan ke dalam air, keadaan telur jika

dimasukkan ke dalam larutan garam.

6. Pembuatan hipotesis.

Keterampilan pembuatan hipotesis ini menuntut kemampuan

peserta didik untuk memberikan alasan terhadap prediksi yang diberikan.

Misalnya, pemberian alasan terhadap predikssi bahwa berat batu dalam air

lebih kecil dibandingkan dengan berat batu di udara dikarenakan batu

memperoleh gaya angkat ke atas.

7. Interpretasi data.

Pada penelitian ini peserta didik harus mampu menafsirkan data

hasil percobaan dalam bentuk kalimat pertanyaan.

8. Penerapan.

Keterampilan menerapkan pada penelitian menuntut peserta didik

untuk dapat mengaplikasikan konsep yang dimiliki dalam upaya

pemecahan masalah.

9. Kesimpulan.

Peserta didik di minta membuat kesimpulan dari semua kegiatan

yang telah dilakukan.

Page 31: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · 94,44%. Sementara itu nilai tes rerata hasil belajar pada siklus I dan II berturut-

31 31

10. Komunikasi.

Kegiatan ini menuntut peserta didik untuk membuat laporan

percobaan secara tertulis kemudian menyampaikannya di depan kelas.

Keterampilan proses yang diajarkan melalui kegiatan praktikum

memberikan banyak manfaat bagi peserta didik. Manfaat yang diperoleh di

antaranya yaitu: melatih sikap ilmiah dalam diri mereka, seperti sikap jujur,

terbuka, pantang menyerah, keingintahuan yang besar dan kritis.

D. Materi Fluida Statik

Materi fluida statik merupakan sub materi pokok dari mekanika fluida

yang diberikan di kelas XI IPA SMA / MA semester genap dengan standar

kompetensi “menerapkan konsep dan prinsip mekanika klasik sistem kontinu

dalam menyelesaikan masalah, dan kompetensi dasar menganalisis hukum-

hukum yang berhubungan dengan fluida statik dan dinamik serta

penerapannya dalam kehidupan sehari-hari”. Dalam penelitian ini, materi

fluida statik yang akan diberikan meliputi prinsip Archimedes, terapung,

melayang, dan tenggelam.

1. Prinsip Archimedes

Benda-benda yang dimasukkan ke dalam fluida tampaknya

mempunyai berat yang lebih kecil daripada saat berada di luar fluida

tersebut. Sebagai contoh, sebuah batu besar yang mungkin akan sulit

diangkat dari tanah seringkali bisa diangkat dengan mudah dari dasar

sungai. Batu tersebut mengalami gaya apung, yang besarnya:

bffa VgF ..ρ= . Dengan keterangan bfV merupakan volume batu yang

tercelup di air dan fρ adalah massa jenis fluida. Hasil kali

gmVg fbf ... =ρ merupakan berat fluida yang mempunyai volume yang

sama dengan volume batu.

Dengan demikian, gaya apung yang bekerja pada batu sama

dengan berat fluida yang dipindahkan oleh batu tersebut. Hasil ini valid,

tidak peduli bagaimanapun bentuk benda. Hal ini merupakan penemuan

Page 32: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · 94,44%. Sementara itu nilai tes rerata hasil belajar pada siklus I dan II berturut-

32 32

Archimedes (287-212 SM) dan disebut sebagai prinsip Archimedes: gaya

apung yang bekerja pada benda yang dimasukkan dalam fluida sama

dengan berat fluida yang dipindahkannya.26

Dengan demikian dapat diuraikan bahwa, gaya apung sama dengan

berat fluida yang dipindahkan oleh benda yang tercelup tersebut. Secara

matematis gaya apung dapat dituliskan:

gmF fa .=

gVF bffa ..ρ=

dengan :

fm = massa benda yang tercelup fluida (kg)

fρ = massa jenis fluida (kg/m3)

bfV = volume benda yang tercelup dalam fluida (m3)

g = percepatan gravitasi (m/s2)

Volume benda yang tercelup dalam fluida adalah bfV . Jika benda

tercelup seluruhnya dalam fluida, maka bbf VV = (Vb = volume benda ).

Jika benda tercelup setengah bagian dalam fluida, maka bbf VV21

=

Berat semu dan berat di udara.

Jika benda ditimbang di udara, berat yang ditunjukkan neraca

adalah berat benda sesungguhnya gambar 2.1.(a) dimana:

gmwu .=

gmwu .=

(a) (b)

26 Douglas C. Giancoli, Fisika Edisi Kelima Jilid I, (Jakarta : Erlangga, 2001). hlm. 333

air aF

gmw f .=

Page 33: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · 94,44%. Sementara itu nilai tes rerata hasil belajar pada siklus I dan II berturut-

33 33

Gambar 2.1 Berat benda di udara dan berat semu di air

Pada gambar 2.1.(b) benda yang tercelupkan ke dalam fluida akan

mengalami gaya ke atas. Dan Jika benda ditimbang dalam fluida, berat

yang ditunjukkan neraca adalah berat semu, fW , dimana :

auf Fww −=

atau

fua wwF −=

Hubungan massa jenis benda dan massa jenis fluida.

Jika suatu benda dengan massa jenis bρ dicelupkan seluruhnya ke

dalam fluida dengan massa jenis fluida fρ , maka berlaku:

ataskeGayaudaradibendaBerat

fluidajenismassabendajenisMassa

=

a

u

f

b

Fw

=ρρ

2. Tenggelam, Melayang dan Terapung

Sebuah benda dikatakan tenggelam, melayang dan terapung bisa

dilihat pada gambar 2.2.

(a)

Gambar 2.2. Tenggelam, melayang, dan terapung

a. Tenggelam

(c)

(b)

Page 34: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · 94,44%. Sementara itu nilai tes rerata hasil belajar pada siklus I dan II berturut-

34 34

Sebuah benda dikatakan tenggelam jika benda tersebut tercelup

seluruhnya dan berada di dasar suatu zat cair. Hal ini terjadi karena

berat benda lebih besar daripada gaya apung, dapat dituliskan:

abenda Fw >

fluidabendabffbb gVgV ρρρρ >⇒> ....

b. Melayang

Sebuah benda dikatakan melayang jika benda tersebut tercelup

seluruhnya tetapi tidak mencapai dasar dari zat cair tersebut. Dalam

keadaan ini berat benda sama dengan gaya apung dan volume benda

yang tercelup sama dengan volume zat cair yang dipindahkan.

abenda Fw =

fluidabendabffbb gVgV ρρρρ =⇒= ....

c. Terapung

Sebuah benda dikatakan terapung jika benda tersebut tercelup

sebagian di dalam zat cair. Dalam keadaan ini berat benda yang

tercelup dalam fluida sama dengan gaya apung.

atercelupbenda Fw =

gVgV bffbb .... ρρ =

Oleh karena, hanya sebagian benda yang tercelup di dalam air,

maka volume benda yang tercelup di dalam air lebih kecil daripada

volume benda. Misalnya untuk benda yang tercelup41 bagian maka

bbf VV41

= . Berdasarkan hasil ini dapat dikatakan hubungan antara

massa jenis benda bρ dengan massa jenis fluida fρ yaitu:

fluidabenda ρρ <

Jika volume benda yang tercelup dalam zat cair adalah bfV dan

volume benda total adalah bV berlaku:

Page 35: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · 94,44%. Sementara itu nilai tes rerata hasil belajar pada siklus I dan II berturut-

35 35

b

bf

f

b

VV

=ρρ

Jika tinggi benda yang tercelup dalam zat cair adalah bfh dan

tinggi benda total adalah bh , maka berlaku

b

bf

f

b

hh

=ρρ

Volume benda yang munculdi atas permukaan

Gambar 2.3. Benda mengapung

Massa jenis benda yang mengapung. Untuk benda yang mengapung

dalam satu jenis fluida, maka massa jenisnya dirumuskan:

b

bffb V

Vρρ =

E. Kajian penelitian yang relevan

Tinjauan pustaka digunakan sebagai bahan perbandingan terhadap

penelitian yang ada, baik mengenai kelebihan atau kekurangan yang ada

sebelumnya. Rumusan dan tinjauan pustaka sepenuhnya digali dari bahan

yang tertulis oleh para ahli di bidangnya yang berhubungan dengan penelitian.

Beberapa penelitian yang sudah teruji kesahihannya diantaranya

meliputi: penelitian Luluk Arifatul Kharida mahasiswa Universitas Negeri

Semarang, dengan judul skripsi Penerapan Model Pembelajaran Berbasis

Masalah (Problem Based Instruction) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar

bh

bfh

Volume benda yangtercelup = bfV

Page 36: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · 94,44%. Sementara itu nilai tes rerata hasil belajar pada siklus I dan II berturut-

36 36

Siswa Pada Pokok Bahasan Elastisitas Bahan Kelas XI SMA Islam Sultan

Agung 1 Semarang . Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan

model pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan aktivitas belajar

dan hasil belajar siswa. Berdasarkan data yang diperoleh, rata-rata hasil

belajar kognitif siswa pada siklus 1 adalah 62,67 dengan ketuntasan belajar

86,67% peningkatan rata-rata hasil belajar kognitif ini sebesar 0,26 atau 26%.

Nilai rata-rata aktivitas belajar siswa juga mengalami peningkatan dari 64,62

dengan ketuntasan 50% meningkat menjadi 76,42 dengan ketuntasan 86,67%.

Besar peningkatan rata-rata aktivitas belajar siswa sebesar 0,33 atau 33%

aktivitas guru dalam proses pembelajaran juga mengalami peningkatan. Pada

siklus 1 persentase aktivitas guru sebesar 66,67% meningkat menjadi 83,33%

pada siklus 2. Model pembelajaran berbasis masalah merupakan salah satu

modal yang dapat meningkatkan aktivitas belajar dan hasil belajar siswa.27

Penelitian yang berjudul Penerapan Model Pembelajaran Problem

Based Instruction Sebagai Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Pokok

Bahasan Kinematika Gerak Lurus Pada Siswa Kelas X Semester 1 Sma Negeri

1 Batang Tahun Pelajaran 2005/2006 oleh Gathot Sumarsono, mahasiswa

Universitas Negeri Semarang. Dari hasil penelitian, hasil belajar kognitif

siswa sebelum tindakan (pretes) diperoleh nilai tes rerata 65,2 dengan

ketuntasan klasikal 57,5% pada siklus 1, nilai tes rerata 69,3 dengan

ketuntasan klasikal 70% pada siklus 2 nilai tes rerata 76,4 dengan ketuntasan

klasikal 87,5%. Hasil belajar afektif pada siklus 1, nilai rerata siswa 75,43

dengan ketuntasan belajar klasikal 95% pada siklus 2 nilai rerata siswa 77,66

dengan ketuntasan klasikal100%, hasil belajar psikomotorik pada siklus 1,

nilai rerata 72,9 dengan ketuntasan belajar klasikal 70%. Pada siklus 2, nilai

rerata 77,7 dengan ketuntasan belajar klasikal 77,5%, sehingga dapat

disimpulkan bahwa dengan penerapan Problem Based Instruction pada pokok

bahasan kinematika gerak lurus dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas

27 Luluk Arifatul Kharida, Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (ProblemBased Instruction) untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan Elastisitas bahankelas XI SMA Islam Sultan Agung 1 Semarang Sekripsi Program Pendidikan Fisika, FakultasFMIPA Universitas Negeri Semarang, 2009

Page 37: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · 94,44%. Sementara itu nilai tes rerata hasil belajar pada siklus I dan II berturut-

37 37

X SMA Negeri 1 Batang tahun pelajaran 2005/2006. peningkatan hasil belajar

dapat dilihat dari kenaikan rerata dan ketuntasan belajar klasikal dari satu

siklus ke siklus berikutnya. Diharapkan dengan penerapan Problem Based

Instruction dalam pembelajaran fisika dapat membantu system

mengembangkan kemampuan berfikir sehingga hasil belajar siswa bisa

optimal.28

Dalam penelitian skripsi ini difokuskan penerapan Problem Based

Instruction untuk meningkatkan keterampilan proses peserta didik pada materi

fluida statik. Dalam hal penulisan membatasi pada pokok materi fluida statik

yaitu hukum Archimedes, kasus benda terapung, melayang, dan tenggelam.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Luluk Arifatul Kharida

menandakan bahwa penelitian memiliki kesamaan dalam hal model

pembelajaran yaitu model pembelajaran Problem Based Instruction. Dan

terlepas dari perbedaan obyek penelitian, peneliti juga memiliki perbedaan

yang lain yaitu dalam penilitian ini masalah yang dihadapi oleh peserta didik

adalah masih lemahnya keterampilan proses. Sedangkan penelitian yang

dilakukan oleh Luluk Arifatul Kharida adalah masih rendahnya hasil belajar

siswa.

F. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan pada latar belakang dan kerangka berfikir di atas, maka

dirumuskan sebuah hipotesis yaitu adanya peningkatan keterampilan proses

peserta didik kelas XI IPA-A MA Tajul Ulum Brabo Grobogan dengan

penerapan model PBI pada materi fluida statik.

28 Gathot Sumarsono, Penerapan Model Pembelajaran Problem Based InstructionSebagai Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Pokok Bahasan Kinematika Gerak Lurus PadaSiswa Kelas X Semester 1 Sma Negeri 1 Batang Tahun Pelajaran 2005/2006 Sekripsi ProgramPendidikan Fisika, Fakultas FMIPA Universitas Negeri Semarang, 2006

Page 38: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · 94,44%. Sementara itu nilai tes rerata hasil belajar pada siklus I dan II berturut-

38 38

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada tanggal 13 April

sampai 6 Mei 2010. Penentuan waktu penelitian mengacu pada kalender

akademik sekolah dan silabus pembelajaran mata pelajaran Fisika kelas XI

semester genap. Adapun yang digunakan sebagai tempat penelitian adalah MA

Tajul Ulum Brabo Grobogan yang berlokasi di Jl. Ponpes Sirojut Tholibin

Brabo Tanggung harjo Grobogan.

B. Subjek Penelitian

Subjek pelaku tindakan adalah peneliti dibantu dengan guru fisika MA

Tajul Ulum. Sedangkan subjek penerima tindakan adalah peserta didik kelas

XI IPA-A tahun pelajaran 2009/2010 yang berjumlah 36 peserta didik putri.

C. Prosedur Penelitian

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau sering

disebut Classroom Action Research. Penelitian tindakan kelas merupakan

suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang

sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama.29

Karakteristik penelitian tindakan kelas antara lain adalah sebagai

berikut:30

1. Didasarkan pada masalah yang dihadapi guru dalam instruksional

2. Adanya kolaborasi dalam pelaksanaannya

3. Peneliti sekaligus sebagai praktisi yang melakukan refleksi

4. Bertujuan memperbaiki dan atau meningkatkan kualitas praktik

instruksional

29 Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008),Cetakan Ketujuh, hlm. 3.

30 Zaenal Aqib, Penelitian Tindakan Kelas, (Bandung: CV Yrama Widya, 2008), Cetakankeempat, hlm. 16.

Page 39: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · 94,44%. Sementara itu nilai tes rerata hasil belajar pada siklus I dan II berturut-

39 39

5. Dilaksanakan dalam rangkaian langkah dengan beberapa siklus.

Dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan melalui proses

pengkajian berdaur yang terdiri dari 4 tahap seperti gambar 3.1.

Gambar 3.1. Prosedur Pelaksanaan PTK

1. Rencana Tindakan

Penelitian tindakan ini direncanakan meliputi pra siklus dan dua

siklus, dengan tiap siklus terdiri atas 4 tahapan yaitu : Planning

(perencanaan), Action (tindakan), Observation (pengamatan), Reflection

(refleksi).31 Tahapan pada tiap siklusnya diterapkan dengan langkah-

langkah sebagai berikut :

a. Planning (perencanaan),

Kegiatan yang dilakukan antara lain:

1) Observasi awal, mengidentifikasi masalah melalui wawancara

dengan guru mata pelajaran dan peserta didik.

2) Merumuskan masalah berdasarkan hasil observasi

3) Menyusun skenario model pembelajaran Problem Based

Instruction, dengan menyusun perangkat pembelajaran antara lain:

RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) dan petunjuk

pelaksanaan percobaan sederhana atau demonstrasi

4) Menyiapkan alat dan bahan yang terkait dengan pelaksanaan

percobaan sederhana atau demonstrasi.

5) Menyiapkan alat evaluasi berupa tes tertulis berbentuk soal pilihan

ganda untuk mengetahui hasil belajar kognitif peserta didik.

6) Menyusun lembar observasi untuk penilaian keterampilan proses

(aspek psikomotorik) dan afektif peserta didik. Lembar observasi

31 Masnur Muslich, Melaksanakan PTK Itu Mudah (Classroom Action Research) PedomanPraktis Bagi Guru Profesional, (Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2009), hlm. 150.

PERENCANAAN TINDAKAN OBSERVASI REFLEKSI

Page 40: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · 94,44%. Sementara itu nilai tes rerata hasil belajar pada siklus I dan II berturut-

40 40

keterampilan proses (aspek psikomotorik) dan afektif yang

digunakan berbentuk skala bertingkat dari 1 sampai dengan 4, yaitu

sebuah pernyataan yang diikuti kolom-kolom yang menunjukkan

tingkatan-tingkatan penskoran dengan kriteria yang sudah

ditetapkan.

b. Action (tindakan)

Pelaksanaan tindakan berupa penerapan rencana pembelajaran

yang telah direncanakan yaitu mata pelajaran fisika fluida statik

merupakan sub materi pokok dari mekanika fluida dengan

menggunakan model pembelajaran Problem Based Instruction untuk

meningkatkan keterampilan proses dan hasil belajar peserta didik.

c. Observation (pengamatan)

Pada tahap ini, peneliti melakukan pengamatan dan mencatat

semua hal yang terjadi pada waktu proses dari penerapan model

pembelajaran Problem Based Instruction.

Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data kuantitatif

dan data kualitatif yang terdiri dari data tentang keterampilan proses

psikomotorik peserta didik, data hasil belajar kognitif dan data hasil

pengamatan afektif peserta didik

d. Reflection (refleksi)

Refleksi merupakan kegiatan yang berkenaan dengan proses

dan dampak tindakan perbaikan yang dilakukan. Dari hasil observasi

atau pengamatan, peneliti merefleksi apakah pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran Problem Based Instruction dapat

meningkatkan keterampilan proses dan hasil belajar peserta didik. Jika

pelaksanaan siklus I tidak tuntas berdasarkan indikator keberhasilan,

maka dilaksanakan siklus berikutnya sampai indikator berhasil

tercapai.

Page 41: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · 94,44%. Sementara itu nilai tes rerata hasil belajar pada siklus I dan II berturut-

41 41

Kemudian hasil analisis data siklus I digunakan sebagai refleksi

untuk perbaikan pada siklus berikutnya.. Secara lebih rinci prosedur

berdaur pelaksanaan PTK ini dapat digambarkan sebagai berikut :32

Gambar 3.2. Alur Penelitian Tindakan Kelas (modifikasi Zainal Aqib)

32 Zainal Aqib, Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru. Cet I, (Bandung : Yrama Widya,2006), hlm. 36.

Permasalahan :

• Pembelajaran monotonberpusat pada guru/ ceramah,kurang melibatkan pesertadidik, kurang memanfaatkanlaboratorium.

• Hasil belajar belum optimal• Keterampilan proses belum

dikembangkan

Perencanaan I :

Perumusan pembelajaranProblem BasedInstruction (membuatperangkat pembelajarandan kisi-kisi evaluasi)

Pelaksanaan I :

Pelaksanaan pembelajaranProblem Based Instructionuntuk meningkatkanketerampilan proses dan hasilbelajar peserta didik.

Pengamatan I :Pengamatan dan perekamanseluruh proses belajarmengajar oleh peneliti,kemudian dievaluasi untukdijadikan landasan refleksi 1

Analisis Data I :Menganalisis datahasil tes siklus 1 danlembar observasiketerampilan prosesdan afektif

Refleksi 1 :• Peserta didik mulai beradaptasi

dengan guru (peneliti) dan modelpembelajaran yang dilaksanakan

• Pemberian motivasi• Pembimbingan secara merata

SIK

LU

S I

Perencanaan II :Perumusan model pembelajaranProblem Based Instructionuntuk meningkatkanketerampilan proses dan hasilbelajar peserta didik

Pelaksanaan II :Pelaksanaan pembelajaran Problem BasedInstruction disertai perbaikan untukmengantisipasi hambatan yang teridentifikasipada siklus I

Pengamatan II :Pengamatan seluruh prosesbelajar mengajar oleh peneliti,kemudian dievaluasi untukdijadikan landasan refleksi II.

Analisis Data II :Menganalisis datahasil tes siklus II danlembar observasiketerampilan prosesdan afektif

Refleksi II :• Peserta didik telah beradaptasi

dengan guru (peneliti) dan modelpembelajaran yang dilaksanakan

• Indikator keberhasilan penelitiantercapai

Belumterselesaikan

SIK

LU

S II

Terselesaikan

Page 42: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · 94,44%. Sementara itu nilai tes rerata hasil belajar pada siklus I dan II berturut-

42 42

2. Pelaksanaan Tindakan

Pada pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini, penulis sebagai

peneliti berkolaborasi dengan guru mata pelajaran fisika yaitu Syaefudin,

S. Si. Adapun langkah-langkah dalam pelaksanaan tindakan adalah

sebagai berikut :

a. Siklus I

Siklus I dari penelitian tindakan kelas ini direncanakan dalam

3 pertemuan yaitu: pada hari kamis 15 april 2010, selasa 20 april 2010

dan kamis 22 april 2010, dengan rincian jadwal sebagai berikut:

No Hari/Tanggal Waktu Kegiatan

1 Kamis,

15 April 2010

07.00-08.20 Eksperimen Hukum

Archimedes

2 Selasa,

20 April 2010

08.20-09.40 Melanjutkan Eksperimen

Hukum Archimedes

3 Kamis,

22 April 2010

07.00-08.20 Evaluasi siklus I

1) Perencanaan

Kegiatan yang akan dilakukan pada tahap ini adalah:

a) Melakukan observasi awal untuk mengidentikasi masalah yang

berasal dari peserta didik dan guru. Identifikasi masalah yang

berasal dari peserta didik dengan melihat keterampilan proses

peserta didik untuk mata pelajaran fisika materi pokok sebelumnya

yaitu mekanika fluida. Identifikasi masalah yang berasal dari guru

dengan melakukan wawancara tentang metode pembelajaran yang

biasa digunakan pada mata pelajaran fisika

b) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) materi hukum

Archimedes sesuai silabus SMA atau MA dengan menerapkan

model pembelajaran PBI

Page 43: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · 94,44%. Sementara itu nilai tes rerata hasil belajar pada siklus I dan II berturut-

43 43

c) Menyusun lembar kerja siswa (LKS) materi hukum Archimedes

sesuai dengan model pembelajaran PBI untuk mengembangkan

keterampilan proses peserta didik

d) Menyusun soal post test yang digunakan untuk mengetahui hasil

belajar kognitif

e) Menyusun lembar penilaian yang berisi kriteria keterampilan

proses yang akan dikembangkan

f) Menyusun lembar observasi berupa lembar afektif dan

keterampilan proses dari psikomotorik yang akan digunakan untuk

menilai kegiatan peserta didik dalam proses pembelajaran.

2) Pelaksanaan

Kegiatan yang akan dilakukan pada tahap ini adalah guru

melaksanakan skenario pembelajaran yang telah direncanakan dengan

kegiatan sebagai berikut:

a) Guru membuka pelajaran dengan memaparkan fenomena alam

tentang prinsip Archimedes dan memberikan permasalahan kepada

peserta didik yang berkaitan dengan prinsip Archimedes

b) Guru memberikan respon dari jawaban peserta didik dan

memotivasinya untuk mencari fenomena lain yang menunjukkan

prinsip Archimedes

c) Guru menjelaskan secara singkat tujuan pembelajaran yaitu

melaksanakan percobaan prinsip Archimedes

d) Peserta didik dibagi menjadi 6 kelompok

e) Peserta didik menyiapkan alat dan bahan yang digunakan untuk

percobaan

f) Guru membagi LKS yang berisi petunjuk pelaksanaan percobaan

dan pertanyaan-pertanyaan kepada masing-masing peserta didik

g) Guru mengarahkan dan membimbing peserta didik untuk

melaksanakan percobaan prinsip Archimedes

h) Peserta didik melakukan percobaan sesuai petunjuk dalam LKS

Page 44: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · 94,44%. Sementara itu nilai tes rerata hasil belajar pada siklus I dan II berturut-

44 44

i) Guru meminta perwakilan tiap kelompok untuk menunjukkan hasil

percobaan dan hasil diskusi kelompoknya

j) Guru menjelaskan dan meluruskan hasil diskusi peserta didik.

3) Pengamatan

Kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahap ini adalah

melakukan pengamatan terhadap kemampuan afektif dan keterampilan

proses dari psikomotorik peserta didik yang dinilai dengan lembar

observasi selama proses pembelajaran berlangsung untuk mengetahui

sejauh mana efek tindakan pembelajaran dengan Problem Based

Instruction.

4) Refleksi

Semua data yang diperoleh pada pelaksanaan tindakan dan

proses observasi dikumpulkan dan dianalisis serta dievaluasi untuk

mengetahui berhasil atau tidaknya tindakan yang dilakukan. Hasil

refleksi ini dijadikan acuan untuk memperbaiki kinerja dan melakukan

revisi terhadap perencanaan yang akan dilaksanakan pada siklus

berikutnya.

b. Siklus II

Siklus II dari penelitian tindakan kelas ini direncanakan dalam

3 pertemuan yaitu: pada hari selasa, 27 April 2010, kamis, 29 April

2010 dan selasa, 4 Mei 2010 dengan rincian jadwal sebagai berikut:

No Hari/Tanggal Waktu Kegiatan

1 Selasa,

27 April 2010

08.20-09.40 Eksperimen benda

melayang, terapung dan

tenggelam

2 Kamis,

29 April 2010

07.00-08.20 Melanjutkan Eksperimen

benda melayang, terapung

dan tenggelam

3 Selasa,

4 Mei 2010

08.20-09.40 Evaluasi siklus II

Page 45: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · 94,44%. Sementara itu nilai tes rerata hasil belajar pada siklus I dan II berturut-

45 45

1) Perencanaan

Kegiatan yang akan dilakukan pada tahap ini yaitu

berdasarkan observasi atau refleksi siklus I adalah:

a) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) materi

melayang, terapung dan tenggelam sesuai silabus SMA atau MA

dan model pembelajaran PBI

b) Menyusun lembar kerja siswa (LKS) materi melayang, terapung

dan tenggelam sesuai dengan model pembelajaran PBI untuk

mengembangkan keterampilan proses peserta didik

c) Menyusun soal post test yang digunakan untuk mengetahui hasil

belajar kognitif

d) Menyusun lembar penilaian yang berisi kriteria keterampilan

proses yang akan dikembangkan

e) Menyusun lembar observasi berupa lembar afektif dan

keterampilan proses dari psikomotorik yang akan digunakan untuk

menilai kegiatan peserta didik dalam proses pembelajaran.

2) Pelaksanaan

Kegiatan yang akan dilakukan pada tahap ini yaitu berdasarkan

observasi atau refleksi siklus I yaitu guru melaksanakan skenario

pembelajaran yang telah direncanakan dengan kegiatan sebagai

berikut:

a) Guru membuka pelajaran dengan memaparkan fenomena alam

tentang benda melayang, terapung dan tenggelam dan memberikan

permasalahan kepada peserta didik yang berkaitan dengan prinsip

materi melayang, terapung dan tenggelam

b) Guru memberikan respon dari jawaban peserta didik dan

memotivasinya untuk mencari fenomena lain yang menunjukkan

prinsip benda melayang, terapung dan tenggelam

c) Guru menjelaskan secara singkat tujuan pembelajaran yaitu

melaksanakan percobaan prinsip benda melayang, terapung dan

tenggelam

Page 46: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · 94,44%. Sementara itu nilai tes rerata hasil belajar pada siklus I dan II berturut-

46 46

d) Peserta didik dibagi menjadi 6 kelompok

e) Peserta didik menyiapkan alat dan bahan yang digunakan untuk

percobaan

f) Guru membagi LKS yang berisi petunjuk pelaksanaan percobaan

dan pertanyaan-pertanyaan kepada masing-masinng peserta didik

g) Guru mengarahkan dan membimbing peserta didik untuk

melaksanakan percobaan prinsip benda melayang, terapung dan

tenggelam

h) Peserta didik melakukan percobaan sesuai petunjuk dalam LKS

i) Guru meminta perwakilan tiap kelompok untuk menunjukkan hasil

percobaan dan hasil diskusi kelompoknya

j) Guru menjelaskan dan meluruskan hasil diskusi peserta didik.

3) Pengamatan

Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap ini adalah melakukan

pengamatan terhadap kemampuan afektif dan keterampilan proses dari

psikomotorik peserta didik yang dinilai dengan lembar observasi

selama proses pembelajaran berlangsung untuk mengetahui sejauh

mana efek tindakan pembelajaran dengan Problem Based Instruction.

4) Refleksi

Hasil dari analisis pengamatan pada kemampuan afektif dan

keterampilan proses dari psikomotorik dan aspek kognitif peserta didik

pada siklus II, sudah mencapai KKM dan indikator pembelajaran,

maka penelitian selesai.

D. Metode Pengambilan Data

1. Sumber Data

Sumber data penelitian ini adalah semua peserta didik kelas XI IPA-A MA

Tajul Ulum Brabo Grobogan.

Page 47: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · 94,44%. Sementara itu nilai tes rerata hasil belajar pada siklus I dan II berturut-

47 47

2. Jenis Data

Dalam pelaksanaan tindakan kelas ini, ada dua jenis data yang

dikumpulkan yaitu:

a. Data kuantitatif adalah data yang berbentuk numerik atau angka atau

dapat diukur dengan pasti (dinyatakan dalam bentuk angka).33 Dalam

hal ini peneliti menggunakan analisis statik deskriptif, yaitu statik yang

membahas mengenai pengumpulan, pengolahan, penyajian serta

penghitungan nilai-nilai dari suatu data lalu digambarkan kedalam

table/grafik.34 Data kuantitatif pada penelitian ini terdiri dari:

1). Data tentang hasil evaluasi belajar peserta didik.

2). Data hasil penilaian keterampilan proses, dan

3). Data hasil penilaian afektif

b. Data kualitatif yaitu data yang berupa informasi berbentuk kalimat

yang memberi gambaran tentang ekspresi peserta didik tentang tingkat

pemahaman terhadap suatu mata pelajaran, pandangan atau sikap

peserta didik, serta aktifitas atau keterampilan belajar peserta didik.

Data kualitatif pada penelitian ini yaitu data tentang keterampilan

proses peserta didik dan data hasil pengamatan peserta didik.

3. Cara Pengambilan Data

Cara pengambilan data disesuaikan dengan jenis data yang diperoleh

dalam penelitian yaitu:

a. Data kuantitatif yang terdiri dari:

1). Data hasil belajar kognitif peserta didik diambil dari nilai post test

yang diberikan pada setiap akhir siklus.

2). Data penilaian keterampilan proses peserta didik diambil dari

penilaian keterampilan proses melalui observasi dan LKS.

3). Data hasil belajar afektif peserta didik diambil dari penilaian

lembar observasi.

33 Turmudi dan Sri Harini, Metode Statistika, Pendekatan Teoritis dan Aplikatif, (Malang:UIN-Malang Press, 2008), hlm. 26.

34 Danang Sunyonto, Ringkasan Statik Deskriptif, (Yogyakarta: Hanindita, 2002), hlm.1.

Page 48: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · 94,44%. Sementara itu nilai tes rerata hasil belajar pada siklus I dan II berturut-

48 48

b. Data kualitatif terdiri dari: Data tentang keterampilan proses peserta

didik diambil dari penilaian keterampilan proses melalui observasi dan

LKS. Dan data hasil belajar afektif peserta didik diambil dari penilaian

lembar observasi.

E. Metode Analisis Data

Data yang diperoleh dari penelitian ini terdiri dari data kuantitatif dan

data kualitatif. Oleh karena itu, analisis data yang dilakukan berupa analisis

kuantitatif dan analisis deskriptif kualitatif. Data kuantitatif diperoleh melalui

tes dan data kualitatif diperoleh dari lembar observasi. Langkah-langkah

analisis data adalah sebagai berikut:

1. Data dari hasil tes kognitif

Penilaian aspek kognitif peserta didik diambil melalui tes evaluasi

peserta didik pada akhir pembelajaran setiap siklus. Tes evaluasi peserta

didik yaitu berupa tes pilihan ganda. Dari data hasil tes peserta didik pada

tiap siklus akan diketahui hasil ketuntasan belajar peserta didik dengan

rumus:35

100xmaksimalskor

perolehanskorJumlahNilai =

2. Data hasil observasi

Dalam pemberian skor untuk lembar observasi tentang aspek

keterampilan proses dan afektif peserta didik dalam mengikuti

pembelajaran digunakan skala bertingkat dengan rentang dari 1 sampai

dengan 4. Dengan demikian hasil observasi proses pembelajaran adalah

dengan menghitung jumlah skor pengamatan dengan teknik dan criteria

sebagai berikut:

35 Asep Jihad dan Abdul Haris, Evaluasi Pembelajaran. (Yogyakarta: Multi Pressindo,2008), hlm. 130.

Page 49: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · 94,44%. Sementara itu nilai tes rerata hasil belajar pada siklus I dan II berturut-

49 49

a. Lembar observasi afektif peserta didik

Untuk mengetahui tentang afektif peserta didik dalam

mengikuti proses belajar mengajar, maka peneliti membuat 4 aspek

pengamatan yang meliputi: kedisiplinan, kerjasama, kejujuran dan

tanggung jawab. Kemudian dilakukan analisis pada instrument lembar

observasi dengan menggunakan teknik deskriptif melalui persentase.

Adapun perhitungan persentase afektif peserta didik adalah:

100xmaksimalskor

perolehanskorJumlahNilai =

Indikator keberhasilan pelaksanaan pembelajaran oleh guru

adalah sebagai berikut:36

0 – 20 : afektif peserta didik gagal

20 – 40 : afektif peserta didik kurang

41 – 60 : afektif peserta didik cukup

61 – 80 : afektif peserta didik baik

81 – 100 : afektif peserta didik baik sekali

b. Lembar observasi keterampilan proses psikomotorik peserta didik

Untuk mengetahui tentang psikomotorik peserta didik dalam

mengikuti proses belajar mengajar, maka peneliti membuat 10 aspek

pengamatan yang meliputi: merancang eksperimen, mengamati,

menghitung, mengukur, meramalkan, membuat hipotesis,

menginterpretasi data, menerapkan, menyimpulkan dan

mengkomunikasikan. Kemudian dilakukan analisis pada instrument

lembar observasi dengan menggunakan teknik deskriptif melalui

persentase. Adapun perhitungan persentase keterampilan proses

peserta didik adalah:

100xmaksimalskor

perolehanskorJumlahNilai =

36 Asep Jihad dan Abdul Haris, Ibid., hlm. 89.

Page 50: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · 94,44%. Sementara itu nilai tes rerata hasil belajar pada siklus I dan II berturut-

50 50

Indikator keberhasilan pelaksanaan pembelajaran oleh guru

adalah sebagai berikut:37

80 – 100 : afektif belajar baik sekali

66 – 79 : afektif belajar baik

56 – 65 : afektif belajar cukup

40 – 55 : afektif belajar kurang

30 – 39 : afektif belajar gagal

3. Persentase ketuntasan belajar klasikal peserta didik dihitung dengan

menggunakan rumus deskriptif persentase sebagai berikut:38

%100klasikalbelajarketuntasanPersentase xNn

=

keterangan:

% = Persentase

n = Jumlah peserta didik yang tuntas secara klasikal

N = Jumlah seluruh peserta didik

F. Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan dalam pembelajaran ini tercermin dengan

adanya peningkatan hasil belajar peserta didik di setiap siklusnya, berupa

peningkatan belajar kognitif, afektif dan keterampilan proses dari

psikomotorik peserta didik.

Peserta didik dikatakan tuntas untuk aspek kognitif manakala

memperoleh nilai hasil belajar minimal 65% secara individual dan 85% secara

klasikal.39 Untuk penilaian aspek afektif dan keterampilan proses dari

psikomotorik dikatakan tuntas manakala memperoleh nilai hasil belajar

minimal 75% secara individual dan ketuntasan klasikal 75%.40

37 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara,2009), hlm. 245.

38 Sudjana, Metoda Statistika, (Bandung: Tarsito,1999), hlm. 184.39 Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kopetensi (PT: Remaja Roesdakarya, 2006), hlm. 99.40 Ibid. hlm. 101-102.

Page 51: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · 94,44%. Sementara itu nilai tes rerata hasil belajar pada siklus I dan II berturut-

51 51

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil penelitian

1. Pra siklus

Pada kegiatan pembelajaran sebelum diterapkan model

pembelajaran Problem Based Instruction, hasil belajar peserta didik masih

jauh dari target yang ditetapkan yaitu 67 dan ketuntasan hasil belajar

klasikal masih jauh di bawah ketuntasan hasil belajar klasikal yang

diharapkan yaitu 85 %. Hasil nilai tes ulangan peserta didik pada materi

pokok sebelum penelitian ditunjukkan tabel 4.1 adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1. Hasil analisis nilai awal peserta didik

Hasil belajar kognitif peserta didik Nilai Awal

Jumlah peserta didik tuntas belajar

Jumlah peserta didik tidak tuntas belajar

Rata-rata nilai peserta didik

Persentase ketuntasan

9

28

56,11

24,32%

2. Hasil belajar kognitif peserta didik

Setelah dilakukan analisis data hasil tes, diperoleh data mengenai

nilai tertinggi, nilai terendah, nilai rata-rata dan ketuntasan klasikal pada

siklus I dan II yang disajikan pada tabel 4.2. dan gambar 4.1. Adapun

perhitungan selengkapnya disajikan pada lampiran 16 dan 17.

Tabel 4.2 Hasil belajar kognitif peserta didik siklus I dan II

No Keterangan Siklus I Siklus II

1 Nilai tertinggi 85 852 Nilai terendah 45 453 Nilai rata-rata 65,00 74,174 Ketuntasan klasikal(%) 63,89 91,67

Page 52: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · 94,44%. Sementara itu nilai tes rerata hasil belajar pada siklus I dan II berturut-

52 52

0

20

40

60

80

100

Nilaitertinggi

Nilai rata-rata

Siklus ISiklus II

Gambar 4.1 Perbandingan perolehan nilai kognitif siklus I dan II

3. Hasil belajar afektif peserta didik

Penilaian hasil belajar afektif meliputi: kedisiplinan, kerjasama,

kejujuran dan tanggungjawab. Data hasil belajar afektif disajikan pada

tabel 4.3. dan gambar 4.2. Adapun perhitungan selengkapnya disajikan

pada lampiran 19 dan 20.

Tabel 4.3. Hasil penilaian observasi aspek afektif peserta didik siklus I danII

SkorNo Aspek afektif

Siklus I Siklus II

1 Kedisiplinan 83,33 % 78,47 %2 Kerjasama 83,33 % 83,33 %3 Kejujuran 70,14 % 74,31 %4 Tanggung jawab 68,06 % 77,78 %Nilai tertinggi 100 100Nilai terendah 43,75 37,5Nilai rata-rata 76,22 78,47Ketuntasan klasikal 77,78 % 91,67 %

Page 53: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · 94,44%. Sementara itu nilai tes rerata hasil belajar pada siklus I dan II berturut-

53 53

0

20

40

60

80

100

Nilaitertinggi

Nilai rata-rata

Siklus ISiklus II

Gambar 4.2 Perbandingan perolehan nilai afektif siklus I dan II

4. Hasil keterampilan proses peserta didik

Hasil pengamatan keterampilan proses peserta didik disajikan pada

tabel 4.4. dan gambar 4.3. Adapun perhitungan selengkapnya disajikan

pada lampiran 10 dan 11.

Tabel 4.4. Hasil penilaian keterampilan proses peserta didik siklus I dan II

SkorNo Aspek keterampilan proses Siklus I Siklus II1 Merancang eksperimen 68,06 % 78,47 %2 Mengamati 61,11 % 85,42 %3 Menghitung 77,78 % 72,22 %4 Mengukur 56,94 % 85,42 %5 Meramalkan 91,67 % 75,00 %6 Membuat hipotesis 81,94 % 72,22 %7 Interpretasi data 61,81 % 89,58 %8 Menerapkan 70,83 % 88,89 %9 Menyimpulkan 70,83 % 97,92 %

10 Mengkomunikasikan 65,28 % 67,36 %Nilai tertinggi 90 95Nilai terendah 50 65Nilai rata-rata 70,63 81,25Ketuntasan klasikal 69,44 % 94,44 %

Page 54: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · 94,44%. Sementara itu nilai tes rerata hasil belajar pada siklus I dan II berturut-

54 54

0

20

40

60

80

100

Nilaitertinggi

Nilai rata-rata

Siklus ISiklus II

Gambar 4.3 Perbandingan perolehan nilai keterampilan proses siklus I dan II

B. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Kondisi Awal Sebelum Tindakan (Pra Siklus)

Pada tahap sebelum tindakan ini yang dilakukan oleh peneliti

berupa pendokumentasian daftar nama peserta didik dan observasi

terhadap proses pembelajaran di dalam kelas. Dari kegiatan observasi ini

proses belajar-mengajar masih didominasi oleh guru, peserta didik hanya

duduk diam mendengarkan penjelasan materi pembelajaran yang

disampaikan. Peserta didik tidak pernah diberi kesempatan untuk

menyampaikan pendapat, guru tidak pernah melakukan demonstrasi di

depan kelas dan peserta didik jarang diajak ke laboratorium untuk

melakukan percobaan atau mengenal alat-alat yang ada di dalam

laboratorium, dan tidak pernah melakukan diskusi sehingga menyebabkan

rendahnya keterampilan proses dan hasil belajar peserta didik. Hasil

wawancara peneliti terhadap peserta didik di dalam kelas menyatakan

bahwa selama ini kegiatan pembelajaran di dalam kelas hanya

menggunakan metode ceramah, jarang melakukan praktikum. Hal ini

diperkuat oleh pernyataan dari Bapak Saefuddin, S. Si selaku guru fisika

MA Tajul Ulum Brabo Grobogan, bahwa selama ini proses pembelajaran

masih menggunakan metode ceramah (Selasa, 13 April 2010). Alasannya

sederhana, karena sangat sulit mengajak peran aktif peserta didik. Hasil

Page 55: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · 94,44%. Sementara itu nilai tes rerata hasil belajar pada siklus I dan II berturut-

55 55

nilai tes ulangan peserta didik masih rendah, nilai rata-rata sebesar 56,11

dan ketuntasan klasikal sebesar 24,32 %.

Rendahnya keterampilan proses dan hasil belajar peserta didik

pada mata pelajaran fisika sebelum tindakan menunjukkan bahwa strategi

yang digunakan oleh guru kurang tepat sehingga keterampilan proses dan

hasil belajar yang dicapai peserta didik menjadi rendah. Dengan berbekal

evaluasi itulah, peneliti membuat perubahan dalam sistem mengajar agar

aktivitas keterampilan proses dan hasil belajar peserta didik meningkat.

Adapun desain pembelajarannya adalah dengan menggunakan model

pembelajaran Problem Based Instruction.

2. Pembahasan siklus I

a. Pelaksanaan tindakan

Siklus I dilaksanakan pada hari kamis, 15 April 2010 dan

selasa, 20 April 2010, dengan materi hukum Archimedes. Pada awal

pembelajaran, guru menjelaskan terlebih dahulu tujuan pembelajaran.

Guru memulai pembelajaran dengan memberi motivasi kepada peserta

didik yang berkaitan dengan materi hukum Archimedes dengan

memberi pertanyaan yaitu “Pernahkah kalian berenang? Apa yang

kalian rasakan saat di dalam air dibandingkan di udara?”. Kemudian

guru memberi permasalahan kepada peserta didik yang berkaitan

dengan materi hukum Archimedes dengan memberi pertanyaan yaitu

“Apabila kita mengangkat sebuah batu di udara, kemudian dimasukkan

ke dalam air dan kita angkat kembali, maka ketika diangkat di dalam

air ternyata berat batu tersebut terasa lebih ringan dibandingkan pada

saat di udara. Mengapa demikian? Apakah berat batu tersebut

berkurang ketika berada di dalam air?”. Kemudian guru meminta

peserta didik untuk menanggapi permasalahan yang telah diberikan.

Guru membentuk kelompok yang terdiri dari 6 kelompok, tiap

kelompok terdiri dari 6 orang sesuai nomor urut kelas. Guru

mendemonstrasikan tentang gaya apung dengan alat praktikum berupa

Page 56: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · 94,44%. Sementara itu nilai tes rerata hasil belajar pada siklus I dan II berturut-

56 56

batu yang dicelupkan ke dalam air. Kemudian guru memberikan

kesempatan kepada peserta didik untuk melakukan praktek dan diskusi

sesuai dengan apa yang didemonstrasikan oleh guru dengan

menyajikan panduan praktikum berbentuk LKS.

Kegiatan praktikum pada penelitian ini dilaksanakan pada hari

kamis, 15 april 2010, mulai pukul 07.00-08.20 selama 80 menit. Pada

pertemuan ini kegiatan praktikum yang dilakukan belum selesai

sepenuhnya sehingga dilanjutkan pertemuan berikutnya yaitu pada hari

selasa, tanggal 20 April 2010. Pada pertemuan kedua setelah

praktikum selesai, dilanjutkan dengan diskusi hasil praktikum. Setelah

diskusi kelompok, guru menunjuk dua orang peserta didik sebagai

perwakilan dari masing-masing kelompok untuk mempresentasikan

hasil praktikum selama 5 menit. Dalam presentasi hasil praktikum,

peserta didik yang tidak presentasi diberikan kesempatan untuk

bertanya dan menyanggah pendapat temannya. Peserta didik yang

bertanya dan menyanggah temannya akan memperoleh tambahan nilai

pada penilaian keterampilan proses peserta didik. Saat pembelajaran

berlangsung, guru mengamati aktivitas peserta didik dan mencatatnya

dalam lembar observasi. Setiap selesai presentasi, guru dan peserta

didik yang tidak presentasi memberikan tepuk tangan sebagai

apresiasi. Setelah semua kelompok mempresentasikan hasil praktikum

dan diskusi, kemudian guru menyempurnakan dari jawaban peserta

didik yang belum tepat serta menyimpulkan pembelajaran yang telah

dilakukan. Pada hari kamis, tanggal 22 April 2010, peserta didik

diberikan tes kognitif siklus I dimulai pukul 07.00-08.40 WIS.

b. Pengamatan

1). Pengamatan terhadap aktivitas peserta didik

Pengamatan terhadap aktivitas peserta didik yang dimaksud

dalam penelitian ini adalah pengamatan aktivitas afektif dan

keterampilan proses psikomotorik peserta didik. Berdasarkan

Page 57: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · 94,44%. Sementara itu nilai tes rerata hasil belajar pada siklus I dan II berturut-

57 57

pengamatan terhadap aktivitas peserta didik, diperoleh hal-hal

sebagai berikut:

(a) Pada saat berlangsungnya siklus I, sebagian besar peserta didik

masih pasif dalam kegiatan praktikum. Terbukti dalam proses

kegiatan praktikum berlangsung, peserta didik masih

kebingungan mengenai jalannya praktik. Dalam kegiatan ini,

yang bekerja hanya 2 atau 3 orang dalam tiap kelompok.

(b) Penilaian aktivitas afektif setiap peserta didik yang meliputi:

Ø Kedisiplinan yaitu dengan memperhatikan peserta didik

waktu masuk kelas,

Ø Bekerjasama dalam kelompok,

Ø Kejujuran dalam mengerjakan LKS masing-masing peserta

didik,

Ø Tanggungjawab peserta didik dalam membuat laporan

diskusi dan mengumpulkan LKS.

(c) Penilaian aktivitas keterampilan proses psikomotorik setiap

peserta didik yang meliputi:

Ø Merancang eksperimen,

Ø Mengamati,

Ø Menghitung,

Ø Mengukur,

Ø Memprediksi/meramalkan,

Ø Membuat hipotesis,

Ø Menginterpretasi data,

Ø Menerapkan,

Ø Membuat kesimpulan,dan

Ø Mengkomunikasikan

2). Pengamatan terhadap hasil tes kognitif peserta didik

Pada saat berlangsungnya tes siklus I, peserta didik

mengerjakan soal dengan tenang yaitu peserta didik semuanya

Page 58: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · 94,44%. Sementara itu nilai tes rerata hasil belajar pada siklus I dan II berturut-

58 58

diam dan duduk di tempatnya masing-masing. Peserta didik tidak

ada yang membuat keributan dan peserta didik menyelesaikan tes

sesuai dengan waktu yang telah disediakan.

c. Refleksi

Setelah pelaksanaan dan pengamatan siklus I, peneliti bersama

kolaborator melakukan refleksi untuk mengetahui kelemahan-

kelemahan pada siklus I. Berdasarkan refleksi terhadap perencanaan,

pelaksanaan, pengamatan dan tes yang telah diberikan di siklus I, guru

melakukan perbaikan pada siklus II untuk meningkatkan keterampilan

proses peserta didik.

Kelemahan yang terjadi pada siklus I yaitu:

1). Peserta didik masih belum aktif dalam kegiatan praktikum,

kekompakan di dalam kelompok juga belum berjalan, hanya 2 atau

3 orang saja yang melakukan praktikum.

2). Peserta didik masih kesulitan dalam menggunakan neraca pegas

dan Ohauss.

3). Peserta didik untuk menjawab pertanyaan dalam LKS masih ragu

ini terbukti pada bagian menggambar rangkaian percobaan dan

membuat laporan praktikum dan diskusi masih ditanyakan.

Untuk mengatasi kelemahan pada siklus ini peneliti

membimbing mengenai jalannya praktikum supaya dalam kegiatan

praktikum bisa berjalan.

Dalam meningkatkan keterampilan proses peserta didik, maka

pada siklus II akan dilakukan perbaikan pembelajaran dengan Problem

Based Instruction. Berdasarkan hasil refleksi usaha yang dilakukan

guru agar keterampilan proses peserta didik pada siklus II dapat

meningkat adalah dengan meningkatkan keaktifan peserta didik saat

pembelajaran dalam kelompok melalui kegiatan praktikum.

Peningkatan aktivitas peserta didik saat kegiatan praktikum dalam

Page 59: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · 94,44%. Sementara itu nilai tes rerata hasil belajar pada siklus I dan II berturut-

59 59

kelompok dilakukan dengan pembagian tugas dan tanggung jawab

yang jelas kepada masing-masing anggota kelompok.

Secara garis besar, pelaksanaan pada siklus I masih perlu

ditingkatkan. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap keterampilan proses

peserta didik maupun hasil belajar peserta didik, dapat disimpulkan bahwa

peserta didik belum terbiasa dengan pembelajaran Problem Based

Instruction. Peneliti harus memberikan motivasi agar peserta didik mau

belajar mandiri di rumah atau di ponpes, sehingga dapat menguasai materi

dan mengungkapkan kepada guru hal yang belum dimengerti yang

berkaitan dengan pelajaran. Berdasarkan hasil tes kognitif yang dilakukan,

terdapat 23 peserta didik (63,89%) yang tuntas belajar dan 13 peserta

didik (36,11%) yang belum tuntas belajar (lihat lampiran 16). Nilai rata-

rata yang dicapai peserta didik adalah 65,00 Sedangkan pengamatan hasil

observasi peserta didik yaitu; untuk aktivitas afektif cukup baik, nilai rata-

ratanya adalah 76,22 dan aktivitas keterampilan prosesnya belum baik.

Nilai rata-rata untuk aktivitas keterampilan prosesnya adalah 70,63.

Peranan guru dalam memotivasi dan membimbing peserta didik

sangat penting. Hal ini akan mempengaruhi kemampuan peserta didik

dalam hal keterampilan proses, berdiskusi dan memecahkan masalah.

Kegiatan siklus I perlu diperbaiki agar kemampuan peserta didik dalam

mempelajari materi pelajaran melalui pembelajaran Problem Based

Instruction dapat lebih meningkat.

3. Tindakan Siklus II

a. Pelaksanaan tindakan

Siklus II dilaksanakan pada tanggal 27 April 2010 dengan

materi prinsip benda melayang, terapung dan tenggelam, pada waktu

proses pembelajaran, guru banyak memberikan kesempatan kepada

peserta didik untuk mengungkapkan peristiwa yang pernah dialami

dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan materi dan

menanyakan tentang materi yang belum faham yang sudah dipelajari di

Page 60: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · 94,44%. Sementara itu nilai tes rerata hasil belajar pada siklus I dan II berturut-

60 60

rumah atau di ponpes. Kemudian guru memberi kesempatan kepada

peserta didik lain yang bisa menjawab pertanyaan temannya. Kalau

belum bisa menjawab, guru baru menjelaskan kepada peserta didik.

Guru meminta peserta didik membentuk kelompok sesuai

dengan kelompoknya masing-masing kemudian guru memberi

motivasi serta meminta ketua kelompok memberi tugas dan tanggung

jawab kepada masing-msing anggotanya supaya kegiatan pembelajaran

berjalan dengan baik dan lancar. Guru mendemonstrasikan tentang

benda melayang, terapung dan tenggelam yaitu dengan mencelupkan

telur ke dalam air. Kemudian guru memberikan kesempatan kepada

peserta didik untuk melakukan praktik dan diskusi sesuai dengan apa

yang didemonstrasikan oleh guru dengan melihat LKS sebagai

panduan praktikum.

Pada saat praktikum berlangsung, guru dan observer

meningkatkan pemantauan kepada setiap kelompok yang sedang

melakukan praktikum selama 80 menit. Pada pertemuan ini kegiatan

praktikum yang dilakukan belum selesai sepenuhnya hanya sebagian

kelompok belum menyelesaikan sehingga dilanjutkan pertemuan

berikutnya yaitu pada hari kamis, tanggal 29 April 2010. Pada

pertemuan kedua setelah praktikum selesai kemudian dilanjutkan

diskusi hasil praktikum. Setelah diskusi kelompok, guru meminta dua

orang peserta didik dari setiap kelompok untuk mempresentasikan

hasil praktikum selama 5 menit. Peserta didik yang diminta

mempresentasikan hasil praktikum diminta kesediaannya untuk

mempresentasikan hasil diskusi dari praktikum. Dalam presentasi hasil

praktikum, peserta didik diberikan kesempatan untuk bertanya dan

menyanggah pendapat temannya. Peserta didik yang bertanya dan

menyanggah temannya akan memperoleh tambahan nilai pada

penilaian keterampilan proses peserta didik.. Setiap selesai presentasi,

guru dan peserta didik yang tidak presentasi memberikan tepuk tangan

sebagai apresiasi.

Page 61: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · 94,44%. Sementara itu nilai tes rerata hasil belajar pada siklus I dan II berturut-

61 61

Setelah semua kelompok mempresentasikan hasil praktikum,

guru menyempurnakan jawaban peserta didik yang belum tepat dan

menyimpulkan pembelajaran yang telah dilakukan bersama peserta

didik. Pada hari selasa, tanggal 4 Mei 2010, peserta didik diberikan tes

kognitif siklus II dimulai pukul 08.20-09.40 WIS.

b. Pengamatan

1). Pengamatan terhadap aktivitas peserta didik

Pada siklus II aktivitas afektif maupun keterampilan proses

dari psikomotorik peserta didik meningkat, hal ini ditunjukkan dari

jumlah peserta didik yang bekerjasama dan menjawab pertanyaan

yang diajukan oleh guru dari LKS semakin meningkat (lihat pada

lampiran aktivitas afektif dan keterampilan proses psikomotorik).

Pada siklus II, peserta didik semakin aktif dalam

berlangsungnya praktikum, masing-masing kelompok dapat

melakukan praktikum dan bekerjasama dengan sesama anggota

kelompoknya.

2). Pengamatan terhadap tes hasil belajar kognitif peserta didik

Pada saat berlangsungnya tes siklus II, peserta didik

mengerjakan soal dengan tenang yaitu peserta didik semuanya

diam dan duduk di tempatnya masing-masing. Peserta didik tidak

ada yang membuat keributan dan peserta didik selesai mengerjakan

tes sesuai dengan waktu yang telah disediakan.

c. Refleksi

Pada siklus II peserta didik semakin aktif dalam kegiatan

pembelajaran. Batas ketuntasan belajar telah mencapai kriteria yang

ditetapkan. Hasil wawancara peserta didik yaitu dengan pertayaan

“Apa yang anda rasakan setelah dilakukan model pembelajaran

Problem Based Instruction (PBI)?”

Abrizatul Amalia menyatakan:

Page 62: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · 94,44%. Sementara itu nilai tes rerata hasil belajar pada siklus I dan II berturut-

62 62

“Saya merasa senang dengan model pembelajaran PBI ini karenadilakukan dengan praktikum, dengan pembelajaran praktikum ini tidakmenjenuhkan dan materi yang dipelajari menjadi lebih paham”.41

Disamping itu peserta didik yang bernama Luthfiyatun Nisa’menyatakan: “Saya dan teman kelompok merasa senang dengan pembelajaranPBI karena selain praktikum kita juga melakukan diskusi, dan materipelajaran dipelajari bersama-sama”.42

Dan Munawaroh menyatakan: “Saya merasa senang dan bisa menguasai materi pelajaran denganpaham karena model pembelajaran PBI dilakukan dengan praktikumdan diskusi, sehingga saya bisa memahami apa yang dimaksud padarumus yang dipelajari dan bisa mengusai keterampilan proses yangdipraktikkan”.43

Dari pernyataan di atas bahwa peserta didik lebih senang dan

merasa cocok dengan model pembelajaran PBI, karena dengan model

pembelajaran PBI peserta didik lebih bisa menguasai materi pelajaran

dan peserta didik menjadi bisa mengenguasai keterampilan proses

seperti meramalkan, membuat hipotesis, menginterpretasi data,

menganalisis, menyimpulkan dan mengkomunikasikan.

Beberapa kekurangan yang masih terjadi pada siklus II antara

lain faktor psikologi individu masing-masing peserta didik yang

berbeda sehingga ada peserta didik yang aktif dan pasif saat

pembelajaran berlangsung. Kelemahan dapat dijadikan masukan

kepada guru untuk lebih memperhatikan peserta didik yang masih

pasif.

Seperti pada siklus I, pembahasan yang diuraikan disini didasarkan

atas hasil refleksi diri. Setelah melaksanakan pengamatan atas tindakan

pembelajaran dan pemberian tes di akhir kegiatan. Pada siklus II ini

41 Wawancara dengan peserta didik yang bernama Abrizatul Amalia kelas XI IPA-A MATajul Ulum Brabo Grobogan, hari kamis 7 Oktober 2010.

42 Wawancara dengan peserta didik yang bernama Luthfiyatun Nisa’ kelas XI IPA-A MATajul Ulum Brabo Grobogan, hari kamis 7 Oktober 2010.

43 Wawancara dengan peserta didik yang bernama Munawaroh kelas XI IPA-A MA TajulUlum Brabo Grobogan, hari kamis 7 Oktober 2010.

Page 63: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · 94,44%. Sementara itu nilai tes rerata hasil belajar pada siklus I dan II berturut-

63 63

hasilnya sudah baik, karena rata-rata hasil belajar kognitif peserta didik

74,17 Rata-rata hasil afektif dan keterampilan proses peserta didik sudah

baik, nilai rata-ratanya untuk aktivitas afektifnya adalah 78,47 dan untuk

keterampilan prosesnya adalah 81,25. Pada ranah kognitif dari siklus I ke

siklus II terjadi peningkatan sebesar 9,17, ranah afektif dari siklus I ke

siklus II terjadi peningkatan sebesar 2,25 dan keterampilan proses peserta

didik mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 10,62.

Perbaikan yang diberikan pada siklus II ini berupa pemberian

motivasi dan bimbingan peserta didik, peneliti juga meminta peserta didik

agar materi melayang, terapung dan tenggelam dibaca di rumah terlebih

dahulu. Sehingga pada siklus II ini, keaktifan peserta didik dalam

memecahkan masalah, hubungan antar peserta didik dengan kelompoknya

bertambah kompak, kemampuan peserta didik dalam mengemukakan

pendapat/ meramalkan, menginterpretasi data, menghipotesis,

menganalisis bertambah lancar, dan kemampuan peserta didik dalam

menarik kesimpulan bertambah baik. Penerapan pembelajaran Problem

Based Instruction mampu menumbuhkan keberanian peserta didik dalam

bertanya, mengemukakan pendapat, memecahkan masalah serta

meningkatkan keterampilan proses dan hasil belajar peserta didik.

Page 64: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · 94,44%. Sementara itu nilai tes rerata hasil belajar pada siklus I dan II berturut-

64 64

BAB V

KESIMPULAN, SARAN, PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab IV, maka dapat

disimpulkan sebagai berikut:

1 Pembelajaran Problem Based Instruction mampu meningkatkan

keterampilan proses dan aspek afektif peserta didik saat pembelajaran baik

secara klasikal maupun kelompok dari siklus I ke siklus II. Hal ini tampak

dari peningkatan nilai hasil observasi belajar peserta didik pada saat

proses belajar mengajar. Nilai rata-rata keterampilan proses (aspek

psikomotorik) pada siklus I adalah 70,63 dan pada siklus II mencapai

81,25. Ketuntasan belajar klasikal juga mengalami peningkatan dari 69,44

% pada siklus I dan 94,44 % pada siklus II. Sementara itu nilai rata-rata

aktivitas afektif pada siklus I adalah 76,22 dan pada siklus II mencapai

78,47. Ketuntasan belajar klasikal mengalami peningkatan dari 77,78 %

pada siklus I dan 91,67 % pada siklus II. Sedangkan nilai rata-rata hasil

belajar kognitif peserta didik dari 65,00 pada siklus I dan 74,17 pada

siklus II. Dan ketuntasan belajar klasikal peserta didik juga mengalami

peningkatan dari 63,89 % pada siklus I dan 91,67 % pada siklus II.

2 Penerapan model pembelajaran Problem Based Instruction, dalam

pembelajaran fisika, guru menjelaskan kepada peserta didik bahwa

pembelajaran Problem Based Instruction adalah pembelajaran yang

didasarkan pada masalah nyata, siswa diminta melakukan demonstrasi

maupun praktikum untuk memecahkan masalah tersebut. Selanjutnya guru

membentuk 6 kelompok peserta didik yang terdiri dari 6 orang dan

membagikan lembar kerja siswa kepada masing-masing kelompok.

Kemudian peserta didik diarahkan untuk melakukan praktikum dan

menganalisis data yang didapat. Setelah peserta didik mendapat data

praktikum peserta didik mendiskusikan hasil praktikum tersebut.

Page 65: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · 94,44%. Sementara itu nilai tes rerata hasil belajar pada siklus I dan II berturut-

65 65

B. Saran

Perkembangan ilmu pengetahuan menuntut guru untuk lebih kreatif

dalam pembelajaran. Model pembelajaran Problem Based Instruction dapat

dijadikan sebagai salah satu upaya dalam meningkatkan keterampilan proses

dan hasil belajar peserta didik. Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan

bahwa pembelajaran Problem Based Instruction layak dikembangkan sebagai

alternatif model pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran

fisika. Dan dapat meningkatkan keaktifan peserta didik dalam mengikuti

pembelajaran.

C. Penutup

Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT

yang telah memberikan kekuatan, hidayah dan taufik-Nya kepada penulis,

sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Shalawat serta

salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Muhammad SAW.

Penulis menyadari meskipun dalam penulisan ini telah berusaha

semaksimal mungkin, namun dalam penulisan ini tidak lepas dari kesalahan

dan kekeliruan. Hal itu semata-mata merupakan keterbatasan ilmu dan

kemampuan yang penulis miliki. Oleh karena itu, penulis sangat

mengharapkan saran dan kritik yang konstruktif dari pembaca demi perbaikan

yang akan datang untuk mencapai kesempurnaan. Akhirnya penulis hanya

berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya

dan bagi pembaca pada umumnya. Amin.

Page 66: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · 94,44%. Sementara itu nilai tes rerata hasil belajar pada siklus I dan II berturut-

66 66

DAFTAR PUSTAKA

Arifatul Kharida, luluk Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah(Problem Based Instruction) untuk meningkatkan hasil belajar siswapada pokok bahasan Elastisitas bahan kelas XI SMA Islam Sultan Agung1 Semarang Sekripsi Program Pendidikan Fisika, Fakultas FMIPAUniversitas Negeri Semarang, 2009.

Asep Jihad dan Abdul Haris, Evaluasi Pembelajaran, Yogyakarta: MultiPressindo, 2008.

Direktorat Jendral Pendidikan Islam, Undang-Undang dan Peraturan PemerintahRI tentang Pendidikan, Jakarta: Depag RI, 2006.

Giancoli, Douglas C, Fisika, Edisi Kelima Jilid I, Jakarta: Erlangga,2001Semiawan, Conny dkk, Pendekatan Keterampilan Proses, Jakarta:Gramedia Widiasarana Indonesia, 1992.

Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kopetensi PT: Remaja Roesda Karya, 2006

Masnur Muslich, Melaksanakan PTK Itu Mudah (Classroom Action Research)Pedoman Praktis Bagi Guru Profesional, Jakarta : PT. Bumi Aksara,2009.

Nurhadi, Kurikulum 2004 Pertanyaan dan Jawaban, Jakarta: Grasindo, 2004.

Paul Suparno, Metodologi Pembelajaran Fisika Konstruktivistik danMenyenangkan, PT: Universitas Sanata Dharma, 2007. Cet.1.

Paul A. Tippler, Fisika Untuk Sains dan Teknik, Jilid 1, Jakarta: Erlangga, 1991,

Sunyonto, Danang, Ringkasan Statik Deskriptif, Yogyakarta: Hanindita, 2002.

Sumarsono, gathot Penerapan Model Pembelajaran Problem Based InstructionSebagai Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Pokok BahasanKinematika Gerak Lurus Pada Siswa Kelas X Semester 1 Sma Negeri 1Batang Tahun Pelajaran 2005/2006 Sekripsi Program PendidikanFisika, Fakultas FMIPA Universitas Negeri Semarang, 2006

Supiyanto, FISIKA untuk SMA Kelas XI Jilid 2, Jakarta: Phibeta, 2006,

Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar,Jakarta:Rineka Cipta, 2002, Cet. 2,

Page 67: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · 94,44%. Sementara itu nilai tes rerata hasil belajar pada siklus I dan II berturut-

67 67

Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara,2009.

, Penelitian Tindakan Kelas Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008,Cetakan Ketujuh,

Sudjana, Metoda Statistika, Bandung: Tarsito,1999.

Turmudi dan Sri Harini, Metode Statistika, Pendekatan Teoritis dan Aplikatif,(Malang: UIN-Malang Press, 2008),

Trianto, Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik,Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007.

Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,Jakarta: Kencana, 2008.

Zainal Aqib, Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru. Cet I, Bandung: YramaWidya, 2006.

, Penelitian Tindakan Kelas, Bandung: CV Yrama Widya, 2008,Cetakan keempat.

Page 68: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · 94,44%. Sementara itu nilai tes rerata hasil belajar pada siklus I dan II berturut-

1 1

Lampiran 1SILABUS

Nama Sekolah : MA Tajul UlumMata Pelajaran : FISIKAKelas : XISemester : GenapAlokasi Waktu : 6 x 40 menitStandar Kompetensi : 2. Menerapkan konsep dan prinsip mekanika klasik sistem kontinu dalam menyelesaikan masalah

Kompetensi Dasar MateriPembelajaran Kegiatan Belajar Indikator Penilaian Alokasi

WaktuSumber/ Bahan/

Alat

2.2 Menganalisishukum-hukumyangberhubungandengan fluidastatik dan dinamiksertapenerapannyadalam kehidupansehari-hari

o FluidaStatik

o FluidaDinamik

o Menerapkan konsep tekananhidrostatis, prinsip hukumArchimedes dan hukum pascallmelalui percobaan

o Melakukan percobaan tentangtegangan permukaan, kapilaritas,dan gesekan fluida

o Mendiskusikan penerapan konsepdan prinsip fluida statis dalampemecahan masalah

o Membuat alat peraga ataudemonstrasi penerapan hukumArchimedes dan atau hukumpascall secara berkelompok

o Mendiskusikan karakteristik fluidaideal, asas kontinuitas, dan asasbernoulli dan penerapannya secaraklasikal dalam memecahkanmasalah

o Membuat alat peraga ataudemonstrasi penerapan asasbernoulli secara berkelompok

o Memformulasikan hukum dasarfluida statik

o Menerapkan hukum dasar fluidastatik pada masalah fisika sehari-hari

o Memformulasikan teganganpermukaan zat cair

o Memformulasikan gaya gesekanfluida kental

o Memformulasikan hukum dasarfluida dinamis

o Menerapkan hukum dasar fluidadinamik pada masalah fisikasehari-hari

Penilaian kinerja (sikap danpraktik), hasil karya(produk), tes tertulis

16 jam Sumber: Buku FISIKAyang relevan

Bahan: lembar kerjasiswa, bahan presentasi

Alat:Hidrometer, gelasukur, neraca, mediapresentasi

Page 69: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · 94,44%. Sementara itu nilai tes rerata hasil belajar pada siklus I dan II berturut-

1 1

Lampiran 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANSiklus : I

Nama Sekolah : MA Tajul UlumMata Pelajaran : FISIKAKelas/Semester : XI IPA / Genap

Standar Kompetensi

2. Menerapkan konsep dan prinsip mekanika klasik sistem kontinu dalam menyelesaikan

masalah

Kompetensi Dasar

2.2 Menganalisis hukum-hukum yang berhubungan dengan fluida statik dan dinamik serta

penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

Indikator

1. Menemukan besar gaya apung pada benda yang tercelup ke dalam air

2. Menjelaskan hukum Archimedes

3. Menerapkan prinsip Archimedes untuk memecahkan masalah fisika yang terjadi dalam

kehidupan sehari-hari

A. Tujuan Pembelajaran

Setelah melakukan kegiatan PBI:

1. Peserta didik mampu menemukan besar gaya apung pada benda yang tercelup ke dalam

air dengan benar

2. Peserta didik mampu menjelaskan hukum Archimedes dengan benar

3. Peserta didik mampu menerapkan hukum Archimedes untuk memecahkan masalah fisika

yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari dengan benar

B. Materi pembelajaran : Hukum Archimedes

• Aplikasi Hukum Archimedes

C. Alokasi Waktu : 2 × pertemuan (4 × 40’)

D. Model Pembelajaran

1. Model : Problem Based Instruction (PBI)

2. Metode : Diskusi dan Eksperimen

Page 70: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · 94,44%. Sementara itu nilai tes rerata hasil belajar pada siklus I dan II berturut-

2 2

E. Rincian Proses Pembelajaran peserta didik

PengorganisasianNo Proses Pembelajaran peserta didik

waktu Pesertadidik

1.

2.

Pendahuluan

Apersepsi:

Guru bertanya kepada siswa tentang prinsip

Archimedes dalam kehidupan sehari-hari

“Apabila kita mengangkat sebuah batu diudara,

kemudian dimasukkan ke dalam air dan kita angkat

kembali, maka ketika diangkat dari dalam air ternyata

berat batu tersebut terasa lebih ringan dibandingkan

pada saat diudara.” Mengapa demikian? Apakah berat

batu tersebut berkurang ketika berada di dalam air?

Motivasi: Pernahkah kalian berenang? Apa yang anda

rasakan waktu di dalam air dibandingkan di udara

Guru menjelaskan secara singkat tujuan pembelajaran

yaitu melaksanakan percobaan prinsip Archimedes

Kegiatan Inti :

• Guru menjelalaskan sedikit materi yang berkaitan

dengan prinsip Archimedes

• Peserta didik dibagi menjadi 6 kelompok

• Peserta didik menyiapkan alat dan bahan yang

digunakan untuk percobaan

• Guru membagi LKS yang berisi petunjuk

pelaksanaan percobaan dan pertanyaan-pertanyaan

kepada masing-masinng peserta didik

• Guru mengarahkan dan membimbing peserta

didik untuk melaksanakan percobaan prinsip

Archimedes

1. Praktikum dilakukan secara berkelompok tetapi

LKS dikerjakan secara individu

2. Lakukanlah percobaan dengan teliti dan hati-

hati

5 menit

3 menit

2 menit

5 menit

2 menit

2 menit

1 menit

50

menit

K

K

K

K

G

G

G

G

G

G

Page 71: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · 94,44%. Sementara itu nilai tes rerata hasil belajar pada siklus I dan II berturut-

3 3

3.

3. Percobaan dilakukan menggunakan neraca

pegas menghitung berat benda di udara dan

diair serta gaya apung, dan menggunakan 3

jenis benda yang berbeda

4. Kelompok mendiskusikan hasil percobaan

• Guru meminta perwakilan tiap kelompok untuk

menunjukkan hasil percobaan dan hasil diskusi

kelompoknya

• Guru menjelaskan dan meluruskan hasil diskusi

peserta didik.

Penutup

• Guru bersama peserta didik menyimpulkan hasil

percobaan dan diskusi

Uji Kompetensi siklus: terlampir

5 menit

5 menit

10

menit

G

G

K

K

K

F. Penilaian :1. Teknik Penilaian : Tes tertulis dan Observasi2. Bentuk Instrumen : Tes isian dan lembar observasi keterampilan proses dan afektif

G. Sumber Belajar :1. FISIKA SMA, Buku fisika kelas XI jilid 2, Supiyanto2. Alat dan bahan praktikum :

a. Neraca pegas e. Kelerengb. Gelas ukur f. Batuc. Bejana g. Benang/talid. Besi h. Air

MengetahuiGuru Fisika

Syaefudin, S.Si

Grobogan, 13 April 2010Peneliti

Mustai’inNim: 063611005

Kepala MadrasahMA Tajul Ulum

Ali Mas’udi, S. Pd.I

Page 72: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · 94,44%. Sementara itu nilai tes rerata hasil belajar pada siklus I dan II berturut-

4 4

Lampiran 3

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANSiklus : II

Nama Sekolah : MA Tajul UlumMata Pelajaran : FISIKAKelas/Semester : XI IPA / Genap

Standar Kompetensi

3. Menerapkan konsep dan prinsip mekanika klasik sistem kontinu dalam menyelesaikan

masalah

Kompetensi Dasar

2.2 Menganalisis hukum-hukum yang berhubungan dengan fluida statik dan dinamik serta

penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

Indikator

4. Menentukan massa jenis larutan air garam pada saat benda tenggelam, melayang dan

terapung yang dilakukan saat bereksperimen dengan benar.

5. Menjelaskan prinsip benda tenggelam, melayang dan terapung

6. Menerapkan prinsip benda tenggelam, melayang dan terapung untuk memecahkan

masalah fisika yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari dengan benar.

A. Tujuan Pembelajaran

Setelah melakukan kegiatan PBI:

1. Peserta didik mampu menentukan massa jenis larutan air garam pada saat benda

tenggelam, melayang dan terapung yang dilakukan saat bereksperimen dengan benar.

2. Peserta didik mampu menjelaskan prinsip benda tenggelam, melayang dan terapung

dengan benar

3. Peserta didik mampu menerapkan prinsip benda tenggelam, melayang dan terapung

untuk memecahkan masalah fisika yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari dengan

benar.

B. Materi Pembelajaran : Hukum Archimedes

• Tenggelam, Melayang, dan Terapung

C. Alokasi Waktu : 2 × pertemuan (4 × 40’)

Page 73: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · 94,44%. Sementara itu nilai tes rerata hasil belajar pada siklus I dan II berturut-

5 5

D. Metode pembelajaran

1. Model : Problem Based Instruction (PBI)

2. Metode : Diskusi dan Eksperimen

E. Rincian Proses Pembelajaran peserta didik

PengorganisasianNo Proses Pembelajaran peserta didik

waktu Pesertadidik

1.

2.

Pendahuluan

Apersepsi:

Guru bertanya kepada siswa tentang prinsip Benda

Tenggelam, Melayang dan Terapung dalam kehidupan

sehari-hari

“Tahukah kalian hanya dengan memasukkan telur ke

dalam air, kalian bisa membedakan anatara telur yang

segar dengan telur yang busuk. Mengapa demikian?”

Motivasi:

“Pernahkah kalian melihat kapal selam? Mengapa

kapal selam bisa terapung melayang dan tenggelam”

Guru menjelaskan secara singkat tujuan pembelajaran

yaitu melaksanakan percobaan prinsip Archimedes

Kegiatan Inti :

• Guru menjelalaskan sedikit materi yang berkaitan

dengan prinsip Tenggelam, Melayang dan

Terapung

• Peserta didik dibagi menjadi 6 kelompok

• Peserta didik menyiapkan alat dan bahan yang

digunakan untuk percobaan

• Guru membagi LKS yang berisi petunjuk

pelaksanaan percobaan dan pertanyaan-pertanyaan

kepada masing-masinng peserta didik

• Guru mengarahkan dan membimbing peserta

didik untuk melaksanakan percobaan prinsip

Tenggelam, Melayang dan Terapung yaitu:

5 menit

3 menit

2 menit

5 menit

2 menit

2 menit

1 menit

50

menit

K

K

K

K

G

G

K

K

Page 74: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · 94,44%. Sementara itu nilai tes rerata hasil belajar pada siklus I dan II berturut-

6 6

3.

1. Praktikum dilakukan secara berkelompok

tetapi LKS dikerjakan secara individu

2. Lakukanlah percobaan dengan teliti dan hati-

hati

3. Percobaan dilakukan menggunakan 3 gelas,

gelas pertama untuk benda tenggelam, gelas 2

untuk benda melayang dan gelas 3 untuk

benda terapung.

4. Kelompok mendiskusikan hasil percobaan

• Guru meminta perwakilan tiap kelompok untuk

menunjukkan hasil percobaan dan hasil diskusi

kelompoknya

• Guru menjelaskan dan meluruskan hasil diskusi

peserta didik.

Penutup

• Guru bersama peserta didik menyimpulkan hasil

percobaan dan diskusi

Uji Kompetensi siklus: terlampir

5 menit

5 menit

10

menit

G

G

G

G

K

K

K

F. Penilaian Hasil Belajar :1. Teknik Penilaian : Tes Tertulis dan Observasi2. Bentuk Instrumen : Tes isian dan lembar observasi keterampilan proses dan afektif

G. Sumber Belajar :1. FISIKA SMA, Buku fisika kelas XI jilid 2, Supiyanto2. Alat-alat praktikum:

a. Neraca ohauss d. Garam 1 kgb. Bejana/tabung e. Airc. Telur

MengetahuiGuru Fisika

Syaefudin, S.Si

Grobogan,27 April 2010Peneliti

Mustai’inNim: 063611005

Kepala MadrasahMA Tajul Ulum

Ali Mas’udi, S. Pd.I

Page 75: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · 94,44%. Sementara itu nilai tes rerata hasil belajar pada siklus I dan II berturut-

7 7

Lampiran 4

Lembar Kerja Siswa (LKS)Panduan guru

Siklus I

Materi Pokok : Fluida statik

Jenis Percobaan : Hukum Archimedes

H. Tujuan Pembelajaran

Setelah melakukan kegiatan PBI:

7. Peserta didik mampu menemukan besar gaya apung pada benda yang tercelup ke dalam

air dengan benar

8. Peserta didik mampu menjelaskan hukum Archimedes dengan benar

9. Peserta didik mampu menerapkan hukum Archimedes untuk memecahkan masalah fisika

yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari dengan benar

I. Alat dan bahan

a. Neraca pegas d. Besi g. Benang/tali

b. Gelas ukur e. Kelereng h. Air

c. Bejana f. Batu

J. Permasalahan

Apabila kita mengangkat sebuah batu di udara, kemudian dimasukkan ke dalam air dan kita

angkat kembali, maka ketika di angkat dari dalam air ternyata berat batu tersebut terasa lebih

ringan dibandingkan pada saat di udara.

Mengapa demikian? Apakah berat batu tersebut berkurang ketika berada di dalam air?

K. Kegiatan pembelajaran

No Kegiatan Keterampilanproses

1 Menentukan besar gaya apung pada benda yang tercelup ke

dalam air:

a. Rangkailah alat dan bahan di atas untuk percobaan

menentukan besar gaya apung pada benda yang tercelup ke

dalam air

b. Gambarkan rangkaiannya!

Jawab:………………………………………………

………………………………………………………

Merancangeksperimen

Page 76: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · 94,44%. Sementara itu nilai tes rerata hasil belajar pada siklus I dan II berturut-

8 8

c. Setelah alat dan bahan terangkai dengan benar, timbanglah

batu saat berada di udara dengan neraca pegas. Amati

penunjukan skala berat pada neraca pegas! berat batu di

udara adalah

Jawab: Nwudara .......=

d. Kemudian, timbanglah batu tersebut di dalam bejana yang

berisi air. berat batu di dalam air adalah

Jawab: Nwair .......=

e. Jadi berat batu di udara……………dengan berat batu di

dalam air.

Jawab: Lebih berat

f. Hal ini terjadi karena……

Jawab:

Batu yang dicelupkan ke dalam air terasa lebih ringan

daripada di udara karena batu di dalam air mengalami gaya

apung, sedangkan batu di udara tidak mengalami gaya

apung sehingga lebih berat.

g. Berapakah selisih berat batu di udara dengan berat batu di

dalam air? Disebut apakah selisih berat batu di udara dengan

berat batu di dalam air?

Jawab: )(...... apungGayaNwww airudara =−=∆

h. Sekarang masukkan batu ke dalam bejana yang berisi air

penuh, amati apa yang terjadi pada air? Berapa volume air

yang tumpah?

Jawab:

Air tumpah (Volume air yang tumpah bisa dilihat pada

posisi air dalam gelas ukur)

Mengamati danmengukur

Mengamati danmengukur

Memprediksi

Membuathipotesis

Menghitung

Mengamati danmengukur

Mengukur

Page 77: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · 94,44%. Sementara itu nilai tes rerata hasil belajar pada siklus I dan II berturut-

9 9

i. Timbanglah air yang terdapat dalam gelas ukur. Berapakah

berat air tersebut?

Jawab: Nwair .......=

j. Sekarang ulangi percobaan di atas mulai dari langkah c

sampai i dengan balok besi dan kelereng, kemudian

masukkan hasilnya dalam table pengamatan di bawah ini!

Benda Berat di

udara

( )Nwudara

Berat di

air

( )Nwair

Berat yang

dipindahkan

( )Nw

Besi

Kelereng

k. Hitung besar gaya apung masing-masing benda!

Benda Gaya apung (N)

Batu

Besi

Kelereng

l. Dari hasil poin j dan k, bandingkan gaya apung benda

dengan berat air yang dipindahkan! Tulislah kesimpulan

yang kalian peroleh!

Jawab:

Gaya apung sama dengan berat air yang dipindahkan oleh

benda

Mengamati,mengukur dan

menghitung

Menghitung

Menginterpretasi data

2 Menerapkan prinsip Archimedes untuk memecahkan masalah

yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari:

• Pada saat musim hujan, banyak terjadi bencana banjir yang

mengakibatkan jembatan penghubung antar desa rusak,

sehingga mobilitas warga antar desa terganggu. Untuk

mengatasi masalah tersebut warga desa bergotong royong

membuat jembatan alternatif penghubung desa yang di sebut

Menerapkan

Page 78: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · 94,44%. Sementara itu nilai tes rerata hasil belajar pada siklus I dan II berturut-

10 10

Jembatan ponton

• Coba kalian jelaskan prinsip kerja jembatan tersebut

berdasarkan prinsip Archimedes!

Jawab:

Jembatan pontoon merupakan jembatan yang terbuat dari

drum-drum kosong yang berisi udara dan tertutup rapat

sehingga air tidak masuk ke dalamnya supaya memperoleh

gaya apung yang dialami drum tersebut besar. Gaya apung

pada drum dapat menopang beban yang lewat di atasnya.

3 Kesimpulan:

a. Besar gaya apung yang bekerja pada sebuah benda yang

dicelupkan ke dalam air adalah….

Jawab: Sama dengan berat fluida yang dipindahkan

b. Pernyataan di atas merupakan…

Jawab: Hukum Archimedes

c. Secara matematis, persamaan gaya apung yang bekerja pada

sebuah benda dapat dituliskan…

Jawab: ndipindahkayangfluidaA wF =

Menyimpulkan

4 Buatlah laporan sederhana dari hasil percobaan yang telah kalian

lakukan, kemudian diskusikan dan laporkan hasil percobaan

tersebut di depan kelas.

Mengkomunikasikan

Page 79: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · 94,44%. Sementara itu nilai tes rerata hasil belajar pada siklus I dan II berturut-

11 11

Lampiran 5

Lembar Kerja Siswa (LKS)Panduan guru

Siklus II

Materi Pokok : Fluida statik

Jenis Percobaan : Tenggelam, melayang dan terapung

H. Tujuan Pembelajaran

Setelah melakukan kegiatan PBI:

4. Peserta didik mampu menentukan massa jenis larutan air garam pada saat benda

tenggelam, melayang dan terapung yang dilakukan saat bereksperimen dengan benar.

5. Peserta didik mampu menjelaskan prinsip benda tenggelam, melayang dan terapung

dengan benar

6. Peserta didik mampu menerapkan prinsip benda tenggelam, melayang dan terapung

untuk memecahkan masalah fisika yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari dengan

benar.

A. Alat dan bahan

d. Neraca ohauss d. garam 1 kg

e. Bejana/tabung e. Air

f. Telur

B. Permasalahan

Tahukah kalian hanya dengan memasukkan telur ke dalam air, kalian bisa membedakan

antara telur yang segar dengan telur yang busuk?

Mengapa demikian?

C. Kegiatan pembelajaran

No Kegiatan Keterampilanproses

1 Menentukan massa jenis larutan air garam pada saat benda

melayang, terapung dan tenggelam:

d. Coba kalian rangkai alat dan bahan di atas untuk percobaan

menentukan massa jenis larutan air garam pada saat benda

melayang, terapung dan tenggelam.

e. Gambarkan rangkaiannya!

Jawab:…………………………………………………………Merancangeksperimen

Page 80: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · 94,44%. Sementara itu nilai tes rerata hasil belajar pada siklus I dan II berturut-

12 12

………

f. Setelah alat dan bahan terangkai dengan benar, timbanglah

telur dengan neraca Ohauss. Amati penunjukan keseimbangan

pada neraca ohauss sampai benar-benar seimbang. Berapakah

massa telur tersebut?

Jawab: gramm .......=

g. Isi bejana dengan air hingga menunjukkan volume tertentu.

Apa yang terjadi pada telur dan air di dalam bejana apabila

telur dimasukkan ke dalam bejana tersebut? Setelah telur

dimasukkan ke dalam air, menjadi berapakah volume air

sekarang?

Jawab: Telur tenggelam dan permukaan air naik. Volume

telur menjadi =……….ml

h. Dari jawaban d, hitunglah volume telur!

Jawab: Volume telur = Volume air akhir – Volume air mula-

mula, atau

Volume telur = volume air yang naik

i. Hitunglah massa jenis telur!

Jawab: 3..... cmg

Vm

==ρ

j. Apa yang akan terjadi jika telur dimasukkan ke dalam larutan

garam?

Jawab: Telur mungkin melayang atau terapung

k. Hal ini terjadi karena

Jawab: Jika telur melayang massa jenis telur = massa jenis

larutan garam

Jika telur terapung massa jenis telur < massa jenis larutan

garam

Mengamati danmengukur

Mengamati danmengukur

Menghitung

Menghitung

Memprediksi

Membuathipotesis

Page 81: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · 94,44%. Sementara itu nilai tes rerata hasil belajar pada siklus I dan II berturut-

13 13

l. Timbang 250 gr garam dan masukkan ke dalam bejana yang

berisi air dan telur. Aduk perlahan sampai bercampur dan

amati apa yang terjadi pada telur? Berapakah massa jenis

larutan garam tersebut?

Jawab: Telur akan……..

3..... cmg

Vm

==ρ

m. Timbang 500 gr garam dan masukkan ke dalam bejana yang

berisi air dan telur. Aduk perlahan sampai bercampur dan

amati apa yang terjadi pada telur? Berapakah massa jenis

larutan garam tersebut?

Jawab: Telur akan……..

3..... cmg

Vm

==ρ

n. Setelah melakukan percobaan di atas, isilah tabel di bawah ini

sesuai data yang anda peroleh!

Jawab:

Keadaan telur Massa jenis air/

larutan garam

Massa jenis telur

Tenggelam

Melayang

Terapung

o. Dari tabel di atas, bagaimana perbandingan massa jenis

air/larutan garam dengan massa jenis telur pada keadaan

tenggelam, melayang dan terapung? Tuliskan jawaban kalian!

Jawab:

Keadan tenggelam, massa jenis air lebih kecil daripada massa

jenis telur

Keadan melayang, massa jenis air sama dengan massa jenis

telur

Mengukur,mengamati dan

menghitung

Mengukur,mengamati dan

menghitung

Mengukur

Menginterpretasidata

Page 82: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · 94,44%. Sementara itu nilai tes rerata hasil belajar pada siklus I dan II berturut-

14 14

Keadan terapung, massa jenis air lebih besar daripada massa

jenis telur

2 Menerapkan prinsip melayang, terapung dan tenggelam untuk

memecahkan masalah yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari:

Jika ada 2 buah telur, satu diantara telur busuk. Bagaimana cara

kalian membedakan kedua telur tersebut? Mengapa kalian

melakukan hal tersebut?

Jawab: Saya akan memasukkan kedua telur tersebut ke dalam air.

Saya melakukan hal tersebut karena menerapkan prinsip

melayang, terapung dan tenggelam yaitu telur yang mengapung

berarti telur itu busuk karena massa jenis telur lebih kecil daripada

massa jenis air. Telur yang tenggelam berarti telur itu baik karena

massa jenis telur lebih besar daripada massa jenis air.

Menerapkan

3 Kesimpulan:

a. Syarat benda melayang adalah…

Jawab: bendafluida ρρ =

b. Syarat benda terapung adalah…

Jawab: bendafluida ρρ >

c. Syarat benda tenggelam adalah…

Jawab: bendafluida ρρ <

Menyimpulkan

4 Buatlah laporan sederhana dari hasil percobaan yang telah kalian

lakukan, kemudian laporkan hasil percobaan tersebut di depan

kelas.

Mengkomunikasikan

Page 83: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · 94,44%. Sementara itu nilai tes rerata hasil belajar pada siklus I dan II berturut-

15 15

Lampiran 6

Lembar Kerja Siswa (LKS)Siklus I

Materi Pokok : Fluida statik

Jenis Percobaan : Hukum Archimedes

A. Tujuan Pembelajaran

Setelah melakukan kegiatan PBI:

1. Peserta didik mampu menemukan besar gaya apung pada benda yang tercelup ke dalam

air dengan benar

2. Peserta didik mampu menjelaskan hukum Archimedes dengan benar

3. Peserta didik mampu menerapkan hukum Archimedes untuk memecahkan masalah fisika

yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari dengan benar

B. Alat dan bahan

a. Neraca pegas d. Besi g. Benang/tali

b. Gelas ukur e. Kelereng h. Air

c. Bejana f. Batu

C. Permasalahan

Apabila kita mengangkat sebuah batu di udara, kemudian dimasukkan ke dalam air dan kita

angkat kembali, maka ketika di angkat dari dalam air ternyata berat batu tersebut terasa lebih

ringan dibandingkan pada saat di udara.

Mengapa demikian? Apakah berat batu tersebut berkurang ketika berada di dalam air?

D. Kegiatan pembelajaran

No Kegiatan

1 Menentukan besar gaya apung pada benda yang tercelup ke dalam air:

a. Rangkailah alat dan bahan di atas untuk percobaan menentukan

besar gaya apung pada benda yang tercelup ke dalam air

b. Gambarkan rangkaiannya!

Jawab:……………………………………………………………

……………………………………………………………………

c. Setelah alat dan bahan terangkai dengan benar, timbanglah batu

saat berada di udara dengan neraca pegas. Amati penunjukan skala

berat pada neraca pegas! berat batu di udara adalah

Page 84: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · 94,44%. Sementara itu nilai tes rerata hasil belajar pada siklus I dan II berturut-

16 16

Jawab:……………………………………………………………

……………………………………………………………………

d. Kemudian, timbanglah batu tersebut di dalam bejana yang berisi

air. berat batu di dalam air adalah

Jawab:……………………………………………………………

……………………………………………………………………

e. Jadi berat batu di udara……………dengan berat batu di dalam air.

Jawab:……………………………………………………………

……………………………………………………………………

f. Hal ini terjadi karena

Jawab:……………………………………………………………

……………………………………………………………………

……………………………………………………………………

g. Berapakah selisih berat batu di udara dengan berat batu di dalam

air? Disebut apakah selisih berat batu di udara dengan berat batu di

dalam air?

Jawab:……………………………………………………………

……………………………………………………………………

h. Sekarang masukkan batu ke dalam bejana yang berisi air penuh,

amati apa yang terjadi pada air? Berapa volume air yang tumpah?

Jawab:……………………………………………………………

……………………………………………………………………

i. Timbanglah air yang terdapat dalam gelas ukur. Berapakah berat

air tersebut?

Jawab:……………………………………………………………

……………………………………………………………………

……………………………………………………………………

j. Sekarang ulangi percobaan di atas mulai dari langkah c sampai i

dengan balok besi dan kelereng, kemudian masukkan hasilnya

dalam table pengamatan di bawah ini!

Benda Berat di udara

( )Nwudara

Berat di air

( )Nwair

Berat yang dipindahkan

( )Nw

Besi

Page 85: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · 94,44%. Sementara itu nilai tes rerata hasil belajar pada siklus I dan II berturut-

17 17

Kelereng

k. Hitung besar gaya apung masing-masing benda!

Benda Gaya apung (N)

Batu

Besi

Kelereng

l. Dari hasil poin j dan k, bandingkan gaya apung benda dengan

berat air yang dipindahkan! Tulislah kesimpulan yang kalian

peroleh!

Jawab:……………………………………………………………

……………………………………………………………………

……………………………………………………………………

2 Menerapkan prinsip Archimedes untuk memecahkan masalah yang

terjadi dalam kehidupan sehari-hari:

• Pada saat musim hujan, banyak terjadi bencana banjir yang

mengakibatkan jembatan penghubung antar desa rusak, sehingga

mobilitas warga antar desa terganggu. Untuk mengatasi masalah

tersebut warga desa bergotong royong membuat jembatan

alternatif penghubung desa yang di sebut….

• Coba kalian jelaskan prinsip kerja jembatan tersebut berdasarkan

prinsip Archimedes!

Jawab:……………………………………………………………

……………………………………………………………………

……………………………………………………………………

……………………………………………………………………

3 Kesimpulan:

p. Besar gaya apung yang bekerja pada sebuah benda yang

dicelupkan ke dalam air adalah….

Jawab:……………………………………………………………

……………………………………………………………………

q. Pernyataan di atas merupakan…

Jawab:……………………………………………………………

Page 86: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · 94,44%. Sementara itu nilai tes rerata hasil belajar pada siklus I dan II berturut-

18 18

……………………………………………………………………

r. Secara matematis, persamaan gaya apung yang bekerja pada

sebuah benda dapat dituliskan…

Jawab:……………………………………………………………

……………………………………………………………………

4 Buatlah laporan sederhana dari hasil percobaan yang telah kalian

lakukan, kemudian diskusikan dan laporkan hasil percobaan tersebut

di depan kelas.

Page 87: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · 94,44%. Sementara itu nilai tes rerata hasil belajar pada siklus I dan II berturut-

19 19

Lampiran 7

Lembar Kerja Siswa (LKS)Siklus II

Materi Pokok : Fluida statik

Jenis Percobaan : Tenggelam, melayang dan terapung

A. Tujuan Pembelajaran

Setelah melakukan kegiatan PBI:

1. Peserta didik mampu menentukan massa jenis larutan air garam pada saat benda

tenggelam, melayang dan terapung yang dilakukan saat bereksperimen dengan benar.

2. Peserta didik mampu menjelaskan prinsip benda tenggelam, melayang dan terapung

dengan benar

3. Peserta didik mampu menerapkan prinsip benda tenggelam, melayang dan terapung

untuk memecahkan masalah fisika yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari dengan

benar.

D. Alat dan bahan

a. Neraca ohauss d. garam 1 kg

b. Bejana/tabung e. Air

c. Telur

E. Permasalahan

Tahukah kalian hanya dengan memasukkan telur ke dalam air, kalian bisa membedakan

antara telur yang segar dengan telur yang busuk?

Mengapa demikian?

F. Kegiatan pembelajaran

No Kegiatan

1 Menentukan massa jenis larutan air garam pada saat benda melayang,

terapung dan tenggelam:

a. Coba kalian rangkai alat dan bahan di atas untuk percobaan

menentukan massa jenis larutan air garam pada saat benda

melayang, terapung dan tenggelam.

b. Gambarkan rangkaiannya!

Jawab:……………………………………………………………

……………………………………………………………………

c. Setelah alat dan bahan terangkai dengan benar, timbanglah telur

Page 88: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · 94,44%. Sementara itu nilai tes rerata hasil belajar pada siklus I dan II berturut-

20 20

dengan neraca Ohauss. Amati penunjukan keseimbangan pada

neraca ohauss sampai benar-benar seimbang. Berapakah massa

telur tersebut?

Jawab:……………………………………………………………

……………………………………………………………………

d. Isi bejana dengan air hingga menunjukkan volume tertentu. Apa

yang terjadi pada telur dan air di dalam bejana apabila telur

dimasukkan ke dalam bejana tersebut? Setelah telur dimasukkan

ke dalam air, menjadi berapakah volume air sekarang?

Jawab:……………………………………………………………

……………………………………………………………………

e. Dari jawaban d, hitunglah volume telur!

Jawab:……………………………………………………………

……………………………………………………………………

f. Hitunglah massa jenis telur!

Jawab:……………………………………………………………

……………………………………………………………………

g. Apa yang akan terjadi jika telur dimasukkan ke dalam larutan

garam?

Jawab:……………………………………………………………

……………………………………………………………………

h. Hal ini terjadi karena

Jawab:……………………………………………………………

……………………………………………………………………

i. Timbang 250 gr garam dan masukkan ke dalam bejana yang

berisi air dan telur. Aduk perlahan sampai bercampur dan amati

apa yang terjadi pada telur? Berapakah massa jenis larutan garam

tersebut?

Jawab:……………………………………………………………

……………………………………………………………………

j. Timbang 500 gr garam dan masukkan ke dalam bejana yang

berisi air dan telur. Aduk perlahan sampai bercampur dan amati

apa yang terjadi pada telur? Berapakah massa jenis larutan garam

tersebut?

Page 89: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · 94,44%. Sementara itu nilai tes rerata hasil belajar pada siklus I dan II berturut-

21 21

Jawab:……………………………………………………………

……………………………………………………………………

k. Setelah melakukan percobaan di atas, isilah tabel di bawah ini

sesuai data yang anda peroleh!

Jawab:

Keadaan telur Massa jenis

air/larutan garam

Massa jenis telur

Tenggelam

Melayang

Terapung

Dari tabel di atas, bagaimana perbandingan massa jenis air/larutan

garam dengan massa jenis telur pada keadaan tenggelam,

melayang dan terapung? Tuliskan jawaban kalian!

Jawab:……………………………………………………………

……………………………………………………………………

2 Menerapkan prinsip melayang, terapung dan tenggelam untuk

memecahkan masalah yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari:

Jika ada 2 buah telur, satu diantara telur busuk. Bagaimana cara kalian

membedakan kedua telur tersebut? Mengapa kalian melakukan hal

tersebut?

Jawab:…………………………………………………………………

…………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………

3 Kesimpulan:

d. Syarat benda melayang adalah…

Jawab:……………………………………………………………

……………………………………………………………………

e. Syarat benda terapung adalah…

Jawab:……………………………………………………………

……………………………………………………………………

f. Syarat benda tenggelam adalah…

Jawab:……………………………………………………………

Page 90: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · 94,44%. Sementara itu nilai tes rerata hasil belajar pada siklus I dan II berturut-

22 22

……………………………………………………………………

4 Buatlah laporan sederhana dari hasil percobaan yang telah kalian

lakukan, kemudian laporkan hasil percobaan tersebut di depan kelas.

Page 91: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · 94,44%. Sementara itu nilai tes rerata hasil belajar pada siklus I dan II berturut-

1 1

Lampiran 8

KRITERIA PENSKORAN KETERAMPILAN PROSES PESERTA DIDIK

Siklus I

(Menentukan besar gaya apung)

No Keterampilan

prosesIndikator Skor keterangan

1 Merangkai alat

dan bahan

Dapat merangkai alat dan

bahan percobaan

4

3

2

1

Dapat merangkai alat dan bahan tanpa bantuan guru

Dapat merangkai alat dan bahan namun dengan bantuan guru

Dapat merangkai alat dan bahan tanpa bantuan guru namun masih ada 1-2 alat yang

rangkaiannya salah

Tidak dapat merangkai alat dan bahan

2 Mengamati Menuliskan hasil

pengamatan terhadap

percobaan yang

dilakukan

4

3

2

1

Menuliskan 4-5 hasil pengamatan sesuai kenyataan

Menuliskan 3 hasil pengamatan sesuai kenyataan

Menuliskan 2 hasil pengamatan sesuai kenyataan

Tidak dapat menuliskan hasil pengamatan

3 Mengukur Menggunakan alat ukur

dan menyebutkan

satuannya secara benar

4

3

Dapat menggunakan neraca pegas untuk menimbang massa benda dan menyebutkan

hasil pengukuran beserta satuannya secara benar

Dapat menggunakan neraca pegas untuk menimbang massa benda dan menyebutkan

Page 92: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · 94,44%. Sementara itu nilai tes rerata hasil belajar pada siklus I dan II berturut-

2 2

2

1

hasil pengukuran namun salah menyebutkan satuannya

Dapat menggunakan neraca pegas untuk menimbang massa benda namun tidak dapat

menyebutkan hasil pengukuran beserta satuannya secara benar

Tidak dapat menggunakan neraca pegas untuk menimbang massa benda

4 Menghitung Menggunakan persamaan

dengan benar tanpa

menggunakan alat bantu

hitung yaitu :

1. Gaya apung

2. Massa jenis air

4

3

2

1

Dapat menggunakan persamaan gaya apung dan massa jenis air dengan benar tanpa

menggunakan alat bantu hitung

Dapat menggunakan persamaan gaya apung dan massa jenis air dengan benar tanpa

menggunakan alat bantu hitung namun salah

Dapat menggunakan persamaan gaya apung dan massa jenis air dengan benar dengan

menggunakan alat bantu hitung

Tidak dapat menggunakan persamaan gaya apung dan massa jenis air

5 Memprediksi Memprediksi apa yang

akan terjadi tentang suatu

peristiwa yaitu:

1. Gaya apung

2. volume air yang

dipindahkan

4

3

2

1

Dapat memprediksi jika batu di masukkan ke dalam air maka berat batu di dalam air

lebih ringan dari pada di udara dan juga volume air yang dipindahkan

Dapat memprediksi namun prediksi beratnya kurang tepat

Dapat memprediksi namun salah

Tidak dapat memprediksi

6 Menghipotesis Mengajukan jawaban 4 Dapat menduga jika batu di dalam air, maka berat batu tersebut lebih ringan dari pada

Page 93: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · 94,44%. Sementara itu nilai tes rerata hasil belajar pada siklus I dan II berturut-

3 3

sementara (dugaan)

tentang suatu masalah 3

2

1

di udara karena batu di dalam air mengalami gaya apung

Dapat menduga namun salah dalamm menjelaskan apa yang menyebabkan berat batu di

dalam air lebih ringan daripada di udara

Dapat menduga namun tidak tahu apa yang menyebabkan berat batu di dalam air lebih

ringan daripada di udara

Tidak dapat menduga

7 Menginterpreta

sikan data

Menafsirkan data dari

hasil percobaan

4

3

2

1

Dapat menafsirkan data hasil percobaan ke dalam bentuk kalimat pertanyaan dengan

benar

Dapat menafsirkan data hasil percobaan ke dalam bentuk kalimat pertanyaan namun

kurang tepat

Dapat menafsirkan data hasil percobaan ke dalam bentuk kalimat pertanyaan namun

salah

Tidak dapat menafsirkan

8 Menerapkan Menerapkan konsep

Archimedes dalam

memecahkan masalah

dalam kehidupan sehari-

hari

4

3

2

1

Dapat menerapkan konsep prinsip Archimedes untuk memecahkan masalah dalam

kehidupan sehari-hari serta mampu menjelaskan dengan tepat

Dapat menerapkan konsep prinsip Archimedes untuk memecahkan masalah dalam

kehidupan sehari-hari namun kurang tepat dalam menjelaskan

Dapat menerapkan konsep prinsip Archimedes untuk memecahkan masalah dalam

kehidupan sehari-hari namun tidak mampu menjelaskan

Tidak dapat menerapkan konsep prinsip Archimedes untuk memecahkan masalah dalam

Page 94: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · 94,44%. Sementara itu nilai tes rerata hasil belajar pada siklus I dan II berturut-

4 4

kehidupan sehari-hari

9 Membuat

kesimpulan

Membuat kesimpulan

berdasarkan analisa dari

data

4

3

2

1

Membuat kesimpulan tentang prinsip Archimedes berdasarkan analisa dari keseluruhan

data yang ada

Membuat kesimpulan tentang prinsip Archimedes berdasarkan analisa dari keseluruhan

data, namun hanya sebagian data yang tepat

Membuat kesimpulan tentang prinsip Archimedes berdasarkan analisa dari hanya

sebagian data yang diperoleh

Tidak dapat membuat kesimpulan tentang prinsip Archimedes

10 Mengkomunika

sikan

Menyusun laporan

sederhana dan

menyampaiakan hasil

percobaan

4

3

2

1

Dapat menyusun laporan sederhana sesuai dengan prosedur penulisan laporan yang

sudah ditentukan dan mampu menyampaikannya di depan kelas dengan baik

Dapat menyusun laporan sederhana namun kurang sesuai dengan prosedur penulisan

laporan yang sudah ditentukan dan mampu menyampaikannya di depan kelas

Dapat menyusun laporan sederhana namun kurang sesuai dengan prosedur penulisan

laporan yang sudah ditentukan dan kurang baik dalam menyampaikannya di depan

kelas

Tidak dapat menyusun laporan sederhana

Page 95: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · 94,44%. Sementara itu nilai tes rerata hasil belajar pada siklus I dan II berturut-

5 5

Lampiran 9

KRITERIA PENSKORAN KETERAMPILAN PROSES PESERTA DIDIK

Siklus II

(Menentukan mssa jenis larutan air garam pada saat benda melayang, terapung dan tenggelam)

No Keterampilan

prosesIndikator

Skor keterangan

1 Merangkai alat

dan bahan

Dapat merangkai alat dan

bahan percobaan

4

3

2

1

Dapat merangkai alat dan bahan tanpa bantuan guru

Dapat merangkai alat dan bahan namun dengan bantuan guru

Dapat merangkai alat dan bahan tanpa bantuan guru namun masih ada 1-2 alat yang

rangkaiannya salah

Tidak dapat merangkai alat dan bahan

2 Mengamati Menuliskan hasil

pengamatan terhadap

percobaan yang

dilakukan

4

3

2

1

Menuliskan 4-5 hasil pengamatan sesuai kenyataan

Menuliskan 3 hasil pengamatan sesuai kenyataan

Menuliskan 2 hasil pengamatan sesuai kenyataan

Tidak dapat menuliskan hasil pengamatan

3 Mengukur Menggunakan alat ukur

dan menyebutkan

satuannya secara benar

4

3

Dapat menggunakan neraca ohauss untuk menimbang telur dan menyebutkan hasil

pengukuran beserta satuannya secara benar

Dapat menggunakan neraca ohauss untuk menimbang telur dan menyebutkan hasil

Page 96: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · 94,44%. Sementara itu nilai tes rerata hasil belajar pada siklus I dan II berturut-

6 6

2

1

pengukuran namun salah menyebutkan satuannya

Dapat menggunakan neraca ohauss untuk menimbang telur namun tidak dapat

menyebutkan hasil pengukuran beserta satuannya secara benar

Tidak dapat menggunakan neraca ohauss untuk menimbang massa telur

4 Menghitung Menggunakan persamaan

massa jenis dengan benar

tanpa menggunakan alat

bantu hitung yaitu:

1. larutan air garam

2. telur

4

3

2

1

Dapat menggunakan persamaan massa jenis dengan benar tanpa menggunakan alat

bantu hitung

Dapat menggunakan persamaan massa jenis dengan benar tanpa menggunakan alat

bantu hitung namun salah

Dapat menggunakan persamaan massa jenis dengan benar dengan menggunakan alat

bantu hitung

Tidak dapat menggunakan persamaan massa jenis

5 Memprediksi Memprediksi apa yang

akan terjadi tentang suatu

peristiwa yaitu:

1. benda melayang

2. benda terapung

3. benda tenggelam

4

3

2

1

Dapat memprediksi jika telur di masukkan ke dalam larutan air garam, posisi telur

mungkin melayang, terapung atau tenggelam

Dapat memprediksi namun prediksi posisi telur kurang tepat

Dapat memprediksi namun salah

Tidak dapat memprediksi

6 Menghipotesis Mengajukan jawaban

sementara (dugaan)

tentang suatu masalah

4 Dapat menduga jika telur dimasukkan ke dalam larutan air garam maka telur akan

melayang jika massa jenis telur sama dengan massa jenis larutan air garam dan telur

akan terapung jika massa jenis telur lebih kecil daripada massa jenis larutan air garam

Page 97: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · 94,44%. Sementara itu nilai tes rerata hasil belajar pada siklus I dan II berturut-

7 7

3

2

1

Dapat menduga namun salah dalam menjelaskan apa yang menyebabkan telur dapat

melayang atau terapung

Dapat menduga namun tidak tahu apa yang menyebabkan telur dapat melayang atau

terapung

Tidak dapat menduga

7 Menginterpreta

sikan data

Menafsirkan data dari

hasil percobaan

4

3

2

1

Dapat menafsirkan data hasil percobaan ke dalam bentuk kalimat pertanyaan dengan

benar

Dapat menafsirkan data hasil percobaan ke dalam bentuk kalimat pertanyaan namun

kurang tepat

Dapat menafsirkan data hasil percobaan ke dalam bentuk kalimat pertanyaan namun

salah

Tidak dapat menafsirkan

8 Menerapkan Menerapkan konsep

melayang, terapung dan

tenggelam dalam

memecahkan masalah

dalam kehidupan sehari-

hari

4

3

2

Dapat menerapkan konsep prinsip melayang, terapung dan tenggelam untuk

memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari serta mampu menjelaskan dengan

tepat

Dapat menerapkan konsep prinsip melayang, terapung dan tenggelam untuk

memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari namun kurang tepat dalam

menjelaskan

Dapat menerapkan konsep prinsip melayang, terapung dan tenggelam untuk

memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari namun tidak mampu menjelaskan

Page 98: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · 94,44%. Sementara itu nilai tes rerata hasil belajar pada siklus I dan II berturut-

8 8

1

Tidak dapat menerapkan konsep prinsip melayang, terapung dan tenggelam untuk

memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari

9 Membuat

kesimpulan

Membuat kesimpulan

berdasarkan analisa dari

data

4

3

2

1

Membuat kesimpulan tentang prinsip melayang, terapung dan tenggelam berdasarkan

analisa dari keseluruhan data yang ada

Membuat kesimpulan tentang prinsip melayang, terapung dan tenggelam berdasarkan

analisa dari keseluruhan data, namun hanya sebagian data yang tepat

Membuat kesimpulan tentang prinsip melayang, terapung dan tenggelam berdasarkan

analisa dari hanya sebagian data yang diperoleh

Tidak dapat membuat kesimpulan tentang prinsip melayang, terapung dan tenggelam

10 Mengkomunika

sikan

Menyusun laporan

sederhana dan

menyampaiakan hasil

percobaan

4

3

2

1

Dapat menyusun laporan sederhana sesuai dengan prosedur penulisan laporan yang

sudah ditentukan dan mampu menyampaikannya di depan kelas dengan baik

Dapat menyusun laporan sederhana namun kurang sesuai dengan prosedur penulisan

laporan yang sudah ditentukan dan mampu menyampaikannya di depan kelas

Dapat menyusun laporan sederhana namun kurang sesuai dengan prosedur penulisan

laporan yang sudah ditentukan dan kurang baik dalam menyampaikannya di depan

kelas

Tidak dapat menyusun laporan sederhana

Page 99: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · 94,44%. Sementara itu nilai tes rerata hasil belajar pada siklus I dan II berturut-
Page 100: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · 94,44%. Sementara itu nilai tes rerata hasil belajar pada siklus I dan II berturut-

x x

Page 101: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · 94,44%. Sementara itu nilai tes rerata hasil belajar pada siklus I dan II berturut-

xi xi

Lampiran 12Soal siklus I

Materi: Hukum Archimedes

Berilah tanda silang (X) pada lembar jawaban yang menurut anda paling benar!

1. Sebuah benda yang dicelupkan ke dalam zat cair akan mendapat gaya ke atas yang besarnya….

a. Sama dengan berat benda

b. Sama dengan berat zat cair seluruhnya

c. Sama dengan berat benda di zat cair

d. Sama dengan berat zat cair yang dipindahkan

e. Sama dengan sebagian berat benda di zat cair

2. Sepotong benda di udara beratnya 50 N. setelah dimasukkan ke dalam air beratnya menjadi 30

N. jika massa jenis air 31 cmg dan 210 smg = maka volume benda tersebut adalah….

a. 33102 m−× d. 33105 m−×

b. 33103 m−× e. 33106 m−×

c. 33104 m−×

3. Sebuah batu volumenya 0,5 3m tercelup seluruhnya ke dalam zat cair yang massa jenisnya

1,5 3cmg . Jika percepatan gravitasi 210 sm , maka batu akan mendapat gaya apung sebesar…

a. 1.500 N d. 7.500 N

b. 3.000 N e. 9.000 N

c. 4.500 N

4. Alat-alat yang bukan merupakan penerapan hukum Archimedes ialah….

a. Kapal laut d. Jembatan poton

b. Galangan kapal e. Dongkrak hidrolik

c. Balon udara

5. Sebuah gunung es mempunyai massa jenis 0,92 3cmg dan massa jenis air laut 1,03 3cmg ,

persentase volume gunung es yang muncul di atas permukaan laut adalah…..

a. 100 % d. 11 %

b. 98 % e. 9 %

c. 89 %

Page 102: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · 94,44%. Sementara itu nilai tes rerata hasil belajar pada siklus I dan II berturut-

xii xii

6. Gaya apung yang bekerja pada sebuah benda yang dicelupkan ke dalam zat cair sama dengan

berat fluida yang dipindahkan, merupakan pernyataan….

a. Hukum utama hidrostatik

b. Hukum archimedes

c. Hukum pascal

d. Hukum boyle

e. Hukum kekekalan energi mekanik

7. Kapal laut yang kelebihan barang dapat terapung di laut, akan tetapi kapal tersebut tenggelam

ketika memasuki sungai. Hal tersebut terjadi karena….

a. Kapal tidak bisa mempertahankan keseimbangannya

b. Gaya keatas dilaut lebih kecil dari pada disungai

c. Gaya keatas dilaut lebih besar dari pada disungai

d. Gaya keatas dilaut sama dengan gaya ke atas disungai

e. Hukum Archimedes tidak berlaku

8. Grafik di bawah ini yang menunjukkan hubungan gaya angkat ke atas dengan kedalaman benda

adalah….

a. Fa b. Fa c. Fa

h h h

d. Fa e. Fa

h h

9. Gaya Archimedes yang bekerja pada sebuah benda di dalam zat cair sebanding dengan…..

a. Berat zat cair

b. Berat zat cair dan volume benda

c. Berat dan massa jenis zat cair

d. Volume benda dan massa jenis zat cair

e. Volume benda, berat zat cair, dan massa jenis zat cair

Page 103: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · 94,44%. Sementara itu nilai tes rerata hasil belajar pada siklus I dan II berturut-

xiii xiii

10. Sebuah benda yang mempunyai massa jenis 1ρ dengan 43 bagian volumenya tercelup ke dalam

fluida, maka massa jenis fluida 2ρ adalah…

a. 121 ρ d. 165 ρ

b. 132 ρ e. 134 ρ

c. 152 ρ

11. Gaya ke atas mempunyai dimensi…

a. 2−MLT d. 12 −TL

b. 12 −TML e. 13 −TL

c. 13 −TML

12. Hidrometer merupakan alat yang digunakan untuk …

a. mengukur tekanan zat cair

b. mengukur laju alir zat cair

c. mengukur massa jenis zat cair

d. mengukur kekentalan zat cair

e. mengukur volume zat cair

13. Penggunaan hidrometer menerapkan prinsip…

a. Hukum boyle

b. Hukum pascal

c. Hukum utama hidrostatik

d. Hukum Archimedes

e. Hukum kekekalan energi mekanik

14. Ketika sebuah balon udara di isi dengan udara panas yang massa jenisnya lebih kecil dari massa

jenis udara, maka…

a. berat udara yang dipindahkan lebih kecil dari gaya angkat ke atas pada balon

b. berat udara yang dipindahkan lebih besar dari gaya angkat ke atas pada balon

c. berat udara yang dipindahkan lebih kecil sama dengan gaya angkat ke atas pada balon

d. berat udara yang dipindahkan lebih basar sama dengan gaya angkat ke atas pada balon

e. berat udara yang dipindahkan sama dengan gaya angkat ke atas pada balon

Page 104: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · 94,44%. Sementara itu nilai tes rerata hasil belajar pada siklus I dan II berturut-

xiv xiv

15. Gaya apung pada benda yang dicelupkan ke dalam air merupakan akibat…

a. bertambahnya tekanan seiring bertambahnya kedalaman

b. berkurangnya berat benda di dalam air

c. berkurangnya tekanan seiring bertambahnya kedalaman

d. bertambahnya tekanan seiring berkurangnya kedalaman

e. berkurangnya tekanan seiring berkurangnya kedalaman

16. Sebuah benda berat di udara 20 N dan di dalam air 18 N. Jika percepatan gravitasi 210 sm .

Berapakah besar gaya ke atas oleh zat cair dan berapakah massa jenis benda tersebut berturut-

turut adalah

a. 2 N dan 10000 3mkg

b. 2 N dan 20000 3mkg

c. 2 N dan 40000 3mkg

d. 4 N dan 10000 3mkg

e. 4 N dan 20000 3mkg

17. Berat sesungguhnya dari sebuah benda adalah 3 N. Jika ditimbang di dalam air beratnya

menjadi 2,25 N, dan jika ditimbang di dalam suatu cairan lain beratnya menjadi 1,125 N. jika

massa jenis air 1000 3mkg , berapakah massa jenis cairan tersebut?

a. 2000 3mkg

b. 2500 3mkg

c. 3000 3mkg

d. 3500 3mkg

e. 4000 3mkg

18. Sepotong kaca di udara memiliki berat 25 N dan massa jenis 33105,2 mkg× . Bila massa jenis

air 33101 mkg× dan percepatan gravitasi 210 sm , maka berat kaca di air adalah….

a. 5 N

b. 10 N

c. 15 N

d. 20 N

Page 105: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · 94,44%. Sementara itu nilai tes rerata hasil belajar pada siklus I dan II berturut-

xv xv

e. 25 N

19. Jembatan ponton di buat dari drum yang terapung di atas permukaan air. Setiap drum terisi

udara sehingga secara keseluruhan bermassa 20 kg dan volum rata-rata 2 3m . Tentukan berat

maksimum yang dapat di tahan oleh drum tersebut.

a. 2102× N

b. 3102× N

c. 4102× N

d. 5102× N

e. 6102× N

20. Sebuah benda dapat melayang di dalam suatu zat cair jika….

a. Berat zat cair yang dipindahkan sama dengan gaya Archimedes

b. Berat benda sama dengan gaya ke atas

c. Volum zat cair yang dipindahkan sama dengan volum benda

d. Massa jenis kurang dari massa jenis zat cair

e. Besar gaya Archimedes sama dengan gaya ke atas

Page 106: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · 94,44%. Sementara itu nilai tes rerata hasil belajar pada siklus I dan II berturut-

xvi xvi

Lampiran 13Soal siklus II

Materi: Melayang, terapung dan tenggelam

Berilah tanda silang (X) pada lembar jawaban yang menurut anda paling benar!

1. Sebuah benda bermassa 10 kg dan massa jenisnya 5000 3mkg dicelupkan seluruhnya ke dalam

air yang massa jenisnya 1000 3mkg . Jika percepatan gravitasi 210 sm , maka gaya ke atas

yang di alami benda tersebut adalah…

a. 20 N d. 200 N

b. 50 N e. 500 N

c. 100 N

2. Kapal laut dapat terapung di atas air karena…

a. Adanya gaya apung yang besar sehingga dapat mengimbangi berat kapal

b. Adanya alat yang dapat mengatur keluar masuknya air dalam kapal, sehingga kapal tidak

tenggelam

c. Adanya gaya apung yang bernilai kecil sehingga dapat mengimbangi berat kapal

d. Adanya gaya apung yang besarnya sama dengan berat kapal

e. Adanya gaya apung yang arahnya ke atas

3. Sebuah benda terapung dipermukaan suatu zat cair dengan 41 bagian muncul di permukaan.

Bila massa jenis zat cair 800 3mkg , maka massa jenis benda tersebut adalah… 3mkg

a. 1200 d. 600

b. 1000 e. 400

c. 800

4. Sebuah balok es terapung di dalam bejana berisi air, jika di ketahui massa jenis es dan air

masing-masing adalah 900 3mkg dan 1000 3mkg . Maka bagian es yang terendam dalam air

adalah…

a. 90% d. 25%

b. 75% e. 10%

c. 60%

Page 107: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · 94,44%. Sementara itu nilai tes rerata hasil belajar pada siklus I dan II berturut-

xvii xvii

5. Dalam bejana berisi air, terapung segumpal es yang massa jenisnya 900 3mkg . Volume bagian

es yang tercelup adalah 0,18 3m . Volume es seluruhnya…

a. 0,2 3m d. 0,5 3m

b. 0,3 3m e. 0,6 3m

c. 0,4 3m

6. Sebuah benda berongga akan terapung dalam air jika…

a. Gaya Archimedes benda < berat benda

b. Gaya Archimedes benda = berat benda

c. Gaya Archimedes benda > berat benda

d. Massa jenis benda = massa jenis air

e. Massa jenis benda < massa jenis air

7. Apabila kita menjatuhkan telur baru dan telur pada air segar maka telur baru akan tenggelam,

sedangkan telur busuk akan terapung. Telur busuk tersebut dapat terapung karena…

a. Telur busuk lebih ringan dari pada telur baru

b. Kuning dan putih telurnya sudah mengering sehingga massa jenis rata-ratanya lebih kecil

dari pada air segar

c. Adanya gaya apung yang besar

d. Massa jenis telur busuk lebih besar daripada air segar

e. Tekanan hidrostatis yang di alami telur busuk sangat kecil

8. Ketika kita terlentang di atas permukaan air laut maka tubuh kita tidak tenggelam, hal tersebut

terjadi karena…

a. Sebagian permukaan tubuh yang tercelup dalam air memindahkan air, sehingga bekerja gaya

apung yang dapat mengimbangi berat badan kita

b. Massa jenis badan kita lebih kecil dari pada massa jenis air

c. Gaya gravitasi yang bekerja lebih kecil dari pada gaya gravitasi normal

d. Berat jenis badan kita lebih kecil dari pada berat jenis air

e. Adanya hukum pascal

9. Ketika kita memasukkan telur ke dalam air segar maka telur akan tenggelam, akan tetapi apabila

kita memasukkan telur ke dalam air garam maka telur akan terapung. Hal tersebut terjadi

karena…

Page 108: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · 94,44%. Sementara itu nilai tes rerata hasil belajar pada siklus I dan II berturut-

xviii xviii

a. Massa jenis air garam lebih besar dari pada massa jenis telur

b. Massa jenis air garam lebih kecil dari pada massa jenis telur

c. Massa jenis air garam sama dengan massa jenis telur

d. Berat jenis air garam lebih kecil dari pada berat jenis telur

e. Berat jenis air garam sama dengan berat jenis telur

10. Kapal selam merupakan peralatan yang memanfaatkan prinsip…

a. Hukum pascal

b. Hukum Archimedes

c. Hukum pokok hidrstatis

d. Hukum boyle

e. Hukum stokes

11. Sebuah benda berat di udara 20 N dan di dalam air 18 N. Massa jenis benda adalah…

a. 20.000 3mkg

b. 19.500 3mkg

c. 10.000 3mkg

d. 18.000 3mkg

e. 17.500 3mkg

12. Sebuah benda dimasukkan ke dalam air, ternyata 25% dari benda tersebut terapung di atas

permukaan air. Massa jenis benda tersebut adalah…

a. 0,25 3cmg

b. 0,40 3cmg

c. 0,50 3cmg

d. 0,60 3cmg

e. 0,75 3cmg

13. Balon udara dapat terbang di udara karena memanfaatkan prinsip…

a. Hukum Archimedes d. Hukum stokes

b. Hukum pascal e. Hukum pokok hidrstatis

c. Hukum boyle

Page 109: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · 94,44%. Sementara itu nilai tes rerata hasil belajar pada siklus I dan II berturut-

xix xix

14. Kapal selam memiliki sebuah bagian pemberat yang dapat di isi dengan air. Fungsi dari bagian

pemberat itu adalah sebagai…

a. Alat untuk masuknya air dan udara

b. Alat yang dapat di isi air dan udara secara bergantian agar kapal selam dapat terapung,

melayang dan tenggelam dengan mudah

c. Alat perangkat kapal selam di dalam air

d. Pelengkap agar kapal selam dapat berfungsi dengan baik

e. Pelengkap agar kapal selam dapat berbelok di dalam air

15. Benda dapat terapung di permukaan air apabila…

a. Berat benda lebih besar dari gaya apung

b. Berat benda lebih kecil dari pada gaya apung

c. Berat benda sama dengan gaya apung

d. Gaya apung sebanding dengan berat benda

e. Gaya apung yang diberikan mempengaruhi berat benda

16. Sebuah benda terapung diatas permukaan minyak yang massa jenisnya 0,8 3cmg . Jika 40%

volumenya berada di atas permukaan minyak, tentukan massa jenis benda itu dalam 3cmg .

a. 0,28 3cmg d. 0,68 3cmg

b. 0,48 3cmg e. 0,75 3cmg

c. 0,84 3cmg

17. Ketika timah di masukkan ke dalam air maka timah tersebut akan tenggelam, hal tersebut terjadi

karena…

a. Massa jenis timah sama dengan massa jenis air

b. Massa jenis timah lebih besar dari pada massa jenis air

c. Massa jenis timah lebih kecil dari pada massa jenis air

d. Berat timah lebih kecil dari pada gaya apung

e. Berat timah sama dengan gaya apung

18. Besarnya bagian suatu benda yang dapat muncul dipermukaan air bergantung pada faktor di

bawah ini, kecuali…

a. Volume zat cair yang dipindahkan

b. Massa jenis benda

Page 110: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · 94,44%. Sementara itu nilai tes rerata hasil belajar pada siklus I dan II berturut-

xx xx

c. Massa jenis zat cair

d. Berat benda

e. Elastisitas benda

19. Sebuah batu diikatkan pada sebuah tali lalu dicelupkan pada sebuah danau. Semakin dalam batu

tenggelam semakin kecil gaya yang harus kita berikan untuk menahan batu ini, hal tersebut

terjadi karena…

a. Tekanan yang diberikan pada batu semakin dalam semakin besar, namun perbedaan tekanan

antara permukaan atas dan permukaan bawah selalu sama

b. Tekanan yang diberikan pada batu semakin dalam semakin kecil, namun perbedaan tekanan

antara permukaan atas dan permukaan bawah selalu sama

c. Tekanan yang diberikan pada batu semakin dalam semakin besar, namun perbedaan tekanan

antara permukaan atas dan permukaan bawah selalu berbeda

d. Tekanan yang diberikan pada batu semakin dalam semakin kecil, namun perbedaan tekanan

antara permukaan atas dan permukaan bawah selalu berbeda

e. Tekanan yang diberikan pada batu semakin dalam semakin besar, namun perbedaan tekanan

antara permukaan atas dan permukaan bawah selalu berbeda akibat adanya gaya apung

20. Sebuah benda dapat tenggelam dalam zat cair karena….

a. Berat benda lebih besar dari gaya Archimedes

b. Massa jenis benda kurang dari massa jenis zat cair

c. Volum benda sama dengan volum zat cair

d. Gaya Archimedes lebih besar dari berat benda

e. Massa jenis zat cair lebih besar dari massa jenis benda

Page 111: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · 94,44%. Sementara itu nilai tes rerata hasil belajar pada siklus I dan II berturut-

xxi xxi

Lampiran 14

Kunci jawaban soal kognitif

Siklus I

1. d

2. a

3. d

4. e

5. c

6. b

7. c

8. b

9. e

10. e

11. a

12. c

13. d

14. e

15. b

16. a

17. b

18. c

19. a

20. b

Siklus II

1. a

2. a

3. d

4. a

5. a

6. e

7. b

8. a

9. a

10. b

11. c

12. e

13. a

14. b

15. b

16. b

17. b

18. e

19. e

20. a

Page 112: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · 94,44%. Sementara itu nilai tes rerata hasil belajar pada siklus I dan II berturut-

xxii xxii

Page 113: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · 94,44%. Sementara itu nilai tes rerata hasil belajar pada siklus I dan II berturut-

xxiii xxiii

Page 114: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · 94,44%. Sementara itu nilai tes rerata hasil belajar pada siklus I dan II berturut-

xxiv xxiv

Page 115: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · 94,44%. Sementara itu nilai tes rerata hasil belajar pada siklus I dan II berturut-

xxv xxv

Lampiran 18

KRITERIA PENILAIAN AFEKTIF

NoAspek

penilaianSkor Kriteria Penskoran

1 Kediplinan 4

3

2

1

Hadir dalam kelas sebelum guru masuk

Hadir dalam kelas 5 menit setelah guru masuk

Hadir dalam kelas 5 s/d 10 menit setelah guru

masuk

Hadir didalam kelas 10 menit setelah guru masuk

2 Bekerjasama 4

3

2

1

Bekerja sama dengan semua anggota kelompok

Bekerja sama dengan 4-3 orang anggota kelompok

Bekerja sama dengan 2-1 orang anggota kelompok

Individual/tidak mau bekerja sama dengan anggota

kelompok

3 Kejujuran 4

3

2

1

Mengerjakan LKS tanpa menyontek orang lain

Mengerjakan LKS dengan menyontek orang lain

sebanyak 1 kali

Mengerjakan LKS dengan menyontek orang lain

sebanyak 2-3 kali

Mengerjakan LKS dengan menyontek orang lain

sebanyak lebih dari 3 kali

4 Tanggung

jawab

4

3

2

1

Mengumpulkan LKS dan laporan tepat waktu

Mengumpulkan LKS tepat waktu tetapi tidak

mengumpulkan laporan tepat waktu

Mengumpulkan LKS dan laporan tidak tepat waktu

tetapi masih dekat dari waktu yang telah ditentukan

Mengumpulkan LKS dan laporan tidak tepat waktu

dan jauh dari waktu yang telah ditentukan

Page 116: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · 94,44%. Sementara itu nilai tes rerata hasil belajar pada siklus I dan II berturut-

xxvi xxvi

Page 117: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · 94,44%. Sementara itu nilai tes rerata hasil belajar pada siklus I dan II berturut-

xxvii xxvii

Page 118: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · 94,44%. Sementara itu nilai tes rerata hasil belajar pada siklus I dan II berturut-

xxviii xxviii

Page 119: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · 94,44%. Sementara itu nilai tes rerata hasil belajar pada siklus I dan II berturut-

xxix xxix

Lampiran 22

Daftar Kelompok Peserta didik

Kelompok I

1. Abrizatul Amalia

2. Aini Istiqomah

3. Bilqis Nafilatal Laili

4. Dafiniyatul Ulum

5. Fatimatuz Zahroh

6. Firda Magfiroh

Kelompok II

1. Husnul Khotimah

2. Idatun Khasanah

3. Ifshohin Nuthqiyah

4. Indana Mashlahatur Rifqoh

5. Istianatul Fatkiyah

6. Khikmatul Fitriyah

Kelompok III

1. Khodijatul Muna

2. Luthfiyatun Nisa’

3. Mas’ula

4. Mega Anonik Mebelyana

5. Miftahul Jannah

6. Munawaroh

Kelompok IV

1. Ni’mah Khoiriyah

2. Novia Khoirun Nikmah

3. Nur Faizah

4. Nur Fatimah

5. Nur Khoifah

6. Nurul Azizah

Kelompok V

1. Nurul Qomariyah

2. Sanna Tasniyah

3. Siti Karomah

4. Siti Luluk Nurjanah

5. Siti Muawanah

6. Siti Sofiah

Kelompok VI

1. Susi Susanti

2. Ulil Maunatul Choiriah

3. Yuni Setyaningsih

4. Zakiyatul Fakiroh

5. Kharisatul Khabibah

6. Neni Krismawati

Page 120: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · 94,44%. Sementara itu nilai tes rerata hasil belajar pada siklus I dan II berturut-

xxx xxx

Lampiran 23

Dokumentasi pembelajaran

Peserta didik saat melakukan percobaan prinsip Archimedes (Siklus I)

Peserta didik saat mengerjakan tes evaluasi (Siklus I)

Page 121: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN - …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain-gdl... · 94,44%. Sementara itu nilai tes rerata hasil belajar pada siklus I dan II berturut-

xxxi xxxi

Peserta didik saat melakukan percobaan benda melayang, terapung dan tenggelam (Siklus II)

Peserta didik saat mengerjakan tes evaluasi (Siklus II)