PENERAPAN ALGORITME FSA (FINITE STATE AUTOMATA…madura.web.id/jurnal/Jurnal Pyepit Rinekso...
Transcript of PENERAPAN ALGORITME FSA (FINITE STATE AUTOMATA…madura.web.id/jurnal/Jurnal Pyepit Rinekso...
PENERAPAN ALGORITME FSA (FINITE STATE AUTOMATA) UNTUK
PEMBELAJARAN MEMBACA PERMULAAN BAHASA MADURA
Pyepit Rinekso Andriyanto1, Firdaus Solihin2, Mula’ab3
1,2,3 Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Trunojoyo Madura
Jl. Raya Telang Po Box.2 Kamal 69169 Telp. 031 3011147 fax 031 3011506
E-mail: [email protected], [email protected], [email protected]
Abstrak: Salah satu kendala dalam mempelajari bahasa Madura terletak pada
perbedaan antara penulisan dan pengucapannya. Maka dari itu, perlu adanya
media pembelajaran yang inovatif agar proses belajar menjadi lebih mudah.
Dalam penelitian ini telah dirancang dan dibangun sistem pembelajaran membaca
permulaan bahasa Madura berbasis web, yang bertujuan untuk membantu
masyarakat Madura dalam belajar membaca dan meningkatkan kemampuan
berbahasa Madura secara baik dan benar. Sistem pembelajaran ini terdiri dari
pengenalan huruf, suku kata, kata, dan kalimat bahasa Madura serta cara
pengucapannya. Sistem dibangun menggunakan algoritme FSA (Finite State
Automata) dua tingkat pada proses pemenggalan suku kata bahasa Madura, yaitu
sebuah algoritme yang mampu mengenali pengklasifikasian suku kata bahasa
Madura. Penerapan algoritme FSA pada proses pemenggalan suku kata bahasa
Madura cukup efektif digunakan dengan prosentase keberhasilan 100%. Sistem
ini juga dibangun untuk memperkenalkan bahasa Madura kepada masyarakat luar
pulau Madura agar mudah bagi mereka untuk mengerti dan belajar bahasa
Madura.
Kata kunci: Bahasa Madura, Finite State Automata, Media Pembelajaran,
Membaca Permulaan, Pemenggalan Suku Kata.
Abstract: One of the obstacle in learning Madurese lies on the difference between
written form and pronunciation. Hence, there must be innovative learning media
to make the learning process becomes easier. In this study, it has been designed
and built sort of web based system learning of basic Madurese reading, which
aims to help Madurese people to learn reading and to enhance the competence of
using Madurese language well and properly. This learning system consists of
Madurese letters introduction, syllables, words, and sentence also the
pronunciation. The system is made by using two stages of FSA (Finite State
Automata) algorithm in the processing of cut-off Madurese language syllable, that
is an algorithm which is able to identify Madurese language syllable
classifications. The application of FSA in the processing of Madurese language
syllable cut-off is quite effectively used, with the percentage 100%. This system is
also made to introduce Madurese language to people outside Madura island that
it can be easier for them to understand and learn Madurese language.
Key words: Madurese language, Finite State Automata, Learning media, Basic
reading, syllable cut-offs.
PENDAHULUAN
Perkembangan zaman menyebab-
kan bahasa Madura mengalami degradasi.
Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor
antara lain minimnya pembelajaran formal
di bangku sekolah, berkembanganya
bahasa baru (bahasa gaul) yang dirasa
lebih menarik sehingga menggeser
popularitas bahasa Madura, dan minimnya
para ahli bahasa dalam membina dan
melestarikan bahasa Madura. Perbedaan
antara penulisan dan pengucapan bahasa
Madura juga menjadi salah satu faktor
penghambat kelestarian bahasa ini di
masyarakat khususnya pada anak-anak.
Hal ini disebabkan bahasa Madura
memiliki beberapa keunikan seperti adanya
fonem-fonem Madura yang beraspirat atau
pengucapan kata dengan dihembuskan
seperti; bh, dh, gh, dan jh.[1]
Saat ini pembelajaran membaca
bahasa Madura dilakukan secara
tradisional dan kurang interaktif, baik di
bangku sekolah maupun di lingkungan
keluarga. Pada akhirnya minat belajar anak
untuk mempelajari bahasa Madura
semakin menurun. Maka dari itu, perlu
adanya sarana yang dapat menarik minat
anak untuk mempelajari bahasa Madura
dengan mudah. Salah satunya dengan
membuat sistem pembelajaran membaca
permulaan bahasa Madura berbasis web.
Dalam penelitian ini, penulis
mengembangkan dari penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Rahilah
(2013) tentang aplikasi penerjemah bahasa
Madura ke Indonesia dan bahasa Indonesia
ke Madura. Penelitian tersebut hanya
mampu menerjemahkan kosa kata dalam
bentuk teks. Melalui sistem pembelajaran
membaca permulaan bahasa Madura
diharapakan dapat membantu mening-
katkan minat masyarakat Madura
khususnya anak-anak dalam belajar
membaca dan meningkatkan kemampuan
berbahasa Madura dengan baik.
Sistem pembelajaran ini terdiri dari
pengenalan huruf, suku kata, kata, dan
kalimat bahasa Madura serta cara
pengucapannya.
Sistem dibangun menggunakan
algoritme FSA (Finite State Automata) dua
tingkat pada proses pemenggalan suku kata
bahasa Madura, yaitu sebuah algoritme
yang mampu mengenali pengklasifikasian
suku kata Bahasa Madura.
TINJAUAN PUSTAKA
Membaca Permulaan
Farida Rahim (2011) mengemukakan
bahwa salah satu proses belajar yang
efektif dilakukan melalui kegiatan
membaca. Masyarakat yang gemar
membaca akan memperoleh pengetahuan
dan wawasan baru sehingga mereka akan
lebih siap dan mampu menjawab tantangan
hidup pada masa yang akan datang.
Menurut Erniati (2013) membaca
permulaan adalah sebuah metode belajar
pada anak dimulai dari mengenalkan huruf
dan lambang tulisan yang menitik beratkan
pada aspek ketepatan menyuarakan tulisan,
lafal dan intonasi yang wajar, kelancaran,
dan kejelasan suara.
Bahasa Madura
Bahasa Madura adalah bahasa daerah
yang digunakan oleh orang Madura
sebagai alat untuk berkomunikasi,
menunjukkan identitas dan eksistensi
sebagai salah satu suku yang ada di
nusantara yaitu suku Madura. Pada
dasarnya bahasa Madura dibagi menjadi
tiga tingkat bahasa, yaitu: tingkat bahasa
umum (iyâ-enjâ’), tingkat bahasa
menengah (èngghi-enten), dan tingkat
bahasa tinggi/halus (Èngghi-bhunten).[1]
FSA (Finite State Automata)
FSA adalah sebuah sistem
pemodelan matematika yang mempelajari
tentang Teori Bahasa Formal (TBF).
Bahasa yang dibahas adalah bahasa tulisan
dengan masukan dan keluaran berupa
diskrit. Algoritme FSA berfungsi sebagai
pengenal (recognizer) suatu bahasa dengan
melakukan pengelolaan dari masukan yang
berupa string dan mengeluarkan suatu
keputusan DITERIMA jika string masukan
termasuk dalam bahasa, dan DITOLAK
jika string masukan tidak termasuk dalam
bahasa.[2]
Contoh diagram state FSA diberikan
pada gambar 2.1 berikut.
Gambar 2.1 Diagram State untuk FSA
Keterangan Gambar 2.1 :
a. Lingkaran menyatakan state atau
kedudukan.
b. Lingkaran dengan busur panah diawal
tanpa label menyatakan state awal.
c. Lingkaran ganda menyatakan state
akhir.
d. Busur panah menyatakan perpindahan
state.
e. Label pada lingkaran menyatakan
nama state.
Free Contex Parsing Algorithm
Free Contex Parsing Algorithm
merupakan sebuah metode yang dapat
diterapkan untuk menerjemahkan bahasa.
Dalam menerjemahkan bahasa Indonesia
ke bahasa Madura dan sebaliknya
digunakan metode Free Contex Parsing
Algorithm dengan langkah-langkah sebagai
berikut : [3]
a. Memasukkan kalimat bahasa Indonesia
yang sesuai dengan kaedah yang ada.
b. Memisahkan kalimat menjadi kata
dengan mengecek setiap kata, apakah
sudah cocok arti setiap kata atau tidak.
Jika telah cocok maka akan digabung
menjadi suatu kalimat dalam bahasa
Madura.
c. Jika tidak, maka akan melakukan
proses stemming, yaitu sebuah fungsi
yang digunakan untuk mentransformasi
kata-kata yang terdapat dalam
dokumen sehingga dari kata-kata
tersebut terbentuklah root word (kata
dasar/akar kata) dengan menggunakan
aturan-aturan tertentu.
PERANCANGAN
Rancangan Umum
Sistem pembelajaran ini memiliki
kemampuan antara lain menyajikan materi
dasar berupa pengenalan huruf, suku kata,
kata, dan kalimat serta cara
pengucapannya. Terdapat fitur kuis bagi
user yang dapat digunakan untuk
mengetahui tingkat keberhasilan
pembelajaran. Kuis yang disajikan berupa
latihan bagaimana menuliskan kata bahasa
Madura sesuai dengan suara dan gambar
yang diberikan. Pada gambar 3.1 berikut
ini merupakan gambaran umum untuk
sistem pembelajaran yang dibangun.
Gambar 3.1a Rancangan Umum Sistem
Gambar 3.1b Rancangan Umum Sistem
Diagram state sistem pada gambar
3.1a yang berlanjut pada gambar 3.1b
menunjukkan proses tiap alur halaman dari
sistem pembelajaran yang dibangun.
Pemenggalan Suku Kata Bahasa
Madura dengan Masukan Bahasa
Indonesia Proses ini digunakan untuk
pemenggalan suku kata bahasa Madura
dengan inputan bahasa Indonesia hingga
menjadi suara. Adapun alurnya bisa dilihat
pada gambar 3.2 berikut.
Gambar 3.2 Flowchart Pemenggalan Suku
Kata dengan Inputan Bahasa Indonesia
Pemenggalan Suku Kata Bahasa
Madura dengan Masukan Bahasa
Madura Proses ini digunakan untuk
pemenggalan suku kata bahasa Madura
dengan inputan bahasa Madura hingga
menjadi suara. Adapun alurnya bisa dilihat
pada gambar 3.3 berikut.
Gambar 3.3 Flowchart Pemenggalan Suku
Kata dengan Inputan Bahasa Madura
Aturan Pemenggalan Suku Kata Bahasa
Madura
Bahasa Madura mengenal tujuh
huruf vokal yaitu : a, â, e, è, i, o, u, dan 27
huruf konsonan yaitu: b, bh, c, d, dh, f, g,
gh, h, j, jh, k, l, m, n, ng, ny, p, q, r, s, t, v,
w, x, y, z. Karena bahasa Madura dan
bahasa Indonesia memiliki keterkaitan
bahasa baik dari sisi morfologi, fonologi
maupun sintaknya [4]. Maka dari itu dalam
pemenggalan kata bahasa Madura
mengacu pada aturan pemenggalan kata
bahasa Indonesia yaitu sebagai berikut :
a. Jika di tengah kata dasar ada dua huruf
vokal, maka pemenggalan dilakukan di
antara kedua huruf vokal tersebut.
b. Jika di tengah kata dasar ada huruf
konsonan diantara dua huruf vokal,
maka pemenggalan dilakukan sebelum
huruf konsonan itu.
c. Jika di tengah kata dasar ada dua buah
huruf konsonan yang berurutan, maka
pemenggalan dilakukan diantara kedua
huruf konsonan itu. Huruf konsonan
bh, dh, gh, jh, ng, ny dianggap sebagai
satu kesatuan karena gabungan huruf
tersebut melambangakan sebuah
fonem.
d. Jika ditengah kata dasar ada tiga huruf
konsonan atau lebih, maka
pemenggalannya dilakukan di antara
konsonan yang pertama, termasuk
gabungan huruf konsonan, dengan
huruf yang kedua.
e. Jika ditengah kata dasar ada huruf
glotal (‘), maka pemenggalannya
dilakukan setelah huruf tersebut.
Berdasarkan aturan pemenggalan kata
bahasa Madura, maka didapatkan pola
umum suku kata bahasa Madura seperti
pada tabel 3.1 berikut:
Tabel 3.1 Pola Umum Suku Kata Bahasa
Madura
Pola Contoh Kata
V a-bit (lama), a-les (alis), i-man
(iman), o-bâng (uang), o-nèng
(tau), sa-è (baik), dâ-i (dahi).
VK el-la (jangan), ib-blis (iblis),
ra-èh (wajah), ra-op (basuh
muka), ja-il (air liur), lè’-èr
(leher).
KV sa-è (baik), bâ-ras (sembuh),
ang-lo (sakit), el-la (jangan),
lop-pa (lupa), lo-lo (jamu), na-
pa (apa), bhâ-kal (bakal).
KVK a-kan-ta (seperti), dân-tos
(tunggu), ke-la-ban (dan), nim-
bhâ-li (memanggil), pa-le-man
(pulang), bhun-ten (tidak).
KKV Bhru-ma (kolong tempat tidur),
bhru-wâng (beruang), bhru-sa
(bertebaran), bhlâ-i (sengsara).
KKVK Bang-krut (bangkrut), bhlâk-
sèk (tidak mau diam), bhrin-
ding (berjalan dengan goyah).
VG na-è’ (naik), ca'- a’
(penangkal), jhâ-i' (menjahit),
la-o' (selatan), pa-è' (pahit).
KVG al-po’ (mudah hancur), kè-di’
(nanti), ca’na (katanya), din-
na’ (disini), sèng-ko’ (saya).
KKVG Cep-plo', cok-kla', kop-plo'
(Kopya Haji), lèt-trè' (lintrik),
tab-bra' (tabrak).
Algoritma FSA yang digunakan
untuk pengenalan suku kata bahasa
Madura terdiri dari dua tingkatan. Pada
tingkatan pertama akan mengenali pola
suku kata V, G, K, dan KV. Hasil
pengenalan FSA tingkat pertama akan
menjadi masukan pada FSA tingkatan
berikutnya. Pada tingkatan kedua akan
mengenali pola V, VK, VG, KV, KVK,
KKV, KKVK, KVG dan KKVG.
Pada gambar 3.4 diberikan
diagram transisi FSA tingkat pertama
untuk mengenali pola suku kata V, G, K,
dan KV.
Gambar 3.4 FSA Tingkat Pertama
Contoh pemenggalan suku kata
pada FSA tingkat pertama diberikan pada
tabel 3.2 sebagai berikut:
Tabel 3.2 Pemenggalan Suku Kata Pada FSA
Tingkat Pertama
Kata/Pola FSA Tingkat 1/
Pola
Obâng/
VKVK
o-bâ-ng /
V-KV-K
nètè’è /
KVKVGV
nè-tè-’-è /
KV-KV-G-V
Nimbhâli /
KVKKVKV
ni-m-bhâ-li /
KV- K-KV-KV
tabbra' /
KVKKKVG
ta-b-b-ra-' /
KV-K-K-KV-G
naè’ /
KVVG
Na-è - ’ /
KV-V-G
Bhlâccar /
KKVKKVK
Bh-lâ-c-ca-r /
K-KV-K-KV-K
parbidâ’ân /
KVKKVKV
GVK
Pa-r-bi-dâ - ’-â-n /
KV-K-KV-KV-G-V-K
Anglo /
VKKV
A-ng-lo /
V-K-KV
Ella /
VKKV
E-l-la /
V-K-KV
Loppa /
KVKKV
Lo-p-pa /
KV-K-KV
Pada gambar 3.5 diberikan diagram
transisi FSA tingkat kedua untuk
mengenali pola suku kata V, VK, VG, KV,
KVK, KKV, KKVK, KKKV, KKKVK,
KVG dan KKVG
Gambar 3.5 FSA Tingkat Kedua
Contoh pemenggalan suku kata
pada FSA tingkat kedua diberikan pada
tabel 3.3 sebagai berikut:
Tabel 3.3 Pemenggalan Suku Kata Pada FSA
Tingkat Kedua
Kata/Pola FSA Tingkat 1/
Pola
FSA Tingkat 2/
Pola
Obâng /
VKVK
o-bâ-ng /
V-KV-K
o-bâng /
V-KVK
nètè’è /
KVKVGV
nè-tè - ’-è /
KV-KV-G-V
nè-tè’-è /
KV-KVG-V
Nimbhâli /
KVKKVKV
ni-m-bhâ-li /
KV-K-KV-KV
nim-bhâ-li /
KVK-KV-KV
tabbra' /
KVKKKVG
ta-b-b-ra - ' /
KV-K-K-KV-G
tab-bra' /
KVK-KKVG
naè’ /
KVVG
Na-è -’ /
KV-V-G
Na-è’ /
KV-VG
Bhlâccar /
KKVKKVK
Bh-lâ-c-ca-r /
K-KV-K-KV-K
Bhlâc-car /
KKVK-KVK
parbidâ’ân /
KVKKVKV
GVK
Pa-r-bi-dâ -’-â-n/
KV-K-KV-KV-G
-V- K
Par-bi-dâ’-ân/
KVK-KV-KVG-
VK
Anglo /
VKKV
A-ng-lo /
V-K-KV
Ang-lo /
VK-KV
Ella /
VKKV
E-l-la /
V-K-KV
El-la /
VK-KV
Loppa /
KVKKV
Lo-p-pa /
KV-K-KV
Lop-pa /
KVK-KV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Aplikasi pembelajaran membaca
permulaan bahasa Madura dalam
penelitian ini diselesaikan dalam satu
aplikasi berbasis web, maka dari itu untuk
dapat memulainya yaitu dengan
menjalankan aplikasi browser. Halaman
utama pada aplikasi ini tampak seperti
pada gambar 4.1 berikut.
Gambar 4.1 Halaman Utama
a. Proses pertama pembelajaran yaitu
dimulai pada pengenalan huruf bahasa
Madura. Halaman pengenalan huruf
tampak seperti pada gambar 4.2
berikut.
Gambar 4.2 Halaman Pengenalan Huruf
b. Proses kedua setelah pengenalan huruf
bahasa Madura yaitu pengenalan suku
kata bahasa Madura. Halaman
pengenalan suku kata tampak seperti
pada gambar 4.3 berikut
Gambar 4.3 Halaman Pengenalan Suku
Kata
c. Proses ketiga setelah pengenalan suku
kata bahasa Madura yaitu pengenalan
kata bahasa Madura. Halaman
pengenalan kata tampak seperti pada
gambar 4.4 berikut.
Gambar 4.4 Halaman Pengenalan Kata
d. Proses keempat setelah pengenalan
kata bahasa Madura yaitu pengenalan
kalimat bahasa Madura. Kalimat yang
dikenalkan terdiri dari tiga tingkatan
yaitu tingkat bahasa umum, menengah,
tinggi/halus. Halaman pengenalan
kalimat tampak seperti pada gambar
4.5 berikut.
Gambar 4.5 Halaman Pengenalan Kalimat
User juga dapat melakukan input
manual dengan masukan kata/kalimat
bahasa Indonesia yang diucapkan
dalam bahasa Madura atau dengan
masukan kata/kalimat bahasa Madura
serta cara pengucapannya.
e. Proses terakhir setelah pengenalan
kalimat yaitu kuis/ujian. Pada halaman
ini diberikan beberapa model soal
yaitu:
1. Soal berupa gambar bagian tubuh
manusia. User ditugaskan untuk
menuliskan nama gambar tersebut
dalam bahasa Madura ènggi
bhunten (tingkat bahasa halus).
Ujian model gambar ini tampak
seperti pada gambar 4.6 berikut.
Gambar 4.6 Halaman Kuis Model
Gambar
2. Soal berupa audio kata bahasa
Madura. User ditugaskan untuk
menuliskan kata dari suara tersebut.
Ujian ini tampak seperti pada
gambar 4.7 berikut.
Gambar 4.7 Halaman Kuis Model
Audio
Implementasi Uji Coba
Uji coba sistem dilakukan dengan
tujuan untuk mengetahui apakah sistem
dapat berjalan sesuai dengan yang
diharapkan. Beberapa pengujian yang
dilakukan, yaitu sebagai berikut:
1. Pengujian proses pemenggalan
suku kata menggunakan FSA.
2. Pengujian pemutaran audio/suara.
3. Survei kemanfaatan sistem
terhadap pengguna.
Pengujian Proses Pemenggalan Suku
Kata
Uji coba ini berfungsi untuk
mengetahui kinerja dari proses FSA untuk
pemenggalan suku kata bhasa Madura. Uji
coba dilakukan pada beberapa kata dasar
dan kata berimbuhan bahasa Madura. Hasil pengujian pada proses
pemenggalan suku kata cukup memuaskan.
Dari hasil uji coba yang telah dilakukan
pada 100 kata dasar bahasa Madura,
diketahui bahwa semua kata dasar dapat
dipenggal sesuai dengan aturan
pemenggalan bahasa Madura dengan baik.
Sedangkan dari hasil uji coba yang
telah dilakukan pada 100 kata berimbuhan
bahasa Madura, diketahui bahwa semua
kata berimbuhan juga dapat dipenggal
sesuai dengan aturan pemenggalan bahasa
Madura dengan baik.
Uji Coba Pemutaran Audio Suku Kata
Uji coba ini berfungsi untuk
mengetahui kinerja dari proses pemutaran
audio suku kata bahasa Madura. Uji coba
pemutaran audio telah dilakukan sebanyak
20 kalimat bahasa Madura. Hasil uji coba
pada proses pemutaran audio suku kata,
diketahui bahwa semua kalimat dapat
diucapkan dengan baik.
Survei Kemanfaatan Sistem Terhadap
Pengguna
Uji coba dilakukan dengan
wawancara secara langsung kepada user
untuk mengetahui komentar, saran, dan
kritik dari aplikasi yang telah dibuat
Setiap orang akan memiliki
kemampuan dan keterampilan yang
berbeda, maka dari itu data koresponden
dibagi menjadi tiga kategori dengan
perbedaan umur pada setiap kategorinya,
yaitu rentang umur 7-12 tahun sebanyak 10
orang, 13-18 tahun sebanyak 10 orang, dan
> 19 tahun sebanyak 10 orang.
Pada Gambar 4.8 berikut ini
menunjukkan grafik hasil survei dari
semua kategori usia.
Gambar 4.8 Grafik Data Hasil Survei
Berdasarakan hasil wawancara
dengan koresponden didapatkan bahwa
aplikasi ini dapat memberikan kemudahan
pada user dalam belajar membaca bahasa
Madura. Karena pada aplikasi dijelaskan
secara rinci cara penulisan kata/kalimat
bahasa Madura dengan benar serta cara
pengucapannya. Mereka mengatakan
bahwa sangat menantang dalam menjawab
soal kuis yang diberikan. Pengembangan
berikutnya akan semakin baik lagi apabila
aplikasi pembelajaran bahasa Madura ini
dapat berjalan pada perangkat mobile.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Setelah dilakukan uji coba terhadap
sistem pembelajaran membaca permulaan
bahasa Madura yang telah dirancang dan
dibangun, maka didapatkan beberapa
kesimpulan yaitu sebagai berikut.
1. Aplikasi pembelajaran membaca
permulaan bahasa Madura ini
mampu melafalkan suku kata dari
kata dan kalimat Bahasa Madura.
2. Aplikasi pembelajaran ini
membantu mempermudah proses
belajar membaca dan meningkatkan
kemampuan berbahasa Madura
secara baik dan benar.
3. Aplikasi pembelajaran dapat
melafalkan kata/kalimat bahasa
Madura dengan inputan bahasa
Indonesia maupun inputan dari
bahasa Madura.
4. Prosentase kebenaran pada uji coba
terhadap pemenggalan suku kata
bahasa Madura yaitu, uji coba 100
kata dasar bahasa Madura 100%,
dan uji coba 100 kata berimbuhan
bahasa Madura 100%.
5. Uji coba pemutaran audio suku kata
bahasa Madura yaitu, uji coba 20
kalimat bahasa Madura 100%.
6. Berdasarkan uji coba yang telah
dilakukan pada proses
pemenggalan suku kata bahasa
Madura, algoritma FSA dua tingkat
yang telah diterapkan mampu
melakukan pemenggalan suku kata
sesuai dengan aturan pemenggalan
bahasa Madura.
Saran
Dari hasil pengujian sistem,
diberikan beberapa saran untuk penelitian
selanjutnya pada rancang bangun aplikasi
pembelajaran bahasa Madura, yaitu
sebagai berikut.
1. Proses pemutaran audio suku kata
bahasa Madura harus dikembangkan
lagi agar audio suku kata yang
dilafalkan lebih halus dan jelas.
2. Aplikasi ini dapat dikembangkan
menjadi media pembelajaran berbasis
mobile.
3. Perlu adanya tambahan audio suku kata
agar dapat melafalkan semua kata
bahasa Madura yang ada.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Pawitra, A. Kamus Lengkap Bahasa
Madura Indonesia. Jakarta: Dian
Rakyat. 2009.
[2] Hariyanto, B. Teori Bahasa, Otomata,
dan Komputasi serta terapannya.
Bandung: Informatika Bandung. 2004.
[3] Rahilah. Aplikasi Penerjemah Bahasa
Madura-Indonesia dan Indonesia-
Madura menggunakan Free Context
Parsing Algorithm. Bangkalan:
Program Studi Teknik Informatika,
Fakultas Teknik. Universitas
Trunojoyo Madura. 2013.
[4] Effendy, Hafid.M. Pramasastra Bhâsa
Madhurâ. Pamekasan: Modul Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia,
Universitas Madura. 2006.
[5] Rahim, F. Pengajaran Membaca di
Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara.
2011.
[6] Erniati. Peningkatan Kemampuan
Membaca Permulaan Menggunakan
Metode Struktural Analitik Sintetik Di
Kelas I Sekolah Dasar Negeri 18
Sadaniang. Pontianak: Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar,
Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Tanjungpura
Pontianak. 2013
[7] Basuki, T.A. Pengenalan Suku Kata
Bahasa Indonesia Menggunakan Finite-
State Automata. Integral. 5 : 2. 2000.
[8] Astuti, E.S., Naba, A., & Prijono, W.A.
Sistem TTS Dalam Bahasa Indonesia
Menggunakan Metode FSA dan
Database Diphone. Seminar Nasional
Electrical, Informatics, and IT’S
Education. B1 : 139-144. 2009.