PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN DENGAN …repository.uinjambi.ac.id/627/1/SES130235...
Transcript of PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN DENGAN …repository.uinjambi.ac.id/627/1/SES130235...
PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN
DENGAN ANGGARAN SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN
BIAYA (STUDI KASUS PADA PT. SANUBARI MEGAH
PERKASA JAMBI)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh
Gelar Sarjana (S1) Dalam Ilmu Ekonomi Syariah
DISUSUN OLEH:
Bram Anugrah
SES130235
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI
SULTAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
1439 H / 2018 M
ii
iii
iv
v
MOTTO
“Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu Jadi orang-orang yang selalu
menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. dan janganlah
sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk Berlaku
tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. dan
bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu
kerjakan.”1
1 Al-Qur’An Dan Terjemahnya, Surah Al-Maidah.8, Departemen Agama
vi
ABSTRAK
Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah : (1) Struktur
organisasi yang menetapkan secara tegas wewenang dan tanggung jawab tiap
tindakan manajemen, (2) Anggaran biaya yang disusun untuk tiap tingkatan
manajemen, (3) Penggolongan biaya sesuai dengan dapat dikendalikan tidaknya
(Controlibility) biaya oleh manajemen tertentu dalam organisasi, (4) Sistem
akuntansi biaya yang disesuaikan dengan struktur organisasi, (5) Sistem pelaporan
biaya kepada manajer yang bertanggungjawab. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang menggunakan jenis penelitian
deskriptif, yang bertujuan untuk menjelaskan karakteristik variabel dari
permasalahan yang sedang dihadapi. Tempat penelitiannya adalah PT. Sanubari
Megah Perkasa Jambi. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Februari 2018.
Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah Tenik Wawancara, Teknik
Observasi & Tekni Dokumentasi. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa : PT.
Sanubari Megah Perkasa Jambi telah menerapkan akuntansi pertanggungjawaban
dengan menggunakan syarat dan karakteristik yang sesuai, namun disalah satu
indikator yaitu biaya terkendali dan tak terkendali perusahaan belum seusai karena
tidak adanya pemishan biaya.
Kata Kunci : Syarat-Syarat Dan Karakteristik Akuntansi
Pertanggungjawaban
vii
PERSEMBAHAN
Alhamdulillah, Alhamdulillah, alhamdulillahhirobbil’alamin….
Sujud syukurku kupersembahkan kepadamu tuhan yang maha agung atas
takdirmu telah kau Jadikan aku manusia yang senantiasa berfikir, berilmu dan
beriman dalam menjalankan kehidupan ini.
Skripsi ini penulis persembahkan buat:
Kepada ayahanda Ibrahim Taher dan ibunda tercinta Iriyana yang telah
mengorbankan hidupnya, memberikan kasih sayang yang tak terhingga,
memberikan dukungan material maupun moril, bahkan selalu memanjatkan do’a
yang tiada henti untuk keberhasilan saya sehingga karya sederhana ini bisa
diselelsaikan tepat waktu. Saya juga sangat berterimakasih kepada kakak saya
yang bernama Eric Brata Pratama yang selalu mengingatkan saya dalam
menjalankan pendidikan dengan baik.
Tidak lupa saya bererimkasih untuk guru-guruku dan dosen-dosenku yang telah
ikhlas memberikan aku banyak ilmu, terutama bapak Dr. A.A. Miftah, M.Ag
selaku pembimbing satu dan ibu Elyanti Rosmanidar, SE., M.Si.Ak selaku
pembimbing dua karena dengan adanya bapak dan ibu skripsi saya tidak berjalan
dengan lancar
yang tak pernah lelah dan sabar dalam membimbing dan arahan kepadaku.
Serta ucapan terimakasih untuk sahabat-sahabatku di SMA yang tiada henti
mensupport saya dalam keadaan suka maupun duka, serta teman-teman
Akuntansi B yang begitu banyak kisah suka dan duka selama 4 tahun kita lewati
bersama.
viii
KATA PENGANTAR
Alhamdulilah puji dan syukur penulis panjatkan khadirat Allah SWT atas
rahmat hidayah dan ridho-Nya yang telah dilimpahkan-Nya kepada penulis,
sehingga penulis dapt menyelesaikan skripsi yang berjudul “Penerapan Akuntansi
Pertanggungjawaban Dengan Anggaran Sebagai Alat Pengendalian Biaya (studi
kasus PT. Sanubari Megah Perkasa Jambi)” disusun untuk memenuhi persyaratan
menyelesaikan program Sarana Ekonomi Islam Strata Satu Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sultan Thaha Saifuddin Jambi. Skripsi ini
adalah usaha maksinal penulis yang tidak luput dari kekeliruan dan masih jauh
dari kata sempurna, karena itu kritik dan saran yang besifat membangun sangat
penulis butuhkan agar dapat memperbaikinya. Sehubung dengan selesainya
skripsi ini, maka dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan
terimakasih kepada dosen pembimbing saya Dr. A.A. Miftah, M.Ag selaku
pembimbing I dan Elyanti Rosmanidar, SE., M.Si.Ak selaku pembimbing II yang
selalu sabar dalam membimbing penulis sesampainya skripsi ini selesai, dan tidak
lupa juga penulis berterimakasih kepada :
1. Bapak Dr. Hadri Hasan, MA, selaku Rektor Universitas Islam Negeri Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi.
2. Bapak Dr. Subhan,M.Ag, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
3. Ibu Rafidah,SE.,M.EI, Dr. Novi Mubyarto,SE.ME, dan Ibu Dr. Halimah
Dja’far,M.Fil.i, selaku Wakil Dekan I, II, dan III Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
ix
4. Bapak Dr. Sucipto, S.Ag., MA selaku ketua program studi Ekonomi Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sulhtan Thaha
Saifuddin Jambi.
5. Ibu Dr. Rofiqoh Ferawati, M.EI, selaku Ketua Jurusan Ekonomi Islam dan
Ibu Mellya Embun Baining SE, M.EI, selaku Sekretaris Jurusan Ekonomi
Islam
6. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam
Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi telah mengajar dan mendidik dan
memberikan ilmu kepada penulis.
7. Serta seluruh Pegawai Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam
Negeri Sulhtan Thaha Saifuddin Jambi.
Akhirnya semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak
yang membutuhkan. Atas perhatianya penulis ucapkan terimakasih.
Jambi, 2 April 2018
Bram Anugrah
SES130366
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
PERNYATAAN KEASLIAN ........................................................................ ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................ iii
MOTTO .......................................................................................................... iv
ABSTRAK ...................................................................................................... v
PERSEMBAHAN.......................................................................................... vi
KATA PENGANTAR .................................................................................... vii
DAFTAR ISI ................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................ 5
C. Tujuan Penelitian.............................................................................. 5
D. Manfaat Penelitian…........................................................................ 6
E. Ruang Lingkup Penelitian................................................................. 6
F. Kerangka Teori.................................................................................. 7
BAB II METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian….................................................................. 25
B. pendekatan Penelitian…........................................................... 25
C.Lokasi Penelitian............................................................................... 25
D.Jenis Dan Sumber Data....................................................................
25
E. Metode Pengumpulan Data Data.................................................... 26
F. Operasional Variabel....................................................................... 27
G. Metode Analisis.............................................................................. 28
BAB III GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN
A. Gambaran Umum Perusahaan....................................................... 33
B. Visi Dan Misi Perusahaan............................................................... 34
C. Job Description............................................................................... 34
1. Legalitas Perushanan................................................................. 34
2. Perpajakan................................................................................. 34
D. Identitas Perusahaan...................................................................... 34
E. Jenis Keselamatan Kerja................................................................. 35
F. Struktur Organisasi Perusahaan...................................................... 35
xi
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN
A. Penerapan Akuntansi Peratnggungjawaban Pada PT. Sanubari Megah
Perkasa Jambi................................................................................... 36
B. Efesiensi Biaya yang dilakukan PT. Sanubari Megah Operkasa Jambi
1. Struktur Organisasi ................................................................ 37
2. Anggaran................................................................................ 38
3. Biaya Terkendali dan Tak Terkendali ..................................... 39
4. Klasifikasi dan Kode Rekening................................................ 41
5. Laporan Pertanggungjawaban............................................... 42
6. Karakteristik akuntansi pertanggungjawaban ...................... 43
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan.................................................................................... 53
B. Saran............................................................................................. 57
xii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1.1 Ruang Lingkup Data Utama Perusahaan ............................................ 4
1.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu ............................................................ 15
2.1 Operasional Variabel........................................................................... 22
3.1 Struktur Organisasi.............................................................................. 3
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
PT. Sanubari megah perkasa jambi merupakan Perusahaan swasta
yang bergerak dalam bidang Jasa Konstruksi sejak tahun 1992 , kontraktor swasta,
yang aktif dalam industri Pembangunan Indonesia dan memberikan konstruksi
yang bermanfaat terhadap modernisasi negeri ini.Setelah melewati beberapa
tahun, PT.Sanubari mega perkasa jambi semakin membutuhkan keahlian yang
lebih luas dalam bidang pembangunan dan Civil Engineering Construction
Pembangunan, Real Estate dan mengacu untuk menjadi salah satu kontraktor
umum yang ternama.Adapun bidang usaha perusahaan adalah menangani proyek-
proyek yang meliputijalan.2
PT.Sanubari Megah Perkasa Jambi setiap tahunnya mendapatkan proyek
pembuatan jalan dari pihak swasta, dimana PT. Sanubari Megah Perkasa Jambi
dalam setiap proyek pengerjaan jalan dalam satu periode minimal mengerjakan
pembuatan jalan sepanjang 0,50 km, Maka PT. Sanubari Megah Perkasa Jambi
sangat berperan dalam pembangunan kontruksi jalan di kota jambi.
Dalam menilai suatu perusahaan apakah sudah menerapkan akuntansi
pertanggungjawaban atau belum maka bisa dilihat melaui syarat-syarat akuntansi
pertanggungjawaban yakni struktur organisasi, anggaran, pemisahan biaya,
klasifikasi kode rekening, dan laporan pertanggungjawaban. Serta karakteristik
akuntansi pertanggungjawaban berupa pusatpertanggungjawaban, standar
2http://www.academia.edu/6667097/Bab_III_Gambaran_Umum_Perusahaan
2
pengukuran kinerja, pengukuran kinerja manajer, dan
pemberianpengharagaan dan hukuman pada manjer suatu perusahaan.
Pengendalian biaya melalui akuntansi pertanggungjawaban dapat dijalankan
dengan cara menyelenggarakan perencanaan suatu sistem pencatatan atas biaya-
biaya yang dapat dikendalikan. Dari sistem pencatatan ini akan dihasilkan
laporan-laporan biaya yang menunjukan bagaimana manajer memenuhi
tanggungjawabnya atas biaya-biaya yang terjadi dalam unit perusahaannya.
Dalam pengelolaan perusahaan, anggaran merupakan bagian yang sangat
penting.Anggaran dapat memberikan aspek motivasi bagi manajemen untuk
mencapai tujuan perusahaan.
Setelah didapatkan informasi dari PT. Sanubari Megah Perkasa Jambi
adanya ketidaksesuian terhadap laporan keuangan anggaran perusahaan dengan
realisasi dalam kisaran waktu dari tahun 2014-2016 yang mana pernyataan ini
dapat kita lihat dari data yang diperoleh dari PT. Sanubari Megah Perkasa Jambi,
maka diperusahaan diperlukan peran akuntansi pertanggungjawaban.
Akuntansi pertanggungjawaban merupakan salah satu konsep dari akuntasni
manajemen dan merupakan suatu sistem dalam akuntansi yang dihubungkan
dengan akuntansi pertanggngjawaban. Suatu istilah yang menguraikan pelaporan
hasil keuangan sesuai dengan penegasan tanggung jwaab manajerial didalam
suatu organisasi. Terdapat 3 faktor dalam suatu sistem akuntasni
pertanggungjawaban yaitu : (1) penugasan awal dari tanggung jawab manajmen
yang dicerminkan dalam bagan organisasi. (2) penjabaran tanggung jawab ini
kedalam seranhkaian tujuan formal yang dinyatakan dalam uang. (3) pelaporan
pelaksanaan yang sesungguhnya dibandingkan dengan tujuan yang di tetapkan.
3
Akunstansi pertanggungjawaban khususnya yang berhubugan dengan faktor yang
kedua dan ketiga adalah salah satu dari sistem informasi akuntansi yang lebih
penting atau (vital). Dapat dikatakan bahwa sistem akuntansi pertanggungjawaban
merupakan struktur organisasi. Hal ini ditekankan dalam seluruh diskusi pada
bagian ini yang difokuskan atas dua faktor terakhir dari tiga faktor tersebut diatas
penetapan tujuan formal dan pelaporan pelaksanaan.3
Fungsi akuntansi pertanggungjawaban yaitu sebagai alat penilaian kinerja
dan memberikan atau menghasilkan arus balik sehingga operasi pada waktu yang
akan datang dapat ditingkatkan lagi.
Anggaran sering dipakai untuk menilai kinerja dari pimpinan pusat
pertanggungjawaban. Akuntansi pertanggungjawaban adalah suatu sistem
akuntansi yang disusun sedemikian rupa sehingga pengumpulan serta pelaporan
aset, biaya, dan pendapatan dilakukan sesuai dengan bidang pertanggungjawaban
di dalam sebuah perusahaan.
3Teddy Pawira, Akuntansi Biaya, (Jakarta:Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia,1991),Hlm.3
4
Ruang Lingkup Utama Pekerjaan PT. Sanubari Megah Perkasa Jambi
TAHUN URAIAN KODE
SATUAN ANGGARAN REALISASI
VOLUME NILAI VOLUME NILAI
2016
Baja
tulangan
2.3(1.3) Kg 5.175,00 123.212.311,25 5.705,00 111.765.768,75
Lapis
pondasi
bawah
beton
kukus
(5.3)(3) M3
97,46
136.530.096,3
89,75 125.290.818,70
2015
Baja
tulangan
2.3(1.3) Kg 4.107 88.699.905,75 3.901 84.250.872,25
Lapis
pondasi
bawah
beton
kukus
(5.3)(3) M3
86,63 120.935.131,74 67,35 94.020.463,95
2014
Baja
tulangan
2.3(1.3) Kg 5.811 127.508.688 5.904 125.501.619,75
Lapis
pondasi
bawah
beton
kukus
(5.3)(3) M3
104,40 145.742.191,20 82,2 114.751.035,60
Data diolah : 2016-2015-2014
Sumber data PT.Sanubari Megah Perkasa Jambi4
4 Data anggaran dan Realisasi tahun 2014-2016 PT. Sanubari Megah Perkasa Jambi
5
Pada tahun tahun 2014-2016 data baja tulangan dan lapis pondasi bawah
beton kukus terdapat perubahan yang siqnifikn dalam data anggaran dan realisasi
nya, dalam ini diinput berdasarkan periode 2014-2016 pada PT. Sanubari Megah
Perkasa Jambi.
Dengan data yang didapatkan peneliti dapat melihat orang atau kelompok
orang yang bertanggung jawab atas penyimpangan aset, biaya, dan pendapatan
yang dianggarkan Penerapan akuntansi pertanggungjawaban yang memadai
mampu mendorong perusahaan guna mencapai tujuan perusahaan. Berdasarkan
uraian di atas dan melihat pentingnya pengendalian suatu biaya,maka penulis
tertarik untuk melakukan penelitian mengenai, “Penerapan Akuntansi
Pertanggungjawaban dengan Anggaran sebagai Alat Pengendalian Biaya
(Studi Kasus pada PT. Sanubari Megah Perkasa Jambi)”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka permasalahan yang
akandiangkat adalah:
1. Bagaimana penerapan akuntansi pertanggungjawaban pada PT. Sanubari
Megah Perkasa ?
2. Bagaimana efiensi biaya yang diakukan pada PT. Sanubari Megah
Perkasa?
3. Apakah akuntansi pertanggung jawaban berperan dalam menunjang
efisiensi pengendalian biaya pada PT. Sanubari Megah Perkasa Jambi?
6
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
a. Tujuan Penelitian
1. Memberikan penjelasan tentang pelaksanaan akuntansi
pertanggungjawaban pada PT. Sanubari Megah Perkasa Jambi.
2. Mengetahui efesiensi biaya dalam akuntansi pertanggungjawaban pada
PT. Sanubari Megah Perkasa Jambi.
3. Untuk mengetahui peranan akuntansi pertanggungjawaban dalam
menunjangefisiensi pengendalian biaya pada PT. Sanubari Megah
Perkasa Jambi.
b. Kegunaan Penelitian
Penulis melakukan penelitian pada perusahaan ini dengan harapan
agarpenelitian dapat berguna bagi semua pihak, antara lain :
1. Bagi perusahaan :
a. Sebagai bahan masukan guna perbaikan atau sumbangan
pemikirankepada manajemen mengenai sistem akuntansi
pertanggungjawaban yang diterapkan dalam perusahaan.
b. Agar perusahaan dapat lebih meningkatkan efisiensi pengendalian
biaya.
2. Bagi penulis :
a. Dapat dijadikan bahan perbandingan antara teori yang didapat dari
bangku kuliah dengan praktik yang terjadi di lapangan.
3. Bagi pembaca :
a. Dapat menambah pengetahuan tentang konsep dan fungsi akuntansi
Pertanggungjawaban
7
D. Ruang Lingkup penelitian
Dalam penelitian akan dibahas mengenai penerapan akuntansi
pertanggungjawaban dengan anggaran sebagai alat pengendalian biaya studi kasus
PT. Sanubari Megah Perkasa Jambi serta bagaimana peran akuntansi
pertanggungjawaban dalam melaporkan hasil anggaran atas perencanaan yang
meliputi dana sebagai alat pengendalian biaya.
E. Kerangka Teori
1. Akuntansi Pertanggungjawaban
Dalam hal ini penjelasan akuntansi menurut Pengertian akuntansi
pertanggungjawaban (responsibility accounting) adalah suatu istilah yang
menguraikan pelaporan hasil keuangan sesuai dengan penegasan tanggungjawab
manajerial didalam suatu organisasi.terdapat tiga faktor dalam suatu sistem
akuntansi pertanggungjawaban yaitu: (1) penugasan awal dari tanggungjawab
manajemen yang dicerminkan dalam bagan organisasi (2) penjabaran
tanggungjawab ini kedalam serangkaian tujuan forml yang dinyatakan dalam uang
dan (3) pelaporan pelaksanaan yang sesungguhnyadibandingakn dengan tujuan
yang telah ditetapkan. Akuntansi pertanggungjawaban khususnya yang
berhubungan dengan faktor kedua dan ketiga adalah salah satu dari sistem
informasi akuntansi yang lebih penting (vital). Dapat dikatakan bahwa sistem
akuntansi pertanggung jawaban merupakan cermin struktur organisasi. Hal ini
ditekankan dalam seluruh dsikusi pada bagian ini yang difokuskan atas dua faktor
terakhir dari tiga faktor tersebut diatas penetapan tujuan formal dan pelaporan
pelaksanaan.5
5Berry E.Chusing, Sistem Informasi Akuntansi dan Organisasi Perusahaan,( Jakarta :
Erlangga,1982). Hlm.42-43
8
2. Konsep konsep akuntansi pertanggungjawaban
Konsep konsep dibawah ini merupakan syarat yang membentuk dan
mempertahankan sistem akuntansi pertanggungjawaban
a. Akuntansi pertanggungjawban didasarkan atas penggolongan
tanggungjawab manajemen (departemen-departemen) pada setiap tingkatan
dalam suatu organisasi denhan tujuan membentuk anggaran bagi masing-
masing depatemen. Konsep ini menekankan perlunya penggolongan biaya
menurut biaya yang dapat atau tidak dapat dikendalikan oleh kepala
departemen.
b. Titik awal dari sistem informasi akuntasni pertanggungjawbaan terletak
pada bagan organisasi dimana ruang lingkup weewnang telah ditentukan.
c. Sertiap anggaran harus secara jelas menunjukkan biaya-biaya yang dapat
dikendalikan oleh orang yang bersangkutan. Bagan perkiraan harus
disesuaikan supaya dapat dilakukan pencatatan atas biaya0biaya yang dapat
dikendalikan atu dipertanggungjawabkan dalam kerangka kerja yang
tercakup dalam wewenang.6
Adapun syarat untuk dapat menerapkan sistem akuntansi
pertanggungjawaban, yaitu :
1. Struktur organisasi yang menetapkan secara tegas wewenang dan
tanggung jawab tiap tindakan manajemen.
2. Anggaran biaya yang disusun untuk tiap tingkatan manajemen
3. Penggolongan biaya sesuai dengan dapat dikendalikan tidaknya
(Controlibility) biaya oleh manajemen tertentu dalam organisasi.
6 Matz-Usry, akuntansi biaya perencanaan dan pengendalian, (jakarta : erlangga,1984),
Hal.256
9
4. Sistem akuntansi biaya yang disesuaikan dengan struktur organisasi.
5. Sistem pelaporan biaya kepada manajer yang bertanggungjawab
(Responsibility Reporting).7
F. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertanggungjawaban pengendalian
biaya
Prinsip dasar akuntansi pertanggungjawaban membatasi usaha perorangan
dalam pengedmalian biaya yang dapat dikendalikan. Namun, berbagai
penelitiantelah menunjukkan bahwa dalam situasi departemen ada beberapa faktor
yang bisa mempengaruhi ruang lingkup dan keefektifan pengendalian dalam
departemen tersebut.8
Faktor-faktor intern
1. Produktifitas
Dimensi efektivitas yang mengarah kepada pencapaian target berkaitan
dengan kuaitas, kuantitas dan waktu. Yang kedua yaitu efisiensi yang
berkaitan dengan upaya membandingkan input dengan realisasi
penggunaannya atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan
memberikan kualitas, penampilan. yang dimaksud dengan produktivitas
yaitu hubungan antara keluaran atau hasil organisasi dengan masukan
yang diperlukan. Produktivitas dapat dikuantifikasi dengan membagi
keluaran dengan masukan.9
7Rosmiaty Tarmizi, Margaretha Selvyana, Agus Purnomo, Pengendalian Biaya Dalam
Hubungannya Dengan Akuntansi Pertanggungjawaban (Studi Kasus Pada Hotel Indra Puri Di
Bandar Lampung)
8 Ibid, Matz-Usry, akuntnsi biaya perencanaan dan pengendalian, (jakarta :
erlangga,1984), Hal.256-257 9 Prof.Dr. Wibowo,S.E.,M.Phil, manajemen kinerja (Jakarta;PT.Raja grafindo persada
2011)Hlm.109
10
2. Prilaku biaya
Pada pembicaraan tentang biaya bahan baku serta biaya tenaga kerja
langsung, dapat diketahui bahwa besarnya jumlah biaya tersebut akan
sama dengan hasil kali dari jumlah unit kebutuhan dengan besarnya harga
atau tarif masing-masing. Dengan pembicaraan ini perlu dikenal adanya
prilaku biaya yang dikaitkan dengan tingkat kegiatan dalam perusahaan,
sehubungan dengan perubahan tingkat produksi di dalam perusahaan
dikenal dengan tiga macam biaya yaitu biaya tetap, biaya varibael dan
biaya semi variabel.
a. Biaya tetap merupakan biaya jumlahnya tetap tidak bergantung
kepada tingkat kegiatan yang ada
b. Biaya variabel merupakan biaya yang jumlahnya berubah
tergantung kepada tingkat kegiatan yang ada dalam perusahaan.
c. Biaya biaya semi variabel merupakan jumlahnya yang berubah
tergantug dengan tingkat kegiatan yang ada, namun biaya perunit
merupakan biaya yang tidak berubah.10
3. Hubungan yang mendukung
Proses adaptasi dan mengenal lebih dalam pribadi serta karakter masing-
masing adalah suatu hal yang diperlukan untuk mengetahui benar
bagaimana sifat dan karakter orang tersebut. Apaka sifat orang tersebut
sesuai juga dengan karakter kita sehingga bisa mebina hubungan yang
lebih lanjut lagi.
10
Agus Ahyari, anggaran perusahaan, (Yogyakarta: BPFE 1988)Hlm.434
11
4. Penggunaan tenaga kerja
Melibatkan aktivitas-aktivitas dasar seperti perekrtutan, pelatihan,
promosi, dan pemanfaatan secara penuh individu-individu dengan latar
belakang, kepercayaan, kemampuan, dan budaya yang berbeda. Ini akan
melihat arti keberagaman dan keahlian manajemen dan proses organisasi
yang terlibat dalam mengelola angkatan kinerja yang efektif.
5. Keeratan kelompok kerja
Tingkat keeratan hubungan mempunyai pengaruh terhadap mutu dan
intensitas interaksi yang terjadi dalam suatu kelompok. Hubungan kerja
sama tim kerja diantara para karyawan dalam melakukan pekerjaan baik
secara individu maupun kelompok untuk mencapai tujuan bersama
mempunyai dampak positif terhadap kinerja individu maupun organisasi
dalam mencapai tujuan.
6. faktor-faktor lingkungan
1. kemampuan merencanakan bagian pasar
tujuan dari kemampuan merencanakan bagian pasar:
a. Perencanaan jangka panjang
Kegiatan ini meliputi peramalan usaha, perencanaan jumlah produk
dan penjualan, perencanaan produksi, perencanaan kebutuhan
bahan baku, dan perencanaan financial.
b. Perencanaan jangka menengah
Kegiatan ini meliputi perencanaan kebutuhan kapasitas,
perencanaan kebutuhan material, jadwal induk produksi, dan
perencanaan kebutuhan distribusi.
12
c. Perencanaan jangka pendek
Kegiatan ini meliputi penjadwalan perakitan produk akhir,
perencanaan dan pengendalian input-output, pengendalian kegiatan
produksi, perencanaan dan pengendalian purchase, dan manajemen
proyek.
2. stabilitas lingkungan
kemampuan lingkungan untuk mengatasi tekanan dari alam maupun
dari aktivitas manusia, serta kemampuan lingkungan dalam menjaga
kestabilan hidupnya dalam menjalani pekerjaannya.
3. keanekargaman lingkungan
berbagai macam karakteristik degan menjalankan tanggungjawabnya.11
6. Akuntansi Dalam Perspektif Islam
Akuntansi pertanggungjawaban merupakan salah satu konsep dari akuntansi
manajemen dan merupakan suatu sistem di dalam akuntansi yang dirancang
sehubungan dengan pendelegasian wewenang kepada manajer yang
bertanggungjawab. Akuntansi pertanggungjawaban adalah suatu sistem akuntansi
yang disusun sedemikian rupa sehingga pengumpulan dan pelaporan biaya dan
pendapatan dilakukan sesuai dengan pusat pertanggungjawaban dalam organisasi
dengan tujuan agar dapat ditunjuk orang atau kelompok orang yang
bertanggungjawab atas penyimpangan biaya dan pendapatan yang dianggarkan.”
Definisi tersebut mengatakan bahwa akuntansi pertanggungjawaban
mengelompokkan organisasi atas pusat-pusat pertanggungjawaban, sehingga
11
Thomas. Bateman sccot A.snell, manajemen edisi 10 ( jakarta:selemba empat 2014)
Hlm. 52
13
apabila terjadi penyimpangan atas anggaran, maka pihak manajemen dapat
mencari orang yang bertanggungjawab atas penyimpangan yang terjadi.12
Pada dasarnya aktivitas akuntansi terdapat dalam Al-Qur’an maupun hadits.
Diantaranya adalah yang terdapat dalam Surah An-Nissa Ayat:135.
Artinya : “Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-
benar penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap dirimu
sendiri atau ibu bapa dan kaum kerabatmu. jika ia kaya ataupun miskin, Maka
Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa
nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. dan jika kamu memutar
balikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, Maka Sesungguhnya Allah
adalah Maha mengetahui segala apa yang kamu kerjakan.”13
Maksudnya : orang yang tergugat atau yang terdakwa.
Syarat-syarat akuntansi pertanggungjawaban
Sub indikator:
Struktur organisasi
Anggaran
Pemisahan biaya terkendali dan tidak terkendali
Pengklasifikasian kode-kode rekening
4 http://www.landasanteori.com/2015/10/pengertian-akuntansi-
pertanggungjawaban_22.html 13
Al-Qur’an dan Terjemahnya,2011, Surah An-Nissa:135,Hal.77
14
Laporan pertanggungjawaban
b. Terdapatnya karakteristik akuntansi pertanggungjawaban
Sub indikator:
Adanya identifikasi pusat-pusat pertanggungjawaban.
Standar ditetapkan sebagai tolok ukur kinerja manajer yang bertanggung
jawab atas pusat pertanggungjawaban.
Kinerja manajer diukur dengan membandingkan realisasi
dengananggaran.
Manajer secara individual diberikan penghargaan atau hukuman.
2. Pengendalian biaya
Yaitu tindakan yang dilakukan untuk mengarahkan aktivitas agar
tidakmenyimpang dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Indikator :
a. Kelayakan pengendalian biaya
Sub indikator:
Adanya pencatatan dan otorisasi untuk pengeluaran biaya.
Adanya analisis untuk penyimpangan yang terjadi.
Adanya rekomendasi menanggapi penyimpangan materiil.
3. Evaluasi efisiensi biaya
Yaitu menghitung rasio yang menggambarkan perbandingan antara
besarnyabiaya yang dikeluarkan dengan biaya yang dianggarkan.14
14
Athena Adharawati,Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban Dengan Anggaran
Sebagai Alat Pengendalian Biaya,Hlm.48
15
7. Akuntansi Biaya
menurut DR. Burhan Napitupulu & DR. Teddy Pawira akuntansi biaya
adalah perangkat informasi institusional dalam pengendalian perusahaan.
Tugasnya ialah menyediakan angka-angka yang menyangkut proses perusahaan.
Melalui akuntansi biaya tentunya tidak diliput keseluruahan proses usaha secara
kuantitatif;yang diliput hanyalah perhitungan-perhitungan dalam permasalahan
secara parsial.15
Beberapa tujuan akuntansi biaya, yaitu:
a. Membantu pihak manajemen perusahaan dalam pengambilan keputusan yg
bersifat operasional.
b. Menentukan tingkat biaya dan laba perusahaan untuk satu tahun periode
akuntansi.
c. Menetapkan metode perhitungan biaya yg kemungkinan untuk perbaikan
kualitas pengendalian aktivitas operasi dan pengurangan biaya perusahaan.
d. Membuat anggaran operasi perusahaan serta menilai dan memprediksi
anggaran untuk tahun-tahun yg akan dating.
e. Mengelola serta memilih metode-metode apa saja yang dapat
menguntungkan perusahaan dalam jangka pendek dan panjang.
Dari artiket yang saya baca tujuan akuntansi biaya dapat dijabarkan sebagai
berikut:
1. Perencanaan dan pengendalian biaya. Untuk mencapai tujuan yang
diinginkan oleh perusahaan, pihak manajemen membuat estimasi
15
Teddy pawira, akuntansi biaya ,(jakarta : fakultas ekonomi universitas indonesia,
1991),hlm 3
16
pendapatan dan biaya. Dasar yang digunakan dalam estimasi biaya
adalah data historis, akan tetapi pihak manajemen juga
mempertimbangkan faktor-faktor lain yang diprediksi akan
mempengaruhi biaya. Tahap selanjutnya, pihak manajemen akan
memonitor apakah biaya sesungguhnya yang terjadi sesuai dengan
perencanaan biaya. Jika terjadi penyimpangan (ada selisih antara biaya
sesungguhnya dengan perencanaan biaya), maka pihak manajemen akan
menganalisis penyebab terjadinya selisih, serta mempertimbangkan
tindakan koreksi yang memang perlu dilakukan.
2. Penentuan harga pokok produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan
dengan tepat dan teliti. Untuk memenuhi tujuan penentuan harga pokok
produk, akuntansi biaya mencatat, menggolongkan, dan meringkas
biaya-biaya pembuatan produk atau penyerahan jasa.Biaya yang
dikumpulkan dan disajikan adalah biaya historis. Umumnya akuntansi
biaya untuk penentuan harga pokok produk ini ditujukan untuk
memenuhi kebutuhan top manajemen dan pihak external. Oleh karena
itu, akuntansi biaya untuk penentuan harga pokok produk ini taat pada
SAK.
3. Pengambilan keputusan manajemen. Pengambilan keputusan khusus
menyangkut masa yang akan datang. Oleh karena itu informasi yang
relevan dengan pengambilan keputusan khusus selalu berhubungan
dengan informasi yang akan datang. Akuntansi biaya untuk pengambilan
keputusan khusus bertugas untuk menyediakan biaya masa yang akan
datang. Informasi biaya ini tidak dicatat dalam catatan akuntansi biaya,
17
melainkan hasil dari suatu peramalan. Karena keputusan khusus adalah
merupakan sebagian besar kegiatan manajemen perusahaan, laporan
akuntansi biaya untuk memenuhi tujuan pengambilan keputusan adalah
bagian dari akuntansi manajemen.16
8. Anggaran
Anggaran adalah suatu rencana terinci yang dinyatakan secara formal dalam
ukuran kualitatif,biasanya dalam satuan uang,untuk menunjuk perolehan dan
penggunaan sumber-sumber suatu organisasi dalam jangka waktu
teatertu,biasanya satu tahun. Dalam penyusunan anggaran, program-program
diterjemahkan sesuai dengan tanggungjawab tiap manager pusat
pertanggungjawaban dalam melaksanakan program atau bagian program.
Penyusunan anggaran adalah proses penentuan peran setiap manajer dalam
melaksnankan program atau bagian program. Dalam proses penyususnan
anggaran manajer pusat pertanggungjawaban berperan serta dalam menyusun
anggaran sertamengadakan negoisasi dengan manajer diatasnaya yang
memberikan peran kepadanya. Oleh karena itu anggaran yang sudah disahkan
merupakan kesanggupan atau komitmen manajer pusat pertanggungjawaban
untuk melaksanakan rencana seperti yang tercantumdalam anggaran tersebut.
Karena anggaran merupakan komitmen manajer pusat pertangungjawaban maka
angaran tersebut akan digunakan sebagai alat pengendalian kegiatan.
Pengendalian melalui anggaran ini disebut pengendalaian melalui anggaran.17
16
http://darmansyah.weblog.esaunggul.ac.id/2015/03/02/tujuan-akuntansi-biaya/ 17
Drs.R.A.Supriyanto,SU.AK, Akuntansi Manajemen 3 Proses pengendalian
Manajemen, (Yogyakarta : BPFE,1989), Hlm.90
18
Anggaran pertanggungjawaban menentukan rencana kewajiban yang akan
dilaksanakan oleh setiap pusat pertanggungjawaban. Anggaran
pertanggungjawaban merupakan alat yang baik untuk pengendalian karena dengan
anggaran ini prestasi yang diharapkan untuk suatu pusat pertanggungjawaban
dibandingkan dengan prestasi sesungguhnya. Anggaran pusat
pertanggungjawaban disusun sesuai dengan jenis-jenis pusat pertanggungjawaban
sehingga anggaran ini dapatdigolongkan menjadi : (1) anggaran biaya, (2)
anggaran pendapatan, (3) anggaran rugi-laba.18
Anggaran dibanding ramalan mempunyai beberapa aspek yang berbeda
dibandingkan dengan ramalan, anggaran merupakan rencana manajemen yang
mendasarkan asumsi bahwa langkah-langkah positif akan diambil oleh penyusun
anggaran agar realisiasi kegiatan sesuai dengan rencana yang telah disusun.
Ramalan hanya merupakan prediksi mengenai apa yang akan terjadi, tanpa
membawa implikasi pada peramal bahwa dia akan berusaha untuk mempengaruhi
realisasi.19
a. Fungsi anggaran
Dari penjelasan mengenai anggaran disini terdapat pula fungsi dari
anggaran, antara lain : (1) Fungsi perencanaan, (2) Fungsi koordinasi, (3) Fungsi
komunikasi, (4) Fungsi motivasi, (5) Fungsi pengendalian dan evaluasi, (6)
Fungsi pendidikan
b. Jenis-jenis Anggaran
Dalam suatu perusahaan, paket anggaran yang lengkap terdiri atas
beberapa elemen atau jeis anggaran.paket anggaran yang lengkap tersebut
18
Ibid, Hlm.96 19
Drs.R.A.Supriyanto,SU.AK, Akuntansi Manajemen 3 Proses pengendalian
Manajemen, (Yogyakarta : BPFE,1989),Hlm 90
19
dinamakan juga anggarn induk. Anggaran induk (master budget) adalah suatu
jaringan kerja yang berisi berbagai macam anggaran yag terpisah namun saling
berhubungan dan saling bergntung satu sama lain.20
Anggaran induk terdiri atas
tiga bagian penting sebagai berikut :
1. Anggaran operasi ,anggaran ini menunjukkan rencana operasi atau
kegiatan tahun yang akan datang
2. Anggaran kas, anggaran ini menunjukkan rencana prakiraan sumber dna
pengguna kas dalam tahun angaran.
3. Anggaran pengeluaran modal, angaran ini menunjukkan rencna investasi
dalam tahun anggaran.
4. Hubungan Antara Anggaran dan Akuntansi Pertanggung jawaban
Ide pokok akuntansi pertanggungjawaban adalah bahwa setiap manajer
pusat pertanggungjawaban harus berteranggung jawab terhadap elemen-elemen
yang secara langsung berada dibawah pengendaliannya. salah tanggung jawab
manajer adalah pendapatan dan biaya. Agar manfaat akuntansi
pertanggungjawaban tercapai, suatu organisasi harus secara cermat mengamati
dan menggolongkan pendapatan dan biaya sesuai dengan berbagai jenjang
manajemen yang bertanggung jawab.
Sesuai dengan ide pokok akuntansi pertanggungjawaban diatas, anggaran
harus disusun untuk setiap jenjang manajemen yang dibebani tanggung jawab atas
pendapatan dan biaya tersebut. Melalui laporan prestasi, anggaran setiap pusat
20
Ibid, Hal.91
20
pertanggungjawaban dibandingkan dengan realisasinya sehingga dapat ditentukan
prestasi manajer setiap pusat pertanggungjawaban.21
a. Penelitian terdahulu
No Judul Penulisan dan
Nama Penulis
Hasil Penelitian Perbedaan dengan
Penulis
1. Pengaruh penerapan
akuntansi
pertanggungjawaban
terhadap kinerja manajerial
(Studi kasus pada PT.
Perkebunan Sumatra Utara)
Didususn Oleh:
Fdil Hanfia Lubis
Menunjukkan bahwa
akuntansi
pertanggungjawaban
brpengaruh positif
terhadap kinerja
manajerial di PT.
Perkebunan Sumatra
Utara. Besarnya
pengaruh akuntansi
pertanggungjawaban
tersebut sebesar
14,8% terhadap
kinerja manjerial pada
PT. Perkebunan
Sumatra Utara .
sisanya sebesar 86,2%
merupakan faktor lain
diluar variabel bebas
yang diteliti
Untuk mengetahui
dan menguji
pengaruh dari
penerapan akuntansi
pertnggungjawaban
terhadap kinerja.
2. Analisis pengaruh
penerapan akuntansi
pertanggungjawaban
terhadap kinerja
Menunjukkan bahwa
1. Penerpan akuntansi
pertanggungjawaban
berpengaruh positif
Untuk mengetahui
penerapan akuntansi
pertanggungjawaban
21
Drs.R.A.Supriyanto,SU.AK, Akuntansi Manajemen 3 Proses pengendalian
Manajemen, (Yogyakarta : BPFE,1989),Hlm.103
21
perusahaan de3bgan
motivasi kerja sebagai
variabel moderasi (studi
diempiris pda hotel
berbintang dikawasan
lovina)
Disusun Oleh:
Kadek Novi Andani
terhadap kinerja
perusahaan yang
berarti bahwa
perubahan kinerja
perusahaan searah
dengan penerapan
akuntansi
pertanggungjawaban
maka kinerja
perusahaan akan
semakin meningkat.
2. Motivasi kinerja
mampu memperkuat
penerapan akuntansi
peratnggungjawaban
terhadap kinerja
perusahaan.
terhadap kinerja
perusahaan dengan
moderasi dan
motivasi kerja.
3. Penerapan akuntansi
pertanggungjawaban
sebagai alat penilaian
kinerja pusat biaya
Disusun Oleh:
Yogi Setyo Langgeng
Untuk dapat
menerapkan sistem
akuntansi
pertanggungjawaban,
struktur organiasi
yang ada pada
perusahaan harus
disertakan kode pusat
pertanggungjawaban,
kode rekening biaya
dan laporan
pertanggungjawaban,
dipisahkan antara
biaya terkendali dan
tidak terkendali dari
Untuk menilai dan
menganalisis
bagaimana
penggunaan sistem
akuntansi
pertanggungjawaban
mampu berperan
dalam menilai
kinerja manajemen.
22
hasil sistem akan
pertanggungjawaban
manajemen lebih
mudah melakukan
penilaian kinerja.
4. Pengaruh penerapan
akuntansi
pertanggungjawaban
terhadap efektivitas
pengendalian biaya.
Disusun Oleh :
Nimade Suwan Ardian
Dari hasil analisis
regresi yang dilkukan
diperoleh persaaman
regresi yaitu :
Y=14,643 + 2,348X
nilai signifikan
sebagai 0,000 < 0,05
mengandung arti
bahwa variabel
penerapan akutansi
pertnggungjawaban
mempu menjelaskan
variabel efektivitas
pengendalian biaya.
dilakukan pada
enam pusat
perbelanjaan yang
berada di Kabupaten
Badung guna
mengetahui dan
memperoleh bukti
mengenai pengaruh
penerapan akuntansi
pertanggungjawaban
terhadap efektivitas
pengendalian biaya.
5. Penerapan akuntansi
pertanggungjawaban
dengan anggaran sebagai
alat pengendalian biaya
pada PT.Gatot logistic
cabang manado
Disusun oleh :
Stefanly M P mengko dan
victoria z tiroyah (2015)
hasil penelitian
menunjukkan bahwa
penerapan
akuntansi
pertanggungjawaban
belum berjalan
dengan baik, dimana
manajemen belum
menerapkan
sepenuhnya unsur-
unsur akuntansi
tujuan dari
penelitian ini
adalah untuk
mengetahui
bagaimana
penerapan akuntansi
pertanggungjawaban
dengan anggaran
23
pertanggungjawaban
dan tidak melakukan
penelusuran secara
mendalam atas
penyimpangan yang
terjadi.
sebagaialat
pengendalian biaya
pada PT Gotrans
Logistic Cabang
Manado.
G. Kerangka Pemikiran
Akuntansi pertanggungjawaban merupakan elemen-elemen yang secara
langsung berada dibawah pengendaliannya. Syarat-syarat akuntansi
pertanggungjawaban yang mencakup dari (1) struktur organisasi, (2) anggaran, (3)
pemisahan biaya terkendali dan tidak terkendali, (4) pengklasifikasian kode-kode
rekening, (5) laporan pertanggungjawban.
Pada perusahaan yang relatif besar perlu menerapkan akuntansi
pertanggungjawaban karena perusahaan semacam ini pada umumnya menetapkan
pembagian unit-unit organisasi dengan pelimpahan wewenang dan tanggung
jawab secara jelas dan tegas.
Akuntansi pertanggungjawaban merupakan sistem akuntansi yang mengakui
berbagai pusat pertanggungjawaban pada keseluruhan perusahaan yang
mencerminkan rencana dan tindakan setiap pusat pertanggungjawaban dengan
menetapkan pendapatan dan biaya tertentu.Sistem akuntansi pertanggungjawaban
merupakan metode pengendalian biaya.Biaya dalam sistem akuntansi
pertanggungjawaban dihubungkan dengan manajer yang memiliki wewenang
untuk mengkonsumsi sumber daya.Karena sumber daya yang digunakan harus
24
dinyatakan dalam satuan uang dan itu merupakan biaya, maka sistem akuntansi
pertanggungjawaban merupakan satu metode pengendalian biaya yang
memungkinkan manajemen untuk melakukan pengelolaan biaya.22
22
http://iskandarxxx92.blogspot.co.id/2013/11/akuntansi-pertanggungjawaban.html
25
BAB II
METODE PENELITIAN
A. Desain penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk melihat penerapan pertanggungjawaban
akuntansi dengan anggaran sebagai alat pengendalian biaya, yang mengambil di
PT. Sanubari Megah Perkasa jambi.
B. Pendekatan penelitian
Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Metode
penelitian kualitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian Deskriptif,
digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan
sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data digunakan
instrumen penelitian, analisis data bersifat kualitatif dengan tujuan untuk menguji
hipotesis yang telah ditetapkan.
C. Lokasi penelitian
Penulis melakukan penelitian ini untuk memperoleh data informasi
mengenai penerapan akuntansi pertanggungjawaban dengan anggaran sebagai alat
pengendalian biaya. Penulis memilih PT. Sanubari Megah Perkasa Jambi.
D. Jenis dan sumber data
Data merupakan faktor yang penting untuk menunjang suatu penelitian.Jenis
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Data primer : merupakan data yang berasal dari sumber pertama yang
dikumpulkan secara khusus dan berhubungan langsung dengan yang diteliti.
26
b. Data primer secara khusus dikumpulkan oleh peneliti untuk menjawab
pertanyaan penelitian. Data primer dapat berupa opini subjek (orang) secara
individual atau kelompok, hasil observasi terhadap suatu benda (fisik),
kejadian atau kegiatan, dan hasil pengujian. Dalam penelitian ini data
primer yang dikumpulkan berasal dari opini subjek yang diperoleh dari hasil
wawancara.
c. Data sekunder : merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti
secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat
olehpihak lain). Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan
historis yang telah tersusun dalam arsip yang dipublikasikan dan
tidakdipublikasikan. Dalam penelitian ini data sekunder yang digunakan
adalah PT . Sanubari Megah Perkasa Jambi.
E. Metode pengumpulan data
a. Studi pustaka : Studi pustaka ini bertujuan untuk memperoleh data
sekunder. Untuk membekali diri akan teori akuntansi pertanggungjawaban,
kondisi-kondisi yang dibutuhkan sebagai syarat dapat diterapkannya sistem
ini padaperusahaan, serta teori-teori lain yang dapat membantu penulis
dalammenjawab pertanyaan penelitian yang telah ditentukan sebelumnya,
makadilakukan studi kepustakaan dengan cara membaca literatur-literatur
tentangsistem akuntansi pertanggungjawaban.
b. Studi lapangan : Untuk memperoleh gambaran yang sesungguhnya tentang
hal-hal yang berkaitan dengan efisiensi penerapan sistem akuntansi
pertanggungjawaban, penulis melakukan penelitian langsung pada PT.
27
Sanubari Megah Perkasa Jambi. Data yang didapat darilapangan berasal dari
pengamatan dan pengambilan data dengan melakukancara sebagai berikut:
Wawancara
Dilakukan dengan mengajukan pertanyaan langsung oleh pewawancara
kepada responden, kemudian jawaban-jawaban responden dicatat/direkam.
F. Operasional Variabel
Tabel Operasional Variabel
No Variabel Definisi Indikator
1. Akuntansi
Pertanggungjawaban
(X)
suatu istilah
yang
menguraikan
pelaporan hasil
keuangan
sesuai dengan
penegasan
tanggungjawab
manajerial
didalam suatu
organisasi.
1. Syarat akuntansi
pertanggungjawaban
Struktur organisasi
anggaran
Pemisahan biaya
terkendali dan tidak
terkendali
Klasifikasi dan
kode rekening
untuk akuntansi
pertanggungjawaba
n
Laporan
pertanggungawaban
2. Karakteristik akuntansi
pertanggungjawaban
Identifikasi pusat
pertanggungjawaba
n
Stndar pengukuran
kinerja manajer
28
G. Metode analisis
Yang dimaksud sumber data dalam penelitian adalah subyek dari mana
data diperoleh. Adapun yang dijadikan sumber data adalah :
1. Buku Panduan & Jurnal Ilmiah mengenai akuntansi pertanggungjawaban
yang digunakan untuk mendapatkan data tentang teori- teori yang
bersangkutan dengan anggaran sebagai alat pengendalian biaya.
2. Berbagai informasi mengenai profil PT.Sanubari Megah Perkasa Jambi
serta informasi lainnya yang dibutuhkan dalam penelitian ini.
3. Wawancara terhadap narasumber yang bekerja di PT. Sanubari Megah
Perkasa Jambi digunakan untuk mengetahui opini akuntansi
23
Mulyadi, Akuntansi Manajem, (Yogyakarta: STIE-YKPN 1997), hlm, 188
Kinerja manajer
diukur dengan
membandingkan
anggaran dengan
realisasi
Penghargaan dan
hukuman23
2. pengendalian biaya
(Y)
upaya
memelihara
ketentuan-
ketentuan yang
telah
ditetapkan agar
tidak terjadi
penyimpangan
dalam
operasional
1. prosedur pengendalian
akuntansi
pertanggungjawaban
29
pertanggungjawaban tersebut mengenai anggaran sebagai alat
pengendalian biaya diperusahaan tersebut. Target wawancara dalam
penelitian ini adalah para penanggungjawab atas akuntan
pertanggungjawaban yang bekerja di diperusahaan sebagai karyawan
magang, penanggung jawab akuntansi, manajer maupun partner.
H. Teknik Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan kelengkapan informasi yang sesuai dengan fokus
penelitian maka yang dijadikan teknik pengumpulan data adalah sebagai berikut :
1. Teknik Wawancara (interview)
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu
dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan
pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas
pertanyaan itu. Teknik ini dilakukan untuk mengetahui opini & pengetahuan
auditor mengenai faktor dimensi profesionalisme auditor dalam pengauditan
laporan keuangan.
2. Teknik Observasi (pengamatan)
Observasi adalah pengamatan yang dilakukan secara sengaja, sistematis,
mengenai fenomena sosial dengan gejala-gejala psikis untuk kemudian dilakukan
pencatatan. Teknik ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana faktor dimensi
tersebut diterapkan dalam PT. Sanubari Megah Perkasa Jambi.
3. Teknik Dokumentasi
Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa
berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang.
30
Dokumen yang ditunjukkan dalam hal ini adalah segala dokumen yang
berhubungan dengan perusahaan Tersebut.
I. Teknik Analisis Data
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data
yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan
cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit,
melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan
yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh
diri sendiri dan orang lain. Komponen dalam analisis data menurut Sugiyono,
yaitu:
1. Reduksi data
Data yang diperoleh dari laporan jumlahnya cukup banyak, untuk itu maka
perlu dicatat secara teliti dan rinci. Mereduksi data berarti merangkum, memilih
hal-hal pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya.
2. Penyajian Data
Penyajian data penelitian kualitatif bisa dilakukan dalam bentuk uraian
singkat, bagan, hubungan antar kategori, dan sejenisnya.
3. Verifikasi atau penyimpulan Data
Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan
berubah bila ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap
berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal,
didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali
kelapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan
kesimpulan yang kredibel.
31
J. Sistematika Penulisan
Secara keseluruhan penelitian ini terdiri dari lima bab dengan sistematika
sebagai berikut :
BAB I: Pendahuluan
Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II: Tinjauan Literatur
Bab ini berisi tentang tinjauan literatur mengenai variabel dan hal-hal yang
ada dalam penelitian, penelitian terdahulu, kerangka penelitian dan hipotesis.
BAB III: Metode Penelitian
Bab ini berisi tentang design penelitian, operasional variabel, metode yang
digunakan, teknik pengumpulan data, teknik pengambilan sampel, analisis data.
BAB IV: Hasil dan Pembahasan
Bab ini berisi tentang identitas dan karakteristik responden, deskripsi
variabel penelitian, pengujian dan pembahasan.
BAB V: Penutup
Bab ini berisi tentang kesimpulan, implikasi hasil penelitian, keterbatasan
penelitian dan sara
32
BAB III
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Gambaran Umum Perusahaan
PT. Sanubari Megah Perkasa Jambi adalah perusahaan yang bergerak
dibidang kontraktor yang melayani perusahaan menengah dan perusahaan besar,
baik swasta dan pemerintahan.
PT.Sanubari Megah Perkasa Jambi yang bergerak di bidang kontraktor
yang didirikan pada tahun 1992, kami menyediakan bisnis yang inovatif kepada
perushaan yang jadi mitra kami, yang mana kami selalu mengutamakan mutu
serta kepercayaan demi kelangsungan bisnis yang harmonis dan berkelanjutan.
Tujuan kami adalah untuk menjadi pilihan utama bagi mitra bisnis kami
dan memberikan kontribusi melebihi yang mereka harapkan, melalui pelayanan
istimewa dari kami secara profesional dan integritas penuh.
PT. Sanubari Megah Perkasa Jambi dalam menjalankan bisnis didukung
oleh sumber daya yang berkualitas dan berpengalaman, Karena kami yakin hanya
dengan sumber daya yang tinggi kami dapat menghasilkan kualitas pekerjaan dan
pelayanan yang baik sesuai dengan yang diharapkan mitra bisnis kami24
24
Dokumen Data gambaran umum hal 1,tanggal 12 Januari 2018 pt.sanubari megah perkasa jambi
33
B. VISI DAN MISI
1. VISI
Menjadi perusahaan yang berkembang dan bermanfaat untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat, bangsa dan negara khususnya untuk memajukan kota
jambi.
2. MISI
Membangun misi dan aset produktif secara terintegrasi guna memberikan
manfaat dan pelayanan yang luas kepada masyarakat, bangsa dan negara.
3. NILAI
Cepat, tanggap, dan tanggung jawab25
C. Legalitas Perusahaan PT. Sanubari Megah Perkasa Jambi
1. Legalitas perusahaan
- Akta pendirian :
No.84
Tanggal 21 September 1992
Nany Ratna Wirdanialis,SH.,MM
- Izin Mendirikan Bangunan (IMB) : No. 1120/DTKP/BT/MGR
- Surat izin perdagangan (SIUP) : No. 0153-535/17-05/BPMP2T/SIUP/PK
- Tanda daftar perusahaan (TDP) : No. 170537809262
2. Perpajakan
- Nomor pokok wajib pajak (NPWP) : 01 447 216 1 331 000
-Surat keterangan terdaftar : PEM : 01003625/721/FEB
25
Dokumen Visi dan misi hal 2, tanggal 12 Januari 2018 pt.sanubari megah perkasa jambi
34
-Surat pengukuhan pengesahan kena pajak : PEM/00329WPJ.14/K.0103
D. Identitas Perusahaan
1. Nama perusahaan : PT.Sanubari Megah Perkasa Jambi
2. Alamat kantor : JL.Sultan Agung no. 7, beringin, ps. Jambi, kota jambi,
jambi 36124
3. No telp : 0741-7077898
4. Contact person : +627417077898
E. JAMINAN KESELAMATAN KERJA
Setiap karyawan kerja dilingkungan PT.Sanubari Megah Perkasa Jambi
akan diikutsertakan dalam program asuransi kecelakaan diri PT. JASARAHARJA
PUTERA dan Asuransi ekawaktu dan kecelakaan PT. AJB BUMI PUTERA 1912.
35
F. STRUKTUR ORGANISASI PERUSHAAN26
26
Dokumen struktur organisasi hal 3, tanggal 12 Januari 2018 pt. Sanubari megah
perkasa jambi
Komisaris
Nany Ratna Wirdanialis
General Manajer
Bakti
Manajer
produksi
Aling
Manajer
konstruksi
Komar
Manajer
keuangan
Indra
Kurniawann
Manajer IT
Agus
Manajer
Pemasaran
Joni
Staff
Dewi
Staff
Iya
Staff
Ahun
Staff
Lily Malyani
Staff
Febi
Staff
cicilia
Staff
Tiwi Pratiwi
Staff
Tri Pangestuti
Staff
Kurnia
Staff
Bowo
36
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. HASIL PENELITIAN
A. Penerapan akuntansi pertanggung jawaban pada PT. Sanubari Megah
Perkasa
Data hasil penelitian yang diperoleh dari tekhnik wawancara. Wawancara
dilakukan terhadap tiga orang informan yang dianggap representatif terhadpa
objek-objek maslah dalam peneletiannya.
Data yang diproleh dari wawancara berupa jawaban informan atas
pertanyaan yang diajukan oleh penelitian melalui panduan wawancara yang
dilakukan secara tatap muka langsung dengan informan, yang kemudian data
jawaban tersebut disajikan dalam bentuk kutipan hasil wawancara. Kutipan hasil
wawancara tersebut memaparkan jawaban responden yang beragam mengenai
akuntansi pertanggungjawaban dengan anggaran sebagai alat pengedelaian biaya
(Studi Kasus PT. Sanubari Megah Perkasa Jambi). Kutipan hasil wawancara dari
informan penelitian tersebut secara lebih rinci diuraikan serta dijelaskan dalam
sub bab hasil penelitian berikut27
.
Sistem akuntansi pertanggungjawaban ini menghasilkan laporan
pertanggungjawaban berupa laporan hasil kegiatan yang telah dicapai oleh tiap-
tiap bagian dalam perusahaan, walaupun komponen dalam perusahaan hanya
berskala
27
Dokumen Wawancara dengan narasumber B,I,dan K tanggal 15 Januari 2018
PT.Sanubari Megah Perkasa Jambi
37
kecil karena ruang lingkup usaha yang masih sederhana dan hanya dikepalai
oleh seorang manajer sekaligus sang pemilik usaha tersebut, sehingga manajer
perusahaan dengan mudah dapat mengetahui sampai sejauh mana setiap bagian
organisasi telah melaksanakan tugasnya berdasarkan perbandingan dengan
anggaran yang telah ditetapkan.
1. Syarat Akuntansi Pertanggungjawaban
1.1 Struktur Organisasi
Suatu organisasi yang telah dibagi-bagi ke dalam pusat-pusat
pertanggungjawaban merupakan syarat mutlak diterapkannya akuntansi
pertanggungjawaban, karena struktur organisasi merupakan titik tolak untuk
maksud dari sistem akuntansi ini. Dari setiap pusat pertanggungjawaban, maka
disusun anggaran untuk masing-masing departemen dengan memperhatikan
tujuan perusahaan secara keseluruhan. Anggaran-anggaran ini merupakan alat
ukur pelaksanaan kegiatan dan alat penilaian prestasi untuk setiap pusat
pertanggungjawaban, dengan cara membandingkan antara keduanya.Untuk
memudahkan pelaporan hasil pelaksanaan kegiatan, dibutuhkan penyusunan
sistem akuntansi yang baik, yang akan digunakan untuk mengumpulkan biaya
yang betul-betul dikeluarkan dan penghasilan yang diperoleh setiap pusat
pertanggungjawaban. Dalam hal pelaporan biaya karena tidak semua biaya yang
terjadi di setiap pusat pertanggungjawaban dapat dikendalikan. Untuk selanjutnya
penyajian laporan biaya tersebut dapat dimintakan pertanggungjawaban dari
setiap manajer pusat pertanggungjawaban.
Indikator kedua yang dijadikan pedoman wawancara adalah mempersiapkan
anggaran. Berikut hasil wawancara dengan B yang bekerja sebagai General
38
Manajer di PT. Sanubari Megah Perkasa Jambi mengenai hal tersebut yang
disajikan dalam bentuk kutipan yaitu :
“Ya, saya mempersiapkan anggaran dengan perhitungan yang sangat
matang agar tidak terjadinya penyimpangan dalam realisasi rencana
tersebut.”28
Disisi lain I selaku Manajer Keuangan juga menegaskan pendapatnya :
“sebisa mungkin anggaran yang telah ditetapkan dipergunakan dengan
maksimal agar tercapainya suatu tujuan perusahaan yang optimal”
Kutipan hasil wawancara dari dua narasumber di atas didukung oleh pernyataan
dari informan atau narasumber lain yaitu K selaku Manajer Kontruksi yang
dikutip sebagai berikut :
“Ya, Anggaran yang ditetapkan telah sesuai dengan kebutuhan dalam
menjalankan pekerjaan dengan ini saya selaku manajer kontruksi dapat
menjalankan perkerjaan dengan baik”29
Berdasarkan kutipan diatas hasil wawancara dari semua informan
penelitian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa perencanaan anggaran sangat
diperlukan dalam suatu perusahaan.
1.2 Biaya Terkendali dan Biaya Tidak Terkendali
Biaya dapat dikelompokkan menjadi dua golongan: (1) biaya terkendali dan
(2) biaya tidak terkendali oleh manajer tersebut. Biaya terkendali adalah biaya
yang dapat mempengaruhi secara signifikan oleh manajer pusat
pertanggungjawaban tertentu dalam rangka waktu tertentu. Biaya terkendali hanya
28
Hasil wawancara dari narasumber B tanggal 16 Januari 2018 pt.sanubari megah perkasa jambi
29 Hasil wawancara dengan narasumber K tanggal 16 Januari 2018 pt sanubari megah
perkasa jambi.
39
dapat dipengaruhi secara signifikan dengan wewenang yang dimiliki oleh manajer
tertentu. Sedangkan biaya tidak terkendali merupakan biaya yang tidak dapat
dipengaruhi secara signifikan oleh seorang manajer pusat pertanggungjawaban
tertentu dalam jangka waktu tertentu.
Indikator ketiga yang dijadikan pedoman dalam wawancara adalah biaya
terkendali dan tak terkendali. Berikut hasil wawancara dengan B selaku general
manajer di PT. Sanubari Megah Perkasa Jambi yang mengenai hal tersebut
disajikan dalam bentuk kutipan yaitu:
“menurut saya biaya yang terkendali diperushaan ini yang mana biaya
terkendali langsung dibebankan dan biaya tak terkendali dapat diambil
manfaatnya dari terjadinya beban tersebut tapi di PT.Sanubari Megah
Perkasa ini belum adanya pemisahan biaya terkendali dan biaya tak
terkendali.”30
Dari sisi lain biaya terkendali dan tak terkendali diperlihatkan oleh I seperti
yang ditegaskan dalam kutipan berikut :
“saya menilai biaya terkendali dan tak terkendali diperushaan ini belum
adanya pemisahan antara biaya terkendali dan biaya tak terkendali
sehingga sulit menentukan pertanggungjawaban yang bertanggungjawab
atas penyimpangan dari suatu anggaran.”31
K menjelaskan pedapatnya sebagai berikut :
“dilihat dari bidang pekerjaan saya biaya terkedndali biasanya sudah
menjdadi kewenangan manajer, dan biaya tak terkendali yang saya ketahui
30
Hasil Wawancara Dengan Narasumber B tanggal 16 Januari 2018 Pt.Sanubari Megah
Perkasa Jambi 31
Hasil Wawancara Dengan Narasumber I tanggal 16 Januari 2018 PT.Sanubari Megah
Perkasa Jambi
40
itu dapat meningkatkan kinerja perusahaan sehingga membantu perushaan
agar tetap optimal”32
Seperti yang telah dijelaskan biaya terkendali dan tak terkendali telah
diterapkan di PT. Sanubari Megah Perkasa Jambi sehingga berpengaruh besar
dalam kualitas perusahaan namun tidak adanya pemisahan biaya terkendali dan
tak terkendali dengan cukup memadai yang dilakukan pada anggaran yang dibuat
PT.Sanubari Megah Perkasa Jambi .
1.3 Klasifikasi dan kode rekening
Klasifikasi kode rekening adalah Data tempat mencatat perubahan aktiva,
kewajiban, modal, pendapatan dan beban dari transaksi keuangan. Rekening
memberikan informasi tentang oprasional perusahaan setiap hari, sehingga dapat
diketahui besarnya perubahan aktiva, kewajiban, modal, pedapatan dan beban.
Idikator keempat yang dijadikan pedoman wawancara adalah klasifikasi
dan kode rekening. Berikut hasil wawancara saya mengeni hal tersebut yang
disajikan dalam kutipan berikut :
B menjelaskan:
“Menurut saya pengklasifikasian dan kode rekening yang ada telah
mencerminkan keuangan pusat pertanggungjawaban yang mampu
memberikan informasi mengenai tempat terjadinya biaya terebut.”33
Sedangkan Menurut I selaku manajer keuangan :
“Menurut saya pengklasifikasian dan kode rekening di PT.Sanubari Megah
Perkasa ini membantu saya dalam penyusunan laporan keuangan.”34
32
Hasil Wawancara Dengan Narasumber K tanggal 16 Januari 2018 PT.Sanubari Megah
Perkasa Jambi 33
Hasil Wawancara Dengan Narasumber B tanggal 16 Januari 2018 PT. Sanubari Megah
Perkasa Jambi.
41
Dan pendapat yang dikemukan oleh informan terakhir, A yang di jelaskan
dalam pengkutipan berikut :
“Pengklasifikasian dan kode rekening memudahkan menggolongkan dan
Memberikan Kode Rekening Sesuai Dengan Tingkat Manajemen Yang
terdapat dan struktur organisasi.35
Dari hasil wawancara yang telah dijelaskan pengklasifikasian kode dan
rekening telah diterapkan di PT. Sanubari Megah Perkasa Jambi sehingga
memudahkan pekerjaan dalam perusahaan.
1.4 Laporan pertanggungjawaban
Akuntansi pertnaggungjawaban merupakan suatu program meliputi semua
manajemen operasi dengan dibantu oleh divisi akuntanasi, biaya, anggaran yang
menyediakan laporan dalam bentuk harian, minguan atau bulanan. Laporan
pertanggungjawaban mencakup fase laporan dalam akuntansi
pertanggungjawaban.
Dari indikator kelima yang dijadikan pedoman wawanca adalah laporan
pertanggungjawaban. Berikut hasil wawancara saya kepada saudara B yang
bekerja sebagai manajer di PT. Sanubari Megah Perkasa Jambi, mengenai hal
tersebut yang disajikan dalam kuitpan yaitu :
“laporan disajikan kesaya dari tiap divisi divisi memungkinkan saya
dalam melakukan pengelolaan biaya dan untuk memantau pelaksanaan
anggaran tersebut dan memudahkan menentukan pertanggungjawaban
34
Hasil Wawancara Dengan Narasumber I tanggal 16 Januari 2018 PT..Sanubari Megah
Perkasa Jambi. 35
Hasil wawancara dengan narasumber K tanggal 16 Januari 2018 pt.sanubari megah
perkasa jambi.
42
dari laporan tersebut dimana tiap divisi sudah diberi
pertanggungjawaban masing-masing.36
I yang bekerja sebagai manajer keuangan memberikan pendapatnya dalam
bentuk kutipan sebagai berikut:
“Saya dalam hal ini melaporkan anggaran dan realisasi yang terjadi
sesuai dengan pertanggungjawaban saya”37
Dari hasil wawancara dengan beberapa informan atau narasumber diatas
bahwa PT.Sanubari Megah Perkasa jambi dalam melaporkan laporan
pertanggungjawabannya telah berjalan baik adapun laporan pertanggungjawaban
dari tiap-tiap divisi telah melakukan pendelegasian pertanggungjawaban masing-
masing atas laporan yang dilaporkannya.
2. Karakteristik akuntansi pertanggungjawaban
2.1 identifikasi pusat pertanggungjawaban
Suatu pusat pertanggungjawaban dibentuk untuk membantu pencapaian
tujuan suatu organisasi sebagai suatu keseluruhan. Dalam prakteknya, suatu pusat
pertanggungjawaban diberi tanggung jawab berdasarkan spesialisasi dan bidang
yang ditempatinya.
Sebagaimana telah dijelaskan dimuka bahwa semua pusat
pertanggungjawaban menggunakan masukan dan setiap pusat
pertanggungjawaban menghasilkan keluaran, pusat pertanggungjawaban
diklasifikasikan menjadi:
36
Hasil Wawancara Dengan Narasumber B Tanggal 16 januari 2018 PT. Sanubari
Megah Perkasa Jambi. 37
Hasil Wawancara Dengan Narasumber I tangal 16 Januari 2018 PT.sanubari megah
perkasa jambi.
43
1. pusat pendapatan
2. pusat biaya
3. pusat laba
4. pusat investasi
didalam pusat pendapatan, keluaran diukur berdasarkan ukuran moneter,akan
tetapi masukan nya tidak diukur. Pada pusat biaya dilakukan pengukuran secara
formal terhadap penggunaan masukan.didalam pusat laba penggunaan masuakan
dan keluaran pusat pertanggungjawaban diukur secara bersama-sama dan
dipertemukan untuk mendapatkan laba. Pada pusat investasi,disamping dilakukan
pengukuran laba (yang merupakan pertemuan keluaran dan masukan) juga
dilakukan pengukuran terhadap aktiva yang digunakan untuk menghasilkan laba
tersebut.
Indikator keenam yang dijadikan pedoman wawanacara adalah identifikasi
pusat pertanggungjawaban dalam PT. Sanbari Megah Perkasa Jambi, berikut hasil
wawancara dengan B yang bekerja sebagai manajer mengenai hal tersebut yang
disajikan dalam kutipan adalah :
“Sebagai manajer indetifikasi pusat pertanggungjawaban yang dibentuk
didalam organisasi telah dibuat dan direalisasikan dengan bidang
keahlian spesialisasinya masing-masing agar suatu bidang dapat hasil
yang optimal dengan pekerjaan yang dikuasainya”38
Sedangkan pedapaat dari I :
38
Hasil Wawancara Dengan Narasumber B tanggal 16 Januari 2018 PT. Sanubari
Megah Perkasa Jambi.
44
“Menurut saya identifikasi pusat pertanggungjawaban di PT. Sanubari
Megah Perkasa Jambi ini telah dijalankan dengan baik”39
Dengan ini oedapat K serupa dengan pendapat I :
“dengan ini pedapat saya serupa dengan pendapat saudara I karena
indentifikasi pusat pertanggungjawaban diperusahaan ini telah dijelaskan
dengan baik”40
Berdasarkan dari wawancara yang dapatkan dari informan bahwa
identifikasi pusat pertanggungjawaban di PT. Sanubari Megah Perkasa jambi telah
ditetapkan sesuai dengan spesialisai dan keahlian masing-masing dan telah
dijalankan dengan baik.
2.2 Standar Pengukuran Kinerja
Anggaran dapat digunakan sebagai standar dalam menilai kinerja manajer
pusat pertanggungjawaban. Penilaian kinerja manajer dilakukan berdasarkan
perbandingan antara realisasi biaya dengan anggaran biaya yang terdapat pada
laporan pertanggungjawaban.
Indikator keenam yang dijadikan pedoman wawanacara adalah standar
pengukuran kinerja dalam PT. Sanubari Megah Perkasa Jambi, berikut hasil
wawancara dengan B yang bekerja sebagai manajer mengenai hal tersebut yang
disajikan dalam kutipan adalah :
“Ya, dalam PT.Sanubari Megah perkasa ini pengukuran kinerja tiap-tiap
dilihat dari perbandingan antara anggaran dan realisasinya dan apabila
terjadi kesalahan atau penyimpangan yang melaporkan berhak
39
Hasil Wawancara Dengan Narasumber I tanggal 16 Januari 2108 PT.Sanubari Megah
Perkasa Jambi. 40
Hasil Wawancara Dengan Narasumber I tangal 16 Januari 2108 PT. Sanubari Megah
Perkasa Jambi.
45
tanggungjawab atas laporan yang telah dibuatnya dan ini berlaku untuk
semua pusat pertanggungjawaban”.
Dan hasil wawancara dari informan I selaku manajer keuangan adalah:
“ didalam PT. Sanubari Megah Perkasa ini saya mengukur kinerja saya
dengan laporkan hasil dari perbandingan anggran dan realisasi yang
saya buat dengan itu bisa dilihat sebagaimana kinerja dapat dikatakan
baik”.41
Berdasarkan hasil wawancara dari beberapa infornman diatas dapat
disimpilakan bahwa PT.Sanubari Megah Perkasa jambi telah melakukan standar
pengukuran kinerja yang hal ini dapat dilihat dengan menbandingkan anatara
realisasi dan dana yang dianggarkan.
2.3 Pengukuran Kinerja Manajer
Di PT. Sanubari Megah Perkasa Jambi terdapat laporan
pertanggungjawaban berupa laporan realisasi anggaran yang dapat dijadikan dasar
yang memadai untuk mengukur kinerja manajer. Dengan adanya jenis laporan
seperti itu, maka kinerja manajer dapat diukur oleh perusahaan. Laporan ini berisi
mengenai biaya-biaya yang dianggarkan, biaya yang sebenarnya dan selisihnya.
Dalam hasil wawancara yang didapat dari informan yang mengatakan
sebagai berikut:
“ya...PT.Sanubari Megah Perkasa jambi belum dan tidak
melakukan penelusuran yang mendalam sehingga sulit untuk mengambil
41
Hail wawancara dengan narasumber I tanggal 16 Januari 2108 pt.sanubari megah
perkasa jambi.
46
tindakan koreksi dan perusahaan tidak membuat adanya rekomendasi
sehubungan dengan adanya penyimpangan materil”.
2.4 Manajer secara Individual Diberikan Penghargaan atau
Hukuman
Dengan membandingkan antara realisasi biaya dengan anggaran biaya
yang terdapat pada laporan pertanggungjawaban, maka akan diperoleh selisih
atas biaya tersebut. Apabila terdapat selisih yang menguntungkan, maka
manajer tersebut akan mendapat penghargaan atas prestasinya. Sedangkan jika
terdapat penyimpangan yang tidak menguntungkan, maka manajer tersebut
akan dimintai pertanggungjawaban atas kinerjanya. Jika manajer tersebut tidak
dapat memberikan pertanggungjawaban, maka perusahaan akan memberikan
hukuman. Pemberian penghargaan dan hukuman ini disesuaikan dengan
Perjanjian Kerja Bersama (PKB) yang telah ditetapkan oleh PT. Sanubari
megah perkasa jambi.
H. Akuntansi pertanggungjawaban berperan dalam menunjang efisiensi
pengendalian biaya pada PT. Sanubari Megah Perkasa Jambi
Tolak ukur yang digunakan perusahaan untuk mengukur efisiensi dari
pengendalian biaya adalah dengan membandingkan antara biaya usaha dengan
biaya standar. Berikut ini adalah analisis biaya PT.sanubari megah perkasa jambi:
42
42
Data Anggaran Dan Realisasi 2014-2016 PT. Sanubari Megah Perkasa Jambi
47
Data anggaran dan Realisasi PT. Sanubari Megah Perkasa Jambi
TAH
UN
URAIAN
KODE % ANGGARAN
REALISASI
VOLUME NILAI VOLUME NILAI
2016
Baja
tulangan
2.3(1.3)
11
0% 5.705,00 111.765.768,75 5.175,00
123.212.311,2
5
Lapis
pondasi
bawah
beton kukus
(5.3)(3)
10
9% 97,46 125.290.818,70 89,75
136.530.963,1
3
2015
Baja
tulangan
2.3(1.3)
10
6% 4.107,00 84.250.872,25 3.901 88.699.905,75
Lapis
pondasi
bawah
beton kukus
(5.3)(3)
12
3% 86,63 94.020.463,95 67,35
120.935.131,7
4
2014
Baja
tulangan
2.3(1.3)
10
2% 5.904 125.501.619,75 5.811 127.508.688
Lapis
pondasi
bawah
beton kukus
(5.3)(3)
12
2% 104,40 114.751.035,60 82,2
145.742.191,2
0
1. realisasi biaya usaha pada uraian baja tulangan pada tahun 2016 yaitu
sebesar Rp. 118.784.875 dan dari anggaran sejumlah Rp. 123.212.311,25.
hal ini menunjukan adanya selisih yang tidak menguntungkan yaitu
sebesar Rp. 4.427.463,25. Realisasi melebihi anggaran biaya usaha yang
telah ditetapkan.
48
2. realisasi biaya usaha pada uraian lapis pondasi bawah beton pada tahun
2016 yaitu sebesar Rp. 125.290.818,70 dan dari anggaran sejumlah Rp.
136.530.963,13. hal ini menunjukan adanya selisih yang tidak
menguntungkan yaitu sebesar Rp. 11.240.144,43. Realisasi lebih kecil
dibanding anggaran biaya usaha yang telah ditetapkan.
3. realisasi biaya usaha pada uraian baja tulangan pada tahun 2015 yaitu
sebesar Rp .84.250.872,25 dan dari anggaran sejumlah Rp. 88.699.905,75.
hal ini menunjukan adanya selisih yang tidak menguntungkan yaitu
sebesar Rp. 4.449.033,45.
4. realisasi biaya usaha pada uraian lapis pondasi bawah beton pada tahun
2015 yaitu sebesar Rp. 94.020.463,95 dan dari anggaran sejumlah Rp.
120.935.131,74. hal ini menunjukan adanya selisih yang menguntungkan
yaitu sebesar Rp. 26.914.667,79.
5. realisasi biaya usaha pada uraian baja tulangan pada tahun 2014 yaitu
sebesar Rp. 125.501.619,75 dan dari anggaran sejumlah Rp. 127.508.688
hal ini menunjukan adanya selisih yang tidak menguntungkan yaitu
sebesar Rp. 2.007.068,25. Realisasi lebih kecil dari anggaran biaya usaha
yang telah ditetapkan.
6. realisasi biaya usaha pada uraian lapis pondasi bawah beton pada tahun
2014 yaitu sebesar Rp. 114.751.035,60 dan dari anggaran sejumlah Rp.
145.742.191,20. hal ini menunjukan adanya selisih yang tidak
menguntungkan yaitu sebesar Rp. 30.991.155,6.
49
Berdasarkan analisis di atas, maka dapat disimpulkan bahwa biaya
yang terjadi pada PT sanubari megah perkasa jambi belum efisien.43
I. akuntansi pertanggungjawaban berperan dalam menunjang efisiensi
pengendalian biaya pada PT. Sanubari Megah Perkasa Jambi
akuntansi pertanggungjawaban di PT. Sanubari Megah Perkasa Jambi
berperan dalam menunjang efesiensi pengendalian biaya, dimana akuntansi
pertanggungjawaban di perusahaan ini telah menerapkan syarat dan karakteristik
dari akuntansi pertanggungjawaban, akan tetapi dari data yang peneliti dapat
dalam di PT. Sanubari Megah Perkasa Jambi adanya penyimpangan yang terjadi
dalam biaya yang dianggarkan dan biaya realisasi yang dibuat perusahaan. Hal ini
terjadi karena salah satu syarat akuntansi pertanggungjawaban yaitu biaya
terkendali dan tak terkendali yang sudah diterapkan, namun dari hasil wawancara
dari beberapa informan dapat disimpulkan bahwa belum adanya pemisahan.
C. Komite anggaran
Komite Anggaran merupakan suatu unit organisasi yang mengoordinasikan
berbagai jenis usulan anggaran dari manajer penyusun anggaran untuk kemudian
disusun menjadi rancangan anggaran induk.
Tugas komite angaran adalah:
1. Merumuskan sasaran anggaran dan kebijakan pokok perusahaan untuk
tahun anggaran.
2. Menyampaikan informasi mengenai tujuan dan kebijakan pokok tersebut
kepada para manajer penyusun anggaran.
43
Hasil Analisis dari dokumen anggaran dan relisasi 2014-2016 dari PT. Sanubari
Megah Perklasa Jambi
50
3. Meninjau ulang rancangan anggaran yang diajukan para manajer
penyusun anggaran.
4. Melakukan negosiasi dengan para manajer penyususn anggaran mengenai
rancangan anggaran yang mereka ajukan.
5. Mengajukan rancangan anggaran perusahaan secara keseluruhan kepada
dewan komisaris dan rapat umum pemegang saham (RUPS).
6. Meninjau ulang anggaran yang telah disetujui oleh dewan komisaris dan
RUPS.
7. Melakukan negosiasi dengan para manajer penyusun anggaran mengenai
anggaran yang telah disahkan RUPS.
8. Melakukan revisi anggaran sesuai dengan kebijakan RUPS.
D. Departemen Anggaran
Fungsi departemen anggaran adalah sebagai berikut:(1.) Menerbitkan
prosedur dan formulir untuk penyiapan rancangan anggaran setiap tim dalam
perusahaan, (2.)Mengoordinasi dan menerbitkan asumsi-asumsi yang dipakai
sebagai dasar penyusunan rancangan anggaran perusahaan, (3.)Membantu setiap
manajer penyusun anggaran dalam menyusun rancangan anggaran tim,
(4.)Mengolah rancangan anggaran tim menjadi rancangan induk, (5.)Menganalisis
rancangan anggaran dan memberikan rekomendasi kepada komite anggaran,
(6.)Menganalisis realisasi anggaran, menafsirkan hasil-hasilnya dan membuat
laporan ringkas mengenai hasil analisisnya tersebut kepada direksi,
(7.)Mengadministrasikan proses perubahan dan penyesuaian anggaran
perusahaan.
51
Berikut akta perubahan terakhir PT. Sanubari Megah Perkasa Jambi:
Akta berita acara rapat NO.176 Syahrit Tanzil,SH
Direktur utama : Husafian
Direktur : subakti
Komisaris utama : Husiana
Komisaris : Alex Sander
2. PEMBAHASAN
Penerapan akuntansi pertanggungjawaban berpengaruh positif terhadap
pengendalian biaya dimana anggaran menjadi tolak ukur akuntansi
pertanggungjawaban. Akuntansi pertanggungjawaban diperlukan syarat-syarat
dan karakteristik yaitu : struktur organisasi, anggaran, pemesihan biaya terkendali
dan tak terkendali, pengklasifikasian kode rekening, laporan pertanggungjawaban.
Adapun di PT. Sanubari Megah Perkasa Jambi dalam penerapan akuntansi
pertanggungjawaban telah sesuai dengan syarat-syarat yang telah diterapkan akan
tetapi biaya terkendali dan tak terkendali tidak dilakukannya pemisahan biaya, hal
tersebut membuat data dan anggaran dan realisasi 2014-2016 PT. Sanubari Megah
Perkasa Jambi tidak sesuai yang mana terdapat dari hasil wawancara dengan
beberapan informan, observasi, dokumentasi, dan studi pustaka yang mendukung
dalam penelitian ini.
Penelitian ini memodifikasi penelitian sebelumnya dimana penelitian ini
dibedakan menggunakan objek di PT. Sanubari Megah Perkasa Jamb
52
BAB V
PENUTUP
1.1 Simpulan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada PT. Sanubari Megah Perkasa
Jambi mengenai penerapan akuntansi pertanggungjawaban melalui anggaran sebagai
alat pengendalian biaya,maka penulis menarik kesimpulan bahwa penerapan
akuntansi pertanggungjawaban di PT. Sanubari Megah Perkasa Jambi belum
memadai.
1. Penerapan akuntansi pertanggungjawaban pada perusahaan belum memadai.
Hal ini didukung oleh belum terpenuhinya indikator penerapan akuntansi
pertanggungjawaban sebagai berikut:
a. Syarat-syarat akuntansi pertanggungjawaban yang terdiri dari:
i. Struktur organisasi dan pendelegasian wewenang PT. Sanubari Megah
Perksa Jambi telah menyusun struktur organisasi dengan cukup baik. Hal
ini dapat dilihat dari adanya penggambaran secara jelas pembagian
wewenang dan tanggung jawab untuk tiap tingkatan manajemen dan
hubungan kerja antar bagian-bagian dalam perusahaan. Dengan adanya
struktur organisasi memungkinkan keberhasilan program perencanaan
dan pengendalian yang ditetapkan perusahaan.
ii. Anggaran yang disusun oleh setiap bagian Berdasarkan penelitian yang
dilakukan, setiap pusat pertanggungjawaban telah menyusun
anggarannya masing-masing. Penyusunan anggaran pada PT. Sanubari
Megah Perksa Jambi bertujuan untuk mengetahui jumlah dana yang
dibutuhkan masing-masing bagian perusahaan dalam membiayai seluruh
53
kegiatanoperasional yang akan dilaksanakan dan sebagai alat bantu bagi
manajemen dalam
mencegah terjadinya penyimpangan-penyimpangan terhadap penggunaan
dana perusahaan.
iii. Pemisahan biaya terkendali dan biaya tidak terkendali PT. Sanubari
Megah Perksa Jambi belum melakukan pemisahan biaya terkendali dan
biaya tidak terkendali dengan cukup memadai, tidak ada pemisahan
antara biaya terkendali dan biaya tidak terkendali yang dilakukan pada
anggaran yang dibuat oleh PT. Sanubari Megah Perksa Jambi.
iv. Pengklasifikasian kode rekening Klasifikasi kode rekening juga telah
diterapkan oleh PT. Sanubari Megah Perkasa Jambi dengan cukup
memadai. Biaya-biaya yang terjadi dicatat untuk setiap tingkat
manajemen, kemudian digolongkan dan diberi kode sesuai dengan
tingkatan manajemen yang terdapat dalam struktur organisasi.
v. Laporan pertanggungjawaban kepada manajer yang bertanggung jawab
PT. Sanubari Megah Perksa Jambi telah membuat laporan
pertanggungjawaban berupa laporan realisasi anggaran. Pada laporan
pertanggungjawaban dapat dilihat berapa besarnya perbandingan antara
anggaran dengan realisasinya, serta selisihnya. Pertanggungjawaban tiap
unit usaha, dilakukan oleh masing-masing kepala cabang yang nantinya
akan melaporkan anggaran dan realisasi yang terjadi pada unit usaha
tersebut ke kantor pusat.
b. Karakteristik akuntansi pertanggungjawaban di PT. Sanubari Megah Perksa
Jambi yang terdiri atas:
54
1. Identifikasi pusat pertanggungjawaban Struktur organisasi PT. Sanubari
Megah Perkasa Jambi telah membagi bagian kerja atas pusat-pusat
pertanggungjawaban.
2. Standar tolok ukur kinerja manajer Di PT. Sanubari Megah Perksa Jambi
telah ditetapkan beberapa standar untuk menilai kinerja para manajernya.
Untuk menilai kinerja manajer pusat pertanggungjawaban, dilakukan
perbandingan antara realisasi biaya dengan anggaran biaya yang terdapat
pada laporan pertanggungjawaban.
3. Pengukuran kinerja manajer pusat pertanggungjawaban Di PT. Sanubari
Megah Perksa Jambi terdapat laporan pertanggungjawaban berupa
laporan realisasi anggaran yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja
manajer. Dengan adanya jenis laporan seperti itu, maka kinerja manajer
dapat diukur oleh perusahaan.
4. Pemberian penghargaan/hukuman kepada manajer Manajer secara
individual diberi penghargaan atas prestasi yang dicapainya atau lamanya
bekerja, dan manajer juga diberi hukuman atas penyimpangan yang
dilakukannya. Pemberian penghargaan dan hukuman ini disesuaikan
dengan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) yang telah ditetapkan oleh PT.
Sanubari Megah Perksa Jambi.
2. Pelaksanaan pengendalian biaya pada PT. Sanubari Megah Perkasa Jambi
belum memadai, hal ini dapat dilihat dari:
- PT. Sanubari Megah Perksa Jambi telah melaksanakan pencatatan dan
otorisasi untuk pengeluaran biaya yang memadai.
55
- PT. Sanubari Megah Perksa Jambi telah melakukan perhitungan analisis
laporan keuangan, namun perusahaan tidak melakukan penelusuran
mendalam sehingga sulit untuk mengambil tindakan koreksi.
- Perusahaan tidak membuat rekomendasi sehubungan dengan adanya
penyimpangan materiil.
3. Akuntansi pertanggungjawaban berperan sebagai alat pengendalian biaya, hal
ini dapat dilihat dari:
a. Akuntansi pertanggungjawaban berperan sebagai alat pengendalian biaya
dengan menghubungkan biaya dengan bagian di mana biaya tersebut
dikeluarkan atau diperoleh oleh manajer yang bertanggungjawab pada
bagian tersebut.
b. Setiap pusat pertanggungjawaban selalu menetapkan target-target
operasional dan anggaran. Dengan membandingkan realisasi dan dengan
anggaran, seorang manajer pusat pertanggungjawaban dapat mengetahui
apakah pengendalian biaya telah berjalan secara efektif dan telah
menggunakan biaya secara efisien.
c. Laporan pertanggungjawaban dapat digunakan sebagai tolok ukur penilaian
kinerja manajer pusat pertanggungjawaban dalam melaksanakan
pengendalian biaya karena secara berkala manajemen puncak menerima
laporan pertangungjawaban dari setiap tingkatan manajemen. Dengan
demikian, akuntansi pertanggungjawaban mendorong manajer untuk
mencapai tujuan pengendalian.
56
5.3 Saran
Akuntansi pertanggungjawaban pada PT. Sanubari Megah Perkasa Jambi
pada dasarmya belum diterapkan dan dilaksanakan dengan baik. Begitu juga dalam
pelaksanaan pengendalian biaya, perusahaan belum melakukan pengendalian dengan
cukup baik. Masih ditemukan beberapa kelemahan dalam perusahaan. Oleh karena
itu, penulis mencoba memberikan saran berdasarkan teori yang telah dipelajari
selama perkuliahan mengenai penerapan akuntansi pertanggungjawaban yang
berperan sebagai alat pengendalian biaya. Saran ini diharapkan dapat menjadi
masukan bagi perusahaan, yaitu:
1. Dalam anggaran maupun laporan pertanggungjawaban sebaiknya dilakukan
pemisahan biaya-biaya yang dapat dikendalikan maupun yang tidak dapat
dikendalikan oleh manajer karena hanya biaya yang dapat dikendalikan saja
yang dapat dimintai pertanggungjawabannya.
2. Manajer sebaiknya melakukan analisis dan koreksi terhadap penyimpangan
yang tidak menguntungkan kemudian mengajukan rekomendasi menanggapi
penyimpangan materiil yang terjadi.
3. Untuk penelitian selanjutnya, diharapkan mampu menilai tingkat kesehatan
kantor cabang dengan memasukkan aspek keuangan, aspek operasional, dan
aspek dinamis sesuai dengan ketentuan dari kantor pusat. Aspek-aspek
tersebut berisi indikator-indikator yang merupakan unsur kegiatan yang
dianggap paling dominan dalam rangka menunjang keberhasilan operasi
sesuai dengan visi dan misi perusahaan
DAFTAR PUSTAKA
A. Literature
Al-Qur’an dan Terjemahnya,2011, Surah An-Nissa:135
Adharawati, Athena, Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban Dengan
Anggaran Sebagai Alat Pengendalian Biaya, Jakarta
Ahyari Agus, anggaran perusahaan, Yogyakarta: BPFE 1988
Bateman , Thomas sccot A.snell, manajemen edisi 10 jakarta:selemba empat
2014
Berry, E.Chusing,Sistem Informasi Akuntansi dan Organisasi Perusahaan,
Jakarta : Erlangga. 1982
Data Dari PT. Sanubari Megah Perkasa Jambi
Pawira Eddy, Akuntansi Biaya, Jakarta:Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia,
1991
Fauzi, Sistem Pengendalian Manajemen, (Surakarta:BPFE.Yogyakarta,1994)
Husaini ,usman dan purnomo setiady, pengantar statistika. Edisi kedua,
jakarta:PT bumi aksara
Mulyadi, Akuntansi Manajem, Yogyakarta: STIE-YKPN, 1997
Usry-Matz, akuntnsi biaya perencanaan dan pengendalian, (jakarta :
erlangga,1984), Hal.256
R.A.Supriyanto, Akuntansi Manajemen 3 Proses pengendalian Manajemen,
Yogyakarta : BPFE, 1989
Wibowo,manajemen kinerja (Jakarta;PT.Raja grafindo persada 2011
B. Jurnal
Rosmiaty Tarmizi, Margaretha Selvyana, Agus Purnomo, Pengendalian Biaya
Dalam Hubungannya Dengan Akuntansi Pertanggungjawaban (Studi Kasus
Pada Hotel Indra Puri Di Bandar Lampung)
C. Lain-lain
http://iskandarxxx92.blogspot.co.id/2013/11/akuntansi-pertanggungjawaban.html
http://www.academia.edu/6667097/Bab_III_Gambaran_Umum_Perusahaan
http://www.landasanteori.com/2015/10/pengertian-akuntansi-
pertanggungjawaban_22.html
https://pengantarakuntansi1.wordpress.com/vii-klasifikasi-dan-pengkodean-
rekening
https://www.coursehero.com/file/p3p2e4r/Komite-Anggaran-Komite-anggaran
merupakan-suatu-unit-organisasi-ad-hoc-yang/
http://darmansyah.weblog.esaunggul.ac.id/2015/03/02/tujuan-akuntansi-biaya/
CURICULUM VITAE/CV
IDENTITAS
Nama : Bram Anugrah,SE
Alamat : Jl. Barau-Barau II, Thehok
No. HP : 082295709379
Email : [email protected]
Tempat Tanggal Lahir : Jambi, 08 Maret 1995
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Status : Lajang
Agama : Islam
Kewarganegaraa : Indonesia
PENDIDIKAN
SD : SDN 11 Kota Jambi, Tamat tahun 2007
SMP : SMPN 6 Kota Jambi, Tamat tahun 2010
SMA : SMA UNGGUL SAKTI Kota Jambi, Tamat tahun
2013
PERGURUAN TINGGI : Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin
jambi