Penentuan Nilai Kesadahan Total Air Sampel dengan Metode Kompleksometri
-
Upload
haries-handoyo -
Category
Documents
-
view
61 -
download
1
description
Transcript of Penentuan Nilai Kesadahan Total Air Sampel dengan Metode Kompleksometri
Ansori Haries Dian
Menentukan konsentrasi larutan EDTA
KOMPLEKSOMETRI
Menentukan kesadahan total sampel air
TUJUAN
•Adalah salah satu metode kuantitatif dengan memanfaatkan reaksi pembentukan kompleks antara ligan (pengkompleks) dengan ion logam utamanya. Senyawa pengkompleks yang umum digunakan adalah EDTA (EthylenDiaminTetra Asetat /tritiplex / komplekson) terutama sebagai garam dinatriumnya yang mudah larut dalam air (dinatrium etilendiamintetraasetat dihidrat).
Titrasi komplekso
metri
DASAR TEORI
Kesadahan Sifat air yang disebabkan oleh adanya kandungan garam alkali tanah, sifat
mengendapkan sabun dan membentuk kerak pada dinding ketel
Kesadahan total
Konsentrasi ion logam alkali tanah, biasanya hanya meliputi ion Ca dan Mg yang dinyatakan dalam
ppm (mg/L) CaCO3.
DASAR TEORI
Penetapan Kesadahan Air
•kandungan logam Ca dan Mg penyebab kesadahan dalam air dapat ditetapkan dengan cara titrasi kompleksometri dengan menggunakan•Indikator : EBT•Penitar : dinatrium EDTA (Na2H2Y)•pH : 10
Dengan Prinsip Reaksi:
M2+ + Na2H2Y → Na2MY + 2H+
Ion logam Ca2+ atau Mg2+ EDTA Kompleks
Logam-EDTA Ion H+
DASAR TEORI
Alat alat yang digunakan dalam praktikum adalah sebagai berikut:
- Neraca analitik - Gelas arloji
- Sendok sungu - Gelas beker 1L- Gelas beker 100 mL - Pipet tetes - Pipet gondok 25 mL - Labu Ukur 250 mL - Buret 50 mL - Erlemenyer 300 mL
- Botol semprot
ALAT DAN BAHAN
Dinatrium EDTA dihidrat
MgCl₂ .6 H₂O
CaCO3
Larutan HCl 1 : 1
Indikator Erichrom Black T (EBT)
Buffer pH 10 (NH4OH + NH4Cl)
Air suling.
ALAT DAN BAHAN
Bahan yang digunakan dalam praktikum adalah sebagai berikut:
Di pipet 25 mL larutan CaCl2 0,008 M, lalu
dimasukkan ke dalam
erlenmeyer 250 mL
Ditambahkan 1 mL larutan
buffer pH 10 dan 0,05 g
indikator EBT
Dititrasi dengan larutan EDTA hingga TA
(merah →biru)
LANGKAH KERJA
Penetapan Molaritas EDTA
Di pipet 25 mL sampel air, lalu dimasukkan ke
dalam erlenmeyer 250
mL
Ditambahkan 1 mL larutan
buffer pH 10 dan 0,05 g
indikator EBT
Dititrasi dengan larutan EDTA hingga TA
(merah →biru)
LANGKAH KERJA
Penetapan Kesadahan Sampel
•= mol CaCO3
•= gram CaCO3 / Mr CaCO3
•= 0,2 g / 100 g mol-1•= 0,02 mol
mol CaCl2
•= mol CaCl2 x 1000 mL L-1/mL CaCl2•= 0,02 mol x 1000 mgL-1/250 mL•= 0,008 M CaCl2
M CaCl2
•= (V CaCl2 x M CaCl2) / V EDTA •= (25 mL x 0,008 M) / 16,63 mL•= 0,012 M EDTA
M EDTA
PERHITUNGAN
Standarisasi Larutan EDTA
•= mmol EDTA•= v EDTA x M EDTA•= 5,4 mL x 0,012 M•= 0,0648 mmol
mmol CaCO3
•= mmol CaCO3 x Mr CaCO3
•= 0,0648 mmol x 100 mg/mmol•= 6,48 mg CaCO3
mg CaCO3
•= mg CaCO3 x 1000 mL L-1/ml sampel•= 6,48 mg x 1000 mL L-1/25 mL•= 259,2 mg/L = 259,2 ppm
ppm CaCO3
PERHITUNGAN
Penentuan Kesadahan Total Air Tanah (sebagai ppm CaCO3)
•= 0,012 MMolaritas EDTA
•= 6,48 gram CaCO3mg CaCO3
•= 259,2 ppmppm CaCO3
HASIL
* = Standar Kualitas Air di Perairan Umum menurut Peraturan Pemerintah No.20 Tahun 1990.** = Sampel yang diperiksa oleh kelompok C (air tanah yang berasal dari daerah Klaten).
SAMPEL HASIL(ppm CaCO3)
Standar Baku*(ppm CaCO3)
Keterangan
Air RO 4,1 ppm
500
SesuaiAir kamar mandi STTN 102,1 ppm Sesuai
Air Rumah 102,8 ppm SesuaiAir kran STTN 112,2 ppm SesuaiAIR TANAH** 259,2 ppm Sesuai
HASIL
KESIMPULAN
Konsentrasi EDTA hasil standarisasi adalah 0,012 M atau 0,024 N
Kesadahan total sampel air tanah dari hasil percobaan kelompok C adalah sebesar 259,2 ppm
Semua sampel yang dianalisis masih memenuhi syarat , berdasarkan Standar Kualitas Air di Perairan Umum menurut Peraturan Pemerintah No.20 Tahun 1990
Untuk menghindari terjadinya reaksi EDTA dengan logam lain dalam suatu larutan yang mengandung lebih dari satu jenis ion logam, sebaiknya digunakan zat penopeng “masking agent”. Salah satu “masking agent” yang dapat digunakan adalah ion sianida
SARAN
TERIMA KASIH