PENELITIAN FAKTOR-FAKTOR YANG · PDF filetersusun dalam sebuah buku hasil penelitian. Hasil...
-
Upload
truongngoc -
Category
Documents
-
view
225 -
download
0
Transcript of PENELITIAN FAKTOR-FAKTOR YANG · PDF filetersusun dalam sebuah buku hasil penelitian. Hasil...
i
PENELITIANFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
IMPLEMENTASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITASTANPA AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK ETAP)
PADA KOPERASI DI KABUPATEN TULUNGAGUNG
Tim Penyusun:
Eni Minarni, S.E., Ak., M.AkDrs. Krisan Sisdiyantoro, M.M.
Drs. Krisan Sisdiyantoro, M.M.NIDN 0718095902
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS TULUNGAGUNG
2014
ii
Judul Buku
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Implementasi Standar AkuntansiKeuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) Pada Koperasidi Kabupaten Tulungagung
Penyusun
ENI MINARNI, S.E., Ak., M.Ak.
Drs. KRISAN SISDIYANTORO, M.M.
Design, Cover, Setting, lay Out
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS TULUNGAGUNG
Alamat
Jln. KI MANGUN SARKORO-BEJI, BOYOLANGU, TULUNGAGUNG
TELP. (0355) 322145, 320396 Fax. (0355) 322145
Dilarang mengutip sebagian ataupun seluruh buku ini dalam bentukapapun tanpa izin dari penerbit
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah s.w.t. karena ataskarunia dan hidayah-Nya sehingga penelitian yang berjudul “FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPLEMENTASI STANDARAKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK(SAK ETAP) PADA KOPERASI DI KABUPATEN TULUNGAGUNG” dapattersusun dalam sebuah buku hasil penelitian.
Hasil penelitian ini mengupas faktor-faktor yang mempengaruhiimplementasi SAK ETAP pada koperasi di lingkup Dinas Koperasi, UsahaKecil dan Menengah Kabupaten Tulungagung. dengan tujuan untukmeningkatkan respon koperasi terhadap edaran dari Dinas Koperasi KabupatenTulungagung. Buku hasil penelitian ini sangat bermanfaat bagi praktisi, dosen,pemerhati atau peminat bidang laporan keuangan, koperasi, mahasiswa dankhalayak umum.
Format penulisan disusun sedemikian rupa diawali pendahuluan yangmerupakan konsep memunculkan permasalahan yang perlu dilakukan analisisfaktor-faktor yang mempengaruhi implementasi SAK ETAP pada koperasi,dilanjutkan ulasan bab demi bab sampai dihasilkan simpulan dan saranberdasarkan hasil pembahasannya. Sasaran pokok dari penyusunan buku iniadalah agar bisa menjadi guidance dalam penelitian sejenis maupun suplemenilmu dalam akuntansi keuangan dan perkoperasian.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telahmemberi masukan, bantuan serta dorongan sehingga penelitian ini dapat penulisbukukan. Tentu buku ini masih jauh dari sempurna, oleh sebab itu, kritik dansaran yang membangun senantiasa penulis harapkan demi kesempurnaan karyaini maupun selanjutnya. Akhirnya semoga buku ini bermanfaat. Terima kasihdan selamat membaca.
Tulungagung, Februari 2015
Penulis
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i
HALAMAN REDAKSI ...................................................................................... i
KATA PENGANTAR .......................................................................................ii
DAFTAR ISI .....................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN ...........................................................................1
1.1. Latar Belakang Permasalahan .................................................1
1.2. Permasalahan ...........................................................................5
1.2.1. Identifikasi Masalah......................................................5
1.2.2. Batasan Masalah ........................................................... 6
1.2.1. Perumusan Masalah ......................................................6
1.3. Tujuan dan Kontribusi Penelitian .............................................7
1.3.1. Tujuan Penelitian........................................................... 7
1.3.2. Kontribusi Penelitian.....................................................7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................ 10
2.1. Definisi Standar Akuntansi...................................................11
2.2. Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa
Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) .......................................11
2.3. Karakteristik Kualitatif Informasi Laporan Keuangan.........13
2.4. Perbandingan PSAK dengan SAK ETAP ............................ 14
2.5. Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia
Terhadap Implementasi SAK ETAP .........................................30
2.6. Pengaruh Komitmen Terhadap Implementasi SAK ETAP..........31
2.7. Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Informasi Terhadap
Implementasi SAK ETAP ........................................................32
BAB III METODE PENELITIAN .............................................................. 35
v
3.1. Tahapan Penelitian ..................................................................35
3.2. Lokasi Penelitian .....................................................................38
3.3. Peubah Yang Diamati.............................................................. 38
3.4. Model Penelitian......................................................................38
3.5. Populasi dan Sampel................................................................ 39
3.6. Teknik Pengumpulan Data ......................................................40
3.7. Instrumen Penelitian ................................................................ 41
3.8. Skala Pengukuran.......................................................................42
3.9. Analisis Data ...........................................................................43
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................ 49
4.1. Hasil Penelitian ......................................................................49
4.1.1. Profil Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah Kabupaten Tulungagung ........................... 49
4.1.2. Deskripsi Responden...................................................55
4.2. Pembahasan ............................................................................60
4.2.1. Uji Kualitas Data .........................................................60
4.2.2. Uji Asumsi Klasik .......................................................64
4.2.3. Analisis Regresi Berganda ..........................................70
4.2.4. Pengujian Hipotesis.....................................................72
4.2.5. Implikasi Manajerial ...................................................79
BAB V SIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 82
5.1. Simpulan ................................................................................82
5.2. Saran .......................................................................................83
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................85
LAMPIRAN......................................................................................................87
vi
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Permasalahan
Koperasi merupakan lembaga yang menjalankan suatu
kegiatan usaha dan pelayanan yang sangat membantu dan
diperlukan oleh anggota koperasi dan masyarakat. Kegiatan
usaha yang dimaksud dapat berupa pelayanan kebutuhan
keuangan, perkreditan, kegiatan pemasaran, atau kegiatan lain.
Hal ini dapat dilihat pada peran beberapa koperasi kredit dalam
menyediakan dana yang relatif mudah bagi anggotanya
dibandingkan dengan prosedur yang harus ditempuh untuk
memperoleh dana dari Bank.
Seiring dengan pesatnya perkembangan usaha-usaha di
Indonesia, pada tanggal 23 Oktober 2010 telah terbit dan
disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan tentang
Exposure Draft Pernyataan Pencabutan Standar Akuntansi
Keuangan yaitu pencabutan Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK) No. 27 tentang akuntansi perkoperasian.
Pencabutan PSAK No. 27 dilandasi alasan sebagai dampak dari
konvergensi IFRS yang mengakibatkan SAK berbasis industri
harus dicabut karena sudah diatur dalam SAK lain. Sebagai
2
pengganti PSAK No. 27, kini telah terbit Standar Akuntansi
Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP)
yang digunakan untuk entitas tanpa akuntabilitas publik. Entitas
tanpa akuntabilitas publik adalah entitas yang tidak memiliki
akuntabilitas publik signifikan dan menerbitkan laporan
keuangan untuk tujuan umum (general purpose financial
statement) bagi pengguna eksternal seperti pemilik yang tidak
terlibat langsung dalam pengelolaan usaha, kreditur, dan
lembaga pemeringkat kredit.
Sesuai surat edaran Deputi Kelembagaan Koperasi dan
UKM Nomor : 200/SE/Dept.1/XII/2011 tanggal 20 Desember
2011 bahwa sehubungan pemberlakuan IFRS, maka entitas
Koperasi dalam penyusunan dan penyajian laporan
keuangannya mengacu Standar Akuntansi Keuangan (SAK)
Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (ETAP) yaitu :
a. Diperuntukkan bagi entitas tanpa akuntabilitas publik
signifikan,
b. Pengaturannya lebih sederhana, mengatur transaksi umum
yang tidak komplek,
c. Perbedaan dengan PSAK No. 27 tahun 1998 tidak ada
kewajiban Koperasi menyusun dan menyajikan Laporan
Promosi Ekonomi Anggota (LPEA),
3
d. Laporan keuangan dengan ETAP, yaitu Neraca, Perhitungan
Hasil Usaha, Laporan Arus Kas, Laporan Perubahan
Ekuitas, dan Catatan atas laporan keuangan (lihat halaman
17 SAK ETAP)
Menurut Standar Akuntansi Keuangan (SAK) Entitas
Tanpa Akuntabilitas Publik (ETAP) bahwa laporan keuangan
yang lengkap meliputi : (a). Neraca (b). Laporan laba/rugi (c).
Laporan perubahan ekuitas yang menunjukkan (i) seluruh
perubahan dalam ekuitas, atau (ii) perubahan ekuitas selain
perubahan yang timbul dari transaksi dengan pemilik dalam
kapasitasnya sebagai pemilik (d). Laporan arus kas, dan (e).
Catatan atas laporan keuangan yang berisi ringkasan kebijakan
akuntansi yang signifikan dan informasi penjelasan lainnya.
Dalam rangka implementasi Standar Akuntansi
Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP)
sebagai pedoman dalam menyusun laporan keuangan di
koperasi, Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah
Kabupeten Tulungagung telah menindaklanjuti melalui surat
No. 518/2531/115/2013 tanggal 7 Oktober 2013 dengan
mewajibkan pengurus koperasi menyusun laporan tahunan
(RAT) dengan ketentuan harus memuat Neraca, Perhitungan
4
Hasil Usaha, Laporan Arus kas, Laporan Perubahan Ekuitas
(Modal) dan Catatan Atas laporan Keuangan.
Di sisi lain diharapkan setiap koperasi harus siap untuk
melakukan penyusunan laporan keuangan entitas sesuai dengan
peraturan yang telah ditetapkan tersebut Untuk
mengimplementasikan sebuah kebijakan yang baru serta dapat
menghasilkan laporan keuangan sesuai kebijakan yang telah
ditetapkan yaitu sesuai Standar Akuntansi Keuangan Entitas
Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) dan menyajikan
informasi laporan keuangan secara andal dan relevan, setiap
koperasi diharuskan untuk melakukan pembenahan baik dalam
hal sumber daya manusia, komitmen dari setiap pegawai untuk
mengimplementasikan kebijakan yang baru maupun perangkat
pendukung seperti teknologi informasi dan komunikasi yang
digunakan berkaitan dengan pelaksanaan tersebut demi
terwujudnya keberhasilan implementasi SAK ETAP.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti
tertarik untuk melakukan penelitian tentang kesiapan
implementasi SAK ETAP pada koperasi yang ada di Kabupaten
Tulungagung dengan mengambil judul “Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Implementasi Standar Akuntansi Keuangan
5
Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) pada Koperasi
di Kabupaten Tulungagung.”
1.2. Permasalahan
1.2.1. Identifikasi Permasalahan
Sesuai dengan permasalahan di atas, maka
permasalahan dapat diidentifikasi sebagai berikut :
1. Faktor apa saja yang mempengaruhi implementasi
SAK ETAP pada koperasi di Kabupaten Tulungagung
?
2. Bagaimana implementasi SAK ETAP pada koperasi
di Kabupaten Tulungagung ?
3. Apakah faktor kemampuan sumber daya manusia
mempengaruhi implementasi SAK ETAP pada
koperasi di Kabupaten Tulungagung ?
4. Apakah faktor komitmen organisasi mempengaruhi
implementasi SAK ETAP pada koperasi di Kabupaten
Tulungagung ?
5. Apakah faktor pemanfaatan teknologi mempengaruhi
implementasi SAK ETAP pada koperasi di Kabupaten
Tulungagung ?
6
6. Apakah faktor kemampuan sumber daya manusia,
komitmen organisasi dan pemanfaatan teknologi
informasi mempengaruhi implementasi SAK ETAP
pada koperasi di Kabupaten Tulungagung ?
1.2.2. Batasan Masalah
Untuk memperjelas permasalahan dan
pembahasan bisa terarah diperlukan pembatasan
masalah, yaitu apakah faktor kemampuan sumber daya
manusia, komitmen organisasi dan pemanfaatan
teknologi informasi mempengaruhi implementasi SAK
ETAP pada koperasi di Kabupaten Tulungagung secara
bersama-sama maupun secara parsial ?.
1.2.3. Perumusan Masalah
Rumusan masalah penelitian yang didasarkan
permasalahan di atas, dapat dikemukakan sebagai
berikut : apakah faktor kemampuan sumber daya
manusia, komitmen organisasi dan pemanfaatan
teknologi informasi mempengaruhi implementasi SAK
ETAP pada koperasi di Kabupaten Tulungagung secara
bersama-sama maupun secara parsial ?.
7
1.3. Tujuan dan Kontribusi Penelitian
1.3.1. Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh kompetensi sumber daya
manusia, komitmen, pemanfaatan teknologi
informasi terhadap implementasi SAK ETAP pada
koperasi di Kabupaten Tulungagung baik secara
bersama-sama (simultan) maupun secara parsial.
1.3.2. Kontribusi Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan
memiliki kontribusi bagi pihak-pihak yang terkait, baik
manfaat teoritis maupun praktis, antara lain:
1. Manfaat Teoritis
a) Memberikan khasanah keilmuan serta sumber
pustaka (referensi) dalam bidang akuntansi dan
perkoperasian.
b) Sebagai acuan bagi para pengurus dalam
meningkatkan kemampuan sumber daya
manusia, komitmen organisasi dan pemanfaatan
teknologi informasi sebagai faktor
implementasi SAK ETAP pada koperasi di
Kabupaten Tulungagung.
8
c) Untuk menambah pengetahuan bagi koperasi-
koperasi baik yang sudah
mengimplementasikan maupun yang belum dan
diharapkan memacu bagi koperasi yang belum
menerapkan untuk segera memenuhi ketentuan
yang baru tersebut.
d) Sebagai bahan pengembangan dalam proses
pembelajaran di Fakultas Ekonomi Prodi
Akuntansi.
2. Manfaat Praktis
a) Memberikan masukan bagi para pengambil
keputusan dalam merumuskan kebijakan
strategis untuk meningkatkan kemampuan
sumber daya manusia, komitmen dan
pemanfaatan teknologi informasi sebagai faktor
implementasi SAK ETAP pada koperasi di
Kabupaten Tulungagung.
b) Hasil analisis pengaruh kompetensi sumber
daya manusia, komitmen, pemanfaatan
teknologi informasi terhadap implementasi
SAK ETAP pada koperasi di Kabupaten
Tulungagung diharapkan bisa digunakan oleh
9
pihak-pihak yang berkepentingan seperti Dinas
Koperasi Usaha Kecil dan Menengah terkait
informasi penyerapan peraturan baru dari
koperasi-koperasi di Tulungagung.
c) Diharapkan dapat digunakan sebagai bahan
informasi dan referensi bagi penelitian-
penelitian selanjutnya tentang faktor-faktor
yang mempengaruhi implementasi SAK ETAP.
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Definisi Standar Akuntansi
Standar berfungsi memberikan acuan dan pedoman
dalam penyusunan laporan keuangan sehingga laporan
keuangan antar entitas menjadi lebih seragam (Martani, 2012).
Manajemen dapat lebih mudah menyusun laporan keuangan
karena pedoman memberikan ketentuan cara penyusunan
tersebut. Dengan berlakunya standar atau aturan, maka akan
meminimalisir penyimpangan yang akan terjadi dalam
pelaksanaan pencatatan keuangan suatu perusahaan. Adanya
standar yang dapat diterima secara umum, diharapkan dapat
mengantisipasi adanya perbedaan dalam
mengimplementasikan prinsip-prinsip akuntansi.
Standar Akuntansi berisikan pedoman penyusunan
laporan keuangan. Standar akuntansi terdiri atas kerangka
konseptual penyusunan laporan keuangan dan pernyataan
standar akuntansi (Martani, et all: 2012). Kerangka konseptual
berisikan tujuan, komponen laporan keuangan, karakteristik
kualitatif dan asumsi dalam penyusunan laporan keuangan.
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) berisikan
11
pedoman untuk penyusunan laporan, pengaturan transaksi
atau kejadian, dan komponen tertentu dalam laporan
keuangan. Pengaturan terkait komponen laporan keuangan
secara umum berisi mengenai definisi, pengakuan,
pengukuran, penyajian, dan pengungkapan. Dengan adanya
standar, maka dapat mendorong perkembangan akuntansi
khususnya pada PDAM yang akan mengimplementasikan
SAK ETAP pada kebijakan akuntansinya.
2.2. Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas
Publik (SAK ETAP)
Menurut SAK ETAP (2009:1), Standar Akuntansi
Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP)
digunakan untuk entitas tanpa akuntabilitas publik. Entitas
tanpa akuntabilitas publik adalah entitas yang tidak memiliki
akuntabilitas publik signifikan dan menerbitkan laporan
keuangan untuk tujuan umum (general purpose financial
statement) bagi pengguna eksternal. Laporan keuangan
bertujuan umum merupakan laporan keuangan yang ditujukan
untuk memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pengguna
laporan, disusun berdasarkan data dan informasi yang telah
terjadi sehingga lebih berorientasi pada data historis (Martani,
12
et all: 2012). Sedangkan, pengguna eksternal adalah pemilik
yang tidak terlibat langsung dalam pengelolaan usaha,
kreditur, dan lembaga pemeringkat kredit. pengajuan
pernyataan pendaftaran, pada otoritas pasar modal atau
regulator lain untuk tujuan penerbitan efek di pasar modal,
serta entitas menguasai aset dalam kapasitas sebagai fidusia
untuk sekelompok besar masyarakat, seperti bank, entitas
asuransi, pialang dan atau pedagang efek, dana pensiun, reksa
dana dan bank investasi (SAK ETAP, 2009:1).
Sesuai surat edaran Deputi Kelembagaan Koperasi
dan UKM Nomor : 200/SE/Dept.1/XII/2011 tanggal 20
Desember 2011 bahwa sehubungan pemberlakuan IFRS,
maka tentitas Koperasi dalam penyusunan dan penyajian
laporan keuangannya mengacu Standar Akuntansi Keuangan
(SAK) Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (ETAP) yaitu :
a. Diperuntukkan bagi entitas tanpa akuntabilitas publik
signifikan,’
b. Pengaturannya lebih sederhana, mengatur transaksi umum
yang tidak komplek,
c. Perbedaan dengan PSAK No. 27 tahun 1998 tidak ada
kewajiban Koperasi menyusun dan menyajikan Laporan
Promosi Ekonomi Anggota (LPEA),
13
d. Laporan keuangan dengan ETAP, yaitu Neraca,
Perhitungan Hasil Usaha, Laporan Arus Kas, Laporan
Perubahan Ekuitas, dan Catatan atas laporan keuangan
(lihat halaman 17 SAK ETAP)
Menurut Standar Akuntansi Keuangan (SAK) Entitas
Tanpa Akuntabilitas Publik (ETAP) bahwa laporan keuangan
yang lengkap meliputi : (a). Neraca (b). Laporan laba/rugi (c).
Laporan perubahan ekuitas yang menunjukkan (i) seluruh
perubahan dalam ekuitas, atau (ii) perubahan ekuitas selain
perubahan yang timbul dari transaksi dengan pemilik dalam
kapasitasnya sebagai pemilik (d). Laporan arus kas, dan (e).
Catatan atas laporan keuangan yang berisi ringkasan
kebijakan akuntansi yang signifikan dan informasi penjelasan
lainnya.
2.3. Karakteristik Kualitatif Informasi Laporan Keuangan
Menurut SAK ETAP (2009:2) Karakteristik Kualitatif
Laporan Keuangan antara lain :
a. Dapat Dipahami
b. Relevan
c. Materialitas
d. Keandalan
14
e. Substansi Mengungguli Bentuk
f. Pertimbangan Sehat
g. Kelengkapan
h. Dapat Dibandingkan
i. Tepat Waktu
j. Keseimbangan antara Biaya dan Manfaat
2.4. Perbandingan PSAK dengan SAK-ETAP
Berikut ini disajikan tabel perbandingan PSAK dengan
SAK-ETAP yang dapat membantu pembaca dalam mempelajari
SAK-ETAP lebih jauh.
Tabel 2.1. Perbandingan PSAK dengan SAK-ETAP
No Elemen PSAK SAK ETAP
1 Penyajian
Laporan
Keuangan
Laporan posisi keuangan
Informasi yang disajikan
dalam laporan posisi
keuangan
Pembedaan asset lancar
dan tidak lancar dan
laibilitas jangka pendek
dan jangka panjang
Aset lancar
Sama dengan
PSAK, kecuali
informasi
yang disajikan dalam
neraca, yang
menghilangkan pos:
Aset keuangan
Properti
investasi yang
15
Laibilitas jangka pendek
Informasi yang disajikan
dalam laporan posisi
keuangan atau catatan
atas laporan keuangan
(Perubahan istilah di ED
PSAK 1: Neraca menjadi
Laporan Posisi Keuangan,
Kewajiban (liability) menjadi
laibilitas)
diukur pada
nilai wajar (ED
PSAK 1)
Aset biolojik
yang diukur
pada biaya
perolehan dan
nilai wajar (ED
PSAK 1)
Kewajiban
berbunga
jangka panjang
Aset dan
kewajiban
pajak
tangguhan
Kepentingan
nonpengendali
an
2 Laporan
Laba Rugi
Laporan laba rugi
komprehensif
o Informasi yang
Tidak sama dengan
PSAK yang
menggunakan
16
disajikan dalam
laporan Laba Rugi
Komprehensif
o Laba rugi selama
periode
o Pendapatan
komprehensif lain
selama periode
o Informasi yang
disajikan dalam
laporan laba rugi
komprehensif atau
catatan atas laporan
keuangan
istilah laporan laba
rugi komprehensif,
SAK ETAP
menggunakan istilah
laporan laba rugi.
3 Penyajian
Perubahan
Ekuitas
Sama dengan
PSAK, kecuali untuk
beberapa hal yang
terkait pendapatan
komprehensif lain.
4 Catatan
Atas
Laporan K
Catatan atas laporan
keuangan
Struktur
Sama dengan
PSAK, kecuali
pengungkapan modal.
17
euangan Pengungkapan kebijakan
Akuntansi
Sumber estimasi
ketidakpastian
Modal (ED PSAK 1)
Pengungkapan lain
5 Laporan
Arus Kas
Arus kas aktivitas
operasi: metode langsung
dan tidak langsung
Arus kas aktivitas
investasi
Arus kas aktivitas
pendanaan
Arus kas mata uang
asing
Arus kas bunga dan
dividen, pajak
penghasilan, transaksi
non-kas
Sama dengan
PSAK kecuali:
Arus kas
aktivitas
operasi:
metode tidak
langsung
Arus kas mata
uang asing,
tidak diatur.
6 Laporan
keuangan
konsolidas
Persyaratan penyajian
lapkeu konsolidasi
Entitas bertujuan khusus
Tidak diatur (Lihat Bab
12).
18
i dan
terpisah
Prosedur konsolidasi
Lapkeu tersendiri
Lapkeu gabungan
7 Kebijakan
akuntansi,
estimasi,
dan
kesalahan
PSAK 25 (Laba atau
Rugi Bersih untuk
periode Berjalan,
Kesalahan Mendasar,
dan Perubahan
Kebijakan Akuntansi)
Laba atau rugi bersih
untuk Periode berjalan
Kesalahan Mendasar
Perubahan kebijakan
Akuntansi
Pemilihan dan penerapan
kebijakan akuntansi
Konsistensi dan
perubahan kebijakan
akuntansi
Perubahan Estimasi
akuntansi
Kesalahan.
SAK ETAP sudah
maju satu langkah
dibandingkan PSAK
(tidak ada “kesalahan
mendasar” dan “laba
atau rugi luar biasa”).
19
Pos luar biasa
Laba atau rugi dari
aktivitas normal
Operasi yang tidak
dilanjutkan
Perubahan estimasi
Akuntansi
Penerapan suatu standar
Akuntansi keuangan
Perubahan kebijakan
Akuntansi yang lain
8 Instrumen
Keuangan
Dasar
Ruang lingkup: aset dan
kewajiban keuangan
Instrumen keuangan
dasar:
Diklasifikasikan pada
nilai wajar melalui
laporan laba rugi,
dimiliki hingga jatuh
tempo, tersedia untuk
dijual, pinjaman dan
pinjaman yang diberikan
PSAK 50 (1998).
20
Impairment
menggunakan incurred
loss concept
Derecognition
Hedging dan derivatif
Ruang lingkup: investasi
pada efek tertentu
Klasifikasi trading, held
to maturity, dan available
for sale. Hal tsb mengacu
ke
9 Persediaan Pengukuran persediaan
Biaya persediaan
Biaya pembelian
Biaya konversi
Biaya lain-lain
Biaya persediaan
pemberian jasa
Teknik pengukuran biaya
Rumus biaya
Nilai realisasi bersih
Pengakuan sebagai
Sama dengan PSAK
21
beban
Pengungkapan
10 Investasi
pada perus
ahaan
asosiasi
dan entitas
anak
Ruang lingkup: entitas
asosiasi
Metode akuntansi
Metode biaya
Metode ekuitas
Model nilai wajar (ED
PSAK 15)
Ruang lingkup: entitas
asosiasi dan entitas anak
Metode akuntansi
Entitas asosiasi : metode
biaya
Entitas anak :
metode ekuitas
11 Investasi
pada perus
ahaan
asosiasi
dan entitas
anak
Jointly controlled
operation, asset, and
entity
Metode akuntansi
Metode konsolidasi
proporsional
Metode ekuitas
Sama dengan PSAK
kecuali metode
akuntansi hanya
menggunakan metode
biaya.
22
Model nilai wajar (ED
PSAK 12 :
PBA/PBO/PBE)
12 Property
Investasi
Metode akuntansi
Model nilai wajar
Model biaya
Metode
akuntansi: model biaya
13 Aset Tetap Menggunakan
pendekatan
komponenisasi
Pengukuran
menggunakan model
biaya atau model
revaluasi
Pengukuran biaya
perolehan
Pengakuan pengeluaran
selanjutnya
Penyusutan
Tidak perlu review nilai
residu, metode
penyusutan, dan umur
manfaat setiap akhir
Sama dengan
PSAK kecuali:
Tidak
menggunakan
pendekatan
komponenisasi.
Revaluasi
diijinkan jika
dilakukan
berdasarkan
Peraturan
Pemerintah.
Hal ini
mengacu ke
PSAK 16
(1994)
23
periode pelaporan, tetapi
jika ada indikasi
perubahan saja
Tidak perlu
review nilai
residu.
14 Asset
Tidak
Berwujud
Prinsip umum untuk
pengakuan
Pengakuan awal,
pengukuran selanjutnya
Amortisasi selama umur
manfaat atau 10 tahun
Penurunan nilai
Sama dengan
PSAK, kecuali aset
tidak berwujud yang
diperoleh dari
penggabungan usaha.
Menggunakan metode
pembelian
Goodwill dimaortisasi 5
tahun atau 20 tahun
dengan justifikasi
manajemen
Tidak diatur
15 Sewa Mengatur perjanjian
yang mengandung sewa
Klasifikasi bersifat
principle based
Laporan keuangan lessee
dan
24
Tidak mengatur
perjanjian yang
mengandung sewa
(ISAK 8)
lessor Klasifikasi sewa:
kombinasi IFRS
for SMEs dan
SFAS 13
Laporan keuangan
lessee dan lessor
menggunakan
PSAK 30 (1990):
Akuntansi Sewa
Guna Usaha
Kewajiban diestimasi
Kewajiban kontinjensi
Aset kontinjensi
Sama dengan PSAK
16 Ekuitas Penjelasan
Akuntasi ekuitas untuk
badan usaha bukan PT
Akuntansi ekuitas untuk
badan usaha berbentuk
Sama dengan
PSAK, kecuali :
Reorganisasi
Selisih
penilaian kemb
25
PT
Reorganisasi
Selisih penilaian kembali
ali
17 Pendapata
n
Penjualan barang
Penjualan jasa
Kontrak konstruksi
Bunga, dividen dan
royalti
Lampiran kasus
pengakuan pendapatan
(ED PSAK 23)
Sama dengan PSAK.
18 Biaya
Pinjaman
Komponen biaya
pinjaman
Pengakuan dan
kapitalisasi biaya
pinjaman
Biaya
pinjaman langsung
dibebankan
19 Penurunan
Nilai Aset
Penurunan nilai
persediaan
Penurunan nilai non-
persediaan
Penurunan nilai goodwill
Sama dengan
PSAK, kecuali:
Ruang lingkup
yang meliputi
semua jenis aset.
Tidak mengatur
26
penurunan nilai
goodwill
Ada tambahan
penurunan nilai
untuk pinjaman
yang diberikan
dan piutang yang
menggunakan
PSAK 31:
Akuntansi
Perbankan
paragraf 16 dan
17.
20 Imbalan
Kerja
Imbalan kerja jangka
pendek
Imbalan pasca kerja,
untuk manfaat pasti
menggunakan PUC
Imbalan jangka panjang
lainnya
Pesangon pemutusan
kerja
Sama dengan
PSAK, kecuali untuk
manfaat pasti
menggunakan PUC dan
jika tidak bisa,
menggunakan metode
yang disederhanakan
27
21 Pajak
Penghasila
n
Menggunakan deferred
taxconcept
Pengakuan dan
pengukuran pajakkini
Pengakuan dan
pengukuran
pajaktangguhan
Menggunakan
taxpayable concept
Tidak ada pengakuan
dan pengukuran pajak
tangguhan
22 Mata
Uang
Pelaporan
Mata uang pencatatan
dan pelaporan
Mata uang fungsional
Penentuan saldo awal
Penyajian komparatif
Perubahan mata uang
pencatatan dan pelaporan
Sama dengan
PSAK Mata Uang
Pelaporan
Mata uang
fungsional
Pelaporan
transaksi mata
uang asing
dalam mata
uang
28
fungsional
Perubahan
mata uang
fungsional
(Pada
prinsipnya
sama)
23 Peristiwa
setelah
akhir perio
de
pelaporan
Peristiwa yang
memerlukan penyesuaian
Peristiwa yang tidak
memerlukan penyesuaian
Sama dengan PSAK
24 Pengungk
apan
pihak-
pihak
yang
mempuny
ai hubung
an
istimewa
Pengertian pihak-pihak
yang mempunyai
hubungan istimewa
Pengungkapan
Sama dengan PSAK 7
25 Aktivitas Akuntansi perkoperasian Tidak diatur
29
Khusus Akuntansi minyak dan
gas bumi
Akuntansi pertambangan
umum
Akuntansi perusahaan
efek
Akuntansi reksa dana
Akuntansi perbankan dan
asuransi
26 Ketentuan
Transisi
Retrospektif atau
prospektif (jika
tidak praktis) yang
diterapkan secara
prospective
catchup (dampak
ke saldo laba)
Perpindahan dari
dan ke SAK ETAP
27 Tanggal
Efektif
Berlaku efektif
untuk laporan
keuangan yang dimulai
pada tanggal 1 Januari
30
2011, penerapan dini 1
Januari 2010
2.5. Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia Terhadap
Implementasi SAK ETAP
Kompetensi merupakan karakteristik dari seseorang
yang memiliki keterampilan (skill), pengetahuan
(knowledge), dan kemampuan (ability) untuk melaksanakan
suatu pekerjaan (Hevesi, 2005). Dengan adanya perubahan
standar bagi koperasi yang menggunakan SAK ETAP, maka
bagian keuangan harus siap dan memiliki sumber daya
manusia yang berkompeten serta didukung dengan latar
belakang pendidikan akuntansi, sering mengikuti pendidikan
dan pelatihan, dan mempunyai pengalaman di bidang
keuangan. Hal ini bertujuan agar pegawai di bidang keuangan
mampu menyusun laporan keuangan sesuai standar akuntansi
keuangan entitas tanpa akuntabilitas publik (SAK ETAP).
Dalam penelitian Kusumawati (2013) menunjukkan
hasil variabel kompetensi sumber daya manusia, komitmen
dan pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh secara
parsial terhadap implementasi SAK ETAP pada PDAM,
sedang dalam hasil penelitian Azhar (2007) variabel SDM,
31
perangkat pendukung, dan komitmen berpengaruh terhadap
penerapan permendagri nomor 13 tahun 2006 tentang
pengelolaan keuangan daerah, sedang hasil penelitian Romilia
(2011) menunjukkan bahwa faktor SDM dan komitmen tidak
memiliki pengaruh signifikan terhadap penerapan peraturan
pemerintah nomor 24 tahun 2005 tentang standar akuntansi
pemerintah. Oleh karena itu, hipotesis yang diajukan dalam
penelitian ini adalah :
H1 : Kompetensi Sumber Daya Manusia berpengaruh
terhadap implementasi SAK ETAP pada koperasi.
2.6. Pengaruh Komitmen Terhadap Implementasi SAK ETAP
Komitmen organisasi merupakan keyakinan dan
dukungan yang kuat terhadap nilai dan sasaran (goal) yang
ingin dicapai organisasi (Mowday, et al., 1979 dalam Kusumo
2012). Komitmen dipandang sebagai suatu keyakinan dan
dukungan yang kuat terhadap keberhasilan penerapan
kebijakan maupun peraturan baru. Dengan adanya komitmen
yang kuat akan memungkinkan seseorang bisa mengeluarkan
sumber daya fisik, mental, dan spiritual untuk melaksanakan
pekerjaan besar yang dianggap sulit, dan sebaliknya.
Dalam penelitian Kusumawati (2013) menunjukkan
hasil variabel kompetensi sumber daya manusia, komitmen
32
dan pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh secara
parsial terhadap implementasi SAK ETAP pada PDAM
sedang hasil penelitian Azhar (2007) variabel SDM, perangkat
pendukung, dan komitmen berpengaruh terhadap penerapan
permendagri nomor 13 tahun 2006 tentang pengelolaan
keuangan daerah sedangkan dari hasil penelitian Romilia
(2011), faktor SDM dan komitmen tidak memiliki pengaruh
signifikan terhadap penerapan peraturan pemerintah nomor 24
tahun 2005 tentang standar akuntansi pemerintah.
Dengan adanya perubahan standar bagi koperasi,
setiap pegawai harus memiliki komitmen yang tinggi untuk
melaksanakan suatu kebijakan tersebut agar tercapai tujuan
organisasi yaitu dapat menyusun laporan keuangan yang
sesuai dengan SAK ETAP. Oleh karena itu, hipotesis yang
diajukan dalam penelitian ini yaitu :
H2 : Komitmen Organisai berpengaruh terhadap impementasi
SAK ETAP pada koperasi
2.7. Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Informasi Terhadap
Implementasi SAK ETAP
Teknologi informasi meliputi komputer, perangkat
lunak (software), database, jaringan (internet, intranet),
electronic commerce, dan jenis lainnya yang berhubungan
33
dengan teknologi (Wilkinson et al., 2000). Goodhue dkk
(1995) dalam Tjhai (2003:8) mengemukakan agar suatu
teknologi informasi dapat memberikan dampak yang positif
terhadap kinerja individual, maka teknologi tersebut harus
dimanfaatkan dengan tepat dan harus mempunyai kecocokan
dengan tugas yang didukung. Perubahan standar bagi koperasi
yang menggunakan SAK ETAP, maka bagian keuangan harus
memanfaatkan teknologi informasi yang akan mempercepat
proses pengolahan data dan diharapkan dapat mempengaruhi
keberhasilan penerapan atau implementasi SAK ETAP di
koperasi. Penelitian Siregar dan Suryanawa (2008),
menunjukkan bahwa pemanfaatan teknologi informasi
berpengaruh terhadap kinerja individual. Dalam penelitian
Kusumawati (2013) menunjukkan hasil variabel kompetensi
sumber daya manusia, komitmen dan pemanfaatan teknologi
informasi berpengaruh secara parsial terhadap implementasi
SAK ETAP pada PDAM. Penelitian Tjhai (2003),
menyatakan bahwa pemanfaatan teknologi informasi tidak
dapat mempengaruhi kinerja individual akuntan publik.
Berdasarkan penjelasan tersebut, maka pemanfaatan teknologi
informasi sangat dibutuhkan agar dapat merealisasikan sebuah
34
sistem. Oleh karena itu, hipotesis yang diajukan pada
penelitian ini adalah :
H3 : Pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh terhadap
impementasi SAK ETAP.
35
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Tahapan Penelitian
a. Tahap Persiapan, meliputi:
1) Identifikasi masalah penelitian dilaksanakan pada
tanggal 2 6 s/d 3 0 Mei 2014
2) Presentasi seminar proposal di Fakultas Ekonomi
dengan para dosen dan mahasiswa untuk mendapatkan
input dan kritik yang membangun pada tanggal 31 Mei
2014.
3) Pembuatan instrumen berupa kuesioner yang berkaitan
dengan masalah untuk diberikan kepada koperasi
tanggal 2 Juni sampai dengan 4 Juni 2014.
b. Tahap Pelaksanaan, meliputi :
1) Menyelesaikan proses perijinan; setelah
pengumuman penelitian dosen pemula diumumkan,
selain persiapan yang saya lakukan di poin a di atas,
saya mengurus perijinan penelitian dimulai dari LP2M
Universitas Tulungagung kemudian ke Dinas Koperasi
Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kabupaten
Tulungagung baru sebagai induk dari koperasi-koperasi
36
di kabupaten Tulungagung, yang dilaksanakan pada
tanggal 06 Juni s/d 16 Juli 2014.
2) Selama rentang waktu itu sekaligus melakukan survey
awal di Dinas Koperasi untuk mendapatkan data
koperasi beserta alamat koperasi yang akan dijadikan
sampel penelitian.
3) Menyebarkan kuesioner pada responden yang ditunjuk
sebanyak 150 koperasi yang tersebar di 8 kecamatan
dengan cara diantar dan sebagian dikirim melalui pos.
4) Menginventarisasi hasil kuesioner yang kembali atau
yang terkumpul yang telah terkumpul sampai pelaporan
kemajuan sebelumnya masih 15 buah akhirnya sampai
saat penulisan laporan ini telah terkumpul 123
kuesioner yang kembali.
5) Hasil kuisioner yang sudah dikumpulkan
diklasifikasikan sesuai kelengkapan jawaban untuk
memudahkan penyusunan laporan penelitian. Dari 123
kuesioner yang kembali jumlah tersebut terdapat 24
kuesioner yang tidak lengkap sehingga hasil kuesioner
yang kembali yang digunakan sebagai sampel sebanyak
99 buah.
37
6) Memasukkan hasil jawaban kuisioner dalam program
SPSS untuk diuji datanya dan dianalisis telah dilakukan.
7) Menyusun data – data dalam bentuk tulisan sebatas hal-
hal umum yang menyangkut teori, koperasi dan
informasi terkait sampai tahap analisis data.
8) Penulisan data – data dalam bab – bab yang sudah
ditentukan dan juga dilakukan setting lay out buku
laporan penelitian.
9) Mengedit penulisan sudah dilakukan.
10) Pengeditan dilakukan agar kesalahan – kesalahan dalam
teknis maupun substansi dari penulisan tidak
menyimpang dari maksud dan tujuan penyusunan
penelitian ini.
11) Mencetak dalam bentuk laporan kemajuan penelitian
sudah dilakukan sesuai jadwal LP2M.
12) Seminar hasil penelitian dengan dosen dan mahasiswa
Fakultas Ekonomi telah dilaksanakan pada tanggal 28
Oktober 2014 di Fakultas Ekonomi.
13) Mencetak laporan akhir penelitian menyesuaikan jadwal
LP2M pada bulan Desember ini mengingat dana tahap
kedua baru saja direalisasikan.
38
3.2. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan pada koperasi-koperasi dalam
naungan Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah
Kabupaten Tulungagung. Waktu penelitian selama bulan Juni
sampai bulan Agustus 2014.
3.3. Peubah Yang Diamati
Peubah yang diamati dalam penelitian ini meliputi :
Peubah bebas :
a. kompetensi sumber daya manusia
b. komitmen organisasi
c. pemanfaatan teknologi informasi
Peubah terikat dalam penelitian ini adalah implementasi SAK
ETAP
3.4. Model Penelitian
Model penelitian yang dipakai adalah eksplanatory atau
pengujian hipotesis. Metode penelitian yang akan digunakan
adalah pengujian hipotesis-komparatif, yakni merupakan
penelitian yang menjelaskan fenomena dalam bentuk hubungan
antar variabel yang berupa komparasi (perbandingan).
Penelitian ini, melalui pengujian hipotesis akan menjelaskan
tentang implementasi SAK ETAP pada koperasi di Kabupaten
Tulungagung yang ditinjau dari kompetensi sumber daya
39
manusia, komitmen organisasi dan pemanfaatan teknologi
informasi.
3.5. Populasi dan Sampel
Pengertian “populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.” (Sugiono,
2008: 80).
Sanusi (2009: 153) menjelaskan bahwa “populasi
merupakan seluruh kumpulan elemen yang menunjukkan ciri-
ciri tertentu yang dapat dipergunakan untuk membuat
kesimpulan.”
Populasi dalam penelitian ini adalah jumlah koperasi yang
ada di Tulungagung sebanyak 915 koperasi.
Sugiono (2008: 73) menyatakan “sampel adalah bagian
dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut.” Penggunaan sampel sebagai bahan analisis
dikarenakan keterbatasan peneliti dalam hal dana, waktu dan
tenaga.
Metode pemilihan sampel secara random dari 8
Kecamatan yang ada di Tulungagung sebanyak 150 mewakili
wilayah Kecamatan Tulungagung, Boyolangu, Pakel, Bandung,
40
Kalidawir, Gondang, Kauman dan Ngantru. Kuesioner
disebarkan secara random sebanyak 150 koperasi. Adapun
sampel yang dianalisis sebanyak 99 koperasi dari 123 kuesioner
yang masuk dikurangi 24 hasil kuesioner yang tidak lengkap
yang tidak bisa diikutkan dalam kelompok data yang akan
dianalisis lebih lanjut.
3.6. Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data informasi yang dapat dijadikan
bahan dalam penelitian ini, maka penulis mengumpulkan data
dengan cara:
a. Teknik Pengumpulan Data Primer
Teknik pengumpulan data primer adalah
pengumpulan data yang dilakukan secara langsung pada
lokasi penelitian atau objek yang diteliti. Data yang
diperoleh ini disebut data primer. Dalam hal ini data
diperoleh dengan cara-cara sebagai berikut.
1) Kuesioner, yaitu pengumpulan data melalui jawaban
responden atas item-item pertanyaan yang disusun
dalam kuesioner.
2) Wawancara, yaitu mendapatkan data dengan cara
tanya jawab dan berhadapan langsung dengan
responden.
41
3) Observasi, yaitu melakukan pengamatan langsung
terhadap objek penelitian.
b. Teknik Pengumpulan Data Sekunder
Pengumpulan data sekunder dimaksudkan untuk
mendukung data primer. Teknik yang digunakan antara lain:
1) Studi Kepustakaan yaitu pengumpulan data-data
dengan cara mempelajari, mendalami dan mengutip
teori-teori dan konsep konsep dari sejumlah literatur
baik buku, jurnal, majalah, koran ataupun karya tulis
lainnya yang relevan dengan topik penelitian.
2) Dokumentasi yaitu memanfaatkan dokumen tertulis,
gambar, foto atau benda-benda lain yang berkaitan
dengan aspek-aspek yang diteliti.
3.7. Instrumen Penelitian
Sanusi (2009:121), instrumen penelitian adalah suatu alat
yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial
yang diamati. Kuesioner yang digunakan adalah jenis kuesioner
tertutup, yaitu pertanyaan-pertanyaan sudah disediakan
jawabannya.
Sementara itu untuk jumlah instrumen yang digunakan
tergantung pada variabel penelitian yang telah dikembangkan
menjadi indikator sehingga indikator-indikator inilah dapat
42
dibuat pertanyaan dalam angket yang akan diberikan pada
responden.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian sesuai
pertanyaan dalam kuisioner yang diajukan kepada responden
adalah:
(1) Variabel kompetensi sumber daya manusia terdiri dari 5
indikator
(2) Variabel komitmen organisasi terdiri dari 4 indikator
(3) Variabel pemanfaatan teknologi informasi terdiri dari 3
indikator.
(4) Variabel implementasi SAK ETAP terdiri dari 7 indikator
3.8. Skala Pengukuran
Pengukuran yang dilakukan terhadap variabel
kompetensi sumber daya manusia, komitmen organisasi,
pemanfaatan teknologi informasi dan implementasi SAK ETAP
menggunakan Skala Likert, yaitu digunakan untuk mengukur
sikap dan pendapat responden yang berhubungan dengan kedua
variabel tersebut.
Pengukuran sikap dan pendapat responden
menggunakan pertanyaan dengan lima alternatif jawaban
dengan skor sebagai berikut:
43
(1) Sangat setuju (SS) = 5
(2) Setuju (S) = 4
(3) Ragu-ragu (RR) = 3
(4) Kurang setuju (KS) = 2
(5) Tidak setuju (TS) = 1
3.9. Analisis Data
a. Uji Kualitas Data meliputi uji validitas, uji reliabilitas
1). Uji Validitas
Uji validitas adalah alat untuk menguji apakah
tiap-tiap butir benar-benar telah mengungkapkan faktor
atau indikator yang ingin diselidiki. Semakin tinggi
validitas auatu alat ukur, semakin tepat alat ukur
tersebut mengenai sasaran. Pengujian validitas memakai
teknik korelasi product moment. Rumus yang
digunakan adalah:
NΣXY – (ΣX)( ΣY)
rxy =
√[NΣX2 –(ΣX)2] [NΣY2 – (∑Y)2]
Keterangan :
rxy = koefisien korelasi
N = jumlah respondem
X = skor butir X
44
Y = skor butir Y
2). Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah pengujian tingkat
kestabilan dari suatu alat pengukur untuk
mengukur suatu gejala atau kejadian. Semakin
tinggi tingkat reliabilitas suatu alat ukur akan
semakin stabil dan dapat diandalkan dalam
mengukur suatu gejala, oleh karena itu kuesioner
perlu dianalisis tingkat reliabilitasnya. Rumus
yang digunakan adalah teknik koefisien Alpha
Cronbach sebagai berikut:
M Vx
R# = 1 -
M – 1 Vt
Keterangan :
R# = koefisien reliabilitas
Vx = variansi butir-butir
Vt = variansi total (faktor)
M = jumlah butir
45
b. Uji Asumsi Klasik yang terdiri dari Uji Normalitas Uji
Multikolinearitas, Uji Autokorelasi, Uji
Heterokedastisitas
1). Uji Normalitas
Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui
apakah data berdistribusi normal atau tidak. Pengujian
ini dilakukan dengan menggunakan One-Sample
Kolmogorov-Smirnov Test. Suatu data dikatakan
mempunyai distribusi normal jika mempunyai
Asymptotic significance > 0,05.
2). Uji Multikolinearitas
Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui
hubungan antar variabel bebas. Untuk menguji dapat
dilakukan dengan melihat VIF dan angka tolerance, jika
VIF < 10 dan angka tolerance mendekati 1, maka tidak
terjadi multikolinearitas (Cooper & Schindler,2001).
3). Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui
korelasi antara vaiabel dependen tidak berhubungan
dengan nilai dari variabel itu sendiri, baik nilai periode
46
sebelumnya atau sesudahnya. Untuk mendeteksi
autokorelasi dapat dilakukan dengan menggunakan uji
Durbin-Watson (DW), jika angka DW sebesar < 1 maka
ada autokorelasi, jika antara 1,10 -1,54 maka tanpa
kesimpulan, jika antara 1,55 – 2,46 tidak ada
autokorelasi, jika 2,47 – 2,9 tanpa kesimpulan dan jika
> 2,9 ada autokorelasi.
4). Uji Heterokedastisitas
Pengujian heterokedastisitas dimaksudkan
untuk mengetahui apakah terjadi penyimpangan model
karena variance gangguan berbeda antara satu observasi
ke observasi yang lain. Dalam regresi salah satu asumsi
yang harus dipenuhi adalah bahwa variance dari
residual dari satu observasi ke observasi yang lain tidak
memiliki pola tertentu.
c. Analisis regresi berganda.
Rumus :
Keterangan :
Y = variabel dependen (Implementasi
SAK ETAP)
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e
47
a = konstanta
b = koefisien regresi
X = variabel independen
X1 = Kompetensi Sumber Daya Manusia
X2 = Komitmen Organisasi
X3 = Pemanfaatan Teknologi Informasi
e = error
d. Uji Koefisien (uji F dan Uji t)
1). Uji F
Merupakan perhitungan untuk menguji
kemampuan seluruh variabel (X1, X2, X3) secara
bersama-sama untuk menjelaskan perilaku
variabel dependen (Y). Rumus yang digunakan:
R2/(k – 1)F =
(1 – R2)/(n -k)
Dimana :
R2 = koefisien determinasi
K= jumlah variabel independen
n = jumlah sampel
2). Uji Koefisien Regresi (uji t)
Pengujian yang digunakan untuk
menguji tingkat signifikansi koefisien regresi
48
secara individual antara masing-masing
variabel independen terhadap variabel
dependen. Rumus yang digunakan adalah:
bit =
SebiKeterangan :
bi = Koefisien regresi
Sebi = Standar error bi
e. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisen determinasi (R2) menunjukkan
besarnya presentase variasi dari variabel dependen
yang dapat dijelaskan oleh variabel-variabel
independen. Besarnya koefisen determinasi dapat
dihitung dengan rumus :
a∑Y + b1∑X1Y + b2∑X2YR2 =
∑Y2
Keterangan :
R2 = koefisien determinasi
X1,X2 = variabel independen
Y = variabel dependen
n = jumlah sampel
b1,b2 = koefisien regresi
49
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
4.1.1. Profil Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah Kabupaten Tulungagung
Koperasi-koperasi yang ada dan tersebar di
wilayah kabupaten Tulungagung berada di bawah
naungan Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah Kabupaten Tulungagung yang beralamat di Jl.
Dr. Wahidin Sudiro Husodo Tulungagung.
1. Visi dan Misi
Visi adalah suatu gambaran jauh ke depan ke
mana instansi hendak dibawa. Gambaran ke depan
tersebut dibangun melalui proses refleksi dan
proyeksi yang digali dari nilai-nilai luhur yang dianut
oleh seluruh komponen stakeholder.
Berawal dari cita-cita bersama yang ingin
diwujudkan dengan didukung peran serta seluruh
elemen Instansi, masukan-masukan dari stakeholder
dan dengan memperhatikan nilai-nilai yang dianut
dan nilai-nilai lingkungan yang mempengaruhi maka
50
Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
Kabupaten Tulungagung sebagai Dinas yang
mempunyai tugas "melaksanakan pembinaan,
koordinasi dan pengawasan pelaksanaan
pembangunan Koperasi, dan UMKM" mempunyai
peran yang penting dalam pembangunan Koperasi dan
UMKM.
Guna mengimplementasikan tugas dimaksud,
maka Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah Kabupaten Tulungagung telah menetapkan
VISI sebagai berikut:
TERWUJUDNYA KESEJAHTERAAN
MASYARAKAT MELALUI KEMANDIRIAN
KOPERASI DAN UMKM
atau
MEMBERDAYAKAN MASYARAKAT
BERKOPERASI DAN BERWIRAUSAHA UNTUK
MENCAPAI KEMANDIRIAN DAN
KESEJAHTERAAN
Penjabaran pengertian dan istilah dimaksud:
a. Menumbuhkan dan mengembangkan
kewirausahaan Koperasi dan UMKM;
51
b. Meningkatkan daya saing Koperasi dan UMKM;
c. Mengembangkan pembiayaan dan penjaminan
bagi Koperasi dan UMKM;
d. Meningkatkan kualitas kelembagaan Koperasi
dan kesadaran berkoperasi.
Misi Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil,
dan Menengah Kabupaten Tulungagung adalah
rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan
dilaksanakan untuk mewujudkan visi Dinas Koperasi,
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah sebagai berikut :
1. Meningkatkan SDM aparatur dan gerakan
Koperasi UMKM;
2. Meningkatkan pembinaan kepada gerakan
Koperasi untuk melaksanakan RAT tepat waktu;
3. Meningkatkan iklim yang kondusif bagi
tumbuhnya dunia usaha dan pengembangan
investasi;
4. Mengembangkan kegiatan kewirausahaan sektor
pengolahan dan pemasaran hasil;
5. Meningkatkan penyediaan fasilitas untuk sektor
Koperasi dan UMKM.
52
2. Tugas Pokok dan Fungsi
Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 16
Tahun 2011 tentang Organisasi Perangkat Daerah
Dinas Kabupaten Tulungagung dan Peraturan Bupati
Tulungagung Nomor 42 Tahun 2011 tentang Tugas,
Fungsi dan Tata Kerja Dinas Koperasi, Usaha Mikro,
Kecil, dan Menengah Kabupaten Tulungagung
berbunyi sebagai berikut:
"Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
mempunyai tugas melaksanakan urusan Pemerintah
Daerah di Bidang Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah berdasarkan azas otonomi dan tugas
pembantuan" (Bab II Pasal 3).
Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana
dimaksud Bab II Pasal 3, Dinas Koperasi, Usaha
Mikro, Kecil, dan Menengah mempunyai fungsi
(Pasal 4):
a. Perumusan Kebijakan Teknis di Bidang Koperasi,
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah;
b. Penyelenggaraan urusan Pemerintahan dan
Pelayanan Umum di bidang Koperasi, Usaha
Mikro, Kecil, dan Menengah;
53
c. Pembinaan dan Pelaksanaan Tugas di Bidang
Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah;
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh
Bupati.
3. Strategi dan Kebijakan
Strategi dan arah kebijakan dalam
pelaksanaan misi Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Tulungagung
tahun 2014-2018 dirumuskan sebagai berikut:
1. Peningkatan efisiensi perdagangan dalam negeri.
2. Peningkatan dan pengembangan ekspor.
3. Peningkatan perlindungan konsumen dan
pengamanan perdagangan.
4. Peningkatan pengembangan lembaga ekonomi
pedesaan.
5. Peningkatan pertumbuhan ekonomi pusat-pusat
wilayah pengembangan guna mendororng
pengembangan wilayah tertinggal.
6. Peningkatan pengembangan produk-produk dan
potensi unggulan.
54
7. Peningkatan pengentasan kemiskinan yang
berbasis pada karakteristik potensi wilayah
pedesaan.
8. Peningkatan akses petani di bidang permodalan.
9. Optimalisasi dan pengembangan sumber daya,
sarana dan prasarana pertanian, perkebunan,
peternakan dan perikanan.
10. Pengembangan pemasaran pariwisata.
11. Perluasan, pengembangan dan perlindungan
kualitas obyek wisata.
Adapun kebijakan prioritas pada urusan
Koperasi Usaha Kecil Mikro dan Menengah secara
umum diarahkan pada upaya peningkatan nilai
tambah produksi industri kecil, mikro dan menengah,
penguatan UMKM dalam hal pembiayaan dan
permodalan serta pembinaan dan pemberdayaan
pelaku usaha. Untuk melaksanakan kebijakan tersebut
dijabarkan dalam beberapa program prioritas yang
bersifat strategis yang akan dilaksanakan adalah
sebagai berikut:
55
1. Penciptaan Iklim usaha kecil menengah yang
kondusif.
2. Pengembangan kewirausahaan dan keunggulan
kompetitif usaha kecil menengah.
3. Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi
UMKM.
4. Peningkatan kualitas kelembagaan Koperasi.
4.1.2. Deskripsi Responden
Respoden dalam penelitian ini adalah perwakilan
dari pengurus dan karyawan koperasi-koperasi di
Kabupaten Tulungagung. Berdasarkan populasi koperasi
yang ada di kabupaten Tulungagung sebanyak 915
koperasi dikirimkan kuesioner sebanyak 150 responden.
Pengukuran data dalam penelitian ini dilakukan dengan
menyebarkan kuesioner sebanyak 150 eksemplar dan
kembali semua sebanyak 123, namun sebanyak 24 data
yang kurang lengkap sehingga jumlah kuesioner yang
lengkap yang dapat digunakan sebagai sampel sebanyak
99 orang dalam koperasi. Berdasarkan data-data dari
jawaban kuesioner dapat diidentifikasi berdasarkan umur,
jenis kelamin, jabatan dan pendidikan terakhir sebagai
berikut:
56
1. Umur Responden
Karakteristik responden berdasarkan umur
diuraikan seperti yang terlihat pada tabel berikut:
Tabel 4.1. : Umur Responden Pegawai Koperasi
Kabupaten Tulungagung
Umur Jumlah (orang) %
< 20
21 – 30
31 – 40
41 – 50
> 50
11
42
31
13
2
11,11
42,42
31,31
13,13
2,02
Total 99 100
Sumber: Data primer, diolah, 2014
Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan
bahwa pegawai yang digunakan sebagai sampel
berdasarkan kelompok umur, terdiri dari: pegawai
yang berusia kurang dari 20 tahun sebanyak 11 orang
atau 11,11%, antara 21 sampai dengan 30 tahun
sebanyak 42 orang atau 42,42%, usia antara 31 sampai
dengan 40 tahun sebanyak 31 orang atau 31,13%, usia
antara 41 sampai dengan 50 tahun sebanyak 13 orang
atau 13,13%, dan usia di atas 50 sebanyak 2 orang
57
atau 2,02%. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa pegawai koperasi yang ada di Kabupaten
Tulungagung secara umum berusia muda dan masih
produktif.
2. Jenis Kelamin
Karakteristik responden berdasarkan jenis
kelamin diuraikan seperti yang terlihat pada tabel
berikut:
Tabel 4.2: Jenis Kelamin Responden Pegawai
Koperasi Kabupaten Tulungagung
Jenis Kelamin Jumlah (Orang) %
Laki-laki
Perempuan
29
70
29,29
70,71
Total 99 100
Sumber: Data primer, diolah, 2014
Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa
karyawan yang digunakan sebagai sampel
berdasarkan jenis kelamin, terdiri dari: laki-laki
sebanyak 29 orang atau 29,29% dan karyawan
perempuan sebanyak 70 orang atau 70,71%. Dengan
ini dapat dikatakan bahwa sebagian besar pegawai
koperasi berjenis kelamin perempuan.
58
3. Jabatan
Karakteristik responden berdasarkan jabatan
pada koperasi masing-masing diuraikan seperti yang
terlihat pada tabel berikut:
Tabel 4.3: Jabatan Responden Pegawai Koperasi
Kabupaten Tulungagung
Jabatan Jumlah(Orang) %
Pengurus 17 17,17
Karyawan 30 30,30
Administrasi 38 38,38
Manajer 4 4,04
Marketing 10 10,10
Total 99 100
Sumber: Data primer, diolah, 2014
Berdasarkan tabel di atas dapat diuraikan
bahwa pegawai koperasi berdasarkan jabatan yang
terbanyak berada pada jabatan administrasi sebanyak
38 orang atau 38,38% disusul karyawan saja
sebanyak sebanyak 30 orang atau 30,30%, jabatan
pengurus sebanyak 17 orang atau 17,17% dan
marketing sebanyak 10 orang atau 10,10%, sementara
59
yang paling sedikit pada jabatan manajer sebanyak 4
orang atau 4,04%.
4. Pendidikan
Karakteristik responden berdasarkan
pendidikan diuraikan sebagaimana pada tabel berikut:
Tabel 4.4: Pendidikan Responden Pegawai Koperasi
Kabupaten Tulungagung
Pendidikan Jumlah(Orang) %
SMA
SMK
D-III
S-1
S-2
53
10
5
30
1
53,54
10,10
5,05
30,30
1,01
Total 99 100
Sumber: Data primer, diolah, 2014
Berdasarkan tabel di atas dapat diuraikan
bahwa responden berdasarkan tingkat pendidikan,
terdiri dari: SMA sebanyak 53 orang atau 53,54%,
SMK sebanyak 10 orang atau 10,10%, D-III sebanyak
5 orang atau 5,05% S-1 sebanyak 30 orang atau
30,30% dan S-2 sebanyak 1 orang atau 1,01%. Secara
umum tingkat pendidikan terbanyak pegawai koperasi
60
adalah SMA yaitu mencapai lebih dari 50%
responden.
4.2. Pembahasan
4.2.1. Uji Kualitas Data
1. Uji Validitas
Pengujian ini dilakukan untuk mendapatkan
data yang valid. Valid berarti instrumen yang
digunakan dalam penelitian tersebut dapat digunakan
untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Untuk
itu, sebelum angket/kuesioner penelitian digunakan
dalam mengumpulkan data yang sesungguhnya, maka
dilakukan pengujian terlebih dahulu. Pengujian
dilakukan terhadap instrumen yang dipergunakan
dalam kuesioner sebanyak 19 butir.
Untuk mengukur validitas angket/kuesioner
yang diberikan kepada responden digunakan Korelasi
Product Moment. Semakin tinggi validitas suatu alat
pengukur, berarti semakin tepat pula instrumen
tersebut digunakan sebagai instrumen penelitian.
Berdasarkan hasil uji validitas dengan
menggunakan program SPSS diperoleh hasil sebagai
berikut:
61
Tabel 4.5: Hasil Uji Validitas Instrumen Koperasi di
Kabupaten Tulungagung
No VariabelNo.
Butirrxy Kesimpulan
1. Sumber Daya Manusia (X1)
1 0,237 Valid
2 0,670 Valid
3 0,802 Valid
4 0,800 Valid
5 0,655 Valid
2. Komitmen Organisasi (X2)
1 0,700 Valid
2 0,586 Valid
3 0,788 Valid
4 0,789 Valid
3.Pemanfaatan Teknologi
Informasi (X3)
1 0,724 Valid
2 0,717 Valid
3 0,780 Valid
4.Implementasi SAK – ETAP
(Y)
1 0,567 Valid
2 0,705 Valid
3 0,663 Valid
4 0,511 Valid
5 0,514 Valid
6 0,594 Valid
7 0.730 Valid
8 0,633 Valid
Sumber : Data primer, diolah, 2014
Dengan menggunakan taraf signifikansi (α) =
5 % dan N = 99 diperoleh nilai r tabel = 0,199.
62
Apabila rxy lebih besar dari r tabel berarti ada korelasi
yang nyata antara kedua variabel tersebut, sehingga
kuesioner sebagai alat pengukur dapat dikatakan
valid.
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui
bahwa nilai rxy dari semua butir instrumen lebih besar
dari r tabel (0,199) sehingga dapat disimpulkan bahwa
semua butir dalam instrumen penelitian ini adalah
valid.
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk menunjukkan
sejauh mana suatu alat ukur relatif konsisten apabila
digunakan untuk melakukan pengukuran terhadap
obyek yang sama secara berulang-ulang.
Pengujian reliabilitas yang dilakukan dalam
penelitian ini menggunakan teknik Cronbach Alpha.
Adapun hasil uji reliabilitas instrumen tersebut adalah
sebagai berikut :
63
Tabel 4.6: Hasil Uji Reliabilitas Instrumen
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 99 94,3
Excludeda 6 5,7
Total 105 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.796 20
Sumber: Data primer, diolah, 2014
Berdasarkan tabel di atas, hasil perhitungan
Cronbach’s Alpha = 0,796 yang lebih besar dari
standar yang disyaratkan yaitu 0,7 maka dapat
dikatakan bahwa butir-butir pertanyaan dalam
kuesioner semuanya adalah reliabel dan dapat
digunakan untuk olah data selanjutnya.
64
4.2.2. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Uji normalitas data dilakukan untuk
mengetahui apakah data berdistribusi normal atau
tidak. Suatu data dikatakan mempunyai distribusi
normal jika mempunyai Asymptotic significance >
0,05, Hasil uji normalitas data dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 4.7: Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
X1(SDM)
X2(Komitmen)
X3(PemanfaatanTI)
Y(Implementasi SAKETAP)
N 99 99 99 99
Normal
Parametersa
,,b
Mean 20,08 14,37 11,68 26,55
Std.
Deviation
2,174 2,131 1,456 3,581
Most
Extreme
Differences
Absolute .114 .127 .134 .116
Positive .070 .081 .134 .060
Negative -.114 -.127 -.133 -.116
Kolmogorov-Smirnov Z 1.137 1.267 1.329 1.156
Asymp. Sig. (2-tailed) .150 .081 .059 .138
a. Test distribution is Normal.
65
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
X1(SDM)
X2(Komitmen)
X3(PemanfaatanTI)
Y(Implementasi SAKETAP)
N 99 99 99 99
Normal
Parametersa
,,b
Mean 20,08 14,37 11,68 26,55
Std.
Deviation
2,174 2,131 1,456 3,581
Most
Extreme
Differences
Absolute .114 .127 .134 .116
Positive .070 .081 .134 .060
Negative -.114 -.127 -.133 -.116
Kolmogorov-Smirnov Z 1.137 1.267 1.329 1.156
Asymp. Sig. (2-tailed) .150 .081 .059 .138
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber : Data Primer, Diolah, 2014
Sesuai dengan tabel di atas, terlihat bahwa
nilai Asymptotic significance (2-teiled) semua
variabel (X1, X2, X3 dan Y) masing-masing sebesar
0,150 ; 0,081 ; 0,059 dan 0,138 berarti semua variabel
mempunyai Asymp. Sig > 0,05 sehingga dapat
dikatakan semua data berdistribusi normal.
66
2. Uji Multikolinearitas
Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui
hubungan antar variabel bebas. Untuk menguji dapat
dilakukan dengan melihat VIF (variance inflation
factor) dan angka tolerance, jika VIF < 10 dan angka
tolerance mendekati 1, maka tidak terjadi
multikolinearitas (Cooper & Schindler, 2001). Hasil
uji multikolinearitas dapat dilihat pada tabel
coefficient berikut:
Tabel 4.8 : Hasil Uji Multikolinearitas
Model
Unstandardized Coefficients
StandardizedCoefficients
t Sig.
CollinearityStatistics
BStd.Error Beta
Tolerance
VIF
1(Constant)
4.950 3.795 1.304 .195
X1(SDM)
.406 .147 .246 2.764 .007 .971 1.030
X2(Komitmen)
.290 .158 .172 1.838 .069 .876 1.142
X3(PemanfaatanTI)
.795 .234 .323 3.406 .001 .856 1.169
a. Dependent Variable: Y (Implementasi SAK ETAP)
Sumber : Data primer, diolah, 2014
67
Tabel di atas menunjukkan bahwa VIF
masing-masing variabel (1,030, 1,142 dan 1,169) < 10
dan angka tolerance masing-masing mendekati 1,
sehingga dapat dikatakan persamaan tersebut bebas
dari multikolinearitas.
3. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui
korelasi antara variabel dependen tidak berhubungan
dengan nilai dari variabel itu sendiri, baik nilai
periode sebelumnya atau sesudahnya. Untuk
mendeteksi autokorelasi dapat dilakukan dengan
menggunakan uji Durbin-Watson (DW), jika angka
DW sebesar < 1 maka ada autokorelasi, jika antara
1,10 - 1,54 maka tanpa kesimpulan, jika antara 1,55 –
2,46 tidak ada autokorelasi, jika 2,47 – 2,9 tanpa
kesimpulan dan jika > 2,9 ada autokorelasi. Pengujian
autokorelasi adalah dengan hasil berikut :
Tabel 4.9. : Hasil Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted RSquare
Std. Errorof theEstimate
Durbin-Watson
1 .517a .268 .244 3.113 1.742a. Predictors: (Constant), X3 (Pemanfaatan TI), X2 (Komitmen),X1 (SDM)
68
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted RSquare
Std. Errorof theEstimate
Durbin-Watson
1 .517a .268 .244 3.113 1.742a. Predictors: (Constant), X3 (Pemanfaatan TI), X2 (Komitmen),X1 (SDM)b. Dependent Variable: Y (Implementasi SAK ETAP)
Sumber : Data primer, diolah, 2014
Berdasarkan tabel di atas, hasil perhitungan
menunjukkan bahwa Durbin-Watson sebesar 1.742
(berada di antara 1,55 - 2,46) berarti dalam persamaan
regresi tidak ada gejala autokorelasi.
4. Uji Heterokedastisitas
Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui
apakah terjadi penyimpangan model karena variance
gangguan berbeda antara satu observasi ke observasi
yang lain. Mendeteksi heterokedastisitas dengan
metode Rank Spearman Correlation, yaitu dengan
meregresikan variabel-variabel bebas dengan variabel
pengganggu (residual), jika hasil signifikansi baik uji
F maupun t menunjukkan angka yang > 0,05, maka
dapat dikatakan regresi tidak terkena
heterokedastisitas atau juga dapat dilihat dari plot
gambar residual yang acak atau tidak berpola yang
berarti bebas dari heterokedastisitas.
69
Berikut ini hasil uji heterokedastisitas
berdasarkan hasil signifikasi uji F dan uji t.
Tabel 4.10: Hasil Uji Heterokedastisitas
ANOVAb
ModelSum ofSquares df
MeanSquare F Sig.
1 Regression
23.251 3 7.750 1.792 .154a
Residual 410.835 95 4.325
Total 434.086 98a. Predictors: (Constant), X3 (Pemanfaatan TI), X2
(Komitmen), X1 (SDM)
b. Dependent Variable: Unstandardized Residual
Coefficientsa
Model
UnstandardizedCoefficients
StandardizedCoefficients
tSig.
BStd.Error Beta
1 (Constant) 3.831 2.535 1.511 .134
X1 (SDM) -.042 .098 -.043 -424 .672
X2(Komitmen)
.185 .105 .188 1.761 .081
X3(Pemanfaatan TI)
-.295 .040 -.204 -.1891 .062
a. Dependent Variable: Unstandardized Residual
Sumber : Data primer diolah, 2014.
70
Dari hasil perhitungan di atas, dapat dilihat
signifikansi F sebesar 0,154 dan signifikansi uji t (X1
= 0,672, X2 = 0,081 dan X3 = 0,062 ) > 0.05, maka
dapat dikatakan bahwa persamaan regresi memenuhi
asumsi (bebas) heterokedastisitas.
4.2.3. Analisis Regresi Berganda
Analisis regresi berganda dalam hal ini
menggunakan variabel terikat implementasi SAK ETAP
(Y) dan variabel bebas Sumber Daya Manusia (X1),
Komitmen Organisasi (X2) dan pemanfaatan teknologi
informasi (X3).
Berdasarkan hasil perhitungan analisis regresi
linear berganda dengan menggunakan SPSS dapat
diketahui tingkat pengaruh variabel independen
terhadap variabel dependen baik secara bersama-sama
maupun secara individu. Pengaruh variabel independen
terhadap variabel dependen dapat dilihat dalam tabel
berikut:
71
Tabel 4.11. : Hasil Uji Regresi Berganda
VariabelKoefisienRegresi
StandarError
t-hitung Sig.
X1 (SDM)X2 (Komitmen Organisasi)X3 (Pemanfaatan TI)
0,4060,2900,795
0,1470,1580,234
2,7641.8383.406
0,0070,0690,001
Konstanta = 4,950R = 0,517R2 = 0,268F hitung = 11.565 (sig 0,000)N = 99
Sumber: Data primer, diolah, 2014.
Secara matematis hasil dari analisis regresi
linier berganda tersebut dapat ditulis persamaan
regresinya sebagai berikut:
Y = 4950 + 0,406X1 + 0,290X2 + 0,795X3
Persamaan di atas menunjukkan pengaruh
masing-masing variabel independen (X1, X2 dan X3)
terhadap variabel dependen (Y). Adapun masing-
masing koefisien regresi tersebut dapat diartikan
sebagai berikut :
(1) Konstanta (a) = 4,950
Artinya apabila tidak dipengaruhi oleh sumber
daya manusia (X1), komitmen organisasi (X2) dan
pemanfaatan teknologi informasi (X3) maka
implementasi SAK ETAP sebesar 4,950 satuan.
(2) b1 = 0,406
72
Artinya apabila sumber daya manusia (X1) berubah
sebesar 1 satuan, maka akan mempengaruhi
implementasi SAK ETAP berubah sebesar 0,406
satuan dengan asumsi variabel independen lainnya
adalah tetap.
(3) b2 = 0,290
Artinya apabila komitmen organisasi (X2) berubah
sebesar 1 satuan, maka akan mempengaruhi
implementasi SAK ETAP berubah sebesar 0,290
satuan dengan asumsi variabel independen lainnya
adalah tetap.
(4) b3 = 0,795
Artinya apabila pemanfaatan teknologi informasi
(X3) berubah sebesar 1 satuan, maka akan
mempengaruhi implementasi SAK ETAP berubah
sebesar 0,795 satuan dengan asumsi variabel
independen lainnya adalah tetap.
4.2.4. Pengujian Hipotesis
1. Uji F (Pengujian Secara Simultan)
Untuk membuktikan apakah variabel-variabel
independen (sumber daya manusia, komitmen
organisasi dan pemanfaatan teknologi informasi)
73
secara simultan atau bersama-sama mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap implementasi SAK
ETAP maka digunakan uji F.
Adapun langkah-langkah pengujiannya adalah
sebagai berikut :
(1) Menentukan hipotesis:
- Ho : b1= b2 = 0
Artinya variabel independen secara simultan
atau bersama-sama tidak berpengaruh
signifikan terhadap variabel dependen.
- Ha : b1≠ b2 ≠ 0
Artinya variabel independen secara simultan
atau bersama-sama berpengaruh signifikan
terhadap variabel dependen.
(2) Dengan menggunakan taraf signifikansi (α) =
0,05 ; derajat kebebasan (df) = (k – 1), (n – k) =
(3 – 1), (99 – 3) = (2), (96) diperoleh F tabel
sebesar 3,94.
(3) Kriteria pengujian:
- Ho diterima apabila F hitung ≤ 3,94
- Ho ditolak apabila F hitung > 3,94
74
(4) Hasil perhitungan komputer diperoleh F hitung
sebesar 11,565.
Kesimpulan:
Berdasarkan hasil perhitungan di atas dapat
dijelaskan bahwa nilai F hitung (11,565) > F
tabel (3,94), berarti hipotesis nol (Ho) ditolak dan
hipotesis alternatif (Ha) diterima. Dengan
ditolaknya hipotesis alternatif (Ha) berarti
variabel-variabel independen (sumber daya
manusia, komitmen organisasi dan pemanfaatan
teknologi informasi) secara simultan atau
bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap
implementasi SAK ETAP.
2. Uji t (Pengujian secara Individu)
Pengujian ini digunakan untuk membuktikan
apakah secara individu variabel-variabel independen,
yaitu sumber daya manusia (X1), komitmen organisasi
(X2) dan pemanfaatan teknologi informasi (X3)
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
implementasi SAK ETAP.
Dalam pengujian ini menggunakan taraf
signifikansi (α) = 0,05 ; derajat kebebasan (df) = (n - k
75
- 1) = (99 - 3 - 1) = 95 dengan pengujian dua sisi
diperoleh nilai t tabel sebesar 1, 988
Adapun kriteria pengujian hipotesis yang
digunakan dalam uji t adalah sebagai berikut:
- Ho diterima jika t hitung ≤ t tabel (1,988)
- Ho ditolak jika t hitung ≥ t tabel (1,988)
(1) Pengujian terhadap sumber daya manusia (X1)
Langkah-langkah pengujiannya sebagai berikut :
a. Hipotesis
Ho: b = 0 artinya sumber daya manusia
tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap
implementasi SAK ETAP.
Ho: b > 0 artinya sumber daya manusia
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap
implementasi SAK ETAP.
b. Hasil perhitungan
Nilai t hitung (2,764) > t tabel (1,988)
Kesimpulan:
Hasil perhitungan menunjukkan bahwa
nilai t hitung lebih
76
kecil dari nilai t tabel, sehingga hipotesis
nol (Ho) ditolak dan hipotesis alternatif
(Ha) diterima. Dengan diterimanya
hipotesis alternatif (Ha), berarti sumber
daya manusia berpengaruh secara positif
dan signifikan terhadap implementasi SAK
ETAP.
(2) Pengujian terhadap komitmen organisasi (X2)
Langkah-langkah pengujiannya sebagai berikut :
(a) Hipotesis
Ho: b = 0 artinya komitmen organisasi
tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap
implementasi SAK ETAP
Ha: b > 0 artinya komitmen organisasi
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap
implementasi SAK ETAP.
(b) Hasil perhitungan
Nilai t hitung (1,838) < t tabel (1,988)
Kesimpulan :
77
Hasil perhitungan menunjukkan bahwa nilai
t hitung lebih besar dari nilai t tabel,
sehingga hipotesis nol (Ho) diterima dan
hipotesis alternatif (Ha) ditolak. Dengan
ditolaknya hipotesis alternatif (Ha), berarti
komitmen organisasi tidak berpengaruh
secara positif dan signifikan terhadap
implementasi SAK ETAP.
(3) Pengujian terhadap pemanfaatan teknologi
informasi (X3)
Langkah-langkah pengujiannya sebagai berikut :
a. Hipotesis
Ho: b = 0 artinya pemanfaatan teknologi
informasi tidak berpengaruh
secara signifikan terhadap
implementasi SAK ETAP.
Ho: b > 0 artinya pemanfaatan teknologi
informasi berpengaruh positif
dan signifikan terhadap
implementasi SAK ETAP.
b. Hasil perhitungan
Nilai t hitung (3,406) > t tabel (1,988)
78
Kesimpulan:
Hasil perhitungan menunjukkan bahwa
nilai t hitung lebih
besar dari nilai t tabel, sehingga hipotesis
nol (Ho) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha)
diterima. Dengan diterimanya hipotesis
alternatif (Ha), berarti pemanfaatan
teknologi informasi berpengaruh secara
positif dan signifikan terhadap implementasi
SAK ETAP.
3. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) digunakan sebagai
alat analisis untuk menunjukkan besarnya sumbangan
(kontribusi) dari variabel-variabel independen secara
keseluruhan terhadap variabel dependen.
Dari hasil perhitungan regresi diperoleh nilai
koefisien determinasi (R2) sebesar 0,268 yang artinya
26,8% dari implementasi SAK ETAP pada koperasi di
kabupaten Tulungagung dipengaruhi secara bersama-
sama oleh sumber daya manusia, komitmen organisasi
dan pemanfaatan teknologi informasi sedangkan
79
sisanya sebesar 73,2% dipengaruhi oleh faktor lain
yang tidak dimasukkan dalam model.
4.2.5. Implikasi Manajerial
Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan
atas faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi
SAK ETAP dalam penelitian ini, yaitu kemampuan
sumber daya manusia, komitmen organisasi dan
pemanfaatan teknologi informasi adalah sebagai berikut:
1. Sumber Daya Manusia
Faktor ini berpengaruh positif dan signifikan
terhadap implementasi SAK ETAP pada koperasi di
Kabupaten Tulungagung dengan alasan rata-rata
sumber daya manusia berpendidikan minimal
SMA/SMK, adanya kesesuaian kemampuan
akademik dengan bidang pekerjaan, komunikasi yang
baik antara pimpinan dan karyawan, dan ketegasan
pimpinan dalam pengambilan keputusan, serta ada
upaya pelatihan/pendidikan untuk peningkatan
sumber daya manusia meskipun masih dalam
kategori minimal dalam hal perkoperasian yang
berkaitan dengan pajak, akuntansi maupun peraturan-
peraturan lain yang mengatur tentang koperasi.
80
2. Komitmen Organisasi
Faktor ini tidak berpengaruh signifikan terhadap
implementasi SAK ETAP, dalam hal ini dapat
dijelaskan bahwa: kepercayaan terhadap lembaga
koperasi, iklim penerimaan atas nilai-nilai yang
berlaku di koperasi, kesediaan untuk mengerahkan
segala upaya untuk tujuan koperasi dan loyalitas tidak
sesuai dengan kinerja (implementasi SAK – ETAP).
Kebanyakan latar belakang pegawai koperasi tidak
sepenuh hati untuk menjadi pegawai koperasi
melainkan dianggap pekerjaan sambilan dan sebagai
batu loncatan untuk menjadi pegawai tetap lainnya
yang lebih menjanjikan. Kondisi demikian, khususnya
lembaga koperasi di Kabupaten Tulungagung sangat
mungkin sebagai pengaruh beberapa kasus
penyalahgunaan wewenang yang dilakukan oleh
oknum/pimpinan lembaga koperasi yang
mengakibatkan pailit dan para anggota yang
menanggung kerugiannya.
3. Pemanfaatan Teknologi Informasi
Faktor ini berpengaruh positif dan signifikan terhadap
implementasi SAK ETAP di kabupaten Tulungagung,
81
hal ini menunjukkan bahwa pada era sekarang ini
internet sudah bisa masuk ke pelosok desa, otomatis
dalam koperasi sudah banyak yang menyediakan
fasilitas yang berkaitan dengan teknologi informasi.
Adapun pelaksanaannya tergantung dari sumber daya
manusia yang ada pada koperasi tersebut apakah ada
kemauan untuk belajar atau menggali informasi yang
dapat diterapkan dalam pelaksanaan tugasnya dan
adanya kesempatan untuk belajar di sela-sela
penyelesaian tugas rutin setiap harinya.
82
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan tentang analisis faktor-
faktor yang mempengaruhi implementasi SAK ETAP pada
koperasi di kabupaten Tulungagung yang dilihat dari sumber daya
manusia, komitmen organisasi dan penerapan teknologi informasi
dihasilkan simpulan sebagai berikut :
1. Persamaan regresi yang dihasilkan dari hasil analisis adalah :
Y = 4,950 + 0,406X1 + 0,290X2 + 0,795X3
2. Secara serempak atau simultan sumber daya manusia,
komitmen organisasi dan penerapan teknologi informasi
berpengaruh signifikan terhadap implementasi SAK ETAP
pada koperasi di kabupaten Tulungagung.
3. Secara parsial sumber daya manusia dan pemanfaatan
teknologi berpengaruh signifikan terhadap implementasi
SAK ETAP, sedang satu variabel lainnya yaitu komitmen
organisasi tidak berpengaruh signifikan terhadap
implementasi SAK ETAP pada koperasi di kabupaten
Tulungagung.
83
4. Ketiga faktor ini yaitu kemampuan sumber daya manusia,
komitmen organisasi dan pemanfaatan teknologi informasi
mempengaruhi implementasi SAK ETAP sebesar 26,8%
dilihat dari hasil koefisien determinasi. Berdasarkan nilai ini
dapat dinyatakan bahwa sumbangan atau kontribusi yang
diberikan variabel independen ini terhadap variabel dependen
sebesar 26,8%, sedang sisanya sebesar 73,2% dapat
dipengaruhi oleh faktor lainnya yang belum dimasukkan
dalam model.
5.2. Saran
Berdasarkan simpulan yang telah diuraikan di atas, penulis
dapat memberikan saran kepada koperasi-koperasi dan Dinas
Koperasi, UMKM dan Pasar Kabupaten Tulungagung sebagai
berikut:
1. Berdasarkan hasil analisis faktor-faktor yang berpengaruh
terhadap implementasi SAK ETAP pada koperasi di
kabupaten Tulungagung maka hendaknya koperasi-koperasi
maupun Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
Kabupaten Tulungagung memperhatikan hal-hal yang bisa
meningkatkan kemampuan sumber daya manusia, tata
pamong dalam organisasi koperasi, penyediaan sarana
prasarana yang memadai serta pemberian kesempatan belajar
84
dalam hal peningkatan kualitas kerja karyawan melalui
pengadaan pelatihan-pelatihan tentang perkoperasian dan
sosialisasi peraturan-peraturan terkait koperasi yang
melibatkan keikutsertaan karyawan didalamnya.
2. Menyikapi hasil analisis tentang komitmen organisasi yang
tidak berpengaruh terhadap implementasi SAK ETAP pada
koperasi di Kabupaten Tulungagung maka hendaknya
koperasi-koperasi maupun Dinas Koperasi, Usaha Mikro,
Kecil dan Menengah Kabupaten Tulungagung memperhatikan
hal-hal yang bisa mengembalikan kepercayaan masyarakat
terhadap lembaga koperasi, menghilangkan kesan koperasi
sebagai tempat bekerja yang kurang menjanjikan sehingga
karyawan akan lebih menghargai koperasi sebagai tempat
mereka bekerja.
3. Penelitian lebih lanjut untuk mengetahui faktor-faktor ini
hendaknya terus dilakukan baik dengan menambah variabel
lain yang sesuai maupun memperbanyak sampel yang
digunakan sebagai keterbatasan dalam penelitian ini.
85
DAFTAR PUSTAKA
Azhar, 2007. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan
Penerapan Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 pada
Pemerintahan Kota Banda Aceh. Tesis. Universitas
Sumatera Utara.
Ghozali, Imam. 2007. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program
SPSS. Semarang: Universitas Diponegoro.
Hevesi, G.Alan. 2005. Standards for Internal Control in New York
State Government. www.osc.state.ny.us. Diakses tanggal 7
November 2012.
Ikatan Akuntan Indonesia, 2009. SAK Entitas Tanpa Akuntabilitas
Publik (ETAP). (Online). (www.iaiglobal.or.id), diakses 14
November 2013).
Kusumawati. Dewi Ayu, 2013. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Implementasi Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa
Akuntabilitas Publik pada Perusahaan Daerah air Minum
(PDAM) se-Madura Rangkuman Skripsi. Surabaya :
Program Studi Akuntansi STIE PERBANAS.
86
Martani, Dwi, Veronica NPS, Sylvia dkk. 2012. Akuntansi Keuangan
Menengah Berbasis PSAK. Jakarta: Salemba Empat.
Romilia, Riana. 2011. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Keberhasilan Penerapan Peraturan Pemerintah Nomor 24
Tahun 2005 Tentang SAP di Kabupaten Bangkalan.
Rangkuman Skripsi. Surabaya : Program Studi Akuntansi
STIE PERBANAS.
Siregar, Astuti H dan I Ketut Suryanawa. 2008. Pemanfaatan
Teknologi Informasi dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja
Individual Pada KPP Denpasar Barat. Jurnal Akuntansi.
Universitas Udayana.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Bandung: cv. Alfabeta.
Tjhai, Fung Jin. 2003. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Pengaruh
Pemanfaatan Teknologi Informasi terhadap Kinerja
Akuntan Publik”. Jurnal Bisnis dan Akuntansi. 5(1):1 – 26.
Wilkinson, W. Joseph, Michael J. Cerullo, Vasant Raval, dan Bernard
Wong-On-Wing. 2000. Accounting Information Systems:
Essential Concepts and Applications. Fourth Edition. John
Wiley and Sons. Inc.
87
Lampiran 1 : Instrumen
a. Kuesioner
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPLEMENTASI
SAK - ETAP PADA KOPERASI DI KABUPATEN
TULUNGAGUNG
Bersama ini saya sampaikan daftar pertanyaan (kuesioner) kepada
Bapak/Ibu/Sdr/i, dengan permohonan agar berkenan kiranya
meluangkan waktu untuk mengisinya. Kuesioner ini tidak ada
hubungannya dengan penilaian kepada perusahaan, pimpinan dan
karyawan, melainkan untuk tujuan penelitian.
Segala bantuan Bapak/Ibu/Sdr/i atas kelancaran penelitian ini,
kami ucapkan terima kasih.
Hormat kami
Peneliti
(Eni M. & Krisan S.)
KUESIONER
88
1. Petunjuk Pengisian:
a. Kepada bpk/ibu/sdr untuk menjawab seluruh pertanyaan dengan
jujur dan sebenarnya.
b. Berikan tanda silang (X) pada kolom yang tersedia dan pilih
sesuai keadaan yang sebenarnya.
c. Ada lima alternatif jawaban:
Tidak Setuju (TS) = 1
Kurang Setuju (KS) = 2
Ragu-Ragu (RR) = 3
Setuju ( S ) = 4
Sangat Setuju (SS) = 5
2. Karakteristik Responden:
a. Umur : ………………………Tahun
b. Jenis Kelamin : Laki-laki/Perempuan (Coret
yang tidak perlu)
c. Jabatan : ……………………………..
d. Pendidikan Terakhir : ……………………………..
89
No. Pernyataan Variabel
Alternatif
Jawaban
TS KS RR S SS
A. Sumber Daya Manusia (X1):
1 Kemampuan akademik saya sesuai dengan bidang
pekerjaan.
2 Komunikasi antara pimpinan dengan bawahan terjalin
dengan baik.
3 Pimpinan mampu membimbing bawahan dalam
melaksanakan tugas.
4 Pimpinan memiliki kemampuan yang baik dan tegas dalam
pengambilan keputusan.
5 Perusahaan/koperasi berusaha memberikan
pendidikan/pelatihan untuk meningkatkan kualitas sumber
daya manusia (karyawan).
No. Pernyataan VariabelAlternatif Jawaban
TS KS RR S SS
B. Komitmen (X2):
1 Saya percaya terhadap tujuan perusahaan/koperasi.
2 Saya bisa menerima nilai-nilai yang berlaku di
perusahaan/koperasi.
3 Saya bersedia mengerahkan segala upaya untuk tujuan
perusahaan/koperasi.
4 Selama menenpuh karier, saya ingin tinggal bersama
perusahaan/koperasi.
C. Pemanfaatan Teknologi Informasi (X3):
1 Perusahaan/koperasi menyediakan fasilitas yang berkaitan
dengan teknologi informasi (komputer, internet dsb).
2 Saya selalu berusaha memanfaatkan fasilitas tekonologi
90
informasi untuk menunjang pelaksanaan tugas/pekerjaan.
3 Perusahaan/koperasi memberi kesempatan kepada karyawan
untuk belajar tekonologi informasi.
D. Implementasi SAK – ETAP (Y):
1 Saya memahami tentang penyajian laporan keuangan dengan
menghilangkan pos-pos yang diatur dalam SAK-ETAP.
2 Bagaimana kemampuan Anda dalam proses penyajian
laporan laba/rugi tanpa harus menyajikan laba/rugi
komprehensif.
3 Saya memahami tentang proses pengungkapan modal.
4 Saya memahami tentang proses penyajian arus kas dengan
menggunakan metode tidak langsung.
5 Saya memahami tentang proses pengukuran properti
investasi dengan menggunakan biaya.
6 Saya memahami tentang proses pengakuan dan pengukuran
asset tidak berujud.
7 Saya memahami tentang pembebanan biaya pinjaman
langsung dibebankan.
8 Saya memahami tentang penggunaan Tax Payable Concept.
91
b. HASIL ANALISIS SPSS
GET DATA /TYPE=XLS /FILE='H:\Penelitian
Dosen Pemula\Data Responden pemula eni
(Autosaved).xls' /SHEET=name 'Sheet2'
/CELLRANGE=full /READNAMES=on
/ASSUMEDSTRWIDTH=32767. RELIABILITY
/VARIABLES=X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X2.1 X2.2
X2.3 X2.4 X3.1 X3.2 X3.3 Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7
Y8 /SCALE('ALL VARIABLES') ALL /MODEL=ALPHA
/STATISTICS=DESCRIPTIVE SCALE /SUMMARY=TOTAL.
Reliability
[DataSet1]
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 99 94.3
Excludeda 6 5.7
Total 105 100.0
92
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 99 94.3
Excludeda 6 5.7
Total 105 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.796 20
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
X1.1 3.82 .800 99
X1.2 4.21 .576 99
X1.3 4.07 .746 99
X1.4 4.01 .721 99
93
X1.5 3.97 .646 99
X2.1 3.89 .637 99
X2.2 3.78 .599 99
X2.3 3.83 .700 99
X2.4 2.88 .993 99
X3.1 3.91 .640 99
X3.2 3.92 .650 99
X3.3 3.85 .676 99
Y1 3.57 .731 99
Y2 3.63 .599 99
Y3 3.57 .702 99
Y4 3.32 .712 99
Y5 3.25 .628 99
Y6 3.14 .769 99
Y7 3.22 .777 99
Y8 2.85 .896 99
94
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
X1.1 68.86 40.817 .067 .806
X1.2 68.46 39.455 .325 .789
X1.3 68.61 38.629 .319 .790
X1.4 68.67 38.857 .307 .790
X1.5 68.71 39.291 .300 .791
X2.1 68.79 38.781 .372 .787
X2.2 68.90 38.031 .508 .780
X2.3 68.85 38.497 .363 .787
X2.4 69.80 38.877 .184 .803
X3.1 68.77 38.364 .424 .784
X3.2 68.76 39.206 .309 .790
X3.3 68.83 38.205 .416 .784
Y1 69.11 37.039 .513 .778
Y2 69.05 37.987 .514 .780
Y3 69.11 36.977 .547 .776
Y4 69.35 37.925 .423 .784
95
Y5 69.42 39.430 .293 .791
Y6 69.54 37.925 .382 .786
Y7 69.45 37.577 .416 .784
Y8 69.83 36.919 .406 .785
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
72.68 42.139 6.491 20
CORRELATIONS /VARIABLES=X1.1 X1.2 X1.3 X1.4
X1.5 X1SDM /PRINT=TWOTAIL NOSIG
/MISSING=PAIRWISE.
Correlations
96
Correlations
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5
X1
(SDM)
X1.1 Pearson
Correlation
1 -.093 -.166 -.068 -.090 .237*
Sig. (2-tailed) .362 .100 .507 .377 .018
N 99 99 99 99 99 99
X1.2 Pearson
Correlation
-.093 1 .511*
*
.559*
*
.264*
*
.670**
Sig. (2-tailed) .362 .000 .000 .008 .000
N 99 99 99 99 99 99
X1.3 Pearson
Correlation
-.166 .511** 1 .663*
*
.555*
*
.802**
Sig. (2-tailed) .100 .000 .000 .000 .000
N 99 99 99 99 99 99
X1.4 Pearson
Correlation
-.068 .559** .663*
*
1 .395*
*
.800**
Sig. (2-tailed) .507 .000 .000 .000 .000
N 99 99 99 99 99 99
97
X1.5 Pearson
Correlation
-.090 .264** .555*
*
.395*
*
1 .655**
Sig. (2-tailed) .377 .008 .000 .000 .000
N 99 99 99 99 99 99
X1
(SD
M)
Pearson
Correlation
.237* .670** .802*
*
.800*
*
.655*
*
1
Sig. (2-tailed) .018 .000 .000 .000 .000
N 99 99 99 99 99 99
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
CORRELATIONS /VARIABLES=X2.1 X2.2 X2.3 X2.4
X2Komitmen /PRINT=TWOTAIL NOSIG
/MISSING=PAIRWISE.
Correlations
98
Correlations
X2.1 X2.2 X2.3 X2.4
X2
(Komit
men)
X2.1 Pearson
Correlation
1 .523*
*
.391*
*
.269*
*
.700**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .007 .000
N 99 99 99 99 99
X2.2 Pearson
Correlation
.523*
*
1 .224* .160 .586**
Sig. (2-tailed) .000 .026 .113 .000
N 99 99 99 99 99
X2.3 Pearson
Correlation
.391*
*
.224* 1 .601*
*
.788**
Sig. (2-tailed) .000 .026 .000 .000
N 99 99 99 99 99
X2.4 Pearson
Correlation
.269*
*
.160 .601*
*
1 .789**
Sig. (2-tailed) .007 .113 .000 .000
99
N 99 99 99 99 99
X2
(Komitm
en)
Pearson
Correlation
.700*
*
.586*
*
.788*
*
.789*
*
1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 99 99 99 99 99
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
100
Correlations
Correlations
X3.1 X3.2 X3.3
X3
(Pemanfaatan
TI)
X3.1 Pearson Correlation 1 .252* .369** .724**
Sig. (2-tailed) .012 .000 .000
N 99 99 99 99
X3.2 Pearson Correlation .252* 1 .344** .717**
Sig. (2-tailed) .012 .000 .000
N 99 99 99 99
X3.3 Pearson Correlation .369** .344** 1 .780**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 99 99 99 99
X3
(Pem
anfa
atan
TI)
Pearson Correlation .724** .717** .780** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 99 99 99 99
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
101
Correlations
X3.1 X3.2 X3.3
X3
(Pemanfaatan
TI)
X3.1 Pearson Correlation 1 .252* .369** .724**
Sig. (2-tailed) .012 .000 .000
N 99 99 99 99
X3.2 Pearson Correlation .252* 1 .344** .717**
Sig. (2-tailed) .012 .000 .000
N 99 99 99 99
X3.3 Pearson Correlation .369** .344** 1 .780**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 99 99 99 99
X3
(Pem
anfa
atan
TI)
Pearson Correlation .724** .717** .780** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 99 99 99 99
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
102
Correlations
Correlations
Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 Y8
Y (Impl.
SAK-
ETAP)
Y1 Pearson
Correlation
1 .348**
.444**
.528**
-.159 .129 .190 .288**
.567**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .117 .205 .060 .004 .000
N 99 99 99 99 99 99 99 99 99
Y2 Pearson
Correlation
.348**
1 .556**
.167 .362** .404**
.465** .293**
.705**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .099 .000 .000 .000 .003 .000
N 99 99 99 99 99 99 99 99 99
Y3 Pearson
Correlation
.444**
.556**
1 .386**
.251* .247*
.291** .186 .663**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .012 .014 .003 .065 .000
N 99 99 99 99 99 99 99 99 99
Y4 Pearson
Correlation
.528**
.167 .386**
1 -.002 .083 .109 .237*
.511**
Sig. (2-tailed) .000 .099 .000 .986 .412 .284 .018 .000
N 99 99 99 99 99 99 99 99 99
Y5 Pearson
Correlation
-
.159
.362**
.251*
-
.002
1 .474**
.490** .214*
.514**
Sig. (2-tailed) .117 .000 .012 .986 .000 .000 .034 .000
N 99 99 99 99 99 99 99 99 99
Y6 Pearson
Correlation
.129 .404**
.247*
.083 .474** 1 .442** .165 .594**
Sig. (2-tailed) .205 .000 .014 .412 .000 .000 .104 .000
N 99 99 99 99 99 99 99 99 99
103
Y7 Pearson
Correlation
.190 .465**
.291**
.109 .490** .442**
1 .547**
.730**
Sig. (2-tailed) .060 .000 .003 .284 .000 .000 .000 .000
N 99 99 99 99 99 99 99 99 99
Y8 Pearson
Correlation
.288**
.293**
.186 .237*
.214* .165 .547** 1 .633**
Sig. (2-tailed) .004 .003 .065 .018 .034 .104 .000 .000
N 99 99 99 99 99 99 99 99 99
Y
(I
mp
l.
SA
K-
ET
AP
)
Pearson
Correlation
.567**
.705**
.663**
.511**
.514** .594**
.730** .633**
1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 99 99 99 99 99 99 99 99 99
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
104
NPar Tests
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
X1
(SDM)
X2
(Komitm
en)
X3
(Peman
faatan
TI)
Y (Impl.
SAK-
ETAP)
N 99 99 99 99
Normal
Parametersa,,b
Mean 20.08 14.37 11.68 26.55
Std.
Deviation
2.174 2.131 1.456 3.581
Most Extreme
Differences
Absolute .114 .127 .134 .116
Positive .070 .081 .134 .060
Negative -.114 -.127 -.133 -.116
Kolmogorov-Smirnov Z 1.137 1.267 1.329 1.156
Asymp. Sig. (2-tailed) .150 .081 .059 .138
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
105
Regression
Variables Entered/Removed
Model Variables Entered
Variables
Removed Method
1 X3 (Pemanfaatan
TI), X1 (SDM), X2
(Komitmen)a
. Enter
a. All requested variables entered.
Model Summaryb
Model R
RSqua
re
AdjustedR
Square
Std.Errorof theEstim
ate
Change Statistics
Durbin-
Watson
R
Square
Change
F
Chan
ge
df1 df2
Sig.
F
Cha
nge
1 .517a .268 .244 3.113 .268 11.56
5
3 95 .000 1.742
a. Predictors: (Constant), X3 (Pemanfaatan TI), X1 (SDM), X2
(Komitmen)
b. Dependent Variable: Y (Impl. SAK-ETAP)
106
ANOVAb
Model
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
1 Regression 336.138 3 112.046 11.565 .000a
Residual 920.408 95 9.689
Total 1256.545 98
a. Predictors: (Constant), X3 (Pemanfaatan TI), X1 (SDM), X2
(Komitmen)
b. Dependent Variable: Y (Impl. SAK-ETAP)
107
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standar
dized
Coeffici
entst Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta
Toler
ance VIF
1 (Const
ant)
4.950 3.795 1.304 .195
X1
(SDM)
.406 .147 .246 2.764 .007 .971 1.030
X2
(Komit
men)
.290 .158 .172 1.838 .069 .876 1.142
X3
(Pema
nfaata
n TI)
.795 .234 .323 3.406 .001 .856 1.169
a. Dependent Variable: Y (Impl. SAK-ETAP)
108
Collinearity Diagnosticsa
Mo
del
Dimen
sionEigenvalue
Condition
Index
Variance Proportions
(Consta
nt)
X1
(SDM)
X2
(Komit
men)
X3
(Pemanf
aatan TI)
1 1 3.969 1.000 .00 .00 .00 .00
2 .016 15.730 .02 .23 .71 .00
3 .010 19.644 .01 .17 .22 .90
4 .005 28.718 .97 .60 .06 .10
a. Dependent Variable: Y (Impl. SAK-ETAP)
Residuals Statisticsa
Minimum
Maximu
m Mean
Std.
Deviation N
Predicted Value 18.90 31.02 26.55 1.852 99
Residual -9.808 6.350 .000 3.065 99
Std. Predicted
Value
-4.127 2.415 .000 1.000 99
Std. Residual -3.151 2.040 .000 .985 99
109
Residuals Statisticsa
Minimum
Maximu
m Mean
Std.
Deviation N
Predicted Value 18.90 31.02 26.55 1.852 99
Residual -9.808 6.350 .000 3.065 99
Std. Predicted
Value
-4.127 2.415 .000 1.000 99
Std. Residual -3.151 2.040 .000 .985 99
a. Dependent Variable: Y (Impl. SAK-ETAP)
110
REGRESSION /MISSING LISTWISE /STATISTICS
COEFF OUTS R ANOVA CHANGE /CRITERIA=PIN(.05)
POUT(.10) /NOORIGIN /DEPENDENT RES_1
/METHOD=ENTER X1SDM X2Komitmen X3PemanfaatanTI
/SAVE RESID.
Regression
Variables Entered/Removed
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
1 X3
(Pemanfaatan
TI), X1 (SDM),
X2 (Komitmen)a
. Enter
a. All requested variables entered.
111
Model Summaryb
Model RR
Square
Adjusted R
Square
Std.Error of
theEstimat
e
Change StatisticsR
Square
Change
FChang
edf1 df2 Sig. F
Change
1 .231a .054 .024 2.0795
6325
.054 1.792 3 95 .154
a. Predictors: (Constant), X3 (Pemanfaatan TI), X1 (SDM), X2
(Komitmen)
b. Dependent Variable: Unstandardized Residual
ANOVAb
Model
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
1 Regression 23.251 3 7.750 1.792 .154a
Residual 410.835 95 4.325
Total 434.086 98
a. Predictors: (Constant), X3 (Pemanfaatan TI), X1
(SDM), X2 (Komitmen)
112
ANOVAb
Model
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
1 Regression 23.251 3 7.750 1.792 .154a
Residual 410.835 95 4.325
Total 434.086 98
a. Predictors: (Constant), X3 (Pemanfaatan TI), X1
(SDM), X2 (Komitmen)
b. Dependent Variable: Unstandardized Residual
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
StandardizedCoefficients
t Sig.BStd.Error Beta
1 (Constant) 3.831 2.535 1.511 .134
X1 (SDM) -.042 .098 -.043 -.424 .672X2(Komitmen)
.185 .105 .188 1.761 .081
X3(Pemanfaatan TI)
-.295 .156 -.204 -1.891 .062
a. Dependent Variable: Unstandardized Residual
113
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean
Std.
Deviation N
Predicted
Value
1.0108651 3.2847188 2.2163798 .48708722 99
Residual -3.15599871 6.59125376 .00000000 2.04748580 99
Std. Predicted
Value
-2.475 2.193 .000 1.000 99
Std. Residual -1.518 3.170 .000 .985 99
a. Dependent Variable: Unstandardized Residual