Pendidikan Lingkungan Sosial dan budaya - Masyarakat dan Komunitas
-
Upload
maryam-susana-oktoviawati-sundari -
Category
Education
-
view
4.589 -
download
5
description
Transcript of Pendidikan Lingkungan Sosial dan budaya - Masyarakat dan Komunitas
MASYARAKAT DAN KOMUNITAS
Makalah
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan Lingkungan Sosial dan Budaya
Diampu oleh:
Dr. Elly Malihah, M.Si
Disusun oleh: Kelompok 3
Maryam Susana O.S. 1204438
Novita Anggraeni 1205622
Putri Susanti 1205235
Hendrizon Pratama 1202827
Jurusan Pendidikan Geografi
Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Universitas Pendidikan Indonesia
Bandung
2014
LATAR BELAKANG
Puji syukur marilah kita panjatkan kepada Tuhan Yang
Maha Esa, karena atas rahmat dan karunia-Nya lah kami dapat
menyelesaikan tugas pembuatan makalah ini dengan membahas
mengenai Masyarakat dan Komunitas. Semoga makalah ini dapat
memberikan pemahaman dan dapat dijadikan sebagai suatu
acuan, petunjuk, maupun pedoman bagi pembaca umumnya dan
penulis khususnya.
Terimakasih kepada pembimbing yang sudah dengan
sabar memberi bimbingan hingga makalah ini selesai dibuat.
Makalah ini kami akui masih banyak memiliki kekurangan baik
dalam cara penyampaian maupun isi pembahasan. Oleh karena
itu bagi para pembaca untuk memberikan saran dan kritik yang
bersifat membangun guna meningkatkan kesempurnaan dari
makalah ini.
Bandung, Maret 2014
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................... ii
Bab 1 Pendahuluan ........................................................... 1
1.1. Latar Belakang ............................................. 1
1.2. Identifikasi Masalah .....................................2
1.3. Rumusan Masalah........................................ 3
1.4. Pendekatan PLSBT...................................... 3
1.5. Sistematika Penulisan .................................. 4
Bab 2 Kajian Teori .................................................... 5
1.1. Pengertian Masyarakat (Society) ................. 5
1.1.1. Pengertian masyarakat menurut Ahli.. 5
1.2. Macam – Macam Masyarakat ................... 6
1.2.1. Komunitas Setempat (Community).... 6
1.2.2. Masyarakat desa dan masyarakat kota. 7
1.2.3. Masyarakat Multikultural .................. 8
1.3. Pengaruh multikultural terhadap kehidupan
beragama, bermasyarakat, bernegara dan kehidupan
global .......................................................... 8
Bab 3 Pembahasan ..................................................... 10
1.1. Permasalahan ................................................
10
1.2. Tinjauan terhadap masalah ...........................
11
1.3. Solusi ...........................................................
16
Bab 4 Penutup ........................................................... 18
1.1. Simpulan ..................................................... 18
1.2. Saran........................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA................................................... iv
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Indonesia merupkan negara yang memiliki jumlah
penduduk terbesar ke-4 di dunia. Besarnya jumlah penduduk
ini merupakan suatu aset yang cukup besar untuk bisa
menjadikan Indonesia ini maju dan berkembaang. Penduduk
ini terdiri dari beberapa ras dan suku bangsa yang berbeda –
beda. Sesuai dengan posisi indonesia yang merupakan negara
yang berada diantara dua benua dan dua samudera. Keadaan
ini menyebabkan banyaknya pengaruh terhadap kehidupan di
indonesia, baik itu dalam segi penyebaran budaya, ras, suku,
bangsa, bahasa, etnik dan lain lain. Keberagaman ini
merupakan suatu multikulturalisme yang indonesia miliki,
dan ini menjadi suatu hal yang mendasar untuk terbentuknya
suatu masyarakat.
Masyarakat merupakan suatu kesatuan organisasi manusia
yang saling berhubungan. Masyarakat ini muncul karena
adanya kebutuhan – kebutuhan yang tidak bisa di lakukan
atau dipenuhi sendiri. Masyarakat ini terbentuk karena adanya
kesamaan norma, adat istiadat, ras, budaya, etnik dan lain
lain.
Kesamaan – kesamaan itu lah yang menyebabkan adanya
suatu keinginan untuk membentuk suatu kelompok
masyarakat yang biasa dinamakan komunitas. Ada berbagai
macam komunitas masyarakat yang dikenal dari mulai
komunitas yang ada karena kesamaan kebutuhan, ada yang
terbentuk dengan adanya kesamaan kepentingan, dan adapula
komunitas yang terbentuk karena adanya kesamaan tempat
keberadaan.
Komunitas yang ada dimasyarakat tidaklah selalu
beriringan antara satu sama lain, melainkan adanya saling
perselisihan diantaranya, apalagi dengan sisi
multikulturalisme yang indonesia miliki. Berdasrkan hal ini
lah penyaji ingin membahas mengenai bagaimana masyarakat
itu ada dan dapat terbentuknya suatu komunitas di masyarakat
multikultural, apa saja komunitas yang ada di masyarakat
serta bagaimana perkembangannya di kehidupan yang
sebenarnya.
1.2. Identifikasi Masalah Sesuai dengan judul dari makalah ini yaitu “masyarakat
dan komunitas”, terkait dengan bagaimana suatu masyarakat
bisa berkembang menjadi komunitas dan bagaimana peran
komunitas tersebut didalam kehidupan sebenarnya. Maka
masalah yang dapat di identifikasi adalah sebagai berikut:
1) Bagaimana suatu masyararakat bisa membentuk suatu
komunitas.
2) Bagaimana peran dari komunitas terhadap masyarakat
multikultural
1.3. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang serta identifikasi masalah
tersebut, masalah-masalah yang dibahas dapat dirumuskan
adalah sebagai berikut:
1) Apa faktor pendorong masyarakat membentuk suatu
komunitas?
2) Bagaimana peran dari komunitas dalam masyarakat
yang multikultural?
1.4. Pendekatan PLSBT (Pendidikan Lingkungan Sosial
Budaya dan Tekhnologi)
Makalah dengan judul masyarakat dan komunitas ini
mengambil contoh kasus mengenai “Konflik antar Ormas di
Bandung kian memanas” dan dalam tinjauan terhadap
masalahnya adalah dengan menggunakan pendekatan PLSBT
adalah pendekatan multidisipliner.
Pendekatan multidisipliner adalah pendekatan dalam
pemecahan suatu masalah dengan menggunakan tinjauan
berbagai sudut pandang banyak ilmu yang relevan. Ilmu yang
digunakan bisa dalam rumpun Ilmu Ilmu kealaman, Ilmu
Ilmu Sosial, dan Ilmu Ilmu Budaya.
1.5. Sistematika Penulisan Adapun sistematika penulisan dalam makalah ini yaitu:
Bab 1 Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
1.2. Identifikasi Masalah
1.3. Rumusan Masalah
1.4. Pendekatan PLSBT
1.5. Sistematika Penulisan
Bab 2 Kajian Teori
1.6. Pengertian Masyarakat (Society)
1.6.1. Pengertian masyarakat menurut Ahli
1.7. Macam – Macam Masyarakat
1.7.1. Komunitas Setempat (Community)
1.7.2. Masyarakat desa dan masyarakat kota
1.7.3. Masyarakat Multikultural
1.8. Pengaruh multikultural terhadap kehidupan
beragama, bermasyarakat, bernegara dan kehidupan
global
Bab 3 Pembahasan
3.1. Permasalahan
3.2. Tinjauan terhadap masalah
3.3. Solusi
Bab 4 Penutup
1.4. Simpulan
1.5. Saran
BAB 2
KAJIAN TEORI
1.1. Pengertian Masyarakat (Society)
Istilahmasyarakatberasaldarimusyarak yang
berasaldaribahasaarab yang
memilikiartiikutsertaatauberpartisipasi,
sedangkandalambahasainggrisdisebut society.
Sehinggabisadikatakanbahwamasyarakatadalhsekumpulan
manusia yang berintaksidalamsuatuhubungansosial.
Merekamempunyaikesamaanbudaya, wilayahdanidentitas.
1.1.1. Pengertian masyarakat menurut Ahli
1) Peter L.Berger
masyarakatadalahsuatukeseluruhankomple
khubunganmanusia yang luassifatnya.
Keseluruhan yang
komplekssendiriberartibahwakeseluruhanituterdiri
atasbagian-bagian yang membentuksuatukesatuan
2) Marx
Masyarakatadalahkeseluruhanhubungan-
hubunganekonomis,
baikproduksimaupunkonsumsi, yang
berasaldarikekuatan-
kekuatanproduksiekonomisyakniteknikdankarya
3) GilindanGilin
Masyarakatadalahkelompokmanusia yang
mempunyaikebiasaan,
tradisi,sikap,danperasaanpersatuan yang
diikatolehkesamaan
4) SeloSoemardjan
Masyarakatadalah orang-orang yang
hidupbersamadanmenghasilkankebudayaan
1.2. Macam – Macam Masyarakat
1.2.1. Komunitas Setempat (Community)
Komunitasmerupakanbagiankelompokdari
masyarakat (society) dalamlingkup yang
lebihkecil,
sertaikatamkebersamannyakurangkuat.merekalebi
hterikatolehtempat (teritorial).
Communit
yadalahsuatuwilayahkehidupansosial yang
ditandaiolehsuatuderajathubungansosial
yangtertentu.Dasardarimasyarakatsetempatadalahl
okalitasdanperasaanmasyarakatsetempat.
Unsur-unsurKomunitas
Seperasaan
Sepenanggungan
Salingmemerlukan
Unsurseperasaanlebihmengganggapdirinya
sebagai “kami” dibandingkandengan“saya”
contohnyakelompokkami,perasaankami,tujuan
kami.
Unsursepenanggungansetiapkelompokdana
nggotamenjalankanperansesuaidenganposisiskedu
dudkannyamasing-
masingUnsursalingmemerlukanmunculkarenasetia
panggotadarikomunitastidakbisamemenuhikebutu
hannyabaiksecarafisikmaupunpsikologisnya.
Pengertianmasyarakat (society)
sifatnyalebihumumdanlebihluassedangkanpengerti
anmasyarakatsetempatlebihterbatasdandibatasiole
h area kawasannya
1.2.2. Masyarakat desa dan masyarakat kota
Orang desamemlikihubunganerat yang
mendalamantarwarganya,sistemkehidupanbiasany
aberkelompokatasdasarkekeluargaan.
Usiadanketokohansangatberperandalamkehidupan
orang desa. Golongan orang-orang
tuapadamasyarakatpedesaan,
padaumumnyamemegangperananpentingsedangka
nkotasering kali ditandaidengankehidupan yang
ramai,
danmatapencaharianpenduduknyabermacam-
macam.
1.2.3. Masyarakat Multikultural
Kesedianmenerimakelompok lain
secarasamasebagaikesatuantanpamemperdulikanpe
rbedaanbudaya,etnik, gender, bahasaataupun
agama.
Diindonesiasendirimasyarakatmultikulturalsudahti
dakasinglagikarenaindonesiasendirimempunyaise
mboyanbhinekatunggalika.Samuel P.Hungtinon
Perbedaanantaraperadabantidakhanya real
melaikanjugamendasar.
Duniasekarangsemakinmenyempit,
interaksiantara orang-orang
berbedaperadabansemakinmeningkat.
Proses
modernisasiekonomiekonomidansosialduni
amembuat orang
ataumasyarakattercerabutdariidentifikasdiri
likalmereka yang
sudahberakardalam,disampingmemperlema
hnegarabangsasebagaisumberidentitasbang
sa.
1.3. Pengaruh multikultural terhadap kehidupan
beragama, bermasyarakat, bernegara dan kehidupan
global
Dalam Masyarakat multikulral sikap kedewasaan dan
keternukaan haruslah menjadi suatu hal yang wajib ada,
karena ketika sifat itu dikesampingkan maka besar
kemungkinan untuk terciptanya masalah – masalah yang
dapat menggoyahkan persatuan dan kesatuan bangsa,
seperti:
1) Diharmonisasi, yaitu tidak adanya penyesuaian atas
keragaman antara manusia dengan dunia
lingkungannya.
2) Perilaku diskriminatif terhadap etnis atau kelompok
masyarakat tertentu akan memunculkan masalah yang
lain, yaitu kesenjangan dalam berbagai bidang.
3) Ekslusivisme, rasialis, bersumber dari superioritas
diri, alasannya dapat bermacam-macam, antara lain:
keyakinannya bahwa secara kodrati ras/ sukunya/
kelompoknya lebih tinggi dari ras/suku/kelompok lain.
4) Disintegrasi bangsa
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk
memperkecil masalah yang diakibatkan dari pengaruh
diatas, yaitu:
- Semangat religius
- Semangat nasionalisme
- Semangat pluralisme
- Semangat humanisme
- Dialog antar umat beragama
- Membangun suatu pola komunikasi untuk interaksi
ataupun konfigurasi hubungan antara agama, media
massa, dan harmonisasi dunia.
BAB 3PEMBAHASAN
1.1. Permasalahan Tema : Masyarakat dan Komunitas Judul : Konflik Antar – Ormas di Bandung kian
Memanas Konflik dua organisasi kemasyarakatan antara
Pemuda Pancasila (PP) dan Buah Batu Corps (BBC)
kian memanas akhir – akhir ini. Pembacokan,
perusakan aset, hingga pemukulan wartawan peliput
terjadi di Bandung dan Sumedang.
Konflik ini berawal dari penganiayaan anggota
BBC oleh beberapa anggota PP. Kasus tersebut
sedang dalam proses persidangan di pengadilan Bale
Bandung, Baleendah-Kab.Bandung. Namun karena
ketidak sabaran dari oknum BBC maka mereka
menyerang rumah salah seorang dari kelompok pp.
Rumahnya dirusak dan pemiliknya di bacok.
Saat ini pantauan yang selalu dilakukan yaitu di
sekitar jalan raya Soreang-Banjaran Kabupaten
Bandung pada pukul 17.00 WIB. Ini dikarenakan
disekitar lokasi tersebut sering terjadi bentrokan antar
dua ormas ini. Seringkali dari masing – masing ormas
mengincar satu sama lain. Cara mengincarnya pun
hanya dengan melihat stiker yang ada pada motor.
Tidak heran selalu ada korban menjadi bulan-bulanan
dari ulah kedua ormas ini dan wargapun merasa resah
dengan adanya kejadian tersebut.
1.2. Tinjauan terhadap masalah Permasalahan diatas merupakan salah satu study kasus
yang berada pada daerah sekitar penyaji yang bila
pemyaji tinjau permasalahan tersebut merupakan
suatu permasalahan yang muncul dari komunitas yang
ada pada masyarakat dan juga berdampak terhadap
masyarakat. Berikut merupakan tinjauan berdasarkan
rumpun ilmu yang relevan terhadap permasalahan
tersebut:
1) Sosial
Tergabungnya beberapa individu atau bahkan
masyarakat kedalam suatu ormas membuat
pengaruh besar tehadap perkembangan dari suatu
ormas itu sendiri. Karena dalam sebuah ormas
terdapat keyakinan bahwa semakin banyak
anggota, maka semakin besar pula kekuatan dari
ormas tersebut. Doktrinasi seperti kata “kami”
yang dapat membuat suatu pertengkaran terjadi.
Ketika satu orang dari ormas tersebut terkena
masalah, maka dapat dipastikan semua anggota
akan ikut turun dan terlibat, ini membuktikan
bahwa dalam ormas atau komunitas masyarakat
biasanya berasaskan solidaritas yang tinggi akan
anggota satu komunitasnya. Seharusnya jika
dilihat dari sisi sosial perkumpulan atau
penggabungan individu-individu menjadi suatu
perkumpulan haruslah memiliki landasan atau
patokan yang mendasar atas apa kelompoknya
terbentuk. Jangan hanya mengandalkan
perkumpulan semata. Karena landasan yang tidak
jelas atau tidak memiliki patokan ketika kelompok
tersebut mulai besar (memiliki banyak anggota)
akan memberikan kejelasan yang tidak pasti akan
seperti apa kelompok tersebut, sampai pada
akhirnya masuklah berbagai kepentingan –
kepentingan pada kelompok tersebut.
2) Budaya
Budaya merupakan hal atau keadaan yang sudah
menjadi suatu kebiasan dari suatu daerah bisa itu
adat istiadat atupun yang lainnya. Indonesia
merupakan negara multikultural, yang didalmnya
terdapat beberapa jenis kebudayaan atau budaya.
Budaya yang berbeda di setiap daerah sering kali
menimbulkan pandangan yang berbeda pada suatu
hal. Pandangan yang berbeda ini juga terjadi pada
kasus di atas, antara organisasi masyarakat
sumedang, dan organisasi masyarakat bebandung.
Perbedaan budaya menimbulkan konflik yang
pada akhirnya memacu keributan atau
perselisihan. Dalam perbedaan ini harusnya ada
titik tengah yang dapat menengahi mereka, titik
tengah itu adalah rasa kebersamaan memiliki
indonesia yang mana seperti kata “bhineka tunggal
ika” yang memiliki arti berbeda – beda tetapi tetap
satu tujuan. Harusnya di dalam kedua ormas itu
ada yang mampu untuk menengahi baik dari pihak
kepolisian maupun peradilan yang memberikan
penjelasan akan hal itu.
3) Agama
Dalam agama silaturahmi itu sangatlah perlu
karena untuk memanjangkan tali persaudaraan.
Terbentuknya suatu kelompok - kelompok juga
membantu dalam proses silaturahmi, namun
kejelasan dalam kelompok itu juga harus pasti.
Apakah kelompok masyarakat tersebut hanya
sekedar kelompok biasa atau memnag ada
kepentingan didalmanya seperti politik, ataupun
jenis hobi dan lain – lain. Terkadang ketika
kepentingan yang ada pada kelompok itu lebih
besar dari rasa ingin bersilaturahminya sehingga
sering terjadi konflik dalam kelompok tersebut.
Konflik yang tidak berlandaskan kepada agama
akan berakhir dengan kekerasan dari skla ringan
sampai skala berat. Bila suatu permasalahan itu
ada ketika komunikasi tidak di adakan dengan
lancar, dan kontinyu. Dua kelompok ormas ini
merupakan salah satu contoh yang tidak
menerapkan bagaimana cara silaturahim atau
komunikasi dilaksanakan dengan baik dan benar.
Serta kurangnya nilai – nilai agama yang
diterapkan sehingga emosi tidak dapat
dikendalikan dan di redam sampai akhirnya
menyebabkan hal hal seperti pembacokan terjadi.
Seharusnya di dalam setiap kelompok masyaraat
baik itu ormas ataupun kelompok lainnya harus
berdasarkan kepada pancasila dan nilai religius.
Seperti di dalam pancasila pada point pertama
yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa. Adi apabila ada
permasalahan diselesaikan dengan kekeluargaan
serta nilai religius.
4) Pendidikan
pendidikan yang kurang, menyebabkan ketika
terjadinya suatu permasalahn tidak meggunakan
akal dan cara yang baik-baik seperti
konsolidasi/mediasi, dan tidak harus selalu
menggunakan kekerasan. Dalam kelompok
masyarakat harusnya tidak hanya mengagungkan
kepentingan dari kelompok sosialnya, melainkan
dari tingkat atau taraf pendidikan anggotanya.
Karena setiap tingkah laku dari anggota kelompok
masyarakat mencerminkan taraf pendidikannya
semkain tinggi pendidikan dari anggota kelompok
maka semakin terpandang kelompok masyarakat
tersebut, maka dari itu konflik dan permasalahan
lainnya yang ada pada suatu kelompok jika
anggotanya cerdas dan memiliki pendidikan yang
tinggi maka ketika ada masalah mereka bisa
menyelesaikannya dengan kepada dingin.
5) Hukum
Munurut UU No. 8 tahun 1985 pasal 5 ayat 4
ormas memiliki fungsi sebagai wadah dalam
menyalurkan aspirasi anggota masyarakat dan
sebagai sarana untuk timbal balik antar anggota
dan/atau antar ormas yang ada. Namun sekarang
fungsunya sudah tidak relevan dengan tujuan awal
dibuatnya UU tersebut. Jika dipandang dari segi
hukum kedua ormas tersebut sudah melanngar UU
No. 8 tahun 1985 pasal 13 ayat 1 yang
menyebutkan bahwa kegiatan tersebut merupakan
kegiatan yang mengganggu keamanaan serta
ketertiban hukum. Jika dalam kenyataannya ormas
ini masih saja mengganggu keamanan dan
ketertiban umum maka ormas terkait akan
dibubarkan oleh pemerintah.
1.3. Solusi Dari tinjauan diatas kami memberikan solusi sebagai
berikut :
1) Organisasi masyarakat haruslah dikembaliakn
pada ranahnya kembali yaitu sebagai wadah
aspirasi dari masyrakat bukan sebagai penggangu
keamanan dan ketertiban umum
2) Hendaknya setiap ormas memiliki tujuan yang
jelas akan visi dari komunitasnya tersebut.
3) Ketika terjadi suatu permasalahan hendaknya
dipirkan dengan kepala dingin agar dapat
menemukan suatu titik pemecahan masalah yang
sesuai dengan keadaan yang dibutuhkan dikedua
belah pihak.
4) Pihak terkait seperti keamaanan dan penegak
hukum hendaknya bekerja sama agar tidak terjadi
lagi hal yang serupa.
5) Taraf pendidikan dari masing – masing organisasi
masyarkat haruslah diperhatikan pula. Karena
seringkali taraf pendidikan yang rendah sering kali
membuat masyarakat dengan mudah tersulut jika
terjadi perselisihan. serta lebih mengutamakan otot
dibanding otak.
BAB 4
PENUTUP
1.1. Simpulan Faktor pendorong dari terbentuknya suatu komunitas di
masyarakat adalah adanya kesamaan perasaan, kesamaan
kebutuhan, kesamaan hal hal yang diinginkan, serta adanya
adanya suatu kepentingan. Selain itu juga adanya faktor
teritorial yang mempengaruhi suatu komunitas itu terbentuk.
Seperti contohnya Buah Batu Corps yang berdiri karena
adanya faktor wilayah yang sama, serta adanya suatu
kesamaan kepentingan.
Keadaan komunitas di suatu masyarakat multikultural,
tidak lah selalu harmonis. Terkadang dari suatu komunitas itu
ada perbedaan tujuan, serta perbedaan kepentingan yang
menimbulkan perselisahan serta menyebabkan keresahan di
masyarakat.
1.2. Saran Terbentuknya komunitas di masyarakat haruslah
disesuaikan dengan bagaimana tujuan, serta memperhatikan
asas atau dasar terbentuknya komunitas tersebut. Jangan
sampai adanya komunitas saat ini tidak sesuai dengan tujuan
awalnya yang mana komunitas itu sebagai suatu wadah
aspirasi masyarakat malah menjadi peresah masyarakat itu
sendiri.
Kepada pihak seperti keamaanan serta pemerintah
seharusnya dalam memberikan izin terbentuknya suatu
komunitas agar tidak sembarangan.
DAFTAR PUSTAKA
Tim Ahli Dosen MKDU FPIPS UPI. 2014. Pendidikan
Lingkungan Sosial Budaya dan Teknologi (PLSBT). Bandung:
CV. Maulana Media Grafika
Marskrip. 2009. Pembentukan Kelompok. Tersedia di:
http://marskrip.blogspot.com/2009/12/pembentukan-
kelompok.html diakses pada [senin, 16 maret 2014]
Wikipedia. 2014. Komunitas. Tersedia di :
http://id.wikipedia.org/wiki/Komunitas diakses pada
[senin, 16 maret 2014]
Wikipedia. 2014. Masyarakat. Tersedia di
http://id.wikipedia.org/wiki/ masyarakat diakeses pada
[senin, 16 maret 2014]