Pendidikan Konservasi - Konservasi Nilai (Universitas Negeri Semarang)
-
Upload
universitas-negeri-semarang -
Category
Education
-
view
331 -
download
4
Transcript of Pendidikan Konservasi - Konservasi Nilai (Universitas Negeri Semarang)
PEMATERI I PEMATERI II PEMATERI III PEMATERI IV PEMATERI V
KOMPETENSI DASAR
Mahasiswa mampu memahami paradigma, prinsip-prinsip, dan etika
lingkungan; nilai-nilai karakter, nilai-nilai konservasi, nilai perilaku
konservasi, konservasi seni dan budaya, kearifan lokal, dan kaderisasi
konservasi.
URAIAN MATERI
Materi pada bagian ini menjelaskan tentang paradigma lingkungan dan etika
lingkungan, prinsip-prinsip etika lingkungan, nilai perilaku konservasi,
konservasi seni dan budaya, kearifan lokal, dan kaderisasi konservasi, dan
penanaman sikap dan tugas.
KONSERVASI NILAI
PARADIGMA DAN ETIKA LINGKUNGAN
Paradigma Lingkungan
Paradigma adalah pandangan dasar yang dianut oleh para ahli pada
kurun waktu tertentu, yang diakui kebenarannya, dan didukung oleh
sebagian besar komunitas, serta berpengaruh terhadap
perkembangan ilmu dan kehidupan.
The Stucture of Scientific Revolution (1970) mengartikan
paradigma sebagai “keseluruhan kumpulan (konstelasi)
kepercayaan-kepercayaan, nilai-nilai, cara-cara (teknik)
mempelajari, menjelaskan, cakupan dan sasaran kajian, dan
sebagainya yang dianut oleh warga suatu komunitas tertentu”.
PEMATERI I PEMATERI II PEMATERI III PEMATERI IV PEMATERI V
ETIKA LINGKUNGAN
Etika merupakan pemikiran kritis dan mendasar tntang ajaran pandangan
moral. Keraf (2005) membagi etika menjadi dua, yaitu etika umum dan etika
khusus. Etika umum yaitu menjelaskan kondisi manusia untuk bertindak secara
etis. Sedangkan etika khusus adalah penerapan moral dasar dalam bidang
kehidupan khusus.
Keraf (2005) memberikan suatu pengertian tentang etika lingkungan adalah
berbagai prionsip moral lingkungan yang menuntut agar etika dan moralitas
diberlakukan juga bagi komunitas biotis dan ekologis. Etika lingkungan hidup
juga membatasi perilaku , tingkah laku, dan upaya untuk mengendalikan
berbagai kegiatan agar tetap berada dalam batas kelentingan lingkungan hidup.
HUBUNGAN FILSAFAT, ETIKA LINGKUNGAN DAN
PERILAKU MANUSIA-LINGKUNGAN
FILSAFAT
NORMA
ETIKA ESTETIKA
BAIK
LOGIKA
BURUK
ILMIAH WAHYU
MASYARAKAT
ILMU
ETIKA
LINGKUNGAN
SENI
PERILAKU MANUSIA-LINGKUNGAN
Sikap hormat terhadap alam.
Anunjawa atau responsibility for nature.
Solidaritas kosmis.
Kasih sayang & kepedulian alam.
Tidak merugikan atau no harm.
Hidup sederhana, selaras dengan alam.
Keadilan, terhadap sesame atau alam.
Demokrasi.
Prinsip integritas moral.
PEMATERI I PEMATERI II PEMATERI III PEMATERI IV PEMATERI V
MANUSIA
MAKHLUK
SOSIAL
TIDAK
DAPAT
HIDUP
SENDIRIBEKERJASAMA
ORGANISASI
kecilBESAR
INTERAKSI
NORMANILAI-NILAI
Konservasi nilai melalui pendidikan konservasi dianggap
sangat penting untuk ditanamkan kepada semua
peserta didik, karena bertujuan sebagai pembentukan
watak dan kapasitas manusia, maka nilai-nilai moral
pada diri seorang akan terbentuk dan terintegrasi
menjadi satu pedoman hidupnya.
““
Nilai merupakan sifat-sifat atau hal-hal yang penting atau berguna
bagi kemanusiaan.
Karakter merupakan sikap pribadi yang stabil sebagai hasil proses
konsolidasi secara progresif dan dinamis, integrasi pernyataan dan
tindakan (Khan,2010)
4 jenis pendidikan karakter :
1. pendidikan karakter berbasis religus
2. pendidikan karakter berbasis nilai
3. pendidikan karakter berbasis lingkungan
4. Pendidikan karakter berbasis potensi diri
Yaitu religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif,
mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan,
cinta tanah air, menghargai prestasi, komunikatif, cinta
damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial,
dan tanggung jawab (Depdiknas 2000)
18 Karakter yang harus diketahui dan dimiliki oleh Warga Negara Indonesia
RELIGIUS
JUJURCERDAS
ADIL
TANGGUNG JAWAB
PEDULI
TOLERAN
DEMOKRATIS
CINTA TANAH AIR
TANGGUH
SANTUN
NILAI KARAKTER
KONSERVASI
PEMATERI I PEMATERI II PEMATERI III PEMATERI IV PEMATERI V
JUJUR
JUJUR
JUJUR
JUJUR
JUJUR
JUJUR
JUJUR
JUJUR
PEMATERI I PEMATERI II PEMATERI III PEMATERI IV PEMATERI V
PERILAKU KONSERVASI
tindakan yang dapat diamati dan dicermati terkait dengan
manajemen penggunaan SDA oleh manusia secara
berkelanjutan untuk generasi masa kini dan masa depan.
7 Pilar Konservasi :1. Keanekaragaman Hayati
2. Energi Bersih
3. Arsitektur Hijau dan Transportasi Internal
4. Kebijakan Nirkertas
5. Pengelolaan Limbah
6. Etika Seni dan Budaya
7. Kader konservasi
Contoh Perilaku Konservasi :
A. Pada Pilar Keanekaragaman Hayati• Replant/reboisasi
• Menerapkan sistem tebang pilih
• Lestarikan flora dan fauna sekaligus ekosistemnya
B. Pada Pilar Energi BersihBijak dalam :
1. Pemanfaatan Energi Listrik
2. Pemanfaatan Peralatan Listrik
3. Hemat Bahan Bakar dalam Berkendara
4. Mengupayakan Pemanfaatan Sumber Energi Baru
Terbarukan
C. Pada Arsitektur Hijau dan Transportasi InternalBijak dalam :
1. Mengelola Ruang
2. Menggunakan Air
3. Berkendara di Kampus
4. Berjalan
5. Menggunakan Fasilitas Transportasi Kampus
D. Pada Pilar Kebijakan Nirkertas
❖ Bijak dalam penggunaan kertas
❖Cerdas dalam menerapkan teknologi informasi
E. Pada Pilar Pengelolaan Limbah
Bijak dalam pembuangan dan pengelolaan limbah
(Reuse,Recycle, Reduce).
F. Pada Pilar Etika Seni dan Budaya• Cinta produk dalam negeri
• Melestarikan budaya Indonesia
• Saling menghargai dan menghormati sesama bangsa
Indonesia
• Selalu bermusyawarah dalam memecahkan masalah
bersama
G. Pada Kader Konservasi❖ Berpartisipasi dalam kader konservasi di Unit
❖Mengikuti pelatihan keterampilan konservasi
❖ Berperan aktif pada kegiatan baksos di organisasi
mahasiswa