Pendekatan Perceptorship dan Mentorship dalam Pembelajaran...

62
Peningkatan Kapasitas Pembimbing Klinik dalam Pembelajaran di Wahana Pembelajaran Klinik Disampaikan Pada Pelatihan Perceptorship di RSUP Dr. Kariadi Semarang, 24 April 2019 Dosen Bagian Pengembangan Keilmuan DKKD Departemen Ilmu Keperawatan FK UNDIP SEMARANG E-MAIL : [email protected] FB : BOURNE OKE WA : 082137457893

Transcript of Pendekatan Perceptorship dan Mentorship dalam Pembelajaran...

Page 1: Pendekatan Perceptorship dan Mentorship dalam Pembelajaran ...eprints.undip.ac.id/71929/5/sharing_experience...CV •Terlibat dalam pembelajaran di Pendidikan profesi ners sejak tahun

Peningkatan KapasitasPembimbing Klinik dalamPembelajaran di Wahana

Pembelajaran KlinikDisampaikan Pada Pelatihan Perceptorship di RSUP Dr. Kariadi

Semarang, 24 April 2019

Dosen Bagian Pengembangan Keilmuan DKKD

Departemen Ilmu Keperawatan FK UNDIP SEMARANG

E-MAIL : [email protected]

FB : BOURNE OKE

WA : 082137457893

Page 2: Pendekatan Perceptorship dan Mentorship dalam Pembelajaran ...eprints.undip.ac.id/71929/5/sharing_experience...CV •Terlibat dalam pembelajaran di Pendidikan profesi ners sejak tahun

CV• Terlibat dalam pembelajaran di Pendidikan profesi ners sejak tahun 2002

s.d. sekarang.

• Memberikan sharing experience tentang pembelajaran klinik di beberapaAkper dan Stikes.

• Memberikan sharing experience tentang pembelajaran klinik di beberapaRS jejaring undip dan non jejaring.

• Memberikan sharing experience tentang pembelajaran klinik di RSUP Dr. Kariadi untuk bidang keperawatan dan jenjang tenaga kesehatan lain dalam beberapa gelombang.

• Pendamping utama projek kegiatan Ners Edukator untuk 20 perawatpelbagai institusi layanan kesehatan yang dikembangkan keperawatanundip tahun 2007 s.d. 2012.

• Pengajar dalam mata kuliah Perceptorship di PS Magister Kep. Undip.

Page 3: Pendekatan Perceptorship dan Mentorship dalam Pembelajaran ...eprints.undip.ac.id/71929/5/sharing_experience...CV •Terlibat dalam pembelajaran di Pendidikan profesi ners sejak tahun

Hal yang penting dan mendasar

• Memahami filosofi pendidikan• Life Long Learning

• Menyesuaikan jenjang pendidikan• Setingkat diatas peserta didik

• Menumbuhkan Curiocity & sikap senang menyelidiki halbaru

• Karakter pembelajar

• Memahami kompetensi dan level kompetensi• Standar kompetensi

Page 4: Pendekatan Perceptorship dan Mentorship dalam Pembelajaran ...eprints.undip.ac.id/71929/5/sharing_experience...CV •Terlibat dalam pembelajaran di Pendidikan profesi ners sejak tahun

UNESCOLife Long Learning :

• Learning to know (belajar tahu)

• Learning to do (belajar kecakapan hidup)

• Learning to be (melahirkan potensi diri)

• Learning to live together (belajar hidupbersama dalam keragaman)

• Leaning to earn (belajar menghasilkan)

Page 5: Pendekatan Perceptorship dan Mentorship dalam Pembelajaran ...eprints.undip.ac.id/71929/5/sharing_experience...CV •Terlibat dalam pembelajaran di Pendidikan profesi ners sejak tahun

Learning to know (belajar tahu)

Coqnitive Learning (Rogers)

KULIAH PAKAR

DISCOVERY LEARNING

CONTEXTUAL LEARNING

PROBLEM BASED LEARNING

SMALL GROUP DISCUSSION

Page 6: Pendekatan Perceptorship dan Mentorship dalam Pembelajaran ...eprints.undip.ac.id/71929/5/sharing_experience...CV •Terlibat dalam pembelajaran di Pendidikan profesi ners sejak tahun

Learning to do (belajar kecakapan

hidup)Experiental learning (Rogers)

Simulasi

Page 7: Pendekatan Perceptorship dan Mentorship dalam Pembelajaran ...eprints.undip.ac.id/71929/5/sharing_experience...CV •Terlibat dalam pembelajaran di Pendidikan profesi ners sejak tahun

Learning to be (melahirkan potensi diri)

oCooperative learning

o Collaborative learning

o Project based learning

o Self directed learning

Page 8: Pendekatan Perceptorship dan Mentorship dalam Pembelajaran ...eprints.undip.ac.id/71929/5/sharing_experience...CV •Terlibat dalam pembelajaran di Pendidikan profesi ners sejak tahun

Learning to live together (belajar hidup bersama dlm keragaman)

oCooperative learning

o Collaborative learning

o Project based learning

o Self directed learning

Page 9: Pendekatan Perceptorship dan Mentorship dalam Pembelajaran ...eprints.undip.ac.id/71929/5/sharing_experience...CV •Terlibat dalam pembelajaran di Pendidikan profesi ners sejak tahun

Learning to earn(belajar menghasilkan)

oCooperative learning

o Collaborative learning

o Project based learning

o Self directed learning

Page 10: Pendekatan Perceptorship dan Mentorship dalam Pembelajaran ...eprints.undip.ac.id/71929/5/sharing_experience...CV •Terlibat dalam pembelajaran di Pendidikan profesi ners sejak tahun
Page 11: Pendekatan Perceptorship dan Mentorship dalam Pembelajaran ...eprints.undip.ac.id/71929/5/sharing_experience...CV •Terlibat dalam pembelajaran di Pendidikan profesi ners sejak tahun

The Six Essential R-Directed Senses

Team 63 Book Review

Page 12: Pendekatan Perceptorship dan Mentorship dalam Pembelajaran ...eprints.undip.ac.id/71929/5/sharing_experience...CV •Terlibat dalam pembelajaran di Pendidikan profesi ners sejak tahun

Baca

Dengar

Gambar

Film

Pameran

Demonstrasi

Melihat langsung proses

Partisipasi dlm diskusi

Berbicara

Presentasi

Simulasi

PRAKTEKKAN dalam kasus nyata

• 10% : read

• 20% : hear

• 30% : see

• 50% : hear & see

• 70% : say

• 90% : Do

The cone of learning

Page 13: Pendekatan Perceptorship dan Mentorship dalam Pembelajaran ...eprints.undip.ac.id/71929/5/sharing_experience...CV •Terlibat dalam pembelajaran di Pendidikan profesi ners sejak tahun

Bethel Maine, National Training Lab.

Lecture

reading

Audio Visual

Demonstration

Discussion Group

Practice by doing

Teach Others

Page 14: Pendekatan Perceptorship dan Mentorship dalam Pembelajaran ...eprints.undip.ac.id/71929/5/sharing_experience...CV •Terlibat dalam pembelajaran di Pendidikan profesi ners sejak tahun

Miller’s competency pyramid

Knows

Knows how

Shows how

Does

Miller GE. The assessment of clinical skills/competence/performance. Academic

Medicine (Supplement) 1990; 65: S63-S7.

Page 15: Pendekatan Perceptorship dan Mentorship dalam Pembelajaran ...eprints.undip.ac.id/71929/5/sharing_experience...CV •Terlibat dalam pembelajaran di Pendidikan profesi ners sejak tahun

APA YANG DIUKUR ?

• OSCE

• Oral Exam, Essay, MCQ

• Oral Exam, Essay, MCQ

• Performance measures, log book (PORTFOLIO)

Page 16: Pendekatan Perceptorship dan Mentorship dalam Pembelajaran ...eprints.undip.ac.id/71929/5/sharing_experience...CV •Terlibat dalam pembelajaran di Pendidikan profesi ners sejak tahun

Berbasis pada norma

Ada informasi baru yang bermakna

Ada contoh baik

endrop3ai@ its.ac.id

Page 17: Pendekatan Perceptorship dan Mentorship dalam Pembelajaran ...eprints.undip.ac.id/71929/5/sharing_experience...CV •Terlibat dalam pembelajaran di Pendidikan profesi ners sejak tahun

TES

MENCARI

INFORMASI

KEMAMPUAN

PENGUKURAN

PEMBERIAN SKOR

FORMULA

TERTENTU

(NOMINAL/ SKALA)

PENILAIAN

PENGAMBILAN

KEPUTUSAN

PEMBERIAN NILAI

ATAU KUALITAS

SESUATU

Pasien tes

jantung

gawat,

masuk ICCU

tekanan darah

100 – 190

Page 18: Pendekatan Perceptorship dan Mentorship dalam Pembelajaran ...eprints.undip.ac.id/71929/5/sharing_experience...CV •Terlibat dalam pembelajaran di Pendidikan profesi ners sejak tahun

PERLU DIBEDAKAN

PENDIDIKAN

(education)

PELATIHAN

(training)

Usaha memuliakan

manusia (educare)

Melatih seseorang

dalam memberikan

kemampuan tertentu

lewat cara tertentu

dan hasilnya bisa

diukur dengan

jelas

Page 19: Pendekatan Perceptorship dan Mentorship dalam Pembelajaran ...eprints.undip.ac.id/71929/5/sharing_experience...CV •Terlibat dalam pembelajaran di Pendidikan profesi ners sejak tahun

PERLU DIBEDAKAN

PENDIDIKAN

(education)

PELATIHAN

(training)

Perubahan mutu

kemanusiaannya

(optimum menurut

kemampuan

masing-masing)

(delta)

Belum paham -> sangat mengerti

Belum trampil -> agak trampil

Acuh tak acuh -> lebih perhatian

Pencapaian

kemampuan (ability)

dan tanggung jawab

kerja (responsibility),

menurut standart

tertentu

Belum paham -> pengetahuan standar

Belum trampil -> ketrampilan standar

Acuh tak acuh -> sikap standar

Page 20: Pendekatan Perceptorship dan Mentorship dalam Pembelajaran ...eprints.undip.ac.id/71929/5/sharing_experience...CV •Terlibat dalam pembelajaran di Pendidikan profesi ners sejak tahun

CREATE

Mencipta

Mendesain

RANAH KOGNITIF BLOOM (Revisi

oleh ANDERSON dkk, 2001)

EVALUATE

Mereview

Mengkritisi

ANALYZE

Memilah

Mengurai

APPLY

Menghitung

Menggunakan

Menuliskan

UNDERSTAND

Menjelaskan

Menerangkan

merangkum

REMEMBER

Mengingat

menyebutkan

endrop3ai@ its.ac.id

Page 21: Pendekatan Perceptorship dan Mentorship dalam Pembelajaran ...eprints.undip.ac.id/71929/5/sharing_experience...CV •Terlibat dalam pembelajaran di Pendidikan profesi ners sejak tahun

TINGKATAN KEMAMPUAN Ranah Psikomotor

(HARROW)

NATURALIZATION

Spontan

dan

otomatis

ARTICULATION

Akurat

dan

cepat

PRECISION

Lancar

dan

tepat

MANIPULATION

Tanpa contoh

Visual

dapat meniru

IMITATION

Meniru

dengan

contoh

endrop3ai@ its.ac.id

Page 22: Pendekatan Perceptorship dan Mentorship dalam Pembelajaran ...eprints.undip.ac.id/71929/5/sharing_experience...CV •Terlibat dalam pembelajaran di Pendidikan profesi ners sejak tahun

CHARACTERIZATION

Menjadikan

pola hidup

ORGANIZATION

Mengatur diri

VALUING

menghargai

RESPONDING

menanggapi

RECEIVING

menerima

TINGKATAN KEMAMPUAN RANAH AFEKTIF ( sikap dan nilai )

(KRATHWOHL)

endrop3ai@ its.ac.id

Page 23: Pendekatan Perceptorship dan Mentorship dalam Pembelajaran ...eprints.undip.ac.id/71929/5/sharing_experience...CV •Terlibat dalam pembelajaran di Pendidikan profesi ners sejak tahun

Konsep Adult Learning

Prinsip Pendidikan Andragogy (Knowles, Holton, danSwanson, 1998) :

1. Learners need to know

2. Self concept of the learner

3. Prior experience of the learner

4. Readiness to learn

5. Orientation to learning

6. Motivation to learn

Page 24: Pendekatan Perceptorship dan Mentorship dalam Pembelajaran ...eprints.undip.ac.id/71929/5/sharing_experience...CV •Terlibat dalam pembelajaran di Pendidikan profesi ners sejak tahun

4 phases in adult learning• NEED (1st phase)

Determine what learning is needed so as to achieve their goals

• CREATE (2nd phase)

A strategy and the resource to achieve the learning goal

• IMPLEMENT (3rd phase)

Apply the learning strategy and use the learning resource

• EVALUATE (4th phase)

Assess the attainments of the learning goal and the process of reaching it.

Page 25: Pendekatan Perceptorship dan Mentorship dalam Pembelajaran ...eprints.undip.ac.id/71929/5/sharing_experience...CV •Terlibat dalam pembelajaran di Pendidikan profesi ners sejak tahun

Theoretical foundation of adult learning

I II

NEED CREATE

adult learning

IV III

EVALUATE IMPLEME NT

Multidisciplinary basis

Page 26: Pendekatan Perceptorship dan Mentorship dalam Pembelajaran ...eprints.undip.ac.id/71929/5/sharing_experience...CV •Terlibat dalam pembelajaran di Pendidikan profesi ners sejak tahun

12 Prinsip efektif menciptakan suasana pembelajarandewasa

• Pengkajian terhadap kebutuhan

• Keamanan

• Menciptakan hubungan yang harmonis

• Sequence and reinforcement

• Praxis

• Respect

• Ideas, feeling and actions

• Aspek kesegeraan

• Peran

• Team work

• Membangun keterkaitan

• Akuntabilitas

Page 27: Pendekatan Perceptorship dan Mentorship dalam Pembelajaran ...eprints.undip.ac.id/71929/5/sharing_experience...CV •Terlibat dalam pembelajaran di Pendidikan profesi ners sejak tahun

Permasalahan Pembelajaran di Klinik

Hasil riset oleh Ike Prafita Sari (bimbingan Prof. Tri Nur & Agus) Sebanyak 52,5 % mahasiswa puas terhadap pembelajaran klinik.

• Variabel yang memiliki hubungan paling bermakna dengan kepuasanmahasiswa adalah sifat empati pembimbing klinik mempunyaikekuatan 16x lebih kuat untuk menghasilkan tingkat kepuasanmahasiswa.

Hasil riset oleh Pramudya Yopalika Pangesti (bimbingan Sarah Ullya)

• Persepsi masyarakat tentang etika perawat disampaikan bahwaperawat memiliki etika positif namun masih merasakan adanyaperilaku atau sikap kurang baik dari perawat.

Page 28: Pendekatan Perceptorship dan Mentorship dalam Pembelajaran ...eprints.undip.ac.id/71929/5/sharing_experience...CV •Terlibat dalam pembelajaran di Pendidikan profesi ners sejak tahun

Permasalahan Pembelajaran di KlinikHasil riset oleh Ika Juita Giyaningtyas (bimbingan Sarah Ullya)

• PERSEPSI MAHASISWA PRAKTIK KEPERAWATAN TERHADAP PEMBIMBINGAN CLINICAL INSTRUCTOR (CI)

Sikap perilaku clinical instructor yang sudah positif atau baik menurut mahasiswapraktik antara lain memperkenalkan diri sebelum pendidikan klinik, mampu membinahubungan baik dengan mahasiswa, disiplin dan tanggung jawab dalam membimbing, terlibat dalam kegiatan mahasiswa praktik serta mampu menjadi role model mahasiswa praktik. Namun, masih ada beberapa hal yang harus dikurangi dandiperbaiki, seperti bersikap acuh kepada mahasiswa praktik, membimbing dengansesuka hati serta membeda-bedakan mahasiswa berdasarkan institusi pendidikan.

Teknis pembimbingan yang dilakukan clinical instructor sudah baik menurutmahasiswa praktik, namun masih terdapat beberapa hal yang harus ditingkatkan, antara lain penggunaan variasi metode pembimbingan, intensitas pembimbingan sertapengaplikasian teori atau konsep di lahan praktik.

Page 29: Pendekatan Perceptorship dan Mentorship dalam Pembelajaran ...eprints.undip.ac.id/71929/5/sharing_experience...CV •Terlibat dalam pembelajaran di Pendidikan profesi ners sejak tahun

Permasalahan Pembelajaran di KlinikHasil riset oleh Hani Tuasikal (bimbingan Agus Santoso)

• PERSEPSI PERAWAT TENTANG PERAN DAN FUNGSI MAHASISWA PRAKTIK

• Fungsi mahasiswa praktik di RS sebagai independen dan interdependen belum

melakukan asuhan keperawatan dan kurang kooperatif serta tidak disiplin.

• Peran dan fungsi mahasiswa tidak dijalankan secara maksimal di rumah sakit,

dipengaruhi oleh perilaku dan proses belajar mahasiswa yang kurang maksimal.

Beberapa mahasiswa mengalami penurunan skil dan kemampuan.

Page 30: Pendekatan Perceptorship dan Mentorship dalam Pembelajaran ...eprints.undip.ac.id/71929/5/sharing_experience...CV •Terlibat dalam pembelajaran di Pendidikan profesi ners sejak tahun

Permasalahan Pembelajaran di KlinikHasil riset oleh Dahlia Budi Utami (bimbingan Agus Santoso)

• GAMBARAN KEPUASAN MAHASISWA MENDAPATKAN BIMBINGAN KLINIK

• Hasil: sebagian besar responden merasa puas dengan bimbingan klinikyaitu sebesar 29 orang (55.8%). Kepuasan berdasarkan dimensi tangible puas yaitu 31 orang (61.5%), berdasarkan dimensi reliability puas yaitu 26 orang (50%), berdasarkan dimensi responsiveness tidak puas yaitu 30 orang (57.7%), sedangkan berdasarkan dimensi assurance tidak puas yaitu28 orang (53.8%), dan berdasarkan dimensi empathy puas yaitu 27 orang (51.9%).

• Rekomendasi : Pembimbing atau CI mampu membenahi atau melakukanevaluasi terhadap proses bimbingan yang diberikan kepada mahasiswa.

Page 31: Pendekatan Perceptorship dan Mentorship dalam Pembelajaran ...eprints.undip.ac.id/71929/5/sharing_experience...CV •Terlibat dalam pembelajaran di Pendidikan profesi ners sejak tahun

Hasil Riset oleh Windy (bimbingan Prof. Tri Nur & Agus Santoso)

Terdapat Pengaruh Pelatihan Preceptorshipdalam meningkatkan kemampuan adaptasi

perawat baru

Page 32: Pendekatan Perceptorship dan Mentorship dalam Pembelajaran ...eprints.undip.ac.id/71929/5/sharing_experience...CV •Terlibat dalam pembelajaran di Pendidikan profesi ners sejak tahun

• experiences of clinically educating and assessing undergraduate nursing students: an Irish context

• BRIDIE MCCARTHY MSc, RNT, BNS, RGN and SIOBHAN MURPHY BSc, MSc, RNT, RGN

• School of Nursing & Midwifery, University College Cork, Cork, Ireland

• MCCARTHY B. & MURPHY S. (2010) Journal of Nursing Management 18, 234–244

• Aim To explore preceptors’ views and experiences of preceptoring undergraduate nursing students.

• Background Undertaking a preceptoring role is acknowledged internationally as complex and challenging. With the introduction of the undergraduate degree pro- gramme in Ireland (2002), preceptors were assigned a more formal role in the teaching and assessing of students. As this was a new programme for students and an additional responsibility for preceptors, it was important to investigate how preceptors found this new experience.

• Methods Data were collected using a mixed methods descriptive approach.

• Results Many preceptors wanted to become a preceptor and enjoyed the role. The majority of preceptors found the role stressful and burdensome and did not feel adequately supported by their clinical managers. Preceptors expressed the need for protected time, support, feedback and recognition from management for under- taking this role.

• Conclusion Findings validate problems experienced with preceptoring in other English-speaking countries and contribute further to building a case for vital change in this component of nursing education and nursing practice.

• Implications for nursing management Managers should focus on the challenges expressed by preceptors in this study and identify appropriate strategies to carefully select, monitor and support preceptors in this complex role.

Page 33: Pendekatan Perceptorship dan Mentorship dalam Pembelajaran ...eprints.undip.ac.id/71929/5/sharing_experience...CV •Terlibat dalam pembelajaran di Pendidikan profesi ners sejak tahun

• Staff nurses' experiences as preceptors and mentors: an integrative review

• GAYLE L. OMANSKY RN, MSN

• Neonatal Intensive Care staff nurse at Newton-Wellesley Hospital, Newton, MA, USA

• OMANSKY G.L. (2010) Journal of Nursing Management 18, 697–703

• Aim The aim of this integrative review is to describe staff nurses’ experience when functioning as a preceptor or mentor for student nurses.

• Background The preceptor’s role is to guide students from the theory of nursing to the application of nursing theory, teaching clinical skills and clinical thinking. Relatively few research studies focus on the staff nurses’ experience.

• Evaluation Research studies and topical articles from Australia, Canada, Sweden, the United Kingdom and the United States were drawn from databases. The theo- retical framework for the analysis was the Kahn et al. (1964) role episode model. Key issues Reservations over the efficacy of preceptor experiences have been iden- tified. Along with intrinsic rewards, there is considerable stress and responsibility associated with precepting or mentoring. Nurse preceptors experience role ambi- guity, conflict and overload when interacting with students.

• Conclusions Research indicates what might reduce the amount of stress for the nurse preceptor and increase job satisfaction and nurse retention. Implications for nursing management Defining and formalising the preceptor role can improve the standing of this function. Adjustments can be made to decrease the stress of the role. Preceptors and mentors request recognition and support for the amount of work involved in teaching students.

Page 34: Pendekatan Perceptorship dan Mentorship dalam Pembelajaran ...eprints.undip.ac.id/71929/5/sharing_experience...CV •Terlibat dalam pembelajaran di Pendidikan profesi ners sejak tahun

• Student Perceptions of Effectiveness of the Eight Step Preceptor (ESP) Model in the Ambulatory Setting

• Mary C. Ottolini

• Department of Pediatric Medical Education, George Washington University School of Medicine, Children’s National Medical Center, Washington, D.C., USA

• Philip O. Ozuah

• Albert Eintsein College of Medicine, Children’s Hospital at Montefiore, Bronx, New York, USA

• Nazrat Mirza

• Department of Pediatric Medical Education, George Washington University School of Medicine, Children’s National Medical Center, Washington, D.C., USA

• Larrie W. Greenberg

• CLASS Center, George Washington University School of Medicine, Washington, D.C., USA

• Correspondence may be sent to Mary C. Ottolini, Department of Medical Education, Children’s National Medical Center, 111 Michigan Avenue NW, Washington, DC 20010, USA. E-mail: Mottolin@cnmc. org

• Background: Balancing consistently effective clinical teaching with quality patient care is a crucial challenge for ambulatory pre- ceptors. Educators have developed frameworks of specific teaching behaviors to facilitate consistent, efficient precepting, but few have evaluated their effectiveness. We modified an existing precepting model by incorporating additional adult learning principles to create the Eight Step Preceptor (ESP) model. We then determined if students perceived faculty to be more effective teachers when they incorporated more ESP components into their precepting sessions.

• Purposes: The objective was to describe the association between faculty using the ESP behaviors during their precepting and medical students’ satisfaction with their learning.

• Methods: A trained observer timed the duration of precepting sessions in a children’s hospital ambulatory clinic between August and November 2001. Students rated faculty “teaching effectiveness,” and both students and observer rated whether faculty effectively incorporated ESP behaviors during each session. Results: Sessions lasted on average 26 ± 14 min. Faculty gave a teaching point and feedback in over 50% of the precepting sessions but did not consistently incorpo- rate the other ESP behaviors. Faculty use of more ESP behaviors correlated significantly with greater teaching effectiveness (r = .62, p < .003) but not significantly with duration of precepting sessions.

• Conclusions: Students perceived faculty as more effective teachers when they incorporated more ESP behaviors while precepting. The ESP modelwas associated with more effective ambulatory precepting in our study.

Page 35: Pendekatan Perceptorship dan Mentorship dalam Pembelajaran ...eprints.undip.ac.id/71929/5/sharing_experience...CV •Terlibat dalam pembelajaran di Pendidikan profesi ners sejak tahun

Preceptorship-Mentorship Dalam Rentang Pembelajaran

Source: Adapted from Morton-Cooper & Palmer, Mentoring, Preceptorship and ClinicalSupervision, 2000, Figs. 5.2 and 5.4

A Continuum of Preceptoring and Mentoring

Preceptoring

Mentoring

Job-ready

Practice-ready x

Student

New Graduate/ New Staff/

Role Transition Expert

Practice

Classical

MentoringMentoring

ProgramPreceptorship

Clinical Competence Career Socialization

Artificial, structured Natural, unstructured

Page 36: Pendekatan Perceptorship dan Mentorship dalam Pembelajaran ...eprints.undip.ac.id/71929/5/sharing_experience...CV •Terlibat dalam pembelajaran di Pendidikan profesi ners sejak tahun

Sinergi Model Perseptorship pada Tatanan Pendidikan dan Perawatan

Page 37: Pendekatan Perceptorship dan Mentorship dalam Pembelajaran ...eprints.undip.ac.id/71929/5/sharing_experience...CV •Terlibat dalam pembelajaran di Pendidikan profesi ners sejak tahun

Preceptorship Dalam Rentang Pembelajaran

Continuum of Learning

Prior learning &experience

Orientation InserviceContinuing Education

Preceptor Selection and Preparation

District Orientation

Nursing Induction

Work Unit Orientation

Preceptorship

Learning Processes

(formal and informal education, mentorship, reflective practice, peer-assisted learning etc.)

Page 38: Pendekatan Perceptorship dan Mentorship dalam Pembelajaran ...eprints.undip.ac.id/71929/5/sharing_experience...CV •Terlibat dalam pembelajaran di Pendidikan profesi ners sejak tahun

Tahapan PRECEPTORSHIP

Help others

reflektif

NEED SUPERVISION

NEED GUIDANCE

WORKING INDEPEN

DENTLY

Page 39: Pendekatan Perceptorship dan Mentorship dalam Pembelajaran ...eprints.undip.ac.id/71929/5/sharing_experience...CV •Terlibat dalam pembelajaran di Pendidikan profesi ners sejak tahun

get the student to take a stand

1probe for supporting evidence

2

teach general rules

3

reinforce the positives

4

correct errors or misinterpretations

5

A CLINICAL TEACHING TECHNIQUE FOR

NURSE PRECEPTOR

The 5MP steps

Page 40: Pendekatan Perceptorship dan Mentorship dalam Pembelajaran ...eprints.undip.ac.id/71929/5/sharing_experience...CV •Terlibat dalam pembelajaran di Pendidikan profesi ners sejak tahun

Application of the 5MP steps to Burnard's stages in the Experiential Learning Cycle for Nurse Education

1. Practical experience

2. Sharing of experience

3. Reflection on the

experience

4. Discussion base on the outcome of experience

5. Evaluation of learning

and planning for future

experience

5MP Step 1: Get the student to take a stand

5MP step 2 : Probe for supporting evidence 5MP step 3 : Teach general rules

5MP step 4: Reinforce the positives5MP step 5: Correct errors or misinterpretations

Page 41: Pendekatan Perceptorship dan Mentorship dalam Pembelajaran ...eprints.undip.ac.id/71929/5/sharing_experience...CV •Terlibat dalam pembelajaran di Pendidikan profesi ners sejak tahun

PRECEPTORSHIP YANG EFEKTIF

Peran di laboratorium dapat diterapkan di tempat praktek (Hoffart et al, 2011)

Meningkatkan nilai profesionalisme (Hoffart et al, 2011)

Meningkatkan kompetensi klinik

(Hoffart et al, 2011)

Meningkatkan kepercayaan diri (Hoffart

et al, 2011)

Menurunkan konflik peran

(Hoffart et al, 2011)

Mengatasi sikap negatifdan meningkatkankecintaan terhadap

keperawatan kesehatanmental (Happel, 2009)

Page 42: Pendekatan Perceptorship dan Mentorship dalam Pembelajaran ...eprints.undip.ac.id/71929/5/sharing_experience...CV •Terlibat dalam pembelajaran di Pendidikan profesi ners sejak tahun

(Happel, 2009)

Page 43: Pendekatan Perceptorship dan Mentorship dalam Pembelajaran ...eprints.undip.ac.id/71929/5/sharing_experience...CV •Terlibat dalam pembelajaran di Pendidikan profesi ners sejak tahun

Konsep Dukungan Preceptor

PRECEPTORSUPPORT

1

PerceptorshipPathway

Perceptor Training and Development

StandardizedPerceptor Policies:

Roles, responsibilities, goals, expectation

Perceptories/ Infrastructure Coordination

Workload Relief/ Reduction

Perception Operation and Peer Support

Perceptor Involvement in Percceptor Process

Access to Resources and Information

Rewards and Recognition (2)

LONG TERM BENEFITS (1+2)For Preceptor: For Preceptee:1. Personal growth 1. Positive experience2. Professional in profession

development 2. Positive experience3. Job enrichment in organization

• Sample Menu• Monetary payment• Academic or

continuingeducation credits

• Tuitionvoucher/credit

• Note on employment file

• Pin, pen, vest• Certificate

• Ceremony, event, award

• Journal subscription• Libary card, internet

access• Career advancement

Page 44: Pendekatan Perceptorship dan Mentorship dalam Pembelajaran ...eprints.undip.ac.id/71929/5/sharing_experience...CV •Terlibat dalam pembelajaran di Pendidikan profesi ners sejak tahun

TRANSITION TO PRACTICE

PR

EP

AR

AT

ION

PH

AS

E

PR

EP

AR

AT

ION

PH

AS

E

TR

AN

SIT

ION

PH

AS

ET

RA

NS

ITIO

N

PH

AS

EC

ON

SO

LID

AT

ION

PH

AS

EC

ON

SO

LID

AT

ION

PH

AS

E

FU

NC

TIO

NIN

G

PH

AS

EF

UN

CT

ION

ING

PH

AS

E

FACILITY

SELECTION OF PRECEPTORS

PREPARATION OF PRECEPTORS

PREPARATION OF STAFF

PROGRAM PLANNING

ORIENTATION OF PRECEPTEE

WORKING WITH PRECEPTORS

- INCREASING RESPONSIBILITY

ESTABLISHMENT OF PRECEPTOR/PRECEPTEE R’SHIP

IDENTIFICATION OF PRECEPTEE NEEDS

PERFORMANCE MANAGEMENT

PERFORMANCE FEEDBACK TO PRECEPTEE

REGULAR PRECEPTOR/PRECEPTEE MEETINGS

SUPPORT FROM ALL STAFF

SUCCESSFUL TRANSITION

PRECEPTEE FUNCTIONS AS AN INTERDEPENDENT

MEMBER OF THE HEALTH CARE TEAM

Page 45: Pendekatan Perceptorship dan Mentorship dalam Pembelajaran ...eprints.undip.ac.id/71929/5/sharing_experience...CV •Terlibat dalam pembelajaran di Pendidikan profesi ners sejak tahun

Konsep Belajar di Klinik

Menurut Mahen & Clark, 1996 : deskripsi Preceptorship

• seorang perawat yang mengajar, memberikan bimbingan,

dapat menginspirasi rekannya, dan menjadi tokoh panutan

(role model) serta mendukung pertumbuhan dan

perkembangan individu (trainee) untuk jangka waktu

tertentu dengan tujuan khusus mensosialisasikan trainee

pada peran barunya

Page 46: Pendekatan Perceptorship dan Mentorship dalam Pembelajaran ...eprints.undip.ac.id/71929/5/sharing_experience...CV •Terlibat dalam pembelajaran di Pendidikan profesi ners sejak tahun

Konsep Belajar di Klinik

Menurut Morton-Cooper & Palmer, 1993 : Preceptorship

• An effort to define learning process by being focus inindividuality of student and interactive & insidentallearning dynamic.

• Formal & functional relationship, stuctural learning, clearand spesific learning material, short duration, spesific rolein teaching, role model and appraisal as work evaluation,between the preceptor and preceptee

Page 47: Pendekatan Perceptorship dan Mentorship dalam Pembelajaran ...eprints.undip.ac.id/71929/5/sharing_experience...CV •Terlibat dalam pembelajaran di Pendidikan profesi ners sejak tahun

Konsep Belajar di Klinik

Menurut Campbell, Janis & Donna Deane, 1985:Preceptorship

• An expert or specialist who gives practical

experience and training especially to the doctors and nurses.

Page 48: Pendekatan Perceptorship dan Mentorship dalam Pembelajaran ...eprints.undip.ac.id/71929/5/sharing_experience...CV •Terlibat dalam pembelajaran di Pendidikan profesi ners sejak tahun

PRECEPTORSHIP

• Makro : gambaran partisipasi dalam pengembangan perawat di

tingkat organisasi, Preceptorship menjadi komponen orientasi dan

sosialisasi (Shamian & Inhaber, 1985).

• Mikro : membantu transisi dari situasi / kelas akademis menuju

situasi / kelas praktik klinik (Mahen & Clark, 1996), menurunkan

ketidaknyamanan / ‘shock of reality’ (Kramer, 1974), memfasilitasi

perawat untuk tumbuh dalam lingkungan yang baru (Bain, 1996).

Page 49: Pendekatan Perceptorship dan Mentorship dalam Pembelajaran ...eprints.undip.ac.id/71929/5/sharing_experience...CV •Terlibat dalam pembelajaran di Pendidikan profesi ners sejak tahun

membantu proses transisi dari pembelajar

ke praktisioner, mengurangi dampak syok

realita dan memfasilitasi perawat/ peserta

didik untuk berkembang dari apa yang

dihadapi di lingkungan barunya.

PARADIGMA BARU DALAM PEMBELAJARAN DI KLINIK

Page 50: Pendekatan Perceptorship dan Mentorship dalam Pembelajaran ...eprints.undip.ac.id/71929/5/sharing_experience...CV •Terlibat dalam pembelajaran di Pendidikan profesi ners sejak tahun

Tanggung Jawab Preceptor, (cerinus & ferguson, 1994)

• Preceptor bertanggung jawab terhadap pengkajian yang dilakukan oleh preceptee

• Merencanakan model Preceptorship untuk mendesainpembelajaran sesuai kebutuhan preceptee

• Melakukan peran pengajaran dan sebagai role model• Melakukan evaluasi pada preceptee selama penerapan

model Preceptorship

Page 51: Pendekatan Perceptorship dan Mentorship dalam Pembelajaran ...eprints.undip.ac.id/71929/5/sharing_experience...CV •Terlibat dalam pembelajaran di Pendidikan profesi ners sejak tahun

Langkah – Langkah PengelolaanPembelajaran

• Minggu Pertama, hari pertama : mahasiswa diperkenalkan pada Mentor masing-masing dan mendiskusikan tentang

persiapan dan kesiapan untuk mengalami proses pembelajaran di klinik serta harapanyang bersangkutan.

Mentor menjelaskan sistem pendidikan keperawatan dan gambaran kegiatanpembelajaran serta hubungannya dengan gambaran karir sebagai perawatselanjutnya.

Mentor menjelaskan kualifikasi, kapasitas dan karakter Perceptor yang akanmembantu mahasiswa mengalami proses pembelajaran di ruang belajar yang telahditentukan bersama rumah sakit.

Mentor membawa peserta didik mengikuti orientasi rumah sakit dan ruang belajar.

Mentor memastikan peserta didik kapanpun dapat berkomunikasi dan berkoordinasiselanjutnya, khususnya bila mengalami permasalahan/ kendala dalam proses pembelajaran.

Mentor memberikan motivasi kepada peserta didik untuk belajar dengan baik danlebih dari target yang ditentukan.

Page 52: Pendekatan Perceptorship dan Mentorship dalam Pembelajaran ...eprints.undip.ac.id/71929/5/sharing_experience...CV •Terlibat dalam pembelajaran di Pendidikan profesi ners sejak tahun

Langkah – Langkah PengelolaanPembelajaran

• Minggu Pertama, hari Kedua :

Tiap Mentor memperkenalkan peserta didik kepada sejumlah perceptor dan

memberikan penjelasan tentang persiapan dan kesiapan kepada preceptor.

Perceptor memberikan brefing/ konferensi terkait mekanisme pembelajaran, SDM

yang terlibat dalam pembelajaran, survei sarana-prasarana di ruang belajar, hak &

kewajiban peserta didik, regulasi/ tata peraturan ruang belajar, patient safety, dll

Perceptor memperkenalkan peserta didik kepada kepala ruang & tim perawatan,

dokter dan tenaga kesehatan lain terkait serta admin.

Perceptor mendiskusikan dan memastikan peserta didik siap mengalami proses

pembelajaran pada hari berikutnya.

Perceptor memberikan tugas pendahuluan untuk memudahkan pembelajaran hari

selanjutnya.

Page 53: Pendekatan Perceptorship dan Mentorship dalam Pembelajaran ...eprints.undip.ac.id/71929/5/sharing_experience...CV •Terlibat dalam pembelajaran di Pendidikan profesi ners sejak tahun

Langkah – Langkah PengelolaanPembelajaran

• Minggu Pertama, hari Ketiga : Perceptor mengadakan konferensi untuk memastikan kesiapan dan persiapan peserta

didik mengalami proses pembelajaran.

Perceptor membawa peserta didik untuk melakukan pengamatan/ observasi tindakanasuhan keperawatan pada pasien yang dilakukan oleh perawat pelaksana/ perawatprimer dan memberikan sejumlah penjelasan terkait tindakan tersebut berdasarkanSAK/ SPO/ level kewenangan klinis masing-masing perawat.

Perceptor melakukan tindakan asuhan keperawatan pada pasien kelolaannya danmeminta peserta didik mencermatinya dan mendiskusikannya saat post konferensi.

Perceptor mulai menugaskan peserta didik untuk mengikuti/ menjadi menti padabeberapa perawat senior/ level kewenangan klinis minimal PK 2.

Perceptor menyusun jadwal supervisi bimbingan peserta didik dan memastikanpeserta didik dapat terus mengikuti proses pembelajaran atau mengirim peserta didikyang mengalami kesulitan pembelajaran ke Lab Skills keperawatan di rumah sakit.

Page 54: Pendekatan Perceptorship dan Mentorship dalam Pembelajaran ...eprints.undip.ac.id/71929/5/sharing_experience...CV •Terlibat dalam pembelajaran di Pendidikan profesi ners sejak tahun

Langkah – Langkah PengelolaanPembelajaran

• Minggu Pertama, hari Keempat : Perceptor mengadakan konferensi untuk memastikan kesiapan dan persiapan peserta

didik mengalami proses pembelajaran.

Perceptor mendemonstrasikan tindakan asuhan keperawatan pasien kelolaannya.

Perceptor meminta perawat senior/ perawat sesuai level kewenangan klinis untukmulai memberikan kesempatan peserta didik membantu tindakan asuhankeperawatan pada pasien kelolaan perawat senior tersebut dengan supervisi yang ketat dan prioritas pada tindakan yang dapat dilakukan peserta didik dengan lebihbaik dan benar.

Perceptor memastikan tindakan tersebut tidak melanggar patient safety, minimal tidak merupakan kategori KPC.

Perceptor membuat catatan tentang kinerja peserta didik dalam satu hari tersebut, termasuk gambaran peserta didik sejak praktik di ruang belajar dimulai.

Page 55: Pendekatan Perceptorship dan Mentorship dalam Pembelajaran ...eprints.undip.ac.id/71929/5/sharing_experience...CV •Terlibat dalam pembelajaran di Pendidikan profesi ners sejak tahun

Langkah – Langkah PengelolaanPembelajaran

• Minggu Pertama, hari Kelima : Perceptor mengadakan konferensi untuk memastikan kesiapan dan persiapan peserta

didik mengalami proses pembelajaran.

Perceptor mendemonstrasikan tindakan asuhan keperawatan pasien kelolaannya.

Perceptor meminta perawat senior/ perawat sesuai level kewenangan klinis untukmemberikan kesempatan lanjut peserta didik membantu tindakan asuhankeperawatan pada pasien kelolaan perawat senior tersebut dengan supervisi yang ketat dan prioritas pada tindakan yang dapat dilakukan peserta didik dengan lebihbaik dan benar.

Perceptor mengkomunikasikan kebutuhan capaian kompetensi bagi peserta didikyang hanya dapat diperoleh di ruang belajar lainnya pada mentor peserta didik

Perceptor mendiskusikan hasil evaluasi sementara perawat senior dengan pesertadidik tertentu untuk mendapatkan strategi baru dalam upaya mencapai kompetensi/ target yang telah ditetapkan

Page 56: Pendekatan Perceptorship dan Mentorship dalam Pembelajaran ...eprints.undip.ac.id/71929/5/sharing_experience...CV •Terlibat dalam pembelajaran di Pendidikan profesi ners sejak tahun

Langkah – Langkah PengelolaanPembelajaran

• Minggu Pertama, hari Keenam : Perceptor mengadakan konferensi untuk memastikan kesiapan dan persiapan peserta

didik mengalami proses pembelajaran.

Perceptor melakukan supervisi pada masing-masing peserta didik di bawahpembinaan langsung perawat senior

Perceptor memberikan diskusi singkat pada masing-masing peserta didik danmenegaskan untuk mencermati kekurangan yang dimiliki ditingkatkan pada praktikklinik minggu berikutnya

Perceptor mengupayakan pertemuan dengan mentor untuk evaluasi kinerja pesertadidik

Mentor pada akhir sesi praktik mengadakan pertemuan dengan peserta didik danmeningkatkan motivasi untuk mendapatkan mutu praktik yang lebih baik padaminggu berikutnya dan mengidentifikasi kesulitan peserta didik untuk solusi.

Page 57: Pendekatan Perceptorship dan Mentorship dalam Pembelajaran ...eprints.undip.ac.id/71929/5/sharing_experience...CV •Terlibat dalam pembelajaran di Pendidikan profesi ners sejak tahun

Langkah – Langkah PengelolaanPembelajaran

• Mensosialisasikan penerapan Mentorship dan Preceptorship secarabersama

• Menyediakan Mentor bagi peserta didik

• Menyediakan Perceptor bagi peserta didik

• Mempersiapkan ruang belajar yang kondusif bagi proses pembelajaranpeserta didik

• Menyusun sistem, metode, mekanisme pembelajaran peserta didik di rumah sakit dengan pendekatan preceptorship dan mentorship

• Mengkondisikan posisi tupoksi dosen di kampus dengan sistem, metodedan mekanisme pembelajaran peserta didik berbasis preceptorship

• Mengkondisikan posisi perawat selain tupoksi pelayanan pada pasien, juga pelayanan pada peserta didik

Page 58: Pendekatan Perceptorship dan Mentorship dalam Pembelajaran ...eprints.undip.ac.id/71929/5/sharing_experience...CV •Terlibat dalam pembelajaran di Pendidikan profesi ners sejak tahun

Kriteria Preceptor, Indraswati Ratna2010

• Mature

• Professional Nurse

• Understanding concepts and nursing care

• Able to share his knowledge

• Able to make changes

• Able to receive feedback

• Being a role model

• Interested in nursing education

• Participate in preparing for the role

• Educated

Page 59: Pendekatan Perceptorship dan Mentorship dalam Pembelajaran ...eprints.undip.ac.id/71929/5/sharing_experience...CV •Terlibat dalam pembelajaran di Pendidikan profesi ners sejak tahun

Artinya, Kriteria Preceptor : adalah• Masa Kerja, melalui portfolio hasil kredensial dengan logbook

• Hasil psikotes

• Rekomendasi pimpinan, sejawat, unsur lain (pasien, pesertadidik, perawat baru, dll)

• Kualifikasi Pendidikan : D-III kep., dengan sejumlah sertifikasi yang dibutuhkan Ners, dengan sejumlah sertifikasi yang dibutuhkan Ners Spesialis, dengan sejumlah sertifikasi yang dibutuhkan

Page 60: Pendekatan Perceptorship dan Mentorship dalam Pembelajaran ...eprints.undip.ac.id/71929/5/sharing_experience...CV •Terlibat dalam pembelajaran di Pendidikan profesi ners sejak tahun

Artinya, Kriteria Preceptor : adalah

Penggunaan hasil – hasil penelitian dalam proses pembelajaran dengan preceptee

Kualifikasi jenjang karir fungsional perawat

Mengasuh pasien dan keluarga pasien

Menjadi fasilitator pembelajaran di laboratorium/ klinik

Memiliki kualifikasi pendidikan lanjut + sertifikasi

Terdapat hasil evaluasi kinerja pembelajaran

Menjadi narasumber/ sharing experience

Memiliki keanggotaan kelompok keilmuan (kolegium/ himpunan)

Page 61: Pendekatan Perceptorship dan Mentorship dalam Pembelajaran ...eprints.undip.ac.id/71929/5/sharing_experience...CV •Terlibat dalam pembelajaran di Pendidikan profesi ners sejak tahun

MENTORSHIP

Hubungan antara 2 orang yang memberikan kesempatan untuk

berdiskusi yang menghasilkan refleksi, melakukan

kegiatan/tugas dan pembelajaran untuk keduanya yang

didasarkan kepada dukungan, kritik membangun, keterbukaan,

kepercayaan, penghargaan dan keinginan untuk belajar dan

berbagi (Rolfe-Flett, 2001; Spencer, 1999 dikutip dalam Werdati,

2007).

Page 62: Pendekatan Perceptorship dan Mentorship dalam Pembelajaran ...eprints.undip.ac.id/71929/5/sharing_experience...CV •Terlibat dalam pembelajaran di Pendidikan profesi ners sejak tahun

MENTORSHIP

proses pembelajaran dimana mentor mampu membuat menti

(peserta mentorship) yang tadinya tergantung menjadi mandiri

melalui kegiatan belajar. Kegiatan belajar yang diharapkan terjadi

yaitu mengalami sendiri dan menemukan sendiri fenomena

praktek keperawatan dimana hal ini diharapkan dapat membangun

kepercayaan diri, harga diri dan kesadaran diri yang merupakan

fundamental dalam penyelesaian masalah (Nurachmah, 2007).