Pendahuluan · Web viewPerbaikan warna kulit mangga arumanis 143 Pengembangan Mangga cebol Koleksi...
Transcript of Pendahuluan · Web viewPerbaikan warna kulit mangga arumanis 143 Pengembangan Mangga cebol Koleksi...
PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN TROPIS BERLANJUT DISEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN MERUPAKAN POTENSI
KEUNGGULAN MENUJU INTERNASIONALISASI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Oleh Didik Suprayogo*, Aminudin Afandi** dan Sumeru Ashari***
(* Pembantu Dekan I, **Pembantu Dekan III dan ***Dekan Fakultas Pertanian,
Universitas Brawijaya)
1. Pendahuluan
Cita-cita Fakultas Pertanian, UB dimasa mendatang tertuang dalam visinya yaitu Menjadi
institusi pendidikan tinggi Pertanian berstandar internasional yang berperan aktif dalam
Pengembangan IPTEK dan Pengelolaan Sumberdaya Alam yang berlanjut. Adapun Misi
FP-UB adalah sebagai berikut: (1) Menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat di bidang Pertanian dan Pengelolaan Sumberdaya Alam terkini berwawasan
global berbasis iman dan taqwa, dan (2) Mengembangkan dan menerapkan IPTEK dalam
lingkup Pertanian dan lingkungan dalam pembangunan bangsa. Melalui Visi, misi, tujuan dan
sasaran FP-UB ke depan direncanakan akan berkembang menjadi Fakultas Pertanian dengan
selalu berusaha dengan moto “Linking Knowledge to Action for Healthy Food Producer”,
(membangun pengetahuan untuk mendukung aksi-aksi masyarakat dalam mengelola pertanian
untuk menghasilkan bahan pangan yang sehat dan mengelola sumberdaya alam yang berlanjut).
Untuk menjalankan visi dan misi tersebut, maka tujuan FP-UB menurut Tri Dharma Perguruan
Tinggi: (a) dalam bidang pendidikan dan pengajaran: Menghasilkan lulusan yang berkemampuan
akademik tinggi, berperilaku luhur dan berjiwa entrepreneurship. (b) dalam bidang penelitian:
(1) Menghasilkan IPTEK berbasis problem solving dalam bidang pertanian dan sumberdaya
alam. (2) Memadukan IPTEK hasil penelitian dengan program pendidikan, dan (c) dalam bidang
pengabdian kepada masyarakat: Menerapkan IPTEK sesuai dengan kebutuhan masyarakat dalam
bidang pertanian dan sumberdaya alam. Dalam melaksanakan kegiatan Tri Dharma Perguruan
Tinggi, Civitas Akademika di lingkungan FP-UB wajib menjunjung tinggi dan mengamalkan
nilai-nilai TAHES dengan makna sebagai berikut: T : BerTaqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa; A : BerAkhlak mulia; H : Hemat dan efisien; E : berjiwa Entrepreneur (inovatif,
kreatif, transparansi, dinamis). S : keberSamaan. TAHES dalam budaya Malang berarti
SEHAT.
Sebagai pengembang ilmu, FP-UB masih mempertahankan 4 Jurusan yang dimiliki yaitu:
Jurusan Budidaya Pertanian, Jurusan Tanah, Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian dan Jurusan
Hama dan Penyakit Tumbuhan. Disisi lain, dalam bidang pendidikan untuk mengantisipasi
kebutuhan pasar kerja yang tidak dapat ditawar lagi maka mulai tahun 2007, FP-UB
mengembangkan kurikulum baru berbasis kompetensi yang lebih mengutamakan standart
kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang Sarjana Pertanian. Kurikulum bukan lagi daftar
nama mata kuliah tetapi seperangkat dokumen yang berisi kompetensi, bahan kajian, proses
belajar mengajar hingga proses evaluasi. Perubahan ini mendapatkan dukungan dari Forum
Komunikasi Perguruan Tinggi Pertanian se-Indonesia (FK-PTPI) dan Dirjen DIKTI, dimana
forum ini yang difasilitasi Dirjen DIKTI telah menyepakati adanya perubahan program studi di
Fakultas Pertanian menjadi dua yaitu Agribisnis dan Agroteknologi / Agroekoteknologi. Hal ini
diperkuat dengan keluarnya keputusan Dirjen Dikti tahun 2007 dengan SK Dirjen Dikti No.
163/DIKTI/Kep/2007 tentang dua program studi untuk Fakultas Pertanian yaitu PS Agribisnis
dan PS Agroteknologi / Agroekoteknologi. Keempat Jurusan tersebut menyumbangkan
kompetensi keilmuan dalam rancangan kurikulum Agribisnis dan Agroekoteknologi.
Kompleksitias dalam ilmu pertanian berimbas pada pendidikan yang semakin sepesifik di masa
lalu, terutama pada kemampuan yang dibentuk oleh pendidikan itu sendiri yang menghasilkan
lulusan berkemampuan spesifik. Kemampuan spesifik bagi strata 1 kurang menguntungkan
manakala mereka menjadi Job seeker, karena ternyata pengguna menginginkan kemampuan
lulusan yang generalis di bidang pertanian. Untuk mengatisipasi ini, FP-UB telah
mengembangkan dua program studi (merupakan peleburan tujuh program studi yang ada
sebelumnya) yaitu:
Agroekoteknologi : dengan dukungan keilmuan utama: (1) Pemuliaan tanaman ; (2) Bioteknologi, (3) Managemen nutrisi tanaman, pertanian organik dan pertanian sehat, (4) Produksi Tanaman (5) Managemen Hama dan Penyakit Tumbuhan terpadu, (6) Pengembangan Wilayah, (7) Managemen Sumberdaya Lahan dan Lingkungan, (8) Managemen karantina tumbuhuan, (10) Eco-Agro Wisata; (11) Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat
Agribisnis : dengan dengan dukungan keilmuan utama: (1) Agribisnis, (2) Agropolitan design, (3) Komunikasi dan Penyuluhan Pertanian
Perkembangan yang terjadi di masyarakat menunjukkan adanya perubahan peran para pelaku
bisnis di sektor pertanian yang terjadi hampir di setiap bidang/organisasi baik di pedesaan
maupun perkotaan. Perubahan yang cepat tersebut antara lain adalah, (1) kebutuhan pangan
bangsa terus meningkat, namun kebutuhan produk pangan dan serat dalam negeri diimpor dari
luar negeri, dan nilai tambah di bidang pertanian juga dinikmati negara lain sebagai dampak
perdagangan global yang semakin memarginalkan sektor pertanian dalam negeri, (2) masuknya
teknologi-tenologi baru di bidang produksi pertanian (dan biasanya mahal) dari luar negeri
semakin marak, (3) adanya proses konsolidasi antara petani dengan suppliers komersial saprodi
pertanian, dan (4) tidak menentunya peran pemerintah dalam membangun pertanian nasional.
Bersamaan dengan perubahan yang terjadi pada sektor pertanian, pribadi-pribadi masyarakat
tidak lagi menghargai lahan pertanian sebagai satu-satunya sumber produksi pangan dan serat.
Sebagai akibatnya masyarakat semakin giat dalam menguras sumberdaya lahan untuk
kebutuhannya sendiri dengan mengabaikan dimensi sosial, etika dan ekologi. Hal ini kedepan
akan benar-benar dapat merusak landscape pedesaan sebagai akibat pengembangan pertanian
yang kurang ramah lingkungan. Dampak perubahan tata sosial, ekonomi, ekologi yang menjurus
ke arah dis-harmonitas lingkungan hanya mungkin dieliminir dengan mengadakan reformasi
pendidikan, penelitian dan pengembangan bidang pertanian melalui revitalisasi pendidikan
pertanian untuk membangun kemandirian bangsa sehingga citra positif pendidikan pertanian
sebagai tulang punggung penyediaan pangan dan serat yang berlanjut dapat terbangun.
Pendidikan pertanian yang harus melakukan perubahan seiring terjadi pergeseran paradigma di
dunia pertanian dari pertanian tradisional (subsistance) menjadi pertanian modern dan menuju
pertanian berkelanjutan. Oleh karena itu FP-UB memahami pentingnya perubahan arah
pendidikan pertanian menjadi bagian tak terpisahkan dari pergeseran paradigma tersebut.
Kedepan FP-UB dalam proses pendidikannya terus mengalami perubahan yang menyelaraskan
perubahan:
1. basis kehidupan bergeser dari pertanian menuju kehidupan berbasis industri dan berbasis
informasi,
2. pelaku pertanian bergeser dari petani menjadi tenaga kerja dan informan,
3. tuntutan kegiatan produksi pertanian bergeser dari penghasil bahan pangan, menuju
penghasil komoditas, informasi produk dan jasa pertanian,
4. asas pemanfaatan sumberdaya bergeser dari utilitarian menjadi keberlanjutan eksosistem
kehidupan,
5. penggerak sektor pertanian bergeser dari kecukupan pangan, menjadi pasar, perdagangan
dan komoditas global,
6. kebutuhan pengembangan teknologi bergeser dari teknologi untuk meningkatkan
kemampuan budidaya, menjadi teknologi untuk produksi optimal dan pemenuhan baku
mutu serta teknologi untuk meningkatkan kemampuan mengakses informasi global,
7. komunikasi di bidang pertanian bergeser dari berbasis tutur dan tradisi menjadi
berdasarkan pada literatur dan Teknologi Informasi.
Dalam menyelenggarkan program pendidikan, materi pengajaran FP-UB saat ini masih lebih
berprinsip menjembatani “gap” antara suatu masalah di lapang untuk dipecahkan dengan ilmu
pengetahuan dibanding “gap” antara banyaknya pengetahuan yang saat ini berkembang dengan
bagaimana mengaplikasikan pengetahuan tersebut di lapangan. Sebagai contoh : mahasiswa
dalam menjalankan tugas akhir adalah wajib melakukan penelitian yang mayoritas berorientasi
“experimental”. Pemikiran masa lalu mengasumsikan bahwa dengan memahami pengetahuan
akan dapat membantu kegiatan pengembangan pertanian yang dibutuhkan. Namun banyak fakta-
fakta membuktikan bahwa kurangnya pengetahuan para alumni Fakultas Pertanian menjadi
masalah untuk pembangunan pertanian yang berkelanjutan, dengan cacatan bila “gap” antara
keberadaan pengetahuan yang beredar di masyarakat diupayakan untuk difasilitasi dan
dijalankan di lapangan. Untuk itu FP-UB terus mengembangkan Kurikulum Berbasis
Kompetensi (KBK) yang telah ditetapkan oleh Dirjen Dikti dengan fokus pada pendidikan
pertanian tropis yang berlanjut.
Perubahan konsep pendidikan, dimana pendidikan pertanian perlu memfokuskan pembelajaran
aktif dalam mengaktualiasi hubungan antara proses pembelajaran dan kerja lapangan, dapat
memberikan kontribusi untuk menghadapi perubahan disektor pertanian yang semakin kompleks
dan menambah tantangan FP-UB untuk melakukan pembenahan sarana dan prasarana
pembelajaran yang mengikuti perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, penguatan
laboratorium untuk praktek mahasiswa dan pengembangan laboratorium lapangan sebagai
teaching facilities. Untuk pengembangan laboratorium baik di kampus dan di lapangan perlu :
(1) mempertimbangkan proses pembelajaran yang berorientasi pemecahan masalah yang diikuti
suatu pengujian, (2) struktur dan konsep pengembangan laboratorium yang terencana agar dapat
berkontribusi secara konstruktif untuk pengembangan pertanian yang multifungsi dan meningkat
kompleksitasnya di masa depan untuk membangun ketahanan pangan lokal, dan mendorong
peran FP-UB sebagai pusat pendidikan dan penelitian.
2. Program Unggulan
Sejalan dengan isu peningkatan daya saing bangsa, otonomi pengelolaan pendidikan dan
kesehatan organisasi penyelenggaraan perguruan tinggi, FP-UB menetapkan program unggulan
guna mendukung akselerasi langkah Universitas Brawijaya menuju Wolrd Class Entrepreneurial
University, adalah menjadi centre of excellence dalam pengembangan pertanian tropis yang
berlanjut. Perubahan paradigma dari pertanian dalam arti sempit sebagai penyedia biomass
(pangan dan serat) kearah pertanian yang lebih luas dengan menyertakan aktivitas sosial dalam
pengelolaan isue-isue sumberdaya alam dan sosial, menjadi tantangan FP-UB untuk mereformasi
dirinya. Hasil-hasil penelitian yang berkualitas dan produktivitas penelitian yang tinggi harus
terus didorong di FP-UB melalui kegiatan di laboratorium, pusat kajian dan Unit Pelaksana
Teknis. Disamping itu fasilitasi ekspose gagasan dan hasil hasil penelitian di tingkat
internasional baik melalui kerjasama dengan masyarakat global dan publikasi internasional juga
menjadi perhatian utama. Untuk itu FP-UB menetapkan definisi konseptual pertanian yang
berlanjut sebagai sistem yang terintegrasi dalam menerapkan teknik produksi tanaman spesifik
lokal dan dalam jangka panjang akan mampu untuk: (1) Kecukupan kebutuhan manusia akan
pangan dan sandang. (2) Mengutamakan kualitas lingkungan dan dasar-dasar ekologis. (3)
Melakukan pemanfaatan yang paling efisien terhadap sumberdaya yang tidak terbaharukan dan
sumberdaya yang ada di lahan petani; (4) Keberlanjutan pembangunan ekonomi; dan (5)
Mengutamakan kualitas hidup masyarakat.
Untuk pengembangan keilmuan pertanian tropis yang berlanjut dibagi dalam tiga pondasi
utama yaitu: (1) Prakatek Produksi Pertanian ramah lingkungan, (2) managemen
biodiversitas dan ekosistem, serta mekanisme penerapan teknologi managemen bentang
lahan, (3) Pondasi kelembagaan pertanian berlanjut untuk memperbaiki perikehidupan
masyarakat. Berdasarkan pondasi tersebut, penelitian unggulan FP-UB dalam pengembangan
pertanian berlanjut di kawasan tropis (Tropical Sustainable Agriculture) dengan unggulan
penelitian tersaji di Tabel 3.
Tabel 3. Penelitian Unggulan FP-UB dalam Pengembangan Pertanian Tropis yang Berlanjut
No Penelitian Unggulan Jurusan yang terlibatBP Tanah HPT Sosek
A. Prakatek Produksi Pertanian ramah lingkunganPenyedia bibit durian lokal melalui kultur jaringan, Analisis Periodisitas Pertumbuhan Tanaman Durian untuk Pembuahan di luar musim (off season).
♥
Rehabilitasi Apel Batu ♥ ♥ ♥Pengembangan apel dg radiasi gama ♥Fisiologis Apel dengan penataan arsitektur tajuk ♥Perbaikan warna kulit mangga arumanis 143 ♥Pengembangan Mangga cebol ♥Koleksi dan seleksi pisang lahan kering ♥Pengembangan Salak Lokal ♥Mencari var. unggul Curcuma sp ♥Budidaya Anggrek dan Tanaman Hias ♥Pengembangan enterpreunership minyak atsiri ♥Managemen Tanah Masam Secara Biologis ♥ ♥Budidaya Pertanian Organik ♥ ♥ ♥Pengembangan benih kentang ♥Management pengendalian phytopthora dan NSK pada tanaman kentang
♥Pemanfaatan ubi kayu sebagai Bio Etanol ♥Pemanfaatan biji jarak sebagai sumber energi di pedesaan ♥Pengelolaan Tanaman Talas Berbasis Neraca Air ♥Pengembangan padi lokal ♥Uji multi lokasi Jagung ♥Perbaikan kualitas umbi ubijalar ♥Pengelolaan pengendalian Gulma, alang-alang dan kayu apu ♥Perakitan varietas Kacang panjang ♥Fisiologis Kedele varietas unggulan ♥Agroforestri ♥ ♥ ♥ ♥
B. managemen biodiversitas dan ekosistem, serta mekanisme penerapan teknologi managemen bentang lahan
B.1 Durian Research centre sebagai basis pengembangan desa agro-eco-wisata
♥ ♥ ♥ ♥Pengembangan Pengelolaan Lahan Perkebunan Kelapa sawit yang berlanjut dengan Astra Agrolestari
♥
Managemen Daerah Aliran Sungai (DAS) ♥ ♥ ♥ ♥Pewilayahan daerah pertanian berdasar pada iklim ♥Perdagangan Karbon atas dana dari Masyarakat Ekonomi Eropa (EU)
♥Hydrologi Daerah Aliran Sungai (DAS), Biodiversitas dan carbon stock atas dana dari GTZ
♥Reklamasi Bekas Tambang dengan Biocar ♥Pengendalian Hama Penyakit Terpadu ♥
C. Kelembagaan pertanian berlanjut untuk memperbaiki perikehidupan masyarakat
Ketahanan Pangan ♥ ♥ ♥ ♥Industrialiasi Pertanian dengan IFAD ♥Intergrated farming system on rice base for sustainable agriculture dengan PT Sampoerna Tbk
♥ ♥ ♥ ♥Prima Tani ♥ ♥ ♥ ♥Pemberdyaan Masyarakat Desa Hutan dalam merancang Agroforestri
♥
Kegiatan Penelitian, Pengabdian Masyarakat dan Kerjasama di FP-UB dikoordinasikan oleh
Badan Penelitian, Pengabdian Masyarakat dan Kerjasama (BPPK). Secara keseluruhan, BPPK
FP-UB melakukan koordinasi dengan 15 Pusat Kajian dan Pelayanan, 6 Unit Pelaksana Teknis
dan 11 laboratorium yang ada di 4 Jurusan di lingkup FP-UB. Keberadaan BPPK banyak
berkontribusi dalam peningkatan mutu dan perluasan jaringan kerjasama penelitian FP-UB.
Kegiatan penelitian dan pengabdian masyakarat secara kelompok menjadi ciri khas dari kegiatan
dosen di Fakultas Pertanian, sehingga berkembang beberapa kelompok peneliti dan disahkan
dalam bentuk Pusat Kajian yang bersifat interdisiplin keilmuan baik dalam 1 Jurusan, antar Jurusan
maupun antar Fakultas dengan inti staf dari Fakultas Pertanian (Gambar 1). Beberapa Pusat Kajian
(PK) di Fakultas Pertanian seperti (a) PK Agribisnis, (b) PK Pelayanan Pemberdayaan masyarakat
pedesaan, (c) PK Pekayanan Ketahanan Pangan, (d) PK Pengembangan Pembangunan wilayah, (e)
PK Pelayanan sistem informasi geografis, (f) PK Pelayanan Ekosistem sumber daya pertanian dan
agroforestry (ESP), (g) PK Pelayanan buah-buahan tropika, (h) PK Pelayanan bioteknologi, (i) PK
Pelayanan Pengendalian Hama Terpadu, (j) PK Pelayanan anggrek, (k) PK Pelayanan Ubi-ubian,
(l) PK Pelayanan pemuliaan tanaman, (m) PK Pelayanan lingkungan pertanian, (n) PK Pelayanan
sumberdaya tanaman dan gulma, dan (o) PK Pelayanan Hortikultura dan (p) PK Pertanian Sehat
dan Management Sumber Daya Alam serta (k) PK Pengembangan Durian Lokal. Hampir semua
dosen terlibat dalam kegiatan program penelitian (Hibah Bersaing, RUT, RUTI, ARMP dan lain-
lain termasuk kerjasama dengan lembaga-lembaga penelitian dan perguruan tinggi lain).
Hingga saat ini, dengan dukungan BPPK, FP-UB telah banyak menjalin kerjasama penelitian
dengan berbagai lembaga baik lokal, regional, maupun internasional untuk memperkuat
kemampuan penelitian dalam bidang pertanian dan lingkungan.
Gambar 1: Penelitian Unggulan yang ada di Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya
3. Program yang telah di lakukan
Restrukturisasi PS yang ada di seluruh FP-UB yang disertai upaya sosialisasi yang intensif ke
SMU-SMU di Jawa Timur dan luar pulau Jawa berdampak positif terhadap peningkatan
peminat FP-UB. Hal ini dibuktikan dengan peningkatan jumlah mahasiswa baru yang masuk
di FP-UB dari 343 mahasiswa di tahun 2007 menjadi 512 mahasiswa di tahun 2008 (dengan
rincian PS Agribisnis sebanyak 296 mahasiswa dan PS Agroekoteknologi sebanyak 216
PertanianORGANIK
HORTIKULTURA BENIH
HIDROLOGIPHT
TROPICAL SUSTAINAB
LE AGRICULTU
RE
KOMUNIKASI & SOSIOLOGI
BiodivSDA+Agroforestry
PENGWILAYAH
BIO-FUELPangan
Perkebunan
AGRI-BISNIS
mahasiswa). Di tahun 2009, jumlah mahasiswa baru yang diterima di FP-UB meningkat 17
% menjadi 598 mahasiswa dengan rincian PS Agribisnis sebanyak 280 mahasiswa dan PS
Agroekoteknologi sebanyak 318 mahasiswa (Tabel 2 dan Tabel 3). Peningkatan jumlah
mahasiswa baru menunjukkan adanya peningkatan penilaian masyarakat akan permasalahan
pertanian dan keseriusan dari pendidikan pertanian untuk melakukan revitalisasi pendidikan
Pertanian.
Tabel 2. Jumlah mahasiswa baru di Fakultas Pertanian tahun 2005 – 2009
No Tahun akademik Jumlah (orang)
1 2004 / 2005 3982 2005 / 2006 3503 2006 / 2007 3034 2007 / 2008 3435 2008 / 2009 5126 2009 / 2010 598
Tabel 3. Jumlah mahasiswa baru Program Studi hasil Restrukturisasi
Program studi Jumlah mahasiswa per tahun (orang)2008 / 2009 2009 / 2010
Agribisnis 296 280Agroekoteknologi 216 318
TOTAL 512 598
Fakultas Pertanian, UB dalam perjalannya telah mengupayakan dirinya agar dapat menembus
batas nasional. Beberapa kelemahan di FP-UB telah berusaha dibenahi antara lain : untuk
peningkatan mutu kualitas sarana dan prasarana, FP-UB telah mengajukan proposal untuk
pengembangan dengan memanfaatkan beberapa dana hibah. FP UB juga telah menerapkan
sistem jaminan mutu untuk mengupayakan kualitas layanan manajemen pendidikan, dan sudah
memperoleh penghargaan terbaik dari Universitas yang didasarkan dari hasil internal audit untuk
kelengkapan dokumen mutu. Dalam rangka peningkatan SDM, beberapa staf administrasi telah
diupayakan meningkatkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, atau melakukan magang
kerja di lembaga yang berkualitas. Pengembangan kemampuan dosen juga dilakukan dengan
mengirim staf ke luar negeri dalam rangka 1) home-stay; 2) kunjungan singkat dalam research
maupun university management; 3) study lanjut S2 atau S3. Dari 148 orang Dosen FP-UB, 17%
telah menempuh pendidikan studi lanjut di luar negeri dan 6% sedang menempuh studi lanjut di
luar negeri, serta sekitar 76% dosen telah memiliki pengalaman di luar negeri melalui kegiatan
studi lanjut, international symposium dan workshop, training dan kunjungan / studi banding.
Demikian pula dari 148 orang dosen FP-UB, sekitar 43% telah mampu berbahasa Inggris aktif,
dan 28% berbahasa Inggris pasif, sedang 28% masih perlu meningkatkan kemampuan berbahasa
Inggris. Dalam 2 tahun terakhir, Fakultas Pertanian UB telah memfasilitasi 16 dosen ke luar
negeri, termasuk 8 dosen yang mengikuti home stay program UB. Fakultas Pertanian UB masih
sangat minim untuk memfasilitasi mahasiswa dalam kegiatan di luar negeri yaitu pada periode 2
tahun terakhir baru 4 mahasiswa, yaitu 3 mahasiswa ke Eropa dalam kegiatan Internasional
Agriculture Asossiation Students (IAAS) dan satu orang ke Malaysia. Dalam 2 tahun terakhir,
FP-UB mendapatkan kunjungan 20 mahasiswa dari Universitas Putra Bangsa, Malaysia, 3 orang
studi lapangan dari Belanda dan satu mahasiswa dari Timor Leste. Kunjungan dosen dari luar
negeri dalam bentuk seminar dan pelatihan dalam dua tahun terakhir yaitu 2 orang dari Harvard
University, 3 orang dari Kentuchy University, USA, 1 orang dari Hoehenheim Univeristy,
Jerman dan 1 orang dari Kyushu University, Jepang, 2 orang dari World Agroforetsry Centre dan
4 orang dari Radio Australia. Hingga saat ini FP-UB belum melakukan monitoring jumlah
alumni yang melakukan studi lanjut ke luar negeri. Berdasarkan kondisi tersebut, FP-UB sejak
2007 telah membentuk pokja penyelenggaraan kelas Internasional.
Seiring dengan dicanangkannya program Universitas untuk menjadi World Class University, FP-
UB selama setahun terakhir melakukan langkah-langkah sebagai berikut:
Evaluasi diri, untuk melihat seberapa siap FP-UB menyelenggarakan kelas internasional
Perencanaan, sebagai langkah persiapan untuk membuka kelas internasional
Pembenahan diri, untuk menyempurnakan kualitas persyaratan pembukaan kelas internasional yang didapatkan dari hasil evaluasi diri.
Evaluasi diri dilakukan baik secara internal (survey cepat terhadap dosen yang pernah
mengenyam pendidikan di luar negeri) maupun eksternal (survey cepat terhadap beberapa kolega
dari luar negeri). Dari survey terhadap kolega eksternal, didapatkan beberapa kriteria alasan
pemilihan universitas tujuan belajar. Kriteria utama adalah: 1) Reputasi dari Universitas dan
Profesor di tingkat internasional; 2) Kualitas program; 3) Fasilitas akademik di Universitas
terkait (Lihat Lampiran 7).
Berdasarkan hasil survey external, kemudian dilakukan kuesioner terhadap dosen-dosen yang
pernah mengenyam pendidikan di luar negeri. Kuesioner terutama untuk mengetahui 3 poin
utama menuju kelas internasional 1) dosen; 2) Penelitian; 3) Publikasi. Berdasarkan kriteria
tersebut, didapatkan bahwa dosen FP menganggap bahwa 1) Dosen : cukup banyak dosen yang
mempunyai reputasi ilmiah dalam bidangnya di tingkat regional, namun hanya sedikit yang
mempunyai reputasi nasional; dan sangat sedikit yang mempunyai reputasi internasional; 2)
Penelitian : Sedikit sekali jumlah penelitian (sedang berlangsung) yang dapat diakui secara
internasional (baik relevansi bidang, judul dan metodologi); 3) Publikasi: ada, tetapi sedikit
jumlah publikasi hasil penelitian dosen / mahasiswa yang sudah diterbitkan dalam jurnal
internasional.
Sebagai rangkuman, hasil evaluasi SWOT yang telah dilakukan adalah sebagai berikut :
KEKUATAN
1. Beberapa penelitian bisa menjadi unggulan untuk kawasan tropis
2. Ada kerjasama/link dengan lembaga internasional yang dapat mendukung penyelenggaraan akademik
3. Sudah ada sekelompok dosen yang dapat menjadi ’peer group’
4. Lokasi UB di lingkungan yang cukup mendukung (secara fisik dan sosial budaya)
5. Biaya hidup yang murah (secara internasional)
KELEMAHAN
1. Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya belum memiliki ‘brand image’ yang bertaraf nasional / internasional
2. Sarana dan prasarana masih belum mencapai standard internasional
3. Laboratorium relatif kurang
4. Perpustakaan (koleksi dan fasilitas) masih belum memadai
5. Keberagaman kemampuan berbahasa ‘internasional’
6. Atmosfer akademik dan sikap mental dalam dimensi multi kultural masih belum kondusif
7. Kebijakan dan internal manajemen belum optimal
PELUANG
1. Terdapat lokasi / daerah yang potensial sebagai ajang tempat praktek lapangan.
2. Kedudukan Indonesia di urutan ke-3 dalam emisi CO2, sehingga terbuka kesempatan penelitian (LH) dan perintisan network.
3. Kebijakan perguruan tinggi internasional yang mewajibkan universitas lokal untuk mencarikan pekerjaan bagi doktor baru yang dihasilkan.
TANTANGAN
1. Banyak universitas-universitas ASEAN yang sudah lebih dulu mapan dan memiliki ‘international brand image’ (UPLB, UPM, Kasetsart, dll).
2. Tuntutan untuk memperoleh ‘self-regenerating income’ untuk penyelenggaraan pendidikan
Dalam era global, dunia pendidikan dituntut untuk meningkatkan kualitas pendidikan setara
dengan standard pendidikan internasional agar lulusannya mampu bersaing dengan lulusan luar
negeri yang sudah maju. Oleh sebab itu Universitas Brawijaya khususnya Fakultas Pertanian
berusaha untuk memenuhi tantangan tersebut dengan membuka kelas berstandard internasional
dimasa depan.
Kelas Internasional yang dimaksud adalah satuan pendidikan tingkat tinggi yang
menyelenggarakan pendidikan bertaraf internasional, dimana peserta didiknya memiliki
kemampuan setara dengan peserta didik satuan pendidikan internasional .
Berdasarkan hasil SWOT analisis, pokja pengembangan Kelas Internasional FP-UB menetapkan
bahwa (1) kelas berbahasa Inggris sebagai jembatan menuju kelas Internasional diterapkan untuk
S1 mulai tahun 2010, dan (2) pengembangan kelas Internasional untuk S2 dibidang (a)
Hortikultura Tropis, (b) Agroforestri (Managemen Sumber Daya Alam) dan (d) Managemen
Agribisnis. Kelas Bahasa Inggris dibuka untuk program S1 untuk PS Agroekoteknologi dan PS
Agribisnis. Penetapan pembukaan S2 ketiga bidang tersebut di program pasca sarjana adalah
karena (1) ndonesia memiliki sumberdaya alam yang berupa plasma nutfah berbagai jenis
tanaman hortikultura yaitu tanaman buah, tanaman sayur, tanaman hias, tanaman obat, dan
aroma. Tanaman tersebut mempunyai daya tarik yang besar bagi calon mahasiswa luar negeri.
Tanaman hortikultura mempunyai peluang besar untuk terus dikembangkan. Selain itu, dosen
FP-UB mempunyai pengalaman yang cukup dalam bidang hortikultura tersebut. (2) kebijakan
tambahan baru DIKTI terkait dengan “sustainable development” yang menekankan pentingnya
melestarikan dan mengelola sumberdaya alam yang setiap tahun terancam keberadaannya
merupakan peluang pengembangan pendidikan dan penelitian. Beberapa tim peneliti di FP-UB
mempunyai pengalaman penelitian dan kerjasama di tingkat internasional dalam bidang
agroforestri. Selain reputasi ilmiah tim peneliti tersebut, peluang untuk mempelajari sistem
agroforestri yang beragam di Indonesia, khususnya di Jawa Timur juga sangat terbuka. (3)
Kekayaan alam Indonesia khususnya hayati tidak tertandingi di dunia namun sampai sekarang
belum bisa membawa manfaat untuk kesejahteraan masyarakat. Hal tersebut karena tidak
didukung oleh SDM yang professional yang dihasilkan oleh pendidikan tinggi serta tidak
berkembangnya agribisnis di Indonesia. Dalam bidang agribisnis, sebagian dosen di Jurusan
Sosial Ekonomi Pertanian yang sudah mempunyai link kerjasama internasional yang dapat
dimanfaatkan untuk menarik mahasiswa asing untuk menimba ilmu di FP-UB. Beberapa rintisan
telah dilakukan, antara lain menjajagi kerjasama dengan Timor Leste. Oleh sebab itu dengan
dibukanya Sekolah Pasca Sarjana Berkelas Internasional nantinya diharapkan Hortikultura di
Indonesia bisa berkembang menjadi sumber pendapatan melalui mekanisme agribisnis dan
alamnya dapat diselamatkan dari kehancuran sebagai dampak global warming. Untuk membuka
kelas Internasional maka diperlukan kerjasama dengan universitas di luar negeri yang sudah
maju dalam pendidikan pasca sarjana baik untuk program studi hortikultura, managemen
sumberdaya alam dan agribisnis.
Pembukaan kelas international perlu persiapan yang matang. Tim persiapan kelas internasional
membuat program kerja jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang. Dalam jangka
pendek yang bisa kita lakukan adalah: sharring ide dengan nara sumber (dari dalam dan luar FP-
UB). Jangka menengah: perbaikan kualitas internal FP-UB (termasuk laboratorium yang
bertaraf internasional), dan merintis network dengan pihak luar, menjajagi kerjasama G2G
(memberdayakan potensi staf yang berpengalaman), persiapan legal-formal. Jangka panjang :
meningkatkan kerjasama internasional (sementara ini dapat melakukan sharring dengan dosen
senior untuk melakukan evaluasi terhadap kerjasama internasional yang semakin menurun dari
tahun ke tahun). Dalam hal ini, beberapa hal yang telah dilakukan adalah 1) Presentasi tentang
program tropical horticulture di Australia; 2) penjajagan kerjasama dengan Uky; 3) Penyusunan
kurikulum 3 bidang terkait
Kegiatan penelitian dosen Fakultas Pertanian dalam kurun waktu 2006 – 2008 berjumlah kurang
lebih 50 judul yang terbagi menjadi 3 menurut sumber dananya yaitu Perguruan tinggi sendiri
(21 kegiatan), Departemen Pendidikan Nasional (20 kegiatan), dan institusi di luar Depdiknas (9
kegiatan). Jumlah tersebut masih belum termasuk penelitian efikasi (pengujian daya racun
pesdisida) yang berjumlah lebih kurang 30 judul. Kegiatan penelitian diwujudkan untuk
mendukung pencapaian visi FP UB. Dalam upaya pencapaian cita-cita Universitas Brawijaya
sebagai world class university, Arah penelitian unggulan Fakultas Pertanian adalah
pengembangan pertanian berlanjut di kawasan tropis (Tropical Sustainable Agriculture)
3. Program Pengembangan
FP-UB disamping diharapkan dapat mengantisipasi perkembangan paradigma baru kegiatan
pertanian melalui “thinks globally act locally”, dimana sistem pertanian dan pengadaan pangan
tidak dapat berkembang tanpa menghubungkan kemampuan intelektual, kreativitas dan
kompetensi para pelaku dibidang pertanian, kedepan juga dituntut untuk mampu menghasilkan
lulusan yang berkualitas dan relevan dengan peningkatan produksi pangan dan serat, pemasaran
hasil pertanian dan pengelolaan SDA secara berlanjut. FP-UB dimasa depan harus memberikan
pendidikan mahasiswa yang dapat menangani kompleksitas dan sebagai agen perubah (agent of
changes), dan seseorang yang mampu mengembangkan dirinya sebagai peserta didik yang
mampu mandiri dalam belajar. Perubahan konsep pendidikan, dimana pendidikan pertanian perlu
memfokuskan pembelajaran aktif dalam mengaktualiasi hubungan antara proses pembelajaran
dan kerja lapangan, dapat memberikan kontribusi untuk menghadapi perubahan disektor
pertanian yang semakin kompleks dan menambah tantangan FP-UB untuk melakukan
pembenahan sarana dan prasarana pembelajaran yang mengikuti perkembangan teknologi
informasi dan komunikasi, penguatan laboratorium untuk praktek mahasiswa dan pengembangan
laboratorium lapangan sebagai teaching facilities. Untuk pengembangan laboratorium baik di
kampus dan di lapangan perlu (1) mempertimbangkan proses pembelajaran yang berorientasi
pemecahan masalah yang diikuti suatu pengujian, (2) struktur dan konsep pengembangan
laboratorium untuk dapat berkontribusi secara konstruktif untuk pengembangan pertanian yang
multifungsi dan meningkat kompleksitasnya di masa depan dan untuk membangun ketahanan
pangan lokal, dan mendorong peran kita sebagai centre of excellence dibidang pendidikan dan
penelitian. Alumni di masa depan tidak hanya ahli dalam ”subject knowledge”, mereka juga ahli
bagaimana menerapkan ilmu yang memiliki kemampuan soft skill yang baik.
Dalam era global, dunia pendidikan dituntut untuk meningkatkan kualitas pendidikan setara
dengan standard pendidikan internasional agar lulusannya mampu bersaing dengan lulusan luar
negeri yang sudah maju. Dengan mengacu standard Internasional maka diharapkan kedepan
terjadi sistem pertukaran mahasasiswa dan staf dosen dari perguruan tinggi di dunia dengan FP-
UB. Oleh sebab itu FP-UB berusaha untuk memenuhi tantangan tersebut tahun 2010
memprogram untuk membuka kelas bahasa Inggris untuk mahasiswa S1 dan kelas berstandard
internasional khusus untuk pasca sarjana. Kelas Internasional yang dimaksud adalah satuan
pendidikan tingkat tinggi yang menyelenggarakan pendidikan bertaraf internasional, dimana
peserta didiknya memiliki kemampuan setara dengan peserta didik satuan pendidikan
internasional .
Tujuan program dukungan Fakultas Pertanian dalam akselerasi langkah Universitas Brawijaya
menuju Wolrd Class Entrepreneurial University, yang ingin dicapai dan diselaraskan dengan
upaya untuk merealisasi visi dan misi Fakultas Pertanian, UB tersebut adalah (1) meningkatnya
kualitas SDM FP-UB sebagai unsur masyarakat ilmiah sehingga mampu berpartisipasi dalam
”linking knowlage to action” di masyarakat dan sebagai pelaku di bidang pertanian yang
memiliki kemampuan intelektual, kreativitas dan kompetensi dalam pengembangan sistem
pertanian tropis yang berlanjut melalui “thinks globally act locally”; (3) terselenggarakannya
proses pendidikan dan penelitian yang efisien dan efekif khususnya untuk mahasiswa pasca
sarjana dalam mendorong publikasi ilmiah internasional; (4) terintegrasikannya kemampuan
keilmuan dosen yang diperoleh dari penelitian dalam proses pembelajaran, (5) terintegasikan
kemampuan soft skill dalam proses pembelajaran dan aktivitas mahasiswa; (6)
terimplementasikannya pembenahan sarana dan prasarana pembelajaran yang mengikuti
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, penguatan laboratorium untuk praktek
mahasiswa dan pengembangan laboratorium lapangan sebagai teaching facilities; (7)
menyelenggarakan kelas bahasa Inggris untuk mahasiswa S1 dan kelas berstandard internasional
untuk pasca sarjana dan (8) peningkatan mutu manajemen internal dalam mendukung
terselenggarakannya intrepreneurial university. Untuk mencapai tujuan tersebut, Fakultas
Pertanian, UB membuat payung kegiatan dengan judul “RENCANA FAKULTAS PERTANIAN
DALAM AKSELERASI LANGKAH UNIVERSITAS BRAWIJAYA MENUJU WORLD
CLASS ENTREPRENEURIAL UNIVERSITY”. Strategi program pengembangan unggulan
yang diusulkan selain kegiatan rutin yang telah diprogramkan dalam anggaran BLU untuk tahun
2010 terdiri dari:
1. Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Penelitian dosen FP-UB melalui penetapan road
map dan payung penelitian, penataan fokus pengembangan keilmuan sebagai
unggulan FP-UB, penguatan sumberdaya manusia dan pengembangan jejaring
penelitian dengan stakeholder dalam rangka ekspose tingkat internasional di masing-
masing Laboratorium, pusat kajian, unit pelaksana teknis (UPT) dan disinergikan
dengan program Jurusan dan Fakultas.
2. Peningkatan Kerjasama (institutional networking), melalui perluasan hubungan
dengan berbagai lembaga internasional untuk penelitian dan pendidikan,
3. Penyelenggaraan proses pendidikan dan penelitian yang efisien dan efekif khususnya
untuk mahasiswa pasca sarjana dalam mendorong publikasi ilmiah internasional;
4. Pengembangan proses pembelajaran melalui peningkatan pedagogik kompetensi
dosen dan implementasi konsep pembelajaran mahasiswa aktif dan membangun
proses belajar mengajar efektif,
5. Penguatan implementasi Program Studi Agribisnis dan Agroekoteknologi melalui
pemanfaatan teknologi informasi dalam PBM,
6. Penguatan implementasi program studi agroekoteknologi dan Agribisnis melalui
pelengkapan sarana pembelajaran dan laboratorium terpadu dan pengembangan
laboratorium lapangan sebagai teaching facilities.
7. Integrasi kemampuan soft skill dalam proses pembelajaran dan aktivitas mahasiswa;
8. Peningkatan Mutu Manajemen Internal, melalui kegiatan perbaikan manajemen
informasi ilmiah ke stakeholders dan pengembangan system informasi managemen
(SIM) dalam mendukung terselenggaraknnya intrepreneurial university.